Makalah Family Folder Tian

8/17/2019 Makalah Family Folder Tian

1/21

Laporan Kasus

Tuberkulosis Paru Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

AMILY !LDER

Christian Sutiono

10.2007.1751 | P a g e


2/21

Da"tar Isi#UDUL LAP!RAN $

DATAR ISI %

PENDAHULUAN &

I' Latar Belakang &()

II' Tujuan )

III' Metode dan Materi *

PEN+UMPULAN DATA ,(-

PEM.AHASAN $/($$

PENUTUP $%

I' Kesimpulan $%

II' Saran $%($*

PEN+A0ASAN MINUM !.AT $*($,

+E#ALA TU.ERKUL!SIS PARU $,

DIA+N!SIS TU.ERKUL!SIS PARU $,($1

TAHAP PEN2E+AHAN $1($3

PRINSIP PEN+!.ATAN $3(%$

LAMPIRAN %%(%&

2 | P a g e


3/21

Penda4uluan

I' Latar .elakang 5en!akit Tu"erkulosis #TBC$ merupakan salah satu pen!akit menular !ang

"oleh men!um"angkan kepada pen!e"a" kematian di seluruh dunia. ada tahun 1%%&'

(orld )ealth *rgani+ation #()*$ telah men,anangkan "aha-a TBC merupakan

kedaruratan glo"al pen!akit TBC #glo"al pu"li, health emergen,!$. e!e"a" utama

TBC adalah M!,o"a,terium tu"er,ulosis dan ineksin!a "ersiat sistemis di mana

dapat mengenai hampir seluruh organ tu"uh dengan lokasi te"an!ak di paru/paru

!ang "iasan!a merupakan lokasi ineksi pertama !ang sering terjadi. en!e"a" lain

adalah M!,o"a,terium "ois dan M!,o"a,terium ari,anum. Basil tu"erkulum

merupakan ahli dalam amili M!,o"a,teria,eae dan dalam order ,tinom!,etales. M

tu"er,ulosis adalah "akteri aero"' tidak "erspora' tidak "ergerak' lam"at tum"uh

dengan morologin!a "er"entuk "atang melekung' dan merupakan Bakteri Tahan

sam #BT$.

e-asa ini' pen!akit tu"erkulosis merupakan pen!akit !ang prealensin!a

masih tinggi di dunia. iperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terineksioleh M!,o"a,terium tu"er,ulosis' dan se"agian "esar terjadi di 3egara "erkem"ang.

en!akit TB di 4ndonesia menempati urutan ke/& di dunia' di "a-ah 4ndia dan Cina.

Tinggin!a prealensi tu"erkulosis di 4ndonsia karena

/ Kemiskinan dan kurangn!a tingkat pendidikan pada "er"agai

kelompok mas!arakat.

/ Kegagalan program TB selama ini. )al ini diaki"atkan oleh

o Tidak memadain!a komitmen politik dan pendanaan.

o Tidak memadain!a organisasi pela!anan TB #kurang terakses

oleh mas!arakat' penemuan kasus 6diagnosis !ang tidak

standar' o"at tidak terjamin pen!ediaann!a' tidak dilakukan

pemantauan' pen,atatan dan pelaporan !ang standar' dan

se"again!a$.

o Tidak memadain!a tatalaksana kasus #diagnosis dan paduan

o"at !ang tidak standar' gagal men!em"uhkan kasus !ang telah

didiagnosis$

o Salah persepsi terhadap manaat dan eektiitas BC.

o 4nrastruktur kesehatan !ang "uruk.

3 | P a g e


4/21

/ eru"ahan demograik karena meningkatn!a jumlah penduduk dan

peru"ahan struktur umur kependudukan.

/ ampak )48.

/ Serta' tim"uln!a Multi rug 9esistent #M9$ aki"at penggunaan o"at

*T !ang tidak "enar.

II' Tu6uan 5engan melakukan kunjungan ke rumah salah seorang pasien Tu"erkulosis'

diharapkan kita dapat melakukan analisa kasus Tu"erkulosis dengan pendekatan

keluarga' !akni

/ Meningkatkan kesadaran pasien dan keluargan!a mengenai pentingn!a

kesehatan.

/ Memantau perkem"angan pen!akit pasien serta kepatuhan pasien

menjalani terapi. Serta mem"erikan penjelasan mengenai pentingn!akepatuhan minum o"at terhadap kesem"uhan pasien.

