Metodologi Masterplan Jalan

download Metodologi Masterplan Jalan

of 61

Transcript of Metodologi Masterplan Jalan

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    1/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-1

    TANGGAPAN DAN SARAN

    TERHADAP KERANGKA

    ACUANKERJA2 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUANKERJAD.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

    D.1.1 Tanggapan Secara Umum

    D.1.1.1 Landasan Hukum

    1. Undang-Undang RI No 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

    2. Undang-Undang RI No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

    3. Undang-Undang RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan.

    4. Undang-Undang RI No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagiPembangunan untuk Kepentingan Umum.

    5. Peraturan Pemerintah RI No 34 Tahun 2006 tentang Jalan.

    6. Peraturan Pemerintah RI No 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan LalulintasJalan.

    7. Perda No 5 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaBanjarmasin.

    8. SK Walikota Banjarmasin Nomor 410 Tahun 2013 Tanggal 10 September 2013 tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan Kota

    D.1.1.2 Standar Teknis

    1. Pedoman Teknis No Pd-T-19-2005-B tentang Pedoman Studi KelayakanProyek Jalan dan Jembatan.

    2. RSNI.T-14-2004, Pedoman Perancangan Struktur Beton untuk Jembatan.

    3. Pt.T-01-2002-B, Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur.

    4. Pd.T-19-2004-B, Pedoman Pencacahan Lalulintas.

    5. Pd.T-19-2005-B, Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan.

    6. Dan pedoman teknis lainnya yang disyaratkan dalam perencanaan jalan dan jembatan

    D.1.1.3 Data Dasar 

    1. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Banjarmasin.

    2. RTRW Kota Banjarmasin

    3. Data statistik BPS

    4. Data Jalan Kota Banjarmasin

    5. Data Jembatan Kota Banjarmasin

    6. Dan data lainnya yang tersedia

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    2/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-2

    TanggapanPetunjuk / Peraturan lain yang mendukung Bahwa landasan hukum, standar teknis dan Datadasar dalam KAK sudah menjiwai isi dari beberapa Undang Undang yang terkait.

    D.1.2 Tanggapan Teknis

    Meskipun demikian, setelah mempelajari lebih lanjut mengenai maksud dan tujuanpekerjaan ini maka untuk lebih jelasnya mengenai pemahaman pekerjaan adabeberapa hal yang kiranya perlu kami sampaikan, sebagai berikut :

    D.1.2.1 Latar Belakang

    Kota Banjarmasin secara geografis terletak antara 3016’46” sampai dengan 3022’54”LS dan 114031’40” sampai dengan 114039’55” BT. Berada pada ketinggian rata-rata0,16 m di bawah permukaan laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan relatif datar. Kota Banjarmasin berada di sebelah selatan Provinsi Kalimantan Selatan,berbatasan dengan:

    a. Di sebelah utara dengan Kabupaten Barito Kuala.

    b. Di sebelah timur dengan Kabupaten Banjar.

    c. Di sebelah barat dengan Kabupaten Barito Kuala

    d. Di sebelah timur dengan Kabupaten Banjar.

    Perkembangan Kota Banjarmasin dilihat dari berbagai faktor antara lain jumlahpenduduk, pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sosial budaya, pariwisata dan jasamemberikan tantangan kepada pemerintah terutama pemerintah Kota Banjarmasinuntuk memberikan fasilitas yang memuaskan kepada seluruh masyarakat.Pembangunan infrastruktur jalan yang memadai untuk menghubungkan berbagai titikkegiatan yang penting dalam Kota Banjarmasin perlu dikembangkan, untukmelengkapi jaringan jalan yang sudah ada agar bisa melayani pergerakan manusia,barang dan jasa di wilayah Kota Banjarmasin yang semakin padat dan atau diantarawilayah-wilayah lain dalam provinsi Kalimantan Selatan.

    Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaanyang akan dilaksanakan.

    Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal ini Dinas Bina Marga berencanamengembangkan sisten jaringan transportasi jalan yang menghubungkan jaringan jalan Kota Banjarmasin. Dengan terbangunnya jaringan jalan BORR (BanjarmasinOuter Ringroad) dan BIRR (Banjarmasin Inner Ringroad) diharapkan pergerakanantar zona di Kota Banjarmasin berjalan lancar.

    TanggapanU ra ia n l a tar b e la k a ng s u d ah c u ku p j e la s b a h wa u n tuk me n gi mb an g i p e rke mb an g a n K o taB a n ja rmas i n y a ng te rus me n in g k at d i p erl uk a n i n fra s tru k tur j a la n y a n g b i sa me mbe rik a npelayanan yang baik supaya pergerakan manusia dan barang yang terjadi seiring perkembangantersebut dapat di layani secara optimal. Untuk i tu maka diperlukan suatu dasar pengembanganyang terencana dengan baik, terintegrasi dan berpandangan maju kedepan serta berwawasan

    lingkungan.

    D.1.3 Tanggapan Atas Maksud Dan Tujuan Pekerjaan

    Disini kami hanya menegaskan kembali bahwa maksud dan tujuan pekerjaan adalahsebagai berikut :

    D.1.3.1 Maksud

    Maksud dari kegiatan ini adalah menyusun dokumen Rencana Induk/Masterplan

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    3/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-3

    Jaringan jalan termasuk studi kelayakan trase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad ) dan BIRR (Banjarmasin Inner Ringroad ) sebagai bagian dari Master PlanJalan dengan mempertimbangkan aspek teknik, lalu lintas, lingkungan dan ekonomisebagai bahan persiapan pembangunan jaringan jalan baru.

    D.1.3.2 Tujuan

    Tujuan kegiatan ini adalah

      Penyusunan Rencana Induk/Masterplan Jaringan jalan termasuk studikelayakan trase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad) dan BIRR(Banjarmasin Inner Ringroad)sebagai bagian dari Master Plan Jalan, yangmemenuhi standar pelayanan minimal dan menggambarkan keterpaduansistim jaringan jalan dengan pola pengembangan tata ruangdaerahsertaterwujudnya regulasi Rencana Induk/Masterplan Jaringan JalanPerkotaan.

      Tersusunnya dokumen studi kelayakan trase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad) dan BIRR (Banjarmasin Inner Ringroad)dan rekomendasi jenis

     jembatan untuk beberapa jembatan yang terdapat dalam trase BORR danBIRR.

    Tanggapan Konsultan :Ma k su d p e k erj aa n i n i s u d ah d i me n g erti o l e h K o ns u lta n d a n k o n su l tan a k a n me n ye s u ai k a ndengan hasil atau sasaran pekerjaan yang dituju. Dimana proses akhir dari kegiatan ini adalahdidapatkannya dua produk dokumen rencana yaitu Rencana Induk/Masterplan Jaringan jalanyang terintegrasi yang di lengkapi dengan pentahapan pelaksanaan pekerjaan serta tinjauank e la ya k an p e mb an g un an t r as e j al an B OR R ( Ba n ja r ma si n O ut er R in g ro ad ) d a n B I RR

    (Banjarmasin Inner Ringroad)

    D.1.3.3 Target / Sasaran

    Target / Sasaran dari kegiatan ini adalah:

    Tersedianya dokumen Rencana Induk/Masterplan Jaringan jalan termasuk studikelayakan trase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad) dan BIRR (BanjarmasinInner Ringroad)sebagai bagian dari Master Plan Jalan yang memuat indikator teknik,ekonomi dan lingkungan sebagai acuan dalam perencanaan dan pemrogramanpelaksanaan pengembangan jaringan jalan.

    Tanggapan Konsultan :Sasaran dari pekerjaan ini untuk menyusun konsep/kerangka pengembangan Jaringan jalan diKota Banjarmasin sebagai acuan pentahapan pembangunan jarignan jalan yang terintegrasi,b e rwa w a sa n l i ng k u ng a n d e n ga n h a rap a n p a da g i li ran n n ya b i sa me n ja d i me d ia p e l ay a na n

    pemerntah Kota Banjarmasin dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

    D.1.3.4 Lokasi Pekerjaan

    Pekerjaan Penyusunan Dokumen Masterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasindilaksanakan di Kota Banjarmasin

    D.1.4 Tanggapan Terhadap Lingkup Pekerjaan

    D.1.4.1 Ruang Lingkup Kegiatan

    1. Persiapan dan Mobilisasi Kebutuhan personil maupun peralatan-peralatandan data pendukung dipersiapkan dengan baik dan disusun rencana kerjaterinci sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapatdiselesaikan tepat waktu.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    4/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-4

    2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan dan pengolahan data-datasekunder maupun primer yang dibutuhkan.

    3. Analisis Data untuk Masterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin dan StudiKelayakan trase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad) dan BIRR(Banjarmasin Inner Ringroad):

    a. Analisis Master Plan :

      Analisa data ruas jalan. Menghimpun informasi ruas jalan danpenyaringan ruas jalan beserta data kecepatan secara standar dansistematis bagi penentuan biaya proyek, nilai manfaat danpengumpulannya dengan menggunakan lembar data tersendiri bagisetiap kegiatan.

      Analisa data lalu lintas dan matriks asal-tujuan. Data lalu lintas kasar harus diterjemahkan ke dalam perkiraan lalu lintas harian rata-rata(LHR) dan diperiksa kebenarannya sebelum hasilnya dapatdipergunakan. Kemudian digambarkan perkiraan matriks asal-tujuannya.

      Penentuan Kegiatan untuk jangka panjang. Menentukan bagian ruas jalan bagi keperluan evaluasi dan perkiraan biaya terutama berkaitan

    dengan perubahan tingkat lalu lintas dan tipe/kondisi ruas jalannya.   Identifikasi dan Penaksiran Biaya Pekerjaan Jangka Panjang.

    Mengidentifikasi dan menaksir biaya pekerjaan yang tepatberdasarkan kondisi jalan dan tingkat lalu lintas yang diharapkansesuai dengan bukti foto-foto dan data hasil survey penyaringandengan menggunakan ‘Matrik Pekerjaan dan Biaya yang Tepat’, untukkeperluan penyaringan.

      Evaluasi berdasarkan manfaat lalu lintas Dengan menggunakan tabel-tabel berisi nilai/manfaat per kilometer yang dapat diharapkan daritingkat lalu lintas dan tipe/kondisi jalan yang ditentukan yang dapatdinyatakan langsung dengan biaya untuk mendapatkan Net PresentValue/Kilometer (NPV/KM).

      Prediksi jaringan jalan baru Perkiraan kemungkinan pembangunan jalan baru untuk kelancaran dan meningkatkan manfaat fungsi jalan.

