Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

54
“COPING MECHANISM” Pembimbing Dr. Dina Fitriningsih, Sp. KJ Monica Damayani Susilo (07120090042) – UPH 2009 KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA RSPAD GATOT SUBROTO Periode 21 Oktober – 23 November 2013

description

jldjl

Transcript of Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Page 1: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

“COPING MECHANISM”

PembimbingDr. Dina Fitriningsih, Sp. KJ

Monica Damayani Susilo (07120090042) – UPH 2009

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA

RSPAD GATOT SUBROTOPeriode 21 Oktober – 23 November 2013

Page 2: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Coping Mechanisms

• Coping mechanisms can also be described as ‘survival skills’

• They are strategies that people use in order to deal with stresses, pain, and natural changes that we experience in life

Page 3: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• In psychology, coping is expending conscious and unconscious strategis to solve personal and interpersonal problems, and seeking to master, minimize or tolerate stress or conflict

Page 4: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Koping• Cara yang dilakukan individu dalam

menyelesaikan, menyesuaikan diri dengan perubahan, respons terhadap situasi yang mengancam

• Upaya individu dapat berupa:▫Perubahan cara berpikir (kognitif)▫Perubahan perilaku▫Perubahan lingkunganYang bertujuan untuk menyelesaikan stres yang

dihadapi

Page 5: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• Reactive coping : a coping response follows the stressor

• Proactive coping : a coping response aims to head off a future stressor

• Coping responses are partly controlled by personality (habitual traits), but also partly by the social context, particularly the nature of the stressful environment

Page 6: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Different Responses To Situations

• Emotional responses – (fear, anger, sadness, fright)

• Mental responses - (aggressive thoughts “I can’t do this” “I’m worthless”)

• Physical responses - (heart beats faster, stomach pain, headaches)

• Behavioural responses - (drinking, overeating, isolating self, self harm)

Page 7: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Gender differences

• Gender differences in coping strategies are the ways in which men and women differ in managing psychological stress

• There is evidence that males often develop stress due to their careers, whereas females often encounter stress due to issues in interpersonal relationships

Page 8: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• In general, such differences as exist indicate that women tend to employ emotion-focused coping and the "tend-and-befriend" response to stress, whereas men tend to use problem-focused coping and the "fight-or-flight" response, perhaps because societal standards encourage men to be more individualistic, while women are often expected to be interpersonal.

Page 9: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Physiological basis• Hormones also play a part in stress

management. Cortisol, a stress hormone, was found to be elevated in males during stressful situations

• In females, however, cortisol levels were decreased in stressful situations, and instead, an increase in limbic activity was discovered

Page 10: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• Many researchers believe that these results underlie the reasons why men administer a fight-or-flight reaction to stress; whereas, females have a tend-and-befriend reaction.

• The "fight-or-flight" response activates the sympathetic nervous system in the form of increased focus levels, adrenaline, and epinephrine.

Page 11: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• Conversely, the "tend-and-befriend" reaction refers to the tendency of women to protect their offspring and relatives.

• Although these two reactions support a genetic basis to differences in behavior, one should not assume that in general females cannot implement "fight-or-flight" behavior or that males cannot implement "tend-and-befriend" behavior.

Page 12: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis
Page 13: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Types of coping strategies

• Hundreds of coping strategies have been identified

• Classification of these strategies into a broader architecture has not yet been agreed upon

Page 14: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Coping Mechanisms by type:• Adaptive Mechanisms: That offer positive help• Attack Mechanisms: That push discomfort onto

others• Avoidance Mechanisms: That avoid the issue• Behavioral Mechanisms: That change what we do• Cognitive Mechanisms: That change what we think• Conversion Mechanisms: That change one thing

into another• Defense Mechanisms: Freud's original set• Self-harm Mechanisms: That hurt our selves

Page 15: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Menurut Sarafino (dalam Smet 1994)

• Emotional focus CopingDigunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres

• Problem focus CopingMengatasi dengan yang baru/ menmempelajari cara-cara atau keterampilanciptakan strategi untuk merubah situasi.

Page 16: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Menurut Carven (1989)Fokus pada Pemecahan

MasalahFokus pada Emosi

1. Keaktifan diri – bertambah usaha, bertindak langsung

2. Perencanaan – memikirkan langkah

3. Kontrol diri – membatasi keterlibatan dalam kompetisi

4. Mencari dukungan sosial – mencari nasehat, dukungan moral

1. Mengingkari2. Penerimaan diri3. Religius

Page 17: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Menurut Stuart dan Sundeen, 1995

Mekanisme koping ADAPTIF▫ Yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan ,

belajar dan mencapai tujuan. ▫ Kategorinya : berbicara dengan orang lain, memecahkan

masalah secara efektif, tehnik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif

Mekanisme koping MALADAPTIF / NON – COPING▫ Yang menghambat fungsi integrasi, memecah

pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan.

