MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

12
45 MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Yuli Arisanti Jurusan D3 Perhotelan Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Jl. Ahmad Yani, Ring Road Timur No. 52 Yogyakarta Telp. (0274) 485650 Email: [email protected] ABSTRACT Health tourism particularly medical tourism has been an attention by Indonesian government. Many Indonesian citizens travel overseas to get medical treatment and it has made millions dollars of money went out of country. Indonesia works to mitigate the loose of money because of the citizens seeking medical treatment overseas. Consumer motivations in health tourism is various such as to get a better health facilities at better price. This research sets out to find out hospitals in Yogyakarta that provides health tourism service, and also the potential medical treatment in Yogyakarta. Literature studies, observation and interview are conducted to collect data and information. This research finds there are two hospitals in Yogyakarta have been focusing and experiencing in health tourism. The potential medical treatments are infertility, skin and beauty care, urology and all the medical services provided by these two hospitals. Elaboration and cooperation among stakeholders in health tourism need to be continuously improved to prepare Yogyakarta as health tourism destination. The quality of human resources should also be improved Keywords: health tourism, medical tourism, Yogyakarta, consumer motivation PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Wisata kesehatan diyakini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Orang melakukan perjalanan menuju sumber air panas untuk memperoleh manfaat kebugaran dan memperoleh kesembuhan dari suatu penyakit. Banyak warga negara Indonesia bersedia melakukan perjalanan ke luar negeri guna mengobati penyakitnya di rumah sakit bertaraf internasional dengan harapan agar segera sembuh, namun juga bisa menikmati wisata bagi keluarga pasien. Wisata kesehatan merupakan kegiatan perjalanan seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk mendapat pelayanan kesehatan (RI, 2017). Ada tiga komponen dalam wisata kesehatan, yaitu wisata medis, wisata kebugaran dan wisata spa (Peeters et al., 2017). Wisata medis adalah wisata yang dilakukan oleh orang dengan tujuan untuk memperoleh pelayanan medis. Indonesia mempunyai potensi yang besar sebagai destinasi wisata kesehatan. Selama ini Indonesia telah menjadi sasaran pasar wisata medis negara-negara tetangga dan sekitarnya. Potensi kehilangan devisa negara karena pasien Indonesia berobat ke luar negeri mencapai triliunan rupiah (Wiweko, 2016), sehingga pemerintah berusaha menguranginya dengan mulai serius menggarap program pariwisata kesehatan termasuk wisata medis.

Transcript of MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

Page 1: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

45

MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Yuli ArisantiJurusan D3 Perhotelan

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM)Jl. Ahmad Yani, Ring Road Timur No. 52 Yogyakarta

Telp. (0274) 485650Email: [email protected]

ABSTRACT

Health tourism particularly medical tourism has been an attention by Indonesian government. Many Indonesian citizens travel overseas to get medical treatment and it has made millions dollars of money went out of country. Indonesia works to mitigate the loose of money because of the citizens seeking medical treatment overseas. Consumer motivations in health tourism is various such as to get a better health facilities at better price. This research sets out to find out hospitals in Yogyakarta that provides health tourism service, and also the potential medical treatment in Yogyakarta. Literature studies, observation and interview are conducted to collect data and information. This research finds there are two hospitals in Yogyakarta have been focusing and experiencing in health tourism. The potential medical treatments are infertility, skin and beauty care, urology and all the medical services provided by these two hospitals. Elaboration and cooperation among stakeholders in health tourism need to be continuously improved to prepare Yogyakarta as health tourism destination. The quality of human resources should also be improved

Keywords: health tourism, medical tourism, Yogyakarta, consumer motivation

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang MasalahWisata kesehatan diyakini sudah ada

sejak berabad-abad yang lalu. Orang melakukan perjalanan menuju sumber air panas untuk memperoleh manfaat kebugaran dan memperoleh kesembuhan dari suatu penyakit. Banyak warga negara Indonesia bersedia melakukan perjalanan ke luar negeri guna mengobati penyakitnya di rumah sakit bertaraf internasional dengan harapan agar segera sembuh, namun juga bisa menikmati wisata bagi keluarga pasien.

Wisata kesehatan merupakan kegiatan perjalanan seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk mendapat pelayanan

kesehatan (RI, 2017). Ada tiga komponen dalam wisata kesehatan, yaitu wisata medis, wisata kebugaran dan wisata spa (Peeters et al., 2017). Wisata medis adalah wisata yang dilakukan oleh orang dengan tujuan untuk memperoleh pelayanan medis. Indonesia mempunyai potensi yang besar sebagai destinasi wisata kesehatan. Selama ini Indonesia telah menjadi sasaran pasar wisata medis negara-negara tetangga dan sekitarnya. Potensi kehilangan devisa negara karena pasien Indonesia berobat ke luar negeri mencapai triliunan rupiah (Wiweko, 2016), sehingga pemerintah berusaha menguranginya dengan mulai serius menggarap program pariwisata kesehatan termasuk wisata medis.

