PRESTASI EKONOMI INDONESIA DAN PENCAPAIAN STEADY...

29
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN & ILMU MANAJEMEN STMT-TRISAKTI JAKARTA JL.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410 Telp: (021) 856 9372, Fax: (021) 856 9340 LPMTL CENTER OF EXCELLENCE Email: [email protected], Website: www.stmt-trisakti.ac.id Judul Penelitian PRESTASI EKONOMI INDONESIA DAN PENCAPAIAN STEADY-STATE GROWTH O l e h AMRIZAL Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti Jakarta, Juli 2000

Transcript of PRESTASI EKONOMI INDONESIA DAN PENCAPAIAN STEADY...

  • JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI STUDI

    PEMBANGUNAN & ILMU MANAJEMEN STMT-TRISAKTI JAKARTA

    JL.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410

    Telp: (021) 856 9372, Fax: (021) 856 9340 LPMTL CENTER OF EXCELLENCE Email: [email protected], Website: www.stmt-trisakti.ac.id

    Judul Penelitian

    PRESTASI EKONOMI INDONESIA DAN PENCAPAIAN STEADY-STATE GROWTH

    O

    l

    e

    h

    AMRIZAL

    Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti

    Jakarta, Juli 2000

    mailto:[email protected]

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Membuat Karya Ilmiah atau melakukan penelitian sudah merupakan tugas pokok

    yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam

    rangka penyesuaian/persyaratan pengusulan Akreditasi Dosen atau jenjang kepangkatan

    pada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI (STMT TRISAKTI)

    Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan

    saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali tentang isi tulisan singkat “Jurnal” yang

    dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai dengan namanya, dan inipun

    sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.

    Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah

    berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu

    penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat tulisan singkat “Jurnal” ini bisa lebih

    disempurnakan kearah pendewasaan secara “up to data” untuk disajikan secara umum

    melalui Jurnal-jurnal ekonomi, mediamasa dan lain sebagainya. Agaknya tidaklah terlalu

    berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan bukanlah data main-

    mainan, akan tetapi merupakan data resmi publikasi pemerintah sesungguhnya serta

    badan-badan resmi pemerintah dan lainnya, yang telah menghimpun: Data-data Makro

    Ekonomi dan Pembangunan Indonesia dari masa kemasa dengan rentang waktu tahun

    1960-2006 seperti: Pendapatan Nasional Indonesia, APBN, Neraca Pembayaran,

    Kependudukan dan Tenaga Kerja dan lain sebagainya.

    Kemudian sebagai upaya menjaga keilmiahan sajian tulisan singkat “Jurnal” yang

    penulis buat ini diperlukan wadah akurasi “Ilmu Ekonomi Terapan” sebagai

    penuntun/pembanding, yaitu suatu wadah yang mencontohkan berbagai corak maupun

    topik bahasan tulisan para ahli ekonomi papan atas menampilkan karya ilmiahnya

    melalui berbagai Jurnal ekonomi domestik maupun asing. Tulisan singkat “Jurnal” ini

    belum pernah diterbitkan dan hanya digunakan sebagai publikasi kepustakaan STMT

    TRISAKTI agar dapat dibaca oleh mahasiswa atau pembaca ilmiah lainya yang

    barangkali punya kepentingan sama dengan penulis.

    Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ketua STMT

    TRISAKTI Husni Hasan, A.MTrU, S.Sos, MM, bapak Puket I STMT TRISAKTI

    H. Andri Warman, BSc, S.Sos.,MM dan Civitas Akademika lainnya STMT Trisakti

    yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini. Tidak terlupa salam

    yang istimewa terhadap fihak DIKTI/Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan

    penyesuaian/pengusulan Akreditasi Penulis untuk kedua kalinya, dan berbagai fihak yang

    telah disibukkan atas penyesuaian/pengusulan akreditasi ini, demikian dan terima kasih.

    Jakarta, Juli 2000

    ( Amrizal )

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    1. PENDAHULUAN

    2. SPESIKASI PEMBENTUKAN MODEL

    3. SUMBER DAN SPESIFIKASI DATA

    4. ANALISIS HASIL ESTIMASI

    5. KONDISI EKONOMI "STEADY-STATE GROWTH"

    6. KESIMPULAN

    DAFTAR BACAAN

  • 4

    1. PENDAHULUAN

    Perkembangan ekonomi suatu negara biasanya ditandai oleh besar atau kecilnya

    pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Secara singkat pertumbuhan ekonomi adalah

    proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, yaitu melihat bagaimana suatu

    perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada

    perubahan atau perkembangan itu sendiri (Boediono: 1982, h.1). Hal ini terlihat dengan

    banyaknya gagasan untuk memonitor atau mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah

    dicapai, ukuran yang selama ini biasa dipergunakan adalah dengan pendapatan nasional

    atau GNP (Hendra Esmara: 1982, h.155).

    Pencapaian besarnya GNP tersebut membutuhkan sejumlah investasi yang besar

    dalam tiap-tiap periode pembangunan. Oleh Keynes, Investasi tersebut merupakan stock

    of capital, secara sederhana investasi tersebut berasal dari tabungan dan tabungan itu

    sendiri diperoleh dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, sehingga dari sudut penerimaan

    (income side ), adalah merupakan sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi ( J.M.

    Keynes: 1967, h.63 ).

    Dengan adanya suatu pengalokasian pendapatan dalam masyarakat, maka akan

    terjadi suatu siklus dan dalam contoh yang sederhana saja seperti pelaku ekonomi rumah

    tangga sebagai pemilik faktor produksi ( Land, Capital, Labor dan Entrepreneour )

    dengan perusahaan atau firm sebagai penghasil produk yang diperlukan oleh rumah

    tangga tersebut.

    Dari siklus semacam ini akan lahir suatu mekanisme produksi, distribusi oleh

    perusahan dan konsumsi oleh rumah tangga. Rumah tangga melakukan konsumsi

    dikarenakan adanya penerimaan atau balas jasa yang diberikan oleh sektor perusahaan

    atas pemakaian faktor-faktor produksi yang tersedia pada rumah tangga tersebut.

    Pada umumnya lebih kurang sekitar 75 % dari pendapatan nasional suatu negara

    digunakan untuk konsumsi masyarakat atau rumah tangga yang dimaksud, sehingga

    sisanya sejumlah 25 % akan merupakan tabungan. Dengan demikian, bahwa besar

    kecilnya tabungan ditentukan oleh pendapatan. Namun demikian, tidak pula seluruh

    pendapatan yang tersisa menjadi tabungan secara agregat ( menyeluruh ) tersebut akan

    tersalur menjadi investasi bagi pembiayaan pembangunan, dan untuk kasus demikian

    diperlukan semacam penelitian.