/ Mem"erikan pen!uluhan mengenai aktor aktor !ang dapat

mempengaruhi kesem"uhan dan penularan pen!akit pasien. Sehingga

dapat men,egah terjadin!a KLB.

/ Men,iptakan komunitas mas!arakat !ang sehat dan "e"as dari

pen!akit Tu"erkulosis.

III' Metode dan Materi 5Metode !ang digunakan adalah penemuan penderita pasi #assie ,ase

inding$. enemuan penderita pasi adalah kegiatan mendatangi pasien ke rumahn!a

dengan "erdasarkan data !ang didapat dari puskesmas' puskesmas pem"antu' "alai pengo"atan' atau pos!andu. )al !ang dilakukan adalah

/ Mendapatkan data lengkap mengenai pasien dari aspek "iologis'

psikologis' dan sosialn!a.

/ Mendapatkan data lengkap mengenai keadaan rumah dan keluarga

pasien.

/ Mendapatkan data lengkap tentang keadaan lingkungan tempat tinggal

pasien.

4 | P a g e


5/21

/ Menganalisa dan mem"erikan penjelasan pada pasien mengenai aktor

aktor !ang mempengaruhi kesem"uhan serta penularan pen!akit

Tu"erkulosis pasien "erdasarkan data data !ang telah didapatkan.

Materi !ang disampaikan pada saat kunjungan adalah

/ Cara dan resiko terjadin!a penularan pen!akit Tu"erkulosis paru.

/ engenalan se,ara dini mengenai gejala Tu"erkulosis paru. Serta

melakukan pemeriksaan medis !ang rutin untuk memantau perjalanan

pen!akit Tu"erkulosis.

/ turan dan kepatuhan minum o"at *T demi men,apai kesem"uhan.

/ enga-asan Minum *"at #M*$.

/ :pa!a perilaku hidup "ersih dan sehat.

/ :pa!a imunisasi lengkap dan meningkatkan gi+i agar da!a tahan tu"uh

"aik./ :pa!a men,iptakan rumah !ang sehat.

/ Segera melaporkan jika terjadi peningkatan penderita Tu"erkulosis di

lingkungann!a kepada kader 6 puskesmas.

Pengu7pulan Dataata

uskesmas Kelapa ua

3omor register /

Identitas Pasien 5

a' 3ama Bp. S!ahrulloh

b' :mur 25 tahun.8' ;enis kelamin laki laki.

d' ekerjaan ,leaning seri,e.

e' endidikan SM


6/21

e' en!akit kronis 6 menular TB paru.

"' Ke,a,atan anggota keluarga /

g' ola makan "aik.

4' ola istirahat "aik.

i' ;umlah anggota keluarga = orang.

III' Psikologis Keluarga 5a' Ke"iasaan "uruk merokok' tapi sekarang sudah tidak merokok.

b' engam"ilan keputusan keluarga.

8' Ketergantungan o"at /

d' Tempat men,ari pela!anan kesehatan puskesmas kelapa dua.

e' ola rekreasi sedang.

I;' Keadaan ru7a4 < lingkungan 5

a' ;enis "angunan permanen.b' Lantai rumah keramik.

8' Luas rumah >70 m2. engan jumlah penghuni = orang.

d' enerangan "aik.

e' Ke"ersihan "aik.

"' 8entilasi "aik.

g' apur ada.

4' ;am"an keluarga ada.

i' Sum"er air minum air galon.

6' Sum"er pen,emaran air tidak ada.

k' emanaatan pekarangan ada.

l' Sistem pem"uangan air lim"ah ada.

7'Tempat pem"uangan sampah ada.

n' Sanitasi lingkungan "aik.

i. (alaupun pemukiman tempat tinggal pasien tidak "egitu la!ak' namun

ke"ersihan pemukiman masih terjaga. )al itu ter,ermin dari tidak

terdapatn!a lalat dalam jumlah "an!ak #han!a ada di sekitar tempat

sampah saja$.

;' Spiritual Keluarga 5

a' Ketaatan "eri"adah "aik.

b' Ke!akinan tentang kesehatan "aik.i. Keluarga pasien selalu memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik

terdekat jika sakit. Selain itu' keluarga selalu mengikuti pengo"atan

gratis di masjid dekat tempat tinggal mereka.

;I' Keadaan Sosial Keluarga 5

a' Tingkat pedidikan tinggi.

b' )u"ungan antar anggota keluarga "aik.

8' )u"ungan dengan orang lain "aik.

6 | P a g e


7/21

d' Kegiatan organisasi sosial "aik.

i. i lingkungan terse"ut ada kegiatan kerja "akti untuk mem"ersihkan

lingkungan.

e' Keadaan ekonomi sedang.

