Jurnal Orto Translate

28
MAKALAH SEMINAR ORTODONTI DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN DALAM RENCANA PERAWATAN Sumber : Contemporary Orthodontics 5 th Edition 2012 Pengarang : William Proffitt, et. Al. Halaman : Pembimbing : drg. Elih Sp.Ort drg. Enggasari Seminaris : Muhammad Boggi Riswanto (160112130069) Sheila Dafriza (1601121300 ) Miftah Khaerunissa (160112130013) Hari/Tanggal : Jumat, Maret 2014 Jam : 07.30 WIB BAGIAN ORTODONTI

description

orto

Transcript of Jurnal Orto Translate

Page 1: Jurnal Orto Translate

MAKALAH SEMINAR ORTODONTI

DIAGNOSIS DAN RENCANA PERAWATAN

PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN DALAM RENCANA

PERAWATAN

Sumber : Contemporary Orthodontics 5th Edition 2012

Pengarang : William Proffitt, et. Al.

Halaman :

Pembimbing : drg. Elih Sp.Ort

drg. Enggasari

Seminaris : Muhammad Boggi Riswanto (160112130069)

Sheila Dafriza (1601121300 )

Miftah Khaerunissa (160112130013)

Hari/Tanggal : Jumat, Maret 2014

Jam : 07.30 WIB

BAGIAN ORTODONTI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2014

Page 2: Jurnal Orto Translate

PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN TERHADAP PERENCANAAN PERAWATAN

Meskipun tersedia data lengkap hasil percobaan klinis, tetapi tetap sulit untuk

memperkirakan respon setiap orang terhadap rencana perawatan tertentu. Segala kemungkinan

harus dapat diperkirakan. Dalam bidang ortodonti, terdapat 2 faktor yang saling berkaitan

sehingga menyebabkan terjadinya variasi, diantaranya adalah pola pertumbuhan seseorang dan

efek yang ditimbulkan perawatan terhadap pertumbuhan seseorang. Saat ini, pada kasus

hilangnya faktor pertumbuhan, respon seseorang terhadap perawatan dapat diperkirakan, namun,

pertumbuhan dapat saja terjadi di luar perkiraan.

Perkiraan Tumbuh Kembang

Perkiraan tumbuh kembang wajah akan sangat menguntungkan dalam perencanaan

perawatan ortodontik sehingga berbagai usaha telah dilakukan dalam mengembangkan metode

untuk memperkirakan tumbuh kembang wajah yaitu melalui foto radiologi cephalometri.

Keberhasilan suatu perkiraan membutuhkan ketepatan baik besar dan arah pertumbuhan, dalam

hal suatu data acuan atau referensi. Beberapa foto cephalometri yang diambil selama penelitian

tumbuh kembang oleh Bolton, Burlington, dan Michigan telah dipertimbangkan secara statistik

untuk memperkiraan tumbuh kembang dengan cara mengelompokkan data untuk mendapatkan

gambaran rata-rata tumbuh kembang yang normal. Cara yang tepat untuk melihat perubahan

rata-rata tumbuh kembang tersebut adalah dengan sebuah templat yang menunjukkan arah

perkembangan yang diharapkan dan peningkatan tumbuh kembang melalui acuan tertentu atau

usia, atau dari rangkaian tamplet lengkap dimana dapat ditarik suatu kesimpulan.

Page 3: Jurnal Orto Translate

Gambar 7-22. Persiapan VTO (Visual Treatment Objective) dengan menggunakan metode Ricketts. A

gambaran garis cephalometri pada pasien seorang anak laki-laki 13 tahun dengan kasus gigi berjejal di maksila

anterior dan kelainan maloklusi kelas II dengan defisiensi mandibula. B. Gambaran garis perkiraan selama 2 tahun

ke depan berdasarkan perkiraan pertumbuhan rata-rata setiap tulang. C. superimposisi dari prediksi faktor

perkembangan. D. superimposisi VTO pada penelusuran garis nyata yang menunjukkan perkiraan kombinasi dari

efek pertumbuhan dan perawatan.

