Resume Kosmetik

download Resume Kosmetik

of 31

Transcript of Resume Kosmetik

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    1/31

    F

    UNIVERSITA

    TUGAS INDIVIDU RESUME

    KOSMETOLOGI

    SHABRAN HADIQ

    70100110105

    FARMASI C

    JURUSAN FARMASI

    AKULTAS ILMU KESEHATAN

    S ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKAS

    2013

    SAR

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    2/31

    1

    I. Sejarah dan Perkembangan Kosmetik

    Kosmetik berasal dari bahasa Yunani, kosmetikos yang berarti keterampilan

    menghias, mengatur. Namun, pada perkembangannya, istilah kosmetik telah dipakai oleh

    banyak kalangan dan profesi yang berbeda beda sehingga pengertian kosmetik menjadi sangat

    luas dan tidak jelas.

    Sejak berabad abad yang lalu, kosmetik telah digunakan dan dikenal masyarakat.

    Hasil riset serta penyelidikan antropologi, arkiologi, dan etnologi di Mesir dan India

    membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep salep

    aromatik, yang dianggap sebagai bentuk awal kosmetik yang kita kenal sekarang ini. Hal ini

    menunjukkan perkembangan kosmetik dimasa itu.

    Adapun sejarah yang mengatakan bahwa pada awalnya , cara-cara merubah tampilan

    ini digunakan oleh para pemburu kuno. Mereka biasanya mengoleskan debu arang dikelopak

    bawah mata mereka. Itu berfungsi untuk mengurangi silaunya sinar matahari saat mereka

    sedang melakukan perburuan. Dan agar kedatangan mereka tidak mengusik binatang yang

    diincarnya, mereka melumuri tubuh mereka dengan air kencing binatang. Nah, dari sini lah awal

    terciptanya ide untuk Eyelinear Dan parfum.

    Beberapa sejarah tentang kosmetik di berbagai tempat yang ada di belahan dunia,

    yaitu :

    1. Kosmetik Mesir Kuno

    Mengulik Asal Usul Tata Rias Kecantikan dari zaman kuno, Mesir telah menggunakan aneka

    kosmetik dalam keseharian mereka, terutama pada kerajaan. Wig, parfum, lipstik dan

    eyelinear. Produk terkenal mereka adalah eyelinear yang berfungsi untuk mengurangi silau

    mata, mencegah infeksi dan menambah kecantikan mata .

    2. Kosmetik di Cina Kuno

    Di Chna, kuku dan rambut adalah aset utama yang harus dirawat. Kuku yang bersih, rambut

    yang ditata rumit, adalah salah satu ciri khas kosmetik China. Hanya bangsawan China kuno

    yang melakukan perawatan demikian. Dan sekarang telah menjadi trend dunia dari

    berbagai kalangan.

    3. Kosmetik di Yunani dan Romawi

    Di Chna, kuku dan rambut adalah aset utama yang harus dirawat. Kuku yang bersih, rambut

    yang ditata rumit, adalah salah satu ciri khas kosmetik China. Hanya bangsawan China kuno

    yang melakukan perawatan demikian. Dan sekarang telah menjadi trend dunia dari

    berbagai kalangan.

    4. Kosmetik di Indonesia

    Di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi telah dimulai jauh sebelum zaman

    penjajahan Belanda, namun sayang tidak ada catatan yang jelas mengenai hal tersebut yang

    dapat dijadikan pegangan. Namun dari cerita dan legenda Ken Dedes, Dewi Ratih dan roro

    Jongrang, dapat diperkirakan adanya usaha dan cara untuk meningkatkan kecantikan

    dengan kosmetik tradisional. Sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan

    alami saja tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan.

    Di Indonesia para putri keraton juga diketahui rajin merawat kulit tubuh dengan ramuan

    tradisional. Mereka melakukan perawatan dari dalam dengan mengkonsumsi jamu dan

    melakukan lulur untuk merawat kulit tubuh mereka. Bahan tradisional seperti mangir,

    telah dikenal memiliki khasiat untuk mengangkat sel kulit mati, memberi keharuman yang

    khas dan mencerahkan kulit. Wajar, jika para putri keraton memiliki kulit halus dan cerah.

    Perempuan-perempuan bugis terkenal senang merawat kulit dengan memolesi bedak yang

    diolah dari tumbuhan seperti sirih, pandan, ginseng dan gambir. Yang paling terkenal

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    3/31

    2

    adalah bedak sirih dan bedak hitam atau Orang Bugis menyebutnya Bedak Lotong. Ada

    banyak metode spa dari belahan dunia, suku Banjar di Kal-Sel terkenal dengan metode spa

    khas Banjar yg dikenal dengan sebutan Timung.

    Pada tahun 1970 oleh Jellinek, kosmetologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang

    mempelajari hukum-hukum fisika, Biologi, maupun mikrobiologi tentang pembuatan,

    penyimpanan, dan penggunaan (aplikasi) kosmetik, Selanjutnya di tahun 1997 Mitsui menyebut

    kosmetologi sebagai ilmu kosmetik yang baru, yang lebih mendalam dan menyeluruh.

    Dari mulai abad ke 19, kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu kosmetik tidak

    hanya untuk kencantikan saja, melainkan juga untuk kesehatan, Perkembangan ilmu kosmetik

    serta industri secara besar-besaran baru dimaulai pada abad ke-20 ( Wall, Jellinek, 1970 ).

    Kosmetik menjadi sebuah alat usaha, Bahkan sekarang dengan kemajuan teknologi , kosmetik

    menjadi sebuah perpaduan antara kosmetik dan obat ( Pharmaceutical ), atau yang sering

    desebut kosmetik medis (cosmeticals).

    Sejak 40 tahun terakhir, industri kosmetik semakin meningkat , Industri kimia

    memberi banyak bahan dasar dan bahan aktif kosmetik, Kualitas dan kuantitas bahan biologis

    untuk digunakan pada kulit terus meningkat, Banyak para dokter yang terjun langsung dan

    meningkatkan perhatian terhadap ilmu kecantikan kulit (cosmetodermatology) , serta

    membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan para ahli kosmetik dan ahli

    kecanikan, Misalnya dalam hal pengetesan bahan baku atau bahan jadi, dan penyusunan

    formula berdasarkan konsepsi dermatologi atau kesehatan.

    II. Anatomi dan Fisiologi Kulit

    Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar yang membatasi tubuh dari

    lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial, vital serta bisa mencerminkan

    kesehatan dan kehidupan. Keadaan kulit sangat bergantung pada iklim, usia, seks, ras, lokasi

    dan perawatan yang telah dilakukan. Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang

    berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epitel berasal dari ektoderm

    sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang

    merupakan suatu lapisan jaringan ikat. Secara anatomi kulit wajah dan seluruh tubuh kita

    terbagi dalam 3 lapisan yaitu lapisan epidermis, dermis dan subkutis (subcutaneous tissues).

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    4/31

    3

    A. Lapisan Epidermis

    Lapisan epidermis adalah terluar kulit yang menyelimuti permukaan tubuh

    kita. Lapisan ini terus menerus mengalami pergantian sel, sel yang telah berusia tua

    digantikan oleh sel kulit baru. Proses pembentukan sel kulit baru dimulai dari proses

    pembelahan sel sampai dengan pelepasan sel diperlukan waktu 14-28 hari, dengan

    rincian 14 hari untuk proses pembelahan sel serta diferensiasi (pematangan) dan 14

    hari lagi untuk proses pelepasan sel.

    Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah (avaskuler), sehingga nutrisi

    untuk sel di lapisan ini sangat tergantung dari kiriman darah di lapisan dermis (lapisan

    di bawahnya). Di lapisan epidermis juga tidak terdapat serabut-serabut saraf, namun

    banyak terdapat sel-sel langerhans yang berfungsi sebagai perlawanan kulit terhadap

    berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, epidermis

    berfungsi untuk proteksi barier, organisasi sel, sintesis vitamin D dan sitokin,

    pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel

    Langerhans).

    Lapisan epidermis itu sendiri terbagi dalam 5 lapisan (dimulai dari lapisan

    terbawah ke lapisan atas) :

    1. Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan

    terdiri atas beberapa lapisan sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan

    protoplasma yang berubah menjadi keratin (zat tanduk).

    2. Stratum lusidum terdapat langsung dibawah stratum korneum, merupakan

    lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein

    yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.

    3. Stratum granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapisan sel-sel

    gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. Butir-butir

    kasar ini terdiri atas keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini.

    Tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

    4. Stratum spinosum (stratum malphigi) terdiri atas beberapa lapis sel yang

    berbentuk poligonal yang besar nya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.

    Diantara sel-sel spinosum terdapat pula sel langerhans. Sel-sel stratum spinosum

    banyak mengandung glikogen.

    5. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertikal.

    Berbatasan dermo-epidermal

    berbaris seperti pagar.

    Merupakan lapisan epidermis

    paling bawah. Sel-sel basal ini

    mengadakan mitosis dan

    berfungsi reproduktif. Lapisan ini

    terdiri atas dua jenis sel yaitu :

    a. Sel-sel yang berbentuk

    kolumnar dengan

    protoplasma basofilik inti

    lonjong dan besar,

    dihubungkan satu dengan yang lain oelh jembatan antar sel.

    b. Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell merupakan sel berwarna

    muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dengan mengandung butir

    pigmen.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    5/31

    4

    B. Lapisan Dermis

    Lapisan yang mempunyai ketebalan empat kali lipat dari lapisan epidermis

    (kira-kira 0,25-2,55 mm ketebalannya) tersusun dari jaringan penghubung dan

    penyokong lapisan epidermis dan mengikatkannya pada lapisan dalam hipodermis.

    Lapisan ini terbagi atas :

    1. Lapisan papilari, merupakan lapisan tipis dan terdiri dari jaringan penghubung

    yang longgar menghubungkan lapisan epidermis ke lapisan subcutis, banyak

    terdapat sel mast dan sel makrofag yang diperlukan untuk menghancurkan

    mikroorganisme yang menembus lapisan dermis, tentu saja berfungsi sebagai

    pelindung. Di lapisan ini juga terdapat sejumlah kecil elastin dan kolagen. Lapisan

    ini berbentuk gelombang yang terjulur kelapisan epidermis untuk memudahkan

    kiriman nutrisi kelapisan epidermis yang tidak mempunyai pembuluh darah.

    2. Lapisan Retikular, merupakan lapisan tebal dan terdiri dari jaringan penghubung

    padat dengan susunan yang tidak merata, disebut lapisan retikular karena banyak

    terdapat serat elastin dan kolagen yang sangat tebal dan saling berangkai satu sama

    lain menyerupai jaring-jaring. Dengan adanya serat elastin dan kolagen akan

    membuat kulit menjadi kuat, utuh kenyal dan meregang dengan baik. Komponen

    dari lapisan ini berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit.

    C. Lapisan Subkutan

    Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari lapisan

    lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar

    dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di

    tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke dermis untuk

    regenerasi. Fungsi Subkutis/hipodermis yaitu melekat ke struktur dasar, isolasi panas,

    cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanical shock absorber.

    Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah

    memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol

    suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah

    melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai

    barier dari invasi mikroorganisme patogen. Sensasi telah diketahui merupakan salah satu fungsi

    kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir,

    puting dan ujung jari.