;II' Kultural Keluarga 5

a' dat !ang "erpengaruh "eta-i

b' Lain lain /

;III' Da"tar Anggota Keluarga 5

3

o

3ama )u"

dgn

KK

:mur

#tahu

n$

endidi

kan

ekerjaan gama Keadaan

Kesehatan

Keadaan

gi+i

imunisasi KB keteranga

n

1 Bp.

Matali

Kepala

Keluar

ga

=? S #tak

tamat$

Buruh

"angunan

4slam Baik Baik Tidak

tahu

/

2 4"u

Masnah

dik 2& SMenti"

i. aksinasi' menjaga gi+i' memakai masker' entilasi !ang "aik.

8' Kurati"

i. ta"let =KT #9iampisin 150mg 6 43) 75mg 6 @ =00mg 6


8/21

d' Re4abilitati"

i. meningkatkan status gi+i pasien agar da!a tahan tu"uh "aik.

=;I' Prognosis 5

a' Pen:akit

i. du"ia #tergantung dari keadaan keluarga dan lingkungan$. rognosis

!ang diharapkan terjadi pada pasien ini tergantung dari dukungan

keluarga dan keadaan sekitar. Kesem"uhan dari pen!akit tidak han!a

dilihat dari pen!akit se"agai hal !ang "iologis' tetapi menempatkan

manusia juga ke dalam aspek psikologis dan so,ial. *leh karena itu'

pola kehidupan "iologis' psikologis dan so,ial !ang seim"ang akan

sangat mem"antu menentukan prognosis !ang "aik pada pasien ini.

b' Keluarga ad "onam.

8' Mas:arakat ad "onam.

=;II' Resu7e

Pe7ba4asan)asil dari kunjungan ke rumah pasien Tu"erkulosis paru dengan pendekatan keluarga

telah didapatkan pasien "ernama Bp. S!ahrulloh. Bp.S!ahrulloh merupakan anak dari Bp.

Matali. Ketika didatangi rumahn!a' han!a ada adik Bp. S!ahrulloh !ang "ernama 4"u

Masnah !ang saat itu "aru saja pulang dari puskesmas mengam"il o"at TB. Bp S!ahrulloh

sedang "ekerja. Bp. S!ahrulloh "ekerja se"agai ,leaning seri,e di salah satu perusahaanternama di ;akarta. Bp. S!ahrulloh "ekerja dari pk 07.&0 sampai pk 17.00' Karena keadaan!a

seperti itu' sa!a melakukan allo anamnesis pada 4"u Masnah.

Keadaan kesehatan keluarga ini se,ara umum sehat dan tidak kurang gi+i. Ke"ersihan

perorangan juga "aik' karena 4"u Masnah peduli akan ke"ersihan diri. ola makan keluarga

juga "aik' &A makan dalam sehari dan makanann!a juga ,ukup "ergi+i' seperti ikan. 3amun'

pola rekreasi keluarga ini sedang. Mereka jarang "erekreasi' karena keter"atasan "ia!a dan

-aktu.

8 | P a g e


9/21

Bp. S!ahrulloh memiliki ke"iasaan merokok' tapi tidak terlalu "an!ak mengha"iskan

rokok dalam sehari. Sedangkan 4"u Masnah memiliki ke"iasaan makan keripik mahoni !ang

menurutn!a dapat menurunkan kadar gula darah. Ketika sa!a tan!a apakah dia mempun!ai

pen!akit M' dia mengatakan dulu sepertin!a pernah tinggi tapi tanpa kejelasan mengenai

kadarn!a se"erapa dan "elum ada diagnosis dokter. *leh karena itu' sa!a men!arankan agar

memeriksa kadar gula darah untuk memastikan ke"enaran adan!a M atau tidak' sehingga

"isa dio"ati le"ih dini. Kesadaran keluarga akan kesehatan ,ukup tinggi karena 4"u Masnah

"egitu peduli akan kesehatan. Keluarga ini selalu memeriksakan diri ke puskesmas atau

klinik terdekat jika ada masalah kesehatan. Selain itu' mereka selalu mengikuti pengo"atan

gratis !ang dilaksanakan oleh masjid dekat rumahn!a.

:ntuk masalah tempat tinggal' keluarga ini sudah memenuhi "e"erapa s!arat'

terutama masalah ukuran rumah dan jumlah orangn!a. 9umah mereka "esarn!a > 70m2.

