TUGAS HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) SUSU KENTAL MANIS.pdf

download TUGAS HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) SUSU KENTAL MANIS.pdf

of 34

Transcript of TUGAS HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) SUSU KENTAL MANIS.pdf

  • TUGAS

    HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP)

    SUSU KENTAL MANIS

    Oleh :

    Yusup Sopian (B41111048)

    Zeni Yusup Arfah (B41111049)

    Dosen

    Ir. Wahyu Suryaningsih, M.Si

    PROGRAM DIPLOMA IV

    PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI

    JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

    POLITEKNIK NEGERI JEMBER

    2013

  • Deskripsi Produk

    Susu Kental Manis (SKM) ialah produk olahan susu yang dibuat dari susu segar dengan penambahan gula, susu bubuk skim, krim susu, lemak nabati atau

    hewani serta vitamin-vitamin yang dikentalkan sampai tingkat tertentu. Produk ini dikemas dengan kaleng/logam yang tidak mudah mengalami pengkaratan,

    berwarna putih-kuningan beraromakan khas susu yang bisa langsung dikonsumsi

    1. Keterangan produk

    Nama produk : YUSAF MILK

    Komposisi : gula, air, lemak nabati, bubuk whey, susu bubuk skim,

    butter milk bubuk, penstabil nabati, vitamin A (mengandung antioksidan tookferol), B1 dan D3

    Exp date : 17 okt 2014

    Netto : 385 gram

    Produsen : PT. SKM FLAG INDONESIA

    Jl. Raya Bogor Km. 30, Jakarta 13740, Indonesia.

    2. Spesifikasi produk

    Susu evaporasi yang telah dipekatkan dengan menguapkan sebagian airnya dan kemudian ditambahkan gula sebagai pengawet. Susu kental manis

    hasil rekonstitusi yang erbuat dari bahan-bahan seperti susu bubuk skim, air, gula, lemak, vitamin, dan bahan-bahan tambahan lainnya sehingga

    diperoleh susu dengan kekentalan tertentu..

    3. Keperuntukan umur : Semua umur, kecuali bayi

    4. Jenis kemasan : Kemasan Logam

    5. Saran penyajian : Cocok untuk roti, kue-kue, martabak, pisang bakar

    maupun es campur

  • Diagram Alir Proses Pembuatan Susu Kental Manis

    Standarisasi Susu

    Pasteurisasi

    Evaporasi

    Persiapan Bahan

    Homogenisasi

    Pemasakan dengan api

    sedang (aduk-aduk)

    Penambahan Gula Pasir

    dan CMC

    Pengepakan

    Labeling

    Pengisisan SKM Dalam

    Kaleng

    Pengadukan Sampai

    Homogen

    Penyimpanan

  • Tabel 1. Standarisasi Prosedur Proses

    No Tahapan Proses Tujuan Standar prosedur Proses Pengawasan Mutu

    1 Standarisaasi susu

    Untuk mendapatkan

    susu sesuia criteria

    dalam pembuatan SKM

    Penerimaan susu

    Dilakukan pengecekan nutrisi susu (pengujian)

    Setelah dilakukan pengujain susu dimasukan

    kedalam bulk milk untuk proses pendinginan

    Susu dialirkan ke mesin evaporator

    Susu segar

    Aroma khas

    Tidak terjadi denaturasi

    Tidak bau

    Warna putih bersih

    2 Persiapan bahan

    Memudahkan dalam

    proses selanjutnya

    Dibersihkan dari benda asing

    Pengecekan kandungan nutrisi susu

    Bahan disiapkan setelah alat dan mesin

    dibersihkan

    Susu, gula, dan CMC dalam

    keadaan baik

    Susu segar : aroma khas,

    warna putih-kuning

    Gula : manis, aroma khas

    gula, warna putih bersih

    CMC dalam keadaan baik

    3 homogenisasi Untuk menghomogen

    kan susu supaya lemak

    dan air tercampur

    Memudahkan proses

    selanjutnya

    Pengisian dalam mesin pencampur sekaligus

    mesin pasteurisasi

    Lalu di homogenkan dan dilakukan pasteurisai

    Bahan menyatu, tidak terjadi 2

    lapisan air dan lemak

    Warna putih

    Viskositas cair

    4 pasteurisasi Dilakukan untuk

    menghilangkan

    mikroorganisme

    Proses pasteurisasi sambil diakukan

    pengadukan supaya susu menjadi homogeny

    Biasanya dilakukan dengan suhu 850C

    Viskositas cair

    Sebagian mikroba telah inaktif

    (dilihat dengan pengujian)

  • perusak

    Meng inaktifkan

    mikroba

    Warna putih bersih

    5 Penguapan susu

    (evaporasi)

