Bahan Kuliah International Trade

download Bahan Kuliah International Trade

of 104

Transcript of Bahan Kuliah International Trade

PERDAGANGAN INTERNASIONALProf. Dr. H. Syamsurijal Tan, SE, MA

Kuliah I PerananOpen economy Globalisasi Desentralisasi / Otonomi DaerahNegara Makin Maju / Kuat Apabila Negara Tersebut Semakin Terbuka (X, dan M) Semakin Besar GDP

EKSPOR DAN IMPOR

GDP

= C + I + G + (X-M)

Sumber pendapatan Penerimaan dalam negeri negara(pajak)

Penerimaan luar negeri(investasi asing, hutang luar negeri dan hibah)

Sumber penerimaan daerahPAD DAU DAK Penerimaan lain yang syah Investasi asing Hutang Hibah

Kuliah 1International EconomicsBagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara lain (Bilateral atau Multilateral). Hubungan tersebut dalam bentuk ekspor dan impor (Goods and Services).Resource Berbeda

SPESIALISASI

International Price

The Gain From Trade

Ekspor dan Impor

Spesialisasi dalam Produksi Barang (Capital Intensive, Labor Intensive)

Kaitan Dengan Teori Ekonomi Welfare Production Optimization Maximum Utility Maximum ProfitDalam Perdagangan Internasional Foreign and Domestict Variables (Px, Pm, ER, Yf, dan Ydom, e) Dalam Perdagangan Domestik (faktor Domestik lebih dominan)

Dasar Analisis Perdagangan International. Bedanya Ruang Lingkup

International Economics International TradeKhusus perdagangan barang-barang dan jasa-jasa (Tenaga Kerja, Modal, Skill, Tanah). Khusus ekspor (X) dan Impor (M). Dan Kebijakan perdagangan (Trade Policy).

International FinanceBerkaitan dengan keuangan internasional (uang dan lembaga serta sistem perdagangan). Termasuk asuransi internasional dan sumber keuangan lainnya. Pinjaman, Hibah dan Foreign Invesment

Secara spesifik ruang lingkup : perdagangan barang dan jasa, kebijakan, Investasi asing, hutang luar negeri, neraca pemabayaran dan Pasar Valuta Asing serta Integrasi Ekonomi

Kuliah II

EKSPOR DAN IMPOR Ekspor (X) dan Impor (M) Menjual produk ke luar negeri melewati batas negara. Impor membeli produk/komoditi dari luar negeri oleh suatu negara WHY (X dan M)Perbedaan Harga antara Harga DN dengan Harga LNDipengaruhi Kurs, dan Biaya Transportasi, kualitas

P(ln) > P(dn) P(ln) < P(dn)

Ekspor Impor

Ekspor

Devisa

Membayar M Membayar Foreign Debt Cadangan Devisa

Semua Mata Uang Asing Yang Berlaku Internasional

Negara Makin Kuat

Ekspor

devisa

Impor

Investasi

GDP / PDRB

Strategi perdagangan Inward Looking Strategy (menoleh kedalam): andalan pasar dalam negeri, kebijakan berorientasikuantitatif (kuota dan larangan serta subsidi).

Outward Looking Strategy (menoleh keluar) :bukan saja pasar dalam negeri tetapi juga pasar luar negeri(semakin berkurang kebijakan non tarif). Orientasi perdagangan luar negeri. Kebijakan lebih banyak yang bersifat tarif.

Proses pembangunanGDP Perkapita (meningkat) strategy Outward looking Inward strategy. looking

Perkembangan ekonomi dunia, semakin membuktikan pergeseran tersebut. Melalui WTO semakin mengurangi kebijakan bersifat kuantitatif (larangan dan quota) kepada kebijakan tarif. Ingat dunia semakin menuju Free Trade Area. Tahun 2020, semua negara di dunia harus mematuhinya. World to be smaller as globalization.

