2.1 Fraktur

64
Kelompok 2 Fracture upper and lower extremity, vertebra, thorax, and pelvic

description

2.1 Fraktur

Transcript of 2.1 Fraktur

  • Kelompok 2Fracture upper and lower extremity, vertebra, thorax, and pelvic

  • PengertianFraktur adalah ketidak bersinambungan tulang baik sebagian maupun seluruhnya (Tidys Physiotherapy)

    Suatu gangguan integritas tulang yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan yang berlebihan.

    Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma. Fraktur digolongkan sesuai jenis dan arah garis fraktur.

    Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya. Fraktur dapat terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsi .

  • KLASIFIKASI Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi Fraktur sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli:Menurut Depkes RI (1995), berdasarkan luas dan garis traktur meliputi: - Fraktur komplit adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya menyeberang dari satu sisi ke sisi lain serta mengenai seluruh korteks. -Fraktur inkomplit adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak menyeberang, sehingga tidak mengenai seluruh korteks (masih ada korteks yang utuh).

  • 2. Menurut Black dan Matassarin (1993) yaitu fraktur berdasarkan hubungan dengan dunia luar, meliputi: -Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang tidak keluar melewati kulit. -Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi infeksi.

  • Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 grade yaitu: a) Grade I : Robekan kulit dengan kerusakan kulit dan otot. b) Grade II : Seperti grade I dengan memar kulit dan otot.c) Grade III : Luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan pembuluh darah, syaraf, otot dan kulit.

  • 3. Long (1996) membagi fraktur berdasarkan garis patah tulang, yaitu: -Green Stick yaitu pada sebelah sisi dari tulang ( retak dibawah lapisan periosteum) / tidak mengenai seluruh kortek, sering terjadi pada anak-anak dengan tulang lembek. -Transverse yaitu patah melintang ( yang sering terjadi ). -Longitudinal yaitu patah memanjang. -Oblique yaitu garis patah miring. -Spiral yaitu patah melingkar. -Communited yaitu patah menjadi beberapa fragmen kecil

  • PENYEBAB Fraktur dapat diakibatkan oleh beberapa hal yaitu: 1. Fraktur akibat peristiwa trauma. Sebagian fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba / mendadak dan berlebihan yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, perubahan pemuntiran atau penarikan. Bila tekanan kekuatan secara langsung, tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya. Penghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas.

  • 2. Fraktur akibat tekanan berulang. Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain akibat tekanan berulang-ulang. Keadaan ini paling sering dikemukakan pada tibia, fibula atau matatarsal terutama pada atlet, penari atau calon tentara yang berjalan baris-berbaris dalam jarak jauh.

    3. Fraktur patologik karena kelainan tulang. Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang tersebut lunak (misalnya oleh tumor) atau tulang-tulang tersebut sangat rapuh (osteoporosis).

  • Atau - Cedera dan benturan seperti pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, kontraksi otot ekstrim.- Letih karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi seperti berjalan kaki terlalu jauh.- Kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis pada fraktur patologis.

  • Proses penyembuhan fraktur terdiri dari 5 fase, yaitu :

  • Fase hematomaPembuluh darah robek dan terbentuk hematoma di sekitar daerah yang fraktur.

  • Fase inflamasi dan Proliferasi selDalam 8 jam setelah fraktur terdapat reaksi radang akut disertai proliferasi sel. Hematoma yang membeku perlahan-lahan diabsorbsi dan kapiler baru yang halus berkembang ke dalam daerah itu.

  • Fase pembentukan callusSelama beberapa minggu berikutnya, periosteum dan endosteum menghasilkan callus yang penuh dengan sel kumparan yang aktif. Dengan pergerakan yang lembut dapat merangsang pembentukan callus pada fraktur tersebut.

  • Fase konsolidasiSelama stadium ini tulang mengalami penyembuhan terus-menerus.Fragmen yang patah tetap dipertahankan oleh callus sedangkan sel-sel yang mati dari masing-masing fragmen hilang secara perlahan, dan ujungnya mendapat lebih banyak callus yang akhirnya menjadi tulang padat

  • Fase remodellingTulang yang baru terbentuk,kemudian dibentuk kembali sehingga mirip dengan struktur tulang normal

  • Fracture Upper Extremity1.) Fraktur ClaviculaFrakturclaviculamerupakan cedera yang umum terjadi, sekitar 4-10% dari jumlah fraktur yang terjadi pada orang dewasa, dan 35-40% dari jumlah seluruh fraktur yang terjadi di daerah bahu.Lokasi fraktur klavikula umumnya pada bagian tengah (1/3 tengah).frakturclaviculadapat terjadi akibat terjatuh dengan posisi lengan terentang ke depan, namun kebanyakan fraktur clavicula terjadi akibat terjatuh pada bahu secara langsung.

