PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

116
INDEPENDENT AUDITORS' REPORT Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For the Year Ended December 31, 2019 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKNYA / AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DAN / AND

Transcript of PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

Page 1: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019

For the Year Ended December 31, 2019

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAKNYA / AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN /

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

DAN / AND

Page 2: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 3: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 4: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 5: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 6: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 7: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 8: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

TABLE OF CONTENTS

Halaman/

DIRECTORS' STATEMENT

INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

1 - 2

3 - 4

5

6

7 - 102

Lampiran/

Attachment

- 1 - 2 -

- 3 -

- 4 -

- 5 -Laporan Arus Kas Statement of Cash Flows

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Konsolidasian

Consolidated Statements of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statements of Cash Flows

Notes to Consolidated Financial StatementsCatatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Informasi Tambahan: Additional Information:

LAPORAN KEUANGAN INDUK PERUSAHAAN FINANCIAL STATEMENTS OF PARENT ENTITY

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian. Consolidated Statements of Financial Position

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive

Income

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK / AND SUBSIDIARIES

DAFTAR ISI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Page 9: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 10: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 11: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 12: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …
Page 13: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) AND SUBSIDIARIES

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed In Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

Saldo per 1 Januari 2018 350.000.000.000 - 76.951.536.537 11.542.719.796 (935.018.616.840) 709.049.727.561 212.525.367.054 1.757.205.489 214.282.572.543 Balance as of January 1, 2018

Koreksi penyajian kembali *) - - - - (3.994.751.006) - (3.994.751.006) - (3.994.751.006) Prior year adjustments

Saldo disajikan kembali 350.000.000.000 - 76.951.536.537 11.542.719.796 (939.013.367.846) 709.049.727.561 208.530.616.048 1.757.205.489 210.287.821.537 Restated balance

Setoran modal pihak non-pengendali *) - - - - - - - 4.900.000.000 4.900.000.000 Paid-up capital from non-controlling interest

Tambahan modal - aset TA - 1.229.185.189 - - - - 1.229.185.189 - 1.229.185.189 Additional paid-in capital from assets TA

Rugi tahun berjalan *) - - - - (91.642.261.501) - (91.642.261.501) (1.239.368.444) (92.881.629.945) Loss for the year

Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - - 5.593.508.277 5.593.508.277 - 5.593.508.277 Remeasurement of post-employment benefits

Saldo per 31 Desember 2018 350.000.000.000 1.229.185.189 76.951.536.537 11.542.719.796 (1.030.655.629.347) 714.643.235.838 123.711.048.013 5.417.837.045 129.128.885.059 Balance as of December 31, 2018

Surplus revaluasi aset tanah 10 - - - - - 61.043.250.000 61.043.250.000 - 61.043.250.000 Revaluation surplus of land assets

Rugi tahun berjalan - - - - (429.940.301.113) - (429.940.301.113) (4.825.172.057) (434.765.473.171) Loss for the year

Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - - (11.710.786.261) (11.710.786.261) - (11.710.786.261) Remeasurement of post-employment benefits

Dampak pajak tangguhan - - - - - (12.333.115.935) (12.333.115.935) - (12.333.115.935) Deferred tax impact

Saldo per 31 Desember 2019 350.000.000.000 1.229.185.189 76.951.536.537 11.542.719.796 (1.460.595.930.460) 751.642.583.642 (269.229.905.296) 592.664.988 (268.637.240.308) Balance as of December 31, 2019

*) Disajikan kembali, restated (Catatan/Note 41)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian

See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial

statements.

Catatan/

Notes

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owner of Parent Entity

Kepentingan

Non Pengendali/

Non-controlling

Interest

Jumlah Ekuitas/

Total Equity

Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh/

Issued and Fully

Paid-up Capital

Tambahan Modal

Disetor - Aset TA/

Additional Paid-in -

Assets TA

Belum Ditentukan

Penggunaannya/

Unappropriated

Komponen Ekuitas

Lainnya/

Other Equity

Components

Jumlah/

Total

Saldo Laba (Rugi)/Accumulated Profit (Loss)

Ditentukan Penggunaannya/

Appropriated

Cadangan Umum/

General Reserves

Cadangan Tujuan/

Purposes

Reserves

5

Page 14: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

Catatan

2019 Notes 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING

OPERASI ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 429.518.700.916 748.446.822.910 Cash received from customers

Penerimaan restitusi pajak 8.790.030.115 57.487.908.451 Cash received from tax restitution

Penerimaan bunga jasa giro Interest income from current account

dan deposito berjangka 161.871.241 480.308.134 and time deposit

Pembayaran kepada pemasok Cash paid to suppliers

dan beban operasional (362.020.938.660) (956.538.707.443) and operational expenses

Pembayaran kepada karyawan (71.126.557.169) (96.063.344.268) Cash paid for employees

Pembayaran beban pendanaan (58.123.082.089) (68.132.278.539) Cash paid for financing expenses

Pembayaran pajak penghasilan (27.881.163.611) (146.290.532.854) Corporate income tax paid

Kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi (80.681.139.257) (460.609.823.609) Net cash from (for) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES

Penerimaan untuk Pengembangan Produk 3.537.581.818 - Receive for Product Development

Pembayaran untuk Pengembangan Produk (1.457.694.532) 13 (1.770.303.301) Repayment for Product Development

Pembelian aset tetap (66.003.500) 10,40 (136.525.505) Purchase of fixed assets

Kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi 2.013.883.786 (1.906.828.806) Net cash from (for) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Penerimaan pinjaman bank 219.312.895.433 355.108.057.647 Cash received from bank loan

Penerimaan pinjaman non bank 43.931.808.732 55.182.950.450 Cash received from non bank loan

Penerimaan deviden - 28.553.109 Dividend received

Pembayaran kembali pinjaman bank (122.124.463.675) (315.241.583.146) Repayment for bank loan

Pembayaran kembali pinjaman non bank (39.775.454.812) (21.200.682.218) Repayment for non bank loan

Kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan 101.344.785.678 73.877.295.842 Net cash from (for) financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN NET INCREASE/(DECREASE) IN CASH

SETARA KAS 22.677.530.207 (388.639.356.573) AND CASH EQUIVALENTS

508.970.257 (2.261.220.281)

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

PADA AWAL TAHUN 51.524.428.776 442.425.005.636 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

PADA AKHIR TAHUN 74.710.929.240 51.524.428.776 AT ENDING OF YEAR

UNREALIZED PROFIT (LOSS) FROM FOREIGN

EXCHANGE

See accompanying notes to consolidated financial statements which are an

integral part of the consolidated financial statements.

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

KEUNTUNGAN (KERUGIAN) SELISIH KURS YANG

BELUM DIREALISASI

6

Page 15: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

1.1. Pendirian Perusahaan 1.1. Establishment the Company

1.2. Tempat dan Kedudukan 1.2. Place and Location

Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PN

Telekomunikasi dan Siemen AG pada tahun 1966. Kerja sama ini

berlanjut pada pembentukan Pabrik Telepon dan Telegraf (PTT)

sebagai Bagian dari LPP Postel pada tahun 1968. Pada tahun

1974, bagian ini dipisahkan dari LPP Postel menjadi sebuah

Perseroan Terbatas yang berada di bawah naungan Direktorat

Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Pendirian Perusahaan ini

didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 34

tahun 1974 tanggal 23 September 1974 tentang Penyetoran Modal

Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan

Perseroan (Persero) di Bidang Industri Telekomunikasi dan Surat

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No: Kep -

1771/MK/IV/12/1974 tanggal 28 Desember 1974 tentang

Penetapan Modal Perusahaan Perseroan. Anggaran Dasar

Perusahaan dibuat oleh Akta Notaris Pengganti Warda Sungkar

Alurmei, S.H., Nomor 322 tanggal 30 Desember 1974 dan telah

disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor:

Y.A.5/273/10 tanggal 1 Agustus 1975.

The Company was established as the evolution of cooperation PN

Telekomunikasi and Siemens AG in 1966. This cooperation

continued in the formation of Factory Telephone and Telegraph

(FTT) as part of the LPP Postel in 1968. In 1974, this section was

separated from LPP Postel became a Limited Company under the

auspices of the Directorate General of Post and

Telecommunication. The establishment of the Company is based

on the Indonesian Government Regulation No: 34 of 1974 dated

September 23, 1974 on Remittance of Capital of the Republic of

Indonesia for the Establishment of a Limited Liability Company

(Persero) in the field of Telecommunications and Decree of the

Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number: KEP -

1771 / MK / IV / 12/1974 dated December 28, 1974 regarding the

Stipulation of Capital of the Company. The Articles of Association

was made by Notarial Deed in Lieu of Warda Sungkar Alurmei, SH,

No. 322 dated December 30, 1974 and approved by the Ministry of

Justice of the Republic of Indonesia Number: Y.A.5 / 273/10 dated

August 1, 1975.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor:

036/MPBUMN/ 1988, PT Industri Telekomunikasi Indonesia

(Persero) dimasukkan ke dalam kelompok Industri Strategis. Pada

tanggal 17 Januari 1998 dikeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No: 12 tahun 1998 yang menghilangkan peran

departemen teknis dalam mengelola BUMN. Sebagai

tindaklanjutnya, pembinaan INTI beralih ke Kementrian Negara

Pendayagunaan BUMN. Pada tahun yang sama BPIS beralih

status menjadi sebuah holding company dengan nama PT Bahana

Pakarya Industri Strategis (Persero) atau PT BPIS dan sepuluh

BUMN strategis di bawahnya menjadi anak perusahaan. Kondisi ini

berakhir pada tahun 2002, dimana PT BPIS dibubarkan pada

bulan Maret 2002 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun

2002. Selanjutnya pengelolaan INTI beralih kembali ke Kementrian

Negara Pendayagunaan BUMN.

Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprise

No.: 036/M-PBUMN/1988, PT INTI (Persero) is inserted into the

Strategic Industry groups. At the date of January 17, 1998 was a

Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 12 of

1998 which eliminates the role of the technical department in

managing SOEs. As a follow up, guidance INTI switch to the

Ministry of State Owned Enterprises Reform. In the same year

BPIS switch status to a holding company under the name of PT

Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) PT BPIS and ten or

strategic SOEs under it became a subsidiary. This condition ended

in 2002, where PT BPIS disbanded in March 2002 as the

Government Regulation Number 52 of 2002. Furthermore INTI

management reverts back to the Ministry of State Owned

Enterprises Reform.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali

perubahan, terakhir melalui Akta Notaris No. 34, tanggal 28

Februari 2017, notaris Muhammad Hanafi, SH, di Jakarta dan

pemberitahuannya telah diterima oleh Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-114165

tahun 2012 tanggal 7 Maret 2017.

Articles of Association have been amended several times, most

recently by Deed No. 34, dated February 28, 2017, notary

Muhammad Hanafi, SH, in Jakarta and its notification had been

received by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic

of Indonesia No. AHU-AH.01.03-114165 of 2012 dated March 7,

2017.

Perusahaan berdomisili di Jawa Barat dengan kantor pusat

berkedudukan di Jl. Moch. Toha No. 77, Bandung, Jawa Barat.

The Company is located in West Java, with its head office located

in Jl. Moch. Toha No. 77, Bandung, West Java.

7

Page 16: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

1.3. 1.3.

a. Maksud dan Tujuan a. Purpose and Objective

b. Kegiatan Usaha b. Activity

1) Produksi 1) Production

● ●

2) Perdagangan 2) Commerce

Alat/perangkat/suku cadang bidang telekomunikasi,

elektronika, informatika, komputer, printer, proyektor,

multimedia, input device, alat penyimpan data,

networking product , perangkat sistem informasi

navigasi, control, instrumentasi, penginderaan jauh,

signaling , meteorologi, geofisika, klimatologi, hidrologi,

radio, cuaca, pembangkit tenaga listrik, energi baru

dan terbarukan, perhubungan, serta seluruh produk

yang berkaitan dengan alat/ perangkat/ suku cadang

tersebut angka 1 huruf a ayat ini, termasuk namun

tidak terbatas pada piranti lunak.

Tool/device/spare parts in telecommunications,

electronics, informatics, computers, printers,

projectors, multimedia, input devices, storage device,

networking product, the information systems of

navigation, control, instrumentation, remote sensing,

signaling, meteorology, geophysics, climatology,

hydrology, radio, weather, power generation,

renewable energy, transportation, and all products

related to the tools / equipment / spare parts number

1 letter a of this paragraph, including but not limited to

software.

● Menyalurkan/mendistribusikan dan memasarkan

produk-produk tersebut pada huruf a baik hasil produk

sendiri maupun hasil produksi pihak lain;

● Channeling/distributing and marketing these products

as mentioned on letter a, either its own products or

production of other parties;

Sesuai Akta Akta Notaris No. 34, tanggal 28 Februari 2017, notaris

Muhammad Hanafi, SH, di Jakarta dan pemberitahuannya telah

diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-114165 tahun 2012 tanggal

7 Maret 2017, tentang Anggaran Dasar Perusahaan, Pasal 3,

bahwa maksud dan tujuan Perusahaan dapat diuraikan sebagai

berikut:

In accordance with the Deed of Establishment No. 34, dated

February 28, 2017, of Muhammad Hanafi S.H, notary in Jakarta

and has been acknowledged by Ministry of Law and Human Rights

of Indonesia Republic No. AHU-AH.01.03-114165 of 2012 dated

March 7, 2017 about the Company's Articles of Association, on

Article 3, stated that the objectives and purposes of the Company

are described as follows:

Maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di

bidang Industri telekomunikasi, elektronika, informatika,

pelestarian/energi serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya

perseroan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang

bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan /

mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan

dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

The purpose and objective of the Company is conducting

business in the field of telecommunication industry, electronics,

informatics, conservation / energy and optimization of resource

utilization of the company to produce goods and or services of

high quality and strong competitiveness to gain / pursue profit

to increase the value of the company by applying the principles

of a limited lability company

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan

dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

To achieve the objectives, the Company may carry out the

following activities:

Maksud dan Tujuan, Kegiatan Usaha serta Operasionalnya Purpose and Objective, Activity and Operational

8

Page 17: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

1.3. 1.3.

b. Kegiatan Usaha (lanjutan) b. Activity (continued)

2) Perdagangan (lanjutan) 2) Commerce (continued)

● Melakukan pemasokan di bidang telematika, yang

terdiri dari teknologi informasi, komunikasi multimedia,

telekomunikasi, navigasi, kontrol dan instrumentasi,

penginderaan jauh, telekomunikasi darat dan/atau

satelit (transmisi, jaringan, teknologi dan sistem

informasi, networking, sistem pemancar dan penerima

radio dan televisi, kontrol & instrumen), perangkat

keras (komputer, printer, proyektor multimedia, input

device, alat penyimpan data, networking product ,

accessories & supplies , perangkat sistem informasi

khusus), konten (content distance learning , konten

program televisi, konten program multimedia, konten

program portal), aplikasi (aplikasi komputer, aplikasi

komunikasi, aplikasi telemetrik, aplikasi GIS, aplikasi

GPS), alat teknik pendidikan (peraga dan visualisasi)

dan lainnya;

● Marketing in the areas of telematics, which consists of

information technology, multimedia communications,

telecommunications, navigation, control and

instrumentation, remote sensing, telecommunications

terrestrial and/or satellite (transmission, network,

technology and information systems, networking,

system of radio transmitters and receivers and

television, controls & instruments), hardware

(computers, printers, multimedia projectors, input

device, storage device, networking products,

accessories and supplies, device specific information

system),content (content distance learning, content of

television programs, content multimedia program,

program content portal), application (computer

applications, communication applications, telemetrik

applications, GIS applications, GPS applications), tool

engineering education (teaching and visualization);

and others;

● Melakukan pemasokan di bidang pertahanan, yang

terdiri dari alat/peralatan/suku cadang sistem

keamanan seperti Cyber Security dan ISE-R (Inti

Smart Exchange-Radio Over Internet Protocol );

● Conducting supply in the defense sector, which

consists of security system tools / equipment / parts

such as Cyber Security and ISE-R (Core Smart

Exchange-Radio Over Internet Protocol);

● Melakukan pemasokan di bidang kelistrikan/energi,

yang terdiri dari alat/peralatan/suku cadang serta

perlengkapan listrik untuk pembangkit listrik, gardu

induk dan gardu distribusi, jaringan transmisi dan

jaringan distribusi, instalasi pabrik, instalasi bangunan

umum lainnya;

● Perform supply in electricity / energy, which consists

of tools / equipment / spare parts as well as electrical

equipment for generating electricity, substations and

distribution substations, transmission networks and

distribution networks, installation Factory, installation

of other public buildings;

● Melakukan perdagangan umum termasuk namun tidak

terbatas pada ekspor dan impor, bertindak sebagai

leveransir, grossir, supplier, distributor, keagenan atau

perwakilan dari perusahaan-perusahaan atau badan-

badan hukum lain, baik dari dalam maupun luar negeri.

● Conducting general trading including but not limited to

export and import, act as suppliers, grossir, supplier,

distributor, agency or representative of companies or

other legal entities, both within and outside the

country.

Marketing in the fields of transportation, which

consists of tools/equipment/spares radio

telecommunications and electronics, land navigation,

marine navigation, air navigation, signaling,

meteorology, geophysics, climatology, hydrology,

weather radio, and more;

Maksud dan Tujuan, Kegiatan Usaha serta Operasionalnya

(lanjutan)

Purpose and Objective, Activity and Operational (continued)

● Melakukan pemasokan di bidang perhubungan, yang

terdiri dari alat/peralatan/suku cadang radio

telekomunikasi & elektronika, navigasi darat, navigasi

laut, navigasi udara, signaling , meteorologi, geofisika,

klimatologi, hidrologi, radio cuaca dan lainnya.

9

Page 18: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

1.3. 1.3.

b. Kegiatan Usaha (lanjutan) b. Activity (continued)

3) Jasa 3) Service

Manage service, seat management;

Penelitian dan Pengembangan; Research and Development;

Konsultansi dan/atau perencanaan; Consulting and/or planning;

Manajemen proyek; Project management;

Pendidikan dan Pelatihan; Education and training;

Cooperation and rental of telecommunications

infrastructure and / or electronic and / or informatics

and / or power generation and / or new and renewable

energy and / or transportation and others;

● Pelaksana konstruksi di bidang sipil, mekanikal dan

elektrikal yang terkait dengan bidang usaha

perdagangan pada huruf b di atas dan lainnya;

● Contractor in the field of civil, mechanical and

electrical related business field of trade in letter b

above and others;

● Pengangkutan/transportasi, yang terdiri dari angkutan

barang darat, angkutan barang laut, angkutan barang

udara, angkutan multimoda, peluncuran satelit, lainya.

● Logistics/Transportation, which consists of land

transport, sea freight transport, air freight transport,

multimodal transport, satellite launch, others.

● ●

● ●

● Kerjasama dan penyewaan infrastruktur

telekomunikasi dan/atau elektronika dan/atau

informatika dan/atau pembangkit tenaga listrik

dan/atau energi baru dan terbarukan dan/atau

perhubungan dan lainnya;

● Manage service, seat management; ●

● ●

● ●

● Desain dan perekayasaan pada seluruh yang berkaitan

dengan bidang usaha produksi dan perdagangan

sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b ayat ini

dan lainnya;

● Design and engineering across all business sectors

related to production and trade as referred to in

paragraphs a and b of this paragraph and others;

● Pelayanan purna jual, dukungan teknik pada seluruh

produk yang berkaitan dengan bidang usaha produksi

dan lainya;

● After-sales service, technical support on all products

related to production and other business sectors;

● Melakukan instalasi, test seluruh produk yang

berkaitan dengan bidang usaha produksi dan

perdagangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan b ayat ini dan lainnya;

● Installation, test all products associated with the field

of production and trade as referred to in paragraphs a

and b of this paragraph and others;

● Melakukan seluruh kegiatan jasa/jasa pendukung yang

berkaitan dengan bidang usaha produksi dan

perdagangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan b ayat ini, termasuk namun tidak terbatas pada

jasa pemborongan dan/atau pemeliharaan dan lainnya;

● Conducting all activities of service / support services

related to the field of production and trade enterprises

as referred to in paragraphs a and b of this paragraph,

including but not limited to chartering services and / or

maintenance and others;

● Melakukan jasa perakitan alat/perangkat/suku cadang

yang berkaitan dengan bidang usaha produksi dan

perdagangan sebagaimana dimaksud pada huruf a

dan b ayat ini dan lainnya;

● Rendering the assembly tool / device / spare parts

associated with the field of production and trade as

referred to in paragraphs a and b of this paragraph

and others;

Maksud dan Tujuan, Kegiatan Usaha serta Operasionalnya

(lanjutan)

Purpose and Objective, Activity and Operational (continued)

10

Page 19: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

1.3. 1.3.

c. Operasional Perusahaan c. Operational Company

1.4. Modal Dasar Perseroan 1.4. Authorized Capital of the Company

Berdasarkan perubahan terakhir keputusan rapat perseroan

dengan Akta No. 30 tanggal 19 juli 2012, Notaris Muhammad

Hanafi S.H, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan

dari Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.

AHU-40994.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 27 Juli 2012, pasal 4

bahwa modal dasar perseroaan sebesar Rp1.000.000.000.000

terbagi atas 1.000.000 saham masing-masing saham bernominal

Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan

disetor sejumlah 350.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya

sebesar Rp350.000.000.000, dengan komposisi sebagai berikut:

Based on the last change of the company's decision in a meeting

by Deed No.30, dated July 19, 2012, Notary Muhammad Hanafi,

SH, Notary in Jakarta and was approved by the Ministry of Justice

and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-

40994.AH.01.02. in the year 2012 dated July 27, 2012, article 4

that the basis capital of the company amounted

Rp1.000.000.000.00 divided into 1.000.000 shares with each

nominal shares is Rp1.000.000. From that basis capital has been

subscribed and paid 350.000 shares with a total nominal value of

Rp350.000.000.000, with the following composition:

Negara Republik Indonesia 175.000 1.000.000 175.000.000.000

Jumlah/Total 175.000 1.000.000 175.000.000.000

Berdasarkan perubahan terakhir keputusan rapat perseroan

dengan Akta No.01, tanggal 1 Maret 2007, Notaris Anas Lutfi, SH,

SpN., MM., MKn., di Tanggerang dan telah mendapatkan

pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia No. W29-00595 HT.01.04-TH.2007, tanggal 29

Maret 2007, pasal 4 bahwa modal dasar perseroan sebesar

Rp500.000.000.000 terbagi atas 500.000 saham masing-masing

saham bernominal Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah

ditempatkan dan disetor sejumlah 175.000 saham dengan nilai

nominal seluruhnya sebesar Rp175.000.000.000, dengan

komposisi sebagai berikut:

Based on the last change of the company's decision in a meeting

by Deed No.01, dated March 1, 2007, Notary Anas Lutfi, SH, SpN.,

MM., MKn., In Tangerang and was approved by the Ministry of Law

and Human Rights of the Republic of Indonesia No.W29-

00595HT.01.04 TH.2007, dated March 29, 2007, article 4 that the

basis capital of the company amounted Rp500.000.000.00 divided

into 500.000 shares each nominal shares is Rp1.000.000. From

that base capital has been subscribed and paid 175.000 shares

with a total nominal value Rp175.000.000.000, with the following

composition:

Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/

Shares

Nilai Nominal/

A Par Value (Rp)Nilai Modal Saham /Value of Shares

Selain kegiatan usaha sebagaimana dimaksud ayat 2,

perseroan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka

optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan antara lain

dalam bentuk kerjasama dan/atau penyewaan aset, lahan,

gedung, gudang, ruang perkantoran, bengkel, dan properti

lainnya serta kerjasama dan/atau penyewaan mesin-mesin, alat

ukur dan peralatan produksi lainnya.

Besides the business activities in accordance with paragraph

2, the company can conduct business in order to optimize

resources owned by the Company among other things in the

form of collaboration and / or leasing of assets, land,

buildings, warehouses, office space, garage, and other

properties as well as the cooperation and / or leasing

machines, measuring tools and other production equipment.

Maksud dan Tujuan, Kegiatan Usaha serta Operasionalnya

(lanjutan)

Purpose and Objective, Activity and Operational (continued)

Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 30

Desember 1974.

The Company commenced its commercial operations on 30

December 1974.

11

Page 20: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

1.4. Modal Dasar Perseroan (lanjutan) 1.4. Authorized Capital of the Company (continued)

1.5. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi 1.5. Board of Commissioners and Directors

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : : President Commissioner

Komisaris : : Commissioner

Komisaris : : Commissioner

Sekretaris Komisaris : : Secretary Commissioner

Direksi Directors

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

Selaku Rapat Umum Pemegang Saham pada Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia nomor:

SK-161/MBU/07/2019 tanggal 24 Juli 2019, tentang

pemberhentian perubahan nomenklatur jabatan ,dan

pengangkatan anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia jo. Surat

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat

Umum Pemegang Saham pada Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Industri Telekomunikasi Indonesia nomor: SK-

213/MBU/10/2019 tanggal 4 Oktober 2019, tentang pemberhentian

dan pengangkatan anggota Direksi Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, maka susunan

Direksi Perusahaan per 31 Desember 2019 adalah sebagai

berikut:

Based on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises as

the General Meeting of Shareholders of PT Industri Telekomunikasi

Indonesia (Persero) number: SK-161 / MBU / 07/2019 dated July

24, 2019, concerning the dismissal of changes in nomenclature of

positions, and the appointment of members the Company's

Directors of PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) jo.

Decree of the Minister of State-Owned Enterprises as the General

Meeting of Shareholders of the Indonesian Industrial Company PT

Industri Telekomunikasi (Persero) number: SK-213 / MBU /

10/2019 dated October 4, 2019, concerning the dismissal and

appointment of members of the Directors of PT Industri

Telekomunikasi Indonesia (Persero), the composition of the

Company's directors as of December 31, 2019 is as follows:

Djoko Agung Harijadi

Nuning Sri Rejeki Wulandari

Suripto

Susunan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) berdasarkan

Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor SK-

131/MBU/05/2018 tanggal 17 Mei 2018, tentang Pemberhentian

dan Pengangkatan kembali Anggota Dewan Komisaris

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi

Indonesia (Persero) Sdri. Nuning Sri Rejeki Wulandari, Susunan

Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

The structure of the Company's Boards of Commissioners of based

on the Ministry of State Owned Enterprises of the Republic of

Indonesia Number SK-131/MBU/05/2018 dated 17 May 2018,

about the dismissal and appointment of members of the Board of

Commissioners of the Company PT Industri Telekomunikasi

Indonesia (Persero), composition of the Boards of Directors are as

follows:

Unggul Priyanto

Negara Republik Indonesia 350.000 1.000.000 350.000.000.000

Jumlah/Total 350.000 1.000.000 350.000.000.000

Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/

Shares

Nilai Nominal/

A Par Value (Rp)Nilai Modal Saham /Value of Shares

12

Page 21: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

1.5. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) 1.5.

Direktur Utama : : President Director

Direktur Keuangan : : Finance Director

Direktur Bisnis : : Bussiness Director

Gaji Salary

Tunjangan Allowance:

● THR THR●

● Santunan Purna Jabatan The post of compensation●

● Tunjangan Biaya Transportasi Allowance of Transportation ●

● Tunjangan Perumahan dan Utilitas Allowance for Housing and Utilities●

Jumlah Total

1.5. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi (lanjutan) 1.5.

Komite-komite di bawah Dewan Komisaris Committee under the Board of Commissioners

Ketua : : Chief

Anggota : : MemberEndarjono

Untuk lebih meningkatkan kinerjanya, Dewan Komisaris wajib

membentuk Komite Audit yang beranggotakan satu atau lebih

anggota Dewan Komisaris serta kalangan luar dengan berbagai

keahlian dan kualifikasi yang dibutuhkan. Komite Audit harus

bebas dari pengaruh Direksi maupun Eksternal Auditor.

To improve their performance, the Board of Commissioners must

establish an Audit Committee comprised of one or more members

of the Board of Commissioners as well as the outside with a wide

range of skills and qualifications required. The audit committee

should be free from the influence of the Directors and External

Auditor.

6.035.870.161 5.996.330.000

Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018

masing-masing sebanyak 399 dan 486 orang.

The number of employees as of December 31, 2019 and 2018

were 399 and 486, respectively.

Board of Commissioners and Directors (continued)

262.620.000 232.380.000

734.686.290 900.000.000

Dengan demikian Komite Audit hanya bertanggung jawab kepada

Dewan Komisaris. Penggantian anggota Komite Audit yang belum

habis masa jabatannya dan pengangkatn anggota Komite Audit

yang baru harus mendapat persetujuan paling sedikit 50% dari

jumlah anggota Dewan Komisaris.

Nuning Sri Rejeki Wulandari

Thus the Audit Committee is responsible only to the Board of

Commissioners. Replacement of members of the unexpired Audit

Committee in the term of office and an appointmet of new Audit

Committee members must be approved by at least 50% of the

number of members of the Board of Commissioners.

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan

(Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Nomor:

KEP-01/DEKOM/INTI/IV/2018 tentang Pengangkatan Komite Audit

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi

Indonesia (Persero) tanggal 2 April 2018, adalah sebagai berikut:

Based on the Decision of the Board of Commissioners of the PT

Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Number: KEP-

01/DEKOM/INTI/IV/2018 concerning the Appointment of the Audit

Committee of the PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Company on April 2, 2018, is as follows:

Tri Hartono Rianto

Teguh A Suryandono

Board of Commissioners and Directors (continued)

Otong Iip

3.755.418.710 3.678.900.000

271.175.000 306.575.000

1.011.970.161 878.475.000

Perusahaan memberikan kompensasi kepada Dewaan Komisaris

dan Direksi berupa gaji/tunjangan sebesar Rp6.053.870.161 dan

Rp5.996.330.000, tahun buku 2019 dan tahun buku 2019, dengan

rincian sebagai berikut:

The Company provides compensation to the Board of

Commissioners and Board of Directors in the form of salaries /

allowances of Rp6.053.870.161 and Rp5.996.330.000,the

financial statement year 2019 and 2018, with details as follows:

2019 2018

13

Page 22: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

1.6. Entitas Anak 1.6. Subsidiary Company

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

Jumlah/Total 19.500.582 1.000 19.500.582.000 100%

PT INTI (Persero) 16.800.582 1.000 16.800.582.000 86%

PT PINDAD (Persero) 2.700.000 1.000 2.700.000.000 14%

Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/

Shares

Nilai Nominal/

A Par Value (Rp)

Nilai Modal Saham/

Value of Shares (Rp) (%)

Jumlah/Total 10.800.000 1.000 10.800.000.000 100%

Anggaran Dasar IPMS telah mengalami beberapa kali perubahan,

antara lain melalui Akta No.195, tanggal 25 Juni 2013, Notaris

Nining Puspitaningtyas, SH, di Tanggerang tentang penambahan

modal disetor sebesar Rp8.700.582.000 sehingga total modal

disetor berubah menjadi sebesar Rp16.800.582.000 dan telah

terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia No. AHU-0072491.AH.01.09.Tahun 2013 Tanggal 29

Juli 2013, dengan komposisi sebagai berikut:

The Articles of association of IPMS have been changed several

times, among others by the deed No. 195, dated 25 Juni 2013,

notary Nining Puspitaningtyas, SH, in Tangerang regarding the

increase in paid-up capital of Rp8.700.582.000 so the total paid-up

capital was change into Rp16.800.582.000 and has been registered

at the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of

Indonesia No. AHU-0072491. AH.01.09. Tahun 2013 dated 29 July

2013, with the composition as follows:

PT Inti Pindad Mitra Sejati ("IPMS") adalah perusahaan patungan

dari PT Industri Telekomunikasi (Persero) dan PT PINDAD

(Persero), yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 31

tanggal 26 Juli 2004 dari Nining Puspitaningtyas, SH, Notaris yang

berkedudukan di Bandung, yang telah diubah dengan Akta Notaris

Nomor : 20 tanggal 21 Maret 2005 yang telah disahkan dengan

Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor : C-21806 HT.01.01.TH.2005 tanggal 5 Agustus

2005, Tambahan Berita - Negara R.I. No. 23 tanggal 20 Maret

2007. Pengumuman dalam Berita - Negara R.I. sesuai dengan

ketentuan Pasal 22 (1) Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas.

PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS) is a joint venture company

between PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) and PT

PINDAD (Persero), established based on the deed No. 31 date 26

July 2004 from Nining Puspitaningtyas, SH, Notary located in

Bandung, which have been changed by the deed Number: 20 date

21 March 2005 which have been authorized by the decision of the

Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia

Number: C-21806 HT.01.01.TH.2005 date 5 August 2005,

additional in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 23

dated 20 March 2007. Announcement in the the State Gazette of

the Republic of Indonesia agreed to the article 22 (1) law No. 1 year

1995 about Limited Company.

Modal Dasar IPMS ditetapkan sebesar Rp40.000.000.000 terbagi

atas 40.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per

saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor

sebesar 37% atau sejumlah 10.800.000 saham dengan nominal

seluruhnya sebesar Rp10.800.000.000, dan telah disetor penuh

dengan uang tunai melalui kas Perseroan dengan rincian:

IPMS's authorized capital are stated of Rp40.000.000.000 divided

into 40.000.000 of share with the nominal value of Rp1.000 per

share, from which has been subscribed and paid-up of 37% or

10.800.000 shares or nominal Rp10.800.000.000, and paid-up by

cash with the details as follows:

Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/

Shares

Nilai Nominal/

A Par Value (Rp)

Nilai Modal Saham/

Value of Shares (Rp) (%)

PT PINDAD (Persero) 2.700.000 1.000 2.700.000.000 25%

PT INTI (Persero) 8.100.000 1.000 8.100.000.000 75%

14

Page 23: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

1.6. Entitas Anak 1.6. Subsidiary Company

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

2. 2.

- -

- -

- -

Jumlah/Total 10.800.000 1.000 10.000.000.000 100%

PERUBAHAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN CHANGES TO STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS

PT Widya Bhakti Inti 1 1.000 1.000 0%

PT INTI (Persero) 9.999.999 1.000 9.999.999.000 100%

PT Inti Konten Indonesia ("INTEN") adalah anak perusahaan dari

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) dan PT Widya

Bhakti Inti, yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 52

tanggal 11 Mei 2010, dari Notaris Humberg Lie, SH., SE., M.Kn.,

Notaris yang berkedudukan di Jakarta. Akta pendirian tersebut

telah disahkan dengan surat keputusan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-24412.AH.01.01.

Tahun 2010, tanggal 14 Mei 2010. Anggaran dasar Perusahaan

telah beberapa kali diubah, perubahan terakhir yaitu Akta

Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Inti Konten

Indonesia No. 03 tanggal 06 November 2015, dari Notaris

Rasman, SH., Notaris yang berkedudukan di Kota Bandung.

PT Inti Konten Indonesia ("INTEN") is a subsidiary of PT Industri

Telekomunikasi Indonesia (Persero) and PT Widya Bhakti Inti,

established based on the Incorporation Deed Number 52 dated 11

May 2010, by the notary Humberg Lie, SH, SE, M.Kn. the notary

located in Jakarta. The Incorporation Deed has been approved

through the decision letter of the Ministry of Law and Human Rights

of the Republic of Indonesia number: AHU-24412.AH.01.01. Tahun

2010, dated 14 May 2010. The articles association of INTEN has

been changes several times, recently based on the Declaration

Deed of Shareholder INTEN No. 03 dated 30 November 2015, of

notary Rasman, SH, located in Bandung.

Pemegang Saham/ShareholdersLembar Saham/

Shares

Nilai Nominal/

A Par Value (Rp)

Nilai Modal Saham/

Value of Shares (Rp) (%)

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah

diterbitkan tetapi tidak wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai

pada atau setelah tanggal 31 Desember 2019 dan belum diterapkan

secara dini oleh Perseroan sebagai berikut:

The standards and interpretations of certain new accounting standards have

been issued but are not required to be applied for the book year beginning

on or after 31 December 2019 and have not been applied in advance by the

Company as follows:

Standar ini harus diterapkan pada atau setelah tanggal 1 Januari

2020. Penerapan dini diperbolehkan khusus bagi entitas yang telah

menerapkan. Sementara ini, Perseroan belum melakukan kajian yang

terperinci atas dampak penerapan standar akuntansi baru tersebut

dan tidak bermaksud untuk mengadopsi standar ini sebelum tanggal

efektifnya.

