IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB...

42
IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG MENDIAMINYA PADA TANAMAN DI DALAM DAN DI LUAR RUMAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG ( Skripsi ) Oleh ALFI OKTARIANI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANGMENDIAMINYA PADA TANAMAN DI DALAM DAN DI LUAR RUMAH

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

( Skripsi )

Oleh

ALFI OKTARIANI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

ABSTRACT

IDENTIFICATION OF PHYTOTELMATA AND MOSQUITO LARVAETHAT INHABIT IN PLANTS INSIDE AND OUTSIDE THE HOUSE IN

THE CITY OF LAMPUNG

ByAlfi Oktariani

Phytotelmata is a type of plant that the body can accommodate water coverage.Water Coverage can be the habitat for the reproduction of various types ofmosquitoes. This research aims to know the type of plants that includingphytotelmata and larvae mosquitoes that inhabit on plants in and outside the housein the city of Bandar Lampung. This research conducted starting December 2017using the method purposive sampling. The Data obtained is analyzed indescriptive and presented in the form of the table and the picture, to know therelationship between the environmental factor of the number of individual larvaeof mosquitoes is done using SPSS Pearson-Correlation analysis applicationversion 16.0

Research results found 22 species of plants from 14 famili with total 225individuals in and outside the house with 5 types phytotelmata namely underarmleaves (88%) Rod hole/tree (9%), the stump bamboo (2%), the skin of the fruit(1%) and spatha (1%). The results of the identification of the larvae of mosquitoesfound as much as 5 types of mosquito larvae with total 391 individuals inside andoutside the house that is Aedes aegypti, Aedes albopictus, Culex fatigan,Anopheles Sundaicus and Armigeres sp. The volume of water have a positivecorrelation to the increased number of individual larvae mosquitoes.

Keywords: Phytotelmata, Aedes aegypti, Aedes albopictus,Culex fatigan, Anopheles Sundaicus, Armigeres sp.

Page 3: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

ABSTRAK

IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANGMENDIAMINYA PADA TANAMAN DI DALAM DAN DI LUAR RUMAH

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

OlehAlfi Oktariani

Phytotelmata merupakan jenis tanaman yang bagian tubuhnya dapat menampunggenangan air. Genangan air tersebut dapat menjadi habitat untukperkembangbiakan berbagai jenis nyamuk. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui jenis tanaman yang termasuk phytotelmata dan larva nyamuk yangmendiaminya pada tanaman di dalam dan di luar rumah di kota Bandar Lampung.Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Desember 2017 dengan menggunakanmetode purposive sampling. Data yang didapatkan dianalisa secara deskriptif dandisajikan dalam bentuk tabel dan gambar, untuk mengetahui hubungan antarafaktor lingkungan terhadap jumlah individu larva nyamuk dilakukan analisisKorelasi-Pearson menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0

Hasil penelitian ditemukan 22 jenis tumbuhan dari 14 suku dengan total 225individu di dalam dan di luar rumah dengan 5 tipe phytotelmata yaitu ketiak daun(88%) , lubang batang/pohon (9%), tunggul bambu (2%), kulit buah (1%) danpelepah gugur (1%). Hasil identifikasi larva nyamuk ditemukan sebanyak 5 jenislarva nyamuk dengan total 391 individu di dalam dan di luar rumah yaitu Aedesaegypti, Aedes albopictus, Culex fatigan, Anopheles Sundaicus dan Armigeres sp.Volume air mempunyai korelasi positif terhadap peningkatan jumlah individularva nyamuk.

Kata kunci: Phytotelmata, Aedes aegypti, Aedes albopictus,Culex fatigan, Anopheles Sundaicus, Armigeres sp.

Page 4: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANGMENDIAMINYA PADA TANAMAN DI DALAM DAN DI LUAR RUMAH

DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Oleh

ALFI OKTARIANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA SAINS

Pada

Jurusan BiologiFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk
Page 6: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk
Page 7: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

RIWAYAT HIDUP

Alfi Oktariani dilahirkan di Dusun Danau

Margakaya pada 25 Oktober 1995 dari pasangan

Bapak Ali Akbar dan Ibu Julaeha sebagai anak

ketiga dari empat bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan di Sekolah Dasar

Negeri 2 Margakaya tahun 2001. Dilanjutkan

dengan pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pringsewu di tahun

2007 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pringsewu pada tahun 2010.

Penulis diterima di Universitas Lampung pada tahun 2014 di Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Biologi melalui Seleksi

Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) secara tertulis. Penulis

menyelesaikan pendidikan pada perguruan tinggi dan meraih gelar Sarjana

Sains pada tahun 2018.

Selama menjadi mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Unila, penulis aktif dalam

organisasi Himpunan Biologi (HIMBIO FMIPA Unila) sebagai anggota Biro

Dana dan Usaha (DANUS) periode 2015-2016, sebagai Sekretaris Biro Usaha

dan Pendanaan (UDP) periode 2016-2017.

Page 8: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

Pada tahun 2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Gayau

Sakti, Kecamatan Seputih Agung, Lampung Tengah selama 40 hari dan

melaksanakan Kerja Praktik di Taman Nasional Buktit Barisan Selatan

(TNBBS) dibawah bimbingan WCS-IP (Wildlife Conservation Society-

Indonesia Program) Kotaagung, Tanggamus selama 40 hari dengan judul

“Keberadaan Tapir Asia (Tapirus indicus) Di Taman Nasional Bukit Barisan

Selatan”.

Page 9: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

MOTTO

Hanya kebodohohan yang dapat meremehkan pendidikan-P. Syrus-

Kegagalan hanya akan terjadi bila kita menyerah.-Lessing-

Musuh yang paling berbahaya dalam dunia ini adalahpenakut dan bimbang. Teman yang paling setia hanyalah

keberanian dan keyakinan yang teguh.-Andrew Jackson-

Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untukmerancang.

