PENGATURAN BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS (BDKT ) DI INDONESIA Oleh: Direktur Metrologi
description
Transcript of PENGATURAN BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS (BDKT ) DI INDONESIA Oleh: Direktur Metrologi
PENGATURAN BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS (BDKT)
DI INDONESIA
Oleh:Direktur Metrologi
DIREKTORAT METROLOGIDirektorat Jenderal Standardisasi Dan Perlindungan Konsumen
Kementerian Perdagangan
1
Harmonisasi Persyaratan Umum ASEN untuk BDKT (ASEAN Common Requirements of Pre-packaged Products)
Implementasi pada UU No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal
BDKT telah diatur sejak tahun 1949 melalui Ordonantie Tera 1949 kemudian tahun 1981 melalui Kepmendakop No. 404 Tahun 1981 tentang BDKT, dan telah disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No 31/M-Dag/Per/10/ 2011 Tentang BDKT
Kebijakan mengenai Pengaturan BDKT mencakup:a. Penulisan kuantitas (tinggi huruf dan angka kuantitas)b. Batas kesalahan yang diizinkan (BKD)c. Penulisan lambang satuan untuk kuantitasd. Tata cara pengujian kuantitas (dalam Surat Keputusan Dirjen)
LATAR BELAKANG
REFERENSI INTERNASIONAL
OIML R 79 Edition 1997 (E)Labeling requirements for prepackaged products
OIML R 87 Edition 2004 (E)Quantity of product in prepackages
ACCSQ WG on Legal Metrology, August 2007ASEAN Common Requirements of Pre-packaged Products
Handbook Training APLMF
KEBIJAKAN PENGATURAN BDKT
UNDANG – UNDANG NO 2 TAHUN 1981 TENTANG METROLOGI LEGAL
UNDANG – UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
Peraturan Menteri Perdagangan No 31/M-Dag/Per/10/2011 Tentang Barang Dalam Keadaan Terbungkus.
Peraturan Menteri Perdagangan No 62/M-Dag/Per/12/2009 Tentang Kewajiban Pencantuman Label Pada Barang.
ASEAN Common Requirements of Pre-packaged Products
KONDISI TERAKHIR PENYESUAIAN PERSYARATAN UMUM ASEAN
No. Negara ASEANStatus Penyesuaian (Berdasarkan AEC
Measures per 2 Des. 2012)
Status Penerapan(Berdasarkan AEC
Measures per 2 Des. 2012)
Keterangan
1 Brunei No No - Brunei tidak mengatur masalah BDKT
- Indonesia akan melakukan penerapan per Oktober 2013
- Malaysia akan melakukan penerapan per Juni 2013
2 Cambodia Yes No
3 Indonesia Yes No
4 Laos Yes Yes
5 Malaysia No No
6 Myanmar No No
7 Philippine No No
8 Singapore Yes Yes
9 Thailand Yes Yes
10 Vietnam Yes Yes
Peraturan Menteri ini berlaku untuk:
Barang atau komoditas yang diedarkan, ditawarkan, dipamerkan, atau dijual yang kuantitas nominalnya (Qn) dinyatakan dalam berat, panjang, jumlah hitungan, luas, atau volume,
BDKT yang diproduksi di dalam negeri, BDKT asal impor, Barang atau komoditas produksi dalam negeri atau asal impor yang dikemas di
wilayah Republik Indonesia, Dikecualikan terhadap barang yang dijual dalam keadaan terbungkus atau dikemas
yang isinya makanan atau minuman yang menurut kenyataannya mudah basi atau tidak tahan lebih dari 7 (tujuh) hari.
RUANG LINGKUP
Definisi BDKT:
BDKT yaitu barang atau komoditas tertentu yang dimasukkan ke dalam kemasan tertutup, dan untuk mempergunakannya harus merusak kemasan atau segel kemasan yang kuantitasnya telah ditentukan dan dinyatakan pada label sebelum diedarkan, dijual, ditawarkan, atau dipamerkan.
