BAB II line of balance

download BAB II line of balance

of 15

Transcript of BAB II line of balance

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    1/15

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Tinjauan PustakaPratomo dan Honiris (2012) melakukan studi penerapan Metode Line Of Balance 

    (LOB) pada pekerjaan struktur tipikal pada proyek apartemen bertingkat di Surabaya

    !ari penelitian tersebut didapatkan ba"#a penjad#alan dengan Metode LOB

    meng"asilkan durasi penyelesaian pekerjaan struktur untuk 1$ lantai adala" 1%% "ari&

    sedangkan berdasarkan data jad#al peren'anaan adala" 200 "arielebi"an studi ini adala" dilakukannya pengamatan langsung di lapangan selama

     berlangsungnya pekerjaan se"ingga data durasi penyelesaian pekerjaan yang

    dikumpulkan lebi" akurat dapun kekurangan dari penelitian ini adala" penjad#alan

    yang diren'anakan tidak dapat digunakan pada seluru" struktur bangunan lokasi studi&

    karena ada sejumla" lantai tertentu yang strukturnya tidak tipikalHega*y dan amara" (200+) melakukan penelitian untuk mengeta"ui seberapa

    e,isien metode penjad#alan repetiti-e dapat digunakan untuk optimalisasi biaya

    konstruksi gedung bertingkat Sebua" proyek gedung berlantai 1. yang diren'anakan

    menggunakan biaya /1% miliar digunakan sebagai model penelitian ini Hasilnya adala"

     biaya dapat ditekan menjadi / 1$11 miliar dengan tetap memperta"ankan durasi

    ren'ana a#al proyek Optimasi biaya dilakukan dengan tetap memper"atikan #aktu dan keterbatasan

    sumberdaya Penelitian ini mengintegrasikan metode LOB dan PM dapun

     pemodelan ini dilakukan menggunakan sebua" so,t#are penjad#alan yang

    dikembangkan sendiri ole" penulis So,t#are ini masi" berupa prototipe& ole"

    karenanya pengembangan lebi" lanjut masi" perlu dilakukanPra#ira (2010) dalam penelitiannya menerapkan Metode LOB dalam

     pengendalian Proyek Peruma"an Masya amansari esiden'es Hasil yang didapatkanadala" durasi penyelesaian . 'ouple ($ unit) ruma" diperlukan #aktu 3+ minggu dengan

    Metode LOB& sedangkan jika tidak menggunakan Metode LOB didapatkan durasi $0

    mingguPenilitian tersebut bertujuan menganalisis pengendalian proyek dengan

    mengoptimalkan peman,aatan sumber daya se"ingga penggunaan sumberdaya yang

     berkelanjutan dapat terjamin kan tetapi penelitian ini "anya mengintegrasikan LOB

     pada proyek yang umum dan seder"ana& se"ingga untuk proyek yang bersi,at k"usus

    dan rumit perlu penyesuaian lebi" lanjut

    4

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    2/15

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 Proyek

    4idiasanti dan Lenggogeni (201.) mende,inisikan proyek sebagai suatu kegiatan

    sementara yang memiliki tujuan dan sasaran yang jelas& berlangsung dalam jangka

    #aktu terbatas& dengan alokasi sumberdaya tertentuMenurut araini (1556) proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan

    untuk men'apai sasaran yang dinyatakan se'ara konkrit serta "arus diselesaikan dalam

    suatu periode tertentu dengan menggunakan tenaga manusia dan alat7alat yang terbatas

    dan begitu kompleks se"ingga dibutu"kan pengelolaan dan kerja sama yang berbeda

    dari biasanya digunakanSedangkan Husen (2011) menyatakan ba"#a proyek merupakan gabungan dari

    sumber7sumber daya seperti manusia& peralatan& dan modal8biaya yang di"impun dalam

    suatu #ada" organisasi sementara untuk men'apai sasaran dan tujuan!ari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan ba"#a 'iri7'iri proyek adala"