Semakin seseorang yang tumbuh kembangnya dipelajari sehingga hal tersebut dijadikan

perwakilan/sampel dimana perubahan rata-rata berasal, maka akan semakin tepat juga perkiraan

yang diharapkan dan atau sebaliknya. Idealnya, pemisahan standar tumbuh kembang didasari

dari 2 jenis kelamin berbeda, grup ras terbesar, dan subgrup penting yang berasal dari setiap

kategori besar (misalnya pada pasien dengan pola tumbuh kembang muka yang panjang atau

Page 4: Jurnal Orto Translate

pendek serta pasien dengan maloklusi skeletal kelas II dan kelas III). Templat yang berasal dari

hasil penelitian tumbuh kembang oleh Burlington menunjukkan perbedaan jalur atau pola

perkiraan pertumbuhan untuk tipe tumbuh kembang wajah pendek, normal, dan panjang.

Karenaa sangat menyulitkan untuk menentukan pertimbangan mana yang akan digunakan untuk

memperkirakan tumbuh kembang setiap pasien. Seorang asal Italia membuat serangkaian foto

radiologi cephalometri pada seorang anak maloklusi kelas III yang tidak dirawat, hasilnya sangat

membantu sebagai kontrol untuk perawatan pasien maloklusi kelas III. Tidak ditemukan data

tumbuh kembang untuk seseorang yang memiliki maloklusi kelas II tanpa perawatan karena hal

ini tidak sesuai lagi dengan kode etik yang membuat seseorang terpapar X ray berulang kali

tanpa bertujuan untuk perawatan.

Kesulitan terbesar dari perkiraan tumbuh kembang berdasarkan perubahan rata-rata

adalah setiap orang mungkin tidak memiliki besaran dan arah rata-rata dari tumbuh kembang,

oleh karena itu bisa saja menimbulkan kemungkinan kesalahan. Pada penerapan klinis, perkiraan

tumbuh kembang sangat dibutuhkan oleh seorang anak yang memiliki kelainan oklusi skeletal.

Masalah tersebut semakin bertambah karena penyimpangan pertumbuhan. Pada sebagian anak,

penyimpangan tumbuh kembang ini terus berlanjut yang artinya besar dan arah tumbuh kembang

juga menjadi semakin salah. Hal tersebut merupakan tugas kita sebagai operator untuk dapat

memperkirakan tumbuh kembang wajah seseorang, saat ini dan kedepannya, ketajaman

perkiraan pertumbuhan sangat mungkin dibutuhkan terutama bagi anak-anak yang berkebutuhan.

Page 5: Jurnal Orto Translate

Gambar 7-23. Variasi Pertumbuhan dari Maksila dan Mandibula ditunjukkan pada gambar ini berasal dari

template penelitian pertumbuhan oleh Burlington (Ontario). Trek rata-rata untuk pasien dengan pola

pertumbuhan vertikal- horizontal dengan jelas menunjukkan bahwa baik arah dan besarnya pertumbuhan

di berbagai lokasi sedikit berbeda untuk individu dengan pola horisontal-vertikal biasa berada diantara

keduanya. Untuk keakuratan dalam prediksi pertumbuhan, penting diperhatikan dalam penempatan pasien

pada grup yang benar, yang sayangnya cukup sulit.

Memprediksi Hasil Perawatan: Perkiraan Melalui Gambaran Komputer

Penyimpanan informasi cephalometri pada komputer saat ini dilakukan dengan

pembuatan titik digital melalui perekaman gambaran cephalometri. Proyeksi perkembangan

rahang dan posisi gigi dapat dibuat pada penelusuran sebagai perkiraan hasil perawatan. Semua

program cephalometrik terkini menyediakan gambaran superimposisi (gambar digital) pada

penelusuran gambar sehingga dokter dan pasien dapat melihat secara visual hasil dari perawatan.

Apakah ini artinya bahwa sistem komputer akan dapat menyelesaikan permasalahan perkiraan

tumbuh kembang? Penampilan perkiraan tumbuh kembang melalui komputer tidak bisa

menyelesaikan masalah dikarenakan data-data yang ada merupakan algoritma tidak nyata. Pada

kasus dimana tumbuh kembang dihiraukan, hal ini mungkin bisa digunakan, namun kehadiran

Page 6: Jurnal Orto Translate

faktor tumbuh kembang membuat sistem ini sulit dilakukan. Gambaran komputer pada tumbuh

kembang anak-anak sama tidak akuratnya dengan perkiraan menggunakan templet lama

meskipun hal ini membantu orang tua mengerti hasil dari perawatan. Sangat penting dipahami

bagi orang tua bahwa gambaran tersebut merupakan gambaran yang diharapkan akan terjadi

bukan hal yang pasti akan terjadi.