1. Penulisan kuantitas(tinggi huruf dan angka kuantitas)
2. Batas kesalahan yang diizinkan(toleransi kesalahan)
3. Penulisan lambang satuan untuk kuantitas
4. Tata cara pengujian kuantitas(dalam Surat Keputusan Dirjen)
POKOK-POKOK PENGATURAN BDKT
CONTOH BDKT
BDKT yang dinyatakan dalam “berat tuntas” atau “drained
weight”
BDKT yang dinyatakan dalam “volume”
BDKT yang dinyatakan dalam “berat”
BDKT yang dinyatakan dalam “panjang”
BDKT yang dinyatakan dalam “luas”
BDKT yang dinyatakan dalam “hitungan”
PENULISAN SATUAN UKURAN
kgkilogram
gramg
KgKGgrmgr
“BENAR” “SALAH”
m3
literml
mililiter
M3
ML
10
PENGATURAN TENTANG KEWAJIBAN PENCATUMAN LABEL PADA BARANG
Permendag No.62 tahun 2009 Permendag 31 Tahun 2011 tentang BDKT
1. Mengatur barang secara umum terutama yang meliputi:a. barang elektronika keperluan rumah
tangga, telekomunikasi, dan informatika;
b. barang sarana bahan bangunan; c. barang keperluan kendaraan
bermotor (suku cadang dan lainnya); dan
d. barang lainnya sesuai lampiran Permendag
Mengatur barang yang dikemas dimana kuantitasnya dinyatakan terlebih dahulu sebelum ditawarkan untuk dijual
2. Mewajibkan pencantuman informasi pada label yaitu keterangan atau penjelasan barang dan identitas pelaku usaha
1. Nama barang2. Mewajibkan pencantuman informasi
tentang kuantitas (isi bersih, netto, dll) pada label
3. Nama dan alamat perusahaan 4. Mengatur ukuran tulisan dan angka
kuantitas untuk mempermudah pembacaan pada label
11
PENGATURAN TENTANG KEWAJIBAN PENCATUMAN LABEL PADA BARANG
BDKT WAJIB memenuhi :A. Kesesuaian Pelabelan kuantitas1. Kesesuaian Pelabelan kuantitas, meliputia. pencantuman kata dan nilai isi bersih, berat bersih atau netto yang kuantitasnya
dinyatakan dalam berat atau volume:b. Pencantuman kata dan nilai nilai panjang, isi, ukuran atau luas yang kuantitasnya
dinyatakan Panjang, luas atau jumlah hitungan c. Pencantuman kata dan nilai bobot tuntas, berat tuntas atau drained weight untuk
BDKT yang bersifat padat dalam suatu media cair selain pencantuman pada huruf ad. Pencantuman kata dan nilai berat tabung kosong atau berat kosong untuk BDKT gas
cair selain pencantuman pada huruf a
2. Pelabelan memperhatikan ukuran atau tinggi huruf dan angka kuantitas nominal
3. Penulisan Lambang Satuan disesuaikan dengan ukuran nilai kuantitas nominal BDKT
12
Lanjutan
2.2. Kebenaran Kuantitas Kebenaran kuantitas sebagaimana yang dimaksud adalah kuantitas nominal BDKT harus sesuai dengan kuantitas sebenarnya / sesuai dengan Batas Kesalahan yang Diizinkan (BKD)
13
Kuantitas Nominal (Qn) dalam g atau mL
Tinggi minimum huruf dan angka dalam mm
lebih dari 5 s/d 50lebih dari 50 s/d 200
lebih dari 200 s/d 1000lebih dari 1000
2346
1. Tinggi minimum huruf dan angka Kuantitas Nominal (Qn) dalam ukuran berat atau volume adalah:
2. Tinggi minimum huruf dan angka Kuantitas Nominal (Qn) dalam ukuran panjang, hitungan, dan luas adalah 2 mm.
TINGGI HURUF DAN ANGKA KUANTITAS NOMINAL
14
CONTOH HASIL PENGAMATAN TINGGI HURUF DAN ANGKA KUANTITAS NOMINAL BDKT
Nama Barang
Kuantitas Nominal
Tinggi Huruf Tinggi Angka
Seharusnya (BKD Tinggi )
minimal
Keterangan
Beras Organik (Guanure)
1 kg 6 mm 11,5 mm 4 mm Sesuai
Pro Gizi Garam Beryodium
250 g 2,36 mm 2,91 mm 4 mm Tidak sesuai
15
PENULISAN LAMBANG SATUAN PADA KUANTITAS
ISI BERSIHliter (l atau L)
mililiter (ml atau mL)meter kubik (m3)
sentimeter kubik (cm3)
BERAT BERSIHkilogram (kg)
gram (g)miligram (mg)
BERAT BERSIH : 155 g(berat sarden + cairan)
BERAT TUNTAS : 100 g(berat sarden)Berat Bersih 5 kg
Netto 5 kgIsi Bersih 2 L
CONTOH PENULISAN LAMBANG SATUAN DALAM BDKT
17
1. Kuantitas BDKT yang dinyatakan dalam Berat atau Volume
2. Kuantitas BDKT yg dinyatakan dlm “berat tuntas” atau "drained weight”, tidak boleh ada BDKT yg memiliki kesalahan lebih besar dari 2 kali Batas Kesalahan (T) sebagaimana tercantum dlm angka 1.
