LAPORAN KEUANGAN - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/media/transfer/doc/4b865407-61dc-405a-b... ·...
Transcript of LAPORAN KEUANGAN - AKSes: Frontpageakses.ksei.co.id/media/transfer/doc/4b865407-61dc-405a-b... ·...
PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
PT SUMMIT OTO FINANCE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
ISI
HAL/PAGE CONTENTS
LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN --------------------------------------- 1 - 2 INDEPENDENT AUDITOR’S
----------------------------------------------- REPORT
NERACA 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 --------
3 - 4
BALANCE SHEETS ------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 -------
5
STATEMENTS OF INCOME YEARS ENDED
------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 -------
6
STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY
YEARS ENDED ------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 -------
7
STATEMENTS OF CASH FLOWSYEARS ENDED
------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 -------
8 - 86
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED
------- 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
1
Laporan Auditor Independen
No.: L.09 - 4043 - 10/III.22.001
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Summit Oto Finance:
Independent Auditor’s Report
No.: L.09 - 4043 - 10/III.22.001
The Shareholders, The Board of Commissioners and Directors
PT Summit Oto Finance:
Kami telah mengaudit neraca PT Summit Oto Finance (“Perseroan”) tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perseroan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the accompanying balance sheets of PT Summit Oto Finance (“the Company”) as of 31 December 2009, 2008 and 2007, and the related statements of income, changes in shareholders’ equity, and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Summit Oto Finance tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Summit Oto Finance as of 31 December 2009, 2008 and 2007, and the results of its operations and its cash flows for the years then ended in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
3
PT SUMMIT OTO FINANCE
NERACA 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2009 2008 2007 ASET ASSETS Kas dan setara kas 2a,2e,5 Cash and cash equivalents
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,29 - 242.460 -
Related parties -
- Pihak ketiga 714.589 1.112.813 603.803 Third parties - Piutang pembiayaan konsumen -
setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 301.182 pada tahun 2009 (2008: Rp 208.173; 2007: Rp 148.073)
2e,2f,2g,6
7.233.796 4.974.860 3.547.128
Consumer financing receivables - net of allowance for impairment losses of Rp 301,182 in 2009 (2008: Rp 208,173; 2007: Rp 148,073)
Penanaman neto sewa guna
usaha - bersih - - 3.217 Net investment in finance
lease - net Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 2e,2n,13 4.463 287.619 4.071 Derivative assets held for risk
management
Piutang lain-lain 2e,7 Other receivables- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d,29 2.046 1.295
1.626
Related parties -
- Pihak ketiga 72.678 48.100 30.940 Third parties -
Aset pajak tangguhan - bersih 2p,27 22.142 41.420 43.831 Deferred tax assets - net Aset tetap - setelah dikurangi
penyisihan akumulasi penyusutan sebesar Rp 126.362 pada tahun 2009, (2008: Rp 93.462; 2007: Rp 63.130)
2i,8
74.770 70.443 55.635
Fixed assets - net of accumulated
depreciation of Rp 126,362 in 2009,
(2008: Rp 93,462; 2007: Rp 63,130)
Aset lain-lain - bersih 2h,2j,9 Other assets - net
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d,29 4.200 4.032
3.450
Related parties -
- Pihak ketiga 83.920 87.959 64.834 Third parties -
JUMLAH ASET 8.212.604 6.871.001 4.358.535 TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
4
PT SUMMIT OTO FINANCE
NERACA 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007 (Lanjutan)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE BALANCE SHEETS
31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007 (Continued) (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009 2008
2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS’ EQUITY KEWAJIBAN LIABILITIES Pinjaman yang diterima 2e,10 Borrowings
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d,29 366.120) 82.125
122.838
Related parties -
- Pihak ketiga 3.235.846) 3.136.689 1.088.916 Third parties - Hutang obligasi - setelah dikurangi
beban emisi obligasi yang belum diamortisasi sebesar Rp 12.100 pada tahun 2009 (2008: Rp 4.403; 2007: Rp 13.081)
2e,2k,11
1.446.400) 1.345.597 1.986.919
Bonds payable - net of unamortized bonds
issuance costs of Rp 12,100 in 2009
(2008: Rp 4,403; 2007: Rp 13,081)
Hutang pajak 2p,12 65.014) 43.971 7.608 Taxes payable Kewajiban derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 2e,2n,13 145.851) 13.061 23.880 Derivative liabilities held for risk
management Beban yang masih harus dibayar 2e,14 Accrued expenses
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
2d,29 256) 1.182
1.810
Related parties -
- Pihak ketiga 114.159) 69.139 35.598 Third parties - Kewajiban imbalan
pasca-kerja
2m,26
25.516) 15.769 10.567 Obligation for post-
employment benefits
Kewajiban lain-lain 2e,15 481.993) 161.590 66.875 Other liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN 5.881.155 4.869.123 3.345.011 TOTAL LIABILITIES EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY
Modal saham - nilai nominal
Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham
Share capital - par value atRp 500,000 (in whole Rupiah)
per share Modal dasar - 12.000.000 Authorized capital - 12,000,000
saham (2008 dan 2007: 2.000.000 saham)
shares (2008 and 2007: 2,000,000 shares)
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.251.458 saham (2008 dan 2007: 1.890.358 saham)
16 1.625.729) 945.179
945.179
Fully issued and paid-up capital - 3,251,458 shares
(2008 and 2007: 1,890,358 shares)
Agio saham 17 159.450) - - Additional paid-in capital Uang muka pembayaran
saham
17 -) 840.000
- Advances for share capital
payments
Saldo laba Retained earningsTelah ditentukan penggunaannya 18 81.080) - -) Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 494.646) 170.625 89.545) Unappropriated
(Kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas - bersih 2c,2n,13 (29.456) 46.074 (21.200)
Cumulative (losses) gains on derivative instruments
for cash flows hedges - net TOTAL SHAREHOLDERS’JUMLAH EKUITAS 2.331.449) 2.001.878 1.013.524 EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
8.212.604) 6.871.001 4.358.535 TOTAL LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS’ EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
5
PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN LABA-RUGI
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE STATEMENTS OF INCOME
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2009 2008 2007 PENDAPATAN INCOMEPendapatan pembiayaan
konsumen - bersih
2e,2f,2l,19a 1.579.563) 1.275.208)
1.044.012 Consumer financing income
- net Pendapatan pembiayaan
konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio
2e,2f,19b
230.184) 105.792 166.406
Consumer financing incomethrough credit channeling
and sale of portfolio Pendapatan sewa guna usaha
pembiayaan -) 117 3.229 Finance lease
income Pendapatan bunga 2l,33 63.333) 30.048 29.745 Interest incomePendapatan pemulihan
(tambahan) penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih - bersih
2j,9 1.856) (2.429)
7.645
Reversal of (addition) allowance for decline in
value of foreclosed assets - net
Pendapatan lain-lain 2c,2l,24,33 578.221) 415.273 297.252 Other income JUMLAH PENDAPATAN 2.453.157) 1.824.009) 1.548.289 TOTAL INCOME BEBAN EXPENSESBeban bunga 2d,2k,2l,20,29,33 (598.892) (408.130) (394.065) Interest expensesGaji dan tunjangan
karyawan
2m,22 (420.737) (309.578) (229.340) Salaries and employees’
benefits Tambahan penyisihan kerugian
penurunan nilai - bersih
2g,6
(295.272) (242.755) (224.928) Addition allowance for
impairment losses - net Beban keuangan lainnya 2d,21,29,33 (13.335) (16.694) (21.439) Other financial chargesBeban umum dan
administrasi 2d,2i,23,29 (359.181) (179.083) (134.782) General and administrative
expenses Beban lain-lain 2j,25,33 (135.536) (524.658) (479.602) Other expense
JUMLAH BEBAN (1.822.953) (1.680.898) (1.484.156) TOTAL EXPENSES
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 630.204) 143.111)
64.133) INCOME BEFORE TAX
(BEBAN)/PENGHASILAN
PAJAK
2p,27,33 INCOME TAX (EXPENSE)/
BENEFITS Kini: Current:
- Pajak final (12.666) (6.010) (5.949) - Final tax - Pajak non-final (167.192) (69.759) (28.456) - Non-final tax
Tangguhan (45.245) 13.738 18.629 Deferred (225.103) (62.031) (15.776)
LABA BERSIH 405.101) 81.080 48.357 NET INCOME Laba Bersih per Saham Dasar Basic Earnings per Share
(dalam Rupiah penuh) 2q,28 133.935) 42.892 25.581 (in whole Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
6
PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
(Kerugian) keuntungan
kumulatif atas instrumen
derivatif untuk lindung nilai arus
kas - bersih/ Cumulative
(losses) gains on derivative
instruments for cash flows
Saldo laba/
Retained earnings
Catatan/
Modal saham/ Share
Agio saham/ Additional
paid-in
Uang muka pembayaran
saham/ Advance for share capital
Telah ditentukan
penggunaannya/
Belum ditentukan
penggunaannya/
Jumlah ekuitas/ Total
shareholders’ Notes capital capital payments Appropriated Unappropriated hedges - net equity Saldo pada tanggal
1 Januari 2007 945.179) -
-) - 41.188) (46.770)
939.597) Balance as of
1 January 2007 Laba bersih tahun berjalan -) - -) - 48.357) - 48.357) Net income for the year Bagian yang efektif dari
lindung nilai arus kas, bersih
2c,2n,13 -) -
-) - -) 25.570
25.570) Effective portion of
cash flows hedges, net Saldo pada tanggal
31 Desember 2007 945.179) -
-) - 89.545) (21.200)
1.013.524) Balance as of
31 December 2007 Uang muka pembayaran
saham 17 -) -
840.000) - -) -
840.000) Advances for share capital
payments Laba bersih tahun berjalan -) - -) - 81.080) - 81.080) Net income for the year Bagian yang efektif dari
lindung nilai arus kas, bersih
2c,2n,13 -) -
-) - -) 67.274
67.274) Effective portion of
cash flows hedges, net Saldo pada tanggal Balance as of
31 Desember 2008 945.179) - 840.000) - 170.625) 46.074 2.001.878) 31 December 2008 Setoran modal saham 17 680.550) 159.450 (840,000) - -) -- -) Share capital payments Saldo laba yang telah
ditentukan penggunaannya 18 -) -
-) 81.080 (81.080) -) -- Appropriation of retained
earnings Laba bersih tahun berjalan -) - -) - 405.101) - 405.101) Net income for the year Bagian yang efektif dari
lindung nilai arus kas, bersih
2c,2n,13 -) -
-) - -) (75.530)
(75.530) Effective portion of
cash flows hedges, net Saldo pada tanggal
31 Desember 2009 1.625.729) 159.450
-) 81.080 494.646 (29.456) 2.331.449) Balance as of
31 December 2009
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
7
PT SUMMIT OTO FINANCE LAPORAN ARUS KAS
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2009 2008 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari : Cash received from:Transaksi pembiayaan konsumen 6.692.046) 5.199.187 4.626.833 Consumer financing transactions Transaksi pembiayaan konsumen
sehubungan dengan penerusan kredit dan penjualan portofolio 1.901.060) 1.005.280 1.195.851)
Consumer financing income through
channeling and sale of portfolio
Penjualan agunan yang diambil alih 263.766) 201.739 352.829) Sale of foreclosed assets Sewa guna usaha pembiayaan -) 3.285 43.014) Finance lease Denda keterlambatan pembayaran dari
pelanggan 24 80.772) 62.276 42.029)Penalties on late payment from
customers Pendapatan bunga 50.666) 22.781 21.240) Interest income Pendapatan keuangan -) 25.555 - Financial income Pendapatan lain-lain 68.868) 40.084 3.653) Other income
Jumlah penerimaan kas 9.057.178) 6.560.187 6.285.449 Total cash received
Pengeluaran kas untuk/kepada: Cash disbursements for/to:Transaksi pembiayaan konsumen (7.399.592) (5.154.213) (3.450.303) Consumer financing transactions Pihak lain sehubungan dengan transaksi
penerusan kredit (1.454.933) (1.496.793) (1.916.411)Other parties in relation to credit
channeling transactions Beban usaha (553.823) (410.796) (320.880) Operating expenses Beban bunga (436.621) (257.061) (91.737) Interest expenses Pembayaran premi asuransi (226.807) (170.393) (114.437) Payment of insurance premiums Beban keuangan (160.065) - (99.644) Financial charges Beban lain-lain (94.037) (67.601) - Other expenses
Jumlah pengeluaran kas (10.325.878) (7.556.857) (5.993.412) Total cash disbursements
Pembayaran pajak penghasilan (150.197) (63.053) (93.453) Payment of income taxes
Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi (1.418.897) (1.059.723) 198.584)
Net cash (used in) provided byoperating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 566) 421 8 Proceeds from sale of fixed assets Pembelian aset tetap (38.217) (46.090) (8.960) Acquisitions of fixed assets
Kas bersih digunakan untuk aktivitas Net cash used in investinginvestasi (37.651) (45.669) (8.952) activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES Penerimaan pinjaman dari bank 1.973.324) 3.117.651 3.509.781 Proceeds from bank loans Pelunasan pinjaman bank (1.282.001) (1.441.639) (4.036.432) Repayment of bank loans Hasil penerbitan obligasi 1.144.180) - 1.000.000 Cash proceeds from bonds issuance Pembayaran beban emisi obligasi (1.000.000) (650.000) (15.285) Payment of bonds issuance costs Pembayaran bunga hutang obligasi -) - (195.368) Payment of interest on bonds payable Penerimaan dari uang muka pembayaran saham
17 -) 840.000 -
Proceeds from advances for share capital payments
Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
835.503) 1.866.012 262.696 Net cash provided by financing
activities
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
8
PT SUMMIT OTO FINANCE
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2009 2008 2007
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS
DAN SETARA KAS (621.045) 760.620) 452.328)NET (DECREASE) INCREASE IN
CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 1.355.273) 603.803) 151.429)CASH AND CASH EQUIVALENTS,
BEGINNING OF THE YEAR
PENGARUH FLUKTUASI KURS MATA UANG ASING PADA KAS DAN SETARA KAS (19.639) (9.150) 46)
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE FLUCTUATION ON CASH
AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN (lihat Catatan 5) 714.589) 1.355.273) 603.803)
CASH AND CASH EQUIVALENTS,END OF THE YEAR (see Note 5)
SKEDUL TAMBAHAN SUPPLEMENTARY SCHEDULEAktivitas investasi yang tidak mempengaruhi
kas dan setara kas: Non-cash investing activities:
Perolehan aset tetap yang berasal dari agunan yang diambil alih 126) 272) 86)
Acquisition of fixed assets which came from foreclosed assets
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Summit Oto Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Summit Sinar Mas Finance,berdasarkan akta No. 214 tanggal 20 September 1990, yang diubah dengan akta No. 194 tanggal 22 Oktober 1990 yang keduanya dibuat dihadapan Mudofir Hadi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusan No..C2-6214.HT.01.01.TH.90 tanggal 30 Oktober 1990, didaftarkan di KantorPengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No..865/Not/1990/PN.JKT.SEL tanggal 7 Nopember1990 serta telah dimuat dalam Tambahan No. 5041 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 1990.
PT Summit Oto Finance (“the Company”), formerly PT Summit Sinar Mas Finance, was established based on notarial deed No. 214 dated 20 September 1990 as amended by notarial deed No. 194 dated 22 October 1990, of Mudofir Hadi, S.H., notary public in Jakarta. The Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently Ministry of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-6214.HT.01.01.TH.90 dated 30 October 1990, registered at the South Jakarta District Court under No. 865/Not/1990/ PN.JKT.SEL dated 7 November 1990 and was published in Supplement No. 5041 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 99 dated 11 December 1990.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir yang dilakukan sampai dengan 31 Desember 2009 adalah dengan akta No. 171 tanggal 23 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, dimana para pemegang saham Perseroan menyetujui hal-hal sebagai berikut: 1. Peningkatan modal dasar Perseroan dari
Rp 1.000.000 [2.000.000 (nilai penuh) saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] menjadi Rp 6.000.000 [12.000.000 (nilai penuh) saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham].
2. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor
Perseroan dari Rp 945.179 [1.890.358 (nilai penuh) saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiapsaham] menjadi Rp 1.625.729 [3.251.458 (nilai penuh) saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham].
3. Peningkatan modal tersebut ditempatkan dan
disetor oleh Sumitomo Corporation, Jepang sebesar Rp 578.468 yang terdiri dari 1.156.935 (nilai penuh) saham dan PT Summit Auto Group sebesar Rp 102.082 yang terdiri dari 204.165 (nilai penuh) saham.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, with the latest amendment until 31 December 2009 was effected by notarial deed No. 171 dated 23 December 2008 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, where the Company’s shareholders resolved the following: 1. Increase the Company’s authorized capital
from Rp 1,000,000 [2,000,000 (full amount) shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 6,000,000 [12,000,000 (full amount) shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share].
2. Agreed to increase the Company’s issued
and paid-up share capital from Rp 945,179 [1,890,358 (full amount) shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 1,625,729 [3,251,458 (full amount) shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share].
3. Agreed that the increase in issued and paid-
up share capital was contributed by Sumitomo Corporation, Japan amounted to Rp 578,468 which consists of 1,156,935 (full amount) shares and PT Summit Auto Group amounted to Rp 102,082 which consists of 204,165 (full amount) shares.
Akta perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-06284.AH.01.02 TH.2009 tanggal 5 Maret 2009.
This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-06284.AH.01.02.TH.2009 dated 5 March 2009.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10
1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan) a. Establishment and General Information (Continued)
Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 1601/KMK.013/1990 tanggal 28 Desember 1990 yang telah diubah dengan Surat Keputusan No. KEP-243/KM.6/2003 tanggal 30 Juni 2003. Perseroan saat ini bergerak dalam bidang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen, dan memulai kegiatan pembiayaan sepeda motor pada tahun 2003.
The Company obtained its business license as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 1601/KMK.013/1990 dated 28 December 1990 which was changed with Decision Letter No. KEP-243/KM.6/2003 dated 30 June 2003. The Company is currently engaged in leasing and consumer financing, and commenced motorcycle financing operation in 2003.
Perseroan berdomisili di Gedung Summitmas II, Lantai 8, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62, Jakarta, Indonesia, dan memiliki 117 jaringan usaha yang terdiri dari cabang, titik pelayanan dan titik penghubung yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
The Company’s registered office is located at the 8th Floor of Summitmas II Building, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62, Jakarta, Indonesia, with 117 business networks which consist of branches, service points and satellites throughout Indonesia.
Perseroan, melalui pemegang saham mayoritasnya, Sumitomo Corporation, Jepang, merupakan bagian dari Sumitomo Corporation Group. Sumitomo Corporation Group memiliki anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dunia.
The Company, through its majority shareholder, Sumitomo Corporation, Japan, is ultimately part of the Sumitomo Corporation Group. The Sumitomo Corporation Group has subsidiaries and affiliates throughout the world.
b. Penawaran Umum Obligasi b. Public Offering of Bonds
Pada tanggal 7 Mei 2009, 26 Pebruari 2007 dan 27 Pebruari 2006, Perseroan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”), sekarang bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) melalui surat No. S-3592/BL/2009 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Summit Oto Finance III Tahun 2009, No. S-874/BL/2007 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Summit Oto Finance II Tahun 2007 dan No. S-463/PM/2006 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Summit Oto Finance I Tahun 2006.
On 7 May 2009, 26 February 2007 and 27 February 2006, the Company obtained the Notice of Effective from the Chairman of the Capital Market Supervisory Board (“Bapepam”), currently the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (“Bapepam-LK”), through its letter No. S-3592/BL/2009 in relation to Public Offering of Summit Oto Finance Bonds III Year 2009, No. S-874/BL/2007 in relation to Public Offering of Summit Oto Finance Bonds II Year 2007 and No. S-463/PM/2006 in relation to Public Offering of Summit Oto Finance Bonds I Year 2006.
Pada tanggal 15 September 2009, Perseroan menerbitkan Obligasi Summit Oto Finance yang Tidak Dijamin - Seri Pertama, dengan The Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagai pembeli dan The Sumitomo Mitsui Banking Corporation - cabang Singapura sebagai penjamin. Obligasi tersebut diterbitkan di Jepang dan tidak dapat dialihkan kepada orang yang bertempat tinggal di Indonesia atau warga negara Indonesia yang tidak bertempat tinggal di Indonesia.
On 15 September 2009, the Company issued Summit Oto Finance Unsecured Bonds - First Series, with The Sumitomo Mitsui Banking Corporation as the purchaser and The Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Singapore branch as the guarantor. These bonds were issued in Japan and are not transferable to any persons who are residents of Indonesia or Indonesian citizen who are not residing in Indonesia.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11
1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued) b. Penawaran Umum Obligasi (Lanjutan) b. Public Offering of Bonds (Continued)
Nilai nominal/ Tingkat bunga tetap/ Tanggal jatuh tempo/ Nama obligasi/Bonds Nominal amount Fixed interest rate Maturity date
Summit Oto Finance I seri/series A 300.000 13,22% 9 Maret/March 2008 Summit Oto Finance I seri/series B 350.000 13,06% 9 September/September 2008 Summit Oto Finance I seri/series C 350.000 12,89% 9 Maret/March 2009 Summit Oto Finance II seri/series A 300.000 8,35% 8 Maret/March 2009 Summit Oto Finance II seri/series B 350.000 8,65% 8 September/September 2009 Summit Oto Finance II seri/series C 350.000 8,91% 8 Maret/March 2010 Summit Oto Finance III seri/series A 200.000 13,50% 24 MeiMay 2010 Summit Oto Finance III seri/series B 35.000 14,25% 19 Mei/May 2011 Summit Oto Finance III seri/series C 365.000 15,25% 19 Mei/May 2012 Summit Oto Finance yang Tidak
Dijamin/Unsecured - Seri Pertama/First Series
JPY 5.000.000.000
TIBOR enam bulan Yen Jepang/Six-month Japanese Yen TIBOR
14 September/September 2012
Semua obligasi yang beredar telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia [Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (lihat Catatan 11)].
All of the bonds issued were listed in Indonesia Stock Exchange [On 30 November 2007, Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange have merged becoming Indonesia Stock Exchange (see Note 11)].
Wali amanat sehubungan dengan penawaran umum Obligasi I, II dan III ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is the trustee in connection with Bonds I, II and III.
c. Komisaris dan Direksi c. Board of Commissioners and Directors
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company’s composition of Board of Commissioners and Board of Directors was as follows:
2009 Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Makoto Sato : President Commissioner Komisaris : Masayoshi Tominaga : Commissioner Komisaris : Shingo Hosotani : CommissionerKomisaris Independen : Murniaty Santoso : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors Presiden Direktur : Djohan Marzuki : President DirectorDirektur Pemasaran Direktur Sumber Daya Manusia,
Umum dan Administrasi
: :
Ken Kitahara
Nugroho Triko Pramono
: :
Marketing DirectorHuman Resources, General and
Administrative Director
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12
1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued) c. Komisaris dan Direksi (Lanjutan) c. Board of Commissioners and Directors
(Continued)
2008 Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris : Makoto Sato : President Commissioner Komisaris : Masayoshi Tominaga : Commissioner Komisaris : Shingo Hosotani : CommissionerKomisaris Independen : Murniaty Santoso : Independent Commissioner Direksi Board of Directors
Presiden Direktur : Djohan Marzuki : President DirectorDirektur Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Sumber Daya Manusia,
Umum dan Administrasi Direktur Pemasaran
: : : :
Satoru MoriKen Kitahara
Nugroho Triko Pramono
Frengkie Natawijaya
: ::
Finance DirectorMarketing Director
Human Resources, General and Administrative Director
Marketing Director
2007 Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris : Makoto Sato : President Commissioner Komisaris : Masayoshi Tominaga : Commissioner Komisaris : Tatsuya Miki : CommissionerKomisaris Independen : Murniaty Santoso : Independent Commissioner Direksi Board of Directors
Presiden Direktur : Djohan Marzuki : President DirectorDirektur Keuangan Direktur Sumber Daya Manusia,
Umum dan Administrasi Direktur Pemasaran
: : :
Satoru Mori
Nugroho Triko Pramono Frengkie Natawijaya
: ::
Finance DirectorHuman Resources, General and
Administrative Director Marketing Director
Beban gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun 2009, 2008 dan 2007, masing-masing sebesar Rp 13.066, Rp 9.054 dan Rp 8.565.
Total salaries and employees’ benefits paid to the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors in 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 13,066, Rp 9,054 and Rp 8,565, respectively.
d. Komite Audit dan Manajemen Risiko d. Audit and Risk Management Committee
Susunan Komite Audit dan Manajemen Risiko pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The composition of the Audit Committee and Risk Management Committee as of 31 December 2009, 2008 and 2007 was as follows:
2009
Komite Audit Audit Committee
Ketua : Murniaty Santoso : Chairman Anggota : Jovial : Member Anggota : Irina Nurulita Licyll Utama : Member
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Ketua : Murniaty Santoso : Chairman Anggota : Masayoshi Tominaga : Member Anggota : Kenji Murakami : Member
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13
1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued)
d. Komite Audit dan Manajemen Risiko …………. (Lanjutan)
d. Audit and Risk Management Committee ………….(Continued)
2008 Komite Audit Audit Committee
Ketua : Murniaty Santoso : Chairman Anggota : Jovial : Member Anggota : Irina Nurulita Licyll Utama : Member
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Ketua : Murniaty Santoso : Chairman Anggota : Masayoshi Tominaga : Member Anggota : Kenji Murakami : Member
2007 Komite Audit Audit Committee
Ketua : Murniaty Santoso : Chairman Anggota : Jovial : Member Anggota : Irina Nurulita Licyll Utama : Member
Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
Ketua : Murniaty Santoso : Chairman Anggota : Masayoshi Tominaga : Member Anggota : Hajime Kawamura : Member
e. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perseroan mempunyai masing-masing 5.928, 4.992 dan 3.340 orang karyawan tetap.
e. As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company had 5,928, 4,992 and 3,340 permanent employees, respectively.
f. Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 22 Maret 2010.
f. The Company’s management is responsible for the preparation of this financial statements which were completed on 22 March 2010.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in the preparation of the financial statements for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007, were as follows:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis for preparation of financial statements
Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000.
