PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI COMPUTER …

13
PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN……………..…………………………………..……(Setyowati & Respati ) 63 PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI MANFAAT, COMPUTER SELF EFFICACY, DAN KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Elisabeth Octaviana Tri Setyowati Alumni Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Email: [email protected] Agustini Dyah Respati Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Email: [email protected] ABSTRACT This purpose of this research is to analyse the impact of perceived usefulness, perceived ease of use and computer self efficacy toward satisfaction of accounting information system users with a study at the coffee shops in Sleman Regency. The population was the employee of the coffee shops in Sleman Regency who were using accounting information system. The snowball sampling technique were used to select the sample. This research used primary data as the main data source. Instrument used in this research was a questionnaire. The data analysis method used was multiple regression analysis. The results showed that perceived usefulness and perceived ease of use had significant impact toward satisfaction of accounting information system users at the employee of the coffee shops in Sleman Regency. Contrary, computer self efficacy did not have significant impact toward satisfaction of accounting information system users at the employee of the coffee shops in Sleman Regency. Keywords: Accounting Information System Users’ Satisfaction, Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use, Computer Self Efficacy. ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat dan computer self efficacy terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada karyawan coffee shop di Kabupaten Sleman. Populasi yang diteliti adalah karyawan coffee shop yang memakai sistem informasi akuntansi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan pendekatan non-probability sampling, yaitu dengan cara snowball sampling. Data yang digunakan bersumber dari data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan persepsi dan manfaat berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada karyawan coffee shop di Kabupaten Sleman. Sebaliknya, computer self efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada karyawan coffee shop di Kabupaten Sleman. Kata kunci: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat, Computer Self Efficacy, PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan dunia bisnis terlihat dengan semakin banyak pelaku usaha membuka dan mengembangkan bisnis mereka. Salah satu bidang bisnis di Kabupaten Sleman yang mengalami perkembangan pesat dewasa ini adalah coffee shop. Hal ini terlihat dari data

Transcript of PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI COMPUTER …

63
PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Email: [email protected]
Agustini Dyah Respati Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
This purpose of this research is to analyse the impact of perceived usefulness, perceived ease of use
and computer self efficacy toward satisfaction of accounting information system users with a study at
the coffee shops in Sleman Regency. The population was the employee of the coffee shops in Sleman
Regency who were using accounting information system. The snowball sampling technique were used
to select the sample. This research used primary data as the main data source. Instrument used in this
research was a questionnaire. The data analysis method used was multiple regression analysis. The
results showed that perceived usefulness and perceived ease of use had significant impact toward
satisfaction of accounting information system users at the employee of the coffee shops in Sleman
Regency. Contrary, computer self efficacy did not have significant impact toward satisfaction of
accounting information system users at the employee of the coffee shops in Sleman Regency.
Keywords: Accounting Information System Users’ Satisfaction, Perceived Usefulness, Perceived Ease
Of Use, Computer Self Efficacy.
ABSTRAKSI
dan computer self efficacy terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada karyawan
coffee shop di Kabupaten Sleman. Populasi yang diteliti adalah karyawan coffee shop yang memakai
sistem informasi akuntansi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan non-probability sampling, yaitu dengan cara snowball sampling. Data yang digunakan
bersumber dari data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan persepsi dan manfaat berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada karyawan coffee shop di
Kabupaten Sleman. Sebaliknya, computer self efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi pada karyawan coffee shop di Kabupaten Sleman.
Kata kunci: Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi, Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Persepsi Manfaat, Computer Self Efficacy,
PENDAHULUAN
Salah satu bidang bisnis di Kabupaten Sleman
yang mengalami perkembangan pesat dewasa
ini adalah coffee shop. Hal ini terlihat dari data
64
terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop
tumbuh berkembang di wilayah ini.
