Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

69
Kompetisi – Daya Saing Daerah dan Industry Cluster MK Regional Ekonomi – Dept. Geografi FMIPA UI 2008

Transcript of Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Page 1: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Kompetisi – Daya Saing Daerah

dan Industry Cluster

MK Regional Ekonomi – Dept. Geografi FMIPA UI

2008

Page 2: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

INDONESIA TERTINGGAL?

SAAT BANGSA LAIN BICARA… KITA MASIH BAHAS….

KNOWLEDGE BASED ECONOMY EKONOMI KERAKYATAN

INOVATION DRIVEN GROWTH NATURAL RESOURCES DRIVEN GROWTH

HUMAN CAPITAL SIBUK DGN KONFLIK INTERNAL

UNKNOWN MARKETS REKAPITULASI

Page 3: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 4: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 5: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

ARAH INDUSTRI INDONESIA

Page 6: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

0

500

3,000

15,000

GNP per kapita (tahun 1990)

Tahap

Faktor Fisik

Faktor Manusia

Contoh Negara

Tahap terbelakang

Tahap sedang berkembang

Tahap semi maju Tahap maju

Sumberdaya dianugerahkan

Lingkungan bisnis

Industri terkait dan pendukung

Permintaan domestik

Pekerja Politisi dan birokrat

Para pemilik perusahaan

Para manajer dan para insinyur profesional

Sebgn besar Afrika, beberapa negara Asia dan

Amerika Latin

Thailand, Filipina dan Indonesia

Korea Selatan, Taiwan, Hong

Kong, Singapura, Spanyol, Brazilia

Jepang, AS, dan negara Eropah

Barat

Page 7: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 8: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 9: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Mengapa Kompetsi Penting?

• kepercayaan bahwa mekansme pasar lebih menciptakan efisien dan lebih mampu memberikan layanan terbaik

• mendorong produktifitas dan meningkatkan kemampuan mandiri

• pada akhirnya dapat meningkatkan kapasitas ekonomi, baik dalam konteks regional ekonomi maupun entitas pelaku ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat

• rujukan teori diantaranya: Adam Smith, liberal- kapitalis, Michael Porter (Diamond Theory), Krugman, dll

Page 10: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Sumber keunggulan kompetitif

• Lingkungan Bisinis/ ekonomi ( perpajakan, dukungan infrstruktur);

• Lokasi; • Infrastruktur lokal (jaringan jalan, utilitas, komunikasi);• Basis pengetahuan/Knowledge base (workforce,

education system);• Pasar lokal;• Perketat persaingan dengan membangun perusahaan

kompetitif;• Keanekaragaman pemasok/suppliers lokal dan input

lainnya untuk industri unggulan/inti;• Tenaga kerja lokal yang terampil sesuai dengan

kebutuhan industri unggulan

Page 11: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Strategi, struktur Perusahaan dan

Pesaing

Industri-industri pendukung dan terkait

Kondisi Permintaan

Kondisi Faktor

Berupa Klaster (bukan industri)

Kuantitas dan kualitas faktor serta

biaya

Pelanggan lokal yang istimewa

dan sangat menuntut

Konteks lokalitas; pemberdayaan investasi dan peningkatan yang

terus menerusSektor

Perdagangan

Sektor Terkait

Institusi Pendukung

•Intermediate suppliers•Capital good suppliers•Producer services•Consultants•Contract R&D

•Similar technologies•Share pool of labor•Similar strategies

•Education (univ, colleges)•Training (cc’s)•R&D (univ, fed labs)•Development agencies•Regulatory agencies

Page 12: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Double Diamond Concept(digeneralisir)

Strategi perusahaan, struktur, dan persaingan

Industri terkait dan pendukung

Kondisi permintaan

Kondisi faktor

Diamond Internasional: mewakili kemampuan bersaing negara yang

ditentukan oleh parameter domestik maupun

internasional

Diamond Global: tergantung dari kondisi

yang diukur dalam satuperiode tertentu

Diamond Domestik: ukurannya bervariasi menurut

ukuran negara ybs dan kemampuan bersaingnya

Adanya perbedaan antara Diamond Internasional dan Domestik menunjukkan intensitas aktifitas Perusahaan Multi-nasional