This standard shall be applied on or after 1 January 2020. Early application

is permitted specifically for entities that have applied. In the meantime, the

Company has not undertaken a detailed review of the impact of the adoption

of the new accounting standards and does not intend to adopt these

standards before their effective date.

PSAK 71 : Instrumen Keuangan, PSAK 71 mengatur perubahan

persyaratan terkait instrumen keuangan seperti: klasifikasi dan

pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.

PSAK 72 : Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan. PSAK 72

menetapkan prinsip yang diterapkan entitas untuk melaporkan

informasi yang berguna kepada pengguna laporan keuangan

tentang sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian pendapatan dan

arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan.

PSAK 72: Revenues from Contracts with Customers. PSAK 72

establishes the principles applied by an entity to report useful

information to users of financial statements about the nature,

amount, time and uncertainty of revenues and cash flows arising

from contracts with customers.

PSAK 71 : Financial Instruments, PSAK 71 regulates changes in

requirements related to financial instruments such as: classification

and measurement, impairment and hedge accounting.

PSAK 73 : Sewa. PSAK 73 menetapkan prinip pengakuan,

pengukuran, penyajian, dan pengungkapan sewa.

PSAK 73: Rent. PSAK 73 establishes the principles for recognizing,

measuring, presenting and disclosing leases.

15

Page 24: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3.

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

b. b.

● ●

● ●

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan

menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar

Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Keuangan (DSAK)- Ikatan Akuntan Indonesia.

The consolidated financial statements are prepared and presented

using the Financial Accounting Standards in Indonesia, including the

Statement of Financial Accounting Standards and Interpretations of

Financial Accounting Standards issued by the Financial Accounting

Standards Board (DSAK)-Indonesian Institute of Accountant.

Manajemen Perusahaan bertanggung-jawab atas penyusunan laporan

keuangan konsolidasian dan telah menyetujui laporan keuangan

konsolidasian 31 Desember 2019 untuk diterbitkan pada tanggal 05

Maret 2020.

The Company's management is responsible for the preparation of the

consolidated financial statements and has approved the consolidated

financial statements as of 31 December 2019 to be published on March

05, 2020.

Dasar Penyajian dan Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian

Basic of Presentation and Preparation of the Consolidated

Financial Statement

Nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset

dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan

konsolidasian;

Value of reported assets and liabilities, and disclosure of

contingent assets and liabilities on the consolidated financial

statements;

Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Revenues and expenses during the reporting period.

Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya

perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan

pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi

masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini

disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain

accounts which are measured on the bases described in the related

accounting policies. The consolidated financial statements, except for

the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of

accounting.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung

dan dikelompokkan kedalam kegiatan operasi, investasi dan

pendanaan.

Statements of cash flows prepared using the direct method and

classified into operating, investing and financing activities.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan

standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan

asumsi yang mempengaruhi:

In the preparation of consolidated financial statements in accordance

with financial accounting standard in Indonesia requires estimates and

assumptions that affect:

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian

Laporan Keuangan”.

The financial statements prepared in accordance with the Statement of

Financial Accounting Standards (PSAK) No. 1 (Revised 2013),

"Presentation of Financial Statements".

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember

2019 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan

dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir

tanggal 31 Desember 2018.

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated

financial statements for the year ended December 31, 2019 are

consistent with those adopted in the preparation of the consolidated

financial statements for the year ended December 31, 2018.

16

Page 25: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

c. Mata Uang Fungsional dan Penyajian c. Functional Currency and Reporting

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

d. Transaksi Dalam Mata Uang Asing d. Transactions in Foreign Currency

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances

At the statement of financial position date, monetary assets and

liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah

using the Bank Indonesia middle rate of exchange prevailing at the

statement of financial position date.

Selanjutnya, untuk pungutan dan penyetoran pajak-pajak (PPN dan

PPh) berkenaan dengan tagihan dan liabilitas dalam mata uang asing

dibayarkan dengan rupiah, dan dicatat sesuai dengan ‘kurs pajak

mingguan’ yang berlaku pada tanggal diterbitkannya faktur pajak yang

bersangkutan.

Furthermore, for the collection and remittance of taxes (VAT and

income tax) with respect to claims and liabilities in foreign currency

payable in dollars, and recorded in accordance with the 'weekly tax rate

"prevailing at the date of issuance of tax invoice in question.

Berikut adalah kurs mata uang asing yang digunakan pada tanggal

laporan posisi keuangan:

The following are the foreign exchange rates used at the statement of

financial position date:

Seluruh angka keuangan dalam laporan keuangan ini disajikan dalam

Rupiah penuh kecuali apabila dinyatakan lain.

The entire financial figures in the financial statements is Indonesian

Rupiah unless otherwise stated.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang

berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal Laporan Posisi

Keuangan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing

dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah

Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi

kurs yang terjadi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi tersebut,

akan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode

berjalan.

Transactions in foreign currencies recorded based prevailing rates on

date transaction. On balance sheet date, monetary assets and liabilities

denominated in foreign currency are adjusted to reflect the official

middle rate of exchange (Bank Indonesia rate) prevailing at such date.

Any gain or losses are credited or charged to current year income

statement.

EUR 1 Rp15.589 Rp16.174

Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan pada tiap

entitas Perseroan dan Entitas Anak diukur dengan mata uang

lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang

fungsional”). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam

Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian

Perseroan.

The transactions included in the financial statements of each entity of

the Company and the Subsidiary are measured in the currency of the

primary economic environment in which the entity operates ("the

functional currency"). The consolidated financial statements are

presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency

of the Company.

USD 1 Rp13.901 Rp14.481

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter

dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah

dengan menggunakan kurs tengah transaksi Bank Indonesia yang

berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIESIKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Mata Uang 31 Desember 2019 31 Desember 2018

17

Page 26: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

e. Prinsip-Prinsip Konsolidasian e. Principles of Consolidation

1) 1)

2) 2)

3) 3)

4) 4)

1) 1)

2) 2)

3) 3)

4) 4)

5) 5)

6) 6)

7) 7)

Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; Recognizes the fair value of any investment retained;

Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan

atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

Recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

Mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya

diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi,

atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

Reclassifies the parent’s share of components previously

recognized in other comprehensive income to profit or loss or

retained earnings, as appropriate.

Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap Kepentingan

Non Pengendali;

Derecognizes the carrying amount of any the Non Controlling

Interest;

Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang

dicatat di ekuitas, bila ada;

Derecognizes the cummulative translation differences, recorded

in equity, if any;

Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Recognizes the fair value of the consideration received;

Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan

liabilitas entitas anak;

Derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the

subsidiaries;

Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian

dengan investor lain;

Power over more than half of the voting rights by virtue of an

agreement with other investors;

Kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional

entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

Power to govern the financial and operating policies of the entity

under a statute or an agreement;

Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar

direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas

melalui direksi atau organ tersebut; atau

Power to appoint or remove the majority of the board of directors

or equivalent governing body and control of the entity is by that

board or body; or

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan

Perseroan dan entitas yang dikendalikan oleh Perseroan (entitas

anak).

The consolidated financial statements incorporate the financial

statements of the Company and entities controlled by the Company

(subsidiaries).

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi,

yaitu tanggal Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan

tanggal Perseroan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap

ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau tidak langsung

melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas,

kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas

bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam

kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat:

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being

the date on which the Company obtained control, and continue to be

consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to

exist if the Company owns, directly or indirectly through another

subsidiaries, more than half of the voting power of an entity unless, in

exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such

ownership does not constitute control. Control also exists under certain

circumstances when there is:

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat

dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan

entitas melalui direksi atau organ tersebut.

The power to give a majority vote at meetings of the board of

directors or equivalent governing body and control of the entity is

by that board or body.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka

Perusahaan dan/atau Entitas anak:

In case of loss of control over a subsidiaries, the Company and/or its

subsidiaries:

18

Page 27: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

e. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan) e. Principles of Consolidation (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perseroan dan entitas anak

pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian

dicatat sebagai transaksi ekuitas Nilai tercatat kepentingan entitas

anak dan kepentingan non pengendali disesuaikan untuk

mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak.

Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non pengendali

disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima

diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik

entitas induk.

Changes in the Company and its subsidiaries interests in subsidiaries

that do not result in a loss of control are accounted for as equity

transactions. The carrying amounts of the Company and its subsidiaries

interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the

changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference

between the amount by which the non-controlling interests are adjusted

and the fair value of the consideration paid or received is recognised

directly in equity and attributed to owners of the Company.

Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset neto

Entitas Anak disajikan sebagai ”Kepentingan Non pengendali” pada

Laporan Posisi Keuangan konsolidasian. Hak minoritas atas laba

(rugi) neto Entitas Anak pada Laporan Laba Rugi Komprehensif

konsolidasian disajikan sebagai ”Laba/Rugi Periode Berjalan yang

Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Nonpengendali”.

Minority interest in net assets of Subsidiaries are presented as “Non-

controlling Interests” in the Consolidated Statements of Financial

Position. Minority interest in net earnings (loss) of Subsidiaries are

presented in the Consolidated Statements of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income as “Profit/Loss for the Period Attributable to

Non-Controlling Interests”.

Transaksi dengan Kepentingan Non Pengendali yang tidak

mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi

ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dialihkan dengan

bagian relatif atas nilai tercatat aset bersih entitas anak yang

diakuisisi dicatat di ekuitas. Laba atau rugi dari pelepasan kepada

Kepentingan Non Pengendali juga dicatat di ekuitas.

Transactions with Non Controlling Interest that do not result in loss of

control are accounted for as equity transactions. The difference

between the fair value of any consideration paid and the relevant share

acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded

in equity. Gains or losses on disposals to NCI are also recorded in

equity.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas

anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan

kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perseroan.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of

the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those

used by the Company.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan

(termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and account balances

(including the related significant unrealized gains or losses) have been

eliminated.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada

Kepentingan Non Pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan

Kepentingan Non Pengendali mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiaries are attributed to the Non

Controlling Interest even if that Non Controlling Interest in a deficit

balance.

Kepentingan Non Pengendali mencerminkan bagian atas laba atau

rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan

secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang

masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan

konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk.

Non Controlling Interest represents the portion of the profit or loss and

net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not

owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the

consolidated statements of comprehensive income and under the equity

section of the consolidated statements of financial position, respectively,

separately from the corresponding portion attributable to the owners of

the Company.

19

Page 28: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties

1) 1)

- -

- -

- -

2) 2)

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) huruf (a) memiliki

pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personel

manajemen kunci entitas (entitas induk dari entitas).

A person identified in (1) (a) has significant influence over

the entity or is a member of the key management

personel of the entity (or of a parent of the entity).

Satu Entitas adalah ventura bersama dari Entitas ketiga dan

Entitas yang lain adalah Entitas asosiasi dari Entitas ketiga.

One entity is a joint venture of a third entity and another

entity is the entity association of a third entity.

Entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja

untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang

terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas

yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas

sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

The entity is a post employment defined benefit plan for

the benefit of employees of either the company or an

entity related to the company. If the Company is itself

such a plan, the sponsoring employers are also related to

the Company.

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh

orang yang diidentifikasi dalam angka (1); dan

The entity is controlled or jointly controlled by a person

identified in (1); and

Entitas dan Entitas pelapor adalah anggota dari kelompok

usaha yang sama (artinya Entitas induk, Entitas anak, dan

Entitas anak berikutnya terkait dengan Entitas lain).

Reporting entities are entities and members of the same

business group (ie parent entity, Entity children, and the

next child entity associated with another entity).

Suatu Entitas adalah Entitas asosiasi atau ventura bersama

dari Entitas lain (atau Entitas asosiasi atau ventura bersama

yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang

mana Entitas lain tersebut adalah anggotanya).

An entity is a joint venture entity or association of another

entity (or associate or joint venture entity that is a member

of a group of business, other entity which is a member).

Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari

pihak ketiga yang sama.

The second entity is a joint venture of the same third

party.

Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau Have a significant influence on the reporting entity; or

Personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau

perusahaan induk Perusahaan pelapor.

Key management personnel of the reporting entity or parent

entity of the reporting entity.

Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika

memenuhi salah satu hal berikut:

An entity is related to the reporting entity if it meets one of the

following:

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan

Perusahaan pelapor, jika orang tersebut:

Person or immediate family member who has a relationship with

the reporting entity if the person is:

Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas

Perusahaan pelapor,

Have control or joint control over the reporting entity;

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi, didefinisikan dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 (Revisi 2010),

tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, bahwa pihak-pihak

berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan

Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan

pelapor”):

Transactions with related parties, defined in Statement of Financial

Accounting Standards (SFAS) No. 7 (Revised 2010), about the related

party disclosures, that the related party is a person or company

associated with the Company prepares its financial statements

("Company complainant "):

20

Page 29: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) f. Transactions with Related Parties (continued)

g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents

- -

- -

- -

- -

h. Instrumen Keuangan h. Financial Instruments

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak

diklasifikasikan sebagai dari "Kas dan Setara Kas". Kas dan Deposito

berjangka ini disajikan sebagai bagian dari "Aset Keuangan Lancar

Lainnya" atau "Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya".

Deposits which are pledged as collateral for bank guarantees are not

classified as of "Cash and Cash Equivalents". Cash and deposits is

presented as part of "Other Current Financial Assets" or "Other non-

current financial assets".

Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset keuangan atau liabilitas

keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan

hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak menjadi salah satu pihak

dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau

penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal

transaksi.

The Company recognizes a financial asset or a financial liability in the

statement of financial position if, and only if, they become a party to the

contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and

sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan sampai

dengan 12 (dua belas) bulan tidak digunakan sebagai jaminan

atau dibatasi penggunannya diklasifikasikan sebagai "Deposito

Berjangka Waktu 3 sampai dengan 12 Bulan".

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan sampai

dengan 12 (dua belas) bulan dan digunakan sebagai jaminan

atau dibatasi penggunaannya. Deposito ini diklasifikasikan

sebagai "Deposito Yang Dijaminkan".

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan instrumen yang dapat

diklasifikasikan sebagai Setara Kas antara lain:

Cash and cash equivalents consist of cash on hand, bank and

instruments that can be classified as Cash Equivalents include:

Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau

kurang dari tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan serta

tidak dibatasi penggunaannya (termasuk deposit on call ); dan

Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam

jangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.

Time deposits with maturities of three months or less from the date of

placement and no collateral and are not restricted (including deposits

on call); and

Money market instruments acquired and can be availed within a

period of not more than 3 (three) months.

Time deposits with maturities of 3 months to 12 months are not used

as collateral or restricted the use of its classified as "Deposits Time 3

to 12 Months".

Time deposits with maturities of 3 (three) months to twelve (12)

months and used as collateral or restricted use. These deposits are

classified as "guarantee deposits".

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang

dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga normal,

persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga,

diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties, whether committed by or

with the interest rate or the normal price, terms and conditions as with

third parties, are disclosed in the notes to the financial statements.

21

Page 30: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan Entitas

Anak mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh

persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa

mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk

seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

When calculating the effective interest, the Company and its

subsidiaries estimates future cash flows considering all contractual

terms of the financial instruments excluding future credit losses and

includes all fees and points paid or received that are an integral part of

the effective interest rate.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara

langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau

liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak

akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan

instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang

umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable

to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and

they are incremental costs that would not have been incurred if the

instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are

amortized over the terms of the instruments based on the effective

interest rate method.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk

menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau

liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan

bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang

relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat

mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa

depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih

tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai

tercatat bersih dari instrumen keuangan.

Effective interest rate method is a method of calculating the amortized

cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest

income or expense over the relevant period by using an interest rate

that exactly discounts estimated future cash payments or receipts

through the expected life of the instruments or, when appropriate, a

shorter period to the net carrying amount of the financial instruments.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai

wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal

aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan).

Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan

mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika

harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar

kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi

jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang

didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk

instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama.

Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi,

kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the

fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in

case of a liability). The fair value of the consideration given or received

is determined by reference to the transaction price or other market

prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value

of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments

or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for

similar instruments with similar maturities. The initial measurement of

financial instruments, except for financial instruments at fair value

through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

22

Page 31: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

Penentuan Nilai Wajar Determination of Fair Value

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif

pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah

berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer

(bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa

memperhitungkan biaya transaksi.

Fair value of financial investment that traded in active markets at the

consolidated statement of financial position date is based on their

quoted market price or dealer price quotations (bid price for long

positions and ask price for short positions), without any deduction for

transaction costs.

Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka

harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti

nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan

dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh

instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif,

kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi

harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian.

Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value) ,

perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar

yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models) ,

dan model penilaian lainnya.

When current bid and asking prices are not available, the price of the

most recent transaction is used since it provides evidence of the current

fair value as long as there has not been a significant change in

economic circumstances since the time of the transaction. For all other

financial instruments not listed in an active market, except investment in

unquoted equity securities, the fair value is determined by using

appropriate valuation techniques. Valuation techniques include (net

present value), techniques comparison to similar instruments for which

market observable, prices exist (options pricing models), and other

relevant valuation models.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas

keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang

diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok,

ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan

metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal

dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan

nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial

liability is measured at initial recognition, minus principal repayments,

plus or minus the cumulative amortization using the effective interest

rate method of any difference between the initial amount recognized

and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan

perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah

instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat

pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan

instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang

diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset

keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas lain-lain; dan

melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada

setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar

ketentuan yang disyaratkan.

The classification of financial instruments is based on the purpose of

obtaining the instrument and considering whether the instrument has

quoted price in the active market. At initial recognition, the Company

and Subsidiaries classify financial instruments in the following

categories: financial assets at fair value through profit or loss, loans and

receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial

assets, measured financial liabilities at fair value through profit or loss

and other liabilities; and to reevaluate these categories at each reporting

date, if necessary and not to violate the required provisions.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

23

Page 32: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan h. Financial Instruments

Penentuan Nilai Wajar (lanjutan) Determination of Fair Value (continued)

1) 1)

2) 2)

3) 3)

h.1. Aset Keuangan h.1. Financial Assets

Pengakuan awal Initial Recognition

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014)

dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman

yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga

jatuh tempo, serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk

dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset

keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset

keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya, jika

diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali

pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode

keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised

2014) are grouped into 4 categories, namely (i) financial assets

at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii)

investments held to maturity, and (iv) assets financial available

for sale. The classification depends on the purpose for which

the financial assets. Management determines the classification

of its financial assets at initial recognition, where allowed and

appropriate, re-evaluate the classification of such assets at the

end of each financial period.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya

ditambah (dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi) biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset

keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun

waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang

berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal

perdagangan, yaitu tanggal Perseroan berkomitmen untuk

membeli atau menjual aset tersebut.

Financial assets are initially recognized at fair value plus (in the

case of investments which are not measured at fair value

through profit and loss) transaction costs are directly

attributable. The purchase or sale of financial assets that

require delivery of assets within a period specified by regulation

or custom prevailing in the market (a common trade) are

recognized on trade date, the date the Company committed to

buy or sell the asset.

Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1

yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara

langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2); dan

Inputs other than quoted prices which include in Level 1, and

are either directly or indirectly observable for assets or liabilities

(Level 2); and

Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data

yang dapat diobservasi (Tingkat 3).

Inputs for assets and liabilities which are not derived from

observable data (Level 3).

Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar

dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input

tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar

secara keseluruhan. Penilaian signifikan suatu input tertentu dalam

penilaian nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan

dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik aset dan liabilitas

tersebut.

The level in the fair value hirarchy within which the fair value

measurement is categorized in its entirety shall be determined on the

basis of the lowest level input that is significant to the fair value

measurement in its entirety requires judgement, considering factors

specific to the assets or liability.

Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal

menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen

ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya

perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments

in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.

Perseroan dan Entitas Anak mengklasifikasi pengukuran nilai wajar

dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan

signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran.

Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries classifies the measurement of fair

value by using fair value hierarchy which reflects significance of inputs

used to measure the fair value. The fair value hierarchy is as follows:

Harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang

identik (Tingkat 1);

Quoted prices in active market for identical assets or liabilities

(Level 1);

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

24

Page 33: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.1. Aset Keuangan h.1. Financial Assets

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Measurement After Initial Recognition

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and receivables

● Piutang Usaha ● Accounts Receivable

Piutang usaha adalah jumlah tagihan yang diberikan

dalam transaksi bisnis pada umumnya dan diharapkan

selesai dalam satu tahun atau kurang dikelompokkan

sebagai aset lancar.

Trade accounts receivable is the amount receivable in

business transactions in general. and expected to be

completed in one year or less are classified as current

assets.

Pada saat pengakuan awal, piutang yang mempunyai

masa angsuran lebih dari 1 (satu) tahun diukur sesuai

dengan nilai wajarnya.

At the time of initial recognition, receivables that have

installment period of more than 1 (one) year measured in

accordance with the fair value.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan

metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai. Biaya perolehan di amortisasi tersebut

memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat

perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian

integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai

bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan dan

kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang

diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau

mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses

amortisasi.

After initial measurement, loans and receivables are

subsequently measured at amortized cost using the effective

interest method, less allowance for impairment. Amortized cost

is calculated by taking into account any discount or premium on

acquisition and fees and costs that are an integral part of the

effective interest rate. The amortization is included as part of

interest income in the consolidated statement of

comprehensive income.Gains and losses recognized in

consolidated statement of comprehensif income as loans and

receivables derecognized or impaired, as well as during the

process of amortization.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kategori ini meliputi

kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar

lainnya, dan aset keuangan tidak lancar lainnya yang dimiliki

oleh Perusahaan dan Entitas Anak.

On 31 December 2019 and 2018, this category includes cash

and cash equivalents, accounts receivable, gross amount due

from customers, other current financial assets, and other non-

current financial assets owned by the Company and its

Subsidiaries.

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal

tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Measurement of financial assets after initial recognition

depends on the classification as follows:

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan

non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan

dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan

tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan

tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga

jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with

fixed or determined payments and no quotes in active markets.

These financial assets are not intended for sale in the near

future and are not classified as financial assets at fair value

through profit or loss, held-to-maturity investments or available

for sale assets.

25

Page 34: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.1. Aset Keuangan (lanjutan) h.1. Financial Assets (continued)

● Piutang Usaha (lanjutan) ● Accounts Receivable (continued)

a) a)

b) b)

c) c)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang dibentuk jika

terdapat bukti objektif bahwa perusahaan mengalami

kesulitan untuk merealisasikan jumlah tagihan sesuai

dengan syarat pembayaran awal yang telah disepakati

bersama, antara lain disebabkan:

Allowance for impairment losses of receivables

established when there is objective evidence that

companies find it difficult to realize the amount of the

charge in accordance with the initial payment terms that

have been agreed, among other things due to:

Pihak kreditur, dengan alasan ekonomi atau hukum

sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami

pihak debitur, memberikan keringanan (konsesi)

kepada pihak debitur yang tidak mungkin diberikan jika

pihak debitur tidak mengalami kesulitan tersebut;

The creditor, for economic or legal reasons in

connection with the financial difficulties experienced

by the debtor, to provide relief (concessions) to the

debtor is unlikely to be granted if the debtor did not

experience such difficulties;

Kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak

debitur;

Significant financial difficulty experienced by the

debtor;

Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi

atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

Breach of contract, such as a default or delinquency

in interest or principal payments;

Penurunan nilai piutang didasarkan kepada pengalaman

masa lalu tingkat kolektibilitas debitur dan sampai saat ini

penilaian tingkat kolektibilitas dilakukan secara kolektif

untuk piutang yang berasal dari transaksi jasa

kepelabuhanan, sedangkan piutang yang berasal dari

transaksi non jasa kepelabuhanan dilakukan secara

individual.

Impairment of accounts receivable based on the

collectibility and condition of the debtor and to date

assessment of the collectibility done collectively for

receivables arising from transactions of port services,

while receivables from non transaction port services

performed individually.

Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai

piutang secara kolektif dengan menggunakan metode roll

rate method atau dikenal sebagai Migration Analysis atau

Flow Model . Model ini menggunakan pengalaman masa

lalu untuk menghitung rata-rata persentase perpindahan

(roll rate average) dan disesuaikan secara statistik untuk

persentase-persentase yang berubah secara signifikan.

The Company establishes an allowance for impairment of

receivables collectively using the roll rate method, known

as the Migration Analysis or Flow Model. This model uses

past experience to calculate the average percentage of

displacement (roll rate average) and adjusted statistically

for percentages changed significantly.

Setelah pengakuan awal piutang diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga

efektif.

After initial recognition receivables are measured at

amortized cost using the effective interest method.

26

Page 35: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.1. Aset Keuangan (lanjutan) h.1. Financial Assets (continued)

● Piutang Usaha (lanjutan) ● Accounts Receivable (continued)

d) d)

h.2. Liabilitas Keuangan h.2. Financial Liabilities

Pengakuan Awal Initial Recognition

Piutang yang telah dihapusbukukan, dicatat secara ekstra-

komtabel dan tidak menghilangkan kewajiban penagihan.

Apabila ternyata piutang tersebut dapat dibayar/dilunasi

oleh debitur, dicatat dan diklasifikasikan dalam akun

“Pendapatan Lain-lain”.

Receivables written off, extra-komtabel recorded and

does not eliminate the obligation of billing. If it turns out

the accounts payable/paid by the debtor, are recorded

and classified under "Other Income".

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014)

dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang,

atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai

dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai.

Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised

2014) can be categorized as financial liabilities measured at

fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as

derivatives designated as hedging instruments in an effective

hedge, as appropriate.

Pihak kreditur, dengan alasan ekonomi atau hukum

sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami

pihak debitur, memberikan keringanan (konsesi)

kepada pihak debitur yang tidak mungkin diberikan jika

pihak debitur tidak mengalami kesulitan tersebut;

The creditor, for economic or legal reasons in

connection with the financial difficulties experienced

by the debtor, to provide relief (concessions) to the

debtor is unlikely to be granted if the debtor did not

experience such difficulties;

Terdapat kemungkinan bahwa pihak debitur akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan lainnya.

There is a possibility that the debtor will enter

bankruptcy or other financial reorganization.

Penghapusbukuan piutang harus mendapat persetujuan

lebih dahulu dari pemegang saham atau Komisaris sesuai

dengan Anggaran Dasar.

Write-off of receivables must obtain prior approval from

the shareholders or the Commissioner in accordance with

the Statutes.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas

keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas

keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam

hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung.

The Company determines the classification of its financial

liabilities at initial recognition. Financial liabilities are recognized

initially at fair value and, in the case of loans and debts,

including transaction costs that are directly attributable.

Perusahaan dan Entitas Anak memiliki liabilitas keuangan

dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya

perolehan diamortisasi. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi

terkait dengan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas

keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

dan derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai

dalam lindung nilai yang efektif tidak diungkapkan.

The Company and its subsidiaries has financial assets under

financial liabilities measured at amortized cost. Thus,

accounting policies related to financial liabilities measured at

fair value through profit loss and derevatives that are designed

as hedging instruments in an effective hedge were not

disclosed.

27

Page 36: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.2. Liabilitas Keuangan (lanjutan) h.2. Financial Liabilities (continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Measurement after initial recognition

● Pinjaman dan Utang ● Loans and debts

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 kategori ini meliputi

utang usaha, utang akrual, utang bank, utang lembaga

keuangan non-bank, dan liabilitas keuangan lainnya yang

dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak.

On 31 December 2019 and 2018, this category includes

accounts payable, accrued expenses, bank loan and financial

institutions non-bank, and other financial liabilities of the

Company and subsidiaries.

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang

dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga

efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-

rugi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya

serta melalui proses amortisasi.

After initial recognition, loans and debt subject to interest

are subsequently measured at amortized cost using the

effective interest rate method. Gains and losses are

recognized in the statement of profit or loss when the

liabilities are derecognized as well as through the

amortization process.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari

instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

laporan laba rugi, jika subtansi perjanjian kontraktual

mengharuskan Perusahaan dan Entitas Anak untuk

menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang

instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan

tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau

saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or components of financial

instruments, which are not classified as financial liabilities at

fair value through profit or loss, if the substance of the

contractual arrangement for the Company to deliver cash or

another financial asset to the holders of financial instruments,

or if the liability is settled not through the exchange of cash or

other financial assets or own stock or a predetermined fixed

amount.

Liabilitas keuangan ini pada pengakuan awal diukur pada nilai

wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya

perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak

amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas

premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan

secara langsung.

The financial liabilities at initial recognition at fair value after

initial recognition and are measured at amortized cost, taking

into account the impact of amortization (or accretion) based on

the effective interest rate on premiums, discounts and

transaction costs that are directly attributable.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki

untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak

ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi.

Financial liabilities measured at amortized cost is not financial

liabilities held for trading on initial recognition or are not defined

to be measured at fair value through profit or loss.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

28

Page 37: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan h.3. Offsetting of Financial Instruments

h.4. Penetapan Nilai Wajar h.4. Determination of Fair Value

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar

aktif pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca) adalah

berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi

penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk

posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila

bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga

transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti

nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan

signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi.

The fair value of financial instruments traded in active markets

at the balance sheet date is based on their quoted market price

or dealer price quotations (bid price for long positions and ask

price for short positions), without any deduction for transaction

costs. When current bid and asking prices are not available,

the price of the most recent transaction is used since it

provides evidence of the current fair value as long as there has

not been a significant change in economic circumstances since

the time of the transaction.

Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada

suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang

tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan

menggunakan teknik penilaian.

Valuation techniques include techniques present value (net

present value), comparison to similar instruments that have

observable market prices, option pricing models (options

pricing models), and other valuation models.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-hapus dan nilai

bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan

hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk

melakukan saling-hapus atas jumlah yang telah diakui dan

terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara

simultan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net

amount-reported in the statement of financial position if, and

only if, currently has a legally enforceable right to set off the

mutually-recognized amounts and there is an intention to settle

on a net basis, or to realize asset and settle the liability

simultaneously.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value) ,

perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga

pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options

pricing models) , dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai

wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik

penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak

memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan

setelah dikurangi penurunan nilai.

Valuation techniques include techniques present value (net

present value), comparison to similar instruments for which

observable market prices, option pricing models (options

pricing models), and other valuation models. In the case of fair

value can not be reliably determined by using valuation

techniques, investments in equity instruments not quoted price

is stated at cost less impairment.

29

Page 38: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.4. Penetapan Nilai Wajar (lanjutan) h.4. Determination of Fair Value (continued)

Penyesuaian Risiko Kredit Credit Risk Adjustment

h.5. h.5.

h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan h.6. Impairment of Financial Assets

● ●

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi

Financial assets measured at amortized cost

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat

bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual

atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau

secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak

signifikan secara individual.

Management first assesses whether objective evidence of

impairment exists individually for financial assets that are

individually significant, or collectively for financial assets

that are not individually significant.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Amortized Cost From Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan

metoda suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas

penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak

dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan

premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk

biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is calculated using the effective interest method

less any allowance for impairment and principal repayment or

value that can not be billed. The calculation takes into account

any premium or discount on acquisition and includes

transaction costs and fees that are an integral part of the

effective interest rate.

Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi

apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau

kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Company management assesses at each balance sheet

date whether a financial asset or group of financial assets is

impaired.

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih

menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko

kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di

pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset

keuangan.

The Company adjusts the price in the more advantageous

market to reflect any differences in counterparty credit risk

between instruments traded in that market and the ones being

valued for financial asset positions.

Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban keuangan,

risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus

diperhitungkan.

In determining the fair value of financial liability positions, the

Company's credit risk associated with the instrument should be

taken into account.

30

Page 39: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h.6. Impairment of Financial Assets (continued)

● ●

Pinjaman yang diberikan dan Piutang Loans and receivables

Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak

mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa

aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami

penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset

keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai

telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif

mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu

atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal

aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa

yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus

kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset

keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

The Company assesses at the end of the reporting period

whether there is objective evidence that a financial asset or

group of financial assets is impaired. A financial asset or a

group of financial assets is impaired and impairment losses

are incurred only if there is objective evidence of

impairment as a result of one or more events that occurred

after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and

that loss event (or events) has an impact on the estimated

future cash flows of the financial asset or group of financial

assets that can be reliably estimated.

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi (lanjutan)

Financial assets measured at amortized cost

(continued)

Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif

mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai

secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan

atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke

dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik

risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai

kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan

nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian

penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk

dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If management determines that no objective evidence of

impairment for financial assets assessed individually, either

financial assets are significant or insignificant, then the

asset is included in a group of financial assets with similar

credit risk characteristics and assessed for impairment the

group as collective. Assets that are individually assessed

for impairment and for which an impairment loss is or

continues to be recognized are not included in a collective

assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah

terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan

dan piutang, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai

selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi

arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di

masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto

menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut

(yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada

saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung

dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau

menggunakan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang

terjadi diakui di laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain konsolidasian.

If there is objective evidence that an impairment loss on

loans and receivables carried at amortized cost has been

incurred, the amount of the loss is measured as the

difference between the asset’s carrying amount and the

present value of estimated future cash flows (excluding

future credit losses that have not been incurred) discounted

at the financial asset’s original effective interest rate (i.e.,

the effective interest rate computed at initial recognition).

The carrying amount of the asset is reduced either directly

or through the use of an allowance account. The amount of

loss is charged to the consolidated statement of profit or

loss and other comprehensive income.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

31

Page 40: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h.6. Impairment of Financial Assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan Piutang (lanjutan) Loans and receivables (continued)

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

- -

Jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai

tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan

(tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum

terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif

awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi

dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The amount of the loss is measured as the difference

between the asset's carrying amount and the present value

of estimated future cash flows (excluding future credit

losses that have not yet occurred) which are discounted

using the asset's original effective interest rate. The

carrying amount of the asset is reduced and the amount of

the loss is recognized in the consolidated statement of profit

or loss and other comprehensive income.

Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya

penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas

masa depan dari kelompok aset keuangan sejak

pengakuan awal aset dimaksud, meskipun

penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset

keuangan secara individual dalam kelompok aset

tersebut, termasuk:

Observable data indicating a measurable decrease in

the estimated future cash flows of a group of financial

assets since the initial recognition of the asset, although

the decline can not be identified on individual financial

assets in the asset group, including:

Memburuknya status pembayaran pihak

peminjam dalam kelompok tersebut; dan

Worsening the payment status of borrowers in the

group; and

Kondisi ekonomi nasional atau lokal yang

berkorelasi dengan wanprestasi atas aset

dalam kelompok tersebut.

National or local economic conditions that correlate

with defaults on the assets in the group.

Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan

lainnya;

There is a probability that the borrower will enter

bankruptcy or other financial reorganization;

Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat

kesulitan keuangan; atau

The loss of an active market for that financial asset

because of financial difficulties; or

Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset

keuangan mengalami penurunan nilai meliputi: (lanjutan)

Objective evidence that a financial asset or group of

financial assets is impaired includes: (continued)

Kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak

peminjam atau penerbit instrumen keuangan;

Significant financial difficulty of the borrower or issuer of

financial instruments;

Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau

tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

Breach of contract, such as a default or delinquency in

interest or principal payments;

Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau

hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang

dialami pihak peminjam, memberikan keringanan

(konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin

diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan

tersebut;

The lender, for economic or legal reasons relating to

the financial difficulties experienced by the borrower, to

lighten (concession) on the part of borrowers who could

not be given if the borrower is no difficulty;

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset

keuangan mengalami penurunan nilai meliputi:

Objective evidence that a financial asset or group of

financial assets is impaired includes:

32

Page 41: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h.6. Impairment of Financial Assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan Piutang (lanjutan) Loans and receivables (continued)

Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto

menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan

tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang

memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk

mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga

efektif terkini.

