PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

185
PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA SMPN/MTSN PADA SOAL UN, TIMMS, DAN PISA BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM TEREVISI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Rakhil NIM 1111016100059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

Page 1: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA SMPN/MTSN

PADA SOAL UN, TIMMS, DAN PISA BERDASARKAN TAKSONOMI

BLOOM TEREVISI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Rakhil

NIM 1111016100059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …
Page 3: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

Scanned by CamScanner

Page 4: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

Scanned by CamScanner

Page 5: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

i

ABSTRACT

Rakhil (1111016100059), “Comparison Achievement of Junior High School

Student’s Level Cognitive in Instruments of UN, TIMMS, and PISA based on

Taxonomy Bloom Revised”. Undergraduate Thesis, Biology Education Program,

Science Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of

Syarif Hidayatullah State Islamic University.

This research aimed to described the comparison of year 9th

student’s

cognitive level in Instruments National Examination (UN), Trends in International

Mathematics and Science Study (TIMMS), and Program for International Student

Assessment (PISA) based on Taxonomy Bloom revised and to know the weakness of

students ability in Biology items. This research was used describe method with

documentation and instrument analysis of student’s answer. The sample was taken by

using purposive sampling technique. The amount sample was 171 students of four top

UN’s rank schools in South Tangerang and South Jakarta. The data was taken by

using UN, TIMMS, and PISA’s instruments which had tested its validity and

reliability. The data analysis was used percentage of student’s answer which was

classified based on taxonomy Bloom revised. The result showed that students had

weakness to answer literate instrument items and higher cognitive level. It’s about

70% of students cannot answer PISA’s instrument. The lowest percentage was had in

procedural knowledge and knowing cognitive category (C2 P3). It’s about 70% of

students can answer TIMSS’s instrument. The lowest percentage was had in factual

knowledge and analysis cognitive category (C4 P1). In UN’s instrument, it’s almost

80% of students could choose the correct answer. The lowest percentage was had in

conceptual knowledge and evaluate cognitive category (C5 P2).

Keywords : Student’s cognitive level, taxonomy Bloom revised, National Examination

(UN), Trends in International Mathematics and Science Study (TIMMS), and

Program for International Student Assessment (PISA).

Page 6: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

ii

ABSTRAK

Rakhil (1111016100059), “Perbandingan Pencapaian Level Kognitif Siswa

SMPN/MTsN pada Soal UN, TIMMS, dan PISA berdasarkan Taksonomi Bloom

Terevisi”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan pencapaian

level kognitif siswa SMPN/MTsN kelas 9 pada soal Ujian Nasional (UN), Trends in

International Mathematics and Science Study (TIMSS), dan Program for

International Student Assessment (PISA) berdasarkan taksonomi Bloom terevisi serta

mengetahui kelemahan kemampuan Biologi siswa yang dikaji melalui beberapa butir

soal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

dokumentasi dan analisis soal dan jawaban peserta didik SMPN/MTsN kelas 9.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian

berjumlah 171 siswa dari perwakilan empat sekolah negeri yang memiliki predikat

UN terbaik di Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Pengambilan data

menggunakan instrumen tes tulis, yaitu soal UN 2015, TIMSS 2011, dan PISA 2015

yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Analisis data menggunakan persentase

dari hasil jawaban siswa berdasarkan taksonomi bloom terevisi. Hasil analisis

menunjukkan bahwa peserta didik SMPN dan MTsN memiliki kelemahan pada tipe

soal literasi dan ranah kognitif yang tinggi. 70% peserta didik tidak mampu

menjawab soal PISA. Persentase yang paling rendah yaitu pada ranah pengetahuan

prosedural dan kognitif memahami (C2 P3). 70% peserta didik mampu menjawab

soal TIMSS dengan tepat. Persentase terendahnya terdapat pada ranah pengetahuan

faktual dengan dimensi kognitif analisis (C4 P1). Sedangkan pada soal UN 2015,

hampir 80% peserta didik mampu menjawab soal dengan tepat. Persentase terendah

pada soal UN yaitu pada ranah pengetahuan konseptual dan kognitif evaluasi (C5 P2).

Kata Kunci: Level kognitif siswa, taksonomi Bloom terevisi, Ujian Nasional, Trends

in International Mathematics and Science Study (TIMMS), dan Programme for

International Student Assessment (PISA).

Page 7: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

iii

KATA PENGANTAR

Ungkapan rasa syukur yang berlimpah atas segala nikmat yang luas tanpa

batas serta anugerah Allah SWT, karena berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya serta seluruh muslimin dan

muslimah.

Proses penyusunan skripsi, penulis mendapat banyak bantuan dari

berbagai pihak, baik moral maupun meterial, maka penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam.

3. Ibu Dr. Yanti Herlanti,M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang memberikan dukungan penuh

kepada penulis.

4. Ibu Yuke Mardiati, M.Si., Dosen Pembimbing yang telah senantiasa

membimbing penulis dengan sabar.

5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang telah mengajarkan dan

memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah. Semoga Allah SWT

membalas dengan segala kebaikan dan keberkahan. Aamiin.

6. Kepala SMPN/MTsN Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan serta Guru

bidang studi yang telah membantu penulis melaksanakan penelitian di kelas.

7. Teristimewa untuk kedua orang tua, Dra. Nurbaiti Rasyid dan Bapak Ir.

Muhammad Ichwan, serta abang, kakak dan adik yang selalu penulis

banggakan, tak henti-hentinya mendoakan, memberikan dukungan, dan

melimpahkan kasih sayang kepada penulis.

Page 8: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

iv

8. Sahabat-sahabat penulis Annisa Puteri, Erna Sofyana, Ade Faridah, , Uliyyatul

Fikriyyah, dan Irma Nurmalasari yang selalu membantu memberikan

masukan, dukungan, dan perhatian kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat Boys Day Out (BDO), Didi Abdi Rahim, Arfan Amrullah,

Hasbi Ashshiddiqi, Yunita, Reinaldi, Kak Fikri, dan Kak Bayuda yang selalu

membantu, memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat penulis lainnya Faramudita Dwi Iriani, Kak Dewi Astuti, dan

Isna Rahmah Sholihatin yang selalu mendoakan dan memberikan semangat

kepada penulis.

11. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi 2011 yang tidak dapat

disebutkan satu persatu. Terima kasih atas kebersamaan, semoga persahabatan

ini tetap abadi selamanya.

12. Teman-Teman Guru Mumtaza Islamic School yang tidak dapat disebutkan

satu persatu. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya.

Penulis berterima kasih atas bantuan yang sangat berharga, penulis berdo’a

semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh

dan ketaatan kepada-Nya.

Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 28 Januari 2018

Penulis

Rakhil

Page 9: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

v

DAFTAR ISI

ABSTRACT .................................................................................................. i

ABSTRAK .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ..................................................................... .5

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori .............................................................................. 7

1. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................... 7

2. Evaluasi Pendidikan ............................................................. 9

a. Pengertian ........................................................................ 9

b. Teori-Teori Pembelajaran sebagai Landasan Evaluasi ..... 14

3. Ujian Nasional (UN) ........................................................... 19

4. Trends in International Mathematics and Science Studies

(TIMSS) ................................................................................ 23

5. Program for International Student Assessment (PISA) ........ 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 34

C. Kerangka Berfikir ..................................................................... 36

Page 10: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 37

B. Metode Penelitian ..................................................................... 37

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 38

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 39

1.Tes ............................................................................................ 39

2.Wawancara ............................................................................... 40

3.Dokumentasi ............................................................................ 40

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 40

E. Teknik Analisis Data ................................................................. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 45

1. Rekapitulasi Level Kognitif Siswa SMPN dan MTsN

pada Dimensi Pengetahhuan Faktual ................................... 46

2. Rekapitulasi Level Kognitif Siswa SMPN dan MTsN

pada Dimensi Pengetahuan Konseptual .............................. 49

3. Rekapitulasi Level Kognitif Siswa SMPN dan MTsN

pada Dimensi Pengetahuan Prosedural ................................ 52

B. Pembahasan .............................................................................. 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 60

B. Saran ......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 61

LAMPIRAN .................................................................................................. 65

Page 11: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Taksonomi Bloom Anderson dan Krathwohl...................................17

Tabel 2.2 Ringkasan Hasil Ujian Nasional (UN) 2014/2015 ........................... 21

Tabel 2.3 Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional IPA Materi Biologi

SMP/MTs 2015 ................................................................................ 22

Tabel 2.4 Indikator TIMSS berdasarkan Standar Internasional .......................24

Tabel 2.5 Peringkat dan Skor Indonesia berdasarkan Hasil TIMSS ................ 25

Tabel 2.6 Domain Kognitif Penilaian PISA ..................................................... 27

Tabel 2.7 Contoh Soal PISA 2015 ...................................................................30

Tabel 2.7 Persentase Distribusi Soal PISA 2015 .............................................33

Tabel 2.8 Peringkat dan Skor Indonesia berdasarkan Hasil PISA ..................34

Tabel 3.1 Komposisi Domain Konten Butir Soal Biologi PISA 2015 .............40

Tabel 3.2 Komposisi Domain Konten Butir Soal Biologi TIMSS 2011 ..........41

Tabel 3.3 Komposisi Domain Konten Butir Soal Biologi UN 2015 ................41

Tabel 3.4 Analisis Level Kognitif Soal PISA 2015 ........................................42

Tabel 3.5 Analisis Level Kognitif Soal TIMSS 2011 ......................................43

Tabel 3.6 Analisis Level Kognitif Soal UN 2015 ............................................43

Tabel 4.1 Persentase Level Kognitif Siswa SMPN dan MTsN pada soal

PISA 2015, TIMSS 2011, dan UN 2015 ......................................... 45

Page 12: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Statistik Hasil Ujian Nasional Jenjang SMP/MTs/Terbuka

Negeri dan Swasta …………………………………………. …21

Gambar 2.2 Aspek Literasi Saintifik……………………………………..… 29

Gambar 4.1 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P1 C1 ..……………………………………………… 46

Gambar 4.2 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P1 C2…....………………………………………..…. 47

Gambar 4.3 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P1 C3…....………………………………………..…. 47

Gambar 4.4 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P1 C4…....………………………………………..…. 48

Gambar 4.5 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P1 C5…....………………………………………..…. 48

Gambar 4.6 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P2 C1…....………………………………………..…. 49

Gambar 4.7 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P2 C2…....………………………………………..…. 49

Gambar 4.8 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P2 C3…....………………………………………..…. 50

Gambar 4.9 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P2 C4…....………………………………………..…. 51

Gambar 4.10 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P2 C5…....………………………………………..…. 52

Gambar 4.11 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P3 C2…....………………………………………..…. 52

Gambar 4.12 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level

Kognitif P3 C4…....………………………………………..…. 53

Page 13: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Matrik Penelitian…………………………………………………66

Lampiran 2. Daftar KKO berdasarkan Taksonomi Bloom Terevisi…………...67

Lampiran 3. Daftar Indikator Taksonomi Bloom Terevisi…………………….68

Lampiran 4. Daftar Peringkat UN SMPN dan MTsN ………………………..69

Lampiran 5. Kisi-Kisi PISA 2015……………………………………………..71

Lampiran 6. Kisi-Kisi TIMSS 2011…………………………………………..72

Lampiran 7. Kisi- Kisi Ujian Nasional 2015………………………………….74

Lampiran 8. Hasil Anates Validasi Lapangan………………………………...75

Lampiran 9. Hasil Validasi Pemetaan Soal dan Kunci Jawaban……………...99

Lampiran 10. Lembar Soal UN 2015, TIMSS 2011, dan PISA 2015………….116

Lampiran 11. Lembar Jawaban Peserta Didik…………………………………134

Lampiran 12. Lembar Klasifikasi Soal………………………………………...139

Lampiran 13. Hasil Jawaban Peserta Didik……………………………………140

Lampiran 14. Hasil Uji T PISA, TIMSS, dan UN……………………………..156

Lampiran 15. Lembar Uji Referensi…………………………………………...158

Lampiran 16. Surat Bimbingan Skripsi ……………………………………….165

Lampiran 17. Surat Permohonan Izin Penelitian………………………………167

Page 14: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijaksanaan pengembangan pendidikan, baik di negara-negara maju maupun

berkembang, mencerminkan kecenderungan dalam meningkatkan sumber daya

manusia yang terampil dan dapat berkompetisi secara global. Tatanan ekonomi dunia

sedang berubah ke era perdagangan bebas dan investasi bebas. Bentuk perdagangan

bebas di era global ini dampaknya adalah Indonesia harus mempersiapkan

pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dan

standarisasinya mengikuti kualifikasi dunia. Sumber daya manusia yang bermutu

hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan yang bermutu. Karena itu, peningkatan

mutu pendidikan di Indonesia merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi dalam

rangka meningkatkan mutu sumber daya bangsa Indonesia.

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia

secara holistik. Melalui pendidikan manusia memiliki kualitas keimanan, ketakwaan,

akhlak dan budi pekerti yang baik, memiliki daya intelektualitas dan kemampuan

berpikir yang baik sehingga dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat

untuk mengembangkan teknologi, serta keterampilan teknis.

Globalisasi pendidikan di Indonesia harus mampu mengejar ketertinggalannya

untuk menyamai kualitas pendidikan di negara-negara maju. Kenyataannya Indonesia

belum siap untuk mencapai kualitas tersebut. Pendidikan di Indonesia masih berkutat

menyuguhkan pengetahuan yang bersifat textbook yang menjadikan daya nalar siswa

tidak berkembang dan hanya berpatokan pada satu buku pegangan yang dipakai

sekolah. Jika Indonesia tidak ikut dalam arus globalisasi, Indonesia akan semakin

tertinggal. Pendidikan di Indonesia dituntut untuk segera melakukan perubahan mind

set dan paradigma dalam konsep pendidikannya.

Page 15: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

2

Beberapa program telah dijalankan untuk memajukan bidang pendidikan

termasuk wajib belajar 9 tahun. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia, pemerintah juga telah menetapkan standar-standar pendidikan diantaranya

standar isi, standar kelulusan, standar penilaian, standar proses, standar implementasi,

dan standar buku teks mata pelajaran. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional

pendidikan yang mencakup standar isi dan standar kompetensi lulusan1. Selain itu,

untuk menilai hasil pembelajaran pun tidak hanya mencakup aspek kognitif tetapi

juga aspek psikomotorik dan afektif sesuai dengan kharakteristik mata pelajaran.

Ketetapan pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan menyatakan terdapat tiga jenis penilaian yaitu penilaian hasil belajar oleh

pendidik penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar

oleh pemerintah.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk

memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas.

Penilaian ini digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik serta

memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian oleh pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.2

Penilaian oleh pemerintah antara lain Ujian Nasional (UN). Hasil ujian nasional juga

dipakai sebagai bahan evaluasi pendidikan dan acuan guna menyeleksi calon peserta

didik baru. Ujian nasional menguji kemampuan kognitif peserta didik dalam mata

pelajaran tertentu.

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan

Nasional, hal. 18. 2 Peratuan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005, Tentang Standar

Nasional Pendidikan, hal. 19.

Page 16: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

3

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengatakan bahwa dari hasil

Ujian Nasional (UN) SMP/sederajat tahun 2015 menunjukkan dari total 52.163

SMP/sederajat yang melaksanakan UN tahun 2015, hanya 12 persen yang memiliki

nilai UN dan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) tinggi. Sebanyak 50 persen dari

total tersebut meraih nilai UN tinggi tetapi IIUN rendah. 17 persennya meraih nilai

UN rendah tetapi IIUN tinggi. 22 persen sisanya meraih nilai UN rendah dan IIUN

rendah. Hal demikian membuktikan bahwa banyak ketidakjujuran yang terjadi saat

Ujian Nasional berlangsung, sehingga sebagian besar peserta didik di Indonesia

belum dapat diperkirakan memiliki tingkatan kognitif yang tinggi. Mendikbud

mengajak seluruh pelaku pendidikan menjadikan capaian hasil UN dan IIUN sebagai

potret awal untuk melakukan perbaikan ke depan. Sehingga menjadi koreksi bagi

seluruh sekolah di Indonesia untuk menerapkan zona integritas dan zona kejujuran.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan

bahwa rerata nilai UN tahun 2015 meningkat sebesar 0.29 poin, dari 61.00 pada

tahun lalu, menjadi 61.29 pada tahun 2015 termasuk persentase hasil akhir UN

SMP/MTs 2015 juga meningkat dari persentase tahun sebelumnya yang 99,56%.3

Hasil tersebut menunjukkan tingginya tingkat kelulusan Ujian Nasional. Namun,

angka tersebut belum dapat menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia baik dan

mampu bersaing secara global.

Sekolah menengah pertama di Indonesia memiliki dua jenis sekolah negeri

dengan menggunakan integrasi kurikulum yang berbeda. SMPN menggunakan

kurikulum dari dinas pendidikan dan MTsN menggunakan kurikulum dari kementrian

agama. Kurikulum yang digunakan SMPN memiliki integrasi spiritual di dalam

pendekatan saintifik per mata pelajaran sedangkan MTsN memiliki tambahan mata

pelajaran keislaman.

Pemerintah Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional melakukan

evaluasi dengan mengikuti berbagai jenis program evaluasi Internasional di luar

3 Konferensi Pers, Hasil UN SMP-Sederajat Tahun Ajaran 2014/2015, (Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta, 2015), hal. 3.

Page 17: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

4

negeri yaitu Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan

Programme for International Student Assesment (PISA) yang bertujuan untuk

mengevaluasi hasil proses pendidikannya agar bersaing secara global.

Laporan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun

2011, menyebutkan bahwa nilai rata-rata sains siswa Indonesia menempati urutan ke-

38 dari 42 Negara.4 Indikator berbeda ditunjukkan oleh Programme for International

Student Assesment (PISA) 2015, yaitu studi yang memfokuskan pada literasi bacaan,

matematika, dan IPA, menunjukkan peringkat Indonesia baru dapat menduduki

peringkat ke 63 dari 70 Negara.5

Hasil kajian PISA maupun TIMSS menunjukkan hasil-hasil ujian siswa-siswa

sekolah menengah di Indonesia masih memprihatinkan, selalu masuk dalam

peringkat-peringkat terendah. Oleh karena itu, harus ada upaya perbaikan

pembelajaran untuk lebih menyiapkan siswa-siswa kita, yang tentu saja

ditindaklanjuti dengan kegiatan penilaian dan evaluasi yang sesuai dan relevan.

Hasil evaluasi dari TIMSS dan PISA yang diperoleh siswa Indonesia

membuktikan adanya kesenjangan antara soal Ujian Nasional dengan soal TIMSS

dan PISA salah satunya adalah level kognitif. Hasil TIMSS dan PISA masih sangat

rendah sementara hasil UN yang tinggi namun dengan IIUN yang tergolong rendah,

maka menuai permasalahan sejauh mana level kognitif yang dimiliki peserta didik di

Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini, antara lain:

1. Rendahnya peringkat hasil evaluasi Indonesia pada TIMSS dan PISA

sementara hasil UN yang menunjukkan tingkat kelulusan yang tinggi tetapi

dengan IIUN yang tergolong rendah.

4 Martin Michael O., Ina V.S. Mullis, Pierre Foy and Gabrielle M. Stanco, TIMSS 2011

International Results in Science, (International Association for the Evaluation of Educational

Achievement: Amsterdam, 2012), hal. 38. 5 OECD, PISA 2015 Result in Focus, (OECD, 2016), hal. 5.

Page 18: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

5

2. Terdapat kesenjangan antara level kognitif pada soal UN, TIMSS, dan PISA

berdasarkan taksonomi Bloom terevisi.

3. Terdapat kelemahan kemampuan IPA peserta didik di Indonesia pada

beberapa butir soal.

4. Siswa tidak terlatih untuk menyelesaikan soal yang menuntut kemampuan

penalaran, logika, dan analisis.

5. Level kognitif siswa SMP di Indonesia masih dalam katagori rendah.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini, meliputi:

1. Siswa berumur 15 tahun atau setara kelas III SMPN/ MTsN

2. Sekolah SMPN dan MTSN yang memiliki peringkat terbaik di Tangerang

Selatan dan Jakarta Selatan

3. Soal yang digunakan untuk mengidentifikasi level kognitif siswa hanya soal-

soal mata pelajaran Biologi pada soal TIMSS, PISA dan UN

4. Mendeskripsikan level kognitif dalam soal biologi Ujian Nasional SMP-

sederajat tahun 2015, soal TIMSS tahun 2011, dan soal PISA tahun 2015

berdasarkan taksonomi Bloom terevisi.

5. Mengidentifikasi level kognitif siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan

soal Biologi Ujian Nasional SMP-sederajat tahun 2015, soal TIMSS tahun

2011, dan soal PISA tahun 2015.

6. Membandingkan pencapaian level kognitif siswa SMP kelas VIII pada soal

Biologi Ujian Nasional SMP-sederajat tahun 2015, soal TIMSS tahun 2011,

dan soal PISA tahun 2015.

7. Mengidentifikasi kelemahan kemampuan biologi siswa SMP kelas VIII.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah perbandingan

pencapaian level kognitif siswa SMP pada soal UN, TIMSS, dan PISA berdasarkan

taksonomi bloom terevisi?”

Page 19: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perbandingan

pencapaian level kognitif siswa SMPN kelas 9 pada soal UN, TIMSS, dan PISA

berdasarkan taksonomi Bloom terevisi serta mengetahui kelemahan kemampuan

Biologi siswa SMP kelas VIII yang dikaji melalui beberapa butir soal.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sejauh mana pencapaian level kognitif siswa SMP Kelas 9

dalam soal Ujian Nasional, TIMSS, dan PISA

2. Mengetahui aspek kognitif penalaran siswa melalui soal UN, TIMSS, dan

PISA.

3. Mengetahui kelemahan kemampuan biologi siswa SMP.

4. Bagi guru, dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan kajian

untuk meningkatkan kualitas penilaian dalam pembelajaran

5. Bagi sekolah, dapat memberikan informasi yang berguna untuk

meningkatkan kualitas pendidikan

6. Menjadi acuan untuk memperbaiki pembelajaran untuk lebih

mengembangkan dimensi kognitif siswa-siswa ke depan, yang

ditindaklanjuti dengan kegiatan assessment dan evaluasi yang sesuai dan

relevan.

7. Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Page 20: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada SMP/MTs merupakan ilmu yang

dibertujuan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi

serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri.1 Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) sekurang-kurangnya terdiri atas Fisika, Kimia, dan

Biologi.2 Definisi tentang IPA (Sains) telah banyak dikemukakan, antara lain

menurut I Made Alit M (1999), Jenins dan Whitefield (1974), Conant (1975),

menyatakan sains merupakan rangkaian konsep dan skema konseptual yang saling

berhubungan dan dikembangkan dari hasil percobaan atau pengamatan.3

Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22

Tahun 2006 menyebutkan bahwa mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik

mampu meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan dan keteraturan alam semesta, mengembangkan

pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA

sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan rasa

ingin tahu, sikap positif dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.4

Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional (Permendiknas) menekankan

pembelajaran saling temas (Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat) pada

tingkat SMP/MTs sehingga peserta didik mampu merancang dan membuat suatu

karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah.

1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan, (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia:

Jakarta, 2005), hal. 80. 2 Ibid, hal. 83.

3 Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartinini, Strategi Pembelajaran Sains,

(Jakarta Selatan: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009) hal.46. 4 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah

Tsanawiyah (MTs), hal. 377.

Page 21: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

9

Bidang IPA pada jenjang SMP/MTs meliputi kajian energi dan

perubahannya, bumi antariksa, makhluk hidup dan proses kehidupan, dan materi

serta sifatnya yang sebenarnya sangat berperan dalam membantu peserta didik

untuk memahami fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan

pengetahuan ilmiah, ilmu yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode

ilmiah.

Departemen Pendidikan Nasional (2006) menyatakan bahwa hakikat IPA

meliputi empat unsur utama yaitu: 1) Sikap, rasa ingin tahu tentang benda,

fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan

masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA bersifat

open ended. 2) Proses, prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah.

Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen atau

percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. 3) Produk, berupa

fakta, prinsip, teori, dan hukum. 4) Aplikasi, penerapan metode ilmiah dan konsep

IPA dalam kehidupan sehari-hari.5

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah ilmu yang mempelajari alam sekitar

dan semua gejala-gejalanya baik itu yang terjadi pada makhluk hidup maupun

benda tak hidup. Pendidikan IPA secara keseluruhan terdiri dari kemampuan apa

yang diamati, kemampuan memprediksi, kemampuan untuk menguji melalui

eksperimen dan juga sikap ilmiah. Pendidikan IPA dapat menjadi wahana bagi

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan diri lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Evaluasi Pendidikan

a. Pengertian

Beberapa istilah penting yang sering digunakan dalam evaluasi yaitu:

penilaian, pengukuran tes dan nontes. Istilah tersebut sering dipertukarkan satu

sama lain. Padahal masing-masing memiliki makna dan penekanan yang berbeda.

Banyak definisi mengenai penilaian. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional, Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan

5 Zulfiani, Op.Cit,. hal. 47.

Page 22: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

10

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.6 Penilaian

pendidikan pada jenjang pendidikan menengah terdiri atas; penilaian hasil belajar

peserta didik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil

belajar oleh pemerintah.7 Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan untuk memantau proses, kemjuan, dan perbaikan hasil dalam

bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan

ulangan kenaikan kelas. Penilaian ini digunakan untuk menilai pencapaian

kompetensi peserta didik, sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil

belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.8

Department of Education of the States, Territories and Commonwealth of

Australia memaknai penilaian sebagai bukti-bukti yang digunakan oleh peserta

didik dan para guru untuk menentukan apakah peserta didik tersebut terlibat

dalam pembelajaran, tujuan pembelajaran siswa, dan bagaimana jalan yang

terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pakar pendidikan dari King College,

London mendefinisikan penilaian sebagai seluruh kegiatan yang dilaksanakan

oleh guru dan para siswanya dalam menilai diri sendiri, yang kemudian

dipergunakan sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai umpan balik untuk

mengubah, membuat modifikasi kegiatan pengajaran, dan pembelajaran.9

Penulis menyimpulkan berdsarkan beberapa definisi penilaian tersebut,

penilaian adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan

informasi tentang keberhasilan belajar peserta didik serta bermanfaat untuk

meningkatkan efektifitas pembelajaran. Fungsi penilaian pula berguna untuk

memandu menuju pada perbaikan pembelajaran terus-menerus.

Pengukuran adalah suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut atau

karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau objek tertentu menurut

6

Himpunan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tanggal 11

Juni 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, (Departemen Pendidikan Nasional;

2007), hal. 53. 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Op.Cit., hal. 48.

8 Ibid, hal. 49.

9 Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), hal. 7

Page 23: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

11

aturan atau formulasi yang jelas.10

Pengukuran sebagai suatu proses untuk

membuat kuantifikasi prestasi individu, kepribadiannya, sikapnya, kebiasaannya,

dan kecakapannya. Kuantifikasi tersebut dilandasi oleh fenomena yang dapat

diamati.11

Pengukuran dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan how much?

Pengukuran dapat menggunakan tes dan nontes. Pengukuran pendidikan dapat

pula bersifat kuantitatif atau kualitatif.

Pengukuran adalah pemberian angka terhadap kemampuan atau kinerja

tertentu pada peserta didik. Pengukuran bersifat kuantitatif. Pengukuran dapat

dilakukan melalui tes dan nontes. Tes memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)

mempunyai soal, 2) dikerjakan di dalam ruangan/ kelas, 3) memiliki jawaban

yang benar dan salah. Tes dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan dalam bentuk

unjuk kerja. Sementara itu nontes tidak selalu memerlukan soal/tugas. Nontes

dapat dikerjakan di dalam atau di luar kelas dengan waktu yang dibutuhkan

relative lebih panjang. Nontes dinilai menggunakan rubrik penilaian.12

Terkait dengan pengertian tes, sebelumnya perlu diklarifikasi dulu bahwa

terdapat tes sebagai alat atau perangkat, dan ada testing (pengujian) yang

bermakna metode atau cara. Pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang

biasanya dilanjutkan dengan kegiatan penilaian. Secara sederhana, pengujian

bermakna melaksanakan ujian atau suatu cara untuk meraih nilai tertentu pada

sebuah tes.

Evaluasi memiliki arti yang berbeda-beda bergantung kepada orang atau

lembaga yang mendefinisikan. Nitko dan Brookhart dalam Rasyid dan Mansur

mengartikan evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang berhubungan

dengan kinerja dan hasil karya peserta didik.13

Menurut Sukardi, evaluasi

merupakan proses penilaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar.14

Sementara itu evaluasi menurut Guba dan Lincoln (1988) dalam Wina Sanjaya

10 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV. Wacana

Prima, 2009), hal. 9. 11 Ismet Basuki dan Hariyanto, Op. Cit., hal. 5 12

Ana Ratna Wulan, Penilaian Proses dan Hasil Belajar IPA, (FPMIPA

Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung, 2013), hal. 1 13

Harun Rasyid dan Mansur, Lo. Cit., hal. 9. 14 Sukardi, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 2.

