Translate Jurnal OMA

29
JOURNAL READING THT Update on otitis media – prevention and treatment Diajukan guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Pembimbing : dr. Khairan Irmansyah, Sp.THT-KL. M.Kes Disusun Oleh : Karen Afian 20110710092 FK UPH Johanna Griselda 112014063 FK UKRIDA

description

oma

Transcript of Translate Jurnal OMA

JOURNAL READING THT

Update on otitis media prevention and treatment

Diajukan guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuhProgram Pendidikan Profesi Dokter

Pembimbing :dr. Khairan Irmansyah, Sp.THT-KL. M.Kes

Disusun Oleh :Karen Afian20110710092FK UPHJohanna Griselda 112014063 FK UKRIDA

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN DEPARTEMEN THTRSPAD GATOT SUBROTOPERIODE 5 FEBRUARI 14 MARET 2015LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAANDEPARTEMEN THT

Journal Reading dengan judul :

Update on otitis media prevention and treatment

Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinikdi Departemen THTRSPAD Gatot Subroto

Disusun Oleh :Karen Afian20110710092FK UPHJohanna Griselda 112014063 FK UKRIDA

Mengesahkan:Pembimbing

dr. Khairan Irmansyah, Sp.THT-KL. M.Kes

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya sehingga kami dapat tepat waktu menyelesaikan journal reading ini.Dalam journal reading ini tentunya terdapat banyak kekurangan. Namun dengan kerendahan hati, kami memohon kritik dan saran apabila terdapat sesuatu hal dalam journal reading ini yang dirasa kurang tepat.Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan journal reading maupun dalam proses pembelajaran kami.Terima kasih.

Jakarta, Februari 2015

(Penulis)

Update on otitis media prevention and treatmentAbstrakOtitis media akut dan otitis media dengan efusi merupakan gangguan yang umum terjadi pada anak-anak, sumber morbiditas yang signifikan, dan merupakan penyebab utama dari peresepan antibiotik dalam perawatan kesehatan primer. Meskipun pengobatan yang efektif tersedia, beberapa kekurangan tetap ada, dan perawatan yang lebih baik akan diterima. Penemuan terbaru dalam bidang penelitian otitis media yang terkait dengan etiologi dan patogenesis telah menyebabkan penyelidikan lebih lanjut yang bertujuan untuk mengembangkan pengobatan baru. Artikel ini memberikan review bukti terbaru yang berkaitan dengan pemahaman otitis media akut dan otitis media dengan efusi, strategi pengobatan saat ini, keterbatasan mereka, daerah baru penelitian, dan strategi baru untuk pengobatan. Kata kunci: otitis media, telinga, pendengaran, infeksi, biofilm, antibiotik

