Jurnal Translate Meningioma
-
Upload
chainurridha-chairul -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Jurnal Translate Meningioma
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 1/9
Tingkat Kekambuhan Meningioma: Analisis berdasarkan Lokasi Tumor, Derajat
Histologis, dan Luas Reseksi
Konstantinos Violaris, Vasileios Katsarides, Pavlos akellariou De!artment o"
#eurosurger$, %& Pa!anikolaou Hos!ital, Thessaloniki, %ree'e (mail:
kaviola)hotmail&'om
Re'eived #ovember *+, *+- revised De'ember ., *+- a''e!ted De'ember **, *+
Latar Belakang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi berbagai parameter
dari meningioma setelah perawatan bedah dan menganalisis faktor-faktor prediktif untuk
kekambuhan. Metode: Selama 1!-!""#$ %&% pasien telah dioperasi dengan meningioma
intrakranial di departemen kami. Mereka tetap diikuti sejak saat itu$ dan data 'ang terkait
dengan meningioma digabungkan dengan parameter seperti histologi tumor (berdasarkan
sistem )*+,$ lokasi tumor dan luasn'a reseksi tumoe (Skala Simpson,. *asil dianalisissehubungan dengan munuln'a kembali tumor. enelitian ini disetujui oleh komite etik
/umah Sakit 0. apanikolaou. *asil : eriode rata-rata follow up 'ang dilakukan adalah $2&
tahun. ersentase keseluruhan tingkat kekambuhan adalah !1$&!3. Meningioma (jinak,
derajat 1 mengalami kekambuhan dengan persentase 1$13$ tumor (atipikal, derajat !
menunjukkan persentase kekambuhan 21$#3 dan meningioma (ganas, derajat % terulang
dengan persentase #&3. *istopatologi tumor tidak signifikan untuk menunjukkan tingkat
kekambuhan (p4 "$""1,. Lokasi meningioma tidak ditemukan signifikan untuk kekambuhan
(p4 "$""1,. /eseksi ittumor total dilakukan terhadap ! pasien (#$!3,. /eseksi inkomplit
(Simpson nilai !-&, dilakukan pada 52 kasus (!%$53,. Tingkat kekambuhan setelah reseksi
total adalah 1%$53$ sedangkan tingkat untuk kasus dengan reseksi inkomplit adalah 2$#3.
Luas pengangkatan tumor memiliki makna dikaitkan dengan kekambuhan (p 6"$""1,.
7esimpulan: 7ekambuhan tumor diamati terjadi pada !1$&3 pasien kami 'ang mendapatkan
operasi meningioma intrakranial. Tingkat kekambuhan terutama terkait dengan luasn'a
operasi pengangkatan. Lokasi tumor$ maupun histologi tumor bukan merupakan faktor
prediktif untuk kekambuhan (meningioma ganas dikeualikan,.
7ata 7uni : Meningioma8 *istolog'8 /esetion 9tent8 /eurrene
1. endahuluan
!. Meningioma terjadi
pada setiap titik dari sistem saraf
pusat$ 'ang timbul dari sel-sel topi
arahnoid dari dura materi ;1$!<.
Mereka dianggap jinak$ lambat
tumbuh$ dan mudah ditetapkan
sebagai tumor. Sa'angn'a$ setelah
reseksi bedah$ kekambuhan tumor
ini sering munul ;1-%<. *al ini
sering men'ebabkan operasi ulang
dan meningkatkan morbiditas dan
risiko kematian untuk pasien.
7ekambuhan biasan'a berhubungan dengan faktor-faktor
seperti keganasan$ reseksi tumor
subtotal atau bahkan lokasi tumor
;1$!<. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengevaluasi kondisi
pasa operasi dari meningioma dan
untuk menilai apakah lokasi tumor$
subtipe histopatologi dan tingkat
reseksi bedah merupakan faktor
prediktif untuk kekambuhan. 7ami
men'ajikan hasil dari penelitian
kami pada pasien meningioma
dalam periode 1& tahun. arameter
seperti morbiditas dan mortalitas$
kekambuhan multipel$ berbagaioperasi$ penggunaan radioterapi$
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 2/9
pemasangan shunt terhadap
hidrosefalus setelah operasi
dipertimbangkan. 7omplikasi
perioperatif juga ditampilkan.
%.