  • 2.) Fraktur ScapulaFraktur scapular tidak sangat umum dan biasanya terjadi sebagai akibat dari trauma langsung (pukulan)

  • Fraktur HumerusDibagi menjadi:a.Fraktur suprakondilar humerusb.Fraktur interkondilar humerusc.Fraktur batang humerusd.Fraktur kolum humerus

  • A.Fraktur suprakondilar humerus

    Berdasarkan mekanisme terjadinya fraktur:a.Tipe ekstensi. Trauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan bawah dalam posisi supinasi. Hal ini akan menyebabkan fraktur pada suprakondilar, fragmen distal humerus akan mengalami dislokasi ke anterior dari fragmen proksimalnya.b.Tipe fleksi. Trauma terjadi ketika posisi siku dalam fleksi, sedang lengan bawah dalam posisi pronasi. Hal ini menyebabkan fragmen distal humerus mengalami dislokasi ke posterior dari fragmen proksimalnya.

  • Apabila terjadi penekanan pada arteri brakialis, dapat terjadi komplikasi yang disebut dengan iskemia Volkmanns. Timbulnya sakit, denyut arteri radialis yang berkurang, pucat, rasa kesemutan, dan kelumpuhan merupakan tanda-tanda klinis adanya Iskemia.

  • B. Fraktur Interkondilar HumerusPada fraktur ini bentuk garis patah yang terjadi berupa bentuk hurufT atau Y

  • c. Fraktur batang humerusJatuh pada siku saat lengan saat posisi abduksi dapat merusak tulang, menyebabkan fraktur olig atau melintangFraktur ini disebabkan oleh trauma langsung yang mengakibatkan fraktur spiral (fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi)

  • D .Fraktur Kolum Humerus

    Fraktur ini dapat terjadi pada kolum antomikum (terletak di bawah kaput humeri) dan kolum sirurgikum (terletak di bawah tuberkulum).Sering terjadi pada wanita tua karena osteoporosis. Biasanya berupa fraktur impaksi.

  • Fraktur Antebrakhial Distal

    Ada empat macam fraktur yang khas:a.Fraktur Collesb.Fraktur Smithc. Fraktur Galeazzid.Fraktur Montegia

  • A. Fraktur CollesDeformitas pada fraktur ini berbentuk seperti garpu makan (dinner fork deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi/supinasi).

  • Fraktur radius distal/colles Biasanya penderita jatuh terpeleset sedang tangan berusaha menahan badan dalam posisi terbuka dan pronasi. Gaya akan diteruskan ke daerah metafisis radius distal yang akan menyebabkan patah radius 1/3 distal di mana garis patah berjarak 2 cm dari permukaan persendian pergelangan tangan

  • B.Fraktur Smith

    Fraktur Smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut reverse Colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanya transversal, kadang-kadang intraartikular.

  • C. Fraktur Galeazzi Fraktur Galeazzi merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.

  • D. Fraktur MontegiaFraktur Montegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proksimal. Terjadi karena trauma langsung.

  • Fraktur jari-jari tanganAda tiga macam fraktur yang khas:a.Baseball finger (Mallet finger)b.Boxer fracture (street fighters fracture)c.Fraktur Bennet

  • A. Baseball Finger

    Baseball finger (Mallet finger) merupakan fraktur dari basis falang distal pada insersio dari tendon ekstensor. Ujung jari yang dalam keadaan ekstensi tiba-tiba fleksi pasif pada sendi interfalang distal karena trauma, sehingga terjadi avulsi fragmen tulang basis falang distal pada insersi tendon ekstensor jari.

  • Fraktur ini hasil dari trauma ke ujung jari memaksa ke fleksi (menekuk ke bawah dengan cepat ke arah telapak tangan) dan avulsing tendon ekstensor. Cedera ini umumnya terjadi pada bisbol dan bola basket ketika mencoba menangkap bola. Tanda dan gejala termasuk rasa sakit, bengkak, dan ketidakmampuan untuk meluruskan digit terakhir dari jari yang terlibat.

  • B.Boxer Fracture

    Boxer fracture merupakan fraktur kolum metakarpal V, dan posisi kaput metakarpal angulasi ke volar/palmar. Terjadi pada keadaan tidak tahan terhadap trauma langsung ketika tangan mengepal. Hal ini biasanya disebabkan oleh meninju sesuatu yang lebih sulit daripada tangan, seperti dinding atau kepala orang lain.

  • C.Fraktur Bennet

    Fraktur Bennet merupakan fraktur basis os metakarpal I.yang masuk ke dalam articulatio CMC I dan dipersulit oleh timbulnya subluksasi

  • Fracture Lower Extremity

  • Fraktur Neck FemurTipe fraktur ini kebanyakan terjadi pada orang tua akibat jatuh. Pada remaja atau dewasa fraktur ini trjadi akibat trauma yg serius. Dapat disebabkan oleh trauma langsung yaitu misalnya penderita jatuh dengan posisi miring dimana daerah trochanter mayor langsung terbentur dengan benda keras (jalanan) ataupun disebabkan oleh trauma tidak langsung yaitu titik tumpul benturan dengan terjadinya fraktur berjauhan.