Pendahuluan Otitis media (OM) adalah sekelompok infeksi yang kompleks dan kondisi peradangan yang mengenai telinga tengah, dengan berbagai subtipe yang berbeda dalam presentasinya, komplikasi yang terkait, dan pengobatannya. OM adalah penyebab utama kunjungan perawatan kesehatan di seluruh dunia, dan komplikasinya merupakan penyebab penting dari gangguan pendengaran yang dapat dicegah, terutama di negara berkembang.1 Artikel ini memberikan update pada prestasi ilmiah baru-baru ini dalam bidang penelitian OM dan manajemen klinis.OM adalah patologi dari telinga tengah dan mukosa telinga tengah, di belakang gendang telinga (membran timpani). Telinga tengah adalah rongga yang berisi osikula telinga (malleus, inkus, dan stapes), dengan tuba eustachius ditempatkan anterior (yang mengarah ke nasofaring), sel-sel udara mastoid di posterior, membran timpani di bagian lateral, dan telinga dalam di medial. Struktur di dekatnya yang penting lainnya adalah otak dan meninges di bagian superior dan sinus sigmoid pada posterior, dan jika terdapat infeksi telinga tengah infeksi dapat menyebar ke struktur yang terdapat di sekitarnya dengan hasil yang serius. Telinga tengah dilapisi oleh epitel pernapasan, termasuk sel-sel bersilia dan sel goblet; epitel memproduksi musin yang biasanya diangkut ke tuba eustachius. Berbagai jenis OM hadir dalam bentuk yang berbeda.2 Otitis media akut (OMA) biasanya menyerang anak-anak usia di bawah 2 tahun, dan menyajikan gejala dengan onset akut dan tanda-tanda otalgia dan demam, pada anak dengan gejala sisitemik. Ini adalah peradangan akut, dan dapat disebabkan oleh bakteri atau virus. Sebuah subtipe tertentu OMA adalah OM tipe suppurativa akut, yang ditandai dengan adanya nanah di telinga tengah. Jika gendang telinga perforasi (ini terjadi pada sekitar 5%, meskipun tingkat yang lebih tinggi telah dilaporkan)3-5 maka akan terdapat juga cairan yang keluar dari telinga; perforasi biasanya sembuh spontan.3 OMA adalah salah satu dari penyakit menular yang paling umum pada anak-anak; sebagian besar kasus penyakit ini sembuh sendiri,6 tetapi memiliki morbiditas yang tinggi, meskipun angka kematian umumnya rendah.7-8 Komplikasi yang relatif umum dari OMA adalah mastoiditis akut, didefinisikan sebagai peradangan akut dari periosteum mastoid dan sel udara; ini terjadi ketika infeksi OMA menyebar dari telinga tengah itu sendiri ke dalam sel-sel udara mastoid dan menutupi periosteum. Insiden ini 1,2-6,0 dari 100.000 dan biasanya terjadi pada anak di bawah 2 tahun age.9 Pasien biasanya datang dengan gejala OMA ditambah pembengkakan post-aurikular dan nyeri pada mastoid. Kondisi ini lebih serius daripada OMA tanpa komplikasi, tipikalnya memerlukan perawatan di rumah sakit, antibiotik intravena, dan operasi jika abses telah terbentuk atau mastoiditis tidak menanggapi antibiotik. Berbeda dengan OMA dan mastoiditis akut, OM dengan efusi (OME) adalah kondisi peradangan kronis. Ini biasanya mempengaruhi anak-anak berusia antara 3 dan 7 tahun. Hal ini terwujud oleh adanya efusi, cairan seperti lem di belakang membran timpani utuh tanpa adanya tanda-tanda dan gejala inflamasi akut, 10 untuk alasan ini gejala yang paling sering dilaporkan adalah kehilangan pendengaran, yang dapat menyebabkan keterlambatan bicara atau masalah pendidikan. Secara histologis itu adalah kondisi inflamasi kronis, ditandai dengan inflamasi di mukosa telinga tengah, kelebihan produksi musin dan produksi yang terganggu, musin lebih kental. 11 Musin merupakan komponen utama dari efusi telinga tengah yang bertanggung jawab atas sifat kental dan tebal "lem;". berbagai komponen lainnya termasuk bakteri telah diidentifikasi di efusi telinga tengah juga.11 Hilangnya pendengaran di OME sering bersifat sementara sebagai efusi telinga tengah sering terselesaikan secara spontan, 10 terutama jika OME mengikuti sebuah episode dari OMA, 6 ketika OME ditemukan pada skrining anak tanpa gejala, 63 % itu sembuh dalam 3 bulan dan 88% dalam 1 tahun.6 Untuk alasan ini "melihat dan menunggu" periode harus diadopsi dan pengobatan hanya diberikan kepada mereka yang di mempunyai efusi persisten. Ketika OME persisten, terutama jika bilateral dan pada awal kehidupan, mungkin berdampak negatif pada perkembangan bicara, pendidikan, dan perilaku, meskipun sejauh mana OME mempengaruhi faktor-faktor dan kualitas hidup dapat variabel dan kontroversial.10 OME memiliki prevalensi yang lebih rendah pada orang dewasa dan kemudian sering dikaitkan dengan diagnosa lain yang mendasarinya. Finkelstein et al12 menjelaskan penyakit sinus paranasal merupakan faktor dominan dalam 66% orang dewasa dengan OME, dengan penyebab lain termasuk nasofaring hiperplasia limfoid yang disebabkan merokok dan hipertrofi adenoidal onset dewasa pada 19% kasus, dan tumor kepala dan leher (terutama karsinoma nasofaring) pada 4,8%; hanya 1,8% dari pasien tidak ada penyebab diidentifikasi. Untuk alasan ini OME pada orang dewasa diperlakukan dengan tingkat yang lebih besar kecurigaannya, terutama ketika unilateral. Pada orang ewasa didiagnosis dengan OME harus dievaluasi untuk kondisi yang mendasari tambahan dan kemudian diperlakukan sesuai. Dua kondisi peradangan tambahan dari telinga tengah adalah OM supuratif kronis (OMSK), ditandai dengan adanya peradangan yang lama pada telinga tengah yang supuratif, biasanya dengan membran timpani terus-menerus berlubang, dan kolesteatoma, yang terjadi ketika epitel skuamosa yang terkeratinisasi(kulit ) hadir di telinga tengah (telinga tengah yang normal dilapisi oleh epitwlium pernapasan). Pasien dengan OMSK sering mengalami otorrhea terus menerus, namun gejala ini tidak wajib; mereka juga dapat mengalami gangguan pendengaran, tinnitus, otalgia, dan sensasi tekanan.13 Sifat kronis penyakit dan perforasi permanen mengakibatkan pengobatan yang biasanya beragam, membutuhkan agen antimikroba dan pembedahan. Kolesteatoma biasanya terjadi dengan cairan telinga dengan bau kronis, dan dapat diagnosa ketika epitel skuamosa dan keratin terlihat di telinga tengah; satu-satunya pengobatan kuratif adalah pembedahan. Meskipun berbagai jenis OM telah dijelaskan di sini sebagai penyakit diskrit dengan cluster diskrit gejala klinis, tanda-tanda, gejala sisa, dan perawatan, pada kenyataannya ada gelar besar tumpang tindih antara berbagai jenis, sehingga OM yang dapat dilihat sebagai kontinum / spektrum penyakit. OMA, OMSK, dan kolesteatoma juga terkait dengan jumlah komplikasi intrakranial dan komplikasi ekstrakranial termasuk mastoiditis, meningitis, pembentukan abses otak, dan sinus sigmoid trombosis; deteksi dini ini sangat penting untuk membatasi morbiditas dan mortalitas.