The financial statements are prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and Bapepam Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” which is an appendix of the Decree of the Chairman of Bapepam No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
a. Dasar penyusunan laporan keuangan (Lanjutan)
a. Basis for preparation of financial statements (Continued)
Laporan keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus.
The financial statements are presented in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep nilai historis, kecuali ditentukan secara khusus. Laporan keuangan ini disusun atas dasar akrual, kecuali denda dari pelanggan dan pendapatan bunga dari piutang pembiayaan konsumen yang telah jatuh tempo lebih dari 120 hari yang diakui pada saat kas diterima.
The financial statements are prepared based on the historical cost concept, except otherwise specified. The financial statements were prepared on the accrual basis, except for penalties from customers and interest income from consumer financing receivables which are overdue for more than 120 days which are recorded on a cash basis.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of 3 months or less, as long as they are not being pledged as collaterals for borrowings nor restricted.
b. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
b. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect:
- penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang dilaporkan;
- the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses;
- jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan, dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
- the reported amounts of assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements;
- jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
- the reported amounts of income and expenses during the reporting period.
Meskipun taksiran-taksiran ini berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan terkini, hasil aktual mungkin berbeda dari taksiran-taksiran tersebut.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and actions, actual results may differ from those estimates.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (Lanjutan)
b. Use of judgments, estimates and assumptions (Continued)
Taksiran-taksiran dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi taksiran tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian taksiran dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntasi yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan di Catatan 4.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have the most significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.
c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
c. Foreign currency transactions and balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk laba dan rugi selisih kurs yang timbul dari penjabaran kembali lindung nilai atas arus kas yang memenuhi kualifikasi, yang diakui langsung di ekuitas.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at balance sheet date. The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of income for the year, except for the foreign exchange gains and losses arising on the retranslation of a qualifying cash flow hedge, which are recognized directly in shareholders’ equity.
Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.
The foreign currency gains or losses on monetary items is the diferrence between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, kurs nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the exchange rates used were as follows (in whole Rupiah):
2009 2008 2007
1 Dolar Amerika Serikat 9.400 10.950 9.419 US Dollar 1100 Yen Jepang 10.170 12.123 8.307 Japanese Yen 100
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa d. Transactions with related parties
Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dalam mengungkapkan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The Company adopts Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7 “Related Party Disclosures” to disclose transactions with related parties.
Transactions and balance of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
e. Aset dan kewajiban keuangan e. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang karyawan, piutang bunga, piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) dan derivatif untuk tujuan manajemen risiko. Kewajiban keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima, hutang obligasi, bunga yang masih harus dibayar, hutang premi asuransi, hutang usaha, uang muka dari investor dan derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables, employee receivables, interest receivables, receivables from PT Pos Indonesia (Persero) and derivatives held for risk management. The Company’s financial liabilities consist of borrowings, bonds payable, accrued interest, insurance premium payables, accounts payable, advances from investor and derivatives held for risk management.
Perseroan telah memutuskan untuk menerapkan lebih awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” efektif tanggal 1 Januari 2009. Perseroan telah menerapkan PSAK Revisi tersebut di atas secara prospektif.
The Company has decided to early adopt SFAS No. 50 (Revision 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS No. 55 (Revision 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” effective on 1 January 2009. The Company has applied those revised SFASs prospectively.
Penjelasan atas dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas Perseroan dijelaskan pada Catatan 34.
An explanation of how the transition to SFAS No. 50 (Revision 2006) and SFAS No. 55 (Revision 2006) has affected the reported financial position, results of operations and cash flows of the Company is discussed in Note 34.
e.1 Klasifikasi e.1 Classification
Sejak tanggal 1 Januari 2009, pada saat pengakuan awal, Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya (kecuali derivatif untuk tujuan menajemen risiko) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Starting 1 January 2009, the Companyclassifies all of its financial assets (except for derivatives held for risk management) as loans and receivables at initial recognition. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Pada saat pengakuan awal, seluruh kewajiban keuangannya (kecuali derivatif untuk tujuan manajemen risiko) dikelompokkan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
At initial recognition, all of its financial liabilities (except for derivatives held for risk management) are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e. Financial assets and liabilities (Continued)
e.2. Pengakuan e.2 Recognition
Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan kewajiban keuangan pada tanggal aset dan kewajiban keuangan tersebut diperoleh.
The Company initially recognizes financial assets and financial liabilities on the date of origination.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Aset keuangan Perseroan yang dikelompokkan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 2e.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
The Company’s financial assets classified as loans and receivables are carried at amortized cost (see Note 2e.5) using the effective interest method.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah hutang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen/pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan. Hingga tanggal 31 Desember 2008, seluruh biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and were recorded as part of consumer financing income/interest income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
Up to 31 December 2008, all transaction costs were charged to the statement of income as incurred.
e.3 Penghentian pengakuan e.3 Derecognition
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.
Perseroan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company derecognized a financial liability when its contractual obligation are discharged or cancelled or expire.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e. Financial assets and liabilities (Continued) e.3 Penghentian pengakuan (Lanjutan) e.3 Derecognition (Continued)
Dalam transaksi dimana Perseroan secara substantial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan sebesar perubahan dari nilai aset yang ditransfer.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, it derecognizes the asset if control over the asset is lost. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferment asset.
Dalam beberapa transaksi, seperti transaksi penjualan portofolio piutang pembiayaan konsumen dan transaksi penerusan kredit, Perseroan masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer dengan imbalan tertentu (fee). Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan jika memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Suatu aset atau kewajiban diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan (fee) yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan (aset) atau jika imbalan (fee) tersebut tidak cukup untuk menyediakan jasa pengelolaan (kewajiban). Transaksi penjualan portofolio piutang pembiayaan konsumen dan transaksi penerusan kredit dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2f.
In certain transactions, such as sale of consumer financing receivables portfolio and credit channeling transactions, the Company retains rights to service a transferred financial asset for a fee. The transferred asset is derecognized in its entirety if it meets the derecognition criteria. An asset or liability is recognized for the servicing rights, depending on whether the servicing fee is more than adequate to cover servicing expenses (asset) or is less than adequate for performing the service (liability). The sale of consumer financing receivables portfolio and credit channeling transactions are accounted for based on the accounting policies described in Note 2f.
Perseroan juga menghentikan pengakuan aset tertentu pada saat Perseroan menghapusbukukan saldo aset yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
The Company also derecognizes certain assets when its charges off balances pertaining to the assets deemed to be uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been charged-off is recorded as other income.
e.4 Saling hapus e.4 Offsetting
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount presented in the balance sheet when and only when, there is legally enforceable rights to offset the amounts and an intention to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e. Financial assets and liabilities (Continued) e.5 Pengukuran biaya perolehan diamortisai e.5 Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization, using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
e.6 Pengukuran nilai wajar e.6 Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability is settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Company measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, menyatukan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penempatan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Perseroan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm’s length transactions between knowledgeable and willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Aset dan kewajiban keuangan (Lanjutan) e. Financial assets and liabilities (Continued) e.6 Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) e.6 Fair value measurement (Continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e. the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e. without modification or repackaging), or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.
f. Akuntansi pembiayaan konsumen f. Accounting for consumer financing
Hingga tanggal 31 Desember 2008, piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen dikurangi dengan bagian yang dibiayai pihak lain melalui transaksi penerusan kredit dan penjualan portofolio, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan kerugian penurunan nilai. Sejak tanggal 1 Januari 2009, piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 2e.2 dan 2e.5).
Up to 31 December 2008, consumer financing receivables are stated at the sum of total installments, less amounts financed by other parties through credit channeling and sale of portfolio transactions, unearned consumer financing income and allowance for impairment losses. Starting 1 January 2009, consumer financing receivables is classified as loans and receivables, which is measured at amortized cost (see Notes 2e.2 and 2e.5).
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan sepanjang jangka waktu kontrak berdasarkan tingkat pengembalian efektif dari piutang pembiayaan konsumen bersih.
Unearned consumer financing income represents the difference between total installments to be received from consumers and the principal amount financed, which is recognized as income over the term of the contract based on effective rate of return on the net consumer financing receivables.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Pendapatan pembiayaan konsumen atas piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran angsurannya menunggak lebih dari 120 hari (“piutang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo”) diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima (cash basis). Hingga tanggal 31 Desember 2008, pendapatan pembiayaan konsumen yang telah diakui tetapi belum tertagih atas piutang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo tersebut dibatalkan pengakuannya.
Early termination of a contract is treated as a cancellation of the existing consumer financing contract and the resulting gains or losses are recognized in the current year statement of income. Consumer financing income on consumer financing receivables which installments are overdue for more than 120 days (“overdue consumer financing receivables”) is recognized only when it is actually collected (cash basis). Up to 31 December 2008, any consumer financing income recognized but not collected on overdue consumer financing receivables is reversed.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) f. Akuntansi pembiayaan konsumen (Lanjutan) f. Accounting for consumer financing (Continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak lain dalam rangka transaksi penerusan kredit dan penjualan portofolio.
Consumer financing income is presented net of amount belong to other parties in relation to credit channeling and sale of portfolio transactions.
Dalam transaksi penerusan kredit, Perseroan mengalihkan pokok piutang pembiayaan konsumen kepada investor sebesar jumlah dana yang diterima dari investor. Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian penerusan kredit dengan penyedia fasilitas penerusan kredit. Selisih antara tingkat bunga yang dibebankan kepada konsumen dengan tingkat bunga yang ditetapkan penyedia fasilitas penerusan kredit diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit di laporan laba rugi tahun berjalan. Dalam transaksi penjualan portofolio, selisih antara harga jual kepada investor dengan nilai buku piutang yang dialihkan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen melalui penjualan portofolio di laporan laba rugi tahun berjalan.
In credit channeling transactions, the Company transfers the principal of consumer financing receivables to investors at the same amount of the total funds received from investors. The Company has the right to set higher interest rates to the consumers than the interest rates stated in the credit channeling agreement with the credit channeling facility provider. The difference between the interest charged to the consumers and the interest charged by the credit chanceling facility provider is recognized as consumer financing income through credit channeling in the current year statement of income. In the sale of portfolio transactions, the difference between the sales price to investors and the carrying amount of receivables sold is recognized as consumer financing income through sale of portfolio in the current year statement of income.
Seluruh transaksi penerusan kredit dan penjualan portofolio yang dilakukan Perseroan dilakukan dengan skema tanpa tanggung renteng (without recourse), dimana Perseroan tidak membukukan aset dan kewajiban dari transaksi tersebut.
All credit channeling and sale of portfolio transactions entered into by the Company were without recourse scheme, in which the Company does not recognize assets and liabilities related to those transactions.
g. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai g. Identification and measurement of impairment
Pada setiap tanggal neraca, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perseroan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each balance sheet date, the Company assesses whether there is objective evidence that the Company’s financial assets are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tesebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued) g. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan)
g. Identification and measurement of impairment………….(Continued)
Perseroan menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumennya secara kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen ini memiliki karakteristik kredit yang sejenis.
The Company considers evidence of impairment for consumer financing receivables at a collective level because the management believes that these consumer financing receivables have similar credit risk characteristics.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih tepat.
In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan dicatat pada akun penyisihan atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. Losses are recognized in statement of income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through statement of income.
Pinjaman dan piutang yang menurut manajemen tidak dapat ditagih lagi, saldonya dihapusbukukan. Penerimaan atas pinjaman dan piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
Loans and receivables which are deemed by management to be definitely uncollectible are written-off. Collection of loans and receivables which had been written-off is recorded as other income.
h. Beban dibayar dimuka h. Prepaid expenses
Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over the period of benefits using the straight-line method.
i. Aset tetap i. Fixed assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan (pengukuran awal) setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Fixed assets, except for land, are stated at cost(initial measurement), less accumulated depreciation and impairment losses.
Biaya perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Setelah pengakuan awal, aset tetap diukur dengan model biaya.
Cost includes expenditures directly attributable to the acquisition of fixed assets. After initial recognition, fixed assets are measured using the cost model.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
i. Aset tetap (Lanjutan) i. Fixed assets (Continued)
Nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan disesuaikan jika lebih tepat, pada setiap tanggal neraca, untuk memastikan bahwa nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan tersebut telah mencerminkan manfaat ekonomi yang diharapkan dari aset tersebut.
The residual values, useful lives and depreciation methods of fixed assets are reviewed and adjusted as appropriate, at each balance sheet date, to ensure that they reflect the expected economic benefits derived from these assets.
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and not depreciated.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:
All fixed assets, except for land, are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Prasarana : 3 : Leasehold improvements Kendaraan bermotor, peralatan kantor,
perabot kantor dan komputer
: 4 - 5 :Motor vehicles, office equipment, furniture and
fixtures and computers
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Normal repair and maintenance expenses are charged to the current year statement of income; while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of the assets are capitalized to the respective assets. The carrying amount and the related accumulated depreciation of fixed assets which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of assets, and the gains or losses are recognized in the current year statement of income.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari neraca, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When fixed assets are retired or disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the balance sheet, and the resulting gains or losses are recognized in the current year statement of income.
Akumulasi beban konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai konstruksi dalam penyelesaian. Beban tersebut direklasifikasi ke aset tetap pada saat proses konstruksi selesai dan aset siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal tersebut.
The accumulated costs of the construction of fixed assets are capitalized as construction in progress. These costs are reclassified to fixed assets when the construction is completed and the assets are ready for their intended use. Depreciation is charged from such date.
Aset asetaset
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Agunan yang diambil alih j. Foreclosed assets
Agunan yang diambil alih dalam rangka penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi pada saat pengambilalihan, dikurangi penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih setelah dikurangi estimasi beban pelepasan. Selisih lebih antara saldo piutang yang tidak dapat ditagih dengan nilai bersih agunan yang diambil alih yang dapat direalisasi tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian penurunan nilai.
Foreclosed assets acquired in conjunction with settlement of consumer financing receivables are stated at their net realizable value, less allowance for decline in value of foreclosed assets. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets after deducting the estimated cost of disposal. The excess between uncollectible receivables balance and the realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for impairment losses.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Expenses in relation with the acquisition and maintenance of foreclosed assets are charged to the statement of income when incurred.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas dasar selisih antara nilai tercatat agunan yang diambil alih dengan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Management periodically evaluates the value of foreclosed assets. Allowance for decline in value of foreclosed assets is provided based on the difference between carrying value and net realizable of foreclosed assets.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan yang diambil alih.
The difference between the carrying value of foreclosed assets disposed and the related proceeds is recognized as gains or losses at the time of sale.
k. Beban emisi obligasi k. Bonds issuance costs
Beban emisi obligasi dikurangkan langsung dari hasil emisi obligasi untuk menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal obligasi merupakan diskonto atau premi dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif (menggunakan metode garis lurus di tahun 2008 dan 2007).
Bonds issuance costs are directly deducted from the proceeds of bonds issuance to determine the net proceeds of the bonds issued. The difference between net proceeds and nominal value of the bonds issued represents discounts or premiums which are amortized using the effective interest method over the term of the bonds (using straight-line method in 2008 and 2007).
l. Pengakuan pendapatan dan beban l. Revenue and expense recognition
l.1 Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga.
l.1....Consumer financing income, interest income and interest expenses.
Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan basis akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Consumer financing income, interest income and interest expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
l. Pengakuan pendapatan dan beban (Lanjutan)
l. Revenue and expense recognition (Continued)
l.1.. Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga (Lanjutan)
l.1. Consumer financing income, interest income and interest expenses (Continued)
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau kewajiban keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial assets or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial assets or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.
Hingga tanggal 31 Desember 2008, pendapatan dan beban bunga diakui atas dasar akrual. Diskonto dan premi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.
Up to 31 December 2008, interest income and expense are recognized on an accrual basis. Discounts and premiums are amortized on a straight line basis.
l.2. Pendapatan lainnya l.2. Other income
Pendapatan jasa administrasi dan potongan premi asuransi diakui sebagai pendapatan pada saat perolehan piutang pembiayaan konsumen telah terjadi.
Administration fees and insurance discountsare recognized as revenue upon the completion of originating the consumer financing receivables.
l.3. Beban keuangan selain bunga l.3. Finance expenses other than interest
Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif (menggunakan metode garis lurus pada tahun 2008 dan 2007) dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga.
Upfront fees related to the borrowings are recognized as deferred charges and amortized over the terms of the related borrowings using the effective interest method (using straight-line method in 2008 and 2007) and are recorded as part of interest expenses.
Fee untuk pihak yang ditunjuk untuk melakukan administrasi dokumen penjaminan dan administrasi fasilitas kredit sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima dengan menggunakan metode garis lurus dan dicatat sebagai bagian dari beban keuangan lainnya.
Security agent and facility agent fees related to the borrowings are recognized as deferred charges and amortized over the terms of the related borrowings using the straight-line method and recorded as part of other financial charges.
Beban jasa penjaminan atas pinjaman yang diterima diakui atas dasar akrual dan dicatat sebagai bagian dari beban keuangan lainnya.
Guarantee fees on borrowings are recognized on an accrual basis and recorded as part of other financial charges.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
m. Imbalan kerja m. Employees’ benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employees’ benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, iuran jaminan sosial (Jamsostek) dan bonus. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employees’ benefits are in the form of wages, salaries, social security (Jamsostek) contribution and bonuses. Short-term employees’ benefits are recognized when they are owed to the employees based on accrual method.
Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits
Kewajiban imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return to their services in the current and prior periods, deducted by any fair value of plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statement of income on a straight-line method over the average remaining service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the current year statement of income.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai yang lebih besar antara nilai kini kewajiban imbalan pasca-kerja (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang ditetapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceeded 10% of the greater of the present value of the defined benefits obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
aset
n. Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen risiko
n. Derivative instruments held for risk management
Seluruh instrumen derivatif yang dimiliki Perseroan digunakan untuk tujuan manajemen risiko. Instrumen derivatif ini digunakan untuk lindung nilai eksposur risiko suku bunga dan risiko mata uang Perseroan. Instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan pada nilai wajar. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, beberapa kriteria tertentu harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai.
All derivative instruments held by the Company are for risk management purposes. These derivative instruments are used to hedge the Company’s exposures to interest rate risk and currency risk. Derivative instruments are recognized in the financial statements at fair value. To qualify for hedge accounting, certain criteria are to be met, including formal documentation to be in place at the inception of the hedge.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen risiko (Lanjutan)
n. Derivative instruments held for risk management (Continued)
Pada penetapan awal lindung nilai, Perseroan mendokumentasikan secara formal hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi dalam melaksanakan transaksi lindung nilai, bersamaan dengan metode yang akan digunakan untuk menilai efektivitas hubungan lindung nilai. Perseroan menilai, pada awal hubungan lindung nilai dan juga secara berkesinambungan, apakah instrumen lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas dari item yang dilindung nilai sepanjang periode di mana lindung nilai tersebut ditetapkan, dan apakah hasil aktual dari setiap lindung nilai berada dalam kisaran 80-125 persen.
On initial designation of the hedge, the Company formally documents the relationship between the hedging instruments and hedged items, including the risk management objective and strategy in undertaking the hedge transaction, together with the method that will be used to assess the effectiveness of the hedging relationship. The Company makes an assessment, both at the inception of the hedge relationship as well as on an ongoing basis, whether the hedging instruments are expected to be ‘highly effective’ in offsetting the changes in the fair value or cash flows of the respective hedged items during the period for which the hedge is designated, and whether the actual results of each hedge are within a range of 80-125 percent.
Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap item yang dilindungi nilainya dalam laporan laba rugi tahun berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.
Changes in fair value of derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognized in the current year statement of income. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in fair value of derivative instruments are recorded as adjustments to the items being hedged in the current year statement of income or in the shareholders’ equity, depending on the type of hedge transactions represented and the effectiveness of the hedge.
Perseroan menetapkan derivatif sebagai lindung nilai atas arus kas apabila instrumen tersebut melindungi nilai variabilitas arus kas dari aset atau kewajiban yang telah diakui, komponen nilai tukar dari suatu komitmen pasti atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar akan terjadi. Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kualifikasi dan ditetapkan sebagai lindung nilai atas arus kas ditangguhkan pada keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai atas arus kas, yang merupakan bagian dari ekuitas. Bagian yang tidak efektif diakui secara langsung pada laporan laba rugi. Jumlah yang ditangguhkan dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi dalam periode yang sama dimana arus kas yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi pada item yang sama dengan item yang dilindung nilai dalam laporan laba rugi.
The Company designates derivatives as cash flows hedges where the instrument hedges the variability in cash flows of a recognized asset or liability, a foreign exchange component of a firm commitment or a highly probable forecast transaction. The effective portion of changes in the fair value of derivatives qualifying and designated as cash flows hedges is deferred to the cumulative gains (losses) on derivative instruments for cash flows hedges, which forms part of shareholders’ equity. Any ineffective portion is recognized immediately in the statement of income. Amounts deferred in equity are recognized in the statement of income in the same period as the hedged cash flows affect profit or loss under the same statement of income line item as the hedged item.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen risiko (Lanjutan)
n. Derivative instruments held for risk management (Continued)
Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa, dijual, dihentikan, dilaksanakan, atau tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ditangguhkan di ekuitas tetap diakui pada keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrument derivatif yang ditetapkan sebagai lindung nilai atas arus kas, dan direklasifikasi ke laporan laba rugi ketika item yang dilindung nilai diakui dalam laporan laba rugi.
When the hedge expires, is sold, is terminated, is exercised, or no longer qualifies for hedge accounting, the cumulative amount deferred in shareholders’ equity remains in the cumulative gains (losses) on derivative instruments designated as cash flows hedges, and is subsequently transferred to the statement of income when the hedged item is recognized in the statement of income.
Ketika suatu prakiraan transaksi yang dilindung nilai tidak lagi diharapkan akan terjadi, jumlah yang ditangguhkan dalam ekuitas diakui segera dalam laporan laba rugi.
When a forecast hedged transaction is no longer expected to occur, the amount deferred in shareholders’ equity is recognized immediately in the statement of income.
o. Modal saham o. Share capital
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau asset keuangan lainnya.
Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.
p. Pajak penghasilan p. Income tax
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi kecuali untuk item yang langsung diakui di ekuitas, dimana beban pajak yang dengan item tersebut diakui di ekuitas.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of income except to the extent it relates to items recognized directly in the shareholders’ equity, in which case it is recognized in shareholders’ equity.
Beban pajak adalah hutang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca, dan penyesuaian terhadap hutang pajak tahun-tahun sebelumnya.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the balance sheet date, and any adjustment to tax payable in respect of previous years.
Perseroan menerapkan metode aset dan kewajiban dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Company adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Pajak penghasilan (Lanjutan) p. Income tax (Continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which resulted in such deferred tax asset.
Koreksi atas kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received, or if objection and/or appealed against, when the results of the objection or the appeal has been determined.
q. Laba bersih per saham q. Earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income with the weighted average number of outstanding shares during the current year.
r. Informasi segmen r. Segment information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis sedangkan informasi segmen sekunder adalah segmen usaha.
The segment information is prepared based on the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary segment reporting is geographical segments, while the secondary segment information is business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing services within a particular economic environment and that is subject to risks and rewards that are different from those components operating in other economic environments.
Segmen usaha adalah komponen Perseroan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa (baik jasa individual maupun kelompok jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing an individual service or a group of related services and that is subject to risks and rewards that are different from the other business segments.
Pendapatan dari setiap segmen geografis diakui berdasarkan lokasi aset dan pelanggannya. Sedangkan pendapatan dari setiap segmen usaha diakui berdasarkan jenis usahanya. Harga antar segmen ditentukan secara wajar (arm’s length basis). Beban yang timbul akan dibebankan pada setiap segmen pada saat terjadinya beban. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Revenue for each geographical segment is recognized based on the location of its assets and external customers. Revenue for each business segment is recognized based on the type of business. Inter-segment pricing is determined on an arm’s length basis. Expenses are charged to each segment when incurred. All inter-segment transactions have been eliminated.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
a. Pendahuluan dan gambaran umum a. Introduction and overview
Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Company has exposure to the following risks from financial instruments:
• Risiko kredit • Risiko likuiditas • Risiko pasar • Risiko tingkat suku bunga • Risiko operasional
• Credit risk • Liquidity risk • Market risk • Interest rate risk • Operational risk
Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko.
This note presents information about the Company’s exposure to each of the above risks, the Company’s objectives, policies and processes for measuring and managing risks.
Kerangka manajemen risiko Risk management framework
Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, Perseroan berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan manajemen risiko.
Financing sector is much affected by risks originating from both internal and external factors. To enhance the Company’s performance, the Company has tried to manage various risks as best as possible by applying risk management.
Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko. Direksi telah menetapkan Komite Manajemen Risiko yang bertanggungjawab untuk pengembangan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko Perseroan di masing-masing area tertentu. Komite Manajemen Risiko melaporkan kegiatan yang dilakukan ke Direksi Perseroan secara berkala.
The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Company’s risk management framework. The Board has established the Company’s Risk Management Committee, which is responsible for developing and monitoring the Company’s risk management policies in their specified areas. Risk Management Committee reports regularly to the Board of Directors on their activities.
Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perseroan dalam menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang seharusnya, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Sistem dan kebijakan manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, melalui pelatihan serta standar dan prosedur pengeloaan, bertujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan kuat, dimana semua karyawan memahami tugas dan kewajibannya.
The Company’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Company to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Company, through its training and management standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.
Komite Audit Perseroan memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Perseroan.
The Company’s Audit Commitee is responsible for monitoring compliance with the Company’s risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company. The Company’s Audit Commitee is assisted in these functions by Internal Audit. Internal Audit undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Company’s Audit Commitee.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Pendahuluan dan gambaran umum (Lanjutan) a. Introduction and overview (Continued)
Berikut adalah uraian penerapan manajemen risiko Perseroan:
The following describes risk management application by the Company:
1. Manajemen risiko kredit 1. Credit risk management
Manajemen risiko yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut:
The risk management applied by the Company is as follows:
- Kehati-hatian dalam pemberian kredit - Prudence in extending credit
Dalam memberikan kredit pembiayaan konsumen, Perseroan menerapkan beberapa proses penilaian kredit.
In extending consumer financing credits the Company applies several credit assessment processes.
