Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik

13
1, K 2 S 2 O 8 Potassium persulfate is the inorganic compound with the formula K 2 S 2 O 8 . Also known as potassium peroxydisulfate or KPS, it is a white solid that is highly soluble in water. This salt is a powerful oxidant, commonly used to initiate polymerizations . 2. KMnO 4 Potassium permanganate is an inorganic chemical compound with the chemical formula KMnO 4 . It is a salt consisting of K + and MnO 4 ions. Formerly known as permanganate of potash or Condy's crystals , it is a strong oxidizing agent . It dissolves in water to give intensely pink or purple solutions, the evaporation of which leaves prismatic purplish-black glistening crystals. [2] In 2000, worldwide production was estimated at 30,000 tonnes. [3] In this compound, manganese is in the +7 oxidation state . 3. N H 3 Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus N H 3 . Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia ). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi , amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada

description

kosmetik

Transcript of Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik

Page 1: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik

1,  K2S2O8

Potassium persulfate is the inorganic compound with the formula K2S2O8. Also known as potassium peroxydisulfate or KPS, it is a white solid that is highly soluble in water. This salt is a powerful oxidant, commonly used to initiate polymerizations.

2. KMnO4

Potassium permanganate is an inorganic chemical compound with the chemical formula KMnO4. It is a salt consisting of K+ andMnO − 4 ions. Formerly known as permanganate of potash or Condy's crystals, it is a strong oxidizing agent. It dissolves in water to give intensely pink or purple solutions, the evaporation of which leaves prismatic purplish-black glistening crystals.[2] In 2000, worldwide production was estimated at 30,000 tonnes.[3] In this compound, manganese is in the +7 oxidation state.

3. N H 3

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus N H 3. Biasanya senyawa ini didapati

berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki

sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan

dapat merusak kesehatan. Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia

anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih

di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat

rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani

dengan tabung reaksi biasa di dalamsungkup asap. "Amonia rumah" atau amonium

hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam

satuan baumé. Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki

Page 2: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik

konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 °C).[7] Amonia yang

berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.

Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang

amat lemah (pKa=9.25). Amonia dapat terbentuk secara alami maupun sintetis. Amonia yang

berada di alam merupakan hasil dekomposisi bahan organik.

4. CH3CH2OC(O)CH3

Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Senyawa ini berwujud cairan tak berwarna, memiliki aroma khas. Senyawa ini sering disingkat EtOAc, dengan Et mewakili gugus etil dan OAc mewakili asetat. Etil asetat diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut.

Etil asetat adalah pelarut polar menengah yang volatil (mudah menguap), tidak beracun, dan tidak higroskopis. Etil asetat merupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah, dan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif seperti flor, oksigen, dan nitrogen. Etil asetat dapat melarutkan air hingga 3%, dan larut dalam air hingga kelarutan 8% pada suhu kamar. Kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam.

5. C H 3OH

Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa

kimia dengan rumus kimia C H 3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada

"keadaan atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah

terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). metanol

digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif

bagi etanol industri.

Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil proses tersebut

adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut

akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadikarbon dioksida dan air.

6. C6H14

Heksana, suatu hidrokarbon dengan rumus kimia C6H14, yaitu suatu alkana

dengan enam atom karbon.

Istilah ini mungkin mengacu pada empat isomer struktur lain dengan rumus itu, atau

terhadap campuran mereka. Namun, dalam tatanama IUPAC, heksana merupakan

isomer tidak bercabang (n-heksana); empat struktur lain dinamakan sebagai turunan

termetilasi dari pentana dan butana. IUPAC juga menggunakan istilah seperti akar

dari banyak senyawa dengan enam-kerangka karbon linier, seperti 2-metilheksana

(C7H16), yang juga disebut  “isoheptana”.

Penggunaan laboratorium khas heksana ialah untuk mengekstrak kontaminan

minyak dan lemak dari air dan tanah untuk analisis. Dalam banyak aplikasi (terutama

farmasi), kegunaan n-heksana ialah dihapus karena toksisitas jangka panjang, dan

Page 3: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik

sering digantikan oleh n-heptana, yang tidak akan membentuk metabolit beracun

(heksana–2,5–dion).

7. H2O2

Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri hidrogen peroksida adalah auto oksidasi Anthraquinone.

H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun.

Mayoritas pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan stabilizer kimia biasanya ditambahkan dengan maksud untuk menghambat laju dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi selama produk hidrogen peroksida dalam penyimpanan. Selain menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga menghasilkan air (H2O) dan panas.

Pada metode ini senyawa raksa ( Hg ) dalam contoh uji dioksidasikan dengan penambahan KmnO4 menjadi Hg2+ pada proses destruksi ( dengan waterbath ) pada suhu 950 C, proses destruksi dilakukan dalam suasana asam Hg2+ yang terbentuk direduksi oleh SnCl2 menjadi Hg0 ( uap Hg ). Kemudian atom netral tersebut akan menguap sebagai atom-atom bebas dan didorong oleh udara ke sel. Jika cahaya dengan panjang gelombang lampu katoda Hg melalui sel, maka sinar yang diabsorbsi oleh Hg berbanding lurus dengan kadar Hg.

Page 4: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik
Page 5: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik
Page 6: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik
Page 7: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik
Page 8: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik
Page 9: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik
Page 10: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik
Page 11: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik
Page 12: Bahan Dan Metode Analisi Kosmetik