Banyaknya mahasiswa yang kuliah di
perguruan-perguruan tinggi yang ada di
wilayah Kabupaten Sleman menjadi pasar
yang potensial bagi usaha coffee shop di
wilayah ini. Kabupaten Sleman adalah salah
satu wilayah di DIY yang memiliki kampus
perguruan tinggi terbanyak dibandingkan
coffee shop juga dapat dijadikan alternatif
tempat untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah,
sehingga kebutuhan akan keberadaan coffee
shop terus berkembang. Di samping sebagai
tempat untuk minum kopi dan menyantap
makanan ringan, coffee shop juga sebagai
tempat untuk berkumpul, bersosialisasi,
relasi.
diartikan sebagai kedai kopi. Pengertian coffee
shop atau kedai kopi sendiri dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008), coffee shop
adalah sebuah tempat yang menjual kopi dan
jenis minuman lain, serta makanan-makanan
kecil dengan harga yang murah. Coffee shop
merupakan gabungan dari karakter bar dan
restoran yang pada mulanya hanya
menyediakan tempat untuk minum kopi secara
cepat dan biasanya buka untuk 24 jam. Pada
awalnya coffee shop hanya berfungsi sebagai
kedai kopi, tetapi sesuai dengan perkembangan
jaman coffee shop telah memiliki banyak
konsep. Bagian terpenting dari sebuah coffee
shop adalah fungsi sosialnya, tersedianya
tempat dimana orang-orang pergi untuk
berkumpul, bercengkrama, menulis, membaca,
dalam kelompok/secara individu.
bisnis yang menguntungkan. Meskipun
Sleman masih relatif baru, omset bisnis ini
cukup besar. Berdasarkan observasi yang
dilakukan penulis di beberapa coffee shop,
omzet sebuah coffee shop per bulan rata-rata
sekitar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta dengan
laba bersih 30 persen dari omzet. Perhitungan
omzet ini dengan asumsi bisa menjual sekitar
50 cup hingga 100 cup sehari dengan kisaran
harga Rp 7.000 hingga Rp 14.000 per cup.
Perputaran uang dan barang menjadi semakin
cepat dan semakin besar. Hal ini menuntut
pemilik usaha coffee shop untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi usahanya dengan
mengadopsi sistem informasi akuntansi.
Penggunaan atau pengadopsian sistem
menengah, khususnya coffee shop merupakan
sesuatu yang menarik untuk dipelajari. Sistem
informasi akuntansi merupakan salah satu
teknologi informasi yang dapat digunakan
dalam proses menentukan kebijakan strategis
perusahaan. Menurut Bodnar dan Hopwood
(2006) sistem informasi akuntansi merupakan
kumpulan sumber daya seperti manusia dan
peralatan yang dirancang untuk mengubah
data keuangan dan data lainnya ke dalam
informasi. Sistem informasi akuntansi
memungkinkan pemakai laporan keuangan
informasi keuangan dan non-keuangan dapat
dilakukan dengan lebih mudah dengan adanya
dukungan software atau program sistem
informasi akuntansi yang dewasa ini semakin
banyak variasinya dan dapat diperoleh dengan
mudah.
menyajikan data dengan cepat dan up to date
sehingga dapat digunakan setiap saat.
Keandalan dan ketelitian sistem informasi
akuntansi juga lebih tinggi dibandingkan
dengan pengolahan data secara manual.
Melihat kondisi tersebut maka sistem
informasi akuntansi merupakan salah satu hal
penting dalam mengelola suatu unit usaha.
Aktivitas bisnis perusahaan yang semakin
berkembang pesat membutuhkan informasi
waktu, mudah dipahami dan teruji. Yang mana
hal ini akan lebih mudah dipenuhi jika
pengolahan data keuangan dilakukan dengan
menggunakan komputer.
perusahaan, namun tidak semua usaha kecil
dan menengah dalam menggunakan sistem
informasi akuntansi. Organisasi bisnis skala
kecil atau menengah, seperti coffee shop sering
PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN……………..…………………………………..……(Setyowati & Respati )
65
informasi akuntansi. Berdasarkan pengamatan,
tidak memiliki latar belakang pendidikan
akuntansi dituntut untuk dapat
mengoperasikan sistem informasi akuntansi
pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya. Jika
karyawan merasa kesulitan untuk
mengoperasikan sistem tersebut dalam
puasan pada sistem informasi perusahaan yang
seharusnya dapat memberikan kemudahan
bagi penggunanya. Sebaliknya karyawan
dengan kemampuan menggunakan sistem
tersebut mudah untuk digunakan dan
bermanfaat maka harapan mereka terpenuhi.
