LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14...

290
MEMBANGUN LANDASAN BAGI KEMITRAAN BUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIPS LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Transcript of LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14...

Page 1: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

MEMBANGUN LANDASAN BAGI KEMITRAANBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIPS

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Page 2: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK

Page 3: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKANTHIS PAGE IS INTENTIONALLY LEFT BLANK

MEMBANGUN LANDASAN BAGI KEMITRAANBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIPS

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Page 4: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

56 TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKANMACROECONOMIC AND BANKING INDUSTRY REVIEW 57 TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW64 TINJAUAN USAHABUSINESS REVIEW64 KINERJA KREDIT LENDING PERFORMANCE67 KINERJA SIMPANANFUNDING PERFORMANCE68 KINERJA LAYANAN ANDARALINK ANDARALINK SERVICE PERFORMANCE69 TINJAUAN UNIT PENDUKUNG FUNCTIONAL UNITS

DAFTARISI TABLE OF CONTENT

BAB SATU BAB DUA

ANNUAL REPORT // BANK ANDARA 20134

CHAPTER ONE CHAPTER TWO

8 MEMBANGUN LANDASAN BAGI KEMITRAANBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIPS 10 KINERJA UTAMAPERFORMANCE HIGHLIGHT 11 IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT12 PERISTIWA PENTINGSIGNIFICANT EVENTS14 SAMBUTAN DEWAN KOMISARISMESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS18 SAMBUTAN DIREKSI MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS24 RENCANA DAN STRATEGI PLAN AND STRATEGY28 SEKILAS BANK ANDARABANK ANDARA AT A GLANCE30 JEJAK LANGKAHMILESTONES

6 54

34 VISI & MISIVISION & MISSION35 NILAI NILAI DASARCORE VALUES36 STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE38 KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM OWNERSHIP COMPOSITION39 PROFIL PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS PROFILES42 PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILES45 PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILES48 APRESIASIAPPRECIATION50 PRODUK DAN LAYANANPRODUCTS AND SERVICES53 JARINGAN KANTOROFFICE NETWORK

PENGANTAREXECUTIVE SUMMARY

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 5: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

56 TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKANMACROECONOMIC AND BANKING INDUSTRY REVIEW 57 TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW64 TINJAUAN USAHABUSINESS REVIEW64 KINERJA KREDIT LENDING PERFORMANCE67 KINERJA SIMPANANFUNDING PERFORMANCE68 KINERJA LAYANAN ANDARALINK ANDARALINK SERVICE PERFORMANCE69 TINJAUAN UNIT PENDUKUNG FUNCTIONAL UNITS

DAFTARISI TABLE OF CONTENT

BAB SATU BAB DUA

ANNUAL REPORT // BANK ANDARA 20134

CHAPTER ONE CHAPTER TWO

8 MEMBANGUN LANDASAN BAGI KEMITRAANBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIPS 10 KINERJA UTAMAPERFORMANCE HIGHLIGHT 11 IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT12 PERISTIWA PENTINGSIGNIFICANT EVENTS14 SAMBUTAN DEWAN KOMISARISMESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS18 SAMBUTAN DIREKSI MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS24 RENCANA DAN STRATEGI PLAN AND STRATEGY28 SEKILAS BANK ANDARABANK ANDARA AT A GLANCE30 JEJAK LANGKAHMILESTONES

6 54

34 VISI & MISIVISION & MISSION35 NILAI NILAI DASARCORE VALUES36 STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE38 KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM OWNERSHIP COMPOSITION39 PROFIL PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDERS PROFILES42 PROFIL DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS PROFILES45 PROFIL DIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILES48 APRESIASIAPPRECIATION50 PRODUK DAN LAYANANPRODUCTS AND SERVICES53 JARINGAN KANTOROFFICE NETWORK

PENGANTAREXECUTIVE SUMMARY

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

AN

NU

AL

REP

ORT

//

BA

NK

AN

DA

RA

201

3

5

138 LAPORAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERSSUPERVISORY REPORT179 KODE ETIKCODE OF ETHICS180 PENGADUAN INTERNALWHISTLEBLOWER182 PENGADUAN EXTERNALEXTERNAL COMPLAINT CHANNEL

BAB TIGACHAPTER THREE

136

LAPORAN KEUANGAN 2013 - AUDIT2013 FINANCIAL STATEMENTS - AUDITED

199

TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

BAB EMPATCHAPTER FOUR

184

TANGGUNG JAWAB SOSIALPERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

69 OPERASIONAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI OPERATION & INFORMATION TECHNOLOGY71 SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES80 MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

Page 6: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

6 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Page 7: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

6 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 7

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

BABSATUPENGANTAREXECUTIVE SUMMARY

CHAPTER ONE

Page 8: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

8 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

MEMBANGUN LANDASAN BAGI KEMITRAANBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIPS

“Membangun Landasan Bagi Kemitraan” adalah tema yang diusung dalam penulisan Laporan Tahunan 2013 Bank Andara. Tema ini dikedepankan mengingat sepanjang tahun 2013 Bank Andara fokus pada penguatan dan penyelarasan seluruh lini usaha dan bidang operasional terkait dengan aktivitas usaha Bank. Upaya-upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk penambahan layanan AndaraLink, perluasan jaringan kantor, pengembangan teknologi yang terpadu, serta pemberian pelatihan internal dan eksternal. Disamping itu, Bank Andara juga terus mempertahankan misinya untuk menempatkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebagai mitra usaha. Keseluruhan upaya-upaya tersebut bertujuan untuk membangun suatu landasan bagi sebuah kemitraan yang berkelanjutan dalam mencapai visi dan misi Bank yakni inklusi keuangan.

Bank Andara percaya bahwa keberhasilan pencapaian kinerja Bank harus mencakup keberhasilan pada (i) pertumbuhan usaha, baik dari sisi keuangan maupun operasional; (ii) penerapan menajemen risiko; (iii) kepatuhan dan tata kelola perusahaan; (iv) jangkauan pelayanan; dan (v) manfaat yang dinikmati langsung oleh masyarakat, khususnya LKM mitra dan nasabah akhir.

“Building the Foundation for Partnerships” is the theme for Bank Andara’s 2013 Annual Report. This theme embodies Bank Andara’s focuses throughout 2013 on strengthening and aligning its entire business lines and operational aspects with the Bank’s business activities. These efforts are manifested in, among others, additional services provided by AndaraLink, branch network expansion, integrated technology development as well as trainings.  Additionally,   Bank Andara continues to maintain its mission by positioning Micro Finance Institutions (MFI) as business partner. These efforts sought to build the foundation for sustainable partnership in achieving Bank’s vision and mission, that is financial inclusion.

Bank Andara believes that Bank’s success should include achievements in (i) business growth, both financially and operationally;   (ii) risk management implementation; (iii) compliance with good corporate governance; (iv) service outreach; and (v) benefits for the public, specifically MFI partners and their end clients.

TEMA // THEME

Page 9: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

8 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

MEMBANGUN LANDASAN BAGI KEMITRAANBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIPS

“Membangun Landasan Bagi Kemitraan” adalah tema yang diusung dalam penulisan Laporan Tahunan 2013 Bank Andara. Tema ini dikedepankan mengingat sepanjang tahun 2013 Bank Andara fokus pada penguatan dan penyelarasan seluruh lini usaha dan bidang operasional terkait dengan aktivitas usaha Bank. Upaya-upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk penambahan layanan AndaraLink, perluasan jaringan kantor, pengembangan teknologi yang terpadu, serta pemberian pelatihan internal dan eksternal. Disamping itu, Bank Andara juga terus mempertahankan misinya untuk menempatkan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebagai mitra usaha. Keseluruhan upaya-upaya tersebut bertujuan untuk membangun suatu landasan bagi sebuah kemitraan yang berkelanjutan dalam mencapai visi dan misi Bank yakni inklusi keuangan.

Bank Andara percaya bahwa keberhasilan pencapaian kinerja Bank harus mencakup keberhasilan pada (i) pertumbuhan usaha, baik dari sisi keuangan maupun operasional; (ii) penerapan menajemen risiko; (iii) kepatuhan dan tata kelola perusahaan; (iv) jangkauan pelayanan; dan (v) manfaat yang dinikmati langsung oleh masyarakat, khususnya LKM mitra dan nasabah akhir.

“Building the Foundation for Partnerships” is the theme for Bank Andara’s 2013 Annual Report. This theme embodies Bank Andara’s focuses throughout 2013 on strengthening and aligning its entire business lines and operational aspects with the Bank’s business activities. These efforts are manifested in, among others, additional services provided by AndaraLink, branch network expansion, integrated technology development as well as trainings.  Additionally,   Bank Andara continues to maintain its mission by positioning Micro Finance Institutions (MFI) as business partner. These efforts sought to build the foundation for sustainable partnership in achieving Bank’s vision and mission, that is financial inclusion.

Bank Andara believes that Bank’s success should include achievements in (i) business growth, both financially and operationally;   (ii) risk management implementation; (iii) compliance with good corporate governance; (iv) service outreach; and (v) benefits for the public, specifically MFI partners and their end clients.

TEMA // THEME

9

Bank Andara berharap dapat terus meningkatkan jangkauan layanan yang ditandai dengan:

a. Peningkatan jumlah dan kualitas kredit.b. Penambahan jumlah LKM penerima fasilitas

perbankan. c. Peningkatan pelatihan yang diberikan, baik jumlah

maupun ragam pelatihan.d. Peningkatan dukungan infrastruktur, khususnya

teknologi, sehingga masyarakat memiliki akses yang lebih banyak, lebih mudah, dan lebih baik terhadap layanan keuangan.

e. Peningkatan usaha nasabah yang berkesinambungan.

f. Perbaikan tingkat penghidupan masyarakat yang lebih baik.

Bank Andara looks forward to continuously improving its service outreach in the years ahead, indicated by: 

a. Increased amount and enhanced quality of the loans.  

b. Increased number of MFI to receive financing facility. 

c. More training with better quality. d. Enhanced infrastructure supports, particularly in

technology front, to increase and enhance access to financial institutions.

e.  Increased numbers of client’s sustainable businesses.  

f. Improved quality of people’s livelihoods.

Page 10: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

10 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

KINERJAUTAMAPERFORMANCE HIGHLIGHT

IKHTISAR UTAMA // EXECUTIVE HIGHLIGHT

2011 2012 2013

DANA PIHAK KETIGA

769,45

745,59

839,28

2011 2012 2013

LKM MITRA BANK BANK’S MFI PARTNER BANK’S ASSET

565

737 796

Dalam miliar Rp / in billions Rp

2011 2012 2013

ASET BANK

730,18

1.220,731.295,66

Dalam miliar Rp / in billions Rp

2011 2012 2013

JUMLAH PENYALURAN KREDIT

Dalam miliar Rp / in billions Rp

480,37

980,33

1.140,49

2011 2012 2013

PENDAPATAN BUNGA

Dalam miliar Rp / in billions Rp

49,35108,17

153,88

THIRD PARTY FUND

INTEREST INCOME

TOTAL LOANS

Page 11: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

11

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT

IKHTISAR UTAMA // EXECUTIVE HIGHLIGHT

Dalam miliar Rupiah

Notasi angka-angka pada tabel dan grafik diLaporan Tahunan ini dalam Bahasa Indonesia

In billions Rupiah

Numerical notations in all tables and graphs

in this Annual Report are in Indonesian

DATA KEUANGAN 2013 2012 2011 FINANCIAL DATA

Jumlah Aset 1.295,66 1.220,73 730,11 Total Assets

Jumlah Penyaluran Kredit 1.140,49 980,33 480,37 Total Loans

Jumlah Simpanan Nasabah 180,79 210,85 77,45 Deposits from Customers

Jumlah Simpanan dari Bank Lain

658,48 534,74 346,00 Deposits from Other Banks

Jumlah Ekuitas 197,40 239,96 176,88 Total Equity

Pendapatan Bunga 153,88 108,17 49,35 Interest Income

Beban Bunga (88,97) (60,38) (27,63) Interest Expense

Pendapatan Bunga – Bersih 64,91 47,80 21,72 Net Interest Income

Pendapatan Operasional Lainnya

1,52 3,99 1,12 Other Operating Income

Beban Operasional (72,38) (49,51) (47,55) Operating Expenses

Rugi Operasional (26,02) (2,26) (28,02) Operating Income

Rugi Sebelum Pajak (25,59) (2,16) (29,78) Income Before Tax

RASIO KEUANGAN (%) 2013 2012 2011 FINANCIAL RATIOS (%)

Imbal Hasil Aset (ROA) (1,94) (0,33) (5,97) Return on Assets (ROA)

Imbal Hasil Ekuitas (ROE) (18,99) (1,77) (14,36) Return on Equity (ROE)

Kredit yang diberikan terhadap DPK

630,82 464,94 620,25 Loans to Deposits Ratio (LDR)

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional

33,87 40,88 72,67 CAR with credit and operational risks

Rasio Kredit Bermasalah – Kotor 1,83 0,15 0,03 Non Performing Loan – Gross

Rasio Kredit Bermasalah – Bersih

0,02 0,02 0,00 Non Performing Loan – Net

Marjin Pendapatan Bunga Bersih

5,31 5,30 5,14 Interest Margin (NIM)

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

116,81 102,04 155,06 Operating Expense to Operating Income

10 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

KINERJAUTAMAPERFORMANCE HIGHLIGHT

IKHTISAR UTAMA // EXECUTIVE HIGHLIGHT

2011 2012 2013

DANA PIHAK KETIGA

769,45

745,59

839,28

2011 2012 2013

LKM MITRA BANK BANK’S MFI PARTNER BANK’S ASSET

565

737 796

Dalam miliar Rp / in billions Rp

2011 2012 2013

ASET BANK

730,18

1.220,731.295,66

Dalam miliar Rp / in billions Rp

2011 2012 2013

JUMLAH PENYALURAN KREDIT

Dalam miliar Rp / in billions Rp

480,37

980,33

1.140,49

2011 2012 2013

PENDAPATAN BUNGA

Dalam miliar Rp / in billions Rp

49,35108,17

153,88

THIRD PARTY FUND

INTEREST INCOME

TOTAL LOANS

Page 12: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

12 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

FEBRUARI 2013Bank Andara membuka dua kantor cabang di Semarang dan Surabaya yang merupakan bentuk komitmen dalam memperluas jangkauan layanan kepada mitra dan calon mitra.

MARET 2013Bank Andara bekerjasama dengan Mercy Corps, Nokia Life dan Indosat menggelar pelatihan bertema ‘Mobile Value Added Service (MVAS) for Women Entrepreneurs’ di empat kota di Indonesia, yakni Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta, dan Tegal. Pelatihan ini ditujukan bagi nasabah akhir (end clients), Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi, dan LKM lain mitra Bank di daerah tersebut.

JUNI 2013Untuk kedua kalinya, Bank Andara memperoleh fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank Indonesia. Fasilitas pinjaman kali ini berjumlah Rp57 miliar yang digunakan untuk memperkuat pendanaan Bank dalam membiayai sektor keuangan mikro.

PERISTIWA PENTINGSIGNIFICANT EVENTS

IKHTISAR UTAMA // EXECUTIVE HIGHLIGHT

FEBRUARY 2013 Bank Andara opened two branches in Semarang and Surabaya, representing Bank’s commitment to expanding its service and outreach to partners as well as potential partners.

MARCH 2013Bank Andara, in cooperation with Mercy Corps, Nokia Life and Indosat, held a training on ‘Mobile Value Added Service (MVAS) for Women Entrepreneurs’ in four cities, Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta and Tegal. This training was facilitated for end clients, Rural Banks (BPR), Cooperatives and other MFIs that are in partnership with Bank Andara in those areas.

JUNE 2013Bank Andara received loan facility from Standard Chartered Bank Indonesia for the second time. These Rp57 billion loans are intended to increase Bank’s funding capacity to finance micro finance sector.

JULY 2013Bank Andara signed an Integrated Loan Facility Agreement with PT Bahana Artha Ventura (BAV). Through this agreement the Bank established a synergy with BAV-affiliated venture capital companies in facilitating the loan.

JULI 2013Bank Andara menandatangani Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit secara Terintegrasi dengan PT Bahana Artha Ventura (BAV). Melalui kerjasama ini Bank bersinergi dengan perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan BAV dalam memberikan fasilitas yang dibutuhkan.

Page 13: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

12 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

FEBRUARI 2013Bank Andara membuka dua kantor cabang di Semarang dan Surabaya yang merupakan bentuk komitmen dalam memperluas jangkauan layanan kepada mitra dan calon mitra.

MARET 2013Bank Andara bekerjasama dengan Mercy Corps, Nokia Life dan Indosat menggelar pelatihan bertema ‘Mobile Value Added Service (MVAS) for Women Entrepreneurs’ di empat kota di Indonesia, yakni Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta, dan Tegal. Pelatihan ini ditujukan bagi nasabah akhir (end clients), Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Koperasi, dan LKM lain mitra Bank di daerah tersebut.

JUNI 2013Untuk kedua kalinya, Bank Andara memperoleh fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank Indonesia. Fasilitas pinjaman kali ini berjumlah Rp57 miliar yang digunakan untuk memperkuat pendanaan Bank dalam membiayai sektor keuangan mikro.

PERISTIWA PENTINGSIGNIFICANT EVENTS

IKHTISAR UTAMA // EXECUTIVE HIGHLIGHT

FEBRUARY 2013 Bank Andara opened two branches in Semarang and Surabaya, representing Bank’s commitment to expanding its service and outreach to partners as well as potential partners.

MARCH 2013Bank Andara, in cooperation with Mercy Corps, Nokia Life and Indosat, held a training on ‘Mobile Value Added Service (MVAS) for Women Entrepreneurs’ in four cities, Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta and Tegal. This training was facilitated for end clients, Rural Banks (BPR), Cooperatives and other MFIs that are in partnership with Bank Andara in those areas.

JUNE 2013Bank Andara received loan facility from Standard Chartered Bank Indonesia for the second time. These Rp57 billion loans are intended to increase Bank’s funding capacity to finance micro finance sector.

JULY 2013Bank Andara signed an Integrated Loan Facility Agreement with PT Bahana Artha Ventura (BAV). Through this agreement the Bank established a synergy with BAV-affiliated venture capital companies in facilitating the loan.

JULI 2013Bank Andara menandatangani Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit secara Terintegrasi dengan PT Bahana Artha Ventura (BAV). Melalui kerjasama ini Bank bersinergi dengan perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan BAV dalam memberikan fasilitas yang dibutuhkan.

13

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

AGUSTUS 2013Bank Andara menandatangani kerjasama dengan Bosch Software Innovations dalam pengimplementasian perangkat lunak (software) BPM+ untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pemberian kredit.

AUGUST 2013Bank Andara signed an agreement on the implementation of BPM+ software with Bosch Software Innovations to increase efficiency on loan approval process.

DESEMBER 2013Tanggal 2 Desember 2013, Daniel F Iskandar diangkat sebagai Komisaris Independen *)

Bank Andara menandatangani Nota Kesepakatan dengan Mekar Entrepreneur Network dan SITTI. Tujuan dari Nota Kesepakatan ini untuk memberikan akses transaksi keuangan online pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui platform AndaraLink dan bekerjasama dengan LKM untuk penyaluran pendanaan.

*) Efektif menjabat setelah posisi Direktur Utama terisi

DECEMBER 2013On December 2, 2013, the Bank appointed Daniel F Iskandar as Independent Commissioner*)

Bank Andara signed a Memorandum of Understanding with Mekar Entrepreneur Network and SITTI. This Memorandum of Understanding is aimed at facilitating online access for financial transaction to micro, small, medium enterprises (MSME)through AndaraLink platform and establishing a partnership with MFI in loan channeling.

*) Effective following the appointment of new President Director

PENGHARGAANAWARDS

Di tahun 2013, Bank Andara memperoleh penghargaan pada ajang Anugerah Perbankan Indonesia (APBI) 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 26 September 2013 di Jakarta oleh Persatuan Bank Nasional (Perbanas). Bank Andara memperoleh Peringkat 1 untuk Good Corporate Governance (GCG) dan penghargaan untuk kategori Information Technology. Penghargaan diterima oleh David HL Yong, Direktur Utama Bank Andara.

Anugerah Perbankan Indonesia 2013 merupakan bentuk apresiasi penghargaan tertinggi bagi Bank di Indonesia dan CEO Bank di Indonesia, baik Bank Swasta, Bank Persero, Bank Syariah, maupun Bank Pembangunan Daerah yang telah berhasil meningkatkan kinerja atau menciptakan pertumbuhan (Delta Growth) kinerja Bank, juga meningkatkan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan bisnis, pasar modal, investasi, dan perekonomian di Indonesia.

In 2013, Bank Andara received an award at Indonesia Banking Award 2013. Held on September 26, 2013 in Jakarta by Indonesian Banks Association (Perbanas), Bank Andara is ranked 1st for Good Corporate Governance (GCG) as well as Information Technology category. The award was received by David HL Yong, President Director of Bank Andara.

Indonesia Banking Award 2013 serves as the highest appreciation for the Banks and Bank CEOs in Indonesia, comprising Private Banks, State-owned Banks, Sharia Banks, and Local Development Banks that have achieved outstanding performance or established Bank’s performance (Delta Growth), as well as promoted significant contribution for business development, capital market, investment, and economy in Indonesia.

“GOOD CORPORATE GOVERNANCE & INFORMATION TECHNOLOGY”

Page 14: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

14 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

LAPORAN MANAJEMEN // MANAGEMENT REPORT

SAMBUTANDEWAN KOMISARISMESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

Perkenankan saya mengawali sambutan laporan tahunan 2013 ini dengan menyampaikan bahwa Bank Andara telah melakukan upaya terbaiknya untuk melepaskan diri dari situasi penuh tantangan yang dampaknya mulai terasa khususnya pada triwulan ketiga dan keempat tahun 2013. Selama periode itu, Bank Andara mencatat kenaikan pinjaman bermasalah (NPL), khususnya yang berasal dari dari nasabah debitur koperasi. Dengan menyesal saya sampaikan bahwa kenaikan NPL tersebut telah menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi Bank di tahun ini.

Mengambil pengalaman dari tahun 2013 lalu, Bank Andara telah melipatgandakan usahanya di tahun 2014. Pertama, kami menggencarkan upaya penstabilan kualitas kredit dari portofolio kredit melalui pembatasan kredit bagi debitur serta wilayah geografis tertentu. Melalui pengawasan melekat terhadap NPL serta kredit yang berada dalam watch list, kami berupaya meningkatkan posisi agunan seperti yang diperlukan. Kami juga menempuh upaya secara hukum bilamana dan dimana diperlukan. Disamping itu, peningkatan pengawasan dan pemantauan atas keseluruhan portofolio kredit telah dan terus kami laksanakan. Pihak Direksi telah bekerja keras guna meningkatkan seluruh aspek underwriting dan pemantauan kredit guna memastikan keadaan NPL dapat diturunkan dan membaik. Saya percaya bahwa kita semua akan berhasil menjalankan upaya-upaya tersebut di atas.

KINERJA DAN REKOMENDASI Di tahun 2013, Bank tetap memfokuskan lini bisnisnya sebagai mitra perbankan wholesale yang melayani LKM. Kami tetap setia menjalankan misi kami dan bekerja keras untuk melayani para LKM dalam membantu menyediakan produk dan jasa keuangan yang diperlukan bagi nasabah mereka. Melalui kerjasama ini, Bank berusaha memperluas

I offer this year’s message noting that Bank Andara is making its best effort to navigate the challenging situation that started during the third and fourth quarters of 2013. During that period, Bank Andara experienced an increasing number of non-performing loans in the portfolio, particularly with our cooperative borrowers. I regret to say that the impact of these non-performing loans has been to cause significant losses for the year.

Learning from our experiences in 2013, Bank Andara has redoubled its effort in 2014. First, we acted aggressively to stabilize the credit quality of our loan portfolio by curtailing lending to certain borrowers and geographical regions. By closely monitoring our non-performing and watch list credits, we are working to enhance our collateral position as needed. We have aggressively asserted our legal rights when and where appropriate. We have increased oversight and monitoring of our entire loan portfolio. The Board of Directors has been working diligently to improve all aspects of credit underwriting and monitoring to ensure that we not only stabilize the non-performing loan situation, but decrease these types of loans. I am confident that we will be successful in that regard.

PERFORMANCE AND RECOMMENDATIONIn 2013, the Bank maintained its business focus as a wholesale banking partner to the microfinance industry. We have stayed true to our mission and worked hard to serve MFIs in helping them provide needed financial products and services to their clients. Through this partnership, the Bank seeks to broaden its outreach and increase its loan

Page 15: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

14 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

LAPORAN MANAJEMEN // MANAGEMENT REPORT

SAMBUTANDEWAN KOMISARISMESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS

Perkenankan saya mengawali sambutan laporan tahunan 2013 ini dengan menyampaikan bahwa Bank Andara telah melakukan upaya terbaiknya untuk melepaskan diri dari situasi penuh tantangan yang dampaknya mulai terasa khususnya pada triwulan ketiga dan keempat tahun 2013. Selama periode itu, Bank Andara mencatat kenaikan pinjaman bermasalah (NPL), khususnya yang berasal dari dari nasabah debitur koperasi. Dengan menyesal saya sampaikan bahwa kenaikan NPL tersebut telah menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi Bank di tahun ini.

Mengambil pengalaman dari tahun 2013 lalu, Bank Andara telah melipatgandakan usahanya di tahun 2014. Pertama, kami menggencarkan upaya penstabilan kualitas kredit dari portofolio kredit melalui pembatasan kredit bagi debitur serta wilayah geografis tertentu. Melalui pengawasan melekat terhadap NPL serta kredit yang berada dalam watch list, kami berupaya meningkatkan posisi agunan seperti yang diperlukan. Kami juga menempuh upaya secara hukum bilamana dan dimana diperlukan. Disamping itu, peningkatan pengawasan dan pemantauan atas keseluruhan portofolio kredit telah dan terus kami laksanakan. Pihak Direksi telah bekerja keras guna meningkatkan seluruh aspek underwriting dan pemantauan kredit guna memastikan keadaan NPL dapat diturunkan dan membaik. Saya percaya bahwa kita semua akan berhasil menjalankan upaya-upaya tersebut di atas.

KINERJA DAN REKOMENDASI Di tahun 2013, Bank tetap memfokuskan lini bisnisnya sebagai mitra perbankan wholesale yang melayani LKM. Kami tetap setia menjalankan misi kami dan bekerja keras untuk melayani para LKM dalam membantu menyediakan produk dan jasa keuangan yang diperlukan bagi nasabah mereka. Melalui kerjasama ini, Bank berusaha memperluas

I offer this year’s message noting that Bank Andara is making its best effort to navigate the challenging situation that started during the third and fourth quarters of 2013. During that period, Bank Andara experienced an increasing number of non-performing loans in the portfolio, particularly with our cooperative borrowers. I regret to say that the impact of these non-performing loans has been to cause significant losses for the year.

Learning from our experiences in 2013, Bank Andara has redoubled its effort in 2014. First, we acted aggressively to stabilize the credit quality of our loan portfolio by curtailing lending to certain borrowers and geographical regions. By closely monitoring our non-performing and watch list credits, we are working to enhance our collateral position as needed. We have aggressively asserted our legal rights when and where appropriate. We have increased oversight and monitoring of our entire loan portfolio. The Board of Directors has been working diligently to improve all aspects of credit underwriting and monitoring to ensure that we not only stabilize the non-performing loan situation, but decrease these types of loans. I am confident that we will be successful in that regard.

PERFORMANCE AND RECOMMENDATIONIn 2013, the Bank maintained its business focus as a wholesale banking partner to the microfinance industry. We have stayed true to our mission and worked hard to serve MFIs in helping them provide needed financial products and services to their clients. Through this partnership, the Bank seeks to broaden its outreach and increase its loan

15

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Page 16: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

16 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

jangkauan dan meningkatkan penyaluran kredit di pasar-pasar utama, sekaligus meningkatkan pengawasan terhadap potensi risiko kredit. Bank sangat percaya bahwa untuk mewujudkan pertumbuhan yang lebih baik di masa depan, maka Bank perlu lebih fokus pada tahap originasi kredit yang berkualitas, peningkatan pengawasan serta memperbaiki dan memperkuat posisi agunan debitur LKM. Disamping itu, kami juga terus melakukan kajian atas produk dan/atau aktivitas baru yang menarik dalam upaya meningkatkan net interest margin Bank.

KONDISI PEREKONOMIANDi sisi makro ekonomi, perekonomian Indonesia di tahun 2013 banyak dihadapkan pada sejumlah tantangan. Tekanan inflasi yang didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan makanan telah mempengaruhi kekuatan ekonomi bangsa. Inflasi tercatat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2012, sedangkan defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 3,50% dari PDB. Peningkatan defisit ini sebagian disebabkan oleh perlambatan ekonomi global yang belum pulih akibat penurunan harga komoditas yang dialami di tahun 2013. Mata uang Rupiah juga terdevaluasi secara signifikan. Akibatnya, Bank Indonesia menaikkan suku bunga beberapa kali dalam tahun 2013 guna membantu menstabilkan nilai mata uang Rupiah.

TATA KELOLA PERUSAHAAN & TANGGUNG JAWAB SOSIALDewan Komisaris telah melakukan fungsi pengawasan secara aktif terhadap Bank selama tahun berjalan. Kami melakukan pertemuan dengan Direksi secara teratur dan memberikan rekomendasi yang diperlukan. Dalam hal ini, kami sepenuhnya didukung oleh Komite Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Audit, dan Komite Pengawasan Risiko. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan manajemen guna meningkatkan kualitas kepatuhan Bank terhadap semua peraturan yang berlaku, dengan tetap menjaga etika dan praktIk-praktIk usaha dengan standar yang tinggi.

Bank Andara didirikan dengan mengemban misi sosial yang selalu menjadi bagian penting dari perjalanan Bank. Pada tahun 2013, Bank terus memberikan pelatihan kepada LKM dan nasabah akhir untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam bidang usahanya masing-masing. Merupakan suatu kebahagiaan bagi saya untuk menyampaikan bahwa kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) di bidang lainnya juga telah dilakukan oleh Bank, seperti pelestarian lingkungan dan gerakan hemat energi.

TINJAUAN KE DEPAN Pada tahun 2014, Indonesia akan menyambut dua peristiwa penting yaitu: Pemilihan Umum Legislatif pada bulan April dan Pemilihan Presiden pada bulan Juli. Kami sangat berharap bahwa pemilihan umum ini akan memberikan

disbursement in key markets, while increasing its diligence with respect to potential lending risks. The Bank believes that by focusing on quality loan originations, improved monitoring and strengthening the collateral position of our MFI borrowers, further future growth is possible. We are also evaluating exciting new products that will increase the net interest margin of the Bank.

ECONOMIC CONDITIONSOn the macroeconomic front, 2013 presented the Indonesian economy with a number of challenges. Inflationary pressures, driven by increased fuel and food prices, have affected the nation’s economic strength. Inflation nearly doubled compared to that of 2012, while the current account deficit registered at 3.50% of GDP. This increasing deficit is in part attributed to the global economic slowdown which has yet to recover from declining commodity prices experienced in 2013. The Rupiah has devalued relative to western currencies significantly. Consequently, Bank Indonesia increased interest rates multiple times during the year to help stabilize the Rupiah’s value.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE & CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYThe Board of Commissioners has actively carried out its supervisory functions on the Bank during the year. We convened with the Board of Directors on a regular basis and provided recommendations as needed. In doing so, we are fully supported by the committees under the Board comprising Remuneration and Nomination, Audit, and Risk Oversight. We are committed to working with the management to improve the quality of Bank’s compliance with all prevailing regulations, while maintaining high standard of ethics and best practices.

Our social mission has always been an important part of why Bank Andara was founded. In 2013, the Bank continuously provided trainings to MFIs and their end-clients to improve their knowledge and effectiveness in their respective businesses. I am also delighted to report that other Corporate Social Responsibilty (CSR) activities have been undertaken by the Bank in other areas, including environment preservation and energy-saving initiatives.

OUTLOOKIndonesia will see two important events in 2014: the General Election in April and Presidential Election in July. It is with great hope that these elections will bring positive stimulation and improvement to the nation’s economic

Page 17: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

16 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

jangkauan dan meningkatkan penyaluran kredit di pasar-pasar utama, sekaligus meningkatkan pengawasan terhadap potensi risiko kredit. Bank sangat percaya bahwa untuk mewujudkan pertumbuhan yang lebih baik di masa depan, maka Bank perlu lebih fokus pada tahap originasi kredit yang berkualitas, peningkatan pengawasan serta memperbaiki dan memperkuat posisi agunan debitur LKM. Disamping itu, kami juga terus melakukan kajian atas produk dan/atau aktivitas baru yang menarik dalam upaya meningkatkan net interest margin Bank.

KONDISI PEREKONOMIANDi sisi makro ekonomi, perekonomian Indonesia di tahun 2013 banyak dihadapkan pada sejumlah tantangan. Tekanan inflasi yang didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan makanan telah mempengaruhi kekuatan ekonomi bangsa. Inflasi tercatat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2012, sedangkan defisit transaksi berjalan tercatat sebesar 3,50% dari PDB. Peningkatan defisit ini sebagian disebabkan oleh perlambatan ekonomi global yang belum pulih akibat penurunan harga komoditas yang dialami di tahun 2013. Mata uang Rupiah juga terdevaluasi secara signifikan. Akibatnya, Bank Indonesia menaikkan suku bunga beberapa kali dalam tahun 2013 guna membantu menstabilkan nilai mata uang Rupiah.

TATA KELOLA PERUSAHAAN & TANGGUNG JAWAB SOSIALDewan Komisaris telah melakukan fungsi pengawasan secara aktif terhadap Bank selama tahun berjalan. Kami melakukan pertemuan dengan Direksi secara teratur dan memberikan rekomendasi yang diperlukan. Dalam hal ini, kami sepenuhnya didukung oleh Komite Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Audit, dan Komite Pengawasan Risiko. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan manajemen guna meningkatkan kualitas kepatuhan Bank terhadap semua peraturan yang berlaku, dengan tetap menjaga etika dan praktIk-praktIk usaha dengan standar yang tinggi.

Bank Andara didirikan dengan mengemban misi sosial yang selalu menjadi bagian penting dari perjalanan Bank. Pada tahun 2013, Bank terus memberikan pelatihan kepada LKM dan nasabah akhir untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka dalam bidang usahanya masing-masing. Merupakan suatu kebahagiaan bagi saya untuk menyampaikan bahwa kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) di bidang lainnya juga telah dilakukan oleh Bank, seperti pelestarian lingkungan dan gerakan hemat energi.

TINJAUAN KE DEPAN Pada tahun 2014, Indonesia akan menyambut dua peristiwa penting yaitu: Pemilihan Umum Legislatif pada bulan April dan Pemilihan Presiden pada bulan Juli. Kami sangat berharap bahwa pemilihan umum ini akan memberikan

disbursement in key markets, while increasing its diligence with respect to potential lending risks. The Bank believes that by focusing on quality loan originations, improved monitoring and strengthening the collateral position of our MFI borrowers, further future growth is possible. We are also evaluating exciting new products that will increase the net interest margin of the Bank.

ECONOMIC CONDITIONSOn the macroeconomic front, 2013 presented the Indonesian economy with a number of challenges. Inflationary pressures, driven by increased fuel and food prices, have affected the nation’s economic strength. Inflation nearly doubled compared to that of 2012, while the current account deficit registered at 3.50% of GDP. This increasing deficit is in part attributed to the global economic slowdown which has yet to recover from declining commodity prices experienced in 2013. The Rupiah has devalued relative to western currencies significantly. Consequently, Bank Indonesia increased interest rates multiple times during the year to help stabilize the Rupiah’s value.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE & CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYThe Board of Commissioners has actively carried out its supervisory functions on the Bank during the year. We convened with the Board of Directors on a regular basis and provided recommendations as needed. In doing so, we are fully supported by the committees under the Board comprising Remuneration and Nomination, Audit, and Risk Oversight. We are committed to working with the management to improve the quality of Bank’s compliance with all prevailing regulations, while maintaining high standard of ethics and best practices.

Our social mission has always been an important part of why Bank Andara was founded. In 2013, the Bank continuously provided trainings to MFIs and their end-clients to improve their knowledge and effectiveness in their respective businesses. I am also delighted to report that other Corporate Social Responsibilty (CSR) activities have been undertaken by the Bank in other areas, including environment preservation and energy-saving initiatives.

OUTLOOKIndonesia will see two important events in 2014: the General Election in April and Presidential Election in July. It is with great hope that these elections will bring positive stimulation and improvement to the nation’s economic

17

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

rangsangan positif dan perbaikan bagi stabilitas ekonomi. Keinginan pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian ke depan harus dianggap sebagai komitmen yang kuat untuk menarik arus modal masuk yang lebih banyak lagi untuk bangsa ini. Bank Indonesia, melalui kebijakannya, juga sangat mendukung bagi terwujudnya industri perbankan yang sehat.

Memasuki tahun 2014, kami optimis bahwa kami akan dapat kembali mencapai profitabilitas yang positif di tahun 2015. Optimisme ini didasari oleh keberadaan Bank Andara dengan dukungan penuh dari pemegang saham yang memiliki keinginan kuat untuk membuat sebuah perbedaan bagi Indonesia, untuk melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terus menerus, pengembangan produk, serta misi sosial yang penting.

PENGHARGAAN Atas nama Dewan Komisaris, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ari RP Ariwibowo atas kontribusinya selama beliau menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris. Pengalaman perbankan beliau yang luas telah memberikan sumbangan signifikan bagi fungsi pengawasan Dewan. Semoga beliau akan terus memperoleh kesuksesan di masa depan. Ucapan terima kasih juga saya saya sampaikan kepada rekan-rekan Komisaris dan para pemegang saham: Mercy Corps, IFC, DWM, KfW, HTF, dan Bapak I Wayan Gatha atas kepercayaan dan komitmen yang terus diberikan kepada Bank Andara. Kami juga menyampaikan penghargaan yang mendalam kepada jajaran Direksi dan seluruh pegawai Bank Andara atas dedikasi, kerja keras, dan loyalitas yang diberikan kepada Bank. Terakhir, penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada LKM dan Koperasi mitra yang telah berbagi misi dengan Bank Andara dalam memberantas kemiskinan dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Stephen MitchellPresiden Komisaris / President Commissioner

stability. The government’s desire to improve the economic condition going forward should be perceived as a strong commitment to attracting more capital inflow to the nation. Bank Indonesia, through its stated policies, is highly supportive of a healthy banking industry.

Embarking upon year 2014, we remain optimistic that we can return the profitability in positive in 2015. Bank Andara is noted by its strong team, distinguished products, important social mission, and dedicated shareholders who have passion about making a difference in Indonesia.

ACKNOWLEDGEMENTOn behalf of the Board of Commissioners, I would like thank Ari RP Ariwibowo during his tenure as a member of the Board. His extensive banking experience had contributed significantly to the Board’s supervisory functions and I wish him the best for the future. I also want thank my fellow Commissioners and the shareholders: Mercy Corps, IFC, DWM, KfW, HTF, and Mr. I Wayan Gatha for their continuous trust and commitment to Bank Andara.

We also extend our deep appreciation to Bank Andara’s Directors and staff for their dedication, hard work, and loyalty. Last but not least, our sincere appreciation goes to all of our MFI and Cooperative partners who have been sharing Bank Andara’s mission in eradicating poverty and promoting financial inclusion in Indonesia.

Page 18: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

18 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

SAMBUTAN DIREKSI MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Tahun 2013 merupakan satu periode yang penuh diwarnai tantangan, baik bagi perekonomian Indonesia secara umum maupun bagi industri perbankan nasional khususnya. Bank Andara juga tidak luput dihadapkan pada tantangan yang terjadi sepanjang tahun ini. Namun, Bank memandang bahwa dinamika sepanjang tahun 2013 ini selayaknya dijadikan pelajaran berharga dalam menjalankan usahanya dimasa yang akan datang.

MAKRO EKONOMI DAN PERBANKAN INDONESIAKondisi perekonomian Indonesia tahun 2013 masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global. Walaupun krisis utang Eropa telah mulai mereda dan perekonomian Amerika Serikat mulai menunjukkan stabilitas, namun pertumbuhan perekonomian dunia masih belum mencapai potensi terbaiknya. Pengumuman rencana pengurangan stimulus (tapering off) oleh The Fed di bulan Mei 2013 telah memicu mengalirnya arus modal asing keluar secara signifikan. Hal ini juga memberi tekanan pada neraca pembayaran, serta pelemahan nilai mata uang Rupiah hingga mencapai Rp12.171,- per USD1. Likuiditas juga secara signifikan tertekan yang direspon Bank Indonesia dengan merevisi BI rate sebanyak tiga kali, hingga mencapai 7,50% diakhir tahun.

Pertumbuhan perekonomian dalam negeri tahun 2013 tercatat sebesar 5,60%, lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,90%. Pada tahun ini juga Indonesia mengalami defisit neraca transaksi berjalan dan perdagangan sebesar Rp4,06 triliun. Kenaikan harga BBM di pertengahan tahun juga telah memicu inflasi tahun 2013 yang tercatat 8,38%.

Namun, di tengah situasi yang kurang menguntungkan ini, perbankan nasional masih mencatat prestasi positif, tercermin dari ratio kecukupan modal perbankan sekitar 17%, jauh di atas ketentuan sebesar 8%. Disamping itu pasar pengembangan perbankan nasional juga masih terbuka luas. Potensi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan tercatat sekitar 52%. Hal ini merupakan peluang besar bagi pelaku di industri perbankan khususnya bagi pelaku perbankan segmen mikro seperti Bank Andara.

The year 2013 was faced by daunting challenges for both Indonesian economy as well as domestic banking industry in particular. Bank Andara also experienced this challenges that took place throughout the year. However, the Bank took this challenge as valuable lessons for future business operation in the years to come.

INDONESIA’S MACRO ECONOMY AND BANKING INDUSTRYIndonesia’s economy in 2013 continues to be strongly influenced by global economic conditions. Despite visible signs that the debt crisis has begun to subside in Europe and the US economy has begun to stabilize, global economic growth has yet to reach its full potential. The Fed’s policy to reduce the stimulus (tapering off) in May 2013 triggered capital outflows. This policy has directly put pressures on the balance of payment and weakened Rupiah to Rp12,171 per USD1. To maintain bank liquidity, consequently Bank Indonesia had to raise the BI rate up to 7.50% at year end.

Domestic economic growth in 2013 was registered at 5.60%, lower than the government’s target of 5.90%. Indonesia’s current account and trade deficit for this year amounted to Rp4.06 trillion. The fuel price increase in the middle of the year also sparked higher commodity prices and labour costs. Inflation in 2013 was 8.38%.

However, in the midst of this unfavourable situation, a number of domestic banking indicators continued to show positive results as reflected in the banking sector’s capital adequacy ratio of around 17%, which was substantially higher than the BI requirement of 8%. Moreover, the growth for the domestic banking market continues to be promising. Untapped potential for banking services is estimated at around 52%. This provides tremendous opportunities for the banking industry, especially for banks focussing on the micro sector such as Bank Andara.

LAPORAN MANAJEMEN // MANAGEMENT REPORT

Page 19: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

18 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

SAMBUTAN DIREKSI MESSAGE FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Tahun 2013 merupakan satu periode yang penuh diwarnai tantangan, baik bagi perekonomian Indonesia secara umum maupun bagi industri perbankan nasional khususnya. Bank Andara juga tidak luput dihadapkan pada tantangan yang terjadi sepanjang tahun ini. Namun, Bank memandang bahwa dinamika sepanjang tahun 2013 ini selayaknya dijadikan pelajaran berharga dalam menjalankan usahanya dimasa yang akan datang.

MAKRO EKONOMI DAN PERBANKAN INDONESIAKondisi perekonomian Indonesia tahun 2013 masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global. Walaupun krisis utang Eropa telah mulai mereda dan perekonomian Amerika Serikat mulai menunjukkan stabilitas, namun pertumbuhan perekonomian dunia masih belum mencapai potensi terbaiknya. Pengumuman rencana pengurangan stimulus (tapering off) oleh The Fed di bulan Mei 2013 telah memicu mengalirnya arus modal asing keluar secara signifikan. Hal ini juga memberi tekanan pada neraca pembayaran, serta pelemahan nilai mata uang Rupiah hingga mencapai Rp12.171,- per USD1. Likuiditas juga secara signifikan tertekan yang direspon Bank Indonesia dengan merevisi BI rate sebanyak tiga kali, hingga mencapai 7,50% diakhir tahun.

Pertumbuhan perekonomian dalam negeri tahun 2013 tercatat sebesar 5,60%, lebih rendah dari target pemerintah sebesar 5,90%. Pada tahun ini juga Indonesia mengalami defisit neraca transaksi berjalan dan perdagangan sebesar Rp4,06 triliun. Kenaikan harga BBM di pertengahan tahun juga telah memicu inflasi tahun 2013 yang tercatat 8,38%.

Namun, di tengah situasi yang kurang menguntungkan ini, perbankan nasional masih mencatat prestasi positif, tercermin dari ratio kecukupan modal perbankan sekitar 17%, jauh di atas ketentuan sebesar 8%. Disamping itu pasar pengembangan perbankan nasional juga masih terbuka luas. Potensi masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan tercatat sekitar 52%. Hal ini merupakan peluang besar bagi pelaku di industri perbankan khususnya bagi pelaku perbankan segmen mikro seperti Bank Andara.

The year 2013 was faced by daunting challenges for both Indonesian economy as well as domestic banking industry in particular. Bank Andara also experienced this challenges that took place throughout the year. However, the Bank took this challenge as valuable lessons for future business operation in the years to come.

INDONESIA’S MACRO ECONOMY AND BANKING INDUSTRYIndonesia’s economy in 2013 continues to be strongly influenced by global economic conditions. Despite visible signs that the debt crisis has begun to subside in Europe and the US economy has begun to stabilize, global economic growth has yet to reach its full potential. The Fed’s policy to reduce the stimulus (tapering off) in May 2013 triggered capital outflows. This policy has directly put pressures on the balance of payment and weakened Rupiah to Rp12,171 per USD1. To maintain bank liquidity, consequently Bank Indonesia had to raise the BI rate up to 7.50% at year end.

Domestic economic growth in 2013 was registered at 5.60%, lower than the government’s target of 5.90%. Indonesia’s current account and trade deficit for this year amounted to Rp4.06 trillion. The fuel price increase in the middle of the year also sparked higher commodity prices and labour costs. Inflation in 2013 was 8.38%.

However, in the midst of this unfavourable situation, a number of domestic banking indicators continued to show positive results as reflected in the banking sector’s capital adequacy ratio of around 17%, which was substantially higher than the BI requirement of 8%. Moreover, the growth for the domestic banking market continues to be promising. Untapped potential for banking services is estimated at around 52%. This provides tremendous opportunities for the banking industry, especially for banks focussing on the micro sector such as Bank Andara.

LAPORAN MANAJEMEN // MANAGEMENT REPORT

19

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Page 20: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

20 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

KINERJA BANKKebijakan Strategis Pada tahun 2013, Perusahaan tetap berfokus menjalankan roda usahanya dengan mengadopsi model bisnis wholesale banking. Melalui kemitraan dengan LKM, baik BPR maupun LKM non bank lainnya, Bank terus berkomitmen untuk melayani mereka yang kurang dan/atau belum memiliki akses layanan jasa keuangan secara formal di Indonesia.

Kinerja KeuanganPerusahaan berhasil mencapai 93% dari target pendapatan yang ditetapkan untuk tahun 2013. Per 31 Desember 2013, pendapatan bunga tercatat meningkat 42,26% dibanding tahun 2012, dari Rp108,17 miliar menjadi Rp153,88 miliar. Di sisi jangkauan pasar, jaringan kemitraan menunjukkan perluasan yang cukup signifikan. Pada akhir tahun 2013, jumlah LKM yang tercatat sebagai mitra Bank adalah 796 LKM atau meningkat 8% dibanding tahun 2012 sebanyak 737 LKM. Perluasan jaringan kemitraan ini telah berkontribusi pada peningkatan total portofolio kredit sebesar 16,33%, dari Rp980,33 miliar menjadi Rp1,14 triliun. Hingga akhir tahun 2013, aset bank berhasil tumbuh sebesar 6,14%, dari Rp1,22 triliun menjadi Rp1,29 triliun.

Namun di sisi lain, realisasi kredit bermasalah tercatat meningkat menjadi 1,83%. Peningkatan kredit bermasalah secara signifikan telah mendorong kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi sebesar Rp20,08 miliar, dibandingkan Rp4,50 miliar pada tahun sebelumnya. Pada akhir tahun 2013, Bank masih membukukan kerugian komprehensif sebesar Rp42,59 miliar.

Di sisi layanan, Bank telah mengembangkan layanan AndaraLink dengan Solusi Setoran dan BNI International Incoming Remittance via Wesel PIN. Inisiatif lain yang secara signifikan dilakukan adalah kegiatan pemasaran dan kehumasan bekerjasama dengan berbagai media. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan gaung dari aktivitas Bank sehingga masyarakat akan semakin mengenal Bank sekaligus memiliki pemahaman perbankan, khususnya perbankan mikro.

TANTANGAN DI 2013Selain kondisi perekonomian makro, satu tantangan terberat yang dihadapi Bank adalah siklus kredit yang pada tahun 2013 mulai memasuki fase penurunan. Di fase ini, beberapa nasabah yang semula memiliki catatan baik mulai mengalami penurunan kemampuan atau bahkan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban mengembalikan pinjaman, dipicu oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal.

Untuk itu, Bank merespon dengan melakukan langkah-langkah yang dapat meminimalisir terulangnya hal serupa terutama pada penyempurnaan pengelolaan risiko kredit. Langkah-langkah ini mencakup antara lain (i) perbaikan struktur organisasi serta kesiapan dan kemampuan SDM, (ii) pengetatan kriteria pemberian kredit, seleksi komprensif

BANK’S PERFORMANCEStrategic PolicyIn 2013, the Bank continued to focus on operating its business by adopting the wholesale banking business model. Through partnerships with Micro Finance Institutions (MFIs), both Rural Banks and other non-bank micro finance institutions, the Bank is committed to serving those that do not have or less access to formal financial services in Indonesia.

Financial performanceThe Bank managed to achieve 93% of revenue targeted for 2013. Interest income increased 42.26%, from Rp108.17 billion in 2012 to Rp153.88 billion by end of 2013. In terms of market outreach, partnership networks also showed some expansion. The number of MFI partners as of the end of 2013 amounted to 796 MFIs, which represents 8% growth compared to 737 MFIs in 2012. This expanded network contributed to the 16.33% growth in total loan portfolio from Rp980.33 billion to Rp1.14 trillion year-on-year. By the end of 2013, the Bank’s assets grew by 6.14%, from Rp1.22 trillion to Rp1.29 trillion.

On the other hand, actual non-performing loan was 1.83% which significantly increased the provision for impairment losses to Rp20.07 billion compared to Rp4.54 billion in the previous year. At the end of 2013, the Bank booked a comprehensive loss of Rp42.59 billion.

In regards to the non-financial aspects, the Bank introduced additional features to AndaraLink by providing Solusi Setoran and BNI International Incoming Remittance via Wesel PIN. Another initiative that was launched is the joint marketing and public relations activities in collaboration with various media. This activity is aimed at increasing awareness of the Bank’s activities thereby the public can get a better sense of what the Bank and Banking sector do, particularly in regards to micro banking.

CHALLENGES IN 2013One of the toughest challenges faced by the Bank in 2013 is the loan cycle, which began to enter a declining phase. In this phase, an increasing number of customers that previously had good records began to show difficulties in servicing their debts. The declining ability to pay stems from a variety of factors, both external as well as internal.

For that purpose, the Bank responded by implementing steps to minimize the same from happening particularly by improving credit risk management. These measures include (i) improving the organizational structure and HR readiness and capability, (ii) tightening lending criteria, the comprehensive selection of the type of MFI/Cooperative

Page 21: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

20 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

KINERJA BANKKebijakan Strategis Pada tahun 2013, Perusahaan tetap berfokus menjalankan roda usahanya dengan mengadopsi model bisnis wholesale banking. Melalui kemitraan dengan LKM, baik BPR maupun LKM non bank lainnya, Bank terus berkomitmen untuk melayani mereka yang kurang dan/atau belum memiliki akses layanan jasa keuangan secara formal di Indonesia.

Kinerja KeuanganPerusahaan berhasil mencapai 93% dari target pendapatan yang ditetapkan untuk tahun 2013. Per 31 Desember 2013, pendapatan bunga tercatat meningkat 42,26% dibanding tahun 2012, dari Rp108,17 miliar menjadi Rp153,88 miliar. Di sisi jangkauan pasar, jaringan kemitraan menunjukkan perluasan yang cukup signifikan. Pada akhir tahun 2013, jumlah LKM yang tercatat sebagai mitra Bank adalah 796 LKM atau meningkat 8% dibanding tahun 2012 sebanyak 737 LKM. Perluasan jaringan kemitraan ini telah berkontribusi pada peningkatan total portofolio kredit sebesar 16,33%, dari Rp980,33 miliar menjadi Rp1,14 triliun. Hingga akhir tahun 2013, aset bank berhasil tumbuh sebesar 6,14%, dari Rp1,22 triliun menjadi Rp1,29 triliun.

Namun di sisi lain, realisasi kredit bermasalah tercatat meningkat menjadi 1,83%. Peningkatan kredit bermasalah secara signifikan telah mendorong kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) menjadi sebesar Rp20,08 miliar, dibandingkan Rp4,50 miliar pada tahun sebelumnya. Pada akhir tahun 2013, Bank masih membukukan kerugian komprehensif sebesar Rp42,59 miliar.

Di sisi layanan, Bank telah mengembangkan layanan AndaraLink dengan Solusi Setoran dan BNI International Incoming Remittance via Wesel PIN. Inisiatif lain yang secara signifikan dilakukan adalah kegiatan pemasaran dan kehumasan bekerjasama dengan berbagai media. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan gaung dari aktivitas Bank sehingga masyarakat akan semakin mengenal Bank sekaligus memiliki pemahaman perbankan, khususnya perbankan mikro.

TANTANGAN DI 2013Selain kondisi perekonomian makro, satu tantangan terberat yang dihadapi Bank adalah siklus kredit yang pada tahun 2013 mulai memasuki fase penurunan. Di fase ini, beberapa nasabah yang semula memiliki catatan baik mulai mengalami penurunan kemampuan atau bahkan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban mengembalikan pinjaman, dipicu oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal.

Untuk itu, Bank merespon dengan melakukan langkah-langkah yang dapat meminimalisir terulangnya hal serupa terutama pada penyempurnaan pengelolaan risiko kredit. Langkah-langkah ini mencakup antara lain (i) perbaikan struktur organisasi serta kesiapan dan kemampuan SDM, (ii) pengetatan kriteria pemberian kredit, seleksi komprensif

BANK’S PERFORMANCEStrategic PolicyIn 2013, the Bank continued to focus on operating its business by adopting the wholesale banking business model. Through partnerships with Micro Finance Institutions (MFIs), both Rural Banks and other non-bank micro finance institutions, the Bank is committed to serving those that do not have or less access to formal financial services in Indonesia.

Financial performanceThe Bank managed to achieve 93% of revenue targeted for 2013. Interest income increased 42.26%, from Rp108.17 billion in 2012 to Rp153.88 billion by end of 2013. In terms of market outreach, partnership networks also showed some expansion. The number of MFI partners as of the end of 2013 amounted to 796 MFIs, which represents 8% growth compared to 737 MFIs in 2012. This expanded network contributed to the 16.33% growth in total loan portfolio from Rp980.33 billion to Rp1.14 trillion year-on-year. By the end of 2013, the Bank’s assets grew by 6.14%, from Rp1.22 trillion to Rp1.29 trillion.

On the other hand, actual non-performing loan was 1.83% which significantly increased the provision for impairment losses to Rp20.07 billion compared to Rp4.54 billion in the previous year. At the end of 2013, the Bank booked a comprehensive loss of Rp42.59 billion.

In regards to the non-financial aspects, the Bank introduced additional features to AndaraLink by providing Solusi Setoran and BNI International Incoming Remittance via Wesel PIN. Another initiative that was launched is the joint marketing and public relations activities in collaboration with various media. This activity is aimed at increasing awareness of the Bank’s activities thereby the public can get a better sense of what the Bank and Banking sector do, particularly in regards to micro banking.

CHALLENGES IN 2013One of the toughest challenges faced by the Bank in 2013 is the loan cycle, which began to enter a declining phase. In this phase, an increasing number of customers that previously had good records began to show difficulties in servicing their debts. The declining ability to pay stems from a variety of factors, both external as well as internal.

For that purpose, the Bank responded by implementing steps to minimize the same from happening particularly by improving credit risk management. These measures include (i) improving the organizational structure and HR readiness and capability, (ii) tightening lending criteria, the comprehensive selection of the type of MFI/Cooperative

21

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

tipe LKM/Koperasi yang dibiayai, (iii) memperkuat struktur agunan/jaminan, (iv) meningkatkan kualitas hubungan dan komunikasi dengan nasabah, serta (v) meningkatkan pengawasan atas pemenuhan syarat perjanjian. PENERAPAN TATA KELOLA BANKPenterjemahan setiap pilar tata kelola Bank merupakan tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan di Bank dan merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Untuk itu, Bank berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu penerapan tata kelola Bank yang baik dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, sejumlah inisiatif pengembangan tata kelola dilaksanakan Bank diantaranya penyempurnaan dan penguatan pada bidang pengelolaan risiko serta peningkatan dalam pengawasan dan pengendalian internal Bank

Upaya perbaikan dan peningkatan dalam bidang tata kelola Bank secara terus menerus khususnya selama kurun waktu semester 2 tahun 2012 dan sepanjang tahun 2013 mendapatkan pengakuan dari pihak luar, dengan penghargaan Peringkat 1 untuk Good Corporate Governance pada ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2013 yang diadakan pada bulan September 2013.

TANGGUNG JAWAB SOSIALDidukung oleh seluruh pegawai, Direksi, Dewan Komisaris, dan pemilik saham, Bank telah melaksanakan kegiatan sosial di berbagai bidang, antara lain edukasi perbankan kepada masyarakat dan konsultasi keuangan bagi LKM mitra dan para nasabahnya melalui 20 kali pelatihan serta kegiatan pelestarian lingkungan, yakni “Clean Up Jakarta!” di bulan November 2013.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Bank meyakini bahwa pemilihan SDM yang tepat, jumlah yang optimal, dan memiliki kemampuan yang memadai adalah kunci keberhasilan dalam menjalankan roda usaha. Di tahun 2013 sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB), pengembangan SDM terus menerus dilakukan dengan memberikan pelatihan sesuai kebutuhan Bank dan untuk memenuhi persyaratan pelatihan pegawai yaitu 5% dari total biaya pegawai. Pada tahun 2013 pertama kalinya Bank memenuhi persyaratan pelatihan 5% tersebut dimana total biaya pelatihan selama tahun 2013 adalah Rp2,34 miliar. Proses rekrutmen pegawai terutama untuk posisi tertentu yang penting bagi Bank terus diupayakan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan SDM yang diperlukan Bank.

TINJAUAN 2014Memasuki tahun 2014, Bank optimis untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik. Memetik pelajaran penting dari tahun lalu, di tahun 2014 Bank akan fokus pada: (i) meningkatkan kualitas portfolio kredit, (ii) melakukan diversifikasi bisnis, (iii) menurunkan biaya dana yang relatif lebih murah, (iv) menjajaki sumber-sumber pinjaman baru dengan bunga lebih murah, (v) mempercepat tingkat efisiensi bank, (vi) meningkatkan pendapatan fee-based

financed, (iii) assessment of the structure of security and collateral, (iv) maintaining communications with customers as well as (v) supervising and enforcing the terms of the agreement .

IMPLEMENTATION OF BANK’S CORPORATE GOVERNANCEBringing every pillar of corporate governance into a series of effective measures is the responsibility of all stakeholders of the Bank and is a continuous process. To that end, the Bank is committed to constantly enhancing the quality of GCG implemented from year to year. In 2013, a number of corporate governance initiatives were implemented by the Bank which includes improvement and strengthening on risk management and Bank’s internal control.

The initiative to continuously improve GCG implementation within Bank, particularly between second half of 2012 and throughout 2013 has received recognition from other party. The Bank is ranked 1 for GCG Implementation awarded at “Anugerah Perbankan Indonesia”/Indonesian Banking Award 2013 in September 2013.

SOCIAL RESPONSIBILITYThe Bank, with support from all of its employees and shareholders, carried out social activities in various areas, including banking education for the public and financial consulting for MFI partners and their end clients through 20 trainings. Other activities include environmental conservation activities, “Clean Up Jakarta!”, held in November 2013.

HUMAN RESOURCE DEVELOPMENTThe Bank believes that the keys success for the business lies in the recruitment and selection of human resources (HR), at an optimum number with adequate competencies. Aligned with Bank Business Plan (RBB), in 2013 the Bank continued to provide trainings as required by the Bank as well as to meet the requirement of allocating 5% of the total human resource expenses for employee trainings. In 2013, for the first time, the Bank met this requirement by spending Rp2.34 billion on employee trainings. Recruitment process was also carried out by the Bank, especially for some key positions that needs to be filled in.

OUTLOOK FOR 2014Embarking the year 2014, the Bank is optimistic to attain better growth. Reflecting on the experiences of 2013, the Bank will internally focus on (i) improving the quality of the current loan portfolio, (ii) business diversification, (iii) lowering cost of funds that is relatively cheaper, (iv) exploring new sources of loans with lower interest, (v) accelerating Bank’s efficiency, (vi) increasing fee-based income from AndaraLink transactions (vii) enhancing

Page 22: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

22 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

layanan AndaraLink, (vii) meningkatkan efisiensi melalui peningkatan kinerja teknologi, dan (viii) penyelenggaraan pelatihan tentang analisis kredit, penyelesaian kredit bermasalah, dan manajemen risiko.

Pelaksanaan pemilihan umum legislatif di bulan April dan pemilihan presiden di bulan Juli juga patut dicermati dengan baik. Agenda ini menjadi salah fokus perhatian investor maupun pelaku ekonomi lainnya.

PENGHARGAANAtas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami, Dewan Komisaris yang telah melakukan pengawasan, serta seluruh pegawai Bank Andara yang telah mencurahkan seluruh bakat dan kemampuannya dalam berkarya. Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator, LKM mitra, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Semoga dukungan, kepercayaan, dan komitmen yang telah diberikan kepada Bank akan dapat memicu pencapaian kinerja kami menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.

Irianto KusumadjajaDirektur IT dan Operasional / IT and Operation Director

efficiency by improving the performance of information technology systems, (viii) trainings on credit analysis, resolution of non-performing loans, and risk management.

The legislative and presidential elections in April and July respectively will be the focus of attention for investors and economists alike.

ACKNOWLEDGMENTOn behalf of the Board of Directors, I would like to thank the shareholders for their trust and commitment to the Bank, the Board of Commissioners for their supervision and guidance, and all of Bank Andara’s employees for their hard works and talents. We also offer deep appreciations to Bank Indonesia/Financial Services Authority as the regulator; MFI partners; as well as other stakeholders.

We do hope the support, confidence, and commitment to the Bank will serve to drive even greater achievements in the years ahead.

Page 23: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

22 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

layanan AndaraLink, (vii) meningkatkan efisiensi melalui peningkatan kinerja teknologi, dan (viii) penyelenggaraan pelatihan tentang analisis kredit, penyelesaian kredit bermasalah, dan manajemen risiko.

Pelaksanaan pemilihan umum legislatif di bulan April dan pemilihan presiden di bulan Juli juga patut dicermati dengan baik. Agenda ini menjadi salah fokus perhatian investor maupun pelaku ekonomi lainnya.

PENGHARGAANAtas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami, Dewan Komisaris yang telah melakukan pengawasan, serta seluruh pegawai Bank Andara yang telah mencurahkan seluruh bakat dan kemampuannya dalam berkarya. Kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator, LKM mitra, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Semoga dukungan, kepercayaan, dan komitmen yang telah diberikan kepada Bank akan dapat memicu pencapaian kinerja kami menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.

Irianto KusumadjajaDirektur IT dan Operasional / IT and Operation Director

efficiency by improving the performance of information technology systems, (viii) trainings on credit analysis, resolution of non-performing loans, and risk management.

The legislative and presidential elections in April and July respectively will be the focus of attention for investors and economists alike.

ACKNOWLEDGMENTOn behalf of the Board of Directors, I would like to thank the shareholders for their trust and commitment to the Bank, the Board of Commissioners for their supervision and guidance, and all of Bank Andara’s employees for their hard works and talents. We also offer deep appreciations to Bank Indonesia/Financial Services Authority as the regulator; MFI partners; as well as other stakeholders.

We do hope the support, confidence, and commitment to the Bank will serve to drive even greater achievements in the years ahead.

23

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Bapak Elliot adalah seorang dosen yang sejak lama telah mengenal serta terbiasa dengan produk dan pelayanan perbankan selama puluhan tahun. Namun, produk dan pelayanan yang ditawarkan Bank Andara secara khusus telah memikat hati beliau untuk menjadi seorang deposan di Bank Andara. Salah satu alasan kuat yang mendorong beliau menjadi deposan di Bank Andara adalah penghargaan beliau terhadap visi dan misi yang diusung oleh Bank Andara serta keberpihakan Bank kepada masyarakat yang kurang atau belum memiliki akses terhadap layanan perbankan.

Mr. Elliot is a lecturer who has been very familiar with banking products and services for decades. However, the products and services exclusively offered by Bank Andara have captivated him to become a depositor in Bank Andara. One of the strong reasons that encouraged him to become a depositor in Bank Andara is his appreciation to the vision and mission promoted by Bank Andara and its support to those who have less or no access to banking services.

“Salah satu daya tarik Bank Andara yang mendorong saya menjadi seorang deposan di Bank ini adalah karena visi dan misi yang diusung oleh Bank dan fokus usahanya yang diarahkan pada pembiayaan mikro” (Bapak Elliot Simangunsong, Deposan)

“I chose to open an account in Bank Andara for its vision and mission as well as for its main business that focuses on micro financing” (Mr. Elliot Simangunsong, Depositor)

Page 24: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

24 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

RENCANA DAN STRATEGI PLAN AND STRATEGY

STRATEGI 2013ARAH KEBIJAKAN BANK Selama tiga tahun perjalanannya, hingga bulan Desember 2012, kinerja Bank menunjukkan perbaikan pada beberapa sisi. Pencapaian kinerja laba yang positif pada bulan Juli 2012 dan total aset mencapai Rp1,29 triliun per 31 Desember 2012, atau tumbuh sebesar 67,20% sejak awal tahun 2012, menjadi modal utama untuk terus meningkatkan kinerja Bank di masa mendatang.

Untuk jangka pendek, arah kebijakan Bank adalah menjaga dan menumbuhkan pencapaian kinerja laba yang positif, memenuhi seluruh komitmen Bank kepada Bank Indonesia, serta meningkatkan fungsi kepatuhan, pengendalian, dan pengawasan di seluruh lini Bank, termasuk peran aktif Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite dibawahnya.

Arah kebijakan Bank untuk jangka menengah difokuskan pada pengembangan bisnis Bank untuk menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat yang disebabkan oleh pertumbuhan aktivitas keuangan di sektor mikro dan perbaikan kinerja LKM yang semakin positif.

LANGKAH-LANGKAH STRATEGISMenghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat, dengan dukungan penuh dari pemegang saham yang memiliki komitmen sejalan dengan visi dan misi, Bank akan terus meningkatkan perannya membantu LKM untuk pencapaian kinerja yang lebih baik dalam membiayai

2013 STRATEGYTHE BANK’S POLICY DIRECTIONThroughout its three-year journey, by December 2012 the Bank’s performance showed improvements on many fronts. Positive earnings performance was achieved in July 2012 while total assets amounted to Rp1.29 trillion as of December 31, 2012, or grew by 67.20% since the beginning of 2012. It has served as a major asset for the Bank to continuously improve its future performance.

For the short-term, the Bank’s policy is directed at maintaining and fostering positive earnings performance, fulfilling all of the Bank’s commitments to Bank Indonesia as well as enhancing the functions of compliance, control, and supervisory throughout the entire line of the Bank, including the active role of the Board of Directors, Commissioners, and its Committees.

The Bank’s policy direction for the medium-term is focused on developing the Bank’s business to face increasingly fierce competition brought about by the growth in micro finance activities and improved performance of MFI that is increasingly positive.

STRATEGIC STEPSIn the face of increasingly fierce competitive conditions, with the full support of the shareholders whose commitments are aligned with the vision and mission, the Bank will continue to enhance its role to help MFI perform better in providing funding for businesses of the low-

LAPORAN MANAJEMEN // MANAGEMENT REPORT

Page 25: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

24 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

RENCANA DAN STRATEGI PLAN AND STRATEGY

STRATEGI 2013ARAH KEBIJAKAN BANK Selama tiga tahun perjalanannya, hingga bulan Desember 2012, kinerja Bank menunjukkan perbaikan pada beberapa sisi. Pencapaian kinerja laba yang positif pada bulan Juli 2012 dan total aset mencapai Rp1,29 triliun per 31 Desember 2012, atau tumbuh sebesar 67,20% sejak awal tahun 2012, menjadi modal utama untuk terus meningkatkan kinerja Bank di masa mendatang.

Untuk jangka pendek, arah kebijakan Bank adalah menjaga dan menumbuhkan pencapaian kinerja laba yang positif, memenuhi seluruh komitmen Bank kepada Bank Indonesia, serta meningkatkan fungsi kepatuhan, pengendalian, dan pengawasan di seluruh lini Bank, termasuk peran aktif Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite dibawahnya.

Arah kebijakan Bank untuk jangka menengah difokuskan pada pengembangan bisnis Bank untuk menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat yang disebabkan oleh pertumbuhan aktivitas keuangan di sektor mikro dan perbaikan kinerja LKM yang semakin positif.

LANGKAH-LANGKAH STRATEGISMenghadapi kondisi persaingan yang semakin ketat, dengan dukungan penuh dari pemegang saham yang memiliki komitmen sejalan dengan visi dan misi, Bank akan terus meningkatkan perannya membantu LKM untuk pencapaian kinerja yang lebih baik dalam membiayai

2013 STRATEGYTHE BANK’S POLICY DIRECTIONThroughout its three-year journey, by December 2012 the Bank’s performance showed improvements on many fronts. Positive earnings performance was achieved in July 2012 while total assets amounted to Rp1.29 trillion as of December 31, 2012, or grew by 67.20% since the beginning of 2012. It has served as a major asset for the Bank to continuously improve its future performance.

For the short-term, the Bank’s policy is directed at maintaining and fostering positive earnings performance, fulfilling all of the Bank’s commitments to Bank Indonesia as well as enhancing the functions of compliance, control, and supervisory throughout the entire line of the Bank, including the active role of the Board of Directors, Commissioners, and its Committees.

The Bank’s policy direction for the medium-term is focused on developing the Bank’s business to face increasingly fierce competition brought about by the growth in micro finance activities and improved performance of MFI that is increasingly positive.

STRATEGIC STEPSIn the face of increasingly fierce competitive conditions, with the full support of the shareholders whose commitments are aligned with the vision and mission, the Bank will continue to enhance its role to help MFI perform better in providing funding for businesses of the low-

LAPORAN MANAJEMEN // MANAGEMENT REPORT

25

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

usaha masyarakat berpenghasilan rendah serta UMKM. Bank juga akan terus merangkul masyarakat yang selama ini kurang dan belum terjangkau layanan perbankan dengan membuka akses layanan keuangan yang lebih luas. Untuk itu, Bank akan fokus menyediakan dan mengembangkan produk dan layanan yang dibutuhkan LKM.

Kebutuhan LKM atas layanan perbankan pada umumnya berupa produk simpanan, produk kredit, dan layanan perbankan yang ditunjang oleh teknologi. Layanan berbasis teknologi tersebut sangat diperlukan guna menjangkau nasabah LKM yang berada di daerah terpencil yang selama ini kurang dan belum tersentuh oleh layanan perbankan. Selain itu, bantuan teknis dan pemberian pelatihan, seperti peningkatan pelayanan dan pemasaran akan diberikan kepada LKM.

STRATEGI 2014ARAH KEBIJAKAN BANKBank masih akan tetap fokus memberikan akses finansial kepada UMKM melalui BPR maupun LKM lainnya, sebagai wujud komitmen Bank dalam mendukung pelaksanaan sistem keuangan inklusif. Namun demikian, Bank akan meninjau kembali model penyaluran kredit yang selama ini diberikan dengan pola executing, dengan menjajaki pola pembiayaan bersama BPR langsung kepada UMKM. Hal itu merupakan bentuk dari diversifikasi bisnis untuk menopang kesinambungan (going concern) Bank, dimana di masa mendatang pola pembiayaan tersebut dinilai dapat meningkatkan pendapatan bunga bersih yang dapat mengurangi biaya operasional Bank, termasuk biaya penyisihan kerugian akibat adanya kredit bermasalah.

income community as well as the micro, small, and medium enterprises. The Bank will also continue to embrace people who have not gained access to affordable banking services by opening access to wider financial services. To that end, the Bank will focus on providing and developing products and services that are needed by MFIs.

MFI’s needs for banking services are generally in the form of funding and lending products as well as technology-based banking services. The technology-based service is needed to access MFI’s clients in remote areas with no banking services. In addition to this, technical assistance and trainings, such as service and marketing improvement will be provided to MFIs.

2014 STRATEGYTHE BANK’S POLICY DIRECTIONThe Bank will continue to focus on providing financial access to MSME through Rural Banks as well as other MFIs, as part of the Bank’s commitment to supporting the implementation of financial inclusion system. Nevertheless, the Bank will review the lending distribution models provided to date with the executing scheme, by exploring the joint financing scheme with the Rural Banks directly to the MSME. This serves as a form of business diversification to support the Bank’s sustainability (going concern), wherein going forward, this financing pattern is expected to increase net interest income to cover the entire cost of the Bank’s operations, including the cost of provision for impairment resulting from non-performing loans.

Page 26: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

26 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Sebagai langkah awal dalam penyaluran kredit dengan pola baru tersebut, Bank akan melakukan pengembangan dan uji coba pada tahun 2014. Hasil dari pengembangan dan uji coba tersebut akan menjadi landasan bagi Bank untuk melakukan ekspansi kredit di tahun-tahun mendatang.

Selain diversifikasi bisnis, Bank senantiasa meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dengan membangun budaya kerja, budaya kepatuhan, memperkuat kerangka manajemen risiko, termasuk pengendalian internal (internal control) dan audit internal, serta meningkatkan pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris serta Komite-nya.

Dalam rangka menjaga sustainabilitas Bank, dalam jangka pendek Bank akan melakukan efisiensi melalui pengurangan biaya (cost reduction), terutama biaya operasional dan biaya tenaga kerja.

LANGKAH-LANGKAH STRATEGISLangkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan dalam jangka pendek guna mendukung arah kebijakan Bank meliputi:

a. Meningkatkan kualitas portofolio kredit saat ini melalui penurunan porsi portofolio kredit kepada koperasi, perbaikan struktur jaminan (collateral mix), re-pricing secara lebih konsisten, perbaikan risk scoring tool, dan sebagainya.

b. Melakukan diversifikasi bisnis melalui pengembangan dan ujicoba pola pembiayaan bersama dengan BPR langsung kepada UMKM untuk memperbaiki pendapatan bunga dan penyebaran risiko kredit.

c. Menurunkan biaya dana yang relatif lebih murah sekaligus untuk mengurangi konsentrasi deposito yang terlalu tinggi melalui peningkatan jumlah deposan dengan rata-rata nominal deposito yang lebih kecil dan dengan tingkat bunga lebih rendah.

d. Menjajaki sumber-sumber pinjaman baru dengan bunga lebih murah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, termasuk dari pemegang saham.

e. Mempercepat pencapaian tingkat efisiensi Bank melalui pengurangan biaya (cost reduction) secara signifikan, terutama pengurangan biaya tenaga kerja dan biaya operasional lainnya.

The Bank will, as an initial step for channeling loans through this new scheme, develop and test in 2014. Development and test results will serve as the foundation for the Bank to expand loans in the coming years.

In addition to business diversification, the Bank will constantly strive to enhance Good Corporate Governance by building a work culture, a compliance culture, strengthening risk management framework, including internal control and internal audit, as well as improving oversight of the Board of Directors and Commissioners along with its committees.

In order to maintain the Bank’s sustainability, the Bank will, in the short-term, undertake cost reduction, especially in terms of operational costs and labor costs.

STRATEGIC STEPSStrategic measures that will be implemented in the short-term to support the Bank’s policy directions include:

a. Improving the quality of the current loan portfolio by reducing the portion of the loan portfolio allocated to cooperatives, improve the collateral mix, consistent re-pricing, improved risk-scoring tools, and so forth.

b. Business diversification by developing and testing joint financing scheme with Rural Banks directly to MSME’s to improve interest income and credit risk spread.

c. Lowering cost of funds that is relatively cheaper while simultaneously reducing the concentration of deposits, which is too high, by increasing the number of depositors with lower average deposit and lower interest rate.

d. Exploring new sources of loans with lower interest, both domestically and abroad, including from shareholders.

e. Accelerating the Bank’s efficiency through significant cost reduction, especially in terms of reducing labor costs and other operating costs.

Page 27: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

26 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Sebagai langkah awal dalam penyaluran kredit dengan pola baru tersebut, Bank akan melakukan pengembangan dan uji coba pada tahun 2014. Hasil dari pengembangan dan uji coba tersebut akan menjadi landasan bagi Bank untuk melakukan ekspansi kredit di tahun-tahun mendatang.

Selain diversifikasi bisnis, Bank senantiasa meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dengan membangun budaya kerja, budaya kepatuhan, memperkuat kerangka manajemen risiko, termasuk pengendalian internal (internal control) dan audit internal, serta meningkatkan pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris serta Komite-nya.

Dalam rangka menjaga sustainabilitas Bank, dalam jangka pendek Bank akan melakukan efisiensi melalui pengurangan biaya (cost reduction), terutama biaya operasional dan biaya tenaga kerja.

LANGKAH-LANGKAH STRATEGISLangkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan dalam jangka pendek guna mendukung arah kebijakan Bank meliputi:

a. Meningkatkan kualitas portofolio kredit saat ini melalui penurunan porsi portofolio kredit kepada koperasi, perbaikan struktur jaminan (collateral mix), re-pricing secara lebih konsisten, perbaikan risk scoring tool, dan sebagainya.

b. Melakukan diversifikasi bisnis melalui pengembangan dan ujicoba pola pembiayaan bersama dengan BPR langsung kepada UMKM untuk memperbaiki pendapatan bunga dan penyebaran risiko kredit.

c. Menurunkan biaya dana yang relatif lebih murah sekaligus untuk mengurangi konsentrasi deposito yang terlalu tinggi melalui peningkatan jumlah deposan dengan rata-rata nominal deposito yang lebih kecil dan dengan tingkat bunga lebih rendah.

d. Menjajaki sumber-sumber pinjaman baru dengan bunga lebih murah, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, termasuk dari pemegang saham.

e. Mempercepat pencapaian tingkat efisiensi Bank melalui pengurangan biaya (cost reduction) secara signifikan, terutama pengurangan biaya tenaga kerja dan biaya operasional lainnya.

The Bank will, as an initial step for channeling loans through this new scheme, develop and test in 2014. Development and test results will serve as the foundation for the Bank to expand loans in the coming years.

In addition to business diversification, the Bank will constantly strive to enhance Good Corporate Governance by building a work culture, a compliance culture, strengthening risk management framework, including internal control and internal audit, as well as improving oversight of the Board of Directors and Commissioners along with its committees.

In order to maintain the Bank’s sustainability, the Bank will, in the short-term, undertake cost reduction, especially in terms of operational costs and labor costs.

STRATEGIC STEPSStrategic measures that will be implemented in the short-term to support the Bank’s policy directions include:

a. Improving the quality of the current loan portfolio by reducing the portion of the loan portfolio allocated to cooperatives, improve the collateral mix, consistent re-pricing, improved risk-scoring tools, and so forth.

b. Business diversification by developing and testing joint financing scheme with Rural Banks directly to MSME’s to improve interest income and credit risk spread.

c. Lowering cost of funds that is relatively cheaper while simultaneously reducing the concentration of deposits, which is too high, by increasing the number of depositors with lower average deposit and lower interest rate.

d. Exploring new sources of loans with lower interest, both domestically and abroad, including from shareholders.

e. Accelerating the Bank’s efficiency through significant cost reduction, especially in terms of reducing labor costs and other operating costs.

27

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

f. Meningkatkan pendapatan non bunga (fee-based) dari transaksi AndaraLink melalui penambahan fitur pembayaran tagihan yang lebih beragam, serta melakukan kerjasama dengan institusi lain untuk menambah jaringan pengguna AndaraLink.

g. Meningkatkan efisiensi melalui peningkatan kinerja teknologi sistem informasi dengan mengimplementasikan sistem otomasi, seperti proses persetujuan kredit (Loan Approval System), sistem pelaporan keuangan dari nasabah, interface yang menghubungkan antara core banking system dengan sistem AndaraLink, otomasi proses treasury, dan sebagainya.

h. Memprioritaskan pemberian pelatihan tentang analisa kredit, penyelesaian kredit bermasalah, dan manajemen risiko.

Sedangkan langkah-langkah strategis dalam jangka menengah meliputi:

a. Melakukan ekspansi kredit melalui pola pembiayaan bersama dengan BPR untuk mendapatkan pendapatan bunga yang lebih baik dan untuk penyebaran risiko yang lebih baik pula.

b. Mencari pemegang saham baru untuk memperkuat permodalan Bank dengan memprioritaskan investor domestik.

f. Increasing fee-based income from AndaraLink transactions by adding more diverse content biller, as well as cooperation with other institutions to expand AndaraLink’s user network.

g. Enhancing efficiency by improving the performance of information technology systems through the application of automation systems, such as the credit approval process (Loan Approval System), financial reporting system of the customer, interface that connects the core banking system with AndaraLink systems, automation of treasury processes, and so forth.

h. Prioritizing training on credit analysis, resolution of non-performing loans, and risk management.

While the strategic measures for the medium term include:

a. Credit expansion through a joint financing scheme with Rural Banks to secure better interest income, and better risk spread as well.

b. Seeking new shareholders to strengthen the Bank’s capital by prioritizing domestic investors.

Page 28: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

28 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

Didirikan pada tahun 1980 dengan nama Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha. Pada tahun 1989 memperoleh izin sebagai bank umum dan pada tahun 1997 berubah nama menjadi PT Bank Sri Partha yang berfokus pada pembiayaan bagi UMKM yang berada di Bali. Setelah diakuisisi oleh sekelompok pemegang saham yang memiliki reputasi internasional, baik di bidang sosial maupun perbankan, pada tahun 2009 berubah nama menjadi PT Bank Andara.

Para pemegang saham memiliki beberapa kesamaan yang signifikan yang pada akhirnya mendasari seluruh kegiatan usaha Bank. Kesamaan tersebut, antara lain mendukung kegiatan pembangunan masyarakat, berlatar belakang keuangan dan/atau perbankan serta memiliki perhatian terhadap pengembangan sektor ekonomi mikro di Indonesia. Saat ini, pemegang saham Bank Andara terdiri dari Mercy Corps, DWM Fund S.C.A - SICAV SIF, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund, dan I Wayan Gatha.

Hingga akhir tahun 2013, Bank Andara telah menjalin kerjasama dengan sekitar 796 LKM di seluruh Indonesia dan berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan produk simpanan, produk kredit, dan layanan AndaraLink. LKM yang bekerjasama dengan Bank Andara dapat memperoleh akses permodalan dengan biaya terjangkau yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan usahanya serta usaha para nasabahnya.

Founded in 1980 as Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha, the Bank received its license to operate as a commercial bank in 1989. In 1997 it changed its name to PT Bank Sri Partha which focused on providing financing for micro and small medium enterprises in Bali. Following an acquisition by a group of shareholders with international reputation for their social and banking activities, the bank’s name was changed to PT Bank Andara in 2009.

The shareholders also share some significant common grounds that serve as foundations for the Banks’s business, such as: active roles in promoting community development, banking experience, as well as concerns for developing micro economic sectors in Indonesia. Today, Bank Andara shareholders comprise Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund, DWM Fund S.C.A – SICAV SIF, and I Wayan Gatha.

As of 31 December 2013, Bank Andara has established partnerships with more than 796 MFIs throughout Indonesia and plans to reach 1,200 MFIs in the next three years. As a licensed commercial bank, Bank Andara provides a range of flexible and long-term financing instrument as well as technology-based innovative products. MFIs that have partnership with Bank Andara have access to affordable, flexible and long-term sources of capital that can be used to support their business growth as well as their clients’.

SEKILAS BANK ANDARABANK ANDARA AT A GLANCE

Page 29: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

28 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

Didirikan pada tahun 1980 dengan nama Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha. Pada tahun 1989 memperoleh izin sebagai bank umum dan pada tahun 1997 berubah nama menjadi PT Bank Sri Partha yang berfokus pada pembiayaan bagi UMKM yang berada di Bali. Setelah diakuisisi oleh sekelompok pemegang saham yang memiliki reputasi internasional, baik di bidang sosial maupun perbankan, pada tahun 2009 berubah nama menjadi PT Bank Andara.

Para pemegang saham memiliki beberapa kesamaan yang signifikan yang pada akhirnya mendasari seluruh kegiatan usaha Bank. Kesamaan tersebut, antara lain mendukung kegiatan pembangunan masyarakat, berlatar belakang keuangan dan/atau perbankan serta memiliki perhatian terhadap pengembangan sektor ekonomi mikro di Indonesia. Saat ini, pemegang saham Bank Andara terdiri dari Mercy Corps, DWM Fund S.C.A - SICAV SIF, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund, dan I Wayan Gatha.

Hingga akhir tahun 2013, Bank Andara telah menjalin kerjasama dengan sekitar 796 LKM di seluruh Indonesia dan berencana untuk mencapai 1.200 LKM dalam tiga tahun ke depan. Sebagai sebuah bank umum, Bank Andara menyediakan produk simpanan, produk kredit, dan layanan AndaraLink. LKM yang bekerjasama dengan Bank Andara dapat memperoleh akses permodalan dengan biaya terjangkau yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan usahanya serta usaha para nasabahnya.

Founded in 1980 as Maskapai Andil Indonesia Bank Pasar Seri Partha, the Bank received its license to operate as a commercial bank in 1989. In 1997 it changed its name to PT Bank Sri Partha which focused on providing financing for micro and small medium enterprises in Bali. Following an acquisition by a group of shareholders with international reputation for their social and banking activities, the bank’s name was changed to PT Bank Andara in 2009.

The shareholders also share some significant common grounds that serve as foundations for the Banks’s business, such as: active roles in promoting community development, banking experience, as well as concerns for developing micro economic sectors in Indonesia. Today, Bank Andara shareholders comprise Mercy Corps, International Finance Corporation (IFC), KfW, Hivos-Triodos Fund, DWM Fund S.C.A – SICAV SIF, and I Wayan Gatha.

As of 31 December 2013, Bank Andara has established partnerships with more than 796 MFIs throughout Indonesia and plans to reach 1,200 MFIs in the next three years. As a licensed commercial bank, Bank Andara provides a range of flexible and long-term financing instrument as well as technology-based innovative products. MFIs that have partnership with Bank Andara have access to affordable, flexible and long-term sources of capital that can be used to support their business growth as well as their clients’.

SEKILAS BANK ANDARABANK ANDARA AT A GLANCE

29

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Page 30: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

30 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

JEJAK LANGKAHMILESTONES

2008 2009

• Mercy Corps, IFC, HTF, dan Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) mengakuisisi Bank Sri Partha yang berkantor pusat di Bali.

• Mercy Corps, IFC, HTF, and Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) acquired Bank Sri Partha, headquarter in Bali.

• Bank berubah nama menjadi PT Bank Andara pada awal tahun 2009, dan mulai beroperasi secara penuh dengan fokus bisnis baru (wholesale banking) pada bulan April 2009, dengan 88 LKM menjadi debitur di tahun pertama dimana 37 diantaranya fokus pada pengentasan kemiskinan.

• Bank memfasilitasi pemeringkatan eksternal secara gratis bagi 38 LKM bekerjasama dengan Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA) serta melakukan riset pengembangan infrastruktur kerangka teknologi yang dibiayai Bill & Melinda Gates Foundation melalui hibah kepada program MAXIS dari Mercy Corps.

• Bank mempelopori program manajemen likuiditas secara kolektif (pooled liquidity management) dengan LKM, yang dikenal dengan nama Andara Bersama BPR (ABB). Bank juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) daerah Bali untuk pembentukan ABB Bali.

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

Page 31: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

30 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

JEJAK LANGKAHMILESTONES

2008 2009

• Mercy Corps, IFC, HTF, dan Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) mengakuisisi Bank Sri Partha yang berkantor pusat di Bali.

• Mercy Corps, IFC, HTF, and Catholic Organization for Relief and Development Aid (Cordaid) acquired Bank Sri Partha, headquarter in Bali.

• Bank berubah nama menjadi PT Bank Andara pada awal tahun 2009, dan mulai beroperasi secara penuh dengan fokus bisnis baru (wholesale banking) pada bulan April 2009, dengan 88 LKM menjadi debitur di tahun pertama dimana 37 diantaranya fokus pada pengentasan kemiskinan.

• Bank memfasilitasi pemeringkatan eksternal secara gratis bagi 38 LKM bekerjasama dengan Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA) serta melakukan riset pengembangan infrastruktur kerangka teknologi yang dibiayai Bill & Melinda Gates Foundation melalui hibah kepada program MAXIS dari Mercy Corps.

• Bank mempelopori program manajemen likuiditas secara kolektif (pooled liquidity management) dengan LKM, yang dikenal dengan nama Andara Bersama BPR (ABB). Bank juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) daerah Bali untuk pembentukan ABB Bali.

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

31

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

2010

• The Bank changed its name to Bank Andara and commenced its full operation as a wholesale bank in April 2009. During its first year operation, the Bank successfully acquired 88 MFI debtors, 37 of whom focused on poverty eradication.

• In collaboration with social entrepreneurs, Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA), the Bank facilitated free external rating service to 38 MFIs. The Bank also conducted a research on the development of technology infrastructure platforms to help MFIs. This research was funded by Bill & Melinda Gates Foundation through a grant extended to Mercy Corps’ MAXIS programs.

• Bank Andara was pioneering a pooled liquidity management program for MFI’s, known as Andara Bersama BPR (ABB). The Bank also signed a Memorandum of Understanding with Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo /Indonesian Association of Rural Banks) of Bali region, to establish ABB Bali.

• Bank menandatangani perjanjian implementasi ABB dengan Perbarindo Jakarta dan perjanjian penjaminan pinjaman dengan USAID.

• KfW bergabung menjadi pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 13,73%.

• The Bank signed the ABB Implementation Agreement with Perbarindo Jakarta, and a loan guarantee agreement with USAID.

• KfW became the Bank’s shareholder with 13.73% ownerships

Page 32: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

32 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

2011 2012

• DWM bergabung sebagai pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 17,89%

• Peluncuran layanan AndaraLink.

• DWM became the Bank’s shareholder with 17.89% ownerships

• AndaraLink was launched.

• Relokasi kantor pusat dari Denpasar ke Jakarta.

• Bank Andara meraih keuntungan bulanan untuk pertama kalinya di bulan Juli 2012.

• Bank Andara relocated its headquarter from Denpasar to Jakarta.

• Bank Andara booked its first monthly profit in July 2012.

Page 33: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

32 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

2011 2012

• DWM bergabung sebagai pemegang saham Bank dengan kepemilikan sebesar 17,89%

• Peluncuran layanan AndaraLink.

• DWM became the Bank’s shareholder with 17.89% ownerships

• AndaraLink was launched.

• Relokasi kantor pusat dari Denpasar ke Jakarta.

• Bank Andara meraih keuntungan bulanan untuk pertama kalinya di bulan Juli 2012.

• Bank Andara relocated its headquarter from Denpasar to Jakarta.

• Bank Andara booked its first monthly profit in July 2012.

33

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Selaku pemilik sekaligus pengelola Koperasi Wanita Giri Kusuma di Denpasar, saya sangat berterima kasih kepada Bank Andara atas fasilitas pinjaman kredit yang diberikan, sehingga koperasi yang saya kelola dapat berkembang dengan sangat pesat.

Sebelum mendapatkan pendanaan dari Bank Andara, kemampuan modal koperasi hanya bergantung pada dana sendiri dan anggota, sehingga penyaluran kredit juga terbatas. Fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari Bank Andara telah memungkinan kemampuan penyaluran kredit Koperasi menjadi lebih maksimal dan menjangkau lebih banyak nasabah. Disamping itu, kepercayaan dan loyalitas para anggota terhadap koperasi juga terus meningkat. Pelayanan Bank Andara juga kami rasakan cepat, akurat, dan sesuai dengan kebutuhan Koperasi.

Kini, Koperasi kami telah berhasil menjadi koperasi percontohan bagi koperasi-koperasi lainnya. Kedepan, saya berharap agar kerja sama yang saling menguntungkan antara Bank Andara dan Koperasi Wanita Giri Kusuma dapat terus terjalin.

As the owner and manager of Giri Kusuma Woman Cooperative - Denpasar, Bali, I am very grateful to Bank Andara for granting loan facility so that our Cooperative can grow very rapidly.

Before obtaining the loan facility from Bank Andara, the Cooperative’s capital solely depended on its own and members’ funds, as such loan disbursement performance was very limited. Working capital loan facility from Bank Andara has maximized the performance of Cooperative’s loan disbursement and enhanced our outreach to more clients. In addition to that, we gained more trust and loyalty from Cooperative members. We experience Bank Andara’s services to be prompt, accurate, and in line with the Cooperative’s needs

Currently, our Cooperative has become a benchmark and played a role model for other Cooperatives. I really hope that going forward, this mutual cooperation between Bank Andara and Giri Kusuma Woman Cooperative can be continuously maintained.

“Fasilitas kredit modal kerja dari Bank Andara telah memungkinan kemampuan penyaluran kredit Koperasi menjadi lebih maksimal dan menjangkau lebih banyak nasabah. Disamping itu, kepercayaan dan loyalitas para anggota terhadap koperasi juga terus meningkat”(Ibu Desak, Pemilik Koperasi Wanita Giri Kusuma – Denpasar, Bali)

“Working capital loan facility from Bank Andara has maximized the performance of Cooperative’s loan disbursement and enhanced our outreach to more clients. In addition to that, we gained more trust and loyalty from Cooperative members.” (Mrs. Desak, Owner of Giri Kusuma Woman Cooperative - Denpasar, Bali)

Page 34: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

34 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

VISI & MISIVISION & MISSION

VISISebagai katalisator untuk menjangkau jutaan penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses

terhadap sektor keuangan melalui penyediaan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui lembaga keuangan mikro.

MISIUntuk memperbaiki tingkat penghidupan jutaan rakyat Indonesia berpenghasilan rendah

dengan menyediakan akses layanan keuangan yang luas melalui kerjasama produktif dengan lembaga keuangan mikro didasari rasa tanggung jawab serta mampu memberikan

manfaat finansial secara berkesinambungan.

VISIONAs a catalyst to outreach millions of Indonesians who have no access to the financial sector by providing

innovative financial products and services to and through microfinance institutions.

MISSIONTo improve the livelihood of millions of low-income Indonesians by providing them with access to a wide range of financial services through productive partnership with Indonesian microfinance institutions on a

responsible and financially sustainable basis.

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

Page 35: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

34 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

VISI & MISIVISION & MISSION

VISISebagai katalisator untuk menjangkau jutaan penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses

terhadap sektor keuangan melalui penyediaan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui lembaga keuangan mikro.

MISIUntuk memperbaiki tingkat penghidupan jutaan rakyat Indonesia berpenghasilan rendah

dengan menyediakan akses layanan keuangan yang luas melalui kerjasama produktif dengan lembaga keuangan mikro didasari rasa tanggung jawab serta mampu memberikan

manfaat finansial secara berkesinambungan.

VISIONAs a catalyst to outreach millions of Indonesians who have no access to the financial sector by providing

innovative financial products and services to and through microfinance institutions.

MISSIONTo improve the livelihood of millions of low-income Indonesians by providing them with access to a wide range of financial services through productive partnership with Indonesian microfinance institutions on a

responsible and financially sustainable basis.

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

35

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

NILAI NILAIDASARCORE VALUES

Untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, Bank Andara telah merumuskan nilai-nilai utama yang akan senantiasa dipegang teguh oleh seluruh Komisaris, Direksi, serta pegawai Bank sebagai pedoman yang mendasari setiap langkah dan kegiatan.

Nilai-nilai utama Bank tersebut adalah:

DAPAT DIPERCAYAMemiliki integritas, kredibilitas, serta reputasi pribadi yang handal dan terpercaya dengan kepercayaan yang tinggi serta citra diri yang sehat untuk membantu pencapaian tujuan organisasi secara objektif, konsisten, dan transparan.

CEPAT TANGGAPBersikap responsif, tidak cepat merasa puas, dan selalu melakukan perbaikan di semua lini pekerjaan, serta memandang perubahan pasar dengan cara pandang yang positif.

ADAPTIFMampu secara efektif menyesuaikan diri dan mengatasi keadaan dan kondisi yang terus berubah untuk mencapai keberhasilan melaksanakan tugas yang ditetapkan serta mampu menerima semua tanggung jawab atas pengambilan suatu keputusan.

KOMPETENMemiliki kapasitas, keahlian, motivasi, dan etos kerja yang tinggi untuk bidang pekerjaan yang sedang dikerjakan sekarang serta untuk pengembangan karir di masa depan dan secara konsisten memberikan kontribusi yang positif.

KREATIFMenciptakan ide, peluang, perubahan, serta inovasi nyata untuk kemajuan Bank Andara dan memberikan solusi yang tepat guna dan berhasil guna bagi individu dan tim sehingga dapat berkontribusi secara maksimal untuk kepentingan mitra dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin.

To achieve the vision and to accomplish the mission of the Bank’s, Bank Andara has formulated core values that are to be upheld by all the Commissioners, Directors as well as the entire staffs of the Bank. These core values will serve as guidelines in implementing each and every activity taken within and outside the Bank.

The Bank’s core values are:

TRUSTWORTHY Possess integrity, credibility, and personal reputation as reliable and trustworthy, with high self-confidence and healthy self-image to assist in achieving organizational goals in an objective, consistent, and transparent manner.

RESPONSIVE Responsive, not easily satisfied, and always striving to improve all aspects of work while viewing changing market circumstances with a positive mindset.

ADAPTIVE Able to adapt to changing conditions effectively and to complete tasks and responsibilities with a clients-centric approach.

COMPETENT Having the capacity, expertise, motivation, and high work ethics to conduct the tasks at hand professionally, and for future career development by continuously making positive contributions.

CREATIVE View ideas and challenges as opportunities for Bank Andara’s business development, by providing effective solutions for its partners by optimizing available resources.

Page 36: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

36

SHAREHOLDERS GENERALMEETING

BOARD OF COMMISSIONERS

PRESIDENT DIRECTOR

INTERNAL AUDIT TREASURY DIV.

ASSET & LIABILITYMANAGEMENT

DEPT.

BUSINESS PROCESS DEPT.

BUSINESS INITIATIVES DEPT.

MARKETINGCOMM. DEPT.

CENTRAL OPERATIONDIV.

ACCOUNTING DEPT.

SPECIAL ASSETMANAGEMENT

DEPT.

PRODUCTDEVELOPMENT

DEPT.

SERVICEQUALITY DEPT.

GENERAL AFFAIR DEPT.

REGULATORY REPORTING DEPT.

SALES & DISTRIBUTION

DEPT.

BRANCH

STRATEGICPLANNING&BUDGETING

DEPT.

INTERNAL COMMDEPT.

CUSTOMERCARE DEPT.

STRUKTURORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

IT & OPERATIONDIRECTOR

INSTITUTIONALBANKING DIV.

PRODUCTMANAGEMENT

DIV.

CORP COMMUNICATION

DIV.

FINANCEDIV.

OPERATIONDIV.

Page 37: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

36

SHAREHOLDERS GENERALMEETING

BOARD OF COMMISSIONERS

PRESIDENT DIRECTOR

INTERNAL AUDIT TREASURY DIV.

ASSET & LIABILITYMANAGEMENT

DEPT.

BUSINESS PROCESS DEPT.

BUSINESS INITIATIVES DEPT.

MARKETINGCOMM. DEPT.

CENTRAL OPERATIONDIV.

ACCOUNTING DEPT.

SPECIAL ASSETMANAGEMENT

DEPT.

PRODUCTDEVELOPMENT

DEPT.

SERVICEQUALITY DEPT.

GENERAL AFFAIR DEPT.

REGULATORY REPORTING DEPT.

SALES & DISTRIBUTION

DEPT.

BRANCH

STRATEGICPLANNING&BUDGETING

DEPT.

INTERNAL COMMDEPT.

CUSTOMERCARE DEPT.

STRUKTURORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

IT & OPERATIONDIRECTOR

INSTITUTIONALBANKING DIV.

PRODUCTMANAGEMENT

DIV.

CORP COMMUNICATION

DIV.

FINANCEDIV.

OPERATIONDIV.

37

AUDITCOMMITTEE

RISK MONITORINGCOMMITTEE

REMUNERATION &NOMINATIONCOMMITTEE

BUSINESSANALYST DEPT.

HR SEVICES DEPT. LEGAL DEPT. CREDIT MARKET &LIQUIDITY RISK

DEPT.OPERATION REGULATORY

AML-CTF DEPT.

SYSTEMANALYST DEPT.

HR STRATEGY &POLICY DEPT.

CORP. SECRETARY DEPT.

OPS. RISK DEPT.NETWORK &INFRASTUCTURE

BUSINESSCOMPLIANCE

DEPT.

PROJECTMGR DEPT.

HR AREA DEPT. INVESTOR RELATION DEPT.

POLICY PROCEDURE &

REPORTING DEPT.

INTERNAL CONTROL DEPT.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

COMPLIANCEDIRECTOR

COMPLIANCEDIV.

IT DEVELOPMENTDIV.

IT OPERATION DIV.

HUMAN RESOURCES

DIV.

LEGAL & CORPSECRETARY DIV.

CHIEF RISK OFFICER

Page 38: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

5,31%

15,81%

15,51%

22,00%

21,47%

I WAYAN GATHA

KfW

INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION

MERCY CORPS

HIVOS-TRIODOS FUND

DWM Fund S.C.A -SICAV SIF

19,90%

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM OWNERSHIP COMPOSITION

38 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

Page 39: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

5,31%

15,81%

15,51%

22,00%

21,47%

I WAYAN GATHA

KfW

INTERNATIONAL FINANCE CORPORATION

MERCY CORPS

HIVOS-TRIODOS FUND

DWM Fund S.C.A -SICAV SIF

19,90%

KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM OWNERSHIP COMPOSITION

38 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

39

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

PROFILPEMEGANGSAHAMSHAREHOLDERS PROFILES

DWM FUND S.C.A - SICAV SIF Developing World Markets (DWM) adalah perusahaan pengelolaan investasi dan bank investasi yang berfokus pada investasi sosial secara positif dalam rangka mengembangkan pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan dalam skala global. Hingga akhir 2013, pengelolaan aset oleh DWM telah mencapai USD650 juta. DWM telah melakukan investasi di 140 lembaga keuangan mikro dilebih dari 40 negara berkembang. DWM Fund S.C.A - SICAV SIF dikelola oleh DWM Asset Management Company, LLC yang merupakan bagian dari DWM.

DWM FUND S.C.A - SICAV SIFDeveloping World Markets (DWM) is an asset manager and investment bank dedicated to making socially positive investments in order to promote sustainable economic and social development on a global scale. Overall, DWM manages USD650 million (as of Dec 2013) of assets. DWM has financed more than 140 inclusive financial institutions in more than 40 emerging market countries. DWM Fund S.C.A - SICAV SIF is managed by DWM Asset Management, LLC, a member of DWM.

MERCY CORPSMercy Corps adalah sebuah lembaga Internasional nirlaba non-pemerintah yang didirikan tahun 1979 dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Sejak pendiriannya, lembaga ini telah menyalurkan dana senilai USD2,20 miliar kepada 114 negara dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan program pembangunan Internasional. Dengan dukungan jaringan kerja di Amerika Utara dan Eropa, seluruh program terpadu global Mercy Corps telah berhasil mempekerjakan 4.000 pegawai di seluruh dunia serta mampu menjangkau lebih dari 19 juta manusia yang tersebar di 45 negara. Mercy Coprs memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang lembaga keuangan mikro berorientasi komersial. Mercy Corps telah mengembangkan dan memberikan dukungan bagi lembaga-lembaga keuangan mikro di 10 negara berkembang di seluruh dunia. Mercy Corps merupakan pemegang saham pengendali Bank Andara.

MERCY CORPSEstablished in 1979, Mercy Corps is a non-profit international non-governmental organization (INGO) headquartered in the United States which since its founding has provided USD2.20 billion in international relief assistance and development programming to 114 countries around the world. Supported by offices in North America and Europe, current unified global programs employ nearly 4,000 staffs worldwide and reach 19 million people in 45 countries. Mercy Corps has accumulated over 20 year experience in the field of commercially-oriented microfinance. Mercy Corps has founded and supported microfinance institutions in 10 developing countries around the world.

Mercy Corps is the controlling shareholder of the Bank.

Be the change

Page 40: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

40 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATIONIFC merupakan anggota World Bank Group dan merupakan sebuah institusi pembangunan global terbesar yang menaruh perhatian khusus bagi sektor swasta di negara-negara berkembang.

IFC didirikan tahun 1956 dan dimiliki oleh 184 negara anggota, yang secara kolektif menentukan seluruh kebijakan yang dijalankan oleh IFC. Keberadaan IFC di lebih dari 100 negara berkembang telah banyak membantu perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan di negara-negara tersebut dalam penciptaan lapangan pekerjaan, perolehan pendapatan pajak, perbaikan tata kelola perusahaan, perbaikan lingkungan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat.

Visi IFC adalah menciptakan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk terlepas dari kemiskinan dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.

IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATIONIFC, a member of the World Bank Group, is the largest global development institution focused exclusively on the private sector in developing countries.

Established in 1956, IFC is owned by 184 member countries, a group that collectively determines IFC’s policies. IFC’s work in more than 100 developing countries allows companies and financial institutions in emerging markets to create jobs, generate tax revenues, improve corporate governance and environmental performance, and contribute to their local communities.

IFC’s vision is that people should have the opportunity to escape poverty and improve their lives.

KfWKfW merupakan sebuah bank pembangunan yang didirikan tahun 1948 dan dimiliki oleh pemerintah Republik Federasi Jerman. Pendirian bank ini dibiayai oleh Mashall Plan dengan tujuan awal untuk membangun kembali Jerman setelah usainya Perang Dunia Kedua. Mayoritas saham bank ini dimiliki oleh pemerintah Republik Federasi Jerman dan negara-negara bagian anggota Federasi Jerman.

KfW Group memiliki jaringan operasi di seluruh dunia, termasuk Jerman, negara-negara berkembang, serta negara-negara maju dan negara-negara yang sedang dalam masa transisi. KfW memberi dukungan bagi pengembangan kerangka kerja yang efisien serta infrastruktur sosial dan ekonomi praktis, memerangi kemiskinan dan upaya-upaya perlindungan lingkungan. Saat ini, KfW memiliki 70 kantor dan perwakilan di seluruh dunia dengan volume bisnis yang mencapai EUR73,50 miliar di tahun 2012, dengan posisi Neraca senilai EUR512 miliar.

KfW Development Bank memberikan dukungan pembiayaan bagi proyek-proyek dan program-program kerjasama pembangunan di seluruh dunia, mewakili Pemerintah Federasi Jerman.

KfWFounded in 1948, KfW is a development bank owned by the Federal Republic of Germany. The establishment was funded by the Marshall Plan with goal to reconstruct Germany after the Second World War. Majority shareholders are the Federal Republic of Germany and German Federal States.

KfW Group operates all over the world, in Germany, in developing, industrialising and transition countries. KfW supports the development of efficient frameworks and functioning economic and social infrastructures, combats poverty and protects the climate. Also, KfW supports the German and European export industry by financing business investment, exports and imports. Currently, KfW has 70 offices and representations worldwide with total business volume of EUR73.50 billion in 2012 and a Balance Sheet of EUR512 billion

KfW Development Bank provides financing for development cooperation projects and programs around the world on behalf of the German Federal Government.

Page 41: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

40 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATIONIFC merupakan anggota World Bank Group dan merupakan sebuah institusi pembangunan global terbesar yang menaruh perhatian khusus bagi sektor swasta di negara-negara berkembang.

IFC didirikan tahun 1956 dan dimiliki oleh 184 negara anggota, yang secara kolektif menentukan seluruh kebijakan yang dijalankan oleh IFC. Keberadaan IFC di lebih dari 100 negara berkembang telah banyak membantu perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga keuangan di negara-negara tersebut dalam penciptaan lapangan pekerjaan, perolehan pendapatan pajak, perbaikan tata kelola perusahaan, perbaikan lingkungan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat.

Visi IFC adalah menciptakan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk terlepas dari kemiskinan dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik.

IFC – INTERNATIONAL FINANCE CORPORATIONIFC, a member of the World Bank Group, is the largest global development institution focused exclusively on the private sector in developing countries.

Established in 1956, IFC is owned by 184 member countries, a group that collectively determines IFC’s policies. IFC’s work in more than 100 developing countries allows companies and financial institutions in emerging markets to create jobs, generate tax revenues, improve corporate governance and environmental performance, and contribute to their local communities.

IFC’s vision is that people should have the opportunity to escape poverty and improve their lives.

KfWKfW merupakan sebuah bank pembangunan yang didirikan tahun 1948 dan dimiliki oleh pemerintah Republik Federasi Jerman. Pendirian bank ini dibiayai oleh Mashall Plan dengan tujuan awal untuk membangun kembali Jerman setelah usainya Perang Dunia Kedua. Mayoritas saham bank ini dimiliki oleh pemerintah Republik Federasi Jerman dan negara-negara bagian anggota Federasi Jerman.

KfW Group memiliki jaringan operasi di seluruh dunia, termasuk Jerman, negara-negara berkembang, serta negara-negara maju dan negara-negara yang sedang dalam masa transisi. KfW memberi dukungan bagi pengembangan kerangka kerja yang efisien serta infrastruktur sosial dan ekonomi praktis, memerangi kemiskinan dan upaya-upaya perlindungan lingkungan. Saat ini, KfW memiliki 70 kantor dan perwakilan di seluruh dunia dengan volume bisnis yang mencapai EUR73,50 miliar di tahun 2012, dengan posisi Neraca senilai EUR512 miliar.

KfW Development Bank memberikan dukungan pembiayaan bagi proyek-proyek dan program-program kerjasama pembangunan di seluruh dunia, mewakili Pemerintah Federasi Jerman.

KfWFounded in 1948, KfW is a development bank owned by the Federal Republic of Germany. The establishment was funded by the Marshall Plan with goal to reconstruct Germany after the Second World War. Majority shareholders are the Federal Republic of Germany and German Federal States.

KfW Group operates all over the world, in Germany, in developing, industrialising and transition countries. KfW supports the development of efficient frameworks and functioning economic and social infrastructures, combats poverty and protects the climate. Also, KfW supports the German and European export industry by financing business investment, exports and imports. Currently, KfW has 70 offices and representations worldwide with total business volume of EUR73.50 billion in 2012 and a Balance Sheet of EUR512 billion

KfW Development Bank provides financing for development cooperation projects and programs around the world on behalf of the German Federal Government.

41

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

HIVOS-TRIODOS FUND Hivos-Triodos Fund berdiri tahun 1994 dan merupakan badan usaha kerjasama antara Triodos Bank dan Hivos, Hivos adalah sebuah organisasi humanis non-pemerintah berbasis di Belanda dan memiliki tujuan untuk berkontribusi bagi terciptanya dunia yang bebas, adil dan berkesinambungan. Jaringan Hivos tersebar di 31 negara termasuk satu kantor perwakilan di Indonesia. Triodos Bank adalah salah satu perbankan sustainable yang terkemuka dan dikenal memiliki pendekatan yang inovatif dan transparan dalam bisnis perbankan. Hivos-Triodos Fund berfokus pada penyediaan akses terhadap layanan perbankan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di negara-negara berkembang dengan tujuan untuk berkontribusi bagi terwujudnya inklusi keuangan yang berkesinambungan. Inovasi yang dilakukannya juga termasuk mendalami peluang menciptakan kerjasama anatara layanan keuangan, pertanian berkelanjutan serta enerji terbarukan. Hivos-Triodos Fund merupakan satu diantara empat penyedia dana bagi keuangan mikro dan berada dibawah pengelolaan Triodos Investment Management yang 100% merupakan anak perusahaan Triodos Bank dan dikenal secara global sebagai pelaku utama dalam investasi berdampak. Sejak tahun 1994, total aset yang dikelola bagi sektor keuangan mikro telah tumbuh menjadi EUR500 juta. Hal ini telah menempatkan Triodos Investment Management sebagai pionir dan salah satu investor utama pada industri ini.

I WAYAN GATHA

I WAYAN GATHASosok pengusaha swasta ini telah berkecimpung di dunia perbankan dengan spesifikasi pembiayaan pada usaha-usaha mikro selama lebih dari 30 tahun. Beliau merupakan salah satu pendiri Bank Pasar Seri Partha (BPSP) yang kemudian berubah menjadi Bank Sri Partha. I Wayan Gatha bergabung dengan pemodal lain yang memiliki visi sama untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan mengembangkan keuangan mikro di Indonesia.

I WAYAN GATHAMr. I Wayan Gatha is an entrepreneur who has been actively involved in banking industry, particularly of microfinance, for over 30 years. He was one of the founders of Bank Pasar Seri Partha (BPSP) which later became Bank Sri Partha. He joined with other shareholders who also share common vision to fight against poverty and develop microfinance in Indonesia.

HIVOS-TRIODOS FUND Hivos-Triodos Fund is a joint initiative of Triodos Bank and Hivos, established in 1994. Hivos is a non-governmental organization based in the Netherlands and guided by humanist values to contribute to a free, fair and sustainable world. The Hivos network spread across 31 countries around the world and have a representative office in Indonesia. Triodos Bank is one of the world’s leading sustainable banks and is well-known for its innovative and transparent approach to banking. Hivos-Triodos Fund focuses on providing access to financial services for low-income people in emerging and developing countries in order to contribute to a sustainable and inclusive financial sector. In the quest for innovation it also looks at opportunities that tie together financial services, sustainable agriculture and renewable energy. Hivos-Triodos Fund is one of the four inclusive finance funds under management of Triodos Investment Management, which is a 100% subsidiary of Triodos Bank and a globally recognized leader in impact investing. Since 1994, its assets under management in microfinance have grown to over EUR500 million, making Triodos Investment Management a pioneering and one of the leading investors in the industry.

Page 42: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

42 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROFILDEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERSPROFILES

Warga Negara Amerika, lahir di Utah, Amerika Serikat pada tanggal 21 Oktober 1954. Beliau adalah lulusan Brigham Young University jurusan Ilmu Politik dan memperoleh gelar MBA pada University of California at Irvine tahun 1982. Beliau juga memiliki kualifikasi sebagai seorang Certified Public Accountant dan Certified Treasury Professional.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Andara sejak 16 Desember 2008. Beliau adalah Vice President - Financial Services yang juga pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer dari Mercy Corps. Mercy Corps merupakan sebuah lembaga internasional beraset sebesar USD300 juta dengan beberapa kantor pusat di Amerika Utara dan Eropa. Dengan dukungan 4.000 pegawai, Mercy Corps mampu menjangkau 19 juta orang yang tersebar di 45 negara.

Beliau memiliki pengalaman kerja di bidang keuangan, baik domestik maupun internasional, selama lebih dari 30 tahun. Rekam jejak profesional yang sangat ekstensif ini termasuk bekerja di US Bank dan Price Waterhouse Coopers. Beliau pernah menjabat sebagai Chairman dari XacBank, salah satu lembaga keuangan mikro komersial yang sangat sukses di Asia.

