Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting...

176
www.rabobank.co.id Annual Report 2010 PT. Bank Rabobank International Indonesia

Transcript of Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting...

Page 1: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

www.rabobank.co.id

Annual Report 2010PT. Bank Rabobank International Indonesia

Page 2: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Daftar isiTable of contents

04. Informasi korporasi Corporate information

05. Profil Rabobank Indonesia dan Rabobank Group Profile of Rabobank Indonesia and Rabobank Group

08. Ikhtisar keuangan Financial highlights

14. Peristiwa penting 2010 Highlights 2010

10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President Commissioner

12. Kata pengantar Presiden Direktur Message from the President Director

20. Laporan manajemen Management report

29. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance

46. Manajemen resiko Risk management

53. IT & operasional IT & operations

54. Sumber daya manusia Human resources

56. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

24. Dewan Komisaris Board of Commissioners

60. Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan struktur Grup Rabobank Group Organization chart of Rabobank Indonesia and organization chart of Rabobank Group

59. Pejabat Eksekutif Executive Officers

64. Pernyataan Acknowledgement

172. Jaringan kantor cabang Branch network

65. Laporan keuangan beserta laporan auditor independen Financial statement and independent auditor’s report

26. Dewan Direksi Board of Directors

Page 3: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President
Page 4: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report4

Informasi korporasiCorporate information

Nama perusahaan/Company namePT. Bank Rabobank International Indonesia

Alamat kantor/Office addressPlaza 89, 9th FloorJl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6Jakarta 12940, IndonesiaT. (021) 2520876F. (021) 2520875Website: www.rabobank.co.id

Tanggal pendirian/Date of establishment

11 April 1990Akta Notaris Winnie Hadiprodjo, SH., pengganti Kartini Mulyadi, SH., No. 50Persetujuan Menteri Kehakiman Republik IndonesiaNo. C2-3152.HT.01.01.TH 90 tanggal 31 Mei 1990.

Notarial Deed of Winnie Hadiprodjo, SH., substitute of Kartini Mulyadi, SH., Number 50Ministry of Justice of the Republic of Indonesia approval No. C2-3152.HT.01.01.TH 90 dated 31 May 1990

Izin usaha/Business licenseKeputusan Departemen Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 junctoKeputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000

Decree of Ministry of Finance of the Republic of IndonesiaNumber 998/KMK.013/1990 dated 29 August 1990 junctoDecree of Senior Deputy Governor Bank Indonesia Number: 2/37/KEP.DGS/2000 dated 6 December 2000

Tanggal mulai beroperasi/Operations commencement date 24 September 1990

Komposisi pemegang saham/Shareholders compositionCooperatieve Centrale Raiffeisen Boerelenbank B.A 56.94%PT Aditirta Suryasentosa 16.99%PT Antarindo Optima 16.99%PT Antariksabuana Citanagara 8.50%PT Mitra Usaha Kencana Sejati 0.58% Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris President CommissionerRoelof Jan Dekker Komisaris CommissionerWidiyarto S. Sumitro Komisaris CommissionerHendrik Adams Komisaris Independen Independent CommissionerHumayunbosha Komisaris Independen Independent CommissionerSukatmo Padmosukarso Komisaris Independen Independent Commissioner

Dewan Direksi/Board of DirectorsHendrik G. Mulder Presiden Direktur President DirectorHo Danny Hartono Wakil Presiden Direktur Vice President DirectorGerardus C.M.W Embrechts* Wakil Presiden Direktur Vice President DirectorHeradian Yoto Direktur DirectorYos Rizal Setiawan Direktur DirectorJohanes Eri Budiono Direktur DirectorSonny Samuel Direktur DirectorPonky Nayarana Pudijanto Direktur Director

Auditors/Auditor Ernst & Young Purwanto, Sarwoko & Sandjaja

(*) Menempati posisi hingga 31 Maret 2011

Held the position until 31 March 2011

Page 5: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 5

Profil Rabobank Indonesia& Rabobank GroupProfile of Rabobank Indonesia & Rabobank Group

PT. Bank Rabobank International Indonesia (RII) mulai beroperasi sejak 24 September 1990. RII merupakan anak pe-rusahaan dari grup Rabobank, dari Belanda yang merupakan penyedia jasa keuangan berlandaskan prinsip koperasi.

Seperti induk perusahaannya yang berkantor pusat di Utrecht, Belanda, RII memiliki pengetahuan yang baik mengenai F and A (Food and Agribusiness) atau pangan dan agribisnis dan mengawali bisnisnya dengan perbankan koperasi. Pada tahun 2008 RII mengembangkan bisnisnya lebih lanjut dengan mem-berikan layanan perbankan ritel dan UKM.

RII menawarkan berbagai produk dan layanan perbankanuntuk nasabah korporasi, UKM dan ritel dan memiliki posisi yang kuat untuk perbankan korporasi yang melayani rantai pasok Food and Agribusiness. Pada akhir tahun 2010 ini jaringannya mencakup 92 kantor cabang, cabang pembantu, dan kantor kas di 30 kota di Indonesia.

PT. Bank Rabobank International Indonesia (RII) started operations on 24 September 1990. RII is a subsidiary of the Rabobank Group, a financial services provider based in the Netherlands which was founded on cooperative principles.

Like its parent company which is headquartered in Utrecht, the Netherlands, RII has a strong knowledge in F and A (Food and Agri-business) and started its business in Indonesia with corporate banking. In 2008 RII started growing its business further by providing retail and SME banking services.

RII provides a wide range of products and services to corporate, SME and retail customers and is strongly positioned in the corporate banking business serving the Food and Agribusiness supply chain. By the end of 2010 the bank has a net-work of 92 branches, sub-branches, and cash offices in 30 cities in Indonesia.

PT. Bank Rabobank International Indonesia PT. Bank Rabobank International Indonesia

Page 6: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report6

Grup Rabobank

Rabobank Group adalah penyedia layanan jasa keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip koperasi. Rabobank berakar di bidang pertanian. Pada tahun 1898 dua bank koperasi yang berbeda - Cooperatieve Centrale Raiffeisen Bank di Utrecht dan Cooperatieve Centrale Boerenleenbank di Eindhoven didirikan oleh beberapa orang berjiwa wirausaha dari pedesaan. Ke dua bank tersebut melayani komunitas pedesaan secara terpisah dan selama tiga perempat abad mempraktekkan prinsip koperasi dalam perbankan. Pada tahun 1972 ke dua bank bergabung dan sepakat untuk menggunakan nama Rabobank Nederland.

Sejalan dengan bertambahnya kebutuhan nasabah Rabobank untuk mendapatkan layanan di luar negeri di tahun 1970-an, Rabobank International secara perlahan hadir. Rabobank kemudian membuka kantor-kantor cabang di Eropa, Amerika Utara, Asia dan Amerika Selatan dan juga membentuk aliansi strategis dengan mitra grup. Walaupun demikian, baru tahun 1996 Rabobank International secara resmi didirikan.

Selain Rabobank Nederland dan Rabobank International, saat ini Rabobank Group juga mengoperasikan entitas-entitas khusus termasuk di antaranya Robeco Group (manajemen aset), De Lage Landen (leasing dan pembayaran vendor), Sarasin (private banking) dan Rabo Real Estate Group.

Saat ini Rabobank Group adalah salah satu institusi keuangan terbesar di dunia jika dilihat dari tier 1 capital . Sekitar 59.000 karyawan, group Rabobank memberikan pelayanan finansial kepada 10 juta nasabah di 48 negara. Group Rabobank merupakan salah satu dari 25 institusi keuangan terbesar pada tier 1 capital dan semua perusahaan pemeringkat telah memberikan peringkat tertinggi kepada Rabobank.

Rabobank Group

Rabobank Group is an international financial services provider operating on the basis of cooperative principles. Rabobank’s roots lie in agriculture. In 1898 two separate cooperative banks the Co-operatieve Centrale Raiffeisen Bank in Utrecht and the Cooperatieve Centrale Boerenleenbank in Eindhoven – were founded by enter-prising rural folk. The two banks served their rural communities independently for three-quarters of a century practicing cooperative banking principles. In 1972 the two banks merged and decided to use the name Rabobank Nederland.

As Rabobank’s customers began to express a growing need for services abroad in the 1970’s, Rabobank International slowly came into existence. Rabobank later opened branch offices in Europe, North America, Asia and South America and entered into strategic alliances with European partners. However it was not until 1996 when Rabobank International was formally established.

In addition to Rabobank Nederland and Rabobank International, currently the Rabobank Group also operates special entities includ-ing Robeco Group (asset management), De Lage Landen (leasing and vendor financing) , Sarasin (private banking) and Rabo Real Estate Group.

Today Rabobank Group is among the world’s largest financial institutions in terms of tier 1 capital. About 59 000 Rabobank Group employees serve the financial services needs of about 10 million customers in 48 countries. Rabobank Group is among the world’s 25 largest financial institution in terms of tier 1 capital and all rating agencies have awarded Rabobank the highest rating possible for banks.

Page 7: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 7

Produk dan layananProducts and services

Perbankan Korporasi

Divisi Perbankan Korporasi menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang dirancang untuk nasabah korporasi yang bergerak dalam bidang Food and Agribusiness (pangan dan agribisnis), seperti pinjaman jangka pendek dan menengah, pembiayaan sewaktu-waktu (seasonal financing), dan fasilitas kredit. Produk dan layanannya adalah sebagai berikut:

• Kredit dan pinjaman • Pembiayaan perdagangan dan komoditas • Penggabungan & pengambilalihan dan advisori korporasi• Food & Agribusiness Research and Advisory (FAR)• Kredit energi dan karbon yang dapat diperbaharui• Pembiayaan korporasi• Global Financial Markets (GFM)/Treasury• Institusi keuangan• Cash management

Corporate Banking

The Corporate Banking division provides a wide range of banking products and services tailored to the needs of corporate clients in the agribusiness sector. The products and services include short and medium term lending, seasonal financing, and credit facilities. The products and services offered are as follows :

• Credit and lending• Trade and Commodity Finance (TCF)• Mergers & acquisitions and corporate advisory• Food & Agribusiness Research and Advisory (FAR)• Renewable energy and carbon credits• Corporate finance• Global Financial Markets (GFM)/Treasury• Financial institutions• Cash management

Perbankan Ritel dan Usaha Kecil Menengah (Retail and SME Banking)

Divisi Ritel dan UKM menawarkan layanan perbankan berikut bagi nasabah perorangan dan perusahaan berskala kecil menengah:

• Rekening tabungan• Rekening giro Rupiah dan mata uang asing• Deposito Rupiah dan mata uang asing• Pinjaman komersial dan UKM• Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Pemilikan Mobil (KPR dan KPM)• Pembiayaan perdagangan• Kartu ATM Rabo WorldPass• ATM Rabobank• Layanan telepon 24-jam Rabo Access Center• Produk dan layanan lain: Auto Debet, Safe Deposit Box, pinjaman pribadi, layanan pembayaran gaji, perbankan melalui faksimili dan SMS, pengiriman uang melalui Western Union

Retail/Small Medium Enterprise Banking (SME)

The Retail and SME division the offers banking products and services to fulfill the needs of retail and SME customers:

• Savings accounts• Rupiah and foreign currency current accounts• Term deposits• Commercial and SME loans• Mortgages and car loans• Trade financing• Rabo WorldPass ATM card• ATM Rabobank• Rabo Access Center 24-hour • Other products and services : Auto Debet, Safe Deposit Box,

personal loans, payroll services, fax and SMS banking, Western Union remittance service

Page 8: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report8

Ikhtisar keuanganFinancial highlights

Tahun 2010 adalah tahun yang penuh tantangan bagi RII dimana terjadi persaingan yang kuat di pasar modal karena kelebihan likuiditas, dan juga keputusan RII untuk tidak melanjutkan layanan kepada nasabah yang tidak bergerak dalam bidang Food and Agribusiness.

Menghadapi tantangan-tantangan ini RII masih dapat membukukan laba bersih sebesar Rp. 98,8 milyar, yang jumlahnya memang tidak sebesar tahun sebelumnya. Selain itu, pada tahun 2010 RII dapat meningkatkan volume pinjaman sebesar 3% dan meningkatkan total aset sebesar 13% dibandingkan tahun 2009.

Sementara itu, peningkatan pada dana pihak ketiga sebesar 6% pada tahun 2010 terutama didorong oleh pertumbuhan pada rekening giro dan simpanan yang menjadi fokus bank.

Adanya perbaikan pada rasio NPL bank di tahun 2010 lebih disebabkan oleh adanya pemulihan pada kredit bermasalah. Sedangkan untuk rasio Net Interest Margin (NIM), untuk tahun 2010 lebih rendah dari pada tahun 2009 adalah sebagai dampak dari penurunan suku bunga kredit.

The year 2010 was an exceptionally challenging year with fierce competition in the financial market due to excess liquidity and our own conscious decision to step away from non food and agribusiness clients.

In spite of the challenges, RII was still able to post a net profit of Rp. 98.8 billion, albeit lower than previous year. In addition to that RII managed to increase 2010 lending volumes by 3% and grow total assets by 13% compared to 2009.

The increase in third party funds by 6% was derived from the growth in savings accounts and current accounts, which is the bank’s focus.

The better NPL ratio in 2010 is mostly caused by the recovery of Non Performing Loans (NPL). The Net Interest Margin (NIM) for 2010 which is lower than that of 2009 is due to the lower lending interest rates.

Page 9: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 9

Dalam jutaan Rupiah In million Rupiah

NERACA 2010 2009 BALANCE SHEET

Jumlah aktiva 12.846.214 11.346.456 Total assets

Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi penyisihan kerugian 9.689.102 9.376.154 Total loans net of provision

Modal disetor 715.000 715.000 Shareholders’ equity

Simpanan dari nasabah 8.842.050 8.355.092 Customer deposits

Pinjaman subordinasi 168.938 199.644 Subordinated loans

PERHITUNGAN LABA RUGI 2010 2009 PROFIT LOSS ACCOUNT

Pendapatan bunga 1.022.529 1.170.016 Interest Income

Beban bunga 474.590 544.287 Interest expense

Pendapatan operasional lainnya 62,664 61.693 Other operating income

Beban operasional lainnya 444.341 431.674 Other operating expenses

Laba operasional 114.314 197.775 Income from operations

Beban pajak 17.846 83.333 Income tax expenses

Laba bersih 98.801 116.286 Net profit

RASIO KEUANGAN 2010 2009 FINANCIAL RATIOS

Rasio NPL Gross 4,84% 5,60% NPL Ratio Gross

Rasio NPL Net 2,67% 4,26% NPL Ratio Net

Capital Adequacy Ratio (CAR) 11,68% 13,59%* Capital Adequacy Ratio

Net Interest Margin (NIM) 5,10% 5,43% Net Interest Margin

Loan to Deposit Ratio (LDR) 113,05% 114,78% Loan to Deposit Ratio

Return on Assets (ROA) 0,99% 1,66% Return on Assets

Return on Equity (ROE) 8,37% 11,w27% Return on Equity

Jumlah karyawan pekerja penuh 1.647 1.708 Full Time Employees

(*) Include operational risk(*)Termasuk resiko operasional

Page 10: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report10

Kata pengantar Presiden KomisarisMessage from the President Commissioner

On behalf of the Board of Commissioners of PT Bank Rabobank International Indonesia (“RII”), I am pleased to highlight the progress as well as challenges of the Bank as it moves forward to become a fast growing integrated bank, with a strong position in the Food & Agribusiness chain, as well as small medium-sized enterprises (SME), and related customer segments.

In terms of financial performance, 2010 was a very challenging year for RII, in spite of the robust Indonesian economy, which grew by 6.4% for the year. In line with the global Rabobank strategy of focusing solely on food and agribusiness sector, the Bank took a conscious decision to exit from existing corporate bank relationship with non-food and agribusiness clients and not entering into new business deals with companies outside of the food and agribusiness sector. As a result, net profit of the Bank decreased by 15% to Rp. 98.8 billion for the year. It is to be expected that in the short-term, adoption of this strategy will reduce potential income, but we believe, in the longer-term this specialization will create a distinct competitive advantage for the bank.

It is also worth noting that the Bank’s risk management efforts to bring down non performing loan number have started to show positive results. Net NPL has improved from 4.26% in 2009 to 2.18% for the year reviewed. Risk management discipline has always been one of the cornerstone of Rabobank Indonesia. Over the past couple of years, we have seen seemingly credible financial institutions, both in Indonesia and overseas, failed to manage risks prudently resulting in serious reputational risk, operational losses, and even closure of the bank.

In that respect, the Board of Commissioners also noted that ground-works and foundations continues to be laid down to prepare RII for future growth, notably the strengthening of corporate governance across all units of the Bank, the building of a performance-driven culture based on meritocracy, and on-going training programs,

Atas nama Dewan Komisaris PT. Bank Rabobank International Indonesia (RII), dengan gembira saya sampaikan kemajuan dan juga tantangan yang dihadapi oleh Bank dalam perjalanannya menjadi bank yang terintegrasi dan tumbuh secara cepat, dengan posisi yang kuat dalam rantai Food and Agribusiness, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan segmen nasabah yang terkait.

Dalam hal kinerja keuangan, tahun 2010 adalah tahun yang penuh tantangan bagi RII meskipun ekonomi Indonesia tumbuh 6,4% per tahun. Sejalan dengan strategi global Rabobank untuk hanya berfokus kepada sektor Food and Agribusiness, Bank mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan hubungan perbankan korporasi dengan nasabah yang bukan dari sektor Food and Agribusiness dan juga untuk tidak memulai kerjasama baru dengan nasabah yang tidak masuk ke dalam sektor ini. Akibatnya, laba bersih bank turun 15% menjadi Rp. 98,8 milyar. Hal ini merupakan sesuatu yang sudah diantisipasi, bahwa dalam jangka pendek, strategi ini akan mengurangi pendapatan potensial. Namun, kami percaya bahwa dalam jangka panjang keputusan untuk mengarah pada spesialiasi ini akan menjadi suatu kelebihan bank dalam menghadapi persaingan.

Penting juga untuk diperhatikan bahwa usaha manajemen risiko Bank untuk menurunkan jumlah kredit bermasalah telah menunjukkan hasil yang positif. NPL bersih (kredit bermasalah) telah menjadi lebih baik dari 4,26% pada tahun 2009 menjadi 2,18% pada tahun 2010. Disiplin dalam manajemen risiko selalu menjadi hal penting bagi RII. Beberapa tahun terakhir, kami telah menyaksikan institusi keuangan yang kelihatannya tepercaya di Indonesia maupun di luar negeri gagal untuk mengelola risiko secara berhati-hati yang berakibat risiko reputasi yang serius, kerugian operasional, hingga penutupan bank.

Berbicara mengenai hal tersebut, Dewan Komisaris juga men-catat bahwa fondasi dan dasar yang kuat harus terus dibuat untuk menyiapkan RII untuk pertumbuhan di masa depan, terutama memperkuat tatakelola perusahaan di semua unit Bank, membangun kultur kinerja yang didasarkan oleh hasil yang dicapai, program pelatihan yang terus berlanjut, termasuk

Page 11: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 11

Alexander Pruijs

Henk G. Mulder Presiden Komisaris

President Commissioner

including technical competency certification programs, as well as training on Rabobank Group’s values and code of conduct to all employees. A full coverage of the bank’s governance program is presented in greater detail in the “corporate governance” section of this annual report.

As the Bank prepares its human resources to take up the challenges of the future, RII shareholders have also approved a substantial investment for a new IT system to replace the current ex-legacy CSB-2008 system. These investments, both on the people-side and the hardware, will definitely propel RII to become a truly modern and ef-ficient bank, with a strong focus on the food and agribusiness chain.

No doubt, 2011 will continue to be a challenging year for the Bank. However, the Board of Commissioners is confident that with a clear focus on strategy, a strong management team, a dedicated work force, and a sound risk management discipline, the Bank shall be able to sail through the challenging times.

Allow me, on behalf of the Board of Commissioners, to take the opportunity to thank the three Committees under the Board of Com-missioners: Audit, Remuneration & Nomination and Risk Monitoring, for their outstanding work in providing the necessary recommenda-tions which effectively support our respective duties and responsibili-ties.

Last but not least, our heartfelt gratitude to all of RII’s shareholders for their continued confidence, to the Board of Directors, Management team, and Employees for their hard-work and continued dedication, and to Bank Indonesia for their continued guidance and support.

program sertifikasi kompetensi teknis, dan juga pelatihan nilai-nilai dan kode etik perusahaan Rabobank Group untuk seluruh karyawan. Program tatakelola perusahaan yang lebih rinci akan disampaikan di bagian “tatakelola perusahaan” dalam laporan tahunan ini.

Sementara Bank menyiapkan sumberdaya manusianya untuk menjawab tantangan masa depan, pemegang saham RII juga telah menyetujui investasi yang substansial untuk sistem IT yang baru sebagai pengganti sistem CSB-2008 yang sekarang digunakan. Investasi ini, baik dari sisi sumber daya manusia mau-pun perangkat keras, secara pasti akan menjadikan RII menjadi sebuah bank yang moderen dan efisien, dengan fokus yang kuat dalam rantai food and agribusiness.

Sudah dapat dipastikan bahwa tahun 2011 masih akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Bank. Namun demikian, Dewan Komisaris yakin bahwa dengan fokus yang jelas dalam strategi, tim manajemen yang kuat, staf yang berdedikasi dan disiplin manajemen risiko yang baik, Bank akan dapat melalui masa-masa penuh tantangan.

Perkenankanlah saya, atas nama Dewan Komisaris, dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada tiga Komite di bawah Dewan Komisaris : Audit, Remunerasi & Nominasi, dan Pemantauan Risiko, atas kerja yang luar biasa dalam memberikan rekomendasi yang diperlukan yang secara efektif telah membantu tugas-tugas dan tanggungjawab kami.

Pada akhir kata, terima kasih yang tulus kepada semua pemegang saham RII, Dewan Direksi, Tim Manajemen, dan Staf atas kerja keras dan dedikasinya, dan juga kepada Bank Indonesia atas pengarahan dan dukungannya.

NPL bersih (kredit bermasalah) telah menjadi lebih baik dari 4,26% pada tahun

2009 menjadi 2,18% pada tahun 2010. Disiplin dalam manajemen risiko selalu

menjadi hal penting bagi RII

Net NPL has improved from 4.26% in 2009 to 2.18% for the year reviewed.

Risk management discipline has always been one of the

cornerstones of RII

Page 12: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report12

Kata pengantar Presiden DirekturMessage from the President Director

The year 2010 was a challenging year for RII. The global economy has not fully recovered from the 2009 recession and the downturn has still impacted the businesses of our clients. The impact on our client’s businesses to some extent has also affected our Corporate Banking lending volumes. Furthermore, excess liquidity in the market which was partially caused by off-shore funds entering emerging markets has resulted in the highest levels of undisbursed loans. On the other hand, our Retail/SME Banking has seen increasing volumes in both lending and funding. Total deposits for Retail/SME Banking has increased from Rp. 6,939 billion in 2009 to Rp. 7,533 billion in 2010, while the total loan portfolio has grown from Rp. 5,318 billion to Rp. 6,276 billion.

In 2010 we made the conscious decision to realign our business and step away from the non Food and Agribusiness Corporate Bank-ing clients. The decision to take a step back and change which we consider as an investment for future growth was made despite the consequences in the RII’s short term earnings.

In conducting its business, RII pays a great deal of attention to meet the customer’s expectations in maintaining their trust and providing them with relevant products and reliable service, as these are the key factors to remain competitive in the market and ensure future growth

Within the context of growth, we strongly believe that change is essential to ensure our future growth. We have therefore started the groundwork for one of the most significant IT and reengineering projects undertaken within Rabobank International – the “Puncak Jaya Project”. The Puncak Jaya project will involve changes in the core banking system and processes which will allow RII to offer more products and services, increase its service levels, and operate more effective and efficiently.

Upon completion of Puncak Jaya in 2013, RII will have the capabili-ties, capacity and competitive edge to operate as a modern bank and meet the ever increasing demands of customers and prospects. However, we understand that the change for future growth requires

Tahun 2010 adalah tahun yang penuh tantangan bagi Rabobank Indonesia (RII). Kondisi ekonomi global belum sepenuhnya pulih dari resesi tahun 2009 dan tren penurunannya masih mem-berikan dampak kepada bisnis nasabah kami. Dampak terhadap bisnis nasabah ini telah mempengaruhi volume pinjaman Perbankan Korporasi. Selain itu, kelebihan likuiditas di pasar yang sebagian disebabkan karena masuknya dana offshore ke emerging markets (perekonomian-perekonomian yang tengah berkembang) telah mengakibatkan tingkatan tertinggi untuk undisbursed loans (pinjaman yang telah disetujui oleh Bank tetapi tidak dicairkan oleh nasabah). Di sisi lain, volume pinjaman dan dana pihak ketiga dari Perbankan Ritel/SME telah mengalami peningkatan. Jumlah total dana pihak ke tiga dari Perbankan Ritel/SME telah meningkat dari Rp. 6.939 milyar di tahun 2009 menjadi Rp. 7.533 milyar di tahun 2010, sementara total portfolio pinjaman tumbuh dari Rp. 5.318 milyar menjadi Rp. 6.276 milyar.

Pada tahun 2010 kami mengambil keputusan untuk menata kembali bisnis kami dan tidak melanjutkan layanan perbankan kepada nasabah Perbankan Korporasi yang tidak bergerak dalam Food and Agribusiness. Keputusan untuk mengambil satu langkah ke belakang dan melakukan perubahan yang kami anggap sebagai investasi untuk pertumbuhan di masa yang akan datang tetap kami lakukan meskipun akan berdampak kepada pendapatan jangka pendek RII.

Dalam menjalankan bisnisnya, RII memberikan perhatian yang sangat besar untuk memenuhi harapan nasabah dalam menjaga kepercayaan mereka serta menyediakan produk yang relevan dan layanan yang dapat diandalkan. Ini disebabkan karena hal-hal ini sangatlah penting untuk dapat tetap kompetitif di pasar dan memastikan pertumbuhan di masa depan.

Berbicara mengenai pertumbuhan, kami percaya bahwa melaku-kan perubahan sangatlah esensial untuk memastikan pertumbu-han di masa depan. Oleh karena itu kami telah memulai persiapan

Page 13: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 13

Henk G. Mulder

Henk G. Mulder Presiden Direktur

President Director

more than a change in our IT platform and business processes. It will also require continuous training and development of our staff and therefore it is our priority to invest by providing them with the necessary training and development programs. In 2010, RII invested Rp. 11.982 billion for staff training and development which is 5.07% of total staff-related expense.

On behalf of the Board of Directors, I would like to convey my sincere appreciation to our customers for their trust and loyalty, our commis-sioners and Bank Indonesia for their guidance and direction, our staff and their families for their dedication and understanding, the communities and the Rabobank Group for their continuing support for RII.

With our commitment to change for growth and to invest in devel-oping our human resources, we believe that the future of RII will only be brighter.

untuk melaksanakan salah satu proyek IT dan reengineering yang paling signifikan di Rabobank International, yaitu “Proyek Puncak Jaya”. Dalam proyek Puncak Jaya, akan dilakukan perubahan yang menyangkut core banking system dan proses-proses sehingga memungkinkan RII menawarkan lebih banyak produk dan layanan, meningkatkan tingkat pelayanan, dan beroperasi secara lebih efektif dan efisien. Pada saat proyek Puncak Jaya rampung pada tahun 2013, RII akan memiliki kemampuan,kapasitas, dan kelebihan kompetitif untuk beroperasi sebagai bank yang moderen dan dapat memenuhi permintaan nasabah dan calon nasabah yang semakin berkembang.

Namun, kami sadar bahwa perubahan untuk pertumbuhan di masa depan membutuhkan usaha yang lebih besar dari perubahan landasan IT dan proses bisnis. Hal ini juga akan mem-butuhkan pelatihan dan pengembangan karyawan kami, dan oleh karena itu, adalah prioritas kami untuk melakukan investasi dengan memberikan program pelatihan dan pengembangan yang mereka butuhkan. Pada tahun 2010, RII menginvestasikan Rp. 11,982 milyar atau 5,07% dari total biaya staf untuk pelatihan dan pengembangan karyawan.

Atas nama Dewan Direksi, saya ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada para nasabah atas kepercayaan serta kesetiaannya, kepada komisaris dan Bank Indonesia atas bimbin-gan dan pengarahannya, kepada karyawan dan keluarganya atas dedikasi dan pengertiannya, kepada masyarakat dan Rabobank Group atas dukungannya yang terus menerus kepada RII.

Dengan komitmen kami untuk melakukan perubahan demi pertumbuhan, dan untuk berinvestasi dalam mengembangkan sumber daya manusia, kami percaya bahwa masa depan RII hanya akan semakin cerah.

Jumlah total dana pihak ke tiga dari Perbankan Ritel/SME telah meningkat dari

Rp. 6.939 milyar di tahun 2009 menjadi Rp. 7.533 milyar di tahun 2010, semen-

tara total portfolio pinjaman tumbuh dari Rp. 5.318 milyar menjadi

Rp. 6.276 milyar.

Total deposits for Retail/SME Banking has increased from Rp. 6,939 billion in 2009 to

Rp. 7,533 billion in 2010, while the total loan portfolio has grown from Rp. 5,318 billion to

Rp. 6,276 billion.

Page 14: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report14

Peristiwa penting 20102010 Highlights

Page 15: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 15

FEBRUARIPeluncuran produk TabunganKu oleh Bank Indonesia

RII yang diwakili oleh Vice President Director Danny Hartono, Head of Sales and Distribution Rusli Sutanto, Head of Business and Development Sige Vinken dan 50 orang pimpinan cabang dan tim menghadiri peluncuran resmi produk TabunganKu di PRJ Kemayoran Jakarta. Acara ini dibuka oleh Presiden Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang jugameluncurkan “Gerakan Indonesia Menabung”. Acara ini dihadiri oleh wakil-wakil semua bank di Indonesia. TabunganKu adalah produk yang diluncurkan Bank Indonesia bekerjasama dengan bank pemerintah dan bank swasta dan bertujuan untuk mendorong semua lapisan masyarakat untuk menabung. Fitur istimewa dari produk ini adalah dengan setoran awal hanya Rp. 20 000 dan tidak dikenakannya biaya bulanan kepada nasabahnya.

MARETPeluncuran Tabungan Mantap

RII meluncurkan Tabungan Mantap pada tanggal 11 Maret 2010. Tabungan Mantap ini adalah produk simpanan berdenominasi Rupiah dengan pilihan jangka waktu mulai dari 1 tahun hingga 20 tahun. Tabungan ini memberikan fleksibilitas bagi nasabah untuk menentukan jumlah setoran bulanan dan jangka waktu menabung. Tabungan Mantap juga memberikan perlindungan asuransi jiwa secara gratis. Dengan Tabungan Mantap, nasabah dapat melakukan perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan masa depan seperti biaya pendidikan anak, persiapan kelahiran, liburan, ataupun renovasi rumah. Tabungan Mantap hadir dalam dua varian yaitu Tabungan Mantap Reguler dan Tabungan Mantap Kado Istimewa.

FEBRUARYLaunch of Tabunganku by Bank Indonesia

RII’s Vice President Director Danny Hartono, Head of Sales and Distribution Rusli Sutanto, Head of Business and Development Sige Vinken and 50 Head of Branches and team members attended the launch of the TabunganKu product at PRJ Kemayoran Jakarta. This event was officiated by President of The Republic of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono who also launched the “Gerakan Indonesia Menabung” . The event was attended by representatives of all the banks in Indonesia. TabunganKu is a product initiated by Bank Indonesia together with state banks and local banks aimed to promote savings to the people. The special feature of this products is the minimum initial deposit which starts at Rp. 20,000. Accountholders are not subject to monthly fees.

MARCHLaunch of Tabungan Mantap

RII launched Tabungan Mantap on 11 March 2010. Tabungan Mantap is a savings Rupiah account with a savings periode of 1-20 years. This product allows customers to decide on their monthly savings and savings periode and includes free insurance. Having a Tabungan Mantap enables customers to plan their finances in order to fulfill their future needs such as education, child birth, vacations, or home renovations. Tabungan Mantap comes in two variants : Tabungan Mantap Reguler and Tabungan Mantap Kado Istimewa.

Rabobank Indonesia menerima Sucofindo Award 2010

APRIL APRIL

RII receives Sucofindo Award 2010

RII menerima Sucofindo Award 2010 sebagai Bank Paling Aktif No. 3 dalam implementasi warehouse receipt financing dariPT Sucofindo, perusahaan inspeksi ternama di Indonesia. Kriteria untuk penghargaan ini didasarkan pada tiga aspek yaitu total pendapatan dari deposan yang melakukan bisnis dengan bank, jumlah kontrak per nasabah per tahun, dan loyalitas yang telah ditunjukkan dengan jumlah tahun kerja sama antara bank dengan Sucofindo telah terjalin. Penghargaan ini diterima oleh Chief Financial and Risk Officer Rabobank Indonesia Geert Embrechts pada tanggal 28 April 2010 di Kantor Sucofindo, Jakarta.Rabobank Indonesia telah menerima penghargaan ini sejak tahun 2005.

RII was awarded the Sucofindo Award 2010 as the No.3 Most Active Bank in implementing warehouse receipt financing from PT. Sucofindo, Indonesia’s leading inspection company. The winner criteria is based on three aspects which are total revenue, number of contracts per year, and loyalty which is indicated by the number of years of relationship. The award was presented to Chief Financial and Risk Officer Geert Embrechts on 28 April 2010 at the Sucofindo office in Jakarta. RII has been receiving this award since 2005.

Page 16: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report16

Rabobank Foundation and RII officiated the partnership with Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU or North Bandung Dairy Farmer Cooperative) for the biogas program on 19 August 2010 in Lembang, Bandung. This partnership is inline with Rabobank Group’s initiative to promote renewable energy and green financing. The event was attended by, among others, Deputy Head of Bank Indonesia Bandung Sarwanto, President Director of RII Henk Mulder, Head of KPSNU Dedi Setiadi and national and local media. The biogas produced from processed manure serves as a green alternative energy source for household needs- reducing spending on gas.

Rabobank Foundation dan RII meresmikan kemitraan dengan Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPBSU) untuk program biogas pada tanggal 19 Agustus 2010 di Lembang, Bandung. Kerja sama ini sejalan dengan inisiatif global Rabobank Group untuk menyediakan dan membuka jalan menuju energi terbarukan dan pembiayaan yang ramah lingkungan (green financing). Dalam acara ini hadir antara lain Wakil Kepala Bank Indonesia Bandung Sarwanto, Presiden Direktur Rabobank Indonesia Henk Mulder, Ketua KPSBU Dedi Setiadi dan wartawan media nasional dan lokal. Biogas yang dihasilkan dari pemrosesan kotoran sapi adalah energi alternatif yang ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas untuk memasak di rumah, sehingga menghemat biaya membeli gas.

Program biogas untuk Koperasi Petenak Susu Bandung Utara (KPSBU)

dari Rabobank Foundation dan Rabobank Indonesia

AGUSTUS AUGUST

Project Officer Rabobank Foundation Sri Hartawan Indriadi menjadi pembicara dalam “Seminar Nasional Horti Outlook 2011” di Hotel Borobudur Jakarta. Selain Hartawan yang berbicara mengenai Rabobank Foundation dan pembiayaan bagi rantai pasok pangan dan agribisnis , pembicara lain dalam acara tersebut adalah Direktur Jendral Hortikultura Dr. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Agr yang juga membuka seminar, Ketua Dewan Hortikultura Nasional Ir. Benny A. Kusbini, Presiden Direktur PT East West Seed Indonesia Ir. Glenn Pardede, MM, MBA, dan Ketua Asosiasi Eksportir Buah dan Sayuran Indonesia Ir. Hasan Jonny Widjaja. Seminar dihadiri oleh pelaku bisnis hortikultura dari seluruh Indonesia.

Rabobank Foundation di “Seminar Nasional Horti Outlook 2011”

Rabobank Foundation Project Officer Sri Hartawan Indriadi was one of the speakers at the “Seminar Nasional Horti Outlook 2011” held at Hotel Borobudur Jakarta. Besides Hartawan who spoke about Rabobank Foundation and financing on the F and A supply chain, other speakers were Director General of Horticulture Dr. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Agr who also officiated the seminar, Chairman of the National Horticulture Board Ir. Benny A. Kusbini, President Director of PT East West Seed Indonesia Ir. Glenn Pardede, MM, MBA, and Chairman of the Fruit and Vegetables Exporters Ir. Hasan Jonny Widjaja. The seminar was attended by Indonesia’s horticulture entrepreneur.

RII and Rabobank Foundation biogas program for Koperasi Peternak Susu

Bandung Utara (KPSBU)

Rabobank Foundation in “Seminar Nasional Horti Outlook 2011”

Page 17: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 17

RII meluncurkan “Rabobank Cinta Lingkungan”, yaitu program CSR yang bertujuan untuk mengajarkan anak-anak untuk sadar lingkungan dan sekaligus melakukan tindak nyata untuk memelihara lingkungan. Latar belakang dari kegiatan ini adalah perlunya diajarkan kepada anak-anak pentingnya menciptakan lingkungan yang baik. Selain itu, perlu juga diajarkan bahwa lingkungan yang baik dapat diciptakan dengan menanam berbagai tanaman, termasuk tanaman yang menjadi sumber makanan yang sehat. Dalam kegiatan ini, siswa diberi bibit tanaman sayur untuk ditanam dan juga perlengkapannya seperti pupuk, pot kaleng, dan media tanam. Kegiatan ini dimulai di bulan September dan diikuti 2700 siswa SD di 10 sekolah dasar di Jakarta, Bandung Klaten, Surabaya, dan Lampung.

“Rabobank Cinta Lingkungan” mengajarkan murid-murid SD bercocok tanam sayuran

RII launched ”Rabobank Cinta Lingkungan” (Rabobank Loves the Environment) a CSR program aimed to teach children about the environment and promote real action in caring for the environment. The background of this program is the need to teach children the importance of creating a good environment which can be done by planting different kinds of plants, including those which are a source of nutrition. In this program, children were given vegetables to plant together with the tools which include fertilizers, pots, and soil. Approximately 2700 children from 10 elementary schools in Jakarta, Bandung, Klaten, Surabaya, and Lampung participated in this program.

SEPTEMBER SEPTEMBER

“Rabobank Cinta Lingkungan” teaches elementary school children to plant vegetables

Rabobank Indonesia Care : Merapi dan Mentawai

Dalam rangka membantu korban bencana alam Merapi dan Mentawai, RII berinisiatif mengumpulkan dana melalui program Rabobank Indonesia Care. Rabobank Indonesia berhasil mengumpulkan dana dari staf Rabobank Indonesia, Rabobank Singapore, dan anak perusahaan Rabobank Group De Lage Landen dan Sarasin sejumlah Rp. 219 287 250 untuk korban bencana alam Merapi dan Mentawai. Dari staf Rabobank Indonesia sendiri terkumpul Rp. 55 706 821, yang kemudian dilipatgandakan tiga kali lipat oleh Rabobank Indonesia.

Rabobank Indonesia Care : Merapi and Mentawai

In response to the disasters of Merapi and Mentawai, RII initiated a fund raising program through Rabobank Indonesia Care. RII managed to raise a total of Rp. 219 287 250 from RII staff, Rabobank Singapore, De Lage Landen, and Sarasin. Out of the total donation, RII staff collected Rp. 55 706 821 which was then trippled by the RII management.

Pengiriman uang Western Union dari cabang-cabang RII.

RII menawarkan pengiriman uang Western Union (WU) melalui kantor-kantor cabangnya. Saat ini, pengiriman uang melalui WU dapat dilakukan melalui 9 cabang yang selanjutnya akan secara bertahap dikembangkan ke cabang-cabang lainnya. Cabang Bandengan adalah cabang pertama yang menawarkan layanan pengiriman uang WU, yakni sejak 24 September 2010. Cabang lain yang menawarkan WU adalah Kramat Jati, Cipinang, Tebet, Raden Saleh, Bogor, Palmerah, Sukabumi, dan Bandung Aceh. Orang yang belum menjadi nasabah dapat mengambil manfaat dari layanan ini tanpa harus menjadi nasabah RII.

Western Union remittance service from RII branches

Western Union (WU) remittance service is now available at RII branches. Currently, WU remittance service is offered at 9 branches and eventually will be available in other branches as well. The Bandengan Branch is the first branch to provide this service on 24 September 2010. Other branches offering this service are Kramat Jati, Cipinang, Tebet, Raden Saleh, Bogor, Palmerah, Sukabumi and Bandung Aceh. This service is also available to non-customers.

Page 18: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report18

OKTOBER OCTOBER

Corporate Banking held the annual economic conference on 13 October 2010 at Nikko Hotel, Jakarta. The theme for the year was “Indonesia: Aiming for Investment Grade – Role of Food and Agribusiness Industry” as the topic. Speaking on this conference were Republic of Indonesia Vice Minister of Agriculture Bayu Krisnamurthi, Rabobank International Head of Financial Market Research Asia Pacific Dr.Adrian Foster, and Rabobank International Head of Food & Agribusiness Research and Advisory for North East Asia Brady Sidwell. This Economic conference demonstrates RII’s aspirations and desires to cotribute in achieving a strong economic performance which will help the country achieve investment grade.

Perbankan Korporasi menyelenggarakan konferensi ekonomi tahunan pada tanggal 13 Oktober 2010 di Hotel Nikko Jakarta. Tahun ini, konferensi mengambil tema : “Indonesia: Aiming for Investment Grade – Role of Food and Agribusiness Industry”. Para pembicara dalam konferensi ini adalah Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Bayu Krisnamurthi, Rabobank International Head of Financial Market Research Asia Pacific Dr.Adrian Foster, dan Rabobank International Head of Food & Agribusiness Research and Advisory untuk North East Asia Brady Sidwell. Konferensi Ekonomi ini menunjukan aspirasi dan keinginan RII untuk dapat berkontribusi pada kinerja ekonomi dalam membangun kinerja ekonomi yang kuat dan membantu Indonesia mencapai investment grade.

Konferensi Ekonomi Rabobank Indonesia 2010

Rabobank Indonesia Annual Economic Conference 2010

Beasiswa Rabobank Indonesia untuk Institut Pertanian Bogor

NOVEMBER

Rabobank Indonesia mengumumkan enam penerima program Beasiswa Sarjana Rabobank tahun ajaran 2010/2011 dari Institut Pertanian Bogor. Pengumuman pemenang ini dilakukan tanggal 4 November 2010 di Hotel Four Seasons Jakarta dan dihadiri oleh Presiden Direktur Rabobank Indonesia Henk Mulder, Wakil Presiden DIrektur Danny Hartono, Wakil Presiden Direktur Geert Embrechts, Direktur Sumber Daya Manusia Yos Rizal Setiawan, dan Wakil Rektor Bidang Akademis dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS. Tahun ini adalah tahun ke dua dari program beasiswa ini sehingga total penerima beasiswa sekarang berjumlah 11 orang. Beasiswa ini meliputi seluruh kebutuhan selama menempuh studi selama di IPB, termasuk biaya kuliah, tunjangan biaya hidup, buku, dan penelitian akhir untuk skripsi.

RII announced the six winners of the Rabobank Scholarship program 2010/2011 from Institut Pertanian Bogor (IPB) on 4 November 2010 at the Four Seasons Hotel Jakarta. The event was attended by President Director of RII Henk Mulder, Vice President Director Danny Hartono, Vice President Director Geert Embrechts, Director of Human Resources Yos Rizal Setiawan, and Deputy Rector for Academic and Student Affairs of IPB Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS. This is the second year of the program and today 11 students are on this scholarship. The scholarship covers all the needs of the student while studying at IPB, which include tuition, living costs, books, and research for the final paper.

NOVEMBER

RII Scholarship for Institut Pertanian Bogor students

Page 19: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 19

RII resmikan cabang baru di Medan RII’s new branch in Medan

RII launched its new branch in Medan on 18 November 2010. The new branch, which is the second one in Medan, is part of the bank’s strategy to grow its business in North Sumatra. In North Sumatra RII aims to be the bank of the agribusiness value chain. Therefore, besides providing a comprehensive range of products and services, RII is committed in sharing its knowledge in the food and agribusiness sector. The new branch is strategically located on Jalan Diponegoro and highly accessible to customers. The branch was officiated by President Director Henk Mulder and Vice President Director Danny Hartono.

RII sponsors “The 6th Indonesian Palm Oil Conference and 2011 Price Outlook”

RII and Rabobank Singapore sponsored “The 6th Indonesian Palm Oil Conference and 2011 Price Outlook” in Bali. This annual conference has always been sponsored by RII and aims to share knowledge on palm oil business related matters. This year’s conference was themed “Sustainable Palm Oil: Benefits to the Socio Economic Development” , and was attended by companies in the palm oil supply chain. RII was represented by Director of Corporate Banking Eri Budiono , Head of Relationship Managers Heru Hatman and Head of Commodity Support Group Kussujanarko.

RII sponsori “The 6th Indonesian Palm Oil Conference and 2011 Price Outlook”

RII dan Rabobank Singapore bersama-sama mensponsori “The 6th Indonesian Palm Oil Conference and 2011 Price Outlook” yang berlangsung di Bali. Konferensi yang diadakan setiap tahun dan selalu disponsori oleh RII ini dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bisnis minyak sawit dan mengembangkan industri sawit di Indonesia. Konferensi yang tahun ini mengambil tema “Sustainable Palm Oil: Benefits to the Socio EconomicDevelopment” ini dihadiri oleh perusahaan-perusahaan dalam rantai pasok minyak sawit. Konferensi ini dihadiri antara lain Direktur Perbankan Korporasi RII Eri Budiono dan Head of Relationship Managers Heru Hatman dan Head of Commodity Support Group Kussujanarko.

RII meresmikan kantor cabang baru di Medan pada 18 November 2010. Hadirnya cabang ke dua di Medan ini adalah bagian dari strategi bank untuk memperkuat bisnisnya di Sumatera Utara. Di Sumatera Utara RII bertujuan menjadi mitra perbankan rantai pasok agribisnis yang banyak terdapat di sana. Karena itu, produk dan layanan finansial komprehensif yang ditawarkan disertai komitmen bank untuk berbagi pengetahuannya dalam sektor pangan dan agribisnis. Cabang baru di Jalan Diponegoro ini berlokasi strategis sehingga memberikan kemudahan akses bagi nasabah. Peresmian dilakukan oleh Presiden Direktur Henk Mulder dan Wakil Presiden Direktur Danny Hartono.

Page 20: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report20

Laporan manajemenManagement report

Business performance review

RII continues to place great value on respect, integrity, professionalism, and sustainability. In 2010 further efforts were undertaken to lay down strong foundations for sustainable future growth.

Relationships form the core of every human interaction. They are often the basis for successful deals, profitable trades, and thriving businesses. In fact, as products and technology achieve increasing parity with one another, more and more companies are relying on strong relationships as a means to win the hearts and minds of their customers. It is indeed true, that the hundred thousand rupiah bill handed out by a teller is the same, it is the teller’s smile that makes the difference. At RII, we conduct our business with the well-being and satisfaction of our clients as something that we hold dear, in our minds and in our hearts. That is why a growing number of people who prefer to have a close and personal relationship select RII to fulfill their banking needs.

Building and maintaining customers’ confidence and trust is a life-long ambition and mission. Reputation, next to human resources, is the most important asset for a financial institution like Rabobank International Indonesia. Over the past couple of years, we have seen seemingly credible financial institutions, both in Indonesia and overseas, failed to safeguard their customers’ trust resulting in serious reputational risk, even up to closure of business.

At RII, we strive to maintain not only our customers’ trust, but also expectations from other stakeholders. We do this diligently by applying the highest ethical standard for all our conduct and operations.

Highlights of 2010

The year was an exceptionally challenging year with fierce competition in the financial market due to excess liquidity and our own conscious decision to step away from non food and agribusiness clients.

Tinjauan kinerja bisnis

RII senantiasa menempatkan rasa saling menghargai, integritas, profesionalisme dan keberkesinambungan sebagai nilai-nilai yang sangat berharga. Di tahun 2010 beberapa usaha dilakukan untuk membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.

Hubungan baik antar manusia membentuk dasar dari setiap interaksi antar manusia. Hubungan baik ini seringkali menjadi dasar dari kesepakatan yang penuh keberhasilan, perdagangan yang menguntungkan dan bisnis yang berjaya. Sementara produk dan teknologi semakin tumbuh dan berkembang, makin banyak perusahaan mengandalkan hubungan baik untuk merebut hati pelanggannya. Dan memang demikianlah adanya. Lembaran seratus ribu rupiah yang diberikan oleh teller adalah sama, namun senyum dari teller itulah yang menjadikannya berbeda. Di RII, kami menjalankan bisnis dengan berpikiran bahwa kesejahteraan dan kepuasan nasabah adalah sesuatu yang kami junjung tinggi sepenuh hati. Karena itulah orang yang ingin memiliki hubungan yang dekat dan lebih pribadi semakin banyak memilih RII untuk memenuhi keperluan perbankannya.

Membangun dan mempertahankan keyakinan dan kepercayaan nasabah adalah misi dan ambisi kami untuk selamanya. Reputasi, seperti sumber daya manusia, adalah aset terpenting untuk institusi keuangan seperti RII. Dalam beberapa tahun terakhir kami telah menyaksikan institusi keuangan yang kelihatannya tepercaya, di Indonesia maupun di luar negeri, gagal untuk menjaga kepercayaan nasabah yang mengakibatkan risiko reputasi yang serius hingga penutupan perusahaannya.

Di RII, kami tidak hanya berusaha untuk menjaga kepercayaan nasabah kami, tapi juga ekspektasi dari pemangku kepentingan lainnya. Kami melakukannya dengan teliti dengan menerapkan standar etika tertinggi dalam segala tindakan dan cara kami beroperasi.

Peristiwa penting 2010

Tahun 2010 adalah tahun yang penuh tantangan dengan kompetisi yang tinggi di industri keuangan karena likuiditas yang berlebih dan keputusan kami untuk menjauhkan diri dari nasabah yang tidak bergerak dalam bidang food and agribusiness.

Page 21: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 21

In spite of the challenges, RII was still able to post a net profit of Rp. 98.8 billion, albeit lower than previous year. During the year, a number of strategic initiatives were undertaken to shape and position RII to take maximum advantage of the opportunities presented by the merger with HagaBank and Hagakita and to lay strong foundations for sustainable growth in the future.

Strengthening brand Image

Strengthening of Rabobank’s brand image in Indonesia has been steadily progressing through branch network, expansion branch relocation and renovation to give more banking service access to the Indonesian market and to be closer to the customers. In 2010, RII added a new flagship branch in Medan, North Sumatera to tap into the food and agribusiness potential of the region. The process to relocate two branches to more strategic locations with higher traffic has also commenced. Once the relocation is completed, the exterior and interior of the two branches will have the look and feel of Rabobank and therefore strengthen the brand image.

Empowering human resources

RII places great importance on the continuous training and career development of its people. In 2010, a great deal of time and efforts were spent on transforming our human resources to respond to new challenges and develop broader perspectives for finding solutions to potential problems. An equivalent of 1456 personnel undertook various human resources training and development programs in 2010 with the aim to expand their knowledge and sharpen their skills on specific areas of banking. These trainings amounted to Rp 11,982 billion in investment, or accounting for 5.07 % of the Bank’s total personnel-related expenses.

To achieve operational excellence, RII also conducted a customized training program for Branch Operations Managers and Head Tellers. A total of 173 staff attended the program.

To continuously embed a strong compliance culture throughout the organization, a workshop on Rabobank’s values and code of conduct will be made available for all employees. As of December 2010, a total of 300 employees have attended the workshop.

Meskipun menghadapi banyak tantangan, RII masih dapat membukukan laba bersih sebesar Rp. 98,8 milyar, yang memang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Sejumlah inisiatif strategis telah dilakukan untuk membentuk dan memposisikan RII untuk mengambil manfaat tertinggi dari kesempatan yang ada dari penggabungannya dengan HagaBank dan Hagakita serta untuk meletakkan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang.

Memperkuat brand image

Usaha memperkuat brand image RII terus berlangsung melalui perluasan jaringan cabang, relokasi dan renovasi cabang untuk memberikan akses layanan yang lebih baik untuk pasar di Indonesia dan menjadi lebih dekat dengan nasabah. Tahun 2010 Rabobank Indonesia menambah cabang utama baru di Medan, Sumatera Utara untuk memanfaatkan potensi food and agribusiness di wilayah tersebut. Proses relokasi dua cabang ke lokasi yang lebih strategis dan ramai juga telah dimulai. Jika proses relokasi telah selesai, eksterior dan interior ke dua cabang ini akan memiliki penampilan berstandar Rabobank sehingga memperkuat brand image perusahaan.