Dengan terpenuhinya harapan terhadap sistem
yang dioperasikan maka karyawan akan
merasa puas.
pengadopsian sistem informasi akuntansi.
dapat diartikan bahwa pengguna merasa sistem
informasi mampu memenuhi harapan mereka
(Doll dan Torkzadeh dalam Dastgir dan
Mortezaie, 2012). Dalam penelitian ini penulis
akan menggunakan Technology Acceptance
untuk memahami faktor-faktor yang
oleh Davis pada tahun 1989, dibuat khusus
untuk pemodelan adopsi pengguna sistem
informasi. Menurut Davis (1989), tujuan
utama TAM adalah untuk mendirikan dasar
penelusuran pengaruh faktor eksternal
terhadap kepercayaan, sikap (personalisasi),
dilandasi dari Theory of Reasoned Action
(TRA) yang dikemukakan Ajzen dan Fisbein
(1980). Berdasarkan TRA, pengguna sistem
informasi akuntansi ditentukan dari persepsi
individu dan sikap yang pada akhirnya akan
membentuk perilaku seseorang dalam
terhadap penggunaan (perceived ease of use).
Perceived usefulness diartikan sebagai tingkat
di mana seseorang berkeyakinan bahwa
menggunakan sistem tertentu dapat
of use diartikan sebagai tingkat dimana
seseorang percaya bahwa menggunakan sistem
tidak diperlukan usaha apapun (free of effort).
Di samping persepsi kemudahan
persepsi manfaat (perceived usefulness) yang
selalu ada dalam suatu pemanfaatan teknologi,
penulis memasukkan faktor computer self
efficacy sebagai variabel yang dapat
mempengaruhi kepuasan penggunaan
tugas-tugas yang berhubungan dengan
tidak hanya menyangkut skill seseorang, tetapi
meliputi judgements mengenai tindakan apa
yang dapat dilakukannya untuk menyelesaikan
tugas-tugas terkait dengan pengaplikasian
berpengaruh terhadap penggunaan sebuah
computer self efficacy dipandang sebagai salah
satu variabel yang penting untuk studi perilaku
individual dalam bidang teknologi informasi.
Dalam konteks penggunaan sistem informasi
akuntansi computer self efficacy menggambar-
kan persepsi individu tentang kemampuannya
menggunakan komputer untuk menyelesaikan
seperti menggunakan software akuntansi,
dan sebagainya.
bahwa persepsi kemudahan penggunaan dan
persepsi manfaat, serta computer self efficacy
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
kepuasan penggunaan sistem informasi
mengelola data keuangan. Persepsi kemudahan
penggunaan dan persepsi manfaat yang
dimaksud adalah anggapan bahwa sistem
informasi akuntansi mudah digunakan dan
JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017
66
merasa puas.
tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang
didesain untuk mentransformasikan data
keuangan menjadi informasi keuangan
mendefinisikan sistem informasi seperangkat
berfungsi mengumpulkan, memproses,
pengawasan dalam organisasi.
manusia dan peralatan yang dirancang untuk
mengubah data keuangan dan data lainnya ke
dalam informasi. Informasi mengenai data
keuangan tersebut dikomunikasikan kepada
manual atau melalui sistem terkomputerisasi.
Dari berbagai uraian mengenai pengertian
sistem informasi akuntansi di atas dapat
didefinisikan bahwa sistem informasi
mendukung operasional organisasi berupa
pemprosesan data akuntansi secara
terkomputerisasi seperti pembelian, penjualan,
atau offline, dan memberikan laporan
keuangan.
berbeda dalam sistem infomasi (Bayley dalam
Guimaraes, Staples, dan McKeen, 2003).