Beliau juga adalah seorang penasihat di bidang mikro keuangan di berbagai belahan dunia, serta kerap diundang menjadi pembicara pada pelbagai konferensi dan forum akuntansi.

An American citizen, Mr. Mitchell was born in Utah on October 21,1954. He obtained his Degree in Brigham Young University majoring Political Science and his MBA attained from the University of California at Irvine, in 1982. He is also a Certified Public Accountant and past Certified Treasury Professional

Mr. Mitchell has been the Bank’s President Commissioners since December 16, 2008. He is also the Vice President of Financial Services and past Chief Financial Officer of Mercy Corps, a USD300 million global poverty relief and development agency with headquarter offices in North America and Europe. Supported by 4,000 staffs, Mercy Corps reaches nearly 19 million people worldwide in over 45 countries.

With 30 years of domestic and international finance experience, he has an extensive working exposure in financial institutions, including US Bank and Price Waterhouse Coopers. He had previously served as the Chairman of XacBank, one of Asia’s most successful commercial microfinance organizations.

Mr. Mitchell is also an advisor on microfinance issues around the world and has been an active speaker in many accounting conferences and forums.

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

Stephen Mitchell Presiden Komisaris/ President Commissioner

Page 43: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

42 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROFILDEWANKOMISARISBOARD OF COMMISSIONERSPROFILES

Warga Negara Amerika, lahir di Utah, Amerika Serikat pada tanggal 21 Oktober 1954. Beliau adalah lulusan Brigham Young University jurusan Ilmu Politik dan memperoleh gelar MBA pada University of California at Irvine tahun 1982. Beliau juga memiliki kualifikasi sebagai seorang Certified Public Accountant dan Certified Treasury Professional.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Andara sejak 16 Desember 2008. Beliau adalah Vice President - Financial Services yang juga pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer dari Mercy Corps. Mercy Corps merupakan sebuah lembaga internasional beraset sebesar USD300 juta dengan beberapa kantor pusat di Amerika Utara dan Eropa. Dengan dukungan 4.000 pegawai, Mercy Corps mampu menjangkau 19 juta orang yang tersebar di 45 negara.

Beliau memiliki pengalaman kerja di bidang keuangan, baik domestik maupun internasional, selama lebih dari 30 tahun. Rekam jejak profesional yang sangat ekstensif ini termasuk bekerja di US Bank dan Price Waterhouse Coopers. Beliau pernah menjabat sebagai Chairman dari XacBank, salah satu lembaga keuangan mikro komersial yang sangat sukses di Asia.

Beliau juga adalah seorang penasihat di bidang mikro keuangan di berbagai belahan dunia, serta kerap diundang menjadi pembicara pada pelbagai konferensi dan forum akuntansi.

An American citizen, Mr. Mitchell was born in Utah on October 21,1954. He obtained his Degree in Brigham Young University majoring Political Science and his MBA attained from the University of California at Irvine, in 1982. He is also a Certified Public Accountant and past Certified Treasury Professional

Mr. Mitchell has been the Bank’s President Commissioners since December 16, 2008. He is also the Vice President of Financial Services and past Chief Financial Officer of Mercy Corps, a USD300 million global poverty relief and development agency with headquarter offices in North America and Europe. Supported by 4,000 staffs, Mercy Corps reaches nearly 19 million people worldwide in over 45 countries.

With 30 years of domestic and international finance experience, he has an extensive working exposure in financial institutions, including US Bank and Price Waterhouse Coopers. He had previously served as the Chairman of XacBank, one of Asia’s most successful commercial microfinance organizations.

Mr. Mitchell is also an advisor on microfinance issues around the world and has been an active speaker in many accounting conferences and forums.

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

Stephen Mitchell Presiden Komisaris/ President Commissioner

43

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Berkewarganegaraan Indonesia, Bapak Ariwibowo lahir di Jakarta pada tanggal 17 September 1971. Beliau memiliki gelar BSc in Economics and Engineering dari University of Pennsylvania dan MBA dari Wharton School, University of Pennsylvania.

Pengalaman profesional yang dimiliki beliau meliputi bidang perbankan serta jasa konsultasi berskala internasional. Beliau pernah menjabat sebagai Executive Vice President-Center for Operational Excellence di Bank Danamon (2007-2009) dan sebelumnya sebagai Konsultan Senior untuk bidang Corporate Finance and Strategy and Operation Transformation di McKinsey Consulting (2001-2006).

Bapak Ariwibowo merupakan salah satu partner pendiri Fairways Investments Group, sebuah kelompok usaha investasi yang aktif menanamkan modal pada bidang usaha ritel, properti, serta pertambangan.

Beliau menjabat Komisaris Independen Bank Andara sejak tanggal 27 Agustus 2010 hingga 2 Desember 2013.

An Indonesian citizen, Mr. Ariwibowo was born in Jakarta on September 17, 1971. He earned his BSc in Economics and Engineering from the University of Pennsylvania while his MBA was attained from the Wharton School, University of Pennsylvania.

His professional experience includes banking and consulting industries. His previous strategic position include Executive Vice President-Center for Operational Excellence of Bank Danamon (2007-2009) and Senior Consultant for Corporate Finance and Strategy and Operation Transformation in McKinsey Consulting (2001-2006)

He is one of the founding partners at Fairways Investments Group, an investment holding company that actively make investments in retail, property, and mining industries.

Mr. Ariwibowo served as an Independent Commissioner of the Bank from August 27, 2010 to December 2, 2013.

Ari Rophian Perdana AriwibowoKomisaris Independen/ Independent Commissioner

Page 44: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

44 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Berkewarganegaraan Indonesia, lahir di Tanjung Pinang pada tanggal 5 Mei 1955. Beliau memperoleh gelar MBA dari the University of Southern California dan gelar Insinyur dari jurusan Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung.

Beliau menjabat Komisaris Independen Bank Andara sejak 22 Oktober 2010.

Perjalanan karir profesional beliau di bidang perbank-an selama lebih dari 20 tahun antara lain ditempuh di Citibank N.A Jakarta dan ING Indonesia Bank. Beliau juga pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer (1999-2006) pada Bank Purba Danarta, sebuah bank yang didirikan secara khusus guna melayani pengusaha mikro dan masyarakat berpendapatan rendah.

Sebelum bergabung dengan Bank Andara, beliau bekerja sebagai seorang konsultan keuangan mikro diantaranya di Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, dan Timor Timur. Salah satu pengalaman beliau yang sig-nifikan lainnya adalah mempersiapkan, mendirikan, serta mendukung beroperasinya BPR yang pertama didirikan di Papua.

An Indonesian citizen, Ms. Soebardi was born in Tanjung Pinang on May 5, 1955. She earned her MBA from the University of Southern California and BSc degree in Industrial Engineering from Bandung Institute of Technology.

She was appointed as Independent Commissioner of the Bank on October 22, 2010.

Her 20-year experience in banking sector has brought her to assume some strategic positions in Citibank N. A. Jakarta and ING Indonesia Bank. She was the Chief Executive Officer (1999-2006) in Bank Purba Danarta, a bank specifically established to serve micro entrepreneurs and low-income households sectors.

Prior to joining Bank Andara, she worked as a consultant in the micro finance sectors in, amongst other, Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, and East Timor. Her significant consulting portfolio includes an assignment to prepare, set up, and support the operation of the first Rural Bank in Papua.

Crescentia Delima Kiswanti Soebardi Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Page 45: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

44 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Berkewarganegaraan Indonesia, lahir di Tanjung Pinang pada tanggal 5 Mei 1955. Beliau memperoleh gelar MBA dari the University of Southern California dan gelar Insinyur dari jurusan Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung.

Beliau menjabat Komisaris Independen Bank Andara sejak 22 Oktober 2010.

Perjalanan karir profesional beliau di bidang perbank-an selama lebih dari 20 tahun antara lain ditempuh di Citibank N.A Jakarta dan ING Indonesia Bank. Beliau juga pernah menjabat sebagai Chief Executive Officer (1999-2006) pada Bank Purba Danarta, sebuah bank yang didirikan secara khusus guna melayani pengusaha mikro dan masyarakat berpendapatan rendah.

Sebelum bergabung dengan Bank Andara, beliau bekerja sebagai seorang konsultan keuangan mikro diantaranya di Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, dan Timor Timur. Salah satu pengalaman beliau yang sig-nifikan lainnya adalah mempersiapkan, mendirikan, serta mendukung beroperasinya BPR yang pertama didirikan di Papua.

An Indonesian citizen, Ms. Soebardi was born in Tanjung Pinang on May 5, 1955. She earned her MBA from the University of Southern California and BSc degree in Industrial Engineering from Bandung Institute of Technology.

She was appointed as Independent Commissioner of the Bank on October 22, 2010.

Her 20-year experience in banking sector has brought her to assume some strategic positions in Citibank N. A. Jakarta and ING Indonesia Bank. She was the Chief Executive Officer (1999-2006) in Bank Purba Danarta, a bank specifically established to serve micro entrepreneurs and low-income households sectors.

Prior to joining Bank Andara, she worked as a consultant in the micro finance sectors in, amongst other, Jakarta, Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Nias, Aceh, and East Timor. Her significant consulting portfolio includes an assignment to prepare, set up, and support the operation of the first Rural Bank in Papua.

Crescentia Delima Kiswanti Soebardi Komisaris Independen/ Independent Commissioner

45

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

PROFILDIREKSIBOARD OF DIRECTORS PROFILES

Warga negara Belanda, lahir di Jakarta tanggal 18 Januari 1963. Beliau adalah lulusan Vrije Universiteit (Free University), Amsterdam dengan gelar Master in Law yang diperolehnya pada tahun 1989.

Menjabat Direktur Utama Bank Andara sejak tanggal 10 Juli 2012 setelah mendapat persetujuan resmi dari Bank Indonesia.

Beliau memiliki pengalaman kerja lebih dari 20 tahun di industri perbankan berskala internasional khususnya pada bidang pengembangan perbankan Usaha Kecil, Menengah, dan Komersial. Pengalaman tersebut telah berhasil mengantarkan beliau menduduki beberapa posisi senior diberbagai belahan dunia, mengimplementasikan berbagai prakarsa bisnis model yang baru, baik di pasar yang sudah mapan seperti Belanda, Amerika, dan Hong Kong maupun di negara berkembang di wilayah Asia.

Memulai awal karir sebagai anggota Tim Implementasi di ING Direct, beliau berhasil menduduki posisi SME Bank Head, Regional Asia, pada tahun 2006, yang merupakan bagian dari ABN AMRO Retail & Commercial Banking Asia Regional berkantor pusat di Hong Kong. Pada posisi terakhirnya, beliau bertanggung jawab atas pengimplementasian prakarsa Usaha Kecil Menengah di 9 negara Asia.

Keahlian beliau dalam dunia perbankan juga meliputi perbankan retail, pengelolaan risiko, serta penjualan dan pengelolaan produk-produk perbankan.

Beliau menjabat sebagai Direktur Utama Bank Andara sejak tanggal 10 Juli 2012 hingga 28 Februari 2014.

A Dutch citizen, Mr. Yong was born in Jakarta on January 18, 1963. He graduated from Vrije Universiteit, (Free University) Amsterdam in 1989 with a Master De-gree in Law.

He was appointed as President Director on July 10, 2012 following an official approval from Bank Indonesia.

His international banking career has spanned more than 20 years which has propelled him to assume various senior leadership roles, covering many geographies and implementing new pioneering business models, both in developed market such as Netherlands, the US, and Hong Kong, as well as emerging markets across Asia.

Retail, SME and Commercial Banking businesses have been important parts of his career, starting from a member of an Implementation Team with ING Direct to pioneering SME banking across 9 Asian markets, when he was assigned as SVP and Country Commercial Bank Head by ABN Amro Asia Regional, starting in 2006, as part of ABN AMRO Retail & Commercial Banking Asia Regional Management, with headquarter in Hong Kong.

His expertise also includes retail and commercial banking, sales and product management as well as risk management.

He assumed the position of Bank’s President Director from July 10, 2012 to February 28, 2014.

David Han Lee YongDirektur Utama/ President Director

Page 46: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

46 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Warga negara Indonesia, lahir di Jember tanggal 1 Maret 1962. Beliau menempuh pendidikan di Institut Teknologi dan Informasi, Jakarta dan memperoleh gelar Insinyur di bidang Teknologi Informasi.

Keterlibatannya di perusahaan dimulai sejak awal pendirian Bank Andara pada tahun 2009 sebagai Direktur IT & Operasional. Peranan beliau di Bank Andara mencakup pengembangan produk dengan dukungan teknologi terkini yang akan digunakan kemudian oleh LKM, khususnya di bidang mobile payment. 

Memiliki pengalaman selama hampir 25 tahun di bidang Teknologi Informasi dengan beberapa posisi senior yang dijabatnya, Sebelum bergabung dengan Bank Andara beliau menempati posisi Presiden Direktur di Misys International Financial Systems - Indonesia, sebuah perusahaan Financial System terkemuka di Inggris. Beliau juga pernah menduduki posisi Vice President untuk bidang teknologi informasi di Industrial Bank of Japan di Indonesia serta Assistant General Manager di Mizuho Corporate Bank – Hong Kong.

An Indonesian citizen, Mr. Kusumadjaja was born in Jakarta on March 1, 1962. He graduated from Institut Teknologi dan Informasi, Jakarta with a degree in Information Technology.

He joined Bank Andara during the early stage of the Bank’s establishment in 2009 as IT and Operation Director. His responsibility includes IT-supported product developments which will be utilized by microfinance organization, particularly in the fields of mobile payment.

His experience in Information Technology has spanned over 25 years with a number of strategic position he held during his career. Prior to joining Bank Andara, he was the President Director of Mysys International Financial Systems – Indonesia, a prominent Financial System company from the UK. Previously, he was a Vice President – Information Technology at Industrial Bank of Japan in Indonesia, and an Assistant General Manager at Mizuho Corporate Bank – Hong Kong.

Irianto Kusumadjaja Direktur IT dan Operasional/ IT and Operation Director

Page 47: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

46 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Warga negara Indonesia, lahir di Jember tanggal 1 Maret 1962. Beliau menempuh pendidikan di Institut Teknologi dan Informasi, Jakarta dan memperoleh gelar Insinyur di bidang Teknologi Informasi.

Keterlibatannya di perusahaan dimulai sejak awal pendirian Bank Andara pada tahun 2009 sebagai Direktur IT & Operasional. Peranan beliau di Bank Andara mencakup pengembangan produk dengan dukungan teknologi terkini yang akan digunakan kemudian oleh LKM, khususnya di bidang mobile payment. 

Memiliki pengalaman selama hampir 25 tahun di bidang Teknologi Informasi dengan beberapa posisi senior yang dijabatnya, Sebelum bergabung dengan Bank Andara beliau menempati posisi Presiden Direktur di Misys International Financial Systems - Indonesia, sebuah perusahaan Financial System terkemuka di Inggris. Beliau juga pernah menduduki posisi Vice President untuk bidang teknologi informasi di Industrial Bank of Japan di Indonesia serta Assistant General Manager di Mizuho Corporate Bank – Hong Kong.

An Indonesian citizen, Mr. Kusumadjaja was born in Jakarta on March 1, 1962. He graduated from Institut Teknologi dan Informasi, Jakarta with a degree in Information Technology.

He joined Bank Andara during the early stage of the Bank’s establishment in 2009 as IT and Operation Director. His responsibility includes IT-supported product developments which will be utilized by microfinance organization, particularly in the fields of mobile payment.

His experience in Information Technology has spanned over 25 years with a number of strategic position he held during his career. Prior to joining Bank Andara, he was the President Director of Mysys International Financial Systems – Indonesia, a prominent Financial System company from the UK. Previously, he was a Vice President – Information Technology at Industrial Bank of Japan in Indonesia, and an Assistant General Manager at Mizuho Corporate Bank – Hong Kong.

Irianto Kusumadjaja Direktur IT dan Operasional/ IT and Operation Director

47

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta tanggal 26 Desember 1968. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran dan meraih Master of Business Administration dari Maastricht School of Management, Belanda.

Beliau bergabung dengan Bank Andara pada akhir 2012 sebagai Direktur Kepatuhan.

Memiliki pengalaman luas selama lebih dari 20 tahun di industri perbankan dengan beberapa posisi strategis yang pernah dijabat, khususnya pada bidang hukum dan kepatuhan. Selain itu, pengalaman luasnya juga mencakup proses merger & akuisisi, penerbitan obligasi, restrukturisasi hutang, structured finance, sekuritisasi, privatisasi, dan rekapitalisasi.

Memulai karir awalnya sebagai tenaga administrasi kredit di Bank Pembangunan Indonesia Bandung, beliau kemudian bergabung dengan PT Bank Negara Indonesia/BNI (Persero) Tbk dan berkarir selama kurang lebih 12 tahun dengan posisi terakhir sebagai Manager, bertanggung jawab atas pemantauan perkembangan usaha kantor-kantor cabang BNI di luar negeri. Selanjutnya, beliau bergabung dengan Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia pada bulan Mei 2006 sebagai Wholesale Banking Legal & Compliance Advisor, kemudian menjabat sebagai Compliance Head (Direktur Kepatuhan) sejak September 2006 hingga Januari 2010, dan selanjutnya ditugaskan di Standard Chartered Bank Oman, Timur Tengah sebagai Legal & Compliance Head. Setelah penugasan di kantor Oman usai, beliau kembali ke SCB Indonesia dengan posisi terakhir sebagai South East Asia Training and Consumer Banking Legal & Compliance Head.

An Indonesian citizen, Ms. Mirawati was born in Jakarta on December 26, 1968. She graduated from Padjadjaran University with a degree in Law, while her MBA was received from Maastricht School of Management, Netherlands.

She joined Bank Andara as the Compliance Director by the end of 2012.

She has nearly 20 year experience in banking industry and has held various strategic positions previously, particularly in legal and compliance areas. Her expertise also includes merger & acquisition, bonds issuance, securitization, privatization, and recapitalization.

Her career began as a loan administration officer with Bank Pembangunan Indonesia Bandung. She later moved to PT Bank Negara Indonesia/BNI (Persero) and paved her career in this state-owned bank for 12 years. Her last position was Manager, with main responsibility to monitor business growth of BNI’s overseas offices. In May 2006, she joined Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia as Wholesale Banking Legal & Compliance Advisor, and was later appointed as Compliance Director from September 2006 to January 2010. She was then accepted an appointment as Legal and Compliance Head at the Standard Chartered office in Oman, Middle East. Upon completing her term in Oman office, she returned to SCB and held last position in this bank as South East Asia Training and Consumer Banking Legal & Compliance Head.

Chisca Mirawati Direktur Kepatuhan/ Compliance Director

Page 48: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

48 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Terima Kasih

Bank Andara mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Ari RP Ariwibowo yang telah menyelesaikan masa baktinya sebagai Komisaris Independen Bank yang dijabatnya selama

lebih dari 3 tahun.

Pengunduran diri beliau pada tanggal 2 Desember 2013, telah disetujui oleh para pemegang saham dan posisi beliau digantikan oleh Daniel F Iskandar.*

Bank Andara juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada David HL Yong yang telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama.

Dedikasi serta sumbangan pemikiran beliau selama lebih dari 2 tahun telah banyak memberikan kontribusi bagi keberadaan Bank Andara pada hari ini.

Bank Andara sincerely offers its appreciations to Ari RP Ariwibowo who has completed his term as Independent Commissioner of the Bank, a position that he assumed for 3 years. The Bank’s shareholders have

given their approval on his resignation and subsequently appointed Daniel F Iskandar.*

A deep appreciation is also extended to David HL Yong who, on his personal wish, decided to leave the Bank. We thank him for his service and dedication to the Bank over the last two years.

ANNUAL REPORT // BANK ANDARA 2013

APRESIASIAPPRECIATION

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

L

*) Efektif menjabat setelah posisi Direktur Utama terisi.

*) Effective following the appointment of new President Director.

Page 49: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

48 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Terima Kasih

Bank Andara mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Ari RP Ariwibowo yang telah menyelesaikan masa baktinya sebagai Komisaris Independen Bank yang dijabatnya selama

lebih dari 3 tahun.

Pengunduran diri beliau pada tanggal 2 Desember 2013, telah disetujui oleh para pemegang saham dan posisi beliau digantikan oleh Daniel F Iskandar.*

Bank Andara juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada David HL Yong yang telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama.

Dedikasi serta sumbangan pemikiran beliau selama lebih dari 2 tahun telah banyak memberikan kontribusi bagi keberadaan Bank Andara pada hari ini.

Bank Andara sincerely offers its appreciations to Ari RP Ariwibowo who has completed his term as Independent Commissioner of the Bank, a position that he assumed for 3 years. The Bank’s shareholders have

given their approval on his resignation and subsequently appointed Daniel F Iskandar.*

A deep appreciation is also extended to David HL Yong who, on his personal wish, decided to leave the Bank. We thank him for his service and dedication to the Bank over the last two years.

ANNUAL REPORT // BANK ANDARA 2013

APRESIASIAPPRECIATION

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

L

*) Efektif menjabat setelah posisi Direktur Utama terisi.

*) Effective following the appointment of new President Director.

49

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

KOMISARIS INDEPENDEN BARUNEW INDEPENDENT COMMISSIONER*

Warga Negara Indonesia dan lahir di Padang, Sumatera Barat

tanggal 12 Mei 1959. Beliau memperoleh gelar Bachelor of

Business Administration bidang Keuangan & Bisnis Internasional

dari University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Hawaii, USA di

tahun 1983 dan juga sempat mendalami Housing Finance and

ABS di Wharton School of Business, University of Pennsylvania,

USA.

Bapak Daniel F Iskandar bergabung di Bank Andara sejak bulan

Agustus 2011 dan menjabat sebagai anggota Komite Audit

di bawah Dewan Komisaris hingga beliau diangkat menjadi

Komisaris Independen melalui keputusan pemegang saham

yang diambil di luar rapat tertanggal 2 Desember 2013.

Hingga sekarang beliau masih tercatat sebagai anggota Dewan

Nasional di World Vision Indonesia, sebagai Penasihat Senior

Keuangan di Kantor Akuntan RSM-AAJ dan sebagai Dosen

pengajar mata kuliah Pasar Modal dan Tata Kelola Perusahaan

pada program MBA di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB,

Bandung.

Beliau memiliki pengalaman luas di bidang perbankan dan

pasar modal selama hampir 30 tahun. Karir professional beliau

dimulai pada tahun 1985 sebagai Credit Marketing Officer di

The Chase Manhattan Bank NA. Dalam perjalanan karirnya,

beliau pernah menduduki beberapa posisi kunci di tingkat

manajemen senior, Direksi dan Dewan Komisaris pada beberapa

perusahaan terkemuka seperti PT Nomura Indonesia, PT Barclays

de Zoette Wedd Niaga Securities, JAVATRADE INVESTA Pte. Ltd.

di Singapura dan Jakarta, PT Danareksa (Persero), PT Overseas

Securities, serta PT Capital Turbine Indonesia.

Beliau juga tercatat aktif diberbagai organisasi keprofesian

seperti Indonesian Institute of Corporate Directorship (IICD),

Kamar Dagang Indonesia – Komite Amerika Serikat (KADIN-

KIKAS), Asosiasi Wakil Manager Investasi Indonesia/Asosiasi

Penasihat Investasi Indonesia (AWMII/APII]) dan National

Examination Board for Panitia Standar Profesi Pasar Modal (PSP).

Sebagai seorang pakar di bidang pasar modal, beliau memiliki

beberapa lisensi yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK diantaranya

Licensed Underwriter, Broker/Dealer, dan Investment Advisor.

*) Efektif menjabat setelah posisi Direktur Utama terisi

An Indonesian citizen, born in Padang, West Sumatera on May

12, 1959. He earned his Bachelor of Business Administration in

Finance and International Business from University of Hawaii at

Manoa, Honolulu, Hawaii, USA in 1983. He also studied Housing

Finance and ABS at the Wharton School of Business, University

of Pennsylvania, USA.

Mr. Iskandar joined Bank Andara in August 2011. He had

been a member of Audit Committee member under the

Board of Commissioners until he is appointed as Independent

Commissioners of the Bank through shareholders resolution

which was taken outside the meeting on December 2, 2013.

Today, he is also a National Board Member of World Vision

Indonesia, a Senior Financial Advisor at Accountant Firm RSM-

AAJ and a Lecturer on Capital Markets and Good Corporate

Governance at School of Business and Management of

Bandung Institute of Technology.

His extensive banking and capital market experience spans

nearly 30 years. He started his career as a Credit Marketing

Officer and Private Bankers at The Chase Manhattan Bank NA in

1985. Throughout his career, he has held various key positions

at senior management level in many prominent companies,

including PT Nomura Indonesia, PT Barclays de Zoette Wedd

Niaga Securities, JAVATRADE INVESTA Pte. Ltd. Singapore and

Jakarta, PT Danareksa (Persero), PT Overseas Securities, and PT

Capital Turbine Indonesia.

Mr. Iskandar is also actively involved in some professional

organizations including Indonesian Institute of Corporate

Directorship (IICD), Indonesian Chamber of Commerce

(KADIN-KIKAS), Association of Indonesian Investment Advisors

(AWMII/APII]) and National Examination Board for Capital

Market Professional Standards Committee (PSP). As an expert

in Capital Markets, he also holds professional licenses issued

by Indonesian Capital Market Supervisory Board (Bapepam-

LK) which include Licensed Underwriter, Broker/ Dealer and

Investment Advisor.

*) Effective following the appointment of new President Director.

*

Daniel Faisal Iskandar

Page 50: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

50 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PRODUK DANLAYANANPRODUCTS AND SERVICES

Sesuai dengan strategi operasional Bank, Bank Andara menjalankan usaha perbankan sebagai sebuah wholesale bank. Penyediaan produk dan layanan Bank lebih diarahkan bagi nasabah lembaga keuangan yang melayani sektor mikro, seperti BPR, Koperasi maupun Modal Ventura. Produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank meliputi produk kredit, produk simpanan, AndaraLink, serta Andara Bersama BPR (ABB).

PRODUK KREDITProduk kredit merupakan produk unggulan Bank Andara dan merupakan penopang utama dari keseluruhan usaha yang dijalankan Bank. Pada saat ini terdapat tiga produk kredit dengan skema dan tujuan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

1. Kredit Modal KerjaKredit ini ditujukan bagi nasabah yang membutuhkan pembiayaan untuk modal kerja. Mengingat para nasabah merupakan lembaga keuangan juga, maka kredit ini disalurkan kembali oleh debitur ke nasabah akhir. Dengan demikian, jangkauan produk Bank ini menjadi lebih luas lagi dan mencapai target sesuai dengan visi dan misi Bank. Pembayaran cicilan atas kredit ini dilakukan secara berkala, sesuai dengan jumlah kredit, suku bunga, dan tenor pengembalian.

2. Kredit InvestasiKredit ini ditujukan bagi nasabah yang membutuhkan dana investasi bagi pengembangan usaha yang bersangkutan. Produk kredit ini biasanya digunakan oleh nasabah untuk pembelian aset seperti gedung kantor, kendaraan, maupun perluasan atau renovasi tempat usaha yang sudah ada.

3. Kredit Rekening Koran Produk ini berupa kredit fleksibel dengan pola pembayaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik dan jenis usaha yang dijalankan oleh nasabah.

Aligning with the Bank’s operational strategy, Bank Andara operates as a wholesale bank. The Bank’s products and services are focused on financial institutions servicing micro sectors, such as Rural Banks, Cooperatives and Venture Capital. The Bank’s products and services offered include lending and funding, AndaraLink, and Andara Bersama BPR (ABB).

LENDING PRODUCT Lending product represents Bank Andara’s premium product and encompasses the main pillar of the Bank’s overall business. Today, the Bank offers three lending products that are designed to meet the clients’ specific needs.

1. Working Capital Loan This type of loan is intended for borrowers

that need working capital financing. Since the borrowers are also financial institutions, these loans will be re-channeled to their end clients. The Bank’s product outreach therefore becomes wider and is able to tap the target market as stated in the Bank’s vision and mission. The loan repayment is made periodically, depending on the loan amount, interest rate, and term.

2. Investment Loan This type of loan is intended for borrowers who

need capital for business development purpose. The loan is usually used to purchase assets such as office buildings, vehicles, as well as renovation or expansion of the existing business premises.

3. Current Account Loan This product offers flexible loan with adjustable

payment scheme based on the characteristic and business type of the clients.

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

Page 51: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

50 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PRODUK DANLAYANANPRODUCTS AND SERVICES

Sesuai dengan strategi operasional Bank, Bank Andara menjalankan usaha perbankan sebagai sebuah wholesale bank. Penyediaan produk dan layanan Bank lebih diarahkan bagi nasabah lembaga keuangan yang melayani sektor mikro, seperti BPR, Koperasi maupun Modal Ventura. Produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank meliputi produk kredit, produk simpanan, AndaraLink, serta Andara Bersama BPR (ABB).

PRODUK KREDITProduk kredit merupakan produk unggulan Bank Andara dan merupakan penopang utama dari keseluruhan usaha yang dijalankan Bank. Pada saat ini terdapat tiga produk kredit dengan skema dan tujuan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

1. Kredit Modal KerjaKredit ini ditujukan bagi nasabah yang membutuhkan pembiayaan untuk modal kerja. Mengingat para nasabah merupakan lembaga keuangan juga, maka kredit ini disalurkan kembali oleh debitur ke nasabah akhir. Dengan demikian, jangkauan produk Bank ini menjadi lebih luas lagi dan mencapai target sesuai dengan visi dan misi Bank. Pembayaran cicilan atas kredit ini dilakukan secara berkala, sesuai dengan jumlah kredit, suku bunga, dan tenor pengembalian.

2. Kredit InvestasiKredit ini ditujukan bagi nasabah yang membutuhkan dana investasi bagi pengembangan usaha yang bersangkutan. Produk kredit ini biasanya digunakan oleh nasabah untuk pembelian aset seperti gedung kantor, kendaraan, maupun perluasan atau renovasi tempat usaha yang sudah ada.

3. Kredit Rekening Koran Produk ini berupa kredit fleksibel dengan pola pembayaran yang dapat disesuaikan dengan karakteristik dan jenis usaha yang dijalankan oleh nasabah.

Aligning with the Bank’s operational strategy, Bank Andara operates as a wholesale bank. The Bank’s products and services are focused on financial institutions servicing micro sectors, such as Rural Banks, Cooperatives and Venture Capital. The Bank’s products and services offered include lending and funding, AndaraLink, and Andara Bersama BPR (ABB).

LENDING PRODUCT Lending product represents Bank Andara’s premium product and encompasses the main pillar of the Bank’s overall business. Today, the Bank offers three lending products that are designed to meet the clients’ specific needs.

1. Working Capital Loan This type of loan is intended for borrowers

that need working capital financing. Since the borrowers are also financial institutions, these loans will be re-channeled to their end clients. The Bank’s product outreach therefore becomes wider and is able to tap the target market as stated in the Bank’s vision and mission. The loan repayment is made periodically, depending on the loan amount, interest rate, and term.

2. Investment Loan This type of loan is intended for borrowers who

need capital for business development purpose. The loan is usually used to purchase assets such as office buildings, vehicles, as well as renovation or expansion of the existing business premises.

3. Current Account Loan This product offers flexible loan with adjustable

payment scheme based on the characteristic and business type of the clients.

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

51

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

PRODUK SIMPANANUntuk produk simpanan, Bank Andara memiliki beberapa produk yang ditujukan tidak hanya bagi segmen lembaga keuangan namun juga bagi masyarakat umum. Produk tersebut mencakup deposito, tabungan, dan giro. Namun demikian penawaran produk simpanan kepada masyarakat umum diatur sedemikian rupa sehingga dapat terus menjaga semangat kemitraan dan menghindari persaingan langsung dengan nasabah utama Bank, dalam hal ini adalah LKM.

1. DepositoDeposito yang ditawarkan Bank terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Deposito LKM: deposito berjangka yang dikhususkan bagi nasabah LKM agar mereka dapat melakukan pengelolaan likuiditas yang lebih baik.

b. Deposito Berjangka: ditujukan bagi nasabah individu yang peduli terhadap pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan LKM.

2. Tabungan Merupakan produk pendanaan yang relatif lebih fleksibel untuk pengaturan likuiditas dan transaksi.

3. GiroSeperti produk tabungan, produk ini juga merupakan produk pendanaan yang relatif lebih fleksibel untuk pengaturan likuiditas dan transaksi.

FUNDING PRODUCTOn funding, Bank Andara offers several products that are intended not only to financial institutions but also to individuals. The products comprise time deposits, saving account, and current account. However, funding product offered to individuals is designed to support partnership’s spirit so that direct competition with MFI, being the Bank’s prime clients, can be averted.

1. Time Deposit The Bank offers 2 types of time deposit:

a. MFI Deposit: dedicated to MFIs so they can have better liquidity management.

b. Time Deposit: dedicated to individuals that share common commitment to alleviating poverty through MFI empowerment.

2. Saving Account This funding product offers relatively flexible

scheme for liquidity and transaction management.

3. Current Account Similar with saving account, this product also

offers relatively flexible scheme for liquidity and transaction management.

Page 52: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

52 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

ANDARALINKLayanan AndaraLink merupakan suatu fasilitas yang disediakan oleh Bank untuk memberikan kemudahan maupun meningkatkan pendapatan non bunga bagi para nasabah LKM dalam melakukan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan usaha masing-masing. Layanan ini mencakup layanan pengiriman uang (remittance), pembayaran beberapa tagihan layanan umum (bill payment), serta dilengkapi juga dengan fitur Solusi Setoran yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah LKM dalam melengkapi petugas lapangan pada saat melakukan pick up services (layanan jemput bola).

ANDARA BERSAMA BPR (ABB)ABB adalah suatu forum kebersamaan antara Bank dengan beberapa BPR melalui Perbarindo setempat, yang dibentuk untuk melakukan kegiatan bersama dalam mengembangkan usaha BPR maupun sumberdayanya agar BPR dapat berkembang dengan lebih baik. Layanan ABB yang disepakati saat ini diantaranya pembentukan pooling of funds, penyediaan likuiditas mismatch, dan beberapa bantuan teknis (technical assistance). ABB didirikan dengan menjalin kerjasama dengan DPD Perbarindo setempat. Hingga saat ini, ABB telah berada di Bali, Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat.

REWARD PROGRAMSelain memberikan fasilitas dan akses keuangan bagi LKM dan para nasabahnya, Bank juga memposisikan diri sebagai mitra dalam perjalanan mereka menjalankan usaha masing-masing dengan memberikan layanan tambahan bagi mitra Bank dan nasabah akhir, berupa insentif dalam bentuk pemberian pelatihan, konsultasi keuangan dan bisnis, serta sponsorship bagi kegiatan-kegiatan mitra Bank dan nasabah akhir yang terpilih. Insentif tambahan ini diberikan tanpa dikenakan biaya bagi mitra Bank dan nasabah akhir yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank. Bank percaya bahwa pemberian insentif ini akan menunjang pencapaian visi dan misi Bank.

ANDARALINK AndaraLink service is a technology-based facility for fee-based service offered by the Bank to provide convenience and to increase fee-based income for MFIs in conducting transaction for their respective businesses. The services comprise remittance, bill payment, and mobile cash deposit features that enable MFI to equip their field officers with, during pick-up services for their end clients.

ANDARA BERSAMA BPR (ABB)The ABB serves as a forum for the Bank and a number of Rural Banks established through local Perbarindo with common goals to develop Rural Banks’ business and other sources so they can attain better growth. ABB services today comprise Pooling of Funds, Liquidity Mismatch, and Technical Assistance. ABB was established in association with local Perbarindo Board. ABB is now available in Bali, Jakarta, and West Nusa Tenggara.

REWARD PROGRAM In addition to providing facilities and access for finance to MFIs and their end clients, the Bank also takes a position as MFI’s business partner. To that reason, Bank Andara also offers additional services for Bank’s partners and their end clients. These additional services serve as incentives for the partners, in the form of trainings, financial and business consulting, as well as activity sponsorship extended to selected partners and their end clients. This extra incentive is provided at no charge to the partners who have met the criteria set by the Bank’s. The Bank believes that such incentive can accelerate the achievement of the Bank’s vision and mission.

Page 53: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

52 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

ANDARALINKLayanan AndaraLink merupakan suatu fasilitas yang disediakan oleh Bank untuk memberikan kemudahan maupun meningkatkan pendapatan non bunga bagi para nasabah LKM dalam melakukan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan usaha masing-masing. Layanan ini mencakup layanan pengiriman uang (remittance), pembayaran beberapa tagihan layanan umum (bill payment), serta dilengkapi juga dengan fitur Solusi Setoran yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah LKM dalam melengkapi petugas lapangan pada saat melakukan pick up services (layanan jemput bola).

ANDARA BERSAMA BPR (ABB)ABB adalah suatu forum kebersamaan antara Bank dengan beberapa BPR melalui Perbarindo setempat, yang dibentuk untuk melakukan kegiatan bersama dalam mengembangkan usaha BPR maupun sumberdayanya agar BPR dapat berkembang dengan lebih baik. Layanan ABB yang disepakati saat ini diantaranya pembentukan pooling of funds, penyediaan likuiditas mismatch, dan beberapa bantuan teknis (technical assistance). ABB didirikan dengan menjalin kerjasama dengan DPD Perbarindo setempat. Hingga saat ini, ABB telah berada di Bali, Jakarta, dan Nusa Tenggara Barat.

REWARD PROGRAMSelain memberikan fasilitas dan akses keuangan bagi LKM dan para nasabahnya, Bank juga memposisikan diri sebagai mitra dalam perjalanan mereka menjalankan usaha masing-masing dengan memberikan layanan tambahan bagi mitra Bank dan nasabah akhir, berupa insentif dalam bentuk pemberian pelatihan, konsultasi keuangan dan bisnis, serta sponsorship bagi kegiatan-kegiatan mitra Bank dan nasabah akhir yang terpilih. Insentif tambahan ini diberikan tanpa dikenakan biaya bagi mitra Bank dan nasabah akhir yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank. Bank percaya bahwa pemberian insentif ini akan menunjang pencapaian visi dan misi Bank.

ANDARALINK AndaraLink service is a technology-based facility for fee-based service offered by the Bank to provide convenience and to increase fee-based income for MFIs in conducting transaction for their respective businesses. The services comprise remittance, bill payment, and mobile cash deposit features that enable MFI to equip their field officers with, during pick-up services for their end clients.

ANDARA BERSAMA BPR (ABB)The ABB serves as a forum for the Bank and a number of Rural Banks established through local Perbarindo with common goals to develop Rural Banks’ business and other sources so they can attain better growth. ABB services today comprise Pooling of Funds, Liquidity Mismatch, and Technical Assistance. ABB was established in association with local Perbarindo Board. ABB is now available in Bali, Jakarta, and West Nusa Tenggara.

REWARD PROGRAM In addition to providing facilities and access for finance to MFIs and their end clients, the Bank also takes a position as MFI’s business partner. To that reason, Bank Andara also offers additional services for Bank’s partners and their end clients. These additional services serve as incentives for the partners, in the form of trainings, financial and business consulting, as well as activity sponsorship extended to selected partners and their end clients. This extra incentive is provided at no charge to the partners who have met the criteria set by the Bank’s. The Bank believes that such incentive can accelerate the achievement of the Bank’s vision and mission.

53

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

JAKARTAPlaza Bapindo, Citibank Tower Lt. 28Jl. Jendral Sudirman Kav. 54-55Jakarta 12190Tel : +62 21 526 0707Faks : +62 21 526 6003

SEMARANGMenara Suara Merdeka Lt. 6 No. 6-5Jl. Pandanaran No. 30Semarang 50134 Jawa TengahTel : +62 24 769 28800 Faks : +62 24 769 28801

SURABAYABumi Mandiri Tower II Lt. 7 No. 701 - 5Jl. Panglima Sudirman No. 66 - 68Surabaya 60271 Jawa TimurTel : +62 31 535 8031 Faks : +62 31 535 8039

DENPASARJl. Hayam Wuruk No. 137Denpasar 80237 BaliTel : +62 361 227 7214Faks : +62 361 236 712

JARINGAN KANTOROFFICE NETWORK

PROFIL PERUSAHAAN // COMPANY PROFILE

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Page 54: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT54

Page 55: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT54

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

55

AN

NU

AL

REP

ORT

//

BA

NK

AN

DA

RA

201

3CHAPTER TWOANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIP

AN

NU

AL

REP

ORT

//

BA

NK

AN

DA

RA

201

3BABDUA CHAPTER TWO

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 56: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT56

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN // MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKANMACROECONOMIC AND BANKING INDUSTRY REVIEW

Perekonomian Indonesia menghadapi banyak tantangan di tahun 2013, ditandai dengan pertumbuhan sebesar 5,70% atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang ter-catat sebesar 6,23%. Namun demikian, pertumbuhan lebih rendah tersebut dapat dipahami mengingat beberapa fak-tor. Pertama, tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) meningkat akibat pelemahan nilai tukar Rupiah yang pada akhir Desember 2013 menyentuh posisi Rp12.171/USD, melemah sekitar 20% dari posisi tahun 2012.

Kedua, upaya Pemerintah mengurangi subsidi harga BBM telah mendorong peningkatan harga barang di pasar domestik sehingga mendorong tingkat inflasi pada tahun 2013. Data Bank Indonesia menyebutkan, inflasi pada tahun 2013 meningkat menjadi 8,38% dari 4,30% pada 2012.

Untuk mengendalikan laju inflasi dan menahan laju pelemahan Rupiah, selama tahun 2013 Bank Indonesia melakukan 3 kali revisi tingkat suku bunga BI rate dari 5,75% di bulan Januari 2013 hingga akhirnya menjadi sebesar 7,50% di akhir tahun 2013.

Namun, melalui berbagai instrumen kebijakan makro Bank Indonesia berhasil mengawal industri perbankan tetap dalam kondisi yang sehat. Hal ini tercermin dari masih terjaganya Rasio Kecukupan Modal (CAR) perbankan na-sional sebesar 17,15%, di atas ketentuan modal minimum yang sebesar 8%. Di sisi lain, NPL perbankan nasional tahun 2013 masih terjaga di level 1,90%, meningkat dibandingkan 1,87% di akhir tahun 2012. Sementara itu, perlambatan pertumbu-han juga terjadi di sisi penyaluran kredit pada tahun 2013 sebesar 21,4% dibandingkan 22,97% di tahun 2012.

Indonesia’s economy faced numerous challenges in 2013, marked by growth of 5.70% or lower than the previous year of 6.23%. However, this lower level of growth can be explained by a number of factors. First of all, pressure on Indonesia’s Balance of Payments increased due to the weakening Rupiah exchange rate, which by the end of December 2013 reached the position of Rp12,171/USD, or about 20% weaker than its position in 2012.

Secondly, the Government’s efforts to reduce fuel price subsidies drove prices of goods in the domestic market higher thereby pushing inflation levels in 2013. Bank Indonesia’s data indicated that inflation in 2013 increased to 8.38% from 4.30% in 2012.

To control the inflation rate and hold back the weakening Rupiah, Bank Indonesia revised the BI rate 3 times in 2013 from 5.75% in January 2013 to as much as 7.50% at the end of 2013.

However, through various macro policy instruments, Bank Indonesia successfully secured the banking industry to remain in a healthy state. This is reflected in the ability to maintain the Indonesian banking industry’s Capital Ade-quacy Ratio (CAR) at 17.15%, which is above the minimum capital requirement of 8%.

On the other hand, the domestic banking industry’s NPL in 2013 continue to be maintained at a level of 1.90% from 1.87% at the end of 2012. Meanwhile, delayed growth also occurred on loan disbursal in 2013 amounting to 21.4% compared to 22.97% in 2012.

Page 57: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT56

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN // MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

TINJAUAN MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKANMACROECONOMIC AND BANKING INDUSTRY REVIEW

Perekonomian Indonesia menghadapi banyak tantangan di tahun 2013, ditandai dengan pertumbuhan sebesar 5,70% atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang ter-catat sebesar 6,23%. Namun demikian, pertumbuhan lebih rendah tersebut dapat dipahami mengingat beberapa fak-tor. Pertama, tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) meningkat akibat pelemahan nilai tukar Rupiah yang pada akhir Desember 2013 menyentuh posisi Rp12.171/USD, melemah sekitar 20% dari posisi tahun 2012.

Kedua, upaya Pemerintah mengurangi subsidi harga BBM telah mendorong peningkatan harga barang di pasar domestik sehingga mendorong tingkat inflasi pada tahun 2013. Data Bank Indonesia menyebutkan, inflasi pada tahun 2013 meningkat menjadi 8,38% dari 4,30% pada 2012.

Untuk mengendalikan laju inflasi dan menahan laju pelemahan Rupiah, selama tahun 2013 Bank Indonesia melakukan 3 kali revisi tingkat suku bunga BI rate dari 5,75% di bulan Januari 2013 hingga akhirnya menjadi sebesar 7,50% di akhir tahun 2013.

Namun, melalui berbagai instrumen kebijakan makro Bank Indonesia berhasil mengawal industri perbankan tetap dalam kondisi yang sehat. Hal ini tercermin dari masih terjaganya Rasio Kecukupan Modal (CAR) perbankan na-sional sebesar 17,15%, di atas ketentuan modal minimum yang sebesar 8%. Di sisi lain, NPL perbankan nasional tahun 2013 masih terjaga di level 1,90%, meningkat dibandingkan 1,87% di akhir tahun 2012. Sementara itu, perlambatan pertumbu-han juga terjadi di sisi penyaluran kredit pada tahun 2013 sebesar 21,4% dibandingkan 22,97% di tahun 2012.

Indonesia’s economy faced numerous challenges in 2013, marked by growth of 5.70% or lower than the previous year of 6.23%. However, this lower level of growth can be explained by a number of factors. First of all, pressure on Indonesia’s Balance of Payments increased due to the weakening Rupiah exchange rate, which by the end of December 2013 reached the position of Rp12,171/USD, or about 20% weaker than its position in 2012.

Secondly, the Government’s efforts to reduce fuel price subsidies drove prices of goods in the domestic market higher thereby pushing inflation levels in 2013. Bank Indonesia’s data indicated that inflation in 2013 increased to 8.38% from 4.30% in 2012.

To control the inflation rate and hold back the weakening Rupiah, Bank Indonesia revised the BI rate 3 times in 2013 from 5.75% in January 2013 to as much as 7.50% at the end of 2013.

However, through various macro policy instruments, Bank Indonesia successfully secured the banking industry to remain in a healthy state. This is reflected in the ability to maintain the Indonesian banking industry’s Capital Ade-quacy Ratio (CAR) at 17.15%, which is above the minimum capital requirement of 8%.

On the other hand, the domestic banking industry’s NPL in 2013 continue to be maintained at a level of 1.90% from 1.87% at the end of 2012. Meanwhile, delayed growth also occurred on loan disbursal in 2013 amounting to 21.4% compared to 22.97% in 2012.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

57

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN // MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Bank Andara melaporkan rugi komprehensif pada tahun 2013 sebesar Rp42,59 miliar. Kerugian tersebut dikarenakan adanya peningkatan biaya pada akhir tahun 2013 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012, terutama pada: peningkatan biaya operasional Bank, biaya pajak tangguhan, dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).

Pembahasan pada bagian ini didasarkan pada laporan keuangan Bank untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013 yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantoro, Suherman & Surja (Ernst & Young/KAP EY) dengan pendapat laporan keuangan Bank menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun 2012 dan 2013, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

A. LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset Di akhir tahun 2013, total aset Bank tercatat sebesar Rp1.295,66 miliar atau meningkat sebesar 6,14% dibanding posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp1.220,73 miliar. Peningkatan ini terutama terjadi karena adanya peningkatan pada surat berharga sebesar Rp16,91 miliar serta peningkatan kredit yang disalurkan sebesar 16% atau Rp160 miliar dibanding tahun sebelumnya.

Liabilitas Jumlah liabilitas Bank per 31 Desember 2013 meningkat sebesar 12% dari Rp980,77 miliar pada akhir tahun 2012 menjadi Rp1.098,26 miliar. Peningkatan ini terutama dikarenakan kenaikan pada simpanan dari bank lain sebesar 23% dari Rp534,74 miliar menjadi Rp658,48 miliar.

Bank Andara reported a Comprehensive Loss amounting to Rp42.59 billion in 2013. This loss was due to Increased Expenses at the end of 2013 compared with the same period in 2012, primarily attributed to increase in the Bank’s operational expenses, deferred tax expense, and provisions for impairment losses.

The discussion in this section is based on the Bank’s financial statements for the period ending on December 31, 2013, which was audited by the Public Accounting Firm of Purwantoro, Suherman & Surja (Ernst & Young/EY Public Accounting Firm) with the opinion that the Bank’s financial statements are presented fairly, in all material respects, financial position and operational results as well as cash flows for 2012 and 2013, in accordance with Indonesia’s Financial Accounting Standards.

A. STATEMENT OF FINANCIAL POSITIONAssetThe Bank’s total assets at the end of 2013 amounted to Rp1,295.66 billion or increased by 6,14% compared to the position as of December 31, 2012, which amounted to Rp1,220.73 billion. This increase was primarily due to an increase in marketable securities amounting to Rp16.91 billion and an increase in disbursed loans by 16% or Rp160 billion compared to the previous year.

LiabilitiesThe Bank’s total liabilities as of December 31, 2013 increased by 12% from Rp980.77 billion at the end of 2012 to Rp1,098.26 billion. This increase was primarily due to a 23% increase in deposits from other banks, from Rp534.74 billion to Rp658.48 billion.

Page 58: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT58

Ekuitas Jumlah ekuitas Bank menurun 18% dari Rp239,96 miliar menjadi Rp197,40 miliar pada akhir tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian yang diderita Bank, dengan defisit yang timbul di tahun 2013 sebesar Rp40,31 miliar.

B. LABA RUGI KOMPREHENSIFPendapatan Operasional Bank membukukan pendapatan bunga sebesar Rp153,88 miliar di akhir tahun 2013, atau meningkat sebesar 42% dibanding posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp108,17 miliar. Peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya kredit yang diberikan pada periode yang sama sebesar 16% dari Rp980,33 miliar di tahun 2012 ke Rp1,14 triliun. Sementara pendapatan operasional lainnya menurun 62% dari Rp3,99 miliar di tahun 2012 menjadi Rp1,52 miliar di tahun 2013. Perbedaan 62% ini disebabkan karena pada tahun 2012 terdapat transaksi one-off atas reversal jurnal pencadangan kasus pajak yang dibentuk tahun 2010 yakni sebesar Rp2,16 miliar.

Beban Usaha Kenaikan tingkat suku bunga di tahun 2013 merupakan faktor utama yang menyebabkan meningkatnya beban bunga Bank sebesar 47,36%, dari Rp60,38 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp88,97 miliar. Komponen beban bunga Bank di atas terutama berasal dari peningkatan jumlah bunga pinjaman yang diterima oleh Bank sebesar 87,35%, dari Rp16,98 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp31,82 miliar, serta peningkatan jumlah bunga deposito berjangka sebesar 40,60% dari Rp38,51 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp54,15 miliar. Sedangkan beban operasional selain bunga dan CKPN meningkat sebesar 70,97%, menjadi Rp72,38 miliar dibanding Rp49.51 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya beban tenaga kerja, beban umum dan administrasi, serta beban penyusutan.

Disamping itu, peningkatan signifikan juga terjadi pada beban non operasional yakni beban pajak penghasilan menjadi Rp14,72 miliar pada tahun 2013, dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp1,05 miliar. Peningkatan tersebut terjadi akibat munculnya biaya pajak tangguhan tahun-tahun sebelumnya yang baru dicatat pada tahun 2013.

Beban Pencadangan Penurunan NilaiDi tahun 2013 Bank Andara mencatat CKPN atas aset keuangan dan non keuangan yang meningkat menjadi sebesar Rp20,07 miliar, atau 342% lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar Rp4,54 miliar. Lonjakan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah debitur yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya serta nilai kredit yang bermasalah sehingga Bank harus mencatatkan CKPN. Bank berencana melakukan upaya

EquityThe Bank’s total equity decreased by18%, from Rp239.96 billion to Rp197.40 billion by the end of 2013. This decrease was primarily due to the loss borne by the Bank, with deficit incurred in 2013 amounting to Rp40.31 billion.

B. COMPREHENSIVE PROFIT AND LOSSOperating IncomeThe Bank registered interest income amounting to Rp153.88 billion at the end of 2013, which represents a 42% increase over the position in December 31, 2012 of Rp108.17 billion. This increase was in line with the increase in loans disbursed in the same period by 16%, from Rp980.33 billion in 2012 to Rp1.14 trillion. In the meantime, other operating income decreased by 62%, from Rp3.99 billion in 2012 to Rp1.52 billion in 2013. This 62% difference was due to the one-off transaction that occurred in 2012 over the reversal of the deferred tax case in 2010 amounting to Rp2.16 billion.

Operating ExpensesThe interest rate increase in 2013 was the main factor that led to the Bank’s 47.36% increase in interest expense, from Rp60.38 billion in the previous year to Rp88.97 billion. The Bank’s interest expense mentioned above mainly derived from an 87.35% increase in the fund borrowings’ interest, from Rp16.98 billion in the previous year to Rp31.82 billion, as well as a 40.60% increase in time deposits from Rp38.51 billion in the previous year to Rp54.15 billion.

Meanwhile, operating expenses other than interest and provisions for impairment losses increased by 70.97% to Rp72.38 billion compared to Rp49.51 billion in the previous year. This increase corresponds with higher personnel expenses, general and administrative expenses, and depreciation expenses.

In addition to this, significant increases also occurred in non operating expenses, namely income tax expenses amounting to Rp14.72 billion in 2013 compared to 2012 of Rp1.05 billion. This increase was due to deferred taxes of previous years that were not recorded until 2013.

Provisions for Impairment Losses In 2013, Bank Andara registered provisions for impairment losses (CKPN) on financial and non-financial assets that increased to Rp20.07 billion, or 342% higher than in 2012 of Rp4.54 billion. This significant increase was caused by the increasing number of borrowers facing difficulties in servicing their loans and the increasing value of non-performing loans, leading the Bank to register them as provisions for impairment losses. The Bank plans to

Page 59: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT58

Ekuitas Jumlah ekuitas Bank menurun 18% dari Rp239,96 miliar menjadi Rp197,40 miliar pada akhir tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian yang diderita Bank, dengan defisit yang timbul di tahun 2013 sebesar Rp40,31 miliar.

B. LABA RUGI KOMPREHENSIFPendapatan Operasional Bank membukukan pendapatan bunga sebesar Rp153,88 miliar di akhir tahun 2013, atau meningkat sebesar 42% dibanding posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp108,17 miliar. Peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya kredit yang diberikan pada periode yang sama sebesar 16% dari Rp980,33 miliar di tahun 2012 ke Rp1,14 triliun. Sementara pendapatan operasional lainnya menurun 62% dari Rp3,99 miliar di tahun 2012 menjadi Rp1,52 miliar di tahun 2013. Perbedaan 62% ini disebabkan karena pada tahun 2012 terdapat transaksi one-off atas reversal jurnal pencadangan kasus pajak yang dibentuk tahun 2010 yakni sebesar Rp2,16 miliar.

Beban Usaha Kenaikan tingkat suku bunga di tahun 2013 merupakan faktor utama yang menyebabkan meningkatnya beban bunga Bank sebesar 47,36%, dari Rp60,38 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp88,97 miliar. Komponen beban bunga Bank di atas terutama berasal dari peningkatan jumlah bunga pinjaman yang diterima oleh Bank sebesar 87,35%, dari Rp16,98 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp31,82 miliar, serta peningkatan jumlah bunga deposito berjangka sebesar 40,60% dari Rp38,51 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp54,15 miliar. Sedangkan beban operasional selain bunga dan CKPN meningkat sebesar 70,97%, menjadi Rp72,38 miliar dibanding Rp49.51 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya beban tenaga kerja, beban umum dan administrasi, serta beban penyusutan.

Disamping itu, peningkatan signifikan juga terjadi pada beban non operasional yakni beban pajak penghasilan menjadi Rp14,72 miliar pada tahun 2013, dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp1,05 miliar. Peningkatan tersebut terjadi akibat munculnya biaya pajak tangguhan tahun-tahun sebelumnya yang baru dicatat pada tahun 2013.

Beban Pencadangan Penurunan NilaiDi tahun 2013 Bank Andara mencatat CKPN atas aset keuangan dan non keuangan yang meningkat menjadi sebesar Rp20,07 miliar, atau 342% lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar Rp4,54 miliar. Lonjakan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah debitur yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya serta nilai kredit yang bermasalah sehingga Bank harus mencatatkan CKPN. Bank berencana melakukan upaya

EquityThe Bank’s total equity decreased by18%, from Rp239.96 billion to Rp197.40 billion by the end of 2013. This decrease was primarily due to the loss borne by the Bank, with deficit incurred in 2013 amounting to Rp40.31 billion.

B. COMPREHENSIVE PROFIT AND LOSSOperating IncomeThe Bank registered interest income amounting to Rp153.88 billion at the end of 2013, which represents a 42% increase over the position in December 31, 2012 of Rp108.17 billion. This increase was in line with the increase in loans disbursed in the same period by 16%, from Rp980.33 billion in 2012 to Rp1.14 trillion. In the meantime, other operating income decreased by 62%, from Rp3.99 billion in 2012 to Rp1.52 billion in 2013. This 62% difference was due to the one-off transaction that occurred in 2012 over the reversal of the deferred tax case in 2010 amounting to Rp2.16 billion.

Operating ExpensesThe interest rate increase in 2013 was the main factor that led to the Bank’s 47.36% increase in interest expense, from Rp60.38 billion in the previous year to Rp88.97 billion. The Bank’s interest expense mentioned above mainly derived from an 87.35% increase in the fund borrowings’ interest, from Rp16.98 billion in the previous year to Rp31.82 billion, as well as a 40.60% increase in time deposits from Rp38.51 billion in the previous year to Rp54.15 billion.

Meanwhile, operating expenses other than interest and provisions for impairment losses increased by 70.97% to Rp72.38 billion compared to Rp49.51 billion in the previous year. This increase corresponds with higher personnel expenses, general and administrative expenses, and depreciation expenses.

In addition to this, significant increases also occurred in non operating expenses, namely income tax expenses amounting to Rp14.72 billion in 2013 compared to 2012 of Rp1.05 billion. This increase was due to deferred taxes of previous years that were not recorded until 2013.

Provisions for Impairment Losses In 2013, Bank Andara registered provisions for impairment losses (CKPN) on financial and non-financial assets that increased to Rp20.07 billion, or 342% higher than in 2012 of Rp4.54 billion. This significant increase was caused by the increasing number of borrowers facing difficulties in servicing their loans and the increasing value of non-performing loans, leading the Bank to register them as provisions for impairment losses. The Bank plans to

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

59

pendekatan hukum terhadap para debitur bersangkutan. Perhitungan pencadangan ini merujuk pada penerapan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No. 55 terkait Pembentukan Cadangan Kolektif dan Individual.

C. LAPORAN ARUS KAS Kas dan setara kas turun sebesar 33,44%, dari sebesar Rp178,84 miliar di tahun 2012 menjadi sebesar Rp119,04 miliar di tahun 2013. Hal ini terutama dipengaruhi secara signifikan oleh penurunan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 mencapai minus Rp47,58 miliar dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar minus Rp156,80 miliar. Penurunan ini terutama didorong oleh penurunan pada aset dan liabilitas operasional, sebesar 66,72% dari Rp166,24 miliar di tahun 2012 menjadi Rp55,32 miliar di tahun 2013. Di sisi lain, peningkatan peningkatan bunga, provisi, dan komisi sebesar 42,09% dari Rp106,50 miliar di tahun 2012 menjadi Rp151,33 miliar di tahun 2013 merupakan faktor yang membantu mengurangi defisit pada arus kas di tahun 2013.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 mencapai minus Rp25,20 miliar, atau hampir 10 kali lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya sebesar minus Rp2,57 miliar. Peningkatan ini terjadi akibat adanya penambahan investasi dalam surat berharga yang tersedia untuk dijual menjadi sebesar Rp19,94 miliar dan pembelian aset tetap sebesar sebesar Rp5,31 miliar. Sedangkan, penerimaan dari penjualan aset tetap di tahun 2013 tercatat hanya sebesar Rp49,81 juta.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp12,97 miliar, atau 92% lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp168,12 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan sebesar 43,80% atas penerimaan dari pinjaman yang diterima dari Rp176,22 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp99,04 miliar di tahun 2013. Sementara itu pembayaran atas pinjaman yang diterima meningkat sebesar 15,88% menjadi Rp86,09 miliar di tahun 2013 dibanding Rp74,37 miliar pada tahun sebelumnya.

D. PERMODALANPada tahun 2013 tidak terdapat perubahan modal disetor dimana per 31 Desember 2013 modal disetor adalah sebesar Rp304,39 miliar.

E. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Bank selalu memenuhi kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Agar tetap siap, Bank mempertahankan cadangan likuiditas di kantor

pursue a legal approach against the debtors in question. This provision calculation is based on the application of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 55 pertaining to Collective and Individual Provision for Impairment.

C. CASH FLOW STATEMENTCash and cash equivalents declined by 33.44% from Rp178.84 billion in 2012 to Rp119.04 billion in 2013. This position was significantly driven by the decline in cash flows from operating, investing, and financing activities.

Cash Flow from Operating ActivitiesNet cash used for operating activities for the year ending on December 31, 2013 amounted to minus Rp47.58 billion compared to the previous year, which stood at minus Rp156.80 billion. This decrease was primarily driven by the 66.72% decline in assets and liabilities from Rp166.24 billion in 2012 to Rp55.32 billion in 2013. On the other hand, a 42.09% increase in interests, fees, and commissions from Rp106.50 billion in 2012 to Rp151.33 billion in 2013 served as factors that helped reduce the cash flow deficit in 2013.

Cash Flow from Investing ActivitiesNet cash used in investing activities for the year ending on December 31, 2013 was minus Rp25.20 billion, or nearly 10 times as much of the previous year of minus Rp2.57 billion. This increase was due to additional investment in marketable securities-available-for-sale amounting to Rp19.94 billion and fixed assets acquisition amounting to Rp5.31 billion. Meanwhile, proceed from fixed asset disposal in 2013 was registered at only Rp49.81 million.

Cash Flow from Financing ActivitiesNet cash flows from financing activities amounted to Rp12.97 billion, or 92% lower than the previous year of Rp168.12 billion. This was primarily due to a 43.80% decrease in proceeds from borrowings, from Rp176.22 billion in the previous year to Rp99.04 billion in 2013. Meanwhile, payments for borrowings increased by 15.88% to Rp86.09 billion in 2013, compared to Rp74.37 billion in the previous year.

D. CAPITALThere were no changes in paid-up capital up to the end of 2013, thus as of December 31, 2013 the Bank’s paid up capital is Rp304.39 billion.

E. ABILITY TO REPAY DEBTThe Bank always meets both its short and long term obligations. To ensure this, the Bank maintains liquidity reserves at the branch and head offices to serve the needs

Page 60: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT60

cabang dan kantor pusat untuk melayani kebutuhan dan permintaan nasabah. Pada akhir tahun 2013, cadangan kas Bank Andara tercatat sebesar Rp119,04 miliar.

F. TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT Rasio kredit bermasalah/NPL gross mengalami peningkatan menjadi 1,83% per 31 Desember 2013 dari NPL per 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar 0,15%. Sementara NPL (bersih) tahun 2013 berada di kisaran 0,02%, hampir tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. NPL yang berasal dari portfolio kredit yang diberikan kepada koperasi (simpan pinjam) sebesar 1,62% sedangkan portfolio yang diberikan kepada BPR memiliki porsi kredit sebesar 0,20%

Bank terus berupaya menjaga kualitas asetnya terutama melalui upaya yang terus-menerus dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, memperkuat manajemen risiko, memperbaiki sistem pengelolaan kredit, serta pemantauan yang lebih ketat terhadap debitur yang ada.

G. RASIO UTAMAa. Rasio Kecukupan Modal (CAR)Untuk menjaga kelangsungan bisnis Bank Andara, Bank selalu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) agar selalu di atas syarat minimal Bank Indonesia. Pada akhir 2013, CAR Bank, dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional, tercatat sebesar 33,87% atau jauh di atas persyaratan minimum untuk bank dengan peringkat komposit risiko 3, yakni minimal 10% sampai dengan kurang dari 11%.

Realisasi CAR minimum Bank masih di atas target RBB sebesar 23,60%. Hal ini mengindikasikan bahwa modal Bank masih mencukupi dibanding dengan eksposur risiko Bank serta menunjukkan masih adanya ruang bagi Bank untuk melakukan ekspansi kredit.

b. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)Realisasi BOPO tahun 2013 tercatat sebesar 116,81% atau lebih besar dari proyeksi RBB 2013 sebesar 96,23%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya CKPN dan biaya operasional lainnya melampaui target RBB 2013.

c. Margin Bunga Bersih (NIM)Realisasi NIM tahun 2013 tercatat sebesar 5,31% atau sedikit lebih rendah dari proyeksi RBB 2013 sebesar 5,36%. Hal ini disebabkan karena laju kenaikan biaya dana yang lebih tinggi dibanding tingkat kenaikan perolehan (yield) yang dimiliki Bank khususnya portfolio kredit yang diberikan.

d. Return on Asset (ROA)Realisasi ROA tahun 2013 adalah -1,94% atau lebih rendah dari proyeksi RBB 2013 sebesar 0,43%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan signifikan atas biaya CKPN dan biaya operasional lainnya yang terjadi pada tahun 2013.

and demands of its customers. At the end of 2013, Bank Andara’s cash reserves amounted to Rp119.04 billion.

F. COLLECTIBILITY OF LOANSThe ratio of non-performing loans/NPL (gross) increased to 1.83% as of December 31, 2013 from NPL per December 31, 2012, which stood at 0.15%. While NPL (nett) in 2013 was in the range of 0.02%, which was virtually unchanged from the previous year. NPL derived from the portfolio of loans to cooperatives (savings and loans) amounted to 1.62% while the portfolio granted to Rural Banks accounted for 0.20%.

The Bank continues to maintain its asset quality mainly by continuously striving to apply prudent principles, strengthening risk management, improving the loan management system, as well as stringent monitoring on existing borrowers.

G. MAIN RATIOS a. Capital Adequacy Ratio (CAR)To ensure business sustainability, Bank Andara always strives to maintain its Capital Adequacy Ratio (CAR) to be at a level above the minimum requirements set by Bank Indonesia. The Bank’s CAR at the end of 2013, which takes into account the credit risk and operational risk, stood at 33.87% or well above the minimum requirements for banks with composite risk rating of 3, which is a minimum of 10% up to less than 11%.

The Bank’s actual CAR was still above RBB target of 23.60%. This indicates that the Bank’s capital continues to be substantially adequate compared to the Bank’s risk exposure and that there is room for loan growth.

b. Operating Expenses Operating Income (BOPO)Actual BOPO in 2013 was registered at 116.81% or greater than the projected 2013 RBB of 96.23%. This is due to the increase in provisions for impairment losses and other operating costs that exceeded the 2013 RBB target.

c. Net Interest Margin (NIM)Actual NIM in 2013 was registered at 5.31%, or slightly lower than the projected 2013 RBB of 5.36%. This was driven by the higher rate of increase for cost of funds than the rate of increase for the Bank’s yield, particularly for its disbursed loan portfolio.

d. Return on Assets (ROA)Actual ROA in 2013 was -1.94% or lower than the projected RBB of 0.43% for 2013. This was due to the significant increase in provision for impairment losses and other operating expenses that occurred in 2013.

Page 61: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT60

cabang dan kantor pusat untuk melayani kebutuhan dan permintaan nasabah. Pada akhir tahun 2013, cadangan kas Bank Andara tercatat sebesar Rp119,04 miliar.

F. TINGKAT KOLEKTIBILITAS KREDIT Rasio kredit bermasalah/NPL gross mengalami peningkatan menjadi 1,83% per 31 Desember 2013 dari NPL per 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar 0,15%. Sementara NPL (bersih) tahun 2013 berada di kisaran 0,02%, hampir tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. NPL yang berasal dari portfolio kredit yang diberikan kepada koperasi (simpan pinjam) sebesar 1,62% sedangkan portfolio yang diberikan kepada BPR memiliki porsi kredit sebesar 0,20%

Bank terus berupaya menjaga kualitas asetnya terutama melalui upaya yang terus-menerus dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, memperkuat manajemen risiko, memperbaiki sistem pengelolaan kredit, serta pemantauan yang lebih ketat terhadap debitur yang ada.

G. RASIO UTAMAa. Rasio Kecukupan Modal (CAR)Untuk menjaga kelangsungan bisnis Bank Andara, Bank selalu menjaga rasio kecukupan modal (CAR) agar selalu di atas syarat minimal Bank Indonesia. Pada akhir 2013, CAR Bank, dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko operasional, tercatat sebesar 33,87% atau jauh di atas persyaratan minimum untuk bank dengan peringkat komposit risiko 3, yakni minimal 10% sampai dengan kurang dari 11%.

Realisasi CAR minimum Bank masih di atas target RBB sebesar 23,60%. Hal ini mengindikasikan bahwa modal Bank masih mencukupi dibanding dengan eksposur risiko Bank serta menunjukkan masih adanya ruang bagi Bank untuk melakukan ekspansi kredit.

b. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)Realisasi BOPO tahun 2013 tercatat sebesar 116,81% atau lebih besar dari proyeksi RBB 2013 sebesar 96,23%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan biaya CKPN dan biaya operasional lainnya melampaui target RBB 2013.

c. Margin Bunga Bersih (NIM)Realisasi NIM tahun 2013 tercatat sebesar 5,31% atau sedikit lebih rendah dari proyeksi RBB 2013 sebesar 5,36%. Hal ini disebabkan karena laju kenaikan biaya dana yang lebih tinggi dibanding tingkat kenaikan perolehan (yield) yang dimiliki Bank khususnya portfolio kredit yang diberikan.

d. Return on Asset (ROA)Realisasi ROA tahun 2013 adalah -1,94% atau lebih rendah dari proyeksi RBB 2013 sebesar 0,43%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan signifikan atas biaya CKPN dan biaya operasional lainnya yang terjadi pada tahun 2013.

and demands of its customers. At the end of 2013, Bank Andara’s cash reserves amounted to Rp119.04 billion.

F. COLLECTIBILITY OF LOANSThe ratio of non-performing loans/NPL (gross) increased to 1.83% as of December 31, 2013 from NPL per December 31, 2012, which stood at 0.15%. While NPL (nett) in 2013 was in the range of 0.02%, which was virtually unchanged from the previous year. NPL derived from the portfolio of loans to cooperatives (savings and loans) amounted to 1.62% while the portfolio granted to Rural Banks accounted for 0.20%.

The Bank continues to maintain its asset quality mainly by continuously striving to apply prudent principles, strengthening risk management, improving the loan management system, as well as stringent monitoring on existing borrowers.

G. MAIN RATIOS a. Capital Adequacy Ratio (CAR)To ensure business sustainability, Bank Andara always strives to maintain its Capital Adequacy Ratio (CAR) to be at a level above the minimum requirements set by Bank Indonesia. The Bank’s CAR at the end of 2013, which takes into account the credit risk and operational risk, stood at 33.87% or well above the minimum requirements for banks with composite risk rating of 3, which is a minimum of 10% up to less than 11%.

The Bank’s actual CAR was still above RBB target of 23.60%. This indicates that the Bank’s capital continues to be substantially adequate compared to the Bank’s risk exposure and that there is room for loan growth.

b. Operating Expenses Operating Income (BOPO)Actual BOPO in 2013 was registered at 116.81% or greater than the projected 2013 RBB of 96.23%. This is due to the increase in provisions for impairment losses and other operating costs that exceeded the 2013 RBB target.

c. Net Interest Margin (NIM)Actual NIM in 2013 was registered at 5.31%, or slightly lower than the projected 2013 RBB of 5.36%. This was driven by the higher rate of increase for cost of funds than the rate of increase for the Bank’s yield, particularly for its disbursed loan portfolio.

d. Return on Assets (ROA)Actual ROA in 2013 was -1.94% or lower than the projected RBB of 0.43% for 2013. This was due to the significant increase in provision for impairment losses and other operating expenses that occurred in 2013.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

61

e. Return on Equity (ROE)Realisasi ROE tahun 2013 adalah -18,99% atau lebih rendah dari proyeksi RBB 2013 sebesar 1,71%. Hal ini disebabkan oleh pencapaian laba Bank tahun 2013 yang jauh dibawah proyeksi pencapaian laba di RBB 2013.

f. Loan to Deposit Ratio (LDR)Realisasi LDR tahun 2013 adalah 165,79% atau lebih tinggi dari proyeksi RBB 2013 sebesar 76,18%. Jika memperhitungkan seluruh penyediaan dana dalam bentuk kredit yang diberikan kepada seluruh nasabah, termasuk BPR, maka realisasi LDR tahun 2013 adalah 630,82%.

Hal ini disebabkan karena realisasi pencapaian dana yang bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) non-bank masih jauh dibawah target RBB 2013, sementara realisasi ekspansi kredit kepada nasabah non-bank (koperasi simpan pinjam dan modal ventura) jauh melebihi target RBB 2013.

H. PROSPEK USAHA Sektor keuangan mikro di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia dengan jumlah LKM yang diperkiraan mendekati 600 ribu LKM dan melayani lebih dari 40 juta orang pada akhir tahun 2013. Jumlah ini menunjukkan bahwa LKM sangat dibutuhkan dan memiliki peran penting bagi masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah yang selama ini kurang atau belum terjangkau oleh layanan perbankan. Kondisi demikian merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh Bank Andara, sebagai bank umum satu-satunya yang fokus hanya kepada LKM.

Bank Andara telah menetapkan strategi untuk memperbaiki kinerja di tahun 2014. Strategi tersebut mencakup:

1. Tetap fokus pada bisnis model wholesale2. Meningkatkan penerapan prinsip kehati-hatian

dalam proses pemberian kredit3. Efisiensi di semua bidang dan kegiatan organisasi.4. Peninjauan kewajiban terhadap vendor/pihak

ketiga dan pembayaran pajak5. Peningkatan pendapatan dengan beberapa

terobosan seperti: a. Pembiayaan bersama b. Penambahan fitur-fitur AndaraLink

I. TARGET SATU TAHUN KEDEPANTarget Bank untuk di tahun 2014 adalah meningkatkan kualitas portofolio kredit, melakukan diversifikasi bisnis melalui pengembangan pola pembiayaan bersama dengan BPR langsung kepada UMKM. Disamping itu Bank Andara juga akan menurunkan biaya dana yang relatif lebih murah, menjajaki sumber-sumber pinjaman baru dengan bunga lebih murah, mempercepat pencapaian tingkat efisiensi Bank melalui pengurangan biaya secara signifikan, serta meningkatkan pendapatan non bunga dari transaksi AndaraLink melalui penambahan fitur pembayaran tagihan yang lebih beragam.

e. Return on Equity (ROE)Actual ROE in 2013 was -18.99% or lower than the projected 2013 RBB of 1.71%. This was due to the Bank’s actual profit in 2013, which was far below the profit projected in 2013 RBB.

f. Loan to Deposit Ratio (LDR)The actual LDR in 2013 was 165.79% or higher than the projected 2013 RBB of 76.18%. If the entire loans provided to all customers including BPR is factored in, the realization of LDR in 2013 would be 630.82%.

This came about as the actual funds from non-bank Third Party Funds (DPK) was still far below the 2013 RBB target, while the actual credit expansion to non-bank customers (cooperatives and venture capital) far exceeded the 2013 RBB target.

H. BUSINESS PROSPECTS Indonesia’s microfinance sector is one of the largest in the world with the number of MFI estimated to number close to 600 thousands serving more than 40 millions people by the end of 2013. This number indicates that the MFI is indeed needed and plays an important role for the community, especially for the low-income people that have less or no access to banking services. These conditions provide opportunities that can be optimally capitalized by Bank Andara, which is the only commercial bank that is focused on the MFI.

Bank Andara has set strategies to improve its performance in 2014, comprising:

1. Stay focused on the wholesale business model2. Enhance the implementation of prudent principles

during loan approval process3. Efficiency in all areas and activities of the organization.4. Review on the obligations to vendors/third parties

and tax payments5. Increase revenue through a number of

breakthroughs such as: a. Joint Financing b. Additional features for AndaraLink

I. TARGET FOR THE NEXT YEAR The Bank’s target for 2014 is to improve the quality of the loan portfolio, diversify its business by developing and testing financing schemes along with Rural Banks directly to MSME. Aside from this, Bank Andara will also lower cost of funds that is relatively cheaper, explore new sources of loans with lower interest rates, accelerate efficiency levels for the Bank by significantly reducing cost (cost reduction), and increase fee-based income from AndaraLink transactions through additional content biller that is more diverse.

Page 62: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT62

J. ASPEK PEMASARANDi tahun 2013, strategi pemasaran yang dijalankan Bank mengalami perubahan secara signifikan yaitu dengan komunikasi yang lebih intensif serta secara aktif terus melaksanakan kegiatan komunikasi pemasaran yang optimal, dan tidak melanggar etika dan peraturan yang berlaku. Upaya ini ditujukan untuk memacu tercapainya awareness pasar dan positioning yang unik, tepat, dan relevan atas seluruh produk dan layanan.

Kegiatan komunikasi dan pemasaran produk difokuskan pada produk simpanan, produk kredit serta layanan AndaraLink serta membangun citra Bank sebagai Bank yang fokus pada sektor keuangan mikro.

K. KEBIJAKAN DIVIDENMengingat Bank belum membukukan keuntungan pada tahun 2012, maka tidak ada pembagian dividen di tahun 2013.

L. INFORMASI MATERIAL MENGENAI EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, DAN RESTRUKTURISASIHingga tanggal 31 Desember 2013, Bank Andara tidak pernah melakukan ekspansi, akuisisi, restrukturisasi, maupun divestasi yang mempengaruhi struktur Bank Andara

M. INFORMASI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANSelama tahun 2013 tidak terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi. Semua jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

N. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Pada periode Triwulan 1/2014 Bank membuat perubahan struktur organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi, Bank melakukan perampingan organisasi dengan mengurangi jumlah pegawai yang sudah mulai dijalankan prosesnya pada bulan Maret 2014 dan efektif per tanggal 1 Mei 2014. Pegawai yang dikurangi umumnya berada pada fungsi-fungsi pendukung (support function), sehingga komposisi pegawai yang berada di support function menjadi lebih berimbang dan sesuai kebutuhan Bank dalam meningkatkan produktifitas.

O. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKANTidak terdapat perubahan peraturan perundangan yang berpengaruh signifikan di tahun 2013.

J. MARKETING ASPECTSIn 2013, the Bank’s marketing strategy underwent a significant change through intensive communications as well as actively continuing to implement optimal marketing communication activities, and in compliance with ethics and prevailing regulations. This effort was intended to drive market awareness and positioning that is unique, appropriate, and relevant for all products and services.

Communication and marketing activities will be focused on funding and lending products, AndaraLink services, and building the Bank’s image as a Bank that focuses on the microfinance sector.

K. DIVIDEND POLICYSince the Bank has not posted a profit in 2012, therefore there was no dividend payment in 2013.

L. MATERIAL INFORMATION PERTAINING TO EXPANSIONS, DIVESTMENT, ACQUISITIONS, AND RESTRUCTURINGAs of December 31, 2013, there was no expansion, acquisition, restructuring, and/or divestment taken by Bank Andara that affected Bank Andara’s structure.

M. MATERIAL INFORMATION PERTAINING TO CONFLICT OF INTERESTThere was no material information that contained conflict of interest in material transactions with affiliated parties throughout 2013. All types of transactions and balances with related parties, whether implemented or not implemented by normal terms and conditions similar to that with unrelated parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

N. INFORMATION AND MATERIAL FACTS AFTER THE DATE OF THE ACCOUNTING REPORTTo improve effectiveness and efficiency, the Bank has revised its organizational structure in the Q1 of 2014. The Bank streamlined the organization by reducing a number of employees, set to begin on March 2014 and become effective on May 1, 2014. The employees that will be reduced are from the supporting functions, thereby bringing the composition of employees within the supporting functions to a level that is below those within the business function.

O. REGULATORY CHANGES THAT HAVE A SIGNIFICANT IMPACTThere was no regulatory change that significantly impacted the Bank in 2013.

Page 63: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT62

J. ASPEK PEMASARANDi tahun 2013, strategi pemasaran yang dijalankan Bank mengalami perubahan secara signifikan yaitu dengan komunikasi yang lebih intensif serta secara aktif terus melaksanakan kegiatan komunikasi pemasaran yang optimal, dan tidak melanggar etika dan peraturan yang berlaku. Upaya ini ditujukan untuk memacu tercapainya awareness pasar dan positioning yang unik, tepat, dan relevan atas seluruh produk dan layanan.

Kegiatan komunikasi dan pemasaran produk difokuskan pada produk simpanan, produk kredit serta layanan AndaraLink serta membangun citra Bank sebagai Bank yang fokus pada sektor keuangan mikro.

K. KEBIJAKAN DIVIDENMengingat Bank belum membukukan keuntungan pada tahun 2012, maka tidak ada pembagian dividen di tahun 2013.

L. INFORMASI MATERIAL MENGENAI EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, DAN RESTRUKTURISASIHingga tanggal 31 Desember 2013, Bank Andara tidak pernah melakukan ekspansi, akuisisi, restrukturisasi, maupun divestasi yang mempengaruhi struktur Bank Andara

M. INFORMASI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGANSelama tahun 2013 tidak terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi. Semua jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

N. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Pada periode Triwulan 1/2014 Bank membuat perubahan struktur organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi, Bank melakukan perampingan organisasi dengan mengurangi jumlah pegawai yang sudah mulai dijalankan prosesnya pada bulan Maret 2014 dan efektif per tanggal 1 Mei 2014. Pegawai yang dikurangi umumnya berada pada fungsi-fungsi pendukung (support function), sehingga komposisi pegawai yang berada di support function menjadi lebih berimbang dan sesuai kebutuhan Bank dalam meningkatkan produktifitas.

O. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKANTidak terdapat perubahan peraturan perundangan yang berpengaruh signifikan di tahun 2013.

J. MARKETING ASPECTSIn 2013, the Bank’s marketing strategy underwent a significant change through intensive communications as well as actively continuing to implement optimal marketing communication activities, and in compliance with ethics and prevailing regulations. This effort was intended to drive market awareness and positioning that is unique, appropriate, and relevant for all products and services.

Communication and marketing activities will be focused on funding and lending products, AndaraLink services, and building the Bank’s image as a Bank that focuses on the microfinance sector.

K. DIVIDEND POLICYSince the Bank has not posted a profit in 2012, therefore there was no dividend payment in 2013.

L. MATERIAL INFORMATION PERTAINING TO EXPANSIONS, DIVESTMENT, ACQUISITIONS, AND RESTRUCTURINGAs of December 31, 2013, there was no expansion, acquisition, restructuring, and/or divestment taken by Bank Andara that affected Bank Andara’s structure.

M. MATERIAL INFORMATION PERTAINING TO CONFLICT OF INTERESTThere was no material information that contained conflict of interest in material transactions with affiliated parties throughout 2013. All types of transactions and balances with related parties, whether implemented or not implemented by normal terms and conditions similar to that with unrelated parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

N. INFORMATION AND MATERIAL FACTS AFTER THE DATE OF THE ACCOUNTING REPORTTo improve effectiveness and efficiency, the Bank has revised its organizational structure in the Q1 of 2014. The Bank streamlined the organization by reducing a number of employees, set to begin on March 2014 and become effective on May 1, 2014. The employees that will be reduced are from the supporting functions, thereby bringing the composition of employees within the supporting functions to a level that is below those within the business function.

O. REGULATORY CHANGES THAT HAVE A SIGNIFICANT IMPACTThere was no regulatory change that significantly impacted the Bank in 2013.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

63

Saya memulai usaha ini pada tahun 2011, dengan rata-rata omset penjualan adalah sebesar Rp30 juta per bulan. Namun setelah mendapat fasilitas pinjaman modal usaha dari Koperasi Wanita Giri Kusuma yang dibiayai oleh Bank Andara, kami berhasil meningkatkan volume produksi, sehingga mampu mencapai rata-rata omset penjualan sebesar Rp200 juta per bulan.

Keberhasilan pengembangan usaha pengolahan ikan tenggiri ini dapat terwujud berkat pinjaman dari Koperasi Wanita Giri Kusuma yang dibiayai oleh Bank Andara. Oleh karenanya, saya sangat berterima kasih kepada Koperasi Wanita Giri Kusuma dan Bank Andara.

Disamping itu, usaha kami juga mendapat bimbingan teknis dan pelatihan yang meliputi aspek pengelolaan keuangan perusahaan aspek pemasaran. Kini hasil olahan ikan tenggiri kami, seperti tempura, bakso ikan, dan tahu isi bakso, telah berhasil dipasarkan melalui supermarket besar, seperti Lotte Mart dan Tiara Dewata di Denpasar, Bali.

I started this business in 2011, with average sales turnover was only Rp30 million per month. But after obtaining working capital loan from Giri Kusuma Woman Cooperative which is funded by Bank Andara, we managed to increase our production volume to Rp200 million per month.

Our success is attributed mainly to the working capital loan from Giri Kusuma Woman Cooperative which is funded by Bank Andara. I therefore thank Bank Andara and Giri Kusuma Woman Cooperative for their trust in the company.

In addition to that, we also received technical guidance and trainings for financial management and marketing aspects. Currently, our fish products such as tempura, fish balls, and fishball-filled tofu can be found in big supermarkets, such as Lotte Mart and Tiara Dewata in Denpasar, Bali.

“Pada awalnya, rata-rata omset penjualan adalah sebesar Rp30 juta per bulan. Namun setelah mendapat fasilitas pinjaman modal usaha dari Koperasi Wanita Giri Kusuma yang dibiayai oleh Bank Andara, kami berhasil meningkatkan volume produksi, sehingga mampu mencapai rata-rata omset penjualan sebesar Rp200 juta per bulan.” (Ibu Kadek, Pemilik Pabrik Pengolahan Ikan Tenggiri - Denpasar, Bali)

“Initially, our average sales turnover was only Rp30 million per month. But after obtaining working capital loan from Giri Kusuma Woman Cooperative which is funded by Bank Andara, we managed to increase our production vol-ume to Rp200 million per month.”(Mrs. Kadek, Owner of Mackerel Fish Processing Factory - Denpasar, Bali)

Page 64: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT64

TINJAUANUSAHABUSINESS REVIEW

KINERJA KREDIT LENDING PERFORMANCE

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN // MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Periode 2013 merupakan periode yang cukup baik bagi perkembangan kredit Bank Andara. Hingga akhir periode 2013, Bank Andara telah berhasil melayani debitur yang berada di 60% wilayah Indonesia, atau 22 dari 34 propinsi yang ada di Indonesia

Bank Andara telah menambah 64 LKM yang menjadi debitur sehingga jumlah LKM yang menjadi debitur lebih pada akhir tahun 2013 adalah 543 LKM, dimana sebagian besar debitur tersebut merupakan BPR.

Sebagai salah satu strategi dalam mewujudkan komitmen tersebut pada periode 2013, Bank Andara telah berhasil menggandeng PT Bahana Artha Ventura yang merupakan pemegang saham mayoritas dari 27 Pembiayaan Modal Ventura Daerah (PMVD ) yang tersebar di 26 propinsi di Indonesia, untuk melayani penyediaan dana kepada seluruh UMKM di wilayah pelayanan masing-masing PMVD. Untuk periode 2013, Bank Andara baru melayani PMVD di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Kedepan, diharapkan Bank Andara akan dapat melayani seluruh PMVD yang ada dengan tetap mengacu pada standar kebijakan kredit Bank Andara.

Saat ini dengan kemitraan yang dilakukan oleh Bank Andara dengan 796 LKM baik BPR, Koperasi, dan Modal Ventura, Bank Andara telah berhasil menyalurkan kredit senilai lebih dari Rp700 miliar dengan total baki debet lebih dari Rp1,1 triliun.

Beberapa pola kerjasama baru telah mulai dirintis pada tahun 2013 seperti pola pembiayaan kepada petani komoditas coklat di wilayah Sulawesi, disamping upaya pengembangan beberapa skema baru dengan tujuan mendorong LKM untuk dapat lebih berfokus melayani UMKM yang sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.

In terms of loan growth, 2013 was a relatively good period for Bank Andara. Bank Andara had, up to the end of 2013, successfully served borrowers in 60% areas of Indonesia, or 22 of Indonesia’s 34 provinces.

Bank Andara has added 64 MFIs as borrowers there by bringing the number of MFIs borrowers at the end of 2013 to 543 MFIs, wherein most of these borrowers are Rural Banks.

As one of the strategies to achieve its commitment in 2013, Bank Andara was partnering with PT Bahana Artha Ventura (the majority shareholder of 27 Regional Venture Capital Financing (PMVD) in 26 provinces across Indonesia) to provide funding to MSME in their respective PMVD service areas. For the 2013 period, Bank Andara covers PMVD in Sumatera, Java, Bali, and Lombok. Going forward, Bank Andara expects to able to serve all existing PMVD based on Bank Andara’s lending policy standards.

Bank Andara currently has partnerships with over 796 MFI, such as Rural Banks, Cooperatives, and Venture Capital, and successfully disbursed loans amounting to over Rp700 billion with a total outstanding balance of over Rp1.1 trillion.

A number of cooperation schemes were initiated in 2013 such as the financing scheme for cocoa farmers in Sulawesi. In addition to that, efforts to develop a number of new schemes were also conducted. They were aimed at encouraging MFIs to increasingly focus on serving MSME in accordance with the characteristics of respective area.

Page 65: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT64

TINJAUANUSAHABUSINESS REVIEW

KINERJA KREDIT LENDING PERFORMANCE

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN // MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Periode 2013 merupakan periode yang cukup baik bagi perkembangan kredit Bank Andara. Hingga akhir periode 2013, Bank Andara telah berhasil melayani debitur yang berada di 60% wilayah Indonesia, atau 22 dari 34 propinsi yang ada di Indonesia

Bank Andara telah menambah 64 LKM yang menjadi debitur sehingga jumlah LKM yang menjadi debitur lebih pada akhir tahun 2013 adalah 543 LKM, dimana sebagian besar debitur tersebut merupakan BPR.

Sebagai salah satu strategi dalam mewujudkan komitmen tersebut pada periode 2013, Bank Andara telah berhasil menggandeng PT Bahana Artha Ventura yang merupakan pemegang saham mayoritas dari 27 Pembiayaan Modal Ventura Daerah (PMVD ) yang tersebar di 26 propinsi di Indonesia, untuk melayani penyediaan dana kepada seluruh UMKM di wilayah pelayanan masing-masing PMVD. Untuk periode 2013, Bank Andara baru melayani PMVD di wilayah Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Kedepan, diharapkan Bank Andara akan dapat melayani seluruh PMVD yang ada dengan tetap mengacu pada standar kebijakan kredit Bank Andara.

Saat ini dengan kemitraan yang dilakukan oleh Bank Andara dengan 796 LKM baik BPR, Koperasi, dan Modal Ventura, Bank Andara telah berhasil menyalurkan kredit senilai lebih dari Rp700 miliar dengan total baki debet lebih dari Rp1,1 triliun.

Beberapa pola kerjasama baru telah mulai dirintis pada tahun 2013 seperti pola pembiayaan kepada petani komoditas coklat di wilayah Sulawesi, disamping upaya pengembangan beberapa skema baru dengan tujuan mendorong LKM untuk dapat lebih berfokus melayani UMKM yang sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.

In terms of loan growth, 2013 was a relatively good period for Bank Andara. Bank Andara had, up to the end of 2013, successfully served borrowers in 60% areas of Indonesia, or 22 of Indonesia’s 34 provinces.

Bank Andara has added 64 MFIs as borrowers there by bringing the number of MFIs borrowers at the end of 2013 to 543 MFIs, wherein most of these borrowers are Rural Banks.

As one of the strategies to achieve its commitment in 2013, Bank Andara was partnering with PT Bahana Artha Ventura (the majority shareholder of 27 Regional Venture Capital Financing (PMVD) in 26 provinces across Indonesia) to provide funding to MSME in their respective PMVD service areas. For the 2013 period, Bank Andara covers PMVD in Sumatera, Java, Bali, and Lombok. Going forward, Bank Andara expects to able to serve all existing PMVD based on Bank Andara’s lending policy standards.

Bank Andara currently has partnerships with over 796 MFI, such as Rural Banks, Cooperatives, and Venture Capital, and successfully disbursed loans amounting to over Rp700 billion with a total outstanding balance of over Rp1.1 trillion.

A number of cooperation schemes were initiated in 2013 such as the financing scheme for cocoa farmers in Sulawesi. In addition to that, efforts to develop a number of new schemes were also conducted. They were aimed at encouraging MFIs to increasingly focus on serving MSME in accordance with the characteristics of respective area.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

65

KREDIT BERMASALAHPenanganan kredit bermasalah di Bank Andara dilakukan oleh Departemen Special Asset Management (SAM) yang berada di bawah koordinasi Divisi Institutional Banking, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Tantangan lain dalam pengelolaan kredit bermasalah adalah menjaga atau bahkan menurunkan rasio gross NPL menjadi lebih baik. Oleh sebab itu pelaksanaan Early Warning System (EWS) lebih dioptimalkan dalam bentuk penyusunan Wach List dan tindak lanjutnya secara proaktif dan berkesinambungan antara unit bisnis dan unit risiko. Hal ini dilakukan agar penanganan dini debitur yang berpotensi bermasalah dapat tetap menjadi kunci keberhasilan Bank Andara untuk menjaga rasio NPL-nya.

PERBAIKAN KUALITAS ASETPencegahan kredit bermasalah dilakukan dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi kredit yang berkualitas. Ekspansi kredit dilakukan dengan memperkuat dan meningkatkan mitigasi risiko kredit agar tidak menimbulkan kredit bermasalah di kemudian hari. Sedangkan, proses pengambilan keputusan kredit berdasarkan ‘four eyes principle’.

NON PERFORMING LOANBank Andara’s Non Performing Loans are managed by the Special Asset Management (SAM) Department under the coordination of the Institutional Banking Division that operates based on the prevailing rules and regulations and in accordance with good corporate governance principles.

Another challenge in managing non performing loans is maintaining or even lowering gross NPL ratio to an improved level. As a result, the implementation of an Early Warning System (EWS) is optimally enhanced through the proactive and continuous formulation of a Watch List between business unit and risk unit. This is carried out to ensure that the initial handling of potential distressed borrowers continues to be the key success in maintaining Bank Andara’s NPL ratio.

ASSET QUALITY IMPROVEMENTNon performing loan preventing measures are carried out through enhanced asset and credit expansion quality. Mitigating credit risks during credit expansion helps prevent non-performing loans from occurring in future. Meanwhile, the credit decision-making process based on the ‘four eyes principle’ is carried out through committees involving the credit risk unit and the business units that perform these processes.Aside from this, the Bank also improves credit

SPECIAL ASSET MANAGEMENT

Page 66: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT66

Disamping itu Bank juga melakukan peningkatan kemampuan analisa kredit, mengoptimalkan monitoring, dan mengawasi pemenuhan covenant maupun pembayaran angsuran serta melakukan pembaharuan atas Wacht List debitur secara periodik. Upaya lain yang juga dilakukan adalah penyempurnaan alat analisa dan proses due diligence yang lebih ketat.

PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDITPengelolaan kredit bermasalah ditempuh melalui strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit. Strategi penyelamatan kredit dilakukan melalui restrukturisai terhadap debitur-debitur yang masih mempunyai prospek usaha dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan Bank. Sedangkan strategi penyelesaian kredit dilakukan melalui penjualan agunan atau tindakan lain yang ditetapkan oleh komite kredit, dan/atau tindakan hukum terhadap debitur-debitur yang sudah tidak mempunyai prospek usaha.

Pada tahun 2013, Bank melakukan hapus buku atas kredit BPR yang telah dilikuidasi, dengan memaksimalkan klaim penjaminan dari USAID. Sedangkan untuk penyelesaian outstanding dari debitur retail (ex Bank Sri Partha), tetap diupayakan menagih outstanding kredit sebelumnya guna memperkecil kerugian Bank.

analysis capabilities, optimize monitoring and supervise compliance with covenants as well as installment payments along with periodically updating the borrower Watch List. Other efforts also carried out include improving analytical tools and tightening due diligence process and collateral requirements in line with the borrower’s condition.

CREDIT RECOVERY AND RESOLUTION

Non performing loan managment are carried out through recovery and resolution strategies. Loan recovery strategies are carried out by restructuring the borrowers that still possess business prospects. Meanwhile, loan resolution strategy is carried out through the collateral disposal and/or legal action against borrowers that do not possess any business prospect.

In 2013, the Bank recorded debt write-off for frozen Rural Bank borrowers, by maximizing insurance claims from USAID. As for the settlement of the outstanding from retail borrowers (ex Bank Sri Partha), the Bank will continue to collect the loan’s previous outstanding so as to minimize losses for the Bank.

Page 67: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT66

Disamping itu Bank juga melakukan peningkatan kemampuan analisa kredit, mengoptimalkan monitoring, dan mengawasi pemenuhan covenant maupun pembayaran angsuran serta melakukan pembaharuan atas Wacht List debitur secara periodik. Upaya lain yang juga dilakukan adalah penyempurnaan alat analisa dan proses due diligence yang lebih ketat.

PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDITPengelolaan kredit bermasalah ditempuh melalui strategi penyelamatan dan penyelesaian kredit. Strategi penyelamatan kredit dilakukan melalui restrukturisai terhadap debitur-debitur yang masih mempunyai prospek usaha dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan Bank. Sedangkan strategi penyelesaian kredit dilakukan melalui penjualan agunan atau tindakan lain yang ditetapkan oleh komite kredit, dan/atau tindakan hukum terhadap debitur-debitur yang sudah tidak mempunyai prospek usaha.

Pada tahun 2013, Bank melakukan hapus buku atas kredit BPR yang telah dilikuidasi, dengan memaksimalkan klaim penjaminan dari USAID. Sedangkan untuk penyelesaian outstanding dari debitur retail (ex Bank Sri Partha), tetap diupayakan menagih outstanding kredit sebelumnya guna memperkecil kerugian Bank.

analysis capabilities, optimize monitoring and supervise compliance with covenants as well as installment payments along with periodically updating the borrower Watch List. Other efforts also carried out include improving analytical tools and tightening due diligence process and collateral requirements in line with the borrower’s condition.

CREDIT RECOVERY AND RESOLUTION

Non performing loan managment are carried out through recovery and resolution strategies. Loan recovery strategies are carried out by restructuring the borrowers that still possess business prospects. Meanwhile, loan resolution strategy is carried out through the collateral disposal and/or legal action against borrowers that do not possess any business prospect.

In 2013, the Bank recorded debt write-off for frozen Rural Bank borrowers, by maximizing insurance claims from USAID. As for the settlement of the outstanding from retail borrowers (ex Bank Sri Partha), the Bank will continue to collect the loan’s previous outstanding so as to minimize losses for the Bank.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

67

KINERJA SIMPANAN

FUNDING PERFORMANCE

Sumber pendanaan Bank di tahun 2013 berasal dari dana pihak ketiga yang meliputi produk giro, tabungan, dan deposito berjangka. Sepanjang tahun ini, baki debet deposito berjangka mengalami penurunan pada pendanaan yang berasal dari non bank. Namun demikian, Bank mencatat pertumbuhan pesat pada baki debet deposito berjangka yang berasal dari BPR dan bank umum. Di tahun 2013, secara total pendanaan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

The Bank’s source of funding in 2013 derived from third-party funds, which includes current account, savings, and time deposit products. The debit balance on time deposits throughout the year decreased on funding derived from non bank. Nevertheless, the Bank registered a rapid growth in the outstanding balance for time deposits from commercial banks and Rural Banks. In 2013, total funding registered an increase over the achievement in the previous year.

dalam miliar Rupiah / in billions Rupiah

SUMBER PENDANAAN Funding Source

DESEMBER 2013December 2013

DESEMBER 2012December 2012

PERTUMBUHANGrowth

Giro

Currents Accounts10,83 10,84 -0,09%

Tabungan

Savings11,40 10,91 4,49%

Deposito Non Bank

Non Bank Deposit158,57 189,10 -16,14%

Deposito dari BPR dan bank lain

Deposit from Rural Bank and other Bank

658,48 534,74 23,14%

Total Dana Pihak Ketiga

Total Third Party Funds839,28 745,59 12,57%

Total Pinjaman Pihak lain

Total Fund Borrowing231,19 218,24 5,93%

Total Sumber Pendanaan

Total Source of Fund1.070,47 963,83 11,06%

Page 68: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT68

KINERJA LAYANAN ANDARALINK

ANDARALINK SERVICE PERFORMANCE

Sejak diluncurkan pada Oktober 2010, AndaraLink sebagai layanan transaksi keuangan bagi mitra Bank yaitu BPR dan Koperasi, telah mengalami perkemban-gan yang pesat, baik dari segi jumlah anggota, wilayah sebaran anggota, dan jumlah transaksi. Total anggota AndaraLink pada akhir Desember 2013 tercatat seban-yak 433 anggota, meningkat lebih dari hampir dua kali li-pat dalam periode 2 tahun terakhir. Jumlah ini diperkira-kan akan terus bertambah dengan melihat antusias BPR dan Koperasi yang belum menjadi anggota, terhadap manfaat dari layanan AndaraLink.

Proses penyempurnaan dan pengembangan Andara-Link terus dilakukan. Fitur yang telah ada diantaranya pembayaran tagihan, layanan pengiriman uang (kirim tunai – ambil tunai) dan kiriman tunai ke rekening di bank umum lain melalui sistem RTGS/SKN Bank Indone-sia. Di bulan Oktober 2012 diluncurkan solusi setoran yang berguna membantu mitra Bank dalam menjalank-an fungsi jemput antar setoran nasabah mereka yang terkadang berada jauh dari lokasi mitra tersebut. Fitur ini terbukti telah mampu membantu LKM Untuk menge-lola proses setoran tunai mereka dengan lebih baik dan aman. Sepanjang tahun 2013, fitur ini juga telah mampu mendongkrak jumlah transaksi secara signifikan.

BPR dan Koperasi yang sudah menjadi anggota tersebar di seluruh wilayah Indonesia seperti di Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, NTB, dan NTT. Untuk membantu pemasaran An-daraLink, Bank melakukan pelatihan, branding beserta pemasangan materi pemasaran, serta aktivitas lainnya yang turut memberi dampak semakin dikenalnya Anda-raLink dan memberikan gambaran luasnya jaringan An-daraLink di Indonesia. Yang perlu digarisbawahi adalah AndaraLink ini diposisikan sebagai peluang bisnis bagi LKM untuk meningkatkan pendapatan bukan bunga yang diharapkan akan meningkatkan bisnis LKM lebih besar lagi.

Since its launch in October 2010, as a financial transac-tion service for Bank’s partners such as Rural Banks and Cooperatives, AndaraLink has experienced rapid growth both in terms of the number of members, the distribu-tion area of members, and the number of transactions. By the end of December 2013 AndaraLink has been sub-scribed by 433 members, or doubled in the last 2-year period. This number is expected to continuously grow in view of the enthusiasm shown by Cooperatives and Rural Banks that have yet to become members, on the benefits of the AndaraLink services.

The process of refining and developing AndaraLink is continuously carried out. Existing features include bill payment, money transfer services (cash to cash) and cash transfers to accounts in other banks through Bank Indonesia’s RTGS/SKN system. A new feature was launched in October 2012 in the form of Mobile Cash Deposit feature for Rural Banks and Cooperatives. This feature is useful as it helps Rural Banks and Cooperatives perform pick-up service for customer deposits that at times may be distant from the Rural Bank and Cooper-ative office. This feature has proven to be able to help MFIs manage their cash deposit process better and safer. This feature has significantly increased the number of transactions in 2013.

Rural Banks and Cooperatives that are already members are located throughout Indonesia such as in Bali, West Java, East Java, Central Java, Yogyakarta, Jakarta, Banten, South Sumatera, West Sumatera, Bangka Belitung, Riau, Lampung, West Kalimantan, South Sulawesi, Central Sulawesi, Southeast Sulawesi, North Sulawesi, West Nusa Tenggara, and East Nusa Tenggara. To help market AndaraLink, the Bank provides training, branding as well as provides marketing materials, along with other activities that contribute to a growing recognition of AndaraLink’s impact and gives an overview on the extent of AndaraLink’s network in Indonesia. The bottom line is that AndaraLink is well-positioned to serve as a business opportunity for MFIs to increase non-interest income, which therefore will boost their businesses eventually.

Page 69: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT68

KINERJA LAYANAN ANDARALINK

ANDARALINK SERVICE PERFORMANCE

Sejak diluncurkan pada Oktober 2010, AndaraLink sebagai layanan transaksi keuangan bagi mitra Bank yaitu BPR dan Koperasi, telah mengalami perkemban-gan yang pesat, baik dari segi jumlah anggota, wilayah sebaran anggota, dan jumlah transaksi. Total anggota AndaraLink pada akhir Desember 2013 tercatat seban-yak 433 anggota, meningkat lebih dari hampir dua kali li-pat dalam periode 2 tahun terakhir. Jumlah ini diperkira-kan akan terus bertambah dengan melihat antusias BPR dan Koperasi yang belum menjadi anggota, terhadap manfaat dari layanan AndaraLink.

Proses penyempurnaan dan pengembangan Andara-Link terus dilakukan. Fitur yang telah ada diantaranya pembayaran tagihan, layanan pengiriman uang (kirim tunai – ambil tunai) dan kiriman tunai ke rekening di bank umum lain melalui sistem RTGS/SKN Bank Indone-sia. Di bulan Oktober 2012 diluncurkan solusi setoran yang berguna membantu mitra Bank dalam menjalank-an fungsi jemput antar setoran nasabah mereka yang terkadang berada jauh dari lokasi mitra tersebut. Fitur ini terbukti telah mampu membantu LKM Untuk menge-lola proses setoran tunai mereka dengan lebih baik dan aman. Sepanjang tahun 2013, fitur ini juga telah mampu mendongkrak jumlah transaksi secara signifikan.

BPR dan Koperasi yang sudah menjadi anggota tersebar di seluruh wilayah Indonesia seperti di Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Banten, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, NTB, dan NTT. Untuk membantu pemasaran An-daraLink, Bank melakukan pelatihan, branding beserta pemasangan materi pemasaran, serta aktivitas lainnya yang turut memberi dampak semakin dikenalnya Anda-raLink dan memberikan gambaran luasnya jaringan An-daraLink di Indonesia. Yang perlu digarisbawahi adalah AndaraLink ini diposisikan sebagai peluang bisnis bagi LKM untuk meningkatkan pendapatan bukan bunga yang diharapkan akan meningkatkan bisnis LKM lebih besar lagi.

Since its launch in October 2010, as a financial transac-tion service for Bank’s partners such as Rural Banks and Cooperatives, AndaraLink has experienced rapid growth both in terms of the number of members, the distribu-tion area of members, and the number of transactions. By the end of December 2013 AndaraLink has been sub-scribed by 433 members, or doubled in the last 2-year period. This number is expected to continuously grow in view of the enthusiasm shown by Cooperatives and Rural Banks that have yet to become members, on the benefits of the AndaraLink services.

The process of refining and developing AndaraLink is continuously carried out. Existing features include bill payment, money transfer services (cash to cash) and cash transfers to accounts in other banks through Bank Indonesia’s RTGS/SKN system. A new feature was launched in October 2012 in the form of Mobile Cash Deposit feature for Rural Banks and Cooperatives. This feature is useful as it helps Rural Banks and Cooperatives perform pick-up service for customer deposits that at times may be distant from the Rural Bank and Cooper-ative office. This feature has proven to be able to help MFIs manage their cash deposit process better and safer. This feature has significantly increased the number of transactions in 2013.

Rural Banks and Cooperatives that are already members are located throughout Indonesia such as in Bali, West Java, East Java, Central Java, Yogyakarta, Jakarta, Banten, South Sumatera, West Sumatera, Bangka Belitung, Riau, Lampung, West Kalimantan, South Sulawesi, Central Sulawesi, Southeast Sulawesi, North Sulawesi, West Nusa Tenggara, and East Nusa Tenggara. To help market AndaraLink, the Bank provides training, branding as well as provides marketing materials, along with other activities that contribute to a growing recognition of AndaraLink’s impact and gives an overview on the extent of AndaraLink’s network in Indonesia. The bottom line is that AndaraLink is well-positioned to serve as a business opportunity for MFIs to increase non-interest income, which therefore will boost their businesses eventually.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

69

OPERASIONAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI OPERATION & INFORMATION TECHNOLOGY

TINJAUAN UNITPENDUKUNG FUNCTIONAL UNITS

OPERASIONALDukungan operasional bagi institusi perbankan merupakan aspek yang harus senantiasa terselenggara secara aman, handal, dan efisien. Untuk itu, penyempurnaan sistem operasional tetap dilaksanakan dari waktu ke waktu dan senantiasa ditingkatkan sehingga pelayanan perbankan dapat terselenggara dengan baik dan kepuasan mitra dapat terjaga.

Jaringan KantorPada tahun 2013, Bank Andara telah melakukan penambahan jumlah jaringan kantor di kota Semarang dan Surabaya. Penambahan jaringan kerja ini diarahkan guna meningkatkan penetrasi pasar Bank Andara di propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pemasaran Bank secara aktif terus melaksanakan kegiatan komunikasi pemasaran yang optimal, serta tidak melanggar etika dan peraturan yang berlaku. Upaya ini ditujukan untuk memacu tercapainya awareness pasar dan positioning yang unik, tepat, dan relevan atas seluruh produk dan layanan.

Strategi komunikasi pemasaran dilaksanakan melalui penilaian atas kondisi industri perbankan dan sasaran perkembangan usaha. Kegiatan komunikasi dan pemasaran produk difokuskan pada:

1. produk simpanan, produk kredit, serta layanan AndaraLink;

2. membangun citra Bank sebagai Bank yang fokus pada sektor keuangan mikro.

TEKNOLOGI INFORMASIPengembangan teknologi yang terpadu tetap dilakukan secara konsisten oleh Bank pada tahun 2013. Tujuan pengembangan ini adalah agar operasional dapat

OPERATIONOperational support in banking industry is one of instrumental aspects that need to be managed in a secure, reliable, and efficient manner. To that end, improvement on operational systems, must be carried out from time to time so that Bank Andara can deliver efficient banking services and maintain partner’s satisfaction.

Office NetworksIn 2013, Bank Andara has added two offices located in Semarang and Surabaya. This additional network was aimed to increase market penetration of Bank Andara in Central Java and East Java.

Marketing The Bank at its best effort has actively and continuously promoted marketing communication activities and kept its compliances with ethics and prevailing regulations. This effort was intended to raise market awareness and to create a unique, effective, and relevant positioning for all products and services.

The marketing communication strategy was implemented through an assessment on the banking industry condition and business development objectives. The communication and marketing activities are focused on:

1. funding and lending products as well as AndaraLink service;

2. establishing the Bank’s image as a Bank that focuses on microfinance.

INFORMATION TECHNOLOGY The development of integrated technology has been consistently conducted by the Bank in 2013. This development was intended to enable the operations to

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN // MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Page 70: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT70

berjalan secara efisien sekaligus memberikan layanan keuangan yang lebih luas bagi LKM dan nasabahnya.

Secara garis besar pencapaian di bidang teknologi pada tahun 2013 adalah peningkatan kemampuan Core Banking System, AndaraLink serta pengembangan aplikasi Loan Approval System.

ANDARALINKSebagai layanan inovatif yang dikembangkan oleh Bank bagi LKM sebagai nasabah, Bank terus melakukan perbaikan pada layanan untuk semakin mempermudah LKM dalam menggunakan AndaraLink serta meningkatkan keamanannya.

a. Solusi SetoranJumlah transaksi solusi setoran ini menunjukkan peningkatan selama tahun 2013. Bank terus melakukan kajian dan peningkatan fungsi pada modul solusi ini sehingga petugas LKM dapat lebih mudah dalam melakukan transaksinya.

b. Top Up Saldo Rekening AndaraLinkUntuk memastikan bahwa LKM dapat terus melakukan transaksi AndaraLink, maka saldo rekening LKM untuk AndaraLink harus tetap terjaga. Apabila saldo rekening tersebut sudah minim, LKM perlu meningkatkan saldo tersebut dengan melakukan ‘top up’. Bank mempermudah proses ‘top-up’ dengan menyediakan fitur tersebut pada sistem AndaraLink. Fitur ini dilengkapi dengan otorisasi untuk meningkatkan keamanannya.

LOAN APPROVAL SYSTEMProses persetujuan pemberian kredit melibatkan banyak pihak, baik internal maupun eksternal, serta dokumen-dokumen pendukung. Untuk efisiensi di segala bidang, Bank memandang otomasi proses persetujuan kredit merupakan langkah strategis yang perlu segera diimplementasikan. Bank bekerjasama dengan BOSCH menyediakan aplikasi Loan Approval System dimana pengembangan dan uji coba dilaksanakan pada tahun 2013 dan produksi pada awal tahun 2014. Dengan implementasi aplikasi ini, proses persetujuan kredit dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, terpantau perkembangannya sehingga risiko operasional dapat ditekan.

run efficiently and provide broader financial services to MFIs and their end clients.

In general, the achievement in technology front in 2013 was the increased capability of Core Banking System, AndaraLink, and the application development of strategic Loan Approval System.

ANDARALINKAs an innovative service developed by the Bank for MFIs, the Bank strives to make service improvement that can facilitate MFIs with more efficient ways and more secure system in using AndaraLink.

a. Mobile Cash Deposit In 2013 mobile cash deposit transaction saw

a significant increase. The Bank, therefore, continuously conducts evaluation and improves the functions of this solution module so that it will help MFI field officers in conducting the transaction.

b. AndaraLink Account Balance Top Up To ensure that MFIs can make AndaraLink

transaction, a minimum account balance must be maintained. When the account balance has reached minimum threshold, the MFI has to ‘top up’ the balance. The Bank has provided an efficient and easy process for the MFI to top up the balance through this feature installed in AndaraLink system. This feature is equipped with authorization to heighten its security.

LOAN APPROVAL SYSTEMLoan approval process involves many stakeholders both internal and external, as well as supporting documents. For efficiency, the Bank saw an importance in implementing loan approval process automation as a strategic step. The Bank has appointed BOSCH to provide Loan Approval System application. The development and trial of this system were conducted in 2013 while the production will be made in early 2014. By implementing this application, loan approval process can be completed faster and the progress can be monitored. Thus, the operational risk may be mitigated.

Page 71: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT70

berjalan secara efisien sekaligus memberikan layanan keuangan yang lebih luas bagi LKM dan nasabahnya.

Secara garis besar pencapaian di bidang teknologi pada tahun 2013 adalah peningkatan kemampuan Core Banking System, AndaraLink serta pengembangan aplikasi Loan Approval System.

ANDARALINKSebagai layanan inovatif yang dikembangkan oleh Bank bagi LKM sebagai nasabah, Bank terus melakukan perbaikan pada layanan untuk semakin mempermudah LKM dalam menggunakan AndaraLink serta meningkatkan keamanannya.

a. Solusi SetoranJumlah transaksi solusi setoran ini menunjukkan peningkatan selama tahun 2013. Bank terus melakukan kajian dan peningkatan fungsi pada modul solusi ini sehingga petugas LKM dapat lebih mudah dalam melakukan transaksinya.

b. Top Up Saldo Rekening AndaraLinkUntuk memastikan bahwa LKM dapat terus melakukan transaksi AndaraLink, maka saldo rekening LKM untuk AndaraLink harus tetap terjaga. Apabila saldo rekening tersebut sudah minim, LKM perlu meningkatkan saldo tersebut dengan melakukan ‘top up’. Bank mempermudah proses ‘top-up’ dengan menyediakan fitur tersebut pada sistem AndaraLink. Fitur ini dilengkapi dengan otorisasi untuk meningkatkan keamanannya.