    Kulit berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit.

    Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses

    keseimbangan melalui keringat, insessible water loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal.

    Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila

    temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi

    temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat

    meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan

    vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.

    Proses regenerasi kulit saat terjadi setelah luka mengalami tiga fase, yaitu fase

    inflamasi, fase proliferasi, dan fase penyudahan.

    Fase Inflamasi

    Fase inflamasi berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira-kira hari kelima. Pembuluh

    darah yang terputus pada luka akan menyebabkan perdarahan dan tubuh akan berusaha

    menghentikannya dengan vasokontriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus, dan

    reaksi hemostatis. Hemostatis terjadi karena trombosit yang yang keluar dari pembuluh

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    6/31

    5

    darah saling melekat, dan bersama jala fibril yang terbentuk membekukan darah yang

    keluar dari pembuluh darah. Sementara itu terjadi proses inflamasi.

    Sel mast dalam jaringan akan menghasilkan serotonin dan histamin yang meningkatkan

    permeabilitas kapiler sehingga terjadi eksudasi, penyebukan sel radang disertai

    vasodilatasi setempat yang menyebabkan udem dan pembengkakan. Tanda gejala klinis

    reaksi radang terlihat jelas berupa warna kemerahan karena rubor, dolor, kalor, dan tumor.

    Aktivitas seluler yang terjadi adlah pergerakan leukosit menembus dinding pembuluh

    darah menuju luka karena daya kemotaksis. Leukosit mengeluarkan enzim hidrolitik yang

    membantu dalam mencerna bakteri dan kotoran luka. Limfosit yang muncul ikut memakan

    kotoran luka dan bakteri. Fase ini disebut juga fase lamban karena reaksi pembentukan

    kolagen baru sedikit dan luka hanya dipertautkan oleh fibrin yang amat lemah.

    Fase Proliferasi

    Fase ini disebut juga dengan fase fibroplasia karena yang menonjol adalah proses

    proliferasi fibroblast. Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira-kira akhir

    minggu ketiga. Fibroblast berasal dari sel mesenkim yang belum berdiferensiasi

    menghasilkan mukopolisakarida, asam aminoglisin, dan prolin yang merupakan bahan

    dasar kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka. Pada fase ini serat-serat akan

    dibentuk dan dihancurkan kembali untuk penyesuaian diri dengan tegangan pada luka

    yang cenderung mengkerut. Pada fase fibroplasia ini, luka dipenuhi sel radang, fibroblast,

    dan kolagen, embentuk jarngan kemerahan dengan permukaan yang berbenjol halus yang

    disebut jaringan granulasi. Epitel tepi luka yang terdiri atas sel basal terlepas dari dasarnya

    dan berpindah mengisi permukaan luka. Tempatnya kemudian diisi oleh sel baru yang

    terbentuk dari proses mitosis. Proses migrasi hanya terjadi pada daerah yang lebih rendah

    dan datar. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh

    luka. Dengan tertutupnya permukaan luka, proses fibroplasia dengan pembentukan

    jaringan grnulasi juga akan berhenti dan mulailah proses pematagan.

    Fase Penyudahan

    Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri atas penyerapan kembali jaringan

    yang berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya gravitasi dan akhirnya perupaan kembali

    jaringan yang baru terbentuk. Fase ini dapat berlangsung berbulan-bulan dan dinyatakan

    berakhir kalo semua tanda radang sudah lenyap. Tubuh berusaha menormalkan semua yag

    abnormal karena proses penyembuhan. Udem dan sel radang diserap, sel muda menjadi

    matang, kapiler baru menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebihan diserap dan

    sisanya mengerut sesuai dengan regangan yang ada. Selama proses ini dihasilkan jaringan

    parut yang pucat, tipis dan lemas serta mudah digerakan dari dasar. Terlihat pengerutan

    maksimal pada luka dan perupaan luka kulit mampu menahan regangan. Hal ini tercapai

    kira-kira 3-6 bulan setelah penyembuhan.

    III. Adneksa Kulit

    Adneksa kulit merupakan struktur yang berasal dari epidermis tetapi berubah

    bentuk dan fungsinya, terdiri dari kelenjar keringat, kelenjar sebasea, rambut dan kuku.

    A. Kelenjar Kulit

    Kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis. Kelenjar keringat mensekresikan

    keringat. Diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    7/31

    6

    1. Kelenjar Ekrin

    Peranan utama dari kelenjar ekrin adalah untuk menurunkan suhu tubuh

    melalui penguapan dan menurunkan kenaikan suhu tubuh yang tiba-tiba

    diakibatkan dari lingkungan yang panas dan olahraga yang berat. Hal ini dinamakan

    thermal perspiration atau keringat thermal yang bertolak belakang dengan keringat

    yang dihasilkan dari tekanan psikologikal atau nervous perspiration.

    Rata-rata banyaknya kelenjar ekrin adalah sekitar 2,3 juta yang mana

    memproduksi lebih dari 1 L keringat per jam dan lebih dari 10 L per hari. Kelenjar

    ekrin ditemukan di seluruh tubuh, tapi yang paling sering ada di kepala, kening,

    telapak tangan, dan kaki. Kelenjar ekrin berada pada dermis atau jaringan subkutan

    dan akan membuka pada permukaan kulit, keringat akan keluar melalui saluran

    melewati dermis dan epidermis.

    Proses sekresi keringat umumnya sedikit asam dan menurunkan

    aktivitas dari bakteri. Kandungan padatan pada keringat dari kelenjar ekrin ada

    sekitar 0,3-1,5 wt% dan komponen dasarnya adalah NaCl. Komponen lainnya

    meliputi urea, asam laktat, sulfida, ammonia, asam urat, kreatinin, dan asam amino.

    2. Kelenjar Apokrin.Kelenjar apokrin terbatas hanya ada pada beberapa bagian dari tubuh

    yang mempunyai rambut (ketiak, pubis, testikel, pudendum, area anal, dan putting).

    Seperti halnya dengan kelenjar sebasea, kelenjar apokrin terhubung dengan folikel

    rambut. Walaupun terbuka pada permukaan kulit seperti kelenjar ekrin, kelenjar ini

    juga membuka pada bagian teratas folikel rambut. Wanita mempunyai lebih banyak

    kelenjar apokrin daripada pria.

    Suku Negro mempunyai lebih banyak kelenjar apokrin dari suku

    Kaukasia, sedangkan orang Jepang mempunyai lebih sedikit kelenjar apokrin dari

    suku Kaukasia. Kelenjar apokrin mensekresikan keringat yang sangat kompleks

    dikarenakan beberapa sel tercampur ke dalam keringat, tidak seperti keringat yangdihasilkan oleh kelenjar ekrin, meliputi faktor bau dan materi yang viskos.

    Diketahui pula, bakteri pada permukaan kulit mengubah materi organik pada

    keringat menjadi bau-bauan. Keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin

    bersifat alkalis lemah dan infeksi bakteri dapat dengan mudah terjadi. Sekresi

    keringat kelenjar apokrin ini dimulai sejak memasuki masa pubertas, tetapi ada

    beberapa hal yang masih belum jelas mengenai komposisi dari keringat kelenjar

    apokrin dan apa fungsinya.

    Kelenjar ekrin berada di bawah kontrol otonom. Namun kelenjar apokrin

    pada umumnya dipengaruhi oleh hormon dan masih belum jelas apakah mereka

    dikontrol oleh sistem saraf otonom. Hal yang diketahui adalah struktur darikelenjar ekrin menjadi rusak seiring degan usia, terjadinya atropi dari sel sekretori,

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    8/31

    7

    dan terhambatlah sekresi dari keringat. Sebaliknya, kelenjar apokrin sama sekali

    tidak dipengaruhi oleh bertambahnya usia.

    B. Kelenjar Sebasea

    Kelenjar sebasea ditemukan di seluruh permukaan tubuh kecuali di telapak

    tangan dan kaki. Ukuran, bentuk, dan penyebaran distribusinya tergantung pada bagian

    dari tubuh itu sendiri. Diketahui jumlah yang banyak terdapat pada muka dan kepala

    sekitar 800/cm2. Sedangkan, ditemukan relatif sedikit pada lengan dan kaki sekitar

    50/cm2. Bagian tubuh yang paling banyak mengandung kelenjar sebasea adalah muka,

    kulit kepala, dagu, bagian tengah punggung, ketiak, dan area pubis. Terdapat korelasi

    yang dekat antara ukuran dan banyaknya sekresi dari kelenjar ini.

    Sel tubuh mengatur perubahan kelenjar sebasea dari basal sel yang belum

    terdiferensiasi menjadi sel yang memproduksi minyak atau lipid hingga sel ini mati.

    Dengan kata lain, sel dari kelenjar sebasea memproduksi minyak berbarengan dengan

    sel kulit mati. Produksi minyak dari kelenjar ini diekskresikan melalui saluran kelenjar

    sebasea melewati jalur folikel rambut.

    Minyak yang diekskresikan bercampur dengan turunan-turunan lipid lainnya

    dari epidermis. Biasanya pada permukaan kulit dipresentasikan sebanyak 0,04-0,05

    mg/cm2 lipid. Campuran inilah yang dinamakan skin surface lipids, dan komposisinya

    dijelaskan pada tabel di bawah ini.

    Minyak pada permukaan kulit mempunyai fungsi penting. Pada lapisan horny

    manusia normal, kelembapan dari minyak pada kulit akan tetap menjaga lapisan horny

    untuk tetap aktif mencegah penguapan transpidermal air dari kulit. Minyak ini juga

    mencegah masuknya bakteri, substansi berbahaya, serta menjaga hilangnya kandungan

    cairan tubuh.

    Banyaknya kandungan minyak pada kulit bervariasi tergantung bagian tubuh,

    umur, jenis kelamin, cuaca, dan temperatur kulit. Pada manusia, jenis kelamin laki-laki

    memiliki lebih banyak kelenjar sebasea dari pada wanita. Selanjutnya, pada embrio dan

    bayi baru lahir, kelenjar ini fungsinya distimulasi oleh hormon seks yang diterima dari

    ibunya. Kelenjar ini umumnya mengecil dan fungsinya tidak terlalu aktif selama masa

    anak-anak. Mereka reaktif kembali ketika memasuki masa pubertas yang distimulasi

    oleh hormon seks. Fungsinya kembali menurun ketika memasuki masa tua. Pada awal

    masa pubertas, wanita memproduksi lebih banyak sebum daripada pria, namun

    kemudian pria yang melampaui. Setelah paruh baya, pada wanita, fungsi dari kelenjar ini

    menurun dengan cepat terutama pada masa menopause, tapi pada pria tetap

    menunjukkan hasil ekskresi yang tinggi.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    9/31

    8

    Aktivitas kelenjar sebasea sebagian besar dipengaruhi oleh hormon. Pada

    sebagiannya, hormon pria menyebabkan menaiknya produksi sintesis lipid. Pada

    sekarang ini, terdapat opini yang kuat bahwa kelenjar ini tidak di bawah kontrol dari

    saraf. Otot penegak rambut adalah otot yang lembut yang terkoneksi dengan akar

    rambut di mana akar rambut ini dikontrol oleh sistem saraf otonom. Batang rambut

    ditegakkan dari proses kontraksi otot erektor rambut dan sebum pun diekskresikan

    secara simultan dari kelenjar sebasea.