    Mengeluarkan sebagian

    besar kandungan air

    Mengentalkan susu

    menjadi SKM

    Merubah tekstur

    Merubah warna menjadi

    agak kuning

    6

    Pengisian kedalam mesin evaporator

    Proses evaporasi dalam keadaan vakum

    Viskositas susu kental

    Warna putih-kuning

    Aroma khas susu

    Rasa hambar sedikit gurih

    6 Pemasakan dengan

    api sedang (aduk-

    aduk)

    Untuk mematangkan susu

    menghilangkan mikroba

    memudahkan Gula dan

    CMC larut

    setelah proses evaporasi selesai bahan di

    panaskan

    di alirkan melalui pipa-pipa ke tempat

    pemanasan

    setting waktu pemanasan dan pengadukan

    lakukan pemanasan didalam mesin pemanas

    sambil dilakukan pengadukan

    api yang digunakan sedang

    bahan SKM menjadi matang

    viskositas kental

    7 Penambahan gula

    pasir dan CMC

    Sebagai pengawet

    Pemberi rasa manis

    Sebagai pengental

    Penambahan gula dan CMC dilakukan saat

    pemanasan dan pengadukan

    Tambah gula dan CMC sesuai takaran

    Pemanasan dan pengadukan dilakukan secara

    continue supaya gula dan CMC cepat larut

    Viskositas sangat kental

    Lengket

    Manis

    Aroma khas susu + gula

    Warna putih-kuning

  • 8 Aduk sampai

    homogen

    Pengadukan dilakukan

    supaya bahan tidak

    terjadi karamelisasi

    Mencampurkan gula,

    CMC dan susu

    Teksturnya menjadi

    kompak

    Pengadukan masih menggunakan mesin

    pengaduk

    Pengadukan tidak menggunakan kecepatan

    yang tinggi

    Setelah bahan tercampur homogeny mesin

    dimatikan

    SKM dialirkan pada alat pegisi kedalam

    kaleng

    Tekstur homogen

    Viskositas kental

    Lengket

    Manis

    Aroma khas susu dan gula

    9 Pengisisan SKM

    dalam kaleng

    Sebagi pengemasan

    SKM

    Memperpanjang daya

    simpan

    Sebagai daya tarik

    konsumen

    Pengisian telah diseting dengan computer

    sehingga jumlah bahan yang terisi sudah

    sesuai

    Pengisian tidak sampai penuh (untuk head

    space)

    exhausting

    Penutupan tutup kaleng

    Sterilisasi bagian luar pengemas

    .kemasan tertutup rapat

    Tidak bocor

    Tidak menggembung

    Tidak penyok

    Tidak berkarat

    Dan tidak mengalami

    kerusakan biologis

    10 labeling Sebagai daya tarik

    pembeli

    Menimbulkan hasrat

    konsumen untuk

    membeli

    Sebagai identitas

    produk

    Dilakukan dengan mesin

    Setelah melewati pelabelan produk dilakukan

    pengepakan dalam kemasan sekunder

    Menarik

    Berwarna

    Bergambar

    Terdapat informasi penting

  • Member informasi

    produk

    11 pengepakan Memudahkan

    transportasi

    Memudahkan

    penyimpanan

    Memudahkan

    pengangkutan

    Memudahkan

    pembelian

    Produk disusun dalan dus yang sudah

    disediankan

    Dus lalu distraples

    Produk yang belum dipasarkan disimpan

    Dilakukan prinsip FIFO

    Tidak cacat fisik

    Dalam keadaan kering, baik

    Disusun dengan rapih

    12 penyimpanan Untuk penyetokan

    barang

    Produk tidak rusak

    Setelah dilakukan pengepakan produk

    dismpan

    Tumpukan disesuaikan

    Suhu penyimpanan diatur

    Tidak boleh terkena sinar

    matahari langsung

  • Tabel 2. Standart Operating Procedures ( SOP ) Dan Good Manufacture Practtice (GMP) Proses Pembuatan Susu Kental Manis

    No Tahapan

    Proses Tujuan

    Prosedur Kerja

    /Proses

    Pengawasan

    Mutu

    Penanggung

    Jawab

    Monitoring (Pengawasan) Tindakan

    Koreksi

    Form

    Rekaman Apa Bagaimana Kapan Siapa Dimana

    1 Standarisaasi

    susu

    Untuk

    mendapatkan

    susu sesuia

    criteria dalam

    pembuatan

    SKM

    Penerimaan susu

    Dilakukan

    pengecekan nutrisi

    susu (pengujian)