Definisi lain kepuasan penggunaan sistem
informasi adalah seberapa jauh informasi yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan
dalam Guimaraes, Staples, dan McKeen,
2003). Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa kepuasan pengguna
menggambarkan keselarasan antara harapan
tersebut turut berpartisipasi dalam
keberhasilan sistem informasi akuntansi. Hal
ini didasarkan pada teori menurut DeLone dan
McLean (1992) yang disebut Information
Success Model atau Model Kesuksesan Sistem
Informasi. Model kesuksesan ini didasarkan
pada proses dan hubungan kausal dari enam
dimensi pengukur yaitu kualitas sistem (system
quality); kualitas informasi (information
quality); penggunaan (use); kepuasan
pengguna (user satisfaction); dampak
organisasional (organizational impact). Model
Kesuksesan Sistem Informasi dapat
sebagai berikut.
(DeLone dan McLean, 1992)
sistem informasi itu relatif bagus atau jelek,
dan juga apakah sistem informasi yang
disajikan cocok atau tidak cocok dengan
tujuan pemakainya. Secara umum kepuasan
pengguna adalah hasil yang dirasakan
pengguna mengenai kinerja suatu sistem yang
dioperasikan sesuai dengan harapan mereka.
Pengguna merasa puas apabila harapan mereka
terpenuhi. Pengguna yang puas cenderung
tetap loyal lebih lama dan relatif lebih sering
menggunakan (Chai, et al., 2004).
Doll dan Torkzadeh (1988) dalam
Dastgir dan Mortezaie (2012) mengembang-
kan model untuk mengukur kepuasan
pengguna akhir komputer yang disebut dengan
End-user Computing Satisfaction (EUCS).
komponen, yaitu (Dastgir dan Mortezaie,
2012):
67
menghasilkan output berupa informasi
ratan data dan kesesuaian informasi yang
dihasilkan dengan harapan pengguna.
suatu sistem informasi.
cara penggunaan.
kut efektifitas dan efisiensi output yang
dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
untuk menjelaskan penerimaan teknologi yang
akan digunakan oleh pengguna teknologi.
Dalam memformulasikan TAM, Davis (1989)
menggunakan TRA (Theory of Reasoned
Action) sebagai grand theory-nya namun tidak
mengakomodasi semua komponen dari teori
TRA. Davis (1989) hanya memanfaatkan
komponen “Belief” dan “Attitude” saja,
sedangkan Normative Belief dan Subjective
Norms tidak digunakannya. Menurut Davis
(1989), perilaku menggunakan Teknologi
mengenai kemudahan menggunakan teknologi
Belief.
yang paling banyak digunakan dalam
memprediksi penerimaan teknologi informasi.
informasi terhadap penerimaan penggunaan
secara lebih terperinci menjelaskan
mempengaruhi dengan mudah diterimanya
persepsi dari pemakai teknologi yang memiliki
suatu dampak pada penerimaan mereka, yaitu
persepsi kemudahan penggunaan (perceived
usefulness) (Chuttur, 2009).
Persepsi Kemudahan Penggunaan
use) sebagai “the degree to which a person
believes that using particular system wouldbe
free of effort”. Artinya, suatu tingkatan dimana
seseorang percaya bahwa penggunaan suatu
sistem tertentu akan terbebas dari usaha. Davis
et al. (dalam Fullah dan Candra, 2012) lebih
lanjut mengatakan bahwa usaha menurut
setiap orang berbeda-beda tetapi pada
umumnya untuk menghindari penolakan dari
pengguna sistem atas sistem yang
dikembangkan, maka sistem harus mudah
diaplikasikan oleh pengguna tanpa
mengeluarkan usaha yang dianggap
dapat menunjukkan kemudahan penggunaan.
bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih
mudah dioperasikan dan lebih mudah
digunakan oleh penggunanya (Davis, 1989).