- Manajemen penagihan - Collection management
Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Perseroan telah membangun call center, payment points, dan Mobil Kas Oto untuk lebih meningkatkan pelayanan dan menyediakan layanan akses yang lebih mudah bagi pelanggan. Semua usaha tersebut dalam rangka menjaga rasio kredit bermasalah, khususnya dalam masa krisis ekonomi global.
To strengthen the collection management, the Company has built a call center, payment points, and Oto Cash Mobile to better enhance services and provide easier access of services to customers. All these efforts are aimed to minimize non-performing loans ratio, particularly during the global economy crisis.
- Pengawasan internal yang kuat - Strong internal supervision
Perseroan memiliki Departemen Pengawasan Independen (Internal Control Unit), yang anggotanya ditempatkan di kantor cabang dan kantor pusat dan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional baik di kantor cabang maupun kantor pusat telah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (Standard Operational Procedures).
The Company has Independent Control Department (Internal Control Unit) whose members are placed in branch offices and Head Office and assigned to ascertain that all operational processes in branch offices and head office have complied with the Standard Operational Procedures.
- Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat
- Tight monitoring and analysis of assets quality
Perseroan terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran pertama dan diharapkan pelanggan dapat membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan pemantauan terhadap kredit yang telah diberikan, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit.
The Company continually performs strong monitoring in granting consumer financing in order to obtain good quality receivables; hence reducing the potential risk of first payment default and it is expected that customers can perform their obligations on a timely basis. The Company also continuously monitors credits that have been granted in order to prevent deterioration in the quality of credits.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
a. Pendahuluan dan gambaran umum (Lanjutan) a. Introduction and overview (Continued)
2. Manajemen risiko pendanaan 2. Funding risk management
Manajemen risiko yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut:
The risk management applied by the Company is as follows:
- Diversifikasi sumber pendanaan
Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Perseroan melakukan diversifikasi pendanaan, antara lain dengan alternatif sumber dana dari pinjaman dari bank lokal maupun bank asing, penjualan portofolio piutang dan penerbitan obligasi.
- Diversified funding resources To reduce any risk of dependence on one source of funding, the Company has been diversifying its funding by using alternative funding sources, such as local and foreign bank borrowings, selling of receivables portfolio and bonds issuance.
- Lindung nilai posisi mata uang asing - Fully hedge foreign exchange position
Perseroan memiliki kebijakan untuk melakukan lindung nilai terhadap semua posisi mata uang asing untuk menghindari risiko fluktuasi mata uang asing terhadap Rupiah.
The Company has a policy to hedge all foreign exchange position in order to avoid any risk of foreign currency fluctuation against Rupiah.
- Pengelolaan ketidaksesuaian suku bunga - Managing interest rate mismatch
Dalam mengantisipasi ketidaksesuaian suku bunga piutang dan suku bunga pinjaman yang diterima, Perseroan menerapkan kebijakan dan strategi menggunakan kontrak interest rate swap agar keseimbangan antara suku bunga piutang dan hutang selalu terjaga.
In anticipating any interest rate mismatch of receivables and borrowings, the Company implements policy and strategy of using interest rate swap contracts; hence, the interest mismatch between receivables and borrowings are always managed.
- Pengelolaan risiko likuiditas - Managing liquidity risk
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perseroan menggunakan sumber dana jangka panjang untuk membiayai piutang jangka panjangnya. Perseroan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal maupun bank asing untuk penyediaan sumber dana jangka panjang, baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, guna memperkuat struktur pendanaan.
In managing liquidity risk, the Company leverages long-term funding resource for financing its long-term receivables and has been collaborating with a number of local and foreign banks in providing long-term funding resources both in Rupiah and in foreign currency, to strengthen the funding structures.
b. Risiko kredit b. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan counterparty untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Untuk meyakinkan bahwa penurunan nilai terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur kredit dan akan dikurangi melalui pelaksanaan strategi pemulihan.
Credit risk is the risk of financial losses from inability of counterparties to fulfill their contractual obligations. To ensure that credit deterioration is quickly detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)
Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perseroan juga telah memiliki pengendalian intern yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara terus menerus melakukan pemantauan dan analisa terhadap kualitas asetnya.
The Company is prudent in anticipating the credit risk by applying policy in credit risk management. Besides providing prudent credit assessment, the Company also has a strong internal control, well collection management and continuously performs tight monitoring and analysis of the assets quality.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan harus mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.
For each financial asset category, the Company should disclose maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui di neraca, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.
For financial assets recognized on the balance sheets, the maximum exposures to credit risk equals to their carrying amount.
ii. Analisa konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.
Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region.
Kebijakan penghapusan piutang pembiayaan Write-off policy
Aset keuangan dihapuskan terhadap penyisihan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan pada saat manajemen yakin bahwa kemungkinan tertagihnya pokok diragukan.
Financial assets are written-off against the respective allowance for impairment losses when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko pasar c. Market risk
Risiko pasar adalah risiko terhadap pendapatan Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang, atau dari fluktuasi tingkat harga. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang yang berlaku, atau ketidakstabilan tingkat harga menyebabkan penurunan nilai wajar aset dan kewajiban, termasuk instrumen derivatif keuangan.
Market risk is the risk to the Company’s earnings arising from changes in interest rates, currency exchange rates, or from fluctuations in prices. Market risk arises when changes in interest rates, current exchange rates, or price volatility lead to a decline in the fair value of assets and liabilities, including financial derivatives.
Untuk mengantisipasi risiko mata uang, Perseroan telah menerapkan kebijakan lindung nilai untuk seluruh eksposur mata uang asing yang telah dijabarkan ke dalam mata uang rupiah.
To anticipate currency risk, the Company has applied hedging policy to all foreign currency exposures that have been translated to rupiah currency.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perseroan memiliki aset dan kewajiban keuangan non-derivatif dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company had non-derivative financial assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
* Setara dengan jutaan Rupiah/equivalent to millions of Rupiah.
2009 USD JPY Jumlah/Total* Kas dan setara kas 57.306) 1.688.474) 710) Cash and cash equivalentsPiutang bunga 53) 128) 1) Interest receivablesAset keuangan 57.359) 1.688.602) 711) Financial assets Pinjaman yang diterima 90.625.000) 7.100.000.000) 1.573.945) BorrowingsHutang obligasi -) 5.000.000.000) 508.500) Bonds payableBunga yang masih harus
dibayar 407.274) 15.038.325) 5.358 Accrued interestKewajiban keuangan 91.032.274) 12.115.038.325) 2.087.803 Financial liabilities Eksposur kewajiban
keuangan bersih (90.974.915) (12.113.349.723) (2.087.092) Net financial liabilities
Exposure
2008 USD JPY Jumlah/Total*
Kas dan setara kas 42.540) 1.873.113) 693) Cash and cash equivalentsPiutang bunga -) 1.049.425) 127) Interest receivablesAset keuangan 42.540) 2.922.538) 820) Financial assets Pinjaman yang diterima 142.625.000) 3.000.000.000) 1.925.434) BorrowingsBunga yang masih harus
dibayar 1.527.164) 5.926.500) 17.441 Accrued InterestKewajiban keuangan 144.152.164) 3.005.926.500) 1.942.875 Financial liabilities Eksposur kewajiban
keuangan bersih (144.109.624) (3.003.003.962) (1.942.055) Net financial liabilities
Exposure
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk (Continued)
* Setara dengan jutaan Rupiah/equivalent to millions of Rupiah
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, posisi kewajiban keuangan dalam mata uang asing - bersih Perseroan tersebut telah dilindung nilai melalui instrumen derivatif seperti kontrak cross currency swap, interest rate swap dan forward dengan jumlah nosional USD 125.000.000 dan JPY 12.100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, USD 149.565.374 dan JPY 1.002.933.500 pada tanggal 31 Desember 2008, dan USD 123.000.000 pada tanggal 31 Desember 2007 (lihat Catatan 13).
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company’s net financial liabilities in foreign currencies had been hedged by derivative instruments such as cross currency swap, interest rate swap and forward contracts with notional amount of USD 125,000,000 and JPY 12,100,000,000 as of 31 December 2009, USD 149,565,374 and JPY 1,002,933,500 as of 31 December 2008, and USD 123,000,000 as of 31 December 2007 (see Note 13).
d. Risiko tingkat suku bunga d. Interest rate risk
Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Company’s financial instruments at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
2009
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months
>3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total
Kas dan setara kas 86.771 627.818 - - - 714.589 Cash and cash
equivalents Piutang
pembiayaan konsumen - bruto 524.937 1.018.289 3.832.986 4.036.183 29.737 9.442.132
Gross consumerfinancing
receivables
Piutang karyawan 768 1.533 6.817 16.289 5.530 30.937 Employees’
receivables Piutang bunga - 607 - - - 607 Interest receivablesPiutang kepada
PT Pos Indonesia (Persero) (POS) 14.610 - - - - 14.610
Receivables fromPT Pos Indonesia
(Persero) (POS) Aset keuangan 627.086 1.648.247 3.839.803 4.052.472 35.267 10.202.875 Financial assets
2007 USD JPY Jumlah/Total*
Kas dan setara kas 167.936) 224) 1.600) Cash and cash equivalentsPiutang bunga -) -) -) Interest receivablesAset keuangan 167.936) 224) 1.600) Financial assets Pinjaman yang diterima 123.341.543) -) 1.161.754) BorrowingsBunga yang masih harus
dibayar 1.667.067) -) 15.702) Accrued interestKewajiban keuangan 125.008.610) -) 1.177.456) Financial liabilities Eksposur kewajiban
keuangan bersih (124.840.674) 224) (1.175.856) Net financial liabilities
Exposure
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) d. Interest rate risk (Continued)
2009
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months
>3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total
Pinjaman yang diterima (1.877.095) (1.349.981) (324.040) (50.850) - (3.601.966) Borrowings
Hutang obligasi - nilai nominal -) (942.403) (283.902) (232.195) - (1.458.500)
Bonds payable - nominal value
Bunga yang masih harus dibayar (29.702) (29.212) (6.210) (406) - (65.530)
Accruedinterest
Hutang premi asuransi -) -) (10.465) -) - (10.465)
Insurance premiumpayables
Hutang usaha (32.613) -) -) -) - (32.613) Accounts payableUang muka dari
investor (259.252) -) -) -) - (259.252) Advances receipt
from investor Kewajiban
keuangan (2.198.662) (2.321.596) (624.617) (283.451) - (5.428.326) Financial
liabilities Dampak dari
derivatif untuk tujuan manajemen risiko 1.013.875) 1.019.470) (475.875) (1.557.470) - -)
Effect of derivatives held
for risk management
(557.701) 346.121) 2.739.311) 2.211.551) 35.267 4.774.549)
2008
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months
>3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total
Kas dan setara kas 1.025.463) 329.810) -) -) - 1.355.273) Cash and cash
equivalents
Piutang pembiayaan konsumen - bruto 379.803) 739.964) 2.785.398) 2.871.875) 59.554 6.836.594)
Gross consumerfinancing
receivables Piutang
karyawan 493) 986) 4.429) 10.880) 4.622 21.410) Employees’
receivables Piutang
bunga 2.190) 763) -) -) - 2.953) Interest
receivables Piutang kepada
PT Pos Indonesia (Persero) (POS) 21.790) -) -) -) - 21.790)
Receivables fromPT Pos Indonesia
(Persero) (POS) Aset keuangan 1.429.739) 1.071.523 2.789.827) 2.882.755) 64.176 8.238.020) Financial assets Pinjaman yang
diterima (1.436.539) (1.036.395) (745.880) -) - (3.218.814) BorrowingsHutang obligasi -
nilai nominal -) (650.000) (350.000) (350.000) - (1.350.000) Bonds payable - nominal value
Bunga yang masih harus dibayar (14.436) (24.608) (23.607) -) - (62.651)
Accruedinterest
Hutang premi asuransi -) -) (7.171) -) - (7.171)
Insurance premiumpayables
Hutang usaha (34.270) -) -) -) - (34.270) Accounts payableUang muka dari
investor (82.784) -) -) -) - (82.784) Advances receipt
from investor Kewajiban
keuangan (1.568.029) (1.711.003) (1.126.658) (350.000) - (4.755.690) Financial
liabilities Dampak dari
derivatif untuk tujuan manajemen risiko 285.480) 898.489) (109.500) (1.074.469) - -)
Effect of derivatives held
for risk management
147.190) 259.009) 1.553.669) 1.458.286) 64.176 3.482.330)
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
37
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
d. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan) d. Interest rate risk (Continued)
2007
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months >3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total Kas dan setara
kas 603.803) -) -) -) -) 603.803) Cash and cash
equivalents Piutang
pembiayaan konsumen - bruto 269.813) 522.989) 1.977.600) 1.974.118) 80.118) 4.824.638)
Gross consumerfinancing
receivables Piutang sewa guna
usaha - bruto -) -) 3.354) -) -) 3.354) Gross finance
lease receivables Piutang
karyawan 432) 863) 3.886) 8.370) -) 13.551) Employees’
receivables Piutang bunga -) 1.239) -) -) -) 1.239) Interest receivablesPiutang kepada
PT Pos Indonesia (Persero) (POS) 11.741 - - - - 11.741
Receivables from PT Pos Indonesia
(Persero) (POS)Aset keuangan 885.789) 525.091) 1.984.840) 1.982.488) 80.118) 5.458.326) Financial assets Pinjaman yang
diterima (971.178) (191.597) (48.979) -) -) (1.211.754) BorrowingsHutang obligasi -
nilai nominal -) (300.000) (350.000) (1.350.000) -) (2.000.000) Bonds payable - nominal value
Bunga yang masih harus dibayar (13.398) (3.838) (13.156) -) -) (30.392)
AccruedInterest
Hutang premi asuransi -) -) -) (7.947) -) (7.947)
Insurance premiumpayables
Hutang usaha (25.760) -) -) -) -) (25.760) Accounts payableKewajiban
keuangan (1.010.336) (495.435) (412.135) (1.357.947) -) (3.275.853) Financial
liabilities Dampak dari
derivatif untuk tujuan manajemen risiko 161.928) 850.615) -) (824.163) (188.380) -)
Effect ofderivative
held for risk management
37.381) 880.271) 1.572.705) (199.622) (108.262) 2.182.473)
e. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk pelunasan pinjaman yang diterima dan hutang obligasi yang jatuh tempo.
e. Liquidity risk Liquidity risk is the risk that the Company has insufficient capacity to fund increases in assets, or is unable to meet its payment obligations as they fall due, including repaying its maturing borrowings and bonds payable.
Untuk mengurangi risiko pendanaan, Perseroan mendiversifikasi sumber dana. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Perseroan memperoleh sumber dana dari pinjaman bank, baik dalam maupun luar negeri, penjualan portofolio piutang dan pasar modal berupa penerbitan obligasi.
To mitigate the liquidity risk, the Company diversifies funding resource. Besides capital and customer’s installment collection, the Company generates funding resources from bank loans, both domestic and overseas banks, through selling receivables portfolio, and from capital market through bonds issuance.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko likuiditas e. Liquidity risk
Tabel di bawah menyajikan analisa nilai tercatat asset keuangan dan kewajiban keuangan Perseroan ke dalam kelompok jatuh tempo berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontrak pada tanggal neraca:
The table below analyzes the carrying value of financial assets and liabilities of the Company into maturity time bands based on remaining term to contractual maturity as at the balance sheet date:
2009
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months >3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total
Kas dan setara kas 86.771) 627.818) -) -) - 714.589) Cash and cas equivalentsPiutang
pembiayaan konsumen - bruto 524.937) 1.018.289) 3.832.986) 4.036.183) 29.737 9.442.132)
Gross consumer financing
receivablesAset derivatif untuk
tujuan manajemen risiko -) -) 3.105) 1.358) - 4.463)
Derivative assets held forrisk management
Piutang karyawan 768) 1.533) 6.817) 16.289) 5.530 30.937) Employees’ receivablesPiutang bunga -) 607) -) -) - 607) Interest receivablesPiutang kepada
PT Pos Indonesia (Persero) (POS) 14.610) -) -) -) - 14.610)
Receivables from PT Pos Indonesia
(Persero) (POS)Aset keuangan 627.086) 1.648.247) 3.842.908) 4.053.830) 35.267 10.207.338) Financial assets Pinjaman yang
diterima (749.725) (606.644) (967.337) (1.278.260) - (3.601.966) BorrowingsHutang obligasi -
nilai nominal -) (433.903) (283.902) (740.695) - (1.458.500) Bonds payable -nominal value
Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko (8.287) (13.967) (16.619) (106.978) - (145.851)
Derivative liabilities heldfor risk management
Bunga yang masih harus dibayar (29.702) (29.212) (6.210) (406) - (65.530)
Accruedinterest
Hutang premi asuransi -) -) (10.465) -) - (10.465)
Insurance premiumpayables
Hutang usaha (32.613) -) -) -) - (32.613) Accounts payableUang muka dari
investor (259.252) -) -) -) - (259.252) Advances receipt
from investorKewajiban
keuangan (1.079.579) (1.083.726) (1.284.533) (2.126.339) - (5.574.177) Financial liabilities Perbedaan jatuh
tempo (452.493) 564.521) 2.558.375) 1.927.491) 35.267 4.633.161) Maturity gap
2008
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months >3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total
Kas dan setara kas 1.025.463) 329.810) - - - 1.355.273 Cash and cash
equivalents Piutang
pembiayaan konsumen - bruto 379.803) 739.964) 2.785.398 2.871.875 59.554 6.836.594
Gross consumerfinancing
receivables Aset derivatif untuk
tujuan manajemen risiko 15.822) 33.436) 19.208 219.153 - 287.619
Derivative assetsheld for risk
management Piutang karyawan 493) 986) 4.429 10.880 4.622 21.410 Employees’ receivablesPiutang bunga 2.190) 763) - - - 2.953 Interest receivablesPiutang kepada
PT Pos Indonesia (Persero) (POS) 21.790) -) -) - - 21.790
Receivables from PT Pos Indonesia
(Persero) (POS) Aset keuangan 1.445.561) 1.104.959) 2.809.035 3.101.908 64.176 8.525.639 Financial assets
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
39
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko likuiditas (Lanjutan) e. Liquidity risk (Continued)
2007
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months
>3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total
Kas dan setara kas 603.803 - - -) -) 603.803 Cash and cash
equivalents Piutang
pembiayaan konsumen - bruto 269.813 522.989 1.977.600 1.974.118) 80.118) 4.824.638
Gross consumerfinancing
receivablesPiutang sewa guna
usaha - bruto - - 3.354 -) -) 3.354 Gross finance
lease receivablesKewajiban derivatif
untuk tujuan manajemen risiko - - - 2.299) 1.772) 4.071
Derivative assetsheld for risk
managementPiutang
karyawan 432 863 3.886 8.370) -) 13.551 Employees’
receivablesPiutang bunga - 1.239 - -) -) 1.239 Interest receivablesPiutang kepada
PT Pos Indonesia (Persero) (POS) 11.741 - - -) -) 11.741
Receivables from PT Pos Indonesia
(Persero) (POS) Aset keuangan 885.789 525.091 1.984.840 1.984.787) 81.890) 5.462.397 Financial assets
2008
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months >3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total
Pinjaman yang diterima (601.601) (485.145) (1.139.536) (992.532) - (3.218.814) Borrowings
Hutang obligasi - nilai nominal -) (650.000) (350.000) (350.000) - (1.350.000)
Bonds payable - nominal value
Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko (13.061) -) -) -) - (13.061)
Derivative liabilitiesheld for risk
management Bunga yang masih
harus dibayar (14.436) (24.608) (23.607) -) - (62.651) Accrued
interest Hutang premi
asuransi -) -) (7.171) -) - (7.171) Insurance premium
payables Hutang usaha (34.270) -) -) -) - (34.270) Accounts payableUang muka dari
investor (82.784) -) -) -) - (82.784) Advances receipt
from investor Kewajiban
keuangan (746.152) (1.159.753) (1.520.314) (1.342.532) - (4.768.751) Financial
liabilities Perbedaan jatuh
tempo 699.409) (54.794) 1.288.721) 1.759.376) 64.176 3.756.888) Maturity gap
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
40
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
e. Risiko likuiditas (Lanjutan) e. Liquidity risk (Continued)
2007
< 1 bulan/
month 1 - 3 bulan/
months >3 - 12 bulan/
months 1 - 3 tahun/
years >3 tahun/
years Jumlah/
Total Pinjaman yang
diterima (99.921) (48.167) (115.879) (853.597) (94.190) (1.211.754) BorrowingsHutang obligasi -
nilai nominal -) (300.000) (350.000) (1.350.000) -) (2.000.000) Bonds payable - nominal value
Kewajiban derivatif untuk tujuan manajemen risiko (3.211) (847) (8.633) (11.189) -) (23.880)
Derivative liabilities
held for risk management
Bunga yang masih harus dibayar (13.398) (3.838) (13.156) -) -) (30.392)
AccruedInterest
Hutang premi asuransi -) -) -) (7.947) -) (7.947)
Insurance premiumpayables
Hutang usaha (25.760) -) -) -) -) (25.760) Accounts payableKewajiban
keuangan (142.290) (352.852) (487.668) (2.222.733) (94.190) (3.299.733) Financial
liabilities Perbedaan
jatuh tempo 743.499) 172.239) 1.497.172) (237.946) (12.300) 2.162.664) Maturity gap
f. Risiko operasional f. Operational risk
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan likuiditas, seperti risiko yang timbul dari peraturan hukum dan pemerintah dan tata laku perusahaan yang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Perseroan.
Operational risk is the risk of direct or indirect loss arising from a wide variety of causes associated with the Company’s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors, other than credit, market and liquidity risks, such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate behavior. Operational risks arise from all of the Company’s operations.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan menghadapi risiko kelalaian penerapan standar operasional dan prosedur maupun pengendalian yang tidak menunjang pertumbuhan Perseroan, terutama dalam menganalisa kelayakan pembiayaan dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Hal ini dapat mempengaruhi proses transaksi usaha dan akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan tingkat layanan kepada pelanggan dan dealer, yang mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan.
To perform operational activities, the Company faces a risk of negligence in applying operational standards and procedures as well as controls which do not support the Company’s growth, particularly in analyzing financing feasibility and supervision of receivables collection. This can affect the process of business transaction and will disturb the operation and level of services to customers and dealer which affect the Company’s performance and competitiveness.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
41
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Manajemen Perseroan melakukan pembahasan dengan Komite Audit mengenai pengembangan, pemilihan dan pengungkapan kebijakan akuntansi yang penting dan estimasi Perseroan, serta penerapannya.
Management discusses with the Audit Committee the development, selection and disclosure of the Company’s critical accounting policies and estimates, and the application of these policies and estimates.
a. Sumber utama atas taksiran yang tidak pasti a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai a.1. Allowances for impairment losses
Kerugian penurunan nilai atas nstr yang dicatat sebagai biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Kebijakan Akuntansi yang Penting No. 2g.
Assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Significant Accounting Policy No. 2g.
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang inheren dalam portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika bukti obyektif menunjukkan telah terjadi penurunan nilai piutang, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam mengevaluasi kebutuhan untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan
nstru-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan
nstru ekonomi. Untuk mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter-parameter yang dibutuhkan, berdasarkan pengalaman nstruyen dan keadaan ekonomi terkini. Keakuratan dari penyisihan ini tergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.
Collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. Menentukan nilai wajar a.2. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas nstr dan kewajiban keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perseroan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan di kebijakan akuntansi penting No. 2e.6. Untuk
nstruyen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgment) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian nstru pasar, asumsi penetapan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi nstruyen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Significant Accounting Policy No. 2e.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
42
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(Lanjutan) 4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
(Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam … menetapkan kebijakan akuntansi Perseroan
b. Critical accounting judgements in applying … .the Company’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perseroan meliputi:
Critical accounting judgements made in applying the Company’s accounting policies include:
b.1. Penilaian instrumen keuangan b.1. Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Perseroan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Kebijakan Akuntansi yang Penting No. 2e.6
The Company’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Significant Accounting Policy No. 2e.6
Perseroan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:
The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:
• Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis.
• Quoted market price in an active market for an identical instrument.
• Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
• Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
• Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.
• Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
b.2. Hubungan yang memenuhi kualifikasi lindung nilai
b.2. Qualifying hedge relationships
Dalam menetapkan instrumen keuangan yang memenuhi kualifikasi lindung nilai, Perseroan telah menetapkan bahwa lindung nilai diharapkan untuk sangat efektif selama periode instrumen lindung nilai tersebut.
In designating financial instruments as qualifying hedge relationships, the Company has determined that it expects the hedge to be highly effective over the life of the hedging instrument.
Untuk akuntansi derivatif yang memenuhi kualifikasi lindung nilai arus kas, Perseroan telah menetapkan bahwa eksposur atas arus kas yang dilindungi nilai terkait dengan arus kas dimasa datang kemungkinan besar terjadi.