Page 24: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

12

(2013) didefinisikan sebagai suatu proses memberikan pertimbangan mengenai

nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan. Sesuatu yang dipertimbangkan itu

bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu.15

Menurut Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee

on Evaluation) dari UCLA, Stark dan Thomas (1994), menyatakan bahwa

evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, anlisis,

dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan serta penyusunan program selanjutnya.16

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat 1 tertulis bahwa evaluasi dilakukan

dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk

akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program

pendidikan.17

Evaluasi memiliki fungsi yang bervariasi didalam proses belajar mengajar,

yaitu: 1) sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai

pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang

guru; 2) untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam

melakukan kegiatan belajar; 3) mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam

kegiatan belajar; 4) sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang

bersumber dari siswa; 5) sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar

siswa; 6) sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua

siswa.18

Makna evaluasi berdasarkan beberapa pendapat sebelumnya disimpulkan

bahwa, evaluasi dimaknai sebagai penilaian yang sistematik melalui proses

pengumpulan, analisis, dan penafsiran untuk menetapkan sampai sejauh mana

15 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group, 2013), hal. 241 16 Eko Puto Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2014), hal. 6 17

Ibid, hal. 1. 18 Sukardi,Op.Cit,. hal. 4.

Page 25: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

13

peserta didik mencapai tujuan pembelajaran seperti yang dinyatakan dalam

kurikulum. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan hasil penilaian yang

mencakup dimensi kemampuan, kreativitas, sikap, minat, dan keterampilan.

Melalui evaluasi akan didapatkan informasi mengenai apa yang telah dicapai dan

mana yang belum, dan selanjutnya informasi ini digunakan bagi pengelola

pendidikan untuk perbaikan dan peningkatan suatu program dan kualitas

pendidikan.

Hasil evaluasi dikomunikasikan berupa laporan kepada seluruh pemangku

kepentingan sehingga pihak-pihak tersebut tahu apa yang telah terjadi selama

pembelajaran yang baru berlalu, dan mengetahui serta merancang apa yang perlu

dipersiapkan agar pembelajaran di masa yang akan datang dapat berlangsung

lebih efektif. Tidak semua pencapaian hasil belajar dapat diukur menggunakan

alat evaluasi yang sama. Oleh karena itu sangat penting bagi para guru agar

ketika merencanakan kegiatan evaluasi, sebaiknya perlu mempertimbangkan

lebih dahulu fungsi dan karakteristik evaluasi manakah yang hendak dibuat untuk

para siswa. Jika evaluasi yang dibuat untuk mengetahui tingkat ketercapaian

siswa dari hasil proses belajar mengajar, maka instrumen evaluasi yang

digunakan pun harus dapat mengukur setiap ranah kognitif siswa baik dari

kognitif C1 hingga C6. Sehingga tingkat kognitif siswa dapat berkembang dan

meningkat. Evaluasi juga harus dilakukan secara kontinu agar dapat

menggambarkan kemampuan siswa yang dievaluasi.

b. Teori-Teori Pembelajaran sebagai Landasan Evaluasi

Teori teori pembelajaran bersumber dari teori atau aliran-aliran psikologi.

Teori pembelajaran muncul berdasarkan proses berpikir dan hasil berpikir peserta

didik. Menurut Wowo Sunaryo, proses berpikir merupakan urutan kejadian

mental yang terjadi secara alamiah atau terencana dan sistematis pada konteks

ruang, waktu, dan media yang digunakan, serta menghasilkan suatu perubahan

terhadap objek yang memengaruhinya. Proses berpikir merupakan peristiwa

mencampur mencocokkan, menggabungkan, menukar, dan mengurutkan konsep-

konsep persepsi-persepsi, dan pengalaman sebelumnya. Sedangkan hasil berpikir

merupakan susuatu yang dihasilkan melalui proses berpikir dan membawa atau

Page 26: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

14

mengarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Hasil berpikir dapat berupa ide,

gagasan penemuan, dan pemecahan masalah, keputusan, serta selanjutnya dapat

dikonkretisasi kearah perwujudan, baik berupa tindakan untuk mencapai tujuan

keilmuan tertentu.19

Banyak terdapat teori tentang pembelajaran, tetapi hanya ada tiga teori

pembelajaran yang menurut Shrock dan Coscarelli (1989) penting untuk menjadi

landasan evaluasi. Ketiga teori itu adalah teori taksonomi pembelajaran dari

Bloom, teori kemampuan belajar (learning capabilities) dari Gagne, dan teori

pajangan komponen dari (component display theory) dari Merrill.20

Ketiga teori

ini dicirikan oleh satu hal, yaitu adanya hirarki dari sejumlah konsep. Konsep

yang satu lebih tinggi dan membawahi konsep yang lain, atau suatu konsep

menjadi bagian dari konsep lain yang lebih tinggi. Namun, dalam penelitian ini

hanya akan membahas teori taksonomi pembelajaran dari Bloom yang saat ini

sudah direvisi oleh Krathwohl (2001).

Tujuan pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari

taksonomi. Benyamin S. Bloom mengkosentrasikan pada domain kognitif,

sementara domain afektif dikembangkan oleh Krathwohl, dan domain psikomotor

dikembangkan oleh Simpson.21

1) Teori Taksonomi Tujuan Pembelajaran Bloom

Teori tersebut disampaikan dalam karya monumental Benjamin S. Bloom

(1956) berjudul Taxonomy of Educational Objectives, Handbook 1: Cognitive

Domain. Bloom membagi domain kognisi ke dalam enam tingkatan (level) yang

terdiri dari:

a) Pengetahuan (Knowledge)

Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan,

definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, prinsip dasar, dan pengingatan

data serta informasi yang lain.

19 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir,(Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), hal. 3. 20 Ismet Basuki dan Hariyanto , Op.Cit, hal. 12. 21 Hamzah B.Uno dan Satria Koni, Assessment Pembelajaran, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2012), hal. 60.

Page 27: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

15

b) Pemahaman (Comprehension)

Siswa memahami makna, translasi, membuat interpolasi dan menafsirkan

pembelajaran dan dapat menyatakan masalah dengan bahasanya sendiri.

c) Aplikasi (Application)

Pada tingkat ini, siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan,

prosedur, metode, rumus, teori, dan lain lain di dalam kondisi pembelajaran.

Siswa mampu menerapkan apa-apa yang dipelajari dalam kelas ke dalam

suatu situasi yang baru.

d) Analisis (Analysis)

Di tingkat analisis, seorang siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan

gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan lain-lain di dalam kondisi

pembelajaran. Siswa mampu menerapkan apa-apa yang dipelajari dalam

kelas ke dalam suatu situasi yang baru sama sekali di tempat kerja.

e) Sintesis (Synthesis)

Seorang siswa di tingkat sintesis akan mampu menjelaskan struktur atu pola

dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali

data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang

dibutuhkan. Siswa dapat menempatkan bagian-bagian bersama-sama

menjadi suatu keseluruhan, dengan penekanaan menciptakan makna baru

dari suatu struktur.

f) Evaluasi (Evaluation)

Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi,

gagasan, metodologi, prosedur kerja, dan lain-lain, dengan menggunakan

kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas

atau manfaatnya. Mampu membuat pertimbangan tentang nilai-nilai suatu

gagasan atau bahan-bahan kajian.

2) Taksonomi penilaian menurut Bloom yang direvisi

Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan

hirarki (tingkatan) tertentu.22

Taksonomi terdiri dari kelompok (taksa) dan

22 Wawo, Op.Cit., hal. 7.

Page 28: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

16

materi pelajaran yang diurutkan berdasarkan persamaan dan perbedaan,

prinsip atau dasar klasifikasi.

Merumuskan tujuan pembelajaran dan asesmennya perlu dipetakan jenis

tingkatan kemapuan yang dituju. Tujuan pembelajaran (yang juga merupakan

indikator hasil belajar) harus bersifat operasional dan dapat diukur. Untuk

keperluan tersebut diperlukan suatu framework yang menjadi acuan dalam

pembelajaran dan penilaian. Taksonomi bloom sudah lama dianut dalam

pendidikan di banyak Negara. Taksonomi bloom yang lama tersebut telah

mengalami revisi. Taksonomi Bloom baru memisahkan antara dimensi

pengetahuan (knowledge) dan dimensi proses kognitif (cognitive processes).23

Dalam taksonomi lama kedua dimensi tersebut menjadi satu yaitu kategori

pengetahuan.

Kemampuan mengevaluasi diturunkan levelnya menjadi C5 pada

taksonomi Bloom yang baru. Sementara itu kemampuan mensintesis naik

menjadi level C6 dan berganti nama menjadi “create” pada taksonomi Bloom

yang baru lebih tinggi bila dibandingkan dengan “sintesis” pada taksonomi

lama. Pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif juga mendapat

perhatian penting pada taksonomi Bloom yang baru.

Taksonomi Bloom yang baru memiliki empat dimensi pengetahuan,

yaitu: pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural

dan pengetahuan metakognitif. Hal ini sangat memudahkan guru dalam

menyusun tujuan pembelajaran dan penyusunan alat evaluasi. Guru dapat

menggabungkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dalam satu

tujuan pembelajaran. Guru dapat menggabungkan setiap dimensi pengetahuan

dengan masing-masing dimensi proses kognitif. Dengan demikian, guru dapat

membuat soal C-1 konseptual, C-1 prosedural, C-2 faktual, C-2 metakognitif,

dsb. Contohnya: guru dapat meminta peserta didik untuk menyebutkan cara

menggunakan alat yang benar (C1-prosedural), guru juga dapat meminta

23 Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning and

Teaching and Assessing: a Revision of Taxonomy of Educational Objectives, (David

McKay Company, Inc.: New York, 1956), hal. 39

Page 29: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

17

siswa untuk menjelaskan alasan mengapa alat tertentu harus dioperasikan

dengan cara tertentu (C2- prosedural), dan seterusnya. Tabel taksonomi

Bloom yang terevisi dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Taksonomi Bloom terevisi

Taksonomi Bloom terevisi

Dimensi pengetahuan Dimensi proses kognitif

1. Pengetahuan Faktual

a. Pengetahuan terminologi

b. Pengetahuan

metakognitif bagian

detail dan unsur-unsur

2. Pengetahuan Konseptual

a. Pengetahuan mengenai

klasifikasi dan katagori

b. Pengetahuan mengenai

prinsip dan generalisasi

c. Pengetahuan mengenai

teori, model dan struktur

3. Pengetahuan Procedural

a. Pengetahuan mengenai

keterampilan khusus

yang berhubungan

dengan suatu bidang

tertentu dan pengetahuan

algoritme

b. Pengetahuan teknik dan

metode

c. Pengetahuan mengenai

kriteria penggunaan suatu

prosedur

C.1 Mengingat (remember)

Mengenali (recognizing)

Mengingat (recalling)

C.2 Memahami (understand)

Menafsirkan (interpreting)

Memberi contoh (exemplifying)

Meringkas (Summarizing)

Menarik inferensi (inferring)

Membandingkan (comparing)

Menjelaskan (explaining)

C.3 Mengaplikasikan (apply)

Menjalankan (executing)

Mengimplementasikan

(implementing)

C.4 Menganalisis (analyze)

Menguraikan (differentiating)

Mengorganisir (organisazing)

Menemukan makna tersirat

(attributing)

C.5 Evaluasi (Evaluate)

Page 30: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

18

4. Pengetahuan Metakognitif

a. pengetahuan strategi

b. pengetahuan tentang

operasi kognitif

c. pengetahuan diri sendiri

Memeriksa (checking)

Mengkritik (Critiquing)

C.6 Mencipta (Create)

Merumuskan (generating)

Merencanakan (planning)

Memproduksi (producing)

Sumber: Anderson and Krathwohl, 2001

Tabel 2.1 menunjukkan terdapat empat jenis unsur dimensi pengetahuan

yaitu, pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan

pengetahuan metakognitif. Pengetahuan faktual berisikan unsur-unsur dasar yang

harus dimiliki siswa ketika mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Pengetahuan

faktual terdiri atas pengetahuan terminologi serta pengetahun tentang detail dan

unsur-unsur yang spesifik. Pengetahuan terminologi melingkupi pengetahuan

tentang istilah-istilah tertentu seperti bagian-bagian sel, simbol-simbol dan kosa

kata. Pengetahuan tentang detail dan unsur-unsur yang spesifik merupakan

pengetahuan tentang hal-hal yang fakta melalui suatu peristiwa, gambar, data,

lokasi, sumber informasi dan lain sebagainya.

Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang prinsip, hukum,

klasifikasi, hubungan antara teori, model dan struktur. Contoh pengetahuan

konseptual misalnya teori evolusi, model-model genetika dan lain sebagainya.

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu.

Pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang keterampilan, teknik, metode

serta kriteria penggunaan suatu prosedur. Siswa dituntut untuk mengetahui

beragam proses dan strategi untuk menyelesaikan masalah. Siswa harus

mengetahui kapan menggunakan prosedur yang tepat. Menyelesaikan persamaan

dan menggunakan rumus-rumus fisika juga termasuk pengetahuan prosedural.

Page 31: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

19

Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan tentang kognisi secara umum,

kesadaran dan kognisi diri sendiri.24

3. Ujian Nasional (UN)

Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi

peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian

Standar Nasional Pendidikan.25

Menurut Prosedur Operasional Standar (POS)

Ujian Nasional 2015, Ujian Nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran dan

penilaian pencapaian standar kompetensi lulusan SMP/ MTs, SMPLB, SMA/

MA/ SMAK/ SMTK, SMALB, SMK/ MAK secara nasional meliputi mata

pelajaran tertentu.26

Berkaitan dengan mutu pendidikan, UN hanya melakukan evaluasi terhadap

peserta didik. Pemerintah menggunakan ujian nasional (UN) sebagai instrumen

evaluasi hasil pembelajaran. Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran dan

penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah.27

Ujian ini bertujuan untuk mengukur kompetensi lulusan

pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk

pemetaan mutu pendidikan, seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya,

sebagai penentuan kelulusan siswa, serta intervensi kebijakan.

Evaluasi yang berbentuk ujian akhir di jenjang pendidikan dasar dan

menengah telah mengalami banyak perubahan. Pada tahun 1965 evaluasi ini

bernama ujian negara, kemudian berubah sistem menjadi ujian sekolah pada

tahun 1972. Tahun 1980 sistem ini dirubah menjadi Evaluasi Belajar Tahap

24 Lorin W. Anderson dan David Krathwohl, Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, (Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 2010), hal. 82. 25

Himpunan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,

Op.Cit., hal. 54. 26

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Prosedur Operasional Standar

Penyelenggaran Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015,( Nomor 0031/ P/

BSNP/III/2015), hal. 2. 27 Erika Sandrayani, dan Budi Murtiyasa, Pemetaan Soal-Sola Ujian Nasional

Matematika SMP/MTs (Analisis Validitas Isi dan Aspek Kognitif), (FKIP UMS:

Surakarta, 2010), hal. 49

Page 32: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

20

Akhir, yang berlaku sampai tahun 2000. Tahun 2001 adalah awal

diberlakukannya Ujian Akhir Nasional atau UNAS. Hingga tahun 2005, sistem

evaluasi ini disempurnakan menjadi Ujian Nasional (UN) untuk jenjang

SMP/MTs dan SMA/SMK/MA/MAK. Sedangkan untuk jenjang SD/MI ujian

nasional mulai diterapkan sejak 2008.28

Ujian Nasional merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

untuk menentukan standar mutu pendidikan, walaupun materi ujian nasional

hanya mengukur aspek kognitif dengan mata kajian terbatas pada yang diujikan

dan aspek lain sama sekali tidak tergambarkan. Lepas dari berbagai keterbatasan

dan kelemahan ujian nasional, melalui ujian nasional pemerintah memiliki

kepentingan untuk mengetahui kemampuan lulusan pendidikan dan berbagai

jenjang dalam bidang kajian tertentu sebagai indikator keberhasilan sistem

pendidikan dan kemampuan siswa dalam mata ujian.

Ujian Nasional tahun 2015 terdapat perbedaan, yaitu adanya indeks integritas

ujian nasional atau disingkat menjadi IIUN. Menurut kementerian pendidikan

hal ini bertujuan untuk mengetahui nilai kejujuran dalam pelaksanaan ujian

nasional 2015. Hasil ujian nasional 2015, menteri pendidikan Anies Baswedan

menyebutkan tujuh provinsi yang memiliki nilai indeks integritas ujian nasional

tertinggi yaitu DI Yogyakarta, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Bengkulu,

Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).29

Pengumuman

hasil IIUN ini akan terus berlanjut untuk kedepan dengan tujuan untuk

menciptakan ekosistem pendidikan yang baik dan bermoral. Ringkasan hasil UN

yang dicapai siswa tingkat SMP tahun 2010 hingga 2015 dapat dilihat pada

Gambar 2.1 dan Tabel 2.2.

28 Lulu Choirun Nisa, Pemetaan Hasil Ujian Nasional Tahun 2013 Mata

Pelajaran Matematika Madrasah Aliyah di Kota Semarang, (Jurnal Pendidikan MIPA

Phenomenon: Semarang, 2011), hal. 6 29 Yulianto Sri Utomo, Kemendikbud Umumkan Tujuh Provinsi dengan Indeks

Integritas Tertinggi dalam UN 2015, (http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4194).

Page 33: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

21

Gambar 2.1 Statistik hasil Ujian Nasional jenjang SMP/ MTs/ Terbuka

Negeri dan Swasta

Tabel 2.2 Ringkasan Hasil Ujian Nasional (UN) 2014-2015

2014 2015 Naik/

Turun

Nasional Sekolah Peserta Rerata Sekolah Peserta Rerata

Negeri &

Swasta

18.452 1.632.671 61,00 19.215 1.661.832 61,29 0,29

Negeri 6.455 1.026.008 61,50 6.687 1.059.962 62,64 1,14

Swasta 11.997 606.663 60,20 12.528 601.870 58,91 1,29

Ringkasan data pada Tabel 2.2, menunjukkan bahwa hasil kelulusan siswa

terus meningkat di tiap tahun. Soal-Soal Ujian Nasional pun sudah mencapai level

kognitif Evaluasi (C5). Adapun materi Biologi pada Ujian Nasional IPA jenjang

SMP dapat dilihat pada tabel kisi-kisi (Tabel 2.3).

Tabel 2.3 Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional IPA Materi Biologi SMP/MTs

2015

Level Kognitif Makhluk Hidup dan Lingkungannya Struktur dan Fungsi Makhluk Hidup

Pengetahuan

-Mengidentifikasi

-Mendeskripsikan

Siswa mampu memahami dan

menguasai konsep:

- Gejala alam biotik dan abiotik

- Ciri-ciri/karakteristik makhluk hidup

Siswa mampu memahami dan menguasai

konsep:

- Sistem gerak pada manusia

- Sistem pencernaan manusia

7.2

7.25

7.3

7.35

7.4

7.45

7.5

7.55

7.6

2010 2011 2012

Hasil Ujian Nasional Jenjang SMP/ MTs/ Terbuka

Negeri dan Swasta

Page 34: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

22

-Mengklasifikasi

-Menunjukkan

-Menjelaskan

-Menentukan

- Keragaman pada sistem organisasi

kehidupan

- Interaksi antara makhluk hidup dan

lingkungan

- Sistem peredaran darah

- Sistem pernafasan

- Sistem ekskresi

- Sistem reprodusi manusia

- Jaringan tumbuhan

- Kelangsungan hidup organisme melalui

kemampuan bereproduksi

Aplikasi

-Memberi contoh

-Menyimpulkan

-Menerapkan

-Menghubungkan

-Memprediksi

-Membandingkan

Siswa mampu mengaplikasikan

pengetahuan dan pemahaman tentang:

- Interaksi antara makhluk hidup dan

lingkungan

- Kepadatan populasi manusia

- Pencemaran lingkungan

- Alat untuk mengenal gejala-gejala

kehidupan

- Prosedur pengklasifikasian makhluk

hidup

Siswa mampu mengaplikasikan

pengetahuan dan pemahaman tentang:

- Faktor-faktor yang berpengaruh pada

sistem gerak

- Percobaan dalam sistem pencernaan

- Mekanisme peredaran darah

- Percobaan sistem pernapasan

- Menjaga kesehatan sistem ekskresi

- Kelainan dan penyakit pada sistem

reproduksi manusia

- Keterkaitan struktur dan fungsi jaringan

tumbuhan

- Percobaan fotosintesis

- Kelangsungan hidup organisme melalui

kemampuan bereproduksi

Penalaran

-Menganalisis

-Mensintesis

-Mengevaluasi

-Menilai

-Mempertimbangkan

-Memecahkan masalah

-Memberi argumen

Siswa mampu menggunakan nalar

dalam mengkaji:

- Pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan

kerusakan lingkungan

- Dampak interaksi makluk hidup dan

lingkungannya

- Pengaruh kepadatan populasi manusia

pada makhluk hidup dan

lingkungannya

Siswa mampu menggunakan nalar dalam

mengkaji:

- Keterkaitan antara sistem organ pada

manusia

- Keterkaitan antara struktur dan fungsi

jaringan pada tumbuhan

- Pola hidup sehat

- Manfaat perkembangbiakan tumbuhan

dan hewan untuk kesejahteraan

manusia

- Percobaan fotosintesis

4. TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study)

Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) adalah studi

Internasional tentang prestasi matematika dan sains siswa sekolah lanjutan

tingkat pertama. Studi ini dikoordinasikan oleh IEA (The International

Association for the Evaluation of Educational Achievement) yang berkedudukan

di Amsterdam, Belanda.30

IEA merupakan institusi penelitian Internasional yang

30

Margaret Wu, A Comparison of PISA and TIMSS 2003 Achievement Results in

Mathematics and Science, (Unimelb: Melbourne, 2003), hal. 3.

Page 35: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

23

bekerja sama dengan institusi penelitian nasional dan agensi kepemerintahan

sejak tahun 1959.

The International Association for the Evaluation of Educational Achievement

(IEA) merupakan pionir dari perbandingan penilaian pendidikan internasional

yang dicapai di tahun 1960. Dari sekian banyak studi internasional, ada tiga

studi utama yang disebut-sebut sebagai instrumen untuk menguji kompetensi

global saat ini sehingga diketahui kesiapan siswa bersaing di dunia global.

Mengingat pentingnya studi tersebut, Indonesia juga telah mengikutsertakan

siswa-siswinya dalam jumlah yang cukup banyak sesuai dengan ketentuan

penyelenggara studi. Ketiganya adalah PIRLS, TIMSS, dan PISA. TIMSS

merupakan studi yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali, yaitu pada

tahun 1995, 1999, 2003, 2007, 2011, 2015 dan seterusnya. Pada penilaian

TIMSS 2015 mencakup alat ukur dari tahun tahun sebelumnya. Indonesia mulai

sepenuhnya berpartisipasi sejak tahun 1999.

Sebanyak 38 negara berpartisipasi sebagai peserta di tahun 1999, sedangkan

pada tahun 2003 meningkat menjadi 46 negara dan pada tahun 2007 bertmbah

menjadi 49 negara hingga saat ini sebanyak 70 negara yang berpartisipasi di

TIMSS 2015.

Tujuan TIMSS adalah untuk mengukur prestasi matematika dan sains siswa

kelas VIII di negara-negara peserta, mengetahui tingkat pencapaian siswa

berbagai negara dunia sekaligus memperoleh informasi yang bermanfaat tentang

konteks pendidikan matematika dan IPA. TIMSS merekapitulasi kinerja peserta

didik pada berbagai macam tes yang dirancang untuk mengukur seberapa luas

kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan alam, seperti halnya pada proses

kognitif dalam pengetahuan, penerapan, dan penalaran. Bagi Indonesia, manfaat

yang dapat diperoleh antara lain adalah untuk mengetahui posisi prestasi siswa

Indonesia bila dibandingkan dengan prestasi siswa di negara lain dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Karena itu, hasil studi ini diharapkan dapat

digunakan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan untuk peningkatan

mutu pendidikan.

Page 36: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

24

Dasar penilaian prestasi matematika dan sains dalam TIMSS dikategorikan ke

dalam dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif. Distribusi

dimensi pengetahuan sains antara lain terdiri dari Biologi sebanyak 35%, Kimia

sebanyak 20%, Fisika sebanyak 25%, dan Ilmu Bumi sebanyak 20%. Distribusi

dimensi kognitif Sains pada eighth grade (8th

Grade) yaitu pengetahuan

sebanyak 35%, penerapan sebanyak 35% dan penalaran 30%.31

TIMSS

melaporkan empat poin indikator pencapaian yang mendekati standar

internasional, adapun indikatornya dapat dilihat di Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Indikator TIMSS berdasarkan Standar Internasional

No Standar Internasional Indikator

1 Advanced International

Benchmark (625)

Peserta didik mengkomunikasikan

konsep pengetahuan IPA yang

kompleks dan abstrak.

2 High International Benchmark

(550)

Peserta didik mendemonstrasikan

pemahaman konsep yang berkaitan

dengan siklus sains, sistem dan

prinsip-prinsipnya

3 Intermediete International

Benchmark (450)

Peserta didik mengaplikasikan

pemahamannya tentang teori dan

konsep dasar sains dalam berbagai

konteks.

4 Low International Benchmark

(400)

Peserta didik mengenal beberapa

fakta dasar mengenai kahidupan dan

wujud sains.

Hasil TIMSS Science 2011 menunjukkan performa terbaik diraih oleh

Singapura, Teipei-China, Korea, Jepang, dan Finlandia.32

Berdasarkan

31

Martin Michael O., Ina V.S. Mullis, Pierre Foy and Gabrielle M. Stanco,

TIMSS 2011 International Results in Science, (International Association for the

Evaluation of Educational Achievement: Amsterdam, 2012), hal. 6. 32

Ibid, hal. 7.

Page 37: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

25

perbandingan hasil data TIMSS Science di tahun 1995 hingga 2011, terdapat

sebelas negara yang mengalami peningkatan yaitu; Chile, Hongkong, Iran,

Jepang, Korea, Lithuania, Russia, Singapore, Slovenia, Tunisia, dan United

States.33

Sedangkan Indonesia berada pada peringkat ke 40 dari 42 negara dengan

skor 406.34

Indonesia mengalami penurunan skor bila dibandingkan dengan hasil

skor sains di TIMSS 2007 (Lihat Tabel 2.5).

Indonesia tidak lagi berpartisipasi dalam TIMSS 2015 untuk katagori 8th

grade (setara dengan siswa SMP kelas 2 atau 3), tetapi hanya berpartisipasi

dalam katagori 4th

grade (setara dengan kelas 5 SD).35

Populasi dalam studi ini

adalah seluruh siswa kelas VIII sekolah lanjutan tingkat pertama di Indonesia.

Penentuan sampel dilakukan berdasarkan tiga strata, yaitu jenis sekolah

(SMP/MTs), status sekolah (negeri/swasta), dan performance sekolah (baik/

sedang/ kurang). Secara keseluruhan, sebanyak 150 SMP/MTs negeri dan swasta,

dengan kategori baik, sedang, dan kurang, terpilih sebagai sampel. Sejumlah

5.848, 5.762, dan 5.648 siswa berpartisipasi di setiap tahun putaran studi.

Tabel 2.5 Peringkat dan Skor Indonesia berdasarkan Hasil TIMSS

Tahun

Studi

Mata

Pelajaran

Skor Rata-Rata Peringkat

Indonesia

Jumlah Negara

Peserta Studi Indonesia Internasional

1999 Matematika 403 500 34 38

Sains 435 500 32

2003 Matematika 411 500 35 46

Sains 420 500 37

2007 Matematika 397 500 36 49

Sains 427 500 35

2011 Matematika 386 500 38 42

Sains 406 500 40

Sumber: http://litbang.kemendikbud.go.id/ -international-timss, 2011

33

Ibid, hal. 8. 34

Ibid, hal. 40. 35

Perkins Robert, Judy H. Tang, Highlights from TIMSS and TIMSS Advanced

2015, (National Center for Education Statistic: United States, 2016), hal. 3.

Page 38: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

26

Hasil analisis kemampuan IPA (Sains) peserta didik SMP se Indonesia

menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011 menunjukkan capaian rata-rata

kemampuan IPA peserta didik SMP di Indonesia secara umum berada pada level

rendah (54%) dan di bawah median internasional (79%). Dengan capaian tersebut,

rata-rata peserta didik di Indonesia hanya mampu mendemonstrasikan dari

beberapa ilmu Biologi. Perolehan kemampuan IPA peserta didik di Indonesia

berada di bawah capaian peserta didik setingkat di beberapa negara Asia

(Singapura, China, Taipei, Republik Korea, Jepang, Malaysia, Thailand).36

5. PISA (Programme for International Student Assessment)

Programme for International Student Assessment (PISA) merupakan program

internasional dari Organisation for Economic Co-operation and Development

(OECD) yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca, sains dan

matematika anak usia 15 tahun yang telah siswa pelajari di sekolah dan

menerapkan dalam kehidupan siswa sehari-hari.37

Program ini juga menggunakan

angket untuk mendapatkan informasi terkait sikap siswa untuk belajar serta

kondisi sekolah. Survei ini dilakukan pertama kali di tahun 2000, dan sejak saat

itu terus berkelanjutan setiap tiga tahun sekali. PISA telah mengases kemampuan

matematika siswa usia 15 tahun dari berbagai negara di dunia. PISA mengukur

kemampuan siswa pada akhir usia wajib belajar untuk mengetahui kesiapan siswa

menghadapi tantangan masyarakat pengetahuan (knowledge society). Penilaian

yang dilakukan dalam PISA berorientasi ke masa depan, yaitu menguji

kemampuan anak muda untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuan

mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata, tidak hanya mengukur

kemampuan yang dicantumkan dalam kurikulum sekolah.

