INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019
For the Year Ended December 31, 2019
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAKNYA / AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN /
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
DAN / AND
TABLE OF CONTENTS
Halaman/
DIRECTORS' STATEMENT
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
1 - 2
3 - 4
5
6
7 - 102
Lampiran/
Attachment
- 1 - 2 -
- 3 -
- 4 -
- 5 -Laporan Arus Kas Statement of Cash Flows
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Konsolidasian
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows
Notes to Consolidated Financial StatementsCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Informasi Tambahan: Additional Information:
LAPORAN KEUANGAN INDUK PERUSAHAAN FINANCIAL STATEMENTS OF PARENT ENTITY
Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Consolidated Statements of Financial Position
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive
Income
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES
DAFTAR ISI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed In Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
Saldo per 1 Januari 2018 350.000.000.000 - 76.951.536.537 11.542.719.796 (935.018.616.840) 709.049.727.561 212.525.367.054 1.757.205.489 214.282.572.543 Balance as of January 1, 2018
Koreksi penyajian kembali *) - - - - (3.994.751.006) - (3.994.751.006) - (3.994.751.006) Prior year adjustments
Saldo disajikan kembali 350.000.000.000 - 76.951.536.537 11.542.719.796 (939.013.367.846) 709.049.727.561 208.530.616.048 1.757.205.489 210.287.821.537 Restated balance
Setoran modal pihak non-pengendali *) - - - - - - - 4.900.000.000 4.900.000.000 Paid-up capital from non-controlling interest
Tambahan modal - aset TA - 1.229.185.189 - - - - 1.229.185.189 - 1.229.185.189 Additional paid-in capital from assets TA
Rugi tahun berjalan *) - - - - (91.642.261.501) - (91.642.261.501) (1.239.368.444) (92.881.629.945) Loss for the year
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - - 5.593.508.277 5.593.508.277 - 5.593.508.277 Remeasurement of post-employment benefits
Saldo per 31 Desember 2018 350.000.000.000 1.229.185.189 76.951.536.537 11.542.719.796 (1.030.655.629.347) 714.643.235.838 123.711.048.013 5.417.837.045 129.128.885.059 Balance as of December 31, 2018
Surplus revaluasi aset tanah 10 - - - - - 61.043.250.000 61.043.250.000 - 61.043.250.000 Revaluation surplus of land assets
Rugi tahun berjalan - - - - (429.940.301.113) - (429.940.301.113) (4.825.172.057) (434.765.473.171) Loss for the year
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - - (11.710.786.261) (11.710.786.261) - (11.710.786.261) Remeasurement of post-employment benefits
Dampak pajak tangguhan - - - - - (12.333.115.935) (12.333.115.935) - (12.333.115.935) Deferred tax impact
Saldo per 31 Desember 2019 350.000.000.000 1.229.185.189 76.951.536.537 11.542.719.796 (1.460.595.930.460) 751.642.583.642 (269.229.905.296) 592.664.988 (268.637.240.308) Balance as of December 31, 2019
*) Disajikan kembali, restated (Catatan/Note 41)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial
statements.
Catatan/
Notes
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owner of Parent Entity
Kepentingan
Non Pengendali/
Non-controlling
Interest
Jumlah Ekuitas/
Total Equity
Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh/
Issued and Fully
Paid-up Capital
Tambahan Modal
Disetor - Aset TA/
Additional Paid-in -
Assets TA
Belum Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated
Komponen Ekuitas
Lainnya/
Other Equity
Components
Jumlah/
Total
Saldo Laba (Rugi)/Accumulated Profit (Loss)
Ditentukan Penggunaannya/
Appropriated
Cadangan Umum/
General Reserves
Cadangan Tujuan/
Purposes
Reserves
5
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
Catatan
2019 Notes 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING
OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 429.518.700.916 748.446.822.910 Cash received from customers
Penerimaan restitusi pajak 8.790.030.115 57.487.908.451 Cash received from tax restitution
Penerimaan bunga jasa giro Interest income from current account
dan deposito berjangka 161.871.241 480.308.134 and time deposit
Pembayaran kepada pemasok Cash paid to suppliers
dan beban operasional (362.020.938.660) (956.538.707.443) and operational expenses
Pembayaran kepada karyawan (71.126.557.169) (96.063.344.268) Cash paid for employees
Pembayaran beban pendanaan (58.123.082.089) (68.132.278.539) Cash paid for financing expenses
Pembayaran pajak penghasilan (27.881.163.611) (146.290.532.854) Corporate income tax paid
Kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi (80.681.139.257) (460.609.823.609) Net cash from (for) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING
INVESTASI ACTIVITIES
Penerimaan untuk Pengembangan Produk 3.537.581.818 - Receive for Product Development
Pembayaran untuk Pengembangan Produk (1.457.694.532) 13 (1.770.303.301) Repayment for Product Development
Pembelian aset tetap (66.003.500) 10,40 (136.525.505) Purchase of fixed assets
Kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi 2.013.883.786 (1.906.828.806) Net cash from (for) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING
PENDANAAN ACTIVITIES
Penerimaan pinjaman bank 219.312.895.433 355.108.057.647 Cash received from bank loan
Penerimaan pinjaman non bank 43.931.808.732 55.182.950.450 Cash received from non bank loan
Penerimaan deviden - 28.553.109 Dividend received
Pembayaran kembali pinjaman bank (122.124.463.675) (315.241.583.146) Repayment for bank loan
Pembayaran kembali pinjaman non bank (39.775.454.812) (21.200.682.218) Repayment for non bank loan
Kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan 101.344.785.678 73.877.295.842 Net cash from (for) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE/(DECREASE) IN CASH
SETARA KAS 22.677.530.207 (388.639.356.573) AND CASH EQUIVALENTS
508.970.257 (2.261.220.281)
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
PADA AWAL TAHUN 51.524.428.776 442.425.005.636 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS
PADA AKHIR TAHUN 74.710.929.240 51.524.428.776 AT ENDING OF YEAR
UNREALIZED PROFIT (LOSS) FROM FOREIGN
EXCHANGE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an
integral part of the consolidated financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) SELISIH KURS YANG
BELUM DIREALISASI
6
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
1.1. Pendirian Perusahaan 1.1. Establishment the Company
1.2. Tempat dan Kedudukan 1.2. Place and Location
Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PN
Telekomunikasi dan Siemen AG pada tahun 1966. Kerja sama ini
berlanjut pada pembentukan Pabrik Telepon dan Telegraf (PTT)
sebagai Bagian dari LPP Postel pada tahun 1968. Pada tahun
1974, bagian ini dipisahkan dari LPP Postel menjadi sebuah
Perseroan Terbatas yang berada di bawah naungan Direktorat
Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pendirian Perusahaan ini
didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 34
tahun 1974 tanggal 23 September 1974 tentang Penyetoran Modal
Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan
Perseroan (Persero) di Bidang Industri Telekomunikasi dan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: Kep -
1771/MK/IV/12/1974 tanggal 28 Desember 1974 tentang
Penetapan Modal Perusahaan Perseroan. Anggaran Dasar
Perusahaan dibuat oleh Akta Notaris Pengganti Warda Sungkar
Alurmei, S.H., Nomor 322 tanggal 30 Desember 1974 dan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor:
Y.A.5/273/10 tanggal 1 Agustus 1975.
The Company was established as the evolution of cooperation PN
Telekomunikasi and Siemens AG in 1966. This cooperation
continued in the formation of Factory Telephone and Telegraph
(FTT) as part of the LPP Postel in 1968. In 1974, this section was
separated from LPP Postel became a Limited Company under the
auspices of the Directorate General of Post and
Telecommunication. The establishment of the Company is based
on the Indonesian Government Regulation No: 34 of 1974 dated
September 23, 1974 on Remittance of Capital of the Republic of
Indonesia for the Establishment of a Limited Liability Company
(Persero) in the field of Telecommunications and Decree of the
Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number: KEP -
1771 / MK / IV / 12/1974 dated December 28, 1974 regarding the
Stipulation of Capital of the Company. The Articles of Association
was made by Notarial Deed in Lieu of Warda Sungkar Alurmei, SH,
No. 322 dated December 30, 1974 and approved by the Ministry of
Justice of the Republic of Indonesia Number: Y.A.5 / 273/10 dated
August 1, 1975.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:
036/MPBUMN/ 1988, PT Industri Telekomunikasi Indonesia
(Persero) dimasukkan ke dalam kelompok Industri Strategis. Pada
tanggal 17 Januari 1998 dikeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No: 12 tahun 1998 yang menghilangkan peran
departemen teknis dalam mengelola BUMN. Sebagai
tindaklanjutnya, pembinaan INTI beralih ke Kementrian Negara
Pendayagunaan BUMN. Pada tahun yang sama BPIS beralih
status menjadi sebuah holding company dengan nama PT Bahana
Pakarya Industri Strategis (Persero) atau PT BPIS dan sepuluh
BUMN strategis di bawahnya menjadi anak perusahaan. Kondisi ini
berakhir pada tahun 2002, dimana PT BPIS dibubarkan pada
bulan Maret 2002 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun
2002. Selanjutnya pengelolaan INTI beralih kembali ke Kementrian
Negara Pendayagunaan BUMN.
Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprise
No.: 036/M-PBUMN/1988, PT INTI (Persero) is inserted into the
Strategic Industry groups. At the date of January 17, 1998 was a
Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 12 of
1998 which eliminates the role of the technical department in
managing SOEs. As a follow up, guidance INTI switch to the
Ministry of State Owned Enterprises Reform. In the same year
BPIS switch status to a holding company under the name of PT
Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) PT BPIS and ten or
strategic SOEs under it became a subsidiary. This condition ended
in 2002, where PT BPIS disbanded in March 2002 as the
Government Regulation Number 52 of 2002. Furthermore INTI
management reverts back to the Ministry of State Owned
Enterprises Reform.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir melalui Akta Notaris No. 34, tanggal 28
Februari 2017, notaris Muhammad Hanafi, SH, di Jakarta dan
pemberitahuannya telah diterima oleh Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-114165
tahun 2012 tanggal 7 Maret 2017.
Articles of Association have been amended several times, most
recently by Deed No. 34, dated February 28, 2017, notary
Muhammad Hanafi, SH, in Jakarta and its notification had been
received by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia No. AHU-AH.01.03-114165 of 2012 dated March 7,
2017.
Perusahaan berdomisili di Jawa Barat dengan kantor pusat
berkedudukan di Jl. Moch. Toha No. 77, Bandung, Jawa Barat.
The Company is located in West Java, with its head office located
in Jl. Moch. Toha No. 77, Bandung, West Java.
7
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
1.3. 1.3.
a. Maksud dan Tujuan a. Purpose and Objective
b. Kegiatan Usaha b. Activity
1) Produksi 1) Production
● ●
2) Perdagangan 2) Commerce
Alat/perangkat/suku cadang bidang telekomunikasi,
elektronika, informatika, komputer, printer, proyektor,
multimedia, input device, alat penyimpan data,
networking product , perangkat sistem informasi
navigasi, control, instrumentasi, penginderaan jauh,
signaling , meteorologi, geofisika, klimatologi, hidrologi,
radio, cuaca, pembangkit tenaga listrik, energi baru
dan terbarukan, perhubungan, serta seluruh produk
yang berkaitan dengan alat/ perangkat/ suku cadang
tersebut angka 1 huruf a ayat ini, termasuk namun
tidak terbatas pada piranti lunak.
Tool/device/spare parts in telecommunications,
electronics, informatics, computers, printers,
projectors, multimedia, input devices, storage device,
networking product, the information systems of
navigation, control, instrumentation, remote sensing,
signaling, meteorology, geophysics, climatology,
hydrology, radio, weather, power generation,
renewable energy, transportation, and all products
related to the tools / equipment / spare parts number
1 letter a of this paragraph, including but not limited to
software.
● Menyalurkan/mendistribusikan dan memasarkan
produk-produk tersebut pada huruf a baik hasil produk
sendiri maupun hasil produksi pihak lain;
● Channeling/distributing and marketing these products
as mentioned on letter a, either its own products or
production of other parties;
Sesuai Akta Akta Notaris No. 34, tanggal 28 Februari 2017, notaris
Muhammad Hanafi, SH, di Jakarta dan pemberitahuannya telah
diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-114165 tahun 2012 tanggal
7 Maret 2017, tentang Anggaran Dasar Perusahaan, Pasal 3,
bahwa maksud dan tujuan Perusahaan dapat diuraikan sebagai
berikut:
In accordance with the Deed of Establishment No. 34, dated
February 28, 2017, of Muhammad Hanafi S.H, notary in Jakarta
and has been acknowledged by Ministry of Law and Human Rights
of Indonesia Republic No. AHU-AH.01.03-114165 of 2012 dated
March 7, 2017 about the Company's Articles of Association, on
Article 3, stated that the objectives and purposes of the Company
are described as follows:
Maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di
bidang Industri telekomunikasi, elektronika, informatika,
pelestarian/energi serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya
perseroan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan /
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan
dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
The purpose and objective of the Company is conducting
business in the field of telecommunication industry, electronics,
informatics, conservation / energy and optimization of resource
utilization of the company to produce goods and or services of
high quality and strong competitiveness to gain / pursue profit
to increase the value of the company by applying the principles
of a limited lability company
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
To achieve the objectives, the Company may carry out the
following activities:
Maksud dan Tujuan, Kegiatan Usaha serta Operasionalnya Purpose and Objective, Activity and Operational
8
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
1.3. 1.3.
b. Kegiatan Usaha (lanjutan) b. Activity (continued)
2) Perdagangan (lanjutan) 2) Commerce (continued)
● Melakukan pemasokan di bidang telematika, yang
terdiri dari teknologi informasi, komunikasi multimedia,
telekomunikasi, navigasi, kontrol dan instrumentasi,
penginderaan jauh, telekomunikasi darat dan/atau
satelit (transmisi, jaringan, teknologi dan sistem
informasi, networking, sistem pemancar dan penerima
radio dan televisi, kontrol & instrumen), perangkat
keras (komputer, printer, proyektor multimedia, input
device, alat penyimpan data, networking product ,
accessories & supplies , perangkat sistem informasi
khusus), konten (content distance learning , konten
program televisi, konten program multimedia, konten
program portal), aplikasi (aplikasi komputer, aplikasi
komunikasi, aplikasi telemetrik, aplikasi GIS, aplikasi
GPS), alat teknik pendidikan (peraga dan visualisasi)
dan lainnya;
● Marketing in the areas of telematics, which consists of
information technology, multimedia communications,
telecommunications, navigation, control and
instrumentation, remote sensing, telecommunications
terrestrial and/or satellite (transmission, network,
technology and information systems, networking,
system of radio transmitters and receivers and
television, controls & instruments), hardware
(computers, printers, multimedia projectors, input
device, storage device, networking products,
accessories and supplies, device specific information
system),content (content distance learning, content of
television programs, content multimedia program,
program content portal), application (computer
applications, communication applications, telemetrik
applications, GIS applications, GPS applications), tool
engineering education (teaching and visualization);
and others;
● Melakukan pemasokan di bidang pertahanan, yang
terdiri dari alat/peralatan/suku cadang sistem
keamanan seperti Cyber Security dan ISE-R (Inti
Smart Exchange-Radio Over Internet Protocol );
● Conducting supply in the defense sector, which
consists of security system tools / equipment / parts
such as Cyber Security and ISE-R (Core Smart
Exchange-Radio Over Internet Protocol);
● Melakukan pemasokan di bidang kelistrikan/energi,
yang terdiri dari alat/peralatan/suku cadang serta
perlengkapan listrik untuk pembangkit listrik, gardu
induk dan gardu distribusi, jaringan transmisi dan
jaringan distribusi, instalasi pabrik, instalasi bangunan
umum lainnya;
● Perform supply in electricity / energy, which consists
of tools / equipment / spare parts as well as electrical
equipment for generating electricity, substations and
distribution substations, transmission networks and
distribution networks, installation Factory, installation
of other public buildings;
● Melakukan perdagangan umum termasuk namun tidak
terbatas pada ekspor dan impor, bertindak sebagai
leveransir, grossir, supplier, distributor, keagenan atau
perwakilan dari perusahaan-perusahaan atau badan-
badan hukum lain, baik dari dalam maupun luar negeri.
● Conducting general trading including but not limited to
export and import, act as suppliers, grossir, supplier,
distributor, agency or representative of companies or
other legal entities, both within and outside the
country.
Marketing in the fields of transportation, which
consists of tools/equipment/spares radio
telecommunications and electronics, land navigation,
marine navigation, air navigation, signaling,
meteorology, geophysics, climatology, hydrology,
weather radio, and more;
Maksud dan Tujuan, Kegiatan Usaha serta Operasionalnya
(lanjutan)
Purpose and Objective, Activity and Operational (continued)
● Melakukan pemasokan di bidang perhubungan, yang
terdiri dari alat/peralatan/suku cadang radio
telekomunikasi & elektronika, navigasi darat, navigasi
laut, navigasi udara, signaling , meteorologi, geofisika,
klimatologi, hidrologi, radio cuaca dan lainnya.
●
9
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
1.3. 1.3.
b. Kegiatan Usaha (lanjutan) b. Activity (continued)
3) Jasa 3) Service
Manage service, seat management;
Penelitian dan Pengembangan; Research and Development;
Konsultansi dan/atau perencanaan; Consulting and/or planning;
Manajemen proyek; Project management;
Pendidikan dan Pelatihan; Education and training;
Cooperation and rental of telecommunications
infrastructure and / or electronic and / or informatics
and / or power generation and / or new and renewable
energy and / or transportation and others;
● Pelaksana konstruksi di bidang sipil, mekanikal dan
elektrikal yang terkait dengan bidang usaha
perdagangan pada huruf b di atas dan lainnya;
● Contractor in the field of civil, mechanical and
electrical related business field of trade in letter b
above and others;
● Pengangkutan/transportasi, yang terdiri dari angkutan
barang darat, angkutan barang laut, angkutan barang
udara, angkutan multimoda, peluncuran satelit, lainya.
● Logistics/Transportation, which consists of land
transport, sea freight transport, air freight transport,
multimodal transport, satellite launch, others.
● ●
● ●
● Kerjasama dan penyewaan infrastruktur
telekomunikasi dan/atau elektronika dan/atau
informatika dan/atau pembangkit tenaga listrik
dan/atau energi baru dan terbarukan dan/atau
perhubungan dan lainnya;
●
● Manage service, seat management; ●
● ●
● ●
● Desain dan perekayasaan pada seluruh yang berkaitan
dengan bidang usaha produksi dan perdagangan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b ayat ini
dan lainnya;
● Design and engineering across all business sectors
related to production and trade as referred to in
paragraphs a and b of this paragraph and others;
● Pelayanan purna jual, dukungan teknik pada seluruh
produk yang berkaitan dengan bidang usaha produksi
dan lainya;
● After-sales service, technical support on all products
related to production and other business sectors;
● Melakukan instalasi, test seluruh produk yang
berkaitan dengan bidang usaha produksi dan
perdagangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b ayat ini dan lainnya;
● Installation, test all products associated with the field
of production and trade as referred to in paragraphs a
and b of this paragraph and others;
● Melakukan seluruh kegiatan jasa/jasa pendukung yang
berkaitan dengan bidang usaha produksi dan
perdagangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b ayat ini, termasuk namun tidak terbatas pada
jasa pemborongan dan/atau pemeliharaan dan lainnya;
● Conducting all activities of service / support services
related to the field of production and trade enterprises
as referred to in paragraphs a and b of this paragraph,
including but not limited to chartering services and / or
maintenance and others;
● Melakukan jasa perakitan alat/perangkat/suku cadang
yang berkaitan dengan bidang usaha produksi dan
perdagangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b ayat ini dan lainnya;
● Rendering the assembly tool / device / spare parts
associated with the field of production and trade as
referred to in paragraphs a and b of this paragraph
and others;
Maksud dan Tujuan, Kegiatan Usaha serta Operasionalnya
(lanjutan)
Purpose and Objective, Activity and Operational (continued)
10
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
1.3. 1.3.
c. Operasional Perusahaan c. Operational Company
1.4. Modal Dasar Perseroan 1.4. Authorized Capital of the Company
Berdasarkan perubahan terakhir keputusan rapat perseroan
dengan Akta No. 30 tanggal 19 juli 2012, Notaris Muhammad
Hanafi S.H, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan
dari Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU-40994.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 27 Juli 2012, pasal 4
bahwa modal dasar perseroaan sebesar Rp1.000.000.000.000
terbagi atas 1.000.000 saham masing-masing saham bernominal
Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan
disetor sejumlah 350.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya
sebesar Rp350.000.000.000, dengan komposisi sebagai berikut:
Based on the last change of the company's decision in a meeting
by Deed No.30, dated July 19, 2012, Notary Muhammad Hanafi,
SH, Notary in Jakarta and was approved by the Ministry of Justice
and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-
40994.AH.01.02. in the year 2012 dated July 27, 2012, article 4
that the basis capital of the company amounted
Rp1.000.000.000.00 divided into 1.000.000 shares with each
nominal shares is Rp1.000.000. From that basis capital has been
subscribed and paid 350.000 shares with a total nominal value of
Rp350.000.000.000, with the following composition:
Negara Republik Indonesia 175.000 1.000.000 175.000.000.000
Jumlah/Total 175.000 1.000.000 175.000.000.000
Berdasarkan perubahan terakhir keputusan rapat perseroan
dengan Akta No.01, tanggal 1 Maret 2007, Notaris Anas Lutfi, SH,
SpN., MM., MKn., di Tanggerang dan telah mendapatkan
pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No. W29-00595 HT.01.04-TH.2007, tanggal 29
Maret 2007, pasal 4 bahwa modal dasar perseroan sebesar
Rp500.000.000.000 terbagi atas 500.000 saham masing-masing
saham bernominal Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah
ditempatkan dan disetor sejumlah 175.000 saham dengan nilai
nominal seluruhnya sebesar Rp175.000.000.000, dengan
komposisi sebagai berikut:
Based on the last change of the company's decision in a meeting
by Deed No.01, dated March 1, 2007, Notary Anas Lutfi, SH, SpN.,
MM., MKn., In Tangerang and was approved by the Ministry of Law
and Human Rights of the Republic of Indonesia No.W29-
00595HT.01.04 TH.2007, dated March 29, 2007, article 4 that the
basis capital of the company amounted Rp500.000.000.00 divided
into 500.000 shares each nominal shares is Rp1.000.000. From
that base capital has been subscribed and paid 175.000 shares
with a total nominal value Rp175.000.000.000, with the following
composition:
Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/
Shares
Nilai Nominal/
A Par Value (Rp)Nilai Modal Saham /Value of Shares
Selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud ayat 2,
perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka
optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan antara lain
dalam bentuk kerjasama dan/atau penyewaan aset, lahan,
gedung, gudang, ruang perkantoran, bengkel, dan properti
lainnya serta kerjasama dan/atau penyewaan mesin-mesin, alat
ukur dan peralatan produksi lainnya.
Besides the business activities in accordance with paragraph
2, the company can conduct business in order to optimize
resources owned by the Company among other things in the
form of collaboration and / or leasing of assets, land,
buildings, warehouses, office space, garage, and other
properties as well as the cooperation and / or leasing
machines, measuring tools and other production equipment.
Maksud dan Tujuan, Kegiatan Usaha serta Operasionalnya
(lanjutan)
Purpose and Objective, Activity and Operational (continued)
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 30
Desember 1974.
The Company commenced its commercial operations on 30
December 1974.
11
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
1.4. Modal Dasar Perseroan (lanjutan) 1.4. Authorized Capital of the Company (continued)
1.5. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi 1.5. Board of Commissioners and Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : : President Commissioner
Komisaris : : Commissioner
Komisaris : : Commissioner
Sekretaris Komisaris : : Secretary Commissioner
Direksi Directors
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Selaku Rapat Umum Pemegang Saham pada Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia nomor:
SK-161/MBU/07/2019 tanggal 24 Juli 2019, tentang
pemberhentian perubahan nomenklatur jabatan ,dan
pengangkatan anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia jo. Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat
Umum Pemegang Saham pada Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Industri Telekomunikasi Indonesia nomor: SK-
213/MBU/10/2019 tanggal 4 Oktober 2019, tentang pemberhentian
dan pengangkatan anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, maka susunan
Direksi Perusahaan per 31 Desember 2019 adalah sebagai
berikut:
Based on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises as
the General Meeting of Shareholders of PT Industri Telekomunikasi
Indonesia (Persero) number: SK-161 / MBU / 07/2019 dated July
24, 2019, concerning the dismissal of changes in nomenclature of
positions, and the appointment of members the Company's
Directors of PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) jo.
Decree of the Minister of State-Owned Enterprises as the General
Meeting of Shareholders of the Indonesian Industrial Company PT
Industri Telekomunikasi (Persero) number: SK-213 / MBU /
10/2019 dated October 4, 2019, concerning the dismissal and
appointment of members of the Directors of PT Industri
Telekomunikasi Indonesia (Persero), the composition of the
Company's directors as of December 31, 2019 is as follows:
Djoko Agung Harijadi
Nuning Sri Rejeki Wulandari
Suripto
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) berdasarkan
Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor SK-
131/MBU/05/2018 tanggal 17 Mei 2018, tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan kembali Anggota Dewan Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Sdri. Nuning Sri Rejeki Wulandari, Susunan
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
The structure of the Company's Boards of Commissioners of based
on the Ministry of State Owned Enterprises of the Republic of
Indonesia Number SK-131/MBU/05/2018 dated 17 May 2018,
about the dismissal and appointment of members of the Board of
Commissioners of the Company PT Industri Telekomunikasi
Indonesia (Persero), composition of the Boards of Directors are as
follows:
Unggul Priyanto
Negara Republik Indonesia 350.000 1.000.000 350.000.000.000
Jumlah/Total 350.000 1.000.000 350.000.000.000
Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/
Shares
Nilai Nominal/
A Par Value (Rp)Nilai Modal Saham /Value of Shares
12
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
1.5. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) 1.5.
Direktur Utama : : President Director
Direktur Keuangan : : Finance Director
Direktur Bisnis : : Bussiness Director
Gaji Salary
Tunjangan Allowance:
● THR THR●
● Santunan Purna Jabatan The post of compensation●
● Tunjangan Biaya Transportasi Allowance of Transportation ●
● Tunjangan Perumahan dan Utilitas Allowance for Housing and Utilities●
Jumlah Total
1.5. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) 1.5.
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris Committee under the Board of Commissioners
Ketua : : Chief
Anggota : : MemberEndarjono
Untuk lebih meningkatkan kinerjanya, Dewan Komisaris wajib
membentuk Komite Audit yang beranggotakan satu atau lebih
anggota Dewan Komisaris serta kalangan luar dengan berbagai
keahlian dan kualifikasi yang dibutuhkan. Komite Audit harus
bebas dari pengaruh Direksi maupun Eksternal Auditor.
To improve their performance, the Board of Commissioners must
establish an Audit Committee comprised of one or more members
of the Board of Commissioners as well as the outside with a wide
range of skills and qualifications required. The audit committee
should be free from the influence of the Directors and External
Auditor.
6.035.870.161 5.996.330.000
Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
masing-masing sebanyak 399 dan 486 orang.
The number of employees as of December 31, 2019 and 2018
were 399 and 486, respectively.
Board of Commissioners and Directors (continued)
262.620.000 232.380.000
734.686.290 900.000.000
Dengan demikian Komite Audit hanya bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris. Penggantian anggota Komite Audit yang belum
habis masa jabatannya dan pengangkatn anggota Komite Audit
yang baru harus mendapat persetujuan paling sedikit 50% dari
jumlah anggota Dewan Komisaris.
Nuning Sri Rejeki Wulandari
Thus the Audit Committee is responsible only to the Board of
Commissioners. Replacement of members of the unexpired Audit
Committee in the term of office and an appointmet of new Audit
Committee members must be approved by at least 50% of the
number of members of the Board of Commissioners.
Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Nomor:
KEP-01/DEKOM/INTI/IV/2018 tentang Pengangkatan Komite Audit
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi
Indonesia (Persero) tanggal 2 April 2018, adalah sebagai berikut:
Based on the Decision of the Board of Commissioners of the PT
Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Number: KEP-
01/DEKOM/INTI/IV/2018 concerning the Appointment of the Audit
Committee of the PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Company on April 2, 2018, is as follows:
Tri Hartono Rianto
Teguh A Suryandono
Board of Commissioners and Directors (continued)
Otong Iip
3.755.418.710 3.678.900.000
271.175.000 306.575.000
1.011.970.161 878.475.000
Perusahaan memberikan kompensasi kepada Dewaan Komisaris
dan Direksi berupa gaji/tunjangan sebesar Rp6.053.870.161 dan
Rp5.996.330.000, tahun buku 2019 dan tahun buku 2019, dengan
rincian sebagai berikut:
The Company provides compensation to the Board of
Commissioners and Board of Directors in the form of salaries /
allowances of Rp6.053.870.161 and Rp5.996.330.000,the
financial statement year 2019 and 2018, with details as follows:
2019 2018
13
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
1.6. Entitas Anak 1.6. Subsidiary Company
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
Jumlah/Total 19.500.582 1.000 19.500.582.000 100%
PT INTI (Persero) 16.800.582 1.000 16.800.582.000 86%
PT PINDAD (Persero) 2.700.000 1.000 2.700.000.000 14%
Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/
Shares
Nilai Nominal/
A Par Value (Rp)
Nilai Modal Saham/
Value of Shares (Rp) (%)
Jumlah/Total 10.800.000 1.000 10.800.000.000 100%
Anggaran Dasar IPMS telah mengalami beberapa kali perubahan,
antara lain melalui Akta No.195, tanggal 25 Juni 2013, Notaris
Nining Puspitaningtyas, SH, di Tanggerang tentang penambahan
modal disetor sebesar Rp8.700.582.000 sehingga total modal
disetor berubah menjadi sebesar Rp16.800.582.000 dan telah
terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No. AHU-0072491.AH.01.09.Tahun 2013 Tanggal 29
Juli 2013, dengan komposisi sebagai berikut:
The Articles of association of IPMS have been changed several
times, among others by the deed No. 195, dated 25 Juni 2013,
notary Nining Puspitaningtyas, SH, in Tangerang regarding the
increase in paid-up capital of Rp8.700.582.000 so the total paid-up
capital was change into Rp16.800.582.000 and has been registered
at the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia No. AHU-0072491. AH.01.09. Tahun 2013 dated 29 July
2013, with the composition as follows:
PT Inti Pindad Mitra Sejati ("IPMS") adalah perusahaan patungan
dari PT Industri Telekomunikasi (Persero) dan PT PINDAD
(Persero), yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 31
tanggal 26 Juli 2004 dari Nining Puspitaningtyas, SH, Notaris yang
berkedudukan di Bandung, yang telah diubah dengan Akta Notaris
Nomor : 20 tanggal 21 Maret 2005 yang telah disahkan dengan
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor : C-21806 HT.01.01.TH.2005 tanggal 5 Agustus
2005, Tambahan Berita - Negara R.I. No. 23 tanggal 20 Maret
2007. Pengumuman dalam Berita - Negara R.I. sesuai dengan
ketentuan Pasal 22 (1) Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas.
PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS) is a joint venture company
between PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) and PT
PINDAD (Persero), established based on the deed No. 31 date 26
July 2004 from Nining Puspitaningtyas, SH, Notary located in
Bandung, which have been changed by the deed Number: 20 date
21 March 2005 which have been authorized by the decision of the
Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
Number: C-21806 HT.01.01.TH.2005 date 5 August 2005,
additional in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 23
dated 20 March 2007. Announcement in the the State Gazette of
the Republic of Indonesia agreed to the article 22 (1) law No. 1 year
1995 about Limited Company.
Modal Dasar IPMS ditetapkan sebesar Rp40.000.000.000 terbagi
atas 40.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per
saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor
sebesar 37% atau sejumlah 10.800.000 saham dengan nominal
seluruhnya sebesar Rp10.800.000.000, dan telah disetor penuh
dengan uang tunai melalui kas Perseroan dengan rincian:
IPMS's authorized capital are stated of Rp40.000.000.000 divided
into 40.000.000 of share with the nominal value of Rp1.000 per
share, from which has been subscribed and paid-up of 37% or
10.800.000 shares or nominal Rp10.800.000.000, and paid-up by
cash with the details as follows:
Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/
Shares
Nilai Nominal/
A Par Value (Rp)
Nilai Modal Saham/
Value of Shares (Rp) (%)
PT PINDAD (Persero) 2.700.000 1.000 2.700.000.000 25%
PT INTI (Persero) 8.100.000 1.000 8.100.000.000 75%
14
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
1.6. Entitas Anak 1.6. Subsidiary Company
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
2. 2.
- -
- -
- -
Jumlah/Total 10.800.000 1.000 10.000.000.000 100%
PERUBAHAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN CHANGES TO STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING
STANDARDS
PT Widya Bhakti Inti 1 1.000 1.000 0%
PT INTI (Persero) 9.999.999 1.000 9.999.999.000 100%
PT Inti Konten Indonesia ("INTEN") adalah anak perusahaan dari
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) dan PT Widya
Bhakti Inti, yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 52
tanggal 11 Mei 2010, dari Notaris Humberg Lie, SH., SE., M.Kn.,
Notaris yang berkedudukan di Jakarta. Akta pendirian tersebut
telah disahkan dengan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-24412.AH.01.01.
Tahun 2010, tanggal 14 Mei 2010. Anggaran dasar Perusahaan
telah beberapa kali diubah, perubahan terakhir yaitu Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Inti Konten
Indonesia No. 03 tanggal 06 November 2015, dari Notaris
Rasman, SH., Notaris yang berkedudukan di Kota Bandung.
PT Inti Konten Indonesia ("INTEN") is a subsidiary of PT Industri
Telekomunikasi Indonesia (Persero) and PT Widya Bhakti Inti,
established based on the Incorporation Deed Number 52 dated 11
May 2010, by the notary Humberg Lie, SH, SE, M.Kn. the notary
located in Jakarta. The Incorporation Deed has been approved
through the decision letter of the Ministry of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia number: AHU-24412.AH.01.01. Tahun
2010, dated 14 May 2010. The articles association of INTEN has
been changes several times, recently based on the Declaration
Deed of Shareholder INTEN No. 03 dated 30 November 2015, of
notary Rasman, SH, located in Bandung.
Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/
Shares
Nilai Nominal/
A Par Value (Rp)
Nilai Modal Saham/
Value of Shares (Rp) (%)
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah
diterbitkan tetapi tidak wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 31 Desember 2019 dan belum diterapkan
secara dini oleh Perseroan sebagai berikut:
The standards and interpretations of certain new accounting standards have
been issued but are not required to be applied for the book year beginning
on or after 31 December 2019 and have not been applied in advance by the
Company as follows:
Standar ini harus diterapkan pada atau setelah tanggal 1 Januari
2020. Penerapan dini diperbolehkan khusus bagi entitas yang telah
menerapkan. Sementara ini, Perseroan belum melakukan kajian yang
terperinci atas dampak penerapan standar akuntansi baru tersebut
dan tidak bermaksud untuk mengadopsi standar ini sebelum tanggal
efektifnya.