Menurut Adam et al (dalam Maharsi dan
Mulyadi, 2007), intensitas penggunaan dan
interaksi antara pengguna (user) dengan sistem
juga dapat menunjukkan kemudahan
disimpulkan bahwa persepsi kemudahan
waktu dan tenaga) seseorang di dalam
mempelajari teknologi informasi. Artinya,
tingkat dimana seseorang meyakini bahwa
penggunaan sistem informasi adalah mudah
dan tidak memerlukan usaha keras dari
pemakainya untuk bisa menggunakannya.
pengguna (user) dengan sistem juga dapat
menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem
sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah
dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh
penggunanya (Auraningtyas, 2012).
Persepsi kemudahan penggunaan
JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017
68
bahwa sistem yang dioperasikan itu mudah
akan cenderung terus menggunakan sistem
tersebut. Kemudahan tersebut akan membuat
karyawan merasa harapan mereka terhadap
sistem tersebut telah terpenuhi sehingga
mereka akan cenderung puas. Oleh karena itu
tingkat persepsi kemudahan penggunaan
sistem informasi akuntansi berpengaruh
terhadap kepuasan penggunaan sistem
Kabupaten Sleman. Berdasarkan uraian
penelitian sebagai berikut.
Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness)
penerimaan langsung dari sesuatu atau atau
proses seseorang mengetahui beberapa hal
melalui panca indra. Individu bertindak
berdasarkan pada persepsinya tanpa
memperhatikan apakah persepsi tersebut
menggambarkan kenyataan. Penjelasan
berbeda dari individu yang satu dengan
individu yang lain. Kehadiran suatu teknologi
akan dipersepsikan secara berbeda oleh
seseorang. Ada seseorang yang menganggap
teknologi tersebut akan memberikan
berfikir sebaliknya.
person believes that using particular system
would enhance his or her job performance”
(Davis, 1989). Artinya, persepsi manfaat
adalah suatu tingkatan dimana seseorang
percaya bahwa penggunaan suatu sistem
tertentu akan dapat meningkatkan prestasi
kerja orang tersebut. Berdasarkan definisi
tersebut dapat diartikan bahwa manfaat dari
penggunaan teknologi informasi dapat
yang menggunakannya.
teknologi informasi dalam melaksanakan
tugasnya. Pengukuran manfaat tersebut
berdasarkan frekuensi penggunaan dan
keragaman aplikasi yang dijalankan
Thompson (dalam Amijaya, 2010) juga
menyebutkan bahwa individu akan
menggunakan teknologi informasi jika
nya. Aspek perilaku dalam penerapan sistem
informasi mempunyai beberapa faktor yang
cukup berperan terhadap penerimaan
penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat
meningkatkan prestasi kerja, menambah
tersebut (Koeswoyo, 2006)). Berdasarkan
Karyawan yang memiliki persepsi
untuk menggunakan sistem tersebut sehingga
mampu meningkatkan performa kerjanya.
beranggapan bahwa sistem yang
terhadap kepuasan penggunaan sistem
Kabupaten Sleman. Berdasarkan uraian
penelitian sebagai berikut.
terhadap kepuasan pengguna sistem
Kabupaten Sleman.
Menurut Hong, et al. (dalam Jogiyanto, 2007),
PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN……………..…………………………………..……(Setyowati & Respati )
69
individu mengenai kemampuannya dalam
menggunakan komputer. Menurut Indriantoro
kemampuan individu dalam menggunakan
file dan perangkat keras, penyimpanan data
dan menggunakan tombol keyboard. Keahlian
seseorang dalam menggunakan komputer
penggunaan teknologi informasi.
kognitif sosial yang dikembangkan oleh
Bandura (1986) yang didefinisikan sebagai
kepercayaan seseorang yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan perilaku
peranan penting dalam mempengaruhi
komputer, tetapi menyangkut judgement yang
akan dilakukan pada masa depan. Seseorang
yang mempunyai self efficacy tinggi maka
akan selalu dapat mengendalikan dirinya
dengan baik dan mempunyai kinerja yang baik
demikian sebaliknya seseorang dengan self
efficacy rendah cenderung tidak dapat
mengendalikan diri sehingga kinerja lebih
jelek.
magnitude, strength dan generalizability.