2. Materi 7linis dan Metode&. Sebuah studi
retrospektif observasional
berlangsung selama 1& tahun$ dari
1! sampai !""#. enelitian ini
dilakukan terhadap %&% pasien
'ang dirawat oleh staf dari
departemen bedah saraf /umah
Sakit Thessaloniki 0. apanikolaou
=mum. enelitian ini disetujui oleh
komite etik /umah Sakit 0.
apanikolaou . >ata rawat inap$grafik medis dan gambar
neuroradiologis diambil terhadap
pasien dengan meningioma$ lalu
dianalisa seara klinis$ operasi dan
data patologis laboratorium .
7lasifikasi histologi tumor
dilakukan oleh ahli
patologi.emeriksaan pasa operasi
'ang dilakukan oleh ahli bedah
sarafjuga dianalisa untuk penelitian
ini . >ata 'ang menakup untuk
penelitian ini didapatkan seban'ak
!#& pasien .
. emeriksaan Lanjutan :
Titik akhir untuk kekambuhan
didapatkan dari ?omputeri@ed
Tomograph' ( ?T , atau Magneti
/esonane Amage( M/A , 'ang
menunjukkan meningioma munul
berdekatan lokasi dengan operasi
sebelumn'a . ara pasien menjalani pemeriksaan tindak lanjut dan
imaging pada % dan bulan setelah
operasi dan kemudian berkala
setiap tahunn'a . Mereka diikuti
melalui pemeriksaan klinis atau
dengan wawanara via telepon
.asien 'ang masih hidup
diwawanarai melalui telepon dam
menjelaskan gejala mereka 'ang
berkaitan dengan tumor otak .
7eluarga pasien 'ang telahmeninggal melaporkan jika
kematian telah terjadi akibat
komplikasi tumor atau oleh sebab-
sebab 'ang tidak terkait . Skala
7arnofsk' digunakan untuk
mengevaluasi pasien setelah
operasi.#. Studi *istopatologi :
Meningioma dibagi menjadi
subtipe berdasarkan kriteria )*+.
Subtipe histopatologi berikut
adalah :
5. >erajat 1 :
meningothelial $ fibrosa $
psammomatus $
transitional $ stroviloid $
epithilioid $ angiomatus
mikrositik $ sekretorik $hordoid
. >erajat ! : atipikal
1". >erajat % : ganas
11. 7elengkapan
reseksi : =ntuk mengevaluasi
reseksi$ skala Simpson digunakan
untuk menilai luasn'a operasi
pengangkatan; 1 < . Skala ini
membagi derajat reseksi tumor
dengan & nilai:
1!. >erajat 1 : pengangkatan total
1%. >erajat! :
pengangkatan total dengan
pembekuan dari duramater
terkena
12. >erajat % :
pengangkatan total tanpa
pembekuan dari duramater 'ang
terkena atau reseksi dari sinus
'ang terkena atau tulang
h'perostoti1&. >erajat 2 : reseksi
subtotal
1. >erajat & : biopsi
dekompresi
1#. =ntuk pasien
dengan derajat 2 dan & $ titik
akhir kekambuhan adalah
pembesaran tumor 'ang tersisa
'ang terlihat pada M/A atau ?T .
nalisis statistik : Sistem SSS
(versi 1&.".1 , digunakan untuk analisa statistik data hasil
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 3/9
perobaan ini . nalisa statistik
deskriptif untuk masing-masing
variabel dilakukan . 7ontrol
kualitas untuk normalitas data$
rata-rata dan varians juga
dilakukan .15. *asil
15.1 *asil =mum
1. /ata-rata usia pasien dengan
penanganan meningioma adalah &#
tahun C tahun. /ata-rata periode
waktu follow up adalah $2& tahun.
ersentasi keseluruhan tingkat
kekambuhan adalah !1$&! 3 (&
pasien,. Tingkat kekambuhan
untuk periode tiga$ lima dan 1"
tahun adalah !!$ 3$ !% 3$ dan!&$& 3. >ua belas pasien
mengalami kekambuhan berulang
(%$23,. Sembilan dari mereka
menjalani operasi kedua. 9nam
pasien mengalami kekambuhan
untuk ketiga kalin'a dan kembali
dioperasi. khirn'a$ empat pasien
menjalani 2 kraniotomi. Setelah
operasi$ tingkat bertahan hidup
selama tiga tahun adalah #2$% 3
dan persentasi bertahan hidup
unutk sepuluh tahun adalah $# 3.