KAITAN DENGAN PEMBANGUNAN JAMBI Sejalan dengan nafas pembangunan nasional, daerah yang maju adalah daerah yang semakin mampu memerankan atau memperbesar ekspor dan Impor. Terbaik ekspor lebih besar dari impor sehingga sisanya dapat untuk membayar hutang dan meningkatkan devisa serta kegunaan lainnya. Kontribusi ekspor dalam PDRB Jambi semakin besar. Bila dilihat dari perkembangan data sejak tahun 1993 (2,3 persen) sampai 2007 (4,21 persen), meskipun secara persentase masih relatif kecil.

Salah satu program pemerintah daerah adalah : Meningkatkan ekspor Diversifikasi pasar Diversifikasi barang Meningkatkan kualitas Meningkatkan penggunaan teknologi Semakin mengarah kepada barang olahan yang harganya relatif baik dan stabil.

Persoalan : Masih didominasi produk primer Lamahnya sentuhan teknologi Keterbatasan pasar Keterbatasan jenis produk Lemahnya penggunaan teknologi

Struktur Perekonomian Daerah Berdasarkan Sektor Primer, sekunder dan Tersier Tahun 2000-2006

TEORI PERDAGANGANA. Paham Markantilisme B. Teori Klasik (Adam Smith dan david Ricardo) C. Teori Moderen - Haberler - Hercksher Ohlin A. Perkembangan Teori Lain : Keuntungan Kometitif

Paham Markantlisme (Thomas Munn) Gold Standard Wealth is Gold, so penumpukan emas Pentingnya peran pemerintah Export surplus Dalam kenyataan : penumpukan emas tidak mungkin/terjadi, emas akan kembali mengalir ke negara lain melalui impor

Teori KLasik : Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Q = f ( L) Keuntungan Absolut dilihat dari : jumlah tenaga kerja atau biaya tenaga kerja Pemakaian tenaga kerja paling sedikit atau upah paling murah disebut negara mempunyai keuntungan absolut Negara memperoleh the gain from trade. Prinsip laissez faire Dasar Tukar International (1 : 1)

Teori Klasik : (Keuntungan Komparatif David Ricardo)

Kritik terhadap Adam Smith, tidak semua diukur dari keuntungan mutlak, adakala dilihat dari keuntungan komparatif kedua negara juga menguntungkan melakukan perdangan. Q = f ( L) Keuntungan komparatif dilihat dari : jumlah tenaga kerja atau biaya tenaga kerja Pemakaian tenaga kerja paling sedikit atau upah paling murah disebut negara mempunyai keuntungan absolut Negara memperoleh the gain from trade. Prinsip laissez faire Dasar Tukar International (1 : 1,5)

Suatu negara sebaik mungkin dan menguntungkan memproduksi dan mengekspor produk yang padat sumber daya yang dimilikinya dan mengimpor produk lain. Karet Sawit Kopi Kelapa Dll

INDONESIA

Indononesia mempunyai keuntungan absolut Termasuk Provinsi Jambi

Negara Jepang Indonesia

Pakaian /L 30 100

Mesin/L 120 20

DTD 1 M = 4P 1 M = 1/5P

Negara Jepang Indonesia

Pakaian /L 240 100

Mesin/L 120 20

DTD 1 M = 2P 1 M = 1/5P

Teori Moderen Haberler (menggunakan dasar teori mikro menjelaskan perdagangan)Kurve PPC Kurve Indiferens

Beberapa Asumsi 1. Pasar persaingan sempurna 2. Q = f (L, K) 3. Tidak ada perubahan teknologi 4. Tidak ada biaya transportasi

Esensinya :Sama saja dengan teori David Ricardo, sama-sama menginginkan suatu negara menghasilkan dan memproduksi dan mengekspor produk yang padat sumber daya dan mengimpor produk lainnya. Teori Haberler menjelaskan spesialisasi dalam perdagangan akan menguntungkan kedua negara.KainSebelum Trade E = equilibrium