      Penyusunan Master Plan Jalan Dalam tahapan ini dikumpulkan ‘longlist’ kegiatan dan menyaring serta menyusun peringkat sesuai dengankriteria teknis dan biaya yang menunjukkan kemungkinan macampekerjaan yang diperlukan untuk 20 tahun mendatang, dengankeluaran sebagai berikut :

      Rencana status, fungsi, dan kelas jalan di Kota Banjarmasin20152035

      Rencana pembangunan jalan baru 2015-2035

      Rencana perbaikan geometris jalan (alinyemen vertikal danhorizontal) 2015-2035

      Rencana peningkatan kualitas jalan (overlay, peninggian ataupelebaran) 2015-2035

      Rencana pemeliharaan jalan (pemeliharaan rutin dan berkala)2015-2035

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    5/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-5

    b. Analisis Studi Kelayakan trase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad )dan BIRR (Banjarmasin Inner Ringroad )

      Analisis Perkiraan Pertumbuhan Pergerakan dan Lalu Lintas Analisaperkiraan pertumbuhan pergerakan dan lalu lintas bertujuan untukmenentukan rute optimum yang dapat dijadikan sebagai dasar bahanpertimbangan penentuan rute terpilih. Analisa pertumbuhan lalu lintas

    berdasarkan trend pertumbuhan ekonomi dan sosial, kepemilikankendaraan, rencana tata ruang, dan perkembangan wilayah dariwilayah studi yang ditinjau. Dalam menganalisa perkiraanpertumbuhan pergerakan dan lalu lintas harus memperhatikan sistemzona dan jaringan menggunakan pemodelan transportasi 4 tahap, dandalam pengembangan model jaringan jalan, analisa harusmemperhatikan rencana pengembangan jaringan jalan tol danrencana tata ruang dengan mempertimbangkan skenario tahunoperasi.

      Analisa Teknis dan Lingkungan Dari hasil pengumpulan danpengolahan data primer dan sekunder, konsultan melakukan analisateknis sebagai dasar penyusunan ROW aktual. Identifikasi prakiraanbesar dan pentingnya dampak sosial, ekonomi dan budaya,khususnya

    berkenaan dengan pemindahan penduduk serta perubahanperuntukan lahan.

      Identifikasi dan Pengkajian Alternatif Rute Berdasarkan dataterdahulu, konsultan harus mempersiapkan beberapa alternatif ruteyang dicantumkan pada peta bakosurtanal dengan memperhatikanaspek ekonomi, teknis, sosial, lingkungan, volume lalu lintas danperkiraan pergerakan kendaraan, serta rencana jaringan jalansehingga dapat terpilih rute optimum. Pemilihan rute optimumberdasarkan analisa dengan metode tertentu yang representatif.

      Pra Rencana Teknik (basic design) Untuk Ruas Prioritas danJembatan Penghubung

      Pra rencana teknik disusun untuk rute optimum meliputi desain awalkonstruksi yang mencakup kriteria desain geometrik (Alinyemen

    vertikal, horizontal, dan penampang melintang); struktur perkerasan;typikal bangunan pelengkap dan bangunan lainnya; ROW aktualberdasarkan hasil analisa teknik (topografi, geoteknik, hidrologi,kemudahan pelaksanaan) dan analisa lingkungan; dan Identifikasikarakteristik tata guna lahan di sepanjang koridor. Pra rencana teknikdigunakan sebagai dasar penyusunan Detail Engineering Design(DED) dan juga sebagai bahan untuk analisa biaya. ROW aktualdisusun sebagai dasar untuk pembebasan tanah. ROW aktual diplotdalam peta citra satelit dan peta Bakosurtanal. ROW aktual dapatdiperoleh pada awal kegiatan untuk mempercepat proses pengadaantanah.

      Untuk Pra Rencana Jembatan Penghubung yang meliputi JembatanBelitung, Jembatan Gampa, Jembatan Semwangi meliputi

    rekomendasi struktur bangunan bawah dan atas jembatan sertarekomendasi untuk alternative terbaik dari beberapa alternative yangada. Gambar menggunakan skala yang dapat terbaca, misalnya untukalinyemen vertikal dan horizontal dengan skala horizontal 1:2000.

      Analisis Biaya Analisa biaya dilakukan meliputi perkiraan pembebasan

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    6/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-6

    tanah sesuai ROW Aktual, biaya konstruksi keseluruhan, biayaoperasional pemeliharaan, dan biaya tambahan lainnya.

      Analisis Kelayakan Ekonomi Analisa kelayakan ekonomi seperti nilaiEIRR, NPV, dan BCR diperlukan untuk menentukan kelayakan daripembangunan jalan tol ditinjau dari segi ekonomi baik dari sisipenyelenggara jalan maupun dari pengguna jalan.

      Tanggapan Konsultan :

      Sasaran dari pekerjaan ini untuk menyusun konsep/kerangkapengembangan Jaringan jalan di Kota Banjarmasin sebagai acuanpentahapan pembangunan jarignan jalan yang terintegrasi,berwawasan lingkungan dengan harapan pada gilirannnya bisamenjadi media pelayanan pemerntah Kota Banjarmasin dalam rangkameningkatkan kesejahteraan masyarakat

    Tanggapan Konsultan :Lingkup dari pekerjaan ini seperti sudah dijelaskan diatas sebelumnya sudah sangat jelas bahwasecara umum pekerjaan ini terdiri dari dua pokok pekerjaan utama yaitu menyusun rencana induk

     ja ri ng an ja la n da n st ud i ke la yak an te rh ad ap Ke la yak an tr as e ja la n BOR R (B an ja rm asi n Ou te r Ringroad) dan BIRR (Banjarmasin Inner Ringroad) yang didalamnya meliputi kegiatan-kegiatanpengumpulan data berupa data sekunder dan data primer, tahapan analisadan perencanaan

    serta tahapan rekomendasi.

    D.1.4.2 Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

      Bekerja sesuai dengan instruksi yang disampaikan oleh pihak owner melalui PPTK;.

      Selalu berkoordinasi dengan pihak Pengguna Anggaran / PejabatPembuat Komitmen, dan PPTK, apabila terjadi permasalahan dilapangan, untuk mencari solusi yang terbaik.

    D.1.4.3 Lingkup Kewenangan Pengguna Jasa

    1. Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat TimTeknis / Tim Pengawas dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi;

    2. Sewaktu-waktu penyedia jasa dapat diminta oleh Pengguna Anggaran /

    Pejabat Pembuat Komitmen mengadakan diskusi atau memberi penjelasanmengenai tahap dan hasil kerjanya.

    D.1.4.4 Peralatan Material, Personil dan Fasilitas dari Pengguna Anggaran

    Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan personil yang terdiridari:

      Tenaga Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan (PPTK), yang ditunjuk melaluiSurat Keputusan Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran yang bertugassebagai tenaga pendamping yang dapat membantu memberikanpenjelasan-penjelasan teknis dan sekaligus sebagai pengawas dari kegiatankonsultansi;

      Tenaga Administrasi Internal yang terdiri 1 (satu) orang atau lebih selakuwakil Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen yang bertugas

    sebagai tenaga administrasi yang Bertugas melaksanakan tata laksanapersuratan, pemeliharaan dokumen dan pengarsipan dokumen;

      Panitia Penerima Hasil Pekerjaan yang terdiri dari 1 (satu) orang atau lebihyang berjumlah gasal yang bertugas menilai hasil pekerjaan pada saat pihakpenyedia jasa mengajukan termin pembayaran.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    7/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-7

    D.1.4.5 Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

    Penyedia Jasa Konsultansi minimal harus memiliki fasilitas berupa :

      Komputer / note book untuk tenaga ahli

      Peralatan-peralatan lain yang digunakan untuk menunjang pelaksanaanpekerjaan Perencanaan, diantaranya : Alat ukur, Kamera, Waterpass, dan

    lain-lain.D.1.4.6 Metodologi

    Pengumpulan data lapangan untuk Studi Kelayakan trase jalan BORR (BanjarmasinOuter Ringroad) dan BIRR (Banjarmasin Inner Ringroad)harus memenuhipersyaratan berikut:

    1. Pengumpulan data sekunder. Data sekunder yang diperlukan untukpelaksanaan pekerjaan ini diantaranya adalah :

    a. Rencana /laporan

    i. Rencana tata ruang didaerah studi

    ii. Rencana pengembangant ransportasi

    iii. Rencana pengembangan jaringan jalan

    iv. Studi-studi terdahulu(jika ada)

    b. Data Statistik/Publikasi

    i. Statistik Indonesia yang terakhir, BPS

    ii. Indikator ekonomi yang terakhir, BPS

    iii. Statistik keuangan Pemerintah Daerah edisi terakhir, BPS

    iv. Penduduk Kota Banjarmasin, hasil sensus penduduk terakhir, BPS

    v. PDRB Kabupaten/Kota

    vi. Provinsi, Kota, Kabupaten dalam angka edisi terakhir 

    vii. Daftar harga bahan, peralatan, mobil dan ban, edisi terakhir 

    viii. Indonesia energy pricing review, edisi terakhir 

    ix. Data tata guna lahan

    c. Data lainnya, seperti

    i. Data Citra Satelit lokasi proyek terbaru dengan ketelitian minimal 1meter.

    i. Peta Sumber material

    ii. Peta dasar rupa bumi lokasi proyek

    iii. Data lalu lintas

    iv. Data hidrologi, geologi dan lingkungan

    v. Data harga satuan pekerjaan

    vi. Peta topografi skala 1: 50.000 dari Bakosurtanal (untuk Kalimantan

    Selatan dan Kota Banjarmasin skala 1: 25.000)

    vii. Peta Geologi skala 1: 100.000

    viii. Lokasi situs sejarah

    2. Pengumpulan data primer 

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    8/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-8

    a. Survei Pendahuluan, Penyedia jasa harus mengadakan peninjauanlapangan untuk melakukan identif ikasi daerah studi danmembandingkannya dengan data-data sekunder yang diperoleh untukdipergunakan sebagai bahan analisis data dan pemilihan rute. Tinjauanlapangan dilakukan terhadap beberapa aspek yang meliputi hal-halsebagai berikut:

    i. Topografi

    1. Keadaan topografi

    2. Kondisi utilitas

    ii. Geologi

    1. Sifat-sifat fisik tanah

    2. Ciri-ciri geologi

    iii. Hidro-Oceanografi

    1. Kondisi drainase

    2. Kondisi sungai dan rawa (untuk wilayah rawa)

    3. Hal-hal lannya yang diperlukan

    iv. Sosial dan Ekonomi

    1. Identifikasi ciri-ciri tata guna tanah

    2. Kependudukan dan tenaga kerja

    3. Struktur wilayah administratif 

    4. Identifikasi sarana dan prasarana sosial ekonomi

    5. Persepsi dan ciri-ciri kondisi ekonomi regional

    v. Budaya dan lingkungan

    1. Inventarisasi situs sejarah dan peninggalan budaya

    2. Inventarisasi rona lingkungan awal

    b. Survei Jaringan Jalan dan Lalu Lintas, sebelum survey, pekerjaan

    persiapan harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.Identifikasikan karakteristik daerah studi, penentuan lokasi dan luasdaerah survei lalu lintas serta prosedur survei yang akan digunakandisesuaikan dengan prosedur standar Bina Marga dan harus didiskusikandan disetujui oleh pemberi pekerjaan sebelum dimulai. Kegiatan surveilalu lintas meliputi:

    i. Survei Jaringan Jalan

    Survei dilakukan untuk mengidentifikasi sistem jaringan jalan diwilayah studi sebagai dasar dalam melaksanakan pemodelanpertumbuhan pergerakan dan lalu lintas serta penentuan lokasi dandesain simpang susun.

    ii. Survei Perhitungan Volume Lalu Lintas di Ruas Jalan

    1. Jumlah titik dan lokasi survei harus dapat mewakili lingkup wilayahstudi dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang diperlukandalam studi ini.

