94282538 Intervensi Psikososial Napza

download 94282538 Intervensi Psikososial Napza

of 47

Transcript of 94282538 Intervensi Psikososial Napza

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    1/47

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Masalah penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika, psikotropika

    dan zat adiktif lain (selanjutnya disebut napza) merupakan problema

    kompleks yang penatalaksanaannya melibatkan banyak bidang keilmuan

    (medik dan non-medik). Penatalaksanaan seseorang dengan

    ketergantungan napza merupakan suatu proses panjang yang memakan

    waktu relatif cukup lama dan melibatkan banyak profesi dan paraprofesi

    (onal).

    nter!ensi medik dalam penatalaksanaan ketergantungan napza juga

    mempunyai keterbatasan. "uang lingkup kerja profesi medis yang relatif 

    terbatas (sebagian hanya bekerja di klinik, rumah sakit atau di tempat

    praktek), kurangnya #$M yang berpengalaman dan profesional dalam

    bidang adiksi, tidak adanya jejaring rujukan yang mapan merupakan

    beberapa faktor penghambat. $i samping itu, juga cukup banyak

    faktorfaktor luar yang mengganggu proses pemulihan pasien, misalnya%

    dukungan keluarga dan&atau kelompok sebaya yang tidak selamanyapositif, tawaran pengedar, kepatuhan pasien pada program terapi medik,

    dan lain-lainnya. 'mumnya faktor - faktor tersebut di luar kendali medik.

    apza terdiri atas berbagai macam zat yang mempunyai efek berbeda-

    beda berdasarkan pengaruhnya pada tubuh dan perilaku digolongkan

    atas%

    • $epresan seperti% opioida

    #edatif-hipnotik% diazepam• #timulansia% amfetamin, metamfetamin

    • *alusinogenik% +#$, mushroom, kanabinoid.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    2/47

    at adiktif tersebut mempengaruhi otak dan selanjutnya

    menimbulkan perubahan yang berbeda-beda atas perilaku manusia, oleh

    karena itu penatalaksanan medisnya juga berbeda- beda tergantung pada

    simptomatologinya. 'mumnya yang digunakan sebagai pegangan baku,

    adalah terapi dan penatalaksanaan medik untuk ketergantungan opioida.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    3/47

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    A. Tujuan dari Intervensi dan Penatalaksanaan Penggunaan NAPZA

    'mumnya tujuan terapi ketergantungan napza adalah sebagai berikut %

    . bstinensia atau penghentian total penggunaan napza. /ujuan terapi ini tergolong sangat ideal, namun sebagian besar

    pasien tidak mampu atau tidak bermoti!asi untuk mencapai

    sasaran ini, terutama pasien-pasien pengguna awal. 'saha pasien

    untuk mempertahankan abstinensia tersebut dapat didukung

    dengan meminimasi efek-efek yang langsung ataupun tidak

    langsung akibat penggunaan napza. #edangkan sebagian pasien

    lain memang telah sungguh-sungguh abstinen terhadap salah satunapza, tetapi kemudian beralih menggunakan jenis napza yang

    lain.

    0. Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps. /ujuan utamanya adalah mencegah relaps. 1ila pasien pernah

    menggunakan satu kali saja setelah abstinensia, maka ia disebut

    “slip” . 1ila ia menyadari kekeliruannya, dan ia memang telah

    dibekali keterampilan untuk mencegah pengulangan penggunaan

    kembali, pasien akan tetap mencoba bertahan untuk selalu

    abstinen. Program pelatihan ketrampilan mencegah relaps

    (relapse prevention program), terapi perilaku kognitif (cognitive

    behavior therapy), opiate antagonist maintenance therapy dengan

    naltre2one merupakan beberapa alternatif untuk mencapai tujuan

    terapi jenis ini.

    3. Memperbaiki fungsi psikologi, dan fungsi adaptasi sosial.$alam kelompok ini, abstinensia bukan merupakan sasaran

    utama. /erapi rumatan metadon, syringe exchange program

    merupakan pilihan untuk mencapai tujuan terapi jenis ini. /erapi

    medik ketergantungan napza merupakan kombinasi

    psikofarmakoterapi dan terapi perilaku(). Meskipun telah

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    4/47

    dipahami bahwa banyak faktor yang terlibat dalam terapi

    ketergantungan zat (termasuk faktor problema psikososial yang

    sangat kompleks), narnun upaya penyembuhan ketergantungan

    napza dalam konteks medik tetap selalu diupayakan.

    #eperti diketahui, terapi medik ketergantungan napza terdiri atas

    dua fase berikut%

    • $etoksi4kasi

    • "umatan (maintenance, pemeliharaan, perawatan).

    B. Penatalaksanaan angguan Penggunaan NAPZA Pada K!ndisi

    N!n a"at Daruratndi!idu dengan masalah penggunaan P pada kondisi tidak gawat

    darurat perlu menerima inter!ensi singkat ataupun inter!ensi psikososial,

    tergantung dari derajat penggunaan yang dilakukan indi!du tersebut. 1ila

    diperlukan, pasien dengan ketergantungan P tertentu juga dapat

    menerima farmakoterapi rumatan ataupun simtomatik.. Intervensi Singkat

      nter!ensi singkat ditujukan untuk mencoba merubah

    penggunaan P atau setidaknya mengajak pasien berpikir ulang

    mengenai pola penggunaan Pnya. 5aktu yang dibutuhkan untuk

    inter!ensi biasanya antara 6 menit hingga .7 jam. nter!ensi singkat

    khususnya dapat dipergunakan untuk pelayanan dasar di puskesmas

    dan dapat juga digunakan di ruang emergensi, bangsal rumah sakit,

    dan berbagai kondisi layanan kesehatan lain. nter!ensi direkomendasikan untuk beberapa kondisi seseorang

    seperti dibawah ini%

    • Penggunaan alkohol yang membahayakan tetapi belum

    ketergantungan

    • 8etergantungan alkohol ringan sampai sedang

    • 8etergantungan nikotin&perokok• 8etergantungan ringan sampai sedang kanabis

    nter!ensi singkat tidak direkomendasikan untuk kondisi dibawah

    ini%

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    5/47

    • Pasien yang kompleks dengan isu-isu masalah

    psikologis&psikiatrik

    • Pasien dengan ketergantungan berat

    • Pasien dengan kemampuan membaca yang rendah

    Pasien dengan kesulitan terkait dengan gangguan fungsikognitif 

    nter!ensi singkat dapat mengambil berbagai bentuk format

    tetapi seringkali termasuk%

    • asesmen singkat

    • materi self - help (materi yang membantu pemahaman

    P pada pasien, contoh % lea9et tentang penanganan

    o!erdosis.cara menyuntik yang benar pada program harm

    reduction)

    • informasi tingkat penggunaan yang aman

    • anjuran untuk mengurangi konsumsi

    • pengurangan dampak buruk

    • pencegahan kekambuhan

    • asesmen untuk kesiapan berubah termasuk wawancara

    memoti!asi

    • konseling singkat termasuk pemecahan masalah dan tujuan

    • follow : up

    0. Intervensi Psik!s!sialnter!ensi psikologik merupakan komponen penting dalam

    pengobatan yang komprehensif. $apat diberikan konseling baik secara

    indi!idu maupun dalam kelompok. 8onseling merupakan pendekatan

    melalui suatu kolaborasi antara konselor dengan pasien dalam

    perencanaan pengobatan yang didiskusikan dan disetujui bersama.

     /idak ada satu pendekatan psikososial yang superior, program

    pengobatan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien secara

    indi!idu dengan mempertimbangkan +udaya, jender dan komorbiditas

    yang ada. 8onseling secara umum harus meliputi%

    • menghubungkan pasien dengen layanan yang sesuai

    dengan kebutuhan

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    6/47

    • mengantisipasi dan mengembangkan strategi bersama

    pasien untuk menghadapi berbagai kesulitan

    • memberikan inter!ensi yang spesi4k berdasarkan fakta

    • fokus pada sumberdaya yang positif baik secara internal

    maupun eksternal dan berhasil mengatasi masalah maupun

    ketidakmampuan pasien

    • mempertimbangkan secara lebih luas untuk membantu

    pasien dalam hal lain seperti makanan, tempat tinggal,

    keuangan

    • bila sesuai, libatkan dukungan lain untuk mengembangkan

    kemungkinan perubahan perilaku melalui lingkungan dalam

    layanan pengobatan maupun lingkungan luar pengobatan

    3. Kel!#$!k #utual  lainnya seperti lcoholic nonymous, arcotic

    nonymous,, -non (keluarga pengguna P) dengan menerapkan

    terapi 0 +angkah akan sangat membantu pasien dalam melakukan

    perubahan perilaku.

    %. Intervensi Psik!s!sial &ang Digunakan Pasien dengan NAPZA. /erapi ;ogniti!e 1eha!ior /herapy (;1/)

    merupakan terapi yang paling sering digunakan terhadap pasien

    ketergantungan napza. ;1/ terhadap pasien ketergantungan napza

    pasca detoksi4kasi dilakukan sebanyak 0-06 sessi seminggu sekali

    selama 0 jam didasarkan kepada social learning theories dengan

    analisis fungsional dan latihan ketrampilan terhadap pasien-pasien

    ketergantungan napza. ;1/ dapat juga diberikan dalam bentuk terapi

    kelompok atau terapi perorangan. Activating Event   () adalah suatu kejadian yang mengakti!asi,

    stressor yang sangat mempengaruhi indi!idu. 1aik langsung maupun

    tidak langsung mengenai indi!idu. *al tersebut sangat diyakini oleh

    indi!idu (Belief, 1). 8arena sangat mempengaruhi pikiran indi!idu dan

    keyakinan tersebut sehingga menimbulkan konsekuensi

    (;onse

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    7/47

    8eadaan tersebut akan bersifat feedback   terhadap belief , atau

    menjadikan penguatan terhadap belief nya. ndi!idu semakin yakin

    bahwa keluhan tersebut akibat dari stressor. 8onsekuensi juga bisa

    langsung mempengaruhi perilakunya yang juga akan berakibat terjadi

    penguatan terhadap keyakinannya (belief ). 8eadaan tersebut di atas

    terus menerus dirasakan oleh indi!idu yang akhirnya mempengaruhi

    kinerjanya, peran sosialnya, maupun peran kesehariannya.;1/ adalah melakukan pemutusan dari belief dan atau feedback 