In accounting for derivatives as cash flowshedges, the Company has determined that the hedged cash flows exposure relates to highly probable future cash flows.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
43
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009 2008 2007
Kas 4.681 6.064 49.318 Cash on hand
Setara kas Cash equivalents Bank Cash in banks
Rupiah 81.380 47.706 40.535 Rupiah Mata uang asing
(2009: USD 57.306 & JPY 1.688.474, 2008: USD 42.540 & JPY 1.873.113;
Foreign currencies (2009: USD 57,306 & JPY 1,688,474, 2008: USD 42,540 & JPY 1,873,113;
2007: USD 167.936 & JPY 224) 710 693 1.600 2007: USD 167,936 & JPY 224)
Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third party PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 22.000 4.000 PT Bank Internasional Indonesia Tbk Citibank, N.A., cabang Jakarta - 286.000 - Citibank, N.A., Jakarta branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 315.980 154.150 104.150 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,
Ltd., cabang Jakarta 187.850
86.250
79.100 Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,
Ltd., Jakarta branch Standard Chartered Bank
Indonesia 17.300
38.050
- Standard Chartered Bank
Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk - 82.800 - PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mizuho Indonesia 78.820 22.600 44.650 PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 22.000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank DBS Indonesia - 243.100 173.350 PT Bank DBS Indonesia The Royal Bank of Scotland plc -
cabang Jakarta (dahulu ABN Amro Bank N.V., cabang Jakarta) -
8.150
39.200
The Royal Bank of Scotland plc - Jakarta branch (previously ABN
Amro Bank N.V., Jakarta branch)
PT Bank Rabobank International Indonesia -
93.250
55.900
PT Bank Rabobank International Indonesia
PT Bank UOB Indonesia - - 12.000 PT Bank UOB Indonesia Jumlah - Rupiah 599.950 1.058.350 512.350 Total - Rupiah
Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
Foreign currencies US Dollar
Pihak ketiga Third party PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia (USD 2.950.000) 27.730 - - PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia (USD 2,950,000) Jumlah - Dolar Amerika Serikat 27.730 - - Total - US Dollar Yen Jepang Japanese Yen
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 29)
Related party (see Note 29)
Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (JPY 2.000.000.000)
- 242.460 -
Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd.,
Singapore (JPY 2,000,000,000) Pihak ketiga Third party
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (JPY 1.360.000) 138 - -
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (JPY 1,360,000)
Jumlah - Yen 138 242.460 - Total - Yen
Jumlah deposito berjangka 627.818 1.300.810 512.350 Total time deposits
Jumlah setara kas 709.908 1.349.209 554.485 Total cash equivalents
Jumlah kas dan setara kas 714.589 1.355.273 603.803 Total cash and cash equivalents
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
44
5. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
2009 2008 2007 Tingkat bunga setahun atas Interest rates per annum on current
jasa giro accounts Rupiah 0,25% - 2,50% 0,30% - 2,50% 0,30% - 2,25% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,05% - 0,10% 0,05% - 0,10% 0,10% US Dollar
Tingkat bunga setahun atas deposito Interest rates per annum on timeberjangka deposits
Rupiah 4,37% - 12,5% 9,00% - 12,50% 4,75% - 8,25% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,06% - 0,60% - - US Dollar Yen Jepang 0,051% - 0,90% 0,84% - 0,90% - Japanese Yen
Rata-rata tertimbang tingkat bunga efektif setahun atas jasa giro selama tahun berakhir 31 Desember 2009 adalah 1,18%.
The weighted average effective interest rate per annum on current accounts during the year ended 31 December 2009 was 1.18%.
Rata-rata tertimbang tingkat bunga efektif setahun atas deposito berjangka selama tahun berakhir 31 Desember 2009 adalah 5,28%.
The weighted average effective interest rate per annum on time deposits during the year ended 31 December 2009 was 5.28%.
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
Perseroan memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua dengan jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 4 tahun.
The Company extends consumer financing contracts of two-wheel motorcycles with terms ranging from 1 year to 4 years.
Rincian piutang pembiayaan konsumen pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
The details of consumer financing receivables at amortized cost were as follows:
2009 2008 2007
Piutang pembiayaan konsumen - bruto 11.264.855) 8.053.722) 6.450.257)
Gross consumer financing receivables
Dikurangi: bagian yang dibiayai pihak lain (1.822.723) (1.217.128) (1.625.619)
Less: amount financed by other parties
9.442.132) 6.836.594 4.824.638
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (2.665.667) (1.865.025) (1.437.559) Unearned consumer financing income
Dikurangi: bagian yang dibiayai pihak lain 393.567) 211.464 308.122)
Less: amount financed by other parties
(2.272.100) (1.653.561) (1.129.437)
Biaya transaksi yang terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen - bersih (Catatan 2e.2) 364.946) -) -)
Transaction costs directly attributedto the origination of consumer
financing accounts - net (Note 2e.2)
Piutang pembiayaan konsumen - sebelum kerugian penurunan nilai 7.534.978)
5.183.033
3.695.201 Consumer financing receivables -
before impairment losses
Penyisihan kerugian penurunan nilai (301.182) (208.173) (148.073) Allowance for impairment losses
Jumlah 7.233.796) 4.974.860 3.547.128 Total
Tingkat bunga setahun 26,78% - 39,85% 27,30% - 40,74% 25,44% - 43,72% Interest rate per annum
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
45
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
(Continued)
Rata-rata tertimbang tingkat bunga efektif setahun untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 adalah 32,61%.
Weighted average interest rate per annum during the year ended 31 December 2009 was 32.61%.
Rincian piutang pembiayaan konsumen-bruto sesuai dengan jangka waktu hingga jatuh tempo kontrak adalah sebagai berikut:
The details of gross consumer financing receivables based on the remaining period until maturity of the contract were as follows:
2009 2008 2007
< 1 tahun 5.395.595 3.905.160 2.771.198 < 1 year> 1 - 2 tahun 3.051.204 2.166.579 1.577.522 > 1 - 2 years> 2 tahun 995.333 764.855 475.918 > 2 years
Jumlah 9.442.132 6.836.594 4.824.638 Total
Rincian analisa umur piutang pembiayaan konsumen- bruto berdasarkan jatuh tempo cicilan adalah sebagai berikut:
The details of aging analysis of gross consumer financing receivables based on maturity of the installment were as follows:
2009 2008 2007 % % %
Belum jatuh tempo 9.370.370 99,25 6.758.134 98,85 4.723.190 97,90 Current Lewat jatuh tempo: Overdue:
1 - 30 hari 35.324 0,37 25.957 0,38 21.546 0,45 1 - 30 days 31 - 60 hari 11.729 0,12 12.462 0,18 10.198 0,21 31 - 60 days 61 - 90 hari 5.306 0,06 5.993 0,09 6.351 0,13 61 - 90 days 91 - 120 hari 6.849 0,07 6.019 0,09 6.763 0,14 91 - 120 days > 120 hari 12.554 0,13 28.029 0,41 56.590 1,17 > 120 days
Jumlah 9.442.132 100,00 6.836.594 100,00 4.824.638 100,00 Total
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
The consumer financing receivables are secured by the related certificates of ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, terdapat piutang pembiayaan konsumen yang dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima (lihat Catatan 10b, c,f,g,h,i,j dan m).
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, there were consumer financing receivables which were pledged as collaterals to borrowings (see Notes 10b,c,f,g,h,i,j and m).
Selama tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan mengalihkan atau menjual piutang pembiayaan konsumen (pokok) kepada pihak ketiga masing-masing sebesar Rp 1.454.846, Rp 811.581 dan Rp 1.030.379 (lihat Catatan 30).
During 2009, 2008 and 2007, the Company transferred or sold consumer financing receivables (principal) to third parties amounting to Rp) 1,454,846, Rp 811,581) and Rp 1,030,379 respectively (see Note 30).
Manajemen yakin bahwa tidak terdapat konsentrasi signifikan atas risiko kredit pada piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that there was no significant concentration of credit risk on the consumer financing receivables.
Piutang pembiayaan konsumen yang dijadwalkan kembali (rescheduling) pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp.40.119, Rp 35.178 dan Rp 40.351.
Consumer financing receivables which were rescheduled as of 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 40,119, Rp 35,178 and Rp.40,351, respectively.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
46
6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
(Continued)
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
2009 2008 2007 Saldo, awal tahun 208.173) 148.073) 128.582) Balance, beginning of yearTambahan penyisihan kerugian
penurunan nilai selama tahun berjalan 295.272) 242.755) 224.928)
Addition of allowance for impairment losses during
the year Penghapusan piutang selama
tahun berjalan (202.263) (182.655) (205.437)Write-off of receivables during
the year Saldo, akhir tahun 301.182) 208.173) 148.073) Balance, end of year
Piutang pembiayaan konsumen dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan di Catatan 2g atas lapoaran keuangan.
Consumer Financing Receivables are evaluated for impairment on a basis described in Note 2g to the financial statements.
Manajemen yakin bahwa jumlah kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES
2009 2008 2007
Piutang bunga 607 2.953 1.239 InterestPiutang karyawan 30.937 21.410 13.531 Employees’ receivables Piutang kepada PT Pos
Indonesia (Persero) (POS) 14.610 21.790 11.741Receivables from PT Pos Indonesia
(Persero) (POS) Lain-lain 28.570 3.242 6.055 Others
Jumlah 74.724 49.395 32.566 Total
Piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) merupakan tagihan Perusahaan kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) sehubungan dengan pembayaran cicilan oleh nasabah melalui POS.
Receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) represent receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) in relation with collection from its customers through POS .
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 karena manajemen yakin bahwa seluruh saldo piutang lain-lain dapat ditagih.
No impairment losses was provided as of 31 December 2009, 2008 and 2007 as management believes that all other receivables are collectible.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
47
8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS
2009
Saldo awal/ Beginning
Penambahan/
Pengurangan/Deduction
Reklasifikasi/ Saldo akhir/
Ending balance Additions Reclassification balance
Pemilikan langsung Direct ownershipBiaya perolehan: Acquisition cost:
Prasarana 41.349) 9.626) -) 50.975) Leasehold improvements Peralatan kantor 34.510) 7.892) (25) 42.377) Office equipment Kendaraan bermotor 5.793) 586) (893) 5.486) Motor vehicles Perabot kantor 10.728) 3.100) (25) 13.803) Furniture and fixtures Komputer 70.230) 18.307) (46) 88.491) Computer Konstruksi dalam penyelesaian 1.295) -) (1.295) -) Construction in progress Jumlah 163.905) 39.511) (2.284) 201.132) Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Prasarana (31.419) (7.522) -) (38.941) Leasehold improvements Peralatan kantor (18.016) (6.939) 18) (24.937) Office equipment Kendaraan bermotor (2.732) (1.078) 676) (3.134) Motor vehicles Perabot kantor (6.052) (2.084) 20) (8.116) Furniture and fixtures Komputer (35.243) (16.001) 10) (51.234) Computer Jumlah (93.462) (33.624) 724) (126.362) Total
Nilai Buku 70.443) 74.770) Net book value
2008 Saldo awal/
Beginning
Penambahan/
Pengurangan/Saldo akhir/
Ending balance Additions Deduction balance
Pemilikan langsung Direct ownershipBiaya perolehan: Acquisition cost:
Prasarana 35.045) 6.304) -) 41.349) Leasehold improvements Peralatan kantor 28.163) 6.354) (7) 34.510) Office equipment Kendaraan bermotor 4.491) 1.802) (500) 5.793) Motor vehicles Perabot kantor 8.938) 1.815) (25) 10.728) Furniture and fixtures Komputer 42.128) 29.847) (1.745) 70.230) Computer Konstruksi dalam penyelesaian -) 1.295) -) 1.295) Construction in progress Jumlah 118.765) 47.417) (2.277) 163.905) Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Prasarana (23.008) (8.411) -) (31.419) Leasehold improvements Peralatan kantor (12.040) (5.981) 5) (18.016) Office equipment Kendaraan bermotor (2.015) (984) 267) (2.732) Motor vehicles Perabot kantor (4.206) (1.862) 16) (6.052) Furniture and fixtures Komputer (21.861) (13.737) 355) (35.243) Computer Jumlah (63.130) (30.975) 643) (93.462) Total
Nilai Buku 55.635) 70.443) Net book value
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
48
8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS (Continued)
2007 Saldo awal/
Beginning
Penambahan/
Pengurangan/Saldo akhir/
Ending balance Additions Deduction balance
Pemilikan langsung Direct ownershipBiaya perolehan: Acquisition cost:
Prasarana 29.296) 5.749) -) 35.045) Leasehold improvements Peralatan kantor 23.573) 4.628) (38) 28.163) Office equipment Kendaraan bermotor 3.970) 571) (50) 4.491) Motor vehicles Perabot kantor 7.703) 1.238) (3) 8.938) Furniture and fixtures Komputer 34.504) 7.651) (27) 42.128) Computer Jumlah 99.046) 19.837) (118) 118.765) Total
Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:
Prasarana (13.865) (9.143) -)) (23.008) Leasehold improvements Peralatan kantor (6.748) (5.315) 23) (12.040) Office equipment Kendaraan bermotor (1.173) (853) 11) (2.015) Motor vehicles Perabot kantor (2.506) (1.702) 2) (4.206) Furniture and fixtures Komputer (12.523) (9.346) 8) (21.861) Computer Jumlah (36.815) (26.359) 44) (63.130) Total
Nilai Buku 62.231) 55.635) Net book value
Beban penyusutan untuk tahun 2009, 2008 dan 2007
masing-masing sebesar Rp 33.624, Rp 30.975 dan Rp 26.359 dibebankan pada beban umum dan administrasi (lihat Catatan 23).
Depreciation expenses for 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 33,624, Rp 30,975 and Rp 26,359, respectively were charged to general and administrative expenses (see Note 23).
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007,
aset tetap Perseroan diasuransikan kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia, PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Asuransi Raksa Pratikara, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 218.566, Rp 137.324 dan Rp 130.541. Manajemen yakin bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, fixed assets were insured with PT Asuransi Mitsui Sumitomo Indonesia, PT Asuransi Jasindo, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Raksa Pratikara, against losses arising from fire and all possible risks for a sum of Rp 218,566, Rp 137,324 and Rp 130,541, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
9. ASET LAIN-LAIN 9. OTHER ASSETS 2009 2008 2007
Agunan yang diambil alih -
setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih sebesar Rp 5.266 pada tahun 2009, Rp 7.122 pada tahun 2008 dan Rp 4.693 pada tahun 2007 9.779 13.239 8.567
Foreclosed assets - net of allowance for
decline in value of foreclosed assets Rp 5,266 in 2009,
Rp 7,122 in 2008 and Rp 4,693 in 2007
Klaim pengembalian pajak 1.234 22.854 22.854 Claim for tax refundBeban dibayar dimuka 60.271 36.976 16.676 Prepaid expensesSimpanan jaminan 3.872 4.301 3.349 Security depositsBeban ditangguhkan 12.960 14.617 15.303 Deferred chargesLain-lain 4 4 1.535 Others
Jumlah - bersih 88.120 91.991 68.284 Total - net
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
49
9. ASET LAIN-LAIN (Lanjutan) 9. OTHER ASSETS (Continued) Klaim pengembalian pajak merupakan kelebihan
pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun 2007 (lihat Catatan 27a). Pada tanggal 30 Maret 2009, Perseroan telah menerima pembayaran dari klaim pengembalian pajak penghasilan badan untuk tahun 2007 sebesar Rp 21.569 (lihat Catatan 27d).
Claim for tax refund represents overpayment of corporate income tax for 2007 (see Note 27a). On 30 March 2009, the Company has received payment from claim for tax refund of corporate income tax for year 2007 amounting to Rp.21,569 (see Note 27d).
Pada tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan
menjual agunan yang diambil alih masing-masing senilai Rp 263.766, Rp 202.869 dan Rp 352.655, dan membukukan kerugian bersih atas agunan yang diambil alih masing-masing sebesar Rp 135.536, Rp 97.370 dan Rp 208.683 yang diakui dalam laba laporan rugi tahun berjalan (lihat Catatan 25).
In 2009, 2008 and 2007, the Company sold foreclosed assets amounting to Rp 263,766, Rp 202,869 and Rp 352,655, respectively, and recognized net losses on sale of foreclosed assets amounting to Rp 135,536, Rp 97,370 and Rp 208,683, respectively, which were charged to the current year statement of income (see Note 25).
Beban ditangguhkan terdiri dari beban provisi yang dibayar dimuka dan fee untuk pihak yang ditunjuk untuk melakukan administrasi dokumen penjamin dan administrasi fasilitas kredit sehubungan dengan pinjaman yang diterima Perseroan. Amortisasi beban ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 9.627, Rp 4.962 dan Rp 2.368 dicatat sebagai beban bunga (lihat Catatan 2l.3 dan 20), dan masing-masing sebesar Rp 890, Rp 2.053, dan Rp 2.249 dicatat sebagai beban keuangan lainnya (lihat Catatan 2l.3 dan 21).
Deferred charges consist of upfront fees, security agent and facility agent fees related to the Company’s borrowings. Amortization of deferred charges as of 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 9,627, Rp 4,962 and Rp 2,368, respectively, were recorded as interest expense (see Notes 2l.3 and 20), and amounted to Rp 890, Rp 2,053, and Rp 2,249, respectively, were recorded as other financial charges (see Notes 2l.3 and 21).
Beban dibayar dimuka terutama terdiri dari sewa
kantor dan premi asuransi yang dibayar di muka. Prepaid expenses mainly consist of prepayment of
office rental and insurance premium. Simpanan jaminan terdiri uang jaminan sewa kantor
pusat dan kantor-kantor cabang Perseroan, sewa apartemen, telepon, keanggotaan golf dan safe deposit boxes.
Security deposits represent deposits paid in relation to the Company’s head office and branch offices space rental, apartment rental, telephone, golf club membership and safe deposit boxes.
Lain-lain terutama terdiri dari uang muka sehubungan
dengan renovasi bangunan, pembangunan sistem jaringan internal dan perjalanan dinas.
Others mainly consist of advances in relation to renovation of building, construction of internal network system and business travelling.
Manajemen yakin bahwa penyisihan penurunan nilai
agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat penurunan nilai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual tersebut.
Management believes that the allowance for decline in value of foreclosed assets adequate to cover possible losses on decline in value of non-current assets held for sale.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
50
10. PINJAMAN YANG DITERIMA 10. BORROWINGS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2009 2008 2007
Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third parties PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia (a) 426.740 280.080 -PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia (a) The Bank of Tokyo-
Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (b) 395.000 150.800 50.000
The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd.,
Jakarta branch (b) Standard Chartered Bank
Indonesia (c) 90.000 35.000 -Standard Chartered Bank
Indonesia (c) PT Bank Mizuho
Indonesia (d) 40.000 80.000PT Bank Mizuho
Indonesia (d) Deutsche Bank AG,
cabang Jakarta (e) 70.000 100.000 -Deutsche Bank AG,
Jakarta branch (e) PT Bank Rabobank
International Indonesia (f) 100.000 100.000 -
PT Bank Rabobank International Indonesia (f)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta (g) 135.000 180.000 -
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Ltd., Jakarta branch (g)
Citibank, N.A., cabang Jakarta (h) 138.500 117.000 -
Citibank, N.A., Jakarta branch (h)
PT Bank DBS Indonesia (i) 150.000 - - PT Bank DBS Indonesia (i) International Finance
Corporation (j) 482.781 250.500 -International Finance
Corporation (j) Jumlah - Rupiah 2.028.021 1.293.380 50.000 Total - Rupiah
Dolar Amerika Serikat US Dollar
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 29)
Related parties (see Note 29) Sumitomo Corporation
Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (k) (2008: USD 7.500.000; 2007: USD 13.041.543) - 82.125 122.838
Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd.,
Singapore (k) (2008: USD 7,500,000; 2007: USD 13,041,543)
Pihak ketiga Third parties
The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., cabang Singapura (l) (2009: USD 40.000.000;2008: USD 45.000.000;
The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd.,
Singapore branch (l) (2009: USD 40,000,000; 2008: USD 45,000,000;
2007: USD 30.000.000 376.000 492.750 282.570 2007: USD 30,000,000) Dipindahkan 376.000 574.875 405.408 Carry forwards
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
51
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued) 2009 2008 2007
Pindahan 376.000 574.875 405.408 Carried forwards The Bank of Tokyo-
Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (b) (2009: USD 10.000.000; 2008: USD 10.000.000; 2007: USD 5.300.000) 94.000 109.500 49.921
The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd.,
Jakarta branch (b) (2009: USD 10,000,000; 2008: USD 10,000,000; 2007: USD 5,300,000)
PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia (a) (USD 10.000.000) - 109.500 -
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (a)
(USD 10,000,000)
Nederlandse Financierings – Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V.(m) (2009: USD 40.625.000; 2008: USD 68.125.000; 2007: USD 75.000.000) 381.875 745.969 706.425
Nederlandse Financierings – Maatschappij Voor
Ontwikkelingslanden N.V.(m)
(2009: USD 40,625,000; 2008: USD 68,125,000;
2007: USD 75,000,000)
Citibank, N.A., cabang Jakarta (h) (USD 2.000.000) - 21.900 -
Citibank, N.A, Jakarta branch (h)
(USD 2,000,000) Jumlah - Dolar Amerika Serikat 851.875 1.561.744 1.161.754 Total - US Dollar
Yen Jepang Japanese Yen Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 29) Related parties
(see Note 29) Sumitomo Corporation
Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (k) (JPY 3.600.000.000) 366.120 - -
Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd.,
Singapore (k) (JPY 3,600,000,000)
Pihak ketiga Third party
The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., cabang Singapura (l) (JPY 500.000.000) 50.850 - -
The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd.,
Singapore Branch (l) (JPY 500,000,000)
Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, cabang Singapura (n) (2009: JPY 3,000,000,000; 2008: JPY 3.000.000.000) 305.100 363.690 -
Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Singapore branch (n)
(2009: JPY 3,000,000,000; 2008: JPY 3,000,000,000)
Jumlah - Yen Jepang 722.070 363.690 - Total - Japanese Yen
Jumlah 3.601.966 3.218.814 1.211.754 Total
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
52
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued)
a. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan jumlah sebesar 2009: USD 40.000.000 (fasilitas I) dan USD 30.000.000 (fasilitas II) [2008: USD 40.000.000 (fasilitas I) dan USD 30.000.000 (fasilitas II); 2007: USD 60.000.000 (fasilitas I)]. Fasilitas I dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas II tidak dijamin dengan apapun. Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 30 April 2009 sampai dengan 31 Oktober 2010. Fasilitas I akan jatuh tempo pada tanggal 14 Januari 2010 dan 29 Januari 2010 dan fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 26 Januari 2010, 25 Pebruari 2010 dan 8 Oktober 2010.
a. This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia amounting to 2009: USD 40,000,000 (facility I) and USD 30,000,000 (facility II) [2008: USD 40,000,000 (facility I) and USD 30,000,000 (facility II); 2007: USD 60,000,000 (facility I)]. Facility I is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility II is unsecured loan. The availability period of these facilities is ranging from 30 April 2009 until 31 October 2010. Facility I will mature on 14 January 2010 dan 29 January 2010 and facility II will mature on 26 January 2010, 25 February 2010 and 8 October 2010.
b. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal
kerja berulang dan tidak berulang yang diperoleh Perseroan dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (BTMU) dengan jumlah sebesar 2009: Rp 45.000 (fasilitas I), USD 20.000.000 (fasilitas II) dan Rp 350.000 (fasilitas III) [2008: Rp 45.000 (fasilitas I) dan USD 20.000.000 (fasilitas II); 2007: Rp 45.000 (fasilitas I) dan USD 40.000.000 (fasilitas II)]. Fasilitas I dan II ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas III dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 23 Desember 2008 sampai dengan 31 Mei 2010. Fasilitas I akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 2010, fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus 2010 dan fasilitas III akan jatuh tempo pada tanggal 20 Januari 2012.
b. This account represents a revolving and non-revolving working capital facilities obtained by the Company from The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch (BTMU) amounting to 2009: Rp 45,000 (facility I), USD 20,000,000 (facility II) and Rp 350,000 (facility III) [2008: Rp 45,000 (facility I) and USD 20,000,000 (facility II); 2007: Rp 45,000 (facility I) and USD.40,000,000 (facility II)]. Facility I and II are secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility III is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 23 December 2008 until 31 May 2010. Facility I will mature on 12 January 2010, facility II will mature on 10 August 2010 and facility III will mature on 20 January 2012.
c. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang dan cerukan yang diperoleh Perseroan dari Standard Chartered Bank Indonesia (SCB) dengan jumlah sebesar 2009: USD 15.000.000 (fasilitas I), USD 1.000.000 (fasilitas II) dan Rp 100.000 (fasilitas III) [2008 dan 2007: USD 15.000.000 (fasilitas I), USD 1.000.000 (fasilitas II) dan Rp 100.000 (fasilitas III)]. Fasilitas I dan II dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas III dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 26 Pebruari 2009 sampai dengan 14 Pebruari 2010. Fasilitas III akan jatuh tempo pada tanggal 15 Januari 2010 dan 1 Maret 2010.
c. This account represents a revolving working capital and overdraft facility obtained by the Company from Standard Chartered Bank Indonesia (SCB) amounting to 2009: USD 15,000,000 (facility I), USD 1,000,000 (facility II) and Rp 100,000 (facility III) [2008 and 2007: USD 15,000,000 (facility I), USD 1,000,000 (facility II) and Rp 100,000 (facility III). Facility I and II are secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility III is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 26 February 2009 to 14 February 2010. Facility III will mature on 15 January 2010 and 1 March 2010.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
53
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued)
d. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Mizuho Indonesia dengan jumlah sebesar Rp 80.000. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham. Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara tanggal 31 Juli 2009 sampai dengan 31 Juli 2010. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Januari 2010.
d. This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from PT Bank Mizuho Indonesia amounting to Rp 80,000. This facility is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder. The availability period of this facility is ranging from 31 July 2009 until 31 July 2010. This facility will mature on 18 January 2010.
e. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari Deutsche Bank AG, cabang Jakarta dengan jumlah sebesar Rp 100.000. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham. Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara tanggal 30 Nopember 2008 sampai dengan 30 Nopember 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 4 Pebruari 2010.
e. This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from Deutsche Bank AG, Jakarta branch amounting to Rp 100,000. This facility is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder. The availability period of this facility is ranging from 30 November 2008 until 30 November 2009. This facility will mature on 4 February 2010.
f. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal
kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari PT Bank Rabobank International Indonesia dengan jumlah sebesar Rp 50.000 (fasilitas I) dan Rp 50.000 (fasilitas II). Fasilitas I dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas II dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan 30 Juli 2010. Fasilitas I dan fasilitas II akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 9 Pebruari 2010 dan 18 Pebruari 2010.
f. This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from PT Bank Rabobank International Indonesia amounting to Rp 50,000 (facility I) and Rp 50,000 (facility II). Facility I is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility II is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 1 July 2009 until 30 July 2010. Facility I and facility II will mature on 9 February 2010 and 18 February 2010, respectively.
g. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal
kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation. Ltd., cabang Jakarta (HSBC) dengan jumlah sebesar Rp 190.000 (fasilitas I) dan Rp 60.000 (fasilitas II). Fasilitas I dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas II dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 30 Juni 2009 sampai dengan 30 Juni 2010. Fasillitas I akan jatuh tempo pada tanggal 18 Januari 2010 dan fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2010.