Memberdayakan sumber daya manusia

Rabobank Indonesia menyadari pentingnya pelatihan secara kontinu dan pengembangan karir karyawannya. Tahun 2010 banyak waktu dan usaha dilakukan untuk mentransformasi sumber daya manusia untuk menjawab tantangan baru dan mengembangkan wawasan yang lebih luas untuk mencari solusi dari permasalahan yang mungkin muncul. Ekivalen sejumlah 1456 personil mengikuti berbagai pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dengan maksud untuk menambah pengetahuan dan mempertajam kemampuannya dalam area-area tertentu di bidang perbankan. Investasi untuk pelatihan ini mencapai Rp. 11,982 milyar atau 5,07% dari total pengeluaran Bank untuk biaya sumber daya manusia.

Untuk mencapai kesempurnaan dalam operasional, RII juga telah melaksanakan program khusus untuk Kepala Operasional Cabang dan Kepala Teller yang diikuti 173 orang.

Untuk membangun kultur kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi, sebuah rapat kerja mengenai nilai-nilai Rabobank dan kode etik perusahaan akan dibuat untuk seluruh karyawan. Per Desember 2010, sebanyak 300 staf telah mengikuti rapat kerja tersebut.

Page 22: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report22

Financial performance

RII’s result of operations and financial condition in 2010 was affected by the unusually slow growth in lending products in the first half of the year. The year saw a record level of undisbursed loans (loans approved but not drawn by client), not only for the Bank but also for the entire banking industry. One reason for the record-level undisbursed loan is the excess liquidity in the market as off-shore funds rush to emerging markets to search for higher yield. Against this backdrop, RII financial performance in 2010 were slightly worse off than that of the previous year.

Total revenues decreased by 12 % to Rp 1,085 billion caused by reduction in net interest margin. Both interest income and net interest income decreased by 13 % and 12 % to Rp 1,023 billion and Rp 548 billion, respectively, in 2010.

On the expense side, investment in human resources and higher provision for distressed loans resulted in an increase of operating expense by 1.4 % to Rp. 496,3 billion. As a result, net profit after tax decreased by 15 % from Rp. 116,3 billion in 2009 to Rp. 98,8 billion for the year reported.

On the balance sheet side, total deposits (third party funds) increased by close to 6 % from the previous year to Rp 8,842 billion; while strong loan growth in the second half of the year resulted in an increase of outstanding loans from Rp. 9,376 billion in 2009 to Rp. 9,689 billion by the end of 2010.

To be expected, the global economic crisis impacted our Corporate Banking clients more than our Retail Bank customers. As export volume and commodity prices dropped during the crisis, total lending for the Corporate Bank declined from Rp 4,058 billion in 2009 to Rp 3,413 billion as at the end of 2010. The decrease is also attributable to the refocusing of business to the food and agribusiness sectors, which requires RII to discontinue lending to non food and agribusiness companies, such as the telecom, media, and internet industries.

However, our renewed focus in the consumer and SME banking segments provided strong cushion against the negative impact of

Kinerja keuangan

Kinerja RII dari segi operasional dan keuangan di tahun 2010 dipengaruhi oleh pertumbuhan yang lambat dan tidak seperti biasanya dari produk pinjaman di semester pertama. Pada tahun ini juga terjadi rekor tertinggi untuk undisbursed loan (pinjaman yang sudah disetujui oleh Bank, tetapi tidak ditarik oleh nasabah) yang tidak hanya terjadi di Bank tapi juga di seluruh industri perbankan. Salah satu penyebabnya adalah kelebihan likuiditas di pasar karena dana off-shore (dari luar negeri) yang memasuki emerging markets (pasar-pasar yang sedang berkembang) untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi. Dengan kondisi umum seperti ini, maka kinerja keuangan RII menjadi agak kurang baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pendapatan total berkurang 12 % menjadi Rp. 1.085 milyar yang disebabkan berkurangnya Net Interest Margin. Pendapatan bunga dan Net Interest Income berkurang sebesar berturut-turut 13 % dan 12%, menjadi Rp. 1.023 milyar dan Rp. 548 milyar pada tahun 2010.

Di sisi pengeluaran, investasi dalam bidang sumber daya manusia dan provisi yang lebih besar untuk pinjaman-pinjaman bermasalah menyebabkan kenaikan biaya operasional sebesar 1,4 % menjadi Rp. 496,3 milyar. Oleh karenanya, laba bersih setelah pajak berkurang 15% dari Rp. 116.3 milyar tahun 2009 menjadi Rp. 98.8 milyar untuk tahun 2010.

Dari neraca, total dana pihak ketiga meningkat hampir 6% dari tahun lalu menjadi Rp. 8.842 milyar; sementara itu pertumbuhan yang besar untuk pinjaman di semester ke dua menghasilkan peningkatkan jumlah pinjaman yang diberikan dari Rp. 9.376 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp. 9.689 milyar pada akhir tahun 2010.

Seperti yang diperkirakan, krisis ekonomi global mempengaruhi nasabah Perbankan Korporasi lebih banyak dari nasabah Perbankan Ritel. Dengan turunnya volume ekspor dan harga komoditas selama krisis, total pinjaman yang diberikan oleh Perbankan Korporasi turun dari Rp. 4.058 milyar tahun 2009 menjadi Rp. 3.413 milyar pada akhir tahun 2010. Penurunan ini juga merupakan akibat dari fokus bank yang kembali pada sektor Food and Agribusiness, yang menyebabkan RII tidak meneruskan memberikan pinjaman kepada perusahaan yang bukan Food and Agribusiness seperti industri telekomunikasi, media, dan internet.

Namun demikian, fokus RII yang baru di segmen perbankan ritel dan UKM memberikan penahan yang kuat untuk menyerap dampak negatif dari krisis finansial. Dana pihak ke tiga di Perbankan Ritel meningkat 9 % di tahun 2010 menjadi Rp. 7.533 milyar dari Rp. 6.939 milyar tahun 2009. Pemberian

Page 23: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 23

the financial crisis. Third party funds in the Retail Banking division increased by 9 % in 2010 to Rp 7,533 billion from Rp 6,939 billion in 2009, and retail lending increased by 18 % or from Rp 5,318 billion to Rp 6,276 billion in 2010, somewhat compensating for the decrease in lending portfolio of our Corporate Banking division.

Meeting our goals in the future

To meet our ambitious goals in the future, our shareholders have approved a substantial investment to replace existing IT-platform and infrastructure. This will provide RII with the capabilities and capacity to truly operate as a modern, efficient bank. We have also taken the opportunity to re-engineer our most critical processes to become more efficient, while at the same time improve our service performance and product delivery capabilities. The project, appropriately named “Puncak Jaya Project”, is a reflection of our continuous journey to provide better service and products for our customers. It is expected to be completed by year end 2013.

The Board of Directors once again expresses its heartfelt gratitude to the personnel of RII which numbered 1647 at year-end 2010. The past years have offered a glimpse of what we, as a team, can achieve despite the challenges that we face. With the help and continued support of our stakeholders, we continue to turn those challenges into opportunities. Let this be our resolution to achieve our goal in the future

pinjaman dari Perbankan Ritel meningkat 18% atau dari Rp. 5.318 milyar menjadi Rp. 6.276 milyar di tahun 2010, yang mana mengkompensasi pengurangan portfolio pinjaman di Perbankan Korporasi.

Memenuhi target masa depan

Untuk memenuhi target ambisius di masa depan, para pemegang saham telah menyetujui investasi yang signifikan untuk mengganti platform dan infrastruktur IT yang sekarang digunakan. Hal ini akan memberikan kapabilitas dan kapasitas RII untuk benar-benar beroperasi sebagai bank yang modern dan efisien. Kami juga mengambil kesempatan ini untuk melakukan re-engineering proses-proses yang paling penting untuk menjadi lebih efisien dan pada saat yang sama meningkatkan kinerja layanan dan produk. Proyek ini, yang dinamakan “Proyek Puncak Jaya” adalah cermin dari perjalanan yang dilakukan secara kontinu untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik bagi nasabah kami. Proyek ini diharapkan akan selesai pada akhir 2013.

Dewan Direksi bersama ini menyampaikan terima kasih yang tulus kepada seluruh staf RII yang telah berjumlah 1647 orang pada akhir 2010. Tahun-tahun terakhir memberikan gambaran mengenai apa yang dapat kita hasilkan sebagai tim, terlepas dari tantangan yang kita hadapi. Dengan bantuan serta dukungan berkelanjutan dari para pemangku kepentingan, kami akan terus mengubah tantangan tersebut menjadi kesempatan. Semoga ini menjadi resolusi kita dalam mencapai tujuan di masa depan.

Danny HartonoVice President Director

Geert EmbrechtsVice President Director

Eri BudionoDirector

Sonny Samuel Director

Yoto HeradianDirector

Yos Rizal SetiawanDirector

Ponky PudijantoDirector

Henk MulderPresident Director

Page 24: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report24

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Roelof Dekker berpengalaman lebih dari 25 tahun di perbankan dan mengkhususkan diri di bidang operasi dan TI. Memperoleh gelar Master di bidang Administrasi Bisnis dari Antar Delft Nederland. Beliau memulai karirnya di Amro Bank di Belanda, selanjutnya di Peat Marwick Belanda. Pada tahun 2000 bergabung dengan Rabobank International. Saat ini, ia adalah anggota dari tim manajemen Rabobank International dan Chief Operating Officer dari perbankan korporasi . Ia juga anggota dewan pengawas BGZ Bank di Polandia (anak perusahaan dimana Rabobank Nederland memiliki 60% saham). Sejak Oktober 2010 menjadi salah satu komisaris PT Bank Rabobank International Indonesia.

Roelof Dekker has over 25 years of experience in banking and specializes in operations and IT. He holds a Master in Business Administration degree from Antar Delft Nederland. He started his career at Amro Bank, the Netherlands, and later joined Peat Marwick in the Netherlands. In 2000 he joined Rabobank International. Currently he is a member of Rabobank International management team and Chief Operating Officer of the corporate bank. He is also member of the supervisory board of BGZ Bank in Poland (a subsidiary where Rabobank Nederland holds 60% of shares). Since October 2010 he is one of PT Bank Rabobank International Indonesia’s commissioners.

Roelof Jan DekkerKomisarisCommissioner

Hendrik AdamsKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Hendrik Adams meraih Staats voor Praktijk Diploma Bedrijfsadministratie I dan II dalam bidang akuntasi dan administrasi di Belanda dan bekerja untuk Rabobank International selama lebih dari 40 tahun. Jabatan terakhir sebagai Senior Advisor untuk Rabobank International yang bertanggung jawab untuk memberikan nasihat tentang strategi ritel internasional untuk Amerika Utara. Ia memulai karirnya di Raiffeisenbank sebagai Presiden Direktur dan pernah menjabat berbagai posisi di berbagai negara, di antaranya Hong Kong, Polandia, Turki, Amerika dan Belanda. Ia pernah juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Rabobank Duta Indonesia dan merupakan salah satu penggagas kehadiran Rabobank International sebagai bank yang fokus pada Food and Agribusiness di Indonesia pada tahun 1990.

Hendrik Adams holds a Staats voor Praktijk Diploma Bedrifsadministratie I & II in accountancy and administration from the Netherlands and has served Rabobank International for more than 40 years. His most recent position was Senior Advisor for Rabobank International where he was responsible for the advisory of the international retail strategy for North America. He started his career at Raiffeisenbank as President Director and held various positions in Hong Kong, Poland, Turkey, America and the Netherlands. He was also President Director of PT. Rabobank Duta Indonesia and was one of the initiators of a Food and Agribusiness focused Rabobank International in Indonesia in 1990.

Alexander Pruijs berpengalaman lebih dari 25 tahun di dalam manajemen industri perbankan dan memperoleh gelar Master di Belanda Hukum Bisnis dari Universitas Leiden. Ia memulai karirnya di industri perbankan di ABN AMRO Bank NV (1984-2007) sebagai Corporate Management Trainee di Belanda dan pernah bertugas di berbagai posisi di beberapa negara Eropa dan Asia. Pada tahun 2008, ia bergabung dengan Rabobank International dan posisi saat ini menjabat Chief Commercial Officer-Wilayah Timur. Sejak Oktober 2010 ia menjadi Presiden Komisaris di PT. Bank Rabobank International Indonesia.

Alexander Pruijs has more than 25 years of experience in the banking industry. He obtained his Master’s degree in business from the Unversity of Leiden, the Netherlands. He started his career in the banking industry at ABN AMRO Bank NV (1984-2007) as Corporate Management Trainee in the Netherlands and held various positions in Europe and Asia. In 2008 he joined Rabobank International and currently is Chief Commercial Officer – East Region. In October 2010 he was appointed as President Commissioner of PT. Bank Rabobank International Indonesia.

Jan Alexander PruijsPresiden KomisarisPresident Commissioner

Page 25: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 25

Widiyarto Sumitro memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Ia memulai karirnya sebagai akuntan pada Kantor Akuntan Negara Cirebon, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan. Ia, kemudian, bergabung dengan Bank Duta, PT Rabo Finance Indonesia dan sejak 2000 bergabung dengan PT Bank Rabobank International Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Layanan Transaksional. Sejak Januari 2010 ia menjadi komisaris PT Bank Rabobank International Indonesia. Aktif sebagai dosen di program Magister Manajemen (MM) di IPMI Eksekutif, Reguler, Investment Banking dan program MM Eksekutif di Binus Business School.

Widyarto Sumitro earned a Master of Business Administration degree from the Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). He started his career in Cirebon as an accountant at the State Accountant Office, Directorate General of Financial Supervision, Ministry of Finance . He later assumed various positions at Bank Duta and PT. Rabo Finance Indonesia. Since 2000 he joined PT Bank Rabobank International Indonesia where his last position was Head of Transactional Services. Since January 2010 he was appointed as commissioner of PT Bank Rabobank International Indonesia. He is currently a lecturer of the Magister Manajemen (MM) programs at the IPMI Executive, IPMI Regular, IPMI Investment Banking and the MM Executive program at Binus Business School.

Widiyarto S SumitroKomisaris IndependenIndependent Commissioner

HumayunboshaKomisaris Independen Independent Commissioner

Humayunbosha lulus dari jurusan teknik dari Universitas Indonesia dan menghabiskan sebagian besar 30 tahun karir profesionalnya di PT Chevron Pacific Indonesia, perusahaan minyak terkemuka di Indonesia yang sebelumnya bernama PT Caltex Pacific Indonesia, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Pada tahun 2005, ia diangkat sebagai Presiden Komisaris PT. Bank Rabobank International Indonesia (sebelum merger). Pada tahun 2008 menjadi Komisaris PT. Bank Rabobank International Indonesia (pasca merger) dan Ketua Komite Audit. Ia pernah juga menjabat sebagai Komisaris Pertamina di awal 2010.

Humayunbosha graduated from the engineering department of Unversitas Indonesia and spent most of his 30-year career at PT. Chevron Indonesia, a leading oil company in Indonesia formerly known as PT. Caltex Pacific Indonesia. His last position in the company was President Director. He was appointed as President Commissioner of PT Bank Rabobank International Indonesia in 2005 (before the merger). He was later appointed as Independent Commissioner of PT Bank Rabobank International Indonesia (after the merger) and Head of Audit Committee in 2008. He also served as Commissioner of Pertamina in early 2010.

Sukatmo Padmosukarso, SE.MBAKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Sukatmo Padmosukarso memiliki lebih dari 29 tahun pengalaman di industri perbankan. Ia meraih gelar Master di bidang Administrasi Bisnis di Curtin University of Technology Perth, Australia dan pernah berkarir di Bank Pembangunan Indonesia, Bank Mandiri, Bank International Indonesia, dan pada tahun 2009 sebagai Direktur Keuangan di PT Pos Indonesia (Persero) dan juga ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Perbanas pada tahun yang sama . Sejak Januari 2010 ia menjabat sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Pemantau Resiko dari PT Bank Rabobank International Indonesia.

Sukatmo Padmosukarso has more than 29 years of experience in the banking industry. He holds an MBA from Curtin University of Technology, Perth, Australia and held several positions in Bank Pembangunan Indonesia, Bank Mandiri, and Bank International Indonesia. In 2009 he became Director of Finance at PT Pos Indonesia (Persero) and was appointed as Executive Director of Perbanas in the same year. Since 2010 he serves as Independent Commissioner and Chairman of Risk Supervisory Committee of PT Bank Rabobank International Indonesia.

Page 26: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report26

Dewan DireksiBoard of Directors

Hendrik Mulder GezienusPresiden DirekturPresident Director

Henk Mulder memiliki lebih dari 29 tahun pengalaman di industri perbankan. Ia memulai karir perbankannya di ABN AMRO Bank, Amsterdam, dan pada tahun 2005 ditunjuk se-bagai Country Executive dan Kepala Perbankan Komersial di ABN AMRO Indonesia. Pada tahun 2007, ia bergabung dengan Bank Lippo seba-gai Presiden Direktur, dan pada tahun 2008 sebagai Wakil Presiden Direktur Bank CIMB Niaga. Ia meraih gelar Master di bidang hukum dari Universitas Groningen, Belanda. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank Rabobank International Indonesia sejak tahun 2009.

Henk Mulder has more than 29 years of experience in the banking industry. He started his banking career at ABN AMRO Bank, Amsterdam, and in 2005 was appointed as Country Executive and Head of Commercial Banking of ABN AMRO in Indonesia. In 2007 he joined Bank Lippo as President Director and became Vice President Director of Bank CIMB Niaga in 2008. He holds a Master ‘s degree in law from the University of Groningen, the Netherlands. and has been Presi-dent Director of PT. Bank Rabobank International Indonesia since 2009.

Ho Danny Hartono Wakil Presiden DirekturVice President Director

Danny Hartono memulai karir perbankannya di Westpac Banking Corp, Sydney pada tahun1987 dan kemudian bergabung di HagaBank pada tahun 1989. Ia menjadi Wakil Presiden Direktur Rabobank Indonesia sejak Juli 2008. Tanggung jawab utamanya di bank adalah mendorong inisiatif untuk memperluas penawaran produk, mencapai pertumbuhan aset dan peningkatan pendapatan. Saat ini ia menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Umum Perbanas (Persatuan Bank Nasional) di Jakarta. Danny Hartono memiliki gelar MBA dan BSc dari Indiana University of Pennsylvania.

Danny Hartono started his banking career in 1987 at Wespac Banking Corp, Sydney and later joined HagaBank in 1989. He has been Vice President Director of Rabobank Indonesia since July 2008 and is responsible in driving initiatives to enhance the bank’s product offering and to promote asset and income growth. Currently he also serves as Vice Chairman of Perbanas ( National Banks Association) in Jakarta. Danny Hartono holds an MBA and BSc from Indiana University of Pennsylvania.

Gerardus C.M.W. Embrechts (Geert)*Wakil Presiden DirekturVice President Director

Geert Embrechts memulai karirnya di Rabobank pada tahun 1995 dan memiliki banyak pengalaman dari posisi-posisi yang dijabatnya di berbagai departemen di Rabobank. Ia memulai karirnya di Rabobank sebagai ahli ekonomi internasional di departemen riset ekonomi. Sebelum menjadi Wakil Presiden Direktur di PT. Bank Rabobank International Indonesia, ia telah menduduki berbagai po-sisi manajemen antara lain sebagai Head of Portfolio Management for Structured Trade and Commodity Finance. Geert meraih gelar Master dalam bidang ekonomi (with hon-ors) dan juga bidang hukum dari Unversity of Maastricht, Belanda. Ia juga meraih gelar Master di bidang keuangan dari University of Amsterdam.

Geert Embrechts started his career at Rabobank in 1995 and brings a wealth of experience from the positions which he held in various departments. Geert started his career at Rabobank as an international economist in the economic research department. Before his appointment as Vice Presi-dent Director of PT. Bank Rabobank International Indonesia, he assumed various management positions, including Head of Portfolio Manage-ment for Structured Trade and Commodity Finance. Geert holds a Master’s degree in economics (with honors) and law from the Uni-versity of Maastricht, the Netherlands. He further obtained a Master’s degree in finance from the University of Amsterdam.

* Menempati posisi hingga 31 maret 2011

* Held position until 31 march 2011

Page 27: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 27

Heradian YotoDirektur IT & OperasionalDirector of IT and Operations

Heradian Yoto Meraih gelar sarjana di bidang teknik fisika dari Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan PT. Bank Rabobank International Indonesia pada bulan April 2009 sebagai Direktur IT dan Operasional. Ia memiliki 19 tahun pengalaman di industri perbankan. Sebelum bergabung dengan Rabobank, ia pernah menjadi Operations Division Head di Bank Bira, Automation System Unit Head di Bank Lippo, dan terakhir sebagai Senior Vice President dan Country Head of Service di RBS (sebelumnya ABN AMRO).

Heradian Yoto graduated from the physics engineering department of Institut Teknologi Bandung. He joined PT . Bank Rabobank Inter-national Indonesia in April 2009 as Director of IT and Operations. He has 19 years of experience in the banking industry. Before joining Rabobank Indonesia, he assumed various positions which include Operations Division Head at Bank Bira, Automation System Unit Head at Bank Lippo, and most recently Senior Vice President and Country Head of Service at RBS (previously ABN AMRO).

Sonny SamuelDirektur Treasury/GFM Director of Treasury/GFM

Sonny Samuel telah menjabat sebagai Direktur Treasury / GFM Rabobank Indonesia sejak Juli 2009. Sebelumnya, ia adalah Head of Global Markets di RBS Indonesia yang mengelola Global Banking & Market Division serta mengawasi Commercial and Retail Divi-sion. Ia pernah juga menjabat sebagai Head of Treasury Sales di Standard Chartered Bank Indonesia dan bekerja di beberapa bank seperti Barclays Capital Singapore, Bank of America dan Deutsche Bank. Ia meraih gelar sarjana di bidang perbankan dan keuangan dari STIE TDW, Jakarta.

Sonny Samuel was appointed as Director of Treasury/GFM of PT Bank Rabobank International Indonesia since July 2009. Previously, he was Head of Global Markets at RBS Indonesia who man-aged the Global Banking & Market Division and supervised the Commercial and Retail Division. He was also Head of Treasury Sales and Standard Chartered Bank Indonesia and has held various positions at Barclays Capital Singapore, Bank of America, and Deutsche Bank. He holds a Bach-elor’s degree in banking and finance from STIE TDW, Jakarta.

Johanes Eri BudionoDirektur Perbankan Korporasi dan InvestasiDirector of Corporate and Investment Banking

Eri Budiono memulai karir di bidang perbankan dengan ABN AMRO di Indonesia. Pada tahun 2000, ia bergabung dengan HSBC di Indonesia dan sejak tahun 2005 diangkat sebagai Kepala Perbankan Korporasi. Ia kemudian bergabung dengan perusahaan investasi yang berbasis di Singapura sebagai Direktur sebelum ia bergabung dengan PT Bank Rabobank Inter-national Indonesia sebagai Direktur Perbankan Korporasi dan Investasi. Eri memperoleh gelar Bachelor dalam bidang keuangan dan perbankan dari Monash University, Melbourne, Australia.

Eri Budiono started his banking career with ABN AMRO in Indonesia. In 2000 he joined HSBC and was appointed as Head of Corporate Banking in 2005. He was Director of a Singapore based investment company before joining PT. Bank Rabobank International Indonesia as Director of Corporate and Investment Banking. Eri obtained a Bachelor’s degree in finance and banking from Monash University, Melbourne, Australia.

Page 28: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual report 201028

Ponky N. PudijantoDirektur KepatuhanDirector of Compliance

Ponky Pudijanto memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang perbankan dan telah ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan PT Bank Rabobank International Indonesia pada bulan Februari 2010. Sebelumnya , ia adalah Head of Corporate Compliance di PT Bank Permata, Tbk. dan Director of Compliance untuk Asia Tenggara di American Express Bank. Ia juga pernah menjabat sebagai Senior Vice Presi-dent, Operations, di PT Bank Danamon, Tbk. dan Vice President, Total Quality, di Citibank. Ponky Pudijanto meraih gelar sarjana di bidang akuntansi dari Universitas Indonesia.

Ponky Pudijanto has more than 20 years of expe-rience in banking and was appointed as Director of Compliance at PT Bank Rabobank Interna-tional Indonesia in February 2010. Previously, he was Head of Corporate Compliance at PT. Bank Permata Tbk and Southeast Asia Director of Compliance at American Express Bank. He also assumed the positions of Senior Vice President, Operations, at PT Bank Danamon, Tbk and Vice President, Total Quality at Citibank. Ponky obtained his Bachelor’s degree in accountancy from Universitas Indonesia.

Yos Rizal SetiawanDirektur Sumber Daya ManusiaDirector of Human Resources

Yos Rizal Setiawan menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia Rabobank Indonesia sejak Juli 2009. Ia bergabung dengan PT. Bank Rabobank International Indonesia pada bulan September 2008 sebagai Head of Human Resources. Sebelumnya ia adalah Hu-man Resources Relations Manager dan Branch Sales Leadership Head di Citibank Indonesia, Country HR Manager di SDI Technologies Indonesia dan PT. Microsoft Indonesia. Yos Rizal memperoleh gelar Sarjana Teknik Komputer dari Universitas Gunadarma dan Psikologi dari Universitas Indonesia.

Yos Rizal Setiawan assumed the position of Direc-tor of Human Resources at PT. Bank Rabobank International Indonesia on July 2009. He joined PT Bank Rabobank International Indonesia as Head of Human Resources in 2008. Previously, he was Human Resources Relations Manager and Branch Sales Leadership Head at Citibank Indonesia, Country HR Manager at SDI Technologies Indonesia and PT. Microsoft Indonesia. Yos Rizal holds a Bachelor’s degree in computer science from Universitas Gunadarma and psychology from Universitas Indonesia.

Page 29: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 29

Tata kelola perusahaan yang baikn Good Corporate Governance

Laporan pelaksanaan Good CorporateGovernance

Rabobank Netherland, suatu bank dengan peringkat Triple A, memiliki komitmen yang tinggi kuat untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya dukungan yang berkesinambungan kepada anak perusahaannya, yaitu PT Bank Rabobank International Indonesia (“RII”).

Baik Rabobank Netherland maupun RII, berpendapat bahwa Good Corporate Governance (“GCG”) merupakan pilar utama yang mendukung pertumbuhan yang berkesinambungan serta memastikan bahwa aktivitas bisnis bank dijalankan dengan integritas bisnis yang tinggi. GCG merupakan salah satu aspek bagi RII dalam mengimplementasikan strateginya, yaitu: untuk fokus kepada sektor Food & Agribusiness dimana Rabobank secara global memiliki keahliannya. Secara jangka pendek maupun jangka panjang, RII akan fokus pada penyaluran kredit kepada nasabah korporasi yang bergerak dibidang Food & Agribusiness dengan sektor Retail & SME memberi dukungan dalam memperkuat basis penghimpunan dana RII; dan menjadi organisasi yang kompetitif yang dikelola oleh para professional yang memiliki kualifikasi di bidangnya dan hidup dengan menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati, berintegritas. Namun, implementasi GCG merupakan tanggung jawab dari semua karyawan.

Sebagai dasar dalam melaksanakan GCG, RII telah memiliki kebijakan internal yang jelas yaitu Code of Conduct . Kebijakan ini menetapkan standar perilaku yang diharapkan dari semua karyawan yaitu RII memperlakukan rekan kerja dengan hormat dan bermartabat, mematuhi hukum, peraturan dan standar kelompok, menolak suap dan korupsi, menghindari berkompromi karena hadiah dan hiburan, konflik kepentingan, dll. Kebijakan lainnya juga dibentuk untuk memastikan tata kelola perusahaan yang kuat dan efektif, dimana bisnis RII adalah terarah dan terkendali. Hal mempromosikan kewirausahaan yang baik, termasuk integritas dan transparansi dari keputusan yang diambil oleh manajemen dan pengawasan yang tepat daripadanya, termasuk akuntabilitas untuk pengawasan tersebut.

Sejalan dengan peraturan Bank Indonesia, kebijakan-kebijakan internal tentang GCG telah diadopsi untuk mengakomodasi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah melalui Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan Surat Edaran No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan ketentuan lain yang berlaku.

Good Corporate Governance implementation report

Rabobank Netherland, a bank with Triple A rating, has a strong commitment to grow maintain its business in Indonesia. This has been evidenced through the continuous support extended to its subsidiary, PT Bank Rabobank International Indonesia (“RII”).

Both, Rabobank Netherland and RII, believes that Good Corporate Governance (“GCG”) is a key pillar in supporting sustainable growth and ensuring that bank business activities are running with high business integrity. GCG is one of the important aspects for RII to implement its strategy, which is to focus on the Food & Agribusiness sector where Rabobank globally has expertise. In the short term as well as in the long term, RII will focus on granting credits to corporate clients in the Food & Agribusiness sector with the Retail & SME business us its main support in strengthening RII the funding base, and become a competitive organization managed by professionals qualified in their fields that live and uphold the values of respect, integrity, professionalism, and sustainability i. The implementation of GCG is, however, the responsibility of all employees.

As the basis of its implementation of GCG, RII has in place a clear internal policy called the Code of Conduct. This policy sets out the standard behavior expected from all RII employees, which include treating co-workers with respect and dignity, adhere to the laws, regulations and group standards, reject bribery and corruption, avoid being compromised by gift and entertainment, conflict of interest, etc. Other policies are also established to ensure a robust and effective corporate governance system by which RII’s business is directed and controlled. It promotes good entrepreneurship, including integrity and transparency of decisions taken by the management and proper supervision thereof, including accountability for such supervision.

In line with prevailing Bank Indonesia regulations, these internal policies on GCG have been adopted to accommodate Bank Indonesia Regulation no. 8/4/PBI/2006 dated 30 Januari 2006 which had been revised by Bank Indonesia Regulation no. 8/14/PBI/2006 on the Changes to Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank and Circular Letter No. 9/12/DPNP dated30 Mei 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks and other prevailing regulations.

Page 30: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report30

(*) mengundurkan diri dari jajaran Dewan Komisaris tanggal 27 Mei 2010

Nama/Name Jabatan/Positions

Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris/President Commissioners

Roelof Jan Dekker Komisaris/ Commissioners

Rutger Schellens* Komisaris/ Commissioners

Widyarto S. Sumitro Komisaris/ Commissioners

Hendrik Adams Komisaris Independen/Independent Commissioners

Humayunbosha Komisaris Independen/Independent Commissioners

Sukatmo Padmosukarso Komisaris Independen/Independent Commissioners

Penerapan GCG di Rabobank Indonesia diuraikan sebagai berikut:

Rapat Umum Tahunan

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) merupakan badan tertinggi dalam struktur RII. Di antaranya RUPS memiliki wewenang untuk menyetujui Laporan Tahunan, penunjukan dan penunjukan kembali para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, penunjukan dan/atau penunjukan kembali Auditor Eksternal dan tugas-tugas lain seperti disebutkan dalam Anggaran Dasar.

Selama tahun 2010, terdapat satu resolusi sirkular Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, yaitu pada tanggal 30 Juni 2010, yang memutuskan perubahan Susunan Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris RII terdiri dari para profesional dengan kemampuan yang sesuai, pengetahuan dan pengalaman, dengan latar belakang dari lingkungan Indonesia dan Grup Rabobank. Semua anggota Dewan Komisaris telah lulus tes uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia. Sepanjang tahun 2010, telah dilaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak empat kali.

Dewan Komisaris (“BOC”) melaksanakan fungsi pengawasan pada RII. Dewan Komisaris memberikan arahan strategis dan mengawasi Dewan Direksi (“BOD”) dalam penentuan target dan tujuan, mengawasi pelaksanaannya dan memastikan bahwa pengendalian internal serta laporan berkala diimplementasikan. Dengan adanya tugas-tugas ini, susunan Dewan Komisaris menjadi penting karena hal ini menentukan kemampuan Dewan untuk secara bersama-sama memberikan bimbingan dan petunjuk kepada pihak manajemen.

Per 31 Desember 2010, Dewan Komisaris terdiri dari enam (6) anggota komisaris termasuk satu (1) presiden komisaris dan tiga (3) komisaris independen. Adapun para anggota Dewan Komisaris tersebut adalah sebagai berikut :

Implementation of GCG in Rabobank Indonesia is elaborated as follows:

Annual General Meeting

The Annual General Meeting of Shareholders (AGM) represents the highest body within the Rabobank Indonesia structure. The AGM among others has authority to approve the Annual Report, appointment and reappointment of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, appointment and/or reappointment of External Auditor and other duties as mention under Article of Association.

During the year 2010, there was only one circular resolution of the General Meeting of Shareholders Extraordinary, on June 30, 2010, with regards to their decision and approval to the change in the composition of the Board of Commissioners.

Board of Commissioners

The Board of Commissioners consists of professionals with appropriate skills, knowledge and experience, with an Indonesian & Rabobank Group. All members of the Board of Commissioners has passed the Bank Indonesia fit and proper test. There were four meetings held during the year 2010 by the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners (“BOC”) performs the supervisory role within Rabobank Indonesia. The Board of Commissioners provide strategic direction, and supervise the Board of Directors (“BOD”), including define the objectives and goals, overse the implementation and ensure that internal controls and periodic reports are in place Given these, the composition of the Board of Commissioners is important since it determines the ability of the BOC to collectively provide the leadership and guidance to the management.

As of December 31, 2010, the Board of Commissioners consists of six (6) members, including one (1) chairman and three (3) independent commissioners. The members of the Board of Commissioners are as follows:

(*) Resigned from the Board of Commissioners on May 27, 2010

Komisaris Commissioners

Page 31: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 31

Nama/Name Jabatan/Position

Hendrik G. Mulder Presiden Direktur/President Director

Ho Danny Hartono Wakil Presiden Direktur/Vice President Director

Gerardus C.M.W Embrechts Wakil Presiden Direktur dan Chief Financial & Risk Officer/Vice President Director & Chief Financial & Risk Officer

Heradian Yoto Direktur Operation & IT/Director of IT & Operations

Yos Rizal Setiawan Direktur Sumber Daya Manusia/Director of Human Resources

Johanes Eri Budiono Direktur Perbankan Korporasi/Director of Corporate and Investment Banking

Sonny Samuel Direktur Treasury/Director of Treasury/GFM

Ponky Nayarana Pudijanto Direktur Kepatuhan/Director of Compliance

Dewan Direksi terdiri dari Presiden Direktur dan/atau Direktur Utama serta beberapa direktur lainnya yang berasal dari pihak independen terhadap Pemegang Saham. Dewan Direksi dipilih sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, integritas, pengalaman yang dimilikinya sebagaimana dinyatakan dalam peraturan Bank Indonesia.

Dewan Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen sehari-hari sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal ini termasuk pencapaian rencana bisnis dan memastikan kepatuhan pada semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu, Dewan Direksi juga memiliki kewenangan untuk menggunakan temuan hasil audit sebagai dasar untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.

Per posisi 31 Desember 2010, Dewan Direksi RII terdiri dari sembilan anggota direksi, termasuk Presiden Direktur/Direktur Utama. Delapan dari Sembilan anggota Dewan Direksi telah lulus tes uji kemampuan dan kepatutan dari Bank Indonesia. Para anggota Dewan Direksi tersebut adalah sebagai berikut:

Perubahan pada Dewan Direksi

Perubahan pada Dewan Direksi Dengan merujuk kepada rekomendasi Komite Remunerasi dan Kompensasi RII atas penominasian tambahan Anggota Dewan Direksi, semua pemegang saham RII telah menyetujui rencana pengangkatan anggota Dewan Direksi tersebut.

Pengangkatan

Penominasian Rusli Sutanto dilakukan di bulan Desember 2010 dan pengangkatannya menunggu proses tes uji kemampuan dan kepatutan Bank Indonesia di bulan April 2011.

The Board of Directors consists of the President Director/Managing Director and several other directors who are independent from the Shareholders. The Board of Directors are elected in accordance to their ability, knowledge, integrity, experience as required under the relevant BI regulations.

The Board of Directors are responsible for the day to day management under the conditions and guidelines as mentioned above. This includes ensuring the realizations of the bank annual business plan and ensuring that bank is in compliance with all applicable laws and regulations. It is the policy of RII’s Boards to follow up the findings of auditors in a timely and effective manner and determine the necessary corrective actions are taken by the responsible management.

As at 31 December 2010, the Board of Directors consists of the president director/chief executive officer and 9 (nine) directors. 8 (eight) out of 9 (nine) members of the Board of Directors has passed BI fit and proper test. The members of the Board of Directors are as follows:

Change to the Board of Directors

By reference to the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee (“RNC”), all shareholders have approved the appointment of RII additional member of the Board of Directors.

Appointments

The RNC has recommended the nomination of Rusli Sutanto in December 2010 and his appointment awaits the BI fit and proper test in April 2011.

Page 32: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report32

Nama/Name Jabatan/Position Jumlah Rapat yang dihadiri/No of meetings attended

Jan Alexander Pruijs Presiden Komisaris/ President Director 2/4

Roelof Jan Dekker Komisaris/Commissioners 3/4

Rutger Schellens* Komisaris/ Commissioners -/4

Widiarto S. Sumitro Komisaris/ Commissioners 4/4

Hendrik Adams Komisaris Independen/Independent Commissioners 4/4

Humayunbosha Komisaris Independen/ Independent Commissioners 4/4

Sukatmo Padmosukarso Komisaris Independen/ Independent Commissioners 4/4

Nama/Name Rapat Dewan Direksi/Board of Director meeting

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi/

Board of Director (BOD) Meetings and BOC & BOD Joint Meeting

Hendrik G. Mulder 37/42 4/4

Ho Danny Hartono 38/42 4/4

Gerardus C.M.W Embrechts 38/42 2/4

Ponky Nayarana Pudijanto 38/42 4/4

Heradian Yoto 34/42 4/4

Yos Rizal Setiawan 38/42 4/4

Johanes Eri Budiono 38/42 4/4

Sonny Samuel 40/42 4/4

Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting

Board of Director (BOD) Meetings and BOC & BOD Joint Meetings

Rapat Dewan Direksi dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Dewan Direksi

(*) Menghadiri Rapat Dewan Direksi sebagai pengamat sebelum yang bersangkutan lulus tes uji kemampuan dan kepatutan Bank Indonesia.

Rapat-rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

Untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugasnya dengan baik, maka Rapat Dewan Komisaris dan Dewan Direksi diadakan secara berkala. Selama tahun 2010, Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan Dewan Direksi mengadakan rapat mingguannya sebanyak 42 kali. Disamping itu, terdapat Rapat Gabungan Dewan Komisaris – Dewan Direksi yang diselenggarakan setiap triwulan.

Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors

To perform their duties, the BOC and BOD meets regularly. During 2010, the Board of Commissioners met four times and the Board of Directors met 42 times and have joint BOC-BOD meeting on quarterly basis.

(*) Attended meeting of the Board of Directors as an observer prior to the relevant pass the fit and proper test by Bank Indonesia.

Page 33: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 33

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE

Jenis remunerasi dan fasilitas lain/Type of remuneration and other facilities

Total diterima dalam 1 tahun/Total received in 1 year

Dewan Komisaris/BOC Dewan Direksi/BOD

orang/persons

juta Rupiah/million rupiah

orang/persons

juta Rupiah/million rupiah

1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lain dalam bentuk non natura).

4 1.881 8 18.926

2 .Fasilitas lain (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dll.*) a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki

1 126 8 4.330

Total 2.007 23.256

Total remunerasi per orang dalam 1 tahun*/Total remuneration per person per year* Direktur/Director Komisaris/Commissioner

Di atas Rp 2 miliar/above Rp. 2 billion 6

Rp 1 miliar - Rp 2 miliar/Rp. 1 billion - Rp. 2 billion 2

Rp 500 juta - Rp 1 miliar/Rp 500 million - Rp. 1 billion 2

Di bawah Rp 500 juta/below 500 million 2

Kepemilikan saham Dewan Komisaris & Dewan Direksi & Hubungan keluarga

Para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tidak memilik saham di RII. Disamping itu, para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi juga tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi lainnya.

Remunerasi Dewan Komisaris & Dewan Direksi

Para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi berhak atas remunerasi yang terdiri dari gaji dan manfaat. Untuk tahun fiskal 2010 jumlah remunerasi adalah Rp. 25,263 miliar rupiah dengan rincian sebagai berikut:

Rasio Gaji

Yang dimaksud dengan rasio gaji disini adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan pegawai per bulannya. Gaji adalah hak yang diterima para karyawan dan dinyatakan dalam bentuk pembayaran tunai dari perusahaan atau pemberi kerja kepada karyawan yang ditentukan dan dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja, kesepakatan atau undang-undang, termasuk di dalamnya adalah tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas hasil kerja dan/atau layanan yang karyawan berikan.

(*) senilai Rupiah

(*) diterima tunai

Board Of Commissioners & Board of Directors share ownership & family relations

None of the BOC and BOD members owns any shares of Rabobank Indonesia. None of the BOC and BOD members has family relationships with other members of BOC and BOD.

Board Of Commissioners & Board of Director Remuneration

Members of the BOC and BOD are entitled remunerations which comprise of salaries and benefits. for the fiscal year 2010, the total amount of remuneration was approximately Rp 25,263 billion. Details of the remuneration are as follows:

Salary Ratio

The meaning of the salary is the right of thecompensation that employees to receive in sum of cash as payment from the company or the employer which is determined and paid in accordance with the respective employment agreement, the legislation, which include allowances for the employees and their families for the work and/or services rendered.

(*) In Rupiah equivalent

Page 34: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report34

Selama tahun buku 2010 rasio gaji adalah sebagai berikut: a. Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah : 98,3b. Rasio gaji Direktur tertinggi dan terendah : 2,2c. Rasio gaji Komisaris tertinggi dan terendah : 2,1d. Rasio gaji tertinggi Direktur dan tertinggi karyawan : 1,5

Komite

Terdapat beberapa komite yang berfungsi untuk mendukung efektivitas tugas-tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Komite-komite tersebut adalah sebagai berikut: Komite di bawah Dewan Komisaris

Untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien, Dewan Komisaris membentuk beberapa komite dengan merujuk kepada ketentuan yang dipersyaratkan dalam peraturan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan. Komite-komite tersebut adalah: 1. Komite Audit

Komite Audit bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris antara lain dalam memantau dan melakukan evaluasi atas hasil temuan-temuan audit, baik yang dilaksanakan oleh pihak internal maupun eksternal; serta mengawasi praktek laporan keuangan bank.

Ketua dan para anggota Komite Audit diangkat oleh Dewan Komisaris dan per 31 Desember 2010 susunannya adalah sebagai berikut: • Humayunbosha (ketua) • Sukatmo Padmosoekarso (anggota) • Sdr. Widyarto S. Sumitro (anggota) • Willy Prayogo (anggota) • Sdri. Nanny Dewi (anggota)

Tujuan Komite Audit adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi dan menilai kualitas kinerja Fungsi Audit Internal. Tanggung jawab komite adalah untuk : • Meninjau rencana tahunan audit secara berkala, meninjau kemajuan dari rencana itu dan mempertimbangkan departemen yang menjadi perhatian audit yang harus diawasi.

• Meninjau semua laporan audit internal maupun eksternal dan laporan dari regulator, mengevaluasi

perkembangan perbaikan yang telah dilakukan dari pihak manajemen.• Mendiskusikan hasil laporan/temuan dengan auditor

untuk mengendalikan dan/atau pelaporan jangka pendek, tingkat kerjasama yang diterima, dan

independensi audit• Memastikan manajemen mengambil tindakan yang

sesuai dengan rekomendasi yang disetujui untuk memperbaiki masalah atau kekurangan secara tepat waktu

The salary ratio for the fiscal year 2010 as follows:a. The highest and lowest employees salary ratio : 98.3b. The highest and lowest Directors salary ratio : 2.2c. The highest and lowest Commissioners salary ratio: 2.1d. The highest Director and the highest employee salary ratio: 1.5

Committee

To support the execution of duties effectively and efficiently, the Board established several committees. The committees are as follows :

Committee s under the Board of Commissioners

To implement its tasks effectively and efficiently . The Board of Commissioners formed various committees in line with BAnk Indonesia regulations to support the BOC. The committees are:

1. Audit Committee

The Audit Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners, among others, in monitoring and evaluating the results of the audit findings, whether it is conducted by internal and/or by external parties as well as oversee the bank’s financial reporting practices.

The Chairman and members of the Audit Committee are appointed by the Board of Commissioners as of 31 December , 2010 the composition is as follows:• Humayunbosha (Chairman ) • Sukatmo Padmosoekarso (Member) • Widiyarto S. Sumitro (Member) • Willy Prayogo (Member) • Nanny Dewi (Member)

The objectives of the committee are:

a. To oversee and appraise the quality of the performance of the Internal Audit Function. The committee’s responsibility is to: • Review the annual audit plan and periodically, review the

progress of that plan, and consider areas of audit concern to be covered;

• Review all internal, external audit reports, report from the regulator, evaluate progress of corrective actions that have been taken by management.

• Discuss results with the Auditors particularly in relations to control and/or reporting short comings, degree of

cooperations received, and independency of audit. • Ascertain the management is taking action in accordance

with agreed recommendations to correct deficiencies/ problems of control significance in a timely fashion.

• Confirm that there is a coordinated approach with regard to the planning and conduct of work between Internal Audit and the Company’s External Auditors to ensure that the most

adequate coverage is achieved in the examination of the systems of internal control and financial statements.

Page 35: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 35

Nama/Name Jumlah Rapat Yang Dihadiri/

Humayunbosha 6/6

Sukatmo Padmosoekarso 5/6

Widiyarto S. Sumitro 4/6

Willy Prayogo 6/6

Nanny Dewi 6/6

• Mengkorfirmasikan tata cara pelaksanaan pengawasan Audit Internal dan Auditor Eksternal dan memastikan standar nilai yang digunakan dalam pengawasan internal maupun laporan keuangan.• Secara berkala internal audit menilai tugas dan tanggung

jawab fungsi internal audit; dan terus meningkatkan kinerja audit dengan perubahan-perubahan yg dianggap perlu dilakukan.

b. Mengawasi efektivitas sistem pengendalian internal dan pelaporan manajemen. Tanggung jawab komite adalah untuk • Memastikan bahwa laporan yang dikeluarkan oleh

audit terkait kelemahan pada pengelolaan internal control telah diperbaiki secara tepat waktu dan tepat sasaran. Komite juga akan terus memantau tindak lanjut dari pihak manajemen, seperti: apakah pihak manajemen telah melakukan perbaikan sesuai rekomendasi secara tepat waktu.

• Mendiskusikan dengan manajemen, internal audit, (jika perlu) auditor eksternal mengenai prosedur dan pengawasan kesehatan aset bank dan laporan keuangan.

• Menentukan apakah pelaksanaan audit telah sesuai dengan persyaratan bank, undang-undang dan peraturan Bank Indonesia.

c. Memberikan rekomendasi atas penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik pada Dewan Komisaris.

d. Memberikan rekomendasi atas efektivitas keuangan maupun operasional perbankan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit melakukan beberapa kali rapat. Selama tahun 2010, komite audit tercatat melakukan 6 kali rapat :

2. Komite Pengawasan Risiko

Tanggung jawab Komite Pengawas Risiko adalah membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi, memonitor dan men gevaluasi keputusan strategis risiko yang berkaitan dengan bank.

Para anggota komite adalah sebagai berikut :1. Sukatmo Padmosoekarso sebagai ketua ( Komisaris Inde penden) 2. Humayunbosha sebagai anggota (Komisaris Independen)3. Willy Prayogo sebagai anggota (Pihak Independen) 4. Nanny Dewi sebagai anggota (Pihak Independen)

• From time to time, in consultation with Internal Audit, assess whether the duties and responsibilities of the Internal Audit function remain relevant and to continuously improve the audit performance, and seek those changes that are deemed necessary.

b. To oversee the effectiveness of the internal control system and management reporting. The committee’s responsibility is to:

• Ensure that issues arising from Audit, Internal Control, financial statements and reporting are being managed

and rectified in an appropriate and timely manner. This will involve an appraisal by the committee as to whether

or not management is taking action in accordance with agreed recommendations to correct deficiencies/problem of control significance in a timely fashion;

• Discuss with the management, Internal Audit and (if applicable) External Auditors the procedures and controls

concerning the safeguarding of assets and reliability of the financial records to confirm that these groups are satisfied to the efficiency and effectiveness of such controls and to define actions if applicable;

• Determine whether any statutory or regulatory banking requirements and conditions on the banking authority have been complied with and whether information provided to the regulator is reliable.

c. Provides recommendation on the appointment of public accountant and public accountant office to the BOC.

d. To provide recommendation concerning effectiveness and, financial and operating control matters set forth above.

In performing its duties, the Audit Committee conducted several meetings. During the year 2010, the Audit Committee held 6 (six) meetings.

2. Risk Monitoring Committee

The overall responsibility of the Risk Monitoring Committee is to monitor and evaluate the risks associated with the bank.

Members of the Risk Monitoring Committee are appointed by BOC and the member are as follows: 1. Sukatmo Padmosoekarso a Chairman (Independent Commissioner) 2. Humayunbosha a member (Independent Commissioner) 3. Willy Prayogo a member (Independent party) 4. Nanny Dewi a member (Independent party)

Page 36: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report36

Nama/Name Jumlah Rapat Yang Dihadiri

Sukatmo Padmosoekarso 3/3

Humayunbosha 3/3

Willy Prayogo 3/3

Nanny Dewi 3/3

Nama Jumlah Rapat Yang Dihadiri

Hendrik Adams 4/4

Rutger Schellens 1/4

Rudy Aditya 4/4

Jan Alexander Pruijs 2*/4

3. Komite Remunerasi dan Nominasi

Tanggung jawab komite adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya.

Para anggota komite diangkat oleh Dewan Komisaris dan per 31 Desember 2010 anggotanya adalah sebagai berikut: 1. Hendrik Adams - Ketua (Komisaris Independen) 2. Jan Alexander Pruijs - anggota (Komisaris)3. Rudy Aditya - anggota (Pejabat Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia)

Tujuan Komite adalah: a. Yang berkaitan dengan remunerasi • Mengevaluasi kebijakan remunerasi; • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan yang disampaikan kepada Dewan Direksi.

b. Yang berkaitan dengan nominasi • Menyiapkan dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian para anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. • Menyampaikan rekomendasi mengenai calon para anggota Dewan Komisaris dan/atau Dewan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. • Menyampaikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi para anggota komite kepada Dewan Komisaris.

Komite Remunerasi dan Nominasi, sepanjang tahun 2010, melakukan 4 kali rapat dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dengan rincian sebagai berikut :

(*) 1x kehadiran sebagai pengamat rapat di bulan September 2010

3. Remuneration & Nomination Committee

The responsibility of the Remuneration & Nomination Committee (“RNC”) is to assist the BOC in fulfilling its oversight responsibilities.

Members of the RNC are appointed by the Board of Commissioners and as of December 31, 2010, the members are as follows:

1. Hendrik Adams - Ketua (Komisaris Independen) 2. Jan Alexander Pruijs - anggota (Komisaris)3. Rudy Aditya - anggota (Pejabat Eksekutif Departemen Sumber Daya Manusia

The objectives of the Committee are: a. Related to Remuneration • To evaluate the remuneration policy; • To provide recommendations to the BOC on the remuneration policies for members of the BOC and the BOD for submission to the General Meeting of Shareholders (GMS); • To provide recommendations to the BOC on the remuneration policies for bank’s Executive Officers and employees in overall for submission to the BOD.

b. Related to Nomination • To provide recommendations on the system and procedures for the selection and/or replacement process of members of the BOC and BOD for submission to the GMS. • To provide recommendations on prospective members of BOC and /or BOD for submission to the GMS. • To provide recommendations for the appointment of independent parties as committee members to the BOC.