    sebagai berikut9a Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas

     b Berlangsung pada jangka #aktu tertentu atau bersi,at sementara& se"ingga

    memiliki #aktu a#al dan ak"ir' Membutu"kan berbagai jenis sumberdaya dengan alokasi tertentud Memiliki organisasi yang bertanggungja#ab dalam proses pen'apaian sasaran

    yang ditujue Melibatkan berbagai disiplin ilmu

    4ysi'ki (2000 dalam :a*alba& 2003) menyebutkan ada lima pembatass yang

    umumnya dimiliki ole" setiap proyek& yaitu9

    a Lingkup (scope) b ualitas (quality)' Biaya (cost)d 4aktu (time)

    e Sumber daya (resources)Proyek merupakan sistem yang dinamis dan "arus terjaga dalam keseimbangan

    tertentu& se"ingga untuk menggambarkan kelima "al diatas& dikenal segitiga #aktu7

     biaya7sumberdaya seperti pada gambar berikut ini

    5

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    3/15

    :ambar 21 Segitiga #aktu7biaya7sumberdaya

    Sebua" proyek "arus dapat mengidenti,ikasikan kebutu"an atas #aktu& biaya dan

    ketersediaan sumber daya guna men'apai lingkup dan kualitas proyek !engan kata lain

    keseimbangan penyelesaian (#aktu) pada ta"ap peren'anaan akan berakibat ter"adap

    ketersediaan sumber daya dan biaya

    2.2.2 Manajemen Proyek 

    ur*ner (15+2 dalam araini& 1556) menjelaskan ba"#a manajemen proyek

    adala" meren'anakan& menyusun organisasi& memimpin dan mengendalikan

    sumberdaya perusa"aan untuk men'apai sasaran jangka pendek yang tela" ditentukan

    Menurut Husen (2011) manajemen proyek adala" penerapan ilmu pengeta"uan&kea"lian dan keterampilan& 'ara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang

    terbatas& untuk men'apai sasaran dan tujuan yang tela" ditentukan agar mendapatkan

    "asil yang optimal dalam "al kinerja biaya& mutu dan #aktu& serta keselamatan kerja

    Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan ba"#a manajemen

     proyek adala" ilmu yang diterapakan untuk men'apai tujuan dan sasaran suatu proyek

    dengan mengoptimalkan sumberdaya yang terbatas dapun dalam manjemen proyek

    dikenal adanya ,ungsi7,ungsi yang merupakan prosedur operasi bagi organisasi yang

     bertugas dalam mengendalikan suatu proyek Husein (2011) menyatakan ,ungsi7,ungsi

    tersebut sebagai berikut9

    a Peren'anaan ( planning )& dimana didalamnya dilakukan penentapan tujuan&

    melakukan penyusunan penjad#alan& penentuan alokasi biaya dan sumber daya

    dan dokumen lainnya yang nantinya akan menjadi a'uan dalam ta"ap

    selanjutnya b Pengorganisasian (Organizing )& pada kegiatan ini dilakukan indenti,ikasi dan

     pengelompokkan jenis7jenis pekerjaan& mementukan pendelegasian #e#enang

    6

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    4/15

    dan tanggung ja#ab personel serta meletakkan dasar bagi "ubungan masing7

    masing unsure organisasi' Pelaksanaan ( Actuating )& adala" implementasi dari peren'anaan dengan

    melakukan pekerjaan ,isik dan non7,isikd Pengendalian (Controlling )& ta"apan ini memastikan ba"#a apa yang tela"

    diren'anakan dan ditetapkan dapat di'apai dengan optimal

    2.2.3 ork Breakdo!n Stru"ture

    Setiap proyek memiliki sasaran dan lingkup yang tela" ditetapkan se'ara jelas

    Setiap lingkup "arus dapat jabarkan dengan baik& se"ingga diketa"ui apa yang

    diperlukan dan tidak diperlukan dalam proyek dapun alat yang dapat digunakan untuk 

    men'apai tujuan ini adala" Work Breakdown Structure (4BS)