g. This account represents a revolving working capital facility from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation. Ltd., Jakarta branch (HSBC) amounting to Rp 190,000 (facility I) and Rp 60,000 (facility II). Facility I is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility II was secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 30 June 2009 until 30 June 2010. Facility I will mature on 18 January 2010 and facility II will mature on 8 January 2010.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
54
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued)
h. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari Citibank N.A., cabang Jakarta dengan jumlah sebesar USD 10.000.000 (fasilitas I) dan USD 5.000.000 (fasilitas II). Fasilitas I dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham dan fasilitas II dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 29 Juli 2009 sampai dengan 29 Juli 2010. Fasilitas I akan jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 2010 dan fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2010 dan 25 Maret 2010.
h. This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from Citibank N.A., Jakarta branch amounting to USD 10,000,000 (facility I) and USD 5,000,000 (facility II). Facility I is secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder and facility II is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 29 July 2009 until 29 July 2010. Facility I will mature on 14 October 2010 and facility II will mature on 18 March 2010 and 25 March 2010.
i. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari PT Bank DBS Indonesia dengan jumlah sebesar Rp 150.000. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara tanggal 7 Oktober 2009 sampai dengan 7 April 2010. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 5 Nopember 2012 dan 16 Nopember 2012.
i. This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from PT Bank DBS Indonesia amounting to Rp 150,000. This facility was secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of this facility is ranging from 7 October 2009 until 7 April 2010. This facility will mature on 5 November 2012 and 16 November 2012.
j. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja tidak berulang yang diperoleh Perseroan dari International Finance Corporation dengan jumlah sebesar USD 45.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Juni 2009. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 15 September 2011.
j. This account represents a non-revolvingworking capital facility obtained by the Company from International Finance Corporation amounting to USD 45,000,000. This facility is secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of this facility ranging from 26 September 2008 until 26 June 2009. This facility will mature on 15 September 2011.
k. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang dan tidak berulang yang diperoleh Perseroan dari Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (SCCA) dengan jumlah sebesar 2009: USD 80,000,000 (fasilitas II) [2008: USD 200.000.000 (fasilitas I); 2007: USD 150.000.000 (fasilitas I) dan USD 1.366.170 (fasilitas III)]. Fasilitas-fasilitas ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang, pemegang saham. Jangka waktu penarikan fasilitas II berkisar antara tanggal 1 Nopember 2009 sampai dengan 30 Juni 2010. Fasilitas II akan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2012.
k. This account represents a revolving and non-revolving working capital facilities obtained by the Company from Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore (SCCA) amounting to 2009: USD 80,000,000 (facility II) [2008: USD 200,000,000 (facility I); 2007: USD 150,000,000 (facility I) and USD 1,366,170 (facility III), respectively]. These facilities are secured by corporate guarantee from Sumitomo Corporation, Japan, a shareholder. The availability period of facility II is ranging from 1 November 2009 until 30 June 2010. Facility II will mature on 25 April 2012.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
55
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued)
l. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang (fasilitas IV) dan tidak berulang (fasilitas I, II, III, V dan VI) yang diperoleh Perseroan dari Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., cabang Singapura (STBC) dengan jumlah sebesar 2009: USD 10,000,000 (fasilitas III), USD 20.000.000 (fasilitas IV), USD 10.000.000 (fasilitas V) dan JPY 500.000.000 (fasilitas VI) [2008: USD 5.000.000 (fasilitas I) dan USD 10.000.000 untuk masing-masing fasilitas II, fasilitas III, fasilitas IV dan fasilitas V; 2007: USD 10.000.000 untuk masing-masing fasilitas I, fasilitas II, fasilitas III, fasilitas IV dan fasilitas V]. Fasilitas ini tidak dijamin oleh apapun. Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 17 September 2007 sampai dengan 11 September 2009. Fasilitas-fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 April 2010 (fasilitas III); 18 Pebruari 2010, 25 Pebruari 2010 dan 6 April 2010 (fasilitas IV); 7 Maret 2011 (fasilitas V); dan 11 September 2012 (fasilitas VI).
l. This account represents a revolving (facility IV) and non-revolving (facility I, II, III, V and VI) working capital facilities obtained by the Company from Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd., Singapore branch (STBC) amounting to 2009: USD 10,000,000 (facility III), USD 20,000,000 (facility IV) and USD 10,000,000 (facility V) and JPY 500,000,000 (facility VI) [2008: USD 5,000,000 (facility I) and USD 10,000,000 for each facility II, facility III, facility IV and facility V; 2007: USD 10,000,000 for each facility I, facility II, facility III, facility IV and facility V]. These facilities are unsecured loan. The availability period of these facilities is ranging from 17 September 2007 until 11 September 2009. These facilities will mature on 26 April 2010 (facility III); 18 February 2010, 25 February 2010 dan 6 April 2010 (facility IV); 7 March 2011 (facility V); and 11 September 2012 (facility VI).
m. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal
kerja tidak berulang yang diperoleh Perseroan dari Nederlandse Financierings – Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) dengan jumlah sebesar USD 20.000.000 (fasilitas A) dan USD 55.000.000 (fasilitas B). Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Perseroan (lihat Catatan 6). Jangka waktu penarikan fasilitas-fasilitas ini berkisar antara tanggal 20 Juli 2007 sampai dengan 20 Oktober 2007. Fasilitas-fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 Juli 2011 (fasilitas A) dan 20 Juli 2010 (fasilitas B).
m. This account represents a non-revolving working capital facility obtained by the Company from Nederlandse Financierings – Maatschappij Voor Ontwikkelingslanden N.V. (FMO) amounting to USD 20,000,000 (facility A) and USD 55,000,000 (facility B). These facilities are secured by the Company’s consumer financing receivables (see Note 6). The availability period of these facilities is ranging from 20 July 2007 until 20 October 2007. These facilities will mature on 20 July 2011 (facility A) and 20 July 2010 (facility B).
n. Akun ini merupakan fasilitas pinjaman modal
kerja berulang yang diperoleh Perseroan dari Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, cabang Singapura (MUTB) dengan jumlah sebesar JPY 3.000.000.000. Fasilitas ini tidak dijamin dengan apapun. Jangka waktu penarikan fasilitas ini berkisar antara 27 Pebruari 2009 sampai dengan 26 Pebruari 2010. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2010, 29 Januari 2010 dan 9 Pebruari 2010.
n. This account represents a revolving working capital facility obtained by the Company from Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Singapore branch (MUTB) amounting to JPY 3,000,000,000. This facility is unsecured loan. The availability period of this facility is ranging from 27 February 2009 until 26 February 2010. This facility will mature on 27 January 2010, 29 January 2010 and 9 February 2010.
Tingkat suku bunga setahun dari pinjaman yang diterima Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 berkisar antara 7,70% - 20,55% (2008: 10,50% - 24,00%; 2007: 9,83%) untuk Rupiah; 0,86% - 2,57% (2008: 1,97% - 6,60%; 2007: 5,45% - 7,28%) untuk Dolar Amerika Serikat; dan 0,95% - 2,59% (2008: 2,05% - 2,18%) untuk Yen Jepang.
The interest rates per annum on borrowings for the year ended 31 December 2009 are ranging from 7.70% - 20.55% (2008: 10.50% - 24.00%; 2007: 9.83%) for Rupiah; 0.86% - 2.57% (2008: 1.97% - 6.60%; 2007: 5.45% - 7.28%) for US Dollar; and 0.95% - 2.59% (2008: 2.05% - 2.18%) for Japanese Yen.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
56
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued)
Seluruh perjanjian pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau Anggaran Dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman dengan kreditur.
All loan agreements include certain covenants which are normally required for such credit facilities, such as, among others, limitations to initiate merger or consolidation with other parties, obtain loans from other parties except loans obtained in the normal course of business, or change its capital structure and/or Articles of Association without notification to/prior written approval from the creditors, and maintenance of certain agreed financial ratios. As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company was in compliance with the aforementioned covenants in relation to the loan agreements with creditors.
Beban jasa penjaminan atas pinjaman yang diterima oleh Perseroan yang dijamin oleh jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diterbitkan oleh Sumitomo Corporation, Jepang (pemegang saham) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 9.201, Rp 6.239 dan Rp 9.522 dicatat dalam akun “jasa penjaminan” sebagai bagian dari “Beban keuangan lainnya - jasa penjaminan” dalam laporan laba rugi (lihat Catatan 21 dan 29).
The guarantee fees on borrowings which were guaranteed by corporate guarantees issued by Sumitomo Corporation, Japan (a shareholder) during the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 9,201, Rp 6,239 and Rp 9,522, respectively, were recorded as “guarantee fees” under “Other financial charges - guarantee fees” in the statements of income (see Notes 21 and 29).
Saldo pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang masing-masing sebesar USD 90.625.000 dan JPY 7.100.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, USD 142.625.000 dan JPY 3.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2008, dan USD 123.341.543 pada tanggal 31 Desember 2007, termasuk bunganya, telah dilindung nilai dengan kontrak cross currency swap dan forward (lihat Catatan 13).
The outstanding balance of borrowings denominated in US Dollar and Japanese Yen amounting to USD 90,625,000 and JPY 7,100,000,000 as of 31 December 2009, USD 142,625,000 and JPY 3,000,000,000 as of 31 December 2008, and USD 123,341,543 as of 31 December 2007, respectively, including the interest, were hedged by cross currency swap and forward contracts (see Note 13).
11. HUTANG OBLIGASI 11. BONDS PAYABLE
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo hutang obligasi atas obligasi-obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan (lihat Catatan 1b) adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the balance of bonds payable related to bonds issued by the Company (see Note 1b) was as follows:
2009 2008 2007 Nilai nominal: Nominal value:Obligasi Summit Oto Finance I -) 350.000) 1.000.000) Summit Oto Finance Bonds IObligasi Summit Oto Finance II 350.000) 1.000.000) 1.000.000) Summit Oto Finance Bonds IIObligasi Summit Oto Finance III 600.000) -) -) Summit Oto Finance Bonds IIIObligasi Summit oto Finance yang
Tidak Dijamin Seri Pertama (JPY 5.000.000.000)
508.500) -) -
Summit Oto Finance unsecured Bonds - First Series (JPY 5,000,000,000)
1.458.500) 1.350.000) 2.000.000) Dikurangi: Less:
Beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
(12.100) (4.403) (13.081) Unamortized bonds issuance cost
Jumlah - bersih 1.446.400) 1.345.597 1.986.919) Total - net Beban amortisasi yang
dibebankan ke laporan laba rugi (lihat Catatan 20) 7.884) 13.210) 14.421)
Amortization costs charged to the statements of income
(see Note 20)
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
57
11. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan) 11. BONDS PAYABLE (Continued)
Kupon bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran kupon bunga sebagai berikut:
The interest coupons on the bonds are payable quarterly, in accordance with the payment dates as stated below:
Obligasi Summit Oto Finance/Summit Oto Finance Bonds
II/Tahun /Year 2007 III/Tahun /Year 2009 Tidak Dijamin - /
Unsecured - Kupon Obligasi Seri/ Seri/ Seri/ Seri/ Seri/ Seri/ Seri Pertama/ Bonds coupon Series A Series B Series C Series A Series B Series C First Series
1 8 Juni/June 2007 8 Juni/June 2007 8 Juni/June 200719 Agustus/
August 200919 Agustus/
August 200919 Agustus/
August 2009 12 Maret/March 2010
2 8 September/
September 2007 8 September/
September 2007 8 September/
September 200719 Nopember/
November 2009 19 Nopember/
November 200919 Nopember/
November 2009 14 September/
September 2010
3 8 Desember/
December 2007 8 Desember/
December 2007 8 Desember/
December 200719 Pebruari/
February 201019 Pebruari/
February 201019 Pebruari/
February 2010 14 Maret/March 2011
4 8 Maret/March 2008 8 Maret/March 2008 8 Maret/March 2008 24 Mei/May 2010 19 Mei/May 2010 19 Mei/May 2010 14 September/
September 2011
5 8 Juni/June 2008 8 Juni/June 2008 8 Juni/June 2008 - 19 Agustus/
August 201019 Agustus/
August 2010 14 Maret/March 2012
6 8 September/
September 2008 8 September/
September 2008 8 September/
September 2008 - 19 Nopember/
November 201019 Nopember/
November 2010 14 September/
September 2012
7 8 Desember/
December 2008 8 Desember/
December 2008 8 Desember/
December 2008 - 19 Pebruari/
February 201119 Pebruari/
February 2011 - 8 8 Maret/March 2009 8 Maret/March 2009 8 Maret/March 2009 - 19 Mei/May 2011 19 Mei/May 2011 -
9 - 8 Juni/June 2009 8 Juni/June 2009 - -19 Agustus/
August 2011 -
10 - 8 September/
September 2009 8 September/
September 2009 - -19 Nopember/
November 2011 -
11 - - 8 Desember/
December 2009 - -19 Pebruari/
February 2012 -
12 - - 8 Maret/March 2010 - - 19 Mei/May 2012 -
Tanggal jatuh tempo/Maturity date 8 Maret/March 2009
8 September/ September 2009 8 Maret/March 2010 24 Mei/May 2010 19 Mei/May 2011 19 Mei/May 2012
14 September/September 2012
Tingkat bunga tetap setahun/ Annual fixed interest rate per annum 8.35 % 8.65% 8.91% 13,50% 14,25% 15,25%
TIBOR enam bulan Yen Jepang/
Six-months Japanese Yen
TIBOR Harga pasar/ Market value 31 Desember/ December 2007 100 % 100 % 100 % - - - - Harga pasar/ Market value 31 Desember/ December 2008 99,45% 99,83% -*) - - - -
Harga pasar/ Market value 31 Desember/ December 2009 - - 100.40% 100% 100% 106% -
*) Pada tanggal 31 Desember 2008, tidak ada kuota harga
pasar atas obligasi SOF II seri C, karena tidak ada transaksi sejak obligasi ini diterbitkan.
*) As of 31 December 2008, there was no quoted market price of bonds SOF II series C, because there was no transaction since these bonds were issued.
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun atas pinjaman yang diterima dan hutang obligasi selama tahun berakhir 31 Desember 2009 adalah 12,74%
The weighted average interest rate per annum on borrowings and bonds payable during the year ended 31 December 2009 was 12.74%
Informasi harga pasar obligasi pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
Information of bonds market value as of 31 December 2009, 2008 and 2007 was obtained from Indonesia Stock Exchange.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
58
11. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan) 11. BONDS PAYABLE (Continued)
Perusahaan tidak berkewajiban menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan hutang obligasi (sinking fund). Untuk menjamin kewajiban pembayaran pokok dan bunga obligasi dengan baik dan tepat waktu, pemegang obligasi dijamin dengan jaminan perusahaan atau corporate guarantee dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Limited (BTMU) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura atas pembayaran pokok dan bunga obligasi dan dari Japan Bank for International Corporation (JBIC), untuk pembayaran pokok obligasi, semuanya adalah pihak ketiga, dimana untuk itu Perseroan membayar jasa penjaminan untuk obligasi Summit Oto Finance I masing-masing sebesar Rp 1.056, Rp 5.213 dan Rp 6.050 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, obligasi Summit Oto Finance II masing-masing sebesar Rp 3.743, Rp 4.423 dan Rp 5.432 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pembayaran pokok dan bunga obligasi Summit Oto Finance III tidak dijamin dengan jaminan perusahaan atau corporate guarantee. Untuk menjamin kewajiban pembayaran pokok dan bunga obligasi Summit Oto Finance III, Perseroan wajib menyerahkan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 6) kepada Wali Amanat untuk kepentingan pemegang obligasi dengan jumlah tidak kurang 100% dari nilai pokok obligasi pada setiap akhir periode laporan triwulan. Amortisasi beban jasa penjaminan masing-masing sebesar Rp 4.134, Rp 10.455 dan Rp 11.917 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 December 2009, 2008 dan 2007, dicatat sebagai bagian dari “beban keuangan lainnya-jasa penjaminan” dalam laporan laba rugi (lihat Catatan 21).
The Company is not required to establish a bond sinking fund in relation to the bonds payable. To secure the Company’s timely payment of the principal and interest coupon of the bonds, the bond holders are secured with corporate guarantees from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) and Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore branch, on the payment of bond principal and interest coupon and from Japan Bank for International Corporation (JBIC), on the payment of bond principal, all of them are third parties, for which the Company paid guarantee fees for Summit Oto Finance Bonds I amounted to Rp 1,056, Rp 5,213 and Rp 6,050 for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007, respectively, Summit Oto Finance Bonds II amounted to Rp 3,743, Rp 4,423 and Rp 5,432 for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007, respectively. Principal and interest coupon of bonds - Summit Oto Finance III are not secured with corporate guarantees. To secure the Company’s payment of the principal and interest coupon of the bonds - Summit Oto Finance III, the Company is obliged to give a collateral in the form of a fiduciary transfer of consumer financing receivables (see Note 6) to the trustee for the interest of the bondholders, which balance should not be less than 100% of the bonds’ principal at the end of each quaterly reporting period. Amortization of guarantee fees amounted to Rp 4,134, Rp10,455 and Rp 11,917 for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007, respectively, were recorded as part of “other financial charges-guarantee fees” in the statements of income (see Note 21).
Dalam perjanjian perwaliamanatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain sebelum dilunasinya obligasi, Perseroan, tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat, tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. melakukan penggabungan atau peleburan atau
pengambilalihan kecuali penggabungan, peleburan atau pengambilahlian yang dilakukan dengan bidang usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan atau kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran kewajiban obligasinya;
The trustee agreement provides several negative covenants that should be complied by the Company, that among others, prior to the repayment of the bonds payable, without the written consent from the trustee, the Company is not allowed to:
1. conduct merger or acquisition or take over except
for merger or acquisition or take over held under similar business activities with no negative impact to the Company’s going concern or the Company’s ability to pay its bond obligations;
2. memperoleh pinjaman baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan hutang obligasi, kecuali pinjaman untuk pembiayaan usaha Perseroan, refinancing dan pinjaman yang telah ada sebelumnya;
3. menjaminkan dan/atau membebani dengan cara apapun atas aset Perseroan, kecuali jaminan sehubungan dengan pinjaman yang telah ada dan diperbolehkan sebagaimana diatur dalam perjanjian perwaliamanatan;
4. memberikan piutang kepada pihak manapun kecuali piutang yang telah ada sebelumnya, piutang yang diberikan berdasarkan kegiatan usaha Perseroan, dan piutang kepada karyawan Perseroan;
2. obtain a new loan which has higher ranking thanthe bonds payable, except for the borrowing for financing the Company’s business activities, refinancing and its existing borrowings;
3. pledge and/or encumber in any manner the
assets of the Company, except for security related to existing borrowings and as permitted pursuant to the trustee agreement;
4.. provide loan to any party except for the
previously existing loans, loans arising from the Company’s business activities, and loans for the employees of the Company;
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009, 2008 DAN 2007
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008
AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
59
11. HUTANG OBLIGASI (Lanjutan) 11. BONDS PAYABLE (Continued)
5. mengubah bidang usaha Perseroan kecuali dalam kaitannya dengan perubahan undang-undang atau peraturan perundang-undangan;
6. mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor;
7. melakukan pembagian dividen apabila terjadi peristiwa kelalaian kepada pemegang obligasi berdasarkan perjanjian perwaliamanatan dan tidak diperbaiki dan apabila pembagian dividen tersebut menyebabkan suatu pelanggaran atas pembatasan keuangan (financial covenant) sebagaimana telah diatur dalam perjanjian perwaliamanatan.
5. change the Company’s business activities except in relation to amendment to prevailing acts or law and regulations;
6. decrease the Company’s authorized, issued and paid-up capital;
7. distribute dividends in the occurance of an event of default to the bondholders pursuant to the trustee agreement and such is not remedied and if the payment of such dividends shall violate or cause a violation of the financial covenants as stipulated in the trustee agreement.
Pada tanggal 31 December 2009, 2008 dan 2007, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian hutang obligasi dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the Company was in compliance with covenants in relation to the bonds payable agreements and complied with all the requirements mentioned in trustee agreement.
Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi yang diterbitkan dengan ketentuan bahwa hal tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi.
The Company can buy back part or all the bonds issued under a condition that such action can only be conducted after the first anniversary since the issuance date.
Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), obligasi Summit Oto Finance II mendapat peringkat “idAAA (cg)” (Stable Outlook) dan obligasi Summit Oto Finance III mendapat peringkat “idA+ (cg)” (Stable Outlook) pada tanggal 31 Desember 2009; obligasi Summit Oto Finance I dan II mendapat peringkat “idAAA(cg)” (Stable Outlook) pada tanggal 31 Desember 2008; dan obligasi Summit Oto Finance I dan II mendapat peringkat “idAAA(cg)” (Stable Outlook) pada tanggal 31 Desember 2007. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang obligasi dalam mata uang Yen Jepang sebesar JPY 5.000.000.000 telah dilindungi nilai dengan kontrak cross currency swap (lihat Catatan 13).
Based on the result of rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Summit Oto Finance Bonds II was rated “idAAA(cg)” (Stable Outlook) and Summit Oto Finance Bonds III was rated “idA+(cg)” (Stable Outlook) as of 31.December 2009; Summit Oto Finance Bonds I and II were rated “idAAA(cg)” (Stable Outlook) as of 31.December 2008; Summit Oto Finance Bonds I and II were rated “idAAA(cg)” (Stable Outlook) as of 31 December 2007. As of 31 December 2009, the outstanding balance of bonds payable denominated in Japanese Yen amounting JPY 5,000,000,000 was hedged by cross currency swap contracts (see Note 13).
12. HUTANG PAJAK 12. TAXES PAYABLE
2009 2008 2007
Taksiran pajak penghasilan badan (lihat Catatan 27a)
61.834 37.175 -
Estimated corporate income tax (see Note 27a)
Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal 21 2.533 3.109 1.876 Article 21 Pasal 23/26 224 533 966 Article 23/26 Pasal 25 - 2.332 4.317 Article 25 Pasal 4 (2) 403 378 104 Article 4 (2)
Pajak Pertambahan Nilai - bersih 20 444 345 Value Added Tax - net 65.014 43.971 7.608
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
60
13....ASET/KEWAJIBAN DERIVATIF UNTUK
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO 13.. DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES HELD FOR
RISK MANAGEMENT
2009 2008 2007 Aset
derivatif/ Derivative
Kewajiban derivatif/
Derivative
Aset derivatif/
Derivative
Kewajiban derivatif/
Derivative
Aset derivatif/
Derivative
Kewajiban derivatif/
Derivative assets liabilities assets liabilities assets liabilities
Kontrak cross-
currency swap Cross-currency swap
contracts PT Bank Sumitomo
Mitsui Indonesia - (66.455) 26.931) (13.022) -
(847) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta 590 (16.924) 124.441) -) -
(4.598)
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ,
Ltd., Jakarta branch
The Hongkong and Shanghai
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd.,
Banking Corporation Ltd.,
cabang Jakarta 3.873 (15.912) 133.240 - 4.071 (17.687) Jakarta branch PT Bank Mizuho
Indonesia - (15.213) - - - - PT Bank Mizuho
Indonesia 4.463 (114.504) 284.612) (13.022) 4.071 (23.132)
Kontrak interest rate swap
Interest rate swap contracts
The Bank of Tokyo-Mitsubishi
The Bank of Tokyo - Mitsubishi
UFJ, Ltd., cabang Jakarta - (31.347) -) -) - (748)
UFJ, Ltd., Jakarta branch
Kontrak forward Forward contracts
Citibank N.A, cabang Jakarta - -) 3.007) -) - -)
Citibank N.A, Jakarta branch
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - -) -) (39) - -)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
Jumlah 4.463 (145.851) 287.619) (13.061) 4.071 (23.880) Total
Nilai nominal, periode rata-rata kontrak dan tanggal jatuh tempo kontrak cross currency swap, interest rate swap dan forward adalah sebagai berikut:
The notional amount, average contract period and maturity date of cross currency swap, interest rate swap and forward contracts were as follows:
Nilai nominal (dalam mata uang asli)
Notional amount (in original currency) Mata uang/ Currency 2009 2008 2007
Kontrak pembelian cross currency
swap Cross-currency swap purchase
contracts PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia USD - 20.000.000 5.000.000 Indonesia JPY 6.500.000.000 1.000.000.000 -
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ,Ltd., cabang Jakarta USD 85.000.000 70.000.000 65.300.000
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch
JPY 500.000.000 - - The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd., Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta USD 40.000.000 57.500.000 52.700.000 Jakarta branch
JPY 2.300.000.000 - - PT Bank Mizuho Indonesia JPY 2.800.000.000 - - PT Bank Mizuho Indonesia
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
61
13....ASET/KEWAJIBAN DERIVATIF UNTUK
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 13.. DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES HELD FOR
RISK MANAGEMENT (Continued)
Nilai nominal (dalam mata uang asli)/Notional amount (in original currency) Mata uang/
Currency 2009 2008 2007Kontrak pembelian forward Forward purchase contracts
Citibank N.A., cabang Jakarta USD - 2.065.374 - Citibank N.A., Jakarta branchPT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia JPY - 2.933.500 - Indonesia
Kontrak penjualan cross currency swap
Cross-currency swap sellingcontracts
PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo MitsuiIndonesia Rp 701.815 319.130 46.175 Indonesia
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta Rp 850.200 647.450 606.732
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch
The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta Rp 614.000 530.163 491.069 Jakarta branch
PT Bank Mizuho Indonesia Rp 297.160 - - PT Bank Mizuho Indonesia
Kontrak penjualan forward Forward selling contractsCitibank N.A., cabang Jakarta Rp - 19.497 - Citibank N.A., Jakarta branchPT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia Rp - 383 - Indonesia
Kontrak interest rate swap Interest rate swap contract:The Bank of Tokyo-
Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta Rp 350.000 -
50.000
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.,
Jakarta branch
Mata uang/
Periode rata-rata kontrak (hari)/
Average contract period (days)
Tanggal jatuh tempo/
Maturity date Currency 2009 2008 2007 2009 2008 2007
Kontrak pembelian cross curency swap
Cross-currency swap purchase contracts
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
USD
-
143
730 -14 Januari/January 2009 - 9 Pebruari/February 2009
15 Pebruari/February 2008 PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia
JPY 887 92 -
29 Januari/January 2010 -13 September/September
2012
5 Pebruari/February 2009
-
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta USD 470 966 964
18 Pebruari/February 2010 -10 Agustus/August
201017 Juli/July 2009 -
10 Agustus/August 2010
25 Januari/January 2008 -
20 Juli/July 2010
The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd.,
Jakarta branch JPY 92 - - 27 Januari/January 2010 - - The Hongkong and
Shanghai Banking
5 Desember/ The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta USD
1.210
1.146
1.144
26 April/April 2010 - 20 Juli/July 2011
20 Januari/January 2009 -20 Juli/July 2011
December 2008 - 20 Juli/July 2011
Corporation Ltd.,Jakarta branch
JPY 989 - -
25 April/April 2012 - 11 September/September
2012 - - PT Bank Mizuho Indonesia JPY 477 - -
9 Pebruari/February 2010 -25 April/April 2012 - -
PT Bank Mizuho Indonesia
Kontrak penjualan cross
currency swap Cross-currency swap selling
contracts PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia Rp
887
131
730
29 Januari/January 2010 - 13 September/September
201214 Januari/January 2009 - 9 Pebruari/February 2009
15 Pebruari/February 2008 PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta Rp
407
966
964 27 Januari/January 2010 -
10 Agustus/August 201017 Juli/July 2009 -
10 Agustus/August 2010
25 Januari/January 2008 -
20 Juli/July 2010
The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd.,
Jakarta branch The Hongkong and
Shanghai Banking
26 April/April 2010 -
5 Desember/ The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta
Rp
1.122
1.146
1.144
11 September/September 2012
20 Januari/January 2009 - 20 Juli/July 2011
December 2008 - 20 Juli/July 2011
Corporation Ltd., Jakarta branch
PT Bank Mizuho Indonesia Rp 477 - -
9 Pebruari/February 2010 - 25 April/April 2012 - - PT Bank Mizuho Indonesia
p Kontrak pembelian forward Forward purchase contracts
Citibank N.A., cabang Jakarta USD - 181 - - 18 Maret/March 2009 - Citibank N.A., Jakarta branch PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia JPY
-
61
- - 28 Januari/January 2009
- PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia Kontrak penjualan forward
Forward selling contracts
Citibank N.A., cabang Jakarta Rp - 181 - - 18 Maret/March 2009 - Citibank N.A., Jakarta branch PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia Rp
-
61
- - 28 Januari/January 2009
- PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia
Kontrak interest rate swap Interest rate swap contractThe Bank of Tokyo
Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta Rp 1.089 - 729 20 Januari/January 2012 -
4 Januari/January 2008
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.,
Jakarta branch
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
62
13....ASET/KEWAJIBAN DERIVATIF UNTUK
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 13.. DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES HELD FOR
RISK MANAGEMENT (Continued)
Selama tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan melakukan kontrak cross-currency swap dan forward. Berdasarkan kontrak-kontrak tersebut, Perseroan menyetujui untuk membeli Dolar Amerika Serikat, Yen Jepang dan menjual Rupiah. Perseroan juga menyetujui untuk membayar bunga dengan tingkat suku bunga tetap rata-rata setahun untuk mata uang Rupiah antara 9,25% sampai dengan 11,38% untuk tahun 2009 (2008: 9,45% - 21,90%, 2007: 12,45% - 14,65%) dan menerima bunga dengan tingkat suku bunga mengambang setahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar SIBOR + 0,50% dan LIBOR + 1,5% - LIBOR + 2,10% untuk tahun 2009 (2008: SIBOR + 0,50% - SIBOR + 0,58% dan LIBOR + 1,50% - LIBOR + 2,10%; 2007: SIBOR + 0,35% - SIBOR + 1,50% dan LIBOR 1,50% - LIBOR + 2,10%) dan untuk mata uang Yen Jepang sebesar TIBOR + 1,00% - TIBOR + 1,10%, LIBOR + 0,78% dan COF + 1,90% untuk tahun 2009 (2008: TIBOR + 1,10%).
