Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

28
Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Nilai, Pengaruh Sosial, Persepsi Risiko, dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan E-commerce Arranged by: Onny Herlambang Putra Wardhana 105020303111007 Advisory Lecturer: Nurlita Novianti, M.Sa, Ak., CA. Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang E-mail : [email protected] Abstract: The Impact of Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Perceived Value, Social Influence, Perceived Risk, Trust, Intention of Using E- commerce. This research tries to examine factors affect individual’s intention to transact using e-commerce. The respondents of this research are 155 who have used e-commerce for transaction, which are surveyed through quetionnaires distributed via google form. This research uses Partial Least Square (PLS) to process and examine the data. The result of this model shows that perceived ease of use, perceived usefulness, social influence, and trust positively affect the intention of using e-commerce. Meanwhile, perceived value and perceived risk did not affect the intention of using e-commerce. The implication of this research for management, service provider, and e-commerce’s system developer is that they have to consider factors of perceived ease of use, perceived usefulness, social influence, and trust in the application and the development of online-based transaction system.

Transcript of Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Page 1: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Nilai,

Pengaruh Sosial, Persepsi Risiko, dan Kepercayaan Terhadap Minat

Menggunakan E-commerce

Arranged by:

Onny Herlambang Putra Wardhana

105020303111007

Advisory Lecturer:

Nurlita Novianti, M.Sa, Ak., CA.

Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang

E-mail : [email protected]

Abstract: The Impact of Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Perceived

Value, Social Influence, Perceived Risk, Trust, Intention of Using E-

commerce. This research tries to examine factors affect individual’s intention to

transact using e-commerce. The respondents of this research are 155 who have

used e-commerce for transaction, which are surveyed through quetionnaires

distributed via google form. This research uses Partial Least Square (PLS) to

process and examine the data. The result of this model shows that perceived ease

of use, perceived usefulness, social influence, and trust positively affect the

intention of using e-commerce. Meanwhile, perceived value and perceived risk did

not affect the intention of using e-commerce. The implication of this research for

management, service provider, and e-commerce’s system developer is that they

have to consider factors of perceived ease of use, perceived usefulness, social

influence, and trust in the application and the development of online-based

transaction system.

Page 2: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Abstrak: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Nilai,

Pengaruh Sosial, Persepsi Risiko, dan Kepercayaan Terhadap Minat

Menggunakan E-commerce. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji faktor-

faktor yang mempengaruhi minat individu untuk melakukan transaksi dengan

menggunakan e-commerce. Responden dari penelitian ini berjumlah 155 orang

yang pernah melakukan transaksi dengan menggunakan sistem e-commerce

sebelumnya, melalui survei yang disebarkan via google form. Penelitian ini

menggunakan Partial Least Square (PLS) untuk mengolah dan menguji data

penelitian. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa persepsi

kemudahan, kegunaan, pengaruh sosial, dan kepercayaan berpengaruh positif

terhadap minat menggunakan e-commerce. Sedangkan persepsi nilai dan risiko

tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-commerce. Implikasi dari

penelitian ini bagi pihak manajemen perusahaan, penyedia layanan, dan

pengembang sistem e-commerce adalah agar dapat memperhatikan faktor

kemudahan, kegunaan, pengaruh sosial, dan kepercayaan dalam menerapkan dan

mengembangkan sistem transaksi berbasis online.

Kata Kunci: Persepsi kemudahan, persepsi kegunaan, persepsi nilai, pengaruh

sosial, persepsi risiko, kepercayaan, minat menggunakan e-commerce.

PENDAHULUAN

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi saat ini, masyarakat semakin

dimudahkan dengan berbagai layanan yang berbasis internet. Melalui media

internet masyarakat kini mendapatkan berbagai fasilitas layanan mulai dari

layanan media hiburan, komunikasi, pencarian studi literatur, hingga mencakup

bidang yang vital seperti ekonomi dan bisnis. Internet berfungsi sebagai media

yang memberikan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai hal. Peranan ini sangat

diperlukan untuk menunjang kinerja dan memudahkan pekerjaan.

Dengan adanya kemudahan tersebut kini masyarakat semakin diberikan

ruang untuk mengakomodasi berbagai macam kegiatan berbasis internet seperti

transaksi jual beli. Perdagangan elektronik atau lebih dikenal dengan e-commerce

menjadi sebuah terobosan dalam dunia ekonomi. Laudon dan Traver (2013:50)

menjelaskan pengertian dari e-commerce adalah penggunaan internet, jaringan,

Page 3: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

dan aplikasi untuk bertransaksi bisnis. E-commerce meliputi banyak hal mulai dari

transaksi sederhana seperti transfer dana, jual beli barang dan jasa sampai

transaksi yang mencakup lingkup yang besar seperti manajemen inventori

otomatis, sistem pengumpulan data, jual beli stock online dan surat obligasi.

Dalam pemanfaatannya, teknologi e-commerce semakin hari semakin

mengalami kemajuan. Berbeda dengan masa 15-20 tahun yang lalu di mana

fasilitas internet dan medianya masih mengalami keterbatasan dalam akses

maupun ketersediaan. Saat ini jaringan internet telah mampu digunakan diakses

semua golongan. Hal ini berdampak pada semakin luasnya wilayah cakupan

dalam bisnis e-commerce. Dahulu e-commerce hanya bisa dilakukan oleh

perusahaan-perusahaan besar atau golongan atas saja, namun saat ini e-commerce

pun bisa dilakukan oleh kalangan menengah ke bawah. Dengan kemajuan ini, e-

commerce memberikan kesempatan yang luas bagi semua orang dalam bisnis jual

beli media elektronik.

E-commerce bisa mencakup berbagai jenis bisnis, baik itu berupa barang

atau jasa serta bisa berupa barang dengan bentuk fisik ataupun digital. Media e-

commerce yang membantu pemasaran barang atau jasa di Indonesia sendiri terus

mengalami perkembangan. Banyak website yang menyediakan jasa pemasaran

barang dan jasa seperti OLX.co.id, Tokopedia.com, bukalapak.com, dan

lazada.com. Selain itu ada pula forum-forum khusus yang ditujukan untuk jual

beli seperti FJB kaskus.com dan forum jual beli.com. Bahkan saat ini e-commerce

telah merambah ke dalam media sosial yang pada awalnya tidak ditujukan sebagai

media jual-beli.

