Self Concept and Emotional Intelligence

32
Self Concept and Emotional Quotient For Self Development Seta A. Wicaksana, M. Psi., Psikolog

Transcript of Self Concept and Emotional Intelligence

Self Concept and Emotional Quotient

For

Self Development Seta A. Wicaksana, M. Psi., Psikolog

“To know others is to be wise, to know oneself is to

be enlightened” – Tao Te Ching

Konsep Diri

• Konsep Diri adalah persepsi individu terkait dirinya dan membuat masing-masing individu memiliki keunikannya.

• Penilaian diri baik positif maupun negatif terkait fisik, emosi, kecerdasan akan berubah-ubah di setiap saatnya.

• Konsep diri dapat berdampak pada kemampuan diri dan kesehatan.

Konsep Diri (Hall & Lindsay)

• Sebagai sikap, perasaan dan evaluasi mengenai diri sendiri.

• Merupakan rangkaian proses berpikir, ide, mengingat dan persepsi mengenai diri sendiri.

Dimensions of Self-Concept

• Self-knowledge — “Who am I?”

• Self-expectation — “Who or what do I want to be?”

• Social self – How person perceived by others?

• Self-evaluation — “How well do I like myself?”

Components of Self-Concept

• Identity

• Body image

• Self-esteem

• Role performance

Development of Self-Concept

Self-concept evolves throughout life and depends to an extent on an individual’s

developmental level.

Formation of Self-Concept

1. Infant learns physical self different from environment.

2. If basic needs are met, child has positive feelings of self.

3. Child internalizes others people’s attitudes toward self.

4. Child or adult internalizes standards of society.

Stages in Development of Self

• Self-awareness (infancy)

• Self-recognition (18 months)

• Self-definition (3 years)

• Self-concept (6 to 7 years)

Factors Affecting Self-Concept

• Altered Health Status • Experience • Developmental

considerations • Culture • Internal and external

resources • History of success and

failure • Crisis or life stressors • Aging, illness, or trauma

Fungsi Konsep Diri (Lecky, 1961)

• Mencapai Harmonisasi • Berperan sebagai intepretasi dan pengalaman

yang diperoleh • Harapan untuk menjaga kelangsungan hidup

secara harmoni.

Apa yang saya miliki ???

1. Saya menilai pengetahuan yang saya miliki ….

2. Saya menilai ketrampilan yang saya miliki ….

3. Saya menilai sikap kerja yang saya miliki ….

4. Saya menilai karakter pribadi saya adalah ….

Ciri Pengenalan diri positif

• Bangga akan yang diperbuat

• Tingkah lakunya mandiri

• Bertanggung jawab

• Antusias terhadap Tugas yang Menantang

Ciri Pengenalan Diri Negatif

• Merendahkan kemampuan diri sendiri.

• Menyalahkan orang lain karena kelemahannya

• Merasa tidak mampu

• Mudah frustrasi

• Mudah dipengaruhi orang

Johari Window

• A Johari window is a metaphorical tool created in 1955 in the United States, used to help people better understand their interpersonal communication and relationships.

• Developed by Joseph Luft and Harry Ingham (the word “Johari” comes from Joseph Luft and Harry Ingham).

Berkemampuan Dapat diandalkan

Keras kepala Sabar Perasa

Menerima Berwibawa Tertutup Berkuasa Peka

Mudah beradaptasi

Bersemangat Lembut Percaya diri

Pemalu

Sombong Terbuka Berpengetahuan

Pendiam Rendah diri

Pemberani Bersahabat Logis Selalu introspeksi

Spontan

Tenang Dermawan Pencinta Santai Simpatik

Perhatian Selalu senang Dewasa Religius Tegas

Periang Penolong Sederhana Cepat tanggap

Dpt dipercaya

Cerdik Idealis Mudah gugup

Penyelidik Hangat

Teliti Mandiri Pengamat Asertif Bijak

Percaya diri Kreatif Rapi Sadar diri Humoris

Teori JOHARI WINDOWS

DIRI TERBUKA

(diketahui diri sendiri

dan orang lain)

DIRI BUTA

Tidak diketahui diri

sendiri, tapi diketahui

orang lain

DIRI TERSEMBUNYI /

RAHASIA

(diketahui diri sendiri

tapi tidak diketahui

orang lain

DIRI GELAP

(tidak diketahui

diri sendiri

maupun orang

lain)

1 2

3 4

1 2

3 4

Adalah individu yang

kurang memahami

diri sendiri, tingkah

lakunya terbatas,

perasaannya kurang

terbuka, kurang luas

cara pandang dan variasi hidupnya.