;umlah !ang tinggal ada & orang. Mereka tidur sendiri sendiri. irumah ini tersedia 2

tempat tidur. 9umah mereka "erjenis permanen dengan lantai keramik. enerangan dan

entilasi "aik pada malam hari. 8entilasi terdapat di ruang tamu dan kamar mereka.

Ke"ersihan rumah agak kurang' jika hujan akan "e,ek sekali.

ir !ang dipakai adalah air tanah !ang dipompa. ir terse"ut untuk ke"utuhan mandi

dan men,u,i. Sedangkan untuk minum' menggunakan air gallon.

Sanitasi lingkungan ,ukup tera-at' karena adan!a sistem pem"uangan lim"ah dan

adan!a petugas pem"uang sampah. Selain itu' dengan adan!a kerja "akti pada -aktu / -aktu

tertentu' mem"uat lingkungan menjadi le"ih tera-at. engan adan!a kegiatan kerja "akti

seperti ini' ter,ermin "ah-a hu"ungan dengan orang lain terjalin dengan "aik.

Ri9a:at Pen:akit Pasien

Bp. S!ahrulloh pertama kali mendapat gejala TB paru sekitar se"ulan !ang lalu. 4a

demam' lemas' "atuk "atuk' "erat "adan menurun' "erkeringat pada malam hari. Kemudian

Bp. S!ahrulloh memeriksakan diri ke puskesmas. Setelah melakukan pemeriksaan' dokter

puskesmas mendiagnosis Bp. S!ahrullohi menderita TB paru. Bp. S!ahrulloh di"erikan terapi

oleh puskesmas "erupa *T KT untuk pasien kategori 1' karena Bp. S!ahrulloh "aru

pertama kali menderita TB paru. *"at di"erikan dengan anjuran & ta"6hari selama 2 "ulan.

9 | P a g e


10/21

Penutup

I' Kesi7pulan 5

asien dan keluargan!a sudah memiliki kesadaran !ang tinggi akan pentingn!a

kesehatan' namun mereka masih memiliki kendala !aitu keadaan ekonomi !ang kurang..

enggunaan ta"let KT sudah tepat' karena adan!a keter"atasan pengetahuan

dapat mem"uat "ingung pasien dan keluarga dalam menggunakan terapi kom"ipak.

II' Saran 5Be"erapa hal !ang dapat disarankan pada pasien dan keluarga

/ Karena pasien "elum jelas status BT n!a' maka diharapkan segera

mengam"il hasil tes BT. Sehingga dapat melakukan antisipasi sedini

mungkin "ilamana hasil BT #$.

/ Melakukan tes BT rutin sesuai dengan program terapi kategori pasien #Budi$

!ang ditetapkan oleh puskesmas.

/ Melengkapi imunisasi !ang "elum lengkap. Serta "agi -arga sekitar juga

dilakukan imunisasi lengkap.

10 | P a g e


11/21

/ Mengusahakan untuk mem"erikan entilasi dan penerangan rumah !ang le"ih

"aik.

/ meningkatkan gi+i perorangan demi ter,apai da!a tahan tu"uh !ang "aik.

/ 4"u Masnah 6 Bp. Matali di"erikan pengetahuan le"ih mengenai tugas M*.

Sehingga kepatuhan meminum o"at pasien dapat terjaga sampai pada akhirn!a

pasien sem"uh total.

/ :ntuk puskesmas setempat' se"aikn!a melakukan kunjungan ke rumah pasien

pada -aktu -aktu tertentu.

Tu"erkulosis adalah pen!akit menular langsung !ang dise"a"kan oleh kuman TB

#M!,o"a,terium Tu"er,ulosis$. Se"agian "esar kuman TB men!erang paru' tetapi dapat juga

mengenai organ tu"uh lainn!a.

2ara Penularan 5

/ Sum"er penularan adalah pasien TB BT positi.

/ ada -aktu "atuk atau "ersin' pasien men!e"arkan kuman ke udara dalam "entuk

per,ikan dahak #droplet nu,lei$. Sekali "atuk dapat menghasilkan sekitar &000

per,ikan dahak./ :mumn!a penularan terjadi dalam ruangan dimana per,ikan dahak "erada dalam

-aktu !ang lama. 8entilasi dapat mengurangi jumlah per,ikan' sementara sinar

matahari langsung dapat mem"unuh kuman. er,ikan dapat "ertahan selama "e"erapa

jam dalam keadaan !ang gelap dan lem"a".