Banyak faktor yang mempengaruhi minat menggunakan sistem e-

commerce oleh individu, antara lain faktor kemudahan, kegunaan, nilai yang

diterima, pengaruh sosial, risiko, serta kepercayaan. Penelitian ini merupakan

penelitian adopsi dari penelitian Kesharwani dan Bisht (2012) dan Kamtarin

(2012). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada

sampel. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel pengguna e-commerce

di forum-forum online dan sosial media yang berada di Indonesia. Berdasarkan

penelitian Kesharwani dan Bisht (2012), peneliti mengambil variabel persepsi

Page 4: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

kegunaan (perceived usefulness), persepsi kemudahan (perceived ease of use),

pengaruh sosial (social influence), dan persepsi risiko (persepsi risiko).

Selanjutnya peneliti juga menambahkan variabel persepsi nilai (perceived value)

dan kepercayaan (trust) yang diambil dari penelitian Kamtarin (2012).

Rumusan Masalah

1) Apakah persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat menggunakan e-

commerce?

2) Apakah persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat menggunakan e-

commerce?

3) Apakah persepsi nilai berpengaruh terhadap minat menggunakan e-

commerce?

4) Apakah pengaruh sosial berpengaruh terhadap minat menggunakan e- e-

commerce?

5) Apakah persepsi risiko berpengaruh terhadap minat menggunakan e-

commerce?

6) Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap minat menggunakan e-commerce?

Tujuan Penelitian

1) Untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan terhadap

minat menggunakan e-commerce.

2) Untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh persepsi kegunaan terhadap

minat menggunakan e-commerce.

3) Untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh persepsi nilai terhadap minat

menggunakan e-commerce.

4) Untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh sosial terhadap minat

menggunakan e-commerce

5) Untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh persepsi risiko terhadap minat

menggunakan e-commerce.

6) Untuk memprediksi dan menjelaskan pengaruh kepercayaan terhadap minat

menggunakan e-commerce.

Page 5: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

TINJAUAN PUSTAKA

E-commerce

Laudon dan Traver (2013:50) menjelaskan pengertian dari e-commerce adalah

penggunaan internet, jaringan, dan aplikasi untuk bertransaksi bisnis. Secara

resmi, transaksi komersial yang dilakukan secara digital antara dan antar

organisasi maupun. Irmawati (2011) menjelaskan Electronic Commerce

didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa, dan informasi

yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer.

Definisi lain yang dipaparkan oleh Zwass (1996) menjelaskan bahwa elektronik

commerce (E-commerce) merupakan pembagian informasi bisnis, pemeliharaan

hubungan bisnis, dan melakukan transaksi bisnis melalui jaringan telekomunikasi.

Wahana (2001:2) mengungkapkan bahwa istilah e-commerce, atau Immerce,

berarti membeli atau menjual secara elektronik, dan kegiatan ini dilakukan pada

jaringan internet. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka pengertian e-

commerce merujuk kepada transkasi yang meliputi berbagai macam kegiatan

bisnis mulai pembelian sampai penjualan yang dilakukan melalui media jaringan

berbasis internet.

Minat

Shomad (2013) menjelaskan intensi merupakan indikasi seberapa keras

seseorang berusaha atau seberapa banyak usaha yang dilakukan untuk

menampilkan suatu perilaku. Kim et al (2008) menjelaskan hubungan antara

minat dan perilaku didasarkan pada asumsi bahwa manusia berusaha untuk

membuat keputusan yang rasional berdasarkan informasi yang tersedia bagi

mereka. Secara umum apabila seseorang memiliki minat terhadap suatu hal, maka

hal tersebut akan mempengaruhi perilakunya. Minat (intention) merupakan

keinginan seseorang untuk melakukan perilaku.

Persepsi Kemudahan

Persepsi kemudahan (perceived ease of use) merupakan salah satu

konstruk yang mengacu kepada TAM. Persepsi kemudahan mengacu kepada

sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas

Page 6: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

dari usaha (Davis, 1989). Persepsi ini berkaitan tentang bagaimana persepsi

individu yang merasa mudah dan tidak mengalami kesulitan saat melakukan

transaksi dalam online shopping. Dengan penggunaan teknologi yang mudah,

maka pengguna akan semakin berminat menggunakan teknologi tersebut.

Kemudahan di dalam sistem e-commerce bisa mencakup kemudahan interaksi,

user interface, hingga sampai proses pembelian. Persepsi kemudahan akan

membuat individu merasa mampu menguasai suatu teknologi, hal ini mendorong

motivasi untuk menggunakannya. Sebaliknya, apabila suatu teknologi memiliki

cara operasional yang rumit dan sulit dimengerti, maka pengguna akan kehilangan

minat untuk menggunakannya.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah menunjukkan

hasil yang mendukung dari pengaruh persepsi kemudahan terhadap minat

menggunakan e-commerce. Penelitian-penelitian tersebut antara lain Pavlou

(2003), Faqih (2013), dan Shomad (2013). Namun ada pula penelitian yang

menunjukkan hasil yang tidak mendukung, antara lain Kesharwani dan Bisht

(2012) dan Artha (2011). Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan

hipotesis alternatif sebagai berikut:

H1 : Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat

menggunakan e-commerce

Persepsi Kegunaan

Persepsi kegunaan (usefulness) memberikan pengguna rasa percaya bahwa

dengan menggunakan suatu teknologi atau sistem, maka kinerjanya akan

mengalami peningkatan (Davis, 1989). Persepsi ini terkait dengan manfaat yang

didapatkan oleh pengguna. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana minat individu

dalam menggunakan sebuah sistem. Seiring dengan berkembangnya kemajuan

teknologi, maka kegunaan dari e-commerce akan semakin dibutuhkan oleh

masyarakat. Faktor peningkatan efektivitas dan efisiensi adalah tujuan utama dari

penggunaan sistem ini.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah menunjukkan

hasil yang mendukung dari pengaruh persepsi kegunaan terhadap minat

Page 7: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

menggunakan e-commerce. Penelitian-penelitian tersebut antara lain Al-maghrabi

et al. (2011), Kesharwani dan Bisht (2012), dan Ayo et al. (2013). Berdasarkan

uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H2 : Persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap minat menggunakan

e-commerce

Persepsi Nilai

Konsep persepsi nilai merupakan perbandingan dari komponen 'give' dan '

take' dari penggunaan produk dan layanan (Turel et al, 2007). Gupta and Kim

(2010) menjelaskan bahwa hubungan antara persepsi nilai dan minat untuk

membeli sebagian besar didasarkan pada konseptualisasi harga dan kualitas atau

manfaat dan pengorbanan. Perbandingan ini akan menentukan bagaimana nilai

yang diterima oleh konsumen. Konsumen akan mendapatkan pertambahan nilai

akan merasa semakin berminat dalam melakukan online shopping. Masyarakat

akan mempertimbangkan apa saja yang didapatkan dan membandingkannya

dengan apa yang telah dikeluarkannya ketika menggunakan suatu teknologi.