Gambar 7-24 A hingga E. Mempresentasikan simulasi komputer dari hasil setelah perawatan dapat membantu pasien untuk memahami beberapa perbedaan pendekatan perawatan, dalam kasus ini profil

muka yang mungkin dihasilkan dari kamuflase orthodonti versus bedah orthognati pada masalah kelas III skeletal untuk memperbaiki hubungan rahang. Walaupun simulasi ini mempertinggi kesadaran estetik

pasien, tapi bukan membuat ekspestasi yang tidak realistis.

Respon Perawatan Sebagai Alat Bantu Dalam Perencanaan Perawatan

Terdapat beberapa masalah terhadap perencanaan perawatan bagi anak-anak atau remaja

yaitu bagaimana memperkecil ketidakpastian yang berhubungan dengan tumbuh kembang.

Rencana apa yang akan dilakukan pada kasus anak 12 tahun dengan kelainan oklusi kelas II

skeletal yang sangat berat? Apakah harus digunakan perkiraan melalui gambaran komputer,

dengan menghiraukan beberapa kesalahan serius? Penggunaan modifikasi tumbuh kembang,

dengan prognosis yang masih diragukan? lakukan pencabutan sebagai kamuflasi seperti teori

bahwa hal ini akan menjamin kesuksesan tumbuh kembang pasien? Beberapa pendekatan

tersebut telah dipertanyakan oleh klinisi ortodontik dan mungkin akan menjadi pendekatan

terbaik bagi beberapa pasien, dan berbahaya bagi pasien lainnya.

Page 7: Jurnal Orto Translate

Cara untuk mengurangi besarnya ketidakpastian dalam perencanaan perawatan adalah

dengan melakukan perencanaan respon awal untuk membantu rencana perawatan yang

sesungguhnya. Sebagai adaptasi bagi pasien. Pendekatan ini biasa disebut sebagai diagnosis

terapeutik, yaitu sebagai penyedia evaluasi yang lebih baik untuk respon tumbuh kembang dan

kerja sama pasien dengan perawatan. Perawatan ini terutama dilakukan untuk anak dengan

kelainan oklusi kelas II skeletal dan kelas III skeletal, namun dapat juga digunakan pada pasien

kelas I yang kasusnya diragukan sebagai kasus pencabutan.

Dalam praktiknya, diagnosis terapeutik yang melibatkan penerapan cara-cara konservatif

(tidak melibatkan pencabutan dan operasi) lebih awal dan evaluasi ulang pasien setelah beberapa

bulan untuk melihat reaksi akibat perawatan. Contohnya pada kasus maloklusi kelas II skeletal

dapat digunakan alat fungsional atau penggunaan gaya dari ektraoral pada maksila, dengan

perhitungan penggunaan minimal menggunakan alat ortodontik cekat untuk mendorong gigi, hal

ini dilakukan untuk melihat jika pertumbuhan yang diinginkan terhadap pengurangan besar

maksila. Jika timbul respon baik setelah 6 sampai 9 bulan, maka perawatan tersebut bisa

dilanjutkan sampai selesai, namun bila yang terjadi adalah reaksi buruk, yang mungkin terjadi

karena kooperatif pasien yang buruk atau pertumbuhan yang kurang baik, maka modifikasi

pertumbuhan dapat dilakukan seperti operasi memajukan mandibula atau pencabutan dan

penggunaan alat orto cekat, atau pendekatan kamuflase.

Kerugian evaluasi periode saat terakhir yaitu perawatan dapat berlangsung lebih lama

dari yang seharusnya jika keputusan operasi atau pencabutan gigi telah dibuat lebih dahulu.

Keuntungannya adalah penurunan angka kesalahan keputusan. Apapun rencana perawatannya

sangat penting pada seluruh tahap pada berbagai jenis perawatan untuk mengawasi dengan hati-

Page 8: Jurnal Orto Translate

hati pada reaksi pasien dan membuat penyesuaian saat perencanaan awal untuk memastikan

variasi reaksi yang muncul.