    C. Rambut

    Rambut adalah sesuatu yang keluar

    dari dalam kulit dan kulit kepala, rambut tidak

    mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut

    tidak terasa sakit kalau dipangkas. Dengan

    adanya rambut, selain berfungsi sebagai

    MAHKOTA, juga berfungsi sebagai pelindung

    kepala dari panas terik matahari, cuaca dingin.

    Rambut membutuhkan penataan dan perawatan

    secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah,

    dan berkilau.

    Rambut tumbuh dari akar rambut

    yang ada di dalam lapisan dermis kulit dan

    melalui saluran folikel rambut keluar dari kulit.

    Bagian rambut yang keluar dari kulit dinamakan

    batang rambut. Jenis-jenis rambut :

    Rambut yang panjang dan kasar di kepala

    Rambut yang kasar tetapi pendek berupa alis di atas mata

    Rambut yang agak kasar tapi tidak sepanjang rambut di kepala, yaitu pada ketiak

    dan sekeliling alat kelamin pada orang yang sudah akil balig

    Rambut yang halus pada pipi, hidung, dahi, serta bagian tubuh lainya (kulit lengan,

    perut, punggung, dan betis pada wanita).

    Ilmu tentang rambut (trichologi) membagi rambut manusia ke dalam dua

    jenis, yaitu :

    Rambut terminal, yang umumnya kasar, misalnya rambut kepala, alis, rambut

    ketiak, dan rambut alat kelamin.

    Rambut vellus, yang berupa rambut halus pada pipi, dahi, punggung, dan lengan.

    Tetapi karena pada dasarnya semua rambut tumbuh dari akar rambut yang

    jenisnya sama, maka rambut vellus dapat menjadi rambut terminal. Pada pria dewasa,

    misalnya, kadang-kadang rambut vellus diatas bibir dan di dagu berubah menjadi

    rambut terminal berupa kumis dan janggut kasar. Sementara rambut vellus dapat juga

    menggantikan rambut terminal, misalnya pada orang yang kepalanya botak, rambut

    kepala yang tadinya panjang dan kasar diganti dengan rambut vellus yang halus.

    Bagian atau susunan dari Rambut terdiri dari beberapa bagian diantaranya

    Ujung Rambut, Batang rambut dan Akar Rambut. Berikut penjelasan singkat bagian dari

    rambut :

    1. Ujung Rambut, yaitu yang berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru

    tumbuh & belum pernah dipotong.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    10/31

    9

    2. Batang Rambut, yaitu bagian rambut yang berada diluar kulit, berupa benang-

    benang halus terdiri dari keratin / sel-sel tanduk. Jika batang rambut di potong

    melintang, maka terlihat tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu :

    Cuticula / kulit ari / selaput rambut, adalah lapisanlapisan luar, terdiri dari

    sel-sel tanduk yang pipih/gepeng dan bening (tembus cahaya) dan tersusun,

    bagian bawah menutupi bagian diatasnya. Karena cuticula bening dan tembus

    cahaya maka terlihatlah warna dari rambut tersebut. Susunan rambut yang

    saling menutupi memungkinkan hasil yang diinginkan dalam penyasakan dan

    memudahkan cairan (Zat cair) lebih mudah masuk dalam rambut. Lapisan ini

    keras dan berfungsi melindungi rambut dari kekeringan dan masuknya bahan

    asing ke dalam batang rambut. Kutikula rambut dapat rusak karena : (1)

    gesekan mekanis; misalnya waktu menyasak rambut, dan (2) bahan kimia yang

    bersifat alkalis, yang akan membuat rambut kering dan kutikula merenggang

    (terbuka) misalnya sampo, keriting rambut dan lain-lain.

    Cortex / Kulit rambut, adalah bagian yang berada di tengah (antara cuticula &

    medulla) disusun oleh kumpulan semacam benang-benang sangat halus sekali

    (tidak dapat dilihat oleh mata hanya dengan mikroskop benda). Benang yang

    sangat halus disebut fibril. Fibril terbentuk oleh molekul, molekul fibril

    mengandung butiran pigmen melanin. Sel tanduk yang membentuk fibril

    mengandung suatu zat belerang/sulfur mempunyai pengaruh reaksi terhadap

    obat keriting/cold wave dan obat cat rambut. Molekul-molekul keratin berada

    dalam bentuk spiral terdapat ikatan-ikatan yang mempertahankan bentuk

    rambut secara tetap (Pengeritingan).

    Medula / Sumsum rambut, adalah berupa bagian tengah rambut yang dibentuk

    oleh Zat tanduk yang berwujud anyaman. Terdiri dari tiga atau empat lapisan

    yang berbentuk kubus, berisikan butir-butir lemak, dan rongga udara.

    Penampang melintang rambut lurus berbentuk bundar / lonjong berombak

    menebal disatu sisi. Rambut keriting penampang melintangnya tidak menentu

    (kadang berbentuk ginjal). Rambut yang lurus tidak memiliki medulla. Rambut

    juga berisi sejumlah kecil urea, asam urat, xanthine, kreatin, glikogen, asam

    sitrat, asam laktat, dan sejumlah garam mineral serta enzim. Bahan-bahan

    tersebut sebagian besar terdapat didalam medulla. Jika rambut berulang-ulang

    dicuci dengan air hangat 35o C, sebagian bahan itu akan larut.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    11/31

    10

    3. Akar Rambut, yaitu bagian rambut yang berada di dalam kulit dan tertahan di dalam

    folikel/ kantong rambut. Akar rambut terletak di dalam lapisan dermis kulit. Akar

    rambut dikelilingi oleh pembuluh-pembuluh darah yang memberikan makanan.

    Pada saluran folikel rambut bermuara kelenjar sebasea yang mengeluarkan minyak

    (sebum) ke batang rambut dan kulit disekitarnya. Normalnya, semakin jauh batang

    rambut dari kulit kepala, semakin kering rambut tersebut. Jika produksi sebum

    berlebihan, rambut dan kulit kepala akan berminyak (greasy hair atau seborrhea).

    Pada akar rambut terlihat otot penegak rambut (arector pilli) yang menyebabkan

    rambut atau bulu kuduk berdiri jika kita, misalnya, merasa ngeri. Bagian-bagian

    dari akar rambut ialah :

    Folikel / Kantung Rambut, adalah suatau saluran yang menyerupai kantong

    dan melindungi tunas rambut serta tertanam didalam dermis (lapisan dalam

    kulit).

    Umbi Rambut, adalah bagian bawah folikel / kantong rambut yang punya mulut

    seperti corong memanjang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada

    lapisan epidermis. Gunanya untuk menghisap / menyerap udara serta

    penimbunan kotoran dan sebum. Umbi rambut merupakan bagian rambut yang

    akan terbawa jika rambut dicabut.

    Papila Rambut, adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat

    membuat sel-sel pigmen melanin ( Zat warna pada rambut). Papil rambut,

    bagian yang akan tertinggal di dalam kulit meskipun rambut dicabut sampai ke

    akar-akarnya, sehingga akan selalu terjadi pertumbuhan rambut baru kecuali

    jika papil rambut itu dirusak, misalnya dengan bahan kimia atau arus listrik

    (elektrolisis).

    Rambut tumbuh secara siklis dan ada masanya antara lain :

    1. Masa Anagen (Tumbuh)

    Rambut tumbuh karena bertambah banyaknya sel-sel umbi rambut secara mitosis,

    lamanya 1000 hari dan berlangsung sekitar 2-6 tahun. Tetapi pada keadaan-

    keadaan tertentu atau dengan perawatan yang baik, fase anagen dapat

    diperpanjang.

    2. Masa Katagen (transisi)

    Selama masa transisi (katagen), rambut berhenti tumbuh, umbi rambut mengkerut

    dan menjauhkan diri dari papil rambut, membentuk bonggol rambut atau rambut

    gada (club hair), tetapi rambut belum rontok. Sementara itu, papil mulai

    membentuk rambut baru. Ketika rambut baru sudah cukup panjang dan akan

    keluar dari kulit, rambut lama terdesak dan rontok. Lamanya masa ini kurang lebih

    1 2 minggu.

    3. Masa Telogen (istirahat).

    Papil Rambut yang mengeriput selama masa katagen akan berkembang kembali.

    Umbi rambut baru terbentuk sekeliling papil rambut ini dan rambut baru tumbuh

    dibawah Clubbed hair, yang kemudian didorong keluar. Lamanya masa ini adalah 5

    6 minggu.

    Pertumbuhan rambut dipengaruhi beberapa faktor. Faktor penumbuh itu

    antara lain:

    1. Hormon

    Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan rambut adalah androgen, estrogen,

    tiroksin dan kortikosteroid. Kondisi hormon ini harus seimbang, sebab bila salah

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    12/31

    11

    satu hormon jumlahnya berlebih dapat menyebabkan masalah. Misalnya hormon

    androgen berlebihan pada pria, ini akan menyebabkan pertumbuhan rambut lebih

    cepat pada janggut, tapi di kepala justru mengalami kebotakan. Sedangkan pada

    perempuan, hormon androgen menyebabkan hirutisme. Yaitu penebalan rambut di

    daerah tertentu layaknya laki-laki.

    2. Vaskularisasi

    Peredaran darah yang baik akan mengedarkan nutrisi serta oksigen keseluruh

    tubuh, sebab pertumbuhan rambut juga membutuhkan oksigen. Peredaran darah

    yang baik dapat diperoleh dengan olahraga teratur, sehingga pasokan nutrisi serta

    oksigen akan terpenuhi dengan baik. Jika sudah demikian rambut akan tumbuh

    sehat.

    3. Nutrisi

    Asupan nutrisi juga akan berpengaruh pertumbuhan rambut. Nutrisi yang

    berpengaruh adalah protein, sebab kekurangan protein akan menyebabkan rambut

    menjadi kusam dan kering. Begitu juga dengan vitamin B12, asam folat dan zat besi

    yang bila tidak tercukupi akan menyebabkan rambut rontok.

    4. Merokok

    Merokok dapat menyebabkan hilangnya Vitamin C yang merupakan komponen

    penting dalam menutrisi folikel rambut dan menghilangkan racun dalam tubuh.

    Nikotin menyebabkan pembuluh darah menyempit yang menyebabkan nutrisi

    susah untuk mencapai kulit dan rambut serta menyebabkan kotoran susah untuk

    dihilangkan.

    Komponen utama rambut adalah protein. Komponen minor ialah pigmen

    melanin, lipid, elemen-elemen kecil, dan air.

    1. Komposisi asam amino rambut

    Komponen protein utama dari rambut adalah keratin yang kaya sistin. Keratin

    dapat disusun dari sekitar 18 jenis asam amino. Tabel 4 menunjukkan

    perbandingan komposisi rambut manusia, bulu domba, dan epidermis manusia.