    Seorang ahli ekonomi barat yang termashur seperti Simon Kuznet, menyatakan

    bahwa banyak ilmu pengetahuan didasarkan pada suatu kumpulan pengetahuan diskriptif

    dan pada pengukuran empiris sangat membuhtuhkan pengetahuan tentang ketepatan yang

    dapat dipercayai (Simon Kuznets: 1981, h.7). Namun demikian, kitapun juga tidak boleh

    terlalu terikat dengan suatu teori saja , sehingga untuk kontek penelitian di Indonesia

    diperlukan suatu model makro yang mempengaruhi tabungan tersebut .

    Khususnya mengenai analisa pendapatan, banyak dijabarkan oleh beberapa ahli

    ekonomi setelah Keynes seperti analisa pendapatan melalui siklus hidup oleh A.Ando ,

  • 5

    R.Brumberg dan F. Modigliani. Kemudian pendekatan permanent income oleh Milton

    Friedman, Relative Income oleh J.S. Duesemberry dan lain sebagainya. Seiring dengan

    tujuan demikian, maka dalam penelian ini akan dicoba pula mengukur kondisi ekonomi

    Indonesia dalam pencapaian Steady-State Growth yang menggunakan data nasional

    Indonesia meliputi tahun 1969-1995.

    Data-data publikasi resmi pemerintah tersebut dalam hal ini perlu dilakukan

    pengolahan agar sesuai dengan penerapan teori yang dipergunakan seperti menaksir

    besarnya Capital oleh karena data tentang ini tidak tersedia dan penyesuaian-penyesuaian

    tentang tahun dasar perhitungan oleh karena Indonesia dari tahun 1969 hingga sekarang

    sudah tiga kali merubah tahun dasar, bahkan yang tidak dapat dihindari adalah harus

    dilakukan shifting Index guna mendapatkan pehitungan yang terfokus dalam satu

    perhitungan tahun dasar saja, untuk kasus ini diperhitungkan atas dasar harga kontan

    tahun 1993.

    Disamping itu pula dalam penelitian ada kemungkinan estimasi yang dilakukan

    tersebut akurat atau tidak sama sekali sehingga dilakukan pengujian statistik dan yang

    lebih penting dari pada itu dalam penelitian ini akan dicoba melakukan penaksiran

    kondisi ekonomi tersebut dari parameter-parameter hasil estimasi untuk fungsi jangka

    panjang atau jangka pendek atau penggabungannya.

    2. SPESIKASI PEMBENTUKAN MODEL

    Perekonomian suatu negara pada umumnya adalah terbuka, dalam artian bahwa

    tidak ada perekonomian yang tertutup total tanpa hungan dengan negara luar sama sekali.

    Namun demikian, model ekonomi secara makro ada yang menyatakan ekonomi tertutup

    dan ekonomi terbuka, ini dimaksudkan agar dalam penelitian ekonomi bahwa

    perekonomian lebih dapat disederhanakan dalam perhitungan, sehingga dikenal pula

    dengan ekonomi dua sektor, tiga sektor dan empat sektor, model makro keseimbangan

    ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:

    Ct + It + G + ( Xt - Mt ) = Yt = Ct + St + ( Tt – R ) ( 1 )

    Ct + G + It = Yt = Ct + St + Tt ( 2 )

    Ct + It = Yt = Ct + St ( 3 )

    pada prinsipnya persamaan 1 s/d 3 adalah sama kalau diuraikan secara makro, dan untuk

    terfokus kepada tujuan penelitian maka diambil saja persamaan (3), yang mana kondisi

    equilibrium sebagai

    It = St ( 4 )

    Sementara itu pula, berdasarkan model sederhana Keynes tersebut yang oleh Harrod-

    Domar pertumbuhan ekonomi disusun sebagai berikut ( Michael P. Todaro: 1977, h.65):

    St = s Yt ( 5 )

  • 6

    It = Kt ( 6 )

    Kt/Yt = k ( 7 )

    atau Kt/Yt = k ( 8 )

    Yt/Yt = s/k ( 9 )

    Selainnya itu, khusus dalam penaksiran stok modal atau modal (capital), dimana

    modal adalah Kt = kYt atau Kt = k Yt dan It = Kt, sehingga k tersebut ditulis

    sebagai

    k = It /Yt ( 10 )

    oleh karena antara investasi dan tabungan merupakan kembar siam yang tidak bisa

    dipisahkan, maka secara otomatis tabungan besar kecilnya tergantung dengan pendapatan

    dan begitu juga capital dengan pendapatan dan kedua merupakan fungsi dari pendapatan.

    Untuk tujuan demikian baik tabungan mapun modal perlu dilakukan estimasi secara

    serempak, yaitu guna mendapatkan besarnya pertumbuhan ekonomi dan fungsi tersebut

    sebagai berikut

    St = -C + s Yt ( 11 )

    Kt = K + k Yt-1 ( 12 )

    maka perumusan Harrod-Domar pada persamaan (9) Yt/Yt = s/k ( adalah fungsi jangka

    pendek pertumbuhan ekonomi dengan dana luar negeri ), dan dalam hal ini juga bisa

    dilakukan dari pembagian koefisien hasil estimasi persamaan (11) dengan koefisien hasil

    estimasi persamaan (12).

    Seiring dengan beberapa definisi mengenai tabungan diatas, bahwa tabungan

    adalah bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi dan merupakan fungsi dari pendapatan,

    menurut definisi lainya, bahwa perubahan tabungan sama dengan tabungan tahun t

    dikurangi tabungan tahun sebelumnya, yang dapat ditulis sebagai berikut dalam bentuk:

    St = St - St-1 ( 13 )

    persoalan yang dihadapi adalah mengenai berapa besarnya perubahan tabungan pada

    persamaan (13) tersebut diatas. Untuk menentukannya, dimisalkan bahwa jumlah

    tabungan yang diinginkan pada tahun t adalah St*. Asumsi bahwa hubungan antara St*

    dengan St mempunyai persyaratan sebagai berikut:

    St = h ( St* - St-1 = 1 ) ( 14 )

    dimana ha merupakan faktor penyesuaian antara keinginan dan kenyataan yang nilainya

    terletak antara Nol dan Satu ( 0 < ha < 1 ). Jika h = 1 maka St = St*, akan tetapi jika

    h = 0 maka St = 0.

    Apabila dari kedua persamaan diatas dilakukan subsitusi, yaitu persamaan (14)

    disubsitusikan kedalam persamaan (13) dan anggap bahwa St*/Yt = a, maka diperoleh:

  • 7

    St = ( 1 - h ) St-1 + ha Yt ( 15 )

    persamaan (15) merupakan persamaan tabungan jangka panjang ( tanpa konstanta ) yang

    pada tahap selanjutnya dapat diperlihatkan dengan analisis regresi, dan secara statistik

    analisis regresi persamaan (15) diatas memperlihatkan bahwa tabungan tahun t

    dipengaruhi oleh tabungan tahun lalu dan perubahan pendapatan.