LOAN APPROVAL SYSTEMProses persetujuan pemberian kredit melibatkan banyak pihak, baik internal maupun eksternal, serta dokumen-dokumen pendukung. Untuk efisiensi di segala bidang, Bank memandang otomasi proses persetujuan kredit merupakan langkah strategis yang perlu segera diimplementasikan. Bank bekerjasama dengan BOSCH menyediakan aplikasi Loan Approval System dimana pengembangan dan uji coba dilaksanakan pada tahun 2013 dan produksi pada awal tahun 2014. Dengan implementasi aplikasi ini, proses persetujuan kredit dapat dilaksanakan dengan lebih cepat, terpantau perkembangannya sehingga risiko operasional dapat ditekan.

run efficiently and provide broader financial services to MFIs and their end clients.

In general, the achievement in technology front in 2013 was the increased capability of Core Banking System, AndaraLink, and the application development of strategic Loan Approval System.

ANDARALINKAs an innovative service developed by the Bank for MFIs, the Bank strives to make service improvement that can facilitate MFIs with more efficient ways and more secure system in using AndaraLink.

a. Mobile Cash Deposit In 2013 mobile cash deposit transaction saw

a significant increase. The Bank, therefore, continuously conducts evaluation and improves the functions of this solution module so that it will help MFI field officers in conducting the transaction.

b. AndaraLink Account Balance Top Up To ensure that MFIs can make AndaraLink

transaction, a minimum account balance must be maintained. When the account balance has reached minimum threshold, the MFI has to ‘top up’ the balance. The Bank has provided an efficient and easy process for the MFI to top up the balance through this feature installed in AndaraLink system. This feature is equipped with authorization to heighten its security.

LOAN APPROVAL SYSTEMLoan approval process involves many stakeholders both internal and external, as well as supporting documents. For efficiency, the Bank saw an importance in implementing loan approval process automation as a strategic step. The Bank has appointed BOSCH to provide Loan Approval System application. The development and trial of this system were conducted in 2013 while the production will be made in early 2014. By implementing this application, loan approval process can be completed faster and the progress can be monitored. Thus, the operational risk may be mitigated.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

71

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES

Bank Andara meyakini bahwa keberadaan SDM di Bank memiliki peran instrumental untuk mewujudkan visi, misi, serta tujuan Bank. Untuk itu, Bank Andara percaya selayaknya keberadaan SDM terus dijaga, diberdayakan, dikembangkan, dan diperlakukan dengan rasa hormat.

Mempertimbangkan besarnya fungsi sosial yang diemban oleh Bank Andara, para pegawai juga diharapkan juga memiliki ketertarikan (passion) dan mampu menunjukkan kepedulian bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan inklusi keuangan.

STRATEGI DAN TUJUAN PENGELOLAAN SDM Dalam strategi pengelolaannya, SDM ditempatkan sebagai mitra strategis Bank di setiap unit usaha dan aspek operasional yang dijalankan. Dengan demikian, para pegawai diharapkan akan mempunyai rasa kepercayaan diri kebanggaan dan perasaan memiliki yang kuat terhadap pekerjaannya masing-masing.

Untuk melaksanakan strategi tersebut, Bank Andara menempuh beberapa langkah strategis, diantaranya:

a. Pengelolaan SDM pada jumlah yang optimal dengan kualifikasi yang tepat

b. Pemberian paket remunerasi yang wajar dan kompetitif

c. Penyelenggaraan program pengembangan kompetensi SDM berfokus pada kebutuhan masing-masing unit usaha

d. Kesetaraan dalam kesempatan pengembangan karir;

e. Penilaian kinerja secara berkala dan objektif dan menindaklanjuti dengan pelaksanaan rewards and punishment secara konsisten;

f. Penyediaan sarana dan tempat kerja yang nyaman dan aman;

g. Pembinaan hubungan industrial yang harmonis antara Bank dan pegawai

Bank juga terus mendorong terbangunnya budaya Bank diantara pegawai yang sesuai dengan visi dan misi Bank. Untuk itu, para pegawai didorong untuk senantiasa

Bank Andara believes that Human Resources (HR) has an instrumental role in realizing the vision, mission, and objectives of the Bank. Bank Andara also believes that HR should be retained, empowered, developed, and treated with respect.

As Bank Andara carries social functions in its operation, the employees are expected to share common passion and empathy towards the development of community welfare through poverty alleviation and financial inclusion.

STRATEGY AND GOAL OF HR MANAGEMENT In its strategic management, HR was positioned as Bank’s strategic partners in every business unit and operational aspect. The employees, therefore, are expected to possess high sense of confidence, pride, and sense of belonging for their respective works.

To implement this strategy, Bank Andara takes the following strategic steps including:

a. HR management that maintains optimum numbers of employees with right qualifications

b. Fair and competitive remuneration package

c. HR capacity building programs that focus on each business unit’s requirements

d. Equal opportunities for career development;

e. Regular and objective performance appraisal as well as consistent implementation of rewards and punishments;

f. Secure and safe work place and facilities;

g. Maintaining harmonious industrial relations between the Bank and employees

The Bank also continuously promotes the development of corporate culture among employees that is aligned with the Bank’s vision and mission. The employees,

Mengingat besarnya fungsi sosial yang diemban oleh Bank Andara, para pegawai juga diharapkan juga memiliki ketertarikan (passion) dan mampu menunjukkan kepedulian bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui upaya-upaya pengentasan kemiskinan dan inklusi keuangan.

“As Bank Andara carries social functions in its operation, the employees are expected to share common passion and empathy towards the development of community welfare through poverty alleviation and financial inclusion”

Page 72: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT72

memegang dan menerapkan nilai dan budaya Bank, yakni dapat dipercaya, responsif, adaptif, kompeten dan kreatif, atau biasa disingkat dengan TRACC (Trustworthy, Responsive, Adaptive, Competent & Creative).

PENERAPAN AZAS KESETARAANHingga tahun 2013, komitmen Bank Andara untuk memastikan terwujudnya kesetaraan dan kesejahteraan pegawai telah dilaksanakan dalam bentuk:

1. Penilaian Kinerja Pegawai BerkalaKegiatan ini bertujuan untuk mengukur kinerja pegawai sehingga Bank dapat memberikan kesempatan pengembangan karir dan pemberian imbal jasa yang wajar. Di tahun 2013, sebanyak 90% pegawai berhak menerima bonus dan 10% mendapat promosi atas pencapaian pada tahun 2012.

2. Pemenuhan Standar Upah Minimal Regional (UMR) dan Kesetaraan GajiBank Andara telah memenuhi ketentuan dan peraturan perundang–undangan yang berlaku tentang UMR .

3. Hak Cuti dan Izin Tidak Masuk KantorSetiap pegawai memiliki hak cuti dengan jumlah hari cuti minimal sesuai dengan peraturan Kementerian Tenaga Kerja. Selain itu, pegawai juga mendapat izin khusus untuk tidak masuk kantor untuk keperluan pribadi pada saat terjadinya kematian keluarga dan pernikahan pegawai itu sendiri. Izin khusus tersebut tidak diperhitungkan dalam jatah cuti tahunan yang telah ditentukan Bank.

Untuk pegawai wanita yang sedang hamil, hak cuti melahirkan juga sesuai ketentuan perundangan. Selama tahun 2013 terdapat 4 pegawai wanita yang mengajukan cuti hamil dan seluruhnya (100%) kembali bekerja setelah masa cuti hamilnya selesai.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDMBank Andara senantiasa memastikan bahwa kompetensi semua pegawai telah memenuhi standar operasional yang diakui dan berlaku. Untuk itu, Bank secara rutin melaksanakan pengembangan kompetensi pegawai melalui pelatihan dan pendidikan yang diadakan secara internal ataupun eksternal.

Selain dari tujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai di bidangnya masing-masing, program ini juga ditujukan untuk mempersiapkan pengembangan karir mereka untuk menjalankan tanggung jawab yang lebih besar atau menduduki posisi yang lebih tinggi di masa depan.

therefore, are encouraged to encompass and implement the Bank’s values and cultures, namely: Trustworthy, Responsive, Adaptive, Competent and Creative or known as TRACC.

IMPLEMENTATION OF EQUALITY PRINCIPLE By 2013, Bank Andara’s commitments to ensuring the employees’ equality and welfare are realized in the forms of:

1. Periodic Employee Performance Appraisal This activity is aimed at measuring the employees’ performance to help the Bank provide effective career development opportunities and adequate compensation. In 2013, 90% of employees received bonus and 10% received promotion.

2. Regional Minimum Wage Standards (UMR) Compliance and Salary Equality Bank Andara has fulfilled the prevailing laws and regulations on minimum wage.

3. Leave and Absence All employee is entitled to take leave with

minimum number of days as stipulated in the Ministry of Labor’s and the Bank’s regulation. In addition to that, special permission for absence can also be granted for personal reasons such as family’s death and employees’ wedding. This special permission is excluded from annual leave as defined by the Bank.

Maternity leave for female employees are also given in compliance with the prevailing law. During 2013, 4 female employees took maternity leave and all of them (100%) resumed to work after their leave completed.

HR COMPETENCY DEVELOPMENT & TRAINING

Bank Andara continuously ensures that all employees have attained operational competency that is accepted. The Bank, therefore, strives to regularly conduct competency development through internal and external trainings as well as workshops.

In addition to increasing employee competencies, the programs are also aimed to prepare the employee for their career development so they are ready to take bigger responsibility or higher position in the future. During 2013, the Bank held 56 competency development

Page 73: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT72

memegang dan menerapkan nilai dan budaya Bank, yakni dapat dipercaya, responsif, adaptif, kompeten dan kreatif, atau biasa disingkat dengan TRACC (Trustworthy, Responsive, Adaptive, Competent & Creative).

PENERAPAN AZAS KESETARAANHingga tahun 2013, komitmen Bank Andara untuk memastikan terwujudnya kesetaraan dan kesejahteraan pegawai telah dilaksanakan dalam bentuk:

1. Penilaian Kinerja Pegawai BerkalaKegiatan ini bertujuan untuk mengukur kinerja pegawai sehingga Bank dapat memberikan kesempatan pengembangan karir dan pemberian imbal jasa yang wajar. Di tahun 2013, sebanyak 90% pegawai berhak menerima bonus dan 10% mendapat promosi atas pencapaian pada tahun 2012.

2. Pemenuhan Standar Upah Minimal Regional (UMR) dan Kesetaraan GajiBank Andara telah memenuhi ketentuan dan peraturan perundang–undangan yang berlaku tentang UMR .

3. Hak Cuti dan Izin Tidak Masuk KantorSetiap pegawai memiliki hak cuti dengan jumlah hari cuti minimal sesuai dengan peraturan Kementerian Tenaga Kerja. Selain itu, pegawai juga mendapat izin khusus untuk tidak masuk kantor untuk keperluan pribadi pada saat terjadinya kematian keluarga dan pernikahan pegawai itu sendiri. Izin khusus tersebut tidak diperhitungkan dalam jatah cuti tahunan yang telah ditentukan Bank.

Untuk pegawai wanita yang sedang hamil, hak cuti melahirkan juga sesuai ketentuan perundangan. Selama tahun 2013 terdapat 4 pegawai wanita yang mengajukan cuti hamil dan seluruhnya (100%) kembali bekerja setelah masa cuti hamilnya selesai.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDMBank Andara senantiasa memastikan bahwa kompetensi semua pegawai telah memenuhi standar operasional yang diakui dan berlaku. Untuk itu, Bank secara rutin melaksanakan pengembangan kompetensi pegawai melalui pelatihan dan pendidikan yang diadakan secara internal ataupun eksternal.

Selain dari tujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai di bidangnya masing-masing, program ini juga ditujukan untuk mempersiapkan pengembangan karir mereka untuk menjalankan tanggung jawab yang lebih besar atau menduduki posisi yang lebih tinggi di masa depan.

therefore, are encouraged to encompass and implement the Bank’s values and cultures, namely: Trustworthy, Responsive, Adaptive, Competent and Creative or known as TRACC.

IMPLEMENTATION OF EQUALITY PRINCIPLE By 2013, Bank Andara’s commitments to ensuring the employees’ equality and welfare are realized in the forms of:

1. Periodic Employee Performance Appraisal This activity is aimed at measuring the employees’ performance to help the Bank provide effective career development opportunities and adequate compensation. In 2013, 90% of employees received bonus and 10% received promotion.

2. Regional Minimum Wage Standards (UMR) Compliance and Salary Equality Bank Andara has fulfilled the prevailing laws and regulations on minimum wage.

3. Leave and Absence All employee is entitled to take leave with

minimum number of days as stipulated in the Ministry of Labor’s and the Bank’s regulation. In addition to that, special permission for absence can also be granted for personal reasons such as family’s death and employees’ wedding. This special permission is excluded from annual leave as defined by the Bank.

Maternity leave for female employees are also given in compliance with the prevailing law. During 2013, 4 female employees took maternity leave and all of them (100%) resumed to work after their leave completed.

HR COMPETENCY DEVELOPMENT & TRAINING

Bank Andara continuously ensures that all employees have attained operational competency that is accepted. The Bank, therefore, strives to regularly conduct competency development through internal and external trainings as well as workshops.

In addition to increasing employee competencies, the programs are also aimed to prepare the employee for their career development so they are ready to take bigger responsibility or higher position in the future. During 2013, the Bank held 56 competency development

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

73

Selama tahun 2013, Bank telah mengadakan 56 program pengembangan kompetensi dengan melibatkan seluruh pegawai dari berbagai unit kerja dan berbagai tingkatan, dengan total 1.138 jam-pelatihan secara keseluruhan. Pelaksanaan program di tahun 2013 ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, program pengembangan kompetensi SDM diselenggarakan 34 kali, dengan jumlah peserta 114 pegawai dengan total 552 jam-pelatihan secara keseluruhan.

Di tahun 2013, program pengembangan kompetensi yang diadakan meliputi subyek-subyek: Loan Monitoring, Penyusunan Pedoman Internal Capital, Sertifikasi Manajemen Risiko, Service Excellence, IT Project Management, English Course, Effektif Handling Complaint Technique, Sosialisasi APU PPT, Competency Based Recruitment dan materi lain yang dianggap relevan dan dapat meningkatkan kompetensi para pegawai.

Untuk program pengembangan kompetensi di tahun 2013, Bank telah berinvestasi sejumlah Rp2.337.038.828. Jumlah ini meningkat dibanding investasi yang dilakukan di tahun 2012 sebesar Rp753.848.709.

trainings participated by all employees from a numerous units and level of position with 1,138 hour training hours in total, increased than 2012 training program. In 2012, the Bank organized 34 trainings participated by 114 employees, with 552 training hours in total.

In 2013, the competency development programs include Loan Monitoring, Internal Capital Preparation Guidelines, Risk Management Certification, Service Excellence, IT Project Management, English Course, Effective Complaint Handling Technique, APU PPT Dissemination, Competency Based Recruitment and other materials deemed relevant and enable to enhance the employees’ capacity.

For the competency development programs in 2013, the Bank invested Rp2,337,038,828 or up by 32% from Rp753,848,709 in 2012.

No TANGGAL / DATE TOPIK / TOPIC TEMPAT / VENUE

PENYELENGGARA / PROVIDER

INTERNAL / EXTERNAL

PESERTA / PARTICIPANT

1 17 - 18 Januari 2013 January 17 - 18, 2013

Training : Loan Monitoring Supervision Technical Assistance & Remedial (LMSTAR)

Bank Andara Internal Bank Andara Internal Risk Management

2 14 Februari 2013 February 14, 2013

Penyusunan Pedoman Internal Capital Adeqasy Assement Process (ICAAP)Training : Preparation Guidelines for Internal Capital Adequacy Assesment Process (ICAAP)

Shangri-La Hotel

Risk Management Guard

External Compliance

3 20 - 21 Februari 2013 February 20 - 21, 2013

Penentuan Kategori Kualitas Aktiva (termasuk Protofolio UMKM) dan Dampak Strateginya sesuai PBI No.14/15/PBI/2012Determination on Category Asset Quality (including MFI Protofolio) and Strategic Impacts in line with Bank of Indonesia’s Regulation (PBI) No.14/15/PBI/2012

JW Mariot Hotel Jakarta

Risk Management Guard

External MIS Officer

4 18 - 20 Februari 2013 February 18 - 20, 2013

Persiapan Uji SMR Level II Risk Management Certification Test Preparation Level II

Batavia Apartment

Talents Indonesia External Legal & Corp. Sec. Div. Head

LAPORAN PELATIHAN 2013 / 2013 TRAINING REPORT

Page 74: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT74

5 20 - 21 Maret 2013 March 20 - 21, 2013

Persiapan Uji SMR Level IRisk Management Certification Test Preparation Level I

Batavia Apartment

Talents Indonesia External Semua DivisiAll Divisions

6 27 - 28 Maret 2013 March 27 - 28, 2013

Kejahatan yang Menggunakan Media Perbankan Banking Media Crimes

Acacia Hotel FKDKP External Legal & Corp. Sec.

7 11 April 2013April 11, 2013

Service with Character Aston Denpasar Hotel

MarkPlus External Business

8 12 - 13 April 2013April 12 - 13, 2013

Service Excellence (Batch 1)

Ciputra Hotel Briss & Scots Internal

9 16 - 18 April 2013April 16 - 18, 2013

IT Project Management Wisma Nugra Santana

Activetrain External IT

10 April - Juli 2013April - July 2013

TBI English Course TBI TBI External Semua DivisiAll Divisions

11 3 - 4 Mei 2013May 3 - 4, 2013

Service Excellence (Batch 2)

Century Senayan Hotel

Briss & Scots Internal Semua DivisiAll Divisions

12 7 Mei 2013May 7, 2013

Produk PRK dan Kredit Investasi Revolving Loan and Investment Credit Products

Big Meeting Room-Bank Andara

Internal Bank Andara Internal Product ManagementDivision

13 6 - 8 Mei 2013May 6 - 8, 2013

Persiapan Uji SMR Level 3 Risk Management Certification Test Preparation Level 3

Ambhara Hotel PT Peak Pratama External Risk Management

14 15-16 Mei 2013May 15 - 16, 2013

Persiapan Uji SMR Level IRisk Management Certification Test Preparation Level I

Batavia Apartment

Talents Indonesia External Semua DivisiAll Divisions

15 15 Mei 2013May 15, 2013

Diskusi Bulanan ICCA dengan Ignatius Andy Law OfficesMonthly ICCA Discussion with Ignatius Andy Law Offices

Plaza Bapindo, Meeting Room Mandiri Prioritas

ICCA External Legal & Corp. Sec. Div. Head

16 17 - 18 Mei 2013May 17 - 18, 2013

Service Excellence (Batch 3)

Jakarta Briss & Scots Internal Semua DivisiAll Divisions

17 20 - 24 Mei 2013May 20 - 24, 2013

CCNA Fast Track Jakarta Activetrain External IT

18 30 Mei 2013May 30, 2013

Seminar : “Iuran Wajib OJK : Beban Baru bagi Lembaga Jasa Keuangan?”Seminar : OJK (Financial Services Authority)’s compulsory fee : New cost for Financial Institutions?

Jakarta SSA Education of Law External Product DevelopmentDept.

19 29 - 30 Mei 2013May 29 - 30, 2013

General Affairs Professional Program

Denpasar PT Solution Affairs Professional Program

External GA

Page 75: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT74

5 20 - 21 Maret 2013 March 20 - 21, 2013

Persiapan Uji SMR Level IRisk Management Certification Test Preparation Level I

Batavia Apartment

Talents Indonesia External Semua DivisiAll Divisions

6 27 - 28 Maret 2013 March 27 - 28, 2013

Kejahatan yang Menggunakan Media Perbankan Banking Media Crimes

Acacia Hotel FKDKP External Legal & Corp. Sec.

7 11 April 2013April 11, 2013

Service with Character Aston Denpasar Hotel

MarkPlus External Business

8 12 - 13 April 2013April 12 - 13, 2013

Service Excellence (Batch 1)

Ciputra Hotel Briss & Scots Internal

9 16 - 18 April 2013April 16 - 18, 2013

IT Project Management Wisma Nugra Santana

Activetrain External IT

10 April - Juli 2013April - July 2013

TBI English Course TBI TBI External Semua DivisiAll Divisions

11 3 - 4 Mei 2013May 3 - 4, 2013

Service Excellence (Batch 2)

Century Senayan Hotel

Briss & Scots Internal Semua DivisiAll Divisions

12 7 Mei 2013May 7, 2013

Produk PRK dan Kredit Investasi Revolving Loan and Investment Credit Products

Big Meeting Room-Bank Andara

Internal Bank Andara Internal Product ManagementDivision

13 6 - 8 Mei 2013May 6 - 8, 2013

Persiapan Uji SMR Level 3 Risk Management Certification Test Preparation Level 3

Ambhara Hotel PT Peak Pratama External Risk Management

14 15-16 Mei 2013May 15 - 16, 2013

Persiapan Uji SMR Level IRisk Management Certification Test Preparation Level I

Batavia Apartment

Talents Indonesia External Semua DivisiAll Divisions

15 15 Mei 2013May 15, 2013

Diskusi Bulanan ICCA dengan Ignatius Andy Law OfficesMonthly ICCA Discussion with Ignatius Andy Law Offices

Plaza Bapindo, Meeting Room Mandiri Prioritas

ICCA External Legal & Corp. Sec. Div. Head

16 17 - 18 Mei 2013May 17 - 18, 2013

Service Excellence (Batch 3)

Jakarta Briss & Scots Internal Semua DivisiAll Divisions

17 20 - 24 Mei 2013May 20 - 24, 2013

CCNA Fast Track Jakarta Activetrain External IT

18 30 Mei 2013May 30, 2013

Seminar : “Iuran Wajib OJK : Beban Baru bagi Lembaga Jasa Keuangan?”Seminar : OJK (Financial Services Authority)’s compulsory fee : New cost for Financial Institutions?

Jakarta SSA Education of Law External Product DevelopmentDept.

19 29 - 30 Mei 2013May 29 - 30, 2013

General Affairs Professional Program

Denpasar PT Solution Affairs Professional Program

External GA

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

75

20 24 Mei 2013May 24, 2013

Effective Complaint Handling Technique (Batch 14)

Denpasar C&G Training Network External Operations

21 3 - 4 Juni 2013June 3 - 4, 2013

Workshop : Kesatu-an Persepsi antara Relationship Manager Lending, Reviewer dan Monitoring (for 2 Batch)Workshop : Common Perception between Lending Relationship Manager, Reviewer and Monitoring (2 Batches)

Jakarta Internal Bank Andara Internal Risk Management, Business

22 4 - 5 Juni 2013June 4 - 5, 2013

Seminar : “Tanah dan Bangunan sebagai Jaminan HutangSeminar : Land and Building as Collateral

Jakarta Lex Mundus External Legal & Corp. Sec. Div. Head

23 13 - 14 Juni 2013June 13 -14, 2013

Workshop : Metoda pengendalian Kecu-rangan (Fraud Control Plan & Whistleblower Program)Workshop : Fraud Control Plan & Whistleblower Program

Jakarta Lembaga Pengembangan Fraud Auditing (LPFA)

External Risk Management, Business

24 Juni 2013June 2013

Sosialisasi APU PPT (Compliance)Dissemination on Anti Money Laundering and Counter Terorism Finance (APU CTF) (Compliance)

Denpasar, Surabaya, Semarang

Internal Bank Andara Internal Denpasar Branch,Surabaya Branch,Semarang Branch

25 13 - 14 Juni 2013June 13 - 14, 2013

Service Excellence (batch 4)

Denpasar Briss & Scots Internal Risk Management, Business

26 15 - 16 Juni 2013June 15 - 16, 2013

Service Excellence (batch 5)

Denpasar Briss & Scots Internal Denpasar Branch

27 12 - 13 Juni 2013June 12 - 13, 2013

Kejahatan yang Menggunakan Media Perbankan Batch IIBanking Media Crimes - Batch II

Batam FKDKP External Legal & Corp. Sec. Div. Head

28 12 - 13 Juni 2013June 12 - 13, 2013

The 5 Choices to Extraordinary Productivity

Jakarta Dunamis External HR

29 19 - 21 Juni 2013June 19 - 21, 2013

7 Habits Novus Hotel Puncak

Dunamis External HR

30 18 - 20 Juni 2013June 18 - 20, 2013

Competency Based Recruitment & Selection

Jakarta PPM External HR

31 20 - 21 Juni 2013June 20 - 21, 2013

Service Excellence (Batch 6)

Jakarta Briss & Scots Internal Semua DivisiAll Divisions

32 20 - 21 Juni 2013June 20 - 21, 2013

Persiapan Uji SMR Level I Risk Management Certification Test Preparation Level I

Jakarta Talents Indonesia External Semua DivisiAll Divisions

33 1 Juli 2013July 1, 2013

In-House General English Course

Denpasar IALF Bali Internal Denpasar Branch

34 2 - 5 Juli 2013July 2 - 5, 2013

Dissemination on Anti Money Laundering - PPT (Compliance)

Jakarta Internal Bank Andara Internal Semua DivisiAll Divisions

Page 76: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT76

35 5 - 6 Juli 2013July 5 - 6, 2013

Workshop : Kesatuan Persepsi antara Relationship Manager Lending, Reviewer dan Monitoring Denpasar (2 Batch)Workshop : Common Perception between Lending Relationship Manager, Reviewer and Monitoring - Denpasar (2 Batches)

Denpasar Internal Bank Andara Internal Risk Management, Business

36 25 - 26 Juli 2013July 25 - 26, 2013

Journalism for PR - Executive

Jakarta PT Mitra Pembelajar External Corporate Communication

37 29 - 31 Juli 2013July 29 - 31, 2013

Windows Server 2008 Fundamental

Jakarta Edu Train Profesional Development Centre

External IT

38 20 Juli - 28 November 2013July 20 - November 28, 2013

Charted Financial Analyst - Level 1

Jakarta Binus Business School - Executive Education

External Treasury

39 20 Agustus - 11 Oktober 2013August 20 - October 11, 2013

Public General English Course 2 - Elementary s/d Pre Intermediate classes

Jakarta IALF Bali External Denpasar Branch

40 28-29 Agustus 2013August 28 - 29, 2013

Lelang Hak Tanggungan dan Lelang Jaminan Fidusia Hypothecation and Fiduciary Transfer of Ownership Auctions

Denpasar Lembaga Pengembangan Informasi dan Kebijakan Publik (LPIKP)

External Denpasar Branch

41 24-25 Agustus 2013August 24 - 25, 2013

ESQ Character Building 1 - Personal Transformation to Build Integrity

Denpasar ESQ Leadership Center

External Denpasar Branch

42 4-5 September 2013September 4 - 5, 2013

Peran Bank: Mencegah & Memberantas Kejahatan Perbankan (Modus, Deteksi Dini, Pencegahan dan Penanganannya)Bank’s Role : Prevent & Eradicate Banking Crimes (Modus, Early Detection, Prevantion and Handling)

Denpasar Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP)

External Denpasar Branch

43 19 September 2013September 19, 2013

The Power Within – Strategic Internal Communications 1 Day Training

Jakarta PRWorld External Corporate Communication

44 23 - 24 September 2013September 23 - 24, 2013

Tax Planning Surabaya Tim Konsultan Pajak “Formasi” dan Reda-ktur Indonesian Tax Review

External Denpasar Branch

45 6-8 September 2013September 6 - 8, 2013

Kegiatan Pertukaran Informasi Kasir/Teller Perbankan Bali ke Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Riau (Batam)Information Exchange Program for Teller/ Cashier in Bali to Bank of Indonesia in Riau Province (Batam)

Bank of Indonesia’s Representative Office in Riau Province (Batam)

Bank Indonesia External Operation

46 6 - 7 September 2013September 6 - 7, 2013

Aspek Hukum Legal Aspect

Jakarta Kantor Hukum Sugih Ardhian Pramono & Partners

Internal Semua DivisiAll Divisions

Page 77: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT76

35 5 - 6 Juli 2013July 5 - 6, 2013

Workshop : Kesatuan Persepsi antara Relationship Manager Lending, Reviewer dan Monitoring Denpasar (2 Batch)Workshop : Common Perception between Lending Relationship Manager, Reviewer and Monitoring - Denpasar (2 Batches)

Denpasar Internal Bank Andara Internal Risk Management, Business

36 25 - 26 Juli 2013July 25 - 26, 2013

Journalism for PR - Executive

Jakarta PT Mitra Pembelajar External Corporate Communication

37 29 - 31 Juli 2013July 29 - 31, 2013

Windows Server 2008 Fundamental

Jakarta Edu Train Profesional Development Centre

External IT

38 20 Juli - 28 November 2013July 20 - November 28, 2013

Charted Financial Analyst - Level 1

Jakarta Binus Business School - Executive Education

External Treasury

39 20 Agustus - 11 Oktober 2013August 20 - October 11, 2013

Public General English Course 2 - Elementary s/d Pre Intermediate classes

Jakarta IALF Bali External Denpasar Branch

40 28-29 Agustus 2013August 28 - 29, 2013

Lelang Hak Tanggungan dan Lelang Jaminan Fidusia Hypothecation and Fiduciary Transfer of Ownership Auctions

Denpasar Lembaga Pengembangan Informasi dan Kebijakan Publik (LPIKP)

External Denpasar Branch

41 24-25 Agustus 2013August 24 - 25, 2013

ESQ Character Building 1 - Personal Transformation to Build Integrity

Denpasar ESQ Leadership Center

External Denpasar Branch

42 4-5 September 2013September 4 - 5, 2013

Peran Bank: Mencegah & Memberantas Kejahatan Perbankan (Modus, Deteksi Dini, Pencegahan dan Penanganannya)Bank’s Role : Prevent & Eradicate Banking Crimes (Modus, Early Detection, Prevantion and Handling)

Denpasar Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP)

External Denpasar Branch

43 19 September 2013September 19, 2013

The Power Within – Strategic Internal Communications 1 Day Training

Jakarta PRWorld External Corporate Communication

44 23 - 24 September 2013September 23 - 24, 2013

Tax Planning Surabaya Tim Konsultan Pajak “Formasi” dan Reda-ktur Indonesian Tax Review

External Denpasar Branch

45 6-8 September 2013September 6 - 8, 2013

Kegiatan Pertukaran Informasi Kasir/Teller Perbankan Bali ke Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepulauan Riau (Batam)Information Exchange Program for Teller/ Cashier in Bali to Bank of Indonesia in Riau Province (Batam)

Bank of Indonesia’s Representative Office in Riau Province (Batam)

Bank Indonesia External Operation

46 6 - 7 September 2013September 6 - 7, 2013

Aspek Hukum Legal Aspect

Jakarta Kantor Hukum Sugih Ardhian Pramono & Partners

Internal Semua DivisiAll Divisions

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

77

47 23 - 25 September 2013September 23 - 25, 2013

ALM dan FTP Training Dissemination on Anti Money Laundering and Counter Terorism Finance (APU CTF) (Compliance)

Jakarta Roy Bahrein Internal Semua DivisiAll Divisions

48 26 - 27 September 2013September 26 - 27, 2013

Persiapan Uji SMR Level II Risk Management Certification Test Preparation Level II

Jakarta Talents Indonesia External Institutional Banking, Internal Audit, Product Management, Legal

49 27 - 28 September 2013September 27 - 28, 2013

Service Excellence (Batch 7)

Jakarta Briss & Scots Internal Semua DivisiAll Divisions

50 4 - 5 Oktober 2013October 4 - 5, 2013

Operational Risk Management and Implementation of Operational Risk Management Tools

Bandung Global Strategic Consulting

External Risk Management

51 11 - 23 October 2013September 11 - 23, 2013

Crystal Report Jakarta Mitrasoft Internal Semua DivisiAll Divisions

52 23 - 24 October 2013September 23 - 24, 2013

Coaching For Performance

Jakarta Fountain Education Center

External Institutional Banking & Risk Management

53 25 - 26 October 2013September 25 - 26, 2013

Service Excellence Batch 8

Jakarta Briss & Scots Internal

54 15 November 2013November 15, 2013

Persiapan Uji Sertifika-si Manajemen Risiko level 1 untuk KomisarisRisk Management Certification Test Preparation Level 1 for BOC

Jakarta Internal Bank Andara Internal BOC

55 3 Desember 2013December 3, 2013

Persiapan Uji Sertifikasi Manajemen Risiko level 2 untuk KomisarisRisk Management Certification Test Preparation Level 2 for BOC

Jakarta Internal Bank Andara Internal BOC

56 17 December 2013December 17, 2013

Pelatihan Loan Approval System “LAS” Training : Loan Approval System “LAS”

Jakarta Bosch Internal Institutional Banking

Page 78: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT78

KESEJAHTERAAN PEGAWAIKesejahteraan pegawai selalu menjadi perhatian utama Bank Andara. Selain mendapatkan gaji pokok dan THR tahunan, pegawai Bank juga memperoleh tunjangan dan fasilitas tambahan lainnya, seperti Jamsostek, dan asuransi.

a. JamsostekSetiap pegawai diikutsertakan dalam program Jam-sostek dimana Bank ikut berkontribusi dalam iuran wajib bulannya sesuai dengan ketentuan Menteri Tenaga Kerja (Pasal 3 Ayat [2] JO. Pasal 4 Ayat (1) dan Ayat (2) UU No. 3 Tahun 1992) dan dipertegas kem-bali dalamUU No. 3 Tahun 1992 Pasal 17.

b. AsuransiPerlindungan asuransi kesehatan juga diberikan bagi seluruh pegawai dan keluarganya yang terdiri dari asuransi kesehatan rawat jalan dan rawat inap. Bagi istri pegawai dan karyawati Bank yang sedang men-gandung, Bank juga menanggung biaya persalinan normal serta biaya-biaya konsultasi dokter selama masa kehamilan. Sebagai tambahan, pegawai juga dilindungi dengan asuransi kecelakaan dan asuransi jiwa.

HUBUNGAN INDUSTRIALPada tahun 2013, Divisi SDM melakukan pengkinian atas kebijakan dan prosedur tekait pengelolaan SDM diantara-nya kebijakan dan prosedur di bidang lembur, penugasan, kehadiran pegawai, remunerasi pegawai, perjalanan dinas, serta rekrutmen.

BIAYA SDM Di tahun 2013, Bank Andara mengeluarkan biaya SDM sejumlah Rp34.517.189.591 atau setara dengan 46% dari total biaya overhead secara keseluruhan.

REKRUTMENPelaksanaan rekrutmen di Bank Andara diarahkan sebagai upaya untuk memastikan tersedianya jumlah serta kualitas SDM untuk menjalankan roda usaha.

Pada tahun 2013, melakukan perekrutan 70 pegawai baru, dimana 10% merupakan lulusan baru (fresh graduate) den-gan pendidikan minimal D3, sedangkan 90% sisanya mer-upakan pegawai yang telah memiliki pengalaman, terutama di industri keuangan dan perbankan. Jumlah perekrutan di tahun 2013 meningkat dibanding jumlah pegawai tahun sebelumnya sebesar 53 orang, dan lebih besar dari jumlah pegawai yang keluar di tahun 2013, yakni 33 orang.

TINGKAT TURN-OVER PEGAWAITidak dipungkiri bahwa sektor perbankan memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dalam sisi bisnis maupun dari sisi perekrutan dan mempertahankan SDM-nya.

Pada tahun 2013, tingkat perputaran pegawai di Bank An-dara tercatat sebesar 17,55%. Angka tersebut lebih rendah dibanding tahun 2012 sebesar 22,64%. Hingga akhir tahun 2013, Bank Andara memiliki 194 pegawai yang tersebar diseluruh jaringan kantor Bank.

EMPLOYEE WELFAREEmployee welfare has always been important to the Bank. In addition to basic salary and annual bonus (THR), employees also receive additional allowances and facilities, such as Man-power Social Security Program (Jamsostek) and insurance.

a. Jamsostek All employees are included in the Manpower Social

Security Program (Jamsostek) to which the Bank contributes a certain amount of monthly premium in accordance with the Ministry of Manpower regula-tions (Article 3 Clause [2] JO. Article 4 Clause (1) and reaffirmed in Clause (2) Laws No. 3 1992) Clause 17.

b. Insurance Health insurance is also provided to all employees

and their families, covering out-patient and in-patient plan. The Bank also covers normal delivery costs and doctor consultation fees for female employees and employee’s wive. In addition to that, accident and life insurance is also included.

INDUSTRIAL RELATIONIn 2013, HR Division has updated the Bank’s policies and procedures on the areas of overtime, assignment, employ-ee attendance, employee remuneration, business trips and recruitment.

HR EXPENDITUREIn 2013, Bank Andara spent Rp34,517,189,591 or 46% of total overhead cost for HR expenditure.

RECRUITMENT The recruitment process in Bank Andara is geared toward ensuring the availability of HR quantity and the adequacy of their quality required to run the Bank’s business.

During 2013, the Bank has recruited 70 new employees, 10% of whom are fresh graduate with minimum education level of Diploma, while the remaining or 90% are of professionals, especially those with finance and banking industry experi-ence. Recruitment in 2013 saw an increased numbers over the previous year of 53 new recruits, and is larger than the number of resigning employees in 2013 of 33 employees.

EMPLOYEE TURN-OVER RATE It is inevitable that the banking sector is highly competitive, be that in its business, HR recruitment and retaining.

In 2013, Bank Andara HR turnover level was 17.55%, or lower than 2012 turnover of 22.64%. By the end of 2013, Bank Andara has 194 employees who work in all Bank networks.

Page 79: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT78

KESEJAHTERAAN PEGAWAIKesejahteraan pegawai selalu menjadi perhatian utama Bank Andara. Selain mendapatkan gaji pokok dan THR tahunan, pegawai Bank juga memperoleh tunjangan dan fasilitas tambahan lainnya, seperti Jamsostek, dan asuransi.

a. JamsostekSetiap pegawai diikutsertakan dalam program Jam-sostek dimana Bank ikut berkontribusi dalam iuran wajib bulannya sesuai dengan ketentuan Menteri Tenaga Kerja (Pasal 3 Ayat [2] JO. Pasal 4 Ayat (1) dan Ayat (2) UU No. 3 Tahun 1992) dan dipertegas kem-bali dalamUU No. 3 Tahun 1992 Pasal 17.

b. AsuransiPerlindungan asuransi kesehatan juga diberikan bagi seluruh pegawai dan keluarganya yang terdiri dari asuransi kesehatan rawat jalan dan rawat inap. Bagi istri pegawai dan karyawati Bank yang sedang men-gandung, Bank juga menanggung biaya persalinan normal serta biaya-biaya konsultasi dokter selama masa kehamilan. Sebagai tambahan, pegawai juga dilindungi dengan asuransi kecelakaan dan asuransi jiwa.

HUBUNGAN INDUSTRIALPada tahun 2013, Divisi SDM melakukan pengkinian atas kebijakan dan prosedur tekait pengelolaan SDM diantara-nya kebijakan dan prosedur di bidang lembur, penugasan, kehadiran pegawai, remunerasi pegawai, perjalanan dinas, serta rekrutmen.

BIAYA SDM Di tahun 2013, Bank Andara mengeluarkan biaya SDM sejumlah Rp34.517.189.591 atau setara dengan 46% dari total biaya overhead secara keseluruhan.

REKRUTMENPelaksanaan rekrutmen di Bank Andara diarahkan sebagai upaya untuk memastikan tersedianya jumlah serta kualitas SDM untuk menjalankan roda usaha.

Pada tahun 2013, melakukan perekrutan 70 pegawai baru, dimana 10% merupakan lulusan baru (fresh graduate) den-gan pendidikan minimal D3, sedangkan 90% sisanya mer-upakan pegawai yang telah memiliki pengalaman, terutama di industri keuangan dan perbankan. Jumlah perekrutan di tahun 2013 meningkat dibanding jumlah pegawai tahun sebelumnya sebesar 53 orang, dan lebih besar dari jumlah pegawai yang keluar di tahun 2013, yakni 33 orang.

TINGKAT TURN-OVER PEGAWAITidak dipungkiri bahwa sektor perbankan memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dalam sisi bisnis maupun dari sisi perekrutan dan mempertahankan SDM-nya.

Pada tahun 2013, tingkat perputaran pegawai di Bank An-dara tercatat sebesar 17,55%. Angka tersebut lebih rendah dibanding tahun 2012 sebesar 22,64%. Hingga akhir tahun 2013, Bank Andara memiliki 194 pegawai yang tersebar diseluruh jaringan kantor Bank.

EMPLOYEE WELFAREEmployee welfare has always been important to the Bank. In addition to basic salary and annual bonus (THR), employees also receive additional allowances and facilities, such as Man-power Social Security Program (Jamsostek) and insurance.

a. Jamsostek All employees are included in the Manpower Social

Security Program (Jamsostek) to which the Bank contributes a certain amount of monthly premium in accordance with the Ministry of Manpower regula-tions (Article 3 Clause [2] JO. Article 4 Clause (1) and reaffirmed in Clause (2) Laws No. 3 1992) Clause 17.

b. Insurance Health insurance is also provided to all employees

and their families, covering out-patient and in-patient plan. The Bank also covers normal delivery costs and doctor consultation fees for female employees and employee’s wive. In addition to that, accident and life insurance is also included.

INDUSTRIAL RELATIONIn 2013, HR Division has updated the Bank’s policies and procedures on the areas of overtime, assignment, employ-ee attendance, employee remuneration, business trips and recruitment.

HR EXPENDITUREIn 2013, Bank Andara spent Rp34,517,189,591 or 46% of total overhead cost for HR expenditure.

RECRUITMENT The recruitment process in Bank Andara is geared toward ensuring the availability of HR quantity and the adequacy of their quality required to run the Bank’s business.

During 2013, the Bank has recruited 70 new employees, 10% of whom are fresh graduate with minimum education level of Diploma, while the remaining or 90% are of professionals, especially those with finance and banking industry experi-ence. Recruitment in 2013 saw an increased numbers over the previous year of 53 new recruits, and is larger than the number of resigning employees in 2013 of 33 employees.

EMPLOYEE TURN-OVER RATE It is inevitable that the banking sector is highly competitive, be that in its business, HR recruitment and retaining.

In 2013, Bank Andara HR turnover level was 17.55%, or lower than 2012 turnover of 22.64%. By the end of 2013, Bank Andara has 194 employees who work in all Bank networks.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

79

Employee Composition (by Education, Position and Age)Komposisi Pegawai (Berdasarkan Pendidikan, Jabatan, dan Usia)

KOMPOSISI PEGAWAI –

BERDASARKAN PENDIDIKAN

KOMPOSISI PEGAWAI –

BERDASARKAN JABATAN

TOTAL 194 TOTAL 194

EMPLOYEE BY EDUCATION

EMPLOYEE BY POSITION

DEPARTMENT HEAD

DIVISION HEAD

HIGH SCHOOL

STAFF

S3

SMA/SMKKEPALA

DEPARTEMEN

KEPALA DIVISI

STAF

S2D3

D2

S1

KOMPOSISI PEGAWAI –

BERDASARKAN USIA

TOTAL 194

EMPLOYEE BY AGE

ABOVE 50

24-30

31-35

36-40

41-45

46-5050 KEATAS KOMPOSISI PEGAWAI – BERDASARKAN PENDIDIKAN

EMPLOYEE BY EDUCATION

S3: 1 S2: 24 S1: 150 D3: 14 D2: 1

KOMPOSISI PEGAWAI – BERDASARKAN USIAEMPLOYEE BY AGE

24-30: 79

41-45: 26

31-35: 43

46-50: 17

36-40: 24

50 KEATAS ABOVE 50: 5

SMA/SMK HIGH SCHOOL: 4

KOMPOSISI PEGAWAI – BERDASARKAN JABATANEMPLOYEE BY POSITION

KEPALA DEPARTEMEN DEPARTMENT HEAD : 19

KEPALA DIVISI DIVISION HEAD : 12

STAF STAFF : 163

TURN OVER PEGAWAI – JANUARI S/D DESEMBER 2013 / EMPLOYEE TURN OVER - JANUARY TO DECEMBER 2013

PERIODEPERIOD

JUMLAHNUMBER

PEGAWAIEMPLOYEES

PEGAWAIEMPLOYEES

KELUAR RESIGNED

MASUK HIRED

KELUAR RESIGNED

MASUK HIRED

JUMLAH AWALINITIAL NUMBER

156

Januari January 157 3 4 1,92% 2,56%

Februari February 162 6 11 3,82% 7,01%

Maret March 167 5 10 3,09% 6,17%

April April 171 1 5 0,60% 2,99%

Mei May 177 3 9 1,75% 5,26%

Juni June 182 3 8 1,69% 4,52%

Juli July 180 3 1 1,65% 0,55%

Agustus August 182 3 5 1,67% 2,78%

September September 185 3 5 1,65% 2,75%

Oktober October 186 0 2 0,00% 1,09%

Nopember November 187 3 4 1,61% 2,15%

Desember December 188 0 6 0,00% 3,21%

3 6 1,62% 3,42%RATA-RATA PER BULANMONTHLY AVERAGE

Page 80: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT80

MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting bagi Bank dalam mengelola perusahaan untuk menjaga kesinambungan dan pencapaian bisnisnya.

Bank membentuk tata kelola manajemen risiko yang sehat, Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen, merumuskan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) bagi tiap-tiap risiko, serta mengembangkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang sesuai untuk menjaga tingkat risiko pada batas-batas yang ditentukan.

SKMR dipimpin seorang Chief Risk Officer yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan, dan selama tahun 2013, SKMR terdiri dari 4 departemen, yaitu:

1. Departemen CMLR (Credit Market & Liquidity Risk), mengelola risiko kredit, risiko pasar, serta risiko likuiditas;

2. Departemen Risiko Operasional;3. Departemen Policy, Procedure & Reporting; dan4. Departemen Internal Control.

Pembentukan SKMR dengan 4 departemen tersebut disesuaikan dengan bisnis, ukuran, kompleksitas, dan kebutuhan Bank dan akan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai hasil kajian terhadap manajemen risiko Bank, baik secara internal maupun eksternal. Kebijakan, prosedur, perangkat, pedoman, atau manual terkait kerangka manajemen risiko Bank juga terus dibuat dan diperbaiki guna meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur eksposur risiko, memantau, dan mengendalikan setiap jenis risiko.

KERANGKA MANAJEMEN RISIKOPenerapan manajemen risiko Bank secara umum terangkum dalam suatu kerangka manajemen risiko yang pada dasarnya terdiri atas 3 “lini pertahanan” Bank.

Lini pertama adalah di setiap masing-masing unit dimana setiap Risk Type Owner (RTO) dan setiap orang di Bank bertanggung jawab atas pengelolaan risiko sesuai jenis risiko dan tanggung jawabnya. Untuk kepentingan ini maka pemantauan dan pengendalian akan dilakukan oleh unit/RTO masing-masing dengan menggunakan perangkat yang telah ditetapkan dengan cara melakukan self-assessment atas jenis risiko yang ada di unitnya. Hasil self-assessment ini harus dilaporkan ke Direksi untuk pemenuhan tindak lanjut yang diperlukan terutama untuk yang berisiko tinggi.

For Bank Andara, risk management is one of the most important elements in managing its sustainable business achievements.

To perform the risk management function, the Bank has established an independent Risk Management Unit (SKMR), formulated risk appetite and risk tolerance levels for every risk, as well as developed appropriate risk management policies and procedures to ensure risk levels remain within the specified limits.

SKMR is led by Chief Risk Officer that reports directly to the Compliance Director. This unit consists of 4 departments, namely:

1. CMLR (Credit Market & Liquidity Risk) Department, which manages credit risk, market risk as well as liquidity risk;

2. Operational Risk Department;3. Policy, Procedure & Reporting Department; and4. Internal Control Department.

This 4-department Risk Management Unit was adapted to the Bank’s business, size, complexity, and needs and constantly will be, from time to time, be transformed based on the results of an internal as well as external assessment of the Bank’s risk management. Bank Andara also strives to continuously formulate and update policies, procedures, tools, guidelines, or manuals related to the Bank’s risk management framework so as to enhance the ability to identify and measure risk exposure, as well as monitor and control every type of risk.

RISK MANAGEMENT FRAMEWORKIn general, the implementation of the Bank’s risk management is summarized through the risk management framework which basically comprises 3 “lines of defence” of the Bank.

The first line is in every unit wherein each Risk Type Owner (RTO) and every personnel within the Bank is responsible for managing risk in accordance with the type of risk and their responsibility. For this purpose, the monitoring and control will be carried out by the respective unit/RTO by using tools that has been set through self-assessment for the type of risk that is present within their unit. The result of this self-assessment must be reported to the Board of Directors for the required follow-up, particularly in regards to those with high risk.

Page 81: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT80

MANAJEMEN RISIKORISK MANAGEMENT

Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting bagi Bank dalam mengelola perusahaan untuk menjaga kesinambungan dan pencapaian bisnisnya.

Bank membentuk tata kelola manajemen risiko yang sehat, Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen, merumuskan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) bagi tiap-tiap risiko, serta mengembangkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang sesuai untuk menjaga tingkat risiko pada batas-batas yang ditentukan.

SKMR dipimpin seorang Chief Risk Officer yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan, dan selama tahun 2013, SKMR terdiri dari 4 departemen, yaitu:

1. Departemen CMLR (Credit Market & Liquidity Risk), mengelola risiko kredit, risiko pasar, serta risiko likuiditas;

2. Departemen Risiko Operasional;3. Departemen Policy, Procedure & Reporting; dan4. Departemen Internal Control.

Pembentukan SKMR dengan 4 departemen tersebut disesuaikan dengan bisnis, ukuran, kompleksitas, dan kebutuhan Bank dan akan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai hasil kajian terhadap manajemen risiko Bank, baik secara internal maupun eksternal. Kebijakan, prosedur, perangkat, pedoman, atau manual terkait kerangka manajemen risiko Bank juga terus dibuat dan diperbaiki guna meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi, mengukur eksposur risiko, memantau, dan mengendalikan setiap jenis risiko.

KERANGKA MANAJEMEN RISIKOPenerapan manajemen risiko Bank secara umum terangkum dalam suatu kerangka manajemen risiko yang pada dasarnya terdiri atas 3 “lini pertahanan” Bank.

Lini pertama adalah di setiap masing-masing unit dimana setiap Risk Type Owner (RTO) dan setiap orang di Bank bertanggung jawab atas pengelolaan risiko sesuai jenis risiko dan tanggung jawabnya. Untuk kepentingan ini maka pemantauan dan pengendalian akan dilakukan oleh unit/RTO masing-masing dengan menggunakan perangkat yang telah ditetapkan dengan cara melakukan self-assessment atas jenis risiko yang ada di unitnya. Hasil self-assessment ini harus dilaporkan ke Direksi untuk pemenuhan tindak lanjut yang diperlukan terutama untuk yang berisiko tinggi.

For Bank Andara, risk management is one of the most important elements in managing its sustainable business achievements.

To perform the risk management function, the Bank has established an independent Risk Management Unit (SKMR), formulated risk appetite and risk tolerance levels for every risk, as well as developed appropriate risk management policies and procedures to ensure risk levels remain within the specified limits.

SKMR is led by Chief Risk Officer that reports directly to the Compliance Director. This unit consists of 4 departments, namely:

1. CMLR (Credit Market & Liquidity Risk) Department, which manages credit risk, market risk as well as liquidity risk;

2. Operational Risk Department;3. Policy, Procedure & Reporting Department; and4. Internal Control Department.

This 4-department Risk Management Unit was adapted to the Bank’s business, size, complexity, and needs and constantly will be, from time to time, be transformed based on the results of an internal as well as external assessment of the Bank’s risk management. Bank Andara also strives to continuously formulate and update policies, procedures, tools, guidelines, or manuals related to the Bank’s risk management framework so as to enhance the ability to identify and measure risk exposure, as well as monitor and control every type of risk.

RISK MANAGEMENT FRAMEWORKIn general, the implementation of the Bank’s risk management is summarized through the risk management framework which basically comprises 3 “lines of defence” of the Bank.

The first line is in every unit wherein each Risk Type Owner (RTO) and every personnel within the Bank is responsible for managing risk in accordance with the type of risk and their responsibility. For this purpose, the monitoring and control will be carried out by the respective unit/RTO by using tools that has been set through self-assessment for the type of risk that is present within their unit. The result of this self-assessment must be reported to the Board of Directors for the required follow-up, particularly in regards to those with high risk.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

81

Lini kedua adalah internal control (yang merupakan bagian dari SKMR) dan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) akan melakukan review atas self-assessment yang telah dilakukan RTO secara berkala sesuai tingkat risikonya. Internal control dan SKK akan memberikan rekomendasi untuk tindakan yang diperlukan guna memastikan kepatuhan terutama jika ada potensi pelanggaran peraturan dan/atau ada jika ada tindakan yang perlu dilakukan segera untuk memperbaiki suatu keadaan.

Lini ketiga adalah Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang akan melakukan audit berbasis risiko dengan mempertimbangkan hasil self-assessment dan hasil review internal control dan SKK. Metodologi pelaksanaan audit oleh SKAI terus mengalami perubahan dan perbaikan guna memastikan pelaksanaan audit berdasarkan risiko berjalan sesuai dengan tingkat risiko Bank dan peraturan perundangan yang berlaku.

Berdasarkan hasil pemantauan dari tiga lini pertahanan di atas, Bank melalui SKMR kemudian akan menentukan risiko Bank terbesar (3-5 risiko, dapat lebih jika diperlukan) dengan prioritas tertinggi untuk diselesaikan dan menyampaikannya kepada Komite Pemantau Risiko dan Dewan Komisaris. Secara sederhana, kerangka manajemen risiko Bank adalah sebagaimana di atas dimana pelaksanaan yang komprehensif dan efektif atas kerangka manajemen risiko tersebut masih perlu diuji mengingat pelaksanaan manajemen risiko Bank secara menyeluruh baru dilaksanakan pada tahun 2013 ini.

ORGANISASI MANAJEMEN RISIKOSecara umum, organisasi manajemen risiko Bank adalah sebagai berikut:

1. Risk Taking Unit (RTU)/unit Bank lainnya sebagai pelaksana dan penanggung jawab dari setiap kebijakan dan prosedur Bank yang juga melakukan pengelolaan risiko yang melekat di masing-masing sesuai jenis risikonya.

2. SKMR sebagai unit independen yang menyusun kerangka, kebijakan, metodologi, perangkat, dan prosedur pengelolaan risiko untuk dilaksanakan oleh setiap RTO/RTU.

3. Internal Control dan SKK sebagai unit independen yang melakukan penilaian/kajian terhadap efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal.

4. Proses eskalasi dan pelaporan dilaksanakan kepada Komite Manajemen Risiko yang membantu Direksi dalam penetapan kebijakan, prosedur, pengembangan, dan implementasi pelaksanaan pengelolaan risiko serta eskalasi permasalahan dan/atau keputusan ke Direksi.

The second line is Internal Control (as part of SKMR) and Compliance Unit (SKK) will carry out a review of the self-assessment periodically carried out by periodic RTO in accordance with its level of risk. Internal Control and SKK shall provide recommendation for the action required to be taken to ensure compliance, particularly in the event of a potential regulatory violation and/or if immediate actions are required to rectify the situation.

The third line is the Internal Audit Unit (SKAI), which performs the risk-based audit by taking into consideration the self-assessment and review output made by the Internal Control and SKK. The audit methodology performed by the SKAI continues to change and improve to ensure audit activities has been aligned Bank’s risk level and complied with the prevailing laws.

Based on the monitoring results of the three lines of defence mentioned above, the Bank, through SKR, eventually will determine the Bank’s highest risk (3-5 risks, or more if needed) with the highest priority to be resolved and submitted to the Risk Monitoring Committee and the Board of Commissioners. Essentially, the Bank’s risk management framework, as mentioned above, still needs to be tested since the comprehensive implementation of the Bank’s risk management was just initially carried out in 2013.

RISK MANAGEMENT ORGANIZATIONIn general, the Bank’s risk management organization comprises:

1. Risk Taking Unit (RTU)/other Bank’s unit as the executor and unit responsible for all of the Bank’s risk management policy and procedures as well as also manages risks inherent within the respective unit in accordance with the risk type.

2. SKMR, as an independent unit formulates the framework, policy, methodology, tools, and risk management procedures to be carried out by every RTO/RTU.

3. Internal Control and SKK, as independent units that evaluates/reviews the effectiveness of

risk management implementation and internal control.

4. Escalating and reporting process is carried out by the Risk Management Committee which assists the Board of Directors in establishing the policy, procedures, development, and implementation of risk management as well as escalating issues and/or resolution to the Board of Directors.

Page 82: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT82

5. Fungsi pengawasan dan eksekusi dilakukan oleh Direksi yang bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan kebijakan manajemen risiko, menerapkan manajemen risiko secara memadai dan sesuai karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.

6. Fungsi pengawasan/pemantauan dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko yang merupakan komite Dewan Komisaris yang bertanggung jawab untuk menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko, memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.

EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOA. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum Penerapan manajemen risiko Bank mencakup hal berikut:

1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris

Pengawasan aktif Direksi tercermin antara lain dari melakukan penyusunan kerangka, kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Pelaksanaan pengawasan aktif juga dilakukan melalui forum Komite Manajemen Risiko. Komite Kredit dan Komite Asset & Liability (ALCO) serta IT Steering Committee yang merupakan komite Direksi untuk memastikan penerapan manajemen risiko yang efektif dan menyeluruh.

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dapat terlihat dari persetujuan Dewan Komisaris terhadap kerangka, strategi, dan kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan manajemen risiko Bank melalui forum Komite Pemantau Risiko dan/atau Rapat Direksi dan Komisaris yang dilakukan secara berkala. Dewan Komisaris dan Direksi juga berperan aktif dalam penetapan struktur organisasi manajemen risiko, kecukupan, dan kualitas SDM termasuk program pelatihan untuk pengembangan SDM antara lain pemenuhan kewajiban untuk sertifikasi manajemen risiko dan sosialisasi internal kepada seluruh pegawai Bank mengenai manajemen risiko.

2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko

Bank terus melakukan kajian dan penyempurnaan atas kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko termasuk perangkat yang digunakan dalam memastikan penerapan manajemen risiko di seluruh lini.

5. The supervisory and execution function is carried out by the Board of Directors that is responsible for formulating risk management policy and strategy, as well as applying risk management in an adequate manner and in accordance with the Bank’s characteristic, complexity, and risk profiles.

6. The supervision/monitoring function is carried out by the Risk Monitoring Committee, a committee under the Board of Commissioners that is responsible for approving risk management strategy and policy, thereby ensuring risk management is applied adequately and in line with the Bank’s characteristic, complexity, and risk profiles.

RISK EXPOSURE AND RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATIONA. General Implementation of Risk Management Implementing the Bank’s risk management covers the following:

1. Active Supervision of the Board of Directors and Board of Commissioners

The Board of Directors’ active supervision is reflected in, among others, the formulation of the risk management framework, policy, and procedures. Active supervision is also carried out through Risk Management Committee. The Credit Committee and Asset & Liability Committee (ALCO) along with IT Steering Committee, committees under the Board of Directors that ensures the effective and comprehensive application of risk management.

The Board of Directors’ active supervision is reflected in the Board of Commissioners approval for the risk management framework, strategy, and policy that are prepared by the Board of Directors as well as evaluated the Bank’s risk management implementation through the Risk Monitoring Committee and/or the Board of Directors and Board of Commissioners Meeting that are convened regularly. The Board of Commissioners and Board of Directors also play an active role in determining the risk management organization, adequacy, and quality HR including training program to develop HR that includes requirements to obtain the risk management certification as well as internal dissemination of risk management to all of the Bank’s employees.

2. Adequacy of policy, procedures, and risk limit setting.

The Bank continuously reviews and refines the policy, procedure, and limit of the risks including the tools used in ensuring the implementation of process in all line of business.

Page 83: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT82

5. Fungsi pengawasan dan eksekusi dilakukan oleh Direksi yang bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan kebijakan manajemen risiko, menerapkan manajemen risiko secara memadai dan sesuai karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.

6. Fungsi pengawasan/pemantauan dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko yang merupakan komite Dewan Komisaris yang bertanggung jawab untuk menyetujui strategi dan kebijakan manajemen risiko, memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai dan sesuai karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.

EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKOA. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum Penerapan manajemen risiko Bank mencakup hal berikut:

1. Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris

Pengawasan aktif Direksi tercermin antara lain dari melakukan penyusunan kerangka, kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Pelaksanaan pengawasan aktif juga dilakukan melalui forum Komite Manajemen Risiko. Komite Kredit dan Komite Asset & Liability (ALCO) serta IT Steering Committee yang merupakan komite Direksi untuk memastikan penerapan manajemen risiko yang efektif dan menyeluruh.

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dapat terlihat dari persetujuan Dewan Komisaris terhadap kerangka, strategi, dan kebijakan manajemen risiko yang disusun oleh Direksi serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan manajemen risiko Bank melalui forum Komite Pemantau Risiko dan/atau Rapat Direksi dan Komisaris yang dilakukan secara berkala. Dewan Komisaris dan Direksi juga berperan aktif dalam penetapan struktur organisasi manajemen risiko, kecukupan, dan kualitas SDM termasuk program pelatihan untuk pengembangan SDM antara lain pemenuhan kewajiban untuk sertifikasi manajemen risiko dan sosialisasi internal kepada seluruh pegawai Bank mengenai manajemen risiko.

2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko

Bank terus melakukan kajian dan penyempurnaan atas kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko termasuk perangkat yang digunakan dalam memastikan penerapan manajemen risiko di seluruh lini.

5. The supervisory and execution function is carried out by the Board of Directors that is responsible for formulating risk management policy and strategy, as well as applying risk management in an adequate manner and in accordance with the Bank’s characteristic, complexity, and risk profiles.

6. The supervision/monitoring function is carried out by the Risk Monitoring Committee, a committee under the Board of Commissioners that is responsible for approving risk management strategy and policy, thereby ensuring risk management is applied adequately and in line with the Bank’s characteristic, complexity, and risk profiles.

RISK EXPOSURE AND RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATIONA. General Implementation of Risk Management Implementing the Bank’s risk management covers the following:

1. Active Supervision of the Board of Directors and Board of Commissioners

The Board of Directors’ active supervision is reflected in, among others, the formulation of the risk management framework, policy, and procedures. Active supervision is also carried out through Risk Management Committee. The Credit Committee and Asset & Liability Committee (ALCO) along with IT Steering Committee, committees under the Board of Directors that ensures the effective and comprehensive application of risk management.

The Board of Directors’ active supervision is reflected in the Board of Commissioners approval for the risk management framework, strategy, and policy that are prepared by the Board of Directors as well as evaluated the Bank’s risk management implementation through the Risk Monitoring Committee and/or the Board of Directors and Board of Commissioners Meeting that are convened regularly. The Board of Commissioners and Board of Directors also play an active role in determining the risk management organization, adequacy, and quality HR including training program to develop HR that includes requirements to obtain the risk management certification as well as internal dissemination of risk management to all of the Bank’s employees.

2. Adequacy of policy, procedures, and risk limit setting.

The Bank continuously reviews and refines the policy, procedure, and limit of the risks including the tools used in ensuring the implementation of process in all line of business.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

83

Selama tahun 2013, Bank juga telah melakukan beberapa kampanye untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman seluruh jajaran di Bank terhadap pentingnya penerapan manajemen risiko dengan melaksanakan dan memastikan kecukupan kebijakan dan prosedur di Bank.

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko

Tahun 2013, Bank telah melakukan beberapa kegiatan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko-risiko yang paling signifikan untuk Bank, antara lain:

Risiko Kredit:1. Perbaikan pengawasan dan pelaporan kualitas

kredit.2. Perbaikan kunjungan inspeksi lapangan.3. Perbaikan proses Komite Kredit atas persetujuan

kredit.4. Perubahan cara perhitungan modal dari koperasi

dan meningkatkan standarisasi perhitungan minimum CAR untuk

koperasi dengan fokus pada modal inti.5. Pengetatan pemberian kredit bagi BPR melalui

pemeringkatan risiko internal yang ada.6. Identifikasi dan pemberian pelatihan faktor risiko

kualitatif utama bagi pegawai bagian kredit dan pengawasan

7. Top-up kredit terbatas bagi LKM yang memiliki catatan baik berdasarkan informasi kepatuhan covenant.

8. Menurunkan batas pemberian kredit internal (total exposure) per-LKM.

9. Perbaikan kebijakan limit risiko kredit.10. Reorganisasi Divisi Bisnis11. Menghentikan pemberian kredit baru untuk

koperasi sambil menunggu hasil kajian kredit.12. Mengimplementasikan watch list dan daftar

penyaluran debitur besar (large exposures list).

Risiko Operasional1. Perbaikan pengawasan/administrasi kredit.2. Pelaksanakan Risk Control Self-Assessment.3. Memberlakukan Pengawasan dan Pengembangan

Internal Controls sebagai fungsi terpisah.4. Menstandarisasi seluruh prosedur dankebijakan

Bank serta mengelola jadwal pengkinian.5. Melaksanakan rapat Komite Manajemen Risiko

bulanan dengan fokus pada risiko operasional.

Risiko Pasar dan Likuiditas1. Perbaikan likuiditas harian, proyeksi likuiditas,

selisih jatuh tempo dan selisih re-pricing.2. Revisi pelaporan dan standar limit atas likuiditas

harian, proyeksi likuiditas, selisih jatuh tempo dan selisih re-pricing.

During 2013, the Bank has introduced some campaigns to raise awareness and understanding from all Bank’s employees on the importance of risk management implementation by ensuring and executing the adequacy of policy and procedure within the Bank.

3. Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, and control as well risk management information systemIn 2013, the Bank has taken initiatives to identify, measure, monitor and control significant Bank’s risks, including:

Credit Risk:1. Improved Loan Quality Monitoring and Reporting 2. Improved Coverage of Loan Field inspecting visit3. Improved Credit Committee Process for loan

decision4. Changed method of calculating capital for

cooperatives, and raised standards for minimum CAR calculation for cooperatives, focusing on core capital

5. Tightened lending to BPRs using existing internal risk ratings

6. Identification of and Training for key qualitative risk factors for loan officers, monitoring officers

7. Restricted loan top-ups to MFIs with a good track record of information covenant compliance

8. Lowered internal lending limit (total exposure) for individual MFIs

9. Improved Credit Risk Limit Policies10. Reorganized Business Division11. Froze new lending to cooperatives pending result

of lending Review12. Implemented watch list and large exposure list 

Operational Risk:1. Improved Loan Monitoring/Administration2. Implemented Risk Control Self-Assessment3. Implemented Internal Controls Development and

Monitoring as a separate function4. Standardized the complete set of bank policies and

procedures and managed update schedule5. Implemented monthly Risk Management

Committee Meetings with special attention to operational risk.

 Liquidity and Market Risk:1. Improved daily liquidity, projected liquidity,

maturity gap and interest re-pricing gap.2. Revised limits reporting and standards for daily

liquidity projected liquidity, liquidity maturity gaps, and liquidity re-pricing gap.

Page 84: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT84

3. Kemampuan Bank yang lebih baik untuk mengelola risiko likuiditas dengan meningkatkan dan mendiversifikasi inter-bank credit lines.

4. Membina tim Tresuri Bank untuk mengambil peran penting dalam pengelolaan likuiditas Bank.

5. Meningkatkan peran Komite ALCO untuk likuiditas dan keputusan rate.

Divisi SKMR secara keseluruhan telah melakukan beberapa hal perbaikan sebagai berikut:

1. Perbaikan fungsi ROC dan pengawasan risiko.2. Melaksanakan prosedur dan scenario stress test

yang lebih baik bagi risiko kredit, operasional, dan likuiditas.

3. Melaksanakan analisa dan pengukuran profil risiko di seluruh bagian Bank dengan lebih baik.

4. Reorganisasi SKMR

Hasil pemantauan yang dilakukan oleh Internal Control Unit dan issue-issue yang berpotensi kepada kerugian atau risiko operasional disampaikan kepada Direksi dan seluruh risk taking unit dalam rapat Komite Manajemen Risiko untuk ditindaklanjuti. Selain itu, Bank dalam melaksanakan sistem pengendalian intern telah menerapkan pendekatan “Three Lines of Defense” atau Tiga Lini Pertahanan, dimana:

1. Lini Pertahanan Pertama, terdapat di masing-masing divisi sebagai risk taking unit

2. Lini Pertahanan Kedua, berada di Divisi Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko. Internal Control Unit akan melakukan pemantauan secara berkala sesuai tingkat risikonya atas aktivitas, proses bisnis, transaksi, dan pengawasan yang dilakukan oleh risk taking unit.

3. Lini Pertahanan Ketiga, berada di SKAI.

B. Penerapan Manajemen Risiko Untuk Setiap Jenis Risiko

1. Risiko Kredit Secara mendasar, risiko kredit adalah risiko yang

terjadi akibat terjadinya kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk memenuhi kewajibannya (default). Default dalam transaksi pemberian kredit di Bank terjadi apabila debitur tetap tidak dapat membayar kewajibannya baik pinjaman pokok maupun bunganya setelah melewati jumlah hari tertentu sesuai dengan perjanjian/ketentuan berlaku.

Tingkat risiko inheren kredit relatif stabil berada pada level Low to Moderate. NPL gross Bank berada pada 1,83% pada posisi Desember 2013, meningkat dibandingkan posisi September 2013 yang tercatat 1,47%. Terdapat 13 LKM yang terdiri atas 1 BPR dan 12 Koperasi, dengan kolektibilitas 2 (dua) sampai kolektibilitas 5 (lima), yaitu: KSP Multiniaga (Kol 5), KSP Sawerigading

3. Improved Bank’s ability to manage liquidity risk by increasing and diversifying inter-bank credit lines

4. Developed Bank Treasury team to take the lead role in managing Bank liquidity

5. Improved ALCO Committee process for liquidity and rate decisions.

  Overall, SKMR Division has made some

accomplishments on:

1. Improved ROC functioning and risk oversight2. Implemented improved stress test procedures and

scenarios for credit, operational, and liquidity risk

3. Implemented improved bank-wide risk profile measures and analysis

4. Reorganized SKMR Division

Monitoring results by Internal Control Unit and issues that presents potential loss or operational risks are submitted the Board of Directors and all risk taking units during Risk Management Committee meeting for follow ups.

Additionally, the Bank has appplied “Three Lines of Defense” in implementing its internal control systems, comprising:

1. First Line of Defense, attached within each risk taking unit division.

2. Second Line of Defense, is within Compliance Division. Risk Management Division will periodically take monitoring in line with risk and activity level, business process, transaction, and control by risk conducted by taking unit.

3. Third Line of Defense, is within SKAI.

B. Implementation of Risk Management for Each Type of Risk

1. Credit Risk Credit risk is basically the risk that arises from the

failure of the counterparty to fulfill its obligation (default). Loan default occurs when the borrower continues to be unable to pay back its obligations both in terms of the loan’s principal as well as its interest after a certain period as stipulated in the prevailing rules and regulations.

The level of inherent credit risk is relatively stable at a Low to Moderate level. The Bank’s gross NPL is at 1.83% as of December 2013, which is higher compared to its position in September 2013 of 1.47%. There are 13 MFIs consisting of 1 Rural Bank and 12 Cooperatives, with collectibility 2 (two) up to collectibility 5 (five) comprising: KSP Multiniaga (Col 5), KSP Sawerigading (Col 5),

Page 85: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT84

3. Kemampuan Bank yang lebih baik untuk mengelola risiko likuiditas dengan meningkatkan dan mendiversifikasi inter-bank credit lines.

4. Membina tim Tresuri Bank untuk mengambil peran penting dalam pengelolaan likuiditas Bank.

5. Meningkatkan peran Komite ALCO untuk likuiditas dan keputusan rate.

Divisi SKMR secara keseluruhan telah melakukan beberapa hal perbaikan sebagai berikut:

1. Perbaikan fungsi ROC dan pengawasan risiko.2. Melaksanakan prosedur dan scenario stress test

yang lebih baik bagi risiko kredit, operasional, dan likuiditas.

3. Melaksanakan analisa dan pengukuran profil risiko di seluruh bagian Bank dengan lebih baik.

4. Reorganisasi SKMR

Hasil pemantauan yang dilakukan oleh Internal Control Unit dan issue-issue yang berpotensi kepada kerugian atau risiko operasional disampaikan kepada Direksi dan seluruh risk taking unit dalam rapat Komite Manajemen Risiko untuk ditindaklanjuti. Selain itu, Bank dalam melaksanakan sistem pengendalian intern telah menerapkan pendekatan “Three Lines of Defense” atau Tiga Lini Pertahanan, dimana:

1. Lini Pertahanan Pertama, terdapat di masing-masing divisi sebagai risk taking unit

2. Lini Pertahanan Kedua, berada di Divisi Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko. Internal Control Unit akan melakukan pemantauan secara berkala sesuai tingkat risikonya atas aktivitas, proses bisnis, transaksi, dan pengawasan yang dilakukan oleh risk taking unit.

3. Lini Pertahanan Ketiga, berada di SKAI.

B. Penerapan Manajemen Risiko Untuk Setiap Jenis Risiko

1. Risiko Kredit Secara mendasar, risiko kredit adalah risiko yang

terjadi akibat terjadinya kegagalan pihak lawan (counterparty) untuk memenuhi kewajibannya (default). Default dalam transaksi pemberian kredit di Bank terjadi apabila debitur tetap tidak dapat membayar kewajibannya baik pinjaman pokok maupun bunganya setelah melewati jumlah hari tertentu sesuai dengan perjanjian/ketentuan berlaku.

Tingkat risiko inheren kredit relatif stabil berada pada level Low to Moderate. NPL gross Bank berada pada 1,83% pada posisi Desember 2013, meningkat dibandingkan posisi September 2013 yang tercatat 1,47%. Terdapat 13 LKM yang terdiri atas 1 BPR dan 12 Koperasi, dengan kolektibilitas 2 (dua) sampai kolektibilitas 5 (lima), yaitu: KSP Multiniaga (Kol 5), KSP Sawerigading

3. Improved Bank’s ability to manage liquidity risk by increasing and diversifying inter-bank credit lines

4. Developed Bank Treasury team to take the lead role in managing Bank liquidity

5. Improved ALCO Committee process for liquidity and rate decisions.

  Overall, SKMR Division has made some

accomplishments on:

1. Improved ROC functioning and risk oversight2. Implemented improved stress test procedures and

scenarios for credit, operational, and liquidity risk

3. Implemented improved bank-wide risk profile measures and analysis

4. Reorganized SKMR Division

Monitoring results by Internal Control Unit and issues that presents potential loss or operational risks are submitted the Board of Directors and all risk taking units during Risk Management Committee meeting for follow ups.

Additionally, the Bank has appplied “Three Lines of Defense” in implementing its internal control systems, comprising:

1. First Line of Defense, attached within each risk taking unit division.

2. Second Line of Defense, is within Compliance Division. Risk Management Division will periodically take monitoring in line with risk and activity level, business process, transaction, and control by risk conducted by taking unit.

3. Third Line of Defense, is within SKAI.

B. Implementation of Risk Management for Each Type of Risk

1. Credit Risk Credit risk is basically the risk that arises from the

failure of the counterparty to fulfill its obligation (default). Loan default occurs when the borrower continues to be unable to pay back its obligations both in terms of the loan’s principal as well as its interest after a certain period as stipulated in the prevailing rules and regulations.

The level of inherent credit risk is relatively stable at a Low to Moderate level. The Bank’s gross NPL is at 1.83% as of December 2013, which is higher compared to its position in September 2013 of 1.47%. There are 13 MFIs consisting of 1 Rural Bank and 12 Cooperatives, with collectibility 2 (two) up to collectibility 5 (five) comprising: KSP Multiniaga (Col 5), KSP Sawerigading (Col 5),

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

85

(Kol 5), KWSU Bhakti Astamakmur (Kol 5), KSU Bina Artha Guna (Kol 5), KSP Rappodi (Kol 5), KSP Citra Niaga (Kol 5), BPR Tugu Kencana (Kol 5), KSU Bantu Pengusaha Rakyat (Kol 5), KSP Danatama (Kol 4), KSP Margomulyo (Kol 3), KSP Bina Sejahtera (Kol 2), KSP Bina Usaha (Kol 2), dan Koperasi Induk Koperasi Simpan Pinjam (Kol 2). Terdapat 2 LKM yang dihapus buku pada bulan Desember 2013, yaitu PT BPR Kujang Artha Sembada dan PT BPR Mitra Danagung.

Dengan implementasi laporan dan analisis risiko yang lebih dalam, Bank diberikan indikasi prioritas-prioritas untuk memperbaiki proses, analisis, dan cara pengelolaan yang lebih baik. Secara spesifik, Bank telah:

•Melakukan beberapa perubahan analitis secara keseluruhan.

•Memanfaatkan internal risk rating untuk memperketat standar-standar untuk menyetujui kredit kepada LKM.

•Mengubah cara perhitungan dan standar minimal CAR untuk koperasi.

•Identifikasi dan sosialisasi beberapa aspek LKM yang kualitatif untuk memonitor sebagai indikasi kualitatif mengenai kualitas Bank.

•Meningkatkan frekuensi dan kualitas inspeksi nasabah di lapangan.

•Pengembangan proses komite untuk kebijakan dan keputusan kredit.

a. Organisasi Bank Andara mengelola eksposur risiko kredit

melalui kerjasama tim unit bisnis, Departemen Credit Market & Liquidity Risk (CMLR), dan Departemen Loan Administration (di bawah Divisi Operasional).

Departemen CMLR bertindak sebagai mitra independen untuk unit bisnis Bank dengan memberikan analisa yang tepat waktu dan obyektif sebagai bagian penting dari persetujuan Bank, pemantauan, dan perbaikan/proses recovery. Departemen CMLR merupakan bagian dari SKMR di bawah supervisi Chief Risk Officer.

b. Tata Kelola dan Strategi Dengan praktik terbaik pada kebijakan dan

industri, semua risiko yang teridentifikasi ditugaskan ke RTO. Untuk risiko kredit, unit bisnis Bank adalah RTO dan karena itu utamanya bertanggung jawab atas eksposur kredit Bank, bertindak sebagai lini pertahanan pertama dalam

KWSU Bhakti Astamakmur (Col 5), KSU Bina Artha Guna (Col 5), KSP Rappodi (Col 5), KSP Citra Niaga (Col 5), BPR Tugu Kencana (Col 5), KSU Bantu Pengusaha Rakyat (Col 5), KSP Danatama (Col 4), KSP Margomulyo (Col 3), KSP Bina Sejahtera (Col 2), KSP Bina Usaha (Col 2), and Koperasi Induk Koperasi Simpan Pinjam (Col 2). There are 2 MFIs written off in December 2013, which are PT BPR Kujang Artha Sembada and PT BPR Mitra Danagung.

By implementing a more through risk report and analysis, the Bank has an indication of the priorities needed to improve the process, analysis, and better management methods. Specifically, the Bank has:

•Comprehensively carried out a number of analytical changes. •Utilized internal risk rating to tighten standards for loan approvals for MFI. •Changed calculation method and set minimum CAR standards for cooperatives. •Identified and disseminated a number of MFI qualitative aspects to be monitored as a qualitative indication on the Bank’s quality. •Intensifed the frequency and quality of field inspections. •Developed process for the committees in making credit policy and decisions.

a. Organization Bank Andara manages credit risk exposure

by cooperating with teams from the business unit, Credit Market & Liquidity Risk (CMLR) Department, and Loan Administration Department (under Operations Division).

CMLR Department acts as an independent partner for the Bank’s business unit to provide a timely and objective analysis as a vital part of the Bank’s approval, monitoring, and improvement/recovery process. CMLR Department represents a part of the Risk Management Unit under the supervision of the Chief Risk Officer.

b. Governance and Strategy Through best practices in policy and industry,

all risks identified are assigned to the RTO. For credit risk, the Bank’s business unit is the RTO and as a result it is primarily responsible for the Bank’s credit risk exposure, which acts as the first line of defence for managing the Bank’s

Page 86: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT86

mengelola risiko kredit Bank. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar, unit bisnis menerapkan standar, proses, dan perangkat yang ditetapkan untuk memandu analisa, persetujuan, pemantauan, dan perbaikan/recovery kredit.

Dalam melaksanakan analisa kredit dan mencapai

keputusan kredit, Bank mengikuti kebijakan, proses, dan batas kewenangan memutus kredit. Komite kredit bertanggung jawab khususnya untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah tertentu sesuai kewenangan yang diberikan serta untuk menetapkan kebijakan dan prosedur dalam bidang perkreditan, termasuk penanganan kredit bermasalah.

Departemen CMLR bertindak sebagai unit kunci untuk second line of defense dalam mengelola risiko kredit, dengan Departemen Loan Administration, Kepatuhan, dan Legal juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa loan dibuat dan eksposur kredit dikelola sesuai dengan kebijakan Bank dan regulasi yang berlaku. SKAI Bank bertindak sebagai lini pertahanan ketiga dalam mengendalikan risiko kredit dengan menyediakan verifikasi ex post bahwa standar, kebijakan dan prosedur Bank diikuti dan dilaksanakan dengan benar, serta melaporkan temuan dan pelanggaran.

c. Kebijakan Pengelolaan Limit Risiko Kredit Bank Andara memantau kualitas kredit

sebagai bagian dari identifikasi dini dari memburuknya kredit. Pengelolaan risiko kredit diantaranya dilakukan dengan pengelolaan limit, sebagaimana tercantum dalam kebijakan limit risiko kredit sebagai panduan yang harus dilaksanakan oleh unit bisnis sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Kebijakan ini mengatur mengenai batas maksimum internal untuk pemberian kredit kepada LKM (bank atau non bank).

Kebijakan Limit Risiko Kredit di Bank Andara dengan merujuk kepada:

1. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Internal ditetapkan sebesar:

a. 20% dari modal untuk grup usaha b. 15% dari modal untuk individu c. 10% dari modal untuk pihak terkait Pada tingkat LKM secara individual dan kelompok

kepemilikan, Bank menerapkan batas pinjaman yang lebih ketat dari yang disyaratkan dalam peraturan BI.

2. Konsentrasi Pemberian Kredit Secara Geografis, dimana konsentrasi pada 1 propinsi maksimal sebesar 30% dari total keseluruhan kredit yang

credit risk. In order to carry its responsibilities properly, the business unit implements standards, processes, and devices that are established to serve as guidelines for credit analysis, approval, monitoring, and improvement/recovery.

In carrying out a credit analysis and reaching

credit decisions, the Bank complies with policy, process, and limits of authority to approve credit. The Credit Committee is particularly responsible for determining loan disbursals at a specified amount and in accordance with the authority as well as determining the policy and procedures on credit, including non performing loan management.

CMLR Department serves as a key unit for the second line of defense in managing credit risk, with the Loan Administration Department, Compliance, and Legal. It also plays an important role in ensuring that the loans as well as the credit exposure is managed in accordance with the Bank’s policy and prevailing regulations. The Bank’s SKAI serves as the third line of defence for controlling credit risk by providing ex-post verification that Bank’s standard, policy, and procedures have been complied and executed correctly, as well as reporting the findings and violations.

c. Management Policy on Credit Risk Limit Bank Andara monitors credit quality as part of the

early identification of deteriorating loans. Credit risk management is performed by, among others, managing limits as prescribed within the credit risk limit policy that serves as the guide that must be applied by the business unit to determine lending. This policy governs the internal maximum limits for the disbursal of loans to micro financing institutions (bank or non-bank).

Bank Andara’s Credit Risk Limit Policy refers to:

1. Internal Legal Lending Limit (LLL) is set at: a. 20% of the capital for Business Group. b.15% of the capital for individuals c.10% of the capital for related parties

At MFI level on an individual and group

ownership, the Bank implemented tighter lending limit from that prescribed within BI’s regulation.

2. Lending Concentration by Geography, whereby the concentration in 1 province is a maximum of 30% of total loans that the Bank disburses, which

Page 87: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT86

mengelola risiko kredit Bank. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawabnya dengan benar, unit bisnis menerapkan standar, proses, dan perangkat yang ditetapkan untuk memandu analisa, persetujuan, pemantauan, dan perbaikan/recovery kredit.

Dalam melaksanakan analisa kredit dan mencapai

keputusan kredit, Bank mengikuti kebijakan, proses, dan batas kewenangan memutus kredit. Komite kredit bertanggung jawab khususnya untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah tertentu sesuai kewenangan yang diberikan serta untuk menetapkan kebijakan dan prosedur dalam bidang perkreditan, termasuk penanganan kredit bermasalah.

Departemen CMLR bertindak sebagai unit kunci untuk second line of defense dalam mengelola risiko kredit, dengan Departemen Loan Administration, Kepatuhan, dan Legal juga memainkan peran penting dalam memastikan bahwa loan dibuat dan eksposur kredit dikelola sesuai dengan kebijakan Bank dan regulasi yang berlaku. SKAI Bank bertindak sebagai lini pertahanan ketiga dalam mengendalikan risiko kredit dengan menyediakan verifikasi ex post bahwa standar, kebijakan dan prosedur Bank diikuti dan dilaksanakan dengan benar, serta melaporkan temuan dan pelanggaran.

c. Kebijakan Pengelolaan Limit Risiko Kredit Bank Andara memantau kualitas kredit

sebagai bagian dari identifikasi dini dari memburuknya kredit. Pengelolaan risiko kredit diantaranya dilakukan dengan pengelolaan limit, sebagaimana tercantum dalam kebijakan limit risiko kredit sebagai panduan yang harus dilaksanakan oleh unit bisnis sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. Kebijakan ini mengatur mengenai batas maksimum internal untuk pemberian kredit kepada LKM (bank atau non bank).

Kebijakan Limit Risiko Kredit di Bank Andara dengan merujuk kepada:

1. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Internal ditetapkan sebesar:

a. 20% dari modal untuk grup usaha b. 15% dari modal untuk individu c. 10% dari modal untuk pihak terkait Pada tingkat LKM secara individual dan kelompok

kepemilikan, Bank menerapkan batas pinjaman yang lebih ketat dari yang disyaratkan dalam peraturan BI.

2. Konsentrasi Pemberian Kredit Secara Geografis, dimana konsentrasi pada 1 propinsi maksimal sebesar 30% dari total keseluruhan kredit yang

credit risk. In order to carry its responsibilities properly, the business unit implements standards, processes, and devices that are established to serve as guidelines for credit analysis, approval, monitoring, and improvement/recovery.

In carrying out a credit analysis and reaching

credit decisions, the Bank complies with policy, process, and limits of authority to approve credit. The Credit Committee is particularly responsible for determining loan disbursals at a specified amount and in accordance with the authority as well as determining the policy and procedures on credit, including non performing loan management.

CMLR Department serves as a key unit for the second line of defense in managing credit risk, with the Loan Administration Department, Compliance, and Legal. It also plays an important role in ensuring that the loans as well as the credit exposure is managed in accordance with the Bank’s policy and prevailing regulations. The Bank’s SKAI serves as the third line of defence for controlling credit risk by providing ex-post verification that Bank’s standard, policy, and procedures have been complied and executed correctly, as well as reporting the findings and violations.

c. Management Policy on Credit Risk Limit Bank Andara monitors credit quality as part of the

early identification of deteriorating loans. Credit risk management is performed by, among others, managing limits as prescribed within the credit risk limit policy that serves as the guide that must be applied by the business unit to determine lending. This policy governs the internal maximum limits for the disbursal of loans to micro financing institutions (bank or non-bank).

Bank Andara’s Credit Risk Limit Policy refers to:

1. Internal Legal Lending Limit (LLL) is set at: a. 20% of the capital for Business Group. b.15% of the capital for individuals c.10% of the capital for related parties

At MFI level on an individual and group

ownership, the Bank implemented tighter lending limit from that prescribed within BI’s regulation.

2. Lending Concentration by Geography, whereby the concentration in 1 province is a maximum of 30% of total loans that the Bank disburses, which

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

87

Bank berikan, dihitung dari baki debet kredit yang diberikan.

3. LDD (Limited Due Diligence) adalah kegiatan pemeriksaan secara menyeluruh berdasarkan kondisi LKM, sesuai yang berlaku bagi bank atau non bank didasarkan pada kategori tingkat risiko sebagai berikut:

a. Risiko Sangat Rendah: tidak ada pembatasan; b.Risiko Rendah: tidak ada pembatasan; c. Risiko Sedang: tidak boleh melebihi 10% dari

keseluruhan penyediaan dana; d.Risiko Tinggi dan Kategori Sangat Tinggi: tidak

boleh melebihi 5% dari keseluruhan kredit yang Bank berikan. Pinjaman dalam kategori Sangat Tinggi hanya dapat diterima dengan kondisi khusus dengan persetujuan [1 level up].

4. Fokus kepada Sektor Jasa Keuangan Terkait dengan visi dan misi Bank yang memfokuskan pada sektor lembaga keuangan mikro di Indonesia, maka pengklasifikasian sektor industri akan lebih terfokus kepada jasa keuangan (LKM) khususnya kepada BPR dan non BPR. Meskipun demikian ada perbedaan dalam risiko strategis antara BPR dan non BPR, dimana untuk BPR standar peraturan dan pengawasan lebih efektif dan konsisten. Berdasarkan kondisi tersebut, maka pemberian kredit kepada non BPR (Koperasi, Modal Ventura, dll.) adalah maximum sebesar 30% dari total baki debet kredit yang diberikan Bank.

5. Faktor Social Environment Management Systems (SEMS) merupakan suatu kerangka yang mengintegrasikan risiko sosial dan lingkungan yang dapat terjadi dalam pemberian kredit dan penempatan dana. Penyediaan dana kepada LKM berdasarkan tingkat risiko sebagai berikut: risiko tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah.

6. Pro Poor Score Card, adalah suatu parameter yang digunakan untuk pemberian kredit kepada LKM yang fokus melayani masyarakat berpenghasilan rendah dan masyarakat yang rentan secara ekonomi secara konsisten.

Toleransi dan Evaluasi terhadap penyaluran dana dengan NPL Bank maksimal yang dapat ditoleransi dalam penyediaan dana adalah berdasarkan:

a. Tipe LKM maksimal 3%. b. Propinsi (1 propinsi) maksimal 2%.

Bila melampaui limit di atas, Bank harus mengidentifikasi dan mengukur penyebab utama untuk risiko-risiko tersebut dalam rangka untuk melaksanakan langkah-langkah konkrit dengan tujuan mengurangi atau memitigasi risiko yang

is calculated from the outstanding balance of the loan.

3. LDD (Limited Due Diligence) is the thorough inspection activity based on the condition of theMFI, as applicable for banks or non-banks based on the category of risk as follows:

a. Very Low Risk: no restrictions; b.Low Risk: no restrictions; c. Moderate Risk: cannot exceed 10% of total

supply of funds; d.High Risk and Very High Risk Category: cannot

exceed 5% of the Bank’s total credit provided as loans in the Very High category can only be accepted with a special condition to the approval [1 level up].

4. Focus on the Financial Services Sector Associated with the Bank’s vision and mission

that focuses on the micro financing institution sector in Indonesia, therefore the classification of the industry’s sector will be largely focused on financial services particularly Rural Banks and Non Rural Banks. Nevertheless, there are differences in the strategic risks between Rural Banks and non Rural Banks, wherein the standard regulations and supervision for Rural Banks are more effective and consistent. Based on these conditions, therefore the loans disbursed to non Rural Banks (Cooperatives, Venture Capital, etc) is a maximum of 30% of the total outstanding loans provided by the Bank.

5. The Social Environment Management Systems (SEMS) factor is a framework that integrates social and environmental risks that may arise when providing loans and placement of funds. The provision of funds in MFI is based on the level of risks as follows: high risk, moderate risk, and low risk.

6. Pro Poor Score Card is a parameter used to provide loans to micro financing institutions that focus on servicing low income as well as the economically vulnerable people consistently.

Tolerance and Evaluation of the funds distributed

with the Bank’s maximum NPL that is tolerated in the provision of funds is based on :

a. MFI type, a maximum of 3%. b. Province (1 province), a maximum of 2%.

If the limits are exceeded, the Bank must identify and measure the main causes for these risks in line with concrete steps that are to be implemented so as to reduce or mitigate inherent risks that have been identified and/or reduce the

Page 88: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT88

melekat yang telah teridentifikasi dan/atau mengurangi eksposur Bank kepada LKM.

Bank memfokuskan penyaluran kreditnya kepada lembaga keuangan (BPR dan non BPR), sementara ini mencerminkan tingkat tertentu dari konsentrasi risiko dalam beberapa kasus merupakan tingkat tertentu konsentrasi risiko dalam beberapa kasus, seharusnya tidak dapat disamakan dengan konsentrasi kredit secara umumnya. Debitur tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki bisnis untuk memberikan pelayanan kepada jutaan nasabah terutama UMKM dan rumah tangga. Pembiayaan UMKM oleh lembaga keuangan (BPR dan non BPR) juga tersebar untuk sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, jasa, pertanian, dan lain-lain.

d. Proses Pengukuran dan Pengendalian Risiko Kredit

Pendekatan Bank untuk mengukur dan mengendalikan risiko dimulai jauh sebelum pinjaman diberikan. Dalam analisa pasar dan segmentasi, pengembangan produk, standar untuk konsentrasi pinjaman, dan kriteria penerimaan, Bank Andara menempuh langkah-langkah untuk mengurangi dan mengukur risiko.

Pada tingkat eksposur pelanggan tunggal, Bank bekerja keras untuk memastikan bahwa proses due diligence yang akurat menilai masing-masing lembaga keuangan mikro, sehingga mengidentifikasi risiko utama untuk masing-masing. Bank kemudian menggunakan perjanjian, jaminan, dan upaya pengendalian risiko lain untuk memastikan bahwa risiko kredit tertentu dapat terjaga dalam batas yang dapat diterima.

e. Pendekatan yang Digunakan untuk Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)

Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran BI No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan BI mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

Per 1 Januari 2012, Bank telah menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara

Bank’s exposure to MFI.

The Bank focuses on disbursing loans to micro

financing institutions (Rural Banks and non Rural Banks), while this reflects a certain level of concentrated risk within a number of cases, this should not be equated with the overall loan concentration. Borrowers are located throughout Indonesia whose business is to provide services to millions of customers, particularly the MSME and households. MSME financing by financial institutions (Rural Banks and non Rural Banks) are also dispersed throughout economic sectors such as trade, industry, services, farming, as well as others.

d. Credit Risk Control and Measurement Process The Bank’s approach to measure and control risk

begins long prior to the loan’s disbursement. Bank Andara has to analyze the market and segmentation, product development, standards for loan concentration, and acceptance criteria as formulated steps to measure and minimize risks.

At the single customer exposure level, the Bank works hard to ensure that the due diligence process accurately evaluates the respective micro financing institution, thereby identifying the main risks for each. The Bank subsequently uses agreements, collateral, and undertakes efforts to control other risks to ensure that a specific credit risk is within determined and acceptable limits.

e. Approach Used to Formulate Provisions for Impairment Losses

In accordance with Appendix to BI Circular No.11/33/DPNP dated December 8, 2009 (SE-BI), the Bank determines the provisions for impairment losses on collective loans, which is based on the general allowance and special allowance in line with BI regulation pertaining to evaluation of the quality of bank assets. In accordance with this BI Circular, the transitional provisions for collective impairment of loans can be applied no later than December 31, 2011.

As of January 1, 2012, the Bank determined the proof of for impairment losses both

Page 89: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT88

melekat yang telah teridentifikasi dan/atau mengurangi eksposur Bank kepada LKM.

Bank memfokuskan penyaluran kreditnya kepada lembaga keuangan (BPR dan non BPR), sementara ini mencerminkan tingkat tertentu dari konsentrasi risiko dalam beberapa kasus merupakan tingkat tertentu konsentrasi risiko dalam beberapa kasus, seharusnya tidak dapat disamakan dengan konsentrasi kredit secara umumnya. Debitur tersebar di seluruh Indonesia dan memiliki bisnis untuk memberikan pelayanan kepada jutaan nasabah terutama UMKM dan rumah tangga. Pembiayaan UMKM oleh lembaga keuangan (BPR dan non BPR) juga tersebar untuk sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, jasa, pertanian, dan lain-lain.

d. Proses Pengukuran dan Pengendalian Risiko Kredit

Pendekatan Bank untuk mengukur dan mengendalikan risiko dimulai jauh sebelum pinjaman diberikan. Dalam analisa pasar dan segmentasi, pengembangan produk, standar untuk konsentrasi pinjaman, dan kriteria penerimaan, Bank Andara menempuh langkah-langkah untuk mengurangi dan mengukur risiko.

Pada tingkat eksposur pelanggan tunggal, Bank bekerja keras untuk memastikan bahwa proses due diligence yang akurat menilai masing-masing lembaga keuangan mikro, sehingga mengidentifikasi risiko utama untuk masing-masing. Bank kemudian menggunakan perjanjian, jaminan, dan upaya pengendalian risiko lain untuk memastikan bahwa risiko kredit tertentu dapat terjaga dalam batas yang dapat diterima.

e. Pendekatan yang Digunakan untuk Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)

Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran BI No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 (SE-BI), Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan BI mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.

Per 1 Januari 2012, Bank telah menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara

Bank’s exposure to MFI.

The Bank focuses on disbursing loans to micro

financing institutions (Rural Banks and non Rural Banks), while this reflects a certain level of concentrated risk within a number of cases, this should not be equated with the overall loan concentration. Borrowers are located throughout Indonesia whose business is to provide services to millions of customers, particularly the MSME and households. MSME financing by financial institutions (Rural Banks and non Rural Banks) are also dispersed throughout economic sectors such as trade, industry, services, farming, as well as others.

d. Credit Risk Control and Measurement Process The Bank’s approach to measure and control risk

begins long prior to the loan’s disbursement. Bank Andara has to analyze the market and segmentation, product development, standards for loan concentration, and acceptance criteria as formulated steps to measure and minimize risks.

At the single customer exposure level, the Bank works hard to ensure that the due diligence process accurately evaluates the respective micro financing institution, thereby identifying the main risks for each. The Bank subsequently uses agreements, collateral, and undertakes efforts to control other risks to ensure that a specific credit risk is within determined and acceptable limits.

e. Approach Used to Formulate Provisions for Impairment Losses

In accordance with Appendix to BI Circular No.11/33/DPNP dated December 8, 2009 (SE-BI), the Bank determines the provisions for impairment losses on collective loans, which is based on the general allowance and special allowance in line with BI regulation pertaining to evaluation of the quality of bank assets. In accordance with this BI Circular, the transitional provisions for collective impairment of loans can be applied no later than December 31, 2011.

As of January 1, 2012, the Bank determined the proof of for impairment losses both

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

89

individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan yang signifikan dilakukan secara individual. Semua aset keuangan yang mengalami penurunan nilai signifikan secara individual, maka dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.

Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statisik dari data historis atas kemungkinan gagal bayar, saat pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh data historis dalam model statistik. Mengingat Bank baru berada dalam bentuk yang sekarang selama kurang dari empat tahun, model Bank menggunakan analisis roll rate dengan periode observasi data tiga tahun. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian, dan saat pemulihan yang diharapkan di masa mendatang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.

Untuk perhitungan penurunan nilai secara individual dilakukan berdasarkan perbedaan nilai sekarang (present value) dari proyeksi cash flow awal dengan proyeksi cash flow berdasarkan rencana restrukturisasi kredit. Asset impairment adalah penurunan nilai aset karena nilai tercatat aset (carrying amount) melebihi nilai yang akan dipulihkan (recoverable amount) melalui penggunaan atau penjualan aset. Dalam menghitung CKPN kolektif, aset tertentu diklasifikasikan sebagai aset yang telah jatuh tempo (aset standar) jika aset tersebut telah tercatat memiliki pokok pinjaman atau bunga selama 180 hari atau lebih, atau telah dihapuskan.

f. Risiko Kredit dengan Pendekatan StandarKebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit digunakan Bank untuk mengukur tingkat kecukupan modal, dimana metode yang digunakan adalah pendekatan standar secara individual dari BI. Adapun pembobotan dalam perhitungan ATMR kredit yang termasuk adalah:

1. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia (termasuk penempatan pada BI): 0%

individually and collectively. The evaluation of the impairment of financial assets on significant financial assets is carried out individually. All financial assets that are significantly impaired individually are collectively evaluated for impairment so as to determine whether the grouping of financial assets is based on similar risk characteristics.

In determining the collective value impairment, the Bank uses a statistical model from historical data over the possibility of default, at the time of recovery and the amount of loss incurred, which is adjusted with the management’s consideration as to whether the current economic and credit situation may possibly cause actual losses that are bigger or smaller than results based on historical data or statistical model. Since the Bank has just recently achieved the current position less than four years, the Bank’s model uses the roll rate analysis with the observation data period of three years. The rate of default, loss rate, and recovery time are periodically compared with actual results achieved so as to ensure that the statistical model used continues to be adequate.

Calculation of individual value impairment is based on the variance of the present value from initial cash flow projections with cash flow projection based on the loan restructuring plan. Asset impairment is the impairment in the asset carrying amount exceeding the recoverable amount through asset utilization or sale. To calculate the CKPN collectively, certain assets are classified as assets that are due (standard assets) if this asset has been registered with a principal or interest of 180 days or more, or has been writtern off.

f. Credit Risk with Standard Approach The policy to use a rating in calculating Risk

Weighted Assets (ATMR) for credit risk is used by the Bank to measure the level of capital adequacy whereby the method used is the standard approach individually carried out from BI. As for the weighting used to calculate the credit includes:

1. Receivables to the Government of Indonesia (including placements with BI): 0%

Page 90: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT90

2. Tagihan kepada entitas sektor public (termasuk Surat Utang Negara): 50% (tanpa peringkat)

3. Tagihan kepada bank - tagihan jangka pendek: 20% (tanpa peringkat)

4. Tagihan kepada bank - tagihan jangka panjang: 50% (tanpa peringkat)

5. Kredit pegawai/pensiunan: 50%6. Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan

portofolio retail: 75% Selain pembobotan di atas, juga

memperhitungkan bagian yang dijamin (pengakuan teknik mitigasi risiko kredit) untuk memperoleh nilai ATMR setelah mitigasi risiko kredit yang digunakan untuk perhitungan kecukupan modal.

Mayoritas tagihan Bank saat ini adalah tagihan kepada BPR.

g. Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar Kebijakan Bank untuk Jenis Agunan Utama yang Diterima

Jenis utama dari jaminan diterima oleh Bank untuk memitigasi risiko kredit biasanya merupakan obyek yang dibiayai oleh Bank. Selain itu, Bank dapat menerima jaminan lain sebagai berikut:

1. Agunan tunai, antara lain terdiri dari: deposito, tabungan, giro, setoran, agunan tunai (margin deposit) dan sejenisnya yang diterbitkan dan disimpan oleh Bank dalam mata uang Rupiah;

2. Agunan non tunai, antara lain terdiri dari: - Tanah dan bangunan; - Piutang atau tagihan (receivables); - Personal Guarantee, Corporate Guarantee

h. Sekuritisasi Aset Bank termasuk dalam kategori Bank Umum

Kelompok Usaha 1 (BUKU-1) , dan menurut ketentuan BI tidak dapat melakukan sekuritisasi aset. Sampai dengan akhir tahun 2013, Bank Andara tidak melakukan sekuritisasi aset. Oleh karena itu, Bank tidak terkena risiko kredit yang terkait dengan instrumen keuangan ini.

2. Risiko Pasar Sebagai bank di BUKU 1, sampai dengan saat ini,

Bank tidak memiliki aset dan kewajiban dalam kelompok rekening diperdagangkan (trading book), demikian pula Bank diperkenankan untuk memiliki aset dan kewajiban dalam valuta asing, structured product, derivatif, dan ekuitas.

2. Receivables to public sector entities (including Government Securities (SUN): 50% (without rating)

3. Recievables to banks-short term recievables: 20% (without rating)

4. Receivables to banks-long term receivables: 50% (without rating)

5. Staff/retiree loans: 50%6. Receivables to micro businesses, small

businesses, and retail portfolio: 75% In addition to the above-mentioned weighting,

the calculation also measures the secure portion (recognized credit risk mitigation techniques) to obtain ATMR value following the credit risk mitigation that is used to calculate capital adequacy.

The majority of the Bank’s loans at this point of time are recievables to Rural Banks.

g. Credit Risk Mitigation with Bank’s Standard Approach for Type of Main Collateral Received

The main type of collateral received by the Bank to mitigate credit risk is usually in the form of an object that is financed by the Bank. In addition to this, the Bank can receive other collateral as follows:

1.Cash assets, comprising time deposits, savings, current account, deposits, cash collateral (margin deposit) and similar types that are issued and kept by the Bank in Rupiah denomination;

2. Non-cash assets, which includes: - Land and building; - Receivables; - Personal Guarantee, Corporate Guarantee

h. Asset Securitization Bank Andara falls into Bank Umum Kelompok

Usaha 1 (BUKU-1) and by BI regulation the Bank cannot take asset securitization. Up to end of 2013, Bank Andara never securitized its assets, thus the Bank is not affected by credit risk associated with this financial instrument.

2. Market Risk As the Bank is under BUKU 1 category, the Bank

currently does not have assets and liabilities within the trading book, and does not have assets and liabilities that are denominated in foreign currency, structured product, derivative, and equity.

Page 91: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT90

2. Tagihan kepada entitas sektor public (termasuk Surat Utang Negara): 50% (tanpa peringkat)

3. Tagihan kepada bank - tagihan jangka pendek: 20% (tanpa peringkat)

4. Tagihan kepada bank - tagihan jangka panjang: 50% (tanpa peringkat)

5. Kredit pegawai/pensiunan: 50%6. Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan

portofolio retail: 75% Selain pembobotan di atas, juga

memperhitungkan bagian yang dijamin (pengakuan teknik mitigasi risiko kredit) untuk memperoleh nilai ATMR setelah mitigasi risiko kredit yang digunakan untuk perhitungan kecukupan modal.

Mayoritas tagihan Bank saat ini adalah tagihan kepada BPR.

g. Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar Kebijakan Bank untuk Jenis Agunan Utama yang Diterima

Jenis utama dari jaminan diterima oleh Bank untuk memitigasi risiko kredit biasanya merupakan obyek yang dibiayai oleh Bank. Selain itu, Bank dapat menerima jaminan lain sebagai berikut:

1. Agunan tunai, antara lain terdiri dari: deposito, tabungan, giro, setoran, agunan tunai (margin deposit) dan sejenisnya yang diterbitkan dan disimpan oleh Bank dalam mata uang Rupiah;

2. Agunan non tunai, antara lain terdiri dari: - Tanah dan bangunan; - Piutang atau tagihan (receivables); - Personal Guarantee, Corporate Guarantee

h. Sekuritisasi Aset Bank termasuk dalam kategori Bank Umum

Kelompok Usaha 1 (BUKU-1) , dan menurut ketentuan BI tidak dapat melakukan sekuritisasi aset. Sampai dengan akhir tahun 2013, Bank Andara tidak melakukan sekuritisasi aset. Oleh karena itu, Bank tidak terkena risiko kredit yang terkait dengan instrumen keuangan ini.

2. Risiko Pasar Sebagai bank di BUKU 1, sampai dengan saat ini,

Bank tidak memiliki aset dan kewajiban dalam kelompok rekening diperdagangkan (trading book), demikian pula Bank diperkenankan untuk memiliki aset dan kewajiban dalam valuta asing, structured product, derivatif, dan ekuitas.

2. Receivables to public sector entities (including Government Securities (SUN): 50% (without rating)

3. Recievables to banks-short term recievables: 20% (without rating)

4. Receivables to banks-long term receivables: 50% (without rating)

5. Staff/retiree loans: 50%6. Receivables to micro businesses, small

businesses, and retail portfolio: 75% In addition to the above-mentioned weighting,

the calculation also measures the secure portion (recognized credit risk mitigation techniques) to obtain ATMR value following the credit risk mitigation that is used to calculate capital adequacy.

The majority of the Bank’s loans at this point of time are recievables to Rural Banks.

g. Credit Risk Mitigation with Bank’s Standard Approach for Type of Main Collateral Received

The main type of collateral received by the Bank to mitigate credit risk is usually in the form of an object that is financed by the Bank. In addition to this, the Bank can receive other collateral as follows:

1.Cash assets, comprising time deposits, savings, current account, deposits, cash collateral (margin deposit) and similar types that are issued and kept by the Bank in Rupiah denomination;

2. Non-cash assets, which includes: - Land and building; - Receivables; - Personal Guarantee, Corporate Guarantee

h. Asset Securitization Bank Andara falls into Bank Umum Kelompok

Usaha 1 (BUKU-1) and by BI regulation the Bank cannot take asset securitization. Up to end of 2013, Bank Andara never securitized its assets, thus the Bank is not affected by credit risk associated with this financial instrument.

2. Market Risk As the Bank is under BUKU 1 category, the Bank

currently does not have assets and liabilities within the trading book, and does not have assets and liabilities that are denominated in foreign currency, structured product, derivative, and equity.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

91

Sesuai kategori Bank dan produk yang ada hingga saat ini, risiko pasar yang dihadapi Bank pada banking book yaitu Interest Rate Risk.

Secara keseluruhan kualitas penerapan manajemen risiko pasar Bank telah mencakup seluruh risiko pasar yang dimiliki Bank khususnya risiko pasar pada banking book, meskipun demikian perbedaan periode revaluasi suku bunga antara Rate Sensitive Asset (RSA) dan Rate Sensitive Liability (RSL) yang cukup signifikan akan meningkatkan risiko pasar bagi Bank dalam hal terjadi perubahan suku bunga pasar.

Dalam tahun 2013, telah dilakukan laporan standar dan kerangka manajemen risiko untuk pengelolaan risiko pasar.

a. Tata Kelola dan Organisasi Dalam rangka pengembangan organisasi yang

independen dan obyektif, pengelolaan likuiditas dibagi 3 (tiga) bagian yaitu Front Office, Middle Office, dan Back Office. Front Office melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan dengan transaksi. Dalam melakukan aktivitasnya, fungsi Front Office dijalankan oleh Divisi Tresuri. Fungsi ini dibatasi dengan risk tolerance yang ditetapkan oleh unit independen sebagai Middle Office yaitu SKMR.

Pemantauan eksposur risiko dan kepatuhan terhadap limit-limit risiko juga dilakukan oleh SKMR. SKMR, melalui ALCO, juga mengajukan usulan Risk Tolerance dan Risk Limit serta melaporkan evaluasi portofolio yang dikelola oleh Divisi Tresuri. Sedangkan untuk aktivitas pembukuan dan settlement dilakukan oleh Divisi Operasional sebagai Back Office.

b. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mendukung target bisnis dengan

tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, Bank telah memiliki Pedoman Kebijakan dan Prosedur Tresuri. Pada tahun 2013, kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh Divisi Tresuri adalah:

1.Kebijakan penempatan dana 2.Prosedur penempatan dana 3.SOP transaksi surat berharga 4.Kebijakan investasi

c. Proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan

pengendalian risiko pasar dilakukan oleh unit yang independen dari unit bisnis. Identifikasi risiko pasar terutama dilakukan untuk setiap produk atau aktivitas baru.

The market risk faced by the Bank on the banking book is the Interest Rate Risk

Overall, the quality of the Bank’s market risk management has covered all of the market risks that the Bank has, particularly market risk in the banking book. However, the significant differences between the interest rate revaluation period differences between Rate Sensitive Asset (RSA) and Rate Sensitive Liability (RSL) will increase market risk for the Bank in the event of changes in the interest rate market.

A standard risk management report and framework for market risk management was carried out in 2013.

a. Governance and Organization In order to develop an organization that

is independent and objective, liquidity management is divided into 3 (three) parts, which are Front Office, Middle Office and Back Office. The Front Office carries out business activities and is related to transactions. In carrying out its activities, the Front Office function is carried out by the Treasury Division. This function is limited with risk tolerance that is established by independent units as the middle office by SKMR.

SKMR also carries out the monitoring of risk

exposure and compliance to risk limits. SKMR Unit, through ALCO, also submits Risk Tolerance and Risk Limit proposals as well as reports the portfolio evaluation that is managed by the Treasury Division. On the other hand, the Operational Division, as the Back Office, carries out recording and settlement activities.

b. Policy and Procedure In order to support business target while

adhering to prudent principles, the Bank has a Treasury Policy and Procedure Guideline. In 2013, Treasury Division issued:1.Placement policy 2.Placement procedure3.SOP on marketable security transaction4.Invesment Policy

c. Process Identifying, measuring, monitoring and

controlling market risk is carried out by units that are independent from the business units. Market risk identification is mainly carried out for every new product or activity.

Page 92: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT92

Bank melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar yang digunakan untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk risiko pasar yaitu portofolio banking book untuk risiko suku bunga.

SKMR bertanggung-jawab dalam memonitor penggunaan limit risiko pasar. Unit kerja bisnis berkewajiban mematuhi limit risiko likuiditas, dan setiap pelampauan limit harus dilaporkan dan dimintakan persetujuan kepada ALCO.

Stress Test dilakukan untuk menguji ketahanan likuiditas Bank terhadap kondisi yang dapat merugikan Bank. Untuk kondisi tersebut, stress test sesuai dengan skenario Bank pada kasus dana keluar secara ekstrim didasarkan distribusi perubahan dana pihak ketiga. Sedangkan untuk skenario kondisi pasar memburuk, disesuaikan dengan kondisi perekonomian dalam negeri dan atau perkembangan internasional, antara lain didasarkan pada memburuknya kualitas kredit untuk beberapa LKM, penarikan kelonggaran tarik Bank secara bersamaan, dan perubahan suku bunga.

3. Risiko Operasional Tingkat risiko operasional Bank membaik karena

Bank telah memiliki struktur organisasi yang relatif baik dari segi operasional Bank seperti terpenuhinya ketersediaan SDM di Departemen Internal Control, pemantauan risiko operasional dengan sudah rutin dilakukan rapat Komite Manajemen Risiko setiap bulannya, SDM yang memadai untuk kredit dan operasional Bank, berkurangnya human error, serta membaiknya infrastruktur dalam pelayanan dan komunikasi.

Pengendalian risiko operasional yang harus dapat ditingkatkan paling besar adalah pada bidang teknologi informasi dan jaringan komunikasi. Secara keseluruhan kualitas penerapan manajemen risiko operasional Bank masih harus ditingkatkan dimulai dari penyusunan kerangka kerja manajemen risiko yang lebih integratif dan meningkatkan sistem pengendalian internal di semua unit, efisiensi kerja karena masih banyaknya pekerjaan yang dilakukan secara manual, dan rencana pemenuhan SDM di Departemen Operational Risk.

Kerangka kerja manajemen risiko juga harus mencakup mekanisme penetapan limit risiko operasional dan pelaksanaan kebijakan dan

The Bank measures market risk by using the standard method that is used to calculate the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market risk, which is banking book portfolio for interest rate risk.

SKMR is responsible for monitoring the utilization of limits that is related with market risk. The business unit must comply with the limits related to liquidity risk and must report and seek approval of ALCO if it exceeds the limit.

The Stress Test is carried out to test the resilience of the Bank’s liquidity towards the likelihood of Bank losses. For this condition, the stress test is exercised in accordance with the Bank scenario during cases of extreme capital flight based on changes of third party fund distributions. While for a deteriorating market condition scenario, this is adjusted with changes to the domestic and or international economic conditions that among others, is based on deteriorating credit quality for a number of MFI, flexibility on simulataneous withdrawal in Bank Andara, and interest rate changes.

3. Operational Risk The Bank’s operational risk level has improved

as the Bank now has a good organizational structure relatively from the Bank’s operational side, such as the fulfillment of manpower within the Internal Control Department, operational risk monitoring that has become routinely carried out by the Risk Management Committee meeting every month, adequate manpower for the Bank’s operations and credit, reduction in human error, as well as improved infrastructure in services and communications.

Operational risk control that must largely be intensified is in the area of information technology and communications network. Overall, the quality of the Bank’s operational risk management applied must constantly be intensified, from the formulation of the risk management framework that needs to be more integrative and enhance internal control systems in every unit, work efficiency as there is many works that is still conducted manually, and recruitment for manpower fulfillment in Operational Risk Department.