Sumber: Cho, 2000

Page 13: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Daya Saing Internasional

Sumberdaya dianugerahkan

Permintaan Domestik

Lingkungan bisnis

Industri terkait dan

pendukung

Politisi dan birokrat

Pekerja

Manajer dan insinyur yang profesional Para

wirausahawan

Peristiwa Peluang

Sumber: Cho, 2000

Page 14: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Model Diamond: Model Sembilan Faktor:

1. Kondisi Faktor

2. Strategi perusahaan, struktur, dan persaingan

3. Industri terkait dan pendukung

4. Kondisi permintaan

5. Pemerintahan

6. Peluang

1. Sumberdaya yang

dianugerahkan

2. Lingkungan Bisnis

3. Industri terkait dan pendukung

4. Permintaan domestik

5. Pekerja

6. Politisi dan birokrat

7. Wirausahawan

8. Manajer dan insinyur yang profesional

9. Peluang, peristiwa

Faktor fisik

Faktor manusia

Faktor internal

Faktor eksternal

Page 15: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Modal Sosial• kelompok/ grup• identitas kolektif atas dasar norma/nilai: trust, reciprocity, partisipasi dan pro-aktif• tujuan bersama• kerjasama kelompok

Faktor Luar Komunitas• agama• globalisasi• urbanisasi• politik dan pemerintahan• kebijakan pemerintah• pendidikan• hukum dan per-undang2an• tingkat kriminalitas• nilai-nilai universal

Faktor Dalam Komunitas• organisasi sosial pada komunitas: kepercayaan lokal, pola sistem produksi dan reproduksi, politik lokal• Norma dan nilai-nilai (nilai uang, waktu, dan nilai-nilai yang melekat dalam komunitas)

Jaringan sosial (groups and social networks)• tipologi jaringan (network type: bonding, bridging and linking)• struktur jaringan (network structure: relasi kekuasaan, rentang & besaran, orientasi hubungan, dll• spektrum transaksi jaringan dan kualitas (network transaction and network qualities: dukungan struktur, kualitas interaksi)

Dampak positif• kohesifitas kelompok• memperluas jaringan ekternal positif• sikap toleransi dan inklusif• meningkatnya ketahanan sosial dan komunitas. Kemampuan mengatasi kerawanan sosial• memberikan hasil yang lebih optimal• meningkatkan pengetahuan, ide baru, dan kesejahteraan masyarakat

Dampak negatif• eksklusifme sosial, kesukuan, sektarian• sikap intoleransi thd perbedaan dg pihak lain• hancurnya kesatuan• korupsi dan nepotisme atas nama kelompok• munculnya berbagai hambatan pembangunan• penetangan terhadap perubahan

Page 16: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Perbedaan Metode Analisis IndustriMetode Kelebihan Kekurangan

Pendapat ahli Mudah, murah, info konstekstual rinci

Tidak dapat digeneralisirTetap merupakan opini

Indikator spesialisasi (LQ) Mudah, murah, dapat menjadi metode analisis tambahan

Fokus pada sektoral bukan klaster

Input-Output: Perdagangan Rinci dan komprehensif Keterbatsan dataDefinisi industri tidak sempurnaTidak mendapat dukungan institusi

Input-Output: Inovasi Ukuran kunci untuk interdependensi

Keterbatsan data

Pola staffing: Tenaga Kerja Dapat digunakan sebagai untuk mengidentifikasi tenaga kerja

Lebih menggambarkan kelompok kerja daripada keahlian

Teori Grafik/ Analisis Jaringan Analisis dan intepreatsi secara visual

Software dan metode masih terbatas ketersediaannya

Survey Dapat mengumpulkan data secara fleksibel dan aktual

Mahal dan sulit untuk dapat melaksanakan secara tepat

Page 17: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Teori PerdaganganKekayaan ditentukan oleh anugerah

(Adam Smith, 1776)

Perluasan cakupan Teori Perdagangan

Perluasan cakupan Teori Perdagangan

Teori Kemampuan Bersaing Kekayaan diciptakan oleh pilihan-pilihan

(Michael Porter)

Model Diamond

Model TahapDebat

Perluasan Cakupan

PorterKrugman

Krugman & D’Cruz, Moon, Krugman & Verbeka, Cho

Debat Cho & Moon

Pengukuran Kemampuan BersaingLaporan Kemampuan Bersaing Nasional

Ricardo, Hecksher & Ohlin, Leontief, Vermon, Linder, Krugman, Lancaster

Prestowitz, Thurow, Cohen, Krugman

Page 18: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Industry Cluster

Page 19: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Apa itu Industry Cluster?