    Seperti ditunjukkan, sebuah ciri istimewa komposisi asam amino dari keratin

    rambut adalah jumlah sistin yang besar. Dibandingkan dengan bulu domba dan

    epidermis manusia, rambut manusia memiliki sekitar 40-50% sistin. Rasio dari

    asam amino dasar histidin, lisin, arginin dalam rambut manusia adalah 1:3:10 dan

    rasio ini merupakan karakteristiknya. Rambut manusia memiliki komposisi ini

    karena berbagai alasan tetapi ada perbedaan struktural. Menurut Robbins, orang

    yang memiliki sistin lebih banyak dan ada perbedaan dalam jumlah arginin dan

    metionin menurut diet.

    2. Pigmen melanin

    Pigmen melanin yang di rambut manusia dilaporkan terbentuk kurang dari 3% dari

    total.

    3. Elemen elemen kecil

    Elemen-elemen kecil seperti logam pada rambut adalah tembaga, seng, besi,

    mangan, kalsium, magnesium, dan lain-lain. Selain unsur-unsur logam, ada juga

    laporan tentang komponen anorganik seperti fosfor dan silikon. Jumlah total dari

    elemen-elemen kecil ini dilaporkan sebanyak 0.55-0.94%.

    4. Lipid

    Kandungan lipid di dalam rambut beragam pada setiap individu tetapi umumnya

    berkisar antara 15% sampai 9% dari total. Lipid yang diperoleh dari rambut adalah

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    13/31

    12

    sama seperti yang berasal dari kulit, mereka diklasifikasikan ke dalam lipid

    (eksternal) yang mencapai rambut melalui kelenjar sebasea pada kulit dan lipid

    yang terjadi secara internal pada rambut. Menurut hasil Koch et al, biasanya,

    hampir tidak ada perbedaan dalam komposisi lemak internal dan eksternal dan

    komponen utama adalah asam lemak bebas, lipid netral (lilin, gliserida, kolesterol

    dan squalene) telah dilaporkan sama baiknya. Menurut Zahn et al, komponen utama

    dari lipid internal adalah lipid terpolarisasi.

    5. Air

    Rambut dapat menyerap air dan kadar air tergantung pada kelembapan dari

    lingkungan sekitarnya. Namun, pada atmosfer 25C dan 65% RH, kadar air rambut

    biasanya sekitar 12% -13%.

    Jika kita perhatikan berbagai ras didunia ini, kita akan temukan ras yang

    umumnya memiliki rambut lurus, seperti orang Cina, dan ras yang berambut keriting,

    misalnya orang negro atau orang irian. Bentuk antara keduanya adalah rambut

    berombak. Dari segi tipenya, rambut dibagi dalam tiga - tipe besar sebagai berikut :

    Tipe Mongoloid, yaitu tipe ras asia atau ras berkulit kuning lainya. Bentuk rambut

    lurus, warna hitam, diameter rambut berbentuk bulat.

    Tipe Caucasoid, yaitu tipe ras Eropa atau kulit putih lainya. Bentuk rambut

    cenderung ikal, berombak hingga lurus, warna rambut pirang hingga kuning

    kecoklatan. Batang rambut tidak setebal rambut tipe Mongoloid; diameter rambut

    berbentuk oval.

    Tipe Negroid, yaitu tipe ras Afrika atau kulit hitam lainya. Bentuk rambut ikal ketat,

    warna rambut hitam, pertumbuhan rambut sering tidak beraturan arahnya. Bahkan

    di satu batang rambut yang sama sering terdapat tingkat ketebalan dan porositas

    yang berbeda.

    D. Kuku

    1. Anatomi Kuku

    a. Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.

    b. Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi

    bagian pinggir dan atas.

    c. Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.

    d. Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.

    e. Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding

    kuku.

    f. Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi

    dinding kuku.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    14/31

    13

    g. Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku

    berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.

    h. Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi

    bagian permukaan lempeng kuku.

    i. Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (free

    edge) menebal.

    j. Kutikula ialah stratum komeum yang terbentuk dari lipatan kuku proksimal,

    yang lengket dengan lempeng kuku (nail plate). Jari-jari tangan mendapat

    vaskularisasi pembuluh darah.

    2. Fisiologi dan Fungsi Kuku

    Kuku merupakan suatu modifikasi penting dari struktur epidermis,

    berupa lempeng pelindung yang transparan dan tersusun oleh gabungan sel-sel

    epitel lapisan germinatif (stratum germinativum) dan lapisan Malpighi yang

    bersatu.

    Kuku yang sudah berkembang dengan baik terbagi menjadi dua bagian,

    bagian yang agak besar dan berwarna merah muda karena kaya akan pembuluh

    darah dan bagian yang kecil berbentuk seperti bulan sabit pada pangkal kuku,

    berwarna putih yang biasa disebut lunulla (artinya: bulan sabit). Lunulla dianggap

    sebagai modifikasi stratum granulosum di atas lapisan malphigi (stratum

    spinosum). Kelebihan kulit di kanan-kiri kuku disebut kutikula, umumnya dibuang

    oleh ahli kecantikan kuku.

    Masing-masing kuku tumbuh memanjang di atas dasar yang terdiri atas

    lapisan dermis yang sudah mengalami modifikasi, dengan pembuluh darah dan

    saraf-saraf perasa yang sangat sensitive.

    Pertumbuhan kuku berlangsung terus sepanjang hidup, tetapi pada usia

    muda kuku tumbuh lebih cepat dibandingkan pada usia lanjut. Kecepatan

    pertumbuhan rata-rata kuku jari tangan kurang lebih 1 mm per minggu, sedangkan

    waktu yang dibutuhkan kuku jari tangan untuk tumbuh dari matriks sampai pada

    tepi bebas (ujung kuku) sekitar 6 bulan. Kuku pada tangan yang lebih sering

    digunakan akan tumbuh sedikit lebih cepat bila dibandingkan pada kuku pada

    tangan yang jarang digunakan. Kecepatan pertumbuhan kuku jari kaki adalah

    sepertiga dari kecepatan pertumbuhan kuku jari tangan, dan membutuhkan waktu

    sekitar 18 bulan untuk tumbuh dari matriks sampai ke ujung kuku.

    Kuku tidak memiliki sel hidup. Kuku terdiri dari keratin yang sangat

    keras yang dibentuk dari lapisan sel keratin yang terhubung erat. Jika dibandingkan

    dengan lapisan tanduk pada kulit, kuku memiliki kandungan lemak yang lebih

    rendah yaitu sekitar 0,15-0,75 %. Di sisi lain, kandungan sulfurnya 3 % relatif lebih

    tinggi daripada keratin pada kulit. Walaupun bentuk kuku berbeda dengan rambut,

    karena komposisi proteinnya sama, asam amino pada kuku sangat mirip dengan

    rambut daripada dibandingkan dengan lapisan tanduk pada epidermis. Sedangkan

    Nail matrix mengandung melanosit yang memproduksi pigmen melanin. Pigmen

    melanin ini hanya terdapat sedikit pada kuku.

    Kuku terdiri dari 5-24 % air yang tergantung pada lingkungan eksternal.

    Seperti rambut, kuku juga dapat mengabsorpsi dan kehilangan air dengan mudah.

    Saat kuku mengabsorpsi air, kuku akan mengembang secara volume dan ketebalan

    berubah.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    15/31

    14

    Perubahan kekerasan pada kuku disebabkan oleh absorpsi dan

    kehilangan air. Sama seperti rambut yang menjadi lebih lunak dengan terjadinya

    absorpsi air dan rapuh karena kehilangan air. Kecenderungan kuku untuk mudah

    patah merupakan hasil dari gaya hidup kita sehari-hari seperti pada saat mandi dan

    mencuci tiap hari.

    Kesehatan seseorang juga dapat dilihat dari keadaan kukunya, baik dari

    warnanya, tebal tipisnya, garis-garis yang terjadi padanya, dan lain-lain. Terjadinya

    garis-garis membujur pada kuku menandakan adanya penyakit-penyakit pada

    pembuluh darah.

    IV. Kosmetik dan Regulasi Kosmetik

    Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada

    bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau

    gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan

    atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.

    Kosmetik didefinisikan sebagai bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk

    digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti :

    a. epidermis, contoh sediaan perawatan kulit

    b. rambut, contoh shampoo, hair conditioner, pewarna rambut

    c. kuku, contoh nail color

    d. bibir, contoh lipstik

    e. organ genital bagian luar, contohfeminine hygiene

    f. gigi dan mukosa mulut, contoh pasta gigi, mouth wash

    Dan kalau menggunakan kosmetik kita pasti lebih aware daripada menggunakan obat, karena

    kalau obat, keberadaan efek samping masih bisa ditolerir tapi untuk kosmetik.

    Adapun syarat-syarat kosmetik yang secara umum, diantaranya :

    a. Tidak kotor dan rusak.

    b. Tidak mengandung bahan beracun yang melampaui batas yang ditetapkan.

    c. Tidak terdapat zat renik berbahaya.

    d. Tidak menggangu kesehatan manusia.

    e. Wadah, pembungkus dan penandaan harus menurut persyaratan.

    Pembagian kosmetik, yaitu :

    Preparat Bayi

    Shampoo Bayi

    Lotion Bayi

    Bedak Bayi

    Cream Bayi

    Preparat Mandi

    Bath Oil ( Minyak untuk mandi )

    Bath Salt ( Garam untuk mandi )

    Preparat Make Up Mata

    Pinsil Alis

    Eye Liner

    Eye Shadow

    Mascara

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    16/31

    15

    Preparat Wangi-Wangian

    Parfum

    Cologn

    Preparat Rambut

    Hair Conditioner

    Hair Sprey

    Hair Straightener

    Permanent Wave

    Preparat Make Up ( Rias )

    Bedak

    Rouge ( Pewarna Pipi )

    Alas Bedak ( Foundation )

    Lipstik

    Preparat Kuku

    Cat Kuku

    Nail Polisher

    Nail Cream

    Preparat Pewarna Rambut

    Hair dye

    Hair bleach

    Preparat Untuk Kebersihan Badan

    Sabun Mandi

    Vagina Douche

    Deodorant

    Preparat Cukur

    Shaving Cream / Foam

    After Shaving Lotion

    Preparat Perawat Kulit

    Hand And Body Lotion

    Mousturiser

    Cold Cream

    Depilatory

    Preparat Suntan Dan Sunscreen

    Suntan Gel / Cream

    Sunblock

    Preparat Kebersihan Mulut

    Pasta Gigi

    Obat Kumur-kumur

    Berdasarkan tujuan pengguanaannya, kosmetik dibagi sebagai berikut.

    Kosmetika Pemeliharaan / Perawatan

    Cleansing ( Kosmetik pembersih )

    Moisturizing ( Kosmetik pelembab )

    Protecting ( Kosmetik pelindung )

    Thining ( Kosmetik penipis )

    Kosmetika Dekoratif / Rias

    Rias Wajah

    Rias Rambut

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    17/31

    16

    Rias Kuku

    Rias Bibir

    Rias Mata

    Kosmetika Pewangi / Parfum

    Deodorant dan AntiPerspirant

    Preparat cukur

    Parfum

    Dalam kategori produk obat, dikenal istilah No registrasi atau No. Izin Edar. Jika

    suatu produk sudah punya no registrasi atau NIE, jadi kita boleh dong punya asumsi kualitas

    serta keamanan produk yang dikeluarkan itu tak cuma dijamin oleh produsen tapi juga dijamin

    oleh negara atas sama BPOM, sehingga diperbolehkan untuk diproduks,dijual dan diedarkan di

    seluruh wilayah NKRI.