    Untuk menentukan berapa besarnya kebutuhan tabungan sebagai tingkat investasi

    produktif dalam pembiayaan pembangunan, sehingga pada hakekatnya tingkat kebutuhan

    tabungan tersebut dapat mencapai kondisi Steady-state growth yang dirumuskan sebagai

    berikut:

    St/Yt = ha g / ( g + h ) ( 16 )

    sehingga perlu pula ditambahkan fungsi lain berupa fungsi pertumbuhan ekonomi atau

    beberapa fungsi lain yang mampu memperlihatkan pertumbuhan ekonomi g(%)

    "economic's growth" antara lain akan dapat berupa persamaan (17) atau berupa

    persamaan (18) dan persamaan (19) sebagai berikut:

    Yt/Yt = s/k + 1/k ( Ft/Yt) ( 17 )

    atau : St = -C + ( 1– c ) Yt ( 18 )

    Kt = K + k Yt-1 ( 19 )

    Dengan demikian secara keseluruhan pesamaan (16) yang menjadi topik

    penelitian sebagaimana yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut:

    St/Yt = ha g / ( g + h ) ( 20 )

    dimana, h = h1: h1 = MPS

    = s ( ....... Ekonomi 2 Sektor )

    = s ( 1 – t ) ( ....... Ekonomi 3 Sektor )

    = s (1 – t ) + m ( ....... Ekonomi 4 Sektor )

    Regression Functions:

    St = f ( St-1 , Yt , Ui )

    Yt/Yt = f ( Ft/Yt , Ui )

    St = f ( Yt , Ui )

    Kt = f ( Yt-1 , Ui )

    Dimana:

    Ct = Konsumsi masyarakat pada tahun t

    G = Government expenditure

    It = Investasi bruto tahun t

    Xt = Ekspor barang-barang dan jasa-jasa tahun t

    Mt = Impor barang-barang dan jasa-jasa tahun t

  • 8

    Tt = Penerimaan Pajak tahun t

    R = Transfer payment

    St = Perubahan Tabungan ( Domestic Saving ) pada tahun t

    St = Tabungan tahun t

    St-1 = Tabungan tahun t-1 ( sebelumnya )

    Yt = Produk Domestik Bruto tahun t

    Yt = Perubahan Produk Domestik Bruto

    Ft = Dana Luar Negeri ( Capital Transaction )

    Kt = Stok Modal ( Capital Stock

    C,K = Constant ( autonomous Consumption and Capital )

    ha = Faktor penyesuaian antara keinginan kemampuan menabung.

    h = Perbandingan/ rasio antara tabungan yang dengan pendapatan

    nasional.

    a = Angka (ratio) antara tabungan yang diinginkan dengan

    perubahan pendapatan nasional

    k = Incremental Capital Output Ratio

    c = Marginal Propensity to Consume

    s = Marginal Propensity to Save

    g = Rate of Growth ( % ).

    0 < ha < 1 MPC + MPS = 1 APC + APS = 1

    3. SUMBER DAN SPESIFIKASI DATA

    Dalam penelitian ini, bermacam-macam data yang digunakan yang pada

    umumnya data tersebut adalah data sekunder yang bersumber dari data publikasi resmi

    pemerintah Republik Indonesia seperti Biro Pusat Statistik, Departemen Keuangan,

    Departemen Penerangan maupun hasil penelitian yang tidak dipublikasikan. Pendapatan

    Nasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana yang lebih cenderung di

    Indonesia dilakukan adalah Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product ) atau

    PDB, yaitu karena dalam perekonomian bahwa produksi nasional nilai tambah ( value

    added ) dari berbagai lapangan usaha ekonomi juga dihitung dengan PDB.

    Pemasukan modal asing ( capital foreign inflow ) atau dana luar negeri berasal

    dari neraca pembayaran yaitu pada pos capital transaction yang setelah dikali dengan

    nilai kurs dollar dan dibagi dengan indek implisit PDB. Indeks implisit PDB merupakan

    pembagian antara PDB atas dasar harga berlaku dengan PDB berdasarkan harga konstan

    tahun 1993. Data PDB yang berdasarkan harga konstan tersebut sebelumnya untuk tahun

    1969-1983 adalah berdasarkan harga konstan tahun 1973, tahun 1983-1993 berdasarkan

    harga konstan tahun 1983 dan tahun 1993-1995 berdasarkan harga konstan tahun 1993.

  • Tabel 1 . SIRKULASI ARUS TABUNGAN DAN STOK MODAL, TAHUN 1969-1995

    ( Dalam Milyar rupiah, Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1993 )

    Konsumsi Investasi Perubaan Ekspor Produk Pendapatan Pajak Tidak Penyusutan Tabungan Stok Dana

    Bruto Bruto Stok Neto Domestik Neto Langsung Domestik Modal Luar

    Bruto Neto Bruto Bruto Negeri

    Tahun Ct It Xt-Mt Yt Fi T i Di St Kt Ft

    1969 48564.5 5984 0 14275.7 68824.2 1309.1 1616.7 3431 20259.7 0.0 3918.2

    1970 50137.6 7959 0 15888.9 73985.5 1242.7 1714.1 3688.4 23847.9 114089.6 4044.9

    1971 51711.9 9645.8 0 17812.2 79169.9 1033.9 1920.6 3945.8 27458 147299.0 4882.7

    1972 52976.8 11482.8 0 22164.3 86623.9 -41.9 2112 4317 33647.1 133443.1 7030.9

    1973 58034.2 13441.1 0 24945.7 96421 -645.6 2383.8 4807.6 38386.8 132284.5 6634.3

    1974 64159.1 16022.5 0 23600.9 103782.5 -2375 2317.9 5174.5 39623.4 225885.4 1841.9

    1975 69720.2 18360.2 0 20867.6 108948 -2373.6 3210.8 4993.8 39227.8 387243.6 3059.5

    1976 72520.6 19462.9 0 24467.3 116450.8 -1040.5 2841.5 5911.5 43930.2 302083.3 5373.5

    1977 76479.7 22559.5 0 27772.7 126811.9 -2281.8 5382.4 4124.3 50332.2 276110.9 4266.1

    1978 85004.1 25957.6 0 25623.1 136584.8 -3057 3483.6 6833.6 51580.7 362780.1 7109.8

    1979 97749.2 27104.8 0 20270.4 145124.4 -5086 4120.6 7288.1 47375.2 460626.7 2133.4

    1980 114108.1 32223.1 0 13136 159467.2 -5966 4527.9 7978 45359.1 358265.3 3937.5

    1981 132976.9 35811.4 0 3034.6 171822.9 -4629.4 4170.3 8609.9 38846 498006.5 7878.0

    1982 146220.8 40464.6 0 -6739.2 179946.2 -7899.2 4542 8803.7 33725.4 896366.1 12006.4