The present value of estimated future cash flows

discounted using the beginning effective interest rate of the

financial asset. If the loans and receivables which have

variable interest rates, the discount rate for measuring any

impairment loss is the recent effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan diturunkan secara langsung

melalui kerugian penurunan nilai untuk seluruh aset

keuangan, kecuali untuk piutang usaha dan piutang lain-lain

dimana nilai tercatat diturunkan melalui akun cadangan. Bila

piutang usaha atau piutang lain-lain tidak tertagih, piutang

dihapuskan terhadap akun cadangan.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the

impairment loss directly for all financial assets with the

exception of receivables, where the carrying amount is

reduced through the use of an allowance account. When a

receivable is considered uncollectible, it is written off

against the allowance account.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan

nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan

secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah

penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat

kredit debitor), maka pembalikan atas kerugian penurunan

nilai yang sebelumnya telah diakui dicatat pada laporan laba

rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment

loss decreases and the decrease can be related objectively

to an event occurring after the impairment was recognised

(such as an improvement in the debtor’s credit rating), the

reversal of the previously recognised impairment loss is

recognised in consolidated statements of comprehensive

income.

Uji penurunan nilai dilakukan secara individual untuk aset

keuangan yang signifikan yang terdapat indikasi penurunan

nilai (piutang yang bukan berasal dari transaksi jasa

kepelabuhanan). Uji penurunan nilai dilakukan secara

kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan dan aset

keuangan yang signifikan tetapi tidak memiliki indikasi

penurunan nilai berdasarkan data historis.

The impairment test is conducted individually for significant

financial assets which are indicated for impairment

(receivables not originating from port services transactions).

The impairment test is conducted collectively for non-

significant financial assets and significant financial assets

but has no indication of impairment based on historical

data.

Perseroan dan Entitas Anak membentuk cadangan kerugian

penurunan nilai piutang usaha berdasarkan pendekatan

kolektif.

The Company and its subsidiaries form allowance for

impairment losses on trade receivables based on a

collective approach.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku

bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan

untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah

suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam

kontrak. Sebagai panduan praktis, Perusahaan dapat

mengukur penurunan terhadap nilai wajar instrumen dengan

menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.

If a loan and receivable has a variable interest rate, the

discount rate for measuring any impairment loss is the

current effective interest rate determined under the

contract. As a practical guide, the Company may measure

impairment on fair value using observable market prices.

33

Page 42: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) h.6. Impairment of Financial Assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan Piutang (lanjutan) Loans and receivables (continued)

h.7. h.7.

Aset Keuangan Financial Assets

● ●

● ●

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima

arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak

dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak

mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas

aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset

tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan

berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Company has transferred its rights to receive cash

flows from an asset or has entered into an agreement, and

substantially not transfer and do not have all the risks and

rewards of the asset and still have control of the asset, the

asset is recognized for involvement continuing with its financial

assets.

Hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset

tersebut telah berakhir; atau

The rights to receive cash flows from the asset have expired;

or

Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas

dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung

kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga

atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa

adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu

kesepakatan; atau

The Company retains the right to receive cash flows from

the asset, but has assumed an obligation to pay to a third

party on the received cash flows in full without material

delay is based on an agreement; or

Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima

arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer

secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset

keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer

atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset

keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset

keuangan tersebut.

The Company has transferred its rights to receive cash

flows from the asset and (i) has transferred substantially all

the risks and rewards of the asset, or (ii) is not substantially

transferred nor retained all the risks and rewards of the

asset, but has transferred control of the asset.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan

nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang

terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka

dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan

nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai

selanjutnya diakui dalam laporan rugi komprehensif, dengan

ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan

nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada

tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment

loss increases or decreases because of an event occurring

after the impairment was recognized, the previously

recognized impairment loss is reversed. Any subsequent

reversal of an impairment loss is recognized in the

consolidated statement of comprehensive loss, to the

extent that the carrying value of the asset does not exceed

its amortized cost at the reversal date.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Termination of Recognition of Financial Assets and

Liabilities

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset

keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa)

dihentikan pengakuannya, pada saat:

Financial asset (or where applicable, a part of a financial asset

or part of a group of similar financial assets) is derecognized,

when:

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

34

Page 43: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

h. Instrumen Keuangan (lanjutan) h. Financial Instruments (continued)

h.7. h.7.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

i. Persediaan i. Inventories

j. Biaya Dibayar Dimuka dan Uang Muka j. Advances and Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka merupakan biaya yang telah dibayar untuk

masa manfaat dua belas bulan atau lebih.

Prepaid expenses are expenses that have been paid for the useful life

of twelve months or more.

Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaatnya.

Pada akhir periode pelaporan, biaya dibayar dimuka sebesar nilai

barang/jasa/manfaat atau setaranya yang belum diakui pada periode

berjalan. Biaya dibayar dimuka jangka panjang disajikan sebagai

"Aset Tidak Lancar Lainnya" dalam Laporan Posisi Keuangan

(neraca).

Prepaid expenses are charged according to their useful lives. At the end

of the reporting period, prepaid expenses amounting to the value of

goods / services / benefits or equivalent which has not been recognized

in the current period. Long-term prepaid expenses are presented as

"Other Non-current Assets" in the Statement of Financial Position

(balance sheet).

Persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, barang jadi,

barang setengah jadi, bahan tambahan, jasa proyek dalam

penyelesaian, barang dalam kirim.

Inventories consist of raw materials, goods in process, finished goods,

semi-finished goods, supplementary materials, services in the

completion of projects, goods in shipping.

Persediaan dicatat berdasarkan biaya perolehan, meliputi biaya

pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai

persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual

atau dipakai, dan pemakaiannya diakui menggunakan metode rata-

rata bergerak (moving average method) . Penurunan nilai persediaan

akibat nilai realisasi bersih lebih rendah daripada biaya perolehan

diakui sebagai kerugian pada periode berjalan. Persediaan yang tidak

dapat digunakan lagi berdasarkan berita acara penilaian bagian teknis

terkait digolongkan dalam aset tidak lancar lainnya dan dilakukan

penurunan nilai.

Inventories are stated at cost, including costs of purchase, costs of

conversion and other costs incurred until supplies are in condition and

ready to be sold or used, and its use is recognized using the moving

average method. The decline in value of inventories as a result of net

realizable value is lower than the cost of acquisition is recognized as a

loss in the current period. Inventories that can not be used again by the

minutes of the relevant technical assessment section is classified in

other non-current assets and impaired.

Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan

atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah

antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari

pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar

kembali oleh Perusahaan.

Continuing involvement in the form of a guarantee over the

transferred asset is measured at the lower of the value of the

transferred asset and the maximum amount of consideration

that may be payable by the Company.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat

liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial liabilities are derecognized when the liability is

discharged or canceled or expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh

liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama

dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau

modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas

yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut

diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal

dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat

masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another

financial liability from the same lender with substantially

different terms, or substantially modified the terms of a liability

that currently exists, an exchange or modification is treated as

a derecognition of the original liability and the recognition of a

new liability , and the difference between the respective

carrying values is recognized in the statement of profit or loss.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

(lanjutan)

Termination of Recognition of Financial Assets and

Liabilities (continued)

35

Page 44: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

k. k.

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai

pengaruh yang signifikan. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan

untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan

operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan

bersama atas kebijakan tersebut. Ventura bersama adalah

pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian

bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan

tersebut. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk

berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika

keputusan tentang aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan

dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

An associate is an entity over which the Group has significant influence.

Significant influence is the power to participating in a financial and

operating policy decisions investee but not control or joint control over

those policies. Joint venture is a joint arrangement that the party has

joint control over the settings have rights to the net assets of the

arrangement. Joint control is the contractual agreement to share control

of an arrangement, which exists only when decisions about the relevant

activities require the unanimous approval of all parties sharing control .

Penghasilan operasi dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi

digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian interim dicatat

dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi

diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58,

Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi

keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya

disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas

aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi

dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara

individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi

nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan

jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Grup dan

nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya

sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau

kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban

entitas asosiasi atau ventura bersama.

Operating income and assets and liabilities of associates are

incorporated in the interim consolidated financial statements are

accounted for using the equity method, except when the investment is

classified as held for sale in accordance with PSAK 58, Non-current

Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Investments in

associates are carried in the consolidated statement of financial position

at cost and subsequently adjusted for changes in the Group's share of

the net assets of the associates occurred after the acquisition, less any

impairment in the value of the individual investments. Group's share of

losses of the associates exceeds the carrying amount of the investment

(which includes any long-term interests, in substance, a part of the

Group and net investment subsidiaries in the associate) are recognized

only to the extent that the Group has had a legal obligation or

constructive obligation or make payments on obligations of an associate

or joint venture.

Uang muka merupakan sejumlah kas keluar atau biaya yang

dikeluarkan perusahaan untuk suatu kegiatan atau suatu hal yang

nantinya akan mendapat pertanggungjawaban dalam waktu tertentu

dan telah ditetapkan.

Cash advance is a cash out or costs incurred by the company for an

activity or something that will have the responsibility in a certain time

and have been assigned.

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama Investments in Associates and Joint Ventures

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

36

Page 45: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

k. k.

Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas dari tanggal ketika

investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau

ventura bersama atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki

untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepentingan dalam entitas

asosiasi atau ventura bersama terdahulu dan sisa kepentingan adalah

aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa kepentingan pada nilai

wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar dianggap sebagai nilai

wajarnya pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55.

Group stop using the equity method from the date when its investment

ceasing to be investment in the associate or joint venture or when the

investment is classified as held for sale. When the Group maintains

interest in the associate or joint venture earlier and the rest of the

interest is a financial asset, the Group measures any remaining interest

at fair value at that date and the fair value is considered as the fair value

on initial recognition in accordance with PSAK 55.

Selisih antara jumlah tercatat entitas asosiasi atau ventura bersama

pada tanggal metode ekuitas dihentikan penggunaannya, dan nilai

wajar setiap investasi yang tersisa dan setiap hasil dari pelepasan

bagian kepentingan dalam entitas asosiasi atau ventura bersama

termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian pelepasan dari

entitas asosiasi atau ventura bersama.

The difference between the carrying amount of an associate or joint

venture on the date the discontinued equity method and the fair value

of each remaining investment and any proceeds from the disposal of a

portion of interest in an associate or joint venture, including the

determination of disposal profits or losses from an associate or joint

venture.

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (lanjutan) Investments in Associates and Joint Ventures (continued)

Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dicatat dengan

menggunakan metode ekuitas dari tanggal pada saat investee

menjadi entitas asosiasi atau ventura bersama. Setiap kelebihan

biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari

aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas

asosiasi atau ventura bersama yang diakui pada tanggal akuisisi,

diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat

investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi.

Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset

yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya

perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di

dalam laba rugi pada periode di mana investasinya diperoleh.

Investments in associates or joint ventures are accounted for using the

equity method from the date on which the investee becomes an

associate or joint venture. Any excess cost of the acquisition over the

Group's share of net fair value of identifiable assets, liabilities and

contingent liabilities of the associate or joint venture recognized at the

acquisition date, is recognized as goodwill. Goodwill included in the

carrying amount of the investment, and are tested for impairment as

part of investment. Any excess of the ownership of the Group of the net

fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities

over the cost of investment, after the test back immediately recognized

in income in the period in which the investment is obtained.

Persyaratan dalam PSAK 55 (revisi 2011) Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah

perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan

investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama Grup. Jika perlu,

jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill ) diuji

penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan

Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara

jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai

wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi

penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan

pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi.

Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK

48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian

meningkat.

The requirements of PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments:

Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is

necessary to recognize any impairment loss with respect to the Group’s

investment in an associate. When necessary, the entire carrying

amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in

accordance with PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, as a

single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in

use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any

impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the

investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in

accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of

the investment subsequently increases.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

37

Page 46: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

k. k.

l. Properti Investasi l. Investment Properties

Properti investasi awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang

meliputi harga pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan

secara langsung. Selanjutnya setelah penilaian awal, properti

investasi dinilai dengan menggunakan nilai wajar, yaitu setelah

dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar

diakui pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Investment property is initially measured at cost which includes the

purchase price and costs directly attributable. Furthermore, after the

initial assessment, property investments valued using fair value, net of

accumulated depreciation and accumulated impairment. Gains or losses

arising from changes in fair value recognized in statement of income as

incurred.

Ketika Grup mengurangi kepemilikannya di entitas asosiasi atau

ventura bersama tetapi Group terus menggunakan metode ekuitas,

Grup mereklasifikasi ke dalam laba rugi proporsi keuntungan atau

kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan

komprehensif lain yang berkaitan dengan penurunan kepemilikan (jika

keuntungan atau kerugian tersebut akan direklasifikasi ke laba rugi

atas pelepasan aset atau liabilitas terkait).

When the Group reduces its ownership interest in an associate or a joint

venture but the Group continues to use the equity method, the Group

reclassifies to profit or loss the proportion of the gain or Ioss that had

previously been recognized in other comprehensive income relating to

that reduction in ownership interest (if that gain or loss would be

reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or

liabilities).

Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi atau

ventura bersama keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi

dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian

Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi atau

ventura bersama yang tidak terkait dengan Grup.

When a group entity transacts with its associate, profits and losses

resulting from the transaction with the associate are recognized in the

Group’s consolidated financial statements only to the extent of its

interest in the associate that are not related to the Group.

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian

dari suatu bangunan atau keduanya) untuk menghasilkan rental atau

untuk kenaikan nilai atau keduanya.

Investment properties are properties (land or a building – or part of a

building – or both) held to earn rentals or for capital appreciation or

both.

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (lanjutan) Investments in Associates and Joint Ventures (continued)

Selanjutnya, Grup mencatat seluruh jumlah yang sebelumnya telah

diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan

entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut dengan menggunakan

dasar perlakuan yang sama dengan yang disyaratkan jika entitas

asosiasi atau ventura bersama telah melepaskan secara langsung

aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau

kerugian yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif

lain oleh entitas asosiasi atau ventura bersama akan direklasifikasi ke

laba rugi pada saat pelepasan dari aset atau liabilitas terkait, Grup

mereklasifikasi laba rugi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai

penyesuaian reklasifikasi) entitas asosiasi atau ventura bersama

ketika metode ekuitas dihentikan penggunaannya.

Furthermore, the Group records all amounts previously recognized in

other comprehensive income related to the associated entity or joint

venture using the same treatment basis as required if the associate or

joint venture has directly disposed of the related assets and liabilities.

Therefore, if a gain or loss previously recognized in another

comprehensive income by an associate or joint venture will be

reclassified to profit or loss at the time of disposal of the related asset or

liability, the Group reclassifies profit and loss from equity to profit or loss

(as reclassification adjustment) entity associations or joint ventures

when the equity method is terminated.

Grup melanjutkan penerapan metode ekuitas jika investasi pada

entitas asosiasi menjadi investasi pada ventura bersama atau

investasi pada ventura bersama menjadi investasi pada entitas

asosiasi. Tidak terdapat pengukuran kembali ke nilai wajar pada saat

perubahan kepentingan.

The Group continues to use the equity method when an investment in

an associate becomes an investment in a joint venture or an investment

in a joint venture becomes an investment in an associate. There is no

remeasurement to fair value upon such changes in ownership interests.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

38

Page 47: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

l. Properti Investasi (lanjutan) l. Investment Properties (continued)

m. Aset Tetap m. Fixed Assets

Pemilikan Langsung Direct Acquisition

a. a.

b. b.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk

bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan

biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk

membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan

tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property and equipment includes the purchase price,

including import duties and taxes should not be credited and costs

directly attributable to bringing the asset to the location and condition

necessary in accordance with the intended use of the set.

Penilaian kembali tanah dilakukan oleh Penilai Independen, dengan

kesimpulan sebagai berikut:

The revaluation of land made by the Independent Assessor, with the

following conclusions:

Tanah lokasi Tegallega, penilaian tanah seluas 45.957 m2

menggunakan pendekatan pasar terakhir dilakukan pada tanggal

22 Juli 2019, nilai pasar Rp 561.135.000.000.

Land Tegallega location , land area of 45.957 m2 which calculated

using the market approach last done on July 22, 2019, the market

value Rp561.135.000.000.

Tanah lokasi Palasari, penilaian tanah seluas 79.417 m2

menggunakan pendekatan pasar terakhir dilakukan pada tanggal

27 September 2019, nilai pasar Rp 258.105.250.000.

Land Palasari location , land area of 79.417 m2 which calculated

using the market approach last done on September 27, 2019, the

market value Rp258.102.250.000.

Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari laporan

posisi keuangan konsolidasian) pada saat pelepasan atau ketika

properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan

tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat

diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang

timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui

dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun

terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Investment properties are derecognized when either they have been

disposed of or when the investment property is permanently withdrawn

from use and no future economic benefit is expected from its disposal.

Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment

property are recognized in the consolidated statements of

comprehensive income in the year of retirement or disposal.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan

(cost method) , tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari,

dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai,

jika ada.

Fixed assets, except land, are stated at cost (cost method), but

excluding the costs of day-to-day, less accumulated depreciation and

accumulated impairment losses, if any. Land is not depreciated and is

stated at cost less accumulated impairment losses, if any.

Perusahaan melakukan penilaian kembali terhadap aset tetap berupa

tanah untuk tujuan laporan keuangan komersial sesuai dengan

arahan pemegang saham, sehingga metode pencatatan tanah

berubah dari metode biaya perolehan (cost method) ke metode

revaluasian (revaluation method) .

The Company revalued fixed assets such as land for commercial

purpose financial statements in accordance with the direction of the

shareholders, so that the land recording method changes from cost

method to revaluation method.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui dalam jumlah tercatat

properti investasi jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat

ekonomis di masa depan berkenaan properti investasi tersebut akan

mengalir ke perusahaan dan biaya perolehan aset dapat diukur

secara andal, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti

investasi.

Costs after the initial acquisition is recognized in the carrying amount of

investment property if and only if it is probable that future economic

benefits in respect of the investment property will flow to the company

and the cost of the item can be measured reliably, and does not include

the cost of the maintenance of investment property.

39

Page 48: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

m. Aset Tetap (lanjutan) m. Fixed Assets (continued)

Pemilikan Langsung (lanjutan) Direct Acquisition (continued)

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban

perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif

konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut

menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari

penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja

normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai

tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenses incurred after the fixed assets in use, such as repairs and

maintenance, are charged to profit or loss as incurred. If the loads are

causing an increase in future economic benefits from the use of such

fixed assets which can exceed the performance of normal, then the

loads are capitalized as additional costs of property and equipment.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai

kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai

independen sesuai dengan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi

penyusutan dan penurunan nilai.

The fixed assets are stated at cost, except revalued based on the

results of the assessment performed by an independent appraiser in

accordance with government regulations, less accumulated depreciation

and impairment.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban

perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif

konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut

menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari

penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja

normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai

tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the property, plant and equipment have

been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are

normally charged to operations in the year such costs are incurred. In

situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures

have resulted in an increase in the future economic benefits expected to

be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond

its originally assessed standard of performance, the expenditures are

capitalized as additional costs of property, plant and equipment.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat

dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang

diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang

dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut

akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai

yang terkait dengan aset tetap tersebut.

Property and Equipment are derecognised upon disposal or no future

economic benefits are expected from its use or disposal. When assets

are sold or retired, are removed from the fixed assets accumulated

depreciation and amortization and accumulated impairment losses

associated with the fixed asset.

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap

ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan,

jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui

dalam laporan rugi komprehensif konsolidasianan pada tahun

terjadinya penghentian pengakuan.

Any gain or loss arising on derecognition of fixed assets is determined

by the difference between the net disposal proceeds, if any, and the

carrying amount of the item, and is recognized in the statement of profit

or loss in the year the item is derecognized.

Aset tetap yang dibangun sendiri, biaya pemborosan material, tenaga

kerja, dan lainnya tidak termasuk biaya perolehan aset tetap.

Self-constructed assets, the cost of waste material, labor, and others do

not include the cost of acquisition of fixed assets.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat

biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya,

pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui

ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu

penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya

pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan

diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.

Such cost includes the cost of replacing part of the property and

equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria.

Likewise, when a major inspection is done, the cost of inspection is

recognized in the carrying amount of property and equipment as a

replacement if the recognition criteria. All repairs and maintenance

costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or

loss as incurred.

40

Page 49: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

m. Aset Tetap (lanjutan) m. Fixed Assets (continued)

Tanah/Land

Bangunan & emplasemen/Building & emplasement

Mesin dan instalasi /Machinery & Equipment

Alat ukur & perkakas kerja/

Measuring tools and instruments of labor

Alat pengolah data/Data processing equipment

Aset tetap yang disewakan/Fixed assets leased

Inventaris kantor dan gudang/Office and warehouse inventory

Alat angkutan dan kendaraan/

Transport equipment and vehicles

Batasan menegnai biaya perolehan minimum Explanation about the minimum price

Tanah/Land

Bangunan & emplasemen/Building & emplasement

Mesin dan instalasi /Machinery & Instalation

Alat ukur & perkakas kerja/

Measuring tools and instruments of labor

Alat pengolah data/Data processing equipment

Inventaris kantor dan gudang/Office equipment and warehouse

Aset tetap yang disewakan/Fixed assets leased

Alat angkutan dan kendaraan/

Transport equipment and vehicles

Aset Dalam Pembangunan Construction In Progress

Tidak ada batasan/ No Limit

Aset dalam pembangunan merupakan aset dalam tahap konstruksi,

yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang

bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai

secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai

tujuannya.

Construction in progress represents assets under construction which is

stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs are

reclassified to the respective property, plant and equipment account and

depreciated when the construction is substantially complete and the

asset is ready for its intended use.

Aset dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan

berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan

sesuai dengan Berita Acara Kemajuan Fisik Pekerjaan dan disajikan

sebagai bagian dari aset tetap, yang dinyatakan berdasarkan biaya

perolehan yaitu harga perolehan, biaya-biaya yang dapat diatribusikan

langsung, estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset

tetap dan restorasi lokasi aset tetap dan biaya pinjaman yang

digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan.

Assets under construction are stated at cost based on the percentage

of physical work completed in accordance with the Minutes of Physical

Progress and presented as part of the fixed assets, which are stated at

cost of acquisition price, costs directly attributable, the initial estimate of

the cost dismantling and removing the item and restoring the site on

property and equipment and the cost of loans used to finance assets

during the construction period.

Rp 10.000.000

Rp 5.000.000

5.000.000Rp

2.500.000Rp

Tidak ada batasan/ No Limit

3-5 Tahun/Years

4 Tahun/Years

Kelompok Aset Tetap /

Fixed Assets GroupMinimum price/ No limit

Tidak ada batasan/ No Limit

50.000.000Rp

Tidak Ada Batasan/No boundaries

20-25 Tahun/Years

10-16 Tahun/Years

4-5 Tahun/Years

4-5 Tahun/Years

Maksimal selama sewa atau kontrak/Maximum during

lease or contract

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Aset tetap di dalam laporan keuangan dinyatakan berdasarkan biaya

perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan

nilai. Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran umur manfaat

ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus

sebagai berikut:

Fixed assets in the financial statements are stated at cost less

accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is

calculated on the estimated useful lives of the assets using the straight-

line method :

Kelompok Aset Tetap /

Fixed Assets Group

Masa Manfaat /

Useful Life

41

Page 50: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

m. Aset Tetap (lanjutan) m. Fixed Assets (continued)

Aset Dalam Pembangunan (lanjutan) Construction In Progress .(continued)

Penurunan dan Pemulihan Nilai The impairment and recovery value

1) Informasi dari luar. 1) Information from the outside.

a. a.

b. b.

c. c.

2) Informasi dari dalam. 2) Information from the inside.

a. a.

b. b.

c. c.

Terdapat bukti mengenai keusangan dan kerusakan fisik aset; There is evidence of obsolescence and physical damage to

assets;

Telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan

signifikan yang bersifat merugikan sehubungan dengan cara

penggunaan aset;

Has occurred or will occur in the near future significant

changes that are detrimental with respect to how the use of the

asset;

Terdapat bukti dari pelaporan internal yang menunjukkan

bahwa kinerja ekonomi aset tidak memenuhi harapan atau

akan lebih buruk dari yang diperkirakan; dan

There is evidence from internal reporting that indicates that the

economic performance of the asset does not meet the

expectations or will be worse than expected; and

Selama periode tertentu, nilai pasar aset telah turun secara

signifikan melebihi penurunan akibat proses normal depresiasi;

During a certain period, the market value of the asset has

dropped significantly exceeded the decrease in depreciation

due to the normal process;

Tidak terjadi dalam periode tertentu atau akan terjadi dalam

waktu dekat perubahan memburuk yang signifikan dalam

teknologi, pasar, kondisi ekonomi atau hukum tempat

beroperasi, atau dalam pasar produk atau jasa yang dihasilkan

dari aset tersebut;

Does not occur in a particular period or will occur in the near

future significant changes in technology deteriorating, market,

economic or legal conditions of the place operates, or the

market products or services resulting from the asset;

Selama periode tertentu, tarif diskonto pasar atau tingkat

kembalian investasi pasar telah meningkat, dan peningkatan ini

cenderung akan menurunkan nilai aset yang dapat diperoleh

kembali secara material.

During a certain period, market discount rates or the level of

return of investment market has increased, and this increase

will tend to lower the value of the assets recoverable material.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan

nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang

mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan

sepenuhnya.

The carrying value of fixed assets are returned and performed

impairment when events or changes in circumstances that indicate the

carrying value may not be recoverable.

Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap, maka harus ditaksir

jumlah yang dapat diperolah kembali dari aset tersebut. Dalam

mengidentifkasi terdapat atau tidaknya penurunan nilai aset tersebut,

paling tidak harus mempertimbangkan hal berikut ini:

If there are indications of impairment of property and equipment, it must

estimate the amount that can be obtained back from the assets. In

identifying whether or not there is a decrease in the value of these

assets, at least should consider the following:

Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset

tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan, yang

dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Pertama.

The accumulated costs will be transferred to the respective property

and equipment when completed and ready for use, as evidenced by the

First of Minutes Handover.

42

Page 51: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

m. Aset Tetap (lanjutan) m. Fixed Assets (continued)

2) Informasi dari dalam (lanjutan) 2) Information from the inside (continued)

d. d.

Aset Tidak Produktif Unproductive Assets

n. Aset Tak berwujud n. Intangible Assets

Keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari hasil penjualan aset

tetap tidak produktif usulan penghapusan ini, diakui pada kelompok

pendapatan atau beban lain-lain.

Gain or loss derived from the sale of Property and equipment are not

productive proposed this deletion, are recognized in the income group

or other expenses.

Aset tak berwujud yang dianggap memiliki masa manfaat ekonomis

terbatas diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus

berdasarkan ekspektasi masa manfaat. Aset tak berwujud yang

dianggap memiliki masa manfaat ekonomis tidak terbatas tidak

diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau atau

lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi

yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai.

Intangible assets that are considered to have limited economic useful

life are amortized using the straight-line method based on the

expectation of future benefits. Intangible assets deemed to have an

unlimited economic useful lives are not amortized but tested for

impairment annually, or more frequently, or when events or changes in

circumstances indicate possible impairment.

Aset tetap yang tidak memberikan manfaat dalam aktivitas

produksi/usahanya atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan

yang diharapkan dari penggunaan/pelepasannya dikategorikan

sebagai aset tidak produktif/tidak berfungsi dan disajikan pada

kelompok aset tidak lancar lainnya.

Property and equipment that do not provide benefits in production

activities/efforts or no future economic benefits are expected from the

use/disposal of assets classified as unproductive/not functioning and

presented under other non-current assets.

Aset tetap pada kategori tersebut dilakukan penurunan nilai sebesar

nilai tercatatnya pada saat tidak lagi memberikan manfaat ekonomis

masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Akumulasi

penurunan nilai aset tidak produktif dibentuk sebagai penerapan atas

akuntansi penurunan nilai.

Property and equipment in that category performed an impairment of

the carrying value at the time no longer provide future economic

benefits are expected from its use. Accumulated impairment

unproductive assets formed as an implementation of the accounting

impairment.

Penghapusbukuan dan pemindahtanganan aset tetap mengikuti

ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Badan

Usaha Milik Negara nomor PER-02/MBU/2010 tentang Tata cara

Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aset Tetap Badan Usaha

Milik Negara.

Write-offs and the transfer of fixed assets following the conditions set

out in the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises State

number : PER-02/MBU/2010 on Procedures for Fixed Assets Write-off

and transfer of State-Owned Enterprises.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Aset yang pada tahun terakhir sebelumnya disajikan sebesar

nilai pakainya, dimana aliran kas sesungguhnya secara

material lebih kecil dari aliran kas taksiran, sebelum

diperhitungkan kembali.

Assets last year were previously presented at its value in use,

where the real cash flow is materially lower than the estimated

cash flow, prior to be recalculated.

Apabila jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih rendah

dibandingkan jumlah tercatat, maka entitas mengakui kerugian

penurunan nilai. Seluruh kerugian tersebut diakui pada periode

terjadinya.

If the recoverable amount is lower than the carrying amount, the entity

shall recognize the impairment loss. The entire loss is recognized in the

period incurred.

43

Page 52: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

n. Aset Tak berwujud (lanjutan) n. Intangible Assets (continued)

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

- -

- -

- -

Inefisiensi teridentifikasi dan kerugian operasi awal yang muncul

sebelum aset memenuhi kinerja yang direncanakan; dan

Identified inefficiencies and initial operating losses that arise before

the assets meet the planned performance; and

Pengeluaran untuk pelatihan karyawan yang mengoperasikan

aset.

Expenditure for training employees who operate the asset.

Biaya perolehan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal

terdiri atas seluruh biaya dibutuhkan yang dapat diatribusikan secara

langsung untuk membuat, menghasilkan dan mempersiapkan aset

tersebut sehingga siap untuk digunakan sesuai dengan maksud

manajemen.

The acquisition cost of intangible assets generated internally, consisting

of all the necessary expenses directly attributable to create, produce

and prepare the asset to be ready for use in accordance with the intent

of management.

Tidak termasuk dalam komponen biaya aset tak berwujud yang

dihasilkan secara internal:

Not included in the cost components intangible assets generated

internally:

Biaya penjualan, biaya administrasi, dan biaya overhead umum

lain, kecuali jika biaya dapat secara langsung diatribusikan dalam

menyiapkan aset tersebut untuk digunakan;

Cost of sales, administrative costs, and other general overhead

costs, unless the costs can be directly attributed to preparing the

asset for use;

Bagaimana aset tak berwujud akan menghasilkan kemungkinan

besar manfaat ekonomi masa depan. Antara lain manajemen

mampu menunjukkan adanya pasar bagi keluaran aset tak

berwujud atau pasar atas tak berwujud itu sendiri, atau, jika aset

tak berwujud itu akan digunakan secara internal, manajemen

mampu menunjukkan kegunaan aset tak berwujud tersebut;

How the intangible asset will generate likely future economic

benefits. Among others, management is able to show the existence

of a market for the output of the intangible asset or the intangible

market on its own, or, if the intangible assets that will be used

internally, the management was able to demonstrate the usefulness

of the intangible assets;

Tersedianya kecukupan sumber daya teknis, keuangan, dan

sumber daya lain untuk menyelesaikan pengembangan aset tak

berwujud dan untuk menggunakan atau menjual aset tersebut;

Availability of adequate technical resources, financial and other

resources to complete the development of an intangible asset and

to use or sell the asset;

Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang

terkait dengan aset tak berwujud selama pengembangannya.

Ability to measure reliably the expenditure associated with the

intangible asset during its development.

Pengeluaran untuk pengembangan diakui sebagai aset tak berwujud

sepanjang memenuhi seluruh kriteria aset tak berwujud. Aset tak

berwujud yang timbul dari pengembangan diakui jika entitas dapat

menunjukkan semua hal berikut ini:

Expenditures for development are recognized as intangible assets

insofar as it meets all the criteria of intangible assets. Intangible assets

arising from development is recognized if the entity can demonstrate all

of the following:

Kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud sehingga aset

tesebut dapat digunakan atau dijual;

The technical feasibility of completion of intangible assets so that

the assets can be used or sold proficiency level;

Niat untuk menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan

menggunakannya atau menjualnya;

Intention to complete the intangible asset and use or sell it;

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

44

Page 53: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

n. Aset Tak berwujud (lanjutan) n. Intangible Assets (continued)

- -

- Pengeluaran untuk kegiatan pelatihan. - Expenditure on training activities.

- -

- -

o. Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan o. Impairment of Assets - Non-Financial

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak

menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan

nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian

penurunan nilai aset diperlukan, maka Perseroan dan Entitas Anak

membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company and its Subsidiaries assess at each period ended

whether there is an indication that an asset may be impaired. If any

such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is

required, the Company and its Subsidiaries makes an estimate of the

asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah

jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi

biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak

menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari

aset atau kelompok aset lain.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or UPK’s fair

value less costs to sell and its value in use, and is determined for an

individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that

are largely independent of those from other assets or group of assets.

Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka

aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai

tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai

pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini

dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang

menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko

spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk

menjual transaksi pasar kini juga diperhitungkan jika tersedia.

Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount,

the asset is considered impaired and is written down to its recoverable

amount. Impairment losses are recognized in the consolidated

statement of comprehensive income as “impairment losses”. In

assessing the value in use, the estimated net future cash flows are

discounted to their present value using a pre-tax discount rate that

reflects current market assessments of the time value of money and the

risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell,

recent market transactions are taken into account, if available.

Pengeluaran dalam rangka relokasi dan reorganisasi sebagian

atau seluruh entitas.

Expenditure in the framework of the relocation and reorganization

of part or all of an entity.

Aset tak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis

lurus dengan umur manfaat 5 (lima) tahun.

Intangible assets are amortized using the straight-line method with a

useful life of five (5) years.

Aset tak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis

lurus dengan umur manfaat 5 (Lima) Tahun.

Intangible Assets are amortized using the straight-line method with a

useful life of 5 (Five) Years.

Pengeluaran yang diakui sebagai beban saat terjadinya adalah: Expenditure is recognized as an expense when incurred are:

Pengeluaran untuk kegiatan perintisan (biaya perintisan), kecuali

jika pengeluaran ini termasuk dalam pos biaya perolehan aset

tetap sebagaimana diatur dalam PSAK 16 (Revisi 2007): Aset

Tetap. Biaya perintisan dapat mencakup biaya pendirian, seperti

biaya hukum dan kesekretariatan yang dikeluarkan dalam rangka

mendirikan badan hukum, pengeluaran dalam rangka membuka

usaha atau fasilitas baru (biaya prapembukaan) atau pengeluaran

untuk memulai usaha baru atau meluncurkan produk atau proses

baru (biaya praoperasi).

Expenditures for pioneering activities (pioneering costs), unless this

expenditure is included in the post acquisition cost of fixed assets

as set forth in PSAK No. 16 (Revised 2007): Fixed Assets. Cost of

pioneering can include start-up costs, such as legal fees and

secretarial issued in order to establish a legal entity, expenditure in

order to open a business or a new facility (pre-opening expenses)

or expenditures for starting a new business or launching a new

product or process (cost preoperative).

Pengeluaran untuk kegiatan iklan dan promosi (termasuk katalog

pesan antar).

Expenditure on advertising and promotional activities (including

catalogs between messages).

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

45

Page 54: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

o. Penurunan Nilai Aset - Non Keuangan (lanjutan) o. Impairment of Assets - Non-Financial (continued)

p. Aset Tidak Lancar Lainnya p. Other Noncurrent Assets

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi

antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat

diperoleh kembali dari aset non keuangan (unit penghasil kas) kurang

dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi

menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi

penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell

and value in use. If the recoverable amount of the nonfinancial asset

(cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying

amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable

amount and an impairment loss is recognized immediately against

earnings.

Aset tidak lancar lainya adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak

digolongkan dalam kelompok aset tidak lancar dan tidak secara

material untuk disajikan tersendiri.