Aspek membaca bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

memahami bacaan (understanding), menggunakan (using), dan mengidentifikasi

(identifying) informasi yang ada di dalam bacaan, dan merefleksi serta

36 Laporan TIMSS 2011, Profil Kemampuan IPA Peserta Didik Indonesia

Menurut Benchmark Internasional, 2011, hal. 1. 37 Kaye Stacey, The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia , (Vol. 2,

No. 2, 2011), hal. 95.

Page 39: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

27

mengevaluasi bacaan (reflecting on written text).38

Aspek IPA bertujuan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam mengidentifikasi masalah dalam rangka

memahami fakta-fakta alam dan lingkungan serta menggunakan pengetahuannya

untuk memahami berbagai fenomen alam dan perubahan yang terjadi pada

lingkungan kehidupan. Aspek matematika bertujuan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam mengidentifikasi, memahami, dan menggunakan dasar-

dasar matematika yang diperlukan siswa dalam menghadapi kehidupan sehari-

hari.

Organisation for Economic Co-operation and Development mengidentifikasi

dasar keutamaan dari PISA yaitu: Pertama, memiliki tujuan umum untuk

memberikan informasi tentang pendidikan dan prakteknya. Kedua, konsep PISA

yaitu literasi. Ketiga, PISA relevan terhadap pembelajaran jangka panjang

sehingga penilaiannya dapat menjadi perbaikan motivasi untuk belajar, tingkah

laku dalam pembelajaran, serta strategi pembelajaran. Keempat, PISA sifatnya

beraturan (regular) artinya memungkinkan negara-negara untuk memonitor

kemajuan dalam hasil pendidikan melalui ketercapaian penilaiannya selama tiap

tiga tahun. Kelima, sebagai alat ukur karakter siswa dan sekolah dengan harapan

untuk menggali tujuan utama dari pendidikan sukses. Keenam, Luas artinya PISA

diikuti lebih dari 60 negara yang berpartisipasi.39

Hasil survei PISA selama ini di Tahun 2000, 2003, 2006, 2009 hingga 2015

fokus kepada reading, matematika dan IPA dan pola ini akan terus berkelanjutan.

Dalam setiap siklus terdapat salah satu topik diantara ketiga topik tersebut yang

menjadi domain penilaian mayoritas (Tabel 2.6).

Tabel 2.6. Domain Kognitif Penilaian PISA

Assessment 2000 2003 2006 2009 2012 2015

Reading Major Minor Minor Major Minor Minor

Mathematika Minor Major Minor Minor Major Minor

Sains Minor Minor Major Minor Minor Major

38 Bahrul Hayat dan Suhendra Yusuf, Benchmark Internasional Mutu

Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal.10. 39

Kaye Stacey, Mathematical and Scientific Literacy Around The World, (Journal of

Science and Mathematics Education in Southeast Asia, Vol. 33, No.1, 2010), hal. 1.

Page 40: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

28

Lainnya Problem

solving

Problem

solving

Epistemik

Computer

based begins

Sains Electronic

reading

Matematika

(Sumber: Draft PISA Science Framework, 2015)

Penelitian PISA pada tahun 2000 difokuskan kepada kemampuan membaca

peserta didik, sementara dua aspek lainnya menjadi pendaping. Pada tahun 2003

aspek matematika yang menjadi focus utama kemudian diteruskan aspek IPA

pada tahun 2006 begitupun seterusnya berganti secara berkala hingga tahun 2015.

Programme for International Student Assessment juga mengembangkan

penilaian lainnya. Seperti saat ini PISA mengukur keahlian Teknologi Informasi

dan Komunikasi (Information and Communication Skill) dan menilai keterbacaan

dari teks elektronik. Sejak penilaian sains di 2006, Penilaian berbasis komputer

(Computer-based Assessment) juga digunakan untuk mendukung rentangan yang

lebih luas dan interaktif. PISA juga mengadakan tes dari problem solving, dan

diadaakan kembali di Tahun 2012.

Gambar 2.5 Aspek Saintifik Literasi PISA 201540

40

OECD, PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading,

Mathematic, and Financial Literacy, (OECD Publishing: Paris, 2016), hal. 24).

Konteks:

Personal

Lokal/ National

Global

Pengetahuan:

Konten

Prosedural

Epistemik

Kompetensi:

Menjelaskan fenomena

secara saintifik

Evaluasi dan desain

saintifik inkuiri

Intepretasi data dan

bukti saitifik

Sikap:

Ketertarikan

dengan sains

Peduli

lingkungan

diperlukan untuk

menampilkan

dipengaruhi oleh

Page 41: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

29

Aspek saintifik literasi PISA 2015 antara lain: (1) Konteks, yaitu berupa isu-

isu global, pemahaman sains dan teknologi; (2) Pengetahuan, yaitu pemahaman

fakta, konsep, penjelasan teori dan ilmu-ilmu dasar IPA; (3) Kompetensi, yaitu

kemampuan dalam menjelaskan fenomena sains, mengevaluasi, interpretasi data

dan mampu menunjukkan bukti ilmiah; (4) Sikap, Menerapkan perilaku ilmiah

dan persepsi kepedulian terhadap isu lingkungan. Hubungan antara keempat aspek

tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Tes PISA terdiri atas pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda (multiple choice)

dan pertanyaan-pertanyaan gagasan (constructed response questions). Pada

matematika dan sains, item tesnya dikelompokkan ke dalam unit-unit yang

dimulai dengan deskripsi situasi atau masalah di dunia nyata yang dimasukkan

berupa informasi didalam teks, gambar, grafik, tabel dan lain-lain. Item sains

biasanya dimulai dengan artikel berita yang sederhana, misalnya tentang

membunuh parasit menggunakan profil DNA dari sampel darah si pelaku

kejahatan. Peserta didik ditanya untuk memilih definisi yang benar dari DNA

pada format pilihan ganda, dan mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan tersebut

tentang si pelaku yang dapat dijawab dengan bukti-bukti saintifik. Contoh lainnya

seperti tentang malaria, terdapat teks yang berisi tentang keseriusan dari penyakit

malaria, dan siklus hidup parasit malaria dalam bentuk kata-kata dan gambar.

Peserta didik diharuskan untuk mengkatagorikan metode-metode pencegahan

penyebaran malaria berdasarkan dari siklus hidup parasitnya. Contoh soal dari tes

PISA 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut.

Tabel 2.7 Soal PISA 2015

TUMOR

Didunia ini banyak sekali macam penyakit yang bisa menjangkiti tubuh kita.

Ada yang tidak berbahaya dan ada juga yang berbahaya. Seperti penyakit

tumor, penyebab timbulnya penyakit itu pun juga bermacam-macam ada yang

karena akibat pola hidup kita yang tidak baik ada dari virus dan ada pula yang

datang menjangkit karena faktor keturunan. Jika kita tidak jeli, maka kita

tidak akan tahu berapa lama penyakit itu menjangkit tubuh kita.

Pertanyaan 20.1 TUMOR

Page 42: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

30

Manakah di antara penyakit berikut yang dapat diobati dengan menggunakan

radioterapi? Lingkari Ya atau Tidak.

Penyakit yang dapat diobati

dengan menggunakan radioterapi

Ya/ Tidak

1. Diabetes Ya/ Tidak

2. Tumor Ya/ Tidak

3. Kanker Ya/ Tidak

Sumber: Tes Ilmu Pengetahuan Alam PISA 2015, Pusat Penilaian Pendidikan.

Banyak butir soal PISA diamankan sehingga soal tersebut dapat digunakan

kembali tiap pemerintah untuk memonitoring kemajuan sistem pendidikan. Skor

PISA dilampirkan dalam bentuk skala yang dibagikan menjadi level-level,

dimulai dari level 1 dengan pertanyaan-pertanyaan kemampuan dasar hingga

kemampuan tingkat tinggi. Berdasarkan tuntutan kognitifnya, PISA 2015

framework mengakategorikan menjadi tiga tingkat yaitu; Low, peserta didik

mengulang kembali fakta, prinsip atau konsep atau poin informasi dari grafik atau

tabel. Medium, peserta didik mengaplikasikan pengetahuan konsep untuk

menjelaskan fenomena , mengorganisir data, dan intepretasi data dan grafik. High,

menganalisis informasi yang kompleks atau data, mensintesis atau mengevaluasi

bukti, alasan dari berbagai sumber, mengembangkan cara untuk menyelesaikan

masalah.41

Kunci konsep dalam penilaian PISA adalah bagaimana peserta didik dapat

mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari di sekolah

untuk menghadapi tantangan atau problema dunia nyata melalui literasi, dalam

bacaan (reading), sains dan matematika. Konsep literasi saintifik dalam penilaian

PISA tahun 2015 adalah kembali kepada pengetahuan sains dan teknologi sains

(knowledge of science and science-based technology). Saintifik literasi tidak

hanya mengharuskan pengetahuan konsep dan teori sains tetapi juga pengetahuan

41

OECD, PISA 2015: Draft Science Framework, (OECD Publishing: Paris

2013), hal. 42.

Page 43: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

31

tentang prosedur dan praktik yang berhubungan dengan saintifik inquiri dan

bagaimana memungkinkan sains untuk maju.

Saintik literasi PISA 2015 dapat didefinisikan menjadi tiga kompetensi, yaitu:

pertama, menjelaskan fenomena secara saintifik, diantaranya mengenali,

berpendapat dan mengevaluasi penjelasan terkait alam dan fenomena teknologi.

Kedua, mengevaluasi dan merencanakan saintifik inquiri diantaranya

mendeskripsikan dan menaksir investigasi saintifik dan mengajukan rumusan

pertanyaan secara saintifik. Ketiga, interpretasi data dan menunjukkan fakta-

fakta secara saintifik diantaranya menganalisis dan mengevaluasi data,

menggugat dan berpendapat dalam berbagai representasi serta memberikan

kesimpulan yang tepat secara saintifik.

Keseluruhan kompetensi saintifik literasi PISA 2015 membutuhkan

pengetahuan. Menjelaskan saintifik dan fenomena teknologi, semisal menuntut

pengetahuan konten sains dalam hal ini dikenal dengan content knowledge.

Mengenali dan mengidentifikasi karakteristik saintifik inquiri membutuhkan

pengetahuan tentang standar prosedur yang menjadi dasar dari berbagai macam

cara dan praktis yang digunakan untuk membangun pengetahuan saintifik yaitu

pengetahuan prosedural (procedural knowledge). Kompetensi terakhir

membutuhkan pengetahuan epistemik (epistemic knowledge), yaitu pengetahuan

tentang alasan dasar praktik-praktik saintifik inquiri yang lazim terjadi, status

dari gugatan pengetahuan yang dihasilkan, dan arti dari istilah-istilah dasar

seperti teori, hipotesis, dan data. Yang termasuk pengetahuan epistemik antara

lain yaitu memahami kegunaan dari rumusan pertanyaan, observasi, teori,

hipotesis, model, dan berargumen dalam sains, dan mengenali berbagai bentuk

saintifik inquiri. Sebagai contoh, peserta didik akan mengidentifikasi kesimpulan

yang diambil dari data, atau membuktikan hipotesis yang mendukung dari soal

dan menjelaskan mengapa.42

Pengetahuan prosedural dan pengetahuan epistemik

sangat penting untuk diidentifikasi melalui pertanyaan-pertanyaan saintifik

inquiri. Distribusi soal PISA Science 2015 dapat dilihat pada tabel 2.7.

42

OECD, Op.Cit., hal.28.

Page 44: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

32

Tabel 2.7 Persentase Distribusi Soal PISA Science 2015 43

Sistem

Jenis

Pengetahuan

Fisika Makhluk Hidup Bumi dan Angkasa Total

Konten 20-24% 20-24% 14-18% 54-66%

Prosedural 7-11% 7-11% 5-9% 19-31%

Epistemik 4-8% 4-8% 2-6% 10-22%

Total 36% 36% 28% 100%

Seluruh negara anggota OECD berpartisipasi pada survey PISA di tahun 2000

hingga 2006. Terdapat 43 negara mengambil bagian di PISA 2000 dan sebanyak

75 negara di survey tahun 2009. Sejak PISA dimulai di OECD, negara-negara

wilayah Asia (Jepang, Korea, Autralia dan New Zealand) mulai berpartisipasi

menjadi anggota OECD sejak tahun 2000. Kemudian partisipasi negara-negara

Asia lainnya juga semakin bertambah. Di penilaian tahun 2009, Indonesia,

Thailand, Singapore, Teipei China, Hongkong, Shanghai, dan Macao juga ikut

berpartisipasi.

Sekolah-sekolah di setiap negara secara random diseleksi oleh kontaktor

internasional untuk berpartisipasi di PISA. Di sekolah-sekolah tersebut, tes

diberikan kepada siswa berumur antara 15 tahun 3 bulan hingga 16 tahun 2 bulan

secara random sampling. Terdapat berbagai sistem sampling yang berakibat pada

hasil, dan perlu pertimbangan terutama ketika membandingkan hasil dari berbagai

negara, atau ketika membandingkan hasil TIMSS dan PISA. Survey PISA

memilih peserta didik berdasarkan umur, berbeda dengan survey TIMSS yang

menggunakan sampling berdasarkan level tingkatan kelasnya. Usia dan tingkatan

di sekolah berakibat pada hasil yang dimiliki siswa dan juga perbedaan metode

pengambilan sampel menjadi salah satu alasan perbedaan rangking yang

dihasilkan. Hal ini relevan ketika membandingkan hasil di TIMSS dan PISA di

Indonesia. Siswa usia 15 tahun di beberapa daerah membutuhkan waktu yang

43

Ibid, hal. 29.

Page 45: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

33

lebih lama di sekolah dibanding dengan daerah yang lain sehingga berbeda pula

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Hasil PISA, peringkat dan skor

Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8 Peringkat dan Skor Indonesia berdasarkan Hasil PISA

Tahun

Studi

Mata

Pelajaran

Skor Rata-Rata Peringkat

Indonesia

Jumlah Negara

Peserta Indonesia Internasional

2000 Membaca 371 500 39 41

Matematika 367 500 39

Sains 393 500 38

2003 Membaca 382 500 39 40

Matematika 360 500 38

Sains 395 500 38

2006

Membaca 393 500 48 57

Matematika 391 500 50

Sains 393 500 50

2009 Membaca 402 500 57 65

Matematika 371 500 61

Sains 383 500 60

2012 Membaca 375 496 65

Matematika 375 494

Sains 382 501 64

(Sumber: http://litbang.kemendikbud.go.id/ -international-pisa, 2012)

B. Hasil Penelitian yang Relavan

Beberapa penelitian telah menunjukkan domain kognitif dalam soal Ujian

Nasional. Erika Sandrayani, Budi Murtiyasa, dan Masduki dalam penelitiannya

yang berjudul Pemetaan Soal-Soal Ujian Nasional Matematika SMP/ MTs

menunjukkan bahwa Soal-soal UN mata pelajaran matematika tingkat SMP/MTs

tahun pelajaran 2009/2010 dan 2010/2011 tersebar merata baik dari aspek

kognitif menurut penilaian TIMSS 2011 maupun validitas isi terhadap

kurikulum nasional, akan tetapi untuk persentase perbandingan masing masing

aspek berbeda. Dalam kaitannya dengan aspek kognitif, soal-soal tersebut

Page 46: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

34

tersebar dalam tiga cognitive domains yang pertama yaitu Knowing

(pengetahuan), Applying (penerapan), dan Reasoning (penalaran). Dan dalam

aspek topik tersebar dalam empat topik, yaitu bilangan, aljabar, geometri dan

pengukuran, statistika dan peluang. Kelemahan soal-soal UN matematika tingkat

SMP/MTs tahun pelajaran 2009/2010 dan 2010/2011 terletak pada tingkat

kesulitan soal-soal itu sendiri. Soal-soal ini terlalu kontekstual, dengan

didominasi oleh aspek kognitif pengetahuan.44

Danny Ramadhan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis

Perbandingan level Kognitif dan Keterampilan Proses Sains dalam Standar Isi

dan Soal Ujian Nasional menunjukkan bahwa level kognitif dalam standar isi

lebih dominan pada level C3 (menerapkan), sedangkan keterampilan proses

sains yang terukur sebesar 48% dari seluruh standar isi yang dianalisis.

Sedangkan level kognitif dalam soal UN lebih dominan pada C3 (menerapkan),

sedangkan keterampilan proses sains yang terukur sebesar 78% dari seluruh soal

UN yang dianalisis.45

Margareth Wu (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Using PISA and

TIMSS Mathematics Assessment to Identify the Relative Strengths of Students in

Western and Asian Countries menunjukkan bahwa negara-negara Barat lebih

unggul dalam tes PISA daripada TIMSS dikarenakan soal-soal TIMSS lebih

kepada diluar konteks matematika formal pada umumnya. Sementara negara

Eropa Timur dan Asia lebih unggul di tes TIMSS dibanding tes PISA.46

C. Kerangka Berpikir

Level kognitif adalah tingkatan pembelajaran yang berfokus pada bidang

pengetahuan dan keahlian intelektual. Berdasarkan taksonomi Bloom yang telah

direvisi Krathwohl dan Anderson, tingkatan taksonomi terdiri dari mengingat,

memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

44

Erika Sandayani dan Budi Murtiyasa, Op.Cit., hal. 1. 45

Danny Ramadhan, Analisis Perbandingan level Kognitif dan Keterampilan

Proses Sains dalam Standar Isi dan Soal Ujian Nasional, (Jurnal Inovasi Pendidikan

Fisika, 2013), hal.1. 46

Margaret Wu, Using PISA and TIMSS Mathematics Assessment to Identify the

Relative Strengths of Students in Western and Asian Countries, (Journal of Research in

Education Sciences, 2011), hal. 67.

Page 47: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

35

Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu alat yang digunakan untuk

menguji level kognitif siswa di Indonesia. Untuk membandingkan

perkembangan pendidikan Indonesia dengan negara-negara luar, Indonesia

mengikuti program evaluasi Internasional TIMSS dan PISA. Hasil UN dalam

empat tahun terakhir menunjukkan peningkatan dan mencapai 99,94% tingkat

kelulusan di tahun 2015. Sementara itu hasil TIMSS dan PISA menunjukkan

Indonesia berada di peringkat yang rendah. Hal ini membuktikan bahwa terdapat

kesenjangan antara soal UN dengan soal TIMSS dan PISA. Salah satunya adalah

level kognitif. Level kognitif dalam soal UN lebih rendah dibanding level

kognitif dalam soal TIMSS dan PISA. Terdapat sebab yang mempengaruhi level

kognitif dalam soal UN tidak dapat mencapai level kognitif dalam soal TIMSS

dan PISA yaitu diantaranya adalah siswa. Siswa Indonesia tidak terlatih dalam

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menuntut penalaran kognitif,

logika, dan kemampuan analisanya.

Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pembelajaran untuk lebih

mengembangkan dimensi kognitif siswa-siswa ke depan, yang ditindaklanjuti

dengan kegiatan asesmen dan evaluasi yang sesuai dan relevan. Dengan

demikian level kognitif dalam siswa mampu bernalar, logika dan memiliki

kemampuan dalam menganalisa.

Page 48: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Panelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga April tahun 2016. Untuk

pengambilan subjek penelitian uji soal peserta didik dilakukan di SMPN dan

MTsN Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Pemilihan sekolah dilakukan

secara purposive, karena tidak semua sekolah memiliki peluang yang sama untuk

dipilih sebagai subjek penelitian1. Daerah yang dipilih adalah wilayah Jakarta dan

Banten, karena Jakarta masih menduduki peringkat pertama dalam perolehan hasil

UN dan Banten menduduki peringkat yang rendah dalam perolehan hasil UN.

Dari kedua propinsi diambil perwakilan daerah yang terbaik yaitu Jakarta Selatan

dan Tangerang Selatan.

Sekolah yang dipilih sebagai sampel adalah sekolah yang memiliki peringkat

baik berdasarkan hasil UN di tahun 2013-2015. Maka, peneliti mengambil satu

SMPN dan MTsN di Jakarta Selatan serta satu SMPN dan MTsN di Tangerang

Selatan. sekolah yang dipilih yaitu SMPN 3 Tangerang Selatan, MTsN 2

Tangerang Selatan, SMP 41 Jakarta Selatan dan MTsN 3 Jakarta Selatan.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

metode penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan mengenai suatu

fenomena atau kenyataan sosial berdasarkan data empiris, dengan jalan

mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenan dengan masalah dan unit yang

diteliti.2

Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara

fenomena yang sedang diselidiki dengan tujuan mendapatkan kesimpulan yang

diharapkan.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cetakan ke 20,

(Alfabeta, 2014), hal. 85. 2

Muhammad Ali dan Muhammad Asori, Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2014), hal. 42.

Page 49: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

38

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar yang

ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang

ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian

deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi, atau pengubahan pada

variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.3

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi dalam

penelitian deskriptif juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi.

Penelitian deskriptif juga bisa bersifat komperatif dan korelatif.4 Namun, dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif komparatif. Jenis penelitian

ini digunakan untuk mendeskripsikan pencapaian level kognitif siswa SMP pada

soal UN, TIMSS, dan PISA berdasarkan taksonomi Bloom terevisi. Setelah

memilih butir-butir soal dari soal UN, TIMSS, dan PISA 2015 melalui hasil

validasi soal, soal tersebut akan diujikan ke siswa SMP dan MTsN Negeri kelas

VIII. Hasil jawabannya dianalisis dengan persentase dan dideskripsikan per butir

soal untuk mengetahui perbandingan kemampuan level kognitif siswa pada tiga

jenis instrumen menggunakan taksonomi Bloom terevisi.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.5 Populasi dalam penelitian ini diambil

secara purposive yaitu diambil sekolah negeri dan MTs Negeri yang memiliki

tingkat predikat yang baik dalam memperoleh hasil UN di Jakarta Selatan dan

Tangerang Selatan. Berdasarkan data UN 2015 6, maka sekolah yang dijadikan

penelitian adalah SMPN 41 Jakarta Selatan, MTsN 3 Jakarta Selatan, SMPN 3

Tangerang Selatan dan MTsN II Tangerang Selatan.

3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. VII, hal. 72. 4 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2004), Cet. VI, hal. 44. 5 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, ( Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), Cet. III, hal. 116. 6 Daftar Peringkat Sekolah Lengkap pada Lampiran 7, hal. 100.

Page 50: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

39

Sampel sering didefinisikan sebagai bagian dari populasi yang diambil

dengan menggunakan cara-cara tertentu.7 Sampel uji soal UN, TIMSS dan PISA

2015 dipilih dua kelas dari masing-masing sekolah secara simple random

sampling dari siswa SMPN dan MTsN Kelas 9 atau setara dengan umur 15 tahun

secara Internasional.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh data penelitian yang

akan dilakukan. Dalam penelitian ini, data penelitian dikumpulkan melalui data

primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini menggunakan teknik

tes yaitu soal-soal UN, TIMSS, dan PISA tahun 2015 diujikan ke siswa SMPN

dan MTsN kelas 9. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui teknik

wawancara dan dokumentasi.

1. Tes

Tes dilakukan untuk mengukur level kognitif siswa yang dicapai siswa. Tes

ini dilaksanakan dengan mengujikan soal UN Tahun 2015, TIMSS Tahun 2011,

dan PISA Tahun 2015 8

ke siswa SMPN dan MTsN kelas VIII. Setelah

mendapatkan hasil ujinya, jawaban siswa dianalisis per item soal menggunakan

tingkatan taksonomi Bloom terevisi kemudian di persentasekan untuk melihat

perbandingannya pada ketiga jenis soal.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan percakapan antara peneliti dengan informan.

Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh pengalaman dalam melakukan tes

TIMSS dan PISA serta informasi terkait hasil UN, TIMSS dan PISA yang telah

dilaksanakan di SMPN dan MTsN. Jenis wawancara yang digunakan adalah

wawancara tidak terstruktur, maksudnya dalam setiap wawancara peneliti tidak

menggunakan instrument terstandar atau pedoman wawancara yang bersifat baku.

Dengan pertimbangan peneliti ingin melakukan komunikasi secara langsung

dengan informan secara mendalam.

7 Nurul Zuriah, Op. Cit, hal. 119. 8 Lembar Soal pada Lampiran 10, hal. 141.

Page 51: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

40

3. Dokumentasi

Melalui metode dokumentasi ini peneliti mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa data Ujian Nasional 2010-2015, data TIMSS, data PISA,

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk memperoleh,

mengolah dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden

yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.9 Berdasarkan teknik

pengumpulan data, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

instrumen tes dan nontes. Instrumen tes yang digunakan untuk uji level kognitif

siswa yaitu soal Ujian Nasional SMP tahun 2015, soal TIMSS 2011, dan soal

PISA tahun 2015. Komposisi butir soal Biologi PISA 2015, TIMSS 2011 dan UN

2015 terdapat pada Tabel 3.1 sampai Tabel 3.3.

Tabel 3.1 Komposisi Domain Konten Butir Soal Biologi PISA 2015

Sub Domain Cakupan Domain Jumlah Item

Biologi

Ruang lingkup biologi 2

Pengelompokan hewan dan interaksi 2

Populasi dan adaptasi 4

Pencemaran lingkungan 3

Pertumbuhan penduduk dan kualitas lingkungan 3

Peredaran darah 3

Pewarisan sifat 1

Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi 5

Tabel 3.2 Komposisi Domain Konten Butir Soal Biologi TIMSS 2011

Sub Domain Cakupan Domain Jumlah Item

Biologi Sel dan fungsi sel 4

Siklus hidup, reproduksi dan hereditas 4

Keanekaragaman, adaptasi, dan seleksi alam 2

9 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers,

2011), hal. 161.

Page 52: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

41

Kesehatan manusia 4

Ekosistem 8

Karakteristik, klasifikasi dan proses kehidupan

organisme

5

Tabel 3.3 Komposisi Domain Konten Butir Soal Biologi UN 2015

Sub Domain Cakupan Domain Jumlah Item

Biologi

Ciri dan pengelompokan makhluk hidup 2

Jaring makanan dan ekosistem 1

Pencemaran lingkungan 2

Populasi penduduk 1

Rangka manusia 1

Pertumbuhan dan perkembangan 1

Proses pencernaan manusia 1

Pernapasan 2

Peredaran darah 2

Ekskresi 1

Alat reproduksi 1

Alat indra 1

Proses fotosintesis 2

Adaptasi makhluk hidup dan seleksi alam 2

Pewarisan sifat 2

Penerapan bioteknologi 1

Soal-soal PISA 2015, TIMSS 2011 dan UN 2015 divalidasi ke siswa

sebelum melakukan penelitian. Berdasarkan hasil Anates V4 dihasilkan soal PISA

dari 23 butir soal yang valid adalah sebanyak 12 butir soal diantaranya 8 butir soal

pilihan ganda dan 4 butir soal uraian. Soal TIMSS Tahun 2011 bidang Biologi

yang dipublikasikan di TIMSS Released Items hanya 27 butir soal dan yang valid

adalah sebanyak 20 butir soal diantaranya 12 butir soal pilihan ganda dan 8 butir

Page 53: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

42

soal uraian. Soal UN bidang Biologi dari 23 butir soal pilihan ganda yang valid

adalah sebanyak 14 butir soal pilihan ganda.10

Jumlah soal PISA, TIMSS, dan UN yang telah divalidasi dihitung

persentasenya sesuai dengan dimensi pengetahuan dan proses kognitif. Pada

ketiga jenis soal tersebut memiliki level kognitif terbanyak di level kognitif

pemahaman dan pengetahuan konseptual (C2 P2). Hasil pembagian jumlah soal

sesuai dengan ranah kognitifnya dapat dilihat pada Tabel 3.5, 3.6, dan 3.7.

Tabel 3.5 Analisis Level Kognitif Soal PISA 2015

Dimensi

Pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif dan Jumlah Butir Soal % Mengingat

(C1)

Memahami

(C2)

Aplikasi

(C3)

Analisis

(C4)

Evaluasi

(C5)

Mencipta

(C6)

Faktual (P1) 0 = 2 0 = 1 0 0 3 25%

Konseptual (P2) 0 = 4 0 = 2 0 0 6 50%

Prosedural (P3) 0 = 1 0 = 2 0 0 3 25%

Metakognitif (P4) 0 0 0 0 0 0 0 0%

0 7 0 5 0 0 12

% 0% 58% 0% 42% 0% 0% 100%

Tabel 3.6 Analisis Level Kognitif Soal TIMSS 2011

Dimensi

Pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif dan Jumlah Butir Soal %

Mengingat

(C1)

Memahami

(C2)

Aplikasi

(C3)

Analisis

(C4)

Evaluasi

(C5)

Mencipta

(C6)

Faktual (P1) 0 = 4 = 1 = 3 = 2 0 10 50 %

Konseptual (P2) = 2 = 5 0 0 = 1 0 8 40%

Prosedural (P3) 0 = 2 0 0 0 0 2 10 %

Metakognitif (P4) 0 0 0 0 0 0 0 0%

2 11 1 3 3 0 20

% 10% 55% 5% 15% 15% 0% 100%

10

Hasil Anates V4 pada Lampiran 9, hal. 117.