    yang menimbulkan konsekuinsi somatik dan perilaku atau agar supaya

    tidak menimbulkan penguatan terhadap keyakinannya. =uga bisa pada

    konsekuensi yang mempengaruhi emosionalnya, sehingga tidak

    menimbulkan keluhan somatik lagi.Penggunaan ;1/ untuk korban P adalah %

    • Penyalahgunaan zat diperantarai proses kognitif dan tingkah laku

    komplek

    • Penyalahgunaan zat dan hubungannya dengan proses kognitif 

    perilaku adalah proses yang dipelajari

    • Penyalahgunaan zat dan hubungannya dengan proses kognitif 

    perilaku dapat dimo4kasi, terutama dengan ;1/

    0. "elapse Pre!ention /raining ("P/)"P/ adalah program kendali diri yang didisain untuk meng-

    edukasi seseorang yang berusaha mengubah perilakunya, bagaimana

    mengantisipasi dan mengatasi problema relaps. "P/ adalah suatu

    program psiko-edukasi yang menggabungkan prosedur latihan

    ketrampilan perilaku dengan teknik inter!ensi kognitif. Prinsip

    utamanya adalah berdasarkan social leaming theory #ebagian ahli

    dalam bidang ketergantungan zat telah melakukan sejumlah penelitian

    yang berkait dengan perilaku relaps sejak tahun >?7 (Marlatt and

    @ordon). /ujuan "P/ adalah mendidik seseorang bagaimana mencapai

    suatu lifestyle yang seimbang dan mencegah pola kebiasaan yang

    tidak sehat.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    8/47

    Pasien dibimbing untuk mengenali high risk situation tertentu

    yang dapat menjadi ancaman terhadap kendali diri pasien dan dapat

    meningkatkan risiko relaps. da beberapa situasi yang tergolong high

    risk yaitu  status emosional yang negatif (37A dari sampel relaps),

    kon9ik interpersonal (BA dari sampel relaps) dan tekanan sosial (06A

    dari sampel).

    3. *arm "eduction Program!arm reduct ion adalah suatu kebijakan atau program yang

    ditujukan untuk menurunkan konsekuensi kesehatan, sosial dan

    ekonomi yang merugikan akibat penggunaan zat adiktif tanpa

    kewajiban abstinensia dari penggunaan zat. $i ndonesia, pendekatankonsep harm reduction masih kontro!ersial karena belum dapat

    diterima masyarakat luas. amun transmisi *C&$#, hepatitis dan /1

    pulmonum di kalangan $'s cukup memprihatinkan akhir-akhir ini.

    8arakteristik utama prinsip-prinsip harm reduction adalah% pragmatis

    (memandang sesuatu berdasarkan azas manfaatnya saja), nilai-nilai

    humanistik, hanya berfokus pada masalah harms, penyeimbangan

    pengeluaran dan keuntungan, serta memprioritaskan sasaran antara.

    D. /erapi "ehabilitasi"ehabilitasi narkoba  adalah prosedur yang mana seorang

    pecandu obat diberikan perawatan medis atau psikologis untuk

    menjauhkan mereka dari narkoba. Pemerintah, untuk mencegah orang

    dari mengkonsumsi obat sendiri telah membuat peraturan bahwa

    diperlukan resep dari seorang praktisi medis saja bagi orang yang akan

    mengambil obat, dan yang mengambil secara ilegal atau

    memberikannya kepada orang lain dapat dikenakan hukuman. Ebat

    hanya perlu diberikan kepada yang memerlukan. $alam kebanyakan

    kasus ketika orang mulai mengkonsumi obat karena status mentalnya,

    mereka akan mendapatkan perawatan psikologis

    $engan "ehabilitasi diharapkan pengguna P dapat %

    http://id.88db.com/Kesehatan-Pengobatan/Rehabilitasi/1/http://id.88db.com/Kesehatan-Pengobatan/Rehabilitasi/1/

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    9/47

    • Mempunyai moti!asi untuk tidak menyalahgunakan P

    lagi

    • Mampu menolak tawaran penyalahgunakan P

    • Pulih kepercayaan dirinya,hilang rasa rendah dirinya

    Mampu mengelola waktu dan berubah perilaku sehari-haridengan baik

    • $apat berkonsentrasi untuk belajar atau bekerja

    • $apat diterima dan dapat membawa diri dengan baik dalam

    pergaulan di lingkungannya. 1eberapa 1entuk Program&Pendekatan "ehabilitasi yang ada,

    antara lain %

    a. Program ntagonis Epiat (altre2on)

    #etelah detoksi4kasi (dilepaskan dari ketergantungan 4sik)terhadap opioid (heroin&putauw&P/) penderita sering mengalami

    keadaan rindu yang sangat kuat (cra!ing, kangen,sugesti)

    terhadap efek heroin. ntagonis opiat (altre2on *;,) dapat

    mengurangi kuatnya dan frekuensi datangnya perasaan rindu

    itu. pabila pasien menggunakan opieat lagi,ia tidak merasakan

    efek euforiknya sehingga dapat terjadi o!erdosis. Eleh karena itu

    perlu seleksi dan psikoterapi untuk membangun moti!asi pasien

    yang kuat sebelum memutuskan pemberian antagonis.

    ntagonis opiate diberikan dalam dosis tunggal 76 mg sekali

    sehari secara oral, selama 3- B bulan. 8arena hepatotoksik, perlu

    tes fungsi hati secara berkala.

    b. Program MetadonMetadon adalah opiat sintetik yang bisa dipakai untuk

    menggantikan heroin yang dapat diberikan secara oral sehingga

    mengurangi komplikasi medik. Program ini masih kontro!ersial,

    di ndonesia program ini masih berupa uji coba di "#8E

    c. Program yang berorientasi psikososialProgram ini menitik beratkan berbagai kegiatannya pada

    terapi psikologik (kognitif, perilaku, suportif, asertif, dinamika

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    10/47

    kelompok, psikoterapi indi!idu, desensitisasi dan lain-lain) dan

    keterampilan sosial yang bertujuan mengembangkan

    keperibadian dan sikap mental yang dewasa, serta

    meningkatkan mutu dan kemampuan komunikasi interpersonal

    1erbagai !ariasi psikoterapi sering digunakan dalam setting

    rehabilitasi. /ergantung pada sasaran terapi yang digunakan.

    • Psikoterapi yang berorientasi analitik mengambil

    keberhasilan mendatangkan insight sebagai parameter

    keberhasilan.

    • Psikoterapi yang menggunakan sasaran pencegahan relaps

    seperti % ;ogniti!i 1eha!iour /herapy dan "elaps

    Pre!ention /raining

    • #upporti!e F2pressi!e Psychotherapy

    • Psychodrama,art-therapy adalah psikoterapi yang

    dijalankan secara indi!idual

    d. /herapeutic ;ommunityberupa program terstruktur yang diikuti oleh mereka yang

    tinggal dalam sutu tempat. $ipimpin oleh bekas penyalahguna

    yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai konselor,setelah

    melalui pendidikan dan latihan. /enaga profesional hanya

    sebagai konsultan saja. $isini penderita dilatih keterampilan

    mengelola waktu dan perilakunya secara efektif serta

    kehidupannya sehari-hari, sehingga dapat mengatasi keinginan

    memakai P atau sugesti (cra!ing) dan mencegah relap.

    $alam komonitas ini semua ikut aktif dalam proses terapi. ;iri

    perbedaan anggota dihilangkan. Mereka bebas menyatakan

    perasaan dan perilaku sejauh tidak membahayakan orang lain.

     /iap anggota bertanggung jawab terhadap

    perbuatannya,ganjaran bagi yang berbuat positif dan hukuman

    bagi yang berperilaku negatif diatur oleh mereka sendiri.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    11/47

    e. Program yang berorientasi #osialProgram ini memusatkan kegiatan pada keterampilan

    sosial, sehingga mereka dapat kembali kedalam kehidupan

    masyarakat yang normal,termasuk mampu bekerja.

    f. Program yang berorientasi kedisiplinanProgram ini menerapkan modi4kasi beha!ioral atau

    perilaku dengan cara melatih hidup menurut aturan disiplin yang

    telah ditetapkan.

    g. Program dengan Pendekatan "eligi atau #piritualPesantren dan beberapa pendekatan agama lain

    melakukan trial and error untuk menyelenggarakan rehabilitasi

    ketergantungan P

    8omponen pada rehabilitasi antara lain sebagai berikut%

    • Menggunakan tenaga  peer counselor (mantan pemakai

    yang pulih, terpilih dan terlatih) dengan -0 orang konselor

    professional.

    • Program dapat bersifat primer atau sekunder, program

    berlangsung 3 bulan hingga 0 tahun dengan penekananpada proses sosialisasi.

    • 1eberapa /; mensyaratkan pecandu terpisah sama sekali

    dari dunia sekitarnya. /etapi ada juga yang tidak, terapi

    yang biasanya dilakukan bersifat konfrontatif.

    •  /; hampir mirip seperti asrama, dimana terdapat jadwal

    harian tetap dan anggotanya memelihara dan mengelola

    fasilitas tersebut.

    D. Penatalaksanaan U#u# K!ndisi Kega"atdaruratan Penggunaan

    NAPZA

    a.  /indakan terfokus pada masalah penyelamatan hidup (life

    threatening) melalui prosedur 1; (irway, 1reathing, ;irculation) dan

    menjaga tanda-tanda !ital

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    12/47

    '. 1ila memungkinkan hindari pemberian obat-obatan, karena

    dikhawatirkan akan ada interaksi dengan zat yang digunakan pasien.

    pabila zat yang digunakan pasien sudah diketahui, obat dapat

    diberikandengan dosis yang adekuat.

    (. Merupakan hal yang selalu penting untuk memperoleh riwayat

    penggunaan zat sebelumnya baik melalui auto maupun alloanamnesa

    (terutama dengan pasangannya). 1ila pasien tidak sadar perhatikan

    alat : alat atau barang yang ada pada pasien.d. #ikap dan tata cara petugas membawakan diri merupakan hal yang

    penting khususnya bila berhadapan dengan pasien panik,

    kebingungan atau psikotik

    e.  /erakhir, penting untuk menentukan atau meninjau kembali besaran

    masalah penggunaan zat pasien berdasar kategori dibawah ini%

     

    Pasien dengan penggunaan zat dalam   jumlah banyak dan

    tanda-tanda !ital yang membahayakan berkaitan dengan

    kondisi intoksikasi. 8emungkinan akan disertai dengan gejala-

    gejala halusinasi, waham dan kebingungan akan tetapi kondisi

    ini akan kembali normal setelah gejala-gejala intoksikasi

    mereda. 