This standard shall be applied on or after 1 January 2020. Early application
is permitted specifically for entities that have applied. In the meantime, the
Company has not undertaken a detailed review of the impact of the adoption
of the new accounting standards and does not intend to adopt these
standards before their effective date.
PSAK 71 : Instrumen Keuangan, PSAK 71 mengatur perubahan
persyaratan terkait instrumen keuangan seperti: klasifikasi dan
pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.
PSAK 72 : Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan. PSAK 72
menetapkan prinsip yang diterapkan entitas untuk melaporkan
informasi yang berguna kepada pengguna laporan keuangan
tentang sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian pendapatan dan
arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan.
PSAK 72: Revenues from Contracts with Customers. PSAK 72
establishes the principles applied by an entity to report useful
information to users of financial statements about the nature,
amount, time and uncertainty of revenues and cash flows arising
from contracts with customers.
PSAK 71 : Financial Instruments, PSAK 71 regulates changes in
requirements related to financial instruments such as: classification
and measurement, impairment and hedge accounting.
PSAK 73 : Sewa. PSAK 73 menetapkan prinip pengakuan,
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa.
PSAK 73: Rent. PSAK 73 establishes the principles for recognizing,
measuring, presenting and disclosing leases.
15
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3.
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
b. b.
● ●
● ●
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan
menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK)- Ikatan Akuntan Indonesia.
The consolidated financial statements are prepared and presented
using the Financial Accounting Standards in Indonesia, including the
Statement of Financial Accounting Standards and Interpretations of
Financial Accounting Standards issued by the Financial Accounting
Standards Board (DSAK)-Indonesian Institute of Accountant.
Manajemen Perusahaan bertanggung-jawab atas penyusunan laporan
keuangan konsolidasian dan telah menyetujui laporan keuangan
konsolidasian 31 Desember 2019 untuk diterbitkan pada tanggal 05
Maret 2020.
The Company's management is responsible for the preparation of the
consolidated financial statements and has approved the consolidated
financial statements as of 31 December 2019 to be published on March
05, 2020.
Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian
Basic of Presentation and Preparation of the Consolidated
Financial Statement
Nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset
dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan
konsolidasian;
Value of reported assets and liabilities, and disclosure of
contingent assets and liabilities on the consolidated financial
statements;
Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Revenues and expenses during the reporting period.
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya
perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini
disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain
accounts which are measured on the bases described in the related
accounting policies. The consolidated financial statements, except for
the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of
accounting.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung
dan dikelompokkan kedalam kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan.
Statements of cash flows prepared using the direct method and
classified into operating, investing and financing activities.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan
standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi:
In the preparation of consolidated financial statements in accordance
with financial accounting standard in Indonesia requires estimates and
assumptions that affect:
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian
Laporan Keuangan”.
The financial statements prepared in accordance with the Statement of
Financial Accounting Standards (PSAK) No. 1 (Revised 2013),
"Presentation of Financial Statements".
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2019 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2018.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated
financial statements for the year ended December 31, 2019 are
consistent with those adopted in the preparation of the consolidated
financial statements for the year ended December 31, 2018.
16
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
c. Mata Uang Fungsional dan Penyajian c. Functional Currency and Reporting
Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies
d. Transaksi Dalam Mata Uang Asing d. Transactions in Foreign Currency
Transaksi dan Saldo Transactions and Balances
At the statement of financial position date, monetary assets and
liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah
using the Bank Indonesia middle rate of exchange prevailing at the
statement of financial position date.
Selanjutnya, untuk pungutan dan penyetoran pajak-pajak (PPN dan
PPh) berkenaan dengan tagihan dan liabilitas dalam mata uang asing
dibayarkan dengan rupiah, dan dicatat sesuai dengan ‘kurs pajak
mingguan’ yang berlaku pada tanggal diterbitkannya faktur pajak yang
bersangkutan.
Furthermore, for the collection and remittance of taxes (VAT and
income tax) with respect to claims and liabilities in foreign currency
payable in dollars, and recorded in accordance with the 'weekly tax rate
"prevailing at the date of issuance of tax invoice in question.
Berikut adalah kurs mata uang asing yang digunakan pada tanggal
laporan posisi keuangan:
The following are the foreign exchange rates used at the statement of
financial position date:
Seluruh angka keuangan dalam laporan keuangan ini disajikan dalam
Rupiah penuh kecuali apabila dinyatakan lain.
The entire financial figures in the financial statements is Indonesian
Rupiah unless otherwise stated.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal Laporan Posisi
Keuangan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah
Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi
kurs yang terjadi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi tersebut,
akan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode
berjalan.
Transactions in foreign currencies recorded based prevailing rates on
date transaction. On balance sheet date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currency are adjusted to reflect the official
middle rate of exchange (Bank Indonesia rate) prevailing at such date.
Any gain or losses are credited or charged to current year income
statement.
EUR 1 Rp15.589 Rp16.174
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan pada tiap
entitas Perseroan dan Entitas Anak diukur dengan mata uang
lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang
fungsional”). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian
Perseroan.
The transactions included in the financial statements of each entity of
the Company and the Subsidiary are measured in the currency of the
primary economic environment in which the entity operates ("the
functional currency"). The consolidated financial statements are
presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency
of the Company.
USD 1 Rp13.901 Rp14.481
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah transaksi Bank Indonesia yang
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIESIKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
Mata Uang 31 Desember 2019 31 Desember 2018
17
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
e. Prinsip-Prinsip Konsolidasian e. Principles of Consolidation
1) 1)
2) 2)
3) 3)
4) 4)
1) 1)
2) 2)
3) 3)
4) 4)
5) 5)
6) 6)
7) 7)
Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; Recognizes the fair value of any investment retained;
Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan
atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan
Recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya
diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi,
atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
Reclassifies the parent’s share of components previously
recognized in other comprehensive income to profit or loss or
retained earnings, as appropriate.
Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap Kepentingan
Non Pengendali;
Derecognizes the carrying amount of any the Non Controlling
Interest;
Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang
dicatat di ekuitas, bila ada;
Derecognizes the cummulative translation differences, recorded
in equity, if any;
Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Recognizes the fair value of the consideration received;
Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan
liabilitas entitas anak;
Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the
subsidiaries;
Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian
dengan investor lain;
Power over more than half of the voting rights by virtue of an
agreement with other investors;
Kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional
entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
Power to govern the financial and operating policies of the entity
under a statute or an agreement;
Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar
direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas
melalui direksi atau organ tersebut; atau
Power to appoint or remove the majority of the board of directors
or equivalent governing body and control of the entity is by that
board or body; or
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan
Perseroan dan entitas yang dikendalikan oleh Perseroan (entitas
anak).
The consolidated financial statements incorporate the financial
statements of the Company and entities controlled by the Company
(subsidiaries).
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi,
yaitu tanggal Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan
tanggal Perseroan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap
ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas,
kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas
bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam
kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being
the date on which the Company obtained control, and continue to be
consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to
exist if the Company owns, directly or indirectly through another
subsidiaries, more than half of the voting power of an entity unless, in
exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such
ownership does not constitute control. Control also exists under certain
circumstances when there is:
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat
dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan
entitas melalui direksi atau organ tersebut.
The power to give a majority vote at meetings of the board of
directors or equivalent governing body and control of the entity is
by that board or body.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka
Perusahaan dan/atau Entitas anak:
In case of loss of control over a subsidiaries, the Company and/or its
subsidiaries:
18
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
e. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) e. Principles of Consolidation (continued)
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perseroan dan entitas anak
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
dicatat sebagai transaksi ekuitas Nilai tercatat kepentingan entitas
anak dan kepentingan non pengendali disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak.
Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non pengendali
disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima
diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik
entitas induk.
Changes in the Company and its subsidiaries interests in subsidiaries
that do not result in a loss of control are accounted for as equity
transactions. The carrying amounts of the Company and its subsidiaries
interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the
changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference
between the amount by which the non-controlling interests are adjusted
and the fair value of the consideration paid or received is recognised
directly in equity and attributed to owners of the Company.
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset neto
Entitas Anak disajikan sebagai ”Kepentingan Non pengendali” pada
Laporan Posisi Keuangan konsolidasian. Hak minoritas atas laba
(rugi) neto Entitas Anak pada Laporan Laba Rugi Komprehensif
konsolidasian disajikan sebagai ”Laba/Rugi Periode Berjalan yang
Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Nonpengendali”.
Minority interest in net assets of Subsidiaries are presented as “Non-
controlling Interests” in the Consolidated Statements of Financial
Position. Minority interest in net earnings (loss) of Subsidiaries are
presented in the Consolidated Statements of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income as “Profit/Loss for the Period Attributable to
Non-Controlling Interests”.
Transaksi dengan Kepentingan Non Pengendali yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi
ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan
bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang
diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada
Kepentingan Non Pengendali juga dicatat di ekuitas.
Transactions with Non Controlling Interest that do not result in loss of
control are accounted for as equity transactions. The difference
between the fair value of any consideration paid and the relevant share
acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded
in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in
equity.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas
anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perseroan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of
the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those
used by the Company.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan
(termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances
(including the related significant unrealized gains or losses) have been
eliminated.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada
Kepentingan Non Pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan
Kepentingan Non Pengendali mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiaries are attributed to the Non
Controlling Interest even if that Non Controlling Interest in a deficit
balance.
Kepentingan Non Pengendali mencerminkan bagian atas laba atau
rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan
secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang
masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
Non Controlling Interest represents the portion of the profit or loss and
net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not
owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the
consolidated statements of comprehensive income and under the equity
section of the consolidated statements of financial position, respectively,
separately from the corresponding portion attributable to the owners of
the Company.
19
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties
1) 1)
- -
- -
- -
2) 2)
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) huruf (a) memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personel
manajemen kunci entitas (entitas induk dari entitas).
A person identified in (1) (a) has significant influence over
the entity or is a member of the key management
personel of the entity (or of a parent of the entity).
Satu Entitas adalah ventura bersama dari Entitas ketiga dan
Entitas yang lain adalah Entitas asosiasi dari Entitas ketiga.
One entity is a joint venture of a third entity and another
entity is the entity association of a third entity.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja
untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang
terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas
yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas
sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.
The entity is a post employment defined benefit plan for
the benefit of employees of either the company or an
entity related to the company. If the Company is itself
such a plan, the sponsoring employers are also related to
the Company.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh
orang yang diidentifikasi dalam angka (1); dan
The entity is controlled or jointly controlled by a person
identified in (1); and
Entitas dan Entitas pelapor adalah anggota dari kelompok
usaha yang sama (artinya Entitas induk, Entitas anak, dan
Entitas anak berikutnya terkait dengan Entitas lain).
Reporting entities are entities and members of the same
business group (ie parent entity, Entity children, and the
next child entity associated with another entity).
Suatu Entitas adalah Entitas asosiasi atau ventura bersama
dari Entitas lain (atau Entitas asosiasi atau ventura bersama
yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang
mana Entitas lain tersebut adalah anggotanya).
An entity is a joint venture entity or association of another
entity (or associate or joint venture entity that is a member
of a group of business, other entity which is a member).
Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari
pihak ketiga yang sama.
The second entity is a joint venture of the same third
party.
Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau Have a significant influence on the reporting entity; or
Personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau
perusahaan induk Perusahaan pelapor.
Key management personnel of the reporting entity or parent
entity of the reporting entity.
Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika
memenuhi salah satu hal berikut:
An entity is related to the reporting entity if it meets one of the
following:
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan
Perusahaan pelapor, jika orang tersebut:
Person or immediate family member who has a relationship with
the reporting entity if the person is:
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas
Perusahaan pelapor,
Have control or joint control over the reporting entity;
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi, didefinisikan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 (Revisi 2010),
tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, bahwa pihak-pihak
berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan
Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan
pelapor”):
Transactions with related parties, defined in Statement of Financial
Accounting Standards (SFAS) No. 7 (Revised 2010), about the related
party disclosures, that the related party is a person or company
associated with the Company prepares its financial statements
("Company complainant "):
20
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) f. Transactions with Related Parties (continued)
g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents
- -
- -
- -
- -
h. Instrumen Keuangan h. Financial Instruments
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak
diklasifikasikan sebagai dari "Kas dan Setara Kas". Kas dan Deposito
berjangka ini disajikan sebagai bagian dari "Aset Keuangan Lancar
Lainnya" atau "Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya".
Deposits which are pledged as collateral for bank guarantees are not
classified as of "Cash and Cash Equivalents". Cash and deposits is
presented as part of "Other Current Financial Assets" or "Other non-
current financial assets".
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset keuangan atau liabilitas
keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan
hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak menjadi salah satu pihak
dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau
penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal
transaksi.
The Company recognizes a financial asset or a financial liability in the
statement of financial position if, and only if, they become a party to the
contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and
sales of financial instruments are recognized on the transaction date.
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan sampai
dengan 12 (dua belas) bulan tidak digunakan sebagai jaminan
atau dibatasi penggunannya diklasifikasikan sebagai "Deposito
Berjangka Waktu 3 sampai dengan 12 Bulan".
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan sampai
dengan 12 (dua belas) bulan dan digunakan sebagai jaminan
atau dibatasi penggunaannya. Deposito ini diklasifikasikan
sebagai "Deposito Yang Dijaminkan".
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan instrumen yang dapat
diklasifikasikan sebagai Setara Kas antara lain:
Cash and cash equivalents consist of cash on hand, bank and
instruments that can be classified as Cash Equivalents include:
Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau
kurang dari tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi penggunaannya (termasuk deposit on call ); dan
Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam
jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
Time deposits with maturities of three months or less from the date of
placement and no collateral and are not restricted (including deposits
on call); and
Money market instruments acquired and can be availed within a
period of not more than 3 (three) months.
Time deposits with maturities of 3 months to 12 months are not used
as collateral or restricted the use of its classified as "Deposits Time 3
to 12 Months".
Time deposits with maturities of 3 (three) months to twelve (12)
months and used as collateral or restricted use. These deposits are
classified as "guarantee deposits".
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga normal,
persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga,
diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties, whether committed by or
with the interest rate or the normal price, terms and conditions as with
third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
21
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan Entitas
Anak mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa
mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk
seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
When calculating the effective interest, the Company and its
subsidiaries estimates future cash flows considering all contractual
terms of the financial instruments excluding future credit losses and
includes all fees and points paid or received that are an integral part of
the effective interest rate.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau
liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak
akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan
instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang
umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable
to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and
they are incremental costs that would not have been incurred if the
instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are
amortized over the terms of the instruments based on the effective
interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk
menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan
bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang
relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa
depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih
tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari instrumen keuangan.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized
cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest
income or expense over the relevant period by using an interest rate
that exactly discounts estimated future cash payments or receipts
through the expected life of the instruments or, when appropriate, a
shorter period to the net carrying amount of the financial instruments.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai
wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal
aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan).
Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan
mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika
harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar
kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi
jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang
didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk
instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.
Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi,
kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the
fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in
case of a liability). The fair value of the consideration given or received
is determined by reference to the transaction price or other market
prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value
of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments
or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for
similar instruments with similar maturities. The initial measurement of
financial instruments, except for financial instruments at fair value
through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
22
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
Penentuan Nilai Wajar Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif
pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer
(bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa
memperhitungkan biaya transaksi.
Fair value of financial investment that traded in active markets at the
consolidated statement of financial position date is based on their
quoted market price or dealer price quotations (bid price for long
positions and ask price for short positions), without any deduction for
transaction costs.
Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka
harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti
nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan
dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh
instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif,
kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value) ,
perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar
yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models) ,
dan model penilaian lainnya.
When current bid and asking prices are not available, the price of the
most recent transaction is used since it provides evidence of the current
fair value as long as there has not been a significant change in
economic circumstances since the time of the transaction. For all other
financial instruments not listed in an active market, except investment in
unquoted equity securities, the fair value is determined by using
appropriate valuation techniques. Valuation techniques include (net
present value), techniques comparison to similar instruments for which
market observable, prices exist (options pricing models), and other
relevant valuation models.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas
keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang
diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok,
ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan
metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal
dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan
nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial
liability is measured at initial recognition, minus principal repayments,
plus or minus the cumulative amortization using the effective interest
rate method of any difference between the initial amount recognized
and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan
perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah
instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat
pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan
instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset
keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas lain-lain; dan
melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada
setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar
ketentuan yang disyaratkan.
The classification of financial instruments is based on the purpose of
obtaining the instrument and considering whether the instrument has
quoted price in the active market. At initial recognition, the Company
and Subsidiaries classify financial instruments in the following
categories: financial assets at fair value through profit or loss, loans and
receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial
assets, measured financial liabilities at fair value through profit or loss
and other liabilities; and to reevaluate these categories at each reporting
date, if necessary and not to violate the required provisions.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
23
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan h. Financial Instruments
Penentuan Nilai Wajar (lanjutan) Determination of Fair Value (continued)
1) 1)
2) 2)
3) 3)
h.1. Aset Keuangan h.1. Financial Assets
Pengakuan awal Initial Recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014)
dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman
yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo, serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk
dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya, jika
diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali
pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode
keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised
2014) are grouped into 4 categories, namely (i) financial assets
at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii)
investments held to maturity, and (iv) assets financial available
for sale. The classification depends on the purpose for which
the financial assets. Management determines the classification
of its financial assets at initial recognition, where allowed and
appropriate, re-evaluate the classification of such assets at the
end of each financial period.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya
ditambah (dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi) biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset
keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun
waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang
berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal
perdagangan, yaitu tanggal Perseroan berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset tersebut.
Financial assets are initially recognized at fair value plus (in the
case of investments which are not measured at fair value
through profit and loss) transaction costs are directly
attributable. The purchase or sale of financial assets that
require delivery of assets within a period specified by regulation
or custom prevailing in the market (a common trade) are
recognized on trade date, the date the Company committed to
buy or sell the asset.
Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1
yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara
langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2); dan
Inputs other than quoted prices which include in Level 1, and
are either directly or indirectly observable for assets or liabilities
(Level 2); and
Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data
yang dapat diobservasi (Tingkat 3).
Inputs for assets and liabilities which are not derived from
observable data (Level 3).
Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar
dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input
tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar
secara keseluruhan. Penilaian signifikan suatu input tertentu dalam
penilaian nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan
dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik aset dan liabilitas
tersebut.
The level in the fair value hirarchy within which the fair value
measurement is categorized in its entirety shall be determined on the
basis of the lowest level input that is significant to the fair value
measurement in its entirety requires judgement, considering factors
specific to the assets or liability.
Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal
menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen
ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya
perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments
in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.
Perseroan dan Entitas Anak mengklasifikasi pengukuran nilai wajar
dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan
signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran.
Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries classifies the measurement of fair
value by using fair value hierarchy which reflects significance of inputs
used to measure the fair value. The fair value hierarchy is as follows:
Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik (Tingkat 1);
Quoted prices in active market for identical assets or liabilities
(Level 1);
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
24
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.1. Aset Keuangan h.1. Financial Assets
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Measurement After Initial Recognition
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and receivables
● Piutang Usaha ● Accounts Receivable
Piutang usaha adalah jumlah tagihan yang diberikan
dalam transaksi bisnis pada umumnya dan diharapkan
selesai dalam satu tahun atau kurang dikelompokkan
sebagai aset lancar.
Trade accounts receivable is the amount receivable in
business transactions in general. and expected to be
completed in one year or less are classified as current
assets.
Pada saat pengakuan awal, piutang yang mempunyai
masa angsuran lebih dari 1 (satu) tahun diukur sesuai
dengan nilai wajarnya.
At the time of initial recognition, receivables that have
installment period of more than 1 (one) year measured in
accordance with the fair value.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai. Biaya perolehan di amortisasi tersebut
memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat
perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian
integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai
bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan dan
kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang
diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses
amortisasi.
After initial measurement, loans and receivables are
subsequently measured at amortized cost using the effective
interest method, less allowance for impairment. Amortized cost
is calculated by taking into account any discount or premium on
acquisition and fees and costs that are an integral part of the
effective interest rate. The amortization is included as part of
interest income in the consolidated statement of
comprehensive income.Gains and losses recognized in
consolidated statement of comprehensif income as loans and
receivables derecognized or impaired, as well as during the
process of amortization.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kategori ini meliputi
kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar
lainnya, dan aset keuangan tidak lancar lainnya yang dimiliki
oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
On 31 December 2019 and 2018, this category includes cash
and cash equivalents, accounts receivable, gross amount due
from customers, other current financial assets, and other non-
current financial assets owned by the Company and its
Subsidiaries.
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Measurement of financial assets after initial recognition
depends on the classification as follows:
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan
tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan
tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with
fixed or determined payments and no quotes in active markets.
These financial assets are not intended for sale in the near
future and are not classified as financial assets at fair value
through profit or loss, held-to-maturity investments or available
for sale assets.
25
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.1. Aset Keuangan (lanjutan) h.1. Financial Assets (continued)
● Piutang Usaha (lanjutan) ● Accounts Receivable (continued)
a) a)
b) b)
c) c)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang dibentuk jika
terdapat bukti objektif bahwa perusahaan mengalami
kesulitan untuk merealisasikan jumlah tagihan sesuai
dengan syarat pembayaran awal yang telah disepakati
bersama, antara lain disebabkan:
Allowance for impairment losses of receivables
established when there is objective evidence that
companies find it difficult to realize the amount of the
charge in accordance with the initial payment terms that
have been agreed, among other things due to:
Pihak kreditur, dengan alasan ekonomi atau hukum
sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami
pihak debitur, memberikan keringanan (konsesi)
kepada pihak debitur yang tidak mungkin diberikan jika
pihak debitur tidak mengalami kesulitan tersebut;
The creditor, for economic or legal reasons in
connection with the financial difficulties experienced
by the debtor, to provide relief (concessions) to the
debtor is unlikely to be granted if the debtor did not
experience such difficulties;
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak
debitur;
Significant financial difficulty experienced by the
debtor;
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi
atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
Breach of contract, such as a default or delinquency
in interest or principal payments;
Penurunan nilai piutang didasarkan kepada pengalaman
masa lalu tingkat kolektibilitas debitur dan sampai saat ini
penilaian tingkat kolektibilitas dilakukan secara kolektif
untuk piutang yang berasal dari transaksi jasa
kepelabuhanan, sedangkan piutang yang berasal dari
transaksi non jasa kepelabuhanan dilakukan secara
individual.
Impairment of accounts receivable based on the
collectibility and condition of the debtor and to date
assessment of the collectibility done collectively for
receivables arising from transactions of port services,
while receivables from non transaction port services
performed individually.
Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai
piutang secara kolektif dengan menggunakan metode roll
rate method atau dikenal sebagai Migration Analysis atau
Flow Model . Model ini menggunakan pengalaman masa
lalu untuk menghitung rata-rata persentase perpindahan
(roll rate average) dan disesuaikan secara statistik untuk
persentase-persentase yang berubah secara signifikan.
The Company establishes an allowance for impairment of
receivables collectively using the roll rate method, known
as the Migration Analysis or Flow Model. This model uses
past experience to calculate the average percentage of
displacement (roll rate average) and adjusted statistically
for percentages changed significantly.
Setelah pengakuan awal piutang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga
efektif.
After initial recognition receivables are measured at
amortized cost using the effective interest method.
26
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.1. Aset Keuangan (lanjutan) h.1. Financial Assets (continued)
● Piutang Usaha (lanjutan) ● Accounts Receivable (continued)
d) d)
h.2. Liabilitas Keuangan h.2. Financial Liabilities
Pengakuan Awal Initial Recognition
Piutang yang telah dihapusbukukan, dicatat secara ekstra-
komtabel dan tidak menghilangkan kewajiban penagihan.
Apabila ternyata piutang tersebut dapat dibayar/dilunasi
oleh debitur, dicatat dan diklasifikasikan dalam akun
“Pendapatan Lain-lain”.
Receivables written off, extra-komtabel recorded and
does not eliminate the obligation of billing. If it turns out
the accounts payable/paid by the debtor, are recorded
and classified under "Other Income".
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014)
dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang,
atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised
2014) can be categorized as financial liabilities measured at
fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as
derivatives designated as hedging instruments in an effective
hedge, as appropriate.
Pihak kreditur, dengan alasan ekonomi atau hukum
sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami
pihak debitur, memberikan keringanan (konsesi)
kepada pihak debitur yang tidak mungkin diberikan jika
pihak debitur tidak mengalami kesulitan tersebut;
The creditor, for economic or legal reasons in
connection with the financial difficulties experienced
by the debtor, to provide relief (concessions) to the
debtor is unlikely to be granted if the debtor did not
experience such difficulties;
Terdapat kemungkinan bahwa pihak debitur akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya.
There is a possibility that the debtor will enter
bankruptcy or other financial reorganization.
Penghapusbukuan piutang harus mendapat persetujuan
lebih dahulu dari pemegang saham atau Komisaris sesuai
dengan Anggaran Dasar.
Write-off of receivables must obtain prior approval from
the shareholders or the Commissioner in accordance with
the Statutes.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas
keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas
keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam
hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
The Company determines the classification of its financial
liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized
initially at fair value and, in the case of loans and debts,
including transaction costs that are directly attributable.
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki liabilitas keuangan
dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi
terkait dengan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
dan derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
dalam lindung nilai yang efektif tidak diungkapkan.
The Company and its subsidiaries has financial assets under
financial liabilities measured at amortized cost. Thus,
accounting policies related to financial liabilities measured at
fair value through profit loss and derevatives that are designed
as hedging instruments in an effective hedge were not
disclosed.
27
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.2. Liabilitas Keuangan (lanjutan) h.2. Financial Liabilities (continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Measurement after initial recognition
● Pinjaman dan Utang ● Loans and debts
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 kategori ini meliputi
utang usaha, utang akrual, utang bank, utang lembaga
keuangan non-bank, dan liabilitas keuangan lainnya yang
dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
On 31 December 2019 and 2018, this category includes
accounts payable, accrued expenses, bank loan and financial
institutions non-bank, and other financial liabilities of the
Company and subsidiaries.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang
dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-
rugi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya
serta melalui proses amortisasi.
After initial recognition, loans and debt subject to interest
are subsequently measured at amortized cost using the
effective interest rate method. Gains and losses are
recognized in the statement of profit or loss when the
liabilities are derecognized as well as through the
amortization process.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari
instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, jika subtansi perjanjian kontraktual
mengharuskan Perusahaan dan Entitas Anak untuk
menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang
instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan
tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau
saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or components of financial
instruments, which are not classified as financial liabilities at
fair value through profit or loss, if the substance of the
contractual arrangement for the Company to deliver cash or
another financial asset to the holders of financial instruments,
or if the liability is settled not through the exchange of cash or
other financial assets or own stock or a predetermined fixed
amount.
Liabilitas keuangan ini pada pengakuan awal diukur pada nilai
wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak
amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas
premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.
The financial liabilities at initial recognition at fair value after
initial recognition and are measured at amortized cost, taking
into account the impact of amortization (or accretion) based on
the effective interest rate on premiums, discounts and
transaction costs that are directly attributable.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki
untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak
ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi.
Financial liabilities measured at amortized cost is not financial
liabilities held for trading on initial recognition or are not defined
to be measured at fair value through profit or loss.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
28
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan h.3. Offsetting of Financial Instruments
h.4. Penetapan Nilai Wajar h.4. Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar
aktif pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) adalah
berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi
penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk
posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila
bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga
transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti
nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan
signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi.
The fair value of financial instruments traded in active markets
at the balance sheet date is based on their quoted market price
or dealer price quotations (bid price for long positions and ask
price for short positions), without any deduction for transaction
costs. When current bid and asking prices are not available,
the price of the most recent transaction is used since it
provides evidence of the current fair value as long as there has
not been a significant change in economic circumstances since
the time of the transaction.
Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada
suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang
tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan
menggunakan teknik penilaian.
Valuation techniques include techniques present value (net
present value), comparison to similar instruments that have
observable market prices, option pricing models (options
pricing models), and other valuation models.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-hapus dan nilai
bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan
hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling-hapus atas jumlah yang telah diakui dan
terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara
simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net
amount-reported in the statement of financial position if, and
only if, currently has a legally enforceable right to set off the
mutually-recognized amounts and there is an intention to settle
on a net basis, or to realize asset and settle the liability
simultaneously.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value) ,
perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga
pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options
pricing models) , dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai
wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik
penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan
setelah dikurangi penurunan nilai.
Valuation techniques include techniques present value (net
present value), comparison to similar instruments for which
observable market prices, option pricing models (options
pricing models), and other valuation models. In the case of fair
value can not be reliably determined by using valuation
techniques, investments in equity instruments not quoted price
is stated at cost less impairment.
29
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.4. Penetapan Nilai Wajar (lanjutan) h.4. Determination of Fair Value (continued)
Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment
h.5. h.5.
h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan h.6. Impairment of Financial Assets
● ●
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi
Financial assets measured at amortized cost
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual
atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak
signifikan secara individual.
Management first assesses whether objective evidence of
impairment exists individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for financial assets
that are not individually significant.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Amortized Cost From Financial Instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan
metoda suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas
penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak
dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan
premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk
biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated using the effective interest method
less any allowance for impairment and principal repayment or
value that can not be billed. The calculation takes into account
any premium or discount on acquisition and includes
transaction costs and fees that are an integral part of the
effective interest rate.
Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company management assesses at each balance sheet
date whether a financial asset or group of financial assets is
impaired.
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih
menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko
kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di
pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset
keuangan.
The Company adjusts the price in the more advantageous
market to reflect any differences in counterparty credit risk
between instruments traded in that market and the ones being
valued for financial asset positions.
Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban keuangan,
risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus
diperhitungkan.
In determining the fair value of financial liability positions, the
Company's credit risk associated with the instrument should be
taken into account.
30
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h.6. Impairment of Financial Assets (continued)
● ●
Pinjaman yang diberikan dan Piutang Loans and receivables
Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset
keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa
yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus
kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Company assesses at the end of the reporting period
whether there is objective evidence that a financial asset or
group of financial assets is impaired. A financial asset or a
group of financial assets is impaired and impairment losses
are incurred only if there is objective evidence of
impairment as a result of one or more events that occurred
after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and
that loss event (or events) has an impact on the estimated
future cash flows of the financial asset or group of financial
assets that can be reliably estimated.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi (lanjutan)
Financial assets measured at amortized cost
(continued)
Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai
secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan
atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke
dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If management determines that no objective evidence of
impairment for financial assets assessed individually, either
financial assets are significant or insignificant, then the
asset is included in a group of financial assets with similar
credit risk characteristics and assessed for impairment the
group as collective. Assets that are individually assessed
for impairment and for which an impairment loss is or
continues to be recognized are not included in a collective
assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah
terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan
dan piutang, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi
arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di
masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut
(yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada
saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung
dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau
menggunakan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang
terjadi diakui di laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss on
loans and receivables carried at amortized cost has been
incurred, the amount of the loss is measured as the
difference between the asset’s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows (excluding
future credit losses that have not been incurred) discounted
at the financial asset’s original effective interest rate (i.e.,
the effective interest rate computed at initial recognition).
The carrying amount of the asset is reduced either directly
or through the use of an allowance account. The amount of
loss is charged to the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
31
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h.6. Impairment of Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan Piutang (lanjutan) Loans and receivables (continued)
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan
(tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum
terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif
awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi
dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The amount of the loss is measured as the difference
between the asset's carrying amount and the present value
of estimated future cash flows (excluding future credit
losses that have not yet occurred) which are discounted
using the asset's original effective interest rate. The
carrying amount of the asset is reduced and the amount of
the loss is recognized in the consolidated statement of profit
or loss and other comprehensive income.
Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas
masa depan dari kelompok aset keuangan sejak
pengakuan awal aset dimaksud, meskipun
penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset
keuangan secara individual dalam kelompok aset
tersebut, termasuk:
Observable data indicating a measurable decrease in
the estimated future cash flows of a group of financial
assets since the initial recognition of the asset, although
the decline can not be identified on individual financial
assets in the asset group, including:
Memburuknya status pembayaran pihak
peminjam dalam kelompok tersebut; dan
Worsening the payment status of borrowers in the
group; and
Kondisi ekonomi nasional atau lokal yang
berkorelasi dengan wanprestasi atas aset
dalam kelompok tersebut.
National or local economic conditions that correlate
with defaults on the assets in the group.
Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan
lainnya;
There is a probability that the borrower will enter
bankruptcy or other financial reorganization;
Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat
kesulitan keuangan; atau
The loss of an active market for that financial asset
because of financial difficulties; or
Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai meliputi: (lanjutan)
Objective evidence that a financial asset or group of
financial assets is impaired includes: (continued)
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak
peminjam atau penerbit instrumen keuangan;
Significant financial difficulty of the borrower or issuer of
financial instruments;
Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau
tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
Breach of contract, such as a default or delinquency in
interest or principal payments;
Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau
hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang
dialami pihak peminjam, memberikan keringanan
(konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin
diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan
tersebut;
The lender, for economic or legal reasons relating to
the financial difficulties experienced by the borrower, to
lighten (concession) on the part of borrowers who could
not be given if the borrower is no difficulty;
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai meliputi:
Objective evidence that a financial asset or group of
financial assets is impaired includes:
32
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h.6. Impairment of Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan Piutang (lanjutan) Loans and receivables (continued)
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang
memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk
mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga
efektif terkini.
The present value of estimated future cash flows
discounted using the beginning effective interest rate of the
financial asset. If the loans and receivables which have
variable interest rates, the discount rate for measuring any
impairment loss is the recent effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan diturunkan secara langsung
melalui kerugian penurunan nilai untuk seluruh aset
keuangan, kecuali untuk piutang usaha dan piutang lain-lain
dimana nilai tercatat diturunkan melalui akun cadangan. Bila
piutang usaha atau piutang lain-lain tidak tertagih, piutang
dihapuskan terhadap akun cadangan.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the
impairment loss directly for all financial assets with the
exception of receivables, where the carrying amount is
reduced through the use of an allowance account. When a
receivable is considered uncollectible, it is written off
against the allowance account.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan
secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat
kredit debitor), maka pembalikan atas kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya telah diakui dicatat pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment
loss decreases and the decrease can be related objectively
to an event occurring after the impairment was recognised
(such as an improvement in the debtor’s credit rating), the
reversal of the previously recognised impairment loss is
recognised in consolidated statements of comprehensive
income.