Epidemiologi Diperkirakan bahwa antara 50% dan 85% dari anak-anak setidaknya mengalami satu episode OMA dengan umur 3 tahun dengan kejadian puncak antara umur 6 dan 15 bulan.14 OME adalah penyebab paling umum gangguan pendengaran pada anak-anak di negara maju, dan dapat mempengaruhi sebanyak 80% dari anak-anak pada tahap tertentu, 10-11 dengan sekitar 2,2 juta kasus baru OME setiap tahunnya di Amerika Serikat.15 Anak yang lebih muda lebih rentan terhadap OMA dan OME karena adanya predisposisi anatomi;. tuba eustachius yang lebih pendek, lebih fleksibel, dan horisontal yang memungkinkan patogen nasofaring masuk ke telinga tengah dengan relatif mudah. Faktanya dimensi nasofaring telah terbukti lebih kecil pada anak-anak yang menderita serangan berulang-ulang dari OMA.16 Tuba eustachius matang pada anak ssaat berusia 7 tahun, ini dapat menjelaskan penurunan relatif dalam kejadian OM setelah usia ini. Ketidakmatangan sistem kekebalan tubuh juga dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada OMA. Populasi tertentu diketahui memiliki insiden yang lebih tinggi dari OM; misalnya, anak Aborigin Australia 17 dan anak-anak dari studi Greenland.18 Studi lain telah mengidentifikasi gaya hidup potensial dan sosiodemografi merupakan faktor pendukung lainnya, meskipun tingkat kontroversi ada mengenai kepentingan relatif dari faktor risiko, serta saling ketergantungan mereka. Ini termasuk faktor risiko manusia tersebut termasuk usia (