Other non-current assets are items that can not be properly classified in

the group of non-current assets and no material to be presented

separately.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan

apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui

dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah

menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas

mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan

nilai yang diakui dalam periode sebelumnya selain goodwill dibalik

hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk

menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan

nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke

jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah

tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah

tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi

penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun

sebelumnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether

there is any indication that previously recognized impairment losses

recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If

such indication exists, the recoverable amount is estimated. A

previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill

is reversed only if there has been a change in the assumptions used to

determine the asset’s recoverable amount since the last impairment

loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the

asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so

that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable

amount, nor exceed the carrying amount that would have been

determined, net of depreciation, had no impairment loss been

recognized for the asset in prior years.

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan rugi

komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut,

penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk

mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai

sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated

statement of comprehensive loss. After such a reversal, the

depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to

allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on

a systematic basis over its remaining useful life.

Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain. Setelah pembalikan tersebut,

penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk

mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai

sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Reversal of impairment loss is recognized in profit or loss and other

comprehensive income. After such a reversal, the depreciation of these

assets is adjusted in future periods to allocate the asset's revised

carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its

remaining useful life.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Jika terdapat transaksi tersebut, Perseroan dan Entitas Anak

menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai

wajar aset.

If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model

is used to determine the fair value of the assets.

Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau

indikator nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai diakui

pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan

kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang

diturunkan nilainya.

These calculations are corroborated by valuation multiples or other

available fair value indicators.Impairment losses are recognized in the

consolidated statement of comprehensive income under expense

categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

46

Page 55: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

q. Pendapatan Diterima Dimuka q. Unearned Income

r. Biaya Pinjaman r. Borrowing Costs

Apabila pinjaman tidak secara spesifik digunakan untuk memperoleh

suatu aset tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dapat

dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi

terhadap pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh aset tersebut.

Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang dari

biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode

(tidak termasuk jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk

perolehan aset tertentu). Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi

dalam periode tertentu tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman

yang terjadi selama periode tertentu.

If the loan is not specifically used to acquire a particular asset, then the

amount of capitalized borrowing costs can be determined by a

capitalization rate to expenditure incurred to acquire those assets. The

capitalization rate is calculated based on the weighted average of the

borrowing costs of the loan amount divided by a period (not including

the amount of loans that are specifically used for the acquisition of

certain assets). The amount of borrowing costs capitalized during the

period shall not exceed the amount of borrowing costs incurred during

the given period.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan

perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian adalah biaya-

biaya pinjaman yang dapat dihindari jika pengeluaran atas aset

kualifikiasian tidak dilakukan.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or

manufacture of qualifying assets are the costs of borrowing can be

avoided if the expenditure on qualifying assets is not performed.

Jika perusahaan meminjam dana secara langsung untuk tujuan

memperoleh suatu aset kualifikasian tertentu, maka biaya pinjaman

yang terkait dengan aset kualifikasian dapat diidentifikasi dengan

mudah.

If a company borrows funds directly for the purpose of obtaining a

particular qualifying asset, the borrowing costs associated with

qualifying assets can be easily identified.

Apabila pinjaman secara spesifik digunakan untuk memperoleh suatu

aset tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah

seluruh biaya pinjaman yang timbul selama peminjaman dana

tersebut dikurangi pendapatan bunga dari investasi sementara dana

pinjaman yang belum digunakan.

If the loan is specifically used to acquire a particular asset, then the

amount of borrowing costs capitalized is all borrowing costs incurred

during the loan reduced interest income from temporary investment of

borrowed funds that have not been used.

Pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan uang dari pihak lain

sehubungan dengan jasa yang akan dilakukan oleh entitas dimasa

depan, tetapi jasa tersebut belum diserahkan kepada pihak tersebut.

Unearned income is receiving money from the other party in connection

with the services to be performed by the entity in the future, but the

services have not been submitted to the parties.

Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang

diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi

diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan

dengan peminjaman dana.

Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign

currency denominated borrowings and other costs (amortization of

discounts/premiums on borrowings, etc.) incurred in connection with the

borrowing of funds.

Biaya pinjaman meliputi bunga kontraktual, biaya transaksi dan premi

serta diskonto. Biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah biaya

pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan

perolehan, konstruksi atau produksi set yang memenuhi syarat (aset

kualifikasian) sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut.

Biaya pinjaman selain itu diakui sebagai beban pada periode

terjadinya.

Borrowing cost include contractual interest rate, transaction costs and

premiums and discounts. Borrowing cost are capitalized to the cost of

borrowing that can be directly attributable to the acquisition,

construction or production of qualifying set (qualifying assets) as part of

the cost of the asset. cost of the loan are recognized as an expense

other than that in the period incurred.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

47

Page 56: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

r. Biaya Pinjaman r. Borrowing Costs

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban s. Revenue and Expense Recognition

1) 1)

2) 2)

3) 3)

4) 4)

5) 5)

Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau

dapat diterima dari penjualan barang dalam kegiatan usaha normal

Perusahaan. Pendapatan disajikan bersih setelah dikurangkan

dengan Pajak Pertambahan Nilai, pengembalian, rabat dan diskon.

Revenue is measured at the fair value of the consideration received or

receivable from the sale of goods in the ordinary course of business of

the Company. Revenues are presented net of Value Added Tax

deductible with, returns, rebates and discounts.

Jumlah pendapatan dapat diukur dengan handal; The amount of revenue can be measured reliably;

Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan

transaksi tersebut akan mengalir ke Perusahaan;

The possibility that the economic benefits associated with the

transaction will flow to the Company;

Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan

transaksi tersebut dapat diukur secara andal.

Costs incurred for the transaction and the costs to complete the

transaction can be measured reliably.

Pendapatan dari kegiatan usaha atas penyerahan barang diakui jika

seluruh kondisi berikut dipenuhi:

Revenues from operations for supply of goods is recognized when all

the following conditions are fulfilled:

Risiko dan manfaat telah berpindah secara signifikan kepada

pembeli;The risks and benefits has changed significantly to the buyer ;

Tidak lagi melanjutkan pengelolaan ataupun melakukan

pengendalian efektif atas barang yang dijual;

No longer continuing management nor effective control over the

goods sold ;

Kapitalisasi biaya pinjaman harus diakhiri apabila aktivitas untuk

memperoleh, membangun atau memproduksi suatu aset sesuai

dengan tujuannya secara substansial telah selesai.

Capitalization of borrowing costs should cease when the activities to

acquire, construct or produce an asset for their intended purpose is

substantially complete.

Apabila pembangunan atau konstruksi suatu aset dapat diselesaikan

perbagian dimana bagian yang telah selesai dapat segera digunakan

sementara bagian lainnya masih dalam penyelesaian, maka jumlah

biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah untuk bagian yang belum

selesai saja.

If development or construction of an asset which can be completed

partially completed part can be used while other parts are still in

progress, then the amount of borrowing costs are capitalized to the

unfinished part only.

Penjualan diakui pada saat Perusahaan telah secara signifikan

memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang kepada

pembeli. Beralihnya risiko dan manfaat terjadi pada saat realisasi

penyerahan berdasarkan syarat penyerahan yang disepakati

sebagaimana tertuang dalam surat pesanan.

Sales are recognized when the Company has significantly moved the

risks and rewards of ownership of the goods to the buyer . The shift of

the risks and benefits occur upon realization submission based on the

terms agreed upon delivery as stated in the order letter .

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Kapitalisasi biaya pinjaman harus dihentikan apabila dalam suatu

periode yang cukup lama perusahaan menangguhkan atau menunda

aktivitas perolehan, pembangunan ataupun produksi suatu aset.

Capitalization of borrowing costs should be stopped if within a period

long enough to suspend or delay the company's acquisition activity,

development or production of an asset.

48

Page 57: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) s. Revenue and Expense Recognition (continued)

Tagihan Bruto Pemberi Kerja Gross Amount Due from Customers

1) Jumlah pendapatan dapat diukur dengan handal; 1) The amount of revenue can be measured reliably;

2) 2)

3) 3)

4) 4)Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan

transaksi tersebut dapat diukur secara andal.

Costs incurred for the transaction and the costs to complete the

transaction can be measured reliably.

Sedangkan pendapatan dari kegiatan usaha atas penyerahan jasa

diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:

While revenues from business activities on the delivery of services is

recognized when all the following conditions are fulfilled:

Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan

transaksi tersebut akan mengalir ke Perusahaan;

The possibility that the economic benefits associated with the

transaction will flow to the Company;

Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode

pelaporan dapat diukur secara andal; dan

The level of settlement of a transaction at the end of the reporting

period can be measured reliably; and

Beban diakui dengan menggunakan metode akrual dengan

penegasan sebagai berikut: beban dikeluarkan dalam usaha untuk

menghasilkan pendapatan pada periode berjalan, beban yang tidak

dapat dimanfaatkan untuk periode akuntansi berikutnya, beban

penurunan aset yang tidak mungkin dihindarkan.

Expenses are recognized using the accrual method of affirmation as

follows: a load incurred in an effort to generate revenue in the current

period, the burden of which can not be utilized for the next accounting

period, the load reduction in assets that are unavoidable.

Kewajiban bruto pemberi kerja The gross liabilities employers

Kewajiban bruto pemberi kerja merupakan kewajiban perusahaan

yang berasal dari selisih pendapatan yang dihitung berdasarkan

progres fisik pekerjaan kontrak dengan pembayaran, dimana nilai

pembayaran lebih besar dari pendapatanya.

The gross obligation is an obligation employers company resulting from

the difference between the income which is calculated based on the

physical progress of work contract with the payment, where the

payment amount is greater than its income.

Tagihan bruto pemberi kerja merupakan tagihan Perusahaan yang

berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan, namun

pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelakasanaan. Tagihan bruto

disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi, ditambah laba

yang diakui, dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan

termin. Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan

metode prosentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara

Progres Fisik (BAPF) yang belum diterbitkan fakturnya karena

perbedaan antara tanggal berita acara progres fisik dengan

pengajuan penagihan pada tanggal posisi keuangan.

Gross amount due from customers is a company bills originating from

construction contract work done, but the work done is still in exercising.

The bill presented gross amount of the difference between the costs

incurred plus recognized profits, reduced by the amount of losses

recognized and billings. Gross invoice is recognized as income in

accordance with the percentage of completion method stated in the

Minutes of Physical Progress (BAPF) which has not issued an invoice

for the difference between the date of the minutes of physical progress

with the filing of billing at the financial position date.

Pendapatan sewa, bunga dan lainnya diakui pada saat terjadinya

(accrual basis) . Penghasilan dividen dari investasi saham diakui pada

saat hak menerima dividen telah ditetapkan.

Rental income, interest and other recognized when incurred (accrual

basis). Dividend income from equity investments is recognized when

the right to receive the dividend has been set.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

49

Page 58: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) s. Revenue and Expense Recognition(continued)

Pendapatan/Beban Keuangan Financial Revenue/Expense

t. Perpajakan t. Taxation

Pajak kini Current Tax

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan

pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding

sudah diputuskan. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak

penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment

is received or, if appealed, when the result of the appeal is determined.

The underpayment/overpayment of income tax are recorded as part of

"Current Tax" in the statement of profit or loss and other comprehensive

income.

Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini saling hapus jika terdapat hak

secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui

dan memiliki intensi untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau

merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Current tax assets and current tax liabilities are offset when there is a

legal right to offset the recognized amounts and has the intention to

finish with a net basis, or realize the asset and settle the liability

simultaneously.

Beban (penghasilan) pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan

pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi

pada suatu periode. Pajak tersebut diakui dalam laporan laba rugi,

kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian

yang langsung diakui ke ekuitas dan penghasilan komprehensif lain.

Tax expense (income) is the combined amount of current tax and

deferred tax are taken into account in determining profit or loss in the

period. Tax is recognized in the income statement, except when the

tax related to the transactions or events directly recognized in equity

and other comprehensive income.

Aset dan liabilitas pajak kini diakui, jika jumlah pajak yang telah

dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya

melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka

kelebihannya diakui sebagai aset, dan jika jumlah pajak kini yang

belum dibayar diakui sebagai liabilitas.

Current tax assets and liabilities are recognized, if the amount of tax

paid for the current period and prior periods exceeds the amount of tax

payable for that period, then the excess is recognized as an asset, and

if the amount of unpaid taxes is now recognized as a liability.

Aset dan liabilitas pajak kini untuk periode berjalan dan periode

sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diharapkan dibayar kepada

(direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung dengan

menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku

atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Current tax assets and liabilities for the current period and prior periods

are measured at the amounts expected to be paid to (restitution from)

the tax authorities, which is calculated using tax rates (and tax laws)

that have been enacted or substantively enacted at the end of the

reporting period.

Jaminan yang diberikan Provided Guarantee

Jaminan yang diberikan diakui dan dicatat pada saat terjadinya,

sebesar nilai yang tercantum pada Bukti Pengeluaran Keuangan.

Guarantees given are recognized and recorded as incurred, amounting

to the value specified on the Proof of Expenditure Finance.

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dan aset keuangan kategori tersedia dijual yang

memperoleh bunga, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan

menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”), yaitu suku bunga

yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau

penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur

dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, selama periode yang

lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau

liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost and financial

assets available for sale category that earn interest, income or interest

expense is recorded using the Effective Interest Rate ("EIR"), which is

the rate that exactly discounts estimated cash payments or receipts at

future through the expected life of the financial instrument or, when

appropriate, during a shorter period, to the net carrying amount of the

financial asset or financial liability.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

50

Page 59: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)

Pajak kini (lanjutan) Current Tax (lanjutan)

Pajak Tangguhan Deferred Taxes

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang

disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan,

kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung

dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Changes in the carrying value of deferred tax assets and liabilities due

to changes in tax rates are charged in the current year, except for

transactions that were previously charged or credited directly to equity.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal

pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan

apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi

sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each

reporting date and is reduced to the extent that it is no longer probable

that sufficient taxable income will be available in the future to enable

some or all of the benefits of the deferred tax assets to be realized.

Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada

setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang

akan datang kemungkinan besar akan tersedia untuk dipulihkan.

Deferred tax assets that have not been recognized previously are

reviewed at each reporting date and recognized to the extent that it has

become probable that sufficient taxable income will be available to

enable the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif

pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas

diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah

berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode

pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured using tax rates

expected to apply when the asset is realized or the liability is settled,

based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or

substantively enacted at the end of the reporting period.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan

pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding

sudah diputuskan. Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak

penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam

laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment

is received or if an appeal is made, when the results of the appeal are

decided. Shortage / excess payment of income tax is recorded as part

of "Current Tax Expenses" in the statement of profit or loss and other

comprehensive income.

Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini saling hapus jika terdapat hak

secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui

dan memiliki intensi untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau

merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Current tax assets and current tax liabilities offset each other if there

are legal rights to offset the amount recognized and have the intention

to settle on a net basis, or realize assets and settle liabilities

simultaneously.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak

periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset

dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan

pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk

semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan

diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan

manfaat pajak dari saldo rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang

besar kemungkinan timbulnya laba fiskal dan besar kemungkinan

perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena

pajak pada masa yang akan datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax

consequences attributable to the differences between the financial

statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their

respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all

taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized

for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of

unused fiscal losses, to the extent that it is most likely that it will be

utilized to reduce future taxable income.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

51

Page 60: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

t. Perpajakan (lanjutan) t. Taxation (continued)

Pajak Tangguhan Deferred Taxes

u. Imbalan Kerja u. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-Term Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Panjang Long-Term Employment Benefits

Imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja yang

dibentuk melalui pendanaan serta tanpa pendanaan dan didasarkan

pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun.

Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai

kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban

jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit.

Long-term employee benefits are post-employment benefits are

established through funding and no funding and is based on years of

service and salaries of the employees upon retirement. The actuarial

valuation method used to determine the present value of the defined

benefit obligation, the related current service cost and past service

costs are projected unit credit method.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika

terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset

pajak tangguhan terhadap liabilitas pajak tangguhan pada entitas

yang sama atau entitas yang berbeda yang memiliki intensi untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan,

pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset

dan liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau

dipulihkan.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when there is a

legal right to offset the deferred tax assets against deferred tax liabilities

in the same entity or different entities that have the intention to realize

the assets and settle the liabilities simultaneously, in each period future

where a significant amount of assets and deferred tax liabilities are

expected to be completed or restored.

Imbalan kerja jangka pendek merupakan imbalan kerja yang

dibayarkan dalam waktu kurang dari satu tahun, meliputi antara lain

gaji, upah dan iuran jaminan sosial. Kewajiban pembayaran imbalan

ini diakui sebesar jumlah tidak terdiskonto dan dibebankan pada

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan serta

dicatat sebagai beban yang masih harus dibayar/beban akrual.

Short-term employee benefits are employee benefits payable in less

than one year, including the following salaries, wages and social

security contributions. The obligation to pay these benefits are

recognized at its undiscounted amount and and as an expense in the

consolidated statement of profit or loss and other comprehensive

income for the year and recorded as accrued expenses.

Imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan kerja yang akan

dibayarkan/terutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.

Kewajiban pembayaran imbalan ini diakui sebesar jumlah yang

didiskontokan dan jatuh tempo setelah satu periode akuntansi dan

diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian dan liabilitas.

Long-term employee benefits are employee benefits that will be paid /

payable after workers retire. The obligation to pay these benefits are

recognized at amounts discounted and maturing after one accounting

period and are recognized as an expense in the consolidated statement

of comprehensive income and liabilities.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pajak tangguhan yang berkaitan dengan transaksi baik yang ada di

pendapatan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke

ekuitas, dicatat pada pendapatan komprehensif lainnya atau ekuitas

bersangkutan.

Deferred tax relating to transactions recognized in other comprehensive

income or directly in equity, is recorded in other comprehensive income

or equity.

52

Page 61: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

u. Imbalan Kerja (lanjutan) u. Employee Benefits (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Long-Term Employment Benefits (continued)

Program Iuran Pasti Defined Contribution Plan

Program Manfaat Pasti Defined Benefit Plan

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi

keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti.

The benefit obligation recognized in the consolidated statements of

financial position represents the present value of the defined benefit

obligation.

Program iuran pasti diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto

sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan interim setelah

dikurangi iuran yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan

laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika iuran yang telah

dibayar melebihi iuran terutang untuk jasa sebelum akhir periode

pelaporan, maka kelebihan tersebut diakui sebagai aset sepanjang

kelebihan tersebut akan mengurangi pembayaran iuran masa depan

atau pembayaran kembali dalam bentuk kas.

Defined contribution plans are recognized at undiscounted amount as a

liability in the statement of financial position after deducting dues have

been paid and as an expense in the statement of profit or loss and other

comprehensive income. If the contribution already paid exceeds the

dues payable for services before the end of the reporting period, the

excess shall be recognized as an asset all these advantages will reduce

future contribution payments or repayment in cash.

Program manfaat pasti dibentuk tanpa pendanaan khusus dan

didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat

pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk

menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang

terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit .

Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak

karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui

pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Defined benefit plan established without dedicated funding and is based

on years of service and salaries of the employees upon retirement. The

actuarial valuation method used to determine the present value of the

defined benefit obligation, the related current service costs and past

service costs are projected unit credit method. Current service costs,

interest charges and prior service costs that have vested, and the

impact of curtailment or settlement (if any) is recognized in the

consolidated statement of profit or loss and other comprehensive

income .

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 24

(Revisi 2013), “Imbalan Pasca Kerja” untuk pertama kali secara

retrospektif. Berdasarkan revisi atas PSAK tersebut, Perseroan

mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau

penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau

penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas

kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi

dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian

aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan

asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan komprehensif lain dan

disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan langsung

pada laba rugi.

Effective January 1, 2015, the Company adopted PSAK No. 24

(Revised 2013), "Post-Employment Benefits" for the first time

retrospectively. Based on the revision of the PSAK, The Company

recognised gains or losses on the curtailment or settlement of a defined

benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss

on a curtailment or settlement comprises change in the present value of

the defined obligation and any related actuarial gains and losses.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and

changes in actuarial assumptions are recognized as Other

Comprehensive Income and presented as part of equity. Past service

cost is recognized immediately in profit or loss.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak

karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui

pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan

atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan

asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar

daripada 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini

imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi

selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai

imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

Current service costs, interest expense, prior service costs that have

become vested, and the impact of curtailment or settlement (if any) is

recognized in the statement of comprehensive income for the year. Past

service costs are not yet vested and actuarial gains or losses arising

from experience adjustments or changes in actuarial assumptions that

exceed the limits of the corridor or greater than 10% of the fair value of

plan assets or 10% of the value of the defined benefit obligation are

charged or credited to income component loss over the period of the

average remaining working lives of employees, until the benefits

become vested.

53

Page 62: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

3. 3.

v. v.

w. Laba per Saham w. Earnings per Share

x. Kejadian Setelah Periode Pelaporan x. Events After Reporting Period

4. 4.

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang

diungkapkan dalam Catatan 3 pada laporan keuangan konsolidasian,

manajemen diminta untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi nilai

tercatat aset dan liabilitas yang telah disajikan oleh sumber lain. Estimasi

dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain

yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Company and its Subsidiaries accounting policies,

which are described in Note 3 to the consolidated financial statements,

management is required to make judgments, estimates and assumptions

about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily

apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on

historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup

ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh

manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan

serta pengungkapan dalam laporan keuangan.

Management believes that the following represent a summary of the

significant estimates, judgments and assumptions made by the

management, which affected certain reported amounts and disclosures in

the consolidated financial statements.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan berjalan

yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perseroan

dan Entitas Anak pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian

sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam

laporan keuangan konsolidasian. Kejadian-kejadian setelah tanggal

laporan posisi keuangan konsolidasian yang tidak memerlukan

penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam

catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Post year-end events that provide additional information about the

Company and its Subsidiaries financial position at the date of the

consolidated statement of financial position (adjusting events), if any,

are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end

events that are not adjusting events are disclosed in the notes to

consolidated financial statements when material.

PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI

MANAJEMEN

MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND

ASSUMPTIONS

Penggunaan saldo laba yang dilakukan atas dasar keputusan/risalah

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) direalisasikan sesuai

dengan isi keputusan tersebut. Penggunaan tersebut meliputi, tetapi

tidak terbatas pada pembagian dividen dan penyisihan saldo laba ke

cadangan umum. Penggunaan laba untuk dividen dan cadangan

umum diakui sebagai distribusi/pengurang saldo laba, sedangkan

selain kedua hal tersebut diakui sebagai beban (expense) melalui

Rencana Kerja Anggaran Perusahaan.

The use of retained earnings on the basis of decisions / minutes of the

Annual Shareholders Meeting (RUPS) to be realized in accordance with

the content of the decision. Such use includes, but is not limited to the

distribution of dividends and the provision for general reserve to

retained earnings. Use of profits to dividends and reserves generally

recognized as distribution / deduction of retained earnings, while in

addition both are recognized as an expense (expense) through the

Business Budget Plan.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba periode

berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan

jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode

yang bersangkutan.

Earnings per share is computed by dividing the total profit for the period

attributable to owners of the parent by the weighted average number of

ordinary shares outstanding during the period.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang

dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dengan jumlah

ratarata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan

dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is computed by dividing net income

attributable to owners of the Company by the weighted average number

of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential

ordinary shares.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Penggunaan Saldo Laba Berdasarkan Keputusan Rapat Umum

Pemegang Saham

Use of Retained Earnings Based-on The Minutes of the Annual

Shareholders Meeting

54

Page 63: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

4. 4.

Pertimbangan Consideration

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Reserves Losses Impairment of Financial Assets

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang

dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk

menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap

tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah

apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah

mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment losses of loans and receivables are maintained at

an amount which management believes is adequate to cover possible losses

on uncollectible financial assets. At each balance sheet date, the Company

assess specifically whether there is objective evidence that a financial asset

is impaired (doubtful).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan

masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi

kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan

keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan

pembayaran yang signifikan.

Reserves are established based on past collection experience and other

factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or

significant financial difficulties experienced by the debtor or significant delay

in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran

jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian

masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun

yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun

pinjaman dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan

manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau

direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu

evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah

penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang

tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian

penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap

periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang

digunakan.

If there is objective evidence of impairment, the amount and timing of which

can be billed are estimated based on past loss experience. Allowance for

impairment losses established for accounts that have been specifically

identified as impaired. Account loans and receivables are written off when

the financial asset management that can not be collected or realized after

exhausting all means and measures have been implemented. An evaluation

of the receivables, which aims to identify the amount of the allowance to be

set up, carried out at regular intervals throughout the year. Therefore, the

amount and timing of the allowance for impairment losses (allowance for

doubtful accounts) recorded in each period can be different depending on the

judgments and estimates that are used.

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen

untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi

jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan

pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat

mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset

dan liabilitas dalam periode/tahun pelaporan berikutnya.

The preparation of the company and its subdiaries’s consolidated financial

statements requires management to make judgments, estimates and

assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets

and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the

reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could

result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount

of the asset and liability affected in future periods/years.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka

penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh

paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgments are made by management in the process of

applying the company and its subdiaries’s accounting policies that have the

significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial

statements:

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu

sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan

mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (revisi

2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan

diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti

diungkapkan pada Catatan 3h.

The Company establishes the classification of certain assets and liabilities as

financial assets and financial liabilities by considering if the definitions set

PSAK No. 55 (revised 2014) were met. Accordingly, financial assets and

financial liabilities are recognized in accordance with the Company's

accounting policies as disclosed in Note 3h.

PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI

MANAJEMEN (lanjutan)

MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND

ASSUMPTIONS (continued)

55

Page 64: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

4. 4.

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimated Useful Life of Fixed Assets

Pajak Penghasilan Income Tax

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa datang dan

sumber utama estimasi tersebut pada tanggal pelaporan yang

mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material

terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun/periode buku

selanjutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi

dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan

disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa

depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada diluar

kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika

keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of

estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of

causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and

liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company

and its Subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters

available when the consolidated financial statements were prepared. Existing

circumstances and assumptions about future developments may change due

to market changes on circumstances arising beyond the control of the

Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset

tetap selama tahun berjalan.

There was no significant change in the estimated useful lives of fixed assets

during the year.

Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 3m. Estimated Useful Life of Fixed Assets see notes 3m.

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak

penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang

mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan.

Perusahaan memiliki akumulasi rugi fiskal dan mengakui aset pajak

tangguhan atas rugi fiskal tersebut. Jika hasil pemeriksaan pajak mungkin

berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah diestimasi, maka selisih

tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan

tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.

Significant judgment is required in determining the provision for income

taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate

tax determination is uncertain.The Company and its Subsidiaries has

accumulated fiscal loss and recognized deffered tax asset on those fiscal

loss. The final tax outcome of the tax audit is different from the amounts that

were initially estimated, such differences will have an impact on the current

and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such

determination is made.

PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI

MANAJEMEN (lanjutan)

MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND

ASSUMPTIONS (continued)

Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap

berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan

rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi dari masa

manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan

terhadap praktik industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk

aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir

periode pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi

sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan

secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas

penggunaan dari aset. Namun, adalah mungkin, hasil di masa depan dari

operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan

dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor faktor yang

disebutkan di atas.

The Company estimates the useful lives of the assets based on the expected

utilization of assets and supported by plans and business strategy and

market behavior. Estimates of the useful life of fixed assets is based on a

review of the Company's industry practice, internal technical evaluation and

experience with similar assets. The estimated useful lives of at least the end

of each reporting period and are updated if expectations differ from previous

estimates due to physical wear and tear, technical or commercial

obsolescence and legal or other restrictions on the use of the asset.

However, it is possible, future results of operations may be materially

affected by changes in estimates caused by changes in the factors

mentioned above.

Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap akan meningkatkan beban

penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset tetap.

The decline in the estimated useful lives of fixed assets will increase

depreciation and reduce the carrying value of fixed assets.

56

Page 65: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

4. 4.

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilitas

Penurunan Nilai Aset Tak Berwujud Impairment of Intangible Assets

Penurunan estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud akan

meningkatkan beban penyusutan dan menurunkan nilai tercatat aset

tetap dan aset takberwujud.

A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment

and intangible assets would increase the recorded depreciation and

amortization and decrease the carrying values of property and equipment

and intangible assets.

Aset tak berwujud, selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi

penurunan nilai telah terjadi.

Intangible assets, other than goodwill, are reviewed for impairment whenever

impairment indicators are present.

Aset tak berwujud, selain goodwill, diuji penurunan nilai apabila indikasi

penurunan nilai telah terjadi. Penentuan nilai pakai aset takberwujud

membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari

pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut (UPK)

serta tingkat diskonto yang tepat untuk menghitung nilai kini.

Intangible assets, other than goodwill, are tested for impairment when an

indication of impairment has occurred. Determining the value in use of

intangible assets requires estimates of cash flows expected to be generated

from sustainable consumption and final disposal of the asset as well as the

appropriate discount rate to calculate the present value.

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud (lanjutan) Estimated Useful Lives of Property and Equipment and Intangible

Assets (continued)

Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset

takberwujud berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan

didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar.

Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud adalah

berdasarkan penelaahan Perusahaan terhadap praktek industri, evaluasi

teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa

manfaat ditelaah minimal setiap akhir periode pelaporan dan diperbarui

jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan

pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial

dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset.

The company and its subdiaries estimates the useful lives of its fixed assets

based on expected asset utilization as anchored on business plans and

strategies that also consider expected market behavior. The estimation of

the useful lives of fixed assets is based on The company and its subdiaries’s

assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience

with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each of

ending financial period and are updated if expectations differ from previous

estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolence

and legal or other limitations on the use of the assets.

Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat

dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi

yang diakibatkan oleh perubahan faktor faktor yang disebutkan di atas.

It is possible, however, that future results of operations could be materially

affected by changes in the estimates brought about by changes in the

factors mentioned above.

Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3

(tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun sedangkan aset takberwujud masa

manfaatnya 5 (lima) tahun. Ini adalah umur yang secara umum

diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat

mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan

karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat

neto atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, masing-

masing sebesar Rp 835.061.026.270 dan Rp 773.519.533.333.

The company estimates the economic useful lives of property and equipment

between 3 (three) to 5 (five) years while the intangible assets have a useful

life of 5 (five) years. This is the age generally expected in the industry where

the Company does business. Changes in the level of usage and

technological development can affect the economic useful lives and the

residual value of assets, and therefore future depreciation costs may be

revised. Net carrying values of fixed assets as of December 31, 2019 and

2018, amounting to Rp 835,061,026,270 and Rp 773,519,533,333,

respectively

PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI

MANAJEMEN (lanjutan)

MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND

ASSUMPTIONS (continued)

Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia mensyaratkan pengukuran

aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan

penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan

akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan

berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar,

suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat

menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain

financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the

use of estimates.Significant component of fair value measurement is

determined based onobjective evidence derived from diversification (i.e.

foreign exchange, interest rate), while timing and amount of changes in fair

value might differ due to different valuation method used.

57

Page 66: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

4. 4.

Penurunan Nilai Aset Tak Berwujud (lanjutan) Impairment of Intangible Assets (continued)

Pajak Penghasilan Income Tax

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Impairment Loss on Loans and Receivables

Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang

pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi

penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen

membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah

terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi

untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang

direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi

kerugian dan kerugian aktualnya.

The Company and its subsidiaries assess their loans and receivables for

impairment at each reporting date. In determining whether an impairment

loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to

whether there is an objective evidence that loss event has occurred.

Management also makes judgment as to the methodology and assumptions

for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed

regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.

Berdasarkan penilaian manajemen, tidak ada penurunan nilai aset tidak

berwujud pada 31 Desember 2019 dan 2018. Telah membawa nilai-nilai

dari goodwill dan aset tak berwujud lainnya, yang analisis penurunan

diterapkan, yang dijelaskan dalam Catatan 14 atas laporan keuangan

konsolidasi.

Based on the assessment of management, no impairment on intangible

assets in December 31, 2019 and 2018.The carrying values of oodwill and

other intangible assets, on which impairment analysis are applied, were

described in Note 14 to the consolidated financial statements.

Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti

jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena

proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan.

Ketidakpastian timbul terkait dengan intepretasi dari peraturan

perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena

pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui

terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan

pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan

jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi,

Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Pajak penghasilan telah

diungkapkan dalam Catatan 20.

In certain circumstances, the Company may not be able to determine the

exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing

investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties

exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the

amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be

recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies

similar considerations as it would use in determining the amount of a

provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions,

Contingent Liabilities and Contingent Asset. Income tax is disclosed in Note

20.

Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang

pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi

penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen

membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah

terjadi.

The Company assesses impairment of loans and receivables at each

reporting date. In determining whether an impairment loss should be

recorded in the income statement, management makes judgments, whether

there is objective evidence that a loss has occurred.

Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3

(tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun sedangkan aset tak berwujud masa

manfaatnya 5 (lima) tahun. Ini adalah umur yang secara umum

diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat

mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan

karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat

neto atas aset tetap pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, masing-

masing sebesar Rp2.221.800.575 dan Rp2.089.280.138 Penjelasan rinci

diungkapkan dalam Catatan 13.

The Company estimates the useful lives of the assets among the three (3)

up to 10 (ten) years while the useful life of intangible assets 5 (five) years.

This is the age that generally expected in the industry in which the Company

does business. Changes in the level of usage and technological

developments could affect the economic useful lives and residual values of

assets, and therefore the future depreciation charges may be revised. The

net carrying value of fixed assets as of December 31, 2019 and 2018

respectively Rp2.221.800.575 and Rp2.089.280.138. Detailed explanation is

disclosed in Note 13.

PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI

MANAJEMEN (lanjutan)

MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND

ASSUMPTIONS (continued)

Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi asumsi yang digunakan dalam

estimasi nilai pakai dalam laporan keuangan adalah tepat dan wajar,

namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut

dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah

kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada

hasil operasi Perusahaan.

Management believes that the assumptions used in the estimation of the

value in use in the financial statements are accurate and reasonable,

however, significant changes in these assumptions could have a significant

impact on the amount of recoverable amount and the amount of the

impairment loss that occurs may have a material effect on the operating

results of the Company.

58

Page 67: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

4. 4.

Penurunan Nilai Aset Tetap Impairment of Property and Equipment

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas Cash

Induk Perusahaan The Company

Entitas Anak Subsidiaries

Sub Jumlah Sub Total

Bank Bank

Rupiah Rupiah

Pihak Berelasi : Related Parties :

Induk Perusahaan The Company

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT BPD Jawa Tengah PT BPD Jawa Tengah

Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Pembangunan PT Bank Pembagunan

Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Sub Jumlah Sub Total303.646.863 1.359.877.646

248.386.149 232.989.051

48.260.708 45.043.946

5.814.971 2.090.142

4.850.000 4.850.000

68.364.994.962 44.628.862.724

1.185.035 1.079.754.507

48.341.053.759 40.549.872.902

8.606.231.212 2.888.589.041

11.412.859.991 1.185.550.781

932.863.145 1.600.000.000

5.750.497 6.790.817

938.613.642 1.606.790.817

Penelaahan penurunan nilai dilakukan bila terdapat indikasi adanya

penurunan nilai. Penentuan nilai wajar aset memerlukan estimasi arus

kas yang diharapkan diperoleh dari penggunaan berkelanjutan dan

pelepasan aset tersebut. Setiap perubahan signifikan pada asumsi yang

digunakan dalam menentukan nilai wajar dapat memberikan dampak

yang material terhadap penilaian nilai yang terpulihkan dan setiap

kerugian penurunan nilai yang dihasilkan dapat memberikan dampak

terhadap hasil operasi.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are

present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash

flows expected to be generated from the continued use and ultimate

disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used

in determining the fair value may materially affect the assessment of

recoverable values and any resulting impairment loss could have a material

impact on results of operations.