    2. Pengumpulan data selama minimal 3 hari (2 hari kerja dan 1 harilibur) untuk beberapa ruas dan yang diperlukan.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    9/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-9

    3. Pengumpulan data dilakukan pada beberapa ruas selama 24 jam.

    4. Jenis kendaraan

      Sepeda motor 

      Sedan/van/jeep

      Bus kecil (angkutan perkotaan)

      Bus sedang (bus ¾)

      Bus besar 

      Pick-up

      Truk  ¾ ton, 2 as

      Truk sedang (2 as, tidak termasuk pickup)

      Truk besar (3 as)

      Truk gandengan, kontainer, trailer/tronton

    iii. Survei Perhitungan Volume Lalu Lintas di Persimpangan

    1. Perhitungan lalu lintas di persimpangan berdasarkan jeniskendaraan dan penunjukan waktu.

    2. Dilakukan minimal 3 hari (2 hari kerja dan 1 hari libur) untuk setiapkaki simpang selama 24 jam.

    3. Jumlah titik dan lokasi survei harus dapat mewakili lingkup wilayahstudi dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang diperlukandalam studi ini.

    iv. Survei Waktu Perjalanan.

    Pencatatan waktu tempuh suatu kendaraan dari satu titik ke titik yanglain pada suatu ruas jalan dilakukan secara manual selama 3 hari (2hari kerja dan 1 hari libur). Jumlah titik dan lokasi survei harus dapatmewakili lingkup wilayah studi dan disesuaikan dengan kebutuhananalisis yang diperlukan dalam studi ini.

    c. Survei Kondisi dan Struktur Tanah. Konsultan harus mengadakan survei

    lapangan untuk mengidentifikasi kondisi data tanah yang diperoleh untukdipergunakan sebagai bahan analisis data, survei yang dilakukan yaitu :

    i. Test Pit diperlukan untuk mengetahui susunan atau komposisi, baikyang sudah beraspal maupun belum, interval test pit ini dilakukansetiap 10 km. Pada setiap test pit dilakukan pengamatan/deskripsistruktur dan jenis tanah, dan diambil sampelnya serta dilakukanpengujian laboratorium antara lain compaction dan CBR laboratorium.

    ii. Pekerjaan sondir ringan harus dilakukan untuk mendapatkangambaran mengenai kekuatan tanah pada lokasi yang ditinjau,interval pekerjaan ini dilakukan setiap 10 km.

    iii. Pekerjaan sondir berat harus dilakukan untuk mendapatkangambaran mengenai kekuatan tanah pada lokasi jembatan yangditinjau, pekerjaan ini dilakukan pada tiap jembatan sebanyak 2 titik.

    iv. Hand BORRing dengan kedalaman ± 10 m dilakukan pada setiap 10km. Standard Penetration Test (SPT) dilakukan setiap interval 5 km.

    d. Survei Topografi. Survei Topografi untuk studi kelayakan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    10/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-10

    i. Survei Pengukuran Lapangan berupa poligon tertutup, waterpass,pemasangan patok polygon, dan stake out perkilometer.

    ii. Penentuan Koordinat melalui survei GPS per kilometer.

    iii. Penampang melintang, dengan lebar penampang dan interval yangdisesuaikan dengan kebutuhan pada daerah datar setiap 1 km danpada daerah lainnya yang memerlukan pengukuran tambahandengan interval yang lebih kecil.

    iv. Penampang memanjang rencana as jalan dengan interval yangdisesuaikan dengan kebutuhan pada daerah datar dan pada daerahlainnya yang memerlukan pengukuran tambahan dengan intervalyang lebih kecil.

    v. Perhitungan dan Penggambaran.

    vi. Hasil pengukuran lapangan yang dikombinasikan dengan petaBakosurtanal.

    vii. Hasil analisa berupa gambar ROW Aktual dan di plot dalam peta citrasatelit dan peta bakosurtanal sebagai dasar pembebasan tanah.

    e. Survei Lingkungan dan Survei

    Hidrologi/Drainase. Konsultan harus mengadakan survei lapangan untukmengidentifikasi dampak lingkungan dan ketersedian lahan untukdipergunakan sebagai bahan analisis data dan pertimbangan pemilihanrute. Pada saat bersamaan konsultan harus melakukan surveihidrologi/drainase untuk mengidentifikasi jumlah dan karakteristik sungai,catchment area dan aliran sungai/drainase sebgai bahan pertimbangandalam pemilihan rute dan penentuan struktur jalan/jembatan dalam prosespra design. Pada saat bersamaan dapat dilakukan survey perkiraan hargapasar tanah. Seluruh proses dan hasil survey primer didokumentasikandalam suatu laporan terpisah sebagai bagian dari laporan antara danuntuk analisa dari setiap survey dibuat ke dalam Sistem InformasiGeografis (SIG).

    Tanggapan Konsultan :T a n gg a p an te rha d ap me to do l og i p e ke rja a n d i je l as k a n s e c ara l e bi h me n de ta il p a da b a b

    Metodologi Pekerjaan

    D.1.5 Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan

    D.1.5.1 Jangka Waktu Penyelesaian

    Keseluruhan pekerjaan Master Plan Jaringan Jalan dilaksanakanan dalam jangkawaktu 8 (delapan) bulan.

    D.1.5.2 Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan dilaksanakan dengan tahapan berikut:

    1. Persiapan dan penyusunan metode kerja. Dilaksanakan sejak SPMKditerbitkan hingga minggu ke 6.

    2. Survei & Pengolahan Data. Dilaksanakan sejak penyerahan LaporanPendahuluan hingga minggu ke-16.

    3. Diagnosis permasalahan dan Analis Awal. Dilaksanakan setelah surveipendahuluan hingga minggu ke-20.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    11/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-11

    4. Analisis Akhir. Dilaksanakan sejak penyerahan Laporan Antara hingga mingguke-28.

    5. Rekomendasi. Dilaksanakan sejak penyerahan Konsep / Draft Laporan akhir hingga minggu ke32.

    Tanggapan Konsultan :Dengan mempertimbangkan l ingkup pekerjaan yang harus di lakukan dan ni lai pekerjaan yanga d a , ma k a K o ns u lta n a k a n b e ru s a ha me mbe rik a n p e na w ara n s e b ai k mu n gk i n y a ng d a p atdirealisasikan didalam pelaksanaannya. Untuk i tu perlu di lakukan antisipasi sebagai upayadidalam memenuhi semua l ingkup pekerjaan tetap tepat waktu sesuai jadwal pelaksanaan.

    Bent uk ant isipasi sebagai ber ikut :  

      Untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan Konsultan akan menempatkanpersonil sesuai dengan kualifikasi yang telah disyaratkan didalam Kerangka

     Acuan Kerja dan sudah berpengalaman.

      Menggunakan peralatan kerja yang diperlukan sesuai standard yangditetapkan dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanah Bumbu

      Membuat rencana kerja dan metode pelaksanaan yang efisien dengan

    disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

      Melakukan pemantauan dilingkup internal managemen terhadap kemajuanyang telah dicapai sehingga akan didapatkan hasil evaluasi dari masing-masing tahapan kegiatan baik teknis maupun administrasinya.

    D.1.6 Tanggapan Atas Masalah Diskusi Laporan

    Untuk mencapai keluaran tersebut, maka kegiatan ini harus diselesaikan secarabertahap melalui penyusunan laporan sebagai berikut :

    D.1.6.1 Laporan Pendahuluan,

    Laporan Pendahuluan memuat:

    1. Pemahaman Konsultan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang harusdilakukan;

    2. Pendekatan dan metolodogi pelaksanaan dan alat analisis yang akandipergunakan;

    3. Organisasi Pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang akan ditempatkan dalamstudi ini;

    4. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan studi serta pengumpulan data yangharus dilakukan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 6 minggusejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 buku laporan Berupa ringkasan darikemajuan pekerjaan yang dilaksanakan setiap bulan, total kumulatif kemajuankegiatan, dan keterlambatan/kendala yang terjadi serta sebab-sebabnya.Selanjutnya juga memberikan saran-saran untuk mengatasinya dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi keadaan/kendala tersebutdiatas. Juga termasuk semua kajian ulang yang diperlukan, dan rencana kerjabulan berikutnya Laporan ini diserahkan sebanyak 8 (delapan) buku Laporanpaling lambat minggu pertama setiap bulan.

    D.1.6.2 Laporan Antara

    Laporan Antara memuat:

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    12/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-12

    1. Rincian semua data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data lapanganataupun dari studi literatur;

    2. Hasil analisis awal kelayakan usulan proyek mencakup analisis lalu lintas,biaya operasi kendaraan dan perkiraan biaya pelaksanaan proyek rute-rutealternatif yang dianggap sesuai.

    3. Kajian lingkungan tentang kemungkinan pengaruh negatif terhadaplingkungan, termasuk misalnya diperlukannya suatu Studi Amdal sesuaiketentuan berlaku.

    4. Dokumentasi proses dan hasil survey primer. Laporan harus diserahkanselambat-lambatnya: 20 minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 8 (delapan)buku laporan.

    D.1.6.3 Konsep /Draft Laporan Akhir 

    Konsep / Draft Laporan Akhir memuat:

    1. Rangkuman dan perbaikan dari temuan sebagaimana disampaikan dalamLaporan Antara;

    2. Preliminary Engineering Designatau Basic Design dalam bentuk Gambar Design (A3) dan perkiraan biaya pelaksanaan proyek pada rute sebagaimana

    direkomendasikan dan disepakati pada presentasi Laporan antara;3. Hasil analisis kajian teknis, ekonomi dan lingkungan;

    4. Hasil analisis kelayakan dari usulan proyek dari aspek teknik, ekonomi danlingkungan; Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 28 minggu sejakSPMK diterbitkan sebanyak 8 (delapan) buku laporan.

    D.1.6.4 Laporan Akhir 

    Laporan Akhir memuat:

    1. Hasil penyempurnaan dari laporan Draft Final dengan memperhatikanberbagai masukan dan hasil diskusi / pembahasan dengan pemberipekerjaan.

    2. Rekomendasi Konsultan sebagaimana kesimpulan atas temuan serta hasilanalisis yang dilakukan. Laporan harus diserahkan selambatlambatnya: 32minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 buku laporan, 5 RingkasanEksekutif dan 5 CD/DVD yang memuat seluruh laporan yang diperlukandisertai dengan dokumentasi foto kegiatan

    D.1.6.5 Dokumen Master Plan Jalan

    D.1.6.6 Dokumen Studi Kelayakan BORR dan BIRR

    1 Album, peta dan gambar desain awal (basic design) format A3 5 album sertarekapitulasi formulir survei dan pengujian 5 buku. Memuat peta rencana

     jaringan jalan dan susunan peringkat pekerjaan penanganan jalan sesuaidengan kriteria teknis dan biaya yang menunjukkan kemungkinan macampekerjaan yang diperlukan untuk 20 tahun mendatang, dengan keluaransebagai berikut :

      Rencana status, fungsi, dan kelas jalan di Kota Banjarmasin 2015-2035

      Rencana pembangunan jalan baru 2015-2035

      Rencana perbaikan geometris jalan (alinyemen vertikal dan horizontal)2015-2035

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    13/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-13

      Rencana peningkatan kualitas jalan overlay, peninggian atau pelebaran)2015-2035

      Rencana pemeliharaan jalan 2015-2035 Dokumen ini merupakan bagiandari Master Plan Jalan yang memuat secara khusus hasil Studi Kelayakantrase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad) dan BIRR (BanjarmasinInner Ringroad) Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa

    Konsultansi Badan Usaha Metode e-Seleksi Umum (denganPrakualifikasi) Hal – Hal Lain

    Tanggapan Konsultan :D e ng a n me mpe rtimb a ng k a n ma k s ud , tu ju a n , s a s ara n d a n l i ng k up p e k erj a an y a n g h a rusdilakukan jenis laporan yang diminta didalam KAK in menurut Konsultan sudah sangat mewakil i .