    Burke (200. dalam ooke dan 4illiams& 2005) menerangkan ba"#a 4BS adala"

    kun'i dalam ;manajemen scope< yang digunakan untuk membagi proyek ke dalam

     paket7paket yang terkendali& terestimasi& teren'ana& terlaksana dan terkontrol 4BS

     biasanya disajikan dalam bentuk "ierarki berupa diagram po"on atau da,tar lingkup

     pekerjaan dengan penomeran multi7le-el

     4BS membagi lingkup proyek menurut "ierarki yang makin terperin'i se"ingga

    kerumitannya berkurang tetapi masi" dapat dikelola dengan baik 4BS memuda"kan

     penjad#alan dan pengendalian karena merupakan elemen yang terdiri atas kerangka7

    kerangka seperti berikut ini (Husen& 2011)9

    a erangka penjabaran program b erangka peren'anaan detail' erangka pembiayaand erangka penjad#alane erangka 'ara pelaporan, erangka penyusunan organisasi

    2.2.# Penjad!a$an Proyek 

    Penjad#alan proyek merupakan sala" satu elemen "asil peren'anaan yang dapat

    memberikan in,ormasi tentang jad#al ren'ana dan kemajuan proyek dalam "al kinerja

    sumber daya berupa biaya& tenaga kerja& peralatan dan material serta durasi proyek dan

     progress #aktu untuk penyelesaian proyek (Husein& 2011) Selain sebagai sumber

    in,ormasi& penjad#alan juga ber,ungsi dalam pengendalian se"ingga tujuan dari sebua"

     proyek dapat di'apai se'ara optimal =ntuk dapat memenu"i ,ungsi7,ungsi tersebut&

    7

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    5/15

    sebua" penjad#alan "arus selalu mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai

     permasala"annya

    Husen (2011) mengemukakan ada beberapa ,aktor yang mempengaru"i tingkat

    kerumitan dari sebua" penjad#alan yaitu 9

    a Sasaran dan tujuan proyek  b eterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master scedule' !ana yang diperlukan dan dana yang tersediad 4aktu yang diperlukan dan yang tersedia& serta perkiraan #aktu yang "ilang dan

    "ari7"ari libur e Susunan dan jumla" kegiatan proyek serta keterkaitan di antaranya, erja lembur dan pembagian sift kerja untuk memper'epat proyek g Sumber daya yang diperlukan dan sumber daya yang tersedia

    ea"lian tenaga kerja dan ke'epatan mengerjakan tugas

    Hingga saat ini& berbagai metode penjad#alan proyek tela" dikembangkanyang

    mana se'ara garis besar dapat digolongkan atas metode bagan balok (!ar cart )& metode

     jaringan kerja (network diagram) dan metode linear Setiap metode tersebut memiliki

    karakteristik tersendiri dengan kelebi"an dan kekurangannya masing7masing

    2.2.#.1 Metode Bar %&art

    Metode !ar cart  atau gantt cart  pertama kali diperkenalkan ole" Henry :antt

     pada a#al ta"un 1500>an untuk proyek pembuatan kapal Metode ini merupakan usa"a

    ilmia" pertama yang mempertimbangkan "ubungan penjad#alan pekerjaan ter"adap

    #aktu (ooke ? 4illiams& 2005)

    euntungan utama metode ini terletak pada tampilannya yang seder"ana dan

    muda" dipa"ami ole" semua tingkatan manajemen& akan tetapi kekurangan utama

    metode ini adala" tidak dapat menunjukkan logika "ubungan ketergantungan antar

    akti-itas Selain itu metode ini kurang sesuai untuk proyek dengan tingkat kerumitantinggi dan proyek yang berulang ekurangan ini menyebabkan dikembangkannya