-William J. Siegel-

Harta yang tak pernah habis adalah ilmu pengetahuan danilmu yang tak ternilai adalah pendidikan

-Alfi Oktariani-

Pendidikan adalah senjata untuk merubah dunia-Alfi Oktariani-

Page 10: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Kepada Bapak dan Ibu TersayangKupersembahkan Skripsi Ini Sebagai

Salah Satu Wujud Baktiku Kepada Keluargadan Juga Almamater Yang Aku Banggakan

Universitas Lampung

Page 11: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT,

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul “Identifikasi

Phytotelmata Dan Larva Nyamuk Yang Mendiaminya Pada Tanaman Di

Dalam Dan Di Luar Rumah Di Kota Bandar Lampung” adalah salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Jurusan Biologi, Fakultas Mtematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu penulis hingga

terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

rasa terima kasih yang tulus kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan jasmani dan rohani

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam keadaan sehat.

2. Orang tua tercinta, Bapak Ali Akbar dan Ibu Julaeha yang senantiasa

mengucap namaku dalam do’a, mencurahkan kasih dan sayangnya

untukku serta selalu mendukung dan memotivasi dalam setiap langkahku.

3. Saudara-saudaraku tersayang Teteh, Kakak dan Adik, terima kasih yang

teramat dalam atas do’a, kasih sayang, semangat, dukungan dan tempat

berbagi cerita.

Page 12: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

4. Ibu Dr. Emantis Rosa, M.Biomed, selaku Pembimbing Utama sekaligus

Pembimbing Akademik atas segala kesabaran dalam memberikan

bimbingan, saran dan semangat selama penulis melaksanakan penelitian

hingga sampai menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. M. Kanedi, M.Si., selaku pembimbing kedua yang telah sabar

membimbing dan membagi ilmu serta membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini.

6. Bapak Drs. Tugiyono, M.Si., Ph.D., selaku pembahas yang telah

memberikan kritik dan saran, serta nasihat yang membantu penulis dalam

membuat skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas Lampung.

8. Prof. Warsito, S.Si., D.E.A, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

9. Dr. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Lampung.

10. Seluruh dosen dan Staf Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung.

11. Saudariku from another Mom Nadhiroh Zulfa dan Nuzulul Istikomah,

terima kasih telah menjadi partner terbaik selama masa perkuliahan,

terimakasih untuk seluruh bantuan, doa, semangat dan canda tawa selama

ini.

12. Sahabat-sahabat terbaikku ,Evi Kurnia Sari, Agata Yelin Pasutri dan

Angga Handika, terima kasih atas pengalaman yang sangat berharga dan

selalu siap siaga membantu penulis. Terima kasih telah memberi kenangan

terindah pada penulis di masa perkuliahan.

Page 13: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

13. Fibria Hadi Sucihno, terima kasih banyak untuk segala do’a, motivasi,

dukungan dan terima kasih pula telah bersedia menjadi tempat berbagi

keluh kesah. Apabila rasa terima kasih ku dan seluruh bentuk dukunganmu

ku tulis dalam sanwacana ini, mungkin skripsi ku akan tebal dan

didominasi oleh sanwacana tentangmu.

14. Penghuni Asrama Green House, mba Dewi, Zikra Dan April terima kasih

atas segala kenyamanan, kehangatan dan kekeluargaan yang terjalin

selama ini.

15. Seluruh teman-teman dan juga sahabat Biologi 2014 dan semua pihak

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a,

semangat dan bantuan yang kalian berikan.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan yang telah kalian berikan.

Amin.

Demikianlah, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan

baru kepada setiap orang yang membacanya.

Bandar Lampung, Juni 2018

Penulis

Alfi Oktariani

Page 14: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ..................................................................... iiiDAFTAR TABEL.......................................................................... iv

I. PENDAHULUAN......................................................... 1A. Latar Belakang ...................................................... 1B. Tujuan Penelitian................................................... 3C. Manfaat Penelitian ................................................ 3D. Kerangka Pemikiran ............................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................. 5A. Tanaman Phytotelmata ........................................... 5B. Biologi Nyamuk ..................................................... 7

1. Klasifikasi ......................................................... 72. Morfologi Larva Nyamuk.................................. 73. Siklus Hidup Nyamuk ....................................... 104. Perilaku Nyamuk .............................................. 115. Tempat Perindukan Nyamuk ............................. 13

C. Faktor Lingkungan Di Lokasi Penelitian................. 141. Suhu.................................................................... 142. Derajat Keasaman (pH Air)................................ 15

III. METODE PENELITIAN ............................................. 16A. Waktu Dan Tempat Penelitian .................................. 16B. Alat dan Bahan ......................................................... 16C. Prosedur Penelitian .................................................. 16

1. Pemilihan Lokasi Penelitian ............................... 162. Pengambilan dan Pengamatan Sampel

Phytotelmata dan Larva Nyamuk......................... 173. Pengukuran Faktor Lingkungan........................... 174. Analisa Data ........................................................ 18

Page 15: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

ii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................... 19A. Jenis dan tipe phytotelmata di dalam dan di luar

rumah di Kota Bandar Lampung............................... 19B. Gambaran Morfologi Larva Nyamuk yang

Mendiami Phytotelmata............................................. 27C. Larva Nyamuk yang Mendiami Phytotelmata

Di dalam dan di luar rumah....................................... 30D. Jumlah Larva Nyamuk dan faktor yang

Mendukung perkembangan larva nyamuk padaPhytotelmata.............................................................. 34

V. SIMPULAN DAN SARAN........................................... 38

DAFTAR PUSTAKA............................................................... 40

LAMPIRAN............................................................................... 45

Page 16: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis dan tipe phytotelmata di dalam dan di luar rumahdi Kota Bandar Lampung................................................................ 20

2. Larva nyamuk yang mendiami phytotelmata di dalam dandi luar rumah................................................................................... 30

3. Jumlah Larva Nyamuk dan faktor-faktor yang mendukungpertumbuhan dan Perkembangbiakan larva nyamuk...................... 34

4. Hubungan faktor lingkungan dengan jumlah larva individularva nyamuk yang ditemukan pada phytotelmata di dalamrumah di Kota Bandar lampung...................................................... 36

5. Hubungan faktor lingkungan dengan jumlah larva individularva nyamuk yang ditemukan pada phytotelmata di luarrumah di Kota Bandar lampung...................................................... 36