The risk managerment framework must also cover the mechanism to determine the operational risk limit and the implementation of policy

Page 93: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT92

Bank melakukan pengukuran risiko pasar dengan menggunakan metode standar yang digunakan untuk menghitung Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk risiko pasar yaitu portofolio banking book untuk risiko suku bunga.

SKMR bertanggung-jawab dalam memonitor penggunaan limit risiko pasar. Unit kerja bisnis berkewajiban mematuhi limit risiko likuiditas, dan setiap pelampauan limit harus dilaporkan dan dimintakan persetujuan kepada ALCO.

Stress Test dilakukan untuk menguji ketahanan likuiditas Bank terhadap kondisi yang dapat merugikan Bank. Untuk kondisi tersebut, stress test sesuai dengan skenario Bank pada kasus dana keluar secara ekstrim didasarkan distribusi perubahan dana pihak ketiga. Sedangkan untuk skenario kondisi pasar memburuk, disesuaikan dengan kondisi perekonomian dalam negeri dan atau perkembangan internasional, antara lain didasarkan pada memburuknya kualitas kredit untuk beberapa LKM, penarikan kelonggaran tarik Bank secara bersamaan, dan perubahan suku bunga.

3. Risiko Operasional Tingkat risiko operasional Bank membaik karena

Bank telah memiliki struktur organisasi yang relatif baik dari segi operasional Bank seperti terpenuhinya ketersediaan SDM di Departemen Internal Control, pemantauan risiko operasional dengan sudah rutin dilakukan rapat Komite Manajemen Risiko setiap bulannya, SDM yang memadai untuk kredit dan operasional Bank, berkurangnya human error, serta membaiknya infrastruktur dalam pelayanan dan komunikasi.

Pengendalian risiko operasional yang harus dapat ditingkatkan paling besar adalah pada bidang teknologi informasi dan jaringan komunikasi. Secara keseluruhan kualitas penerapan manajemen risiko operasional Bank masih harus ditingkatkan dimulai dari penyusunan kerangka kerja manajemen risiko yang lebih integratif dan meningkatkan sistem pengendalian internal di semua unit, efisiensi kerja karena masih banyaknya pekerjaan yang dilakukan secara manual, dan rencana pemenuhan SDM di Departemen Operational Risk.

Kerangka kerja manajemen risiko juga harus mencakup mekanisme penetapan limit risiko operasional dan pelaksanaan kebijakan dan

The Bank measures market risk by using the standard method that is used to calculate the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market risk, which is banking book portfolio for interest rate risk.

SKMR is responsible for monitoring the utilization of limits that is related with market risk. The business unit must comply with the limits related to liquidity risk and must report and seek approval of ALCO if it exceeds the limit.

The Stress Test is carried out to test the resilience of the Bank’s liquidity towards the likelihood of Bank losses. For this condition, the stress test is exercised in accordance with the Bank scenario during cases of extreme capital flight based on changes of third party fund distributions. While for a deteriorating market condition scenario, this is adjusted with changes to the domestic and or international economic conditions that among others, is based on deteriorating credit quality for a number of MFI, flexibility on simulataneous withdrawal in Bank Andara, and interest rate changes.

3. Operational Risk The Bank’s operational risk level has improved

as the Bank now has a good organizational structure relatively from the Bank’s operational side, such as the fulfillment of manpower within the Internal Control Department, operational risk monitoring that has become routinely carried out by the Risk Management Committee meeting every month, adequate manpower for the Bank’s operations and credit, reduction in human error, as well as improved infrastructure in services and communications.

Operational risk control that must largely be intensified is in the area of information technology and communications network. Overall, the quality of the Bank’s operational risk management applied must constantly be intensified, from the formulation of the risk management framework that needs to be more integrative and enhance internal control systems in every unit, work efficiency as there is many works that is still conducted manually, and recruitment for manpower fulfillment in Operational Risk Department.

The risk managerment framework must also cover the mechanism to determine the operational risk limit and the implementation of policy

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

93

prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional. Bank telah memulai menerapkan sistem pengendalian intern agar kualitas manajemen risiko operasional Bank dapat terus diperbaiki dari waktu ke waktu. Bank juga telah memiliki sistem untuk menangani pelaporan pelanggaran yang terjadi di intern Bank sebagai salah satu pelaksanaan strategi anti fraud.

4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas berhubungan dengan

adanya kemungkinan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban terhadap deposan, investor, dan kreditur, yang diantaranya disebabkan keterbatasan akses pendanaan atau ketidakmampuan untuk melikuidasi aset yang dimiliki dengan harga wajar. Pengelolaan risiko likuiditas ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas dan membangun kekuatan likuiditas struktural neraca Bank untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.

a. Tata Kelola dan Organisasi SKMR harus melakukan analisis terhadap laporan

yang dihasilkan, selanjutnya menyampaikan hasil analisis tersebut secara berkala kepada Direksi, ALCO, Tresuri, dan SKAI.

Setiap bulan, SKMR akan menyampaikan laporan pemantauan risiko likuiditas dan risiko pasar kepada ALCO dan Komite Pemantau Risiko.

b. Kebijakan dan Prosedur Dalam rangka mengelola risiko likuiditas, Bank

memperhatikan prinsip kehati-hatian, Bank telah memiliki Pedoman Kebijakan dan Prosedur Tresuri. Pada tahun 2013, kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh Divisi Tresuri adalah:

1. Kebijakan penempatan dana2. Prosedur penempatan dana3. SOP transaksi surat berharga4. SOP manajemen likuiditas5. Kebijakan investasi

Bank memiliki penetapan limit untuk risiko likuiditas, meliputi:

a. Limit cadangan primer dan cadangan sekunder.b. Limit untuk Giro Wajib Minimum (GWM).c. Limit likuiditas hariand. Limit likuiditas intraharie. Limit konsentrasi deposan (1 deposan inti dan 25

deposan inti)

and procedures related to operational risk management. The Bank has started to implement an internal control system to ensure that the quality of the Bank’s operational risk management can be constantly improved from time to time. The Bank also has a system to report violations that occur internally within the Bank as part of its anti fraud strategy.

4. Liquidity Risk Liquidity risk is related with the possibility that the

Bank may not be able to meet its obligations to depositors, investors, and creditors, due to limited access to funding or the inability to liquidate its assets at a fair price. Liquidity risk management is aimed at minimizing the possibility of the Bank’s inability to secure cash flow funding sources and building up the strength of the Bank’s balance of structural liquidity to support sustainable long term growth.

a. Governance and Organization SKMR must analyze the reports that are produced,

and subsequently periodically submits the results of this analysis to the Board of Directors. ALCO, Treasury, and SKAI.

Each month, SKMR shall submit a liquidity risk

and market risk monitoring report to ALCO and the Risk Monitoring Committee.

b. Policy and Procedures In order to manage liquidity risk, whereby the

Bank adheres to the principles of prudency, the Bank has a Treasury Policy and Procedure Guidelines. In 2013, Treasury Division issued:

1. Placement policy 2. Placement procedure3. SOP on marketable security transaction4. SOP on liquidity management5. Invesment policy

The Bank has set liquidity risk limits that covers:

a. Primary reserves and secondary reserves Limit.b. Statutory Reserves Limit (GWM)c. Daily liquidity limit d. Daily liquidity limit e. Depositor concentration limit (1 core depositor

and 25 core depositor)

Page 94: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT94

f. Limit maturity gap risiko likuiditasg. Limit stress test

c. Proses Ketentuan mengenai kepatuhan terhadap limit,

dilakukan oleh:

1. Kepatuhan terhadap kesesuaian antara posisi likuiditas, primary reserves dan secondary reserves merupakan tanggung jawab ALCO.

2. Kepatuhan terhadap operasional pengelolaan GWM dan secondary reserves ( jenis instrumen, kriteria mengenai jangka waktu, dan kriteria lainnya) merupakan tanggung jawab Divisi Tresuri.

3. Kepatuhan terhadap limit pinjaman antar bank (interbank borrowing) merupakan tanggung jawab Divisi Tresuri.

Kebijakan tingkat likuiditas harian/cadangan sekunder dikelompokkan dalam 4 zona likuiditas, yaitu zona hijau, zona kuning, zona oranye, dan zona merah. Empat zona ini didefinisikan sebagai berikut:

a. Zona Hijau – Tingkat likuiditas harian yang dianggap aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona hijau merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 5-21 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) > 99%.

b. Zona Kuning – Tingkat likuiditas harian yang dianggap cukup aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona kuning merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 2-5 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) > 99%.

c. Zona Oranye – Tingkat likuiditas harian yang dianggap kurang aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona oranye merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 1-2 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) > 98%. Apabila ALCO Bank Andara memutus untuk mengelola likuiditas harian dalam zona oranye untuk periode pendek dan tertentu, Bank harus memiliki informasi yang akurat dan rinci mengenai rencana penarikan dana oleh nasabah, khususnya nasabah inti (Top 25) untuk

f. Liquidity risk maturity gap limitg. Stress test limit

c. Process Provisions pertaining to limit compliance are:

1. Compliance to adequacy between liquidity position, Primary Reserves and Secondary Reserves, which is the responsibility of ALCO.

2. Compliance in terms of managing GWM and Secondary Reserves (type of instrument, tenor criteria, and others) include in the responsibility of the Treasury Division.

3. Compliance towards interbank borrowing limits, which is the responsibility of the Treasury Division.

Daily liquidity level/secondary reserves plocy

is grouped into 4 liquidity zones namely, green zone, yellow zone, orange zone, and red zone. These four zones are defined as follow:

a. Green Zone – The daily liquidity level is deemed safe with a high probability based on experience with changes to Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the green zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 5 – 21 working days with (confidence level) > 99% probability.

b. Yellow Zone – Daily liquidity level is deemed sufficiently safe with a high probability based on experience on changes to Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the yellow zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 2 – 5 working days with (confidence level) > 99% probability.

c. Orange Zone – The daily liquidity level that is deemed not sufficiently safe with a high probability based on experiences in changes Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the orange zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 1 – 2 working days with (confidence level) > 98% probability. In the event Bank Andara’s ALCO decides to manage daily liquidity within the orange zone for the short and specific period, the Bank must possess accurate and detailed information regarding the plans to withdraw funds by customers, particularly core

Page 95: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT94

f. Limit maturity gap risiko likuiditasg. Limit stress test

c. Proses Ketentuan mengenai kepatuhan terhadap limit,

dilakukan oleh:

1. Kepatuhan terhadap kesesuaian antara posisi likuiditas, primary reserves dan secondary reserves merupakan tanggung jawab ALCO.

2. Kepatuhan terhadap operasional pengelolaan GWM dan secondary reserves ( jenis instrumen, kriteria mengenai jangka waktu, dan kriteria lainnya) merupakan tanggung jawab Divisi Tresuri.

3. Kepatuhan terhadap limit pinjaman antar bank (interbank borrowing) merupakan tanggung jawab Divisi Tresuri.

Kebijakan tingkat likuiditas harian/cadangan sekunder dikelompokkan dalam 4 zona likuiditas, yaitu zona hijau, zona kuning, zona oranye, dan zona merah. Empat zona ini didefinisikan sebagai berikut:

a. Zona Hijau – Tingkat likuiditas harian yang dianggap aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona hijau merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 5-21 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) > 99%.

b. Zona Kuning – Tingkat likuiditas harian yang dianggap cukup aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona kuning merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 2-5 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) > 99%.

c. Zona Oranye – Tingkat likuiditas harian yang dianggap kurang aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona oranye merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk 1-2 hari kerja dengan probabilitas (confidence level) > 98%. Apabila ALCO Bank Andara memutus untuk mengelola likuiditas harian dalam zona oranye untuk periode pendek dan tertentu, Bank harus memiliki informasi yang akurat dan rinci mengenai rencana penarikan dana oleh nasabah, khususnya nasabah inti (Top 25) untuk

f. Liquidity risk maturity gap limitg. Stress test limit

c. Process Provisions pertaining to limit compliance are:

1. Compliance to adequacy between liquidity position, Primary Reserves and Secondary Reserves, which is the responsibility of ALCO.

2. Compliance in terms of managing GWM and Secondary Reserves (type of instrument, tenor criteria, and others) include in the responsibility of the Treasury Division.

3. Compliance towards interbank borrowing limits, which is the responsibility of the Treasury Division.

Daily liquidity level/secondary reserves plocy

is grouped into 4 liquidity zones namely, green zone, yellow zone, orange zone, and red zone. These four zones are defined as follow:

a. Green Zone – The daily liquidity level is deemed safe with a high probability based on experience with changes to Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the green zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 5 – 21 working days with (confidence level) > 99% probability.

b. Yellow Zone – Daily liquidity level is deemed sufficiently safe with a high probability based on experience on changes to Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the yellow zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 2 – 5 working days with (confidence level) > 99% probability.

c. Orange Zone – The daily liquidity level that is deemed not sufficiently safe with a high probability based on experiences in changes Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the orange zone represents a liquidity level that is adequate to finance funds outflow for 1 – 2 working days with (confidence level) > 98% probability. In the event Bank Andara’s ALCO decides to manage daily liquidity within the orange zone for the short and specific period, the Bank must possess accurate and detailed information regarding the plans to withdraw funds by customers, particularly core

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

95

menghindari kemungkinan terjadinya kekurangan dana likuiditas.

d. Zona Merah – Tingkat likuiditas harian yang dianggap tidak aman dengan probabilitas tinggi menurut pengalaman perubahan saldo dana pihak ketiga Bank Andara. Secara spesifik, zona merah merupakan tingkat likuiditas yang cukup untuk membiayai funds outflow untuk < 1 hari kerja dengan probabilitas (confidence interval) > 98%. ALCO tidak boleh memutus untuk mengelola likuiditas harian dalam zona merah.

Penetapan empat zona likuiditas ini didasarkan pada perubahan saldo dana pihak ketiga dan tidak memitigasi secara penuh risiko kekurangan dana yang berasal dari:

1. Net funds outflow dari deposan terbesar; dan2. Net cash outflow untuk kepentingan operasional.

Oleh karena itu, Bank tidak membandingkan saldo cadangan sekunder secara langsung dengan batas-batas untuk zona yang ditetapkan, tetapi mengurangi dua faktor dari saldo cadangan, yaitu:

1. Cadangan untuk dana dari deposan inti yang mungkin (dengan probabilitas yang signifikan) akan ditarik sebagian atau seluruhnya dalam horizon waktu tertentu ( < 60 hari) untuk proyeksi likuiditas harian, dan

2. Proyeksi Net Cash Outflow untuk operasional sampai dengan 2 hari ke depan.

Net Risk Level Liquidity dihitung dengan menggunakan formula:

Net Risk Level Liquidity = (hasil dari cadangan sekunder) - (cadangan untuk dana inti yang volatile) - (proyeksi net cash outflow)

Limit likuiditas harian pada zona oranye adalah minimum, namun untuk pemilihan zona setiap bulan dilakukan berdasarkan keputusan ALCO.

d. Perangkat dan Metode Dalam mengelola risiko likuiditas, Bank

menggunakan proyeksi arus kas harian dan profil maturitas bulanan, agar dapat menetapkan strategi yang sesuai dan akurat untuk mengantisipasi kondisi likuiditas Bank di masa mendatang.

e. Perhitungan profil maturitas tersebut sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

Proses pemantauan dan pengelolaan risiko

depositors (Top 25) to offset likelihood of a shortage of liquidity funds.

d. Red Zone – The daily liquidity level that is deemed unsafe with a high probability based on experience on changes to Bank Andara’s third party fund balances. Specifically, the red zone represents a level of liquidity that is adequate to finance funds outflow for < 1 working day with (confidence interval) > 98% probability. ALCO cannot decide to manage daily liquidity within the red zone.

These four liquidity zones is determined based on changes to the third party fund balances, and does not fully mitigates risks of shortage of funds derived from:

1. Net funds outflow from large depositors, and 2. Net cash outflow for operational needs.

As a result, the Bank does not compare the secondary reserve balance with limits for the established zones, but rather reducing two factors from allowance for provision, namely:

1. Reserves for funds from core depositors that may (with significant probability) withdraw some or all within a planning horizon timeframe (< 60 days) for daily liquidity projection, and

2. Projected Net Cash Outflow for operations for up to 2 days ahead.

Net Risk Level Liquidity is formulated as follow:

Net Risk-Level Liquidity = (results of the secondary reserves) – reserves for volatile core funds) – (projected net cash outflow)

The daily liquidity limit within the orange zone is the minimum however, the zones are determined every month on the basis of ALCO’s decision.

d. Tools and Methods In managing liquidity risk, the Bank uses daily

cash flow projections and monthly maturity profile in order to determine the strategy that is deemed both appropriate and accurate to anticipate the bank’s future liquidity conditions.

e. Calculating the maturity profile in accordance with Bank Indonesia regulations

The Bank’s risk monitoring process is through the

Page 96: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT96

likuiditas Bank dilakukan melalui informasi profil likuiditas yang dibuat oleh Divisi Tresuri berupa laporan profil arus kas harian dan profil maturitas bulanan.

Pengelolaan likuiditas intrahari dilakukan sesuai keputusan ALCO. Jika terjadi pelampauan limit lebih dari 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan maka ALCO akan mengkaji ulang dan menetapkan langkah yang diperlukan untuk mengelola likuiditas Bank.

Stress Test Risiko Likuiditas Risiko likuiditas diukur dan dikelola dengan

pendekatan stress test dengan tujuan untuk membantu bank dalam menilai, apakah Bank memiliki sumber-sumber keuangan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas potensional selama beberapa hari tertentu dalam krisis likuiditas. Skenario yang digunakan adalah distribusi dari total deposito dengan frekuensi 1% (deposit outflow) dengan kondisi tanpa pencairan dan dengan pencairan.

Contingency Funding Plan (CFP). Rencana Kontijensi Pendanaan (Contingency

Funding Plan) merupakan salah satu komponen kebijakan manajemen risiko likuiditas bank.

CFP adalah kompilasi dari kebijakan, prosedur dan rencana tindakan yang diperlakukan sebagai suatu panduan prosedural & operasional untuk menghindari/meminimalkan atau mengelola adanya potensial ancaman dalam pendanaan apabila perusahaan menurunkan suatu krisis likuiditas. CFP di tetapkan oleh dan dikaji setiap.

5. Risiko Hukum Pada Maret 2013, dalam proses banding

di pengadilan tinggi, Bank telah berhasil memenangkan kasus pajak yang dihadapi Bank sejak tahun 2011, dengan putusan sebagai berikut:

a. No. Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 kurang bayar PPh pasal 23 sebesar Rp265.520.850.

b. No. Put.43007.R/PP/M.V/15/2013 lebih bayar PPh Badan sebesar Rp626.166.961.

Selain itu, Bank tidak mendapat gugatan lain baik dari nasabah maupun rekanan. Sedangkan dari

information contained within the Bank’s liquidity profile. This information is produced by the Treasury Division in the form of a cash flow profile report and monthly maturity report that is used as one of the Bank’s liquidity risk monitoring and management systems.

Treasury will manage intraday liquidity in

accordance with ALCO’s decision. In the event that the limit is exceeded by over 2 (two) times in 1 (one) month therefore, ALCO will review Treasury’s liquidity management.

Liquidity Risk Stress Test Liquidity risk is measured and managed through

the stress test approach to help the Bank in its evaluation as to whether it has adequate financial resources to meet its demands throughout a specific number of days during a liquidity crisis. The scenario used is the distribution from total deposits with a frequency of 1% (deposit outflow) with conditions both with and without disbursements.

Contingency Funding Plan (CFP): A Contingency Funding Plan is one of the

components of the Bank’s liquidity risk management policy.

CFP is a compilation from the policy, procedure and action plan that is carried out as an operational and procedural guideline to avoid/minimize or manage the potential threat to funding in the event the Bank falls into a liquidity crisis. CFP is set by ALCO and is reviewed every year.

5. Legal Risk In March 2013, an appeal at the High Court was

granted to the Bank over tax case that started in 2011, with the decision as follow:

a. No. Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 Under-payment on PPh 23 amounting to Rp265,520,850.

b. No. Put.43007.R/PP/M.V/15/2013 Over-payment on Corporate Tax amounting to Rp626,166,961.

In addition to this, the Bank did not receive

other legal claims either from the customer

Page 97: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT96

likuiditas Bank dilakukan melalui informasi profil likuiditas yang dibuat oleh Divisi Tresuri berupa laporan profil arus kas harian dan profil maturitas bulanan.

Pengelolaan likuiditas intrahari dilakukan sesuai keputusan ALCO. Jika terjadi pelampauan limit lebih dari 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan maka ALCO akan mengkaji ulang dan menetapkan langkah yang diperlukan untuk mengelola likuiditas Bank.

Stress Test Risiko Likuiditas Risiko likuiditas diukur dan dikelola dengan

pendekatan stress test dengan tujuan untuk membantu bank dalam menilai, apakah Bank memiliki sumber-sumber keuangan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas potensional selama beberapa hari tertentu dalam krisis likuiditas. Skenario yang digunakan adalah distribusi dari total deposito dengan frekuensi 1% (deposit outflow) dengan kondisi tanpa pencairan dan dengan pencairan.

Contingency Funding Plan (CFP). Rencana Kontijensi Pendanaan (Contingency

Funding Plan) merupakan salah satu komponen kebijakan manajemen risiko likuiditas bank.

CFP adalah kompilasi dari kebijakan, prosedur dan rencana tindakan yang diperlakukan sebagai suatu panduan prosedural & operasional untuk menghindari/meminimalkan atau mengelola adanya potensial ancaman dalam pendanaan apabila perusahaan menurunkan suatu krisis likuiditas. CFP di tetapkan oleh dan dikaji setiap.

5. Risiko Hukum Pada Maret 2013, dalam proses banding

di pengadilan tinggi, Bank telah berhasil memenangkan kasus pajak yang dihadapi Bank sejak tahun 2011, dengan putusan sebagai berikut:

a. No. Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 kurang bayar PPh pasal 23 sebesar Rp265.520.850.

b. No. Put.43007.R/PP/M.V/15/2013 lebih bayar PPh Badan sebesar Rp626.166.961.

Selain itu, Bank tidak mendapat gugatan lain baik dari nasabah maupun rekanan. Sedangkan dari

information contained within the Bank’s liquidity profile. This information is produced by the Treasury Division in the form of a cash flow profile report and monthly maturity report that is used as one of the Bank’s liquidity risk monitoring and management systems.

Treasury will manage intraday liquidity in

accordance with ALCO’s decision. In the event that the limit is exceeded by over 2 (two) times in 1 (one) month therefore, ALCO will review Treasury’s liquidity management.

Liquidity Risk Stress Test Liquidity risk is measured and managed through

the stress test approach to help the Bank in its evaluation as to whether it has adequate financial resources to meet its demands throughout a specific number of days during a liquidity crisis. The scenario used is the distribution from total deposits with a frequency of 1% (deposit outflow) with conditions both with and without disbursements.

Contingency Funding Plan (CFP): A Contingency Funding Plan is one of the

components of the Bank’s liquidity risk management policy.

CFP is a compilation from the policy, procedure and action plan that is carried out as an operational and procedural guideline to avoid/minimize or manage the potential threat to funding in the event the Bank falls into a liquidity crisis. CFP is set by ALCO and is reviewed every year.

5. Legal Risk In March 2013, an appeal at the High Court was

granted to the Bank over tax case that started in 2011, with the decision as follow:

a. No. Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 Under-payment on PPh 23 amounting to Rp265,520,850.

b. No. Put.43007.R/PP/M.V/15/2013 Over-payment on Corporate Tax amounting to Rp626,166,961.

In addition to this, the Bank did not receive

other legal claims either from the customer

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

97

aspek kelemahan perikatan terdapat perbaikan antara lain dari pemenuhan syarat sah perjanjian, perbaikan kelemahan klausul perjanjian, dan pelaksanaan klausul perjanjian yang telah ditandatangani Bank. Bank juga terus melakukan kajian atas dokumen hukum Bank lainnya, termasuk perjanjian dengan pihak ketiga serta syarat dan ketentuan pembukaan rekening.

Secara keseluruhan kualitas penerapan

manajemen risiko hukum Bank telah dilaksanakan dengan baik, termasuk dalam hal pelaksanaan kebijakan dan prosedur bidang hukum. Meskipun demikian kerangka manajemen risiko hukum dan pelaksanaan manajemen risiko hukum harus terus ditingkatkan.

a. Tata Kelola dan Organisasi Manajemen risiko hukum dilakukan oleh

Divisi Legal & Corporate Secretary di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Organisasi Divisi Legal & Corporate Secretary terdiri dari 2 departemen yaitu Departemen Hukum dan Departemen Corporate Secretary. Unit hukum cabang berada di bawah pengawasan langsung Pemimpin Cabang dengan matriks pengawasan di bawah Kepala Departemen Hukum dan Unit Kerja Khusus Kantor Pusat.

Unit hukum kantor pusat bertanggung jawab

atas pengelolaan risiko hukum Bank secara keseluruhan dan menyediakan kebijakan dan prosedur hukum yang harus dipedomani dan dilaksanakan oleh setiap unit di Bank, termasuk pembuatan perjanjian standar dengan pihak ketiga.

b. Kebijakan dan Prosedur Di tahun 2013, Divisi Legal & Corporate Secretary

telah membuat beberapa kebijakan dan prosedur hukum terkait dengan produk dan aktivitas Bank serta dokumen hukum yang harus dimiliki Bank dalam menunjang aktivitas Bank, yaitu:

1. Prosedur penunjukan notaris2. Kebijakan dan prosedur penyimpanan dokumen3. Kebijakan dokumen hukum4. Kebijakan kontrak5. Prosedur kontrak6. Kebijakan perlindungan data7. Prosedur pengikatan perjanjian kredit dan

perjanjian jaminan

as well as partners. While improvements were made in respect to weak binding aspects, which includes fulfilling legally valid agreements, improving weak clauses within an agreement, and implementing clauses within an agreement signed by the Bank. The Bank also continued to study other legal documents of the Bank, including agreements with third parties as well as requirements and provision for opening an account.

Overall, the quality of the Bank’s legal risk management is fairly good, including those pertaining to the implementation of legal policy and procedures. Nevertheless, the legal risk management framework and application should be continuously improved.

a. Governance and Organization Legal risk management is implemented by the

Legal Division & Corporate Secretary, which falls under the supervision of the Compliance Director. The Legal & Corporate Secretary Division comprise of 2 departments namely, the Legal Department and the Corporate Secretary Department. Legal units at Bank’s branched are under supervision of Branch Manager with matrix supervision under Head of Legal Department and Head of Anti Money Laundering and Counter Terrorism Financing (AML & CTF) Unit.

The head office’s legal unit is responsible for managing the Bank’s legal risk overall and to prepare the legal policy and procedure that must serve as a guide for and implemented by every unit within the Bank, including formulating standard agreements with third parties.

b. Policy and Procedure In 2013, Legal & Corporate Secretary Division

has produced a number of policies/procedures related with the Bank’s products and activities as well legal documents that the Bank must have to support the Bank’s activities, including:

1. Notary appointment procedures2. Policy and procedures on document storage 3. Legal document policy4. Contract policy 5. Contract procedures6. Data protection policy7. Procedures on loan agreement contract and

collateral agreement

Page 98: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT98

8. Prosedur persyaratan dan penundaan pemenuhan dokumen hukum.

c. Proses Proses pengelolaan risiko hukum dilakukan

melalui penilaian atau kajian hukum atas produk dan aktivitas baru, penambahan/perubahan fitur produk atau aktivitas Bank yang sudah ada, pemberian advis hukum dan/atau pendampingan hukum yang terkait aktivitas di masing-masing unit. Selain itu, unit hukum kantor pusat juga melakukan kajian secara berkala terhadap perjanjian standar dan perjanjian lainnya serta kajian atas daftar notaris dan konsultan hukum yang dapat digunakan oleh Bank jika diperlukan.

6. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan

dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko stratejik dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko stratejik.

a. Tata Kelola dan Organisasi Pengelolaan manajemen risiko stratejik dilakukan

oleh unit business strategy di bawah Divisi Product Development yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pengelolaan risiko stratejik dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan strategi bisnis dan budgeting yang mencakup kesesuaian strategi Bank dengan strategi unit yang kemudian menetapkan target Bank dan target masing-masing unit. Dokumen perencanaan strategi Bank terdiri dari rencana perusahaan (corporate plan) dan RBB.

b. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan pengelolaan risiko stratejik mengacu

pada kebijakan manajemen risiko Bank dan kebijakan/prosedur terkait lainnya.

Pedoman atau kebijakan yang dikeluarkan oleh Divisi Kepatuhan selama tahun 2013:

1. Pedoman Kepatuhan2. Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian

Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme3. Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan4. Pedoman Pelaksanaan Alih Daya5. Pedoman Sistem Informasi Manajemen Penerapan

Program APU dan PPT6. Pedoman Pemberian dan Penerimaan Hadiah

8. Procedures on requirement and delayed fulfillment of legal documents.

c. Process The legal risk management process is carried

out through legal evaluation or assessment on new product and activity, additional/changes to a Bank’s existing product feature/activity provide legal advice and/or legal assistance related to the activities of the respective units. In addition to this, the head office’s legal unit also periodically reviews standard agreements and other agreements as well as reviews, as required, the list of notary and legal consultants used by the Bank.

6. Strategic Risk Strategic risks are risks that arise due to decision

misjudgment and/or implementation of a strategic decision as well as failure to anticipate changes to the business environment. Strategic risk identification is periodically carried out based on previous experience with losses caused by a strategic risk.

a. Governance and Organization Strategic risk management is implemented by the

business strategy unit, which is under the Product Development Division that directly reports to the President Director. Strategic risk management is carried out through a series of business strategy planning and budegting process that covers the suitability of the Bank’s strategy with the unit’s strategy, which eventually helps determine the Bank’s target and the targets of the respective units. The Banks’s strategic planning document comprises corporate plan and RBB.

b. Policy and Procedure Strategic risk management implementation is

based on the Bank’s risk management policy as well as other related policy/procedures.

Guidelines or policies issued by Compliance Division in 2013:

1. Guidelines on Compliance2. Guidelines on the Program Implementation of

Anti Money Laundering and Terrorist Funding Prevention

3. Guidelines on Conflict of Interest Management4. Guidelines on Outsourcing5. Guidelines on Management Information System

of Program Implementation of Anti Money

Page 99: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT98

8. Prosedur persyaratan dan penundaan pemenuhan dokumen hukum.

c. Proses Proses pengelolaan risiko hukum dilakukan

melalui penilaian atau kajian hukum atas produk dan aktivitas baru, penambahan/perubahan fitur produk atau aktivitas Bank yang sudah ada, pemberian advis hukum dan/atau pendampingan hukum yang terkait aktivitas di masing-masing unit. Selain itu, unit hukum kantor pusat juga melakukan kajian secara berkala terhadap perjanjian standar dan perjanjian lainnya serta kajian atas daftar notaris dan konsultan hukum yang dapat digunakan oleh Bank jika diperlukan.

6. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan

dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko stratejik dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko stratejik.

a. Tata Kelola dan Organisasi Pengelolaan manajemen risiko stratejik dilakukan

oleh unit business strategy di bawah Divisi Product Development yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Pengelolaan risiko stratejik dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan strategi bisnis dan budgeting yang mencakup kesesuaian strategi Bank dengan strategi unit yang kemudian menetapkan target Bank dan target masing-masing unit. Dokumen perencanaan strategi Bank terdiri dari rencana perusahaan (corporate plan) dan RBB.

b. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan pengelolaan risiko stratejik mengacu

pada kebijakan manajemen risiko Bank dan kebijakan/prosedur terkait lainnya.

Pedoman atau kebijakan yang dikeluarkan oleh Divisi Kepatuhan selama tahun 2013:

1. Pedoman Kepatuhan2. Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian

Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme3. Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan4. Pedoman Pelaksanaan Alih Daya5. Pedoman Sistem Informasi Manajemen Penerapan

Program APU dan PPT6. Pedoman Pemberian dan Penerimaan Hadiah

8. Procedures on requirement and delayed fulfillment of legal documents.

c. Process The legal risk management process is carried

out through legal evaluation or assessment on new product and activity, additional/changes to a Bank’s existing product feature/activity provide legal advice and/or legal assistance related to the activities of the respective units. In addition to this, the head office’s legal unit also periodically reviews standard agreements and other agreements as well as reviews, as required, the list of notary and legal consultants used by the Bank.

6. Strategic Risk Strategic risks are risks that arise due to decision

misjudgment and/or implementation of a strategic decision as well as failure to anticipate changes to the business environment. Strategic risk identification is periodically carried out based on previous experience with losses caused by a strategic risk.

a. Governance and Organization Strategic risk management is implemented by the

business strategy unit, which is under the Product Development Division that directly reports to the President Director. Strategic risk management is carried out through a series of business strategy planning and budegting process that covers the suitability of the Bank’s strategy with the unit’s strategy, which eventually helps determine the Bank’s target and the targets of the respective units. The Banks’s strategic planning document comprises corporate plan and RBB.

b. Policy and Procedure Strategic risk management implementation is

based on the Bank’s risk management policy as well as other related policy/procedures.

Guidelines or policies issued by Compliance Division in 2013:

1. Guidelines on Compliance2. Guidelines on the Program Implementation of

Anti Money Laundering and Terrorist Funding Prevention

3. Guidelines on Conflict of Interest Management4. Guidelines on Outsourcing5. Guidelines on Management Information System

of Program Implementation of Anti Money

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

99

(Cinderamata) dan/atau Hiburan

c. Proses Proses pengelolaan risiko stratejik yang efektif

diperlukan untuk merespon perubahan kondisi makro dan mikro serta lingkungan bisnis pada umumnya baik secara internal maupun eksternal.

Dokumen corporate plan yang disusun secara

berkala 5 tahun sekali dikaji setiap tahun untuk disesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Demikian pula halnya dengan RBB yang harus dikaji setiap tahun sekali yang mulai dilaksanakan pada semester 2 setiap tahun termasuk anggaran.

Corporate plan dan RBB didiskusikan dengan Dewan Komisaris dan pemegang saham untuk mendapatkan masukan dan persetujuannya. Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai (realisasi) dengan target Bank secara harian, bulanan, triwulanan dan semesteran.

Laporan harian adalah laporan atas realisasi apa yang dilakukan pada hari tersebut kepada Direksi. Secara bulanan dilakukan untuk mengevaluasi kinerja dan strategi Bank. Secara triwulanan dilakukan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan secara semesteran untuk mengevaluasi kinerja Bank dan seluruh unit.

7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul

akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko inheren kepatuhan terdiri dari risiko inheren yang bersifat kuantitatif dan risiko inheren yang bersifat kualitatif. Risiko inheren yang bersifat kuantitatif direpresentasikan melalui rasio-rasio BMPK, GWM, dan tingkat kecukupan modal berdasarkan risiko. Sedangkan risiko inheren yang bersifat kualitatif direpresentasikan dalam pelaksanaan GCG yang mencakup governance structure, governance process, dan governance outcome dari operasional Bank.

Penerapan manajemen risiko dalam rangka pengelolaan risiko inheren yang bersifat kuantitatif telah dilaksanakan dengan baik yang direpresentasikan dengan kepatuhan Bank dalam memelihara rasio-rasio kuantitatif sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pula halnya dengan pengendalian

Laundering and Terrorist Funding Prevention6. Guidelines on Giving and Receiving Gift

(Souvenir) and/or Entertainment

c. Process An effective strategic risk management process

is needed to respond to changes in the macro and microeconomic conditions as well as the business environment in general both internally and externally.

The corporate plan that is regularly prepared once every 5 years is reviewed annually to ensure that it remains relevant with the changes that occur. The same goes for the RBB that must be reviewed once a year beginning in the second half of every year that includes the budget.

The corporate plan and the RBB are discussed with the Board of Commissioners and shareholders for feedback and approval. Mechanism to measure the progress made relative to the set business plan is by comparing the outcome with the Bank’s daily, monthly, quarterly, and half-year targets.

Daily reports represent a report to the Board of Directors on the realized daily activities. Monthly evaluation is made to evaluate the Bank’s performance and strategy. Quarterly report is made to evaluate Division’s performance while Semester report is made to evaluate the Bank’s performance and all units.

7. Compliance Risk Compliance Risk is the risk that appears when a

Bank fails to comply and/or does not implement the prevailing rules and regulations. Inherent compliance risks comprise of inherent risks that are quantitative in nature as well as inherent risks that are qualitative in nature. Inherent risks that are deemed quantitative are risks to the Bank that is represented by ratios pertaining to the LLL, GWM, and risk-based capital adequacy levels. Meanwhile, inherent risks that are deemed qualitative are represented in the implementation of GCG that consist of the Bank’s operational governance structure, governance process, and governance outcome operasional Bank.

Implementing risk management within the context of inherent risk that is quantitative in nature has been implemented well as represented by the Bank’s compliance in maintaining quantitative ratios in accordance with the prevailing rules and regulations. The same goes for the management of inherent risks that

Page 100: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT100

risiko inheren yang bersifat kualitatif yang terkait dengan pelaksanaan GCG telah mengalami peningkatan signifikan, antara lain ditunjukkan dari kelengkapan infrastruktur organisasi, sumber daya dan kebijakan serta prosedur operasional dan non operasional, perbaikan dan evaluasi yang berkesinambungan terhadap pelaksanaan ketentuan internal dan perundang-undangan yang berlaku, dan pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target yang ingin dicapai Bank dalam hal pelaksanaan GCG berdasarkan transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness. Salah satu bentuk representasi perbaikan dalam hal pelaksanaan GCG adalah diterimanya penghargaan dari Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) untuk kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha I.

Terkait pelaksanaan program anti pencucian

uang dan pencegahan pendanaan terorisme, sesuai ketentuan Bank Indonesia maka Bank telah menyusun kembali kebijakan dan prosedur pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sesuai ketentuan pengaturan yang baru, dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia pada akhir bulan Juni 2013. Berdasarkan kebijakan dan prosedur anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU PPT), Bank telah melakukan re-assessment terhadap seluruh nasabah untuk menetapkan kembali tingkat risiko setiap nasabah terhadap potensi pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.

a. Tata Kelola dan Organisasi Kepatuhan merupakan tanggung jawab

dari setiap unit dimana pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Divisi Kepatuhan terbagi dalam 2 departemen yaitu Departemen Regulatory dan APU PPT dan Departemen Kepatuhan Bisnis. Departemen Regulatory dan APU PPT bertanggung jawab terhadap segala sesuatu terkait BI dan penerapan APU PPT, sedangkan Departemen Kepatuhan Bisnis bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kepatuhan terkait dengan bisnis Bank, antara lain produk dan aktivitas yang sudah ada dan yang akan ada.

b. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko

kepatuhan berpedoman pada kebijakan manajemen risiko, kebijakan dan prosedur kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.

are deemed qualitative and in relation to GCG implementation, which has increased significantly as, among others, reflected in the organization infrastructure, human resources and operational as well as non-operational policy and procedures, continuous improvement and evaluation of the application of internal regulations and prevailing rules and regulations, and achieving targets that the Bank wishes to achieve within the context of GCG implementation that is based on transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. One way that best represents the improvements made in the context of GCG implementation was the award from the Bank received from the National Banking Association (Perhimpunan Bank Nasional or PERBANAS) for the category of Commercial Bank Business Activity I.

The Bank has, in connection with the anti money laundering and prevention of terrorism funding programs and in accordance with Bank Indonesia’s regulations, reviewed its policy and procedures for anti money laundering and prevention of terrorism funding to ensure it complies with the new regulations, which was submitted to Bank Indonesia at the end of June 2013. Based on the policy and procedures for anti money laundering and the prevention of terrorism funding (APU PPT), the Bank has reassessed all of its customers to determine and confirm their risk levels towards potential money laundering and prevention of terrorism funding.

a. Governance and Organization Compliance is the responsibility of every unit

wherein compliance risk management is carried out by the Compliance Division and under the supervision of the Risk Director. The Compliance Division consists of 2 departments, Department of Regulatory and APU PPT and Department of Business Compliance. The Regulatory and APU PPT Department is responsible for all matters pertaining to BI and the implementation of the APU PPT, whileas the Business Compliance Department is responsible for the implementation of compliance related with the Bank’s existing business as well as future products and services.

b. Policy and Procedure Implementing compliance risk management

is based on the risk management policy, compliance policy and procedure as well as other relevant policy and procedure.

Page 101: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT100

risiko inheren yang bersifat kualitatif yang terkait dengan pelaksanaan GCG telah mengalami peningkatan signifikan, antara lain ditunjukkan dari kelengkapan infrastruktur organisasi, sumber daya dan kebijakan serta prosedur operasional dan non operasional, perbaikan dan evaluasi yang berkesinambungan terhadap pelaksanaan ketentuan internal dan perundang-undangan yang berlaku, dan pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target yang ingin dicapai Bank dalam hal pelaksanaan GCG berdasarkan transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness. Salah satu bentuk representasi perbaikan dalam hal pelaksanaan GCG adalah diterimanya penghargaan dari Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS) untuk kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha I.

Terkait pelaksanaan program anti pencucian

uang dan pencegahan pendanaan terorisme, sesuai ketentuan Bank Indonesia maka Bank telah menyusun kembali kebijakan dan prosedur pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sesuai ketentuan pengaturan yang baru, dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia pada akhir bulan Juni 2013. Berdasarkan kebijakan dan prosedur anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU PPT), Bank telah melakukan re-assessment terhadap seluruh nasabah untuk menetapkan kembali tingkat risiko setiap nasabah terhadap potensi pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.

a. Tata Kelola dan Organisasi Kepatuhan merupakan tanggung jawab

dari setiap unit dimana pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Divisi Kepatuhan di bawah pengawasan Direktur Kepatuhan. Divisi Kepatuhan terbagi dalam 2 departemen yaitu Departemen Regulatory dan APU PPT dan Departemen Kepatuhan Bisnis. Departemen Regulatory dan APU PPT bertanggung jawab terhadap segala sesuatu terkait BI dan penerapan APU PPT, sedangkan Departemen Kepatuhan Bisnis bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kepatuhan terkait dengan bisnis Bank, antara lain produk dan aktivitas yang sudah ada dan yang akan ada.

b. Kebijakan dan Prosedur Pelaksanaan pengelolaan manajemen risiko

kepatuhan berpedoman pada kebijakan manajemen risiko, kebijakan dan prosedur kepatuhan serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya.

are deemed qualitative and in relation to GCG implementation, which has increased significantly as, among others, reflected in the organization infrastructure, human resources and operational as well as non-operational policy and procedures, continuous improvement and evaluation of the application of internal regulations and prevailing rules and regulations, and achieving targets that the Bank wishes to achieve within the context of GCG implementation that is based on transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. One way that best represents the improvements made in the context of GCG implementation was the award from the Bank received from the National Banking Association (Perhimpunan Bank Nasional or PERBANAS) for the category of Commercial Bank Business Activity I.

The Bank has, in connection with the anti money laundering and prevention of terrorism funding programs and in accordance with Bank Indonesia’s regulations, reviewed its policy and procedures for anti money laundering and prevention of terrorism funding to ensure it complies with the new regulations, which was submitted to Bank Indonesia at the end of June 2013. Based on the policy and procedures for anti money laundering and the prevention of terrorism funding (APU PPT), the Bank has reassessed all of its customers to determine and confirm their risk levels towards potential money laundering and prevention of terrorism funding.

a. Governance and Organization Compliance is the responsibility of every unit

wherein compliance risk management is carried out by the Compliance Division and under the supervision of the Risk Director. The Compliance Division consists of 2 departments, Department of Regulatory and APU PPT and Department of Business Compliance. The Regulatory and APU PPT Department is responsible for all matters pertaining to BI and the implementation of the APU PPT, whileas the Business Compliance Department is responsible for the implementation of compliance related with the Bank’s existing business as well as future products and services.

b. Policy and Procedure Implementing compliance risk management

is based on the risk management policy, compliance policy and procedure as well as other relevant policy and procedure.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

101

c. Proses Dalam memastikan kepatuhan Bank, Divisi

Kepatuhan melakukan diseminasi dan/atau sosialisasi peraturan kepada seluruh unit terkait dengan sebelumnya melakukan kajian atas dampak peraturan tersebut terhadap kegiatan bisnis Bank. Setiap unit berkewajiban untuk mematuhinya dengan antara lain membuat kebijakan/prosedur baru jika diperlukan atau membuat proses pemantauan untuk memastikan kepatuhan. Divisi Kepatuhan juga akan melakukan pemantauan atas pemenuhan komitmen Bank kepada BI. Untuk kegiatan Bank sehari-hari, Divisi Kepatuhan terlibat dalam pemberian nasihat dan/atau analisa kepatuhan dan melakukan kajian atas kebijakan/prosedur Bank khususnya yang terkait dengan kepatuhan.

Sebagai second line of defense, pada tahun 2013 Divisi Kepatuhan akan mulai melakukan compliance monitoring yang antara lain bertujuan untuk memastikan kecukupan kebijakan/prosedur Bank. Compliance monitoring dilakukan secara berkala berdasarkan risk grading/risk rating dari masing-masing unit dan bekerjasama dengan Internal Control dengan memperhatikan hasil audit dari audit internal dan audit BI.

8. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya

tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Risiko inheren reputasi Bank menurun karena pemberitaan positif mengenai Bank terkait meningkatnya tingkat kepercayaan terhadap Bank dengan diterimanya pinjaman dari dalam dan luar negeri, pembukaan cabang baru dan kerjasama dengan pihak lain sepanjang tahun 2013 ini. Tidak terdapat publikasi media cetak maupun elektronik yang bersifat negatif baik yang terkait dengan pelayanan Bank dan nasabahnya maupun yang berhubungan dengan investor maupun pemegang saham Bank. Bank juga terus melakukan pemantauan terhadap segala macam pemberitaan yang mungkin terjadi terhadap Bank kedepannya.

Upaya meminimalisasi risiko reputasi yang terjadi, seperti pemberitaan negatif terhadap Bank, dilakukan dengan finalisasi dan penyusunan kebijakan dan prosedur mekanisme pelaporan pengaduan nasabah dan juga melalui laporan monitoring pemberitaan/publikasi Bank di media massa yang dilakukan oleh Divisi Corporate Communication.

a. Tata Kelola dan Organisasi Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Divisi

c. Process To ensure the Bank’s compliance, the Compliance

Division disseminates and/or communicates regulations to all relevant units by studying beforehand the regulation’s impact on the Bank’s business activities. Each unit is required to comply with it by, among others, formulating new policy/procedures as needed or prepare the monitoring process to ensure compliance. The Compliance Division will also monitor the fulfillment of the Bank’s commitment to BI. For the Bank’s day-to-day activities, the Compliance Division is involved in the advising and/or analyzing compliance and reviews the Bank’s policy/procedures specifically pertaining to compliance.

As the second line of defence, the Compliance Division will, in 2013, carry out compliance monitoring which, among others, is meant to ensure adequacy of the Bank’s policy/procedures. Compliance monitoring is periodically carried out based on of the respective unit and works together with Internal Control by taking into consideration the results of the audit performed by the internal audit and BI.

8. Reputational Risk Reputational Risk is the risk that occurs as a

result of declining stakeholder trust for the Bank due to negative perceptions towards the Bank. The Bank’s inherent reputational risk declines due to positive news regarding the Bank due to increased level of trust towards the Bank brought about by the loans received from domestic or overseas source, the opening of new branches and cooperation with other parties throughout 2013. There were no negative publications either involving the Bank’s services and its customers or as those related with its investors as well as the shareholders of the Bank. The Bank also constantly strives to monitor all news that may potentially arise in future regarding the Bank.

Efforts to minimize reputational risk that occurs

relates to the negative news concerning the Bank’s way with finalizing and preparing the policies and procedures concerning the customer complaints mechanism and also the presence of the Bank’s report monitoring announcement/publication in the mass media carried out by the Corporate Communications Division.

a. Governance and Organization Reputational risk management is carried out

Page 102: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT102

Corporate Communication yang berada di bawah pengawasan Direktur Utama, berkoordinasi dengan unit Customer Care dan Divisi Product Development. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan antara lain dengan melakukan komunikasi yang efisien dengan internal dan eksternal, melakukan kegiatan sosial sesuai misi Bank, berkoordinasi dengan Divisi Product Development melakukan kegiatan pemasaran produk dan aktivitas Bank terutama dalam pengelolaan komunikasi dengan nasabah, serta memantau dan mengelola penanganan keluhan nasabah bekerjasama dengan unit Customer Care.

b. Kebijakan dan Prosedur Divisi Corporate Communication telah

menerbitkan kebijakan dan prosedur mengenai corporate identity dan akan terus melakukan pengembangan atas kebijakan dan prosedur yang diperlukan dalam pengelolaan risiko reputasi.

c. Proses1. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan melalui

evaluasi secara berkala terhadap pemberitaan media massa melalui media monitoring;

2. Standarisasi pegawai kehumasan internal dan eksternal agar memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menanggapi isu atau opini yang berkembang;

3. Memantau dan mengevaluasi komentar, keluhan, atau masukan dari nasabah terutama yang dimuat di media massa serta memantau penyelesaiannya;

4. Menyusun strategi untuk menanggapi isu/opini yang berkembang;

5. Mengelola risiko reputasi saat terjadi krisis yaitu dengan mengkaji masalah dan kronologis peristiwa; alur informasi; menetapkan person in charge; menetapkan juru bicara; menyusun holding statement; menetapkan jadwal aktivitas penanganan krisis; dan menetapkan alternatif strategi komunikasi.

by the Corporate Communications Division, which is under the supervision of the President Director, and coordinates with the Customer Care Unit as well as the Product Development Division. Reputational risk management is carried out through, among others, efficient internal and external communications, carrying out social activities that corresponds with the Bank’s mission, coordinates with the Product Development Division to carry out product marketing activities and the Bank’s activities particularly in communicating with customers, as well as monitoring and addressing customer complaints in cooperaton with the Customer Care unit.

b. Policy and Procedure The Corporate Communications Division has

issued a policy and procedures regarding corporate identity and will continue to develop the policy and procedures as required to manage reputational risk.

c. Process1. Managing reputational risk is carried out by

routinely evaluating coverage in the newspapers and through media monitoring;

2. Standardizing public relations staffing both internally as well as externally to ensure they possess the capability and concerns to respond to the developing issues or opinions;

3. Monitoring and evaluating comments, complaints or suggestions from customers particularly for those transmitted through the media ands evaluate its resolution;

4. Formulating the strategy to respond to the developing issues/opinions;

5. Managing reputational risk during crisis period by studying the issues and the chronology of the event; information flow; assigning person in charge; assigning the spokesperson; formulating a holding statement; setting activities timeline for handling the crisis; and establishing an alternative communications strategy.

Page 103: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT102

Corporate Communication yang berada di bawah pengawasan Direktur Utama, berkoordinasi dengan unit Customer Care dan Divisi Product Development. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan antara lain dengan melakukan komunikasi yang efisien dengan internal dan eksternal, melakukan kegiatan sosial sesuai misi Bank, berkoordinasi dengan Divisi Product Development melakukan kegiatan pemasaran produk dan aktivitas Bank terutama dalam pengelolaan komunikasi dengan nasabah, serta memantau dan mengelola penanganan keluhan nasabah bekerjasama dengan unit Customer Care.

b. Kebijakan dan Prosedur Divisi Corporate Communication telah

menerbitkan kebijakan dan prosedur mengenai corporate identity dan akan terus melakukan pengembangan atas kebijakan dan prosedur yang diperlukan dalam pengelolaan risiko reputasi.

c. Proses1. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan melalui

evaluasi secara berkala terhadap pemberitaan media massa melalui media monitoring;

2. Standarisasi pegawai kehumasan internal dan eksternal agar memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menanggapi isu atau opini yang berkembang;

3. Memantau dan mengevaluasi komentar, keluhan, atau masukan dari nasabah terutama yang dimuat di media massa serta memantau penyelesaiannya;

4. Menyusun strategi untuk menanggapi isu/opini yang berkembang;

5. Mengelola risiko reputasi saat terjadi krisis yaitu dengan mengkaji masalah dan kronologis peristiwa; alur informasi; menetapkan person in charge; menetapkan juru bicara; menyusun holding statement; menetapkan jadwal aktivitas penanganan krisis; dan menetapkan alternatif strategi komunikasi.

by the Corporate Communications Division, which is under the supervision of the President Director, and coordinates with the Customer Care Unit as well as the Product Development Division. Reputational risk management is carried out through, among others, efficient internal and external communications, carrying out social activities that corresponds with the Bank’s mission, coordinates with the Product Development Division to carry out product marketing activities and the Bank’s activities particularly in communicating with customers, as well as monitoring and addressing customer complaints in cooperaton with the Customer Care unit.

b. Policy and Procedure The Corporate Communications Division has

issued a policy and procedures regarding corporate identity and will continue to develop the policy and procedures as required to manage reputational risk.

c. Process1. Managing reputational risk is carried out by

routinely evaluating coverage in the newspapers and through media monitoring;

2. Standardizing public relations staffing both internally as well as externally to ensure they possess the capability and concerns to respond to the developing issues or opinions;

3. Monitoring and evaluating comments, complaints or suggestions from customers particularly for those transmitted through the media ands evaluate its resolution;

4. Formulating the strategy to respond to the developing issues/opinions;

5. Managing reputational risk during crisis period by studying the issues and the chronology of the event; information flow; assigning person in charge; assigning the spokesperson; formulating a holding statement; setting activities timeline for handling the crisis; and establishing an alternative communications strategy.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

103

KOMPONEN MODAL / CAPITAL COMPONENT

POSISI TANGGAL LAPORAN/ AS OF REPORTING DATE

POSISI TANGGAL LAPORAN TAHUN SEBELUMNYA/

AS OF PRIOR REPORTING DATE

BANK KONSOLIDASI CONSOLIDATED

BANK KONSOLIDASI CONSOLIDATED

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

I KOMPONEN MODAL / CAPITAL COMPONENT

A Modal Inti / Core Capital 191.715 191.715 217.002 217.002

1 Modal di setor / Paid In Capital 304.385 304.385 304.385 304.385

2 Cadangan Tambahan Modal / Additional Reserve Capital

(112.670) (112.670) (87.383) (87.383)

3 Modal Inovatif / Innovative - - - -

4 Faktor Pengurang Modal Inti / Core Capital Deduction Factor

- - - -

5 Kepentingan Non Pengendali / Non Controlling Interests

- - - -

B Modal Pelengkap / Complementary Capital 6.613 6.613 6.460 6.460

1 Level Atas / Upper Tier-2 6.613 6.613 6.460 6.460

2 Level Bawah / Lower Tier-2 . Maksimum 50% Modal Inti / Maximum 50% of the Core Capital

- - - -

3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Tier 2 Capital Deduction Factor

- - - -

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap / Tier-1 and Tier-2 Capital De-duction Factor

- - - -

Eksposur Sekuritisasi / Securitization Exposure

- - - -

D Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) / Additional Supplementary Capital (Tier-3)

- - - -

E MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR / ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL FOR MARKET RISK ANTICIPATION

- - - -

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) / TOTAL OF CORE AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A + B -C)

198.328 198.328 223.462 223.462

III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E) / TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY FOR MARKET RISK ANTICIPATION (A + B - C + E)

198.328 198.328 223.462 223.462

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT / RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR CREDIT RISK

529.042 529.042 516.805 516.805

V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL / RWA FOR OPERATIONAL RISK

56.574 56.574 29.807 29.807

VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RWA FOR MARKET RISK

- - - -

A Metode Standar / Standardized Method - - - -

B Model Internal / Internal Model - - - -

VII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] / MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK [III: (IV + V + VI)]

33,87% 33,87% 40,88% 40,88%

PENGUNGKAPAN KUANTITATIF STRUKTUR PERMODALAN BANK UMUMQUANTATIVE DISCLOSURE OF CAPITAL STRUCTURE

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 104: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT104

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUALDISCLOSURE OF NET RECIEVABLES BY AREA - INDIVIDUAL BANKNo Kategori Portofolio

Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting DateTagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Area

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya/ As of Prior Reporting DateTagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Area

Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - 126.377 162.246 - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - 5.602 - - - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

314.128 251.559 111.595 160.280 837.562 442.857 315.556 - - 758.413

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employees Retired Loans

323 117 - - 439 - 151 - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

67.906 89.462 95.999 44.885 298.251 154.476 92.147 - - 246.622

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

7.001 4.452 1.672 1.765 14.891 41.798 5.895 - - 47.692

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - -

TOTAL 515.734 345.589 209.266 206.930 1.277.520 806.978 413.749 - - 1.220.727

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY AREA - INDIVIDUAL BANK

Page 105: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT104

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUALDISCLOSURE OF NET RECIEVABLES BY AREA - INDIVIDUAL BANKNo Kategori Portofolio

Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting DateTagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Area

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya/ As of Prior Reporting DateTagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Area

Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - 126.377 162.246 - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - 5.602 - - - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

314.128 251.559 111.595 160.280 837.562 442.857 315.556 - - 758.413

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employees Retired Loans

323 117 - - 439 - 151 - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

67.906 89.462 95.999 44.885 298.251 154.476 92.147 - - 246.622

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

7.001 4.452 1.672 1.765 14.891 41.798 5.895 - - 47.692

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - -

TOTAL 515.734 345.589 209.266 206.930 1.277.520 806.978 413.749 - - 1.220.727

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUALDISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY AREA - INDIVIDUAL BANK

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

105

No Kategori Portofolio Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting DateTagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Area

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya/ As of Prior Reporting DateTagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Receivables by Area

Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - 126.377 162.246 - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - 5.602 - - - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

314.128 251.559 111.595 160.280 837.562 442.857 315.556 - - 758.413

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employees Retired Loans

323 117 - - 439 - 151 - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

67.906 89.462 95.999 44.885 298.251 154.476 92.147 - - 246.622

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

7.001 4.452 1.672 1.765 14.891 41.798 5.895 - - 47.692

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - -

TOTAL 515.734 345.589 209.266 206.930 1.277.520 806.978 413.749 - - 1.220.727

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 106: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT106

No. Kategori Portofolio Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables Based on the Remaining term of Contract

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya/ As of Prior Reporting DateTagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak

Net Receivables Based on the Remaining term of Contract

< 1 tahun < 1 year

>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Upto

3 yrs

>3 thn s.d. 5 thn >3 yrs. upto

5 yrs

> 5 thn> 5 yrs

Non-KontraktualNon-Contractual

Total < 1 tahun < 1 year

>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Up to

3 yrs

>3 thn s.d. 5 thn>3 yrs. Up to

5 yrs

> 5 thn > 5 yrs

Non-Kon-traktual Non-

Contractual

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

102.655 - - 23.722 - 126.377 162.246 - - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - 5.602 - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

83.298 671.264 82.999 - - 837.562 55.523 632.642 70.247 - - 758.413

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / EmployeesRetired Loans

439 - - - - 439 151 - - - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

37.201 238.920 22.130 - - 298.251 - 234.679 11.943 - - 246.622

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

- - - - 14.891 14.891 - - - - 47.693 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL 223.593 910.185 105.130 23.722 14.891 1.277.520 217.920 867.321 82.191 5.602 47.693 1.220.727

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SISA JANGKA WAKTU KONTRAK - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY CONTRACTUAL MATURITY - INDIVIDUAL BANK

Page 107: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT106

No. Kategori Portofolio Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables Based on the Remaining term of Contract

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya/ As of Prior Reporting DateTagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak

Net Receivables Based on the Remaining term of Contract

< 1 tahun < 1 year

>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Upto

3 yrs

>3 thn s.d. 5 thn >3 yrs. upto

5 yrs

> 5 thn> 5 yrs

Non-KontraktualNon-Contractual

Total < 1 tahun < 1 year

>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Up to

3 yrs

>3 thn s.d. 5 thn>3 yrs. Up to

5 yrs

> 5 thn > 5 yrs

Non-Kon-traktual Non-

Contractual

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

102.655 - - 23.722 - 126.377 162.246 - - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - 5.602 - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

83.298 671.264 82.999 - - 837.562 55.523 632.642 70.247 - - 758.413

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / EmployeesRetired Loans

439 - - - - 439 151 - - - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

37.201 238.920 22.130 - - 298.251 - 234.679 11.943 - - 246.622

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

- - - - 14.891 14.891 - - - - 47.693 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL 223.593 910.185 105.130 23.722 14.891 1.277.520 217.920 867.321 82.191 5.602 47.693 1.220.727

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SISA JANGKA WAKTU KONTRAK - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY CONTRACTUAL MATURITY - INDIVIDUAL BANK

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

107

No. Kategori Portofolio Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables Based on the Remaining term of Contract

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya/ As of Prior Reporting DateTagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak

Net Receivables Based on the Remaining term of Contract

< 1 tahun < 1 year

>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Upto

3 yrs

>3 thn s.d. 5 thn >3 yrs. upto

5 yrs

> 5 thn> 5 yrs

Non-KontraktualNon-Contractual

Total < 1 tahun < 1 year

>1 thn s.d. 3 thn >1 yrs. Up to

3 yrs

>3 thn s.d. 5 thn>3 yrs. Up to

5 yrs

> 5 thn > 5 yrs

Non-Kon-traktual Non-

Contractual

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

102.655 - - 23.722 - 126.377 162.246 - - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - 5.602 - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

83.298 671.264 82.999 - - 837.562 55.523 632.642 70.247 - - 758.413

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan / EmployeesRetired Loans

439 - - - - 439 151 - - - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

37.201 238.920 22.130 - - 298.251 - 234.679 11.943 - - 246.622

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

- - - - 14.891 14.891 - - - - 47.693 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL 223.593 910.185 105.130 23.722 14.891 1.277.520 217.920 867.321 82.191 5.602 47.693 1.220.727

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 108: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT108

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTOR - INDIVIDUAL BANK

NO

Sektor EkonomiEconomic Sector

Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Multilateral Development Banks and International Institutions

Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Comm ercial Real Estate

Kredit Pegawai/PensiunanEmployee / Retired Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables on Micro, Small Business and Retail Portfolio Busi ness and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiReceivables on Corporate Portfolio

Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

Aset LainnyaOther Assets

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia based Business Activity Unit (if Any)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

- - - - - - - - - - - -

2 PerikananFishery

- - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Quarrying

- - - - - - - - - - - -

4 Industri pengolahanManufacturing

- - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water

- - - - - - - - - - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - - - - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage

- - - - - - - - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - - - - - - - -

10 Perantara keuanganFinancial Intermediary

126.377 - - 837.562 - - - 298.251 - - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services

- - - - - - - - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation Services

- - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities

- - - - - - - - - - - -

Page 109: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT108

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUAL DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY ECONOMIC SECTOR - INDIVIDUAL BANK

NO

Sektor EkonomiEconomic Sector

Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Multilateral Development Banks and International Institutions

Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Comm ercial Real Estate

Kredit Pegawai/PensiunanEmployee / Retired Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables on Micro, Small Business and Retail Portfolio Busi ness and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiReceivables on Corporate Portfolio

Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

Aset LainnyaOther Assets

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia based Business Activity Unit (if Any)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

- - - - - - - - - - - -

2 PerikananFishery

- - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Quarrying

- - - - - - - - - - - -

4 Industri pengolahanManufacturing

- - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water

- - - - - - - - - - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - - - - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage

- - - - - - - - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - - - - - - - -

10 Perantara keuanganFinancial Intermediary

126.377 - - 837.562 - - - 298.251 - - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services

- - - - - - - - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation Services

- - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities

- - - - - - - - - - - -

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

109

NO

Sektor EkonomiEconomic Sector

Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Multilateral Development Banks and International Institutions

Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Comm ercial Real Estate

Kredit Pegawai/PensiunanEmployee / Retired Loans

Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio RitelReceivables on Micro, Small Business and Retail Portfolio Busi ness and Retail Portfolio

Tagihan kepada KorporasiReceivables on Corporate Portfolio

Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

Aset LainnyaOther Assets

Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia based Business Activity Unit (if Any)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

- - - - - - - - - - - -

2 PerikananFishery

- - - - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Quarrying

- - - - - - - - - - - -

4 Industri pengolahanManufacturing

- - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water

- - - - - - - - - - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - - - - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage

- - - - - - - - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - - - - - - - -

10 Perantara keuanganFinancial Intermediary

126.377 - - 837.562 - - - 298.251 - - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services

- - - - - - - - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikanEducation Services

- - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities

- - - - - - - - - - - -

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 110: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT110

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - - - - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined Activities

- - - - - - - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors

- - - - - 439 - - - - -

20 LainnyaOthers

- - - - - 14.891 -

Total 126.377 - - 837.562 - - 439 298.251 - - 14.891 -

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

- - - - - - - - - - - -

2 Perikanan Fishery

- - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Quarrying

- - - - - - - - - - - -

4 Industri pengolahan Manufacturing

- - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan AirElectricity, Gas and Water

- - - - - - - - - - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - - - - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumHotel and Food & Beverage

- - - - - - - - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi /Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - - - - - - - -

10 Perantara keuangan Financial Intermediary

162.246 5.602 - 758.413 - - - 246.622 - - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal Estate, Rental and Business Services

- - - - - - - - - - - -

Page 111: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT110

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - - - - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined Activities

- - - - - - - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors

- - - - - 439 - - - - -

20 LainnyaOthers

- - - - - 14.891 -

Total 126.377 - - 837.562 - - 439 298.251 - - 14.891 -

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

- - - - - - - - - - - -

2 Perikanan Fishery

- - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Quarrying

- - - - - - - - - - - -

4 Industri pengolahan Manufacturing

- - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan AirElectricity, Gas and Water

- - - - - - - - - - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - - - - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumHotel and Food & Beverage

- - - - - - - - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi /Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - - - - - - - -

10 Perantara keuangan Financial Intermediary

162.246 5.602 - 758.413 - - - 246.622 - - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal Estate, Rental and Business Services

- - - - - - - - - - - -

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

111

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - - - - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined Activities

- - - - - - - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors

- - - - - 439 - - - - -

20 LainnyaOthers

- - - - - 14.891 -

Total 126.377 - - 837.562 - - 439 298.251 - - 14.891 -

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan KehutananAgriculture, Hunting and Forestry

- - - - - - - - - - - -

2 Perikanan Fishery

- - - - - - - - - -

3 Pertambangan dan PenggalianMining and Quarrying

- - - - - - - - - - - -

4 Industri pengolahan Manufacturing

- - - - - - - - - - - -

5 Listrik, Gas dan AirElectricity, Gas and Water

- - - - - - - - - - - -

6 KonstruksiConstruction

- - - - - - - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - - - - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minumHotel and Food & Beverage

- - - - - - - - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi /Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - - - - - - - -

10 Perantara keuangan Financial Intermediary

162.246 5.602 - 758.413 - - - 246.622 - - - -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaanReal Estate, Rental and Business Services

- - - - - - - - - - - -

Page 112: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT112

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan Education Services

- - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities

- - - - - - - - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - - - - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaActivities of Households as Employes

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined Activities

- - - - - - - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors

- - - - - - 151 - - - - -

20 LainnyaOthers

- - - - - - - - - - 47.693 -

TOTAL 162.246 5.602 - 758.413 - - 151 246.622 - - 47.693 -

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BY AREA - INDIVIDUAL BANK

No. Keterangan / Description

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

Wilayah / Area Wilayah / Area

Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan / Receivables 522.642 359.224 213.183 211.584 1.306.634 788.851 443.446 - - 1.232.297

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilaiImpaired Receivables

- - - - - - - - - -

a. Belum jatuh tempo Non Past Due

- - - - - - - - - -

b. Telah jatuh tempo Past Due

- - - - - - - - - -

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - IndividualAllowance for Impairment Losses - Individual

5.620 10.456 2.325 3.897 22.298 - - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective

1.423 3.042 1.593 757 6.816 6.080 5.490 - - 11.570

5 Tagihan yang dihapus buku Written-Off Receivables

2.140 - 1.043 - 3.182 - 2.719 - - 2.719

Page 113: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT112

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan Education Services

- - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities

- - - - - - - - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - - - - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaActivities of Households as Employes

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined Activities

- - - - - - - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors

- - - - - - 151 - - - - -

20 LainnyaOthers

- - - - - - - - - - 47.693 -

TOTAL 162.246 5.602 - 758.413 - - 151 246.622 - - 47.693 -

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN WILAYAH - BANK SECARA INDIVIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BY AREA - INDIVIDUAL BANK

No. Keterangan / Description

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

Wilayah / Area Wilayah / Area

Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan / Receivables 522.642 359.224 213.183 211.584 1.306.634 788.851 443.446 - - 1.232.297

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilaiImpaired Receivables

- - - - - - - - - -

a. Belum jatuh tempo Non Past Due

- - - - - - - - - -

b. Telah jatuh tempo Past Due

- - - - - - - - - -

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - IndividualAllowance for Impairment Losses - Individual

5.620 10.456 2.325 3.897 22.298 - - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective

1.423 3.042 1.593 757 6.816 6.080 5.490 - - 11.570

5 Tagihan yang dihapus buku Written-Off Receivables

2.140 - 1.043 - 3.182 - 2.719 - - 2.719

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

113

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - - - - - - - -

13 Jasa pendidikan Education Services

- - - - - - - - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities

- - - - - - - - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - - - - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tanggaActivities of Households as Employes

- - - - - - - - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - - - - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined Activities

- - - - - - - - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors

- - - - - - 151 - - - - -

20 LainnyaOthers

- - - - - - - - - - 47.693 -

TOTAL 162.246 5.602 - 758.413 - - 151 246.622 - - 47.693 -

No. Keterangan / Description

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

Wilayah / Area Wilayah / Area

Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total Jakarta Denpasar Semarang Surabaya Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 Tagihan / Receivables 522.642 359.224 213.183 211.584 1.306.634 788.851 443.446 - - 1.232.297

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilaiImpaired Receivables

- - - - - - - - - -

a. Belum jatuh tempo Non Past Due

- - - - - - - - - -

b. Telah jatuh tempo Past Due

- - - - - - - - - -

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - IndividualAllowance for Impairment Losses - Individual

5.620 10.456 2.325 3.897 22.298 - - - - -

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif Allowance for Impairment Losses - Collective

1.423 3.042 1.593 757 6.816 6.080 5.490 - - 11.570

5 Tagihan yang dihapus buku Written-Off Receivables

2.140 - 1.043 - 3.182 - 2.719 - - 2.719

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 114: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT114

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BY ECONOMIC SECTOR - INDIVIDUAL BANK

NoSektor Ekonomi

Economic Sectors

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

Impaired Receivables

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN) - Individual Allowance

for impairment

losses - Individual

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN) - Kolektif

Allowance for

impair-ment

losses - Collective

Tagihan yang dihapus buku

Written-off ReceivablesTagihan

Receivables

Belum Jatuh Tempo

Non Past Due

Telah jatuh

tempo Past Due

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry

- - - - - -

2 Perikanan Fishery

- - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying

- - - - - -

4 Industri pengolahan Manufacturing

- - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water

- - - - - -

6 Konstruksi Construction - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage

- - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - -

10 Perantara keuangan Financial Intermediary

1.289.921 - - 22.298 5.433 3.182

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services

- - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - -

13 Jasa pendidikan Education Services

- - - - - -

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 115: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT114

PENGUNGKAPAN TAGIHAN DAN PENCADANGAN BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI - BANK SECARA INDIVIDUALDISCLOSURE OF RECEIVABLES AND PROVISIONING BY ECONOMIC SECTOR - INDIVIDUAL BANK

NoSektor Ekonomi

Economic Sectors

Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai

Impaired Receivables

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN) - Individual Allowance

for impairment

losses - Individual

Cadangan kerugian

penurunan nilai

(CKPN) - Kolektif

Allowance for

impair-ment

losses - Collective

Tagihan yang dihapus buku

Written-off ReceivablesTagihan

Receivables

Belum Jatuh Tempo

Non Past Due

Telah jatuh

tempo Past Due

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry

- - - - - -

2 Perikanan Fishery

- - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying

- - - - - -

4 Industri pengolahan Manufacturing

- - - - - -

5 Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water

- - - - - -

6 Konstruksi Construction - - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage

- - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - -

10 Perantara keuangan Financial Intermediary

1.289.921 - - 22.298 5.433 3.182

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services

- - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - -

13 Jasa pendidikan Education Services

- - - - - -

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

115

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities

- - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes

- - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities

- - - - - -

19 Bukan Lapangan Usaha Non Business Sectors

440 - - - 1 -

20 Lainnya Others

16.273 - - - 1.382 -

Total 1.306.634 - - 22.298 6.816 3.182

Posisi Tanggal Laporan Tahun SebelumnyaAs of Prior Reporting Date

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry

- - - - - -

2 Perikanan Fishery

- - - - - -

3 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying

- - - - - -

4 Industri pengolahan Manufacturing

- - - - - -

5 Listrik, Gas dan AirElectricity, Gas and Water

- - - - - -

6 Konstruksi Construction

- - - - - -

7 Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading

- - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage

- - - - - -

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications

- - - - - -

Page 116: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT116

10 Perantara keuangan Financial Intermediary

1.182.781 - - 1.237 8.661 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services

- - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - -

13 Jasa pendidikan Education Services

- - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHuman Health and Social Work Activities

- - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes

- - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined Activities

- - - - - -

19 Bukan Lapangan UsahaNon Business Sectors

407 - - - 256 -

20 Lainnya Others

49.109 - - - 1.416 -

Total 1.232.297 - - 1.237 10.333 -

Page 117: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT116

10 Perantara keuangan Financial Intermediary

1.182.781 - - 1.237 8.661 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services

- - - - - -

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security

- - - - - -

13 Jasa pendidikan Education Services

- - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosialHuman Health and Social Work Activities

- - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services

- - - - - -

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employes

- - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies

- - - - - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannyaUndefined Activities

- - - - - -

19 Bukan Lapangan UsahaNon Business Sectors

407 - - - 256 -

20 Lainnya Others

49.109 - - - 1.416 -

Total 1.232.297 - - 1.237 10.333 -

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

117

PENGUNGKAPAN RINCIAN MUTASI CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI - BANK SECARA INDIVIDUAL MOVEMENTS OF IMPAIRMENT PROVISION DISCLOSURE - INDIVIDUAL BANK

No Keterangan / Description

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date

CKPN Individual Allowance for

Impairment Losses - Individual

CKPN Kolektif Allowance for Impairment

Losses - Collective

CKPN Individual Allowance for Impairment

Losses - Individual

CKPN Kolektif Allowance for Impairment

Losses - Collective

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Saldo awal CKPN / Beginning Balance - Allowance for Impairment Losses

1.237 10.333 - 7.222

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Additional /Reversal Allowance for Impairment Losses During the Year (Net)

23.592 (3.517) 1.237 3.261

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan Additional Allowance for Impairment Losses During the Year

23.592 - 1.237 3.261

2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan Reversal Allowance for Impairment Losses During the Year

- (3.517) - -

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan Allowance for Impairment Losses Used for Written of Receivables During the Year

(3.182) - - (180)

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other Additional (Reversal) of Allowance During the Year

651 - - 30

Saldo akhir CKPNEnding Balance

22.298 6.816 1.237 10.333

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 118: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT118

NO

Kategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal Laporan Long Term Rating

Tagihan Bersih Net Receivables

Lembaga Pemeringkat-Standard and Poor’s

Peringkat Jangka panjang Long Term Rating

Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating TANPA PERINGKAT

TOTAL

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-w BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA-

idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - 126.377 126.377

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

- - - - - - - - - - - - 837.562 837.562

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - 439 439

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, UsahaKecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - 298.251 298.251

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

- - - - - - - - - - - - 14.891 14.891

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabilaadaExposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL - - - - - - - - - - - - 1.277.520 1.277.520

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT - BANK SECARA INDIVIDUAL

Page 119: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT118

NO

Kategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal Laporan Long Term Rating

Tagihan Bersih Net Receivables

Lembaga Pemeringkat-Standard and Poor’s

Peringkat Jangka panjang Long Term Rating

Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating TANPA PERINGKAT

TOTAL

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-w BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA-

idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - 126.377 126.377

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

- - - - - - - - - - - - 837.562 837.562

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - 439 439

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, UsahaKecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - 298.251 298.251

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

- - - - - - - - - - - - 14.891 14.891

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabilaadaExposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL - - - - - - - - - - - - 1.277.520 1.277.520

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN KATEGORI PORTOFOLIO DAN SKALA PERINGKAT - BANK SECARA INDIVIDUAL

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

119

NO

Kategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal Laporan Long Term Rating

Tagihan Bersih Net Receivables

Lembaga Pemeringkat-Standard and Poor’s

Peringkat Jangka panjang Long Term Rating

Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating TANPA PERINGKAT

TOTAL

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-w BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA-

idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - 126.377 126.377

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - -

3

Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

- - - - - - - - - - - - 837.562 837.562

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - 439 439

8

Tagihan Kepada Usaha Mikro, UsahaKecil dan Portofolio Ritel/ Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - 298.251 298.251

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

- - - - - - - - - - - - 14.891 14.891

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabilaadaExposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL - - - - - - - - - - - - 1.277.520 1.277.520

DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES BY PORTFOLIO RATING CATEGORY - INDIVIDUAL BANK dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 120: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT120

NO

Kategori Portofolio

/ Portofolio Category

Posisi Tanggal Laporan Long Term Rating

Tagihan Bersih Net Receivables

Lembaga Pemeringkat-Standard and

Poor’s

Peringkat Jangka panjangLong Term Rating

Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating TANPA PERINGKAT

TOTAL

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA-

idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - 162.246 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - 5.602 5.602

3 Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - 758.413 758.413

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - 151 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, UsahaKecil dan Portofolio RitelReceivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - 246.622 246.622

9 Tagihan kepada KorporasReceivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

- - - - - - - - - - - - 47.693 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL - - - - - - - - - - - - 1.220.727 1.220.727

Page 121: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT120

NO

Kategori Portofolio

/ Portofolio Category

Posisi Tanggal Laporan Long Term Rating

Tagihan Bersih Net Receivables

Lembaga Pemeringkat-Standard and

Poor’s

Peringkat Jangka panjangLong Term Rating

Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating TANPA PERINGKAT

TOTAL

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA-

idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - 162.246 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - 5.602 5.602

3 Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - 758.413 758.413

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - 151 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, UsahaKecil dan Portofolio RitelReceivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - 246.622 246.622

9 Tagihan kepada KorporasReceivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

- - - - - - - - - - - - 47.693 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL - - - - - - - - - - - - 1.220.727 1.220.727

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

121

NO

Kategori Portofolio

/ Portofolio Category

Posisi Tanggal Laporan Long Term Rating

Tagihan Bersih Net Receivables

Lembaga Pemeringkat-Standard and

Poor’s

Peringkat Jangka panjangLong Term Rating

Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating TANPA PERINGKAT

TOTAL

Standard and Poor’s

AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB- BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

PT. Fitch Ratings Indonesia

AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn)

A+(idn) s.d. A-(idn)

BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

BB+(idn) s.d BB-(idn)

B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn)

F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)

PT ICRA Indonesia

[Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA-

[Idr]A+ s.d [Idr]A-

[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-

[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-

[Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1

[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3

Kurang dari [Idr]A3

PT Pemeringkat Efek Indonesia

idAAA idAA+ s.d idAA-

idA+ s.d id A-

id BBB+ s.d id BBB-

id BB+ s.d id BB-

id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4

Kurang dari idA4

1 Tagihan Kepada PemerintahReceivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - 162.246 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - 5.602 5.602

3 Tagihan Kepada Bank PembangunanMultilateral dan Lembaga InternasionalReceivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - 758.413 758.413

5 Kredit Beragun Rumah TinggalLoans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/PensiunanEmployees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - 151 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, UsahaKecil dan Portofolio RitelReceivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - 246.622 246.622

9 Tagihan kepada KorporasReceivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

- - - - - - - - - - - - 47.693 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - -

TOTAL - - - - - - - - - - - - 1.220.727 1.220.727

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 122: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT122

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN BOBOT RISIKO SETELAH MEMPERHITUNGKAN DAMPAK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL /

DISCLOSURE OF NET RECEIVABLE BY RISK WEIGHT AFTER CREDIT RISK MITIGATION

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date ATMR RWA

Beban Modal CapitalExpen-diture

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date ATMR RWA

Beban Modal Capital Expense

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya / Others

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100%W 150% Lainnya / Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A. EKSPOSUR NERACA / BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - - - - - - - - - 162.246 - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - 5.602 2.801 -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

152.271 18.311 - - - 666.980 - - - - 337.151 - 111.040 31.203 - - - 616.170 - - - - 314.326 -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - 439 - - - - 220 - - - - - - 151 - - - - 76 -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

60.022 - - - - - 238.229 - - - 178.672 - 41.266 - - - - - 205.356 - - - 154.017 -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

1.892 - - - - - - 12.999 - - 12.999 - 2.124 - - - - - - 45.535 34 - 45.586 -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR NERACA TOTAL EXPOSURE - BALANCE SHEET

340.562 18.311 - - - 667.419 238.229 12.999 - - 529.042 - 316.676 31.203 - - - 621.923 205.356 45.535 34 - 516.806 -

B. EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PD TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 123: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT122

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH BERDASARKAN BOBOT RISIKO SETELAH MEMPERHITUNGKAN DAMPAK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL /

DISCLOSURE OF NET RECEIVABLE BY RISK WEIGHT AFTER CREDIT RISK MITIGATION

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date ATMR RWA

Beban Modal CapitalExpen-diture

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date ATMR RWA

Beban Modal Capital Expense

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya / Others

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100%W 150% Lainnya / Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A. EKSPOSUR NERACA / BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - - - - - - - - - 162.246 - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - 5.602 2.801 -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

152.271 18.311 - - - 666.980 - - - - 337.151 - 111.040 31.203 - - - 616.170 - - - - 314.326 -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - 439 - - - - 220 - - - - - - 151 - - - - 76 -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

60.022 - - - - - 238.229 - - - 178.672 - 41.266 - - - - - 205.356 - - - 154.017 -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

1.892 - - - - - - 12.999 - - 12.999 - 2.124 - - - - - - 45.535 34 - 45.586 -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR NERACA TOTAL EXPOSURE - BALANCE SHEET

340.562 18.311 - - - 667.419 238.229 12.999 - - 529.042 - 316.676 31.203 - - - 621.923 205.356 45.535 34 - 516.806 -

B. EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PD TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

123

No Kategori Portofolio / Portfolio Category

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date ATMR RWA

Beban Modal CapitalExpen-diture

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date ATMR RWA

Beban Modal Capital Expense

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Claims After The Impact of Credit Risk Mitigation

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya / Others

0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100%W 150% Lainnya / Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

A. EKSPOSUR NERACA / BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - - - - - - - - - 162.246 - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - 5.602 2.801 -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

152.271 18.311 - - - 666.980 - - - - 337.151 - 111.040 31.203 - - - 616.170 - - - - 314.326 -

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - 439 - - - - 220 - - - - - - 151 - - - - 76 -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

60.022 - - - - - 238.229 - - - 178.672 - 41.266 - - - - - 205.356 - - - 154.017 -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Aset LainnyaOther Assets

1.892 - - - - - - 12.999 - - 12.999 - 2.124 - - - - - - 45.535 34 - 45.586 -

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR NERACA TOTAL EXPOSURE - BALANCE SHEET

340.562 18.311 - - - 667.419 238.229 12.999 - - 529.042 - 316.676 31.203 - - - 621.923 205.356 45.535 34 - 516.806 -

B. EKSPOSUR KEWAJIBAN KOMITMEN/KONTINJENSI PD TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Page 124: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT124

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo /Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR TRA / TOTAL EXPOSURE - OFF BALANCE SHEET

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

C. EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN / EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK TOTAL EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 125: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT124

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo /Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR TRA / TOTAL EXPOSURE - OFF BALANCE SHEET

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

C. EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN / EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK TOTAL EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

125

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo /Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR TRA / TOTAL EXPOSURE - OFF BALANCE SHEET

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

C. EKSPOSUR AKIBAT KEGAGALAN PIHAK LAWAN / EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK TOTAL EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Page 126: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT126

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL / DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - INDIVIDUAL BANK

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date

Tagihan BersihNet Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Secured Portion Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured Portion

Tagihan BersihNet Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Secured Portion Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured Portion

Agunan Collateral

Garansi Guarantee

Asuransi KreditCredit Insurance

Lainnya Others

Agunan Collateral

Garansi Guarantee

Asuransi KreditCredit Insurance

Lainnya Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A. EKSPOSUR NERACA / BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - - 126.377 162.246 - - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - 5.602 - - - - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

837.562 152.271 - - - 685.291 758.413 111.040 - - - 647.373

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

439 - - - - 439 151 - - - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

298.251 60.022 - - - 238.229 246.622 41.266 - - - 205.356

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

14.891 - - - - 14.891 47.693 - - - - 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR NERACA TOTAL EXPOSURE - BALANCE SHEET

1.277.520 212.293 - - - 1.065.227 1.220.727 152.306 - - - 1.068.421

B. EKSPOSUR REKENING ADMINSITRATIF / OFF BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - -

Page 127: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT126

PENGUNGKAPAN TAGIHAN BERSIH DAN TEKNIK MITIGASI RISIKO KREDIT - BANK SECARA INDIVIDUAL / DISCLOSURE OF NET RECEIVABLES AND CREDIT RISK MITIGATION TECHNIQUES - INDIVIDUAL BANK

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date

Tagihan BersihNet Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Secured Portion Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured Portion

Tagihan BersihNet Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Secured Portion Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured Portion

Agunan Collateral

Garansi Guarantee

Asuransi KreditCredit Insurance

Lainnya Others

Agunan Collateral

Garansi Guarantee

Asuransi KreditCredit Insurance

Lainnya Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A. EKSPOSUR NERACA / BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - - 126.377 162.246 - - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - 5.602 - - - - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

837.562 152.271 - - - 685.291 758.413 111.040 - - - 647.373

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

439 - - - - 439 151 - - - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

298.251 60.022 - - - 238.229 246.622 41.266 - - - 205.356

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

14.891 - - - - 14.891 47.693 - - - - 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR NERACA TOTAL EXPOSURE - BALANCE SHEET

1.277.520 212.293 - - - 1.065.227 1.220.727 152.306 - - - 1.068.421

B. EKSPOSUR REKENING ADMINSITRATIF / OFF BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - -

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

127

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal Laporan As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date

Tagihan BersihNet Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Secured Portion Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured Portion

Tagihan BersihNet Receivables

Bagian Yang Dijamin Dengan / Secured Portion Bagian Yang Tidak DijaminUnsecured Portion

Agunan Collateral

Garansi Guarantee

Asuransi KreditCredit Insurance

Lainnya Others

Agunan Collateral

Garansi Guarantee

Asuransi KreditCredit Insurance

Lainnya Others

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

A. EKSPOSUR NERACA / BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - - - 126.377 162.246 - - - - 162.246

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - 5.602 - - - - 5.602

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

837.562 152.271 - - - 685.291 758.413 111.040 - - - 647.373

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

439 - - - - 439 151 - - - - 151

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

298.251 60.022 - - - 238.229 246.622 41.266 - - - 205.356

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

14.891 - - - - 14.891 47.693 - - - - 47.693

12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR NERACA TOTAL EXPOSURE - BALANCE SHEET

1.277.520 212.293 - - - 1.065.227 1.220.727 152.306 - - - 1.068.421

B. EKSPOSUR REKENING ADMINSITRATIF / OFF BALANCE SHEET EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

- - - - - - - - - - - -

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 128: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT128

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR REKENING ADMINISTRATIFTOTAL EXPOSURE - OFF BALANCE SHET

- - - - - - - - - - - -

C. EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK / COUNTERPARTY CREDIT RISK EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

- - - - - - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSURE COUNTERPARTY CREDIT RISK / TOTAL EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

- - - - - - - - - - - -

Total (A+B+C) 1.277.520 212.293 - - - 1.065.227 1.220.727 152.306 - - - 1.068.421

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

No Pendekatan Yang Digunakan

Approach Used

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

Gross Income (Average in Last 3 Years)

Beban Modal

Capital Expense

ATMR

RWA

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

Gross Income (Average in Last 3

Years)

Beban Modal

Capital Expense

ATMR

RWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendekatan Indikator Dasar

Basic Indicator Approach

30.173 4.526 56.574 15.897 2.385 29.807

Total 30.173 4.526 56.574 15.897 2.385 29.807

PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO OPERASIONAL - BANK SECARA INDIVIDUAL / DISCLOSURE OF OPERATIONAL RISK QUANTITATIVE - INDIVIDUAL BANK

Page 129: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT128

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR REKENING ADMINISTRATIFTOTAL EXPOSURE - OFF BALANCE SHET

- - - - - - - - - - - -

C. EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK / COUNTERPARTY CREDIT RISK EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

- - - - - - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSURE COUNTERPARTY CREDIT RISK / TOTAL EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

- - - - - - - - - - - -

Total (A+B+C) 1.277.520 212.293 - - - 1.065.227 1.220.727 152.306 - - - 1.068.421

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

No Pendekatan Yang Digunakan

Approach Used

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

Gross Income (Average in Last 3 Years)

Beban Modal

Capital Expense

ATMR

RWA

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

Gross Income (Average in Last 3

Years)

Beban Modal

Capital Expense

ATMR

RWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendekatan Indikator Dasar

Basic Indicator Approach

30.173 4.526 56.574 15.897 2.385 29.807

Total 30.173 4.526 56.574 15.897 2.385 29.807

PENGUNGKAPAN KUANTITATIF RISIKO OPERASIONAL - BANK SECARA INDIVIDUAL / DISCLOSURE OF OPERATIONAL RISK QUANTITATIVE - INDIVIDUAL BANK

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

129

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - - - - - - - -

6 Kredit Beragun Properti KomersialLoans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - - - - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

- - - - - - - - - - - -

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - -

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables

- - - - - - - - - - - -

11 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSUR REKENING ADMINISTRATIFTOTAL EXPOSURE - OFF BALANCE SHET

- - - - - - - - - - - -

C. EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK / COUNTERPARTY CREDIT RISK EXPOSURE

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

- - - - - - - - - - - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - - - - - - - - - -

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - - - - - - - -

4 Tagihan Kepada BankReceivables on Banks

- - - - - - - - - - - -

5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

- - - - - - - - - - - -

6 Tagihan kepada Korporasi / Receivables on Corporate

- - - - - - - - - - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposures at Sharia Business Unit (if any)

- - - - - - - - - - - -

TOTAL EKSPOSURE COUNTERPARTY CREDIT RISK / TOTAL EXPOSURE - COUNTERPARTY CREDIT RISK

- - - - - - - - - - - -

Total (A+B+C) 1.277.520 212.293 - - - 1.065.227 1.220.727 152.306 - - - 1.068.421

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date

No Pendekatan Yang Digunakan

Approach Used

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

Gross Income (Average in Last 3 Years)

Beban Modal

Capital Expense

ATMR

RWA

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun

terakhir)

Gross Income (Average in Last 3

Years)

Beban Modal

Capital Expense

ATMR

RWA

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendekatan Indikator Dasar

Basic Indicator Approach

30.173 4.526 56.574 15.897 2.385 29.807

Total 30.173 4.526 56.574 15.897 2.385 29.807

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 130: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT130

PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS RUPIAH - BANK SECARA INDIVIDUAL / DISCLOSURE OF RUPIAH MATURITY PROFILE - INDIVIDUAL BANK

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date* Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date*

Jatuh Tempo / Maturity Jatuh Tempo / Maturity

No Pos-pos / Account SaldoBalance

< 1 bulan< 1 month

> 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months

> 3 bln s.d. 6 bln> 3 month to 6 months

> 6 bln s.d. 12 bln> 6 month to 12 months

> 12 bulan Saldo < 1 bulan > 1 bln s.d. 3 bln > 3 bln s.d. 6 bln > 6 bln s.d. 12 bln > 12 bulan

> 12 months Balance < 1 month

> 1 month to 3 months

> 3 month to 6 months

> 6 month to 12 months

> 12 months

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I NERACA / BALANCE SHEET

A Aset / Assets

1 Kas Cash

1.892 1.892 - - - - 2.124 2.124 - - - -

2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

102.667 102.667 - - - - 162.260 162.260 - - - -

3 Penempatan pada bank lainPlacement with Other Banks

18.316 7.926 6.570 3.820 - - 31.160 17.010 4.700 9.450 - -

4 Surat Berharga Marketable Securities

22.457 22.457 - - - - 5.729 - - - - 5.729

5 Kredit yang diberikan Loans

1.140.485 53.739 106.658 154.798 284.225 541.065 980.331 159 2.241 7.566 12.495 957.871

6 Tagihan lainnya Other Receivables

- - - - - - - - - -

7 Lain- lain Others

23.199 - - - - 23.199 40.968 - - - - 40.968

Total Aset / Total Assets 1.309.017 188.682 113.228 158.618 284.225 564.265 1.222.572 181.553 6.941 17.016 12.495 1.004.568

B. Kewajiban / Liabilities

1 Dana Pihak Ketiga Third Party Funds

180.793 73.079 62.818 23.666 16.790 4.440 209.973 103.073 76.332 15.504 12.449 2.615

2 Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia

- - - - - - - - - - - -

3 Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks

658.485 271.336 159.878 190.798 36.473 - 535.611 130.257 139.775 122.714 127.145 15.720

4 Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued

- - - - - - - - - - - -

5 Pinjaman yang DiterimaBorrowings

231.184 3.637 57.163 10.920 55.308 104.156 218.236 - - - - 218.236

6 Kewajiban lainnyaOther Liabilities

- - - - - - - - - - - -

7 Lain- lain Others

238.555 - - - - 238.555 258.752 3.355 - - - 255.397

Total Kewajiban / Total Liabilities 1.309.017 348.052 279.859 225.383 108.571 347.151 1.222.572 236.685 216.107 138.218 139.594 491.968

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference in Balance Sheet Assets to Liabilities

- (159.370) (166.631) (66.766) 175.654 217.113 - (55.132) (209.166) (121.202) (127.099) 512.600

Page 131: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT130

PENGUNGKAPAN PROFIL MATURITAS RUPIAH - BANK SECARA INDIVIDUAL / DISCLOSURE OF RUPIAH MATURITY PROFILE - INDIVIDUAL BANK

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date* Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date*

Jatuh Tempo / Maturity Jatuh Tempo / Maturity

No Pos-pos / Account SaldoBalance

< 1 bulan< 1 month

> 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months

> 3 bln s.d. 6 bln> 3 month to 6 months

> 6 bln s.d. 12 bln> 6 month to 12 months

> 12 bulan Saldo < 1 bulan > 1 bln s.d. 3 bln > 3 bln s.d. 6 bln > 6 bln s.d. 12 bln > 12 bulan

> 12 months Balance < 1 month

> 1 month to 3 months

> 3 month to 6 months

> 6 month to 12 months

> 12 months

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I NERACA / BALANCE SHEET

A Aset / Assets

1 Kas Cash

1.892 1.892 - - - - 2.124 2.124 - - - -

2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

102.667 102.667 - - - - 162.260 162.260 - - - -

3 Penempatan pada bank lainPlacement with Other Banks

18.316 7.926 6.570 3.820 - - 31.160 17.010 4.700 9.450 - -

4 Surat Berharga Marketable Securities

22.457 22.457 - - - - 5.729 - - - - 5.729

5 Kredit yang diberikan Loans

1.140.485 53.739 106.658 154.798 284.225 541.065 980.331 159 2.241 7.566 12.495 957.871

6 Tagihan lainnya Other Receivables

- - - - - - - - - -

7 Lain- lain Others

23.199 - - - - 23.199 40.968 - - - - 40.968

Total Aset / Total Assets 1.309.017 188.682 113.228 158.618 284.225 564.265 1.222.572 181.553 6.941 17.016 12.495 1.004.568

B. Kewajiban / Liabilities

1 Dana Pihak Ketiga Third Party Funds

180.793 73.079 62.818 23.666 16.790 4.440 209.973 103.073 76.332 15.504 12.449 2.615

2 Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia

- - - - - - - - - - - -

3 Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks

658.485 271.336 159.878 190.798 36.473 - 535.611 130.257 139.775 122.714 127.145 15.720

4 Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued

- - - - - - - - - - - -

5 Pinjaman yang DiterimaBorrowings

231.184 3.637 57.163 10.920 55.308 104.156 218.236 - - - - 218.236

6 Kewajiban lainnyaOther Liabilities

- - - - - - - - - - - -

7 Lain- lain Others

238.555 - - - - 238.555 258.752 3.355 - - - 255.397

Total Kewajiban / Total Liabilities 1.309.017 348.052 279.859 225.383 108.571 347.151 1.222.572 236.685 216.107 138.218 139.594 491.968

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference in Balance Sheet Assets to Liabilities

- (159.370) (166.631) (66.766) 175.654 217.113 - (55.132) (209.166) (121.202) (127.099) 512.600

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

131

Posisi Tanggal Laporan / As of Reporting Date* Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / As of Prior Reporting Date*

Jatuh Tempo / Maturity Jatuh Tempo / Maturity

No Pos-pos / Account SaldoBalance

< 1 bulan< 1 month

> 1 bln s.d. 3 bln > 1 month to 3 months

> 3 bln s.d. 6 bln> 3 month to 6 months

> 6 bln s.d. 12 bln> 6 month to 12 months

> 12 bulan Saldo < 1 bulan > 1 bln s.d. 3 bln > 3 bln s.d. 6 bln > 6 bln s.d. 12 bln > 12 bulan

> 12 months Balance < 1 month

> 1 month to 3 months

> 3 month to 6 months

> 6 month to 12 months

> 12 months

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

I NERACA / BALANCE SHEET

A Aset / Assets

1 Kas Cash

1.892 1.892 - - - - 2.124 2.124 - - - -

2 Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

102.667 102.667 - - - - 162.260 162.260 - - - -

3 Penempatan pada bank lainPlacement with Other Banks

18.316 7.926 6.570 3.820 - - 31.160 17.010 4.700 9.450 - -

4 Surat Berharga Marketable Securities

22.457 22.457 - - - - 5.729 - - - - 5.729

5 Kredit yang diberikan Loans

1.140.485 53.739 106.658 154.798 284.225 541.065 980.331 159 2.241 7.566 12.495 957.871

6 Tagihan lainnya Other Receivables

- - - - - - - - - -

7 Lain- lain Others

23.199 - - - - 23.199 40.968 - - - - 40.968

Total Aset / Total Assets 1.309.017 188.682 113.228 158.618 284.225 564.265 1.222.572 181.553 6.941 17.016 12.495 1.004.568

B. Kewajiban / Liabilities

1 Dana Pihak Ketiga Third Party Funds

180.793 73.079 62.818 23.666 16.790 4.440 209.973 103.073 76.332 15.504 12.449 2.615

2 Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities to Bank Indonesia

- - - - - - - - - - - -

3 Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks

658.485 271.336 159.878 190.798 36.473 - 535.611 130.257 139.775 122.714 127.145 15.720

4 Surat Berharga yang Diterbitkan Securities Issued

- - - - - - - - - - - -

5 Pinjaman yang DiterimaBorrowings

231.184 3.637 57.163 10.920 55.308 104.156 218.236 - - - - 218.236

6 Kewajiban lainnyaOther Liabilities

- - - - - - - - - - - -

7 Lain- lain Others

238.555 - - - - 238.555 258.752 3.355 - - - 255.397

Total Kewajiban / Total Liabilities 1.309.017 348.052 279.859 225.383 108.571 347.151 1.222.572 236.685 216.107 138.218 139.594 491.968

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference in Balance Sheet Assets to Liabilities

- (159.370) (166.631) (66.766) 175.654 217.113 - (55.132) (209.166) (121.202) (127.099) 512.600

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

*) Tidak diaudit / Unaudited

Page 132: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT132

II REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif / Off Balance Sheet Receivables

1 Komitmen / Commitment - - - - - - - - - - - -

2 Kontijensi / Contingency 1.723 - - - - 1.723 - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Receivables

1.723 - - - - 1.723 - - - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif / Off Balance Sheet Liabilities

1 Komitmen / Commitment 37.227 37.227 - - - - 32.550 32.550 - - - -

2 Kontijensi / Contingency 12.570 12.570 - - - - 9.115 9.115 - - - -

Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Liabilities

49.797 49.797 - - - - 41.665 41.665 - - - -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifOff Balance Sheet Asset and Liabilities Differ-ences

- - - - - - - - - - - -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

- (159.370) (166.631) (66.766) 175.654 217.113 - (55.132) (209.166) (121.202) (127.099) 512.600

Selisih Kumulatif Cummulative Differences

- - - - - - - - - - - -

Page 133: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT132

II REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif / Off Balance Sheet Receivables

1 Komitmen / Commitment - - - - - - - - - - - -

2 Kontijensi / Contingency 1.723 - - - - 1.723 - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Receivables

1.723 - - - - 1.723 - - - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif / Off Balance Sheet Liabilities

1 Komitmen / Commitment 37.227 37.227 - - - - 32.550 32.550 - - - -

2 Kontijensi / Contingency 12.570 12.570 - - - - 9.115 9.115 - - - -

Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Liabilities

49.797 49.797 - - - - 41.665 41.665 - - - -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifOff Balance Sheet Asset and Liabilities Differ-ences

- - - - - - - - - - - -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

- (159.370) (166.631) (66.766) 175.654 217.113 - (55.132) (209.166) (121.202) (127.099) 512.600

Selisih Kumulatif Cummulative Differences

- - - - - - - - - - - - LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

133

II REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif / Off Balance Sheet Receivables

1 Komitmen / Commitment - - - - - - - - - - - -

2 Kontijensi / Contingency 1.723 - - - - 1.723 - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Receivables

1.723 - - - - 1.723 - - - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif / Off Balance Sheet Liabilities

1 Komitmen / Commitment 37.227 37.227 - - - - 32.550 32.550 - - - -

2 Kontijensi / Contingency 12.570 12.570 - - - - 9.115 9.115 - - - -

Total Kewajiban Rekening AdministratifTotal Off Balance Sheet Liabilities

49.797 49.797 - - - - 41.665 41.665 - - - -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening AdministratifOff Balance Sheet Asset and Liabilities Differ-ences

- - - - - - - - - - - -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)]

- (159.370) (166.631) (66.766) 175.654 217.113 - (55.132) (209.166) (121.202) (127.099) 512.600

Selisih Kumulatif Cummulative Differences

- - - - - - - - - - - -

Page 134: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT134

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR ASET DI NERACA / DISCLOSURE OF ASSET EXPOSURES IN BALANCE SHEET

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal LaporanAs of Reporting Date

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date

Tagihan BersihNet Receivables

ATMR Sebelum MRKRWA before CRM

ATMR Setelah MRKRWA after CRM

Tagihan BersihNet Receivables

ATMR Sebelum MRKRWA before CRM

ATMR Setelah MRKRWA af-ter CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - 162.246 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - 5.602 2.801 2.801

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

837.562 413.288 337.152 758.413 369.846 314.326

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

439 220 220 151 76 76

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

298.251 223.688 178.672 246.622 184.967 154.017

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

14.891 - 12.999 47.693 - 45.586

TOTAL 1.277.520 637.195 529.042 1.220.727 557.689 516.805

PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT / DISCLOSURE OF TOTAL CREDIT RISK MEASUREMENT

Posisi Tanggal LaporanAs of Reporting Date

Posisi Tanggal Laporan Tahun SebelumnyaAs of Prior Reporting Date

TOTAL ATM R RISIKO KREDIT / TOTAL RWA FOR CREDIT RISK 529.042 516.805

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL / TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR

- -

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

Page 135: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT134

PENGUNGKAPAN EKSPOSUR ASET DI NERACA / DISCLOSURE OF ASSET EXPOSURES IN BALANCE SHEET

No Kategori PortofolioPortfolio Category

Posisi Tanggal LaporanAs of Reporting Date

Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya As of Prior Reporting Date

Tagihan BersihNet Receivables

ATMR Sebelum MRKRWA before CRM

ATMR Setelah MRKRWA after CRM

Tagihan BersihNet Receivables

ATMR Sebelum MRKRWA before CRM

ATMR Setelah MRKRWA af-ter CRM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns

126.377 - - 162.246 - -

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor PublikReceivables on Public Sector Entities

- - - 5.602 2.801 2.801

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Mulitilateral Development Banks and International Institutions

- - - - - -

4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks

837.562 413.288 337.152 758.413 369.846 314.326

5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property

- - - - - -

6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate

- - - - - -

7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employees / Retired Loans

439 220 220 151 76 76

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio

298.251 223.688 178.672 246.622 184.967 154.017

9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate

- - - - - -

10 Tagihan yang Telah Jatuh TempoPast Due Receivables

- - - - - -

11 Aset Lainnya Other Assets

14.891 - 12.999 47.693 - 45.586

TOTAL 1.277.520 637.195 529.042 1.220.727 557.689 516.805

PENGUNGKAPAN TOTAL PENGUKURAN RISIKO KREDIT / DISCLOSURE OF TOTAL CREDIT RISK MEASUREMENT

Posisi Tanggal LaporanAs of Reporting Date

Posisi Tanggal Laporan Tahun SebelumnyaAs of Prior Reporting Date

TOTAL ATM R RISIKO KREDIT / TOTAL RWA FOR CREDIT RISK 529.042 516.805

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL / TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTOR

- -

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

dalam jutaan Rupiah / in millions Rupiah

135

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Page 136: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

136 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Page 137: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

136 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 137

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

AN

NU

AL

REP

ORT

//

BA

NK

AN

DA

RA

201

3A

NN

UA

L R

EPO

RT /

/ B

AN

K A

ND

AR

A 2

013CHAPTER

TWOANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIP

AN

NU

AL

REP

ORT

//

BA

NK

AN

DA

RA

201

3BABTIGATATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

CHAPTER THREE

Page 138: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

138 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN // GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TATA KELOLAPERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAPORAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS SUPERVISORY REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank Andara, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, Bank Andara selalu berupaya untuk melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip GCG.

Sesuai ketentuan perundang-undangan pelaksanaan GCG pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. Seluruh prinsip dasar tersebut secara terus menerus diterapkan dalam berbagai aspek operasional Bank Andara mulai dari strategi usaha sampai dengan prosedur operasional, dan mulai dari jenjang organisasi di kantor pusat sampai dengan kantor cabang.

PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DI BANK ANDARAPelaksanaan GCG yang baik di Bank Andara secara konsisten akan terus diimplementasikan dari waktu ke waktu (continuous improvement) dalam rangka memberikan hasil berupa sustainable value yang akan meningkatkan kinerja Bank Andara secara keseluruhan sehingga dapat mewujudkan visi dan misi Bank Andara dan berkontribusi pada pengembangan industri keuangan mikro di Indonesia.

Implementasi pelaksanaan GCG di Bank Andara meliputi aspek Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcome yang merupakan satu rangkaian yang saling terkait sehingga menjadi suatu siklus GCG yang berkesinambungan.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE To improve Bank Andara’s performance, protect stakeholder’s interest, and compliance with the prevailing regulations as well ethical values generally-accepted within the banking industry, Bank Andara constantly strives to carry out its business activities based on the principles GCG.

The GCG applied within the banking industry are based on 5 (five) basic principles, which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. All of these principles must be constantly applied throughout Bank Andara’s operational aspects beginning from the business strategy and up to the operational procedures, starting from the organizational levels within the head office and up to the branches.

IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IN BANK ANDARAConsistent and effective GCG implementation within Bank Andara will be applied from time to time (continuous improvement) so as to results in the form of sustainable value that will improve Bank Andara’s overall performance thereby achieving its vision and mission as well as contributing to the development of the micro finance industry in Indonesia.

GCG implementation within Bank Andara includes Governance Structure, Governance Process, and Governance Outcome that represent a series that is interrelated thereby resulting in a continuous GCG cycle.

Page 139: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

138 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN // GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TATA KELOLAPERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAPORAN PENGAWASAN DEWAN KOMISARISTHE BOARD OF COMMISSIONERS SUPERVISORY REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank Andara, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, Bank Andara selalu berupaya untuk melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip GCG.

Sesuai ketentuan perundang-undangan pelaksanaan GCG pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran. Seluruh prinsip dasar tersebut secara terus menerus diterapkan dalam berbagai aspek operasional Bank Andara mulai dari strategi usaha sampai dengan prosedur operasional, dan mulai dari jenjang organisasi di kantor pusat sampai dengan kantor cabang.

PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN DI BANK ANDARAPelaksanaan GCG yang baik di Bank Andara secara konsisten akan terus diimplementasikan dari waktu ke waktu (continuous improvement) dalam rangka memberikan hasil berupa sustainable value yang akan meningkatkan kinerja Bank Andara secara keseluruhan sehingga dapat mewujudkan visi dan misi Bank Andara dan berkontribusi pada pengembangan industri keuangan mikro di Indonesia.

Implementasi pelaksanaan GCG di Bank Andara meliputi aspek Governance Structure, Governance Process, dan Governance Outcome yang merupakan satu rangkaian yang saling terkait sehingga menjadi suatu siklus GCG yang berkesinambungan.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE To improve Bank Andara’s performance, protect stakeholder’s interest, and compliance with the prevailing regulations as well ethical values generally-accepted within the banking industry, Bank Andara constantly strives to carry out its business activities based on the principles GCG.

The GCG applied within the banking industry are based on 5 (five) basic principles, which are transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. All of these principles must be constantly applied throughout Bank Andara’s operational aspects beginning from the business strategy and up to the operational procedures, starting from the organizational levels within the head office and up to the branches.

IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IN BANK ANDARAConsistent and effective GCG implementation within Bank Andara will be applied from time to time (continuous improvement) so as to results in the form of sustainable value that will improve Bank Andara’s overall performance thereby achieving its vision and mission as well as contributing to the development of the micro finance industry in Indonesia.

GCG implementation within Bank Andara includes Governance Structure, Governance Process, and Governance Outcome that represent a series that is interrelated thereby resulting in a continuous GCG cycle.

139

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Governance Structure Governance Process Governance Outcome

• Pemenuhan jumlah dan komposisi Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite dibawah Dewan Komisaris dan Direksi

• Pemenuhan kebijakan, prosedur dan sistem operasional dan non operasional dengan memperhatikan pengelolaan risiko.

• Pemenuhan struktur organisasi dan sumber daya dengan memperhatikan aspek kepatuhan (compliance) dan pengendalian internal yang efektif.

• Fulfilling the number and composition for the Board of Commissioners, Board of Directors, committees under the Board of Commissioners and Board of Directors

• Fulfilling operational and non-operational policy, procedures, and systems by taking into account risk management.

• Fulfilling the organizational structure and human resources by taking into account compliance aspects and effective internal control.

• Implementasi aspek GCG dalam setiap kegiatan usaha dan pada setiap jenjang organisasi.

• Pemantauan kepatuhan dan pengendalian internal secara berkesinambungan.

• Pelaksanaan strategi anti fraud dan whistleblowing system.

• Pelaksanaan kebijakan, prosedur, dan sistem operasional dan non operasional secara konsisten dan bertanggungjawab.

• Implementing GCG aspects in every business activity and throughout every level of the organization.

• Continuously monitoring compliance and internal control.

• Implementing strategy for anti- fraud and whistle blowing system.

• Consistently and responsibly implementing operational and non-operational policies, procedures, and systems.

• Pencapaian target operasional dan non operasional sesuai rencana bisnis.

• Evaluasi pencapaian target bisnis dari waktu ke waktu dan strategi untuk memperbaiki pencapaian target berikutnya.

• Sustainablevaluebagistakeholders.

• Achieved operational and non-operational targets in accordance with the business plan.

• Evaluating achievement of business target and target over time to improve achievement of the next targets.

• Sustainable value for stakeholders

Page 140: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

140 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

TRANSPARANSI

TRANSPARENCY ACCOUNTABILITYRESPONSIBILITY

INDEPENDENCY FAIRNESSAKUNTABILITAS PERTANGGUNG

JAWABANINDEPENDENSI KEWAJARAN

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN BANK ANDARACORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE IN BANK ANDARA

ORGAN PENDUKUNGSUPPORTING ORGAN

KOMITE AUDITAUDIT COMMITEE

KOMITE PEMANTAUAN

RISIKORISK MONITORING

COMMITEE KOMITE

REMUNERASI& NOMINASI

REMUNERATION & NOMINATION

COMMITTEE

KOMITE MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

ASSET & LIABILITY COMMITTEE

ASSET & LIABILITY COMMITTEE

KOMITE KREDITCREDIT COMMITEE

KOMITE PENGARAHTEKNOLOGI INFORMASI

INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE

CORPORATE SECRETARY

Check & Balance

ORGAN UTAMA MAIN ORGAN

RUPS SHAREHOLDERS GENERAL

MEETING

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

Page 141: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

140 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

TRANSPARANSI

TRANSPARENCY ACCOUNTABILITYRESPONSIBILITY

INDEPENDENCY FAIRNESSAKUNTABILITAS PERTANGGUNG

JAWABANINDEPENDENSI KEWAJARAN

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN BANK ANDARACORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE IN BANK ANDARA

ORGAN PENDUKUNGSUPPORTING ORGAN

KOMITE AUDITAUDIT COMMITEE

KOMITE PEMANTAUAN

RISIKORISK MONITORING

COMMITEE KOMITE

REMUNERASI& NOMINASI

REMUNERATION & NOMINATION

COMMITTEE

KOMITE MANAJEMEN RISIKO

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

ASSET & LIABILITY COMMITTEE

ASSET & LIABILITY COMMITTEE

KOMITE KREDITCREDIT COMMITEE

KOMITE PENGARAHTEKNOLOGI INFORMASI

INFORMATION TECHNOLOGY COMMITTEE

CORPORATE SECRETARY

Check & Balance

ORGAN UTAMA MAIN ORGAN

RUPS SHAREHOLDERS GENERAL

MEETING

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

141

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMSelama periode tahun 2013 Bank Andara telah menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) pada tanggal 24 Mei 2013 dan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa) pada tanggal 24 Mei 2013.

Agenda dan keputusan RUPS Tahunan tanggal 24 Mei 2013

SHAREHOLDERS MEETINGThroughout 2013, Bank Andara has convened 1 (one) Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on May 24, 2013 and 1 (one) Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) on May 24, 2013.

The agenda and resolutions for the AGMS on May 24, 2013 are:

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PADA TANGGAL 24 MEI 2013 MENGAGENDAKAN DAN MEMUTUSKAN

THE AGENDA AND RESOLUTIONS FOR THE AGMS ON MAY 24, 2013 ARE:

No AGENDA RUPS TAHUNAN KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN

1 Persetujuan atas laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit untuk Tahun Buku 2012.Approval for the Bank’s annual report and audited financial statements for financial year 2012.

Menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan Perseroan yang telah di audit untuk tahun buku 2012.Approved the Bank’s annual report and audited financial statements for financial year 2012.

2 Persetujuan pemberian pembebasan dan peluna-san (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas seluruh kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2012.Approval to release and discharge (acquit et de charge) the Bank’s Board of Directors and the Board of Commissioners for all liabilities associated with the management and supervision throughout financial year 2012

Menyetujui pemberian pembebasan dan peluna-san (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas seluruh kewajiban terkait dengan pengurusan dan pengawasan selama tahun buku 2012.Approved to release and discharge (acquit et de charge) the Bank’s Board of Directors and the Board of Commissioners for all liabilities associated with the management and supervision throughout financial year 2012.

3 Persetujuan untuk menentukan remunerasi atau honorarium dan tujangan lain penentuan Dewan Komisaris untuk tahun 2013.Approval to determine the remuneration or honorarium and other benefits for the Board of Commissioners for 2013.

Menyetujui pemberian remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris untuk tahun 2013 tidak melebihi remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris di tahun 2012.Approved to provide remuneration or honorarium and other benefits for the Board of Commissioners for 2013, not exceeding the remuneration or honorarium and other benefits for the Board of Commissioners in 2012.

4 Persetujuan pemberian delegasi untuk menentukan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain Direksi untuk 2013 kepada Dewan Komisaris.Approval to delegate to the Board of Commissioners the authority to determine the Board of Directors remuneration or honorarium and other benefits for 2013.

Menyetujui pemberian delegasi untuk menentukan remunerasi atau honorarium dan tunjangan lain Di-reksi untuk tahun 2013 kepada Dewan Komisaris.Approved to delegate the authority to the Board of Commissioners to determine the Board of Directors remuneration or honorarium and other benefits for 2013.