Page 54: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

43

Tabel 3.7 Analisis Level Kognitif Soal UN 2015

Dimensi

Pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif dan Jmlah Butir Soal %

Mangingat

(C1)

Memahami

(C2)

Aplikasi

(C3)

Analisis

(C4)

Evaluasi

(C5)

Mencipta

(C6)

Faktual (P1) = 3 = 4 0 = 1 0 0 8 57%

Konseptual (P2) 0 = 4 = 1 0 = 1 0 6 43%

Prosedural (P3) 0 0 0 0 0 0 0 0%

Metakognitif (P4) 0 0 0 0 0 0 0 0%

3 8 1 1 1 0 14

% 22% 57% 7% 7% 7% 0% 100%

Keterangan :

= Jumlah Soal

Instrumen nontes yang digunakan antara lain taksonomi Bloom terevisi dan

pedoman wawancara informal tidak terstruktur. Indikator taksonomi Bloom

terevisi digunakan sebagai instrumen analisis level kognitif dalam soal UN,

TIMSS, dan PISA.11

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis taksonomi. Seluruh

data siswa yang terkumpul, kemudian dikategorikan diolah secara deskriptif.

Adapun perhitungan persentasenya adalah sebagai berikut: Data yang diperoleh

dari mengukur level kognitif soal, kemudian dicari persentase tiap level

kognitifnya dengan menggunakan rumus:

P=

Keterangan:

F = frekuensi yang sedang dicari presentasinya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi / banyaknya soal)

P = angka presentase12

11

Indikator Taksonomi Bloom Terevisi pada Lampiran 6, hal. 88. 12 Ngalim purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2008).

Page 55: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

44

Data yang dikumpul kemudian diidentifikasi, dipaparkan hingga

menemukan kesimpulan. Setelah data diverifikasi sekaligus dilakukan triangulasi

data yaitu menguji tingkat transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas

data. Untuk memperoleh data yang terpercaya maka langkahnya antara lain

dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi

(pengecekan data melalui berbagai sumber), diskusi, dan member check.13

13 Sugiyono, Op. Cit., hal. 365.

Page 56: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data hasil analisis level kognitif peserta didik SMPN dan MTsN pada soal

PISA 2015, TIMSS 2011 dan UN 2015 secara umum tertera pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Persentase Level Kognitif Peserta didik SMPN dan MTsN pada

soal PISA 2015,TIMSS 2011 dan UN 2015

Dimensi

Soal

UN PISA TIMSS

MTsN SMPN MTsN SMPN MTsN SMPN

P1

C1 94 69 0 0 0 0

C2 78 72 60 55 85 65

C3 0 0 0 0 64 66

C4 84 72 48 57 58 22

C5 0 0 0 0 87 75

C6 0 0 0 0 0 0

P2

C1 0 0 0 0 77 81

C2 73 59 82 76 62 48

C3 65 36 0 0 0 0

C4 0 0 71 80 0 0

C5 52 55 0 0 50 71

C6 0 0 0 0 0 0

P3

C1 0 0 0 0 0 0

C2 0 0 32 16 73 40

C3 0 0 0 0 0 0

C4 0 0 92 87 0 0

C5-

C6

0 0 0 0 0 0

C6 0 0 0 0 0 0

P4 C1-

C6

0 0 0 0 0 0

Rerata 74 60 64 61 70 59

Hasil analisis level kognitif pada soal PISA 2015, TIMSS 2011 dan UN 2015

berdasarkan taksonomi Bloom terevisi menunjukkan bahwa soal PISA 2015 dominan

Page 57: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

46

pada dimensi kognitif memahami (C2) dan dimensi kognitif analisis (C4). Sedangkan

soal TIMSS 2011 dan soal UN 2015, distribusi soal tersebar merata pada dimensi

kognitif mengingat (C1) hingga dimensi kognitif mengevaluasi (C5). Hasil analisis

tersebut kemudian dideskripsikan per kategori kognitif dan dimensi pengetahuannya,

sebagai berikut:

1. Rekapitulasi Level Kognitif Siswa SMPN dan MTsN pada Dimensi

Pengetahuan Faktual (P1)

a. Dimensi Kognitif Mengingat (C1)

Gambar 4.1 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P1 C1

Grafik pada Gambar 4.1 menunjukkan persentase siswa SMPN dan MTsN yang

mampu menjawab soal kategori pengetahuan faktual (P1) dengan kognitif mengingat

(C1). Soal yang berada di dimensi ini adalah butir soal UN. Berdasarkan hasil

persentase, siswa MTsN menunjukkan persentase yang lebih tinggi dibandingkan

siswa SMPN, yaitu 25 %. Terdapat beberapa butir soal UN 2015 yang berada pada

dimensi ini yaitu soal nomor 6, 8 dan 9.

0% 0%

69%

0% 0%

94.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if (

%)

SMPN

MTsN

Page 58: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

47

b. Dimensi Kognitif Memahami (C2)

Gambar 4.2 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P1 C2

Gambar 4.2 menunjukkan persentase siswa SMPN dan MTsN pada dimensi

pengetahuan faktual (P1) dengan kognitif memahami (C2). Persentase peserta didik

MTsN pada dimensi ini lebih unggul 10% dibandingkan hasil peserta didik di SMPN.

Pada soal Ujian Nasional (UN) memiliki persentase yang paling tinggi dibandingkan

soal TIMSS dan PISA.

c. Dimensi KognitifAplikasi (C3)

Gambar 4.3 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P1 C3

Soal yang berada dimensi ini hanyalah soal TIMSS 2011. Persentase peserta

didik pada Gambar 4.3 menunjukkan peserta didik MTsN dan SMPN hampir sama.

55% 65%

72%

60%

85% 78.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l K

ogn

itif

(%

)

SMPN

MTsN

0%

66%

0% 0%

64%

0.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if

(%) SMPN

MTsN

Page 59: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

48

Perbandingan yang dimiliki hanya 2%. Hal ini menunjukkan peserta didik SMPN dan

MTsN pada dimensi ini memiliki ketercapaian yang sama.

d. Dimensi Kognitif Menganalisis (C4)

Gambar 4.4 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P1 C4

Gambar 4.4 menunjukkan persentase siswa SMPN dan MTsN pada dimensi

pengetahuan faktual (P1) dengan kognitif menganalisis (C4). Persentase peserta didik

MTsN pada dimensi ini secara keseluruhan lebih unggul 13% dibandingkan hasil

peserta didik di SMPN. Pada soal Ujian Nasional (UN) memiliki persentase yang

paling tinggi dibandingkan soal TIMSS dan PISA.

e. Dimensi Kognitif Mengevaluasi (C5)

Gambar 4.5 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P1 C5

57%

22%

72%

48% 58%

84.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if

(%) SMPN

MTsN

0%

75%

0% 0%

87%

0.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if

(%) SMPN

MTsN

Page 60: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

49

Soal yang berada dimensi ini juga hanya soal TIMSS 2011. Persentase peserta

didik pada Gambar 4.5 menunjukkan peserta didik MTsN memiliki persentase lebih

tinggi dibandingkan SMPN pada dimensi kognitif ini. Perbandingan persentasenya

yaitu 12%. Hal ini menunjukkan peserta didik MTsN pada dimensi ini memiliki

ketercapaian level kognitif yang lebih baik dibandingkan peserta didik SMPN.

2. Rekapitulasi Level Kognitif Siswa SMPN dan MTsN pada Dimensi

Pengetahuan Konseptual (P2)

a. Dimensi Kognitif Mengingat (C1)

Gambar 4.6 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P2 C1

Soal yang berada dimensi ini juga hanya soal TIMSS 2011. Persentase peserta

didik pada Gambar 4.6 menunjukkan peserta didik MTsN dan SMPN memiliki

persentase yang hampir setara pada dimensi kognitif ini. Perbandingan persentasenya

yaitu 4%. Hal ini menunjukkan ketercapaian level kognitif peserta didik MTsN dan

SMPN pada dimensi ini hampir tidak memiliki perbedaan.

0%

81%

0% 0%

77%

0.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if (

%)

SMPN

MTsN

Page 61: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

50

b. Dimensi Kognitif Memahami (C2)

Gambar 4.7 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P2 C2

Gambar 4.7 menunjukkan persentase siswa SMPN dan MTsN pada dimensi

pengetahuan faktual (P2) dengan kognitif memahami (C2). Persentase peserta didik

MTsN pada dimensi ini secara keseluruhan lebih unggul 12% dibandingkan hasil

peserta didik di SMPN. Pada soal PISA memiliki persentase yang paling tinggi

dibandingkan soal TIMSS dan UN.

c. Dimensi Kognitif Aplikasi (C3)

Gambar 4.8 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P2 C3

76%

48%

59%

82%

62%

73.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if

(%) SMPN

MTsN

0% 0%

36%

0% 0%

65.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if

(%) SMPN

MTsN

Page 62: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

51

Soal yang berada dimensi ini juga hanya soal Ujian Nasional (UN). Persentase

peserta didik pada Gambar 4.8 menunjukkan peserta didik MTsN memiliki

persentase ketercapaian level kognitif yang jauh lebih tinggi dibandingkan peserta

didik SMPN pada dimensi kognitif ini. Perbandingan persentasenya yaitu 31%. Hal

ini menunjukkan ketercapaian level kognitif peserta didik MTsN dan SMPN pada

memiliki perbedaan yang signifikan.

d. Dimensi Kognitif Menganalisis (C4)

Gambar 4.9 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P2 C4

Soal yang berada dimensi ini hanyalah soal PISA. Persentase peserta didik pada

Gambar 4.9 menunjukkan peserta didik SMPN memiliki persentase ketercapaian

level kognitif yang jauh lebih unggul tipis dibandingkan peserta didik MTsN pada

dimensi kognitif ini. Perbandingan persentasenya yaitu hanya 9%. Hal ini

menunjukkan ketercapaian level kognitif peserta didik MTsN dan SMPN pada tidak

memiliki perbedaan yang signifikan.

80%

0% 0%

71%

0% 0.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if (

%)

SMPN

MTsN

Page 63: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

52

e. Dimensi Kognitif Mengevaluasi (C5)

Gambar 4.10 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P2 C5

Soal PISA tidak ada pada dimensi ini. Persentase peserta didik pada Gambar

4.10 menunjukkan secara keseluruhan peserta didik SMPN memiliki persentase

ketercapaian level kognitif yang jauh lebih unggul dibandingkan peserta didik MTsN

pada dimensi kognitif ini. Perbandingan persentasenya yaitu 12%. Hal ini

menunjukkan ketercapaian level kognitif peserta didik MTsN dan SMPN memiliki

perbedaan yang signifikan.

3. Rekapitulasi Level Kognitif Siswa SMPN dan MTsN pada Dimensi

Pengetahuan Prosedural

a. Dimensi Kognitif Memahami (C2)

Gambar 4.11 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P3 C2

0%

71%

55%

0%

50% 52.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l K

ogn

itif

(%

) SMPN

MTsN

16%

40%

0%

32%

73%

0.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l K

ogn

itif

(%

)

SMPN

MTsN

Page 64: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

53

Soal yang berada dimensi ini adalah soal PISA dan soal TIMSS. Persentase

peserta didik pada Gambar 4.11 menunjukkan peserta didik MTsN memiliki

persentase ketercapaian level kognitif yang jauh lebih unggul dibandingkan peserta

didik SMPN pada dimensi kognitif ini. Perbandingan persentasenya yaitu hanya 34%.

Hal ini menunjukkan ketercapaian level kognitif peserta didik MTsN dan SMPN pada

memiliki perbedaan yang signifikan.

b. Dimensi Kognitif Menganalisis (C4)

Gambar 4.12 Ketercapaian Siswa SMPN dan MTsN pada Level Kognitif P3 C4

Soal yang berada dimensi ini hanyalah soal PISA. Persentase peserta didik pada

Gambar 4.12 menunjukkan peserta didik MTsN memiliki persentase ketercapaian

level kognitif yang jauh lebih unggul tipis dibandingkan peserta didik SMPN pada

dimensi kognitif ini. Perbandingan persentasenya yaitu hanya 5%. Hal ini

menunjukkan ketercapaian level kognitif peserta didik MTsN dan SMPN pada tidak

memiliki perbedaan yang signifikan.

87%

0% 0%

92%

0% 0.00%

PISA TIMSS UN

Ke

terc

apai

an L

eve

l Ko

gnit

if

(%) SMPN

MTsN

Page 65: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

54

B. Pembahasan

Data hasil penelitian mendeskripsikan bahwa hasil analisis jawaban siswa dari

keempat sekolah yang mewakili siswa SMPN/MTsN Tangerang Selatan telah

memahami konsep-konsep sains dibeberapa materi pembelajaran sains dengan baik.

Tetapi belum dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut pada aplikasi untuk

menyelesaikan masalah. Hal ini dikarenakan siswa kurang terlatih terhadap soal yang

bersifat problem solving dan kurangnya siswa membaca tentang aplikasi-aplikasi

sains yang bersifat lokal dan global.

Soal yang telah valid berdasarkan hasil analisis level kognitif dengan panduan

taksonomi Bloom terevisi didapat bahwa soal PISA, TIMSS dan UN memiliki konten

level kognitif dominan yang sama, yaitu memahami (C2) dengan dimensi

pengetahuan konseptual (P2). Tetapi, ketiga tipe soal tersebut memiliki tingkat

kesukaran yang berbeda-beda. Secara keseluruhan terdapat beberapa aspek dalam

soal yang mempengaruhi hasil kesercapaian level kognitif peserta didik, yaitu skala

kompetensi sains yang berbeda, tingkat pemahaman konsep oleh peserta didik,

wawasan literasi yang dimiliki peserta didik, pemahaman peserta didik terhadap teori

sains, serta jenis butir soal (pilihan ganda, isian, dan essay).

Berdasarkan persentase jawaban peserta didik pada soal PISA, TIMSS dan

UN, menunjukkan bahwa peserta didik lemah dalam menjawab soal pada dimensi

yang tinggi. Peserta didik kurang mampu menjawab soal dengan dimensi

pengetahuan prosedural (P3) dan pada dimensi kognitif evaluasi (C5). Dari ketiga

jenis soal, persentase peserta didik paling rendah dalam menjawab soal-soal PISA.

Sementara pada soal UN, hampir 80% peserta didik mampu menjawab dengan tepat.

Hasil ini menunjukkan bahwa soal-soal IPA pada Ujian Nasional (UN) terlalu

kontekstual, dengan didominasi oleh aspek kognitif pengetahuan. Soal yang diberikan

cukup jelas arahannya sehingga peserta didik tidak dilatih untuk menggunakan

penalaran, logika, dan kemapuan analisanya.1

1 Erika Sandayani dan Budi Murtiyasa, Op.Cit., hal. 53.

Page 66: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

55

Pada soal PISA 2015, peserta didik dituntut untuk memahami fenomena

saintifik melalui berbagai teks dan intepretasi data. Oleh sebab itu, setiap butir soal

mengarah pada teks dan data saintifik yang ada. Keseluruhan soal PISA 2015 yang

telah divalidasi yaitu sebanyak 12 butir soal diantaranya 8 butir soal pilihan ganda

dan 4 butir soal uraian. Hasil jawaban peserta didik menunjukkan peserta didik lebih

mahir menjawab butir soal pilihan ganda dibandingkan soal uraian. Peserta didik

mampu menyelesaikan 7 butir soal pilihan ganda dan hanya 1 butir soal uraian

dengan baik. Hal ini disebabkan pilihan jawaban pada soal membantu peserta didik

untuk menganalisa masalah.

Hasil analisis jawaban peserta didik pada soal PISA 2015 secara umum

menunjukkan bahwa peserta didik kurang mampu menjawab soal literasi sains.

Persentase siswa SMPN lebih rendah dari pada siswa MTsN. Hasil analisis data

menggunakan Uji T pada soal PISA menunjukkan nilai signifikansi 0.023 lebih kecil

dari 0.05, artinya hasil analisis tersebut menunjukkan perbedaan yang signifikan

antara siswa SMPN dengan MTsN.2 Hasil yang sama ditunjukkan pada soal TIMSS

2011 dan UN 2015.

Dasar penilaian sains dalam TIMSS adalah materi dan kognitifnya. Dimensi

kognitif pada TIMSS tidak jauh berbeda dengan dimensi kognitif pada taksonomi

Bloom terevisi, antara lain pengetahuan, penerapan , dan penalaran. Hasil analisis

jawaban peserta didik pada TIMSS 2011 menunjukkan bahwa secara keseluruhan

peserta didik mampu menjawab soal dimensi kognitif mengingat (C1) dengan

pengetahuan konseptual (P2). Ini merupakan persentase tertinggi dari keseluruhan

soal. Persentase terkecilnya terdapat pada soal dimensi kognitif analisis (C4) dengan

pengetahuan faktual. Hasil Uji T pada soal TIMSS menunjukkan nilai signifikansi

0.00 lebih kecil dari 0.05, artinya hasil analisis tersebut menunjukkan perbedaan yang

signifikan antara siswa SMPN dengan MTsN.3

2 Hasil Uji T pada Lampiran 13.

3 Hasil Uji T soal TIMSS pada Lampiran 13,

Page 67: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

56

Soal-soal Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai alat evaluasi yang dapat

memberikan informasi tentang taraf penguasaan peserta didik terhadap materi

pembelajaran yang telah dipelajari dalam suatu jenjang pendidikan. Oleh karena itu,

soal UN mencakup seluruh materi dan dapat mewakili berbagai tingkat kemampuan

berpikir serta ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi. Berbeda dengan

soal TIMSS dan PISA, soal UN hanya terdiri dari jenis soal pilihan ganda. Secara

keseluruhan, persentase peserta didik MTsN memiliki ketercapaian level kognitif

yang lebih tinggi dibandingkan dari persentase siswa SMPN. Hasil Uji T

menunjukkan nilai signifikansi 0.00 lebih kecil dari 0.05, artinya terdapat perbedaan

yang signifikan antara siswa di MTsN dengan SMPN.4

Persentase dari jawaban peserta didik tingkat SMPN dan MTsN menunjukan

perbedaan yang signifikan. Peserta didik MTsN lebih unggul dalam menjawab soal-

soal aspek mengingat hingga memahami (C1-C2). Tetapi, peserta didik SMPN lebih

unggul dalam menjawab soal-soal aspek analisa (C4). Semua mata pelajaran umum di

MTsN diajarkan di SMPN hanya waktu pengajaran dan jumlah jam belajarnya yang

berbeda. Sistem dan kurikulum di jenjang MTsN dan SMPN tetap sama. Proses

beban belajar mata pelajaran IPA pada SMPN dan MTsN tidak berbeda. Akan tetapi,

dalam konteks aplikasi pembelajaran IPA pada SMPN dan MTsN sedikit berbeda.

MTsN lebih mengarahkan setiap pembelajaran dengan pendekatan spiritual.

Sedangkan pada pembelajaran IPA di SMPN lebih mengarahkan kepada pendekatan

saintifik, pengetahuan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab

itu, peserta didik di SMPN lebih terlatih logika dan penalarannya dalam mempelajari

ilmu pengetahuan alam. Banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran, antara lain

faktor sosial, sikap, kebiasaan, dan pengalaman.5

Hasil analisis jawaban peserta didik pada soal biologi PISA 2015

menunjukkan persentase terendah adalah pada pertanyaan dengan level kognitif

4 Hasil Uji T soal UN pada Lampiran 13.

5 Awaluddin Tjalla, Potret Mutu Pendidikan Indonesia di Tinjau dari Hasil-Hasil

Studi Internasional, (Jurnal Universitas Negeri Jakarta), hal. 4.

Page 68: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

57

memahami (C2) dan pengetahuan prosedural (P3). Soal PISA 2015 dilandasi dengan

tiga kompetensi yang diuji dan setiap kompetensi memiliki skala literasi saintifik

masing-masing di semua domain pengetahuan. Setiap butir pertanyaan PISA 2015

memiliki jenis skala yang berbeda-beda yaitu rendah (low), sedang (medium), dan

tinggi (high). Oleh karena itu, walaupun analisa butir soal berdasarkan taksonomi

bloom terevisi menunjukkan soal tersebut berada di dimensi pengetahuan konseptual

(P2) dengan domain kognitif pemahaman (C2),

Rata-rata siswa SMPN/MTsN Tangsel berdasarkan analisa butir soal PISA

2015 ini, memiliki level kognitif taksonomi di pengetahuan konseptual (P2) dengan

domain kognitif pemahaman (C2). Artinya siswa mampu mengkonstruksi makna dari

teori dan prinsip-prinsip dari materi pembelajaran. Hasil analisis ini tidak jauh

berbeda dengan hasil analisis siswa Indonesia di PISA 2015 yang menunjukkan

bahwa siswa Indonesia memiliki skala literasi sains di bawah Level 2 (L2). Pada level

ini siswa mampu menggunakan konten pengetahuan untuk menjelaskan dan

mengintepretasi data di beberapa situasi dan kondisi kehidupan yang tidak asing

baginya dan biasanya berada di tingkat kognitif yang rendah (low). Berbeda dengan

soal PISA 2015, Soal TIMSS 2011 mengukur pengetahuan dan kemampuan siswa di

bidang sains. Siswa diuji kemampuannya untuk mengkontruksi pengetahuan yang

mereka dapat untuk menyelesaikan suatu masalah (problem solving).

Hasil analisis jawaban peserta didik pada soal biologi TIMSS 2011

menunjukkan persentase terendah adalah pada level kognitif analisis (C4) dan

pengetahuan faktual (P1). Peserta didik kesulitan menjawab soal yang menuntut

peserta didik untuk menguraikan dan memahami makna dari suatu kejadian dan dari

data yang diberikan. Peserta didik SMPN/MTsN sulit untuk memahami data dan

grafik untuk memprediksi perubahan yang terjadi selanjutnya. Peserta didik

SMP/MTs di Indonesia pada umumnya belajar sains lebih bersifat teoritis dan

kontekstual. Soal seperti ini menurut peserta didik sangat sulit dipahami karena data

dan grafik yang sulit dipahami.

Page 69: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

58

Berbeda dengan soal PISA 2015 dan soal TIMSS 2011, soal UN tidak

menuntut peserta didik untuk memiliki kemampuan literasi sains dan pemecahan

masalah (Problem Solving). Soal UN mengukur pengetahuan dan kemampuan

peserta didik di bidang sains. Siswa hanya diuji pemahamannya tentang suatu konsep

materi pembelajaran. Pengetahuan yang diuji biasanya pengetahuan faktual dan

konseptual. Pengetahuan faktual biasanya menggunakan grafik dan data seperti grafik

penduduk atau data dari suatu populasi. Soal UN cenderung kaku dan bersifat

textbook, karena soal UN ditujukan untuk mengukur kemampuan akhir peserta didik

selama belajar di Sekolah. Hasil dari Ujian Nasional ini sangat menentukan kelulusan

peserta didik. Sehingga soal UN tidak jauh dari materi pembelajaran dan soal-soal

yang pernah digunakan guru untuk melatih peserta didik selama belajar di tingkat

SMP/MTs.

Butir soal UN hanya terdiri dari soal dengan pilihan ganda. Soal UN yang

kurang mampu dijawab peserta didik rata-rata dikarenakan peserta didik belum

paham tentang konsep yang diajarkan. Secara keseluruhan, persentase peserta didik

yang paling rendah di soal UN 2015 adalah dalam menjawab soal mengenai konsep

persilangan dan hereditas. Penerapan untuk dimensi kognitif aplikasi (C3) pada soal

UN, rata-rata dibentuk dalam soal-soal persilangan dan hereditas lainnya. 50%

peserta didik dapat menjawab dengan tepat pada soalkonsep ini. Sebagian peserta

didik lainnya belum memahami tentang konsep persilangan dengan baik. Peserta

didik terbiasa untuk menghafalkan metode dan konsep pada materi Biologi pada

umumnya, hal ini dapat membuat peserta didik mudah lupa pada konsep-konsep

tertentu.

Setiap soal memiliki penekanan dan tingkat kesukaran yang berbeda-beda

dilihat dari ketiga jenis soal (soal PISA, TIMSS, dan UN). Soal PISA fokus terhadap

pemahaman literasi peserta didik sehingga dapat menyelesaikan masalah pada soal.

Soal TIMSS fokus terhadap pengetahuan dan kemampuan peserta didik tentang sains

sehingga dapat memecahkan masalah. Sedangkan soal UN menekankan pada

pengetahuan yang dimiliki peserta didik dan lebih kepada pengetahuan konsep-

Page 70: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

59

konsep yang pernah dipelajari peserta didik. Penelitian ini menunjukkan pula bahwa

tipe soal dan kemampuan kognitif berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik,

baik dari jenis soal pilihan ganda atau essai, soal dengan kemampuan kognitif tinggi

atau berkemampuan kognitif rendah.6

6 Nita Juniar, Pengaruh Tipe Tes dan Kemampuan Kognitif terhadap Hasil Belajar

Materi Sistem Peredaran Darah, (Artikel Penelitian Universitas Tanjung Pura; 2014), hal.

15.

Page 71: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Level kognitif pada soal UN 2015, TIMSS 2011, dan PISA 2015 terbanyak di ranah

pengetahuan konseptual dengan dimensi kognitif memahami (C2 P2) berdasarkan taksonomi

Bloom terevisi. Berdasarkan hasil analisis dari ketiga jenis soal, soal dengan ranah level

kognitif terendah terdapat pada soal UN 2015 yaitu dimensi pengetahuan faktual dan

kognitif mengingat (C1 P1). Soal dengan ranah tertinggi terdapat pada soal TIMSS 2011

dengan ranah dimensi pengetahuan konseptual dan kognitif evaluasi (C5 P2). Dari ketiga

jenis soal memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Pencapaian level kognitif peserta

didik SMPN dan MTsN kelas 9 pada soal-soal tersebut pun berbeda. Peserta didik belum

terbiasa dengan soal jenis literasi seperti soal PISA, dari keseluruhan peserta didik dibawah

70% peserta didik tidak mampu menjawab soal PISA. Persentase yang paling rendah yaitu

pada ranah pengetahuan prosedural dan kognitif memahami (C2 P3). 70% peserta didik

mampu menjawab soal TIMSS dengan tepat. Persentase terendahnya terdapat pada ranah

pengetahuan faktual dengan dimensi kognitif analisis (C4 P1). Sedangkan pada soal UN

2015, hampir 80% peserta didik mampu menjawab soal dengan tepat. Persentase terendah

pada soal UN yaitu pada ranah pengetahuan prosedural dan kognitif evaluasi (C5 P2).

Dengan demikian, berdasarkan hasil persentase membuktikan bahwa peserta didik SMPN

dan MTsN memiliki kelemahan pada tipe soal literasi dan ranah kognitif yang tinggi.

B. Saran-Saran

Saran-saran yang dapat diberikan dari penelitian ini meliputi:

1. Bagi Guru mata pelajaran IPA SMP/MTs, dalam mempersiapkan peserta didik

menghadapi ujian dan tes dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan dalam

memilih soal-soal latihan yang akan diberikan kepada peserta didik.

2. Hasil penelitian ini juga bisa dijadikan sebagai acuan untuk menyususn soal-soal IPA

sesuai dengan tingkat kognitif pada Taksonomi Bloom terevisi.

Page 72: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

61

DAFTAR PUSTAKA

Ali Muhammad dan Muhammad Asori, Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2014.

Anderson dan Krathwohl.A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A

Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, Terj.

AgungPrihantoro. Yogyakarta: PustakaPelajar. 2010.

Anderson Lorin W. and David R. Krathwohl, A Taxonomy for Learning and

Teaching and Assessing: a Revision of Taxonomy of Educational Objectives,

David McKay Company, Inc.: New York, 1956

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta: Bumi

Aksara. 2012.

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Prosedur Operasional Standar

Penyelenggaran Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014/2015, (Nomor 0031/ P/

BSNP/III/2015).

B.Uno Hamzah dan Satria Koni, Assessment Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,

2012

Choirun Nisa Lulu, Pemetaan Hasil Ujian Nasional Tahun 2013 Mata Pelajaran

Matematika Madrasah Aliyah di Kota Semarang, Jurnal Pendidikan MIPA

Phenomenon: Semarang, 2011.

Hayat Bahrul dan Suhendra Yusuf, Benchmark Internasional Mutu Pendidikan,

Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Husamah dan Yanur Setyaningrum, Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian

Kompetensi, Prestasi Pusaka: Jakarta, 2013.

Himpunan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Lampiran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tanggal 11

Juni 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, (Departemen Pendidikan

Nasional; 2007).

Page 73: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

62

Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014.

Juniar Nita, Pengaruh Tipe Tes dan Kemampuan Kognitif terhadap Hasil Belajar

Materi Sistem Peredaran Darah, Artikel Penelitian Universitas Tanjung Pura,

2014.

Konferensi Pers, Hasil UN SMP-Sederajat Tahun Ajaran 2014/2015, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta, 2015.