DTD : 60M = 20K OME = Kosumsi Mesin = Q OKE = Konsumsi Kain = Q20

E2IC2 E1

KE

IC1

ME

Mesin

60

Substansi Prinsipnya spesialisasi Perdagangan dua negara berkembang (ekspansi produksi) Transfer teknologi Penyerapan tenaga kerja Dampak multiplier lain

menjadi

Teori Hecksher Ohlin (H-O) Q = f (K, L)

(Proportion and intensity of production factor)

Asumsi1. 2. 3. 4. 5. 6. Dua negara, dan dua barang Perfect Competition Faktor produksi tidak dapat berpindah antar negara No Transportation cost Dapat dibuat rangking produk yang diperdagangkan Tingkat teknologi relatif sama.

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Strategi perdagangan Inward Looking Strategy (menoleh kedalam): andalan pasar dalam negeri, kebijakan berorientasikuantitatif (kuota dan larangan serta subsidi).

Outward Looking Strategy (menoleh keluar) :bukan saja pasar dalam negeri tetapi juga pasar luar negeri(semakin berkurang kebijakan non tarif). Orientasi perdagangan luar negeri. Kebijakan lebih banyak yang bersifat tarif.

A. Tarif (pajak ekspor, pajak impor) B. Non Tarif (kuota, subsidi, Laranagan) Y/pop ---------- Non tarif ke tarif dan bahkan menuju nol Dampak : Konsumsi Produksi Penerimaan pemerintah

Laut Cina Selatan Riau Sumatera Barat

PROVINSI JAMBIBengkulu

Sumatera Selatan

EkonomiProduk yang berbeasis pertanian

Kerakyatan Jambi

Produk berbasis sumber daya alam Produk Usaha Kecil Menengah

Keunggulan KomparatifKelembagaan

Keunggulan Kompetitif

SDM Infrastruktur Pemasaran Permodalan, dll

SEKILAS EKONOMI JAMBI A. Struktur Ekonomi Jambi (harga berlaku)Sektor Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, Air dan Gas Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan Jasa PDRB 2005 28,75 15,65 12,41 1,03 3,93 15,08 6,88 4,26 12,01 100 2007 23,81 21,52 10,93 0,82 4,47 14,23 6,55 4,55 10,11 100 2009 22,76 23,33 11,89 0,89 5,11 14,77 7,02 4,88 9,89 100

B. Pertumbuhan sektoralSektor Pertanian Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, Air dan Gas Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan Jasa PDRB 2005 4,61 1,04 3,90 5,11 9,04 7,10 6,47 8,42 3,21 5,38 2007 4,57 9,60 5,45 4,47 14,58 6,25 7,14 19,06 5,62 6,60 2009 6,56 0,71 4,86 9,27 8,45 7,56 5,81 17,85 5,11 6,37

C. Potensi Ekonomi dan Peluang Pertanian (tanaman bahan pangan, perkebunan, perikanan, perternakan dan kehutanan). Perkebunan (karet, kelapa sawit, kelapa, casseavera, pinang dan kopi). Tanaman pangan dan holtikultura (padi, jagung, kedele, jeruk, kentang, melinjo dan sawo) Peternakan (kambing, sapi, dan kerbau) Perikanan (ikan emas, patin, gurami, tenggiri gurami, bawal, cumi-cumi, udang dsb) Kehutanan (kayu log,kayu lapis), meskipun produksi semakin menurun karena area semakin sempit). Pertambangan (migas, batu bara dan emas) Industri manufaktur (kertas, kayu, CPO dsb)

Keunggulan Komparatif

BELUM DIOLAH SECARA OPTIMAL PRODUK PRIMER

D. Produk Unggulan PerkebunanNo Komoditi 1 2 3 4 5 6 Karet Kelapa sawit Kelapa Casseavera Kopi Aneka Tanaman Jumlah Luas (ha) 561.432 302.152 135.112 62.118 28.502 14.123 1.103.319 Produksi (Ton) 239.625 660.320 123.182 25.770 5.546 8.075 1.062.518

Strategi tiga jalur (triple track strategy), yakni pro-poor, pro-job, dan pro-growth yang berbasiskan pada prinsip proenvironment. Agenda Mitigasi: Program pembangunan harus secara tegas mengacu pada sasaran-sasaran reduksi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan intensitas energi dari pertumbuhan ekonomi.