    metode penjad#alan lainnya seperti metode jaringan kerja dan metode penjad#alan

    linear

    Seiring dengan berkembangnya teknologi komputer dan tersedianya berbagai

    so,t#are penjad#alan proyek& metode ini kembali banyak digunakan ole" para

     peren'ana erlebi" so,t#are7so,t#are tersebut menyajikan bar '"art dalam bentuk

    linked bar '"art !imana linked !ar cart  mengatasi kekurangan utama !ar cart  

    8

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    6/15

    dalam penggambaran ini "ubungan logika ketergantungan antar kegiatan Meskipun

     begitu& metode ini tetap kurang e,isien untuk penjad#alan proyek berulang

    2.2.#.2 Metode 'arin(an )erja

    Metode jarringan kerja atau network diagram diperkenalkan ole" tim perusa"aan

    !u Pont dan and orporation pada ta"un 15307an untuk mengembangkan sistem

    'ontrol manajemen Metode ini dikembangkan untuk mengendalikan sejumla" besar

    kegiatan yang memiliki ketergantungan yang kompleks Metode ini relati, lebi" sulit&

    namun dapat memperli"atkan lintasan kritis dan memperli"atkan "ubungan antar

    kegiatan se'ara jelas (Husen& 2011)

    Metode jaringan kerja ini juga dikenal dengan istila" Critical "at #etod  (PM)

    karena menekankan pada lintasan kritis proyek dapun jenis dari metode penjad#alan

     proyek jaringan kerja yaitu9

    a !iagram Pana"Metode ini juga dikenal sebagai Acti$ity on Arrow (O) dan merupakan

    dasar dari penjad#alan jaringan kerja ampilan diagram ini terdiri atas

    rangkaian anak pana" yang melambangkan akti-itas dan node yang berupa

    lingkaran atau kotak yang melambangkan e-ent Selain itu terdapat juga anak

     pana" semu (dummy) yang ber,ungsi sebagai peng"ubung antar akti-itas

    (ooke ? 4illiams& 2005) b !iagram Preseden

    !iagram preseden juga dikenal sebagai Acti$ity on %ode (O@) dan

    dikembangkan untuk meng"ilangkan penggunaan dummy pada diagram

     pana" !iagram preseden terdiri atas sejumla" node yang melambangkan

    akti-itas dimana node7node tersebut di"ubungkan dengan garis yang

    menunjukkan "ubungan antar akti-itas (Hein*& 155+)' Metode PA ( "rogram &$aluation and 'e$iew ecnique)PA merupakan metode penjad#alan yang menetapkan durasi proyek se'ara

     probabilistik dengan membagi durasi menjadi durasi optimis& paling mungkin

    dan pesimis Metode ini merupakan pengembangan dari diagram pana"& akan

    tetapi sekarang metode ini mulai diterapkan sebagai diagram preseden

    (rianto& 2010)

    Meskipun dapat menggambarkan "ubungan antar akti-itas dalam proyek yang

    rumit dan berskala besar& metode jaringan kerja tetap tidak e,ekti, untuk menjad#alkan

     proyek berulang& karena penekanannya lebi" kepada lintasan kritis !isamping

    9

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    7/15

    tampilannya yang rumit dan sulit dipa"ami& ke"adiran so,t#are penjad#alan bebasis

    linked !ar cart  juga tela" menggeser kepopuleran metode ini

    2.2.#.3 Metode Linear

    Metode penjad#alan linier adala" penjad#alan berupa tampilan gra,is seder"ana

    yang menunjukkan "ubungan #aktu dan lokasi Metode ini berakar dari dunia industri

     pabrik yang digunakan sebagai usa"a dalam men'ega" penundaan atau e,ek le"er botol

     pada pelaksanaan proses produksi (Hein*& 155+)

    !alam industri konstruksi& metode penjad#alan linier sangat e,ekti, untuk

    menjad#alkan proyek yang bersi,at berulang Proyek berulang ini dapat berupa proyek

    "ori*ontal seperti jalan raya& tero#ongan atau perpipaan ataupun proyek yang bersi,at

    -ertikal seperti gedung bertingkat dengan desain tipikal

    Se'ara umum dikenal dua jenis metode penjad#alan linear yaitu 9

    a  Line of Balance (LOB)Metode ini terdiri atas serangkain garis yang diplot ter"adap #aktu pada

    sumbu "ori*ontal dan lokasi pada sumbu -ertikal! ime Cainage *iagram

    Metode ini merupakan penggabungan antara metode LOB dengan metode bar

    '"art

    :ambar 22 onto" ime "ainage !iagram pada Proyek :edung (Sumber9 rianto&

    2010)