    Kalau untuk obat kita kenal istilah No. Reg atau NIE, untuk kosmetik, BPOM

    mengeluarkan yang namanya No. Notifikasi. Untuk regulasinya BPOM merujuk ke Agreement of

    The ASEAN Harmonized Cosmetic Regulatory Scheme, semacam kesepakatan bersama seluruh

    negara ASEAN untuk tujuan tercapainya ASEAN Free Trade Area (AFTA). Kesepakatan ini

    mencakup 2 fase: (i) the ASEAN Mutual Recognition Arrangement of Product Registration

    Approvals for Cosmetic; dan (ii) the ASEAN Cosmetic Directive (Product Notification). Ditambah

    7 dokumen teknis yang mencakup, yaitu :

    (Kategori Produk Kosmetik) illustrative list of cosmetic products by category;

    (Prosedur dan Ketentuan Registrasi Produk) product registration requirements and

    procedures;

    (Ketnentuan Pelabelan) common labelling requirements;

    a handbook on ingredient listings;

    (Pedoman Klaim) common claims guidelines;

    (Persyaratan ekspor impor) common import and export requirements;

    good manufacturing practice.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    18/31

    17

    Adapun dasar hukum tentang kosmetika, yaitu :

    UU RI NO 23/1992 TENTANG KESEHATAN

    UU RI NO 8/1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

    UU RI NO 32/2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

    PERDA NO 32/2000 TENTANG STRUKTUR DINKES PROP JATIM

    PP 72/1998 TENTANG PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI & ALKES

    KEPRES 16/1987 TENTANG PENYERDEHANAAN PEMBERIAN IJIN USAHA INDUSTRI

    PERMENKES RI NO :220/Menkes/Per/IX/76 TENTANG PRODUKSI DAN PEREDARANKOSMETIKA & ALAT KESEHATAN

    PERMENKES NO 220/1976 TENTANG PRODUKSI DAN PEREDARAN KOSMETIKA & ALKES

    PERMENKES No: 96/Menkes/Per/1977 TENTANG WADAH, PEMBUNGKUS, PENANDAAN

    SERTA PERIKLANAN KOSMETIKA DAN ALAT KESEHATAN

    PERMENKES NO 239/1977 TENTANG PERIZINAN PRODUKSI KOSMETIKA & ALKES

    PERMENKES No: 140/MenKes/Per/III/1991 TENTANG WAJIB DAFTAR ALAT

    KESEHATAN, KOSMETIKA DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

    PERMENKES No: 236/MenKes/X/1977 TENTANG PERIJINAN PRODUKSI KOSMETIKA DAN

    ALAT KESEHATAN

    PERMENKES 239/MenKes/Per/V/85 TENTANG ZAT WARNA TERTENTU YANGDINYATAKAN BAHAN BERBAHAYA

    PERMENKES 376/1990: TENTANG BAHAN,ZAT WARNA, ZAT PENGAWET, DAN TABIR

    SURYA PADA KOSMETIKA

    KEPMENKES RI 965/1992 TENTANG CARA PRODUKSI KOSMETIK YANG BAIK (CPKB)

    KEPMENKES RI NO: 98/1994 TENTANG PENGESAHAN NASKAH KODEKS KOSMETIKA

    INDONESIA EDISI II VOL 1 SEBAGAI PERSYARATAN MUTU BAHAN KOSMETIKA YG

    BERLAKU DI INDONESIA

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    19/31

    Nomor Registrasi Kosmetik se

    Depkes RI/POM CD 10 di

    Depkes RI/POM CL 10 dig

    Keterangan :

    1. Digit 1,2 : Kategori

    2. Digit 3,4 : Sub Kategor

    3. Digit 5,6 : Tahun Pend

    4. Digit 7,8,9,10: Nomor U

    V. Bahan-Bahan Dalam Kosmet

    Dalam kosmetik, te

    berkhasiat dan bahan tambahbahannya sebagai berikut.

    a. Rambut (Stearalkonium k

    Pada umumny

    menciptakan busa, dan s

    menyebabkan iritasi dan

    terdapat pada kulit. (Meh

    Mekanisme ker

    bahwa rambut tersusun

    yang terdapat pada ra

    (Stearalkonium Chloride)lapisan film tipis yang me

    diatur dan terlihat indah.

    yang bikin rambut berdiri

    b. Kulit (Triclocarban)

    Sabun antibak

    Sebelumnya, sabun anti

    digunakan di rumah saki

    Sekarang, sabun cair di f

    Keamanan pengguanaan

    didiskusikan secara ekste2001; 245-246)

    Triclocarban m

    membunuh m.o. gram po

    menghambatn pertumbu

    sebagai desinfektan pada

    c. Kuku (Aseton)

    Merupakan ba

    Aseton memiliki sifat dap

    cat kuku, seperti bahan o

    komponen lainnya yang dkuku menjadi bersih. (Wi

    agai berikut:

    it: untuk kosmetika dalam negeri

    it: untuk kosmetika import

    i

    ftaran (pembacaan dibalik).

    rut Pendaftaran produk di Badan POM Penom

    ik

    dapat 2 komponen utama yang sangat umum

    n / campuran. Pada kosmetik pemeliharaan

    lorida)

    , senyawa ini terdapat dalam sampo dan

    enyawa ini relatif aman. Tetapi, interaksi ya

    kekeringan, karena detergen akan membasu

    et C. oz. M.D. 2010; 60)

    ja dari Stearalkonium Chloride, pertama yang

    protein keratin yang bermuatan negative. D

    but dan ion npositif yang terdapat pada

    saling tarik menarik. Ketika rambut kerinambah bobot rambut. Inilah yang menyeba

    Lapisan flim ini mencegah terbentuk listrik

    dan tampak tak rapi.

    eri umumnya mengandung triclocarban s

    bakteri diformulasi dengan formaldehid. I

    t, tapi, sifat toksik dan daya pengiritasian di

    rmulasi dengan triclosan dengan range mak

    triclocarban dan triclosan pada produk

    sif oleh the Food and Drug Administration (F

    erupkan suatu anilid antiseptik. Ia merupaka

    sitif tetapi tidak efektif membunuh m.o. gra

    han jamur. Digunakan dalam formulasi de

    kulit dan selaput lendir. (Martindale. 2009; 16

    an yang sering digunakan dalam sediaan p

    t melarutkan komponen-komponen yang bia

    rganik, minyak-minyak atsiri, pewarna orga

    apat larut terhadap aseton sehingga cat kuku

    ipedia.com)

    18

    oran Registrasi

    , yaitu bahan aktif /

    perawatan, bahan-

    sabun muka untuk

    ng lebih lama akan

    lemak-lemak yang

    harus diperhatikan

    imana ion negative

    surfaktan kationik

    g, akan terbentuk kan rambut mudah

    statis pada rambut

    bagai bahan aktif.

    ni sangant efektif

    kulit sangat tinggi.

    simum hingga 1 %.

    sabun cair telah

    A). (Andre O Barel.

    bakterostatik yang

    m negatif. Ia dapat

    dorant dan sabun

    65)

    embersih cat kuku.

    anya terdapat pada

    ik, dan komponen-

    apat terangkat dan

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    20/31

    19

    d. Rongga Mulut (Fluoride)

    Secara umum fluoride bekerja dalam tiga cara untuk mencegah karies. Fluoride

    menurunkan kecepatan pembentukan lesi karies dengan menghambat proses

    demineralisasi. Meningkatkan resistensi enamel terhadap serangan asam dan

    meningkatkan proses remineralisasi dengan bereaksi denganhydroxypatite untuk

    membentukfluoropatite. Fluoride yang tersedia dalam jumlah banyak akan menghambat

    metabolisme bakteri.

    Sodium fluoride digunakan untuk mencegah karies gigi dan dapat digunakan

    untuk meningkatkan kepadatan tulang pada osteoporosis. Sodium fluoride digunakan

    sebagai sumber fluoride dalam nutrisi parenteral total. Kandungan sodium fluoride

    biasanya dinyatakan dalam hal fluoride, 2,2 mg sodium fluoride setara dengan sekitar 1 mg

    fluoride. Setiap g menyediakan sekitar 23,8 mmol natrium dan fluoride. Untuk karies gigi

    profilaksis, natrium fluoride digunakan sebagai tambahan untuk diet dan kebersihan mulut.

    Ini mungkin membuat enamel gigi lebih tahan terhadap asam, mempromosikan

    remineralisasi, atau mengurangi produksi asam mikroba. (Martindale. 2009; 1963)

    Untuk kosmetik dekoratif, bahan-bahan yang digunakan antara lain :

    a. Rambut (D & C Red No.22)

    Memberi warna pada rambut. Pewarna ini hanya digunakan untuk pewarnaan semi

    permanent.

    b. Kuku (Nitro Selulosa)

    Memberi efek mengkilat pada kuku pada sediaan cat kuku.

    c. Wajah / Make-Up (Talk)

    Talk merupakan komponen utama dari bedak wajah. Dalam beberapa formulasi dapat

    mengandung talk 70-75%.

    d. Parfume (Minyak Mawar)

    Merupakan minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan untuk pembuatan farfume

    atau pengaroma pada sediaan topikal kosmetik.

    Bahan-bahan tambahan yang biasa digunakan yaitu surfaktan, emolien, pengawet,

    pengikat, astringen, dispersan / humektan, pembentuk gel, pewangi, pewarna, antioksidan, dan

    solven / pelarut

    1. Surfaktan

    Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan

    gugus non polar yang suka minyak (lipofilik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan

    campuran yang terdiri dari minyak dan air. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan, yang

    bekerja menurunkan tegangan permukaan cairan, sifat aktif ini diperoleh dari sifat ganda

    molekulnya. Surfaktan anionik, surfaktan yang bagian alkilnya terikat suatu anion.

    Contohnya garam alkana sulfonat, garam olefin sulfonat. Surfaktan kationik, surfaktan yang

    bagian alkilnya terikat suatu kation. Contohnya garam alkil trimethil amonium,

    garam dialkil-dimethil amonium, garam alkil dimethil benzil amonium. Surfaktan nonionik,

    surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan. Contohnya ester gliserin, ester

    sorbitan, ester sukrosa, polietilena alkil amina, glukamina, alkil poliglukosida, mono alkanol

    amina, dialkanol amina dan alkil amina oksida. Surfaktan amfoter, surfaktan yang bagian

    alkilnya mempunyai muatan positif dan negatif. Contohnya asam amino, betain, fosfobetain.

    2. Emolient

    Emolien adalah bahan-bahan yang digunakan untuk mencegah atau mengurangi

    kekeringan, sebagai perlindungan bagi kulit. Dari sudut biokimia, kekeringan merupakan

    ukuran dari kandungan air kulit, dan aksi emollient merupakan fenomena yang

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    21/31

    20

    berhubungan dengan konservasi air. Contoh emolient yg biasa digunakan ialah lanolin,

    minyak-minyak seperti olive oil, dll.

    3. Pengawet

    Bahan pengawet digunakan untuk meniadakan pengaruh kuman-kuman terhadap

    kosmetika, sehingga kosmetika tetap stabil tidak cepat kadaluwarsa. Bahan pengawet yang

    aman digunakan biasanya yang bersifat alami. Bahan pengawet untuk kosmetika dapat

    menggunakan senyawa asam benzoat, alkohol, formaldehida dan lain-lain. Jenis pengawet

    kimia biasanya jenis-paraben, propilenglikol, benzalkonium, dll.