“Cluster adalah perkiraan pengelompokan geografis dari

sejumlah industri yang saling terkait kegiatannya dan terhubungkan

dalam satu komunitas serta saling melengkapi”

(Michael Porter)

Page 20: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Komponen Industry Cluster • Produk akhir (end-product) atau layanan (service) suatu

perusahaan;• Pemasok input yang khusus, seperti komponen

permesinan/peralatan, keuangan dan laynan;• Perusahaan terkait atau perusahaan hilirnya, seperti jalur jaringan

distribusi, pelanggan;• Produsen produk-produk pelengkap (complementary products);• Penyediaan infrastruktur yang khusus;• Pemerintah atau institutsi lainnya menyediakan program2 pelatihan

khusus, pendidikan, informasi, penelitian, dan dukungan teknis;• Penetapan standar dan pengaruh lembaga pemerintah;• Asosiasi perdagangan dan kelompok2 kolektif perusahaan swasta.

Page 21: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Clusters dan Keunggulan KompetitifProductivitas• Akses informasi yang efisien, spesialiasi dalam penyediaan

input industri, dan ketenagakerjaan, kelembagaan, dan barang-barang publik (“public goods”)

• Mampu meraih bahan-bahan pelengkap lintas kegiatan bisnis

• Insentif yang lebih baik dan pengukuran kinerja

Innovation• Kemampuan untuk menerima dan menanggapi peluang

inovasi• Difusi yang cepat untuk suatu perbaikan

Page 22: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Clusters dan Keunggulan Kompetitif

Formasi Bisnis Baru• Menerima peluang bisnis yang baru• Mengurangi hambatan untuk masuk ke

lingkungan bisnis baru (termasuk menerima resiko)

Kompetisi sangat didasari oleh pengaruh eksternal / hubungan lintas perusahaan-

industri-dan lembaga asosiasi

Page 23: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Insiatif Klaster yang berhasil/sukses• Berbagi pemahaman akan nilai kompetisi dan peran Cluster/Klaster;• Dipimpin sektor swasta dan dukungan partisipatif pemerintah;• Fokus pada memindahkan hambatan dan memudahkannya hingga

terbangun peningkatan kapasitas klaster (dibandingkan mencari subsidi atau membatasi perkembangan kompetisi);

• Menciptakan interaksi (terus menerus) seluruh klaster dalam satu region;• Menetapkan batas kawasan klaster yang tepat;• Luasnya keterlibatan partisipasi cluster dan demikian pula dengan institusi2

terkait;• Perhatian pada hubungan personl dalam rangka memfasilitasi peningkatan

hubungan, mendorong komunikasi terbuka, dan membangun kepercayaan;• Mengukur penyimpangan kegiatan;• Menginstitusionalisasikan sektor swasta.

Page 24: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 25: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 26: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 27: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 28: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 29: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 30: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 31: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

How to do Cluster Analysis: Begin by relating concepts to measuresThree dimension of measurement

• Linkage : Innovation, labor, inputs• Geography : Localized, non-localized• Time : Existing, declining, emerging or potential

Linkage

GeographyTime

Page 32: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 33: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 34: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 35: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 36: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 37: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 38: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 39: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 40: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 41: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 42: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 43: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 44: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 45: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 46: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 47: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 48: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 49: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 50: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Pendekatan Dasar Industry Cluster dalam mengkonseptualisasi

Pengembangan Ketenagakerjaan• Definisi Cluster;

a. Hasil analisis kuantitatif ketenagakerjaan;b. Hasil Penelitian Kualitatif dalam jaringan hubungan antar klaster;c. Validasi klaster tenaga kerja employers;d. Membuat dan merevisi peta.