/ a!a penularan seorang pasien ditentukan oleh "an!akn!a kuman !ang dikeluarkan

dari parun!a. Makin tinggi derajat kepositian hasil pemeriksaan dahak' makin

menular pasien terse"ut.

/ Daktor !ang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan olehkonsentrasi per,ikan dalam udara dan laman!a menghirup udara terse"ut.

Risiko Penularan 5

/ 9isiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan per,ikan dahak. asien TB paru

dengan BT positi mem"erikan kemungkinan risiko penularan le"ih "esar dari

pasien TB paru dengan BT negati.

/ a!a tahan tu"uh !ang rendah.

/ aktor U7ur' Kemungkinan mendapat ineksi tu"erkulosis akti meningkat se,ara

"ermakna sesuai dengan umur. 4nsiden tertinggi tu"erkulosis paru "iasan!a mengenai

11 | P a g e


12/21

usia de-asa muda. i 4ndonesia diperkirakan 75E penderita TB aru adalah

kelompok usia produkti !aitu 15/50 tahun.

/ aktor 6enis kela7in. laki laki.

/ Tingkat Pendidikan' !ang rendah mengenai ga!a hidup "ersih dan sehat.

/ Peker6aan. ekerjaan di lingkungan !ang "erde"u dengan paparan partikel de"u di

daerah terpapar akan mempengaruhi terjadin!a gangguan pada saluran pernaasan.

aparan kronis udara !ang ter,emar dapat meningkatkan mor"iditas' terutama

terjadin!a gejala pen!akit saluran pernaasan dan umumn!a TB aru.

/ Kebiasaan Merokok' Merokok diketahui mempun!ai hu"ungan dengan

meningkatkan resiko untuk mendapatkan kanker paru/paru' pen!akit jantung koroner'

"ron,hitis kronik dan kanker kandung kemih. Ke"iasaan merokok meningkatkan

resiko untuk terkena TB paru se"an!ak 2'2 kali.

/ Kepadatan 4unian ka7ar tidur' Luas lantai "angunan rumah sehat harus ,ukupuntuk penghuni di dalamn!a' artin!a luas lantai "angunan rumah terse"ut harus

disesuaikan dengan jumlah penghunin!a agar tidak men!e"a"kan overload. )al ini

tidak sehat' se"a" disamping men!e"a"kan kurangn!a konsumsi oksigen juga "ila

salah satu anggota keluarga terkena pen!akit ineksi' akan mudah menular kepada

anggota keluarga !ang lain. ers!aratan kepadatan hunian untuk seluruh rumah

"iasan!a din!atakan dalam m26orang. Luas minimum per orang sangat relati

tergantung dari kualitas "angunan dan asilitas !ang tersedia. :ntuk rumah sederhana

luasn!a minimum 10 m26orang. :ntuk kamar tidur diperlukan luas lantai minimum &

m26orang. :ntuk men,egah penularan pen!akit pernapasan' jarak antara tepi tempat

tidur !ang satu dengan !ang lainn!a minimum %0 ,m. Kamar tidur se"aikn!a tidak

dihuni le"ih dari dua orang' ke,uali untuk suami istri dan anak di "a-ah 2 tahun.

:ntuk menjamin olume udara !ang ,ukup' di s!aratkan juga langit/langit minimum

tinggin!a 2'75 m.

/ Pen8a4a:aan' Caha!a ini sangat penting karena dapat mem"unuh "akteri/"akteri

patogen di dalam rumah' misaln!a "asil TB' karena itu rumah !ang sehat harus

mempun!ai jalan masuk ,aha!a !ang ,ukup. 4ntensitas pen,aha!aan minimum !ang

diperlukan 10 kali lilin atau kurang le"ih ?0 luA.' ke,uali untuk kamar tidur

diperlukan ,aha!a !ang le"ih redup. Semua jenis ,aha!a dapat mematikan kuman

han!a "er"eda dari segi laman!a proses mematikan kuman untuk setiap jenisn!a. Bila

sinar matahari dapat masuk dalam rumah serta sirkulasi udara diatur maka resiko

penularan antar penghuni akan sangat "erkurang.

/ ;entilasi. Dungsi entilasi adalah untuk menjaga agar aliran udara didalam rumah

terse"ut tetap segar.

12 | P a g e


13/21

/ Kele7baban udara. Kelem"a"an udara dalam ruangan untuk memperoleh

ken!amanan' dimana kelem"a"an !ang optimum "erkisar ?0E dengan temperatur

kamar 22F &0FC. Kuman TB aru akan ,epat mati "ila terkena sinar matahari

langsung' tetapi dapat "ertahan hidup selama "e"erapa jam di tempat !ang gelap dan

lem"a".