▫ Kategorinya : makan berlebihan/tidak makan, bekerja berlebihan, menghindar.

Page 18: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• The term coping generally refers to adaptive or constructive coping strategies, i.e., the strategies reduce stress levels

• However, some coping strategies can be considered maladaptive or non-coping, i.e., increase stress levels

Page 19: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Elisabeth Kübler-Ross“Tahapan Penerimaan

Masalah”

Page 20: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Mekanisme defense yang MATUR

• Supresi : membuang pikiran-pikiran dan perasaan yang tidak dapat diterima secara sadar

• Altruism : menangguhkan atau menganggap tidak penting kebutuhan atau minat pribadi dibandingkan dengan orang lain

• Sublimasi : mengganti dorongan-dorongan atau harapan- harapan (secara nirsadar) yang tidak dapat diterima oleh alam sadar dengan alternatif lain yang dapat diterima secara sosial

• Humor: kemampuan membuat hal-hal yang lucu untuk diri sendiri atau pada situasi tempat individu berada, yang merupakan bagian dari jiwa yang sehat

Page 21: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis
Page 22: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Mekanisme defense yang PATOLOGIK

• Penyangkalan (denial)

• Represi• Proyeksi• Introyeksi• Pembentukan reaksi

(Reaction Formation)

• Peniadaan (undoing)• Isolasi• Penghalangan

(blocking)• Regresi• Splitting

Page 23: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Karakteristik Koping yang TIDAK EFEKTIF•Menyatakan tidak mampu•Tidak mampu menyelesaikan masalah

secara efektif•Perasaan cemas, takut, marah, tegang,

gangguan psikologis seperti sindrom pramenstruasi, dan adanya stres kehidupan

•Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, perilaku merusak

Page 24: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis
Page 25: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

1. Penyangkalan (denial)• Menganggap tidak ada sensasi-sensasi nyeri

atau antisipasi suatu peristiwa yang tidak menyenangkan.

• Contohnya:▫ Anak kecil yang “tidak merasa sakit” ketika

disuntik ▫ Orang dewasa yang meyakini diri sendiri bahwa

perkawinan, perceraian atau penggantian pekerjaan akan memberatkan segala persoalan

Page 26: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

2. Represi • Perasaan-perasaan dan impuls yang nyeri atau tidak

dapat diterima (memalukan, membangkitkan rasa bersalah, membahayakan) didorong ke luar kesadaran, tidak diingat, “dilupakan”

• Ini dapat membentuk gejala karena materi yang dilupakan itu mencari penyaluran dalam fungsi-fungsi sistem badaniah tertentu (misalnya dalam sindrom hysteria), atau terjadi “lowongan” dalam pola ingatan

• Hal-hal yang direpresikan dapat juga bermanifestasi dalam ide-ide atau perasaan-perasaan yang dipegang teguh dan kaku tanpa alasan yang masuk akal.

Page 27: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

3. Proyeksi • Kegagalan diri sendiri dipersalahkan kepada orang lain

atau pada “situasi”• Contoh:

▫ Kalah dalam pertandingan karena wasitnya curang▫ Tidak lulus ujian karena dosennya sentimen▫ Usaha merosot karena situasi umum

• Cara ini dapat meringankan kecemasan, rasa bersalah dan rasa gagal.

• Proyeksi dapat meningkat sampai taraf ekstrim yang disertai penyimpangan persepsi lingkungan, yaitu berupa waham kejaran dan halusinasi

Page 28: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis
Page 29: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

4. Introyeksi • Arti harfiahnya yaitu “memasukkan ke dalam diri” • Individu dapat menyingkirkan ketakutan terhadap

seseorang dan impuls-impuls permusuhan terhadapnya dengan cara mengambil alih ( memasukkan ke dalam diri ) sifat-sifat orang tersebut

• Hal ini dapat menjadi gejala psikopatologik bila ia kemudian merasa “terancam dari dalam” yang menjelma dalam kecendrungan untuk “menghukum diri” dan perasaan bersalah irasional yang tidak dapat dikuasai.