During 2009, 2008 and 2007, the Company entered into several cross-currency swap and forward contracts. Based on those contracts, the Company agreed to buy US Dollar, Japanese Yen and sell Rupiah. The Company also agreed to pay interest with average fixed interest rates per annum ranging from 9.25% to 11.38% in 2009 (2008: 9.45% - 21.90%, 2007: 12.45% - 14.65%) for Rupiah currency and receives interest with floating interest rates of SIBOR + 0.50% and LIBOR + 1.5% - LIBOR + 2.10% for US Dollar in 2009 (2008: SIBOR + 0.50% - SIBOR + 0.58% and LIBOR + 1.50% - LIBOR + 2.10%; 2007: SIBOR + 0.35% - SIBOR + 1.50% and LIBOR + 1.50% - LIBOR + 2.10%) and TIBOR + 1.00% – TIBOR + 1.10%, LIBOR + 0,78% and COF + 1.90% in 2009 (2008: TIBOR + 1.10%) for Japanese Yen.
Selama tahun 2009 dan 2007, Perseroan melakukan kontrak interest rate swap untuk mata uang Rupiah, dimana Perseroan akan membayar bunga dengan tingkat suku bunga tetap rata-rata setahun masing-masing sebesar 15,45% - 15,55% dan 15,75%, dan menerima bunga dengan tingkat suku bunga mengambang setahun masing-masing sebesar SBI 3 (tiga) bulan + 2,75% dan SBI 3 (tiga) bulan + 2,00%. Bunga tersebut wajib dibayar setiap 3 bulan sekali untuk tahun 2009 dan 2007. Perseroan tidak melakukan kontrak interest rate swap untuk mata uang Rupiah di tahun 2008.
During 2009 and 2007, the Company entered into interest-rate swap contracts denominated in Rupiah currency, wherein the Company will pay interest with an average fixed interest rate per annum ranging 15.45% - 15.55% and 15.75%, respectively and receives floating interest rate per annum of SBI 3 (three) months + 2.75% and SBI 3 (three) months + 2.00%, respectively. The interest was payable on a quarterly basis for 2009 and 2007, respectively. The Company did not enter into interest-rate swap contracts denominated in Rupiah currency in 2008.
Suku bunga kontrak cross currency swap, forward dan interest rate swap diatas dipertukarkan setiap bulan, triwulan dan semester.
The interest rate of the above cross currency swap, forward and interest rate swap contracts are exercised on a monthly, quarterly and a semi-annual basis.
Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian cross currency swap, interest rate swap dan forward ini dengan tujuan lindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas yang ditimbulkan oleh kurs mata uang asing dan tingkat bunga atas pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
The Company entered into these cross currency swap, interest rate swap and forward contracts to hedge the risks of fluctuations in cash flows arising from exchange rates and interest rates on its borrowings denominated in foreign currencies and borrowings which bear floating interest rates.
Laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, masing-masing sebesar Rp (102.130), Rp (130.836) dan Rp 34.368, yang disajikan sebagai “(Kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas” sebagai bagian “Ekuitas” pada neraca, dan akan diakui dalam laporan laba rugi pada saat realisasinya.
The gains (losses) arising from the changes in fair values of the derivative instruments for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp (102,130), Rp (130,836) and Rp 34,368, respectively, which were presented as “Cumulative (losses) gains on derivative instruments for cash flows hedges” under the “Shareholders’ equity” in the balance sheets, and will be recognized in the statements of income upon realization.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
63
13....ASET/KEWAJIBAN DERIVATIF UNTUK
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) 13.. DERIVATIVE ASSETS/LIABILITIES HELD FOR
RISK MANAGEMENT (Continued)
Perubahan (kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas yang merupakan bagian efektif dari akumulasi perubahan bersih nilai wajar instrumen lindung nilai arus kas yang terkait dengan transaksi lindung nilai yang belum mempengaruhi laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
The movement of the cumulative (losses) gains on derivative instruments for cash flows hedges which is an effective portion of the cumulative net change in the fair value of cash flows hedging instruments related to hedged transactions that have not yet affected the statements of income was as follows:
2009 2008 2007 Saldo, awal tahun - sebelum pajak
penghasilan tangguhan
46.074 (21.200) (46.770)Balance, beginning of the year-
before deferred income tax Bagian efektif dari perubahan nilai wajar
(102.130) (130.836) 34.368
Effective portion of changes in fair value
Nilai bersih yang direklasifikasi ke laporan laba rugi
16.782 214.259 (8,798)
Net amount transferred to statement of income
Jumlah - sebelum pajak penghasilan
tangguhan
(39.274) 62.223 (21.200) Total - before deferred income
taxAset (kewajiban) pajak tangguhan (lihat
Catatan 27b)
9.818 (16.149) -) Deferred tax asset (liability)
(see Note 27b)Saldo, akhir tahun (29.456) 46.074 (21.200) Balance, end of the year
14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES
2009 2008 2007Bunga Interest
Pihak yang mempunyai hubungan )istimewa (Catatan 29) 256 1.182 1.810 A related party (Note 29)
Pihak ketiga 65.274 61.469 28.582 Third partiesPromosi untuk dealer 34.418 1.602 1.200 Promotion for dealerLain-lain 14.467 6.068 5.816 OthersJumlah 114.415 70.321 37.408 Total
Beban bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bunga atas pinjaman yang diterima dan hutang obligasi.
Accrued interest expense represents interest on borrowings and bonds payable.
Pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006, beban yang masih harus dibayar - lain-lain terdiri atas beban untuk jasa konsultan, biaya administrasi bank dan jasa penjaminan sehubungan dengan pinjaman yang diterima dan hutang obligasi.
As of 31 December 2008, 2007 and 2006, accrued expenses - others consist of accrual for professional fees, bank charges and guarantee fees in relation to borrowings and bonds payable.
15. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 15. OTHER LIABILITIES
2009 2008 2007
Hutang premi asuransi 10.465 7.171 7.947 Insurance premium payableHutang usaha 32.613 34.270 25.760 Accounts payableHutang ke investor 13.136 12.311 18.635 Payable to investorUang muka dari investor 259.252 82.784 - Advances from investorLain-lain 166.527 25.054 14.533 OthersJumlah 481.993 161.590 66.875 Total
Hutang asuransi merupakan titipan asuransi nasabah.
Insurance payable represents customers’ insurance premium.
Hutang ke investor merupakan kewajiban kepada investor atas pembayaran angsuran dari pelanggan atas transaksi penjualan portofolio.
Payable to investor represents obligation to investor in relation with payment of installment from customers related to sale of portfolio transactions.
Uang muka dari investor merupakan penerimaan dari investor atas transaksi penjualan portofolio yang belum terjadi.
Advances from investor represents proceeds received from investor for sale of portfolio transactions which have not yet been occured.
Lain-lain terutama merupakan provisi sehubungan dengan perpajakan.
Others mostly represents provision for tax related expenses.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
64
16. MODAL SAHAM 16. CAPITAL STOCK
Pada tanggal 31 Desember 2009, modal dasar Perseroan sebesar Rp 6.000.000 (12.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham, dimana sebesar Rp 1.625.729 (3.251.458 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:
As of 31 December 2009, the Company’s authorized share capital amounted to Rp 6,000,000 (12,000,000 shares) at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share, of which Rp 1,625,729 (3,251,458 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders:
2009 Jumlah saham
yang ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued
and
Persentase kepemilikan/
Percentage of
Jumlah/ Pemegang Saham/Shareholders fully paid ownership Total
Sumitomo Corporation, Jepang 2.763.739 85.0% 1.381.869 PT Summit Auto Group 149.684 4.6% 74.842 PT Sumitomo Indonesia 325.146 10.0% 162.573 PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.215 0.2% 2.608 Djohan Marzuki 7.674 0.2% 3.837
3.251.458 100.0% 1.625.729
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, modal dasar Perseroan sebesar Rp 1.000.000 (2.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham, dimana sebesar Rp 945.179 (1.890.358 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:
As of 31 December 2008 and 2007, the Company’s authorized share capital amounted to Rp 1,000,000 (2,000,000 shares) at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share, of which Rp 945,179 (1,890,358 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders:
2008 Jumlah saham
yang ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued
and
Persentase kepemilikan/
Percentage of
Jumlah/ Pemegang Saham/Shareholders fully paid ownership Total
Sumitomo Corporation, Jepang 1.606.804 85.0% 803.402 PT Summit Auto Group 83.408 4.4% 41.704 PT Sumitomo Indonesia 189.036 10.0% 94.518 PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.215 0.3% 2.607 Djohan Marzuki 5.895 0.3% 2.948
1.890.358 100.0% 945.179
2007 Jumlah saham
yang ditempatkan dan disetor penuh/
Number of shares issued
and
Persentase kepemilikan/
Percentage of
Jumlah/ Pemegang Saham/Shareholders fully paid ownership Total
Sumitomo Corporation, Jepang 1.606.804 85.0% 803.402 PT Summit Auto Group 85.165 4.5% 42.583 PT Sumitomo Indonesia 189.036 10.0% 94.518 PT Sinar Mas Multiartha Tbk 5.215 0.3% 2.607 Djohan Marzuki 4.138 0.2% 2.069
1.890.358 100.0% 945.179
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
65
16. MODAL SAHAM (Lanjutan) 16. CAPITAL STOCK (Continued)
Berdasarkan akta No. 200 tanggal 24 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 136.110 saham dari PT Summit Auto Group kepada Sumitomo Indonesia sebesar Rp 89.552. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-11613 tanggal 29 Juli 2009.
Based on notarial deed No. 200 dated 24 June 2009 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of Rights on the Company’s shares consisting of 136,110 shares from PT Summit Auto Group to Sumitomo Indonesia for Rp 89,552. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-10-11613 dated 29 July 2009.
Berdasarkan akta No. 98 tanggal 8 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 1.779 saham dari PT Summit Auto Group kepada Bapak Djohan Marzuki sebesar Rp 1.095. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-10824 tanggal 21 Juli 2009.
Based on notarial deed No. 98 dated 8 June 2009 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of Rights on the Company’s shares consisting of 1,779 shares from PT Summit Auto Group to Mr. Djohan Marzuki for Rp 1,095. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesian in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-10-10824 dated 21 July 2009.
Berdasarkan akta No. 171 tanggal 23 Desember 2008, pemegang saham Perseroan menyetujui hal-hal sebagai berikut:
Based on notarial deed No. 171 of 23 December 2008, the shareholders of the Company approved the following:
1. Peningkatan modal dasar Perseroan dari
Rp 1.000.000 [2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] menjadi Rp 6.000.000 [12.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham.
2. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor
Perseroan dari Rp 945.179 [1.890.358 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham] menjadi Rp 1.625.729 [3.251.458 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham].
3. Peningkatan modal tersebut ditempatkan dan
disetor oleh Sumitomo Corporation, Jepang sebesar Rp 578.468 yang terdiri dari 1.156.935 saham dan PT Summit Auto Group sebesar Rp 102.082 yang terdiri dari 204.165 saham. Pada tanggal 31 Desember 2009, kelebihan modal disetor di atas nilai nominal saham yang diterbitkan sebesar Rp 159.450 disajikan sebagai “Agio saham”.
1. Increase the Company’s authorized capital from Rp 1,000,000 [2,000,000 shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 6,000,000 [12,000,000 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share].
2. Agreed to increase the Company’s issued and paid-up share captial from Rp 945,179 [1,890,358 shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 1,625,729 [3,251,458 shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share].
3. Agreed that the increase in issued and paid-up
share capital was contributed by Sumitomo Corporation, Japan amounted to Rp 578,468 which consists of 1,156,935 shares and PT Summit Auto Group amounted to Rp 102,082 which consists of 204,165 shares. As of 31 December 2009, capital paid-up in excess of par value of the shares issued of Rp 159,450 was presented as “Additional paid-in capital”.
Berdasarkan akta No. 270 tanggal 27 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 1.757 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham dari PT Summit Auto Group kepada Bapak Djohan Marzuki sebesar Rp 879. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-42889.AH.01.02 tanggal 18 Juli 2008.
Based on notarial deed No. 270 dated 27 June 2008 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of rights on the Company’s shares consisting of 1,757 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share from PT Summit Auto Group to Mr. Djohan Marzuki for Rp 879. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter of Receipt of the Announcement of Changes in the Company’s Data No. AHU-42889.AH.01.02 dated 18 July 2008.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
66
16. MODAL SAHAM (Lanjutan) 16. CAPITAL STOCK (Continued)
Berdasarkan akta No. 136 tanggal 10 Oktober 2007yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 115.733 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham dari PT Summit Auto Group kepada Sumitomo Corporation, Jepang sebesar Rp 57.867. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10.0364 tanggal 4 Januari 2008.
Based on notarial deed No. 136 dated 10 October 2007 of Aulia Taufani, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of rights on the Company’s shares consisting of 115,733 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share from PT Summit Auto Group to Sumitomo Corporation, Japan for Rp 57,867. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter of Receipt of the Announcement of Changes in the Company’s Data No. AHU-AH.01.10.0364 dated 4 January 2008.
Berdasarkan akta No. 232 tanggal 22 Juni 2007 yang dibuat oleh Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak 1.815 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) per saham dari PT Summit Auto Group kepada Bapak Djohan Marzuki sebesar Rp 908. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. W7-HT.01.10-10203 tanggal 12 Juli 2007.
Based on notarial deed No. 232 dated 22 June 2007 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the transfer of rights on the Company’s shares consisting of 1,815 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share from PT Summit Auto Group to Mr. Djohan Marzuki for Rp 908. This change was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter of Receipt of the Announcement of Changes in the Company’s Data No. W7-HT.01.10-10203 dated 12 July 2007.
17. UANG MUKA PEMBAYARAN SAHAM 17. ADVANCES FOR SHARE CAPITAL PAYMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2008, persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 1.000.000 [2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] menjadi Rp 6.000.000 [12.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000 (dalam Rupiah penuh) setiap saham] masih dalam proses, sehingga Perseroan mencatat dana yang diterima dari Sumitomo Corporation, Jepang dan PT Summit Auto Group sebagai uang muka pembayaran saham (lihat Catatan 16).
As of 31 December 2008, the approval from the Minister of Law and Human Rights on the increase of authorized share capital from Rp 1,000,000 [2,000,000 shares at par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 6,000,000 [12,000,000 shares with par value of Rp 500,000 (in whole Rupiah) per share] was still in process, therefore the Company recorded the funds received from Sumitomo Corporation, Japan and PT Summit Auto Group as advances for share capital payments (see Note 16).
Berdasarkan akta No. AHU-06284.A.H.01.02.Tahun 2009 tanggal 5 Maret 2009, uang muka pembayaran saham tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan telah diklasifikasikan sebagai modal saham pada tanggal 31 Desember 2009.
Based on notarial deed No. AHU-06284.A.H.01.02.Tahun 2009 dated 5 March 2009, the above advances for share capital payments have been approved by the Minister of Law and Human Rights, and have been classified as share capital as of 31 December 2009.
18. CADANGAN UMUM 18. GENERAL RESERVE
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Mei 2009, para pemegang saham Perseroan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar 100% dari laba bersih tahun 2008, yaitu sejumlah Rp 81.080.
Based on The General Meeting of the Company’s Shareholders dated 26 May 2009, the Company’s shareholders approved the appropriation of 100% of 2008 net income, i.e. amounting to Rp 81,080.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
67
19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 19. CONSUMER FINANCING INCOME
a. Pendapatan pembiayaan konsumen - bersih a. Consumer financing income - net
2009 2008 2007 Pendapatan pembiayaan
konsumen - kotor
1.947.901 1.622.558) 1.521.632Consumer financing
income - gross Dikurangi: Less:
Bagian pendapatan yang dibiayai pihak lain
Portion of funds financed by other
sehubungan dengan transaksi penerusan
parties in relation to credit channeling
kredit dan penjualan and sale of portofolio (368.338) (347.350) (477.620) portofolio
Jumlah - bersih 1.579.563 1.275.208) 1.044.012) Total - net
b. Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio
b. Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio
2009 2008 2007 Penerusan kredit 67 3.380 31.391 Credit channelingPenjualan portofolio 230.117 102.412 135.015 Sale of portfolio
Jumlah 230.184 105.792 166.406 Total
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk amortisasi biaya transaksi sebesar Rp 260.975.
For the year ended 31 December 2009, consumer financing income included amortization of transaction costs amounting to Rp 260,975.
20. BEBAN BUNGA 20. INTEREST EXPENSES
2009 2008 2007 Pinjaman yang diterima: Borrowings:
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat
Catatan 29) 507 5.061 19.640 Related parties (see Note 29) Pihak ketiga 468.750 219.253 159.109 Third parties
Hutang obligasi 129.635 183.816 215.316 Bonds payable
Jumlah 598.892 408.130 394.065 Total
Termasuk dalam beban bunga atas pinjaman yang diterima adalah amortisasi beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima Perseroan masing-masing sebesar Rp 9.627, Rp 4.962 dan Rp 2.368 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
Interest expense on borrowings included amortization of upfront fees related to the Company’s borrowings amounting to Rp 9,627, Rp 4,962 and Rp 2,368, respectively, for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007.
Termasuk dalam beban bunga atas hutang obligasi adalah amortisasi beban emisi obligasi masing-masing sebesar Rp 7.884, Rp 13.210 dan Rp 14.421 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
Interest expense on bonds payable included amortization of bonds issuance costs amounting to Rp 7,884, Rp 13,210 and Rp 14,421, respectively, for the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
68
21. BEBAN KEUANGAN LAINNYA 21. OTHER FINANCIAL CHARGES
2009 2008 2007 Jasa penjaminan (lihat Catatan 10,
11 dan 29)
13.335 16.694 21.439Guarantee fess (see Notes 10, 11
and 29)
22. GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 22. SALARIES AND EMPLOYEES’ BENEFITS
2009 2008 2007 Gaji dan tunjangan 408.415 303.893 221.679 Salaries and benefits Imbalan pasca-kerja (lihat Catatan 26) 12.322 5.685 7.661 Post-employment benefits (see Note 26) Jumlah 420.737 309.578 229.340 Total
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2009 2008 2007 Penyusutan aset tetap (lihat
Catatan 8)
33.624 30.975 26.359Depreciation of fixed assets (see
Note 8) Komunikasi 20.180 16.653 16.295 Communications Keperluan kantor 31.743 22.747 15.568 Office supplies Sewa kantor (lihat Catatan 29) 21.336 16.072 14.437 Office rental (see Note 29) Administrasi bank 31.816 18.204 13.103 Bank charges Transportasi dan perjalanan 18.996 12.595 8.748 Transportation and traveling Iklan dan promosi 60.549 16.858 8.269 Advertisement and promotions Listrik dan air 8.521 6.725 5.671 Utilities Jasa konsultan (lihat Catatan 29) 5.562 3.329 4.753 Consultancy fees (see Note 29) Representasi dan jamuan 9.324 6.301 3.210 Representation and entertainment Keamanan 3.964 3.224 2.796 Security Perbaikan dan pemeliharaan 3.942 2.962 2.206 Repairs and maintenance Pelatihan 3.662 1.963 2.110 Training Pajak dan perijinan 5.085 3.394 1.918 Taxes and licenses Asuransi 705 593 442 Insurance Lain-lain 100.172 16.488 8.897 Others Jumlah 359.181 179.083 134.782 Total
Lain-lain terutama merupakan beban terkait perpajakan.
Others mostly represent taxation related expenses.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
69
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN 24. OTHER INCOME
2009 2008 2007 Pendapatan administrasi 197.235 153.381) 110.463 Administration incomePotongan asuransi 272.979 170.466) 126.221 Insurance discountPendapatan denda 80.772 62.276) 42.029 Penalty incomeLain-lain 24.483 16.268) 9.414 OthersJasa penagihan 2.752 12.882) 9.125 Collection fee Jumlah - bersih 578.221 415.273) 297.252 Total - net
25. BEBAN LAIN-LAIN 25. OTHER EXPENSES
2009 2008 2007 Rugi penjualan agunan yang
diambil alih - bersih (lihat Loss on sale of foreclosed
assets - net Catatan 9) 135.536 97.370 208.683 (see Note 9)
Biaya transaksi terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen
- 427.288 270.919
Transaction costs directly attributed tothe origination of consumer financing
receivables Jumlah - bersih 135.536 524.658 479.602 Total - net
Sebelum 1 Januari 2009, biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan pembiayaan konsumen dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Prior to 1 January 2009, transaction costs directly incurred in acquiring consumer financing business were charged to the current year statement of income
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006), sejak 1 Januari 2009, biaya transaksi tersebut menambah piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 6) dan diamortisasi selama jangka waktu piutang pembiayaan konsumen dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen (lihat Catatan 19).
In conjunction with the implementation of SFAS No. 55 (Revision 2006), effective 1 January 2009, such transaction costs are added to consumer financing receivables (see Note 6) and amortized over the terms of the consumer financing receivables using the effective interest rate method, which is recorded as part of consumer financing income (see Note 19).
Biaya transaksi yang terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen yang dibebankan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp.427.288 dan Rp 270.919.
Transaction costs directly attributed to the origination of consumer financing accounts which are charged to the statements of income for the years ended 31 December 2008 and 2007 amounted to Rp.427,288 and Rp 270,919.
26. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA 26. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Sejak 2003, Perseroan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk sebagian karyawan tetap yang telah memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia.
Effective in 2003, the Company established a defined-contribution pension plan covering its certain qualified permanent employees. This benefit is payable following the employee’s retirement, disability or death.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
70
26. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)
26. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
Perseroan telah menunjuk PT Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia (AJALI) dalam mengelola program dana pensiun Perseroan untuk sebagian karyawan tetap yang telah memenuhi syarat. Iuran pensiun yang ditanggung oleh Perseroan berkisar antara 1,5% sampai dengan 13%, sedangkan yang ditanggung oleh karyawan berkisar antara 1% sampai dengan 7%, masing-masing dari gaji pokok bulanan karyawan.
The Company appointed PT Asuransi Jiwa Alianz Life Indonesia (AJALI) to manage its retirement plan for its certain qualified permanent employees. Contributions are funded and consist of the Company’s contributions computed at rates ranging from 1.5% to 13%, and the employees’ contributions computed at rates ranging from 1% to 7%, of the employees’ basic monthly salaries.
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.
Kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits as of 31 December 2009, 2008 and 2007 was calculated by an independent actuary using projected-unit-credit method.