In 2010, the RNC had held 4 (four) meetings, as follows:

In 2010, the Risk Oversight Committee has conducted 3 Sepanjang tahun 2010 Komite pengawas Risiko telah melakukan 3 kali rapat yang dihadiri oleh para anggotanya

Page 37: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 37

Komite Kredit Korporasi /Corporate Credit Committe Komite Kredit Komersial/Comercial Credit Committee

Presiden Direktur - Ketua/President Director - Chairman Presiden Direktur - Ketua/ President Director - Chairman

Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Wakil Ketua/CRFO -Vice Chairman

Chief Financial & Risk Officer (CFRO) – Wakil Ketua/CRFO -Vice Chairman

Direktur Perbankan Korporasi/Director of Corporate Banking Direktur Retail & SME/Director of Retail and SME Banking

Kepala Bagian Risiko Kredit/Head of Credit Risk Kepala Bagian Marketing - Komersial/Head of Marketing - Commercial

Kepala Bagian Analis Kredit/Head of Credit Analyst Kepala Bagian Risiko Kredit/ Head of credit Risk

Manajer Senior Trade Commodity Finance/Senior Manager TCV Kepala Bagian Analis Kredit - Komersil/ Head of Credit Analyst Commercial

Manajer Senior Relationship/Senior Relantionship Manager Analis Kredit Senior/Senior Credit Analyst

Kepala Bagian Commodity Support Group/Head of commodity Support Group Direktur Kepatuhan - Undangan/ Director of Compliance

Direktur Kepatuhan - Undangan/Director of Compliance (initee)

Komite di bawah Dewan Direksi

Dewan Direksi RII dibantu oleh beberapa komite yang bertugas untuk memberikan nasihat profesional dan rekomendasi yang berkaitan dengan kebijakan dan arahan kepada Tim Manajemen.

Komite-komite tersebut adalah:

1. Komite Kredit

Terdapat prosedur dan guidelines pelaporan yang ketat untuk semua kredit dan hal-hal yang berkaitan dengan kredit. Kebijakan risiko kredit yang lengkap dan terperinci telah tersedia bagi semua staf RII dan prosedur internal menjamin bahwa telah dilakukannya pengkinian secara berkala. Komite Kredit mengadakan rapat secara berkala setiap minggunya berdasarkan agenda tertentu dan hasil rapat Komite Kredit didistribusikan kepada divisi-divisi terkait setelah disetujui untuk ditindak lanjuti.

Komite kredit terbagi menjadi: Ritel (dua tingkat), Usaha Kecil dan Menengah (dua tingkat), Komersial and Komite Kredit Korporasi. Dalam setiap komite, persetujuan limit telah ditentukan untuk pinjaman baru dan pinjaman yang sedang dikaji ulang serta untuk pinjaman yang bermasalah. Susunan para anggota yang dapat memberikan suara menunjukkan keseimbangan antara fungsi komersial dan manajemen risiko.

2. Komite Assets & Liability (ALCO)

Komite ini mengadakan rapat setiap bulan dan memutus kan semua masalah yang terkait dengan treasuri dan kebi jakan treasuri, hal-hal yang berkaitan dengan peraturan, manajemen neraca dan masalah pendanaan, masalah risiko pasar dan masalah operasional.

Para anggota adalah : • President Direktur (ketua) • Chief Financial & Risk Officer (wakil ketua) • Direktur/Kepala Bagian Retail/SME Banking • Direktur /Kepala Bagian Treasury • Direktur/Kepala Bagian Operasional and IT

Committee under Board of Director

The Rabobank Indonesia Board of Directors are assisted by several committees whose task are to provide professional advices and recommendations pertaining to policies and directions to the

Management Team. The committees are:

1. Credit Committee

Strict procedures and reporting guidelines are in place for all credit and credit related matters. A detailed and comprehensive credit risk manual has been made available to all relevant staff within RII and internal procedures guaranteed that periodic updates are provided. The Credit Committees meet regularly, based upon a fixed agenda and the Credit Committee minutes are being distributed to relevant areas after approval.

Following the integration of the retail and wholesale banking business lines, the credit committees are divided based on the following: Retail (two levels), Small and Medium Enterprise (Two levels), Commercial, and Wholesale Credit Committee. In each committee, the limit of approval has been set for new and performing loans as well as for non-performing loans. The composition of the voting members reflects a balance between the commercial and risk management functions. For example:

2. Assets & Liability Committee (ALCO)

This committee meets monthly and decides on all issues related to treasury and treasury policies, regulatory issues, balance sheet management and funding issues, market risk issues, and operational issues.

Members are:• President Director (Chairman) • Chief Financial & Risk Officer (Vice Chairman) • Director of Retail /SME Banking • Director of Treasury /GFM• Director of IT and Operasions

Page 38: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report38

• Direktur/Kepala Bagian Corporate & Investment Banking • Kepala Bagian Sales and Distribution • Kepala Bagian Financial Control • Direktur Kepatuhan (undangan) • Kepala Retail/SME Funding Product (undangan) • Manajer Market Risk (sekretaris)

3. Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab membantu Direksi mengawasi penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko RII.

Setiap bulannya Komite Manajemen Risiko membahas hal-hal sebagai berikut: masalah risiko reputasi dan integritas, risiko strategis, risiko operasional (orang, sistem dan proses), hukum, kepatuhan, masalah pajak/peraturan, produk baru dan transaksi kompleks, masalah tanggungjawab sosial korporasi, masalah Sumber Daya Manusia dan perkembangan pelaksanaan audit rekomendasi laporan audit yang masih belum jatuh tempo.

Para anggotanya adalah: • Presiden Direktur – Ketua• Chief Financial & Risk Officer – Wakil Ketua• Direktur Kepatuhan • Direktur/Kepala Bagian Retail & SME Banking• Direktur Operasional dan TI • Direktur/Kepala Bagian Corporate & Investment Banking• Kepala Bagian Legal Corporate /Retail• Kepala Bagian Risiko Operasional• Internal Audit (undangan)

4. Komite KYC

Komite ini berfungsi untuk menentukan apakah suatu transaksi yang dilaporkan oleh Pejabat Unit Kerja Khusus Customer Due Diligence (UKK CDD) digolongkan sebagai transaksi mencurigakan dan menyetujui aplikasi untuk pembukaan rekening nasabah korporasi jika nasabah/bisnis/lokasi/produk/layanan berisiko tinggi.

Para anggotanya adalah: Presiden Direktur - KetuaChief Financial & Risk Officer- Wakil KetuaDirektur Kepatuhan

Kepatuhan

Fungsi kepatuhan di RII telah dibentuk pada tingkat Direktur dan dimaksudkan untuk membantu dalam menangani risiko kepatuhan seluruh RII.

Fungsi Kepatuhan merupakan fungsi yang independen (melapor kepada Presiden Direktur dan memiliki tanggung jawab secara fungsional kepada Kepatuhan Rabobank International - Regional dan Rabobank International-Global) dan bertanggung

• Director of Corporate & Investment Banking • Head of Sales and Distribution • Head of Financial Control • Director of Compliance (invitee) • Head of Retail/SME Funding Product (invitee) • Market Risk Manager (secretary)

3. Risk Management Committee

The Risk Management Committee is responsible to support the BOD in monitoring the implementation of policies and procedures pertaining to risk management.

On a monthly basis, this Committee discusses reputation and integrity risks, strategic risk, operational risk issues (people, system, and process), legal, compliance, tax/regulatory issues, new products and complex transactions corporate social responsibility issues, HR issues, and open audit recommendations/progress audit report.

Members are:• President Director – Chairman• Chief Financial and Risk Officer – Vice Chairman• Director of Compliance• Director/Head of SME/Retail Banking (invitee) • Director of Operations and IT• Director/Headof Corporate & Investment Banking• Head of Legal Corporate/Retail• Head of Operational Risk• Internal Audit (invitee)

4. KYC Committee

This Committee functions are to determine whether a transaction reported by Compliance Officer is categorized a suspicious transaction and approves account opening for high risk customers , businesses, locations and product/services.

Members are:President Director - ChairmanChief Financial & Risk Officer – Vice ChairmanDirector Compliance

Compliance

The Compliance function within Rabobank Indonesia has been established at a Director’s level and serves to assist the Boards in managing the bank’s compliance risk.

The compliance function is an independent function that proactively identifies, assesses, advises on, monitors and reports on Rabobank

Page 39: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 39

jawab dalam mengidentifikasi, menilai, memberikan nasihat profesional, memonitor dan melaporkan risiko kepatuhan RII serta konsekuensi sanksi hukum, kerugian keuangan, atau kerugian peraturan yang mungkin diderita oleh RII sebagai akibat kegagalan bank untuk mematuhi perundang-undangan, peraturan dan standar yang berlaku.

Dalam hal dimana perlu dilakukan konsultasi dengan divisi Hukum, Audit dan lainnya, Direktur Kepatuhan RII antara lain bertanggung jawab untuk:

• Mengidentifikasikan perundang-undangan dan peraturan baru yang berlaku • Memberikan nasihat profesional dalam menerjemahkan kebijakan menjadi prosedur organisasi • Meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan ketentuan- ketentuan yang berlaku melalui proses pelatihan kepada staf yang berkesinambungan • Memberikan nasihat profesional kepada bisnis mengenai masalah kepatuhan terkait pelaksanaan transaksi • Memastikan tingkat kepatuhan terhadap ketentuan- ketentuan yang berlaku • Memastikan dilakukannya perbaikan yang diperlukan atas pelanggaran perundang-undangan dan/atau peraturan yang berlaku, jika ada• Melakukan fungsi penghubung bagi Bank Indonesia• Memonitor kepatuhan dalam menerapkan ketentuan terkait transaksi rekening pribadi/personal account dealings • Fungsi pelaporan pencucian uang

Perlu dicatat bahwa yang dimaksud dengan perundang-undangan, peraturan dan standar disini adalah perundang-undangan, peraturan dan standar yang berkaitan dengan aktivitas bisnis RII. Termasuk dalam hal ini adalah pemberian nasihat professional terkait dengan interpretasi professional atas perundang-undangan, peraturan dan standar yang berlaku, seperti: perilaku dalam berbisnis, menjaga kerahasiaan data bank dan nasabah, penanganan pencegahan pencucian uang termasuk pencegahan pembiayaan kegiatan terorisme, dll. Due Diligence Nasabah

Kebijakan Due Diligence Nasabah RII (“CDD”) bertujuan untuk mengidentifikasi, memverifikasi, dan memantau baik nasabah baru maupun nasabah lama untuk memastikan bahwa transaksi telah sesuai dengan profil nasabah. Kebijakan ini merupakan penerapan manajemen risiko yang terkait dengan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan lainnya.

Selain itu, penerapan atas kebijakan sanksi (Sanction Policy) atas negara-negara yang dikenakan sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa maupun Amerika Serikat, kebijakan tsb meliputi kegiatan dalam penerimaan karyawan, nasabah, jasa-jasa dan transaksi yang dilakukan. Dengan diterapkannya kebijakan ini diharapkan dapat mencegah RII dari kemungkinan pengenaan sanksi denda, sanksi hukum dan sanksi-sanksi lainnya yang dapat merusak reputasi RII dan Rabobank Group secara umum.

Indonesia compliance risk, that is, the risk of legal or regulatory sanctions, financial loss, or regulation loss that Rabobank Indonesia may suffer as a result of failure to comply with laws, rules and standards.

Rabobank Indonesia’s Compliance Director is responsible; in appropriate cases in consultation with Legal, Audit or other departments, for:

• Identifying new laws and regulations• Advising on translating policies into organizational procedures• Increasing awareness of and training staff on new requirements• Giving independent advice to the business on transactional com pliance issues• Ensuring monitoring of compliance with applicable laws, rules and regulations.• Ensuring the correction of breaches of laws and regulations if necessary• Liaison function for Bank Indonesia• Monitor compliance with personal account dealings• Money laundering reporting function

It should be noted that laws, rules and standards are those that are relevant to RII’s business activities. They include those dealing with prevention of money laundering, regulatory issues, terrorist financing, and conduct of business, privacy and data protection.

Customer Due Diligence

Rabobank Indonesia’s Customer Due Diligence Policy (CDD) aims to complete adequate due diligence on new and existing customers in order to assess and control risks involved in the customer relationship In other words move from customer identification (legal approach) to a more comprehensive risk based approach-customer due diligence, also referred to as Know Your Customer (KYC).

The purpose of this regulation is to provide rules and guidelines for establishing and maintaining a banking relationship with customers in order to identify, assess and control risks involved from a CDD perspective

In addition, the implementation of the policy of sanctions (Sanction Policy) upon the countries subject to sanctions by the United Nations, European Union and the United States, the policy they will include activities in recruitment of employees, customers, services and transactions. With the implementation of this policy is expected to prevent the possible imposition of sanctions RII of fines, legal sanctions and other sanctions that could damage the reputation of RII and the Rabobank Group in general.

Page 40: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report40

Audit internal

Fungsi Audit Intern mempunyai jalur pelaporan hirarki kepada Presiden Direktur dan jalur fungsional kepada Audit Rabobank Group Wholesale Rabobank International Asia/Oceania.

Rencana tahunan Audit Intern serta penyimpangannya, jika ada, harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur dan Dewan Komisaris/Ketua Komite Audit. Semua laporan audit disampaikan kepada Presiden Direktur, pihak yang diaudit, fungsi audit regional yang terkait, dan fungsi Audit Regional and Global.

Struktur organisasi Audit Intern adalah sebagai berikut: • Kepala Audit Intern; • Administrator Audit Intern;• Tim Audit Perbankan Ritel;• Tim Audit Perbankan Korporasi dan Kantor Pusat; • Tim Audit Teknologi Informasi.

Audit Intern mengikuti pendekatan audit berorientasi proses dan berdasarkan risiko. Melalui berbagai teknik audit, Audit Intern memperoleh pengertian mengenai proses kunci, risiko dan pengawasan berbagai aktivitas dan menilai efektivitasnya.

Audit eksternal

Untuk tahun buku 2010, Ernst & Young (KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) telah ditunjuk sebagai Auditor Eksternal RII yang bertanggung jawab atas pelaksanaan audit atas laporan keuangan bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Selama tahun 2010 Auditor Eksternal tidak menyediakan layanan lain kepada RII kecuali layanan audit keuangan dan karena itu bebas dari kemungkinan benturan kepentingan.

Implementasi Manajemen Risiko & Pengendalian Internal Divisi Manajemen Risiko berada di bawah pengawasan Chief Financial & Risk Officer yang bertanggungjawab kepada Presiden Direktur. Divisi Manajemen Risiko terdiri dari departemen di bawah ini: • Manajemen Risiko Kredit • Administrasi Kredit dan Risiko• Commodity Support Group• Manajemen Portofolio • Sekretariat Kredit • Manajemen Risiko Pasar dan likuiditas • Manajemen Risiko Operasional

Kami menitikberatkan tanggungjawab kunci atas unit-unit di bawah ini. a. Risiko kredit

Semua aplikasi kredit baru maupun kredit yang termasuk dalam kaji ulang berkala akan dianalisa oleh departemen analisa risiko kredit. Hanya nasabah yang memiliki nilai kredit yang layak yang akan diproses untuk persetujuan selanjutnya. Semua kredit yang ada akan dikaji ulang sedikitnya sekali

Internal audit

The internal audit function has a hierarchical reporting line to the president director and functional line to Audit Rabobank Group Wholesale Rabobank International Asia/Oceania. Internal audit annual plan is approved by the President Director and the Board of Commissioners and any deviation to the plan needs to be approved also by the Board of Commissioners. All audit reports are sent to the President Director, The auditee, the respective auditee’s regional function, the Regional and Global Audit function.

The organization structure is as follows :• Head of Internal Audit ;• Internal Audit Administrator;• Retail Audit Team;• Wholesale Banking and Head Office Function;• Information Technology Audit Team.

Internal audit adopts a risk-based and process oriented approach. Through various audit techniques internal audit gains an understanding of key processes, risks and controls of various activities to assess its effectiveness.

External audit

For fiscal year 2010, Ernst & Young (KAP Purwantono, Sarwoko & Sandjaja) were appointed as RII’s external auditor. During 2010 the external auditor did not provide any other service to RII except the financial auditing services therefore was free from any possibility of a conflict of interest.

Risk Management Implementation & Internal Control

Risk Management division is under the supervision of the Chief Financial and Risk Officer who reports directly to the President Director. The Risk Management Division comprises the following departments:• Credit risk• Credit and risk administration• Commodity Support Group• Portfolio Management (newly established unit)• Credit secretariat• Market and liquidity risk management• Operational risk management

We will highlight the key responsibilities of these units below.

a. .Credit riskAll new credit applications and reviews will be analyzed by the credit risk analysis department. Only customers with acceptable credit worthiness will be processed for further approval. All existing credits will be reviewed at least once a year (higher

Page 41: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 41

dalam satu tahun (frekuensi lebih banyak diperlukan untuk kredit yang termasuk dalam kategori kredit bermasalah).

b. Administrasi kredit and risikoTugas utama unit ini adalah memeriksa dan memastikan bahwa persyaratan- persyaratan untuk dilakukannya pencairan kredit telah dipenuhi di muka sebelum suatu limit kredit dapat diimplementasikan. Termasuk didalamnya adalah memastikan bahwa penyimpangan dari persyaratan pencairan kredit yang telah ditetapkan, jika ada, telah disetujui oleh Komite Kredit sesuai dengan kredit matrix yang telah ditentukan bank, dan persetujuan tersebut diperoleh dalam jangka waktu segera.

c. Commodity Support Group Untuk kredit pembiayaan, perdagangan dan komoditas di mana prosedur agunan tertentu berlaku (stok komoditi, persediaan, tunai, tagihan), unit ini bertanggung jawab untuk memonitor semua ketentuan khusus ini. Selain itu, secara berkala, dibuat laporan inspeksi lapangan dan laporan inspeksi gudang. Pengawasan, peninjauan dan pengkinian agunan, baik perbankan ritel maupun korporasi dilakukan oleh tim ini.

d. Manajemen portofolio Tim manajemen Portfolio melakukan pemantauan, analisa, serta pelaporan terhadap berbagai jenis risiko konsentrasi yang melekat pada portofolio asset dan kewajiban yang dimiliki bank. Hal ini untuk memastikan agar bank memonitor portofolionya terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitasnya. Risiko konsentrasi dalam aset sebagian besar berkaitan dengan portofolio kredit, yang diklasifikan lagi kedalam sektor industri, jenis fasilitas, jenis agunan, serta grup peminjam. Sedangkan pada sisi kewajiban bank terutama berkaitan dengan konsentrasi DPK yang dimiliki bank. Pelaporan dilakukan oleh tim Manajemen Portofolio kepada CFRO.

e. Sekretariat kredit Unit ini menyiapkan agenda untuk rapat mingguan komite kredit dan bertanggungjawab untuk penyimpanan serta pendistribusian semua hasil rapat asli (yang telah ditandatangani) dan keputusan kredit dalam bidang terkait.

f. Manajemen risiko pasar & likuiditas Unit ini secara fisik berada di dalam dealing room RII untuk memastikan pengawasan yang terus menerus dan real time atas posisi, limit, kurs, dan pasar terhadap bank.

g. Manajemen risiko operasional Departemen Manajemen Risiko Operasional bertanggung jawab untuk memantau pengelolaan risiko operasional di seluruh organisasi. Hal ini dilakukan melalui penilaian top down dan bottom up untuk menilai risiko operasional. Contoh penilaian top down adalah Top Down Penilaian Risiko dan pelacakan akibat tindakan yang harus diambil. Contoh penilaian bottom up adalah melalui Risk and Control Self Assessments dan penilaian Risiko Indikator Kunci melalui

frequency is required for credits below the status of good).

b. Credit and risk administrationMajor task of this unit is to verify that all conditions precedents have been met before a credit line can be implemented. Any deviations from the approved facility structure will require further approval from the relevant committees. This unit is also responsible to ensure that all of the approved deviations will be cleared within a certain time frame.

C. Commodity Support GroupFor all credits where specific collateral procedures are applicable (stock of commodities, inventories, cash, receivables), this unit monitors all these specific requirements. In addition, on a regular basis, plant inspection reports and warehouse inspection reports are being prepared. The collateral monitoring, reviewing, and updating of both the retail and wholesale banking are performed by this team.

d. .Portfolio management All performing and non-performing credit portfolio are analyzed and reported by the Portfolio Management team to the Head of Credit and the CFRO. This is to ensure that the bank monitors the quality of its credit portfolio. The Portfolio Management team will also review, monitor, and report the various types of concentration risks in the bank’s assets and liabilities. Concentration risk in assets are mainly related to the credit portfolio and will be classified by industry sectors, type of facilities, and borrower’s group of companies (including related group exposures), and type of collaterals.

e. Credit secretariatThis unit prepares the agenda for the weekly credit committee meetings and is responsible for safekeeping and distributing of all (signed) original minutes and credit decisions to the relevant areas.

f. Market risk & liquidity managementThis unit is physically located inside RII’s dealing room to ensure that real-time continuous monitoring of positions and limits is possible.

g. Operational risk managementThe Operational Risk Management department is responsible for monitoring the operational risk management throughout the organisation. It performs top down and bottom up assessments to assess the operational risk. Examples of top down assessments are the Top Down Risk Assessment and the consequent tracking of actions to be taken. Examples of bottom up assessments are the Risk and Control Self Assessments and the assessments of the Key Risk Indicators through dashboards. Apart from this, the Operational Risk Management department is also responsible for Operational Risk Incident reporting.

Page 42: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report42

dashboard. Selain itu, departemen Manajemen Risiko Operasional juga bertanggung jawab atas pelaporan Peristiwa Risiko Operasional.

Lingkungan pengendalian yang kuat dan baik merupakan prasyarat untuk prosedur pengawasan yang memadai dan efektif. Di RII kualitas lingkungan pengendalian telah memadai, yang ditunjukkan oleh:

• Fungsi Dewan Direksi;• Sistem operasi dan cara pandang Manajemen tentang pen gendalian dan hal-hal lainnya terkait pengendalian.• Struktur organisasi bank dan pembagian fungsi otorisasi dan tanggung jawab . • Pengendalian Manajemen seperti audit internal, sumber daya manusia, kualitas kebijakan dan prosedur tertulis, pembagian tugas, dll

Tujuan utama sistem pengendalian internal RII (lingkungan pengendalian dan prosedur pengendalian) adalah:• Untuk memenuhi semua peraturan internal dan eksternal dan hukum.• Untuk memiliki akses untuk kelengkapan, keakurasian dan pengkinian informasi manajemen keuangan dan lainnya.• Untuk memastikan bahwa risiko Rabobank Indonesia dan budaya perusahaan yang tertanam dalam semua aktivitas dan tingkat.• Untuk mempertahankan efektif dan efisien operasional perbankan

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar (Large Exposure)

Proses pemberian pinjaman RII kepada pihak terkait tetap mengikuti prosedur yang ada, artinya tidak ada perbedaan dalam proses pemberian kridit dengan nasabah umumnya

No. Fasilitas/Facility

Total

Debitur/Debitor Nominal (juta Rupiah)/Amount (in million Rupiah)

1 Kepada Pihak Terkait/To ralated parties 31 19.937

2.Kepada Debitur Utama/To main debtorsa. Individu/Individualb. Group

214

2.081.063 994.371

sesuai dengan prosedur dan ketentuan dalam pengambilan pinjaman, dimana tetap diperlukan aplikasi kredit yang lengkap dan didukung dengan analisa yang mendalam dan cukup atas keadaan keuangan calon peminjam. Setelah hal ini dilakukan, komite kredit RII akan membahas aplikasi ini dan akan meminta

A strong and good control environment is a good basis for adequate and effective control procedures. In Rabobank Indonesia the quality of the control environment is adequate, which is demonstrated by:

• Proper functioning of the Board of Directors;• Operating style and Management’s philosophy regarding control and control related matters.• The organizational structure of RII and the way authorities and responsibilities have been assigned.• Management’s control tools such as internal audit, human resources, quality of written policies and procedures, segregation of duties, etc.

Main objectives of Rabobank Indonesia’s internal control system ( control environment and control procedures) are:• To comply with all internal and external regulations and laws.• To have access to complete, accurate and up to date financial and other management information.• To ensure that Rabobank Indonesia’s risk and corporate culture is embedded in all activities and levels of RII.• To maintain effective and efficient banking operations.

Provision to Related Party and Large Exposure

In Rabobank Indonesia, the process of granting loans to related parties must follow the same procedures as for all other loans. This means that a full fledged credit application needs to be prepared with a thorough and adequate analysis of the financial situation of the prospect borrower. After this RII’s credit committee will deal with the application and recommendation from the shareholder

Page 43: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 43

rekomendasi dari pemegang saham apabila diperlukan. Sementara itu, untuk debitur besar, RII harus memenuhi peraturan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Per 31 Desember 2010, ketentuan mengenai pihak terkait dan debitur utama bank adalah sebagai berikut:

Rencana strategis

Rencana jangka panjang (rencana bisnis)

Ambisi jangka panjang adalah menjadi 10 (sepuluh) pemain terbesar di pasar Food & Agri Indonesia dengan mengikuti pendekatan tiga langkah di bawah ini: 1. Memperoleh lebih banyak bisnis dari jaringan yang sudah ada dan meningkatkan efisiensi 2. Pertumbuhan organik, dengan membuka lebih banyak cabang 3. Pertumbuhan non organik

Rencana Jangka Menengah dan Jangka Pendek (Rencana Bisnis) Target jangka menengah dan jangka panjang RII adalah untuk memberi kredit kepada nasabah korporasi yang bergerak dalam bidang food and agribusiness dengan dukungan pendanaan dari reatil & SME. Untuk mewujudkannya dibutuhkan ke-empat pilar bidang usaha RII yang terdiri dari segmen korporasi, komersial, UKM, dan nasabah retail harus berjalan seiring dan saling melengkapi ditunjang oleh sumber daya manusia yang terlatih dan kompeten, sistem teknologi dan operasi yang efisien, sisitem manajemen risiko yang efektif, serta jalur distribusi dalam bentuk jaringan kantor cabang dan ATM yang memadai. Bank ini akan diposisikan sebagai bank lokal dengan sentuhan internasional dan dengan demikian membedakan dirinya dari bank lokal dan bank asing lainnya. Sedangkan target jangka pendeknya, adalah untuk segera merealisasikan integrasi strategi antara segmen korporasi dan segmen ritel, guna memperoleh manfaat dari keunggulan komperatif dibidang Food & Agribusiness di segmen korporasi sekaligus melakukan penetrasi usaha kepada perusahaan yang berada pada supply-chain, baik up-stream maupun down-stream dari perusahaan-perusahjaan korporasi yang bergerak di bidang Food & Agribusiness.

will be sought if and when required. Meanwhile for large exposure, Rabobank Indonesia must comply with the Legal Lending Limit regulations of Bank Indonesia.

As per 31 December 2010, provision to related party and bank core debtor are as follows:

Strategic Plan

Long Term Plan (Corporate Plan)The ambition for the longer term will be to become a top 10 (ten) player in the Indonesian market following a three step approach: 1. Get more business out of the existing network, while increasing efficiencies2. Organic growth, by opening more branches 3. norganic growth

Mid Term and Short Term Plan (Business Plan)

Mid term and long term targets of RII is to grant credits to corporate clients that run in the Food & Agri sector with the Retail & SME provide its main support in strengthening RII funding base. To actualize it, the four pillars of RII’s business that consists of corporate segments, commercial, SME, and retail customers are required and must trooped and complement each other supported by well trained and competent Human Resources, efficient system of technology and operation, effective risk management system, and adequate distribution channels in the form of branches and ATM networks. The bank will positioning itself as a local bank with an international touch, thus differentiate itself from other banks both local and foreign. Bank’s short-term target is to immediately realize the integration strategy between corporate and retail segments, in order to obtain the benefit from its comparative advantages in Food & Agri sector in corporate segment as well as to penetration the business to companies in the supply-chain, both up-stream and down-stream, of the corporation engaged in Food & Agri sector.

Page 44: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report44

Masalah hukum

Yang dimaksud dengan permasalahan hukum disini adalah masalah hukum sipil dan kriminal yang dihadapi Bank selama periode pelaporan dan yang telah diproses secara hukum.

Pada segmen Wholesale terdapat dua (2) kasus perdata, yaitu: satu kasus yang telah diselesaikan yaitu mengenai klaim bank atas jaminan pribadi dan satu lagi masih dalam proses mengenai penyelesaian eksekusi hipotik. Sedangkan untuk bagian retail tidak terdapat kasus pidana, namun terdapat 3 kasus perdata yang masih dalam proses penyelesaian. Ketiganya mengenai jaminan pihak ketiga yang digugat oleh pihak luar (bukan debitur maupun RII) namun ditakutkan kedepannya akan berimbas pada RII. Sejauh ini, RII selalu memantau setiap perkembangan terhadap kasus-kasus tersebut.

Di bawah ini adalah permasalahan hukum per 31 Desember 2010.

Penyimpangan Internal

Yang dimaksud dengan penyimpangan internal adalah penyimpangan/pemalsuan yang dilakukan oleh manajemen, karyawan tetap dan karyawan tidak tetap (tidak tetap dan outsourcing) yang berhubungan dengan pekerjaan dan aktivitas operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan. Yang dimaksud dengan mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signfikan adalah penyimpangan dengan nilai lebih dari Rp. 100,000,000.00 (seratus juta rupiah).

Selama tahun 2010 tidak terdapat penyimpangan internal di bank kami.

Internal Fraud

The meaning of the internal fraud is the deviation/fraud done by the management, permanent and temporary (temporary and outsourcing) employees related to the work and operational activities of the Bank which affect the Bank’s financial condition significantly. The meaning of affecting the Bank’s financial condition significantly is if the impact of the deviation is more than Rp. 100,000,000.00 (one hundred million rupiah).

There is no Internal Fraud during year 2010.

Legal Issue

The meaning of legal issues are civil and criminal legal issues of the Bank during the reporting period and which have been done in a legal process.

On Wholesale segment, there are two (2) civil cases. One case has been resolved, that is bank’s claims on personal guarantee and the other case still on completion process of the mortgages execution. For retail segment, there is no criminal case, but there are 3 civil cases that are still in the completion process. All of these cases are about third-party’s collateral that sued by other party (not the debtor nor RII), but there are concerns that this will impact to RII in the future. So far, RII always monitor any developments on these cases.

Below are legal issues as per 31 December 2010.

Permasalahan hukum/Legal issueJumlah/Number of cases

Perdata/xxx Pidana/yyy

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)/Resolved 1 -

Dalam proses penyelesaian/In process 4 -

Jumlah/Total number 5 -

Page 45: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 45

No Aktivitas/Activity Jumlah/Amount

1 Rabobank Cinta Lingkungan Rp. 114.073.555

2 Undergraduate Scholarship 6 orang anak

3 Rabobank Indonesia Care for Merapi Rp. 275.094.071

Opsi saham

Opsi saham adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Bank.

Selama tahun 2010 tidak terdapat opsi saham untuk Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Pejabat Eksekutif RII.

Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bankyang dimaksud dengan buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tatacara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sepanjang tahun 2010 RII tidak pernah melakukan buy back shares Rabobank.

Transaksi Benturan Kepentingan Tidak terdapat transaksi benturan kepentingan selama tahun 2010 didalam PT Bank Raboank International Indonesia.

Sumbangan untuk Aktivitas Sosial dan Politik

Salah satu bentuk tanggung jawab sosial RII adalah Program Rabobank Cinta Lingkungan 2010. Program ini bertujuan mengajak generasi muda untuk mencintai lingkungan melalui pembudidayaan tanaman dengan cara mengajak sekolah-sekolah untuk bersama-sama dengan bank mengajarkan cara bercocok tanam kepada para siswa dengan menggunakan materi tanam siap pakai (Kit for Kids). Di bidang pendidikan, bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan Bank adalah program Rabobank Undergraduate Scolarship yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas profesional di sektor Food and Agri.Sementara itu, terkait dengan bencana alam Gunung Merapi, Bank telah mengadakan program Rabobank Indonesia Care for Merapi yang memberikan kesempatan kepada karyawan dan masyarakat umum yang ingin memberikan bantuan kepada para korban letusan Gunung Merapi.

Share options

Share options are options to purchase shares by members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers carried out through an initial offering of shares or stock options in order to award compensation to members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers of the Bank, and which was decided in the General Meeting of Shareholders and / or Articles of Association.

During 2010 there are no share option for Rabobank Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Director and Executive Officer.

Buy Back Shares and Buy Back Bonds BanksIt mean to buy back shares or buy back the bonds are an effort to reduce the number of shares or bonds issued by the Bank by buying back shares or bonds, the payment procedure carried out in accordance with applicable provisions.

Throughout the year 2010 RII never did buy back shares Rabobank.

Conflict of Interest Transactions There are no conflict of interest transactions during year 2010.

Donations for Social and Political Activities

One of RII’s social responsibility is Rabobank Love Environment 2010 Program. The program aims to encourage young generation to love the environment through plants cultivation by invite schools, together with the bank, teaches students how to cultivating plants by using ready to used seeds (Kit for kids). In education sector, the social responsibility conducted is Rabobank Undergraduate program Scholarship which aims to improve the quality of professionals in the Food and Agri sector.Meanwhile, related to the natural disasters of Mount Merapi, Bank has held the program Rabobank Indonesia Care for Merapi which provide opportunities to employees and also public who wish to provide assistance to the victims of the eruption of Mount Merapi.

Page 46: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report46

Manajemen risikoRisk management

RII believes in protecting and sustaining the Bank’s reputation and maintaining the best interest of stakeholders. A strong risk management capability represents a core competence of absolute necessity for the sustainability of a bank. RII’s Board of Commissioners and Board of Directors place risk management as a priority within the overall strategy framework.

Risk management policy and procedures are implemented to provide an integrated risk management framework enabling effective monitoring by the Risk Management Committee and other committees over various risks faced by RII including, but not limited to, credit risk, market risk, liquidity risk, and operational risk.

To ensure maximum effectiveness, the risk management function operates independently and separately from operational and business activities. The Risk Management Committee and other committees acts in an oversight capacity over the Risk Management Group, which is traditionally responsible for the implementation of risk management, procedures within RII’s. The following are explanations on RII approach to the various risks faced.

Credit risk

Credit risk is the risk incurred if customers or other counterparties are unable to meet their financial obligations to the bank. To mitigate credit risks, RII thoroughly analyzes all new credit applications and reviews existing portfolio on periodical basis. Only those with acceptable credit worthiness will be processed for further approval.

For the larger corporate credit risk analysis, RII uses a financial engineering tool which has been implemented in all Rabobank offices worldwide. The credit application follows a standard format and credit analysis for quicker and relevant credit decision making.

For the SME retail credit risk, the analysis is performed by SME credit analysts. The analyst teams are centralized in each of the 5 regional offices and lead by the Regional Team Leader Analyst. This is to smoothen the control process, simplify the work flow and to maintain independency from business units in the branch. All of the Regional Team Leader Analysts report to the SME Credit Risk Analyst

RII percaya akan pentingnya melindungi dan menjaga reputasi bank serta mempertahankan kepentingan pemangku kepentingan. Kemampuan manajemen risiko yang baik menunjukkan kemampuan dasar yang sangat diperlukan bagi keberlanjutan sebuah bank. Dewan Komisaris dan Dewan Direksi menempatkan manajemen risiko sebagai prioritas dalam kerangka kerja strategi secara keseluruhan.

Prosedur dan kebijakan manajemen risiko diimplementasikan untuk menyediakan kerangka manajemen risiko yang terintegrasi sehingga memungkinkan monitoring efektif oleh Komite Manajemen Risiko dan komite lain untuk berbagai risiko yang dihadapi RII. Risiko yang dimaksud termasuk tapi tidak terbatas pada risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional.

Untuk memastikan efektivitas maksimum, fungsi manajemen risiko beroperasi secara independen dan terpisah dari fungsi operasional maupun bisnis. Komite Manajemen Risiko dan komite lainnya bertindak selaku pengawas dari Grup Manajemen Risiko yang secara tradisional bertanggung jawab atas implementasi prosedur manajemen risiko di RII. Berikut ini adalah pendekatan yang digunakan RII untuk berbagai risiko yang dihadapi.

Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi apabila nasabah atau pihak-pihak lainnya tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya terhadap bank. Untuk melakukan mitigasi risiko kredit, RII menganalisa semua aplikasi kredit secara menyeluruh dan melakukan peninjauan ulang terhadap portfolio yang ada secara berkala. Hanya yang layak dari segi kredit yang akan diproses lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan.

Untuk analisa kredit korporasi yang besar, RII menggunakan alat financial engineering yang juga digunakan kantor Rabobank di seluruh dunia. Aplikasi kredit menggunakan format yang sudah baku dan melalui analisa kredit untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan relevan.

Untuk risiko kredit ritel UKM, analisa kredit dilakukan oleh analis kredit UKM. Lima kantor wilayah memiliki tim analis masing-masing yang dipimpin oleh Pemimpin Tim Analis Wilayah. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses kontrol, menyederhanakan alur kerja dan memastikan independensi dari unit bisnis di cabang. Semua Pemimpin Tim Analis Wilayah bertanggungjawab kepada Kepala Analis Risiko Kredit UKM

Page 47: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 47

Head who in turn reports to the Head of Credit Risk at the head office in Jakarta.

For commercial Retail credit risk (capturing exposure in average of > USD 1million and up to US $ 5 million or equivalent Rp. 50 billion), the analysis and reviews are conducted by Commercial credit analysts, who are centrally located at the head office in Jakarta. All Commercial credit analysts report to the Commercial Credit Risk Analyst Head who subsequently reports to the Head of Credit Risk.

It is expected that with the above organization structure, the Credit Risk function can function independently and professionally.

Both SME Retail and commercial Retail credit risk have been using an application system which accommodates all credit approval processes. The system, aptly named CAT for “Credit Assessment Tool” has been used widely in all 5 regional offices and at the head office since March 2009. It effectively and efficiently helps the bank to control and monitor the approval process through an integrated and standardized system and process. Hence, a more reliable and standardized database is maintained since 2009. All credit approval applications are submitted to the relevant credit committees for review and approvals since RII does not provide individual credit authorities, with risk management always present in the meeting. The Credit Committee decisions are taken on a consensus basis.

Special Assets Management unit

To allow effective recovery of non-performing loans, theSpecial Assets Management (SAM) Unit was reactivated in 2009. The SAM unit will be in charge of managing all (potential) non-performing loans of retail, commercial, and corporate for all credit amounting to above Rp. 500 million. They should also be notified/involved in all early problematic loans, which show deterioration trend.

Market and liquidity risks

Market risk is the risk of loss from unfavourable market movements related to interest rate, commodities, foreign exchange, or securities exposures. Liquidity risk is the risk of the inability to meet current financial obligations due to lack of liquid funds. In RII, liquidity risk is included in the market risk function. This unit is physically

yang bertanggungjawab kepada Kepala Risiko Kredit di kantor pusat di Jakarta.

Untuk risiko kredit ritel komersial (untuk jumlah rata-rata di atas US Dollar 1 juta hingga US$ 5 juta atau ekivalen hingga Rp. 50 milyar), analisa dan pemeriksaan dilakukan oleh Analis Kredit Komersial yang berkantor di kantor pusat di Jakarta. Semua Analis Kredit Komersial bertanggungjawab kepada Kepala Analis Risiko Kredit Komersial yang bertanggungjawab kepada Kepala Risiko Kredit.

Dengan struktur organisasi yang demikian, fungsi risiko kredit dapat bekerja secara independen dan profesional.

Fungsi risiko kredit untuk ritel UKM maupun ritel komersial telah menggunakan sistem aplikasi yang telah mengakomodasi seluruh proses persetujuan kredit. Sistem yang disebut CAT atau Credit Assessment Tool telah digunakan secara luas di lima kantor wilayah dan di kantor pusat sejak Maret 2009. Alat ini secara efektif dan efisien membantu bank untuk mengkontrol dan memonitor proses persetujuan melalui sistem dan proses standar yang terintegrasi. Jadi, database yang lebih dapat diandalkan dan terstandarisasi telah ada sejak 2009. Semua aplikasi persetujuan kredit diserahkan kepada Komite Kredit yang relevan yang selalu dihadiri staf manajemen risiko untuk diperiksa dan disetujui karena RII tidak memberikan kewenangan kredit secara perorangan. Komite Kredit memberikan persetujuan kredit berdasarkan konsensus yang dicapai.

Unit Manajemen Aset Khusus

Untuk mendapatkan efektivitas dari usaha recovery untuk kredit bermasalah unit Special Asset Management (SAM) atau unit Manajemen Aset Khusus diaktifkan kembali tahun 2009. Unit SAM bertanggungjawab untuk mengelola semua kredit bermasalah dan kredit yang berpotensi bermasalah dari ritel, komersial, dan korporasi untuk kredit di atas Rp. 500 juta. Unit ini juga dilibatkan untuk menangani kredit yang mulai bermasalah sejak tahap awal yang menunjukkan tren terus memburuk.

Risiko pasar dan likuiditas

Risiko pasar adalah risiko kerugian akibat pergerakan pasar yang tidak diharapkan yang berkaitan dengan suku bunga, komoditas, valuta asing, atau eksposur sekuritas. Risiko likuiditas adalah risiko ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban finansial karena kurangnya dana cair. Di RII risiko likuiditas termasuk ke dalam fungsi risiko pasar. Unit ini secara fisik terdapat di dealing

Page 48: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report48

located inside RII dealing room to ensure that real-time continuous monitoring of positions and limits is possible.

As a member of the Rabobank Group of Companies, the market risk management function is supported by the Regional Market Risk in Hong Kong and adequate arrangements have been made to ensure that at all times the required daily reports are being prepared to monitor the risks and limits. Regional Market Risk has promoted a standardized reporting approach across the Asia Pacific to make easily back up in the absence of each local market risk function.

The limit and control structure sets limits, trading controls, triggers and guidelines on book level of RII. This structure is based on the nature of trading activities, risk appetite, annual budget, system infrastructure, and past performance.

The various aspects of market risk are managed through a number of methods and tools for which RII has set limits. The market and liquidity risks manager generates daily market risk report showing the Value At Risk (VAR) utilization of the limit against the approved limit. VAR summarizes the worst loss over a target period with a given level of confidence and thus, describing the probability boundary of potential loss. The Net Cumulative Cash Outflow (NCO) is also regularly produced covering a defined period of overnight, seven-day and fifteen-day of calendar days, and per currency. The purpose is to mitigate funding liquidity risk in case of adverse market conditions in short term interest rates. Whenever required, stress testing is performed to analyze the effects of extreme but plausible predefined moves in market risk factors on profit and loss of individual portfolios.

Management oversight over market and liquidity risks is implemented through the Asset and Liability Committee (ALCO).

Operational risk

Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people and systems, or from external events. In

room RII untuk memastikan bahwa posisi dan limit dapat dimonitor secara kontinu pada saat real-time.

Sebagai perusahaan di bawah naungan Rabobank Group, fungsi manajemen risiko di RII didukung oleh Regional Market Risk di Hong Kong. Pengaturan yang dibutuhkan telah dilakukan untuk memastikan bahwa laporan harian disiapkan untuk memonitor risiko dan limit. Regional Market Risk telah memperkenalkan pendekatan pelaporan terstandarisasi di Asia Pasifik untuk memudahkan melakukan back-up seandainya fungsi risiko pasar lokal sedang tidak ada.

Struktur limit dan kontrol menentukan limit, kontrol trading, dan petunjuk pada book level di RII. Struktur ini didasarkan atas sifat aktivitas trading, risk appetite, bujet tahunan, sistem infrastruktur dan kinerja sebelumnya.

Berbagai aspek dari risiko pasar dikelola melalui sejumlah metoda dan perangkat dimana RII telah menentukan limitnya. Manajer Risiko Pasar dan Likuiditas mengeluarkan laporan harian risiko pasar yang menunjukkan penggunaan limit Value At Risk (VAR) dibandingkan dengan limit yang telah disetujui. VAR merangkum kerugian terburuk yang dapat terjadi dalam satu periode tertentu dengan tingkat keyakinan tertentu yang menunjukkan potensi kerugian. Net Cummulative Cash Outflow (NCO) juga secara teratur dihasilkan dan mencakup periode tertentu untuk satu malam, tujuh hari dan lima belas hari kalender untuk setiap mata uang. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko likuiditas pendanaan sekiranya terjadi kondisi pasar yang tidak diharapkan untuk suku bunga dalam jangka pendek. Jika diperlukan, stress test dilakukan untuk menganalisa efek dari pergerakan faktor-faktor penentu risiko pasar yang ekstrim namun dapat diantisipasi sebelumnya yang mempengaruhi keuntungan maupun kerugian portfolio individual.

Pengawasan manajemen terhadap risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui Asset and Liability Committee (ALCO).

Risiko operasional

Risiko operasional adalah risiko kerugian yang terjadi karena kegagalan ataupun ketidaklayakan proses internal, manusia, sistem,

Page 49: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 49

the course of doing business, RII may be exposed to many types of operational risks including fraud conducted by external people or staff, Information Technology (IT) risks, and credit losses related to operational risk events. The bank may also be subject to disruption in its operating systems due to the events that are beyond its control (for example, flood, act of terrorism, and breach of security systems by outsiders) which may result in financial losses to the bank and/or customers and inadequate services to the customers. These risks are also relevant when the bank utilizes the services of third parties to provide services to its customers.

RII operational risk framework is governed by the company’s operational risk policy and includes the following check and balance:• Risk ownerships by the businesses;• Oversight by independent risk management (including a fully dedicated operational risk team who reports to the Chief Finan cial and Risk Officer);• Independent review by internal and external auditors.

RII has implemented the Risk and Control Self-Assessment (RCSA) method to help in identifying and measuring potential risks. The RCSA is based on top down and bottom up approaches covering all business units and support functions.

The relevant risk and control owners will also be involved through interviews as well as workshops in order to identify the key risk areas, assess the effectiveness of internal control, quantify the risk impact, determine the likelihood of occurrence, and agree on the actions to be taken to improve the internal controls in case deficiencies of internal controls are identified.

Operations risk measurement will be done through Key Risk Indicators (KRI) whereby thresholds will be proposed and approved by the Risk Committee for monitoring and reporting purposes. These KRI are the results from RCSA’s that are approved by the Risk Committee.

Risk monitoring and reporting will be done through the Risk and Control Management Information System (RCMIS). It is an internal tool to monitor and report the KRI’s whereby the control owners are responsible to provide inputs in the RCMIS regularly on a monthly basis. The resulting KRI dashboard will then be reported to the Risk Committee. Each “traffic light color” will determine the urgency of required actions whereby the Committee, which involves the majority

ataupun kejadian eksternal. Dalam menjalankan bisnis, RII dapat terpengaruh oleh beberapa jenis risiko operasional termasuk fraud yang dilakukan oleh pihak eksternal maupun staf, sistem informasi dan teknologi (IT), dan kerugian kredit yang berkaitan dengan risiko operasional. Bank juga dapat mengalami gangguan dalam sistem operasinya karena adanya kejadian-kejadian di luar kontrolnya (misalnya, banjir, aksi terorisme, pembobolan sistem keamanan oleh pihak luar) yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi bank dan/atau nasabah ataupun layanan yang tidak layak bagi nasabah. Risiko ini juga dapat terjadi apabila bank menggunakan jasa pihak ke tiga untuk memberikan layanan kepada nasabahnya.

Kerangka kerja risiko operasional RII diatur dalam kebijakan risiko operasional perusahaan yang di dalamnya termasuk:• Risiko yang dimiliki oleh setiap bisnis• Pengawasan oleh tim manajemen risiko independen (termasuk tim risiko operasional khusus yang bertanggung jawab kepada Chief Financial and Risk Officer)• Pemeriksaan secara independen oleh auditor internal mau pun eksternal

Sejak tiga tahun yang lalu RII telah mengimplementasikan metoda Risk and Control Self Assessment (RCSA) untuk membantu identifikasi dan pengukuran potensi risiko. RCSA didasarkan atas pendekatan top-down dan bottom-up yang mencakup semua bisnis unit dan fungsi pendukung.

Masing-masing pemilik risiko dan pemilik kontrol juga akan dilibatkan melalui wawancara dan juga rapat kerja untuk mengidentifikasi area risiko utama, menilai efektivitas kontrol internal, mengkuantifikasi dampak risiko, menentukan kemungkinan kejadiannya, dan menyepakati tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki kelemahan kontrol internal jika memang teridentifikasi.

Pengukuran risiko operasional akan dilakukan dengan Key Risk Indicators (KRI) dimana batas ambang akan diusulkan dan kemudian disetujui oleh Komite Risiko untuk keperluan monitoring dan pelaporan. KRI ini adalah hasil dari RCSA yang telah disetujui oleh Komite Risiko.

Monitoring dan pelaporan risiko akan dilakukan melalui Risk and Control Management Information System (RCMIS). RCMIS adalah perangkat internal untuk memonitor dan melaporkan KRI dimana pemilik kontrol bertanggungjawab untuk melakukan input di RCMIS secara teratur setiap bulannya. Hasil KRI akan dilaporkan ke Komite Risiko. Warna merah, kuning, dan

Page 50: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report50

of the Board of Directors, will provide guidance and decisions for further improvements in internal controls as well as follow up actions by the responsible areas and persons.

In addition to the above risks, as part of the Enterprise Risk Management approach, RII also manages and monitors the following risks:

Reputation risk

Reputation risk is defined as the potential loss or volatility experienced in the value of reputation. The value of the bank’s reputation can change as the result of credit, market, operational or business risk events that impact the expectation of the bank’s stakeholders affecting future earnings.

Reputation risk is a secondary effect of underlying primary risk events that can occur anywhere in the bank. It arises when such risk events create the perception that the bank’s conduct differs from stakeholder’s which include expectations. Therefore, effective reputation risk management starts with the mapping of the stakeholders customers, employees, suppliers, investors, regulators, and community/society expectations.

In order to ensure a good governance of reputation risk management, its framework must have executive level ownership and must be somebody with a solid understanding of the bank’s risk appetite profile and must have the authority to affect business decisions and direct resources bank-wide. In RII, this risk is managed by the CFRO and CEO who will also ensure that this risk will be a key component of strategic business decisions, including board/management, succession planning, new product development, merger & acquisitions, etc.

Strategic risk

Strategic risk is the current and prospective impact on earnings or capital arising from adverse business decisions, improper

hijau dalam laporan menentukan yang mana yang harus mendapatkan prioritas dalam penindaklanjutan. Komite yang terdiri dari sebagian besar Dewan Direksi akan memberikan petunjuk dan keputusan yang diperlukan untuk memperbaiki kontrol internal dan juga menindaklanjuti hal-hal yang harus dilakukan oleh semua pihak.

Selain dari risiko yang disebutkan di atas, RII juga mengelola dan memonitor risiko berikut:

Risiko reputasi

Risiko reputasi adalah potensi kerugian atau gangguan dalam reputasi. Reputasi dari bank dapat mengalami perubahan sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang menyangkut risiko kredit, pasar, operasional ataupun bisnis yang memberikan dampak terhadap ekspektasi pemangku kepentingan bank dan perolehan pendapatan di kemudian hari.

Risiko reputasi merupakan dampak sekunder yang diakibatkan kejadian-kejadian risiko primer yang dapat terjadi di manapun di bank. Risiko reputasi timbul jika kejadian-kejadian risiko primer itu memberikan persepsi bahwa apa yang dilakukan oleh bank berbeda dengan ekspektasi pemangku kepentingan. Karena itu, manajemen risiko reputasional yang efektif bermula dari mengidentifikasi ekspektasi pemangku kepentingan (nasabah, staf, pemasok, investor, regulator, dan masyarakat umum).

Untuk memastikan manajemen risiko dilakukan dengan baik, kerangka kerjanya harus dimiliki oleh staf di tingkat eksekutif yang memiliki pengetahuan yang baik mengenai profil risiko yang diinginkan bank dan harus memiliki kewenangan untuk mempengaruhi keputusan bisnis dan sumber daya di seluruh bank. Di RII risiko ini dikelola oleh CEO dan CFRO yang akan memastikan bahwa risiko ini akan menjadi unsur penting dalam keputusan bisnis strategis, termasuk dewan/manajemen, perencanaan suksesi, pengembangan produk baru, penggabungan dan pengambilalihan dan lain-lain.

Risiko strategis

Risiko strategis adalah dampak saat ini dan dampak potensial terhadap pendapatan atau modal yang terjadi akibat keputusan bisnis yang salah, pelaksanaan keputusan yang tidak tepat,

Page 51: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 51

implementation of decisions, or lack of responsiveness to industry changes.

