ASKEP PP BLUES 2.docx
-
Upload
erma-safitri -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of ASKEP PP BLUES 2.docx
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
1/17
Askep Post Partum Blues
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan
psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar
kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi
sebagian wanita mengganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan
selanjutnya. Perubahan fisik dan emisional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan
prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial cultural dan persoalan
dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari
reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.
Masa nifas adalah suatu masa dimana tubuh menyesuaikan baik fisik maupun
psikologis terhadap proses melahirkan yang lamanya kurang lebih 6 minggu. Selain itu
pengertian masa nifas adalah masa mulainya persalinan sampai pulihnya alat-alat dan
anggota badan yang berhubungan dengan kehamilanpersalinan !"hmad #amli. $%&%'. (ari
dua pengertian di atas kelompok meyimpulkan bahwa masa nifas adalah masa sejak
selesainya persalinan hingga pulihnya alat-alat kandungan dan anggota badan serta
psikososial yang berhubungan dengan kehamilanpersalinan selama 6 minggu. (alam proses
adaptasi pada masa postpartum terdapat tiga metode yang meliputi )immediate
puerperineum) yaitu *+ jam pertama setelah melahirkan, )early puerperineum) yaitu setelah
*+ jam hingga $ minggu, dan )late puerperineum) yaitu setelah satu minggu sampai 6
minggu postpartum.
Perubahan psikologi pascapartum pada seorang ibu yang baru melahirkan terbagi dalam
tiga fase
$. taking indimana pada fase ini ibu ingin merawat dirinya sendiri, banyak bertanya dan
bercerita tentang pengalamannya selama persalinan yang berlangsung $ sampai * hari.
*. taking hold dimana pada fase ini ibu mulai fokus dengan bayinya yang berlangsung + sampai
minggu.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
2/17
. fase letting-godimana ibu mempunyai persepsi bahwa bayinya adalah perluasan dari dirinya,
mulai fokus kembali pada pasangannya dan kembali bekerja mengurus hal-hal lain.
Perubahan tersebut merupakan perubahan psikologi yang normal terjadi pada seorang
ibu yang baru melahirkan. /amun, kadang-kadang terjadi perubahan psikologi yang
abnormal. 0angguan psikologi pascapartum dibagi menjadi tiga kategori yaitu postpartum
blues atau kesedihan pascapartum, depresi pascapartum nonpsikosis, dan psikosis
pascapartum. Pada makalah ini kami akan membahas secara khusus mengenai post partum
blues. 1eberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi akti2itas dan peran
barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik
dari segi fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan
baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-
gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau sindroma yang oleh para peneliti dan klinisi
disebut post-partum blues.
B. Tujuan
$. 3ujuan 4mum
4ntuk mengetahui dan memahami lebih dalam lagi yang dimaksud dengan gangguan
psikologis pada ibu masa postpartum khusunya post partum 1lues.
*. 3ujuan Khusus
a' 4ntuk mengetahui dan memahami definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, gambaran
klinis, diagnosis, penatalaksanaan dan "suhan keperawatan pada 0angguan psikologis ibu
postpartum.
b' Meningkatkan kemampuan dalam penulisan asuhan keperawatan.
c' Memenuhi salah satu tugas perkuliahan Keperawatan Maternitas.
C. Rumusan Masalah
Masalah yang timbul kemudian yaitu apa itu postpartum blues5, bagaimana
epidemiologinya, etiologi, pathogenesis, gambaran klinis, pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan serta bagaimana dengan asuhan keperawatannya5
BAB II
AUHAN !EPERA"ATAN PADA IBU DEN#AN
#AN##UAN PI!$L$#I P$TPARTUM % P$TPARTUM BLUE
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
3/17
A. !onsep Dasar
&. Pengert'an
Post-partum blues sendiri sudah dikenal sejak lama. Sa2age pada tahun $& telah
menulis referensi di literature kedokteran mengenai suatu keadaan disforia ringan pasca-salin
yang disebut sebagai 7milk fe2er 7 karena gejala
disforia tersebut muncul bersamaan dengan laktasi. (ewasa ini, post-partum blues !PP1' atau
sering juga disebut maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma
gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan atau
pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan
berlangsung dalam rentang waktu $+ hari atau dua minggu pasca persalinan. Post-partum
blues ini dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental yang ringan oleh sebab itu sering
tidak dipedulikan sehingga tidak terdiagnosis dan tidak ditatalaksanai sebagaimana
seharusnya, akhirnya dapat menjadi masalah yang menyulitkan, tidak menyenangkan dan
dapat membuat perasaan-perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya, dan
bahkan kadang-kadang gangguan ini dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berat
yaitu depresi dan psikosis pasca-salin, yang mempunyai dampak lebih buruk, terutama dalam
masalah hubungan perkawinan dengan suami dan perkembangan anak, karena stres dan sikap
ibu yang tidak tulus terus-menerus bisa membuat bayi tumbuh menjadi anak yang mudah
menangis, cenderung rewel, pencemas, pemurung dan mudah sakit. Keadaan ini sering
disebut puerperium atau trimester keempat kehamilan. 1aby blues adalah keadaan di mana
seorang ibu mengalami perasaan tidak nyaman !kesedihan atau kemurungan'gangguan
suasana hati setelah persalinan, yang berkaitan dengan hubungannya dengan si bayi, atau pun
dengan dirinya sendiri. Ketika plasenta dikeluarkan pada saat persalinan, terjadi perubahan
hormon yang melibatkan endorphin, progesteron, dan estrogen dalam tubuh 8bu, yang dapat
mempengaruhi kondisi fisik, mental dan emosional 8bu.