    1983 140829.5 43630.2 8820.7 -9927.1 183353.3 -6650 4840.5 9172.8 42523.8 2347961.9 14032.4

    1984 144666.7 41004.9 13400.8 -3363.4 195709 -7852 5260 9790.9 51042.3 649500.1 6390.0

    1985 145698.2 43961.6 20195.5 -9311 200544.3 -7879.8 6119.8 10033 54846.1 1823309.5 6821.2

    1986 150260.9 48008.9 19413.3 -5207.8 212475.3 -7700.7 7056.4 10629.8 62214.4 854974.9 7742.7

    1987 156363.6 50642.4 14982.2 610.3 222598.5 -8695.8 9644.8 11136.2 66234.9 1113573.0 8019.1

    1988 164951.7 56478.6 3469.7 11104.1 236004.1 -6792.1 13870.1 11800.1 71052.4 994299.5 9355.7

    1989 174215.6 64024.9 4390.8 10970.6 253601.9 -7225.6 17695.6 12665.5 79386.3 922662.8 10621.4

    1990 188456.2 73355.6 10232.9 -76.6 271968.1 -8346.7 17869.3 13327.5 83511.9 1086255.4 12290.3

    1991 204815.9 78142 6164.3 1748.4 290870.6 -8714.3 17792.3 14552.6 86054.7 1202444.7 14175.6

    1992 212778.6 82001.5 7170 7709 309659.1 -79832.1 19655.6 -54511.7 96880.5 1351492.2 12847.3

    1993 222715.1 86667.3 10545.5 9847.9 329775.8 -12552.6 21171.1 16488.8 107060.7 1420748.8 12095.9

    1994 238504.7 98589 14836 2711.1 354640.8 -39729.8 -6894.1 17732 116136.1 1406140.4 9717.7

    1995 265096 112386.4 15852.7 -9542.8 383792.3 -11923.8 23209.7 19189.6 118696.3 1479616.3 22310.4

    Sumber : Diolah oleh penulis dari, Biro Pusat Statistik, Pendapatan Nasional Indonesia (Tabel-Tabel Pokok) dan

    Statistik Ekonomi-Keuangan Indonesia, berbagai tahun penerbitan; Indikator Ekonomi, edisi 1996.

  • Tabel 2 . FUNGSI TABUNGAN JANGKA PANJANG

    INDONESIA DIBANDINGKAN NEGARA LAIN

    Taksiran Nilai

    NEGARA 1 - h ha h a

    Brazil 0.859 0.592 0.141 4.19

    {13.32} {3.35}

    Costa Rica 0.715 0.819 0.249 3.58

    {10.57} {40.66}

    Israel 0.959 0.24 0.041 0.09

    {9.56} {0.25}

    Philippines 0.828 0.677 0.172 3.94

    {17.55} {5.39}

    Taiwan 0.772 0.779 0.228 3.42

    {5.30} {2.56}

    Indonesia *) 0.997 0.017 0.003 4.943

    {8.524} {0.036}

    Sumber : Heff, Nathaniel H. dan Kasuo Sato (1975), "A Simultaneous

    Equations Model of Saving in Developing Countries",

    Journal of Political Economy, 83(b).

    Catatan: *). Untuk Indonesia, adalah hasil perhitungan penulis.

  • 11

    Tabel 3 . HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

    Hasil Estimasi SE R2

    F D-W

    Yt/Yt = 0.068305 - 0.05197 Ft/Yt 0.024381 0.001349 0.610354 2.313849

    S(ai): (0.282737)

    t(ai): (-0.18381)

    St = 4382.843 + 0.996621 St-1 + 0.016699 Yt 5747.516 0.960653 292.9791 0.881314

    S(bi): (0.116919) (0.467310)

    t (bi): (8.524035) (0.035734)

    St = 2370.857 + 0.295202 Yt 8012.593 0.920342 288.8443 0.811351

    S(ci): (0.017369)

    t(ci): (16.99542)

    Kt = -138692 + 5.236756 Yt-1 399666.2 0.596941 37.02576 0.562712

    S(di): (0.860617)

    t(di): (6.084879)

    Fungsi Untuk Investasi Bruto:

    Pertumbuhan Ekonomi: Yt/Yt = s/k = r (%) = g

    Tabungan Domestik Bruto: St = (1-h) St-1 + ha YtTabungan Domestik Bruto: St = (1-h) St-1 + ha Yt

    Tabungan Domestik Bruto: St = s YtTabungan Domestik Bruto: St = s Yt

    Stok Modal Bruto: K t = k Yt-1Stok Modal Bruto: Kt = k Yt-1

    r (%) = g = 0.056371 , s = MPS = 0.295202 , k = ICOR = 5.236756,

    (1-h) = 0.996621 , ha = 0.016699 , h = 0.003378 , a = 4.943271

    Kondisi Steady-State Growth:

    St/Yt = ha g / ( h + g ) = 0.015912 .....[ r (%) = g = 0.068305 ]

    St/Yt = ha g / ( h + g ) = 0.015754 ....[ r (%) = g = s/k = 0.056371 ]

    St/Yt = ha g / ( h + g ) = 0.233977 .… [ h = h1 = s , r ( % ) = g = s/k ]

    Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

    dan dari data Tabel 1.

  • 12

    Untuk menyeragamkan data agar bisa penelitian dilakukan untuk tahun 1969-

    1995, perubahan dahun dasar perlu dilakukan yang dalam hal ini telah dilakukan shiffting

    index antara lain yang berdasarkan harga konstan tahun 1973 dirobah ke tahun 1983 dan

    dari berdasarkan harga konstan tahun 1983 tersebut dirobah lagi menjadi berdasarkan

    harga konstan tahun 1993, sehingga penelitian yang meliputi periode 1969-1995 dapat

    dilakukan. Sesuai dengan data yang tersedia ( lihat tabel 1) untuk periode waktu 1969 -

    1995 yang meliputi bermacam data perekonomian Indonesia.

    Data stok modal ditaksir dengan menggunakan konsep pembagian antara investasi

    dengan perubahan pendapatan dan untuk selanjutnya kalau stok modal telah diketahui

    besarnya, maka bisa dilakukan penaksiran secara empiris memungkinkan untuk disusun

    bermacam-macam data yang pada akhirnya memungkinkan pula dilakukan bermacam-

    macam penaksiran.

    Mengingat keberadaan data yang cukup lengkap khususnya untuk mendapatkan

    data pendapatan dalam bentuk pendapatan disposible, investasi produktif, modal

    produktif, tabungan netto dan lain sebagainya bukannya tidak mungkin oleh karena pada

    tabel 1 terdapat data pendapatan netto, pajak tidak langsung netto dan penyusutan.