D. Infrastruktur Jalan Jembatan Pelabuhan Udara Pelabuhan Laut/Sungai

Angkutan Jalan Raya Angkutan Laut Angkutan Sungai/Danau Angkutan Udara Jasa Penunjang Angkutan

Pelabuhan Sultha Taha Udara Bungo Depati Parbo Muaro Sabak Talang Duku Kuala Tungkal

Pengolahan SDA dan Rawan Bencana

Sering Kebakaran Rawan Kebakaran

Pembukaan lahan dengan bakar

STRATEGI PEMBANGUNAN2. Pembentukan Kawasan Industri yang Berdekatan dengan Pelabuhan Muara Sabak

Muara Sabak

Kawasan Industri

ASEAN-CHINA FREE TRADE (ACFT)Ada dua kamus perdagangan china yaitu Murah dan Murah Sekali. 2. Deperindag telah melansir 314 pos tarif dari 8 sektor usaha dan UKM untuk ditunda dan dimodifikasi tarifnya yaitu: Makanan dan Minuman Petrokimia Tekstil & Produktif Tekstil Besi Baja Dll.1.49

ASEAN-CHINA FREE TRADE (ACFT)PRODUK MURAH PABRIK/INDUSTRI TUTUP

PHK BESAR-BESARAN

PENGANGGURAN

KEMISKINAN

PEREKONOMIAN TURUN50

LOGIKA BERFIKIR MENGHADAPI ACFTPRODUK IMPORT MURAH TDK LAKU KONSUMEN PILIH PRODUK DN

PABRIK TIDK JADI TUTUP

EXPORT PRODUK

INDUSTRI MENINGKAT

PEREKONOMIAN MENINGKAT51

NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT)Pengertian BOP merupakan catatan sistimatis tentang kegiatan atau transaksi ekonomi antara satu negara dengan lain dalam satu tahun. Sistematis karena BOP dicatat dengan terstruktur dan dua negara mencatat transaksi yang sama pada debit dan kredit. Ekspor dicatat pada kredit dan impor pada kolom debit. Kalau di Indonesia disebut Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Transaksi yang dicatat adalah : transaksi ekonomi (hibah tidak dicatat), dan dilakukan oleh penduduk suatu negara. Misalnya transaksi yang dilakukan oleh kedutaan tidak dicatat dalam BOP.

Tujuan dan Manfaat Tujuannya adalah tersusunnya Balance of Payment suatu negara, yang juga dapat mencerminkan neraca perdagangan, jasa, transaksi berjalan dan neraca modal suatu negara dengan negara lain. Manfaatnya sebagai pedoman bagi swasta dan pemerintah dalam mengambil kebijakan terutama dalam pengembangan ekspor dan impor (X dan M), termasuk pengembangan investasi ke suatu negara.

Struktur BOP Neraca Perdagangan (Balance of Trade), yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang saja.

Biasa disingkat BOTXb Mb= 0 (balance) Biasanya positif (+)

Xb Mb > 0 (surplus) Xb - Mb < 0 (defisit)

Neraca Jasa (Jasa faktor dan non-faktor).Faktor : labor (wages/saleries), capital (interest rate), skill (profit), land (rent). Non-faktor (jasa transportasi, asuransi, dan pariwisata).Biasanya negatif (-), karena X < M

Indonesia sangat lemah pada neraca jasa, hal ini termasuk karakteristik negara sedang berkembang, yang kurang mempunyai sumber daya manusia terampil. Kontribusi terbesar dan diperkirakan surplus biasanya pada jasa tenaga kerja, sebagai akibat dari besarnya ekspor tenaga kerja kasar seperti buruh, pembantu rumah tangga dan baby sisters. Indonesia biasanya surplus dalam neraca barang, karena ekspor barang lebih besar dari impor barang.