This risk is a function of the compatibility of an organization’s strategic goals, the business strategies developed to achieve those goals, the resources deployed against these goals, and the quality of implementation. The resources needed to carry out business strategies are both tangible and intangible. They include communication channels, operating systems, delivery networks, and managerial capacities and capabilities. The organization’s internal characteristics must be evaluated against the impact of economic, technological, competitive, regulatory, and other environmental changes. Strategic risk is pervasive and overlaps many of the other risks including credit, market, liquidity, operational, legal, tax, and regulatory risks.

Legal risk

Legal risk is the risk of loss, financial or otherwise, resulting from litigation or from legal cases. RII aims to create one legal risk culture and standard by adopting the legal risk management practices of the merged entities (ex-Hagabank, ex-Bank Hagakita, and Rabobank) following Rabobank Group’s requirements, and adjusting these requirements to fit into the local laws, regulations, and conditions.

It is also the objective of the Legal Department to work as a business partner with the other areas to ensure that all of the potential legal risk related to Rabobank Indonesia’s transactions/agreements with its customers, employees, suppliers/vendors, and other third parties are adequately mitigated. For that reason, all legal counsels of RII will always strive to apply prudent principles, act independently, and continue learning the changing laws and regulations in order to ensure that the team provides a legal advice based on the most updated regulatory requirements.

Compliance risk

Compliance risk is defined as the risk of loss, financial or otherwise, arising from a failure to comply with the laws, regulations or Codes applicable to the financial services industry. There are also a number of reasons for non-compliance, such as:

atau kurangnya tanggapan-tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam industri.

Risiko ini adalah fungsi dari kesesuaian antara tujuan strategis organisasi, strategi bisnis yang disusun untuk mencapai tujuan tersebut, dan kualitas implementasinya. Sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi bisnis meliputi aset fisik maupun non fisik di dalamnya termasuk saluran komunikasi, sistem operasi, jaringan distribusi, kapasitas dan kemampuan manajerial. Karakteristik internal organisasi harus dievaluasi terhadap dampak perubahan ekonomi, teknologi, persaingan, regulasi, dan perubahan-perubahan lainnya. Risiko strategis bersifat pervasif (selalu ada) dan tumpang tindih dengan risiko lainnya termasuk kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, pajak, dan regulasi.

Risiko hukum

Risiko hukum adalah risiko kerugian finansial atau lainnya yang terjadi karena litigasi atau kasus hukum. RII memiliki target untuk menciptakan satu standar dan kultur hukum dengan mengadopsi praktek manajemen risiko hukum dari entitas-entitas yang bergabung (ex-Hagabank, ex-Bank Hagakita, dan Rabobank) dengan mengikuti ketentuan Rabobank Group dan menyesuaikan ketentuan ini agar sejalan dengan hukum, regulasi, dan kondisi lokal.

Adalah juga tujuan dari Legal Department untuk bekerja sebagai mitra bisnis dengan departemen lainnya untuk memastikan bahwa semua risiko hukum potensial yang berkaitan dengan transaksi/kesepakatan RII dengan nasabah, staf, pemasok dan pihak ke tiga lainnya dapat dimitigasi dengan baik. Dengan alasan ini maka seluruh konsel hukum dari RII akan selalu berupaya untuk menerapkan prinsip kehati-hatian, bertindak secara independen, dan secara kontinu mempelajari perubahan undang-undang dan regulasi untuk memastikan bahwa tim memberikan advis hukum berdasarkan ketentuan regulasi terkini.

Risiko kepatuhan

Risiko kepatuhan didefinisikan sebagai risiko kerugian finansial atau lainnya yang timbul akibat ketidakpatuhan dalam mengikuti undang-undang, peraturan atau kesepakatan yang berlaku di industri jasa keuangan. Ada juga sejumlah alasan ketidakpatuhan, seperti :

Page 52: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report52

• Lack of understanding of the laws and regulations• Misinterpretation of their meaning• Lack of awareness of regulatory change• Inadequate controls to ensure requirements are met • Failure to monitor procedural effectiveness

As such, the mission and scope of compliance in RII which is implemented by an independent Compliance unit in cooperation with Business Units, Legal, Audit, Financial Control, Operations, or other departments, covers the following areas:

• Identifying and communicating new laws and regulations• Advising on translating policies and regulatory requirementsi into the organizational procedures• Increase awareness of and training staff on new regulatory requirements• Giving independent advice to the business on transactional compliance issues• Ensuring monitoring of compliance with applicable laws, rules and regulations• Ensuring corrective actions on breaches of laws and regulations are in place and effective to prevent reoccurrence• Embedding a robust compliance culture across the organization.• Implementation of RII’s anti-money laundering and anti-terrorist financing programs and their related reporting requirements.

Customer Due Diligence

RII’s Customer Due Diligence policy (CDD) aims to complete adequate due diligence on new and existing customers in order to assess and control risks involved in the customer relationship In other words to move from customer identification (legal approach) to a more comprehensive risk based approach-customer due diligence, which in the past is known as Know Your Customer (KYC) principles.

The purpose of this regulation is to provide rules and guidelines for establishing and maintaining a banking relationship with customers in order to identify, assess and control risks involved from a CDD perspective. This means implementing a risk framework which complies with pre-defined standards on anti-money laundering, customer due diligence and sanctions imposed by various (inter)international organizations.

Key elements for an adequate CDD regulation are:• Customer acceptance standards• Formal identification standards• On-going monitoring of accounts and transactions • Risk management framework

• Kurangnya pengetahuan akan undang-undang dan regulasi • Kesalahan interpretasi • Kurangnya pengetahuan akan adanya perubahan regulasi • Kurangnya kontrol untuk memastikan bahwa persyaratan dipenuhi.• Kegagalan untuk memonitor efektivitas prosedur yang ada.

Dengan demikian misi dan ruang lingkup kepatuhan di RII yang diimplementasikan oleh unit Kepatuhan yang independen bekerjasama dengan unit bisnis, hukum, audit, financial control, operasi, dan departemen lainnya mencakup area berikut:

• Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan undang-undang dan regulasi baru• Memberikan advis dalam menterjemahkan kebijakan dan persyaratan regulasi ke dalam prosedur organisasi• Meningkatkan pengetahuan dan melakukan pelatihan kepada staf mengenai persyaratan regulasi baru• Memberikan advis independen kepada bisnis untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepatuhan bertransaksi• Memastikan bahwa tindakan korektif terhadap pelanggaran hukum dan regulasi dilakukan secara efektif untuk mencegah pengulangan kembali• Melaksanakan fungsi sebagai penghubung dengan regulator dengan mempertahankan hubungan kerja yang kondusif• Menumbuhkan budaya kepatuhan di seluruh organisasi.• Mengimplementasikan program anti pencucian uang dan anti pembiayaan teroris dan melakukan pelaporannya.

Customer Due Diligence

Kebijakan Customer Due Diligence (CDD) dari RII bertujuan untuk melaksanakan due diligence yang layak untuk nasabah lama dan baru untuk menilai dan mengkontrol risiko yang ada dalam hubungan dengan nasabah. Dengan kata lain, beralih dari identifikasi nasabah (pendekatan hukum) kepada pendekatan due diligence dari segi risiko yang lebih komprehensif yang sebelumnya dikenal sebagai prinsip Know Your Customer (KYC).

Tujuan dari regulasi ini adalah untuk memberikan aturan dan petunjuk untuk membangun dan mempertahankan hubungan perbankan dengan nasabah untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengkontrol risiko dari segi CDD. Dengan kata lain, mengimplementasikan kerangka kerja risiko yang mematuhi standar yang telah didefinisikan sebelumnya untuk anti pencucian uang, CDD, dan sangsi-sangsi yang ditetapkan oleh berbagai badan (inter)nasional.

Elemen-elemen utama untuk regulasi CDD yang layak adalah:• Standar penerimaan nasabah• Standar identifikasi nasabah• Pengawasan rekening dan transaksi secara berkesinambungan• Kerangka kerja manajemen risiko

Page 53: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 53

IT dan operasionalIT and operations

Sejak Desember 2010 RII telah meluncurkan Rabo World Pass, kartu ATM terbaru dari RII yang dapat digunakan di seluruh jaringan ATM di Indonesia. Peluncuran Rabo World Pass yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nasabah khususnya dalam kemudahan bertransaksi melalui jaringan ATM ini diawali dengan kerja sama yang dilakukan antara RII dengan Diebold, sebuah perusahaan switching ATM terkemuka, pada bulan Maret 2010. Selanjutnya pada September 2010 kartu ATM RII telah dapat digunakan pada jaringan ATM Bersama dan di bulan Oktober 2010, seluruh nasabah RII sudah dapat melakukan transaksi ATM pada jaringan Cirrus di seluruh dunia. Saat ini, selain dapat digunakan pada jaringan ATM RII yang berada di lebih dari 30 Kota di seluruh Indonesia, Rabo World Pass juga dapat digunakan pada jaringan ATM Bersama, ALTO, Prima dan Cirrus.

Sementara itu, untuk meningkatkan efisiensi dalam menjalankan operasional bank sehari-hari, RII telah mulai melakukan clustering, yaitu pemusatan kegiatan operasional dari beberapa kantor cabang bank yang letaknya relatif berdekatan ke satu kantor cabang yang ditetapkan menjadi cluster. Sebagai pilot project, pada bulan April 2010 RII menetapkan Kantor Cabang Perniagaan sebagai cluster dengan membawahi 6 (enam) kantor cabang lainnya. Saat ini untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, RII telah terbagi menjadi 7 cluster yang membawahi 30 kantor cabang. Proses ini kemudian berlanjut ke wilayah-wilayah lain di luar Jakarta seperti di wilayah Lampung dan sekitarnya serta di kota Medan.

Disamping itu, RII berencana untuk melakukan implementasi IT Platform baru (dengan tujuan untuk menggantikan Core Banking System). Rencana ini telah dikomunikasikan kepada pihak Bank Indonesia sebagai Regulator di Bidang Perbankan di Indonesia. Untuk itu, maka di triwulan pertama tahun 2011 RII akan memulai proyek ini dengan melakukan review/reassessment atas alur kerja yang ada dengan tujuan untuk melakukan proses re-engineering untuk memperoleh alur kerja yang lebih efektif dan efisien untuk kemudian dilanjutkan dengan mencari solusi IT yang sesuai yang nantinya akan menentukan Core Banking System bank yang baru.

Since December 2010, RII has launched the Rabo World Pass card. The new RII ATM card that can be used in all ATM networks in Indonesia. With the launch of this new card, customers can benefit from the span of network to do their ATM transactions. RII initiated the project by entering an agreement with Dieblod, a well known ATM switching company in March 2010. In September 2010, all RII ATM cards can be used in the ATM Bersama network. Finally, in October 2010, all RII customers can conduct their ATM transactions through the Cirrus network worldwide. Today the Rabo World Pass card can be used in all RII ATMs in more than 30 cities across Indonesia, and can also be used in the ALTO, Prima, ATM Bersama and the Cirrus networks.

In the meantime, to improve the efficiency of the bank’s day to day operational activities, RII introduced the cluster program where the back office activities of several branches located in a close range are centralized in one branch selected as the cluster. RII started in April 2011 with Perniagaan branch as the pilot project clustering the activities of six other branches nearby. Today there are 7 clusters in the city of Jakarta covering around 30 branches. RII will, therafter, continue the project with branches located outside of Jakarta, such as Lampung, Medan.

RII is also planning to introduce a new core banking system to replace the existing one. As a start a review/reassessment will be done on the existing process flow in th first quarter of 2011to reengineer the process and define a more efficient and effective process flow. The next stage will be to define the IT solution that can fit to the process as the basis in determining the new core baking system.

Page 54: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report54

Memberdayakan sumber daya manusiaEmpowering human resources

Rabobank Indonesia melanjutkan komitmen untuk pengembangan sumber daya manusia melalui berbagai macam program pelatihan dan pengembangannya. Pada tahun 2010 pengembangan sumber daya manusia berfokus pada tiga area berikut :

1. Pengembangan kepemimpinan.

Dua program pelatihan untuk pengembangan kepemimpinan adalah Leadership Development Program (LDP) dan Rabo Essential Supervisory Skills (RESS). LDP adalah program komprehensif yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan staf, terutama mereka yang membawahi staf lainnya. 108 staf mengikuti program LDP ini yang diselenggarakan dalam 7 angkatan. Komitmen dari Manajemen ditunjukkan dengan partisipasi setiap anggota Dewan Direksi dalam sesi pelatihan untuk mengkomunikasikan ekspektasi Rabobank Indonesia kepada pemimpinnya dan menjawab pertanyaan dari peserta secara langsung. Tahun 2010 ini RII juga memperkenalkan pelatihan Rabo Essential Supervisory Skills (RESS - Bagian 1) kepada para pemimpinnya, yang difokuskan pada pembelajaran praktis mengenai kinerja manajemen Rabobank. Ada 286 peserta yang mengikuti RESS1 yang terbagi dalam 10 angkatan.

2. Pengembangan kompetensi

Program pengembangan kompetensi dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus untuk fungsi-fungsi tertentu. Pelatihan untuk pengembangan kompetensi termasuk sertifikasi manajer operasional cabang, pelatihan dan sertifikasi manajemen risiko, pelatihan penjualan dan kesempurnaan pelayanan, sertifikasi perbankan professional, pelatihan dan pelatihan ulang proses dan regulasi sistem perbankan, dan pelatihan soft skills seperti manajemen waktu, komunikasi, dan team building.

Rabobank Indonesia continues its commitment on people development through a number of training and development programs. In 2010 people development was focused on 3 main areas:

1. Leadership development

The two training programs conducted for leadership development are Leadership Development Program (LDP) and Rabo Essential Supervisory Skills (RESS). LDP is a comprehensive program designed to improve the leadership competency of our staff, especially those who manage people. There were 108 staff who participated in the LDP which was conducted in 7 batches. The Management is fully committed in developing leadership within RII. Each member of the Board of Directors (BOD) took part in the program to communicate Rabobank Indonesia’s expectation on its leaders and answer question from participants directly. In 2010 RII also introduced the Rabo Essential Supervisory Skills (RESS – Part 1) training to our leaders which focuses on hands-on experience and practical learning on Rabobank performance management knowledge. 286 participants attended RESS1 which was divided into 10 batches

2. Competency development

The programs on competency development are designed to meet the special needs of particular functions. Competency development training programs include branch operations manager certification, risk management training and certification, sales and service excellence training, professional banking certification, banking system process and regulation training and refresher course, and soft skills training such as time management, communications, and team building.

Page 55: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 55

3. Rabo Retail Marketing Academy Program (R2MAP)

R2MAP adalah program jalur-cepat yang dirancang untuk mengembangkan pemimpin dalam bidang penjualan yang berkemampuan tinggi dalam memberikan saran-saran yang menyangkut bidang keuangan. R2MAP adalah program pengembangan komprehensif 12-bulan yang terdiri dari pelatihan di dalam kelas dan praktek di tempat kerja. RII telah melatih 41 staf yang dijalankan dalam 2 angkatan.Komitmen dan usaha RII dalam pengembangan karyawan dapat dilihat dari angka partisipasi pelatihan dan investasi yang dikeluarkan. Pada tahun 2010 RII mencatat setara dengan 5.000 partisipasi pelatihan dengan tingkat partisipasi 39% lebih tinggi dibandingkan dengan 2009. Investasi untuk pelatihan ini adalah sebesar Rp. 11.982.075.084 atau 5,07% dari total pengeluaran RII yang berkaitan dengan sumber daya manusia.

3. Rabo Retail Marketing Academy Program (R2MAP)

R2MAP is a fast-track program designed to develop future high-caliber branch sales leaders with strong financial advisory skills. R2MAP is a 12-month comprehensive development program which includes class-room training and practical on-the-job training. RII has trained 41 trainees in 2 batches.RII’s commitment and effort in developing our people is demonstrated in the training participation numbers and investment. In 2010 we RII recorded an equivalent of 5,000 training participations, which is a 39% higher participation rate compared to 2009. These trainings amounted to Rp 11,982,075,084 in investment, or 5.07% of RII’s total personnel-related expenses.

Page 56: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report56

Tanggung Jawab SosialPerusahaan Corporate Social Responsibility (CSR)

“Sharing knowledge and working together towards a sustainable future” atau berbagi pengetahuan dan bekerjasama menuju masa depan yang berkelanjutan menjadi acuan dari Rabobank dalam menjalankan bisnisnya di seluruh dunia. Di manapun Rabobank beroperasi visinya terhadap prinsip keberlanjutan diterapkan juga melalui program tanggung jawab social (CSR) perusahaannya. Apa yang dilakukan RII merupakan wujud dan komitmen Rabobank pada prinsip-prinsip keberlanjutan terkait pangan dan agribisnis sekaligus bagaimana RII dapat menjadi pemberi solusi di suatu lingkungan masyarakat. Seperti Rabobank Group, RII ingin memberikan kontribusi terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Karena itu, di RII program CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan di bawa ke dalam bisnis inti dan cara beroperasi. Dalam penerapannya, RII memastikan penggunaan yang bijak atas sumber daya yang langka, menerapkan kebijaksanaan pembelian yang tegas, dan mengembangkan kriteria dalam menentukan nasabah dan calon nasabah potensial terkait aktivitas-aktivitas bisnis yang dilakukannya.

Dalam hal tanggung jawab perusahaan, di Indonesia terdapat inisiatif-insiatif lokal dari RII dan juga inisiatif-inisiatif yang datang dari Rabobank Group yang dilakukan dengan dukungan Rabobank Foundation yang semuanya bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Rabobank Foundation adalah bagian dari Rabobank Group yang sangat berpengalaman dalam mengelola proyek yang berhubungan dengan koperasi, perbankan dan pertanian. Dalam banyak kasus, dukungan diberikan secara berintegrasi dengan cabang-cabang Rabobank, RIAS (Rabobank International Advisory Services), dan nasabah Rabobank. Rabobank Foundation didirikan tahun 1973 dan mendukung lebih dari 150 proyek setahun di seluruh dunia. Aktivitas Rabobank Foundation telah menyentuh lebih dari 3,5 juta orang di seluruh dunia. Rabobank Foundation secara aktif berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat di 25 negara berkembang termasuk Indonesia. Aktivitasnya fokus kepada micro-financing dan pengembangan rantai pasok yang berkelanjutan.

“Sharing knowledge and working together towards a sustainable future” is how Rabobank conducts its business worldwide and Indonesia is no exception. Wherever Rabobank operates, its vision towards sustainability also applies to CSR programs. What RII does for CSR is a reflection of Rabobank’s commitment to sustainability principles on Food and Agribusiness, and also demonstrates RII’s role as a solution provider in a community. Like Rabobank Group, RII aims to contribute in improving living standards and welfare.

For the aforementioned reasons, RII CSR programs are brought into the core business and operations. In applying these principles, RII ensures responsible use of scarce resources, applies firm purchasing policies, and develops criteria in deciding on customers and potential customers with regard to the business activities involved.

In terms of CSR, there are local initiatives from RII and there are also initiatives coming from Rabobank Group conducted with the support of Rabobank Foundation. All initiatives aim to increase the living standards and welfare of the community.

Rabobank Foundation is part of the Rabobank Group which has strong experience in managing projects related to cooperatives, banking, and agriculture. In many cases, support is provided together with Rabobank branches, RIAS (Rabobank International Advisory Services), and Rabobank customers. Rabobank Foundation was founded in 1973 and currently supports more than 150 projects per year worldwide. Rabobank Foundation activities have touched more than 3.5 million people around the world. Rabobank Foundation actively aims to improve living standards of people in 25 developing countries including Indonesia. It is focused on micro-financing and sustained development of the supply chain.

Page 57: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 57

Pada tahun 2010 ini terdapat 20 inisiatif CSR yang dilaksanakan di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

Beasiswa IPB

Sejalan dengan komitmen RII untuk mendukung program pendidikan dan berbagi pengetahuan, RII memberikan beasiswa kepada 6 orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Ke enam orang mahasiswa tersebut mendapatkan beasiswa untuk membiayai pendidikannnya selama di IPB yang mencakup uang sekolah, biaya hidup, buku dan penelitian untuk membuat tugas akhir.

Sebagai bank yang fokus di bidang Food and Agribusiness, RII memberikan perhatian besar untuk mendukung mahasiswa-mahasiswa IPB yang di masa depan akan menentukan kebijakan pertanian di Indonesia dan memajukan agribisnis. Penyerahan beasiswa dilakukan di Jakarta oleh anggota Dewan DIreksi RII.

“Rabobank Cinta Lingkungan” mengajarkan murid-murid SD bertanam sayur

RII mengadakan kegiatan Green CSR yang diberi nama “Rabobank Cinta Lingkungan”. Latar belakang Rabobank Cinta Lingkungan adalah kurangnya budaya yang mendukung terciptanya lingkungan yang baik. Tidak seperti inisiatif hijau yang umumnya menanam tanaman yang hidup untuk jangka panjang dan penghijauan, program ini akan mengajarkan siswa sekolah dasar bagaimana menanam sayuran dari bibit yang berkaitan karena dengan kurikulum sekolah. Program ini ikuti oleh 10 Sekolah Dasar yaitu SD Annisa Bintaro, SD. Asisi Tebet, SD Dian Harapan Daan Mogot, SD Mutiara Bangsa Poris, SD St. Angela Bandung, SD Xaverius Teluk Betung , SD Maria Assumpta Klaten, SD. Kanisius Klaten, SD YPPI Tunjungan dan SD Xin Zhong dengan. Sebanyak 2.700 siswa belajar menanam, merawat hingga memanen bayam merah. Kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari pihak sekolah maupun siswa karena merupakan cara belajar yang menarik dimana siswa dapat

In 2010, twenty CSR initiatives were conducted in Indonesia including:

IPB scholarship

In line with RII’s commitment to support education and knowledge sharing, RII provided scholarships to 6 Institut Pertanian Bogor (IPB) students during the year. The six students were awarded scholarships which covered tuition fees, living costs, books, and research costs to produce the final paper.

As a bank focused on Food and Agribusiness, RII pays a great deal of attention to support IPB students who will decide on Indonesia’s agriculture policy in the future and further develop the agribusiness sector.

“Rabobank Loves the Environment” teaches elementary school children to plant vegetables

RII initiated the green CSR program “Rabobank Loves the Environment”. The background of this program is the absence of a culture which supports the environment. Unlike other green initiatives which usually involve tree-planting activities, this program teaches elementary school children how to plant vegetables, an activity which supports the school curriculum. Ten schools participated in this program: SD Annisa Bintaro, SD. Asisi Tebet, SD Dian Harapan Daan Mogot, SD Mutiara Bangsa Poris, SD St. Angela Bandung, SD Xaverius Teluk Betung , SD Maria Assumpta Klaten, SD Kanisius Klaten, SD YPPI Tunjungan and SD Xin Zhong. Around 2700 children learned how to grow and harvest red spinach. The schools and children welcomed this program as it allows hands on

RII memberikan beasiswa kepada 6 orang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB)

RII provided scholarships to 6 Institut Pertanian Bogor (IPB) students during the year

Page 58: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report58

langsung mempraktekkan cara bercocok tanam yang baik dan benar. Siswa yang berhasil memanen bayam dengan hasil yang baik mendapatkan hadiah voucher tabungan dari RII.

Program biogas untuk Koperasi Peternak Susu Bandung Utara, (KPSBU)

Program biogas untuk KPSBU (Koperasi Peternak Susu Bandung Utara) diluncurkan pada tanggal 19 Agustus 2010 di Lembang, Bandung. Dasar pemikiran dilaksanakannya program biogas ini adalah banyaknya peternak sapi penghasil susu di daerah ini. Kotoran sapi yang dihasilkan cukup banyak dan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas yang merupakan sumber energi alternatif ramah lingkungan. Gas dari kotoran hewan dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti memasak sehingga mengurangi pengeluaran petani untuk membeli gas alam. Program biogas ini dilaksanakan dengan bermitra dengan kedutaan Belanda di Indonesia dan Hivos untuk menyediakan alat untuk memproses kotoran sapi dengan teknologi fermentasi gas metana sederhana menjadi energi alternatif. Saat ini sekitar 150 rumah tangga telah menggunakan biogas untuk rumah tangga. Selain itu pupuk yang dihasilkan dari proses ini memberikan hasil yang sangat baik untuk tanaman sayur-mayur.

Disamping beasiswa untuk mahasiswa IPB, biogas, dan penanaman bayam merah di sekolah, Rabobank Foundation mendukung koperasi simpan pinjam dan kelompok tani di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Organisasi yang menjadi mitra ini didukung dengan bantuan teknis, pinjaman, dan hibah. Mitra Rabobank Foundation kini memiliki 52.000 anggota.

experience in planting and caring for the plants. Children who grew the best red spinach were rewarded with savings account at RII.

North Bandung Dairy Farmer Cooperative biogas program

The biogas program for the North Bandung Dairy Farmer Cooperative (known as KPSBU) was launched on 19 August 2010 in Lembang, Bandung. The reason for this biogas program is the large number of dairy farmers in the area. The manure produced by the cattle can be utilized to produce biogas which is a green alternative energy source. Gas produced by the manure can be used for household needs such as cooking, and therefore reducing farmer spending on natural gas. The biogas program was conducted in partnership with the Embassy of the Netherlands in Indonesia and Hivos, which provides the device to process cattle manure into alternative energy. Today around 150 households produce their own biogas. In addition, the fertilizer produced from this process has shown exceptional results for vegetables.

Besides the IPB scholarship, biogas, and red spinach planting in schools, Rabobank Foundation supports several savings and credit cooperatives and farmer organizations located on Sumatra, Java and Sulawesi. These partner organizations are supported with technical assistance, loans and small scale grants. In total the partners of Rabobank Foundation have 52,000 members

Page 59: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 59

Pejabat EksekutifExecutive Officers

*) Merangkap sementara/Temporarily acting as Head of Denpasar branch

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Jan Alexander Pruijs Presiden KomisarisRoelef J. Dekker KomisarisWidiyarto Suwarto Sumitro KomisarisHendrik Adams Komisaris IndependenHumayun Bosha Komisaris IndependenSukatmo Padmosukarso Komisaris Independen Dewan Direksi/ Board of Directors Hendrik G. Mulder Presiden DirekturHo Danny Hartono Wakil Presiden DirekturGerardus C.M.W Embrechts Wakil Presiden DirekturYos Rizal Setiawan DirekturJohanes Eri Budiono DirekturHeradian Yoto DirekturSonny Samuel DirekturPonky N. Pudijanto Direktur

Pejabat Eksekutif/Executive Officer Kantor Pusat Plaza 89/Head Office Plaza89 Agustini Ariswanti Head of ITAlbert Willy Claussen Senior Human Resources Relationship ManagerAmalia Setyanti L Head of Compliance Advisory and AssuranceAndri Sori Muda Daulay Head of Learning and DevelopmentAnthony Setiadi Head of Wholesale LegalAris J.Setiawan Senior FX TraderBoy Trianto Head of Information Technology System & DevelopmentCecen Saputra Head of Special Unit CDDDewi Susana Onggarahardja Head of General ServiceDewi Widaningsih Head of Human Resources ServiceElvie Tanuwijaya Head of Transactional & ServicesEndang Muwarni Head of Retail/Commercial SalesEmirza Ihsan Senior Money Market DealerHeru Hatman Head of Relationship Management Team AHery Syafril Head of Financial ControlHeko Sri Suharyatmo Head of Retail LegalIB. Budhy Parwatha Head of Human Resources Relationship Manager Coordinator, Industrial Relation & OutsourcingIndra Widjaja Head of Internal AuditKartina Sury Head of Corporate and CommunicationLadyka Patria Sari RR Head of Senior Human Resources Relationship ManagerMarco A.R. Lalisang Head of Security & BCMMesagus Azhari Head of International Trade ServiceRidwan Susanto Head of Trade and Commodity FinanceRory Pramudyantoro Head of Central OperationRudy Aditya Head of Compensation and BenefitRusli Sutanto Head of Sales and DistributionSige W.C. Vinken Head of Business Strategy and RetailSitawati Mayadewi Head of Operations Development & SupportTiadewi Tanudjaja Head of Corporate SalesWita Hanayori Head of Delivery ChannelYohanes Sutanto Head of Commercial

Kantor cabang/Branches OfficeAgus Salim Regional Head IIIAgustianto Susilo Head of Kudus BranchAli Head of Medan BranchAndreas Andy Rahadi Head of Perniagaan BranchAndreas Chindy Prasetya Head of Krekot BranchBarita Hutasoit Head of Kramat Jati BranchBernard Erwin Karamoy Head of Malang BranchBudi Santoso Head of Tunjungan BranchDaniel Samzon Head of Batam BranchDarwin Rinaldy Head of Raden Saleh BranchElizabeth Sulistijati Head of Semarang A.Salim BranchEllen Nicoline Head of Kelapa Gading BranchEvi Wikarsa Head of Pasar Turi BranchFelix Halim Head of Sukabumi BranchHaris Munandar Head of Tebet BranchHendrik Susanto Head of Kartini BranchHengky Pratomo Head of Yogyakarta BranchHenry Richard Head of Kediri BranchIgnatius Waworuntu Head of Jatinegara BranchInge Irawati Regional Head IVIskandar Wijaya Head of Abdul Muis BranchIwan Christian Head of Kembang Jepun BranchIwan Luther Papulung Head of Iskandarsyah BranchJohn Adam Tjahjadi Head of Bogor BranchJunaidi Head of Pekanbaru BranchKwik Sri Kinarsih Head of Bandung BranchLeonardus Denny Head of Palmerah BranchLunardi Christanto Head of Jember BranchMarlinna Head of Taman Alfa BranchNatalia Head of Teluk Betung BranchNinik Juniati Regional Head IOng Mei Lan Head of Magelang BranchRemy Wiro Rufinus Lomboan Head of Solo BranchRicky Wijaya Head of Pasar Pagi BranchRinawati Regional Head IIRose Wulansari Head of Tanah Abang BranchRoostina Zulkiflie Head of Ngagel BranchRosalina Chandra Asrul Head of Plaza 89 BranchRudy Lesmana Head of Pontianak BranchShirley Sutedja Head of Bandengan BranchSteven Tannos Head of Kebon Sirih BranchSudjaja Suhanta Head of Karawang BranchSugiyanto Head of Cirebon BranchSwandayani Handojo *) Regional Head V Pjs. Head of Denpasar BranchThomas Head of Palembang Ilir BranchTjen Ignatius Bernandez Head of Tanjung Duren BranchVeronika Head of Mangga Dua BranchWimpie Prima Kinadi Head of Tegal Branch

Page 60: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Struktur organisasi RIIRII organization chart

Retail & SMEVice President

Director

BOD

Sales & Distribution Director

Corporate &Investment Banking

Director

Executive Officer

Assistant to BOD

Head of SME &Consumer Banking

Head of Team A/ LPG

Head of Team B/ LPG

Head of TCF/ LPG

Head of TransactionService

Supply Chain

Investment Banking

Head of Consumer Banking

Head of Region

Head of Branch

Page 61: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

President Director

Human Resources Director

ComplianceDirector

GFM/TreasuryDirector

IT & OperationsDirector,COO

CFRO,Vice President Director

Secretary

Project Management Head of PM & BPI Ops & IT BusinessManager

HR RM Functions

Head of Learning& Development

Head of MoneyMarket Desk

Head of CentralOperations Asset

Head of DeliveryChannel

Head of IT Infrastructure

Head of IT System &Development

Head of Security& BCM

Head of Central Operations Liabilities + FX

Head of OperationsDevelopment & Support

Head of GeneralService

Head of Legal

Group Head Risk Management

Head of FinancialControl

Head of FX TradingDesk

Head of CorporateSales

Head of Retail/Commercial Sales

Compensation & Benefit & Payroll Manager

Head of ComplianceAdvisor & Assurance

Head of Compliance,Special Unit COD

Head of InternalAudit, SKAI

Head Of CorporateMarketing & Communications

HR Service Manager

Page 62: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual report 201062

Struktur Rabobank GroupStructure of Rabobank Group

10 million clients

1,8 million members

141 local Rabobank 911 local Branches

Rabobank NederlandExecutive Board - Supervisor Board

Support of local Rabobank

• Retail Client• Corporate Client• Private Banking• Other Support Unit

• Food & Agribusiness• Wholesale Banking• Rural & Retail Banking• Direct Banking• Rabo Development

• CSR• Rabobank Foundation• Investor Relations• Long Term Funding• Other Staff Unit

Rabobank International

Staff FunctionsRabobank Group

• Robeco • Schretlen & Co • Sarasin (69%) • Orbay

De Lage Landen • Athlon Car Lease • Freo

Rabo Real Estate Group • Bouwfonds Property Development • MAB Development • FGH Bank • Bouwfonds REIM • Fondsenbeheer Nederland

Eureko (31%) • Interpolis

• Obvion (70%) • Rembrandt Fusies & Overnames

• ACC Bank • Bank BGZ (59%)

• Banco Terra (31%) • Banco Regional (40%)• BPR (35%) • NMB (35%) • Zanaco (46%) • URCB (9%)

Asset management

Leasing Real estate Insurance Mortgages Business International retail

Partner banks

Subsidiaries and associates

Page 63: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President
Page 64: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 , Annual report64

PernyataanAcknowledgement

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT. Bank Rabobank International Indonesia dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.

This Annual Report, including the financial statements and related financial information, is the responsibility of PT Bank Rabobank International Indonesia management and has been signed by all members of the Board of Commissioners and Directors.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Dewan DireksiBoard of Directors

Danny HartonoWakil Presiden Direktur

Vice President Director

HumayunboshaKomisaris Independen

Independent Commissioner

Hendrik AdamsKomisaris Independen

Independent Commissioner

Widiyarto S SumitroKomisaris Independen

Independent Commissioner

Sukatmo Padmosukarso SE.MBAKomisaris Independen

Independent Commissioner

Geert EmbrechtsWakil Presiden Direktur

Vice President Director

Eri BudionoDirekturDirector

Sonny Samuel Direktur Director

Yoto HeradianDirekturDirector

Yos Rizal SetiawanDirekturDirector

Ponky N PudijantoDirekturDirector

Henk MulderPrsiden DirekturPresident Director

Roelof Jan DekkerKomisaris

Commissioner

Jan Alexander PruijsPresiden Komisaris

President Commissioner

Page 65: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

PT Bank Rabobank International Indonesia

Laporan keuangan beserta laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009

Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009

Page 66: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the

Indonesian language. PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Pages Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca.………………………………………………….. 1-2 .…………………………………………. Balance Sheets Laporan Laba Rugi.………………….………………… 3 .………………………………….. Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas. ……….………………… 4 .……Statements of Changes in Shareholders’ Equity Laporan Arus Kas.…………………….……………….. 5-6 ………………………………Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan.….………………… 7-102 .……………………. Notes to the Financial Statements **************************

Page 67: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President
Page 68: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President
Page 69: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

1

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NERACA

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA BALANCE SHEETS

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2010 Notes 2009

ASET ASSETS Kas 159.268 2a,2d,30,40 149.726 Cash

2a,2d,2e, Current accounts with

Giro pada Bank Indonesia 607.963 3,30,40 387.927 Bank Indonesia

Giro pada bank lain, setelah dikurangi penyisihan Current accounts with other banks, kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment masing-masing sebesar losses of RpNil and Rp2,103 RpNihil dan Rp2.103 per 2a,2c,2d,2e,2l, as of December 31, 2010 31 Desember 2010 dan 2009 55.939 2m,4,30,34,40 22.573 and 2009, respectively

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Placements with Bank Indonesia setelah dikurangi penyisihan and other banks, kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment masing-masing sebesar losses of RpNil and Rp176 RpNihil dan Rp176 per 31 Desember 2c,2d,2f,2l,2m, as of December 31, 2010 2010 dan 2009 244.311 5,30,34,40 21.926 and 2009, respectively

Surat-surat berharga, Marketable securities, setelah dikurangi diskonto net of unamortized discount of yang belum diamortisasi masing- Rp31,626 and Rp5,206 as of masing sebesar Rp31.626 dan Rp5.206 December 31, 2010 per 31 Desember 2010 dan 2009 and 2009, respectively, dan setelah dikurangi penyisihan and net of allowance for kerugian penurunan nilai impairment losses of masing-masing sebesar RpNil and Rp128 RpNihil dan Rp128 per 31 Desember 2d,2g,2l,2m, as of December 31, 2010 dan 2009 1.562.951 6,30,40 907.934 2010 and 2009, respectively

Tagihan derivatif, setelah dikurangi penyisihan Derivatives receivable, kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment masing-masing sebesar losses of RpNil and Rp30 RpNihil dan Rp30 per 2c,2d,2h,2l,2m, as of Desember 31, 2010 and 31 Desember 2010 dan 2009 11.696 7,30,34,40 5.777 2009, respectively

Kredit yang diberikan, Loans, setelah dikurangi penyisihan net of allowance for impairment kerugian penurunan nilai losses of Rp306,412 and Rp306.412 dan Rp215.541 per 2c,2d,2i,2j,2l,2m, Rp215,541 as of December 31, 31 Desember 2010 dan 2009 9.689.102 8,30,34,40 9.376.154 2010 and 2009, respectively

Tagihan akseptasi, setelah dikurangi penyisihan Acceptances receivable, kerugian penurunan nilai net of allowance for impairment masing-masing sebesar losses of RpNil and RpNihil dan Rp1.076 per 31 Desember 2d,2k,2l,2m, Rp1,076 as of December 31, 2010 dan 2009 113.606 9a,30,40 102.970 2010 and 2009, respectively

Pendapatan bunga Accrued yang masih akan diterima 55.224 2d,10,30,40 64.195 interest receivables

Biaya dibayar dimuka 41.123 2o,11,30 38.843 Prepaid expenses

Aset tetap, Fixed assets, setelah dikurangi akumulasi net of accumulated depreciation penyusutan masing-masing sebesar of Rp140,350 and Rp118,790 Rp140.350 dan Rp118.790 per as of December 31, 2010 31 Desember 2010 dan 2009 181.729 2n,12,30 197.308 and 2009, respectively

Aset pajak tangguhan - bersih 37.449 2y,18c,30 3.511 Deferred tax assets - net

2c,2l,2p, Aset lain-lain - bersih 85.853 13,30,34 67.612 Other assets - net

JUMLAH ASET 12.846.214 11.346.456 TOTAL ASSETS

Page 70: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

2

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NERACA (lanjutan)

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated) Catatan/ 2010 Notes 2009

LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ KEWAJIBAN DAN EKUITAS EQUITY KEWAJIBAN LIABILITIES 2d,2q, Kewajiban segera 13.000 14,30,40 14.944 Liabilities immediately payable 2c,2d,2r , Simpanan dari nasabah 8.842.050 15,30,34,40 8.355.092 Deposits from customers 2c,2d,2s, Simpanan dari bank lain 1.600.469 16,30,34,40 540.621 Deposits from other banks 2c,2d,2h, Kewajiban derivatif 11.751 7,30,34,40 4.786 Derivatives payable 2d,2k, Kewajiban akseptasi 113.606 9b,30,40 104.046 Acceptances payable 2c,2d,2t, Pinjaman yang diterima 473.535 17,30,34,40 745.437 Fund borrowings Hutang pajak 8.992 2y,18a,30 19.655 Taxes payable Estimasi kerugian atas Estimated losses on commitments komitmen dan kontinjensi 8.235 2l,19,30 7.963 and contingencies 2c,2d,2x, Kewajiban lain-lain 373.701 20,30,34,40 188.742 Other liabilities 2c,2d,2u, Pinjaman subordinasi 168.938 21,30,34,40 199.644 Subordinated loans

JUMLAH KEWAJIBAN 11.614.277 10.180.930 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS SHAREHOLDERS’ EQUITY Modal saham - nilai nominal masing- Share capital - par value of masing sebesar Rp500.000 Rp500,000 (full amount) (nilai penuh) per 31 Desember as of December 31, 2010 dan 2009 2010 and 2009 Modal dasar - sebesar Authorized - 5,720,000 shares 5.720.000 saham (nilai penuh) (full amount) as of December 31, per 31 Desember 2010 dan 2009 2010 and 2009 Ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - sebesar 1.430.000 saham 1,430,000 shares (nilai penuh) per 31 Desember (full amount) as of December 31, 2010 dan 2009 715.000 22 715.000 2010 and 2009 Tambahan modal disetor 2.741 2.741 Additional paid-in capital Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam Unrealized gains on available- kelompok tersedia untuk dijual - for-sale marketable securities - setelah pajak tangguhan 1.568 67 net of deferred tax Saldo laba 512.628 447.718 Retained earnings

JUMLAH EKUITAS 1.231.937 1.165.526 TOTAL SHAREHOLDERS’ EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 12.846.214 11.346.456 AND SHAREHOLDERS’ EQUITY

Page 71: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian

language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

3

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN LABA RUGI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF INCOME

Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

Catatan/ 2010 Notes 2009

PENDAPATAN BUNGA INTEREST INCOME Pendapatan bunga 1.022.529 2c,2v,23,34 1.101.903 Interest income Provisi dan komisi - 2w 68.113 Fees and commissions

1.022.529 1.170.016

BEBAN BUNGA (474.590) 2c,2v,24,34 (544.287) INTEREST EXPENSE

PENDAPATAN BUNGA BERSIH 547.939 625.729 NET INTEREST INCOME

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING INCOME Provisi dan komisi lainnya 21.820 27.225 Other fees and commissions Laba selisih kurs - bersih 4.148 2b 11.368 Foreign exchange gains - net Laba penjualan surat-surat berharga 8.247 - Gain on sale of marketable securities Lain-lain 28.449 23.100 Others

JUMLAH PENDAPATAN TOTAL OTHER OPERASIONAL LAINNYA 62.664 61.693 OPERATING INCOME

BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PROVISION FOR PENURUNAN NILAI ATAS IMPAIRMENT LOSSES ON ASET KEUANGAN (49.991) 25 (55.925) FINANCIAL ASSETS

BEBAN ESTIMASI KERUGIAN PROVISION FOR ESTIMATED ATAS KOMITMEN DAN LOSSES ON COMMITMENTS KONTINJENSI (516) 19c (132) AND CONTINGENCIES BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PROVISION FOR PENURUNAN NILAI ATAS IMPAIRMENT LOSSES ON ASET NON-KEUANGAN (1.444) 26 (1.916) NON-FINANCIAL ASSETS KEUNTUNGAN DARI GAIN FROM CHANGES PERUBAHAN NILAI WAJAR IN FAIR VALUE OF ASET KEUANGAN 3 2d 99 FINANCIAL ASSETS

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES Gaji dan imbalan kerja (250.731) 2x,27 (226.919) Salaries and employees’ benefits Umum dan administrasi (193.610) 2c,28,34 (204.417) General and administrative Rugi penjualan surat - surat berharga - (437) Loss on sale of marketable securities

JUMLAH BEBAN OPERASIONAL TOTAL OTHER OPERATING LAINNYA (444.341) (431.773) EXPENSES

LABA OPERASIONAL 114.314 197.775 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN NON-OPERATING NON-OPERASIONAL - BERSIH 2.333 1.844 INCOME - NET

LABA SEBELUM INCOME BEFORE MANFAAT (BEBAN) PAJAK 116.647 199.619 TAX BENEFIT (EXPENSE)

(BEBAN) MANFAAT PAJAK 2y,18b TAX (EXPENSE) BENEFIT Kini (40.987) (64.009) Current Tangguhan 23.141 (19.324) Deferred

BEBAN PAJAK - BERSIH (17.846) (83.333) TAX EXPENSE - NET

LABA BERSIH 98.801 116.286 NET INCOME

Page 72: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

4

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY

Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan/ Unrealized Modal saham gain (loss) on ditempatkan increase (decrease) dan disetor in value of penuh/ Tambahan available- Jumlah Issued and modal disetor/ for-sale Saldo laba/ ekuitas/ Catatan/ fully paid-up Additional securities - net Retained Total Note capital paid-in capital of deferred tax earnings equity

Saldo per 31 Desember 2008 715.000 2.741 (2.177) 331.432 1.046.996 Balance as of December 31, 2008 Laba bersih untuk tahun yang berakhir Net income for the year ended pada tanggal 31 Desember 2009 - - - 116.286 116.286 December 31, 2009 Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan Unrealized gain on increase in nilai surat-surat berharga dalam value of available-for-sale kelompok tersedia untuk dijual - setelah marketable securities - dikurangi pajak tangguhan - - 2.244 - 2.244 net of deferred tax

Saldo per 31 Desember 2009 715.000 2.741 67 447.718 1.165.526 Balance as of December 31, 2009 Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan penerapan relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revisi 2006) 38 - - - (33.891) (33.891) PSAK No. 55 (Revised 2006)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 Balance as of January 1, 2010 setelah penyesuaian atas saldo awal after adjustment to the opening balance sehubungan dengan penerapan relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revisi 2006) 715.000 2.741 67 413.827 1.131.635 PSAK No. 55 (Revised 2006) Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai Unrealized gain on increase in value of surat-surat berharga dalam kelompok tersedia available-for-sale marketable securities - untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan - - 1.501 - 1.501 net of deferred tax Laba bersih untuk tahun yang berakhir Net income for the year ended pada tanggal 31 Desember 2010 - - - 98.801 98.801 December 31, 2010

Saldo per 31 Desember 2010 715.000 2.741 1.568 512.628 1.231.937 Balance as of December 31, 2010

Page 73: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

4

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY

Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan/ Unrealized Modal saham gain (loss) on ditempatkan increase (decrease) dan disetor in value of penuh/ Tambahan available- Jumlah Issued and modal disetor/ for-sale Saldo laba/ ekuitas/ Catatan/ fully paid-up Additional securities - net Retained Total Note capital paid-in capital of deferred tax earnings equity

Saldo per 31 Desember 2008 715.000 2.741 (2.177) 331.432 1.046.996 Balance as of December 31, 2008 Laba bersih untuk tahun yang berakhir Net income for the year ended pada tanggal 31 Desember 2009 - - - 116.286 116.286 December 31, 2009 Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan Unrealized gain on increase in nilai surat-surat berharga dalam value of available-for-sale kelompok tersedia untuk dijual - setelah marketable securities - dikurangi pajak tangguhan - - 2.244 - 2.244 net of deferred tax

Saldo per 31 Desember 2009 715.000 2.741 67 447.718 1.165.526 Balance as of December 31, 2009 Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan penerapan relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revisi 2006) 38 - - - (33.891) (33.891) PSAK No. 55 (Revised 2006)

Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 Balance as of January 1, 2010 setelah penyesuaian atas saldo awal after adjustment to the opening balance sehubungan dengan penerapan relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revisi 2006) 715.000 2.741 67 413.827 1.131.635 PSAK No. 55 (Revised 2006) Keuntungan yang belum direalisasi atas kenaikan nilai Unrealized gain on increase in value of surat-surat berharga dalam kelompok tersedia available-for-sale marketable securities - untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan - - 1.501 - 1.501 net of deferred tax Laba bersih untuk tahun yang berakhir Net income for the year ended pada tanggal 31 Desember 2010 - - - 98.801 98.801 December 31, 2010

Saldo per 31 Desember 2010 715.000 2.741 1.568 512.628 1.231.937 Balance as of December 31, 2010

Page 74: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

5

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA LAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 2009*)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING OPERASI ACTIVITIES Receipts from interests, Penerimaan bunga, provisi dan komisi 1.053.320 1.225.710 fees and commission Pembayaran bunga, provisi dan komisi (474.599) (531.038) Payments of interest, fees and commission Penerimaan operasional lainnya 28.449 23.100 Receipts from other operating income Payments of salaries and Pembayaran gaji dan imbalan kerja (251.521) (220.404) employees’ benefits Payment of general and Pembayaran beban umum dan administrasi (196.940) (191.978) administrative expenses Pembayaran beban operasional lainnya (15.104) (252.606) Payments of other operating expenses Penerimaan pendapatan non-operasional lainnya 1.786 - Receipts from other non-operating income Pembayaran beban non-operasional lainnya - (86) Payments of other non-operating expenses Pembayaran pajak penghasilan badan (52.653) (57.134) Payments of corporate income tax

Arus kas sebelum perubahan Cash flows before changes aset dan kewajiban operasi 92.738 (4.436) in operating assets and liabilities

Perubahan dalam aset dan Changes in operating assets kewajiban operasi: and liabilities: Penurunan (kenaikan) aset: Decrease (increase) in assets: Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain (196.239) - and other banks Surat-surat berharga (13.388) (34.105) Marketable securities Kredit yang diberikan (403.819) 634.633 Loans Aset lain-lain (19.661) (7.062) Other assets

Kenaikan (penurunan) Increase (decrease) in kewajiban: liabilities: Kewajiban segera (1.944) 6.511 Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah 486.958 751.055 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 1.059.848 393.460 Deposits from other banks Hutang pajak 1.003 (5.566) Taxes payable Kewajiban lain-lain 186.807 (63.796) Other liabilities

Jumlah 1.099.565 1.675.130 Total

Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas operasi 1.192.303 1.670.694 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Kenaikan surat-surat berharga Increase in available- yang tersedia untuk dijual (1.406.043) (20.061) for-sale marketable securities Perolehan aset tetap (12.862) (14.917) Acquisitions of fixed assets Penerimaan dari penjualan aset tetap 4.462 2.619 Proceeds from sale of fixed assets

Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (1.414.443) (32.359) investing activities

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 42 *) As reclassified, refer to Note 42

Page 75: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

6

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 2009*)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING PENDANAAN ACTIVITIES Pembayaran pinjaman yang diterima (243.318) (1.639.351) Repayment of fund borrowings Pembayaran pinjaman Repayment of subordinated subordinasi (22.525) (42.277) loans

Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas pendanaan (265.843) (1.681.628) financing activities

PENURUNAN BERSIH NET DECREASE IN KAS DAN SETARA KAS (487.983) (43.293) CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT AWAL TAHUN 1.359.225 1.402.518 BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 871.242 1.359.225 AT END OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS COMPONENTS OF CASH AND TERDIRI DARI: CASH EQUIVALENTS: Kas 159.268 149.726 Cash Giro pada Bank Indonesia 607.963 387.927 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 55.939 24.676 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang other banks with original maturities of sejak tanggal perolehan 48.072 22.102 3 months or less from acquisition date Sertifikat Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia with yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang original maturities of 3 months or less sejak tanggal perolehan - 774.794 from acquisition date

Jumlah kas dan setara kas 871.242 1.359.225 Total cash and cash equivalents

*) Direklasifikasi, lihat Catatan 42 *) As reclassified, refer to Note 42

Page 76: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM 1. GENERAL Pendirian Bank dan Informasi Umum Establishment of the Bank and General

Information PT Bank Rabobank International Indonesia

(“Bank”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 April 1990 berdasarkan akta No. 50 yang dibuat oleh notaris Winnie Hadiprodjo, S.H., yang menggantikan notaris Kartini Muljadi, S.H., dengan nama “PT Rabobank Duta”. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 tanggal 31 Mei 1990 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 59, Tambahan No. 2576 tanggal 24 Juli 1990.

PT Bank Rabobank International Indonesia (the “Bank”) was incorporated in the Republic of Indonesia based on the notarial deed No. 50 of Winnie Hadiprodjo, S.H., substitute notary of Kartini Muljadi, S.H., dated April 11, 1990, with the name of “PT Rabobank Duta”. The deed of the establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C2-3152.HT.01.01.TH’90 dated May 31, 1990 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 59, Supplement No. 2576 dated July 24, 1990.

Nama Bank telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir dengan nama PT Bank Rabobank International Indonesia berdasarkan akta No. 25 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 16 Agustus 2000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dalam Surat Keputusan No. C-23005 HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Oktober 2000 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 34, Tambahan No. 2724 tanggal 27 April 2001.

The name of the Bank changed several times, the last of which was the change in the name to PT Bank Rabobank International Indonesia based on the notarial deed No. 25 of Hendra Karyadi, S.H., dated August 16, 2000. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Laws and Human Rights) in his Decision Letter No. C-23005 HT.01.04.TH.2000 dated October 24, 2000 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 34, Supplement No. 2724 dated April 27, 2001.

Pada tanggal 13 November 2002, Bank

meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh dari Rp350.000 menjadi Rp600.000, yang secara formal dimuat dalam akta perubahan anggaran dasar No. 34 yang dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 November 2002. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C-01306 HT.01.04.TH.2003 tanggal 22 Januari 2003 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 21, Tambahan No. 2008 tanggal 14 Maret 2003.