5 Persetujuan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) sebagai Auditor Perseroan untuk Tahun Buku 2013 dan mendelegasikan penentuan remu-nerasi untuk auditor kepada Direksi.Approval on the appointment of the Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) as the Bank’s Auditor for financial year 2013 and authorized the Board of Directors to determine the remuneration accorded to the auditor

Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Pur-wantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) sebagai Auditor Perseroan untuk tahun buku 2013 dan mendelegasikan penentuan remunerasi untuk auditor kepada Direksi.Approved the appointment of the Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) as the Bank’s Auditor for financial year 2013 and authorized the Board of Directors to determine the remuneration accorded to the auditor.

Page 142: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

142 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

No AGENDA RUPS LUAR BIASA KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA

1 Persetujuan atas revisi Rencana Bisnis Bank Tahun 2013.Approval for the revised 2013 Bank Business Plan.

Menunda keputusan Rapat sehubungan dengan revisi rencana bisnis Perseroan tahun 2013 tersebut dan para pemegang saham sepakat untuk mendiskusikan revisi rencana bisnis Perseroan tahun 2013 lebih lanjut dengan Direksi.Delay the Meeting’s resolution with respect to the Bank’s revised Business Plan for 2013 and the shareholders agreed to discuss further the Bank’s revised Business Plan for 2013 with the Board of Directors.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PADA TANGGAL 24 MEI 2013 MENGAGENDAKAN DAN MEMUTUSKANTHE AGENDA AND RESOLUTIONS OF THE EGMS ON MAY 24, 2013 ARE:

Selanjutnya pemegang saham Bank Andara melalui mekanisme pengambilan keputusan diluar RUPS, atau melalui circular resolution, telah mengambil keputusan secara tertulis antara lain sebagai berikut:

1. Menyetujui revisi RBB Tahun 2013-2015.2. Menindaklanjuti rekomendasi yang disepakati

Komite Remunerasi dan Nominasi tertanggal 15 November 2013, Pemegang Saham menyetujui pengunduran diri Ari Rophian Perdana Ariwibowo sebagai Komisaris Independen dan menunjuk Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen Perseroan.

Oleh karenanya, setelah Bank Indonesia/OJK memberikan persetujuan atas pengangkatan Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen Perseroan, struktur Dewan Komisaris Bank menjadi sebagai berikut:

Komisaris : Stephen Mitchell Komisaris Independen: Daniel Faisal Iskandar Komisaris Independen: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi

3. Menindaklanjuti rekomendasi yang disepakati Komite Remunerasi dan Nominasi tertanggal 15 November 2013, Pemegang Saham menyetujui remunerasi yang akan diterima Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen Perseroan.

4. Menyetujui RBB Tahun 2014-2016.

Furthermore, Bank Andara’s shareholders made the resolution through the resolution-making mechanism outside of the GMS, or through a circular resolution, in writing, among others, as follows:

1. Approved the revised 2013-2015 Business Plan;2. As a follow up to the recommendation agreed upon

by the Remuneration and Nomination Committee on November 15, 2013, the Shareholders approved the resignation of Ari Rophian Perdana Ariwibowo as Independent Commissioner and appointed Daniel Faisal Iskandar as the Bank’s Independent Commissioner.

Subsequently, following the approval of Bank Indonesia/OJK on the appointment of Daniel Faisal Iskandar as the Bank’s Independent Commissioner, the structure of the Bank’s Board of Commissioners is as follows:

President Commissioner: Stephen Mitchell Independent Commissioner: Daniel Faisal Iskandar Independent Commissioner: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi

3. As a follow up to the recommendation that was agreed upon by the Remuneration and Nomination Committee on November 15, 2013, the Shareholders approved the remuneration that will be accorded to Daniel Faisal Iskandar as the Bank’s Independent Commissioner.

4. Approved the Bank’s Business Plan for 2014-2016.

Page 143: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

142 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

No AGENDA RUPS LUAR BIASA KEPUTUSAN RUPS LUAR BIASA

1 Persetujuan atas revisi Rencana Bisnis Bank Tahun 2013.Approval for the revised 2013 Bank Business Plan.

Menunda keputusan Rapat sehubungan dengan revisi rencana bisnis Perseroan tahun 2013 tersebut dan para pemegang saham sepakat untuk mendiskusikan revisi rencana bisnis Perseroan tahun 2013 lebih lanjut dengan Direksi.Delay the Meeting’s resolution with respect to the Bank’s revised Business Plan for 2013 and the shareholders agreed to discuss further the Bank’s revised Business Plan for 2013 with the Board of Directors.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PADA TANGGAL 24 MEI 2013 MENGAGENDAKAN DAN MEMUTUSKANTHE AGENDA AND RESOLUTIONS OF THE EGMS ON MAY 24, 2013 ARE:

Selanjutnya pemegang saham Bank Andara melalui mekanisme pengambilan keputusan diluar RUPS, atau melalui circular resolution, telah mengambil keputusan secara tertulis antara lain sebagai berikut:

1. Menyetujui revisi RBB Tahun 2013-2015.2. Menindaklanjuti rekomendasi yang disepakati

Komite Remunerasi dan Nominasi tertanggal 15 November 2013, Pemegang Saham menyetujui pengunduran diri Ari Rophian Perdana Ariwibowo sebagai Komisaris Independen dan menunjuk Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen Perseroan.

Oleh karenanya, setelah Bank Indonesia/OJK memberikan persetujuan atas pengangkatan Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen Perseroan, struktur Dewan Komisaris Bank menjadi sebagai berikut:

Komisaris : Stephen Mitchell Komisaris Independen: Daniel Faisal Iskandar Komisaris Independen: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi

3. Menindaklanjuti rekomendasi yang disepakati Komite Remunerasi dan Nominasi tertanggal 15 November 2013, Pemegang Saham menyetujui remunerasi yang akan diterima Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen Perseroan.

4. Menyetujui RBB Tahun 2014-2016.

Furthermore, Bank Andara’s shareholders made the resolution through the resolution-making mechanism outside of the GMS, or through a circular resolution, in writing, among others, as follows:

1. Approved the revised 2013-2015 Business Plan;2. As a follow up to the recommendation agreed upon

by the Remuneration and Nomination Committee on November 15, 2013, the Shareholders approved the resignation of Ari Rophian Perdana Ariwibowo as Independent Commissioner and appointed Daniel Faisal Iskandar as the Bank’s Independent Commissioner.

Subsequently, following the approval of Bank Indonesia/OJK on the appointment of Daniel Faisal Iskandar as the Bank’s Independent Commissioner, the structure of the Bank’s Board of Commissioners is as follows:

President Commissioner: Stephen Mitchell Independent Commissioner: Daniel Faisal Iskandar Independent Commissioner: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi

3. As a follow up to the recommendation that was agreed upon by the Remuneration and Nomination Committee on November 15, 2013, the Shareholders approved the remuneration that will be accorded to Daniel Faisal Iskandar as the Bank’s Independent Commissioner.

4. Approved the Bank’s Business Plan for 2014-2016.

143

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

NoKEPUTUSAN RUPS TAHUNAN/LUAR BIASA

Resolutions of the AGMS/EGMSREALISASI

AccomplishmentKETERANGAN

Notes

1 Persetujuan penunjukan kembali Stephen Mitchell sebagai Presiden Komisaris.Approved the reappointment of Stephen Mitchell as President Commissioner.

TerealisasiAchieved

Bank telah menyampaikan Laporan Pengangkatan Kembali Anggota Dewan Komisaris PT Bank Andara a.n. Stephen Mitchell sebagai Presiden Komisaris berdasarkan surat Bank No.102/BA/IV.01/DPS/2012The Bank has submitted the Reappointment Report of PT Bank Andara’s Board of Commissioners’ members by Stephen Mitchell as the President Commissioner based on the Bank’s letter No.102/BA/IV.01/DPS/2012

2 Persetujuan rencana peningkatan modal di tahun 2012.Approved plan to increase capital in 2012.

TerealisasiAchieved

Bank telah menyampaikan Laporan Awal Atas Perubahan Komposisi Kepemilikan Bank berdasarkan surat Bank No.095/BA/VII/JKT/2012 tanggal 16 Juli 2012 dan dilanjutkan dengan surat Bank No.357/BA/XII/JKT/2012 tanggal 10 Desember 2012, dan telah mendapatkan kon-firmasi dari Bank Indonesia (BI) ber-dasarkan surat BI No.15/11/DPB2/PB2-1 tanggal 5 Februari 2013.The Bank has submitted the Initial Report to Change the Shareholder Composition of the Bank based on the Bank’s letter No.095/BA/VII/JKT/2012 dated July 16, 2012 and followed by the Bank’s letter No.357/BA/XII/JKT/2012 dated December 10, 2012 and received confirmation from Bank Indonesia (BI) based on BI’s letter No.15/11/DPB2/PB2-1 dated February 2, 2013.

3 Persetujuan remunerasi Dewan Komisaris untuk tahun 2012.Approved the Board of Commissioner’s Remuneration for 2012.

TerealisasiAchieved

RU

PS

LUA

R B

IASA

TA

NG

GA

L 19

MA

RE

T 2

012

EG

MS

on M

arch

19,

201

2

RUPS TAHUN 2012 DAN REALISASINYAHasilkeputusanRUPSTahunandanRUPSLuarBiasatahun2012danrealisasinyasebagaiberikut:

THE 2012 GMS AND ITS REALITAZIONSTHE RESOLUTIONS OF THE 2012 GMS AND THE REALIZATIONS ARE AS FOLLOWS:

Page 144: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

144 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

No KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN/LUAR BIASA REALISASI KETERANGAN

1 Persetujuan laporan tahunan dan laporan keuan-gan yang telah diaudit untuk tahun buku 2011.Approved the audited Annual Report for financial year 2011.

TerealisasiAchieved

2 Persetujuan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tanggung jawab terhadap tugas dan pengurusan dan tugas pengawasan selama tahun buku 2011.Approved to grant members of the Board of Directors and Board of Commissioners release and discharge (acquit et de charge) for management and supervisory responsibilities taken throughout financial year 2011

TerealisasiAchieved

3 Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) sebagai Auditor Bank dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan honorarium bagi Kantor Akuntan Publik terse-but serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik terebut.Approvedthe appointment of the KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) as the Bank’s Auditor Bank and authorizes the Board of Directors to determine the honorarium for this KAP as well as other requirements related to the appointment of this KAP.

TerealisasiAchieved

RUPS

TA

HU

NA

N T

AN

GG

AL

22 J

UN

I 201

2 AG

MS

on J

une

22, 2

012

No KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN/LUAR BIASA REALISASI KETERANGAN

1 Persetujuan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Irene Hamidjaja selaku Direktur Kepatuhan per 3 Juni 2012.Granted release and discharge (acquit et de charge) for Irene Hamidjaja as the Director of Compliance as of June 3, 2012.

TerealisasiAchieved

2 Persetujuan untuk menunjuk Chisca Mirawati sebagai Direktur Kepatuhan terhitung efektif setelah disetujui oleh Bank Indonesia.Approved the appointment of Chisca Mirawati as the Director of Compliance effective upon approval by Bank Indonesia.

TerealisasiAchieved

Bank telah melaporkan pengangkatan efektif Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan PT Bank Andara a.n. Chisca Mirawati berdasarkan surat Bank No.380/BA/XII/JKT/2012 tanggal 26 Desember 2012 mengacu pada surat Bank Indonesia No.14/155/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 19 Desember 2012 tentang Keputusan Uji Kemampuan (Fit and Proper Test) terhadap pengangkatan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan PT Bank Andara.R

RU

PS

LUA

R B

IASA

TA

NG

GA

L 2

2 J

UN

I 20

12EG

MS

on J

une

22, 2

012

Page 145: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

144 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

No KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN/LUAR BIASA REALISASI KETERANGAN

1 Persetujuan laporan tahunan dan laporan keuan-gan yang telah diaudit untuk tahun buku 2011.Approved the audited Annual Report for financial year 2011.

TerealisasiAchieved

2 Persetujuan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tanggung jawab terhadap tugas dan pengurusan dan tugas pengawasan selama tahun buku 2011.Approved to grant members of the Board of Directors and Board of Commissioners release and discharge (acquit et de charge) for management and supervisory responsibilities taken throughout financial year 2011

TerealisasiAchieved

3 Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) sebagai Auditor Bank dan memberikan wewenang kepada Direksi untuk menetapkan honorarium bagi Kantor Akuntan Publik terse-but serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik terebut.Approvedthe appointment of the KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) as the Bank’s Auditor Bank and authorizes the Board of Directors to determine the honorarium for this KAP as well as other requirements related to the appointment of this KAP.

TerealisasiAchieved

RUPS

TA

HU

NA

N T

AN

GG

AL

22 J

UN

I 201

2 AG

MS

on J

une

22, 2

012

No KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN/LUAR BIASA REALISASI KETERANGAN

1 Persetujuan pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) kepada Irene Hamidjaja selaku Direktur Kepatuhan per 3 Juni 2012.Granted release and discharge (acquit et de charge) for Irene Hamidjaja as the Director of Compliance as of June 3, 2012.

TerealisasiAchieved

2 Persetujuan untuk menunjuk Chisca Mirawati sebagai Direktur Kepatuhan terhitung efektif setelah disetujui oleh Bank Indonesia.Approved the appointment of Chisca Mirawati as the Director of Compliance effective upon approval by Bank Indonesia.

TerealisasiAchieved

Bank telah melaporkan pengangkatan efektif Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan PT Bank Andara a.n. Chisca Mirawati berdasarkan surat Bank No.380/BA/XII/JKT/2012 tanggal 26 Desember 2012 mengacu pada surat Bank Indonesia No.14/155/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 19 Desember 2012 tentang Keputusan Uji Kemampuan (Fit and Proper Test) terhadap pengangkatan Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan PT Bank Andara.R

RU

PS

LUA

R B

IASA

TA

NG

GA

L 2

2 J

UN

I 20

12EG

MS

on J

une

22, 2

012

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

No KEPUTUSAN RUPS TAHUNAN/LUAR BIASA REALISASI KETERANGAN

The Bank has reported the effective appointment of Chisca Mirawati as Director responsible for PT Bank Anda-ra’s compliance function, based on the Bank’s letter No.380/BA/XII/JKT/2012 dated December 26, 2012 in reference to Bank Indonesia’s letter No.14/155/GBI/DPIP/Confidential dated December 19, 2012 regarding Decision of the Fit and Proper Test towards the appoint-ment of PT Bank Andara’s Director re-sponsible for the compliance function.

3 Persetujuan atas pedoman Long Term Incentive Cash Plan 2012 untuk Direksi dan pegawai yang direkomendasikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.Approved the guidelines for the 2012 Long Term Incen-tive Cash Plan for the Board of Directors and employ-ees that was recommended by the Remuneration and Nomination Committee.

TerealisasiAchieved

4 Persetujuan penegasan kembali David H.L. Yong sebagai Direktur Utama berdasarkan persetujuan dari Bank Indonesia.Approved to reappoint David HL Yong as President Director based on Bank Indonesia’s approval.

TerealisasiAchieved

Bank telah menyampaikan Laporan Pengangkatan Anggota Direksi Bank berdasarkan surat Bank No.102/BA/VII/JKT/2012 tanggal 19 Juli 2012 a.n. David H.L. Yong sebagai Direktur Utama PT Bank Andara.The Bank has submitted the Appoint-ment Report of Board of Directors’ members of the Bank based on the Bank’s letter No.102/BA/VII/JKT/2012 dated July 19, 2012 by David HL Yong as the President Director of Bank Andara.

RR

UP

S LU

AR

BIA

SA T

AN

GG

AL

22

JU

NI 2

012

DEWAN KOMISARISSesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku, khususnya Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Jumlah anggota Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang Komisaris Independen, dan berdasarkan persetujuan para pemegang saham melalui usulan tertulis yang diedarkan (circular resolution) telah disetujui pengunduran diri Ari Rophian Perdana Ariwibowo sebagai Komisaris Independen dan telah disetujui pengangkatan Daniel Faisal Iskandar sebagai Komisaris Independen Bank yang baru, sehingga komposisi anggota Dewan Komisaris Bank per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

1. Presiden Komisaris: Stephen Mitchell2. Komisaris Independen: Daniel Faisal Iskandar *)3. Komisaris Independen: Crescentia Delima Kiswanti Soebardi*) efektif setelah posisi Direktur Utama terisi

BOARD OF COMMISSIONERSIn accordance with prevailing Bank Indonesia rules and regulations specifically Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 regarding Implementation of Good Corporate Governance for Banks as amended through Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 regarding Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 Regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Banks, the members of the Board of Commissioners shall comprise at least 3 (three) people and not exceed the total members of the Board of Directors. The members of the Board of Commissioners comprise 3 (three) people consisting of 1 (one) President Commissioner and 2 (two) Independent Commissioners, and based upon the approval reached through a circular resolution approved the resignation of Ari Rophian Perdana Ariwibowo from his position as the Independent Commissioner and approved the appointment of Daniel Faisal Iskandar as the Bank’s new Independent Commissioner, whereby the members of the Bank’s Board of Commissioners as of 31 December 2013 comprising the following:

1. President Commissioner : Stephen Mitchell2. Independent Commissioner : Daniel Faisal Iskandar * 3. Independent Commissioner : Crescentia Delima Kiswanti Soebardi

*) effective following the appointment of new President Director

145

Page 146: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

146 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Dalam rangka memberikan dukungan administratif dan kesekretariatan kepada Dewan Komisaris guna membantu kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, maka Dewan Komisaris wajib menunjuk salah satu anggota Dewan Komisaris sebagai Sekretaris Dewan Komisaris.

Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris Bank telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat eksekutif pada lebih dari 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan.

A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISTugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris diatur dalam Piagam Dewan Komisaris (Board of Commissioners Charter), antara lain:

1. Dewan Komisaris harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif.

2. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

3. Dewan Komisaris wajib melakukan tugas dan kewajiban sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.

4. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan saran kepada Direksi.

5. Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan kajian terhadap kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sebelum memberikan rekomendasi kepada RUPS.

6. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko Bank.

7. Dewan Komisaris wajib mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi agar menetapkan sistem pengendalian internal yang efektif.

8. Dewan Komisaris wajib menjalankan prinsip transparansi sebagai salah satu prinsip dalam GCG, yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

To provide administrative and secretariat support to the Board of Commissioners so as to ensure effective implementation of the Board of Commissioners tasks, therefore the Board of Commissioners is required to appoint one of the members of the Board of Commissioners to serve as the Board of Commissioners Secretary.

Replacement and/or appointment of members of the Bank’s Board of Commissioners is in accordance with Bank Indonesia’s prevailing rules and regulations, which is to take into account the recommendation from the Remuneration and Nomination Committee and all the members of the Bank’s Board of Commissioners does not concurrently hold positions as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or other executive positions in more than 1 (one) non-financial institution/company.

A. ROLES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERSThe roles and responsibilities of the Board of Commissioners are prescribed within Commissioners Charter which includes, among other:

1. The Board of Commissioners must allocate sufficient time to effectively carry out its role and responsibilities.

2. The Board of Commissioners is required to ensure that the Board of Directors has followed up on the audit findings and recommendations of the Bank’s SKAI, external auditor, Bank Indonesia’s supervision results and/or supervisory results of other authorities.

3. The Board of Commissioners is required to carry out its role and responsibilities as mandated by prevailing rules and regulations and the Bank’s Articles of Association.

4. The Board of Commissioners is required to oversee the role and responsibilities of the Board of Directors as well as provide suggestions to the Board of Directors.

5. The Board of Commissioners through the Remuneration and Nomination Committee is required to review the remuneration policy of the Board of Commissioners and Board of Directors prior to submitting its recommendation to the General Meeting of Shareholders.

6. The Board of Commissioners is required to actively supervise the implementation of the Bank’s risk management.

7. The Board of Commissioners is required to supervise and provide its advice to the Board of Directors in order to determine an effective internal control system.

8. The Board of Commissioners is required to carry out the principles of transparency as one of the principles of GCG which is transparency in revealing material and relevant information as well transparency in the decision making process.

Page 147: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

146 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Dalam rangka memberikan dukungan administratif dan kesekretariatan kepada Dewan Komisaris guna membantu kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, maka Dewan Komisaris wajib menunjuk salah satu anggota Dewan Komisaris sebagai Sekretaris Dewan Komisaris.

Penggantian dan/atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris Bank telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi dan seluruh anggota Dewan Komisaris Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat eksekutif pada lebih dari 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan.

A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISTugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris diatur dalam Piagam Dewan Komisaris (Board of Commissioners Charter), antara lain:

1. Dewan Komisaris harus mengalokasikan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya secara efektif.

2. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit internal Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

3. Dewan Komisaris wajib melakukan tugas dan kewajiban sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.

4. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan saran kepada Direksi.

5. Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi wajib melakukan kajian terhadap kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sebelum memberikan rekomendasi kepada RUPS.

6. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko Bank.

7. Dewan Komisaris wajib mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi agar menetapkan sistem pengendalian internal yang efektif.

8. Dewan Komisaris wajib menjalankan prinsip transparansi sebagai salah satu prinsip dalam GCG, yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

To provide administrative and secretariat support to the Board of Commissioners so as to ensure effective implementation of the Board of Commissioners tasks, therefore the Board of Commissioners is required to appoint one of the members of the Board of Commissioners to serve as the Board of Commissioners Secretary.

Replacement and/or appointment of members of the Bank’s Board of Commissioners is in accordance with Bank Indonesia’s prevailing rules and regulations, which is to take into account the recommendation from the Remuneration and Nomination Committee and all the members of the Bank’s Board of Commissioners does not concurrently hold positions as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or other executive positions in more than 1 (one) non-financial institution/company.

A. ROLES AND RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERSThe roles and responsibilities of the Board of Commissioners are prescribed within Commissioners Charter which includes, among other:

1. The Board of Commissioners must allocate sufficient time to effectively carry out its role and responsibilities.

2. The Board of Commissioners is required to ensure that the Board of Directors has followed up on the audit findings and recommendations of the Bank’s SKAI, external auditor, Bank Indonesia’s supervision results and/or supervisory results of other authorities.

3. The Board of Commissioners is required to carry out its role and responsibilities as mandated by prevailing rules and regulations and the Bank’s Articles of Association.

4. The Board of Commissioners is required to oversee the role and responsibilities of the Board of Directors as well as provide suggestions to the Board of Directors.

5. The Board of Commissioners through the Remuneration and Nomination Committee is required to review the remuneration policy of the Board of Commissioners and Board of Directors prior to submitting its recommendation to the General Meeting of Shareholders.

6. The Board of Commissioners is required to actively supervise the implementation of the Bank’s risk management.

7. The Board of Commissioners is required to supervise and provide its advice to the Board of Directors in order to determine an effective internal control system.

8. The Board of Commissioners is required to carry out the principles of transparency as one of the principles of GCG which is transparency in revealing material and relevant information as well transparency in the decision making process.

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

147

9. Dewan Komisaris wajib senantiasa menjaga kerahasiaan informasi milik Bank yang diperolehnya sewaktu menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

10. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme.

11. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam segala kegiatan usaha Bank pada setiap tingkatan atau jenjang organisasi.

12. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap kecukupan modal Bank.

13. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan, dengan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank paling kurang 2 (dua) kali dalam satu tahun, dan memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank.

14. Dewan Komisaris wajib melaporkan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

15. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.

B. RAPAT DEWAN KOMISARISPada periode tahun 2013 Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 4 (empat) rapat Dewan Komisaris, masing-masing 1 (satu) kali rapat untuk setiap periode triwulanan terkecuali pada penyelenggaraan rapat periode Triwulan I/2013 diselenggarakan pada awal periode Triwulan II/2013 dalam rangka memperoleh gambaran menyeluruh tentang hasil realisasi RBB Tahun 2013-2015 sampai dengan akhir periode Triwulan I/2013. Berikut ini rincian penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris tahun 2013:

9. The Board of Commissioners is required to constantly protect the confidentiality of the Bank’s information that it receives during their tenure as a member of the Board of Commissioners in accordance with the prevailing rules and regulations.

10. The Board of Commissioners is required to actively supervise the implementation of the anti-money laundering and prevention of terrorism funding program.

11. The Board of Commissioners is required to ensure the implementation of GCG in all of the Bank’s business activity at every level or structure of the organization.

12. The Board of Commissioners is required to actively supervise the Bank’s capital adequacy.

13. The Board of Commissioner is required to supervise the implementation of the Compliance function, by evaluating the implementation of the Bank’s Compliance Function at least 2 (two) times every year, and provide its recommendations in regards to improving the quality of the implementation of the Bank’s Compliance Function.

14. The Board of Commissioners is required to immediately report to the GMS in the event signs of the Bank’s declining performance appears along with the recommendations regarding the corrective measures that must be applied.

15. The Board of Commissioners is required to inform Bank Indonesia and/or the Financial Services Authority (OJK) no later than 7 (seven) working days since the finding of violations of financial and banking rules and regulations, and the actual and perceived occurrence of a state that may harm the Bank’s business.

B. BOARD OF COMMISSIONERS MEETINGThe Board of Commissioners convened 4 (four) Board of Commissioners meetings in 2013, respectively 1 (one) meeting for each quarterly period with the exception of meetings for the first quarterly period for 2013, which was held in the early second quarter of 2013 in order to obtain a comprehensive picture regarding the results of achieving the RBB for 2013-2015 up to the end of the first quarter of 2013. The following detail the results of the Bank’s Board of Commissioners meeting convened in 2013:

Page 148: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

148 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

NO TANGGAL DATE AGENDA/KEPUTUSAN/REKOMENDASIAGENDA/DECISION/RECOMMENDATION

PESERTA RAPATATTENDEES OF THE

MEETING

1 10 April 2013

April 10, 2013

1. Penetapan waktu pelaksanaan rapat Dewan Komisaris selanjutnya.

2. Rekomendasi kepada Direksi Bank untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permintaan pasar terhadap pembiayaan dari Bank.

3. Rekomendasi kepada Direksi Bank mengenai pengelolaan fee based income Bank.

4. Rekomendasi kepada Direksi Bank mengenai sirkulasi deskripsi peraturan perundang-undangan yang memiliki implikasi tinggi bagi Bank secara berkala.

1. Determine the timing for the next Board of Commissioners meeting.

2. Recommend to the Bank’s Board of Directors to identify the need and demand of the market towards financing from the Bank.

3. Recommend to the Bank’s Board of Directors regarding the management of the Bank’s fee based income.

4. Recommend to the Bank’s Board of Directors regarding circulation of the describing rules and regulations that have high degree of impact to the Bank on a regular basis.

1. Stephen Mitchell

2. Ari Rophian Perdana Ariwibowo*)

3. Crescentia Delima Kiswanti

2 23 Mei 2013

May 23, 2013

1. Persetujuan mengenai laporan tahunan Bank dan laporan keuangan yang telah diaudit.

2. Persetujuan terhadap perubahan Rencana Bisnis Bank Tahun 2013-2015.

3. Rekomendari kepada Direksi Bank untuk menyampaikan usulan calon auditor laporan keuangan Bank tahun buku 2014 sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

1. Approve the Bank’s audited financial statements.2. Approve changes to the Bank’s Business Plan for 2013-2015.3. Recommend to the Bank’s Board of Directors to submit the

proposed auditor for the Bank’s 2014 financial statement in accordance with the prevailing rules and regulations.

1. Stephen Mitchell (teleconference)

2. Crescentia Delima Kiswanti

3 25 Juli 2013

July 25, 2013

1. Penetapan frekuensi rapat Dewan Komisaris minimum 4 (empat) kali dalam setahun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Rekomendasi kepada Direksi untuk dapat memperoleh pendanaan jangka panjang bagi Bank.

3. Rekomendasi kepada Direksi untuk menyampaikan laporan mengenai implementasi kebijakan whistle blower.

1. Determine the frequency of a minimum of 4 (four) times a year for the Board of Commissioners meetings in accordance with the prevailing rules and regulations.

2. Recommend to the Board of Directors to receive long-term funding for the Bank.

3. Recommend to the Board of Directors to submit a report regarding the implementation of the whistle blower policy.

1. Stephen Mitchell

2. Ari Rophian Perdana Ariwibowo*)

3. Crescentia Delima Kiswanti

4 25 Oktober 2013

October 25, 2013

1. Penetapan jadwal rapat Dewan Komisaris selanjutnya pada tanggal 22-23 Januari 2014.

2. Rekomendasi kepada Direksi untuk dapat menyampaikan update perkembangan rasio kredit bermasalah pada rapat Dewan Komisaris selanjutnya.

3. Rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan rekening tidak aktif (dormant account) sesuai prinsip standar akuntansi dan peraturan yang berlaku.

1. Determine the schedule of the next Board of Commissioners meeting on January 22-23, 2014.

2. Recommend to the Board of Directors to submit the problem credit risk development update at the next Board of Commissioners meeting.

3. Recommend to the Board of Directors regarding the management of dormant accounts in accordance with principles of accounting standards and prevailing rules and regulations.

1. Stephen Mitchell

2. Ari Rophian Perdana Ariwibowo*)

3. Crescentia Delima Kiswanti

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013*) effectively resigned as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013

Page 149: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

148 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

NO TANGGAL DATE AGENDA/KEPUTUSAN/REKOMENDASIAGENDA/DECISION/RECOMMENDATION

PESERTA RAPATATTENDEES OF THE

MEETING

1 10 April 2013

April 10, 2013

1. Penetapan waktu pelaksanaan rapat Dewan Komisaris selanjutnya.

2. Rekomendasi kepada Direksi Bank untuk mengidentifikasi kebutuhan dan permintaan pasar terhadap pembiayaan dari Bank.

3. Rekomendasi kepada Direksi Bank mengenai pengelolaan fee based income Bank.

4. Rekomendasi kepada Direksi Bank mengenai sirkulasi deskripsi peraturan perundang-undangan yang memiliki implikasi tinggi bagi Bank secara berkala.

1. Determine the timing for the next Board of Commissioners meeting.

2. Recommend to the Bank’s Board of Directors to identify the need and demand of the market towards financing from the Bank.

3. Recommend to the Bank’s Board of Directors regarding the management of the Bank’s fee based income.

4. Recommend to the Bank’s Board of Directors regarding circulation of the describing rules and regulations that have high degree of impact to the Bank on a regular basis.

1. Stephen Mitchell

2. Ari Rophian Perdana Ariwibowo*)

3. Crescentia Delima Kiswanti

2 23 Mei 2013

May 23, 2013

1. Persetujuan mengenai laporan tahunan Bank dan laporan keuangan yang telah diaudit.

2. Persetujuan terhadap perubahan Rencana Bisnis Bank Tahun 2013-2015.

3. Rekomendari kepada Direksi Bank untuk menyampaikan usulan calon auditor laporan keuangan Bank tahun buku 2014 sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

1. Approve the Bank’s audited financial statements.2. Approve changes to the Bank’s Business Plan for 2013-2015.3. Recommend to the Bank’s Board of Directors to submit the

proposed auditor for the Bank’s 2014 financial statement in accordance with the prevailing rules and regulations.

1. Stephen Mitchell (teleconference)

2. Crescentia Delima Kiswanti

3 25 Juli 2013

July 25, 2013

1. Penetapan frekuensi rapat Dewan Komisaris minimum 4 (empat) kali dalam setahun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Rekomendasi kepada Direksi untuk dapat memperoleh pendanaan jangka panjang bagi Bank.

3. Rekomendasi kepada Direksi untuk menyampaikan laporan mengenai implementasi kebijakan whistle blower.

1. Determine the frequency of a minimum of 4 (four) times a year for the Board of Commissioners meetings in accordance with the prevailing rules and regulations.

2. Recommend to the Board of Directors to receive long-term funding for the Bank.

3. Recommend to the Board of Directors to submit a report regarding the implementation of the whistle blower policy.

1. Stephen Mitchell

2. Ari Rophian Perdana Ariwibowo*)

3. Crescentia Delima Kiswanti

4 25 Oktober 2013

October 25, 2013

1. Penetapan jadwal rapat Dewan Komisaris selanjutnya pada tanggal 22-23 Januari 2014.

2. Rekomendasi kepada Direksi untuk dapat menyampaikan update perkembangan rasio kredit bermasalah pada rapat Dewan Komisaris selanjutnya.

3. Rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan rekening tidak aktif (dormant account) sesuai prinsip standar akuntansi dan peraturan yang berlaku.

1. Determine the schedule of the next Board of Commissioners meeting on January 22-23, 2014.

2. Recommend to the Board of Directors to submit the problem credit risk development update at the next Board of Commissioners meeting.

3. Recommend to the Board of Directors regarding the management of dormant accounts in accordance with principles of accounting standards and prevailing rules and regulations.

1. Stephen Mitchell

2. Ari Rophian Perdana Ariwibowo*)

3. Crescentia Delima Kiswanti

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013*) effectively resigned as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013

149

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

No

REKOMENDASI RAPAT DEWAN KOMISARIS

RECOMMENDATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS MEETINGS

REALISASIACCOMPLISHMENT

KETERANGANNOTE

1 Mengidentifikasi kebutuhan dan permintaan pasar terhadap pembiayaan dari Bank.Identify the market needs and demands for financing from the Bank.

TerealisasiAchieved

Kantor Cabang Bank telah menyelenggarakan pertemuan berkala dengan para nasabah untuk memperoleh masukan dalam rangka meningkatkan layanan Bank.The Bank’s Branches regularly held meetings with customers to gain feedback to enhance the Bank’s services.

2 Pengelolaan fee based income Bank.Management of the Bank’s fee-based income.

TerealisasiAchieved

3 Sirkulasi peraturan perundang-undangan yang memiliki implikasi tinggi bagi Bank.Circulate rules and regulations that are of high relevance to the Bank.

TerealisasiAchieved

4 Menyampaikan usulan calon auditor laporan keuangan Bank tahun buku 2014 sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Propose the auditor for the Bank’s financial statement for financial year 2014 in accor-dance with the prevailing rules and regula-tions.

TerealisasiAchieved

Direksi akan menyampaikan usulan calon auditor Bank untuk tahun buku 2014 kepada Komite Audit Bank sebagai pertimbangan kepada Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2014.The Board of Directors will submit the proposed au-ditor for the Bank for financial year 2014 to the Bank’s Audit Committee for consideration to the Board of Commissioners and the 2014 AGMS.

5 Memperoleh pendanaan jangka panjang bagi Bank.Obtain long term funding for the Bank.

TerealisasiAchieved

Bank sedang melakukan negosiasi dengan calon kreditur pinjaman luar negeri dalam mata uang Rupiah.The Bank is currently negotiating with a prospective creditor for a foreign loan denominated in Rupiah.

6 Menyampaikan laporan mengenai

implementasi kebijakan whistle blower.Submit report pertaining to the implementa-tion of the whistleblower policy.

TerealisasiAchieved

Departemen Internal Control pada Divisi

Manajemen Risiko ditetapkan menjadi pengelola

sistem whistle blower Bank.The Internal Control Department of the Risk Manage-ment Division is designated to manage the Bank’s whistleblower system.

7 Menyampaikan update perkembangan rasio

kredit bermasalah.Submit an update regarding the NPL ratio.

TerealisasiAchieved

8 Pengelolaan rekening tidak aktif (dormant

account) sesuai prinsip standar akuntansi

dan peraturan yang berlaku.Handle dormant accounts in accordance with accounting standards and prevailing regulations.

TerealisasiAchieved

RAPAT DAN KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DI TAHUN 2013 ADALAH:

Nama Jumlah Rapat Yg DiselenggarakanNumber of Meetings Convened

Jumlah Rapat yang Dihadiri

Number of Meetings Attended

% Kehadiran% Attendance

Stephen Mitchell 4 4 100%

Ari RP Ariwibowo*) 4 3 75%

Crescentia Delima Kiswanti 4 4 100%

Daniel Faisal Iskandar**) 4 - -

C. REKOMENDASI DEWAN KOMISARIS DAN REALISASINYA

C. RECOMMENDATION OF THEBOARD OF COMMISSIONERS AND ITS ACCOMPLISHMENTS

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013**) disetujui dan diangkat pemegang saham menjadi Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013 dan efektif terhitung setelah posisi Direktur Utama terisi

*) effectively resigned as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013**) approved and appointed by the shareholders as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013 and effective following the appointment of new President Director

Page 150: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

150 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

DIREKSISesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku khususnya Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, jumlah anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang yang dipimpin oleh Direktur Utama yang merupakan pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali dan seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia. Pada periode tahun 2013 tidak terjadi perubahan komposisi anggota Direksi, yaitu:

1. Direktur Utama : David HL Yong2. Direktur : Irianto Kusumadjaja3. Direktur : Chisca Mirawati, selaku

direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan

Sebagaimana pengaturan pada anggota Dewan Komisaris maka Bank melalui Piagam Direksi telah mengatur bahwa penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi oleh RUPS dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Bank.

Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank

Indonesia yang berlaku, seluruh anggota Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan, dan/atau lembaga lain.

A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

Tugas dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Piagam Direksi (Board of Directors Charter), antara lain:

1. Direksi wajib melaksanakan kepengurusan Bank dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.

2. Setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi atas kerugian Bank apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai/tidak menjalankan tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.

3. Direksi dalam melakukan tindakan tertentu wajib memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris.

4. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

5. Direksi wajib menyusun RBB.

6. Direksi wajib melaksanakan RBB secara efektif.

THE BOARD OF DIRECTORSIn accordance with the prevailing rules and regulations of Bank Indonesia, particularly Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks that was amended through Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 regarding Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, the members of the Board of Directors must comprise at least 3 (three) Directors that is led by a President Director that is independent the controlling shareholders and the entire members shall be domiciled in Indonesia. No changes to the composition of the Bank’s Board of Directors in 2013, which comprise:

1. President Director : David HL Yong2. Director : Irianto Kusumadjaja3. Director : Chisca Mirawati, as a director

responsible for compliance

As prescribed by the Board of Commissioners, therefore the Bank, through the Board of Directors Charter, has set that the replacement and/or appointment of the member of the Board of Directors by the GMS is carried out by taking into considerations the recommendations of the Bank’s Remuneration and Nomination Committee.

In accordance with the prevailing Bank Indonesia rules and regulations, the entire members of the Bank’s Board of Directors do not hold concurrent positions as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or an executive position within other banks, company and/or institution.

A. ROLES AND RESPONSIBILITY OF THE BOARD OF DIRECTORSThe roles and responsibility of the Board of Directors is prescribed in the Board of Directors Charter that includes, among other:

1. The Board of Directors is required to undertake

to, with good intent and responsibly, manage the Bank.

2. Every member of the Board of Directors are fully responsible on a personal basis for the Bank’s losses in the event they are found quality, or incompetent/did not fulfill one’s duty responsibly or with good intent.

3. The Board of Directors must, in undertaking a specific action, seek the approval of the Board of Commissioners, which includes:

4. The Board of Directors is required to take responsibility for the implementation of their tasks to the shareholders through the GMS.

5. The Board of Directors is required to prepare the RBB.

6. The Board of Directors is required to effectively execute the RBB.

Page 151: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

150 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

DIREKSISesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku khususnya Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, jumlah anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang yang dipimpin oleh Direktur Utama yang merupakan pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali dan seluruh anggota Direksi wajib berdomisili di Indonesia. Pada periode tahun 2013 tidak terjadi perubahan komposisi anggota Direksi, yaitu:

1. Direktur Utama : David HL Yong2. Direktur : Irianto Kusumadjaja3. Direktur : Chisca Mirawati, selaku

direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan

Sebagaimana pengaturan pada anggota Dewan Komisaris maka Bank melalui Piagam Direksi telah mengatur bahwa penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi oleh RUPS dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Bank.

Sesuai ketentuan perundang-undangan Bank

Indonesia yang berlaku, seluruh anggota Direksi Bank tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pejabat eksekutif pada bank, perusahaan, dan/atau lembaga lain.

A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

Tugas dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Piagam Direksi (Board of Directors Charter), antara lain:

1. Direksi wajib melaksanakan kepengurusan Bank dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.

2. Setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi atas kerugian Bank apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai/tidak menjalankan tugasnya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.

3. Direksi dalam melakukan tindakan tertentu wajib memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris.

4. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

5. Direksi wajib menyusun RBB.

6. Direksi wajib melaksanakan RBB secara efektif.

THE BOARD OF DIRECTORSIn accordance with the prevailing rules and regulations of Bank Indonesia, particularly Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks that was amended through Bank Indonesia Regulation No.8/14/PBI/2006 regarding Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 regarding Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, the members of the Board of Directors must comprise at least 3 (three) Directors that is led by a President Director that is independent the controlling shareholders and the entire members shall be domiciled in Indonesia. No changes to the composition of the Bank’s Board of Directors in 2013, which comprise:

1. President Director : David HL Yong2. Director : Irianto Kusumadjaja3. Director : Chisca Mirawati, as a director

responsible for compliance

As prescribed by the Board of Commissioners, therefore the Bank, through the Board of Directors Charter, has set that the replacement and/or appointment of the member of the Board of Directors by the GMS is carried out by taking into considerations the recommendations of the Bank’s Remuneration and Nomination Committee.

In accordance with the prevailing Bank Indonesia rules and regulations, the entire members of the Bank’s Board of Directors do not hold concurrent positions as a member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or an executive position within other banks, company and/or institution.

A. ROLES AND RESPONSIBILITY OF THE BOARD OF DIRECTORSThe roles and responsibility of the Board of Directors is prescribed in the Board of Directors Charter that includes, among other:

1. The Board of Directors is required to undertake

to, with good intent and responsibly, manage the Bank.

2. Every member of the Board of Directors are fully responsible on a personal basis for the Bank’s losses in the event they are found quality, or incompetent/did not fulfill one’s duty responsibly or with good intent.

3. The Board of Directors must, in undertaking a specific action, seek the approval of the Board of Commissioners, which includes:

4. The Board of Directors is required to take responsibility for the implementation of their tasks to the shareholders through the GMS.

5. The Board of Directors is required to prepare the RBB.

6. The Board of Directors is required to effectively execute the RBB.

151

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

7. Direksi wajib mengkomunikasikan RBB kepada pemegang saham Bank dan seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank.

8. Direksi bertanggung jawab terhadap laporan realisasi RBB.

9. Direksi wajib melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko Bank.

10. Direksi wajib menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif.

11. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Bank secara keseluruhan.

12. Direksi wajib mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi.

13. Direksi wajib mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi.

14. Direksi wajib memastikan peningkatan kompetensi SDM yang terkait dengan manajemen risiko.

15. Direksi wajib memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah beroperasi secara independen.

16. Direksi wajib melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan keakuratan metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sistem informasi manajemen, dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko.

17. Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

18. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

19. Direksi bertanggung jawab menciptakan dan memelihara sistem pengendalian internal yang efektif serta memastikan bahwa sistem tersebut berjalan secara aman dan sehat sesuai tujuan pengendalian internal yang ditetapkan Bank.

20. Direktur Kepatuhan atau direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan wajib berperan aktif dalam mencegah adanya penyimpangan yang dilakukan oleh manajemen dalam menetapkan kebijakan berkaitan dengan prinsip kehati-hatian.

21. Direksi wajib mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian.

22. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

23. Direksi wajib menjaga kerahasiaan informasi milik Bank yang diperolehnya sewaktu menjabat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

24. Direksi wajib menjalankan prinsip transparansi sebagai salah satu prinsip dalam GCG, yaitu

7. The Board of Directors is required to communicate the RBB to the Bank’s shareholders and the entire organization within the Bank.

8. The Board of Directors is responsible for the Report of the Achievement of the RBB.

9. The Board of Directors is required to actively oversee the implementation of the Bank’s risk management.

10. The Board of Directors is required to prepare, comprehensively and in writing, the risk management policies and strategy.

11. The Board of Directors is responsible for the overall implementation of risk management and risk exposure taken by the Bank.

12. The Board of Directors is required to evaluate and determine transactions that require the approval of the Board of Directors.

13. The Board of Directors is required to develop risk management culture throughout the entire organization.

14. The Board of Directors is required to ensure the human resource competency level related with risk management.

15. The Board of Directors is required to ensure that the risk management function operates independently.

16. The Board of Directors is required to regularly review to ensure the accuracy of the risk assessment methodology, adequacy of the implementation of the management information system, and the accuracy of the policy, procedure, and determining risk limits.

17. The Board of Directors is required to implement principles of GCG in every activity of the Bank’s business at every level or strata of the organization.

18. The Board of Directors is required to follow up the audit findings and recommendations of the Bank’s SKAI, external auditor, results of Bank Indonesia’s audit and/or results of the supervision of other agencies.

19. The Board of Directors is responsible for instilling and maintaining an effective internal control system as well as ensuring that this system is secure and healthy in accordance with the objective of internal control as prescribed by the Bank.

20. The Compliance Director or director that heads the compliance function is required to actively serve to prevent deviations carried out by management in determining policies pertaining to prudent principles.

21. The Board of Directors is required to reveal to employees the Bank’s strategic policies pertaining to employment.

22. The Board of Directors is required to prepare data and information that is accurate, relevant, and timely to the Board of Commissioners.

23. The Board of Directors is required to maintain the confidentiality of the Bank’s information that it receives during his/her tenure in accordance with the prevailing rules and regulations.

24. The Board of Directors is required to implement the principles of transparency as one of the

Page 152: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

152 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

25. Direksi wajib menilai, memantau, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kualitas aset senantiasa baik.

26. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan prosedur transparansi informasi mengenai produk dan aktivitas Bank serta penggunaan data pribadi nasabah.

27. Direksi bertanggung jawab untuk memelihara tingkat kesehatan Bank serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memelihara dan/atau meningkatkan tingkat kesehatan Bank.

28. Direksi wajib menjalankan tugas dan kewajiban lain yang diamanatkan oleh RUPS, Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

B. RAPAT DIREKSIPada periode tahun 2013 Direksi Bank telah menyelenggarakan 14 (empat belas) rapat Direksi dengan rincian kehadiran setiap anggota Direksi sebagai berikut:

principles within GCG, which is transparency in revealing material and relevant information as well transparency in terms of the decision making process.

25. The Board of Directors is required to evaluate, monitor, and take the necessary steps to ensure that the quality of the asset is always good.

26. The Board of Directors is responsible for the implementation of policies and procedures pertaining to information transparency regarding the Bank’s products and activity and the use of the customer’s personal data.

27. The Board of Directors is responsible for maintaining the Bank’s level of soundness as well as takes the necessary steps needed to maintain and/or enhance the Bank’s level of soundness.

28. The Board of Directors is required to carry out other duties and obligations as mandated by the GMS, the Bank’s Articles of Association and other prevailing rules and regulations.

B. BOARD OF DIRECTORS MEETINGThe Bank’s Board of Directors convened 14 (fourteen) Board of Directors meetings throughout 2013 whose attendance at these meetings are as follows:

NO TANGGALDATE

KEHADIRAN ANGGOTA DIREKSI/ ATTENDANCES OF MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS

DAVID HL YONG IRIANTO KUSUMADJAJA CHISCA MIRAWATI

1 16Januari2013January 16, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

2 25-26Februari2013*)February 25-26, 2013*)

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

3 21Maret2013March 21, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

4 18April2013April 18, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

5 15Mei2013May 15, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

6 28Juni2013June 28, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

7 16Juli2013July 16, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

8 23August2013August 23, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

9 11September2013September 11, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

10 2Oktober2013October 2, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

11 29Oktober2013October 29, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

12 1Nopember2013November 1, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

13 16Desember2013December 16, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

Page 153: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

152 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.

25. Direksi wajib menilai, memantau, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kualitas aset senantiasa baik.

26. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan dan prosedur transparansi informasi mengenai produk dan aktivitas Bank serta penggunaan data pribadi nasabah.

27. Direksi bertanggung jawab untuk memelihara tingkat kesehatan Bank serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memelihara dan/atau meningkatkan tingkat kesehatan Bank.

28. Direksi wajib menjalankan tugas dan kewajiban lain yang diamanatkan oleh RUPS, Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

B. RAPAT DIREKSIPada periode tahun 2013 Direksi Bank telah menyelenggarakan 14 (empat belas) rapat Direksi dengan rincian kehadiran setiap anggota Direksi sebagai berikut:

principles within GCG, which is transparency in revealing material and relevant information as well transparency in terms of the decision making process.

25. The Board of Directors is required to evaluate, monitor, and take the necessary steps to ensure that the quality of the asset is always good.

26. The Board of Directors is responsible for the implementation of policies and procedures pertaining to information transparency regarding the Bank’s products and activity and the use of the customer’s personal data.

27. The Board of Directors is responsible for maintaining the Bank’s level of soundness as well as takes the necessary steps needed to maintain and/or enhance the Bank’s level of soundness.

28. The Board of Directors is required to carry out other duties and obligations as mandated by the GMS, the Bank’s Articles of Association and other prevailing rules and regulations.

B. BOARD OF DIRECTORS MEETINGThe Bank’s Board of Directors convened 14 (fourteen) Board of Directors meetings throughout 2013 whose attendance at these meetings are as follows:

NO TANGGALDATE

KEHADIRAN ANGGOTA DIREKSI/ ATTENDANCES OF MEMBERS OF THE BOARD OF DIRECTORS

DAVID HL YONG IRIANTO KUSUMADJAJA CHISCA MIRAWATI

1 16Januari2013January 16, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

2 25-26Februari2013*)February 25-26, 2013*)

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

3 21Maret2013March 21, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

4 18April2013April 18, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

5 15Mei2013May 15, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

6 28Juni2013June 28, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

7 16Juli2013July 16, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

8 23August2013August 23, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

9 11September2013September 11, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

10 2Oktober2013October 2, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

11 29Oktober2013October 29, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

12 1Nopember2013November 1, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

13 16Desember2013December 16, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

153

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARISSesuai ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku, dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, telah dibentuk komite-komite Dewan Komisaris yang terdiri atas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.

A. KOMITE AUDITKomite Audit memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:1.Ketua : Komisaris Independen2.Anggota: Komisaris Independen3.Anggota: Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan4.Anggota: Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi

Per 31 Desember 2013 struktur keanggotaan Komite Audit Bank terdiri atas:1.Ketua : Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti), Komisaris Independen2.Anggota: Ari Rophian Perdana Ariwibowo (ARP Ariwibowo), Komisaris Independen*)3.Anggota: Gotfried Tampubolon (G Tampubolon), Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang perbankan4.Anggota: Tidak ada**)

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013

**) Daniel Faisal Iskandar (DF Iskandar) efektif mengundurkan diri sebagai Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang keuangan per tanggal 2 Desember 2013 dan efektif terhitung setelah posisi Direktur Utama terisi.

Anggota Komite Audit Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.Tugas dan tanggung jawab Komite Audit telah ditetapkan dalam Piagam Komite Audit, diantaranya:

1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit. 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap perundang-undangan lainnya.3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas SKAI.4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia atau otoritas pengawasan lainnya.5. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

BOARD OF COMMISSIONERS COMMITTEESIn accordance with Bank Indonesia’s prevailing rules and regulations, and to support the effectiveness of implementing the role and responsibilities of the Board of Commissioners, the Board of Commissioners committees was formed that comprise of the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee, and the Remuneration and Nomination Committee.

A. AUDIT COMMITTEEThe structure of Audit Committee’s members consists of:1.Chairman: Independent Commissioner2.Member: Independent Commissioner3.Member : Independent party with expertise in the field of law or banking4.Member: Independent party with expertise in the field of finance and accounting

As of December 31, 2013, the members of the Bank’s Audit Committee are as follows:1.Chairman: Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti), Independent Commissioner 2.Member: Ari Rophian Perdana Ariwibowo (ARP Ariwibowo), Independent Commissioner *)3.Member: Gotfried Tampubolon (G Tampubolon), Independent banking expertise4.Member: None**)

*) effectively resigned as an Independent Commissioner of the Bank as of December 2, 2013

**) Daniel Faisal Iskandar (DF Iskandar) effectively resigned as an Independent Party with expertise in Finance as of December 2, 2013 and subsequently appointed as the Bank’s Independent Commissioner, effective following the appointment of new President Director

Members of the Bank’s Audit Committee possess the independence to execute their tasks and responsibilities, and do not have any financial relationships, management, shareholding, and/or family relationships with the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and/or controlling shareholders or other relationships that may affect their ability to act independently.The role and responsibilities of the Audit Committee are prescribed within the Audit Committee Charter, among others:

1. Monitor and evaluate audit plans and work as well as monitor the follow up to the audit findings within the context of evaluating the adequacy of internal control including the adequacy of the financial reporting process.2. Evaluate corporate compliance towards other rules and regulations related to the Bank’s activities.3. Monitoring and evaluating the work performed by the SKAI.4. Monitor and evaluate towards the implementation of the follow up by the Board of Directors towards the audit findings submitted by SKI Unit, the public accountant, and the supervisory results of Bank Indonesia and other regulatory agencies.5. Provide its recommendation to the appointment of the public accounting firm to the Board of Commissioners for submission to the GMS.

Page 154: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

154 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROGRAM KERJA KOMITE AUDIT PERIODE TAHUN 2013 DAN REALISASINYAWORK PROGRAMS AND REALIZATIONS OF AUDIT COMMITTEE IN 2013 ARE:

No Program Kerja Komite AuditThe Audit Committee’s Work Program

Realisasi Accomplishment

KeteranganNotes

1 Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.Monitor and evaluate the audit plans and actions as well as monitor the follow up to the audit findings within the context of evaluating the adequacy of internal control including the adequacy pertaining to the financial reporting process.

TerealisasiAchieved

Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) telah menyampaikan laporan perkembangan mengenai audit Bank dan rencana penyelesaiannya pada rapat Komite Audit tanggal 9 April 2013.The Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) has submitted the progress report regarding the audit of the Bank and completion plan at the Audit Committee meeting on April 9, 2013.

2 Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terha-dap perundang-undangan lainnya yang berhubun-gan dengan kegiatan Bank.Evaluate the Bank’s compliance towards other rules and regulations relating to the Bank’s activities.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 9 April 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank untuk melakukan review terhadap pengelolaan kewajiban perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.The Audit Committee meeting on April 9, 2013 recommended to the Board of Directors to review management of tax obligations in accordance with the prevailing rules and regulations.

3 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik, dan hasil penga-wasan Bank Indonesia atau otoritas pengawasan lainnya.Monitor and evaluate the Board of Directors follow up towards findings submitted by the SKAI, the Public Accountant, and results of supervision carried out by Bank Indonesia and other regulatory agencies.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 9 April 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank untuk mengkaji risiko hukum dan risiko reputasi dalam hal pengelolaan dormant account yang dimiliki Bank.The Audit Committee meeting on April 9, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors to assess the legal risk and reputational risk within the context of managing dormant accounts within the Bank.

4 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas SKAI.Monitoring and evaluating the implementation of the SKAI’s task.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 24 Juli 2013 telah membahas laporan hasil pelaksanaan tugas SKAI dan tindak lanjut temuan oleh Direksi Bank.The Audit Committee meeting on July 24, 2013 discussed the SKAI’s activi-ties report and follow up to its findings by the Board of Directors of the Bank.

5 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik, dan hasil penga-wasan Bank Indonesia atau otoritas pengawasan lainnya.Monitoring and evaluating the Board of Director’s follow up to the audit findings of the SKAI, the public accountant, and results of the supervision carried out by Bank Indonesia or other supervisory authority.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 25 Oktober 2013 telah membahas laporan Direksi Bank terkait implementasi kebijakan whistle blower yang dalam pelaksanaannya dikelola oleh Departemen Internal Control pada Divisi Manajemen Risiko Bank.The Audit Committee’s Meeting on October 25, 2013 discussed the Bank’s Board of Director’s report relating to the implementation of the whistleblower policy, which in its implementation is managed by the In-ternal Control Department within the Bank’s Risk Management Division.

Page 155: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

154 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PROGRAM KERJA KOMITE AUDIT PERIODE TAHUN 2013 DAN REALISASINYAWORK PROGRAMS AND REALIZATIONS OF AUDIT COMMITTEE IN 2013 ARE:

No Program Kerja Komite AuditThe Audit Committee’s Work Program

Realisasi Accomplishment

KeteranganNotes

1 Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.Monitor and evaluate the audit plans and actions as well as monitor the follow up to the audit findings within the context of evaluating the adequacy of internal control including the adequacy pertaining to the financial reporting process.

TerealisasiAchieved

Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) telah menyampaikan laporan perkembangan mengenai audit Bank dan rencana penyelesaiannya pada rapat Komite Audit tanggal 9 April 2013.The Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) has submitted the progress report regarding the audit of the Bank and completion plan at the Audit Committee meeting on April 9, 2013.

2 Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terha-dap perundang-undangan lainnya yang berhubun-gan dengan kegiatan Bank.Evaluate the Bank’s compliance towards other rules and regulations relating to the Bank’s activities.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 9 April 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank untuk melakukan review terhadap pengelolaan kewajiban perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.The Audit Committee meeting on April 9, 2013 recommended to the Board of Directors to review management of tax obligations in accordance with the prevailing rules and regulations.

3 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik, dan hasil penga-wasan Bank Indonesia atau otoritas pengawasan lainnya.Monitor and evaluate the Board of Directors follow up towards findings submitted by the SKAI, the Public Accountant, and results of supervision carried out by Bank Indonesia and other regulatory agencies.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 9 April 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank untuk mengkaji risiko hukum dan risiko reputasi dalam hal pengelolaan dormant account yang dimiliki Bank.The Audit Committee meeting on April 9, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors to assess the legal risk and reputational risk within the context of managing dormant accounts within the Bank.

4 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas SKAI.Monitoring and evaluating the implementation of the SKAI’s task.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 24 Juli 2013 telah membahas laporan hasil pelaksanaan tugas SKAI dan tindak lanjut temuan oleh Direksi Bank.The Audit Committee meeting on July 24, 2013 discussed the SKAI’s activi-ties report and follow up to its findings by the Board of Directors of the Bank.

5 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, akuntan publik, dan hasil penga-wasan Bank Indonesia atau otoritas pengawasan lainnya.Monitoring and evaluating the Board of Director’s follow up to the audit findings of the SKAI, the public accountant, and results of the supervision carried out by Bank Indonesia or other supervisory authority.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 25 Oktober 2013 telah membahas laporan Direksi Bank terkait implementasi kebijakan whistle blower yang dalam pelaksanaannya dikelola oleh Departemen Internal Control pada Divisi Manajemen Risiko Bank.The Audit Committee’s Meeting on October 25, 2013 discussed the Bank’s Board of Director’s report relating to the implementation of the whistleblower policy, which in its implementation is managed by the In-ternal Control Department within the Bank’s Risk Management Division.

155

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

6 Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.Provide recommendations regarding the appoint-ment of a public accountant and KAP to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 25 Oktober 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank untuk mengusulkan 2 (dua) KAP untuk diajukan kepada RUPS melalui Dewan Komisaris sebagai auditor laporan keuangan Bank tahun buku 2014.The Audit Committee Meeting dated 25 October 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors to sug-gest 2 (two) KAP to be submitted to the GMS as the auditor for the Bank’s financial statements for financial year 2014.

7 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas SKAI.Monitoring and evaluating the implementation of the SKAI’s task.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 25 Oktober 2013 telah membahas laporan hasil pelaksanaan tugas SKAI dan tindak lanjut temuan oleh Direksi Bank.The Audit Committee meeting on Oc-tober 25, 2013 discussed the SKAI’s activities report and follow up to its findings by the Board of Directors of the Bank.

8 Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan akuntan publik dan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.Provide recommendations regarding the appoint-ment of a public accountant and KAP to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Audit tanggal 29 Nopember 2013 telah memutuskan untuk menyampaikan 5 (lima) nama KAP kepada Dewan Komisaris sebagai auditor sistem core banking (IT) Bank.The Audit Committee meeting on November 29, 2013 has decided to submit the names of 5 (five) KAP to the Board of Commissioners as the auditor for the Bank’s core banking (IT) system.

Penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Audit juga dimuat dalam Piagam Komite Audit dengan pengaturan sebagai berikut:1. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 4 (empat)

kali dalam periode 1 (satu) tahun, dan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum rapat Komite Audit diadakan seluruh materi rapat yang dipersiapkan oleh Ketua Komite Audit dan/atau anggota Komite Audit telah didistribusikan kepada anggota Komite Audit.

2. Hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen, dan dapat mengundang Direksi atau pihak lain yang dianggap perlu oleh Komite Audit.

3. Dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, kecuali dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat maka pengambilan keputusan dilakuan berdasarkan suara terbanyak.

The stipulation of Audit Committee’s meeting is prescribed in the Audit Committee Charter as follows:

1. To be convened at least 4 (four) times in a period of 1 (one) year, and all materials for the meeting that will be prepared by the Chairman of the Audit Committee must be distributed to the members of the Audit Committee no later than 2 (two) working days prior to the Audit Committee meeting.

2. Should only be convened if it is attended by at least 51% (fifty one percent) of its members that includes an Independent Commissioner and Independent Party, and can invite the Board of Directors of the Bank or other parties as deemed necessary by the Audit Committee.

3. The decision should be made based on consensus, except when a consensus is not reached therefore decision will be made based on a majority vote.

Page 156: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

156 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PENYELENGGARAAN RAPAT DAN KEHADIRAN KOMITE AUDIT DI TAHUN 2013 ADALAH SEBAGAI BERIKUT:AUDIT COMMITTEE’S MEETINGS AND THE ATTENDEES IN 2013 ARE:

No. Tanggal/ Date Kehadiran Anggota Komite Audit / Attendance at the Audit Committee Meeting

CD Kiswanti ARP Ariwibowo G Tampubolon DF Iskandar

1 9 April 2013April 9, 2013

HadirAttend

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

2 24 Juli 2013July 24, 2013

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

HadirAttend

3 25 Oktober 2013October 25, 2013

HadirAttend

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

4 29 Nopember 2013November 29, 2013

HadirAttend

Hadir*) Attend*)

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

*) Telekonferensi / Teleconference

B. KOMITE PEMANTAU RISIKOKomite Pemantau Risiko memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:1. Ketua : Komisaris Independen2. Anggota : Komisaris Independen3. Anggota : Presiden Komisaris4. Anggota : Pihak Independen yang memiliki keahlian

di bidang hukum atau perbankan5. Anggota : Pihak Independen yang memiliki keahlian

di bidang keuangan atau akuntansi

Struktur keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri atas:1. Ketua : Ari Rophian Perdana Ariwibowo (ARP

Ariwibowo), Komisaris Independen*)2. Anggota : Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti),

Komisaris Independen3. Anggota : Stephen Mitchell (S Mitchell), Presiden

Komisaris

B. RISK MONITORING COMMITTEEThe structure of Risk Monitoring Committee’s members consists of:1. Chairman: Independent Commissioner2. Member : Independent Commissioner3. Member : President Commissioner4. Member : Independent Member with banking and

law expertise5. Member : Independent Member with finance and

accounting expertise

The Bank’s Risk Monitoring Committee members are:1. Chairman : Ari Rophian Perdana Ariwibowo (ARP

Ariwibowo), Independent Commissioner*)2. Member : Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti),

Independent Commissioner3. Member : Stephen Mitchell (S Mitchell), President

Commissioner

4. Hasil rapat wajib dituangkan dalam keputusan rapat yang ditandatangani oleh Ketua Komite Audit dan sekurang-kurangnya 1 (satu) Pihak Independen.

5. Risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang menghadiri rapat wajib ditatausahakan oleh Komite Audit, dan selanjutnya diedarkan kepada seluruh anggota Komite Audit serta disampaikan kepada Dewan Komisaris.

6. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam pertemuan (rapat) Komite Audit wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.

4. Meeting result must be documented in a decision that is signed by the Chairman of the Audit Committee and at least 1 (one) Independent Member.

5. The minutes of meeting that is signed by all attending members of the Audit Committee shall be administered by the Audit Committee, and subsequently circulated to all members of the Audit Committee and submitted to the Board of Commissioners.

6. Dissenting opinion that occurs within the Audit Committee meeting shall be clearly documented within the minutes of meeting along with the reasons for the dissenting opinion.

Page 157: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

156 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PENYELENGGARAAN RAPAT DAN KEHADIRAN KOMITE AUDIT DI TAHUN 2013 ADALAH SEBAGAI BERIKUT:AUDIT COMMITTEE’S MEETINGS AND THE ATTENDEES IN 2013 ARE:

No. Tanggal/ Date Kehadiran Anggota Komite Audit / Attendance at the Audit Committee Meeting

CD Kiswanti ARP Ariwibowo G Tampubolon DF Iskandar

1 9 April 2013April 9, 2013

HadirAttend

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

2 24 Juli 2013July 24, 2013

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

HadirAttend

3 25 Oktober 2013October 25, 2013

HadirAttend

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

4 29 Nopember 2013November 29, 2013

HadirAttend

Hadir*) Attend*)

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

*) Telekonferensi / Teleconference

B. KOMITE PEMANTAU RISIKOKomite Pemantau Risiko memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:1. Ketua : Komisaris Independen2. Anggota : Komisaris Independen3. Anggota : Presiden Komisaris4. Anggota : Pihak Independen yang memiliki keahlian

di bidang hukum atau perbankan5. Anggota : Pihak Independen yang memiliki keahlian

di bidang keuangan atau akuntansi

Struktur keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri atas:1. Ketua : Ari Rophian Perdana Ariwibowo (ARP

Ariwibowo), Komisaris Independen*)2. Anggota : Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti),

Komisaris Independen3. Anggota : Stephen Mitchell (S Mitchell), Presiden

Komisaris

B. RISK MONITORING COMMITTEEThe structure of Risk Monitoring Committee’s members consists of:1. Chairman: Independent Commissioner2. Member : Independent Commissioner3. Member : President Commissioner4. Member : Independent Member with banking and

law expertise5. Member : Independent Member with finance and

accounting expertise

The Bank’s Risk Monitoring Committee members are:1. Chairman : Ari Rophian Perdana Ariwibowo (ARP

Ariwibowo), Independent Commissioner*)2. Member : Crescentia Delima Kiswanti (CD Kiswanti),

Independent Commissioner3. Member : Stephen Mitchell (S Mitchell), President

Commissioner

4. Hasil rapat wajib dituangkan dalam keputusan rapat yang ditandatangani oleh Ketua Komite Audit dan sekurang-kurangnya 1 (satu) Pihak Independen.

5. Risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang menghadiri rapat wajib ditatausahakan oleh Komite Audit, dan selanjutnya diedarkan kepada seluruh anggota Komite Audit serta disampaikan kepada Dewan Komisaris.

6. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam pertemuan (rapat) Komite Audit wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.

4. Meeting result must be documented in a decision that is signed by the Chairman of the Audit Committee and at least 1 (one) Independent Member.

5. The minutes of meeting that is signed by all attending members of the Audit Committee shall be administered by the Audit Committee, and subsequently circulated to all members of the Audit Committee and submitted to the Board of Commissioners.

6. Dissenting opinion that occurs within the Audit Committee meeting shall be clearly documented within the minutes of meeting along with the reasons for the dissenting opinion.

157

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

4. Anggota : Gotfried Tampubolon (G Tampubolon), Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang perbankan

5. Anggota : Tidak ada**)

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013

**) Daniel Faisal Iskandar (DF Iskandar) efektif mengundurkan diri sebagai Pihak Independen yang memiliki keahlian bidang keuangan per tanggal 2 Desember 2013 dan selanjutnya diangkat menjadi Komisaris Independen Bank, sedang menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Anggota Komite Pemantau Risiko memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya serta tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko telah ditetapkan dalam Piagam Komite Pemantau Risiko, diantaranya:

1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas: a. hasil evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaannya.b. hasil pemantauan dan evaluasi tentang pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank.c. kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) Bank.

2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko.

3. Memantau dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala.

4. Menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direksi secara berkala.

Program Kerja Komite Pemantau Risiko periode tahun 2013 dan realisasinya adalah:

4. Member : Gotfried Tampubolon (G Tampubolon), Independent Member with expertise in the field of banking

5. Member : None**)

*) effectively resigned as the Independent Commissioner of the Bank as of December 2, 2013

**) Daniel Faisal Iskandar (DF Iskandar) effectively resigned as an Independent Member with expertise in finance as of December 2, 2013 and was subsequently appointed as an Independent Commissioner, effective following the appointment of new President Director

The members of the Bank’s Risk Monitoring Committee possess the independence to perform their role and responsibilities, and do not possess financial relations, management, shareholding and/or family relations with the Board of Commissioners, the Board of Directors and/or the controlling shareholder or other relationships that can affect their ability to work independently.

The role and responsibilities of the Risk Monitoring Committee are prescribed within the Risk Monitoring Committee Charter, among others:

1. Provide recommendations to the Board of Commissioners on:

a. The evaluation output on Bank’s risk management policies and its implementation.

b. The monitoring and evaluation output on the performance of Risk Management Committee’s and the Bank’s Risk Management Unit’s.

c. The risk management policy including its strategy and framework established in accordance with the Bank’s risk appetite and risk tolerance.

2. Monitor and evaluate the implementation of the risk management policy and risk management strategy.

3. Monitor and evaluate the Board of Director’s responsibilities and periodically provide guidance to improve the risk management policy.

4. Periodically submit a report to the Board of Commissioners and forward a copy to the Bank’s Board of Directors.

Work program and realization of the Risk Monitoring Committee in 2013 are:

NO

PROGRAM KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

RISK MONITORING COMMITTEE’S WORK PROGRAM

REALISASIACCOMPLISHMENT

KETERANGANNOTES

1 Memantau dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala. Evaluasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksi mengelola aktivitas dan risiko Bank secara efektif.Monitor and evaluate the Director’s responsibility and periodically provide guidance to improve risk management implementation. Evaluation is carried out to ensure that the Board of Directors effectively manages the Bank’s activities and risks.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 12 Februari 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank:1.menerapkan sistem peringatan dini terhadap

portofolio kredit Bank dengan melakukan penilaian kinerja debitur secara berkala (triwulanan).

2.Menyampaikan tindak lanjut monitoring portofolio kredit.

3.Menyampaikan penjelasan mengenai proses filterisasi proposal kredit sampai dengan persetujuan kredit.

Page 158: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

158 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

The Risk Monitoring Committee on February 12, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors:1.To implement an early warning system for the Bank’s loan portfolio by regularly assessing the performance of debtor (quarterly).2.Submit follow up to the monitoring of the loan portfolio.3.Submit explanation regarding the loan proposal filtering process with the loan approval.

2 Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan.Monitor and evaluate the implementation of risk monitoring policy and risk management strategy at least once a year or more depending on factors that may significantly influence the Bank’s business activities.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 9 April 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank:1.Menyampaikan proses dan tool manajemen

risiko Bank.2.Melakukan proses pemantauan portofolio kredit

yang memiliki indikasi bermasalah secara lebih cepat dari jadwal pemantauan normal.

3.Menyampaikan framework manajemen risiko yang lebih spesifik, termasuk jangka waktu dan sasaran yang akan dicapai Bank.

The Risk Monitoring Committee meeting dated April 9, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors:

1. To submit the Bank’s risk management process and tools.

2. To promptly carry out, ahead of its normal schedule, a monitoring process for potential problem loan portfolios.

3. Submit a more specific risk management framework, including the time frame and targets to be achieved by the Bank.

Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 24 Juli 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank agar menetapkan tingkat suku bunga kredit yang lebih tinggi kepada debitur (LKM) tertentu, dengan menawarkan layanan yang berbeda dari bank pesaing.

The Risk Monitoring Committee Meeting dated July 24, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors to apply a higher borrowing rate for specific debtors, by offering services different than other

Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 25 Oktober 2013 merekomendasikan kepada Direksi untuk:

1.memberikan nilai tambah non keuangan kepada nasabah antara lain pemberian pelatihan bidang keuangan.

2.menetapkan tingkat suku bunga kredit yang lebih tinggi kepada debitur (LKM) yang tidak memenuhi covenant antara lain penyampaian laporan keuangan secara berkala.

3.menetapkan langkah pencegahan sebelum kondisi debitur menjadi lebih buruk, termasuk melakukan kunjungan lebih intensif.

4.menetapkan pemisahan struktur organisasi untuk fungsi marketing dan fungsi administrasi kredit.

5.melakukan pendekatan kepada para deposan utama Bank dan mempelajari kemungkinan penerbitan instrumen modal tier-2 Bank, dalam rangka

Page 159: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

158 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

The Risk Monitoring Committee on February 12, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors:1.To implement an early warning system for the Bank’s loan portfolio by regularly assessing the performance of debtor (quarterly).2.Submit follow up to the monitoring of the loan portfolio.3.Submit explanation regarding the loan proposal filtering process with the loan approval.

2 Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih sering dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan.Monitor and evaluate the implementation of risk monitoring policy and risk management strategy at least once a year or more depending on factors that may significantly influence the Bank’s business activities.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 9 April 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank:1.Menyampaikan proses dan tool manajemen

risiko Bank.2.Melakukan proses pemantauan portofolio kredit

yang memiliki indikasi bermasalah secara lebih cepat dari jadwal pemantauan normal.

3.Menyampaikan framework manajemen risiko yang lebih spesifik, termasuk jangka waktu dan sasaran yang akan dicapai Bank.

The Risk Monitoring Committee meeting dated April 9, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors:

1. To submit the Bank’s risk management process and tools.

2. To promptly carry out, ahead of its normal schedule, a monitoring process for potential problem loan portfolios.

3. Submit a more specific risk management framework, including the time frame and targets to be achieved by the Bank.

Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 24 Juli 2013 merekomendasikan kepada Direksi Bank agar menetapkan tingkat suku bunga kredit yang lebih tinggi kepada debitur (LKM) tertentu, dengan menawarkan layanan yang berbeda dari bank pesaing.

The Risk Monitoring Committee Meeting dated July 24, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors to apply a higher borrowing rate for specific debtors, by offering services different than other

Rapat Komite Pemantau Risiko tanggal 25 Oktober 2013 merekomendasikan kepada Direksi untuk:

1.memberikan nilai tambah non keuangan kepada nasabah antara lain pemberian pelatihan bidang keuangan.

2.menetapkan tingkat suku bunga kredit yang lebih tinggi kepada debitur (LKM) yang tidak memenuhi covenant antara lain penyampaian laporan keuangan secara berkala.

3.menetapkan langkah pencegahan sebelum kondisi debitur menjadi lebih buruk, termasuk melakukan kunjungan lebih intensif.

4.menetapkan pemisahan struktur organisasi untuk fungsi marketing dan fungsi administrasi kredit.

5.melakukan pendekatan kepada para deposan utama Bank dan mempelajari kemungkinan penerbitan instrumen modal tier-2 Bank, dalam rangka

159

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

The Risk Monitoring Committee Meeting dated October 25, 2013 recommended to the Bank’s Board of Directors:1. To provide non-financial added value to customers that includes financial training.2.Apply higher borrowing rates for debtors that do not meet their covenants that include regularly submitting their financial statements.3. Determine preventive steps before the borrowers condition worsens, including through intensifying visits.4. Establish dividing the organization structure for the marketing function and the loan administrative function.5. In terms of liquidity management, recommended efforts to approach the Bank’s major depositors and study the likelihood of issuing the Bank’s tier-2 capital

Penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Pemantau Risiko juga dimuat dalam Piagam Komite Pemantau Risiko dengan pengaturan sebagai berikut:

1. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam periode 1 (satu) tahun atau sesuai dengan kebutuhan Bank.

2. Hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh paling kurang 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota Komite Pemantau Risiko termasuk seorang Komisaris Independen dan seorang Pihak Independen.

3. Dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, dan dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

4. Dapat menyatakan pendapat yang berbeda (dissenting in part) atau sama dengan hasil keputusan rapat untuk alasan yang berbeda (concurring in part).

5. Setiap perbedaan pendapat dalam rapat harus ditulis dengan jelas dalam risalah rapat beserta alasannya.

6. Hasil rapat harus didokumentasikan dengan baik dalam bentuk risalah rapat.

Penyelenggaraan rapat dan kehadiran Komite Pemantau Risiko di tahun 2013 adalah sebagai berikut:

The stipulation of Risk Monitoring Committee’s meet-ing is prescribed in the Risk Monitoring Committee Charter as follows:

1. To be held at least 2 (two) times within a period of 1 (one) year or as required by the Bank.

2. Should only be convened if it is attended by at least 51% (fifty one percent) of the total members of the Risk Monitoring Committee including an Independent Commissioner and an Independent Member.

3. The decision should be made based on consen-sus, and in the event a consensus is not achieved therefore, the decision shall be made based on a majority vote.

4. Meeting participants can express dissenting opinions (dissenting in part) or the same as that decided within the meeting for different reasons (concurring in part).

5. Every dissenting opinion must be clearly docu-mented in writing within the minutes of meeting along with its reasons.

6. Meeting result must be well documented in a min-utes of meeting.

Risk Monitoring Committee’s meetings and the attendees in 2013 are:

No. TanggalDate

Kehadiran Anggota Komite Pemantau RisikoAttendances of Members of the Risk Monitoring Committee

CD Kiswanti ARP Ariwibowo S Mitchell G Tampubolon DF Iskandar

1 12 Februari 2013February 12, 2013

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

2 9 April 2013April 9, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

3 24 Juli 2013July 24, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

4 25 Oktober 2013October 25, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

Page 160: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

160 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

C. KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIKomite Remunerasi dan Nominasi Bank memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:

1. Ketua : Komisaris Independen2. Anggota : Presiden Komisaris3. Anggota : Kepala Divisi Sumber Daya Manusia

Per 31 Desember 2013 struktur keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank terdiri atas:1. Ketua : Crescentia Delima Kiswanti (CD

Kiswanti), Komisaris Independen2. Anggota : Stephen Mitchell (S Mitchell), Presiden

Komisaris3. Anggota : Gede Ari Wibawa (GA Wibawa),

Kepala Divisi Sumber Daya Manusia

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, diantaranya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal sebagai berikut:1. Kebijakan remunerasi anggota Dewan Komisaris

dan anggota Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

2. Remunerasi kebijakan pejabat eksekutif dan pegawai untuk disampaikan kepada Direksi.

3. Mempersiapkan dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau menggantikan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

4. Menyerahkan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

5. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan ditunjuk dan diangkat menjadi anggota komite-komite Dewan Komisaris.

Program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi periode tahun 2013 dan realisasinya adalah:

C. REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE Structure of Remuneration and Nomination Committee’s members consist of:

1. Chairman: Independent Commissioner2. Member : President Commissioner 3. Member : Human Resources Division Head

As of December 31, 2013, the membership structure of the Bank’s Remuneration and Nomination Committee consists of:1. Chairman: Crescentia Delima Kiswanti (CD

Kiswanti), Independent Commissioner2. Member : Stephen Mitchell (S Mitchell), President

Commissioner3. Member : Gede Ari Wibawa (GA Wibawa), Human

Resources Division Head

The members of the Remuneration and Nomination Committee are, in performing their role and responsibilities, independent and do not possess financial relationships, management, shareholding and/or family relations with the Board of Commissioners, the Board of Directors and/or the controlling shareholders or other relationships that can influence their ability to act independently.

The role and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee is set within the Remuneration and Nomination Committee Charter, including to provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the following aspects:1. The remuneration policy of members of Board

of Commissioners and members of the Board of Directors to be submitted to the GMS.

2. The remuneration policy of the executives and employees to be submitted to the Board of Directors.

3. Prepare and provide recommendations regarding the system and procedure the selection and/or replacement of members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.

4. Submit recommendation regarding prospective members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors for submission to the GMS.

5. Provide recommendations to the Independent Member that will be selected and appointed to become member of the Board of Commissioners committees of the Bank.

Work program and realization of the Remuneration and Nomination Committee in 2013 are:

Page 161: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

160 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

C. KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIKomite Remunerasi dan Nominasi Bank memiliki struktur keanggotaan sebagai berikut:

1. Ketua : Komisaris Independen2. Anggota : Presiden Komisaris3. Anggota : Kepala Divisi Sumber Daya Manusia

Per 31 Desember 2013 struktur keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank terdiri atas:1. Ketua : Crescentia Delima Kiswanti (CD

Kiswanti), Komisaris Independen2. Anggota : Stephen Mitchell (S Mitchell), Presiden

Komisaris3. Anggota : Gede Ari Wibawa (GA Wibawa),

Kepala Divisi Sumber Daya Manusia

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank memiliki independensi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi, diantaranya memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai hal-hal sebagai berikut:1. Kebijakan remunerasi anggota Dewan Komisaris

dan anggota Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

2. Remunerasi kebijakan pejabat eksekutif dan pegawai untuk disampaikan kepada Direksi.

3. Mempersiapkan dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau menggantikan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.

4. Menyerahkan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

5. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan ditunjuk dan diangkat menjadi anggota komite-komite Dewan Komisaris.

Program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi periode tahun 2013 dan realisasinya adalah:

C. REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE Structure of Remuneration and Nomination Committee’s members consist of:

1. Chairman: Independent Commissioner2. Member : President Commissioner 3. Member : Human Resources Division Head

As of December 31, 2013, the membership structure of the Bank’s Remuneration and Nomination Committee consists of:1. Chairman: Crescentia Delima Kiswanti (CD

Kiswanti), Independent Commissioner2. Member : Stephen Mitchell (S Mitchell), President

Commissioner3. Member : Gede Ari Wibawa (GA Wibawa), Human

Resources Division Head

The members of the Remuneration and Nomination Committee are, in performing their role and responsibilities, independent and do not possess financial relationships, management, shareholding and/or family relations with the Board of Commissioners, the Board of Directors and/or the controlling shareholders or other relationships that can influence their ability to act independently.

The role and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee is set within the Remuneration and Nomination Committee Charter, including to provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the following aspects:1. The remuneration policy of members of Board

of Commissioners and members of the Board of Directors to be submitted to the GMS.

2. The remuneration policy of the executives and employees to be submitted to the Board of Directors.

3. Prepare and provide recommendations regarding the system and procedure the selection and/or replacement of members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS.

4. Submit recommendation regarding prospective members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors for submission to the GMS.

5. Provide recommendations to the Independent Member that will be selected and appointed to become member of the Board of Commissioners committees of the Bank.

Work program and realization of the Remuneration and Nomination Committee in 2013 are:

161

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

NO

PROGRAM KERJA KOMITE REMUNERASIDAN NOMINASI

WORK PROGRAM OF THE REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE

REALISASIACCOMPLISHMENT

KETERANGANNOTE

1 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Remunerasi kebijakan pejabat eksekutif dan pegawai untuk disampaikan kepada Direksi Bank.

Provide its recommendation to the Board of Commissioners regarding the Remuneration policy of executives and employees for submission to the Board of Directors of the Bank.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 12 Februari 2013, 15 Maret 2013, dan 9 April 2013 merekomendasikan peningkatan manfaat dan tambahan fasilitas bagi pegawai.

The Remuneration and Nomination Committee meeting on February 12, 2013, March 15, 2013, and April 9, 2013 recommended improved benefits and additional facilities for employees.

2 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Remunerasi kebijakan pejabat eksekutif dan pegawai untuk disampaikan kepada Direksi Bank.

Provide its recommendation to the Board of Commissioners regarding the remuneration policy for executives and employees for submission to the Board of Directors of the Bank.

TerealisasiAchieved

Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 24 Juli 2013 dan 24 Oktober 2013 merekomendasikan peningkatan manfaat dan tambahan fasilitas bagi anggota Direksi dengan memperhatikan kinerja keuangan Bank.

The Remuneration and Nomination Committee meeting dated July 24, 2013 and October 24, 2013 recommended the improved benefits and additional facilities for members of the Board of Directors while taking into account the financial performance of the Bank

Penyelenggaraan pertemuan (rapat) Komite Remunerasi dan Nominasi juga dimuat dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi dengan pengaturan sebagai berikut:

1. Diselenggarakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam periode 1 (satu) tahun, atau sesuai dengan kebutuhan Bank.

2. Hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri oleh tidak kurang dari 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota dan mencakup Komisaris Independen dan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank.

3. Keputusan rapat diambil secara bulat dan apabila tidak memungkinkan maka pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak.

Penyelenggaraan rapat dan kehadiran Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:

The stipulation of Remuneration and Nomination Committee’s meeting is prescribed in the Remuneration and Nomination Committee Charter as follows:

1. To be held at least 2 (two) times within a period of 1 (one) year, or in accordance with the Bank’s needs.

2. Should only be held if it is attended by at least 51% (fifty one percent) of the total members and include the Independent Commissioner and the Bank’s Human Resources Division Head.

3. The decision of the meeting will be made unanimously, and if not possible, the decision will be made by voting.

Remuneration and Nomination Committee’s meetings and the attendees in 2013 are:

Page 162: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

162 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

No TANGGALDATE

KEHADIRAN ANGGOTA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIATTENDANCE OF MEMBERS OF THE REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE

CD Kiswanti AR.P. Ariwibowo S Mitchell W Antonio*) GA Wibawa***)

1 12 Februari 2013February 12, 2013

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

-

2 15 Maret 2013March 15, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

-

320 Maret 2013****)March 20,2013****)

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

-

4 9 April 2013April 9, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

-

5 24 Juli 2013July 24, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

Hadir**)Attend **)

-

624 Oktober 2013October 24, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

- HadirAttend

*) Wakky Antonio (W Antonio) efektif mengundurkan diri dari Bank per tanggal 25 Juli 2013**) Kepala Divisi Sumber Daya Manusia diwakili oleh Kepala Departemen HR Service***) Efektif menjabat sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia per tanggal 14 Agustus 2013****) Rapat tidak kuorum dan diganti menjadi pertemuan diskusi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

*) Wakky Antonio (W Antonio) effectively resigned from the Bank as of July 25, 2013**) The Human Resources Division Head was represented by the HR Service Department Head ***) Effectively served as the Human Resources Division Head as of August 14, 2013****) Meeting did not achieve a quorum and changed to a discussion meeting of members of the Remuneration and Nomination Committee

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNAL

A. Fungsi Kepatuhan

Selama periode tahun 2013 Bank telah memenuhi seluruh ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku serta ketentuan-ketentuan lainnya yang diterbitkan oleh otoritas yang berwenang. Demikian pula dengan pemenuhan komitmen Bank kepada otoritas pengawasan perbankan, Bank Indonesia, yang harus diselesaikan selama periode tahun 2013 telah berhasil diselesaikan. Termasuk dalam hal ini adalah penyampaian letter of comfort (LOC) dari sebagian besar pemegang saham Bank dalam rangka memberikan dukungan bagi pemenuhan kebutuhan likuiditas Bank dalam hal terdapat perubahan kondisi pasar yang sangat drastis yang mempengaruhi operasional Bank dalam memenuhi kewajiban kepada nasabah dan pihak ketiga lainnya.

Tingkat kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku secara terus menerus ditingkatkan dari waktu ke waktu, baik melalui pengkinian dan meningkatkan kualitas kebijakan dan prosedur operasional Bank sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan disesuaikan dengan karakteristik dan model bisnis Bank, maupun melalui pemantauan pelaksanaan setiap kebijakan dan prosedur operasional Bank oleh setiap satuan kerja di seluruh jenjang organisasi Bank.

Dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank, Satuan Kerja Kepatuhan telah menyusun kembali Pedoman Kepatuhan Bank dalam rangka mengkinikan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan

IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT FUNCTIONS A. Compliance Function

Throughout 2013, the Bank fulfilled all prevailing rules and regulations issued by Bank Indonesia and other authorities. Similarly, the Bank also fulfilled its commitment to the banking supervisory authority, Bank Indonesia, in 2013. This includes the submission of a Letter of Comfort (LOC) from most of the Bank’s shareholders within the context of providing support to fulfill the Bank’s liquidity requirements in the event there are drastic changes to market conditions that may affect the Bank’s operations in meeting its obligations to customers and other third parties.

The Bank’s level of compliance towards prevailing rules and regulations was intensified from time to time, both by updating and improving the Bank’s policy and operational procedures in line with the prevailing rules and regulations and by adjusting it with the Bank’s characteristics and business model as well as by overseeing the application of the Bank’s operational policy and procedure by every unit within the Bank’s organization.

In implementing the Bank’s compliance function, the Compliance Division has revised the Bank’s Compliance Charter so as to update and comprehensively enhance the quality of the

Page 163: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

162 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

No TANGGALDATE

KEHADIRAN ANGGOTA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASIATTENDANCE OF MEMBERS OF THE REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE

CD Kiswanti AR.P. Ariwibowo S Mitchell W Antonio*) GA Wibawa***)

1 12 Februari 2013February 12, 2013

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

-

2 15 Maret 2013March 15, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

-

320 Maret 2013****)March 20,2013****)

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

Tidak HadirNot Attend

HadirAttend

-

4 9 April 2013April 9, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

-

5 24 Juli 2013July 24, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

Hadir**)Attend **)

-

624 Oktober 2013October 24, 2013

HadirAttend

HadirAttend

HadirAttend

- HadirAttend

*) Wakky Antonio (W Antonio) efektif mengundurkan diri dari Bank per tanggal 25 Juli 2013**) Kepala Divisi Sumber Daya Manusia diwakili oleh Kepala Departemen HR Service***) Efektif menjabat sebagai Kepala Divisi Sumber Daya Manusia per tanggal 14 Agustus 2013****) Rapat tidak kuorum dan diganti menjadi pertemuan diskusi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

*) Wakky Antonio (W Antonio) effectively resigned from the Bank as of July 25, 2013**) The Human Resources Division Head was represented by the HR Service Department Head ***) Effectively served as the Human Resources Division Head as of August 14, 2013****) Meeting did not achieve a quorum and changed to a discussion meeting of members of the Remuneration and Nomination Committee

PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERNAL DAN AUDIT EKSTERNAL

A. Fungsi Kepatuhan

Selama periode tahun 2013 Bank telah memenuhi seluruh ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku serta ketentuan-ketentuan lainnya yang diterbitkan oleh otoritas yang berwenang. Demikian pula dengan pemenuhan komitmen Bank kepada otoritas pengawasan perbankan, Bank Indonesia, yang harus diselesaikan selama periode tahun 2013 telah berhasil diselesaikan. Termasuk dalam hal ini adalah penyampaian letter of comfort (LOC) dari sebagian besar pemegang saham Bank dalam rangka memberikan dukungan bagi pemenuhan kebutuhan likuiditas Bank dalam hal terdapat perubahan kondisi pasar yang sangat drastis yang mempengaruhi operasional Bank dalam memenuhi kewajiban kepada nasabah dan pihak ketiga lainnya.

Tingkat kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku secara terus menerus ditingkatkan dari waktu ke waktu, baik melalui pengkinian dan meningkatkan kualitas kebijakan dan prosedur operasional Bank sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan disesuaikan dengan karakteristik dan model bisnis Bank, maupun melalui pemantauan pelaksanaan setiap kebijakan dan prosedur operasional Bank oleh setiap satuan kerja di seluruh jenjang organisasi Bank.

Dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank, Satuan Kerja Kepatuhan telah menyusun kembali Pedoman Kepatuhan Bank dalam rangka mengkinikan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan

IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE, INTERNAL AUDIT AND EXTERNAL AUDIT FUNCTIONS A. Compliance Function

Throughout 2013, the Bank fulfilled all prevailing rules and regulations issued by Bank Indonesia and other authorities. Similarly, the Bank also fulfilled its commitment to the banking supervisory authority, Bank Indonesia, in 2013. This includes the submission of a Letter of Comfort (LOC) from most of the Bank’s shareholders within the context of providing support to fulfill the Bank’s liquidity requirements in the event there are drastic changes to market conditions that may affect the Bank’s operations in meeting its obligations to customers and other third parties.

The Bank’s level of compliance towards prevailing rules and regulations was intensified from time to time, both by updating and improving the Bank’s policy and operational procedures in line with the prevailing rules and regulations and by adjusting it with the Bank’s characteristics and business model as well as by overseeing the application of the Bank’s operational policy and procedure by every unit within the Bank’s organization.

In implementing the Bank’s compliance function, the Compliance Division has revised the Bank’s Compliance Charter so as to update and comprehensively enhance the quality of the

163

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

fungsi kepatuhan secara menyeluruh. Pedoman Kepatuhan Bank juga ditujukan untuk (i) memberikan petunjuk dan pelaksanaan tugas Satuan Kerja Kepatuhan yang bersifat forward looking dan sensitif terhadap dinamika perubahan yang terjadi, (ii) pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan atau Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan, dan (iii) pengawasan pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank oleh Dewan Komisaris. Pedoman Kepatuhan Bank juga wajib dipedomani oleh seluruh pegawai Bank dalam rangka membangun budaya kepatuhan berdasarkan kode etik kepatuhan Bank, yakni:

Prinsip 1: Menjunjung tinggi integritas (integrity).

Prinsip 2: Melaksanakan tugas dengan baik, teliti, dan bertanggung jawab, baik kepada rekan kerja maupun nasabah dan rekanan (care and diligence).

Prinsip 3: Melakukan pengelolaan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan usaha/aktivitas dengan efektif (management and control).

Prinsip 4: Memperhatikan ketentuan kewajaran dan standar yang berlaku di lingkungan usaha (market conduct).

Prinsip 5: Memberikan layanan yang wajar kepada nasabah dan rekanan, termasuk pemberian informasi yang dibutuhkan dalam berkomunikasi dengan nasabah, sesuai ketentuan yang berlaku (fair treatment).

Prinsip 6: Mengelola konflik kepentingan dengan baik, antara Bank dengan nasabah dan/atau rekanan dan antara nasabah dan/atau rekanan satu dengan yang lain (manage conflict of interest).

Prinsip 7: Memberikan informasi secara lengkap dan melaksanakan setiap komitmen Bank kepada otoritas pengawas dengan baik (open and co-operative to regulators).

B. Fungsi Audit InternalDalam rangka pelaksanaan fungsi audit internal, SKAI telah menyusun rencana kerja audit untuk 2013 dengan memperhatikan tingkat risiko yang dihadapi. Untuk itu, rencana kerja audit SKAI selama periode tahun 2013 difokuskan pada pemeriksaan perkreditan dan penerapan manajemen risiko kredit dan risiko likuiditas.

Berikut ini adalah rencana kerja dan realisasi audit yang dilaksanakan oleh SKAI selama periode tahun 2013:

compliance function. The Bank’s Compliance Charter also seeks to provide guidance and ensure that the implementation of the Compliance Division’s tasks are forward looking and sensitive to corporate changes/developments that occurs, implementation of tasks of the Director of Compliance or Director in charge of compliance, and overseeing the Bank’s compliance function by the Board of Commissioners. The Compliance Charter is also responsible for providing guidance for all of the Bank’s employees in terms of building a corporate culture based on the Bank’s compliance code of ethics, namely:

Principle 1: Upholding high integrity (integrity).

Principle 2: Effectively implementing tasks thoroughly and responsibly, both for colleagues, customers and partners (care and diligence).

Principle 3: Effectively managing and controlling every activity/business activity (management and control).

Principle 4: Adopting prevailing standards and regulations on fairness within the working environment (market conduct).

Principle 5: Providing fair services to customers and partners alike, which includes providing the required information and communicating with employees in accordance with prevailing rules and regulations (fair treatment).

Principle 6: Effectively managing conflict of interest between the Bank and customers and/or partners and between customers and/or among partners (manage conflict of interest).

Principle 7: Providing full information and fulfill each of the Bank’s commitment to the regulators (open and co-operative to regulators).

B. Internal Audit FunctionIn terms of implementing the internal audit functions, the SKAI has prepared the audit work plan for 2013, which takes into account the Bank’s risk level in accordance with the business model and changes to the business and economic environment. For that purpose, the SKAI’s work plan for the 2013 period focused on examining credit as well as managing credit risk and liquidity risk.

The followings are the SKAI’s work plan and accomplishments throughout the 2013 period:

Page 164: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

164 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

RENCANA AUDIT TAHUN 2013/ AUDIT PLAN 2013 REALISASI AUDIT TAHUN 2013/ AUDIT REALIZED IN 2013

PERIODEPERIOD

SATUAN KERJA/ UNIT

CAKUPAN AUDITSCOPE OF AUDIT

LOKASILOCATION

PERIODEPERIOD

LOKASILOCATION

STATUSSTATUS

KETERANGANNOTE

JanuariJanuary

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

• Proses penerimaan pegawai

• Disiplin kerja• Pembayaran

Kompensasi untuk pegawai tidak tetap

• Penggantian biaya perawatan dan kesehatan

• Promosi, rotasi, dan mutasi

• Biaya pendidikan dan pengembangan

• Penggunaan biaya perjalanan dinas

• Recruitment Process• Work Discipline • Payment of

Compensation for non-permanent employees

• Medical Reimbursements

• Promotions, rotations, and movements

• Training and Development Expenses

• Utilization of Business Trip expenses

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

FebruariFebruary

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

FebruariFebruary

TresuriTreasury

• SBI• FTK• Transaksi

Interbank• FASBI dan LHBU

• SBI• FTK• Interbank

Transactions • FASBI and LHBU

Kantor PusatHead Office

FebruariFebruary

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

MaretMarch

PerkreditanCredit

• Proses analisa kredit

• Proses pengikatan jaminan

• Proses pencairan kredit

• Review kewenangan

• Credit Analysis Process

• Collateral Binding Process

• Loan Disbursal Process

• Review of authority

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

AprilApril

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

Page 165: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

164 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

RENCANA AUDIT TAHUN 2013/ AUDIT PLAN 2013 REALISASI AUDIT TAHUN 2013/ AUDIT REALIZED IN 2013

PERIODEPERIOD

SATUAN KERJA/ UNIT

CAKUPAN AUDITSCOPE OF AUDIT

LOKASILOCATION

PERIODEPERIOD

LOKASILOCATION

STATUSSTATUS

KETERANGANNOTE

JanuariJanuary

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

• Proses penerimaan pegawai

• Disiplin kerja• Pembayaran

Kompensasi untuk pegawai tidak tetap

• Penggantian biaya perawatan dan kesehatan

• Promosi, rotasi, dan mutasi

• Biaya pendidikan dan pengembangan

• Penggunaan biaya perjalanan dinas

• Recruitment Process• Work Discipline • Payment of

Compensation for non-permanent employees

• Medical Reimbursements

• Promotions, rotations, and movements

• Training and Development Expenses

• Utilization of Business Trip expenses

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

FebruariFebruary

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

FebruariFebruary

TresuriTreasury

• SBI• FTK• Transaksi

Interbank• FASBI dan LHBU

• SBI• FTK• Interbank

Transactions • FASBI and LHBU

Kantor PusatHead Office

FebruariFebruary

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

MaretMarch

PerkreditanCredit

• Proses analisa kredit

• Proses pengikatan jaminan

• Proses pencairan kredit

• Review kewenangan

• Credit Analysis Process

• Collateral Binding Process

• Loan Disbursal Process

• Review of authority

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

AprilApril

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

165

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

AprilApril

Finance & Accounting

• Pemeriksaan biaya

• LBU dan LBBU• Neraca• Pembayaran

kepada rekanan (vendor)

• Rekonsiliasi

• Examine expenses• LBU and LBBU• Balance Sheet• Payment to

Partners (vendor)• Reconciliation

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

MaretMarch

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

AprilApril

AndaraLink •Perjanjian Kerjasama

•Saldo giro•Rekonsiliasi

• Cooperation Agreement

• Checking• Reconciliation

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

JuniJune

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

MeiMay

OperasionalOperational

• Pengelolaan pembukaan giro, deposito dan tabungan termasuk aspek KYC

• Blokir dan buka blokir deposito

• Pelaksanaan transaksi harian giro, deposito dan tabungan

• Rekening dormant

• Rekening penampungan

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

JuniJune

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

• Management of checking, time deposit and savings including as well as KYC aspects

• Blocking and un blocking deposits

• Implementing daily current account transactions, deposits, and savings

• Dormant accounts• Escrow account

RTGS • Prosedur• Infrastruktur• Struktur

organisasi• Procedure• Infrastructure• Organization

Structure

Kantor PusatHead Office

JuniJune

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

Page 166: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

166 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

JuniJune

General Affairs

• Pemeriksaan stok barang

• Proses pengadaan barang

• Pemeriksaan stok warkat (cek/bilyet giro)

• Review kebijakan penetapan rekanan (vendor)

• Inventoryinspections

• ProcurementofGoods Process

• Inspectbankinventory of cheque books)

• Reviewpoliciesfor determining vendors

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

JuniJune

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

Dilaksanakan bersamaan dengan audit operasionalSimultaneously carried out with operational audit

JuniJune

Manajemen RisikoRisk Management

• Analisa profil risiko

• Laporan fraud ke BI

• Pengendalian risiko

• Pengelolaan risiko kredit

• Analyze risk profile

• Fraud Report to BI• Managing Risks • Managing Credit

Risk

Kantor PusatHead Office

JuniJune

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

JuliJuly

OperasionalOperational

• Kegiatan operasional di Kantor Pusat

• Proses pengadaan barang

• Inventaris kantor• Customer Care• Pengelolaan

pengaduan nasabah

• Operational Activities at the Head Office

• Procurement Process

• Office Inventory• Customer Care• Customer

Complaint Management

Kantor PusatHead Office

JuliJuly

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

AgustusAugust

SKN Pemeriksaan UmumGeneral Inspection

Kantor PusatHead Office

AgustusAugust

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

SeptemberSeptember

Kantor Cabang SemarangSemarang Branch

• Pelaksanaan rencana bisnis

• Operasional• Perkreditan• Akunting• Inventaris kantor• Fasilitas kantor• Implementation of

Business Plan• Operational• Loans• Accounting• Office Inventory • Office Facility

Kantor Cabang SemarangSemarang Branch

SeptemberSeptember

Kantor Cabang SemarangSemarang Branch

TerealisasiAchieved

Page 167: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

166 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

JuniJune

General Affairs

• Pemeriksaan stok barang

• Proses pengadaan barang

• Pemeriksaan stok warkat (cek/bilyet giro)

• Review kebijakan penetapan rekanan (vendor)

• Inventoryinspections

• ProcurementofGoods Process

• Inspectbankinventory of cheque books)

• Reviewpoliciesfor determining vendors

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

JuniJune

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

Dilaksanakan bersamaan dengan audit operasionalSimultaneously carried out with operational audit

JuniJune

Manajemen RisikoRisk Management

• Analisa profil risiko

• Laporan fraud ke BI

• Pengendalian risiko

• Pengelolaan risiko kredit

• Analyze risk profile

• Fraud Report to BI• Managing Risks • Managing Credit

Risk

Kantor PusatHead Office

JuniJune

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

JuliJuly

OperasionalOperational

• Kegiatan operasional di Kantor Pusat

• Proses pengadaan barang

• Inventaris kantor• Customer Care• Pengelolaan

pengaduan nasabah

• Operational Activities at the Head Office

• Procurement Process

• Office Inventory• Customer Care• Customer

Complaint Management

Kantor PusatHead Office

JuliJuly

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

AgustusAugust

SKN Pemeriksaan UmumGeneral Inspection

Kantor PusatHead Office

AgustusAugust

Kantor PusatHead Office

TerealisasiAchieved

SeptemberSeptember

Kantor Cabang SemarangSemarang Branch

• Pelaksanaan rencana bisnis

• Operasional• Perkreditan• Akunting• Inventaris kantor• Fasilitas kantor• Implementation of

Business Plan• Operational• Loans• Accounting• Office Inventory • Office Facility

Kantor Cabang SemarangSemarang Branch

SeptemberSeptember

Kantor Cabang SemarangSemarang Branch

TerealisasiAchieved

167

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

SeptemberSeptember

Teknologi Sistem Informasi

Information Technology System

• Pengelolaan Teknologi Sistem Informasi

• Pengembangan dan pengadaan teknologi sistem informasi

• Jaringan komunikasi

• Pengamanan informasi

• BCP• End-user

computing• Electronic

banking (AndaraLink)

• System performance monitoring

• Vendor management

•Management of Information Technology System•Development and Sourcing of Information Technology System•Communications Network•Information Security•BCP•End-user computing•Electronic banking (AndaraLink)•System performance monitoring•Vendor management

Kantor PusatHead Office

Belum TerealisasiNot Achieved

Akan menjadi salah satu prioritas rencana kerja audit Bank tahun 2014

Will be one of the Bank’s planned audit work plan priorities in 2014

OktoberOctober

PerkreditanLoans

• Proses persetu-juan pemberian kredit

• Proses pencairan kredit

• Prose peman-tauan eksposur kredit (loan moni-toring)

• Prosedur pelepas-an jaminan kredit

• Review perjanjian penyimpanan aset bank yang dijaminkan

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

OktoberOctober

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

• Loan Approval Process

• Loan Disbursal Process

• Loan Exposure Monitoring Process (loan monitoring)

• Procedure for releasing collateral

• Review collateralized bank assets agreements

Page 168: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

168 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

OktoberOctober

Kantor Cabang SurabayaSurabaya Branch

• Pelaksanaan rencana bisnis

• Operasional• Perkreditan• Akunting• Inventaris kantor• Fasilitas kantor

• Business Plan Implementation

• Operational• Lending• Accounting• Office Inventory • Office Facility

Kantor Cabang SurabayaSurabaya Branch

DesemberDecember

Kantor Cabang SurabayaSurabaya Branch

TerealisasiAchieved

NopemberNovember

Teknologi Sistem Informasi (Core Banking System)

Aplikasi core banking system:• Customer service• Teller• Deposito• Tabungan• Giro• Loan• General Ledger• Pinjaman

Rekening Koran• Administrator

Core Banking System Application:• Customer service• Teller• Time Deposits• Savings• Checking• Loan• General Ledger• Current Account

Loans• Administrator

Kantor PusatHead Office

Belum Terealisasi

Not Achieved

Akan menjadi salah satu prioritas rencana kerja audit Bank tahun 2014

Will be one of the priority for the Bank’s 2014 audit work plan

DesemberDecember

OperasionalOperations

• Proses pembukaan rekening

• Transaksi oleh PEP

• Proses penutupan rekening

• Proses pengadaan barang

• Account Opening Process

• PEP Transactions• Account Closure

Process • Procurement

Process

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

DesemberDecember

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

C. Fungsi Audit Eksternal Sesuai keputusan RUPS perseroan pada tahun 2013,

telah ditunjuk KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) dengan Akuntan Publik Benyanto Suherman, yang terdaftar di Bank Indonesia, sebagai auditor eksternal Bank untuk melakukan audit dan menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan Perjanjian Kerja No.03495/PSS-AS/2013 tanggal 14 Juni 2013. Penunjukan ini telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku.

C. External Audit FunctionIn accordance with the Decision of the Bank’s 2013 GMS, the KAP of Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) along with the Public Accountant of Benyanto Suherman duly registered with Bank Indonesia, was appointed as the Bank’s external auditor that will audit and publish the audit report for financial statements for the period ending on December 31, 2013 on the basis of the Work Agreement No.03495/PSS-AS/2013 dated June 14, 2013. This appointment is in accordance with the prevailing rules and regulations set by Bank Indonesia.

Page 169: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

168 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

OktoberOctober

Kantor Cabang SurabayaSurabaya Branch

• Pelaksanaan rencana bisnis

• Operasional• Perkreditan• Akunting• Inventaris kantor• Fasilitas kantor

• Business Plan Implementation

• Operational• Lending• Accounting• Office Inventory • Office Facility

Kantor Cabang SurabayaSurabaya Branch

DesemberDecember

Kantor Cabang SurabayaSurabaya Branch

TerealisasiAchieved

NopemberNovember

Teknologi Sistem Informasi (Core Banking System)

Aplikasi core banking system:• Customer service• Teller• Deposito• Tabungan• Giro• Loan• General Ledger• Pinjaman

Rekening Koran• Administrator

Core Banking System Application:• Customer service• Teller• Time Deposits• Savings• Checking• Loan• General Ledger• Current Account

Loans• Administrator

Kantor PusatHead Office

Belum Terealisasi

Not Achieved

Akan menjadi salah satu prioritas rencana kerja audit Bank tahun 2014

Will be one of the priority for the Bank’s 2014 audit work plan

DesemberDecember

OperasionalOperations

• Proses pembukaan rekening

• Transaksi oleh PEP

• Proses penutupan rekening

• Proses pengadaan barang

• Account Opening Process

• PEP Transactions• Account Closure

Process • Procurement

Process

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

DesemberDecember

Kantor Pusat & Kantor Cabang DenpasarHead Office & Denpasar Branch

TerealisasiAchieved

C. Fungsi Audit Eksternal Sesuai keputusan RUPS perseroan pada tahun 2013,

telah ditunjuk KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) dengan Akuntan Publik Benyanto Suherman, yang terdaftar di Bank Indonesia, sebagai auditor eksternal Bank untuk melakukan audit dan menerbitkan laporan audit atas laporan keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 berdasarkan Perjanjian Kerja No.03495/PSS-AS/2013 tanggal 14 Juni 2013. Penunjukan ini telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan Bank Indonesia yang berlaku.

C. External Audit FunctionIn accordance with the Decision of the Bank’s 2013 GMS, the KAP of Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Indonesia) along with the Public Accountant of Benyanto Suherman duly registered with Bank Indonesia, was appointed as the Bank’s external auditor that will audit and publish the audit report for financial statements for the period ending on December 31, 2013 on the basis of the Work Agreement No.03495/PSS-AS/2013 dated June 14, 2013. This appointment is in accordance with the prevailing rules and regulations set by Bank Indonesia.

169

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Auditor eksternal yang telah ditunjuk oleh Bank wajib menyampaikan hasil pemeriksaan dan Management Letter kepada Bank Indonesia dan dalam pelaksanaan tugasnya tetap memperhatikan dan memenuhi ketentuan kerahasiaan Bank sesuai ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan hasil pemeriksaan auditor eksternal telah ditemukan hal-hal yang memerlukan perbaikan baik dalam rangka penyempurnaan kebijakan dan prosedur maupun dalam pelaksanaannya antara lain hal-hal yang terkait dengan pelaporan kepada otoritas yang berwenang dan pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Selanjutnya terhadap hasil pemeriksaan dan rekomendasi yang diberikan oleh auditor eksternal, melalui Management Letter yang berisi hasil kaji ulang terhadap struktur pengendalian internal Bank, pelaksanaan Standar Akuntansi Keuangan, dan hal-hal yang ditemui pada saat pelaksanaan audit beserta saran-saran perbaikannya, Direksi telah menindaklanjuti dengan perbaikan khususnya dalam hal pelaksanaan keseluruhan kebijakan dan prosedur operasional secara lebih efektif. Tindak lanjut oleh Direksi terhadap Management Letter dari auditor eksternal dipantau dan dilaporkan oleh SKAI kepada Komite Audit.

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEM PENGENDALIAN INTERNALA. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait pengawasan aktif dalam rangka penerapan manajemen risiko meliputi:1. Menyetujui kebijakan manajemen risiko termasuk

strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil Bank (risk appetite) dan tingkat toleransi risiko yang dapat diterima Bank (risk tolerance).

2. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko secara berkala, dalam pelaksanaannya dilakukan melalui rapat bersama Direksi dan Pihak Independen dari Komite Pemantau Risiko.

3. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi maupun melalui rapat Komite Pemantau Risiko.

Tugas dan tanggung jawab Direksi terkait pengawasan aktif dalam rangka penerapan manajemen risiko meliputi:

1. Menyusun kebijakan manajemen risiko termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk menetapkan

The external auditors appointed by the Bank are required to submit the examination result and Management Letter to Bank Indonesia and in and should be adhere to and comply with the provisions on Bank’s confidentiality. Based on the results from the external auditor’s examination, it is found that there are things that require improvements both within the context of enhancing policy and procedures as well as its implementation, which includes matters pertaining to reporting to competent authorities and implementation of anti-money laundering and prevention of terrorism funding. Subsequently, in regards to results of the examination and recommendation provided by the external auditor, through a Management Letter that contains the results of the review of the Bank’s internal control structure, implementing Financial Accounting Standards, and other audit findings along with its recommendations, the Board of Directors has followed up the matter and applied corrective actions particularly in regards to the effective implementation of all operational policy and procedures. The follow up by the Board of Directors towards the external auditor’s Management Letter was monitored and reported by the SKAI and reported to the Bank’s Audit Committee.

IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT INCLUDING INTERNAL CONTROL SYSTEMA. Active Supervision from the Board of

Commissioners and the Board of Directors

The Board of Commissioners role and responsibility in relation to the active supervision of risk management covers the following:1. Approve the risk management policy, including

the risk management strategy and framework, that was established in line with the level of risk taken by the Bank (risk appetite) and the acceptable risk tolerance level of the Bank (risk tolerance).

2. Periodically evaluate the risk management policy and strategy implemented through a meeting with the Board of Directors and Independent Parties within the Risk Monitoring Committee.

3. Periodically evaluate the Board of Directors responsibility for the implementation of the risk management policy through a meeting with the Board of Commissioners and Directors through the Bank’s Risk Monitoring Committee Meeting.

The Board of Directors’ roles and responsibilities in relation to active supervision within the context of risk management covers the following:

1. Prepare the risk management policy, including the risk management strategy and framework, in writing and comprehensively includes setting the

Page 170: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

170 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

limit risiko yang dapat diterima oleh Bank secara keseluruhan dan/atau per jenis risiko dari 8 (delapan) jenis risiko yang dihadapi bank umum, dengan memperhatikan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko yang dapat diterima (risk tolerance) terhadap modal Bank.

2. Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan tool yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang dihadapi Bank.

3. Menyusun dan menetapkan mekanisme persetujuan terhadap transaksi keuangan yang akan dilakukan Bank, termasuk dalam hal terdapat transaksi keuangan yang melampaui limit dan kewenangan pemutus untuk setiap jenjang organisasi Bank.

4. Mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko secara berkala dengan memperhatikan perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha, eksposur risiko, dan/atau profil risiko Bank secara signifikan.

5. Memastikan seluruh risiko yang bersifat material dan dampak yang ditimbulkannya telah dimitigasi dan dilaporakan kepada Dewan Komisaris secara berkala melalui Komite Pemantau Risiko Bank.

6. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen yang dicerminkan dengan adanya pemisahan fungsi antara SKMR dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi keuangan Bank.

7. Memastikan pelaksanaan langkah-langkah perbaikan atas permasalahan atau penyimpangan dalam kegiatan operasional Bank yang telah menjadi temuan SKAI Bank.

B. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan LimitDivisi Manajemen Risiko secara berkala sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha Bank dan/atau perubahan ketentuan perundang-undangan yang berlaku melakukan kaji ulang dalam rangka mengkinikan kebijakan, prosedur, dan tingkat limit yang telah ditetapkan sebagai referensi satuan kerja operasional Bank. Kaji ulang serta pengkinian kebijakan dan prosedur juga dilakukan terhadap kebijakan dan prosedur yang digunakan oleh satuan kerja non operasional (supporting units) dan semuanya diikuti dengan proses diseminasi dan/atau sosialisasi kepada seluruh pegawai yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan dan prosedur serta limit risiko yang telah ditetapkan.

acceptable risk limits for the Bank overall and/or per risk type from the 8 (eight) types of risks faced by banks, by taking into consideration the risk level taken (risk appetite) and the risk tolerance that it receives (risk tolerance) in relation to the Bank’s capital.

2. Formulate, determine, and update procedures and tools required to identify, measure, monitor, and control risks faced by the Bank.

3. Formulate and establish the approval mechanism for financial transactions to be carried out by the Bank, including financial transactions that exceed the decision-making limits and authority for every level of the Bank’s organization.

4. Periodically evaluate and update risk management strategy and framework that significantly affects business activities, risk exposure, and/or risk profile.

5. Ensure that all risks deemed material and its impact have been mitigated and reported to the Board of Commissioners periodically through the Bank’s Risk Monitoring Committee.

6. Ensure that the risk management function is applied independently as reflected with the separation of functions between the Risk Management Unit with the work unit that carries out and settles the Bank’s financial transactions.

7. Ensure the implementation of corrective actions for the problems or violations within the Bank’s operational activities, which serves as a finding of the Bank’s SKAI.

B. Adequacy of Policy, Procedure and Determining LimitThe Risk Management Unit periodically, in accordance with developments concerning the Bank’s business activity and/or changes to the prevailing rules and regulations, carry out a review and/or update policies, procedures, and the limit levels that serve as a reference for the Bank’s operating units. The policy and procedure review and update is also applied for policies and procedures used by non-operational units (supporting units), and are communicated to all through a dissemination and/or socialization process for all employees pertaining to established operational policy and procedures as well as risk limits.