2019 2018

PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI

MANAJEMEN (lanjutan)

MANAGEMENT USE OF ESTIMATES, JUDGMENTS AND

ASSUMPTIONS (continued)

31 Desember / December 31,

59

Page 68: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Entitas Anak Entitas Anak

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Bank Bank

Mata Uang Asing Foreign Currency

Pihak Berelasi: Related Parties:

Induk Perusahaan The Company

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(2019:USD 1.790,48 ; 2018: USD 1.846,77 ) (2019:USD 1.790,48 ; 2018: USD 1.846,77 )

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(2019:USD 1.374,99; 2018; USD 1.404,66) (2019:USD 1.374,99; 2018; USD 1.404,66)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(2019:USD 2.626,76; 2018: USD 887,55) (2019:USD 2.626,76; 2018: USD 887,55)

Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Entitas Anak

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(2019:USD 0; 2018: USD 0 ) (2019:USD 0; 2018: USD 0 )

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third Parties

Entitas Anak Subsidiary

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Bank Kesejahteraan Ekonomi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

39.321.325

80.517.789 59.936.569

- -

- -

80.517.789 59.936.569

114.555.288

19.113.736 20.340.881

24.889.462 12.852.612

73.577.242.521 46.821.233.785

36.514.591 26.743.076

1.253.736 1.625.736

4.908.600.696 832.493.415

5.851.876 -

4.892.584.828 814.910.964

8.910.256 15.956.715

2019 2018

31 Desember / December 31,

114.555.288 39.321.325

73.772.315.598 46.920.491.679

60

Page 69: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Deposito Berjangka Time deposit

Rupiah: Rupiah:

Pihak Berelasi Related Parties

Induk Perusahaan The Company

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Kas dan Setara Kas Total Cash and Cash Equivalents

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

Pihak Ketiga Third Partiesa. Sudah difakturkan Billeda.b. Belum difakturkan Unbilledb.Sub Jumlah Sub Total

Pihak Berelasi Related Partiesa. Sudah difakturkan Billeda.b. Belum difakturkan Unbilledb.Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total75.933.926.213 348.590.818.877

31 Desember / December 31,

- 2.997.146.280

74.710.929.240 51.524.428.776

Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito yang jatuh

tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and

deposits with original maturities of three months or less from date of

acquisition.

- 2.997.146.280

- -

2019 2018

- -

18.839.826.808 51.975.214.369

31.705.729.681 51.841.147.987

50.545.556.489 103.816.362.356

23.554.271.885 239.650.278.495

1.834.097.839 5.124.178.026

25.388.369.724 244.774.456.521

Seluruh kas dan setara kas adalah milik Perusahaan. Saldo kas dan

setara kas tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman

lainnya.

The whole cash and cash equivalents are property of the Company. The

balance of cash and cash equivalents are not pledged as collateral for loans

and other borrowings.

2019 2018

31 Desember / December 31,

61

Page 70: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Rincian piutang usaha sudah difakturkan: Details of trade receivable - billed:

Pihak Ketiga Third Parties

Rupiah Rupiah

Induk Perusahaan The Company

PT Mitra Buana Komputindo PT Mitra Buana KomputindoPT Telemedia Onyx Pratama PT Telemedia Onyx PratamaPT Asiatel Globalindo PT Asiatel GlobalindoPT Torindo Utama Sakti PT Torindo Utama SaktiPT Puncak Mas Utama PT Puncak Mas UtamaPT Sarana Global Indonesia PT Sarana Global IndonesiaPT Sky Energy Indonesia Tbk PT Sky Energy Indonesia TbkPT Indo Pratama Teleglobal PT Indo Pratama TeleglobalPT Perangkat Antar Network (PAN) PT Perangkat Antar Network (PAN)PT Mora Telematika Indonesia PT Mora Telematika IndonesiaPT Bumi Hardana Sakti PT Bumi Hardana SaktiPT Pekalongan Suka Mandiri PT Pekalongan Suka MandiriPT CMI Teknologi PT CMI TeknologiPT Nokia Siemens Networks PT Nokia Siemens NetworksPT Sampoerna Telekomunikasi Indones PT Sampoerna Telekomunikasi IndonesPT Inti Bangun Sejahtera Tbk PT Inti Bangun Sejahtera TbkPT Indonesia Comnets Plus PT Indonesia Comnets PlusPT Aplikanusa Lintasarta PT Aplikanusa LintasartaPT Wira Widyatama PT Wira WidyatamaPT Hasian Prima Telindo PT Hasian Prima Telindo

PT Aria Graha PT Aria Graha

PT Ilamaru Jaya PT Ilamaru Jaya

PT Huawei Tech Investment PT Huawei Tech Investment

Lainnya (di bawah Rp 500 Juta) Others (below Rp 500 million)

Dikurangi: Less:

Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment Losses

Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak SubsidiariesPT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Solusindo Kreasi Pratama PT Solusindo Kreasi PratamaPT Nokia Solution and Network Indonesia PT Nokia Solution and Network IndonesiaPT Telekom Akses PT Telekom Akses PT Surya Energi Indotama PT Surya Energi IndotamaPT Kawani Ridho Mandiri PT Kawani Ridho MandiriPT Siemens Indonesia PT Siemens IndonesiaPT Nokia Network PT Nokia NetworkCV Kawani CV KawaniPT Tower Bersama Group PT Tower Bersama GroupPT Inti Bangun Sejahtera PT Inti Bangun SejahteraPT Widya Karya Utama PT Widya Karya UtamaPT Mitrayasa Sarana Informasi PT Mitrayasa Sarana InformasiLainnya OthersDikurangi: Reduce:

Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment LossesSub Jumlah Sub Total

- 192.827.121

82.126.936 82.126.936

- 29.558.496

58.639.446 -

376.883.460 2.845.001.674

77.235.861 296.542.918

(481.237.988) (557.985.198)

- 433.914.971

- 401.348.229

- 270.805.000

284.504.205 515.141.466

- 491.412.109

(215.807.812.864) (1.850.095.044)

4.227.935.078 234.522.136.203

- 689.309.626

270.805.000 -

84.810.000 -

- -

722.495.915 -

1.471.068.220 1.266.610.840

26.600.000 366.545.453

- 206.779.094

192.000.000 187.636.364

752.131.820 683.233.958

- 390.129.811

- 380.836.030

524.734.584 -

517.000.000 -

1.128.238.659 1.128.238.659

- 979.389.675

694.795.918 694.795.918

- 4.124.475.604

1.318.000.000 1.518.000.000

647.214.750 1.479.377.132

8.950.000.000 10.062.285.000

- 7.804.500.000

- 4.596.313.400

2.588.383.767 -

57.682.651.950 57.682.651.950

56.682.649.950 56.682.649.950

2019 2018

31 Desember / December 31,

86.137.782.409 86.137.782.409

62

Page 71: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Taka Mitra Solusi PT Taka Mitra Solusi

PT KSO Fusindo PT KSO Fusindo

PMD Magetan PMD Magetan

PT Multitech Trans Nusantara PT Multitech Trans Nusantara

PT Silfarona Perdana PT Silfarona Perdana

PT Infinity Putra Omega PT Infinity Putra Omega

PT Mitra Bakti Inti Persada PT Mitra Bakti Inti Persada

Biznet Biznet

PT Fusindo Soka PT Fusindo Soka

Pangkalan Utama TNI AL Pangkalan Utama TNI AL

PT Genta Prima Pertiwi PT Genta Prima Pertiwi

RS Marinir Cilandak RS Marinir Cilandak

PT Alpha Citra Raya PT Alpha Citra RayaLainnya OthersSub Jumlah Sub Total

Pihak Ketiga - Bersih Total Third Parties - Net

Pihak Berelasi Related Parties

Rupiah RupiahInduk Perusahaan The CompanyPT Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero)PT Patra Badak Arun Solusi PT Patra Badak Arun SolusiPT Telekomunikasi Selular PT Telekomunikasi SelularPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat IndonesiaPT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaPT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)PT Dayamitra Telekomunikasi PT Dayamitra TelekomunikasiPT Inti Global Optical Communication PT Inti Global Optical CommunicationKomisi Pengawas Persaingan Usaha Komisi Pengawas Persaingan UsahaLainnya (di bawah Rp200 juta) Others (below Rp200 million)

Dikurangi: Less:

Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment LossesSub Jumlah Sub Total

Pihak Berelasi Related PartiesEntitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero)PT JK Network PT JK NetworkPT Pindad (Persero) PT Pindad (Persero)PT Mitra Bakti Inti Persada PT Mitra Bakti Inti PersadaLainnya Others

Dikurangi: Reduce:

Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment LossesSub Jumlah Sub Total

163.924.397 -

(920.127.100) (912.627.100)

1.295.494.548 2.838.188.781

- 1.810.500.000

934.450.651 1.027.688.781

912.627.100 912.627.100

16.296.150 826.247.224

(4.983.186.119) (4.966.889.969)

17.285.772.260 49.137.025.588

565.950.000 565.950.000

- -

204.619.500

7.216.209.530 32.504.225.613

- -

28.042.950

18.949.453.347 2.283.140.618

2.654.548.046 -

720.004.328

4.246.885.641

1.722.945.700

1.630.274.470 10.455.100.032

3.289.000.000 7.020.520.000

- 2.731.872.688

23.554.271.885 239.650.278.495

206.844.514 -

11.451.905

10.542.950

48.400.000 -

- 46.400.000

- 19.141.920

18.000.000 18.000.000

31 Desember / December 31,

203.140.923

- 195.895.625

2019 2018

16.632.000.000 -

1.613.147.902 1.364.809.200

615.910.590

- 407.710.000

-

63

Page 72: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Pihak Berelasi Related PartiesEntitas Anak SubsidiariesPT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaPT Virama Karya PT Virama KaryaPT Mitra Bakti Inti Persada PT Mitra Bakti Inti PersadaSub Jumlah Sub Total

Jumlah Pihak Berelasi - Bersih Total Related Parties - Net

Jumlah Piutang Difakturkan- Bersih Billied Trade Receivables - Net

Induk Perusahaan The Company

Dibawah 1 tahun Under 1 year

1 tahun sampai 2 tahun 1 year to 2 year

Lebih dari 2 tahun sampai 3 tahun More than 2 years to 3 year

Lebih dari 3 tahun sampai 4 tahun More than 3 years to 4 year

Lebih dari 4 tahun More than 4 year

Dikurang: penurunan nilai piutang Less: impairment of receivables

Jumlah Total

Rincian piutang usaha belum difaktur: Details of trade accounts receivable - unbilled:

Pihak Ketiga Third Parties

Rupiah Rupiah

Induk Perusahaan The CompanyKonsorsium Mitra ECI - INEO Konsorsium Mitra ECI - INEOPT FiberHome Technologies Indonesi PT FiberHome Technologies IndonesiPT Indonesia Comnets Plus PT Indonesia Comnets PlusPT PINS Indonesia PT PINS IndonesiaPT Aplikanusa Lintasarta PT Aplikanusa LintasartaPT Indosat Tbk PT Indosat TbkPT Huawei Tech Investment PT Huawei Tech InvestmentPT ZTE Indonesia PT ZTE IndonesiaPT Ericsson Indonesia PT Ericsson IndonesiaYIPENG, PTE, LTD YIPENG, PTE, LTD

Dikurangi: Less:

Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment LossesSub Jumlah Sub Total946.945.775 3.035.939.000

-

-

27.041.990 2.893.339.000

216.430.198 216.430.198

- 130.000.000

14.000.000.000 14.000.000.000

907.303.785 -

-

- -

(14.238.516.198) (14.238.516.198)

22.086.000 22.086.000

12.600.000 12.600.000

-

144.339.486 1.478.622.895

1.534.996.322 1.128.238.659

42.394.098.693 291.625.492.864

46.501.588.581 48.736.478.493

6.386.504.066 247.772.119.944

210.019.034.309 797.630.184

Rincian umur piutang usaha sudah difaktur yang dihitung sejak tanggal

faktur adalah sebagai berikut:

The aging of billed of trade receivables from the date of invoice is as follows:

18.839.826.808 51.975.214.369

42.394.098.693 291.625.492.864

264.586.462.764 299.913.090.175

(222.192.364.071) (8.287.597.311)

212.160.000 -

46.400.000 -

258.560.000 -

2019 2018

31 Desember / December 31,

64

Page 73: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Rincian piutang usaha belum difaktur: Details of trade accounts receivable - unbilled:

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Damai Sejati (ITCOMM) PT Damai Sejati (ITCOMM)PT Graha Informatika Nusantara PT Graha Informatika NusantaraPT Inti Bangun Sejahtera PT Inti Bangun SejahteraPT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia TbkPT Tower Bersama Grup PT Tower Bersama GrupLainnya (di bawah Rp50 juta) Others (below Rp50 million)Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Piutang Pihak Ketiga Total Receivables Third Parties

Pihak Berelasi: Related Parties:

Induk Perusahaan The CompanyPT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Telekomunikasi Indonesia TbkPT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPerum LPPNPI / Airnav Perum LPPNPI / AirnavPT Dayamitra Telekomunikasi PT Dayamitra TelekomunikasiPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)PT Bank Negara Indonesia (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero)PT Inti Bisa Fintech (IBF) PT Inti Bisa Fintech (IBF)PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)Lainnya (di bawah Rp2 miliar) Others (bellow Rp2 billion)Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Pindad (Persero) PT Pindad (Persero)PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)PT Telkom Akses PT Telkom Akses Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Piutang Pihak Berelasi Total Related Parties

Jumlah Piutang Belum Difaktur Total Unbill Receivable

- 763.162.876

- 429.204.912

487.000.000 -

2.151.294.950 -

- 1.588.553.392

-

10.778.337 -

897.778.337 5.402.243.775

31.705.729.681 51.841.147.987

33.539.827.520 56.965.326.013

642.000.000 4.507.359.505

245.000.000 894.884.270

30.807.951.344 46.438.904.212

2019 2018

-

6.715.720.944 40.027.685.820

6.414.300.000 2.572.665.000

5.730.874.890 2.250.000.000

- 278.128.900

887.152.064 2.088.239.026

1.834.097.839 5.124.178.026

473.428.168 398.469.886

- 129.876.396

413.723.896 89.396.056

6.395.673.060 -

2.913.087.500 -

31 Desember / December 31,

65

Page 74: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Induk Perusahaan The Company

Barang Jadi Finished Goods

Barang Dalam Kirim Goods In Inquiry

Jasa Proyek Dalam Penyelesaian Services Projects in Progress

Bahan baku Raw Material

Bahan Tambahan Supplies MaterialSub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

Persediaan Dalam Penyelesaian Work In Proses

Persediaan Barang Jadi Finished Good

Persediaan Bahan baku Raw MaterialSub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

Persediaan Barang Jadi Finished Goods InventorySub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

314.513.962 1.087.909.000

252.365.505.375 268.480.196.095

2.601.702.194 2.088.168.454

314.513.962 1.087.909.000

Stocks / Persediaan Barang Jadi yang terletak di Jl. Moch.Toha No. 77

diasuransikan terhadap Jaminan Kredit Modal Kerja Bank BRI periode 30

November 2019 sampai 30 November 2020, dengan nilai nilai

pertanggungan Rp 90.329.213.406,00.

Stocks / Inventories of Finished Goods located on Jl. Moch.Toha No. 77

insured against BRI's Working Capital Credit Guarantee for the period 30

November 2019 to 30 November 2020, with a coverage value of Rp

90,329,213,406.00.

Stocks Material Gedung J & Y yang terletak di Jl. Moch.Toha No. 77

diasuransikan terhadap Proyek Granular & IKR Migrasi periode 23

November 2019 sampai 23 November 2020, dengan nilai pertanggungan

Rp 50.393.367.359,00.

Material Stocks of J & Y building's located on Jl. Moch.Toha No. 77 insured

against the Granular & IKR Migration Project from 23 November 2019 to 23

November 2020, with a coverage value of Rp 50,393,367,359.00.

1.839.476.186 488.766.163

300.639.943 491.455.787

249.449.289.219 265.304.118.641

461.586.065 1.107.946.504

1.345.614.093 3.440.868.906

453.929.796 1.821.340.369

94.275.245.828 73.524.265.750

35.577.944.770 43.701.706.943

2019 2018

117.796.554.732 142.815.936.673

31 Desember / December 31,

66

Page 75: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

8. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA 8. PREPAID EXPENSES AND ADVANCES

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

Uang Muka Operasional Advances OperationalLainnya (di bawah Rp50 juta) Others (beliw Rp50 million )

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

Uang Muka Operasional Operational Advances

Jumlah Total

9. ASET LANCAR LAINNYA 9. OTHER CURRENT ASSETS

Induk Perusahaan The CompanyPT Maleo Emtiga PT Maleo Emtiga

Piutang Tenant Tenant receivables

Deposit Sewa Gedung Building Rental DepositPersediaan Dead Stock Inventory Dead Stock

Pendapatan Bunga Deposito Interest Income DepositSub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

Piutang Lainnya Other Receivable

PT Inti konten Indonesia PT Inti konten Indonesia

Piutang Lainnya Other ReceivableSub Jumlah Sub Total

Dikurangi: Less:

Provisi Kerugian Penurunan Nilai Provision for Impairment Losses

Jumlah Total

11.115.343.105 -

(31.677.109.102) (20.561.765.997)

25.627.092.802 25.178.160.501

5.556.715.390 3.784.840.478

16.567.391.493 18.687.574.980

22.124.106.883 22.472.415.457

- 4.870.363

35.180.095.021 23.267.511.041

20.561.765.997 20.561.765.997

3.396.913.416 2.597.802.178

106.072.503 103.072.503

1.737.453.263

2019 2018

1.641.256.632 501.069.047

96.196.631 454.360.673

- 9.500.000.000

31 Desember / December 31,

10.455.429.720

2019 2018

31 Desember / December 31,

67

Page 76: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS

Biaya Perolehan: Acquisition Costs:

Tanah Land

Bangunan dan Building and

Emplasemen Emplasemen

Mesin dan Machinery and

Instalasi Equipment

Alat Ukur dan Measurement and

Perkakas Kerja Work Tools

Inventaris Kantor Inventory Office

dan Gudang and Warehouse

Alat Olah Data Processing

Data Equipment

Kendaraan Vehicles

Tower Disewakan Tower for leased

Aset Dalam Aset in Progress

Pembangunan

Jumlah Total

Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation :

Bangunan dan Building and

Emplasemen Emplasemen

Mesin dan Machinery and

Instalasi Equipment

Alat Ukur dan Measurement and

Perkakas Kerja Work Tools

Inventaris Kantor Inventory Office

dan Gudang and Warehouse

Alat Olah Data Processing

Data Equipment

Kendaraan Vehicles

Tower Disewakan Tower for leased

Jumlah Total

Nilai Buku Book Value

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additions

Pengurangan/

Deduction

Reklasifikasi/

Reclassification

Saldo Akhir/ Ending

Balance

2019

819.240.250.000

47.297.290.585

7.326.579.327

40.596.888.006

6.343.970.507

9.501.844.378

559.771.186

1.840.081.533

-

932.706.675.522

35.211.494.489

5.358.404.464

40.158.911.950

6.063.148.908

-

-

(2.827.880.231)

-

(1.924.694.610)

(386.193.875)

(34.535.801)

(482.455.881)

-

367.516.130

(195.645.970)

-

-

-

(1.964.283)

-

-

(2.194.783.585)

86.885.242

71.293.025

-

-

40.932.182.402

6.331.909.813

121.394.593

2.905.766.029

-

(3.848)

-

(31.428.540)

-

-

(2.194.783.590)

-

-

-

(2.196.747.868)

(386.193.896)

(34.535.806)

40.179.553.978

6.010.799.467

8.740.049.161

2.754.554.764

1.556.827.456

99.477.701.351

773.519.533.330

61.043.250.000

3.466.494.653

124.867.857

82.328.040

46.596.500

-

-

-

6.424.821.730

-

-

(1.924.694.648)

-

(2.541.070.256)

1.678.222.049

97.645.649.256

835.061.026.270

8.615.696.217

559.771.179

64.763.537.050

1.400.399.695

858.277.344

(2.226.215.978)

758.197.000.000

43.830.799.780

9.126.406.118

9.984.300.259

2.754.554.776

1.840.081.533

-

872.997.234.681

33.811.094.794

68

Page 77: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

Biaya Perolehan: Acquisition Costs:

Tanah Land

Bangunan dan Building and

Emplasemen Emplasemen

Mesin dan Machinery and

Instalasi Equipment

Alat Ukur dan Measurement and

Perkakas Kerja Work Tools

Inventaris Kantor Inventory Office

dan Gudang and Warehouse

Alat Olah Data Processing

Data Equipment

Kendaraan Vehicles

Tower Disewakan Tower for leased

Aset Dalam Aset in Progress

Pembangunan

Jumlah Total

Akumulasi Penyusutan: Accumulated Depreciation :

Bangunan dan Building and

Emplasemen Emplasemen

Mesin dan Machinery and

Instalasi Equipment

Alat Ukur dan Measurement and

Perkakas Kerja Work Tools

Inventaris Kantor Inventory Office

dan Gudang and Warehouse

Alat Olah Data Processing

Data Equipment

Kendaraan Vehicles

Tower Disewakan Tower for leased

Jumlah Total

Nilai Buku Book Value770.023.644.698 773.519.533.334

2.754.554.764 - - - 2.754.554.764

1.475.897.727 80.929.729 - - 1.556.827.456

100.795.701.896 2.908.962.378 (2.253.205.105) (1.973.757.819) 99.477.701.351

5.952.763.293 66.626.479 - (8.590.305) 6.010.799.467

8.276.848.291 464.421.871 (280.000) (941.000) 8.740.049.161

6.602.280.702 696.548.061 - (874.007.033) 6.424.821.730

40.997.735.987 280.269.322 (8.231.850) (1.090.219.481) 40.179.553.978

34.735.621.133 1.320.166.916 (2.244.693.255) - 33.811.094.794

1.475.897.753 364.183.780 - - 1.840.081.533

1.611.056.347 - (1.611.056.347) - -

870.819.346.594 5.773.061.570 (2.713.730.300) (881.443.183) 872.997.234.681

6.126.593.954 213.224.255 (472.310) (7.436.086) 6.331.909.813

8.714.757.070 1.273.293.189 (3.750.000) - 9.984.300.259

2.754.554.776 - - - 2.754.554.776

9.539.227.415 461.185.800 - (874.007.097) 9.126.406.118

758.197.000.000 - - - 758.197.000.000

40.486.475.234 3.344.324.546 - - 43.830.799.780

2018

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additions

Pengurangan/

Deduction

Reklasifikasi/

Reclassification

Saldo Akhir/ Ending

Balance

41.913.784.045 116.850.000 (1.098.451.643) - 40.932.182.402

Berdasarkan Laporan Penilaian No. 01719/2.0131-

00/PI/06/0375/0/VII/2019 tanggal 29 Juli 2019, nilai pasar aset tanah

Tegalega bertambah sebesar Rp 4.895.000.000, selain itu berdasarkan

Laporan Penilaian No 02507/2.0131-00/PI/06/0531/0/X/2019 tanggal 23

Oktober 2019, nilai pasar aset tanah Palasari bertambah sebesar Rp

56.148.250.000. Penilaian dilakukan oleh Penilai Publik atas nama

Kantor Jasa Penilai Publik Sugianto Prasodjo dan Rekan yang bertujuan

untuk memberikan opini tentang Nilai Pasar dan Indikasi Nilai Likuidasi

terhadap properti yang dinilai pada tanggal penilaian untuk tujuan

Penjaminan Utang pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Based on the Appraisal Report No 01719 / 2.0131-00 / PI / 06/0375/0 / VII /

2019 dated July 29, 2019, the market value of Tegalega's land assets

increased by Rp 4,895,000,000, in addition based on the Appraisal Report

No 02507 / 2.0131- 00 / PI / 06/0531/0 / X / 2019 dated October 23, 2019,

the market value of Palasari's land assets increased by Rp 56,148,250,000.

The valuation is carried out by the Public Appraiser on behalf of the Public

Appraisal Service Office Sugianto Prasodjo and Partners who aim to provide

an opinion on Market Value and Indication of the Liquidation Value of the

property valued at the date of the valuation for the purpose of Debt

Guarantee at PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

69

Page 78: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

Tanah dan bangunan tertentu diikat secara fidusia sebagai jaminan atas

pinjaman kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Land and buildings are bound by fiduciary as collateral for loans to PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Bangunan Gedung GKP, GPT, Genset dan Kantor Property , Masjid dan

sarana pendukung lainnya yang berlokasi di Jl. Moch.Toha No. 77

diasuransikan terhadap resiko kerugian "Property All Risk " dan

"Earthquake " dengan jangka waktu pertanggungan mulai tanggal 11

Maret 2017 sampai dengan 11 Maret 2018, total nilai pertanggungan

Rp36.074.685.045, dan diperpanjang untuk jangka waktu mulai tanggal

11 Maret 2018 sampai dengan 11 Maret 2019, total nilai pertanggungan

Rp32.199.931.998.

GKP, GPT, Genset and Property Offices, Mosques and other supporting

facilities located on Jl. Moch. Toha No. 77 is insured against the risk of loss

of "Property All Risk" and "Earthquake" with the period of coverage starting

March 11, 2017 to March 11, 2018, the total sum insured is Rp.

36,074,685,045, and extended for the period from March 11, 2018 to March

11, 2019, the total sum insured is Rp. 32,199,931,998.

Bangunan Gedung GKL dan sarana pendukung lainnya yang berlokasi di

Jl. Moch Toha No.77 diasuransikan terhadap resiko kerugian "Property

All Risk" dan "Earthquake" dengan jangka waktu pertanggungan mulai

07 Agustus 2016 sampai dengan 07 Agustus 2017, total nilai

pertanggungan Rp8.960.858.915,31 dan diperpanjang untuk jangka

waktu mulai tanggal 07 Agustus 2017 sampai dengan 07 Agustus 2018.

GKL Building and other supporting facilities located on Jl. Moch Toha No.77

is insured against the risk of loss "Property All Risk" and "Earthquake" with

coverage period starting 07 August 2016 until 07 August 2017, total

coverage Rp8,960,858,915.31 and extended for the period from August 7,

2017 until August 07, 2018.

Management believes that the insurance coverage is adequate to cover

possible losses on the assets insured..

Bangunan Gedung A, B ,C , Gedung Prodsentral, Gedung Utama, Pabrik

PCB, Gedung Kimia, Bengkel Kontruksi 1&2, Ruang Diesel, Poliklinik,

Masjid, Gedung Rumah Tangga dan sarana pendukung lainnya yang

berlokasi di Jl. Moch Toha No. 255 Palasari diasuransikan terhadap

resiko kerugian "Property All Risk" dengan jangka waktu pertanggungan

mulai 07 Februari 2018 sampai dengan 07 Februari 2019, total nilai

pertanggungan Rp 24.130.867.920.

Building A, B, C, Prodsentral Building, Main Building, PCB Factory, Chemical

Building, 1 & 2 Construction Workshop, Diesel Room, Polyclinic, Mosque,

Household Building and other supporting facilities located on Jl. Moch Toha

No. 255 Palasari is insured against the loss risk of "Property All Risk" with

the insurance period starting February 7, 2018 until February 7, 2019, the

total sum insured is Rp. 24,130,887,920.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup

untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang

dipertanggungkan.

70

Page 79: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

11. PENYERTAAN JANGKA PANJANG 11. LONG TERM INVESTMENTS

Kepemilikan Langsung/Owners Direct

Metode Ekuitas/Equity method

PT Inti Pisma Internasional

Metode Biaya/Cost method

PT Maleo Emtiga

PT Bangtelindo

PT Smart Telecom

Sub Jumlah/Sub Total

Dikurangi Provisi Penurunan Nilai:/

Reduced Provision for Impairment:

PT Inti Pisma Internasional

PT Maleo Emtiga

PT Bangtelindo

PT Smart Telecom

Sub Jumlah/Sub Total

Jumlah/Total

Kepemilikan Tidak Langsung/Indirect Ownership

PT Mitra Bhakti Inti Perdana

PT Inti Global Optical Communication

PT Internasional Serat Optik

Sub Jumlah/Sub Total

Metode Biaya/Cost method

Primer Tel.Int.Ltd

PT JK Inet

Sub Jumlah/Sub Total

Dikurangi Provisi Penurunan Nilai:/

Less: Provision for Impairment:

Primer Tel.Int.Ltd

PT International Serat Optik

PT JK Inet

Jumlah/Total

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(10.948.601.508) (11.073.601.508)

-

213.502.678

-

213.502.678

-

-

-

(8.573.601.509)

(1.567.500.000)

(807.500.000)

-

-

-

-

-

-

-

-

(2.114.890.000)

(2.114.890.000)

(125.000.000)

20.866.730.658

32%

25%

33%

9,0%

17,0%

2,65%

0,06%

250.000.000

12.666.450.312

42.994.929.435

(78.479.123)

(30.000.000.000)

(250.000.000)

(10.551.560.312)

(40.880.039.435)

2.114.890.000

-

8.016.741.828

250.000.000

12.666.450.312

42.994.929.435

(78.479.123)

(30.000.000.000)

(250.000.000)

(12.666.450.312)

(42.994.929.435)

-

1.203.239.149

6.813.502.678

1.650.000.000

9.666.741.827

Persentase

Kepemilikan/

Ownership

Percentage

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Pelepasan Addition/

Deduction

Bagian Laba/Rugi

Profit/Loss Portion

Saldo

Akhir/Ending

Balance

2019

78.479.123

30.000.000.000

78.479.123

30.000.000.000

22%

8.573.601.509

850.000.000

9.423.601.509

-

(82.500.000)

(42.500.000)

-

-

-

-

-

8.573.601.509

850.000.000

9.423.601.509

(8.573.601.509)

(1.650.000.000)

(850.000.000)

9.453.239.149

1.650.000.000

1.203.239.149

6.600.000.000

-

Rincian investasi pada entitas asosiasi per 31 Desember 2019 dan 2018

sebagai berikut:

Details of investments in associates per December 31, 2019 and 2018 is as

follows :

71

Page 80: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

11. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 11. LONG TERM INVESTMENTS (continued)

Kepemilikan Langsung/Owners Direct

Metode Ekuitas/Equity method

PT Inti Pisma Internasional

Metode Biaya/Cost method

PT Maleo Emtiga

PT Bangtelindo

PT Smart Telecom

Sub Jumlah/Sub Total

Dikurangi Provisi Penurunan Nilai:/

Reduced Provision for Impairment:

PT Inti Pisma Internasional

PT Maleo Emtiga

PT Bangtelindo

PT Smart Telecom

Sub Jumlah/Sub Total

Jumlah/Total

Kepemilikan Tidak Langsung/Indirect Ownership

PT Mitra Bhakti Inti Perdana

PT Inti Global Optical Communication

PT Internasional Serat Optik

Sub Jumlah/Sub Total

Metode Biaya/Cost method

Primer Tel.Int.Ltd

PT JK Inet

Sub Jumlah/Sub Total

Dikurangi Provisi Penurunan Nilai:/

Less: Provision for Impairment:

PT International Serat Optik

PT JK Inet

Jumlah/Total

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(125.000.000)

-

-

-

-

-

-

2018Persentase

Kepemilikan/

Ownership

Percentage

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Pelepasan Addition/

Deduction

Bagian Laba/Rugi

Profit/Loss Portion

22%

(78.479.123)

17,0%

2,65%

0,06%

(30.000.000.000)

(250.000.000)

(10.551.560.312)

(40.880.039.435)

2.114.890.000

1.203.239.149

30.000.000.000

250.000.000

12.666.450.312

42.994.929.435

1.203.239.149

6.600.000.000

1.650.000.000

78.479.123

-

-

-

-

-

-

-

(451.242.183)

-

(451.242.183) 9.874.843.692

850.000.000

-

-

(78.479.123)

(30.000.000.000)

-

Saldo

Akhir/Ending

Balance

(250.000.000)

(10.551.560.312)

(40.880.039.435)

2.114.890.000

(82.500.000)

(42.500.000)

(82.500.000)

(42.500.000)

9.453.239.149

78.479.123

30.000.000.000

250.000.000

12.666.450.312

42.994.929.435

(125.000.000)

20.866.730.659

-

21.442.972.841

PT Bangtelindo berdiri pada tahun 1995 dan merupakan perusahaan

yang bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi, jasa instalasi, sarana

telekomunikasi, sistem jaringan kabel bawah tanah. Kepemilikan saham

pada Bangtelindo telah mengalami dilusi dari sebelumnya 4% menjadi

2,65% sejak bulan Juli 2007.

PT Bangtelindo established in 1995 and is a company engaged in the

business of construction services, installation services, telecommunications

facilities, underground cable network system. Bangtelindo shareholding has

been diluted from the previous 4% to 2.65% since July 2007.

Pada tahun buku 2014 PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia

(Bangtelindo) membukukan laba setelah pajak sebesar Rp

5.981.448.021,4. Deviden yang telah dibayarkan sebesar Rp.55.477.930.

8.573.601.509

850.000.000

9.423.601.509

6.600.000.000

1.650.000.000

9.453.239.149

9.024.843.692

32%

25%

33%

9,0%

-

-

In fiscal year 2014, PT Bangtelindo posted a profit after tax of Rp

5.981.448.021,4. Dividends have been paid out by Rp.55.477.930.

PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo)

72

Page 81: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

11. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 11. LONG TERM INVESTMENTS (continued)

PT Smart Telecom PT Smart Telecom

PT Inti Pisma Internasional (PT IPI) PT Inti Pisma Internasional (PT IPI)

PT Mitra Bhakti Inti Perdana PT Mitra Bhakti Inti Perdana

Sebelum sebagian sahamnya diakuisisi oleh INTENS, 100% saham PTI

dimiliki oleh PT Konten Indonemedia Pratama (KIP) yang merupakan

distributor dan pemegang merk Handphone IMO.

PT Premier Telecommunication Internasional (PTI) PT Premier Telecommunication Internasional (PTI)

Premier Telecommunication International Ltd (PTI) adalah perusahaan

yang berdiri di bawah Undang Undang Hongkong (Hongkong Law)

dengan Nomor Legal: 1434890. PTI adalah sebuah perusahaan yang

focus pada perancangan dan integrasi Handset CDMA, GSM/GPRS

dilengkapi dengan pengembangan aplikasinya.

Premier Telecommunications International Ltd. (PTI) is a company

established under Hong Kong Law with the Legal Number: 1434890. PTI is a

company focused on the design and integration of CDMA handsets, GSM /

GPRS equipped with application development.

PTI berdiri dan beroperasi sejak tahun 2009 dengan berkantor di

Shenzen China dengan pusat manufaktur di Shenzen dan Bandung.

PT Smart Telecom (formerly PT Indoprima Mikroselindo / Primasel) was

established in 1996 and the Company's participation is motivated by the

Company's success in mastering and developing a cordless

telecommunications system with PHS technology. The Company's

ownership in PT Smart Telecom diluted to 0.06% after other investor

increase their capital.

Pada tahun 2005 Perusahaan memiliki investasi saham di PT Inti Pisma

International (IPI), suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang

produksi CDMA, GSM dan lain-lain, dengan kepemilikan 22%.

In 2005 the Company owned investment in shares of PT Inti Pisma

International (IPI), a company engaged in the production of CDMA, GSM and

others, with 22 % ownership .

PTI established and operated since 2009 with offices in Shenzhen China

with manufacturing center in Shenzhen and Bandung .

Laporan keuangan PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia entitas

terasosiasi dari PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) tahun

2017 belum diterima hingga atau sampai dengan laporan konsolidasian

ini diterbitkan.

The financial statements of PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia

incorporated entity from PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) in

2017 have not been received until this consolidated report is issued.

PT Smart Telecom (sebelumnya bernama PT Indoprima

Mikroselindo/Primasel) didirikan pada tahun 1996 dan keikutsertaan

Perusahaan dilatarbelakangi oleh keberhasilan Perusahaan dalam

menguasai dan mengembangkan sistem telekomunikasi cordless

dengan teknologi PHS. Kepemilikan Perusahaan pada PT Smart

Telecom menurun menjadi sebesar 0,06% setelah para investor lainnya

menambah setoran modalnya.

PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo)

(lanjutan)

PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) (continued)

Berdasarkan Perjanjian Kesepakatan untuk jual beli saham yang

dilegalisir oleh Notaris Afrison, SH M.Kn, dengan No: Leg/01/2010

tanggal 17 Desember 2010, INTENS membeli saham PTI dengan jumlah

antara 9% - 30% sebesar Rp9.000.000.000.

Based on the sale and purchase of shares agreement which legalized by a

Notary Afrison, SH M.Kn, with No: Leg / 01/2010 dated December 17, 2010,

INTENS bought the shares of PTI amounted between 9% - 30% of

Rp9.000.000.000.

Before some of its shares acquired by INTENS, 100% shares of PTI owned

by PT Konten Indomedia Pratama (KIP) is a distributor and brand holders

Mobile IMO.

Merupakan penyertaan saham INTENS pada MBIP dengan kepemilikan

awal di 2011 sebesar 80% atau sebanyak 1.044 lembar saham. Pada

bulan Desember 2011 INTENS melakukan penjualan 783 lembar saham

atau 60% kepada PT Media Sosialita Utama sehingga kepemilikan akhir

INTENS menjadi sebesar 20%.

Represent investment in shares of INTENS to MBIP with initial ownership in

2011 of 80% or 1,044 shares. In December 2011, INTENS sold of 783

shares or 60% of his shares to PT Media Sosialita Utama so that the last

ownership of INTENS to be 20%.

Nilai penyertaan saham kepada PT Smart Telecom telah mengalami

penurunan nilai pada periode sebelum tahun 2011 sebesar Rp

10.551.560.312,- lalu selanjutnya pada periode tahun 2019 sebesar

Rp2.114.890.000,- .

The value of investment in PT Smart Telecom has been impaired in the

period before 2011 amounting to Rp 10,551,560,312, - then in the period of

2019, it was Rp2.114.890.000

73

Page 82: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

11. PENYERTAAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 11. LONG TERM INVESTMENTS (continued)

PT Mitra Bhakti Inti Perdana (lanjutan) PT Mitra Bhakti Inti Perdana (continued)

PT JK Inet PT JK Inet

PT Inti Global Optical Communication PT Inti Global Optical Communication

PT Internasional Serat Optik PT Internasional Serat Optik

a. a.

b. b.

c. Jasa konsultan teknik bidang telekomunikasi. c.

Ekspor Import perdagangan peralatan telekomunikasi, antara lain

kabel serat optic, pabrikasi elektronik.

Export Import trade of telecommunications equipment, including fiber-

optic cable, electronic manufacturing.

Distributor barang dagangan antara lain kabel serat optic untuk

komunikasi.

Distributor merchandise include fiber optic cables for communications.

Engineering consultancy services in telecommunications .

Sesuai dengan Akta Notaris Ashari Koerniawan SH., M.Kn No. 4 tanggal

11 Februari 2013, modal dasar Perseroan berjumlah Rp100.000.000.000

(seratus milyar rupiah), terbagi atas 100.000.000 saham, masing-masing

saham bernilai nominal sebesar Rp1.000 (seribu rupiah). Dari modal

dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebagian sejumlah

26.400.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp26.400.000.000 (dua

puluh enam milyar empat ratus juta rupiah) oleh pendiri. Akta Pendirian

Perseroan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-06541.AH.01.01.Tahun

2013, tanggal 15 Februari 2013.

In accordance with the Notarial Deed Ashari Koerniawan SH., M.Kn No. 4

dated February 11, 2013, the Company's authorized capital totals

Rp100.000.000.000 (one hundred billion rupiah), divided into 100.000.000

shares, each share having a nominal value of Rp1.000 (one thousand

rupiah). Of the authorized capital has been subscribed and paid in part a

number of 26.400.000 shares with a nominal value of Rp26.400.000.000

(twenty six billion four hundred million) by the founder. Deed of

Establishment of the Company was approved by the Minister of Law and

Human Rights of the Republic of Indonesia Number : AHU -

06541.AH.01.01. 2013, dated February 15, 2013 .

Maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha dalam bidang

perdagangan besar. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,

Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

The purpose and objective of the Company is doing business in a big trade.

To achieve its goals and objectives, the Company may carry out the

following activities:

Sesuai dengan Akta Notaris Haryati, SH., M.Kn No. 05 tanggal 19 April

2013, IPMS (entitas anak) memiliki saham pada PT JK Inet sebanyak

850.000 lembar saham dengan nilai nominal @ Rp1.000 dengan

persentase kepemilikan 17% dari jumlah 5.000.000 lembar saham.

Berdasarkan RUPS tanggal 25 Oktober 2012 telah disetujui pembelian

kembali saham dari PT Media Sosialita Utama sebanyak 40% oleh

INTENS. Dari persetujuan, realisasi modal disetor pada tahun 2012

sebesar Rp600 juta atau sebanyak 157 lembar saham dari 522 saham

yang ditawarkan, sehingga kepemilikan akhir INTENS menjadi sebesar

32%.

Based on the Annual General Meeting of Shareholder MBIP on October 25,

2012 has approved the repurchase of shares of PT Media Sosialita Utama

as many as 40% by PT Inti Konten Indonesia. Of approval, the realization of

the paid-up capital in 2012 amounted to Rp600 million or as many as 157

shares of 522 shares offered, so that the final ownership of PT Inti Konten

Indonesia amounted to 32%.

In accordance with the Notarial Deed Haryati , SH . , M.Kn No. 05 April 19,

2013, PT Inti Pindad Mitra Sejati ( subsidiaries ) have shares in PT JK Inet

as much as 850.000 shares with a nominal value Rp1.000 per share with an

ownership interest of 17% of the total of 5.000.000 shares .

74

Page 83: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTIES

Tanah hibah eks PT BPIS Land grant ex PT BPIS

Dikurangi: Reduced :

Amortisasi dan penurunan nilai Amortization and impairment

Jumlah Total

13. ASET TAK BERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSETS

Produk Pengembangan Product Development

Software Software

Lisensi Radar Radar License

Dikurangi: Reduce:

Amortisasi aset tak berwujud Amortization of intangible assets

Jumlah Total

2019 2018

(2.525.930.924) (2.525.930.924)

2019 2018

1 1

Merupakan hibah berupa tanah hak pengelolaan eks. PT BPIS berlokasi

di Blok D1 Kavling BPIS di kompleks Kemayoran pada tanggal 17

September 2004 sesuai dengan surat persetujuan dari Menteri Badan

Usaha Milik Negara No. S-482/MBU/2004 tanggal 16 September 2004

sebesar 5% dari total seluas 49.601 m2 dengan nilai buku

Rp50.518.618.500 atau seluas 2.480,05 m2 dengan nilai buku

Rp2.525.930.925.

A grant in the form of land management rights ex. PT BPIS located in Block

D1 Plot BPIS complex in Kemayoran on September 17, 2004, in accordance

with the letter of approval from the Minister of State-Owned Enterprises No.

S - 482/MBU/2004 dated September 16, 2004 amounted to 5 % of the total

area of 49.601 m2 with a book value Rp50.518.618.500 or area of 2.480.05

m2 with Rp2.525.930.925 of book value.

Tindak lanjut atas pelepasan aset tanah eks PT. BPIS tertuang dalam

dokumen Perjanjian Pengakhiran Perjanjian Antara Pusat Pengelolaan

Komplek Kemayoran Dengan PT. PINDAD selaku Koordinator BUMN

Eks. PT. BPIS, dengan No:SP-01/Kemsetneg/PPKK/Dirut/07/2014. Hak

atas aset tanah eks PT. BPIS dikembalikan ke Kemayoran, sehingga

aset tanah eks PT.BPIS statusnya sudah tidak dimiliki oleh PT Industri

Telekomunikasi Indonesia.

Subsequent to the release of the land assets of ex PT. BPIS stated in the

Termination Agreement Agreement Between the Kemayoran Complex

Management Center With PT. PINDAD as the Coordinator of SOE Ex. PT.

BPIS, with No: SP-01 / Kemsetneg / PPKK / Managing Director / 07/2014.

Rights over land assets of ex PT. BPIS returned to Kemayoran, so that the

land assets of ex PT.BPIS status is not owned by PT Industri

Telekomunikasi Indonesia again.

2.525.930.925 2.525.930.925

31 Desember / December 31,

31 Desember / December 31,

38.963.997.249 37.978.302.265

(36.742.196.674) (35.889.022.127)

2.221.800.575 2.089.280.138

15.884.448.594 15.882.673.594

21.079.548.655 20.095.628.671

2.000.000.000 2.000.000.000

Penambahan penyertaan tidak langsung oleh entitas anak (IPMS) pada

tahun 2013 kepada PT JK Inet, PT Inti Global Optical Communication,

dan PT International Serat Optik dengan total sebesar Rp9.100.000.000

dilakukan dengan inbreng hak pakai lahan selama periode tertentu, yang

dicatat sebagai pendapatan ditangguhkan - hak pakai lahan.

The addition of indirect participation by subsidiaries (IPMS) in 2013 to PT JK

Inet, PT Inti Global Optical Communication, and PT International Fiber

Optics totaling Rp9,100,000,000 was carried out by integrating land use

rights over a period of time, which was recorded as deferred income - land

use rights.

75

Page 84: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

13. ASET TAK BERWUJUD (lanjutan) 13. INTANGIBLE ASSETS (continued)

Biaya Perolehan: Acquisition Costs:

Produk Pengembangan Product Development

Software Software

Lisensi Radar Radar License

Jumlah Total

Akumulasi Amortisasi: Accumulated Amortization

Produk Pengembangan Product Development

Software Software

Lisensi Radar Radar License

Jumlah Total

Nilai Buku Book Value

Biaya Perolehan: Acquisition Costs:

Produk Pengembangan Product Development

Software Software

Lisensi Radar Radar License

Jumlah Total

Akumulasi Amortisasi: Accumulated Amortization

Produk Pengembangan Product Development

Software Software

Lisensi Radar Radar License

Jumlah Total

Nilai Buku Book Value

19.258.635.619

35.375.525.816 513.496.312 - - 35.889.022.128

7.800.118 2.089.280.138

14.271.617.247 1.611.056.347 - - 15.882.673.594

19.111.708.687 1.065.913.316 (81.993.332) - 20.095.628.671

2.000.000.000 - - - 2.000.000.000

2018

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additions

Pengurangan/

Deduction

Reklasifikasi/

Reclassification

Saldo Akhir/ Ending

Balance

853.174.547 - - 36.742.196.675

2.089.280.137 2.221.800.575

35.889.022.128

14.630.386.510 319.217.970 - - 14.949.604.480

19.258.635.619 533.956.577 - - 19.792.592.196

1.999.999.999 - - - 1.999.999.999

2.000.000.000 - - 2.000.000.000

37.978.302.265 1.149.681.648 (163.986.664) - 38.963.997.249

1.999.999.999 - - - 1.999.999.999

14.268.178.529 362.207.981 - - 14.630.386.510

19.107.347.288 151.288.331 - -

35.383.325.934 2.676.969.663 (81.993.332) - 37.978.302.265

15.882.673.594 1.775.000 - 15.884.448.594

20.095.628.671 1.147.906.648 (163.986.664) 21.079.548.655

2019

Saldo Awal/

Beginning Balance

Penambahan/

Additions

Pengurangan/

Deduction

Reklasifikasi/

Reclassification

Saldo Akhir/ Ending

Balance

76

Page 85: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

14. ASET DALAM PEMBANGUNAN 14. ASSETS UNDER CONSTRUCTION

Produk Pengembangan Product Development

Dikurangi: Reduce:

Penurunan nilai Impairment

Jumlah Total

15. ASET LAIN-LAIN 15. OTHER ASSETS

Aset Tetap Usul Hapus: Fixed Assets Proposal Disposal:

Induk Perusahaan The Company

Mesin Machinery

Alat Ukur & Perkakas Kerja Measurement and Work Tools

Alat Olah Data Data Processing Equipment

Inventaris Office Inventory

Anak Perusahaan Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

Inventaris Office Inventory

Sub Jumlah Sub Total

Dikurangi: Reduce:

Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai Provision for Impairment Losses

Jumlah Total

16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES

Pihak Ketiga Third Parties

Pihak Berelasi Related Parties

2018

209.949.819.085 141.379.014.778

(32.031.692.576) (29.203.812.447)

2019

217.853.478.418 262.983.997.619

2.348 2.255

1.060.437.918 1.025.902.112

427.803.297.503 404.363.012.397

263.596.000 263.596.000

32.031.694.924 29.203.814.693

6.985.760.753 5.061.066.105

10.914.389.712 10.528.195.816

12.807.510.541 12.325.054.660

2019 2018

- -

10.826.168.988 12.601.455.148

Pada tahun 2018 Perusahaan menambah aset tetap dalam

pembangunan yaitu Smart Device Santanu Insentif, Smart Device Radio,

Smart Card Reader, Smart Digital Biometrik Insentif, Smart Digital

Enclosure SCR Insentif dan Smart Device Radar Cuaca Insentif, Smart

Digital Aritmia Insentif di Divisi Pengembangan Bisnis dan Produk.

In year 2018 the Company added under construction asset as follow Smart

Device Santanu Incentive, Smar Device Radio, Smart Card Reader, Smart

Digital Biometric Incentive, Smart Digital Enclosure SCR Incentive and Smart

Device Weather Radr Incentive, Smart Digital Aritmia Incentive in

Development Division in Business and Product.

10.826.168.988 12.601.455.148

2019 2018

10.826.168.988 12.601.455.148

31 Desember / December 31,

31 Desember / December 31,

31 Desember / December 31,

77

Page 86: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)

Rupiah Rupiah

Pihak Ketiga Third PartiesInduk Perusahaan The Company

PT Idpay Asia Jaya PT Idpay Asia Jaya

PT Link Net Tbk PT Link Net Tbk

PT Garuda Technology PT Garuda Technology

PT. Surya Utama Putra PT. Surya Utama Putra

PT Softkey Indonesia PT Softkey Indonesia

PT Santini Lestari Energi Indonesia PT Santini Lestari Energi Indonesia

PT Airmas Perkasa PT Airmas Perkasa

PT Dinamika Lintas Buana PT Dinamika Lintas Buana

Infomedia Solusi Humanika, PT Infomedia Solusi Humanika, PT

PT Agung Perkasa Raya PT Agung Perkasa Raya

Wideband Media Indonesia, PT. Wideband Media Indonesia, PT.

PT Central Data Technology PT Central Data Technology

PT. Cipta Marga Abadi PT. Cipta Marga Abadi

CV. Rahayu Sentosa CV. Rahayu Sentosa

PT Titan Jaya Solusi PT Titan Jaya Solusi

PT Deo Energi PT Deo Energi

PT Era Bangun Towerindo PT Era Bangun Towerindo

PT Dewata Freight International PT Dewata Freight International

PT Dian Karya PT Dian Karya

PT Berca Hardayaperkasa PT Berca Hardayaperkasa

PT Transdata Satkomindo PT Transdata Satkomindo

PT Bima Cakra Internasional PT Bima Cakra Internasional

Anugrah Karya Perkasa, PT Anugrah Karya Perkasa, PT

PT Sky Energy Indonesia PT Sky Energy Indonesia

PT Rohde & Schwarz Indonesia PT Rohde & Schwarz Indonesia

PT. Arjuna Sinatria Amarta PT. Arjuna Sinatria Amarta

PT Mastersystem Infotama PT Mastersystem Infotama

PT Putra Timur Jaya PT Putra Timur Jaya

PT Bhanda Ghara Reksa PT Bhanda Ghara Reksa

PT Indopratama Teleglobal PT Indopratama Teleglobal

PT. Tangara Mitrakom PT. Tangara Mitrakom

PT Bangtelindo PT Bangtelindo

PT Aplikanusa Lintasarta PT Aplikanusa Lintasarta

PT Candi Sukuh Permai PT Candi Sukuh Permai

PT Rekatama PT Rekatama

PT Advancednet Indonesia PT Advancednet Indonesia

Farsiendo Nice Comm, PT Farsiendo Nice Comm, PT

PT Redision Teknologi Indonesia PT Redision Teknologi Indonesia

PT Gema Andhika Jaya PT Gema Andhika Jaya

PT Rusli Vinilon Sakti PT Rusli Vinilon Sakti

PT Fresel PT Fresel

PT Voksel Electric Tbk PT Voksel Electric Tbk

PT Selaras Daya Utama PT Selaras Daya Utama

Surya Semesta Cemerlang Surya Semesta CemerlangPT Sinergi Teknologi Utama PT Sinergi Teknologi Utama

PT Gaido Cito Ekakurindo PT Gaido Cito EkakurindoSub Jumlah Dipindahkan Sub Total Carried Forward

20.259.628.227

10.377.928.000 -

31 Desember / December 31,

2018

12.812.541.952 12.812.541.952

22.804.648.350 -

- 2.282.966.004

- 2.854.310.000

- 1.106.205.991

1.613.890.260

2.008.000.000 2.008.000.000

2.545.277.500 1.988.940.000

1.325.270.353 1.483.427.594

1.504.645.000 -

1.270.212.500

1.168.174.473 -

1.784.086.463 1.776.286.463

- 6.053.720.984

1.110.134.304 1.110.134.304

- 1.259.599.000

- 1.030.036.000

3.530.017.319 7.016.032.280

3.532.500.000 1.741.033.611

4.620.647.940

1.800.193.532 2.802.070.222

2.926.517.757 2.605.694.600

- 5.994.837.011

- 4.913.050.101

2.244.250.092 3.315.944.000

1.900.372.147 7.839.035.107

1.208.860.011 1.452.076.611

2.653.673.679

2.299.924.193 -

2.259.135.852 -

2.001.928.500 -

1.615.779.000 -

1.714.050.182 10.899.891.167

1.535.418.884

2.724.957.626 2.139.332.274

1.721.559.528

2019

6.796.657.297

6.538.710.000 -

2.648.666.647 2.053.333.321

-

4.396.157.584 -

4.187.989.734 -

3.794.527.632 -

3.663.182.319 -

3.534.774.791

3.375.000.000

3.002.158.117

159.476.597.957 91.873.948.385

78

Page 87: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)

Rupiah Rupiah

Pihak Ketiga Third PartiesInduk Perusahaan The CompanySub Jumlah Pindahan Sub Total Brought Forward

PT Subaga Mitra Solusi PT Subaga Mitra Solusi

PT Delta Energy System PT Delta Energy System

PT Syntek Otomasi Indonesia PT Syntek Otomasi Indonesia

PT Abacus Kencana Industries PT Abacus Kencana Industries

PT Dunia Tehnik PT Dunia Tehnik

PT Halotec Indonesia PT Halotec Indonesia

PT Hariff Daya Tunggal Engineering PT Hariff Daya Tunggal Engineering

PT Multi Karya Sukses PT Multi Karya Sukses

PT Pekalongan Suka Mandiri PT Pekalongan Suka Mandiri

Furukawa Optical Solution Indonesia Furukawa Optical Solution Indonesia

PT Reinad Citra Mandiri PT Reinad Citra Mandiri

PT Bangkit Cipta Persada PT Bangkit Cipta PersadaLainnya (di bawah Rp1 Milyar) Others (below Rp 1 billion)Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Yogya Presisi Tekhnikatama Industri PT Yogya Presisi Tekhnikatama Industri

JK-Net JK-Net

PT Putra Tunggal PT Putra Tunggal

CV Rahayu Sejahtera CV Rahayu Sejahtera

PT Supranet PT Supranet

PT Kombat Global Mandiri PT Kombat Global Mandiri

PT San Asia Padma PT San Asia Padma

PT Ekspanindo Prima Multimedia PT Ekspanindo Prima Multimedia

PT Adi Lestari PT Adi Lestari

PT Intera Lestari Polimer PT Intera Lestari Polimer

PT Multi Sarana Plasindo PT Multi Sarana Plasindo

CV Nagaya Tech CV Nagaya Tech

PT Cometrik PT Cometrik

PT Atari Plastik PT Atari Plastik

PT Adyabina Putramas PT Adyabina Putramas

Lainnya (di bawah Rp 100 Juta) Others (below Rp 100 Million)Sub Jumlah Sub Total

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaPT Nagisha Pratama Abadi PT Nagisha Pratama AbadiPT KSO Inti Posindo PT KSO Inti PosindoJK Network JK NetworkPT Prima Integrasi PT Prima IntegrasiGexpro GexproPT Pan PT PanPT Mark Plus Indonesia PT Mark Plus IndonesiaPT Pasatel Malaysia PT Pasatel MalaysiaLainnya (di bawah Rp 50 Juta) Others (below Rp 50 Million)Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total206.260.194.664 131.468.651.993

- -

130.079.940 1.000.000

1.233.150.068 1.619.461.647

351.485.000 351.485.000

126.991.725 126.991.725

60.090.000 60.090.000

-

303.578.624 -

184.241.580 -

148.341.450 -

2.516.689.513 2.652.358.917

186.500.000 -

51.270.000 137.239.960

- 114.400.000

- 30.699.020

- 671.192.500

378.003.403 378.003.403

59.400.000 110.405.000

522.963.059 648.615.407

2018

159.476.597.957 91.873.948.385

- 163.185.000

- 1.034.574.419

139.500.000 544.500.000

134.237.000 -

43.033.757.127 20.519.109.653

202.510.355.084 127.196.831.428

- -

332.491.000 -

317.460.000

- 938.500.000

- 1.069.270.000

- 1.060.858.717

- 1.037.268.433

- 1.075.000.000

- 1.154.120.000

- 1.135.553.166

- 1.459.028.655

-

31 Desember / December 31,

2019

- 1.856.000.000

1.406.800.000

- 1.576.800.000

226.406.800 432.282.300

- 280.500.000

96.800.000 221.231.250

79

Page 88: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued)

Pihak Berelasi Related Parties :

Induk Perusahaan The Company

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Bendahara pengeluaran EBTKE KESDM Bendahara pengeluaran EBTKE KESDM

PT Inti Global Optical Communication PT Inti Global Optical Communication

Koperasi INTI Koperasi INTI

PT Widya Bhakti Inti PT Widya Bhakti Inti

PT Inti Bumi Perkasa PT Inti Bumi Perkasa

PT Pos Logistik Indonesia PT Pos Logistik Indonesia

PT Mitra Bhakti Inti Perdana PT Mitra Bhakti Inti Perdana

PT Mitra Graha Inti Utama PT Mitra Graha Inti Utama

PT Asuransi Jiwasraya PT Asuransi Jiwasraya

PT Indah Karya PT Indah Karya

PT Perusahaan Pengelola Aset (Perse PT Perusahaan Pengelola Aset (Perse

PT Sucofindo PT Sucofindo

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

PT Surveyor Indonesia PT Surveyor Indonesia

PT Jasaraharja Putera PT Jasaraharja PuteraLainnya (di bawah Rp 100 Juta) Others (below Rp 100 Million)Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Pindad (Persero) PT Pindad (Persero)

PT Industri Telekomunikasi Indonesia

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indoensia

PT Industri Telekomunikasi Indonesia PT Industri Telekomunikasi Indonesia

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Mata Uang Asing Foreign Currency

Pihak Ketiga Third Parties

Induk Perusahaan The Company

Hongkong Future Technology Hongkong Future Technology

Ceragon Networks,Inc. Ceragon Networks,Inc.Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Huawei Tech Investment PT Huawei Tech Investment

Tivoli C & C Co Ltd Tivoli C & C Co Ltd Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Jumlah Utang Usaha Total Trade Account Payable

4.246.885.641

924.353.935 6.033.880.850

2.734.651.160 3.844.585.071

217.853.478.418 262.983.997.619

- 3.064.249.221

924.353.935 2.969.631.629

3.689.624.421 9.910.362.785

427.803.297.503 404.363.012.397

30.619.325 31.896.864

2.765.270.486 3.876.481.935

-

5.666.523.219 433.448.100

212.186.955.199 262.550.549.519

720.004.328 433.448.100

240.517.750 240.517.750

199.403.436

3.565.220.875 2.827.739.023

699.633.250 -

- 430.000.000

419.454.425 290.456.349

1.289.265.948 1.405.089.748

1.205.768.651 757.383.925

588.000.000 588.000.000

9.052.329.179 8.204.664.153

10.250.199.217 8.188.809.414

7.973.265.635 4.487.518.520

194.067.500 -

72.000.000 -

2.993.735.279 -

24.320.403.979 24.048.131.640

150.022.726.761 180.237.676.522

2018

31 Desember / December 31,

- 30.645.159.039

2019

80

Page 89: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 17. ACCRUED EXPENSES

Induk Perusahaan The CompanyEntitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

Jumlah Total

18. UTANG BANK 18. BANK LOANS

a. Utang Bank Jangka Pendek a. Short-Term Bank Loan

Rupiah Rupiah

Induk Perusahaan The Company

Pihak Berelasi Related Party:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkSub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkSub Jumlah Sub Total

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Bank BRI Syariah Tbk PT Bank BRI Syariah TbkSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Induk Perusahaan The Company

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

7.012.497.600

3.140.000.000 3.240.000.000

3.140.000.000 3.240.000.000

128.533.205.488

120.489.907.888 190.955.874.232

120.489.907.888 723.284.320.137

733.536.817.737

Berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Kredit (SPPK) Nomor :

CBG.CB5/SPPK.061/2019 tanggal 02 September 2019 tentang

Perpanjangan Perjanjian Kredit Modal Kerja Transaksional, dengan

restrukturisasi tahap awal ialah sebagai berikut:

Based on the Credit Extension Approval Letter (CEAL) Number: CBG.CB5 /

SPPK.061 / 2019 September 2, 2019 concerning the Extension of the

Transactional Working Capital Credit Agreement, with the initial stages of

restructuring as follows:

4.903.297.600

2019 2018

62.429.956.911 52.006.621.534

Merupakan beban-beban yang harus dibayar atas pembelian, jasa

produksi dan biaya operasional lainnya dengan rincian sebagai berikut:

Represents expenses to be paid on the purchase, production and other

operational costs with the following details:

31 Desember / December 31,

4.903.297.600 7.012.497.600

31 Desember / December 31,

4.028.965.863 3.318.767.075

20.003.129.710 4.946.823.824

86.462.052.484 60.272.212.432

2019 2018

- 532.328.445.905

81

Page 90: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

18. UTANG BANK 18. BANK LOANS

Induk Perusahaan (lanjutan) The Company (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Limit: Rp400.000.000.000,- Limit: Rp400.000.000.000,-

dengan sublimit menjadi: with sublimit being:

- -

- -

- -

- -

Fasilitas Pinjaman kredit : Credit Loan Facility:

● Plafond : ● Plafond :

● Bunga : 7,5% per tahun ● Interest : 7,5% per annum

● Jangka waktu : ● Time Period :

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

● Restrukturisasi: ● Restructurisation

- -

- -

- -

Berdasarkan Akta Notaris Ny. Dewi Tenty Septy Artiany, SH, MH, M Kn

tentang Perpanjangan Perjanjian Plafond Bank Garansi Nomor: 19

tanggal, 30 September 2019. dan sesuai dengan Surat Bank BRI

tentang penawaran Putusan kredit Nomor: R.II.256-OPK/DKD/09/2019,

tanggal 26 September 2019. menyatakan bahwa Bank BRI telah

menyetujui:

Fasilitas KMK Transaksional 1 maksimal sebesar

Rp97.412.337.879, atau sesuai catatan administrasi Bank Mandiri

pada saat penandatanganan addendum Perjanjian Kredit.

Fasilitas KMK Transaksional 2 maksimal sebesar

Rp97.414.576.407, atau sesuai catatan administrasi Bank Mandiri

pada saat penandatanganan addendum Perjanjian Kredit.

The Transactional KM 1 facility is a maximum of Rp97.412.337.879,

or according to Bank Mandiri administrative records at the time of

signing the Credit Agreement addendum.

Transactional KMK 2 facility is a maximum of Rp97.414.576.407, or

according to Bank Mandiri administrative records at the time of

signing the Credit Agreement addendum.

● ●

Enam bulan terhitung mulai tanggal

9 September 2019 sampai dengan

8 Maret 2020

Six months from 9 September 2019 to 8

March 2020

Based on Notarial Deed Ny. Dewi Tenty Septy Artiany, SH, MH, M Kn

regarding the Extension of the Bank Guarantee Ceiling Agreement Number:

19 dated, 30 September 2019. and in accordance with the BRI Bank Letter

regarding the offer of Credit Decision Number: R.II.256-OPK / DKD / 09 /

2019, September 26, 2019. stated that BRI Bank has agreed:

Repackaging atas fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKI)

sebesar Rp150.000.000.000 dan fasilitas Kredit Modal Kerja

Investasi (KMKI) yaitu sebesar Rp400.000.000.000 dimana fasilitas

PJI sebesar Rp360.000.000.000 bersifat sublimit dengan fasilitas

KMKI menjadi Fasilitas KMK Co menurun 1 sebesar

Rp550.000.000.000, dengan jangka waktu 120 bulan sejak

penandatanganan perjanjian restrukturisasi kredit dan suku bunga

7,5 % per annum.

Repackaging of the Construction Working Capital Credit (CWCC)

facility in the amount of Rp150.000.000.000 and the Investment

Working Capital Credit (IWCC) facility in the amount of

Rp400.000.000.000 where the PJI facility in the amount of

Rp360.000.000.000 is sublimit with the KMKI facility becoming the

KMK Co facility decreased 1 by Rp550.000.000.000, with a period of

120 months from the signing of the loan restructuring agreement and

an interest rate of 7.5% per annum.

Pemberian fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi baru sebesar

Rp100.000.000.000, dengan jangka waktu sejak penandatanganan

perjanjian kredit sampai dengan 31 Maret 2021, dengan suku bunga

8% per annum dengan agunan terkait dengan fasilitas KMK Co

Menurun 1

Provision of new Construction Working Capital Loan facilities in the

amount of Rp100.000.000.000, with a period from the signing of the

credit agreement until March 31, 2021, with an interest rate of 8% per

annum with collateral related to the KMK Co facility Decreased 1

Pemberian fasilitas KMK Co Menurun 2 (baru) sebesar Rp

10.000.000.000,- dengan jangka waktu 36 bulan sejak

penandatanganan perjanjian kredit, suku bunga 8% per annum

dengan agunan terkait dengan fasilitas KMK Co Menurun 1

Provision of KMK Co Decreased 2 (new) facility in the amount of

Rp10.000.000.000, with a period of 36 months from the signing of the

credit agreement, the interest rate of 8% per annum with collateral

related to KMK Co Decreasing 1 facility

Fasilitas KMK Transaksional 3 maksimal sebesar

Rp76.970.084.279, atau sesuai catatan administrasi Bank Mandiri

pada saat penandatanganan addendum Perjanjian Kredit.

Transactional KMK 3 facility is a maximum of Rp76.970.084.279, or

according to Bank Mandiri administrative records at the signing of the

Credit Agreement addendum.

Fasilitas KMK Post Financing maksimal sebesar

Rp128.213.001.435, atau sesuai catatan administrasi Bank Mandiri

pada saat penandatanganan addendum Perjanjian Kredit.

The KMK Post Financing facility is a maximum of Rp28.213.001.435,

or according to Bank Mandiri administrative records at the time of

signing the Credit Agreement addendum.

Rp400.000.000.000 (Empat Ratus

Miliar Rupiah)

Rp400.000.000.000 (Fourthy Billion

Rupiah)

82

Page 91: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

18. UTANG BANK (lanjutan) 18. BANK LOANS (continued)

Induk Perusahaan (lanjutan) The Company (lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (continued)

● Perpanjangan Fasilitas Bank Garansi ● Extension of Bank Guarantee Facilities

- -

● Penutupan fasilitas Forex Line USD 15.000.000,- Closing of USD 15,000,000 Forex Line facility

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

● Restrukturisasi ● Restructurisation

Fasilitas Pinjaman kredit: Credit Loan Facility:

- Plafond : - Ceiling :

- Bunga : 9,00% per tahun - Interest : 9.00% per annum

- Jangka waktu : - Time Period :

Jaminan : Warranty :

- -

- -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Perpanjangan fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 50.000.000.000,-

sejak tanggal addendum perjanjian kredit sampai dengan 31 Maret

2021 dengan agunan terkait dengan fasilitas KMK Co Menurun 1

Extension of Bank Guarantee facility in the amount of

Rp50.000.000.000 from the date of the addendum to the credit

agreement until March 31, 2021 with collateral related to the KMK Co

Decreased 1 facility

Perusahaan mengajukan perubahan Restrukturisasi Fasilitas

Kredit di Bank Negara Indonesia melalui surat No.

085/HK.07/21000/04/2019 tanggal 14 April 2019 dan Bank Negara

Indonesia menyetujui permohonan tersebut melalui surat Bank

Negara Indonesia No. BIN/2.4/127/R Tanggal 27 Mei 2019 prihal

persetujuan perubahan Restrukturisasi Fasilitas Kredit Saudara

dengan ketetentuan sebagai berikut:

The Company submitted changes to the Credit Facility

Restructuring at Bank Negara Indonesia through letter No. 085 /

HK.07 / 21000/04/2019 dated April 14, 2019 and Bank Negara

Indonesia approved the request through Bank Negara Indonesia

letter No. BIN / 2.4 / 127 / R May 27, 2019 concerning the approval

of changes to the Restructuring of Your Credit Facility with the

following provisions:

Rp15.908.994.044

36 Bulan sejak jatuh tempo

kredit saat ini sampai dengan

tanggal 28 Februari 2028.

Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)

dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebagaimana dalam Surat

Persetujuan Membuka Kredit tanggal 30 Maret 2012 dihadapan Notaris

DR. Ranti Fauza Mayana, SH Nomor 378, yang telah mengalami

perubahan beberapa kali, terakhir, sebagaimana dalam Surat Penawaran

Putusan Kredit, tanggal 16 Juli 2019, No: B.2135/KC-VI/uK/07/2019,

yang sudah dituangkan dalam Akta Notaris Lestari Andayani uiatmo, SH.

No: 22, tanggal 14 Agustus 2019. Diantaranyasebagai berikut:

The company obtained the Construction Working Capital Credit Facility

(KMKK) from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, as stated in the

Credit Opening Agreement dated March 30, 2012 before the Notary Dr.

Ranti Fauza Mayana, SH Number 378, which has been amended several

times, most recently, as in the Credit Decision Offer Letter, dated July 16,

2019, No: B.2135 / KC-VI / uK / 07/2019, as stated in the Deed Notary

Lestari Andayani Uuiatmo, SH. No: 22, August 14, 2019. Among them are as

follows:

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

Persediaan barang sebesar Rp 2.088.170.000 diikat fidusia

Nomor W8-0017967 HT.05.01.TH.2009 tanggal 10

September 2009 sebesar Rp6.762.167.624.

Inventories of goods amounting to Rp 2,088,170,000 are

bound by fiduciary number W8-0017967 HT.05.01.TH.2009

dated September 10, 2009 amounting to Rp6,762,167,624.

-

36 months, from current credit maturity,

until February 28, 2028.

-

Piutang usaha sebesar Rp 11.671.060.000 diikat fidusia No.

WS-0017966 HT.05.01 tanggal 10 November 2009 Senilai Rp

15.945.954.134

Trade receivables in the amount of Rp. 11,671,060,000,

bound by fiduciary no. WS-0017966 HT.05.01 dated

November 10, 2009 Worth Rp. 15,945,954,134

- -

Rp15.908.994.044

83

Page 92: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

18. UTANG BANK (lanjutan) 18. BANK LOANS (continued)

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (continued)

Fasilitas Pinjaman kredit : Credit Loan Facility:

● Plafond : ● Plafond :

● Bunga : 9% per tahun ● Interest : 9% per annum

● Jangka waktu : ● Time Period :

Jaminan : 1. Warranty 1.

2. 2.

Jaminan 1. Warranty 1.Tambahan Guarantee

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Bank BRI Syariah PT Bank BRI Syariah

a. Fasilitas Pembiayaan Rp3.240.000.000 a. Financing Facility Rp3.240.000.000

Fasilitas Pinjaman kredit : Credit Loan Facility:

● Plafond : ● Plafond :

● Bunga : 6,94% per tahun ● Interest : 6,94% per annum

● Jangka waktu : ● Time Period :

Jaminan : 1. Warranty 1.