    Mengingat akan pembatasan pada penelitian ini, bahwa data yang sangat terpakai hanya

    meliputi beberapa buah saja antara lain Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic

    Product ), Tabungan bruto ( saving ), dan Stok Modal ( capital Stock ) sesuai dengan

    kebutuhan estimasi yang hendak dilakukan.

    Hal yang agak merumitkan penelitian supaya cocok dengan perumusan empiris

    adalah bahwa semenjak tahun 1983 sampai tahun penelitian ini dibuat adalah data

    mengenai perubahan stok (Change in stock ) yang dalam katagori perekonomian nasional

    merupakan nilai residual dan jelas bahwa perubahan stok tersebut merupakan investasi

    yang tidak tersalurkan.

    Paling tidak akibat data perubahan stok tersebut dalam penelitian empiris

    tabungan manjadi tidak sesuai dengan perumusan Keynes dan jelas pengaruhnya sangat

    vital sekali dan menyebabkan kebocoran tabungan dan investasi semakin berkejauhan.

    untuk itu pulalah pada penelitian ini ada kemungkinan menggabungkan antara fungsi

    jangka pendek dengan jangka panjang dan tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan

    pemilihan dari beberapa hasil estimasi yang paling cocok dengan perumusan dan baru

    untuk kemudian koefisien dari hasil estimasi tersebut dapat digunakan untuk melalukan

    penaksiran agregatif perekonomian.

    4. ANALISIS HASIL ESTIMASI

    Hasil perhitungan fungsi tabungan berdasarkan persamaan (15) untuk Indonesia

    dan perbandingannya dengan negara lain dapat dilihat pada tabel 2. Hasil perhitungan

    persamaan (15) seperti terlihat pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai koefisien (1 - h)

  • 13

    adalah significant sekali secara statistik pada derajat pepercayaan ( significant level ) =

    1 % atau tingkat keyakinan ( confidence level ) 1- = 99 %, sedangkan koefisien (ha)

    sama sekali tidak significant pada tingkat kepercayaan 20 %. Hal ini menberikan indikasi

    bahwa tabungan dipengaruhi oleh tabungan tahun lalu sedangkan perubahan pendapatan

    tidak begitu berpengaruh atau tidak begitu menentukan.

    Namun demikian agaknya koefisien regresi demikian patut menjadi alasan yang

    tepat untuk digunakan dalam penelitian oleh karena koefisien determinasi ( determination

    coefficient ) yang memperlihatkan hubungan korelasi variabel peubah ( independent

    variable ) menunjukan angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 96 % tabungan tahun lalu

    dan perubahan pendapatan menentukan besarnya tabungan dan berarti hanya sebesar 4 %

    pengaruh lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Nilai F hitung ( F =

    292.9791) juga menyatakan bahwa St-1 dan Yt adalah variabel peubah St, dengan

    demikian kedua koefisien regresi yang ada pada tabel 3 dapat digunakan untuk

    menghitung kebutuhan tabungan guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu.

    Hasil estimasi antara pertumbuhan ekonomi dengan dana luar negeri kurang

    sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini oelh karena terutama koefisien

    regresi yang benilai negatif dan hubungan korelasi yang tidak kuat secara statistik.

    Keadaan demikian menyatakan bahwa justru peningkatan dana luar negeri berakibat

    turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan selain itu jelas produktivitas yang

    dihasilkan adalah minus 0,052 ( sangat kecil sekali ) yang berati ICOR adalah minus

    19,23 ( sangat besar sekali ).

    Artinya kalau terjadi peningkatan dana luar negeri sebesar 10 % maka

    pertumbuhan ekonomi 0,68 % rata-rata setiap tahun, dan yang lebih jelek lagi adalah

    bahwa nilai ICOR yang sangat besar sekali tersebut menyatakan bahwa tingkat efisiensi

    marginal ekonomi berada pada posisi yang sangat tidak efisien oleh karena katakanlah

    nisbah tabungan sebesar 25 % berarti pertumbuhan ekonomi adalah 0.25/19,23 = 0.0001

    atau 0,01 % rata-rata setiap tahun, untuk itu fungsi pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar

    ternyata tidak cocok digunakan untuk kasus ekonomi Indonesia dewasa ini.

    Khususnya sebagai pengganti penaksiran pertumbuhan ekonomi adalah dengan

    estimasi tabungan jangka pendek dan modal jangka pendek. Hasil estimasi tabungan

    secara statistik memnuhi syarat untuk digunakan oleh karena significat pada derajat

    keyakinan 99 % hanya saja konstanta hasil estimasinya yang tidak sesuai dengan yang

    diharapkan oleh karena semestinya harus bernilai minus ( merupakan konsumsi otonom ).

    Hal lainya Ftest = 288,84 adalah sangat besar dan D-W = 0.811 yang masuk dalam

    range pengujian atau berarti secara bersamaan menyatakan fungsi ini significant secara

    statistik dan layak digunakan untuk analisis pada penelitian ini, dan begitu juga dengan

    hasil estimasi Modal yang juga significant secara statistik ( mengenai pengujian estimasi

    dan pengjian statistik, lihat lampiran 1 s/d 4 ). Dengan demikian bahwa perkiraan

    pertumbuhan ekonomi untuk kasus Indonesia harus menggunakan kedua fungsi tabungan

    dan modal sebagaimana diatas, dimana perkiraan MPS dan ICOR yang realita di

  • 14

    Indonesia masing-masing sebesar 29,5 % dan 5,24 sehingga laju pertumbuhan ekonomi

    yang dicapai Indonesia adalah sebesar 5,64 % rata-rata per tahun ( lihat tabel 3).

    5. KONDISI EKONOMI "STEADY-STATE GROWTH"

    Dibalik pemilihan model hasil estimasi, dengan spontan dikatakan hal yang

    kurang diinginkan alias kurang menarik dalam penelitian ini alalah bahwa nilai h yang

    sangat kecil sekali dibanding dengan beberapa negara lainya sebagaimana tabel 2, dam

    lebih tegas lagi bahwa nilai a = 4,942 adalah sangat besar sekali dan malahan diatas nilai

    a negara Brazil. Untuk keadaan demikian bahwa kondisi Indonesia jauh lebih bobrokan

    dibanding dengan negara Brazil.

    Besarnya nilai a tersebut sekaligus menyatakan bahwa proses penyesuaian antara

    tabungan yang diharapkan dengan tabungan yang terjadi adalah jauh lebih lambat

    dibanding dengan negara-negara lain. Selanjutnya, dengan asumsi bahwa St = A At*

    dimana At* adalah jumlah kekayaan ( assets ) yang diharapkan, maka St*/Yt = A At*/Yt.

    Untuk kasus di Indonsia oleh karena besarnya nilai a menunjukan pula bahwa besar pula

    rasio kekayaan yang diinginkan terhadap pendapatan.