>ua belas kematian perioperatif
dan lima kematian intraoperatif
diobservasi. en'ebab kematian
perioperatif tersering adalah emboli
paru ( tujuh pasien,. Lima pasien
menjalani pemasangan shunt
dikarenakan hidroephalus pasa
kraniotomi. >elapan pasien tanpa
reseksi total tumor menjalaniradioterapi setelah operasi ( tiga
pasien dengan meningioma derajat
histologi AA dan AAA,
!". Tiga pasien mengalami
metastasis saraf tulang belakang
torakal$ kelenjar parotis$ dan
berbagai lokasi di otak. emikiran
untuk meningiomatosis multipel
dikeualikan karena tidak terlihat
ada tanda munuln'a meningioa
baru ketika dilakukan M/A preoperatif. 7etigan'a mengalami
meningioma dengan karakteristik
malignansi.
!1. Tidak ditemukan keterkaitan usia
terhadap kemunulan kekambuhan
berulang. Meskipun terkadang ahli
bedah saraf lebih memilihdilakukan tindakan konservatif
terhadap pasien usia tua$ dan sesuai
dengan hasil penelitian kami$ usia
tidak memiliki dampak terhadap
luas operasi pengangkatan$ seperti
'ang dijelaskan oleh Simpson$ dan
men'ebabkan usia bukanlah salah
satu prediktor untuk kekambuhan
(p4 "$"1,
!!. Ma'oritas pasien adalah wanita
(!!" pasien$ !$% 3, dengantingkat kekambuhan adalah 1 3.
ria memiliki tingkat kekambuhan
sebesar !&$& 3.
!%. Ma'oritas kekambuhan setelah
diobservasi terjadi dua tahun
setelah operasi dan 2$# 3 terjadi &
tahun setelahn'a. *ubungan
kekambuhan dengan waktu pasa
operasi ditunjukkan pada Tabel 1.
!2. Dilai morbiditas dan mortalitas
lebih tinggi terhadap pasien tanpa
kekambuhan seperti 'ang
ditunjukkan pada Table !. >ua
puluh tiga pasien dengan
kekambuhan mengalami kematian
dikarenakan tumor dan tingkat
bertahan hidup %$ & dan 1" tahun
lebih besar terhadap pasien tanpa
kekambuhan.
!2.1 Lokasi Tumor
!&. >ari data 'angdihitung$ lokasi meningioma
tersering adalah parasagital (%!$!
3,$ konveksitas (!%$5 3,$
tentorium (1!$23 , dan sphneoid
wing ($ 3,. 7ejadian berulang
terjadi pada !% 3 kasus
meningioma parasagital$ 1$3
meningioma konveksitas$ 1#$& 3
meningioma tentorial$ dan 1$2 3
meningioma sphenoid wing .
Tingkat kemunulan berdasarkanlokasi tumor dan persentasi
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 4/9
kekambuhann'a disajikan pada
Tabel %. Lokasi tumor tidak terlalu
signifikan jika dihubungkan
dengan kekambuhan (p4"$"1,.
!.
!#. Tabel 1 Munuln'a7ekambuhan dikaitkan dengan
waktu pasa operasi
!5. )aktu 7ambuh !. Eumlah asien
%". " - 1! bulan %1. !1 ( !#$! 3,
%!. 1 - ! tahun %%. !1 ( !#$! 3,
%2. ! - % tahun %&. 1& ( 1$# 3,
%. % - & tahun %#. 1& ( 1$# 3,
%5. & - 1" tahun %. % ( 2$" 3 ,
2". Lebih dari 1"tahun 21. 1 ( 1$% 3 ,
2!.
2%.
22.
2&.
2.
2#.
25. Tabel !. >ampak
terhadap pasien berhubungan
dengan kekambuhan tumor
2.
&". Status
pasien
&1. asien
'angtidak
7ambu
h
&!.
a
si
e
n
'a
n
g
7
a
m b
u
h
&%. % tahun bertahan
hidup
&2. 1"( 55$&
3,
&&. 2
(
#
5$
&3
,
&. & tahun
bertahanhidup
&#. 15
( #5$23,
&5. %
(
"$
5
3,
&. 1" tahun
bertahan
hidup
". 1&1
( $#
3,
1. %
2
(
&
#$#
3
,
!. Skor
7arnofsk'
4 5"
%. 1%
( 2$%
3,
2. 1
!