Dengan meningkatnya nilai yang didapatkan oleh individu maka dorongan dalam

menggunakan e-commerce juga akan semakin tinggi.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah menunjukkan

hasil yang mendukung dari pengaruh persepsi nilai terhadap minat menggunakan

e-commerce. Penelitian-penelitian tersebut antara lain Gupta dan Kim (2010),

Kamtarin (2012), dan Kim dan Damhost (2012). Namun ada pula penelitian yang

menunjukkan hasil yang tidak mendukung, antara lain Patterson dan Spreng

(1997). Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis

alternatif sebagai berikut:

H3 : Persepsi nilai berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-

commerce

Page 8: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial berhubungan dengan faktor lingkungan sekitar dari sesorang.

Hsu dan Lin (2007) menjelaskan bahwa ketika orang berpartisipasi dalam sistem

sosial, mereka mengidentifikasi dengan dan menganggap peran di dalamnya.

Sedikit atau banyak seseorang akan terpengaruh dengan keadaan di sekitanya

dalam pengambilan keputusan. Faktor sosial memiliki pengaruh yang positif

terhadap minat menggunakan e-commerce. Hal ini karena faktor sosial akan

mendorong individu dalam menerima suatu hal yang telah digunakan oleh

masyarakat di lingkungannya. Peran orang-orang di sekitar individu dalam

memberikan pendapat ataupun rekomendasi merupakan pendorong utama untuk

individu dalam menggunakan teknologi.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah menunjukkan

hasil yang mendukung dari pengaruh sosial terhadap minat menggunakan e-

commerce. Penelitian-penelitian tersebut antara lain oleh Kleijnen et al. (2003),

Kim dan Srivastava (2007), dan Kesharwani dan Bisht (2012). Namun ada pula

penelitian yang menunjukkan hasil yang tidak mendukung, antara lain Kwahk dan

Ge (2012). Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis

alternatif sebagai berikut:

H4 : Pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-

commerce

Persepsi Risiko

Persepsi risiko (perceived risk) sering dikaitkan dengan ketidakpastian dan

ketakutan akan sesuatu yang buruk yang mungkin akan terjadi. Risiko yang dapat

dihadapi oleh pengguna transaksi online dianggap sebagai risiko keamanan

bertransaksi dan ketidakpastian terhadap barang yang dipesannya (Shomad,

2013). Im et al (2008) menjelaskan bahwa persepsi risiko atau ketidakpastian

mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap keputusan mereka. Situasi yang

berisiko dapat terjadi ketika di mana probabilitas dari suatu hasil masih tidak

diketahui. Ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi negatif yang mungkin

Page 9: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

diterima atas pembelian suatu produk atau jasa yang akhirnya membuat individu

ragu-ragu dalam pengambilan keputusan. Persepsi risiko yang dirasakan oleh

pengguna akan memberikan pengaruh negatif terhadap minat menggunakan suatu

e-commerce. Pengaruh negatif ini merujuk kepada ketakutan atau ketidakpastian

yang akan merugikan pengguna dan mengurangi keinginannya dalam bertransaksi

menggunakan e-commerce. Individu akan cenderung memilih sesuatu yang

bersifat pasti, aman, dan jauh dari risiko.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah menunjukkan

hasil yang mendukung dari pengaruh persepsi risiko terhadap minat menggunakan

e-commerce. Penelitian-penelitian tersebut antara lain oleh Pavlou (2003),

Shomad (2013), Kesharwani dan Bisht (2012), dan Firdayanti (2012). Namun ada

pula penelitian yang menunjukkan hasil yang tidak mendukung, antara lain Ullah

(2014) dan Saraswati dan Baridwan (2013). Berdasarkan uraian tersebut, maka

peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H5 : Persepsi risiko berpengaruh negatif terhadap minat menggunakan e-

commerce

Kepercayaan

Dijelaskan oleh Moorman et al (1999) bahwa kepercayaan menunjukkan

adanya pernyataan antara kedua belah pihak yang terlibat dalam suatu hubungan.

Kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat penggunaan

sistem e-commerce karena kepercayaan merupakan faktor penting yang menjadi

pertimbangan setiap individu untuk memilih menggunakan e-commerce

(Saraswati dan Baridwan, 2012). Aljazzaf et al. (2010) menjelaskan kepercayaan

adalah kemauan trustor (pemberi amanat) untuk mengandalkan trustee (penerima

amanat) untuk melakukan apa yang dijanjikan dalam konteks tertentu, terlepas

dari kemampuan untuk memantau atau mengontrol trustee (wali amanat), dan

meskipun konsekuensi negatif dapat terjadi. Kepercayaan adalah landasan dalam

melakukan sebuah transaksi. Kepercayaan yang kuat akan memberikan kepastian

di antara kedua belah pihak dalam proses transaksi.

Page 10: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya telah menunjukkan

hasil yang mendukung dari pengaruh kepercayaan terhadap minat menggunakan

e-commerce. Penelitian-penelitian tersebut antara lain oleh Corbitt et al (2003),

Kamtarin (2012), dan Saraswati dan Baridwan (2013). Namun ada pula penelitian

yang menunjukkan hasil yang tidak mendukung, antara lain Shomad (2013).

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis alternatif

sebagai berikut:

H6 : Kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-

commerce

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi (explanatory research).

Penelitian eksplanasi menurut Sugiyono (2009:11) adalah penelitian yang

bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan

antara satu variabel dengan variabel yang lain. Melalui penelitian eksplanasi

(explanatory research), peneliti berusaha menjelaskan hubungan antara dua atau

lebih gejala atau variabel. Variabel yang terdiri dari variabel independen (X) dan

variabel dependen (Y). Variabel independen (X) terdiri dari 6 variabel yaitu

persepsi kemudahan, kegunaan, nilai, pengaruh sosial, risiko, dan kepercayaan.

Sedangkan variabel dependen (Y) adalah minat menggunakan sistem e-commerce.

Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh pengguna

internet yang menggunakan forum online, website jual beli, dan pengguna media

sosial yang pernah melakukan transaksi dengan menggunakan e-commerce.

Alasan pengambilan populasi ini adalah karena tingginya pengetahuan serta

adanya pengalaman mengenai penggunaan teknologi internet sebagai sarana jual

beli atau media pemasaran produk. Metode yang digunakan dalam pengambilan

sampel termasuk dalam non probability sampling, yaitu convenience sampling

atau pengambilan sampel mudah.

