Ct Scan Kepala

27
TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA OLEH : AZLAN YAZID NIM : 11070

description

PROSEDUR PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA

Transcript of Ct Scan Kepala

TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA

OLEH : AZLAN YAZIDNIM : 11070

DEFINISI

Computed tomography (CT), biasa pula disebut computed axial tomography (CAT or CT scan) maupun body section roentgenography, adalah suatu teknik pencitraan medis untuk menvisualisasikan secara irisan (tomografi) jaringan atau organ tubuh yang diperoleh melalui rekonstruksi komputer dari proses digitisasi sinar-x yang bergerak mengitari objek pemeriksaan.

SEJARAH SINGKAT CT SCAN

• Pada tahun 1972, Godfrey N. Hounsfield dan J. Ambrose yang bekerja di Central Research Lab of EMI, Ltd di Inggris menghasilkan Gambar klinis pertama dengan CT-Scan (Computed Tomography Scan). Dan merupakan tanda awal dari dimulainya era baru perkembangan diagnostic imajing.

• Pada tahun 1974, enam puluh unit CT terpasang. Awalnya pemeriksaan yang dilakukan hanya terbatas pada CT kepala saja. Dan pada tahun 1975 diperkenalkan pertama kali sebuah Whole Body scanner (CT-Scan seluruh tubuh) yang digunakan untuk penunjang klinis . Pada tahun 1979, Hounsfield dan Cormack dianugerahi hadiah nobel.

• Pada tahun 1989, W.A. Kalender dan P. Vock melakukan pemeriksaan klinis pertama dengan menggunakan Spiral CT. Dan pada tahun 1998 mulailah diperkenalkan alat Multi Slice CT (MSCT) dengan 4 slice. Pada tahun 2000 dikembangkan PET/CT system, kemudian di tahun 2001 telah dikembangkan CT Scan 16 slice. Pada tahun 2004 dikembangkan teknik CT Scan 64 slice dan telah lebih dari 40000 instalasi CT untuk aplikasi klinik.

ANATOMI

• Otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai agar-agar dan terletak di dalam ruangan yang tertutup oleh tulang, yaitu cranium (tengkorak), yang secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada orang dewasa. Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung, mulai dari permukaan luar adalah kulit kepala, tulang tengkorak, selaput otak (meninges), dan cairan cerebrospinalis. Selaput otak terdiri atas tiga lapisan (dari luar ke dalam) : duramater, arakhnoid, dan piamater. Di dalam tempat tertentu duramater membentuk sekat-sekat rongga cranium dan membaginya menjadi tiga kompartemen. Tentorium merupakan sekat yang membagi rongga cranium menjadi kompartemen supratentorial dan infratentorial, memisahkan bagian-bagian posterior-inferior hemisfer cerebri dan cerebelum (Listiono, 1998).

• Otak (encephalon) dapat dibagi dalam tiga komponen utama : hemisfer cerebri (otak besar), batang otak, dan cerebellum (otak kecil). Cerebri adalah bagian otak terbesar (85%) yang berasal dari pronsecephalon. Ia terdiri dari sepasang hemisfer yaang berstruktur sama, yang dipisahkan oleh flax cerebri dan dihubungkan oleh sekumpulan serabut saraf yang disebut corpus callosum, yang berfungsi untuk menyampaikan impuls di antara keduanya. Cerebri dari luar ke dalam tersusun oleh korteks (massa kelabu atau subtansia grisea atau grey matter), massa putih (subtansia alba), dan massa kelabu yang dikenal sebagai ganglia basalis (Listiono, 1998).

• Korteks cerebri (subtansi gricea) terdiri dari sel-sel saraf.

Subtansia alba cerebri berisi serabut-serabut saraf (akson)

dalam saluran-saluran yang menonjol, contoh korona

radiata. Serabut-serabut ini arahnya konvergen, membentuk

kapsula interna, di sefalad otak tengah. Ganglia basalis

yang terletak di sebelah dalam cerebri, berbatasan dengan

ventrikel III, terdiri dari nukleus kaudatus, putamen dan

globus palidus. Nukleus kaudatus berjalan di lateral

ventrikel lateralis dan talamus. Talamus dan hipotalamus

juga termasuk dalam substanis gricea (Listiono, 1998;

Woodruff, 1993).