(!
"$
%
3
,
&. Skor
7arofsk' 6
5"
. !" ( $!
3,
#. &(
5$
2
3
,
5. Meninggal
karena
alasan lain
. %#
( 1#$1
3,
#". (
1
"$
1
3
,
#1. 7ematian
perioperatif
#!. 2 (1$5
3,
#%. 1
(
1$
#
3
,
#2. 7ematian postoperatif
#&. 1" ( 2$3 ,
#. !(
%$
2
3,
##. Meninggal
karena
tumor #5. "
#. !
%
(
%
5$
3
,
5".51. Tabel %. Lokasi tumor
dan kekambuhan
5!.
5%. Lokasi Tumor
52. Eumlah
pasien
5&.Tin
5. arasagital
5#. 1"2(%!$!3
,
55.!%.
5. 7onveksitas
". ##
(!%$53
,
1.
1.
!. Tentorial
%. 2"(1!$23
,
2.1#.
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 5/9
&. Sphenoid wing
. %1
($3,
#.
1.
5. Sudutserebelopontin
. 1(&3,
1"".
%#.
1"1. Earasolfaktorius
1"!. 1%(2$%3,
1"%.
#.1
1"2. +rbital
1"&. 1"
(%$13,
1".
"3
1"#. 7onveksitas
serebelum
1"5. 5
(!$&3,
1".
!&
11". lanum
Sphenoidale
111. #
(!$!3,
11!.
!5.
11%. etrolival
112. &
(1$&3,
11&.
"
11. Selubung saraf optikus
11#. 2(1$!3,
115.
&"
11. Tuberulum
sellae
1!". 2
(1$!3,
1!1.
1"
1!!. Sinus
kavernosa
1!%. !
("$3,
1!2.
1"
1!&. 7elenjar pineal
1!. 1
("$%3,
1!#.
1"
1!5.
1!. /eseksi total seringkali
sulit dikarenakan struktur meningioma 'ang meliputi di situs
tertentu ( seperti livus $ selubung
saraf optikus$ tuberulum sellae $
sinus kavernosa ,. >alam penelitian
ini$ reseksi non total dengan
persentase &$2 3 dalam operasi
'ang sesuai dengan daerah 'ang
dimaksud $ sementara operasi 'ang
dilakukan di lokasi kranial lainn'a
'ang dilakukan reseksi total dengan
persentasi 52$& 3 . Bagaimanapun$lokasi ini han'a sekitar $ 3 dari
kasus pada penelitian kami .
Tingkat kekambuhan untuk pasien
ini adalah & 3.
1%".
1%".1*istologi Tumor
1%1. ersentasi dari jenis
histologi dan tingkat kekambuhan
disajikan pada Tabel 2. >alam
penelitian ini jenis 'ang paling
sering adalah meningothenial ( %!3 , $ fibrosa ( 12$& 3 , $
psammomatus ( 12$& 3 , dan
subtipe transisi ( 1%$& 3 ,. Tingkat
kekambuhan untuk subtipe jinak
ini adalah !"$& 3 $ !& 3 $ 1& 3
dan !# 3. Tingkat kambuh untuk
meningioma derajat 1 pada penelitian ini adalah 1$13.
1%!.
1%%. Tabel 2. *istologi dan
7ekambuhan
1%2. Subtipe
*istologiTumor
1%&. Eumlahasien
1%.
e
r s
e
n
t
a
si
7
a
m
b
uh
1%#. Meningothelia
l
1%5. 55
(%!3,
1%. !
".
&
3
12". Fibrosa
121. 2"(12$&3
,
12!. !&
."
3
12%. sammomatus
122. 2"
(12$&3,
12&. 1
&
.
"3
12. Transisional
12#. %#
(1%$&3
,
125. !
#
.
"
3
12. Strovoloid
1&". 1!
(2$23,
1&1. 1
.
#
3
1&!. 9piteliloid
1&%. 5
(!$3,
1&2. 1!
.
&
3
1&&. ngiomatus1&. #
(!$&3,
1&#. !5
.
3
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 6/9
1&5. Mikrositik
1&.
(!$!3,
1". %
%
.
%
3
11. Sekretorik 1!. 2
(1$&3,
1%. &
"
."