Page 2: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

46 JURNAL Kepariwisataan Volume 13 Nomor 1 Januari : 45 - 56

Rumah sakit di negara tetangga yaitu Malaysia, Singapura dan Thailand menawarkan kemudahan dalam mengatur perjalanan para pasiennya guna memperoleh perawatan medis sejak dari keberangkatan dari negara asal hingga pasca perawatan medis seperti mengatur perjalanan wisata setempat sebelum pulang kembali ke negara asal.

Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya akan tempat tujuan wisata mempunyai potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata kesehatan baik wisata spa maupun wisata medis. Di Yogyakarta terdapat berbagai rumah sakit dengan berbagai tingkatan akreditasi. Dalam hal ini penelitian akan dilakukan untuk mengenal potensi wisata kesehatan yang ada di Yogyakarta.

2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah

yang dipaparkan, rumusan masalah adalah sebagai berikut,a. Rumah sakit apa di Yogyakarta yang

telah melakukan wisata kesehatan?b. Pelayanan medis apa saja yang

berpotensi untuk menjadi unggulan wisata kesehatan di Yogyakarta?

TINJAUAN PUSTAKA

1. Wisata KesehatanTerdapat bermacam definisi mengenai

wisata kesehatan. Dalam penelitian ini disampaikan dua definisi yaitu, a. Those forms of tourism which are

centrally focused on physical health, but which also improve mental and spiritual well-being and increase the capacity of individuals to satisfy their own needs and function better in their environment and society (Smith & Puczkó, 2015). Wisata kesehatan adalah bentuk pariwisata yang berpusat pada kesehatan fisik, serta meningkatkan kesejahteraan mental dan

spiritual, dan meningkatkan kapasitas individu untuk memenuhi kebutuhan dan fungsinya menjadi lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat.

b. Upaya penyedia wisata atau destinasi wisata yang bertujuan untuk menarik wisatawan dengan sengaja mempromosikan layanan dan fasilitas perawatan kesehatannya, di samping fasilitas wisata regulernya. The attempt on the part of a tourist facility (e.g. hotel) or destination to attract tourists by deliberately promoting its health-care services and facilities, in addition to its regular tourist amenities (Goodrich, 1987).

Dalam penelitian ini mempergunakan definisi dari Smith & Puckzo. Wisata kesehatan terdiri dari berbagai komponen. Menurut penelitian yang diadakan oleh Policy Department of European Parliament (Peeters et al., 2017), wisata kesehatan terdiri dari tiga komponen sebagai berikut,1. Wisata Medis, yaitu perjalanan ke luar

negeri untuk mendapatkan perawatan medis. Medical tourism, the phenomenon of people travelling from their usual country of residence to another country with the expressed purpose of accessing medical treatment.Wisata Medis Domestik adalah perjalanan yang dilakukan di dalam negeri untuk mendapatkan perawatan medis. Domestic Medical Tourism is where people who live in one country travel to another city, region or state to receive medical, dental and surgical care while at the same time receiving equal to or greater care than they would have in their own home city, and are traveling for medical care because of affordability, better access to care or a higher level of quality of care.

2. Wisata Kebugaran, yaitu wisata yang bertujuan untuk menjaga kesehatan

Page 3: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

47Yuli Arisanti :Mengenal Wisata Kesehatan Pelayanan Medis di Daerah Istimewa Yogyakarta

dan keseimbangan jiwa raga Wellness tourism; people travelling to a different place to proactively pursue activities that maintain or enhance their personal health and well-being, and who are seeking unique, authentic or location-based experiences or therapies that are not available at home.

3. Wisata Spa, yaitu wisata yang bertujuan untuk memperoleh relaksasi, penyembuhan, mempercantik wajah dengan menggunakan spa sebagai tindakan preventif maupun tindakan kuratif dengan teknik medis. Spa tourism; ‘tourism focused on the relaxation, healing or beautifying of the body in spas using preventative wellness and/or curative medical techniques.

Sport tourism atau wisata olah raga termasuk dalam wisata kesehatan (Laesser, 2011) Riset mengenai wisata medis yang ada selama ini lebih banyak berfokus pada pasien asing yang berasal dari luar negeri. Berikut ini adalah data mengenai destinasi wisata medis,

Sepuluh Peringkat Teratas Destinasi Wisata Medis di Dunia 2016 menurut Patients Beyond Border , yang dikutip dari situs www.medicaltourismmag.com (Associaton, 2016) adalah,1. India

India adalah salah satu pemain kunci dalam industri pariwisata medis karena menyediakan layanan perawatan kesehatan dengan teknologi mutakhir. Perawatan kesehatan di India lebih hemat 65% hingga 90% dibandingkan dengan biaya layanan serupa di Amerika Serikat. Pasien mengunjungi India tidak hanya untuk mendapatkan layanan perawatan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau tetapi juga untuk menikmati pemandangan dan arsitektur India yang indah.