     /anda-tanda !ital pasien pada dasarnya stabil tetapi ada gejala-

    gejala putus zat yang diperlihatkan pasien maka bila ada gejala-

    gejala kebingungan atau psikotik hal itu merupakan bagian dari

    gejala putus zat. Pasien dengan tanda-tanda !ital yang stabil

    dan tidak memperlihatkan gejala putus zat yang jelas tetapi

    secara klinis menunjukkan adanya gejala kebingungan seperti

    pada kondisi delirium atau demensia. $alam perjalanannya

    mungkin timbul gejala halusinasi atau waham, tetapi gejala ini

    akan menghilang bilamana kondisi klinis delirium atau dementia

    sudah diterapi dengan adekuat.

    Bilamana tanda-tanda vital pasien stabil dan secara klinis tidak ada gejala-

    gejala kebingungan atau putus zat secara bermakna, tetapi menunjukkan adanya

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    13/47

    halusinasi atau waham dan tidak memiliki insight maka pasien menderita

     psikosis.

    E. Pr!gra# Pas(a )a"at *A+ter %are,

    #etelah selesai mengikuti suatu program rehabilitasi, penyalahgunaP masih harus mengikuti program pasca rawat (fter care) untuk

    memperkecil kemungkinan relaps (kambuh). #etiap tempat&panti

    rehabilitasi yang baik mempunyai program pasca rawat ini. Program fter

    ;are juga berperan ebagai sarana transisi dari proses terapi dan

    rehabilitasi ke lingkungan sosial, dimana mantan pecandu tinggal

    bersama dibantu oleh pengawas yang berasal dari tenaga profesional,

    biasanya terdiri dari 06 orang pecandu dan mereka bertanggung jawab

    memelihara tempat tinggal seperti belanja, memasak, membersihkan

    rumah, dan lain - lain. /ujuannya agar timbul rasa tanggung jawab pada

    mantan pecandu, disiplin dan mampu bersosialisasi dengan dunia luar.

    Program ini belum banyak diterapkan di ndonesia. =enis perawatan ini

    cocok bagi pecandu yang tidak memperoleh banyak kemajuan selama

    terapi primer, bagi mereka yang tidak mendapatkan akses ke rumah

    sakit&pusat rehabilitasi dan bagi mereka yang belum dapat dipulangkan

    ke lingkungan tempat tinggalnya.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    14/47

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesi#$ulan

    Masalah gangguan penggunaan P adalah penyakit otak yang

    menimbulkan dampak 4sik, psikologis dan sosial. @angguan penggunaan

    P tergolong sebagai penyakit kronis kambuhan, dimana untuk

    proses pemulihannya memakan waktu relatif cukup lama dan melibatkan

    berbagai pendekatan dan latar belakang profesi. /iap jenis P

    memberikan efek yang khas pada tubuh manusia, sehingga

    penatalaksanaan mediknya pun ber!ariasi.nter!ensi medik dalam penatalaksanaan ketergantungan napza juga

    mempunyai keterbatasan. "uang lingkup kerja profesi medis yang relatif 

    terbatas (sebagian hanya bekerja di klinik, rumah sakit atau di tempat

    praktek), kurangnya #$M yang berpengalaman dan profesional dalam

    bidang adiksi, tidak adanya jejaring rujukan yang mapan merupakan

    beberapa faktor penghambat.dapun berbagai nter!ensi Psikososial yang $igunakan Pasien dengan

    P. /erapi ;ogniti!e 1eha!ior /herapy (;1/)0. "elapse Pre!ention /raining ("P/)3. *arm "eduction ProgramD. /erapi "ehabilitasi

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    15/47

    DA-TA) PUSTAKA

    metembun, Maria /, #*. 066>. "encegahan "enyalahgunaan #arkoba

    $e%ak usia &ini

     =akarta % 1adan arkotika asional

    #edyaningsih, Fndang "ahayu. 066. 'eputusan enteri 'esehatan epublik 

    *ndonesia

    nomor +-E#'E$-$'-***-./.  =akarta % $epartemen 8esehatan

    "epublik ndonesia

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    16/47

    INTE)ENSI PSIK/S/SIAL PADA

    PENUNA NAPZA

    UNTUK 0E0ENUHI TUAS 0ATA KULIAHNU)SIN %A)E PATIENT 1ITH NAPZA 2 HI AIDS

    /LEH 3Kel!#$!k 4

    )IA DESTISA 5675897554PIPIT -ADHILLA 5675899584

    0/NI%A D1ISEPT: 56758995;;DILA :UDITA PUT)I 56758985S/)A:A INDAH SA)I 5675898564

    P)/)A0 STUDI IL0U KEPE)A1ATAN-AKULTAS KED/KTE)AN UNIE)SITAS

    ANDALAS9579

    Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya.

    8eseimbangan yang dipertahankan oleh setiap indi!idu untuk dapat menyesuaikan

    diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. #edangkan

    seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri

    dan lingkungannya. #ebagai makhluk social, untuk mencapai kepuasana dalam

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    17/47

    kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif (Mirzal /awi,

    066?).

    Psik!s!sial adalah setiap perubahan dalam kehidupan indi!idu, baik yang

    bersifat psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. masalah

    kejiwaan dan kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagaiakibat terjadinya perubahan sosial dan atau gejolak sosial dalam masyarakat yang

    dapat menimbulkan gangguan jiwa ($epkes, 06).

    ;ontoh masalah $sik!s!sial antara lain% psikotik gelandangan dan

    pemasungan, penderita gangguan jiwa, masalah anak% anak jalanan dan

    penganiayaan anak, masalah anak remaja% tawuran dan kenakalan,

    penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, masalah seksual% penyimpangan

    seksual, pelecehan seksual dan eksploitasi seksual, tindak kekerasan sosial, stress

    pasca trauma, pengungsi& migrasi, masalah usia lanjut yang terisolir, masalah

    kesehatan kerja% kesehatan jiwa di tempat kerja, penurunan produkti4tas dan stresdi tempat kerja, dan lain-lain% *C&$# ($epkes, 06).

    B. Tujuan 0asala?

    . Memahami k!nse$ dasar Psik!s!sial.

    0. Memahami k!nse$ dasar $sik!s!sial yang mencakup konsep diri, stres dan

    adaptasi.

    3. Mengetahui suhan 8eperawatan pada psikososial.

    BAB II

    PE0BAHASAN

    A.  PF@F"/ P#8E#E#+

    Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system

    terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankankeseimbangan hidupnya. 8eseimbangan yang dipertahankan oleh setiap indi!idu

    untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan

    sehat. #edangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan

    keseimbangan diri dan lingkungannya. #ebagai makhluk social, untuk mencapai

    kepuasan dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal

    positif .

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    18/47

    1. #//'# FME#

    #etiap indi!idu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan

    akan cinta, kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa

    aman. #chultz (>BB) Merangkum kebutuhan tersebut sebagai kebutuhan

    interpersonal untuk inklusi, control dan afeksi. 1ila kebutuhan tersebut tidakterpenuhi, akibatnya dapt berupa perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan,

    seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan rasa tidak pasti.

    ;. 8E#FP $"

    8onsep diri adalah semua perasaan kepercayaan dan nilai yang diketahui

    tentang dirinya dan memengaruhi indi!idu dalam bersosialisasi dengan orang lain.

    8onsep diri berkembang secara bertahap saat bayi molai mengenal dan

    membedakan dirinya dengan orang lain.

    Pembentukan konsep diri ini sangat dipengaruhi oleh asuhan orang tua dan

    lingkungannya.

    a. K!#$!nen k!nse$ diri

    ) ;itra diri

    adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. #ikap ini

    mencakup presepsi dari pasangan tentang ukuran, bentuk, dan fungsi penampilan

    tubuh saat ini dan masa lalu.

    0) deal diri

    Presepsi indi!idu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar

    perilaku. deal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi.

    3) *arga diri

    *arga diri adalah penilaian terhadap hasil yang dicapai dengan analisis, sejauh

    mana perilaku memenuhi ideal diri. =ika indi!idu selalu sukses maka cenderung

    harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami kegagalan cenderung harga dirimenjadi rendah. *arga diperoleh dari diri sendiri dan orang lain.

    D) Peran diri

    Peran diri adalah pola sikap, perilaku nilai yang diharapkan dari seseorang

    berdasarkan posisinya di masyarakat.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    19/47

    7) dentitas diri

    dentitas diri adalah kesadaran akan dirinya sendiri yang bersumber dari obser!asi

    dan penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri sebagai suatu

    kesatuan yang utuh.

    '. -akt!r@+akt!r &ang #e#$engaru?i k!nse$ diri

    ) /ingkat perkembangan dan kematangan

    Perkembangan anak seperti perkembangan menta, perlakuan, dan pertumbuhan

    anak akan mempengaruhi konsep dirinya.

    0) 1udaya

    Pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya, dan

    lingkungannya. Erang tua yang bekerja seharian akan membawa anak lebih dekat

    pada lingkungannya.

    3) #umber eksternal dan internal

    8ekuatan dan perkembangan pada indi!idu sangat berpengaruh terhadap konsep

    diri. Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping indi!idunya lebih

    efektif. #umber eksternal misalnya adanya dukungan dari masyarakat dan ekonomi

    yang kuat.

    D) Pengamatan sukses dan gagal

    da kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian

    pula sebaliknya.

    7) #ensor

    #tresor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan kekuatan.

     =ika koping indi!idu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi, menarik diri,

    dan kecemasan.

    B) 'sia, keadaaan sakit, dan trauma

    'sia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya.

    (. Kriteria ke$ri'adian &ang se?at

    ) ;itra tubuh positif dan akurat

    8esadaran akan diri berdasar atas obser!asi mandiri dan perhatian yang sesuai

    akan kesehatan diri. /ermasuk presepsi saat ini dan masa lalu.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    20/47

    0) deal dan realitas

    ndi!idu mempunyai ideal diri yang realitas dan mempunyai tujuan hidup yang

    dapat dicapai.