    Memang tidak dapat dipungkiri suatu negara miskin atau hampir seluruh

    pendapatan tergunakan untuk pemenuhan konsumsi atau kondisi yang dihadapi negara

    tersebut boleh dikatakan dengan apa yang disebut subsistence level hingga hampir atau

    nyaris tidak ada pendapatan yang tersisa untuk tabungan, maka negara demikian

    mempunyai hasrat konsumsi yang tinggi sekali, sehingga antara keinginan menabung (

    willingness to save ) menjadi bertolak belakang dengan kemampuan menabung ( ability

    to save ).

    Oleh karena tabungan adalah sumber investasi bagi pembiayaan pembanguan,

    maka rendahnya kemampuan menabung berarti rendahnya investasi, dan kalau investasi

    rendah berarti pertumbuhan ekonomi yang mampu dicapai juga rendah atau paling tidak

    bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan jauh lebih rendah dari yang diinginkan

    dan tidak heran kiranya di Indonesia selalu terjadi pertumbuhan ekonomi dibawah

    rencana semula.

    Kalau keadaan tersebut berjalan dalam jangka panjang adalah sangat berbahaya

    sekali karena akumulasi tabungan-investasi sulit tercapai pada kondisi yang direncanakan

    dan berakibat ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap aliran modal luar negeri yang

    semakin besar, atau berarti Indonesia terlepas dari amanat GBHN yang antara lain

    menytakan pembangunan yang semakin bertumpu pada kemampuan sendiri sedangkan

    bantuan luar negeri adalah sebagai pelengkap.

    Dengan menggunakan persamaan (15) untuk menghitung rasio tabungan terhadap

    pendapatan guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan

    asumsi mengunakan segenap kekuatan dalam maupun luar negeri dalam pembentukan

    tabungan dan pembiayaan ekonomi, maka laju pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah

  • 15

    sebesar 5,64 % rata-rata per tahun. Pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan tanpa

    penggunaan dana luar negeri justeru lebih besar, yaitu 6,83 % rata-rata per tahun berarti

    penggunaan dana luar negeri menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,19 % rata-rata

    setiap tahun.

    Dengan demikian adalah lebih baik tidak menggunakan dana luar negeri sebagai

    salah satu sumber pembentukan tabungan dan investasi bagi pembiayaan pembangunan.

    Dengan asumsi laju pertumbuhan ekonomi diatas, yaitu kalau laju pertumbuhan ekonomi

    adalah sebesar 6,83 % rata-rata per tahun, maka kebutuhan tabungan adalah sebesar 1,59

    % rata-rata per tahun. Kalau laju pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 5,64 % rata-rata

    per tahun, maka kebutuhan tabungan sebesar 1,57 % rata-rata per tahun. Dengan asumsi

    MPS sebesar 29,52 % dan ICOR sebesar 5,24 maka kebutuhan tabungan adalah 23,40 %

    rata-rata per tahun ( lihat tabel 3 ).

    Kondisi semacam diatas hampir merupakan suatu kekeliruan oleh karena

    kebutuhan tabungan adalah jauh lebih kecil daripada pertumbuhan eonomi yang dicapai.

    Keadaan tersebut mencerminkan bahwa Indonesia sangat mantap menjalankan kegiatan

    ekonomi dan pembangunannya. Namun kenyataan yang diterima selama ini, justeru

    pertumbuhan ekonomi sekitar 5,0 % rata-rata per tahun mengharuskan tabungan diatas

    25,0 % rata-rata per tahun, ini berarti bahwa ICOR ( tingkat efisiensi marginal ekonomi )

    harus sebesar 5 rata-rata per tahun.

    Keadaan ketergantungan ekonomi pada dana luar negeri termasuk sebagian besar

    hutang yang diterima pemerintah yang pasti harus dibayar kelak sesui tanggal jatuh

    tempo beserta tingkat bunga yang harus diemban telah membawa perekonomian keposisi

    yang memberatkan disegala bidang dan Hutang luar negeri yang telah menumpuk sangat

    banyak dengan posisi Indonesia sebagai penghutang nomor empat didunia hingga

    sekarang, entah kapan masanya bangsa ini terlepas dari belenggu Hutang dan manpu

    hidup swasembada dalam negeri tanpa tergantung pada negara luar, dan apalagi

    kehidupan masyarakat yang sejahtera sulit kiranya akan tercapai.

    6. KESIMPULAN

    Pada umumnya hasil estimasi yang ditemukan adalah significant secara statistik,

    terkecuali estimasi pertumbuhan ekonomi dengan dana luar negeri yang menunjukan

    keadaan yang sangat bobrok sekali dengan koefisien regresi benilai minus 0,052 yang

    sekaligus merupakan produktivitas ekonomi Indonesia dan jelas bahwa tingkat efisiensi

    marginal ekonomi yang sering diistilahkan dengan ICOR adalah sebesar -19,23 yang

    berarti kondisi ekonomi mencapai puncak yang memprihatinkan atau tidak efisien sama

    sekali dan untuk tujuan pertimbangan pertumbuhan ekonomi hasil estimasi ini harus tidak

    digunakan dalam analisis.

    Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia dengan menggunakan segenap

    potensi ekonomi pembetukan tabungan dan investasi bagi pembiayaan ekonomi dan

    pembangunan adalah sebesar 5,64 % rata-rata per tahun. Pertumbuhan ekonomi tanpa

  • 16

    menggunakan dana luar negeri adalah sebesar 6,83 % rata-rata per tahun. Dengan

    demikian adalah lebih baik membiayai pembangunan tanpa menggunakan dana luar

    negeri oleh karena penggunaan dana luar negeri justeru menurunkan pertumbuhan

    ekonomi sebesar 1,19 % rata-rata per tahun.

    Dengan memanfaatkan pertumbuhan ekonomi yang dicapai sebesar 6,83 % rata-

    rata per tahun tanpa penggunaan dana luar negeri, maka kebutuhan tabungan adalah

    sebesar 1,59 % rata-rata per tahun. Sedangkan dengan asumsi pertumbuhan akonomi

    adalah sebesar 5,64 yang menggunakan semua kapasitas ekonomi produktif dalam

    pembiayaan ekonomi, maka kebutuhan tabungan sebesar 1,58 % rata-rata per tahun.

    Adalah suatu hal yang aneh kalau dibanding dengan kenyataan kondisi ekonomi yang

    dialami sekarang, yaitu bahwa tingkat kebutuhan tabungan yang sangat kecil daripada

    pertumbuhan ekonomi yang dicapai.

    Kenyataan yang dialami selama ini adalah bahwa kebutuhan tabungan sangat

    besar sekali dan untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 % saja membutuhkan tingkat

    tabungan sebesar 25,0 % dan itupun dengan syarat bahwa ICOR harus sebesar 5,0 rata-

    rata per tahun, sehingga kebutuhan tabungan yang realita untuk pertumbuhan ekonomi

    sebesar 5,64 % rata-rata per tahun harus dipenuhi dengan kebutuhan tabungan sebesar

    23,40 % rata-rata per tahun. Dengan demikian adalah tidak begitu jauh berbeda dengan

    besarnya nisbah tabungan yang terjadi di Indonesia selama ini.