/ Keadaan Sosial Ekono7i' Keadaan sosial ekonomi "erkaitan erat dengan

pendidikan' keadaan sanitasi lingkungan' gi+i dan akses terhadap pela!anan

kesehatan.

Penga9asan Minu7 !bat 5

Salah satu komponen *TS adalah pengo"atan paduan *T jangka pendek

dengan penga-asan langsung. :ntuk menjamin keteraturan pengo"atan diperlukan

seorang M*.

• Pers:aratan PM! 5

o Seseorang !ang dikenal' diper,a!a dan disetujui' "aik oleh petugas kesehatan

maupun pasien' selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien.

o Seseorang !ang tinggal dekat dengan pasien.

o Bersedia mem"antu pasien dengan sukarela.

o Bersedia dilatih dan atau mendapat pen!uluhan "ersama/sama dengan pasien

• Siapa :ang .isa #adi PM! ?

Se"aikn!a M* adalah petugas kesehatan' misaln!a Bidan di esa' era-at' ekar!a'

Sanitarian' ;uru 4mmunisasi' dan lain lain. Bila tidak ada petugas kesehatan !ang

memungkinkan' M* dapat "erasal dari kader kesehatan' guru' anggota T4' KK' atau

tokoh mas!arakat lainn!a atau anggota keluarga.

• Tugas Seorang PM! 5

o Menga-asi pasien TB agar menelan o"at se,ara teratur sampai selesai

pengo"atan.

o Mem"eri dorongan kepada pasien agar mau "ero"at teratur.

o Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada -aktu !ang telah

ditentukan.

o Mem"eri pen!uluhan pada anggota keluarga pasien TB !ang mempun!ai gejala/

gejala men,urigakan TB untuk segera memeriksakan diri ke :nit ela!anan

Kesehatan.

Tugas seorang M* "ukanlah untuk mengganti ke-aji"an pasien mengam"il o"at dari

unit pela!anan kesehatan.

13 | P a g e


14/21

• In"or7asi Penting :ang Perlu Dipa4a7i PM! Untuk Disa7paikan Kepada Pasien

dan Keluargan:a 5

o TB dise"a"kan kuman' "ukan pen!akit keturunan atau kutukan

o

TB dapat disem"uhkan dengan "ero"at teratur o Cara penularan TB' gejala/gejala !ang men,urigakan dan ,ara pen,egahann!a

o Cara pem"erian pengo"atan pasien #tahap intensi dan lanjutan$

o entingn!a penga-asan supa!a pasien "ero"at se,ara teratur

o Kemungkinan terjadin!a eek samping o"at dan perlun!a segera meminta

pertolongan ke :K.

+e6ala Klinis Tuberkulosis paru 5

ejala utama pasien TB paru adalah "atuk "erdahak selama 2/& minggu atau

le"ih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tam"ahan !aitu dahak "er,ampur darah'

"atuk darah' sesak naas' "adan lemas' nasu makan menurun' "erat "adan menurun'

malaise' "erkeringat malam hari tanpa kegiatan isik' demam meriang le"ih dari satu

"ulan.

Diagnosis T. paru 5

/ Semua suspek TB diperiksa & spesimen dahak dalam -aktu 2 hari' !aitu

se-aktu / pagi / se-aktu #SS$.

/ iagnosis TB aru pada orang de-asa ditegakkan dengan ditemukann!a

kuman TB #BT$. ada program TB nasional' penemuan BT melalui

pemeriksaan dahak mikroskopis merupakan diagnosis utama. emeriksaan

lain seperti oto toraks' "iakan dan uji kepekaan dapat digunakan se"agai

penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasin!a.

/ Tidak di"enarkan mendiagnosis TB han!a "erdasarkan pemeriksaan oto

toraks saja. Doto toraks tidak selalu mem"erikan gam"aran !ang khas pada TB

paru' sehingga sering terjadi oerdiagnosis.

/ am"aran kelainan radiologik aru tidak selalu menunjukkan aktiitas

pen!akit./ Indikasi pe7eriksaan "oto toraks 5

ada se"agian "esar TB paru' diagnosis terutama ditegakkan dengan

pemeriksaan dahak se,ara mikroskopis dan tidak memerlukan oto toraks.