On November 13, 2002, the Bank increased its authorized and paid-up capital from Rp350,000 to Rp600,000 which was formalized in the deed of amendment of the Articles of Association No. 34 of Hendra Karyadi, S.H., dated November 29, 2002. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in his Decision Letter No. C-01306 HT.01.04.TH.2003 dated January 22, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 21, Supplement No. 2008 dated March 14, 2003.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa

kali perubahan, perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris No. 204 tanggal 19 Juli 2010 dari Notaris Siti Safarijah, S.H., mengenai perubahan Direksi dan Dewan Komisaris. Bank telah menerima pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai perubahan data Bank tersebut melalui Surat Keputusan No AHU-AH.01.10-18875 tanggal 26 Juli 2010.

The Bank’s Articles of Association has been amended several times, with the last amendment made under notarial deed No. 204 dated July 19, 2010 of Notary Siti Safarijah, S.H., regarding the change in the composition of the Board of Directors and Board of Commissioners. The Bank has received the acknowledgement regarding the changes in the Bank’s data from the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.10-18875 dated July 26, 2010.

Page 77: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan) Establishment of the Bank and General

Information (continued)

Bank mulai beroperasi secara komersial dalam aktivitas perbankan pada tanggal 24 September 1990. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, Bank dapat melakukan kegiatan dalam aktivitas umum perbankan dan transaksi pertukaran mata uang asing. Bank telah memperoleh izin untuk menjalankan kegiatan tersebut di atas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 998/KMK.013/1990 tanggal 29 Agustus 1990 dan surat persetujuan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 2/37/KEP.DGS/2000 tanggal 6 Desember 2000.

The Bank started its commercial operations in banking activities on September 24, 1990. According to Article 3 of the Articles of Association, the Bank is engaged in banking activities and foreign exchange transactions. The Bank has obtained a license to conduct these activities under the Decision Letter No. 998/KMK.013/1990 of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia dated August 29, 1990 and Bank Indonesia’s Senior Deputy Governor approval letter No. 2/37/KEP.DGS/2000 dated December 6, 2000.

Kantor pusat Bank berlokasi di Plaza 89, lantai 9, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.

The Bank’s head office is located at Plaza 89, 9th floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank

memiliki jaringan distribusi sebagai berikut: As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has

distribution network as follows: 2010 2009

Kantor Pusat 1 1 Head Office Kantor Cabang 44 43 Branches Kantor Cabang Pembantu 21 22 Sub-Branches Kantor Kas 26 27 Cash Offices

92 93

Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 1.647 dan 1.708 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has 1,647 and 1,708 employees, respectively (unaudited).

Susunan Pengurus Bank Composition of the Bank’s Management

Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The composition of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:

31 Desember 2010/ 31 Desember 2009/ December 31, 2010 December 31, 2009

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Alexander Pruijs Rutger Schellens President Commissioner Komisaris Roelof Jan Dekker Roelof Jan Dekker Commissioner Komisaris Widiyarto Suwarto Sumitro Widiyarto Suwarto Sumitro Commissioner Komisaris Independen Hendrik Adams Hendrik Adams Independent Commissioner Komisaris Independen Humayunbosha Humayunbosha Independent Commissioner Komisaris Independen Sukatmo Padmosukarso Sukatmo Padmosukarso Independent Commissioner

Direksi Directors Direktur Utama Hendrik Gezienus Mulder Hendrik Gezienus Mulder President Director Wakil Direktur Utama Ho Danny Hartono Ho Danny Hartono Vice President Director Wakil Direktur Utama Gerardus C. M. W. Embrechts *) Gerardus C. M. W. Embrechts Vice President Director Direktur Ponky N. Pudijanto Ponky N. Pudijanto Director Direktur Heradian Yoto Heradian Yoto Director Direktur Eri Budiono Eri Budiono Director Direktur Sonny Samuel Sonny Samuel Director Direktur Yos Rizal Setiawan Yos Rizal Setiawan Director *) Masa tugas yang bersangkutan berakhir pada 31 Maret 2011

*) The period of his duty ended on March 31, 2011

Page 78: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan) Establishment of the Bank and General

Information (continued) Susunan Pengurus Bank (lanjutan) Composition of the Bank’s Management

(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the composition of the Audit Committee is as follows:

Komite Audit Audit Committee Ketua Humayunbosha Chairman Anggota Willy Prayogo Member Anggota Nanny Dewi Member

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan akuntansi signifikan yang telah

diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini:

The significant accounting principles which were applied in the preparation of the financial statements of the Bank are described below:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of Financial

Statements

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 yang disusun oleh Bank Indonesia dan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan bila sesuai, dengan praktek-praktek industri yang berlaku.

The financial statements for the year ended December 31, 2010 were prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and the Accounting Guidelines for Indonesian Banking (“PAPI”) 2008 prescribed by Bank Indonesia and Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IICPA), and where applicable, with prevailing banking industry practices.

Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2009 disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan“, yang berlaku efektif 1 Januari 2001 yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan PAPI 2001 dan bila sesuai, dengan praktek-praktek industri yang berlaku. PSAK No. 31 tersebut telah dicabut efektif tanggal 1 Januari 2010.

The financial statements for the year ended December 31, 2009 were prepared in accordance with the generally accepted accounting principles in Indonesia which include the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 31 (Revised 2000), “Accounting for the Banking Industry” which has been effective since January 1, 2001, and PAPI 2001 and where applicable, with prevailing banking industry practices. PSAK No. 31 has been revoked effective on January 1, 2010.

Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan instrumen keuangan tertentu seperti surat berharga yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijuaI serta instrumen derivatif. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual kecuali laporan arus kas.

The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for certain financial instruments such as trading and available-for-sale marketable securities and derivative instruments. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for statements of cash flows.

Page 79: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

a. Basis of Preparation of Financial Statements (continued)

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia, dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi.

The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents which are classified into operating, investing and financing activities. The statement of cash flows are prepared using direct method, except for some cash flows in the operating and funding activities which are prepared using the indirect method. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, Certificates of Bank Indonesia, and Deposits Facilities of Bank Indonesia maturing within 3 months from the date of acquisition.

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, kas dan setara kas hanya terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Untuk tujuan komparatif, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali (Catatan 42).

Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents only consisted of cash, current accounts with Bank Indonesia, and current accounts with other banks. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended December 31, 2009 has been restated (Note 42).

b. Penjabaran Mata Uang Asing b. Foreign Currency Translations

i. Mata Uang Pelaporan i. Reporting Currency

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Bank.

ii. Transaksi dan Saldo ii. Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada tanggal tersebut pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) seperti dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. At balance sheet date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters spot rate on that date at 16.00 Western Indonesian Time (WIB) as published by Bank Indonesia. The resulting gains or losses from the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies are recognized in the statement of income for the current year.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):

As of December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used for translation into Rupiah were as follows (amounts in full Rupiah):

2010 2009

1 Dolar Amerika Serikat 9.010 9.395 United States Dollar 1 1 Poundsterling Inggris 13.941 15.165 British Poundsterling 1 1 Euro Eropa 12.018 13.542 European Euro 1 100 Yen Jepang 11.075 10.219 Japanese Yen 100 1 Dolar Hong Kong 1.159 1.211 Hong Kong Dollar 1 1 Dolar Australia 9.169 8.453 Australian Dollar 1 1 Dolar Singapura 7.026 6.705 Singapore Dollar 1

Page 80: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

c. Transactions with Related Parties

Sesuai dengan PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Related parties are defined under PSAK No. 7 on “Related Party Disclosures” as follows:

1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiary, dan fellow subsidiary);

1) enterprises that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with the reporting enterprise (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);

2) perusahaan asosiasi; 2) associated companies;

3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individuals (close members of a family are defined as those members who are able to exercise influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the reporting enterprise);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota komisaris, direksi, dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4) key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing, and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, and managers of the enterprise and close members of the families of such individuals; and

5) perusahaan di mana suatu kepentingan

substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam 3) atau 4) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota komisaris, direksi, atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

5) enterprises in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly by any persons described in 3) or 4) above, or over which such a person is able to exercise significant influence. This definition includes enterprises owned by the commissioners, directors, or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a common member of key management as in the reporting enterprise.

Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

Page 81: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan d. Financial Assets and Liabilities

Bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” secara prospektif sejak 1 Januari 2010. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) diungkapkan dalam Catatan 38.

The Bank has implemented PSAK No. 50 (Revised 2006) on ”Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006) on ”Financial Instruments: Recognition and Measurement” prospectively effective January 1, 2010. The effect of first adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) is described in Note 38.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, and available-for-sale financial assets. The Bank determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dan kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities are classified as financial liabilities are measured at amortized cost and financial liabilities at fair value trough profit and loss.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Seluruh aset keuangan dan kewajiban keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.

All financial assets and liabilities are recognized on the settlement date.

Klasifikasi instrumen keuangan pada pengakuan awal tergantung pada tujuan dan intensi manajemen atas instrumen keuangan yang diperoleh, serta karakteristik dari instrumen keuangan tersebut.

The classification of financial instruments at initial recognition depends on the purpose and the management's intention for which the financial instruments were acquired and their characteristics.

Semua instrumen keuangan pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung dalam laporan laba rugi periode berjalan.

All financial instruments are measured initially at their fair value plus transaction costs, except in the case of financial assets and financial liabilities recorded at fair value through profit or loss, transaction costs are taken directly to the statements of income in the current period.

Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut.

The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.

Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah instrumen keuangan yang ditetapkan oleh manajemen pada saat pengakuan awal dan instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

Financial instruments designated at fair value through profit or loss are those that have been designated by management on initial recognition and those classified as held for trading. Held for trading financial instruments are those which have been acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term.

Page 82: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan

(lanjutan)

d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Manajemen telah menetapkan aset keuangan dan kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berdasarkan kriteria berikut:

- Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan perlakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau kewajiban atau pengakuan keuntungan atau kerugian atas aset atau kewajiban tersebut karena penggunaan dasar yang berbeda;

- Kelompok aset keuangan dan/atau kewajiban keuangan yang dikelola, dievaluasi, dan diinformasikan secara internal berdasarkan nilai wajar;

- Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih derivatif melekat yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan sesuai kontrak.

Management has designated financial assets and liabilities at fair value through profit or loss in the following criteria:

- The designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the assets or liabilities or recognizing gains or losses on them on a different basis;

- The group of financial assets and/or financial liabilities are managed, evaluated, and reported internally on a fair value basis;

- The financial instrument contains one or more embedded derivatives which significantly modify the cash flows that otherwise would be required by the contract.

Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset keuangan”.

Financial instruments designated at fair value through profit or loss are stated at fair value. The unrealized gains or losses resulting from changes in fair value are recognized in the statements of income as “Gain or loss from changes in fair value of financial assets”.

Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar.

Available-for-sale financial instruments are non-derivative financial assets that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments, or financial assets at fair value through profit or loss. After initial measurement, available-for-sale financial instruments are measured at fair value.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas sebagai “Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual”.

Unrealized gains or losses are recognized directly in equity in the "Unrealized gain (loss) on increase (decrease) in value of available-for-sale securities".

Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Beban penyisihan penurunan nilai atas aset keuangan” dan dikeluarkan dari ekuitas.

Impairment on available-for-sale financial assets is recognized in the statements of income as “Provision for impairment losses on financial assets” and removed from equity.

Page 83: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)

d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

Held-to-maturity financial instuments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, which the Bank has the positive intention and ability to hold until maturity. After initial measurement, held-to-maturity financial instruments are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is recognized in the statements of income as “Interest income”. Impairment of held-to-maturity financial assets is recognized in the statements of income as “Provision for impairment losses on financial assets”.

Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

i. yang dimaksudkan untuk dijual dalam

waktu dekat yang diklasifikasikan dalam kelompok untuk diperdagangkan dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

i. those that the Bank intends to sell immediately or in the near term which are classified as held-for-trading and those that, upon initial recognition, are designated as at fair value through profit or loss;

ii. yang pada saat pengakuan awal ditetapkan

sebagai tersedia untuk dijual; atau ii. those that, upon initial recognition, are

designated as available-for-sale; or

iii. dalam hal Bank mungkin tidak akan

memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang.

iii. those for which the Bank may not recover substantially all of the initial investment, other than because of credit deterioration on quality of loans and receivables.

Setelah pengukuran awal, kredit yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

After initial measurement, loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction cost that are an integral part of the effective interest rate.

Page 84: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan

(lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities

(continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued) Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari kredit yang diberikan dan piutang akan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.

The amortization is recognized in the statements of income as “Interest income”. Impairment of loans and receivables is recognized in the statements of income as “Provision for impairment losses on financial assets”.

Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:

The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on characteristic of those financial instruments:

Instrumen Keuangan Klasifikasi/Classification Financial Instruments Aset keuangan: Financial assets:

Kas Kredit yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Cash

Giro pada Bank Indonesia Kredit yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Current accounts with Bank

Indonesia

Giro pada bank lain Kredit yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables

Placements with Bank Indonesia and other banks

Surat-surat berharga

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga

jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, dan kredit yang diberikan dan piutang/Financial assets designated at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, and loans and receivables Marketable securities

Tagihan derivatif

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi/Financial assets designated at fair value through profit or loss Derivatives receivable

Kredit yang diberikan

Kredit yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Loans

Tagihan akseptasi

Kredit yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Acceptances receivable

Pendapatan bunga yang masih akan diterima

Kredit yang diberikan dan piutang/

Loans and receivables Accrued interest receivables

Page 85: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset Keuangan dan Kewajiban keuangan

(lanjutan) d. Financial Assets and Liabilities

(continued) Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Instrumen Keuangan Klasifikasi/Classification Financial Instruments Kewajiban keuangan:

Financial liabilities:

Kewajiban segera Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Liabilities immediately payable

Simpanan dari nasabah

Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Deposits from customers

Simpanan dari bank lain

Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Deposits from other banks

Kewajiban derivatif

Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi/Financial Liabilities designated at fair value through profit or loss Derivatives payable

Kewajiban akseptasi

Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Acceptances payable

Pinjaman yang diterima

Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Fund borrowings

Pinjaman subordinasi

Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Subordinated loans

Kewajiban lain-lain: Other liabilities:

Hutang kepada perusahaan

Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan Payables to the parent induk dan cabang regional diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost company and regional branch

Bunga yang masih harus dibayar

Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Accrued interest payable

Beban yang masih harus dibayar

Kewajiban yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost Accrued expenses

Penghentian Pengakuan Derecognition

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (pass-through arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.

The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired or the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement and either (i) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset or (ii) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Page 86: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan

(lanjutan)

d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui kewajiban terkait. Aset yang ditransfer dan kewajiban terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban yang masih dimiliki Bank.

When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained.

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.

Saling Hapus Offsetting

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan Bank berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Penentuan Nilai Wajar Determination of Fair Value

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s-length transaction).

Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s-length transaction).

Nilai wajar suatu aset atau kewajiban keuangan dapat diukur dengan menggunakan kuotasi di pasar aktif (harga penawaran bagi aset yang dimiliki atau kewajiban yang akan diterbitkan dan harga permintaan untuk aset yang akan diperoleh atau kewajiban yang dimiliki). Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service/regulatory agency) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Fair value of a financial asset or liability can be measured by using the quotation in an active market (bid price for long positions and ask price for short price positions). Financial instrument is regarded as having a quotation in an active market if the quoted price is readily and regularly available from the stock exchange, dealer, broker, group of industry, pricing service/regulatory agency and the price represents the actual and regularly occurring market transaction on an arm’s-length basis.

Page 87: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan

(lanjutan)

d. Financial Assets and Liabilities (continued)

Penentuan Nilai Wajar (lanjutan) Determination of Fair Value (continued)

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau kewajiban keuangan, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami, dan apabila tersedia, analisa arus kas yang didiskonto dan referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama.

In case there is no active market for a financial asset or liability, the Bank determines the fair value by using the appropriate valuation techniques. Valuation techniques include using a recent market transaction performed on an arm’s length basis between willing and knowledgeable parties, and if available, discounted cash flows analysis and reference to the recent fair value of another instrument which is substantially the same.

Reklasifikasi Instrumen Keuangan Reclassification of Financial Instruments

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.

The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss classification while it is held or issued.

Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo yang tidak memenuhi kriteria tertentu, maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya.

If there is a sale or reclassification of held-to-maturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity, the entire held-to-maturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Bank shall not classifiy financial asset as held-to-maturity during the following two years.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi.

Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the statement of income.

e. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain e. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks

Sejak 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m).

Starting January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m).

Page 88: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain (lanjutan)

e. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks (continued)

Sebelum 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian (Catatan 2l).

Prior to January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances, while current accounts with other banks are stated at their outstanding balances net of allowance for losses (Note 2l).

f. Penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain f. Placements with Bank Indonesia and

Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan diskonto yang belum diamortisasi.

Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances net of unamortized discounts.

Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m).

Starting January 1, 2010, placements with other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m).

Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo penempatan pada bank lain (Catatan 2l).

Prior to January 1, 2010, placements with other banks are stated at the outstanding balances, net of allowance for losses, which is determined based on evaluation of the collectibility of each placement with other banks (Note 2l).

g. Surat-surat Berharga g. Marketable Securities

Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), wesel ekspor, obligasi korporasi, dan efek hutang Iainnya yang diperdagangkan di bursa efek.

Marketable securities consists of Certificates of Bank Indonesia (SBI), export bills, corporate bonds, and other debt marketable securities traded on the stock exchange.

Termasuk dalam surat-surat berharga adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah yang tidak berhubungan dengan program rekapitalisasi Bank seperti Surat Utang Negara. ObIigasi tersebut diterbitkan oleh Pemerintah dan diperoleh melalui pasar perdana dan sekunder.

Marketable securities include bonds issued by the Government that are not related in the Bank’s recapitalization program such as Treasury Bonds. These bonds are issued by the Government and are obtained through both primary and secondary markets.

Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut:

Marketable securities are classified as follows:

Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “untuk diperdagangkan” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi akibat dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Pada saat penjualan surat-surat berharga dalam klasifikasi untuk diperdagangkan, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi dari penjualan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Marketable securities classified as “trading” are reported at fair value. The unrealized gains/losses resulting from increases/decreases in fair value are recognized in the current year’s statement of income. Upon sale of marketable securities in the trading portfolio, the difference between the selling price and fair value per books is recognized as realized gain or loss on sale in the current year’s statement of income.

Page 89: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Surat-surat Berharga (lanjutan) g. Marketable Securities (continued) Surat-surat berharga yang diklasifikasikan

sebagai “tersedia untuk dijual” disajikan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi tahun berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laba atau rugi tahun berjalan pada saat realisasi. Penurunan permanen atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan.

Marketable securities classified as “available-for-sale” are reported at fair value. Unrealized gains or losses resulting from increases/ decreases in fair value are not recognized in the current year’s statement of income, but are presented as a separate component of shareholders’ equity. Unrealized gains or losses are recognized in the current year’s statement of income upon realization. Any permanent decline in the value of available-for-sale marketable securities is recognized in the current period’s statement of income.

Untuk surat-surat berharga yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang terkait dengan perolehan aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar ditentukan dengan mengacu pada nilai pasar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan akan diperoleh dari aset bersih surat-surat berharga tersebut.

For marketable securities which are actively traded in organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market bid prices of the stock exchanges at the close of business on the balance sheet date, adjusted for transaction costs necessary to realize the asset. For marketable securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument, which is substantially the same or is calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.

Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo” dinyatakan pada biaya perolehan yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.

Marketable securities classified as “held-to-maturity” are stated at cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.

Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai “kredit yang diberikan dan piutang” dinyatakan pada biaya perolehan yang dikurangi atau ditambah dengan amortisasi diskonto atau premi.

Marketable securities classified as “loans and receivables” are stated at cost reduced or increased by the amortization of discounts or premiums.

Sejak 1 Januari 2010, premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.

Starting January 1, 2010, premium or discount is amortized using effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, premium or discount is amortized using the straight-line method.

Page 90: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Surat-surat Berharga (lanjutan) g. Marketable Securities (continued)

Sebelum 1 Januari 2010, pemindahan surat

berharga antar kelompok diakui sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. Untuk surat berharga yang dipindahkan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah.

Prior to January 1, 2010, the transfer of a marketable security between categories of investments is accounted for at fair value at the date of the transfer. For a marketable security transferred from the trading category, the unrealized holding gain or loss at the date of the transfer is recognized in earnings and is not reversed. For a marketable security transferred from held-to-maturity category to available-for-sale category is recorded at fair value. Unrealized gains or losses at the date of the transfer is recognized in shareholders’ equity separately.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga.

The allowance for impairment losses and changes in fair value are presented as additions to/deductions from the outstanding balance of marketable securities.

Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m). Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing surat berharga (Catatan 2l).

Starting January 1, 2010, the allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m). Prior to January 1, 2010, allowance for losses is determined based on evaluation of collectibility of each marketable security (Note 2l).

h. Tagihan dan Kewajiban Derivatif h. Derivatives Receivable and Payable

Tagihan atau kewajiban derivatif disajikan sebesar nilai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut merupakan selisih antara nilai kontrak dengan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal neraca, yang ditentukan berdasarkan nilai pasar dan metode penentuan harga lainnya pada tanggal pelaporan.

Derivatives receivable or payable are presented at the amount of unrealized gains or losses on derivative contracts. The unrealized gains or losses represent the difference between contract value and fair value of the derivative instruments as of the balance sheet date, which is determined based on market value and other pricing models at reporting date.

Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai) dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Transaksi-transaksi derivatif Bank tidak diakui sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

Gain or loss on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year’s statement of income. The Bank’s derivative transactions do not qualify as hedging for accounting purposes.

Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m).

Starting January 1, 2010, the allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m).

Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo derivatif (Catatan 2l).

Prior to January 1, 2010, allowance for losses is determined based on evaluation of the collectibility of each derivative (Note 2l).

Page 91: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Kredit yang Diberikan i. Loans

Sejak 1 Januari 2010, kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m).

Starting January 1, 2010, loans are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statement of income. Allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m).

Sebelum 1 Januari, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar nilai pokok (gross), dikurangi dengan penyisihan kerugian, yang ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari setiap kredit yang diberikan (Catatan 2l).

Prior to January 1, 2010, loans are stated at the gross amount of their outstanding balance, less allowance for losses, which is determined based on evaluation of the collectibility of each loan (Note 2l).

Kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok

kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

Syndicated loans are stated at the loan principal amount according to the risk participation assumed by the Bank.

Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika

tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan penyisihan kerugian. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif selama tahun berjalan.

Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for losses. Subsequent recoveries of loans previously written off is recorded as an addition to the allowance for losses in the year of recovery.

j. Restrukturisasi Kredit yang Diberikan j. Loan Restructuring

Kredit yang direstrukturisasi mencakup modifikasi persyaratan kredit (Catatan 8f), konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loan (Note 8f), conversion of the loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.

Kerugian restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Losses on loan restructurings in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.

Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai buku kredit yang diberikan.

For loan restructurings which involve a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated expenses to sell them, is less than the book value of the loan.

Page 92: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Sebelum 1 Januari 2010, sisa kredit yang

diberikan yang melebihi nilai sekarang atas seluruh penerimaan kas yang dikhususkan untuk syarat baru tersebut diakui sebagai kerugian restrukturisasi.

Prior to January 1, 2010, the remaining loan that exceeds the total discounted future cash receipts specified by the new terms shall be recognized as a loss on restructuring.

Sejak 1 Januari 2010, setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit.

Starting January 1, 2010, after the terms of loans have been renegotiated, any impairment is measured using the original effective interest rate as calculated before the modification of terms and the loan is no longer considered past due. Management continuously reviews renegotiated loans to ensure that all criteria are met and that future payments are likely to occur. The loans continue to be subject to an individual or collective impairment assessment, following the impairment assessment of loans.

Tunggakan bunga, yang dikapitalisasi menjadi pokok kredit dalam perjanjian kredit yang baru dalam rangka restrukturisasi, dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit pada saat pembayaran kredit diterima.

Deferred interest, which is capitalized into receivables under the new restructuring agreements, is recorded as deferred interest income and is amortized proportionately based on the amount of capitalized interest relative to the loan principal upon loan collections.

Biaya-biaya langsung yang terjadi dalam restrukturisasi kredit dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya.

Direct costs in restructuring receivables are recorded as expenses when incurred.

k. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi k. Acceptances Receivable and Payable

Sejak 1 Januari 2010, tagihan akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2m). Kewajiban akseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Starting January 1, 2010, acceptances receivable are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest rate method. The allowance for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment (Note 2m). Acceptances payable are measured at amortized cost using effective interest rate method.

Sebelum 1 Januari 2010, tagihan dan

kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal Letters of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurang dari akun tagihan akseptasi yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo tagihan akseptasi (Catatan 2l).

Prior to January 1, 2010, acceptances receivable and payable are stated at the nominal amount of the Letters of Credit (L/C) or at the realizable value of the L/C that has been accepted by the accepting bank. Acceptances receivable are presented net of allowance for losses which is determined based on evaluation of the collectibility of each acceptances receivable (Note 2l).

j. Restrukturisasi Kredit yang Diberikan (lanjutan)

j. Loan Restructuring (continued)

Page 93: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi

l. Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies

Sebelum 1 Januari 2010, Bank membentuk

penyisihan kerugian atas aset produktif dan non-produktif dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi berdasarkan hasil penelaahan manajemen secara berkala terhadap kualitas dari masing-masing aset produktif dan aset non-produktif. Sehubungan dengan hal ini, ketentuan-ketentuan Bank Indonesia mengenai penyisihan kerugian atas aset produktif dan non-produktif dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit digunakan sebagai referensi.

Prior to January 1, 2010, the Bank provides allowance for losses on its earning and non-earning assets and estimated losses on commitments and contingencies based upon a regular review and evaluation of individual exposures on the earning and non-earning assets. In connection with this, the requirement of Bank Indonesia (BI) regarding the allowance for losses on earning and non-earning assets and estimated losses on commitments and contingencies bearing credit risk are used as reference.

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang memiliki risiko kredit.

Earning assets consist of current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, derivatives receivable, loans, acceptance receivables and commitments and contingencies arising from off-balance sheet transactions bearing credit risk.

Aset non-produktif adalah aset yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts.

Non-earning assets are assets with potential losses among others in the term of foreclosed collaterals, abandoned properties, inter-office accounts and suspense accounts.

Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, Letter of Credit, standby Letter of Credit, dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan.

Commitments and contingencies with credit risk include but are not limited to issued guarantees, Letters of Credit, Standby Letters of Credit, and unused loan facilities granted to customers.

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non-produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”.

In accordance with Bank Indonesia regulations, the Bank classifies earning assets into one of five categories and non-earning assets into one of four categories. Performing assets are categorized as current and special mention, while non-performing assets are classified into three categories: sub-standard, doubtful and loss. The category for non-earning assets consist of current, sub-standard, doubtful and loss.

Penyisihan kerugian atas kredit yang diberikan terdiri dari penyisihan khusus untuk kredit tertentu dan penyisihan umum.

The allowance for loan losses comprises specific provisions against loans and general provisions.

Penyisihan khusus diperhitungkan berdasarkan kemampuan debitur untuk membayar dan kecukupan agunan. Penyisihan khusus dibentuk secepatnya setelah kemampuan membayar menjadi diragukan dan jika manajemen mempertimbangkan estimasi pelunasan kredit lebih kecil dari jumlah pokok dan bunga terhutang.

Specific provisions are calculated based on the borrower’s debt servicing ability and adequacy of collateral. Specific provisions are made as soon as the debt servicing of the loan is questionable and when management considers the estimated repayment from the borrowing is likely to fall short of the amount of outstanding principal and interest.

Page 94: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif

dan Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

l. Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)

Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005, Bank membentuk penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif dan aset non-produktif dan dengan mempertimbangkan evaluasi manajemen atas prospek usaha setiap debitur, kinerja keuangan, komposisi portofolio, praktik industri dan kemampuan membayar setiap debitur serta mempertimbangkan juga rekomendasi dari Bank Indonesia (BI) berdasarkan hasil pemeriksaan berkalanya, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit.

In the implementation of PBI No. 7/2/PBI/2005, the Bank determines allowance for losses on earning assets and non-earning assets based on management’s review of the quality of these earning assets and non-earning assets and management’s evaluation of every debtor’s business prospect, financial performance, and repayment ability. Management also considers the recommendations of Bank Indonesia resulting from its periodic examinations, classifications determined by other banks on earning assets granted by more than one bank, and availability of the debtor’s audited financial statements.

Penentuan jumlah minimum penyisihan kerugian aset dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi memperhatikan pedoman yang digariskan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 (PBI 7) sehubungan dengan Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang mengatur jumlah minimum penyisihan kerugian aset dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi berisiko kredit, yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 mengenai Perubahan PBI 7 Mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, yang lebih lanjut diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, yang kemudian diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 sehubungan dengan perubahan ketiga PBI 7.

The determination of the minimum allowance for losses on assets and commitments and contingencies takes into consideration the guidelines prescribed in Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 (PBI 7) regarding Asset Quality Rating For Commercial Banks, which prescribe minimum rates of allowance for losses on assets and commitments and contingencies with credit-related risk, that was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 regarding Amendment to PBI 7 concerning Asset Quality Rating For Commercial Banks, which has been further amended by Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, which has been amended by Bank Indonesia Regulation No.11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009, regarding third amendment of PBI 7.

Pembentukan penyisihan minimum sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:

The determination of the minimum allowance in accordance with Bank Indonesia Regulation is as follows:

Page 95: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif

dan Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

l. Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)

1. Penyisihan umum sekurang-kurangnya

sebesar 1% dari aset produktif diklasifikasikan lancar, tidak termasuk aset produktif dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Hutang Pemerintah (obligasi rekapitalisasi pemerintah dan obligasi pemerintah lainnya) dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai berupa giro, deposito, tabungan, setoran jaminan, emas, Sertifikat Bank Indonesia atau Surat Hutang Negara, jaminan Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, standby letter of credit dari prime banks yang diterbitkan sesuai dengan Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) atau International Standard Practices (ISP) yang berlaku.

1. General provision, at a minimum of 1% from the asset classified as current, except for earning assets in the form of Certificates of Bank Indonesia and Government Bonds (government recapitalization bonds and other government bonds) and earning assets that are guaranteed with cash collaterals such as current accounts, time deposits, savings accounts, margin deposits, gold, Certificates of Bank Indonesia or Government Bonds, Government Guarantees in accordance with the regulations, standby letters of credit from prime banks, which is issued in accordance with Uniform Customs and Practice for Documentary Credit (UCP) or International Standard Practices (ISP).

2. Penyisihan khusus sekurang-kurangnya sebesar:

2. Specific provision at a minimum of:

a. 5% dari aset produktif yang diklasifikasikan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan;

a. 5% from the asset classified as Special Mention after deducting the value of collateral;

b. 15% dari aset produktif yang diklasifikasikan Kurang Lancar, setelah dikurangi agunan;

b. 15% from the asset classified as Sub-standard after deducting the value of collateral;

c. 50% dari aset produktif yang diklasifikasikan Diragukan, setelah dikurangi agunan; dan

c. 50% from the asset classified as Doubtful after deducting the value of collateral; and

d. 100% dari aset produktif yang diklasifikasikan Macet, setelah dikurangi agunan.

d. 100% from the asset classified as Loss after deducting the value of collateral.

Nilai agunan hanya dapat dijadikan pengurang atas penyisihan kerugian di atas untuk aset produktif.

The collateral value may only be deducted from the allowance for losses as referred to above for earning assets.

Agunan yang dapat dijadikan sebagai pengurang atas penyisihan kerugian untuk aset produktif adalah agunan dengan penilaian yang dilaksanakan tidak melebihi 24 bulan dan dengan jasa penilai independen untuk jumlah sama/atau lebih dari Rp5 miliar.

The collateral which can be deducted from the allowance for losses on earning assets is collateral with an appraisal conducted not exceeding 24 months and with independent appraisal for amounts equal to/or exceeding Rp5 billion.

Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan

Peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, bank-bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, dan suspense account.

Starting from January 20, 2006, in accordance with BI Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, banks are also required to make a special allowance for losses on non-earning assets, such as foreclosed assets, abandoned properties, inter-branch accounts, and suspense accounts.

Page 96: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif

dan Non-Produktif dan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi (lanjutan)

l. Allowance for Losses on Earning and Non-Earning Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies (continued)

Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan

yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut:

This regulation classifies foreclosed assets and abandoned properties into the following classification:

Klasifikasi Batas waktu/Period Classification

Lancar Sampai dengan 1 tahun/Up to 1 year Current Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ Sub-standard More than 1 year up to 3 years Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ Doubtful More than 3 years up to 5 years Macet Lebih dari 5 tahun/More than 5 years Loss

Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense account ditetapkan sebagai berikut:

The classifications for inter-branch accounts and suspense accounts are as follows:

Klasifikasi Batas waktu/Period Classification

Lancar Sampai dengan 180 hari/Up to 180 days Current Macet Lebih dari 180 hari/More than 180 days Loss

Tidak ada perubahan kebijakan untuk penyisihan kerugian atas aset non-produktif dan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit setelah 1 Januari 2010.

There is no change in the policy for allowance for losses for non-earning assets and estimated losses on commitments and contingencies with credit risk after January 1, 2010.

m. Penurunan Nilai Instrumen Keuangan m. Impairment of Financial Instruments

Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Since January 1, 2010, the Bank assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired at each balance sheet date. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired and the value is reduced if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) which has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 97: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Penurunan Nilai Instrumen Keuangan

(lanjutan) m. Impairment of Financial Instruments

(continued)

Bukti obyektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur atau penerbit, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or issuers are experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, loan restructuring with terms that may not be applied if the debtor is not experiencing financial difficulty, the probability that the debtor will enter bankruptcy or other financial reorganization, and observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows relating to a group of financial assets such as adverse changes in the payment status of the debtor or issuer in the group or economic conditions that correlate with defaults in the asset in such group.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortized cost, the Bank first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Bank determines that there is no objective evidence of impairment for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Bank includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred) discounted using the financial asset’s original effective interest rate. The calculation present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

Page 98: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Penurunan Nilai Instrumen Keuangan

(lanjutan) m. Impairment of Financial Instruments

(continued)

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai kolektif atas kredit yang diberikan, sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan No. 55, Bank menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia tersebut, ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.

For the purpose of a collective evaluation of impairment on loans, as allowed under the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009, for the first adoption of PSAK No. 50 and No. 55, the Bank applies the transition rule for collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset Quality Ratings for Commercial Banks. In accordance with the aforementioned Bank Indonesia Circular Letter, the transition rule for collective impairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.

Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal neraca Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dibawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.

For available-for-sale financial assets, the Bank assesses at each balance sheet date whether there is objective evidence that financial asset is impaired. In the case of debt instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged declined in the fair value of debt instrument below its cost is objective evidence of impairment and resulting in the recognition of an impairment loss.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.

Impairment losses on available-for-sale financial assets are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in equity to the statements of income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statements of income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in the statements of income.

n. Aset Tetap n. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan

dikurangi akumulasi penyusutan. Fixed assets are stated at cost less

accumulated depreciation.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.

Construction in progress is stated at cost and is presented as part of premises and equipment. Accumulated costs are reclassified to the appropriate premises and equipment account when the assets are substiantly complete and are ready for their intended use.

Page 99: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Aset Tetap (lanjutan) n. Fixed Assets (continued)

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari aset “Aset Tetap”, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

In acccordance with PSAK No. 47, “Land Accounting”, all costs and expenses incurred in relation with the acquistion on the land rights, such as license, fee, survey and measurement cost, notary fee and taxes, are deferred and presented separately from the cost form landright. The deferred cost related to the acquisition of the landright was presented as part of “Fixed Asset” and amortized over the period of the related landright using straight-line method.

Aset tetap disusutkan dengan menggunakan

metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan 20 Buildings Leasehold - kantor 3 Leasehold - office Peralatan kantor, perangkat keras Office equipment, computer hardware dan lunak komputer 3-5 and software Kendaraan bermotor 4-5 Vehicles Instalasi 5 Installation

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; biaya pemugaran dan perbaikan dalam jumlah yang signifikan dicatat sebagai bagian dari nilai tercatat aset yang bersangkutan apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang signifikan ini akan disusutkan selama sisa masa manfaat aset yang bersangkutan. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai buku dan akumulasi penyusutan dari aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan.

The cost of repairs and maintenance is charged to current year’s statement of income as incurred; the cost of significant renewals or betterments are included in the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Bank. These costs of significant renewals or betterments are depreciated over the remaining useful life of the related asset. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in current year’s statement of income.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

o. Biaya Dibayar Dimuka o. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

Page 100: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Agunan yang Diambil Alih p. Foreclosed Collaterals

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo pinjaman di atas nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan aset. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.

Foreclosed collaterals are stated at net realizable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed collaterals less estimated costs of liquidating the collaterals. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed collateral is charged to allowance for losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed collaterals and the proceeds from the sale of such collateral is recorded as a gain or loss when the collateral is sold.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan

pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.

The costs of maintenance of foreclosed collaterals are charged to statement of income as incurred.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

The carrying amount of the properties is written down to recognize a permanent decline in the value of such properties, which is charged to current year’s statement of income.

q. Kewajiban Segera q. Liabilities Immediately Payable

Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank

yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank.

Liabilities immediately payable represent liabilities to third parties which have to be settled immediately based on contract or instruction by authorized party. These are stated at the amounts payable by the Bank.

r. Simpanan dari Nasabah r. Deposits from Customers

Sejak 1 Januari 2010, giro, tabungan, dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Starting January 1, 2010, demand deposits, savings deposits, and time deposits are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

Sebelum 1 Januari 2010, giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik giro atau penabung. Deposito berjangka dari nasabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara Bank dengan pemegang deposito berjangka.

Prior to January 1, 2010, current accounts and savings deposits are stated at the amount payable to depositors. Time deposits from customers are stated at the nominal amount set forth in the agreements between the Bank and holders of time deposits.

Page 101: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Simpanan dari Bank Lain s. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban

terhadap bank lain baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Deposits from other banks represent liabilities to local and overseas bank in form of demand deposit, interbank call money with original maturities of 90 days or less, time deposits and certificates of deposits.

Sejak 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain

diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.

Starting January 1, 2010, deposits from other banks are classified as liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

Prior to January 1, 2010, deposits from other banks are stated at the amounts due to the other banks.

t. Pinjaman yang Diterima t. Fund Borrowings Pinjaman yang diterima merupakan dana yang

diterima dari Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia, bank lain, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.

Fund borrowings are funds received from the Government of the Republic of Indonesia, Bank Indonesia, other banks, or other parties with payment obligation based on fund borrowings agreements.

Sejak 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang

diterima dicatat sebesar nilai nominalnya.

Starting January 1, 2010, fund borrowings are classified as liabilities measured at amortized cost which are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of fund borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

Prior to January 1, 2010, borrowings are

stated at nominal value.

Page 102: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Pinjaman Subordinasi u. Subordinated Loans

Sejak 1 Januari 2010, pinjaman subordinasi diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Since January 1, 2010, subordinated loans are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on subordinated loan and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.

Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman subordinasi disajikan sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan pinjaman subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo.

Prior to January 1, 2010, subordinated loans were presented at nominal value net of unamortized discount. Cost incurred relating to the subordinated loans issuance were recognized as discount and offset directly from the proceeds derived from such offering and amortized over the period of the subordinated loans using the straight-line method.

v. Pendapatan dan Beban Bunga v. Interest Income and Expenses

Sejak 1 Januari 2010, secara prospektif, untuk seluruh instrumen keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan dengan pendapatan bunga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan. Perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan dari kontraktual instrumen keuangan dan biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Starting January 1, 2010, prospectively, for all financial instruments measured at amortised cost, interest bearing financial assets classified as available-for-sale, interest income or expense is recorded using the effective interest rate method, which is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. The calculation takes into account all contractual terms of the financial instrument and includes any fees or incremental costs that are directly attributable to the instrument and are an integral part of the effective interest rate.

Nilai tercatat aset atau kewajiban keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.

The carrying amount of the financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revises its estimates of payments or receipts. The adjusted carrying amount is calculated based on the original effective interest rate and the change in carrying amount is recorded in the income statements. However, for a reclassified financial asset for which the Bank subsequently increases its estimates of future cash receipts as a result of increased recoverability of those cash receipts, the effect of that increase is recognized as an adjustment to the effective interest rate from the date of the change in estimate.

Page 103: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

v. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) v. Interest Income and Expenses (continued)

Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau

kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya kerugian penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai.

Once the recorded value of a financial asset or a group of similar financial assets has been reduced due to an impairment loss, interest income continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment losses.

Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dan

beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual, kecuali untuk pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai aset produktif bermasalah (non-performing), yang diakui hanya pada saat pembayaran bunga tersebut diterima.

Prior to January 1, 2010, interest income and expenses are recognized on an accrual basis, except for interest income on loans and other earning assets classified as non-performing, which are recognized only when such interests are actually received.

Pendapatan bunga yang sudah diakui atau dicatat tetapi belum diterima, dibatalkan pada saat kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai non-performing dan dicatat sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan akan diakui kemudian sebagai pendapatan ketika pembayaran tunai diterima.

Interest income recognized or recorded but not yet received are reversed when the loans are classified as non-performing and are recorded as contingent receivables in the administrative accounts and will be subsequently recognized as income when collection in cash is received.

Kredit yang diberikan atau aset produktif lain (tidak termasuk surat-surat berharga) diklasifikasikan sebagai non-performing ketika diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan atau macet. Surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai non-performing (diklasifikasikan sebagi kurang lancar dan macet) ketika penerbit surat-surat berharga gagal dalam membayar bunga dan/atau pokok atau jika mereka diklasifikasikan lebih rendah dari 1 (satu) tingkat dibawah tingkat investasi.

Loans and other earning assets (excluding marketable securities) are considered as non-performing when they are classified as sub-standard, doubtful or loss. Marketable securities are categorized as non-performing (classified as sub-standard and loss) when the issuer of marketable securities defaults on its interest and/or principal payments or if they are rated no lower than 1 (one) level below investment grade.

Penerimaan pembayaran tunai atas kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet, dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi saldo pokok kredit yang diberikan. Setiap kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi.

Cash payments received from loans which are classified as doubtful and loss are first applied as reduction of loan principal balances. Any excess of payment received over the loan principal is recognized as interest income in the statements of income.

w. Provisi dan Komisi w. Fees and Commissions

Sejak 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan kewajiban keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau kewajiban keuangan, atau selama periode risiko.

Starting January 1, 2010, fees and commissions income and expense of financial assets and liabilities, which are an integral part of the effective interest rate are being taken into account in calculating the effective interest rate. These income and expense are amortized during the life of financial assets or liabilities or during the period of the risk.

Page 104: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

w. Provisi dan Komisi (lanjutan) w. Fees and Commissions (continued)

Sebelum 1 Januari 2010, provisi dan komisi

yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan/atau memiliki jangka waktu tertentu dicatat sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu atau tidak material diakui pada tanggal terjadinya transaksi.

Prior to January 1, 2010, significant commissions and fees directly or indirectly related to lending activities and or has specific time period are recorded as deferred revenues and amortized using the straight-line method over their respective time periods. Other fees and commissions that are not related to either lending activities or specific time periods or not material are recognized at the date transaction occured.

x. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan x. Provision for Employee Service Entitlements

Bank mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan peraturan ketenagakerjaan Perusahaan.

The Bank recognized a provision for unfunded employee service entitlements in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Law”) and the Company’s employment regulation.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.

Under PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, the cost of providing employee benefits is determined using the projected unit credit actuarial valuation method.

Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari kewajiban manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang ekspektasi sisa masa kerja rata-rata karyawan. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang belum vested yang timbul dari pengenalan program manfaat pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari program yang ada, diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata hingga manfaat tersebut vested.

Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceed 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, unvested past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized using straight-line method over the average period until the benefits concerned become vested.

Bank juga memiliki Dana Pensiun iuran pasti melalui program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Bank membebankan pembayaran iuran bulanan kepada DPLK dalam laporan laba rugi pada saat karyawan memberikan jasanya.

The Bank also has a defined contribution plan in the form of Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). The Bank records monthly payment of defined contribution to the DPLK as expense in current year’s statement of income at the same time when the employees rendered their services.

Page 105: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan

(lanjutan) x. Provision for Employee Service

Entitlements (continued)

Bank juga memberikan penghargaan masa kerja untuk karyawan. Untuk imbalan tersebut, PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengharuskan perlakuan akuntansi yang hampir sama dengan akuntansi untuk program manfaat pasti, kecuali bahwa semua keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu yang timbul harus diakui sekaligus pada laporan laba rugi tahun berjalan.

In addition, the Bank provides for long service award for employees. For such benefits, PSAK No. 24 (Revised 2004) requires an accounting treatment similar to that of a defined benefit plan, except that the actuarial gains and losses and past-service costs should all be recognized immediately in the current year’s statement of income.

Penyisihan manfaat tersebut dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari Program Pensiun pada usia normal dengan manfaat yang akan diterima setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi Bank di DPLK dan hasil investasinya.

The provision has been calculated by comparing the benefit that will be received by an employee at normal pension age from the pension plan with the benefit stipulated after deducting the Bank’s accumulated contributions in the DPLK and the results of its investments.

Iuran kepada dana pensiun sebesar

persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti Bank dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari hutang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.

Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under the Bank’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by the qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.

Biaya pemutusan kontrak kerja dan dampak

kurtailmen diakui pada periode Bank menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.

Termination costs and curtailment effects are recognized in the period when the Bank is demonstrably committed to make a material reduction in the number of employees covered by a plan.

y. Perpajakan y. Taxation

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the period and computed using prevailing tax rates.

Pajak tangguhan dihitung dengan

menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansi telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to change in tax rates is charged to current year’s statement of income, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method).

Deferred income tax is provided, using the liability method, for temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes.

Page 106: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

y. Perpajakan (lanjutan) y. Taxation (continued)

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar

kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut.

A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the asset can be utilized.

Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat

surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined.

z. Penggunaan Estimasi z. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, kewajiban, dan komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.

The preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect the assets, liabilities, and commitments and contingencies reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.

aa. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan

aa. Significant Accounting Judgments and Estimates

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi

Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut:

In the process of applying the Bank’s accounting policies, management has exercised judgment and estimates in determining the amounts recognized in the financial statements. The most significant uses of the judgment and estimates are as follows:

Usaha yang berkelanjutan Going concern

Manajemen Bank telah melakukan penilaian

atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue in business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements continue to be prepared on the going concern basis.

Page 107: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

aa. Pertimbangan dan Estimasi Akuntansi

yang Signifikan (lanjutan) aa. Significant Accounting Judgments and

Estimates (continued)

Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments

Bila nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.

Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment by management is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity and model inputs such as volatility for long term derivatives and discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.

Penurunan nilai kredit yang diberikan dan

piutang Impairment losses on loans and receivables

Bank mengkaji kredit yang diberikan signifikan

secara individu dan piutang pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan di masa mendatang penyisihan penurunan nilai tersebut.

The Bank reviews its individually significant loans and receivables at each balance sheet date to assess whether an impairment loss should be recorded in the income statement. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the debtor’s financial situation and the net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting in future changes to the allowance of impairment losses.

Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo

Impairment of available-for-sale and held-to-maturity investments

Bank mengkaji efek hutang yang

diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada kredit yang diberikan.

The Bank reviews its debt securities classified as available-for-sale and held-to-maturity investments at each balance sheet date to assess whether they are impaired. This requires similar judgment as applied to the individual assessment of loans.

Page 108: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

39

3. GIRO PADA BANK INDONESIA 3. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2010 2009

Rupiah 571.923 351.756 Rupiah Dolar Amerika Serikat 36.040 36.171 United States Dollar

607.963 387.927

Bank-bank dipersyaratkan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.

Banks are required to maintain minimum statutory reserves requirement (GWM) in Rupiah and in foreign currencies. The minimum statutory reserves are maintained in the form of current accounts with Bank Indonesia.

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia menerbitkan PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Peraturan ini mensyaratkan Bank memelihara GWM utama masing-masing sebesar 8% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing serta GWM sekunder sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 November 2010 sementara ketentuan pemenuhan GWM sekunder telah berlaku efektif sejak tanggal 24 Oktober 2009.

On October 4, 2010, Bank Indonesia issued PBI No. 12/19/PBI/2010 regarding Minimum Reserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies. This regulation requires banks to maintain primary reserve of 8% and 1% of third party funds in Rupiah and foreign currencies, respectively, and secondary reserve of 2.5% of third party funds in Rupiah. This regulation was effective since November 1, 2010 while the requirement for the fulfillment of secondary reserve has been effective since October 24, 2009.

Peraturan yang berlaku sebelumnya adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 sebagai perubahan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.

The previous prevailing regulation is Bank Indonesia Regulation No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 as the amendment to Bank Indonesia Regulation No. 10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008 regarding the Minimum Reserve Requirement of General Banks at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies.

Rasio GWM (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The ratios of the GWM (unaudited), as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:

2010 2009

GWM Rupiah Rupiah GWM Utama 8,21% 5,02% Primary Sekunder 25,44% 11,08% Secondary GWM mata uang asing Foreign currency GWM Dolar Amerika Serikat 1,11% 1,06% United States Dollar

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM.

As of December 31, 2010 and 2009, the Bank has complied with Bank Indonesia regulation on the GWM.

4. GIRO PADA BANK LAIN 4. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS

a. Berdasarkan mata uang: a. By currency:

2010 2009

Rupiah 8.473 8.399 Rupiah Mata uang asing 47.466 16.277 Foreign currencies

Jumlah 55.939 24.676 Total Penyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai - (2.103) losses

55.939 22.573

Page 109: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

40

4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)

b. Berdasarkan kolektibilitas: b. By collectibility:

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digolongkan lancar, kecuali giro pada Bank Indover yang dikategorikan macet dengan jumlah sebesar Rp1.875 pada tanggal 31 December 2009.

All current accounts with other banks as of December 31, 2010 and 2009 were classified as current, except for current account with Indover Bank which was classified as loss, amounting to Rp1,875 as of December 31, 2009.

c. Berdasarkan transaksi dengan pihak yang

mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga:

c. By related parties and third parties:

2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Related parties: Mata uang asing: Foreign currencies: Rabobank International, Rabobank International,

Singapore Branch 21.192 4.096 Singapore Branch Rabobank International, Rabobank International,

Hong Kong Branch 77 122 Hong Kong Branch Rabobank International Rabobank International

London 38 31 London Rabobank Nederland - 6.624 Rabobank Nederland

21.307 10.873

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah: Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. 7.553 7.652 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 501 450 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Lain-lain 419 297 Others

8.473 8.399

Mata uang asing: Foreign currencies: PT Bank Central Asia Tbk. 11.096 521 PT Bank Central Asia Tbk. JP Morgan Chase Bank, JP Morgan Chase Bank, Amerika Serikat 7.921 1.382 United States of America

United Overseas Bank, Singapura 5.355 515 United Overseas Bank, Singapore Standard Chartered Bank, Jepang 847 983 Standard Chartered Bank, Japan N.V. De Indonesische Overzeese N.V. De Indonesische Overzeese Bank, Belanda (dilikuidasi) - 1.875 Bank, Netherlands (liquidated) Lain-lain 940 128 Others

26.159 5.404

Jumlah 55.939 24.676 Total Penyisihan kerugian

penurunan nilai - (2.103) Allowance for impairment losses

55.939 22.573

d. Tingkat suku bunga rata-rata setahun: d. Average interest rates per annum: 2010 2009

Rupiah 1,02% 1,25% Rupiah Mata uang asing: Foreign currencies: Euro Eropa 0,00% 0,09% European Euro Dolar Amerika Serikat 0,02% 0,01% United States Dollar

Page 110: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

41

4. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)

e. Perubahan penyisihan kerugian penurunan

nilai atas giro pada bank lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

e. The changes in the allowance for impairment losses on current accounts with other banks during the year are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun 2.103 2.729 Balance at beginning of year Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the implementation of

penerapan PSAK No. 55 PSAK No. 55 (Revised 2006) (Revisi 2006) (Catatan 38) (228) - (Note 38)

Pemulihan (Catatan 25) - (87) Reversal (Note 25) Penerimaan kembali giro pada bank Recoveries from written-off lain yang telah dihapusbukukan (1.443) - current accounts with other banks

Penghapusbukuan selama tahun berjalan (432) - Write-off during the year Selisih kurs karena penjabaran

mata uang asing - (539) Foreign exchange translation

Saldo akhir tahun - 2.103 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan

kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses on current accounts with other banks is adequate.