Page 171: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

170 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

limit risiko yang dapat diterima oleh Bank secara keseluruhan dan/atau per jenis risiko dari 8 (delapan) jenis risiko yang dihadapi bank umum, dengan memperhatikan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko yang dapat diterima (risk tolerance) terhadap modal Bank.

2. Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan tool yang diperlukan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang dihadapi Bank.

3. Menyusun dan menetapkan mekanisme persetujuan terhadap transaksi keuangan yang akan dilakukan Bank, termasuk dalam hal terdapat transaksi keuangan yang melampaui limit dan kewenangan pemutus untuk setiap jenjang organisasi Bank.

4. Mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko secara berkala dengan memperhatikan perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha, eksposur risiko, dan/atau profil risiko Bank secara signifikan.

5. Memastikan seluruh risiko yang bersifat material dan dampak yang ditimbulkannya telah dimitigasi dan dilaporakan kepada Dewan Komisaris secara berkala melalui Komite Pemantau Risiko Bank.

6. Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen yang dicerminkan dengan adanya pemisahan fungsi antara SKMR dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi keuangan Bank.

7. Memastikan pelaksanaan langkah-langkah perbaikan atas permasalahan atau penyimpangan dalam kegiatan operasional Bank yang telah menjadi temuan SKAI Bank.

B. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan LimitDivisi Manajemen Risiko secara berkala sesuai dengan perkembangan kegiatan usaha Bank dan/atau perubahan ketentuan perundang-undangan yang berlaku melakukan kaji ulang dalam rangka mengkinikan kebijakan, prosedur, dan tingkat limit yang telah ditetapkan sebagai referensi satuan kerja operasional Bank. Kaji ulang serta pengkinian kebijakan dan prosedur juga dilakukan terhadap kebijakan dan prosedur yang digunakan oleh satuan kerja non operasional (supporting units) dan semuanya diikuti dengan proses diseminasi dan/atau sosialisasi kepada seluruh pegawai yang terkait dengan pelaksanaan kebijakan dan prosedur serta limit risiko yang telah ditetapkan.

acceptable risk limits for the Bank overall and/or per risk type from the 8 (eight) types of risks faced by banks, by taking into consideration the risk level taken (risk appetite) and the risk tolerance that it receives (risk tolerance) in relation to the Bank’s capital.

2. Formulate, determine, and update procedures and tools required to identify, measure, monitor, and control risks faced by the Bank.

3. Formulate and establish the approval mechanism for financial transactions to be carried out by the Bank, including financial transactions that exceed the decision-making limits and authority for every level of the Bank’s organization.

4. Periodically evaluate and update risk management strategy and framework that significantly affects business activities, risk exposure, and/or risk profile.

5. Ensure that all risks deemed material and its impact have been mitigated and reported to the Board of Commissioners periodically through the Bank’s Risk Monitoring Committee.

6. Ensure that the risk management function is applied independently as reflected with the separation of functions between the Risk Management Unit with the work unit that carries out and settles the Bank’s financial transactions.

7. Ensure the implementation of corrective actions for the problems or violations within the Bank’s operational activities, which serves as a finding of the Bank’s SKAI.

B. Adequacy of Policy, Procedure and Determining LimitThe Risk Management Unit periodically, in accordance with developments concerning the Bank’s business activity and/or changes to the prevailing rules and regulations, carry out a review and/or update policies, procedures, and the limit levels that serve as a reference for the Bank’s operating units. The policy and procedure review and update is also applied for policies and procedures used by non-operational units (supporting units), and are communicated to all through a dissemination and/or socialization process for all employees pertaining to established operational policy and procedures as well as risk limits.

171

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Tingkat limit risiko yang telah ditetapkan disesuaikan dengan model dan karakteristik bisnis Bank yang berfokus pada penyaluran dana kepada LKM dan BPR melalui skema linkage program. Tingkat limit risiko yang telah ditetapkan adalah limit risiko terkait risiko kredit dan risiko likuiditas Bank.

C. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Sistem Informasi Manajemen RisikoDalam rangka pengembangan budaya manajemen risiko khususnya dalam hal kecukupan identifikasi risiko yang diikuti dengan pengukuran, pemantauan, dan pengendaliannya, SKMR bertanggung jawab mengkoordinasikan proses identifikasi risiko dan pelaporannya kepada Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) Bank melalui media Rapat Komite Manajemen Risiko yang diselenggarakan secara berkala 1 (satu) kali dalam periode 1 (satu) bulan.

Proses identifikasi risiko dan pemantauannya melibatkan satuan kerja Internal Control di bawah Divisi Manajemen Risiko, yang dalam pelaksanaannya berkerjasama dengan Divisi Kepatuhan (second line of defense) dan SKAI (third line of defense).

Satuan kerja Internal Control dari waktu ke waktu melakukan pemantauan terhadap risiko-risiko yang telah diidentifikasi dari masing-masing risk taking unit (satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional) serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan proses pengendalian risiko dan pelaporannya kepada Divisi Manajemen Risiko.

Dalam hal risiko yang diidentifikasi merupakan risiko kepatuhan, maka satuan kerja Internal Control akan berkoordinasi dengan Unit Kerja Khusus Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme guna menentukan langkah-langkah pemantauan dan pengendalian yang dapat direkomendasikan kepada satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional.

Koordinasi antara satuan kerja Internal Control dan SKAI juga dilakukan dalam hal satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional telah menyelesaikan seluruh rekomendasi untuk perbaikan pengendalian risiko yang telah diidentifikasi untuk masing-masing risk taking unit, sebagai bagian dari perencanaan kerja audit intern oleh SKAI.

D. Sistem Pengendalian Intern yang Menyeluruh Bank dalam menerapkan proses manajemen

risiko melibatkan seluruh jajaran dalam organisasi mulai dari Direksi, Pegawai Eksekutif hingga seluruh pegawai. Sedangkan dalam pelaksanaan sistem pengendalian internal, Bank menerapkan pendekatan ”Three Lines of Defense” atau Tiga Garis Pertahanan, yaitu sebagai berikut:

The risk levels set is adjusted in line with the Bank’s business model and characteristics that focus on allocating funds to micro financing institutions and Rural Banks by virtue of a linkage program scheme. The established risk limit levels are the risk limits associated with the Bank’s credit risk and liquidity risk.

C. Adequacy of the Process of Identification, Measuring, Monitoring, and Controlling Risk as well as the Risk Management Information SystemIn terms of the development of a risk management culture, especially in terms of identifying risk adequacy through measuring, monitoring and control, the Risk Management Division is responsible for coordinating the risk identification process and reporting to the Bank’s Risk Management Committee through the Risk Management Committee Meeting that is regularly held 1 (one) times within a period of 1 (one) month.

The risk identification process and its monitoring involve the Internal Control Unit, which is structurally below the Risk Management Division and works closely with the Compliance Division (second line of defense) and SKAI (third line of defense).

The Internal Control Unit will periodically monitor the risks that have been identified within the respective risk taking unit (operational unit and/or non-operational unit) as well as provide recommendations to improve the risk control process and it’s reporting to the Risk Management Division.

If the identified risks are compliance risks, therefore, the Internal Control Unit will coordinate with the Compliance Division Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Program Special Unit in order to determine the monitoring and control steps that can be recommended to the operational/non-operational unit.

The Internal Control Unit also coordinates with SKAI to ascertain as to whether the operational/non-operational unit has fulfilled all of the recommendations to improve risk control that are identified for the respective risk taking unit, as part of the Internal Audit Unit’s internal audit work plan.

D. Comprehensive Internal Control System The Bank’s implementation of the risk management

process involves the entire organization beginning from the Board of Directors, Senior Management and all of its employees. While in terms of implementing the internal control system, the Bank applies the ”Three Lines of Defense” approach, which are:

Page 172: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

172 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

1. Garis Pertahanan Pertama, terdapat di masing-masing divisi sebagai risk taking unit, merupakan unit yang melaksanakan aktivitas bisnis dan operasional bisnis sehari-hari serta sebagai risk owner atas aktivitas yang dilaksanakannya. Unit ini merupakan unit yang paling bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengendalian risiko atas aktivitas hariannya.

2. Garis Pertahanan Kedua, berada di Divisi Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko. Divisi Manajemen Risiko bersama risk taking unit akan melakukan self-assessment dengan menetapkan tingkat risiko dari aktivitas, proses bisnis, dan transaksi. Satuan kerja Internal Control, yang bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Manajemen Risiko, akan melakukan pemantauan secara berkala sesuai tingkat risikonya atas aktivitas, proses bisnis, transaksi, dan pengawasan yang dilakukan oleh risk taking unit.

3. Garis Pertahanan Ketiga, berada di SKAI yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama, akan melakukan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan dan/atau ketentuan yang berlaku berdasarkan tingkat risiko yang telah ditetapkan, termasuk kaji ulang dan evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko di Bank.

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESARTotal penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

NO PENYEDIAAN DANAALLOCATION OF FUNDS

JUMLAH/ TOTAL

DEBITUR/ BORROWER NOMINAL (JUTAAN RUPIAH)AMOUNT (MILLIONS RUPIAH)

1 Kepada Pihak TerkaitTo Related Parties

1 6.250

2 Kepada Debitur Inti:To Core Borrowers:

Individu / Individual 15 135.118

Grup / Group 10 172.355

1. The First Line of Defense is within the respective Divisions as the risk taking unit, which serves as the unit that carries out daily business and operational activities as well as the risk own er of the activities it carries out. This Unit serves as a unit that is most responsible for risk management and control over daily activities.

2. The Second Line of Defense is in the Compliance and Risk Management Division. The Risk Management Division along with the risk taking unit will perform a self-assessment by determining the risk level from the activity, business process and transaction. The Internal Control Unit, which reports to the Risk Management Division Head, will regularly monitor in accordance with the risk level of the activity, business process, transaction and supervision carried out by the risk taking unit.

3. The Third Line of Defense is with the SKAI, which reports to the President Director, that will examine compliance towards prevailing rules and regulations as well as policies and/or prevailing provisions based on the established risk level, including reviewing and evaluating the implementation of risk management within the Bank.

FUND ALLOCATION TO RELATED PARTY AND LARGE EXPOSUREThe total funds allocated to related party and large exposure as of December 31, 2013 are as follows:

RENCANA STRATEGIS BANK

A.Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan)Dalam jangka panjang Bank akan tetap melanjutkan kegiatan usahanya dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendirian Bank yaitu tetap fokus pada model bisnis wholesale banking dan kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat dan lembaga keuangan mikro lainnya dalam rangka menjangkau lapisan masyarakat yang kurang atau belum mendapatkan akses layanan keuangan perbankan.

Dalam jangka panjang Bank akan terus mengembangkan jaringan kantornya guna menjangkau nasabah usaha mikro,

BANK’S STRATEGIC PLAN

A. Long Term Plan (Corporate Plan)The Bank will, for the long term, continue its endeavor to achieve the vision and mission by staying focused on wholesale banking business model as well as maintaining partnership with Rural Banks and other MFIs. This is aimed at providing service to the society that has no or little access to the banking financial services.

Additionally, the Bank will continue to expand its outreach by opening more offices to serve broader and

Page 173: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

172 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

1. Garis Pertahanan Pertama, terdapat di masing-masing divisi sebagai risk taking unit, merupakan unit yang melaksanakan aktivitas bisnis dan operasional bisnis sehari-hari serta sebagai risk owner atas aktivitas yang dilaksanakannya. Unit ini merupakan unit yang paling bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengendalian risiko atas aktivitas hariannya.

2. Garis Pertahanan Kedua, berada di Divisi Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko. Divisi Manajemen Risiko bersama risk taking unit akan melakukan self-assessment dengan menetapkan tingkat risiko dari aktivitas, proses bisnis, dan transaksi. Satuan kerja Internal Control, yang bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Manajemen Risiko, akan melakukan pemantauan secara berkala sesuai tingkat risikonya atas aktivitas, proses bisnis, transaksi, dan pengawasan yang dilakukan oleh risk taking unit.

3. Garis Pertahanan Ketiga, berada di SKAI yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama, akan melakukan pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan dan/atau ketentuan yang berlaku berdasarkan tingkat risiko yang telah ditetapkan, termasuk kaji ulang dan evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko di Bank.

PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESARTotal penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

NO PENYEDIAAN DANAALLOCATION OF FUNDS

JUMLAH/ TOTAL

DEBITUR/ BORROWER NOMINAL (JUTAAN RUPIAH)AMOUNT (MILLIONS RUPIAH)

1 Kepada Pihak TerkaitTo Related Parties

1 6.250

2 Kepada Debitur Inti:To Core Borrowers:

Individu / Individual 15 135.118

Grup / Group 10 172.355

1. The First Line of Defense is within the respective Divisions as the risk taking unit, which serves as the unit that carries out daily business and operational activities as well as the risk own er of the activities it carries out. This Unit serves as a unit that is most responsible for risk management and control over daily activities.

2. The Second Line of Defense is in the Compliance and Risk Management Division. The Risk Management Division along with the risk taking unit will perform a self-assessment by determining the risk level from the activity, business process and transaction. The Internal Control Unit, which reports to the Risk Management Division Head, will regularly monitor in accordance with the risk level of the activity, business process, transaction and supervision carried out by the risk taking unit.

3. The Third Line of Defense is with the SKAI, which reports to the President Director, that will examine compliance towards prevailing rules and regulations as well as policies and/or prevailing provisions based on the established risk level, including reviewing and evaluating the implementation of risk management within the Bank.

FUND ALLOCATION TO RELATED PARTY AND LARGE EXPOSUREThe total funds allocated to related party and large exposure as of December 31, 2013 are as follows:

RENCANA STRATEGIS BANK

A.Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan)Dalam jangka panjang Bank akan tetap melanjutkan kegiatan usahanya dalam rangka mewujudkan visi dan misi pendirian Bank yaitu tetap fokus pada model bisnis wholesale banking dan kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat dan lembaga keuangan mikro lainnya dalam rangka menjangkau lapisan masyarakat yang kurang atau belum mendapatkan akses layanan keuangan perbankan.

Dalam jangka panjang Bank akan terus mengembangkan jaringan kantornya guna menjangkau nasabah usaha mikro,

BANK’S STRATEGIC PLAN

A. Long Term Plan (Corporate Plan)The Bank will, for the long term, continue its endeavor to achieve the vision and mission by staying focused on wholesale banking business model as well as maintaining partnership with Rural Banks and other MFIs. This is aimed at providing service to the society that has no or little access to the banking financial services.

Additionally, the Bank will continue to expand its outreach by opening more offices to serve broader and

173

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

kecil dan menengah (UMKM) yang lebih luas termasuk melalui pelaksanaan layanan sebagai pengayom Bank Perkreditan Rakyat (fungsi APEX Bank).

B. Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan)

Dalam jangka menengah dan pendek Bank akan melakukan konsolidasi secara menyeluruh dalam rangka melakukan perbaikan kinerja keuangan dan pengelolaan aset dan kewajiban Bank. Hal ini terkait dengan pencapaian selama periode tahun 2013 yang jauh dibawah target Rencana Bisnis Bank sebelumnya.

Dalam jangka pendek selama satu tahun mendatang fokus operasional Bank adalah meningkatkan kualitas portofolio penyaluran dana dalam bentuk kredit yang diberikan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional Bank melalui serangkaian program efisiensi baik dari aspek alur kerja maupun dari biaya operasional secara keseluruhan. Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui strategi penghimpunan dana murah guna menurunkan biaya dana, meningkatkan pendapatan non bunga (fee-based income) melalui layanan AndaraLink, penyelesaian sistem otomasi guna mendukung peningkatan efisiensi proses perkreditan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, peningkatan kapasitas sumber daya manusia khususnya dibidang perkreditan dan tresuri, pengembangan pola penyaluran dana dalam bentuk kredit yang diberikan melalui skema pembiayaan bersama mitra Bank khususnya Bank Perkreditan Rakyat (linkage program), dan pembukaan kantor cabang Jakarta dalam rangka pemisahan fungsi operasional Kantor Pusat Bank.

Dalam jangka menengah ditargetkan Bank telah mencapai kondisi sehat dan memiliki kualitas portofolio kredit yang diberikan yang sehat, serta telah dapat mewujudkan alur kerja yang efisien dan efektif baik pada risk taking unit (satuan kerja operasional dan/atau satuan kerja non operasional) maupun pada satuan kerja yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan (Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Audit Intern).

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANKSeluruh aspek yang terkait dengan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank telah diungkapkan dalam laporan-laporan yang telah diterbitkan Bank terkait dengan penyampaian laporan keuangan Bank dan laporan lainnya, baik laporan tahunan, laporan triwulanan, dan laporan bulanan kepada otoritas pengawasan serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) Bank.

INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN GCGSelama periode tahun 2013 tidak terdapat intervensi dari pemegang saham Bank terhadap operasional dan kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi dalam melakukan tugas dan tanggung jawab melakukan pengelolaan terhadap Bank berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Demikian pula

more SME clients including by taking apex role to Rural Banks.

B. Short and Medium Term Plan (Business Plan)

For short and medium term, the Bank will take a thorough consolidation to improve its financial performance as well as its asset and liability management. This is driven by the 2013 achievement that fell way below the target of previous Bank’s Business Plan.

The Bank’s focus on its operation for the next twelve months is to improve the quality of loan portfolio as well as to improve Bank’s operation efficiency through efficiency-driving programs including workflow process and operational expenses. These programs adopt strategies that include low cost fund acquisition, increasing fee-based income through AndaraLink, completion of automation system as to improve efficiency in loan processing that is in adherence to prudence principle, enhancing HR competency particularly those in treasury and loan departments, improving disbursement scheme of joint-financing loans (linked program), and the opening of Jakarta branch to separate operation function from the Bank’s headquarter.

For medium term, the Bank has a target to secure a sound condition and good quality of loan portfolio as well as to implement efficient and effective workflow at risk taking units, both operational and non-operational, as well as at supervisory units, such as risk management, compliance, and internal audit.

TRANSPARENCY OF THE BANK’S FINANCIAL AND NON FINANCIAL CONDITIONSAll aspects related to transparency of the Bank’s financial and non-financial conditions was revealed within the reports published by the Bank through the submission of the Bank’s financial statements and other reports, both in the form of the Annual Report, quarterly report, and monthly report, to the supervisory agencies and other stakeholders of the Bank.

INFORMATION ON GCG IMPLEMENTATIONThroughout the 2013 period, the Bank’s shareholders did not intervene in the Board of Commissioners and Directors operations and authority to perform their role and responsibilities to manage the Bank in accordance with the prevailing rules and regulations. There were also no signs of internal conflict that might affect the Bank’s operational

Page 174: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

174 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013**) disetujui dan diangkat pemegang saham menjadi Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013 dan efektif terhitung setelah posisi Direktur Utama terisi***) efektif mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Bank per tanggal 28 Februari 2014

*) effectively resigned as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013**) approved and appointed by the shareholders as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013 effective following the appointment of new President Director***) effectively resigned as the Bank’s President Director as of February 28, 2014

NAMANAME

JABATANPOSITION

KEPEMILIKAN/ OWNERSHIP KETERANGANNOTESSTATUS

STATUSJENISTYPE

JUMLAH (%)TOTAL (%)

Stephen Mitchell Presiden KomisarisPresident Commissioner

Tidak AdaNone

Ari RP Ariwibowo Komisaris Independen*)Independent Commissioner *)

AdaYes

Saham Shares

50% PT Fairways Capital

Saham Shares

25% PT Fairways Property Perkasa

Saham Shares

25% PT Titipan Mas

Saham Shares

15% PT Mataair Raya

Crescentia D Kiswanti

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Tidak AdaNone

Daniel F Iskandar Komisaris Independen**)Independent Commissioner**)

Tidak AdaNone

David HL. Yong Direktur Utama***)President Director***)

Tidak AdaNone

Irianto Kusumadjaja DirekturDirector

Tidak AdaNone

Chisca Mirawati DirekturDirector

Tidak AdaNone

HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK

Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.

FINANCIAL AND FAMILY RELATIONSHIPS BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS MEMBERS WITH OTHER MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, OTHER BOARD OF DIRECTORS AND/OR THE BANK’S CONTROLLING SHAREHOLDERS

There are no financial and family relations between the Board of Commissioners and the Board of Directors members with other members of the Board of Commissioners, other Directors and/or the Bank’s Controlling Shareholders.

tidak terdapat perselisihan internal yang terjadi yang mempengaruhi operasional Bank baik di kantor cabang maupun di kantor pusat Bank.Selama periode tahun 2013 tidak terdapat permasalahan yang timbul yang terkait dengan kebijakan remunerasi yang dijalankan Bank.

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIKepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari modal disetor pada Bank, bank lain, lembaga keuangan bukan bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam negeri maupun di luar negeri per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

aspects both at the branch as well as the Head Office level of the Bank.

There were no issues related to the Bank’s remuneration policy throughout 2013.

SHARE OWNERSHIP BY THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS MEMBERSShare ownership by members of the Board of Commissioners and Directors amounting to 5% (five percent) or more in paid-in capital in the Bank, other banks, non-bank financial institutions, and other companies domiciled within and outside of Indonesia as of December 31, 2013 are as follows:

Page 175: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

174 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013**) disetujui dan diangkat pemegang saham menjadi Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013 dan efektif terhitung setelah posisi Direktur Utama terisi***) efektif mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Bank per tanggal 28 Februari 2014

*) effectively resigned as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013**) approved and appointed by the shareholders as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013 effective following the appointment of new President Director***) effectively resigned as the Bank’s President Director as of February 28, 2014

NAMANAME

JABATANPOSITION

KEPEMILIKAN/ OWNERSHIP KETERANGANNOTESSTATUS

STATUSJENISTYPE

JUMLAH (%)TOTAL (%)

Stephen Mitchell Presiden KomisarisPresident Commissioner

Tidak AdaNone

Ari RP Ariwibowo Komisaris Independen*)Independent Commissioner *)

AdaYes

Saham Shares

50% PT Fairways Capital

Saham Shares

25% PT Fairways Property Perkasa

Saham Shares

25% PT Titipan Mas

Saham Shares

15% PT Mataair Raya

Crescentia D Kiswanti

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Tidak AdaNone

Daniel F Iskandar Komisaris Independen**)Independent Commissioner**)

Tidak AdaNone

David HL. Yong Direktur Utama***)President Director***)

Tidak AdaNone

Irianto Kusumadjaja DirekturDirector

Tidak AdaNone

Chisca Mirawati DirekturDirector

Tidak AdaNone

HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAINNYA, DIREKSI LAINNYA DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM PENGENDALI BANK

Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.

FINANCIAL AND FAMILY RELATIONSHIPS BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS MEMBERS WITH OTHER MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS, OTHER BOARD OF DIRECTORS AND/OR THE BANK’S CONTROLLING SHAREHOLDERS

There are no financial and family relations between the Board of Commissioners and the Board of Directors members with other members of the Board of Commissioners, other Directors and/or the Bank’s Controlling Shareholders.

tidak terdapat perselisihan internal yang terjadi yang mempengaruhi operasional Bank baik di kantor cabang maupun di kantor pusat Bank.Selama periode tahun 2013 tidak terdapat permasalahan yang timbul yang terkait dengan kebijakan remunerasi yang dijalankan Bank.

KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIKepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih dari modal disetor pada Bank, bank lain, lembaga keuangan bukan bank, dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam negeri maupun di luar negeri per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

aspects both at the branch as well as the Head Office level of the Bank.

There were no issues related to the Bank’s remuneration policy throughout 2013.

SHARE OWNERSHIP BY THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS MEMBERSShare ownership by members of the Board of Commissioners and Directors amounting to 5% (five percent) or more in paid-in capital in the Bank, other banks, non-bank financial institutions, and other companies domiciled within and outside of Indonesia as of December 31, 2013 are as follows:

175

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013**) disetujui dan diangkat pemegang saham menjadi Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013 dan efektif terhitung setelah posisi Direktur Utama terisi***) efektif mengundurkan diri sebagai Direktur Utama Bank per tanggal 28 Februari 2014

*) effectively resigned as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013**) approved and appointed by the shareholders as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013 effective following the appointment of new President Director***) effectively resigned as the Bank’s President Director as of February 28, 2014

KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

A. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris

POLICIES PERTAINING TO REMUNERATION AND OTHER FACILITIES FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS A. Policies Pertaining to Remuneration and Other Facilities For the Board of Commissioners

JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAINTYPE OF REMUNERATION AND OTHER FACILITIES

JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUNNUMBER AMOUNT (MILLIONS RUPIAH)

ORANGNUMBER

JUMLAH (JUTAAN RUPIAH)AMOUNT (MILLIONS RUPIAH)

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)

Remuneration (salary, bonus, routine allowances, tantiem, and other facilities in the form of non- natura)

3 877

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asur-ansi kesehatan dan sebagainya) yang:

Other facilities in the form of natural (housing, transportation, health insurance and others) that are:

a. Dapat dimiliki / Obtainable - -

b. Tidak dapat dimiliki / Not obtainable - -

TOTAL 3 877

NAMANAME

HUBUNGAN KELUARGA DENGANFAMILY RELATIONSHIPS WITH

HUBUNGAN KELUARGA DENGANFAMILY RELATIONSHIPS WITH

DEWAN KOMISARISBOARD OF

COMMISSION-ERS

DIREKSIDIRECTORS

PEMEGANG SAHAM

PENGENDALICON-

TROLLING SHARE-

HOLDERS

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMIS-SIONERS

DIREKSIDIREC-TORS

PEMEGANG SAHAM

PENGENDALICONTROLLING SHAREHOLD-

ERS

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

YaYes

TidakNo

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

StephenMitchell TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

AriRPAriwibowo*) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Crescentia Delima Kiswanti TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

DanielFaisalIskandar**) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

DavidHLYong***) TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Irianto Kusumadjaja TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

ChiscaMirawati TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

TidakNo

Page 176: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

176 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN*)TOTAL REMUNERATION PER PERSON WITHIN 1 YEAR*)

JUMLAH DIREKSITOTAL DIRECTORS

JUMLAH KOMISARIS TOTAL COMMISSIONERS

DiatasRp2miliar/ Above Rp2 billion 1

DiatasRp1miliars.d.Rp2miliar/Above Rp1 billion and up to Rp2 billion

2

DiatasRp500jutas.d.Rp1miliarAbove Rp500 million and up to Rp1 billion

Rp500jutakebawah/Rp500 million and below 2

C. Jumlah Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Menerima Paket Remunerasi Dalam 1 (satu) Tahun Dikelompokkan Sesuai Tingkat Penghasilan

C. The Numbers of Board of Commissioners and Board of Directors Members Receiving Remuneration Package Within 1 (one) Year Grouped by Income Level

SHARES OPTIONSampaidenganakhirtahun2013Banktidakmemilikikebijakan terkait pemberian shares option kepada DewanKomisaris,Direksi,danpejabateksekutifBank.

SHARES OPTIONUptotheendof2013,theBankdidnothaveapolicyrelatedtoprovidingsharesoptiontotheBoardofCommissioners,theBoardofDirectors,andtheBank’sexecutives.

KETERANGAN/NAMANOTE/NAME

JUMLAH SAHAM YG DIMILIKI

(LEMBAR SAHAM)TOTAL NUMBER

OF SHARES OWNED (SHARES)

JUMLAH OPSI HARGA OPSI (RUPIAH)

OPTION PRICE (RUPIAH

JANGKA WAKTU

TIMEFRAMEYG DIBERIKAN (LEMBAR SAHAM)

OFFERED (SHARES)

YG TELAH DIEKSEKUSI

(LEMBAR SAHAM)EXERCISED (SHARES)

Dewan Komisaris

Board of Commis-sioners

StephenMitchell - - - - -

AriRPAriwibowo*) - - - - -

Crescentia Delima Kiswanti

- - - - -

DanielFaisalIskandar**) - - - - -

Direksi

Board of Directors

DavidHLYong - - - - -

Irianto Kusumadjaja - - - - -

ChiscaMirawati - - - - -

B. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Direksi

B. Policies on Remuneration and Other Facilities for the Board of Directors

JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAINTYPE OF REMUNERATION AND OTHER FACILITIES

JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUNTOTAL RECEIVED WITHIN 1 YEAR

ORANGNUMBER

JUMLAH (JUTAAN RUPIAH)AMOUNT (MILLIONS RUPIAH)

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)

Remuneration (salary, bonus, routine allowances, tantiem, and other facili-ties in the form of non- natura)

3 6.663

2. Fasilitaslaindalambentuknatura(perumahan,transportasi,asuransikesehatandansebagainya)yang:

Other facilities in the form of natural (housing, transportation, health insur-ance and others) that are:

a. Dapatdimiliki/Obtainable - -

b. Tidakdapatdimiliki/Not obtainable 3 560

TOTAL 3 7.223

Page 177: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

176 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN*)TOTAL REMUNERATION PER PERSON WITHIN 1 YEAR*)

JUMLAH DIREKSITOTAL DIRECTORS

JUMLAH KOMISARIS TOTAL COMMISSIONERS

DiatasRp2miliar/ Above Rp2 billion 1

DiatasRp1miliars.d.Rp2miliar/Above Rp1 billion and up to Rp2 billion

2

DiatasRp500jutas.d.Rp1miliarAbove Rp500 million and up to Rp1 billion

Rp500jutakebawah/Rp500 million and below 2

C. Jumlah Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang Menerima Paket Remunerasi Dalam 1 (satu) Tahun Dikelompokkan Sesuai Tingkat Penghasilan

C. The Numbers of Board of Commissioners and Board of Directors Members Receiving Remuneration Package Within 1 (one) Year Grouped by Income Level

SHARES OPTIONSampaidenganakhirtahun2013Banktidakmemilikikebijakan terkait pemberian shares option kepada DewanKomisaris,Direksi,danpejabateksekutifBank.

SHARES OPTIONUptotheendof2013,theBankdidnothaveapolicyrelatedtoprovidingsharesoptiontotheBoardofCommissioners,theBoardofDirectors,andtheBank’sexecutives.

KETERANGAN/NAMANOTE/NAME

JUMLAH SAHAM YG DIMILIKI

(LEMBAR SAHAM)TOTAL NUMBER

OF SHARES OWNED (SHARES)

JUMLAH OPSI HARGA OPSI (RUPIAH)

OPTION PRICE (RUPIAH

JANGKA WAKTU

TIMEFRAMEYG DIBERIKAN (LEMBAR SAHAM)

OFFERED (SHARES)

YG TELAH DIEKSEKUSI

(LEMBAR SAHAM)EXERCISED (SHARES)

Dewan Komisaris

Board of Commis-sioners

StephenMitchell - - - - -

AriRPAriwibowo*) - - - - -

Crescentia Delima Kiswanti

- - - - -

DanielFaisalIskandar**) - - - - -

Direksi

Board of Directors

DavidHLYong - - - - -

Irianto Kusumadjaja - - - - -

ChiscaMirawati - - - - -

B. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Direksi

B. Policies on Remuneration and Other Facilities for the Board of Directors

JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAINTYPE OF REMUNERATION AND OTHER FACILITIES

JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUNTOTAL RECEIVED WITHIN 1 YEAR

ORANGNUMBER

JUMLAH (JUTAAN RUPIAH)AMOUNT (MILLIONS RUPIAH)

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)

Remuneration (salary, bonus, routine allowances, tantiem, and other facili-ties in the form of non- natura)

3 6.663

2. Fasilitaslaindalambentuknatura(perumahan,transportasi,asuransikesehatandansebagainya)yang:

Other facilities in the form of natural (housing, transportation, health insur-ance and others) that are:

a. Dapatdimiliki/Obtainable - -

b. Tidakdapatdimiliki/Not obtainable 3 560

TOTAL 3 7.223

177

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO

KETERANGAN/JABATANDESCRIPTION/POSITION

TERTINGGIHIGHEST

TERENDAHLOWEST

Pegawai/Employee 26,6 1

Direksi/Board of Directors 2,1 1

Komisaris/ Board of Commissioners 1 1KETERANGAN/JABATANDESCRIPTION/POSITION

TERTINGGIHIGHEST

TERENDAHLOWEST

Direksi - PegawaiDirectors – Employees

2,4 1

Internal Fraud Dalam 1 TahunInternal Fraud Within 1 Year

Anggota Dewan Komisaris dan Anggota DireksiMembers of the Board of Commissioners and Members of the Board of Directors

Pegawai TetapPermanent Employees

Pegawai Tidak TetapNon-Permanent Employees

TahunSebelumnyaPrevious Year

TahunBerjalanCurrent Yea

TahunSebelum-nyaPrevious Year

TahunBerjalanCurrent Yea

TahunSebelumnyaPrevious Yeara

TahunBerjalanCurrent Yea

TotalFraud - - - - - -

TelahdiselesaikanCompleted settlement

- - - - - -

Dalam proses penyelesaian internalBank/ In the process of internal settlement by the Bank

- - - - - -

Belumdiupayakanpenyele-saian/To be settled

- - - - - -

Telahditindaklanjutimelaluiproseshukum/Pursued legal process

- - - - - -

Pejabat Eksekutif

Execu-tives

Daroe Handojo - - - - -

Deasy Wulaningsih - - - - -

DonEJohnstonJunior - - - - -

EkoSusanto - - - - -

EviraTanuwidjaya - - - - -

FerdinandusRudijanto - - - - -

GedeAriWibawaS.P. - - - - -

Ginanjar - - - - -

Iwan Kusuma Herlambang - - - - -

IGdeKetutMariatmaja - - - - -

MMashuriYuniarto - - - - -

PheraTamiangUkur - - - - -

SimonPetrus - - - - -

SoedinKarunia - - - - -

Supriyono - - - - -

TengkuIlyanaHabsjah - - - - -

JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)

TOTAL INTERNAL FRAUDS

*) efektif mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013**) disetujui dan diangkat pemegang saham menjadi Komisaris Independen Bank per tanggal 2 Desember 2013 dan efektif terhitung setelah posisi Direktur Utama terisi

*) effectively resigned as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013**) approved and appointed by the shareholders as the Bank’s Independent Commissioner as of December 2, 2013 and effective following the appointment of new President Director

Page 178: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

178 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PERMASALAHAN HUKUM LEGAL ISSUES

PERMASALAHAN HUKUMLEGAL ISSUES

JUMLAH KASUS/ NUMBER OF CASES

PERDATACIVIL

PIDANACRIMINAL

TelahmendapatkanputusanyangmempunyaikekuatanhukumtetapGranted judicial decision

- -

Dalamprosespenyelesaian/In settlement process 1 -

TOTAL 1 -

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS

No Nama dan Jabatan Pihak Yang Memiliki Benturan KepentinganName and Position of Those with

Conflict of Interest

Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan

Name and Position of the Decision maker

Jenis TransaksiType of Trans-

action

Nilai Transaksi (jutaan Rupiah)Value of Trans-action (millions

Rupiah)

KeteranganNotes

1 - - - - -

2 - - - - -

BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANKSelama periode tahun 2013 tidak terdapat pembelian kembali saham dan/atau pembelian kembali obligasi yang diterbitkan Bank.

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN/ATAU KEGIATAN POLITIKSelama periode tahun 2013 Bank tidak memberikan dana untuk kegiatan social dan/atau kegiatan politik.

BANK SHARE BUYBACK AND/OR BANK BOND BUYBACK The Bank did not undertake any share buyback and/or bond buyback throughout 2013.

FUNDS ALLOCATED FOR CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND/OR POLITICAL ACTIVITIESThe Bank did not provide funds for social and/or political activities throughout 2013.

Page 179: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

178 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PERMASALAHAN HUKUM LEGAL ISSUES

PERMASALAHAN HUKUMLEGAL ISSUES

JUMLAH KASUS/ NUMBER OF CASES

PERDATACIVIL

PIDANACRIMINAL

TelahmendapatkanputusanyangmempunyaikekuatanhukumtetapGranted judicial decision

- -

Dalamprosespenyelesaian/In settlement process 1 -

TOTAL 1 -

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS

No Nama dan Jabatan Pihak Yang Memiliki Benturan KepentinganName and Position of Those with

Conflict of Interest

Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan

Name and Position of the Decision maker

Jenis TransaksiType of Trans-

action

Nilai Transaksi (jutaan Rupiah)Value of Trans-action (millions

Rupiah)

KeteranganNotes

1 - - - - -

2 - - - - -

BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANKSelama periode tahun 2013 tidak terdapat pembelian kembali saham dan/atau pembelian kembali obligasi yang diterbitkan Bank.

PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN/ATAU KEGIATAN POLITIKSelama periode tahun 2013 Bank tidak memberikan dana untuk kegiatan social dan/atau kegiatan politik.

BANK SHARE BUYBACK AND/OR BANK BOND BUYBACK The Bank did not undertake any share buyback and/or bond buyback throughout 2013.

FUNDS ALLOCATED FOR CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND/OR POLITICAL ACTIVITIESThe Bank did not provide funds for social and/or political activities throughout 2013.

179

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

KODE ETIKCODE OF ETHICS

TATA KELOLA PERUSAHAAN // GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Kode Etik Bank merupakan pedoman standar perilaku yang mencerminkan integritas seluruh insan di Bank Andara. Berikut adalah kode etik yang berlaku dan harus diketahui, dipahami dan dipatuhi oleh Dewan Komisaris, Direksi maupun staf Bank Andara:

1. Pelarangan menyalahgunakan jabatan, wewenang, dan atau fasilitas yang diberikan oleh Bank.

2. Kewajiban mematuhi dan melaksanakan seluruh ketentuan sebagaimana diatur dalam Kode Etik Bankir Indonesia.

3. Pelarangan meminta/menerima, memberi persetujuan untuk menerima, mengizinkan atau membiarkan keluarga untuk meminta/menerima fasilitas dan hal-hal lain yang dapat dinilai dengan uang dari perorangan atau badan yang diketahui atau patut diduga bahwa hal tersebut mempunyai hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan jabatan atau pekerjaan staf yang bersangkutan.

4. Kewajiban menjaga rahasia Bank untuk hal yang dikategorikan rahasia.

5. Pelarangan menjadi, pengurus partai politik, dan atau melakukan kegiatan untuk kepentingan partai politik.

Setiap pihak yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

The Bank’s Code of Ethics is the standard behavior guidelines that reflect the integrity of Bank Andara’s employees. The following are the codes of ethics that every Bank’s employee, including the Board of Commissioners and Directors, must understand and comply with:

1. Employees are prohibited from abusing their position, authority, and/or facility provided by the Bank.

2. Employees have to comply with and implement all the provisions stipulated in the Indonesian Bankers Code.

3. Employees are prohibited from requesting/receiving, giving approval to receive, permit or allow the family to request / receive facilities and other things that can be assessed with money from an individual or entity that is known or reasonably suspected that he/she has a relationship, either directly or indirectly with the office or position of those employees.

4. Bank staffs are obliged to keeping Bank’s confidentiality

5. Employees are prohibited from becoming political party officials and/or taking part in party activities for the benefit of a political party.

Employees who are found violating Codes of

Ethics will be punished in accordance with the prevailing regulations.

Page 180: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

180 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PENGADUANINTERNALWHISTLEBLOWER

TATA KELOLA PERUSAHAAN // GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sistem Pelaporan Pelanggaran

Bank Andara memiliki komitmen untuk menjalankan perusahaan secara profesional dan berlandaskan pada perilaku perusahaan yang sesuai dengan nilai budaya integritas. Karenanya, Bank senantiasa mendorong partisipasi pegawai Bank untuk memanfaatkan jalur komunikasi internal dalam pelaporan akan adanya pelanggaran atau potensi suatu pelanggaran, termasuk fraud di lingkungan Bank serta mempertimbangkan secara seksama sebelum memutuskan untuk melakukan pemanfaatan jalur eksternal.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, Bank menyediakan sarana pelaporan pelanggaran yang bersifat rahasia, yaitu melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP).

Penerapan SPP bertujuan untuk:

Violation Reporting System

Bank Andara is committed to operating professionally with codes of conducts that are in accordance with the cultural values of integrity. Therefore, the Bank constantly encourages the participation of the Bank’s employees to take best utilize the internal communication lines to report of any violation or potential violation, including fraud within the Bank as well as carefully consider before deciding on utilizing external lines.

To achieve that, the Bank has provided a mechanism to report violations confidentially, specifically through the Violation Reporting System (SPP).

The application of SPP is aimed at:

1. Menerapkan budaya kerja Bank secara konsisten khususnya pelaksanaan nilai budaya integritas. Consistently applying the Bank’s work culture, especially in regards to implementing the value of integrity culture.

2. Memperkuat lingkungan pengawasan (upaya preventive) dan mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan serta pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial termasuk hal-hal yang dapat merusak reputasi dan citra Bank dalam rangka menjaga serta melindungi aset/kepentingan Bank;

Strengthening supervisory environment (preventive efforts) and promoting open and transparent communications as well as reporting matters that can lead to financial loss, including matters that can potentially damage the Bank’s reputation and image in order to maintain and to protect the Bank’s assets/interests;

3. Membantu dan mempermudah manajemen untuk mengantisipasi potensi atau dugaan pelanggaran dan/atau menangani secara cepat dan efektif pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank sekaligus memberdayakan serta mengoptimalkan penyelesaian secara internal Bank sebelum dilakukannya penyelesaian secara eksternal, termasuk melalui jalur hukum bila dianggap perlu;

Assisting and enhancing management’s ability to anticipate potential or suspected violations and/or to address violations that occur within the Bank in a prompt and effective manner, as well as empowering and optimizing internal settlement within the Bank prior to pursuing external settlement, including legal settlement if necessary;

4. Menjaga reputasi Bank serta meningkatkan kepedulian Pegawai. Maintaining the Bank’s reputation and enhancing employee awareness.

Page 181: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

180 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PENGADUANINTERNALWHISTLEBLOWER

TATA KELOLA PERUSAHAAN // GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sistem Pelaporan Pelanggaran

Bank Andara memiliki komitmen untuk menjalankan perusahaan secara profesional dan berlandaskan pada perilaku perusahaan yang sesuai dengan nilai budaya integritas. Karenanya, Bank senantiasa mendorong partisipasi pegawai Bank untuk memanfaatkan jalur komunikasi internal dalam pelaporan akan adanya pelanggaran atau potensi suatu pelanggaran, termasuk fraud di lingkungan Bank serta mempertimbangkan secara seksama sebelum memutuskan untuk melakukan pemanfaatan jalur eksternal.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut di atas, Bank menyediakan sarana pelaporan pelanggaran yang bersifat rahasia, yaitu melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP).

Penerapan SPP bertujuan untuk:

Violation Reporting System

Bank Andara is committed to operating professionally with codes of conducts that are in accordance with the cultural values of integrity. Therefore, the Bank constantly encourages the participation of the Bank’s employees to take best utilize the internal communication lines to report of any violation or potential violation, including fraud within the Bank as well as carefully consider before deciding on utilizing external lines.

To achieve that, the Bank has provided a mechanism to report violations confidentially, specifically through the Violation Reporting System (SPP).

The application of SPP is aimed at:

1. Menerapkan budaya kerja Bank secara konsisten khususnya pelaksanaan nilai budaya integritas. Consistently applying the Bank’s work culture, especially in regards to implementing the value of integrity culture.

2. Memperkuat lingkungan pengawasan (upaya preventive) dan mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan serta pelaporan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian finansial termasuk hal-hal yang dapat merusak reputasi dan citra Bank dalam rangka menjaga serta melindungi aset/kepentingan Bank;

Strengthening supervisory environment (preventive efforts) and promoting open and transparent communications as well as reporting matters that can lead to financial loss, including matters that can potentially damage the Bank’s reputation and image in order to maintain and to protect the Bank’s assets/interests;

3. Membantu dan mempermudah manajemen untuk mengantisipasi potensi atau dugaan pelanggaran dan/atau menangani secara cepat dan efektif pelanggaran yang terjadi di lingkungan Bank sekaligus memberdayakan serta mengoptimalkan penyelesaian secara internal Bank sebelum dilakukannya penyelesaian secara eksternal, termasuk melalui jalur hukum bila dianggap perlu;

Assisting and enhancing management’s ability to anticipate potential or suspected violations and/or to address violations that occur within the Bank in a prompt and effective manner, as well as empowering and optimizing internal settlement within the Bank prior to pursuing external settlement, including legal settlement if necessary;

4. Menjaga reputasi Bank serta meningkatkan kepedulian Pegawai. Maintaining the Bank’s reputation and enhancing employee awareness.

181

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Laporan yang dapat disampaikan melalui SPP adalah sebagai berikut:

a. pelanggaran terhadap ketentuan good governance;

b. pelanggaran terhadap Kode Etik Bank;c. penyalahgunaan wewenang atau jabatan untuk

kepentingan pribadi dan/atau golongan atau kelompok;

d. pelanggaran terhadap prinsip standar akuntansi perbankan Indonesia yang berlaku;

e. penyalahagunaan sumberdaya;f. pelecehan, tindakan pelanggaran norma

masyarakat atau nilai sosial yang berlaku;g. tindakan pelanggaran yang bersifat SARA;h. penyalahgunaan wewenang, penggunaan

yang tidak berdasarkan otorisasi, dan/atau penyalahgunaan aset tetap, mesin, dan inventaris atau peralatan kantor;

i. penyalahgunaan catatan atau pembukuan administrasi kantor;

j. tindakan yang membahayakan keselamatan kerja;k. tindakan pelanggaran lainnya yang dapat

menimbulkan kerugian keuangan ataupun non-keuangan; dan/atau

l. fraud

Pelaporan pelanggaran melalui SPP dapat dilakukan melalui: Email [email protected]. 021-5260707, ext 2911/1003

Untuk mempermudah dan mempercepat proses tindak lanjut bagi Pelapor dengan menggunakan mekanisme langsung, berikut adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh Pelapor dalam menyampaikan laporannya:

a. Menyediakan informasi mengenai identitas diri Pelapor

•Nama Pelapor. Laporan yang tidak menyebutkan nama Pelapor tidak dapat ditindaklanjuti karena dapat menghambat proses pembuktian dan proses penyelidikan, jika diperlukan.

•Nomor telpon atau alamat email yang dapat dihubungi.

b. Harus memberikan informasi indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan, meliputi:

•Masalah yang dilaporkan •Pihak yang terlibat •Waktu terjadinya •Bagaimana hal tersebut terjadi •Dokumen pendukung dan/atau bukti lainnya

(jika ada)

Setiap Pelapor dugaan Pelanggaran wajib untuk dirahasiakan identitas dirinya maupun segala sesuatu terkait dengan pelaporan tersebut sebagai bentuk perlindungan kepada Pelapor guna memberikan rasa aman, terutama apabila terkait ancaman atau tindakan yang didapat akibat pelaporan dugaan Pelanggaran.

Type of violation that can be reported through the SPP are as follows:

a. violation of good governance provisions;

b. violation of the Bank’s Code of Ethics;c. abuse of authority or position for personal gain

and/or class or group;

d. violations of the prevailing principles of Indone sian banking accounting standards;

e. resource abuse;f. harassment, violations of prevailing societal

norms or values;g. violations attributed to ethnic, religious, or racial

discrimination;h. authority abuse, unauthorized use and/or

abuse Bank’s fixed assets, machinery, and office inventory or equipment;

i. abuse of office administration or bookkeeping records;

j. harmful actions that pose threat to work safety;k. other violations that can lead to financial or non-

financial loss; and/orl. fraud

Violations reporting through the SPP can be conveyed through: Email [email protected]. 021-5260707, ext 2911/1003

To simplify and accelerate the follow up process for the Whistleblower through a direct mechanism, the following must be fulfilled by the Whistleblower upon submitting a report:

a. Providing information of the Whistleblower’s identity

• Name of the Whistleblower. Reports that do not mention the name of the Whistleblower will not be followed up as it may hinder the evidence findings and investigation process, when needed.

• Telephone number or email address that can be contacted.

b. Early indicative information that can be accounted for must be provided, including:

•Issue • Involved parties • Time • How the issue happened • Supporting documents and/or other proof (if

any) The identity of each Whistleblower of a suspected Violation must be kept confidential so as to protect the Whistleblower and to provide a sense of security particularly when threats may arise as a result of this suspected violation reports.

Page 182: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

182 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PENGADUANEXTERNALEXTERNAL COMPLAINT CHANNEL

TATA KELOLA PERUSAHAAN // GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Untuk memberikan layanan yang terbaik, Bank Andara menyediakan sarana pengaduan melalui:

1. Website www.bankandara.co.id dengan memilih menu “Hubungi Kami”

2. Melalui email di alamat [email protected]. Menghubungi Customer Care di nomor 0361-232747 atau 021-52607074. Menghubungi Customer Service Cabang  

Disamping itu, Bank Andara juga dapat menerima masukan melalui:

1. Surat resmi ditujukan kepada Bank Andara2. Telepon3. Kolom Surat Pembaca di Media Massa

Untuk informasi data Perusahaan lain secara terinci dapat diakses melalui:

1. Website Perusahaan : www.bankandara.co.id2. Kantor Cabang Bank Andara3. Laporan Triwulan, Laporan Kinerja Sosial, Laporan

Tahunan4. Media Massa.

The followings are media that can be used for those who wish to send their complaints through:

1. Website www.bankandara.co.id, by selecting ‘Contact’ menu.

2. Email at the address: [email protected]. Contact Customer Care at 0361-232747 or 021-52607074. Visit Customer Service at Bank’s branches

For feedback or input, they can be conveyed by:

1. Official letter addressed to Bank Andara2. Telephone3. Reader’s Letters on mass media.

To access corporate data and information can be obtained through:

1. Company website: www.bankandara.co.id2. Or through a branch office of Bank Andara3. Quarterly report, Social Performance Report,Annual Report4. Mass media

Page 183: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

182 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

PENGADUANEXTERNALEXTERNAL COMPLAINT CHANNEL

TATA KELOLA PERUSAHAAN // GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Untuk memberikan layanan yang terbaik, Bank Andara menyediakan sarana pengaduan melalui:

1. Website www.bankandara.co.id dengan memilih menu “Hubungi Kami”

2. Melalui email di alamat [email protected]. Menghubungi Customer Care di nomor 0361-232747 atau 021-52607074. Menghubungi Customer Service Cabang  

Disamping itu, Bank Andara juga dapat menerima masukan melalui:

1. Surat resmi ditujukan kepada Bank Andara2. Telepon3. Kolom Surat Pembaca di Media Massa

Untuk informasi data Perusahaan lain secara terinci dapat diakses melalui:

1. Website Perusahaan : www.bankandara.co.id2. Kantor Cabang Bank Andara3. Laporan Triwulan, Laporan Kinerja Sosial, Laporan

Tahunan4. Media Massa.

The followings are media that can be used for those who wish to send their complaints through:

1. Website www.bankandara.co.id, by selecting ‘Contact’ menu.

2. Email at the address: [email protected]. Contact Customer Care at 0361-232747 or 021-52607074. Visit Customer Service at Bank’s branches

For feedback or input, they can be conveyed by:

1. Official letter addressed to Bank Andara2. Telephone3. Reader’s Letters on mass media.

To access corporate data and information can be obtained through:

1. Company website: www.bankandara.co.id2. Or through a branch office of Bank Andara3. Quarterly report, Social Performance Report,Annual Report4. Mass media

183

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

AN

NU

AL

REP

ORT

//

BA

NK

AN

DA

RA

201

3

Page 184: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

184 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Page 185: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

184 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT 185

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

AN

NU

AL

REP

ORT

//

BA

NK

AN

DA

RA

201

3A

NN

UA

L R

EPO

RT /

/ B

AN

K A

ND

AR

A 2

013CHAPTER

TWOANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMENBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIP

AN

NU

AL

REP

ORT

//

BA

NK

AN

DA

RA

201

3BABEMPATTANGGUNG JAWAB SOSIALPERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

CHAPTER FOUR

Page 186: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

186 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Sejak awal pendiriannya, Bank telah didesain dengan menyertakan fungsi sosial yang kuat dalam model bisnis yang akan dijalankan. Upaya tersebut dilakukan dengan menyediakan layanan dan produk perbankan melalui LKM serta pelatihan berkala kepada LKM mitra Bank, termasuk jika diperlukan dengan melibatkan nasabah akhir.

Melaksanakan undang-undang Perusahaan Terbatas, khususnya mengenai tanggung jawab sosial/Corporate Social Responsibility (CSR), selama tahun 2013, Bank telah melakukan beberapa kegiatan CSR yang dikelompokkan sesuai kepentingan pemangku kepentingan, yakni :

1. Tanggung jawab lingkungan hidup2. Tanggung jawab praktik ketenagakerjaan3. Tanggung jawab pengembangan sosial

kemasyarakatan4. Tanggung jawab produk

TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN HIDUPBank percaya bahwa pelestarian alam dan lingkungan hidup merupakan tanggung berjawab seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat umum, dan juga para pelaku usaha. Untuk itu, Bank seoptimal mungkin ikut berpartisipasi untuk melaksanakan upaya-upaya yang akan meningkatkan kualitas alam dan lingkungan hidup, minimal di lingkungan tempat dimana Bank beroperasi.

Berikut adalah kegiatan Bank di bidang pelestarian alam dan lingkungan hidup:

a. Clean Up Jakarta! Memperingati Hari Pahlawan tahun 2013, Bank

berpartisipasi dalam acara Clean Up Jakarta! bekerja sama dengan majalah Jakarta Expat. Acara

Since its first inception, strong social mission is embedded into the Bank’s business model. This is evident in the Bank’s vision and mission to play a role in poverty alleviation and financial inclusion for those who have less or no access to financial sector by providing access to banking product and services through MFI, as well as trainings to MFI partners and their end clients deemend necessary.

Complying with the Law of Limited Company, pertaining for Corporate Social Responsibility (CSR) in particular, in 2013 the Bank conducted its CSR activities that are grouped by stakeholders’ interests: 1. Environment responsibility

2. Employment practice responsibility3. Community development responsibility4. Product responsibility

ENVIRONMENT RESPONSIBILITYThe Bank believes that nature and environment preservation is the responsibility of all stakeholders, including government, public, and corporates. The Bank, therefore, strive its best to participate in improving the quality of nature and environment, at least in the area where the Bank operates.

Following are the Bank’s activities in nature and environment preservation initiatives:

a. Clean Up Jakarta! In conjunction with Hero Day 2013, the Bank

participated in the Clean Up Jakarta! event. This event was organized in association with Jakarta

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN // CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

“Misi sosial selalu menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas perusahaan”“Social mission will always be inherent in every Bank’s activity”

Page 187: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

186 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Sejak awal pendiriannya, Bank telah didesain dengan menyertakan fungsi sosial yang kuat dalam model bisnis yang akan dijalankan. Upaya tersebut dilakukan dengan menyediakan layanan dan produk perbankan melalui LKM serta pelatihan berkala kepada LKM mitra Bank, termasuk jika diperlukan dengan melibatkan nasabah akhir.

Melaksanakan undang-undang Perusahaan Terbatas, khususnya mengenai tanggung jawab sosial/Corporate Social Responsibility (CSR), selama tahun 2013, Bank telah melakukan beberapa kegiatan CSR yang dikelompokkan sesuai kepentingan pemangku kepentingan, yakni :

1. Tanggung jawab lingkungan hidup2. Tanggung jawab praktik ketenagakerjaan3. Tanggung jawab pengembangan sosial

kemasyarakatan4. Tanggung jawab produk

TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN HIDUPBank percaya bahwa pelestarian alam dan lingkungan hidup merupakan tanggung berjawab seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat umum, dan juga para pelaku usaha. Untuk itu, Bank seoptimal mungkin ikut berpartisipasi untuk melaksanakan upaya-upaya yang akan meningkatkan kualitas alam dan lingkungan hidup, minimal di lingkungan tempat dimana Bank beroperasi.

Berikut adalah kegiatan Bank di bidang pelestarian alam dan lingkungan hidup:

a. Clean Up Jakarta! Memperingati Hari Pahlawan tahun 2013, Bank

berpartisipasi dalam acara Clean Up Jakarta! bekerja sama dengan majalah Jakarta Expat. Acara

Since its first inception, strong social mission is embedded into the Bank’s business model. This is evident in the Bank’s vision and mission to play a role in poverty alleviation and financial inclusion for those who have less or no access to financial sector by providing access to banking product and services through MFI, as well as trainings to MFI partners and their end clients deemend necessary.

Complying with the Law of Limited Company, pertaining for Corporate Social Responsibility (CSR) in particular, in 2013 the Bank conducted its CSR activities that are grouped by stakeholders’ interests: 1. Environment responsibility

2. Employment practice responsibility3. Community development responsibility4. Product responsibility

ENVIRONMENT RESPONSIBILITYThe Bank believes that nature and environment preservation is the responsibility of all stakeholders, including government, public, and corporates. The Bank, therefore, strive its best to participate in improving the quality of nature and environment, at least in the area where the Bank operates.

Following are the Bank’s activities in nature and environment preservation initiatives:

a. Clean Up Jakarta! In conjunction with Hero Day 2013, the Bank

participated in the Clean Up Jakarta! event. This event was organized in association with Jakarta

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN // CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

“Misi sosial selalu menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam setiap aktivitas perusahaan”“Social mission will always be inherent in every Bank’s activity”

187

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

ini diselenggarakan di Jakarta pada hari Minggu tanggal 10 November 2013. Bank mengirim 15 orang pegawai Bank Andara sebagai relawan (volunteer) yang terjun langsung dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Acara ini diisi dengan kegiatan memungut dan memisahkan sampah yang tersebar di lokasi mulai dari depan Patung Pemuda Membangun hingga Bundaran Hotel Indonesia. Sampah daur ulang yang telah berhasil dikumpulkan oleh relawan kemudian dijual kepada pabrik daur ulang. Hasil penjualannya kemudian disumbangkan kepada Jakarta Green Project, sebuah LSM yang menyediakan layanan pengumpulan sampah daur ulang di Jakarta. Kegiatan LSM ini mampu membuka peluang kerja dan kehidupan baru bagi anak-anak yang sebelumnya tinggal dan bekerja di jalanan.

Untuk kegiatan ini, Bank tidak mengeluarkan biaya karena kontribusi Bank terwujud dalam bentuk waktu, tenaga, serta keikhlasan dari para relawan. Ke depan, Bank akan terus melanjutkan keikutsertaannya dalam kegiatan serupa dengan jumlah relawan yang diharapkan akan lebih banyak lagi dan dengan target area pembersihan yang lebih luas lagi.

b. Smart Spending Policy Smart Spending Policy adalah kebijakan Bank yang

mendorong setiap pegawai untuk melakukan penghematan di segala lini kegiatan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan masing-masing. Setiap pengeluaran biaya operasional perlu direncanakan dengan matang dan dikaji ulang agar manfaat yang dihasilkan dapat optimal.

Kegiatan ini meliputi efisiensi di beberapa bidang, yakni penggunaan listrik secara terkontrol, penghematan konsumsi perlengkapan kantor (office supplies), serta mengurangi efisiensi perjalanan dinas.

Langkah nyata yang dilaksanakan sepanjang tahun 2013, diantaranya:

1. Penggunaan pengatur suhu udara (AC) yang dibatasi hingga pukul 18.00 WIB;

Expat magazine and held in Jakarta on Sunday, November 10, 2013. The Bank deployed 15 of its employees as volunteers to take part in the program.

Picking up and separating garbage was highlight

of the event, starting from ‘Pemuda Membangun’ Statue vicinity to ‘Hotel Indonesia’ roundabout. The recycled garbage collected by volunteers was then sold to a recycling plant. The proceeds were donated to Jakarta Green Project, an NGO that provides recycling collection service in Jakarta. This NGO’s activity is able to open employment opportunities and offer a new life to street children who previously lived and worked on the streets.

This social activity incurred no cost to the Bank since the volunteer’s contributions were in the forms of time, effort, and sincerity. In the future, the Bank will continue to participate in similar activities with more volunteers to take part and larger area to clean up.

b. Smart Spending Policy Smart Spending Policy is the Bank’s policy that

encourages its employees to save resources without reducing work quality. Every operational cost has to be well planned and reviewed for optimum benefit.

Saving activities include efficiency in several aspects, such as electricity and office supplies consumption, as well as business travel efficiency.

Implementations realized in 2013 include:

1. Air Conditioner usage curfew to 6 PM only;

Page 188: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

188 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

2. Pemilihan penggunaan lampu serta barang elektronik hemat energi;

3. Penghematan dan penggunaan ulang (re-use) kertas; dan

4. Efisiensi perjalanan dinas.

TANGGUNG JAWAB PRAKTIK KETENAGAKERJAANBank menyadari bahwa SDM merupakan salah satu aset terpenting yang harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan. Oleh karenanya, Bank memiliki tanggung jawab untuk memastikan terpenuhinya hak-hak para pegawai, skema remunerasi yang pantas, serta tersedianya penghargaan, dan kesempatan pengembangan karir bagi mereka yang berprestasi. Disamping itu, Bank senantiasa memperlakukan pegawai dengan hormat dan tanpa diskriminasi.

Kesetaraan Kerja dan KesejahteraanUntuk memastikan terpenuhinya hak-hak pegawai terkait kesetaraan kerja dan kesejahteraan, Bank menyusun kebijakan SDM dengan berlandaskan pada peraturan perundangan-undangan, best practice, serta norma–norma yang berlaku.

Beberapa kegiatan dibawah ini merupakan bentuk komitmen Bank untuk memastikan terwujudnya kesetaraan dan kesejahteraan pegawai:

1. Penilaian kinerja pegawai berkala2 Pemenuhan standar Upah Minimal Regional (UMR)

dan kesetaraan gaji3. Hak cuti dan izin tidak masuk kantor

Kesehatan dan Keselamatan KerjaUntuk memberikan perasaan aman kepada pegawai dalam menjalankan tugasnya, Bank menjamin fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja melalui penyertaan pegawai dalam program Jamsostek dan asuransi kesehatan tambahan, baik bagi pengobatan rawat jalan maupun rawat inap.

Pada tahun 2013 Bank mencatat zero accident, artinya tidak terdapat kecelakaan kerja, baik kecelakaan ringan, sedang, atau kecelakaan fatal yang dialami oleh para pegawainya.

TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATANTanggung jawab Bank terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan dilakukan dengan peran aktif Bank dalam penyelenggaraan berbagai pelatihan bagi LKM mitra, nasabah akhir serta masyarakat lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperoleh pengetahuan lebih yang dapat meningkatkan kompetensi, kapasitas dan daya saing para peserta pelatihan.

a. Pelatihan Bagi LKM Di tahun 2013, Bank telah menyelenggarakan

sebanyak 20 (dua puluh) pelatihan yang ditujukan bagi Direksi, Komisaris, serta pegawai LKM. Pelatihan digelar di seluruh kantor cabang Bank Andara yaitu Jakarta, Denpasar, Semarang, dan Surabaya.

2. The use of energy-saving lights and electronics;

3. Paper saving and re-use; and

4. Business travel efficiency.

EMPLOYMENT PRACTICE RESPONSIBILITY

The Bank realized that human resource is one of the most important assets that must be constantly nurtured and developed. The Bank, therefore, has the responsibility to ensure the fulfillment of employee’s rights, appropriate remuneration schemes, rewards, and the availability of career development opportunities for outstanding employees. In addition to that, the Bank always treats the employee with respect and without discrimination.

Employment Equality and WelfareTo ensure the fulfillment of the employee rights related to employment equality and welfare, the Bank has set up HR policies based on the prevailing laws and regulations, best practices, and norms.

The following activities are the Bank’s commitment to ensuring the employee’s equality and welfare:

1. Periodic employee performance appraisal2. Compliance with Minimum Wage (UMR) standard

and equality 3. Leave and absence

Health and SafetyTo provide security to the employees at work place, the Bank provides Health and Safety Insurance for employees through Manpower Social Security Program (Jamsostek), as well as additional health insurance that provide both out-patient and in-patient plans.

In 2013, the Bank recorded zero accident. No accident related to works, be that minor, medium, or fatal accident, occurred during the year.

COMMUNITY DEVELOPMENT RESPONSIBILITY

The Bank’s responsibility for community development has been actively conducted. It was carried out through its active role in organizing various trainings for MFI’s partners, end-clients, as well as other members of the nearby community. This activity is aimed at providing more knowledge that can increase competency, capacity and competitiveness of the trainees.

a. Trainings for MFI In 2013, the Bank held 20 (twenty) trainings for

MFI’s Board of Directors, Board of Commissioners and employees. The trainings were conducted in all Bank branches located in Jakarta, Denpasar, Semarang, and Surabaya.

Page 189: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

188 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

2. Pemilihan penggunaan lampu serta barang elektronik hemat energi;

3. Penghematan dan penggunaan ulang (re-use) kertas; dan

4. Efisiensi perjalanan dinas.

TANGGUNG JAWAB PRAKTIK KETENAGAKERJAANBank menyadari bahwa SDM merupakan salah satu aset terpenting yang harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan. Oleh karenanya, Bank memiliki tanggung jawab untuk memastikan terpenuhinya hak-hak para pegawai, skema remunerasi yang pantas, serta tersedianya penghargaan, dan kesempatan pengembangan karir bagi mereka yang berprestasi. Disamping itu, Bank senantiasa memperlakukan pegawai dengan hormat dan tanpa diskriminasi.

Kesetaraan Kerja dan KesejahteraanUntuk memastikan terpenuhinya hak-hak pegawai terkait kesetaraan kerja dan kesejahteraan, Bank menyusun kebijakan SDM dengan berlandaskan pada peraturan perundangan-undangan, best practice, serta norma–norma yang berlaku.

Beberapa kegiatan dibawah ini merupakan bentuk komitmen Bank untuk memastikan terwujudnya kesetaraan dan kesejahteraan pegawai:

1. Penilaian kinerja pegawai berkala2 Pemenuhan standar Upah Minimal Regional (UMR)

dan kesetaraan gaji3. Hak cuti dan izin tidak masuk kantor

Kesehatan dan Keselamatan KerjaUntuk memberikan perasaan aman kepada pegawai dalam menjalankan tugasnya, Bank menjamin fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja melalui penyertaan pegawai dalam program Jamsostek dan asuransi kesehatan tambahan, baik bagi pengobatan rawat jalan maupun rawat inap.

Pada tahun 2013 Bank mencatat zero accident, artinya tidak terdapat kecelakaan kerja, baik kecelakaan ringan, sedang, atau kecelakaan fatal yang dialami oleh para pegawainya.

TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATANTanggung jawab Bank terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan dilakukan dengan peran aktif Bank dalam penyelenggaraan berbagai pelatihan bagi LKM mitra, nasabah akhir serta masyarakat lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperoleh pengetahuan lebih yang dapat meningkatkan kompetensi, kapasitas dan daya saing para peserta pelatihan.

a. Pelatihan Bagi LKM Di tahun 2013, Bank telah menyelenggarakan

sebanyak 20 (dua puluh) pelatihan yang ditujukan bagi Direksi, Komisaris, serta pegawai LKM. Pelatihan digelar di seluruh kantor cabang Bank Andara yaitu Jakarta, Denpasar, Semarang, dan Surabaya.

2. The use of energy-saving lights and electronics;

3. Paper saving and re-use; and

4. Business travel efficiency.

EMPLOYMENT PRACTICE RESPONSIBILITY

The Bank realized that human resource is one of the most important assets that must be constantly nurtured and developed. The Bank, therefore, has the responsibility to ensure the fulfillment of employee’s rights, appropriate remuneration schemes, rewards, and the availability of career development opportunities for outstanding employees. In addition to that, the Bank always treats the employee with respect and without discrimination.

Employment Equality and WelfareTo ensure the fulfillment of the employee rights related to employment equality and welfare, the Bank has set up HR policies based on the prevailing laws and regulations, best practices, and norms.

The following activities are the Bank’s commitment to ensuring the employee’s equality and welfare:

1. Periodic employee performance appraisal2. Compliance with Minimum Wage (UMR) standard

and equality 3. Leave and absence

Health and SafetyTo provide security to the employees at work place, the Bank provides Health and Safety Insurance for employees through Manpower Social Security Program (Jamsostek), as well as additional health insurance that provide both out-patient and in-patient plans.

In 2013, the Bank recorded zero accident. No accident related to works, be that minor, medium, or fatal accident, occurred during the year.

COMMUNITY DEVELOPMENT RESPONSIBILITY

The Bank’s responsibility for community development has been actively conducted. It was carried out through its active role in organizing various trainings for MFI’s partners, end-clients, as well as other members of the nearby community. This activity is aimed at providing more knowledge that can increase competency, capacity and competitiveness of the trainees.

a. Trainings for MFI In 2013, the Bank held 20 (twenty) trainings for

MFI’s Board of Directors, Board of Commissioners and employees. The trainings were conducted in all Bank branches located in Jakarta, Denpasar, Semarang, and Surabaya.

189

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

NO JENIS PELATIHAN/TYPE OF TRAINING PESERTA/PARTICIPANT PELATIH/TRAINER WAKTU/PERIOD

1 Perlakuan Ketentuan Perpajakan untuk BPR yang mengacu SAK ETAP BPR ABB DKI Jaya

Taxation Application for MFI by referring to SAK ETAP BPR ABB DKI Jaya

Anggota ABB DKI Jaya

ABB DKI Jaya members

Kantor Konsultan Pajak PanoramPanorama Tax Consultant Office

Januari 2013 January 2013

2 Sosialisasi Uang Asli dan Service Excellence

Information Dissemination on Genuine Money and Service Excellence

LKM Mitra Bank Andara di Surabaya dan Semarang

Bank Andara’s MFI partners in Surabaya and Semarang

 Internal 23-26 Mei 2012

May 23-26, 2012

3 Pelatihan Bertema Kepemimpinan

Leadership Training

Koperasi di Sulawesi Selatan

Cooperatives in South Sulawesi

Internal 15 April 2013

April 15, 2013

4 Pelatihan Service Excellences dengan sub tema : Caring for Ourselves; Caring for Our Team; Caring for Our customers and Caring for Difficult Situation

Service Excellences Training, sub themed: Caring for Ourselves; Caring for Our Team; Caring for Our Customers and Caring for Difficult Situation

Koperasi Karya Usaha Mandiri/Karya Usaha Mandiri Cooperative

Internal 20 April 2013

April 20, 2013

5 Pelatihan bertema “Leadership Management”

Leadership Management Training

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang berada di Wilayah Kabupaten Badung

Credit Institutions in Badung Regency

Internal 14 Mei 2013

May 14, 2013

6 Pelatihan tentang Analisa Kredit

Credit Analysis Training

BPR/Koperasi di bawah naungan Group Karunia

Rural Banks/Cooperatives under Karunia Group

Internal 23 Mei 2013

May 23, 2013

7 Pelatihan & Tirtayatra bagi Anggota ABB wilayah Bali

Training & Tirtayatra for ABB members in Bali

BPR Anggota ABB Wilayah Bali

Rural Banks of ABB-Bali Area

Internal dan Rurin & Bimala Partners

29-30 Mei 2013 May 29-30, 2013

8 Pelatihan untuk Operator AndaraLink

Training for AndaraLink Operators

16 LKM mitra Bank Andara di wilayah Denpasar

16 MFI partners in Denpasar area

Internal 26 Juni 2013

June 26, 2013

9 Pelatihan bertema Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Human Resources Management Training

BPR Anggota ABB Wilayah DKI Jaya

Rural Banks of ABB-DKI Jaya Area

Internal 26 Juni 2013

June 26,2013

10 Pelatihan Penguatan Tata Kelola Kelembagaan dan Usaha Koperasi

Training on Strengthening Cooperative and Institution Governance

Koperasi Sauyunan Jawa Barat

Sauyunan Cooperative, West Java

Internal 19-20 Juli 2013

July 19-20, 2013

11 Management Microfinance Development Program

BPR/Koperasi di wilayah Denpasar

Rural Banks/Cooperatives in in Denpasar area

MICRA 11-13 September 2013September 11-13, 2013

12 Management Microfinance Development Program

BPR/Koperasi di wilayah Jabodetabek

Rural Banks/Cooperatives in Jabodetabek area

MICRA 13-15 November 2013November 13-15, 2013

13 Risk Awareness BPR/Koperasi di wilayah Jabodetabek

Rural Banks/Cooperatives in Jabodetabek area

MICRA 9-11 Oktober 2013 October 9-11, 2013

14 Pelatihan Pembuatan Business Plan

Business Plan Training

BPR/Koperasi di wilayah Semarang

Rural Banks/Cooperatives in Semarang area

MICRA 3-6 September 2013 September 3–6, 2013

Page 190: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

190 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

15 Pelatihan Pembuatan Business Plan

Business Plan Training

BPR/Koperasi di wilayah Denpasar

Rural Banks/Cooperatives in Denpasar area

MICRA 17-21 September 2013 September 17-21, 2013

16 Pelatihan Pembuatan Business Plan

Business Plan Training

BPR/Koperasi di wilayah Surabaya

Rural Banks/Cooperatives in Surabaya area

MICRA 1-5 Oktober 2013 October 1-5, 2013

17 Leadership and Motivation BPR/Koperasi di wilayah Surabaya

Rural Banks/Cooperatives in Surabaya area

MICRA 20-22 November 2013 November 20-22, 2013

18 Leadership and Motivation BPR/Koperasi di wilayah Denpasar

Rural Banks/Cooperatives in Denpasar area

MICRA 4-6 Desember 2013 December 4-6, 2013

19 Asset and Liabilities Management BPR/Koperasi di wilayah Jabodetabek

Rural Banks/Cooperatives in Jabodetabek area

MICRA 6-8 November 2013November 6-8, 2013

20 Asset and Liabilities Management BPR/Koperasi di wilayah Denpasar

Rural Banks/Cooperatives in Denpasar area

MICRA 18-20 Desember 2013 December 18-20, 2013

b. Pelatihan Nasabah LKM Di tahun 2013, Bank juga menyelenggarakan

pelatihan Pengelolaan Keuangan untuk nasabah LKM mitra Bank di empat kota yaitu Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta, dan Tegal. Pelatihan ini diselenggarakan untuk pengusaha wanita yang menjadi nasabah LKM mitra Bank dan diikuti oleh 200 orang nasabah. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberdayakan wanita pengusaha dengan memberikan pelatihan pengelolaan keuangan, meningkatkan pengetahuan serta kemampuan pengusaha wanita.

Hal ini sejalan dengan misi sosial Bank dalam meningkatkan kapasitas segmen masyarakat yang kurang atau belum terjangkau oleh pelayanan keuangan formal agar memiliki pengetahuan pengelolaan keuangan.

c. Sumbangan Kemasyarakatan Sebagai salah satu bentuk perwujudan kepedulian

kepada masyarakat yang membutuhkan, di tahun 2013 pegawai Bank memberikan bantuan sumbangan pada masyarakat dan organisasi sosial yang membutuhkan. Sumbangan itu diwujudkan dalam bentuk uang tunai, buku-buku, sembako maupun kebutuhan sehari-hari lainnya.

Penerima dan bentuk sumbangan yang disalurkan Bank di tahun 2013, terdiri dari:

1. Rumah Baca Zhaffa, Jakarta: berupa sumbangan uang tunai serta buku-buku pendidikan dan mainan edukasi yang masih layak baca dan layak pakai.

2. Panti Asuhan Cacat Ganda Al-Rifdah, Semarang: berupa sumbangan paket sembako.

b. Training for MFI’s End Clients In 2013, the Bank also held Financial Management

training for MFI’s end clients in 4 cities, Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta, and Tegal. The training was organized for entrepreneur women who are MFI’s end clients, and participated by 200 end clients. The goal of the training was geared toward empowering entrepreneur women through financial management training that are expected to improve their knowledge and skill.

This initiative represents the Bank’s social mission to increase community capacity that are un or under served by formal financial services so that they can possess financial management knowledge.

c. Community Donations In 2013 the Bank extended some donation to the

community and other social organization in the form of cash, books, basic food and others. This initiative represents the Bank’s caring action in helping the under-privilege and those in need.

The beneficiaries and donations made in 2013 are as follow:

1. Zhaffa Reading House, Jakarta: Cash donation and used educational books and educational toys.

2. Multi-Disabilities Orphanage Al-Rifdah, Semarang: basic food packages.

Page 191: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

190 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

15 Pelatihan Pembuatan Business Plan

Business Plan Training

BPR/Koperasi di wilayah Denpasar

Rural Banks/Cooperatives in Denpasar area

MICRA 17-21 September 2013 September 17-21, 2013

16 Pelatihan Pembuatan Business Plan

Business Plan Training

BPR/Koperasi di wilayah Surabaya

Rural Banks/Cooperatives in Surabaya area

MICRA 1-5 Oktober 2013 October 1-5, 2013

17 Leadership and Motivation BPR/Koperasi di wilayah Surabaya

Rural Banks/Cooperatives in Surabaya area

MICRA 20-22 November 2013 November 20-22, 2013

18 Leadership and Motivation BPR/Koperasi di wilayah Denpasar

Rural Banks/Cooperatives in Denpasar area

MICRA 4-6 Desember 2013 December 4-6, 2013

19 Asset and Liabilities Management BPR/Koperasi di wilayah Jabodetabek

Rural Banks/Cooperatives in Jabodetabek area

MICRA 6-8 November 2013November 6-8, 2013

20 Asset and Liabilities Management BPR/Koperasi di wilayah Denpasar

Rural Banks/Cooperatives in Denpasar area

MICRA 18-20 Desember 2013 December 18-20, 2013

b. Pelatihan Nasabah LKM Di tahun 2013, Bank juga menyelenggarakan

pelatihan Pengelolaan Keuangan untuk nasabah LKM mitra Bank di empat kota yaitu Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta, dan Tegal. Pelatihan ini diselenggarakan untuk pengusaha wanita yang menjadi nasabah LKM mitra Bank dan diikuti oleh 200 orang nasabah. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberdayakan wanita pengusaha dengan memberikan pelatihan pengelolaan keuangan, meningkatkan pengetahuan serta kemampuan pengusaha wanita.

Hal ini sejalan dengan misi sosial Bank dalam meningkatkan kapasitas segmen masyarakat yang kurang atau belum terjangkau oleh pelayanan keuangan formal agar memiliki pengetahuan pengelolaan keuangan.

c. Sumbangan Kemasyarakatan Sebagai salah satu bentuk perwujudan kepedulian

kepada masyarakat yang membutuhkan, di tahun 2013 pegawai Bank memberikan bantuan sumbangan pada masyarakat dan organisasi sosial yang membutuhkan. Sumbangan itu diwujudkan dalam bentuk uang tunai, buku-buku, sembako maupun kebutuhan sehari-hari lainnya.

Penerima dan bentuk sumbangan yang disalurkan Bank di tahun 2013, terdiri dari:

1. Rumah Baca Zhaffa, Jakarta: berupa sumbangan uang tunai serta buku-buku pendidikan dan mainan edukasi yang masih layak baca dan layak pakai.

2. Panti Asuhan Cacat Ganda Al-Rifdah, Semarang: berupa sumbangan paket sembako.

b. Training for MFI’s End Clients In 2013, the Bank also held Financial Management

training for MFI’s end clients in 4 cities, Bogor, Bojonegoro, Yogyakarta, and Tegal. The training was organized for entrepreneur women who are MFI’s end clients, and participated by 200 end clients. The goal of the training was geared toward empowering entrepreneur women through financial management training that are expected to improve their knowledge and skill.

This initiative represents the Bank’s social mission to increase community capacity that are un or under served by formal financial services so that they can possess financial management knowledge.

c. Community Donations In 2013 the Bank extended some donation to the

community and other social organization in the form of cash, books, basic food and others. This initiative represents the Bank’s caring action in helping the under-privilege and those in need.

The beneficiaries and donations made in 2013 are as follow:

1. Zhaffa Reading House, Jakarta: Cash donation and used educational books and educational toys.

2. Multi-Disabilities Orphanage Al-Rifdah, Semarang: basic food packages.

191

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

3. Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Hargodedali, Surabaya: berupa sumbangan paket pampers dewasa dan minyak kayu putih.

4. Panti Tresna Werdha Seraya, Kertajiwa, Denpasar: berupa sumbangan paket sembako dan kain.

Sumbangan yang diberikan bagi kemasyarakatan ini berasal dari sumbangan sukarela dari pegawai dan para simpatisan lainnya. Total dana yang dikumpulkan pegawai Bank untuk seluruh kegiatan sumbangan kemasyarakatan di tahun 2013 adalah senilai Rp2.500.000.

TANGGUNG JAWAB PRODUKUntuk menjaga kepercayaan masyarakat, terutama para nasabahnya, Bank selalu menempatkan para nasabah sebagai prioritas utama serta memastikan bahwa seluruh produk (portofolio) dan layanan yang ditawarkan telah sesuai dengan norma-norma dan peraturan perundang-undangan.

Sepanjang tahun 2013, Bank telah mengambil kebijakan dan langkah-langkah tanggung jawab produk sebagai berikut:

a. Melakukan Penataan Ulang Proses Bisnis Bank Bank senantiasa berupaya meningkatkan kualitas

pelayanan terutama untuk produk pinjaman, khususnya dalam proses bisnisnya. Sebagai bagian dari penataan ulang proses bisnis, Bank telah mengimplementasikan perangkat lunak (software) BPM+ guna meningkatkan efisiensi dalam proses persetujuan kredit. Pengimplementasian perangkat lunak ini dilaksanakan oleh Bosch Software Innovations.

Total investasi Bank yang dikeluarkan untuk penataan ulang proses bisnis Bank dalam bentuk pengimplementasian perangkat lunak ini adalah senilai Rp2 miliar.

b. Menjaga Kualitas Produk – Portofolio Bank senantiasa berupaya memastikan bahwa

setiap produk dan layanan dapat memberikan manfaat dan kegunaan yang optimal bagi para nasabah. Bank juga selalu memastikan agar para nasabah telah memahami dan mengerti kelebihan produk dan layanan Bank Andara, sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Untuk itu, Bank telah menetapkan kriteria pengkajian produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah, sebagai berikut:

1. Manfaat produk dan layanan yang ditawarkan kepada nasabah harus jelas;

2. Biaya administrasi yang dikenakan untuk penggunaan produk dan layanan harus transparan;

3. Nomor telepon atau alamat email pegawai pelayanan nasabah harus tercantum jelas untuk mengakomodasi pengajuan keluhan atau pertanyaan jika diperlukan;

4. Produk dan layanan yang ditawarkan telah mendapat persetujuan Bank Indonesia.

3. Institution for Senior Citizen Social Welfare Hargodedali, Surabaya: diapers and eucalyptus oil.

4. Nursing Homes Seraya Kertajiwa, Denpasar: basic food packages and clothing materials.

Donation for these communities was collected voluntarily from employees and other supporters. Total cash donation raised by the Bank’s employees for this activity in 2013 amounted to Rp2,500,000.

PRODUCT RESPONSIBILITY To maintain public trust, particularly from the customer, the Bank always put them as top priority and ensures that the entire products (portfolio) and services being offered are in compliance with the prevailing norms and laws.

Throughout 2013, the Bank had developed policies and taken these following product responsibilities:

a. Bank Business Process Restructuring The Bank strives to improve the quality of services,

especially for lending products, particularly pertaining to its business processes. As part of the business process restructuring, the Bank has implemented BPM+ software to improve the efficiency of loan approval process. The software implementation was conducted by Bosch Software Innovations.

The total Bank’s investment on software implementation for business process restructurings amounted to Rp2 billions.

b. Maintaining Product Quality - Portfolio The Bank strives to ensure that every product and service can provide optimum benefit to the customer. The Bank will always ensure that the customer understand the advantages of Bank Andara’s products and services that can meet their needs.

The Bank, therefore, had set these following criteria for the assessment on products and services offered to customers:

1. The benefits of the products and services offered to the customer must be clearly defined;

2. The administration fee to be charged for using the product and service must be transparent;

3. The phone number or email address of customer service pegawaif must be clearly stated to accommodate any complaints or questions;

4. The offered products and services must have attained prior approval from Bank Indonesia.

Page 192: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

siaran pers / press release

DAPAT SEGERA DITERBITKAN

Standard Chartered

Bank Andara Untuk Kembangkan

Denpasar, 25 Juni 2013 -- Standard Chartered Bank dan Bank Andara kerjasama fasilitas kredit sebesar Rp57 miliar yang akan digunakan untuk mendukung pendanaan lembaga

keuangan mikro (LKM) di Indonesia. Bank Andara merupakan satu

wholesale di Indonesia yang bekerjasama dengan LKM untuk mengentainovasi dan menyediakan akses keuangan bagi masyarakat miskinoleh CEO Standard Chartered Bank, Bapak Tom Aaker dan Direktur disaksikan oleh pejabat Bank Indonesia wilayah Bali,holistik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di usaha mikro, pastaf relawan Standard Chartered Bank juga memberikan pelatihan pengelolaan keuangan bagi pengusaha mikro, sehingga diharapkan mereka dapat mengelola keuangan secara lebih efektif lagi untuk meningkatkan nilai ekonomi keluarga dan usahanya.

Pemberian fasilitas pinjaman dana untuk industri bekerja sama dengan beberapa lembaga keuangan mikro, antara lain Mitra Bisnis Keluarga Ventura Mitra Dhuafa selain Bank Andara. Tahumicrofinance kepada Bank Andara. Pada tahun 2Bank Andara sebesar Rp30 miliar.

Dalam kesempatan tersebut CEO Standard brand promise ʻHere for goodʼ, kami berkomitmen untuk memberi dukungan terhadap perubahan yang baik di berbagai pasar dimana kami beroperasi. Indonesia merupakan salah satu pasar utama Standarterutama di kawasan Asia. Dan kekuatan ekonomi Indonesia terletak pada industri usaha mikro, kecil dan menengah. Fasilitas pinjaman microfinance

upaya nyata kami dalam memajukan pertumbuhan usaha mikro di Indonesia. Kami berharap pinjaman dana ini dapat menjangkau lebih banyak lagi pengusaha

DAPAT SEGERA DITERBITKAN

Standard Chartered Berikan Pinjaman Microfinance

Bank Andara Untuk Kembangkan Sektor Usaha Mikro

Standard Chartered Bank dan Bank Andara hari ini menandatangani perjanjian 57 miliar yang akan digunakan untuk mendukung pendanaan lembaga

Bank Andara merupakan satu-satunya bank umum dengan model bisnis

di Indonesia yang bekerjasama dengan LKM untuk mengentaskan kemiskinan dengan mengembangkan inovasi dan menyediakan akses keuangan bagi masyarakat miskin. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh CEO Standard Chartered Bank, Bapak Tom Aaker dan Direktur Utama Bank Andara, Bapak David H.L. Yong

oleh pejabat Bank Indonesia wilayah Bali, Dr. I Gde Made Sadguna. Sebagai bagian dari pendekatan holistik untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di usaha mikro, pada hari yang sama sejumlah

relawan Standard Chartered Bank juga memberikan pelatihan pengelolaan keuangan bagi , sehingga diharapkan mereka dapat mengelola keuangan secara lebih efektif lagi untuk

meningkatkan nilai ekonomi keluarga dan usahanya.

Pemberian fasilitas pinjaman dana untuk industri microfinance ini telah dimulai Standard Chartered sejak sama dengan beberapa lembaga keuangan mikro, antara lain Mitra Bisnis Keluarga Ventura

Tahun ini adalah kali kedua Standard Chartered memberikan fasilitas pinjaman kepada Bank Andara. Pada tahun 2011, Standard Chartered menyalurkan pinjaman dana kepad

CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Tom Aaker mengatakanʻHere for goodʼ, kami berkomitmen untuk memberi dukungan terhadap perubahan yang baik di

berbagai pasar dimana kami beroperasi. Indonesia merupakan salah satu pasar utama Standarterutama di kawasan Asia. Dan kekuatan ekonomi Indonesia terletak pada industri usaha mikro, kecil dan

microfinance yang kami berikan kepada Bank Andara merupakan salah satu contoh pertumbuhan usaha mikro di Indonesia. Kami berharap pinjaman dana ini

dapat menjangkau lebih banyak lagi pengusaha-pengusaha mikro yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.”

1

rofinance Kepada

Usaha Mikro

menandatangani perjanjian 57 miliar yang akan digunakan untuk mendukung pendanaan lembaga

satunya bank umum dengan model bisnis

skan kemiskinan dengan mengembangkan Penandatanganan kerjasama ini dilakukan

Bapak David H.L. Yong, Sebagai bagian dari pendekatan

da hari yang sama sejumlah relawan Standard Chartered Bank juga memberikan pelatihan pengelolaan keuangan bagi perempuan

, sehingga diharapkan mereka dapat mengelola keuangan secara lebih efektif lagi untuk

ini telah dimulai Standard Chartered sejak 2009, sama dengan beberapa lembaga keuangan mikro, antara lain Mitra Bisnis Keluarga Ventura dan Koperasi

n ini adalah kali kedua Standard Chartered memberikan fasilitas pinjaman kan pinjaman dana kepada

Tom Aaker mengatakan: “Selaras dengan ʻHere for goodʼ, kami berkomitmen untuk memberi dukungan terhadap perubahan yang baik di

berbagai pasar dimana kami beroperasi. Indonesia merupakan salah satu pasar utama Standard Chartered, terutama di kawasan Asia. Dan kekuatan ekonomi Indonesia terletak pada industri usaha mikro, kecil dan

yang kami berikan kepada Bank Andara merupakan salah satu contoh pertumbuhan usaha mikro di Indonesia. Kami berharap pinjaman dana ini

pengusaha mikro yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.”

192

Page 193: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

S I A R A N P E R S

BANK ANDARA GELAR PELATIHAN

UNTUK ANGGOTA ANDARA BERSAMA BPR (ABB) WILAYAH BALI

Dalam rangka kegiatan Kegiatan Akbar Andara Bersama BPR (ABB) Wilayah Bali, Bank Andara menggelar acara Pelatihan dan Tidan Pura Danau Buyan Pancasari, Bali. Acara ini digelar selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 29 Mei 2013 yang diikuti oleh 103 peserta yang terdiri dari Direksi wilayah Bali.

Adapun materi pelatihan yang disampaikan dalam acara tersebut terdiri dari dua sesi. Sesi pertama berjudul “Paradigma Baru Sumber Daya Manusia (SDM)” yang disampaikan oleh Bp. Wakky Antonio, Kepala Divisi SDM Badan Bekerja Sepenuh Hati yang disampaikan oleh trainer dari Rurin & Bimala Partners.

Pelatihan ini merupakan hasil keputusan Rapat Anggota Tahunan ABB Wilayah Bali tanggal 5 Juli 2012 silam di Hongkong Garden Restaurant, yang memutuskan bahwa Laba ABB Tahun Buku 2009-20011 tidak dibagikan secara tunai kepada anggota BPR tetapi dipergunakan dalam bentuk acara kebersamaan dan pelatihan serta Titrayatra bagi BPR se

Selain itu, diadakannya pelatihauntuk terus meningkatkan pelayanan terhadap mitra Bank dan bentuk kepedulian terhadap perkembangan serta peningkatan kemampuan lembaga keuangan mikro (LKM) dan komunitasnya. Bank Andara akan terus beruperkembangan LKM dalam rangka menerapkan keuangan inklusif melalui produk maupun layanan yang inovatif sesuai dengan

P E R S

Untuk diterbitkan segera

BANK ANDARA GELAR PELATIHAN & TITRAYATRA

UNTUK ANGGOTA ANDARA BERSAMA BPR (ABB) WILAYAH BALI

Dalam rangka kegiatan Kegiatan Akbar Andara Bersama BPR (ABB) Wilayah Bali, Bank Andara enggelar acara Pelatihan dan Titrayatra di Hotel Bali Handara Kosaido Golf Country and Club,

dan Pura Danau Buyan Pancasari, Bali. Acara ini digelar selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 29 Mei 2013 yang diikuti oleh 103 peserta yang terdiri dari Direksi dan Komisaris BPR di seluruh

Adapun materi pelatihan yang disampaikan dalam acara tersebut terdiri dari dua sesi. Sesi pertama berjudul “Paradigma Baru Sumber Daya Manusia (SDM)” yang disampaikan oleh Bp. Wakky Antonio, Kepala Divisi SDM Bank Andara. Sesi pelatihan kedua adalah dan Bekerja Sepenuh Hati yang disampaikan oleh trainer dari Rurin & Bimala Partners.

Pelatihan ini merupakan hasil keputusan Rapat Anggota Tahunan ABB Wilayah Bali tanggal 5 ng Garden Restaurant, yang memutuskan bahwa Laba ABB Tahun

20011 tidak dibagikan secara tunai kepada anggota BPR tetapi dipergunakan dalam bentuk acara kebersamaan dan pelatihan serta Titrayatra bagi BPR se-Bali.

Selain itu, diadakannya pelatihan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Bank Andara untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap mitra Bank dan bentuk kepedulian terhadap perkembangan serta peningkatan kemampuan lembaga keuangan mikro (LKM) dan

Bank Andara akan terus berupaya untuk terus mengawal kemajuan serta perkembangan LKM dalam rangka menerapkan keuangan inklusif melalui produk maupun layanan yang inovatif sesuai dengan tagline Moving Microbanking Forward.

Untuk diterbitkan segera

UNTUK ANGGOTA ANDARA BERSAMA BPR (ABB) WILAYAH BALI

Dalam rangka kegiatan Kegiatan Akbar Andara Bersama BPR (ABB) Wilayah Bali, Bank Andara ayatra di Hotel Bali Handara Kosaido Golf Country and Club,

dan Pura Danau Buyan Pancasari, Bali. Acara ini digelar selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 29 – 30 dan Komisaris BPR di seluruh

Adapun materi pelatihan yang disampaikan dalam acara tersebut terdiri dari dua sesi. Sesi pertama berjudul “Paradigma Baru Sumber Daya Manusia (SDM)” yang disampaikan oleh Bp.

nk Andara. Sesi pelatihan kedua adalah Mental Melayani dan Bekerja Sepenuh Hati yang disampaikan oleh trainer dari Rurin & Bimala Partners.

Pelatihan ini merupakan hasil keputusan Rapat Anggota Tahunan ABB Wilayah Bali tanggal 5 ng Garden Restaurant, yang memutuskan bahwa Laba ABB Tahun

20011 tidak dibagikan secara tunai kepada anggota BPR tetapi dipergunakan dalam

n ini merupakan salah satu bentuk komitmen Bank Andara untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap mitra Bank dan bentuk kepedulian terhadap perkembangan serta peningkatan kemampuan lembaga keuangan mikro (LKM) dan

paya untuk terus mengawal kemajuan serta perkembangan LKM dalam rangka menerapkan keuangan inklusif melalui produk maupun

193

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

Page 194: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

194 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Kantor Pusat Plaza Bapindo Citibank Tower Lt. 28 Jl. Jenderal sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190,Indonesia.

Telepon : +62 21 5260707 Faksimili : +62 21 526 6003 www.bankandara.co.id

Bank Andara Resmikan Kantor Cabang Baru di Surabaya

***

Bentuk Komitmen Bank Andara dalam Melayani Lembaga Keuangan Mikro (LKM)

di Jawa Timur

Surabaya – Pada hari ini, 25 Februari 2013 Bank Andara meresmikan satu jaringan kantor cabang di Surabaya yang berlokasi di Gedung Mandiri Tower II, Lantai 7. Suite 701 – 3, Jl. Panglima Sudirman 66 – 68, Surabaya. Kehadiran kantor cabang ini merupakan salah satu upaya Bank Andara dalam memberikan layanan terbaik dan jangkauan yang lebih luas kepada calon nasabah dan masyarakat umum yang berada dalam wilayah Jawa Timur. Kantor cabang ini merupakan kantor cabang Bank Andara yang ke-3 setelah Kantor Cabang Jakarta, dan Denpasar.

Peresmian kantor cabang Bank Andara, Surabaya dilakukan oleh David Yong, Direktur Utama Bank Andara disaksikan direksi Bank Andara, para undangan dan nasabah Bank Andara. Dalam peresmian yang ditandai dengan pengguntingan pita, Direktur Utama Bank Andara, David Yong mengatakan, “Kami memahami kendala-kendala yang dialami oleh lembaga keuangan mikro yang berada di kawasan Jawa Timur baik dari segi distribusi pinjaman, teknologi maupun penyimpanan dana. Untuk itu, kami hadir di Surabaya sebagai wujud komitmen yang tinggi dalam menjangkau dan melayani masyarakat. Kami berharap, nasabah dan calon nasabah lembaga keuangan mikro akan semakin terbantu dengan keberadaan kantor cabang terbaru di Surabaya ini.”

David juga menambahkan, “pembukaan kantor cabang ini merupakan salah satu komitmen Bank Andara untuk turut serta dalam penerapan keuangan inklusif melalui produk dan layanan yang inovatif serta bagian dari strategi meningkatkan penetrasi pasar Bank Andara. Harapan kami, adanya kantor cabang baru ini akan menarik minat dan kepercayaan baik nasabah maupun calon nasabah serta senantiasa dapat menjadi rekan bisnis yang dapat dipercaya terutama bagi BPR, Koperasi dan LKM di wilayah Jawa Timur.”

Hal ini sejalan dengan visi dan misi Bank Andara sebagai katalisator untuk mencapai jangkauan yang lebih luas kepada jutaan penduduk Indonesia yang kurang memiliki akses kepada sektor keuangan dengan cara menyediakan produk dan jasa keuangan inovatif kepada dan melalui lembaga keuangan mikro.

Page 195: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

195

s i a r a n p e r s

UNTUK DITERBITKAN SEGERA

SELENGGARAKAN PELATIHAN UNTUK LKM,

BANK ANDARA TINGKATKAN KAPASITAS DAN DAYA SAING LKM DI JAWA TENGAH

*****

Semarang, 6 September 2013 – Bank Andara melalui program Strategi Peningkatan Daya Saing Lembaga Keuangan Mikro (LKM) menyelenggarakan ”Pelatihan Pembuatan Business Plan” untuk LKM di wilayah Jawa Tengah. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam membantu LKM mempersiapkan rencana kerja strategis dan operasional serta memperkenalkan lembar kerja proyeksi keuangan. Pelatihan diikuti oleh 31 orang peserta yang terdiri Direktur BPR dan Manager Koperasi/LKM yang telah menjadi mitra Bank Andara maupun calon mitra Bank Andara. Pelatihan berlangsung selama 4 (empat) hari mulai Selasa hingga Jumat (3-6/9) bertempat di Hotel Ciputra, Semarang. Daroe Handojo, Institutional Banking Head Bank Andara membuka acara pelatihan tersebut. Dalam sambutannya, Daroe menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan upaya dan wujud komitmen Bank Andara untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan serta kualitas manajemen LKM terutama dari sisi sumber daya manusia (SDM) agar bisa bersaing dengan lembaga keuangan formal lainnya. “Selain itu, masih banyaknya penduduk Indonesia yang masih belum atau kurang mendapatkan akses produk dan jasa keuangan merupakan tantangan yang cukup berat bagi LKM untuk bisa menjangkau serta melayani segmen tersebut dengan baik. Oleh sebab itu, peningkatan kompetensi serta kapasitas SDM LKM mutlak dibutuhkan,” imbuh Daroe. Dalam pelatihan ini, peserta pelatihan diberikan materi yang terkait dengan pengembangan rencana keuangan serta mengartikulasi rencana strategis dan operasional untuk mengakomodasi persyaratan dan peraturan pemerintah yang berlaku. Pelatihan Pembuatan Business Plan ini merupakan salah satu dari program Strategi Peningkatan Daya Saing LKM. Secara keseluruhan ada lima topik pelatihan yang akan digelar oleh Bank Andara untuk LKM diantaranya Microfinance Management Development Program (MMDP), Risk Awareness, Business Plan, Leadership and Motivation, dan Asset & Liabilities Management. Program ini akan berlangsung hingga enam bulan ke depan yaitu hingga bulan Februari 2014 dan akan diselenggarakan di empat cabang Bank Andara yaitu Jakarta, Denpasar, Semarang dan Surabaya.

- SELESAI -

Page 196: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

s i a r a n p e r s

UNTUK DITERBITKAN SEGERA

Bank Andara Jalin Kerjasama dengan Bosch

dalam Penyediaan Sistem BPM+ untuk Proses Bisnis yang Efektif Jakarta, 28 Agustus 2013 – Hari ini, Bank Andara mengumumkan atas penunjukan Bosch Software Innovations guna mengimplementasikan perangkat lunak (software) BPM+ mereka untuk mempersingkat proses persetujuan kredit, sebagai bagian dari penataan ulang proses bisnis Bank. “Guna menjangkau jutaan penduduk Indonesia yang masih belum atau kurang mendapatkan akses produk dan jasa keuangan, kami berupaya untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan tingkat kepuasan nasabah sebagai mitra bisnis utama terhadap pelayanan kami kepada lembaga keuangan mikro (LKM)," kata David H. L. Yong, Direktur Utama Bank Andara. Kriteria seleksi Bank Andara untuk solusi perangkat lunak adalah mengurangi biaya operasional, duplikasi proses dan jangka waktu yang dibutuhkan untuk proses kredit secara keseluruhan. “Persetujuan kredit dapat menjadi proses yang sangat kompleks yang melibatkan aturan dan logika. Bosch BPM+ memungkinkan Bank Andara untuk melakukan pengkajian dan menyederhanakan seluruh proses persetujuan dengan menyajikan informasi yang relevan, mudah dipahami dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya," kata Thomas Jakob, Direktur Utama Bosch Software Innovations Asia Pasifik. "Kami yakin bahwa penerapan BPM+ ini akan mempercepat proses aplikasi kredit di Bank kami dan proses operasional menjadi lebih efisien dengan cara mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah rutin yang timbul selama proses persetujuan kredit," kata Irianto Kusumadjaja, Direktur Teknologi & Operasional Bank Andara. "Dengan proses persetujuan kredit yang lebih cepat dan efisien, kami optimis dapat lebih memuaskan nasabah sebagai mitra bisnis utama serta meningkatkan kapasitas kami untuk menangani lebih banyak aplikasi kredit." "Dengan penerapan paket software yang intuitif dan fleksibel, kami berharap dapat meningkatkan daya saing yang lebih besar bagi Bank Andara," tambah David. Bank Andara terus melakukan perbaikan-perbaikan di tahun 2013 ini melalui penataan ulang proses bisnis di bawah program 'Raising The Bar' yang menitikberatkan pada pengembangan Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi serta layanan prima. Dengan dilaksanakannya program ini akan meningkatkan daya saing Bank Andara untuk dapat senantiasa bersaing di pasar domestik sebagai pelopor dalam ‘wholesale banking model’ yang secara eksklusif melayani LKM.

- SELESAI -

196 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

Page 197: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

197

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN/SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

PT BANK ANDARA

Kami yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa:

1. Kami bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Tahun 2013 PT Bank Andara.

2. Semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Andara tahun 2013 telah dibuat secara lengkap kebenaran isi Laporan Tahunan Bank.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 19 Mei 2014

DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

STEPHEN MITCHELL CRESCENTIA DELIMA KISWANTI SOEBARDI Presiden Komisaris/ Komisaris/ President Commissioner Commissioner

DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

IRIANTO KUSUMADJAJA CHISCA MIRAWATIDirektur/ Direktur/ Director Director

Page 198: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

198 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

KETERANGAN ANGGOTA DIREKSI YANG TIDAK MENANDATANGANI LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

Mengacu kepada ketentuan Pasal 67 ayat 2 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 bahwa David HL Yong tidak menandatangani Laporan Tahunan PT Bank Andara tahun 2013 karena yang bersangkutan telah mengundurkan diri sejak 28 Februari 2014 dan tidak dapat dihubungi.

Demikian keterangan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 19 Mei 2014

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

IRIANTO KUSUMADJAJA CHISCA MIRAWATI Direktur/ Direktur/ Director Director

Page 199: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

198 LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT

KETERANGAN ANGGOTA DIREKSI YANG TIDAK MENANDATANGANI LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

Mengacu kepada ketentuan Pasal 67 ayat 2 Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 bahwa David HL Yong tidak menandatangani Laporan Tahunan PT Bank Andara tahun 2013 karena yang bersangkutan telah mengundurkan diri sejak 28 Februari 2014 dan tidak dapat dihubungi.

Demikian keterangan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 19 Mei 2014

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

IRIANTO KUSUMADJAJA CHISCA MIRAWATI Direktur/ Direktur/ Director Director

199

LAPO

RA

N T

AH

UN

AN

20

13

AN

NU

AL

REP

ORT

LAPORAN KEUANGAN

2013- AUDIT

2013 FINANCIAL STATEMENTS-AUDITED

Page 200: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

PT Bank Andara

Laporan keuangan tanggal 31 Desember 2013 danuntuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebutbeserta laporan auditor independen/Financial statements as of December 31, 2013and for the year then endedwith independent auditors’ report

Page 201: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK ANDARALAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL TERSEBUT BESERTALAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT BANK ANDARAFINANCIAL STATEMENTS

AS OF DECEMBER 31, 2013AND FOR THE YEAR THEN ENDED

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/Page

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan……………………………. 1 - 2 ………………..…. .Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi Komprehensif…………………… 3 - 4 …………….. Statement of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas.……………………….… 5 ............................ Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas.……………………………………… 6 - 7 ………………………….. .Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan.…………………… 8 - 85 ………………… Notes to the Financial Statements

***************************

Page 202: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive
Page 203: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive
Page 204: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARALAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2013(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARASTATEMENT OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2013(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form anintegral part of these financial statements taken as a whole.

1

31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 Notes December 31, 2012

ASET ASSETS

Kas 1.892.266.400 2b,2c,4 2.124.056.400 Cash

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia 24.667.164.822 2b,2d,5 30.760.153.883 Bank Indonesia

Current accounts withGiro pada bank lain 625.826.844 2b,2d,6 10.535.058.616 other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesiadan bank lain 95.677.545.645 2b,2e,7 152.110.397.002 and other banks

Dikurangi: penyisihan kerugian Less: allowancepenurunan nilai (77.105.352) 2h,7 (50.000.000) for impairment losses

95.600.440.293 152.060.397.002

Surat-surat berharga 22.457.381.804 2b,2f,8 5.551.350.001 Marketable securities

Kredit yang diberikan 1.140.485.161.120 2b,2g,9 980.331.455.077 LoansDikurangi: penyisihan kerugian Less: allowance

penurunan nilai (27.654.738.763) 2h,9 (10.104.180.137) for impairment losses

1.112.830.422.357 970.227.274.940

Aset tetap 38.489.057.516 2i,10 33.233.774.820 Fixed assetsDikurangi: akumulasi penyusutan (23.355.598.458) (17.920.823.513) Less: accumulated depreciation

15.133.459.058 15.312.951.307

Pajak dibayar dimuka - 2o,12a 3.536.840.652 Prepaid taxes

Aset pajak tangguhan - neto 8.560.789.646 2o,12e 22.524.844.593 Deferred tax assets - net

Aset lain-lain - neto 13.887.284.002 2b,2j,11 8.094.275.773 Other assets - net

JUMLAH ASET 1.295.655.035.226 1.220.727.203.167 TOTAL ASSETS

Page 205: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARALAPORAN POSISI KEUANGAN

(lanjutan)31 Desember 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARASTATEMENT OF FINANCIAL POSITION

(continued)December 31, 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form anintegral part of these financial statements taken as a whole.

2

31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 Notes December 31, 2012

LIABILITIES ANDLIABILITAS DAN EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas segera 13.208.927 2b,2k 298.436.921 Liabilities immediately payable

Simpanan dari nasabah 180.792.896.330 2b,2l,13 210.849.253.074 Deposits from customers

Simpanan dari bank lain 658.484.305.827 2b,2m,14 534.735.573.879 Deposits from other banks

Pinjaman yang diterima 231.184.622.720 2b,2n,15 218.235.985.677 Fund borrowings

Utang pajak 518.727.514 2o,12b 429.035.008 Taxes payable

Estimasi liabilitas imbalan Estimated post-employmentpasca-kerja 3.137.238.399 2p,27 1.569.260.838 benefit liabilities

Liabilitas lain-lain 24.129.002.020 2b,16 14.650.486.339 Other liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1.098.260.001.737 980.768.031.736 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITYModal saham - nilai nominal Share capital -

Rp1.000.000 (nilai penuh) par value of Rp1,000,000per saham (full amount) per share

Modal dasar - 500.000 saham Authorized capital - 500,000 sharesModal ditempatkan dan Issued and fully paid-up

disetor penuh - 304.385 saham 304.385.000.000 17 304.385.000.000 capital - 304,385 shares

Agio saham 25.717.664.688 25.695.333.488 Additional paid-in capital

(Kerugian) keuntungan yang belumdirealisasi atas perubahan Unrealized (loss) gains on changes innilai wajar aset keuangan yang fair value of available-for-saletersedia untuk dijual - setelah financial assets - net ofpajak tangguhan (2.160.793.789) 2f 114.605.511 deferred tax

Defisit (130.546.837.410) (90.235.767.568) Deficit

EKUITAS, neto 197.395.033.489 239.959.171.431 SHAREHOLDERS’ EQUITY, net

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 1.295.655.035.226 1.220.727.203.167 SHAREHOLDERS’ EQUITY

Page 206: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in the Indonesianlanguage.

PT BANK ANDARALAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARASTATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

Year EndedDecember 31, 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form anintegral part of these financial statements taken as a whole.

3

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2013 Notes 2012

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOMEOPERASIONAL AND EXPENSE

Pendapatan bunga 153.876.634.273 2q,18 108.173.199.502 Interest income

Beban bunga (88.966.665.590) 2q,19 (60.375.318.469) Interest expense

Pendapatan bunga - neto 64.909.968.683 47.797.881.033 Interest income - net

Pendapatan operasional lainnya 1.522.218.400 3.994.971.511 Other operating income

Penyisihan kerugian Provision forpenurunan nilai atas aset impairment losses on financialkeuangan dan non-keuangan (20.074.681.784) 2h,20 (4.538.965.577) assets and non-financial assets

Beban operasional lainnya: Other operating expenses:General and administrative

Beban umum dan administrasi (27.598.609.713) 21 (19.052.369.297) expensesBeban tenaga kerja (39.104.421.843) 22 (25.719.622.099) Personnel expensesBeban penyusutan (5.676.193.336) 2i,10 (4.741.052.593) Depreciation expense

Jumlah beban operasional lainnya (72.379.224.892) (49.513.043.989) Total other operating expenses

RUGI OPERASIONAL (26.021.719.593) (2.259.157.022 ) OPERATING LOSS

PENDAPATAN NON- NON-OPERATINGOPERASIONAL - NETO 433.171.133 102.710.039 INCOME - NET

RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK LOSS BEFORE INCOME TAXPENGHASILAN (25.588.548.460) (2.156.446.983 ) EXPENSE

BEBAN INCOME TAXPAJAK PENGHASILAN - NETO (14.722.521.382) 12c (1.045.200.944) EXPENSE - NET

RUGI TAHUN BERJALAN (40.311.069.842) (3.201.647.927) LOSS FOR THE YEAR

Page 207: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARALAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

(lanjutan)Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2013(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARASTATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

(continued)Year Ended

December 31, 2013(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form anintegral part of these financial statements taken as a whole.

4

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2013 Notes 2012

RUGI TAHUN BERJALAN (40.311.069.842) (3.201.647.927 ) LOSS FOR THE YEAR

Pendapatan komprehensif Other comprehensivelainnya: income:

(Kerugian) keuntungan yang belum Unrealized (loss) gain ondirealisasi atas perubahan changes in fair value ofnilai wajar aset keuangan yang available-for-saletersedia untuk dijual (3.033.865.735) 23.278.282 financial assets

Pajak tangguhan terkait dengan Deferred tax relating tokomponen pendapatan components of otherkomprehensif lainnya 758.466.435 12e (5.819.571) comprehensive income

Pendapatan komprehensiflainnya - bersih setelah Other comprehensive income -pajak tangguhan (2.275.399.300) 17.458.711 net of deferred tax

Jumlah laba komprehensif - Total comprehensiverugi tahun berjalan (42.586.469.142) (3.184.189.216) income - loss for the year

Page 208: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK ANDARALAPORAN PERUBAHAN EKUITASTahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2013(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARASTATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

Year EndedDecember 31, 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporankeuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financialstatements taken as a whole.

5

(Kerugian)keuntungan yangbelum direalisasiatas perubahannilai wajar asetkeuangan yangtersedia untukdijual - setelah

pajak tangguhan/Modal Unrealized (loss)

ditempatkan gains on changesdan disetor Tambahan in fair value of

penuh/ modal disetor/ available-for-saleCatatan/ Issued and fully Additional financial assets - Defisit/ Jumlah/

Notes paid-up capital paid-in capital net of deferred tax Deficit Total

Saldo per 31 Desember 2011 248.009.000.000 15.803.466.000 97.146.805 (87.034.119.641) 176.875.493.164 Balance as of December 31,. 2011

Increase in paid-up capital andTambahan modal disetor dan agio 56.376.000.000 9.891.867.488 - - 66.267.867.488 additional paid-in capital

(Kerugian) keuntungan yang belum Unrealized (loss) gain on changes indirealisasi atas perubahan nilai wajar fair value of available-for-saleaset keuangan yang tersedia untuk dijual financial assets -- setelah pajak tangguhan 2f - - 17.458.706 - 17.458.706 net of deferred tax

Rugi tahun berjalan 2012 - - - (3.201.647.927) (3.201.647.927) Loss for the year 2012

Saldo per 31 Desember 2012 304.385.000.000 25.695.333.488 114.605.511 (90.235.767.568) 239.959.171.431 Balance as of December 31, 2012

Increase in paid-up capital andTambahan modal disetor dan agio - 22.331.200 - - 22.331.200 additional paid-in capital

(Kerugian) keuntungan yang belum Unrealized (loss) gain on changes indirealisasi atas perubahan nilai wajar fair value of available-for-saleaset keuangan yang tersedia untuk dijual financial assets -- setelah pajak tangguhan 2f - - (2.275.399.300) - (2.275.399.300) net of defered tax

Rugi tahun berjalan 2013 - - - (40.311.069.842) (40.311.069.842) Loss for the year 2013

Saldo per 31 Desember 2013 304.385.000.000 25.717.664.688 (2.160.793.789) (130.546.837.410) 197.395.033.489 Balance as of December 31, 2013

Page 209: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARALAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARASTATEMENT OF CASH FLOWS

Year EndedDecember 31, 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form anintegral part of these financial statements taken as a whole.

6

Tahun yang Berakhir tanggal pada 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2013 Notes 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATINGOPERASI ACTIVITIES

Interests, fees,Penerimaan bunga, provisi, dan komisi 151.330.118.721 106.502.400.043 and commission receivedPembayaran bunga, Interests, fees,

provisi, dan komisi (87.615.691.318) (58.157.008.855) and commission paidPenerimaan pendapatan Other operating income

operasional lainnya 1.522.218.400 3.994.971.511 receivedSalaries and

Pembayaran gaji dan imbalan kerja (37.042.592.137) (26.072.532.821) employee benefits paidPembayaran beban umum General and administrative

dan administrasi (22.248.335.414) (16.210.270.258) expenses paidPembayaran beban Other operating

operasional lainnya (2.531.098.521) (754.032.203) expenses paidPenerimaan pendapatan Other non-operating

non-operasional lainnya 4.330.489.827 134.986.708 income received

Arus kas sebelum perubahan Cash flows before changes inaset dan liabilitas operasi 7.745.109.558 9.438.514.125 operating assets and liabilities

Perubahan aset dan liabilitas Changes in operating assetsoperasi: and liabilities:Penempatan pada bank lain 12.865.397.002 12.550.000.000 Placements with other banksKredit yang diberikan (160.153.706.043) (500.107.761.483) LoansAset lain-lain (2.113.830.645) 222.356.885 Other assetsLiabilitas segera (285.227.994) 643.092.488 Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah (30.056.356.744) 133.401.744.931 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 123.748.731.948 188.735.648.745 Deposits from other banksHutang pajak 89.692.506 976.262.946 Taxes payableLiabilitas lain-lain 583.424.619 (2.663.747.112) Other liabilities

(55.321.875.351) (166.242.402.600)

Kas neto digunakan untuk Net cash usedaktivitas operasi (47.576.765.794) (156.803.888.475) in operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTINGINVESTASI ACTIVITIESPembelian aset tetap (5.305.578.097) 10 (2,865,779,427) Acquisition of fixed assetsPenerimaan dari penjualan Proceeds from disposal of

aset tetap 49.807.997 38,359,386 fixed assetsInvestasi dalam surat berharga yang Investment in marketable

tersedia untuk dijual (19.939.897.538) 260.823.247 securities - available-for-sale

Kas neto digunakan untuk Net cash used inaktivitas investasi (25.195.667.638) (2.566.596.794) investing activities

Page 210: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARALAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARASTATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

Year EndedDecember 31, 2013

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form anintegral part of these financial statements taken as a whole.