• Di dalam parenkim otak bagian dalam terdapat empat buah rongga yang saling berhubungan dan berisi cairan cerebrospinalis. Rongga-rongga ini dibatasi oleh epitel apindema, disebut ventrikel otak. Sistem ventrikel otak terdiri atas ventriel lateralis kanan dan kiri, ventrikel III, dan ventrikel IV. Cairan cerebrospinalis dibentuk setiap hari oleh pleksus khoroideus di dalam ventrikel dan ruang subarakhnoid (Woodruff, 1993).

• Batang otak, dari sefalad ke kaudal, terdiri dari empat komponen utama : disencephalon, mesencephalon, pons, dan medulla (Woodruff, 1993). Diencephalon terdiri dari talamus, hipotalamus, epitalamus, dan sub talamus. Mesencephalon atau otak tengah terdiri dari tektum, tegmentum, substansia nigra, dan pedunkulus cerebri. Saraf III dan IV keluar dari mesensefalon. Akuaduktus silvii yang menghubungkan ventrikel III dan IV terletak dalam otak tengah bagian dorsal.

• Pons merupakan penghubung antara otak tengah dan medulla oblongata, terdiri dari bagian ventral (basis) dan bagian dorsal (tegmentum). Ia membentuk komponen utama dari batang otak dan berlokasi di bagian fossa medio-posterior. Saraf V-VII berasal dari pons. Permukaan dorsal pons membentuk dasar ventrikel IV. Medulla merupakan komponen yang paling kaudad dari batang otak. Saraf VIII-XII berasal dari medula. Medula akan melanjutkan diri ke kaudal sebagai medula spinalis. Medula meruncing ke kaudal dan bergabung dengan medula spinalis servikal pada foramen magnum (Listiono, 1998; Woodruff, 1993).

• Cerebellum terletak dorsal dari pons dan medulla dan menempati terbesar dari fossa cerebri posterior. Cerebellum terdiri dari vermis di garis tengah dan dua lobus lateral (hemisfer).Seperti hemisfer cerebri, cerebellum terdiri dari korteks (gray matter) dan bagian tengah (white matter) dengan inti bagian dalam (gray matter). Cerebellum bergabung dengan tiga segmen batang otak melalui pasangan pedunkulus : cerebelaris inferior dengan medulla oblongata (Listiono, 1998; Woodruff, 1993).

AXIAL HEAD

ANATOMI CROSS SECTIOAL

ETHMOID SINUS

LEFT OPTIC NERVE

SPHENOID SINUS

LEFT MASTOID AIR CELLS

GLOBE OF THE RIGHT EYE

RIGHT EAM

CEREBELLUM

CORONAL HEAD SAGITAL HEAD

KOMPONEN DASAR CT SCAN ( TORTORICI, 1995 )

• CT-Scan mempunyai 2 komponen utama yaitu scan unit dan operator konsul. Scan unit biasanya berada di dalam ruang pemeriksaan sedangkan konsul letaknya terpisah dalam ruang kontrol. Scan unit terdiri dari 2 bagian yaitu meja pemeriksaan (couch) dan gantry (Bontrager, 2001).

• Bagian – bagian dari scan unit :

Gantry

Di dalam CT-Scan, pasien berada di atas meja pemeriksaan dan meja tersebut bergerak menuju gantry. Gantry ini terdiri dari beberapa perangkat yang keberadaannya sangat diperlukan untuk menghasilkan suatu gambaran, perangkat keras tersebut antara lain tabung sinar-X, kolimator, dan detektor.

Meja pemeriksaan (couch)

Meja pemeriksaan merupakan tempat untuk memposisikan pasien. Meja ini biasanya terbuat dari fiber karbon. Dengan adanya bahan ini maka sinar-X yang menembus pasien tidak terhalangi jalannya untuk menuju ke detektor. Meja ini harus kuat dan kokoh mengingat fungsinya untuk menopang tubuh pasien selama meja bergerak ke dalam gantry.

Sistem konsul

Konsul tersedia dalam berbagai variasi. Model yang lama masih menggunakan dua sistem konsul yaitu untuk pengoperasian CT-Scan sendiri dan untuk perekaman dan untuk pencetakan gambar. Model yang terbaru sudah memakai sistem satu konsul dimana memiliki banyak kelebihan dan banyak fungsi. Bagian dari sistem konsul yaitu, sistem kontrol, sistem pencetak gambar, dan sistem perekaman gambar.

METODE DASAR

X-RAY PASIEN

DETEKTOR( MERUBAH X-RAY

MENJADI DATA LISTRIK )

ADC ( Merubah data

listrik analog menjadi data

digital )

SISTEM KOMPUTER

GAMBAR TOMOGRAFI

PRINSIP KERJA PESAWAT CT-SCAN

Dengan menggunakan tabung sinar-x sebagai sumber

radiasi yang berkas sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut

menembus tubuh dan diarahkan ke detektor. Intensitas sinar-x yang

diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh

sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang diterima

menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan

listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan

dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi

besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian

dicatat oleh komputer.