Higgins (1995) bahwa: First, the magnitude of
computer self-efficacy refers to the levels of
support needed. Users who possess high
magnitude believe that they can accomplish
tasks with less support. Second, the strength of
computer self-efficacy is the confidence in
beliefs of their capabilities in using computers.
Lastly, the generalizability refers to the levels
of beliefs in using computers in various
platforms such as various software and
operating systems.
mengacu pada tingkatan kemampuan dalam
penggunaan komputer tanpa bantuan. Individu
yang mempunyai magnitude yang tinggi
memiliki keyakinan untuk mampu
menyelesaikan tugas-tugas dengan sedikit
strength, mengacu pada tingkat kepercayaan
individu untuk mampu menyelesaikan tugas-
tugas komputasi dengan baik. Dimensi terakhir
adalah generalizability yang mengacu pada
kemampuan menggunakan komputer dengan
berbeda.
penting dalam rangka untuk menentukan
perilaku individu dan kinerja dalam
penggunaan teknologi informasi (Compeau
2000). Jadi, Computer Self Efficacy
merupakan sebuah variabel penting dalam
penelitian teknologi informasi. Sebab, konsep
Computer Self Efficacy merupakan sebuah
konsep yang dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan masing-masing individu,
informasi akuntansi.
lesaikan tugas-tugas seperti menggunakan
paket-paket software untuk menyelesaikan
Kemampuan dalam mengoperasikan program
Shop memberikan pendapat mengenai
ada. Bekerja dengan suatu sistem yang mampu
menghasilkan kinerja yang baik serta cara
mengoperasikannya tidak menimbulkan
karyawan senang untuk mengoperasikannya
pengguna untuk menilai apakah suatu sistem
informasi itu lebih fleksibel, mudah dipahami
dan mudah pengoperasiannya. Seseorang
computer self efficacy tinggi akan mudah
untuk beradaptasi dengan teknologi yang baru
dan tidak mengalami kesulitan dalam
mengoperasikannya sehingga beranggapan
dapat diambil kesimpulan bahwa computer self
JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017
70
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut.
H3: Computer self efficacy berpengaruh
positif terhadap kepuasan pengguna
Shop di Kabupaten Sleman.
karyawan coffee shop yang memakai sistem
informasi akuntansi. Jumlah coffee shop yang
ada di Kabupaten Sleman tidak terdata secara
resmi, sehingga jumlah populasi karyawan
coffee shop tidak dapat diketahui secara pasti.
Dalam penelitian ini karena jumlah
coffee shop di Kabupaten Sleman tidak dapat
diketahui secara pasti, maka jumlah sampel
penelitian ini ditentukan dengan metode
sensus atau sampel jenuh. Artinya, karyawan
pengguna sistem informasi akuntansi dari
seluruh coffee shop yang ada digunakan
sebagai sampel penelitian. Hal ini didasarkan
pada pendapat Sugiyono (2007) yang
menyatakan jika jumlah populasi sedikit maka
seluruh populasi yang ada digunakan sebagai
sampel penelitian. Jumlah pengguna sistem
informasi akuntansi yang dipilih dari setiap
coffee shop dapat berjumlah lebih dari satu.
Teknik pengambilan sampel penelitian
menggunakan teknik snowball sampling.
seperti bola salju yang menggelinding yang
semakin lama semakin besar. Penentuan
sampel dengan teknik snowball sampling
dilakukan dengan memilih satu sampel coffee
shop lalu secara berurutan sedikit demi sedikit
mencari informasi mengenai coffee shop lain
yang menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan sistem informasi akuntansi
terkomputerisasi untuk ditambahkan sebagai
dipengaruhi, yang dalam penelitian ini adalah
variabel kepuasan pengguna sistem informasi
akuntansi. Variabel independen adalah
self efficacy.
menurut Doll dan Torkzadeh (Dastgir dan
Mortezaie, 2012) yang meliputi:
(content).