Banyak rumah sakit di India yang

sudah diakreditasi oleh badan akreditasi nasional maupun Joint Commission International (JCI). Beberapa rumah sakit swasta di India kini menyediakan paket perawatan kesehatan bagi pasien asing, menawarkan penjemputan dari bandara ke rumah sakit, akses internet wi-fi gratis di kamar, serta chef pribadi. Wisata kesehatan di India memberikan perpaduan antara kesenangan (leisure), kemewahan dan pelayanan medis berkualitas. Selain itu, waktu tunggu hampir tidak ada karena penjadwalan operasi atau intervensi dilakukan dengan cepat segera setelah diagnosis ditetapkan.

2. BrazilOrganisasi kesehatan dunia World

Health Organization mencatat Brazil sebagai negara dengan perawatan kesehatan terbaik di Amerika Selatan. Brazil memiliki 43 rumah sakit terakreditasi oleh JCI dan memiliki dokter spesialis bedah terkenal di dunia. Brazil menawarkan layanan bedah kosmetik dan plastik berkualitas tinggi dengan harga terjangkau sehingga sangat menarik bagi wisatawan medis. Florianopolis dan Sao Paulo adalah kota yang terkenal dengan teknologi medisnya yang mutakhir, maju dan inovatif. Brazil juga merupakan destinasi favorit bagi pasien yang memerlukan prosedur medis khusus misalnya butt-lift yang dilakukan oleh ahli bedah terkenal dunia. Wisatawan kesehatan dari Amerika Serikat menghemat biaya 20-30% dibandingkan dengan pelayanan serupa di negaranya.

3. MalaysiaMalaysia mendapat penghargaan

Health and Medical Tourism Destination of the year untuk tahun 2015 dan 2016 dari The International Medical Travel Journal’s. Malaysia termasuk di antara

Page 4: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

48 JURNAL Kepariwisataan Volume 13 Nomor 1 Januari : 45 - 56

penyedia layanan kesehatan terbaik di seluruh Asia Tenggara. Wisatawan kesehatan yang mengunjungi Malaysia menghemat biaya kesehatan sebesar 65% hingga 80% dibandingkan dengan biaya serupa di Amerika Serikat. Malaysia juga menawarkan kenyamanan pasien yang sangat baik dengan kamar rumah sakit bagaikan kamar suite di hotel berbintang lima. Di Prince Court Medical Centre, misalnya, ada kolam renang dalam ruangan (indoor) yang indah dan nyaman untuk hidroterapi. Di bandara internasional Penang dan bandara Kuala Lumpur terdapat Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) yang menyediakan layanan lounge dan concierge bagi wisatawan medis untuk memastikan kenyamanan mereka sejak tiba di bandara.

4. ThailandThailand terkenal akan keramahannya

yang unik dan pantainya yang eksotis. Memiliki jumlah rumah sakit terakreditasi internasional terbanyak di Asia Tenggara, Thailand telah menarik wisatawan medis dalam jumlah besar setiap tahun. Thailand terkenal dengan perawatan gigi yang canggih serta prosedur kosmetik dan dermatologis. Rumah Sakit Internasional Bumrungrad di Bangkok misalnya, telah diakreditasi oleh Global Health Accreditation, merupakan salah satu rumah sakit terbaik di Thailand yang menyediakan layanan perawatan kesehatan tingkat lanjut kepada lebih dari 400.000 wisatawan medis setiap tahun. Kekayaan budaya serta keindahan Thailand juga mempercepat pemulihan pasien secara pribadi misalnya dengan pijat dan terapi relaksasi ala Thailand. Pasien menghemat biaya 50% hingga 75% untuk layanan medis yang sama dengan di Amerika Serikat

5. TurkiTurki adalah pemain yang kuat di

pasar pariwisata medis. Tidak ada waktu tunggu bagi pasien (zero waiting list), pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan harga terjangkau terutama di bidang operasi transplantasi, terapi radiasi untuk kanker, bedah ortopedi, bedah saraf, dan kedokteran genomik. Selain itu maskapai nasional Turkish Airlines menawarkan tarif penerbangan dengan harga diskon untuk wisatawan medis. Biaya layanan kesehatan berkualitas di Turki lebih hemat 50% hingga 65% daripada di Amerika Serikat

6. MeksikoMeksiko yang terkenal dengan

budayanya yang kaya serta masakannya yang lezat telah membuka diri secara luas bagi wisatawan medis dari seluruh dunia. Meksiko memiliki 98 rumah sakit yang diakreditasi oleh Kementerian Kesehatan Federal dan 7 rumah sakit yang diakreditasi oleh JCI. Meksiko terkenal dengan perawatan tingkat lanjut dalam bidang kedokteran gigi dan bedah kosmetik. Perawatan medis di Meksiko lebih hemat 40% hingga 65% dibandingkan dengan biaya layanan serupa di Amerika Serikat.

