KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
description
Transcript of KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
KEBIJAKAN PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI BERBASIS AGRO
Jakarta, 21 Mei 2011
(Improving The Enabling Environment For Agribusiness and Agroindustry Competitiveness)
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN2. KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL3. KLASTER INDUSTRI4. HILIRISASI PRODUK AGRO5. DAYA SAING6. ENABLING ENVIRONMENT7. UPAYA DALAM RANGKA PENINGKATAN DAYA SAING 8. PENUTUP
- Negara kepulauan terbesar di dunia- Daratan + 2 juta km2
- Lautan + 5,8 juta km2
- Garis Pantai + 81 ribu km- Iklim : Tropik Basah suhu 23-28°C- Curah hujan : rata-rata 1.600 mm/tahun- Jumlah penduduk 237,5 juta orang (Sensus 2010)- PDB + US$700 milyar dengan pendapatan per kapita +
US$ 3.000 (2010)
Produksi Komoditi Unggulan (2010):
CPO (22,4 juta ton)
• Oleofood (8,3 juta ton) • Biodiesel (0,3 juta ton)• Oleakimia (0,5 juta ton)
Kakao (0,6 juta ton)
• Produk antara (butter, pasta, cake, powder) (0,18 juta ton)
• Produk akhir (0,19 juta ton)
Karet Alam(2,5 juta ton)
• Ban dan Alas kaki• Sarung tangan karet
Jagung (18,3 Juta Ton)
• Tepung jagung• Pakan Ternak
Padi (66,4 juta ton
GKG)• Beras (37 juta ton)
Produk Kayu Hulu • Pulp ( 6,7 juta ton)
1. PENDAHULUAN
3
Kondisi
SISTEM AGROBUSINESS – AGROINDUSTRY
4
* Kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya
INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS AGRO
Industri Pengolahan Hasil Hutan dan
Perkebunan
Industri Pengolahan Mamintem
Industri PengolahanHasil Laut
5
6
PERAN PDB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL 25,8%
PERAN INDUSTRI AGRO TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN SEBESAR 34,7%
KONTRIBUSI INDUSTRI AGRO TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL SEBESAR 8,95%
Sumber: BPS, 2010
2. KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
a. Visi 2025 ‘’Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh di
Dunia’’
b. Misia. Wahana pemenuhan kebutuhan masyarakatb. Dinamisator pertumbuhan ekonomi c. Pengganda kegiatan usaha produktifd. Wahana memajukan teknologi nasional;e. Wahana modernisasi kehidupanf. Pilar penopang pertahanan dan keamanan negarag. Andalan pembangunan industri yang berkelanjutan
c. Sasaranh. Industri manufaktur telah mencapai taraf Industri Kelas Dunia i. Seimbangnya sumbangan IKM dan industri besar terhadap PDBj. Kuatnya jaringan kerjasama (networking) antara IKM dan industri besar,
serta industri di dunia.7
Sumber : Perpres 28/2008 tentang Kebijakan Industri Nasional
TUJUAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL
2.Mampu menguasai pasar dalam negeri dan meningkatkan ekspor.
1.Mampu memberikan nilai tambah bagi perekonomian dan menyerap tenaga kerja.
3.Mampu mendukung perkembangan sektor infrastruktur
4.Mampu memberikan sumbangan terhadap penguasaan teknologi nasional
5.Mampu meningkatkan pendalaman struktur industri dan mendiversifikasi jenis-jenis produksinya.
6.Tumbuh menyebar ke luar Pulau Jawa.
Membangun industri dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang didasarkan pada :1)pembangunan
ekonomi,2)pembangunan sosial,
dan 3)pembangunan
lingkungan hidup.