Page 11: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Dikarenakan tidak adanya jumlah pasti pada populasi seluruh pengguna

internet yang menggunakan forum online, website jual beli, dan pengguna media

sosial yang pernah menggunakan e-commerce, maka untuk penentuan sampel

peneliti berdasar kepada pendapat Sekaran (2006:160) di mana ukuran sampel

lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metoda pengumpulan data

melalui metoda survey. Metoda survei yang dilakukan adalah dengan melakukan

pengumpulan data melalui kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer.

Sedangkan menurut Sekaran (2006:82) kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis

yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam

alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Survey yang disebar merupakan survey

kuesioner elektronik dan disebarkan secara online melalui media Google form dan

disebarkan melalui forum dan media sosial.

Terdapat tujuh konstruk dalam penelitian ini, yaitu persepsi kemudahan,

persepsi kegunaan, persepsi nilai, pengaruh sosial, persepsi risiko, kepercayaan,

dan minat untuk menggunakan. Item-item yang tertera dalam kuesioner penelitian

ini merupakan item-item yang yang merupakan item-item pertanyaan pada

penelitian-penelitian sebelumnya. Konstruk persepsi kemudahan dan kegunaan

mendasar pada penelitian Davis (1989), konstruk persepsi nilai mendasar pada

penelitian Palvia (2009), konstruk pengaruh sosial mendasar pada Venkartesh dan

Davis (2000), Konstruk persepsi risiko dan kepercayaan mendasar pada penelitian

Corbitt et al. (2003), dan konstruk kepercayaan mendasar pada penelitian Godin et

al. (2005).

Cara pengukuran yang dilakukan pada data adalah dengan skala likert,

yaitu dengan memberikan responden dengan sebuah pertanyaan kemudian diminta

menjawab pertanyaan dengan pilihan. Pilihan yang tersedia terdiri dari: Sangat

Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Netral (N), Setuju (S), Sangat Setuju (SS).

Masing-masing jawaban ini diberi skor dengan skala 1 sampai 7 di mana skala 1

menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) hingga skala 7 yang menyatakan Sangat

Setuju (SS).

Page 12: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Evaluasi Model

Pada pengujian hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan analisis partial least square (PLS). Jogiyanto dan Abdillah

(2014:11) mengungkapkan bahwa analisis partial least square (PLS) adalah

teknik statistika multivariate yang melakukan perbandingan antara variabel

dependen berganda dan variabel independen berganda. Pengujian yang dilakukan

untuk menguji hipotesis melalui PLS adalah dengan menggunakan Model

Struktural (Outer Model) dengan melakukan Uji Validitas (Validitas Konstruk,

Validitas Konvergen, dan Validitas Diskriminan) dan Uji Reliabilitas (Cronbach’s

alpha dan Composite reliability). kemudian evaluasi Model Struktural (Inner

Model) yang menggunakan R2 dan nilai koefisien path atau t-values tiap path

untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model stuktural.

ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Seperti yang telah disebutkan di bagian sebelumnya, penelitian ini

menggunakan metode survey dengan menggunakan google form kepada pengguna

forum online dan media sosial, antara lain Kaskus, Indowebster, dan grup Forum

Jual Beli Facebook. Proses survey dilakukan selama kurang lebih satu bulan..

Jumlah sampel dan tingkat pengembalian dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Sampel dan Tingkat Pengembalian

Kuesioner yang diterima 208

Kuesioner yang digugurkan 53

Kuesioner yang digunakan 155

Tingkat pengembalian (respon rate) 100%

Tingkat pengembalian yang digunakan (usable respon rate) 74%

Sumber : Data primer (diolah)

Page 13: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Selanjutnya, gambaran demografi responden yang digunakan pada

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Demografi Responden

1. Jenis Kelamin Jumlah

Prosentase

Laki-laki 87 56%

Perempuan 68 44%

2. Umur Responden

<17 Tahun 4 3%

17-19 Tahun 20 13%

20-22 Tahun 61 39%

>22 Tahun 70 45%

3. Waktu Pengenalan Internet

SD 45 29%

SMP 76 49%

SMA 29 19%

Perguruan Tinggi 5 3%

4. Pengalaman Bertransaksi

<1 Tahun 40 26%

1-3 Tahun 75 48%

4-6 Tahun 30 19%

>6 Tahun 10 6%

5. Frekuensi Transaksi per Bulan

<3 Kali 122 72%

3-5 Kali 30 19%

6-8 Kali 9 6%

>8 Kali 4 3%

Sumber : Data primer (diolah)

Evaluasi Model Pengukuran

Validitas Konvergen Parameter uji validitas konvergen dapat dilihat dari skor

AVE dan communality, masing-masing harus bernilai di atas 0,5. Dari tabel 3 di

atas dapat dilihat bahwa nilai dari AVE dan communality pada setiap konstruk

Page 14: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

variabel bernilai >0,5. Maka berdasarkan hal tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa uji validitas konvergen pada penelitian ini telah terpenuhi.

Validitas Diskriminan Pengujian yang selanjutnya adalah uji validiatas

diskriminan. Untuk pengujian ini, parameter yang diukur adalah dengan

membandingkan akar dari AVE suatu konstruk harus lebih tinggi dibandingkan

korelasi antar variabel laten tersebut, atau dengan melihat skor cross loading.

Untuk nilai cross loading antar variabel adalah bernilai > 0,7. Jika skor loading

antara 0,5 – 0,7, sebaiknya peneliti tidak menghapus indikator yang memiliki skor

laoding tersebut sepanjang skor AVE dan communality indikator tersebut >0,5

(Jogiarto dan Abdillah, 2009). Berdasarkan hal tersebut dan melihat skor loading

di tabel 4 dapat dilihat bahwa skor cross loading antar indikator adalah > 0,7.

Meskipun ada skor loading yang bernilai antara 0,5-0,7, namun indikator tersebut

memiliki skor AVE dan communality >0,5. Maka dapat disimpulkan bahwa uji

validitas diskriminan telah terpenuhi.