RENCANA PERAWATAN UNTUK PENYEMPURNAAN ESTETIK MAKSIMAL

Pemeriksaan klinis yang lebih teliti pada pasien untuk menghasilkan data penting yang

berhubungan dengan estetika wajah dan gigi yang tergabung dalam satu database merupakan

kunci dari rencana perawatan untuk memperoleh penyempurnaan tampilan maksimal. Pada bab

6, pendekatan sistematik untuk mengevaluasi proporsi wajah (makro-estetik), kerangka senyum

(mini-estetik), dan karakteristik gigi-gusi (mikro-estetik) telah dibahas. Pembahasan pada bab ini

yaitu cara untuk menangani isu estetik.

Pertimbangan Makro-Estetik: Mengoreksi ketidakseimbangan wajah

1. Kamuflase versus Bedah

Kita telah mengetahui pentingnya memperbaiki ketidakseimbangan tampilan wajah. Jika

Anda dapat membuat ketidakseimbangan wajah menghilang tanpa benar-benar merubah proporsi

rahang yang mendasarinya (ini dikatakan kamuflase) atau minimal menguranginya pada titik

hingga ini bukan lagi merupakan masalah bagi pasien, anda harus memuaskan masalah pasien

karena pasien itu sendiri merupakan saksi mata dari yang dirasakannya. Apakah tampilan wajah

cukup memuaskan dengan kamuflase atau perubahan besar dari bedah dibutuhkan untuk

mengatasi persepsi pasien mengenai deformasi? Hanya pasien yang dapat menjawab pertanyaan

ini.

Dalam konteks ini, gambaran komputer mengenai prediksi dari hasil tanpa atau dengan

bedah merupakan alat penting untuk membantu agar pasien dan orangtua mengerti. (Gambar 7-

Page 9: Jurnal Orto Translate

24). Karena bedah ini bertolak belakang dengan kamuflase hanya setelah pertumbuhan secara

dasarnya lengkap, ketidakpastian prediksi pertumbuhan dihapus. Data dari percobaan klinis acak

menunjukan pasien bedah menghargai komunikasi yang baik melalui prediksi komputer,

dibandingkan dengan pasien yang tidak melihat prediksi sebelum bedah, lebih puas dengan hasil

perawatan. Pada aplikasi ini, prediksi cukup akurat untuk kegunaan klinis. Membiarkan pasien

melihat gambaran prediksi setelah perawatan saat ini merupakan bagian rutin pada rencana

bedah.

2. Efek Estetik dari Bedah Orthognathic

Bagi setiap orang, peningkatan usia diindikasikan dengan meningkatnya keriput wajah,

kulit mengendur pada bagian pipi dan leher karena hilangnya jaringan pada lapisan dalam kulit,

dan menurunnya kesempurnaan bibir. Hingga saat ini, face lift surgery merupakan pendekatan

dari masalah ini secara primer dengan menarik kulit lebih kencang. Saat ini lebih ditekankan

pada “mengisi kantung” menambah volume dibanding menguranginya.

Salah satu keuntungan dari operasi memajukan mandibula, dan untuk mengurangi

kemajuan maksila tentunya adalah operasi ini menambah volume dan membuat orang tua tampak

lebih muda (Gambar 7-25). Prosedur orthognatik yang menurunkan volume (memundurkan

mandibula dan reposisi superior maksila contohnya) dapat memperbaiki proporsi wajah namun

dapat membuat pasien tampak lebih tua karena efek pada kulit. Karena alasan tersebut, hampir

semua perawatan bedah Klass III saat ini termasuk memajukan maksila sering kali

dikombinasikan dengan memundurkan mandibula pada pasien prognatik. Tujuannya adalah

untuk mengoreksi ketidaksesuaian rahang tanpa membuat pasien nampak lebih tua.

Page 10: Jurnal Orto Translate

Gambar 7-25 Bedah memajukan mandibula akan mengencangkan kulit di sekitar mandibula, mengurangi kerutan di sekitar dagu dengan kecenderungan membuat pasien terlihat lebih muda. A sampai

C usia 48 tahun sebelum menjalani perawatan memajukan insisiv sentral maksila untuk menghasilkan overjet dilanjutkan dengan memajukan mandibula. D sampai F, usia 51 tahun setelah menyelesaikan

seluruh perawatan.