Page 30: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

5. Pembentukan reaksi ( Reaction Formation )• Mekanisme ini mempunyai hubungan dengan represi

sebagai jalan untuk mengolah atau menyalurkan materi yang dirasakanya sebagai ancaman, individu menyusun sikap reaktif terhadapnya; dengan demikian ia akan merasa aman dan percaya bahwa impuls-impuls tersebut tidak ada

• Namun, sikap reaktif ini sering bersifat kaku dan seperti berlebihan, dan dapat mambentuk gejala obsesi dan kompulsi

• Contohnya: seseorang yang merasa terancam misalnya oleh impuls agresif atau seksual yang tercela (dari dalam dirinya), dapat menjadi seorang dengan fanatisme religius yang kaku dan menentang segala segala bentuk kesenangan bagi dirinya sendiri.

Page 31: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

6. Peniadaan ( undoing )• Mekanisme ini biasanya berkaitan dengan reaction

formation• Terdiri atas perbuatan-perbuatan ritualistik yang

mempunyai arti simbolik untuk meniadakan, menghapus, melupakan suatu kejadian, pemikiran atau impuls.

• Individu tidak mengetahui (tidak menyadari) hal yang : “ditiadakan” olehnya; ia hanya mengalami suatu dorongan yang kuat untuk melakukan suatu perbuatan tertentu, yang biasanya berulang kali.

• Contoh, seorang kadang-kadang berkumur untuk “menghapus” perkataan yang baru dikatakanya namun disesalkan karena terdengar memalukan.

Page 32: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

7. Isolasi • Mekanisme ini memisahkan ingatan tentang peristiwa

traumatic (peristiwa yang membangkitkan ansietas) dari penghayatan emosinya

• Pasien dapat mengingat dan menceritakan peristiwa asalnya, tanpa menghayati emosi yang berkaitan dengan peristiwa itu; emosi ini disalurkan pada obyek-obyek lain yang tampaknya tidak relevan.

Page 33: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

8. Penghalangan (blocking)• Digunakan bila seseorang tidak dapat mengatasi emosinya

dengan penyangkalan dan represi; dengan demikian suatu fungsinya dihentikan / dihadang

• Emosi yang “dihadang” demikian dapat disalurkan terhadap obyek atau situasi lain yang tampaknya tak bersangkut paut

• Mekanisme ini praktis selalu bersifat patologik:▫ Frigiditas sebagai mekanisme defensi terhadap hal-ihwal seksual▫ Pasivitas yang ekstrim pada orang yang sebenarnya sangat hostil

(bermusuhan) atau sangat takut

Page 34: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

9. Regresi • Mundur kembali pada jenis adaptasi yang lebih dini• Digunakan dalam usaha untuk mengatasi atau

menyesuaikan diri dengan situasi buntu• Tingkat regresi memainkan peran penting dalam

penentuan sifat reaksi, apakah neurotic atau psikotik, yang dipertunjukkan sesorang bila situasinya tidak dapat dihadapi secara konstruktif

• Misal: mimpi dan fantasi

Page 35: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

10. Splitting • Merupakan mekanisme defense yang primitive, yang

bermanifestasi secara klinis dalam bentuknya).▫ Ekspresi perasaan dan perilaku yang berubah-ubah secara

cepat▫ Kemampuan pengendalian impuls berkurang secara selektif▫ Memisahkan orang-orang di lingkunganya menjadi dua

macam, yaitu yang baik dan yang buruk▫ Representasi self yang berubah-ubah secara bergantian dari

hari-ke hari bahkan dari jam ke jam. Banyak dijumpai pada pasien dengan gangguan kepribadian ambang.

Page 36: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis
Page 37: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• Coping mechanisms are learned behavioural patterns used to cope

• We learn from others ways to manage our stresses• There are negative coping mechanisms and

positive coping mechanisms• To help people cope, find ways to let them safely

let go of the stress that they experience or gain a greater understanding of the situation

• Be aware of your own coping mechanisms and move to more functional means of managing stress !

Page 38: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

CBTCognitive Behavioral Therapy

Risti Khafidah

112.0221. (UPN 2008)

Page 39: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Definisi

• Pendekatan psikoterapi yang bertujuan untuk memecahkan masalah emosi disfungsional, perilaku dan kognisi melalui prosedur, berorientasi pada tujuan yang sistematis.

• Kognisi mengacu pada segala sesuatu yang terjadi di dalam pikiran kita, termasuk mimpi, kenangan, gambar, pikiran, dan perhatian.

• Perilaku mengacu pada segala sesuatu yang kita lakukan.