7. Costa RicaCosta Rica dengan cepat naik di pasar

pariwisata medis, memiliki peringkat tinggi dalam bidang kedokteran gigi dan bedah kosmetik bahkan melebihi Canada dan Amerika dalam beberapa tahun ini. Negara ini diperhitungkan di bidang operasi mata, terapi kanker, dan operasi bariatric. The Che Tica Ranch terletak di San Jose menyediakan retret pemulihan eksotis bagi wisatawan medis dengan suasana santai dan dilayani oleh perawat yang sangat terlatih untuk memenuhi kebutuhan medis pasien. Biaya layanan kesehatan di Kosta Rika lebih hemat 45%

Page 5: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

49Yuli Arisanti :Mengenal Wisata Kesehatan Pelayanan Medis di Daerah Istimewa Yogyakarta

hingga 65% dibandingkan di Amerika Serikat.

8. Taiwan Taiwan secara bertahap berekspansi

dalam pariwisata medis. Taiwan sangat maju dalam pengobatan penyakit jantung dan ortopedi di negara ini sehingga hampir menjadi pusat di bidang medis ini. Taiwan merupakan negara pertama yang berhasil melakukan cangkok ginjal di Asia. Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan, tempat prosedur dilakukan, menyediakan perawatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi bagi wisatawan medis. Pasien menghemat biaya medis 40% hingga 55% di Taiwan dibandingkan dengan biaya layanan serupa di Amerika Serikat.

9. Korea SelatanKorea Selatan memberikan layanan

perawatan kesehatan canggih dengan teknologi mutakhir dari staf yang terlatih. Rumah Sakit Spine Wooridul di Seoul menempati urutan teratas dalam bidang bedah tulang belakang minimal invasif di negara ini, dan telah melakukan lebih dari 20.000 prosedur setiap tahun. Rumah sakit ini menyediakan akomodasi yang sangat indah dengan kamar yang luas, komputer pribadi, dan dua tempat tidur jika pasien menginap ditemani keluarganya. Wisatawan medis tertarik ke Korea Selatan antara lain adanya asuransi yang ditawarkan kepada wisatawan medis. Asuransi mencakup resiko cedera, gangguan stres, dan kematian yang terjadi sebagai akibat dari prosedur atau perawatan yang diterima pasien. Biaya perawatan kesehatan di Korea Selatan lebih hemat 30% hingga 45% dibandingkan dengan biaya di Amerika Serikat.

10. SingapuraSingapura adalah salah satu negara

paling maju di dunia dengan peringkat

kesehatan kesehatan teratas di Asia menurut World Health Organization. Menurut Bloomberg, Singapura menempati peringkat teratas negara-negara dengan sistem perawatan kesehatan paling efisien pada 2014, di atas 50 negara lainnya. Gleneagles Hospital adalah salah satu rumah sakit terbaik di Singapura, menawarkan fasilitas layanan medis yang sangat baik dan spesialis yang terlatih dengan baik. Perawatan kesehatan di Singapura lebih hemat 25% hingga 40% daripada di Amerika Serikat.

Pasien sebaiknya memilih rumah sakit yang relatif dekat dengan negaranya. Bagi warga Indonesia, negara Singapura, Malaysia dan Thailand adalah yang terdekat dengan biaya yang kompetitif.

2. Motivasi KonsumenPerilaku konsumen adalah perilaku yang

diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhan mereka (Schiffman & Kanuk, 2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah sebagai berikut,a. Faktor Kebudayaan. Faktor kebudayaan

berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Faktor kebudayaan terdiri dari: budaya, subbudaya, kelas sosial,

b. Faktor Sosial, terdiri dari kelompok acuan, keluarga serta peran dan status.

c. Faktor Pribadi, terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

d. Faktor Psikologis, terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan pendirian (Kotler, Bowen, &

Page 6: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

50 JURNAL Kepariwisataan Volume 13 Nomor 1 Januari : 45 - 56

Makens, 2010).

Motivasi menurut Schiffman dan Kanuk, 2010, Motivation can be described as driving force within individuals that impels them to action. This driving force is produced by state of tension, which exists as the result of an unfulfilled need. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dengan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong orang melakukan tindakan guna memenuhi kebutuhan tersebut. Dorongan inilah yang disebut dengan motivasi (Sumarwan, 2014).

Dalam kaitan wisata kesehatan, motivasi yang mendorong pasien dan keluarganya untuk melakukan wisata kesehatan internasional antara lain (Global Healthcare Resources, 2017)a. Mendapatkan fasilitas kesehatan yang

lebih baik daripada di negara asalnya (60%)

b. Biaya pelayanan kesehatan di negara asal lebih mahal (22%)

c. Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tidak tersedia di negara asal (18%)

d. Kualitas pelayanan di negara asal sangat rendah (10%)

e. Waktu tunggu untuk memperoleh pelayanan kesehatan sangat lama (4%) Misalnya menunggu antrian untuk memperoleh pelayanan operasi bedah karena banyaknya pasien yang membutuhkan sedangkan jumlah dokter dan fasilitas sangat terbatas.