Tabel 3

Tabel Algoritma

AVE Composite Reliability

R Square Cronbachs

Alpha Communality Redundancy

PE 0,582691 0,873677 0,820364 0,582692

PU 0,591492 0,875811 0,821352 0,591492

PV 0,582517 0,874374 0,82143 0,582517

SI 0,691901 0,918152 0,888914 0,691901

PR 0,618914 0,889927 0,849027 0,618914

TR 0,742571 0,935097 0,913327 0,742571

IU 0,590144 0,877288 0,618225 0,826098 0,590144 0,143592

Sumber : Data primer (Diolah)

Page 15: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Tabel 4

Tabel Cross Loading

PE PU PV SI PR TR IU

PE1 0,780294 0,474799 0,491258 0,285169 0,289883 0,491574 0,54891

PE2 0,69827 0,51528 0,382684 0,070368 0,326479 0,425236 0,385459

PE3 0,675406 0,376489 0,400664 0,142564 0,140378 0,445014 0,345384

PE4 0,758766 0,650147 0,401385 0,16278 0,222797 0,44414 0,50606

PE5 0,886069 0,697545 0,564689 0,321106 0,387615 0,518225 0,636916

PU1 0,670768 0,805434 0,545239 0,324325 0,241355 0,482197 0,606631

PU2 0,298685 0,524155 0,462118 0,155148 0,502871 0,457394 0,324803

PU3 0,551068 0,753303 0,505459 0,19437 0,258069 0,463503 0,47829

PU4 0,603839 0,843297 0,593403 0,247341 0,359182 0,435064 0,546784

PU5 0,591783 0,869128 0,645654 0,281624 0,26882 0,542117 0,631938

PV1 0,415443 0,509851 0,749305 0,234914 0,399754 0,442161 0,471137

PV2 0,320858 0,483374 0,748398 0,209889 0,287029 0,398804 0,3237

PV3 0,479158 0,613448 0,83174 0,397816 0,413327 0,598139 0,51797

PV4 0,519398 0,487778 0,72145 0,218767 0,300703 0,482078 0,369992

PV5 0,520365 0,618928 0,760754 0,283688 0,354366 0,468444 0,437778

SI1 0,185509 0,225691 0,181446 0,796178 0,134415 0,097911 0,335378

SI2 0,208379 0,198586 0,246998 0,847881 0,231467 0,17937 0,354532

SI3 0,23395 0,257608 0,276972 0,829939 0,220146 0,200291 0,430081

SI4 0,237601 0,314795 0,383332 0,870009 0,173619 0,290761 0,40484

SI5 0,272046 0,32374 0,388776 0,813012 0,138807 0,280939 0,430169

PR1 0,132486 0,231061 0,314507 0,176447 0,768475 0,357713 0,234625

PR2 0,305652 0,288486 0,378286 0,160341 0,84265 0,645577 0,305123

PR3 0,349521 0,403552 0,404664 0,279784 0,821706 0,535425 0,421313

PR4 0,354833 0,344204 0,415215 0,112062 0,798714 0,617702 0,316482

PR5 0,247864 0,210939 0,297822 0,056286 0,693407 0,383305 0,207987

TR1 0,499877 0,469502 0,488124 0,216863 0,635564 0,829223 0,474273

TR2 0,570274 0,52939 0,595784 0,231135 0,590265 0,90905 0,532588

TR3 0,50433 0,553029 0,540144 0,191599 0,539313 0,846414 0,595225

TR4 0,441092 0,460168 0,520333 0,19792 0,533018 0,847255 0,440069

TR5 0,586831 0,603419 0,576412 0,274378 0,561312 0,874421 0,564225

IU1 0,645444 0,741048 0,6298 0,363977 0,394311 0,642251 0,82262

IU2 0,355033 0,342621 0,275624 0,449814 0,200102 0,216806 0,659629

IU3 0,431143 0,360166 0,310209 0,437017 0,403226 0,451239 0,724444

IU4 0,498303 0,559281 0,423217 0,272982 0,251542 0,477793 0,824619

IU5 0,521208 0,544067 0,450859 0,344157 0,247556 0,465452 0,7963

Sumber data : Primer (Diolah)

Page 16: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Reliabilitas

Selanjutnya untuk menguji reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s

alpha dan nilai Composite reliability. Untuk nilai Cronbach’s alpha harus >0,6

dan nilai Composite reliability harus 0,7. Berdasakan tabel 4, dapat dilihat bahwa

Cronbach’s alpha telah lebih dari >0,6 dan nilai Composite reliability telah lebih

dari >0,7, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran tersebut telah

reliable.

Model Struktural (Inner model)

Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk

konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk uji

signifikasi antar konstruk dalam model struktural. Nilai koefisien path atau inner

model menunjukkan tingkat signifikansi dalam pengujian hipotesis. Semakin

tinggi nilai R2 berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian yang

diajukan. Dalam pengukuran pada tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai R2 adalah

0,618225. Artinya variasi perubahan variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variabel independen adalah sekitas 61% sedangkan sisanya dijelaskan oleh

variabel lain di luar model yang diajukan.

Tabel 7

Path Coefficients

Sumber data : Primer (Diolah)

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|) Keterangan

PE -> IU 0,229378 0,226272 0,075769 0,075769 3,027334 Didukung

PU -> IU 0,331603 0,333591 0,080554 0,080554 4,116522 Didukung

PV -> IU -0,047642 -0,047335 0,074788 0,074788 0,637026 Ditolak

SI -> IU 0,262285 0,255468 0,084012 0,084012 3,121982 Didukung

PR -> IU -0,009952 0,004037 0,069241 0,069241 0,143725 Ditolak

TR -> IU 0,238057 0,236134 0,079852 0,079852 2,981215 Didukung

Page 17: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

1. Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa konstruk persepsi kemudahan (perceived ease

of use) memiliki pengaruh positif dengan minat menggunakan sistem e-commerce.

Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai T-Statistics dari konstruk persepsi

kemudahan (perceived ease of use) terdahap minat menggunakan sistem e-

commerce adalah sebesar 3,027334 atau ≥1,64, menunjukkan bahwa persepsi

kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap minat

menggunakan sistem e-commerce. Berdasarkan hal tersebut maka dapat

dinyatakan bahwa Hipotesis 1 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Pavlou (2003), Faqih (2013), dan Shomad (2013).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, persepsi

kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap minat

menggunakan sistem e-commerce. E-commerce memiliki kemudahan dalam

penggunaan apabila dibandingkan dengan sistem jual beli konvensional. Persepsi

kemudahan ini juga didukung oleh semakin tingginya kesadaran pengguna sistem

e-commerce tentang pengetahuan terkait teknologi informasi dan internet. Selain

itu, ketersediaan sistem yang diberikan oleh penyedia layanan atau website-

website e-commerce semakin sederhana dan memudahkan konsumen untuk

menggunakannya.

2. Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa konstruk persepsi kegunaan (perceived

usefulness) memiliki pengaruh positif dengan minat menggunakan sistem e-

commerce. Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai T-Statistics dari konstruk

persepsi kegunaan (perceived usefulness) terdahap minat menggunakan sistem e-

commerce adalah sebesar 4,116522 atau ≥1,64, menunjukkan bahwa persepsi

kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap minat

menggunakan sistem e-commerce. Berdasarkan hal tersebut maka dapat

dinyatakan bahwa Hipotesis 2 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Al-maghrabi et al. (2011), Kesharwani dan Bisht (2012), dan

Ayo et al. (2013).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara Persepsi

kegunaan (perceived usefulness) terhadap minat menggunakan sistem e-

Page 18: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

commerce. Melalui sistem e-commerce, seorang individu dapat meningkatkan

efisiensi dan efektivitas dari transaksi jual-beli. Secara umum dalam

penggunaannya, konsumen dapat mendapatkan produk/jasa yang diinginkan tanpa

harus mengalami banyak kesulitan bila dibandingkan dengan transaksi secara

tradisional. Informasi harga yang jelas juga menjadi salah satu manfaat yang

diperoleh dengan sistem e-commerce, pengguna akan mampu memilah dan

membandingkan harga yang paling murah dari sebuah produk yang sama

sekaligus. Banyaknya manfaat yang diberikan melalui sistem e-commerce akan

mendorong minat dari pengguna untuk menggunakannya secara terus dan

berkelanjutan.

3. Hipotesis 3

Hipotesis 3 menyatakan bahwa konstruk persepsi nilai (perceived value)

memiliki pengaruh positif dengan minat menggunakan sistem e-commerce. Dari

tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai T-Statistics dari konstruk persepsi nilai

(perceived value) terdahap minat menggunakan sistem e-commerce adalah sebesar

0,637026 atau <1,64, menunjukkan bahwa persepsi nilai (perceived value) tidak

memiliki pengaruh terhadap minat menggunakan sistem e-commerce.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 3 ditolak. Hasil

ini tidak konstisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Gupta dan Kim (2010),

Kamtarin (2012), dan Kim dan Damhost (2012), Namun hasil ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Patterson dan Spreng (1997).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh antara persepsi

nilai (perceived value) terhadap minat menggunakan sistem e-commerce.

Mayoritas responden merasa bahwa masih ada nilai yang didapat melalui sistem

e-commerce belum sepadan dengan upaya yang mereka berikan. Kemudian,

meskipun memiliki kemudahan dan manfaat yang banyak, responden merasa

dalam segi biaya dan waktu mereka tetap mengeluarkan lebih karena adanya biaya

kirim dan waktu tempuh perjalanan yang diperlukan untuk mengirim produk.

Faktor kepuasan yang didapatkan oleh konsumen juga menjadi salah satu

penyebabnya. Terkadang barang yang didapat oleh konsumen tidak sesuai dengan

apa yang diharapkannya karena tidak melihat produk barang secara langsung, hal

ini membuat konsumen merasa apa yang telah dikeluarkannya tidak sesuai dengan

Page 19: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

apa yang didapatkannya. Hal ini juga dikarenakan persepsi nilai memiliki

beragamnya arti bagi konsumen. Konsumen memiliki pengalaman yang berbeda-

beda dalam menggunakan e-commerce, nilai yang diterimapun juga beragam.

4. Hipotesis 4

Hipotesis 4 menyatakan bahwa konstruk pengaruh sosial (social influence)

memiliki pengaruh positif dengan minat menggunakan sistem e-commerce. Dari

tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai T-Statistics dari konstruk pengaruh sosial

(social influence) terdahap minat menggunakan sistem e-commerce adalah sebesar

3,121982 atau ≥1,64, menunjukkan pengaruh sosial (social influence)

berpengaruh positif terhadap minat menggunakan sistem e-commerce.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 4 didukung.

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kleijnen et al. (2003),

Kim dan Srivastava (2007), dan Kesharwani dan Bisht (2012).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara

pengaruh sosial (social influence) terhadap minat menggunakan sistem e-

commerce. Lingkungan memberikan peranan penting kepada seseorang. Dalam

hal ini, minat menggunakan sistem e-commerce individu dipengaruhi oleh

keadaan sekitar. Banyaknya masyarakat yang semakin beralih menggunakan

sistem e-commerce dalam transaksi jual-beli turut mempengaruhi individu-

individu lain untuk mencoba menggunakan sistem ini. Seiring dengan semakin

pesatnya media komunikasi, masyarakat juga mampu dengan mudah

merekomendasikan orang-orang dekatnya dalam menggunakannya. Penelitian ini

menunjukkan banyak para pengguna sistem e-commerce yang mulai

menggunakan sistem ini karena adanya pengaruh dari sekitar, seperti keluarga,

teman, atau kolega. Rekomendasi dari orang-orang terdekat memberikan

kepercayaan dan keyakinan yang sangat kuat untuk mengambil keputusan. Selain

itu, individu juga akan cenderung mengikuti apa yang dilakukan oleh suatu

kelompok masyarakat di sekitarnya. Hal ini mendorong seseorang untuk

menggunakan sistem e-commerce.

5. Hipotesis 5

Hipotesis 5 menyatakan bahwa konstruk persepsi risiko (perceived of risk)

memiliki pengaruh positif dengan minat menggunakan sistem e-commerce. Dari

Page 20: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai T-Statistics dari konstruk persepsi risiko

(perceived of risk) terdahap minat menggunakan sistem e-commerce adalah

sebesar 0,143725 atau <1,64, menunjukkan bahwa persepsi risiko (perceived of

risk) tidak memiliki pengaruh terhadap minat menggunakan sistem e-commerce.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 5 ditolak. Hasil

ini tidak konstisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Pavlou (2003), Shomad

(2013), Kesharwani dan Bisht (2012), dan Firdayanti (2012). Namun konsisten

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ullah (2014) dan Saraswati dan Baridwan

(2013).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh antara persepsi

risiko (perceived risk) terhadap minat menggunakan sistem e-commerce. Hal ini

bisa disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu yang mempengaruhi hal ini adalah

meningkatnya tingkat keamanan dan security yang tinggi yang disediakan oleh

penyedia website e-commerce. Risiko yang dihadapi oleh konsumen saat ini tidak

sebesar yang dihadapi beberapa tahun yang lalu. Sistem reputasi yang disediakan

oleh beberapa website juga membantu menunjukkan kualitas seller yang ada.

Risiko pada dasarnya menurunkan minat penggunaan sebuah sistem, namun

seiring dengan berkembangnya bisnis e-commerce, maka para penyedia layanan

pun turut meningkatkan kualitas layanan mereka dengan meningkatkan sistem

keamanan dalam sistem transaksi. Banyak penyedia layanan menyediakan garansi

maupun jaminan untuk risiko kerugian yang terjadi.

6. Hipotesis 6

Hipotesis 6 menyatakan bahwa konstruk kepercayaan (trust) memiliki

pengaruh positif dengan minat menggunakan sistem e-commerce. Dari tabel 7

dapat dilihat bahwa nilai T-Statistics dari konstruk kepercayaan (trust) terdahap

minat menggunakan sistem e-commerce adalah sebesar 2,981215 atau ≥1,64,

menunjukkan kepercayaan (trust) berpengaruh positif terhadap minat

menggunakan sistem e-commerce. Berdasarkan hal tersebut maka dapat

dinyatakan bahwa Hipotesis 6 didukung. Hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Corbitt et al (2003), Kamtarin (2012), dan Saraswati dan

Baridwan (2013).