Tujuan Jangka Menengah Tujuan Jangka Panjang
8
BANGUN INDUSTRI NASIONAL
BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR
INDUSTRI ANDALAN MASA DEPAN
SUMBERDAYA MANUSIA
PETRO KIMIASEMENBAJADLL
TPTSEPATU
ELEKTRONIKDLL
INDUSTRI BARANG MODAL
INDUSTRI KOMPONEN(BASIS UKM)
SDA TERBARUKAN SDA TIDAK TERBARUKAN
KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH
RESEARCH & DEVELOPMENT
DAYAKREATIF
INDUSTRIAGRO
INDUSTRITELEMATIKA
INDUSTRI ALAT
ANGKUT
9
TOP DOWNPengembangan 35 Klaster Industri Prioritas yang dipilih
berdasarkan kemampuan nasional untuk bersaing di pasar
domestik dan internasional
BOTTOM UP
Pengembangan industri pengolahan komoditi unggulan daerah
menuju Kompetensi Inti Industri Daerah (core
competency/distinctive competence)
Dalam rangka mewujudkan visi industri nasional tahun 2025, pengembangan industri dilakukan dengan pendekatan klaster industri.
10
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL
Pada dasarnya pengembangan klaster adalah peningkatan keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif yang ditandai dengan peningkatan kompetensi inti (distinctive competence) di semua rantai nilai
“Aglomerasi perusahaan industri inti yang terkonsentrasi secara regional maupun global yang saling berhubungan atau berinteraksi sosial secara dinamis, baik dengan industri terkait, industri pendukung maupun jasa penunjang, infrastruktur ekonomi dan lembaga terkait dalam peningkatan efisiensi, menciptakan aset secara kolektif dan mendorong terciptanya inovasi, sehingga tercipta keunggulan kompetitif”
KlasterIndustri
3. KLASTER INDUSTRI
11
Perusahaan
SDMPendukung
Jasa
laya
nan
Finansial
R & DPemasok
Soft InfrastructureUniversitas
Pemda
Konsultan
Sekolah(Vocational)
Asosia
siSerik
at
Pekerja
Hard Infrastructure
BandaraKereta Api
Jalan
Pela
buha
nListrik Air
MODEL KLASTER INDUSTRI
12
• Menciptakan program diklat
• Melakukan riset pada PT• Mendukung pengumpulan
& kompilasi data • Membangun infrastruktur
Strategi Prsh &
Persaingan
Industri pendukung & terkait
Kondisi Faktor (Input)
• Menciptakan standar kebijakan yg dapat mendukung industri agro₋ Mengurangi ketidakpastian ₋ Mendorong inovasi produk &
proses untuk meningkatkan nilai tambah
₋ Memenuhi persyaratan regulasi pasar dalam dan luar negeri
• Mengoptimalkan layanan pengujian, sertifikasi produk, rating yg independen
• Mensponsori forum koordinasi• Berupaya utk menarik pemasok &
penyedia jasa dari daerah lain• Membangun free trade zones,
industrial parks, or supplier parks yg berorientasi industri Agro
• Mengurangi hambatan utk bersaing
• Menarik investasi • Fokus pada peningkatan
ekspor dan substitusi impor
• Mengorganisasikan instansi pemerintah yg relevan di sekitar industri Agro
Kondisi Permintaan
DUKUNGAN KEBIJAKAN PENGEMBANGANKLASTER INDUSTRI AGRO
13
KLASTER INDUSTRI AGRO
RENCANA AKSIPENGUATAN
PENGEMBANGANKLASTER
MENINGKATNYADAYA SAING
INDUSTRI AGRO
FOKUS
12 KLASTER AGRO
INDUSTRI KAKAO
INDUSTRI BUAH
INDUSTRI KELAPA
INDUSTRI TEMBAKAU
INDUSTRI KOPI
INDUSTRI GULA
INDUSTRI HASIL LAUT
INDUSTRI KELAPA SAWIT INDUSTRI FURNITURE
INDUSTRI KARET
INDUSTRI PULPKERTAS
KLASTER
INDUSTRI OLAHAN SUSU
TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN
14