7

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2013 Notes 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCINGPENDANAAN ACTIVITIESPenerimaan dari pinjaman yang

diterima 99.036.584.313 176.222.820.000 Proceeds from borrowingsPembayaran atas pinjaman yang

diterima (86.087.947.270) (74.368.489.468) Payments of borrowingsTambahan modal disetor dan Increase in paid-up capital

agio 22.331.200 66.267.867.488 and additional paid-in capital

Kas neto diperoleh dari Net cash provided byaktivitas pendanaan 12.970.968.243 168.122.198.020 financing activities

(PENURUNAN) KENAIKAN NETO NET (DECREASE) INCREASE INKAS DAN SETARA KAS (59.801.465.188) 8.751.712.751 CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAWAL TAHUN 178.844.268.899 170.092.556.148 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 119.042.803.711 178.844.268.899 AT END OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSTERDIRI ATAS: CONSIST OF:Kas 1.892.266.400 4 2.124.056.400 Cash

Current accounts withGiro pada Bank Indonesia 24.667.164.822 5 30.760.153.883 Bank IndonesiaGiro pada bank lain 625.826.844 6 10.535.058.616 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain yang jatuh tempo and other banks with originaldalam 3 bulan atau kurang maturities of 3 months or lesssejak tanggal perolehan 91.857.545.645 7 135.425.000.000 from acquisition date

TOTAL CASH AND CASHJUMLAH KAS DAN SETARA KAS 119.042.803.711 178.844.268.899 EQUIVALENTS

Page 211: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL

PT Bank Andara (“Bank”) didirikan berdasarkan aktanotaris No. 309 tanggal 19 Agustus 1969 dariNotaris Amir Sjarifuddin. Akta pendirian ini telahmendapat pengesahan dari Menteri KehakimanRepublik Indonesia dengan Surat KeputusanNo. Y.A. 5/88/1 tanggal 30 April 1980.

Bank memperoleh izin usaha sebagai bank umumdari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalamSurat Keputusan No. 618/KMK/013/1989 tanggal6 Juni 1989.

PT Bank Andara (“Bank”) was established bynotarial deed No. 309 dated August 19, 1969 ofNotary Amir Sjarifuddin. The notarial deed wasapproved by the Minister of Justice of theRepublic of Indonesia in his Decision LetterNo. Y.A. 5/88/1 dated April 30, 1980.

The Bank obtained its operating license in generalbanking from the Minister of Finance ofRepublic of Indonesia in Decision LetterNo. 618/KMK/013/1989 dated June 6, 1989.

Seperti dituangkan dalam akta notaris No. 133tanggal 13 Agustus 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn., Bank mengubah namanya menjadi PT BankAndara. Perubahan nama ini telah disetujui olehMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dengan Surat KeputusanNo. AHU-74062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal15 Oktober 2008.

As stated in notarial deed No. 133 datedAugust 13, 2008 of Notary Sutjipto, S.H., M.Kn.,the Bank has changed its name into PT BankAndara. The change of name has been approvedby the Minister of Laws and Human Rights of theRepublic of Indonesia through his Decision LetterNo. AHU-74062.AH.01.02.Year 2008 datedOctober 15, 2008.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapakali perubahan, yang terakhir melalui akta notarisNo. 33 tertanggal 26 Pebruari 2014 dari NotarisJose Dima Satria, SH, M.Kn. mengenai perubahansusunan direksi Bank. Perubahan ini belummemperoleh penerimaan pemberitahuan dariMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia

The Bank’s Articles of Association have beenamended several times, the latest amendmentwas by notarial deed No. 33 dated 26 February2014 of Notary Jose Dima Satria, SH., M.Kn.regarding the change in the composition of Boardof Directors of the Bank. This amendment has notobtained acknowledgement from Minister of Lawsand Humas Rights of the Republic of Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,komposisi Dewan Komisaris, Direksi, dan KomiteAudit Bank adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, thecomposition of the Bank’s Boards ofCommissioners and Directors and AuditCommittee are as follows:

2013__________________________________________________

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama J. Stephen Mitchell President CommissionerKomisaris Independen Daniel F. Iskandar*) Independent CommissionerKomisaris Independen Crescentia Delima Kiswanti S. Independent Commissioner*) efektif setelah posisi Direktur utama terisi/effective upon the President Director position filled

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama David Yong*) President DirectorDirektur Teknologi Informasi dan Information Technology and Operations

Operasional Irianto Kusumadjaja DirectorDirektur Kepatuhan Chisca Mirawati Compliance Director*) telah mengundurkan diri efektif tanggal 28 Februari 2014/submitted his resignation effectively at February 28, 2014

Komite Audit Audit CommitteeKetua Crescentia Delima Kiswanti S. ChairmanAnggota Gottfried Tampubolon Member

Page 212: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

2012__________________________________________________

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama J. Stephen Mitchell President CommissionerKomisaris Independen Ari R.P. Ariwibowo Independent CommissionerKomisaris Independen Crescentia Delima Kiswanti S. Independent Commissioner

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama David Yong President DirectorDirektur Teknologi Informasi dan Information Technology and Operations

Operasional Irianto Kusumadjaja DirectorDirektur Kepatuhan Chisca Mirawati Compliance Director

Komite Audit Audit CommitteeKetua Crescentia Delima Kiswanti S. ChairmanAnggota Daniel F. Iskandar MemberAnggota Ari R.P. Ariwibowo MemberAnggota Gottfried Tampubolon Member

Kantor Pusat Bank berlokasi di Gedung PlazaBapindo Citibank Tower Lantai 28, Jl. JenderalSudirman Kavling 54-55, Kelurahan Senayan,Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan12190. Pada tanggal 31 Desember 2013, Bankmemiliki 3 cabang dan 1 cabang pada tanggal31 Desember 2012.

The Bank’s head office is located at PlazaBapindo Citibank Tower Building at 28th floor Jl.Jenderal Sudirman Kavling 54-55, KelurahanSenayan, Kecamatan Kebayoran Baru, JakartaSelatan 12190. As of December 31, 2013, theBank has 3 branches and 1 branch as ofDecember 31, 2012.

Jumlah karyawan Bank (termasuk direktur) padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah 197 dan 159 karyawan (tidakdiaudit).

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank(including directors) has 197 and 159 employees,respectively (unaudited).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan Bank adalah sepertidijabarkan dibawah ini:

The principal accounting policies adopted inpreparing the financial statements of the Bank areset out below:

a. Pernyataan Kepatuhan dan DasarPenyusunan Laporan Keuangan

Pernyataan Kepatuhan

a. Statement of Compliance and Basis ofPreparation of Financial Statements

Statement of Compliance

Laporan keuangan pada dan untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012 disusun sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan di Indonesia.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

The financial statements as of and for theyears ended December 31, 2013 and 2012were prepared in accordance with IndonesianFinancial Accounting Standards.

Basis of Preparation of the FinancialStatements

Laporan keuangan disusun dengan dasar hargaperolehan, kecuali untuk beberapa akun yangdinilai menggunakan dasar pengukuran lainsebagaimana dijelaskan pada kebijakanakuntansi dari akun tersebut, dan disusundengan dasar akrual, kecuali laporan arus kas.

The financial statements are prepared on ahistorical cost basis, except for certainaccounts which have been valued on anothermeasurement basis as explained in theaccounting policy of such accounts, and areprepared under the accrual basis ofaccounting, except for statements of cashflows.

Page 213: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Pernyataan Kepatuhan dan DasarPenyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

a. Statement of Compliance and Basis ofPreparation of Financial Statements(continued)

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan(lanjutan)

Basis of Preparation of the FinancialStatements (continued)

Laporan arus kas disusun denganmenggunakan metode langsung yangmenyajikan penerimaan dan pengeluaran kasdan setara kas yang diklasifikasikan ke dalamaktivitas operasi, investasi, dan pendanaan,kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitasoperasi dan pendanaan yang disusun denganmenggunakan metode tidak langsung.

Mata uang penyajian yang digunakan dalamlaporan keuangan adalah Rupiah.

The statements of cash flows are preparedusing the direct method which presentsreceipts and payments of cash and cashequivalents which are classified intooperating, investing, and financing activities,except for some cash flows in the operatingand financing activities which are preparedusing the indirect method.

The presentation currency used in thefinancial statements is the Indonesian Rupiahwhich is also Bank’s functional currency.

b. Aset dan Liabilitas Keuangan b. Financial Assets and Liabilities

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro padaBank Indonesia, giro pada bank lain,penempatan pada Bank Indonesia dan banklain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan,dan bunga yang masih akan diterima.

Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitassegera, simpanan dari nasabah, simpanan daribank lain, pinjaman yang diterima, biaya yangmasih harus dibayar, dan bunga yang masihharus dibayar.

The Bank’s financial assets mainly consist ofcash, current accounts with Bank Indonesia,current accounts with other banks,placements with Bank Indonesia and otherbanks, marketable securities, loans, andinterest receivables.

The Bank’s financial liabilities mainly consistof liabilities immediately payable, depositsfrom customers, deposits from other banks,fund borrowings, accrued expenses, andinterest payables.

Efektif tanggal 1 Januari 2013, perbaikantahunan PSAK No. 60: "Instrumen Keuangan:Pengungkapan" mensyaratkan Perusahaanuntuk mengungkapkan dalam kontekspengungkapan kuantitatif yang memungkinkanpengguna untuk menghubungkannya terkaitpengungkapan dan bentuk seluruh figur darisifat dan tingkat risiko yang muncul dariinstrument keuangan, pengecualian untukmengungkapkan eksposur maksimum risikokredit untuk instrumen keuangan yang tercatatpaling mewakili maksimum eksposur risikokredit, pengungkapan dampak keuangan dariagunan yang paling mewakili maksimumeksposur risiko kredit atau diwakili oleh nilaitercatat instrumen keuangan dan penghapusanpengungkapan atas nilai tercatat aset keuanganyang tidak semestinya dan utuh yang telahdinegosiasikan serta jaminan yang berkaitandengan (a) aset keuangan jatuh tempo dan utuhterakhir, (b) aset keuangan yang mengalamipenurunan nilai secara individual.

Effective on January 1, 2013, annualimprovements to SFAS No. 60: “FinancialInstruments: Disclosures” requires theCompany to disclose in the context ofquantitative disclosures enables users to linkrelated disclosures and form an overallpicture of the nature and extent of risk arisingfrom financial instruments, exemption todisclose maximum exposure to credit risk forfinancial instrument whose carrying amountbest represent maximum exposure to creditrisk, disclosure of financial effect of collateralheld that best represents maximum exposureto credit risk or represented by carryingamount of financial instruments and removalof disclosures on carrying amount of undueand unimpaired financial assets that havebeen negotiated and collateral relating to (a)past due and unimpaired financial assets, (b)financial assets that are impaired individually.

Page 214: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi, kredit yang diberikan danpiutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo,dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bankmenentukan klasifikasi atas aset keuanganpada saat pengakuan awal.

Financial assets are classified as financialassets at fair value through profit or loss,loans and receivables, held-to-maturityinvestments, and available-for-sale financialassets. The Bank determines theclassification of its financial assets at initialrecognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur berdasarkanbiaya perolehan diamortisasi dan liabilitas yangdiukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities are classified as financialliabilities measured at amortized cost andfinancial liabilities at fair value through profitand loss.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangandiakui pada tanggal penyelesaian.

All financial assets and liabilities arerecognized on the settlement date.

Klasifikasi instrumen keuangan padapengakuan awal tergantung pada tujuan danintensi manajemen atas instrumen keuanganyang diperoleh, serta karakteristik dariinstrumen keuangan tersebut. Semua instrumenkeuangan pada saat pengakuan awal diukursebesar nilai wajarnya ditambah biayatransaksi, kecuali untuk aset keuangan danliabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, dimana biayatransaksi diakui langsung dalam laporan labarugi komprehensif tahun berjalan.

The classification of financial instruments atinitial recognition depends on the purposeand the management's intention for which thefinancial instruments were acquired and theircharacteristics. All financial instruments aremeasured initially at their fair value plustransaction costs, except in the case offinancial assets and financial liabilitiesrecorded at fair value through profit or loss,transaction costs are taken directly to thestatements of comprehensive income in thecurrent year.

Pengukuran aset keuangan dan liabilitaskeuangan setelah pengakuan awal tergantungpada klasifikasi aset keuangan dan liabilitaskeuangan tersebut.

The subsequent measurement of financialassets and financial liabilities depends ontheir classification.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

• Aset keuangan yang ditetapkan padanilai wajar melalui laba rugi

• Financial instruments designated atfair value through profit or loss

Aset keuangan yang ditetapkan padanilai wajar melalui laba rugi adalah asetkeuangan yang ditetapkan olehmanajemen pada saat pengakuan awaldan aset keuangan yangdiklasifikasikan ke dalam kelompokuntuk diperdagangkan. Aset keuanganyang diklasifikasikan ke dalamkelompok untuk diperdagangkanadalah aset keuangan atau dimilikiterutama untuk tujuan dijual kembalidalam waktu dekat.

Financial assets designated at fairvalue through profit or loss are thosethat have been designated bymanagement on initial recognitionand those classified as held fortrading. Held for trading financialassets are those which have beenacquired principally for the purposeof selling in the near term.

Manajemen telah menetapkan asetkeuangan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi berdasarkan kriteriaberikut:

Management has designatedfinancial assets at fair value throughprofit or loss in the following criteria:

Page 215: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Recognition and measurement (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

• Aset keuangan yang ditetapkan padanilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)

• Financial instruments designated atfair value through profit or loss(continued)

- Penetapan tersebut mengeliminasiatau mengurangi secara signifikanketidakkonsistenan perlakuan yangdapat timbul dari pengukuran asetatau pengakuan keuntungan ataukerugian atas aset tersebut karenapenggunaan dasar yang berbeda;

- The designation eliminates orsignificantly reduces theinconsistent treatment that wouldotherwise arise from measuringthe assets or recognizing gainsor losses on them on a differentbasis;

- Kelompok aset keuangan yangdikelola, dievaluasi, dandiinformasikan secara internalberdasarkan nilai wajar;

- The group of financial assets aremanaged, evaluated, andreported internally on a fair valuebasis;

- Aset keuangan memiliki satu ataulebih derivatif melekat yang secarasignifikan mengubah arus kas yangdiperlukan sesuai kontrak.

- The financial asset contains oneor more embedded derivativeswhich significantly modify thecash flows that otherwise wouldbe required by the contract.

Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi disajikansebesar nilai wajarnya. Keuntunganatau kerugian yang belum direalisasiakibat perubahan nilai wajar asetkeuangan diakui dalam laporan labarugi komprehensif sebagai“Keuntungan (kerugian) dariperubahan nilai wajar aset keuangan”.

Financial assets designated at fairvalue through profit or loss arestated at fair value. The unrealizedgains or losses resulting fromchanges in fair value are recognizedin the statements of comprehensiveincome as “Gain (loss) fromchanges in fair value of financialassets”.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, Bank tidak memiliki asetkeuangan yang dikelompokkan diukurpada nilai wajar melalui laporan labarugi komprehensif.

As of December 31, 2013 and 2012,the Bank has no financial assetsclassified under fair value throughprofit or loss.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale financial assets

Aset keuangan tersedia untuk dijualadalah aset keuangan non-derivatifyang tidak diklasifikasikan sebagaikredit yang diberikan dan piutang,investasi dimiliki hingga jatuh tempo,atau aset keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laba rugi. Setelahpengukuran awal, aset keuangantersedia untuk dijual diukur sebesarnilai wajar. Keuntungan atau kerugianyang belum direalisasi diakui langsungdalam ekuitas sebagai “Keuntungan(kerugian) yang belum direalisasi atasaset keuangan yang tersedia untukdijual”.

Available-for-sale financial assetsare non-derivative financial assetsthat are not classified as loans andreceivables, held-to-maturityinvestments, or financial assets atfair value through profit or loss. Afterinitial measurement, available-for-sale financial assets are measuredat fair value. Unrealized gains orlosses are recognized directly inequity in the "Unrealized gains(losses) on changes in fair value ofavailable-for-sale assets".

Page 216: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities(continued)

Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Recognition and measurement (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

• Aset keuangan tersedia untuk dijual(lanjutan)

• Available-for-sale financial assets(continued)

Penurunan nilai atas aset keuangantersedia untuk dijual diakui dalamlaporan laba rugi komprehenshifsebagai “Beban penyisihan kerugianpenurunan nilai atas aset keuangan”dan dikeluarkan dari ekuitas.

Impairment on available-for-salefinancial assets is recognized in thestatements of comprehensiveincome as “Provision for impairmentlosses on financial assets” andremoved from equity.

• Aset keuangan yang dimiliki hinggajatuh tempo

• Held-to-maturity financial assets

Aset keuangan yang diklasifikasikansebagai dimiliki hingga jatuh tempoadalah aset keuangan non-derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan jatuh temponya telahditetapkan, dimana Bank mempunyaiintensi positif dan kemampuan untukmemiliki aset keuangan tersebuthingga jatuh tempo. Setelahpengukuran awal, aset keuangan yangdiklasifikasikan sebagai dimiliki hinggajatuh tempo diukur pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif, dikurangi dengan penurunannilai. Biaya perolehan diamortisasidihitung dengan memperhitungkandiskonto atau premi pada saat akuisisidan biaya transaksi yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari sukubunga efektif. Amortisasi diakui dalamlaporan laba rugi komprehensifsebagai “Pendapatan bunga”.Penurunan nilai dari aset keuanganyang dimiliki hingga jatuh tempo akandiakui dalam laporan laba rugikomprehensif sebagai “Bebanpenyisihan kerugian penurunan nilaiatas aset keuangan”.

Held-to-maturity financial assets arenon-derivative financial assets withquoted fixed or determinablepayments and fixed maturities,which the Bank has the intentionand ability to hold until maturity.After initial measurement, held-to-maturity financial assets aremeasured at amortized cost usingthe effective interest rate method,less impairment. Amortized cost iscalculated by taking into accountany discount or premium onacquisition and transaction coststhat are an integral part of theeffective interest rate. Theamortization is recognized in thestatements of comprehensiveincome as “Interest income”.Impairment of held-to-maturityfinancial assets is recognized in thestatements of comprehensiveincome as “Provision for impairmentlosses on financial assets”.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, Bank tidak memiliki asetkeuangan yang dikelompokkansebagai dimiliki hingga jatuh tempo.

As of December 31, 2013 and 2012,the Bank has no financial assetsclassified under held-to-maturity.

Page 217: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Recognition and measurement (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

• Kredit yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Instrumen keuangan yangdiklasifikasikan sebagai kredit yangdiberikan dan piutang adalah asetkeuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyaikuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixedor determinable payments that arenot quoted in an active market, otherthan:

- yang dimaksudkan untuk dijualdalam waktu dekat yangdiklasifikasikan dalam kelompokuntuk diperdagangkan dan yangpada saat pengakuan awalditetapkan sebagai aset keuanganyang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi;

- those that the Bank intends tosell immediately or in the nearterm which are classified as held-for-trading and those that, uponinitial recognition, are designatedas at fair value through profit orloss;

- yang pada saat pengakuan awalditetapkan sebagai tersedia untukdijual; atau

- those that, upon initialrecognition, are designated asavailable-for-sale; or

- dalam hal Bank mungkin tidak akanmemperoleh kembali investasi awalsecara substansial kecuali yangdisebabkan oleh penurunankualitas kredit yang diberikan danpiutang.

- those for which the Bank may notrecover substantially all of theinitial investment, other thanbecause of credit deterioration.

Setelah pengukuran awal, kredit yangdiberikan dan piutang diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif, dikurangi dengan penurunannilai. Biaya perolehan diamortisasidihitung dengan memperhitungkandiskonto atau premi pada saat akuisisidan biaya transaksi yang merupakanbagian tidak terpisahkan dari sukubunga efektif. Amortisasi diakui dalamlaporan laba rugi komprehensifsebagai “Pendapatan bunga”.Penurunan nilai dari kredit yangdiberikan dan piutang akan diakuidalam laporan laba rugi komprehensifsebagai “Beban penyisihan kerugianpenurunan nilai atas aset keuangan”.

After initial measurement, loans andreceivables are measured atamortized cost using the effectiveinterest rate method, lessimpairment. Amortized cost iscalculated by taking into accountany discount or premium onacquisition and transaction cost thatare an integral part of the effectiveinterest rate. The amortization isrecognized in the statements ofcomprehensive income as “Interestincome”. Impairment of loans andreceivables is recognized in thestatements of comprehensiveincome as “Provision for impairmentlosses on financial assets”.

Page 218: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) Recognition and measurement (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

• Liabilitas keuangan yang diukur padabiaya perolehan diamortisasi

• Financial liabilities measured atamortized cost

Liabilitas keuangan yang diukur padabiaya perolehan diamortisasimerupakan liabilitas keuangan yangtidak diklasifikasikan sebagai diukurpada nilai wajar melalui laporan labarugi. Setelah pengakuan awal, liabilitaskeuangan yang diukur pada biayaperolehan, diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif.

Financial liabilities measured atamortized cost are financial liabilitiesthat are not classified as fair valuethrough profit or loss. After initialmeasurement, financial liabilities areamortized using the effective interestrate method.

• Liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi

• Financial liabilities at fair valuethrough profit or loss

Liabilitas keuangan yang ditetapkanpada nilai wajar melalui laba rugiadalah liabilitas keuangan yangditetapkan oleh manajemen pada saatpengakuan awal dan liabilitaskeuangan yang diklasifikasikan kedalam kelompok untukdiperdagangkan. Liabilitas keuanganyang diklasifikasikan ke dalamkelompok untuk diperdagangkanadalah liabilitas keuangan yang dimilikiterutama untuk tujuan dijual dalamwaktu dekat. Liabilitas derivatif jugadiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan kecuali derivatif yangditetapkan sebagai instrumen lindungnilai.

Financial liabilities at fair valuethrough profit or loss are those thathave been designated bymanagement on initial recognitionand those classified as held fortrading. Held for trading financialliabilities are those which have beenincurred principally for the purposeof repurchase in the near term.Derivative liabilities are alsoclassified as held for trading unlessthey are designated as effectivehedging instruments.

Liabilitas keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugidisajikan sebesar nilai wajarnya.Keuntungan atau kerugian yang belumdirealisasi akibat perubahan nilai wajarliabilitas keuangan diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif.

Financial liabilities designated at fairvalue through profit or loss arestated at fair value. The unrealizedgains or losses resulting fromchanges in fair value are recognizedin the statements of comprehensiveincome.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012, Bank tidak memiliki liabilitaskeuangan yang dikelompokkan diukurpada nilai wajar melalui laporan labarugi komprehensif.

As of December 31, 2013 and 2012,the Bank has no financial liabilitiesclassified under fair value throughprofit or loss.

Page 219: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumenkeuangan Bank berdasarkan karakteristik dariinstrumen keuangan tersebut:

The following table presents classification offinancial instruments of the Bank based oncharacteristic of those financial instruments:

Instrumen Keuangan Klasifikasi/Classification Financial InstrumentsAset keuangan: Financial assets:Kas Kredit yang diberikan dan piutang/

Loans and receivablesCash

Giro pada Bank Indonesia Kredit yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Current accounts with BankIndonesia

Giro pada bank lain Kredit yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Current accounts with otherbanks

Penempatan pada BankIndonesia dan bank lain

Kredit yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Placements with BankIndonesia and other banks

Surat-surat berharga Aset keuangan tersedia untuk dijual/Available-for-sale financial assets

Marketable securities

Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Loans

Bunga yang masihakan diterima

Kredit yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Interest receivables

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Liabilitas segera Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized costLiabilities immediately payable

Simpanan dari nasabah Liabilitas yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi/Liabilities measured at amortized cost

Deposits from customers

Simpanan dari bank lain Liabilitas yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi/Liabilities measured at amortized cost

Deposits from other banks

Pinjaman yang diterima Liabilitas yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi/Liabilities measured at amortized cost

Fund borrowings

Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi/Liabilities measured at amortized cost

Accrued expenses

Bunga yang masih harusdibayar

Liabilitas yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi/Liabilities measured at amortized cost

Interest payables

Page 220: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan,jika dan hanya jika, hak kontraktual untukmenerima arus kas yang berasal dari asetkeuangan tersebut berakhir atau Bankmentransfer hak untuk menerima arus kas yangberasal dari aset keuangan atau menanggungliabilitas untuk membayarkan arus kas yangditerima tersebut secara penuh tanpapenundaan yang signifikan kepada pihak ketigaberdasarkan kesepakatan pelepasan (pass-through arrangement) dan (i) Bank telahmentransfer secara substansial seluruh risikodan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidakmentransfer maupun tidak memiliki secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat atasaset, namun telah mentransfer pengendalianatas aset tersebut.

The Bank derecognizes a financial asset if,and only if, the contractual rights to receivecash flows from the financial asset haveexpired or the Bank has transferred its rightsto receive cash flows from the financial assetor has assumed an obligation to pay thereceived cash flows in full without materialdelay to a third party under a ‘pass-through’arrangement and either (i) the Bank hastransferred substantially all the risks andrewards of the asset or (ii) the Bank hasneither transferred nor retained substantiallyall the risks and rewards of the asset, but hastransferred control of the asset.

Jika Bank mentransfer hak untuk menerimaarus kas yang berasal dari suatu aset keuanganatau melakukan kesepakatan pelepasan dantidak mentransfer atau tidak memiliki secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat atas asettersebut, atau tidak mentransfer pengendalianatas aset tersebut, aset diakui sebesarketerlibatan berkelanjutan Bank atas asettersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakuiliabilitas terkait. Aset yang ditransfer danliabilitas terkait diukur dengan dasar yangmencerminkan hak dan liabilitas yang masihdimiliki Bank.

When the Bank has transferred its rights toreceive cash flows from a financial asset orhas entered into a pass-through arrangementand has neither transferred nor retainedsubstantially all the risks and rewards of theasset nor transferred control of the asset, theasset is recognized to the extent of theBank’s continuing involvement in the asset. Inthat case, the Bank also recognizes anassociated liability. The transferred asset andthe associated liability are measured on abasis that reflects the rights and obligationsthat the Bank has retained.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannyapada saat liabilitas dihentikan atau dibatalkanatau berakhir.

A financial liability is derecognized when theobligation under the liability is discharged orcancelled or expired.

Saling Hapus Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan salinghapus dan nilai bersihnya disajikan dalamlaporan posisi keuangan jika, dan hanya jika,saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapus jumlahyang telah diakui tersebut dan Bank berniatuntuk menyelesaikan secara neto atau untukmerealisasikan aset dan menyelesaikanliabilitas secara simultan.

Financial assets and financial liabilities areoffset and the net amount is reported in thestatements of financial position if, and only if,there is a currently enforceable legal right tooffset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realizethe assets and settle the liabilitiessimultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlahneto hanya jika diperkenankan oleh standarakuntansi.

Income and expenses are presented on a netbasis only when permitted by the accountingstandards.

Page 221: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

Penentuan Nilai Wajar Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untukmempertukarkan suatu aset atau untukmenyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untukmelakukan transaksi wajar (arm’s lengthtransaction).

Fair value is the value which is used toexchange an asset or to settle a liabilitybetween parties who understand and arewilling to perform a fair transaction (arm’slength transaction).

Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangandapat diukur dengan menggunakan kuotasi dipasar aktif (harga penawaran bagi aset yangdimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan danharga permintaan untuk aset yang akandiperoleh atau liabilitas yang dimiliki). Instrumenkeuangan dianggap memiliki kuotasi di pasaraktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktudan dapat diperoleh secara rutin dari bursa,pedagang efek (dealer), perantara efek(broker), kelompok industri, badan pengawas(pricing service/regulatory agency) dan hargatersebut mencerminkan transaksi pasar yangaktual dan rutin dalam suatu transaksi yangwajar.

Fair value of a financial asset or liability canbe measured by using the quotation in anactive market (bid price for long positions andask price for short price positions). Financialinstrument is regarded as having a quotationin an active market if the quoted price isreadily and regularly available from the stockexchange, dealer, broker, group of industry,pricing service/regulatory agency and theprice represents the actual and regularlyoccurring market transaction on an arm’slength basis.

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatuaset atau liabilitas keuangan, Bank menentukannilai wajar dengan menggunakan teknikpenilaian yang sesuai. Teknik penilaianmeliputi penggunaan transaksi pasar terkiniyang dilakukan secara wajar oleh pihak yangberkeinginan dan memahami, dan apabilatersedia, analisa arus kas yang didiskonto danreferensi atas nilai wajar terkini dari instrumenlain yang secara substansial sama.

In case there is no active market for afinancial asset or liability, the Bankdetermines the fair value by using theappropriate valuation techniques. Valuationtechniques include using a recent markettransaction performed on an arm’s lengthbasis between willing and knowledgeableparties, and if available, discounted cashflows analysis and reference to the recent fairvalue of another instrument which issubstantially the same.

Reklasifikasi Instrumen Keuangan

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasiinstrumen keuangan dari atau ke klasifikasiyang diukur pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi selama instrumen keuangan tersebutdimiliki atau diterbitkan.

Reclassification of Financial Instruments

The Bank shall not reclassify any financialinstrument out of or into the fair value throughprofit or loss classification while it is held orissued.

Bank diperkenankan mereklasifikasi asetkeuangan dari diukur pada nilai wajar melaluilaba rugi jika aset keuangan tersebut tidak lagidimiliki untuk tujuan penjualan atau pembeliankembali dalam waktu dekat (meskipun asetkeuangan mungkin telah diperoleh atau timbulterutama untuk tujuan penjualan ataupembelian kembali dalam waktu dekat).

The Bank may reclassify a financial asset outof fair value through profit or lossclassification if the financial asset no longerincurred for the purpose of selling orrepurchasing it in the near term (although thefinancial asset may has been acquired orincurred principally for the purpose of sellingor repurchasing it in the near term).

Page 222: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) b. Financial Assets and Liabilities (continued)

Persyaratan untuk reklasifikasi adalah: Requirement for the reclassification are:

i. dilakukan dalam situasi yang langka; i. occurs in a rare circumstances;

ii. memenuhi definisi kredit yang diberikandan piutang (jika aset keuangan tidakdisyaratkan untuk diklasifikasikan sebagaidiperdagangkan pada pengakuan awal)dan Bank memiliki intensi dan kemampuanmemiliki aset keuangan untuk masamendatang yang dapat diperkirakan atauhingga jatuh tempo.

ii. qualifie as loans and receivablesdefinition (if the financial asset is notdesignated as at held for trading uponinitial recognition) and the Bank has theintention and ability to hold the financialassets for the future that can beforecasted or to maturity.

Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi asetkeuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuhtempo dalam jumlah yang lebih dari jumlahyang tidak signifikan sebelum jatuh tempo yangtidak memenuhi kriteria tertentu, maka seluruhaset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempoharus direklasifikasi menjadi aset keuanganyang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Banktidak diperkenankan mengklasifikasi asetkeuangan sebagai aset keuangan yang dimilikihingga jatuh tempo selama dua tahunberikutnya.

If there is a sale or reclassification of held-to-maturity financial asset for more than aninsignificant amount before maturity, theentire held-to-maturity financial assets willhave to be reclassified as available-for-salefinancial assets. Subsequently, the Bank shallnot classifiy financial asset as held-to-maturityduring the following two years.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yangdimiliki hingga jatuh tempo ke kelompoktersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar.Keuntungan atau kerugian yang belumdirealisasi diakui dalam ekuitas (pendapatankomprehensif lainnya) sampai aset keuangantersebut dihentikan pengakuannya dan padasaat itu keuntungan atau kerugian kumulatifyang sebelumnya diakui dalam ekuitasdihentikan pengakuannya dan diakui padalaporan laba rugi komprehensif.

Reclassification of held-to-maturity financialasset to available-for-sale is recorded at fairvalue. The unrealized gain or loss isrecognized in equity (other comprehensiveincome) until the financial assets are beingderecognized, at which time the cumulativegain or loss previously recognized in equityare derecognized and reported in thestatements of comprehensive income.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompoktersedia untuk dijual ke kelompok yang dimilikihingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat.Keuntungan atau kerugian yang belumdirealisasi harus diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif sampai denganjatuh tempo aset tersebut.

Reclassification of available-for-sale financialasset to held-to-maturity is recorded atcarrying amount. Unrealized gain or lossshould be amortized using the effectiveinterest rate method up to maturity date ofsuch asset.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompoktersedia untuk dijual ke kelompok yang dimilikihingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat.Keuntungan atau kerugian yang belumdirealisasi harus diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif sampai dengan jatuhtempo aset tersebut.

Reclassification of available-for-sale financialasset to held-to-maturity is recorded atcarrying amount. Unrealized gain or lossshould be amortized using the effectiveinterest rate method up to maturity date ofsuch asset.

Page 223: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalents

Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kasdan setara kas terdiri atas kas, giro pada BankIndonesia, giro pada bank lain, penempatanpada Bank Indonesia dan bank lain, daninvestasi sangat likuid berjangka pendek yangakan jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan ataukurang sejak tanggal perolehan yang tidakdijaminkan atau dibatasi penggunaannya.

For statements of cash flows presentationpurposes, cash and cash equivalents consistsof cash, current accounts with BankIndonesia, current accounts with other banks,placements with Bank Indonesia and otherbanks, and short-term highly liquidinvestments with maturities of 3 (three)months or less less from the acquisition date,which are not pledged as collateral orrestricted for use.

d. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain d. Current Accounts with Bank Indonesiaand Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain padaawalnya diukur pada nilai wajar ditambah biayatransaksi yang dapat diatribusikan secaralangsung, jika ada, dan selanjutnya diukursebesar biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentukjika terdapat bukti objektif penurunan nilai(Catatan 2h).

Current accounts with Bank Indonesia andother banks are initially measured at fairvalue plus directly attributable transactioncosts, if any, and subsequently measured attheir amortized cost using effective interestrate method. The allowance for impairmentlosses is provided if there is an objectiveevidence of impairment (Note 2h).

e. Penempatan pada Bank Indonesia dan BankLain

e. Placements with Bank Indonesia andOther Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan banklain terdiri dari Fasilitas Simpanan BankIndonesia (FASBI) dan deposito berjangka.

Placements with Bank Indonesia and otherbanks consist of Fasilitas Simpanan BankIndonesia (FASBI) and time deposits.

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakansebesar saldo penempatan dikurangi dengandiskonto yang belum diamortisasi.

Placements with Bank Indonesia are stated atthe outstanding balances net of unamortizeddiscount.

Penempatan pada bank lain pada awalnyadiukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksiyang dapat diatribusikan secara langsung, jikaada, dan selanjutnya diukur sebesar biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Penyisihan kerugianpenurunan nilai dibentuk jika terdapat buktiobjektif penurunan nilai (Catatan 2h).

Placements with other banks are initiallymeasured at fair value plus directlyattributable transaction costs, if any, andsubsequently measured at their amortizedcost using the effective interest rate method.The allowance for impairment losses isprovided if there is an objective evidence ofimpairment (Note 2h).

Page 224: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

f. Surat-surat Berharga f. Marketable Securities

Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dariObligasi Pemerintah.

Marketable securities consist of GovernmentBonds.

Surat-surat berharga yang dimilikidiklasifikasikan ke dalam kelompok tersediauntuk dijual.

Marketable securities are classified asavailable-for-sale.

Surat-surat berharga yang diklasifikasikan kedalam kelompok tersedia untuk dijual disajikansebesar nilai wajarnya. Keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi akibatperubahan nilai wajar, setelah dikurangi pajak,diakui pada pendapatan komprehensif lainnyadan dicatat sebagai komponen ekuitas. Selisihantara harga jual dan nilai tercatat dari surat-surat berharga diakui sebagai keuntungan ataukerugian pada tahun dimana surat-suratberharga tersebut dijual. Keuntungan ataukerugian yang belum direalisasi dari surat-suratberharga tersedia untuk dijual tersebut, setelahdikurangi pajak, yang disajikan dalam ekuitasdiakui sebagai pendapatan atau beban padatahun terjadi realisasi. Penurunan permanenatas nilai surat-surat berharga tersedia untukdijual diakui dalam laporan laba rugi tahunberjalan.

Marketable securities classified as available-for-sale are stated at fair value. Unrealizedgains or losses from changes in fair value,net of tax, are recognized in othercomprehensive income and presented in theequity section. The difference between theselling price and the carrying value of themarketable securities is recognized as gain orloss in the year when realized. Theunrealized gains or losses, net of tax, of theavailable-for-sale marketable securitiespresented in equity are recognized as incomeor expense in the year when realized. Anypermanent decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized inthe current year’s statement of income.

Premi atau diskonto diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Premium or discount is amortized usingeffective interest rate method.

Penyisihan kerugian penurunan nilai danperubahan nilai wajar disajikan sebagaipenambah/pengurang terhadap surat-suratberharga.

The allowance for impairment losses andchanges in fair value are presented asadditions to/deductions from the outstandingbalance of marketable securities.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentukjika terdapat bukti obyektif penurunan nilai(Catatan 2h).

The allowance for impairment losses isprovided if there is an objective evidence ofimpairment (Note 2h).

g. Kredit yang Diberikan g. Loans

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uangberdasarkan persetujuan atau kesepakatanpinjam-meminjam dengan debitur yangmewajibkan debitur untuk melunasi hutang danbunganya setelah jangka waktu tertentu.

Loans represents funds provided based onagreements with borrowers, where borrowersare required to repay their debts with interestafter a specified period.

Page 225: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Kredit yang Diberikan (lanjutan) g. Loans (continued)

Kredit yang diberikan pada awalnya diukur padanilai wajar ditambah dengan biaya transaksiyang dapat diatribusikan secara langsung danbiaya tambahan untuk memperoleh asetkeungan tersebut, dan setelah pengakuan awaldiukur pada biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode suku bunga efektif,dikurangi dengan penyisihan kerugianpenurunan nilai. Penyisihan kerugianpenurunan nilai dibentuk jika terdapat buktiobyektif penurunan nilai (Catatan 2h).

Loans are initially measured at fair value plustransactions costs that are directlyattributable and additional costs to obtainfinancial assets, and after initial recognitionare measured at amortized cost based on theeffective interest rate method, less allowancefor impairment losses. Allowance forimpairment losses is provided if there is anobjective evidence of impairment (Note 2h).

Kredit yang tidak dapat dilunasidihapusbukukan dengan mendebit penyisihankerugian penurunan nilai. Penerimaankemudian atas kredit yang telahdihapusbukukan sebelumnya dikreditkan kepenyisihan kerugian penurunan nilai kredit dilaporan keuangan.

When loans are deemed uncollectible, theyare written-off against the related allowancefor impairment losses. Subsequent recoveriesfrom loans previously written-off are creditedto the allowance for impairment losses in thestatements of financial position.

h. Penurunan Nilai Aset Keuangan h. Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,Bank mengevaluasi apakah terdapat buktiobyektif bahwa aset keuangan atau kelompokaset keuangan mengalami penurunan nilai.Aset keuangan atau kelompok aset keuanganditurunkan nilainya dan kerugian penurunannilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapatbukti obyektif mengenai penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu atau lebihperistiwa yang terjadi setelah pengakuan awalaset tersebut (peristiwa yang merugikan), yangberdampak pada estimasi arus kas masa depanatas aset keuangan atau kelompok asetkeuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Bank assesses whether there is anyobjective evidence that a financial asset or agroup of financial assets is impaired at eachstatement of financial position date. Afinancial asset or a group of financial assetsis deemed to be impaired and the value isreduced if, and only if, there is objectiveevidence of impairment as a result of one ormore events that has occurred after the initialrecognition of the asset (an incurred lossevent) which has an impact on the estimatedfuture cash flows of the financial asset or thegroup of financial assets that can be reliablyestimated.

Bukti obyektif penurunan nilai meliputi indikasikesulitan keuangan signifikan yang dialamipenerbit atau debitur, wanprestasi atautunggakan pembayaran pokok atau bungarestrukturisasi kredit dengan persyaratan yangtidak mungkin diberikan jika debitur tidakmengalami kesulitan keuangan, kemungkinanbahwa debitur akan dinyatakan pailit ataumelakukan reorganisasi keuangan lainnya, dandata yang dapat diobservasi mengindikasikanadanya penurunan yang dapat diukur atasestimasi arus kas masa datang, terkait dengankelompok aset keuangan seperti memburuknyastatus pembayaran debitur atau penerbit dalamkelompok tersebut atau kondisi ekonomi yangberkorelasi dengan wanprestasi atas asetdalam kelompok tersebut.

Evidence of impairment may includeindications that the debtors or issuers areexperiencing significant financial difficulty,default or delinquency in interest or principalpayments, loan restructuring with terms thatmay not be applied if the debtor is notexperiencing financial difficulty, the probabilitythat the debtor will enter bankruptcy or otherfinancial reorganization, and observable dataindicate that there is a measurable decreasein the estimated future cash flows relating toa group of assets such as adverse changesin the payment status of the debtor or issuerin the group or economic conditions thatcorrelate with defaults in the asset in suchgroup.

Page 226: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) h. Impairment of Financial Assets (continued)

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biayaperolehan diamortisasi, Bank pertama kalimenentukan apakah terdapat bukti obyektifpenurunan nilai secara individual atas asetkeuangan yang signifikan secara individual,atau secara kolektif untuk aset keuangan yangtidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortized cost,the Bank first assesses individually whetherobjective evidence of impairment existsindividually for financial assets that areindividually significant, or collectively forfinancial assets that are not individuallysignificant.

Jika Bank menentukan tidak terdapat buktiobyektif mengenai penurunan nilai atas asetkeuangan yang dinilai secara individual,terlepas aset keuangan tersebut signifikan atautidak, maka Bank memasukkan aset tersebut kedalam kelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko kredit yang sejenis danmenilai penurunan nilai kelompok tersebutsecara kolektif. Aset yang penurunan nilainyadinilai secara individual dan untuk itu kerugianpenurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidaktermasuk dalam penilaian penurunan nilaisecara kolektif.

If the Bank determines that there is noobjective evidence of impairment for anindividually assessed financial asset, whethersignificant or not, the Bank includes the assetin a group of financial assets with similarcredit risk characteristics and collectivelyassesses them for impairment. Assets thatare individually assessed for impairment andfor which an impairment loss is or continuesto be recognized are not included in acollective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunannilai telah terjadi, jumlah kerugian diukursebagai selisih antara nilai tercatat aset dannilai kini dari estimasi arus kas masa datang(tidak termasuk kerugian kredit di masa datangyang belum terjadi) yang didiskontomenggunakan suku bunga efektif awal dari asetkeuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dariestimasi arus kas masa datang atas asetkeuangan dengan agunan mencerminkan aruskas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihanagunan dikurangi biaya-biaya untukmemperoleh dan menjual agunan, terlepasapakah pengambilalihan tersebut berpeluangterjadi atau tidak.

If there is objective evidence that animpairment loss has been incurred, theamount of the loss is measured as thedifference between the asset's carryingamount and the present value of estimatedfuture cash flows (excluding future expectedcredit losses that have not yet been incurred)discounted using the financial asset’s originaleffective interest rate. The calculation of theestimated future cash flows of a collateralizedfinancial asset reflects the cash flows thatmay result from foreclosure less costs forobtaining and selling the collateral, whetheror not foreclosure is probable.

Nilai tercatat aset keuangan diturunkan melaluiakun penyisihan dan jumlah kerugian yangterjadi diakui pada laporan laba rugikomprehensif. Pendapatan bunga tetap diakuiatas nilai tercatat yang telah diturunkan tersebutberdasarkan tingkat suku bunga efektif awalyang digunakan untuk mendiskonto arus kasmasa datang dari aset tersebut. Jika padaperiode berikutnya, jumlah estimasi kerugianpenurunan nilai meningkat atau menurunkarena peristiwa yang terjadi setelahpengakuan kerugian penurunan nilai, makakerugian penurunan nilai yang sudah diakuisebelumnya dinaikkan atau diturunkan denganmenyesuaikan akun penyisihan. Aset keuangandan penyisihan yang terkait dihapuskan jikatidak ada peluang yang realistis untukpengembalian masa datang dan semua jaminantelah terealisasi atau sudah diambil alih olehBank.

The carrying amount of the asset is reducedthrough the use of an allowance account andthe amount of the loss is recognized in thestatement of comprehensive income. Interestincome continues to be accrued on thereduced carrying amount and is accruedusing the rate of interest used to discount thefuture cash flows for the purpose ofmeasuring impairment loss. If, in subsequentperiod, the amount of the estimatedimpairment loss increases or decreasesbecause of an event occurring after theimpairment was recognized, the previouslyrecognized impairment loss is increased orreduced by adjusting the allowance account.Financial assets together with the associatedallowance are written-off when there is norealistic prospect of future recovery and allcollateral has been realized or has beentransferred to the Bank.

Page 227: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) h. Impairment of Financial Assets (continued)

Bank telah menentukan bukti penurunan nilaiatas aset keuangan secara individual dankolektif. Evaluasi penurunan nilai terhadap asetkeuangan yang signifikan dilakukan secaraindividual.

Semua aset keuangan yang signifikan secaraindividual yang tidak mengalami penurunan nilaisecara individual dievaluasi secara kolektifuntuk menentukan penurunan nilainya denganmengelompokkan aset keuangan tersebutberdasarkan karakteristik risiko yang serupa.

Dalam menentukan penurunan nilai secarakolektif, Bank menggunakan model statisik daridata historis atas probability of default, saatpemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi,yang disesuaikan dengan pertimbanganmanajemen mengenai apakah kondisi ekonomidan kredit saat ini mungkin menyebabkankerugian aktual lebih besar atau lebih kecildaripada yang dihasilkan oleh model statistik.Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian, dan saatpemulihan yang diharapkan di masa mendatangsecara berkala dibandingkan dengan hasilaktual yang diperoleh untuk memastikan bahwamodel statistik yang digunakan masih memadai.

The Bank had assessed the impairmentlosses of financial asset through individualand collective assessment. The impairmentassessment for significant financial assets isindividually assessed.

All individually significant financial assetwhich not individually impaired are collectivelyassessed for impairment by grouping thosefinancial assets based on similar riskcharacteristics.

In assessing collective impairment, Bank usestatistical modeling of historical trends of theprobability of default, timing of recoveries,and the amout of loss incurred, adjusted formanagement’s judgement as to whethercurrent economic and credit conditions aresuch that the actual losses are likely to begreater or less than suggested by historicalmodeling. Default rates, loss rates, and theexpected timing of future recoveries areregulary benchmarked against actualoutcomes to ensure that they remainappropriate.

i. Aset Tetap i. Fixed Assets

Aset tetap, selain tanah, disusutkan denganmetode garis lurus (straight-line method)dengan taksiran masa manfaat ekonomissebagai berikut:

Fixed assets, except land, are depreciatedusing straight line-method with expecteduseful lives as follows:

Tahun/Years

Renovasi gedung yang disewa 2 - 5 Leasehold improvementsKendaraan bermotor 4 - 8 VehiclesPerlengkapan kantor 4 - 8 Office equipment

Akumulasi biaya konstruksi aset tetapdikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian.Biaya tersebut direklasifikasi ke dalam asettetap pada saat proses konstruksi telah selesai.Penyusutan dibebankan pada laporan laba rugikomprehensif terhitung mulai dari tanggalpenyelesaian.

The accumulated costs of the construction offixed assets are capitalized as construction inprogress. These costs are reclassified toproper fixed asset account when theconstruction is completed. Depreciation ischarged to statements of comprehensiveincome starting from the date of completion.

Nilai residu, umur manfaat, dan metodepenyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengankeadaan, disesuaikan secara prospektif padasetiap periode pelaporan.

The residual values, useful lives and methodsof depreciation are reviewed, and adjustedprospectively if appropriate, at end of eachreporting period.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankanlangsung ke dalam laporan laba rugi tahundimana biaya-biaya tersebut terjadi.Pengeluaran dalam jumlah signifikan yangmemperpanjang masa manfaat ekonomis asettetap dikapitalisasi dan disusutkan selama sisamanfaat yang bersangkutan.

The cost of repairs and maintenance isdirectly charged to the statements ofcomprehensive income during the financialyear in which they incurred. Majorexpenditures which extend the futureeconomic useful lives of assets arecapitalized and depreciated over theremaining useful life of the related asset.

Page 228: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued)

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi ataudijual, nilai perolehan dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporan posisikeuangan dan laba atau rugi yang terjadi diakuipada laporan laba rugi komprehensif tahunberjalan.

When fixed assets are retired or otherwisedisposed of, their acquisition cost and therelated accumulated depreciation areeliminated from the statements of financialposition and any resulting gains or losses arerecognized in the current year’s statement ofcomprehensive income.

j. Agunan yang Diambil Alih j. Foreclosed Assets

Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun”Aset Lain-lain”.

Foreclosed assets are presented in the “OtherAssets” account.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilaibersih yang dapat direalisasikan. Nilai bersihyang dapat direalisasikan adalah nilai wajaragunan yang diambil alih dikurangi denganestimasi biaya untuk menjual agunan tersebut.Selisih lebih saldo kredit di atas nilai bersihyang dapat direalisasikan dari agunan yangdiambil alih dibebankan ke dalam laporan labarugi komprehensif. Selisih antara nilai agunanyang diambil alih dan hasil penjualannya diakuisebagai keuntungan atau kerugian yang telahterealisasi dalam laporan laba rugikomprehensif tahun berjalan.

Foreclosed assets are stated at net realizablevalue. Net realizable value is the fair value ofthe foreclosed assets less estimated costs tosell the assets. The excess of loan receivableover the net realizable value of the foreclosedassets is charged to statements ofcomprehensive income. The differencebetween the recorded amount of theforeclosed assets and the proceeds from thesale of such assets is recorded as realizedgain or loss in the current year’s statement ofcomprehensive income.

Beban-beban yang berkaitan denganpemeliharaan agunan yang diambil alihdibebankan dalam laporan laba rugikomprehensif pada saat terjadinya.

Maintenance and repair costs are charged asan expense in the statements ofcomprehensive income when incurred.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yangdiambil alih secara berkala. Penyisihankerugian aset agunan yang diambil alihdibentuk bila terjadi penurunan nilai agunanyang diambil alih. Kerugian penurunan nilaitersebut dibebankan dalam laporan laba rugikomprehensif.

Management evaluates the value offoreclosed assets regularly. An allowance forlosses on foreclosed assets is provided ifthere is a decline in value of foreclosedassets. Any such losses are recognized in thestatements of comprehensive income.

k. Liabilitas Segera k. Liabilities Immediately Payable

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yangharus segera dibayarkan kepada pihak lainberdasarkan kontrak atau perintah dari pihakyang mempunyai kewenangan untuk itu.

Liabilities immediately payable representobligations to third parties based on contractor order by those having authority that haveto be settled immediately.

Liabilitas segera diukur sebesar biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif.

Liabilities immediately payable are measuredat their amortized cost using effective interestrate method.

Page 229: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Simpanan dari Nasabah l. Deposits from Customers

Giro, tabungan, dan deposito berjangka padaawalnya diakui pada nilai wajar dan selanjutnyadiukur pada biaya perolehan diamortisasidengan menggunakan metode suku bungaefektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitungdengan memperhitungkan adanya diskontoatau premi terkait dengan pengakuan awalsimpanan dari nasabah dan biaya transaksiyang merupakan bagian yang tak terpisahkandari suku bunga efektif.

Demand deposits, saving deposits, and timedeposits are classified as other liabilities,which are initially recognized at fair value andsubsequently measured at amortized costusing the effective interest rate method.Amortized cost is calculated by taking intoaccount any discount or premium related tothe initial recognition of deposits fromcustomers and transaction costs that are anintegral part of the effective interest rate.

m. Simpanan dari Bank Lain m. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitasterhadap bank lain dalam bentuk giro,tabungan, dan deposito berjangka denganperiode jatuh tempo menurut perjanjian.

Deposits from other banks representsliabilities to other banks in the form of currentaccounts, saving accounts, and time depositswith maturities based on contracts.

Simpanan dari bank lain pada awalnya diakuipada nilai wajar dan selanjutnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Biaya perolehan diamortisasi dihitung denganmemperhitungkan adanya diskonto atau premiterkait dengan pengakuan awal simpanan daribank lain dan biaya transaksi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari suku bungaefektif.

Deposits from other banks are classified asother liabilities, which are initially recognizedat fair value and subsequently are measuredat amortized cost using the effective interestrate method. Amortized cost is calculated bytaking into account any discount or premiumrelated to the initial recognition of depositsfrom other banks and transaction costs thatare an integral part of the effective interestrate.

n. Pinjaman yang Diterima n. Fund Borrowings

Pinjaman yang diterima merupakan dana yangditerima dari pihak lain dengan kewajibanpembayaran kembali sesuai denganpersyaratan perjanjian pinjaman.

Fund borrowings are funds received fromother parties with payment obligation basedon fund borrowings agreements.

Pinjaman yang diterima pada awalnyadinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudiandinyatakan sebesar biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodesuku bunga efektif. Biaya perolehandiamortisasi dihitung dengan memperhitungkanadanya diskonto atau premi terkait denganpengakuan awal pinjaman diterima dan biayatransaksi yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari suku bunga efektif.

Fund borrowings are classified as otherliabilities which are initially recognized at fairvalue and subsequently measured atamortized cost using the effective interestrate method. Amortized cost is calculated bytaking into account any discount or premiumrelated to the initial recognition of fundborrowings and transaction costs that are anintegral part of the effective interest rate.

Page 230: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Pajak Penghasilan Badan o. Corporate Income Tax

Bank menerapkan metode liabilitas dalammenentukan beban pajak penghasilannya.Menurut metode ini, aset dan hutang pajaktangguhan diakui untuk semua perbedaantemporer antara niIai aset dan liabilitas yangtercatat di laporan posisi keuangan dengandasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitastersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metodeini juga mensyaratkan adanya pengakuanterhadap manfaat pajak masa mendatang(future tax benefits) apabila besar kemungkinanbahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan.

The Bank applies the liability method todetermine its corporate income tax expense.Under the liability method, deferred taxassets and liabilities are recognized for alltemporary differences between the financialand tax bases of assets and liabilities at eachreporting date. This method also requires therecognition of future tax benefits, to the extentthat realization of such benefits is probable.

Pajak tangguhan dihitung denganmenggunakan tarif pajak yang berlaku atausecara substansial telah berlaku pada tanggallaporan posisi keuangan. Perubahan nilaitercatat aset dan liabilitas pajak tangguhanyang disebabkan oleh perubahan tarif pajakdibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuktransaksi-transaksi yang sebelumnya telahlangsung dibebankan atau dikreditkan keekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates thathave been enacted or substantively enactedat statement of financial position dates.Changes in the carrying amount of deferredtax assets and liabilities due to a change intax rates is charged to current yearoperations, except to the extent that it relatesto items previously charged or credited toequity.

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditinjau padasetiap tanggal laporan posisi keuangan danjumlahnya diturunkan apabila tidak lagi terdapatkemungkinan besar tersedianya penghasilankena pajak yang cukup pada masa mendatanguntuk merealisasikan aset tersebut.

The carrying amount of deferred tax assets isreviewed at each statement of financialposition dates and reduced to the extent thatit is no longer probable that sufficient taxableincome will be available to allow all or part ofthe deferred tax assets to be utilized.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatatpada saat surat ketetapan pajak diterima ataujika mengajukan banding, apabila: (i) pada saathasil dari banding tersebut ditetapkan, kecualibila terdapat ketidakpastian yang signifikan atashasil banding tersebut, maka koreksiberdasarkan surat ketetapan pajak terhadapkewajiban perpajakan tersebut dicatat padasaat pengajuan banding dibuat, atau (ii) padasaat dimana pengetahuan dari perkembanganatas kasus lain yang serupa dengan kasusBank yang sedang dalam proses banding,berdasarkan ketentuan dari Pengadilan Pajakatau Mahkamah Agung, dimana hasil yangdiharapkan dari proses banding Bank secarasignifikan tidak pasti, maka pada saat tersebutperubahan kewajiban perpajakan berdasarkanketetapan pajak diakui.

Amendments to taxation obligations arerecorded when an assessment is received or,for assesment appealed against by the Bank,when: (i) the result of the appeal isdetermined, unless there is significantuncertainty as two the outcome of suchappeal, or (ii) at the time based on knowledgeof development in similar cases involvingmatters appealed by the Bank, based onruling the Tax Court or the Supreme Court,that a positive outcome of the Bank’s appealis adjudged to be significantly uncertain, inwhich the event impact of an amendment oftax obligations based on the assesmentamounts appealed is recognized.

Beban pajak badan kini ditentukan berdasarkanestimasi penghasilan kena pajak untuk periodeberjalan dan dihitung dengan menggunakantarif pajak yang berlaku.

Current corporate income tax expense isdetermined based on the estimated taxableincome for the period and computed usingprevailing tax rates.

Page 231: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Imbalan Kerja p. Employee Benefits

Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja danLiabilitas Pensiun

Employment Termination Benefits andPension Obligation

Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutangketika karyawan dihentikan kontrak kerjanyasebelum usia pensiun normal. Bank mengakuipesangon pemutusan kontrak kerja ketika Bankmenunjukkan komitmennya untuk memutuskankontrak kerja dengan karyawan berdasarkansuatu rencana formal terperinci yang kecilkemungkinannya untuk dibatalkan. Biayapemutusan kontrak kerja diakui pada periodeketika Bank telah menunjukkan komitmennyauntuk mengurangi secara signifikan jumlahpekerja yang ditanggung oleh program.

Employment termination benefits are payablewhenever an employee’s employment isterminated before the normal retirement date.The Bank recognizes termination benefitswhen it is demonstrably committed toterminate the employment of currentemployees according to a detailed formalplan and the possibility to withdraw the plan islow. Termination costs are recognized in theperiod when the Bank is demonstrablycommitted to make a significant reduction inthe number of employees covered by a plan.

Bank mengakui penyisihan imbalan kerjaberdasarkan Undang-undang No. 13/2003.Penyisihan tersebut diakui berdasarkanperhitungan aktuaris. Metode perhitunganaktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalahmetode Projected Unit Credit.

The Bank recognizes provisions for employeeservice entitlements in accordance with LaborLaw No. 13/2003. The provisions arerecognized using an actuarial calculation. Themethod used by the actuary for actuarialcalculation is the Projected Unit Credit.

Keuntungan atau kerugian aktuarial diakuisebagai pendapatan atau beban apabilaakumulasi keuntungan atau kerugian aktuarialbersih yang belum diakui untuk masing-masingperusahaan pada akhir periode pelaporansebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalanpasti pada tanggal tersebut. Keuntungan ataukerugian diakui atas dasar metode garis lurusselama rata-rata sisa masa kerja karyawanyang diharapkan.

Actuarial gains or losses are recognized asincome or expense when the net cumulativeunrecognized actuarial gains or losses foreach individual company at the end of theprevious reporting period exceed 10% of thepresent value of the defined benefit obligationat that date. These gains or losses arerecognized on a straight-line basis over theexpected average remaining working lives ofthe employees.

Biaya jasa lalu dibebankan dengan metodegaris lurus selama periode rata-rata sampaiimbalan tersebut menjadi hak (vested).

The past service cost is recognized as anexpense on a straight-line method over theaverage period until the benefits becomevested.

Page 232: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pendapatan dan Beban Bunga q. Interest Income and Interest Expense

Untuk seluruh instrumen keuangan diukur padabiaya perolehan diamortisasi, aset keuangandengan pendapatan bunga yang diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual, pendapatanmaupun beban bunga diakui denganmenggunakan metode suku bunga efektif, yaitusuku bunga yang akan mendiskonto secaratepat estimasi pembayaran atau penerimaankas di masa datang sepanjang perkiraan umurinstrumen keuangan tersebut atau, jika lebihtepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilaitercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitaskeuangan. Perhitungan dilakukan denganmemperhitungkan seluruh syarat dan ketentuandari kontraktual instrumen keuangan dan biayatambahan yang timbul secara langsung untukinstrumen tersebut dan merupakan bagian tidakterpisahkan dari suku bunga efektif.

For all financial instruments measured atamortized cost, interest bearing financialassets classified as available-for-sale,interest income or expense is recorded usingthe effective interest rate method, which isthe rate that exactly discounts estimatedfuture cash payments or receipts through theexpected life of the financial instrument or ashorter period, where appropriate, to the netcarrying amount of the financial asset orfinancial liability. The calculation takes intoaccount all contractual terms of the financialinstrument and includes any fees orincremental costs that are directly attributableto the instrument and are an integral part ofthe effective interest rate.

Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangandisesuaikan jika Bank merevisi estimasinyauntuk pembayaran maupun penerimaan. Nilaitercatat yang disesuaikan tersebut dihitungdengan menggunakan suku bunga efektif awaldan perubahannya dicatat di laporan laba rugikomprehensif. Tetapi untuk aset keuangan yangtelah direklasifikasi, dimana pada periodeberikutnya Bank meningkatkan estimasipenerimaan kas sebagai hasil dari peningkatanpengembalian penerimaan kas, dampakpeningkatan pemulihan tersebut diakui sebagaipenyesuaian pada suku bunga efektif sejaktanggal perubahan estimasi.

The carrying amount of the financial asset orfinancial liability is adjusted if the Bankrevises its estimates of payments or receipts.The adjusted carrying amount is calculatedbased on the original effective interest rateand the change in carrying amount isrecorded in the statements of comprehensiveincome. However, for a reclassified financialasset for which the Bank subsequentlyincreases its estimates of future cash receiptsas a result of increased recoverability ofthose cash receipts, the effect of thatincrease is recognized as an adjustment tothe effective interest rate from the date of thechange in estimate.

Pada saat nilai tercatat aset keuangan ataukelompok aset keuangan yang serupa telahditurunkan akibat adanya kerugian penurunannilai, pendapatan bunga tetap diakuimenggunakan suku bunga yang digunakanuntuk mendiskontokan arus kas masamendatang untuk mengukur besarnya kerugianpenurunan nilai.

Once the recorded value of a financial assetor a group of similar financial assets hasbeen reduced due to an impairment loss,interest income continues to be recognizedusing the rate of interest used to discount thefuture cash flows for the purpose ofmeasuring the impairment loss.

Page 233: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Provisi dan Komisi r. Fees and Commissions

Pendapatan dan beban provisi dan komisi atasaset dan liabilitas keuangan yang merupakanbagian dari suku bunga efektif, dimasukkandalam perhitungan suku bunga efektif.Pendapatan dan beban ini diamortisasisepanjang umur aset atau liabilitas keuangan,atau selama periode risiko.

Fees and commissions income and expenseof financial assets and liabilities, which are anintegral part of the effective interest rate arebeing taken into account in calculating theeffective interest rate. These income andexpense are amortized during the life offinancial assets or liabilities or during theperiod of the risk.

Provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitanlangsung dengan kegiatan perkreditan ataujangka waktu tertentu atau tidak material diakuipada tanggal terjadinya transaksi.

Other fees and commissions that are notrelated to either lending activities or specifictime periods or not material are recognized atthe date transaction occured.

s. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi s. Transactions and Balances with RelatedParties

Dalam kegiatan usaha normalnya, Bankmelakukan transaksi dengan pihak-pihakberelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAKNo. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

In its normal course of business, the Bankenters into transactions with related partiesas defined under PSAK No. 7 (Revised2010), “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi dan saldo yang signifikandengan pihak-pihak berelasi baik yangdilakukan atau tidak dilakukan dengan syaratatau kondisi normal, sebagaimana yangdilakukan dengan pihak yang tidak berelasi,diungkapkan pada catatan atas laporankeuangan (Catatan 26).

All significant transactions and balances withrelated parties, whether or not transacted atnormal terms and conditions similar to thosenon-related parties are disclosed in the notesto the financial statements (Note 26).

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 3. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,dibutuhkan estimasi dan asumsi yangmempengaruhi:

The preparation of financial statements inconformity with Indonesian Financial AccountingStandards requires the use of estimates andassumptions that affects:

- nilai aset dan liabilitas dilaporkan, pengungkapanatas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggallaporan keuangan,

- the reported amounts of assets and liabilities,disclosure of contingent assets and liabilities atthe date of the financial statements,

- jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkanselama periode pelaporan.

- the reported amounts of revenues andexpenses during the reporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkanpengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dantindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbedadari jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based onmanagement’s best knowledge of current eventsand activities, actual results may differ from thoseestimates.

Page 234: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN(lanjutan)

3. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS(continued)

Pertimbangan profesional dan estimasi signifikandalam menentukan jumlah yang diakui dalamlaporan keuangan adalah sebagai berikut:

The most significant judgements and estimates indetermining the amounts recognized in thefinancial statements are as follows:

Usaha yang berkelanjutan Going concern

Manajemen Bank telah melakukan penilaian ataskemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsunganusahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memilikisumber daya untuk melanjutkan usahanya di masamendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahuiadanya ketidakpastian material yang dapatmenimbulkan keraguan yang signifikan terhadapkemampuan Bank untuk mempertahankankelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporankeuangan telah disusun atas dasar usaha yangberkelanjutan.

The Bank’s management has made anassessment of the Bank’s ability to continue as agoing concern and is satisfied that the Bank hasthe resources to continue in business for theforeseeable future. Furthermore, the managementis not aware of any material uncertainties thatmay cast significant doubt upon the Bank’s abilityto continue as a going concern. Therefore, thefinancial statements continue to be prepared onthe going concern basis.

Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuanganyang tercatat pada laporan posisi keuangan tidaktersedia di pasar aktif, ditentukan denganmenggunakan berbagai teknik penilaian termasukpenggunaan model matematika. Masukan (input)untuk model ini berasal dari data pasar yang bisadiamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila datapasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia,pertimbangan manajemen diperlukan untukmenentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebutmencakup pertimbangan likuiditas dan masukanmodel seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yangberjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkatpelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagalbayar.

Where the fair values of financial assets andfinancial liabilities recorded on the statements offinancial position cannot be derived from activemarkets, they are determined using a variety ofvaluation techniques that include the use ofmathematical models. The inputs to these modelsare derived from observable market data wherepossible, but where observable market data are notavailable, judgment is required to establish fairvalues. The judgments include considerations ofliquidity and model inputs such as volatility for longterm derivatives and discount rates, prepaymentrates, and default rate assumptions.

Perusahaan menyajikan nilai wajar atas instrumenkeuangan berdasarkan hirarki nilai wajar berikut:

The Company presents the fair value of financialinstruments based on the following fair valuehierarchy:

• Tingkat 1 - nilai wajar berdasarkan hargakuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif;

• Tingkat 2 - nilai wajar yang menggunakan inputselain harga kuotasian yang termasuk dalamTingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secaralangsung (misalnya harga) atau secara tidaklangsung (misalnya diperoleh dari harga); dan

• Tingkat 3 - nilai wajar yang menggunakan inputyang bukan berdasarkan data pasar yang dapatdiobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

• Level 1 - the fair value is based quoted prices(unadjusted) in active markets;

• Level 2 - the fair value uses inputs other thanquoted prices included within Level 1 that areobservable, either directly (ie as prices) orindirectly (i.e, derived from prices); and

• Level 3 - the fair value uses inputs that are notbased on observable market data(unobservable inputs).

Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuanganyang tercatat pada laporan posisi keuangan tidaktersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan denganmenggunakan berbagai teknik penilaian termasukpenggunaan model matematika statistik.

If the fair value of financial assets and financialliabilities recorded in the statements of financialposition is not available in an active market, the fairvalue is determined using various valuationtechniques including the use of statisticalmathematical model.

Page 235: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN(lanjutan)

3. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS(continued)

Nilai wajar atas instrumen keuangan (lanjutan) Fair value of financial instruments (continued)

Masukan (input) untuk model ini berasal dari datapasar yang dapat diobservasi. Bila data pasar yangdapat diobservasi tersebut tidak tersedia, manajemenmempertimbangkan masukan dan asumsi yangdiperlukan untuk menentukan nilai wajar.Pertimbangan tersebut mencakup pertimbanganseperti model umpan balik likuiditas dan volatilitasuntuk transaksi derivatif dan tingkat diskonto jangkapanjang, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsitingkat gagal bayar.

The input for this model comes from observablemarket data. When observable market data are notavailable, management considers necessary inputsand assumptions to determine the fair value.Considerations include considerations such asliquidity and volatility feedback model for derivativetransactions and long term discount rate, the level ofearly payment and the level of default assumption.

Nilai wajar instrumen keuangan Perusahaandiungkapkan pada Catatan 30.

The fair value of the Company’s financialinstruments’ is disclosed in Note 30.

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Impairment losses on loans and receivables

Bank mereviu kredit yang diberikan yang signifikansecara individual dan piutang pada setiap tanggallaporan posisi keuangan untuk menilai apakahpenurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugikomprehensif. Secara khusus, justifikasi olehmanajemen diperlukan dalam estimasi jumlah danwaktu arus kas di masa mendatang ketikamenentukan penurunan nilai. Dalam estimasi aruskas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasikeuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan.Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsitentang sejumlah faktor dan hasil aktual yangmungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahandi masa mendatang penyisihan kerugian penurunannilai tersebut.

The Bank reviews its individually significant loansand receivables at each statement of financialposition dates to assess whether an impairment lossshould be recorded in the statements ofcomprehensive income. In particular, judgment bymanagement is required in the estimation of theamount and timing of future cash flows whendetermining the impairment loss. In estimating thesecash flows, the Bank makes judgments about thedebtor’s financial situation and the net realizablevalue of collateral. These estimates are based onassumptions about a number of factors and actualresults may differ, resulting in future changes to theallowance of impairment losses.

Nilai tercatat atas kredit yang dimiliki Bankdiungkapkan pada Catatan 9.

The carrying value of the Bank’s loan are disclosedin Note 9.

Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual Impairment of available-for-sale investments

Bank mereview efek hutang yang diklasifikasikansebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggallaporan posisi keuangan untuk menilai apakah telahterjadi penurunan nilai. Penilaian tersebutmemerlukan pertimbangan yang sama seperti yangditerapkan pada penilaian individual pada kredit yangdiberikan.

The Bank reviews its debt securities classified asavailable-for-sale investments at each statement offinancial position dates to assess whether they is animpairment in value. This requires similar judgmentas applied to the individual assessment of loans.

Nilai tercatat untuk aset keuangan tersedia untukdijual yang dimiliki Perusahaan diungkapkan padaCatatan 8.

The carrying value of the Company’s available-for-sale financial assets’ is disclosed in Note 8.

Page 236: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN(lanjutan)

3. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS(continued)

Pajak penghasilan Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalammenentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yangpenentuan pajak akhirnya adalah tidak pastisepanjang kegiatan usaha normal. Bank mengakuiliabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkanestimasi apakah akan terdapat tambahan pajakpenghasilan badan. Pertimbangan signifikan jugadilakukan dalam menentukan jumlah aset pajaktangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu dantingkat keuntungan masa depan dan strategiperencanaan pajak.

Significant judgement is involved in determining theprovision for corporate income tax. There are certaintransactions and computation for which the ultimatetax determination is uncertain during the ordinarycourse of business. The Bank recognizes liabilitiesfor expected corporate income tax issues based onestimates of whether additional corporate incometax will be due. Significant judgement is alsoinvolved to determine the amount of deferred taxasset that can be recognized, based upon the likelytiming and the level of future taxable profits togetherwith future tax planning strategies.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajakpenghasilan terpulihkan (recoverable) pada periodemendatang sebagai akibat perbedaan temporeryang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemendiperlukan untuk menentukan jumlah aset pajaktangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktuyang tepat dan tingkat laba fiskal di masamendatang sejalan dengan strategi rencanaperpajakan kedepan.

Deferred tax assets are recognized for the futurerecoverable taxable income arising from temporarydifference. Management’s judgement is required todetermine the amount of deferred tax assets thatcan be recognized, based on the likely timing onlevel of future taxable profits, together with futuretax planning strategics.

Liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan Post-employment benefits liabilities

Liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan ditentukanberdasarkan perhitungan aktuarial. Perhitunganaktuarial menggunakan asumsi-asumsi sepertitingkat diskonto, tingkat pengembalian aset, tingkatkenaikan penghasilan, tingkat kematian, tingkatpengunduran diri, dan lain-lain.

Post-employment benefits liabilities are determinedbased on actuarial valuation. The actuarialvaluation involves assumptions such as discountrate, expected rate of returns on plan assets,salary increase rate, mortality rate, resignationrate, and others.

4. KAS 4. CASH

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Rupiah 1.892.266.400 2.124.056.400 Rupiah

Page 237: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNT WITH BANK INDONESIA

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Rupiah 24.667.164.822 30.760.153.883 Rupiah

Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) pada tanggal31 Desember 2013 dihitung berdasarkan PeraturanBank Indonesia (PBI) No. 5/7/PBI/2013 tanggal26 September 2013 tentang Perubahan Kedua atasPBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010tentang GWM Bank Umum pada Bank Indonesiadalam Rupiah dan Valuta Asing. Sedangkan rasioGWM tanggal 31 Desember 2012 dihitungberdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum padaBank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.

As of December 31, 2013, Minimum ReserveRequirement ratio is calculated using BankIndonesia Regulation (PBI) No. 5/7/PBI/2013dated September 26, 2013 regarding the SecondAmendment of PBI No. 12/19/PBI/2010 datedOctober 4, 2010 regarding Minimum ReserveRequirement of General Banks at Bank Indonesiain Rupiah and Foreign Currency. While MinimumReserve Requirement Ratio as of December 31,2012 is calculated using PBI No. 12/19/PBI/2010dated October 4, 2010 regarding MinimumReserve Requirement of General Bank at BankIndonesia in Rupiah and Foreign Currency.

Perubahan terletak pada GWM Sekunder dalamRupiah, di mana ditetapkan sebesar:

• 2,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalamRupiah sampai dengan tanggal 30 September2013;

• 3% dari DPK sejak tanggal 1 Oktober 2013sampai dengan 31 Oktober 2013;

• 3,5% dari DPK sejak tanggal 1 November 2013sampai dengan 1 Desember 2013; dan

• 4% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal2 Desember 2013.

The amendment was on the secondary reserve inRupiah, which stipulated as follows:

• 2.5% from third party funds in Rupiah untilSeptember 30, 2013;

• 3% from third party funds in Rupiah sinceOctober 1, 2013 until October 31, 2013;

• 3.5% from third party funds in Rupiah sinceNovember 1, 2013 until December 1, 2013;

• 4% from third party funds in Rupiah sinceDecember 2, 2013;

Rasio GWM (tidak diaudit) Bank pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagaiberikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the GWMratios (unaudited) of the Bank are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Rupiah RupiahGiro Wajib Minimum Utama 12,07% 13,63% Primary Statutory ReserveGiro Wajib Minimum Sekunder 4,07% 5,63% Secondary Statutory Reserve

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajibdisediakan oleh Bank dalam bentuk saldo rekeninggiro pada Bank Indonesia, sedangkan GWMSekunder adalah cadangan minimum yang wajibdipelihara oleh Bank yang terdiri dari Sertifikat BankIndonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN),dan/atau kelebihan saldo rekening giro Rupiah Bankdari GWM Utama yang disediakan di BankIndonesia.

Primary statutory reserve is a minimum reservethat should be maintained by the Bank in thecurrent accounts with Bank Indonesia, whilesecondary statutory reserve is a minimum reservethat should be maintained by the Bank whichcomprises of Certificates of Bank Indonesia (SBI),State Promissory Notes (SUN), and/or excessreserves of the Bank’s Rupiah current accountfrom the primary statutory reserve that should bemaintained in Bank Indonesia.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Banktelah memenuhi ketentuan Bank Indonesiamengenai Giro Wajib Minimum.

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank hascomplied with Bank Indonesia Regulation on theMinimum Reserve Requirement.

Page 238: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

6. GIRO PADA BANK LAIN 6. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,giro pada bank lain masing-masing Rp625.826.844dan Rp10.535.058.616. Seluruh giro pada bank lainadalah dalam mata uang Rupiah dan ditempatkanpada pihak ketiga.

As of December 31, 2013 and 2012, currentaccounts with other banks are amounted toRp625,826,844 and Rp10,535,058,616,respectively. Those current accounts with otherbanks are denominated in Rupiah and with thirdparties.

Giro pada bank lain pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan lancardan tidak terdapat saldo giro pada bank lain yangdiblokir atau digunakan sebagai agunan.

As of December 31, 2013 and 2012, currentaccounts with other banks were classified ascurrent and there were no current accounts withother banks which were blocked or under lien.

Rata-rata tingkat suku bunga giro pada bank lainuntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah0,96% per tahun dan 1,42% per tahun.

Average interest rates of current account withother banks during the years ended December 31,2013 and 2012 are 0.96% per annum and 1.42%per annum, respectively.

Manajemen berkeyakinan bahwa giro pada banklain dapat tertagih seluruhnya sehingga penyisihankerugian penurunan nilai tidak dibentuk padatanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Management believes that current accounts withother banks are fully collectible therefore therewas no allowance for impairment losses providedas of December 31, 2013 and 2012.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DANBANK LAIN

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA ANDOTHER BANKS

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan banklain adalah dalam mata uang Rupiah danditempatkan pada pihak ketiga, yang terdiri atas:

All placements with Bank Indonesia and otherbanks are in Rupiah and with third parties, whichcomprise of:

Jatuh tempo/ 31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/Jenis penempatan Maturity December 31, 2013 December 31, 2012 Type of placement

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia(FASBI) - neto setelah Placements with Bank Indonesiadikurangi diskonto yang (FASBI) - net ofbelum diamortisasi ≤ 1 bulan/month 77.987.545.645 131.485.397.002 unamortized discount

Penempatan dalam depositoberjangka Placements in time depositsBank Perkreditan Rakyat ≤ 1 bulan/month 7.300.000.000 - Rural Banks

> 1 - ≤ 3 bulan/months 6.570.000.000 3.925.000.000> 3 - ≤ 6 bulan/months 3.820.000.000 16.350.000.000

> 6 - ≤ 12 bulan/months - 350.000.000

95.677.545.645 152.110.397.002Penyisihan kerugian penurunan nilai (77.105.352) (50.000.000) Allowance for impairment losses

95.600.440.293 152.060.397.002

Kisaran tingkat suku bunga penempatan pada BankIndonesia dan bank lain untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012masing-masing adalah 5,75% - 9,50% per tahun dan4,00% - 8,00% per tahun.

The interest rate ranges of placements with BankIndonesia and other banks for the years endedDecember 31, 2013 and 2012 are 5.75% - 9.50%per annum and 4.00% - 8.00% per annum,respectively.

Page 239: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DANBANK LAIN (lanjutan)

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA ANDOTHER BANKS (continued)

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan banklain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan2012 diklasifikasikan lancar dan tidak terdapat saldopenempatan pada bank lain yang diblokir ataudigunakan sebagai agunan.

As of December 31, 2013 and 2012, allplacements with Bank Indonesia and other bankswere classified as current and there were noplacements with other banks which were blockedor under lien.

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilaipenempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

The movements of the allowance for impairmentlosses for placements with other banks are asfollows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Saldo awal tahun 50.000.000 - Balance at beginning of yearPenyisihan selama

tahun berjalan (Catatan 20) 27.105.352 50.000.000 Provision during the year (Note 20)

Saldo akhir tahun 77.105.352 50.000.000 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihankerugian penurunan nilai yang dibentuk telahmemadai per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Management believes that the allowance forimpairment losses is adequately provided as ofDecember 31, 2013 and 2012.

8. SURAT-SURAT BERHARGA 8. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan jenis mata uang dan klasifikasi: a. By currency and classification:

Seluruh surat-surat berharga adalah dalammata uang Rupiah dan dengan pihak ketiga,yang terdiri dari:

All marketable securities are in Rupiahcurrency and with third party, which compriseof:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Tersedia untuk dijual Available-for-saleObligasi Pemerintah - neto

setelah dikurangi premi Government Bonds - net ofyang belum diamortisasi 22.457.381.804 5.551.350.001 unamortized premium

Obligasi Pemerintah digunakan sebagai agunanatas pinjaman yang diterima dari StandardChartered Bank, Cabang Jakarta (Catatan 15).

All Government Bonds were under lien for thefund borrowings received from StandardChartered Bank, Jakarta Branch (Note 15).

b. Berdasarkan jatuh tempo b. By maturity

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

> 3 bulan - 1 tahun 5.407.030.704 - > 3 months - 1 year> 1 - 5 tahun - 5.551.350.001 > 1 - 5 years> 10 tahun 17.050.351.100 - > 10 years

22.457.381.804 5.551.350.001

Kisaran tingkat suku bungaper tahun 6,12% - 11,00% 11,00% Interest rate range per annum

Page 240: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

9. KREDIT YANG DIBERIKAN 9. LOANS

Semua kredit yang diberikan adalah dalam matauang Rupiah dengan rincian sebagai berikut:

All loans are in Rupiah, with details as follows:

a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas a. By type and collectibility

31 Desember 2013/December 31, 2013

Dalamperhatiankhusus/ Kurang

Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Modal kerja 1.113.495.514.353 5.719.056.927 1.571.620.558 4.200.244.197 15.058.332.558 1.140.044.768.593 Working capitalKonsumsi 116.615.203 - - - - 116.615.203 ConsumerKaryawan 323.777.324 - - - - 323.777.324 Employees

Jumlah 1.113.935.906.880 5.719.056.927 1.571.620.558 4.200.244.197 15.058.332.558 1.140.485.161.120 TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (4.005.639.669) (3.069.056.927) (1.321.620.558) (4.200.089.051) (15.058.332.558) (27.654.738.763) impairment losses

1.109.930.267.211 2.650.000.000 250.000.000 155.146 - 1.112.830.422.357

31 Desember 2012/December 31, 2012

Dalamperhatiankhusus/ Kurang

Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Modal kerja 974.317.241.198 4.171.497.418 - - 1.437.450.158 979.926.188.774 Working capitalKonsumsi 236.608.671 164.892.590 2.066.487 - 1.698.555 405.266.303 Consumer

Jumlah 974.553.849.869 4.336.390.008 2.066.487 - 1.439.148.713 980.331.455.077 TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (8.528.872.476) (334.092.461) (2.066.487) - (1.239.148.713) (10.104.180.137) impairment losses

966.024.977.393 4.002.297.547 - - 200.000.000 970.227.274.940

b. Berdasarkan sektor ekonomi dankolektibilitas

b. By economic sector and collectibility

31 Desember 2013/December 31, 2013

Dalamperhatiankhusus/ Kurang

Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Perantara keuangan 1.113.495.514.353 5.719.056.927 1.571.620.558 4.200.244.197 15.058.332.558 1.140.044.768.593 Financial intermediaryLain-lain 440.392.527 - - - - 440.392.527 Other

Jumlah 1.113.935.906.880 5.719.056.927 1.571.620.558 4.200.244.197 15.058.332.558 1.140.485.161.120 TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (4.005.639.669) (3.069.056.927) (1.321.620.558) (4.200.089.051) (15.058.332.558) (27.654.738.763) impairment losses

1.109.930.267.211 2.650.000.000 250.000.000 155.146 - 1.112.830.422.357

31 Desember 2012/December 31, 2012

Dalamperhatiankhusus/ Kurang

Lancar/ Special lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Current mention Sub-standard Doubtful Loss Total

Perantara keuangan 974.317.241.198 4.171.497.418 - - 1.437.450.158 979.926.188.774 Financial intermediaryLain-lain 236.608.671 164.892.590 2.066.487 - 1.698.555 405.266.303 Others

Jumlah 974.553.849.869 4.336.390.008 2.066.487 - 1.439.148.713 980.331.455.077 TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (8.528.872.476) (334.092.461) (2.066.487) - (1.239.148.713) (10.104.180.137) impairment losses

966.024.977.393 4.002.297.547 - - 200.000.000 970.227.274.940

Page 241: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

c. Berdasarkan jangka waktu kontrak c. By contractual term

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

≤ 1 tahun 18.201.945 2.487.000.000 ≤ 1 year> 1 - ≤ 2 tahun 10.898.642.436 7.346.580.559 > 1 - ≤ 2 years> 2 - ≤ 5 tahun 1.114.875.825.084 970.092.608.215 > 2 - ≤ 5 years> 5 tahun 14.692.491.655 405.266.303 > 5 years

1.140.485.161.120 980.331.455.077

Penyisihan kerugian penurunan nilai (27.654.738.763) (10.104.180.137) Allowance for impairment losses

1.112.830.422.357 970.227.274.940

d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo d. By remaining maturities

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

≤ 1 tahun 80.854.779.249 22.458.992.576 ≤ 1 year> 1 - ≤ 2 tahun 399.001.742.869 240.947.209.554 > 1 - ≤ 2 years> 2 - ≤ 5 tahun 660.628.639.002 716.698.456.501 > 2 - ≤ 5 years> 5 tahun - 226.796.446 > 5 years

1.140.485.161.120 980.331.455.077

Penyisihan kerugian penurunan nilai (27.654.738.763) (10.104.180.137) Allowance for impairment losses

1.112.830.422.357 970.227.274.940

e. Kredit yang bermasalah e. Non-performing loans

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Kurang lancar 1.571.620.558 2.066.487 Sub-standardDiragukan 4.200.244.197 - DoubtfulMacet 15.058.332.558 1.439.148.713 Loss

Jumlah kredit yang bermasalah 20.830.197.313 1.441.215.200 Total non-performing loans

Jumlah kredit yang diberikan 1.140.485.161.120 980.331.455.077 Total loans

Persentase kredit bermasalahterhadap jumlah kredit Percentage of non-performing loansyang diberikan - bruto 1,83% 0,15% to total loans - gross

Persentase kredit bermasalahterhadap jumlah kredit Percentage of non-performing loansyang diberikan - neto 0,02% 0,02% to total loans - net

Page 242: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

f. Perubahan penyisihan kerugian penurunannilai

f. Movements of the allowance for impairmentlosses

31 Desember 2013/December 31, 2013

Kolektif/ Individual/ Jumlah/Collective Individual Total

Saldo awal 8.866.729.979 1.237.450.158 10.104.180.137 Beginning balancePenyisihan selama tahun

berjalan (Catatan 20) (3.510.040.637) 23.591.697.784 20.081.657.147 Provision during the year (Note 20)Penghapusbukuan selama

tahun berjalan - (3.182.449.525) (3.182.449.525) Write-offs during the yearPenerimaan kembali pinjaman

yang telah dihapusbukukan - 651.351.004 651.351.004 Recoveries from loans written-off

Saldo akhir tahun 5.356.689.342 22.298.049.421 27.654.738.763 Balance at end of year

31 Desember 2012/December 31, 2012

Kolektif/ Individual/ Jumlah/Collective Individual Total

Saldo awal 5.755.729.429 - 5.755.729.429 Beginning balancePenyisihan selama tahun

berjalan (Catatan 20) 3.261.374.219 1.237.450.158 4.498.824.377 Provision during the year (Note 20)Penghapusbukuan selama

tahun berjalan (180.442.439) - (180.442.439) Write-offs during the yearPenerimaan kembali pinjaman

yang telah dihapusbukukan 30.068.770 - 30.068.770 Recoveries from loans written-off

Saldo akhir tahun 8.866.729.979 1.237.450.158 10.104.180.137 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihankerugian penurunan nilai yang dibentuk telahmemadai.

The management believes that the allowancefor impairment losses is adequate.

g. Tingkat suku bunga per tahun g. Interest rate per annum

Kisaran tingkat suku bunga kredit yangdiberikan untuk 2013 dan 2012 masing-masingadalah 10,00% - 15,00 % per tahun dan 8,00%- 16,00% per tahun.

The interest rates ranges of loans in 2013and 2012 are 10.00% - 15.00% per annumand 8.00% - 16.00% per annum,respectively.

h. Kredit yang diberikan kepada karyawan h. Employee loans

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bankterdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar6,50% per tahun pada tahun 2013, yangditujukan untuk pembelian kendaraan, rumahdan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu12 sampai dengan 24 bulan melaluipemotongan gaji setiap bulan.

The loans to the Bank’s employees consist ofinterest-bearing loans at interest rates of6.50% per annum in 2013, which areintended for acquisitions of vehicles, housesand other personal purposes and arerepayable within 12 to 24 months throughmonthly payroll deductions.

Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yangberelasi pada tanggal 31 Desember 2013berjumlah Rp90.139.314, diberikan kepadapejabat eksekutif dan diklasifikasikan lancar.

Loans to related parties as of December 31,2013 amounted to Rp90,139,314 which aregiven to executive officers and are classifiedas current.

Page 243: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

9. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 9. LOANS (continued)

i. Informasi signifikan Iainnya sehubungandengan kredit yang diberikan

i. Other significant information relating toloans

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan2012, tidak terdapat pemberian kredit yangtidak memenuhi ketentuan Batas MaksimumPemberian Kredit (“BMPK”) Bank Indonesia.

As of December 31, 2013 and 2012, thereare no loans granted which do not complywith the Legal Lending Limit (“LLL”)requirements of Bank Indonesia.

Kredit yang diberikan dijamin dengan agunanyang diikat dengan hak tanggungan atau suratkuasa untuk menjual, deposito berjangka, danagunan lain yang diterima. Jumlah depositoberjangka dan deposito berjangka dari banklain yang dijadikan agunan kredit yangdiberikan pada tanggal 31 Desember 2013dan 2012 masing-masing sebesarRp212.293.425.188 dan Rp152.305.863.750(Catatan 13c dan 14c).

Loans are generally collateralized byregistered mortgages, power of attorney tomortgage or sell, time deposits, and by otherguarantees. The time deposits and timedeposits from other banks which pledged forloans as of December 31, 2013 and 2012amounted to Rp212,293,425,188 andRp152,305,863,750, respectively (Notes 13cand 14c).

Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kredityang diberikan sebesar Rp55.239.170.904 danRp60.065.082.158 digunakan sebagai agunanatas pinjaman yang diterima dari StandardChartered Bank (SCB), Cabang Jakarta dandari PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk (Catatan15). Kredit yang digunakan sebagai agunankepada SCB sebagian dijamin oleh US Agencyfor International Development (USAID)Guarantee dengan perjanjian-perjanjianNo. 497-DCA-10-003, tanggal 21 Juni 2010,No. 497-DCA-10-005B tanggal 24 September2010, No. 497-DCA-11-006 tanggal30 September 2011 dan No. 497-DCA-13-010tanggal 27 September 2013.

As of December 31, 2013 and 2012, loansamounting to Rp55,239,170,904 andRp60,065,082,158 were under lien for thefund borrowings received from StandardChartered Bank, Jakarta Branch (SCB) andPT Bank Ekonomi Rahardja Tbk (Note 15).The loans pledged as collateral to SCB werepartially covered by US Agency forInternational Development (USAID)Guarantee under agreements No. 497-DCA-10-003 dated June 21, 2010, No. 497-DCA-10-005B dated September 24, 2010,No. 497-DCA-11-006 dated September 30,2011, and No. 497-DCA-13-010 datedSeptember 27, 2013.

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS

31 Desember 2013/December 31, 2013

Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

balance Additions Deductions Reclassification balance

Harga perolehan: Cost:Kendaraan bermotor 949.449.932 - 38.183.082 - 911.266.850 VehiclesPerlengkapan kantor 27.459.400.865 3.544.068.026 279.221.347 - 30.724.247.544 Office equipmentRenovasi gedung yang disewa 3.692.307.869 168.692.494 - 222.718.290 4.083.718.653 Leasedhold improvementsAset sewa guna usaha 329.597.864 - - - 329.597.864 Leased assetsAset dalam penyelesaian 803.018.290 2.440.226.605 580.300.000 (222.718.290) 2.440.226.605 Construction in progress

33.233.774.820 6.152.987.125 897.704.429 - 38.489.057.516

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Kendaraan bermotor 839.131.113 63.830.266 38.183.082 - 864.778.297 VehiclesPerlengkapan kantor 14.270.459.820 5.075.122.155 203.235.309 - 19.142.346.666 Office equipmentRenovasi gedung yang disewa 2.682.199.677 496.330.995 - - 3.178.530.672 Leasedhold improvementsAset sewa guna usaha 129.032.903 40.909.920 - - 169.942.823 Leased assets

17.920.823.513 5.676.193.336 241.418.391 - 23.355.598.458

Nilai buku neto 15.312.951.307 15.133.459.058 Net book value

Page 244: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember 2012/December 31, 2012

Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

balance Additions Deductions Reclassification balance

Harga perolehan: Cost:Kendaraan bermotor 985.520.685 - 36.070.753 - 949.449.932 VehiclesPerlengkapan kantor 21.573.400.507 1.717.178.263 302.882.298 4.471.704.393 27.459.400.865 Office equipementRenovasi gedung yang disewa 3.428.739.052 - - 263.568.817 3.692.307.869 Leasedhold improvementsAset sewa guna usaha 329.597.864 - - - 329.597.864 Leased assetsAset dalam penyelesaian 3.727.166.440 1.811.125.060 - (4.735.273.210) 803.018.290 Construction in progress

30.044.424.548 3.528.303.323 338.953.051 - 33.233.774.820

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:Kendaraan bermotor 849.756.864 25.444.999 36.070.750 - 839.131.113 VehiclesPerlengkapan kantor 11.095.101.087 3.416.569.480 247.616.231 6.405.485 14.270.459.821 Office equipementRenovasi gedung yang disewa 1.464.981.383 1.217.218.290 - - 2.682.199.673 Leasedhold improvementsAset sewa guna usaha 47.213.082 81.819.824 - - 129.032.906 Leased assets

13.457.052.416 4.741.052.593 283.686.981 6.405.485 17.920.823.513

Nilai buku neto 16.587.372.132 15.312.951.307 Net book value

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapatindikasi terjadinya penurunan nilai permanen asettetap.

The management believes that there is noindication of impairment on fixed assets.

Termasuk dalam pengurangan aset tetap merupakanpenjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

Fixed assets disposal includes sales of fixedassets with details as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Hasil penjualan 49.807.997 38.359.386 Proceeds from saleNilai buku (5.595.837) (2.381.259) Net book value

Keuntungan penjualan aset tetap - neto 44.212.160 35.978.127 Gain on sale of fixed assets - net

11. ASET LAIN-LAIN - NETO 11. OTHER ASSETS - NET

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Bunga yang masih akan diterima 6.446.428.012 3.899.912.460 Interest receivableBiaya dibayar dimuka 3.845.868.520 2.746.936.427 PrepaymentsTunjangan karyawan terkait

Program Kepemilikan Kendaraan 1.758.839.691 - Car Ownership ProgramAgunan yang diambil alih - neto Foreclosed assets - net of

setelah dikurangi penyisihan kerugian allowance for impairmentpenurunan nilai losses ofsebesar Rp1.381.816.746 Rp1,381,816,746(2012: Rp1.415.897.461) - 34.080.715 (2012: Rp1,415,897,461)

Setoran jaminan 1.035.961.400 817.439.900 Security depositsLain-lain 800.186.379 595.906.271 Others

13.887.284.002 8.094.275.773

Page 245: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

11. ASET LAIN-LAIN - NETO (lanjutan) 11. OTHER ASSETS - NET (continued)

Perubahan penyisihan penurunan nilai untuk agunanyang diambil alih adalah sebagai berikut:

The movements of the allowance for impairmentlosses on foreclosed assets are as follows:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Saldo awal tahun 1.415.897.461 1.425.756.261 Balance at beginning of yearPemulihan selama tahun

berjalan (Catatan 20) (34.080.715) (9.858.800) Reversal during the year (Note 20)

Saldo akhir tahun 1.381.816.746 1.415.897.461 Balance at end of year

Manajemen berpendapat jumlah penyisihankerugian penurunan nilai yang dibentuk telahmemadai.

Management believes that the establishedallowance for impairment losses is adequate.

12. PERPAJAKAN 12. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid tax

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Uang muka pembayaran SKPKB Advance payment for tax underpaymenttahun 2008 (Catatan 12f) - 3.246.000.000 for the year 2008 (Note 12f)

Lebih bayar pajakpenghasilan badan - 2008 - 290.840.652 Refundable corporate income tax - 2008

- 3.536.840.652

b. Utang pajak b. Taxes payable

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Pajak penghasilan pasal 21 166.785.256 216.822.993 Withholding income taxes article 21Pajak penghasilan pasal 23 Withholding income tax

dan 4(2) 350.431.689 204.926.790 articles 23 and 4(2)Pajak pertambahan nilai 1.510.569 7.285.225 Value added tax

518.727.514 429.035.008

c. Beban pajak c. Tax expense

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Beban pajak tangguhan 14.722.521.382 1.045.200.944 Deferred tax expense

Page 246: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

d. Pajak penghasilan badan tahun berjalan d. Current corporate income tax

Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban pajakpenghasilan menurut laporan laba rugikomprehensif dengan rugi fiskal adalah sebagaiberikut:

Reconcilliation of loss before income taxexpense per statements of comprehensiveincome with tax loss are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31,

2013 2012

Rugi sebelum beban pajakpenghasilan (25.588.548.460) (2.156.446.983) Loss before income tax expense

Perbedaan temporer: Temporary differences:Penyisihan kerugian penurunan

nilai atas aset keuangan - kredit Provision for impairment lossesyang diberikan (58.151.548) (1.722.012.709) on financial assets - loans

Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment lossesnilai atas aset keuangan - on financial assets - placementpenempatan pada bank lain 27.105.352 50.000.000 with other banks

Penyusutan aset tetap 89.424.564 (282.591.020) Depreciation of fixed assetsPenyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses

nilai atas aset non-keuangan (34.080.715) (9.858.800) on non-financial assetsPenyisihan imbalan kerja karyawan 2.464.712.132 (773.819.736) Provision for employee benefit

Jumlah perbedaan temporer 2.489.009.785 (2.738.282.265) Total temporary differences

Perbedaan tetap: Permanent differences:Biaya kesejahteraan karyawan 2.332.711.044 861.531.539 Benefit in kindBiaya sumbangan 842.792.205 526.093.111 DonationsLain-lain 8.001.716.586 1.427.714.163 Others

Jumlah perbedaan tetap 11.177.219.835 2.815.338.813 Total permanent differences

Rugi fiskal (11.922.318.840) (2.079.390.435) Tax loss

Beban pajak tahun berjalan - - Current income tax expense

Akumulasi rugi fiskal: Accumulated tax losses:Tahun 2013 (11.922.318.840) - Year 2013Tahun 2012 (2.079.390.435) (2.079.390.435) Year 2012Tahun 2011 (27.806.513.656) (27.806.513.656) Year 2011Tahun 2010 (21.882.359.432) (21.882.359.432) Year 2010Tahun 2009 (28.085.884.283) (28.085.884.283) Year 2009Tahun 2008 - (5.724.655.916) Year 2008

Akumulasi rugi fiskal (91.776.466.646) (85.578.803.722) Accumulated tax losses

Page 247: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

e. Aset pajak tangguhan - neto e. Deferred tax assets - net

31 Desember 2013/December 31, 2013

Diakui pada Diakui padalaporan laba rugi laporan laba rugi

komprehensif komprehensif/(ekuitas)/Recognize Recognize in

in statements of statements of1 Januari/ comprehensive comprehensive 31 Desember/January income (equity) income December

Aset pajak tangguhan Deferred tax assetsPenyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai: losses on:- Kredit yang diberikan (276.477.272) - (14.537.787) (291.015.059) Loans -- Penempatan pada bank lain 12.500.000 - 6.776.338 19.276.338 Placement with other banks -- Agunan yang diambil alih 353.974.365 - (8.520.178) 345.454.187 Foreclosed assets -

Akumulasi rugi fiskal 21.394.700.931 - (15.344.773.929) 6.049.927.002 Accumulated tax lossesKerugian penurunan nilai atas Impairment losses on

agunan yang diambil alih 52.562.500 - - 52.562.500 foreclosed assetsPenyusutan aset tetap (563.817.019) - 22.356.141 (541.460.878) Depreciation of fixed assetsEstimasi liabilitas Estimated post-employment

imbalan pasca-kerja 1.589.602.927 - 616.178.033 2.205.780.960 benefit liabilitiesKeuntungan yang belum

direalisasi atas perubahan Unrealized gains on changes innilai wajar aset keuangan yang fair value of available-for-saletersedia untuk dijual (38.201.839) 758.466.435 - 720.264.596 financial assets

Aset pajak tangguhan 22.524.844.593 758.466.435 (14.722.521.382) 8.560.789.646 Deferred tax assets

31 Desember 2012/ December 31, 2012

Diakui pada Diakui padalaporan laba rugi laporan laba rugi

komprehensif komprehensif/(ekuitas)/Recognize Recognize in

in statements of statements of1 Januari/ comprehensive comprehensive 31 Desember/January income (equity) income December

Aset pajak tangguhan Deferred tax assetsPenyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai: losses on:- Kredit yang diberikan 154.025.905 - (430.503.177) (276.477.272) Loans -- Penempatan pada bank lain - - 12.500.000 12.500.000 Placement with other banks -- Agunan yang diambil alih 356.439.065 - (2.464.700) 353.974.365 Foreclosed assets -

Akumulasi rugi fiskal 21.755.331.309 - (360.630.378) 21.394.700.931 Accumulated tax lossesKerugian penurunan nilai atas Impairment losses on

agunan yang diambil alih 52.562.500 - - 52.562.500 foreclosed assetsPenyusutan aset tetap (493.169.264) - (70.647.755) (563.817.019) Depreciation of fixed assetsEstimasi liabilitas Estimated post-employment

imbalan pasca-kerja 1.783.057.861 - (193.454.934) 1.589.602.927 benefit liabilitiesKeuntungan yang belum Unrealized gains on

direalisasi atas perubahan changes in fair valuenilai wajar aset keuangan yang of available-for-saletersedia untuk dijual (32.382.268) (5.819.571) - (38.201.839) financial assets

Aset pajak tangguhan 23.575.865.108 (5.819.571) (1.045.200.944) 22.524.844.593 Deferred tax assets

Pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakuiBank bergantung atas laba kena pajak padamasa mendatang yang melebihi laba yangtimbul atas pemulihan perbedaan temporerkena pajak yang ada.

The utilization of deferred tax assetsrecognized by the Bank is dependent uponfuture taxable income in excess of incomearising from the reversal of existing taxabletemporary differences.

Page 248: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

e. Aset pajak tangguhan - neto (lanjutan) e. Deferred tax assets - net (continued)

Manajemen berpendapat bahwa aset pajaktangguhan yang timbul dari perbedaantemporer dan akumulasi rugi fiskal diperkirakandapat direalisasikan pada periode mendatang.

Management believes that deferred taxassets resulting from temporary differencesand accumulated tax losses can be realizedin the future periods.

f. Surat ketetapan pajak f. Tax assessments

• Pada tanggal 26 April 2010, Bankmenerima Surat Ketetapan Pajak dari KPPMadya untuk semua jenis pajak untuktahun pajak 2008. Surat Ketetapan Pajaktersebut menyatakan kurang bayar pajakuntuk pajak penghasilan badan, pasal 4(2),dan pasal 23 masing-masing sebesarRp5.676.378.903, Rp2.514.780.600, danRp822.316.525 (termasuk denda danbunga). Bank telah melakukan pembayarancicilan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar (SKPKB) sebesar Rp3.748.000.000.Bank tidak menyetujui sebagian besar hasilkeputusan di dalam Surat Ketetapan Pajaktersebut dan telah menyampaikan 3 (tiga)Surat Keberatan pada tanggal 19 Juli 2010kepada Kantor Pajak Wilayah. CicilanSKPKB yang telah dibayarkan tersebutdisajikan sebagai pajak dibayar dimuka(Catatan 12a).

• On April 26, 2010, the Bank receivedTax Assessments Letters from KPPMadya for all taxes for fiscal year 2008.The Tax Assessments Letters reflectedunderpayments of corporate income taxand withholding tax article 4(2) and 23 ofRp5,676,378,903, Rp2,514,780,600, andRp822,316,525 (including penalties andinterests), respectively. The Bank haspaid installment of the Assessment ofTax Underpayment (SKPKB) amountingto Rp3,748,000,000. The Bank disputesmost of the items contained in thisSKPKB and already filed 3 (three)Objection Letters on July 19, 2010 toDistrict Tax Office. The installment ofSKPKB has been presented as prepaidtax (Note 12a).

• Pada tanggal 5 Januari 2011, Bankmenerima surat keputusan keberatan dariKantor Pajak Wilayah untuk SKPKB pajakpenghasilan badan, pajak penghasilanpasal 4(2), dan pajak penghasilan pasal 23masing-masing sebesar Rp4.643.015.440,Rp519.645.378, dan Rp341.559.145,dimana Kantor Pajak Wilayah menolakkeberatan yang diajukan oleh Bank. Untukpajak penghasilan pasal 4(2), Bank telahmenerima keputusan keberatan yangdikeluarkan oleh Kantor Pajak Wilayahsebesar Rp519.645.378. Oleh karena itu,Bank membebankan pajak dibayar dimukasebesar Rp502.000.000 danmembebankan tambahan pembayaransebesar Rp17.645.378 dalam laporan labarugi komprehensif tahun 2011.

• On January 5, 2011, the Bank receiveddecission letter of objection from DistrictTax Office for corporate income tax,withholding income tax article 4(2) , andwithholding income tax article 23amounting to Rp4,643,015,440,Rp519,645,378, and Rp341,559,145,respectively. For withholding income taxarticle 4(2), the Bank accepted thedecision on objection issued by DistrictTax Office amounting to Rp519,645,378.Consequently, the Bank charged theprepaid tax of Rp502,000,000 andadditional payment of Rp17,645,378 wascharged to 2011 statement ofcomprehensive income.

• Pada tanggal 3 Oktober 2011, Bankmengajukan banding kepada PengadilanPajak di Jakarta atas surat keputusan yangditerbitkan Kantor Pajak Wilayah atasSKPKB pajak penghasilan badan melaluisurat Bank No. 731/BA/X.07/Dpr/2011.

• On October 3, 2011, the Bank appealedto Tax Court in Jakarta regarding theDecision Letter issued by District TaxOffice regarding the Underpayment TaxAssessment Letter of corporate incometax and through the Bank’s letterNo. 731/BA/X.07/Dpr/2011.

• Pada tanggal 7 Oktober 2011, Bankmengajukan banding kepada PengadilanPajak di Jakarta atas surat keputusan yangditerbitkan Kantor Pajak Wilayah atasSKPKB pajak penghasilanpasal 23 melalui surat BankNo. 735/BA/X.07/Dpr/2011.

• On October 7, 2011, the Bank appealedto Tax Court in Jakarta regarding thedecision letter issued by District TaxOffice regarding the Underpayment TaxAssessment of withholding income taxarticle 23 through the Bank’s letterNo. 735/BA/X.07/Dpr/2011.

Page 249: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

f. Surat ketetapan pajak (lanjutan) f. Tax assessments (continued)

• Pada tanggal 30 Januari 2013, PengadilanPajak di Jakarta telah mengeluarkanPutusan Pengadilan PajakNo. Put.43007/PP/M.V/15/2013 danNo. Put.43006/PP/M.V/15/2013 mengenaibanding Pajak Penghasilan pasal 23 danpajak penghasilan badan yang diajukandengan menyatakan menerima bandingPemohon banding dan mengubahKeputusan Direktur Jendral PajakNo. KEP-764/WPJ.17/BD.06/2011 danNo. KEP-763/WPJ.17/BD.06/2011,sehingga jumlah yang masih harus dibayaratas pajak penghasilan pasal 23 adalahsebesar Rp 160.400.410 dan lebih bayaratas pajak penghasilan badan sebesarRp626.166.961. Pada tanggal 1 April 2013,Bank telah menerima pengembalian pajakpenghasilan badan dan pajak penghasilanpasal 23 masing-masing sebesarRp3.760.640.911 dan Rp85.599.590.

• On January 30, 2013, the Tax Court inJakarta had issued Tax Court DecisionNo. Put.43007/PP/M.V/15/2013 andNo. Put.43006/PP/MV/15/2013 regardingthe appeal of withholding income taxarticle 23 and corporate income tax,accepting all appeals and change thedecision of the Director General of TaxesNo. KEP-764/WPJ.17/BD.06/2011 andNo. KEP-763/WPJ.17/BD.06/2011.Income tax article 23 amounted toRp160,400,410 and overpayment forcorporate income tax amounted toRp626,166,961. On April 1, 2013, theBank had received repayment ofcorporate income tax and withholdingincome tax article 23 amounted toRp3,760,640,911 and Rp85,599,590,respectively.

• Pada tanggal 4 Maret 2013, PengadilanPajak telah mengeluarkan PutusanPengadilan Pajak atas revisi keputusanbanding sebelumnya denganNo. Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 danNo. Put.43007.R/PP/M.V/15/2013, dimanajumlah yang masih harus dibayar ataspajak penghasilan pasal 23 adalah sebesarRp265.520.850 dan lebih bayar atas pajakpenghasilan pajak badan yang lebih bayaradalah sebesar Rp626.166.961. Sebagaiakibatnya, Bank harus mengembalikanrestitusi sebesar Rp85.599.590 danmembayar kekurangan pajak penghasilanpasal 23 sebesar Rp19.520.850.

• On March 4, 2013, the Tax Court hadissued the Tax Court Decision on therevision of the previous appeal decisionNo. Put.43006.R/PP/M.V/15/2013 andNo. Put.43007.R/PP/MV/15/2013, wherethe amount still to be paid on income taxarticle 23 amounted to Rp265,520,850and overpayment for corporate incometax amounted to Rp626,166,961. As aresult, the Bank has to return tax refundamounted to Rp85,599,590 and to repaythe underpayment of withholding incometax article 23 amounting toRp19,520,850.

• Atas Memori Peninjauan KembaliNo. S-3652/PJ.07/2013 tanggal 29 Mei2013 dan No. S-3697/PJ.07/2013 tanggal31 Mei 2013 yang diajukan oleh DirektoratJenderal Pajak, pada tanggal 22 Januari2014, Pengadilan Pajak mengeluarkanPemberitahuan Permohonan PeninjauanKembali dan Penyerahan MemoriPeninjauan Kembali No. MPK-1225/SP.52/I/2014 dan No.MPK-1226/SP.52/I/2014.Masing-masing terkait atas perkaraPutusan Pengadilan PajakNo. Put.43007/PP/M.V/15/2013 tanggal30 Januari 2013 yang telah dibetulkandengan Putusan Pengadilan PajakNo. Put43007.R/PP/M.V/15/2013 tanggal4 Maret 2013 dan Putusan PengadilanPajak No. Put.43006/PP/M.V/15/2013tanggal 30 Januari 2013 yang telahdibetulkan dengan Putusan PengadilanPajak No.Put43006.R/PP/M.V/15/2013tanggal 4 Maret 2013. Atas pemberitahuanini, Bank telah mengeluarkan KontraMemori (Jawaban) Peninjauan KembaliNo. 049/BA-02/II/2014 dan No. 050/BA-02/II/2014 pada tanggal 19 Februari 2013.

• Regarding to the Judicial ReviewMemory No. S-3652/PJ.07/2013 datedMay 29, 2013 and No. S-3697/PJ.07/2013 dated May 31, 2013 which hasbeen filed by the Directorate General ofTaxes, on January 22, 2014, the TaxCourt has issued Notification ofApplication for Judicial Review andSubmission Judicial Review MemoryNo. MPK-1225/SP.52/I/2014 andNo. MPK-1226/SP.52/I/2014 respectivelyregarding the Tax Court DecisionNo. Put.43007/PP/M.V/15/2013 datedJanuary 30, 2013 which has beenrevised by the Tax Court DecisionNo. Put43007.R/PP/M.V/15/2013 datedMarch 4, 2013 and the Tax CourtDecision No. Put.43006/PP/M.V/15/2013dated January 30, 2013 which has beenrevised by the Tax Court DecisionNo. Put43006.R/PP/M.V/15/2013 datedMarch 4, 2013. For this notification, theBank has issued a Contra Memory(Answer) Judicial Review No. 049/BA-02/II/2014 dan No. 050/BA-02/II/2014dated February 19, 2013.

Page 250: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

g. Administrasi g. Administration

Berdasarkan Undang-undang RepublikIndonesia No. 28 Tahun 2007 tentang“Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan” yang berlaku mulaitahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”)dapat menetapkan dan mengubah liabilitaspajak dalam batas waktu lima tahun sejaktanggal terhutangnya pajak. Ketentuanperalihan dari Undang-undang tersebutmengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan olehDJP paling lambat pada akhir tahun 2013.

Based on Law of the Republic of IndonesiaNo. 28 Year 2007 regarding “ThirdAmendment of Law No. 6 Year 1983 regardingGeneral Rules and Procedures of Taxation”which are applicable starting 2008, theDirectorate General of Tax (“DGT”) mayassess or amend taxes within five years fromthe date the tax becomes due. The transitionalprovisions of the said Law stipulate that taxesfor fiscal year 2007 and before may beassessed by the DGT at the latest at the endof 2013.

13. SIMPANAN DARI NASABAH 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

Seluruh simpanan dari nasabah adalah dalam matauang Rupiah dan dengan pihak ketiga yang terdiriatas:

All deposits from customers are in Rupiah andwith third parties which comprise of:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Giro 10.829.854.974 10.836.843.192 Current accountsTabungan 11.394.921.883 10.909.963.871 Savings accountsDeposito berjangka 158.568.119.473 189.102.446.011 Time deposits

180.792.896.330 210.849.253.074

a. Giro a. Current accounts

Kisaran tingkat suku bunga giro untuk tahunyang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingadalah 0,00%-6,50% per tahun dan 0,00%-5,00% per tahun.

Tidak ada saldo giro yang diblokir atau dijadikanjaminan kredit per 31 Desember 2013 dan2012.

Interest rates ranges for current accounts forthe years ended December 31, 2013 and2012 are between and 0.00%-6.50% perannum and 0.00%-5.00% per annum,respectively.

There were no current accounts which wereblocked or pledged for loans as ofDecember 31, 2013 and 2012.

b. Tabungan b. Savings accounts

Berdasarkan jenis kontrak: By contractual type:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Tabungan umum 6.828.975.694 6.001.966.546 General saving accountsTabungan berjangka 4.565.946.189 4.907.997.325 Time saving accounts

11.394.921.883 10.909.963.871

Page 251: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

13. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Tabungan (lanjutan) b. Savings accounts (continued)

Kisaran tingkat suku bunga tabungan umumdan tabungan berjangka untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2013adalah masing-masing 0,00%-4,00% per tahundan 4,68%-15,50% per tahun (2012: masing-masing 3,00%-4,00% per tahun dan 4,68%-15,50% per tahun).

Interest rate ranges for general savingaccounts and time saving accounts for theyear ended December 31, 2013 are 0.00%-4.00% per annum and 4.68%-15.50% perannum, respectively (2012: 3.00%-4.00% perannum and 4.68%-15.50% per annum,respectively).

Tidak ada saldo tabungan yang diblokir ataudijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2013dan 2012.

There were no saving accounts which wereblocked or pledged for loans as ofDecember 31, 2013 and 2012.

c. Deposito berjangka c. Time deposits

Berdasarkan jangka waktu kontrak: By contractual terms:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

1 bulan 39.860.555.570 67.518.447.175 1 month3 bulan 42.864.963.903 51.917.298.836 3 months6 bulan 41.479.000.000 45.352.700.000 6 months12 bulan 34.363.600.000 24.314.000.000 12 months

158.568.119.473 189.102.446.011

Berdasarkan periode yang tersisa: By remaining maturities:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

≤ 1 bulan 50.680.058.251 92.165.746.938 ≤ 1 month> 1 - ≤ 3 bulan 48.111.261.222 64.788.799.073 > 1 - ≤ 3 months> 3 - ≤ 6 bulan 34.507.500.000 19.692.600.000 > 3 - ≤ 6 months> 6 - ≤ 12 bulan 25.269.300.000 12.455.300.000 > 6 - ≤ 12 months

158.568.119.473 189.102.446.011

Kisaran tingkat suku bunga deposito berjangkauntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingadalah 4,00%-11,00% per tahun dan 2,75%-8,50% per tahun.