(. Et'olog'
9tiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini belum
diketahui. /amun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya postpartum blues,
antara lain
$. :aktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin
dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada
gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas en;im
monoamine oksidase yaitu suatu en;im otak yang bekerja menginaktifasi noradrenalin dan
serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
4/17
*. :aktor demografi yaitu umur dan paritas.
. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
+.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
5/17
"nda lahirkan , insomnia yang berlebihan. 0ejala-gejala itu mulai muncul setelah persalinan
dan pada umumnya akan menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberapa
hari. /amun jika masih berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan itu dapat disebut
postpartum depression.
+. Ins',en
(alam dekade terakhir ini, banyak peneliti dan klinisi yang memberi perhatian khusus
pada gejala psikologis yang menyertai seorang wanita pasca salin, dan telah melaporkan
beberapa angka kejadian dan berbagai faktor yang diduga mempunyai kaitan dengan gejala-
gejala tersebut. 1erbagai studi mengenai post-partum blues di luar negeri melaporkan angka
kejadian yang cukup tinggi dan sangat ber2ariasi antara *6-&>, yang kemungkinan
disebabkan karena adanya perbedaan populasi dan kriteria diagnosis yang digunakan.
-. Penegahan
Post partum blues dapat dicegah dengan cara
a. "njurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan pada suami atau keluarga untuk selalu
memperhatikan si ibu
b. Menu makanan yang seimbang
c. @lah raga secara teratur
d. Mintalah bantuan pada keluarga atau suami untuk merawat ibu dan bayinya.
e. #encanakan acara keluar bersama bayi berdua dengan suami
f. #ekreasi
/. Pemer'ksaan D'agnost'k
Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat mendiagnosa secara langsung
post partum blues. Secara medis, dokter menyimpulkan beberapa simtom yang tampak dapat
disimpulkan sebagai gangguan depresi post partum blues bila memenuhi kriteria gejala yang
ada. Kekurangan hormon tyroid yang ditemukan pada indi2idu yang mengalami kelelahan
luar biasa !fatigue' ditemukan juga pada ibu yang mengalami post partum blues mempunyai
jumlah kadar tyroid yang sangat rendah.
Skrining untuk mendeteksi gangguan mooddepresi sudah merupakan acuan pelayanan
pasca salin yang rutin dilakukan. 4ntuk skrining ini dapat dipergunakan beberapa kuesioner
dengan sebagai alat bantu. 9ndinburgh Posnatal (epression Scale !9P(S' merupakan
kuesioner dengan 2aliditas yang teruji yang dapat mengukur intensitas perubahan perasaan
depresi selama hari pasca salin. Pertanyaan-pertanyaannya berhubungan dengan labilitas
perasaan, kecemasan, perasaan bersalah serta mencakup hal-hal lain yang terdapat pada post-
partum blues . Kuesioner ini terdiri dari $A !sepuluh' pertanyaan, di mana setiap pertanyaan
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
6/17
memiliki + !empat' pilihan jawaban yang mempunyai nilai skor dan harus dipilih satu sesuai
dengan gradasi perasaan yang dirasakan ibu pasca salin saat itu. Pertanyaan harus dijawab
sendiri oleh ibu dan rata-rata dapat diselesaikan dalam waktu menit. BoC et. "l., mendapati
bahwa nilai skoring lebih besar dari $* !dua belas' memiliki sensitifitas &6> dan nilai
prediksi positif > untuk mendiagnosis kejadian post-partum blues . 9P(S juga telah teruji
2aliditasnya di beberapa negara seperti 1elanda, Swedia, "ustralia, 8talia, dan 8ndonesia.