Rp3.240.000.000 (empat miliar

rupiah)

Fiducia tagihan sebesar Rp6.125.000.000 (125% dari

plafond)

Fiduciary bills amounting to Rp6,125,000,000 (125% of

the ceiling)

Fasilitas pembiayaan ini diperpanjang sesuai dengan Surat

Persetujuan Prinsip Pembiayaan (SP3) No. 681/DIR/INTENS/X/2019

tanggal 29 Oktober 2019, dengan syarat dan ketentuan sebagai

berikut:

This financing facility is extended in accordance with the Funding

Principle Approval Letter (SP3) No. 681 / DIR / INTENS / X / 2019

dated October 29, 2019, with the following terms and conditions:

Mesin Enggel kapasitas 150 ton, dalam Akta Jaminan

Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000;

Enggel engine capacity of 150 tons, in the Deed of

Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value;

Sertifikat Kontra Garansi dan asuradur PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, atas Bank Garansi

yang diterbitkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk hingga sejumlah Rp1.000.000.000,-.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tbk's

Guarantee and Assurance Counter Certificate for Bank

Guarantees issued by PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk up to a total of Rp1.000.000.000.

Mesin Nissei kapasitas 250 ton, dalam Akta Jaminan

Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000;

Nissei machine capacity of 250 tons, in the Deed of

Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value;

Rp4.000.000.000 (Four billion Rupiah)

Piutang atas proyek PT Inti Pindad Mitra Sejati, diikat

dengan PJ-07 (Pengikatan Jaminan) hingga sejumlah

Rp.13.710.800.000,-.

Accounts receivable from the PT Inti Pindad Mitra Sejati

project, bound by PJ-07 (Collateral Binding) of up to

Rp13.710.800.000.

Mesin Enggel kapasitas 175 ton, dalam Akta Jaminan

Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000;

Enggel engine capacity of 175 tons, in the Deed of

Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value;

16 Bulan Terhitung 30Maret 2019

sampai dengan 30 Juli 2020

16 Months from March 30, 2019 to July

30, 2020

Rp4.000.000.000 (empat miliar

rupiah)

Mesin Arburg kapasitas 100 ton, dalam Akta Jamina

Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000;

Arburg machine capacity of 100 tons, in the Deed of

Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value;

Rp3.240.000.000 (Four billion Rupiah)

6 bulan (29 Oktober 2019 sampai

dengan 29 April 2020)

6 Months from October 29, 2019 to April

29, 2020

Mesin Arburg kapasitas 75 ton, dalam Akta Jaminan

Fidusia, nilai penjaminan Rp150.000.000.

Arburg machine capacity of 75 tons, in the Deed of

Fiduciary, Rp150,000,000 guarantee value.

84

Page 93: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

18. UTANG BANK (lanjutan) 18. BANK LOANS (continued)

b. Utang Bank Jangka Panjang b. Long-Term Bank Loan

Rupiah Rupiah

Induk Perusahaan The Company

Pihak Berelasi Related Party:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Sub Jumlah Sub Total

Entitas anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

Pihak Berelasi Related Party:

PT Bank BNI (Persero) Tbk PT Bank BNI (Persero) Tbk

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Utang bunga Bank jangka panjang Long-term interest payable of Bank Loan

19. UTANG LEMBAGA KEUANGAN NON BANK 19.

Rupiah Rupiah

Induk Perusahaan The Company

Utang Lembaga Keuangan

Non Bank Jangka Pendek

Utang Lembaga Keuangan

Non Bank Jangka Panjang

Jumlah Total

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Taxes

Induk Perusahaan The Company

PPh Pasal 4 (2) Income Tax Artticle 4 (2)

PPN Masukan Impor Input VAT Import

PPN Masukan Dalam Negeri Input VAT

PPh Pasal 28A Income Tax Artticle 28ASub Jumlah Sub Total

2019 2018

44.725.812.482 30.577.379.400

35.554.929.732 5.585.195.165

8.663.658.095 24.921.099.302

72.347.933 64.895.933

434.876.722 6.189.000

Jaminan atas pinjaman tersebut berupa jaminan pembayaran yang

diterbitkan dan bank garansi sebesar Rp 23.200.909.625, dengan jangka

waktu 24 bulan.

Collateral for the loan is a payment guarantee issued and a bank guarantee

of Rp. 23,200,909,625, with a term of 24 months.

2019 2018

702.867.628.547 -

556.987.138.606 -

145.880.489.941

b. b. Long -Term Non Bank Financial Service

Institutions 9.094.968.447 23.200.909.625

29.885.253.543 33.982.268.232

2019 2018

a. a. Short-Term Non Bank Financial Service

Institutions 20.790.285.096 10.781.358.607

NON BANK FINANCIAL SERVICE INSTITUTIONS

-

Utang bunga sebesar Rp17.458.664.248 merupakan utang bunga

restrukturisasi yang ditangguhkan pembayarannya hingga tahun 2029.

Berdasarkan restrukturisasi utang bank, suku bunga restrukturisasi Bank

Mandiri dan BRI adalah 7,5% per annum, yang harus dibayarkan adalah

sebesar 1% per annum, sedangkan sisanya sebesar 6,5% ditangguhkan

pembayarannya hingga tahun 2029.

The interest payable of Rp.17,458,664,248 represents debt restructuring

interest which is deferred until 2029. Based on bank debt restructuring, Bank

Mandiri and BRI restructuring interest rates are 7.5% per annum, which must

be paid at 1% per annum, whereas the remaining 6.5% is deferred until

2029.

15.892.162.578 16.416.819.451

31 Desember / December 31,

31 Desember / December 31,

31 Desember / December 31,

Pada tahun 2019 berdasarkan reviu triwulanan Bank Mandiri,

Perusahaan tidak mencapai financial covenants yang dipersyaratkan

dalam perjanjian restrukturisasi utang Bank Mandiri.

In 2019, based on Bank Mandiri's quarterly review, the Company did not

achieve the financial covenants required in the Bank Mandiri debt

restructuring agreement.

15.892.162.578 16.416.819.451

718.759.791.125 16.416.819.451

85

Page 94: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

a. Pajak Dibayar Dimuka (lanjutan) a. Prepaid Taxes (continued)

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PPh Pasal 22 Import Income Tax Article 22 Import

PPh Pasal 23 Income Tax Article 23

PPN Masukan Dalam Negeri Input VAT

PPh Pasal 28A Income Tax Artticle 28ASub Jumlah Sub Total

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PPh Pasal 22 Income Tax Article 22

PPh Pasal 25 Income Tax Article 25

PPh Pasal 4 Ayat 2 Income Tax Article 4(2)

PPh Pasal 23 Income Tax Article 23

PPh Pasal 28A Income Tax Artticle 28A

PPN Masukan Input VATSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

b. Utang Pajak b. Taxes Payable

Induk Perusahaan The Company

PPh Pasal 21 Income Tax Article 21

PPh Pasal 23 Income Tax Article 23

PPh Pasal 22 Income Tax Article 22

PPh Pasal 4 (2) Income Tax Article 4(2)

PPN Keluaran Output VAT

PPh Pasal 29 Income Tax Article 29Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PPh Pasal 21 Income Tax Article 21

PPh Pasal 23 Income Tax Article 23

PPh Pasal 4 (2) Income Tax Article 4 (2)

PPN Keluaran Output VAT

PPh Pasal 29 Income Tax Article 29

Utang SKP - bersih SKP - netSub Jumlah Sub Total

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PPh Pasal 21 Income Tax Article 21

PPh Pasal 4 (2) Income Tax Article 4 (2)

PPh Pasal 23 Income Tax Article 23

PPN Keluaran VAT-Out

PPh Pasal 29 Income Tax Article 29

PPh Pasal 25 Income Tax Article 25Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

5.728.758.726

4.923.514.447 1.334.103.926

3.688.474.688 3.817.626.334

17.971.519.094 12.961.755.929

24.756.967 2.994.841.051

-

26.632.000 26.632.000

3.586.731.122 779.232.303

50.354.599 16.920.980

-

765.909.449

690.858.116 71.328.569

81.828.946 57.470.015

259.685.091 266.897.520

8.554.285.680 6.909.999.040

32.710.392 71.049.752

4.684.342.777 1.502.374.947

1.748.941.252 -

51.439.114.197 39.401.026.016

1.340.505.436 2.790.820

6.307.994.517 4.055.418.488

2.234.130.555

431.019.850 422.238.867

- 82.370.475

- 2.749.274.772

- 1.821.111.303

1.430.143.535

742.832.175 578.735.053

699.454.067 1.050.379.776

-

20.370.000

3.504.832.839 2.423.512.839

2019 2018

- 191.755.754

405.307.198 4.768.228.128

- 541.489.857

405.307.198 3.753.319.147

- 281.663.370

31 Desember / December 31,

86

Page 95: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan c. Income Tax Benefits (Expenses)

Pajak kini: Current tax:

Pajak Tidak Final Non final

Pajak Final Final taxPajak tangguhan Deferred tax

Jumlah Total

Induk Perusahaan The Company

Pajak tangguhan Deferred tax

Pajak final - Final tax

atas pendapatan tahun ini of this year revenueSub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaires

Pajak Kini Current Tax

Pajak Tangguhan Deffered Tax

Pajak Final Final TaxSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Rekonsiliasi Fiskal Fiscal Reconciliation

Rugi sebelum pajak - konsolidasian Loss before tax - consilidated

Rugi sebelum pajak - entitas anak Loss before tax - subsidiaries

Rugi sebelum pajak - Perusahaan Loss before tax - Company

Beda Waktu: Timing differences:

Amortisasi beban tangguhan Amortization of deferred expenses

Beban penurunan nilai piutang Impairment of receivables expenses

Beban penurunan nilai persediaan Impairment of receivables inventory

Beban masa garansi Warranty period expenses

Beban penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets

Penurunan nilai penyertaan Impairment of investment

Imbalan pasca kerja Post-employee benefits

Beda Tetap: Permanent Differences:

Alokasi beban atas pendapatan yang Allocation of expense upon income subject to

dikenakan PPh Final final tax

Beban yang tidak dapat dibiayakan Non-deductible expenses

Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Interest income on deposits and giro

Pendapatan sewa Rental revenuePendapatan jasa konstruksi Revenue construction services

Rugi fiskal sebelum kompensasi rugi Tax loss before tax loss carried forward

Kompensasi rugi fiskal Tax loss carried forward

Rugi fiskal Tax loss (62.555.957.817) (28.327.482.759)

(62.555.957.817) (28.327.482.759)

- -

118.629.876.374 41.543.209.087

82.211.236.913 84.451.001.377

(80.747.195) (344.527.145)

223.789.672.988 1.186.565.537

231.866.613.465 262.275.716.843

(9.694.518.840) (1.323.384.349)

(1.843.309.545) (2.571.521.327)

9.533.448.949 (3.873.866.170)

(190.520.791.101)

(25.678.656.610) (6.811.117.191)

2019 2018

- (561.763.161)

8.519.774.882 (7.688.315.501)

(17.158.881.728) (15.061.195.853)

21.428.287.350 (6.632.355.934)

2019 2018*)

(1.410.194.651) 6.190.976.528

213.974.013.970 2.764.360.855

-

(301.151.377.725)

17.158.881.728 (15.061.195.853)

4.250.369.260 (178.761.257)

(168.138.212) (534.238.211)

4.082.231.048 (1.274.762.629)

(8.351.636.670) (7.154.077.290)

13.076.650.680 (13.786.433.224)

- (561.763.161)

2.114.890.000 -

11.115.343.105

(46.948.847.720) (6.763.176.709)

(404.975.507.179) (71.057.257.382)

(451.924.354.899) (77.820.434.092)

(4.846.435.708) (3.687.604.263)

87

Page 96: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

d. Pajak Tangguhan d. Deffered Tax

Induk Perusahaan The Company

Provisi penurunan nilai Provision for impairment

piutang usaha Accounts Receivable

Provisi penurunan nilai Provision for impairment

Persediaan Inventory

Provisi penurunan nilai Provision for impairment

piutang lain-lain Others Receivable

Provisi penurunan nilai Provision for impairment

penyertaan inclusion

Penyusutan aset tetap Depreciation Fixed Assets

Amortisasi beban tangguhan Amortization of deferred

Amortisasi masa garansi Amortization of the warranty period

Liabilitas imbalan kerja Liabilities for employee benefits

Rugi fiskal Fiscal losses

Revaluasi aset tanah Revaluation of land assets

Dikurang: Penyesuaian valuasi Less: valuation adjustment

Subjumlah - induk Subtotal - parent

Entitas anak Subsidiaries

Jumlah Total

2019

Aset (Liabilitas)

Pajak Tangguhan/

Deferred Tax

Assets (Liabilities)

The Statement of

Profit or Loss

Laporan

Laba Rugi/

Penghasilan

Komprehensif Lain/

Other Comprehensive

Income

Aset (Liabilitas) Pajak

Tangguhan

Deferred Tax Assets

(Liabilities)

Charged (Credited)

Dibebankan (Dikreditkan)/

5.140.441.499

3.248.732.359

(569.116.192)

1.195.195.469

1.289.759.730

27.981.434.569

58.757.378.796

2.778.835.776

1.547.744.132

-

71.586.407.701

(50.158.120.351)

21.428.287.350

4.250.369.262

25.678.656.612

-

-

-

-

-

15.638.989.454

(15.260.812.500)

100.200.838.960

(50.158.120.351)

50.042.718.609

5.360.055.283

55.402.773.891

3.713.389.440

22.670.375.766

-

-

40.947.547.193

Saldo Awal/

Beginning Balance

-

40.947.547.193

1.109.686.021

42.057.233.214

53.493.503.493

2.778.835.776

528.722.500

(460.827.386)

Saldo Akhir

Ending Balance

(352.548.663)

(2.423.629.710)

2.383.362.237

15.638.989.454

5.263.875.303

-

5.140.441.499

2.720.009.859

(108.288.806)

-

-

2.927.696.565

-

(15.260.812.500)

(12.333.115.935)

-

(12.333.115.935)

-

(12.333.115.935)

88

Page 97: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

d. Pajak Tangguhan (lanjutan) d. Deffered Tax (continued)

Induk Perusahaan The Company

Provisi penurunan nilai Provision for impairment

piutang usaha Accounts Receivable

Provisi penurunan nilai Provision for impairment

piutang lain-lain Others Receivable

Provisi penurunan nilai Provision for impairment

penyertaan inclusion

Penyusutan aset tetap Depreciation Fixed Assets

Amortisasi beban tangguhan Amortization of deferred

Amortisasi masa garansi Amortization of the warranty period

Liabilitas imbalan kerja Liabilities for employee benefits

Rugi fiskal fiscal losses

Dikurang: Penyesuaian valuasi Less: valuation adjustment

Sub Jumlah - induk Sub Total - parent

Entitas Anak Subsidiaries

Jumlah Total

Pemeriksaan Pajak Tax Audit

2018 2018

2019 2019

- 2.720.009.859

534.591.526 (642.880.332) - (108.288.806)

- 1.547.744.132 - 1.547.744.132

4.044.235.528 (330.846.087) - 3.713.389.440

25.037.219.378 (2.366.843.612) - 22.670.375.766

Deferred Tax

Assets (Liabilities)

The Statement of

Profit or Loss

2.720.009.859 -

2018

Saldo Awal/ Dibebankan (Dikreditkan)/ Saldo Akhir

Other Comprehensive

Income

Deferred Tax Assets

(Liabilities)

5.140.441.499 - - 5.140.441.499

4.572.785.090 691.090.214 - 5.263.875.303

Perusahaan menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak

Penghasilan Tahun 2016 dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

Pajak Penghasilan Nomor: 00050/406/16/051/18 Tanggal 27 Agustus

2018 dengan nilai Rp 5.651.084.650.

The Company accepts the Preliminary Returns of the Excess of 2016

Income Tax with a Tax Assessment Letter Overpayment on Income Tax

Number: 00050/406/16/051/18 dated August 27, 2018 with a value of

Rp 5,651,084,650.

Perusahaan menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak

Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari-Desember 2018 dengan Surat

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-

000012/SKPPKP/WPJ.19/KP.0303/2018 Tanggal 21 Maret 2018

dengan nilai Rp 30.700.381.167.

The Company accepts the Return of the Preliminary Excess Value

Added Tax for the Tax Period January-December 2018 with a Director

General of Tax Decree Number: KEP-000012 / SKPPKP / WPJ.19 /

KP.0303 / 2018 dated March 21 2018 with a value of Rp

30,700,381,167.

Perusahaan menerima Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak

Penghasilan Tahun 2018 dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal

Pajak Nomor: KEP-00024/SKPPKP/WPJ.19/KP.0303/2018 Tanggal 1

November 2018 dengan nilai Rp 21.378.188.196.

The Company accepts the Preliminary Returns of the Excess of 2016

Income Tax with a Tax Assessment Letter Overpayment on Income Tax

Number: 00050/406/16/051/18 dated November 1, 2018 with a value of

Rp21.378.188.196.

Perusahaan menerima Pengembalian Kelebihan Pajak Penghasilan

Tahun 2017 berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak

Penghasilan Nomor: 00020/406/17/051/19 Tanggal 23 April 2019

dengan nilai Rp 8.790.030.115.

The Company received the 2017 Income Tax Returns based on the

Overpayment Tax Assessment Letter Number: 00020/406/17/051/19

April 23, 2019 with a value of Rp 8,790,030,115.

20.979.775.520 (20.979.775.520) - -

64.317.505.677 (22.260.272.463) - 42.057.233.214

63.029.058.399 (22.081.511.205) - 40.947.547.193

1.288.447.278 (178.761.257) - 1.109.686.021

- - - -

63.029.058.399

Beginning Balance Charged (Credited) Ending Balance

Aset (Liabilitas)

Pajak Tangguhan/

Laporan

Laba Rugi/

Penghasilan

Komprehensif Lain/

Aset (Liabilitas) Pajak

Tangguhan

(22.081.511.205) - 40.947.547.193

89

Page 98: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

21. PROVISI MASA PEMELIHARAAN 21. GUARANTEES PERIOD PROVISION

Induk Perusahaan The Company

Jumlah Total

22. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 22. UNEARNED REVENUES

Induk Perusahaan The Company

Uang Muka Penjualan dari Pihak Berelasi Sales Advance From Related Parties

Uang Muka Penjualan dari Pihak Ketiga Sales Advance From Third Parties

Pendapatan Sewa Diterima Dimuka Rental income received in advancedSub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

Uang muka penjualan Sales AdvancedSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 23. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Induk Perusahaan The Company

Imbalan Pasca Kerja Jangka Pendek Short Term Post Employment Benefit

Imbalan Pasca Kerja Jangka Panjang Long Term Post Employment Benefit

Jumlah Total

31 Desember / December 31,

98.560.899.420 82.308.221.013

111.925.738.274 90.681.503.064

2019 2018

13.364.838.854 8.373.282.051

36.882.825.672 44.737.459.540

12.475.929.688 16.506.488.702

2019 2018

5.159.038.920 14.853.557.760

Merupakan cadangan yang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya

biaya pemeliharaan selama masa garansi. Berdasarkan evaluasi

manajemen, pada tahun 2019 dan 2018 cadangan masa garansi

ditetapkan sebesar maksimal 2% dari penjualan peralatan. Manajemen

berkeyakinan bahwa cadangan tersebut cukup untuk mengantisipasi

terjadinya klaim beban garansi dari para pelanggan.

It is a reserve that is used to anticipate maintenance costs during the

warranty period. Based on management's evaluation, in 2019 and 2018 the

reserve guarantee period is set at a maximum of 2% of equipment sales.

Management believes that these reserves are sufficient to anticipate the

occurrence of claims for warranty expenses from customers.

31 Desember / December 31,

Perusahaan menyediakan imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawan

tetapnya sesuai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT INTI (Persero),

disamping itu juga menyediakan imbalan pasca kerja untuk program

pensiun dipercepat.

The Company provides post-retirement benefits for all its permanent

employees in accordance Collective Labour Agreement PT INTI (Persero),

as it also provides post-retirement benefits for early retirement program .

Liabilitas imbalan pasca kerja tahun 2019 dan 2018 ini terdiri dari: Long term employee benefit liabilities in year 2019and 2018 consist of:

366.718.489 218.493.987

366.718.489 218.493.987

56.674.382.619 63.845.000.596

6.948.908.770 2.382.558.367

56.307.664.130 63.626.506.609

31 Desember / December 31,

2019 2018

5.159.038.920 14.853.557.760

90

Page 99: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 23. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Saldo awal - PVDBO Beginning balance - PVDBO

Beban laba rugi tahun berjalan Expense current year

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

Pembayaran manfaat oleh entitas Payment by employer

Pembayaran manfaat tahun berjalan Benefits paid current year

Saldo akhir - PVDBO Ending balance - PVDBO

Saldo awal - Pengukuran kembali IPK Beginning balance - remeasurement of DBO

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

Saldo akhir - Pengukuran kembali IPK Ending balance - remeasurement of DBO

Tingkat Bunga

Tingkat Kenaikan Upah

Tingkat Cacat

Tingkat Pengunduran Diri

Usia Pensiun

Mortalitas

24. UTANG LAIN-LAIN 24. OTHER PAYABLES

Induk Perusahaan The Company

Utang kepada Mitra Debt to Partners

Iuran JHT Bumiputra Iuran JHT Bumiputra

BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan

BPJS Ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan

Utang Karyawan Employee Debt

(Gaji dan Pesangon) (Salary and Severance Pay)

PPIP Karyawan Employee's PPIP

Utang Dana Talangan Gaji Salary Bailout Funds

Utang Bunga Pinjaman Bank Bank Loan Interest

Utang Gaji Salary Payables

Jaminan yang diterima Reserved Guarantee

Entitas Anak: Subsidiaries :

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

Jumlah Total

13.838.492.192 3.314.332.082

247.175.604 82.367.094

14.085.667.796 3.396.699.176

- 657.352.847

420.554.949 494.209.949

47.261.164.206 30.707.012.905

Perhitungan rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan pasti sebagai berikut: Calculation of reconciliation of the present value of the defined benefit

obligation as follows :

2019 2018

31 Desember / December 31,

Asumsi aktuarial utama yang digunakan untuk perhitungan adalah

sebagai berikut:

The main actuarial assumptions used for the calculation are as follows:

2019 2018

(5.330.912.499) (4.029.942.769)

111.925.738.274 90.681.503.064

90.681.503.064 100.148.877.511

17.854.723.424 17.744.428.922

(2.990.361.975) (17.588.352.323)

31 Desember / December 31,

Mutasi saldo penghasilan komprehensif lain atas pengukuran kembali

imbalan pasca kerja:

Calculation of reconciliation of the present value of the defined benefit

obligation as follows :

56.131.917.062 50.538.408.785

11.710.786.260 (5.593.508.277)

11.710.786.260 (5.593.508.277)

0,01% 0,01% Defect Rate

1,00% 1,00% Resignation Rate

7,70% 8,00% Interest Rate

6,00% 8,00% Salary Increased Rate

253.237.368

1.026.802.607

7.878.226.473 20.454.264.406

7.089.387.947

10.000.000.000

625.138.470

67.842.703.322 56.131.917.062

55 Tahun 55 Tahun Retirement RateMortalita th.2019 (Pria) Mortalita th.2019 (Pria)

Mortality

31 Desember / December 31,

61.346.832.002 34.103.712.081

- 2.011.797.756

2019 2018

181.987.650

26.875.216.689

91

Page 100: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

25. PENDAPATAN DITANGGUHKAN 25. UNEARNED REVENUES

Hibah Lahan /atau Bangunan Land Grant/or Buildings

Dikurangi: Less:

Amortisasi pendapatan yang diakui Amortization of revenue recognised

Jumlah Total

26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 26. NON CONTROLING INTEREST

Saldo awal Opening balance

Setoran modal oleh KNP Paid-up capital by NCI

Laba (rugi) berjalan Profit (loss) current year

Jumlah Total

27. MODAL SAHAM 27. SHARE CAPITAL

Negara Republik Indonesia

Tambahan Modal

disetor Tax Amnesty

Jumlah/Total

350.000 100% 350.000.000.000

592.664.988 5.417.837.045

Kepentingan non pengendali Widya Bhakti INTI atas aset bersih pada PT

Inti Konten Indonesia (INTENS) dengan kepemilikan sebesar 0,00001%

dianggap nol.

Widya Bhakti INTI's non-controlling interests in net assets at PT Inti Konten

Indonesia (INTENS) with ownership of 0.00001% are considered zero.

Berdasarkan perubahan terakhir keputusan rapat Perseroan dengan

Akta No.30, tanggal 19 Juli 2012, Notaris Muhammad Hanafi S.H, Notaris

di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia No.AHU-40994.AH.01.02. Tahun 2012

tanggal 27 Juli 2012 , dalam pasal 4 bahwa modal dasar Perseroan

sebesar Rp1.000.000.000.000 terbagi atas 1.000.000 saham masing-

masing saham bernominal Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah

ditempatkan dan disetor sebanyak 35% atau sejumlah 350.000 saham

dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp350.000.000.000, dengan

komposisi sebagai berikut:

Based on the latest changes to the Deed of the Company's Decision Meeting

No.30, dated July 19, 2012, of Muhammad Hanafi, SH, notary in Jakarta and

was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of

Indonesia No. AHU-40994.AH.01.02. Year 2012 dated July 27, 2012 , in

article 4 stated that the authorized capital of Rp1.000.000.000.000 are

divided into 1.000.000 shares, with nominal value of Rp1.000.000 each.

From which the subscribed and paid-up capital are 35% or 350.000 shares

with a total value of Rp350.000.000.000, with the following composition:

5.417.837.045 1.757.205.489

(4.825.172.057) (1.239.368.444)

- - 1.229.185.189

350.000 100% 351.229.185.189 351.229.185.189

350.000.000.000

1.229.185.189

2019 2018

- 618.749.998

Merupakan hak PT PINDAD atas aset bersih dan laba komprehensif

pada PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS) dan hak PT Widya Bhakti INTI

atas aset bersih pada PT Inti Konten Indonesia (INTENS) dengan

perhitungan sebagai berikut:

PT PINDAD's rights to net assets and comprehensive profits to PT Inti

Pindad Mitra Sejati (IPMS) and the rights of PT Widya Bhakti INTI to net

assets at PT Inti Isi Indonesia (INTENS) with the following calculations:

7.889.250.000 7.889.250.000

(7.889.250.000) (7.270.500.002)

31 Desember / December 31,

Pemegang Saham/

Shareholders

Lembar Saham/

Shares

Persentase/

Percentage2019

Pendapatan Tangguhan ini merupakan hak pemanfaatan lahan yang

diberikan oleh PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS) kepada PT Internasional

Serat Optik.

This unearned revenue is a land use right granted by PT Inti Pindad Mitra

Sejati (IPMS) to PT Internasional Serat Optik.

31 Desember / December 31,

2018

- 4.900.000.000

2019 2018

92

Page 101: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

28. MODAL DONASI 28. CAPITAL DONATIONS

Hibah tanah dari PT BPIS yang dilikuidasi A Grant of Land from PT BPIS Liquidated

Hibah Peralatan dari Siemens AG Grants Equipment from Siemens AG

Sub Jumlah Sub Total

Dikurangi: Amortisasi

Jumlah Total

1. 1.

2. 2.

3. 3.

29. CADANGAN UMUM DAN CADANGAN TUJUAN 29. GENERAL AND SPECIFIC PURPOSES RESERVE

Cadangan Umum General Reserve

Saldo Awal Beginning BalanceSaldo Akhir Cadangan Umum Total General Reserve

Cadangan Tujuan Reserve Purpose

Saldo Awal Beginning Balance

Saldo Akhir Cadangan Tujuan Total Reserve Purpose

2.846.877.000

(2.846.877.000) (2.846.877.000) Deduction : Amortization

11.542.719.796 11.542.719.796

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) Tahunan

tahun buku 2017 tanggal 4 Mei 2018, Keputusan RUPS menetapkan

menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, dan mengesahkan Laporan

Keuangan Perseroan Tahun Buku 2017.

Based on the Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders

(AGMS) of the financial year 2017 dated May 4, 2018, the GMS Decree

stipulates to approve the Company's Annual Report, and ratify the 2017

Financial Statements of the Company.

76.951.536.537 76.951.536.537

76.951.536.537 76.951.536.537

11.542.719.796 11.542.719.796

2019 2018

31 Desember / December 31,

- -

Modal donasi yang berasal dari PT BPIS merupakan modal hibah yang

didasari oleh:

Capital donations from PT BPIS is a capital grant constituted by :

Peraturan Pemerintah Nomor 52 tahun 2002 tentang penyertaan

modal Negara Republik Indonesia ke dalam perusahaan-perusahaan

tertentu yang didalamnya termasuk Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Industri Telekomunikasi Indonesia.

Letter of Minister of SOE No. S-842/MBU/2004 dated September 16,

2004, the Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia

have portion 5 % of the land area owned by PT BPIS (under liquidation)

it.

Akun ini merupakan cadangan umum dan cadangan tujuan yang dibentuk

sesuai dengan Undang-Undang Perseroaan Terbatas No. 40/2007 dan

Akta Pendirian Perusahaan pasal 27. Rekonsiliasi antara saldo awal dan

saldo akhir akun ini adalah sebagai berikut:

2.525.930.925 2.525.930.925

2019 2018

31 Desember / December 31,

Government Regulation No. 52 of 2002 on the investment of the

Republic of Indonesia in particular companies which includes the

Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia.

This account is a general reserve and specific purposes reserve established

in accordance with Limited Liability Company Law No. 40/2007 and Article

27 of the Company's Establishment Deed. The reconciliation between the

initial balance and the ending balance of this account is as follows:

320.946.075 320.946.075

Berita Acara Hibah tanah milik PT BPIS (dalam likuidasi) tanggal 17

September 2004 seluas 49.601 m2 yang terletak di Blok D1 Kavling

BPIS di Komplek Kemayoran.

Minutes of land owned by PT BPIS Grant (in liquidation) dated

September 17, 2004 covering an area of 49 601 m2 , located in Block

D1 Plot BPIS in Kemayoran Complex.

Surat Menteri BUMN No. S-842/MBU/2004 tanggal 16 September

2004, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi

Indonesia mendapat bagian 5% dari luas tanah milik PT BPIS (dalam

proses likuidasi) tersebut.

2.846.877.000

93

Page 102: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

30. PENDAPATAN, BEBAN POKOK DAN 30. REVENUES, COST OF GOODS SOLD AND

LABA KOTOR GROSS PROFITS

Pendapatan Usaha Operating Revenues

Penjualan Barang Sale Of Goods

Induk Perusahaan The Company

Entitas Anak Subsidiaries:

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total

Penjualan Jasa Sales Services

Induk Perusahaan The Company

Entitas Anak Subsidiaries:

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Beban Pokok Penjualan Cost of Good Sold

Penjualan Barang Sale of Goods

Induk Perusahaan The Company

Anak Perusahaan Anak Perusahaan

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total

Penjualan Jasa Sales Services

Induk Perusahaan The Company

Entitas Anak Subsidiaries:

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Laba Kotor Gross Profits

Penjualan Barang Sale of Goods

Penjualan Jasa Sales Services

Entitas Anak Subsidiaries

Jumlah Total14.387.558.305 100.578.697.483

34.992.317.448 140.233.536.941

(13.389.139.633) (50.465.031.867)

(7.215.619.510) 10.810.192.409

239.669.667.595

3.276.738.010 6.717.829.250

288.658.719.150 410.086.667.293

88.336.611.717 197.549.585.404

268.612.653.265 388.958.050.417

16.769.327.875 14.410.787.626

33.738.094.980 12.902.244.166

142.543.985.455 282.273.414.471

380.990.007.293 549.177.637.405

238.446.021.838 266.904.222.934

101.725.751.350 248.014.617.271

7.080.139.125 21.356.553.034

395.377.565.599 649.756.334.888

233.620.335.817 248.724.513.476

4.825.686.021 18.179.709.458

2019 2018

5.771.057.776

106.718.846.449

5.578.383.973 36.349.024.415

12.803.850.759

94

Page 103: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

30. PENDAPATAN, BEBAN POKOK DAN 30. REVENUES, COST OF GOODS SOLD AND

LABA KOTOR (lanjutan) GROSS PROFITS (continued)

Induk Perusahaan The Company

Pemakaian Material dan Sub Kontrak Material Used and Sub Contract

Pengangkutan Transportation

Umum dan Rumah Tangga General and Household

Tenaga Kerja Labor

Bahan Tambahan Additional ingredients

Pemeliharaan dan Perbaikan Maintenance and Repairs

Kesejahteraan Pegawai Employee welfare

Perjalanan Dinas Official Travel

Asuransi Produksi dan Proyek Production and Project Insurance

Penyusutan Depreciation

Alat Kerja Produksi Production Work Tools

Amortisasi Amortization

Alih Teknologi Technology Transfer

Seminar dan Pelatihan Worksop and training

Aset Di bawah Nilai Kapitalisasi Assets Not CapitalizationSub Jumlah

Entitas anak Subsidiaries

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

31. BEBAN PENJUALAN 31. SELLING EXPENSES

Induk Perusahaan The Company

Tenaga kerja tidak langsung Indirect Labor

Administrasi dan Rumah Tangga Administration and Household

Uji Coba Lapangan Field Trial

Sertifikasi Produk Product Certification

Kehumasan Public Relation

Pemeliharaan dan Perbaikan Maintenance and Repairs

Konsultan Consultant

Penyusutan aset tetap Fixed Assets Depreciaation

Lainnya Others

Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

808.477.151 483.829.470

1.519.955.285 1.383.628.262

17.761.689.692 18.385.073.827

- -

16.241.734.407 17.001.445.565

711.478.134 899.798.792

23.957.773 24.405.383

- 10.416.667

- 6.249.999

406.231.105 304.868.949

278.489.214 175.899.905

78.700.000 77.123.006

2019 2018

12.199.610.217 11.637.390.642

3.254.746.098 4.765.091.014

7.925.637.196 39.536.262.492

37.106.223.639 52.438.506.658

380.990.007.293 549.177.637.405

2.756.888 66.054.396

343.883.783.654 496.739.130.747

29.180.586.443 12.902.244.166

1.343.235.347 273.550.387

319.217.970 26.571.242

- 86.919.999

15.000.000 -

3.249.363.498 3.664.877.053

621.434.766 871.728.390

719.288.228 379.147.614

14.258.139.669 43.397.923.610

6.311.443.470 7.297.572.401

3.573.724.486 6.062.185.764

11.578.000.841 32.029.663.269

13.579.904.859 17.846.290.007

18.299.882.574 17.275.920.628

Rincian beban pokok penjualan berdasarkan sifat beban: Details of cost of goods sold based on the nature of the expense:

270.012.391.058 367.460.725.987

2019 2018

95

Page 104: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 32. GENERAL EXPENSES AND ADMINISTRATION

Induk Perusahaan The Company

Tenaga kerja tidak langsung Indirect Labor

Administrasi dan Rumah Tangga Administration and Household

Kesejahteraan pegawai Welfare Employe

Pemeliharaan dan perbaikan Maintenance and Repairs

Seminar dan pelatihan Worksop and training

Penyusutan aset tetap Depreciantion Fixed Assets

Pajak Tax

Kehumasan Public Relation

Kualitas Quality

Konsultan Conultant

Amortisasi Amortization

Lainnya Others Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten Indonesia

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

33. BEBAN PENGEMBANGAN 33.

Induk Perusahaan The Company

Tenaga kerja tidak langsung Indirect Labor

Administrasi dan Rumah Tangga Administration and Household

Sertifikasi Sertification

Kesejahteraan pegawai Welfare Employe

Pemeliharaan dan perbaikan Maintenance and Repairs

Amortisasi Amortization

Jumlah

34. BEBAN PENDANAAN 34. FUNDING EXPENSES

Bunga Pinjaman Loan InterestInduk Perusahaan The Company

Entitas Anak Subsidiaries

PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

2.308.038.000 319.883.750

533.956.577 143.488.331

1.462.979.593 1.393.217.630

1.507.539.247 1.195.752.577

711.086.054 933.625.353

5.593.828.314 6.368.579.503

4.088.812.943 3.370.486.947

997.880.296 1.580.160.945

DEVELOPMENT EXPENSES

3.076.391.913 3.017.279.927

5.255.394.636 6.396.718.064

72.807.467.015 67.248.673.626

- -

67.552.072.379 60.851.955.562

2.179.002.723 3.379.438.137

7.980.195.578 9.670.283.828

222.509.000 432.790.616

42.145.246.777 35.443.686.082

1.519.075.887 2.770.166.690

74.132.986.057 68.252.248.926

10.654.987.873 10.893.745.417

72.613.910.170 65.482.082.236

1.108.100.887 2.373.654.190

8.178.186.764 7.389.628.343

893.558.146 1.252.652.313

396.512.500

2019 2018

2019 2018

410.975.000

758.471.236 1.233.704.130

744.897.727 682.123.892

79.874.000 335.636.739

2019 2018

96

Page 105: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

35. PENDAPATAN LAIN-LAIN 35. OTHER INCOME

Induk Perusahaan The Company

Reimburse ReimburseOptimalisasi Asset Asset OptimizationDenda dan diskon Fine and DiscountsLaba Selisih Kurs Realized Realized Exchange Rate ProfitBunga Deposito dan Jasa Giro Giro and Deposit Interest

Selisih Pembayaran Utang Piutang Debt Payment DifferenceDeviden Dividend

Kenaikan Nilai Persediaan Increase in Inventory Value

Lainnya Others

Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak: Subsidiaries:PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

36. BEBAN LAIN-LAIN 36. OTHER EXPENSES

Induk Perusahaan The Company

Imbalan Pasca Kerja Employee Benefits

Denda Keterlambatan Fine Delay

Penurunan Nilai Piutang Impairment of Receivables

Penurunan Nilai Persediaan Impairment of Inventories

Selisih pembayaran hutang / piutang Payment Difference Payable/ReceiveableRugi Selisih Kurs Realized Foreign Exchange Loss RealizedRugi Selisih Kurs Unrealized Foreign Exchange Loss Unrealized

Lainnya Others

Sub Jumlah Sub Total

Entitas Anak: Subsidiaries:PT Inti Pindad Mitra Sejati PT Inti Pindad Mitra SejatiPT Inti Konten Indonesia PT Inti Konten IndonesiaSub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

44.814.894.261 10.072.754.853

304.673.567.783 29.581.676.363

800.847 84.261.297

259.858.673.522 19.508.921.510

26.054.480.168 8.462.552.471

Laba Selisih Kurs Unrealized 75.027.669 - Unrealized Exchange Rate

- -

1.644.774.224

- 1.051.126.344

213.974.013.970 2.764.360.855

11.115.343.105 1.491.746.533

20.688.409.401 9.863.414.342

9.745.997.013 4.254.012.139

4.269.365.835 -

64.743.351 -

18.760.414.093 1.610.202.382

1.688.725.747 2.384.120.339

- 1.149.134.755

80.747.195 344.527.145

544.679.301 5.191.628.614

4.846.435.708 2.817.546.063

1.350.221.769 594.246.416

4.838.395.372 3.919.956.955

13.718.785.216 15.962.286.584

2018

3.490.275

8.880.389.844 12.042.329.629

3.488.173.603 3.325.710.539

123.329.329

- 28.553.109

2019

2019 2018

97

Page 106: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

37. 37.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah

PT Bank Pembagunan Daerah Jawa Barat

dan Banten Tbk

PT Pindad (Persero)

PT Inti Pindad Mitra Sejati

PT Inti Konten Indonesia

PT Widya Bhakti Inti

PT Mitra Bhaksi Inti Persada

38. PERIKATAN-PERIKATAN 38. ENGAGEMENTS

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Plc)

PT PLN (Persero) PT PLN (Persero)

39. MANAJEMEN RISIKO 39. RISK MANAGEMENT

Perusahaan melakukan kerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk pada tanggal 10 April 2018 berupa Perjanjian Pengadaan

dan Pemasangan Modernisasi Granular Paket 3 INTI, dengan nomor

kontrak : K.TEL.3038/HK.810/OPS-10000000/2018 senilai Rp

57.470.849.740. Jangka waktu pengerjaan yaitu selama 120 HK sejak

diterbitkannya Surat Pesanan tanggal 7 Agustus 2018.