Berdasarkan sebuah penelitian (Doshi, 2008), motivasi pasien di rumah sakit di Malaysia yang sebagian besar berasal dari Indonesia untuk mendapatkan pelayanan medis di luar negaranya adalah a. Biaya yang lebih hemat dibandingkan

dengan yang didapatkan (better value for money)

b. Pelayanan medis yang bereputasic. Pelayanan medis dengan rekam jejak

yang sangat memuaskand. Mempunyai persamaan dalam budaya e. Jarak yang tidak jauh dengan negara asalf. Daya tarik untuk melakukan perjalanan

ke tempat tujuan (travel attraction)

METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan di Daerah

Istimewa Yogyakarta pada kurun waktu Januari-Maret 2018. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif karena bermaksud mengetahui secara mendalam rumah sakit apa saja yang telah melakukan dan menyadari program wisata medis serta apa saja pelayanan yang menjadi unggulan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan membaca literatur serta melakukan observasi untuk memperoleh informasi rumah sakit mana saja yang telah menjalankan program wisata medis. Kemudian penulis melakukan wawancara dengan humas rumah sakit. Penulis juga mengumpulkan informasi dari sumber lain seperti surat kabar, website, brosur rumah sakit, jurnal penelitian serta laporan penelitian terdahulu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Indonesia dengan populasi penduduk terbanyak nomor empat dunia mempunyai posisi yang sangat strategis di kawasan Asia Tenggara. Banyak dari warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan dengan tujuan berobat sekaligus berwisata ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Hal ini berpotensi kehilangan devisa negara yang sangat besar karena kurangnya pelayanan wisata medis di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah lama menaruh perhatian serius untuk mengurangi jumlah pasien Indonesia

Page 7: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

51Yuli Arisanti :Mengenal Wisata Kesehatan Pelayanan Medis di Daerah Istimewa Yogyakarta

berobat ke rumah sakit di luar negeri dengan koordinasi antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan. Upaya pengembangan pariwisata kesehatan telah dibuat sejak tahun 2012 sebagai berikut (Andriani, 2017),a. Launching Tim Indonesia Wellness and

Healthcare Tourism (IWHT) dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Menteri Kesehatan pada 12 Oktober 2012 di Bali.

b. Penandatanganan Nota Kesepahaman Wisata Kesehatan antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerani Kesehatan pada 29 November 2012

c. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) oleh Sekretaris Jendral kedua kementerian pada 20 September 2013

d. Pembentukan Kelompok Kerja Pengembangan Wisata Kesehatan di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan yang ditetapkan oleh surat keputusan masing-masing Sekretaris Jendral kedua kementerian.

e. Penandatanganan Nota Kesepahaman Pariwisata Kesehatan antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kementerian Kesehatan pada 30 Maret 2017.

Konsep rumah sakit dengan program wisata kesehatan khususnya wisata medis antara lain adalah mampu mengatur perjalanan seorang pasien yang sakit dalam kondisi berbaring mulai dari rumah menuju rumah sakit tujuan hingga kembali lagi ke rumah. Biasanya pasien didampingi oleh relasi atau keluarganya. Jika perjalanan menggunakan pesawat terbang rumah sakit telah bekerjasama dengan maskapai penerbangan atau jasa helikopter yang memungkinkan mengangkut pasien berbaring. Rumah sakit yang sadar wisata medis juga mampu

membantu mengurus visa bagi pasien dan keluarganya yang berasal dari luar negeri, sehingga konsumen nyaman karena segala keperluan formalitasnya untuk melakukan perjalanan dapat difasilitasi. Untuk urusan keimigrasian, Indonesia belum menyediakan visa yang tepat yang bisa memenuhi kebutuhan pasien asing dan keluarganya.

Rumah sakit dengan program wisata kesehatan juga mampu untuk mengatur akomodasi seperti hotel dan penginapan, serta pengaturan kunjungan ke destinasi wisata. Misalnya bagi pasien yang melakukan pemeriksaan kesehatan umum, pasien yang melahirkan, atau keluarga pasien yang menginginkan berwisata maka pihak rumah sakit mampu memfasilitasinya. Sebagai contoh, sebuah rumah sakit di Malaysia menyediakan paket general check up dilengkapi dengan kunjungan ke destinasi wisata dengan harga yang jelas tertulis di website.

Daerah Istimewa Yogyakarta kaya akan keragaman wisatanya, baik itu wisata budaya, wisata alam, wisata kuliner dan lain-lain. Berbagai fasilitas umum ada di Yogyakarta, termasuk fasilitas kesehatan rumah sakit dengan berbagai tingkat akreditasi.