Transaksi Berjalan (current account). Transaksi barang ditambah jasa. Xb + Xj = Mb + Mj (balance) Xb + Xj > Mb + Mj (surplus) Xb + Xj < Mb + Mj (defisit)Biasanya negatif (-)

Defisit transaksi berjalan di negara berkembang, termasuk Indonesia disebabkan oleh defisit neraca jasa lebih besar dari surplus neraca barang. Ilustrasi hipotetis :X(labor) > M(labor) X(transportasi) < M(transportasi) X(pariwisata) < M(pariwisata) X(asuransi) < M(asuransi) X(capital) < M(capital) X(land) < M (land) X(skill) < M (skill)

Hal ini sangat erat kaitannya karakteristik negara berkembang.

dengan

Kebijakan Pemerintah Tingkatkan ekspor non-migas (tingkatkan produksi dengan menambah input dan difersifikasi produk). Tingkatkan kualitas produk dengan mengintrodusir penggunaan teknologi yang tepat. Lakukan ekspansi pasar (giatkan promosi, loby dan kuatkan pasar tradisional) Kurangi impor jasa yang tidak berkaitan dengan investasi (antara lain impor pariwisata). Lakukan imbauan untuk lebih menggunakan produk dalam negeri terutama produk konsumsi.

Tingkatkan ekspor jasa terutama jasa pariwisata (dengan meningkatkan promosi-promosi dan membenahi sarana dan prasarana). Tekan impor barang konsumsi dan barang jadi yang dapat di produksi dalam negeri. Kurangi biaya produksi untuk meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia.

Neraca Modal (capital account). Transaksi yang berkaitan dengan investasi asing dan hutang luar negeri.Besarannya tergantung kepada Besaran neraca transaksi berjalan Pinjaman pemerintah (jangka panjang dan jangka pendek, pelunasan pinjaman). Disini diperlukan pemikiran, karena pinjaman tetap berfungsi sebagai pelengkap dana pembangunan. Yang terjadi sekarang sudah menjadi ketergantungan. Cicilan dan bungan hutang >pinjaman baru. Dalam neraca modal juga termasuk investasi (investasi langsung dari luar negeri, atau investasi asing di luar negeri). Ini bersifat jangka panjang.

Modal jangka pendek (kredit perdagangan yang diterima dari atau diberi ke luar negeri, pembelian atau penjualan surat-surat berharga, deposito bank di luar negeri atau deposito asing di dalam negeri.

Transaksi lalu lintas moneter (monetery movement) atau LLM Transaksi ini hanya sebagai penyeimbang, supaya Balance of Payment menjadi balance. Jadi bukan transaksi ekonomi yang memperlihatkan adanya ekspor dan impor riil. Bila LLM (-) berarti BOP surplus. LLM (+), berarti BOP defisit.

KERANGKA DASAR NERACA PEMBAYARAN (Hipotetis Angka) Transaksi Berjalan Ekspor barang Impor barang Jasa-jasa (neto) -jasa-jasa non faktor -jasa-jasa faktor SDR Lalu Lintas Modal -Jangka pendek -Jangka panjang Lalu Lintas Moneter TOTAL (BOP) -20 20 10 -50 (-20) (-30) 30 5 25 -10 0

20 15 5 5 15 10 0 5 0 0

VERSI REPELITA A. Barang dan Jasa Ekspor (f.o.b) Non-migas Migas Impor (f.0.b) Jasa-jasa Transaksi Berjalan B. Pinjaman Pemerintah C. Pelunasan Pinjaman Pemerintah D. Pinjaman Modal E. Lalu Lintas Moneter F. Selisih yang tidak diperhitungkan

20,3 0,0 -15,3 - 7,4 - 2,4 6,4 - 4,1 1,0 - 0,9 -

PASAR VALUTA ASING (Foreign Exchange Market)Pendahuluan Pertemuan antara pembeli dengan penjual dengan diikuti transaksi perdagangan mata uang (misalnya antara rupiah dengan dollar AS). Pasar yang formal adalah di Bank dan Money Changer. Perdagangan disini adalah jual beli mata uang (dollar AS, Yen, punsterling dan juga mata uang lainnya).