• Survei jenis pekerjaan; • Pemahaman jenjang karir;• Pemetaan ketrampilan;• Alamatkan segala hambatan dan kesenjangan

kedalam sistem akuisisi ketrampilan.

Page 51: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Daya Saing Daerah

Page 52: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Prasyarat Memasuki Arena Pasar

di era Globalisasi

1. Konsep2. Kompetensi3. Koneksitas (Jaringan)4. Komitmen = Trust

4 K

Page 53: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

LOCAL GOVERNMENT COMPETITIVENESS

CHALLENGES– Underdeveloped physical and social

infrastructure– Uni-sectoral / economic dependency / lack of

diversification– Go-it-alone syndrome– Uncompetitive industrial base– Industrial concentrations– Widespread economic decline, particularly in

small towns (former mining towns)– Access to industrial finance

Page 54: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Our value proposition…CRITERION TRADITIONAL

APPROACHVALUE PROPOSITION

CONCEPTUAL BASISKey factors

Regional attributes i.e. production costs & availability of workers

Regional capabilities i.e. innovative milieu, clusters & industrial networks

POLICY CHARACTERISTICSAims Objectives

Equity or efficiencyEmployment creation & increased investment

Geo-spatial equity, efficiency and capabilitiesIncreased Competitiveness & employment creation

KEY INSTRUMENTS Incentive schemes, business aid &hard infrastructure

Local growth coalitions, regional road maps, business environment & soft infrastructure

POLICY STRUCTURESpatial focusAnalytical Base

Problem areasDesignation indicators & Regional exporting

All regionsRegional SWOT analysis

EVALUATIONOutcomes

Measurable Growths and jobs

Page 55: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Model for measuring competitiveness

•Local Competitiveness = ƒ( economic determinants + strategic determinants)Where,– Economic determinants =

• factors of production + • infrastructure + • location + • economic structure + • urban amenities

• Strategic determinants = – governmental effectiveness + – Urban and rural strategy +– public-private sector cooperation + – institutional flexibility

Page 56: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Nasional

Regional

Propinsi

Kabupaten

Perusahaan

Sektor Ekonomi

Satu Kabupaten Satu Kompetensi Inti

Industri

SAKA SAKTISAKA SAKTI

Membangun Indonesia In-Corporate

Page 57: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Sistem Informasi Geografis

Uji Syarat Unggulan:1. Akses Pasar

2. Kontribusi Stakeholder3. Barrier to Immitation

Potensi Sumberdaya dan eksisting (analisa regional)

(Analisa statistik deskriptif/ clustering)

Apa/ berapa/ dimana per’produk’an utama (kompetensi inti)

Fine tune local

competency

Value Chain(main activities):

1. Inbound Logistics2. Manufacturing3. Outbound

Logistrics

Valuating its industrial proses

Valuating its multiplier effect

Investigasi rposes industrisai process(mis. I-O model)

Expert Choise/scoring analysis

Strategic Routing1. Core industries

2. Augment Industry

Investigasi business linkages and Value Added

Expert Choice/ Scoring analysis + EVA (Evaluation Value Added)

….. Slide berikutnya

Page 58: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

POPIS1. Physical Capital2. Organization Capital3. Power Capital4. Intellectual Capital5. Social Capital

Valuating its Capacity

Studi kelayakan

Recana Strategis dan program

Monitoring dan evaluasi

Kajian kemungkinan implementasi dan rancangan monitoring & evaluasi

Gap analysis (hasil scoring VC & SR)

Expert choise/ scoring analysis

Scenario analysis

Teknik Deplhi• IFA dan EFA

• Matching• ESPQ

Implementing Trading House

Business Plan and regulating its operating

Good Corporate Governance & Balance Score Card approach;

inisiatif bisa dari pemda dan kepemilikan terbuka

Implementasi SAKASAKTI dengan mengaktifasi Trading

House Daerah

Page 59: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

CoreActivities

EntrepreneurshipBusiness domain . Strategic direction . Product(s)