3. Bedah Kosmetik Wajah

Untuk beberapa pasien, memaksimalkan perbaikan estetik membutuhkan operasi plastik

wajah sebagai tambahan pada perawatan ortodontik atau bedah ortognatik (Gambar 7-26).

Genioplasty, prosedur yang sering digunakan sebagai tambahan pada perawatan ortodontik,

dapat memperbaiki stabilitas dari gigi insisif bawah dengan mempertinggi tampilan wajah dan

tentunya ini bukan sekedar prosedur kosmetik. Rhinoplasty efektif khususnya ketika hidung

pasien berdeviasi ke satu sisi, memiliki cuping hidung yang menonjol, atau memiliki ujung

hidung yang bulbous atau menyimpang. Area wajah yang tidak sempurna, seperti defisiensi

paranasal yang sering dilihat pada pasien dengan defisiensi maksila dapat diperbaiki dengan

menempatkan graft atau implan alloplastic subperiosteal.

Page 11: Jurnal Orto Translate

Gambar 7-26 Memungkinkan untuk mengkombinasikan rhinoplasty dengan bedah orthognati, dan mengoreksi kerusakan nasal dapat menjadi tambahan signifikan dalam meningkatkan tampilan bedah maksilofasial. A dan B gambaran lateral dan profil sebelum perawatan. Catatan: laki-laki ini mengalami skeletal kelas III dengan masalah defisiensi maksila yang luas dan terdapat abnormalitas anatomi batang hidung, pelebaran dasar hidung dan ujung hidung membesar dan bulbos. C dan D gambaran lateral dan

profil setelah memajukan maksila dan rhinoplasty. Perbaikan pada hidung melengkapi dengan baik proyeksi maksila.

Pertimbangan Mini-Estetik: Memperbaiki Kerangka Senyum

Tujuan utama dari perawatan mini estetik adalah untuk mempertinggi senyum dengan

memperbaiki hubungan gigi dengan jaringan sekitarnya saat tersenyum. Pada perkembangannya

pemeriksaan difokuskan pada 3 aspek senyum yaitu: hubungan vertikal bibir dengan gigi,

dimensi transversal dari senyum, dan lengkung senyum.

1. Hubungan Vertikal Gigi-Bibir

Sangat penting untuk menampilkan keseluruhan mahkota dari gigi anterior maksila.

Panduannya yaitu minimal 75% mahkota harus terlihat saat pasien tersenyum, memperlihatkan

Page 12: Jurnal Orto Translate

seluruh mahkota dan sebagian gingiva keduanya estetik dan tampak terlihat muda serta masih

dalam batas estetik. Secara jelas, tujuan dari perawatan ini adalah memposisikan gigi sesuai

dengan bibir atas agar gigi dapat tampak saat tersenyum sesuai dengan panduan. Saat

mengaplikasikan panduan, harus diingat tampilan gigi lebih besar pada wanita.

Jika tampilan gigi tidak adekuat, memanjangkan gigi rahang atas dapat memperbaiki

senyuman, membuat pasien tampak lebih muda, dan merupakan rencana jelas. Ada beberapa

pendekatan perawatan yang memungkinkan untuk menyelesaikannya, yang dapat dipilih sesuai

dasar dari aspek lain masalah pasien. Di perawatan ortodontik sendiri, mekanis ekstrusif

menggunakan lengkung kawat, penggunaan bijak dari elastik Klass II untuk mendapat

keuntungan dari kecenderungan untuk memutar bidang oklusal bawah ke anterior, dan elastik

anterior vertikal dapat dipertimbangkan. Memutar rahang atas ke bawah depan saat operasi

pemajuan maksila dapat memperbaiki estetik senyum, khususnya pada pasien dengan defisiensi

maksila (Gambar 7-27).

Tampilan dari gingiva maksila yang berlebih harus dievaluasi secara hati-hati karena

kecenderungan alami dari bibir atas untuk memanjang seiring dengan meningkatnya usia.