3amun pada kondisi tertentu pemeriksaan oto toraks perlu dilakukan sesuai

dengan indikasi se"agai "erikut

o )an!a 1 dari & spesimen dahak SS hasiln!a BT positi. ada kasus

ini pemeriksaan oto toraks dada diperlukan untuk mendukung

diagnosis GTB paru BT positi. #lihat "agan alur$

14 | P a g e


15/21

o Ketiga spesimen dahak hasiln!a tetap negati setelah & spesimen dahak

SS pada pemeriksaan se"elumn!a hasiln!a BT negatie dan tidak

ada per"aikan setelah pem"erian anti"iotika non *T.

o asien terse"ut diduga mengalami komplikasi sesak naas "erat !ang

memerlukan penanganan khusus #seperti pneumotorak' pleuritis

eksudatia' eusi perikarditis atau eusi pleural$ dan pasien !ang

mengalami hemoptisis "erat #untuk men!ingkirkan "ronkiektasis atau

aspergiloma$.

Ta4ap Pen8ega4an5

Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan peranan gent' )ost dan Lingkungan

dari TBC' maka tahapan pen,egahan !ang dapat dilakukan antara lain

$' Pen8ega4an Pri7er 5

engan promosi kesehatan se"agai salah satu pen,egahan TBC paling eekti'

-alaupun han!a mengandung tujuan pengukuran umum dan mempertahankan standar

kesehatan se"elumn!a !ang sudah tinggi.

roteksi spesiik dengan tujuan pen,egahan TBC !ang meliputi H #1$

4munisasi kti' melalui aksinasi BC se,ara nasional dan internasional pada daerah

dengan angka kejadian tinggi dan orang tua penderita atau "eresiko tinggi dengan

nilai proteksi !ang tidak a"solut dan tergantung )ost tam"ahan dan lingkungan' #2$

Chemoproph!laAis' o"at anti TBC !ang dinilai ter"ukti ketika kontak dijalankan dan

tetap harus dikom"inasikan dengan pasteurisasi produk ternak' #&$ engontrolan

Daktor rediposisi' !ang menga,u pada pen,egahan dan pengo"atan dia"etes'

sili,osis' malnutrisi' sakit kronis dan mental.

%' Pen8ega4an Sekunder 5

engan diagnosis dan pengo"atan se,ara dini se"agai dasar pengontrolan

kasus TBC !ang tim"ul dengan & komponen utama H gent' )ost dan Lingkungan.

Kontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi modern

kemoterapi spesiik' -alau terasa "erat "aik dari inansial' materi maupun tenaga.

Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan indikator anak !ang terineksi TBC

se"agai pusat' sehingga pengo"atan dini dapat di"erikan. Selain itu' pengetahuan

tentang resistensi o"at dan gejala ineksi juga penting untuk seleksi dari petunjuk

!ang paling eekti.

Langkah kontrol kejadian kontak adalah untuk memutuskan rantai ineksi

TBC' dengan imunisasi TBC negati dan Chemoproph!laAis pada TBC positi.

15 | P a g e


16/21

Kontrol lingkungan dengan mem"atasi pen!e"aran pen!akit' disineksi dan ,ermat

mengungkapkan inestigasi epidemiologi' sehingga ditemukan "ah-a kontaminasi

lingkungan memegang peranan terhadap epidemi TBC. Melalui usaha pem"atasan

ketidakmampuan untuk mem"atasi kasus "aru harus dilanjutkan' dengan istirahat dan

menghindari tekanan psikis.

&' Pen8ega4an Tersier 5

9eha"ilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. imulai

dengan diagnosis kasus "erupa trauma !ang men!e"a"kan usaha pen!esuaian diri

se,ara psikis' reha"ilitasi penghi"ur selama ase akut dan hospitalisasi a-al pasien'

kemudian reha"ilitasi pekerjaan !ang tergantung situasi indiidu. Selanjutn!a'

pela!anan kesehatan kem"ali dan penggunaan media pendidikan untuk mengurangi

,a,at sosial dari TBC' serta penegasan perlun!a reha"ilitasi.

Prinsip pengobatan 5

Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip ( prinsip sebagai berikut 5

/ *T harus di"erikan dalam "entuk kom"inasi "e"erapa jenis o"at' dalam jumlah

,ukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengo"atan. ;angan gunakan *T

tunggal #monoterapi$. emakaian *T/Kom"inasi osis Tetap #*T/KT$ le"ih

menguntungkan dan sangat dianjurkan.

/ :ntuk menjamin kepatuhan pasien menelan o"at' dilakukan penga-asan langsung

#*T I Directly Observed Treatment $ oleh seorang enga-as Menelan *"at #M*$.