TEKNIK PEMERIKSAAN CT SCAN KEPALA

INDIKASI UMUM

Curiga neoplasma otak , massa, lesi, atau tumor Mestastase Otak Perdarahan intrakranial Aneurisma Abses Atrofi Otak Kelainan post trauma (seperti hematoma epidural dan subdural) Kelainan kongenital (Bontrager, 2001)

PERSIAPAN PEMERIKSAAN

Persiapan Pasien

Tidak ada persiapan khusus bagi penderita, hanya saja instruksui-instruksi yang menyangkut posisi penderita dan prosedur pemeriksaan harus diketahui dengan jelas terutama jika pemeriksaan dengan menggunakan media kontras. Benda aksesoris seperti gigi palsu, rambut palsu, anting-anting, penjempit rambut, dan alat bantu pendengaran harus dilepas terlebih dahulu sebelum dilakukan pemeriksaan karena akan menyebabkan artefak.Untuk kenyamanan pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya tubuh pasien diberi selimut. Persiapan Media Kontras dan obat-obatan

Dalam pemeriksaan CT-scan kepala di butuhkan media kontras nonionik karena untuk menekan reaksi terhadap media kontras seperti pusing, mual dan muntah serta obat anastesi jika diperlukan. Media kontras digunakan agar struktur-struktur anatomi tubuh seperti pembuluh darah dan organ-organ tubuh lainnya dapat dibedakan dengan jelas. Selain itu dengan penggunaan media kontras maka dapat menampakan adanya kelainan-kelainan dalam tubuh seperti adanya tumor.Teknik injeksi secara Intra Vena ( Seeram, 2001 )

• Jenis media kontras : omnipaque, visipaque

• Volume pemakaian : 2 – 3 ml/kg, maksimal 150 ml

• Injeksi rate : 1 – 3 ml/sec

PROSEDUR TEKNIK PEMERIKSAAN

Prosedur adalah urutan dari rangkaian pemeriksaan yang harus diikuti. Prosedur teknik pemeriksaan CT Scan meliputi, persiapan pasien, posisi pasien, scout view, menentukan parameter scan yang tepat, sampai mendapatkan kualitas gambar CT Scan yang baik.

• Posisi pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi kepala dekat dengan gantry.

• Posisi Objek : Kepala hiperfleksi dan diletkkan pada head holder. Kepala diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh sejajar dengan lampu indikator longitudinal dan interpupilary line sejajar dengan lampu indikator horizontal. Lengan pasien diletakkan diatas perut atau disamping tubuh. Untuk mengurangi pergerakan dahi dan tubuh pasien sebaiknya difikasasi dengan sabuk khusus pada head holder dan meja pemeriksaan. Lutut diberi pengganjal untuk kenyamanan pasien ( Nesseth, 2000 ).

Scan Parameter

• Scanogram : kepala lateral

• Range : range I dari basis cranii sampai pars petrosum dan range II dari pars petrosum sampai verteks.

• Slice Thickness : 2-5 mm ( range I ) dan 5-10 mm ( range II )

• FOV : 24 cm

• Gantry tilt : sudut gantry tergantung besar kecilnya sudut yang terbentuk oleh orbito meatal line dengan garis vertical.

• kV : 120

• mA : 250

• Reconstruksion Algorithma : soft tissue

• Window width : 0-90 HU ( otak supratentorial ); 110-160 HU ( otak pada fossa posterior ); 2000-3000 HU ( tulang )

• Window Level : 40-45 HU ( otak supratentorial ); 30-40 HU ( otak pada fossa posterior ); 200-400 HU ( tulang )

Foto sebelum dan sesudah pemasukkan media kontras

Secara umum pemeriksaan CT-scan kepala membutuhkan 6-

10 irisan axial. Namun ukuran tersebut dapat bervariasi tergantung

keperluan diagnosa. Untuk kasus seperti tumor maka jumlah irisan

akan mencapai dua kalinya karena harus dibuat foto sebelum dan

sesudah pemasukan media kontras. Tujuan dibuat foto sebelum dan

sesudah pemasukan media kontras adalah agar dapat membedakan

dengan jelas apakah organ tersebut mengalami kelainan atau tidak.

WASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH

SEKIAN

: )