    D.1.7 Organisasi Konsultan

    Organisasi kerja konsultan berupa tim kerja yang terdiri dari beberapa tenaga ahliyang dikoordinir dan diorganisir seorang team leader, kualifikasi team leader besertatenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan ini.

     Adapun kriteria tenaga ahli yang diperlukan pada pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

    1. Team Leader / Ahli Jalan Raya – 1 orang. Mempunyai sertikat keahlianperencana jalan dengan jumlah orang bulan sebesar 8 OB. Ketua Timdisyaratkan seorang Sarjana Teknik (S2) Jurusan Teknik Sipil lulusanuniversitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telahdiakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaanpekerjaan perencanaan jalan dan jembatan, lebih diutamakan/disukai 8(delapan) tahun.Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahlikonsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK dan mempunyai penghasilan/gajiterkena pajak-pajak penghasilan resmi oleh pemerintah. Sebagai ketua tim,tugas utamanya adalah memimpin dan mengkordinir seluruh kegiatan anggotatim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan

    selesai.

    Tugas dan tanggung jawab Team Leader/ Ahli Jalan Raya adalah:

    a. Mengkoordinasi dan mengarahkan seluruh Tim dalam melaksanakantugasnya masing-masing dari tahap persiapan sampai selesainya seluruhpekerjaan.

    b. Mendiskusikan penjadwalan, pelaksanaan pekerjaan serta penyelesaianmasalah yang timbul selama proses pelaksanaan pekerjaan.

    c. Mengkoordinir semua anggota tim dalam penyelesaian pekerjaan sertamenghubungi instansi lain yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

    d. Mempunyai inisiatif, inovatif, tanggung jawab dan profesionalisme dalammenyelesaikan hasil rancangan team.

    e. Mempunyai tanggung jawab langsung atas penyusunan dan terjaminnyapenyampaian seluruh laporan.

    f. Bertanggung jawab mengkoordinir penyelesaian para disain yangberhubungan dengan jalan raya seperti geometrik, kelengkapan jalanhingga laporan perhitungan dan sebagainya.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    14/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-14

    g. Bekerjasama dengan personil engineer lainnya baik dalam penentuansuatu hasil analisis yang membutuhkan multi-disiplin maupun yangmembuat pertimbangan bidang highway engineering.

    h. Memberikan petunjuk teknis kepada team terhadap hal-hal yang berkaitandengan pekerjaan jalan.

    2. Ahli Jembatan 1 orang.

    Mempunyai sertikat keahlian perencana jembatan dengan jumlah orang bulansebesar 8 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1)

     jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruantinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atauperguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalampelaksanaan pekerjaan perencanaan jembatan, lebih diutamakan/disukai 3(tiga) tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahlikonsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanyaadalah:

    a. Bertanggungjawabatas semua analisa/perhitungan struktur jembatan.

    b. Menganalisis parameter-parameter kondisi jembatan yang ada dankondisi lalu lintas serta memberikan masukan untuk mendukung strategi

    dan tahapan pelaksanaan proyek.c. Merekomendasikan jenis jembatan yang akan direncanakan.

    3. Ahli Lalu Lintas 1 orang.

    Mempunyai sertikat keahlian perencana jalan/transportasi dengan jumlahorang bulan sebesar 8 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang SarjanaTeknik (S1) jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeriatau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujianNegara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi danberpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaanjalan/jembatan,lebih diutamakan/disukai 3(tiga)tahun. Diutamakan yang telah mengikutipelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahlitersebut tugas utamanya adalah:

    a. Mengidentifikasi keperluan data sistem transportasi, sistem jaringan jalandan lalu lintas, baik data sekunder maupun data primer.

    b. Bertanggung jawab atas pembentukan tim survei dan pelaksanaan surveilalu lintas.

    c. Melakukan review atas data-data lalu lintas sekunder serta validasiberdasar hasil survei.

    d. Melakukan perkiraan pertumbuhan volume lalu lintas yang akandigunakan dalam pertimbangan desain akhir.

    e. Bertanggung jawab atas kompilasi dan evaluasi data lalu lintas.

    f. Menganalisis parameter-parameter kondisi jaringan yang ada dan kondisilalu lintas serta memberikan masukan untuk mendukung strategi dantahapan pelaksanaan proyek.

    4. Ahli Perencana Transportasi – 1 orang.

    Mempunyai sertikat keahlian perencana jalan/transportasi dengan jumlahorang bulan sebesar 8 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang SarjanaTeknik (S1) Jurusan Teknik Sipil atau Teknik Planologi lulusan

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    15/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-15

    universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telahdiakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaanpekerjaan perencanaan jalan/jembatan, lebih diutamakan/disukai3(tiga)tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahlikonsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tugas dan tanggung jawab Ahli

    Perencana Transportasi adalah:a. Mengidentifikasiparameter-parameter perencanaan dari pembangunan

     jalan.

    b. Mengembangkan alternatif jaringan jalan dengan mempertimbangkanstrategi pentahapan konstruksi serta memberikan rekomendasi alternatif rute jalan yang layak termasuk dampaknya kepada pengembanganwilayah dan jaringan jalan arteri yang ada.

    c. Melakukan pemodelan transportasi untuk memprediksi pertumbuhan lalulintas.

    d. Melakukan analisis kelayakan perencanaan perkiraan lokasi bangunanutama dan pelengkap jalan termasuk sarana-sarana penunjangnya.

    e. Bekerja sama dengan ahli Lalu Lintas dalam melakukan kajian lalu lintas

    lanjutan.f. Bekerja sama dengan ahli transport economics untuk menentukan

    kelayakan ekonomi dan sensitivitas kelayakan.

    5. Ahli Struktur – 1 orang.

    Mempunyai sertikat keahlian perencana struktur/jembatan dengan jumlahorang bulan sebesar 7 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang SarjanaTeknik (S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeriatau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujianNegara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi danberpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaanperencanaanjalan/jembatan,lebih diutamakan/disukai 3(tiga)tahun.Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanya adalah:

    a. Bertanggung jawab mengkoordinir pekerjaan yang berhubungan denganstruktur seperti penentuan type, perhitungan rekomendasi untuk metodepelaksanaannya, dan sebagainya.

    b. Memberikan rekomendasi teknis kepada anggota tim lainnya terhadaphal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan struktur.

    c. Bekerjasama dengan personil lainnya dalam penyelesaian masalah yangtimbul.

    6. Ahli Hidrologi/Drainase 1 orang.

    Mempunyai sertikat keahlian perencana sumber daya air dengan jumlah orangbulan sebesar 7OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik(S1) Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi

    swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atauperguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalampelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan, lebihdiutamakan/disukai 3(tiga)tahun.Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    16/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-16

    tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tugas dan tanggung jawab Ahli Drainase/Hidrologi adalah :

    a. Mengidentifikasi parameter-parameter hidrologi yang perludipertimbangkan.

    b. Bertanggung jawab atas pengumpulan data hidrologi yang diperlukan.

    c. Menentukan kriteria desain dari sistem drainase untuk rencana jalan, baik jalan permukaan maupun jalan layang termasuk bangunan-bangunanstruktur yang terkait.

    d. Bertanggung jawab atas desain dari sistem drainase rencana proyeksecara keseluruhan.

    7. Ahli Geodesi 1 orang.

    Mempunyai sertikat keahlian geodesidengan jumlah orang bulan sebesar 7OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) Geodesilulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yangtelah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaanpekerjaan perencanaan jalan/jembatan, lebih diutamakan/disukai3(tiga)tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli

    konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanyaadalah:

    a. Mengidentifikasi data atau peta-peta yang diperlukan yang berkaitandengan kondisi topografi.

    b. Bertanggung jawab atas pengumpulan data topografi dan peta topografi.

    c. Bertanggung jawab terhadap ROW aktual dan besaran nilai jalan raya.

    d. Memberikan masukan dalam perkirakan biaya pengadaan tanah.

    8. Ahli Geoteknik – 1 orang.

    Mempunyai sertifikat keahlian geoteknik dengan jumlah orang bulan sebesar 7 OB, dengan syarat seorang Sarjana Teknik (S1) Sipil lulusanuniversitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah

    diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaanpekerjaan perencanaan jalan/jembatan, lebih diutamakan/disukai3(tiga)tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahlikonsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanyaadalah:

    a. Mengidentifikasi parameter-parameter geologi dan geoteknik yang perludipertimbangkan.

    b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan survei geoteknik dan pengujianlaboratorium

    c. Menganalisis hasil survei/investigasi lapangan dan hasil-hasil ujilaboratorium.

    d. Memberikan masukan bagi penentuan desain jalan dan struktur daripertimbangan geoteknik dan geologi.

    e. Memberikan dukungan teknis perbaikan tanah bila diperlukan.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    17/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-17

    9. Ahli Lingkungan 1 orang.

    Mempunyai sertikat keahlian pelaksana teknik lingkungandengan jumlahorang bulan sebesar 7 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang SarjanaTeknik (S1) Lingkungan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atauperguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujianNegara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan

    berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan,lebih diutamakan/disukai 3(tiga)tahun. Diutamakan yang telah mengikutipelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahlitersebut tugas utamanya adalah:

    a. Bekerja sama dengan ahli lainnya dalammengidentifikasiparameterparameter lingkungan yang perludipertimbangkan dalam pengembangan jalan nasional.

    b. Menganalisis kondisi lingkungan secara umum serta kondisi koridor80koridor yang dipertimbangkan dan memberi masukan dalam penentuankoridor dan trase yang akan dipilih.

    c. Melaksanakan kajian awal dampak lingkungan dari rencana proyek yangdirekomendasikan.

    d. Memperkirakan biaya langsung dari dampak sosial, ekonomi, lingkunganakibat pelaksanaan proyek seperti pembebasan lahan, ganti rugibangunan dan sebagainya, biaya relokasi dan lain sebagainya.

    10. Ahli Ekonomi 1 orang.

    Tenaga ahli yang dibutuhkan dengan jumlah orang bulan sebesar 7 OB,dengan syarat seorang Sarjana Ekonomi (S1) Jurusan Ekonomi lulusanuniversitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telahdiakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaanperhitungan ekonomi pekerjaan perencanaan jalan/jembatan, lebihdiutamakan/disukai 3 (tiga) tahun. Tenaga Ahli tersebut tugas utamanyaadalah:

    a. Mengidentifikasi parameterparameter biaya dan manfaat daripembangunan jalan.

    b. Mengembangkan metoda pendekatan untuk memperkirakan/mengkuantifikasi dampak penerapan jalan terutama yang menyangkutnilai waktu dan biaya operasi kendaraan (BOK).

    c. Mengembangkan alternatif sistem pengoperasioan denganmempertimbangkan strategi pentahapan konstruksi.

    d. Melakukan analisis kelayakan ekonomi menurut strategi pentahapannya.