/ engo"atan TB di"erikan dalam 2 tahap' !aitu tahap intensi dan lanjutan.

o Ta4ap a9al @intensi" 5

ada tahap intensi #a-al$ pasien mendapat o"at setiap hari dan perlu

dia-asi se,ara langsung untuk men,egah terjadin!a resistensi o"at. Bila

pengo"atan tahap intensi terse"ut di"erikan se,ara tepat' "iasan!a pasien

menular menjadi tidak menular dalam kurun -aktu 2 minggu. Se"agian "esar

pasien TB BT positi menjadi BT negati #konersi$ dalam 2 "ulan.

o Ta4ap Lan6utan 5

ada tahap lanjutan pasien mendapat jenis o"at le"ih sedikit' namun

dalam jangka -aktu !ang le"ih lama6Tahap lanjutan penting untuk mem"unuh

kuman persister sehingga men,egah terjadin!a kekam"uhan

Klasi"ikasi Kategori Pasien 5

a Kategori($ @%HRBE< )H&R& 5

aduan *T ini di"erikan untuk pasien "aru

16 | P a g e


17/21

/ asien "aru TB paru BT positi.

/ asien TB paru BT negati oto toraks positi

/ asien TB ekstra paru

Tabel Dosis untuk paduan !AT KDT untuk Kategori $ 5

Berat Badan #kg$ Tahap intensi tiap hari selama 5?

hari 9)@< #1506756=006275$

Tahap lanjutan & kali

seminggu selama 1? minggu

9) #1506150$

&0/&7 2 ta"let =KT 2 ta"let 2KT

&J/5= & ta"let =KT & ta"let 2KT

55/70 = ta"let =KT = ta"let 2KT

70 5 ta"let =KT 5 ta"let 2KT

Tabel Dosis paduan !AT(Ko7bipak untuk Kategori $ 5

Tahap

pengo"atan

Lama

pengo"atan

osis per hari 6 kali ;umlah

hari6kali

makan

o"at

Ta" 43)

&00 mg

Kap

9iampisin

=50 mg

Ta" @

500 mg

Ta"

etam"utol

250 mg4ntensi 2 "ulan 1 1 & & 5?

Lanjutan = "ulan 2 1 / / =J

b Kategori (% @%HRBES< HRBE< *H&R&E& 5

aduan *T ini di"erikan untuk pasien BT positi !ang telah dio"ati se"elumn!a

/ asien kam"uh

/ asien gagal

/ asien dengan pengo"atan setelah putus "ero"at #default $

Tabel Dosis untuk paduan !AT KDT Kategori % 5

Berat "adan Tahap 4ntensi tiap 5 hari 9)@<

#1506756=006275$S

Tahap lanjutan & kali

seminggu 9)

#1506150$ < #=00$Selama 5? hari Selama 2J hari Selama 20 minggu

17 | P a g e


18/21

&0/&7 2 ta" =KT

500mg S inj

2 ta"let =KT 2 ta" 2KT 2 ta"

<

&J/5= & ta" =KT

750mg S inj

& ta"let =KT & ta" 2KT & ta"

<

55/70 = ta" =KT

1000mg S inj

= ta"let =KT = ta" 2KT = ta"

<

70 5 ta" =KT

1000mg S inj

5 ta"let =KT 5 ta" 2KT 5 ta"

<

Tabel Dosis paduan !AT Ko7bipak untuk Kategori % 5

Tahap Lama Ta" 43)

&00mg

Kap 9

=50mg

Ta" @

500mg


19/21

&J/5= & ta"let =KT

55/70 = ta"let =KT

70 5 ta"let =KT

Tabel Dosis !AT Ko7bipak untuk Sisipan 5

Tahap Lama Ta" 43)

&00mg

Kap 9

=50mg

Ta" @

500mg

Ta" <

250mg

;umlah

hari6kali

makan

o"at

4ntensi 1 "ulan 1 1 & & 2J

enggunaan *T lapis kedua misaln!a golongan aminoglikosida #misaln!a

kanamisin$ dan golongan kuinolon tidak dianjurkan di"erikan kepada pasien "aru tanpa

indikasi !ang jelas karena potensi o"at terse"ut jauh le"ih rendah daripada *T lapis

pertama. isamping itu dapat juga meningkatkan terjadin!a risiko resistensi pada *T

lapis kedua.

LAMPIRAN

19 | P a g e


20/21

20 | P a g e


21/21

21 | P a g e

Makalah Family Folder Tian

Documents

Transcript of Makalah Family Folder Tian