Kumano, Y, Authentic Assessment and portofolio Assessment-Its Theory and

Practice, Japan: Shizuoka University, 2001.

Laporan TIMSS 2011, Profil Kemampuan IPA Peserta Didik Indonesia Menurut

Benchmark Internasional, 2011.

Maesarah Sitti, Sikap Siswa terhadap Ujian Nasional Tahun Ajaran 2007/2008 dan

Tahun 2009/2010 Bidang Studi Matematika diKabupaten Belitung, Pusat

Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan: Jakarta, 2010

Martin Michael O., Ina V.S. Mullis, Pierre Foy and Gabrielle M. Stanco, TIMSS 2011

International Results in Science, International Association for the Evaluation of

Educational Achievement: Amsterdam, 2012

Narbuko Cholid dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,

2004.

OECD, PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading,

Mathematic, and Financial Literacy, OECD Publishing: Paris, 2016.

OECD, PISA 2015: Draft Science Framework, OECD Publishing: Paris 2013.

OECD, PISA 2015 Result in Focus, (OECD, 2016).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan, (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia:

Jakarta, 2005).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah

Tsanawiyah (MTs).

Page 74: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

63

Puto Eko Widoyoko, Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2014.

Purwanto Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2008.

Ramadhan Danny, Analisis Perbandingan level Kognitif dan Keterampilan Proses

Sains dalam Standar Isi dan Soal Ujian Nasional, (Jurnal Inovasi Pendidikan

Fisika, 2013).

Rasyid Harun dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: Cv Wacana Prima,

2009

Ratna Ana Wulan, Penilaian Proses dan Hasil Belajar IPA, FPMIPA Universitas

Pendidikan Indonesia: Bandung, 2013),

Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi

Kurikulum.Jakarta: PT BumiAksara, 2013.

Ria Yulia Gloria, Kajian Penilaian Aspek Nonkognitif Siswa di Pesantren Assunnah

dalam Kegiatan Praktikum IPA Pokok Bahasan Sistem Pencernaan pada

Manusia, Jurnal Pendidikan MIPA Phenomenon Volume 4 Nomor 2:

Semarang, 2014

Robert Perkins, Judy H. Tang, Highlights from TIMSS and TIMSS Advanced 2015,

(National Center for Education Statistic: United States, 2016.

Sandrayani Erika, dan Budi Murtiyasa, Pemetaan Soal-Sola Ujian Nasional

Matematika SMP/MTs (Analisis Validitas Isi dan Aspek Kognitif), FKIP UMS:

Surakarta, 2010.

Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2013.

Siregar Syofian, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Stacey Kaye, The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia , Vol. 2, No. 2,

2011.

Stacey Kaye, Mathematical and Scientific Literacy Around The World, Journal of

Science and Mathematics Education in Southeast Asia, Vol. 33, No.1, 2010.

Page 75: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

64

Sudjana Nana, Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 1992.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

2014.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Sunaryo,Wowo.Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.

Syaodih Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011

Tjalla Awaluddin, Potret Mutu Pendidikan Indonesia di Tinjau dari Hasil-Hasil Studi

Internasional, Jurnal Universitas Negeri Jakarta.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wu Margaret, A Comparison of PISA and TIMSS 2003 Achievement Results in

Mathematics and Science, Unimelb: Melbourne, 2003

Wu Margaret, Using PISA and TIMSS Mathematics Assessment to Identify the

Relative Strengths of Students in Western and Asian Countries, (Journal of

Research in Education Sciences, 2011).

Yulianto Sri Utomo, Kemendikbud Umumkan Tujuh Provinsi dengan Indeks

Integritas Tertinggi dalam UN 2015,

(http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4194).

Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin Suartinini, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta

Selatan: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

Page 76: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

66

Lampiran 1

MATRIK PENELITIAN

Judul Permasalahan Variabel Indikator Sumber

Data

Metode Penelitian

Perbandingan

Pencapaian

Level Kognitif

Siswa SMP pada

Soal Ujian

Nasional (UN),

Trends in

International

Mathematics and

Science Study

(TIMMS), dan

Programme for

International

Student

Assesment

(PISA)

berdasarkan

Taksonomi

Bloom Terevisi

1. Bagaimanakah

perbandingan

pencapaian level

kognitif siswa

SMPN kelas 9

pada soal UN,

TIMSS, dan PISA

berdasarkan

taksonomi bloom

terevisi?

2. Dimanakah letak

kelemahan siswa

dalam butir soal?

Perbandingan level

kognitif soal UN

2015, TIMSS 2011

dan PISA 2015

berdasarkan

taksonomi bloom

terevisi.

1. Taksonomi

Bloom

Terevisi.

2. Perbandingan

soal UN 2015,

PISA 2015,

dan TIMSS

2011.

Subjek

Penelitian :

Peserta didik

SMPN dan

MTsN

Tangerag

Selatan dan

Jakarta

Selatan kelas

9.

Objek

Penelitian :

Soal Ujian

Nasional

2015, soal

PISA 2015,

dan soal

TIMSS 2011.

1. Jenis Penelitian : Penelitian

Deskriptif

2. Metode Pengumpulan Data: Metode

Dokumentasi

3. Analisa Data:

a. Menghitung jumlah soal

berdasarkan taksonomi

Bloom terevisi.

b. Tingkat Kognitif Peserta

Didik Berdasarkan

Taksonomi Bloom Terevisi

P =

x 100%

Keterangan :

P : Persentase tingkat kognitif

peserta didik dalam

menjawab soal.

f : Jumlah peserta didik yang

mampu menjawab soal.

N : Jumlah seluruh peserta

didik.

c. Mendiskripsikan hubungan

tingkat kognitif soal dan

kemampuan peserta didik

dalam menjawab soal

berdasarkan Taksonomi

Bloom terevisi, kemudian

menarik kesimpulan.

Page 77: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

67

Lampiran 2

DAFTAR CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL BERDASARKAN TAKSONOMI

BLOOM TEREVISI

Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta Mengutip

Menyebutkan

Menjelaskan

Menggambar

Membilang

Mengidentifikasi

Mendaftar

Menunjukkan

Memberi Label

Memberi Indeks

Memasangkan

Menamai

Menandai

Membaca

Menyadari

Menghafal

Meniru

Mencatat

Mengulang

Mereproduksi

Meninjau

Memilih

Menyatakan

Mempelajari

Mentabulasi

Memberi Kode

Menelusuri

Menulis

Memperkirakan

Menjelaskan

Mengkategorikan

Mencirikan

Merinci

Mengasosiasikan

Membandingkan

Mengkontraskan

Mengubah

Mempertahankan

Menguraikan

Menjalin

Membedakan

Mendiskusikan

Menggali

Mencontohkan

Menerangkan

Mengemukakan

Mempolakan

Memperluas

Menyimpulkan

Meramalkan

Merangkum

Menjabarkan

Menugaskan

Mengurutkan

Menentukan

Menerapkan

Menyesuaikan

Mengkalkulasikan

Memodifikasi

Mengklasifikasi

Menghitung

Membangun

Mengurutkan

Membiasakan

Mencegah

Menggambarkan

Menggunakan

Menilai

Melatih

Menggali

Mengemukakan

Mengadaptasi

Menyelidiki

Mengoperasikan

Mempersoalkan

Mengkonsepkan

Melaksanakan

Meramalkan

Memproduksi

Memproses

Mengaitkan

Menyusun

Mensimulasikan

Memecahkan

Melakukan

Mentabulasi

Menganalisis

Mengaudit

Memecahkan

Menegaskan

Mendeteksi

Mendiagnosis

Menyeleksi

Memerinci

Menominasikan

Mendiagramkan

Mengkorelasikan

Merasionalkan

Menguji

Mencerahkan

Menjelajah

Membagankan

Menyimpulkan

Menemukan

Menelaah

Memaksimalkan

Memerintahkan

Mengedit

Mengaitkan

Memilih

Mengukur

Melatih

Mentransfer

Membandingkan

Menyimpulkan

Menilai

Mengarahkan

Mengkritik

Menimbang

Memutuskan

Memisahkan

Memperediksi

Memperjelas

Menugaskan

Menafsirkan

Mempertahankan

Memerinci

Mengukur

Merangkum

Membuktikan

Memvalidasi

Mengetes

Mendukung

Memilih

Memproyeksikan

Mengabstraksi

Mengatur

Menganimasi

Mengumpulkan

Mengkategorikan

Mengkode

Mengkombinasikan

Menyusun

Mengarang

Membangun

Menanggulangi

Menghubungkan

Menciptakan

Mengkreasikan

Mengoreksi

Merancang

Merencanakan

Mendikte

Meningkatkan

Memperjelas

Memfasilitasi

Membentuk

Merumuskan

Menggeneralisasi

Menggabungkan

Memadukan

Membatas

Mereparasi

Menampilkan

Menyiapkan

Memproduksi

Merangkum

Merekonstruksi

Sumber : Depdiknas (2003)

Page 78: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

68

Lampiran 3

DAFTAR INDIKATOR TAKSONOMI BLOOM TEREVISI

Taksonomi Bloom terevisi

Dimensi pengetahuan Dimensi proses kognitif

1. Pengetahuan Faktual

a. Pengetahuan terminologi

b. Pengetahuan metakognitif bagian detail

dan unsur-unsur

2. Pengetahuan Konseptual

a. Pengetahuan mengenai klasifikasi dan

katagori

b. Pengetahuan mengenai prinsip dan

generalisasi

c. Pengetahuan mengenai teori, model dan

struktur

3. Pengetahuan Prosedural

a. Pengetahuan mengenai keterampilan

khusus yang berhubungan dengan suatu

bidang tertentu dan pengetahuan

algoritme

b. Pengetahuan teknik dan metode

c. Pengetahuan mengenai kriteria

penggunaan suatu prosedur

4. Pengetahuan Metakognitif

a. pengetahuan strategi

b. pengetahuan tentang operasi kognitif

c. pengetahuan diri sendiri

C.1 Mengingat (remember)

Mengenali (recognizing)

Mengingat (recalling)

C.2 Memahami (understand)

Menafsirkan (interpreting)

Memberi contoh (exemplifying)

Meringkas (Summarizing)

Menarik inferensi (inferring)

Membandingkan (comparing)

Menjelaskan (explaining)

C.3 Mengaplikasikan (apply)

Menjalankan (executing)

Mengimplementasikan

(implementing)

C.4 Menganalisis (analyze)

Menguraikan (differentiating)

Mengorganisir (organisazing)

Menemukan makna tersirat

(attributing)

C.5 Evaluasi (Evaluate)

Memeriksa (checking)

Mengkritik (Critiquing)

C.6 Mencipta (Create)

Merumuskan (generating)

Merencanakan (planning)

Memproduksi (producing)

Sumber : Anderson dan Krathwohl, 2001

Page 79: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

69

Lampiran 4

DAFTAR SEKOLAH MTs N DAN SMPN BERDASARKAN NILAI IPA UJIAN

NASIONAL SMP/MTS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Page 80: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

70

Sumber: Pusat Penilaian Pendidikan (2015)

Page 81: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

71

Lampiran 5

ASPEK LITERASI SAINS PADA PISA 2015

Personal Lokal/ Nasional Global

Kesehatan dan

Penyakit

Menjaga kesehatan,

Pertolongan

Kecelakaan, dan

Nutrisi.

Kontrol penyakit,

transmisi sosial,

pemilihan makanan,

kesehatan masyarakat

Epidemik dan

penyebaran penyakit

menular

Sumber Daya Alam

Material dan energi

yang dikonsumsi

personal

Pengendalian populasi

manusia, kualitas

hidup, keamanan,

produksi dan

distribusi makanan,

suplai energi

Sistem alam

terbarukan dan tidak

terbarukan,

pertumbuhan

populasi, pemakaian

berkelanjutan.

Kualitas

Lingkungan

Tindakan ramah

lingkungan,

penggunaan dan

pembuangan material

dan saluran

Distribusi populasi,

pembuangan limbah,

dampak lingkungan

Biodiversitas, Ekologi

berkelanjutan, Kontrol

polusi, Produksi dan

kehilangan

tanah/biomassa

Resiko (Dampak)

Resiko dari gaya

hidup

Perubahan yang cepat

(mis; gempa bumi,

cuaca buruk),

Perubahan lambat

(mis; sedimentasi,

erosi pantai), evaluasi

dampak

Perubahan iklim,

Dampak dari

telekomunikasi

modern

Sains dan Teknologi

Aspek sains dari hobi,

teknologi personal,

musik dan aktifitas

olahraga

Material baru,

perangkat dan proses,

modifikasi genetic,

teknologi kesehatan,

transportasi

Kelangkaan spesies,

eksplorasi ruang, asal

dan struktur alam

semesta

Sumber : Draft PISA 2015 Science Framework

Page 82: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

72

Lampiran 6

ASPEK BIOLOGI PADA SOAL TIMSS 2011

Karakteristik,

Klasifikasi, dan

Proses Kehidupan

Organisme

Menerangkan definisi karakteristik yang membedakan beberapa

kelompok taksonomi dan organisme dalam kelompoknya,

mengklasifikasi organisme berdasarkan karakteristik fisik.

Menemukan organ-organ pokok pada tubuh manusia,

mengidentifikasi komponen dari sistem organ, menjelaskan peran

dari organ dan sistem organ dalam kehidupan (mis; sistem sirkulasi,

dan respirasi), membandingkan organ dan sistem organ pada manusia

dengan organisme lain.

Menjelaskan respon biologis pada perubahan internal dan eksternal

dalam menstabilkan keseimbangan tubuh (mis; berkeringat ketika

panas, merinding ketika dingin, meningkatnya denyut jantung ketika

olahraga).

Sel dan Fungsi Sel

Menjelaskan bahwa makluk hidup terdiri atas sel, jaringan, organ,

dan sistem organ yang terbentuk dari kumpulan sel-sel yang memiliki

struktur dan fungsi tersendiri, mengidentifikasi struktur sel, fungsi

dan organel sel (mis; dinsing sel, membrane sel, nucleus, kloroplas,

vakuola), membandingkan sel tumbuhan dengan sel hewan.

Mendeskripsikan proses fotosintesis (peran cahaya, karbon dioksida,

air, dan klorofil; produksi makanan; dan pelepasan oksigen) serta

respirasi seluler (peran oksigen, pemecahan makanan untuk

memproduksi energy dan melepaskan karbon dioksida).

Siklus Hidup,

Reproduksi, dan

Hereditas

Membandingkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan

organisme (mis; manusia, tumbuhan, aves, insekta).

Membandingkan reproduksi aseksual dan seksual secara keseluruhan.

Menghubungkan sifat organisme dengan material genetik.

Diversitas,

Adaptasi, dan

Seleksi Alam

Menghubungkan pertahanan hidup atau kepunahan spesies dengan

keragaman pada karakteristik tingkah laku/ fisik dalam populasi dan

keberhasilan perkembang biakan dalam perubahan lingkungan.

Page 83: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

73

Mengenal fosil sebgai bukti adanya organisme di muka bumi (mis;

manusia, reptile, ikan, dan tumbuhan), mendeskribsikan kesamaan

dan perbedaan antara spesies hidup dengan fosil sebagai bukti dari

perubahan yang terjadi pada makhluk hidup.

Ekosistem

Menjelaskan perpindahan energy dalam ekosistem; mengidentifikasi

perbedaan organisme sebagai produsen, konsumen, dan decomposer;

Menginterpretasi piramida makanan.

Menjelaskan peran dari makhluk hidup dalam siklus dari elemen dan

senyawa (mis; oksigen, karbon, dan air)

Menjelaskan populasi dari organisme dalam ekosistem dan dampak

kompetisi dan predasi.

Mengidentifikasi faktor yang dapat membatasi jumlah populasi (mis;

penyakit, predator, sumber makanan); memprediksikan dampak dari

perubahan ekosistem (mis; iklim, sumber air, perubahan populasi,

migrasi) terhadap ketersediaan sumber daya dan keseimbangan

populasi.

Mengenal pertumbuhan populasi manusia dan mengidentifikasi

penyebabnya, mendiskusikan dampak dari pertumbuhan populasi

terhadap lingkungan.

Kesehatan

Manusia

Menjelaskan penyebab dari penyakit umum (mis; influenza, campak,

malaria, HIV), proses infeksi atau transmisi, pencegahan, dan

pentingnya ketahanan tubuh (imunitas) dan kemampuan

penyembuhan.

Menjelaskan pentingnya diet, olahraga, dan gaya hidup dalam

menjaga kesehatan dan menghindari penyakit (mis; penyakit jantung,

tekanan darah tinggi, diabetes, kangker kulit, kangker paru);

mengidentifikasi sumber makanan dan peran dari nutrisi dalam

makanan sehat (vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak).

Sumber : TIMSS 2011 Assessment Framework

Page 84: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

74

Lampiran 7

KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMP/MTS MATA PELAJARAN BIOLOGI (IPA)

TAHUN AJARAN 2014/2015

NO KOMPETENSI INDIKATOR 1. Mendeskripsikan ciri-ciri dan

Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.

Keanekaragaman makhluk hidup, serta

pentingnya pelestarian makhluk hidup

dalam kehidupan.

Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.

Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-

cirinya

2. Mendeskripsikan komponen ekosistem,

interaksi antarmakhluk hidup dalam

lingkungan, serta peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan.

Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam

ekosistem.

Menjelaskan usaha manusia untuk mengatasi

pencemaran/kerusakan lingkungan.

Menjelaskan hubungan antara kepadatan populasi

manusia dengan kualitas lingkungan berdasarkan

hasil pengamatan/kasus.

3. Menjelaskan sistem organ pada manusia. Menjelaskan sistem gerak pada manusia dan

penyakit yang berhubungan dengannya.

Menjelaskan sistem pencernaan manusia dan

enzim-enzim yang berperan pada proses

pencernaan.

Menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan

penyakit yang berhubungan dengannya.

Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia

dan penyakit yang berhubungan dengannya.

Menjelaskan sistem ekskresi dan reproduksi pada

manusia dan penyakit yang berhubungan

dengannya.

Menjelaskan sistem saraf dan alat indera pada

manusia.

4. Menjelaskan sistem organ dalam

kehidupan tumbuhan

Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan (organ)

pada tumbuhan.

Menjelaskan cara beradaptasi (respon) tumbuhan

terhadap pengaruh lingkungan luar.

Menjelaskan proses fotosintesis melalui percobaan-

percobaan tentang proses tersebut.

5. Mengaplikasikan konsep pertumbuhan

dan perkembangan, kelangsungan hidup

dan pewarisan sifat pada organisme serta

kaitannya dengan lingkungan, teknologi

dan masyarakat.

Memberi contoh adaptasi makhluk hidup dan

seleksi alam dalam kelangsungan hidup makhluk

hidup.

Menginterpretasi proses persilangan berdasarkan

hukum Mendel.

Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi untuk

kehidupan manusia.

Sumber : Peraturan Badan Standar Nasional Tentang Kisi-Kisi Soal UN untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah Tahun Ajaran 2014/2015.

Page 85: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

74

Lampiran 8

HASIL VALIDASI DIMENSI PENGETAHUAN DAN KOGNITIF PADA SOAL PISA, TIMSS DAN UN BERDASARKAN

TAKSONOMI BLOOM TEREVISI

SOAL PISA 2015

Domain Konten : Biologi

Materi: Ruang Lingkup Biologi Key C P

1. Pertanyaan 1.2. Taman Asri

Untuk menjaga agar rumput di taman tetap sehat dan hijau, Pak Suhiman melakukan percobaan pada 16

petak taman dengan luas yang sama masing-masing 1 ditanami satu jenis rumput yang sama secara

merata dan dalam jumlah yang sama. 4 macam perlakuan yang berbeda diterapkan sedemikian rupa

sehingga tiap macam perlakuan diterapkan pada 4 petak yang berbeda, jadi ada 4 petak mendapat perlakuan

yang sama seperti ditunjukkan pada diagram berikut.

D C4 P3

Perlakuan 1

Petak 1,2,3,4 masing-masing

diberi pupuk organik 0.5 kg

1 2 3 4

Perlakuan 2

Petak 5,6,7,8 masing-masing

diberi pupuk organik 0.75 kg

5 6 7 8

Perlakuan 3

Petak 9,10,11,12 masing-masing

diberi ppuk organik 1 kg

9 10 11 12

Perlakuan 4

Petak 13,14,15,16 masing-masing

diberi pupuk organik 1.25 kg

13 14 15 16

Page 86: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

75

Pertanyaan manakah yang dapat dijawab dengan rancangan percobaan Pak Suhiman di atas?

A. Bagaimana pengaruh waktu pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan rumput

B. Bagaimana pengaruh jenis pupuk organik yang diberikan terhadap pertumbuhan rumput?

C. Bagaimana pengaruh merk pupuk organik yang diberikan terhadap pertumbuhan rumput?

D. Bagaimana pengaruh jumlah pupuk organik yang diberikan terhadap pertumbuhan rumput?

Materi: Pengelompokan Hewan dan Interaksi Key

2. Pertanyaan 2. Kemampuan berlari hewan karnivora

Perhatikan gambar berikut ini:

Postur tubuh cheetah Cheetah berlari

Cheetah memiliki kemampuan berlari hingga 115 kilometer perjam. Hewan ini merupakan karnivora.

Hewan ini dapat berlompat sejauh 23 kaki, sehingga jarang yang lolos dari serangan cheetah karena

kemampuan berlari yang sangat cepat.

Berdasarkan informasi di atas, faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan berlari seekor

cheetah adalah …

A. Jenis hewan yang dimangsa

B. Habitat dan daya adaptasi

C. Bentuk kaki dan elastisitas tubuh

D. Ukuran tubuh dan panjang ekor

C C2 P1

Materi: Mengatasi pencemaran lingkungan Key C P

3. Ledakan Populasi Fitoplankton

Ganggang/ Alga (organisme mikroskopik yang menyerupai tumbuhan) merupakan organisme yang umum

terdapat di perairan yang disinari cahaya matahari. Organisme ini disebut fitoplankton dan dasar dari rantai

A C4 P2

Page 87: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

76

makanan di perairan. Lebih dari 5000 spesies fitoplankton terdapat di seluruh dunia, dengan 2% diantaranya

merupakan fitoplankton berbahaya atau beracun. Ledakan populasi alga dari spesies yang membahayakan

dapat memiliki berbagai dampak bagi ekosistem lautan, tergantung pada jenis spesiesnya, lingkungan, dan

mekanisme biokimia alga dalam mempengaruhi lingkungan.

Ledakan populasi alga dapat memiliki dampak yang membahayakan bagi berbagai jenis hewan laut.

Kematian masal lumba-lumba hidung botol yang terjadi di Florida pada musim semi tahun 2004

dikarenakan konsumsi ikan dari genus Brevoortia dan Ethimidium yang mengakumulasi brevetoksin dari

plankton Dinoflgellatakarenia brevis. Kematian masal manatee juga diakibatkan oleh brevetoksin, namun

vektornya bukan ikan melainkan lamun (rumput laut) Thalassia testudinium. Mamalia laut lainnya, yaitu

paus Eubalaena glacialis telah terpapar neurotoksin karena memakan zooplankton berbahaya.

Pertanyaan 3.1. Ledakan Populasi Fitoplankton

Ledakan populasi alga dari spesies yang membahayakan dapat memiliki berbagai dampak bagi ekosistem

lautan, tergantung pada jenis spesiesnya, lingkungan, dan mekanisme biokimia alga dalam mempengaruhi

lingkungan.

Manakah dari pernyataan berikut yang menjelaskan pengaruh antar populasi dalam ekosistem perairan?

A. Populasi lumba-lumba hidung botol mengalami penurunan disebabkan memakan ikan genus

Brevoortia yang memakan plankton Dinoflagellata.

B. Populasi lumba-lumba hidung botol mengalami peningkatan disebabkan populasi ikan genus

Brevoortia meningkat dengan meningkatnya plankton Dinoflagellata.

C. Menurunnya populasi plankton Dinoflagellata menurunkan populasi lumba-lumba hidung botol.

D. Meningkatnya populasi ikan genus Brevoortia yang disebabkan meningkatnya plankton

Dinoflagellata menyebabkan meningkatnya populasi lumba-lumba hidung botol.

Pertanyaan 3.2.

Ganggang hijau merupakan golongan terbesar diantara ganggang, sebagian besar hidup di permukaan air

tawar, beberapa diantaranya hidup di permukaan air laut dan air payau.

Mengapa ganggang/ alga hijau hidup di permukaan air?

A. Mempermudah mendapatkan

B. Mempermudah mendapatkan sinar matahari sebagai salah satu bahan fotosintesis

C. Ganggang/ Alga tidak mempunyai akar sehingga tidak perlu mendapatkan unsur hara dari tanah

D. Mempermudah untuk berkembang biak

B C4 P2

Page 88: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

77

Materi: Hubungan pertumbuhan penduduk dengan kualitas lingkungan Key

4. Resiko Bencana

Rumah di lahan miring atau lereng pegunungan memiliki kekurangan, berupa terjadinya tanah longsor.

Tanah longsor disebabkan oleh ketahanan geser batuan yang menurun tajam jauh melebihi tekanan geser,

dan terjadi seiring dengan meningkatnya tekanan air akibat pembasahan atau peningkatan kadar air

(Wuryanata Agus, Sukresno, dan Sunaryo, 2004).

Selain itu juga disebabkan oleh vibrasi dari gempa bumi, letusan, mesin, lalu lintas, dan guntur. Beberapa

tanah longsor yang dahsyat telah dipicu oleh gempa bumi. Hilangnya penopang dari samping oleh gugurnya

lereng sebelumnya, konstruksi, dan penggalian. Hilangnya vegetasi karena kebakaran, penebangan, dan

penggundulan hutan yang menyebabkan erosi, lalu pembebanan oleh hujan, beban bangunan, atau rembesan

irigasi dan sistem pembuangan sampah (UNDP, 2008).

Pertanyaan 4.1.

Rumah yang dibangun di pegunungan memerlukan perluasan tanah datar di sekitar pegunungan. Mengapa

cara memindahkan tanah sekarang lebih cepat dan mudah dibandingkan dahulu?

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………

Key:

Sekarang menggunakan teknologi/dahulu masih manual.

C4 P3

Pertanyaan 4.2.

Sempitnya lahan pembangunan di perkotaan pada saat ini membuat sebagian dari penduduk yang

mengambil cara memindahkan tanah dari pegunungan dan menimbun lembah di sekitar lereng gunung

untuk dijadikan tempat pembangunan pemukiman, sehingga hutan di pegunungan menjadi gundul.

Amati diagram di bawah ini

C2 P1

Page 89: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

78

Berdasarkan diagram diatas manakah daerah yang tampak pada diagram yang paling beresiko jika

mendirikan bangunan diatasnya? Jelaskan alasannya!

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

Key:

Daerah bagian B karena mudah runtuh

Materi : Peredaran Darah Key C P

5. Jantung Sebagai Mesin Tubuh

B C2 P2

Persentase Lahan Pembangunan Provinsi KALTARA

A. Dataran 70%

B. Tanah Timbunan22%

C. Pegunungan 8%

Page 90: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

79

Banyak yang masih mencari tahu hubungan antara darah dan jantung, padahal sudah sangat jelas bahwa

darah sangat berkaitan erat dengan jantung, dimana jantung adalah mesin utama dalam tubuh makhluk

hidup. Tekanan darah terjadi karena adanya aktifitas jantung. Jantung terletak di dalam rongga dada, bagian

dalam jantung berongga dan terbagi menjadi 4 ruangan yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan

bilik kiri.

Bila jantung mengalami gangguan, jantung tidak dappat ebrfungsi dengan baik. Tubuh akan mengalami

kekurangan oksigen, dan peredaran darah menjadi tidak lancar, sehingga akan menyebabkan kerusakan

organ tubuh lainnya bahkan dapat menyebabkan kematian.

Banyak macam gangguan terhadap jantung, maka perlu dilakukan pengobatan yang tepat, salah satunya

dengan operasi bypass. Operasi ini dilakukan biasanya pada keadaan jantung dihentikan sementara dengan

menggunakan mesin “cardiopulmonary” atau mesin jantung-paru. Dapat pula dengan tehnik lain, yaitu

operasi tanpa menggunakan mesin “cardiopulmonary” disebut operasi “off pump”. Penyakit jantung pada

orang dewasa yang memerlukan operasi pada umumnya sebagian besar disebabkan suatu proses

aterosklerosis pembuluh darah koroner, yakni pembuluh darah arteri yang bertanggung jawab terhadap

sirkulasi darah otot-otot jantung.

Pertanyaan 5.1.

Page 91: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

80

Diagram Peredaran Darah

Peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung akan mengalami

proses. Jantung bilik kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri paru-paru.

Berdasarkan pernyataan di atas, hal apakah yang terjadi pada darah dalam paru-paru?

A. Penyerapan karbondioksida dan pelepasan uap air

B. Difusi oksigen dan pengeluaran karbondioksida

C. Pengeluaran oksigen dan penyerapan uap air

D. Pelepasan oksigen dan karbondioksida

Page 92: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

81

Pertanyaan 5.2.

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Dokter sering menasehati kita tentang hal

menjaga kesehatan jantung, salah satu diantaranya dengan menjaga tekanan darah.

Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan fungsi utama dari jantung?