Page 17: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Morfologi larva nyamuk............................................................. 9

2. Persentase phytotelmata berdasarkan tipe di Kota

Bandar Lampung........................................................................ 22

3. Phytotelmata Tipe ketiak daun................................................... 23

4. Tipe phytotelmata lubang batang............................................... 24

5. Tipe phytotelmata tunggul bambu.............................................. 25

6. Tipe phytotelmata pelepah gugur............................................... 26

7. Tipe phytotelmata tipe kulit buah.............................................. 27

8. Larva Aedes agypti yang mendiami phytotelmata ................... 27

9. Larva Aedes albopictus yang mendiami phytotelmata.............. 28

10. Larva Culex fatigan yang mendiami phytotelmata.................. 28

11. Larva Anopheles sundaicus yang mendiami phytotelmata ...... 29

12. Larva Armigeres sp. yang mendiami phytotelmata................... 29

13. Persentase larva nyamuk ditemukan......................................... 33

Page 18: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Phytotelmata adalah jenis tanaman yang bagian tubuhnya dapat menampung

genangan air. Phytotelmata dapat ditemukan dimana saja dengan spesies

yang berbeda-beda, pada daerah tropis tumbuhan ini banyak ditemukan

terutama pada tempat yang lembab (Greeney, 2001).

Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, sebagian besar

nyamuk lebih suka hidup di daerah tropis dengan kelembapan tinggi. Lebih

dari 3000 spesies nyamuk yang telah ditemukan di Indonesia baik di daerah

beriklim panas maupun beriklim dingin (Nurmaini, 2003).

Nyamuk merupakan jenis serangga yang termasuk kedalam ordo Diptera dan

famili Culicidae. Di Indonesia ditemukan sebanyak 457 spesies nyamuk

diantaranya 125 spesies Aedes sp, 82 spesies Culex sp, 80 spesies Anopheles

sp dan 8 spesies Mansonia sp yang berperan sebagai vektor penyakit seperti

Malaria, Chikungunya, Kaki Gajah dan Demam Berdarah Dengue (DBD)

sedangkan sisanya adalah spesies nyamuk yang tidak berperan sebagai vektor

penyakit (Hadi dkk, 2010).

Page 19: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

2

Tempat perkembangbiakan nyamuk atau tempat perindukan nyamuk sangat

erat kaitannya dengan keberadaan nyamuk, karena sebagian besar siklus

hidup nyamuk berlangsung di tempat perindukan. Tempat perindukan

nyamuk sangat beragam baik yang terdapat di dalam ataupun di luar rumah

yang berada pada tempat–tempat yang dapat menampung genangan air

(Pentury dan Nusaly, 2011).

Kota Bandar Lampung adalah Ibukota dari Provinsi Lampung dan menjadi

pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kegiatan

perekonomian industri serta pariwisata. Ibu kota provinsi Lampung berada di

teluk Lampung yang terletak di ujung Selatan Pulau Sumatera. Kota ini

menjadi pertemuan antara lintas tengah dan timur Sumatera. Kota Bandar

Lampung terletak di wilayah yang strategis karena merupakan gerbang utama

yang menghubungkan antar pulau Sumatera dan pulau Jawa. Hal ini

menjadikan masyarakat Bandar Lampung mempunyai mobilitas yang sangat

tinggi, dengan mobilitas yang tinggi tersebut dapat terjadi pertukaran

berbagai jenis penyakit khususnya yang ditularkan oleh nyamuk.

Kota Bandar Lampung merupakan daerah perkotaan yang terus berkembang.

Sebagian besar masyarakat yang tinggal di Kota Bandar Lampung kini telah

menyadari akan nilai estetika keindahan rumah. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya ketertarikan masyarakat terhadap berbagai jenis tanaman hias.

Berbagai jenis tanaman tersebut diduga dapat menampung genangan air dan

menjadi tempat perindukan alami nyamuk.

Page 20: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

3

Penelitian mengenai habitat air pada phytotelmata belum banyak terungkap

dan masih luput dari perhatian, karena selama ini penelitian mengenai tempat

perindukan nyamuk lebih banyak terfokus pada barang–barang bekas yang

dapat menampung air seperti kaleng, botol, plastik dan lain-lain (Rosa, 2007).

Di Kota Bandar Lampung informasi tentang phytotelmata dan larva nyamuk

yang mendiaminya masih sangat terbatas. Untuk itu perlu dilakukan

penelitian tentang jenis tanaman yang termasuk kedalam phytotelmata dan

larva nyamuk yang mendiaminya pada tanaman baik di dalam maupun di luar

rumah.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis phytotelmata dan jenis larva

nyamuk yang mendiaminya baik berada di dalam dan di luar rumah di kota

Bandar Lampung.

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang berbagai jenis

tanaman yang termasuk phytotelmata dan larva nyamuk yang

mendiaminya pada tanaman di dalam dan di luar rumah. Sehingga

informasi ini diharapkan dapat membantu mengurangi berbagai kasus

penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

2. Masukan bagi pemerhati kesehatan dan instansi terkait dalam upaya

pengendalian nyamuk melalui berbagai jenis tempat perindukan alami.

Page 21: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

4

D. Kerangka Pemikiran

Tempat perindukan alami atau tempat perkembangbiakan nyamuk sangat erat

kaitannya dengan keberadaan nyamuk karena sebagian besar siklus hidup

nyamuk berlangsung ditempat perindukan.

Masyarakat Kota Bandar Lampung mempunyai mobilitas yang sangat tinggi,

karena Bandar Lampung merupakan gerbang utama yang menghubungkan

antar pulau Sumatera dan pulau Jawa, dengan mobilitas yang tinggi tersebut

dapat terjadi pertukaran berbagai jenis penyakit khususnya yang disebabkan

oleh vektor nyamuk.