9P(S dapat dipergunakan dalam minggu pertama pasca salin dan bila hasilnya meragukan
dapat diulangi pengisiannya * !dua' minggu kemudian.
0. Penatalaksanaan
Post-partum blues atau gangguan mental pasca-salin seringkali terabaikan dan tidak
ditangani dengan baik. 1anyak ibu yang 7berjuangD sendiri dalam beberapa saat setelah
melahirkan. Mereka merasakan ada suatu hal yang salah namun mereka sendiri tidak benar-
benar mengetahui apa yang sedang terjadi. "pabila mereka pergi mengunjungi dokter atau
sumber-sumber lainnya 4ntuk minta pertolongan, seringkali hanya mendapatkan saran untuk
beristirahat atau tidur lebih banyak, tidak gelisah, minum obat atau berhenti mengasihani diri
sendiri dan mulai merasa gembira menyambut kedatangan bayi yang mereka cintai.
Penanganan gangguan mental pasca-salin pada prinsipnya tidak berbeda dengan
penanganan gangguan mental pada momen-momen lainya. Para ibu yang mengalami post-
partum blues membutuhkan pertolongan yang sesungguhnya. Para ibu ini membutuhkan
dukungan pertolongan yang sesungguhnya. Para ibu ini membutuhkan dukungan psikologis
seperti juga kebutuhan fisik lainnya yang harus juga dipenuhi. Mereka membutuhkan
kesempatan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dari situasi yang
menakutkan. Mungkin juga mereka membutuhkan pengobatan danatau istirahat, dan
seringkali akan merasa gembira mendapat pertolongan yang praktis. (engan bantuan dari
teman dan keluarga, mereka mungkin perlu untuk mengatur atau menata kembali kegiatan
rutin sehari-hari, atau mungkin menghilangkan beberapa kegiatan, disesuaikan dengan
konsep mereka tentang keibuan dan perawatan bayi. 1ila memang diperlukan, dapat
diberikan pertolongan dari para ahli, misalnya dari seorang psikolog atau konselor yang
berpengalaman dalam bidang tersebut.
Para ahli obstetri memegang peranan penting untuk mempersiapkan para wanita untuk
kemungkinan terjadinya gangguan mental pasca-salin dan segera memberikan penanganan
yang tepat bila terjadi gangguan tersebut, bahkan merujuk para ahli psikologikonseling bila
memang diperlukan. (ukungan yang memadai dari para petugas obstetri, yaitu dokter dan
bidanperawat sangat diperlukan, misalnya dengan cara memberikan informasi yang
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
7/17
memadaiadekuat tentang proses kehamilan dan persalinan, termasuk penyulit-penyulit yang
mungkin timbul dalam masa-masa tersebut serta penanganannya.
Post-partum blues juga dapat dikurangi dengan cara belajar tenang dengan menarik nafas
panjang dan meditasi, tidur ketika bayi tidur, berolahraga ringan, ikhlas dan tulus dengan
peran baru sebagai ibu, tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi, membicarakan rasa
cemas dan mengkomunikasikannya, bersikap fleksibel, bergabung dengan kelompok ibu-ibu
baru. (alam penanganan para ibu yang mengalami post-partum blues dibutuhkan pendekatan
menyeluruhholistik. Pengobatan medis, konseling emosional, bantuan-bantuan praktis dan
pemahaman secara intelektual tentang pengalaman dan harapan-harapan mereka mungkin
pada saat-saat tertentu. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan penanganan di
tingkat perilaku, emosional, intelektual, sosial dan psikologis secara bersama-sama, dengan
melibatkan lingkungannya, yaitu suami, keluarga dan juga teman dekatnya.
B. !onsep Asuhan !epera1atan
&. Pengkaj'an
Pengenalan gejala mood merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh perawat
perinatal. #encana keperawatan harus merefleksikan respons perilaku yang diharapkan dari
gangguan tertentu. #encan indi2idu didasarkan pada karakteristik wanita dan keadaannya
yang spesifik. Suami atau pasangan wanita tersebut juga dapat mengalami gangguan
emosional akibat perilaku wanita tersebut.