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The major assumptions used by the independent actuary to determine the obligation for post-employment benefits as of 31 December 2009, 2008 and 2007 were as follows:
2009 2008 2007
Tingkat diskonto per tahun 10,75% 11,75% 10,25% Annual discount rate Tingkat kenaikan penghasilan dasar per
tahun
8,0% 9,0% 8,0% Annual basic salary growth rate
Tabel berikut menyajikan kewajiban imbalan pasca-kerja Perseroan yang tercatat di neraca, perubahan imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi selama tahun berakhir 31 Desember 2009, 2008 dan 2007:
The following table summarizes the obligation forpost-employment benefits of the Company as recorded on the balance sheets, movement in the obligation, and expenses recognized in the statements of income during the years ended 31 December 2009, 2008 and 2007:
a. Kewajiban imbalan pasca-kerja a. Obligation for post-employment benefits
2009 2008 2007 Nilai kini kewajiban imbalan pasca-
kerja yang tidak didanai 25.584) 25.253) 14.429)Present value of unfunded obligation
for post-employment benefit Kerugian aktuarial yang belum diakui (1.199) (10.698) (5.160) Unrecognized actuarial lossesBeban jasa lalu yang belum diakui -
non-vested 1.131) 1.214) 1.298)Unrecognized past service costs -
non-vested Kewajiban imbalan pasca-kerja yang
dicatat di dalam neraca 25.516) 15.769) 10.567)Obligation for post-employment benefits
recognized in the balance sheets
b. Beban imbalan pasca-kerja b. Post-employment benefits expenses
2009 2008 2007
Beban jasa kini 8.872) 4.020) 3.940) Current service costsBeban bunga 2.892) 1.456) 1.286) Interest costsBeban jasa lalu (83) (83) 1.985) Past service costs Amortisasi kerugian aktuarial - bersih 641) 292) 450) Amortization of actuarial losses - netJumlah 12.322) 5.685) 7.661) Total
Beban imbalan pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban gaji dan tunjangan karyawan” (lihat Catatan 22) pada laporan laba rugi.
Post-employment benefits expense is presented as part of “Salaries and employee’s benefit” (see Note 22) in the statements of income.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
71
3
26. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA- KERJA (Lanjutan)
26. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)
c. Perubahan kewajiban imbalan pasca-kerja c. Movements of obligation for post-employment benefits
2009 2008 2007
Kewajiban imbalan pasca-kerja pada awal tahun 15.769) 10.567) 3.842)
Obligation for post-employment benefits atthe beginning of year
Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan 12.322) 5.685) 7.661)
Post-employment benefits expense duringthe year
Pembayaran selama tahun berjalan (2.575) (483) (936) Payments during the year Kewajiban imbalan pasca-kerja Obligation for post-employment benefits at
pada akhir tahun 25.516) 15.769) 10.567) the end of year
d. Manfaat jangka panjang lainnya d. Other long-term benefits
Sejak 1 Nopember 2009, Perseroan menyetujui untuk memberikan program manfaat jangka panjang dalam bentuk cuti besar kepada karyawan yang memenuhi persyaratan antara lain, mereka yang telah bekerja selama enam tahun dan setiap kelipatannya. Karyawan yang memenuhi persyaratan untuk mengambil cuti besar tetapi memilih untuk tidak menggunakannya, dapat menguangkan manfaat jangka panjang tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2009, kewajiban manfaat jangka panjang Perseroan sebesar Rp 2.314 telah dicatat sebagai bagian dari “Kewajiban imbalan pasca-kerja”.
Effective 1 November 2009, the Company agreed to grant long-term benefits program in form of long leave to its eligible employees among others, those who have worked for six years and each of its multiple. Employees who are eligible to take their long leave but choose not to take the leave, can cash out the benefits. As of 31 December 2009, the Company’s long-term benefits obligation amounting to Rp 2,314 was recorded as part of “Obligation for post employment benefits”.
27. PAJAK PENGHASILAN 27. INCOME TAX
Penghasilan (beban) pajak Perseroan terdiri dari: The tax benefit (expense) of the Company consists of the following:
2009 2008 2007Pajak kini: Current tax:- Pajak non-final (167.192) (69.759) (28.456) - Non-final tax- Pajak final (12.666) (6.010) (5.949) - Final taxPajak tangguhan (45.245) 13.738) 18.629) Deferred taxJumlah (225.103) (62.031) (15.776) Total
a. Pajak Kini a. Current Tax
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between accounting income before tax, as shown in the statements of income, and taxable income was as follows:
2009 2008 2007
Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan 630.204 143.111) 64.133) Accounting income before tax
Perbedaan temporer: Temporary differences:
Biaya transaksi terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen 32.845 -) -)
Transaction costs directly attributable to origination of consumer financing
accounts Penyisihan kerugian penurunan nilai
atas piutang pembiayaan konsumen - bersih 3.681 242.036) 226.515)
Allowance for impairment losses on consumer financing receivables -
net Penyisihan penurunan nilai agunan
yang diambil alih - bersih (1.856) 2.429) (7.645)Allowance for decline in value of
foreclosed assets - net Imbalan pasca-kerja 11.299 5.202) 6.725) Post-employment benefitsPenyusutan aset tetap (14) 1.316) (158) Depreciation of fixed assetsPenghapusan piutang Write-off of consumer financing
pembiayaan konsumen (202.263) (182.655) (205.437) receivables (156.308) 68.328) 20.000)
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
72
27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 27. INCOME TAX (Continued)
2009 2008 2007Perbedaan permanen: Permanent differences:
Beban umum dan administrasi 95.517 25.613) 12.773) General and administrative expensesBeban bunga 90.537 22.724) 27.587) Interest expensesPendapatan bunga yang telah Interest income
dikenakan pajak penghasilan final (63.333) (30.048) (29.745)
already subjected to final tax
Beban lain-lain 783 2.860) 164) Other expensesPendapatan lain-lain (285) -) -) Others Income
123.219 21.149) 10.779)
Laba kena pajak 597.115 232.588) 94.912) Taxable income
Perhitungan beban pajak kini non-final dan hutang pajak (klaim pengembalian pajak) adalah sebagai berikut:
The current non-final income tax expense and income tax payable (claim for tax refund) were computed as follows:
2009 2008 2007
Rincian beban pajak kini: The details of current income tax expense:Sejak 1 Januari 2009
28% x 597.115 Sebelum 1 Januari 2009
167.192 - -)Effective 1 January 2009
28% x 597,115 Prior to 1 January 2009
10% x Rp 50 - 5 5) 10% x Rp 5015% x Rp 50 - 8 8) 15% x Rp 5030% x 2008: Rp 232.488 30% x 2008: Rp 232,488
(2007: Rp 94.812) - 69.746 28.443) (2007: Rp 94,812)Jumlah beban pajak kini
non-final 167.192 69.759 28.456)Total non-final current tax
expense Dikurangi pajak dibayar dimuka: Less prepaid income taxes:
Fiskal luar negeri 3 104 51) Foreign fiscal taxPajak penghasilan pasal 23 57 522 411) Income tax article 23Pajak penghasilan pasal 25 105.298 31.958 50.848) Income tax article 25 Jumlah 105.358 32.584 51.310) Total
Hutang pajak (lihat Catatan 12)/
(Klaim pengembalian pajak) (lihat Catatan 9) 61.834 37.175 (22.854)
Income tax payable (see Note 12)/(Claim for tax refund)
(see Note 9)
Jumlah laba kena pajak tahun 2009 telah sesuai dengan perhitungan yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Perseroan tahun 2009.Jumlah laba kena pajak tahun 2008 dan 2007 telah sesuai dengan SPT tahun 2008 dan 2007.
The Company’s 2009 taxable income agreed with the tax calculation which will be reported in the Company’s 2009 Annual Corporate Income Tax Return. The Company’s 2008 and 2007 taxable income agreed with total taxable income reported in the Company’s 2008 and 2007 Annual Corporate Income Tax Returns.
b. Pajak Tangguhan b. Deferred Tax
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perseroan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities were as follows:
1 Januari 2007/
1 January
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
tahun berjalan/ Credited
(charged) to statements of
income
31 Desember 2007/
31 December
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
tahun berjalan/ Credited
(charged) to statements of
income
31 Desember 2008/
31 December
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
tahun berjalan/ Credited
(charged) to statements of
income
31 Desember 2009/
31 December 2007 for the year 2007 for the year 2008 for the year 2009 Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:
Biaya transaksi terkait langsung dengan pemberian pembiayaan konsumen
-
-)
-)
-
-)
8.211
8.211
Transaction costs directly attributable to
origination of consumer financing accounts
Kerugian penurunan nilai-bersih
38.291
5.895)
44.186)
11.417
55.603)
(55.603)
-
Impairment losses -net
(Pemulihan) cadangan penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih - bersih
1.653
(245)
1.408)
586
1.994)
(678)
1.316
(Reversal of) provision for allowance for decline in value of
Foreclosed assets - netKewajiban imbalan pasca Obligation for post-
kerja 1.153 2.017) 3.170) 811 3.981) 2.398 6.379 employment benefits Jumlah 41.097 7.667) 48.764) 12.814 61.578) (45.672) 15.906 Total
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
73
27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 27. INCOME TAX (Continued)
b. Pajak Tangguhan (lanjutan) b. Deferred Income Tax (Continued)
1 Januari 2007/
1 January
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
tahun berjalan/ Credited
(charged) to statements of
income
31 Desember 2007/
31 December
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
tahun berjalan/ Credited
(charged) to statements of
income
31 Desember 2008/
31 December
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
tahun berjalan/ Credited
(charged) to statements of
income
31 Desember 2009/
31 December 2007 for the year 2007 for the year 2008 for the year 2009
Kewajiban pajak tangguhan: Deferred tax liabilities: Depreciation of fixedPenyusutan aset tetap (4.029) (904) (4.933) 924 (4.009) 427 (3.582) assets
Aset pajak tangguhan - bersih
sebelum penyisihan aset tangguhan
37.068)
6.763)
43.831)
13.738
57.569)
(45.245)
12.324
Deferred tax assets - netbefore allowance
for deferred tax assets
Penyisihan aset pajak
tangguhan (11.866) 11.866) -) - -) - - Allowance for deferredtax assets
Aset pajak tangguhan - Deferred tax assets-
bersih sebelum (kerugian) keuntungan atas instrumen derivatif untuk lindung nilai
net before (losses) gains on derivative
instruments for cash arus kas 25.202) 18.629) 43.831) 13.738 57.569) (45.245) 12.324 flows hedging
Aset (kewajiban) pajak
tangguhan dari (kerugian) keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas
(16.149)
9.818
Deferred tax assets(liability) from
cumulative (losses) gains on derivative
instruments for cash flows hedges
Aset pajak tangguhan - bersih 41.420) 22.142 Deferred tax asets - net
Sejak tahun 2008, Perseroan mengakui porsi pajaktangguhan atas laba/rugi yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar transaksi derivatif.
Starting year 2008, the Company recognized the deferred tax portion of unrealized gains/losses from changes in fair value of derivative transactions.
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between accounting income before tax multiplied by the prevailing tax rates and income tax expense was as follows:
2009 2008 2007
Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan 630.204 143.111 64.133) Accounting income before tax
Beban pajak atas dasar tarif pajak efektif:
Tax expense at effective tax rates:
Sejak 1 Januari 2009 28% x Rp 630.204 Sebelum 1 Januari 2009 176.457 - -)
Effective 1 January 200928% x Rp 630,204
Prior to 1 January 200910% x Rp 50 - 5 5) 10% x Rp 50 15% x Rp 50 - 8 8) 15% x Rp 50 30% x 2008: Rp 143.011 30% x 2008: Rp 143,011(2007: Rp 64.033) - 42.903 19.210) (2007: Rp 64,033)
Jumlah 176.457 42.916 19.223) Total
Pemulihan atas penyisihan aset - - (11.866) Recovery on allowance for deferred tax pajak tangguhan Assets
Pengaruh pajak atas perbedaan permanen 34.501 6.345 2.470) Tax effect on permanent differences
Efek dari perubahan peraturan pajak 1.479 6.760 -) Effect of changes in tax regulations Pajak final dari pendapatan bunga 12.666 6.010 5.949) Final tax on interest income
Beban pajak penghasilan 225.103 62.031 15.776) Income tax expense
Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang perubahan ke empat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 atas Pajak Penghasilan telah disahkan. Undang-undang ini berlaku efektif sejak 1.Januari 2009. Perubahan signifikan yang diatur dalam Undang-Undang, salah satunya adalah perubahan tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif tunggal, yaitu sebesar 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perseroan telah membukukan pengaruh dari perubahan tarif pajak penghasilan tersebut terhadap perhitungan aset pajak tangguhan pada laporan keuangan tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 yang dikreditkan ke laporan laba rugi masing-masing sebesar Rp 1.479 dan Rp 6.760.
In September 2008, Law No. 36 year 2008 which is the fourth amendment of Law No. 7 year 1983 regarding income tax has been approved. The Law is effective starting 1 January 2009. One of significant changes stipulated in the Law is changing of corporate income tax rate to single rate, which is 28% for the year 2009 and 25% for the year 2010 onwards, respectively. The Company has recorded the impact of this change to the calculation of deferred tax assets in the financial statements as of and for the year ended 31 December 2009 and 2008, which was credited to the statement of income amounted to Rp 1,479 and Rp 6,760, respectively.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
74
27. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 27. INCOME TAX (Continued)
c. Administrasi
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku
c. Administration
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessments. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
d. .Pada tanggal 30 Maret 2009, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak untuk tahun fiskal 2007, yang menyatakan terdapat lebih bayar atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 22.854, dan kurang bayar atas Pajak Pertambahan Nilai dan denda pajak sebesar Rp 1.234. Sebesar Rp 21.569 dari Rp 22.854 telah dikembalikan oleh kantor pajak ke Perseroan pada tanggal 11 Mei 2009. Sementara, sisanya sebesar Rp 50 dari Rp 22.584 dikompensasikan dengan kurang bayar atas berbagai pajak untuk tahun fiskal 2007, 2008 dan 2009.
d. On 30 March 2009, the Company received tax assessment letters for fiscal year 2007, which confirmed the overpayment of corporate income tax of Rp 22,854 and underpayment of Value Added Tax and its penalty of Rp 1,234. Rp.21,569 out of Rp 22,854 was refunded by the tax office to the Company on 11.May 2009. While the remaining Rp 50 out of Rp.22,854 was compensated with underpayment of various taxes of fiscal year 2007, 2008 and 2009.
Pada tanggal 12.Juni 2009, Perseroan telah mengajukan surat keberatan ke kantor pajak berkaitan dengan kurang bayar atas Pajak Pertambahan Nilai dan denda pajak sebesar Rp.1.234 yang saat ini masih dalam proses.
On 12.June 2009, the Company has filed an objection letter to the tax office relating to underpayment of Value Added Tax and its penalty of Rp 1,234 which is currently still in process.
28. .LABA PER SAHAM 28. EARNINGS PER SHARE
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang dijadikan dasar perhitungan laba bersih per saham dasar pada tanggal31.Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar 3.024.608 saham, 1.890.358 saham dan 1.890.358 saham.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the weighted average number of shares used in the computation of basic earnings per share were 3,024,608 shares, 1,890,358 shares and 1,890,358 shares, respectively.
29. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat hubungan istimewa Nature of relationship
a. Sumitomo Corporation, Jepang dan PT Summit Auto Group adalah pemegang saham Perseroan.
a. Sumitomo Corporation, Japan and PT Summit Auto Group are the Company’s shareholders.
b. Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura, PT Oto Multiartha, dan PT.Summitmas Property memiliki pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan.
b. Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapore, PT.Oto Multiartha, and PT.Summitmas Property have the same shareholders or management as that of the Company.
c. Piutang lain-lain adalah piutang ke Direksi atas pinjaman perumahan dan pinjaman kendaraan bermotor, pendapatan bunga yang masih harus diterima dari Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., dan piutang ke PT Oto Multiartha.
c. Other receivables represent receivables to Directors for housing loan and car loan, accrued interest income from Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., and receivables from PT.Oto Multiartha.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
75
29. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Transactions with related parties
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut telah dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, kecuali untuk pinjaman perumahan dan pinjaman kendaraan yang diberikan ke Direksi.
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties under similar terms and conditions as those with the third parties, except for housing loan and car loan to directors.
a. Rincian saldo transaksi yang signifikan dengan
pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a. The significant balance and transactions with related parties were as follows:
Persentase terhadap jumlah aset atau kewajiban/ Percentage to
Jumlah/Total total assets or liabilities 2009 2008 2007 2009 2008 2007 % % % Aset Assets Deposito berjangka Time deposits
Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd., Singapura (lihat Catatan 5) -
242.460 - - 3,53% -
Sumitomo Corporation
Capital Asia Pte. Ltd., Singapore
(see Note 5) Piutang lain-lain 2.046 1.295 1.626 0,02% 0,02% 0,04% Other receivables Aset lain-lain (lihat
Catatan 9)
Other assets (see
Note 9)Simpanan jaminan Security deposit
PT Summitmas Property 2.524
2.702 2.516 0,03% 0,04%
0,06%
PT Summitmas Property
Sewa dibayar dimuka Prepaid office rentalPT Summitmas Property 1.676
1.330 934 0,02% 0,02% 0,02%
PT Summitmas Property
Jumlah 4.200 4.032 3.450 0,05% 0,06% 0,08% Total Kewajiban
Liabilities
Pinjaman yang diterima
(lihat Catatan 10) Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd.,
Loans received (see Note 10)
Sumitomo Corporation
Capital Asia Pte. Ltd., Singapura 366.120 82.125 122.838 6,23% 1,69% 3,67% Singapore
Beban yang masih harus
dibayar (lihat Catatan 14)
Accrued expenses
(see Note 14) Bunga Interest
Sumitomo Corporation Capital Asia Pte. Ltd.,
Sumitomo Corporation Capital Asia
Pte. Ltd., Singapura 256 1.182 1.810 - 0,02% 0,05% Singapore
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
76
29. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
29. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Persentase terhadap jumlah pendapatan atau beban yang bersangkutan/Percentage to
total respective Jumlah/Total income or expenses 2009 2008 2007 2009 2008 2007 % % % Beban Expenses Beban bunga (lihat Catatan
20) Interest expense (see
Note 20) Sumitomo Corporation,
Capital Asia Pte. Sumitomo Corporation
Capital Asia Pte. Ltd., Ltd.,Singapura 507 5.061 19.640 0,09% 1,24% 4,98% Singapore
Beban umum dan
administrasi (lihat Catatan 23)
General and administrative expenses (see
Note 23) Sewa kantor Office rental
PT Summitmas Property 7.269
5.432 5.475 2,02% 3,03%
4,06%
PT Summitmas Property
Jasa konsultan Consultancy fees PT Summit Auto Group 50
50 50 0,01% 0,03% 0,04%
PT Summit Auto Group
Jumlah 7,319 5.482 5.525 2,03% 3,06% 4,10% Total Beban keuangan lainnya
(lihat Catatan 10 dan 21)
Other financial charges (see Notes 10
and 21) Sumitomo Corporation, Sumitomo Corporation,
Jepang 9.201 6.239 9.522 29,83% 17,89% 24,91% Japan
b. Perseroan mengadakan perjanjian bantuan teknis
(technical assistance agreement) dengan PT.Summit Auto Group, pemegang saham, untuk memberikan jasa bantuan teknis dalam bidang akuntansi dan treasury. Sebagai kompensasinya, Perusahaan membayar biaya jasa konsultan atas bantuan teknis tersebut, yang dibayarkan setiap bulan dan dicatat ke dalam “Beban umum dan administrasi - jasa konsultan” (lihat Catatan 23).
b. The Company entered into a Technical Assistance Agreement with PT Summit Auto Group, a shareholder, to provide technical assistance in accounting and treasury. The Company paid technical assistance fee on a semi-annual basis as compensation for such services and is recorded under “General and administrative expenses - consultancy fee” (see Note 23).
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Perseroan mengadakan Perjanjian Pengambilalihan
Piutang dan Penunjukan selaku Pengelola Piutang dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) dan PT Oto Multiartha (OTO) (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). Perjanjian ini, telah diubah beberapa kali dengan Perjanjian Perubahan yang terakhir dilakukan pada tanggal 18 Januari 2006.Berdasarkan Perjanjian Perubahan tersebut, jumlah fasilitas yang direalokasikan untuk kepentingan Perseroan meningkat dari Rp 1.000.000 menjadi sebesar Rp 1.500.000 (bersifat revolving) dan jangka waktu penyediaan dana oleh BDI diperpanjang sampai dengan tanggal 20 April 2007.
a. The Company entered into Agreement of Receivables Acquisition and Appointment as Receivables Manager with PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI) and PT OTO Multiartha (OTO) (a related party). This Agreement had been amended several times with the latest amendment was done on 18 January 2006. Based on the Amended Agreement, the maximum amount reallocated for the Company was increased from Rp 1,000,000 to Rp.1,500,000 (revolving) and BDI has to preserve the availability of the fund until 20 April 2007.
PT SUMMIT OTO FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009, 2008 AND 2007
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
77
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
(Lanjutan) 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (Continued)
Berdasarkan Perjanjian Pengambilalihan Piutang dan perubahan-perubahannya, BDI bertindak sebagai kreditur, dan kegiatan penagihan dari piutang-piutang yang dialihkan tersebut tetap dilakukan oleh Perseroan. Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud (yaitu pokok, bunga dan kepemilikan). BDI memelihara daftar nasabah beserta saldonya dan mencatat nasabah tersebut sebagai debiturnya dalam laporan keuangan. Sebagai imbalan atas jasa penagihan tersebut, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah. Selisih antara tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh BDI merupakanpendapatan bagi Perseroan dan dikreditkan langsung dalam akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal jatuh tempo yang terlama berakhir dari piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan.
Based on the Receivable Acquisition Agreements and its amendments, BDI acts as a creditor, but the collection of the receivables transferred is still being administered by the Company. With regards to this transaction, the Company transferred its rights attached to the transferred consumer financing receivables (i.e. principal, interest and ownership). BDI maintains a listing of consumers with respective balances and recognized such consumers as its debtors in its financial statements. As compensation for such collection services, the Company is allowed to charge certain interest to the customers, and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BDI. The difference between the interest charged to the customers and the interest charged by BDI is recognized as income by the Company and directly credited to “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statement of income. The agreement will be valid until the due date of the latest consumer financing receivables transferred.
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan selama tahun 2009, 2008 dan 2007.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009, 2008 and 2007.
Saldo dari piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dialihkan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-masing adalah sebesar nihil,Rp 6.551 dan Rp 91.192.
The outstanding balance of all transferred receivables (principal) as of 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to nil, Rp 6,551 and Rp.91,192, respectively.
b. Pada tanggal 18 Mei 2005, Perseroan mengadakan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan bermotor roda dua dalam bentuk pembiayaan penuh (full financing) dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), dengan alokasi dana kerjasama yang diberikan BII adalah maksimum sebesar Rp 100.000 dan dapat digunakan dalam waktu 12 bulan. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal jatuh tempo yang terlama berakhir dari piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan. Pada bulan Mei 2006, jangka waktu penggunaan dana telah berakhir dan tidak diperpanjang.
b. On 18 May 2005, the Company entered into a Cooperation Agreement on Credit Channeling of two-wheel motor vehicles for full financing with PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), with a maximum allocated cooperation fund provided by BII amounted to Rp 100,000 and is available for 12 months. The agreement will be valid until the due date of the latest consumer financing receivables transferred. In May 2006, the availability of fund matured and was not rolled-over.
Berdasarkan perjanjian tersebut, BII bertindak sebagai kreditur, dan kegiatan pemasaran dan penagihan serta administrasi dari piutang-piutang yang dialihkan tetap dilakukan oleh Perseroan. BII memelihara daftar nasabah beserta saldonya dan mencatat nasabah tersebut sebagai debiturnya dalam laporan keuangan. Sebagai imbalan atas jasa pemasaran dan penagihan tersebut, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah. Selisih antara tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh BII merupakan pendapatan bagi Perseroan dan dikreditkan langsung dalam akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi.
Based on the above cooperation agreement, BII acts as the creditor, but the marketing and collection of receivables transferred is still being administered by the Company. BII maintains a listing of consumers with its respective balances and recognized such consumers as its debtors in its financial statements. As compensation for such marketing and collection services, the Company is allowed to charge certain interest to the customers. The difference between the interest charged to the customers and the interest charged by BII is recognized as income by the Company and directly credited to the “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income.
PT SUMMIT OTO FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009,
2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
78
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan) 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
(Continued)
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang di alihkan selama tahun 2009, 2008 dan 2007. Saldo seluruh piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dialihkan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah nihil dan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah Rp 794.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009, 2008 and 2007. The outstanding balance of transferred receivables (principal) as of 31 December 2009 and 2008 was nil and as of 31 December 2007 amounted to Rp 794.
c. Pada tanggal 27 Januari 2006, Perseroan
mengadakan Perjanjian Asset Sale and Purchase dengan Deutsche Bank AG, cabang Jakarta (Deutsche Bank). Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud (yaitu pokok, bunga dan kepemilikan). Berdasarkan perjanjian tersebut, Deutsche Bank bertindak sebagai kreditur, dan kegiatan penagihan dari piutang yang dialihkan tersebut tetap dilakukan oleh Perseroan. Selama tahun 2007, Perseroan menjual piutang pembiayaan konsumen (pokok) sebesar Rp 320.372 kepada Deutsche Bank.
c. On 27 January 2006, the Company entered into Asset Sale and Purchase Agreement with Deutsche Bank AG, Jakarta branch (Deutsche Bank). With regards to this transaction, the Company transferred its rights attached to the transferred consumer financing receivables (i.e. principal, interest and ownership). Based on the agreement, Deutsche Bank acts as a creditor, and the collection of the receivables transferred is still being administered by the Company. During 2007, the Company sold consumer financing receivables (principal) amounted to Rp 320,372 to Deutsche Bank.
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan selama tahun 2009 dan 2008.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009 and 2008.