Masyarakat kota Bandar Lampung kini mulai tertarik terhadap berbagai jenis

tanaman hias. Berbagai jenis tanaman tersebut diduga dapat menampung

genangan air dan menjadi tempat perindukan alami nyamuk. Informasi

tentang tanaman phytotelmata dan organisme yang mendiami baik di dalam

rumah maupun di luar rumah masih sangat terbatas. Untuk itu perlu

dilakukan penelitian tentang jenis tanaman yang termasuk kedalam

phytotelmata dan larva nyamuk yang mendiaminya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai berbagai jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai

tempat prindukan alami nyamuk, sehingga dapat membantu mengurangi

berbagai kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Page 22: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Phytotelmata

Phytotelmata adalah tanaman yang bagian organ tubuhnya dapat menampung

genangan air dan dapat menjadi habitat yang sangat baik bagi berbagai

organisme. Keberadaan phytotelmata sangat mendukung keberlangsungan

hidup berbagai jenis hewan yang menempati genangan air tersebut (Greeney,

2001). Bagian-bagian tanaman yang dapat menampung air adalah ketiak

daun, lubang pohon, daun-daun yang gugur, kulit buah, ruas bambu dan \

bagian bunga yang dapat menampung air (Kitching, 1971).

Menurut Kitching (2000) Phytotelmata merupakan tempat perindukan alami

nyamuk, karena phytotelmata mempunyai kemampuan untuk menampung

genangan air. Hasil penelitian Kitching pada tahun 2000 di Eropa menmukan

tumbuhan Dipascus silvestris merupakan tempat terjadinya interaksi antara

flora dan fauna pada ketiak daun yang terisi air.

Berdasarkan penelitian Rosa dkk (2012) yang telah dilakukan di beberapa

lokasi di Sumatera Barat ditemukan 6 tipe phytotelmata yaitu pada ketiak

daun, kelopak bunga, lubang pohon, tanaman berbentuk kendi, lubang akar

dan tunggul bambu. Menurut Mogi (1983), tipe phytotelmata sangat

Page 23: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

6

mempengaruhi ada tidaknya jenis-jenis organisme yang hidup pada tanaman

tersebut.

Terdapat beberapa tipe phytotelmata menurut Kitching (1971), yaitu:

1. Ketiak Daun

Terdapat 26 suku tumbuhan yang ketiak daunnya dapat menampung air,

diantaranya adalah Agavaceae, Amarylidaceae, Araceae, Bromeliaceae,

Dipsacaceae, Musaceae, Palmae ( Aracaceae), Pandanaceae dan

Graminae. Munirathinam dkk., (2014) menyatakan bahwa pada Palmae (

Aracaceae) mempunyai bagian yang dapat menampung air selain ketiak

daun, bagian tersebut ialah seludang bunga.

2. Lubang Pohon/Lubang Batang

Lubang pohon/lubang batang adalah tanaman yang memiliki rongga

ataupun telah mengalami perlukaan pada bagian tubuhnya. Tipe

phytotelmata ini di bagi menjadi dua kategori yaitu, tipe yang dapat

menampung air pada lapisan kulit yang tak terputus dan tipe yang

melewati lapisan kulit dan masuk ke dalam bagian kayu pohon (Kitching,

2000). Phytotelmata jenis ini dijadikan sebagai tempat perindukan alami

99 spesies nyamuk. Jenis organisme yang mendiaminya sangat

tergantung pada lokasi dan ukuran dari phytotelmata

(Munirathinam,dkk., 2014).

3. Bagian Tanaman yang Gugur

Bagian tanaman yang gugur dan dapat menampung air seperti daun gugur

atau pelepah yang berukuran besar merupakan habitat yang menarik bagi

Page 24: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

7

serangga. Tipe phytotelmata ini ditemukan pada suku seperti Musaceae,

Marantaceae, Sterculiaceae, Palmae dan Araceae. Suku dari palmae yang

mempunyai seludang bunga berkayu yang gugur juga dapat menampung

air. Seludang bunga ini merupakan habitat yang bertahan lebih lama

dibanding daun gugur, dan dapat bertahan lebih dari 90 hari.

4. Modifikasi daun

Hasil modifikasi daun seperti kantung yang terdapat pada tanaman kendi

dapat menampung genangan air. Serangga yang masuk ke dalam tanaman

kendi akan dicerna oleh enzim ekstraseluler kemudian akan di

ekskresikan oleh tanaman ke dalam cairan di dalam kantung. Jenis

tanaman kendi dapat menyediakan nutrisi untuk organisme akuatik dalam

skala yang luas (Kitching, 2000).

B. Biologi Nyamuk

1. Klasifikasi

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Diptera

Famili : Culicidae

Genus : Aedes, Culex, Toxorhynchites,Mansonia (Borror, 1996).

2. Morfologi Larva Nyamuk

Berbeda dengan larva dari anggota Diptera yang lain seperti lalat yang

larvanya tidak bertungkai, larva nyamuk memiliki kepala yang cukup

besar serta thorax dan abdomen yang cukup jelas. Larva dari sebagian

Page 25: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

8

besar nyamuk menggantungkan diri di permukaan air, untuk

mendapatkan oksigen dan udara, larva-larva nyamuk seperti Aedes sp.

dan Culex sp. biasanya menggantungkan tubuhnya dan membentuk sudut

terhadap permukaan air (Soegijanto, 2006).

Berikut ini adalah ciri-ciri larva nyamuk :

a. Pada sisi abdomen sisi VIII terdapat comb scale. Comb scale adalah

baris sisik seperti duri pada segemen VIII yang mempunyai bentuk

dan ukuran yang sangat bervariasi, biasanya berjumlah 8 hingga 21

yang terbagi dalam beberapa deret (Breeland dan Loyless, 1982).

b. Larva nyamuk Mansonia sp, Culex sp., Culiseta sp., dan Aedes sp.,

memiliki corong udara (siphon) pada segmen VIII, pada corong udara

tersebut terdapat pecten serta beberapa pasang siphonic truft

(Utrio,1976).

c. Saddle adalah struktur yang mengelilingi segmen anal larva yang

terdapat pada nyamuk Culex sp., Mansonia sp., dan Aedes sp. (Utrio,

1976).

d. Pada segmen kepala terdapat beberapa antena, mata, dan beberapa

pasang rambut seperti midfrontal hairs dan inner frontal hairs.