Uji penurunan nilai dilakukan secara individual untuk aset
keuangan yang signifikan yang terdapat indikasi penurunan
nilai (piutang yang bukan berasal dari transaksi jasa
kepelabuhanan). Uji penurunan nilai dilakukan secara
kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan dan aset
keuangan yang signifikan tetapi tidak memiliki indikasi
penurunan nilai berdasarkan data historis.
The impairment test is conducted individually for significant
financial assets which are indicated for impairment
(receivables not originating from port services transactions).
The impairment test is conducted collectively for non-
significant financial assets and significant financial assets
but has no indication of impairment based on historical
data.
Perseroan dan Entitas Anak membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai piutang usaha berdasarkan pendekatan
kolektif.
The Company and its subsidiaries form allowance for
impairment losses on trade receivables based on a
collective approach.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku
bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan
untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah
suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam
kontrak. Sebagai panduan praktis, Perusahaan dapat
mengukur penurunan terhadap nilai wajar instrumen dengan
menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
If a loan and receivable has a variable interest rate, the
discount rate for measuring any impairment loss is the
current effective interest rate determined under the
contract. As a practical guide, the Company may measure
impairment on fair value using observable market prices.
33
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h.6. Impairment of Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan Piutang (lanjutan) Loans and receivables (continued)
h.7. h.7.
Aset Keuangan Financial Assets
●
● ●
● ●
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima
arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak
dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak
mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset
tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company has transferred its rights to receive cash
flows from an asset or has entered into an agreement, and
substantially not transfer and do not have all the risks and
rewards of the asset and still have control of the asset, the
asset is recognized for involvement continuing with its financial
assets.
Hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
tersebut telah berakhir; atau
The rights to receive cash flows from the asset have expired;
or
Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas
dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung
kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga
atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa
adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu
kesepakatan; atau
The Company retains the right to receive cash flows from
the asset, but has assumed an obligation to pay to a third
party on the received cash flows in full without material
delay is based on an agreement; or
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima
arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer
secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer
atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset
keuangan tersebut.
The Company has transferred its rights to receive cash
flows from the asset and (i) has transferred substantially all
the risks and rewards of the asset, or (ii) is not substantially
transferred nor retained all the risks and rewards of the
asset, but has transferred control of the asset.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan
nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka
dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai
selanjutnya diakui dalam laporan rugi komprehensif, dengan
ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan
nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada
tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment
loss increases or decreases because of an event occurring
after the impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is reversed. Any subsequent
reversal of an impairment loss is recognized in the
consolidated statement of comprehensive loss, to the
extent that the carrying value of the asset does not exceed
its amortized cost at the reversal date.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Termination of Recognition of Financial Assets and
Liabilities
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya, pada saat:
Financial asset (or where applicable, a part of a financial asset
or part of a group of similar financial assets) is derecognized,
when:
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
34
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)
h.7. h.7.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
i. Persediaan i. Inventories
j. Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka j. Advances and Prepaid Expenses
Biaya dibayar dimuka merupakan biaya yang telah dibayar untuk
masa manfaat dua belas bulan atau lebih.
Prepaid expenses are expenses that have been paid for the useful life
of twelve months or more.
Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaatnya.
Pada akhir periode pelaporan, biaya dibayar dimuka sebesar nilai
barang/jasa/manfaat atau setaranya yang belum diakui pada periode
berjalan. Biaya dibayar dimuka jangka panjang disajikan sebagai
"Aset Tidak Lancar Lainnya" dalam Laporan Posisi Keuangan
(neraca).
Prepaid expenses are charged according to their useful lives. At the end
of the reporting period, prepaid expenses amounting to the value of
goods / services / benefits or equivalent which has not been recognized
in the current period. Long-term prepaid expenses are presented as
"Other Non-current Assets" in the Statement of Financial Position
(balance sheet).
Persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, barang jadi,
barang setengah jadi, bahan tambahan, jasa proyek dalam
penyelesaian, barang dalam kirim.
Inventories consist of raw materials, goods in process, finished goods,
semi-finished goods, supplementary materials, services in the
completion of projects, goods in shipping.
Persediaan dicatat berdasarkan biaya perolehan, meliputi biaya
pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual
atau dipakai, dan pemakaiannya diakui menggunakan metode rata-
rata bergerak (moving average method) . Penurunan nilai persediaan
akibat nilai realisasi bersih lebih rendah daripada biaya perolehan
diakui sebagai kerugian pada periode berjalan. Persediaan yang tidak
dapat digunakan lagi berdasarkan berita acara penilaian bagian teknis
terkait digolongkan dalam aset tidak lancar lainnya dan dilakukan
penurunan nilai.
Inventories are stated at cost, including costs of purchase, costs of
conversion and other costs incurred until supplies are in condition and
ready to be sold or used, and its use is recognized using the moving
average method. The decline in value of inventories as a result of net
realizable value is lower than the cost of acquisition is recognized as a
loss in the current period. Inventories that can not be used again by the
minutes of the relevant technical assessment section is classified in
other non-current assets and impaired.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan
atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah
antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar
kembali oleh Perusahaan.
Continuing involvement in the form of a guarantee over the
transferred asset is measured at the lower of the value of the
transferred asset and the maximum amount of consideration
that may be payable by the Company.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat
liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liability is
discharged or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh
liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama
dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau
modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas
yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal
dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another
financial liability from the same lender with substantially
different terms, or substantially modified the terms of a liability
that currently exists, an exchange or modification is treated as
a derecognition of the original liability and the recognition of a
new liability , and the difference between the respective
carrying values is recognized in the statement of profit or loss.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
(lanjutan)
Termination of Recognition of Financial Assets and
Liabilities (continued)
35
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
k. k.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai
pengaruh yang signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan
untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan
bersama atas kebijakan tersebut. Ventura bersama adalah
pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian
bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan
tersebut. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk
berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika
keputusan tentang aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan
dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
An associate is an entity over which the Group has significant influence.
Significant influence is the power to participating in a financial and
operating policy decisions investee but not control or joint control over
those policies. Joint venture is a joint arrangement that the party has
joint control over the settings have rights to the net assets of the
arrangement. Joint control is the contractual agreement to share control
of an arrangement, which exists only when decisions about the relevant
activities require the unanimous approval of all parties sharing control .
Penghasilan operasi dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi
digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian interim dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58,
Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya
disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas
aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi
dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara
individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi
nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan
jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup dan
nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya
sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau
kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban
entitas asosiasi atau ventura bersama.
Operating income and assets and liabilities of associates are
incorporated in the interim consolidated financial statements are
accounted for using the equity method, except when the investment is
classified as held for sale in accordance with PSAK 58, Non-current
Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Investments in
associates are carried in the consolidated statement of financial position
at cost and subsequently adjusted for changes in the Group's share of
the net assets of the associates occurred after the acquisition, less any
impairment in the value of the individual investments. Group's share of
losses of the associates exceeds the carrying amount of the investment
(which includes any long-term interests, in substance, a part of the
Group and net investment subsidiaries in the associate) are recognized
only to the extent that the Group has had a legal obligation or
constructive obligation or make payments on obligations of an associate
or joint venture.
Uang muka merupakan sejumlah kas keluar atau biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk suatu kegiatan atau suatu hal yang
nantinya akan mendapat pertanggungjawaban dalam waktu tertentu
dan telah ditetapkan.
Cash advance is a cash out or costs incurred by the company for an
activity or something that will have the responsibility in a certain time
and have been assigned.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Investments in Associates and Joint Ventures
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
36
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
k. k.
Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika
investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau
ventura bersama atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki
untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepentingan dalam entitas
asosiasi atau ventura bersama terdahulu dan sisa kepentingan adalah
aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai
wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai
wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55.
Group stop using the equity method from the date when its investment
ceasing to be investment in the associate or joint venture or when the
investment is classified as held for sale. When the Group maintains
interest in the associate or joint venture earlier and the rest of the
interest is a financial asset, the Group measures any remaining interest
at fair value at that date and the fair value is considered as the fair value
on initial recognition in accordance with PSAK 55.
Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi atau ventura bersama
pada tanggal metode ekuitas dihentikan penggunaannya, dan nilai
wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan
bagian kepentingan dalam entitas asosiasi atau ventura bersama
termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari
entitas asosiasi atau ventura bersama.
The difference between the carrying amount of an associate or joint
venture on the date the discontinued equity method and the fair value
of each remaining investment and any proceeds from the disposal of a
portion of interest in an associate or joint venture, including the
determination of disposal profits or losses from an associate or joint
venture.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (lanjutan) Investments in Associates and Joint Ventures (continued)
Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat investee
menjadi entitas asosiasi atau ventura bersama. Setiap kelebihan
biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari
aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas
asosiasi atau ventura bersama yang diakui pada tanggal akuisisi,
diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat
investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi.
Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset
yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya
perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di
dalam laba rugi pada periode di mana investasinya diperoleh.
Investments in associates or joint ventures are accounted for using the
equity method from the date on which the investee becomes an
associate or joint venture. Any excess cost of the acquisition over the
Group's share of net fair value of identifiable assets, liabilities and
contingent liabilities of the associate or joint venture recognized at the
acquisition date, is recognized as goodwill. Goodwill included in the
carrying amount of the investment, and are tested for impairment as
part of investment. Any excess of the ownership of the Group of the net
fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities
over the cost of investment, after the test back immediately recognized
in income in the period in which the investment is obtained.
Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011) Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah
perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan
investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama Grup. Jika perlu,
jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill ) diuji
penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan
Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara
jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi
penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan
pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi.
Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK
48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian
meningkat.
The requirements of PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments:
Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is
necessary to recognize any impairment loss with respect to the Group’s
investment in an associate. When necessary, the entire carrying
amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in
accordance with PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, as a
single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in
use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any
impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the
investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in
accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of
the investment subsequently increases.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
37
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
k. k.
l. Properti Investasi l. Investment Properties
Properti investasi awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang
meliputi harga pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung. Selanjutnya setelah penilaian awal, properti
investasi dinilai dengan menggunakan nilai wajar, yaitu setelah
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar
diakui pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Investment property is initially measured at cost which includes the
purchase price and costs directly attributable. Furthermore, after the
initial assessment, property investments valued using fair value, net of
accumulated depreciation and accumulated impairment. Gains or losses
arising from changes in fair value recognized in statement of income as
incurred.
Ketika Grup mengurangi kepemilikannya di entitas asosiasi atau
ventura bersama tetapi Group terus menggunakan metode ekuitas,
Grup mereklasifikasi ke dalam laba rugi proporsi keuntungan atau
kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan
komprehensif lain yang berkaitan dengan penurunan kepemilikan (jika
keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi
atas pelepasan aset atau liabilitas terkait).
When the Group reduces its ownership interest in an associate or a joint
venture but the Group continues to use the equity method, the Group
reclassifies to profit or loss the proportion of the gain or Ioss that had
previously been recognized in other comprehensive income relating to
that reduction in ownership interest (if that gain or loss would be
reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or
liabilities).
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi atau
ventura bersama keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi
dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian
Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi atau
ventura bersama yang tidak terkait dengan Grup.
When a group entity transacts with its associate, profits and losses
resulting from the transaction with the associate are recognized in the
Group’s consolidated financial statements only to the extent of its
interest in the associate that are not related to the Group.
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian
dari suatu bangunan atau keduanya) untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai atau keduanya.
Investment properties are properties (land or a building – or part of a
building – or both) held to earn rentals or for capital appreciation or
both.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (lanjutan) Investments in Associates and Joint Ventures (continued)
Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan
entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut dengan menggunakan
dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas
asosiasi atau ventura bersama telah melepaskan secara langsung
aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau
kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif
lain oleh entitas asosiasi atau ventura bersama akan direklasifikasi ke
laba rugi pada saat pelepasan dari aset atau liabilitas terkait, Grup
mereklasifikasi laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai
penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi atau ventura bersama
ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya.
Furthermore, the Group records all amounts previously recognized in
other comprehensive income related to the associated entity or joint
venture using the same treatment basis as required if the associate or
joint venture has directly disposed of the related assets and liabilities.
Therefore, if a gain or loss previously recognized in another
comprehensive income by an associate or joint venture will be
reclassified to profit or loss at the time of disposal of the related asset or
liability, the Group reclassifies profit and loss from equity to profit or loss
(as reclassification adjustment) entity associations or joint ventures
when the equity method is terminated.
Grup melanjutkan penerapan metode ekuitas jika investasi pada
entitas asosiasi menjadi investasi pada ventura bersama atau
investasi pada ventura bersama menjadi investasi pada entitas
asosiasi. Tidak terdapat pengukuran kembali ke nilai wajar pada saat
perubahan kepentingan.
The Group continues to use the equity method when an investment in
an associate becomes an investment in a joint venture or an investment
in a joint venture becomes an investment in an associate. There is no
remeasurement to fair value upon such changes in ownership interests.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
38
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
l. Properti Investasi (lanjutan) l. Investment Properties (continued)
m. Aset Tetap m. Fixed Assets
Pemilikan Langsung Direct Acquisition
a. a.
b. b.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk
bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan
biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan
tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property and equipment includes the purchase price,
including import duties and taxes should not be credited and costs
directly attributable to bringing the asset to the location and condition
necessary in accordance with the intended use of the set.
Penilaian kembali tanah dilakukan oleh Penilai Independen, dengan
kesimpulan sebagai berikut:
The revaluation of land made by the Independent Assessor, with the
following conclusions:
Tanah lokasi Tegallega, penilaian tanah seluas 45.957 m2
menggunakan pendekatan pasar terakhir dilakukan pada tanggal
22 Juli 2019, nilai pasar Rp 561.135.000.000.
Land Tegallega location , land area of 45.957 m2 which calculated
using the market approach last done on July 22, 2019, the market
value Rp561.135.000.000.
Tanah lokasi Palasari, penilaian tanah seluas 79.417 m2
menggunakan pendekatan pasar terakhir dilakukan pada tanggal
27 September 2019, nilai pasar Rp 258.105.250.000.
Land Palasari location , land area of 79.417 m2 which calculated
using the market approach last done on September 27, 2019, the
market value Rp258.102.250.000.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan
posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika
properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan
tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun
terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment properties are derecognized when either they have been
disposed of or when the investment property is permanently withdrawn
from use and no future economic benefit is expected from its disposal.
Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment
property are recognized in the consolidated statements of
comprehensive income in the year of retirement or disposal.
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
(cost method) , tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari,
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai,
jika ada.
Fixed assets, except land, are stated at cost (cost method), but
excluding the costs of day-to-day, less accumulated depreciation and
accumulated impairment losses, if any. Land is not depreciated and is
stated at cost less accumulated impairment losses, if any.
Perusahaan melakukan penilaian kembali terhadap aset tetap berupa
tanah untuk tujuan laporan keuangan komersial sesuai dengan
arahan pemegang saham, sehingga metode pencatatan tanah
berubah dari metode biaya perolehan (cost method) ke metode
revaluasian (revaluation method) .
The Company revalued fixed assets such as land for commercial
purpose financial statements in accordance with the direction of the
shareholders, so that the land recording method changes from cost
method to revaluation method.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui dalam jumlah tercatat
properti investasi jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan berkenaan properti investasi tersebut akan
mengalir ke perusahaan dan biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti
investasi.
Costs after the initial acquisition is recognized in the carrying amount of
investment property if and only if it is probable that future economic
benefits in respect of the investment property will flow to the company
and the cost of the item can be measured reliably, and does not include
the cost of the maintenance of investment property.
39
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
m. Aset Tetap (lanjutan) m. Fixed Assets (continued)
Pemilikan Langsung (lanjutan) Direct Acquisition (continued)
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban
perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari
penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja
normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai
tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenses incurred after the fixed assets in use, such as repairs and
maintenance, are charged to profit or loss as incurred. If the loads are
causing an increase in future economic benefits from the use of such
fixed assets which can exceed the performance of normal, then the
loads are capitalized as additional costs of property and equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai
kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai
independen sesuai dengan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai.
The fixed assets are stated at cost, except revalued based on the
results of the assessment performed by an independent appraiser in
accordance with government regulations, less accumulated depreciation
and impairment.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban
perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif
konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut
menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari
penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja
normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai
tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property, plant and equipment have
been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are
normally charged to operations in the year such costs are incurred. In
situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures
have resulted in an increase in the future economic benefits expected to
be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond
its originally assessed standard of performance, the expenditures are
capitalized as additional costs of property, plant and equipment.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang
dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut
akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai
yang terkait dengan aset tetap tersebut.
Property and Equipment are derecognised upon disposal or no future
economic benefits are expected from its use or disposal. When assets
are sold or retired, are removed from the fixed assets accumulated
depreciation and amortization and accumulated impairment losses
associated with the fixed asset.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap
ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan,
jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui
dalam laporan rugi komprehensif konsolidasianan pada tahun
terjadinya penghentian pengakuan.
Any gain or loss arising on derecognition of fixed assets is determined
by the difference between the net disposal proceeds, if any, and the
carrying amount of the item, and is recognized in the statement of profit
or loss in the year the item is derecognized.
Aset tetap yang dibangun sendiri, biaya pemborosan material, tenaga
kerja, dan lainnya tidak termasuk biaya perolehan aset tetap.
Self-constructed assets, the cost of waste material, labor, and others do
not include the cost of acquisition of fixed assets.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui
ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan
diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Such cost includes the cost of replacing part of the property and
equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria.
Likewise, when a major inspection is done, the cost of inspection is
recognized in the carrying amount of property and equipment as a
replacement if the recognition criteria. All repairs and maintenance
costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or
loss as incurred.
40
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
m. Aset Tetap (lanjutan) m. Fixed Assets (continued)
Tanah/Land
Bangunan & emplasemen/Building & emplasement
Mesin dan instalasi /Machinery & Equipment
Alat ukur & perkakas kerja/
Measuring tools and instruments of labor
Alat pengolah data/Data processing equipment
Aset tetap yang disewakan/Fixed assets leased
Inventaris kantor dan gudang/Office and warehouse inventory
Alat angkutan dan kendaraan/
Transport equipment and vehicles
Batasan menegnai biaya perolehan minimum Explanation about the minimum price
Tanah/Land
Bangunan & emplasemen/Building & emplasement
Mesin dan instalasi /Machinery & Instalation
Alat ukur & perkakas kerja/
Measuring tools and instruments of labor
Alat pengolah data/Data processing equipment
Inventaris kantor dan gudang/Office equipment and warehouse
Aset tetap yang disewakan/Fixed assets leased
Alat angkutan dan kendaraan/
Transport equipment and vehicles
Aset Dalam Pembangunan Construction In Progress
Tidak ada batasan/ No Limit
Aset dalam pembangunan merupakan aset dalam tahap konstruksi,
yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang
bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai
secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai
tujuannya.
Construction in progress represents assets under construction which is
stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs are
reclassified to the respective property, plant and equipment account and
depreciated when the construction is substantially complete and the
asset is ready for its intended use.
Aset dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan
berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan
sesuai dengan Berita Acara Kemajuan Fisik Pekerjaan dan disajikan
sebagai bagian dari aset tetap, yang dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan yaitu harga perolehan, biaya-biaya yang dapat diatribusikan
langsung, estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset tetap dan biaya pinjaman yang
digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan.
Assets under construction are stated at cost based on the percentage
of physical work completed in accordance with the Minutes of Physical
Progress and presented as part of the fixed assets, which are stated at
cost of acquisition price, costs directly attributable, the initial estimate of
the cost dismantling and removing the item and restoring the site on
property and equipment and the cost of loans used to finance assets
during the construction period.
Rp 10.000.000
Rp 5.000.000
5.000.000Rp
2.500.000Rp
Tidak ada batasan/ No Limit
3-5 Tahun/Years
4 Tahun/Years
Kelompok Aset Tetap /
Fixed Assets GroupMinimum price/ No limit
Tidak ada batasan/ No Limit
50.000.000Rp
Tidak Ada Batasan/No boundaries
20-25 Tahun/Years
10-16 Tahun/Years
4-5 Tahun/Years
4-5 Tahun/Years
Maksimal selama sewa atau kontrak/Maximum during
lease or contract
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset tetap di dalam laporan keuangan dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan
nilai. Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran umur manfaat
ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus
sebagai berikut:
Fixed assets in the financial statements are stated at cost less
accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is
calculated on the estimated useful lives of the assets using the straight-
line method :
Kelompok Aset Tetap /
Fixed Assets Group
Masa Manfaat /
Useful Life
41
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
m. Aset Tetap (lanjutan) m. Fixed Assets (continued)
Aset Dalam Pembangunan (lanjutan) Construction In Progress .(continued)
Penurunan dan Pemulihan Nilai The impairment and recovery value
1) Informasi dari luar. 1) Information from the outside.
a. a.
b. b.
c. c.
2) Informasi dari dalam. 2) Information from the inside.
a. a.
b. b.
c. c.
Terdapat bukti mengenai keusangan dan kerusakan fisik aset; There is evidence of obsolescence and physical damage to
assets;
Telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan
signifikan yang bersifat merugikan sehubungan dengan cara
penggunaan aset;
Has occurred or will occur in the near future significant
changes that are detrimental with respect to how the use of the
asset;
Terdapat bukti dari pelaporan internal yang menunjukkan
bahwa kinerja ekonomi aset tidak memenuhi harapan atau
akan lebih buruk dari yang diperkirakan; dan
There is evidence from internal reporting that indicates that the
economic performance of the asset does not meet the
expectations or will be worse than expected; and
Selama periode tertentu, nilai pasar aset telah turun secara
signifikan melebihi penurunan akibat proses normal depresiasi;
During a certain period, the market value of the asset has
dropped significantly exceeded the decrease in depreciation
due to the normal process;
Tidak terjadi dalam periode tertentu atau akan terjadi dalam
waktu dekat perubahan memburuk yang signifikan dalam
teknologi, pasar, kondisi ekonomi atau hukum tempat
beroperasi, atau dalam pasar produk atau jasa yang dihasilkan
dari aset tersebut;
Does not occur in a particular period or will occur in the near
future significant changes in technology deteriorating, market,
economic or legal conditions of the place operates, or the
market products or services resulting from the asset;
Selama periode tertentu, tarif diskonto pasar atau tingkat
kembalian investasi pasar telah meningkat, dan peningkatan ini
cenderung akan menurunkan nilai aset yang dapat diperoleh
kembali secara material.
During a certain period, market discount rates or the level of
return of investment market has increased, and this increase
will tend to lower the value of the assets recoverable material.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan
nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang
mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan
sepenuhnya.
The carrying value of fixed assets are returned and performed
impairment when events or changes in circumstances that indicate the
carrying value may not be recoverable.
Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap, maka harus ditaksir
jumlah yang dapat diperolah kembali dari aset tersebut. Dalam
mengidentifkasi terdapat atau tidaknya penurunan nilai aset tersebut,
paling tidak harus mempertimbangkan hal berikut ini:
If there are indications of impairment of property and equipment, it must
estimate the amount that can be obtained back from the assets. In
identifying whether or not there is a decrease in the value of these
assets, at least should consider the following:
Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset
tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan, yang
dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pertama.
The accumulated costs will be transferred to the respective property
and equipment when completed and ready for use, as evidenced by the
First of Minutes Handover.
42
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
m. Aset Tetap (lanjutan) m. Fixed Assets (continued)
2) Informasi dari dalam (lanjutan) 2) Information from the inside (continued)
d. d.
Aset Tidak Produktif Unproductive Assets
n. Aset Tak berwujud n. Intangible Assets
Keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari hasil penjualan aset
tetap tidak produktif usulan penghapusan ini, diakui pada kelompok
pendapatan atau beban lain-lain.
Gain or loss derived from the sale of Property and equipment are not
productive proposed this deletion, are recognized in the income group
or other expenses.
Aset tak berwujud yang dianggap memiliki masa manfaat ekonomis
terbatas diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan ekspektasi masa manfaat. Aset tak berwujud yang
dianggap memiliki masa manfaat ekonomis tidak terbatas tidak
diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau atau
lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi
yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai.
Intangible assets that are considered to have limited economic useful
life are amortized using the straight-line method based on the
expectation of future benefits. Intangible assets deemed to have an
unlimited economic useful lives are not amortized but tested for
impairment annually, or more frequently, or when events or changes in
circumstances indicate possible impairment.
Aset tetap yang tidak memberikan manfaat dalam aktivitas
produksi/usahanya atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan
yang diharapkan dari penggunaan/pelepasannya dikategorikan
sebagai aset tidak produktif/tidak berfungsi dan disajikan pada
kelompok aset tidak lancar lainnya.
Property and equipment that do not provide benefits in production
activities/efforts or no future economic benefits are expected from the
use/disposal of assets classified as unproductive/not functioning and
presented under other non-current assets.
Aset tetap pada kategori tersebut dilakukan penurunan nilai sebesar
nilai tercatatnya pada saat tidak lagi memberikan manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Akumulasi
penurunan nilai aset tidak produktif dibentuk sebagai penerapan atas
akuntansi penurunan nilai.
Property and equipment in that category performed an impairment of
the carrying value at the time no longer provide future economic
benefits are expected from its use. Accumulated impairment
unproductive assets formed as an implementation of the accounting
impairment.
Penghapusbukuan dan pemindahtanganan aset tetap mengikuti
ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara nomor PER-02/MBU/2010 tentang Tata cara
Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aset Tetap Badan Usaha
Milik Negara.
Write-offs and the transfer of fixed assets following the conditions set
out in the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises State
number : PER-02/MBU/2010 on Procedures for Fixed Assets Write-off
and transfer of State-Owned Enterprises.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset yang pada tahun terakhir sebelumnya disajikan sebesar
nilai pakainya, dimana aliran kas sesungguhnya secara
material lebih kecil dari aliran kas taksiran, sebelum
diperhitungkan kembali.
Assets last year were previously presented at its value in use,
where the real cash flow is materially lower than the estimated
cash flow, prior to be recalculated.
Apabila jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih rendah
dibandingkan jumlah tercatat, maka entitas mengakui kerugian
penurunan nilai. Seluruh kerugian tersebut diakui pada periode
terjadinya.
If the recoverable amount is lower than the carrying amount, the entity
shall recognize the impairment loss. The entire loss is recognized in the
period incurred.
43
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
n. Aset Tak berwujud (lanjutan) n. Intangible Assets (continued)
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
- -
- -
- -
Inefisiensi teridentifikasi dan kerugian operasi awal yang muncul
sebelum aset memenuhi kinerja yang direncanakan; dan
Identified inefficiencies and initial operating losses that arise before
the assets meet the planned performance; and
Pengeluaran untuk pelatihan karyawan yang mengoperasikan
aset.
Expenditure for training employees who operate the asset.
Biaya perolehan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal
terdiri atas seluruh biaya dibutuhkan yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membuat, menghasilkan dan mempersiapkan aset
tersebut sehingga siap untuk digunakan sesuai dengan maksud
manajemen.
The acquisition cost of intangible assets generated internally, consisting
of all the necessary expenses directly attributable to create, produce
and prepare the asset to be ready for use in accordance with the intent
of management.
Tidak termasuk dalam komponen biaya aset tak berwujud yang
dihasilkan secara internal:
Not included in the cost components intangible assets generated
internally:
Biaya penjualan, biaya administrasi, dan biaya overhead umum
lain, kecuali jika biaya dapat secara langsung diatribusikan dalam
menyiapkan aset tersebut untuk digunakan;
Cost of sales, administrative costs, and other general overhead
costs, unless the costs can be directly attributed to preparing the
asset for use;
Bagaimana aset tak berwujud akan menghasilkan kemungkinan
besar manfaat ekonomi masa depan. Antara lain manajemen
mampu menunjukkan adanya pasar bagi keluaran aset tak
berwujud atau pasar atas tak berwujud itu sendiri, atau, jika aset
tak berwujud itu akan digunakan secara internal, manajemen
mampu menunjukkan kegunaan aset tak berwujud tersebut;
How the intangible asset will generate likely future economic
benefits. Among others, management is able to show the existence
of a market for the output of the intangible asset or the intangible
market on its own, or, if the intangible assets that will be used
internally, the management was able to demonstrate the usefulness
of the intangible assets;
Tersedianya kecukupan sumber daya teknis, keuangan, dan
sumber daya lain untuk menyelesaikan pengembangan aset tak
berwujud dan untuk menggunakan atau menjual aset tersebut;
Availability of adequate technical resources, financial and other
resources to complete the development of an intangible asset and
to use or sell the asset;
Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang
terkait dengan aset tak berwujud selama pengembangannya.
Ability to measure reliably the expenditure associated with the
intangible asset during its development.
Pengeluaran untuk pengembangan diakui sebagai aset tak berwujud
sepanjang memenuhi seluruh kriteria aset tak berwujud. Aset tak
berwujud yang timbul dari pengembangan diakui jika entitas dapat
menunjukkan semua hal berikut ini:
Expenditures for development are recognized as intangible assets
insofar as it meets all the criteria of intangible assets. Intangible assets
arising from development is recognized if the entity can demonstrate all
of the following:
Kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud sehingga aset
tesebut dapat digunakan atau dijual;
The technical feasibility of completion of intangible assets so that
the assets can be used or sold proficiency level;
Niat untuk menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan
menggunakannya atau menjualnya;
Intention to complete the intangible asset and use or sell it;
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
44
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
n. Aset Tak berwujud (lanjutan) n. Intangible Assets (continued)
- -
- Pengeluaran untuk kegiatan pelatihan. - Expenditure on training activities.
- -
- -
o. Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan o. Impairment of Assets - Non-Financial
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak
menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan
nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian
penurunan nilai aset diperlukan, maka Perseroan dan Entitas Anak
membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company and its Subsidiaries assess at each period ended
whether there is an indication that an asset may be impaired. If any
such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is
required, the Company and its Subsidiaries makes an estimate of the
asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi
biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari
aset atau kelompok aset lain.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or UPK’s fair
value less costs to sell and its value in use, and is determined for an
individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that
are largely independent of those from other assets or group of assets.
Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka
aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai
tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai
pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini
dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko
spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual transaksi pasar kini juga diperhitungkan jika tersedia.
Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount,
the asset is considered impaired and is written down to its recoverable
amount. Impairment losses are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income as “impairment losses”. In
assessing the value in use, the estimated net future cash flows are
discounted to their present value using a pre-tax discount rate that
reflects current market assessments of the time value of money and the
risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell,
recent market transactions are taken into account, if available.
Pengeluaran dalam rangka relokasi dan reorganisasi sebagian
atau seluruh entitas.
Expenditure in the framework of the relocation and reorganization
of part or all of an entity.
Aset tak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus dengan umur manfaat 5 (lima) tahun.
Intangible assets are amortized using the straight-line method with a
useful life of five (5) years.
Aset tak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus dengan umur manfaat 5 (Lima) Tahun.
Intangible Assets are amortized using the straight-line method with a
useful life of 5 (Five) Years.
Pengeluaran yang diakui sebagai beban saat terjadinya adalah: Expenditure is recognized as an expense when incurred are:
Pengeluaran untuk kegiatan perintisan (biaya perintisan), kecuali
jika pengeluaran ini termasuk dalam pos biaya perolehan aset
tetap sebagaimana diatur dalam PSAK 16 (Revisi 2007): Aset
Tetap. Biaya perintisan dapat mencakup biaya pendirian, seperti
biaya hukum dan kesekretariatan yang dikeluarkan dalam rangka
mendirikan badan hukum, pengeluaran dalam rangka membuka
usaha atau fasilitas baru (biaya prapembukaan) atau pengeluaran
untuk memulai usaha baru atau meluncurkan produk atau proses
baru (biaya praoperasi).
Expenditures for pioneering activities (pioneering costs), unless this
expenditure is included in the post acquisition cost of fixed assets
as set forth in PSAK No. 16 (Revised 2007): Fixed Assets. Cost of
pioneering can include start-up costs, such as legal fees and
secretarial issued in order to establish a legal entity, expenditure in
order to open a business or a new facility (pre-opening expenses)
or expenditures for starting a new business or launching a new
product or process (cost preoperative).
Pengeluaran untuk kegiatan iklan dan promosi (termasuk katalog
pesan antar).
Expenditure on advertising and promotional activities (including
catalogs between messages).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
45
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
o. Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan (lanjutan) o. Impairment of Assets - Non-Financial (continued)
p. Aset Tidak Lancar Lainnya p. Other Noncurrent Assets
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi
antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat
diperoleh kembali dari aset non keuangan (unit penghasil kas) kurang
dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi
menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi
penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell
and value in use. If the recoverable amount of the nonfinancial asset
(cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying
amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable
amount and an impairment loss is recognized immediately against
earnings.
Aset tidak lancar lainya adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak
digolongkan dalam kelompok aset tidak lancar dan tidak secara
material untuk disajikan tersendiri.
Other non-current assets are items that can not be properly classified in
the group of non-current assets and no material to be presented
separately.
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan
apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah
menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan
nilai yang diakui dalam periode sebelumnya selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke
jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah
tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah
tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun
sebelumnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether
there is any indication that previously recognized impairment losses
recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If
such indication exists, the recoverable amount is estimated. A
previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill
is reversed only if there has been a change in the assumptions used to
determine the asset’s recoverable amount since the last impairment
loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the
asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so
that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable
amount, nor exceed the carrying amount that would have been
determined, net of depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior years.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan rugi
komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai
sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated
statement of comprehensive loss. After such a reversal, the
depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to
allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on
a systematic basis over its remaining useful life.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain. Setelah pembalikan tersebut,
penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai
sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Reversal of impairment loss is recognized in profit or loss and other
comprehensive income. After such a reversal, the depreciation of these
assets is adjusted in future periods to allocate the asset's revised
carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its
remaining useful life.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Jika terdapat transaksi tersebut, Perseroan dan Entitas Anak
menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai
wajar aset.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model
is used to determine the fair value of the assets.
Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau
indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai diakui
pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.
These calculations are corroborated by valuation multiples or other
available fair value indicators.Impairment losses are recognized in the
consolidated statement of comprehensive income under expense
categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
46
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
q. Pendapatan Diterima Dimuka q. Unearned Income
r. Biaya Pinjaman r. Borrowing Costs
Apabila pinjaman tidak secara spesifik digunakan untuk memperoleh
suatu aset tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dapat
dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi
terhadap pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh aset tersebut.
Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang dari
biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode
(tidak termasuk jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk
perolehan aset tertentu). Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi
dalam periode tertentu tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman
yang terjadi selama periode tertentu.