  • Gambaran KlinisTidak mampu menahan berat badan setelah jatuhPemendekan tungkai bawahNyeri tekan pada daerah frakturNyeri pada saat bergerak

  • Fraktur Shaft FemurFraktur pd bagian batang femurDapat terjadi di semua umurDisebabkan karena trauma berat dan secara patologi

  • Fraktur Shaft Femur

  • Gambaran KlinisTerjadi syok berat.Pada fraktur tertutup, emboli lemak sering ditemukan.Kaki berotasi luar, mungkin memendek dan mengalami deformitas.Paha membengkak dan memar.

  • Fraktur PatellaFraktur patella merupakan suatu gangguan integritas tulang yang ditandai dengan rusaknya atau terputusnya kontinuitas jaringan tulang dikarenakan tekanan yang berlebihan yang terjadi pada tempurung lutut. (FKUI,2000)Fraktur patella ini plg sering trjd pd laki2 usia 20-50 thn

  • Gambaran KlinisNyeri hebat didalam dan sekitar patella.Swelling Nyeri ketika knee digerakkanKesulitan leg ekstensiDeformitas pada knee yg berhubungan dengan bagian yang frakturTenderness ketika menekan patella.

  • Fraktur Shaft CrurisFraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya.

  • Gambaran KlinisNyeri terus menerus.Deformitas karena adanya pergeseran fragmen tulang yang patahTerjadi pemendekan tulangKrepitasiPembengkakan

  • Fraktur Around AnkleMerupakan fraktur yang terjadi pada tulang sekitar regio ankle bisa pada talus, tibia, fibula, malleolus. Biasanya hal ini terjadi sebagai akibat dari twisting (keseleo) force atau kadang pula dari vertical compression force ( gaya kompresi vertical). Fraktur yang sering terjadi adalah fraktur malleolus.

  • FRAKTUR CERVICALFrakturAtlas C 1Fraktur Odontoid (Pergeseran C1 C2, SendiAtlantoaxial)

  • >>Fraktur dan Fraktur dislokasi C3-C7Trauma HiperekstensiKompresi Fraktur yang bersifat bajiFraktur RekahFraktur Badan vertebra komunitifSubluksasiDislokasi dan Fraktur dislokasi antara C3-T1

  • FRAKTUR THORACOLUMBAR

  • Fraktur kompresi (Wedge fractures)

  • Frakturdislokasi

  • Cedera pisau lipat (Seat belt fractures)Fraktur remuk(Burst fractures)

  • Gambaran KlinisPenerita meneluh nnyeri hebat + swelling di ankle. Dapat terjadi Osteoporosis yang hebat.Joint Stiffness

  • Fraktur of the thoracic cage* Fraktur pd ribs dapat terjadi karena kekerasan secara langsung* spontan dari gerakan pernafasan yang dipaksakan

  • klasifikasi

  • Komplikasi. Masalah paru pasien tidak dapat memperoleh perluasan penuh sebagai akibat dari rasa sakit dan radang paru-paru bisa berkembang, terutama pada orang tua. Fraktur yang menembus pleura dan / atau jaringan paru-paru dapat mengakibatkan komplikasi seperti pneumotoraks, haemothorax, bedah paru-paru atau pernafasan paradoksal.

  • Fraktur of pelvicSebagian besar pelvic fracture disebabkan oleh kekerasan langsung yang terjadi karena jatuh atau pukulan. Terlepas dari kerusakan pada organ-organ panggul, cedera jarang berbahaya dan jika terjadi perpindahan mungkin menjadi minimal karena dukungan yang diberikan kepada tulang oleh otot dan berbagai ligamnets melekat pada permukaannya.

  • Komplikasi.Mungkin ada cedera pada kandung kemih atau uretra dan mungkin jaringan lain di dalam panggul. Osteoarthritis mungkin menjadi komplikasi terakhir jika telah terjadi gangguan dari acetabulum pada saat cedera.

    . Tulang pada permukaan fraktur, yang tidak mendapat persediaan darah, akan mati sepanjang 1 atau 2 milimeter. Jadi Suplai oksigen dan nutrisi diperoleh dari tulang dan otot yang tidak terluka*.Tahap inflamasi berlangsung beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri. Proliferasi: prmbentukan sel atau jaringan baru,dsni yg trbentuk adalah benang fibrin untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast.*Selsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik (bersifat menghasilkan/membentuk tulang), bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk jaringan,tulang dan juga kartilago. Bentuk kalus dan volume dibutuhkan untuk menghubungkan defek secara langsung berhubungan dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai empat minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus.

    *

    Proses penyembuhan ini brlangsung lama n osteoclast mengisi celah-celah yang tersisa diantara fragmen dengan tulang yang baru.Yang mencerna sel yang mati itu enzim lizozom

    * Remodeling ini memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang.Remodeling diperankan oleh osteoklas.Dalam fase ini, tulang terus menjadi kompak dan kembali kebentuk semula.Dan juga aliran darah di area juga kembali.***