Referat Torch
-
Upload
rifqizafril -
Category
Documents
-
view
84 -
download
1
Transcript of Referat Torch
-
5/22/2018 Referat Torch
1/30
Infeksi TORCHpada
Kehamilan
Almira Fathin Nabila
07700148
-
5/22/2018 Referat Torch
2/30
Pengertian
Infeksi TORCH : infeksi intrauterin atau yang didapat pada masa
perinatal
T= Toksoplasmosis O= other yaitu penyakit lain misalnya sifilis,HIV-1dan 2, dan Sindrom Imunodefisiensi Didapat ( Acquired
ImmuneDeficiency Syndrome/AIDS),dan sebagainya ; R = Rubela(campak Jerman); = Cytomegalovirus; H= Herpes simpleks.
. Keempat jenis, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi
diderita oleh ibu hamil.
-
5/22/2018 Referat Torch
3/30
-
5/22/2018 Referat Torch
4/30
Gejala klinis
fatigue, nyeri otot dan kadang kadang limfadenopati, tetapi seringkali
infeksi terjadi subklinis.
Secara keseluruhan, < bayi yang mengalami toksoplasmosis
kongenital menampakkan gejala klinis pada saat lahir. Sebagian
besar baru akan memperlihatkan gejala kemudian hari. Gejala
yang nampak adalah berat lahir rendah, hepatosplenomegali,
ikterus dan anemia. Gejala defisit neurologis seperti kejang-kejang,
kalsifikasi intrakranial, retardasi mental dan hidrosefalus atau
mikrosefalus.
-
5/22/2018 Referat Torch
5/30
Infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala
influenza :
rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan
masalah.
Pada Toxoplasmosis bawaan => setelah dewasa, misalnya kelainan
mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis.
-
5/22/2018 Referat Torch
6/30
Transmisi
Pola transmisinya ialah transplasenta pada wanita hamil
masa inkubasi 10-23 hari bila penularan melalui makanan (daging
yang dimasak kurang matang) dan 5-20 hari bila penularannya
melalui kucing
-
5/22/2018 Referat Torch
7/30
Diagnosis
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-
gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik)
Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan
IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.
Diagnosa toksoplasma kongenital : hasil pemeriksaan yang menunjukkan
adanya IgM janin spesifik (antitoksoplasma) darah dari janin.
Ditemukan parasit pada kultur ataupun inokulasi tikus dan DNA dari
T.Gondiidengan P.C.R darah janin ataupun cairan ketuban.
-
5/22/2018 Referat Torch
8/30
-
5/22/2018 Referat Torch
9/30
Gejala Klinis
Infeksi Rubella :
demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening.
virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa.
sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa
pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak
-
5/22/2018 Referat Torch
10/30
transmisi
Infeksi pada fetus : secara hematogen dan tingkat dari transmisi
berbeda-beda sesuai dengan usia kehamilan pada saat terinfeksi.
Setelah menginfeksi plasenta, rubella sistem pembuluh darah
fetus yang sedang berkembang kerusakan cytopathic pada
pembuluh darah iskemi pada organ-organ yang sedang
berkembang.
-
5/22/2018 Referat Torch
11/30
diagnosis
Diagnosis rubela kadangkala sulit ditegakkan.
diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan
bantuan pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan Anti-Rubella
IgG dan IgM.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG : mendeteksi adanya kekebalan
pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan
divaksinasi.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM : diagnosis infeksi akut
pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan
-
5/22/2018 Referat Torch
12/30
-
5/22/2018 Referat Torch
13/30
Gejala klinis
secara umum pada populasi dewasa normal, CMV bersifat tidak
aktif dalam tubuh. CMV hanya bermanifestasi jika kekebalan
dalam tubuh orang yang bersangkutan merosot
Ibu Hamil : Umumnya >90% infeksi CMV pada ibu hamil
asimpomatik, Gejala yang timbul tidak spesifik, yaitu: demam,
lesu, sakit kepala,sakit otot dan nyeri tenggorok.
Wanita hamil terinfeksi CMV bayi yang dikandungnya,
kelainan kongenital. Selain itu wanita yang hamil dapat
keguguran infeksi CMV
-
5/22/2018 Referat Torch
14/30
Gejala infeksi pada bayi baru lahir bermacam-macam, dari yang
tanpa gejala apa pun sampai berupa demam, kuning (jaundice),
gangguan paru, pembesaran kelenjar limfe, pembesaran kelenjar
hati dan limpa, bintik merah di sekujur tubuh, serta hambatan
perkembangan otak (microcephaly).
-
5/22/2018 Referat Torch
15/30
Transmisi
Risiko mendapatkan sitomegalovirus (CMV) melalui kontak biasa
sangat kecil.
biasanya ditularkan dari orang yang terinfeksi kepada orang lain
melalui kontak langsung dari cairan tubuh seperti urin, air liur,
dan ASI.
secara seksual dan dapat menyebar melalui organ-organ
transplantasi dan transfusi darah
-
5/22/2018 Referat Torch
16/30
Diagnosis
Infeksi primer : metode serologik maupun virologik.