The Company cooperated with PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

on April 10, 2018 in the form of Procurement and Installation of Granular

Modernization Package 3 INTI Package, with a contract number:

K.TEL.3038 / HK.810 / OPS-10000000/2018 worth Rp 57,470. 849,740. The

processing period is 120 HK since the issuance of the Order Letter dated

August 7, 2018.

Pemegang Saham/Shareholders

Pemegang Saham/Shareholders

Pemegang Saham/Shareholders

Pemegang Saham/Shareholders

Pemegang Saham/Shareholders

TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI RELATED PARTY TRANSACTIONS

Pihak-pihak Berelasi/

Related Parties

Sifat Hubungan/ Jenis Transaksi/

The Nature of the Relationship Type of Transaction

Perusahaan melakukan Perjanjian Kerjasama dengan PT PLN (Persero)

dengan pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pembangkit Listrik

Tenaga Surya (PLTS) Lokasi Pulau Tonduk, Pagerungan Kecil & Paleyat

dengan Nomor : 291/HK.03/031100/2018 dengan nilai Rp

17.773.000.000. Masa berlaku perjanjian/ kontrak adalah pekerjaan

dilaksanakan selama 190 hari kalender atau sejak 28 Desember 2018

sampai dengan 8 Juli 2019 dengan masa pemeliharaan tiga bulan setelah

serah terima pekerjaan selesai dan beroperasi.

The Company entered into a Collaborative Agreement with PT PLN

(Persero) with the Procurement and Installation of Solar Power Plant (PLTS)

Location of Tonduk Island, Pagerungan Kecil & Paleyat with Number: 291 /

HK.03 / 031100/2018 with a value of Rp. 17,773,000,000. The validity period

of the agreement / contract is the work carried out for 190 calendar days or

from December 28, 2018 to July 8, 2019 with a maintenance period of three

months after the handover of the work is completed and operating

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan perusahaan untuk

memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia

untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko

mata uang asing, tingkat suku bunga, kredit dan risiko likuiditas.

Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh

Dewan Direksi.

Objectives and policies of financial risk management to ensure that adequate

financial resources are available for operations and business development,

as well as to manage foreign currency risk, interest rate, credit and liquidity

risk. The company operates with the guidelines determined by the Board of

Directors.

Transaksi Usaha/Business Transactions

Transaksi Usaha/Business Transactions

Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas

Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit

Facility

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat

RI/Controlled by the Central Government of

Indonesia

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat

RI/Controlled by the Central Government of

Indonesia

Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas

Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit

Facility

Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat

RI/Controlled by the Central Government of

Indonesia

Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas

Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit

Facility

Dikendalikan oleh Pemerintah

Daerah/Controlled by the Regional

government

Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas

Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit

Facility

Dikendalikan oleh Pemerintah

Daerah/Controlled by the Regional

government

Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas

Pinjaman/Placement Accounts, Deposits, Credit

Facility

Transaksi Usaha/Business Transactions

Transaksi Usaha/Business Transactions

Transaksi Usaha/Business Transactions

98

Page 107: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko Mata Uang Asing a. Foreign Currency Risk

Aset dalam mata uang asing: Assets in foreign currencies:

Kas dan Setara Kas Cash Equivalent

Jumlah Total

Liabilitas dalam mata uang asing: Liabilities in foreign currency:

Utang Usaha Accounts Payables

Jumlah Total

Rasio Pinjaman Valuta Asing Terhadap

Jumlah Kas Dan Setara Kas

The Ratio Of Foreign Currency Loans Tototal

Cash Equivalent4582% 16535%

80.517.789 59.936.569

3.689.624.421 9.910.362.785

3.689.624.421 9.910.362.785

2019 2018

80.517.789 59.936.569

31 Desember / December 31,

Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk

mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat

pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja

keuangan Perusahaan.

Objectives of the Company in managing financial risks is to achieve an

appropriate balance between risk and return and minimize potential effects of

the deteriorating financial performance of the Company.

Risiko keuangan utama yang dihadapi Grup adalah risiko kredit, risiko

suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko

perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik.

Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan

dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas asar keuangan di

Indonesia dan internasional.

The main financial risks facing the Group are credit risk, interest rate risk,

liquidity risk, exchange rate risk and foreign currency risk of changes in

government policies, socio-political and economic conditions. The attention

on risk management has increased significantly with the considerable

change and volatility in financial asar in Indonesia and internationally.

Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi dalam mata

uang selain mata uang fungsional Perusahaan yang terutama

disebabkan karena volatilitas atau fluktuasi nilai tukar mata uang

asing tersebut. Volatilitas ini menghasilkan pendapatan dan

menimbulkan beban yang mempengaruhi laba (rugi) Perusahaan dan

Entitas Anak.

Exchange rate risk arises when the foreign currency transactions in

currencies other than the functional currency of the Company is

primarily due to exchange rate volatility or fluctuations in foreign

currencies. This volatility generate revenues and incur expenses that

affect net income (loss) of the Company and its Subsidiaries.

Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan

sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama

dari manajemen risiko perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh

risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko.

Perusahaan dan Entitas Anak secara rutin menelaah kebijakan dan

sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di

pasar, produk dan praktek pasar terbaik.

Company business includes risk-taking activities with specific goals with

professional management. The main function of the company's risk

management is to identify all the key risks, measuring these risks and

managing risk positions. The Company and Subsidiaries regularly examine

policies and risk management system to adapt to changes in markets,

products and best market practices.

99

Page 108: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko Tingkat Suku Bunga b Interest Rate Risk

c. Risiko Kredit c. Credit Risk

Kas dan setara kas Cash and cash equivalent

Aset keuangan tersedia untuk dijual Financial assets available for sale

Piutang usaha dan piutang lain-Lain Accounts receivable and other receivables

Aset lancar lainnya Other current assets

Penyertaan Jangka Panjang Long-term investments

Jumlah Total

8.016.741.828

184.288.690.083

Piutang lain-lain pun relatif aman dari risiko kredit karena berasal dari

piutang tenant.

Other receivables are relatively safe from credit risk because they come

from tenant accounts.

Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas

masa depan dari satu instrumen keuangan berfluktuasi karena

perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dan Entitas Anak memiliki

pinjaman jangka pendek dengan bunga tetap dan mengambang.

Tingkat suku bunga yang cukup tinggi dan terjadi secara tiba-tiba

dapat berpengaruh terhadap menurunnya laba.

Interest rate risk is the risk that the cash flows of future cash flows of a

financial instrument fluctuate because of changes in market interest

rates. The Company and Subsidiaries have a short-term loan with a

fixed rate and floating. The interest rate is quite high and occurs

suddenly can affect the profit decline.

Risiko kredit yang timbul dari piutang dikendalikan dengan

pengawasan terus menerus atas saldo dan penagihan piutang usaha.

Credit risk arising from receivables is controlled by continuous

supervision of the balance and collection of accounts receivable.

31 Desember 2019/

December 31, 2019

74.710.929.240

-

101.454.946.512

Kebijakan Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah

melakukan pinjaman dengan suku bunga yang ditetapkan pada

Perjanjian Kredit, dengan jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu

proyek. Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku bunga dari

pinjaman bank jangka pendek sejalan dengan perubahan suku bunga

yang relevan di pasar.

Company policies related to interest rate risk is to do a loan with an

interest rate set at the Credit Agreement, with the maturity of the term of

the project. The Company evaluates the comparison of interest rates on

short-term bank loans in line with the change in relevant interest rates in

the market.

Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal

memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak yang mempunyai potensi atas risiko

kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, dan tagihan bruto

pemberi kerja. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan

nilai tercatat atas akun-akun tersebut.

Credit risk is the loss arising from the customers who fail to fulfill their

contractual obligations. Financial instruments The Company and

Subsidiaries that have the potential credit risk consist of cash and cash

equivalents, accounts receivable and gross invoice employer. The

maximum credit risk exposure amount is equal to the carrying value of

these accounts.

Tabel dibawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko atas

aset keuangan Perusahaan:

The table below illustrates the maximum risk exposure of the

Company's financial assets:

106.072.503

100

Page 109: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

39. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 39. RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko Likuiditas d. Liquidity Risk

Utang usaha Accounts Payable

Beban akrual Expenses Accrual

Utang Bank Bank Debt

40. 40.

Penambahan aset tetap dari TA Increase fixed assets from TA

Peningkatan aset tetap dari revaluasi Increase fixed assets from revaluation

Peningkatan sewa dibayar dimuka dari Increase of prepaid rental

setoran modal KNP from paid-up capital of NCI

Tabel di bawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan

dalam rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual

untuk semua liabilitas keuangan dimana jatuh tempo kontraktual

sangat penting untuk pemahaman terhadap arus kas. Jumlah yang

diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak

terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga).

The table below shows the maturity analysis of financial liabilities in the

time range shows the contractual maturities for all financial liabilities

where the contractual maturity is very important for the understanding of

the cash flow. The amounts disclosed in the table are the contractual

cash flows are not discounted (including principal and interest

payments).

Dalam 1 Tahun 1-2 Tahun 2-5 Tahun

Risiko Likuiditas adalah risiko dimana perusahaan tidak bisa

memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the company can not fulfill the obligation at

maturity.

Risiko likuiditas timbul dalam keadaan dimana Perseroan mengalami

kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Manajemen risiko

likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan setara kas.

Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mengawasi arus kas

aktual dan proyeksi secara terus menerus dan mengawasi profil

tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk arises in circumstances where the Company experienced

difficulties in obtaining funding. Liquidity risk management implies

maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Company

manages liquidity risk by monitoring actual and projected cash flows

continuously and oversee the due date profile of assets and financial

liabilities.

642.798.555.475 - -

TRANSAKSI NON-KAS NON-CASH TRANSACTIONS

Aktivitas investasi dan pendanaan non-kas untuk tahun yang berakhir

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai

berikut:

Investing and financing activities which are not affecting cash flows for year

ended December 31, 2019 and 2018 are as follows:

128.533.205.488 - -

427.803.297.503

86.462.052.484 - -

- -

2019 2018

- 1.229.185.189

61.043.250.000 -

- 4.900.000.000

101

Page 110: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

41. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 2018 41. RESTATEMENT OF 2018 FINANCIAL STATEMENTS

Posisi keuangan 31 Desember 2018 Financial position as of December 31, 2018

Aset lancar Current assets

Aset tidak lancar Non-current assets

Jumlah aset Total assets

Liabilitas jangka pendek Short-term liabilities

Liabilitas jangka panjang Long-term liabilities

Ekuitas Equity

Jumlah liabilitas dan ekuitas Total liabilities and equity

Laba (rugi) berjalan tahun 2018 Profit (loss) for year 2018

Pendapatan Revenues

Beban pokok pendapatan Cost of revenues

Beban usaha Operating expenses

Beban pendanaan Finance expenses

Pendapatan (beban) non-usaha Non operating income (expenses)

Manfaat (beban) pajak Income tax benefits (expenses)

Laba (rugi) berjalan Profit (loss) current year

Laporan arus kas tahun 2018 Statements of cash flows for year 2018

Kas bersih dari (untuk) operasi Revenues

Kas bersih dari (untuk) investasi Cost of revenues

Kas bersih dari (untuk) pendanaan Operating expenses

Peningkatan (penurunan) bersih kas Finance expenses

Saldo kas awal tahun Non operating income (expenses)

Selisih kurs Income tax benefits (expenses)

Saldo kas akhir tahun Profit (loss) current year

Posisi keuangan 1 Januari 2018 Financial position as of January 1, 2018

Aset lancar Current assets

Aset tidak lancar Non-current assets

Jumlah aset Total assets

Liabilitas jangka pendek Short-term liabilities

Liabilitas jangka panjang Long-term liabilities

Ekuitas Equity

Jumlah liabilitas dan ekuitas Total liabilities and equity

Sebelum disajikan

kembali/

Before restated

Penyesuaian

penyajian kembali/

Restatement

adjustments

Disajikan kembali/

As restated

976.779.557.286

106.127.880.636 16.416.819.451 122.544.700.087

(92.881.629.945)

(13.619.389.779) - (13.619.389.779)

(68.252.248.926) - (68.252.248.926)

1.829.674.439.114 (234.910.144.378) 1.594.764.294.736

(96.527.492.870) - (96.527.492.870)

221.567.922.164 (92.439.037.105) 129.128.885.059

(651.409.838.466) 102.232.201.061 (549.177.637.405)

462.656.155 (93.344.286.100)

847.756.334.888 (198.000.000.000) 649.756.334.888

(15.061.195.853)

1.501.978.636.314 (158.887.926.724) 1.343.090.709.590

(17.484.708.692) 2.423.512.839

1.158.602.638.937 (187.512.496) 1.158.415.126.441

868.380.989.203 (1.760.647.079) 866.620.342.123

(460.609.823.614) 5 (460.609.823.609)

(1.906.828.806) - (1.906.828.806)

73.877.295.842 - 73.877.295.842

(388.639.356.578)

(2.261.220.281) - (2.261.220.281)

51.524.428.776 - 51.524.428.781

5 (388.639.356.573)

214.282.572.543 (3.994.751.007) 210.287.821.536

2.026.983.628.140 (1.948.159.576) 2.025.035.468.565

1.704.424.565.445 2.046.591.431 1.706.471.156.876

108.276.490.152 - 108.276.490.152

2.026.983.628.140 (1.948.159.575) 2.025.035.468.565

442.425.005.636 - 442.425.005.636

1.829.674.439.114 (234.910.144.378) 1.594.764.294.736

(233.149.497.300) 743.630.059.987

852.894.881.828 (1.760.647.078) 851.134.234.750

Laporan keuangan konsolidasian komparatif tahun buku 2018 telah

disajikan kembali sehubungan dengan adanya beberapa kesalahan

mendasar dalam pengakuan dan pengukuran transaksi keuangan. Saldo

laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2018 dan 1

Januari 2018 sebelum dan setelah penyajian kembali diikhtisarkan

sebagai berikut:

The comparative financial statements for year 2018 have been restated in

connection with a number of fundamental errors in the recognition and

measurement of financial transactions. The balance of the consolidated

financial statements as of December 31, 2018 and January 1, 2018 before

and after the restatement is summarized as follows:

102

Page 111: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

42. KELANGSUNGAN USAHA 42. GOING CONCERN

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

43. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 43. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD

44. 44. RESPONSIBILITY FOR FINANCIAL STATEMENTS

Sejak tahun 2020, wabah Virus Corona 2019 (COVID-19) telah

menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Namun hal ini tidak

berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan Group hingga kuartal

pertama d tahun 2020. Durasi dan tingkat dampak pandemi COVID-19

ini bergantung pada perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat

dipastikan saat ini, sehingga dampak secara keseluruhan bellum dapat

diperkirakan pada tanggal ketika laporan keuangan konsolidasian ini

disusun. Manajemen akan terus memantau perkembangan wabah

COVID-19 dan terus mengevaluasi dampaknya di masa mendatang

terhadap penjualan hasil usaha, dan kinerja keuangan secara

keseluruhan group.

Since early 2020, the Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) outbreak has

been plagued acros many countries, including Indonesia. However, there

hasno material impact on the Group's financial performance up to the 1st

quarter of 2020. the duration and extent of the impact from the COVID-19

pandemic depends on future developments that cannot be accurately

predicted at this time, thus the overal impact cannot be reliably estimated as

of the date of consolidated financial statements. Management will closely

monitor the development of the COVID-19 outbreak and continue to evaluate

its impact to the future sales, operating results and overall financial

performance of the group.

8) Penyelesaian hutang non produktif melalui restrukrisasi hutang dan

optimalisasi aset.

Non-productive debt settlement through debt restructuring and asset

optimalization.

Manajemen berkeyakinan bahwa dengan upaya-upaya tersebut

Perusahaan akan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Management believes that with these actions the Company will be able to

maintain its business as a going concern.

Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa Perusahaan akan

melangsungkan kegiatan usahanya (going concern). Pada tahun 2019

Perusahaan telah mengalami kerugian yang cukup signifikan sebesar

Rp397 miliar, sehingga menyebabkan defisit ekuitas per 31 Desember

2019 sebesar Rp268 miliar. Kerugian ini telah secara signifikan

melemahkan posisi keuangan dan kemampuan Perusahaan dalam

melangsungkan kegiatan usahanya (going concern ). Untuk mengatasi

masalah tersebut, Perusahaan telah dan akan mengambil langkah-

langkah sebagai berikut:

The financial statements are prepared with the assumption that the

Company will continue as a going concern. In 2019 the Company had

suffered a significant loss of Rp397 billion, causing an equity deficit as of

December 31, 2019 of Rp268 billion. This loss has significantly weakened

the financial position and the ability of the Company to continue as a going

concern. To overcome this problem, the Company has taken and will take

the following actions:

Fokus pada penjualan yang bersifat recurring dan repeat order ; 1) Focus on sales that are recurring and repeat orders;

2) Perbaikan profitabilitas proyek dengan memperhatikan term of payment

dari pelanggan dan kepada pemasok serta kewajiban perpajakan;

Improved project profitability by taking into account customer terms of

payment and vendors and taxation obligations;

3) Penyediaan modal kerja proyek dengan berbagai model pendanaan; Provision of project working capital with various funding models;

4) Penguatan sinergi BUMN dengan pola kemitraan strategis untuk

memperbaiki struktur bisnis Perusahaan;

Strengthening BUMN synergy with strategic partnership patterns to

improve the Company's business structure;

5) Pengembangan usaha dan revenue stream baru melalui kerja sama

dengan selective strategic partners ;

Provision of project working capital with various funding models;

6) Revitalisasi pabrik dengan fokus pada manufaktur produk-produk

andalan yang akan menjadi kontributor utama pendapatan Perusahaan;

Factory revitalization with a focus on manufacturing reliable products that

will be the main contributors to the Company's revenue;

7) Perbaikan cost behaviour untuk efisiensi terutama dalam tiga kontributor

utama beban pokok penjualan (material, jasa subkon, sewa); dan

Improved cost behavior for efficiency, especially in the three main

contributors to cost of goods sold (material, subcontract services, rent);

and

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung-jawab atas penyusunan laporan

keuangan konsolidasian dan telah menyetujui laporan keuangan

konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2019 untuk diterbitkan pada

tanggal 5 Maret 2020.

The Company's management is responsible for the preparation of

consolidated financial statements and has approved the consolidated

financial statements ended December 31, 2019 to be published on March 5,

2020.

1)

Pada tanggal 14 Pebruari 2020, berdasarkan Surat Kementrian BUMN

No. S-15/Wk1.MBU/02/2020, Perseroan dikelompokkan dalam industri

telekomunikasi dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebagai

koordinator industri (sebelumnya industri pertahanan).

On February 14, 2020, based on the Ministry of SOE Letter No. S-15 /

Wk1.MBU / 02/2020, the Company is grouped in the telecommunications

industry with PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk as the industry coordinator

(formerly the defense industry).

103

Page 112: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

Attachment 1

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA

LAPORAN POSISI KEUANGAN - INDUK SAJA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION - PARENT ONLY

Tanggal 31 Desember 2019 As of December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)

2019 2018*) 2018*)

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 3d,3f,3g,5 69.378.375.896 49.285.945.573 439.994.166.558 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 3d,3f,3h,6 Trade receivables

Pihak ketiga 5.174.880.853 237.558.075.203 312.703.621.751 Third parties

Pihak berelasi *) 69.260.093.432 118.047.792.197 62.721.870.936 Related parties

Persediaan 3i,7,*) 249.449.289.219 266.970.518.641 173.007.370.862 Inventories

Pajak dibayar dimuka 3t,20a 44.725.812.482 30.577.379.400 60.558.322.958 Prepaid taxes

Beban dibayar dimuka dan uang muka 3j,8 - - - Prepaid expense and advances

Aset lancar lainnya 3h,9 6.451.366.130 4.588.099.067 4.799.073.461 Other current assets

JUMLAH ASET LANCAR 444.439.818.012 707.027.810.081 1.053.784.426.526 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Aset tetap, net 3l,10 832.786.271.574 770.536.248.511 767.813.480.269 Fixed assets, net

Penyertaan jangka panjang 3m,11 26.800.581.999 28.915.472.000 28.915.471.999 Investment in Associates

Properti investasi 3k,12 1 1 1 Investment Property

Aset tak berwujud 3n,13 2.221.800.574 2.089.280.137 118 Intangible Assets

Aset pajak tangguhan 3t,19d 50.042.718.609 40.947.547.193 63.029.058.399 Deferred Tax Assets

Aset dalam pembangunan 14 10.826.168.988 12.601.455.148 10.828.416.781 Assets under construction

Aset lain-Lain 15 2.344 2.246 1.989 Other Assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 922.677.544.089 855.090.005.236 870.586.429.556 TOTAL NON CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 1.367.117.362.101 1.562.117.815.317 1.924.370.856.082 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS EQUITY AND LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK SHORT-TERM LIABILITIES

Utang usaha 3h,16 Accounts Payable

Pihak ketiga 203.434.709.019 133.230.712.278 514.182.976.927 Third Parties

Pihak berelasi 213.572.977.809 268.881.960.462 113.802.603.850 Related Parties

Utang akrual 3h,17 62.429.956.911 52.006.621.534 123.359.732.123 Accrued Expenses

Utang bank 3h,18a 120.489.907.888 723.284.320.137 678.688.313.963 Bank Loan

Utang lembaga keuangan non-bank 3h,19a 19.506.813.421 10.781.358.607 - Non Bank Loan

Utang pajak 3t,20b,*) 8.554.285.680 6.909.999.040 48.447.650.671 Tax Payables

Provisi masa pemeliharaan 3h,21 5.159.038.920 14.853.557.760 16.176.942.109 Guarantee Period Provision

Pendapatan diterima dimuka 3h,22 56.307.664.130 63.626.506.609 84.510.359.416 Prepaid Revenue

Liabilitas imbalan pasca kerja 3u,23 13.364.838.854 8.373.282.051 9.883.896.074 Employee Benefits Plan

Utang lain-Lain 3h,24 47.261.164.206 30.707.012.905 20.979.805.684 Other payables

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 750.081.356.838 1.312.655.331.383 1.610.032.280.817 TOTAL SHORT-TERM LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES

Utang bank 3h,18b 702.867.628.547 - - Bank loan

Utang lembaga keuangan non-bank 3h,19b 9.094.968.447 23.200.909.625 - Non-bank financial service institutions

Utang bunga bank 17.458.664.248 - - Accrued interest

Liabilitas imbalan pasca kerja 3u,23 98.560.899.420 82.308.221.013 90.264.981.437 Post-employee benefits liabilities

Pendapatan ditangguhkan 25 - - 870.058.200 Defered incomeTOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 827.982.160.662 105.509.130.638 91.135.039.637 TOTAL LONG-TERM LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 1.578.063.517.500 1.418.164.462.021 1.701.167.320.454 TOTAL LIABILITIES

*) disajikan kembali / restated

1 Januari/

January 1, 31 Desember / December 31,

1

Page 113: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

Attachment 1

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA

LAPORAN POSISI KEUANGAN - INDUK SAJA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION - PARENT ONLY

Tanggal 31 Desember 2019 As of December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in fully Rupiah, unless otherwise stated)

2019 2018*) 2018*)

1 Januari/

January 1, 31 Desember / December 31,

EKUITAS EQUITY

Modal saham 27 350.000.000.000 350.000.000.000 350.000.000.000 Shares capital

Modal donasi 28 Donated capital

Saldo laba ditentukan penggunaannya Appropriated retained earning

Cadangan umum 29 67.928.398.346 67.928.398.346 67.928.398.347 General reserves

Cadangan tujuan 29 11.542.719.796 11.542.719.796 11.542.719.796 Purpose reserves

Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated retained earning

Saldo laba (rugi) tahun lalu (1.000.161.000.685) (915.317.310.073) (915.903.628.107) Accumulated profit (loss) prior years

Laba (rugi) tahun berjalan *) (391.898.856.499) (84.843.690.612) 586.317.358 Profit (loss) current year(962.588.739.042) (570.689.882.542) (485.846.192.607)

Komponen Ekuitas Lainnya 751.642.583.642 714.643.235.838 709.049.727.561 Other Equity Components

JUMLAH EKUITAS (210.946.155.400) 143.953.353.296 223.203.534.954 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.367.117.362.100 1.562.117.815.317 1.924.370.856.082 TOTAL EQUITY AND LIABILITIES

*) disajikan kembali / restated

Nilai nominal saham sebesar

Rp1.000.000 per saham. Modal dasar

sebesar Rp1.000.000.000.000, yang

terdiri dari 1.000.000 lembar saham.

Modal ditempatkan dan disetor penuh

sebanyak 350.000 lembar saham per

31 Desember 2019 dan 2018.

Par value per share of Rp1,000,000

per share. Authorized capital of

Rp1,000,000,000,000 which consist of

1,000,000 shares.Subsribed and paid-

up capital of 350,000 shares as of

December 31, 2019 and 2018.

2

Page 114: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

Attachment 2

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

KOMPREHENSIF LAIN - INDUK SAJA AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME - PARENT ONLY

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

PENDAPATAN 363.960.222.582 3s,30,*) 588.158.272.198 REVENUES

BEBAN POKOK PENDAPATAN (350.894.741.254) 3s,30,*) (498.389.767.124) COST OF REVENUES

LABA KOTOR 13.065.481.328 89.768.505.074 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban penjualan (16.241.734.407) 3s,31 (17.001.445.565) Selling expenses

Beban umum dan administrasi (67.552.072.379) 3s,32 (60.851.955.562) General and administrative expenses

Beban pengembangan (10.654.987.873) 3s,33 (10.893.745.417) Development expenses

(94.448.794.659) (88.747.146.544)

Laba (rugi) usaha Profit (loss)

sebelum beban pendanaan (81.383.313.331) 1.021.358.530 before financing expenses

Beban pendanaan (72.613.910.170) 3s,34 (65.482.082.236) Financing expenses

LABA (RUGI) USAHA (153.997.223.501) (64.460.723.706) OPERATING INCOME (LOSS)

Pendapatan lain-Lain 8.880.389.844 3s,35 12.912.387.829 Other income

Beban lain-lain (259.858.673.522) 3s,36 (19.508.921.511) Other expenses

(250.978.283.678) (6.596.533.682)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (404.975.507.179) (71.057.257.388) PROFIT (LOSS) BEFORE TAX

Manfaat (beban) pajak Income tax benefit (expense)

Pajak kini - 3t,20c - Current tax

Pajak tangguhan 21.428.287.350 3t,20c (6.632.355.934) Deferred tax

Pajak final (8.351.636.670) 3t,20c (7.154.077.290) Final tax

13.076.650.680 (13.786.433.224)

RUGI TAHUN BERJALAN (391.898.856.499) (84.843.690.612) LOSS FOR THE YEAR

PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)

Pos-pos yang tidak akan Items that will not be reclassified

direklasifikasi melalui laba rugi: through profit or loss:

Surplus revaluasi aset tetap 61.043.250.000 - Revaluation surplus of fixed assets

Pengukuran kembali atas Remeasurement of defined

program imbalan pasti (11.710.786.261) 5.593.508.277 benefit program

Dampak pajak tangguhan (12.333.115.935) - Deferred tax impact

36.999.347.804 5.593.508.277

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF (354.899.508.695) (79.250.182.335) TOTAL COMPREHENSIVE LOSS

*) disajikan kembali / restated

Pendapatan (beban) non-usaha Non-operating income (expense)

2019

Catatan/

Notes 2018*)

3

Page 115: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

Attachment 3

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - INDUK SAJA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY - PARENT ONLY

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed In Fully Rupiah, unless Otherwise Stated)

Saldo per 1 Januari 2018 350.000.000.000 67.928.398.346 11.542.719.796 (915.317.310.073) 709.049.727.561 223.203.535.631 Balance as of January1, 2018

Koreksi penyajian kembali - - - - - - Prior year adjustments

Saldo disajikan kembali 350.000.000.000 67.928.398.346 11.542.719.796 (915.317.310.073) 709.049.727.561 223.203.535.631 Restated balance

Rugi tahun berjalan *) - - - (84.843.690.612) - (84.843.690.612) Loss for the year

Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - 5.593.508.277 5.593.508.277 Remeasurement of post-employment benefits

Saldo per 31 Desember 2018 350.000.000.000 67.928.398.346 11.542.719.796 (1.000.161.000.684) 714.643.235.838 143.953.353.296 Balance as of December 31, 2018

Rugi tahun berjalan - - - (391.898.856.499) - (391.898.856.499) Loss for the year

Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - (11.710.786.261) (11.710.786.261) Remeasurement of post-employment benefits

Surplus revaluasi aset tanah - - - - 61.043.250.000 61.043.250.000 Revaluation surplus of land assets

Dampak pajak tangguhan - - - - (12.333.115.935) (12.333.115.935) Deferred tax impact

Saldo per 31 Desember 2019 350.000.000.000 67.928.398.346 11.542.719.796 (1.392.059.857.183) 751.642.583.642 (210.946.155.399) Balance as of December 31, 2019

*) disajikan kembali / restated

Modal ditempatkan

dan disetor penuh/

Issued and fully

paid-up capital

Saldo laba (rugi)/Accumulated profit (loss)Komponen

ekuitas

lainnya/

Other equity

components Jumlah/Total

Belum ditentukan

penggunaannya/

Unappropriated

Cadangan

umum/ General

reserves

Cadangan

tujuan/

Purpose reserves

Ditentukan penggunaannya/

Appropriated

4

Page 116: PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) DAN …

Attachment 4

PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO)

LAPORAN ARUS KAS - INDUK SAJA STATEMENTS OF CASH FLOWS - PARENT ONLY

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2019 For The Year Ended December 31, 2019

(Dinyatakan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in fully rupiah, unless otherwise stated)

2019 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATING

OPERASI ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 370.300.038.758 596.716.953.198 Cash received from customers

Penerimaan restitusi pajak 8.790.030.115 57.487.908.451 Cash received from tax restitution

Penerimaan bunga jasa giro Interest income from current account

dan deposito berjangka 85.617.558 356.300.960 and time deposit

Pembayaran kepada pemasok Cash paid to suppliers

dan beban operasional (319.824.367.257) (828.860.980.474) and operational expenses

Pembayaran kepada karyawan (62.850.799.439) (80.808.016.140) Cash paid for employees

Pembayaran beban pendanaan (56.703.088.124) (65.362.111.849) Cash paid for financing expenses

Pembayaran pajak penghasilan (26.012.217.878) (145.185.954.156) Corporate income tax paid

Kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi (86.214.786.267) (465.655.900.010) Net cash from (for) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES

Penerimaan untuk Pengembangan Produk 3.537.581.818 - Receive for Product Development

Pembayaran untuk Pengembangan Produk (1.457.694.532) (2.476.204.301) Repayment for Product Development

Kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi 2.079.887.286 (2.476.204.301) Net cash from (for) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Penerimaan pinjaman bank 216.561.256.275 351.392.870.898 Cash received from bank loan

Penerimaan pinjaman non bank 43.931.808.732 55.182.950.450 Cash received from non bank loan

Penerimaan deviden - 28.553.109 Dividend received

Pembayaran kembali pinjaman bank (116.488.039.977) (306.808.050.268) Repayment for bank loan

Pembayaran kembali pinjaman non bank (39.775.454.812) (21.200.682.218) Repayment for non bank loan

Kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan 104.229.570.218 78.595.641.971 Net cash from (for) financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE/(DECREASE) IN CASH

DAN SETARA KAS 20.094.671.237 (389.536.462.340) AND CASH EQUIVALENTS

KEUNTUNGAN (KERUGIAN) SELISIH KURS YANG PROFIT (LOSS) FROM FOREIGN EXCHANGE

BELUM DIREALISASI (2.240.914) (1.171.758.645) UNREALIZED

KAS DAN SETARA CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS AWAL TAHUN 49.285.945.573 439.994.166.558 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS AKHIR TAHUN 69.378.375.896 49.285.945.573 AT ENDING OF YEAR

5