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

5. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

a. Berdasarkan jenis dan mata uang: a. By type and currency:

2010 2009

Rupiah: Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia (FASBI) bersih setelah dikurangi Placement in Bank Indonesia diskonto yang belum (FASBI) - net of unamortized diamortisasi 196.239 4.497 discount

Jumlah rupiah 196.239 4.497 Total rupiah

Mata uang asing: Foreign currencies: Interbank call money Interbank call money Rabobank Nederland 48.072 17.605 Rabobank Nederland

Jumlah mata uang asing 48.072 17.605 Total foreign currencies

Jumlah 244.311 22.102 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai - (176) Allowance for impairment losses

244.311 21.926

Page 111: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

42

5. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)

5. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)

b. Berdasarkan transaksi dengan pihak yang

mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga:

b. By related parties and third parties:

2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Related parties: Mata uang asing: Foreign currencies:

Rabobank Nederland 48.072 17.605 Rabobank Nederland Pihak ketiga: Third parties: Rupiah: Rupiah: Bank Indonesia 196.239 4.497 Bank Indonesia

Jumlah 244.311 22.102 Total Penyisihan kerugian penurunan nilai - (176) Allowance for impairment losses

244.311 21.926

c. Berdasarkan kolektibilitas: c. By collectibility:

Seluruh penempatan Bank pada bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan sebagai lancar.

All of the Bank’s placements with other banks as of December 31, 2010 and 2009 are classified as current.

d. Tingkat suku bunga rata-rata setahun: d. Average interest rates per annum: 2010 2009

Rupiah 5,53% 7,40% Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat 0,16% 0,89% United States Dollar Euro Eropa 0,35% 0,52% European Euro

e. Perubahan penyisihan kerugian penurunan

nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

e. The changes in the allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia and other banks during the year are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun 176 353 Balance at beginning of year Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the implementation of penerapan PSAK No. 55 PSAK No. 55 (Revised 2006) (Revisi 2006) (Catatan 38) (176) - (Note 38) Pemulihan (Catatan 25) - (137) Reversal (Note 25) Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - (40) Foreign exchange translation

Saldo akhir tahun - 176 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia and other banks is adequate.

Page 112: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

43

6. SURAT-SURAT BERHARGA 6. MARKETABLE SECURITIES

a. Berdasarkan jenis dan mata uang: a. By type and currency: 2010 2009

Rupiah: Rupiah: Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Sertifikat Bank Indonesia - 780.000 Certificates of Bank Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi - (5.206) Unamortized discount

Biaya perolehan diamortisasi - 774.794 Amortized cost

Tersedia untuk dijual Available-for-sale Sertifikat Bank Indonesia

termasuk diskonto yang belum diamortisasi Certificates of Bank Indonesia -

sebesar Rp31.626 including unamortized discount pada tahun 2010 1.428.072 - of Rp31,626 in 2010

Obligasi Perum Pegadaian 1.000 1.000 Perum Pegadaian bonds Obligasi pemerintah 71.431 86.660 Government bonds

Laba yang belum direalisasi Unrealized gain from dari kenaikan nilai wajar 2.091 89 increase in fair value

Nilai wajar 1.502.594 87.749 Fair value Diperdagangkan Trading

Obligasi pemerintah 55.402 33.511 Government bonds Laba yang belum direalisasi Unrealized gain from

dari kenaikan nilai wajar 3 256 increase in fair value

Nilai wajar 55.405 33.767 Fair value

Mata uang asing: Foreign currencies: Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Wesel ekspor - bersih setelah diskonto Export bills -

yang belum diamortisasi - 11.752 net of unamortized discount Kredit yang diberikan

dan piutang Loans and receivables Wesel ekspor - bersih

setelah diskonto Export bills - yang belum diamortisasi 4.952 - net of unamortized discount

Jumlah 1.562.951 908.062 Total Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai - (128) losses

1.562.951 907.934

b. Berdasarkan kolektibilitas: b. By collectibility:

Seluruh surat-surat berharga milik Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan sebagai lancar.

All of the Bank’s marketable securities as of December 31, 2010 and 2009 are classified as current.

c. Tingkat suku bunga rata-rata setahun: c. Average interest rates per annum:

2010 2009

Rupiah 9,65% 12,86% Rupiah Mata uang asing 7,30% 6,05% Foreign currency

Rincian peringkat obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) dan Fitch Ratings untuk obligasi dalam Rupiah seperti yang dilaporkan oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Bond ratings as of December 31, 2010 and 2009 from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) and Fitch Ratings for bonds in Rupiah as reported by Indonesia Stock Exchange are as follows:

Page 113: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

44

6. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 6. MARKETABLE SECURITIES (continued)

c. Tingkat suku bunga rata-rata setahun (lanjutan):

c. Average interest rates per annum (continued):

2010 2009

Obligasi Perum Pegadaian idAA+ idAA+ Perum Pegadaian Bonds Obligasi Pemerintah - Indonesia BB+ BB+ Government Bonds - Indonesia

d. Perubahan penyisihan kerugian penurunan

nilai atas surat-surat berharga selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

d. The changes in the allowance for impairment losses on marketable securities during the year are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun 128 22 Balance at beginning of year Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the implementation of penerapan PSAK No. 55 PSAK No. 55 (Revised 2006) (Revisi 2006) (Catatan 38) (128) - (Note 38) Penyisihan (Catatan 25) - 108 Provision (Note 25) Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - (2) Foreign exchange translation

Saldo akhir tahun - 128 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas surat-surat berharga telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses on marketable securities is adequate.

7. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF 7. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE

Dalam melaksanakan operasi sehari-hari, Bank membuat perjanjian kontrak berjangka dan swap mata uang asing dengan nasabah dan lembaga keuangan lainnya. Sebagai bagian dari kebijakan manajemen risiko Bank, Bank menutup kontrak derivatif ini dengan kontrak yang lain untuk menjaga posisi mata uang dalam posisi yang minimum atau dalam batas (limit) yang telah disetujui. Kontrak yang lain ini memiliki nilai kontrak dan jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan kontrak awal transaksi derivatif tersebut.

In conducting its daily operations, the Bank enters into forward and cross currency swap contracts with customers or other financial institutions. As part of the Bank’s risk management policy, the Bank covers these contracts with corresponding contracts to offset the currency position and bring it to a minimum or within the approved limit. These offsetting contracts have approximately similar notional amounts and maturities as the original derivative contracts.

Ikhtisar transaksi derivatif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

A summary of the derivative transactions outstanding as at December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Page 114: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

45

7. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

7. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

31 Desember 2010/December 31, 2010

Jumlah nosional (kontrak)/ Tagihan Kewajiban Notional derivatif/ derivatif/ amount Nilai wajar/ Derivatives Derivatives Jenis (contract) Fair value receivable payable Type

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Related parties (Note 34): Related to exchange Kontrak terkait nilai tukar: rate contracts: Swap - beli Swap - buy Dolar Amerika Serikat 77.286 78.328 1.042 - United States Dollar Kontrak berjangka - jual Forward - sell

Dolar Amerika Serikat 20.265 20.853 588 - United States Dollar Euro Eropa 1.061 1.039 - 22 European Euro Dolar Australia 66.813 60.739 - 6.074 Australian Dollar

1.630 6.096

Related to interest Kontrak terkait suku bunga: rate contracts: Swap - mata uang asing Cross currency

dan suku bunga and interest rate swap Dolar Amerika Serikat - 2.381 2.390 9 United States Dollar

4.020 6.105

Pihak ketiga: Third parties: Related to exchange Kontrak terkait nilai tukar: rate contracts: Swap - beli Swap - buy

Dolar Amerika Serikat 680.874 677.806 526 3.594 United States Dollar Swap - jual Swap - sell

Dolar Amerika Serikat 90.780 91.419 639 - United States Dollar Kontrak berjangka - beli Forward - buy

Dolar Amerika Serikat 396.276 394.436 211 2.051 United States Dollar Euro Eropa 1.070 1.096 26 - European Euro Dolar Australia 66.714 72.988 6.274 - Australian Dollar

Kontrak berjangka - jual Forward - sell Dolar Amerika Serikat 905 904 - 1 United States Dollar

7.676 5.646

11.696 11.751

31 Desember 2009/December 31, 2009

Jumlah nosional (kontrak)/ Tagihan Kewajiban Notional derivatif/ derivatif/ amount Nilai wajar/ Derivatives Derivatives Jenis (contract) Fair value receivable payable Type

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Related parties (Note 34): Related to exchange Kontrak terkait nilai tukar: rate contracts: Kontrak berjangka - jual Forward - sell

Dolar Amerika Serikat 8.943 8.629 - 314 United States Dollar

Related to interest Kontrak terkait suku bunga: rate contracts: Swap - mata uang asing Cross currency

dan suku bunga and interest rate swap Dolar Amerika Serikat - 2.925 2.951 26 United States Dollar

2.951 340

Page 115: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

46

7. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

7. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)

31 Desember 2009/December 31, 2009

Jumlah nosional (kontrak)/ Tagihan Kewajiban Notional derivatif/ derivatif/ amount Nilai wajar/ Derivatives Derivatives Jenis (contract) Fair value receivable payable Type

Pihak ketiga: Third parties: Related to exchange Kontrak terkait nilai tukar: rate contracts: Swap - beli Swap - buy

Dolar Amerika Serikat 42.876 42.820 184 240 United States Dollar Swap - jual Swap - sell

Dolar Amerika Serikat 268.659 270.874 2.237 22 United States Dollar Kontrak berjangka - beli Forward - buy

Dolar Amerika Serikat 407.163 402.979 - 4.184 United States Dollar Kontrak berjangka - jual Forward - sell

Dolar Amerika Serikat 122.903 123.338 435 - United States Dollar

2.856 4.446

Jumlah 5.807 4.786 Total

Penyisihan kerugian penurunan nilai (30) Allowance for impairment losses

5.777

Seluruh tagihan derivatif Bank pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 diklasifikasikan sebagai lancar.

All of the Bank’s derivatives receivable as of December 31, 2010 and 2009 are classified as current.

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai

tagihan derivatif selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on derivatives receivable during the year are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun 30 331 Balance at beginning of year Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the penerapan PSAK No. 55 implementation of PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) (30) (Revised 2006) (Note 38) Pemulihan (Catatan 25) - (298) Reversal (Note 25) Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - (3) Foreign exchange translation

Saldo akhir tahun - 30 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas tagihan derivatif telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses on derivatives receivable is adequate.

Page 116: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

47

8. KREDIT YANG DIBERIKAN 8. LOANS

a. Berdasarkan jenis dan mata uang: a. By type and currency: 2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Related parties:

Rupiah: Rupiah: Karyawan 15.740 9.337 Employee Korporasi Corporate Kredit rekening koran 1.896 1.406 Demand loans Komersial Commercial Kredit angsuran berjangka 2.039 1.889 Installment loans Konsumsi Consumer Kredit pemilikan rumah 636 3.420 Housing loans Kredit serba guna 55 - Multi purpose loans Kredit kendaraan bermotor - 238 Car loans

20.366 16.290

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah: Rupiah: Korporasi Corporate Kredit berjangka 1.535.846 1.715.142 Term loans Kredit perdagangan 260.851 139.349 Trade loans Kredit sindikasi 71.444 176.454 Syndicated loans Kredit rekening koran 1.162 2.009 Demand loans Komersial Commercial Kredit rekening koran 2.602.326 2.399.397 Demand loans Kredit angsuran berjangka 1.846.893 1.542.738 Installment loans Kredit berjangka 1.037.005 697.159 Term loans Kredit akseptasi Acceptance trust receipt trust receipt (T/R) 2.321 2.889 (T/R) loans Konsumsi Consumer Kredit pemilikan rumah 432.415 315.512 Housing loans Kredit kendaraan bermotor 22.562 30.976 Car loans Kredit serba guna 5.874 485 Multi purpose loans Kredit karyawan sejahtera 18 27 Employee welfare loans Karyawan 20.015 28.500 Employee

7.838.732 7.050.637

Mata uang asing: Foreign currencies: Korporasi Corporate Kredit berjangka 740.831 477.052 Term loans Kredit perdagangan 696.614 702.688 Trade loans Kredit sindikasi 276.147 971.787 Syndicated loans Komersial Commercial Kredit berjangka 341.958 293.143 Term loans Kredit angsuran berjangka 71.103 71.868 Installment loans Kredit akseptasi Acceptance trust receipt trust receipt (T/R) 9.763 8.230 (T/R) loans

2.136.416 2.524.768

Jumlah 9.995.514 9.591.695 Total

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (306.412) (215.541) losses

9.689.102 9.376.154

Page 117: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

48

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi: b. By economic sector: 2010 2009

Rupiah: Rupiah: Perdagangan, restoran dan hotel 2.868.403 2.396.810 Trade, restaurant and hotel Industri pengolahan 1.972.913 1.727.090 Manufacturing Pengangkutan, pergudangan Transportation, warehouse dan komunikasi 646.166 560.159 and communication Jasa-jasa dunia usaha 553.392 910.687 Business services Pertanian, perburuan dan Agriculture, hunting and sarana perburuan 476.158 462.926 hunting facilities Konstruksi 348.232 354.877 Construction Jasa-jasa sosial/masyarakat 240.016 253.785 Social services

Pertambangan 10.228 9.317 Mining Listrik, gas dan air 1.853 741 Electricity, gas and water Lain-lain 741.737 390.535 Others

7.859.098 7.066.927

Mata uang asing: Foreign currencies: Industri pengolahan 898.636 1.184.054 Manufacturing

Perdagangan, restoran dan hotel 629.931 715.876 Trade, restaurant and hotel Pertanian, perburuan dan Agriculture, hunting and sarana perburuan 284.985 298.883 hunting facilities

Pertambangan 238.061 258.287 Mining Jasa-jasa dunia usaha 74.446 61.871 Business services Jasa-jasa sosial/masyarakat 4.177 2.978 Social services Pengangkutan, pergudangan Transportation, warehouse

dan komunikasi 901 940 and communication Konstruksi 685 1.879 Construction Lain-lain 4.594 - Others

2.136.416 2.524.768

Jumlah 9.995.514 9.591.695 Total

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (306.412) (215.541) losses

9.689.102 9.376.154

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010

dan 2009, rincian kredit bermasalah (diklasifikasikan kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

The details of non-performing loans (classified as sub-standard, doubtful and loss) as of December 31, 2010 and 2009 based on economic sector are as follows:

2010 2009

Rupiah: Rupiah: Pengangkutan, pergudangan Transportation, warehouse and dan komunikasi 311.462 313.019 communication Perdagangan, restoran dan hotel 105.935 121.980 Trade, restaurant and hotel Industri pengolahan 103.380 13.323 Manufacturing Jasa-jasa dunia usaha 39.632 38.275 Business services Konstruksi 12.756 11.121 Construction Jasa-jasa sosial/masyarakat 2.114 2.340 Social services Pertanian, perburuan dan sarana Agriculture, hunting and hunting perburuan - 33 facilities Lain-lain 20.008 16.399 Others

Jumlah 595.287 516.490 Total Penyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (186.051) (121.151) losses

Bersih 409.236 395.339 Net

Page 118: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

49

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan): b. By economic sector (continued):

2010 2009

Mata uang asing: Foreign currencies: Perdagangan,restoran, dan hotel 37.909 - Trade, restaurant, and hotel Industri pengolahan 18.417 20.786 Manufacturing

Jumlah 56.326 20.786 Total Penyisihan kerugian Allowance for impairment

penurunan nilai (30.818) (7.338) losses

Bersih 25.508 13.448 Net 434.744 408.787

Kredit yang telah dihentikan pembebanan

bunganya (“non-performing loans”) adalah sebesar Rp651.613 dan Rp537.276 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Rasio kredit bermasalah sebelum dikurangi penyisihan kerugian (gross basis) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 4,84% dan 5,60% (rasio kredit bermasalah setelah dikurangi penyisihan kerugian (net basis) sebesar 2,67% dan 4,27% masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009). Berdasarkan peraturan BI No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001 mengenai penetapan status bank dan penyerahan bank kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional, bank-bank di Indonesia diwajibkan untuk memiliki rasio dari kredit bermasalah berdasarkan net basis tidak boleh melebihi 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.

The loans whereby the accrual of interest have been stopped (non-performing loans) amounted to Rp651,613 and Rp537,276 as of December 31, 2010 and 2009, respectively. The non-performing loan ratio on a gross basis as of December 31, 2010 and, 2009 is 4.84% and 5.60%, respectively, (on a net basis is 2.67% and 4.27% for 2010 and 2009, respectively). Based on BI’s regulation No. 3/25/PBI/2001 dated December 26, 2001 concerning the determination of bank’s status and transfer of bank to the Indonesian Bank Restructuring Agency, banks in Indonesia are required to have a net non-performing loan ratio not exceeding 5% of the bank’s total loans.

c. Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit: c. By maturity based on loan agreement:

2010 2009

Rupiah: Rupiah: < 1 tahun 4.228.529 4.302.501 < 1 year ≥ 1 - 2 tahun 959.869 494.697 ≥ 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 1.726.062 1.495.035 > 2 - 5 years > 5 tahun 944.638 774.694 > 5 years

7.859.098 7.066.927

Page 119: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

50

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

c. Berdasarkan jatuh tempo perjanjian kredit (lanjutan):

c. By maturity (continued):

2010 2009

Mata uang asing: Foreign currencies: < 1 tahun 661.721 1.512.141 < 1 year ≥ 1 - 2 tahun 1.073.429 56.981 ≥ 1 - 2 years > 2 - 5 tahun 357.246 745.224 > 2 - 5 years > 5 tahun 44.020 210.422 > 5 years

2.136.416 2.524.768

Jumlah 9.995.514 9.591.695 Total

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai (306.412) (215.541) losses

9.689.102 9.376.154

d. Berdasarkan kolektibilitas: d. By collectibility:

2010

Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Allowance for Jumlah kredit/ impairment Jumlah bersih/ Total loans losses Net amount

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Related parties: Rupiah Rupiah Lancar 20.366 (204) 20.162 Current

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah Rupiah Lancar 7.147.963 (65.797) 7.082.166 Current Dalam perhatian khusus 95.482 (2.923) 92.559 Special mention Kurang lancar 96.985 (19.996) 76.989 Sub-standard Diragukan 13.935 (540) 13.395 Doubtful Macet 484.367 (165.515) 318.852 Loss

7.859.098 (254.975) 7.604.123

Mata uang asing Foreign currencies Lancar 2.079.189 (20.600) 2.058.589 Current Dalam perhatian khusus 901 (19) 882 Special mention Kurang lancar 23.911 (4.222) 19.689 Sub-standard Diragukan 13.998 (13.998) - Doubtful Macet 18.417 (12.598) 5.819 Loss

2.136.416 (51.437) 2.084.979

9.995.514 (306.412) 9.689.102

Page 120: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

51

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

d. Berdasarkan kolektibilitas (lanjutan): d. By collectibility (continued):

2009

Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Allowance for Jumlah kredit/ impairment Jumlah bersih/ Total loans losses Net amount

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Related parties: Rupiah Rupiah Lancar 16.290 (163) 16.127 Current

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah Rupiah Lancar 6.413.486 (57.946) 6.355.540 Current Dalam perhatian khusus 120.661 (853) 119.808 Special mention Kurang lancar 57.993 (4.879) 53.114 Sub-standard Diragukan 42.114 (13.544) 28.570 Doubtful Macet 416.383 (102.728) 313.655 Loss

7.066.927 (180.113) 6.886.814

Mata uang asing Foreign currencies Lancar 2.394.608 (23.993) 2.370.615 Current Dalam perhatian khusus 109.374 (4.097) 105.277 Special mention Macet 20.786 (7.338) 13.448 Loss

2.524.768 (35.428) 2.489.340

9.591.695 (215.541) 9.376.154

e. Tingkat suku bunga rata-rata setahun: e. Average interest rates per annum:

2010 2009

Rupiah 10,23% 13,70% Rupiah Mata uang asing Foreign currencies

Dolar Amerika Serikat 5,05% 7.28% United States Dollar Dolar Singapura 2,68% - Singapore Dollar

f. Kredit yang direstrukturisasi: f. Restructured loans:

Skema restrukturisasi yang disetujui terdiri dari

pengurangan bunga, penjadwalan kembali bunga yang tertunggak, perpanjangan tanggal jatuh tempo dan perpanjangan periode pembayaran atas bunga yang tertunggak.

The agreed restructuring schemes comprise the reduction of interest rates, rescheduling of past due interest, extension of the maturity dates and extension of the periods of payment of past due interest.

2010 2009

Kredit yang direstrukturisasi 442.020 502.637 Restructured loans Penyisihan kerugian Allowance for

penurunan nilai (115.699) (89.754) impairment losses

326.321 412.883

Page 121: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

52

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

f. Kredit yang direstrukturisasi (lanjutan): f. Restructured loans (continued):

Kredit yang direstrukturisasi berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:

Restructured loans by collectibility are as follows:

2010 2009

Lancar 59.141 59.075 Current Dalam perhatian khusus 1.651 132.121 Special mention Kurang lancar 70.092 4.458 Sub-standard Diragukan - - Doubtful Macet 311.136 306.983 Loss

Jumlah 442.020 502.637 Total

Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (115.699) (89.754) impairment losses

326.321 412.883

g. Kredit sindikasi: g. Syndicated loans:

Kredit sindikasi merupakan kredit yang

diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian sindikasi dengan bank-bank lain. Persentase keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai pimpinan sindikasi berkisar antara 23,64% sampai dengan 67,62% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tahun 2010 (23,64% sampai dengan 71,33% pada tahun 2009). Jumlah keikutsertaan Bank dalam kredit sindikasi, dimana Bank bertindak sebagai anggota sindikasi berkisar antara 4,71% sampai dengan 21,58% dari jumlah pinjaman sindikasi pada tahun 2010 (0,14% sampai dengan 12,22% pada tahun 2009).

The syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Bank’s percentage share in syndicated loans, where the Bank acts as the lead arranger ranged from 23.64% to 67.62% of the total syndicated loans in 2010 (23.64% to 71.33% in 2009). The Bank’s total participation in syndicated loans, where the Bank acts as a participant ranged from 4.71% to 21.58% of the total syndicated loans in 2010 (0.14% to 12.22% in 2009).

h. Kredit yang diberikan kepada karyawan: h. Employee loans:

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank

terdiri dari kredit yang dibebani bunga sebesar 3% sampai dengan 6% per tahun pada tahun 2010 (3% sampai dengan 8% per tahun pada tahun 2009), yang ditujukan untuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dan dilunasi dalam waktu 1 sampai dengan 20 tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan.

The loans to the Bank’s employees consist of interest-bearing loans at interest rates of 3% to 6% per annum in 2010 (3% to 8% per annum in 2009), which are intended for acquisitions of vehicles, houses and other personal purposes and are repayable within 1 to 20 years through monthly payroll deductions.

Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing berjumlah Rp20.366 dan Rp16.290, yang diberikan kepada direktur, pejabat eksekutif dan keluarga pejabat eksekutif, dan diklasifikasikan lancar (Catatan 34).

Loans to related parties as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp20,366 and Rp16,290, respectively, which are given to directors, executive officers and executive officer’s family, and are classified as current (Note 34).

Page 122: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

53

8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued)

i. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

i. The changes in the allowance for impairment losses on loans during the year are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun 215.541 167.158 Balance at beginning of year Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance sehubungan dengan relating to the penerapan PSAK No. 55 implementation of PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) 46.826 - (Revised 2006) (Note 38) Penyisihan (Catatan 25) 49.991 55.572 Provision (Note 25)

Penghapusbukuan selama tahun berjalan (254) (146) Write-off during the year

Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing (5.692) (7.043) Foreign exchange translation

Saldo akhir tahun 306.412 215.541 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa jumlah

penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk atas kredit yang diberikan telah memadai.

Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate.

j. Perubahan kredit yang dihapusbukukan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

j. The changes in loans written off during the year are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun 20.056 20.093 Balance at beginning of year Penghapusbukuan kredit dalam tahun berjalan 254 146 Loans written-off during the year Penghapustagihan tahun berjalan (255) (183) Payments waived during the year

Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing (530) - Foreign exchange translation

Saldo akhir tahun 19.525 20.056 Balance at end of year

k. Lain-lain k. Others

Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka, mesin, persediaan, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah kredit yang diberikan yang dijamin dengan giro, tabungan, deposito berjangka, dan giro dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp775.136 (2009: Rp754.517).

The loans are generally collateralized by registered mortgages or by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits, machinery, inventory or other guarantees acceptable to the Bank. The loans secured by demand deposits, savings deposit, time deposits, and demand deposits from other banks as of December 31, 2010 amounted to Rp775,136 (2009: Rp754,517).

Berdasarkan laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan BMPK pihak terkait maupun pihak tidak terkait.

Based on the Legal Lending Limit (LLL) report submitted by the Bank to Bank Indonesia as of December 31, 2010 and 2009, there are no loans exceeding LLL either with related parties or third parties.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan kepada pengusaha kecil dan pengusaha mikro adalah sebesar Rp97.

As of December 31, 2010 and 2009, loans extended to small and micro enterprise through a finance company amounted to Rp97.

Page 123: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

54

9. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI 9. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE

a. Tagihan akseptasi: a. Acceptances receivable: 2010 2009

Rupiah Rupiah Non-bank Non-banks Lancar 2.213 2.549 Current Dalam perhatian khusus 1.041 892 Special mention Mata uang asing Foreign currency

Non-bank Non-banks Lancar 110.352 100.605 Current

Jumlah 113.606 104.046 Total Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai - (1.076) losses

113.606 102.970

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

The changes in allowance for impairment losses on acceptances receivable during the year are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun 1.076 390 Balance at beginning of year Penyesuaian atas saldo awal Adjustment to the opening balance

sehubungan dengan relating to the penerapan PSAK No. 55 implementation of PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 38) (1.076) - (Revised 2006) (Note 38)

Penyisihan (Catatan 25) - 767 Provision (Note 25) Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing - (81) Foreign exchange translation

Saldo akhir tahun - 1.076 Balance at end of year

b. Kewajiban akseptasi: b. Acceptances payable:

2010 2009

Rupiah Rupiah Non-bank 3.254 3.441 Non-banks Mata uang asing Foreign currency Non-bank 110.352 100.605 Non-banks

113.606 104.046

10. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN

DITERIMA 10. ACCRUED INTEREST RECEIVABLES

2010 2009

Kredit yang diberikan 52.912 61.222 Loans Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 784 10 and other banks Surat-surat berharga 408 1.674 Marketable securities Lain-lain 1.120 1.289 Others

55.224 64.195

Page 124: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

55

11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 11. PREPAID EXPENSES 2010 2009

Sewa 24.585 26.113 Rent Promosi 8.361 1.184 Promotion Renovasi kantor 3.679 6.776 Office renovations Asuransi - 337 Insurance Lain-lain 4.498 4.433 Others

41.123 38.843

12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS

31 Desember/December 31, 2010

1 Januari 2010/ 31 Desember 2010/ January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31, 2010 Additions Deductions 2010

Biaya perolehan: Cost: Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah 84.924 - 1.955 82.969 Land Hak guna tanah 257 - - 257 Land rights Bangunan 71.201 2.253 2.691 70.763 Buildings Peralatan kantor 81.317 5.172 1.760 84.729 Office equipment Perangkat keras dan Computer hardware lunak komputer 45.588 4.255 - 49.843 and software Instalasi 7.750 740 - 8.490 Installations Leasehold - kantor 13.851 419 - 14.270 Leasehold - office Kendaraan bermotor 11.210 23 475 10.758 Vehicles

316.098 12.862 6.881 322.079

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Pemilikan langsung Direct acquisitions Hak guna tanah 169 13 - 182 Land rights Bangunan 19.736 4.270 579 23.427 Buildings Peralatan kantor 59.661 8.144 1.659 66.146 Office equipment Perangkat keras dan Computer hardware lunak computer 21.747 8.387 - 30.134 and software Instalasi 5.509 1.075 - 6.584 Installations Leasehold - kantor 3.503 1.647 - 5.150 Leasehold - office Kendaraan bermotor 8.465 737 475 8.727 Vehicles

118.790 24.273 2.713 140.350

Nilai Buku Bersih 197.308 181.729 Net Book Value

31 Desember/December 31, 2009

1 Januari 2009/ 31 Desember 2009/ January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, 2009 Additions Deductions Reclassification *) 2009

Biaya perolehan: Cost: Pemilikan langsung Direct acquisitions Tanah 85.004 - 80 - 84.924 Land Hak guna tanah 257 - - - 257 Land rights Bangunan 66.294 24 95 4.978 71.201 Buildings Peralatan kantor 74.576 9.829 3.088 - 81.317 Office equipment Perangkat keras dan Computer hardware lunak komputer 43.263 2.498 173 - 45.588 and software Instalasi 7.216 245 - 289 7.750 Installations Leasehold - kantor 3.766 100 - 9.985 13.851 Leasehold - office Kendaraan bermotor 12.703 2.221 3.714 - 11.210 Vehicles Bangunan dalam Construction in penyelesaian 5.267 - - (5.267) - progress

298.346 14.917 7.150 9.985 316.098

Page 125: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

56

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember/December 31, 2009

1 Januari 2009/ 31 Desember 2009/ January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, 2009 Additions Deductions Reclassification *) 2009

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Pemilikan langsung Direct acquisitions Hak guna tanah 156 13 - - 169 Land rights Bangunan 15.244 4.505 13 - 19.736 Buildings Peralatan kantor 54.112 8.623 3.074 - 59.661 Office equipment Perangkat keras dan Computer hardware lunak komputer 13.696 8.224 173 - 21.747 and software Instalasi 4.510 999 - - 5.509 Installations Leasehold - kantor 3.012 491 - - 3.503 Leasehold - office Kendaraan bermotor 11.405 738 3.678 - 8.465 Vehicles

102.135 23.593 6.938 - 118.790

Nilai Buku Bersih 196.211 197.308 Net Book Value

*) Termasuk reklasifikasi dari beban dibayar dimuka ke aset

tetap sebesar Rp9.985.

*) Including reclassification from prepaid expenses to fixed

assets for the amount of Rp9,985.

Pengurangan aset tetap di atas termasuk penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:

The above deductions in fixed assets include sale of assets with details as follows:

2010 2009

Nilai buku 4.168 854 Book value Harga jual 4.462 2.619 Selling price

Laba penjualan aset tetap 294 1.765 Gains from sale of fixed assets

Penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laba

dan rugi tahun 2010 adalah sebesar Rp24.273 (2009: Rp23.593) (Catatan 28).

Depreciation of fixed assets charged to 2010 statement of income amounted to Rp24,273 (2009: Rp23,593) (Note 28).

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap Bank

diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp137.904 (2009: Rp141.330). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

Fixed assets of the Bank as of December 31, 2010 were insured against risks of fire and theft for Rp137,904 (2009: Rp141,330). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses on the assets insured.

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak kepemilikan berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan jatuh tempo antara tahun 2010 sampai dengan 2037. Manajemen berpendapat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang.

The Bank owned several parcels of land with Building Use Rights (HGB) which will expire between year 2010 to 2037. Management believes that the land rights can be extended.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Management believes that there is no impairment in value of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009.

Page 126: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

57

13. ASET LAIN-LAIN - BERSIH 13. OTHER ASSETS - NET 2010 2009

Agunan yang diambil alih - setelah Foreclosed collaterals - net of dikurangi penyisihan kerugian allowance for impairment losses penurunan nilai masing-masing of Rp5,147 and Rp3,727 sebesar Rp5.147 dan Rp3.727 as of December 31, 2010 and 2009, per 31 Desember 2010 dan 2009 32.225 11.052 respectively Uang muka dan pembayaran dimuka lainnya 11.402 7.478 Advances and other prepayments Persediaan buku dan barang cetakan 5.287 3.366 Books and printing materials Uang jaminan 2.024 2.105 Security deposits Others - net of allowance for Lainnya - setelah dikurangi penyisihan impairment losses of kerugian penurunan nilai Rp24 and RpNil as of Rp24 dan RpNihil per December 31, 2010 and 2009, 31 Desember 2010 dan 2009 34.915 43.611 respectively

85.853 67.612

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, aset lain-lain yang terkait dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar Rp6.467 dan Rp2.252 (Catatan 34).

As of December 31, 2010 and 2009, other assets related to related parties amounted to Rp6,467 and Rp2,252, respectively (Note 34).

Agunan yang diambil alih merupakan agunan pinjaman berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.

Foreclosed collaterals represent loan collaterals taken over by the Bank in the form of land and buildings.

14. KEWAJIBAN SEGERA 14. LIABILITIES IMMEDIATELY PAYABLE 2010 2009

Tagihan notaris 6.352 3.783 Notary collection Kiriman uang 3.390 4.068 Fund transfer Lain-lain 3.258 7.093 Others

13.000 14.944

15. SIMPANAN DARI NASABAH 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS

Simpanan dari nasabah terdiri dari: Deposits from customers consist of the following: 2010 2009

Rupiah Rupiah Giro 1.154.319 1.039.067 Current accounts Tabungan 1.251.712 1.071.789 Savings accounts Deposito berjangka 4.617.487 4.826.314 Time deposits Sertifikat deposito 1.382 149 Certificate of deposits

7.024.900 6.937.319

Mata uang asing Foreign currencies Giro 771.767 519.565 Current accounts Deposito berjangka 1.045.383 898.208 Time deposits

1.817.150 1.417.773

8.842.050 8.355.092

Page 127: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

58

15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku dan saat ini Bank adalah peserta dari program tersebut. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besaran Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan” maka dinilai simpanan setiap nasabah pada satu bank yang dijamin oleh Pemerintah naik menjadi sebesar Rp2 miliar dari semula Rp100 juta efektif sejak tanggal tersebut di atas.

Based on the Law No. 24, dated September 22, 2004, effective on September 22, 2005, the Indonesian Deposit Insurance Corporation was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program and currently, the Bank is a participant of the program.

Based on Government regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008 regarding “The Savings Amount Guaranteed by the Indonesian Deposit Insurance Corporation” the savings for each owner of fund in one bank guaranteed by the Government increased from Rp100 million to Rp2 billion, effective on the date stated above.

a. Giro terdiri dari: a. Current accounts consist of: 2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Related parties (Note 34): Rupiah 8.550 4.935 Rupiah Mata uang asing 2.484 1.247 Foreign currencies

11.034 6.182

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 1.145.769 1.034.132 Rupiah Mata uang asing 769.283 518.318 Foreign currencies

1.915.052 1.552.450

1.926.086 1.558.632

Giro dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah berasal dari Rabo Club, Rabobank International Holding BV., Stichting Rabobank Foundation, dan karyawan kunci.

Demand deposits from related parties as of December 31, 2010 and 2009 were placed by Rabo Club, Rabobank International Holding BV., Stichting Rabobank Foundation, and key employees.

Giro yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1.196.558 (2009: Rp1.713.252).

Demand deposits amounting to Rp1,196,558 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2010 (2009: Rp1,713,252).

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum:

2010 2009

Rupiah 3,03% 3,51% Rupiah Valuta asing: Foreign currencies: Euro Eropa 0,85% 4,09% European Euro Dolar Amerika Serikat 0,68% 1,04% United States Dollar Dolar Singapura 0,25% 0,12% Singapore Dollar

Page 128: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

59

15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

b. Tabungan terdiri dari: b. Savings accounts consist of:

2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Related parties (Note 34): Rupiah: Rupiah: Maestro 1.637 1.029 Maestro Beta 1.027 1.003 Beta Mantap 291 - Mantap Gamma 269 64 Gamma Si Mungil 255 160 Si Mungil Tabunganku 94 - Tabunganku Alpha - - Alpha

3.573 2.256

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah: Rupiah: Maestro 621.689 528.518 Maestro Gamma 290.908 258.400 Gamma Beta 158.440 159.967 Beta Si Mungil 78.223 79.346 Si Mungil Mantap 56.602 386 Mantap Alpha 40.331 42.916 Alpha Tabunganku 1.946 - Tabunganku

1.248.139 1.069.533

1.251.712 1.071.789

Tabungan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah berasal dari karyawan kunci.

Saving accounts from related parties as of December 31, 2010 and 2009 were placed by key employees.

Tabungan yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp48.279 (2009: Rp22.383).

Savings deposits amounting to Rp48,279 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2010 (2009: Rp22,383).

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum: 2010 2009

Rupiah 2,92% 3,72% Rupiah

c. Deposito berjangka terdiri dari: c. Time deposits consist of: 2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Related parties (Note 34): Rupiah 10.798 10.244 Rupiah Mata uang asing 1.837 732 Foreign currencies

12.635 10.976

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 4.606.689 4.816.070 Rupiah Mata uang asing 1.043.546 897.476 Foreign currencies

5.650.235 5.713.546

5.662.870 5.724.522

Page 129: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

60

15. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)

c. Deposito berjangka terdiri dari (lanjutan): c. Time deposits consist of (continued):

Deposito berjangka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah berasal dari karyawan kunci.

Time deposits of related parties as of December 31, 2010 and 2009 were placed by key employees.

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum: 2010 2009

Rupiah 7,48% 10,21% Rupiah Mata uang asing: Foreign currencies: Dolar Amerika Serikat 2,17% 5,46% United States Dollar Euro Eropa 1,49% 3,17% European Euro Dolar Singapura 0,95% 1,65% Singapore Dollar

Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atau diblokir oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1.052.500 (2009: Rp769.914).

Time deposits amounting Rp1,052,500 are pledged as collateral or blocked as of December 31, 2010 (2009: Rp769,914).

d. Sertifikat deposito terdiri dari: d. Certificate of deposits consist of:

Klasifikasi sertifikat deposito berdasarkan

jangka waktu adalah sebagai berikut: Classification of certificate of deposits based on

maturity are as follows: 2010 2009

12 bulan 1.400 150 12 months

Jumlah 1.400 150 Total Bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi (18) (1) Unamortized prepaid interest

Bersih 1.382 149 Net

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain terdiri dari: Deposits from other banks consist of: 2010 2009

Rupiah: Rupiah: Giro 181.365 45.656 Current accounts Deposito berjangka 11.000 16.115 Time deposits Tabungan - - Saving accounts Interbank call money 745.000 197.000 Interbank call money

937.365 258.771 Mata uang asing: Foreign currencies: Giro 5.374 - Current accounts Interbank call money 657.730 281.850 Interbank call money

663.104 281.850

1.600.469 540.621

Page 130: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

61

16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)

a. Giro terdiri dari: a. Current accounts consist of:

2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Related parties (Note 34): Rupiah 162.785 15.271 Rupiah Mata uang asing 5.374 - Foreign currency

168.159 15.271 Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 18.580 30.385 Rupiah

186.739 45.656

b. Deposito berjangka terdiri dari: b. Time Deposits consist of:

2010 2009

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 11.000 16.115 Rupiah

Deposito berjangka dari bank lain merupakan penempatan dari bank lain dalam Rupiah dengan jangka waktu 1 bulan dengan tingkat bunga rata-rata 6,90% pada tahun 2010 dan 9,50% pada tahun 2009.

Time deposits from other banks represent placements from other banks in Rupiah with terms of 1 month with an average interest rate of 6.90% in 2010 and 9.50% in 2009.

c. Interbank call money terdiri dari: c. Interbank call money consist of:

2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Related parties (Note 34): Mata uang asing 144.160 - Foreign currency

144.160 -

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah 745.000 197.000 Rupiah Mata uang asing 513.570 281.850 Foreign currency 1.258.570 478.850 1.402.730 478.850

Tingkat suku bunga rata-rata setahun: Average interest rates per annum:

2010 2009

Rupiah 5,43% 7,89% Rupiah Mata uang asing: Foreign currencies: Dolar Amerika Serikat 0,44% 0,91% United States Dollar Yen Jepang - 0,88% Japanese Yen

Page 131: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

62

17. PINJAMAN YANG DITERIMA 17. FUND BORROWINGS

a. Berdasarkan mata uang: a. By currency: 2010 2009

Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat 465.008 729.701 United States Dollar Yen Jepang 8.527 15.736 Japanese Yen

473.535 745.437

b. Berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga:

b. By related parties and third parties:

2010 2009

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 34): Related parties (Note 34): Rabobank International, Rabobank International,

Singapore Branch - 112.740 Singapore Branch Rabobank Nederland 84.469 99.822 Rabobank Nederland

84.469 212.562 Pihak ketiga: Third parties: European Investment Bank 389.066 532.875 European Investment Bank

473.535 745.437

i. Rabobank Nederland i. Rabobank Nederland

Fasilitas pinjaman yang diterima sebesar US$15 juta (nilai penuh) dari Rabobank Nederland merupakan pinjaman yang digunakan untuk pendanaan portofolio kredit yang diberikan. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 6 (enam) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun, dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$625.000 (nilai penuh), dimulai pada tanggal 28 November 2006 sampai dengan tanggal 29 Mei 2018.

The borrowing facility received from Rabobank Nederland amounting to US$15 million (full amount) represents borrowing to fund loan portfolio. Interest is payable at 6 (six) months LIBOR plus 0.25% per annum, repayable in semi-annual installments of US$625,000 (full amount), commencing November 28, 2006 until May 29, 2018.

ii. Rabobank International, Singapore Branch

ii. Rabobank International, Singapore Branch

Fasilitas pinjaman dari Rabobank International, Singapore Branch merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek dengan jangka waktu maksimal 12 bulan. Suku bunga pinjaman yang diterima dari Rabobank International, Singapore Branch dibayarkan kembali berdasarkan durasi tertentu dari pencairan dana terkait (“periode bunga”). Suku bunga yang dikenakan pada periode bunga tertentu ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara Rabobank International, Singapore Branch dan Bank.

The borrowing facility from Rabobank International, Singapore Branch represents short-term borrowing with maximum term 12 months. The interest of fund borrowings received from Rabobank International, Singapore Branch is payable based on selected duration in the relevant drawdown notice (“interest period”). The rate of interest applicable for a particular interest period shall be mutually agreed upon between Rabobank International, Singapore Branch and the Bank.

Page 132: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

63

17. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 17. FUND BORROWINGS (continued)

iii. European Investment Bank iii. European Investment Bank

Pinjaman ini terdiri dari: These borrowings consist of:

a) Fasilitas pinjaman Global I merupakan fasilitas pinjaman dalam mata uang Yen Jepang dan Dolar Amerika Serikat dengan jangka waktu 7 (tujuh) tahun, dimulai pada tanggal 12 Februari 2004 sampai dengan tanggal 15 September 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 0,87% per tahun untuk Yen Jepang dan batas tertinggi untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,40% per tahun untuk Dolar Amerika Serikat.

a) The borrowing facility Global I represents borrowing facility in Japanese Yen and United States Dollar with a term of 7 (seven) years, commencing February 12, 2004 until September 15, 2011. This borrowing bears interest rate at 0.87% per annum for Japanese Yen and the ceiling of 3 (three) months LIBOR plus 0.40% per annum for United States Dollar.

b) Fasilitas pinjaman Global II merupakan fasilitas pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Fasilitas ini dimulai pada tahun 2005 dan akan berakhir pada tahun 2018. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar batas tertinggi untuk 3 (tiga) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun.

b) The borrowing facility Global II represents borrowing facility in United States Dollar. This facility started in 2005 and will be ended in 2018. This borrowing bears interest rate at the ceiling of 3 (three) months LIBOR plus 0.25% per annum.

18. PERPAJAKAN 18. TAXATION

a. Hutang pajak a. Taxes payable 2010 2009

Pajak penghasilan pasal 4 (2) 5.312 6.102 Income tax article 4 (2) Pajak penghasilan pasal 29 720 12.386 Income tax article 29 Pajak penghasilan pasal 21 2.769 1.064 Income tax article 21 Pajak penghasilan pasal 23 85 48 Income tax article 23 Pajak penghasilan pasal 26 19 26 Income tax article 26 Pajak lainnya 87 29 Other tax payable

8.992 19.655

b. Manfaat (beban) pajak b. Tax benefit (expense) 2010 2009

Pajak kini (40.987) (64.009) Current tax

Pajak tangguhan 23.141 (19.324) Deferred tax

(17.846) (83.333)

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The reconciliations between income before tax benefit (expense), as shown in the statements of income, and taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009 were as follows:

Page 133: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

64

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

b. Manfaat (beban) pajak (lanjutan) b. Tax benefit (expense) (continued)

2010 2009

Laba sebelum manfaat (beban) pajak sebagaimana disajikan Income before tax benefit (expense)

dalam laporan laba rugi 116.647 199.619 as shown in statement of income

Pendapatan yang dikenakan pajak final - (77) Income subject to final tax

Perbedaan temporer: Temporary differences: Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment nilai atas kredit yang diberikan 15.220 (19.027) losses on loans Estimasi kewajiban imbalan Estimated employee benefit kerja karyawan 816 5.279 liabilities Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment nilai atas selain kredit yang diberikan 818 747 losses other than loans Beban yang masih harus dibayar (765) 5.013 Accrued expenses Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets dan amortisasi 2.039 (583) and amortization Bonus yang masih harus dibayar 4.431 3.416 Accrual for bonus

Jumlah perbedaan temporer 22.559 (5.155) Total temporary differences

Perbedaan permanen: Permanent differences:

Biaya kesejahteraan karyawan 22.637 24.321 Benefits-in-kind Penyisihan kerugian aset produktif Provision for losses of earning asset yang dihapuskan - 146 that have been written off Laba dari penjualan aset tetap 173 (161) Gain on sale of fixed asset Komponen-komponen biaya lain yang tidak dapat dikurangkan 1.929 9.908 Other non-deductible expenses

Jumlah perbedaan permanen 24.739 34.214 Total permanent differences

Laba kena pajak 163.945 228.601 Taxable income

Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

Taxable income for the year and the estimated corporate income tax payable is as follows:

2010 2009

Pajak penghasilan berdasarkan tarif Income tax based on the applicable tunggal yang berlaku: single rate: 2010 (25%) 40.987 - 2010 (25%) 2009 (28%) - 64.009 2009 (28%)

Pajak penghasilan tahun berjalan sesuai dengan tarif pajak Current income tax expense at yang berlaku 40.987 64.009 standard statutory tax rate Dikurangi: pajak penghasilan badan yang telah dibayar 40.267 51.623 Less: Corporate income tax paid

Hutang atas pajak penghasilan Corporate income tax badan 720 12.386 payable

Page 134: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

65

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

b. Manfaat (beban) pajak (lanjutan) b. Tax benefit (expense) (continued)

Laba kena pajak dan beban pajak kini Bank tahun 2009 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Untuk tahun 2010, Bank akan menyampaikan SPT sesuai dengan perhitungan di atas.

The taxable income and current tax payable of the Bank for 2009 are in accordance with the annual tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office. For 2010, the Bank will file its annual tax return in accordance with the above computation.

c. Aset (kewajiban) pajak tangguhan c. Deferred tax assets (liabilities)

Rincian dari aset pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:

The details of the Banks’ deferred tax assets are as follows:

2010 Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006)/ (Dibebankan)/ Adjustment to dikreditkan ke (Dibebankan)/ opening balance laporan laba rugi/ dikreditkan ke relating to the (Charged)/ ekuitas/ implementation credited to (Charged)/ 1 Januari/ of PSAK No. 55 statement of credited to 31 Desember/ January 1 (Revised 2006) income equity December 31

Estimasi kewajiban atas imbalan Estimated employment benefits

kerja karyawan 16.399 - 207 - 16.606 liabilities Perbedaan nilai buku bersih aset Difference in net book value of

tetap antara komersial fixed asset between commercial dan fiskal (13.379) - 10.604 - (2.775) and tax Bonus yang masih harus dibayar 2.629 - 1.108 - 3.737 Bonus accrual Penyisihan kerugian aset produktif Allowance for impairment losses

kredit yang diberikan (26) 11.707 3.857 - 15.538 on earning assets loans Penyisihan kerugian aset produktif Allowance for impairment losses

selain kredit yang diberikan (3.801) (410) 7.556 - 3.345 other than loans Beban lain yang masih harus

dibayar 1.711 - (191) - 1.520 Other accrued expenses Keuntungan yang belum direalisasi

atas surat-surat berharga dalam Unrealized gain on available-for- kelompok tersedia untuk dijual (22) - - (500) (522) sale securities

Aset pajak tangguhan - bersih 3.511 11.297 23.141 (500) 37.449 Deferred tax assets - net

2009

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Estimasi kewajiban atas imbalan Estimated employment

kerja karyawan 16.399 benefits liabilities Difference in net book value of

Perbedaan nilai buku bersih aset tetap fixed asset between antara komersial dan fiskal (13.379) commercial and tax

Bonus yang masih harus dibayar 2.629 Bonus accrual Penyisihan kerugian aktiva produktif Allowance for losses on

kredit yang diberikan (26) earning assets loans Penyisihan kerugian aktiva produktif Allowance for losses on

selain kredit yang diberikan (3.801) earning assets other than loans Biaya lain yang masih harus dibayar 1.711 Other accrued expenses Keuntungan yang belum direalisasi atas surat-

surat berharga dalam kelompok Unrealized gain on available-for-sale tersedia untuk dijual (22) securities

Aset pajak tangguhan - bersih 3.511 Deferred tax assets - net

Page 135: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

66

18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)

c. Aset (kewajiban) pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax assets (liabilities)(continued)

Pemanfaatan aset pajak tangguhan yang diakui Bank bergantung atas laba kena pajak pada masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak yang ada.

The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable income in excess of income arising from the reversal of existing taxable temporary differences.

Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer diperkirakan dapat direalisasikan pada periode mendatang.

Management believes that deferred tax assets resulting from temporary differences can be realized in the next period.

d. Administrasi d. Administration

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terhutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.

Based on Law of the Republic of Indonesia No. 28 Year 2007 regarding “Third Amendment of Law No. 6 Year 1983 regarding General Rules and Procedures of Taxation” which ar applicable starting 2008, the Directorate General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due. The transitional provisions of the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and before may be assessed by the DGT at the latest at the end of 2013.

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Bank mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebagai bagian dari beban pajak tangguhan pada laporan laba rugi tahun 2009.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Bank recorded the impact of the changes in tax rates as part of deferred tax expense in the statement of income for year 2009.

Page 136: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

67

19. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI

19. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Transaksi komitmen dan kontinjensi dalam kegiatan usaha normal Bank yang mempunyai risiko kredit dan estimasi kerugiannya adalah sebagai berikut:

a. Commitments and contingencies in the normal course of the Bank’s activities that carry credit risk and related estimated losses are as follows:

2010 2009

Rupiah: Rupiah: Fasilitas kredit kepada debitur yang

belum digunakan (committed) 53.458 124 Unused loan facilities (committed) Letter of credit yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan 7.739 44.962 Outstanding irrevocable letters of credit Bank garansi yang diterbitkan 170.737 187.779 Bank guarantees issued

231.934 232.865 Mata uang asing: Foreign currencies:

Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan (committed) 430.601 436.222 Unused loan facilities (committed)

Letter of credit yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan 133.092 160.251 Outstanding irrevocable letters of credit Bank garansi yang diterbitkan 49.331 27.972 Bank guarantees issued

613.024 624.445

Jumlah 844.958 857.310 Total Estimasi kerugian atas Estimated losses on commitments komitmen dan kontinjensi (8.235) (7.963) and contingencies

836.723 849.347

b. Berdasarkan kolektibilitas: b. By collectibility:

Klasifikasi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 menurut peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

The classification of commitments and contingencies as of December 31, 2010 and 2009 in accordance with Bank Indonesia regulation is as follows:

2010 2009

Lancar 844.594 856.702 Current Dalam perhatian khusus 364 608 Special Mention

Jumlah 844.958 857.310 Total Estimasi kerugian atas Estimated losses on commitments komitmen dan kontinjensi (8.235) (7.963) and contingencies

836.723 849.347

Page 137: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

68

19. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

19. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

c. Perubahan estimasi kerugian atas komitmen

dan kontinjensi selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

c. The changes in the estimated losses on commitments and contingencies during the year are as follows:

2010 2009

Saldo awal tahun 7.963 8.802 Balance at beginning of year Penyisihan 516 132 Provision

Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing (244) (971) Foreign exchange translation

Saldo akhir tahun 8.235 7.963 Balance at end of year

Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi telah memadai.

Management believes that the estimated losses on commitments and contingencies are adequate.

20. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 20. OTHER LIABILITIES

2010 2009

Imbalan kerja karyawan (Catatan 35) 66.426 65.597 Employee benefits (Note 35) Hutang kepada perusahaan induk Payables to the parent company and dan cabang regional (Catatan 34) 41.241 32.526 regional branch (Note 34) Bunga yang masih harus dibayar 21.186 21.195 Accrued interest payable Biaya yang masih harus dibayar 64.141 45.320 Accrued expenses Pendapatan diterima dimuka 726 11.761 Unearned income Jaminan yang diterima 172.187 4.366 Guarantee received Lain-lain 7.794 7.977 Others

373.701 188.742

Hutang pada perusahaan induk dan cabang regional merupakan kewajiban atas penyediaan jasa-jasa tertentu oleh pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa ini.

Payables to the parent company and regional branch represent liabilities for certain services provided by these related parties.

21. PINJAMAN SUBORDINASI 21. SUBORDINATED LOANS

Bank memperoleh pinjaman subordinasi dari Rabobank Nederland, pemegang saham mayoritas Bank, pada beberapa tanggal dengan jumlah terhutang pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut (Catatan 34):

The Bank obtained subordinated loans from Rabobank Nederland, the Bank’s majority shareholder, on various dates with outstanding balances as of December 31, 2010 and 2009 as follows (Note 34):

Tanggal perolehan 2010 2009 Date Obtained

17 November 2003 168.938 199.644 November 17, 2003

168.938 199.644

Page 138: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

69

21. PINJAMAN SUBORDINASI (lanjutan) 21. SUBORDINATED LOANS (continued) Pada tanggal 17 November 2003, Bank

memperoleh pinjaman subordinasi tambahan sebesar US$30 juta (nilai penuh) untuk memperkuat neraca Bank, pendanaan sub-prime portofolio kredit yang diberikan, membuat bisnis baru dengan pelanggan tertentu dan tujuan perusahaan umum. Suku bunga pinjaman sebesar 6 (enam) bulan LIBOR ditambah 0,25% per tahun, dibayarkan kembali melalui cicilan setengah tahunan sebesar US$1,25 juta (nilai penuh), dimulai pada tanggal 10 Juni 2006 sampai dengan tanggal 4 Juni 2018. Pinjaman ini dijamin oleh Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (”NCM“) untuk risiko negara dan politik.

The Bank obtained an additional subordinated loan of US$30 million (full amount) on November 17, 2003 to strengthen the Bank’s balance sheet, fund the sub-prime loan portfolio, allow new business with core customers and for general corporate purposes. Interest is payable at 6 (six) months LIBOR plus 0.25% per annum, repayable in semi-annual installments of US$1.25 million (full amount), commencing June 10, 2006 until June 4, 2018. The loan is guaranteed by Nederlandsche Credietverzekering Maatschappij (“NCM”) for country and political risk.

22. MODAL SAHAM

22. SHARE CAPITAL

Modal Bank yang ditempatkan dan disetor penuh

pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Bank’s issued and paid-up capital as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:

Jumlah Saham yang Diterbitkan dan Disetor Penuh/ Number Nilai Nominal Persentase of Issued (nilai penuh)/ Kepemilikan/ and Fully Par Value Jumlah/ Percentage Paid Shares (full amount) Amount of Ownership

Cooperatieve Centrale Cooperatieve Centrale Raiffeisen - Raiffeisen - Boerenleenbank B.A. Boerenleenbank B.A. (Rabobank Nederland) 814.281 500.000 407.140 56,94 (Rabobank Nederland) PT Aditirta Suryasentosa (AS) 242.998 500.000 121.499 16,99 PT Aditirta Suryasentosa (AS) PT Antarindo Optima (AO) 242.998 500.000 121.499 16,99 PT Antarindo Optima (AO) PT Antariksabuana Citanagara (AC) 121.498 500.000 60.749 8,50 PT Antariksabuana Citanagara (AC) PT Mitra Usaha Kencana PT Mitra Usaha Kencana Sejati (MUKS) 8.225 500.000 4.113 0,58 Sejati (MUKS)

1.430.000 715.000 100,00

Berdasarkan Akta Penggabungan yang secara formal dimuat dalam akta No. 110 yang dibuat oleh notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. pada tanggal 15 Mei 2008, pemegang saham telah setuju meningkatkan modal Bank menjadi Rp715.000 yang terdiri dari 1.430.000 saham dengan nilai nominal Rp500.000 (nilai penuh).

Based on the merger deed (Akta Penggabungan) which was formally covered in the deed No. 110 of Sutjipto, S.H., M.Kn. dated May 15, 2008, the Bank’s shareholders have approved the increase in Bank’s capital to become Rp715,000 which consist of 1,430,000 shares with par value of Rp500,000 (full amount).

Modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh: Cooperatieve Centrale Raiffeisen

Boerenleenbank B. A. dengan 814.281 saham sebesar Rp407.140

PT Mitra Usaha Kencana Sakti dengan 8.225 saham sebesar Rp4.113

PT Aditirta Suryasentosa dengan 242.998 saham sebesar Rp121.499

PT Antarindo Optima dengan 242.998 saham sebesar Rp121.499

PT Antariksabuana Citanagara dengan 121.498 saham sebesar Rp60.749.

Such authorized capital has been subscribed and fully paid-up by: Cooperatieve Centrale Raiffeisen

Boerenleenbank B. A. with 814,281 shares amounting to Rp407,140

PT Mitra Usaha Kencana Sakti with 8,225 shares amounting to Rp4,113

PT Aditirta Suryasentosa with 242,998 shares amounting to Rp121,499

PT Antarindo Optima with 242,998 shares amounting to Rp121,499

PT Antariksabuana Citanagara with 121,498 shares amounting to Rp60,749.

Page 139: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

70

23. PENDAPATAN BUNGA 23. INTEREST INCOME 2010 2009

Kredit yang diberikan 899.804 1.004.656 Loans Surat-surat berharga 103.777 88.909 Marketable securities Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain 18.190 7.982 and other banks Giro pada bank lain 656 170 Current accounts with other banks Lain-lain 102 186 Others

1.022.529 1.101.903

Pendapatan bunga dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp2.688 dan Rp2.303 (Catatan 34).

Interest income from related parties in 2010 and 2009 amounted to Rp2,688 and Rp2,303, respectively (Note 34).

Sejak 1 Januari 2010, sehubungan dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006), provisi dan komisi yang berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit diperhitungkan sebagai biaya perolehan kredit yang diberikan dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.

Starting January 1, 2010, relating to the implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006), fees and commission related to lending activities are calculated as part of acquisition cost on loan and recognized as interest income by amortization using effective interest rate method.

24. BEBAN BUNGA 24. INTEREST EXPENSE 2010 2009

Simpanan dari nasabah dan bank lain: Deposits from customers and other banks: Deposito berjangka 340.487 421.209 Time deposits Tabungan 26.690 31.874 Savings deposits Giro 41.746 39.580 Current accounts Interbank call money 984 2.682 Interbank call money Sertifikat deposito 62 453 Certificate of deposits Premi asuransi untuk program Insurance premiums on third party penjaminan nasabah (Catatan 37) 18.126 16.057 funds guarantee program (Note 37) Pinjaman yang diterima 4.219 15.160 Fund borrowings Pinjaman subordinasi 4.099 7.187 Subordinated loans Transaksi derivatif 29.921 352 Derivative transactions Lain-lain 8.256 9.733 Others

474.590 544.287

Beban bunga untuk pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp6.887 dan Rp13.230 (Catatan 34).

Interest expense to related parties in 2010 and 2009 amounted to Rp6,887 and Rp13,230, respectively (Note 34).

25. BEBAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN

25. PROVISION FOR (REVERSAL OF) IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS

2010 2009

Current accounts with Giro pada bank lain (Catatan 4e) - (87) other banks (Note 4e) Penempatan pada bank lain (Catatan 5e) - (137) Placements with other banks (Note 5e) Surat-surat berharga (Catatan 6d) - 108 Marketable securities (Note 6d) Tagihan derivatif (Catatan 7) - (298) Derivatives receivable (Note 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8i) 49.991 55.572 Loans (Note 8i) Tagihan akseptasi (Catatan 9a) - 767 Acceptances receivables (Note 9a)

49.991 55.925

Page 140: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

71

26. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN ATAS ASET NON-KEUANGAN

26. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES ON NON-FINANCIAL ASSETS

2010 2009

Agunan yang diambil alih (Catatan 13) 1.420 1.916 Foreclosed collaterals (Note 13) Aset lain-lain (Catatan 13) 24 - Other assets (Note 13)

1.444 1.916

27. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA 27. SALARIES AND EMPLOYEES’ BENEFITS 2010 2009

Gaji dan upah 135.647 123.229 Salaries and wages Bonus dan tunjangan hari raya 41.482 45.591 Bonus and holiday allowances Tunjangan kesehatan 22.078 21.855 Medical allowances Pendidikan dan pelatihan 11.982 11.175 Education and training Imbalan pasca-kerja 18.152 9.953 Post-employment benefits Tunjangan lembur 4.632 4.618 Overtime allowances Asuransi karyawan (Jamsostek) 4.170 3.580 Employees insurance (Jamsostek) Lain-lain 12.588 6.918 Others

250.731 226.919

Imbalan pasca-kerja mencakup kontribusi program pensiun dan suatu kewajiban manfaat karyawan yang tidak didanai berdasarkan UU Ketenagakerjaan masing-masing berjumlah Rp4.036 dan Rp9.309 pada 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 35).

The employee benefits consist of contribution pension plan and an unfunded employee benefit liability in accordance with Labor Law amounting to Rp4,036 and Rp9,309 as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Note 35).

28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2010 2009

Beban administrasi yang dibebankan Administration expenses oleh kantor pusat 52.698 59.023 charged by head office Penyusutan (Catatan 12) 24.273 23.593 Depreciation (Note 12) Perlengkapan kantor 21.897 19.175 Office supplies Biaya jasa profesional 18.484 22.863 Professional fees Sewa 16.351 18.690 Rent Media komunikasi 11.716 12.668 Media communication Iklan dan promosi 10.988 8.622 Advertising and promotion Perbaikan dan pemeliharaan 8.739 11.546 Repairs and maintenance Listrik dan air 6.327 5.704 Electricity and water Perjalanan dinas 5.592 4.693 Business travel Surat-menyurat dan telekomunikasi 2.981 3.806 Mailing and telecommunications Asuransi 2.451 2.650 Insurance Lain-lain 11.113 11.384 Others

193.610 204.417

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, beban umum dan administrasi yang dibayarkan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar Rp52.698 dan Rp59.023 (Catatan 34). Beban administrasi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan untuk jasa-jasa seperti teknologi informasi, manajemen, audit, pengendalian dan kepatuhan, sumber daya manusia, dan jasa-jasa lainnya yang diberikan oleh perusahaan induk dan cabang-cabang regional lainnya, yang ditentukan berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang disepakati bersama.

As of December 31, 2010 and 2009, general and administrative expenses incurred with related parties amounted to Rp52,698 and Rp59,023, respectively (Note 34). Administration expenses with the related parties are expenses incurred such as information technology services, management, audit, control and compliance, human resources, and other services provided by the parent company and its other regional branches, which are determined based on mutually agreed terms and conditions.

Page 141: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

72

29. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 29. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Komitmen dan kontinjensi diperoleh dari pihak

ketiga dan pihak terkait terdiri dari: Commitments and contingencies are derived from

third parties and related parties consisting of the following:

2010 2009

Komitmen Commitments Kewajiban komitmen: Commitment payables: Fasilitas kredit kepada debitur (4.611.358) (2.022.840) Unused loan facilities

yang belum digunakan Letter of credit yang masih berjalan Outstanding irrevocable dan tidak dapat dibatalkan (140.831) (205.213) letters of credit

Jumlah kewajiban komitmen (4.752.189) (2.228.053) Total commitment payables

Kontinjensi Contingencies Tagihan kontinjensi: Contingent receivables: Interest receivables on Pendapatan bunga kredit bermasalah 142.701 105.971 non-performing loans Bank garansi yang diterima 1.507.373 2.241.582 Bank guarantee received

Kewajiban kontinjensi: Contingent payables: Bank garansi yang diterbitkan (220.068) (215.751) Bank guarantees issued

Tagihan kontinjensi - net 1.430.006 2.131.802 Contingent receivables - net

Komitmen dan kontinjensi - bersih (3.322.183) (96.251) Commitments and contingencies - net

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp70.065 dan Rp36.745 (Catatan 34).

As of December 31, 2010 and 2009, the balance of commitments and contingent transactions with related parties amounted to Rp70,065 and Rp36,745, respectively (Note 34).

30. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA

30. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY

2010

>1 bulan s.d. >3 bulan s.d. >1 tahun s.d. Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ 1 bulan/ >1 month up >3 months up >1 year up to >5 tahun/ Lain-lain/ Jumlah/ Up to 1 month to 3 months to 12 months 5 years >5 years Others Total

Aset Assets Kas 159.268 - - - - - 159.268 Cash Current accounts with Bank Giro pada Bank Indonesia 607.963 - - - - - 607.963 Indonesia Giro pada bank lain 55.939 - - - - - 55.939 Current account with other banks Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - - - impairment losses Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia Indonesia dan bank lain 48.072 196.239 - - - - 244.311 and other banks Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - - - impairment losses Surat-surat berharga 134.685 297.156 1.003.159 94.010 33.941 - 1.562.951 Marketable securities Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - - - impairment losses Tagihan derivatif 2.969 8.727 - - - - 11.696 Derivatives receivable Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - - - impairment losses Kredit yang diberikan 934.529 1.467.878 4.329.585 2.596.156 667.366 - 9.995.514 Loans Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (306.412) (306.412) impairment losses Tagihan akseptasi 14.729 71.186 18.720 8.971 - - 113.606 Acceptances receivable Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - - - impairment losses Pendapatan bunga yang masih akan diterima 55.224 - - - - - 55.224 Accrued interest receivable Biaya dibayar dimuka 33 1.193 5.342 34.050 505 - 41.123 Prepaid expense Aset tetap - bersih - - - 181.729 - - 181.729 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan - - - - 37.449 - 37.449 Deferred tax assets Aset lain-lain - bersih 2.722 27.627 17.064 38.440 - - 85.853 Other assets - net

Jumlah 2.016.133 2.070.006 5.373.870 2.953.356 739.261 (306.412) 12.846.214 Total

Page 142: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

73

30. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (lanjutan)

30. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY (continued)

2010

>1 bulan s.d. >3 bulan s.d. >1 tahun s.d. Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ 1 bulan/ >1 month up >3 months up >1 year up to >5 tahun/ Lain-lain/ Jumlah/ Up to 1 month to 3 months to 12 months 5 years >5 years Others Total

Kewajiban Liabilities Kewajiban segera 13.000 - - - - - 13.000 Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah 8.296.709 314.038 231.303 - - - 8.842.050 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 1.590.469 10.000 - - - - 1.600.469 Deposits from other banks Kewajiban derivatif 2.898 8.817 36 - - - 11.751 Derivatives payable Kewajiban akseptasi 14.729 71.186 18.720 8.971 - - 113.606 Acceptances payable Pinjaman yang diterima - - 33.835 - 439.700 - 473.535 Fund borrowings Hutang pajak 8.992 - - - - - 8.992 Taxes payable Estimasi kerugian atas Estimated losses on komitmen dan commitments and kontinjensi 8.235 - - - - - 8.235 contingencies Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain 26.455 33 53.187 294.026 - - 373.701 Accruals and other liabilities Pinjaman subordinasi - - - - 168.938 - 168.938 Subordinated loans

Jumlah 9.961.487 404.074 337.081 302.997 608.638 - 11.614.277 Total

Aset (kewajiban) bersih (7.945.354) 1.665.932 5.036.789 2.650.359 130.623 (306.412 ) 1.231.937 Net assets (liabilities)

2009

>1 bulan s.d. >3 bulan s.d. >1 tahun s.d. Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/ 1 bulan/ >1 month up >3 months up >1 year up to >5 tahun/ Lain-lain/ Jumlah/ Up to 1 month to 3 months to 12 months 5 years >5 years Others Total

Aset Assets Kas 149.726 - - - - - 149.726 Cash Current accounts with Bank Giro pada Bank Indonesia 387.927 - - - - - 387.927 Indonesia Giro pada bank lain 24.676 - - - - - 24.676 Current account with other banks Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (2.103 ) (2.103 ) impairment losses Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia Indonesia dan bank lain 22.102 - - - - - 22.102 and other banks Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (176 ) (176 ) impairment losses Surat-surat berharga 104.260 682.285 - 120.457 1.060 - 908.062 Marketable securities Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (128 ) (128 ) impairment losses Tagihan derivatif 656 439 4.712 - - - 5.807 Derivatives receivable Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (30 ) (30) impairment losses Kredit yang diberikan 243.317 1.342.763 4.300.208 3.097.419 607.988 - 9.591.695 Loans Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (215.541 ) (215.541 ) impairment losses Tagihan akseptasi 9.419 70.718 23.909 - - - 104.046 Acceptances receivable Dikurangi penyisihan Less allowance for kerugian penurunan nilai - - - - - (1.076 ) (1.076 ) impairment losses Pendapatan bunga yang masih akan diterima 64.195 - - - - - 64.195 Accrued interest receivable Biaya dibayar dimuka 10 1.853 6.377 28.157 2.446 - 38.843 Prepaid expense Aset tetap - bersih - - - 197.308 - - 197.308 Fixed assets - net Aset pajak tangguhan - - - - 3.511 - 3.511 Deferred tax assets Aset lain-lain - bersih 3.968 4.275 10.963 17.221 - 31.185 67.612 Other assets - net

Jumlah 1.010.256 2.102.333 4.346.169 3.460.562 615.005 (187.869 ) 11.346.456 Total

Kewajiban Liabilities Kewajiban segera 14.944 - - - - - 14.944 Obligations due immediately Simpanan dari nasabah 7.821.447 398.983 134.662 - - - 8.355.092 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 524.506 16.115 - - - - 540.621 Deposits from other banks Kewajiban derivatif 3.309 1.453 24 - - - 4.786 Derivatives payable Kewajiban akseptasi 9.419 70.718 23.909 - - - 104.046 Acceptances payable Pinjaman yang diterima - 212.562 532.875 - - - 745.437 Fund borrowings Hutang pajak 19.655 - - - - - 19.655 Taxes payable Estimasi kerugian atas Estimated losses on komitmen dan commitments and kontinjensi 7.963 - - - - - 7.963 contingencies Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain 22.770 906 49.129 115.937 - - 188.742 Accruals and other liabilities Pinjaman subordinasi - - - - 199.644 - 199.644 Subordinated loans

Jumlah 8.424.013 700.737 740.599 115.937 199.644 - 10.180.930 Total

Aset (kewajiban) bersih (7.413.757 ) 1.401.596 3.605.570 3.344.625 415.361 (187.869 ) 1.165.526 Net assets (liabilities)

Page 143: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

74

30. ANALISIS JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (lanjutan)

30. MATURITY PROFILE BASED ON REMAINING PERIOD TO MATURITY (continued)

Langkah yang diambil oleh Bank sehubungan dengan mismatch aset dan kewajiban moneter yang jatuh tempo sampai dengan satu bulan adalah meningkatkan pelayanan kepada nasabah serta menawarkan produk dan bunga yang menarik kepada nasabah untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas jumlah simpanan. Disamping itu, Bank juga mengintensifkan usaha penagihan kepada debitur bermasalah.

The main steps taken by the Bank in relation to the mismatch between monetary assets and liabilities up to one month are to increase the services being provided to depositors and offer competitive interest rates and interesting products to customers to keep the stability and continuity of deposits in the Bank. In addition, the Bank also intensified its collection efforts to troubled debtors.

31. POSISI DEVISA NETO 31. NET OPEN POSITION Posisi Devisa Neto (PDN) pada tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 dihitung berdasarkan Peraturan BI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 28 Januari 2010 mengenai Perubahan Ketiga atas Peraturan BI No. 5/13/PBI/2003 mengenai PDN untuk Bank Komersil. Berdasarkan surat keputusan ini, bank-bank diharuskan untuk menjaga posisi devisa neto keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.

Net Open Position (NOP) as of December 31, 2010 and 2009 are computed based on BI Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated January 28, 2010 regarding The Third Amendment of BI Regulation No. 5/13/PBI/2003 regarding NOP for Commercial Banks. Based on these regulations, banks are required to maintain an overall net open position at a maximum of 20% of the total regulatory capital.

PDN dan rasio PDN Bank pada tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The Bank’s NOP and NOP ratio as of December 31, 2010 and 2009 are calculated as follows:

2010

Aset Kewajiban Bersih - absolut/ Assets Liabilities Net - absolute

Mata uang Mata uang Mata uang asing/ Ekuivalen asing/ Ekuivalen asing/ Ekuivalen Foreign dalam Rp/ Foreign dalam Rp/ Foreign dalam Rp/ Mata uang currencies Equivalent in Rp currencies Equivalent in Rp currencies Equivalent in Rp Currencies

Neraca On balance sheet Dolar Amerika Serikat 247.429.190 2.229.337 344.161.487 3.100.895 96.732.297 871.558 United States Dollar Yen Jepang 348.343.115 38.579 340.740.406 37.737 7.602.709 842 Japanese Yen Euro Eropa 4.268.684 51.301 10.728.500 128.935 6.459.816 77.634 European Euro Poundsterling Inggris 2.726 38 - - 2.726 38 British Poundsterling Dolar Australia 59.982 550 - - 59.982 550 Australian Dollar Franc Swiss 598.063 5.753 593.905 5.713 4.158 40 Swiss Franc Dolar Hong Kong 159.609 185 - - 159.609 185 Hongkong Dollar Dolar Singapura 4.482.991 31.497 4.443.850 31.222 39.141 275 Singapore Dollar Dolar New Zealand 4.878 34 - - 4.878 34 New Zealand Dollar

2.357.274 3.304.502 951.156

Keseluruhan (neraca dan rekening

administratif) Aggregate (on and off balance sheet)

Dolar Amerika Serikat 400.124.972 3.605.126 399.155.050 3.596.387 969.922 8.739 United States Dollar Yen Jepang 535.945.824 59.356 531.124.153 58.822 4.821.670 534 Japanese Yen Euro Eropa 10.910.227 131.119 10.911.891 131.139 1.664 20 European Euro Poundsterling Inggris 2.726 38 - - 2.726 38 British Poundsterling Dolar Australia 8.059.999 73.906 8.000.017 73.356 59.982 550 Australian Dollar Franc Swiss 598.063 5.753 593.905 5.713 4.158 40 Swiss Franc Dolar Hong Kong 159.609 185 - - 159.609 185 Hongkong Dollar Dolar Singapura 4.508.753 31.678 4.464.772 31.369 43.980 309 Singapore Dollar Dolar New Zealand 4.878 34 - - 4.878 34 New Zealand Dollar

3.907.195 3.896.786 10.449

Jumlah Modal 1.418.323 Total Capital

Persentase PDN terhadap modal 0,74% Percentage of NOP to capital

Page 144: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

75

31. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 31. NET OPEN POSITION (continued)

Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2010 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2010 (unaudited) are as follows:

Total Modal pada tanggal 30 November 2010 1.468.978 Total Capital as of November 30, 2010 Rasio PDN (Keseluruhan) 0,71% NOP Ratio (Aggregate)

2009 Aset Kewajiban Bersih - absolut/ Assets Liabilities Net - absolute

Mata uang Mata uang Mata uang asing/ Ekuivalen asing/ Ekuivalen asing/ Ekuivalen Foreign dalam Rp/ Foreign dalam Rp/ Foreign dalam Rp/ Mata uang currencies Equivalent in Rp currencies Equivalent in Rp currencies Equivalent in Rp Currencies

Neraca On balance sheet Dolar Amerika Serikat 284.107.504 2.669.190 292.969.452 2.752.448 8.861.948 83.258 United States Dollar Yen Jepang 395.987.866 40.466 397.592.719 40.630 1.604.854 164 Japanese Yen Euro Eropa 1.809.276 24.502 2.506.197 33.940 696.921 9.438 European Euro Poundsterling Inggris 2.044 31 330 5 1.714 26 British Poundsterling Dolar Australia 75.238 636 - - 75.238 636 Australian Dollar Franc Swiss 12.175 111 2.413 22 9.762 89 Swiss Franc Dolar Hong Kong 172.516 209 - - 172.516 209 Hongkong Dollar Dolar Singapura 787.083 5.277 704.751 4.725 82.333 552 Singapore Dollar Dolar New Zealand 8.862 56 - - 8.862 56 New Zealand Dollar Krone Denmark 3.297 6 - - 3.297 6 Danish Krone

2.740.484 2.831.770 94.434

Jumlah Modal 1.384.667 Total Capital

Persentase PDN terhadap modal 6,82% Percentage of NOP to capital

Keseluruhan (neraca dan rekening

administratif) Aggregate (on and off balance sheet)

Dolar Amerika Serikat 373.043.960 3.504.748 373.301.694 3.507.169 257.734 2.421 United States Dollar Yen Jepang 395.987.866 40.466 65 397.592.719 1666 40.630 1.604.854 164 Japanese Yen Euro Eropa 2.469.276 33.440 2.531.230 34.279 61.953 839 European Euro Poundsterling Inggris 2.044 31 330 5 1.714 26 British Poundsterling Dolar Australia 75.238 636 - - 75.238 636 Australian Dollar Franc Swiss 12.175 111 2.413 22 9.762 89 Swiss Franc Dolar Hong Kong 172.516 209 - - 172.516 209 Hongkong Dollar Dolar Singapura 787.083 5.277 761.280 5.104 25.804 173 Singapore Dollar Dolar New Zealand 8.862 56 - - 8.862 56 New Zealand Dollar Krone Denmark 3.297 6 - - 3.297 6 Danish Krone

3.584.980 3.587.209 4.619

Jumlah Modal 1.384.667 Total Capital

Persentase PDN terhadap modal 0,33% Percentage of NOP to capital

Rasio PDN berdasarkan jumlah modal pada tanggal 30 November 2009 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut:

NOP Ratios based on the total capital as of November 30, 2009 (unaudited) are as follows:

Total Modal pada tanggal 30 November 2009 1.428.711 Total Capital as of November 30, 2009 Rasio PDN (Neraca) 6,39% NOP Ratio (On-Balance Sheet) Rasio PDN (Keseluruhan) 0,32% NOP Ratio (Aggregate) 32. RASIO KECUKUPAN PENYEDIAAN MODAL

MINIMUM 32. CAPITAL ADEQUACY RATIO

Perhitungan Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Capital Adequacy Ratio (CAR) calculations for the Bank as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

Page 145: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

76

32. RASIO KECUKUPAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan)

32. CAPITAL ADEQUACY RATIO (continued)

2010 2009 *)

Dengan pembebanan risiko kredit: Credit risk charges:

Jumlah Modal Tier I dan II 1.418.323 1.384.667 Total Tier I and II Capital

Jumlah Risiko-Aset Tertimbang 11.065.162 10.097.044 Total Risk-Weighted Assets

KPMM - risiko kredit 12,82% 13,71% CAR - credit risk

Dengan pembebanan risiko kredit dan pasar: Credit and market risks charges:

Jumlah Modal Tier I dan II 1.418.323 1.384.667 Total Tier I and II Capital Jumlah Risiko-Aset Tertimbang 11.091.475 10.186.363 Total Risk-Weighted Assets

KPMM - risiko kredit dan pasar 12,79% 13,59% CAR - credit and market risks

Dengan pembebanan risiko kredit, pasar Credit market and operational dan operasional risks charges:

Jumlah Modal Tier I dan II 1.418.323 - Total Tier I and II Capital Jumlah Risiko-Aset Tertimbang 12.148.069 - Total Risk-Weighted Assets

KPMM - risiko kredit, pasar CAR - credit, market dan operasional 11,68% - and operational risks

KPMM minimum yang diwajibkan oleh BI 8% 8% Minimum CAR based on BI regulation

*) Tidak memperhitungkan risiko operasional *) Without operational risk

Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Bank Umum”. Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional pada posisi 31 Desember 2010 telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang “Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)”, sedangkan untuk posisi 31 Desember 2009, perhitungan ATMR telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/3/DPNP tanggal 30 Januari 2006 tentang “Perubahan Penghitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Kredit Usaha Kecil, Kredit Pemilikan Rumah, dan Kredit Pegawai/ Pensiunan”.

The calculation of the minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) is in compliance with Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 regarding “General Banks Capital Adequacy”. The calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk for position as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia Circular Letter No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 regarding “Calculation of RWA for Operational Risk Using Basic Indicator Approach (BIA)”, while for position as of December 31, 2009, the calculation of RWA is complied with Bank Indonesia Circular Letter No. 8/3/DPNP dated January 30, 2006 regarding “Amendment of Calculation of Risk Weighted Assets for Small Loan, Housing Loan, and Officers/Pensioners Loan”.

33. PERSENTASE ASET PRODUKTIF

BERMASALAH TERHADAP JUMLAH ASET PRODUKTIF

33. PERCENTAGE OF NON-PERFORMING EARNING ASSETS TO TOTAL EARNING ASSETS

Persentase rasio aset produktif bermasalah

sebelum dikurangi penyisihan kerugian (gross basis) terhadap jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah masing-masing sebesar 5,08% dan 4,87%.

The non-performing earning assets ratio (gross) as a percentage of the total earning assets as of December 31, 2010 and 2009 amounted to 5.08% and 4.87%, respectively.

Page 146: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

77

34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

34. RELATED PARTY TRANSACTIONS

Pihak terkait/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction

Rabobank International, Singapore Branch

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Aset lain-lain/Other assets, Simpanan dari bank lain/

Deposits from other banks

Rabobank Nederland

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Penempatan pada bank lain/Placements with other banks, Simpanan dari bank lain/Deposits from other

banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings, Kewajiban lain-lain/Other liabilities

Rabobank Australia

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks

Rabobank International, Hong Kong Branch

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks,

Pinjaman yang diterima/Fund borrowings

Rabobank International London

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Giro pada bank lain/Current accounts with other banks

Rabobank International Holding BV

Mempunyai induk yang sama/Owned by the same shareholder

Simpanan dari nasabah/Deposits from customers

Rabo Club

Organisasi yang dikendalikan oleh Bank/Organization which is controlled by the

Bank

Simpanan dari nasabah/Deposits from customers

Stiching Rabobank Foundation

Organisasi yang dikendalikan oleh Bank/Organization which is controlled by the

Bank

Simpanan dari nasabah/Deposits from customers

Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif/Board of Commissioners, Board of Directors and executive officers

Karyawan kunci/Key management personnel, Pengurus/Management

Kredit yang diberikan/Loans, Simpanan dari nasabah/Deposits from customers, Beban gaji dan

imbalan kerja/Salaries and employees’ benefit

PT Aditirta Suryasentosa Pemegang saham/Shareholder Simpanan dari nasabah/Deposits from customers PT Antariksabuana Citanagara Pemegang saham/Shareholder Simpanan dari nasabah/Deposits from customers

PT Antarindo Optima Pemegang saham/Shareholder Simpanan dari nasabah/Deposits from customers

Cooperatieve Centrale Raiffeisen Boerenleenbank

Pemegang saham/Shareholder Penempatan pada bank lain/Placement with other banks, Tagihan derivatif/Derivatives receivable,

Simpanan dari bank lain/Deposit from other banks, Pinjaman yang diterima/Fund borrowings, Pinjaman

subordinasi/Subordinated loans, Kewajiban lain-lain/Other liabilities, Komitmen dan

kontinjensi/Commitments and contingencies

Dalam kegiatan usaha sehari-hari, Bank melakukan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dimana syarat dan kondisi seperti dengan pihak ketiga, kecuali untuk kredit yang diberikan kepada karyawan Bank (Catatan 8h), sebagai berikut:

In the ordinary course of its business, the Bank engages in significant transactions with related parties which have normal terms and conditions as those with third parties, except for the loans to the Bank’s employees (Note 8h), as follows:

2010 2009

Aset Assets Giro pada bank lain (Catatan 4c) 21.307 10.873 Current accounts with other banks (Note 4c) Penempatan pada bank lain (Catatan 5b) 48.072 17.605 Placements with other banks (Note 5b) Tagihan derivatif (Catatan 7) 4.020 2.951 Derivatives receivable (Note 7) Kredit yang diberikan (Catatan 8h) 20.366 16.290 Loans (Note 8h) Aset lain-lain (Catatan 13) 6.467 2.252 Other assets (Note 13)

Jumlah aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 100.232 49.971 Total assets with related parties

Jumlah aset 12.846.214 11.346.456 Total assets

Page 147: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

78

34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

34. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

Persentase atas saldo aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:

The percentages of asset balances with related parties as compared to total assets are as follows:

2010 2009

Giro pada bank lain 0,17% 0,10% Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain 0,37% 0,16% Placements with other banks Tagihan derivatif 0,03% 0,03% Derivatives receivable Kredit yang diberikan 0,16% 0,14% Loans Aset lain-lain 0,05% 0,02% Other assets

Persentase aset dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Total percentage of assets with terhadap jumlah aset 0,78% 0,45% related parties to total assets

Kewajiban Liabilities Simpanan dari nasabah (Catatan 15) 27.242 19.414 Deposits from customers (Note 15) Simpanan dari bank lain (Catatan 16) 312.319 15.271 Deposits from other banks (Note16) Kewajiban derivatif (Catatan 7) 6.105 340 Derivatives payable (Note 7) Pinjaman yang diterima (Catatan 17) 84.469 212.562 Fund borrowings (Note 17) Kewajiban lain-lain (Catatan 20) 41.241 32.526 Other liabilities (Note 20) Pinjaman subordinasi (Catatan 21) 168.938 199.644 Subordinated loans (Note 21)

Jumlah kewajiban dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa 640.314 479.757 Total liabilities with related parties

Jumlah kewajiban 11.614.277 10.180.930 Total liabilities

Persentase atas saldo kewajiban dari pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut:

The percentages of liability balances with related parties as compared to total liabilities are as follows:

2010 2009

Simpanan dari nasabah 0,23% 0,19% Deposits from customers Simpanan dari bank lain 2,69% 0,15% Deposits from other banks Kewajiban derivatif 0,05% 0,00% Derivatives payable Pinjaman yang diterima 0,73% 2,09% Fund borrowings Kewajiban lain-lain 0,36% 0,32% Other liabilities Pinjaman subordinasi 1,45% 1,96% Subordinated loans

Persentase kewajiban kepada pihak- pihak yang mempunyai hubungan Total percentage of liabilities with istimewa terhadap jumlah kewajiban 5,51% 4,71% related parties to total liabilities

2010 2009

Laba Rugi Profit and loss Pendapatan bunga (Catatan 23) 2.688 2.303 Interest income (Note 23) Beban bunga (Catatan 24) 6.887 13.230 Interest expenses (Note 24) General and administrative expenses Beban umum dan administrasi (Catatan 28) 52.698 59.023 (Note 28) Persentase atas saldo laba rugi dari pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah masing-masing adalah sebagai berikut:

The percentages of profit and loss accounts with related parties as compared to totals respectively are as follows:

2010 2009

Pendapatan bunga 0,26% 0,21% Interest income Beban bunga 1,45% 2,43% Interest expenses Beban umum dan administrasi 27,22% 28,87% General and administrative expenses

Page 148: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

79

34. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

34. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

2010 2009

Komitmen dan kontinjensi Commitments and contingencies Kewajiban kontinjensi Contingent payables Bank garansi yang diterbitkan Bank guarantees issued (Catatan 29) 70.065 36.745 (Note 29) 35. IMBALAN KERJA KARYAWAN 35. EMPLOYEE BENEFITS Bank mempunyai suatu program pensiun iuran

pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang didanai melalui iuran tetap bulanan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia. DPLK ini memperoleh pengesahan terakhir kali dari Menteri Keuangan yang tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP-331/KM.6/2004 tanggal 9 Agustus 2004. Program Pensiun ini didanai dari Bank sebesar 10% dari gaji kotor. Usia pensiun secara normal adalah 55 tahun.

The Bank has defined contribution pension plan covering substantially all of its eligible employees. This Pension Plan is managed by “Dana Pensiun Lembaga Keuangan” (DPLK) Manulife Indonesia. The DPLK was legalized based on the approval from the Minister of Finance in its decree No. KEP-331/KM.6/2004 dated August 9, 2004. The Pension Plan is funded by contribution from the Bank at 10% of gross salary. The normal retirement age is 55.

Penilaian aktuaria atas manfaat pensiun pada

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria terdaftar, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

The actuarial calculation of pension benefits for the years ended December 31, 2010 and 2009 was prepared by a registered actuarial consulting firm, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), using the “Projected Unit Credit Method”.

Asumsi dasar yang digunakan untuk menghitung

kewajiban atas kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009

Suku bunga per tahun 9% 10% Interest rate per year Hasil yang diharapkan dari aset program 9% 9% Expected return on plan assets Tingkat kenaikan gaji 8% 8% Salary increase rate Tingkat mortalitas TMI 1999 TMI 1999 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age Metode penilaian aktuaria Projected Unit Credit Projected Unit Credit Actuarial valuation method

Iuran yang dibayarkan kepada dana pensiun

selama tahun berjalan adalah Rp7.742 (Catatan 27).

The current year’s contribution under the pension plan is Rp7,742 (Note 27).

Tabel di bawah ini merupakan komponen dari kewajiban bersih yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba dan rugi dan jumlah yang diakui dalam neraca dalam hubungannya dengan kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, oleh aktuaris independen (Biro Pusat Aktuaria) dalam laporannya tertanggal 10 Maret 2011 dan 1 Maret 2010.

The following tables summarize the components of net employee service entitlement expense recognized in the statement of income and amounts recognized in the balance sheet in relation to employee service entitlements as determined as of December 31, 2010 and 2009 by an independent actuary (Biro Pusat Aktuaria) in its reports dated March 10, 2011 and March 1, 2010, respectively.

Page 149: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

80

35. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 35. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

a. Rekonsiliasi antara kewajiban yang diakui pada neraca dan kewajiban aktuaria adalah sebagai berikut:

a. The reconciliation between the liability recognized in the balance sheets and the actuarial obligation is as follows:

2010 2009

Nilai kini kewajiban 42.597 37.156 Present value of obligation Biaya jasa masa lalu yang belum Unrecognized past service cost - diakui - non-vested - - non-vested

Biaya jasa masa lalu yang belum Unrecognized past service diakui - vested 22.497 23.586 cost - vested Keuntungan aktuaria yang belum diakui 1.332 4.855 Unrecognized actuarial gain

Kewajiban yang diakui Liability recognized pada neraca 66.426 65.597 in the balance sheets

b. Rekonsiliasi perubahan selama tahun berjalan

atas kewajiban bersih yang diakui di neraca: b. The changes during the year of the net liability

recognized in the balance sheets:

2010 2009

Kewajiban bersih pada Net liability at beginning awal tahun 65.597 58.800 of year Biaya selama tahun berjalan 4.036 9.309 Expense recognized during the year Pembayaran manfaat (3.207) (2.512) Benefit payments

Kewajiban bersih pada Net liability at end akhir tahun 66.426 65.597 of year

c. Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada

laporan laba rugi: c. Employee benefit expense recognized in the

statements of income: 2010 2009

Biaya jasa kini 5.456 4.556 Current service cost Biaya bunga 3.716 5.372 Interest cost Kerugian aktuaria tahun Net actuarial losses recognized berjalan - bersih (444) 359 in current year Amortisasi biaya jasa masa lalu (1.090) (1.090) Amortization of past service cost Amortisasi biaya jasa masa lalu - Amortization of past service cost - non-vested - 112 non-vested Keuntungan atas kurtailmen Gain on curtailment and dan settlement (3.602) - settlement

Biaya yang dibebankan pada Expense recognized in the laporan laba rugi 4.036 9.309 statements of income

36. MANAJEMEN RISIKO 36. RISK MANAGEMENT

Bank menghadapi risiko tertentu sehubungan dengan usaha penghimpunan dan penyaluran dana, pengelolaan portfolio investasi serta lingkungan dimana Bank beroperasi. Tujuan Bank dalam manajemen risiko adalah untuk meyakinkan bahwa Bank dapat memahami, mengukur, dan memantau berbagai macam risiko yang timbul dan bahwa organisasi Bank telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang dibentuk untuk menghadapi risiko tersebut, sepanjang dapat dijelaskan dan diterapkan.

The Bank is exposed to specific risks in connection with the deposit-taking and lending business, the management of the investment portfolio and the environment within which the Bank operates. The Bank’s goal in risk management is to ensure that the Bank understands, measures, and monitors the various risks that arise and that the Bank’s organization adheres, as far as reasonably and practically, to the policies and procedures which are established to address these risks.

Page 150: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

81

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko utama yang dihadapi oleh Bank adalah risiko kredit, risiko pasar (termasuk risiko suku bunga, risiko perdagangan dan risiko nilai tukar mata uang asing), risiko likuiditas serta risiko operasional dan hukum. Bank memfokuskan seluruh kategori risiko melalui komite terkait, dengan anggota-anggota yang relevan, berwenang dan didokumentasikan secara layak.

The Bank is primarily exposed to credit risk, market risk (including interest rate risk, trading risk and foreign exchange risk), liquidity risk, and operational and legal risks. The Bank focuses all risk categories through appropriate committees, with relevant members, authorities and proper minute taking.

Terdapat Komite Manajemen Risiko gabungan untuk menganalisa risiko di Bank. Dalam Komite Manajemen Risiko ini, kepatuhan, audit, dan isu-isu peraturan juga didiskusikan. Komite Manajemen Risiko melapor kepada Dewan Komisaris empat kali setahun mengenai status risiko Bank melalui Komite Pemantau Risiko.

There is a Risk Management Committee to review the risks in the Bank. In this Risk Management Committee, compliance, audit, and regulatory issues are also discussed. The Risk Management Committee reports fourtimes a year to the Board of Commissioners on the risk status of the Bank via the Risk Monitoring Committee.

Disamping Komite Manajemen Risiko, Bank juga mempunyai Asset and Liability Committee/Balance Sheet Risk Management Committee, KYC Committee, Rapat Dewan Direktur, Komite Audit dan Kepatuhan, dan Komite Kredit yang membahas semua risiko, kontrol, dan limit terkait masing-masing topik. Semua Komite ini diatur oleh Risk Management Committee Charter.

In addition to the Risk Management Committee, the Bank also has Assets and Liability Committee/Balance Sheet Risk Management Committee, KYC Committee, Board of Directors meetings, Audit and Compliance Committee, and Credit Committee which discuss all relevant risks, controls, and limits related to their subjects. These Committees and meetings are all governed by the Risk Management Committee Charter.

Profil Risiko Risk Profile

Dalam upaya meningkatkan good corporate governance dan manajemen risiko pada industri perbankan, telah diterbitkan PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, yang selanjutnya telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, yang mewajibkan Bank untuk menyampaikan laporan profil risiko triwulanan sejak tahun 2005.

In order to develop good corporate governance and risk management in the banking industry, PBI No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 regarding Risk Management Implementation For Commercial Banks was issued, which has been amended by PBI No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009, which requires the Bank to submit quarterly risk profile report starting 2005.

Sebagaimana diamanatkan ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. Dari hasil self assessment, profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi Desember 2010 predikat risiko Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat risiko komposit rendah ke moderat.

In relation to the implementation of risk management as required by Bank Indonesia, the Bank prepares quarterly risk profile report on self assesment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile report submitted to Bank Indonesia up to December 2010 provided the Bank’s overall risk profile is at the low to moderate composite risk level.

Risiko Kredit Credit Risk

Bank memiliki kebijakan dan pedoman tertulis mengenai pemberian kredit yang mencakup prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pemantauan dan pengawasan, dan restrukturisasi kredit. Dengan kebijakan kredit ini, diharapkan Bank dapat mempertahankan kualitas asetnya. Kebijakan tersebut mencakup analisa kredit dan penelaahan berkala atas status kredit, diversifikasi portofolio dan kecukupan jaminan serta pengendalian internal. Keputusan pemberian kredit hanya dapat dilakukan jika disetujui oleh Komite Kredit.

The Bank has written credit policies and guidelines which specify the procedures for credit analysis, credit approval, monitoring and supervision, and credit restructuring. Through the credit policies, the Bank attempts to maintain the asset quality. The policies involve credit analysis and periodic review of credit status, portfolio diversification and sufficient collateral and internal controls. No credit decision can be made unless it is approved by the Credit Committee.

Page 151: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

82

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Oleh karena risiko kredit umumnya muncul sejak awal pemberian kredit sampai pada penutupan kredit, Bank menyadari pentingnya fungsi pemantauan dan pengawasan. Pengawasan terhadap setiap kredit dilakukan secara berkala oleh pejabat yang bertanggung jawab atas kredit tersebut.

Since most credit risk in its loan portfolio is taken during the loan origination and continues to exist until the loan closing, the Bank realizes the importance of monitoring and supervision. All loans are monitored on a regular basis by the responsible officers.

Kebijakan kredit ditelaah dan disetujui secara berkala oleh Chief Financial and Risk Officer, dan perubahan dilakukan untuk mengantisipasi perubahan dalam kebijakan Bank dan peraturan perbankan yang baru.

The policy is reviewed and approved by the Chief Financial and Risk Officer on a regular basis, and is amended as needed to incorporate changes in the Bank’s policy and new banking regulations.

a. Risiko kredit maksimum a. Maximum credit risk

Untuk aset keuangan yang diakui di neraca, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank garansi yang diterbitkan dan L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika kewajiban atas bank garansi, L/C, dan SKBDN tersebut terjadi.

For financial assets recognized on the balance sheet, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For the bank guarantee issued and outstanding irrevocable L/C and Domestic L/C, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank has to pay if the obligation of the bank guarantee issued and outstanding irrevocable L/C and Domestic L/C are called upon.

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada neraca (on-balance sheet) dan rekening administratif (off-balance sheet), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya:

The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of on-balance sheet and off-balance sheet financial instruments, without taking into account any collateral held or other credit enhancement:

31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2010 2009

Neraca Balance sheets Giro pada Bank Indonesia 607.963 387.927 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 55.939 24.676 Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain 244.311 22.102 and other banks Surat-surat berharga 1.562.951 908.062 Marketable securities Tagihan derivatif 11.696 5.807 Derivatives receivable Kredit yang diberikan 9.995.514 9.591.695 Loans Tagihan akseptasi 113.606 104.046 Acceptances receivable

Rekening Administratif Off Balance sheets Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 140.831 205.213 Outstanding irrevocable letters of credit Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 4.611.358 2.022.840 Unused loan facilities Bank garansi 220.068 215.750 Bank guarantee

17.564.237 13.488.118

b. Konsentrasi risiko kredit b. Concentration of credit risk

Pada tanggal 31 Desember 2010, pengungkapan risiko kredit maksimum berdasarkan konsentrasi sebelum memperhitungkan agunan yang dimiliki dan perjanjian master netting.

As of December 31, 2010, the disclosure on the maximum credit risk by concentration without taking into account any collateral held and master netting agreement.

Page 152: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

83

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Konsentrasi risiko kredit (lanjutan) b. Concentration of credit risk (continued)

Dalam hal konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis, distribusi portofolio Bank mencerminkan distribusi konsentrasi dari aktivitas ekonomi di dalam negeri, sebagai berikut:

In terms of concentration of credit risk by geography, Bank’s portfolio distribution reflected the domestic economic concentration activities, as follows:

2010 (Tidak diaudit/Unaudited)

Jawa selain Jabotabek/ Java other than Lain-lain/ Jumlah/ Jabotabek Jabotabek Sumatera Kalimantan Others Total

Neraca Balance Sheet Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 607.963 - - - - 607.963 Bank Indonesia Current accounts Giro pada bank lain 19.568 - - - 36.371 55.939 with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia dan bank lain 196.239 - - - 48.072 244.311 Indonesia and other banks Surat-surat berharga 1.559.576 - - - 3.375 1.562.951 Marketable securities Tagihan derivatif 7.662 34 - - 4.000 11.696 Derivatives receivable Kredit yang diberikan 4.678.899 3.029.640 1.587.288 579.739 119.948 9.995.514 Loans Tagihan akseptasi 111.394 2.212 - - - 113.606 Acceptances receivable Rekening Administratif Administrative Accounts

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loans yang belum digunakan 2.952.287 963.545 573.906 64.896 56.724 4.611.358 facilities L/C dan SKBDN yang masih berjalan dan Outstanding irrevocable L/C tidak dapat dibatalkan 111.453 21.746 7.632 - - 140.831 and domestic L/C Bank garansi yang diterbitkan 130.697 12.565 6.441 - 70.365 220.068 Bank guarantees issued 10.375.738 4.029.742 2.175.267 644.635 338.855 17.564.237

Dalam hal konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri, portofolio korporat tetap berfokus pada sektor pangan dan agrikultur (perdagangan), sementara portofolio ritel terdiversifikasi kedalam berbagai sektor ekonomi yang bervariasi.

In terms of concentration of credit risk by industry sector, corporate portfolio remained focus on food and agricultural sectors (trade), while retail portfolio are diversified into various economic sectors.

2010 (Tidak diaudit/Unaudited)

Keuangan/ Pemerintah/ Konsumsi/ Perdagangan/ Konstruksi/ Manufaktur/ Jasa/ Jumlah/ Financial Government Consumers Trade Construction Manufacturing Services Total

Neraca Balance Sheet Giro pada Bank Current account with Indonesia 607.963 - - - - - - 607.963 Bank Indonesia Giro pada bank Current accounts lain 55.939 - - - - - - 55.939 with other banks Penempatan pada Placements with Bank Bank Indonesia Indonesia and dan bank lain 244.311 - - - - - - 244.311 other banks Surat-surat berharga 1.434.535 128.416 - - - - - 1.562.951 Marketable securities Tagihan derivatif 5.499 - - 103 - 6.094 11.696 Derivatives receivable Kredit yang diberikan 234.661 - 1.521.102 3.498.334 348.917 2.871.549 1.520.951 9.995.514 Loans Acceptances Tagihan akseptasi - - - 64.668 - 48.732 206 113.606 receivable

Rekening Administrative Administratif Accounts Fasilitas kredit yang Belum digunakan 415.680 - 172.946 1.897.879 77.221 1.792.284 255.348 4.611.358 Unused loans L/C dan SKBN yang masih berjalan dan Outstanding tidak dapat Irrevocable L/C dibatalkan - - - 77.168 52.577 7.632 3.454 140.831 and domestic L/C Bank garansi yang Bank guarantees diterbitkan 70.065 - 60.530 65.604 1.234 13.014 9.621 220.068 issued

3.068.653 128.416 1.754.578 5.603.756 479.949 4.739.305 1.789.580 17.564.237

Page 153: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

84

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya

c. Collaterals and other credit enhancements

Nilai dan jenis jaminan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak lawan (counterparty). Panduan tentang jenis jaminan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, kendaraan, persediaan barang, dan piutang.

The amount and type of collateral required depends on an assessment of the credit risk of the counterparty. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters. The main types of the collaterals obtained are land, building, vehicles, inventories, and receivables.

Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (“secondary source of repayment”) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.

Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers.

d. Kualitas aset keuangan d. Quality of financial assets

Kualitas aset keuangan dikelola oleh Bank dengan menggunakan panduan dari Bank Indonesia dan diungkapkan pada Catatan 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 atas laporan keuangan.

The quality of financial assets is managed by the Bank using the guidance from Bank Indonesia and disclosed in Notes 4, 5, 6, 7, 8, and 9 to the financial statements.

Bank memiliki kebijakan untuk mempertahankan secara akurat dan konsisten peringkat risiko di seluruh portofolio aset keuangan. Hal ini akan memfasilitasi fokus manajemen risiko atas risiko yang ada dan perbandingan eksposur kredit di seluruh lini bisnis, daerah geografis, dan produk. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah untuk menyediakan masukan utama untuk pengukuran risiko pihak lawan (counterparty). Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. Peringkat risiko yang telah ditetapkan dinilai dan diperbaharui secara berkala.

It is the Bank’s policy to maintain accurate and consistent risk ratings across the portfolio of financial assets. This facilitates focused management of the applicable risks and the comparison of credit exposures across all lines of business, geographic regions, and products. The rating system is supported by a variety of financial analytics, combined with processed market information to provide the main inputs for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are tailored to the various categories and are derived in accordance with the Bank Indonesia’s rating guidance. The attributable risk ratings are assessed and updated regularly.

e. Evaluasi penurunan nilai e. Impairment assessment

Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik.

For accounting purposes, the Bank uses an incurred loss model for the recognition of losses on impaired financial assets. This means that losses can only be recognized when objective evidence of a specific loss event has been observed.

Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal yang diketahui. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area: evaluasi penurunan nilai secara individual dan evaluasi penurunan nilai secara kolektif.

The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in two areas: individually assessed allowances and collectively assessed allowances.