Dalam perdagangan tersebut yang dipersoalkan adalah : price yang disebut dengan kurs (exchange rate). Kurs selalu berfluktuasi tergantung permintaan (D) dan penawaran (S). Misalkan kurs rupiah per dollar AS. D(dollar AS) > S(dollar AS), maka terjadi apresiasi Dollar AS, depresiasi rupiah. Demikian sebalinya.

Fungsi Pasar Valuta Asing1. Transfer daya beli antar mata uang (menentukan nilai tukar satu mata uang dengan mata uang lainnya) 2. Dapat berfungsi memberi kredit dalam transaksi perdagangan internasional 3. Melalui mekanisme pasar valuta asing dapat menjembatani terjadi keterlambatan pembayaran transaksi perdagangan internasional. 4. Untuk menghindari kerugian dalam transaksi perdagangan internasional akibat perubahan kurs, yang dikenal dengan sistem hedging.

Exchange Rate (kurs) Rp. 10.000 = US $ 1,00 (kurs antara rupiah dengan dollar AS). US $ 1,00 = 123 Yen (kurs antara dollar AS dengan Yen Jepang)

Kemudian Rp.11.000 = US $ 1,00 disebut depresiasi rupiah, apresiasi dollar AS. Rp. 9.500 = US $ 1,00 disebut apresiasi rupiah dan depresiasi dollar AS

Berapa nilai kurs yang baik ?. Jika pasar bergerak secara normal sebagai akibat pergerakan ekonomi yang normal, maka kurs terbaik adalah kurs yang diciptakan oleh pasar. Depresiasi atau apresiasi akan mempengaruhi ekspor dan impor, yang selanjutnya akan mempengaruhi neraca pembayaran. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurs yaitu : PDB Interest Rate Inflasi

Kebijakan pemerintah Cadangan devisa

Hubungan dengan BOP Posisi BOP dan cadangan devisa likuiditas alat pembayaran luar negeri. merupakan

Defisit bersifat akut artinya arus devisa keluar (D>S) Dalam FER, maka nilai tukar ditentukan oleh supply dan demand. If D>S maka depresiasi rupiah. Dan bila D < S, maka apresiasi rupiah.

PDB ---- Investasi ---

D(VA) --- ER

R ----- Iinvestasi ---- D(VA) --- ER Inflasi --- D(impor) ----- D(VA) -- ER Kebijaksanaan (devaluasi) ----- ER

SISTEM KURS 1.Fixed Exchange Rate (FER) 2.Flexible Exchange Rate (FLER) 3.Free Flexible Exchange Rate (FFER)

Keterangan : Rp 9000 Celling price Floor price Betul-betul bebas, tidak ada harga batas atas dan batas bawah. Harga yang ditentukan oleh demand dan supply. = 1 Dollar AS

C. Nominal dan Effective Exchange Rate ER(nominal) : Rp/ Dollar AS EER : e . (Pdn / Pln) EER, telah memperhitungkan harga luar negeri (inflasi) dengan harga dalam negeri (inflasi)

PENYESUAIAN NERACA PEMBAYARAN Secara pencatatan BOP seimbang, tetapi dalam kenyataan dapat defisit atau surplus. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian dengan kebijakan devaluasi atau revaluasi. Devaluasi untuk BOP defisit dan revaluasi untuk BOP surplus. Defisit apabila transaksi autonomous debet lebih besar dari kredit. Dan surplus apabila transaksi autonomus debet lebih kecil dari transaksi autonomus kredit.