12. ?hordoid
1&. 2
(1$&3,
1. !
&.
"
3
1#. tipikal
(>erajat AA,
15. 1!
(2$23,
1. 2
1
.#
3
1#". Malignan
(>erajat AAA,
1#1. 1!
(2$23,
1#!. #
&
31#%.
1#2. 7lasifikasi histologis
tumor tidak memiliki hubungan
signifikan terhadap tingkat
kekambuhan (p4"$"1,.
1#&. Meningioma dengan
histologi derajat ! dan %
mendapatkan persentasi sebesar $&
3 dari semua tumor pada
penelitian ini ( !2 pasien , . Follow
up 'ang dilakukan terhadap pasiendengan meningioma non - benign
menunjukkan bahwa meningioma
derajat % mengalami kekambuhan
dengan persentasi #& 3 dan
meningioma derajat % dengan
persentasi 21$ 3.
1#. engamatan tingkat
kelangsungan hidup selama tiga $
lima dan sepuluh tahun pasa
operasi seara signifikan lebih
rendah untuk subtipe 'ang jarang
ini$ dibandingkan dengan
meningioma benigna . nalisa
ditampilkan pada Tabel &.
1##. Dilai morbiditas dan
mortalitas lebih rendah untuk
meningioma derajat ! dan %
daripada untuk derajat 1 . 9nam
pasien dengan meningioma
maligna dan dua meningioma
at'pial mengalami kematian. Tiga
pasien dengan meningioma
maligna mengalami metastasis.
1#5.
1#5.1Luas /eseksi (Berdasarkan Skala
Simpson,
1#. /eseksi total dilakukanterhadap ! pasien ( #$! 3 , .
Tingkat kekambuhan setelah
reseksi total adalah 1%$5 3 .
/eseksi total ( Simpson nilai ! $ % $
2 dan & , dilakukan pada 52 pasien
( !%$5 3 , . Tumor dengan reseksi
derajat ! ( reseksi lengkap dengan
pembekuan duramater 'ang terkena
, kambuh dengan persentasi !$
3 . Tumor dengan reseksi derajat %
( reseksi tumor total $ tanpakoagulasi dari dura atau
pengangkatan sinus 'ang terkena
atau tulang , kambuh dengan
persentase &$% 3 $ sedangkan &1$%
3 pasien dengan derajat 2 pasien
mengalami pembesaran tumor .
Seluruh tingkat kekambuhan untuk
kasus dengan reseksi subtotal
adalah 2$# 3 . Luasn'a
pengangkatan tumor seara
bermakna dikaitkan dengan
kekambuhan ( p 6 "$""1 , .
*asiln'a disajikan pada Tabel .
15".
151. >iskusi
15!. Meskipun meningioma dianggap
sebagai tumor jinak$ kekambuhan
diamati dengan tingkat 'ang
bervariasi ;1$2$&<. Setelah reseksi
bedah 'ang berubah menjadi
reseksi total dengan operasimenggunakan mikroskop tingkat
kekambuhan tetap masih tinggi.
15%. Faktor 'ang diterima
terbaik untuk prediksi kekambuhan
tumor adalah sistem penilaian
Simpson tahun 1&# dengan
kelengkapan reseksi 'ang
dievaluasi invasi ke sinus vena$
nodul tumor di duramater 'ang
berdekatan$ dan infiltrasi ke tulang
oleh sel meningothelial sebagai pen'ebab utama untuk
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 7/9
kekambuhan ;1<. Simpson
mengklasifikasikan tingkat reseksi
sebagai: >erajat 1$ pengangkatan
total8 >erajat ! : pengangkatan
total dengan pembekuan dari
duramater terkena >erajat % : pengangkatan total tanpa
pembekuan dari duramater 'ang
terkena atau reseksi dari sinus 'ang
terkena atau tulang h'perostoti
>erajat 2 : reseksi subtotal >erajat
& : biopsi dekompresi.
152. Tingkat kekambuhan
'ang diau oleh Simpson adalah
3 untuk derajat 1$ 13 untuk
derajat !$ !3 untuk derajat %$
%3 untuk derajat 2 dan 1""3untuk derajat &.
15&. Sejak itu sistem
penilaian Simpson telah digunakan
untuk menganalisis penelitian dan
menunjukkan bahwa ada lebih
ban'ak faktor 'ang dapat
memprovokasi kekambuhan ;2-<.