If the loan is not specifically used to acquire a particular asset, then the
amount of capitalized borrowing costs can be determined by a
capitalization rate to expenditure incurred to acquire those assets. The
capitalization rate is calculated based on the weighted average of the
borrowing costs of the loan amount divided by a period (not including
the amount of loans that are specifically used for the acquisition of
certain assets). The amount of borrowing costs capitalized during the
period shall not exceed the amount of borrowing costs incurred during
the given period.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian adalah biaya-
biaya pinjaman yang dapat dihindari jika pengeluaran atas aset
kualifikiasian tidak dilakukan.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or
manufacture of qualifying assets are the costs of borrowing can be
avoided if the expenditure on qualifying assets is not performed.
Jika perusahaan meminjam dana secara langsung untuk tujuan
memperoleh suatu aset kualifikasian tertentu, maka biaya pinjaman
yang terkait dengan aset kualifikasian dapat diidentifikasi dengan
mudah.
If a company borrows funds directly for the purpose of obtaining a
particular qualifying asset, the borrowing costs associated with
qualifying assets can be easily identified.
Apabila pinjaman secara spesifik digunakan untuk memperoleh suatu
aset tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah
seluruh biaya pinjaman yang timbul selama peminjaman dana
tersebut dikurangi pendapatan bunga dari investasi sementara dana
pinjaman yang belum digunakan.
If the loan is specifically used to acquire a particular asset, then the
amount of borrowing costs capitalized is all borrowing costs incurred
during the loan reduced interest income from temporary investment of
borrowed funds that have not been used.
Pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan uang dari pihak lain
sehubungan dengan jasa yang akan dilakukan oleh entitas dimasa
depan, tetapi jasa tersebut belum diserahkan kepada pihak tersebut.
Unearned income is receiving money from the other party in connection
with the services to be performed by the entity in the future, but the
services have not been submitted to the parties.
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang
diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi
diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan
dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign
currency denominated borrowings and other costs (amortization of
discounts/premiums on borrowings, etc.) incurred in connection with the
borrowing of funds.
Biaya pinjaman meliputi bunga kontraktual, biaya transaksi dan premi
serta diskonto. Biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah biaya
pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan, konstruksi atau produksi set yang memenuhi syarat (aset
kualifikasian) sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut.
Biaya pinjaman selain itu diakui sebagai beban pada periode
terjadinya.
Borrowing cost include contractual interest rate, transaction costs and
premiums and discounts. Borrowing cost are capitalized to the cost of
borrowing that can be directly attributable to the acquisition,
construction or production of qualifying set (qualifying assets) as part of
the cost of the asset. cost of the loan are recognized as an expense
other than that in the period incurred.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
47
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
r. Biaya Pinjaman r. Borrowing Costs
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition
1) 1)
2) 2)
3) 3)
4) 4)
5) 5)
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau
dapat diterima dari penjualan barang dalam kegiatan usaha normal
Perusahaan. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan
dengan Pajak Pertambahan Nilai, pengembalian, rabat dan diskon.
Revenue is measured at the fair value of the consideration received or
receivable from the sale of goods in the ordinary course of business of
the Company. Revenues are presented net of Value Added Tax
deductible with, returns, rebates and discounts.
Jumlah pendapatan dapat diukur dengan handal; The amount of revenue can be measured reliably;
Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke Perusahaan;
The possibility that the economic benefits associated with the
transaction will flow to the Company;
Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur secara andal.
Costs incurred for the transaction and the costs to complete the
transaction can be measured reliably.
Pendapatan dari kegiatan usaha atas penyerahan barang diakui jika
seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenues from operations for supply of goods is recognized when all
the following conditions are fulfilled:
Risiko dan manfaat telah berpindah secara signifikan kepada
pembeli;The risks and benefits has changed significantly to the buyer ;
Tidak lagi melanjutkan pengelolaan ataupun melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual;
No longer continuing management nor effective control over the
goods sold ;
Kapitalisasi biaya pinjaman harus diakhiri apabila aktivitas untuk
memperoleh, membangun atau memproduksi suatu aset sesuai
dengan tujuannya secara substansial telah selesai.
Capitalization of borrowing costs should cease when the activities to
acquire, construct or produce an asset for their intended purpose is
substantially complete.
Apabila pembangunan atau konstruksi suatu aset dapat diselesaikan
perbagian dimana bagian yang telah selesai dapat segera digunakan
sementara bagian lainnya masih dalam penyelesaian, maka jumlah
biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah untuk bagian yang belum
selesai saja.
If development or construction of an asset which can be completed
partially completed part can be used while other parts are still in
progress, then the amount of borrowing costs are capitalized to the
unfinished part only.
Penjualan diakui pada saat Perusahaan telah secara signifikan
memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang kepada
pembeli. Beralihnya risiko dan manfaat terjadi pada saat realisasi
penyerahan berdasarkan syarat penyerahan yang disepakati
sebagaimana tertuang dalam surat pesanan.
Sales are recognized when the Company has significantly moved the
risks and rewards of ownership of the goods to the buyer . The shift of
the risks and benefits occur upon realization submission based on the
terms agreed upon delivery as stated in the order letter .
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Kapitalisasi biaya pinjaman harus dihentikan apabila dalam suatu
periode yang cukup lama perusahaan menangguhkan atau menunda
aktivitas perolehan, pembangunan ataupun produksi suatu aset.
Capitalization of borrowing costs should be stopped if within a period
long enough to suspend or delay the company's acquisition activity,
development or production of an asset.
48
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) s. Revenue and Expense Recognition (continued)
Tagihan Bruto Pemberi Kerja Gross Amount Due from Customers
1) Jumlah pendapatan dapat diukur dengan handal; 1) The amount of revenue can be measured reliably;
2) 2)
3) 3)
4) 4)Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan
transaksi tersebut dapat diukur secara andal.
Costs incurred for the transaction and the costs to complete the
transaction can be measured reliably.
Sedangkan pendapatan dari kegiatan usaha atas penyerahan jasa
diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:
While revenues from business activities on the delivery of services is
recognized when all the following conditions are fulfilled:
Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan
transaksi tersebut akan mengalir ke Perusahaan;
The possibility that the economic benefits associated with the
transaction will flow to the Company;
Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode
pelaporan dapat diukur secara andal; dan
The level of settlement of a transaction at the end of the reporting
period can be measured reliably; and
Beban diakui dengan menggunakan metode akrual dengan
penegasan sebagai berikut: beban dikeluarkan dalam usaha untuk
menghasilkan pendapatan pada periode berjalan, beban yang tidak
dapat dimanfaatkan untuk periode akuntansi berikutnya, beban
penurunan aset yang tidak mungkin dihindarkan.
Expenses are recognized using the accrual method of affirmation as
follows: a load incurred in an effort to generate revenue in the current
period, the burden of which can not be utilized for the next accounting
period, the load reduction in assets that are unavoidable.
Kewajiban bruto pemberi kerja The gross liabilities employers
Kewajiban bruto pemberi kerja merupakan kewajiban perusahaan
yang berasal dari selisih pendapatan yang dihitung berdasarkan
progres fisik pekerjaan kontrak dengan pembayaran, dimana nilai
pembayaran lebih besar dari pendapatanya.
The gross obligation is an obligation employers company resulting from
the difference between the income which is calculated based on the
physical progress of work contract with the payment, where the
payment amount is greater than its income.
Tagihan bruto pemberi kerja merupakan tagihan Perusahaan yang
berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan, namun
pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelakasanaan. Tagihan bruto
disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi, ditambah laba
yang diakui, dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan
termin. Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan
metode prosentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara
Progres Fisik (BAPF) yang belum diterbitkan fakturnya karena
perbedaan antara tanggal berita acara progres fisik dengan
pengajuan penagihan pada tanggal posisi keuangan.
Gross amount due from customers is a company bills originating from
construction contract work done, but the work done is still in exercising.
The bill presented gross amount of the difference between the costs
incurred plus recognized profits, reduced by the amount of losses
recognized and billings. Gross invoice is recognized as income in
accordance with the percentage of completion method stated in the
Minutes of Physical Progress (BAPF) which has not issued an invoice
for the difference between the date of the minutes of physical progress
with the filing of billing at the financial position date.
Pendapatan sewa, bunga dan lainnya diakui pada saat terjadinya
(accrual basis) . Penghasilan dividen dari investasi saham diakui pada
saat hak menerima dividen telah ditetapkan.
Rental income, interest and other recognized when incurred (accrual
basis). Dividend income from equity investments is recognized when
the right to receive the dividend has been set.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
49
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) s. Revenue and Expense Recognition(continued)
Pendapatan/Beban Keuangan Financial Revenue/Expense
t. Perpajakan t. Taxation
Pajak kini Current Tax
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan
pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding
sudah diputuskan. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak
penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment
is received or, if appealed, when the result of the appeal is determined.
The underpayment/overpayment of income tax are recorded as part of
"Current Tax" in the statement of profit or loss and other comprehensive
income.
Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini saling hapus jika terdapat hak
secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui
dan memiliki intensi untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Current tax assets and current tax liabilities are offset when there is a
legal right to offset the recognized amounts and has the intention to
finish with a net basis, or realize the asset and settle the liability
simultaneously.
Beban (penghasilan) pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan
pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi
pada suatu periode. Pajak tersebut diakui dalam laporan laba rugi,
kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian
yang langsung diakui ke ekuitas dan penghasilan komprehensif lain.
Tax expense (income) is the combined amount of current tax and
deferred tax are taken into account in determining profit or loss in the
period. Tax is recognized in the income statement, except when the
tax related to the transactions or events directly recognized in equity
and other comprehensive income.
Aset dan liabilitas pajak kini diakui, jika jumlah pajak yang telah
dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka
kelebihannya diakui sebagai aset, dan jika jumlah pajak kini yang
belum dibayar diakui sebagai liabilitas.
Current tax assets and liabilities are recognized, if the amount of tax
paid for the current period and prior periods exceeds the amount of tax
payable for that period, then the excess is recognized as an asset, and
if the amount of unpaid taxes is now recognized as a liability.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk periode berjalan dan periode
sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diharapkan dibayar kepada
(direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung dengan
menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku
atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Current tax assets and liabilities for the current period and prior periods
are measured at the amounts expected to be paid to (restitution from)
the tax authorities, which is calculated using tax rates (and tax laws)
that have been enacted or substantively enacted at the end of the
reporting period.
Jaminan yang diberikan Provided Guarantee
Jaminan yang diberikan diakui dan dicatat pada saat terjadinya,
sebesar nilai yang tercantum pada Bukti Pengeluaran Keuangan.
Guarantees given are recognized and recorded as incurred, amounting
to the value specified on the Proof of Expenditure Finance.
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dan aset keuangan kategori tersedia dijual yang
memperoleh bunga, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan
menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”), yaitu suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur
dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang
lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau
liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost and financial
assets available for sale category that earn interest, income or interest
expense is recorded using the Effective Interest Rate ("EIR"), which is
the rate that exactly discounts estimated cash payments or receipts at
future through the expected life of the financial instrument or, when
appropriate, during a shorter period, to the net carrying amount of the
financial asset or financial liability.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
50
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)
Pajak kini (lanjutan) Current Tax (lanjutan)
Pajak Tangguhan Deferred Taxes
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang
disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan,
kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Changes in the carrying value of deferred tax assets and liabilities due
to changes in tax rates are charged in the current year, except for
transactions that were previously charged or credited directly to equity.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal
pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan
apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi
sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each
reporting date and is reduced to the extent that it is no longer probable
that sufficient taxable income will be available in the future to enable
some or all of the benefits of the deferred tax assets to be realized.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada
setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang
akan datang kemungkinan besar akan tersedia untuk dipulihkan.
Deferred tax assets that have not been recognized previously are
reviewed at each reporting date and recognized to the extent that it has
become probable that sufficient taxable income will be available to
enable the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif
pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas
diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah
berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode
pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured using tax rates
expected to apply when the asset is realized or the liability is settled,
based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or
substantively enacted at the end of the reporting period.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan
pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding
sudah diputuskan. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak
penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment
is received or if an appeal is made, when the results of the appeal are
decided. Shortage / excess payment of income tax is recorded as part
of "Current Tax Expenses" in the statement of profit or loss and other
comprehensive income.
Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini saling hapus jika terdapat hak
secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui
dan memiliki intensi untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Current tax assets and current tax liabilities offset each other if there
are legal rights to offset the amount recognized and have the intention
to settle on a net basis, or realize assets and settle liabilities
simultaneously.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak
periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset
dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan
diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan
manfaat pajak dari saldo rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang
besar kemungkinan timbulnya laba fiskal dan besar kemungkinan
perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa yang akan datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax
consequences attributable to the differences between the financial
statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized
for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of
unused fiscal losses, to the extent that it is most likely that it will be
utilized to reduce future taxable income.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
51
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)
Pajak Tangguhan Deferred Taxes
u. Imbalan Kerja u. Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-Term Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Panjang Long-Term Employment Benefits
Imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja yang
dibentuk melalui pendanaan serta tanpa pendanaan dan didasarkan
pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun.
Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai
kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban
jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit.
Long-term employee benefits are post-employment benefits are
established through funding and no funding and is based on years of
service and salaries of the employees upon retirement. The actuarial
valuation method used to determine the present value of the defined
benefit obligation, the related current service cost and past service
costs are projected unit credit method.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika
terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset
pajak tangguhan terhadap liabilitas pajak tangguhan pada entitas
yang sama atau entitas yang berbeda yang memiliki intensi untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan,
pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset
dan liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau
dipulihkan.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when there is a
legal right to offset the deferred tax assets against deferred tax liabilities
in the same entity or different entities that have the intention to realize
the assets and settle the liabilities simultaneously, in each period future
where a significant amount of assets and deferred tax liabilities are
expected to be completed or restored.
Imbalan kerja jangka pendek merupakan imbalan kerja yang
dibayarkan dalam waktu kurang dari satu tahun, meliputi antara lain
gaji, upah dan iuran jaminan sosial. Kewajiban pembayaran imbalan
ini diakui sebesar jumlah tidak terdiskonto dan dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan serta
dicatat sebagai beban yang masih harus dibayar/beban akrual.
Short-term employee benefits are employee benefits payable in less
than one year, including the following salaries, wages and social
security contributions. The obligation to pay these benefits are
recognized at its undiscounted amount and and as an expense in the
consolidated statement of profit or loss and other comprehensive
income for the year and recorded as accrued expenses.
Imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan kerja yang akan
dibayarkan/terutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.
Kewajiban pembayaran imbalan ini diakui sebesar jumlah yang
didiskontokan dan jatuh tempo setelah satu periode akuntansi dan
diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan liabilitas.
Long-term employee benefits are employee benefits that will be paid /
payable after workers retire. The obligation to pay these benefits are
recognized at amounts discounted and maturing after one accounting
period and are recognized as an expense in the consolidated statement
of comprehensive income and liabilities.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pajak tangguhan yang berkaitan dengan transaksi baik yang ada di
pendapatan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke
ekuitas, dicatat pada pendapatan komprehensif lainnya atau ekuitas
bersangkutan.
Deferred tax relating to transactions recognized in other comprehensive
income or directly in equity, is recorded in other comprehensive income
or equity.
52
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
u. Imbalan Kerja (lanjutan) u. Employee Benefits (continued)
Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Long-Term Employment Benefits (continued)
Program Iuran Pasti Defined Contribution Plan
Program Manfaat Pasti Defined Benefit Plan
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi
keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti.
The benefit obligation recognized in the consolidated statements of
financial position represents the present value of the defined benefit
obligation.
Program iuran pasti diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto
sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan interim setelah
dikurangi iuran yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika iuran yang telah
dibayar melebihi iuran terutang untuk jasa sebelum akhir periode
pelaporan, maka kelebihan tersebut diakui sebagai aset sepanjang
kelebihan tersebut akan mengurangi pembayaran iuran masa depan
atau pembayaran kembali dalam bentuk kas.
Defined contribution plans are recognized at undiscounted amount as a
liability in the statement of financial position after deducting dues have
been paid and as an expense in the statement of profit or loss and other
comprehensive income. If the contribution already paid exceeds the
dues payable for services before the end of the reporting period, the
excess shall be recognized as an asset all these advantages will reduce
future contribution payments or repayment in cash.
Program manfaat pasti dibentuk tanpa pendanaan khusus dan
didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat
pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk
menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang
terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit .
Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak
karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Defined benefit plan established without dedicated funding and is based
on years of service and salaries of the employees upon retirement. The
actuarial valuation method used to determine the present value of the
defined benefit obligation, the related current service costs and past
service costs are projected unit credit method. Current service costs,
interest charges and prior service costs that have vested, and the
impact of curtailment or settlement (if any) is recognized in the
consolidated statement of profit or loss and other comprehensive
income .
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 24
(Revisi 2013), “Imbalan Pasca Kerja” untuk pertama kali secara
retrospektif. Berdasarkan revisi atas PSAK tersebut, Perseroan
mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau
penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau
penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas
kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi
dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian
aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan
asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dan
disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan langsung
pada laba rugi.
Effective January 1, 2015, the Company adopted PSAK No. 24
(Revised 2013), "Post-Employment Benefits" for the first time
retrospectively. Based on the revision of the PSAK, The Company
recognised gains or losses on the curtailment or settlement of a defined
benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss
on a curtailment or settlement comprises change in the present value of
the defined obligation and any related actuarial gains and losses.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and
changes in actuarial assumptions are recognized as Other
Comprehensive Income and presented as part of equity. Past service
cost is recognized immediately in profit or loss.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak
karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui
pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan
atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan
asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar
daripada 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini
imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi
selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai
imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Current service costs, interest expense, prior service costs that have
become vested, and the impact of curtailment or settlement (if any) is
recognized in the statement of comprehensive income for the year. Past
service costs are not yet vested and actuarial gains or losses arising
from experience adjustments or changes in actuarial assumptions that
exceed the limits of the corridor or greater than 10% of the fair value of
plan assets or 10% of the value of the defined benefit obligation are
charged or credited to income component loss over the period of the
average remaining working lives of employees, until the benefits
become vested.
53
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
3. 3.
v. v.
w. Laba per Saham w. Earnings per Share
x. Kejadian Setelah Periode Pelaporan x. Events After Reporting Period
4. 4.
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang
diungkapkan dalam Catatan 3 pada laporan keuangan konsolidasian,
manajemen diminta untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi nilai
tercatat aset dan liabilitas yang telah disajikan oleh sumber lain. Estimasi
dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain
yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Company and its Subsidiaries accounting policies,
which are described in Note 3 to the consolidated financial statements,
management is required to make judgments, estimates and assumptions
about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily
apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on
historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup
ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan
serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Management believes that the following represent a summary of the
significant estimates, judgments and assumptions made by the
management, which affected certain reported amounts and disclosures in
the consolidated financial statements.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan berjalan
yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perseroan
dan Entitas Anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam
laporan keuangan konsolidasian. Kejadian-kejadian setelah tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian yang tidak memerlukan
penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Post year-end events that provide additional information about the
Company and its Subsidiaries financial position at the date of the
consolidated statement of financial position (adjusting events), if any,
are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end
events that are not adjusting events are disclosed in the notes to
consolidated financial statements when material.
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI
MANAJEMEN
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS
Penggunaan saldo laba yang dilakukan atas dasar keputusan/risalah
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) direalisasikan sesuai
dengan isi keputusan tersebut. Penggunaan tersebut meliputi, tetapi
tidak terbatas pada pembagian dividen dan penyisihan saldo laba ke
cadangan umum. Penggunaan laba untuk dividen dan cadangan
umum diakui sebagai distribusi/pengurang saldo laba, sedangkan
selain kedua hal tersebut diakui sebagai beban (expense) melalui
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan.
The use of retained earnings on the basis of decisions / minutes of the
Annual Shareholders Meeting (RUPS) to be realized in accordance with
the content of the decision. Such use includes, but is not limited to the
distribution of dividends and the provision for general reserve to
retained earnings. Use of profits to dividends and reserves generally
recognized as distribution / deduction of retained earnings, while in
addition both are recognized as an expense (expense) through the
Business Budget Plan.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba periode
berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode
yang bersangkutan.
Earnings per share is computed by dividing the total profit for the period
attributable to owners of the parent by the weighted average number of
ordinary shares outstanding during the period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang
dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah
ratarata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan
dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income
attributable to owners of the Company by the weighted average number
of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential
ordinary shares.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penggunaan Saldo Laba Berdasarkan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham
Use of Retained Earnings Based-on The Minutes of the Annual
Shareholders Meeting
54
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
4. 4.
Pertimbangan Consideration
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Reserves Losses Impairment of Financial Assets
Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk
menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap
tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah
apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses of loans and receivables are maintained at
an amount which management believes is adequate to cover possible losses
on uncollectible financial assets. At each balance sheet date, the Company
assess specifically whether there is objective evidence that a financial asset
is impaired (doubtful).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan
masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi
kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan
keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan
pembayaran yang signifikan.
Reserves are established based on past collection experience and other
factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or
significant financial difficulties experienced by the debtor or significant delay
in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran
jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian
masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun
yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun
pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan
manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau
direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu
evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah
penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang
tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian
penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap
periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang
digunakan.
If there is objective evidence of impairment, the amount and timing of which
can be billed are estimated based on past loss experience. Allowance for
impairment losses established for accounts that have been specifically
identified as impaired. Account loans and receivables are written off when
the financial asset management that can not be collected or realized after
exhausting all means and measures have been implemented. An evaluation
of the receivables, which aims to identify the amount of the allowance to be
set up, carried out at regular intervals throughout the year. Therefore, the
amount and timing of the allowance for impairment losses (allowance for
doubtful accounts) recorded in each period can be different depending on the
judgments and estimates that are used.
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen
untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset
dan liabilitas dalam periode/tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the company and its subdiaries’s consolidated financial
statements requires management to make judgments, estimates and
assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets
and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the
reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could
result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount
of the asset and liability affected in future periods/years.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka
penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh
paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of
applying the company and its subdiaries’s accounting policies that have the
significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial
statements:
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu
sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (revisi
2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan
diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti
diungkapkan pada Catatan 3h.
The Company establishes the classification of certain assets and liabilities as
financial assets and financial liabilities by considering if the definitions set
PSAK No. 55 (revised 2014) were met. Accordingly, financial assets and
financial liabilities are recognized in accordance with the Company's
accounting policies as disclosed in Note 3h.
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI
MANAJEMEN (lanjutan)
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS (continued)
55
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
4. 4.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimated Useful Life of Fixed Assets
Pajak Penghasilan Income Tax
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa datang dan
sumber utama estimasi tersebut pada tanggal pelaporan yang
mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun/periode buku
selanjutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi
dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan
disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa
depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada diluar
kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika
keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of
estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and
liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company
and its Subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters
available when the consolidated financial statements were prepared. Existing
circumstances and assumptions about future developments may change due
to market changes on circumstances arising beyond the control of the
Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset
tetap selama tahun berjalan.
There was no significant change in the estimated useful lives of fixed assets
during the year.
Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 3m. Estimated Useful Life of Fixed Assets see notes 3m.
Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak
penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang
mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan.
Perusahaan memiliki akumulasi rugi fiskal dan mengakui aset pajak
tangguhan atas rugi fiskal tersebut. Jika hasil pemeriksaan pajak mungkin
berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah diestimasi, maka selisih
tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan
tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.
Significant judgment is required in determining the provision for income
taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate
tax determination is uncertain.The Company and its Subsidiaries has
accumulated fiscal loss and recognized deffered tax asset on those fiscal
loss. The final tax outcome of the tax audit is different from the amounts that
were initially estimated, such differences will have an impact on the current
and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such
determination is made.
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI
MANAJEMEN (lanjutan)
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS (continued)
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan
rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa
manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan
terhadap praktik industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk
aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir
periode pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi
sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan
secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas
penggunaan dari aset. Namun, adalah mungkin, hasil di masa depan dari
operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan
dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor faktor yang
disebutkan di atas.
The Company estimates the useful lives of the assets based on the expected
utilization of assets and supported by plans and business strategy and
market behavior. Estimates of the useful life of fixed assets is based on a
review of the Company's industry practice, internal technical evaluation and
experience with similar assets. The estimated useful lives of at least the end
of each reporting period and are updated if expectations differ from previous
estimates due to physical wear and tear, technical or commercial
obsolescence and legal or other restrictions on the use of the asset.
However, it is possible, future results of operations may be materially
affected by changes in estimates caused by changes in the factors
mentioned above.
Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan meningkatkan beban
penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset tetap.
The decline in the estimated useful lives of fixed assets will increase
depreciation and reduce the carrying value of fixed assets.
56
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
4. 4.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilitas
Penurunan Nilai Aset Tak Berwujud Impairment of Intangible Assets
Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud akan
meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset
tetap dan aset takberwujud.
A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment
and intangible assets would increase the recorded depreciation and
amortization and decrease the carrying values of property and equipment
and intangible assets.
Aset tak berwujud, selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi
penurunan nilai telah terjadi.
Intangible assets, other than goodwill, are reviewed for impairment whenever
impairment indicators are present.
Aset tak berwujud, selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi
penurunan nilai telah terjadi. Penentuan nilai pakai aset takberwujud
membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari
pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut (UPK)
serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.
Intangible assets, other than goodwill, are tested for impairment when an
indication of impairment has occurred. Determining the value in use of
intangible assets requires estimates of cash flows expected to be generated
from sustainable consumption and final disposal of the asset as well as the
appropriate discount rate to calculate the present value.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud (lanjutan) Estimated Useful Lives of Property and Equipment and Intangible
Assets (continued)
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset
takberwujud berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan
didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar.
Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud adalah
berdasarkan penelaahan Perusahaan terhadap praktek industri, evaluasi
teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa
manfaat ditelaah minimal setiap akhir periode pelaporan dan diperbarui
jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan
pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial
dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset.
The company and its subdiaries estimates the useful lives of its fixed assets
based on expected asset utilization as anchored on business plans and
strategies that also consider expected market behavior. The estimation of
the useful lives of fixed assets is based on The company and its subdiaries’s
assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience
with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each of
ending financial period and are updated if expectations differ from previous
estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolence
and legal or other limitations on the use of the assets.
Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat
dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi
yang diakibatkan oleh perubahan faktor faktor yang disebutkan di atas.
It is possible, however, that future results of operations could be materially
affected by changes in the estimates brought about by changes in the
factors mentioned above.
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3
(tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun sedangkan aset takberwujud masa
manfaatnya 5 (lima) tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat
neto atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, masing-
masing sebesar Rp 835.061.026.270 dan Rp 773.519.533.333.
The company estimates the economic useful lives of property and equipment
between 3 (three) to 5 (five) years while the intangible assets have a useful
life of 5 (five) years. This is the age generally expected in the industry where
the Company does business. Changes in the level of usage and
technological development can affect the economic useful lives and the
residual value of assets, and therefore future depreciation costs may be
revised. Net carrying values of fixed assets as of December 31, 2019 and
2018, amounting to Rp 835,061,026,270 and Rp 773,519,533,333,
respectively
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI
MANAJEMEN (lanjutan)
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS (continued)
Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia mensyaratkan pengukuran
aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan
penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan
akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan
berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar,
suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat
menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain
financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the
use of estimates.Significant component of fair value measurement is
determined based onobjective evidence derived from diversification (i.e.
foreign exchange, interest rate), while timing and amount of changes in fair
value might differ due to different valuation method used.
57
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
4. 4.
Penurunan Nilai Aset Tak Berwujud (lanjutan) Impairment of Intangible Assets (continued)
Pajak Penghasilan Income Tax
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Impairment Loss on Loans and Receivables
Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi
penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen
membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah
terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi
untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang
direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi
kerugian dan kerugian aktualnya.
The Company and its subsidiaries assess their loans and receivables for
impairment at each reporting date. In determining whether an impairment
loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to
whether there is an objective evidence that loss event has occurred.
Management also makes judgment as to the methodology and assumptions
for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed
regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada penurunan nilai aset tidak
berwujud pada 31 Desember 2019 dan 2018. Telah membawa nilai-nilai
dari goodwill dan aset tak berwujud lainnya, yang analisis penurunan
diterapkan, yang dijelaskan dalam Catatan 14 atas laporan keuangan
konsolidasi.
Based on the assessment of management, no impairment on intangible
assets in December 31, 2019 and 2018.The carrying values of oodwill and
other intangible assets, on which impairment analysis are applied, were
described in Note 14 to the consolidated financial statements.
Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti
jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena
proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan.
Ketidakpastian timbul terkait dengan intepretasi dari peraturan
perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena
pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui
terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan
pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan
jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi,
Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Pajak penghasilan telah
diungkapkan dalam Catatan 20.
In certain circumstances, the Company may not be able to determine the
exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing
investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties
exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the
amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be
recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies
similar considerations as it would use in determining the amount of a
provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions,
Contingent Liabilities and Contingent Asset. Income tax is disclosed in Note
20.
Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi
penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen
membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah
terjadi.
The Company assesses impairment of loans and receivables at each
reporting date. In determining whether an impairment loss should be
recorded in the income statement, management makes judgments, whether
there is objective evidence that a loss has occurred.
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3
(tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun sedangkan aset tak berwujud masa
manfaatnya 5 (lima) tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat
neto atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, masing-
masing sebesar Rp2.221.800.575 dan Rp2.089.280.138 Penjelasan rinci
diungkapkan dalam Catatan 13.
The Company estimates the useful lives of the assets among the three (3)
up to 10 (ten) years while the useful life of intangible assets 5 (five) years.
This is the age that generally expected in the industry in which the Company
does business. Changes in the level of usage and technological
developments could affect the economic useful lives and residual values of
assets, and therefore the future depreciation charges may be revised. The
net carrying value of fixed assets as of December 31, 2019 and 2018
respectively Rp2.221.800.575 and Rp2.089.280.138. Detailed explanation is
disclosed in Note 13.
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI
MANAJEMEN (lanjutan)
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi asumsi yang digunakan dalam
estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan adalah tepat dan wajar,
namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut
dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah
kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada
hasil operasi Perusahaan.
Management believes that the assumptions used in the estimation of the
value in use in the financial statements are accurate and reasonable,
however, significant changes in these assumptions could have a significant
impact on the amount of recoverable amount and the amount of the
impairment loss that occurs may have a material effect on the operating
results of the Company.
58
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
4. 4.
Penurunan Nilai Aset Tetap Impairment of Property and Equipment
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
Kas Cash
Induk Perusahaan The Company
Entitas Anak Subsidiaries
Sub Jumlah Sub Total
Bank Bank
Rupiah Rupiah
Pihak Berelasi : Related Parties :
Induk Perusahaan The Company
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT BPD Jawa Tengah PT BPD Jawa Tengah
Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan PT Bank Pembagunan
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sub Jumlah Sub Total303.646.863 1.359.877.646
248.386.149 232.989.051
48.260.708 45.043.946
5.814.971 2.090.142
4.850.000 4.850.000
68.364.994.962 44.628.862.724
1.185.035 1.079.754.507
48.341.053.759 40.549.872.902
8.606.231.212 2.888.589.041
11.412.859.991 1.185.550.781
932.863.145 1.600.000.000
5.750.497 6.790.817
938.613.642 1.606.790.817
Penelaahan penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi adanya
penurunan nilai. Penentuan nilai wajar aset memerlukan estimasi arus
kas yang diharapkan diperoleh dari penggunaan berkelanjutan dan
pelepasan aset tersebut. Setiap perubahan signifikan pada asumsi yang
digunakan dalam menentukan nilai wajar dapat memberikan dampak
yang material terhadap penilaian nilai yang terpulihkan dan setiap
kerugian penurunan nilai yang dihasilkan dapat memberikan dampak
terhadap hasil operasi.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are
present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash
flows expected to be generated from the continued use and ultimate
disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used
in determining the fair value may materially affect the assessment of
recoverable values and any resulting impairment loss could have a material
impact on results of operations.
2019 2018
PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI
MANAJEMEN (lanjutan)
MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND
ASSUMPTIONS (continued)
31 Desember / December 31,
59
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Entitas Anak Entitas Anak
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Bank Bank
Mata Uang Asing Foreign Currency
Pihak Berelasi: Related Parties:
Induk Perusahaan The Company
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(2019:USD 1.790,48 ; 2018: USD 1.846,77 ) (2019:USD 1.790,48 ; 2018: USD 1.846,77 )
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2019:USD 1.374,99; 2018; USD 1.404,66) (2019:USD 1.374,99; 2018; USD 1.404,66)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(2019:USD 2.626,76; 2018: USD 887,55) (2019:USD 2.626,76; 2018: USD 887,55)
Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Entitas Anak
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(2019:USD 0; 2018: USD 0 ) (2019:USD 0; 2018: USD 0 )
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Rupiah Rupiah
Pihak ketiga Third Parties
Entitas Anak Subsidiary
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
39.321.325
80.517.789 59.936.569
- -
- -
80.517.789 59.936.569
114.555.288
19.113.736 20.340.881
24.889.462 12.852.612
73.577.242.521 46.821.233.785
36.514.591 26.743.076
1.253.736 1.625.736
4.908.600.696 832.493.415
5.851.876 -
4.892.584.828 814.910.964
8.910.256 15.956.715
2019 2018
31 Desember / December 31,
114.555.288 39.321.325
73.772.315.598 46.920.491.679
60
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Deposito Berjangka Time deposit
Rupiah: Rupiah:
Pihak Berelasi Related Parties
Induk Perusahaan The Company
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Kas dan Setara Kas Total Cash and Cash Equivalents
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
Pihak Ketiga Third Partiesa. Sudah difakturkan Billeda.b. Belum difakturkan Unbilledb.Sub Jumlah Sub Total
Pihak Berelasi Related Partiesa. Sudah difakturkan Billeda.b. Belum difakturkan Unbilledb.Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total75.933.926.213 348.590.818.877
31 Desember / December 31,
- 2.997.146.280
74.710.929.240 51.524.428.776
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito yang jatuh
tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and
deposits with original maturities of three months or less from date of
acquisition.
- 2.997.146.280
- -
2019 2018
- -
18.839.826.808 51.975.214.369
31.705.729.681 51.841.147.987
50.545.556.489 103.816.362.356
23.554.271.885 239.650.278.495
1.834.097.839 5.124.178.026
25.388.369.724 244.774.456.521
Seluruh kas dan setara kas adalah milik Perusahaan. Saldo kas dan
setara kas tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman
lainnya.
The whole cash and cash equivalents are property of the Company. The
balance of cash and cash equivalents are not pledged as collateral for loans
and other borrowings.