Kurs yang Fleksibelkurs E2 r2 r1 Defisit D D 0 V1 V2 Valuta asing E1 S Devaluasi untuk BOP defisit dan Reveluasi untuk BOP yang surplus

Devaluasi atau revaluasi tidak berlaku pada sistem valuta yang free floating exchange rate. Seberapa besar melakukan adjusment terhadap nilai rupiah tergantung elastisitas kurve permintaan dan penawaran

Perhatikan ilustrasi kurveKurs Kurs Elastis - Kurs (berubah kecil)

VA Inelastis - Kurs (berubah becil)

VA

Peningkatan penawaran VA (X>M) atau sebab lainnya Kurs E r1 r2 Surplus E D V1 V2 V3 Valuta Asing S S Surplus dilakukan revaluasi rupiah

Kurs Tetap1. Campur Tangan Pemerintah Pemerintah intervensi langsung menstablikan nilai tukar, bila Qd(VA) > QS(VA), maka pemerintah mensupply VA kepasa dan bila sebaliknya pemerintah melakukan pembelian.Kurs S S

D D V1 V2 VA

2. Mekanisme otomatis 2.1. Penyesuaian Pendapatan Melalui mekanisme pendapatan (income adjusment) dan penyesuaian moneter (monetary adjusment). SURPLUS (X>M), melalui kenaikan GDP menyebabkan kenaikan M, sehingga (X=M). DEFISIT (X 0, sehingga GNS positif GNS GNS < Kebutuhan Investasi (investasi domestik) = Investasi Domestik + PMA

Kebutuhan Investasi Domestik Terus mengalami peningkatan sejalan dengan perkembangan perekonomian dan perkembangan penduduk suatu negara, meskipun terjadi pergeseran. Dalam pola transformasi ekonomi, terdapat pola tranformasi investasi asing. Kenaikan pendapatan perkapita suatu negara akan semakin meningkatnya tabungan pemerintah, sehingga akan mengurangi kebutuhan akan investasi asing.

Y/Capita ------ DI / GDP (meningkat) Y/Capita ------ FI / GDP (menurun) Y/Capita (makin meningkat), terjadi pergeseran kebutuhan investasi dari kebutuhan dana investasi kepada semakin meningkatnya porsi kebutuhan transfer teknologi dan pengetahuan. Kebutuhan teknologi dan pengetahuan membutuhkan proses yang panjang. Negara berkembang sangat lemah dengan sumber daya manusia sehingga penguasaan teknologi jauh tertinggal dari negara maju.

Bagaimana dengan antar negara maju, kebutuhan investasi lebih banyak dipengaruhi keunggulan kompetitif yang dimilikinya. Ada satu negara lebih unggul dalam teknologi kimia, dan ada juga yang lebih unggul dalam teknologi lainnya, sehingga tercipta saling ketergantungan. Kemudian investasi asing juga dijadikan komoditi politik, yang menyebabkan interdependency among countries menjadi tinggi. Sering perjanjian kerjasama dikaitkan dengan investasi. Manfaat investasi asing tergantung kepada perencanaan dan kebijakan negara penerima seperti tingkat korupsi.

Sebagai konsekuensi penggunaan modal asing, maka suatu negara harus pula mengembalikannya dalam bentuk jasa-jasa modal (interest rate dan keuntungan modal). Selain pembayaran bunga modal, juga ada pembayaran keuntungan yang di trasfer ke pemilik modal tersebut. ABMA = AMMA BJIA ...ABMA AMMA BJIA = arus bersih masuk modal asing = arus masuk modal asing = balas jasa investasi asing

(3)

Kebutuhan Investasi Asing di Indonesia Kalau diamati data perkembangan arus modal asing masuk ke Indonesia sejak tahun 1970-2007 (37 tahun), berfluktuatif. Dalam periode tahun 1970-an sampai tahun 1990-an terdapat kecenderungan meningkat, tetapi secara kumulatif menunjukkan posisi negatif. Dalam tahun 2000-an terdapat kecenderungan menurun. Posisi negatif menunjukkan Indonesia sebetulnya menjadi eksportir modal bukan importir modal.