Sisa sel neoplastik pada durameter
di sekitar lokasi kraniotomi
diperkirakan sebagai salah satu
faktor tersebut ;2<. Studi lain
mendukung bahwa sel
meningotheliomatous 'ang tersisa
di strip dural bisa menjadi alasan
untuk beberapa kasus kekambuhan
karena sel-sel ini tidak ditemukan
pada pasien tanpa meningioma ;&<.
Faktor lain 'ang penting untuk
memprediksi kekambuhan adalah
edema otak peritumoral ;<. 9dema
ini mungkin terkait denganmeningioma 'ang agresif. Faktor
pertumbuhan endotel vaskular telah
dikaitkan dengan munuln'a
kekambuhan$
15. karena meningkatkan
neovaskularisasi ;#<. Faktor lain
'ang mungkin untuk meningkatkan
kekambuhan adalah peningkatan
jumlah mitosis pada pemeriksaan
histopatologi$ 'ang berkaitan
dengan keganasan tumor ;#<.Andikator untuk multiplikasi
seluler$ seperti Budr
(bromodeo'uridine,$ MAB-1 G 7i
# dan MM- (Matri
metalloproteinase, telah
dihubungkan dengan meningioma
Malignansi ;5$<. Beberapa ahli bedah mendukung bahwa sel-sel
tumor 'ang tersisa di membran
arahnoid bertanggung jawab atas
munuln'a kembali tumor ;1"<.
15#. ersentase kekambuhan
tidak sama dalam semua studi$
seperti 'ang ditunjukkan pada
Tabel #.
155. >alam penelitian kami$
persentase keseluruhan
kekambuhan adalah !1$&3.Tingkat kekambuhan selama tiga
tahun pasa operasi adalah !!$3$
selama lima tahun !%3 dan selama
sepuluh tahun !&$&3.
15. Tingkat kekambuhan
memiliki makna 'ang signifikan
terhadap luasn'a reseksi menurut
sistem penilaian Simpson (p
6"$"1,. =ntuk kasus dengan reseksi
total tingkat kekambuhan 1%$53.
asien dengan reseksi inkomplit
memiliki tingkat kekambuhan
2$#3 (derajat !: !$3$ derajat %:
&$%3$ derajat 2: &1$%3$ derajat &:
1""3,.
1". *asil penelitian ini
menunjukkan penurunan 'ang
signifikan dibandingkan dengan
tingkat kekambuhan berdasarkan
Simpson untuk setiap derajat
reseksi. enelitian ini han'a dapatmenduga bahwa atatan operasi
bedah lembaga kami kurang tepat
dan ahli bedah melakukan
pengangkatan tumor 'ang
berlebihan untuk setiap kasus. >i
sisi lain$ seperti Tabel # tunjukkan$
dibandingkan dengan penelitian
lain$ penelitian ini memiliki tingkat
kekambuhan 'ang sama.
11. Lokasi tumor tidak
signifikan untuk kemunulankembali meningioma ini (p4 "$"1,$
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 8/9
dengan pengeualian lokasi
tertentu 'ang tidak memungkinkan
untuk dilakukan reseksi. Tumor di
lokasi tersebut sangat jarang.
1!. *istologi tumor bukan
faktor prediktif 'ang signifikanuntuk kekambuhan (p4 "$"1,$
dengan pengeualian meningioma
derajat ! dan %. =ntuk kasus
dengan tumor atipikal atau ganas
'ang terhitung $&3 dari semua
kasus$ histologi memiliki makna
'ang signifikan untuk
kekambuhan. >idapatkan hasil
dengan 21$3 dan #&3 persentase
kekambuhan. Dilai morbiditas dan
mortalitas lebih rendah untuk meningioma derajat ! dan %.
1%. Eenis kelamin pasien
dan usia tidak berhubungan dengan
kekambuhan. erempuan mewakili
!$%3 dari kelompok kasus kami.
12. Tingkat kekambuhan
berkurang dengan waktu dari
operasi. >alam waktu & tahun dari
operasi$ 2$#3 kemunulan tumor
kembali telah
1&. Table #. erbandingan Tingkat
7ekambuhan dari Berbagai
enelitian
1. en
elitian
1#.
Total
Tingk
at
7eka
mbuh
an
15. 'erbe et al
1.!13
!"". Eaa
skelainen
!"1.