Pengkajian pada pasien post partum blues menurut 1obak ! *AA+ ' dapat dilakukan pada
pasien dalam beradaptasi menjadi orang tua baru. Pengkajiannya meliputi =
$. 8dentitas klien
(ata diri klien meliputi nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record dan
lain-lain
*. (ampak pengalaman melahirkan
1anyak ibu memperlihatkan suatu kebutuhan untuk memeriksa proses kelahiran itu
sendiri dan melihat kembali perilaku mereka saat hamil dalam upaya retrospeksi diri
!Konrad, $%&'. Selama hamil, ibu dan pasangannya mungkin telah membuat suatu rencana
tertentu tentang kelahiran anak mereka, hal-hal yang mencakup kelahiran per2agina dan
beberapa inter2ensi medis. "pabila pengalaman mereka dalam persalinan sangat berbeda dari
yang diharapkan !misalnya = induksi, anestesi epidural, kelahiran sesar', orang tua bisa
merasa kecewa karena tidak bisa mencapai yang telah direncanakan sebelumnya. "pa yang
dirasakan orang tua tentang pengalaman melahirkan sudah pasti akan mempengaruhi adaptasi
mereka untuk menjadi orang tua.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
8/17
. Bitra diri ibu
Suatu pengkajian penting mengenai konsep diri, citra tubuh, dan seksualitas ibu.
1agaimana perasaan ibu baru tentang diri dan tubuhnya selama masa nifas dapat
mempengaruhi perilaku dan adaptasinya dalam menjadi orang tua. Konsep diri dan citra
tubuh ibu juga dapat mempengaruhi seksualitasnya. Perasaan-perasaan yang berkaitan
dengan penyesuaian perilaku seksual setelah melahirkan seringkali menimbulkan
kekhawatiran pada orang tua baru. 8bu yang baru melahirkan bisa merasa enggan untuk
memulai hubungan seksual karena takut merasa nyeri atau takut bahwa hubungan seksual
akan mengganggu penyembuhan jaringan perineum.
+. 8nteraksi @rang tua E 1ayi
Suatu pengkajian pada masa nifas yang menyeluruh meliputi e2aluasi interaksi orang
tua dengan bayi baru. #espon orang tua terhadap kelahiran anak meliputi perilaku adaptif dan
perilaku maladatif. 1aik ibu maupun ayah menunjukkan kedua jenis perilaku maupun saat ini
kebanyakan riset hanya berfokus pada ibu. 1anyak orang tua baru mengalami kesulitan untuk
menjadi orang tua sampai akhirnya keterampilan mereka membaik. Kualitas keibuan atau
kebapaan pada perilaku orang tua membantu perawatan dan perlindungan anak. 3anda-tanda
yang menunjukkan ada atau tidaknya kualitas ini, terlihat segera setelah ibu melahirkan, saat
orang tua bereaksi terhadap bayi baru lahir dan melanjutkan proses untuk menegakkan
hubungan mereka.
. Perilaku "daptif dan Perilaku Maladaptif
Perilaku adaptif berasal dari penerimaan dan persepsi realistis orang tua terhadap
kebutuhan bayinya yang baru lahir dan keterbatasan kemampuan mereka, respon social yang
tidak matur, dan ketidakberdayaannya. @rang tua menunjukkan perilaku yang adaptif ketika
mereka merasakan suka cita karena kehadiran bayinya dan karena tugas-tugas yang
diselesaikan untuk dan bersama anaknya, saat mereka memahami yang dikatakan bayinya
melalui ekspresi emosi yang diperlihatkan bayi dan yang kemudian menenangkan bayinya,
dan ketika mereka dapat membaca gerakan bayi dan dapat merasa tingkat kelelahan bayi.
Perilaku maladaptif terlihat ketika respon orang tua tidak sesuai dengan kebutuhan bayinya.
Mereka tidak dapat merasakan kesenangan dari kontak fisik dengan anak mereka. 1ayi E bayi
ini cenderung akan dapat diperlakukan kasar. @rang tua tidak merasa tertarik untuk melihat
anaknya. 3ugas merawat anak seperti memandikan atau mengganti pakaian, dipandang
sebagai sesuatu yang menyebalkan. @rang tua tidak mampu membedakan cara berespon
terhadap tanda yang disampaikan oleh bayi, seperti rasa lapar, lelah keinginan untuk
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
9/17
berbicara dan kebutuhan untuk dipeluk dan melakukan kontak mata. 3ampaknya sukar bagi
mereka untuk menerima anaknya sebagai anak yang sehat dan gembira.
6. Struktur dan fungsi keluarga
Komponen penting lain dalam pengkajian pada pasien post partum blues ialah melihat
komposisi dan fungsi keluarga. Penyesuaian seorang wanita terhadap perannya sebagai ibu
sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan pasangannya, ibunya dengan keluarga lain, dan
anak-anak lain. Perawat dapat membantu meringankan tugas ibu baru yang akan pulang
dengan mengkaji kemungkinan konflik yang bisa terjadi diantara anggota keluarga dan
membantu ibu merencanakan strategi untuk mengatasi masalah tersebut sebelum keluar dari
rumah sakit.