Adalah individu yang terbuka

terhadap dunia sekelilingnya,

potensi diri disadari,

perasaan dan pikirannnya

terbuka untuk pengalaman –

pengalaman hidup yang

menyedihkan dan

menyenangkan, pekerjaan,

dan sebagainya.

Ia lebih spontan dan bersikap

jujur dan apa adanya pada

orang lain.

PERBEDAAN KARAKTERISTIK ORANG YANG TERBUKA DAN ORANG TERTUTUP

SIKAP TERBUKA SIKAP TERTUTUP

Menilai pesan scr objektif dg

menggunakan data & keajengan logika

Menilai pesan berdasarkan motif

Membedakan dg mudah, melihat

suasana

Berpikir simplisis (berpikir hitam putih)

tanpa nuansa

Berorientasi pada isi pesan Bersandar lebih banyak pd sumber

pesan dari pada isi pesan

Mencari informasi dari berbagai sumber Mencari informasi tentang kepercayaan

orang dari sumbernya sendiri, bukan

kepercayaan orang lain.

Lebih bersifat provisionalisme dan

bersedia mengubah kepercayaan

Secara kaku mempertahankan dan

memegang teguh sistem kepercayaan

Mencari pengertian pesan yang tidak

sesuai dengan rangkaian kepercayaan

Menolak, mengabaikan, menolak pesan

yg tdk konsisten dg sistem kepercayaan

Perubahan Impresi

Abraham Maslow

Model Pribadi Sehat (A. Maslow)

1. Berfungsi secara otonom dalam pemenuhan kebutuhan (Need)

2. Memahami kekuatan dan keemahan diri sendiri dan juga dapat menerima orang lain.

3. Mengembangkan minat sosial 4. Memberikan apresaisi atau

penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.

5. Menikmati setiap pengalaman sebagai pengalaman puncak.

OTAK EMOSIONAL

• Kecerdasan tidaklah berarti apa-apa bila emosi yang berkuasa.

• Dalam kehidupan manusia perasaan merupakan pedoman penting. – Hanya perasaan cinta yang

kuat yang dapat mengalahkan hasrat memikirkan diri sendiri.

– Perasaan lebih unggul dibanding nalar pada saat seseorang berada dalam bahaya.

Emotional Intelligence

• Kecerdasan Emosional (EQ) lebih menentukan kinerja dan kesuksesan seseorang.

• Goleman (1996) : Kecerdasan Emosional adalah kecerdasan seseorang dalam mengenali diri, mengendalikan doringan hati, suasana hati, memotivasi diri, empati dan kecakapan sosial.

Emotional Intelligence Framework (Goleman, 1996)

1. Self-Awareness – Kepekaan, mengenali dan paham akan diri sendiri terkait kepribadian dan emosi.

2. Self-Regulation – Kemampuan dalam mengendalikan dan mengarahkan emosi pada situasi yang tepat

3. Motivation – Senantiasa dapat mengarahkan dan menjaga motivasinya (locus of control internal) dalam setiap aktifitasnya.

4. Empathy – Memiliki Kepekaan dengan lingkungan sekitar dan orang lain, sehingga dalam berprilaku tepat seperti situasi yang ada.

5. Social Skills – Memiliki ketrampilan sosial sehingga dapat berkontribusi dengan tepat dalam berbagai peran dalam sosial kemasyarakatan dan kehidupan.

Ketrampilan Emosional

• Mengidentifikasi dan mengenali Perasaan

• Mengungkapakan Perasaan • Menilai Intensitas Perasaan • Menunda Pemuasan • Mengendalikan Dorongan

Hati • Mengurangi dan Mengelola

Stress • Mengetahui Perbedaan

antara perasaan dan tindakan.

Emotions Thoughts Behavior Performance

Good News!

You can develop Emotional Intelligence!

» “Rewire” your responses to feelings.

» Change how you think about this.

» Alter your behavior.

Prepackaged Seminars

Minimal results

In-house Training

Some behavioral results

Individual Develop- ment

Sustained individual performance improvement

Integrated Initiatives with Coaching and Measure-ment

Critical mass for sustained group performance improvement

Organizational Interven- tions

Sustained organizational improvement

Improving and sustaining Emotional Intelligence takes a

concerted effort over several months.

Sorry, It Doesn’t Happen Overnight

Belajar dan Berbagi Untuk Indonesia Lebih Baik