    DAFTAR BACAAN

    Boediono, "Teori Pertumbuhan ekonomi" BPFE Jogyakarta, 1982.

    Heff, Nathaniel H. dan Kasuo Sato (1975). "A Simultaneous Equations Model of Saving

    in Developing Countries". Jurnal of Political Economy, 83 (b).

    Hendra Esmara dkk, "Beberapa Indikator Pembangunan Indonesia" dalam Masyarakat

    Indonesia, Tahun ke-IX, No.2, 1982.

    Johnston, J., (1972). Economietric Methods, Mc Graw-Hill Kogakusa, Ltd., Tokyo.

    J. Supranto., (1981). Metode Ramalan Kwantitatif Untuk Perencanaan, Jakarta,

    Gramedia.

    Michael P. Todaro, "Economics For Developing World" ( London: Longman Group

    Limited, 1977).

    Simon Kuznet, "Economic Growth of Nation", dalam Teori Ekonomi Dan Penerapannya

    di Asia ( Gramedia: Jakarta, 1981).

    Thee Kian Wie., (1980). Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan, Jakarta, LP3ES.

  • 17

    Lampiran 1: HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

    Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Regresi

    Model Estimasi : PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN DANA LUAR NEGERI

    TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO

    Fungsi Regresi : Yt/Yt = f ( Ft/Yt , Ei )

    Bentuk Regresi : Yt/Yt = s/k + 1/k Ft/Yt

    Hasil Estimasi : Regression Output:

    Constant 0.068306

    Std Err of Y Est 0.024381

    R Squared 0.00135

    No. of Observations 27

    Degrees of Freedom 25

    X Coefficient(s) -0.05197

    Std Err of Coef. 0.282738

    T-test (DF = 25) -0.183811

    Bentuk Transformasi : Yt/Yt = 0.068305 - 0.05197 Ft/Yt

    S(di): (0.282737)

    t(di): (-0.18381)

    n = 27, SE = 0.024381

    r2 = 0.001349

    r = 0.036737

    r 2 = -0.03859

    F = 0.610354

    D-W = 2.313849

    Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

    dan dari data Tabel 1 dan Tabel 3.

  • 18

    Lampiran 2: HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

    Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Regresi

    Model Estimasi : TABUNGAN PRODUKTIF DENGAN TABUNGAN PRODUKTIF

    TAHUN LALU DAN PERUBAHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

    Fungsi Regresi : St = f ( St-1 , Yt , Ei )

    Bentuk Regresi : St = (1-h) St-1 + ha Yt

    Hasil Estimasi : Regression Output:

    Constant 4382.843

    Std Err of Y Est 5747.516

    R Squared 0.960653

    No. of Observations 27

    Degrees of Freedom 24

    X Coefficient(s) 0.996622 0.016699

    Std Err of Coef. 0.116919 0.467311

    T-test (DF = 24) 8.524035 0.035735

    Bentuk Transformasi : St = 4382.843 + 0.996621 St-1 + 0.016699 Yt

    S(ei): (0.116919) (0.467310)

    t(ei): (8.524035) (0.035734)

    N = 27, SE = 5747.516

    R2 = 0.960653

    R = 0.980129

    R2 = 0.957374

    F = 292.9791

    D-W = 0.881314

    Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

    dan dari data Tabel 1 dan Tabel 3.

  • 19

    Lampiran 3: HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

    Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Regresi

    Model Estimasi : TABUNGAN DOMESTIK BRUTO DENGAN

    PRODUK DOMESTIK BRUTO

    Fungsi Regresi : St = f ( Yt , Ei )

    Bentuk Regresi : St = -C + (1-c) Yt

    Hasil Estimasi : Regression Output:

    Constant 2370.857

    Std Err of Y Est 8012.593

    R Squared 0.920343

    No. of Observations 27

    Degrees of Freedom 25

    X Coefficient(s) 0.295203

    Std Err of Coef. 0.01737

    T-test (DF = 25) 16.99542

    Bentuk Transformasi : St = 2370.857 + 0.295202 Yt

    S(ai): (0.017369)

    t(ai): (16.99542)

    n = 27, SE = 8012.593

    r2 = 0.920342

    r = 0.959344

    r 2 = 0.917156

    F = 288.8443

    D-W = 0.811351

    Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

    dan dari data Tabel 1 dan Tabel 3.

  • 20

    Lampiran 4: HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

    Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Regresi

    Model Estimasi: STOK MODAL BRUTO DENGAN PRODUK

    DOMESTIK BRUTO TAHUN LALU

    Fungsi Regresi : Kt = f ( Yt-1 , Ei )

    Bentuk Regresi : Kt = K + k Yt-1

    Hasil Estimasi : Regression Output:

    Constant -138692.6

    Std Err of Y Est 389666.3

    R Squared 0.596942

    No. of Observations 27

    Degrees of Freedom 25

    X Coefficient(s) 5.236756

    Std Err of Coef. 0.860618

    T-test (DF = 25) 6.08488

    Bentuk Transformasi: Kt = -138692 + 5.236756 Yt-1

    S(bi): (0.860617)

    t(bi): (6.084879)

    n = 27, SE = 399666.2

    r2 = 0.596941

    r = 0.772620

    r 2 = 0.580819

    F = 37.02576

    D-W = 0.562712

    Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

    dan dari data Tabel 1 dan Tabel 3.

    ------+++++------

  • 21

    Cara paling Mudah Meng-unduh (Downloads) secara GRATIS sejumlah TULISAN ILMIAH Dalam bentuk Files PDF sebagai berikut:

  • 22

    Daftar TULISAN ILMIAH Untuk PERGURUAN TINGGI, Terdiri:

    Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN

    JURNAL PENELITIAN Kuantitatif, BUKU AJAR MODUL SOAL DAN

    PEMECAHAN SOAL, BUKU TEKS, Laporan Hasil & Jurnal Hasil

    Penelitian Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, LAPORAN HASIL

    & Jurnal Hasil Penelitian SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi

    10 Macam Hasil Pegembangan KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

    Penelitian Survey dari 5 Hasil Penelitian SURVEY.