A. Memompa darah yang kaya karbondioksida

B. Menyaring darah yang mengandung karbondioksida

C. Memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh

D. Mengangkut oksigen dari udara yang dihirup ke dalam darah

C C2 P2

Pertanyaan 5.3.

Suhu tubuh manusia yang sehat normalnya 36°C- 37°C. Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun dioperasi

selama 3 jam di RS Jantung Harapan kita, saat operasi berat badannya 60 kg, tinggi badannya 160 cm dan

suhu tubuhnya dijaga agar memiliki suhu tubuh 35°C.

Mengapa suhu tubuh pasien saat operasi harus lebih rendah dari suhu normal?

A. Untuk mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh penurunan aliran darah

B. Untuk mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh peningkatan aliran darah

C. Untuk meningkatkan aliran darah

D. Untuk mengurangi tekanan darah

B C4 P1

Materi: Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bioteknologi Key C P

6. PABRIK PENISILIN

Sir Alexander Fleming adalah orang yang dikenal sebagai penemu penisilin (antibiotik untuk melawan

bakteri). Alexander Fleming sangat pandai, tetapi ceroboh dan laboratoriumnya sering terlihat berantakan.

Tahun 1928, setelah pulang dari liburan panjang, Fleming teringat akan bakteri bakteri di piringan

laboratorium lupa disimpan baik-baik, dan telah terkontaminasi dengan sejenis jamur. Beberapa piring

laboratorium yang berisikan bakteri dibuang, tetapi kemudian Fleming memperhatikan bahwa

perkembangan bakteri pada daerah yang terkontaminasi oleh jamur tersebut menjadi terhambat. Fleming

kemudian mengambil sampel dari jamur tersebut dan menelitinya, dia menemukan bahwa jamur tersebut

berasal dari genus Penicillium. Inilah sebabnya mengapa obat tersebut bernama Penicillin atau penisilin

(Indonesia).

Pembuatan penisilin dilakukan di dalam suatu alat yang dinamakan Fermentor (bioreactor). Fermentor

adalah tangki atau wadah yang di dalamnya seluruh sel (mikroba) mengubah bahan dasar menjadi produk

biokimia dengan atau tanpa produk sampingan. Rancangan dan konstruksi fermentor perlu diperhatikan

Page 93: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

82

agar dapat dioperasikan dalam jangka waktu lama, kondisi yang memadai untuk kelangsungan proses

metabolik mikroba, sistem kontrol suhu, pH, dan penambahan nutrien, bejana harus dapat dicuci dan

disterilisasi.

Bagian-Bagian Fermentor

Pertanyaan 6.1

Fermentor berfungsi untuk fermentasi. Pada fermentor terdapat bagian yang bernama selubung air dingin.

Apa hubungan selubung air dingin dengan proses fermentasi?

…………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………

Key:

Untuk mengatur suhu yang sesuai dengan kebutuhan mikroba sehingga proses fermentasi dapat berlangsung

dengan baik.

C4

P3

7. PENGOLAHAN SUSU

Reproduksi bakteri terjadi secara pembelahan biner. Kecepatan pembelahan sel ditentukan dengan waktu

generasi. Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh sel untuk membelah, bervariasi tergantung

dari spesies dan kondisi pertumbuhan. Pembelahan biner yang terjadi pada bakteri adalah pembelahan biner

B C2 P2

Page 94: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

83

melintang. Pembelahan biner melintang adalah suatu proses reproduksi aseksual, setelah pembentukan

dinding sel melintang, maka satu sel tunggal membelah menjadi dua sel yang disebut dengan sel anak.

Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu

generasi. Pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang

memerlukan sampai berjam-jam atau berhari-hari. Bila bakteri diinokulasikan ke dalam medium baru,

pembiakan tidak segera terjadi tetapi ada periode penyesuaian pada lingkungan yang dikenal dengan

pertumbuhan. Kemudian akan memperbanyak diri (replikasi) dengan laju yang konstan.

Tabel perbedaan waktu pembelahan bakteri pada suhu yang sama

No Jenis Bakteri Waktu pembelahan Suhu

1 Lactobacillus bulgaricus 60-70 menit 37°C

2 Streptococcus lactis 10 menit- 2 jam 37°C

3 Streptococcus termophilus 2,4- 3,5 jam 37°C

4 Lactobacillus lactis 60-70 menit 37°C

Pertanyaan 7.1. Pengolahan Susu

Berdasarkan tabel perbedaan waktu pembelahan bakteri di atas, apabila diperlukan suhu 37°C pada keempat

bakteri tersebut, bakteri manakah yang paling cepat membelah …

A. Lactobacillus bulgaricus

B. Streptococcus lactis

C. Streptococcus termophilus

D. Lactobacillus lactis

Perhatikan tabel produk susu yang melibatkan bakteri berikut ini.

No Jenis produk Nama bakteri

1 Yoghurt Lactobacillus bulgaricus

2 Keju Streptococcus termophilus

3 Mentega Streptococcus lactis

Pertanyaan 7.2.

Pemberian antibiotik pada puting susu sapi yang sedang terluka atau sakit akan menghasilkan susu yang

mutunya kurang bagus. Apabila susu itu digunakan untuk membuat produk seperti yoghurt, keju, dan

mentega seperti pada tabel di atas. Jelaskan apa pengaruhnya!

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

C2 P3

Page 95: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

84

Key:

Antibiotik akan membunuh bakteri sehingga produk susu tidak dihasilkan

SOAL TIMSS 2011

Content Domain : Biologi

Materi: Sel dan Fungsi sel

Cognitive Domain: Knowing

Key C P

1. Manakah diantara berikut ini yang paling mendeskripsikan tujuan dari respirasi selular?

A. Menyediakan energi untuk aktivitas sel

B. Memproduksi gula untuk penyimpanan sel

C. Melepaskan oksigen untuk bernapas

D. Mensuplai Karbondioksida untuk fotosintesis

A C2 P2

2. Manakah ringkasan persamaan dari proses respirasi?

A. Air + Karbon dioksida + energi –› gula + oksigen

B. Oksigen + Gula –› Karbon dioksida + air + energi

C. Karbon dioksida + oksigen + air –› gula + energi

D. Gula + karbon dioksida + energi –› oksigen + air

B C2 P2

Materi: Siklus hidup

Cognitive Domain: Applying

3. Diagram di bawah ini menunjukkan lapisan tanah yang tertanam fosil-fosil. Lapisan F merupakan lapisan

atas, dan lapisan A merupakan lapisan paling bawah. A C2 P1

Page 96: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

85

Manakah pernyataan tentang umur fosil-fosil tersebut yang paling tepat?

A. Fosil-fosil di lapisan A merupakan fosil tertua, karena bertempat di lapisan paling bawah.

B. Fosil-fosil di lapisan C merupakan fosil yang paling muda, karena memiliki keserupaan dengan

organisme yang ada

C. Fosil-fosil di lapisan D lebih tua dibandingkan fosil di lapisan A, karena fosil-fosil di lapisan D lebih

besar ukurannya.

D. Fosil-fosil di lapisan E memiliki umur yang sama dengan fosil di lapisan F karena memiliki

kesamaan.

Cognitive Domain: Knowing

4. Banyak bibit dan berkecambah baik di tempat terang ataupun gelap. Kemukakan dua kondisi yang

dibutuhkan untuk perkecambahan.

1.

2.

Key:

Kelembaban

Suhu yang basah

Tanah basah

C2 P3

Materi: Keanekaragaman, Adaptasi dan Seleksi Alam

Cognitive Domain: Applying

Key

5. Beberapa burung memakan siput. Jenis siput yang tinggal di hutan memiliki cangkang yang gelap. Jenis C2 P2

Page 97: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

86

siput yang sama yang tinggal di tanah lapang memiliki cangkang yang berwarna terang. Jelaskan bagaimana

perbedaan warna cangkang tersebut dapat membantu siput untuk hidup lebih lama di lingkungannya.

Key:

Siput yang memiliki cangkang berwarna gelap di hutan akan tersamar dengan warna-warna gelap dihutan

dan jenis siput yang berhabitat di tanah lapang akan tersamar dengan warna terang. Sehingga hewan-hewan

predator sulit untuk menemukan mereka. Perbedaan warna dapat membantu siput untuk tersamarkan dan

beradaptasi dengan lingkungannya sehingga dapat bertahan hidup.

Cognitive Domain: Knowing

6. Dimanakah organisme hidup ketika pertama kali muncul di bumi?

A. Di air

B. Di udara

C. Di daratan

D. Didalam tanah

A C1 P2

Materi: Kesehatan Manusia

Cognitive Domain: Knowing

Key

7. John memiliki diabetes. Manakah pilihan makanan dan minuman berikut ini yang harus dia hindari?

A. Daging sapi

B. Telur

C. Susu

D. Jus buah

D C3 P1

8. Sel tipe manakah yang menghancurkan bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia?

A. Sel darah putih

B. Sel darah merah

C. Sel ginjal

D. Sel paru-paru

A C1 P2

Materi: Ekosistem

Cognitive Domain: Reasoning

Key

9. Susi memiliki tanaman pot. Dia melakukan percobaan yang menunjukkan bahwa air melalui tanaman ke

udara.

B C2 P3

Page 98: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

87

Percobaan manakah yang dapat memperlihatkan hal tersebut?

A. Meletakkan air dalam konteiner di bawah pot; air akan menghilang dari konteiner.

B. Menutup salah satu bagian dari tanaman dengan kantong plastik dan menyiram tumbuhan; tetesan

air akan terlihat pada kantong plastik.

C. Menempatkan potongan bagian tumbuhan di dalam kantong plastik; air akan terlihat di kantong

plastik.

D. Menempatkan potongan bagian tumbuhan di dalam gelas yang diisi air; daun tanaman akan

mengalami perubahan warna.

10. Meningkatnya jumlah kendaraan di kota besar menyebabkan meningkatnya jumlah karbondioksida di udara

melebihi kadar yang seharusnya. Walikota ingin penanaman pohon diperbanyak.

Apakah kamu setuju dengan pendapat walikota?

(Beri tanda centang pada salah satu kotak)

Yes

No

Jelaskan alasanmu.

Key:

Ya. Karena pohon dapat menyerap karbondioksida dan melepaskan oksigen ke udara selama proses

fotosintesis.

C5 P1

Page 99: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

88

11.

Grafik di atas mengindikasi angka kijang pada suatu wilayah selama beberapa periode waktu. Manakah

faktor-faktor dari berikut ini yang paling menyebabkan perubahan tiba-tiba dalam populasi antara 1999 dan

2000?

A. Pemanasan global

B. Ketiadaan predator

C. Menipisnya lapisan ozon

D. Kebakaran hutan yang menghancurkan persediaan makanan

D C5 P1

Page 100: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

89

12. Lebih dari 6 miliyar orang didunia yang membagi sumber kekayaan alam dunia. Lihat tabel berikut ini.

Tabel berikut memperlihatkan beberapa informasi untuk untuk negara samaran (Negara 1 dan 2).

Negara 1 Negara 2

Populasi (Juta) 200 500

Angka kelahiran tiap tahun (kelahiran per 1000 orang) 10 40

Angka kematian tiap tahun (kematian per 1000 orang) 10 10

Area dalam kilometer persegi 2.000.000 2.000.000

Produksi Padi (Persentase total dunia) 40% 20%

Konsumsi Minyak (Persentase total dunia) 20% 5%

A. Berdasarkan informasi pada tabel di atas, prediksikan bagaimana populasi dari setiap negara akan

berubah setelah 10 tahun. (Beri tanda centang pada salah satu kotak dalam tiap baris).

Populasi akan

meningkat

Populasi akan

menurun

Populasi tetap

sama

Negara 1

Negara 2

B. Prediksikan bagaimana populasi dari dua negara dapat berdampak pada faktor lingkungan setelah 10

tahun.

Penggunaan tanah:

Polusi:

Key:

Negara 1: Populasi tetap

Negara 2: Populasi akan meningkat

Prediksi Penggunaan tanah: negara 1 tidak akan berdampak sangat banyak tetapi negara 2 membutuhkan

tanah yang dapat menmpung banyak orang.

Prediksi polusi: Polusi di negara 2 akan meningkat seiring meningkatnya populasi.

C4 P1

C4

Cognitive Domain: Applying

13. Seorang petani menanam jagung. Rumput liar mulai tumbuh di antara penyemaian bibit. Jelaskan mengapa C4 P1

Page 101: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

90

petani tersebut harus membuang rumput liar itu.

Key:

Rumput liar dan bibit jagung akan berkompetisi dalam memperoleh makanan dan air.

14. Di dalam danau yang terletak dekat ladang terdapat alga yang pertumbuhannya tiba-tiba meningkat.

Peningkatan ini disebabkan oleh ?

A. Penurunan temperatur

B. Penurunan kadar air

C. Limpahan pupuk dari ladang

D. Gas dari peralatan ladang

C C2 P1

15. Pada daerah terpencil terdapat populasi dari kelinci dan rubah. Rubah tidak memiliki predator. Ilmuwan

menghitung jumlah kelinci dan rubah selama periode yang panjang dan membuat grafik hasilnya seperti

yang terlihat di bawah ini.

A. Pada tahun berapakah populasi kelinci meningkat?

B. Jelaskan bagaimana perubahan jumlah populasi kelinci dan rubah saling berhubungan.

Key:

Jika populasi kelinci meningkat maka populasi rubah juga meningkat karena bertambahnya kelinci sebagai

makanan rubah.

Jika populasi kelinci menurun maka populasi rubah juga menurun karena banyaknya rubah yang kelaparan.

C4 P1

Cognitive Domain: Knowing

16. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang tepat tentang organisme yang berperan sebagai produsen? A C5 P2

Page 102: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

91

A. Mereka menggunakan energi dari matahari untuk membuat makanan

B. Mereka menyerap energi dari hewan

C. Mereka mendapat energi dengan memakan tumbuhan yang hidup

D. Mereka mendapat energi dengan mengurai tumbuhan dan hewan yang telah mati.

Materi: Karakteristik, klasifikasi dan proses kehidupan organisme

Cognitive Domain: Reasoning

Key C P

17. John mengukur denyut nadinya sebelum latihan. Yaitu sekitar 70 beat per menit. Dia latihan selama satu

menit dan mengukur kembali denyut nadinya. Kemudian dia kembali mengukurnya setiap menit untuk

beberapa menit selanjutnya. Dia menggambar grafik untuk melihat hasilnya.

Apa yang dapat disimpulkan dari hasil tersebut?

A. Denyut nadinya meningkat 50 beat per menit

B. Denyut nadinya membutuhkan waktu yang sedikit untuk menurun daripada meningkat

C. Denyut nadinya setelah 4 menit adalah 80 beat per menit

D. Denyut nadinya kembali normal dalam waktu kurang dari 6 menit

D C2 P1

Cognitive Domain: Applying

18. Tabel di bawah ini menunjukkan klasifikasi beberapa hewan ke dalam dua kategori.

Kategori 1 Kategori 2

Kelinci Katak

Jerapah Laba-laba

Gajah Singa

Manakah pilihan berikut ini yang digunakan untuk mengklasifikasikan hewan-hewan tersebut?

B C2 P2

Page 103: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

92

A. Organ yang digunakan untuk bernapas

B. Sumber makanan

C. Cara reproduksi

D. Pola pergerakan

19.

Gambar 1 dan 2 mengilustrasikan sepasang mata yang sama yang bereaksi terhadap perubahan kondisi

lingkungan.

Kondisi lingkungan apa dan bagaimana perbedaannya mata di Gambar 1 dan 2?

Key:

Pada diagram 1 kurang cahaya sehingga pupil melebar untuk menangkap cahaya lebih banyak. Pada

diagram 2 mata berada di tempat terang sehingga pupil mengecil agar mengurangi cahaya yang masuk ke

dalam mata.

C2 P2

Cognitive Domain: Knowing

20. Uterus (rahim) merupakan bagian dari sistem reproduksi mamalia. Sebutkan salah satu fungsi dari uterus.

Key:

Uterus melindungi bayi selama pertumbuhan dalam kandungan.

Bayi berkembang dari telur didalam uterus.

Uterus mensuplai makanan dan oksigen ke embrio.

Dinding uterus sebagai tempat melekatnya telur yang telah dibuahi.

C2 P1

Gambar 1

Gambar 2

Page 104: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

93

SOAL UJIAN NASIONAL (UN) 2015

Content Domain: Biologi

Materi: Ciri dan Pengelompokkan Makhluk Hidup Key C P

1. Pengamatan beberapa obyek menghasilkan data sebagai berikut:

Dari data tersebut, kemungkinan paling benar yang merupakan mahluk hidup adalah

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

B C5 P2

Materi: Jaring makanan dan ekosistem

2. Dalam ekosistem persawahan terdapat jaring makanan sebagai berikut:

Bila dalam ekosistem tersebut, ular habis diburu manusia, apa yang dapat diupayakan manusia agar hama

tikus tidak mengganggu pertanian padi.

A C2 P2

Page 105: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

94

A. menjaga kelestarian elang

B. menjaga kelestarian katak

C. membasmi hama belalang dengan pestisida

D. mengiusir burung pemakan padi

Materi: Populasi penduduk

3. Perhatikan grafik jumlah penduduk di suatu wilayah dalam 8 tahun berikut ini!

Dari grafik pertumbuhan penduduk tersebut, persoalan lingkungan yang akan dihadapi oleh wilayah tersebut

adalah......

A. menurun hasil pertanian

B. langkanya kesempatan kerja

C. menurunnya kualitas air minum/mandi

D. meningkatnya kasus penyakit menular

C C4 P1

Materi: Pertumbuhan dan Perkembangan

4. Perhatikan Gambar! A C2 P1

Page 106: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

95

Dari gambar, fenomena biologis yang teramati adalah....

A. Pertumbuhan, yaitu bertambah besar dan panjangnya batang

B. Perkembangan, yaitu bertambahnya jumlah daun

C. Pertumbuhan, yaitu terbentuknya radikula/akar

D. Perkembangan, yaitu bertambahnya jumlah kotiledon

Materi: Pernapasan

5. Perhatikan pernyataan berikut!

p. alveolus mengembang

q. otot diafragma kontraksi

r. ruang rongga dada membesar

s. udara masuk

Proses inspirasi pada pernafasan perut terjadi apabila....

A. p, q, r, s

B. q, r, p, s

C. r, q, s, p

D. r, p, q, s

B C2 P2

6. Pak. Karto beberapa hari ini selalu berobat ke dokter. Hasil dari diagnosis dokter ia divonis menderita bronkitis. Penyakit ini disebabkan oleh....

A. radang pada laring, penderita serak atau kehilangan suara

B. serangan bakteri Mycobacterium tuberculosis sehingga dada terasa sesak

C. peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lendir sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah.

D C1 P1

Page 107: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

96

D. peradangan pada percabangan saluran pernafasan yang diakibatkan oleh infeksi.

Materi : Peredaran Darah

7. Perhatikan data pada tabel berikut!

Pernyataan pada tabel yang sesuai adalah...

A. P dan Q

B. P dan R

C. Q dan R

D. Q dan S

D C2 P2

Materi : Ekskresi

8. Perhatikan gambar berikut!

Bagian yang ditunjuk dengan huruf X

A. Kulit Ginjal (kortek)

B. sumsum ginjal (medulla)

C. Rongga Ginjal (pelvis)

B C1 P1

Page 108: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

97

D. saluran urine (ureter)

Materi: Alat Reproduksi

9. Perhatikan gambar berikut!

Bagian yang ditunjuk oleh huruf X berfungsi....

A. menyalurkan sperma dari testis ke penis

B. menghasilkan hormon testosteron dan sperma

C. menghasil senyawa bersifat basa dan bahan makanan sperma

D. merangsang perkembangan kelamin sekunder

B C1 P1

Materi: Proses fotosintesis

10. Seorang siswa melakukan percobaan fotosintesis seperti tampak pada gambar .

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil percobaan tersebut adalah bahwa fotosintesis ….

A. memerlukan air

B. membutuhkan oksigen

C C2 P1

Page 109: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

98

C. menghasilkan oksigen

D. membutuhkan sinar matahari

Materi: Adaptasi Makhluk Hidup dan Seleksi Alam

11. Pada kondisi yang kurang menguntungkan, seperti musim kemarau yang panjang tumbuhan jati mengugurkan daunnya. Tujuannya adalah ….

A. mengurangi terjadinya penguapan melalui daun

B. menghemat persediaan air dalam batang

C. agar tumbuhan tidak cepat mati

D. mengurangi proses fotosintesis melalui daun

A C2 P1

12. Populasi badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon saat ini semakin menurun, kalau tidak kita lestarikan keberadaanya akan punah. Faktor yang mempengaruhi punahnya hewan tersebut adalah ....

A. ekosistemnya tidak seimbang

B. adanya predator yang mengancam

C. adanya suaka margasatwa

D. tingkat reproduksinya rendah

D C2 P1

Materi: Pewarisan sifat

13. Persilangan antara tanaman bunga pukul empat warna merah dengan warna putih menghasilkan tanaman (F1)

berbunga merah jambu. Apabila F1 disilangkan dengan sesamanya dan menghasilkan tanaman F2 sebanyak 32 tanaman, maka kemungkinan akan dihasilkan tanaman berbunga merah sebanyak ....

A. 6

B. 8

C. 12

D. 16

B C3 P2

Materi: Penerapan Bioteknologi

14. Manfaat produk bioteknologi dalam bidang kesehatan diantaranya adalah...

A. ditemukannya vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu

A C2 P2

Page 110: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

99

B. antibodi monoklonal yang dimanfaatkan untuk menjaga serangan bakteri dan jamur

C. insulin dimanfaatkan untuk menyerang dan membunuh sel tumor atau kanker

D. antibiotik mengontrol kadar gula darah bagi penderita kencing manis (diabetes mellitus)

Yang Mengesahkan;

PembimbingI Pembimbing II

Dr. Yanti Herlanti, M.Pd Yuke Mardiati, M.Si

NIP.19710119 200801 2 010 NIP. 19760117 200701 2 013

Page 111: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

100

Lampiran 9

Page 112: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

101

Page 113: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

102

Page 114: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

103

Page 115: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

104

Page 116: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

105

Page 117: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

106

LEMBAR SOAL

Satuan Pendidikan : SMP/MTs

Mata Pelajaran : IPA (Biologi)

Waktu : 60 menit

Petunjuk Umum:

1. Tulislah identitas Anda pada lembar jawaban yang disediakan

2. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab

3. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah

4. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan

5. Lingkari pilihan jawaban yang Anda anggap benar dengan menggunakan

bolpoin

6. Jika soal tersebut berupa uraian, tulislah jawaban Anda pada kolom yang

tersedia pada lembar jawaban yang disediakan.

7. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah maka silanglah jawaban yang

salah tersebut kemudian lingkari kembali pada pilihan jawaban lain yang

Anda anggap benar.

Contoh:

a. Sebelum dijawab

A B C D

b. Sesudah dijawab

A B C D

c. Sesudah diperbaiki

A B C

A. Tes Kemampuan Soal PISA

1. Bacalah teks berikut ini!

Taman Asri

Untuk menjaga agar rumput di taman tetap sehat dan hijau, Pak Suhiman melakukan

percobaan pada 16 petak taman dengan luas yang sama masing-masing 1 ditanami

satu jenis rumput yang sama secara merata dan dalam jumlah yang sama. 4 macam

perlakuan yang berbeda diterapkan sedemikian rupa sehingga tiap macam perlakuan

diterapkan pada 4 petak yang berbeda, jadi ada 4 petak mendapat perlakuan yang

sama seperti ditunjukkan pada diagram berikut.

B

D B

Page 118: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

107

Pertanyaan manakah yang dapat dijawab dengan rancangan percobaan Pak Suhiman

di atas?

A. Bagaimana pengaruh waktu pemberian pupuk organik terhadap pertumbuhan

rumput

B. Bagaimana pengaruh jenis pupuk organik yang diberikan terhadap

pertumbuhan rumput?

C. Bagaimana pengaruh merk pupuk organik yang diberikan terhadap

pertumbuhan rumput?

D. Bagaimana pengaruh jumlah pupuk organik yang diberikan terhadap

pertumbuhan rumput?

2. Perhatikan gambar berikut ini!

Kemampuan Berlari Hewan Karnivora

Postur tubuh cheetah Cheetah berlari

Perlakuan 1

Petak 1,2,3,4 masing-masing

diberi pupuk organik 0.5 kg

1 2 3 4

Perlakuan 2

Petak 5,6,7,8 masing-masing

diberi pupuk organik 0.75 kg

5 6 7 8

Perlakuan 3

Petak 9,10,11,12 masing-masing

diberi pupuk organik 1 kg

9 10 11 12

Perlakuan 4

Petak 13,14,15,16 masing-

masing diberi pupuk organik

1.25 kg

13 14 15 16

Page 119: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

108

Cheetah memiliki kemampuan berlari hingga 115 kilometer perjam. Hewan ini

merupakan karnivora. Hewan ini dapat berlompat sejauh 23 kaki, sehingga

dikatakan jarang yang lolos dari serangan cheetah karena kemampuan berlari yang

sangat cepat.

Berdasarkan informasi diatas, faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan

berlari seekor cheetah adalah …

A. Jenis hewan yang dimangsa

B. Habitat dan daya adaptasi

C. Bentuk kaki dan elastisitas tubuh

D. Ukuran tubuh dan panjang ekor

3. Bacalah teks berkut ini!

Ledakan Populasi Fitoplankton

Ganggang/ Alga (organisme mikroskopik yang menyerupai tumbuhan)

merupakan organisme yang umum terdapat di perairan yang disinari cahaya matahari.

Organisme ini disebut fitoplankton dan dasar dari rantai makanan di perairan. Lebih

dari 5000 spesies fitoplankton terdapat di seluruh dunia, dengan 2% diantaranya

merupakan fitoplankton berbahaya atau beracun. Ledakan populasi alga dari spesies

yang membahayakan dapat memiliki berbagai dampak bagi ekosistem lautan,

tergantung pada jenis spesiesnya, lingkungan, dan mekanisme biokimia alga dalam

mempengaruhi lingkungan.

Ledakan populasi alga dapat memiliki dampak yang membahayakan bagi

berbagai jenis hewan laut. Kematian masal lumba-lumba hidung botol yang terjadi di

Florida pada musim semi tahun 2004 dikarenakan konsumsi ikan dari genus

Brevoortia dan Ethimidium yang mengakumulasi brevetoksin dari plankton

Dinoflgellatakarenia brevis. Kematian masal manatee juga diakibatkan oleh

brevetoksin, namun vektornya bukan ikan melainkan lamun (rumput laut) Thalassia

testudinium. Mamalia laut lainnya, yaitu paus Eubalaena glacialis telah terpapar

neurotoksin karena memakan zooplankton berbahaya.

Pertanyaan 3.1. Ledakan Populasi Fitoplankton

Ledakan populasi alga dari spesies yang membahayakan dapat memiliki berbagai

dampak bagi ekosistem lautan, tergantung pada jenis spesiesnya, lingkungan, dan

mekanisme biokimia alga dalam mempengaruhi lingkungan.

Page 120: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

109

Manakah dari pernyataan berikut yang menjelaskan pengaruh antar populasi dalam

ekosistem perairan?

A. Populasi lumba-lumba hidung botol mengalami penurunan disebabkan

memakan ikan genus Brevoortia yang memakan plankton Dinoflagellata.

B. Populasi lumba-lumba hidung botol mengalami peningkatan disebabkan

populasi ikan genus Brevoortia meningkat dengan meningkatnya plankton

Dinoflagellata.

C. Menurunnya populasi plankton Dinoflagellata menurunkan populasi lumba-

lumba hidung botol.

D. Meningkatnya populasi ikan genus Brevoortia yang disebabkan meningkatnya

plankton Dinoflagellata menyebabkan meningkatnya populasi lumba-lumba

hidung botol.

Pertanyaan 3.2.

Ganggang hijau merupakan golongan terbesar diantara ganggang, sebagian besar

hidup di permukaan air tawar, beberapa diantaranya hidup di permukaan air laut dan

air payau.

Mengapa ganggang/ alga hijau hidup di permukaan air?

A. Mempermudah mendapatkan

B. Mempermudah mendapatkan sinar matahari sebagai salah satu bahan

fotosintesis

C. Ganggang/ Alga tidak mempunyai akar sehingga tidak perlu mendapatkan

unsur hara dari tanah

D. Mempermudah untuk berkembang biak

4. Bacalah teks berikut ini!

Resiko Bencana

Rumah di lahan miring atau lereng pegunungan memiliki kekurangan, berupa

terjadinya tanah longsor. Tanah longsor disebabkan oleh ketahanan geser batuan yang

menurun tajam jauh melebihi tekanan geser, dan terjadi seiring dengan meningkatnya

tekanan air akibat pembasahan atau peningkatan kadar air (Wuryanata Agus,

Sukresno, dan Sunaryo, 2004).

Selain itu juga disebabkan oleh vibrasi dari gempa bumi, letusan, mesin, lalu

lintas, dan guntur. Beberapa tanah longsor yang dahsyat telah dipicu oleh gempa

Page 121: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

110

bumi. Hilangnya penopang dari samping oleh gugurnya lereng sebelumnya,

konstruksi, dan penggalian. Hilangnya vegetasi karena kebakaran, penebangan, dan

penggundulan hutan yang menyebabkan erosi, lalu pembebanan oleh hujan, beban

bangunan, atau rembesan irigasi dan sistem pembuangan sampah (UNDP, 2008).