Rumah sakit di Yogyakarta sudah menyadari tentang pentingnya wisata medis namun tidak mudah untuk mewujudkannya antara lain karena adanya kendala keterbatasan sumber daya manusia, beban administrasi rumah sakit yang menyita perhatian serta belum adanya integrasi dengan pelaku wisata seperti agen perjalanan wisata dan perhotelan. Di tengah berbagai tantangan dan kendala, rumah sakit yang telah melakukan program wisata medis di Yogyakarta dan termasuk sebagai rumah sakit prioritas health tourism di kawasan ini adalah Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. Sardjito dan Rumah Sakit Khusus Bedah An Nur (Adriani, 2017).

Page 8: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

52 JURNAL Kepariwisataan Volume 13 Nomor 1 Januari : 45 - 56

Tabel 1. Jumlah Rumah Sakit menurut Kabupaten/Kota di D.I Yogyakarta

Kabupaten/KotaJumlah Rumah Sakit menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta

Pemerintah Swasta Jumlah2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015

D.I. Yogyakarta 13 13 13 14 53 13 59 60 66 13 72 74

Kulonprogo 1 13 1 1 7 59 7 7 8 72 8 8

Bantul 2 1 3 3 9 7 11 11 11 8 14 14

Gunungkidul 1 3 1 1 2 11 4 4 3 14 5 5

Sleman 7 1 6 7 19 4 20 20 26 5 26 27

Yogyakarta 2 6 2 2 16 20 17 18 18 26 19 20

Sumber: Website Badan Pusat Statistik Propinsi D.I. Yogyakarta, 2018

Penelitian dilakukan pada kedua rumah sakit ini dengan pertimbangan bahwa keduanya telah secara jelas menawarkan pelayanan wisata kesehatan di dalam websitenya, telah memenuhi standar untuk wisata kesehatan serta telah benar-benar memberikan pelayanan wisata kesehatan. Dalam hal ini RSUP Dr. Sardjito merupakan satu-satunya rumah sakit di Yogyakarta yang telah mendapatkan akreditasi dari badan akreditasi internasional Joint Commission International (JCI) yang lazim dimiliki oleh rumah sakit bertaraf internasional yang menyediakan layanan wisata kesehatan. Sedangkan RSKB An Nur meskipun belum mendapat akreditasi dari JCI namun telah mendapatkan akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) untuk tingkat nasional.

1. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. SardjitoRumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito

adalah rumah sakit milik pemerintah dan telah ditunjuk menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan. Rumah sakit ini mempunyai berbagai macam dokter spesialis ahli serta peralatan medis yang baik dan lengkap. RS. Sardjito sebagai sebuah rumah sakit besar telah lama menyadari potensi wisata kesehatan dan telah dituangkan dalam rencana strategis untuk direalisasikan dan mulai dikembangkan. Banyaknya tenaga ahli yang dimiliki oleh RSUP Dr. Sardjito menjadikan layanan health tourism yang paripurna bisa diberikan kepada pelanggan dengan kualitas layanan yang terbaik.

Pelayanan medis yang ditawarkan dalam wisata medis pada dasarnya adalah

Tabel 2. Jumlah Rumah Sakit yang Terakreditasi di Propinsi D.I.Y oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit

Akreditasi JumlahTingkat Paripurna 23Tingkat Madya 5Tingkat Dasar 6Lulus Perdana 2

14Sumber: Website Badan Pusat Statistik Propinsi D.I. Yogyakarta, 2018

Page 9: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

53Yuli Arisanti :Mengenal Wisata Kesehatan Pelayanan Medis di Daerah Istimewa Yogyakarta

semua pelayanan medis yang ada di RSUP Dr.Sardjito. Namun yang menjadi andalan sebagaimana yang tertuang dalam situsnya adalah Klinik Infertilitas dan Skin Center. Secara nasional angka keberhasilan program bayi tabung di RSUP Dr. Sardjito cukup tinggi yaitu termasuk dalam lima besar untuk rumah sakit secara keseluruhan dan termasuk peringkat kedua untuk rumah sakit pemerintah. RSUP Dr. Sardjito adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang berhasil melakukan program bayi tabung pada tahun 1990-an.

Beberapa keunggulan pelayanan wisata kesehatan di RSUP Dr. Sardjito antara lain:a. Terjaminnya ketersediaan dokter-dokter

ahli serta tenaga menis dan non-medis. b. Peningkatan peralatan medis terbaru yang

memungkinkan peningkatan kualitas pelayanan.

c. Pengalaman yang bisa menjadi nilai tambah dalam berkomunikasi dengan calon pelanggan potensial.

d. Pelayanan wisata kesehatan dilakukan secara one stop service. Layanan pengaturan perjalanan mulai dari keberangkatan, penjemputan di bandara serta kunjungan ke obyek wisata pilihan dilakukan oleh biro perjalanan yang terpercaya.Selama ini keluarga pasien yang berasal

dari luar kota Yogyakarta masih menemui kendala untuk menemukan akomodasi tempat menginap yang terjangkau. Pihak rumah sakit kini juga tengah merencanakan untuk menyediakan penginapan yang representatif.