    Dan Didapatkan 10 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

    Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, termasuk 5 Proposal (Draft Hibah

    DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 s/d 2016

    12 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN

    TRANSPORTASI 2014 s/d 2017

    I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:

    02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang

    004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen

    005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia

    006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994 007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia

    008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

    009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia

    010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri

    011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan

    012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth

    013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan

    014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat

    015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995

    016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan

    017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen 019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan

    020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi

    021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka

    022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi

    023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka

    024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

    025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas

    026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

    027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan

    028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana

    029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

  • 23

    004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara

    031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

    032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

    033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth

    034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif

    035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen 036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan

    037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen

    038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia

    039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan

    040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)

    041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka

    042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)

    043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia

    044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

    045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal

    046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana

    047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor) 048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana

    049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia

    050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi

    051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera

    052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan

    054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada

    Kemampuan Sendiri

    055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan

    056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan

    057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi 058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional

    059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

    060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat

    061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi

    Aliran Dana Luar Negeri

    062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

    063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan

    005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi

    065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi

    066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi 067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan

    068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro

    069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional

    070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro

    071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro

    073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial

    074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial

  • 24

    II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi

    Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

    Hasil Estimasi

    File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi

    Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

    Non-Estimasi

    File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi

    Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi

    File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA

    Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA

    Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL

    ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation

    Result Function (242 halaman)

    008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan

    080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun 081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia

    009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA

    083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-

    STATE GROWTH

    084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai

    085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber

    Pembiayaan Yang Salaing Trade-Off

    010 4 Laporan Penelitian Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI 2010 File 086 01 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 72h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

    Atau 086 01 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

    Indonesia

    File 087 02 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

    Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

    Indonesia

    File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010 Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

    File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010

    Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

  • 25

    011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010

    Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna

    Kendaraan Pribadi Dan Umum

    (Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)

    File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI

    (Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)

    File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010

    atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung

    Pandang

    012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011

    Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan

    File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011

    Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan

    File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

    Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

    File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011

    Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia

    File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011

    Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik

    File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011

    Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia

    File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

    Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik

    File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011

    Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau

    File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

    Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik

    File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011

    Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara

    File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011

    Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri

    File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

    Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

    File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011

    Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik

    File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional

  • 26

    10 Contoh PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

    013 5 CONTOH Hibah (Proposal DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 -2016 File 107 01 Draf Hibah Kompetensi TAHAP 1 44h dgn Ir PRASAD TITA MM to DIKTI 2009

    Atau 107 01 Analisis Pertambahan Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Dan Kepemilikan Mobil

    Pribadi Di Jakarta

    File 108 02 Draft Hibah Kompetensi 47h dgn PROF ERYUS To DIKTI 2010

    Atau 108 02 Kepadatan Lalin Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta Trade off Antara Peng Kend Pribadi

    Dan Umum

    File 109 03 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF HANANTO to DIKTI 2010

    Atau 109 03 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PT PELNI

    File 110 04 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF DIRK KOLEANGAN to DIKTI 2010

    Atau 110 04 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang JAKARTA-

    UJUNG PANDANG

    File 111 05 Draft Hibah PRODUK TERAPAN 67h dgn Dr HUSNI HASAN to DIKTI 2016

    Atau 111 05 Analisis Penentuan Tarif Angkut Dua Jasa Angk Penumpang Udara Dan Laut Rute

    JAKARTA-UJUNG PANDANG

    014 3 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2014 File 112 01 Proposal Penelitian P3M MTL 13h Angk Pelayaran Antar Pulau PT PELNI 2014

    Atau 112 01 PENGEMBANGAN PRODUKSI ANGKUTAN PELAYARAN DI INDONESIA

    File 113 02 Proposal Penelitian P3M MTD 15h Effisiensi Produktivitas Jasa Angk PT KAI 2014

    Atau 113 02 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS JASA ANGKUTAN KERETA API

    INDONESIA

    File 114 03 Proposal Penelitian P3M MTU 21h Kebutuhan Modal Angk Penerb Domestik 2014

    Atau 114 03 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN

    PENERBANGAN DOMESTIK

    015 2 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,

    Tahun 2017, Sedang Digarap File 115 01 Proposal Terpadu P3M 28h atau Analisis Trade-Off Antara MTL Dengan MTU 2017

    Atau 115 01 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan

    Domestik Indonesia: Trade-off Antara Angkutan Laut Dan Udara

    File 116 02 Proposal Penelitian P3M 22h Dibidang TRANPORTASI UDARA Luar Negeri 2017

    Atau 116 02 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN UDARA

    LUAR NEGERI

  • 27

    III. PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 016 5 LAPORAN HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017

    File 117 01 Laporan HASIL PENELITIAN 375h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

    Atau 117 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

    PURWAKARTA

    File 118 02 Laporan HASIL PENELITIAN 147h PERUM DAMRI 2015 Atau 118 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan

    File 120 03 Laporan HASIL PENELITIAN 172h PT MAYASARI BAKTI 2016

    Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

    Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

    File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016

    Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

    Domestik GIA Di Bandara Soeta

    File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017 Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

    PURWAKARTA

    017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

    Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

    PURWAKARTA

    File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015

    Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan

    File 128 03 Jurnal HASIL PENELITIAN 38h PT MAYASARI BAKTI 2016

    Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

    Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

    File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016

    Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

    Domestik GIA Di Bandara Soeta

    File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017

    Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

    PURWAKARTA

    018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey

    Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt

    135 03 PERUM DAMRI 2015 15h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    136 04 Jurnal HASIL PENELITIAN PERUM DAMRI 2015 24h

    137 05 Jurnal HASIL PENELITIAN Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 30h

    138 06 Jurnal HASIL PENELITIAN PT MAYASARI BAKTI 2016 31h

    139 07 PT MAYASARI BAKTI 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    140 08 Jurnal HASIL PENELITIAN GARUDA INDONESIA 2016 31h

    141 09 PT GARUDA INDONESIA 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    142 10 Jurnal HASIL PENELITIAN KA PATAS Purwakarta 2017 30h

  • 28

    12 BUAH BENTUK PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

    019 6 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2014-2017 File 143 01 Proposal 21h KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA 2014

    Atau 143 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

    PURWAKARTA

    File 144 02 Proposal 18h PERUM DAMRI 2015

    Atau 144 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan

    File 145 03 Proposal 17h PERUM DAMRI Dgn KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 145 03 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

    Loyalitas Pelanggan

    File 146 04 Proposal 28h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016

    Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

    Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

    File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016

    Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

    Domestik GIA Di Bandara Soeta

    File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017

    Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

    PURWAKARTA

    020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL &

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta

    File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

    Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

    021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017

    Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

    File 154 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017

    Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

    Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

    File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

    Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

    File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL &

    KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

    Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

    Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

  • 29

    Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan

    didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.

    KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai

    MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar

    mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN

    TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan

    juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai

    bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang

    MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang

    MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah

    Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF

    (pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya

    bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan

    dalam sebuah Daftar Harga).

    Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS), sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan

    ilmiah yang disusun oleh Amrizal.

    Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal

    ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:

    Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari

    Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)

    keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),

    cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut

    ke dalam Google.

    Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah

    files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat tertentu seiring dengan perjalanan waktu.......

    -------- Jakarta, 14 September 2017--------

    G = Government expenditureR = Transfer paymentDAFTAR BACAAN