    4. Pengikat

    Zat Pengikat, adalah zat/bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam formula kosmetik

    bentuk padat untuk mencegah terjadinya kohesi. Contoh : Sellulosa, Kalsium stearat, dll

    5. Astringen

    Merupakan bahan pengencang yang mempunyai daya untuk mengerutkan dan menciutkan

    jaringan kulit. Bahan pengencang biasanya menggunakan zat-zat yang bersifat asam lemah

    dalam kadar rendah, alkohol dan zat-zat khusus lainnya.

    6. Humektan

    Humektan merupakan bahan aktif dalam kosmetik yang ditujukan untuk meningkatkan

    kandungan air pada permukaan kulit terluar. Bahan-bahan yang termasuk ke dalam

    humektan terutama adalah bahan-bahan yang bersifat higroskopis yang dapat digunakan

    secara khusus untuk tujuan melembabkan kulit. Contoh humektan adalah gliserin.

    7. Pembentuk Gel

    Sejumlah polimer digunakan dalam pembentukan struktur berbentuk jaringan (jala) yang

    merupakan bagian penting dari sistem gel. Termasuk dalam kelompok ini adalah: gom

    alam, turunan selulosa, dan karbomer.

    8. Pewangi

    Zat Pewangi, adalah zat atau campuran zat yang dapat digunakan pada sediaan kosmetik

    untuk memberikan aroma wangi pada sediaan tersebut. Contoh : Menthol. Untuk produk

    kosmetik wangi-wangian, zat pewangi dapat pula berfungsi sebagai bahan aktif. Misalnya

    Parfum.

    9. Pewarna

    Zat Warna, adalah zat atau campuran zat yang dapat digunakan pada sediaan kosmetik

    untuk mewarnai sediaan. Zat warna ini dapat pula digunakan sebagai bahan aktif dengan

    tujuan untuk melapisi luar tubuh manusia dengan atau tanpa bantuan zat lain. Misalnya

    produk kosmetik seperti Lipstick, Eyeshadow, dan Blush on.

    10. Antioksidan

    Zat Antioksidan, adalah zat/bahan yang ditambahkan untuk mencegah oksidasi dari

    sediaan. Contoh : vitamin E, Vitamin C, dll.

    11. Solvent / Pelarut

    Solvent atau pelarut adalah bahan yang berfungsi sebagai zat pelarut seperti air, alkohol,

    eter, dan minyak. Bahan yang dilarutkan dalam zat pelarut terdiri atas 3 bentuk yaitu padat

    misalnya garam, cair misalnya gliserin dan gas misalnya amoniak.

    Jenis-jenis bahan berbahaya di kosmetik dan efeknya di tubuh kita, diantaranya :

    1. Merkuri

    Merkuri, raksa, atau timbal umumnya disalahgunakan sebagai produk pemutih. Padahal,

    efek samping merkuri salah satunya adalah hiperpigmentasi, yaitu munculnya bintik hitam

    pada kulit. Merkuri termasuk logam berat berbahaya meskipun digunakan dalam

    konsentrasi kecil. Pemakaian merkuri dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    22/31

    perubahan warna kulit, ir

    dan gangguan perkemba

    menyebabkan muntah-m

    yang bersifat karsinogeni

    2. Asam Retinoat

    Selain itu, bahan yang se

    retinoat atau tretinoin. Z

    Penggunaan asam retino

    efek teratogenik, yaitu m

    gejala serius yang disebu

    yang ditandai dengan de

    cairan di sekitar paru-par

    asam retinoat hanya di

    dokter dan apoteker), na

    3. Rhodamin

    Bahan lain temuan BPOM

    pewarna dalam eye shado

    umumnya digunakan seb

    merah k3 merupakan zat

    dapat menyebabkan keru

    4. Hidroquinon

    Penggunaan hidroquinon

    Hidrokuinon mengurangi

    kulit. Sediaan krim hidr

    menyebabkan reaksi al

    penggunaan hidrokuinon

    alergi pada kulit yang ter

    VI. Pengujian Kosmetik

    Dewasa ini kosmeti

    produsen dan konsumen, pro

    merusak kosmetik terhadap k

    itasi kulit, kerusakan permanen pada susuna

    ngan janin. Paparan merkuri jangka pende

    ntah, diare, bahkan kerusakan ginjal. Mer

    (suatu zat yang dapat mencetuskan kanker)

    ring disalahgunakan dalam kosmetik anti je

    at ini mendorong pengelupasan kulit dan p

    t dapat menyebabkan kulit kering, rasa ter

    nimbulkan kecacatan pada janin. Tretinoin

    sindrom asam retinoat (retinoic acid syndro

    mam, kesulitan bernafas, sakit pada bagian

    u dan jantung, serta hipoksia (kekurangan o

    erbolehkan sebagai pengobatan (di bawah

    un tidak sebagai kosmetik.

    adalah pewarna merah k10 (rhodamin B) da

    wdan blush on. Pewarna ini merupakan zat

    gai zat warna kertas, tekstil, atau tinta. Zat w

    yang bersifat karsinogenik. Rhodamin dala

    akan hati.

    sebagai zat aktif dalam kosmetik yang diperb

    pembentukan melanosom (granul pigmen me

    okuinon dapat mengandung natrium meta

    ergi serius. Efek samping yang dapat

    yang berlebihan meliputi rasa terbakar, gat

    ena kontak, bahkan perubahan warna kulit.

    k digunakan oleh ratusan juta pemakai, mak

    dusen hendaknya menghilangkan kemungki

    lit, baik berupa iritasi maupun alergi.

    21

    n saraf, otak, ginjal,

    pada dosis tinggi

    uri merupakan zat

    ada manusia.

    rawat adalah asam

    ri yang tersumbat.

    akar, dan memiliki

    apat menyebabkan

    me). Suatu sindrom

    dada, terdapatnya

    sigen). Penggunaan

    pengawasan ketat

    n merah k3 sebagai

    arna sintetis yang

    rna merah k10 dan

    konsentrasi tinggi

    olehkan adalah 2%.

    lanin) di sel pigmen

    isulfit yang dapat

    itimbulkan akibat

    l, kulit kering, atau

    demi kepentingan

    an terjadinya efek

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    23/31

    22

    A. Uji In Vitro

    1. Tes Pembengkakan Kolagen.

    Menggunakan lembaran kolagen seluas 1 cm 2 yang diinkubasi selama 24 jam pada

    suhu 50oC dengan larutan dari kosmetik yang akan diuji. Kolagen ditimbang beratnya

    sebelum dan sesudah pemaparan untuk menentukan nilai pembengkakan. Nilai

    pembengkakan yang besar menunjukkan peningkatan iritasi yang dihasilkan oleh

    produk tersebut

    2. Tes Kenaikan pH

    Nilai pH dari larutan diukur dengan indikasi bahwa kenaikan nilai pH menandakan

    peningkatan tingkat iritasi produk.

    3. Tes Zein

    Dengan menggunakan protein yang tidak larut dalam larutan berair hingga

    terdenaturasi oleh surfaktan dalam produk yang mengiritasi. Lebih banyak protein yang

    terlarutkan maka tingkat iritasi produk juga besar.

    B. Uji pada hewan

    1. Tes Potensi Iritasi pada Kulit

    a. Draize Test

    Mengevaluasi potensi iritasi bahan kimia pada binatang dengan memakai

    kelinci albino

    Tes dilakukan dengan tekhnik Patch Test pada kulit kelinci yang dilukai dan

    pada kulit yg utuh

    Minimal binatang yang di test 6 ekor, bulunya dicukur

    Bahan yang akan dites diletakkan pada bahan berbentuk segi empat

    Bahan yang dites untuk cairan: 0,5 ml untuk bahan padat/setengah padat: 0,5

    g. Bahan padat dilarutkan pada larutan yang sesuai

    Seluruh badan kelinci dibungkus dengan bajan elastis selama 24 jam.

    Bahan diangkat dan hasil dievaluasi, diulang setelah 72 jam

    Tes ini bukan untuk produk akhir (barang jadi)

    b. FCAT

    Memilih bahan kimia berdasarkan reaksi imun (kekebalan)

    Variant i.d test: bahan dimasukkan ke FCA sehingga konsentrasi akhir emulsi 5-

    50%. Untuk perbandingan, bahan yang akan dilarutkan, dicairkan dengan

    larutan yang sesuai (mis: air, acetone)

    Dua kelmpokguinea pig (marmut), setiap kelompok berjumlah 8-10 ekor. Satu

    kelompok sbg eksperimen dan yang lain sebagai kontrol Bahan yang akan di tes (0,1 ml) disuntikkan intradermal ke sisi kanan bagian

    dalam binatang ekspermen setiap hari ke2, dengan total 5 kali. Binatang

    kontrol disuntik dengan 0,1 ml FCA saja. Empat dari binatang diuji efek toksik

    bahan setelah 1 kali pemakaian topikal dengan langsung memberikan

    konsnetrasi 100%, 30%, 10%, dan 3% ke sisi kiri binatang. Tempat aplikasi

    dibiarkan terbuka, reaksi pada kulit idnilai setelah 24 jam. Iritasi yang terkecil

    adalah warna kemerahan [aling seidkit 25% dari binatang dalam kel

    eksperimen. Nilai noniritan maksimal diberikan pada konsentrasi tertinggi yg

    tidak menimbulkan rekasi apapun

    Tes ini untuk menentukan kapasitas sensitisasi bahan

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    24/31

    23

    Tes dinyatakan alergik bila 1 dari 8 binatang eksperimen menunjukkan rekaksi

    alergi

    FCAT bukan untuk produk jadi

    Lebih sensitif daripada Draize Test dan Buhler Test

    c. Guinea Pig Maximization

    Merupakan uji in vivo untuk mengetahui zat penyebab sensitisasi kulit manusia

    (alergen).

    Pertama kali diusulkan oleh B. Magnusson dan Albert Kligman tahun 1968

    Untuk mendeteksi kapasitas suatu bahan yang menyebabkan sensitisasi

    langsung pada marmut.

    Tes ini sangat baik untuk mengenal bahan-bahan yang menyebabkan

    kontak alergi.

    Diberikan intradermal pada hewan coba

    Menggunakan adjuvant,

    d. Buhler Test Tes ini banyak keuntungannya, kurang menimbulkan iritasi, hanya

    menimbulkan sedikit kesan positif yang palsu

    Diberikan secara intradermal

    Digunakan sebagai penyaringan pertama untuk produk jadi

    e. Open Epicutaneous Test

    Tes ini digunakan untuk contoh bahan-bahan kimia, campuran-campuran dan

    produk-produk jadi, efek sensitisasi, dan iritasi.

    2. Tes Potensi Iritasi pada Mata

    a. Produk-produk yang harus dites:

    Kosmetik mata : maskara, eye-shadow, eye-liner, eye make-up remover, danlain-lain .

    Kosmetik wajah : foundation, blusher, face powder, lipstick, dan lain-lain.