Page 154: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

85

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued) e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

(i). Evaluasi penurunan nilai secara

individual (i). Individually assessed allowances

Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih.

The Bank determines the allowances for impairment losses for each individually significant loans on an individual basis. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtors’ business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty has arisen, projected receipts and the expected payout should bankruptcy ensure, the availability of other financial support, the realizable value of collateral, and the timing of expected cash flows. Allowance for impairment losses are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances require more careful attention.

(ii). Evaluasi penurunan nilai secara kolektif (ii). Collectively assessed allowances

Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi penyisihan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2m.

Allowances for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed allowances has been disclosed in Note 2m.

Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010:

Below are credit risk based on allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2010:

Giro pada bank lain Current accounts with other banks

2010

Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Individu/ Kolektif/ Jumlah/ Non-impaired Individual Collective Total

Rupiah 8.473 - - 8.473 Rupiah Valuta asing 47.466 - - 47.466 Foreign currencies

55.939 - - 55.939 Penyisihan kerugian Allowance for Penurunan nilai - - - - impairment losses

Jumlah 55.939 - - 55.939 Total

Page 155: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

86

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued) e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

Placement with Bank Indonesia and other banks

2010

Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Individu/ Kolektif/ Jumlah/ Non-impaired Individual Collective Total

Rupiah 196.239 - - 196.239 Rupiah Valuta asing 48.072 - - 48.072 Foreign currencies

244.311 - - 244.311 Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai - - - - impairment losses

Jumlah 244.311 - - 244.311 Total

Surat-surat berharga Marketable securities

2010

Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Individu/ Kolektif/ Jumlah/ Non-impaired Individual Collective Total

Rupiah Rupiah Sertifikat Bank Indonesia 1.428.072 - - 1.428.072 Certificate of Bank Indonesia

Obligasi Perum Pegadaian 1.000 - - 1.000 Perum Pegadaian bonds Obligasi Pemerintah 126.833 - - 126.833 Government bonds Laba yang belum direalisasi Unrealized gain from

dari kenaikan nilai wajar 2.094 - - 2.094 increase in fair value

1.557.999 - - 1.557.999 Valuta asing Foreign currencies

Wesel ekspor - bersih 4.952 - - 4.952 Export bills - net

Jumlah 1.562.951 - - 1.562.951

Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai - - - - impairment losses

Jumlah 1.562.951 - - 1.562.951 Total

Tagihan derivatif Derivatives receivable 2010

Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Individu/ Kolektif/ Jumlah/ Non-impaired Individual Collective Total

Swap mata uang asing 5.185 - - 5.185 Foreign currency swap

Kontrak berjangka mata uang asing 6.511 - - 6.511 Foreign currencies Forward

Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai - - - - impairment losses

Jumlah 11.696 - - 11.696 Total

Page 156: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

87

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued) e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued)

Kredit yang diberikan Loans 2010

Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Individu/ Kolektif/ Jumlah/ Non-impaired Individual Collective Total

Rupiah Rupiah Karyawan 35.755 - - 35.755 Employee

Korporasi Corporate Kredit berjangka 1.484.332 34.756 16.758 1.535.846 Term loans Kredit perdagangan 260.851 - - 260.851 Trade loans Kredit sindikasi 71.444 - - 71.444 Syndicated loans Kredit rekening koran 58 3.000 - 3.058 Demand loans

Umum Commercial Kredit rekening koran 2.501.739 25.000 75.587 2.602.326 Demand loans Kredit angsuran berjangka 1.734.959 72.940 41.033 1.848.932 Installment loans Kredit berjangka 731.005 306.000 - 1.037.005 Term loans Kredit akseptasi Acceptance trust receipt

trust receipt (T/R) 2.321 - - 2.321 (T/R) loans Konsumsi Consumer

Kredit kepemilikan rumah 413.535 - 19.516 433.051 Housing loans Kredit kendaraan bermotor 21.872 - 690 22.562 Car loans Kredit serbaguna 5.922 - 7 5.929 Multi purpose loans Kredit karyawan sejahtera 18 - - 18 Employee welfare loans

7.263.811 441.696 153.591 7.859.098

Valuta asing Foreign currencies Korporasi Corporate

Kredit berjangka 723.890 16.941 - 740.831 Term loans Kredit perdagangan 672.703 23.911 - 696.614 Trade loans Kredit sindikasi 276.147 - - 276.147 Syndicated loans

Umum Commercial Kredit angsuran berjangka 71.103 - - 71.103 Installment loans Kredit berjangka 326.484 13.998 1.476 341.958 Term loans Kredit akseptasi Acceptance trust receipt

trust receipt (T/R) 9.763 - - 9.763 (T/R) loans \

2.080.090 54.850 1.476 2.136.416

Jumlah 9.343.901 496.546 155.067 9.995.514 Total

Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (89.543) (190.341) (26.528 ) (306.412) impairment losses

9.254.358 306.205 128.539 9.689.102

Tagihan akseptasi Acceptance receivables 2010

Mengalami penurunan/Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Individu/ Kolektif/ Jumlah/ Non-impaired Individual Collective Total

Rupiah 3.254 - - 3.254 Rupiah Valuta asing 110.352 - - 110.352 Foreign currencies

113.606 - - 113.606 Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai - - - - impairment losses

Jumlah 113.606 - - 113.606 Total

Page 157: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

88

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar adalah risiko berkurangnya

pendapatan dimasa yang akan datang, terhadap nilai wajar, atau arus kas pada masa yang akan datang akibat perubahan harga dari instrumen keuangan. Nilai dari instrumen keuangan dapat berubah akibat dari perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, harga komoditi, harga ekuitas, dan perubahan pasar lainnya yang mempengaruhi instrumen sensitif pada risiko pasar. Dampak risiko pasar merupakan hasil dari fungsi aktivitas pengelolaan aset dan kewajiban Bank. Tujuan pengelolaan risiko pasar adalah untuk mencegah kemungkinan kewajiban yang berlebihan dari posisi terbuka, yang dapat mempengaruhi pendapatan dan ekuitas serta mengelola fluktuasi yang melekat pada instrumen keuangan.

Market risk is the risk of loss of future earnings, from fair values, or future cash flows that may result from changes in the price of a financial instrument. The fair value of a financial instrument may change as a result of changes in interest rates, foreign currency exchange rates, commodity prices, equity prices, and other market changes that affect market risk sensitive instruments. The exposure to market risk is a function of the asset and liability management activities. The objective of market risk management is to avoid excessive exposure from the open positions, which potentially impact earnings and equity and to manage the volatility inherent in financial instruments.

Pengelolaan aset dan kewajiban dimulai dengan

proses pengukuran parameter ekonomi yang mempengaruhi Bank, terutama inflasi, jumlah uang beredar, suku bunga SBI, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah, dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, mata uang asing, dan suku bunga dilaporkan setiap hari kepada Chief Financial and Risk Officer. Risiko pasar terutama terdiri dari risiko suku bunga, risiko perdagangan, dan risiko nilai tukar mata uang asing.

The asset and liability management process begins with an assessment of current economic parameters affecting the Bank, which are primarily inflation, money supply, SBI rates, the US Dollar-Rupiah exchange rate, and other macro economic factors. Liquidity, foreign currency, and interest rate risk are reported on a daily basis to the Chief Financial and Risk Officer. Market risk mainly comprises of interest rate risk, trading risk, and foreign exchange risk.

a. Risiko suku bunga a. Interest rate risk

Simpanan merupakan kewajiban yang paling

sensitif terhadap suku bunga, sedangkan kredit yang diberikan merupakan aset yang paling sensitif terhadap suku bunga. Komite Manajemen memantau pergerakan suku bunga dan membuat penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit.

The main interest rate-sensitive liabilities are deposits and the principal interest rate sensitive assets are loans. The Management Committee monitors interest rate movements and makes adjustments to deposit and loan rates to account for interest rate movements.

Untuk simpanan yang dibayarkan dalam

Rupiah, tingkat suku bunga diusahakan pada tingkat yang sama atau lebih rendah dari tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, sedangkan untuk simpanan dalam mata uang asing, tingkat suku bunga adalah sesuai dengan tingkat suku bunga pasar yang bervariasi tergantung kondisi pasar dan pesaing dan tanggal jatuh tempo serta besarnya nilai simpanan tersebut.

The Bank seeks to maintain the interest rates paid on deposits at or below the rates of Certificates of Bank Indonesia for Rupiah currency and market rates for foreign currencies that generally vary according to market and competitive conditions and the maturity and size of the deposit.

Page 158: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

89

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

a. Risiko suku bunga (lanjutan) a. Interest rate risk (continued)

Bank menetapkan suku bunga kredit berdasarkan tingkat cost of funds ditambah sejumlah premi risiko. Tingkat cost of funds ditelaah setiap bulan oleh Komite Manajemen. Cost of funds rate terdiri dari cost of money (termasuk giro wajib minimum) dan biaya overhead.

The Bank determines the interest rates for the lending products using a cost of funds rate plus a risk premium. The cost of funds rate is reviewed every month by the Management Committee. The cost of funds rate consists of cost of money (including minimum reserve requirements) and overhead costs.

Premi risiko yang diterapkan pada pinjaman

tertentu tergantung kepada beberapa faktor termasuk kualitas debitur, jaminan atas pinjaman tersebut dan tujuan penggunaan pinjaman tersebut.

The risk premium applied to a particular loan is dependent on a number of factors including the credit worthiness of the borrower, the collateral provided to secure the loan and the proposed use of the loan.

Tabel berikut mengikhtisarkan eksposur risiko tingkat bunga Bank atas aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tidak untuk diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2010. Aset dan kewajiban Bank disajikan pada nilai tercatat dan dikelompokkan berdasarkan tanggal kontraktual perubahan tingkat bunga atau tanggal jatuh tempo:

The table below summarizes the Bank’s interest rate risk exposure on non-trading financial assets and liabilities as of December 31, 2010. The Bank’s assets and liabilities are included at carrying amount and categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:

2010 (Tidak diaudit/Unaudited)

Kurang dari Lebih dari 3 bulan/ 5 tahun/ Jumlah/ Less than 3 - 12 bulan/ 1 - 5 tahun/ More than Total 3 months months years 5 years

Giro pada Bank Indonesia 607.963 607.963 - - - Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 55.939 55.939 - - - Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain 244.311 244.311 - - - and other banks Surat-surat berharga 1.562.951 431.841 1.003.159 94.010 33.941 Marketable securities Kredit yang diberikan 9.995.514 2.402.407 4.329.585 2.596.156 667.366 Loans

12.466.678 3.742.461 5.332.744 2.690.166 701.307

Simpanan dari nasabah 8.842.050 8.610.747 231.303 - - Deposits from customers Simpanan dari bank lain 1.456.309 1.456.309 - - - Deposits from other banks Pinjaman yang diterima 473.535 - 33.835 - 439.700 Fund borrowings

10.771.894 10.067.056 265.138 - 439.700

1.694.784 (6.324.595) 5.067.606 2.690.166 261.607

b. Risiko perdagangan b. Trading risk

Untuk keperluan pengawasan aktivitas perdagangan bagian Treasury, Bank menghasilkan laporan value at risk dari semua produk keuangan yang diperdagangkan oleh Bank secara harian, mingguan, dan bulanan. Laporan ini dibuat untuk mengukur risiko kerugian yang dapat timbul karena kemungkinan pergerakan yang memburuk pada tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang asing, dan fluktuasi lain yang dapat mempengaruhi nilai instrumen keuangan. Untuk menangani pergerakan pasar yang abnormal, Bank menerapkan metode stress testing yang dapat mengukur risiko keuangan yang timbul dari pergerakan pasar yang abnormal setiap triwulanan.

In monitoring the Treasury trading activities, the Bank produces daily, weekly, and monthly value at risk reports for all the financial products traded by the Bank. The value at risk reports are intended to provide measures of the risk of losses arising from potential adverse movements in interest rates, foreign exchange rates, and other volatilities which could affect values of financial instruments. To manage abnormal market behavior, the Bank has implemented stress testing methodologies to quantify financial risk arising from abnormal market movements on a quarterly basis.

Page 159: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

90

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Risk (continued)

c. Risiko nilai tukar mata uang asing c. Foreign exchange risk

Bank memusatkan pengelolaan operasional atas posisi mata uang asingnya pada Departemen Treasury dengan berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang ditentukan oleh Komite Manajemen dan batasan posisi devisa neto sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Posisi devisa neto Bank dalam seluruh mata uang asing telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia untuk tidak melebihi 20% dari Modal Tier I dan Tier II. Pada tanggal 31 Desember 2010, rasio posisi devisa neto (keseluruhan) adalah sebesar 0,74% (2009: 0,33%) dari jumlah modal Tier I dan Tier II.

The Bank’s operational management of its foreign exchange position is within the Treasury Department, which is required to follow the policies and procedures set by the Management Committee and the overall net open position limit set by BI regulations. The Bank complies with the BI requirement that the net open position in all foreign currencies be no more than 20% of the Tier I and Tier II capital. As of December 31, 2010, the ratio of net open position (aggreggate) was 0.74% (2009: 0.33%) of the total Tier I and Tier II capital.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Risiko likuiditas muncul pada aktivitas penghimpunan dana untuk keperluan pemberian kredit, pembayaran kembali deposito, dan pengelolaan kebutuhan modal kerja. Termasuk juga risiko atas kenaikan cost of funds yang tidak diharapkan atas portofolio aset pada saat jatuh tempo dan risiko ketidakmampuan untuk melikuidasi posisi Bank aset pada waktu yang tepat pada harga yang wajar. Tujuan dari manajemen likuiditas adalah agar Bank dapat memenuhi baik seluruh kewajiban kontraktual maupun kewajiban keuangan menurut ketentuan yang berlaku setiap saat, bahkan di saat kondisi buruk sekalipun.

Liquidity risk arises in the funding of lending activities, the repayment of deposits and in the management of working capital needs. It includes both the risk of unexpected increases in the cost of funding the asset portfolio at appropriate maturities and the risk of being unable to liquidate a position in a timely manner at a reasonable price. The goal of liquidity management is for the Bank to be able, even under adverse conditions, to meet all contractual and regulatory financial obligations.

Bank menitikberatkan pada pemeliharaan likuiditas yang cukup untuk memenuhi komitmennya pada para nasabah dan pihak-pihak lainnya, baik dalam pemberian kredit dan pembayaran deposito, dan juga dalam hal pemenuhan persyaratan likuiditas operasional. Fungsi manajemen likuiditas ini dilakukan oleh Departemen Treasury.

The Bank emphasizes maintenance of adequate liquidity to meet commitments to customers and counter-parties, both in terms of loan demand and repayment of deposits and in terms of satisfying operational liquidity requirements. The function of managing these liquidity requirements is carried out by the Treasury Department.

Risiko Operasional Operational Risk

Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk resulting from inadequate and/or failure in internal processes, people, systems, and/or from external events which affect the Bank’s operations.

Sebagai lembaga keuangan, Bank menghadapi berbagai macam risiko operasional, yang secara umum dapat dikategorikan sebagai risiko bisnis dan risiko peristiwa. Risiko bisnis timbul sebagai akibat dari ketidakpastian lingkungan usaha Bank secara umum dapat mengakibatkan gangguan aktivitas usaha Bank dan penurunan tingkat keberhasilan strategi Bank yang diimplementasikan. Risiko juga dapat diakibatkan oleh kejadian-kejadian non-ekonomi seperti kesalahan proses, kegagalan sistem, kegagalan pengawasan, pencurian, kecurangan, dan bencana yang disebabkan manusia atau alam.

As a financial institution, the Bank is exposed to many types of operational risks, which can generally be classified under business risk and event risk. Business risk arises from the uncertainties in the Bank’s general business environment, which may disturb business operations and impair the attainment of implementation of the Bank’s strategy. Event risk, on the other hand, results from non-economic events such as process error, system malfunction, control breakdown, theft, fraud, and man-made or natural disasters.

Page 160: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

91

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Operasional (lanjutan) Operational Risk (continued) Di dalam mengelola risiko operasional, risk owner bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada departemennya masing-masing. Tata cara pengendalian risiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank secara menyeluruh dan prosedur pada setiap departemen.

ln managing operational risk, the risk owner is responsible for the risk that occurs in the respective departments. The risk management is regulated in the Bank’s overall policies and procedures in each department.

Risiko operasional yang utama yang mempengaruhi Bank diidentifikasi melalui Top Down dan Bottom Up Risk and Control Self-Assessment untuk semua lini bisnis internasional termasuk risiko-risiko utama terkait pencapaian rencana bisnis Bank untuk tahun berjalan. Indikator Risiko Kunci (Key Risk Indicator atau “KRI”) dan tindakan yang diperlukan yang dihasilkan oleh proses ini, dilaporkan secara rutin kepada pihak manajemen melalui Komite Manajemen Risiko.

The types of major operational risks affecting the Bank are identified through Top Down and Bottom Up Risk and Control Self-Assessment of all global business lines including the top risks related to the achievement of the Bank’s business plans for the current year. The resulting Key Risk Indicators (“KRIs”) and required actions are then regularly updated to the management via the Risk Management Committee.

Semua KRI dan insiden ataupun kerugian yang signifikan didaftarkan di dalam Risk and Control Manajemen Informasi (“RCMIS”) yang merupakan sistem yang dikelola oleh Operational Risk Control Rabobank International yang berada di kantor pusat. Di sistem ini, semua pemilik kontrol perlu mengkinikan data terkait KRI secara rutin setiap bulan.

All of the KRIs and signfiicant incidents/losses are registered into the Risk and Control Management Information System (“RCMIS”) which is a global system maintained by the Operational Risk Control of Rabobank International located at the head office. In this system, all of the control owners will regularly update the various KRIs on monthly basis.

Kebijakan dan prosedur operasional yang ada merupakan kombinasi dari kebijakan operasional kantor pusat dan peraturan dari regulator lokal dimana Bank bertujuan untuk mematuhi kebijakan dan peraturan dari keduanya. Dengan mengikuti kerangka risiko operasional dari kantor pusat dan berdasarkan pendekatan home-host dari Basel II, Bank telah memenuhi persyaratan Advanced Measurement Approach untuk manajemen risiko operasional.

The operational policies and procedures are a combination of the global operational risk policy and the local regulary requirements as the Bank aims to comply with both global and local requirements. Following the global framework and based on the home-host approach of Basel II, the Bank is in already in compliance with the Advanced Measurement Approach for operational risk management.

Bank memantau dan mengelola risiko operasionalnya supaya kegiatan operasional perbankan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku dan yang diantisipasikan akan berlaku.

The Bank monitors and manages operational risks so that the banking operations will comply with existing and anticipated BI regulatory requirements.

Risiko Hukum Legal Risk

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak, dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Legal risk is risk due to legal aspects, legal claims and/or weaknesses in agreements which among others are caused by absence of supporting regulations, weaknesses in agreements such as the criteria for valid contract is not fulfilled, and collateral arrangement is not proper.

Page 161: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

92

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Hukum (lanjutan) Legal Risk (continued)

Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan (penyediaan dana), treasury, operasional dan jasa, trade finance services, sistem informasi teknologi dan Management Information System (MIS), serta pengelolaan sumber daya manusia.

Legal risk identification is performed in all functional activities that are inherent to loan (lending), treasury, operational and services, trade finance services, information technology system and Management Information System (MIS), and human resources management.

Bank berusaha mengurangi risiko hukum dengan menggunakan dokumentasi yang sah dan memadai secara hukum, menjalankan prosedur-prosedur yang dirancang untuk meyakinkan bahwa transaksi telah diotorisasi dengan benar dan, jika perlu, melakukan konsultasi dengan penasehat hukum eksternal.

The Bank seeks to reduce legal risk by using appropriate legal documentation, employing procedures designed to ensure that transactions are properly authorized and consulting external legal advisors, if necessary.

Risiko Reputasi Reputational Risk

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

Reputation risk is risk due to decrease in stakeholders’ trust that comes from negative perception on the Bank.

Persepsi yang negatif dapat terjadi antara lain sebagai akibat dari adanya publikasi negatif di media dan/atau adanya keluhan nasabah. Setiap keluhan nasabah dicatat dengan benar dan dimonitor secara teratur untuk memastikan bahwa keluhan tersebut ditanggapi secara tepat waktu. Laporan statistik bulanan atas semua keluhan yang diterima Bank disampaikan dan didiskusikan di dalam rapat bulanan Komite Manajemen Risiko.

A negative perception could be derived among others from negative media publication and/or customer complaint. Every customer’s complaint is registered properly and monitored regularly to ensure timely responses. A monthly statistic of all complaints received by the Bank is submitted and discussed in the monthly Risk Management Committee meeting.

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pula ketentuan internal yang ada yang tidak hanya dapat mengakibatkan pengenaan sanksi keuangan terhadap Bank tetapi dapat pula mengakibatkan dicabutnya ijin operasional Bank oleh lembaga yang berwenang yang pada akhirnya dapat mempengaruhi bisnis dan operasional Bank secara berkesinambungan.

Compliance risk is the risk that the Bank is not in compliance with the prevailing rules and regulations, which also include internal policies. This will have an impact not only on the financial penalties imposed to the Bank but could cause a revocation of the Bank’s operational license by the relevant authority body which inadvertently affect the Bank’s business and operations as a going concern.

Dewan Direksi bertanggung jawab dalam menanamkan budaya kepatuhan yang kuat di seluruh organisasi. Divisi Kepatuhan akan memantau secara ketat kepatuhan unit-unit bisnis kepada code of conduct Grup Rabobank, kebijakan-kebijakan internal kepatuhan yang terkait, serta terhadap ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

The Board of Directors are responsible in embedding a robust compliance culture across the organization. The Compliance department closely monitors the business units’ compliance to the Rabobank Group code of conduct, the internal compliance policies as well as the prevailing Bank Indonesia regulations.

Page 162: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

93

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 36. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Strategik Strategic Risk

Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko strategik dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh risiko strategik.

Strategic risk is risk due to inaccurate decision making and/or implementation of strategic decision and failure in anticipating business environment changes. Strategic risk identification is performed periodically based on knowledge on historical losses due to strategic risk.

Pengendalian risiko strategik dilakukan melalui monitoring pencapaian/realisasi atas anggaran (rencana bisnis) yang sudah ditetapkan secara berkala dan dilanjutkan dengan mitigasi dari faktor-faktor penyebab kegagalan.

Strategic risk control is performed through monitoring on realization of budget (business plan) determined periodically, followed by investigation of failure causing factors.

37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

37. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS

Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang, dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris, dan pihak terkait dengan Bank.

Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including demand deposits, savings deposits, time deposits, deposits on call, bonds, marketable securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap, and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds, and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners, and related parties of the Bank.

Berdasarkan Peraturan LPS No. 1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain.

Based on LPS Regulation No. 1 dated March 9, 2006, guarantees on deposits covers demand deposits, time deposits, certificates of deposits, savings deposits, and deposits from other banks.

Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.

In accordance with the Government Guarantee Unit (UP3) Letter No. S235/UP3/III/2005 of dated March 17, 2005, starting April 18, 2005, the liabilities covered under the guarantee program only include deposits and borrowings from other banks in the form of money market transactions. Such government guarantee program ended on September 22, 2005. The regulation with respect to the reduction and termination of the government guarantee program is based on Presidential Decree No. 95 Year 2004.

Page 163: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

94

37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)

37. GOVERNMENT GUARANTEE FOR THE PAYMENT OF OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, LPS menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah:

Based on the Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the IDIC will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks. The guaranteed balance of each customer in a bank is as follows:

a. maksimal sebesar Rp1.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007;

a. maximum of Rp1,000, from September 22, 2006 until March 21, 2007;

b. maksimal sebesar Rp100, sejak tanggal 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008.

b. maximum of Rp100, from March 22, 2007 until October 12, 2008.

Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-undang No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100 diubah menjadi maksimum Rp2.000.

On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia approved Government Regulation No. 66 Year 2008 regarding the amount of deposits guaranteed by IDIC. Based on such Regulation, the guaranteed deposit amount in a bank which previously according to Law No. 24 Year 2004 amounted to a maximum of Rp100 was amended to a maximum amount of Rp2,000.

38. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN

PSAK NO. 55 (REVISI 2006) 38. THE IMPLEMENTATION OF PSAK NO. 50

(REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006)

Sebagaimana dinyatakan pada Catatan 2d, laporan

keuangan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah laporan keuangan pertama yang disajikan sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006).

As stated in Note 2d, the financial statements as of and for the year ended December 31, 2010 are the first financial statements prepared in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006).

Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Bank telah mengidentifikasi penyesuaian termasuk penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

In adopting the above new standards, the Bank has identified the adjustments including the following transition adjustments in accordance with Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the initial adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants.

Dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan

PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca Bank per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:

The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) on the Bank’s balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:

Page 164: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

95

38. PENERAPAN PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan)

38. THE IMPLEMENTATION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006) (continued)

Penyesuaian ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)/ Adjustments to PSAK No. 50 Sebelum (Revised 2006) and Setelah penyesuaian/ PSAK No. 55 disesuaikan/ Neraca Before adjustment (Revised 2006) As adjusted Balance Sheet

Aset Assets Giro pada bank lain - bersih Current accounts with other banks (Catatan 4e) 22.573 228 22.801 (Note 4e) Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain - bersih (Catatan 5e) 21.926 176 22.102 and other banks - net (Note 5e) Surat -surat berharga - bersih (Catatan 6d) 907.934 128 908.062 Marketable securities - net (Note 6d) Tagihan derivatif - bersih (Catatan 7) 5.777 30 5.807 Derivatives receivable - net (Note 7) Kredit yang diberikan - bersih (Catatan 8i) 9.376.154 (61.411)* 9.314.743 Loans - net (Note 8i) Tagihan akseptasi - bersih (Catatan 9a) 102.970 1.076 104.046 Acceptances receivable - net (Note 9a) Aset pajak tangguhan (Catatan 18c) 3.511 11.297 14.808 Deferred tax assets (Note 18c) Aset lain-lain - bersih (Catatan 13) 67.612 14.585 82.197 Other assets - net (Note 13) Ekuitas Equity Saldo laba 447.718 (33.891) 413.827 Retained earnings

*) Termasuk angka perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Rp46.826 (Catatan 8i) dan nilai wajar pinjaman karyawan sebesar Rp14.585.

*) Included changes in the allowance for impairment losses amounting to Rp46,826 (Note 8i) and fair value of employee loans amounting to Rp14,585.

Penyesuaian di atas berasal dari penilaian ulang

atas penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian ulang atas kerugian penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 2d dan 2m.

The above adjustments were derived from the re-assessment of allowance for impairment losses for financial assets in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). The basis for the re-assessment of allowance for impairment losses is disclosed in Notes 2d and 2m.

39. STANDAR AKUNTANSI BARU 39. NEW ACCOUNTING STANDARDS

Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) yang belum berlaku efektif pada tanggal penyelesaian laporan keuangan:

The following summarizes the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) issued by the Indonesian Accounting Standards Board (“DSAK”) which are not yet effective as of the completion of the financial statements:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang “Penyajian

Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

a. PSAK No. 1 (Revised 2009) regarding “Presentation of Financial Statements”. Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang “Laporan

Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

b. PSAK No. 2 (Revised 2009) regarding “Statement of Cash Flows”. Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

Page 165: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

96

39. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 39. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan

Interim”. Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

c. PSAK No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”. Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.

d. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”.

Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

d. PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments”. Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

e. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”. Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

e. PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Parties”. Requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

f. PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah

Periode Laporan”. Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

f. PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”. Prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

g. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak

Berwujud”. Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

g. PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.

Page 166: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

97

39. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 39. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

h. PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi

Bisnis”. Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

h. PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combination”. Applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

i. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”.

Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

i. PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

j. PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”. Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. Perubahan PSAK ini efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.

j. PSAK No. 25 (Revised 2009) regarding “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. This revised PSAK is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011.

k. PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang

“Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai pada aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui.

k. PSAK No. 48 (Revised 2009) regarding “Impairment of Assets”. Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

l. PSAK No. 57 (Revisi 2009) tentang “Provisi,

Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

l. PSAK No. 57 (Revised 2009) regarding “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to the financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

m. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual serta penyajian dan pengungkapan operasi yang dihentikan.

m. PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets, Held for Sale, and Discontinued Operations”. Legislate accounting for asset held for sale and the presentation and disclosure for discontinued operation.

Page 167: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

98

39. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 39. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

n. ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”.

Menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi oleh entitas yang memberikan poin penghargaan kepada pelanggannya.

n. ISAK No. 10, “Customer Loyalty Program”. Prescribes accounting treatment for entities that grant award credits to customers.

o. ISAK No. 14, “Aset Tak Berwujud - Biaya

Situs”. Situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).

o. ISAK No. 14, “Intangible Assets - Website Costs”. Web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).

p. ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan

Penurunan Nilai”. Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.

p. ISAK No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”. Requires that an entity shall not reverse an impairment losses recognized during previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

Effective on or after January 1, 2012:

a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing”. Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

a. PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

b. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

b. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. Establish the accounting and disclosures for employee benefits.

c. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak

Penghasilan”. Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) dimasa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

c. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”. Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

Page 168: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

99

39. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 39. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):

Effective on or after January 1, 2012 (continued):

d. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”. Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

d. PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. Establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

e. PSAK No. 60 (Revisi 2010), ”Instrumen

Keuangan: Pengungkapan”. Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

e. PSAK No. 60 (Revised 2010), “Financial Instruments: Disclosures”. Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

f. ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto

Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”. Diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.

f. ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”. Applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.

g. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

g. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”. Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar dan Interprestasi yang direvisi dan yang baru tersebut serta belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Bank is presently evaluating and has not determined the effects of these Standards and Interpretations on its financial statements.

Page 169: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

100

40. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 40. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas

nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan yang tercatat dalam laporan keuangan.

The table presents the comparison, by class, of the carrying amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that are recognized in the financial statements.

31 Desember 2010/ December 31, 2010

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Kas 159.268 159.268 Cash Current accounts with Bank Giro pada Bank Indonesia 607.963 607.963 Indonesia Giro pada bank lain - bersih 55.939 55.939 Current accounts with other banks - net Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia dan bank lain - bersih 244.311 244.311 and other banks - net Surat-surat berharga - bersih 1.562.951 1.562.951 Marketable securities - net Tagihan derivatif - bersih 11.696 11.696 Derivatives receivable - net Kredit yang diberikan - bersih 9.689.102 9.689.102 Loans - net Tagihan akseptasi - bersih 113.606 113.606 Acceptances receivable - net Pendapatan bunga yang masih akan diterima 55.224 55.224 Accrued interest receivables

12.500.060 12.500.060

Kewajiban keuangan: Financial liabilities: Kewajiban segera 13.000 13.000 Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah 8.842.050 8.842.050 Deposits from customers Simpanan dari bank lain 1.600.469 1.600.469 Deposits from other banks Kewajiban derivatif 11.751 11.751 Derivatives payable Kewajiban akseptasi 113.606 113.606 Acceptances payable Pinjaman yang diterima 473.535 473.535 Fund borrowings Pinjaman subordinasi 168.938 168.938 Subordinated loans Hutang kepada perusahaan Payables to the parent company Induk dan cabang regional 41.241 41.241 and regional branch

Bunga yang masih harus dibayar 21.186 21.186 Accrued interest payable Beban masih harus dibayar 11.946 11.946 Accrued expenses

11.297.722 11.297.722

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk

perkiraan nilai wajar: The following methods and assumptions are used

to estimate the fair value:

Nilai wajar aset dan kewajiban tertentu selain kredit yang diberikan dan pinjaman yang diterima mendekati nilai tercatat karena instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo yang singkat dan memiliki tingkat bunga sesuai pasar.

Fair values of certain assets and liabilities other than loans and borrowing approximate their carrying amounts due to short-term maturities of these financial instruments and due to the interest rate is at market rate.

Nilai wajar kredit yang diberikan dan pinjaman ang

diterima mendekati nilai tercatat karena tingkat bunga selalu dinilai secara berkala.

Fair value of loans and fund borrowings approximate their carrying amounts as the interest rate is always revalued periodically.

Page 170: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

101

41. REKLASIFIKASI AKUN 41. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

2009

Dilaporkan Sebelumnya/ Setelah As Previously Reklasifikasi/ Direklasifikasi/ Deskripsi Akun Reported Reclassification As Reclassified Account Description

NERACA BALANCE SHEET ASET ASSETS Tagihan derivatif (Catatan 7) 2.963 2.814 5.777 Derivatives receivable (Note 7) Pendapatan bunga yang masih akan

diterima (Catatan 10) 64.236 (41) 64.195 Accrued interest receivables (Note 10) Aset lain-lain (Catatan 13) 70.385 (2.773) 67.612 Other assets (Note 13) KEWAJIBAN LIABILITIES Kewajiban derivatif (Catatan 7) 4.760 26 4.786 Derivatives payable (Note 7) Kewajiban lain-lain (Catatan 20) 188.768 (26) 188.742 Other Liabilities (Note 20)

LABA/RUGI STATEMENTS OF INCOME PENDAPATAN BUNGA INTEREST INCOME Surat-surat berharga (Catatan 23) 90.186 (1.277) 88.909 Marketable securities (Note 23) Kredit yang diberikan (Catatan 23) 1.003.379 1.277 1.004.656 Loans (Note 23) BEBAN BUNGA INTEREST EXPENSE Deposito berjangka (Catatan 24) 423.891 (2.682) 421.209 Time deposit (Note 24) Interbank call money (Catatan 24) - 2.682 2.682 Inter bank call money (Note 24) Insurance premiums on third party Premi asuransi untuk program funds guarantee program Penjaminan nasabah (Catatan 24) - 16.057 16.057 (Note 24) Lain-lain (Catatan 24) 25.790 (16.057) 9.733 Others (Note 24)

42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN ARUS KAS 42. RECLASSIFICATION OF STATEMENT OF CASH

FLOWS

Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen kas dan setara kas berubah seperti dijelaskan dalam Catatan 2a. Untuk tujuan perbandingan, kas dan setara kas dalam laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali.

Effective January 1, 2010, the components of cash and cash equivalents have been changed as explained in Note 2a. Accordingly, for comparative purpose, the cash and cash equivalents in the statements of cash flows for the year ended December 31, 2009 have been restated.

Yang Yang dilaporkan dilaporkan sebelumnya/ Penyajian saat ini / as previously kembali/ Currently reported Restatements reported Kas bersih yang diperoleh dari Net cash provided by operating aktivitas operasi 2.033.463 (362.769) 1.670.694 activities Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in investing aktivitas investasi (482.859) 450.500 (32.359) activities Kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in financing aktivitas pembiayaan (1.681.628) - (1.681.628) activities

Penurunan bersih kas dan Net decrease in cash and setara kas (131.024) 87.731 (43.293) cash equivalents Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents at awal tahun 693.353 709.165 1.402.518 beginning of year Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalents akhir tahun 562.329 796.896 1.359.225 at end of year

Page 171: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam jutaan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

102

43. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 43. SUBSEQUENT EVENTS Pemeriksaan Pajak atas pencabutan Nomor

Pokok Wajib Pajak (“NPWP”) atas nama PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita: Setelah penggabungan usaha (“merger”) antara Bank dengan PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita efektif pada tanggal 24 Juli 2008, seluruh kewajiban perpajakan, termasuk pembayaran dan pelaporan pajak dilakukan oleh Bank sebagai entitas yang bertahan. Terkait dengan hal tersebut di atas, pada tanggal 10 Juni 2010, Bank mengajukan permohonan penghapusan NPWP atas nama PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita.

Tax audit in relation to the deregistration of Tax Identity Number (“NPWP”) on behalf of PT Bank Haga and PT Bank Hagakita:

Subsequent to the merger among the Bank with PT Bank Haga and PT Bank Hagakita effective on July 24, 2008, all taxation liabilities, such as tax payment and reporting is performed by the Bank as the surviving entity. In relation to that matter, on June 10, 2010, the Bank has submitted the application for deregistration of NPWP on behalf of PT Bank Haga and PT Bank Hagakita.

Pada tanggal 11 Februari 2011, Bank menerima

Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (“SP3”) sehubungan dengan pengajuan penghapusan NPWP atas nama PT Bank Haga dan PT Bank Hagakita sebagai berikut:

1. SP3 untuk PT Bank Haga 2. SP3 untuk PT Bank Hagakita Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, proses pemeriksaan pajak tersebut belum selesai.

On February 11, 2011, the Bank received Tax Audit Instruction Letter (“SP3”) in relation to the deregistration of NPWP on behalf of PT Bank Haga and PT Bank Hagakita as follows: 1. SP3 for PT Bank Haga 2. SP3 for PT Bank Hagakita

Until the completion date of the financial statements, the tax audit process has not yet been completed.

44. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 44. COMPLETION OF THE FINANCIAL

STATEMENTS Manajemen Bank bertanggung jawab atas

penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 21 April 2011.

The management of the Bank is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on April 21, 2011.

Page 172: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report172

Jaringan kantor cabangBranch Network

KANTOR PUSAT Plaza 89, 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Telp. : (021) 2520876 Fax. : (021) 2520875 Homepage : www.rabobank.co.id

JAKARTA

RADEN SALEH Jl. Raden Saleh No. 8 Jakarta 10430 Tel :( 021)230 0432Fax : (021)2302007

UI SALEMBAGd. Dep. Akuntansi FEUI Jl. Salemba Raya No. 4, Jakarta 10430 Tel : (021)3983 2015Fax : (021)39832014

MARGONDA DEPOK Jl. Margonda Raya No.192Depok 16423 Tel : (021)77212077Fax : (021)

HERMINA DEPOK RSIA Hermina Depok Jl. Raya Siliwangi No. 50, Pancoran Mas Depok 16436 Tel : (021)7720 0668Fax : (021)77200713

KENARI MAS Pusat Pertokoan Kenari Mas Lt. 2 No. G-03Jl. Kramat Raya No. 101 Jakarta 10430 Tel : (021)3984 2855Fax : (021)39842850

CIPINANG Pasar Induk Beras Cipinang Blk. HA/17-19 , Jakarta 13280 Tel : (021)471 8177Fax : (021)47862563

ABDUL MUIS Jl. Abdul Muis No. 28 Jakarta-Pusat Jakarta 10160 Tel : (021)231 2021, 2312888Fax : (021)2312250, 2312360

SLIPI Jl S. Parman Kav. 76, Slipi, Jakarta Barat Jakarta 11410 Tel : (021)5366 6860Fax : (021)53666625

TANAH ABANG Jl. Tanah Abang II No. 89 Jakarta 10150 Tel : (021)350 6969Fax : (021)2310008

KEBON SIRIH Wisma Penta Jl. Kebon Sirih No. 65 Jakarta 10340 Tel : (021)315 2828Fax : (021)39836505

TEBET Ruko Graha SaharjoJl. Dr. Saharjo No. 244 Tebet,, Jakarta 12870 Tel : (021)8379 0309Fax : (021)83790304

KREKOT Jl. KH. Samanhudi No. 17A Jakarta 10710 Tel : (021)386 0572Fax : (021)3860566

JATINEGARA Jl. Pasar Barat No. 20 RT 001/006Kelurahan Balimester, Jatinegara,Jakarta 13310 Tel : (021)280 0801Fax : (021)2800164

HERMINA JATINEGARA Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126, Jakarta 13320 Tel : (021)851 5811Fax : (021)8515811

PRAMUKA PD. Pasar Pramuka Jaya Blok A Lt. 1 LOS AKS, No. 206-207 Jl. Pramuka Raya Jakarta 10440 tel : (021)858 2019Fax : (021)8582019

HERMINA PODOMORO RSIA Hermina Podomoro Jl. Danau Agung Blok E3/28-30 Sunter Podomoro Jakarta 14350 Tel : (021)6583 5957Fax : (021)65835958

HERMINA BEKASI RS. Hermina,Jl. Kemakmuran No. 39,\ Marga Jaya, Bekasi 17141 Tel/Fax : (021)8896 0524

SUNTER Jl. Danau Sunter Utara Blk. D1 Kav. 12-13 No.2 Sunter Agung Jakarta 14350 Tel : (021)652 0119Fax : (021)6521915

ISKANDARSYAH Wisma IskandarsyahJl. Iskandarsyah Raya Blk. A8 No. 12-14, Kebayoran Baru Jakarta 12160 Tel : (021)722 1075Fax : (021)7221294

FATMAWATI Jl. RS. Fatmawati Komp. Pertokoan Duta Mas A1 / 12, Jakarta 12410 Tel : (021)270 2753Fax : (021)2702754

BINTARO Bintaro Jaya Sektor I Blk. E No. 6 Jakarta 12330 Tel : (021)737 4929Fax : (021)7374928 PERNIAGAAN Jl. Perniagaan Timur No. 32 Jakarta 11230 Tel : (021)260 0490Fax : (021)2600350

DAAN MOGOT BARU Perum. Daan Mogot Baru Blk. LB V/36 Jakarta 11840 Tel : (021)544 5111Fax : (021)5445110

TAMAN PALEM LESTARI Jl. Kamal Raya Blk. C5 No. 31 Taman Palem Lestari Jakarta 11730 Tel : (021)5596 0909Fax : (021)55961919

Page 173: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 173

JAWA BARAT

BOGOR Jl. Raya Pajajaran No. 84 J, Bogor 16143 tel : (0251)327 177Fax : (0251)8328842

HERMINA BOGOR RSIA Hermina Bogor, Jl. Ring Road I Kav. 23, 25, 27, Perumahan Taman Yasmin Bogor 16313 Tel : (0251)348 449Fax : (0251)348611

KARAWANG - TUPAREV Jl. Tuparev No. 94 Karawang 41312 Tel : (0267)845 0381Fax : (0267)

KARAWANG - TUPAREV Jl. Tuparev No. 271 Karawang 41312 Tel : (0267)406 215Fax : (0267406187)

HARAPAN INDAH BEKASI Ruko Harapan Indah Blk. EA No. 1 Bekasi 17131Tel : (021)887 6369Fax : (021)88974831

TANGERANG Jl. Gatot Subroto/Jl. Merdeka No. 189 Tangerang 15113 Tel : (021)553 3888Fax : (021)513744

BUMI SERPONG DAMAI Jl. Komp. BSD sektor 7 Blok RO / 81 Tangerang 15311 Tel : (021)537 6879Fax : (021)5371021

HERMINA DAAN MOGOT RSIA Hermina Daan Mogot Jl. Kintamani Raya No.2, Daan Mogot Jakarta 11840 Tel : (021)5439 5717Fax : (021)54395274

PALMERAH Jl. Palmerah Barat No. 11, Jakarta 10270 Tel : (021)533 1111Fax : (021) 5333211

BANDENGAN Komp. Puri Delta Mas Blok I Kav. 55 Jl. Bandengan Selatan No. 43 Jakarta 14450 Tel : (021)662 9670Fax : (021)6612307

PASAR PAGI Jl. Pasar Pagi No. 118 Jakarta 11230 Tel : (021)260 0482Fax : (0216909834)

MANGGA DUA MALL Mall Mangga Dua Blk. RM No. 14 Jl. Arteri Mangga Dua Raya,Jakarta 0620 Tel : (021)612 9009Fax : (021)6129123

GLODOK MAKMUR Pertokoan Glodok Makmur Blk. A/38 Jakarta 11180 Tel : (021)601 0707Fax : (0216268464)

MUARA KARANG Jl. Pluit Karang No. 30 Blk. CC 5 selatan, Kav. No. 38, Jakarta 14450 Tel : (021)6660 3210Fax : (0216680355)

TANJUNG DURENJl. Tanjung Duren Raya No. 104 Jakarta 11470 Tel : (021)566 6538Fax : (021)

GREEN GARDEN Rukan. Golden Green No. 8 Jl. Raya Kedoya Rt.002/07 Kedoya Utara, Jakarta11520 Tel : (021)58302467Fax : (021)58302487

TELUK GONG Komp. TPI II Blk. Z-2 No. 23 Jakarta 14450 Tel : (021)660 3525Fax : (0216603536)

TAMAN ALFA Perumahan Taman Alfa Indah Blk. C-2/18 Jakarta 11640 Tel : (021)584 9605Fax : (021)5867832

MERUYA Jl. Pesanggrahan Raya No. 23F Meruya Utara, Jakarta 11620 Tel : (021)5851692Fax : (021)

KRAMAT JATI PD. Pasar Jaya Kramat Jati Blk. A/43-44Jl. Raya Bogor 13510 Tel : (021)809 1685Fax : (021)8005621

KELAPA GADING Jl. Bulevar Kelapa Gading Blk. FX I / 15-16 Jakarta 14240 Tel : (021)453 2880Fax : (021)4529978

GADING SERPONG Perum. Gading Serpong Jl. Raya Bulevar, Blk. AA 4/1Tangerang 15310 Tel : (021)5421 3255Fax : (021)54213257

Page 174: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report174

BANDUNG - ACEH Jl. Aceh No. 42 Bandung 40017 tel : (022)421 6846Fax : (022)4263451

BANDUNG - ABC Jl. ABC No. 17 Bandung 40111 Tel : (022)420 7092Fax : (022)4216615

BANDUNG - KOPO Komp. Taman Kopo Indah II Blk. I A No. 39 Bandung 40218 Tel : (022)540 5053Rax : (022)5406186

BANDUNG – HERMINA PASTEUR RSIA Hermina Pasteur Jl. Dr. Djunjunan No. 107, Pasteur Bandung 40173 Tel : (022)607 0797Fax : (022)6037815

CIREBON Jl. Karang Getas No. 70 Pekalangan Cirebon 45118 Tel : (0231)246 141Fax : (0231246146)

JAWA TENGAH

SEMARANG - AGUS SALIM Jl. KH. Agus Salim Blk. A 3-4 Semarang 50121 Tel : (024)355 6962Fax (024)3556952

SEMARANG - HERMINA PADANARAN RSIA Hermina PandanaranJl. Pandanaran No. 24, Semarang 50241 Tel : (024)841 6761Fax : (024)8416762

SEMARANG - PURI ANJASMORO Komp. Puri Niaga Center No. 15 Jl. Puri Anjasmoro, Blok DD Tawangsari, Semarang 50144 Tel : (024)761 7545Fax : (024)7610275

SEMARANG - AHMAD YANI JL. A. Yani 151 Semarang 50136 Tel : (024)831 4280Fax : (024)8313443

TEGAL Jl. A. Yani No. 17, Tegal 52121 Tel : (0283)25430Fax : (0283)325434

JOGYAKARTA Jl. Pangeran Mangkubumi No 77Jogyakarta 55232 Tel :(0274)552 150Fax : 0274)584867

MAGELANG Jl. Tentara Pelajar No. 43 Kemirirejo Magelang 56122 Tel : (0293)314 583Fax : (0293)314684

TEMANGGUNG Jl. Tentara Pelajar No. 2A,Temanggung56212Tel : (0293)4900051Fax : (0293)493788

KUDUS Komp. Pertokoan Panjunan Blk. A/1-2, Jl. A.Yani 5-7, Kudus 59317Tel : (0291)434 303Fax : (0291)434302

REMBANG Jl. DR. Wahidin No. 34 Rembang 59212 Tel : (0295)692 132Fax : (0295)693482

PATI Jl. Jend. Sudirman No. 121 Pati 59111 Tel : (0295)383 988Fax : (0295)384492

SOLO Jl. Slamet Riyadi No. 32 , Solo 57111 Tel : (0271)656 471Fax : (0271)656474

PALUR Jl. Raya Palur No. 41, Palur,Karanganyar 57771 Tel : (0271)826 300Fax : (0271)821455

KLATEN Jl. Pemuda Utara No. 15 Klaten 57414 Tel : (0272) 325858Fax : (0272)325825

JAWA TIMUR SURABAYA - TUNJUNGAN Jl. Tunjungan No. 60, Surabaya 60275 Tel : (031)532 5969Fax : (031)5325992

SURABAYA - HR MUHAMMAD Komp. Surya Inti Permata II Blk. D1-2Jl. HR. Muhammad No. 173 BSurabaya 60226 Tel : (0317340060Fax : (031)

SURABAYA - NGAGEL Manyar Megah Indah Plaza Blk B/3 Surabaya 60284 Tel : (031)5023833fax : (031)5042190

KEDIRI Jl. Brawijaya No. 15 Kediri 64123 Tel : (0354) 686 888Fax : (0354)695900

SURABAYA - KEMBANG JEPUN Jl. Kembang Jepun No. 133 Surabaya 60162 Tel :(031)353 1140fax : (031)3531141

SURABAYA - PASAR TURI Komp. Sinar Galaxy Pasar Turi Jl. Tambaan No. 38 D, Surabaya 60174 Tel : (031)354 2886Fax : (031)3558163

MALANG - PASAR BESAR Jl. Pasar Besar No.55 Malang 65118 Tel : (0341)354 354Fax : (0341)369295

JEMBER Pertokoan Johar Baru Plaza Blk. B9-10 Jember 68131 Tel : (0331)485 893Fax : (0331485896)

SIDOARJO Jl. Mojopahit No. 32 A, Sidoarjo 61216 Tel : (031)8055111Fax : (031)8051777

SUKABUMI Jl. Jend. Sudirman No. 80 Sukabumi 43132 Tel : (0266) 227 877Fax : (0266)6250145

HERMINA SUKABUMI RSIA Hermina Sukabumi Jl. Sukaraja RT.03 RW.03,Sukabumi 43192 Tel : (02666)25 0345Fax : ()266)6250345-6

Page 175: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

Laporan Tahunan 2010 / Annual Report 175

LAMPUNG

LAMPUNG - KARTINI Jl. Kartini No. 85 Tanjung Karang Bandar Lampung 35116 Tel : (0721)259 773Fax : (0721)265038

LAMPUNG - METRO Komp. Pertokoan Sumur Bandung Blk. C / 11Metro Lampung Tengah 34111 Tel :(0725)47892Fax : (0725)42807

LAMPUNG - PRINGSEWU Jl. KH. Gholib No. 19 Pringsewu, Tanggamus Lampung 35373 Tel : (0729)24288Fax : (0729)24291

LAMPUNG - BANDAR JAYA Komp. Pertokoan Bandar Jaya PlazaRuko No. 25 Jl. Proklamator Bandar JayaLampung tengah 34162 Tel : (0725) 529 601Fax : (0725)529603

SUMATRA UTARA

MEDAN - ASIA Jl. Asia No. 97-R, Medan 20214 Tel : (061)735 5678Fax : (061)7351188

MEDAN - DIPONEGORO Jl. Diponegoro No. 14D-E, Medan Tel : (061)Fax : (061)

PEKANBARU Komp. Riau Bisnis Center Jl. Riau No. 1 C, Pekanbaru 28292 Tel : (0761)862 555Fax : (0761)862022

BATAM Komp. Penuin Center Blok E No. 8-9,Batam 29441 Tel : (0778)429089

BALI

DENPASAR Jl. Thamrin No. 29, Denpasar 80119 Tel : (0361)420 096Fax : (0361)423104

KALIMANTAN BARAT

PONTIANAK Jl. Tanjung Pura No. 196, Pontianak 78123 Tel : (0561) 762288Fax : (0561)

LAMPUNG - TANJUNG KARANG Komp. Pertokoan Pasar TengahJl. Padang Blk. B/35, Tanjung KarangLampung 35111 Tel(0721)267 196Fax : (0721)67196, 266754

LAMPUNG - SIMPUR Simpur Center Lt. Dasar, Blk. A/35-36Jl. Brigjend Katamso No. 55, Tj KarangLampung 35111 Tel : (0721)267 262Fax : (0721)267797

LAMPUNG - TELUK BETUNG Komp. Pasar Ayam Jl. Ikan Bandeng Blok B No. 31-32, Bandar Lampung 35223 Tel : (0721) 488 038Fax : (0271)

SUMATRA SELATAN

PALEMBANG - ILIR BARAT PERMAIKomp. Illir Barat Permai Blk. D1 No. 28-29, Palembang 30134Tel : (0711)378 222Fax : (0711)373682

PALEMBANG - SAYANGAN Jl. Sayangan No. 769, 16 Illir Pelembang 30125 Tel : (0711) 368 155Fax : (0711)367852

Page 176: Annual Report 2010 Report 2010.pdf · Struktur organisasi Rabobank Indonesia dan Peristiwa penting 2010 Highlights 2010 10. Kata pengantar Presiden Komisaris Message from the President

PT. BANK RABOBANK INTERNATIONAL INDONESIA

Plaza 89, 9th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 - Indonesia Telp. : (021) 2520876 Fax. : (021) 2520875 Homepage : www.rabobank.co.id