Interest rate ranges for time deposits for theyears ended December 31, 2013 and 2012are between 4.00%-11.00% per annum and2.75%-8.50% per annum, respectively.

Saldo deposito berjangka yang diblokir ataudijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2013dan 2012 masing-masing adalahRp60.022.116.438 dan Rp42.265.500.000(Catatan 9i).

Time deposits which are blocked or pledgedfor loans as of December 31, 2013 and 2012amounted to Rp60,022,116,438 andRp42,265,500,000, respectively (Note 9i).

Page 252: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

14. SIMPANAN DARI BANK LAIN 14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Seluruh simpanan dari bank lain adalah dalam matauang Rupiah dan dengan pihak ketiga yang terdiriatas:

All deposits from other banks are in Rupiah andwith third parties which comprise of:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Giro 65.779.272.586 46.207.073.248 Current accountsTabungan 175.033.241 169.715.174 Savings accountsDeposito berjangka 592.530.000.000 488.358.785.457 Time deposits

658.484.305.827 534.735.573.879

a. Giro a. Current accounts

Kisaran tingkat suku bunga giro untuk tahunyang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingadalah 0,00%-7,00% per tahun dan 0,00%-5,00% per tahun.

Interest rates ranges for current accounts forthe years ended December 31, 2013 and2012 are between 0.00%-7.00% per annumand 0.00%-5.00% per annum, respectively.

b. Tabungan b. Savings account

Kisaran tingkat suku bunga tabungan untuktahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingadalah 0,00%-4,00% dan 4,68%-15,50% pertahun dan 3,00%-4,00% dan 4,68%-15,50% pertahun

Interest rates ranges for savings accounts forthe years ended December 31, 2013 and2012 are between 0.00%-4.00% and 4.68%-15.50% per annum and 3.00%-4.00% and4.68%-15.50% per annum, respectively.

c. Deposito berjangka c. Time deposits

Berdasarkan jangka waktu kontrak: By contractual terms:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

1 bulan 179.446.500.000 91.826.285.457 1 month3 bulan 159.982.500.000 208.432.500.000 3 months6 bulan 176.000.000.000 129.550.000.000 6 months12 bulan 77.101.000.000 58.550.000.000 12 months

592.530.000.000 488.358.785.457

Berdasarkan periode yang tersisa: By remaining maturities:

31 Desember 2013 / 31 Desember 2012 /December 31, 2013 December 31, 2012

≤ 1 bulan 205.381.500.000 232.701.285.457 ≤ 1 month> 1 - ≤ 3 bulan 159.877.500.000 139.932.500.000 > 1 - ≤ 3 months> 3 - ≤ 6 bulan 190.798.000.000 85.855.000.000 > 3 - ≤ 6 months> 6 - ≤ 12 bulan 36.473.000.000 29.870.000.000 > 6 - ≤ 12 months

592.530.000.000 488.358.785.457

Kisaran tingkat suku bunga deposito berjangkauntuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012 masing-masingadalah 4,50%-11,00% dan 2,75%-8,50% pertahun.

Interest rates ranges for time deposits forthe years ended December 31, 2013 and2012 is 4.50%-11.00% and 2.75%-8.50%per annum, respectively.

Page 253: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

14. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

c. Deposito berjangka (lanjutan) c. Time deposits (continued)

Saldo deposito berjangka yang diblokir ataudijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2013dan 2012 adalah Rp152.271.308.750 danRp110.040.363.750 (Catatan 9i).

Time deposits blocked or pledged for loansas of December 31, 2013 and 2012 isamounting to Rp152,271,308,750 andRp110,040,363,750, respectively (Note 9i).

15. PINJAMAN YANG DITERIMA 15. FUND BORROWINGS

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Pihak ketiga Third partiesCitibank N.A., Cabang Jakarta 87.986.994.563 87.877.148.143 Citibank N.A., Jakarta BranchStandard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

Cabang Jakarta 55.210.119.157 17.188.275.555 Jakarta BranchPT Bank Ekonomi Rahardja Tbk, PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk,

Indonesia 49.885.091.182 - IndonesiaSNS Fund., Belanda 38.102.417.818 60.729.673.961 SNS Fund., NetherlandsNMI Global Fund KS, Norwegia - 49.906.248.018 NMI Global Fund KS, Norway

Pihak berelasi (Catatan 26) Related party (Note 26)DWM Fund., Luxembourg - 2.534.640.000 DWM Fund., Luxembourg

231.184.622.720 218.235.985.677

Informasi mengenai jatuh tempo diungkapkan padaCatatan 24.

Information on maturities is disclosed in Note 24.

Citibank N.A., Cabang Jakarta

Pada tahun 2012, Bank memperoleh fasilitas termloan dari Citibank N.A., Cabang Jakarta denganplafon maksimum sejumlah Rupiah ekuivalensebesar USD18.500.000. Pinjaman terdiri dari duatahap, yaitu:

a. Tahap I sebesar ekuivalen USD9.250.000b. Tahap II sebesar ekuivalen USD9.250.000

Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 15 Agustus2017 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar7% per tahun yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.Pembayaran cicilan pokok pinjaman secara meratadilakukan setelah masuk tahun ketiga (2015).

Citibank N.A., Jakarta Branch

In 2012, the Bank obtained a term borrowingfacility with maximum plafond in Rupiahequivalent to USD18,500,000 from CitibankN.A., Jakarta Branch. The fund borrowingsconsist of two tranches:

a. Tranche I is equivalent to USD9,250,000b. Tranche II is equivalent to USD9,250,000

This borrowing will be matured on August 15,2017 and bears interest at a rate of 7% per annumwhich shall be paid every 3 (three) months. Therepayment of borrowing principal will be madeafter entering the third year (2015).

Page 254: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

15. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 15. FUND BORROWINGS (continued)

Citibank N.A., Cabang Jakarta (lanjutan) Citibank N.A., Jakarta Branch (continued)

Pada tanggal 23 Juli 2012, ditandatangani StandbyLetter of Credit Arrangement Agreement antaraBank, Citibank N.A., dan Overseas PrivateInvestment Corporation (OPIC). Berdasarkanperjanjian ini OPIC akan mengatur penerbitanStandby Letter of Credit hingga jumlah totalUSD21.500.000 dengan periode komitmen 12(duabelas) bulan sejak perjanjian ditandatangani.Atas perjanjian tersebut sampai dengan saat initelah dilakukan 4 (empat) kali perubahan, yaitudengan Amendment No.1 tertanggal 24 Juli 2012,Amendment No. 2 tertanggal 1 Agustus 2012,Amendment No. 3 tertanggal 15 Agustus 2012,Amendment No. 4 tertanggal 5 Februari 2013 danAmandment No. 5 tertanggal 18 Juli 2013.

On July 23, 2012, there was Standby Letter ofCredit Arrangement Agreement signed betweenthe Bank, Citibank N.A., and Overseas PrivateInvestment Corporation (OPIC). Based on thisagreement, OPIC will arrange the issuance ofStandby Letter of Credit up to the total amount ofUSD21,500,000 with commitment period of 12(twelve) months from the signing date. Theagreement has been amended 4 (four) times bythe Amendment No. 1 dated July 24, 2012,Amendment No. 2 dated August 1, 2012,Amendment No. 3 dated August 15, 2012,Amendment No. 4 dated February 5, 2013 andAmendment No. 5 dated July 18, 2013.

Struktur pinjaman ini dijamin dengan Standby Letterof Credit dari Overseas Private InvestmentCorporation (OPIC) yang diterbitkan Citibank N.A.,New York.

This borrowing’s structure is secured by StandbyLetter of Credit by Overseas Private InvestmentCorporation (OPIC) which was issued by CitibankN.A., New York.

SBLC yang diterbitkan sebesar USD21.500.000untuk menjamin pinjaman yang diterima sebesarUSD18.500.000. Karena Bank bukan bank devisa,pinjaman tersebut diterima dalam Rupiah dariCitibank N.A., Cabang Jakarta.

SBLC issued amounted to USD21,500,000 toguarantee borrowings amounted toUSD18,500,000. Since the Bank is not a foreignbank, the fund borrowings is received in Rupiahfrom Citibank N.A., Jakarta Branch.

Atas SBLC yang diterbitkan, Bank dikenakan biayapremi asuransi setiap 3 bulan oleh OPIC, sebesar2,5% per tahun dari jumlah rata-rata kredit yangdiberikan.

For the issued SBLC, the Bank is charged byinsurance premium every 3 months by OPIC, at2.5% per annum of the average of loansdisbursed.

Selama pinjaman belum dilunasi, Bank tidakdiperkenankan antara lain, melakukan:

a. Merger, akuisisi, penjualan aset lebih dari 50%.

b. Tanpa persetujuan tertulis dari pemberipinjaman, Bank tidak boleh membuat danmembiarkan adanya hak tanggungan dan/ataubentuk penggadaian lainnya, dengan beberapapengecualian.

c. Tanpa persetujuan tertulis dari pemberipinjaman, bank tidak boleh melakukan transaksidi luar transaksi komersial biasa, ataumelakukan transaksi dengan individu atauentitas yang mewajibkan membayar lebih darikewajaran.

During the period that the borrowing is stilloutstanding, the Bank is not allowed to have:

c. Merger, acqusition, and sale of asset morethan 50%.

d. The Bank shall not, without prior writtenconsent from the lender, to create and sufferto exist any mortgage and other liens, withsome exceptions.

c. The Bank shall not, without the prior writtenconsent of the lender, enter into anytransaction with any person or entity otherthan in the ordinary course of of business orordinary commercial terms and at arm’slength, nor enter into any transaction withany person or entity in which it would beobligated to pay more than the ordinary arm’slength commercial price for any purchase.

Page 255: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

15. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 15. FUND BORROWINGS (continued)

Citibank N.A., Cabang Jakarta (lanjutan) Citibank N.A., Jakarta Branch (continued)

d. Bank tidak boleh, tanpa persetujuan terlebihdahulu dari pemberi pinjaman, yang sebelumpersetujuan tertulis tersebut tidak akandiberikan, dikenakan atau membiarkan adanyapinjaman tambahan kecuali hutang yang terjadidalam kegiatan bisnis dan jatuh tempo dalamwaktu satu tahun atau membuat pinjaman atauuang muka kredit kepada setiap orang ataubadan dalam kegiatan usaha normal.

d. The Bank shall not, without the prior writtenconsent of the lender, which prior writtenconsent shall not be unreasonably withheld,incur or suffer to exist any additionalindebtedness except indebtedness incured inthe ordinary course of business and maturingwithin one year nor make any loan or advanceany credit to any person or entity in theordinary course of business.

e. Bank tidak akan mengubah struktur modal ataumengubah atau mengizinkan Akta Pendiriandan Anggaran Dasar harus diubah kecualiuntuk meningkatkan modal dari laba ditahanatau tambahan modal dari pemegang sahamyang ada, dan Bank harus memastikan bahwa,tanpa persetujuan tertulis dari Citibank N.A.,tidak ada perubahan dalam kepemilikan dantidak ada perubahan materi dalampengelolaannya.

e. The Bank shall not change its capital structureor otherwise amend or permit its Deed ofEstablishment and Article of Association to beamended except to increase its capital fromretained earnings or new subscription fromexisting shareholders, and the Bank shallensure that, without the prior written consentfrom Citibank N.A., there is no change in theownership and no material change in itsmanagement.

f. Bank tidak boleh mendistribusikan ataumembayar, dividen atau mendistribusikankeuntungan sehubungan dengan modal ataumelakukan distribusi laba kepada pemegangsaham dalam jumlah minimal agregat lebih dari15% dari laba bersih Bank setelah pajak daritahun fiskal sebelumnya.

f. Bank shall not distribute or pay, dividends orany other distributions of profits with respectto any shares of capital stock or make incomedistribution to its shareholders in anaggregate minimum amount of more than15% of net income after tax of the Bank onthe preceding fiscal year.

Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta Standard Chartered Bank, Jakarta Branch

Pada tahun 2011, Bank menerima fasilitas pinjamansebesar Rp30.000.000.000 dari Standard CharteredBank, Cabang Jakarta. Jangka waktu fasilitas iniadalah 36 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2011sampai dengan 1 Juli 2014. Pinjaman ini dikenakantingkat suku bunga mengambang sebesar sukubunga Bank Indonesia untuk deposito berjangka1 (satu) bulanan ditambah premi likuiditas ditambah2,5% per tahun, yang dibayarkan setiap bulan. Pertanggal 31 Desember 2013 Bank telah menjaminkankredit yang diberikan sebesar Rp13.293.461.337(Catatan 9i) dan surat berharga yang dimiliki, yaituObligasi Pemerintah FR0026 dengan nilai tercatatsebesar Rp5.407.030.704 (Catatan 8) untukpinjaman yang diterima dari Standard CharteredBank, Cabang Jakarta.

In 2011, the Bank obtained loan facility amountingto Rp30,000,000,000 from Standard CharteredBank, Jakarta Branch. This facility is provided for36 months starting on July 1, 2011 to July 1, 2014.This fund borrowings bears floating interest at1 (one) month Bank Indonesia time deposit rateplus liquidity premium plus 2.5% per annum,which shall be paid every month. As of December31, 2013 the Bank has pledged its loansamounting to Rp13,293,461,337 (Note 9i) andmarketable securities, which are GovernmentBonds FR0026 with carrying amount ofRp5,407,030,704 (Note 8) for the fund borrowingfrom Standard Chartered Bank, Jakarta Branch.

Page 256: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

15. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 15. FUND BORROWINGS (continued)

Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta(lanjutan)

Standard Chartered Bank, Jakarta Branch(continued)

Pada tahun 2013, Bank menerima fasilitas pinjamankedua sebesar Rp57.000.000.000 dari StandardChartered Bank, Cabang Jakarta. Jangka waktufasilitas ini adalah 24 bulan terhitung sejak tanggal21 Juni 2013 sampai dengan 21 Juni 2015.Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tetap sebesar9,00% per tahun, yang dibayarkan setiap bulan. Pertanggal 31 Desember 2013 Bank telah menjaminkankredit yang diberikan sebesar Rp41.945.709.567(Catatan 9i) dan surat berharga yang dimiliki, yaituObligasi Pemerintah FR0064 dengan nilai tercatatsebesar Rp17.050.351.100 (Catatan 8) untuktambahan fasilitas pinjaman yang diterima dariStandard Chartered Bank, Cabang Jakarta.

In 2013, the Bank obtained second facilityamounting to Rp57,000,000,000 from StandardChartered Bank, Jakarta Branch. This facility isprovided for 24 months starting on June 21, 2013to June 21, 2015. This fund borrowings bearsfixed interest at a rate of 9.00% per annum, whichshall be paid on monthly basis. As ofDecember 31, 2013 the Bank has pledged itsloans amounting to Rp41,945,709,567 (Note 9i)and marketable securities, which are GovernmentBonds FR0064 with carrying amount ofRp17,050,351,100 (Note 8) for the fund borrowingfrom Standard Chartered Bank, Jakarta Branch.

PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk

Pada tanggal 19 Juni 2012, Bank memperolehfasilitas kredit dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbkdalam bentuk Pinjaman Aksep sampai denganjumlah setinggi-tingginya sebesarRp50.000.000.000. Perjanjian ini memiliki jangkawaktu 12 bulan. Perjanjian ini kemudiandiperpanjang sampai dengan 22 Juni 2014.

On June 19, 2012, the Bank obtained creditfacility from PT Bank Ekonomi RahardjaTbk in theform of Acceptance Loans up to maximumamount of Rp50,000,000,000. This agreement isdue within 12 months. This agreement thenextended until June 22, 2014.

Pada tanggal 28 Maret 2013, Bank memperolehpinjaman sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangkawaktu 6 bulan. Pinjaman ini kemudian telahdiperpanjang sampai dengan 28 April 2014. Atasfasilitas kredit ini, dikenakan bunga mengambangsebesar Average JIBOR (Jakarta Inter Bank OfferRate) (6 bulan) ditambah 4,18% per tahun.

On March 28, 2013, the Bank obtained loan ofRp50.000.000.000 with period of 6 months. Thisborrowing then has been extended until April 28,2014. This credit facility bears floating interest atAverage JIBOR (Jakarta Inter Bank Offer Rate) (6months) plus 4.18% per annum.

Struktur pinjaman ini dijamin dengan SBLC dariGrameen Foundation Oklahoma (GFUSA) yangditerbitkan Citibank N.A.

This borrowing’s structure is guaranteed by SBLCby Grameen Foundaion Oklahoma (GFUSA)which was issued by Citibank N.A.

Atas SBLC yang diterbitkan, Bank di kenakan biayapremi asuransi senilai 3% per tahun dari rata-ratanilai SBLC yang diterbitkan.

For the issued SBLC, the Bank is charged byinsurance premium at 3% per annum of theaverage SBLC amount outstanding.

Pinjaman ini digunakan sebagai modal kerja dandijamin dengan kredit yang diikat secara fidusiasebesar Rp60.065.082.158 (Catatan 9i).

The borrowings is used as working capital andsecured by loan amounted to Rp60,065,082,158(Note 9i).

Selama pinjaman belum dilunasi, Bank diwajibkan:

a. Menjaga rasio CAR (Capital Adequacy Ratio)diatas 20%

b. Menjaga rasio NPL (Non Performing Loan)gross dibawah 3%.

c. Menjaga total equity lebih dariRp125.000.000.000.

During the period the loan is still outstanding, theBank is required:

a. To preserve the CAR (Capital AdequacyRatio) above 20%

b. To keep the ratio of NPLs (Non PerformingLoan) gross under 3%

c. To preserve total equity overRp125,000,000,000.

Page 257: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

15. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 15. FUND BORROWINGS (continued)

NMI Global Fund KS, Norwegia NMI Global Fund KS, Norway

Pada tahun 2011, Bank menerima fasilitas pinjamansebesar Rp50.000.000.000 dari NMI Global FundKS, Norwegia. Jangka waktu fasilitas ini adalah 24bulan terhitung sejak tanggal 17 Oktober 2011sampai dengan 16 Desember 2013. Pinjaman inidikenakan tingkat bunga sebesar 9,50% per tahunyang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Bank jugamemberikan opsi berupa warrant, dimana NMIGlobal Fund KS, Norwegia dapat membeli sahamBank pada harga yang telah ditentukan di masayang akan datang. Warrant tersebut dapatdieksekusi dari tanggal pinjaman diterima hinggatanggal jatuh tempo pinjaman yang diterima.

In 2011, the Bank obtained borrowing facilityamounting to Rp50,000,000,000 from NMI GlobalFund KS, Norway. This facility is provided for 24months starting on October 17, 2011 toDecember 16, 2013. This fund borrowing bearsinterest rate of 9.50% per annum which shall bepaid every 3 (three) months. The Bank also givesoption in form of warrant, whereby NMI GlobalFund KS, Norway may buy the Bank’s shares atcertain price in the future. The warrant could beexercised from the date of the borrowing startedto the termination date.

Per tanggal 16 Desember 2013, Bank telahmelunasi pinjaman ini. Batas waktu eksekusi warranttelah berakhir tanggal 16 Maret 2014 tanpadilakukan eksekusi.

On December 16, 2013, the Bank repaid theborrowings. The execution period of this warrantended on March 16, 2014 without being executed.

DWM Fund, Luxembourg dan SNS Funds,Belanda

DWM Fund, Luxembourg and SNS Funds,Netherlands

Pada tahun 2011, Bank memperoleh fasilitaspinjaman sebesar Rp25.180.651.504 dari DWMIncome Funds S.C.A. - SICAV SIF (DWMMicrofinance Fund J), SNS Institutional MicrofinanceFund, dan SNS Institutional Microfinance Fund II.

In 2011, the Bank obtained borrowing facilityamounting to Rp25,180,651,504 from DWMIncome Funds S.C.A. - SICAV SIF(DWMMicrofinance Fund J), SNS InstitutionalMicrofinance Fund, and SNS InstitutionalMicrofinance Fund II.

Pinjaman yang diterima dari masing-masing pemberipinjaman adalah sebagai berikut:

- DWM Income Funds S.C.A. - SICAV SIF (DWMMicrofinance Fund J) sebesar ekuivalenUSD300.000.

- SNS Institutional Microfinance Fund (SNS Fund)sebesar ekuivalen USD1.350.000.

- SNS Institutional Microfinance Fund II (SNSFund II) sebesar ekuivalen USD1.350.000.

Pinjaman ini berjangka waktu 16 bulan terhitungsejak tanggal 27 Juli 2011 sampai dengan30 November 2012 untuk SNS Fund dan SNS FundII dan sejak tanggal 29 Juli 2011 sampai dengan30 November 2012 untuk DWM Fund dan masing-masing dikenakan tingkat suku bunga sebesar10,25% per tahun yang dibayarkan setiap 3 (tigabulan).

The funds borrowed from each lenders, are asfollows:

- DWM Income Funds S.C.A. - SICAV SIF(DWM Microfinance Fund J) is equivalent toUSD300,000.

- SNS Institutional Microfinance Fund (SNSFund) is equivalent to USD1,350,000.

- SNS Institutional Microfinance Fund II (SNSFund II) is equivalent to USD1,350,000.

The borrowings’ tenor are 16 months starting onJuly 27, 2011 to November 30, 2012 for SNSFund and SNS Fund II and from July 29, 2011 toNovember 30, 2012 for DWM Fund and eachbears interest at a rate of 10.25% per annumwhich shall be paid every 3 (three) months.

Per tanggal 29 November 2013, Bank telahmelunasi pinjaman ini.

On November 29, 2013, the Bank repaid theborrowings.

Page 258: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

15. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 15. FUND BORROWINGS (continued)

DWM Fund, Luxembourg dan SNS Funds,Belanda (lanjutan)

DWM Fund, Luxembourg and SNS Funds,Netherlands (continued)

Pada tanggal 21 September 2012, Bank menerimapinjaman dengan jumlah sebesar USD4.000.000dari SNS Institutional Microfinance Fund dan SNSInstitutional Microfinance Fund II, dimana DWMAsset Management, LLC bertindak sebagai ManajerInvestasi.

On September 21, 2012, the Bank obtainedborrowing amounting to USD4,000,000 from SNSInstitutional Microfinance Fund and SNSInstitutional Microfinance Fund II, whereas DWMAsset Management, LLC acting as InvestmentManager.

Pinjaman yang diberikan adalah ekuivalen RupiahUSD4.000.000 yang diterima dari masing-masingpemberi pinjaman sebagai berikut:

- SNS Institutional Microfinance Fund (SNS Fund)sebesar ekuivalen USD2.000.000 yang akanjatuh tempo pada 15 April 2014.

- SNS Institutional Microfinance Fund II (SNSFund II) sebesar ekuivalen USD2.000.000 yangakan jatuh tempo pada 23 Oktober 2014.

The total borrowing is in Rupiah equivalent toUSD4,000,000 which was received from eachlenders, as follows:

- SNS Institutional Microfinance Fund (SNSFund) is equivalent to USD2,000,000 whichwill be matured on April 15, 2014.

- SNS Institutional Microfinance Fund II (SNSFund II) is equivalent to USD2,000,000 whichwill be matured on October 23, 2014.

Masing-masing pinjaman yang diterima dikenakantingkat suku bunga sebesar JIBOR 3 bulan + 5,5%,minimum 9% per tahun, yang dibayarkan setiap 3(tiga) bulan.

Each borrowings bears interest at a rate of JIBOR3 months + 5.5%, minimum 9% per annum, whichshall be paid every 3 (three) months.

Selama pinjaman belum dilunasi, Bank tidakdiperkenankan melanggar:

During the period that the loan is still outstanding,Bank is not allowed to breach:

(i) Rasio Portfolio at Risk (PAR)>30 dan kredityang direstrukturisasi maksimal 5%.

(ii) Rasio PAR>30 dan total portofolio kredit yangdirestrukturisasi maksimal 8%.

(iii) Rasio ekuitas terhadap total aset minimal 8%.(iv) Lindung nilai posisi mata uang asing tidak

akan melebihi 25% dari total ekuitas setiapsaat.

(i) Portofolio at Risk (PAR) ratio>30 andrestructured loan ratio maximal 5%.

(ii) PAR ratio>30 and restructured loan ratioconsolidated portfolio entities maximal 8%.

(iii) Equity to asset ratio minimal 8%.(iv) Un-hedged foreign currency position shall not

exceed 25% of its total equity at any time.

16. LIABILITAS LAIN-LAIN 16. OTHER LIABILITIES

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Bunga yang masih harus dibayar 5.629.513.784 4.278.539.512 Interest payablesInsentif jangka panjang 2.191.217.448 3.373.378.828 Long term incentivesJasa tenaga ahli 1.614.435.000 2.420.346.187 Professional feesPelatihan karyawan 8.225.000 17.361.250 Employee trainingBonus karyawan - 1.415.772.040 Employees’ bonusLiabilitas sewa guna usaha - 62.995.064 Leased liabilityLain-lain 14.685.610.788 3.082.093.458 Others

24.129.002.020 14.650.486.339

Insentif jangka panjang merupakan cadanganinsentif kepada Direksi dan karyawan kunci yangakan dibayarkan dalam jangka waktu tertentubergantung pada pencapaian kinerja keuangantertentu.

Long term incentives represents accruedincentive for Directors and key executive officerswhich will be paid after certain period of timedepending the achievement of financialperformance target.

Page 259: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

17. EKUITAS 17. SHAREHOLDERS’ EQUITY

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,komposisi pemegang saham adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, thecomposition of the shareholders are as follows:

Lembar Saham/ Persentase/ Jumlah/Pemegang Saham Number of Shares Percentage Total Shareholders

Mercy Corps, Amerika Serikat 66.986 22,00% 66.986.000.000 Mercy Corps. United States of AmericaInternational Finance International Finance Corporation.

Corporation. Amerika Serikat 60.572 19,90% 60.572.000.000 United States of AmericaStichting Hivos - Triodos Fund. Stichting Hivos - Triodos Fund.

Belanda 47.204 15,51% 47.204.000.000 NetherlandsKfW. Jerman 48.118 15,81% 48.118.000.000 KfW. GermanyI Wayan Gatha 16.160 5,31% 16.160.000.000 I Wayan Gatha DWM Funds S.C.A - SICAV SIF., DWM Funds S.C.A - SICAV SIF.,

Luxembourg 65.345 21,47% 65.345.000.000 Luxembourg

304.385 100,00% 304.385.000.000

18. PENDAPATAN BUNGA 18. INTEREST INCOME

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31,

2013 2012

Kredit yang diberikan 146.672.957.725 99.261.345.092 LoansPenempatan pada BI dan bank lain 6.060.754.457 8.563.732.352 Placements with BI and other banksSurat-surat berharga 1.142.922.091 348.122.058 Marketable securities

153.876.634.273 108.173.199.502

19. BEBAN BUNGA 19. INTEREST EXPENSE

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31,

2013 2012

Deposito berjangka 54.151.131.055 38.514.903.536 Time depositsPinjaman yang diterima 31.818.971.030 16.983.765.779 Fund borrowingsGiro 2.147.217.414 4.328.948.388 Current accountsTabungan 477.991.924 547.700.766 Savings accountsInterbank call money 371.354.167 - Interbank call money

88.966.665.590 60.375.318.469

Page 260: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

20. (PENYISIHAN) PEMULIHAN KERUGIANPENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGANDAN NON-KEUANGAN

20. (PROVISION FOR) REVERSAL OFIMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIALASSETS AND NON-FINANCIAL ASSETS

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31,

2013 2012

Aset keuangan Financial assetsPenempatan pada bank lain (Catatan 7) (27.105.352) (50.000.000) Placements with other banks (Note 7)Kredit yang diberikan (Catatan 9) (20.081.657.147) (4.498.824.377) Loans (Note 9)

(20.108.762.499) (4.548.824.377)

Aset non-keuangan Non-financial assetsAgunan yang diambil alih

(Catatan 11) 34.080.715 9.858.800 Foreclosed assets (Note 11)

(20.074.681.784) (4.538.965.577)

21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31,

2013 2012

Sewa 4.205.635.296 3.578.307.417 RentPendidikan dan pelatihan 2.337.038.828 1.354.211.309 Education and trainingTenaga ahli 2.069.364.897 2.482.469.900 Professional feesPerbaikan dan pemeliharaan 2.050.042.756 2.257.079.635 Repairs and maintenancePerjalanan dinas 1.747.176.809 1.852.236.542 Business travelTelepon, listrik, dan air 1.708.212.778 1.276.294.742 Telephone, electricity, and waterPromosi dan iklan 1.319.838.279 738.048.037 Promotion and advertisingPremi asuransi 1.216.532.352 1.325.684.940 Insurance premiumAlih daya 1.147.332.413 853.674.760 OutsourcingBarang cetakan dan perlengkapan kantor 840.211.604 644.912.415 Printing and office suppliesInternet 317.434.523 - InternetTransportasi 293.795.844 198.948.283 TransportationRepresentasi Direksi 96.223.519 115.653.403 Directors representationLain-lain 8.249.769.815 2.374.847.914 Others

27.598.609.713 19.052.369.297

Page 261: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

22. BEBAN TENAGA KERJA 22. PERSONNEL EXPENSES

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/

Year ended December 31,

2013 2012

Gaji dan tunjangan lainnya 30.038.692.342 21.363.909.392 Salaries and other allowancesBonus - 1.294.915.458 BonusTunjangan hari raya 2.165.725.016 980.425.820 Holiday allowanceInsentif jangka panjang 1.570.817.448 501.900.909 Long-term incentivesImbalan kerja karyawan (Catatan 27) 1.567.977.561 751.681.526 Employee benefits (Note 27)Tunjangan kesehatan 922.673.644 410.005.016 Medical benefitLain-lain 2.838.535.832 416.783.978 Others

39.104.421.843 25.719.622.099

23. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 23. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Komitmen CommitmentLiabilitas komitmen Commitment payables

Fasilitas kredit yang diberikanyang belum digunakan (37.227.097.644) (32.550.000.000) Unused loan facilities

Liabilitas komitmen (37.227.097.644) (32.550.000.000) Commitment liabilities

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Kontinjensi ContingenciesTagihan kontinjensi Contingent receivables

Pendapatan bunga dalam Interest receivable onpenyelesaian 1.722.558.389 41.907.907 non-performing loans

Liabilitas kontinjesi Contingent liabilitiesPenempatan pada bank lain (12.570.000.000) (9.115.000.000) Placement with other banks

Liabilitas kontinjensi - neto (10.847.441.611) (9.073.092.093) Contingent liabilities - net

Liabilitas komitmen dan Commitment and contingentkontinjensi - neto (48.074.539.255) (41.623.092.093) liabilities - net

Page 262: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

24. PELAPORAN JATUH TEMPO 24. MATURITY PROFILE

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas berdasarkanperiode yang tersisa terhitung sejak tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012 sampai dengantanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut (dalamjutaan Rupiah):

The analysis of maturity of assets and liabilitiesbased on remaining period to maturity calculatedfrom December 31, 2013 and 2012 are as follows(in millions of Rupiah):

31 Desember 2013/December 31, 2013

Tidak> 1 tahun/ memiliki

> 1 bulan/ > 3 bulan/ year jatuh tempo/Jumlah/ ≤ 1 bulan/ month - 3 months - 1 - 5 tahun/ > 5 without

Total month bulan/months tahun/year years tahun/years maturities

Aset AssetsKas 1.892 1.892 - - - - - CashGiro pada Current account with

Bank Indonesia 24.667 24.667 - - - - - Bank IndonesiaCurent account with

Giro pada bank lain 626 626 - - - - - other banksPenempatan pada Placements with

Bank Indonesia dan Bank Indonesiabank lain 95.678 85.288 6.570 3.820 - - - and other banks

Surat-surat berharga 22.458 - - 5.407 - 17.051 - Marketable securitiesKredit yang diberikan -

bruto 1.140.485 569 3.155 476.132 660.629 - - Loans - grossAset tetap - neto 15.133 - - - - - 15.133 Fixed assets - netAset pajak tangguhan -

neto 8.561 - - - - - 8.561 Deferred tax assets - netAset lain-lain - neto 13.887 6.446 1.036 - - - 6.405 Other assets - net

Total aset 1.323.387 119.488 10.761 485.359 660.629 17.051 30.099 Total assets

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai (27.732) losses

1.295.655

Liabilitas LiabilitiesLiabilities immediately

Liabilitas segera 13 13 - - - - - payablesSimpanan dari nasabah 180.793 50.680 48.111 59.777 - - 22.225 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 658.484 205.381 159.878 227.271 - - 65.954 Deposits from other banksPinjaman yang diterima 231.185 - - 94.340 136.845 - - Fund borrowingsUtang pajak 519 519 - - - - - Taxes payableEstimasi liabilitas Estimated post-employment

imbalan pasca-kerja 3.137 - - - - - 3.137 benefits liabilitiesLiabilitas lain-lain 24.129 5.431 - 700 - - 17.998 Other liabilities

Total liabilitas 1.098.260 262.024 207.989 382.088 136.845 - 109.314 Total liabilities

Perbedaan jatuh tempo 225.127 (142.536) (197.228) 103.271 523.784 17.051 (79.215) Maturity gap

Aset neto 197.395 Net assets

Page 263: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

24. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) 24. MATURITY PROFILE (continued)

31 Desember 2012/December 31, 2012

Tidak> 1 tahun/ memiliki

> 1 bulan/ > 3 bulan/ year jatuh tempo/Jumlah/ ≤ 1 bulan/ month - 3 months - 1 - 5 tahun/ > 5 without

Total month bulan/months tahun/year years tahun/years maturities

Aset AssetsKas 2.124 2.124 - - - - - CashGiro pada Current account with

Bank Indonesia 30.760 30.760 - - - - - Bank IndonesiaCurrent account with

Giro pada bank lain 10.535 10.535 - - - - - other banksPenempatan pada Placement with

Bank Indonesia dan Bank Indonesiabank lain 152.110 131.485 3.925 16.700 - - - and other banks

Surat-surat berharga 5.551 - - - 5.551 - - Marketable SecuritiesKredit yang diberikan -

bruto 980.331 45 2.354 20.060 957.646 226 - Loans - grossAset tetap - neto 15.313 - - - - - 15.313 Fixed assets - netPajak dibayar dimuka 3.537 - - - - - 3.537 Prepaid taxAset pajak tangguhan -

neto 22.525 - - - - - 22.525 Deferred tax assets - netAset lain-lain - neto 8.095 3.838 38 24 - - 4.195 Other assets - net

Total aset 1.230.881 178.787 6.317 36.784 963.197 226 45.570 Total assets

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai (10.154) losses

1.220.727

Liabilitas LiabilitiesLiabilities immediately

Liabilitas segera 298 298 - - - - - payablesSimpanan dari nasabah 210.849 113.913 64.789 32.147 - - - Deposits from customersSimpanan dari bank lain 534.736 279.078 139.933 115.725 - - - Deposits from other banksPinjaman yang diterima 218.236 25.346 - 49.906 142.984 - - Fund borrowingsHutang pajak 429 429 - - - - - Taxes payableEstimasi liabilitas Estimated post-employment

imbalan pasca-kerja 1.569 - - - - - 1.569 benefits liabilitiesLiabilitas lain-lain 14.651 4.279 - - - - 10.372 Other liabilities

Total liabilitas 980.768 423.343 204.722 197.778 142.984 - 11.941 Total liabilities

Perbedaan jatuh tempo 250.113 (244.556) (198.405) (160.994) 820.213 226 33.629 Maturity gap

Aset - neto 239.959 Net assets

25. PENGELOLAAN PERMODALAN 25. CAPITAL MANAGEMENT

Sasaran utama atas kebijakan pengelolaanpermodalan yang dilakukan oleh Bank adalah untukmematuhi ketentuan permodalan eksternal yangberlaku dan untuk mempertahankan rasiopermodalan yang sehat agar dapat mendukungusaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegangsaham.

The primary objectives of the Bank’s capitalmanagement policy are to ensure that the Bankcomplies with externally imposed capitalrequirements and that the Bank maintains healthycapital ratios in order to support its business andto maximize shareholder value.

Bank mengelola struktur modal dan melakukanpenyesuaian atas struktur tersebut terhadapperubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risikoaktivitasnya. Untuk mempertahankan ataumenyesuaikan struktur modal tersebut, Bank dapatmenyesuaikan jumlah pembayaran dividen kepadapemegang saham, mengembalikan modal kepadapemegang saham atau mengeluarkan saham baru.

The Bank manages its capital structure andmakes adjustments to it in the light of changes ineconomic conditions and the risk characteristics ofits activities. In order to maintain or adjust thecapital structure, the Bank may adjust the amountof dividend payment to shareholders, returncapital to shareholders or issue new shares.

Manajemen menggunakan rasio permodalan yangdiwajibkan regulator untuk memantau permodalanBank. Pendekatan Bank Indonesia untukpengukuran tersebut terutama berdasarkanpengawasan atas hubungan antara kecukupanmodal dengan ketersediaan modal.

Management uses regulatory capital ratios inorder to monitor its capital. Bank Indonesia`sapproach to such measurement is primarily basedon monitoring the relationship of the capitaladequacy to availability of capital resources.

Page 264: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

25. PENGELOLAAN PERMODALAN (lanjutan) 25. CAPITAL MANAGEMENT (continued)

Bank telah mematuhi semua persyaratan modalyang ditetapkan sepanjang periode pelaporan.

The Bank has complied with all externallyimposed capital requirements throughout thereporting period.

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)Bank dengan memperhitungkan risiko kredit danrisiko operasional adalah sebagai berikut (dalamjutaan Rupiah):

The Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) withconsideration for credit and operational risks is asfollows (in million Rupiah):

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Modal Capital- Modal inti 191.715 217.002 - Core capital- Modal pelengkap 6.613 6.460 - Supplementary capital

198.328 223.462

Aset tertimbang menurut Risk weighted assets (RWA)risiko (ATMR)- ATMR untuk risiko kredit 529.042 516.805 - RWA for credit risks- ATMR untuk risiko operasional 56.574 29.807 - RWA for operational risks

KPMM dengan memperhitungkanrisiko kredit 37,49% 43,24% CAR with credit risk

KPMM dengan memperhitungkanrisiko kredit dan operasional 33,87% 40,88% CAR with credit and operational risks

Rasio kewajiban penyediaan Minimum capital adequacymodal minimum yang diwajibkan 8,00% 8,00%

Bank tidak melakukan perhitungan rasio KPMMdengan memperhitungkan perubahan risiko pasar,karena sampai dengan tanggal laporan posisikeuangan, jumlah aset Bank masih kurang dariRp10 triliun dan posisi efek-efek dalam trading bookmasih kurang dari Rp20 miliar. Hal ini sesuaidengan peraturan Bank IndonesiaNo. 5/12/PBI/2003 mengenai kewajiban penyediaanmodal minimum Bank umum denganmemperhitungkan risiko pasar.

The Bank did not perform calculation of the CARwith market risk charge because, until thestatements of financial position, the Bank’s totalassets are less than Rp10 trillion and the Bank’smarketable securities position in the trading bookis less than Rp20 billion. This is already in linewith Bank Indonesia regulation No. 5/12/PBI/2003regarding the minimum capital requirement forcommercial banks taking into account market risk.

26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 26. RELATED PARTY TRANSACTIONS

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Aset AssetKredit yang diberikan Loans

Karyawan kunci (Catatan 9h) 90.139.314 - Executive Officers (Note 9h)

Jumlah aset 90.139.314 - Total asset

Persentase terhadap total aset 0.00% - Percentage to total assets

Liabilitas LiabilitiyPinjaman yang diterima Fund borrowing

DWM Fund (Catatan 15) - 2.534.640.000 DWM Fund (Note 15)

Jumlah liabilitas - 2.534.640.000 Total liability

Persentase terhadap total liabilitas - 0,26% Percentage to total liabilities

Page 265: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

26. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI(lanjutan)

26. RELATED PARTY TRANSACTIONS(continued)

Remunerasi untuk tahun 2013 dan 2012 adalahsebagai berikut:

Remuneration packages for 2013 and 2012 wereas follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Dewan komisaris 877.258.065 910.000.000 Board of CommissionersDireksi 7.223.474.898 7.068.395.262 DirectorsKomite audit 913.258.065 940.000.000 Audit committeePejabat eksekutif 8.190.339.024 3.128.628.416 Executive officers

17.204.330.052 12.047.023.678

Persentase terhadap beban terkait 43,99% 46,84% Percentage to related expense

Hubungan dengan pihak berelasi adalahsebagai berikut:

The relationships with related parties are asfollows:

Pihak berelasi/Related parties Sifat dari hubungan/Relationship

DWM Fund Entitas dibawah pengaruh signifikan yang sama dengan pemegang saham/Entity under the same signficant influence with shareholder

Direktur, pejabat eksekutif dankeluarga pejabat eksekutif/Directors, executive officers andexecutive officer’s family Manajement kunci/key management

27. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 27. ESTIMATED POST-EMPLOYMENT BENEFITSLIABILITIES

Estimasi liabilitas imbalan pasca-kerja tersebut telahdihitung sesuai dengan Undang-undangKetenagakerjaan No. 13/2003.

The estimated post-employment benefit liabilityhas been calculated based on Labor Law No.13/2003.

Bagian dari beban imbalan pasca-kerja yang dicatatpada laporan laba rugi komprehensif dan estimasiliabilitas imbalan pasca-kerja yang dicatat padalaporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The components of employee benefit expenserecognized in the statement ofcomprehensiveincome and amounts recognized in the statementsof financial position for estimated post-employmentbenefits liabilities are as follows:

a. Beban imbalan pasca-kerja yang dibebankanpada laporan laba rugi komprehensif:

a. Employee benefit expense recognized in thestatements of comprehensive income:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Biaya jasa kini 1.456.509.380 692.776.854 Current service costBiaya bunga 94.260.036 59.443.222 Interest costAmortisasi kerugian (keuntungan)

aktuarial 17.208.145 (538.550) Amortization of actuarial (gain) loss

1.567.977.561 751.681.526

b. Estimasi liabilitas imbalan pasca-kerja: b. Estimated post-employment benefits liabilities:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Nilai kini liabilitas 3.159.351.877 2.256.638.703 Present value of obligationKerugian aktuarial

yang belum diakui (22.113.478) (687.377.865) Unrecognized actuarial loss

3.137.238.399 1.569.260.838

Page 266: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

27. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA(lanjutan)

27. ESTIMATED POST-EMPLOYMENT BENEFITSLIABILITIES (continued)

c. Mutasi estimasi liabilitas imbalan pasca-kerjakaryawan selama tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012adalah sebagai berikut:

c. Movements in the estimated post-employmentbenefits liabilities during the years endedDecember 31, 2013 and 2012 are as follows:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Saldo awal 1.569.260.838 817.579.312 Beginning balanceBeban imbalan pasca-kerja Employee benefit expense

(Catatan 22) 1.567.977.561 751.681.526 (Note 22)

3.137.238.399 1.569.260.838

Beban imbalan pasca-kerja karyawan telah dihitungoleh aktuaris independen, PT DayamandiriDharmakonsilindo dalam laporannya tertanggal9 Desember 2013 dan 12 April 2013. Asumsi-asumsi dasar aktuarial yang digunakan dalamperhitungan adalah sebagai berikut:

The employee benefit expense has been calculatedby an independent actuary, PT DayamandiriDharmakonsilindo in its report dated December 9,2013 and April 12, 2013. The basic actuarialassumptions used in the calculations were asfollows:

2013 2012

Umur pensiun normal 55 Tahun/55 Years of age 55 Tahun/55 Years of age Normal retirement age

Metode aktuaria Projected unit credit method Projected unit credit method Actuarial method

Tingkat kematian Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 3)/ Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI 3)/ Mortality rate

Indonesian Mortality Table 3 2011 (TMI 3) Indonesian Mortality Table 3 2011 (TMI 3)

Tingkat kecacatan 5% dari TMI 3 2011/5% of TMI 3 2011 5% dari TMI 3 2011/5% of TMI 3 2011 Disability rate

Tingkat suku bunga diskonto 8,50% per tahun/8.50% per annum 5,00% per tahun/5.00% per annum Discount rate

Tingkat kenaikan gaji 7,00% per tahun/7.00% per annum 7,00% per tahun/7.00% per annum Salary increase rate

Tingkat pengunduran diri 12,00% sampai dengan usia 40 tahun yang menurun 12,00% sampai dengan usia 40 tahun yang menurun Resignation rate

secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ secara linier sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/

12% up to employee’s age of 40 and reducing linearly 12% up to employee’s age of 40 and reducing linearly

up to 0% at age 55 up to 0% at age 55

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas ataskemungkinan perubahan satu poin persentasetingkat diskonto, dengan variabel lain dianggaptetap, terhadap beban jasa kini dan estimasi liabilitasimbalan pasca-kerja pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012.

The following table demonstates the sensitivity toa reasonably possible one persentage pointchange in the assumed discount rate, with allother variables held constant, of the currentservice cost and the estimated post-employmentbenefits liabilities as of December 31, 2013 and2012.

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year ended December 31,

2013 2012

Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/Increase Decrease Increase Decrease

Dampak biaya jasa kini 1.567.977.562 (1.567.977.562) (751.681.527) 751.681.527 Effect on current service costDampak kewajiban imbalan pasti (2.935.778.961) (3.409.800.422) (2.056.858.523) (2.458.022.703) Effect on the benefit obligations

Page 267: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

28. MANAJEMEN RISIKO 28. RISK MANAGEMENT

Kunci keberhasilan bank yang kuat, sehat, dantumbuh secara berkesinambungan salah satunyaadalah pelaksanaan bisnis yang disertaipengelolaan risiko secara terpadu dan sistematis.Pengelolaan risiko ini meliputi: pengelolaanterhadap risiko kredit, risiko likuiditas, risikooperasional, risiko pasar, risiko stratejik, risikokepatuhan, risiko reputasi, dan risiko hukum, sesuaidengan surat edaran Bank Indonesia (”BI”)No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentangPenerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Key success of a strong, healthy, and sustainablegrowth bank is the business implementation thataccompanied by the implementation of riskmanagement integratedly and systematically. Therisk management involves management of creditrisk, liquidity risk, operational risk, market risk,strategic risk, compliance risk, reputation risk, andlegal risk, according to the circular letter of BankIndonesia (“BI”) No. 13/23/DPNP datedOctober 25, 2011 regarding the Application of riskManagement for Commercial Banks.

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawabatas efektivitas penerapan manajemen risiko danmemegang peranan penting dalam mendukung danmengawasi keberhasilan penerapannya diseluruhunit kerja. Dewan Komisaris melakukan evaluasiterhadap kebijakan dan implementasi manajemenrisiko yang dilakukan oleh Direksi. Evaluasidilakukan dalam rangka memastikan bahwa Direksimengelola aktivitas dan risiko-risiko secara efektif.

Boards of Commissioners and Directors areresponsible for the effective implementation of riskmanagement and play an important role insupporting and overseeing the successfulimplementation throughout the working unit.Board of Commissioners evaluate theimplementation of risk management policies whichconducted by the Directors. The evaluation wasdone in order to ensure that the Directors managethe activities and the risks effectively.

Direksi menentukan arah kebijakan dan strategimanajemen risiko secara komprehensif besertaimplementasinya. Selain itu Direksi memastikanseluruh risiko yang material dan dampaknya telahditindaklanjuti, serta memastikan pelaksanaanlangkah-langkah perbaikan atas permasalahan ataupenyimpangan dalam kegiatan usaha Bank. Direksimenunjuk Direktur Kepatuhan untuk menjalankanproses pengawasan dan pengendalian risiko secarakeseluruhan.

The Directors determine the direction and theimplementation of the policy and the strategy ofrisk management comprehensively. Besides, theDirectors have to ensure that all material risks andtheir impact have been acted upon, and to ensurethat the implementation of remedial measures forproblems or irregularities in the Bank’s operations.Directors appointed Compliance Director to run therisk monitoring and risk management processes asa whole.

Manajemen Risiko dalam organisasi Bankmerupakan salah satu fungsi yang bersifatindependen, yakni terhadap fungsi bisnis danterhadap fungsi audit. Ketiga fungsi tersebutberperan aktif dalam menerapkan risiko dengantingkat kewenangan yang berbeda.

Bank telah membentuk Satuan Kerja ManajemenRisiko (Divisi Manajemen Risiko) untukmengidentifikasi, mengukur, memonitor, danmembuat rekomendasi berdasarkan risiko yangberhubungan dengan kebijakan dan standar untukmengelola dan mengendalikan risiko yangteridentifikasi.

Risk Management in the Bank’s organization is anindependent function, towards the businessfunction and the audit function. All these functionsplay an active role in implementing risk withdifferent levels of authority.

The Bank has established a Risk Management Unit(Risk Management Division) to identify, tomeasure, to monitor, and to makerecommendations based on the risk related to thepolicies and standards to manage and control theidentified risks.

Bank juga terus berupaya menyempurnakan seluruhketentuan internal terkait pengelolaan risiko, baikdari sisi kebijakan, pedoman, prosedur maupunpemanfaatan teknologi informasi.

The Bank continuously improves all internalpolicies related to risk management, includingpolicies, standard operation, procedures, andinformation technology utilization.

Page 268: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Profil Risiko Risk Profile

Dalam upaya meningkatkan good corporategovernance dan manajemen risiko pada industriperbankan, telah diterbitkan PBI No. 5/8/PBI/2003tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan ManajemenRisiko Bagi Bank Umum, yang selanjutnya telahdiubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal1 Juli 2009, yang mewajibkan Bank untukmenyampaikan laporan profil risiko triwulanan sejaktahun 2005.

In order to develop good corporate governanceand risk management in the banking industry, PBINo. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 regardingRisk Management Implementation For CommercialBanks was issued, which has been amended byPBI No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009, whichrequires the Bank to submit quarterly risk profilereport starting from 2005.

Sehubungan dengan ketentuan Bank Indonesiaterkait penerapan manajemen risiko, Bankmenyusun laporan profil risiko triwulanan secara selfassessment. Dari hasil self assessment, profil risikotriwulanan yang disampaikan kepada BankIndonesia hingga posisi Desember 2013menyatakan bahwa predikat risiko Bank secarakeseluruhan berada pada tingkat risiko kompositmoderat.

In relation to the implementation of riskmanagement as required by Bank Indonesia, theBank prepares quarterly risk profile report on selfassesment basis. Based on the self assessmentresults, the quarterly risk profile report submittedto Bank Indonesia up to December 2013 providedthe Bank’s overall risk profile is at the moderatecomposite risk level.

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debiturdan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajibankepada Bank. Bank memantau kualitas kreditsebagai bagian dari identifikasi dini darimemburuknya kredit. Pengelolaan risiko kreditdiantaranya dilakukan dengan pengelolaan limit,sebagaimana tercantum dalam kebiljakan limit risikokredit sebagai panduan yang harus dilaksanakanoleh unit bisnis sebagai pedoman dalampengambilan keputusan pemberian kredit. Kebijakanini mengatur mengenai batas maksimum internaluntuk pemberian kredit kepada LKM (bank atau non-bank).

Kebijakan Limit Risiko Kredit Bank merujuk kepada:

1. BMPK Internal ditetapkan sebesar :a. 20% dari modal untuk grup usahab. 15% dari modal untuk individuc. 10% dari modal untuk pihak terkait

2. Konsentrasi Pemberian Kredit SecaraGeografis, dimana konsentrasi pada 1 propinsimaksimal sebesar 30% dari total keseluruhankredit yang diberikan, dihitung dari baki debetkredit yang diberikan.

3. LDD (Limited Due Diligence) adalah kegiatanpemeriksaan secara menyeluruh berdasarkankondisi LKM, sesuai yang berlaku bagi bankatau non-bank didasarkan pada kategori tingkatrisiko sebagai berikut: Risiko Sangat Rendah;Risiko Rendah; Risiko Moderate; Risiko Tinggi;dan Kategori Sangat Tinggi.

Credit risk is the risk due to failure of the debtorand/or other parties to fulfill obligations to theBank. The Bank monitors credit quality as part ofthe early identification of deteriorating credits.Credit risk management is done by themanagement of such limits, as set out in the limitcredit risk policy as a guidance for the businessunit in making lending decisions. This policygoverns the internal maximum limit for lending toMFIs (banks or non - banks).

Limit Credit Risk Policy of the Bank is referencedto:1. Internal LLL set at :

a. 20 % of the capital for the business groupb. 15 % of the capital for the individualc. 10 % of the capital to related parties

2. Concentration of Credit Geographically, theprovince in which the concentration of the firstmaximum of 30% of the total credit given,calculated on the outstanding loans

3. LDD (Limited Due Diligence) is a thoroughinspection activities based on the condition ofthe MFI , as applicable to banks or non - banksbased on the following categories of risk: VeryLow Risk; Low Risk; Moderate Risk; High Risk;and Very High Risk category.

Risiko Kredit Credit Risk

Page 269: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

4. Fokus kepada Sektor Jasa KeuanganTerkait dengan visi dan misi Bank yangmemfokuskan pada sektor lembaga keuanganmikro di Indonesia, maka pengklasifikasiansektor industri akan lebih terfokus kepada jasakeuangan (LKM) khususnya kepada BPR danNon-BPR. Meskipun demikian ada perbedaandalam risiko strategis antara BPR dan non-BPR,dimana untuk BPR standar peraturan danpengawasan lebih efektif dan konsisten.Berdasarkan kondisi tersebut, maka pemberiankredit kepada non-BPR (Koperasi, ModalVentura, dll) adalah maksimum sebesar 30%dari total baki debet kredit yang diberikan Bank.

4. Focus on the Financial Services SectorWith regards to the Bank's vision and missionthat focuses on the sector of microfinanceinstitutions in Indonesia, the classification ofthe industrial sector will be more focused onthe financial services (MFIs) in particular to theBPR and non - BPR. Nevertheless there is adifference in risk between strategic andnon - BPR, where for BPR, the standardregulation and supervision is more effectiveand consistent. Under these conditions, themaximum lending to non - BPR (Cooperative,venture capital, etc.) is determined at 30% ofthe total outstanding loan provided by Bank.

5. Faktor SEMS, merupakan suatu kerangka yangmengintegrasikan risiko sosial dan lingkunganyang dapat terjadi dalam pemberian kredit danpenempatan dana. Penyediaan dana kepadaLKM berdasarkan tingkat risiko sebagai berikut :risiko tinggi; risiko sedang; dan risiko rendah.

5. SEMS Factors, is a framework that integratessocial and environmental risks that may occurin the provision of credit and placement.Provision of funds to MFIs based on their levelof risk as follows: high risk; moderate risk; andlow risk.

6. Pro Poor Score Card, adalah suatu parameteryang digunakan untuk pemberian kredit kepadaLKM yang focus melayani masyarakatberpenghasilan rendah dan masyarakat yangrentan secara ekonomi secara konsisten.

6. Pro Poor Score Card, is a parameter that isused for lending to MFIs that serve low-incomepeople focus and economically vulnerablepopulations consistently.

Toleransi dan evaluasi terhadap penyaluran danadengan maximum NPL Bank yang dapat ditoleransidalam penyediaan dana ditentukan berdasarkan:a. Tipe LKM maksimal 3%.b. Provinsi (1 provinsi) maksimal 2%.

Bila melampaui limit diatas, Bank harusmengidentifikasi dan mengukur penyebab utamauntuk risiko-risiko tersebut dalam rangka untukmelaksanakan langkah-langkah konkrit dengantujuan mengurangi atau memitigasi risiko yangmelekat yang telah teridentifikasi dan ataumengurangi exposure Bank kepada LKM.

Tolerance and evaluation of the distribution of fundsto the Bank is maximum NPL that can be toleratedin the provision of funds is determined based on:a. MFI type a maximum of 3%.b. Province (1 province) a maximum of 2%.

When exceeded the limit above, the Bank shouldidentify and quantify the major causes for such risksin order to implement concrete measures to reduceor mitigate the inherent risks that have beenidentified and or to reduce Bank exposure to MFIs.

Pengendalian terhadap portofolio kredit melalui:a. Pengendalian untuk BMPK, dengan dibuatnya

laporan BMPK setiap bulan.b. Pengendalian untuk NPL, dengan dibuatnya

Laporan Pemantauan Kredit setiap bulan.c. Proses pengajuan untuk pengecualian, dibahas

dalam rapat Komite Kredit.

Control of the loan portfolio through:a. Controlling the LLL, by preparing LLL report

every month.b. Controlling the NPL, by preparing Credit

Monitoring Report every month.c. The process of filing for an exception, to be

discussed in the Credit Committee meeting.

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Kebijakan Limit Risiko Kredit Bank merujuk kepada(lanjutan):

Limit Credit Risk Policy of the Bank is referencedto (continued):

Page 270: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulismengenai pemberian kredit yang mencakupprosedur analisa kredit, persetujuan kredit,monitoring, dan restrukturisasi kredit. Dengankebijakan kredit ini, diharapkan Bank dapatmempertahankan kualitas asetnya. Kebijakantersebut mencakup analisa kredit, pemantauanberkala atas status dan kualitas kredit, diversifikasiportofolio, kecukupan jaminan serta pengendalianinternal. Keputusan pemberian kredit dilakukanberdasarkan keputusan Komite Kredit mengenaikewenangan memutus kredit.

The Bank has written policies and guidelinesregarding credit granting procedures that includecredit analysis, credit approval, credit monitoring,and credit restructuring. With these credit policy,the Bank is expected to maintain its asset quality.The policy includes credit analysis, regularmonitoring of the status and credit quality, portfoliodiversification, as well as the adequacy ofguarantee and internal controls. Lending decisionis made based on Credit Committee's decisionregarding the loan approval authority.

Bank melakukan analisa terkait pemberian fasilitaskepada nasabah, mempertimbangkan berbagaifaktor, antara lain:

The Bank analyze the facility granting tocustomers, by considering various factors, suchas:

i. Penyaringan awal untuk memastikan bahwacalon debitur telah memenuhi minimumkualifikasi kredit;

i. Initial screening to ensure that prospect debtorhas been fit for minimum credit qualification;

ii. Analisa atas faktor-faktor non keuangan terkaitdengan latar belakang pemegang saham,pendirian perusahaan, aktivitas dankarakteristik kegiatan bisnis debitur sertahubungan dengan debitur fasilitas berjalan diBank dalam kerangka pematuhan BMPK;

ii. Analysis on non financial related factors suchas the background of shareholders, companyestablishment, business activities andcharacteristics and relationship with Bank’sexisting debtors in order to comply the LLL;

iii. Aspek keuangan mencakup profitabilitasdebitur, kinerja optimasi laporan posisikeuangan, kinerja rasio-rasio keuangan dalamhal pergerakan dan pematuhannya terhadapketentuan Bank Indonesia;

iii. Financial aspects covering debtor’sprofitability, optimation performance onstatements of financial position, performanceof financial ratios in terms of trend andcompliance towards Bank Indonesia’sRegulation;

iv. Khusus untuk debitur atas fasilitas yang masihberjalan di Bank, juga dilakukan pemantauandan evaluasi pemenuhan ketentuan di dalamperjanjian kredit.

iv. Particularly for existing debtors, the Bankmonitors and evaluates the compliancetowards credit covenants stated in theagreement.

Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejakawal pemberian kredit sampai pada penutupankredit, Bank menyadari pentingnya fungsipemantauan dan pengawasan. Pengawasanterhadap setiap kredit yang diberikan dilakukansecara berkala oleh pejabat yang bertanggungjawab atas kredit tersebut.

Since most credit risk in its loan portfolio is takenduring the loan origination and continues to existuntil the loan closing, the Bank realizes theimportance of monitoring and supervision. Allloans are monitored on a regular basis byrespective officer in-charge.

Kebijakan kredit ditelaah dan disetujui secaraberkala oleh Dewan Komisaris. Perubahan dapatdilakukan untuk mengantisipasi perubahan strategibisnis Bank dan peraturan perbankan yang baru.

The policy is reviewed and approved by the Boardof Commissioners on a regular basis. The policycan be amended, whenever is required, toincorporate changes in the Bank’s businessstrategy and new banking regulations.

a. Risiko kredit maksimum a. Maximum credit risk

Untuk aset keuangan yang diakui di laporanposisi keuangan, eksposur maksimum terhadaprisiko kredit sama dengan nilai tercatat.

For financial assets recognized in thestatements of financial position, the maximumexposure to credit risk equals their carryingamount.

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Page 271: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko kredit maksimum (lanjutan) a. Maximum credit risk (continued)

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimumBank terhadap risiko kredit untuk instrumenkeuangan pada laporan posisi keuangan (on-balance sheet) dan rekening administratif (off-balance sheet), tanpa memperhitungkan agunanyang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya:

The following table presents the Bank’smaximum exposure to credit risk of on-balancesheet and off-balance sheet financialinstruments, without taking into account anycollateral held or other credit enhancement:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Laporan posisi keuangan Statements of financial positionGiro pada Bank Indonesia 24.667.164.822 30.760.153.883 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 625.826.844 10.535.058.616 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 95.600.440.293 152.060.397.002 and other banksSurat-surat berharga 22.457.381.804 5.551.350.001 Marketable securitiesKredit yang diberikan 1.112.830.422.357 970.227.274.940 LoansAset lain-lain 6.446.428.012 3.899.912.460 Other assets

Rekening administratif Off balance sheetsFasilitas kredit yang diberikan

yang belum digunakan 37.227.097.644 32.550.000.000 Unused loan facilities

1.299.854.761.776 1.205.584.146.902

Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkantergantung pada penilaian risiko kredit dari pihaklawan (counterparty). Panduan tentang jenisjaminan dan parameter penilaian yang bisaditerima telah diimplementasikan. Jenis agunanutama yang diperoleh adalah jaminan tunai,jaminan aset tetap, dan atau fidusia atas piutangdebitur dari end customer-nya.

The amount and type of collateral requireddepends on an assessment of the credit risk ofthe counterparty. Guidelines are implementedregarding the acceptability of types of collateraland valuation parameters. The main types ofthe collateral obtained are cash collateral andreceivables fiduciary of debtor due from theend customers.

Umumnya agunan diperlukan dalam setiappemberian kredit sebagai sumber terakhirpelunasan kredit (secondary source of creditrepayment) dan sebagai salah satu bentukmitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasankredit adalah dari hasil usaha debitur.

Generally, collateral is required for all creditsextended as a secondary source of creditrepayment and also as a form of credit riskmitigation. The primary source of creditrepayment is the funds generated frombusiness operations of the borrowers.

i. Analisis risiko konsentrasi kredit i. Credit consentration risk analysis

Bank memfokuskan penyaluran kreditnyakepada lembaga keuangan (BPR dan nonBPR), seharusnya tidak dapat disamakandengan konsentrasi kredit secara umumnya.Debitur tersebar di seluruh Indonesia danmemiliki bisnis didasarkan pelayanan kepadajutaan nasabah terutama UMKM dan rumahtangga. Pembiayaan UMKM oleh lembagakeuangan (BPR dan non-BPR) juga tersebaruntuk sektor ekonomi seperti perdagangan,industri, jasa, pertanian, serta lain-lain.

The Bank focuses its lending tomicrofinance institutions (BPR and non-BPR), so it can not be equated with theconcentration of credit in general. Debtorsare spread all over Indonesia and theirbusiness provide services to millions ofclients, particularly SMEs and households.SME financing by financial institutions (BPRand non-BPR) are also spread to economicsectors such as trade, industry, services,agriculture, and others.

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

b. Agunan dan perlindungan kredit lainnya b. Collateral and other credit enhancements

Page 272: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

ii. Stress testing ii. Stress testing

Terdapat dua jenis stress test, yaitu untukportofolio modal dan portofolio kredit BankAndara secara keseluruhan, dan untukpeminjam individu. Stress Test adalahmetode pengukuran risiko dengan tujuanuntuk:- mengetahui pengaruh dari kenaikan

rasio kredit yang bermasalah terhadappermodalan Bank (KPMM).

- meminimalisir risiko kredit yang dapatterjadi dikemudian hari yang dapatmerugikan Bank.

- memberikan masukan untukmenentukan risk appetite (kemauandan kemampuan Bank) untukmenanggung risiko dalam kegiatanusahanya.

- mendukung keputusan kredit yangdirekomendasikan oleh credit reviewerdengan metodologi yangdistandarisasi.

There are two types of stress tests, Bank-wide for portfolio capital and loan portfolioof Bank Andara, and to individualborrowers. Stress Test is a method of riskassessment for the purpose of:

- to determine the effect of the increasein non-performing loan ratio to theBank’s Capital (CAR).

- to minimize the credit risk that mayoccur in the future that could harm theBank.

- to provide input to determine the riskappetite (the willingness and ability ofthe Bank) to bear the risk in thenormal course of business.

- to supports credit decisionsrecommended by the credit reviewerwith a standardized methodology.

Ruang lingkup stress testing kredit iniadalah untuk melihat pengaruh kredit yangbermasalah dan penyisihan kerugianpenurunan nilai yang harus dibentuk Bankketika terdapat debitur bermasalah.

The scope of this credit stress testing is tosee the effect of non-performing loansand allowance for impairment losses thatthe Bank should be established whenthere are non-performing debtors.

Penerapan stress testing meliputi beberapaaspek yaitu:- Mendukung proses pengambilan

keputusan dan memastikan kepatuhanterhadap ketentuan pendelegasianwewenang.

- Independen terhadap kemungkinanrekayasa yang akan mempengaruhihasil melalui prosedur pengamananyang layak dan efektif.

- Dikaji ulang oleh satuan kerja ataupihak yang independen terhadapsatuan kerja yang mengaplikasikanstress testing ini.

The application of stress testing includesseveral aspects, namely:- Support for the decision making

process and ensure compliancewith the provisions of the delegationof authority.

- Independent of the possibility ofengineering the surfaces ofinfluencing outcomes throughappropriate and effective securityprocedures.

- Reviewed by the task force or aparty independent of the unit toapply the stress testing.

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

b. Agunan dan perlindungan kredit lainnya(lanjutan)

b. Collateral and other credit enhancements(continued)

Page 273: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

iii. Konsentrasi berdasarkan jenis debitur iii. Concentration by type of debtors

Tabel berikut menyajikan konsentrasi asetkeuangan berdasarkan jenis debitur:

The following table presents theconcentration of financial assets by typeof debtors:

31 Desember 2013/December 31, 2013(dalam jutaan/in millions)

Giro Penempatanpada bank pada bank lainlain dan BI/ dan BI/ Komitmen dan

Current Placements Surat-surat Kredit kontinjensi/accounts with with berharga/ yang Commitmentsother banks other banks Marketable diberikan/ and Jumlah/

and BI and BI securities Loans contingencies Total %

Pemerintahdan Bank Government andIndonesia 24.667 78.000 22.457 - - 125.124 9% Bank Indonesia

Bank - bank 626 17.678 - 840.756 35.227 894.222 68% BanksLKM (Koperasi) - - - 274.791 - 274.791 21% MFI (Cooperative)Modal Ventura - - - 24.498 2.000 26.498 2% Venture CapitalPerorangan - - - 440 - 440 0% Individual

Jumlah 25.293 95.678 22.457 1.140.485 37.227 1.321.075 100% Total

31 Desember 2012/December 31, 2012(dalam jutaan/in millions)

Giro Penempatanpada bank pada bank lainlain dan BI/ dan BI/ Komitmen dan

Current Placements Surat-surat Kredit kontinjensi/accounts with with berharga/ yang Commitmentsother banks other banks Marketable diberikan/ and Jumlah/

and BI and BI securities Loans contingencies Total %

Pemerintahdan Bank Government andIndonesia 30.760 131.485 5.551 - - 167.796 14% Bank Indonesia

Bank - bank 10.535 20.625 - 731.626 26.550 789.336 65% BanksLKM (Koperasi) - - - 237.138 6.000 243.138 20% MFI (Cooperative)Modal Ventura - - - 11.162 - 11.162 1% Venture CapitalPerorangan - - - 405 - 405 0% Individual

Jumlah 41.295 152.110 5.551 980.331 32.550 1.211.837 100% Total

Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bankdengan menggunakan panduan dari BankIndonesia dan diungkapkan pada Catatan 6, 7,8, dan 9 atas laporan keuangan.

The quality of financial assets is managed bythe Bank using the guidance from BankIndonesia and disclosed in Notes 6, 7, 8,and 9 to the financial statements.

b. Agunan dan perlindungan kredit lainnya(lanjutan)

b. Collateral and other credit enhancements(continued)

c. Kualitas aset keuangan c. Quality of financial assets

Page 274: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakanmodel incurred loss untuk pengakuan kerugianpenurunan nilai aset keuangan. Hal ini berartikerugian hanya dapat diakui jika terdapat buktiobjektif atas peristiwa kerugian spesifik.

For accounting purposes, the Bank uses anincurred loss model for the recognition oflosses on impaired financial assets. Thismeans that losses can only be recognizedwhen objective evidence of a specific lossevent has been observed.

Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilaikredit yang diberikan termasuk adanyapembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempolebih dari 30 hari atau terdapat kesulitan ataupelanggaran dari persyaratan yang terdapatdalam kontrak awal yang diketahui. Bankmelakukan evaluasi penurunan nilai dalam duaarea: evaluasi penurunan nilai secara individualdan evaluasi penurunan nilai secara kolektif.

The main considerations for the loanimpairment assessment include whether anypayments of principal or interest are overdueby more than 30 days or there are any knowndifficulties, or infringement of the original termsof the contract. The Bank addressesimpairment assessment in two areas:individually assessed allowances andcollectively assessed allowances.

(i) Evaluasi penurunan nilai secaraindividual

(i) Individually assessed allowances

Bank menentukan penyisihan kerugianpenurunan nilai secara individual untukmasing-masing kredit yang diberikan yangsignifikan. Hal-hal yang dipertimbangkandalam menentukan jumlah penyisihankerugian penurunan nilai antara lainmencakup keberlanjutan rencana bisnisdebitur, kemampuan debitur untukmemperbaiki kinerja saat menghadapikesulitan keuangan, proyeksi penerimaandan ekspektasi pengeluaran saat terjadikepailitan, ketersediaan dukungankeuangan lainnya, nilai agunan yang dapatdirealisasikan, dan ekspektasi waktudiperolehnya arus kas. Penyisihan kerugianpenurunan nilai dievaluasi setiap tanggalpelaporan, kecuali terdapat beberapakondisi yang mengharuskan adanyaperhatian lebih.

The Bank determines the allowances forimpairment losses for each individuallysignificant loans on an individual basis.Items considered when determiningallowance for impairment losses includethe sustainability of the debtors’ businessplan, its ability to improve performanceonce a financial difficulty has arisen,projected receipts and the expectedpayout should bankruptcy ensure, theavailability of other financial support, therealizable value of collateral, and thetiming of expected cash flows. Allowancefor impairment losses are evaluated ateach reporting date, unless foreseencircumstances require more carefulattention.

(ii) Evaluasi penurunan nilai secara kolektif (ii) Collectively assessed allowances

Evaluasi penyisihan kerugian penurunannilai secara kolektif dilakukan atas kredityang diberikan yang tidak signifikan secaraindividual dan yang telah dihitung secaraindividual namun tidak mengalamipenurunan nilai. Metodologi evaluasipenyisihan secara kolektif telahdiungkapkan pada Catatan 2h.

Allowances for impairment losses areassessed collectively for losses on loansthat are not individually significant andthose which have been assessedindividually with no impairment losses.The methodology of collectively assessedallowances has been disclosed inNote 2h.

d. Evaluasi penurunan nilai d. Impairment assessment

Page 275: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkanklasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2013 dan 2012:

Below are credit risk based on allowance forimpairment losses assesment classification asof December 31, 2013 and 2012:

31 Desember 2013/December 31, 2013

Mengalami penurunannilai/Impaired

Tidak mengalamipenurunan nilai/ Individual/ Kolektif/ Jumlah/

Non-impaired Individual Collective Total

Current accountsGiro pada bank lain 625.826.844 - - 625.826.844 with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank

dan bank lain 95.677.545.645 - - 95.677.545.645 Indonesia and other banksSurat-surat berharga 22.457.381.804 - - 22.457.381.804 Marketable securitiesKredit yang diberikan Loans

Modal kerja 1.115.504.283.566 24.540.485.027 - 1.140.044.768.593 Working capitalKonsumsi 116.615.203 - - 116.615.203 ConsumerKaryawan 323.777.324 - - 323.777.324 Consumer

Jumlah 1.234.705.430.386 24.540.485.027 - 1.259.245.915.413 TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (5.433.794.694) (22.298.049.421) - (27.731.844.115) impairment losses

1.229.271.635.692 2.242.435.606 - 1.231.514.071.298

31 Desember 2012/December 31, 2012

Mengalami penurunannilai/Impaired

Tidak mengalamipenurunan nilai/ Individual/ Kolektif/ Jumlah/

Non-impaired Individual Collective Total

Current accountsGiro pada bank lain 10.535.058.616 - - 10.535.058.616 with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank

dan bank lain 152.010.397.002 100.000.000 - 152.110.397.002 Indonesia and other banksSurat-surat berharga 5.551.350.001 - - 5.551.350.001 Marketable securitiesKredit yang diberikan Loans

Modal kerja 978.488.738.616 1.437.450.158 - 979.926.188.774 Working capitalKonsumsi 405.266.303 - - 405.266.303 Consumer

Jumlah 1.146.990.810.538 1.537.450.158 - 1.148.528.260.696 TotalPenyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (8.616.729.979) (1.537.450.158) - (10.154.180.137) impairment losses

1.138.374.080.559 - - 1.138.374.080.559

d. Evaluasi Penurunan Nilai (lanjutan) d. Impairment assessment (continued)

Page 276: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar Market Risk

Berdasarkan definisi pada Kebijakan Limit RisikoLikuiditas dan Risiko Pasar (No. 037/BA/SOP-RMD/XI/2013, risiko pasar adalah risiko pada posisineraca dan rekening administratif termasuktransaksi derifatif, akibat perubahan secarakeseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risikoperubahan tingkat suku bunga, kurs valuta asing,dan/atau harga option. Dampak risiko pasarmerupakan hasil dari fungsi aktivitas pengelolaanaset dan liabilitas Bank.

Based on the definition in the Policy Limit LiquidityRisk and Market Risk (No. 037/BA/SOP-RMD/XI/2013, market risk is the risk on balancesheet and off balance sheet positions, includingderivative transactions, due to overall changes inmarket conditions, including the risk of changesinterest rates, foreign exchange rates, and/or theoption price. Impact of market risk is the result ofthe function of asset and liability managementactivities of the Bank.

Pengelolaan aset dan liabilitas dimulai denganproses pengukuran parameter ekonomi, sepertiinflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SertifikatBank Indonesia (SBI), dan faktor makro ekonomilainnya, yang mempengaruhi portofolio Bank. Saatini, Bank hanya terekspos pada risiko suku bungapada risiko pasar.

The asset and liability management processbegins with an assessment of current economicparameters, primarily inflation, money supply,Certificate of Bank Indonesia (SBI) rates, andother macro economic factors, affecting theBank’s portfolios. Currently, the Bank is onlyexposed to interest rate risk from the market riskfactor.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Secara prinsip, simpanan merupakan liabilitas yangpaling sensitif terhadap suku bunga, sedangkankredit yang diberikan merupakan aset yang palingsensitif terhadap suku bunga. Satuan KerjaManajemen Risiko memantau pergerakan sukubunga dan membuat penyesuaian yang diperlukanterhadap mutasi suku bunga simpanan danpinjaman untuk dilakukan oleh Divisi Treasury.

Bank menetapkan suku bunga pinjamanberdasarkan tingkat cost of funds (“COF”) ditambahsejumlah provisi maupun premi risiko. COF dikajisetiap bulan oleh Divisi Treasury, berdasarkanrekomendasi dari Risk & Capital Committee(kemudian disebut ALCO). COF terdiri dari cost ofmoney, giro wajib minimum, dan biaya overhead.

Untuk risiko pasar, Bank juga melakukan controldengan membuat stress test risiko pasar setiapbulannya hingga 30 hari kedepan dengan asumsiadanya pencairan kredit dan tanpa pencairan kredit,dimana scenario yang digunakan adalah penagihankredit sebesar 95%, distribusi perubahan dari totaldeposito dengan frekuensi 1% kemungkinankejadian adanya penarikan dana depositoberdasarkan data historis Bank (sejak 5 September2011) dan fasilitas pinjaman yang diterima tidakdapat dicairkan akibat memburuknya kondisi pasar.

In principle, deposits are the most interest ratesensitive liabilities, whereas loans are the mostinterest rate sensitive assets. Risk ManagementDivision monitors interest rate movements andmakes necessary adjustments towards themovement of deposit and loan interest rates whichcarried out by Treasury Division.

The Bank determines the interest rates for thelending products using cost of funds rate (“COF”)plus provision and risk premium. COF is reviewedon monthly basis by Treasury Division, withrecommendation from Risk & Capital Committee(hereinafter referred to as ALCO). COF consists ofcost of money, minimum reserve requirements,and overhead costs.

For market risk, the Bank also conducts stresstests control by making the market risk of eachmonth until the next 30 days with the assumptionof credit disbursement and without creditdisbursement, where the scenario used is billingcredit of 95%, the distribution of the change intotal deposits with a frequency of 1% likelihood forthe withdrawal of funds Bank deposits based onhistorical data (since September 5, 2011) andreceived a loan facility can not be availed due todeteriorating market conditions.

Page 277: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)

Tabel di bawah merangkum tingkat suku bungaefektif per tahun untuk Rupiah pada tanggal-tanggal31 Desember 2013 dan 2012:

The table below summarizes the effective interestrate per annum for Rupiah as of 31 December2013 and 2012:

31 Desember 2013/ 31 Desember 2012/December 31, 2013 December 31, 2012

Rupiah/ Rupiah/Rupiah Rupiah

% %

ASET ASSETSGiro pada bank lain 0,55 1,26 Current accounts with other banksPenempatan pada bank lain dan Placements with other banks

Bank Indonesia 5,75 5,75 and Bank IndonesiaSurat-surat berharga 11,00 11,00 Marketable securitiesKredit yang diberikan 13,00 13,00 Loans

LIABILITAS LIABILITIESSimpanan dari nasabah Deposits from customers

- Giro 3,02 1,50 Current accounts -- Tabungan 4,37 2,77 Savings account -- Deposito berjangka 8,97 6,19 Time deposits -

Simpanan dari bank lain 7,30 5,50 Deposits from other banksPinjaman yang diterima 12,38 8,60 Fund borrowings

Analisa sensitivitas Sensitivity analysis

Pengelolaan risiko tingkat suku bunga dilengkapidengan analisa sensitivitas secara periodik untukmengukur dampak dari perubahan suku bunga.Analisis sensitivitas terhadap kenaikan ataupenurunan suku bunga pasar, dengan asumsiperubahan yang simetris pada kurva imbal hasil,posisi keuangan yang konstan menggunakanasumsi perilaku, dengan dampak terhadap aset netoyang mengandung komponen bunga disajikan padatabel berikut.

The interest rate risk management issupplemented by regularly conducting sensitivityanalysis to see the impact of changes in interestrate. An analysis of the Bank’s sensitivity to anincrease or decrease in market interest rates,assuming no asymmetrical movement in yieldcurves, a constant financial position usingbehavioral assumptions, with impact to net interestbearing assets is shown in the table below.

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas terhadapperubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga,dengan semua variabel lainnya tetap konstan, darilaba untuk periode berjalan Bank.

The following table demonstrates the sensitivity topossible changes in the interst rates, with allvariables held contant, of the Bank’s earnings forthe current period.

Page 278: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

Analisa sensitivitas (lanjutan) Sensitivity analysis (continued)

Dampak terhadapPerubahan basis laba rugi komprehensif/

poin/Changes Effect on statement ofin basis point comprehensive income

Sensitivitas terhadap risiko suku Sensitivity to interest ratebunga - Rupiah risk - Rupiah

31 Desember 2013 ± 100 ± 1.819.821.639 December 31, 2013

31 Desember 2012 ± 100 ± 2.031.589.387 December 31, 2012

Risiko Likuiditas Liqudity Risk

Bank mendefinisikan risiko likuiditas sebagai risikokerugian yang timbul pada saat lembaga keuanganmenghadapi kesulitan untuk mendapatkan danayang dibutuhkan yang dikarenakan memburuknyaposisi keuangan lembaga keuangan tersebut, ataulembaga keuangan tersebut terpaksa mendapatkandana dengan suku bunga di atas normal. Strukturmanajemen dan pelaporan risiko likuiditas padadasarnya sama dengan struktur manajemen risikopasar seperti yang dijelaskan di atas. Bankmengukur risiko likuiditas dengan menggunakanindeks yang berhubungan dengan arus kas, sepertibatas maksimum dana yang didapatkan di pasar.

The Bank defines liquidity risk as the risk oflosses arising when a financial institution facesdifficulties in raising the necessary funds due todeterioration in its financial position, or when it isforced to procure funds at much higher interestrates than usual. The management and reportingstructures of the liquidity risk are fundamentallythe same as those of the market risk managementstructure described above. The Bank measuresliquidity risk using indices pertaining to cash flowssuch as ceiling on funds raised in the market.

Risiko likuiditas muncul pada aktivitaspenghimpunan dana untuk keperluan pemberiankredit, pembayaran kembali deposito, danpengelolaan modal kerja. Termasuk juga risiko ataskenaikan COF yang tidak diharapkan atas portofolioaset pada saat jatuh tempo dan risikoketidakmampuan untuk melikuidasi posisi aset Bankpada waktu yang tepat serta pada harga yang wajar.

Liquidity risk occurs in the funding activities forgranting loans, repayment of deposits, andworking capital management. It also includes boththe risk of unexpected increases in COF for assetportfolio at maturity date and the risk of inability toliquidate the Bank’s assets position in a right timeand at a reasonable price.

Page 279: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liqudity Risk (continued)

Bank selalu menitikberatkan pada pemeliharaanlikuiditas yang cukup guna memenuhi komitmennyapada para nasabahnya dan pihak-pihak lain, sepertipemberian kredit, pembayaran deposito, danpemenuhan persyaratan likuiditas operasional.Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh DivisiTreasury, berdasarkan kebijakan aset oleh ALCO.Divisi Risk Management setiap bulannya denganmengidentifikasi dan mengukur risiko likuiditas Bank.Divisi Risk Management juga memberikanrekomendasi untuk ALCO terkait kebijakan dan limittermasuk rekomendasi berdasarkan analisa stresstes likuiditas hingga 30 hari kedepan denganasumsi adanya pencairan kredit dan tanpapencairan kredit, dimana skenario yang digunakanadalah distribusi perubahan dari total depositodengan frekuensi 1% kemungkinan kejadian adanyapenarikan dana deposito berdasarkan data historisBank (sejak 5 September 2011).

The Bank has always focused on maintainingsufficient liquidity to meet its commitment to itscustomers and other parties, such as lending,deposit payment, and fulfillment of operationalliquidity requirements. Liquidity managementfunction is carried out by the Treasury Division,based on assets policy managed by ALCO policy.Division of Risk Management identify andmeasure the liquidity risk on monthly basis. RiskManagement Division also providesrecommendations to ALCO regarding policy andlimits, including recommendations based onanalysis of the liquidity stress test until the next 30days with the assumption of credit disbursementand without credit disbursement, where thescenario used is the distribution of the change intotal deposits with a frequency of 1% probability ofoccurrence of the withdrawal of funds Bankdeposits based on historical data (sinceSeptember 5, 2011).

Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bankdapat memenuhi baik seluruh liabilitas kontraktualmaupun liabilitas keuangan menurut ketentuan yangberlaku setiap saat, bahkan di saat kondisi buruksekalipun.

The objective of liquidity management is toenhance the Bank to meet its contractual liabilitiesor financial liabilities at any time even during theadverse condition.

Risiko likuiditas diukur dan dikelola denganpendekatan stress test dengan tujuan untukmembantu Bank dalam menilai, apakah Bankmemiliki sumber-sumber keuangan yang memadaiuntuk memenuhi kebutuhan likuiditas dari Bank dannasabahnya di bawah skenario yangmenggambarkan kondisi keuangan yang merugikandan kejadian lainnya.

Liquidity risk is measured and managed usingstress test approach in order to assist Bank toassess whether the Bank has sufficient financialresources sufficient to meet the liquidity needs ofthe Bank and its customers under adversefinancial conditions and other events.

Dalam melakukan stress test, bankmempertimbangkan faktor-faktor:

• Kemungkinan perubahan perilaku pihak lawandan/atau nasabah yang dapat mempengaruhiarus kas

• Kemungkinan perubahan perilaku dari pelakupasar lainnya sebagai respon dari kondisi krisispasar

Skenario yang dipakai Bank dalam stress testadalah Skenario Krisis Bank Spesifik (bank specificstress scenario) di mana Bank membuat asumsiasumsi utama sebagai berikut:• Terjadi penarikan simpanan nasabah yang

tergolong ”Top10 Core Depositor” secaraekstrim.

• Terjadi penarikan simpanan oleh nasabah yangpanik tanpa memperhatikan jenis simpanan dantanggal jatuh tempo simpanan yang dimiliki.

• Terjadi penarikan atas fasilitas komitmenberupa fasilitas kredit yang belum ditarik olehnasabah.

In conducting the stress test, bank considersthese factors:

• Possible changes in the behavior of the otherparty and/or customers that can affect cashflows

• Possible changes in the behavior of othermarket participants in response to marketcrisis

Scenarios used in the stress test is Specific BankCrisis Scenario (bank specific stress scenario) inwhich the Bank made the following keyassumptions:• There is extreme withdrawal of deposits from

customers classified as "Top10 CoreDepositor".

• Deposit withdrawals by panic customersregardless of the type of savings and depositdue dates.

• Disbursement of committed credit facilities bycustomers.

Page 280: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Likuiditas (lanjutan) Liqudity Risk (continued)

Stress test dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam 3(tiga) bulan atau dalam rentang yang lebih pendekjika Bank mengalami peningkatan risiko likuiditasyang signifikan, kejadian yang berisiko dan/atauatas permintaan Bank Indonesia dan Otoritas JasaKeuangan.

Stress tests are performed at least 1 (one) time in3 (three) months or within a shorter span if theBank has increased the risk of significant liquidityand/or at the request of Bank Indonesia andFinancial Services Authority.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,rasio dari aset likuid neto terhadap simpanan darinasabah adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the ratio ofnet liquid assets to deposits from customers wereas follows:

2013 2012

Laporan posisi keuangan Statements of financial positionKas 1.892.266.400 2.124.056.400 CashGiro pada Bank Indonesia 24.667.164.822 30.760.153.883 Current accounts with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 625.826.844 10.535.058.616 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 95.600.440.293 152.060.397.002 and other banksSurat-surat berharga 22.457.381.804 5.551.350.001 Marketable securities

Jumlah aset likuid neto 145.243.080.163 201.031.015.901 Total net liquid assets

Simpanan dari nasabah 180.792.896.330 210.849.253.074 Deposit from customers

Rasio aset likuid neto terhadap Ratio of net liquid assets tosimpanan dari nasabah 80,34% 95,34% deposits from customers

Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitaskeuangan

Residual contractual maturities of financialliabilities

Tabel di bawah ini menyajikan ekspektasi arus kasdari liabilitas keuangan Bank berdasarkan tahunjatuh tempo kontraktual yang terdekat dan asumsiperilaku (behavioral assumptions) pada tanggallaporan posisi keuangan.

The table below shows the expected cash flowson the Bank’s financial liabilities on the basis oftheir earliest possible contractual maturity andbehavioral assumptions as at the statement offinancial position date.

2013

Kurang dari1 tahun/

Less than 1 year 1-5 tahun/years >5 tahun/years Jumlah/Total

Liabilitas non derivatif: Non-derivative liabilities:Simpanan dari nasabah 185.444.459.927 - - 185.444.459.927 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 671.836.129.445 - - 671.836.129.445 Deposits from other banksPinjaman diterima 100.154.316.159 158.429.152.012 - 258.583.468.171 BorrowingsLiabilitas lain-lain 5.629.513.784 - - 5.629.513.784 Other liabilities

963.064.419.315 158.429.152.012 - 1.121.493.571.327

2012

Kurang dari1 tahun/

Less than 1 year 1-5 tahun/years >5 tahun/years Jumlah/Total

Liabilitas non derivatif: Non-derivative liabilities:Simpanan dari nasabah 212.106.369.473 - - 212.106.369.473 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 540.153.418.276 - - 540.153.418.276 Deposits from other banksPinjaman diterima 54.524.303.573 200.867.618.496 - 255.391.922.069 BorrowingsLiabilitas lain-lain 4.278.539.512 - - 4.278.539.512 Other liabilities

811.062.630.834 200.867.618.496 - 1.011.930.249.330

Page 281: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Operasional Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko kerugian langsungatau tidak langsung yang timbul karena tidakmemadainya atau adanya kegagalan prosesinternal, kesalahan manusia, kegagalan sistem ataufaktor eksternal yang mempengaruhi operasionalBank. Tujuan utama penerapan Manajemen RisikoOperasional adalah untuk meminimalkankemungkinan dampak negatif dari faktor internalatau faktor eksternal yang dapat menggangguaktivitas bisnis dan operasional, seperti faktorketidakcukupan sumber daya manusia, prosesinternal, kegagalan sistem teknologi informasi,bencana alam dan kejahatan pihak eksternalterhadap bank yang berpotensi menimbulkankerugian finansial maupun non finansial bagi Bank.

An operational risk is a risk arising fromexecution of a company's business functions.More specifically, Basel II defines operational riskas the risk of loss resulting from inadequate orfailed internal processes, people, and systems orfrom external events. Although the risks apply toany organization in business, this particular wayof framing risk management is of particularrelevance to the banking industry whereregulators are responsible for establishingsafeguards to protect against systemic failure ofthe banking system and the economy as awhole.

Bank mengidentifikasi dan menganalisa semuafaktor risiko di unit kerja atau risk owner yangmelekat pada lini bisnis, produk, proses, dan sisteminformasi, yang dapat menimbulkan risikooperasional, baik disebabkan oleh faktor internalmaupun faktor eksternal, yang dapat berdampakpada pencapaian tujuan Bank.

The Bank identifies and analyzes all risk factors ateach unit or risk owner that embedded to businesslines, products, processes, and informationsystem causing operational risk, whether causedby internal or external factors, that affect theachievement of the Bank’s objectives.

Bank terus mengembangkan prosedur yangmemadai dalam menilai risiko operasional yangmelekat pada produk dan aktivitas baru, termasukproses dan sistem yang digunakan. Hasil dariidentifikasi ini akan digunakan untuk pengembangandatabase dalam hal kejadian yang merugikan yangdisebabkan oleh risiko operasional.

The Bank continues to develop an adequateprocedure in order to assess operational riskembedded in new products and activities, includingthe process and system for this assessment. Theresults from the identification shall be used todevelop a database on loss events caused byoperational risks.

Di dalam penerapannya, hal tersebut difasilitasimelalui perangkat manajemen risiko operasionalberupa Risk and Control Self Assessment (RCSA)dan Loss Event Database (LED). Hasil kedualaporan tersebut dilaporkan secara rutin kepadaseluruh Direksi Bank dalam Komite ManajemenRisiko yang dilaksanakan setiap bulan. Upayapeningkatan atas pemahaman atas manajemenrisiko difokuskan kepada peningkatan budaya risikodan sosialisasi manajemen risiko yang terusdilakukan kepada seluruh karyawan Bank sertapeningkatan kualitas pengendalian risiko padasetiap aktivitas operasional Bank.

In practice, it is facilitated through operational riskmanagement tools such as the Risk and ControlSelf Assessment (RCSA) and the Loss EventDatabase (LED). The results of those two reportsare routinely reported to the entire Board ofDirectors in the Risk Management Committee thatis held every month. Efforts to improve the aboveunderstanding of risk management are focused onthe improvement of risk culture and socializationof risk management that is continously conductedto all employees of the Bank as well as improvingthe quality of risk control at each operationalactivities of the Bank.

Risiko Kepatuhan Compliance Risks

Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul darikegagalan Bank untuk patuh dan melaksanakanundang-undang, peraturan, dan provisi hukumlainnya. Risiko kepatuhan juga dapat timbul darisituasi dimana undang-undang atau hukum yangmengatur Bank dalam hal produk atau aktivitastertentu terkait nasabah Bank menjadi ambigu atautidak teruji.

Compliance risk means the risk arising from failureof the Bank to comply with or implement laws,regulations, and other applicable legal provisions.Compliance risk also arises in situations where thelaws or rules governing Bank’s products oractivities of Bank’s customers may be ambiguousor untested.

Page 282: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

28. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 28. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kepatuhan (lanjutan) Compliance Risks (continued)

Bank terekspos pada risiko kepatuhan antara laindalam bentuk pengenaan denda dan sanksi lainnyadari otoritas perbankan. Dalam rangka pengelolaanrisiko kepatuhan Bank melakukan pemantauanterhadap pemenuhan ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta komitment yang telahdisepakati antara Bank dengan otoritas pengawasanperbankan dan otoritas lainnya.

Bank's exposure to compliance risks, amongothers, in the form of the imposition of fines andother sanctions from the banking authorities. Inorder to manage compliance risk, the Bankmonitors its compliance with the applicableregulation and the commitments that have beenagreed between the Bank and the bankingsupervisory authorities and other authorities.

Pengkinian Kebijakan dan Prosedur OperasionalBank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku merupakan upaya mitigasirisiko kepatuhan, termasuk dalam hal ini diseminasidan sosialisasi Kebijakan dan Prosedur OperasionalBank kepada seluruh jenjang organisasi Bank danpelaksanaan pemantauan penerapannya dari waktuke waktu sebagai bentuk pengendalian internaldalam pedoman internal Bank.

Updating the Bank’s Operating Policies andProcedures in accordance with the applicableregulation is part of compliance risks mitigationeffort, including the dissemination andsocialization of the Bank’s Operating Policies andProcedures to all levels of the organization andthe monitoring of its implementation from time totime as part of internal control prescribed in theBank’s internal guidelines.

Risiko Hukum Legal Risks

Risiko hukum berarti risiko yang disebabkan olehkelemahan dalam hal yuridis. Kelemahan dalam halyuridis termasuk, namun tidak terbatas pada,kelemahan dari tuntutan hukum, tidak adanyakerangka hukum, atau lemahnya kontrak, sepertikegagalan untuk memenuhi persyaratan hukum(legal) yang terdapat pada kontrak dan/atau celahyang terdapat pada pengikatan agunan.

Legal risk means risk caused by weaknesses injuridical matters. Weaknesses in juridical mattersinclude, but are not limited to, weaknessesresulting from legal claims, absence of legalframework, or contractual weaknesses, such asfailure to meet the requirements for legality ofcontracts and/or loopholes in the binding ofcollateral.

Bank memitigasi risiko hukum antara lain melaluibeberapa kebijakan dan prosedur hukum yang telahdisosialisasikan ke seluruh jenjang organisasi Bankdan pemantauan penerapannya sebagai bentukpengendalian internal terhadap pedoman internalBank.

The Bank mitigates legal risk among other throughlegal policies and procedures that has beensocialized to any levels of organization and itsimplementation monitoring as part of internalcontrol to the Bank’s internal guidelines.

Risiko Reputasi Reputation Risks

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnyatingkat kepercayaan stakeholder yang bersumberdari persepsi negatif terhadap Bank. Monitor atasrisiko reputasi dilakukan oleh Divisi CorporateCommunication.

Reputation risk is risk due to decliningstakeholders’ trust as the result from negativeperception on the Bank. Monitoring on reputationrisk is performed by Corporate CommunicationDivision.

Risiko Strategik Strategic Risks

Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatandalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatukeputusan strategik serta kegagalan dalammengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.Identifikasi risiko strategik dilakukan secara berkalasesuai dengan pengalaman kerugian dimasa laluyang disebabkan oleh risiko strategik.

Strategic risk is risk due to inaccurate decisionmaking and/or implementation of strategicdecision and failure in anticipating businessenvironment changes. Strategic riskidentification is performed periodically based onknowledge on historical losses due to strategicrisk.

Pengendalian risiko strategik dilakukan melaluimonitoring realisasi atas anggaran (rencana bisnis)yang sudah ditetapkan secara berkala dandilanjutkan dengan mitigasi dari faktor-faktorpenyebab kegagalan yang dilakukan oleh DivisiKeuangan dan pengawasan langsung dari Direksi.

Strategic risk control is performed throughmonitoring on realization of budget (businessplan) determined periodically, followed byinvestigation of failure causing factors whichperformed by Finance Division under directsupervision from the Directors.

Page 283: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

29. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITASPEMBAYARAN BANK UMUM

29. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THEPAYMENT OF OBLIGATIONS OFCOMMERCIAL BANKS

Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin liabilitasbank umum meliputi giro, tabungan, depositoberjangka dan deposito on call, obligasi, suratberharga, pinjaman antar bank, pinjaman yangditerima, letters of credit, akseptasi, swap matauang, dan liabilitas kontinjensi lainnya seperti bankgaransi, standby letters of credit, performancebonds, dan liabilitas sejenis selain yang dikecualikandalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasidan liabilitas kepada direktur, komisaris, dan pihakterkait dengan Bank.

Since 1998, the Government guarantees theobligations of private banks including currentaccounts, savings account, time deposits,deposits on call, bonds, marketable securities,interbank borrowings, fund borrowings, letters ofcredit, acceptances, currency swap, and othercontingent liabilities such as bank guarantees,standby letters of credit, performance bonds, andother kinds of liabilities other than those excludedin this regulation such as subordinated loans,liabilities to directors, commissioners, and relatedparties of the Bank.

Berdasarkan Surat Unit Pelaksana PenjaminanPemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 padatanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwasejak tanggal 18 April 2005, liabilitas pembayaranbank yang dijamin hanya meliputi simpanan danpinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuktransaksi pasar uang antar bank. Selanjutnyaprogram penjaminan pemerintah tersebut akanberakhir pada tanggal 22 September 2005.Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiranprogram penjaminan ini merupakan penegasan dariketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun2004.

In accordance with Letter No. S235/UP3/III/2005of the Government Guarantee Unit (UP3) datedMarch 17, 2005, starting April 18, 2005, theliabilities covered under the guarantee programonly include deposits and borrowings from otherbanks in the form of money market transactions.Such government guarantee program ended onSeptember 22, 2005. The regulation with respectto the reduction and termination of thegovernment guarantee program is based onPresidential Decree No. 95 Year 2004.

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga PenjaminSimpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal26 September 2005 tentang Program PenjaminanSimpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal22 September 2005, LPS menjamin simpanan yangmeliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan,dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan ituyang merupakan simpanan yang berasal darimasyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satubank adalah:

Based on the Indonesia Deposit InsuranceCorporation (IDIC) Regulation No. 1/PLPS/2005dated September 26, 2005 regarding DepositGuarantee Program, since September 22, 2005,the IDIC will guarantee bank deposits includingdemand deposits, time deposits, certificate ofdeposits, savings deposit and/or other forms ofdeposits, including deposits from other banks.Guaranteed bank balances of each customer areas follows:

a. maksimal sebesar Rp1.000.000.000 sejaktanggal 22 September 2006 sampai dengan21 Maret 2007;

a. maximum of Rp1,000,000,000 fromSeptember 22, 2006 until March 21, 2007;

b. maksimal sebesar Rp100.000.000 sejak tanggal22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober2008;

b. maximum of Rp100,000,000 from March 22,2007 until October 12, 2008;

Berdasarkan Peraturan LPS No. 1 tanggal 9 Maret2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, depositoberjangka, sertifikat deposito, tabungan, dansimpanan dari bank lain.

Based on IDIC Regulation No. 1 dated March 9,2006, guarantees on deposits covers demanddeposits, time deposits, certificates of deposits,savings deposits, and deposits from other banks.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RINo. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpananyang dijamin LPS, nilai simpanan yang dijamin untuksetiap nasabah pada satu Bank maksimal sebesarRp2.000.000.000, sejak tanggal 13 Oktober 2008.

Based on the Government of RI RegulationNo. 66 Year 2008 regarding Deposit GuaranteeProgram, the IDIC will guarantee customers’deposit in one Bank at the maximum ofRp2,000,000,000, from October 13, 2008.

Page 284: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

30. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atasnilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumenkeuangan Bank yang tercatat dalam laporankeuangan.

The tables below present the comparison, byclass, of the carrying amounts and fair value ofthe Bank’s financial instruments that arerecognized in the financial statements.

31 Desember 2013 /December 31, 2013

Nilai tercatat/ Nilai wajar/Carrying value Fair value

Aset keuangan: Financial assets:Kas 1.892.266.400 1.892.266.400 Cash

Current accounts with BankGiro pada Bank Indonesia 24.667.164.822 24.667.164.822 IndonesiaGiro pada bank lain 625.826.844 625.826.844 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 95.600.440.293 95.600.440.293 and other banksSurat-surat berharga 22.457.381.804 22.457.381.804 Marketable securitiesKredit yang diberikan - neto 1.112.830.422.357 1.112.830.422.357 Loans - netBunga yang masih akan diterima 6.446.428.012 6.446.428.012 Interest receivables

1.264.519.930.532 1.264.519.930.532

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Liabilitas segera 13.208.927 13.208.927 Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah 180.792.896.330 180.792.896.330 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 658.484.305.827 658.484.305.827 Deposits from other banksPinjaman yang diterima 231.184.622.720 231.184.622.720 Fund borrowingsBunga yang masih harus dibayar 5.629.513.784 5.629.513.784 Interest payables

1.076.104.547.588 1.076.104.547.588

31 Desember 2012 /December 31, 2012

Nilai tercatat/ Nilai wajar/Carrying value Fair value

Aset keuangan: Financial assets:Kas 2.124.056.400 2.124.056.400 Cash

Current accounts with BankGiro pada Bank Indonesia 30.760.153.883 30.760.153.883 IndonesiaGiro pada bank lain 10.535.058.616 10.535.058.616 Current accounts with other banksPenempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 152.060.397.002 152.060.397.002 and other banksSurat-surat berharga 5.551.350.001 5.551.350.001 Marketable securitiesKredit yang diberikan - neto 970.227.274.940 970.227.274.940 Loans - netBunga yang masih akan diterima 3.899.912.460 3.899.912.460 Interest receivables

1.175.158.203.302 1.175.158.203.302

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Liabilitas segera 298.436.921 298.436.921 Liabilities immediately payableSimpanan dari nasabah 210.849.253.074 209.972.771.102 Deposits from customersSimpanan dari bank lain 534.735.573.879 535.612.055.851 Deposits from other banksPinjaman yang diterima 218.235.985.677 218.235.985.677 Fund borrowingsBunga yang masih harus dibayar 4.278.539.512 4.278.539.512 Interest payablesLiabilitas sewa guna usaha 62.995.064 62.995.064 Leased liabilities

968.460.784.127 968.460.784.127

Page 285: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

30. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN(lanjutan)

30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS(continued)

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan selain surat-surat berharga mendekati nilai tercatat karenainstrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktujatuh tempo yang singkat dan/atau memiliki tingkatbunga sesuai pasar.

Fair values of financial assets and liabilitiesexcept for marketable securities approximate theircarrying amounts due to short-term maturities ofthese financial instruments and/or due to theinterest rate is at market rate.

Nilai wajar surat-surat berharga ditentukanberdasarkan harga pasar kuotasi yang berlaku padatanggal laporan posisi keuangan.

The fair value of marketable securities isdetermined on the basis of quoted market price attha statements of financial position date.

Hirarki nilai wajar instrumen keuangan Fair value hierarchy of financial instruments

Tabel berikut ini merupakan hirarki nilai wajar dariaset keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan2012:

The table below sets out the fair values hierarchyof the financial assets as at 31 December 2013and 2012:

Pengukuran nilai wajar padaakhir tahun pelaporan menggunakan/

Fair value measurement as at reporting date using

Tingkat/ Tingkat/ Tingkat/2013 Level 1 Level 2 Level 3

Aset keuangan tersedia untuk Available-for-sale financialdijual: assets:Obligasi Pemerintah - neto

setelah dikurangi premi Government Bonds -yang belum diamortisasi 22.457.381.804 22.457.381.804 - - net of unamortized premium

Pengukuran nilai wajar padaakhir tahun pelaporan menggunakan/

Fair value measurement as at reporting date using

Tingkat/ Tingkat/ Tingkat/2012 Level 1 Level 2 Level 3

Aset keuangan tersedia untuk Available-for-sale financialdijual: assets:Obligasi Pemerintah - neto

setelah dikurangi premi Government Bonds -yang belum diamortisasi 5.551.350.001 5.551.350.001 - - net of unamortized premium

31. PERJANJIAN KERJA SAMA DAN KONTRAKYANG SIGNIFIKAN

31. SIGNIFICANT AGREEMENTS ANDCONTRACTS

a. Pada tanggal 27 September 2011, Bank jugamengadakan perjanjian penjaminan lain denganUSAID. Tanggal berakhirnya penjaminanterebut adalah 5 tahun sejak tanggal perjanjian.USAID akan menjamin sebesar 50% dari bakidebit kredit yang tidak tertagih. Kredit yangdijamin adalah maksimal sebesarUSD2.957.809.

a. On September 27, 2011, the Bank alsoentered into another agreement with USAID.The expiry date of the quarantee is 5 yearsafter the date of the agreement. USAID willguarantee 50% of the outstanding quaranteedloan that is uncollectible. The maximumguarantee credit is amounted ofUSD2,957,809.

b. Pada tanggal 19 Juni 2012, Bankmenandatangani Guarantee andReimbursement Agreement dengan GrameenFoundation Oklahoma (GFUSA). Dalamperjanjian ini GFUSA akan mengatur penerbitanStandby L/C Citibank N.A hingga jumlah setaradengan USD2.000.000. Perjanjian jatuh tempo1 (satu) bulan setelah berakhirnya perjanjiankredit antara Bank dengan PT Bank EkonomiRaharja Tbk.

b. On June 19, 2012, Bank signed Guaranteeand Reimbursement Agreement withGrameen Foundation Oklahoma (GFUSA). Inthis agreement GFUSA will arrange theissuance of Standby L/C Citibank N.A with theequal amount in USD2,000,000. The maturitydate of agreement is 1 (one) month from theend of loan agreement between Bank andPT Bank Ekonomi Raharja, Tbk.

Page 286: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

31. PERJANJIAN KERJA SAMA DAN KONTRAKYANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c. Perjanjian kerjasama dengan Perbarindo Balimengenai ”Andara Bersama BPR” (ABB)tanggal 21 Agustus 2009, telah diubah denganAddendum Pertama tanggal 27 Agustus 2010,dan Perubahan Kedua tanggal 5 Juli 2012.Berdasarkan Perjanjian ini, setiap BPR yangmenjadi anggota ABB (BPR Partisipan) wajibmenyetorkan simpanan deposito berjangkakeanggotaan sebesar Rp100.000.000 (seratusjuta Rupiah). Bank akan menempatkan fasilitasdana likuiditas pada BPR Partisipan untukmemenuhi kebutuhan liquidity mismatch yangbersifat non struktural, sementara, dan tidak adaunsur kesengajaan atau penyimpanganmanajemen. Besarnya fasilitas dana likuiditasdisesuaikan dengan kebutuhan BPR Partisipandengan batas maksimal 10 (sepuluh) kali darideposito berjangka keanggotaan. Bagi hasil darikeuntungan ABB antara Bank dan BPRpartisipan adalah 60%:40% sedangkanPerbarindo Bali berhak menerima insentif/bonustahunan sebesar 0,25% dihitung dari total danadeposito berjangka keanggotaan. Perjanjian iniberlaku sampai dengan tanggal 20 Januari2015. Komitmen fasilitas dana likuiditas yangakan diberikan oleh Bank adalah sebesar totaldana deposito keanggotaan.

31. SIGNIFICANT AGREEMENTS ANDCONTRACTS (continued)

c. Cooperation agreement with Perbarindo Baliregarding “Andara Bersama BPR” (ABB)dated August 21, 2009 as amended by theFirst Addendum dated August 27, 2010 andfurther amended by the Second Amendmentdated July 5, 2012. Based on this agreement,each BPR which became member of ABB(BPR participant) must place membershiptime deposits amounting to Rp100,000,000(one hundred million Rupiah). The Bank willplace liquidity funds with BPR Participant tomeet the needs of liquidity mismatches thatare non structural, temporary, and noindication of management’s deliberateness.The amount of fund liquidity facility is inaccordance with the needs of BPR participantwith a maximum of 10 (ten) times of themembership time deposit. Profit sharing ofABB profits between the Bank and BPRparticipant is 60%:40%. Perbarindo Bali hasright to receive insentif/annual bonus 0.25%from total membership funds. This agreementis valid until January 20, 2015. Committedfacility line from Bank is amounting the total offund from participants.

d. Perjanjian kerjasama dengan Perbarindo DKIJaya dan sekitarnya mengenai ”AndaraBersama BPR” tanggal 3 Mei 2010sebagaimana diubah berdasarkan PerubahanPertama Perjanjian Kerjasama tertanggal26 Juni 2012. Berdasarkan perjanjian ini, setiapBPR yang menjadi anggota ABB (BPRPartisipan) wajib menyetorkan simpanandeposito berjangka keanggotaan sebesarRp50.000.000 (lima puluh juta Rupiah) di awalkepersertaan. Bank akan menempatkan fasilitasdana likuiditas pada BPR partisipan untukmemenuhi kebutuhan mismatch likuiditas yangbersifat non struktural, sementara, dan tidak adaunsur kesengajaan atau penyimpanganmanajemen. Besarnya fasilitas dana likuiditassesuai dengan kebutuhan BPR partisipandengan batas maksimal lima kali dari depositokeanggotaan. Bagi hasil dari keuntungan ABBantara Bank dan BPR partisipan adalah60%:40%. Perjanjian ini berlaku hingga tanggal3 Mei 2015. Komitmen fasilitas dana likuiditasyang akan diberikan oleh Bank adalah sebesartotal dana deposito keanggotaan.

d. Cooperation agreement with Perbarindo DKIJaya and surrounding areas regarding“Andara Bersama BPR” (ABB) dated May 3,2010 as amended by the First Amendment tothe Cooperation Agreement dated June 26,2012. Based on this agreement, each BPRwhich became member of ABB (BPRParticipant) must deposit amountingRp50,000,000 (fifty million Rupiah) at thebeginning of its membership. Bank will placeliquidity funds with BPR Participant to meetthe needs of liquidity mismatches that are nonstructural, temporary, and no indication ofmanagement’s deliberateness. The amount offund liquidity facility is in accordance with theneeds of BPR Participant with a maximum offive times that of the membership timedeposit. Profit sharing of ABB profits betweenthe Bank and BPR participant is 60%:40%.This agreement is valid until May 3, 2015.Committed facility line from Bank isamounting the total of fund from participants.

Page 287: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

31. PERJANJIAN KERJA SAMA DAN KONTRAKYANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

31. SIGNIFICANT AGREEMENTS ANDCONTRACTS (continued)

e. Perjanjian kerjasama dengan PerbarindoNusaTenggara Barat mengenai ”AndaraBersama BPR” (ABB) tanggal 9 Juli 2011.Berdasarkan perjanjian ini, setiap BPR yangmenjadi anggota ABB (BPR Partisipan) wajibmenyetorkan simpanan deposito berjangkakeanggotaan sebesar Rp40.000.000 di awalkepersertaan. Bank akan menempatkan fasilitasdana likuiditas pada BPR partisipan untukmemenuhi kebutuhan mismatch likuiditas yangbersifat non struktural, sementara, dan tidakada unsur kesengajaan atau penyimpanganmanajemen. Besarnya fasilitas dana likuiditassesuai dengan kebutuhan BPR partisipandengan batas maksimal 10 (sepuluh) kali darideposito keanggotaan. Bagi hasil darikeuntungan ABB antara Bank dan BPRpartisipan adalah 60%:40%. Perjanjian iniberlaku untuk jangka waktu 3 tahun. Komitmenfasilitas dana likuiditas yang akan diberikan olehBank adalah sebesar total dana depositokeanggotaan.

e. Cooperation agreement with Perbarindo WestNusa Tenggara regarding “Andara BersamaBPR” (ABB) dated July 9, 2011. Based on thisagreement, each BPR which becamemember of ABB (BPR Participant) mustdeposit amounting Rp40,000,000 at thebeginning of its membership. Bank will placeliquidity funds with BPR Participant to meetthe needs of liquidity mismatches that are nonstructural, temporary, and no indication ofmanagement’s deliberateness. The amount offund liquidity facility is in accordance with theneeds of BPR Participant with a maximum of10 (ten) times that of the membership timedeposit. Profit sharing of ABB profits betweenthe Bank and BPR participant is 60%:40%.This agreement is valid for 3 (three) yearsperiod. Commited facility line from Bank isamounting the total of fund from participants.

32. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSIKEUANGAN YANG DIREVISI

32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIALACCOUNTING STANDARDS

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yangtelah disahkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan (DSAK) yang dipandang relevanterhadap pelaporan keuangan Bank namun belumberlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:

The following are several accounting standardsissued by the Indonesian Financial AccountingStandards Board (DSAK) that are consideredrelevant to the financial reporting of the Bank butnot yet effective for 2013 financial statements:

• PSAK No. 1 (Revisi 2013): Penyajian LaporanKeuangan, yang diadopsi dari IAS 1, berlakuefektif 1 Januari 2015.

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain.Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugidisajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akandireklasifikasi ke laba rugi.

• SFAS No. 1 (Revised 2013): Presentation ofFinancial Statements, adopted from IAS 1,effective January 1, 2015.

This SFAS change the grouping of itemspresented in Other Comprehensive Income.Items that could be reclassified to profit orloss would be presented separately fromitems that will never be reclassified.

• PSAK No. 24 (Revisi 2013): Imbalan Kerja,yang diadopsi dari IAS 19, berlaku efektif1 Januari 2015.

PSAK ini, antara lain, menghapus mekanismekoridor dan pengungkapan atas informasiliabilitas kontinjensi untuk menyederhanakanklarifikasi dan pengungkapan.

• SFAS No. 24 (Revised 2013): EmployeeBenefits, adopted from IAS 19, effectiveJanuary 1, 2015.

This SFAS, among other, removes thecorridor mechanism and contingent liabilitydisclosures to simple clarifications anddisclosures.

Page 288: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

The original financial statements included herein are in theIndonesian language.

PT BANK ANDARACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2013 dan untukTahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK ANDARANOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2013 and forThe Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

32. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSIKEUANGAN YANG DIREVISI (lanjutan)

32. REVISED STATEMENTS OF FINANCIALACCOUNTING STANDARDS (continued)

• PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar,yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif1 Januari 2015.

PSAK ini memberikan panduan tentangbagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilaiwajar disyaratkan atau diizinkan.

• SFAS No. 68: Fair Value Measurement,adopted from IFRS 13, effectiveJanuary 1, 2015.

This SFAS provides guidance on how tomeasure fair value when fair value is requiredor permitted.

• ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangandengan Instrumen Ekuitas, berlaku efektif1 Januari 2014.

ISAK ini mengatur ketika entitas sebagai debituringin menyelesaikan liabilitas keuangannyamelalui mekanisme penerbitan instrumentekuitas (debt to equity swaps).

• IFAS No. 28: Extinguishing FinancialLiabilities with Equity Instruments, effectiveJanuary 1, 2014.

This IFAS specifies when an entity as adebtor wants to settle its financial liabilitiesthrough equity instrument issuancemechanism (debt to equity swaps).

Bank sedang mengevaluasi dampak dari standarakuntansi tersebut dan belum menentukandampaknya terhadap laporan keuangan Bank.

The Bank is presently evaluating and has not yetdetermined the effects of these accountingstandards on its financial statements.

33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 33. COMPLETION OF THE FINANCIALSTATEMENTS

Manajemen Bank bertanggung jawab ataspenyusunan laporan keuangan yang telahdiselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan padatanggal 11 April 2014.

The management of the Bank is responsible forthe preparation of these financial statements thatwere completed and authorized for issue onApril 11, 2014.

Page 289: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

Halaman InI sengaja dIkosongkantHIs page Is IntentIonally left blank

Page 290: LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT MEMBANGUN … · 12 peristiwa penting significant events 14 sambutan dewan komisaris message from the board ... office network pengantar executive

MEMBANGUN LANDASAN BAGI KEMITRAANBUILDING THE FOUNDATION FOR PARTNERSHIPS

LAPORAN TAHUNAN 2013 ANNUAL REPORT