Beberapa

faktor

penyebab

adalah

:

(1),kenaikan harga minyak dunia menyebabkan melonjaknya keuntungan yang diperoleh investor asing pada sektor minyak bumi; dan (2), kemungkinan disebabkan terjadinya lonjakan keuntungan investor di luar minyak, sebagai akibat kebijakan pemerintah antara lain kemudahan pajak dan murahnya harga tenaga kerja dan modal.

Demikian sebaliknya yang terjadi dalam tahun 2000-an. Pertukaran pemerintahan juga menyebabkan reorientasi dalam memandang kepentingan investasi asing tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi PMA GDP Interest rate (r) Inflasi (inf) Ekspektasi keuntungan (eks) Tenaga kerja (L)

PMA = f (GDP, r, inf, eks, L, sar, e) Log PMA = o + 1LogGDP + 2r + 3 logEks + 4LogL + 4sar + e

PMA/ GDP >0 ; PMA/ r < 0; PMA/ inf 0

Bagaimana dengan Provinsi Jambi Investasi asing yang terkenal di Jambi adalah dalam sektor pertambangan khususnya minyak dan gas, yang dikelola oleh perusahaan Petricina.

Kebergantungan Jambi akan investasi asing sangat tinggi, karena lemahnya dalam bidang : pendanaan, tenaga kerja dan teknologi. Dari sisi penerimaan, dapat diduga keutnungan perusahaan lebih besar dari yang diperoleh Jambi. Disinilah terjadi capital outflows. Dari sisi tenaga kerjapun penerimaan tenaga kerja penduduk Jambi lebih kecil dari luar Jambi.

Sumber daya alam yang potensial di Jambi (emas, batu bara dll), tidak pernah akan menjadi efektif bila tidak disentuh oleh investasi asing). Pembangunan pelabuhan Muara Sabak juga membutuhkan investasi asing, karena keterbatasan dana dan teknologi. PLTA Kerinci belum beroperasi sampai sekarang karena kekurangmampuan inestasi domestik.

HUTANG LUAR NEGERI1. Pendahuluan Hutang luar negeri (Foreign debt) Kebutuhan akan hutang luar negeri merupakan konsekuensi dari perkembangan ekonomi suatu negara Indonesia semakin membutuhkan hutang luar negeri sejak tahun 1966 (krisis ekonomi paling parah, inflasi, suku bunga bank) Negara majupun masih membutuhkan hutang luar negeri Keterbatasan (teknologi, skill, dana membutuhkan bantuan luar negeri dan produk lainnya)

2. Konseptual Y-C = S S ---- I S = I ------------ keseimbangan S < I ----------- dalam kenyataan (resources gap)

Sehingga : S + debt = I

Keseimbangan

Semakin besar selisih antara S dengan I, semakin besar kebutuhan debt

3. Dilihat dari Balance of Payment (BOP) X M = 0 -------- trade equilibrium X < M ------- current account defisit (trade gap) X + debt = M Semakin besar selisih antara ekspor dan impor akan semakin besar kebutuhan akan hutang

4. Pelaku dan Proses Transformasi Hutang pemerintah (bilateral dan multilateral melalui IMF atau IBRD dll) Hutang swasta (hutang yang langsung dilakukan oleh swasta Current account defisit merupakan salah satu sebab suatu negara berutang. Y/Cap ------------ persentase hutang luar negeri / PDB semakin menurun.

5. Faktor yang mempengaruhi FOREIGN DEBT GDP Interest rate (r) Exchange rate (kurs) Inflasi (inf) Penduduk (pdd) Ekspor dan impor (X-M) Current Account defisit (Cur) Tabungan (S) Cadangan devisa (Cad)

DEBT

DEBT = f (GDP, r, Kurs, Inf, Pdd, X-M, CUR, S) ......... (1)DEBT/ GDP