2019 2018
31 Desember / December 31,
61
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)
Rincian piutang usaha sudah difakturkan: Details of trade receivable - billed:
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
Induk Perusahaan The Company
PT Mitra Buana Komputindo PT Mitra Buana KomputindoPT Telemedia Onyx Pratama PT Telemedia Onyx PratamaPT Asiatel Globalindo PT Asiatel GlobalindoPT Torindo Utama Sakti PT Torindo Utama SaktiPT Puncak Mas Utama PT Puncak Mas UtamaPT Sarana Global Indonesia PT Sarana Global IndonesiaPT Sky Energy Indonesia Tbk PT Sky Energy Indonesia TbkPT Indo Pratama Teleglobal PT Indo Pratama TeleglobalPT Perangkat Antar Network (PAN) PT Perangkat Antar Network (PAN)PT Mora Telematika Indonesia PT Mora Telematika IndonesiaPT Bumi Hardana Sakti PT Bumi Hardana SaktiPT Pekalongan Suka Mandiri PT Pekalongan Suka MandiriPT CMI Teknologi PT CMI TeknologiPT Nokia Siemens Networks PT Nokia Siemens NetworksPT Sampoerna Telekomunikasi Indones PT Sampoerna Telekomunikasi IndonesPT Inti Bangun Sejahtera Tbk PT Inti Bangun Sejahtera TbkPT Indonesia Comnets Plus PT Indonesia Comnets PlusPT Aplikanusa Lintasarta PT Aplikanusa LintasartaPT Wira Widyatama PT Wira WidyatamaPT Hasian Prima Telindo PT Hasian Prima Telindo
PT Aria Graha PT Aria Graha
PT Ilamaru Jaya PT Ilamaru Jaya
PT Huawei Tech Investment PT Huawei Tech Investment
Lainnya (di bawah Rp 500 Juta) Others (below Rp 500 million)
Dikurangi: Less:
Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment Losses
Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak SubsidiariesPT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Solusindo Kreasi Pratama PT Solusindo Kreasi PratamaPT Nokia Solution and Network Indonesia PT Nokia Solution and Network IndonesiaPT Telekom Akses PT Telekom Akses PT Surya Energi Indotama PT Surya Energi IndotamaPT Kawani Ridho Mandiri PT Kawani Ridho MandiriPT Siemens Indonesia PT Siemens IndonesiaPT Nokia Network PT Nokia NetworkCV Kawani CV KawaniPT Tower Bersama Group PT Tower Bersama GroupPT Inti Bangun Sejahtera PT Inti Bangun SejahteraPT Widya Karya Utama PT Widya Karya UtamaPT Mitrayasa Sarana Informasi PT Mitrayasa Sarana InformasiLainnya OthersDikurangi: Reduce:
Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment LossesSub Jumlah Sub Total
- 192.827.121
82.126.936 82.126.936
- 29.558.496
58.639.446 -
376.883.460 2.845.001.674
77.235.861 296.542.918
(481.237.988) (557.985.198)
- 433.914.971
- 401.348.229
- 270.805.000
284.504.205 515.141.466
- 491.412.109
(215.807.812.864) (1.850.095.044)
4.227.935.078 234.522.136.203
- 689.309.626
270.805.000 -
84.810.000 -
- -
722.495.915 -
1.471.068.220 1.266.610.840
26.600.000 366.545.453
- 206.779.094
192.000.000 187.636.364
752.131.820 683.233.958
- 390.129.811
- 380.836.030
524.734.584 -
517.000.000 -
1.128.238.659 1.128.238.659
- 979.389.675
694.795.918 694.795.918
- 4.124.475.604
1.318.000.000 1.518.000.000
647.214.750 1.479.377.132
8.950.000.000 10.062.285.000
- 7.804.500.000
- 4.596.313.400
2.588.383.767 -
57.682.651.950 57.682.651.950
56.682.649.950 56.682.649.950
2019 2018
31 Desember / December 31,
86.137.782.409 86.137.782.409
62
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Taka Mitra Solusi PT Taka Mitra Solusi
PT KSO Fusindo PT KSO Fusindo
PMD Magetan PMD Magetan
PT Multitech Trans Nusantara PT Multitech Trans Nusantara
PT Silfarona Perdana PT Silfarona Perdana
PT Infinity Putra Omega PT Infinity Putra Omega
PT Mitra Bakti Inti Persada PT Mitra Bakti Inti Persada
Biznet Biznet
PT Fusindo Soka PT Fusindo Soka
Pangkalan Utama TNI AL Pangkalan Utama TNI AL
PT Genta Prima Pertiwi PT Genta Prima Pertiwi
RS Marinir Cilandak RS Marinir Cilandak
PT Alpha Citra Raya PT Alpha Citra RayaLainnya OthersSub Jumlah Sub Total
Pihak Ketiga - Bersih Total Third Parties - Net
Pihak Berelasi Related Parties
Rupiah RupiahInduk Perusahaan The CompanyPT Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero)PT Patra Badak Arun Solusi PT Patra Badak Arun SolusiPT Telekomunikasi Selular PT Telekomunikasi SelularPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat IndonesiaPT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaPT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)PT Dayamitra Telekomunikasi PT Dayamitra TelekomunikasiPT Inti Global Optical Communication PT Inti Global Optical CommunicationKomisi Pengawas Persaingan Usaha Komisi Pengawas Persaingan UsahaLainnya (di bawah Rp200 juta) Others (below Rp200 million)
Dikurangi: Less:
Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment LossesSub Jumlah Sub Total
Pihak Berelasi Related PartiesEntitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero)PT JK Network PT JK NetworkPT Pindad (Persero) PT Pindad (Persero)PT Mitra Bakti Inti Persada PT Mitra Bakti Inti PersadaLainnya Others
Dikurangi: Reduce:
Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment LossesSub Jumlah Sub Total
163.924.397 -
(920.127.100) (912.627.100)
1.295.494.548 2.838.188.781
- 1.810.500.000
934.450.651 1.027.688.781
912.627.100 912.627.100
16.296.150 826.247.224
(4.983.186.119) (4.966.889.969)
17.285.772.260 49.137.025.588
565.950.000 565.950.000
- -
204.619.500
7.216.209.530 32.504.225.613
- -
28.042.950
18.949.453.347 2.283.140.618
2.654.548.046 -
720.004.328
4.246.885.641
1.722.945.700
1.630.274.470 10.455.100.032
3.289.000.000 7.020.520.000
- 2.731.872.688
23.554.271.885 239.650.278.495
206.844.514 -
11.451.905
10.542.950
48.400.000 -
- 46.400.000
- 19.141.920
18.000.000 18.000.000
31 Desember / December 31,
203.140.923
- 195.895.625
2019 2018
16.632.000.000 -
1.613.147.902 1.364.809.200
615.910.590
- 407.710.000
-
63
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)
Pihak Berelasi Related PartiesEntitas Anak SubsidiariesPT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaPT Virama Karya PT Virama KaryaPT Mitra Bakti Inti Persada PT Mitra Bakti Inti PersadaSub Jumlah Sub Total
Jumlah Pihak Berelasi - Bersih Total Related Parties - Net
Jumlah Piutang Difakturkan- Bersih Billied Trade Receivables - Net
Induk Perusahaan The Company
Dibawah 1 tahun Under 1 year
1 tahun sampai 2 tahun 1 year to 2 year
Lebih dari 2 tahun sampai 3 tahun More than 2 years to 3 year
Lebih dari 3 tahun sampai 4 tahun More than 3 years to 4 year
Lebih dari 4 tahun More than 4 year
Dikurang: penurunan nilai piutang Less: impairment of receivables
Jumlah Total
Rincian piutang usaha belum difaktur: Details of trade accounts receivable - unbilled:
Pihak Ketiga Third Parties
Rupiah Rupiah
Induk Perusahaan The CompanyKonsorsium Mitra ECI - INEO Konsorsium Mitra ECI - INEOPT FiberHome Technologies Indonesi PT FiberHome Technologies IndonesiPT Indonesia Comnets Plus PT Indonesia Comnets PlusPT PINS Indonesia PT PINS IndonesiaPT Aplikanusa Lintasarta PT Aplikanusa LintasartaPT Indosat Tbk PT Indosat TbkPT Huawei Tech Investment PT Huawei Tech InvestmentPT ZTE Indonesia PT ZTE IndonesiaPT Ericsson Indonesia PT Ericsson IndonesiaYIPENG, PTE, LTD YIPENG, PTE, LTD
Dikurangi: Less:
Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment LossesSub Jumlah Sub Total946.945.775 3.035.939.000
-
-
27.041.990 2.893.339.000
216.430.198 216.430.198
- 130.000.000
14.000.000.000 14.000.000.000
907.303.785 -
-
- -
(14.238.516.198) (14.238.516.198)
22.086.000 22.086.000
12.600.000 12.600.000
-
144.339.486 1.478.622.895
1.534.996.322 1.128.238.659
42.394.098.693 291.625.492.864
46.501.588.581 48.736.478.493
6.386.504.066 247.772.119.944
210.019.034.309 797.630.184
Rincian umur piutang usaha sudah difaktur yang dihitung sejak tanggal
faktur adalah sebagai berikut:
The aging of billed of trade receivables from the date of invoice is as follows:
18.839.826.808 51.975.214.369
42.394.098.693 291.625.492.864
264.586.462.764 299.913.090.175
(222.192.364.071) (8.287.597.311)
212.160.000 -
46.400.000 -
258.560.000 -
2019 2018
31 Desember / December 31,
64
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)
Rincian piutang usaha belum difaktur: Details of trade accounts receivable - unbilled:
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Damai Sejati (ITCOMM) PT Damai Sejati (ITCOMM)PT Graha Informatika Nusantara PT Graha Informatika NusantaraPT Inti Bangun Sejahtera PT Inti Bangun SejahteraPT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia TbkPT Tower Bersama Grup PT Tower Bersama GrupLainnya (di bawah Rp50 juta) Others (below Rp50 million)Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Piutang Pihak Ketiga Total Receivables Third Parties
Pihak Berelasi: Related Parties:
Induk Perusahaan The CompanyPT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia TbkPT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPerum LPPNPI / Airnav Perum LPPNPI / AirnavPT Dayamitra Telekomunikasi PT Dayamitra TelekomunikasiPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero)PT Inti Bisa Fintech (IBF) PT Inti Bisa Fintech (IBF)PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)Lainnya (di bawah Rp2 miliar) Others (bellow Rp2 billion)Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Pindad (Persero) PT Pindad (Persero)PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)PT Telkom Akses PT Telkom Akses Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Piutang Pihak Berelasi Total Related Parties
Jumlah Piutang Belum Difaktur Total Unbill Receivable
- 763.162.876
- 429.204.912
487.000.000 -
2.151.294.950 -
- 1.588.553.392
-
10.778.337 -
897.778.337 5.402.243.775
31.705.729.681 51.841.147.987
33.539.827.520 56.965.326.013
642.000.000 4.507.359.505
245.000.000 894.884.270
30.807.951.344 46.438.904.212
2019 2018
-
6.715.720.944 40.027.685.820
6.414.300.000 2.572.665.000
5.730.874.890 2.250.000.000
- 278.128.900
887.152.064 2.088.239.026
1.834.097.839 5.124.178.026
473.428.168 398.469.886
- 129.876.396
413.723.896 89.396.056
6.395.673.060 -
2.913.087.500 -
31 Desember / December 31,
65
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Induk Perusahaan The Company
Barang Jadi Finished Goods
Barang Dalam Kirim Goods In Inquiry
Jasa Proyek Dalam Penyelesaian Services Projects in Progress
Bahan baku Raw Material
Bahan Tambahan Supplies MaterialSub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
Persediaan Dalam Penyelesaian Work In Proses
Persediaan Barang Jadi Finished Good
Persediaan Bahan baku Raw MaterialSub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
Persediaan Barang Jadi Finished Goods InventorySub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
314.513.962 1.087.909.000
252.365.505.375 268.480.196.095
2.601.702.194 2.088.168.454
314.513.962 1.087.909.000
Stocks / Persediaan Barang Jadi yang terletak di Jl. Moch.Toha No. 77
diasuransikan terhadap Jaminan Kredit Modal Kerja Bank BRI periode 30
November 2019 sampai 30 November 2020, dengan nilai nilai
pertanggungan Rp 90.329.213.406,00.
Stocks / Inventories of Finished Goods located on Jl. Moch.Toha No. 77
insured against BRI's Working Capital Credit Guarantee for the period 30
November 2019 to 30 November 2020, with a coverage value of Rp
90,329,213,406.00.
Stocks Material Gedung J & Y yang terletak di Jl. Moch.Toha No. 77
diasuransikan terhadap Proyek Granular & IKR Migrasi periode 23
November 2019 sampai 23 November 2020, dengan nilai pertanggungan
Rp 50.393.367.359,00.
Material Stocks of J & Y building's located on Jl. Moch.Toha No. 77 insured
against the Granular & IKR Migration Project from 23 November 2019 to 23
November 2020, with a coverage value of Rp 50,393,367,359.00.
1.839.476.186 488.766.163
300.639.943 491.455.787
249.449.289.219 265.304.118.641
461.586.065 1.107.946.504
1.345.614.093 3.440.868.906
453.929.796 1.821.340.369
94.275.245.828 73.524.265.750
35.577.944.770 43.701.706.943
2019 2018
117.796.554.732 142.815.936.673
31 Desember / December 31,
66
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
8. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 8. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
Uang Muka Operasional Advances OperationalLainnya (di bawah Rp50 juta) Others (beliw Rp50 million )
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
Uang Muka Operasional Operational Advances
Jumlah Total
9. ASET LANCAR LAINNYA 9. OTHER CURRENT ASSETS
Induk Perusahaan The CompanyPT Maleo Emtiga PT Maleo Emtiga
Piutang Tenant Tenant receivables
Deposit Sewa Gedung Building Rental DepositPersediaan Dead Stock Inventory Dead Stock
Pendapatan Bunga Deposito Interest Income DepositSub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
Piutang Lainnya Other Receivable
PT Inti konten Indonesia PT Inti konten Indonesia
Piutang Lainnya Other ReceivableSub Jumlah Sub Total
Dikurangi: Less:
Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment Losses
Jumlah Total
11.115.343.105 -
(31.677.109.102) (20.561.765.997)
25.627.092.802 25.178.160.501
5.556.715.390 3.784.840.478
16.567.391.493 18.687.574.980
22.124.106.883 22.472.415.457
- 4.870.363
35.180.095.021 23.267.511.041
20.561.765.997 20.561.765.997
3.396.913.416 2.597.802.178
106.072.503 103.072.503
1.737.453.263
2019 2018
1.641.256.632 501.069.047
96.196.631 454.360.673
- 9.500.000.000
31 Desember / December 31,
10.455.429.720
2019 2018
31 Desember / December 31,
67
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS
Biaya Perolehan: Acquisition Costs:
Tanah Land
Bangunan dan Building and
Emplasemen Emplasemen
Mesin dan Machinery and
Instalasi Equipment
Alat Ukur dan Measurement and
Perkakas Kerja Work Tools
Inventaris Kantor Inventory Office
dan Gudang and Warehouse
Alat Olah Data Processing
Data Equipment
Kendaraan Vehicles
Tower Disewakan Tower for leased
Aset Dalam Aset in Progress
Pembangunan
Jumlah Total
Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation :
Bangunan dan Building and
Emplasemen Emplasemen
Mesin dan Machinery and
Instalasi Equipment
Alat Ukur dan Measurement and
Perkakas Kerja Work Tools
Inventaris Kantor Inventory Office
dan Gudang and Warehouse
Alat Olah Data Processing
Data Equipment
Kendaraan Vehicles
Tower Disewakan Tower for leased
Jumlah Total
Nilai Buku Book Value
Saldo Awal/
Beginning Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo Akhir/ Ending
Balance
2019
819.240.250.000
47.297.290.585
7.326.579.327
40.596.888.006
6.343.970.507
9.501.844.378
559.771.186
1.840.081.533
-
932.706.675.522
35.211.494.489
5.358.404.464
40.158.911.950
6.063.148.908
-
-
(2.827.880.231)
-
(1.924.694.610)
(386.193.875)
(34.535.801)
(482.455.881)
-
367.516.130
(195.645.970)
-
-
-
(1.964.283)
-
-
(2.194.783.585)
86.885.242
71.293.025
-
-
40.932.182.402
6.331.909.813
121.394.593
2.905.766.029
-
(3.848)
-
(31.428.540)
-
-
(2.194.783.590)
-
-
-
(2.196.747.868)
(386.193.896)
(34.535.806)
40.179.553.978
6.010.799.467
8.740.049.161
2.754.554.764
1.556.827.456
99.477.701.351
773.519.533.330
61.043.250.000
3.466.494.653
124.867.857
82.328.040
46.596.500
-
-
-
6.424.821.730
-
-
(1.924.694.648)
-
(2.541.070.256)
1.678.222.049
97.645.649.256
835.061.026.270
8.615.696.217
559.771.179
64.763.537.050
1.400.399.695
858.277.344
(2.226.215.978)
758.197.000.000
43.830.799.780
9.126.406.118
9.984.300.259
2.754.554.776
1.840.081.533
-
872.997.234.681
33.811.094.794
68
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)
Biaya Perolehan: Acquisition Costs:
Tanah Land
Bangunan dan Building and
Emplasemen Emplasemen
Mesin dan Machinery and
Instalasi Equipment
Alat Ukur dan Measurement and
Perkakas Kerja Work Tools
Inventaris Kantor Inventory Office
dan Gudang and Warehouse
Alat Olah Data Processing
Data Equipment
Kendaraan Vehicles
Tower Disewakan Tower for leased
Aset Dalam Aset in Progress
Pembangunan
Jumlah Total
Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation :
Bangunan dan Building and
Emplasemen Emplasemen
Mesin dan Machinery and
Instalasi Equipment
Alat Ukur dan Measurement and
Perkakas Kerja Work Tools
Inventaris Kantor Inventory Office
dan Gudang and Warehouse
Alat Olah Data Processing
Data Equipment
Kendaraan Vehicles
Tower Disewakan Tower for leased
Jumlah Total
Nilai Buku Book Value770.023.644.698 773.519.533.334
2.754.554.764 - - - 2.754.554.764
1.475.897.727 80.929.729 - - 1.556.827.456
100.795.701.896 2.908.962.378 (2.253.205.105) (1.973.757.819) 99.477.701.351
5.952.763.293 66.626.479 - (8.590.305) 6.010.799.467
8.276.848.291 464.421.871 (280.000) (941.000) 8.740.049.161
6.602.280.702 696.548.061 - (874.007.033) 6.424.821.730
40.997.735.987 280.269.322 (8.231.850) (1.090.219.481) 40.179.553.978
34.735.621.133 1.320.166.916 (2.244.693.255) - 33.811.094.794
1.475.897.753 364.183.780 - - 1.840.081.533
1.611.056.347 - (1.611.056.347) - -
870.819.346.594 5.773.061.570 (2.713.730.300) (881.443.183) 872.997.234.681
6.126.593.954 213.224.255 (472.310) (7.436.086) 6.331.909.813
8.714.757.070 1.273.293.189 (3.750.000) - 9.984.300.259
2.754.554.776 - - - 2.754.554.776
9.539.227.415 461.185.800 - (874.007.097) 9.126.406.118
758.197.000.000 - - - 758.197.000.000
40.486.475.234 3.344.324.546 - - 43.830.799.780
2018
Saldo Awal/
Beginning Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo Akhir/ Ending
Balance
41.913.784.045 116.850.000 (1.098.451.643) - 40.932.182.402
Berdasarkan Laporan Penilaian No. 01719/2.0131-
00/PI/06/0375/0/VII/2019 tanggal 29 Juli 2019, nilai pasar aset tanah
Tegalega bertambah sebesar Rp 4.895.000.000, selain itu berdasarkan
Laporan Penilaian No 02507/2.0131-00/PI/06/0531/0/X/2019 tanggal 23
Oktober 2019, nilai pasar aset tanah Palasari bertambah sebesar Rp
56.148.250.000. Penilaian dilakukan oleh Penilai Publik atas nama
Kantor Jasa Penilai Publik Sugianto Prasodjo dan Rekan yang bertujuan
untuk memberikan opini tentang Nilai Pasar dan Indikasi Nilai Likuidasi
terhadap properti yang dinilai pada tanggal penilaian untuk tujuan
Penjaminan Utang pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Based on the Appraisal Report No 01719 / 2.0131-00 / PI / 06/0375/0 / VII /
2019 dated July 29, 2019, the market value of Tegalega's land assets
increased by Rp 4,895,000,000, in addition based on the Appraisal Report
No 02507 / 2.0131- 00 / PI / 06/0531/0 / X / 2019 dated October 23, 2019,
the market value of Palasari's land assets increased by Rp 56,148,250,000.
The valuation is carried out by the Public Appraiser on behalf of the Public
Appraisal Service Office Sugianto Prasodjo and Partners who aim to provide
an opinion on Market Value and Indication of the Liquidation Value of the
property valued at the date of the valuation for the purpose of Debt
Guarantee at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
69
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)
Tanah dan bangunan tertentu diikat secara fidusia sebagai jaminan atas
pinjaman kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Land and buildings are bound by fiduciary as collateral for loans to PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bangunan Gedung GKP, GPT, Genset dan Kantor Property , Masjid dan
sarana pendukung lainnya yang berlokasi di Jl. Moch.Toha No. 77
diasuransikan terhadap resiko kerugian "Property All Risk " dan
"Earthquake " dengan jangka waktu pertanggungan mulai tanggal 11
Maret 2017 sampai dengan 11 Maret 2018, total nilai pertanggungan
Rp36.074.685.045, dan diperpanjang untuk jangka waktu mulai tanggal
11 Maret 2018 sampai dengan 11 Maret 2019, total nilai pertanggungan
Rp32.199.931.998.
GKP, GPT, Genset and Property Offices, Mosques and other supporting
facilities located on Jl. Moch. Toha No. 77 is insured against the risk of loss
of "Property All Risk" and "Earthquake" with the period of coverage starting
March 11, 2017 to March 11, 2018, the total sum insured is Rp.
36,074,685,045, and extended for the period from March 11, 2018 to March
11, 2019, the total sum insured is Rp. 32,199,931,998.
Bangunan Gedung GKL dan sarana pendukung lainnya yang berlokasi di
Jl. Moch Toha No.77 diasuransikan terhadap resiko kerugian "Property
All Risk" dan "Earthquake" dengan jangka waktu pertanggungan mulai
07 Agustus 2016 sampai dengan 07 Agustus 2017, total nilai
pertanggungan Rp8.960.858.915,31 dan diperpanjang untuk jangka
waktu mulai tanggal 07 Agustus 2017 sampai dengan 07 Agustus 2018.
GKL Building and other supporting facilities located on Jl. Moch Toha No.77
is insured against the risk of loss "Property All Risk" and "Earthquake" with
coverage period starting 07 August 2016 until 07 August 2017, total
coverage Rp8,960,858,915.31 and extended for the period from August 7,
2017 until August 07, 2018.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover
possible losses on the assets insured..
Bangunan Gedung A, B ,C , Gedung Prodsentral, Gedung Utama, Pabrik
PCB, Gedung Kimia, Bengkel Kontruksi 1&2, Ruang Diesel, Poliklinik,
Masjid, Gedung Rumah Tangga dan sarana pendukung lainnya yang
berlokasi di Jl. Moch Toha No. 255 Palasari diasuransikan terhadap
resiko kerugian "Property All Risk" dengan jangka waktu pertanggungan
mulai 07 Februari 2018 sampai dengan 07 Februari 2019, total nilai
pertanggungan Rp 24.130.867.920.
Building A, B, C, Prodsentral Building, Main Building, PCB Factory, Chemical
Building, 1 & 2 Construction Workshop, Diesel Room, Polyclinic, Mosque,
Household Building and other supporting facilities located on Jl. Moch Toha
No. 255 Palasari is insured against the loss risk of "Property All Risk" with
the insurance period starting February 7, 2018 until February 7, 2019, the
total sum insured is Rp. 24,130,887,920.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang
dipertanggungkan.
70
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
11. PENYERTAAN JANGKA PANJANG 11. LONG TERM INVESTMENTS
Kepemilikan Langsung/Owners Direct
Metode Ekuitas/Equity method
PT Inti Pisma Internasional
Metode Biaya/Cost method
PT Maleo Emtiga
PT Bangtelindo
PT Smart Telecom
Sub Jumlah/Sub Total
Dikurangi Provisi Penurunan Nilai:/
Reduced Provision for Impairment:
PT Inti Pisma Internasional
PT Maleo Emtiga
PT Bangtelindo
PT Smart Telecom
Sub Jumlah/Sub Total
Jumlah/Total
Kepemilikan Tidak Langsung/Indirect Ownership
PT Mitra Bhakti Inti Perdana
PT Inti Global Optical Communication
PT Internasional Serat Optik
Sub Jumlah/Sub Total
Metode Biaya/Cost method
Primer Tel.Int.Ltd
PT JK Inet
Sub Jumlah/Sub Total
Dikurangi Provisi Penurunan Nilai:/
Less: Provision for Impairment:
Primer Tel.Int.Ltd
PT International Serat Optik
PT JK Inet
Jumlah/Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(10.948.601.508) (11.073.601.508)
-
213.502.678
-
213.502.678
-
-
-
(8.573.601.509)
(1.567.500.000)
(807.500.000)
-
-
-
-
-
-
-
-
(2.114.890.000)
(2.114.890.000)
(125.000.000)
20.866.730.658
32%
25%
33%
9,0%
17,0%
2,65%
0,06%
250.000.000
12.666.450.312
42.994.929.435
(78.479.123)
(30.000.000.000)
(250.000.000)
(10.551.560.312)
(40.880.039.435)
2.114.890.000
-
8.016.741.828
250.000.000
12.666.450.312
42.994.929.435
(78.479.123)
(30.000.000.000)
(250.000.000)
(12.666.450.312)
(42.994.929.435)
-
1.203.239.149
6.813.502.678
1.650.000.000
9.666.741.827
Persentase
Kepemilikan/
Ownership
Percentage
Saldo Awal/
Beginning Balance
Penambahan/
Pelepasan Addition/
Deduction
Bagian Laba/Rugi
Profit/Loss Portion
Saldo
Akhir/Ending
Balance
2019
78.479.123
30.000.000.000
78.479.123
30.000.000.000
22%
8.573.601.509
850.000.000
9.423.601.509
-
(82.500.000)
(42.500.000)
-
-
-
-
-
8.573.601.509
850.000.000
9.423.601.509
(8.573.601.509)
(1.650.000.000)
(850.000.000)
9.453.239.149
1.650.000.000
1.203.239.149
6.600.000.000
-
Rincian investasi pada entitas asosiasi per 31 Desember 2019 dan 2018
sebagai berikut:
Details of investments in associates per December 31, 2019 and 2018 is as
follows :
71
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
11. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 11. LONG TERM INVESTMENTS (continued)
Kepemilikan Langsung/Owners Direct
Metode Ekuitas/Equity method
PT Inti Pisma Internasional
Metode Biaya/Cost method
PT Maleo Emtiga
PT Bangtelindo
PT Smart Telecom
Sub Jumlah/Sub Total
Dikurangi Provisi Penurunan Nilai:/
Reduced Provision for Impairment:
PT Inti Pisma Internasional
PT Maleo Emtiga
PT Bangtelindo
PT Smart Telecom
Sub Jumlah/Sub Total
Jumlah/Total
Kepemilikan Tidak Langsung/Indirect Ownership
PT Mitra Bhakti Inti Perdana
PT Inti Global Optical Communication
PT Internasional Serat Optik
Sub Jumlah/Sub Total
Metode Biaya/Cost method
Primer Tel.Int.Ltd
PT JK Inet
Sub Jumlah/Sub Total
Dikurangi Provisi Penurunan Nilai:/
Less: Provision for Impairment:
PT International Serat Optik
PT JK Inet
Jumlah/Total
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(125.000.000)
-
-
-
-
-
-
2018Persentase
Kepemilikan/
Ownership
Percentage
Saldo Awal/
Beginning Balance
Penambahan/
Pelepasan Addition/
Deduction
Bagian Laba/Rugi
Profit/Loss Portion
22%
(78.479.123)
17,0%
2,65%
0,06%
(30.000.000.000)
(250.000.000)
(10.551.560.312)
(40.880.039.435)
2.114.890.000
1.203.239.149
30.000.000.000
250.000.000
12.666.450.312
42.994.929.435
1.203.239.149
6.600.000.000
1.650.000.000
78.479.123
-
-
-
-
-
-
-
(451.242.183)
-
(451.242.183) 9.874.843.692
850.000.000
-
-
(78.479.123)
(30.000.000.000)
-
Saldo
Akhir/Ending
Balance
(250.000.000)
(10.551.560.312)
(40.880.039.435)
2.114.890.000
(82.500.000)
(42.500.000)
(82.500.000)
(42.500.000)
9.453.239.149
78.479.123
30.000.000.000
250.000.000
12.666.450.312
42.994.929.435
(125.000.000)
20.866.730.659
-
21.442.972.841
PT Bangtelindo berdiri pada tahun 1995 dan merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi, jasa instalasi, sarana
telekomunikasi, sistem jaringan kabel bawah tanah. Kepemilikan saham
pada Bangtelindo telah mengalami dilusi dari sebelumnya 4% menjadi
2,65% sejak bulan Juli 2007.
PT Bangtelindo established in 1995 and is a company engaged in the
business of construction services, installation services, telecommunications
facilities, underground cable network system. Bangtelindo shareholding has
been diluted from the previous 4% to 2.65% since July 2007.
Pada tahun buku 2014 PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia
(Bangtelindo) membukukan laba setelah pajak sebesar Rp
5.981.448.021,4. Deviden yang telah dibayarkan sebesar Rp.55.477.930.
8.573.601.509
850.000.000
9.423.601.509
6.600.000.000
1.650.000.000
9.453.239.149
9.024.843.692
32%
25%
33%
9,0%
-
-
In fiscal year 2014, PT Bangtelindo posted a profit after tax of Rp
5.981.448.021,4. Dividends have been paid out by Rp.55.477.930.
PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo)
72
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
11. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 11. LONG TERM INVESTMENTS (continued)
PT Smart Telecom PT Smart Telecom
PT Inti Pisma Internasional (PT IPI) PT Inti Pisma Internasional (PT IPI)
PT Mitra Bhakti Inti Perdana PT Mitra Bhakti Inti Perdana
Sebelum sebagian sahamnya diakuisisi oleh INTENS, 100% saham PTI
dimiliki oleh PT Konten Indonemedia Pratama (KIP) yang merupakan
distributor dan pemegang merk Handphone IMO.
PT Premier Telecommunication Internasional (PTI) PT Premier Telecommunication Internasional (PTI)
Premier Telecommunication International Ltd (PTI) adalah perusahaan
yang berdiri di bawah Undang Undang Hongkong (Hongkong Law)
dengan Nomor Legal: 1434890. PTI adalah sebuah perusahaan yang
focus pada perancangan dan integrasi Handset CDMA, GSM/GPRS
dilengkapi dengan pengembangan aplikasinya.
Premier Telecommunications International Ltd. (PTI) is a company
established under Hong Kong Law with the Legal Number: 1434890. PTI is a
company focused on the design and integration of CDMA handsets, GSM /
GPRS equipped with application development.
PTI berdiri dan beroperasi sejak tahun 2009 dengan berkantor di
Shenzen China dengan pusat manufaktur di Shenzen dan Bandung.
PT Smart Telecom (formerly PT Indoprima Mikroselindo / Primasel) was
established in 1996 and the Company's participation is motivated by the
Company's success in mastering and developing a cordless
telecommunications system with PHS technology. The Company's
ownership in PT Smart Telecom diluted to 0.06% after other investor
increase their capital.
Pada tahun 2005 Perusahaan memiliki investasi saham di PT Inti Pisma
International (IPI), suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
produksi CDMA, GSM dan lain-lain, dengan kepemilikan 22%.
In 2005 the Company owned investment in shares of PT Inti Pisma
International (IPI), a company engaged in the production of CDMA, GSM and
others, with 22 % ownership .
PTI established and operated since 2009 with offices in Shenzhen China
with manufacturing center in Shenzhen and Bandung .
Laporan keuangan PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia entitas
terasosiasi dari PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) tahun
2017 belum diterima hingga atau sampai dengan laporan konsolidasian
ini diterbitkan.
The financial statements of PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia
incorporated entity from PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) in
2017 have not been received until this consolidated report is issued.
PT Smart Telecom (sebelumnya bernama PT Indoprima
Mikroselindo/Primasel) didirikan pada tahun 1996 dan keikutsertaan
Perusahaan dilatarbelakangi oleh keberhasilan Perusahaan dalam
menguasai dan mengembangkan sistem telekomunikasi cordless
dengan teknologi PHS. Kepemilikan Perusahaan pada PT Smart
Telecom menurun menjadi sebesar 0,06% setelah para investor lainnya
menambah setoran modalnya.
PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo)
(lanjutan)
PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) (continued)
Berdasarkan Perjanjian Kesepakatan untuk jual beli saham yang
dilegalisir oleh Notaris Afrison, SH M.Kn, dengan No: Leg/01/2010
tanggal 17 Desember 2010, INTENS membeli saham PTI dengan jumlah
antara 9% - 30% sebesar Rp9.000.000.000.
Based on the sale and purchase of shares agreement which legalized by a
Notary Afrison, SH M.Kn, with No: Leg / 01/2010 dated December 17, 2010,
INTENS bought the shares of PTI amounted between 9% - 30% of
Rp9.000.000.000.
Before some of its shares acquired by INTENS, 100% shares of PTI owned
by PT Konten Indomedia Pratama (KIP) is a distributor and brand holders
Mobile IMO.
Merupakan penyertaan saham INTENS pada MBIP dengan kepemilikan
awal di 2011 sebesar 80% atau sebanyak 1.044 lembar saham. Pada
bulan Desember 2011 INTENS melakukan penjualan 783 lembar saham
atau 60% kepada PT Media Sosialita Utama sehingga kepemilikan akhir
INTENS menjadi sebesar 20%.
Represent investment in shares of INTENS to MBIP with initial ownership in
2011 of 80% or 1,044 shares. In December 2011, INTENS sold of 783
shares or 60% of his shares to PT Media Sosialita Utama so that the last
ownership of INTENS to be 20%.
Nilai penyertaan saham kepada PT Smart Telecom telah mengalami
penurunan nilai pada periode sebelum tahun 2011 sebesar Rp
10.551.560.312,- lalu selanjutnya pada periode tahun 2019 sebesar
Rp2.114.890.000,- .