    Meskipun tidak sepopuler metode !ar cart  dan jaringan kerja& penjad#alan linier 

    kini mulai banyak dikembangkan terutama di kalangan para akademisi Hal ini

    10

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    8/15

    dilakukan dengan mengembangkan so,t#are dan juga menggabungkan metode linear

    dengan metode penjad#alan lainnya seperti diagram pana"

    2.2.* Metode Penjad!a$an Line of Balance

    2.2.*.1 De+inisi dan Sejara&

     Line of Balance adala" sebua" metode penjad#alan yang diutamakan untuk

     pekerjaan berulang dimana akti-itas7akti-itas dalam sebua" proyek ditampilkan sebagai

    serangkaian garis dengan tingkat kemiringan tertentu elebi"an utama pada metode ini

    adala" pada tampilannya yang seder"ana dan muda" dipa"ami

    Hega*y (2002 dalam Pratomo dan Honoris& 2012) menyatakan ba"#a metode ini

    menitikberatkan pada pekerja sebagai sumberdaya utama dalam proyek arena itu&

    metode ini bertujuan memperta"ankan setiap kelompok pekerja (crew) untuk bekerja

    se'ara berkelanjutan dan menyerempakkan pekerjaan mereka Ole" sebab itu setiap

     pekerjaan mengikuti pekerjaan lain dengan tetap produkti, tanpa #aktu tunggu

    Metode LOB di'etuskan pada a#al 15607an ole" :oodyear ompany untuk

    mengontrol dan menge-aluasi proses pabrikasi yang bersi,at berulang dan

     berkelanjutan Selanjutnya pada a#al 15307an ngkatan Laut merika (+S %a$y) 

    mengembangkan metode ini untuk mengontrol proyek& baik yang bersi,at berulang

    maupun tidak (Lumsden dalam alodik"ar dan Pataskar& 2013)

    :ambar 22 onto" diagram LOB proyek perpipaan (Sumber9 @e#itt& 2005)

    11

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    9/15

    Penerapan LOB pada dunia konstruksi diprakarsai ole" P"ilips Lumsden (15$3)

    Lumsden menerapkan metode ini pada proyek konstruksi peruma"an yang

    dikembangkan ole" @atonal Building gen'y di nggris Metode ini kemudian dikenal

    sebagai metode penjad#alan terbaik untuk proyek yang berulang seperti peruma"an&

    apartemen dan juga proyek sipil seperti jalan raya& perpipaan dan tero#ongan (ooke

    dan 4illiams& 2005)

    Cika dibandingkan dengan metode penjad#alan Bar Cart   dan PM& metode ini

    masi" jarang digunakan !i ndonesia sendiri& metode ini jarang di ba"as dalam buku

    dan literature lainnya Selain itu pengembangan software penjad#alan berbasis LOB

    se'ara komersil sejau" ini belum ada Ole" karennya keberadaan metode ini 'enderung

    dikesampingkan ole" para penjad#al

    2.2.5.2 Isti$a&,isti$a& da$am Line of Balance

    !alam penjad#alan LOB ada beberapa istila" yang perlu diketa"ui untuk dapat

    mema"ami dan menyusun penjad#alan yang baik dan benar yaitu sebagai berikut9a !iagram ke'epatan (,elocity diagram)

    Sebua" penjad#alan linier pada dasarnya adala" gabungan diagram ke'epatan

    dari berbagai akti-itas yang membentuk suatu proyek (Hin*e& 155+) !iagram

    ini menyajikan akti-itas sebagai garis yang kemiringannya tergantung pada

     production rate

    :ambar 2. !iagram ke'epatan

     b  "roduction rate

    12

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    10/15

     "roduction rate adala" nilai yang menunjukan ke'epatan penyelesaian suatu

    akti-itas yang dinyatakan dalam jumla" unit per satuan #aktu !alam diagram

    LOB& laju produksi merupakan tingkat kemiringan (gradien) garis akti-itas

    ' nterupsi!alam diagram LOB garis akti-itas yang linier bukanla" suatu ke"arusan erkadang