Pertanyaan 4.1.

Rumah yang dibangun di pegunungan memerlukan perluasan tanah datar di sekitar

pegunungan. Mengapa cara memindahkan tanah sekarang lebih cepat dan mudah

dibandingkan dahulu?

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Pertanyaan 4.2.

Sempitnya lahan pembangunan di perkotaan pada saat ini membuat sebagian dari

penduduk yang mengambil cara memindahkan tanah dari pegunungan dan menimbun

lembah di sekitar lereng gunung untuk dijadikan tempat pembangunan pemukiman,

sehingga hutan di pegunungan menjadi gundul.

Amati diagram di bawah ini

Berdasarkan diagram diatas manakah daerah yang tampak pada diagram yang paling

beresiko jika mendirikan bangunan diatasnya? Jelaskan alasannya!

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Persentase Lahan Pembangunan Provinsi KALTARA

A. Dataran 70%

B. Tanah Timbunan22%

C. Pegunungan 8%

Page 122: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

111

5. Bacalah teks berikut ini!

Jantung sebagai Mesin Tubuh

Banyak yang masih mencari tahu hubungan antara darah dan jantung, padahal

sudah sangat jelas bahwa darah sangat berkaitan erat dengan jantung, dimana jantung

adalah mesin utama dalam tubuh makhluk hidup. Tekanan darah terjadi karena

adanya aktifitas jantung. Jantung terletak di dalam rongga dada, bagian dalam jantung

berongga dan terbagi menjadi 4 ruangan yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik

kanan, dan bilik kiri.

Bila jantung mengalami gangguan, jantung tidak dappat ebrfungsi dengan

baik. Tubuh akan mengalami kekurangan oksigen, dan peredaran darah menjadi tidak

lancar, sehingga akan menyebabkan kerusakan organ tubuh lainnya bahkan dapat

menyebabkan kematian.

Banyak macam gangguan terhadap jantung, maka perlu dilakukan pengobatan

yang tepat, salah satunya dengan operasi bypass. Operasi ini dilakukan biasanya pada

keadaan jantung dihentikan sementara dengan menggunakan mesin

“cardiopulmonary” atau mesin jantung-paru. Dapat pula dengan tehnik lain, yaitu

operasi tanpa menggunakan mesin “cardiopulmonary” disebut operasi “off pump”.

Penyakit jantung pada orang dewasa yang memerlukan operasi pada umumnya

sebagian besar disebabkan suatu proses aterosklerosis pembuluh darah koroner, yakni

pembuluh darah arteri yang bertanggung jawab terhadap sirkulasi darah otot-otot

jantung.

Pertanyaan 5.1.

Page 123: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

112

Diagram Peredaran Darah

Peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke

jantung akan mengalami proses. Jantung bilik kanan memompa darah ke paru-paru

melalui arteri paru-paru.

Berdasarkan pernyataan di atas, hal apakah yang terjadi pada darah dalam paru-paru?

A. Penyerapan karbondioksida dan pelepasan uap air

B. Difusi oksigen dan pengeluaran karbondioksida

C. Pengeluaran oksigen dan penyerapan uap air

D. Pelepasan oksigen dan karbondioksida

Pertanyaan 5.2.

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Dokter sering

menasehati kita tentang hal menjaga kesehatan jantung, salah satu diantaranya dengan

menjaga tekanan darah.

Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan fungsi utama dari jantung?

A. Memompa darah yang kaya karbondioksida

B. Menyaring darah yang mengandung karbondioksida

Page 124: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

113

C. Memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh

D. Mengangkut oksigen dari udara yang dihirup ke dalam darah

Pertanyaan 5.3.

Suhu tubuh manusia yang sehat normalnya 36°C- 37°C. Seorang pasien laki-laki usia

50 tahun dioperasi selama 3 jam di RS Jantung Harapan kita, saat operasi berat

badannya 60 kg, tinggi badannya 160 cm dan suhu tubuhnya dijaga agar memiliki

suhu tubuh 35°C.

Mengapa suhu tubuh pasien saat operasi harus lebih rendah dari suhu normal?

A. Untuk mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh penurunan aliran darah

B. Untuk mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh peningkatan aliran darah

C. Untuk meningkatkan aliran darah

D. Untuk mengurangi tekanan darah

6. Bacalah teks berikut ini!

PABRIK PENISILIN

Sir Alexander Fleming adalah orang yang dikenal sebagai penemu penisilin

(antibiotik untuk melawan bakteri). Alexander Fleming sangat pandai, tetapi ceroboh

dan laboratoriumnya sering terlihat berantakan. Tahun 1928, setelah pulang dari

liburan panjang, Fleming teringat akan bakteri bakteri di piringan laboratorium lupa

disimpan baik-baik, dan telah terkontaminasi dengan sejenis jamur. Beberapa piring

laboratorium yang berisikan bakteri dibuang, tetapi kemudian Fleming

memperhatikan bahwa perkembangan bakteri pada daerah yang terkontaminasi oleh

jamur tersebut menjadi terhambat. Fleming kemudian mengambil sampel dari jamur

tersebut dan menelitinya, dia menemukan bahwa jamur tersebut berasal dari genus

Penicillium. Inilah sebabnya mengapa obat tersebut bernama Penicillin atau penisilin

(Indonesia).

Pembuatan penisilin dilakukan di dalam suatu alat yang dinamakan Fermentor

(bioreactor). Fermentor adalah tangki atau wadah yang di dalamnya seluruh sel

(mikroba) mengubah bahan dasar menjadi produk biokimia dengan atau tanpa produk

sampingan. Rancangan dan konstruksi fermentor perlu diperhatikan agar dapat

dioperasikan dalam jangka waktu lama, kondisi yang memadai untuk kelangsungan

proses metabolik mikroba, sistem kontrol suhu, pH, dan penambahan nutrien, bejana

harus dapat dicuci dan disterilisasi.

Page 125: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

114

Bagian-Bagian Fermentor

Pertanyaan 6.1.

Fermentor berfungsi untuk fermentasi. Pada fermentor terdapat bagian yang bernama

selubung air dingin.

Apa hubungan selubung air dingin dengan proses fermentasi?

………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………….

7. Bacalah teks berikut ini!

Pengolahan Susu

Reproduksi bakteri terjadi secara pembelahan biner. Kecepatan pembelahan

sel ditentukan dengan waktu generasi. Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan

oleh sel untuk membelah, bervariasi tergantung dari spesies dan kondisi

pertumbuhan. Pembelahan biner yang terjadi pada bakteri adalah pembelahan biner

melintang. Pembelahan biner melintang adalah suatu proses reproduksi aseksual,

setelah pembentukan dinding sel melintang, maka satu sel tunggal membelah

menjadi dua sel yang disebut dengan sel anak. Selang waktu yang dibutuhkan bagi sel

untuk membelah diri menjadi dua kali lipat disebut sebagai waktu generasi. Pada

setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan ada yang

memerlukan sampai berjam-jam atau berhari-hari. Bila bakteri diinokulasikan ke

dalam medium baru, pembiakan tidak segera terjadi tetapi ada periode penyesuaian

Page 126: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

115

pada lingkungan yang dikenal dengan pertumbuhan. Kemudian akan memperbanyak

diri (replikasi) dengan laju yang konstan.

Tabel perbedaan waktu pembelahan bakteri pada suhu yang sama

N

o

Jenis Bakteri Waktu pembelahan Suhu

1 Lactobacillus bulgaricus 60-70 menit 37°C

2 Streptococcus lactis 10 menit- 2 jam 37°C

3 Streptococcus termophilus 2,4- 3,5 jam 37°C

4 Lactobacillus lactis 60-70 menit 37°C

Pertanyaan 7.1. Pengolahan Susu

Berdasarkan tabel perbedaan waktu pembelahan bakteri di atas, apabila diperlukan

suhu 37°C pada keempat bakteri tersebut, bakteri manakah yang paling cepat

membelah …

A. Lactobacillus bulgaricus

B. Streptococcus lactis

C. Streptococcus termophilus

D. Lactobacillus lactis

Pertanyaan 7.2.

Perhatikan tabel produk susu yang melibatkan bakteri berikut ini.

No Jenis produk Nama bakteri

1 Yoghurt Lactobacillus bulgaricus

2 Keju Streptococcus termophilus

3 Mentega Streptococcus lactis

Pemberian antibiotik pada puting susu sapi yang sedang terluka atau sakit akan

menghasilkan susu yang mutunya kurang bagus. Apabila susu itu digunakan untuk

membuat produk seperti yoghurt, keju, dan mentega seperti pada tabel di atas.

Jelaskan apa pengaruhnya!

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 127: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

116

B. Tes Kemampuan Soal TIMSS

1. Manakah diantara berikut ini yang paling mendeskripsikan tujuan dari respirasi

selular?

A. Menyediakan energi untuk aktivitas sel

B. Memproduksi gula untuk penyimpanan sel

C. Melepaskan oksigen untuk bernapas

D. Mensuplai Karbondioksida untuk fotosintesis

2. Manakah ringkasan persamaan dari proses respirasi?

A. Air + Karbon dioksida + energi –› gula + oksigen

B. Oksigen + Gula –› Karbon dioksida + air + energi

C. Karbon dioksida + oksigen + air –› gula + energi

D. Gula + karbon dioksida + energi –› oksigen + air

3. Diagram di bawah ini menunjukkan lapisan tanah yang tertanam fosil-fosil.

Lapisan F merupakan lapisan atas, dan lapisan A merupakan lapisan paling

bawah.

Manakah pernyataan tentang umur fosil-fosil tersebut yang paling tepat?

A. Fosil-fosil di lapisan A merupakan fosil tertua, karena bertempat di lapisan

paling bawah.

B. Fosil-fosil di lapisan C merupakan fosil yang paling muda, karena memiliki

keserupaan dengan organisme yang ada

Page 128: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

117

C. Fosil-fosil di lapisan D lebih tua dibandingkan fosil di lapisan A, karena fosil-

fosil di lapisan D lebih besar ukurannya.

D. Fosil-fosil di lapisan E memiliki umur yang sama dengan fosil di lapisan F

karena memiliki kesamaan.

4. Banyak bibit dan berkecambah baik di tempat terang ataupun gelap. Kemukakan

dua kondisi yang dibutuhkan untuk perkecambahan.

1. ….

2. ….

5. Beberapa burung memakan siput. Jenis siput yang tinggal di hutan memiliki

cangkang yang gelap. Jenis siput yang sama yang tinggal di tanah lapang

memiliki cangkang yang berwarna terang. Jelaskan bagaimana perbedaan warna

cangkang tersebut dapat membantu siput untuk hidup lebih lama di

lingkungannya!

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

6. Dimanakah organisme hidup ketika pertama kali muncul di bumi?

A. Di air

B. Di udara

C. Di daratan

D. Didalam tanah

7. John memiliki diabetes. Manakah pilihan makanan dan minuman berikut ini yang

harus dia hindari?

A. Daging sapi

B. Telur

C. Susu

D. Jus buah

8. Sel tipe manakah yang menghancurkan bakteri yang masuk ke dalam tubuh

manusia?

A. Sel darah putih

B. Sel darah merah

C. Sel ginjal

D. Sel paru-paru

Page 129: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

118

9. Susi memiliki tanaman pot. Dia melakukan percobaan yang menunjukkan bahwa

air melalui tanaman ke udara.

Percobaan manakah yang dapat memperlihatkan hal tersebut?

A. Meletakkan air dalam konteiner di bawah pot; air akan menghilang dari

konteiner.

B. Menutup salah satu bagian dari tanaman dengan kantong plastik dan

menyiram tumbuhan; tetesan air akan terlihat pada kantong plastik.

C. Menempatkan potongan bagian tumbuhan di dalam kantong plastik; air akan

terlihat di kantong plastik.

D. Menempatkan potongan bagian tumbuhan di dalam gelas yang diisi air; daun

tanaman akan mengalami perubahan warna.

10. Meningkatnya jumlah kendaraan di kota besar menyebabkan meningkatnya

jumlah karbondioksida di udara melebihi kadar yang seharusnya. Walikota ingin

penanaman pohon diperbanyak.

Apakah kamu setuju dengan pendapat walikota?

(Beri tanda centang pada salah satu kotak)

Ya

Tidak

Jelaskan alasanmu!

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Page 130: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

119

11. Perhatikan grafik berikut ini!

Grafik di atas mengindikasi angka kijang pada suatu wilayah selama beberapa

periode waktu. Manakah faktor-faktor dari berikut ini yang paling menyebabkan

perubahan tiba-tiba dalam populasi antara 1999 dan 2000?

A. Pemanasan global

B. Ketiadaan predator

C. Menipisnya lapisan ozon

D. Kebakaran hutan yang menghancurkan persediaan makanan

12. Lebih dari 6 miliyar orang didunia yang membagi sumber kekayaan alam dunia.

Lihat tabel berikut ini. Tabel berikut memperlihatkan beberapa informasi untuk

untuk negara samaran (Negara 1 dan 2).

Negara 1 Negara 2

Populasi (Juta) 200 500

Angka kelahiran tiap tahun (kelahiran per 1000 orang) 10 40

Angka kematian tiap tahun (kematian per 1000 orang) 10 10

Area dalam kilometer persegi 2.000.000 2.000.000

Produksi Padi (Persentase total dunia) 40% 20%

Konsumsi Minyak (Persentase total dunia) 20% 5%

a. Berdasarkan informasi pada tabel di atas, prediksikan bagaimana populasi dari

setiap negara akan berubah setelah 10 tahun. (Beri tanda centang pada salah

satu kotak dalam tiap baris).

Populasi akan

meningkat

Populasi akan

menurun

Populasi tetap

sama

Negara 1 ... … …

Negara 2 … … …

Page 131: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

120

b. Prediksikan bagaimana populasi dari dua negara dapat berdampak pada faktor

lingkungan setelah 10 tahun.

Penggunaan tanah: …………………………………..........................................

Polusi: ………………………………………………………………….............

13. Seorang petani menanam jagung. Rumput liar mulai tumbuh di antara

penyemaian bibit. Jelaskan mengapa petani tersebut harus membuang rumput liar

itu?

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

14. Di dalam danau yang terletak dekat ladang terdapat alga yang pertumbuhannya

tiba-tiba meningkat. Peningkatan ini disebabkan oleh ?

A. Penurunan temperatur

B. Penurunan kadar air

C. Limpahan pupuk dari ladang

D. Gas dari peralatan ladang

15. Pada daerah terpencil terdapat populasi dari kelinci dan rubah. Rubah tidak

memiliki predator. Ilmuwan menghitung jumlah kelinci dan rubah selama

periode yang panjang dan membuat grafik hasilnya seperti yang terlihat di bawah

ini.

A. Pada tahun berapakah populasi kelinci meningkat?

B. Jelaskan bagaimana perubahan jumlah populasi kelinci dan rubah saling

berhubungan?

Page 132: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

121

………………………………………………………………………………….

16. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang tepat tentang organisme yang

berperan sebagai produsen?

A. Mereka menggunakan energi dari matahari untuk membuat makanan

B. Mereka menyerap energi dari hewan

C. Mereka mendapat energi dengan memakan tumbuhan yang hidup

D. Mereka mendapat energi dengan mengurai tumbuhan dan hewan yang telah

mati.

17. John mengukur denyut nadinya sebelum latihan. Yaitu sekitar 70 beat per menit.

Dia latihan selama satu menit dan mengukur kembali denyut nadinya. Kemudian

dia kembali mengukurnya setiap menit untuk beberapa menit selanjutnya. Dia

menggambar grafik untuk melihat hasilnya.

Apa yang dapat disimpulkan dari hasil tersebut?

A. Denyut nadinya meningkat 50 beat per menit

B. Denyut nadinya membutuhkan waktu yang sedikit untuk menurun daripada

meningkat

C. Denyut nadinya setelah 4 menit adalah 80 beat per menit

D. Denyut nadinya kembali normal dalam waktu kurang dari 6 menit

18. Tabel di bawah ini menunjukkan klasifikasi beberapa hewan ke dalam dua

kategori.

Kategori 1 Kategori 2

Kelinci Katak

Jerapah Laba-laba

Page 133: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

122

Gajah Singa

Manakah pilihan berikut ini yang digunakan untuk mengklasifikasikan hewan-

hewan tersebut?

A. Organ yang digunakan untuk bernapas

B. Sumber makanan

C. Cara reproduksi

D. Pola pergerakan

19. Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 1 dan 2 mengilustrasikan sepasang mata yang sama yang bereaksi

terhadap perubahan kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan apa dan bagaimana

perbedaannya mata di gambar 1 dan 2?

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………….

20. Uterus (rahim) merupakan bagian dari sistem reproduksi mamalia. Sebutkan

salah satu fungsi dari uterus!

……………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………….

Gambar 1

Gambar 2

Page 134: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

123

C. Tes Kemampuan Soal UN

1. Pengamatan beberapa obyek menghasilkan data sebagai berikut:

Dari data tersebut, kemungkinan paling benar yang merupakan mahluk hidup adalah

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

2. Dalam ekosistem persawahan terdapat jaring makanan sebagai berikut:

Bila dalam ekosistem tersebut, ular habis diburu manusia, apa yang dapat diupayakan

manusia agar hama tikus tidak mengganggu pertanian padi.

A. menjaga kelestarian elang

B. menjaga kelestarian katak

C. membasmi hama belalang dengan pestisida

D. mengiusir burung pemakan padi

Page 135: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

124

3. Perhatikan grafik jumlah penduduk di suatu wilayah dalam 8 tahun berikut ini!

Dari grafik pertumbuhan penduduk tersebut, persoalan lingkungan yang akan

dihadapi oleh wilayah tersebut adalah......

A. menurun hasil pertanian

B. langkanya kesempatan kerja

C. menurunnya kualitas air minum/mandi

D. meningkatnya kasus penyakit menular

4. Perhatikan Gambar!

Dari gambar, fenomena biologis yang teramati adalah....

A. Pertumbuhan, yaitu bertambah besar dan panjangnya batang

B. Perkembangan, yaitu bertambahnya jumlah daun

C. Pertumbuhan, yaitu terbentuknya radikula/akar

D. Perkembangan, yaitu bertambahnya jumlah kotiledon

5. Perhatikan pernyataan berikut!

p. alveolus mengembang

q. otot diafragma kontraksi

r. ruang rongga dada membesar

Page 136: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

125

s. udara masuk

Proses inspirasi pada pernafasan perut terjadi apabila....

A. p, q, r, s

B. q, r, p, s

C. r, q, s, p

D. r, p, q, s

6. Pak. Karto beberapa hari ini selalu berobat ke dokter. Hasil dari diagnosis dokter

ia divonis menderita bronkitis. Penyakit ini disebabkan oleh....

A. radang pada laring, penderita serak atau kehilangan suara

B. serangan bakteri Mycobacterium tuberculosis sehingga dada terasa sesak

C. peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lendir sehingga oksigen sulit

berdifusi mencapai darah.

D. peradangan pada percabangan saluran pernafasan yang diakibatkan oleh

infeksi.

7. Perhatikan data pada tabel berikut!

Pernyataan pada tabel yang sesuai adalah...

A. P dan Q

B. P dan R

C. Q dan R

D. Q dan S

8. Perhatikan gambar berikut!

Bagian yang ditunjuk dengan huruf X

Page 137: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

126

A. Kulit Ginjal (kortek)

B. sumsum ginjal (medulla)

C. Rongga Ginjal (pelvis)

D. saluran urine (ureter)

9. Perhatikan gambar berikut!

Bagian yang ditunjuk oleh huruf X berfungsi....

A. menyalurkan sperma dari testis ke penis

B. menghasilkan hormon testosteron dan sperma

C. menghasil senyawa bersifat basa dan bahan makanan sperma

D. merangsang perkembangan kelamin sekunder

10. Seorang siswa melakukan percobaan fotosintesis seperti tampak pada gambar .

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil percobaan tersebut adalah bahwa fotosintesis ….

A. memerlukan air

B. membutuhkan oksigen

C. menghasilkan oksigen

D. membutuhkan sinar matahari

11. Pada kondisi yang kurang menguntungkan, seperti musim kemarau yang panjang

tumbuhan jati mengugurkan daunnya. Tujuannya adalah ….

A. mengurangi terjadinya penguapan melalui daun

B. menghemat persediaan air dalam batang

C. agar tumbuhan tidak cepat mati

Page 138: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

127

D. mengurangi proses fotosintesis melalui daun

12. Populasi badak bercula satu di Taman Nasional Ujung Kulon saat ini semakin

menurun, kalau tidak kita lestarikan keberadaanya akan punah. Faktor yang

mempengaruhi punahnya hewan tersebut adalah ....

A. ekosistemnya tidak seimbang

B. adanya predator yang mengancam

C. adanya suaka margasatwa

D. tingkat reproduksinya rendah

13. Persilangan antara tanaman bunga pukul empat warna merah dengan warna putih

menghasilkan tanaman (F1) berbunga merah jambu. Apabila F1 disilangkan dengan

sesamanya dan menghasilkan tanaman F2 sebanyak 32 tanaman, maka kemungkinan akan dihasilkan tanaman berbunga merah sebanyak ....

A. 6

B. 8

C. 12

D. 16

14. Manfaat produk bioteknologi dalam bidang kesehatan diantaranya adalah...

A. ditemukannya vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit

tertentu

B. antibodi monoklonal yang dimanfaatkan untuk menjaga serangan bakteri dan

jamur

C. insulin dimanfaatkan untuk menyerang dan membunuh sel tumor atau kanker

D. antibiotik mengontrol kadar gula darah bagi penderita kencing manis (diabetes

mellitus)

***Selamat Mengerjakan***

Page 139: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

128

Lampiran 11

LEMBAR JAWABAN

TES KEMAMPUAN IPA (BIOLOGI)

Identitas Siswa

Nama :

Kelas :

Nama Sekolah :

Petunjuk: Kerjakan dengan teliti sesuai dengan perintah pada lembar soal.

A. Tes Kemampuan Soal PISA

1. Lingkari pilihan jawaban yang anda anggap benar.

A B C D

2. Lingkari pilihan jawaban yang anda anggap benar.

A B C D

3. Ledakan Populasi Fitoplankton

Pertanyaan 3.1

Lingkari pilihan jawaban yang anda anggap benar.

A B C D

Pertanyaan 3.2

Lingkari pilihan jawaban yang anda anggap benar.

A B C D

4. Resiko Bencana

Tuliskan uraian Anda pada bagian yang disediakan berikut ini.

Pertanyaan 4.1

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

Pertanyaan 4.2

Page 140: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

129

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

5. Jantung sebagai Mesin Tubuh

Pertanyaan 5.1

Lingkari pilihan jawaban yang anda anggap benar.

A B C D

Pertanyaan 5.2

Lingkari pilihan jawaban yang anda anggap benar.

A B C D

Pertanyaan 5.3

Lingkari pilihan jawaban yang anda anggap benar.

A B C D

6. Pabrik Penisilin

Tuliskan uraian Anda pada bagian yang disediakan berikut ini.

Pertanyaan 6.1

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

7. Pengolahan Susu

Pertanyaan 7.1

Lingkari pilihan jawaban yang anda anggap benar.

A B C D

Pertanyaan 7.2

Tuliskan uraian Anda pada bagian yang disediakan berikut ini.

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

B. Tes Kemampuan Soal TIMSS

Page 141: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

130

1. A B C D

2. A B C D

3. A B C D

4. a. …………………………………………

b. …………………………………………

5. …………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

6. A B C D

7. A B C D

8. A B C D

9. A B C D

10. (Beri tanda centang pada salah satu kotak)

Ya

Tidak

Alasan :

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

11. A B C D

12. a. (Beri tanda centang pada salah satu kotak dalam tiap baris)

Populasi akan

meningkat

Populasi akan

menurun

Populasi tetap

sama

Negara 1 ... … …

Negara 2 … … …

b. Penggunaan tanah: …………………………………………………………...

Polusi: ………………………………………………………………………..

Page 142: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

131

13. …………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

14. A B C D

15. …………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

16. A B C D

17. A B C D

18. A B C D

19. …………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

20. …………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

C. Tes Kemampuan Soal UN

Petunjuk: Lingkari pilihan jawaban yang Anda anggap benar.

1. A B C D

2. A B C D

3. A B C D

4. A B C D

5. A B C D

6. A B C D

7. A B C D

Page 143: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

132

8. A B C D

9. A B C D

10. A B C D

11. A B C D

12. A B C D

13. A B C D

14. A B C D

Page 144: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

Lampiran 12

LEMBAR KLASIFIKASI LEVEL KOGNITIF SOAL DAN SISWA BERDASARKAN

TAKSONOMI BLOOM TEREVISI

Dimensi

Pengetahuan

Dimensi Proses Kognitif %

Mangingat

(C1)

Memahami

(C2)

Aplikasi

(C3)

Analisis

(C4)

Evaluasi

(C5)

Mencipta

(C6)

Faktual (P1)

Konseptual (P2)

Prosedural (P3)

Metakognitif

(P4)

%

Page 145: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

134

Lampiran 13

HASIL LEVEL KOGNITIF PESERTA DIDIK BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM TEREVISI

A. Analisis Soal PISA 2015

MTsN 3 Jakarta Selatan

Butir Soal —› 1 2 3.1 3.2 4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 6 7.1 7.2

Level Kognitif —› C4.P3 C2.P1 C4.P2 C4.P2 C4.P3 C2.P1 C2.P2 C2.P2 C4.P1 C2.P2 C2.P2 C2.P3 TOTAL

Nama Siswa|Skor —› 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 13

Ma'ruf Syaifullah 1 1 1 1 0 2 1 1 1 0 1 0 10

Rizky Khasanah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

Elsa Kusumah D. 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9

Syifa Ananda Pratiwi 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9

Ghandi Khairan F. 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 12

M. Divo 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 7

Thoriq Rizky R. 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Aji Risky F. 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 12

Nabilah Azizah A. 1 1 0 0 1 2 1 1 0 1 1 0 9

Miftha Rizky A 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 8

Indah Rifdah M. 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 9

Nabilah Marwah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

Inayatul Fauziah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10

Reina Tri Amanda 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9

Rahmah 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9

Auliatuzzahra 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 7

Nadaya Shakila 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9

Ghea safirna 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

Nurisma H. 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 8

Nafisha T.D. 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9

Page 146: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

135

Reja Reinda Cayari 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 8

Aditama Candra K. 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 9

Nisa Kartika Wibowo 1 1 1 0 1 2 1 1 0 1 1 0 10

Naufal Lathif 1 1 1 1 0 2 1 1 0 0 1 0 9

Hilsya Aliffia P. 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 6

Luthfiyah hana 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 8

Ahda Syafiera Andin 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 8

Muhammad Rakha R 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 9

R.M. Bagaswara Aryo 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 8

Shafa Anis Salsabila 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 9

Husnaini 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 8

Izza Marizatul A. 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6

Selly Meliana 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7

Syaputri Maharani 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10

Khonsa Nauratul 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Ahmad Syauqi Fadhillah 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10

M. Fadhel Ananda 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 1 0 10

Ananda Mulia A. 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 1 0 10

Muhammad Fikri M. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

Achmad Muflihuddin 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10

Dian Zafira Adelia 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9

JUMLAH 39 36 36 19 34 14 41 39 13 32 37 14

PERSENTASE 95% 88% 88% 46% 83% 34% 100% 95% 32% 78% 90% 34%

MTsN 2 Tangerang Selatan

Butir Soal —› 1 2 3.1 3.2 4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 6 7.1 7.2

Level Kognitif —› C4.P3 C2.P1 C4.P2 C4.P2 C4.P3 C2.P1 C2.P2 C2.P2 C4.P1 C2.P2 C2.P2 C2.P3 TOTAL

Nama Siswa|Skor —› 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 13

Page 147: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

136

Lathifah Fitri Luqyana 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8

Oza Azahwatu Azra 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9

Nabila Zalfa Aulia 1 0 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 10

Febrina Asadiya 1 0 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 10

Intania Precelia M 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10

Gaby Aprilia Saputri 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9

Faraditya Praba S. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10

Helmi Irawan 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 0 0 10

M. Fahreza A 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 8

M. Zayyan Abhinaya 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 7

M. Abiyyu Mufid 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 12

Rayhan Jhufeil A. 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 0 1 11

Zidni Rizky 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9

Muhammad Ramdanizam 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Akbar Khulaifi 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 7

fahri fahrurozi 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 9

Hizbillah Atqiya 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 8

Kharisma Azzahra 1 0 1 0 1 2 1 1 1 0 1 0 9

Monika Putri Maharani 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8

Ayunda Maulita Alya 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10

Muhammad Aryo P. 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Hanifah Zahra Surahman 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8

Aghi Rahmat 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9

Muhammad Emir Aldrian 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Hanifah Syahidah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 8