Tampilan gingiva yang berlebih saat usia remaja dapat terlihat hampir sempurna beberapa tahun

kemudian. Saat ini ada tiga kemungkinan perawatan pendekatan untuk tampilan gingiva yang

berlebihan berdasarkan hubungan dental dan skeletal yang tidak benar: intrusi gigi insisif

maksila menggunakan alat lengkung tersegmentasi, intrusi menggunakan anchorage skeletal

sementara, dan bedah ortognatik untuk memindahkan maksila menjadi lebih naik. Dengan semua

metoda ini, sangat memungkinkan untuk melakukan intrusi gigi anterior yang tentunya membuat

senyum menjadi kurang menarik dan pasien tampak tua. Pada beberapa pasien, pertumbuhan dari

gingiva yang terlalu cepat dapat menyebabkan tampilan gingiva yang berlebihan, dan jika begitu,

Page 13: Jurnal Orto Translate

rekontur gingiva untuk mendapatkan tinggi normal mahkota gigi merupakan bagian penting

dalam mengoreksi masalah. Bedah laser membuatnya lebih mudah dan lebih nyaman dibanding

sebelumnya.

Gambar 7-27 Penampakan yang tidak adekuat dari gigi geligi maksila merusak tampilan dari senyum. Meningkatkan tampilan insisiv pada beberapa pasien dapat memperbaikinya. Sebelum

perawatan, keluhan utama pasien adalah tampilan wajahnya. Walaupun masalahnya secara umum dijelaskan sebagai skeletal kelas III sedang karena kekurangan maksila, yang lebih utama dari tampilan

profil adalah (tepatnya) perhatian utamanya. B setelah perawatan membawa maksila ke depan dan memutarnya ke bawah depan, untuk meningkatkan tampilan insisiv.

2. Dimensi Transversal dari Senyum

“Dia (perempuan) mempunyai senyuman yang lebar, ramah” sering digunakan sebagai

pujian. Tepatnya apa maksud dari pernyataan tersebut? Pada pasien yang bentuk rahangnya

sempit atau pendek, senyum juga tampak sempit, dimana secara estetik agak sedikit menarik.

Pada pemeriksaan diagnostik dari kerangka senyum (lihat bab 6) lebar dari ruang pipi sangatlah

penting. Ekspansi transversal dari lengkung maksila, akan mengurangi lebar ruang pipi dan

meningkatkan tampilan senyum jika lebar ruang pipi berlebih sebelum perawatan (Gambar 7-

28). Spesialis prostodonti mempelajari bahwa terlalu lebarnya gigi tiruan yang dibuat akan

Page 14: Jurnal Orto Translate

menghilangkan ruang pipi sehingga tidak estetik. Terlalu banyaknya ekspansi pada gigi geligi

normal akan menghasilkan tampilan gigi geligi yang tidak normal, oleh karena itu ekspansi

transversal tidak untuk semua orang, tapi berdasarkan observasi dinyatakan bahwa senyuman

dengan lebar ruang pipi minimal akan lebih estetik.

Haruskah hal tersebut dilakukan dengan ekspansi gigi atau dengan membuka sutura

midpalatal? Hal tersebut bergantung pada banyaknya ekspansi yang juga dibutuhkan untuk

mencapai tujuan lain dari oklusi yang baik dan keseimbangan jangka panjang. Hal penting yang

harus diperhatikan dalam melebarkan bentuk lengkung yang sempit, khususnya pada orang

dewasa adalah inklinasi aksial dari segmen bukal. Pasien yang gigi posteriornya bukoversi

(miring ke arah pipi) bukan kandidat yang baik untuk dilakukan ekspansi gigi.

Gambar 7.28 Pasien dengan ruang bukal yang lebar, ekspansi transversal dari maksila dapat memperbaiki estetik senyum. A, Usia 12 tahun, sebelum perawatan. B, 15 tahun, setelah perawatan orthodonti dengan

pelebaran lengkung maksila.