    Kosmetik lain : nail cosmetics, hair care product, body lotion, dan lain-lain.

    b. Tanda iritasi pada mata : merah, bengkak, sakit, panas ( erythema, edema, pain,

    heat)

    c. Tes yang dilakukan : DRAIZE EYE IRRITATION TEST pada kelinci albino, karena

    mata kelinci lebih sensitif daripada mata manusia.

    d. Iritasi pada mata karena bahan kimia dapat dites pada bagian mata :

    conjuctiva, iris, dan cornea.

    e. Reaksi yang timbul : conjuctiva ( eythema, edema), iris ( hyperamia), cornea(opacity)

    f. testing substances on rabbits might not predict the effects on humans

    3. Phototoxicity

    a. Iritasi non-immunologis yang berhubungan dengan cahaya dan terjadi setelah kulit

    dikenai cukup cahaya.

    b. Respon kulit menyerupai kulit terbakar berlebihan.

    c. Bisa disebabkan oleh zat kimia yang masuk ke dalam kulit dnegan pemberian

    topikal atau mungkin mellaui sirkulasi sistemik atau parenteral.

    4. Toleransi Test terhadap Detergen dalam Shampo

    a. Guinea Pig Skin Irritation Test (Non Occlusive) Digunakan 5 ekor marmut

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    25/31

    24

    Produk diaplikasikan setiap hari selama 4 hari pada sisi badan marmut

    1 gr dari bahan diaplikasikan ke area 4x4 cm tanpa dibilas

    Ketebalan kulit diukur dengan micrometer

    Evaluasi dilakukan pada hari ke 1, 2 ,3 dan 4

    b. Rabbit Skin Irritation Test (Occlusive)

    Digunakan kelinci: satu sisi badan dilukai, sisi yang lain utuh

    Satu aplikasi dilakukan dengan occlusive bandage

    1 gram bahan diaplikasikan tanpa dibilas pada area seluas 4 x 4 cm

    Kemerahan dievaluasi pada jam ke-24 dan 48

    c. Rabbit Eye Irritation Test

    Digunakan kelinci.

    Bahan langsung diberikan ke mata binatang tanpa dibilas.

    Kerusakan pada korne, iris, dan konjungtiva dinilai setelah 2 jam dan hari ke- 1,

    2, 3, 4, dan 7 setelah aplikasi.

    5. Commedogemity Observasi timbulnya pembesaran poripori dan hiperkeratosis dari folikel

    minyak dan dibandingkan dengan kontrol

    Hasil dinilai dengan angka 0 = negatif sampai dengan 5 = hebat.

    Highly Comedogenic (level 4 - 5)

    Acetylated Lanolin

    Algae Extract

    Algin

    Butyl Stearat

    Moderately Irritating

    BHABenzaldehyde

    Benzoic Acid

    Camphor

    C. Uji pada Manusia

    1. Patch Test

    Untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap suatu bahan dan untuk mendiagnosis

    penyakit kulit

    Digunakan untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap suatu bahan

    Memfiksasi dan melekatkan bahan-bahan pada kulit dengan sepotong kertas filter

    WHATMAN yang melekat di kertas aluminium foil yang satu sisinya telah dilapisipolyethylene film.

    Umumnya di kulit blakang tubuh. Tester ditempel selama 48 jam. Setelah itu,

    diangkat, dan tempat yang di tes diberi tanda

    Hasil dinilai 15 & 30 menit setelah pengangkatan, diulangi setelah 24 jam

    Bahan yang akan dites harus dicairkan ke tingkat yang tidak menimbulkan reaksi

    pada orang yang tidak sensitif.

    Konsentrasi yang terlalu tinggi akan menyebabkan iritasi hebat, sedangkan

    konsentrasi yang terllau rendah akan tidak menimbulkan respon.

    2. Open Test

    Merupakan uji keamanan produk akhir sebelum dipasarkan.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    26/31

    25

    Bahan langsung diaplikasikan 2-3 kali sehari ke area yang sama pada lengan

    bawah selama 2 hari, dan reaksi yang terjadi langsung dinilai.

    Reaksi yang positif menandakan bahwa reaksi Patch Testtersebut adalah karena

    alergi, sedangkan jika hasil negatif, tidak menghilangkan kemungkinan alergi.

    3. Iritasi pada Mata

    Dengan memakai produk jadi untuk meneliti potensi iritasi pada mata.

    Dilakukan pemeriksaan setiap minggu oleh dermatologis dan/atau oph-

    thalmologist

    4. Phototoxicity

    Tes ini cukup aman karena hanya sebagian kecil daerah yang dites dan dapat

    dilakukan di daerah lengan dan belakang tubuh, sehingga daerah wajah dapat di

    hindari.

    Tes ini menimbulkan dermatitis setempat yang mudah sembuh.

    5. Test Iritasi untuk Sabun dan Detergen

    a. Chamber Test

    Digunakan 80% larutan, dengan melarutkan potongan sabun di air dan

    dipanaskan berlahan-lahan. Bila dingin, larutan akan menjadi pasta. Dengan

    memanaskannya 400C, pasta itu akan cair kembali

    Cairan yang akan diuji dioleskan ke kulit lengan bawah bagian dalam

    Dnegan teknikocclusive digunakan Duhring Chambers, dengan volume 0,1 ml

    6-8 chamber difiksasikan di lengan bawah dengan gulungan pita yang berpori

    Pertama2, dioleskan selama 24 jam, lalu larutan yang baru diaplikaskan ke

    kulit yang sama 6 jam sehari selama 4 hari

    Reaksi kulit dinilai hari ke -8 sesudah aplikasi pertama.

    b. Wash Test1. Antecubital Wash Test

    Sepotong kapas dilembabkan dengan air hangat

    Busa dibuat di tempat sabun, lalu kulit dicuci selama 1 menit dengan

    kapas yang diberi busa

    Sesudah dibilas ringan, prosedur diatas diulang selama 1 menit lagi

    Busa ditinggalkan dikulit selama 2 menit lalu dibilas bersih

    Kulit dikeringkan dengan handuk

    Dilakukan tes yg sama dgan bahan yg sama di daerah antecubital lain

    untk perbandingan

    2. Facial Wash Test Kedua belah pipi dicuci-sama seperti wash test-kecuali bahwa busa

    segera dibilas setelah pipi dicuci dnegan sabun selama 2 menit

    Reaksi di kulit dinilai 30 menit.

    c. Scarification Test

    Untuk menilai kerusakan jaringan yang sebenarnya

    Tanpa stratum corneum sebagai penghalang

    Tes dilakukan pada sekelompok sabun dan detergent bar, dibedakan dengan

    kulit yg utuh

    Sesudah kulit dilukai dgan jarum halus, produk dengan konsentrasi 0,1% dan

    1,5% diaplikasikan dnegan sistem occlusive selama 3 hari ke bagian dalam

    lengan bawah 10 sukarelawan

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    27/31

    26

    Reaksi dinilai pada hari terakhir dnegan nilai: 0 = negatif, 4+ = kemerahan

    hebat dengan nekrosis

    6. Commedogemity

    Dilakukan langsung pada wajah.

    Dipilih remaja yang telah menderita jerawat atau mudah mengidap jerawat

    Penilaian hasil tes inikurang objektif

    7. Uji Sensoris

    Tes sensoris merupakan tes terakhir dalam rangkaian tes kosmetik pada manusia

    karena hanya mengandalkan penilaian dari stimuli sensoris. Tes sensoris dilakukan

    dengan menggunakan relawan yang memberikan penilaian subjektif, yakni memberi

    penilaian untuk perasaan terbakar, vasodilatasi dan gatal.

    D. Uji Stabilitas Kosmetik

    Ketidak stabilan fisika sediaan ditandai dengan adanya pemucatan warna atau munculnya

    warna, timbul bau, perubahan atau pemisahan fase, pecahnya emulsi, pengendapan

    suspensi, perubahan konsistensi, pertumbuhan kristal, terbentuknya gas dan perubahan

    fisik lainnya. Gejala-gejala yang menjadi indikator kerusakan emulsi :

    Creaming

    Flokulasi

    Koalesens

    Inversi

    Parameter-parameter uji kestabilan fisik :

    Organoleptis

    Viskositas

    Ukuran Partikel

    pH

    1. Pemeriksaan Umum

    a. Uji Stabilitas terhadap Temperature

    b. Uji Stabilitas terhadap Cahaya

    Outdoors (sunlight) exposure test

    Inside (artificial light) exposure test

    Flourescent light exposure test

    2. Uji Stabilitas yang Dipercepat

    a. Temperature and humidity combination test

    b. Cyclical temperature test

    c. Stress test Centrifugal separation method

    Vibration test

    Drop Test

    Load test

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    28/31

    27

    VII. Kosmetik Pemeliharaan / Perawatan

    Adapun pembagian dari kosmetik pemeliharaan / perawatan, yaitu :

    Cleansing ( Kosmetik pembersih )

    Emoliens ( Kosmetik pelembab )

    Protecting ( Kosmetik pelindung )

    Thining ( Kosmetik penipis )

    A. Cleansing (Kosmetik Pembersih)

    Kosmetik pembersih merupakan salah satu jenis kosmetik yang digunakan

    untuk mengeluarkan berbagai zat yang tidak berguna pada bagian tubuh kita, misalnya

    pada kulit, rambut, dan lainnya. Kosmetika pembersih dapat digunakan untuk perawatan

    sehari-hari maupun perawatan secara berkala. Kosmetika pembersih dibuat dengan bahan-

    bahan yang dapat mengangkat kotoran yang bersifat lemak atau minyak maupun debu. Ada

    4 macam Kosmetik Pembersih yaitu :

    1. Pembersih dengan bahan dasar cair : air adalah pelarut yang baik untuk sebagian

    besar zat atau kotoran yang menempel pada kulit. Air mudah didapat dan murah

    harganya sehingga penggunaanya dalam kosmetik sangat efisien dan efektif.

    2. Pembersih dengan bahan dasar minyak : Minyak merupakan bahan pembersih yang

    mempunyai beberapa kelebihan dibanding pembersih lain, dapat membersihkan

    kotoran yang larut dalam minyak dan tidak menyebabkan kulit kering dan kasar.

    3. Pembersih dengan bahan dasar padat : Bahan dasar padat digunakan sebagai

    pembersih bila mampu untuk mengabsorbsi kotoran yang ada dikulit.

    4. Pembersih yang bersifat mekanis dengan bantuan penggosokkan.

    Berdasarkan bentuknya, kosmetika pembersih dibedakan menjadi 4 macam

    bentuk, yaitu minyak, krim, cairan kental (emulsy), dan batang.

    B. Emoliens (Kosmetik Pelembab)

    Kosmetik pelembab merupakan kosmetik yang berfungsi untuk

    mempertahankan struktur dan fungsinya. Umumnya kosmetik pelembab terdiri dari

    berbagai minyak nabati, hewan maupun sintesis yang dapat membentuk lemak permukaan

    kulit buatan untuk melenturkan lapisan kulit yang kering dan kasar, dan mengurangi

    penguapan air dari sel kulit tidak dapat mengganti seluruh fungsi dan kegunaan kulit

    semula. Adapun tipe-tipe kosmetik pelembab, diantaranya adalah :

    1. Kosmetik pelembab berdasarkan lemak

    Kosmetik pelembab tipe ini sering disebut moisturizer atau moisturizing cream. Krim

    ini membentuk lapisan lemak tipis di permukaan kulit, sedikit mencegah penguapan

    air kulit, serta menyebabkan kulit menjadi lembab dan lembut.