Atas transaksi tersebut, Perseroan membukukan laba penjualan piutang pembiayaan konsumen untuk tahun 2007 sebesar Rp 23.079. Laba yang timbul dari penjualan piutang pembiayaan konsumen tersebut disajikan sebagai akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi. Sebagai imbalan atas jasa penagihan tersebut, Perseroan memperoleh pendapatan jasa dari Deutsche Bank yang disajikan pada akun “Pendapatan lain-lain - jasa penagihan” (lihat Catatan 24) pada laporan laba rugi.
From the transaction, the Company recognized gain on sale of consumer financing receivables for 2007 amount to Rp 23,079. The related gain arising from the sale of consumer financing receivables was presented as “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income. As compensation for such collection services, the Company receives service fee from Deutsche Bank, which is presented as part of “Other income - collection fee” (see Note 24) in the statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dijual Perseroan kepada Deutsche Bank adalah masing-masing sebesar Rp 11.507, Rp 101.093 dan Rp 360.529.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the outstanding balance of consumer financing receivables (principal) which were sold by the Company to Deutsche Bank amounted to Rp 11,507, Rp 101,093 and Rp 360,529 , respectively.
d. Pada tanggal 22 Juni 2006, Perseroan
mengadakan Loan Purchase Agreement dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk). Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud (yakni pokok, bunga dan kepemilikan). Berdasarkan perjanjian tersebut, PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk) bertindak sebagai kreditur dan kegiatan penagihan dari piutang yang dialihkan tersebut tetap dilakukan oleh Perseroan. Selama tahun 2009, 2008 dan 2007, Perseroan menjual piutang pembiayaan konsumen (pokok) masing-masing sebesar Rp 1.454.846, Rp 811.581 dan Rp 423.988 kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk).
d. On 22 June 2006, the Company entered into Loan Purchase Agreement with PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk). With regards to this transaction, the Company will transfer its rights attached to the transferred consumer financing receivables (i.e. principal, interest and ownership). Based on the agreement, PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk) acts as a creditor, and the collections of receivables transferred are still being administered by the Company. During 2009, 2008 and 2007, the Company sold consumer financing receivables (principal) amounted to Rp 1,454,846, Rp 811,581 and Rp 423,988, respectively to PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk).
PT SUMMIT OTO FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009,
2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
79
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan) 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
(Continued)
Atas transaksi tersebut, Perseroan membukukan laba penjualan piutang pembiayaan konsumen untuk tahun 2009, 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 230.117, Rp 102.412 dan Rp 66.151. Laba yang timbul dari penjualan piutang pembiayaan konsumen tersebut disajikan sebagai akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi. Sebagai imbalan atas jasa penagihan tersebut, Perseroan memperoleh pendapatan jasa dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk) yang disajikan pada akun “Pendapatan lain-lain - jasa penagihan” (lihat Catatan 24) pada laporan laba rugi.
From the transaction, the Company recognized gain on sale of consumer financing receivables for 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 230,117 Rp 102,412 and Rp 66,151, respectively. The related gain arising from the sale of consumer financing receivables was presented as “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income. As compensation for such collection services, the Company receives service fee from PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk), which is presented as part of “Other income - collection fee” (see Note 24) in the statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dijual Perseroan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (sebelumnya PT Bank Lippo Tbk) adalah masing-masing sebesar Rp1.408.748, Rp 801.823 dan Rp 507.411.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the outstanding balance of consumer financing receivables (principal) which were sold by the Company to PT Bank CIMB Niaga Tbk (previously PT Bank Lippo Tbk) amounted to Rp 1,408,748, Rp 801,823 and Rp 507,411, respectively.
e. Pada tanggal 18 Juli 2006, Perseroan mengadakan
Perjanjian Pengambilalihan Piutang dan Penunjukan Selaku Pengelola Piutang dan Agen Jaminan dengan PT Bank Shinta Indonesia (BSI) dan PT Oto Multiartha (OTO) (pihak yang mempunyai hubungan istimewa). BSI wajib menyediakan dana sampai dengan tanggal 18 Juli 2011 dan nilai maksimum pengalihan piutang yang disediakan oleh BSI kepada Perseroan dan OTO (joint facility) adalah sebesar Rp 60.000 (bersifat revolving).
e. On 18 July 2006, the Company entered into an Agreement of Receivables Acquisition and Appointment as Receivables Manager and Security Agent with PT Bank Shinta Indonesia (BSI) and PT Oto Multiartha (OTO) (a related party) BSI has to maintain the availability of the fund until 18 July 2011 and the maximum amount of receivables transfer facility provided by BSI to the Company and OTO (joint facility) is Rp 60,000 (revolving).
Berdasarkan perjanjian tersebut, BSI bertindak sebagai kreditur, dan kegiatan penagihan dari piutang-piutang yang dialihkan tersebut serta penyimpanan dokumen perjanjian kredit dan dokumen jaminan tetap dilakukan oleh Perseroan. Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud. BSI memelihara daftar nasabah beserta saldonya dan mencatat nasabah tersebut sebagai debiturnya dalam laporan keuangan. Sebagai imbalan atas jasa penagihan tersebut, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah. Selisih antara tingkat bunga yang dibebankan kepada nasabah dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh BSI merupakan pendapatan bagi Perseroan dan dikreditkan langsung dalam akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan tanggal jatuh tempo yang terlama berakhir dari piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan.
Based on the agreement, BSI acts as a creditor, but the collection of the receivables transferred and maintenance of Credit Agreement and Security Documents are still being administered by the Company. With regards to this transaction, the Company transferred its rights attached to the transferred consumer financing receivables. BSI maintains a listing of consumers with respective balances and recognized such consumers as its debtors in its financial statements. As compensation for such collection services, the Company is allowed to charge certain interest to the customers, and earn the excess of the interest received from customers over the interest paid to BSI. The difference between the interest charged to the customers and the interest charged by BSI is recognized as income by the Company and directly credited to the “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income. The agreements will be valid until the due date of the latest consumer financing receivables transferred.
Selama tahun 2007, piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dialihkan adalah sebesar Rp 2.970. Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan selama tahun 2009 dan 2008.
During 2007, the consumer financing receivables (principal) transferred amounted to Rp 2,970.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009 and 2008.
PT SUMMIT OTO FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009,
2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
80
30. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (Lanjutan) 30. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
(Continued)
Saldo piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dialihkan pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar Rp 1.943, Rp 4.241 dan Rp 8.160.
The outstanding balance of all transferred receivables (principal) as of 31 December 2009, 2008 and 2007 amounted to Rp 1,943, Rp 4,241, and Rp 8,160, respectively.
f. Pada tanggal 20 Juli 2006, Perseroan mengadakan
Loan Purchase Agreement dengan PT Sinarmas Sekuritas (SMS). Sehubungan dengan transaksi tersebut, Perseroan mengalihkan seluruh hak yang melekat atas piutang pembiayaan konsumen dimaksud (yakni pokok, bunga dan kepemilikan). Berdasarkan perjanjian tersebut, SMS bertindak sebagai kreditur dan kegiatan penagihan dari piutang yang dialihkan tersebut tetap dilakukan oleh Perseroan. Selama tahun 2007, Perseroan menjual piutang pembiayaan konsumen (pokok) kepada SMS sebesar Rp 283.049.
f. On 20 July 2006, the Company entered into Loan Purchase Agreement with PT Sinarmas Sekuritas (SMS). With regards to this transaction, the Company will transfer its rights attached to the transferred consumer financing receivables (i.e. principal, interest and ownership). Based on the agreement, SMS acts as a creditor, and the collections of the receivables transferred are still being administered by the Company. During 2007, the Company sold consumer financing receivables (principal) to SMS amounted to Rp 283,049.
Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan selama tahun 2009 dan 2008.
There was no consumer financing receivables transferred during 2009 and 2008.
Atas transaksi tersebut, Perseroan membukukan laba penjualan piutang pembiayaan konsumen untuk tahun 2007 sebesar Rp 45.785. Laba yang timbul dari penjualan piutang pembiayaan konsumen tersebut disajikan sebagai akun “Pendapatan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio” pada laporan laba rugi.
From the transaction, the Company recognized gain on sale of consumer financing receivables for 2007 amounted to Rp 45,785. The related gain arising from the sale of consumer financing receivables was presented as “Consumer financing income through credit channeling and sale of portfolio” in the statements of income.
Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, saldo piutang pembiayaan konsumen (pokok) yang dijual Perseroan kepada SMS adalah masing-masing sebesar Rp 133, Rp 91.956 dan Rp 349.411.
As of 31 December 2009, 2008 and 2007, the outstanding balance of consumer financing receivables (principal) which were sold by the Company to SMS amounted to Rp 133, Rp 91,956 and Rp 349,411, respectively.
31. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN 31. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Klasifikasi akuntansi dan nilai wajar Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan Perseroan.
Accounting classifications and fair values The table below sets out the carrying amount and fair values of the Company’s financial assets and financial liabilities.
2009
Diperdagangkan/
Trading
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans
and receivables
Biaya perolehan diamortisasi-
lainnya/ Other amortized
cost
Jumlahnilai
tercatat/ Total
carrying amount
Nilai wajar/
Fair value Kas dan setara kas - 714.589 - 714.589 714.589 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan konsumen
- bersih - 7.233.796 - 7.233.796 7.225.078 Consumer financing receivables
- netAset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 4.463 - - 4.463 4.463 Derivative assets held for risk
managementPiutang karyawan - 30.937 - 30.937 19.055 Employees’ receivablesPiutang bunga - 607 - 607 607 Interest receivablesPiutang kepada PT Pos
Indonesia (Persero) (POS) - 14.610 - 14.610 14.610 Receivables from PT Pos
Indonesia (Persero) (POS)Aset keuangan 4.463 7.994.539 - 7.999.002 7.978.402 Financial assets Pinjaman yang diterima - - 3.601.966 3.601.966 3.601.966 BorrowingsHutang obligasi - bersih - - 1.446.400 1.446.400 1.486.166 Bonds payable - netKewajiban derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 145.851 - - 145.851 145.851 Derivative liabilities held for
risk managementBunga yang masih harus
dibayar - - 65.530 65.530 65.530 Accrued expensesHutang premi asuransi - - 10.465 10.465 10.465 Insurance premium payablesHutang usaha - - 32.613 32.613 32.613 Accounts payableUang muka dari investor - - 259.252 259.252 259.252 Advances from investorKewajiban keuangan 145.851 - 5.416.226 5.562.077 5.601.843 Financial liabilities
PT SUMMIT OTO FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009,
2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
81
31. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
(Lanjutan) 31. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
(Continued)
2008
Diperdagangkan/
Trading
Pinjaman yang
diberikan dan piutang/Loans
and receivables
Biaya perolehan diamortisasi-
lainnya/ Other amortized
cost
Jumlah nilai
tercatat/ Total
carrying amount
Nilai Wajar/ Fair value
Kas dan setara kas - 1.355.273 - 1.355.273 1.355.273 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan konsumen
- bersih - 4.974.860 - 4.974.860 4.950.225 Consumer financing receivables
- net Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 287.619 - - 287.619 287.619 Derivative assets held for risk
management Piutang karyawan - 21.410 - 21.410 12.276 Employees’ receivablesPiutang bunga - bersih - 2.953 - 2.953 2.953 Interest receivablesPiutang kepada PT Pos
Indonesia (Persero) (POS) - 21.790 - 21.790 21.790 Receivables from PT Pos
Indonesia (Persero) (POS) Aset keuangan 287.619 6.376.286 - 6.663.905 6.630.136 Financial assets Pinjaman yang diterima - - 3.218.814 3.218.814 3.218.814 BorrowingsHutang obligasi - bersih - - 1.345.597 1.345.597 1.347.755 Bonds payable - netKewajiban derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 13.061 - - 13.061 13.061 Derivative liabilities held for
risk management Bunga yang masih harus
dibayar - - 62.651 62.651 62.651 Accrued interestHutang premi asuransi - - 7.171 7.171 7.171 Insurance premium payablesHutang usaha - - 34.270 34.270 34.270 Accounts payableUang muka dari investor - - 82.784 82.784 82.784 Advances from investorKewajiban keuangan 13.061 - 4.751.287 4.764.348 4.766.506 Financial liabilities
2007
Diperdagangkan/
Trading
Pinjaman yang
diberikan dan piutang/Loans
and receivables
Biaya perolehan diamortisasi-
lainnya/ Other amortized
cost
Jumlah nilai
tercatat/ Total
carrying amount
Nilai Wajar/ Fair value
Kas dan setara kas - 603.803 - 603.803 603.803 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan konsumen
- bersih - 3.547.128 - 3.547.128 3.543.934 Consumer financing receivables
- net Penanaman neto sewa guna
usaha - 3.217 - 3.217 3.217 Net investment
in finance lease Aset derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 4.071 - - 4.071 4.071 Derivative assets held for risk
management Piutang karyawan - 13.551 - 13.551 5.252 Employees’ receivablesPiutang bunga - 1.239 - 1.239 1.239 Interest receivablesPiutang kepada PT Pos
Indonesia (Persero) (POS) - 11.741 - 11.741 11.741 Receivables from PT Pos
Indonesia (Persero) (POS)
Aset keuangan 4.071 4.180.679 - 4.184.750 4.173.257 Financial assets Pinjaman yang diterima - - 1.211.754 1.211.754 1.211.754 BorrowingsHutang obligasi - bersih - - 1.986.919 1.986.919 2.011.955 Bonds payable - netKewajiban derivatif untuk tujuan
manajemen risiko 23.880 - - 23.880 23.880 Derivative liabilities held for risk
management Bunga yang masih harus
dibayar - - 30.392 30.392 30.392 Accrued interestHutang premi asuransi - - 7.947 7.947 7.947 Insurance premium payablesHutang usaha - - 25.760 25.760 25.760 Accounts payableKewajiban keuangan 23.880 - 3.262.772 3.286.652 3.311.688 Financial liabilities
Metode dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair values:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang bunga dan piutang kepada PT Pos Indonesia (Persero) (POS) mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas aset keuangan tersebut.
The fair values of cash and cash equivalents, interest receivables and receivables from PT Pos Indonesia (Persero) (POS) approximate their carrying amounts because of the short maturity periods of the respective financial assets.
PT SUMMIT OTO FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009,
2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
82
31. ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (Lanjutan)
31. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued)
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen (kecuali yang diberikan kepada karyawan) mendekati nilai tercatat. Piutang pembiayaan konsumen - bersih (kecuali yang diberikan kepada karyawan) memiliki tingkat suku bunga pasar.
The fair values of consumer financing receivables (except those extended to employees) approximate their carrying amounts. Consumer financing receivables - net (except those extended to employees) have market interest rates.
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada karyawan dan piutang karyawan dinilai dengan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga pasar. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang karyawan tersebut tidak dikenakan bunga.
The fair value of consumer financing receivables extended to employees and employees’ receivables is calculated using discounted cash flows analysis using market interest rate. Those consumer financing receivables and employees’ receivables are non-interest bearing.
Nilai wajar dari pinjaman yang diterima mendekati nilai tercatat karena dikenakan tingkat bunga mengambang dan re-pricing dalam jangka waktu yang dekat.
The fair value of borrowings approximates its carrying amount due to short-term re-pricing of the borrowings with floating interest rate.
Nilai wajar dari hutang obligasi dinilai menggunakan harga kuotasi pasar untuk Obligasi Summit Oto Finance II seri C dan Obligasi Summit Oto Finance III seri A, B dan C yang terdaftar di bursa efek, dan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar untuk Obligasi Summit Oto Finance yang Tidak Dijamin - Seri Pertama.
The fair values of bonds payable is calculated using quoted market prices for Summit Oto Finance bonds II seri C and Summit Oto Finance bonds III series A, B and C listed in the stock exchange, and using discounted cash flows using market interest rate for Summit Oto Finance Unsecured Bonds - First Series.
32. INFORMASI SEGMEN 32. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen Geografis a. Geographical Segment
Pendapatan pembiayaan konsumen - bersih dan
sewa guna usaha berdasarkan pasar geografis/Consumer financing income - net and
finance lease income based on geographical market
Pasar Geografis 2009 2008 2007 Geographical Market
Jabodetabeka 355.326 349.127 382.302 JabodetabekaJawa Barat dan Banten 310.326 314.799 169.429 West Java and BantenSumatera 360.112 263.884 195.660 SumateraJawa Timur dan Bali 279.488 147.903 135.582 East Java and BaliJawa Tengah dan Yogyakarta 137.956 92.836 99.548 Central Java and YogyakartaKalimantan dan Sulawesi 136.355 106.659 61.491 Kalimantan and SulawesiJumlah 1.579.563 1.275.208 1.044.012 Total
Nilai tercatat aset segmen*/Carrying
value of segment assets* Penambahan aset tetap/ Additions to fixed assets
2009 2008 2007 2009 2008 2007 Jabodetabeka 2.143.581 3.102.986 1.930.096 19.596 31.590 10.505 JabodetabekaJawa Barat dan
Banten 1.573.468 1.171.080 610.657 4.342 5.039 2.112 West Java and
BantenJawa Timur dan
Bali 1.510.739 827.564 533.711 7.072 3.059 1.304 East Java and
BaliSumatera 1.627.715 994.775 653.652 5.128 5.419 3.735 SumateraJawa Tengah dan
Yogyakarta 761.558 338.316 336.350 1.771 1.490 1.060 Central Java and
Yogyakarta Kalimantan dan
Sulawesi 573.401 394.860 250.238 1.602 820 1.121 Kalimantan and
SulawesiJumlah 8.190.462 6.829.581 4.314.704 39.511 47.417 19.837 Total
* Tidak termasuk aset pajak tangguhan/excludes deferred tax assets
PT SUMMIT OTO FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009,
2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
83
32. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (Continued)
b. Segmen Usaha b. Business Segment
Pembiayaan konsumen dan pembiayaan konsumen melalui penerusan kredit dan penjualan portofolio/Consumer financing and consumer financing through credit
channeling and sale of portfolio Sewa guna usaha/
Finance lease Jumlah/Total 2009 2008 2007 2009 2008 2007 2009 2008 2007
Pendapatan
usaha 1.809.747) 1.381.000 1.210.418 - 117 3.229 1.809.747) 1.381.117)
1.213.647 Segment
revenues Pemulihan
(cadangan) penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih 1.856) (2.429) 7.645 - - - 1.856) (2.429)
7.645
Reversal of(provision for) allowance for
decline in value of
foreclosed assets
Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan ke segmen 641.554) 445.321)
326.997
Unallocatedrevenues to
segment Jumlah
pendapatan 2.453.157 1.824.009)
1.548.289 Total
revenues
Cadangan kerugian penurunan nilai - bersih (295.272) (242.755) (224.928) - - - (295.272) (242.755)
(224.928)
Provision forimpairment
losses - net Beban yang
tidak dapat dialokasikan ke segmen (1.527.681) (1.438.143)
(1.259.228)
Unallocated expenses tosegment
Beban pajak (225.103) (62.031) (15.776) Tax expenses Laba bersih 405.101) 81.080) 48.357 Net income
Pembiayaan konsumen /Consumer financing Sewa guna usaha/
Finance lease Jumlah/Total 2009 2008 2007 2009 2008 2007 2009 2008 2007
Aset segmen 7.233.796 4.974.860 3.547.128 - - 3.217 7.233.796 4.974.860 3.550.345
Segmentassets
Aset lain - lain Other assetsAgunan yang
diambil alih 9.779 13.239 8.567 - - - 9.779 13.239 8.567Foreclosed
assets Aset yang tidak
dapat dialokasikan ke segmen 969.029 1.882.902 799.623
Unallocatedassets to segment
Jumlah aset 8.212.604 6.871.001 4.358.535 Total assets Pinjaman yang
diterima 3.601.966 3.218.814 1.208.537 - - 3.217 3.601.966 3.218.814 1.211.754Loans
received Hutang obligasi-
setelah dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi 1.446.400 1.345.597 1.986.919 - - - 1.446.400 1.345.597 1.986.919
Bonds payable-
net of unamortized
bonds issuance
costs Kewajiban yang
tidak dapat dialokasikan ke segmen 832.789 304.712 146.338
Unallocatedliabilities to
segment Jumlah
kewajiban 5.881.155 4.869.123 3.345.011 Totalliabilities
PT SUMMIT OTO FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009,
2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
84
33. REKLASIFIKASI AKUN 33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2009 sebagai berikut:
Certain accounts in the financial statements for the years ended 31 December 2008 and 2007 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements for the year ended 31 December 2009 as follow:
31 Desember 2008
Sebelum reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/
Setelahreklasifikasi/
After reclassifications reclassifications reclassifications
Laporan laba rugi: Statement of income:Beban bunga 389.958 18.172 408.130 Interest expenseBeban keuangan lainnya 34.866 (18.172) 16.694 Other financial chargesPendapatan lain-lain 239.969) 175.304) 415.273) Other incomeBeban lain-lain (349.354) (175.304) (524.658) Other expensesBeban pajak kini (69.759) (6.010) (75.769) Income tax expense Pendapatan bunga 24.038 6.010 30.048 Interest income
31 Desember 2007
Sebelum reklasifikasi/
Before Reklasifikasi/
Setelahreklasifikasi/
After reclassifications reclassifications reclassifications
Laporan laba rugi: Statement of income:Beban bunga 377.276 16.789 394.065 Interest expenseBeban keuangan lainnya 38.228 (16.789) 21.439 Other financial chargesPendapatan lain-lain 180.303) 116.949) 297.252) Other incomeBeban lain-lain (362.653) (116.949) (479.602) Other expenseBeban pajak kini (28.456) (5.949) 34.405) Income tax expense Pendapatan bunga 23.796 5.949 29.745 Interest income
34. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006)
DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 34. FIRST IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 50
(REVISION 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISION 2006)
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2e, laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 merupakan laporan keuangan pertama Perseroan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) yang menggantikan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang menggantikan PSAK No. 55 tentang “Akuntansi untuk Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
As stated in Note 2e, the financial statements as of and for the year ended 31 December 2009 are the Company’s first financial statements prepared in accordance with SFAS No. 50 (Revision 2006) which replaced SFAS No. 50 regarding “Accounting for Investment in Certain Securities” and SFAS No. 55 (Revision 2006) which replaced SFAS No. 55 regarding “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
Kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2 telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan dalam penyusunan neraca awal pada tanggal 1 Januari 2009.
The accounting policies set out in Note 2 have been applied in preparing the financial statements for the year ended 31 December 2009 and in the preparation of an opening balance sheet as of 1 January 2009.
Dalam penyusunan neraca awal, tidak terdapat penyesuaian transisi terhadap jumlah yang telah dilaporkan dalam laporan keuangan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 dan PSAK No. 55. Oleh karenanya, tidak terdapat perbedaan antara saldo yang disesuaikan pada tanggal 1 Januari 2009 menurut PSAK No. 55 (Revisi 2006) dengan saldo pada tanggal 31 Desember 2008 yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 dan PSAK No. 55.
In preparing its opening balance sheet, there were no transition adjustments made to the amounts reported previously in the financial statements prepared in accordance with SFAS No. 50 and SFAS No. 55. Accordingly, the adjusted balances as of 1 January 2009 in accordance with SFAS No. 55 (Revision 2006) were the same with the balances as of 31 December 2008 under SFAS No. 50 and SFAS No. 55.
PT SUMMIT OTO FINANCE
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2009,
2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT SUMMIT OTO FINANCE
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2009,
2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
85
35. STANDAR AKUNTANSI BARU 35. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Terdapat beberapa standar akuntansi yang belum efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, dan baru akan efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
A number of new accounting standards are not yet effective for the year ended 31 December 2009 and will become effective for financial statements beginning on or after 1 January 2011:
- PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan
Keuangan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 1 (Revisi 1998), “Penyajian Laporan Keuangan”.
- SFAS No. 1 (2009 Revision), “Presentation of Financial Statements”. This standard will replace the SFAS No. 1 (1998 Revision), “Presentation of Financial Statements”.
- PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.
Standar ini akan menggantikan PSAK No. 2 (1994), “Laporan Arus Kas”.
- SFAS No. 2 (2009 Revision), “Cash Flows Statement”. This standard will replace the SFAS No. 2 (1994), “Cash Flows Statement”.
- PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.
Standar ini akan menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
- SFAS No. 5 (2009 Revision), “Operating Segments”. This standard will replace the SFAS No. 5 (2000 Revision), “Segments Reporting”.
- PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 25 (1994), “Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi”.
- SFAS No. 25 (2009 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. This standard will replace the SFAS No. 25 (1994), “Net Profit or Loss for the Period, Fundamental Errors and Changes in Accounting Policies”.
- PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai
Aset”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 48 (1998), “Penurunan Nilai Aktiva”.
- SFAS No. 48 (2009 Revision), “Impairment of Assets”. This standard will replace the SFAS No. 48 (1998), “Impairment of Assets”.
- PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Kewajiban
Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 57 (2000), “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”.
- SFAS No. 57 (2009 Revision), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. This standard will replace the SFAS No. 57 (2000), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”.
- PSAK No. 58 (Revisi 2009), ”Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Standar ini akan menggantikan PSAK No. 58 (2003), ”Operasi dalam Penghentian”.
- SFAS No. 58 (2009 Revision), “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”. This standard will replace the SFAS No. 58 (2003), “Discontinued Operation”.
Perseroan sedang dalam proses menganalisa dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar akuntansi baru tersebut.
The Company is in the process of analyzing the impact that will result from adopting those new accounting standards.
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 36. SUBSEQUENT EVENTS
a. Berdasarkan akta No. 21 tanggal 11 Januari 2010 yang dibuat oleh Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan tugas dan wewenang Direksi Perseroan.
a. Based on notarial deed No. 21 dated 11 January 2010 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s shareholders approved the change of the duty and authority of the Company’s Board of Directors.
b. Berdasarkan Loan Purchase Agreement tanggal
22 Juni 2006, Perseroan menjual piutang pembiayaan konsumen kepada PT CIMB Niaga Tbk pada tanggal 1 Januari 2010, 1 Pebruari 2010 dan 1 Maret 2010 masing-masing sebesar Rp 219.326, Rp 108.815 dan Rp 100.030.
b. Based on Loan Purchase Agreement dated 22 June 2006, the Company sold consumer financing receivables to PT CIMB Niaga Tbk on 1 January 2010, 1 February 2010 and 1 March 2010 amounted to Rp 219,326, Rp 108,815 and Rp 100,030, respectively.