Lengkung Senyuman

Untuk memperoleh dan mempertahankan lengkung senyum yang baik membutuhkan

perhitungan mengenai penempatan braket pada gigi. Panduan tradisional untuk menempatkan

Page 15: Jurnal Orto Translate

braket berdasarkan perhitungan dari puncak incisal, maka braket insisif sentral ditempatkan pada

pertengahan dari mahkota klinis, braket insisif lateral sekitar 0,5mm lebih dekat dengan puncak

insisal daripada insisif sentral, dan kaninus 0,5mm lebih ke apikal. Efek dari posisi gigi dengan

yang lainnya, tidak seperti ketika membuat gigi tiruan dalam hal ini hubungan vertikal gigi-bibir

tidak diperhatikan. Hasilnya biasanya tidak cocok dengan semua tampilan terbaik gigi saat

senyum karena lengkung senyum tidak diperhatikan. Penelitian menyatakan bahwa lengkung

senyum lebih penting daripada ruang bukal dalam menentukan keatraktifan senyuman.

Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda dalam penempatan braket untuk

memperoleh lengkung senyum yang baik? Permasalahannya adalah lengkung senyum terlalu

datar . Jika hal tersebut yang terjadi, braket pada insisif sentral rahang atas diletakkan lebih ke

gingiva akan meningkatkan lengkung dari gigi, membawa gigi lebih dekat dengan bibir bawah,

dan membuat lengkung senyum lebih sesuai (gambar 7-29). Jika lengkung senyum terdistorsi

karena hal lain, penempatan braket untuk mengkompensasi gigi yang terganggu bisa menjadi

solusi, tentu saja jika lengkung yang kecil sudah menjadi datar selama perawatan, step band pada

lengkung kawat bisa menjadi alternatif untuk mengoreksi hal tersebut. Kompensasi seperti ini

mungkin dibutuhkan oleh pasien bedah orthognati, begitu pula oleh pasien yang hanya

mendapatkan perawatan orthodonti saja.

Page 16: Jurnal Orto Translate

Gambar 7-29 lengkung senyum merupakan hal terpenting dalam estetik senyum. A dan B, tampilan wajah penuh dan close-up dari seyum sebelum perawatan. Catatan : lengkung senyum yang datar dan tampilan insisiv maksila yang tidak adekuat. C dan D, satu tahun kemudian, setelah perawatan orthodonti (bukan

bedah orthognati). Perbaikan pada tampilan wajah secara luas karena dukungan bibir yang lebih baik oleh gigi geligi rahang atas yang mengurangi lipatan paranasal dan mencapai lengkung seyum yang benar.

3. Kesimetrisan Senyum

Senyum yang tidak simetris terkadang menjadi perhatian utama banyak pasien. Mungkin

karena terlalu banyak gigi yang erupsi atau perbedaan tinggi mahkota pada salah satu sisi dan

oleh sebab itu, reposisi gigi dan merubah kontur gusi bisa menjadi rencana perwatan (gambar 7-

27). Seringkali, bagaimanapun juga elevasi yang lebih besar pada salah satu sisi bibir saat

senyum merupakan karakteristik sejak lahir yang tidak dapat dirubah, memberikan tampilan pada

gigi geligi rahang atas yang tidak simetris, hal ini menjadi suatu isu penting yang harus

diinformasikan – pasien harus mengerti bahwa pergerakan bibir yang asimetris tidak akan bisa

dirubah dengan perawatan.

Page 17: Jurnal Orto Translate

Pertimbangan Mikro-estetik : meningkatkan penampilan dari gigi geligi

Rencana perawatan untuk masalah yang berkaitan langsung dengan penampilan gigi,

dibagi menjadi 3 kategori utama : (1) membentuk kembali gigi untuk merubah proporsi gigi dan

atau mengoreksi “black triangles” diantara gigi; (2) preparasi orthodonti untuk menggantikan

struktur gigi yang hilang dan memperbaiki masalah pada corak dan warna gigi dan; (3)

membentuk kembali gingiva.

Membentuk Kembali Gigi

Seringkali hal ini diinginkan untuk melakukan reshaping minor dari puncak insisal pada

gigi anterior untuk menghilangkan mamelon atau untuk menghaluskan puncak yang tidak

beraturan karena trauma minor. Ketika reshaping minor direncanakan, harus diperhitungkan pula

ketika braket ditempatkan dan bisa lebih mudah dilakukan sebelum memulai perawatan ortho

fix.