    2. Kosmetik pelembab berdasarkan gliserol atau humektan sejenis

    Preparat jenis ini akan mengering dipermukaan kulit, membentuk lapisan yang

    bersifat higroskopis, yang menyerap uap air dari udara dan mempertahankannya di

    permukaan kulit. Preparat ini membuat kulit tampak lebih halus dan mencegah

    dehidrasi lapisan stratum corneum kulit.

    C. Protecting (Kosmetik Pelindung)

    Kosmetik pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah

    bersih dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi kulit sebaik-baiknya dan untuk

    melindungi kulit dari berbagai pengaruh lingkungan yang dapat merugikan kulit.

    Menurut tujuan spesifikasinya, kosmetik pelindung dapat dibagi dalam

    kelompok berikut.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    29/31

    28

    1. Preparat yang melindungi kulit dari bahan-bahan kimia.

    2. Preparat untuk melindungi kulit dari debu, kotoran, bahan pelimas, dll.

    3. Preparat untuk melindungin kulit dari benda fisik yang membahayakan kulit.

    4. Preparat yang melindungi kulit dari luka secara mekanis.

    5. Preparat untuk mengusir serangga agar tidak mendekati kulit.

    D. Thining (Kosmetik Penipis)

    Tujuan utama pemakaian kosmetika penipis/ pengampelas kulit adalah untuk

    mengangkat atau membuang (peeling) sel-sel kulit yang sudah mati pada lapisan tanduk

    kulit agar tidak menumpuk. Penumpukan sel-sel kulit yang mati ini akan mengakibatkan

    terjadinya penebalan kulit dan penyumbatan pori-pori kulit yang dapat berakibat lebih

    jauh berupa terjadinya jerawat.

    VIII. Kosmetik Dekoratif

    Kosmetika yang dibuat dan digunakan untuk merias atau memperindah kulit.

    Biasanya dibuat dengan berbagai macam warna dan aroma. Persyaratat untuk kosmetik

    dekoratif antara lain adalah, warna yang menarik, bau harum yang menyenangkan, tidak

    lengket, Tidak menyebabkan kulit tampak berkilau, dan tidak merusak atau mengganggu kulit.

    Kosmetik dekoratif dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu :

    1. Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan pemakaiannya

    sebentar, misalnya bedak, lipstik, pemerah pipi, eye shadow, dan lain-lain.

    2. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu lama baru luntur,

    misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, dan pengeriting rambut.

    Kosmetika dekoratif pada umumnya terdiri dari :

    1. Bedak dasar ( Foundation)

    Foundation adalah kosmetika yang mengandung foundation cream dan bubuk bedak.

    Kosmetika ini berguna untuk melindungi kulit dan berfungsi sebagai penolak sinar

    matahari.Disamping itu, dapat menyehatkan kulit dan melembabkan kulit jika kulit kering.

    Bentuk foundation antara lain padat (pancake),cair (liquid), krim (Crim), dan stik/batang

    (stick).

    2. Bedak (Face Powder).

    Bedak dapat berbentuk bedak bubuk (face powder).Disamping sebagai kosmetika riasan,

    bedak juga dapat melindungi kulit dari sinar matahari. Bedak dipakai sebagai sentuhan

    terakhir setelah pemakaian alas bedak.

    3. Cat bibir

    Adalah cat warna bibir yang dapat berbentuk batangan (stick),krim, atau cair, dimana yang

    paling dikenal adalah berbentuk batangan (lipstick).

    4. Pemerah pipi (rouge/blush on)

    Pemerah pipi dapat berbentuk krim dan bubuk dengan warna yang mencolok, umumnya

    merah sampai coklat. Pemerah pipi ini dipakai pada kedua belah pipi diluar bedak agar pipi

    nampak kemerah-merahan (bersemu merah) sehingga nampak sehat dan segar.

    5. Pewarna kelopak mata (Eye Shadow)

    Pewarna kelopak mata dapat berbentuk krim, bubuk, padat, dan cairan berguna untuk

    mewarnai kelopak mata.

    6. Pembuat garis mata (Eyeliner)

    Bentukeyelinerantara lain padat, pensil dan cair. Kosmetika ini mengandung lemak dan zat

    pewarna. Berfungsi untuk mempertegas garis mata pada tepi kelopak mata atas dan bawah.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    30/31

    29

    7. Maskara

    Berguna untuk mewarnai bulu mata agar lebih tegas, lebih panjang dan lentik.

    Dalam kosmetik dekoratif, zat pewarna memegang peranan sangat besar. Zat warna

    untuk kosmetik dekoratif berasal dari berbagai kelompok :

    1. Zat warna alam yang larut.

    Zat ini sekarang sudah jarang dipakai dalam kosmetik. Sebetulnya dampak zat alam ini

    pada kulit lebih baik dari pada zat warna sintetis, tetapi kekuatan pewarnaanya relatif

    lemah, tak tahan cahaya, dan relatif mahal. Misalnya carmine zat warna merah yang

    diperoleh dari dari tubuh serangga coccus cacti yang dikeringkan , klorofil daun-daun hijau,

    henna yang diekstraksi dari daun Lawsonia inermis, carotene zat warna kuning.

    2. Zat warna sintetis yang larut.

    Zat warna sintetis pertama kali disintetis dari anilin, sekarang benzena, toluena, anthracene

    yang berfungsi sebagai produk awal bagi kebanyakan zat warna. Sifat-sifat zat warna

    sintetis yang perlu diperhatikan antara lain :

    a. Intensitas harus kuat sehingga jumlah sedikit pun sudah memberi warna.

    b. Harus bisa larut dalam air, alkohol, minyak, atau salah satunya. Yang larut air untuk

    emulsi O/W dan larut minyak untuk emulsi W/O. Yang larut air hampir selalu juga

    larut dalam alkohol encer, gliserol, dan glikol. Yang larut minyak juga larut dalam

    benzena, karbon tetraklorida, dan pelarut organik lainnya, kadang-kadang juga dalam

    alkohol tinggi. Tidak pernah ada zat warna yang sekaligus larut dalam air dan minyak.

    c. Sifat yang berhubungan dengan pH. Beberapa zat warna hanya larut dalam pH asam,

    lainnya hanya dalam pH alkalis.

    d. Kelekatan pada kulit atau rambut. Daya lekat berbagai zat warna pada kulit dan

    rambut barbeda-beda. Terkadang kita memerlukan daya lekat besar seperti cat

    rambut, namun terkadang kita menghindarinya misalnya untuk pemerah pipi.

    e. Toksisitas. Yang toksis harus dihindari, tetapi ada derajat keamanannya.

    3. Pigmen alam.

    Pigmen alam adalah pigmen warna pada tanah yang memang terdapat secara alamiah,

    misalnya aluminium silikat, yang warnanya tergantung pada kandungan besi oksida atau

    mangan oksidanya (misalnya kuning, coklat, merah bata, coklat tua). Zat warna ini murni,

    sama sekali tidak berbahaya, penting untuk mewarnai bedak-krim dan make-up sticks.

    Warnanya tidak seragam, tergantung asalnya, dan pada pemanasan kuat menghasilkan

    pigmen warna baru.

    4. Pigmen sintetis.

    Besi oksida sintetis sering menggantikan zat warna alam. Warnanya lebih intens dan lebih

    terang. Pilihan warnanya antara lain kuning, coklat sampai merah, dan macam-macam

    violet. Pigmen sintetis putih seperti zinc oxida dan titanium oxida termasuk dalam

    kelompok zat pewarna kosmetik yang terpenting. Zinc oxida tidak hanya memainkan satu

    peran dalam pewarnaan kosmetik dekoratif, tetapi juga dalam preparat kosmetik dan

    farmasi lainnya.

    Adapun jenis kosmetik dekoratif untuk rambut, diantaranya :

    1. Hair brilliantine

    Briliantine adalah kosmetika berupa larutan encer atau kental, lembek dan padat,

    mengandung lemak atau minyak, sehingga menjadikan rambut berkilau dan licin.

    2. Hair Sparay

    Hair spray adalah kosmetika yang digunakan pada rambut untuk mempertahankan bentuk

    tataan rambut agar tetap pada letaknya tanpa mengurangi keindahan penataan akhir.

  • 5/21/2018 Resume Kosmetik

    31/31

    30

    Polimer pembentuk Film merupakan bahan utama yang sering digunakan. Sediaan ini

    berupa kabut atau disemprot.

    3. Hair Cream

    Hair cream adalah kosmetika yang digunakan untuk melemaskan rambut dan melicinkan

    rambut sehingga rambut mudah diatur, lembut, berkilau dan dapat memberikan

    penampilan rapi dan memberikan kesan sehat.

    4. Hair dyes

    Hair dyes adalah kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut untuk mewarnai

    rambut, baik mengembalikan warna rambut asalnya atau warna lain.

    Adapun jenis kosmetik dekoratif wajah/make up, yaitu :

    1. Pinsil Alis.

    Pensil alis berfungsi untuk membentuk alis agar tampak serasi dengan wajah.

    2. Lipstick

    Make-up bibir cair modern terdiri dari bahan pembentuk lapisan/film dipermukaan bibir

    misalnya cellulose acetate.

    3. Bedak.

    Bedak hamper selalu berisi bahan-bahan dasar dengan sifat-sifat penutup yang paling

    efektif yaitu zinc oxide dan titan dioxide, yang daya penutupnya tidak menurun jika

    terkena air atau petrolatum Pelekat (adhesive) yang dapat melekatksn kosmetika ke

    kulit, seng, magnesium stearat.

    Talk merupakan komponen utama dari bedak wajah. Dalam beberapa formulasi dapat

    mengandung talk 70-75%.

    IX. Kosmetik Tradisional

    Kosmetika alamiah atau kosmetika asli yang dapat dibuat sendiri langsung dari

    bahan bahan segar atau yang telah dikeringkan, buah-buahan dan tanam-tanaman disekitar

    kita. Cara tradisional ini merupakan kebiasaan atau tradisi yang diwariskan turun-temurun dari

    leluhur atau nenek moyang kita. Adapun penggolongan kosmetik tradisional, diantaranya :

    1. Kosmetika Tradisional Murni

    Kosmetika yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Jadi yang dimaksud dengan

    kosmetika tradisional murni adalah kosmetika yang pembuatannya tanpa menggunakan

    bahan kimia dan pengolahannya menggunakan cara yang sangat sederhana. Kosmetika

    tradisional murni bisa diperoleh dari penjual jamu. Kosmetika yang termasuk kosmetika

    tradisional murni misalnya bedak dingin.

    2. Kosmetika Semi Tradisional

    Kosmetika tradisional yang pengolahannya dilakukan secara modern dengan

    mencampurkan bahan kimia, seperti bahan pengawet. Jadi yang dimaksud kosmetika semi

    tradisional adalah kosmetika yang pembuatannya masih menggunakan bahan yang

    bersasal dari alam, tetapi dengan memberikan tambahan bahan kimia sebagai pengawet

    dan cara pengolahannya sudah dilakukan dengan menggunakan peralatan yang lebih

    canggih. CONTOH: lulur, air mawar, masker.