Sedangkan Pengkajian (asar data klien menurut Marilynn 9. (oenges ! *AA$ ' "dalah
a. "kti2itas istirahat 8nsomnia mungkin teramati.
b. Sirkulasi
9pisode diaforetik lebih sering terjadi pada malam hari.
c. 8ntegritas 9go
d. Peka rangsang, takutmenangis !F Post partum blues F sering terlihat kira-kira hari
setelah kelahiran'.
e. 9liminasi
f. (iuresis diantara hari ke-* dan ke-.
g. Makanancairan
h. Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan mungkin hari E hari ke-.i. /yeriketidaknyamanan
j. /yeri tekan payudarapembesaran dapat terjadi diantara hari ke- sampai ke-
pascapartum.
k. Seksualitas
l. 4terus $ cm diatas umbilikus pada $* jam setelah kelahiran, menurun kira-kira $ lebar
jari setiap harinya.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
10/17
(iagnosa keperawatan pada pasien postpartum blues diantaranya "dalah
a. N2er' akut3ket',akn2amanan 4erhu4ungan ,engan trauma mekan's5
e,ema3pem4esaran jar'ngan atau ,'stens'5 e*ek6e*ek hormonal.
b. Menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, pengalaman
sebelumnya, usia gestasi bayi, tingkat dukungan, strukturkarakteristik fisik payudara ibu.
c. #isiko tinggi terhadap perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan pengaruh
komplikasi fisik dan emosional
d. #esiko tinggi ketidakefektifan koping indi2idu berkaitan perubahan emosional yang tidak
stabil pada ibu
e. 0angguan pola tidur berhubungan dengan #espon hormonal dan
psikologis !sangat gembira, ansietas, kegirangan', nyeriketidaknyamanan, proses
persalinan dan kelahiran melelahkan.
f. Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan perawatan bayiberhubungan dengan kurang pemajanan mengingat, kesalahan interpretasi, tidak
mengenal sumber E sumber.
g. Potensial terhadap pertumbuhan koping keluarga berhubungan dengan
kecukupan pemenuhan kebutuhan E kebutuhan indi2idu dan tugas E tugas adaptif,
memungkinkan tujuan aktualisasi diri muncul ke permukaan.
). Renana !epera1atan
a. Nyeri akut/ketidaknyamanan berhubungan dengan trauma mekanis, edema/pembesaran
jaringan atau distensi, efek-efek hormonal.
Tujuan % Mengidentifikasi dan menggunakan inter2ensi untuk mengatasi
ketidaknyamanan.
Inter7ens' !epera1atan %
$' 3entukan adanya, lokasi, dan sifat ketidaknyamanan.
#asional Mengidentifikasi kebutuhan E kebutuhan khusus dan inter2ensi yang tepat.
*' 8nspeksi perbaikan perineum dan epiostomi.
#asional (apat menunjukkan trauma berlebihan pada jaringan perineal dan terjadinya
komplikasi yang memerlukan e2aluasi inter2ensi lanjut.
' 1erikan kompres es pada perineum, khususnya selama *+ jam pertama setelah kelahiran.
#asional Memberi anestesia lokal, meningkatkan 2asokonstriksi, dan mengurangi edema
dan 2asodilatasi.
+' 1erikan kompres panas lembab !misalnya = rendam duduk bak mandi'
#asional Meningkatkan sirkulasi pada perineum, meningkatkan oksigenasi dan nutrisi pada
jaringan, menurunkan edema dan meningkatkan penyembuhan.
' "njurkan duduk dengan otot gluteal terkontraksi diatas perbaikan episiotomy.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
11/17
#asional Penggunaan pengencangan gluteal saat duduk menurunkan stres dan tekanan
langsung pada perineum.
6' Kolaborasi dalam pemberian obat analgesik A-6A menit sebelum menyusui.
#asional Memberikan kenyamanan, khususnya selama laktasi, bila afterpain paling hebat
karena pelepasan oksitosin.
4. Menyusui berhubungan dengan tingkat pengetahuan, pengalaman
sebelumnya, usia gestasi bayi, tingkat dukungan, strukturkarakteristik fisik payudara ibu.
Tujuan %Mengungkapkan pemahaman tentang prosessituasi menyusui, mendemonstrasikan
teknik efektif dari menyusui, menunjukkan kepuasan regimen menyusui satu sama lain.
Inter7ens' !epera1atan %
$' Kaji pengetahuan dan pengalaman klien tentang menyusui sebelumnya
#asional Membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan saat ini dan mengembangkan
rencana perawatan.