    3) 8onsep diri yang positif 

    8onsep diri yang positif menunjukkan bahwa indi!idu akan sesuai dalam hidupnya.

    D) *arga diri tinggi

    #eseorang yang akan mempunyai harga diri tinggi akan memandang dirinya

    sebagai seorang yang berarti dan bermanfaat. a memandang dirinya sama dengan

    apa yang ia inginkan.

    7) 8epuasan penampilan peran

    ndi!idu yang mempunyai kepribadian sehat akan dapat berhubungan dengan

    orang lain secara intim dan mendapat kepuasan, dapat memercayai dan terbuka

    pada orang lain serta membina hubungan interdependen.

    B) dentitas jelas

    indi!idu merasakan keunikan dirinya yang memberiarahkehidupan dalam mencapai

    tujuan

    $. $FG# ;EP@

    #trategi coping merupakan suatu upaya indi!idu untuk menanggulagi stress yangmenekan akibat masalah yang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan

    kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya sendiri.

    ;oping yang efektif untuk dilaksanakan adalah coping yang membantu seseorang

    untuk mentoleransi dan menerima situasi menekan dan tidak merisaukan tekanan

    yang tidak dapat dikuasainya (lazarus dan folkman).

     JENIS@JENIS K/PIN :AN K/NST)UKTI-2SEHAT

    K/PIN K/NST)UKTI-20E)USAK 3

    7.Penalaran (Reasoning)

     Haitu penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi berbagai macam

    alternatif pemecahan masalah dan kemudian memilih salah satu alternatif yang

    dianggap paling menguntungkan.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    21/47

    9. /'jektitas

     Haitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional dan

    logis dalam pemikiran, penalaran maupun tingkah laku. 8emampuan ini juga

    meliputi kemampuan untuk membedakan antara pikiran-pikiran yang berhubungan

    dengan persoalan yang tidak berkaitan.

    8. K!nsentrasi

     Haitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang

    sedang dihadapi. 8onsentrasi memungkinkan indi!idu untuk terhindar dari pikiran-

    pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang

    sedang dihadapi.

    ;. Hu#!r

     Haitu kemampuan untuk melihat segi yang lucu dari persoalan yang sedang

    dihadapi, sehingga perspektif persoalan tersebut menjadi lebih luas, terang dan

    tidak dirasa sebagai menekan lagi ketika dihadapi dengan humor.

    . T!leransi ter?ada$ Ked"iartian atau A#'iguitas

     Haitu kemampuan untuk memahami bahwa banyak hal dalam kehidupan yang

    bersifat tidak jelas dan oleh karenanya perlu memberikan ruang bagi ketidak

     jelasan tersebut.

    =. E#$ati

     Haitu kemampuan untuk melihat sesuatu dari pandangan orang lain. Fmpati juga

    mencakup kemampuan untuk menghayati dan merasakan apa yang dihayati dan

    dirasakan oleh orang lain.

    K/PIN P/SITI- * SEHAT,

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    22/47

    7. Antisi$asi

    ntisipasi berkaitan dengan kesiapan mental indi!idu untuk menerima suatu

    perangsang. 8etika indi!idu berhadap dengan kon9ik-kon9ik emosional atau pemicu

    stres baik dari dalam maupun dari luar, dia mampu mengantisipasi akibat-akibat

    dari kon9ik atau stres tersebut dengan cara menyediakan alternatif respon atausolusi yang paling sesuai.

    9. Aliasi

    4liasi berhubungan dengan kebutuhan untuk berhubungan atau bersatu dengan

    orang lain dan bersahabat dengan mereka. 4liasi membantu indi!idu pada saat

    menghadapi kon9ik baik dari dalam dan luar, dia mampu mencari sumber- sumber

    dari orang lain untuk mendapatkan dukungan dan pertolongan.

    8. Altruis#e

    ltruisme merupakan salah satu bentuk koping dengan cara mementingkan

    kepentingan orang lain. 8on9ik-kon9ik yang memicu timbulnya stres baik dari dalam

    maupun dari luar diri dialihkan dengan melakukan pengabdian pada kebutuhan

    orang lain.

    ;. Penegasan diri (self assertion)

    ndi!idu berhadapan dengan kon9ik emosional yang menjadi pemicu stres dengan

    cara mengekspresikan perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya secara lengsung

    tetapi dengan cara yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    23/47

    *ubungan sosial asosiatif adalah proses interaksi yang cenderung menjalin

    kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok. *ubungan sosial

    asosiatif memiliki bentuk-bentuk berikut ini.

    a. Kerja sa#a

    '. Ak!#!dasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau sebagai suatu proses.

    #ebagai keadaan, akomodasi adalah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi

    antarindi!idu atau kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma sosial dan

    nilai sosial yang berlaku. n masalah yang terjadi dapat dilakukan.

    (. Asi#ilasi adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat

    dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif 

    dalam jangka waktu lama.

    d. Akulturasi adalah suatu keadaan diterimanya unsur-unsur budaya asing ke dalam

    kebudayaan sendiri.

    0. 1entuk-1entuk *ubungan $isosiatif 

    a. Persaingan adalah suatu proses sosial yang dilakukan oleh indi!idu atau kelompok

    dalam usahanya mencapai keuntungan tertentu tanpa adanya ancaman atau kekerasan

    dari para pelaku.

    '. K!ntravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara

    persaingan dengan pertentangan atau pertikaian. 8ontra!ensi adalah sikap mental yang

    tersembunyi terhadap orang atau unsur-unsur budaya kelompok lain.

    (. Pertentangan2Perselisi?an adalah suatu proses sosial di mana indi!idu atau

    kelompok menantang pihak lawan dengan ancaman dan atau kekerasan untuk

    mencapai suatu tujuan.

    G. 8E#FP $" "FM= H@ #F*/.

    Menurut +autel dan 8latell tahun >>, 8onsep diri mempengaruhi kesehatan

    mental dan bahkan perkembangan kepribadian remaja. 'ntuk membina konsep diri

    yang sehat (positif), remaja perlu menilai diri sendiri.

    ;andles pada tahun >I0 mengemukakan bahwa ramaja yang memiliki

    penilaian diri sendiri, menapakkan hidup bahagia karena dapat menerima

    keberadaan dirinya sendiri sebagaimana adanya. Mereka dapat menyadari bahwa

    mereka bukanlah indi!idu yang sempurna, dan dapat menerima kegagalan dan

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    24/47

    memahami kegagalan tersebut sebagai jalan untuk sukses, bukan sebagi

    kebodohan.

    Mc ;andles mengemukakan konsep diri remaja sebagai berikut %

    . /epat dan sama.

    8onsep $iri remaja tepat dan sama dengan kenyataan pada diri remaja tersebut,

    contohnya adalah remaja merasa dirinya mampu berprestasi di sekolah,

    kenyataannya memang dia berpretasi di sekolah, atau seorang remaja laki-laki

    mampu memerankan diri dengan baik dalam penampilan dan tugas serta tanggung

     jawabnya sebagai seorang lelaki.

    0. Gleksibel.

    8onsep $iri remaja yang sehat ditandai oleh 9eksibel atau keluwesan remaja dalam

    menjalankan peran dalam masyarakat. ;ontohnya sebagai siswa di sekolahtugasnya adalah belajar, sedangkan dirumah tugasnya sebagai seorang kakak

    mengasuh adik dan membantu keluarga. "emaja ini mudah berubah pendapat, sulit

    dipercaya dan tidak tegas dalam menentukan jalan hidupnya.

    3. 8ontrol diri.

    8onsep diri remaja yang sehat mampu mengatur hidupnya sendiri sesuai standar

    tingkah laku dirinya sendiri, bukan di atur oleh orang lain. "emaja ini mudah

    menyesuaikan diri dengan standar tingkah laku yang dituntut lingkungan, mudah

    memoti!asi diri untuk mencapai tujuan hidup.

    @.  8E#FP $#" PF"8FM1@ 8E#FP $"

    Menurut F.1. *urlock (dalam Flida Prayitno, >>6) faktor perkambangan-

    perkembangan konsep diri remaja yaitu bentuk tubuh, cacat tubuh, pakaian, nama

    dan julukan, inteligensi kecerdasan, taraf aspirasi&cita-cita emosi, jenis atau gengsi

    sekolah, status sosial, ekonomi keluarga, teman-teman dan tokoh atau orang yang

    berpengaruh.

      pabila berbagai faktor itu cenderung menimbulkan perasaan positif 

    (bangga, senang), maka muncul lah konsep diri yang positif. Pada masa kanak-

    kanak, seseorang biasanya cenderung menganggap benar apa saja yang dikatakan

    oleh orang lain. =ika seorang anak merasa diterima, dihargai, dicintai, maka anak itu

    akan menerima, manghargai, dan mencintai dirinya (konsep diri positif). #ebaliknya,

     jika seseorang yang berpengaruh disekelilingnya (orang tua, guru, orang dewasa

    lainnya, atau teman-temannya) ternyata meremehkan, merendahkannya,

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    25/47

    mempermalukan, dan menolaknya, maka pengalaman itu akan disikapi dengan

    negatif (memunculkan konsep diri negatif).

    "emaja memiliki cita-cita yang tidak realistis akan mengalami kegagalan. *al

    ini mengakibatkan remaja memiliki perasaan tidak mampu dan menyalahkan

    lingkungan diluar dirinya. #ebaliknya remaja memiliki cita-cita realistis, akanmemperoleh penghasilan dan ini akan menimbulkan kepercayaan yang akan

    memberikan konsep diri yang baik.

     /eman sebaya mempengaruhi konsep diri remaja dengan dua cara. Pertama,

    konsep diri remaja merupakan cerminan bagaimana teman-temannya menilai

    dirinya. 8edua, remaja berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri

    kepribadian yang diakui oleh kelompoknya. 'saha @uru 'ntuk Mengembangkan

    8onsep $iri

    Menuru Mudjiran 066I, usaha guru untuk mengembangkan konsep diri pada siswanya yaitu%

    .  Memberikan penguatan dan menciptakan situasi belajar yang memberi

    kesempatan bagi siswa memperoleh penguatan.

    0.  Memberi sokongan dan menciptakan situasi yang menyebabkan keputusan atau

    kegiatan siswa tersokong dan di setujui.

    3.  #elalu ber4kir positif tentang penampilan, prestasi belajar dan permasalahan

    siswa.