Page 21: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara

kepercayaan (trust) terhadap minat menggunakan sistem e-commerce. Konsumen

akan mendapatkan motivasi membeli yang kuat pada website atau seller e-

commerce yang telah dipercaya dan memiliki reputasi yang baik. Saat ini sistem

e-commerce juga didukung oleh meningkatnya sistem keamanan dan sekuriti yang

baik yang disediakan oleh penyedia layanan. Baik data pribadi maupun privasi

konsumen dapat dijaga dengan dengan baik. Sistem reputasi yang disediakan oleh

beberapa website e-commerce juga membantu konsumen untuk melihat seberapa

baik tingkat kepercayaan seller.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini menunjukkan bahwa minat

menggunakan e-commerce ditentukan oleh persepsi kemudahan (perceived ease

of use), persepsi kegunaan (perceived usefulness), pengaruh sosial (social

influence), dan kepercayaan (trust). Dengan adanya kemudahan dalam

penggunaan sistem, maka individu akan semakin berminat menggunakan sistem

e-commerce dalam melakukan transaksi. Persepsi kegunaan (perceived

usefulness) adalah sebuah persepsi yang timbul karena pengguna merasa bahwa

suatu hal memberikan kegunaan dan manfaat dalam meningkatkan kinerjanya,

dengan adanya manfaat yang didapatkan dengan menggunakan e-commerce maka

hal tersebut akan meningkatkan minat dalam menggunakan sistem e-commerce.

Pengaruh sosial (social influence) merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan. Pengaruh sosial dari

lingkungan individu yang mendukung dan merekomendasikan penggunaan sistem

e-commerce akan mendukung minat dari individu dalam menggunakan e-

commerce. Kepercayaan (trust) adalah faktor yang penting dalam hubungan

transaksi karena faktor ini akan menentukan bagaimana keberlanjutan hubungan

antara pembeli dan penjual. Kepercayaan juga dapat menumbuhkan sikap loyal

dari pembeli kepada penjual. Semakin terpercaya suatu penjual atau sistem dalam

Page 22: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

website, maka pembeli akan semakin merasa berminat melakukan pembelian.

Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan konstruk persepsi nilai (perceived

value) tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-commerce. Hasil ini

konsisten dengan penelitian Patterson dan Spreng (1997). Kemudian persepsi

risiko (perceived risk) juga tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-

commerce. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh

Ullah (2014) dan Saraswati dan Baridwan (2013).

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan. Pertama

penelitian ini menggunakan metode survey dengan penyebaran langsung via

google form, tanpa melakukan interview atau wawancara khusus dengan

responden, sehingga peneliti tidak mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan

dan sikap responden terhadap penggunaan sistem e-commerce. Kemudian, topik

dari penelitian ini masih mecakup e-commerce secara umum. Untuk penelitian

selanjutnya, diharapkan adanya fokus pada bidang khusus. Melalui penelitian ini,

diharapkan adanya masukan dan manfaat terhadap bisnis yang menggunakan

sistem e-commerce sebagai salah satu media transaksinya. Penelitian ini juga

memberikan manfaat untuk bidang jual-beli melalui media online secara umum.

Kemudian melalui penelitian ini, penyedia layanan dapat lebih memperhatikan

bagaimana persepsi kemudahan, kegunaan, pengaruh sosial, dan kepercayaan,

sehingga dapat terus mengembangkan layanan transaksi secara online.

DAFTAR PUSTAKA

Achmat, Z. 2010. Theory of Planned Behavior, Masihkan Relevan.

http://zakarija. staff. umm. ac. id/files/20, 10, p.12.

Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behaviour. Organizational Behaviour

and Human Decision Process 50, 179-2011.

Page 23: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Al-Magharibi, T., dan Dennis, C. 2010. Antecedents of continuance intentions

towards e-shopping: the case of Saudi Arabia. Journal of Enterprise

Information Management. Volume 24 No. 1, 2011 pp. 85-111.

Aljazzaf, Z.M., Perry, M., dan Capretz, M.A. 2010. Online trust: Definition and

principles. In Computing in the Global Information Technology (ICCGI),

2010 Fifth International Multi-Conference on (pp. 163-168).

Anonim. 2016. https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo

%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker.

diakses pada 21 Mei 2016.

Anonim. 2016. http://www.money.id/digital/2016-transaksi-ecommerce-di-

indonesia-tembus-rp-68-triliun-160104k.html. diakses pada 17 Mei 2016.

Artha, U. 2011. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi

Risiko, Kepercayaan, Inovasi Pribadi, dan Kesesuaian Terhadap Sikap

Penggunaan E-Commerce. Skripsi. Malang: Program Sarjana Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Ayo, C. K., Adewoye, J. O., dan Oni, A. A. 2011. Business-to-consumer e-

commerce in Nigeria: Prospects and challenges. African Journal of Business

Management. Volume 5(13), pp. 5109-5117.

Corbitt, B. J., Thanasankit, T., dan Yi, H. 2003. Trust and e-commerce: a study of

consumer perceptions. Electronic Commerce Research and Applications.

Volume 2 203–215.

Davis, Fred D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User

Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly. Volume 13, No. 3

(Sep., 1989), pp. 319-340.

Eva M. S., A. 2007. Persepsi Penggunaan Aplikasi Internet Untuk Pemasaran

Produk Usaha Kecil Menengah. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi

Informasi 2007 (SNATI 2007). Yogyakarta.

Faqih, K. M. S. 2013. Exploring the Influence of Perceived Risk and Internet Self-

efficacy on Consumer Online Shopping Intentions: Perspective of

Page 24: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Technology Acceptance Model. International Management Review. Volume

9 No. 1 2013.

Fernández, R. S. dan Iniesta-Bonillo, M.A. 2007. The concept of perceived value:

a systematic review of the research. Marketing Theory 2007. Volume 7(4):

427–451.

Firdayanti, R. 2012. Persepsi Risiko melakukan e-commerce dengan kepercayaan

konsumen dalam membeli produk fashion online. Journal of Social and

Industrial Psychology JSIP 1 (1) (2012).

Godin, G., Conner, M. dan Sheeran, P. 2005. Bridging the intention–behaviour

‘gap’: The role of moral norm. British Journal of Social Psychology (2005).

Volume 44, 497–512.

Gupta, S. dan Kim, H. 2010. Value-Driven Internet Shopping: The Mental

Accounting Theory Perspective. Psychology & Marketing. Vol. 27(1): 13–

35.