    11. Ahli Perencana Wilayah 1 orang.

    Mempunyai sertikat keahlian perencanaan wilayah denganTenaga ahli yangdibutuhkan dengan jumlah orang bulan sebesar 8 OB, dengan syarat seorangsarjana Planologi/Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau

    perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujianNegara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi denganpengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, bertugas untuk :

    a. Melakukan penelitian kawasan di lokasi studi serta interaksi denganwilayah hinterland yang kemudian dianalisa dengan informasi lainnya

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    18/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-18

    sehingga dapat menetapkan arah rencana jaringan jalan yang optimalbagi kota tersebut.

    b. Melakukan analisis rencana teknis jangka panjang sesuai dengan perkiraankebutuhan akan transportasi yang menggunakan prasarana jalan denganmempertimbangkan karakteristik daerah setempat.

    c. Melakukan investigasi wilayah studi, dengan tujuan untuk menghasilkanrencana jaringan jalan yang diperlukan dalam perencanaan jangkapanjang yang didistribusikan dalam berbagai tahapan rencana limatahunan. Investigasi dilaksanakan dengan cara melakukan analisa melaluipemetaan dan berbagai sumber peta tematik yang terkait denganperencanaan perkiraan jaringan jalan (spatial methode), serta masukandari berbagai informasi dari daerah, sehingga dengan mempertimbangkandata teknis yang ada dapat dijadikan bahan dalam analisa perencanaan

     jaringan jalan.

    Tenaga Pendukung:

    1. Asisten Tenaga Ahli. Dalam melakukan kegiatan, personil tenaga ahli dapatdibantu oleh asisten tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya. AsistenTenaga Ahli dan Tenaga pendukung yang disyaratkan adalah sarjana Strata1 (S1) yang sesuai dengan penugasannya, lulusan universitas/perguruantinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yangtelah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telahdiakreditasi yang lebih diutamakan/disukai memiliki pengalaman setidaknya 1(satu) tahun sejak lulus Sarjana (S1), di utamakan yang telah mengikutipelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Asisten tenagaahli tersebut mempunyai tugas utama:

    a. Membantu tenaga ahli dalam melaksanakan lingkup pekerjaan sesuaidengan keahliannya.

    b. Membantu tenaga ahli dalam menyusun laporan-laporan yang dimintadalam KAK sesuai dengan tanggung jawabnya. Adapun asisten tenagaahli yang diperlukan adalah:

    a. Asisten Ahli Jalan Raya 2 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 

    8 OB.

    b. Asisten Ahli Jembatan 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 8OB.

    c. Asisten Ahli Transportasi 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 8 OB.

    d. Asisten Ahli Geodesi 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 7OB.

    e. Asisten Ahli Geoteknik 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 7OB.

    f. Asisten Ahli Struktur 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 7OB.

    2. Tenaga Pendukung yang dibutuhkan adalah:a. Surveyor 12 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 72 OB.

    b. Operator AutoCAD/GIS 2 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 12OB.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    19/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-19

    c. Operator Komputer 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 8 OB.

    d. Office Boy / Pesuruh 1 orang dengan jumlah orang bulan sebesar 8 OB

    Tanggapan Konsultan :Berdasarkan pengalaman dan keluaran yang harapkan dari pekerjaan ini, kebutuhan tenaga ahli

    yang diprasayaratkan dalam pekerjaan ini sudah sangat mencukupi.

    D.1.8 Tanggapan Atas Produk Pelaporan, Jumlah Dan Waktu Penyerahan

    Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah:

    1. Dokumen Rencana Induk/Masterplan Jaringan jalan

    2. Dokumen Studi Kelayakan trase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad)dan BIRR (Banjarmasin Inner Ringroad)secara teknis dan ekonomi denganmempertimbangkan aspek lingkungan.

    3. Desain Awal (Basic Design) trase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad)dan BIRR (Banjarmasin Inner Ringroad)sebagai dasar Detail EngineeringDesign.

    4. ROW Aktualtrase jalan BORR (Banjarmasin Outer Ringroad) dan BIRR(Banjarmasin Inner Ringroad)sebagai dasar pengadaan tanah.

    Tanggapan Konsultan :Laporan yang di isyaratkan telah sesuai dengan tujuan dan m aksud dari pelaksanaan pekerjaanini, oleh sebab itu konsultan akan berusaha untuk menyerahkan laporan-laporan tersebut secara

    tepat waktu.

    D.2 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG

    Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), ruangan kantor, peralatan dan fasilitasyang harus disediakan oleh konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan ini, kamipandang cukup wajar mengingat pekerjaan ini memerlukan tempat kerja sertaperalatan dan fasilitas yang memadai sesuai dengan kondisi lapangan, yang jugabertujuan untuk memudahkan komunikasi antara Direksi dengan Konsultan.

    D.2.1 Peralatan, Material, Personil

    Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen Pengguna jasa akan menunjuk seorangstaf-nya yang bertugas sebagai Project Officer (PO)atau Pejabat Pelaksana TeknisKegiatan (PPTK), yang akan membantu konsultan dalam kebutuhan administrasi danperizinan, serta fasilitasi pertemuan pembahasan.

    D.2.2 Peralatan dan Material, dari Penyedia jasa Konsultansi

    Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatanyang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan peralatanyang harus disediakan oleh penyedia jasa adalah:

    1. Kendaraan : sewa

    2. PC Desktop : sewa

    3. Printer : sewa4. Notebook : sewa

    5. Peralatan survei : sewa

    26. Produksi Dalam Negeri

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    20/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-20

    Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di wilayahNegara Republik Indonesia.

    27. Persyaratan Kerjasama

    Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaankegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:

    1. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasakonsultansi lain hanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahandata.

    2. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan dan penyusunan laporan tidakdiperbolehkan dikerjasamakan dengann penyedia jasa konsultansi lainnya.

    D.3 STUDI LITERATUR

    D.3.1 Apresiasi Lokasi Pekerjaan

    Kota Banjarmasin sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan yang sekaligussebagai salah satu Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di Pulau Kalimantan, menjadikanKota Banjarmasin menjadi pusat pelayanan bagi kota lain disekitarnya termasukProvinsi lain di Pulau Kalimantan. Secara geografis Kota Banjarmasin ini terletakantara 3016’46’’ sampai dengan 3022’54’’ lintang selatan dan 114031’40’’ sampai

    dengan 114039’55’’ bujur timur. Berada pada ketinggian rata-rata 0,16 m di bawahpermukaan laut dengan kondisi daerah berpaya-paya dan relatif datar. Pada waktuair pasang hampir seluruh wilayah digenangi air. Kota Banjarmasin berkedudukansebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan yang meliputi 5 wilayah kecamatan(Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kecamatan Banjarmasin Timur, KecamatanBanjarmasin Barat, Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Kecamatan BanjarmasinUtara) dan 50 kelurahan seluas 9.681,29 ha. Adapun jka ditinjaukan secaraadministratif Kota Banjarmasin memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :

      Sebelah Utara : Kabupaten Barito Kuala

      Sebelah Selatan : Kabupaten Banjar 

      Sebelah Barat : Kabupaten Barito Kuala

      Sebelah Timur : Kabupaten Banjar 

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    21/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-21

    Kota Banjarmasin memiliki posisi dan peran yang sangat penting. Posisinya yangstrategis di bagian hilir Sungai Barito menjadikan Kota Banjarmasin menjadi pusatperdagangan dan pelabuhan yang potensial bagi wilayah Kalimantan, terutamabagian selatan dan tengah, sebagai daerah lalu lintas Trans Kalimantan. MasyarakatKota Banjarmasin memanfaatkan sungai sebagai sarana transportasi selain jalur darat yang telah tersedia dan sebagian memanfaatkan sungai sebagai kegiatan MCKsehari-hari. Berdasarkan data Kota Banjarmasin Dalam Angka Tahun 2013, diketahuiluas Kota Banjarmasin 98,46 km persegi atau 0,26% dari luas wilayah ProvinsiKalimantan Selatan, terdiri dari 5 kecamatan dengan 52 kelurahan. Pembagianwilayah adminstratif Kecamatan sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Luas Kecamatan dan Jumlah Kelurahan di Kota Banjarmasin Tahun

    2013

    Kecamatan  Luas Kelurahan

    Km2 % Jumlah Pusat Kecamatan

    Banjarmasin Selatan 38,27 38,87 12 Kel. Kelayan Selatan

    Banjarmasin Timur 23,86 24,23 9 Kel. Kuripan

    Banjarmasin Barat 13,13 13,34 9 Kel. Pelambuan

    Banjarmasin Tengah 6,66 6,76 12 Kel. Teluk Dalam

    Banjarmasin Utara 16,54 16,80 10 Kel. Alalak Utara

    JUMLAH 98,46 100 52

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka Tahun 2013

    D.3.1.1 Karakteristik Fisik Dasar Kota Banjarmasin

    A. Kondisi Topografi

    Kota Banjarmasin terletak dekat muara Sungai Barito dan dibelah dua oleh

    Sungai Martapura sehingga seolah Kota Banjarmasin menjadi 2 bagian. KotaBanjarmasin secara umum merupakan daerah datar dengan tingkat kemiringan0-2%, terletak pada ketinggian 0,16 m di bawah permukaan laut rata-rata (dpl)dan dipengaruhi sistem pasang surut. Hal ini sangat menunjang bagipengembangan perkotaan serta pelaksanaan kegiatan pembangunan saranadan prasarana perkotaan. Sisi lain menjadi kendala bagi pengembangan kota,

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    22/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-22

    karena datarnya permukaan lahan dengan ketinggian di bawah permukaan lautmenyebabkan aliran permukaan (surface run off ) menjadi lambat dan potensialmenciptakan genangan baik secara tetap maupun secara periodik.Pengembangan fisik di Kota Banjarmasin dimungkinkan dengan tetap menjagafungsi lahan sebagai daerah berkumpulnya air/resapan, sehinggapengembangan fisik sebaiknya menggunakan konstruksi bangunan panggung.

    B. Kondisi Klimatologi

    Kondisi iklim pada Kota Banjarmasin bersifat tropis. Suhu udara bulanan rata-rata26° C – 38° C dengan sedikit variasi musiman. Curah hujan tahunan rata-ratamencapai 2.400mm – 3.500 mm dengan fluktuasi tahunan berkisar antara 1.600mm – 3.500 mm. Jumlah curah hujan tahun 2010-2012 di Kota Banjarmasin padaTabel 3.2. Secara umum musim hujan terjadi pada bulan Nopember – April dankemarau terjadi pada bulan Mei – Oktober. Jumlah air hujan tahun 2010-2012dijelaskan pada Tabel 3.3. Hal ini berpengaruh terhadap tingkat kenyamanandalam beraktivitas – terutama aktivitas di luar ruangan – serta tingkat pelayanansupplai air bersih dari PDAM. Penyinaran matahari rata-rata pada saat musimhujan 2,8 jam/hari dan di musim kemarau 6,5 jam/hari. Kelembaban udara relatif bulanan rata-rata tersebar jatuh pada bulan Januari yaitu ± 74 – 91% danterendah pada musim kemarau (Agustus, September dan Oktober) yaitu ± 52%.

    Evaporasi dari permukaan air bebas karena penyinaran matahari dan pengaruhangin rata-rata harian sebesar 3,4 mm/hari di musim hujan dan 4,1 mm/hari dimusim kemarau. Evaporasi maksimum yang pernah terjadi sebesar 11,4 mm/haridan minimum 0,2 mm/hari. Dengan kondisi fisik tersebut, kenyamanan bangunandi Banjarmasin dipengaruhi oleh sistem peredaran udara (sirkulasi udara),pembatasan radiasi panas sebagai sistem pengendalian iklim serta penggunaanstruktur dan bahan bangunan.