    D.  Menciptakan situasi yang memungkinkan siswa merasa sukses melalui

    pengalaman belajar yang sukses yaitu belajar dengan siswa aktif.

    7.  Menghargai usaha siswa melebihi hasil, bukan memberikan penghargaan dari apa

    yang bukan hasil usaha mereka.

    B.  1erusaha mengembangkan bakat dan keterampilan para siswa, sehingga mereka

    merasa berguna dan berarti.

    I.  #uka menyokong dan memberikan penghargaan bukan mencela dan

    menyalahkan.

    ?.   /idak suka bahkan tidak ingin memberikan penilaian sebelum siswanya

    memahami dan menguasai berbagai konsep yang di ajarkan. *ubungan sosial guru

    dan siswa yang hangat bukan mengkritik, mencela atau menghukum.

    >.  +ingkungan sekolah membuat program-program penampilan 4sik untuk remaja

    pria dan wanita.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    26/47

    6.  +ingkunga sekolah yang menimbulkan perasaan sukses dalam diri setiap siswa

    dengan berbagai cara.

    .  1er4kir positif dalam menilai menapilkan 4sik dan psikis siswa.

    *. #'* 8FPF"5/

    suhan keperawatan pada klien dengan gangguan psikososial menurut /arwoto,

    0663 adalah sebagai berikut%

    7. Pengkajian

    Pengkajian pada klien dengan gangguan psikososial adalah%

    a. Status e#!si!nal

    ) pakah emosi sesuai perilakuJ

    0) pakah klien dapat mengendalikan emosiJ

    3) 1agaimana perasaan klien yang tampil seperti biasanyaJ

    D) pakah perasaan hati sekarang merupakan ciri khas klienJ

    7) pa yang klien lakukan jika marah atau sedihJ

    '. K!nse$ diri

    ) 1agaimana klien menilai dirinya sebagai manusiaJ

    0) 1agaimana orang lain menilai diri klienJ

    3) pakan klien suka akan dirinyaJ

    (. %ara k!#unikasi

    ) pakah klien mudah meresponJ

    0) pakah spontanitas atau hanya jika ditanyaJ

    3) 1agaimana perilaku non !erbal klien dalam berkomunikasiJ

    D) pakah klien menolak untuk memberi responsJ

    d. P!la interaksi

    ) 8epada siapa klien mau berinterkasiJ

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    27/47

    0) #iapa yang paling penting atau berpengaruh bagi klienJ

    3) 1agaimana sifat asli klien% mendominasi atau positifJ

    e. Pendidikan dan $ekerjaan

    ) Pendidikan terakhir

    0) 8eterampilan yang mampu dilakukan

    3) Pekerjaan klien

    D) #tatus keuangan

    +. Hu'ungan s!sial

    ) /eman dekat klien

    0) 1agaimana klien menggunakan waktu luangJ

    3) pakah klien berkecimpung dalam kelompok masyarakatJ

    g. -akt!r kultur s!sial

    ) pakah agama dan kebudayaan klienJ

    0) 1agaimana tingkat pemahaman klien tentang agamaJ

    3) pakah bahasa klien memadai untuk berkomunikasi dengan orang lainJ

    ?. P!la ?idu$

    ) $imana tempat tinggal klienJ

    0) 1agaimana tempat tinggal klienJ

    3) $engan siapa klien tinggalJ

    D) pa yang klien lakukan untuk meyenangkan diriJ

    i. Keluarga

    ) pakah klien sudah menikahJ

    0) pakah klien sudah mempunyai anakJ

    3) 1agaimana status kesehatan klien dan keluargaJ

    D) Masalah apa yang terutama dalam keluargaJ

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    28/47

    7) 1agaimana tingkat kecemasaan klienJ

    9. Diagn!sa

    $iagnosa keperawatan pada klien menurut /arwoto tahun 0663 adalah sebagai

    berikut%

    a. @angguan konsep diri% *arga $iri "endah b.d kesehatan.

    b. @angguan konsep diri% 1ody mage b.d hilangnya bagian tubuh.

    c. @angguan konsep diri% Perubahan Peran b.d kesehatan.

    d. @angguan konsep diri% dentitas $iri b.d kesehatan.

    8. Intervensi

    nter!ensi pada klien menurut /arwoto tahun 0663 adalah%

    a. @angguan konsep diri% *arga $iri "endah b.d kesehatan.

    Tujuan3 8lien menunjukkan harga diri yang positif.

    Kriteria Hasil3

    ) 8lien tidak merasa malu dengan kondisinya.

    0) 8lien merasa percaya diri.

    3) 8lien mau berinteraksi dengan orang lain.

    Intervensi3

    ) 1ina hubungan saling percaya dan menjelaskan semua prosedur dan tujuan

    dengan singkat dan jelas.

    0) 8aji penyebab gangguan harga diri rendah.

    3) 1erikan dukungan emosi untuk klien2orang terdekat selama tes diagnostik.

    D) #ampaikan hal-hal positif secara mutlak.

    7) @unakan sentuhan tangan jika diterima.

    B) +ibatkan keluarga dan orang terdekat untuk memberikan support.

    I) 1erikan reinforcement yang positif.

    b. @angguan konsep diri% 1ody mage b.d hilangnya bagian tubuh.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    29/47

    Tujuan3 @ambaran diri klien positif.

    Kriteria Hasil3 

    ) 8lien menyukai anggota tubuhnya.

    0) 8lien tidak merasa malu.

    3) 8lien mau berinteraksi dengan orang lain.

    Intervensi3 .

    ) 1inalah hubungan saling percaya.

    0) 8ajilah penyebab gangguan body image.

    3) 8ajilah kemampuan yang dimiliki klien.

    D) Fksplorasi akti!itas baru yang dapat dilakukan.

    7) 1erikan dukungan yang positif dan dukungan emosi.

    B) @unakan sentuhan tangan jika diterima.

    c. @angguan konsep diri% Perubahan Peran b.d kesehatan.

    Tujuan3 8lien dapat melakukan perannya.

    Kriteria Hasil3

    ) 8lien tidak merasa malu dengan kondisinya.

    0) 8lien merasa percaya diri.

    3) 8lien mau berinteraksi dengan orang lain.

    Intervensi3

    ) 1ina hubungan saling percaya dan menjelaskan semua prosedur dan tujuan

    dengan singkat dan jelas.

    0) 8aji penyebab perubahan peran.

    3) 1erikan dukungan emosi untuk klien&orang terdekat selama tes diagnostik.

    D) #ampaikan hal-hal positif secara mutlak.

    7) @unakan sentuhan tangan jika diterima.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    30/47

    B) +ibatkan keluarga dan orang terdekat untuk memberikan support.

    I) 1erikan reinforcement yang positif.

    d. @angguan konsep diri% dentitas $iri b.d kesehatan.

    BAB III

    PENUTUP

    A.  Kesi#$ulan

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    31/47

    8onsep diri adalah semua perasaan kepercayaan dan nilai yang diketahui

    tentang dirinya dan memengaruhi indi!idu dalam bersosialisasi dengan orang lain.

    8onsep diri berkembang secara bertahap saat bayi molai mengenal dan

    membedakan dirinya dengan orang lain.

    #tress merupakan bagian dari kehidupan yang mempunyai efek positif dannegatif yang disebabkan karena perubahan lingkungan.

    Perubahan dari suatu keadaan dari respons akibat stressor

    disebut ada$tasi.daptasi sesungguhnya terjadi apabila adanya keseimbangan

    antara lingkungan internal dan eksternal. ;ontoh adaptasi misalnya% optimalnya

    semua fungsi tubuh, pertumbuhan normal, normalnya reaksi antara 4sik dan emosi,

    kemampuan menolerir perubahan situasi.

    DA-TA) PUSTAKA

    ?tt$3222E32KD02PSIK/S/SIAL 8.?t#l 

    http%&&&F%&8$M&8EP@A06#/"F#.html

    http://e/KDM/PSIKOSOSIAL%203.htmlhttp://e/KDM/KOPING%20STRES.htmlhttp://e/KDM/PSIKOSOSIAL%203.htmlhttp://e/KDM/KOPING%20STRES.html

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    32/47

     ?tt$3222E32KD02K!nse$95Dasar95Psik!s!sial95C95)ANK 

    .?tt$3222E32KD02ke'utu?an@dasar@#anusia@$sik!s!sial.?t#l

    http%&&dedeol.blogspot.com&063&6&makalah-konsep-dasar-psikososial.html

    Perkembangan Psikososial

    A.Denisi Perke#'angan Psik!s!sial

    pa itu perkembangan psikososialJ

    Perkembangan psikososial adalah  perkembangan yang membahas tentang

    perkembangan kepribadian manusia khususnya yang berkaitan dengan emosi,

    moti!asi dan perkembangan kepribadian.

    B.Te!ri Perke#'angan Psik!s!sial Pada 0asa Kanak@Kanak Pertenga?an

    7.Peers

    Memasuki tahun-tahun untuk sekolah dasar, adalah perubahan yang paling

    penting pada perubahan anak. Penelitian memperkirakan persentasi dari

    menghabiskan waktu dalam interaksi sosial dengan sesama meningkat sekitar 6

    persen pada tahun kedua dan 36 persen pada masa pertengahan dan akhir kanak-

    kanak( "ubin, 1ukowski, K Parker, 066B).

    walnya, hari-hari biasa di sekolah dasar terhitung sekitar 366 episode

    dengan sesamanya. nak bepindah melalui masa pertengahan dan akhir kanak-

    kanak, ukuran dari group mereka meningkat, dan interaksi sesama menjadi kurang

    erat saat dewasa.

    $alam suatu in!estigasi , diketahui anak-anak berinteraksi dengan teman-

    teman sebaya 6Adari waktu siang mereka pada usia 0 tahun, 06A antara usia I

    dan tahun. Fpisode bersama teman-teman sebaya berjumlah 0>> per hari

    sekolah.

     8ebanyakan interaksi teman sebaya terjadi diluar rumah (walaupun dekat

    dengan rumah), lebih sering terjadi di tempat-tempat pribadi daripada di temapat

    http://e/KDM/Konsep%20Dasar%20Psikososial%20_%20RANGKANGhttp://e/KDM/kebutuhan-dasar-manusia-psikososial.htmlhttp://dedeol.blogspot.com/2013/10/makalah-konsep-dasar-psikososial.htmlhttp://e/KDM/Konsep%20Dasar%20Psikososial%20_%20RANGKANGhttp://e/KDM/kebutuhan-dasar-manusia-psikososial.htmlhttp://dedeol.blogspot.com/2013/10/makalah-konsep-dasar-psikososial.html

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    33/47

    umum, dan lebih sering terjadi diantara anak-anak yang sama jenis kelamin

    daripada diantara anak-anak yang berbeda jenis kelamin.