The value of investment in PT Smart Telecom has been impaired in the
period before 2011 amounting to Rp 10,551,560,312, - then in the period of
2019, it was Rp2.114.890.000
73
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
11. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 11. LONG TERM INVESTMENTS (continued)
PT Mitra Bhakti Inti Perdana (lanjutan) PT Mitra Bhakti Inti Perdana (continued)
PT JK Inet PT JK Inet
PT Inti Global Optical Communication PT Inti Global Optical Communication
PT Internasional Serat Optik PT Internasional Serat Optik
a. a.
b. b.
c. Jasa konsultan teknik bidang telekomunikasi. c.
Ekspor Import perdagangan peralatan telekomunikasi, antara lain
kabel serat optic, pabrikasi elektronik.
Export Import trade of telecommunications equipment, including fiber-
optic cable, electronic manufacturing.
Distributor barang dagangan antara lain kabel serat optic untuk
komunikasi.
Distributor merchandise include fiber optic cables for communications.
Engineering consultancy services in telecommunications .
Sesuai dengan Akta Notaris Ashari Koerniawan SH., M.Kn No. 4 tanggal
11 Februari 2013, modal dasar Perseroan berjumlah Rp100.000.000.000
(seratus milyar rupiah), terbagi atas 100.000.000 saham, masing-masing
saham bernilai nominal sebesar Rp1.000 (seribu rupiah). Dari modal
dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebagian sejumlah
26.400.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp26.400.000.000 (dua
puluh enam milyar empat ratus juta rupiah) oleh pendiri. Akta Pendirian
Perseroan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-06541.AH.01.01.Tahun
2013, tanggal 15 Februari 2013.
In accordance with the Notarial Deed Ashari Koerniawan SH., M.Kn No. 4
dated February 11, 2013, the Company's authorized capital totals
Rp100.000.000.000 (one hundred billion rupiah), divided into 100.000.000
shares, each share having a nominal value of Rp1.000 (one thousand
rupiah). Of the authorized capital has been subscribed and paid in part a
number of 26.400.000 shares with a nominal value of Rp26.400.000.000
(twenty six billion four hundred million) by the founder. Deed of
Establishment of the Company was approved by the Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia Number : AHU -
06541.AH.01.01. 2013, dated February 15, 2013 .
Maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha dalam bidang
perdagangan besar. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,
Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
The purpose and objective of the Company is doing business in a big trade.
To achieve its goals and objectives, the Company may carry out the
following activities:
Sesuai dengan Akta Notaris Haryati, SH., M.Kn No. 05 tanggal 19 April
2013, IPMS (entitas anak) memiliki saham pada PT JK Inet sebanyak
850.000 lembar saham dengan nilai nominal @ Rp1.000 dengan
persentase kepemilikan 17% dari jumlah 5.000.000 lembar saham.
Berdasarkan RUPS tanggal 25 Oktober 2012 telah disetujui pembelian
kembali saham dari PT Media Sosialita Utama sebanyak 40% oleh
INTENS. Dari persetujuan, realisasi modal disetor pada tahun 2012
sebesar Rp600 juta atau sebanyak 157 lembar saham dari 522 saham
yang ditawarkan, sehingga kepemilikan akhir INTENS menjadi sebesar
32%.
Based on the Annual General Meeting of Shareholder MBIP on October 25,
2012 has approved the repurchase of shares of PT Media Sosialita Utama
as many as 40% by PT Inti Konten Indonesia. Of approval, the realization of
the paid-up capital in 2012 amounted to Rp600 million or as many as 157
shares of 522 shares offered, so that the final ownership of PT Inti Konten
Indonesia amounted to 32%.
In accordance with the Notarial Deed Haryati , SH . , M.Kn No. 05 April 19,
2013, PT Inti Pindad Mitra Sejati ( subsidiaries ) have shares in PT JK Inet
as much as 850.000 shares with a nominal value Rp1.000 per share with an
ownership interest of 17% of the total of 5.000.000 shares .
74
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES
Tanah hibah eks PT BPIS Land grant ex PT BPIS
Dikurangi: Reduced :
Amortisasi dan penurunan nilai Amortization and impairment
Jumlah Total
13. ASET TAK BERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSETS
Produk Pengembangan Product Development
Software Software
Lisensi Radar Radar License
Dikurangi: Reduce:
Amortisasi aset tak berwujud Amortization of intangible assets
Jumlah Total
2019 2018
(2.525.930.924) (2.525.930.924)
2019 2018
1 1
Merupakan hibah berupa tanah hak pengelolaan eks. PT BPIS berlokasi
di Blok D1 Kavling BPIS di kompleks Kemayoran pada tanggal 17
September 2004 sesuai dengan surat persetujuan dari Menteri Badan
Usaha Milik Negara No. S-482/MBU/2004 tanggal 16 September 2004
sebesar 5% dari total seluas 49.601 m2 dengan nilai buku
Rp50.518.618.500 atau seluas 2.480,05 m2 dengan nilai buku
Rp2.525.930.925.
A grant in the form of land management rights ex. PT BPIS located in Block
D1 Plot BPIS complex in Kemayoran on September 17, 2004, in accordance
with the letter of approval from the Minister of State-Owned Enterprises No.
S - 482/MBU/2004 dated September 16, 2004 amounted to 5 % of the total
area of 49.601 m2 with a book value Rp50.518.618.500 or area of 2.480.05
m2 with Rp2.525.930.925 of book value.
Tindak lanjut atas pelepasan aset tanah eks PT. BPIS tertuang dalam
dokumen Perjanjian Pengakhiran Perjanjian Antara Pusat Pengelolaan
Komplek Kemayoran Dengan PT. PINDAD selaku Koordinator BUMN
Eks. PT. BPIS, dengan No:SP-01/Kemsetneg/PPKK/Dirut/07/2014. Hak
atas aset tanah eks PT. BPIS dikembalikan ke Kemayoran, sehingga
aset tanah eks PT.BPIS statusnya sudah tidak dimiliki oleh PT Industri
Telekomunikasi Indonesia.
Subsequent to the release of the land assets of ex PT. BPIS stated in the
Termination Agreement Agreement Between the Kemayoran Complex
Management Center With PT. PINDAD as the Coordinator of SOE Ex. PT.
BPIS, with No: SP-01 / Kemsetneg / PPKK / Managing Director / 07/2014.
Rights over land assets of ex PT. BPIS returned to Kemayoran, so that the
land assets of ex PT.BPIS status is not owned by PT Industri
Telekomunikasi Indonesia again.
2.525.930.925 2.525.930.925
31 Desember / December 31,
31 Desember / December 31,
38.963.997.249 37.978.302.265
(36.742.196.674) (35.889.022.127)
2.221.800.575 2.089.280.138
15.884.448.594 15.882.673.594
21.079.548.655 20.095.628.671
2.000.000.000 2.000.000.000
Penambahan penyertaan tidak langsung oleh entitas anak (IPMS) pada
tahun 2013 kepada PT JK Inet, PT Inti Global Optical Communication,
dan PT International Serat Optik dengan total sebesar Rp9.100.000.000
dilakukan dengan inbreng hak pakai lahan selama periode tertentu, yang
dicatat sebagai pendapatan ditangguhkan - hak pakai lahan.
The addition of indirect participation by subsidiaries (IPMS) in 2013 to PT JK
Inet, PT Inti Global Optical Communication, and PT International Fiber
Optics totaling Rp9,100,000,000 was carried out by integrating land use
rights over a period of time, which was recorded as deferred income - land
use rights.
75
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
13. ASET TAK BERWUJUD (lanjutan) 13. INTANGIBLE ASSETS (continued)
Biaya Perolehan: Acquisition Costs:
Produk Pengembangan Product Development
Software Software
Lisensi Radar Radar License
Jumlah Total
Akumulasi Amortisasi: Accumulated Amortization
Produk Pengembangan Product Development
Software Software
Lisensi Radar Radar License
Jumlah Total
Nilai Buku Book Value
Biaya Perolehan: Acquisition Costs:
Produk Pengembangan Product Development
Software Software
Lisensi Radar Radar License
Jumlah Total
Akumulasi Amortisasi: Accumulated Amortization
Produk Pengembangan Product Development
Software Software
Lisensi Radar Radar License
Jumlah Total
Nilai Buku Book Value
19.258.635.619
35.375.525.816 513.496.312 - - 35.889.022.128
7.800.118 2.089.280.138
14.271.617.247 1.611.056.347 - - 15.882.673.594
19.111.708.687 1.065.913.316 (81.993.332) - 20.095.628.671
2.000.000.000 - - - 2.000.000.000
2018
Saldo Awal/
Beginning Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo Akhir/ Ending
Balance
853.174.547 - - 36.742.196.675
2.089.280.137 2.221.800.575
35.889.022.128
14.630.386.510 319.217.970 - - 14.949.604.480
19.258.635.619 533.956.577 - - 19.792.592.196
1.999.999.999 - - - 1.999.999.999
2.000.000.000 - - 2.000.000.000
37.978.302.265 1.149.681.648 (163.986.664) - 38.963.997.249
1.999.999.999 - - - 1.999.999.999
14.268.178.529 362.207.981 - - 14.630.386.510
19.107.347.288 151.288.331 - -
35.383.325.934 2.676.969.663 (81.993.332) - 37.978.302.265
15.882.673.594 1.775.000 - 15.884.448.594
20.095.628.671 1.147.906.648 (163.986.664) 21.079.548.655
2019
Saldo Awal/
Beginning Balance
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deduction
Reklasifikasi/
Reclassification
Saldo Akhir/ Ending
Balance
76
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
14. ASET DALAM PEMBANGUNAN 14. ASSETS UNDER CONSTRUCTION
Produk Pengembangan Product Development
Dikurangi: Reduce:
Penurunan nilai Impairment
Jumlah Total
15. ASET LAIN-LAIN 15. OTHER ASSETS
Aset Tetap Usul Hapus: Fixed Assets Proposal Disposal:
Induk Perusahaan The Company
Mesin Machinery
Alat Ukur & Perkakas Kerja Measurement and Work Tools
Alat Olah Data Data Processing Equipment
Inventaris Office Inventory
Anak Perusahaan Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
Inventaris Office Inventory
Sub Jumlah Sub Total
Dikurangi: Reduce:
Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai Provision for Impairment Losses
Jumlah Total
16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES
Pihak Ketiga Third Parties
Pihak Berelasi Related Parties
2018
209.949.819.085 141.379.014.778
(32.031.692.576) (29.203.812.447)
2019
217.853.478.418 262.983.997.619
2.348 2.255
1.060.437.918 1.025.902.112
427.803.297.503 404.363.012.397
263.596.000 263.596.000
32.031.694.924 29.203.814.693
6.985.760.753 5.061.066.105
10.914.389.712 10.528.195.816
12.807.510.541 12.325.054.660
2019 2018
- -
10.826.168.988 12.601.455.148
Pada tahun 2018 Perusahaan menambah aset tetap dalam
pembangunan yaitu Smart Device Santanu Insentif, Smart Device Radio,
Smart Card Reader, Smart Digital Biometrik Insentif, Smart Digital
Enclosure SCR Insentif dan Smart Device Radar Cuaca Insentif, Smart
Digital Aritmia Insentif di Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk.
In year 2018 the Company added under construction asset as follow Smart
Device Santanu Incentive, Smar Device Radio, Smart Card Reader, Smart
Digital Biometric Incentive, Smart Digital Enclosure SCR Incentive and Smart
Device Weather Radr Incentive, Smart Digital Aritmia Incentive in
Development Division in Business and Product.
10.826.168.988 12.601.455.148
2019 2018
10.826.168.988 12.601.455.148
31 Desember / December 31,
31 Desember / December 31,
31 Desember / December 31,
77
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)
Rupiah Rupiah
Pihak Ketiga Third PartiesInduk Perusahaan The Company
PT Idpay Asia Jaya PT Idpay Asia Jaya
PT Link Net Tbk PT Link Net Tbk
PT Garuda Technology PT Garuda Technology
PT. Surya Utama Putra PT. Surya Utama Putra
PT Softkey Indonesia PT Softkey Indonesia
PT Santini Lestari Energi Indonesia PT Santini Lestari Energi Indonesia
PT Airmas Perkasa PT Airmas Perkasa
PT Dinamika Lintas Buana PT Dinamika Lintas Buana
Infomedia Solusi Humanika, PT Infomedia Solusi Humanika, PT
PT Agung Perkasa Raya PT Agung Perkasa Raya
Wideband Media Indonesia, PT. Wideband Media Indonesia, PT.
PT Central Data Technology PT Central Data Technology
PT. Cipta Marga Abadi PT. Cipta Marga Abadi
CV. Rahayu Sentosa CV. Rahayu Sentosa
PT Titan Jaya Solusi PT Titan Jaya Solusi
PT Deo Energi PT Deo Energi
PT Era Bangun Towerindo PT Era Bangun Towerindo
PT Dewata Freight International PT Dewata Freight International
PT Dian Karya PT Dian Karya
PT Berca Hardayaperkasa PT Berca Hardayaperkasa
PT Transdata Satkomindo PT Transdata Satkomindo
PT Bima Cakra Internasional PT Bima Cakra Internasional
Anugrah Karya Perkasa, PT Anugrah Karya Perkasa, PT
PT Sky Energy Indonesia PT Sky Energy Indonesia
PT Rohde & Schwarz Indonesia PT Rohde & Schwarz Indonesia
PT. Arjuna Sinatria Amarta PT. Arjuna Sinatria Amarta
PT Mastersystem Infotama PT Mastersystem Infotama
PT Putra Timur Jaya PT Putra Timur Jaya
PT Bhanda Ghara Reksa PT Bhanda Ghara Reksa
PT Indopratama Teleglobal PT Indopratama Teleglobal
PT. Tangara Mitrakom PT. Tangara Mitrakom
PT Bangtelindo PT Bangtelindo
PT Aplikanusa Lintasarta PT Aplikanusa Lintasarta
PT Candi Sukuh Permai PT Candi Sukuh Permai
PT Rekatama PT Rekatama
PT Advancednet Indonesia PT Advancednet Indonesia
Farsiendo Nice Comm, PT Farsiendo Nice Comm, PT
PT Redision Teknologi Indonesia PT Redision Teknologi Indonesia
PT Gema Andhika Jaya PT Gema Andhika Jaya
PT Rusli Vinilon Sakti PT Rusli Vinilon Sakti
PT Fresel PT Fresel
PT Voksel Electric Tbk PT Voksel Electric Tbk
PT Selaras Daya Utama PT Selaras Daya Utama
Surya Semesta Cemerlang Surya Semesta CemerlangPT Sinergi Teknologi Utama PT Sinergi Teknologi Utama
PT Gaido Cito Ekakurindo PT Gaido Cito EkakurindoSub Jumlah Dipindahkan Sub Total Carried Forward
20.259.628.227
10.377.928.000 -
31 Desember / December 31,
2018
12.812.541.952 12.812.541.952
22.804.648.350 -
- 2.282.966.004
- 2.854.310.000
- 1.106.205.991
1.613.890.260
2.008.000.000 2.008.000.000
2.545.277.500 1.988.940.000
1.325.270.353 1.483.427.594
1.504.645.000 -
1.270.212.500
1.168.174.473 -
1.784.086.463 1.776.286.463
- 6.053.720.984
1.110.134.304 1.110.134.304
- 1.259.599.000
- 1.030.036.000
3.530.017.319 7.016.032.280
3.532.500.000 1.741.033.611
4.620.647.940
1.800.193.532 2.802.070.222
2.926.517.757 2.605.694.600
- 5.994.837.011
- 4.913.050.101
2.244.250.092 3.315.944.000
1.900.372.147 7.839.035.107
1.208.860.011 1.452.076.611
2.653.673.679
2.299.924.193 -
2.259.135.852 -
2.001.928.500 -
1.615.779.000 -
1.714.050.182 10.899.891.167
1.535.418.884
2.724.957.626 2.139.332.274
1.721.559.528
2019
6.796.657.297
6.538.710.000 -
2.648.666.647 2.053.333.321
-
4.396.157.584 -
4.187.989.734 -
3.794.527.632 -
3.663.182.319 -
3.534.774.791
3.375.000.000
3.002.158.117
159.476.597.957 91.873.948.385
78
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)
Rupiah Rupiah
Pihak Ketiga Third PartiesInduk Perusahaan The CompanySub Jumlah Pindahan Sub Total Brought Forward
PT Subaga Mitra Solusi PT Subaga Mitra Solusi
PT Delta Energy System PT Delta Energy System
PT Syntek Otomasi Indonesia PT Syntek Otomasi Indonesia
PT Abacus Kencana Industries PT Abacus Kencana Industries
PT Dunia Tehnik PT Dunia Tehnik
PT Halotec Indonesia PT Halotec Indonesia
PT Hariff Daya Tunggal Engineering PT Hariff Daya Tunggal Engineering
PT Multi Karya Sukses PT Multi Karya Sukses
PT Pekalongan Suka Mandiri PT Pekalongan Suka Mandiri
Furukawa Optical Solution Indonesia Furukawa Optical Solution Indonesia
PT Reinad Citra Mandiri PT Reinad Citra Mandiri
PT Bangkit Cipta Persada PT Bangkit Cipta PersadaLainnya (di bawah Rp1 Milyar) Others (below Rp 1 billion)Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Yogya Presisi Tekhnikatama Industri PT Yogya Presisi Tekhnikatama Industri
JK-Net JK-Net
PT Putra Tunggal PT Putra Tunggal
CV Rahayu Sejahtera CV Rahayu Sejahtera
PT Supranet PT Supranet
PT Kombat Global Mandiri PT Kombat Global Mandiri
PT San Asia Padma PT San Asia Padma
PT Ekspanindo Prima Multimedia PT Ekspanindo Prima Multimedia
PT Adi Lestari PT Adi Lestari
PT Intera Lestari Polimer PT Intera Lestari Polimer
PT Multi Sarana Plasindo PT Multi Sarana Plasindo
CV Nagaya Tech CV Nagaya Tech
PT Cometrik PT Cometrik
PT Atari Plastik PT Atari Plastik
PT Adyabina Putramas PT Adyabina Putramas
Lainnya (di bawah Rp 100 Juta) Others (below Rp 100 Million)Sub Jumlah Sub Total
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaPT Nagisha Pratama Abadi PT Nagisha Pratama AbadiPT KSO Inti Posindo PT KSO Inti PosindoJK Network JK NetworkPT Prima Integrasi PT Prima IntegrasiGexpro GexproPT Pan PT PanPT Mark Plus Indonesia PT Mark Plus IndonesiaPT Pasatel Malaysia PT Pasatel MalaysiaLainnya (di bawah Rp 50 Juta) Others (below Rp 50 Million)Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total206.260.194.664 131.468.651.993
- -
130.079.940 1.000.000
1.233.150.068 1.619.461.647
351.485.000 351.485.000
126.991.725 126.991.725
60.090.000 60.090.000
-
303.578.624 -
184.241.580 -
148.341.450 -
2.516.689.513 2.652.358.917
186.500.000 -
51.270.000 137.239.960
- 114.400.000
- 30.699.020
- 671.192.500
378.003.403 378.003.403
59.400.000 110.405.000
522.963.059 648.615.407
2018
159.476.597.957 91.873.948.385
- 163.185.000
- 1.034.574.419
139.500.000 544.500.000
134.237.000 -
43.033.757.127 20.519.109.653
202.510.355.084 127.196.831.428
- -
332.491.000 -
317.460.000
- 938.500.000
- 1.069.270.000
- 1.060.858.717
- 1.037.268.433
- 1.075.000.000
- 1.154.120.000
- 1.135.553.166
- 1.459.028.655
-
31 Desember / December 31,
2019
- 1.856.000.000
1.406.800.000
- 1.576.800.000
226.406.800 432.282.300
- 280.500.000
96.800.000 221.231.250
79
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)
Pihak Berelasi Related Parties :
Induk Perusahaan The Company
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Bendahara pengeluaran EBTKE KESDM Bendahara pengeluaran EBTKE KESDM
PT Inti Global Optical Communication PT Inti Global Optical Communication
Koperasi INTI Koperasi INTI
PT Widya Bhakti Inti PT Widya Bhakti Inti
PT Inti Bumi Perkasa PT Inti Bumi Perkasa
PT Pos Logistik Indonesia PT Pos Logistik Indonesia
PT Mitra Bhakti Inti Perdana PT Mitra Bhakti Inti Perdana
PT Mitra Graha Inti Utama PT Mitra Graha Inti Utama
PT Asuransi Jiwasraya PT Asuransi Jiwasraya
PT Indah Karya PT Indah Karya
PT Perusahaan Pengelola Aset (Perse PT Perusahaan Pengelola Aset (Perse
PT Sucofindo PT Sucofindo
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
PT Surveyor Indonesia PT Surveyor Indonesia
PT Jasaraharja Putera PT Jasaraharja PuteraLainnya (di bawah Rp 100 Juta) Others (below Rp 100 Million)Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Pindad (Persero) PT Pindad (Persero)
PT Industri Telekomunikasi Indonesia
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indoensia
PT Industri Telekomunikasi Indonesia PT Industri Telekomunikasi Indonesia
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Mata Uang Asing Foreign Currency
Pihak Ketiga Third Parties
Induk Perusahaan The Company
Hongkong Future Technology Hongkong Future Technology
Ceragon Networks,Inc. Ceragon Networks,Inc.Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Huawei Tech Investment PT Huawei Tech Investment
Tivoli C & C Co Ltd Tivoli C & C Co Ltd Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Jumlah Utang Usaha Total Trade Account Payable
4.246.885.641
924.353.935 6.033.880.850
2.734.651.160 3.844.585.071
217.853.478.418 262.983.997.619
- 3.064.249.221
924.353.935 2.969.631.629
3.689.624.421 9.910.362.785
427.803.297.503 404.363.012.397
30.619.325 31.896.864
2.765.270.486 3.876.481.935
-
5.666.523.219 433.448.100
212.186.955.199 262.550.549.519
720.004.328 433.448.100
240.517.750 240.517.750
199.403.436
3.565.220.875 2.827.739.023
699.633.250 -
- 430.000.000
419.454.425 290.456.349
1.289.265.948 1.405.089.748
1.205.768.651 757.383.925
588.000.000 588.000.000
9.052.329.179 8.204.664.153
10.250.199.217 8.188.809.414
7.973.265.635 4.487.518.520
194.067.500 -
72.000.000 -
2.993.735.279 -
24.320.403.979 24.048.131.640
150.022.726.761 180.237.676.522
2018
31 Desember / December 31,
- 30.645.159.039
2019
80
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES
Induk Perusahaan The CompanyEntitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
Jumlah Total
18. UTANG BANK 18. BANK LOANS
a. Utang Bank Jangka Pendek a. Short-Term Bank Loan
Rupiah Rupiah
Induk Perusahaan The Company
Pihak Berelasi Related Party:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkSub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkSub Jumlah Sub Total
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Bank BRI Syariah Tbk PT Bank BRI Syariah TbkSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Induk Perusahaan The Company
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
7.012.497.600
3.140.000.000 3.240.000.000
3.140.000.000 3.240.000.000
128.533.205.488
120.489.907.888 190.955.874.232
120.489.907.888 723.284.320.137
733.536.817.737
Berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Kredit (SPPK) Nomor :
CBG.CB5/SPPK.061/2019 tanggal 02 September 2019 tentang
Perpanjangan Perjanjian Kredit Modal Kerja Transaksional, dengan
restrukturisasi tahap awal ialah sebagai berikut:
Based on the Credit Extension Approval Letter (CEAL) Number: CBG.CB5 /
SPPK.061 / 2019 September 2, 2019 concerning the Extension of the
Transactional Working Capital Credit Agreement, with the initial stages of
restructuring as follows:
4.903.297.600
2019 2018
62.429.956.911 52.006.621.534
Merupakan beban-beban yang harus dibayar atas pembelian, jasa
produksi dan biaya operasional lainnya dengan rincian sebagai berikut:
Represents expenses to be paid on the purchase, production and other
operational costs with the following details:
31 Desember / December 31,
4.903.297.600 7.012.497.600
31 Desember / December 31,
4.028.965.863 3.318.767.075
20.003.129.710 4.946.823.824
86.462.052.484 60.272.212.432
2019 2018
- 532.328.445.905
81
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
18. UTANG BANK 18. BANK LOANS
Induk Perusahaan (lanjutan) The Company (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Limit: Rp400.000.000.000,- Limit: Rp400.000.000.000,-
dengan sublimit menjadi: with sublimit being:
- -
- -
- -
- -
Fasilitas Pinjaman kredit : Credit Loan Facility:
● Plafond : ● Plafond :
● Bunga : 7,5% per tahun ● Interest : 7,5% per annum
● Jangka waktu : ● Time Period :
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
● Restrukturisasi: ● Restructurisation
- -
- -
- -
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Dewi Tenty Septy Artiany, SH, MH, M Kn
tentang Perpanjangan Perjanjian Plafond Bank Garansi Nomor: 19
tanggal, 30 September 2019. dan sesuai dengan Surat Bank BRI
tentang penawaran Putusan kredit Nomor: R.II.256-OPK/DKD/09/2019,
tanggal 26 September 2019. menyatakan bahwa Bank BRI telah
menyetujui:
Fasilitas KMK Transaksional 1 maksimal sebesar
Rp97.412.337.879, atau sesuai catatan administrasi Bank Mandiri
pada saat penandatanganan addendum Perjanjian Kredit.
Fasilitas KMK Transaksional 2 maksimal sebesar
Rp97.414.576.407, atau sesuai catatan administrasi Bank Mandiri
pada saat penandatanganan addendum Perjanjian Kredit.
The Transactional KM 1 facility is a maximum of Rp97.412.337.879,
or according to Bank Mandiri administrative records at the time of
signing the Credit Agreement addendum.
Transactional KMK 2 facility is a maximum of Rp97.414.576.407, or
according to Bank Mandiri administrative records at the time of
signing the Credit Agreement addendum.
● ●
Enam bulan terhitung mulai tanggal
9 September 2019 sampai dengan
8 Maret 2020
Six months from 9 September 2019 to 8
March 2020
Based on Notarial Deed Ny. Dewi Tenty Septy Artiany, SH, MH, M Kn
regarding the Extension of the Bank Guarantee Ceiling Agreement Number:
19 dated, 30 September 2019. and in accordance with the BRI Bank Letter
regarding the offer of Credit Decision Number: R.II.256-OPK / DKD / 09 /
2019, September 26, 2019. stated that BRI Bank has agreed:
Repackaging atas fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKI)
sebesar Rp150.000.000.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja
Investasi (KMKI) yaitu sebesar Rp400.000.000.000 dimana fasilitas
PJI sebesar Rp360.000.000.000 bersifat sublimit dengan fasilitas
KMKI menjadi Fasilitas KMK Co menurun 1 sebesar
Rp550.000.000.000, dengan jangka waktu 120 bulan sejak
penandatanganan perjanjian restrukturisasi kredit dan suku bunga
7,5 % per annum.
Repackaging of the Construction Working Capital Credit (CWCC)
facility in the amount of Rp150.000.000.000 and the Investment
Working Capital Credit (IWCC) facility in the amount of
Rp400.000.000.000 where the PJI facility in the amount of
Rp360.000.000.000 is sublimit with the KMKI facility becoming the
KMK Co facility decreased 1 by Rp550.000.000.000, with a period of
120 months from the signing of the loan restructuring agreement and
an interest rate of 7.5% per annum.
Pemberian fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi baru sebesar
Rp100.000.000.000, dengan jangka waktu sejak penandatanganan
perjanjian kredit sampai dengan 31 Maret 2021, dengan suku bunga
8% per annum dengan agunan terkait dengan fasilitas KMK Co
Menurun 1
Provision of new Construction Working Capital Loan facilities in the
amount of Rp100.000.000.000, with a period from the signing of the
credit agreement until March 31, 2021, with an interest rate of 8% per
annum with collateral related to the KMK Co facility Decreased 1
Pemberian fasilitas KMK Co Menurun 2 (baru) sebesar Rp
10.000.000.000,- dengan jangka waktu 36 bulan sejak
penandatanganan perjanjian kredit, suku bunga 8% per annum
dengan agunan terkait dengan fasilitas KMK Co Menurun 1
Provision of KMK Co Decreased 2 (new) facility in the amount of
Rp10.000.000.000, with a period of 36 months from the signing of the
credit agreement, the interest rate of 8% per annum with collateral
related to KMK Co Decreasing 1 facility
Fasilitas KMK Transaksional 3 maksimal sebesar
Rp76.970.084.279, atau sesuai catatan administrasi Bank Mandiri
pada saat penandatanganan addendum Perjanjian Kredit.
Transactional KMK 3 facility is a maximum of Rp76.970.084.279, or
according to Bank Mandiri administrative records at the signing of the
Credit Agreement addendum.
Fasilitas KMK Post Financing maksimal sebesar
Rp128.213.001.435, atau sesuai catatan administrasi Bank Mandiri
pada saat penandatanganan addendum Perjanjian Kredit.
The KMK Post Financing facility is a maximum of Rp28.213.001.435,
or according to Bank Mandiri administrative records at the time of
signing the Credit Agreement addendum.
Rp400.000.000.000 (Empat Ratus
Miliar Rupiah)
Rp400.000.000.000 (Fourthy Billion
Rupiah)
82
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
18. UTANG BANK (lanjutan) 18. BANK LOANS (continued)
Induk Perusahaan (lanjutan) The Company (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (continued)
● Perpanjangan Fasilitas Bank Garansi ● Extension of Bank Guarantee Facilities
- -
● Penutupan fasilitas Forex Line USD 15.000.000,- Closing of USD 15,000,000 Forex Line facility
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
● Restrukturisasi ● Restructurisation
Fasilitas Pinjaman kredit: Credit Loan Facility:
- Plafond : - Ceiling :
- Bunga : 9,00% per tahun - Interest : 9.00% per annum
- Jangka waktu : - Time Period :
Jaminan : Warranty :
- -
- -
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Perpanjangan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 50.000.000.000,-
sejak tanggal addendum perjanjian kredit sampai dengan 31 Maret
2021 dengan agunan terkait dengan fasilitas KMK Co Menurun 1
Extension of Bank Guarantee facility in the amount of
Rp50.000.000.000 from the date of the addendum to the credit
agreement until March 31, 2021 with collateral related to the KMK Co
Decreased 1 facility
Perusahaan mengajukan perubahan Restrukturisasi Fasilitas
Kredit di Bank Negara Indonesia melalui surat No.
085/HK.07/21000/04/2019 tanggal 14 April 2019 dan Bank Negara
Indonesia menyetujui permohonan tersebut melalui surat Bank
Negara Indonesia No. BIN/2.4/127/R Tanggal 27 Mei 2019 prihal
persetujuan perubahan Restrukturisasi Fasilitas Kredit Saudara
dengan ketetentuan sebagai berikut:
The Company submitted changes to the Credit Facility
Restructuring at Bank Negara Indonesia through letter No. 085 /
HK.07 / 21000/04/2019 dated April 14, 2019 and Bank Negara
Indonesia approved the request through Bank Negara Indonesia
letter No. BIN / 2.4 / 127 / R May 27, 2019 concerning the approval
of changes to the Restructuring of Your Credit Facility with the
following provisions:
Rp15.908.994.044
36 Bulan sejak jatuh tempo
kredit saat ini sampai dengan
tanggal 28 Februari 2028.
Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)
dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebagaimana dalam Surat
Persetujuan Membuka Kredit tanggal 30 Maret 2012 dihadapan Notaris
DR. Ranti Fauza Mayana, SH Nomor 378, yang telah mengalami
perubahan beberapa kali, terakhir, sebagaimana dalam Surat Penawaran
Putusan Kredit, tanggal 16 Juli 2019, No: B.2135/KC-VI/uK/07/2019,
yang sudah dituangkan dalam Akta Notaris Lestari Andayani uiatmo, SH.
No: 22, tanggal 14 Agustus 2019. Diantaranyasebagai berikut:
The company obtained the Construction Working Capital Credit Facility
(KMKK) from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, as stated in the
Credit Opening Agreement dated March 30, 2012 before the Notary Dr.
Ranti Fauza Mayana, SH Number 378, which has been amended several
times, most recently, as in the Credit Decision Offer Letter, dated July 16,
2019, No: B.2135 / KC-VI / uK / 07/2019, as stated in the Deed Notary
Lestari Andayani Uuiatmo, SH. No: 22, August 14, 2019. Among them are as
follows:
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Persediaan barang sebesar Rp 2.088.170.000 diikat fidusia
Nomor W8-0017967 HT.05.01.TH.2009 tanggal 10
September 2009 sebesar Rp6.762.167.624.
Inventories of goods amounting to Rp 2,088,170,000 are
bound by fiduciary number W8-0017967 HT.05.01.TH.2009
dated September 10, 2009 amounting to Rp6,762,167,624.
-
36 months, from current credit maturity,
until February 28, 2028.
-
Piutang usaha sebesar Rp 11.671.060.000 diikat fidusia No.
WS-0017966 HT.05.01 tanggal 10 November 2009 Senilai Rp
15.945.954.134
Trade receivables in the amount of Rp. 11,671,060,000,
bound by fiduciary no. WS-0017966 HT.05.01 dated
November 10, 2009 Worth Rp. 15,945,954,134
- -
Rp15.908.994.044
83
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
18. UTANG BANK (lanjutan) 18. BANK LOANS (continued)
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (continued)
Fasilitas Pinjaman kredit : Credit Loan Facility:
● Plafond : ● Plafond :
● Bunga : 9% per tahun ● Interest : 9% per annum
● Jangka waktu : ● Time Period :
Jaminan : 1. Warranty 1.
2. 2.
Jaminan 1. Warranty 1.Tambahan Guarantee
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Bank BRI Syariah PT Bank BRI Syariah
a. Fasilitas Pembiayaan Rp3.240.000.000 a. Financing Facility Rp3.240.000.000
Fasilitas Pinjaman kredit : Credit Loan Facility:
● Plafond : ● Plafond :
● Bunga : 6,94% per tahun ● Interest : 6,94% per annum
● Jangka waktu : ● Time Period :
Jaminan : 1. Warranty 1.
Rp3.240.000.000 (empat miliar
rupiah)
Fiducia tagihan sebesar Rp6.125.000.000 (125% dari
plafond)
Fiduciary bills amounting to Rp6,125,000,000 (125% of
the ceiling)
Fasilitas pembiayaan ini diperpanjang sesuai dengan Surat
Persetujuan Prinsip Pembiayaan (SP3) No. 681/DIR/INTENS/X/2019
tanggal 29 Oktober 2019, dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut:
This financing facility is extended in accordance with the Funding
Principle Approval Letter (SP3) No. 681 / DIR / INTENS / X / 2019
dated October 29, 2019, with the following terms and conditions:
Mesin Enggel kapasitas 150 ton, dalam Akta Jaminan
Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000;
Enggel engine capacity of 150 tons, in the Deed of
Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value;
Sertifikat Kontra Garansi dan asuradur PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, atas Bank Garansi
yang diterbitkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk hingga sejumlah Rp1.000.000.000,-.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tbk's
Guarantee and Assurance Counter Certificate for Bank
Guarantees issued by PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk up to a total of Rp1.000.000.000.