Dengan metode serologik, diagnosis infeksi maternal primer :
adanya perubahan dari seronegatif menjadi seropositif (tampak
adanya IgM dan IgG anti CMV) sebagai hasil pemeriksaan serial
dengan interval kira-kira 3 minggu.
Dalam metode serologik infeksi primer : low IgG Avidity,yaitu
antibodi kelas IgG menunjukkan fungsional aviditasnya yang
rendah serta berlangsung selama kurang lebih 20 minggu setelah
infeksi primer.
-
5/22/2018 Referat Torch
17/30
-
5/22/2018 Referat Torch
18/30
Gejala klinis
Gambaran klinis : terjadi infeksi primer sebelumnya
Infeksi primer seringkali simtomatik. Beberapa adalah ringan atau
asimtomatik, kemungkinan disebabkan oleh reaksi silang antibodi
yang berasal dari infeksi tipe-1 saat kanak kanak.
Gejala-gejala menyerupai influenza seringkali terjadi
Retensio urin nyeri pada saat miksi dan karena beberapa saraf
sakral terinfeksi. Dalam 2- 4 minggu, semua gejala dan tanda akan
menghilang.
-
5/22/2018 Referat Torch
19/30
Lesi-lesi yang timbul lebih sedikit, lebih tidak nyeri dan
melepaskan virus dalam periode yang lebih pendek (2-5 hari)
daripada infeksi primer. Infeksi rekurens secara khas terjadi pada
tempat yang sama dari infeksi primer
-
5/22/2018 Referat Torch
20/30
Transmisi
Transmisi HSV pada individu yang belum terinfeksi sebelumnya
virus mengalami multiplikasi di dalam tubuh host (viral
shedding).
Lama waktu viral shedding pada tiap episode serangan HSV
berbeda-beda.
Pada infeksi primer dimana dalam tubuh host belum terdapat
antibodi terhadap HSV, maka viral shedding cenderung lebih lama
yaitu sekitar 12 hari dengan puncaknya ketika muncul gejala
prodormal (demam,lemah,penurunan nafsu makan, dan nyeri
sendi) dan pada saat separuh serangan awal infeksi primer
-
5/22/2018 Referat Torch
21/30
Seorang individu bisa terinfeksi HSV karena adanya transmisi dari
seorang individu yang seropositif, dimana transmisi tersebut dapat
berlangsung secara horisontal dan vertikal
Horisontal
ketika seorang individu yang seronegatif berkontak dengan
individu yang seropositif melalui vesikel yang berisi virus aktif
ulkus atau lesi HSV yang telah mengering
sekresi cairan tubuh yang lain : saliva, semen, dan cairan genital
-
5/22/2018 Referat Torch
22/30
Vertikal
terjadi pada neonatus baik itu pada periode antenatal, intrapartum
dan postnatal.
terutama terjadi pada saat ibu mengalami infeksi primer dan virus
berada dalam fase viremia (virus berada dalam darah)
hematogen virus tersebut dalam masuk ke dalam plasenta
mengikuti sirkulasi uteroplasenter akhirnya menginfeksi fetus
-
5/22/2018 Referat Torch
23/30
Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium, yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm :
mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi
oleh HSV II dan mencegah bahaya lebih lanjut pada bayi bila
infeksi terjadi pada saat kehamilan.
-
5/22/2018 Referat Torch
24/30
-
5/22/2018 Referat Torch
25/30
Toksoplasma : mengakibatkan keguguran dan cacat
3 serangkai klasik : korioretinitis, hidrosefalus, kalsifikasi
intrakranial
Gangguan : cairan tulang belakang tidak normal, anemia, kejang,
tuli, demam, growth retardation, gangguan penglihatan dll.
Bayi prematur : mengembangkan gangguan SSP & penyakit
mata(3 bulan pertama kehidupan)
-
5/22/2018 Referat Torch
26/30
Rubella : katarak pada lensa mata bayi, tuli, gangguan jantung,
kerusakan otak
Berisiko besar diabetes melitus, gangguan tiroid, pencernaan,
saraf.
CMV : jika ibu terinfeksi risiko tertular
pembesaran hati, kuning, pekapuran otak, tuli, retardasi mental.
CID (Cytomegalic Inclusion Disease) bentuk paling parah
dari infeksi CMV kongenital.
Herpes simpleks : Infeksi berat kerusakan menahun pada
SSP, perlambatan mental atau kematian.
-
5/22/2018 Referat Torch
27/30
-
5/22/2018 Referat Torch
28/30
Toksoplasma : self limiting disease, terapi : spiramycin,
pyrimethamine dan sulfadiazine, asam folinat
Rubella : jika tidak terjadi komplikasi bakteri simptomatis
(amantadin)
Interferon dan isoprinosin telah digunakan
hasil terbatas
-
5/22/2018 Referat Torch
29/30
Cytomegalovirus : tidak ada terapi yang memuaskan dapat
diterapkan, khususnya : infeksi kongenital.
Obat saat ini : Ganciclovir, Foscamet, Cidofivir, Vaksiclovir
Herpes simpleks : tidak ada terapi efektif
Acyclovir : mengurangi gejala
Sediaan oral,parenteral
-
5/22/2018 Referat Torch
30/30
Terimakasih