*' 3entukan sistem pendukung yang tersedia pada klien, dan sikap pasangan keluarga.
#asional Mempunyai dukungan yang cukup meningkatkan kesempatan untuk pengalaman
menyusui dengan berhasil.
' 1erikan informasi, 2erbal dan tertulis, mengenai fisiologi dan keuntungan menyusui,
perawatan putting dan payudara, kebutuhan diet khusus, dan faktorEfaktor yang memudahkan
atau mengganggu keberhasilan menyusui.
#asional Membantu menjamin supli susu adekuat, mencegah putting pecah dan luka,
memberikan kenyamanan, dan membuat peran ibu menyusui.
+' (emonstrasikan dan tinjau ulang teknik E teknik menyusui
#asional Posisi yang tepat biasanya mencegah luka putting, tanpa memperhatikan lamanya
menyusu.
' 8dentifikasi sumber-sumber yang tersedia di masyarakat sesuai indikasi = misalnya = progam
Kesehatan 8bu dan "nak ! K8" '.
#asional Pelayanan ini mendukung pemberian "S8 melalui pendidikan klien dan nutrisional.
c. Risiko tinggi terhadap perubahan peran menjadi orang tua berhubungan dengan pengaruh
komplikasi fisik dan emosional
Tujuan % Mengungkapkan masalah dan pertanyaan tentang menjadi orang tua,
mendiskusikan peran menjadi orang tua secara realistis, secara aktif mulai melakukan tugas
perawatan bayi baru lahir dengan tepat, mengidentifikasi sumber-sumber.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
12/17
Inter7ens' !epera1atan %
$' Kaji kekuatan, kelemahan, usia, status perkawinan, ketersediaan sumber pendukung dan latar
belakang budaya.
#asional Mengidentifikasi faktor E faktor risiko potensial dan sumber-sumber pendukung,
yang mempengaruhi kemampuan klienpasangan untuk menerima tantangan peran menjadi
orang tua.
*' Perhatikan respons klienpasangan terhadap kelahiran dan peran menjadi orang tua.
#asional Kemampuan klien untuk beradaptasi secara positif untuk menjadi orang tua
mungkin dipengaruhi oleh reaksi ayah dengan kuat.
' 92aluasi sifat dari menjadi orangtua secara emosi dan fisik yang pernah dialami
klienpengalaman selama kanak-kanak.
#asional Peran menjadi orang tua dipelajari, dan indi2idu memakai peran orang tua mereka
sendiri menjadi model peran.
+' 3injau ulang catatan intrapartum terhadap lamanya persalinan, adanya komplikasi, dan peran
pasangan pada persalinan.
#asional Persalinan lama dan sulit, dapat secara sementara menurunkan energi fisik dan
emosional yang perlu untuk mempelajari peran menjadi ibu dan dapat secara negatif
mempengaruhi menyusui.
' 92aluasi status fisik masa lalu dan saat ini dan kejadian komplikasi pranatal, intranatal, atau
pascapartal.
#asional Kejadian seperti persalinan praterm, hemoragi, infeksi, atau adanya komplikasi ibu
dapat mempengaruhi kondisi psikologis klien.
6' 92aluasi kondisi bayi = komunikasikan dengan staf perawatan sesuai indikasi.
#asional 8bu sering mengalami kesedihan karena mendapati bayinya tidak seperti bayi yang
diharapkan.
' Pantau dan dokumentasikan interaksi klienpasangan dengan bayi.
#asional 1eberapa ibu atau ayah mengalami kasih sayang bermakna pada pertama kali =
selanjutnya, mereka dikenalkan pada bayi secara bertahap.
&' "njurkan pasangansibling untuk mengunjungi dan menggendong bayi dan berpartisipasi
terhadap aktifitas perawatan bayi sesuai i;in.
#asional Membantu meningkatkan ikatan dan mencegah perasaan putus asa.
%' Kolaborasi dalam merujuk untuk konseling bila keluarga beresiko tinggi terhadap masalah
menjadi orang tua atau bila ikatan positif diantara klienpasangan dan bayi tidak terjadi.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
13/17
#asional Perilaku menjadi orang tua yang negatif dan ketidakefektifan koping memerlukan
perbaikan melalui konseling, pemeliharaan atau bahkan psikoterapi yang lama.
d. Risiko tidak efektif koping individual berhubungan dengan krisis
maturasional dari kehamilan/mengasuh anak dan melakukan peran ibu dan menjadi orang
tua (atau melepaskan untuk adopsi), kerentanan personal, ketidakadekuatan sistem
pendukung, persepsi tidak realistis
Tujuan % Mengungkapkan ansietas dan respon emosional, mengidentifikasi kekuatan
indi2idu dan kemampuan koping pribadi, mencari sumber-sumber yang tepat sesuai
kebuuhan.