    Tabel 3.2 Jumlah Curah Hujan 2010-2012

    Bulan 2010 2016 2012

    Januari 407,2 494,9 458,0

    Februari 233,1 427,9 361,8

    Maret 357,5 378,7 308,3

     April 396,2 366,0 246,5

    Mei 197,4 278,4 129,9

    Juni 301,8 177,5 9,2

    Juli 95,5 55,0 133,2

     Agustus 132,4 42,0 35,8

    September 243,4 218,9 50

    Oktober 371,4 171,5 29

    November 418,1 371,5 31

    Desember 414,4 351,9 479,5

    Rata-Rata 297,4 277,9 189,35

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka, 2013

    Tabel 3.3 Jumlah Hari Hujan 2010-2012

    Bulan 2010 2016 2012

    Januari 22 21 23

    Februari 13 17 20

    Maret 19 19 19

     April 18 17 15

    Mei 15 11 9

    Juni 17 7 4

    Juli 16 3 10

     Agustus 13 4 4

    September 18 11 4

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    23/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-23

    Bulan 2010 2016 2012

    Oktober 21 9 12

    November 22 16 23

    Desember 23 15 27

    Rata-Rata 18 13 14

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka, 2013

    C. Kondisi HidrologiSecara hidrologi (terutama air permukaan), Kota Banjarmasin dikelilingi olehsungai-sungai besar beserta cabang-cabangnya, mengalir dari arah utara dantimur laut ke arah barat daya dan selatan. Sungai-sungai tersebut mengalir danmembentuk pola aliran mendaun (dendritic drainage pattern). Sungai utama yangbesar adalah Sungai Barito dengan beberapa cabang utama seperti SungaiMartapura, Sungai Alalak, dan sebagainya. Muka air Sungai Barito dan SungaiMartapura dipengaruhi oleh pasang surut Laut Jawa, sehingga mempengaruhidrainase kota dan apabila air laut pasang sebagian wilayah kota digenangi air.Rendahnya permukaan lahan (– 0,16 dpl) menyebabkan air sungai menjadipayau dan asin di musim kemarau akibat intrusi air laut. Berikut merupakan datakondisi sungai Kota Banjarmasin 2012 yang dijelaskan pada Tabel 3.4.

    Tabel 3.4 Data Kondisi Sungai Kota Banjarmasin Tahun 2012

    Bulan 2010 2016Kedalaman sungaipada saat air surut

    Sungai Barito 10,00

    Sungai Martapura 4,00

    Sungai Andai 2,50

    Sungai Alalak 2,50

    Ketinggian jembatanpada saat air pasangtinggi

    Jembatan Merdeka 2,75

    Jembatan A.Yani 3,10

    Jembatan Pasar Lama 3,50

    Jembatan PDAM 2,75

    Jembatan Sungai Andai 2,50

    Jembatan Basirih 3,50

    Kondisi kedalamanair yang dapatdilayari ditinjau dariketinggian tiangbebas jembatan

    Jembatan Antasan 4,40

    Jembatan A. Yani 4,00

    Jembatan Kayu Tinggi 7,50

    Jembatan Merdeka 4,00

    Jembatan 9 November 4,75

    Jembatan Sungai Andai 3,40

    Sumber: Kota Banjarmasin dalam Angka, 2013

    D. Kondisi Morfologi dan Geologi

    Secara umum, susunan geologi terutama bagian bawah didominasi oleh lempungdengan sisipan pasir halus dan endapan aluvium yang terdiri dari lempung hitamkeabuan dan lunak. Jenis tanah yang dominan di Kota Banjarmasin adalah

     Alluvial dengan struktur lempung dan sebagian berupa tanah Organoso GleiHumus. Batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuanmetaforf, dimana bagian permukaannya ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir danlempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.

    Kondisi geologi secara umum di seluruh Kota Banjarmasin sebagai berikut :

      Formasi berai (tomb) dibentuk oleh batu gamping putih berlapis dengan

    ketebalan 20 – 200 cm. Formasi ini mengandung fosil berupa batu koralforeminifera dan ganggang dengan sisipan napal berlapis (10 – 15 cm)dan batu lempung kelabu berlapis (tebal 25 – 74 cm)

      Formasi Dahor (tqd) dibentuk oleh batu pasir kwarsa (tidak padu),konglomerat dan batu lempung lunak dengan sisipan lignit dengan

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    24/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-24

    ketebalan 5 – 10 cm. Satuan ini menjadi dasar endepan alluvial yangberada di atasnya.

      Formasi keramaian (kak) dibentuk oleh perselingan batulanau dan batulempung. Formasi ini bersisipan dengan batu gamping dengan ketebalanberkisar dari 20 – 50 cm.

      Formasi pudak (Kap) yang dibentuk oleh lava ditambah perselingan antarabreksi/konglomerat dan batu pasir dengan olistolit (massa batuan asing)berupa batu gamping, basal, batuan malihan, dan ultramafik. Ukuranolistolit ini berkisar antara puluhan meter hingga ratusan meter.

      Formasi tanjung (Tet) dibentuk oleh batu pasir kwarsa berlapis (50 – 150cm) dengan sisipan batu lempung kelabu yang memiliki ketebalan 30 –150 cm pada bagian atas serta batubara hitam mengkilap denganketebalan 50 – 100 cm pada bagian bawah.

      Alluvium (Qa) yang dibentuk oleh kerikil, pasir, lanau, lempung, danlumpur. Disamping itu banyak juga dijumpai sisa-sisa tumbuhan sertagambut pada kedalaman tertentu.

      Formasi Pitanak (Kvpc) yang disusun dan dibentuk oleh lava yang terdiriatas struktur bantal, berasosiasi dengan breksi-konglomerat.

      Kelompok batuan ultramafik (Mub) disusun oleh harzborgit, piroksenit, danserpentinit.

    E. Jenis Tanah

    Secara umum, jenis tanah yang dominan di Banjarmasin adalah Alluvial dansebagian berupa tanah Organoso Glei Humus. Jenis tanah ini mempunyai ciritanah dengan tingkat kesuburan yang baik, sehingga potensial untukpengembangan budidaya tanaman pangan (khususnya padi sawah danhortikultura). Masalahnya dominasi jenis tanah ini terdapat pada lahan datar,sehingga kendala yang sering terjadi adalah tanah ini akan tergenang air padamusim hujan.

    D.3.1.2 Karakteristik Fisik Binaan Kota Banjarmasin

    Penggunaan lahan di Kota Banjarmasin hingga Tahun 2009 didominasi olehpermukiman yaitu sebesar 55,03 % atau 5.393 Ha, yang ke dua yaitu RTH sebesar 20,07 Ha atau 1.967 Ha. Penggunaan lahan yang lain berupa pemerintahan,  mix use,kesehatan, pelayanan umum sosial, peribadatan, pendidikan, industri militer,pergudangan, transportasi, TPA, dan perdagangan jasa.

    Tabel 3.5 Rincian Penggunaan Lahan Kota Banjarmasin Tahun 2009

    No. Jenis Penggunaan Lahan Luas Presentase

    1 Permukiman 5.393 55,03

    2 Pemerintahan 115 1,17

    3   Mix Use   157 1,60

    4 Kesehatan 108 1,10

    5 Pelayanan Umum Sosial 131 1,34

    6 Peribadatan 88 0,89

    7 Pendidikan 189 1,93

    8 Industri 290 2,95

    9 Militer 112 1,15

    10 Pergudangan 149 1,52

    11 Transportasi 364 3,73

    12 RTH 1.967 20,07

    13 TPA 87 0,89

    14 Perdagangan dan Jasa 515 5,26

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    25/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-25

    No. Jenis Penggunaan Lahan Luas Presentase

     jumlah 9.665 100.00

    Sumber: Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjarmasin tahun 2010-2030

    D.3.1.3 Karakteristik Kependudukan Kota Banjarmasin

    A. Jumlah dan persebaran penduduk

    Tahun 2012 penduduk Kota Banjarmasin berjumlah 648.029 jiwa, terdiri daripenduduk laki-laki 323.880 jiwa dan 324.149 jiwa perempuan. Laju pertumbuhanPenduduk secara alami dipengaruhi oleh Jumlah penduduk lahir, mati, danmigrasi. Jumlah penduduk Kota Banjarmasin dapat dilihat secara lebih jelas pada

    Tabel 3.6.

    Tabel 3.6 Persebaran Penduduk Kota Banjarmasin Tahun 2012

    Kecamatan laki-laki Perempuan Jumlah

    Banjarmasin Selatan 76.146 75.029 151.175

    Banjarmasin Timur 57.322 57.825 115.147

    Banjarmasin Barat 74.222 72.226 146.448

    Banjarmasin Tengah 45.833 47.334 93.167

    Banjarmasin Utara 70.357 71.735 142.092

    Jumlah 323.880 324.149 648.029

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka Tahun 2013

    B. Kepadatan penduduk

    Kepadatan penduduk bisa diperoleh dengan menghitung jumlah penduduk yangada dibandingkan dengan luas wilayah perencanaan. Adapun kepadatan

    penduduk untuk Kota Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 3.7 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Banjarmasin per 

    Kecamatan Tahun 2012

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    26/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-26

    Kecamatan  Jumlah

    Penduduk

    LuasArea(km2)

    JumlahRumahTangga

    Jumlah rumah tanggaJumlah penduduk

    Km2 Rumah tangga

    Banjarmasin Selatan 151.175 38,27 38.467 3.950 3,93

    Banjarmasin Timur 115.147 23,86 29.449 4.826 3,91

    Banjarmasin Barat 146.448 13,13 38.539 11.154 3,80

    Banjarmasin Tengah 93.167 6,66 24.262 13.989 3,84

    Banjarmasin Utara 142.092 16,54 39.252 8.591 3,62

    Jumlah 648.029 98,46 169.969 6.582 3,74

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka Tahun 2013

    Tabel 3.8 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kota Banjarmasin per Kecamatan Tahun2012

    KelompokUmur 

    PendudukLaki-laki

    PendudukPerempuan

      Jumlah  Rasio jenis

    kelaminPersentase

    0-4 31.637 29.685 61.358 106,70 9,47

    4-9 30 647 28 637 59 284 107,02 9,15

    10-14 29 202 28 077 57 279 104,01 8,84

    15-19 28 432 28 446 56 878 99,95 8,78

    20-24 28 437 29 397 57 834 96,73 8,92

    25-29 29 494 30 708 60 202 96,05 9,29

    30-34 29 404 29 899 59 303 98,34 9,15

    35-39 27 740 27 622 55 362 100,43 8,54

    40-44 24 314 24 156 48 470 100,65 7,48

    45-49 19 908 19 881 39 789 100,14 6,14

    50-54 16 176 16 016 32 192 101,00 4,97

    55-59 11 572 11 011 22 583 105,09 3,48

    60-64 7 658 7 874 15 532 97,26 2,40

    65-69 4 767 5 505 10 272 86,59 1,59

    70-74 2 574 3 606 6 180 71,38 0,95

    75+ 1 882 3 629 5 511 51,86 0,85

    Total 323 880 324 149 648 029 99,92 100,00

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka Tahun 2013

    D.3.1.4 Karakteristik Sarana Kota

     Adanya pertumbuhan penduduk dan pengembangan wilayah pada nantinya akanmemicu perbaikan dalam hal sarana. Pengadaan dan perbaikan akan terus dilakukanguna memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Banjarmasin. Adapun sarana-sarana

    yang terdapat di Kota Banjarmasin antara lain sarana pendidikan, saranaperibadatan, sarana perdagangan dan jasa, serta sarana kesehatan.