Merubah proporsi gigi. Perubahan luas dalam proporsi gigi dibutuhkan terutama ketika

salah satu gigi menggantikan yang lainnya, dan yang paling sering menggantikan adalah kaninus

rahang atas untuk kehilangan kongenital dari insisif lateral rahang atas, ketika insisif lateral

hilang, alternatif perawatan adalah menutup ruang dan menggantikannya dengan kaninus atau

penggantian prostetik dari gigi yang hilang dengan gigi implan atau jembatan cekat. Menutup

ruang dengan reshaping kaninus agar terlihat seperti insisif lateral dapat memberikan hasil estetik

yang bai, namun lebih baik menggunakan implan untuk jangka panjangnya.

Teknik untuk reshaping kaninus diilustrasikan dalam gambar 7-30. Hal tersebut

membutuhkan pembuangan signifikan dari enamel permukaan fasial, oklusal, interproksimal,

dan lingual. Pada beberapa pasien, pembuatan dari komposit dengan keramik berlapis

dibutuhkan untuk memperoleh warna gigi yang baik.

Page 18: Jurnal Orto Translate

Penggantian dengan kaninus bekerja dengan baik, bagaimanapun juga ketika lengkung

gigi padat bisa saja tidak cocok dengan oklusi yang baik dan estetika senyuman, maka penutupan

ruang insisif lateral dapat memberikan hasil yang signifikan dengan meretraksi insisif sentral.

Dalam keadaan tersebut, mendorong kaninus permanen untuk erupsi ke posisi insisif lateral, dan

perpindahan kaninus ke distal untuk membuka ruang merupakan jalan terbaik untuk persiapan

implan jika suatu saat dibutuhkan. Implan tidak boleh dipasang sampai pertumbuhan vertikal

secara esensial telah lengkap yaitu diakhir masa remaja atau pada awal usia 20 tahun (lihat bab

8).

Gambar 7-30 Untuk merubah bentuk kaninus maksila yang menggantikan insisiv lateral yang hilang (A dan B), langkah-langkah dalam perawatan terdiri dari mengurangi interproksimal (C), meratakan puncak

(D), meratakan permukaan fasial (E), mengurangi ketebalan singulum (F), dan membulatkan tepi dari mahkota yang rata (G). Pada poin tersebut, braket lateral dapat ditempatkan pada kaninus selama

perawatan orthodonti. Jika margin gingiva dari kaninus terlihat, hal tsb dapat membawanya turun dengan memanjangkan gigi dan menambah jumlah pengurangan gingiva. Mengkontur ulang gingiva di atas

premolar pertama sebagai substitusi dari kaninus dapat meningkatkan penampilan. H, catatan : margin gingiva dari premolar pertama telah dibentuk kembali (dengan laser dioda) untuk membuatnya tampak

seperti kaninus. I, senyum saat perawatan selesai.

Page 19: Jurnal Orto Translate

Mengoreksi “Black Triangles”. Mengurangi atau menghilangkan ruang antara gigi di

atas titik kontak, dimana tidak enak dipandang mata jika tidak diisi dengan interdental papila,

bisa tercapai dengan cara menghilangkan enamel pada titik kontak sehingga gigi dapat

digerakkan saling mendekat bersama-sama (gambar 6-29). Memindahkan area kontak secara

apikal membuang banyak walaupun tidak seluruh ruang. Ketika selesai, bagaimanapun juga

perawatan dibutuhkan untuk tidak mendistorsi hubungan proporsional dari gigi dengan yang

lainnya dan jika mungkin pergerakan maju dan tinggi penghubung (lihat di bawah) harus

dipertahankan. Secara klinis, ini berarti jika insisif sentral menyempit, maka penting juga untuk

sedikit mempersempit insisif lateral dan memindahkan area kontak lebih ke apikal untuk

mempertahankan tampilan gigi geligi yang baik.

Gambar 6-29 A, insisiv maksila yang berjejal dan rotasi pada awal dari perawatan orthodonti pada orang dewasa. B, setelah penjajaran insisiv, black triangles muncul antara insisiv sentral. C,

dengan alat orthodonti yang masih terpasang, insisiv dibentuk kembali sehingga titik kontak bisa dipindahkan lebih ke apikal, konektor midline diperpanjang. D,

setelah ruang tertutup dan black triangle tidak lagi tampak.