3. Kuantitas BDKT yg dinyatakan dlm ukuran panjang, Batas Kesalahan (T) adalah 2% dari Qn.4. Kuantitas BDKT yg dinyatakan dlm ukuran luas, Batas Kesalahan (T) adalah 3% dari Qn.5. Kuantitas BDKT yg dinyatakan dlm ukuran jumlah atau hitungan:
untuk Qn ≤ 50 buah, kuantitas sebenarnya tidak boleh kurang dari Qn; danuntuk Qn > 50 buah, kuantitas sebenarnya tidak boleh kurang, secara rata-rata, dari Qn dan batas kesalahan (T) adalah 1 (satu) buah dari 100 buah.
Kuantitas Nominal Produk (Qn)dalam g atau mL
Batas Kesalahan (T)*
Persen dari Qn g atau mL
5 s/d 50 9 -
50 s/d 100 - 4.5
100 s/d 200 4.5 -200 s/d 300 - 9
300 s/d 500 3 -
500 s/d 1000 - 15
1000 s/d 10 000 1.5 -
10 000 s/d 15 000 - 15015 000 s/d 50 000 1 -
BATAS KESALAHAN YANG DIIZINKAN (BKD)
1. Produsen, importir, atau pengemas yang tidak memenuhi ketentuan pelabelan kuantitas dan kebenaran kuantitas, wajib menarik BDKT dari peredaran dan dilarang untuk menawarkan, memamerkan, atau menjual BDKT dimaksud.
2. Seluruh biaya penarikan BDKT dibebankan kepada produsen, importir, atau pengemas.
3. BDKT yang tidak sesuai dengan ketentuan dan telah ditarik dari peredaran oleh produsen, importir, atau pengemas, dapat diedarkan, ditawarkan, dipamerkan, atau dijual kembali, jika telah memenuhi ketentuan kesesuaian pelabelan kuantitas.
4. Produsen, importir, atau pengemas yang tidak menarik BDKT, dikenakan sanksi administratif berupa:a. pencabutan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) oleh pejabat penerbit
SIUP; ataub. pencabutan izin usaha lainnya oleh pejabat berwenang.
18
SANKSI DAN PEMBINAAN TERHADAP PELAKU USAHA
1. Pada saat Peraturan Menteri No 31/M-Dag/Per/10/2011 tentang BDKT mulai berlaku, BDKT yang telah beredar di pasar wajib disesuaikan dengan ketentuan pelabelan kuantitas dan kebenaran kuantitas oleh produsen, importir, atau pengemas dalam jangka waktu paling lama 18 (delapan belas) bulan sejak Peraturan Menteri tersebut diberlakukan.
2. Peraturan Menteri tentang BDKT ini mulai berlaku 6 (enam) bulan sejak tanggal ditetapkan.
19
MASA BERLAKU PERATURAN MENTERI TENTANG BDKT
20
HASIL UJI PETIK TERHADAP KESESUAIAN PENULISAN KUANTITAS/TINGGI HURUF DAN ANGKA KUANTITAS
Kuantitas Nominal
(g atau ml)Total sampel
Jumlah sampel yang
sesuai% kesesuaian
Tinggi minimum
(persyaratan)
Rata-rata tinggi huruf dan angka
5 s/d 50 30 14 46,67% 2 mm 2,75 mm
50 s/d 200 59 14 23,73% 3 mm 3,22 mm
200 s/d 1000 87 25 28,74 % 4 mm 4,43 mm
>1000 8 6 75 % 6 mm 8,11 mm
Kuantitas Nominal(panjang,
luas, hitungan)
Total sampelJumlah
sampel yang sesuai
% kesesuaianTinggi minimum (persyaratan)
Rata-rata tinggi huruf dan angka
- 17 16 94,12 % 2 mm 5,77 mm
BDKT yang dinyatakan dalam ukuran berat atau volume
BDKT yang dinyatakan dalam ukuran panjang, luas, atan hitungan
Terima KasihAnda bingung hubungi saja
di bawah ini...
21
Direktorat MetrologiJalan Pasteur No 27 Bandung 40171Telp. 022-4203597 Fax. 022-4207035Email: [email protected]
22