Nindya Nurul Fauziah 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 9

Putri Cahyanti 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0 0 0 9

Izrafy Ferina Yaskci 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9

Page 148: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

137

Alya Luthfiana Amari 1 0 1 0 1 2 1 1 1 0 1 0 9

Dian Maulidya Hanif 1 1 1 0 1 2 1 1 1 0 1 0 10

Syarifuddin Alawy 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8

Mutiara Zaehan Adhira 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 11

Luthfia Fadhni K 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

Abdullah 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 9

Gamal M. Nasser 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 7

M. Luthfi 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11

Syifa Fauziyah 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 9

Nida Salsabila 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 7

Amira Nabila 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 7

Syah Luna Haura 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 8

Muhammad Wildan 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 6

JUMLAH 39 33 38 29 39 15 39 40 26 9 33 12

PERSENTASE 95% 80% 92% 70% 95% 36% 95% 97% 63% 21% 80% 29%

SMPN 41 Jakarta Selatan

Butir Soal 1 2 3.1 3.2 4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 6 7.1 7.2

Level Kognitif C4.P3 C2.P1 C4.P2 C4.P2 C4.P3 C2.P1 C2.P2 C2.P2 C4.P1 C2.P2 C2.P2 C2.P3 TOTAL

Nama Siswa| Skor —› 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 13

Haikal A.D 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

Raihan Hilmi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 10

Aryana Citra Fahira 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 12

Abiyyu Reza Firmansyah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 8

Udkhiya Navidza Zahra 0 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 10

Putri Ayu Andira 0 1 1 1 1 2 1 1 0 0 1 0 9

Izza Nizhomi 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 8

Rheza Maulida Fauzi 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 9

Page 149: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

138

Nazhif Haqqi Baidhowi 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 8

Rafa Salama 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 12

Rafi Dwizulfa 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 8

Cici Marselis Cahyani 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 11

Khairunnisa Ifla 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 11

Siti Zulaikha 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 11

Mutiara Zahra Arifin 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Salsabila Wahdah 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 8

Nazwa Syahira 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 7

Auliya Azka Wigati 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 8

M. Faqih Nefawan 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 8

Muhammad Taufiq P. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

Azhar Bintang 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10

Herfyan Omar 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 9

M. Idzhar Abisina 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

Alwi Y. 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 8

Nada Irza Salsabila 1 1 1 1 1 2 1 1 0 1 0 1 11

Rizqi Suci Agree 1 1 1 0 0 2 1 1 0 1 0 0 8

Nabila Rubianti 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 8

Fakhira Amelia 1 0 1 1 1 2 1 1 0 0 1 0 9

Azura Trias Maharani 1 0 1 0 1 2 1 1 0 1 1 0 9

Maharra Ulfa K. 1 0 1 0 1 2 1 0 0 1 1 0 8

Fairuz Hisad Zhafir 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9

M. Yusron 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 7

Qulbiah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 9

M. Reyhan Surya 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 7

Muhammad Alif Fauzan 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Olivia hakiem 1 1 1 1 1 2 1 1 1 0 0 0 10

Musthofa 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 7

Mayaesha 1 1 1 0 0 2 1 1 1 0 1 1 10

Page 150: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

139

Salwa Salsabila 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 11

Muzayin Sufal Karim 1 1 1 1 0 2 1 1 1 1 0 0 10

Nafian R.S 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10

Dzikri Mustaqim 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 7

JUMLAH 33 38 42 35 39 18 35 40 19 25 30 8

PERSENTASE 78% 90% 100% 83% 92% 42% 83% 95% 45% 59% 71% 19%

SMPN 3 Tangerang Selatan

Butir Soal 1 2 3.1 3.2 4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 6 7.1 7.2

Level Kognitif C4.P3 C2.P1 C4.P2 C4.P2 C4.P3 C2.P1 C2.P2 C2.P2 C4.P1 C2.P2 C2.P2 C2.P3 TOTAL

Nama Siswa | Skor —› 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 13

Mediana Rahma 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Riska Dwi Narni 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 7

Fariha 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5

Ocha Yolanda 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 0 0 10

Amanda Destrita Aulia 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 10

Nadhira Amanda Putri 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 8

Putri Fatma Azzahra 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 9

Alifia Septiany 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9

Raysa Faisafa Nahla 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 8

Nandra Ahmad Saputra 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 9

Dhanny 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 8

Bintang Pramudya 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9

Yuandika Nur aprian 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9

Saffana Fajrih 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 6

Raden Monica Anjani 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8

Viqi Ibnu Sabil 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Ian Saputra 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 6

Page 151: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

140

Muhammad Arif Firdiansyah 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 6

Hozy Nur R 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 6

Keisia Febria 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2

Yoga Perwira 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 5

Adam Muhammad 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 5

M. Nurfalah 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6

Rudolf Eduard satria 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 7

Rofly Ramadhan 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 6

Rayhan S. 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 6

Sekar Sari Agustin 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 7

Firda Vatika Akmal 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 5

Ramma Fathul Mizan 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7

Delian Agustina 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 8

Ikram Mahesa 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11

Angellica Beatrice Londah 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 9

Sabrina Rahmadini V. 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8

Yusuf Wiyono 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 9

Ramadhan 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 10

Zafira Putri Andari 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8

Aris Saputra 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8

Saffinnahtun Nazzah 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7

Galuh Syawitri 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 8

Linda 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10

Kamang Dindha Ayuniken 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 9

Asyiatul Asshifa 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 7

Anand Devia Ramadhan 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5

Vito Gary Michael 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11

Page 152: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

141

Muhammad Rizqi 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 8

Yudhistira Giri Jatya 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 9

JUMLAH 44 37 33 30 35 3 37 44 32 26 23 6

PERSENTASE 95% 80% 71% 65% 76% 6.5% 80% 95% 69% 56% 50% 13%

B. Analisis Soal TIMSS 2011

MTsN 3 Jakarta Selatan

Butir Soal —› 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Level Kognitif —› C2.P2 C2.P2 C2.P1 C2.P3 C2.P2 C1.P2 C3.P1 C1.P2 C2.P3 C5.P1 C5.P1 C4.P1 C4.P1 C2.P1 C4.P1 C5.P2 C2.P1 C2.P2 C2.P2 C2.P1 TOTAL

Nama Siswa|Skor —› 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 25

Ma'ruf Syaifullah 1 1 0 1 2 0 0 1 1 2 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 13

Rizky Khasanah 1 0 1 1 2 1 1 1 0 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 18

Elsa Kusumah D. 1 1 0 1 2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 15

Syifa Ananda Pratiwi 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 17

Ghandi Khairan F. 0 0 1 1 2 0 1 1 0 2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16

M. Divo 0 0 1 1 2 0 1 1 1 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 17

Thoriq Rizky R. 0 0 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16

Aji Risky F. 0 0 1 1 2 0 1 1 0 2 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 14

Nabilah Azizah A. 0 0 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 13

Miftha Rizky A 1 1 1 1 2 1 1 1 0 2 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 17

Indah Rifdah M. 1 1 1 1 2 0 1 1 1 2 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 17

Nabilah Marwah 0 0 0 1 2 1 0 0 0 2 1 2 0 0 1 0 1 0 2 1 14

Inayatul Fauziah 0 0 0 1 2 1 0 0 0 2 1 2 0 0 1 0 0 0 2 1 13

Reina Tri Amanda 1 1 1 1 2 1 1 1 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 19

Rahmah 1 1 1 1 2 1 1 1 0 2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 19

Auliatuzzahra 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16

Page 153: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

142

Nadaya Shakila 1 0 1 1 2 1 1 0 1 2 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 16

Ghea safirna 1 0 1 1 2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 15

Nurisma H. 1 1 0 1 2 1 1 1 0 2 1 2 0 1 1 1 1 1 2 1 21

Nafisha T.D. 0 0 1 1 1 0 0 1 0 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15

Reja Reinda Cayari 0 0 1 1 2 0 0 1 0 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16

Aditama Candra K. 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 12

Nisa Kartika Wibowo 1 1 0 1 2 1 1 1 1 2 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 17

Naufal Lathif 1 1 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 15

Hilsya Aliffia P. 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 8

Luthfiyah hana 1 1 1 1 2 0 1 0 1 2 1 1 2 1 1 1 1 0 2 1 21

Ahda Syafiera Andin 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 18

Muhammad Rakha R 0 1 1 1 1 0 0 1 1 2 1 2 0 1 0 1 1 1 1 1 17

R.M. Bagaswara Aryo 0 0 1 1 1 0 1 1 1 2 0 1 1 1 0 1 1 1 2 1 17

Shafa Anis Salsabila 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 14

Husnaini 1 0 1 0 2 0 1 1 1 2 0 2 0 1 0 1 1 1 2 1 18

Izza Marizatul A. 1 0 1 1 0 0 0 0 0 2 1 2 0 0 0 0 1 0 1 1 11

Selly Meliana 1 0 1 1 0 0 0 0 0 2 1 2 0 0 0 0 1 0 1 1 11

Syaputri Maharani 1 0 1 1 0 0 0 0 0 2 1 2 0 0 0 0 1 0 1 1 11

Khonsa Nauratul 1 0 1 1 0 0 0 0 0 2 1 2 0 0 0 0 1 0 1 1 11

Ahmad Syauqi Fadhillah 1 0 1 0 1 1 1 1 1 2 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16

M. Fadhel Ananda 0 1 1 1 1 0 0 1 0 2 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 12

Ananda Mulia A. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 11

Muhammad Fikri M. 0 0 1 1 2 1 1 1 1 2 0 2 1 1 0 1 1 1 1 1 19

Achmad Muflihuddin 1 0 1 0 0 1 0 1 1 2 0 2 1 1 0 0 1 0 0 1 13

Dian Zafira Adelia 1 0 1 0 0 0 0 1 1 2 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 10

Page 154: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

143

JUMLAH 26 18 34 35 33 16 22 32 19 41 30 31 15 24 14 26 34 28 33 38

PERSENTASE 63% 44% 83% 85% 80% 39% 54% 78% 46% 100% 73% 76% 37% 59% 34% 63% 83% 68% 80% 93%

MTsN 2 Tangerang Selatan

Butir Soal —› 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Level Kognitif —› C2.P2 C2.P2 C2.P1 C2.P3 C2.P2 C1.P2 C3.P1 C1.P2 C2.P3 C5.P1 C5.P1 C4.P1 C4.P1 C2.P1 C4.P1 C5.P2 C2.P1 C2.P2 C2.P2 C2.P1 TOTAL

Nama Siswa|Skor —› 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 25

Lathifah Fitri Luqyana 1 0 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 20

Oza Azahwatu Azra 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 18

Nabila Zalfa Aulia 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 1 1 0 1 1 16

Febrina Asadiya 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 0 0 0 1 1 0 1 1 16

Intania Precelia M 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18

Gaby Aprilia Saputri 1 0 0 1 2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

Faraditya Praba S. 1 0 0 1 1 1 0 1 1 2 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 14

Helmi Irawan 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15

M. Fahreza A 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14

M. Zayyan Abhinaya 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16

M. Abiyyu Mufid 0 0 1 0 0 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17

Rayhan Jhufeil A. 0 0 1 0 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 2 1 18

Zidni Rizky 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 13

Muhammad Ramdanizam 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18

Akbar Khulaifi 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

fahri fahrurozi 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18

Hizbillah Atqiya 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16

Kharisma Azzahra 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 16

Monika Putri Maharani 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 19

Ayunda Maulita Alya 1 0 1 1 2 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16

Page 155: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

144

Muhammad Aryo P. 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

Hanifah Zahra Surahman 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16

Aghi Rahmat 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 14

Muhammad Emir Aldrian 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 17

Hanifah Syahidah 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16

Nindya Nurul Fauziah 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 19

Putri Cahyanti 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 20

Izrafy Ferina Yaskci 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13

Alya Luthfiana Amari 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15

Dian Maulidya Hanif 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

Syarifuddin Alawy 1 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18

Mutiara Zaehan Adhira 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15

Luthfia Fadhni K 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 12

Abdullah 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 9

Gamal M. Nasser 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 12

M. Luthfi 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17

Syifa Fauziyah 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21

Nida Salsabila 1 0 0 1 0 1 1 1 0 2 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14

Amira Nabila 0 1 0 0 2 1 0 1 1 2 1 2 0 1 0 1 1 0 1 1 16

Syah Luna Haura 1 0 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 0 1 0 1 1 0 1 1 19

Muhammad Wildan 1 0 1 0 0 0 0 1 1 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 13

JUMLAH 31 8 32 31 16 37 30 41 34 35 36 36 17 36 29 37 40 25 38 39

PERSENTASE 75% 19% 78% 76% 39% 90% 73% 100% 82% 85% 87% 87% 41% 87% 70% 37% 97% 60% 92% 95%

SMPN 41 Jakarta Selatan

Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Level Kognitif C2.P2 C2.P2 C2.P1 C2.P3 C2.P2 C1.P2 C3.P1 C1.P2 C2.P3 C5.P1 C5.P1 C4.P1 C4.P1 C2.P1 C4.P1 C5.P2 C2.P1 C2.P2 C2.P2 C2.P1 TOTAL

Page 156: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

145

Nama Siswa| Skor —› 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 25

Haikal A.D 1 1 1 0 2 0 0 1 0 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17

Raihan Hilmi 1 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 2 0 0 0 1 1 0 1 1 15

Aryana Citra Fahira 1 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 13

Abiyyu Reza Firmansyah 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 2 0 1 0 1 1 1 0 1 11

Udkhiya Navidza Zahra 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16

Putri Ayu Andira 1 1 1 1 1 0 0 1 0 2 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15

Izza Nizhomi 0 1 1 0 0 0 1 1 0 2 1 2 0 1 1 0 1 1 1 1 15

Rheza Maulida Fauzi 0 1 1 0 1 0 0 1 1 2 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 13

Nazhif Haqqi Baidhowi 0 0 1 0 1 0 0 1 1 2 1 2 0 1 0 1 1 1 0 1 14

Rafa Salama 1 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 14

Rafi Dwizulfa 1 0 1 0 0 0 0 1 1 2 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 12

Cici Marselis Cahyani 1 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 14

Khairunnisa Ifla 1 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 14

Siti Zulaikha 1 0 1 0 2 0 0 1 0 2 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 14

Mutiara Zahra Arifin 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16

Salsabila Wahdah 1 1 1 0 1 0 0 1 0 2 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 12

Nazwa Syahira 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 13

Auliya Azka Wigati 1 1 1 0 1 1 0 1 0 2 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 14

M. Faqih Nefawan 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 2 0 1 0 1 1 1 1 1 14

Muhammad Taufiq P. 1 1 1 1 1 0 0 1 0 2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16

Azhar Bintang 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14

Herfyan Omar 1 1 1 1 1 0 0 1 0 2 1 2 0 1 0 0 1 0 1 1 15

M. Idzhar Abisina 0 1 1 1 2 0 0 1 0 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17

Alwi Y. 1 1 0 0 0 0 1 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8

Nada Irza Salsabila 1 1 1 1 2 0 1 1 1 2 1 2 1 1 0 1 1 1 2 1 22

Rizqi Suci Agree 0 0 1 1 2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 12

Nabila Rubianti 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 7

Page 157: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

146

Fakhira Amelia 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 9

Azura Trias Maharani 0 1 1 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 9

Maharra Ulfa K. 0 1 1 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 9

Fairuz Hisad Zhafir 1 1 1 0 2 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13

M. Yusron 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 13

Qulbiah 1 0 1 1 0 0 0 1 1 2 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 11

M. Reyhan Surya 0 0 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14

Muhammad Alif Fauzan 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 14

Olivia hakiem 0 0 1 1 1 0 0 1 1 2 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 11

Musthofa 0 0 1 0 1 0 1 1 1 2 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 13

Mayaesha 0 0 0 1 2 0 0 1 1 2 0 2 1 0 0 0 1 1 1 1 14

Salwa Salsabila 1 0 1 1 2 0 1 1 1 2 0 2 0 1 0 0 1 1 1 0 16

Muzayin Sufal Karim 1 0 0 1 2 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 14

Nafian R.S 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 15

Dzikri Mustaqim 0 0 1 0 1 0 1 1 1 2 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 11

JUMLAH 25 28 39 16 27 4 18 41 25 36 31 26 6 28 2 28 40 24 28 39

PERSENTASE 59% 66% 92% 38% 64% 95% 42% 97% 59% 85% 73% 61% 14% 66% 4.7% 66% 95% 57% 66% 92%

SMPN 3 Tangerang Selatan

Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Level Kognitif C2.P2 C2.P2 C2.P1 C2.P3 C2.P2 C1.P2 C3.P1 C1.P2 C2.P3 C5.P1 C5.P1 C4.P1 C4.P1 C2.P1 C4.P1 C5.P2 C2.P1 C2.P2 C2.P2 C2.P1 TOTAL

Nama Siswa | Skor—› 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 25

Mediana Rahma 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 10

Riska Dwi Narni 0 1 1 0 0 1 1 1 0 2 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 12

Fariha 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5

Ocha Yolanda 0 1 1 1 2 1 1 1 0 2 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 14

Amanda Destrita Aulia 0 0 1 1 2 1 1 1 0 2 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 14

Page 158: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

147

Nadhira Amanda Putri 0 1 1 1 2 1 1 1 0 2 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 15

Putri Fatma Azzahra 0 0 1 1 1 1 1 0 0 2 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 12

Alifia Septiany 1 1 1 1 2 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 14

Raysa Faisafa Nahla 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 8

Nandra Ahmad Saputra 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 2 0 13

Dhanny 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 9

Bintang Pramudya 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 6

Yuandika Nur aprian 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11

Saffana Fajrih 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 8

Raden Monica Anjani 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6

Viqi Ibnu Sabil 0 1 1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 1 0 1 2 0 12

Ian Saputra 0 0 0 1 0 1 1 1 1 2 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 11

Muhammad Arif Firdiansyah 0 0 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 11

Hozy Nur R 0 1 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 10

Keisia Febria 1 0 0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

Yoga Perwira 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 7

Adam Muhammad 0 0 1 1 0 1 1 1 1 2 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 10

M. Nurfalah 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 8

Rudolf Eduard satria 0 1 1 0 2 0 1 1 0 2 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 14

Rofly Ramadhan 0 0 1 1 0 0 0 1 0 2 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 8

Rayhan S. 1 0 1 1 0 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7

Sekar Sari Agustin 1 0 1 0 0 0 1 1 0 2 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 11

Firda Vatika Akmal 0 0 1 1 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 7

Ramma Fathul Mizan 0 0 1 0 2 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 10

Delian Agustina 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 10

Ikram Mahesa 0 1 1 0 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 13

Angellica Beatrice Londah 0 1 1 0 1 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 9

Sabrina Rahmadini V. 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 8

Page 159: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

148

Yusuf Wiyono 0 0 1 0 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 12

Ramadhan 0 1 1 0 0 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 13

Zafira Putri Andari 0 0 1 0 2 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 10

Aris Saputra 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 8

Saffinnahtun Nazzah 0 0 1 0 2 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 10

Galuh Syawitri 0 1 0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

Linda 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 9

Kamang Dindha Ayuniken 0 1 1 1 2 1 1 1 0 2 1 2 0 1 0 1 0 1 0 0 16

Asyiatul Asshifa 0 1 1 0 2 1 1 1 1 2 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 16

Anand Devia Ramadhan 0 1 0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

Vito Gary Michael 1 1 1 1 0 0 1 0 1 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10

Muhammad Rizqi 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 11

Yudhistira Giri Jatya 0 0 1 1 2 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 13

JUMLAH 6 17 38 18 18 18 41 43 11 44 22 14 7 31 3 35 11 21 15 2

PERSENTASE 13% 36% 82% 39% 39% 39% 89% 93% 23% 95% 47% 30% 15% 67% 6.5% 76% 23% 45% 32% 4.3%

C. Analisis Soal UN 2015

MTsN 3 Jakarta Selatan

Butir Soal —› 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Level Kognitif —› C5.P2 C2.P2 C4.P1 C2.P1 C2.P2 C1.P1 C2.P2 C1.P1 C1.P1 C2.P1 C2.P1 C2.P1 C3.P2 C2.P2 TOTAL

Nama Siswa|Skor —› 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

Ma'ruf Syaifullah 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10

Rizky Khasanah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Elsa Kusumah D. 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12

Syifa Ananda Pratiwi 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Ghandi Khairan F. 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

Page 160: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

149

M. Divo 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

Thoriq Rizky R. 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 10

Aji Risky F. 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

Nabilah Azizah A. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

Miftha Rizky A 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Indah Rifdah M. 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

Nabilah Marwah 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 9

Inayatul Fauziah 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 9

Reina Tri Amanda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

Rahmah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

Auliatuzzahra 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Nadaya Shakila 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6

Ghea safirna 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 5

Nurisma H. 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11

Nafisha T.D. 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 11

Reja Reinda Cayari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 12

Aditama Candra K. 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 7

Nisa Kartika Wibowo 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11

Naufal Lathif 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10

Hilsya Aliffia P. 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 9

Luthfiyah hana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13

Ahda Syafiera Andin 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Muhammad Rakha R 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 8

R.M. Bagaswara Aryo 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Shafa Anis Salsabila 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 6

Husnaini 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9

Izza Marizatul A. 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 7

Selly Meliana 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 7

Syaputri Maharani 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 7

Khonsa Nauratul 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 7

Page 161: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

150

Ahmad Syauqi Fadhillah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13

M. Fadhel Ananda 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10

Ananda Mulia A. 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10

Muhammad Fikri M. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Achmad Muflihuddin 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11

Dian Zafira Adelia 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 10

JUMLAH 23 35 31 30 18 38 21 38 39 33 34 25 22 35

PERSENTASE 56% 85% 76% 73% 44% 93% 51% 93% 95% 80% 83% 61% 54% 85%

MTsN 2 Tangerang Selatan

Butir Soal —› 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Level Kognitif —› C5.P2 C2.P2 C4.P1 C2.P1 C2.P2 C1.P1 C2.P2 C1.P1 C1.P1 C2.P1 C2.P1 C2.P1 C3.P2 C2.P2 TOTAL

Nama Siswa|Skor —› 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

Lathifah Fitri Luqyana 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Oza Azahwatu Azra 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Nabila Zalfa Aulia 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Febrina Asadiya 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Intania Precelia M 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Gaby Aprilia Saputri 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12

Faraditya Praba S. 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11

Helmi Irawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12

M. Fahreza A 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10

M. Zayyan Abhinaya 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 10

M. Abiyyu Mufid 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 11

Rayhan Jhufeil A. 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 10

Zidni Rizky 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 11

Muhammad Ramdanizam 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12

Page 162: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

151

Akbar Khulaifi 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13

fahri fahrurozi 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13

Hizbillah Atqiya 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 8

Kharisma Azzahra 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 8

Monika Putri Maharani 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Ayunda Maulita Alya 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13

Muhammad Aryo P. 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12

Hanifah Zahra Surahman 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Aghi Rahmat 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Muhammad Emir Aldrian 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Hanifah Syahidah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Nindya Nurul Fauziah 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Putri Cahyanti 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Izrafy Ferina Yaskci 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12

Alya Luthfiana Amari 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

Dian Maulidya Hanif 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 10

Syarifuddin Alawy 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13

Mutiara Zaehan Adhira 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 8

Luthfia Fadhni K 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Abdullah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11

Gamal M. Nasser 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12

M. Luthfi 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 10

Syifa Fauziyah 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 10

Nida Salsabila 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11

Amira Nabila 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 10

Syah Luna Haura 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 9

Muhammad Wildan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 12

JUMLAH 20 39 38 38 32 38 21 39 38 37 39 20 31 39

Page 163: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

152

PERSENTASE 48% 95% 92% 92% 78% 92% 51% 95% 92% 90% 95% 48% 75% 95%

SMPN 41 Jakarta Selatan

Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Level Kognitif C5.P2 C2.P2 C4.P1 C2.P1 C2.P2 C1.P1 C2.P2 C1.P1 C1.P1 C2.P1 C2.P1 C2.P1 C3.P2 C2.P2 TOTAL

Nama Siswa| Skor —› 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

Haikal A.D 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11

Raihan Hilmi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Aryana Citra Fahira 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Abiyyu Reza Firmansyah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12

Udkhiya Navidza Zahra 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10

Putri Ayu Andira 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

Izza Nizhomi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

Rheza Maulida Fauzi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11

Nazhif Haqqi Baidhowi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11

Rafa Salama 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12

Rafi Dwizulfa 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11

Cici Marselis Cahyani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12

Khairunnisa Ifla 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 12

Siti Zulaikha 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10

Mutiara Zahra Arifin 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 11

Salsabila Wahdah 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10

Nazwa Syahira 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 8

Auliya Azka Wigati 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10

M. Faqih Nefawan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12

Muhammad Taufiq P. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12

Azhar Bintang 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 11

Herfyan Omar 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11

M. Idzhar Abisina 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12

Page 164: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

153

Alwi Y. 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 5

Nada Irza Salsabila 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

Rizqi Suci Agree 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9

Nabila Rubianti 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 7

Fakhira Amelia 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 10

Azura Trias Maharani 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 11

Maharra Ulfa K. 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4

Fairuz Hisad Zhafir 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10

M. Yusron 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 11

Qulbiah 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

M. Reyhan Surya 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 10

Muhammad Alif Fauzan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 9

Olivia hakiem 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 8

Musthofa 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 10

Mayaesha 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11

Salwa Salsabila 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 8

Muzayin Sufal Karim 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 9

Nafian R.S 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 9

Dzikri Mustaqim 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11

JUMLAH 26 41 35 32 18 34 33 38 37 38 36 22 21 25

PERSENTASE 62% 98% 83% 76% 42% 81% 78% 90% 88% 90% 85% 52% 50% 59%

SMPN 3 Tangerang Selatan

Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Level Kognitif C5.P2 C2.P2 C4.P1 C2.P1 C2.P2 C1.P1 C2.P2 C1.P1 C1.P1 C2.P1 C2.P1 C2.P1 C3.P2 C2.P2 TOTAL

Nama Siswa| Skor—› 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

Mediana Rahma 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 5

Riska Dwi Narni 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7

Page 165: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

154

Fariha 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 6

Ocha Yolanda 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 7

Amanda Destrita Aulia 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 6

Nadhira Amanda Putri 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7

Putri Fatma Azzahra 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 6

Alifia Septiany 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 5

Raysa Faisafa Nahla 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 8

Nandra Ahmad Saputra 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 8

Dhanny 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 6

Bintang Pramudya 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 12

Yuandika Nur aprian 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

Saffana Fajrih 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 8

Raden Monica Anjani 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 6

Viqi Ibnu Sabil 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 5

Ian Saputra 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6

Muhammad Arif Firdiansyah 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

Hozy Nur R 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 6

Keisia Febria 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 7

Yoga Perwira 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 10

Adam Muhammad 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

M. Nurfalah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12

Rudolf Eduard satria 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 6

Rofly Ramadhan 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9

Rayhan S. 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 11

Sekar Sari Agustin 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 8

Firda Vatika Akmal 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 8

Ramma Fathul Mizan 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 8

Page 166: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

155

Delian Agustina 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 7

Ikram Mahesa 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 6

Angellica Beatrice Londah 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 6

Sabrina Rahmadini V. 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5

Yusuf Wiyono 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 6

Ramadhan 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 7

Zafira Putri Andari 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 6

Aris Saputra 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 9

Saffinnahtun Nazzah 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 7

Galuh Syawitri 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 10

Linda 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 8

Kamang Dindha Ayuniken 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 6

Asyiatul Asshifa 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 8

Anand Devia Ramadhan 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 7

Vito Gary Michael 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 8

Muhammad Rizqi 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 9

Yudhistira Giri Jatya 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 9

JUMLAH 22 32 28 32 16 19 16 30 21 28 36 30 10 26

PERSENTASE 47% 69% 60% 69% 34% 41% 34% 65% 45% 60% 78% 65% 21% 56%

Page 167: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

156

Lampiran 14

T-Test PISA

Group Statistics

Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai MTSN 43 87.4419 8.04541 1.22691

SMPN 43 82.9070 9.95421 1.51800

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai

Equal variances

assumed 1.442 .233 2.323 84 .023 4.53488 1.95183 .65345 8.41632

Equal variances not

assumed

2.323 80.461 .023 4.53488 1.95183 .65095 8.41881

T-Test TIMSS

Group Statistics

Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai MTsN 41 62.0732 9.13343 1.42640

SMPN 41 47.0244 8.07616 1.26128

Page 168: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

157

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Nilai

Equal variances

assumed .111 .740 7.904 80 .000 15.04878 1.90406 11.25957 18.83799

Equal variances

not assumed

7.904 78.819 .000 15.04878 1.90406 11.25870 18.83886

T-Test Ujian Nasional

Group Statistics

Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

NIlai MTsN 41 77.4390 11.90808 1.85973

SMPN 41 64.0000 10.00750 1.56291

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

NIlai

Equal variances

assumed .944 .334 5.532 80 .000 13.43902 2.42925 8.60465 18.27340

Equal variances

not assumed

5.532 77.697 .000 13.43902 2.42925 8.60245 18.27560

Page 169: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

158

Lampiran 15

Page 170: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

159

Page 171: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

160

Page 172: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

161

Page 173: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

162

Page 174: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

163

Page 175: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

164

Page 176: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

165

Lampiran 16

Page 177: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

166

Page 178: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

167

Lampiran 17

Page 179: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

168

Page 180: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

169

Page 181: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

170

Page 182: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

171

Page 183: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

172

Page 184: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

173

Page 185: PERBANDINGAN PENCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA …

174