    1. Sarana pendidikan

    Sarana pendidikan yang ada di Kota Banjarmasin masih belum berkembangsecara merata dan relatif masih sedikit. Berikut merupakan persebaran saranapendidikan di Kota Banjarmasin tahun 2012/2013 yang dijelaskan pada Tabel 3.9.

    Tabel 3.9 Sarana Pendidikan Kota Banjarmasin 2012/2013

    SaranaPenddikan

    BanjarmasinSelatan

    BanjarmasinTimur 

    BanjarmasinBarat

    BanjarmasinTengah

    BanjarmasinUtara

    TKsederajat

    Negeri - 18 - 35 -

    Swasta 185 234 315 415 256

    SD

    sederajat

    Negeri 740 600 605 414 609

    Swasta 188 31 97 256 36SMPsederajat

    Negeri 223 240 203 288 286

    Swasta 86 14 150 178 18

    SLTAsederajat

    Negeri 105 160 253 204 301

    Swasta 87 172 197 275 190

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka, 2013

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    27/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-27

    2. Sarana peribadatan

    Sarana peribadatan merupakan salah satu sarana yang harus terjaga denganbaik karena menyangkut kepercayaan masing-masing orang. Bangunan tempatibadah juga digunakan sebagai wadah dalam kegiatan keagamaan diluar ibadahyang seharusnya dilakukan guna menambah pengetahuan dan pendalamansuatu kepercayaan. Oleh sebab itu perkembangan akan fasilitas tersebut

    haruslah diberi tempat seiring dengan perkembangan fasilitas-fasilitas skala kotalainnya. Persebaran sarana peribadatan di Kota Banjarmasin tahun 2012/2013dijelaskan pada Tabel 3.10.

    Tabel 3.10 Sarana Peribadatan Kota Banjarmasin 2012/2013

    Kecamatan Masjid Langgar Gereja Pura ihara

    Banjarmasin Selatan 46 207 1 - 1

    Banjarmasin Timur 39 163 2 1 -

    Banjarmasin Barat 33 147 - - -

    Banjarmasin Tengah 34 130 17 - 5

    Banjarmasin Utara 39 165 1 - -

    Total 191 812 21 1 6

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka, 2013

    Berdasarkan tabel sarana peribadatan dapat diketahui bahwa saranaperibadatan terbanyak yang terdapat di Kota Banjarmasin adalah langgar yaitu

    sebanyak 812 unit. Jumlah langgar terbanyak di Banjarmasin Selatan sebanyak207 unit dan paling sedikit berada pada Kecamatan Banjarmasin Barat sebanyak147 unit. Sarana peribadatan paling sedikit berupa pura yakni hanya terdapat 1pura di Kecamatan Banjarmasin Timur.

    3. Sarana kesehatan

    Persebaran sarana kesehatan yang ada di Kota Banjarmasin dapat dilihat padatabel berikut ini.

    Tabel 3.11 Sarana Kesehatan Kota Banjarmasin 2012/2013

    SaranaKesehatan

    BanjarmasinSelatan

    BanjarmasinTimur 

    BanjarmasinTengah

    BanjarmasinBarat

    BanjarmasinUtara

    Jumlah

    Rumah Sakitumum

    0 4 2 2 1 9

    Rumah sakit jiwa umum

    0 0 0 0 0 0

    RS bersalin 0 1 1 0 0 2

    RS THT 0 0 0 0 0 0

    Puskesmas 6 6 5 5 4 26

    PuskesmasPembantu

    12 5 3 7 7 34

    Puskesmaskeliling

    6 6 5 5 4 26

    BKIA 0 0 0 1 0 1

    Posyandu 81 83 65 75 79 383

     Apotek 10 24 67 13 22 136

    Balaipengobatan

    0 0 0 0 0 0

    Klinik 1 1 2 2 1 7

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka, 2013

    Sarana kesehatan yang paling banyak di Kota Banjarmasin adalah posyandudengan total 383 unit. Tidak terdapat Rumah Sakit jiwa umum, Rumah Sakit THT,dan Balai Pengobatan di Kota Banjarmasin yang seharusnya tersedia untukmelayani masyarakat Kota Banjarmasin.

    4. Sarana perdagangan dan jasa

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    28/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-28

    Sarana perdagangan dan jasa yang memadai untuk memenuhi kebutuhansehari-hari masyarakat Kota Banjarmasin. Fasilitas perdagangan yang ada diwilayah perencanaan terdiri dari pasar, toko dan warung/kios. Salah satu faktor penunjang dalam rangka meningkatkan aktifitas perekonomian masyarakatdiperlukan adanya pasar yang cukup memadai.

    D.3.1.5 Karakteristik Prasarana Kota

    A. Jaringan jalan

    Sistem jaringan jalan di Kota Banjarmasin merupakan jalan kota. Tahun2012 tercatat panjang jalan kota di Kota Banjarmasin adalah sepanjang 696,63km, 90,84% dalam keadaan diaspal dan beton, sedangkan kondisi jalan57,72% dalam keadaan baik, dan 24,02% rusak.

    Tabel 3.12 Jaringan Jalan Kota Banjarmasin 2012/2013

    JALAN  TAHUN 2012

    (KM)TAHUN 2013

    (KM)

    Jenis permukaan

     Aspal 360,19 377,12

    Beton 272,63 274,96

    Tanah 63,81 67,10

    JUMLAH 696,63 719,08

    Kondisi jalan

    Baik 402,13 424,58

    Sedang 127,15 127,15

    Rusak 167,36 167,36

    Rusak berat   ‐   -

    JUMLAH   696,63 719,08

    B. Jaringan Listrik

    Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik Kota Banjarmasin dipenuhi olehPerusahan Umum Listrik Negara Jumlah pelanggan selama tahun 2012 tercatatsebanyak 445.518 pelanggan. Pelanggan terbanyak adalah umumsebesar 99,26%. Sebagian besar kebutuhan akan listrik Kota Banjarmasindilayani oleh PT. PLN W KSKT Cabang Banjarmasin. Sumber listrik berasal dariPembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Riam Kanan dan Pembangkit Listriktenaga UAP (PLTU) Asam Asam.

    C. Telekomunikasi

    Jaringan telekomunikasi akan semakin berkembang seiring denganperkembangan tingkat perekonomian penduduk dan teknologi informasi yangsemakin maju, terutama telekomunikasi nirkabel (seluler), semakin meningkatpula pembangunan infrastruktur prasarana pendukung seperti menaratelekomunikasi dan sarana pendukung menara telekomunikasi. Pembangunandan peningkatan jaringan telekomunikasi kabel maupun seluler ke seluruhKecamatan Banjarmasin Tengah terutama pada pusat-pusat kegiatan/simpul-simpul perkotaan.

    Jaringan telekomunikasi di Kota Banjarmasin telah melayani hampir seluruhkawasan, yang juga ditunjang oleh kehadiran berbagai macam operator seluler.Seluruh wilayah perencanaan sudah terlayani jaringan telekomunikasi baik yangdisediakan oleh Telkom maupun provoder swasta melalui saluran BTS (BaseTransistor System) yang berada pada Kota Banjarmasin. RekapitulasiPembangunan Tower BTS di Wilayah Banjarmasin tahun 2012 dijelaskan padaTabel 3.13.

    Tabel 3.13 Rekapitulasi BTS Kota Banjarmasin

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    29/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-29

    Namaprovider/menara

    Tower Di atasGedung

    JumlahSendiri Bersama

    PT. Protelindo 0 8 1 9

    PT. Towerbersama 0 4 1 5

    PT. HCPT 0 1 0 1

    PT. TPP 0 4 1 5

    Jumlah 0 17 3 20

    Sumber: Kota Banjarmasin Dalam Angka, 2013

    Terkait dengan penaatan dan pengendalian menara komunikasi bersama,terdapat kawasan-kawasan yang dilarang dan atau terbatas untuk dibangunnyamenara telekomunikasi baru, seperti kawasan yang dilindungi karena factor estetika maupun faktor lain yang tidak diijinkan dibangun menara baru. Zonatersebut terbagi atas:

    1. Zona merah. Adalah zona terbatas didirikan menara yang dibentuk disekitar menara eksisting yang masih memungkinkan untuk digunakansebagai menara bersama. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaratelekomunikasi untuk turut serta dalam mengoptimalkan menaratelekomunikasi yang sudah ada sebagai menara telekomunikasi bersama.Dan pemakaian menara eksisting diharuskan dapat menampung minimal2 penyelenggara telekomunikasi.

    2. Zona putih. Zona ini berada pada kawasan tertentu, kawasan cagar budaya, dan area lain yang dimaksudkan untuk melindungi aspek estetikaarea tersebut yang terdiri atas kawasan ruang terbuka hijau, militer danpendidikan, sebagian jalan arteri primer, cagar budaya dan pariwisata danperibatan serta pemakaman.

    3. Zona biru. Zona ini merupakan zona penempatan menara baru di KotaBanjarmasin. Penggunaan menara baru tersebut terdiri atas kebutuhanBTS melalui teori forecasting hingga 5 tahun ke depan.

    D. Drainase

    Drainase harus diatur secara tegas agar tidak dikuasai oleh perumahan danpembangunan saranaperkotaan lainnya. Pengembangan daerah tertekan sepertidataran banjir saluran, rawa, dan lain-lain sebagai detensi alami untukpengembangan permukiman tidak dibenarkan. Bentuk pola dan kebutuhan

     jaringan drainase selain ditentukan oleh volume limpasan buangan, juga sangatbergantung pada kondisi fisiografi kawasan.

    Kota Banjarmasin terdiri dari 3 (tiga) jenis saluran drainase, yaitu drainaseprimer/sungai, drainase sekunder yang ada di jalan utama, dan drainase tersier yang ada di jalan lokal. Drainase primer saat ini wilayah perencanaan dialirisungai, sedangkan drainase sekunder yang ada di jalan utama merupakandrainase dengan bahan beton dengan daya tamping yang telah disesuaikan,drainase tersier pada jalan-jalan desa dan jalan lingkungan merupakan saluransemi permanen.

    E. Persampahan

    Prasarana sampah menjadi indikator akan tingkat kesehatan, karena hal inimenyangkut kebersihan setempat. Sistem pengelolaan sampah di KotaBanjarmasin bertujuan untuk melayani penduduk terhadap sampah yangdihasilkan, yang secara tidak langsung turut memelihara kesehatanmasyarakatserta menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Timbunan

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    30/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-30

    sampah di Kecamatan Kota Banjarmasin dari tahun ke tahun semakin meningkat,karena tingginya aktivitas yang berasal dari rumah tangga, jalan, perdagangan,

    sarana umum, sarana sosial, dan sumber timbulan sampah lainnya.

    F. Air Minum

    Peran PDAM sebagai jasa sektor air bersih yang didambakan oleh berbagailapisan masyarakat yang semakin kritis terhadap  Public Utility  perlu diantisipasidengan memberikan pelayanan yang sesuai dengan tuntutan masyarakatmodern saat ini yang membutuhkan kualitas pelayanan yang mudah, cepat sertadilayani dengan baik.

    PDAM dituntut untuk mampu melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat.Segala upaya telah dilakukan secara teknis maupun non teknis denganpenambahan debit air, penggantian pipa transmisi dan distribusi sertasemaksimal mungkin menurunkan jumlah kebocoran air.