(accuracy).
tampilan (format).
operasional (ease).
waktu (timeliness).
yang meliputi:
d. Fleksibel digunakan
indikator menurut Davis (1989) yang meliputi:
a. Pekerjaan selesai lebih cepat
b. Meningkatkan performansi kerja
c. Produkvitas kerja meningkat
d. Efektivitas kerja meningkat
f. Bermanfaat
Higgins (1995) yang meliputi:
untuk menganalisis pengaruh persepsi
computer self-efficacy terhadap kepuasan
teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN……………..…………………………………..……(Setyowati & Respati )
71
adalah:
akuntansi
dengan menggunakan uji t dan koefisien
determinansi.
dipaparkan pada Tabel 1.
Laki-laki 15 45,5%
Perempuan 18 54,5%
> 40 tahun 0 0,0%
> 3 tahun 3 9,1%
Keduanya 21 63,6%
penelitian dapat dilihat pada statistik deskriptif
yang tersaji dalam Tabel 2.
Tabel 2.
Statistik Deskriptif
Computer Self-
Kepuasan
Analisis Regresi Berganda
menguji pengaruh persepsi kemudahan
self-efficacy terhadap kepuasan pengguna
Tabel 3.
atau p value sebesar 0,000. Oleh karena
koefisien regresi bertanda positif dan p value <
0,01 maka persepsi kemudahan penggunaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
JRAK, Volume 13, No 1 Februari 2017
72
0,285 dengan nilai probabilitas atau p value
sebesar 0,008. Oleh karena koefisien regresi
bertanda positif dan p value < 0,01 maka
persepsi manfaat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi.
dengan nilai probabilitas atau p value sebesar
0,356. Oleh karena koefisien regresi bertanda
positif tetapi p value > 0,01 maka computer
self-efficacy tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi.
Tabel 3 menunjukkan nilai koefisien
determinasi (R 2 ) sebesar 0,734. Artinya, 73,4%
kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi
dipengaruhi oleh persepsi kemudahan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti atau di luar ketiga variabel tersebut.
PEMBAHASAN
bahwa persepsi kemudahan penggunaan
akuntansi di kalangan karyawan coffee shop di
Kabupaten Sleman. Artinya, semakin mudah
menggunakan sistem informasi akuntansi
dengan mudah, jelas dan dapat dimengerti,
fleksibel digunakan, cepat terampil
menggunakannya dan secara keseluruhan
menggunakan sistem tersebut. Kemudahan
harapan mereka terhadap sistem tersebut telah
terpenuhi sehingga mereka akan merasa puas.
Hasil ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Doll dan Torkzadeh (dalam
Dastgir dan Mortezaie, 2012),
menggunakan sistem informasi akuntansi
semakin tinggi menyebabkan kepuasan
persepsi manfaat yang tinggi dalam arti
pekerjaan selesai lebih cepat, kinerja
meningkat, produkvitas meningkat, bekerja
sistem tersebut sehingga mampu
meningkatkan performa kerjanya. merasa
tersebut terpenuhi sehingga mereka akan puas
ketika menggunakan sistem tersebut.
bahwa Computer Self-Efficacy tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
sistem informasi akuntansi tidak
melakukan tugas-tugas yang berhubungan
dengan teknologi informasi tidak
dalam menggunakan sistem informasi
akuntansi. Kemampuan dalam mengope-
penggunaan komputer, kemampuan
paket software dan sistem komputer yang
berbeda dapat mendorong karyawan merasa
puas dalam memakai sistem informasi
akuntansi. Hal ini disebabkan karena
seseorang yang memiliki computer self
efficacy tinggi akan mudah untuk beradaptasi
dengan teknologi yang baru dan tidak
PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN……………..…………………………………..……(Setyowati & Respati )
73
mudah. Ives, Olson, dan Baroudi (dalam
Koeswoyo, 2006) menemukan bahwa selain
kualitas produk dari sistem informasi, ada
faktor lain yang berpengaruh terhadap
kepuasan pemakai informasi, yaitu tingkat
pengetahuan mengenai sistem informasi.