    9.Peer Status

    Mana anak yang akan menjadi populer dengan anak sesamanya dan mana

    yang tidak disukai J ilmu perkembangan mengalamatkan dan memeriksa

    pertanyaan yang mirip dari sociometric status, sebuah istilah menggambarkan

    tingkat untuk mana anak yang disukai atau yang tidak disukai oleh teman

    sebayanya.

     =enis sosimetrc status dinilai berdasarkan anak-anak diminta untuk menilai

     berapa banyak teman sekelas mereka yang menyukai atau yang tidak menyukai

    mereka. tau mungkin dinilai berdasarkan anak diminta untuk menunjuk mana

    anak yang paling mereka sukai dan yang kurang mereka sukai.

    lmu perkembangan mengemukakan lima peer status%

    • Popular ;hildren sering dikelompokkan sebagai sahabat, dan jarang tidak

    disukai dalam rekan sebaya mereka.

    • !erage ;hildren menerima jumlah rata-rata dari kedua nominasi positif dan

    negatif dari teman sebaya mereka.

    •  eglected ;hildren kurang dikelompokkan sebagai sahabat tetapi bukan

    tidak disukai oleh teman sebaya mereka.

    •   •"ejected ;hildren jarang dikelompokkan sebagai seorang sahabat dan sering

    tidak disukai oleh teman sebaya mereka.

    •  ;ontro!ersial ;hildren sering dikelompokkan mrnjadi dua sebagai sahabat

    dan menjadi yang paling tidak disukai.

    nak yang populer memiliki kemampuan sosial yang membuat mereka disukai.

    Mereka memberi penguatan, pendengar yang baik, mempertahankan komunikasi

    yang saling terbuka dengan sebaya, menyenangkan, mengontrol emosi negatif 

    mereka, bertindak seperti mereka, menunjukkan antusiasme dan perhatian padayang lainya, dan self-con4dent tanpa menjadi sombong.

    nak yang ditolak sering memiliki masalah adaptasi yang serius dibandingkan

    anak yang kurang perhatian . suatu study menemukan bahwa di /8 anak-anak yang

    ditolak teman sebayanya kurang berpartisipasi dalam kelas , lebih berekspresi

    menghindari sekolah dan lebih menyendiri dibandingkan anak yang diterima teman

    sebaya.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    34/47

     =ohn coie menyediakan tiga alasan mengapa anak agresif yang ditolak mempunyai

    masalah dalam hubungan sosial%

    •  

    Pertama, Penolakan anak laki-laki yang agresif adalah lebih impulsifdanmemiliki masalah mempertahankan perhatian. #ebagai hasilnya,mereka lebih

    cenderung untuk mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung di kelas

    dan dalam bermain kelompok.

    •   8edua, anak laki-laki yang agresif biasanya emosionalnya lebih reaktif.

    $engan mudahnya mereka menimbulkan kemarahan dan mungkin sulit untuk

    meredakan kemarahanya tersebut. 8arena itu, mereka cenderung cepat

    marah kepada teman sebaya dan menyerang mereka secara !erbal dan 4sik.

    •   8etiga, anak yang ditolak memilki sedikit kemampuan sosialnya dalam

    berteman dan menjaga hubungan positif teman sebayanya.

    1agaimana supaya anak yang ditolak itu lebih efektif dengan teman sebayanyaJ

     /ujuan program-program pelatihan bagi anak-anak yang diabaikan haruslah untuk

    menolong mereka menarik perhatian teman-teman sebaya mereka dengan cara-

    cara yang positif dan mempertahankan perhatian dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan , mendengarkan dengan cara yang hangat dan bersahabat, dan bila

    berbicara mengenai diri sendiri mereka sendiri, bicarakanlah hal-hal yang menarik

    minat teman sebaya . mereka juga diajarkan untuk memasuki kelompok secara

    lebih efektif.

    8.S!(ial %!gniti!n

    #eorang anak laki-laki tanpa sengaja menyenggol dan menjatuhkan minuman

    ringan seorang teman sebaya. /eman sebaya itu salah menginterpretasikansenggolan tersebut sebagai permusuhan, yang membuatnya membalas secara

    agresif terhadap anak laki-laki itu. 1ila senggolan seperti ini seering terjadi, maka

    teman-teman sebaya lain akan menganggap anak laki-laki itu agresif karena sering

    berprilaku yang tidak tepat.

    8enneth $ogde (>?3) berpendapat bahwa anak-anak melampaui lima tahap

    dalam memproses informasi tentang dunia sosial mereka%

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    35/47

    •   Membaca kode&sandi isyarat-isyarat sosial.

    •   Menginterpretasikan.

    •   Mencari suatu respon.

    •   Memilih suatu respon yang optimal.

    •   1ertindak.

    $ari perspektif kognitif sosial, anak-anak yang tidak dapat menyesuaikan diri

    tidak memilki keterampilan kognitif sosial yang memadai untuk berinteraksi secara

    efektif dengan orang lain (8elly K $e rmas, >?> 5eisberg,;aplan, K #i!o,

    >?>).

    nak laki-laki yang tidak mengalami masalah penyesuaian diri dengan teman

    sebayanya mengajukan lebih banyak alternatif pemecahan yang lebih tegas dan

    matang, memberi pemecahan agresif terhadap masalah yang kurang tegang,

    memperlihatkan perencanaan yang lebih dapat menyesuaikan diri, dan

    menge!aluasi tanggapan agresif yang secara 4sik kurang positif dibandingkan

    anak-anak yang mengalami masalah-masalah penyesuaian diri dengan teman

    sebaya.

    ;.Bull&ing

    Penindasan adalah agresi yang disengaja dan terus menerus diarahkan

    kepada target atau korban tertentu , biasanya dilakukan kepada mereka yang

    lemah, rentan dan tidak terlindung, menarik diri dari lingkungan sosial.

     Menurut sur!ei pada hampir enam belas ribu siswa di merika #erikat yang

    merupakan kelas enam samapai sepuluh adalah pelaku penindasan atau korban

    penindasan. Penindasan juga merupakan masalah pada negara maju seperti inggris

    dan jepang, seperti di jepang atau korea, penindasan disekolah telah dihubungkan

    dengan bunuh diri siswa serta pikiran dan perilaku bunuh diri yang meningkat.

    Penindasan meningkat selama masa transisi ke sekolah menengah.

    Peningkatan ini bisa mencerminkan kesulitan anak membentuk jaringan sosial

    disekolah. Mereka terutama anak laki-laki , menggunakan penindasan penindasan

    sebagai cara untuk membangun dominasi dalam kelompok sebaya.

     nak laki-laki cenderung menjadi anak laki-laki yang lain menjadi korban dan

    anak perempuan menindas cenderung menjadikan anak perempuan lainya sebagai

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    36/47

    target. #emakin bertambahnya usia, kebanyakan anak-anak dapat belajar cara

    mencegah penindasan. 8orban penindasan cenderung cemas , patuh, dan mudah

    menangis atau suka bertengkar dan pro!okatif.

    nak-anak yang melakukan penindasan cenderung memiliki sedikit teman

    dan tinggal didalam lingkungan keluarga yang kasar dan penuh hukuman yangmembuat anak tersebut rentan terhadap hukuman atau penolakan. 8asus

    penindasan dikanada terjadi pada anak-anak yang kelebihan berat badan. $alam

    penelitian, ternyata yang menjadi pelaku penindasan adalah dahulunya adalah

    korban penindasan.

    nak-anak cemas dan menarik diri dari lingkungan mungkin menjadi korban

    karena mereka tidak mengancam pelaku penindasan dan tidak mungkin untuk

    membalas jika diganggu, tetapi bila anak-anak yang agresif mungkin terjadi target

    penindasan karena perilaku mereka yang mengiritasi pelaku.

    #ebuah penelitian menunjukan bahwa pelaku dan korban penindasan pada

    masa remaja mungkin untuk mengalami, depresi dan menciba bunih diri.

    Penelitian lain baru-baru ini mengungkapkan bahwa pelaku dan korban memiliki

    lebih banyak masalah kesehatan (seperti sakit kepala, pusing, masalah tidur dan

    kecemasan).

    Pencegahan penindasan olweus, diciptakan oleh dan olweus, program ini

    berfokus pada anak umur 7-B tahun, dengan tujuan mengurangi kesempatan dan

    manfaat untuk penindasan. Pegawai sekolah diperintahkan dengan cara-cara untuk

    meningkatkan hubungan teman sebaya dan membuat sekolah lebih aman.

     =ika pencegahan ini dilakukan dengan benar, dapat mengurangi penindasan

    sekitar 36-I6 persen. nformasi ini diperoleh dari pusat kekerasan di 'ni!ersitas;olarado.

    #tep to respect merupakan program penindasan yang terdiri dari 3 langkah%

    •   •  Menetapkan pendekatan sekolah, seperti membuat kebijakan anti

    penindasan dan menetapakan konsekuensi untuk pelaku penindasan.

    •  Pelatihan karyawan dan orangtua untuk berhadapan dengan penindasan.

    •  Mengajarkan siswa untuk mengenali, tidak mentolerir dan menangani penindasan.

    nformasi diberikan kepada siswa kelas 3 sampai B. $an pelatihan keterampilanuntuk guru-guru selama 0-D minggu, sebuah penelitian baru menemukan bahwa

    langkah-langkah step to respect dapat mengurangi penindasan.

    #eperti persahabatan orang dewasa, persahabatan anak-anak juga biasanya

    ditandai dengan kesamaan. Mereka sering menyebut teman jika memiliki sikap

    yang sama, pendidikan yang sama, prestasi yang sejajar.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    37/47

     5illiard hartup mempelajari hubungan dan persahabatan dan selama lebih

    dari 3 dekade. $ia menyimpulkan bahwa teman-teman dapat menjadi sumber daya

    kognitif dan emosional dari masa kecil sampai masa tua. /eman dapat memupuk

    harga diri dan rasa kesejahteraan.