Adapun tantangan yang dihadapi RSUP Dr. Sardjito ini antara lain adalah karena statusnya yang merupakan rumah sakit pemerintah tidak dapat leluasa dalam pengelolaannya karena dibatasi oleh berbagai peraturan dari pemerintah. Selain daripada itu untuk benar-benar menerapkan wisata kesehatan masih memerlukan

berbagai perbaikan dan persiapan di berbagai bidang, baik itu secara teknis, manajemen maupun sumber daya manusia.2. Rumah Sakit Khusus Bedah An Nur

Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) An Nur sudah lama mempunyai cita-cita untuk mewujudkan wisata kesehatan medis yang terjangkau dan berkualitas bagi warga Indonesia maupun asing. Rumah sakit ini menyediakan program layanan masyarakat yang paripurna yaitu program wisata kesehatan. Dalam program ini diharapkan pasien dari luar kota Yogyakarta , luar Pulau Jawa bahkan mancanegara yang akan melakukan pengobatan di RSKB An Nur mendapatkan kemudahan dalam mendaftar, mengurus perjalanan dari kota asal sampai ke Yogyakarta dan kembali lagi kota asal. Keluarga pasien yang menginginkan wisata dalam kota ataupun sekitarnya juga dapat dilayani. Adapun wisata yang dapat dinikmati keluarga antara lain wisata kuliner, wisata budaya, wisata belanja, wisata pendidikan, wisata religious, wisata alam, dan lain-lain. Tujuan dan manfaat wisata kesehatan dalam program ini antara lain:

a. Untuk meringankan pasien dalam mengurus akomodasi dan transportasi mulai dari rumah menuju RSKB An Nur Yogyakarta sampai kembali lagi ke rumah.

b. Untuk kenyamanan pasien dan keluarga selama berobat atau terapi di rumah sakit.

c. Mengoptimalkan kunjungan selama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasien dan keluarga dapat menikmati pengalaman baru berobat sambil berwisata.

Jasa yang ditawarkan dari program wisata kesehatan ini adalah :a. Antar jemput pasien dan keluarga dari

bandara, stasiun kereta api dan terminal.b. Antar jemput ke tempat wisata

Page 10: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

54 JURNAL Kepariwisataan Volume 13 Nomor 1 Januari : 45 - 56

c. Pemesanan hoel, penginapan, tiket pesawat ataupun transportasi lainnya

Layanan medis yang disediakan RSKB An Nur antara lain gagal ginjal, gangguan saluran kemih, andro urologi, kelainan bawaan urologi dan rekonstruksi, disfungsi ereksi, dan lain-lain. Penanganan medis selalu diupayakan dengan meminimalisir pembedahan, didukung oleh dokter yang kompeten dan menggunakan alat-alat yang memadai.

RSKB An Nur ini juga pernah menerima kunjungan dari tim peneliti pariwisata kesehatan yang ditunjuk dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2017, karena RSKB An Nur telah terbukti mempunyai pengalaman dalam menjalankan wisata kesehatan khususnya wisata medis meskipun belum dalam skala internasional karena berbagai keterbatasan.

Beberapa tantangan dalam menjalankan program wisata kesehatan di RSKB An Nur antara lain karena faktor internal dari dalam rumah sakit serta faktor eksternal yang berasal dari luar rumah sakit. Faktor internal antara lain mengenai administrasi dan manajemen yang masih terus perlu

dibenahi, serta kurangnya penguasaan Bahasa Inggris jika ada pasien warga negara asing. Sedangkan faktor eksternal antara lain belum banyak pasien yang mengetahui layanan ini, koordinasi antar kementerian dalam pemerintahan yang belum selaras serta rumah sakit belum sepenuhnya berintegrasi dengan penyedia layanan pariwisata.

Penyedia layanan pariwisata seperti hotel, biro perjalanan masih belum mempunyai pemahaman yang cukup mengenai wisata kesehatan sehingga belum bisa memberikan pelayanan yang sesuai kebutuhan pasien dan keluarganya. Adapun bidang teknis pelayanan medis tidak ada kendala yang berarti karena pihak rumah sakit sudah berpengalaman dan berkompeten di bidang medis.

Wisata kesehatan khususnya wisata medis masih menemui berbagai kendala dan tantangan yang cukup kompleks dan nampaknya rumah sakit di Yogyakarta belum bisa menyaingi dengan rumah sakit penyedia layanan wisata medis yang berada di luar negeri khususnya di bidang pelayanan umum. Rumah sakit Bumrungrad International Hospital di Bangkok Thailand misalnya, sudah sangat siap dalam menjaring wisatawan internasional. Bumrungrad mempunyai perwakilan pemasaran di negara tetangga. Rumah sakit ini juga menyediakan penerjemah berbagai bahasa, jasa pengurusan visa pasien bahkan memberikan pilihan menu makanan antara lain makanan oriental, western dan timur tengah bagi pasien mancanegara. Fasilitas di kamar pasien juga lengkap setara dengan fasilitas hotel berbintang, antara lain tersedianya televisi kabel dengan bermacam hiburan, dapur kecil serta tempat beristirahat bagi keluarga yang menjaganya. Rumah sakit yang menyediakan pelayanan wisata medis juga mampu menciptakan kenyamanan dan hospitality bagi

Gambar: Brosur sebagai salah satu media pemasaran health tourism program di Rumah Sakit Khusus Bedah An Nur

Sumber: Humas Rumah Sakit Khusus Bedah An Nur

Page 11: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

55Yuli Arisanti :Mengenal Wisata Kesehatan Pelayanan Medis di Daerah Istimewa Yogyakarta

konsumennya.