kepuasan sistem informasi yang sebelumnya
hanya menitikberatkan pada kualitas produk
informasi.
sistem informasi akuntansi untuk
positif sebesar 0,433 dan signifikan pada
level 1% maka hipotesis penelitian secara
statistik terdukung.
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi. Artinya, jika
karena koefisien positif sebesar 0,285 dan
signifikan pada level 1% maka hipotesis
penelitian secara statistik terdukung.
signifikan terhadap kepuasan penggunaan
rendahnya kemampuan pengguna dalam
tetapi tidak signifikan pada level 1% maka
hipotesis penelitian secara statistik tidak
terdukung.
Keterbatasan
kekurangan dan keterbatasan. Salah satu
keterbatasannya adalah penelitian ini tidak
membahas secara spesifik mengenai sistem
informasi akuntansi yang digunakan.
saran yang dapat diberikan pada penelitian
selanjutnya diharapkan untuk membahas
akuntansi yang digunakan.
(2000). “Research Report: The Solving
Relationship between General and
Empirical Assessment.” Information
Systems Research, 11(4).
standing Attitudes and Predicting Social
Behavior. Englewood Cliffs, NJ:
Teknologi Informasi, Kemudahan, Risiko
Nasabah Bank dalam Menggunakan
Fakultas Ekonomi, Universitas
Persepsi Kemudahan Penggunaan
Soeradji Tirtonegoro Klaten. Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Accounting Information System, diterje-
Setiawati. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
logist, 37(2): 122-147.
74
‘Ancient’ to ‘Modern’: a Cross-cultural
Investigation of Electronic Commerce
States.” Journal of Enterprise Informa-
tion Management, 17(6): 416-423.
Technology Acceptance Model: Origins,
Developments and Future Directions,”
Indiana University, USA. Sprouts:
9(37).
“Computer Self-Efficacy: Development
Quarterly. 19 (2): 189-211.
“Factors Affecting The End-User
Acceptance of Information Technology.”
MIS Quarterly, 13(3): 319-340.
“Information Systems Success: The Quest
for the Dependent Variable.” Information
Systems Research 3(1):60-95.
Pengaruh Persepsi Manfaat, Kemudahan
Penggunaan, Resiko, dan Kepercayaan
terhadap Minat Nasabah dalam
Menggunakan Internet Banking BRI
Jakarta). Tesis (Tidak diterbitkan),
McKeen. 2003. “Empirically Testing
Systems Development Quality.” The
Quality Management Journal,10(4): 39-
Informasi Manajemen, Edisi Revisi,
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
of User Satisfaction with End User
Computing.” Information & Manage-
ment, 19(2): 73-82.
Penggunaan Komputer”. Jurnal Akun-
2. Desember.
kuan. Yogyakarta: Andi Offset.
Mempengaruhi Kepuasan Pemakai
Perusahaan Pemakai Software Akuntansi
diterbitkan), Magister Sains Akuntansi,
Program Pasca Sarjana Universitas
faktor yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Menggunakan Internet Banking
Information Satisfaction In The Context
of Small Business Environment.” MIS
Quarterly, 12(2): 239-258.
Prybutok, (2007). “A Comprehensive
Information System Function: Toward a
Theory for Information System
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Bandung: Alfabeta.
75
Computer Self-Efficacy Toward System
Quality, Information Quality, Service
Individual Impact (A Study on University
Students Using the E-Learning System at
Kopertis III Jakarta)”. Journal of
Information Engineering and Applica-
tions, 4 (4): 31-40.
Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat
Bahasa.
Akuntansi, Jakarta: Erlangga.