Mesin Nissei kapasitas 250 ton, dalam Akta Jaminan
Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000;
Nissei machine capacity of 250 tons, in the Deed of
Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value;
Rp4.000.000.000 (Four billion Rupiah)
Piutang atas proyek PT Inti Pindad Mitra Sejati, diikat
dengan PJ-07 (Pengikatan Jaminan) hingga sejumlah
Rp.13.710.800.000,-.
Accounts receivable from the PT Inti Pindad Mitra Sejati
project, bound by PJ-07 (Collateral Binding) of up to
Rp13.710.800.000.
Mesin Enggel kapasitas 175 ton, dalam Akta Jaminan
Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000;
Enggel engine capacity of 175 tons, in the Deed of
Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value;
16 Bulan Terhitung 30Maret 2019
sampai dengan 30 Juli 2020
16 Months from March 30, 2019 to July
30, 2020
Rp4.000.000.000 (empat miliar
rupiah)
Mesin Arburg kapasitas 100 ton, dalam Akta Jamina
Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000;
Arburg machine capacity of 100 tons, in the Deed of
Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value;
Rp3.240.000.000 (Four billion Rupiah)
6 bulan (29 Oktober 2019 sampai
dengan 29 April 2020)
6 Months from October 29, 2019 to April
29, 2020
Mesin Arburg kapasitas 75 ton, dalam Akta Jaminan
Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000.
Arburg machine capacity of 75 tons, in the Deed of
Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value.
84
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
18. UTANG BANK (lanjutan) 18. BANK LOANS (continued)
b. Utang Bank Jangka Panjang b. Long-Term Bank Loan
Rupiah Rupiah
Induk Perusahaan The Company
Pihak Berelasi Related Party:
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Sub Jumlah Sub Total
Entitas anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
Pihak Berelasi Related Party:
PT Bank BNI (Persero) Tbk PT Bank BNI (Persero) Tbk
Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Utang bunga Bank jangka panjang Long-term interest payable of Bank Loan
19. UTANG LEMBAGA KEUANGAN NON BANK 19.
Rupiah Rupiah
Induk Perusahaan The Company
Utang Lembaga Keuangan
Non Bank Jangka Pendek
Utang Lembaga Keuangan
Non Bank Jangka Panjang
Jumlah Total
20. PERPAJAKAN 20. TAXATION
a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Taxes
Induk Perusahaan The Company
PPh Pasal 4 (2) Income Tax Artticle 4 (2)
PPN Masukan Impor Input VAT Import
PPN Masukan Dalam Negeri Input VAT
PPh Pasal 28A Income Tax Artticle 28ASub Jumlah Sub Total
2019 2018
44.725.812.482 30.577.379.400
35.554.929.732 5.585.195.165
8.663.658.095 24.921.099.302
72.347.933 64.895.933
434.876.722 6.189.000
Jaminan atas pinjaman tersebut berupa jaminan pembayaran yang
diterbitkan dan bank garansi sebesar Rp 23.200.909.625, dengan jangka
waktu 24 bulan.
Collateral for the loan is a payment guarantee issued and a bank guarantee
of Rp. 23,200,909,625, with a term of 24 months.
2019 2018
702.867.628.547 -
556.987.138.606 -
145.880.489.941
b. b. Long -Term Non Bank Financial Service
Institutions 9.094.968.447 23.200.909.625
29.885.253.543 33.982.268.232
2019 2018
a. a. Short-Term Non Bank Financial Service
Institutions 20.790.285.096 10.781.358.607
NON BANK FINANCIAL SERVICE INSTITUTIONS
-
Utang bunga sebesar Rp17.458.664.248 merupakan utang bunga
restrukturisasi yang ditangguhkan pembayarannya hingga tahun 2029.
Berdasarkan restrukturisasi utang bank, suku bunga restrukturisasi Bank
Mandiri dan BRI adalah 7,5% per annum, yang harus dibayarkan adalah
sebesar 1% per annum, sedangkan sisanya sebesar 6,5% ditangguhkan
pembayarannya hingga tahun 2029.
The interest payable of Rp.17,458,664,248 represents debt restructuring
interest which is deferred until 2029. Based on bank debt restructuring, Bank
Mandiri and BRI restructuring interest rates are 7.5% per annum, which must
be paid at 1% per annum, whereas the remaining 6.5% is deferred until
2029.
15.892.162.578 16.416.819.451
31 Desember / December 31,
31 Desember / December 31,
31 Desember / December 31,
Pada tahun 2019 berdasarkan reviu triwulanan Bank Mandiri,
Perusahaan tidak mencapai financial covenants yang dipersyaratkan
dalam perjanjian restrukturisasi utang Bank Mandiri.
In 2019, based on Bank Mandiri's quarterly review, the Company did not
achieve the financial covenants required in the Bank Mandiri debt
restructuring agreement.
15.892.162.578 16.416.819.451
718.759.791.125 16.416.819.451
85
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)
a. Pajak Dibayar Dimuka (lanjutan) a. Prepaid Taxes (continued)
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PPh Pasal 22 Import Income Tax Article 22 Import
PPh Pasal 23 Income Tax Article 23
PPN Masukan Dalam Negeri Input VAT
PPh Pasal 28A Income Tax Artticle 28ASub Jumlah Sub Total
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PPh Pasal 22 Income Tax Article 22
PPh Pasal 25 Income Tax Article 25
PPh Pasal 4 Ayat 2 Income Tax Article 4(2)
PPh Pasal 23 Income Tax Article 23
PPh Pasal 28A Income Tax Artticle 28A
PPN Masukan Input VATSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
Induk Perusahaan The Company
PPh Pasal 21 Income Tax Article 21
PPh Pasal 23 Income Tax Article 23
PPh Pasal 22 Income Tax Article 22
PPh Pasal 4 (2) Income Tax Article 4(2)
PPN Keluaran Output VAT
PPh Pasal 29 Income Tax Article 29Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PPh Pasal 21 Income Tax Article 21
PPh Pasal 23 Income Tax Article 23
PPh Pasal 4 (2) Income Tax Article 4 (2)
PPN Keluaran Output VAT
PPh Pasal 29 Income Tax Article 29
Utang SKP - bersih SKP - netSub Jumlah Sub Total
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PPh Pasal 21 Income Tax Article 21
PPh Pasal 4 (2) Income Tax Article 4 (2)
PPh Pasal 23 Income Tax Article 23
PPN Keluaran VAT-Out
PPh Pasal 29 Income Tax Article 29
PPh Pasal 25 Income Tax Article 25Sub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
5.728.758.726
4.923.514.447 1.334.103.926
3.688.474.688 3.817.626.334
17.971.519.094 12.961.755.929
24.756.967 2.994.841.051
-
26.632.000 26.632.000
3.586.731.122 779.232.303
50.354.599 16.920.980
-
765.909.449
690.858.116 71.328.569
81.828.946 57.470.015
259.685.091 266.897.520
8.554.285.680 6.909.999.040
32.710.392 71.049.752
4.684.342.777 1.502.374.947
1.748.941.252 -
51.439.114.197 39.401.026.016
1.340.505.436 2.790.820
6.307.994.517 4.055.418.488
2.234.130.555
431.019.850 422.238.867
- 82.370.475
- 2.749.274.772
- 1.821.111.303
1.430.143.535
742.832.175 578.735.053
699.454.067 1.050.379.776
-
20.370.000
3.504.832.839 2.423.512.839
2019 2018
- 191.755.754
405.307.198 4.768.228.128
- 541.489.857
405.307.198 3.753.319.147
- 281.663.370
31 Desember / December 31,
86
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)
c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan c. Income Tax Benefits (Expenses)
Pajak kini: Current tax:
Pajak Tidak Final Non final
Pajak Final Final taxPajak tangguhan Deferred tax
Jumlah Total
Induk Perusahaan The Company
Pajak tangguhan Deferred tax
Pajak final - Final tax
atas pendapatan tahun ini of this year revenueSub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaires
Pajak Kini Current Tax
Pajak Tangguhan Deffered Tax
Pajak Final Final TaxSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Rekonsiliasi Fiskal Fiscal Reconciliation
Rugi sebelum pajak - konsolidasian Loss before tax - consilidated
Rugi sebelum pajak - entitas anak Loss before tax - subsidiaries
Rugi sebelum pajak - Perusahaan Loss before tax - Company
Beda Waktu: Timing differences:
Amortisasi beban tangguhan Amortization of deferred expenses
Beban penurunan nilai piutang Impairment of receivables expenses
Beban penurunan nilai persediaan Impairment of receivables inventory
Beban masa garansi Warranty period expenses
Beban penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
Penurunan nilai penyertaan Impairment of investment
Imbalan pasca kerja Post-employee benefits
Beda Tetap: Permanent Differences:
Alokasi beban atas pendapatan yang Allocation of expense upon income subject to
dikenakan PPh Final final tax
Beban yang tidak dapat dibiayakan Non-deductible expenses
Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Interest income on deposits and giro
Pendapatan sewa Rental revenuePendapatan jasa konstruksi Revenue construction services
Rugi fiskal sebelum kompensasi rugi Tax loss before tax loss carried forward
Kompensasi rugi fiskal Tax loss carried forward
Rugi fiskal Tax loss (62.555.957.817) (28.327.482.759)
(62.555.957.817) (28.327.482.759)
- -
118.629.876.374 41.543.209.087
82.211.236.913 84.451.001.377
(80.747.195) (344.527.145)
223.789.672.988 1.186.565.537
231.866.613.465 262.275.716.843
(9.694.518.840) (1.323.384.349)
(1.843.309.545) (2.571.521.327)
9.533.448.949 (3.873.866.170)
(190.520.791.101)
(25.678.656.610) (6.811.117.191)
2019 2018
- (561.763.161)
8.519.774.882 (7.688.315.501)
(17.158.881.728) (15.061.195.853)
21.428.287.350 (6.632.355.934)
2019 2018*)
(1.410.194.651) 6.190.976.528
213.974.013.970 2.764.360.855
-
(301.151.377.725)
17.158.881.728 (15.061.195.853)
4.250.369.260 (178.761.257)
(168.138.212) (534.238.211)
4.082.231.048 (1.274.762.629)
(8.351.636.670) (7.154.077.290)
13.076.650.680 (13.786.433.224)
- (561.763.161)
2.114.890.000 -
11.115.343.105
(46.948.847.720) (6.763.176.709)
(404.975.507.179) (71.057.257.382)
(451.924.354.899) (77.820.434.092)
(4.846.435.708) (3.687.604.263)
87
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)
d. Pajak Tangguhan d. Deffered Tax
Induk Perusahaan The Company
Provisi penurunan nilai Provision for impairment
piutang usaha Accounts Receivable
Provisi penurunan nilai Provision for impairment
Persediaan Inventory
Provisi penurunan nilai Provision for impairment
piutang lain-lain Others Receivable
Provisi penurunan nilai Provision for impairment
penyertaan inclusion
Penyusutan aset tetap Depreciation Fixed Assets
Amortisasi beban tangguhan Amortization of deferred
Amortisasi masa garansi Amortization of the warranty period
Liabilitas imbalan kerja Liabilities for employee benefits
Rugi fiskal Fiscal losses
Revaluasi aset tanah Revaluation of land assets
Dikurang: Penyesuaian valuasi Less: valuation adjustment
Subjumlah - induk Subtotal - parent
Entitas anak Subsidiaries
Jumlah Total
2019
Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan/
Deferred Tax
Assets (Liabilities)
The Statement of
Profit or Loss
Laporan
Laba Rugi/
Penghasilan
Komprehensif Lain/
Other Comprehensive
Income
Aset (Liabilitas) Pajak
Tangguhan
Deferred Tax Assets
(Liabilities)
Charged (Credited)
Dibebankan (Dikreditkan)/
5.140.441.499
3.248.732.359
(569.116.192)
1.195.195.469
1.289.759.730
27.981.434.569
58.757.378.796
2.778.835.776
1.547.744.132
-
71.586.407.701
(50.158.120.351)
21.428.287.350
4.250.369.262
25.678.656.612
-
-
-
-
-
15.638.989.454
(15.260.812.500)
100.200.838.960
(50.158.120.351)
50.042.718.609
5.360.055.283
55.402.773.891
3.713.389.440
22.670.375.766
-
-
40.947.547.193
Saldo Awal/
Beginning Balance
-
40.947.547.193
1.109.686.021
42.057.233.214
53.493.503.493
2.778.835.776
528.722.500
(460.827.386)
Saldo Akhir
Ending Balance
(352.548.663)
(2.423.629.710)
2.383.362.237
15.638.989.454
5.263.875.303
-
5.140.441.499
2.720.009.859
(108.288.806)
-
-
2.927.696.565
-
(15.260.812.500)
(12.333.115.935)
-
(12.333.115.935)
-
(12.333.115.935)
88
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)
d. Pajak Tangguhan (lanjutan) d. Deffered Tax (continued)
Induk Perusahaan The Company
Provisi penurunan nilai Provision for impairment
piutang usaha Accounts Receivable
Provisi penurunan nilai Provision for impairment
piutang lain-lain Others Receivable
Provisi penurunan nilai Provision for impairment
penyertaan inclusion
Penyusutan aset tetap Depreciation Fixed Assets
Amortisasi beban tangguhan Amortization of deferred
Amortisasi masa garansi Amortization of the warranty period
Liabilitas imbalan kerja Liabilities for employee benefits
Rugi fiskal fiscal losses
Dikurang: Penyesuaian valuasi Less: valuation adjustment
Sub Jumlah - induk Sub Total - parent
Entitas Anak Subsidiaries
Jumlah Total
Pemeriksaan Pajak Tax Audit
2018 2018
2019 2019
- 2.720.009.859
534.591.526 (642.880.332) - (108.288.806)
- 1.547.744.132 - 1.547.744.132
4.044.235.528 (330.846.087) - 3.713.389.440
25.037.219.378 (2.366.843.612) - 22.670.375.766
Deferred Tax
Assets (Liabilities)
The Statement of
Profit or Loss
2.720.009.859 -
2018
Saldo Awal/ Dibebankan (Dikreditkan)/ Saldo Akhir
Other Comprehensive
Income
Deferred Tax Assets
(Liabilities)
5.140.441.499 - - 5.140.441.499
4.572.785.090 691.090.214 - 5.263.875.303
Perusahaan menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak
Penghasilan Tahun 2016 dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar
Pajak Penghasilan Nomor: 00050/406/16/051/18 Tanggal 27 Agustus
2018 dengan nilai Rp 5.651.084.650.
The Company accepts the Preliminary Returns of the Excess of 2016
Income Tax with a Tax Assessment Letter Overpayment on Income Tax
Number: 00050/406/16/051/18 dated August 27, 2018 with a value of
Rp 5,651,084,650.
Perusahaan menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak
Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari-Desember 2018 dengan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-
000012/SKPPKP/WPJ.19/KP.0303/2018 Tanggal 21 Maret 2018
dengan nilai Rp 30.700.381.167.
The Company accepts the Return of the Preliminary Excess Value
Added Tax for the Tax Period January-December 2018 with a Director
General of Tax Decree Number: KEP-000012 / SKPPKP / WPJ.19 /
KP.0303 / 2018 dated March 21 2018 with a value of Rp
30,700,381,167.
Perusahaan menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak
Penghasilan Tahun 2018 dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pajak Nomor: KEP-00024/SKPPKP/WPJ.19/KP.0303/2018 Tanggal 1
November 2018 dengan nilai Rp 21.378.188.196.
The Company accepts the Preliminary Returns of the Excess of 2016
Income Tax with a Tax Assessment Letter Overpayment on Income Tax
Number: 00050/406/16/051/18 dated November 1, 2018 with a value of
Rp21.378.188.196.
Perusahaan menerima Pengembalian Kelebihan Pajak Penghasilan
Tahun 2017 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak
Penghasilan Nomor: 00020/406/17/051/19 Tanggal 23 April 2019
dengan nilai Rp 8.790.030.115.
The Company received the 2017 Income Tax Returns based on the
Overpayment Tax Assessment Letter Number: 00020/406/17/051/19
April 23, 2019 with a value of Rp 8,790,030,115.
20.979.775.520 (20.979.775.520) - -
64.317.505.677 (22.260.272.463) - 42.057.233.214
63.029.058.399 (22.081.511.205) - 40.947.547.193
1.288.447.278 (178.761.257) - 1.109.686.021
- - - -
63.029.058.399
Beginning Balance Charged (Credited) Ending Balance
Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan/
Laporan
Laba Rugi/
Penghasilan
Komprehensif Lain/
Aset (Liabilitas) Pajak
Tangguhan
(22.081.511.205) - 40.947.547.193
89
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
21. PROVISI MASA PEMELIHARAAN 21. GUARANTEES PERIOD PROVISION
Induk Perusahaan The Company
Jumlah Total
22. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 22. UNEARNED REVENUES
Induk Perusahaan The Company
Uang Muka Penjualan dari Pihak Berelasi Sales Advance From Related Parties
Uang Muka Penjualan dari Pihak Ketiga Sales Advance From Third Parties
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka Rental income received in advancedSub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
Uang muka penjualan Sales AdvancedSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 23. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES
Induk Perusahaan The Company
Imbalan Pasca Kerja Jangka Pendek Short Term Post Employment Benefit
Imbalan Pasca Kerja Jangka Panjang Long Term Post Employment Benefit
Jumlah Total
31 Desember / December 31,
98.560.899.420 82.308.221.013
111.925.738.274 90.681.503.064
2019 2018
13.364.838.854 8.373.282.051
36.882.825.672 44.737.459.540
12.475.929.688 16.506.488.702
2019 2018
5.159.038.920 14.853.557.760
Merupakan cadangan yang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya
biaya pemeliharaan selama masa garansi. Berdasarkan evaluasi
manajemen, pada tahun 2019 dan 2018 cadangan masa garansi
ditetapkan sebesar maksimal 2% dari penjualan peralatan. Manajemen
berkeyakinan bahwa cadangan tersebut cukup untuk mengantisipasi
terjadinya klaim beban garansi dari para pelanggan.
It is a reserve that is used to anticipate maintenance costs during the
warranty period. Based on management's evaluation, in 2019 and 2018 the
reserve guarantee period is set at a maximum of 2% of equipment sales.
Management believes that these reserves are sufficient to anticipate the
occurrence of claims for warranty expenses from customers.
31 Desember / December 31,
Perusahaan menyediakan imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawan
tetapnya sesuai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT INTI (Persero),
disamping itu juga menyediakan imbalan pasca kerja untuk program
pensiun dipercepat.
The Company provides post-retirement benefits for all its permanent
employees in accordance Collective Labour Agreement PT INTI (Persero),
as it also provides post-retirement benefits for early retirement program .
Liabilitas imbalan pasca kerja tahun 2019 dan 2018 ini terdiri dari: Long term employee benefit liabilities in year 2019and 2018 consist of:
366.718.489 218.493.987
366.718.489 218.493.987
56.674.382.619 63.845.000.596
6.948.908.770 2.382.558.367
56.307.664.130 63.626.506.609
31 Desember / December 31,
2019 2018
5.159.038.920 14.853.557.760
90
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)
Saldo awal - PVDBO Beginning balance - PVDBO
Beban laba rugi tahun berjalan Expense current year
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
Pembayaran manfaat oleh entitas Payment by employer
Pembayaran manfaat tahun berjalan Benefits paid current year
Saldo akhir - PVDBO Ending balance - PVDBO
Saldo awal - Pengukuran kembali IPK Beginning balance - remeasurement of DBO
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
Saldo akhir - Pengukuran kembali IPK Ending balance - remeasurement of DBO
Tingkat Bunga
Tingkat Kenaikan Upah
Tingkat Cacat
Tingkat Pengunduran Diri
Usia Pensiun
Mortalitas
24. UTANG LAIN-LAIN 24. OTHER PAYABLES
Induk Perusahaan The Company
Utang kepada Mitra Debt to Partners
Iuran JHT Bumiputra Iuran JHT Bumiputra
BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan
BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan
Utang Karyawan Employee Debt
(Gaji dan Pesangon) (Salary and Severance Pay)
PPIP Karyawan Employee's PPIP
Utang Dana Talangan Gaji Salary Bailout Funds
Utang Bunga Pinjaman Bank Bank Loan Interest
Utang Gaji Salary Payables
Jaminan yang diterima Reserved Guarantee
Entitas Anak: Subsidiaries :
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
Jumlah Total
13.838.492.192 3.314.332.082
247.175.604 82.367.094
14.085.667.796 3.396.699.176
- 657.352.847
420.554.949 494.209.949
47.261.164.206 30.707.012.905
Perhitungan rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan pasti sebagai berikut: Calculation of reconciliation of the present value of the defined benefit
obligation as follows :
2019 2018
31 Desember / December 31,
Asumsi aktuarial utama yang digunakan untuk perhitungan adalah
sebagai berikut:
The main actuarial assumptions used for the calculation are as follows:
2019 2018
(5.330.912.499) (4.029.942.769)
111.925.738.274 90.681.503.064
90.681.503.064 100.148.877.511
17.854.723.424 17.744.428.922
(2.990.361.975) (17.588.352.323)
31 Desember / December 31,
Mutasi saldo penghasilan komprehensif lain atas pengukuran kembali
imbalan pasca kerja:
Calculation of reconciliation of the present value of the defined benefit
obligation as follows :
56.131.917.062 50.538.408.785
11.710.786.260 (5.593.508.277)
11.710.786.260 (5.593.508.277)
0,01% 0,01% Defect Rate
1,00% 1,00% Resignation Rate
7,70% 8,00% Interest Rate
6,00% 8,00% Salary Increased Rate
253.237.368
1.026.802.607
7.878.226.473 20.454.264.406
7.089.387.947
10.000.000.000
625.138.470
67.842.703.322 56.131.917.062
55 Tahun 55 Tahun Retirement RateMortalita th.2019 (Pria) Mortalita th.2019 (Pria)
Mortality
31 Desember / December 31,
61.346.832.002 34.103.712.081
- 2.011.797.756
2019 2018
181.987.650
26.875.216.689
91
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
25. PENDAPATAN DITANGGUHKAN 25. UNEARNED REVENUES
Hibah Lahan /atau Bangunan Land Grant/or Buildings
Dikurangi: Less:
Amortisasi pendapatan yang diakui Amortization of revenue recognised
Jumlah Total
26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 26. NON CONTROLING INTEREST
Saldo awal Opening balance
Setoran modal oleh KNP Paid-up capital by NCI
Laba (rugi) berjalan Profit (loss) current year
Jumlah Total
27. MODAL SAHAM 27. SHARE CAPITAL
Negara Republik Indonesia
Tambahan Modal
disetor Tax Amnesty
Jumlah/Total
350.000 100% 350.000.000.000
592.664.988 5.417.837.045
Kepentingan non pengendali Widya Bhakti INTI atas aset bersih pada PT
Inti Konten Indonesia (INTENS) dengan kepemilikan sebesar 0,00001%
dianggap nol.
Widya Bhakti INTI's non-controlling interests in net assets at PT Inti Konten
Indonesia (INTENS) with ownership of 0.00001% are considered zero.
Berdasarkan perubahan terakhir keputusan rapat Perseroan dengan
Akta No.30, tanggal 19 Juli 2012, Notaris Muhammad Hanafi S.H, Notaris
di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No.AHU-40994.AH.01.02. Tahun 2012
tanggal 27 Juli 2012 , dalam pasal 4 bahwa modal dasar Perseroan
sebesar Rp1.000.000.000.000 terbagi atas 1.000.000 saham masing-
masing saham bernominal Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah
ditempatkan dan disetor sebanyak 35% atau sejumlah 350.000 saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp350.000.000.000, dengan
komposisi sebagai berikut:
Based on the latest changes to the Deed of the Company's Decision Meeting
No.30, dated July 19, 2012, of Muhammad Hanafi, SH, notary in Jakarta and
was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia No. AHU-40994.AH.01.02. Year 2012 dated July 27, 2012 , in
article 4 stated that the authorized capital of Rp1.000.000.000.000 are
divided into 1.000.000 shares, with nominal value of Rp1.000.000 each.
From which the subscribed and paid-up capital are 35% or 350.000 shares
with a total value of Rp350.000.000.000, with the following composition:
5.417.837.045 1.757.205.489
(4.825.172.057) (1.239.368.444)
- - 1.229.185.189
350.000 100% 351.229.185.189 351.229.185.189
350.000.000.000
1.229.185.189
2019 2018
- 618.749.998
Merupakan hak PT PINDAD atas aset bersih dan laba komprehensif
pada PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS) dan hak PT Widya Bhakti INTI
atas aset bersih pada PT Inti Konten Indonesia (INTENS) dengan
perhitungan sebagai berikut:
PT PINDAD's rights to net assets and comprehensive profits to PT Inti
Pindad Mitra Sejati (IPMS) and the rights of PT Widya Bhakti INTI to net
assets at PT Inti Isi Indonesia (INTENS) with the following calculations:
7.889.250.000 7.889.250.000
(7.889.250.000) (7.270.500.002)
31 Desember / December 31,
Pemegang Saham/
Shareholders
Lembar Saham/
Shares
Persentase/
Percentage2019
Pendapatan Tangguhan ini merupakan hak pemanfaatan lahan yang
diberikan oleh PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS) kepada PT Internasional
Serat Optik.
This unearned revenue is a land use right granted by PT Inti Pindad Mitra
Sejati (IPMS) to PT Internasional Serat Optik.
31 Desember / December 31,
2018
- 4.900.000.000
2019 2018
92
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
28. MODAL DONASI 28. CAPITAL DONATIONS
Hibah tanah dari PT BPIS yang dilikuidasi A Grant of Land from PT BPIS Liquidated
Hibah Peralatan dari Siemens AG Grants Equipment from Siemens AG
Sub Jumlah Sub Total
Dikurangi: Amortisasi
Jumlah Total
1. 1.
2. 2.
3. 3.
29. CADANGAN UMUM DAN CADANGAN TUJUAN 29. GENERAL AND SPECIFIC PURPOSES RESERVE
Cadangan Umum General Reserve
Saldo Awal Beginning BalanceSaldo Akhir Cadangan Umum Total General Reserve
Cadangan Tujuan Reserve Purpose
Saldo Awal Beginning Balance
Saldo Akhir Cadangan Tujuan Total Reserve Purpose
2.846.877.000
(2.846.877.000) (2.846.877.000) Deduction : Amortization
11.542.719.796 11.542.719.796
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) Tahunan
tahun buku 2017 tanggal 4 Mei 2018, Keputusan RUPS menetapkan
menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, dan mengesahkan Laporan
Keuangan Perseroan Tahun Buku 2017.
Based on the Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders
(AGMS) of the financial year 2017 dated May 4, 2018, the GMS Decree
stipulates to approve the Company's Annual Report, and ratify the 2017
Financial Statements of the Company.
76.951.536.537 76.951.536.537
76.951.536.537 76.951.536.537
11.542.719.796 11.542.719.796
2019 2018
31 Desember / December 31,
- -
Modal donasi yang berasal dari PT BPIS merupakan modal hibah yang
didasari oleh:
Capital donations from PT BPIS is a capital grant constituted by :
Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2002 tentang penyertaan
modal Negara Republik Indonesia ke dalam perusahaan-perusahaan
tertentu yang didalamnya termasuk Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Industri Telekomunikasi Indonesia.
Letter of Minister of SOE No. S-842/MBU/2004 dated September 16,
2004, the Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia
have portion 5 % of the land area owned by PT BPIS (under liquidation)
it.
Akun ini merupakan cadangan umum dan cadangan tujuan yang dibentuk
sesuai dengan Undang-Undang Perseroaan Terbatas No. 40/2007 dan
Akta Pendirian Perusahaan pasal 27. Rekonsiliasi antara saldo awal dan
saldo akhir akun ini adalah sebagai berikut:
2.525.930.925 2.525.930.925
2019 2018
31 Desember / December 31,
Government Regulation No. 52 of 2002 on the investment of the
Republic of Indonesia in particular companies which includes the
Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia.
This account is a general reserve and specific purposes reserve established
in accordance with Limited Liability Company Law No. 40/2007 and Article
27 of the Company's Establishment Deed. The reconciliation between the
initial balance and the ending balance of this account is as follows:
320.946.075 320.946.075
Berita Acara Hibah tanah milik PT BPIS (dalam likuidasi) tanggal 17
September 2004 seluas 49.601 m2 yang terletak di Blok D1 Kavling
BPIS di Komplek Kemayoran.
Minutes of land owned by PT BPIS Grant (in liquidation) dated
September 17, 2004 covering an area of 49 601 m2 , located in Block
D1 Plot BPIS in Kemayoran Complex.
Surat Menteri BUMN No. S-842/MBU/2004 tanggal 16 September
2004, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi
Indonesia mendapat bagian 5% dari luas tanah milik PT BPIS (dalam
proses likuidasi) tersebut.
2.846.877.000
93
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
30. PENDAPATAN, BEBAN POKOK DAN 30. REVENUES, COST OF GOODS SOLD AND
LABA KOTOR GROSS PROFITS
Pendapatan Usaha Operating Revenues
Penjualan Barang Sale Of Goods
Induk Perusahaan The Company
Entitas Anak Subsidiaries:
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total
Penjualan Jasa Sales Services
Induk Perusahaan The Company
Entitas Anak Subsidiaries:
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Beban Pokok Penjualan Cost of Good Sold
Penjualan Barang Sale of Goods
Induk Perusahaan The Company
Anak Perusahaan Anak Perusahaan
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total
Penjualan Jasa Sales Services
Induk Perusahaan The Company
Entitas Anak Subsidiaries:
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
Laba Kotor Gross Profits
Penjualan Barang Sale of Goods
Penjualan Jasa Sales Services
Entitas Anak Subsidiaries
Jumlah Total14.387.558.305 100.578.697.483
34.992.317.448 140.233.536.941
(13.389.139.633) (50.465.031.867)
(7.215.619.510) 10.810.192.409
239.669.667.595
3.276.738.010 6.717.829.250
288.658.719.150 410.086.667.293
88.336.611.717 197.549.585.404
268.612.653.265 388.958.050.417
16.769.327.875 14.410.787.626
33.738.094.980 12.902.244.166
142.543.985.455 282.273.414.471
380.990.007.293 549.177.637.405
238.446.021.838 266.904.222.934
101.725.751.350 248.014.617.271
7.080.139.125 21.356.553.034
395.377.565.599 649.756.334.888
233.620.335.817 248.724.513.476
4.825.686.021 18.179.709.458
2019 2018
5.771.057.776
106.718.846.449
5.578.383.973 36.349.024.415
12.803.850.759
94
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
30. PENDAPATAN, BEBAN POKOK DAN 30. REVENUES, COST OF GOODS SOLD AND
LABA KOTOR (lanjutan) GROSS PROFITS (continued)
Induk Perusahaan The Company
Pemakaian Material dan Sub Kontrak Material Used and Sub Contract
Pengangkutan Transportation
Umum dan Rumah Tangga General and Household
Tenaga Kerja Labor
Bahan Tambahan Additional ingredients
Pemeliharaan dan Perbaikan Maintenance and Repairs
Kesejahteraan Pegawai Employee welfare
Perjalanan Dinas Official Travel
Asuransi Produksi dan Proyek Production and Project Insurance
Penyusutan Depreciation
Alat Kerja Produksi Production Work Tools
Amortisasi Amortization
Alih Teknologi Technology Transfer
Seminar dan Pelatihan Worksop and training
Aset Di bawah Nilai Kapitalisasi Assets Not CapitalizationSub Jumlah
Entitas anak Subsidiaries
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
31. BEBAN PENJUALAN 31. SELLING EXPENSES
Induk Perusahaan The Company
Tenaga kerja tidak langsung Indirect Labor
Administrasi dan Rumah Tangga Administration and Household
Uji Coba Lapangan Field Trial
Sertifikasi Produk Product Certification
Kehumasan Public Relation
Pemeliharaan dan Perbaikan Maintenance and Repairs
Konsultan Consultant
Penyusutan aset tetap Fixed Assets Depreciaation
Lainnya Others
Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
808.477.151 483.829.470
1.519.955.285 1.383.628.262
17.761.689.692 18.385.073.827
- -
16.241.734.407 17.001.445.565
711.478.134 899.798.792
23.957.773 24.405.383
- 10.416.667
- 6.249.999
406.231.105 304.868.949
278.489.214 175.899.905
78.700.000 77.123.006
2019 2018
12.199.610.217 11.637.390.642
3.254.746.098 4.765.091.014
7.925.637.196 39.536.262.492
37.106.223.639 52.438.506.658
380.990.007.293 549.177.637.405
2.756.888 66.054.396
343.883.783.654 496.739.130.747
29.180.586.443 12.902.244.166
1.343.235.347 273.550.387
319.217.970 26.571.242
- 86.919.999
15.000.000 -
3.249.363.498 3.664.877.053
621.434.766 871.728.390
719.288.228 379.147.614
14.258.139.669 43.397.923.610
6.311.443.470 7.297.572.401
3.573.724.486 6.062.185.764
11.578.000.841 32.029.663.269
13.579.904.859 17.846.290.007
18.299.882.574 17.275.920.628
Rincian beban pokok penjualan berdasarkan sifat beban: Details of cost of goods sold based on the nature of the expense:
270.012.391.058 367.460.725.987
2019 2018
95
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 32. GENERAL EXPENSES AND ADMINISTRATION
Induk Perusahaan The Company
Tenaga kerja tidak langsung Indirect Labor
Administrasi dan Rumah Tangga Administration and Household
Kesejahteraan pegawai Welfare Employe
Pemeliharaan dan perbaikan Maintenance and Repairs
Seminar dan pelatihan Worksop and training
Penyusutan aset tetap Depreciantion Fixed Assets
Pajak Tax
Kehumasan Public Relation
Kualitas Quality
Konsultan Conultant
Amortisasi Amortization
Lainnya Others Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
33. BEBAN PENGEMBANGAN 33.
Induk Perusahaan The Company
Tenaga kerja tidak langsung Indirect Labor
Administrasi dan Rumah Tangga Administration and Household
Sertifikasi Sertification
Kesejahteraan pegawai Welfare Employe
Pemeliharaan dan perbaikan Maintenance and Repairs
Amortisasi Amortization
Jumlah
34. BEBAN PENDANAAN 34. FUNDING EXPENSES
Bunga Pinjaman Loan InterestInduk Perusahaan The Company
Entitas Anak Subsidiaries
PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
2.308.038.000 319.883.750
533.956.577 143.488.331
1.462.979.593 1.393.217.630
1.507.539.247 1.195.752.577
711.086.054 933.625.353
5.593.828.314 6.368.579.503
4.088.812.943 3.370.486.947
997.880.296 1.580.160.945
DEVELOPMENT EXPENSES
3.076.391.913 3.017.279.927
5.255.394.636 6.396.718.064
72.807.467.015 67.248.673.626
- -
67.552.072.379 60.851.955.562
2.179.002.723 3.379.438.137
7.980.195.578 9.670.283.828
222.509.000 432.790.616
42.145.246.777 35.443.686.082
1.519.075.887 2.770.166.690
74.132.986.057 68.252.248.926
10.654.987.873 10.893.745.417
72.613.910.170 65.482.082.236
1.108.100.887 2.373.654.190
8.178.186.764 7.389.628.343
893.558.146 1.252.652.313
396.512.500
2019 2018
2019 2018
410.975.000
758.471.236 1.233.704.130
744.897.727 682.123.892
79.874.000 335.636.739
2019 2018
96
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
35. PENDAPATAN LAIN-LAIN 35. OTHER INCOME
Induk Perusahaan The Company
Reimburse ReimburseOptimalisasi Asset Asset OptimizationDenda dan diskon Fine and DiscountsLaba Selisih Kurs Realized Realized Exchange Rate ProfitBunga Deposito dan Jasa Giro Giro and Deposit Interest
Selisih Pembayaran Utang Piutang Debt Payment DifferenceDeviden Dividend
Kenaikan Nilai Persediaan Increase in Inventory Value
Lainnya Others
Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak: Subsidiaries:PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
36. BEBAN LAIN-LAIN 36. OTHER EXPENSES
Induk Perusahaan The Company
Imbalan Pasca Kerja Employee Benefits
Denda Keterlambatan Fine Delay
Penurunan Nilai Piutang Impairment of Receivables
Penurunan Nilai Persediaan Impairment of Inventories
Selisih pembayaran hutang / piutang Payment Difference Payable/ReceiveableRugi Selisih Kurs Realized Foreign Exchange Loss RealizedRugi Selisih Kurs Unrealized Foreign Exchange Loss Unrealized
Lainnya Others
Sub Jumlah Sub Total
Entitas Anak: Subsidiaries:PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total
Jumlah Total
44.814.894.261 10.072.754.853
304.673.567.783 29.581.676.363
800.847 84.261.297
259.858.673.522 19.508.921.510
26.054.480.168 8.462.552.471
Laba Selisih Kurs Unrealized 75.027.669 - Unrealized Exchange Rate
- -
1.644.774.224
- 1.051.126.344
213.974.013.970 2.764.360.855
11.115.343.105 1.491.746.533
20.688.409.401 9.863.414.342
9.745.997.013 4.254.012.139
4.269.365.835 -
64.743.351 -
18.760.414.093 1.610.202.382
1.688.725.747 2.384.120.339
- 1.149.134.755
80.747.195 344.527.145
544.679.301 5.191.628.614
4.846.435.708 2.817.546.063
1.350.221.769 594.246.416
4.838.395.372 3.919.956.955
13.718.785.216 15.962.286.584
2018
3.490.275
8.880.389.844 12.042.329.629
3.488.173.603 3.325.710.539
123.329.329
- 28.553.109
2019
2019 2018
97
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
37. 37.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah
PT Bank Pembagunan Daerah Jawa Barat
dan Banten Tbk
PT Pindad (Persero)
PT Inti Pindad Mitra Sejati
PT Inti Konten Indonesia
PT Widya Bhakti Inti
PT Mitra Bhaksi Inti Persada
38. PERIKATAN-PERIKATAN 38. ENGAGEMENTS
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Plc)
PT PLN (Persero) PT PLN (Persero)
39. MANAJEMEN RISIKO 39. RISK MANAGEMENT
Perusahaan melakukan kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) Tbk pada tanggal 10 April 2018 berupa Perjanjian Pengadaan
dan Pemasangan Modernisasi Granular Paket 3 INTI, dengan nomor
kontrak : K.TEL.3038/HK.810/OPS-10000000/2018 senilai Rp
57.470.849.740. Jangka waktu pengerjaan yaitu selama 120 HK sejak
diterbitkannya Surat Pesanan tanggal 7 Agustus 2018.