Hall. J. A. 2009. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Keempat. Jakarta : Salemba

Empat.

Hsu, C., dan Lin, J. C. 2007. Acceptance of blog usage: The roles of technology

acceptance, social influence and knowledge sharing motivation. Information

& Management. Volume 45 (2008) 65–74.

Im, I., Kim, Y., dan Han, H.J., 2008. The effects of perceived risk and technology

type on users’ acceptance of technologies. Information & Management,

45(1), pp.1-9.

Irmawati, D. 2011. Pemanfaatan e-commerce dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah

Orasi Bisnis. Edisi Ke-VI.

Jogiyanto dan Abdillah, W. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS untuk penelitian

Empiris. Yogyakarta : Andi Offset.

Kamtarin, M. 2012. The Effect of Electronic word of mouth, trust and perceived

value on behavioural intention from the perspective of consumers.

Page 25: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

International Journal of Academic Research in Economics and

Management Sciences. Volume 1, No. 4.

Kadir, A. 2014. Pengenalan Sistem Informasi, Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit

Andi.

Kesharwani, A., Bisht, S. 2012. The Impact of trust and perceived risk on internet

banking adoption in India : An extension of technology acceptance model.

International Journal of Bank Marketing. Volume 30 Issue: 4.

Kim, D. J., Ferrin, D. L., Rao, H. G. 2008. A Trust-Based Consumer Decision

Model in Electronic Commerce: The Role of Trust, Risk, and Their

Antecedents. Decision Support Systems. Volume 44(2) , 544.

Kim, J. dan Damhost, M. L. 2010. Perceived Service Quality, Perceived Value,

Satisfaction, and Behavioral Intentions Effects of Level of Internet Retailer's

Service Quality on Perceived Apparel Quality Toward an Internet Retailer.

Clothing and Textiles Research Journal. 28: 56

Kim, Y.A., Srivastava, J. 2007. Impact of Social Influence in E-Commerce

Decision Making. Proceedings of the ninth international conference on

Electronic commerce. ACM, 2007. p. 293-302.

Kini, A, dan Choobineh, J. 1998. Trust in Electronic Commerce: Definition and

Theoretical Considerations. Proceedings of the Thirty-First Hawaii

International Conference on. Volume 4. IEEE, 1998.

Kleijnen, M., Wetzels, M., dan Ruyter K. 2003. Consumer acceptance of wireless

finance. Journal of Financial Services Marketing. Volume 8, 3 206–217.

Kwahk, K. dan Ge, X. 2012. The Effects of Social Media on E-commerce: A

Perspective of Social Impact Theory. 45th Hawaii International Conference

on. IEEE, 2012. p. 1814-1823.

Laundon, K.C. and Trever, C. G. 2013. E-commerce 2013 Business Technology

Society Ninth Edition. Edinburgh : Pearson Education Limited.

Page 26: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Liao, C., Lin, H.N. and Liu, Y.P. 2010. Predicting the use of pirated software: A

contingency model integrating perceived risk with the theory of planned

behavior. Journal of Business Ethics, 91(2), pp.237-252.

McDougall, G.H.G., Levesque, T. 2000. Customer satisfaction with services:

putting perceived value into the equation. Journal of Service and Marketing.

Volume. 14 NO. 5 2000, pp. 392-410.

Moorman, C., Deshpandé, R., dan Zaltman, G. 1993. Factors Affecting Trust in

Market Research Relationships. Journal of Marketing, Volume 57, No. 1

(Jan., 1993), pp. 81-101

Palvia, P. 2009.The role of trust in e-commerce relational exchange: A unified

model. Information & Management. Volume 46, 213-220.

Pavlou, Paul A. 2003. Consumer Acceptance of Electronic Commerce:Integrating

Trust and Risk with the Technology Acceptance Model. International

Journal of Electronic Commerce / Spring 2003. Volume 7, No. 3, pp. 69–

103.

Patterson, P. G. dan Spreng, Richard A. 1997. Modelling the relationship between

perceived value, satisfaction and repurchase intentions in a business-

tobusiness, services context: an empirical examination. International

Journal of ServiceIndustry Management. Vol. 8 No. 5, 1997, pp. 414-434.

Rofiq, A. 2007. Pengaruh Dimensi Kepercayaan (trust) terhadap partisipasi

Pelanggan E-commerce. Tesis. Malang: Program Sarjana Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Santosa, Setyarini. 2004. Electronic commerce: Tantangan kompetensi akuntan

dalam menghadapi isu internal kontrol. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 4: 1

(2004): pp-36.

Santoso, B. 2012. Pengaruh Perceived Usefulness, Perceived ease of use dan

Perceived enjoyment terhadap Penerimaan Teknologi Informasi (Studi

Empiris di Kabupaten Sragen). Jurnal Studi Akuntansi Indonesia (2012): 1-

15

Page 27: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Saraswati, P., dan Baridwan, Z. 2012. Penerimaan sistem e-commerce : pengaruh

kepercayaan, persepsi manfaat, dan persepsi risiko. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa FEB, 1(2).

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 1 Edisi 4. Jakarta :

Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis Buku 2 Edisi 4. Jakarta :

Salemba Empat.

Shomad, A. C. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi

Kemudahan, dan Persepsi Risiko Terhadap Perilaku Penggunaan E-

Commerce. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(2).

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi Edisi 13. Bandung : Alfabeta.

Turel, O., Serenko, A. Bontis, N. 2007. User acceptance of wireless short

messaging services: Deconstructing perceived value. Information &

Management. 44 (2007) 63–73.

Turner, M., Kitchenham, B., Brereton, P., Charters, S. dan Budgen, D. 2010. Does

the technology acceptance model predict actual use? A systematic literature

review. Information and Software Technology, 52(5), pp.463-479.

Ullah, I. A. 2014. Analisis Kepercayaan Konsumen dan Risiko e-commerce

terhadap Keputusan Pembelian secara Elektronik (surbei pada komunitas

Kaskus Regional Solo). Dissertasi. Surakarta: Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah.

Venkartesh, V. dan Davis, F.D. 2000. A Theoretical Extension of the Technology

Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies. Management Science.

Volume 46, No. 2.

Wahana. 2001. Apa dan Bagaimana E-commerce Edisi Pertama. Yogyakarta :

Andi Offset.

Page 28: Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kegunaan, Persepsi ...

Wibowo, Arief. 2008. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi

Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Jakarta :

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Budi Luhur.

Zwass, V. 1996. Electronic Commerce: Structures and Issues. International

Journal of Electronic Commerce. Volume 1, Number 1, Fall, 1996, pp. 3 –

23.