    Persahabatan anak-anak memiliki B fungsi%

    •   ;ompanionship.

    Persahabatan membuat anak akrab dengan teman bermain, seseorang yang

    bersedia menghabiskan waktu dengan mereka dan bergabung dalam kegiatan

    kebersamaan atau kolaboratif.

    •   #timulation.

    Persahabatan membuat anak-anak mempunyai informasi yang menarik,kesenangan dan hiburan.

    •  Physical support.

    Persahabatan menyediakan waktu, sumber daya dan bantuan.

    •  Fgo support.

    Persahabatan memberikan harapan, dorongan yang membantu anak

    mempertahankan kesan dirinya sebagai kompeten, indi!idu yang menarik, dan

    bermanfaat.

    •   #ocial comparison.

    Persahabatan menyediakan informasi tentang hubungan anak dengan orang lain

    dan apakah anak melakukan yang baik.

    •   Lection and intimacy.

    Persahabatan memberikan anak sebuah hubungan yang hangat dan dekat, saling

    percaya dengan orang lain. 8eintiman dalam persahabatan ditandai dengan

    berbagai tentang pengalaman pribadi.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    38/47

     /api penelitian mengungkapkan bahwa persahabatan intim mungkin tidak muncul

    sampai awal masa remaja.

    8euntungan perkembangan terjadi ketika anak-anak memiliki teman yang

    secara sosial terampil dan mendukung. amun, terkadang dapat juga

    menimbulkan kon9ik diantara persahabatan.

    Pada siswa kelas B yang tidak memiliki teman terlibat dalam perilaku sosial

    yang kurang ( kerjasama, berbagai, membantu orang lain) , memiliki nilai lebih

    rendah dan lebih emosional ( depresi ) dibandingkan teman-temannya yang dapat

    bersosialisasi.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    39/47

    1eberapa ahli dalam psikologi pendidikan percaya bahwa guru yang efektif 

    menggunakan pendekatan konstrukti!is dan pembelajaran langsung bersamaan

    daripada hanya melakukan salah satunya secara ekslusif.

    9.  A((!unta'ilit&

    #ejak tahun >>6, publik # dan pemerintah disetiap tingkatan menuntut

    meningkatkan dari sekolah. #alah satu hasilnya adalah penyebaran tes negara

    untuk mengukur apa yang telah maupun belum dipelajari siswa. Pendekatan ini

    menjadi hukum.

    Pendukung berpendapat bahwa pengujian standar diseluruh negara bagian akan

    memiliki sejumlah efek positif. ni termasuk prestasi siswa yang lebih banyak

    ditingkatkan dalam mata pelajaran yang diuji agar sesuai dengan harapan.

    8ritikus berpendapat bahwa undang-undang ;+1 melakukan lebih banyak hal

    yang berbahaya daripada hal yang baik. 8ritik satu menyatakan menggunakan testunggal sebagai indikator tunggal kemajuan siswa dan kompetensi menyajikan

    pandangan yang sangat sempit dari kemampuan siswa.

    8ritik ini mirip dengan yang ditujukan pada tes , dimana psikolog dan

    pendidikan menekankan bahwa sejumlah langkah harus digunakan, termasuk uji

    kuis, proyek, pengamatan kelas, dan sebagainya.

    $an dari pasal > bahwa beberapa orang khawatir bahwa di era kebijakan ;+1

    akan ada pengabaian siswa yang berbakat dalam upaya untuk meningkatkan

    tingkat pencapaian siswa yang tidak melakukanya dengan baik. Pertimbangan juga

    bahwa masing-masing negara diperbolehkan untuk memiliki kriteria yang berbedauntuk menentukan nilai kelulusan atau tidak pada tes untuk dimasukkan ;+1.

    #ebuah analis data ;+1 menunjukan bahwa hampir setiap siswa kelas empat di

    Mississippi tahu cara membaca tetapi hanya setengah dari siswa massachusetts

    yang melakukannya. =elas, standar Mississippi untuk lulus tes membaca jauh

    dibawah orang-orang dari massachusetts.

     $alam analisis terakhir dibeberapa negara, banyak negara telah mengambil

    rute aman dan tetap standar untuk prestasi dalam sekolah di mereka, tampaknya

    kemungkinan negara untuk menetapkan standar mereka sendiri mungkin telah

    menurunkan standar prestasi.

    Pertimbangkan juga bahwa salah satu tujuan ;+1 adalah untuk menutup

    kesenjangan prestasi etnis yang mencirikan prestasi rendah oleh mahasiswa

    ameriak dan afrika latin dan prestasi yang lebih tinggi dengan siswa asia amerika

    dan amerika latin. amun, ahli terkemuka linda sayang hammond baru-baru ini

    menyimpulkan bahwa ;+1 telah gagal mencapai tujuan ini.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    40/47

    $ia mengkritik ;+1 dengan penilaian yang tidak tepat dalam pembelajaran bahasa

    inggris untuk siswa dengan kebutuhan khusus, insentif yang kuat untuk

    mengecualikan siswa berprestasi rendah dari sekolah untuk mencapai target skor

    tes, dan kekurangan guru berkuali4kasi tinggi disekolah kebutuhan terus meninggi .

    Meskipun menuai kritik, departemen pendidikan # berkomitmen untukmenerapkan ;+1 dan sekolah membuat akomodasi un tuk memenuhi persyaratan

    hukum. Memang, pendidikan yang paling mendukung pentingnya harapan dan

    standar yang tinggi untuk keunggulan siswa dan guru.

    >.  S!(i!e(!n!#i( Status and Et?ni(it&

    7.T?e Edu(ati!n !+ Student -r!# L!"@In(!#e Ba(kgr!unds

    1anyak anak-anak dalam masalah kemiskinan mencoba mengatasi

    penghalang dalam proses pembelajaran. Mereka mempunyai orangtua yang tidak

    berasal dari standar edukasi yang tinggi, yang tidak pandai membaca dan tidak

    memiliki cukup uang untuk membayar barang-barang dan pelatihan untuk

    pendidikan, seperti buku, perjalanan kekebun binatang dan museum.

     nak-anak tersebut mungkin kekurangan gizi dan tinggal diarea dimana

    tindak kejahatan terjadi. $ibandingkan dengan sekolah dari area berpendapatan

    tinggi, sekolah dari berpendapatan rendah lebih banyak memiliki siswa yang

    mempunyai nilai prestasi tes yang rendah, tingkat kelulusan yang rendah dan

    presentasi kecil untuk melanjutkan ke uni!ersitas.

     Mereka memiliki banyak guru yang berumur muda dan memiliki pengalaman

    sedikit, mereka lebih memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. #edikit seolah

    berpendapatan rendah menepatkan murid-murid yang belajar dilingkungan yang

    kondusif (yang layak).

    8ebanyakan gedung-gedung sekolah dan ruangan kelas sudah tua, mudah

    hancur, itu adalah contoh dari kondisi yang tidak menyenangkan yang diobser!asi

    oleh jonathan kozol (0667) pada banyak sekolah termasuk di south bronk dikota

    new york, seperti yang dijelaskan pada bagian awal chapter ini untuk bacaan lebih

    lanjut mengenai sekolah dan anak-anaka dari keluarga kurang mampu, lihatlah

    selingan di!ersity in life, span de!elopment interlude.

    0.Et?ni(it& in S(?!!ls

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    41/47

    +ebih dari sepertiga siswa afrika, amerika dan hampir sepertiga dari siswa

    latin bersekolah di DI sekolah besar diamerika dibandingkan 7A dari siswa kulit

    putih dan 00A dari siswa dalam kota masih tersisa adalah kekurangan dana dan

    tidak memeberikan kesempatan yang cukup bagi anak untuk belajar secara efektif

    (*ealy,066>) .

    1ahkan diluar sekolah dalam kota pemisahan sekolah (@ollnick dan

    $agu,066>ieto dan Pertanda,066?) hampir sepertiga dari semua mahasiswa dan

    afrika latin mengobati sekolah dimana >6A atau lebih dari murid-murid adalah dari

    group (kelompok) minoritas (1anks,066?) .

    ntropolog dari amerika john ogbu (>?>) mengusulkan bahwa siswa etnis

    minoritas ditempatkan dalam posisi lebih rendah dan ekspoitasi anak. $alam sistem

    pendidikan amerika, berikut ini beberapa strategis untuk meningkatkan hubungan

    diantara siswa beragam etnis%

    .   /urn the class into a jigsaw classroom.

     =igsaw anonson mengembangkan konsep dari ruang kelas jigsaw dimana murid-

    murid berasal dari latar belakang budaya yang berbeda ditempatkan pada

    kelompok untuk bekerja sama dimana mereka harus menyusun beberapa bagian

    berbeda dan sebuah proyek untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    0.  Fncourage students to ha!e positi!e contact with di!erse other students.

    $engan siswa yang berbeda mereka harus melihat satu sama lain sebagai indi!idu

    bukan bagian dari kelompok tertentu ( kelompok yang homogen ).

    3.  "educe bias.

    Mengurangi bias dengan cara mengubah pandangan anak-anak yang berasal dari

    beragam etnis dan kelompok budaya, memilih bahan permainan dan akti!itasdiruangan kelas yang meningkatkan pengertian mengenai budaya, membantu siswa

    melawan stereotipe dan bekerja sama dengan orang tua untuk mengurangi

    pandangan bias dan prasangka dirumah.

    D.  Ciew the school and community as a team.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    42/47

     =ames corner mengatakan pendekatan tim merupakan cara terbaik untuk mengajar

    anak-nak.

    3 aspek penting dalam dari corner projek untuk perubahan adalah%

    •   Penguasaan dan managemen tim yang berkembang

    #esuai dengan rencana-rencana sekolah, strategi, assesment, dan perkembangan

    perencanaan karyawan.

    •   8esehatan mental atau dukungan tim sekolah

    •   Program orang tua

    +omer percaya bahwa keseluruhan bagian sekolah harus saling bekerja sama.

    7.  1e a competent cultural mediator.

    @uru-guru harus dapat berperan sebagai mediator budaya dengan cara menjadi

    lebih peka terhadap bias-bias pada interaksi dalam, lebih mempelajari mengenai

    kelompok etnis yang berbeda, lebih peka terhadap perilaku etnis anaka-anak

    melihat siswa dengan sudut pandang yang positif dan ber4kir positif mengenai

    orang tua agar terlibat sebagai partner guru dalam mengajar anak.