PrimaryActivities

ActivitiesBase

SupportActivities

InboundLogistics Operations Outbound

Logistics

Marketing&

SalesService

Procurement

Human Resource Management

Management Information System

R & D

Managerial Infrastructure

Managerial ResourcesTechnology System/Techno-economic Paradigm

Margin

Margin

Page 60: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

THE ROOT OF COMPETITIVENESS

654 987 121110

BISNIS 1 BISNIS 2 BISNIS 3 BISNIS 4

PRODUK INTI 1

PRODUK INTI 2

KOMPETENSIKABUPATEN 1

KOMPETENSIKABUPATEN 2

KOMPETENSIKABUPATEN 3

KOMPETENSI KABUPATEN 4

THE ROOT OF COMPETITIVENESS

ATASE PERDAGANGANTRADING HOUSEITPC

ATASE PERDAGANGANTRADING HOUSEITPC

ATASE PERDAGANGANTRADING HOUSEITPC

321

ATASE PERDAGANGANTRADING HOUSEITPC

Produk akhir

Page 61: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry
Page 62: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

DAYA SAING STRATEGI

FAKTOR KUNCIKEBERHASILAN

INDUSTRI

KAPABILITAS ORGANISASI

KOMPETENSI

TANGIBLE INTANGIBLE SDM

FISIK KEUANGAN TEKNOLOGI REPUTASI BUDAYA KETRAMPILAN &PENGETAHUAN KHUSUS

KOMUNIKASI &INTERAKTIF

MOTIVASI

COLLECTIVE LEARNING

SYARAT : AKSES KE PASARTIDAK MUDAH DITIRUKONTRIBUSI KE STAKE HOLDER

Page 63: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

WINNING STRATEGIES THROUGH VALUE CREATION

Competitive Strategy Competitive Strategy

Competitive Advantage

Competitive Advantage

Distinctive Competencies Generic Strategy

Organizational Capabilities

Competitive Position

Resource Available: Tangibles, Intangibles, HR

Market Attractiveness

Resource Based Strategy Market Based Strategy

Page 64: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Perfektur Oita Jepang

Page 65: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Propinsi Jawa Timur

Page 66: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

SINGKONG

Daun

Batang

Umbi

Farmasi

Pakan Ternak

Pangan Manusia

Kulit

Daging

Charcoal

BriquetKreasi/Bunga kering

Papan Partikel

Keripik

Pakar Ternak

Hasil Olahan

Tape Ketela

Gaplek

Pati

Fermentasi

Etanol

Tepung TapePangan

pangan

Tepung Singkong

Pellet/Pakan Ternak

Tepung

Tapioka Pearl/Flakes

Gula

Pati Modifikasi

Teknologi Baru Protein (Protein Sel Tunggal)

Alkohol/Etanol

Roti CasabeMeal FarinaMilk MakananFou Fou African DishAgbelimaAsam SitratAsam Laktat

GlukosaFruktosaSukrosaMaltosa Sirup

MonosodiumGlutamatKertas AdhesivesUrea FormaidehydeResinCoadjuvantTepung Pasta

AcetoCyanohydrinCukaBahan Bakar Motor

Page 67: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

Daun

Pucuk Daun

Manggar Kelapa

Pelepah Kering

Buah Kelapa

Batang Kelapa

Akar Papan

Bahan Obat-obatan

KarpetPewarna Batik

Isolator

Batako Pres

Margarin

Tepung Santan

Tuba

Keranjang Sampah

Topi

Kipas

Cuka Kelapa

Minyak Goreng

Cat

Gliserin

Krim Rambut

Shampo

Minyak Rambut

Arang

Karbon Aktif

Ikat Pinggang

Obat Nyamuk

Tempat Buah

Biskuit

Pengganti Dekstora

Manisan Serutan Kelapa

Page 68: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry

INDUSTRI AGRI TERINTEGRASI

POHON SINGKONG

IKAN GURAME

SAPITepung Tulang & Darah

Buangan Padat & Cair

Pupuk Kandang

Daun & Buangan Padat

Rotasi

KACANG

Pupuk Kandang

Daun & Buangan Padat

Page 69: Kompetisi dan Daya Saing Daerah – Cluster Industry