Midfrontal hairs adalah rambut halus yang terdapat pada kepala larva

bagian tengah sedangkan inner frontal hairs adalah rambut halus yang

terdapat di kepala nyamuk dan di bawah midfrontal hairs (Dodge,

1966).

Page 26: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

9

Gambar 1. Morfologi Larva Nyamuk (Littig and Stojanovich, 1997).

Larva nyamuk memerlukan empat tahap perkembangan. Waktu perkembangan

larva sangat tergantung pada suhu, ketersediaan makanan dan keberadaan larva

pada suatu habitat. Dalam suatu kondisi yang optimal, waktu yang dibutuhkan

dari telur sampai menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu hingga tujuh

hari, termasuk dua hari dalam masa pupa. Sedangkan pada suhu rendah

dibutuhkan waktu hingga beberapa minggu. Larva nyamuk dalam

pertumbuhan dan perkembangannya mengalami 4 kali pergantian kulit

(ecdysys) dan larva yang terbentuk berturut-turut disebut dengan instar I, II, III,

IV (Depkes RI, 2004).

a. Larva instar I, tubuhnya sangat kecil, mempunyai warna yang transparan,

panjang mencapai 1-2 mm, duri-duri (spinae) pada baagian dada (thorax)

belum begitu jelas dan corong pernapasan (siphon) belum menghitam.

Page 27: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

10

b. Larva instar II, bertambah besar ukuran tubuhnya menjadi 2,5-3,9 mm,

duri dada belum jelas dan corong pernapasan sudah berwarna hitam. Larva

instar II mengambil oksigen dari udara dengan menempatkan corong udara

(siphon) pada permukaan air. Larva instar II tidak terlalu aktif bergerak.

c. Larva instar III lebih besar dari larva instar II dan aktifitas larva menjadi

lebih aktif bergerak dibandingkan dengan larva instar II.

d. Larva instar IV merupakan larva yang telah lengkap struktur morfologinya

dan jelas. Bagian tubuh sudah dapat dibedakan antara kepala, dada dan

perut. Larva ini berukuran paling besar 5 mm. Larva ini memiliki tubuh

yang langsing dan bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis negatif.

Temperatur optimal untuk perkembangan larva ini adalah sekitar 25°C -

30°C (Depkes RI, 2005).

3. Siklus Hidup Nyamuk

Nyamuk merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu

mengalami perubahan dari bentuk telur, larva, pupa hingga mencapai tahap

dewasa. Telur nyamuk yang baru diletakkan oleh betina berwarna putih dan

akan berubah menjadi warna kehitaman setelah 1-2 jam

(Hoedojo dan Sungkar, 2013).

Setelah 2-4 hari telur akan menetas dan berubah menjadi larva. Larva akan

mengalami perkembangan mulai dari tahap instar I sampai tahap instar IV di

dalam air yang tergenang. Beberapa faktor yang mempengaruhi

perkembangan larva adalah sumber makanan, temperatur dan kelembaban.

Selanjutnya proses perkembangan larva akan menuju ketahap pupa dimana

Page 28: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

11

tidak adanya aktifitas makan. Pupa hanya membutuhkan oksigen yang akan

di ambil melalui spirakel yang terletak di bagian posterior tubuh (Borror dkk.,

1996).

Pupa akan menetas menjadi dewasa dengan kisaran waktu 1-3 hari atau

sampai beberapa minggu tergantung spesiesnya. Pupa yang akan menetas

terlebih dahulu adalah pupa jantan dan nyamuk jantan dewasa tidak akan

pergi jauh dari tempat perindukan karena menunggu pupa betina untuk

menetas dan selanjutnya akan melakukan kopulasi dengan nyamuk betina

yang sudah menjadi nyamuk betina dewasa. Nyamuk betina dewasa

selanjutnya akan menghisap darah untuk proses pembentukan telur (Hoedojo

dan Sungkar, 2013).

4. Perilaku Nyamuk

Waktu aktif nyamuk betina untuk mencari darah berbeda-beda pada setiap

spesies. Aedes sp aktif mencari mangsa pada siang hari sedangkan nyamuk

Anopheles dan Culex aktif mencari mangsa pada malam hari (Nurmaini,

2003).

Menurut Hoedojo dan Sungkar (2013) Nyamuk yang menghisap darah

manusia disebut antropofilik dan nyamuk yang menghisap darah hewan

disebut zoofilik .Nyamuk juga ada yang cenderung lebih suka menghisap

darah mangsa yang ada di dalam rumah (endofagik) dan ada yang lebih suka

menghisap darah mangsa yang ada di luar rumah (eksofagik).

Page 29: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

12

Tempat-tempat yang biasa digunakan oleh nyamuk untuk beristirahat antara

lain lubang-lubang pohon, vegetasi yang padat, kandang hewan atau bebatuan

selama 2 sampai 4 hari hingga telur berkembang secara utuh. Kemudian

nyamuk betina akan terbang dari tempat peristirahatannya pada sore atau

malam hari dan mencari tempat untuk meletakkan telur, selanjutnya nyamuk

betina akan menghisap darah lagi untuk mengulang siklus (Achmadi, 2011).

Menurut Depkes RI (1998), waktu aktif nyamuk mulai menghisap darah

sampai telur dikeluarkan, biasanya bervariasi antara 3 sampai 4 hari jangka

waktu tersebut disebut dengan siklus gonotropik. Nyamuk betina mempunyai

kebiasaan menghisap darah berulang kali (multiple bites) dalam satu siklus

gonotropik mempunyai tujuan untuk memenuhi lambungnya dengan darah.

Siklus gonotropik ada beberapa macam yaitu :

a. Gonotropik concordance yaitu waktu nyamuk menghisap darah pertama

kali sampai bertelur

b. Gonotropik discordance yaitu waktu nyamuk mulai menghisap darah

untuk pertama kali, kemudian darah dicerna dahulu lalu nyamuk

menghisap darah lagi berkali-kali sampai bertelur

c. Gonotropik association yaitu menghisap darah namun tidak bertelur

sampai musim hujan terdapat genangan air untuk tempat bertelur dan

selama itu nyamuk tidak menghisap darah lagi

d. Gonotropik disssociation yaitu nyamuk tetap menghisap darah selama

musim kering namun tidak bertelur dan akan bertelur setelah musim

hujan datang (Depkes RI, 2001).