    D.3.2 Inovasi

    Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh peran sektor transportasi. Sistimtransportasi harus dapat dibina agar mampu menghasilkan jasa transportasi yanghandal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, lancar,aman, nyaman dan efisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika

    pembangunan. Transportasi juga menunjang serta mendukung mobilitas manusia,barang serta jasa, mendukung pola distribusi antar wilayah serta mendukungpengembangan wilayah. Transportasi yang merupakan kebutuhan turunan (derived demand ) dan mempunyai sifat menerus mempunyai ciri tidak mengenal batas wilayahadministrasi, sehingga tidak bisa dipenggal atas dasar suatu wilayah administrasitertentu. Salah satu bagian dari sistem transportasi adalah lalu lintas dan angkutan

     jalan.

    Dalam rangka mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang terpadu perludilakukan pengembangan Jaringan LaluLintas dan Angkutan Jalan untukmenghubungkan semua wilayah di daratan seperti yang telah diamanatkan dalamUndang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan dimanapengembangan jaringan lalu lintas dan angkutan jalan tersebut harus berpedomanpada Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sesuai dengan

    kebutuhan di wilayah tersebut. Masterplan Jaringan Jalan disusun secara berkaladengan mempertimbangkan kebutuhan lalu lintas dan angkutan jalan serta ruangkegiatan ber-skala kabupaten/kota.

    Proses penyusunan dan penetapan Masterplan Jaringan Jalan dilakukan denganmemperhatikan:

    a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

    b. Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional

    c. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

    d. Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi

    e. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

    Penataan transportasi pada dasarnya adalah pembentukan struktur jaringan

    transportasi yang diperoleh melalui penyeimbangan antara permintaan (demand )dengan penyediaan (supply ) sistem transportasi.

    Dalam kajian “supply-demand ” ini perlu memperhatikan kondisi nasional Indonesiadan regional Belitung Timur, dan kebijakan transportasi Nasional dan Regional yangada, sehingga dapat disusun rekomendasi kebijakan transportasi yang optimal untuk

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    31/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-31

    mendukung pengembangan wilayah di Kota Banjarmasin. Kebijakan ini mencakup juga kebijakan penangangan masalah-masalah umum transportasi, investasi danpendanaan, jaringan lalu lintas angkutan jalan dan lain sebagainya. Namun demikianseiring dengan perkembangan jaman serta dinamika perubahan yang terjadi, makaperlu dikaji kembali dokumen yang sudah ada dengan maksud agar dinamika yangterjadi dalam permasalahan transportasi dapat terakomodasi dengan baik. Secara

    konseptual perlunya disusun Masterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin ini dapatdigambarkan seperti diagram Pola Pikir sebagaimana ditunjukan pada Gambar 2.1.

    Sejalan dengan pola pikir tersebut, maka untuk penyusunan Masterplan JaringanJalan Kota Banjarmasin ini dimulai dengan kajian atas profil kondisi fisik fisiografis,ekonomi dan sosial Kota Banjarmasin dan kebijakan tata ruang dan kebijakanpembangunan yang dijalankan Kota Banjarmasin. Kajian atas profil dan kebijakan inimenjadi dasar untuk melakukan peramalan Estimasi Jumlah Penduduk dan TenagaKerja serta Estimasi Jenis dan Alokasi Kegiatan. Hasil estimasi ini selanjutnyamenjadi input pada pendekatan “Four step model of transportation planning" yangdigunakan untuk mengestimasi besaran dan arahk ebutuhan transportasi, yangselanjutnya diterjemahkan sebagai estimasi kebutuhan Jaringan jalan yangdiperlukan.

     Atas dasar analisis kebutuhan Jaringan jalan yang diperlukan tersebut, dapat disusun

    Konsep dan Strategi Pengembangan Jaringan Jalan yang menjadi keluaran (output)dari Masterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin ini. Pendekatan ini dapat dilihatpada Kerangka Pendekatan sebagaimana ditunjukan pada Gambar 2.2.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    32/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-32

    Gambar 2-1. Konsepsi Penyusunan Masterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    33/61

    LAPORAN FINALMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    2-33

    Gambar 2-2. Kerangka Pendekatan Masterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    34/61

    3-1

    LAPORAN FINALMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    METODOLOGI3 METODOLOGI

    E.1 UMUM

    E.1.1 Kebutuhan Data

    Sesuai dengan Kerangka Pendekatan sebagaimana telah diuraikan di muka,diperlukan sejumlah data dan informasi untuk Masterplan Jaringan Jalan KotaBanjarmasin adalah:

    1. Data Sekunder 

    Data sekunder yang berhubungan dengan kajian transportasi untukmendukung studi Masterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin adalahsebagai berikut:

    Tabel 3-1. Jenis Kebutuhan Data dan Sumbernya

    No Jenis data  Sumber data

    Data Sekunder Survey Primer  

    1. Data jaringan prasarana transportasi

    a. Panjang, kondisi, fungsi, dan status jalan umumdan jalan tol

    Dis.Bina Marga,

    Dinas PU

    Pengamatan lapangan

    b. Lokasi, site-map, kondisi sekitar terminal,pelabuhan, dan bandara

    Dishub, PT AP II, PT Pelindo Pengamatan & peng-ukuran lapangan

    2. Data jaringan pelayanan transportasi

    a. Trayek dan fleet armada angk. umum   Dishub

    b. Data operasional pelabuhan dan bandara   Dishub, PT. Pelindo, PT AP II

    3. Data permintaan perjalanan

    a. Data asal tujuan (OD) perjalanan   Roadside interview

    b. Lalulintas kendaraan di jalan   Traffic counting

    c. Lalulintas moda KA, laut, dan udara   Dishub, PT AP II, PT Pelindo

    4. Data kinerja jaringan transportasi

    a. Waktu perjalanan antar zona   Survey waktu tempuh

    b. Biaya transportasi antar zona   Survey wawancara

    5. Data sosial-ekonomi

    a. Data demografi (jumlah, distribusi, danpertumbuhan penduduk)

    BPS Kota Banjarmasin

    b. Data ekonomi (PDRB, sektor ekonomi, dll)   BPS Kota Banjarmasin

    6. Dokumen perencanaan

    a. Perencanaan tata ruang (RTRWN/P/K)   Bapenas, BAPPEDA PropKalimantan Selatan,BAPPEDA Kota Banjarmasin,

    b. Perencanaan transportasi (SISTRANAS, dll)   Kemhub, Dishub PropKalimantan Selatan

    c. Hasil studi terdahulu   Berbagai instansi terkait

    7. Data perspektif perencanaan

    a. Persepsi pejabat terkait   Deep-interview

    b. Persepsi stakeholders (operator, user, dll)   Kuisioner 

    2. Data Primer 

    Setelah dilakukan proses inventarisasi secara umum mengenai data yangdibutuhkan, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan pengumpulan data.Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan melalui koordinasi dengan

    instansi terkait, sedangkan pengumpulan data primer dilakukan dengan surveilangsung di lapangan. Survei primer ini dimaksudkan untuk mendapatkan datakuantitatif yang selanjutnya dipergunakan sebagai bahan analisis penyusunMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin. Untuk mendapatkan data

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    35/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    3-2

    kuantitatif, diperlukan survei primer di lapangan yang mencakup sebagaiberikut :

    1) Survei Pendahuluan

    Survei pendahuluan berupa peninjauan lapangan guna mendapatkangambaran tentang kondisi umum dari wilayah studi. Berdasarkan surveiinilah selanjutnya ditentukan metode pelaksanaan survei dan lokasiterbaik guna mengumpulkan data yang diperlukan.

    Target Data :

      Pengenalan daerah studi, batas wilayah studi, gerbang utama keluar masuk wilayah Kota Banjarmasin baik dari darat, laut dan udara.

      Karakteristik awal transportasi di Kota Banjarmasin

    Teknik Survai :

    Survai dilaksanakan dengan pengamatan langsung wilayah studi, denganmenggunakan kendaraan survai dan kendaraan umum, data awal yangdikumpulkan adalah data visualisasi (foto) wilayah studi dan karakteristiktransportasi. Survai dilaksanakan sebelum survai primer yang laindilaksanakan.

    2) Survei Inventarisasi

    a. Inventarisasi Kondisi jaringan jalan

    Target Data :

      Kondisi jaringan jalan di Kota Banjarmasin

      Alinyemen vertikal jalan jalan utama di Kota Banjarmasin ( lebar,lajur, median, bahu, panjang)

      Kondisi umum jalan jalan pada jaringan jalan utama (baik, sedang,rusak, atau rusak berat)

    Teknik Survai

    Survai dilaksanakan dengan pengamatan langsung wilayah studi,dengan mencacat dan foto kondisi jalan pada formulir survai 1. Survaidilaksanakan setelah survai pendahuluan dilaksanakan.

    b. Inventarisasi sarana dan prasarana transportasi

    Target Data :

      Moda transportasi darat (jenis dan trayek) yang beroperasi di KotaBanjarmasin

      Prasarana transportasi darat (terminal penumpang, terminalbarang, halte, rest area, stasiun kereta api dll).

    Teknik Survai:

    Survai dilaksanakan dengan pengamatan langsung wilayah studi, denganmenggunakan kendaraan survai, survai dilaksanakan pada terminalpenumpang, terminal barang dan stasiun Kereta Api. Survai dilaksanakandengan mencatat data pada formulir 2 yang disediakan, survaidilaksanakan setelah survai pendahuluan dengan alokasi waktu sesuai

    kebutuhan data.

    3) Survei kinerja lalu lintas dan angkutan

    Survei ini pada prinsipnya adalah untuk memperoleh data lalu lintas danangkutan.

  • 8/17/2019 Metodologi Masterplan Jalan

    36/61

    PROPOSAL TEKNISMasterplan Jaringan Jalan Kota Banjarmasin

    3-3

    a. Survai pencacahan lalu lintas terklasifikasi

    Target Data :

      Volume lalu lintas terklasifikasi

      Periode jam sibuk dan tidak sibuk lalu lintas

      Prosentase penggunaan moda kendaraan

    Teknik Survai :Survai dilaksanakan dengan pencacahan lalu lintas terklasifikasi(kendaraan tidak bermotor, sepeda motor, kendaraan ringan, sedangdan berat). Survai dilaksankan pada lokasi survai seperti tampak padagambar, dengan pelaksanaan survai pada periode pagi, siang, soredan malam dengan menggunakan formulir 3.

    b. Survai wawancara asal tujuan perjalanan

    Target Data :

      Asal dan tujuan perjalanan

      Maksud perjalanan

      Jenis muatan

    Teknik Survai :

    Survai dilaksanakan dengan menghentikan kendaraan danmengajukan pertanyaan sesuai dalam formulir survai, denganmenggunakan formulir 4, kendaraan yang diwawancarai adalahsepeda, sepeda motor, kendaraan pribadi dan kendaraan barang,survai dilaksanakan pada kordon luar, keluar masuk wilayah KotaBanjarmasin, dengan periode waktu survai jam sibuk pagi, siang dansore.

    c. Survai Statis angkutan di Terminal

    Target Data :

      Waktu operasi

      Tingkat operasi

      Jumlah penumpang

    Teknik Survai :

    Survai dilaksanakan dengan mencatat pada formulir 5, survai datadata yang dibutuhkan, survai dilaksanakan di terminal, waktu survaiadalah jam sibuk pagi, siang dan sore serta pada jam tidak sibuk.

    d.