    diagram ke'epatan mengalami interupsi dan menjadi non7linier karena adanya

    keterbatasan sumberdaya ataupun permasala"an di lokasi proyek

    :ambar 26 nterupsi

    d on,lik on,lik terjadi jika ada beberapa akti-itas yang berlangsung dalam lokasi yang

    sama pada #aktu yang bersamaan (Hin*e&155+) !alam diagram LOB kon,lik

    diperli"atkan dengan adanya garis yang berpotongan satu sama lain

    :ambar 23 on,lik dalam diagram LOB

    e Buffer  

     Buffer  adala" jarak antara dua bua" akti-itas yang dimaksudkan untuk

    meng"indari kon,lik dan memberikan ,leksibilitas kedalam penjad#alan

    !alam diagram LOB terdapat dua jenis !uffer & yaitu "ori*ontal dan -ertikal

     Buffer  "ori*ontal menyatakan jeda #aktu atau float & yang tediri atas bu,,er

    13

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    11/15

    minimum dan maksimum dapun !uffer  -ertikal menyatakan jarak lokasi antar 

    akti-itas

    :ambar 2$ Bu,,er #aktu dan lokasi

    2.2.- Menyusun Penjad!a$an Line of Balance

    Penyusunan penjad#alan line of !alance untuk sebua" proyek pada umumnya

    tidak jau" berbeda dengan metode penjad#alan lainnya Penjad#alan LOB akan

     ber,ungsi dengan optimal apabila sebagian besar akti-itas dapat dikelompokkan sebagai

    kelompok pekerjaan yang berulang dan nyaris identik

    Se'ara garis besar langka"7langka" yang "arus dilakukan untuk menyusun sebua"

    diagram LOB adala" sebagai berikut91 ndenti,ikasi akti-itas

    Langka" ini dilakukan untuk mengeta"ui se'ara rin'i akti-itas7akti-itas yang

    terdapat pada suatu proyek& se"ingga dapat diperkirakan metode pengerjaan

    dan peruntukan sumberdaya yang dibutu"kan untuk masing7masing akti-itas

    tersebut !alam LOB identi,ikasi ini "arus dibuat pada tingkat kerin'ian yang

    sama dengan penjad#alan !ar cart (Hin*e& 155+) 

    - Perkiraan production rate Hin*e (155+) menyatakan ba"#a nilai production rate dapat ditentukan dari

    estimasi -olume pekerjaan& anggaran yang tersedia dan ongkos "arian pekerja

     "roduction rate dapat dirumuskan se!agai.

     "roduction rate D nggaran biaya8Eolume pekerjaan

    Ongkos pekerja

    (271)

     @amun& para penjad#al biasanya menetapkan langsung nilai laju produksi yang ingin

    mereka 'apai berdasarkan pengalaman dan data "istoris

    14

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    12/15

    . Penentuan urutan akti-itasLangka" ini dimaksudkan untuk mengeta"ui logika "ubungan antar akti-itas

    dalam suatu proyek Penggambaran "ubungan ini biasanya menggunakan

    diagram pana" sebagai alat bantu !alam penjad#alan LOB bentuk "ubungan

    antara akti-itas yang dapat terjadi adala"9a /inis to start & merupakan bentuk "ubungan yang paling umum dalam

    diagram LOB dimana suatu akti-itas dapat dimulai setela" akti-itas

     penda"ulunya tela" selesai! Start to start0 adala" "ubungan dimana dua bua" akti-itas dimulai se'ara

     bersamaan namun selesai pada #aktu yang berbedac /inis to start0 "ubungan ini terjadi apabila dua bua" akti-itas memiliki