Page 30: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

13

5. Tempat Perindukan Nyamuk

Tempat yang berair atau lembab biasanya digunakan nyamuk sebagai tempat

untuk meletakkan telur. Tempat perindukan nyamuk sangat beragam

diantaranya pada area kolam, persawahan, selokan, rawa, tumbuhan, wadah

air hingga pada cekungan tanah yang berasal dari bekas pijakan (Hoedojo dan

Zulhasril, 2006).

Kebiasaan untuk meletakkan telur dari nyamuk berbeda-beda tergantung dari

jenisnya. Adaptasi yang berbeda dari setiap jenis nyamuk dipengaruhi oleh

jumlah lokasi yang dapat dijadikan sebagai tempat perindukannya. Jenis

nyamuk yang memiliki adaptasi yang luas akan memiliki tempat perindukan

yang beragam sehingga angka ketahanan hidupnya lebih tinggi dibandingkan

dengan jenis nyamuk yang adaptasinya sempit (Sari, dkk., 2008).

Beberapa jenis nyamuk meletakkan telurnya dengan cara yang berbeda-beda.

Nyamuk Anopheles sp. akan meletakkan telurnya pada permukaan air satu

persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur Anopheles sp.

mempunyai zat yang membuatnya mengapung. Nyamuk Culex sp. akan

meletakkan telur diatas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu

membentuk rakit sehingga mampu mengapung. Nyamuk Aedes sp. akan

meletakkan telurnya pada permukaan air secara satu-persatu (Nurmaini,

2001).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Pentury dan Nusaly (2011) di

Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, bahwa marga Aedes sp.

Page 31: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

14

dominan berada didalam rumah, sedangkan untuk marga Anopheles sp. lebih

dominan terdapat di luar rumah.

Pada umumnya nyamuk Aedes sp. akan meletakkan telurnya pada suhu

sekitar 20° sampai 30° dan akan menetas setelah 1 sampai 3 hari. Telur

nyamuk Aedes sp. sangat tahan terhadap kekeringan, meskipun air yang

tergenang pada bagian tubuh phytotelmata telah kering karena mengalami

penguapan, telur-telur itu akan bertahan dan akan menetas apabila air sudah

tertampung kembali (Sudarmaja,2009).

Phytotelmata yang biasa menjadi tempat perindukan alami adalah pandan,

talas, nanas, serta bambu. Bambu adalah jenis phytotelmata yang paling

banyak ditemukan larva Diptera dengan jumlah yang tinggi. Semakin tinggi

tingkat kelembapan maka larva Diptera yang ditemukan akan semakin banyak

(Rosa, dkk., 2014).

C. Faktor Lingkungan Di Lokasi Penelitian

1. Suhu

Nyamuk merupakan jenis serangga yang proses termoregulasinya sangat

dipengaruhi oleh suhu atau biasa disebut sebagai hewan poikilotermik.

Suhu yang tinggi (>28°C) akan mempercepat proses perkembangbiakan

nyamuk. Hal ini berkaitan dengan jumlah panas yang dibutuhkan oleh

nyamuk dalam proses perkembangannya akan semakin tercukupi

(Hoedojo, 1993; Nurmaini, 2003).

Page 32: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

15

Pada spesies serangga secara keseluruhan, diketahui bahwa adanya

kenaikan suhu dapat mempercepat proses siklus hidup serangga namun

tidak melampaui suhu optimal yang berkisar 20°C - 28°C (Hoedojo,

1993; Jumar, 2000). Suhu air dibawah 30°C memiliki kemelimpahan

larva lebih banyak dibandingkan air dengan suhu diatas 30°C. (Arifin

dkk., 2013).

2. Derajat Keasaman (pH Air)

pH merupakan satuan nilai yang menentukan kondisi asam basa. Kondisi

asam basa dipengaruhi oleh jenis lingkungan yang ada. Masing-masing

jenis nyamuk memiliki toleransi terhadap nilai pH yang yang berbeda-

beda. Hal ini meneyebabkan adanya perbedaan nilai pH dari tiap-tiap

tempat perindukan nyamuk yang dipengaruhi oleh perbedaan lingkungan

(Ernamaiyanti, dkk., 2010).

Page 33: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

16

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 – Maret 2018.

Pengambilan sampel dilakukan di kota Bandar Lampung. Phytothelmata dan

larva nyamuk yang ditemukan diidentifikasi di Laboratorium Botani dan

Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera, gunting, pisau,

botol sampel, kantung plastik, kertas label, termometer, pH meter, pipet tetes,

tabung ukur, lembar kerja dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah sampel

tanaman phytotelmata, sampel air dan larva nyamuk yang terdapat pada

phytotelmata serta alkohol 70%.

C. Prosedur Penelitian

1. Pemilihan Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan

berdasarkan adanya phytotelmata pada lokasi yang akan dijadikan sebagai

titik pengamatan. Oktavia (2015) menyebutkan bahwa purposive

sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel secara sengaja

Page 34: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

17

dengan ciri – ciri tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian

tersebut. Pada penelitian ini kriteria titik pengamatan yaitu dengan adanya

tanaman phytotelmata pada lokasi tersebut. Pengamatan secara langsung

dilaksanakan pada 122 rumah warga.

2. Pengambilan dan Pengamatan Sampel Phytotelmata dan LarvaNyamuk

Pengambilan sampel tanaman yang termasuk kedalam kriteria

phytotelmata yang menampung air dilakukan secara langsung. Jenis

phytotelmata yang ditemukan diambil bagian dari tanaman tersebut seperti

daun, bunga atau biji kemudian difoto dan selanjutnya dicatat untuk

keperluan identifikasi. Air dan larva nyamukyang terdapat pada bagian

tubuh phytotelmata diambil menggunakan pipet tetes dan dimasukkan

kedalam botol sampel.

Untuk mengetahui jenis tanaman dilakukan identifikasi terhadap sampel

bagian tubuh phytotelmata dengan menggunakan buku Cronquist (1981)

dan Steenis (2006). Identifikasi jenis larva maupun nyamuk menggunakan

buku kunci identifikasi Depkes (1989), O’Connor dan Soepanto (1999),

Lam-Phua Sai Gek dkk.,( 2008).