1&.23
!"!. ap
nikolau
*ospital
Series
!"%.
!1.&3
!"2.
!"&. diamati. Ani bisa menunjukkan
bahwa dalam kasus-kasus dengan
reseksi total$ kekambuhan tidak sering. Selain itu$ dalam kasus-
kasus dengan tumor non benign$
kekambuhan terjadi tak lama
setelah operasi. 7ekambuhan
merupakan faktor 'ang merugikan
prognosis terhadap morbiditas dan
mortalitas. asien 'ang kambuhtelah mengurangi tingkat
kelangsungan hidup dan %5$3
meninggal karena faktor tumor
terkait.
!".
!"#. >aftar ustaka
!"5. ;1< >. Simpson$ HThe /eurrene of
Antraranial Meningiomas after
Surgial Treatment$I Eournal of
Deurolog' De- urosurger' s'hiatr'$
Jol. !"$ Do. !!$ 1&#$ pp. 11-!1.!".;!< >. Louis$ *. Budka aand . Jon
>eimling$ HMe- ningiomas$ atholog'
and 0enetis$I Tumors of the Dervous
S'stem$ A/? ress$ L'on$ 1#$ pp.
1%2-121.
!1".;%< F. Kamasaki$ *. Koshioka$ S.
*ama$ et al.$ H/eurrene of
Meningiomas$I ?aner$ Jol. 5$ Do.
&$ 15$ pp. 11"!-111".
doi:1".1""!G1"#-
"12!(!"""""1,5:&611"!::A>-
?D? /!"4%.".?+8!-L
!11.;2< *. 7amitani$ *. Masu@awa$ A.
7ana@awa$ et al.$ H/eurrene of
?onveit' Meningiomas: Tumor ?ells
in the rahnoid Membrane$I Surger'
Deurolog'$ Jol. &$ Do. 2$ !""1$ pp.
!!5-!%&. doi:1".1"1GS"""-
%"1("1,""&5!-1
!1!.;&< B. Borovih and K. >oron$
H/eurrene of AntraranialMeningiomas: The /ole la'ed b'
/egional Multientriit'$I Eournal of
Deurosurger'$ Jol. 2$ Do. &5$ 15$
pp. &5-%.
doi:1".%1#1Gjns.15.2.1.""&5
!1%.;< /. Mantle$ B. Lah and M.
>elgado$ Hrediting the robabilit'
of Meningioma /eurrene Based on
the uantit' of eritumoral Brain
9dema on ?omputeri@ed
Tomograph'$I Eournal of Deurosurger'$ Jol. 1$ Do. %$ 1$
7/24/2019 Jurnal Translate Meningioma
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-translate-meningioma 9/9
pp. %#&-%5%.
doi:1".%1#1Gjns.1.1.%."%#&
!12.;#< E. 'erbe$ /. Lobato$ E. de la ?ru@
E$ et al.$ H/isk Fators rediting
/eurrene in atients +perated on
for Antraranial Meningioma: Multivariate nal'sis$ ta De-
urohirurgia$ Jol. 121$ Do. $ 1$
pp. !1-%!.
doi:1".1""#Gs""#"1""&"%5
!1&.;5< 7. Lee$ T. *oshiro and L.
/odrigue@$ HBromodeo'uridine
Labeling Stud' of Antraranial
Meningiomas: roliferative otential
and /eurrene$I ta
Deuropatholog'$ Jol. 5"$ 1"$ pp.
%11-%1#. doi:1".1""#GBF""!2&"
!1.;< *. 7olles$ A. Diederma'er$ ?.
Shmitt$ et al.$ HTriple pproah for
>iagnosis and 0rading of
Meningiomas: *istolog'$
Morphometr' of 7i-#GFeulgen
Stainings and ?'tometris$I ta Deurohirurgia$ Jol. 1%#$ 1&$ pp.
1#2-151. doi:1".1""#GBF"!15#1"
!1#.;1"< E. Eaaskelainen$ M. *altia and .
Servo$ Ht'pial and naplasti
Meningiomas: /adiolog'$ Surger'$
/adiotherap' and +utome$I Eournal
of Surger' Deurolog'$ Jol. !&$ 15$
pp. !%%-!2!. doi:1".1"1G"""-
%"1(5,"!%%-5
!15.
!1.220.