Inter7ens' !epera1atan %
$' Kaji respon emosional klien selama pranatal dan dan periode intrapartum dan persepsi klien
tentang penampilannya selama persalinan.
#asional 3erhadap hubungan langsung antara penerimaan yang positif akan peran feminin
dan keunikan fungsi feminin serta adaptasi yang positif terhadap kelahiran anak, menjadi ibu,
dan menyusui.
*' "njurkan diskusi oleh klien pasangan tentang persepsi pengalaman kelahiran.
#asional Membantu klien pasangan bekerja melalui proses dan memperjelas realitas dari
pengalaman fantasi.
' Kaji terhadap gejala depresi yang fana !F perasaan sedih F pascapartum' pada hari ke-*
sampai ke- pascapartum !misalnya = ansietas, menangis, kesedihan, konsentrasi yang buruk,
dan depresi ringan atau berat'.
#asional Sebanyak &A > ibu E ibu mengalami depresi sementara atau perasaan emosi
kecewa setelah melahirkan.
+' 92aluasi kemampuan koping masa lalu klien, latar belakang budaya, sistem pendukung, dan
rencana untuk bantuan domestik pada saat pulang.
#asional Membantu dalam mengkaji kemampuan klien untuk mengatasi stres.
' 1erikan dukungan emosional dan bimbingan antisipasi untuk membantu klien mempelajari
peran baru dan strategi untuk koping terhadap bayi baru lahir.
#asional Keterampilan menjadi ibu orang tua bukan secara insting tetapi harus dipelajari.
6' "njurkan pengungkapan rasa bersalah, kegagalan pribadi, atau keragu E raguan tentang
kemampuan menjadi orang tua
#asional Membantu pasangan menge2aluasi kekuatan dan area masalah secara realistis dan
mengenali kebutuhan terhadap bantuan profesional yang tepat.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
14/17
' Kolaborasi dalam merujuk klienpasangan pada kelompok pendukungan menjadi orang tua,
pelayanan sosial, kelompok komunitas, atau pelayanan perawat berkunjung.
#asional Kira E kira +A > wanita dengan depresi pascapartum ringan mempunyai gejala E
gejala yang menetap sampai $ tahun dan dapat memerlukan e2aluasi lanjut.
e. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Respon hormonal dan
psikologis (sangat gembira, ansietas, kegirangan), nyeri/ketidaknyamanan, proses
persalinan dan kelahiran melelahkan.
Tujuan % Mengidentifikasi penilaian untuk mengakomodasi perubahan yang diperlukan
dengan kebutuhan terhadap anggota keluarga baru, melaporkan peningkatan rasa sejahtera
dan istirahat.
Inter7ens' !epera1atan %
$' Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat.
#asional Persalinan atau kelahiran yang lam dan sulit, khususnya bila ini terjadi malam,
meningkatkan tingkat kelelahan.
*' Kaji factor-faktor, bila ada yang mempengaruhi istirahat.
#asional Membantu meningkatkan istirahat, tidur dan relaksasi dan menurunkan rangsang.
' 1erikan informasi tentang kebutuhan untuk tiduristirahat setelah kembali ke rumah.
#asional #encana yang kreatif yang membolehkan untuk tidur dengan bayi lebih awal serta
tidur siang membantu untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
+' 1erikan informasi tentang efek-efek kelelahan dan ansietas pada suplai "S8.
#asional Kelelahan dapat mempengaruhi penilaian psikologis, suplai "S8, dan penurunan
refleks secara psikologis.
' Kaji lingkungan rumah, bantuan dirumah, dan adanya sibling dan anggota keluarga lain.
#asional Multipara dengan anak di rumah memerlukan tidur lebih banyak dirumah sakit
untuk mengatasi kekurangan tidur dan memenuhi kebutuhannya.
f. urang pengetahuan mengenai pera!atan diri dan pera!atan bayi
berhubungan dengan kurang pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi, tidak mengenal
sumber " sumber.
Tujuan %Mengungkapkan berhubungan dengan pemahaman perubahan fisiologis, kebutuhan
indi2idu, hasil yang diharapkan, melakukan akti2itas prosedur yang perlu dan menjelaskan
alasan-alasan untuk tindakan.
Inter7ens' !epera1atan %
$' Pastikan persepsi klien tentang persalinan dan kelahiran, lama persalinan, dan tingkat
kelelahan klien.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
15/17
#asional 3erhadap hubungan antara lama persalinan dan kemampuan untuk melakukan
tanggung jawab tugas dan aktifitas-aktifitas perawatan diriperawatan bayi.