KESIMPULAN DAN SARANDaerah Istimewa Yogyakarta berpotensi

untuk menjadi destinasi wisata kesehatan dengan tersedianya berbagai layanan kesehatan dan kebugaran. Rumah sakit yang telah mempunyai perencanaan strategis dan pengalaman dalam wisata kesehatan khususnya wisata medis adalah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito dan Rumah Sakit Khusus Bedah An Nur.

Secara keahlian medis Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito dan Rumah Sakit Khusus Bedah An Nur cukup baik dan memenuhi standar. Pelayanan medis yang berpotensi menjadi unggulan wisata medis di Yogyakarta adalah pelayanan pada klinik infertilitas, klinik kulit dan kecantikan, urologi, permasalahan ginjal dan berbagai layanan medis di kedua rumah sakit tersebut.

Dalam mewujudkan wisata kesehatan khususnya wisata medis masih ditemui berbagai kendala maupun tantangan. Kerjasama dan koordinasi antara pihak-pihak terkait di sektor kesehatan dan sektor pariwisata perlu terus ditingkatkan untuk menyiapkan Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata medis.

Kualitas sumber daya manusia perlu terus ditingkatkan antara lain dengan peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, ketrampilan teknis di bidang kesehatan terkini serta pengetahuan akan pariwisata lokal.

DAFTAR PUSTAKAAdriani, Y. (2017). Pengembangan

Pariwisata Kesehatan di Indonesia. Jakarta: Kementerian Pariwisata.

Associaton, H. T. (2016). 2016-Top10 medical tourism.pdf. Retrieved August 21, 2018, from https://www.medical tour ismmag.com/top-10-medical-tourism-destinations-world/

Doshi, D. R. (2008). Health Tourism: An Exploratory Study On Motivation, Satisfaction And Consumption Behaviour Of Health Tourists In Malaysian Private Hospitals. Retrieved August 1, 2018, from http://repository.um.edu.my/832/1/Dharmesh R Doshi - Research Project Dec 2008 - MBA.pdf

Global Healthcare Resources. (2017). Global Buyers Survey. Retrieved August 20, 2018, from http://medica l tour ismassocia t ion .com/userfiles/files/GLOBAL_BUYERS_REPORT_BRIEF.pdf

Goodrich, J. G. (1987). Health-care tourism - an exploratory study, 217–222. https://doi.org/0261517787900537

Kotler, P., Bowen, J. T., & Makens, J. C. (2010). Marketing for Hospitality and Tourism (5th ed.). New Jersey: Pearson.

Laesser, C. (2011). Health travel motivation and activities: insights from a mature market – Switzerland. Tourism Review, 66(1/2), 83–89. https://doi.org/10.1108/16605371111127251

Peeters, T. M., Eke, E., Jeroen, K., Nawijn, Jeroen, & Paul. (2017). Research for TRAN Committee-Health tourism in the EU: a general investigation. Retrieved from http://www.europarl.europa.eu/RegData/etudes/STUD/2017/601985/IPOL_STU(2017)601985_EN.pdf

RI, M. and M. of. (2017). Memorandum of Understanding Ministry of Health and Ministry of Tourism of RI.pdf. Jakarta.

Schiffman, L. ., & Kanuk, L. L. (2010). Consumer Behavior (10th ed.). New Jersey: Prentice Hall.

Smith, M., & Puczkó, L. (2015). More than a special interest: Defining and determining the demand for health tourism. Tourism Recreation Research, 40(2), 205–219. https://doi.org/10.1080

Page 12: MENGENAL WISATA KESEHATAN PELAYANAN MEDIS DI DAERAH ...

56 JURNAL Kepariwisataan Volume 13 Nomor 1 Januari : 45 - 56

/02508281.2015.1045364Sumarwan, U. (2014). Perilaku Konsumen,

Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (2nd ed.). Ghalia Indonesia

Wiweko, B. (2016). Program Medical Tourism Bisa Bantu Kurangi Kerugian Devisa Negara. Retrieved from https://health.detik.com/berita-det ikheal th /d-3175340/program-medical-tourism-bisa-bantu-kurangi-kerugian-devisa-negara

http://annurhospital.comhttp://sardjito.co.id/2018/01/17/rsup-

dr-sardjito-launch-medical-health-tourism-2/

Kedaulatan Rakyat, 22 Januari 2018. RS Sardjito Kembangkan Health Tourism