3. Pengukuran Faktor Lingkungan

Pengukuran faktor lingkungan meliputi suhu air dan pH air yang didapat.

Pengukuran suhu air menggunakan Termometer dan pengukuran pH air

menggunakan pH meter.

Page 35: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

18

4. Analisa Data

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, hasil disajikan dalam

bentuk tabel dan gambar, untuk mengetahui hubungan antara faktor

lingkungan dengan jumlah individu larva nyamuk dilakukan analisis

Korelasi-Pearson menggunakan aplikasi SPSS Versi 16.0.

Page 36: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

38

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai identifikasi

phytotelmata dan larva yang mendiaminya pada tanaman di dalam dan di

luar rumah di Kota Bandar Lampung dapat disimpulkan :

1. Ditemukan 22 jenis tanaman phytotelmata yang termasuk kedalam 14

suku yang ada di dalam dan di luar rumah. Terdapat 6 jenis tanaman

phytotelmata yang ada di dalam rumah dan 22 jenis tanaman

phytotelmata yang ada di luar rumah.

2. Lima tipe phytotelmata yang ditemukan, di dalam rumah hanya

ditemukan tipe ketiak daun sedangkan tipe phytotelmata yang ada di

luar rumah antara lain ketiak daun, lubang batang/pohon, pelepah

gugur, tunggul bambu dan kulit buah

3. Larva yang ditemukan mendiami phytotelmata di dalam dan di luar

rumahsebanyak 5 jenis larva nyamuk . Larva nyamuk yang mendiami

phytotelmata di dalam rumah adalah jenis yaitu Aedes agypti,

Sedangkan jenis larva nyamuk yang berada di luar rumah adalah Aedes

albopictus, Culex fatigan, Anopheles sundaicus dan Armigeres sp.

Page 37: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

39

4. Volume air mempunyai korelasi positif terhadap peningkatan jumlah

individu larva nyamuk.

B. SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan nutrisi pada

air yang tertampung pada tanaman phytotelmata yang dijadikan tempat

perindukan alami nyamuk

Page 38: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

40

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. 2011. “Atlas Entomologi Kedokteran”. EGC. Jakarta.

Arifin, A., Ibrahim, E., La ane, R. 2013. Hubungan Faktor Lingkungan Fisikdengan Keberadaan Larva Aedes Aegypti di Wilayah Endemis DBD diKelurahan Kassi-Kassi Kota Makassar 2013. Jurnal KesehatanMasyarakat. 1-8.

Azhari, M. 2014. Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap KejadianInfeksi Virus Dengue. Tesis. Program Pasca Sarjana. UniversitasDiponegoro,Semarang.

Barry, J. Dan william, 1996. The Biology Of Disease Control, University Press ofColorado.

Borror,.D.J., Triplehorn, C.A., Johnson, N.F. 1996. Pengenalan PelajaranSerangga. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management For Pond Fish Culture. ElsevierScientific Publishing Company. New york.

Breeland, S.G dan loyless T.M. 1982. Journal of The Florida Anti-MosquitoAssociation. Illustrated Keys To The Mosquitoes Of The Florida AdultFemaleAnd Fourth Stage Larvae. Vol. 58 no.1982. Florids

Crongquist. 1981. An Intergrated System Of Classification Of Flowering Plants,Page 28.New Zealand. Tesis University of Canterbury.

Depkes RI.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta. Departemen KesehatanRepublik Indonesia. Hal : 107-108.1039.

Depkes RI. 1998. Petunjuk Teknis Pemberantasan Nyamuk Penular PenyakitDemam Berdarah. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit MenularDan Penyehatan Lingkungan Pemukiman.

Depkes R.I. 2001. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. JenderalPemberantas Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan(DIT.JEN.PPM & PL).

Page 39: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

41

Depkes RI. 2004. Perilaku dan Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti SangatPenting Diketahui dalam Melakukan Kegiatan Pemberantasan SarangNyamuk termasuk Pemantauan Larva Secara Berkala dalam BuletinHarianDepartemen Kesehatan. Jakarta.

Depkes R.I. 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue diIndonesia. Depkes RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit danPenyehatan Lingkungan. Jakarta.

Dodge,H.R. 1966. The Canadian Entomology. Department of Entomology.Washington State University. http://journals.cambridge.org diakses pada 6Oktober 2017.

Ernamaiyanti., Kasri, A., dan Abidin, Z. 2010. Faktor-Faktor Ekologis HabitatLarva Nyamuk Anopheles Di Desa Muara Kelantan Kecamatan SungaiMandau Kabupaten Siak Provinsi Riau Tahun 2009. Jurnal . 92-102.

Fakhira, G. 2011. Fauna Nyamuk di Pemukiman Warga di Desa Babakan diKabupaten Ciamis. Laporan Kerja Praktik Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Edisi ke-3.Soediarto, A. KoesoemaningratRMT, Natasaputra M, Akmal H, Penerjemah;Tjitrosomo SS, editor.Yogyakarta : UGM Press.

Greeney, H. F. 2001. The Insects of Plant-Held Waters: A Review andBibliography, Department of Entomology. Journal of Tropical EcologyVol.17 : 241 - 260.

Hadi, UK., S. Soviana. 2010. Ektoparasit Pengenalan, Identifikasi, danpengendaliannya. IPB Press. Bogor.

Harijanto, P. N. 2000. Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis danPenanganan.EGC. Jakarta.

Hoedojo, R. 1993. Parasitologi Kedokteran Edisi Kedua. Fakultas KedokteranUniversitas Indonesia. Jakarta.

Hoedojo, R dan S. Sungkar. 2013. Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat. BadanPenerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Hoedojo, R dan Zulhasril. 2006. Vektor Penyakit Malaria, ParasitologiKedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Jumar. 2000. Entomology Pertanian. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Kitching, R. L. 1971. An Ecology Study of Water Filled Tree-Holes And TheirPosition In The Woodland Ecosystem. Journal of Animal Ecology. Vol.40

Page 40: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

42

: 281-302.