The Company cooperated with PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
on April 10, 2018 in the form of Procurement and Installation of Granular
Modernization Package 3 INTI Package, with a contract number:
K.TEL.3038 / HK.810 / OPS-10000000/2018 worth Rp 57,470. 849,740. The
processing period is 120 HK since the issuance of the Order Letter dated
August 7, 2018.
Pemegang Saham/Shareholders
Pemegang Saham/Shareholders
Pemegang Saham/Shareholders
Pemegang Saham/Shareholders
Pemegang Saham/Shareholders
TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI RELATED PARTY TRANSACTIONS
Pihak-pihak Berelasi/
Related Parties
Sifat Hubungan/ Jenis Transaksi/
The Nature of the Relationship Type of Transaction
Perusahaan melakukan Perjanjian Kerjasama dengan PT PLN (Persero)
dengan pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) Lokasi Pulau Tonduk, Pagerungan Kecil & Paleyat
dengan Nomor : 291/HK.03/031100/2018 dengan nilai Rp
17.773.000.000. Masa berlaku perjanjian/ kontrak adalah pekerjaan
dilaksanakan selama 190 hari kalender atau sejak 28 Desember 2018
sampai dengan 8 Juli 2019 dengan masa pemeliharaan tiga bulan setelah
serah terima pekerjaan selesai dan beroperasi.
The Company entered into a Collaborative Agreement with PT PLN
(Persero) with the Procurement and Installation of Solar Power Plant (PLTS)
Location of Tonduk Island, Pagerungan Kecil & Paleyat with Number: 291 /
HK.03 / 031100/2018 with a value of Rp. 17,773,000,000. The validity period
of the agreement / contract is the work carried out for 190 calendar days or
from December 28, 2018 to July 8, 2019 with a maintenance period of three
months after the handover of the work is completed and operating
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan perusahaan untuk
memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia
untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko
mata uang asing, tingkat suku bunga, kredit dan risiko likuiditas.
Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh
Dewan Direksi.
Objectives and policies of financial risk management to ensure that adequate
financial resources are available for operations and business development,
as well as to manage foreign currency risk, interest rate, credit and liquidity
risk. The company operates with the guidelines determined by the Board of
Directors.
Transaksi Usaha/Business Transactions
Transaksi Usaha/Business Transactions
Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas
Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit
Facility
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat
RI/Controlled by the Central Government of
Indonesia
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat
RI/Controlled by the Central Government of
Indonesia
Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas
Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit
Facility
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat
RI/Controlled by the Central Government of
Indonesia
Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas
Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit
Facility
Dikendalikan oleh Pemerintah
Daerah/Controlled by the Regional
government
Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas
Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit
Facility
Dikendalikan oleh Pemerintah
Daerah/Controlled by the Regional
government
Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas
Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit
Facility
Transaksi Usaha/Business Transactions
Transaksi Usaha/Business Transactions
Transaksi Usaha/Business Transactions
98
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko Mata Uang Asing a. Foreign Currency Risk
Aset dalam mata uang asing: Assets in foreign currencies:
Kas dan Setara Kas Cash Equivalent
Jumlah Total
Liabilitas dalam mata uang asing: Liabilities in foreign currency:
Utang Usaha Accounts Payables
Jumlah Total
Rasio Pinjaman Valuta Asing Terhadap
Jumlah Kas Dan Setara Kas
The Ratio Of Foreign Currency Loans Tototal
Cash Equivalent4582% 16535%
80.517.789 59.936.569
3.689.624.421 9.910.362.785
3.689.624.421 9.910.362.785
2019 2018
80.517.789 59.936.569
31 Desember / December 31,
Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk
mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat
pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja
keuangan Perusahaan.
Objectives of the Company in managing financial risks is to achieve an
appropriate balance between risk and return and minimize potential effects of
the deteriorating financial performance of the Company.
Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko
suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko
perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik.
Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan
dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas asar keuangan di
Indonesia dan internasional.
The main financial risks facing the Group are credit risk, interest rate risk,
liquidity risk, exchange rate risk and foreign currency risk of changes in
government policies, socio-political and economic conditions. The attention
on risk management has increased significantly with the considerable
change and volatility in financial asar in Indonesia and internationally.
Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi dalam mata
uang selain mata uang fungsional Perusahaan yang terutama
disebabkan karena volatilitas atau fluktuasi nilai tukar mata uang
asing tersebut. Volatilitas ini menghasilkan pendapatan dan
menimbulkan beban yang mempengaruhi laba (rugi) Perusahaan dan
Entitas Anak.
Exchange rate risk arises when the foreign currency transactions in
currencies other than the functional currency of the Company is
primarily due to exchange rate volatility or fluctuations in foreign
currencies. This volatility generate revenues and incur expenses that
affect net income (loss) of the Company and its Subsidiaries.
Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan
sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama
dari manajemen risiko perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh
risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko.
Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin menelaah kebijakan dan
sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di
pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
Company business includes risk-taking activities with specific goals with
professional management. The main function of the company's risk
management is to identify all the key risks, measuring these risks and
managing risk positions. The Company and Subsidiaries regularly examine
policies and risk management system to adapt to changes in markets,
products and best market practices.
99
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko Tingkat Suku Bunga b Interest Rate Risk
c. Risiko Kredit c. Credit Risk
Kas dan setara kas Cash and cash equivalent
Aset keuangan tersedia untuk dijual Financial assets available for sale
Piutang usaha dan piutang lain-Lain Accounts receivable and other receivables
Aset lancar lainnya Other current assets
Penyertaan Jangka Panjang Long-term investments
Jumlah Total
8.016.741.828
184.288.690.083
Piutang lain-lain pun relatif aman dari risiko kredit karena berasal dari
piutang tenant.
Other receivables are relatively safe from credit risk because they come
from tenant accounts.
Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas
masa depan dari satu instrumen keuangan berfluktuasi karena
perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki
pinjaman jangka pendek dengan bunga tetap dan mengambang.
Tingkat suku bunga yang cukup tinggi dan terjadi secara tiba-tiba
dapat berpengaruh terhadap menurunnya laba.
Interest rate risk is the risk that the cash flows of future cash flows of a
financial instrument fluctuate because of changes in market interest
rates. The Company and Subsidiaries have a short-term loan with a
fixed rate and floating. The interest rate is quite high and occurs
suddenly can affect the profit decline.
Risiko kredit yang timbul dari piutang dikendalikan dengan
pengawasan terus menerus atas saldo dan penagihan piutang usaha.
Credit risk arising from receivables is controlled by continuous
supervision of the balance and collection of accounts receivable.
31 Desember 2019/
December 31, 2019
74.710.929.240
-
101.454.946.512
Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah
melakukan pinjaman dengan suku bunga yang ditetapkan pada
Perjanjian Kredit, dengan jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu
proyek. Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku bunga dari
pinjaman bank jangka pendek sejalan dengan perubahan suku bunga
yang relevan di pasar.
Company policies related to interest rate risk is to do a loan with an
interest rate set at the Credit Agreement, with the maturity of the term of
the project. The Company evaluates the comparison of interest rates on
short-term bank loans in line with the change in relevant interest rates in
the market.
Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal
memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak yang mempunyai potensi atas risiko
kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan tagihan bruto
pemberi kerja. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan
nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Credit risk is the loss arising from the customers who fail to fulfill their
contractual obligations. Financial instruments The Company and
Subsidiaries that have the potential credit risk consist of cash and cash
equivalents, accounts receivable and gross invoice employer. The
maximum credit risk exposure amount is equal to the carrying value of
these accounts.
Tabel dibawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko atas
aset keuangan Perusahaan:
The table below illustrates the maximum risk exposure of the
Company's financial assets:
106.072.503
100
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)
d. Risiko Likuiditas d. Liquidity Risk
Utang usaha Accounts Payable
Beban akrual Expenses Accrual
Utang Bank Bank Debt
40. 40.
Penambahan aset tetap dari TA Increase fixed assets from TA
Peningkatan aset tetap dari revaluasi Increase fixed assets from revaluation
Peningkatan sewa dibayar dimuka dari Increase of prepaid rental
setoran modal KNP from paid-up capital of NCI
Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan
dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual
untuk semua liabilitas keuangan dimana jatuh tempo kontraktual
sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas. Jumlah yang
diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak
terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga).
The table below shows the maturity analysis of financial liabilities in the
time range shows the contractual maturities for all financial liabilities
where the contractual maturity is very important for the understanding of
the cash flow. The amounts disclosed in the table are the contractual
cash flows are not discounted (including principal and interest
payments).
Dalam 1 Tahun 1-2 Tahun 2-5 Tahun
Risiko Likuiditas adalah risiko dimana perusahaan tidak bisa
memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the company can not fulfill the obligation at
maturity.
Risiko likuiditas timbul dalam keadaan dimana Perseroan mengalami
kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko
likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas.
Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mengawasi arus kas
aktual dan proyeksi secara terus menerus dan mengawasi profil
tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Liquidity risk arises in circumstances where the Company experienced
difficulties in obtaining funding. Liquidity risk management implies
maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Company
manages liquidity risk by monitoring actual and projected cash flows
continuously and oversee the due date profile of assets and financial
liabilities.
642.798.555.475 - -
TRANSAKSI NON-KAS NON-CASH TRANSACTIONS
Aktivitas investasi dan pendanaan non-kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai
berikut:
Investing and financing activities which are not affecting cash flows for year
ended December 31, 2019 and 2018 are as follows:
128.533.205.488 - -
427.803.297.503
86.462.052.484 - -
- -
2019 2018
- 1.229.185.189
61.043.250.000 -
- 4.900.000.000
101
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
41. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2018 41. RESTATEMENT OF 2018 FINANCIAL STATEMENTS
Posisi keuangan 31 Desember 2018 Financial position as of December 31, 2018
Aset lancar Current assets
Aset tidak lancar Non-current assets
Jumlah aset Total assets
Liabilitas jangka pendek Short-term liabilities
Liabilitas jangka panjang Long-term liabilities
Ekuitas Equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas Total liabilities and equity
Laba (rugi) berjalan tahun 2018 Profit (loss) for year 2018
Pendapatan Revenues
Beban pokok pendapatan Cost of revenues
Beban usaha Operating expenses
Beban pendanaan Finance expenses
Pendapatan (beban) non-usaha Non operating income (expenses)
Manfaat (beban) pajak Income tax benefits (expenses)
Laba (rugi) berjalan Profit (loss) current year
Laporan arus kas tahun 2018 Statements of cash flows for year 2018
Kas bersih dari (untuk) operasi Revenues
Kas bersih dari (untuk) investasi Cost of revenues
Kas bersih dari (untuk) pendanaan Operating expenses
Peningkatan (penurunan) bersih kas Finance expenses
Saldo kas awal tahun Non operating income (expenses)
Selisih kurs Income tax benefits (expenses)
Saldo kas akhir tahun Profit (loss) current year
Posisi keuangan 1 Januari 2018 Financial position as of January 1, 2018
Aset lancar Current assets
Aset tidak lancar Non-current assets
Jumlah aset Total assets
Liabilitas jangka pendek Short-term liabilities
Liabilitas jangka panjang Long-term liabilities
Ekuitas Equity
Jumlah liabilitas dan ekuitas Total liabilities and equity
Sebelum disajikan
kembali/
Before restated
Penyesuaian
penyajian kembali/
Restatement
adjustments
Disajikan kembali/
As restated
976.779.557.286
106.127.880.636 16.416.819.451 122.544.700.087
(92.881.629.945)
(13.619.389.779) - (13.619.389.779)
(68.252.248.926) - (68.252.248.926)
1.829.674.439.114 (234.910.144.378) 1.594.764.294.736
(96.527.492.870) - (96.527.492.870)
221.567.922.164 (92.439.037.105) 129.128.885.059
(651.409.838.466) 102.232.201.061 (549.177.637.405)
462.656.155 (93.344.286.100)
847.756.334.888 (198.000.000.000) 649.756.334.888
(15.061.195.853)
1.501.978.636.314 (158.887.926.724) 1.343.090.709.590
(17.484.708.692) 2.423.512.839
1.158.602.638.937 (187.512.496) 1.158.415.126.441
868.380.989.203 (1.760.647.079) 866.620.342.123
(460.609.823.614) 5 (460.609.823.609)
(1.906.828.806) - (1.906.828.806)
73.877.295.842 - 73.877.295.842
(388.639.356.578)
(2.261.220.281) - (2.261.220.281)
51.524.428.776 - 51.524.428.781
5 (388.639.356.573)
214.282.572.543 (3.994.751.007) 210.287.821.536
2.026.983.628.140 (1.948.159.576) 2.025.035.468.565
1.704.424.565.445 2.046.591.431 1.706.471.156.876
108.276.490.152 - 108.276.490.152
2.026.983.628.140 (1.948.159.575) 2.025.035.468.565
442.425.005.636 - 442.425.005.636
1.829.674.439.114 (234.910.144.378) 1.594.764.294.736
(233.149.497.300) 743.630.059.987
852.894.881.828 (1.760.647.078) 851.134.234.750
Laporan keuangan konsolidasian komparatif tahun buku 2018 telah
disajikan kembali sehubungan dengan adanya beberapa kesalahan
mendasar dalam pengakuan dan pengukuran transaksi keuangan. Saldo
laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2018 dan 1
Januari 2018 sebelum dan setelah penyajian kembali diikhtisarkan
sebagai berikut:
The comparative financial statements for year 2018 have been restated in
connection with a number of fundamental errors in the recognition and
measurement of financial transactions. The balance of the consolidated
financial statements as of December 31, 2018 and January 1, 2018 before
and after the restatement is summarized as follows:
102
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
42. KELANGSUNGAN USAHA 42. GOING CONCERN
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
43. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 43. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD
44. 44. RESPONSIBILITY FOR FINANCIAL STATEMENTS
Sejak tahun 2020, wabah Virus Corona 2019 (COVID-19) telah
menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Namun hal ini tidak
berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan Group hingga kuartal
pertama d tahun 2020. Durasi dan tingkat dampak pandemi COVID-19
ini bergantung pada perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat
dipastikan saat ini, sehingga dampak secara keseluruhan bellum dapat
diperkirakan pada tanggal ketika laporan keuangan konsolidasian ini
disusun. Manajemen akan terus memantau perkembangan wabah
COVID-19 dan terus mengevaluasi dampaknya di masa mendatang
terhadap penjualan hasil usaha, dan kinerja keuangan secara
keseluruhan group.
Since early 2020, the Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) outbreak has
been plagued acros many countries, including Indonesia. However, there
hasno material impact on the Group's financial performance up to the 1st
quarter of 2020. the duration and extent of the impact from the COVID-19
pandemic depends on future developments that cannot be accurately
predicted at this time, thus the overal impact cannot be reliably estimated as
of the date of consolidated financial statements. Management will closely
monitor the development of the COVID-19 outbreak and continue to evaluate
its impact to the future sales, operating results and overall financial
performance of the group.
8) Penyelesaian hutang non produktif melalui restrukrisasi hutang dan
optimalisasi aset.
Non-productive debt settlement through debt restructuring and asset
optimalization.
Manajemen berkeyakinan bahwa dengan upaya-upaya tersebut
Perusahaan akan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.
Management believes that with these actions the Company will be able to
maintain its business as a going concern.
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa Perusahaan akan
melangsungkan kegiatan usahanya (going concern). Pada tahun 2019
Perusahaan telah mengalami kerugian yang cukup signifikan sebesar
Rp397 miliar, sehingga menyebabkan defisit ekuitas per 31 Desember
2019 sebesar Rp268 miliar. Kerugian ini telah secara signifikan
melemahkan posisi keuangan dan kemampuan Perusahaan dalam
melangsungkan kegiatan usahanya (going concern ). Untuk mengatasi
masalah tersebut, Perusahaan telah dan akan mengambil langkah-
langkah sebagai berikut:
The financial statements are prepared with the assumption that the
Company will continue as a going concern. In 2019 the Company had
suffered a significant loss of Rp397 billion, causing an equity deficit as of
December 31, 2019 of Rp268 billion. This loss has significantly weakened
the financial position and the ability of the Company to continue as a going
concern. To overcome this problem, the Company has taken and will take
the following actions:
Fokus pada penjualan yang bersifat recurring dan repeat order ; 1) Focus on sales that are recurring and repeat orders;
2) Perbaikan profitabilitas proyek dengan memperhatikan term of payment
dari pelanggan dan kepada pemasok serta kewajiban perpajakan;
Improved project profitability by taking into account customer terms of
payment and vendors and taxation obligations;
3) Penyediaan modal kerja proyek dengan berbagai model pendanaan; Provision of project working capital with various funding models;
4) Penguatan sinergi BUMN dengan pola kemitraan strategis untuk
memperbaiki struktur bisnis Perusahaan;
Strengthening BUMN synergy with strategic partnership patterns to
improve the Company's business structure;
5) Pengembangan usaha dan revenue stream baru melalui kerja sama
dengan selective strategic partners ;
Provision of project working capital with various funding models;
6) Revitalisasi pabrik dengan fokus pada manufaktur produk-produk
andalan yang akan menjadi kontributor utama pendapatan Perusahaan;
Factory revitalization with a focus on manufacturing reliable products that
will be the main contributors to the Company's revenue;
7) Perbaikan cost behaviour untuk efisiensi terutama dalam tiga kontributor
utama beban pokok penjualan (material, jasa subkon, sewa); dan
Improved cost behavior for efficiency, especially in the three main
contributors to cost of goods sold (material, subcontract services, rent);
and
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung-jawab atas penyusunan laporan
keuangan konsolidasian dan telah menyetujui laporan keuangan
konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2019 untuk diterbitkan pada
tanggal 5 Maret 2020.
The Company's management is responsible for the preparation of
consolidated financial statements and has approved the consolidated
financial statements ended December 31, 2019 to be published on March 5,
2020.
1)
Pada tanggal 14 Pebruari 2020, berdasarkan Surat Kementrian BUMN
No. S-15/Wk1.MBU/02/2020, Perseroan dikelompokkan dalam industri
telekomunikasi dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebagai
koordinator industri (sebelumnya industri pertahanan).
On February 14, 2020, based on the Ministry of SOE Letter No. S-15 /
Wk1.MBU / 02/2020, the Company is grouped in the telecommunications
industry with PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk as the industry coordinator
(formerly the defense industry).
103
Attachment 1
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN - INDUK SAJA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION - PARENT ONLY
Tanggal 31 Desember 2019 As of December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)
2019 2018*) 2018*)
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 3d,3f,3g,5 69.378.375.896 49.285.945.573 439.994.166.558 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 3d,3f,3h,6 Trade receivables
Pihak ketiga 5.174.880.853 237.558.075.203 312.703.621.751 Third parties
Pihak berelasi *) 69.260.093.432 118.047.792.197 62.721.870.936 Related parties
Persediaan 3i,7,*) 249.449.289.219 266.970.518.641 173.007.370.862 Inventories
Pajak dibayar dimuka 3t,20a 44.725.812.482 30.577.379.400 60.558.322.958 Prepaid taxes
Beban dibayar dimuka dan uang muka 3j,8 - - - Prepaid expense and advances
Aset lancar lainnya 3h,9 6.451.366.130 4.588.099.067 4.799.073.461 Other current assets
JUMLAH ASET LANCAR 444.439.818.012 707.027.810.081 1.053.784.426.526 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS
Aset tetap, net 3l,10 832.786.271.574 770.536.248.511 767.813.480.269 Fixed assets, net
Penyertaan jangka panjang 3m,11 26.800.581.999 28.915.472.000 28.915.471.999 Investment in Associates
Properti investasi 3k,12 1 1 1 Investment Property
Aset tak berwujud 3n,13 2.221.800.574 2.089.280.137 118 Intangible Assets
Aset pajak tangguhan 3t,19d 50.042.718.609 40.947.547.193 63.029.058.399 Deferred Tax Assets
Aset dalam pembangunan 14 10.826.168.988 12.601.455.148 10.828.416.781 Assets under construction
Aset lain-Lain 15 2.344 2.246 1.989 Other Assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 922.677.544.089 855.090.005.236 870.586.429.556 TOTAL NON CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET 1.367.117.362.101 1.562.117.815.317 1.924.370.856.082 TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS EQUITY AND LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK SHORT-TERM LIABILITIES
Utang usaha 3h,16 Accounts Payable
Pihak ketiga 203.434.709.019 133.230.712.278 514.182.976.927 Third Parties
Pihak berelasi 213.572.977.809 268.881.960.462 113.802.603.850 Related Parties
Utang akrual 3h,17 62.429.956.911 52.006.621.534 123.359.732.123 Accrued Expenses
Utang bank 3h,18a 120.489.907.888 723.284.320.137 678.688.313.963 Bank Loan
Utang lembaga keuangan non-bank 3h,19a 19.506.813.421 10.781.358.607 - Non Bank Loan
Utang pajak 3t,20b,*) 8.554.285.680 6.909.999.040 48.447.650.671 Tax Payables
Provisi masa pemeliharaan 3h,21 5.159.038.920 14.853.557.760 16.176.942.109 Guarantee Period Provision
Pendapatan diterima dimuka 3h,22 56.307.664.130 63.626.506.609 84.510.359.416 Prepaid Revenue
Liabilitas imbalan pasca kerja 3u,23 13.364.838.854 8.373.282.051 9.883.896.074 Employee Benefits Plan
Utang lain-Lain 3h,24 47.261.164.206 30.707.012.905 20.979.805.684 Other payables
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 750.081.356.838 1.312.655.331.383 1.610.032.280.817 TOTAL SHORT-TERM LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES
Utang bank 3h,18b 702.867.628.547 - - Bank loan
Utang lembaga keuangan non-bank 3h,19b 9.094.968.447 23.200.909.625 - Non-bank financial service institutions
Utang bunga bank 17.458.664.248 - - Accrued interest
Liabilitas imbalan pasca kerja 3u,23 98.560.899.420 82.308.221.013 90.264.981.437 Post-employee benefits liabilities
Pendapatan ditangguhkan 25 - - 870.058.200 Defered incomeTOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 827.982.160.662 105.509.130.638 91.135.039.637 TOTAL LONG-TERM LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS 1.578.063.517.500 1.418.164.462.021 1.701.167.320.454 TOTAL LIABILITIES
*) disajikan kembali / restated
1 Januari/
January 1, 31 Desember / December 31,
1
Attachment 1
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN - INDUK SAJA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION - PARENT ONLY
Tanggal 31 Desember 2019 As of December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)
2019 2018*) 2018*)
1 Januari/
January 1, 31 Desember / December 31,
EKUITAS EQUITY
Modal saham 27 350.000.000.000 350.000.000.000 350.000.000.000 Shares capital
Modal donasi 28 Donated capital
Saldo laba ditentukan penggunaannya Appropriated retained earning
Cadangan umum 29 67.928.398.346 67.928.398.346 67.928.398.347 General reserves
Cadangan tujuan 29 11.542.719.796 11.542.719.796 11.542.719.796 Purpose reserves
Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated retained earning
Saldo laba (rugi) tahun lalu (1.000.161.000.685) (915.317.310.073) (915.903.628.107) Accumulated profit (loss) prior years
Laba (rugi) tahun berjalan *) (391.898.856.499) (84.843.690.612) 586.317.358 Profit (loss) current year(962.588.739.042) (570.689.882.542) (485.846.192.607)
Komponen Ekuitas Lainnya 751.642.583.642 714.643.235.838 709.049.727.561 Other Equity Components
JUMLAH EKUITAS (210.946.155.400) 143.953.353.296 223.203.534.954 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.367.117.362.100 1.562.117.815.317 1.924.370.856.082 TOTAL EQUITY AND LIABILITIES
*) disajikan kembali / restated
Nilai nominal saham sebesar
Rp1.000.000 per saham. Modal dasar
sebesar Rp1.000.000.000.000, yang
terdiri dari 1.000.000 lembar saham.
Modal ditempatkan dan disetor penuh
sebanyak 350.000 lembar saham per
31 Desember 2019 dan 2018.
Par value per share of Rp1,000,000
per share. Authorized capital of
Rp1,000,000,000,000 which consist of
1,000,000 shares.Subsribed and paid-
up capital of 350,000 shares as of
December 31, 2019 and 2018.
2
Attachment 2
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
KOMPREHENSIF LAIN - INDUK SAJA AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME - PARENT ONLY
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
PENDAPATAN 363.960.222.582 3s,30,*) 588.158.272.198 REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN (350.894.741.254) 3s,30,*) (498.389.767.124) COST OF REVENUES
LABA KOTOR 13.065.481.328 89.768.505.074 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Beban penjualan (16.241.734.407) 3s,31 (17.001.445.565) Selling expenses
Beban umum dan administrasi (67.552.072.379) 3s,32 (60.851.955.562) General and administrative expenses
Beban pengembangan (10.654.987.873) 3s,33 (10.893.745.417) Development expenses
(94.448.794.659) (88.747.146.544)
Laba (rugi) usaha Profit (loss)
sebelum beban pendanaan (81.383.313.331) 1.021.358.530 before financing expenses
Beban pendanaan (72.613.910.170) 3s,34 (65.482.082.236) Financing expenses
LABA (RUGI) USAHA (153.997.223.501) (64.460.723.706) OPERATING INCOME (LOSS)
Pendapatan lain-Lain 8.880.389.844 3s,35 12.912.387.829 Other income
Beban lain-lain (259.858.673.522) 3s,36 (19.508.921.511) Other expenses
(250.978.283.678) (6.596.533.682)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (404.975.507.179) (71.057.257.388) PROFIT (LOSS) BEFORE TAX
Manfaat (beban) pajak Income tax benefit (expense)
Pajak kini - 3t,20c - Current tax
Pajak tangguhan 21.428.287.350 3t,20c (6.632.355.934) Deferred tax
Pajak final (8.351.636.670) 3t,20c (7.154.077.290) Final tax
13.076.650.680 (13.786.433.224)
RUGI TAHUN BERJALAN (391.898.856.499) (84.843.690.612) LOSS FOR THE YEAR
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified
direklasifikasi melalui laba rugi: through profit or loss:
Surplus revaluasi aset tetap 61.043.250.000 - Revaluation surplus of fixed assets
Pengukuran kembali atas Remeasurement of defined
program imbalan pasti (11.710.786.261) 5.593.508.277 benefit program
Dampak pajak tangguhan (12.333.115.935) - Deferred tax impact
36.999.347.804 5.593.508.277
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF (354.899.508.695) (79.250.182.335) TOTAL COMPREHENSIVE LOSS
*) disajikan kembali / restated
Pendapatan (beban) non-usaha Non-operating income (expense)
2019
Catatan/
Notes 2018*)
3
Attachment 3
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - INDUK SAJA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY - PARENT ONLY
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed In Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)
Saldo per 1 Januari 2018 350.000.000.000 67.928.398.346 11.542.719.796 (915.317.310.073) 709.049.727.561 223.203.535.631 Balance as of January1, 2018
Koreksi penyajian kembali - - - - - - Prior year adjustments
Saldo disajikan kembali 350.000.000.000 67.928.398.346 11.542.719.796 (915.317.310.073) 709.049.727.561 223.203.535.631 Restated balance
Rugi tahun berjalan *) - - - (84.843.690.612) - (84.843.690.612) Loss for the year
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - 5.593.508.277 5.593.508.277 Remeasurement of post-employment benefits
Saldo per 31 Desember 2018 350.000.000.000 67.928.398.346 11.542.719.796 (1.000.161.000.684) 714.643.235.838 143.953.353.296 Balance as of December 31, 2018
Rugi tahun berjalan - - - (391.898.856.499) - (391.898.856.499) Loss for the year
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - (11.710.786.261) (11.710.786.261) Remeasurement of post-employment benefits
Surplus revaluasi aset tanah - - - - 61.043.250.000 61.043.250.000 Revaluation surplus of land assets
Dampak pajak tangguhan - - - - (12.333.115.935) (12.333.115.935) Deferred tax impact
Saldo per 31 Desember 2019 350.000.000.000 67.928.398.346 11.542.719.796 (1.392.059.857.183) 751.642.583.642 (210.946.155.399) Balance as of December 31, 2019
*) disajikan kembali / restated
Modal ditempatkan
dan disetor penuh/
Issued and fully
paid-up capital
Saldo laba (rugi)/Accumulated profit (loss)Komponen
ekuitas
lainnya/
Other equity
components Jumlah/Total
Belum ditentukan
penggunaannya/
Unappropriated
Cadangan
umum/ General
reserves
Cadangan
tujuan/
Purpose reserves
Ditentukan penggunaannya/
Appropriated
4
Attachment 4
PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN ARUS KAS - INDUK SAJA STATEMENTS OF CASH FLOWS - PARENT ONLY
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019
(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in fully rupiah, unless otherwise stated)
2019 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING
OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan 370.300.038.758 596.716.953.198 Cash received from customers
Penerimaan restitusi pajak 8.790.030.115 57.487.908.451 Cash received from tax restitution
Penerimaan bunga jasa giro Interest income from current account
dan deposito berjangka 85.617.558 356.300.960 and time deposit
Pembayaran kepada pemasok Cash paid to suppliers
dan beban operasional (319.824.367.257) (828.860.980.474) and operational expenses
Pembayaran kepada karyawan (62.850.799.439) (80.808.016.140) Cash paid for employees
Pembayaran beban pendanaan (56.703.088.124) (65.362.111.849) Cash paid for financing expenses
Pembayaran pajak penghasilan (26.012.217.878) (145.185.954.156) Corporate income tax paid
Kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi (86.214.786.267) (465.655.900.010) Net cash from (for) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING
INVESTASI ACTIVITIES
Penerimaan untuk Pengembangan Produk 3.537.581.818 - Receive for Product Development
Pembayaran untuk Pengembangan Produk (1.457.694.532) (2.476.204.301) Repayment for Product Development
Kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi 2.079.887.286 (2.476.204.301) Net cash from (for) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING
PENDANAAN ACTIVITIES
Penerimaan pinjaman bank 216.561.256.275 351.392.870.898 Cash received from bank loan
Penerimaan pinjaman non bank 43.931.808.732 55.182.950.450 Cash received from non bank loan
Penerimaan deviden - 28.553.109 Dividend received
Pembayaran kembali pinjaman bank (116.488.039.977) (306.808.050.268) Repayment for bank loan
Pembayaran kembali pinjaman non bank (39.775.454.812) (21.200.682.218) Repayment for non bank loan
Kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan 104.229.570.218 78.595.641.971 Net cash from (for) financing activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE/(DECREASE) IN CASH
DAN SETARA KAS 20.094.671.237 (389.536.462.340) AND CASH EQUIVALENTS
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) SELISIH KURS YANG PROFIT (LOSS) FROM FOREIGN EXCHANGE
BELUM DIREALISASI (2.240.914) (1.171.758.645) UNREALIZED
KAS DAN SETARA CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS AWAL TAHUN 49.285.945.573 439.994.166.558 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS AKHIR TAHUN 69.378.375.896 49.285.945.573 AT ENDING OF YEAR
5
Top Related