Page 40: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis
Page 41: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Format CBT

Page 42: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Karakteristik CBT• Menitikberatkan makna pribadi yang seseorang berikan

kepada kejadian-kejadian dan menentukan tanggapan emosional yang diberikan

• Dikembangkan melalui evaluasi ilmiah

• Lebih berfokus bagaimana menghadapi seuatu masalh daripada mencari akar tunggal permasalahan

• Menawarkan nasehat praktis untuk menghadapi masalah emosi umum

• Berpandangan bahwa seseorang dapat berubah dan berkembang mencoba ide-ide dan strategi baru

• Berusaha untuk menormalkan emosi, sensasi fisik, dan pikiran bukan untuk meyakinkan bahwa itu cara untuk menyembunyikan masalah.

Page 43: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Intervensi KrisisAyuningdyah Chitra Buanantri

112.0221.148 (UPN 2008)

Page 44: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Jenis Krisis

• Krisis perkembangan terjadi sebagai respon terhadap transisi dari satu tahap maturasi ke tahap lain dalam siklus kehidupan (mis, beranjak dari remaja ke dewasa).

• Krisis situasional terjadi sebagai respon terhadap kejadian yang tiba-tiba dan tidak terduga dalam kehidupan seseorang. Kejadian tersebut biasanya berkaitan dengan pengalaman kehilangan (mis, kematian orang yang dicintai).

• Krisis adventisius terjadi sebagai respon terhadap trauma berat atau bencana alam. Krisis ini dapat mempengaruhi inidividu, masyarakat, dan bahkan negara.

Page 45: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Definisi

Usaha untuk membantu pasien yang mengalami kecemasan psikologik untuk kembali ke tahap fungsi penyesuaian dan mencegah / mengurangkan kesan negatif trauma psikologik.

Page 46: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• Tujuan menyelesaikan krisis dengan cara menukar persepsi ancaman/ bahaya dan memulihkan fungsi sosial mental seperti sedia kala.

Page 47: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• Intervensi langsung : digunakan apabila seseorang tidak mampu mengatasi krisisnya.

• Intervensi tidak langsung : digunakan untu pasien yang mampu mengambil inisiatif dan langkah tindakan sendiri.

• Pendekatan kerja sama digunakan apabila pasien tidak mampu berfungsi secara baik, menggunakan pendekatan bukan secara langsung tetapi masih memilliki cukup kemampuan untuk bekerja sama proses intervensi.

Page 48: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Resiliensi

• suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan positif atau dapat pulih kembali dalam situasi atau kondisi yang sulit.

Page 49: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Aspek Resiliensi

• Regulasi emosi

• Pengendalian impuls

• Menganalisa data

• Efikasi diri

• Optimis

• Empati

• Pencapaian

Page 50: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Karakteristik Resilien

• Insight

Merupakan kemampuan untuk memahami diri sendiri, orang-orang yang ada disekitar serta mampu menyesuaikan diri dengan kondisi atau situasi tertentu.

• Kemandirian

Suatu kemampuan untuk menjaga keseimbangan antara jujur pada diri sendiri dengan peduli terhadap orang lain.

• Hubungan

Individu yang resilien dapat mengembangkan hubungan yang jujur,saling mendukung dan berkualitas bagi kehidupan.

Page 51: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

• Inisiatif

Merupakan keinginan yang kuat untuk bertanggung jawab dari masalah yang dihadapi atau dalam pemecahan masalah.

• Kreatifitas

Merupakan kemampuan yang melibatkan pemikiran dalam berbagai pilihan, konsekuensi dan jalan lain dalam menghadapi tantangan hidup.

• Humor

Suatu kemampuan individu untuk mengurangi beban hidup dan menemukan kebahagiaan dalam situasi apapun.

• Moralitas

Moralitas adalah kemampuan berprilaku atas dasar hati nurani

Page 52: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

KARAKTERISTIK ORANG YANG RESILIEN

• Melihat perubahan atau stres sebagai sebuah tantangan,

• Memiliki komitmen,

• Dapat mengontrol diri,

• Mampu memberikan rasa nyaman dengan orang-orang sekitar,

• Collective goal, efikasi diri, kuat menghadapi stres, past successes,

• Mampu mengambil keputusan, memiliki humor,

• Mampu berorientasi dengan keadaan, sabar,

• Memiliki toleransi terhadap efek negatif,

• Mampu beradaptasi terhadap perubahan, optimis, dan memiliki keyakinan.

Page 53: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis

Krisis intervensi

Fase awal : cemas dan tegang

Reaksi maladaptif

Mekanisme memecahkan masalah

Reaksi adaptif

Krisis terpecahkan;

lebih unggul

Krisis akan lebih dalam, pemburukan regresif, gangguan psikiatrik

Page 54: Coping Mechanism, Cbt, Intervensi Krisis