*' Kaji kesiapan klien dan moti2asi untuk belajar.
#asional Periode pascanatal dapat merupakan pengalaman positif bila penyuluhan yang
tepat untuk membantu pertumbuhan ibu, maturasi, dan kompetensi.
' 1erikan informasi tentang perawatan diri, termasuk perawatan perineal dan higiene,
perubahan fisiologis.
#asional Membantu mencegah infeksi, mempercepat pemulihan dan penyembuhan, dan
berperan pada adaptasi yang positif dari perubahan fisik dan emosional.
+' (iskusikan kebutuhan seksualitas dan rencana untuk kontrasepsi.
#asional Pasangan mungkin memerlukan kejelasan mengenai ketersediaan metoda
kontrasepsi dan kenyataan bahwa kehamilan dapat terjadi bahkan sebelum kunjungan
sebelum kunjungan minggu ke-6.
g. #otensial terhadap pertumbuhan koping keluarga berhubungan dengan
ke$ukupan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan individu dan tugas-tugas adaptif,
memungkinkan tujuan aktualisasi diri mun$ul ke permukaan.
Tujuan % Mengungkapkan keinginan untuk melaksanakan tugas-tugas yang mengarah pada
kerja sama dari anggota keluarga baru, mengekspresikan perasaan percaya diri dan kepuasan
dengan terbentuknya kemajuan dan adaptasi.
Inter7ens' !epera1atan %
$' Kaji hubungan anggota keluarga satu sama lain.
#asional Perawat dapat membantu memberikan pengalaman positif di rumah sakit dan
menyiapkan keluarga terhadap pertumbuhan melalui tahap E tahap perkembangan.
*' "njurkan partisipasi seimbang dari orang tua pada perawatan bayi.
#asional :leksibilitas dan sensitifitasi terhadap kebutuhan keluarga membantu
mengembangkan harga diri dan rasa kompeten dalam perawatan bayi baru lahir setelah
pulang.
' 1erikan bimbingan antisipasi mengenai perubahan emosi normal berkenaan dengan periode
pascapartum.
#asional Membantu menyiapkan pasangan untuk kemungkinan perubahan yang mereka
alami, menurunkan stres dan meningkatkan koping positif.
+' 1erikan informasi tertulis mengenai buku-buku yang dianjurkan untuk anak-anak !sibling'
tetang bayi baru.
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
16/17
#asional Membantu anak mengidentifikasi dan mengatasi perasaan akan kemungkinan
penggantian atau penolakan.
' Kolaborasi dalam merujuk klienpasangan pada kelompok orang tua pascapartum di
komunitas.
#asional Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang membesarkan anak dan
perkembangan anak.
+. Implementas'
Menurut (oenges !*AAA' implementasi adalah perawat mengimplementasikan
inter2ensi-inter2ensi yang terdapat dalam rencana perawatan. Menurut "llen !$%%&'
komponen dalam tahap implementasi meliputi tindakan keperawatann mandiri, kolaboratif,
dokumentasi, dan respon pasien terhadap asuhan keperawatan.
-. E7aluas'
92aluasi didasarkan pada kemajuan pasien dalam mencapai hasil akhir yang ditetapkan yaitu
meliputi = kesejahteraan fisik ibu dan bayi akan dipertahankan. 8bu dan keluarga akan
mengembangkan koping yang efektif. Setiap anggota keluarga akan melanjutkan
pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Perawat dapat yakin bahwa perawatan
berlangsung efektif jika kesejahteraan fisik ibu dan bayi dapat dipertahankan, ibu dan
keluarganya dapat mengatasi masalahnya secara efektif, dan setiap anggota keluarga dapat
meneruskan pola pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
BAB III
PENUTUP
A. !es'mpulan
$. Postpartum blues yaitu suatu perasaan bercampur aduk
*.
Penyebab postpartum blues belum diketahui secara pasti.. Penderita postpartum dapat dideteksi melalui skrinning yaitu dengan kuisioner yang berupa
pertanyaan tentang rasa cemas
+. "suhan keperawatan pada pasien postpartum blues pada dasarnya harus holistik yaitu
menyeluruh dari bio-psiko-sosio-spiritual dan melibatkan orang tua si anak yaitu ayah dan
ibu si anak
B. aran
(iharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan
pelayanan Keperawatan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. (an untuk
-
7/26/2019 ASKEP PP BLUES 2.docx
17/17
para tim medis agar dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang
keperawatan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education dalam
perawatan depresi postpartum blues.
DA8TAR PUTA!A
1obak,