Kitching, R.L. 2000. Food Webs and Container Habitats; The Natural Historyand Ecology of Phytotelmata.Cambridge University Press.Cambridge.

Littig, S.K and Stojanovich, 1997. C.J Mosqutoes : Characteristic of Anophelinesand Culicines. http://journals.cambridge.org diakses pada 6 Oktober 2017.

Mogi, M. and H. Suzuki. 1983. The Biotic Community in The Water – FilledInternode of Bamboos in Nagasaki Japan, With Special References toMosquito. Japananese Journal of Ecology. Vol. 33:271-279.

Munirathinam, A., R. Krishnamoorthi, G. Baskaran, Govindarajam, A. Venkateshand B.K. Tyagi. 2014. Mosquito Species Biodiversity in Phytotelmatafrom Western Ghats, South India. HALTERES. Vol. 5:56-63.

Nadifah, F., N. Farida Muhajir, D. Arisandi, Maria Owa. 2016. Identifikasi LarvaNyamuk Pada Tempat Penampungan Air Di Padukuhan Dero CondongKab. Sleman. Jurnal Kesehatan Mayarakat Andalas. Vol. 10(2) :172-178.

Nurmaini. 2001. Mengidentifikasi Vektor dan Pengendalian Nyamuk Anophelesaconitus Secara Sederhana. USU Digital Library. Medan.

Nurmaini. 2003. Mengidentifikasi Vektor dan Pengendalian Nyamuk Anophelesaconitus Secara Sederhana. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1-8.

O’ Connor, C.T. dan Soepanto, A. 1999. Kunci Bergambar Nyamuk AnophelesDewasa di Indonesia. Direktorat Jenderal Pemberantasan PenyakitMenular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Jakarta.

Oktavia, N. 2015. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Budi Utama. Yogyakarta

Phua Sai Gek., D. Lu, P.A. Bah ., F. S. Yoong., N. L. Ching. 2008. Some CommonMosquito Larvae in Singapore. Published by : Environmental HealthInstitute. National Environment Agency

Pentury, K. dan W Nusaly. 2011. Analisis Kepadatan Larva Nyamuk Culicudaedan Anophelidae Pada Tempat Perindukan di Negeri KamarianKecamatan Krairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). MoluccaMedika. 4(1) : 9-18.

Prabowo, A., 2004. Malaria, Mencegah Dan Mengatasinya. Puspa Swara.Jakarta.

Prasetyo, A. 2015. Keanekaragaman Phytothelmata Sebagai Tempat PerindukanAlami Nyamuk Demam Berdarah Di Kota Metro Provinsi Lampung.Seminar Nasional Sains dan Teknologi VI. 578-583.

Page 41: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

43

Prianto, J. 2004. Atlas Parasitologi Kedokteran. Gramedia pustaka. Jakarta.

Raharjo, M. dan S.J. Sutikno. 2003. Karakteristik Wilayah sebagai DeterminanSebaran Anopheles aconitus di Kabupaten Jepara. Makalah Disampaikandalam First Congress of Indonesia Mosquito Control Association in theCommemoration of Mosquito Day. Jogjakarta.

Rosa, E. 2007. Studi Tempat Perindukan Nyamuk Vektor Demam BerdarahDengue di Dalam dan di Luar Rumah di Rajabasa Bandar Lampung.Jurnal Sains MIPA. Vol. 13:57-60.

Rosa, E. 2012. Jenis dan Tipe Phytotelmata Sebagai Tempat Perindukan AlamiNyamuk Beberapa Lokasi di Sumatera Barat. Prosiding SNSMAIP III-2012:149-153.

Rosa, E. Dahelmi, Salmah, S., Syamsuardi. 2014. Fluctuation of Diptera Larvaein Phytotelmata and Relation with Climate Variation in West SumatraIndonesia. Pakistan Journal of Biological Sciences. Vol.17: 947-951.

Sari, W., T.M. Zanaria., E. Agustina. 2008. Kajian Tempat Perindukan NyamukAedes di Kawasan Kampus Darussalam Banda Aceh. Jurnal BiologiEdukasi. Vol. 2 (3): 1-5.

Sayono., Qoniatun, S., and Mifbakhuddin. 2011. Pertumbuhan Larva Aedesaegypti pada air tercemar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia.Vol.7(1):14.

Simangunsong, S.,Naomi. 2017. Keanekaragaman Phytotelmata dan SeranggaYang Mendiaminya di Sukaharum Kelurahan Batu Putuk KecamatanTeluk Betung Barat Bandar Lampung. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA.Universitas Lampung. Bandar Lampung

Soegijanto, S. 2006. Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia.Airlangga : Surabaya

Sudarmaja, IM., Sugeng, JM. 2009. Pemilihan tempat bertelur nyamuk Aedesaegypti pada air limbah rumah tangga di Laboratorium. Jurnal Veteriner.Vol. 10:205-207.

Suroso, T. 2001. Partisipasi Masyarakat dalam Pemberantasan Sarang NyamukDemam Berdarah Dengue di Porwokerto. Seminar Hasil Penelitian.Purwokerto.

Utrio, P. 1976. Annales Agriculture Fenniae. Identification Key to Finnish Larvae( Diptera, Culicidae) vol.15 128-136.

Van Steenis, C.G. 2006. Flora. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Page 42: IDENTIFIKASI PHYTOTELMATA DAN LARVA NYAMUK YANG …digilib.unila.ac.id/31577/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2018. 6. 5. · pelepah gugur (1% ). H asil identifikasi larva nyamuk

44

Van Wyk, Ben-Erik. 2005. Food Plants Of The World. Portland : Timber Press.

Vezzani D, Rubio A, Velazquez SM, Scheigmann & Wieganol T. 2005.Detailed Assessment OI Microhabitat Suitability for Aedes aegyptiin Buenos Aires, Argentina.Acta Tropical 95:123-131.

Werdiningsih, H. 2007. Kajian Penggunaan Tanaman Sebagai Alternatif PagarRumah. Jurnal Ilmiah Perencanaan Kota dan Pemukiman. 6 (1): 32-36.