    #aktu penyelesaian yang bersamaan namun dimulai pada #aktu yang berbeda

    :ambar 2% Logika "ubungan dalam diagram LOB

    6 Penggambaran diagram ke'epatan ($elocity diagram)Langka" ini dilakukan dengan mem7plot nilai production rate tiap akti-itas ke

    dalam sebua" garis Cika sebua" akti-itas memiliki production rate yang

    renda" maka garis yang digambarkan akan landai Sebaliknya jika sebua"

    akti-itas memiliki production rate yang tinggi maka garis yang digambarkan

    akan terjal3 injauan ter"adap kon,lik dan bu,,er 

    on,lik antar akti-itas akan dapat dengan muda" diidenti,ikasi sebagai garis

    yang berpotongan satu sama lain on,lik dapat diatasi dengan menamba"kan

     bu,,er

    Bu,,er sendiri dapat dimasukkan ke dalam penjad#alan dengan menguba"

    nilai production rate atau menguba" #aktu a#al dan ak"ir dari suatu akti-itas

    15

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    13/15

    (@e##it& 2005) entunya "al ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan

    kontinuitas penggunaan sumberdaya

    2.2. Sum/er Daya da$am Line of Balance

    LOB merupakan penjad#alan yang menitikberatkan pada optimasi

    sumberdaya terutama pekerja Pekerja diasumsikan tetap tersedia dan bekerja dengan

    laju produksi yang tetap sepanjang durasi pekerjaan kan tetapi dalam prakteknya

    terkadang "al ini tidak dapat dipenu"i karena menga'u pada 'iri proyek yang memiliki

    keterbatasan dalam "al sumberdaya !alam LOB masala" ini dapat diatasi dengan Crew

    Syncronization (penyerempakkan kelompok kerja)

    Hega*y (2002 dalam Pratomo dan Honoris& 2012) menyatakan penyerempakkan kelompok kerja dapat dilakukan dengan mengatur jumla" crew untuk

    dapat tetap produkti, se'ara kontinu tanpa ada #aktu tunggu Hal ini dapat dirumuskan

    dengan9

    D ! F (22)

    !imana9 D jumla" kelompok kerja ('re#)

    ! D !urasi akti-itas

    D "roduction rate (unit8#aktu)

    !ari rumus tersebut dapat disimpulkan ba"#a nilai production rate akan

     bertamba" jika dilakukan penamba"an kelompok pekerja Berikut diberikan 'onto"

    untuk menunjukkan sejau" mana penamba"an jumla" pekerja dapat mempengaru"i

     penjad#alan !alam 'onto" ini ooke dan 4illiams& 2005) menggambarkan diagram

    line of !alance !eserta diagram alokasi pekerja pada proyek pembangunan jembatan

    dak beton pratekan

    16

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    14/15

    :ambar 2+ !iagram LOB dan alokasi sumber daya sebelum penamba"an pekerja (Sumber9

    ooke dan 4illiams& 2005)

    !ari :ambar 2+ dapat dili"at ba"#a akti-itas pemasangan balok berjalan jau"

    lebi" lambat dibandingkan dengan akti-itas pemasangan tiang dan dak& se"ingga garis

    akti-itasnya tidak seimbang dengan garis lainnya Hal ini dapat diatasi dengan

    menamba"kan kelompok pekerja pada akti-itas pemasangan balok

    17

  • 8/17/2019 BAB II line of balance

    15/15

     

    :ambar 25 !iagram LOB dan alokasi sumber daya setela" penamba"an pekerja (Sumber9

    ooke dan 4illiams& 2005)

    Pada gambar 25 terli"at ba"#a dengan penamba"an satu kelompok pekerja

     pada akti-itas pemasangan balok membuat garisnya menjadi lebi" seimbang dengan

    garis lainnya Hal ini dikarenakan production rate dari akti-itas tersebut meningkat&

    se"ingga gradient garisnya semakin besar Penamba"an pekerja ini juga meng"asilkan

     pengurangan durasi total proyek sebesar 10 "ari& yang se'ara otomatis akan mengurangi

     biaya tidak langsung dari proyek

    Penamba"an jumla" pekerja juga "arus mempertimbangkan peningkatan biaya

    langsung akibat ongkos pekerja Perlu diper"atikan juga apaka" para pekerja memiliki

    ruang gerak yang 'ukup dan tetap dapat terkontrol se"ingga pekerjaan dapat

    diselesaikan sesuai target yang diinginkan

    18