    =.%r!ss@%ultural %!#$aris!ns !+ A(?ieve#ent

    nak-anak di merika lebih berprestasi daripada teman-teman mereka di

    berbagai negara lain. amun, hubungan keterampilan yang rendah dari anak-anak

    di merika pada bidang matematika dan ilmu pengetahuan dalam perbandingan

    dengan teman-teman mereka dari beberapa negara lainnya, terutama negara-

    negara di sia, telah dipublikasikan secara besar-besaran dalam beberapa dekade

    belakangan ini.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    43/47

    Pada tahun 0663, siswa-siswa kelas empat di lima negara ( #ingapore,

    ;hinese /aipe, =apan, *ong 8ong dan nggris) mempunyai nilai matematika yang

    lebih tinggi daripada siswa-siswa merika. Pada perbandingan ilmu pengetahuan,

    siswa-siswa kelas empat dari negara (nilai yang tertinggi dari #ingapore, *ong8ong, =apan, dan ;hinese /aipe) mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan

    dengan teman-teman mereka dari merika.

    *arold #te!enson dan rekan-rekannya telah menyelesaikan lima

    perbandingan crossNcultural dari siswa-siswa di merika, ;hina, /aiwan dan =epang.

    Pada penelitian ini, siswa sia secara konsisten lebih terampil dari siswa merika

    pada bidang matematika. $an, semakin lama siswa-siswa berada di sekolah, maka

    semakin lebar jurang pemisah antara siswa sia dan merikaNperbedaan yang

    paling rendah adalah pada kelas satu, dan perbedaan paling tinggi adalah pada

    kelas sebelas.

    'ntuk lebih mengetahui penyebab-penyebab dari perbedaan yang besar dari

    crossNcultural tersebut, #te!enson dan rekan-rekannya menghabiskan banyak

    waktu untuk mengobser!asi di dalam ruangan kelas, seperti melakukan inter!iew

    dan sur!ey terhadap para guru, siswa dan orang tua. Mereka menemukan bahwa

    guru-guru sia menghabiskan lebih banyak waktu mereka untuk mengajarkan

    matematika dibandingkan guru merika.

    #ebagai contoh, lebih dari seperempat waktu belajar-mengajar di dalam kelas

    pada tingkat pertama dihabiskan dengan mengajarkan matematika di negara

     =epang, dibandingkan dengan sepersepuluh waktu yang dihabiskan oleh negara

    merika untuk mengajarkan matematika pada siswa tingkat pertama. #elain itu,

    siswa sia berada di sekolah dalam rentang waktu 0D6 hari per tahun, sedangkan

    siswa merika hanya I? hari.

    Perbedaan-perbedaan yang lainnya juga ditemukan pada orang tua sia dan

    merika. Erang tua merika sepertinya lebih percaya bahwa prestasi matematikaanak-anak mereka merupakan kemampuan bawaan lahir, sedangkan orang tua sia

    lebih mengatakan bahwa prestasi matematika anak-anak mereka merupakan hasil

    dari usaha dan latihan.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    44/47

    #ehubungan dengan perbedaan-perbedaan pada orang tua sia dan merika

    terdapat penjelasan mengenai usaha dan kemampuan, ;arol $weck (066B)

    menggambarkan pentingnya mindset  anak-anak. a menyimpulkan bahwa setiap

    indi!idu memilki satu dari dua mindset%

    . 42ed mindset, dimana mereka percaya bahwa kualitas mereka telah terukir padabatu dan tidak dapat diubah.

    0. growth mindset, dimana mereka percaya bahwa kualitas mereka dapat berubah

    dan meningkat sesuai dengan usaha mereka.

      $weck (066B) berargumen bahwa mindset indi!idu dipengaruhi

    apakah mereka akan menjadi optimis atau pesimis, apa yang akan menjadi tujuan

    mereka dan seberapa keras mereka akan bekerja keras untuk mencapai tujuan

    mereka, dan prestasi mereka. $weck mengatakan bahwa mindset telah mulai untuk

    diasah pada masa anak-anak ketika anak-anak berinteraksi dengan orang tua, guru,dan pelatih, yang didalam diri mereka telah ada 42ed mindset atau growth mindset.

    #elain itu, pada penelitian #te!ensons, orang tua merika juga memiliki

    ekspektasi yang rendah terhadap pendidikan dan prestasi anak-anak mereka

    daripada orang tua sia. Menurut pandangan #te!ensons, perubahan yang sangat

    dibutuhkan dalam dunia pendidikan di merika adalah semakin tingginya

    ekspektasi terhadap prestasi.

    hli yang lainnya, seperti Phylis 1lumenfeld, =ac

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    45/47

    bercocok tanam. #audara sekandung diajarkan untuk menghormati yang lebih tua

    (;icirelly,>>Da).

     #ering kali pengajaran muncul secara spontan ketika saudara yang lebih tua

    mengasuh yang lebih muda. $alam masyarakat industrialis,saudara kandung

    cenderung berjumlah kcil dan jarak antar saudara yang lebih jauh,memudahkanorang tuanya untuk mengejar karier atau ketertarikan yang lain dan memfokuskan

    lebih banyak sumber daya serta perhatian kepada tiap anak (;icirelly,>>Da).

    6.Anak Dala# Kel!#$!k se'a&a

      Pada masa prasekolah anak-anak bermain dengan teman sebayanya

    namun ketika masa sekolah anak-anak tidak lagi bermain dengan teman sebayanya

    yang artinya berkelompok . nak yang bermain bersama biasanya memiliki statussocial ekonomi usia yang sama,walaupun kelompok bermain dilingkungan

    rumahnya terdiri dari berbagai tingkatan usia (*artup,>>0).

    Pada dasarnya anak perempuan biasanya lebih dewasa dibandingkan

    dengan anak laki-laki dan anak laki-laki berbicara dan bermain dengan anak

    perempuan,atau sebaliknya,dilakukan dengan cara yang berbeda (*ibbard K

    1hrmester,>>?).

    75.Pengaru? P!siti+ dan Negati+ )elasi Te#an Se'a&a

    8elompok sebaya juga memiliki efek negati!e.efek tersbut biasanya terdapat

    dalam pergaulan dalm teman sebaya yang pengutil,mulai menggunakan obat

    terlarang dan bertingkah laku antisocial lainnya. nak remaja sangat rentan

    terhadap tekanan untuk meniru, dan tekanan ini dapat mengubah anak bandelmenjadi seorang kriminal (*artup,>>0).

    8elompok sebaya cenderung terdiri dari satu jenis kelamin,memungkinkan

    anak laki-laki dan perempuan belajar prilaku yang sesuai dengan gendernya.

    Prasangka yang ditimbulkannya adalah sikap memusuhi aggota kelompok

    lain,terutama rasial atau etnis.

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    46/47

    77.Agresi dan 0engganggu

    *ostile gression (gresi yang bertujuan menyakiti targetnya) menggantikaninstrumental aggression (agresi yang bertujuan mendapatkan tujuan), yang

    merupakan cirri khas periode prasekolah (;oie K $odge, >>?). E!ert aggression

    (kekuatan 4sik atau ancaman !erbal) semakin berkurang dibandingkan relational

    atau social aggression.

    79.Agresi dan Pe#r!sesan In+!r#asi S!sial

    nak dapat bertindak secara agresif salah satunya di akibatkan karenaadanya kesalahan pada saat proses social yaitu lingkungan social apa yang mereka

    perhatian dan bagaimana mereka menginterprestasikan apa yang mereka rasakan

    (;rick dan $odge, >>D, >>7).

    •   *ostile agression adalah agresi yang bertujuan menyakiti targetnya.

    •   nstrumental agression adalah agresi yang bertujuan untuk mendapatkan

    tujuan.

    ggressor memandang kekuatan dan paksaan sebagai cara efektif untuk

    mendapatkan apa yang mereka inginkan.

    $alam terminology pembelajaran social, mereka agresif karena mereka berharap

    mendapatkan imbalan, maka keyakinan mereka akan efekti!itas agresi menjadi

    dikuatkan (;rick K $odge, >>B).

    8.A$aka? Kekerasan di Televisi 0engara?kan Anak ke$ada Agresi

    nak-anak, terutama yang orang tuanya menggunakan disiplin yang kejam,

    lebih rentan terhadap pengaruh kekerasan di tele!isi ketimbang orang dewasa (;oie

    K $odge >>?).

    Pada saat anak menonton kekerasan di tele!isi, mereka mungkin menyerap

    nilai yang digambarkan dan menjadi memandang agresi sebagai perilaku yang

  • 8/17/2019 94282538 Intervensi Psikososial Napza

    47/47

    dapat diterima. #emakin besar posisi tele!isi, semakin besar efek merusak yang

    tampak.

    anak usia ?-0 tahun tampaknya sangat mudah terpengaruh (Fron K

    *uesmann, >?B). $alam studi lanjutan, jumlah jam menonton tele!isi pada usia ?

    tahun, dan kecenderungan terhadap tayangan aksi pada anak laki-laki,memprediksi tingkat keparahan serangan kriminal pada usia 36 tahun.

    •  Masa ini terjadi pada umur B - I tahun sampai kurang lebih 0 : 3 tahun.

    Periode ini dimulai setelah anak melewati masa degil, di mana proses

    sosialisasi telah dapat berlangsung lebih efektif, dan menjadi matang untuk

    memasuki sekolah.

    •   1elajar mematuhi aturan-aturan kelompok, 1elajar setia kawan, 1elajar

    tidak bergantung pada orang dewasa, 1elajar bekerja sama, Mempelajari

    perilaku yang dapat diterima oleh lingkungannya, 1elajar menrima tanggung

     jawab, 1elajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif ), Mempelajari

    olah raga dan permainan kelompok 1elajar keadilan dan demokrasi.

    Referensi

    • #antrock,=.5.066>.+ife #pan $e!elopment(0th Fd).ew Hork%Mc@raw-*ill

    1ook co.

    • Papalia K Elds.066D.*uman $e!elopment.ew Hork%Mc@raw-*ill 1ook ;o.

    http%&&6?rika.blogspot.com&060&63&perkembangan-psikososial.html

    http://11018rika.blogspot.com/2012/03/perkembangan-psikososial.htmlhttp://11018rika.blogspot.com/2012/03/perkembangan-psikososial.html