    Setelah dilakukan

    pengujain susu

    dimasukan

    kedalam bulk milk

    untuk proses

    pendinginan

    Susu dialirkan ke

    mesin evaporator

    Warna

    Aroma

    Viskositas

    Berat jenis

    Rasa

    Quality

    Control

    Cara

    pengujian

    dan

    keadaan

    susu pada

    saat di

    bulk milk

    Dengan

    cara

    melihat

    pengujian

    susu

    Pada saat

    susu

    tersebut

    dilakukan

    pengujian

    Quality

    Control

    Di lab

    pengujia

    n susu

    Menyeleksi

    susu yang

    tidak layak

    dan

    mendapatka

    n susu yang

    tersetandar

    QC

    2 Persiapan

    bahan

    Memudahkan

    dalam proses

    selanjutnya

    Dibersihkan dari

    benda asing

    Pengecekan

    kandungan nutrisi

    susu

    Bahan disiapkan

    setelah alat dan

    Warna

    Aroma

    Viskositas

    Berat jenis

    Rasa

    BTM, gula yg

    ditambahkan

    Kepala

    penerimaa

    n bahan

    baku

    Bahan

    yang

    digunakan

    Dengan

    melihat

    cara

    stadarisasi

    bahan baku

    susu

    dengan

    Pada saat

    bahan

    baku

    diterima

    dan

    disiapkan

    Quality

    Control

    Di

    ruangan

    produksi

    Mengoreksi

    bahan baku

    yang

    diteerima

    mulai dari

    warna,

    kesegaran,

    QC

  • mesin dibersihkan

    menggunak

    an alat

    pengujian

    susu

    dimasukan

    kedalam

    bulk milk

    untuk

    proses

    pendingina

    n

    tekstur agar

    sesuai

    engan

    standart

    Ngerijek

    bahan baku

    yang tidak

    sesai

    dengan

    standart

    3 homogenisas

    i

    Untuk

    menghomogen

    kan susu

    supaya lemak

    dan air

    tercampur

    Memudahkan

    proses

    selanjutnya

    Pengisian dalam

    mesin pencampur

    sekaligus mesin

    pasteurisasi

    Lalu di

    homogenkan dan

    dilakukan

    pasteurisai

    Homogen atau

    tidak homogen

    Ukuran granula

    lemak

    Ka.

    Produksi

    Alat

    homogeni

    sasi yang

    dilakukan

    Dengan

    melihat

    cara proses

    homogeni

    dan susu

    yang

    terstandar

    Pada saat

    susu di

    homogeni

    sasi

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Alat

    homogenisa

    si

    Partikel-

    partikel

    lemak

    QC

    4 pasteurisasi Dilakukan

    untuk

    menghilangkan

    Proses pasteurisasi

    sambil diakukan

    pengadukan

    Viskositas cair

    Sebagian

    mikroba telah

    Ka.

    Produksi

    Atal

    pasteurisa

    si yang

    Dengan

    cara

    melihat

    Pada saat

    susu di

    pasteurisa

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Mengontrol

    suhu selama

    proses

    QC

  • mikroorganism

    e perusak

    Meng

    inaktifkan

    mikroba

    supaya susu

    menjadi homogeny

    Dilakukan dengan

    suhu 850C

    inaktif (dilihat

    dengan

    pengujian)

    Warna putih

    bersih

    digunakan proses,

    suhu dan

    waktu

    pasteurisasi

    yang

    digunakan

    si pasteurisasi

    5 Penguapan

    susu

    (evaporasi)

    Mengeluarkan

    sebagian besar

    kandungan air

    Mengentalkan

    susu menjadi

    SKM

    Merubah

    tekstur

    Merubah

    warna menjadi

    agak kuning

    Pengisian kedalam

    mesin evaporator

    Proses evaporasi

    dalam keadaan

    vakum

    Viskositas susu

    kental

    Warna putih-

    kuning

    Aroma khas

    susu

    Rasa hambar

    sedikit gurih

    Ka.

    Produksi

    Alat/mesi

    n

    evaporasi

    yang

    diperguna

    kan

    Dengan

    cara

    melihat

    melihat

    proses

    evaporasi

    dan susu

    yang

    digunakan

    Pada saat

    susu di

    uapkan

    kandunga

    n airnya

    (evaporasi

    )

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Menguji

    kadar air

    dalam

    bahan

    Proses

    evaporasi

    yang

    dilakukan

    QC

    6 Pemasakan

    dengan api

    sedang

    (aduk-aduk)

    Untuk

    mematangkan

    susu

    menghilangkan

    mikroba

    memudahkan

    setelah proses

    evaporasi selesai

    bahan di panaskan

    di alirkan melalui

    pipa-pipa ke

    tempat pemanasan

    api yang

    digunakan

    sedang

    bahan SKM

    menjadi matang

    viskositas

    Ka.

    Produksi

    Alat

    pemasaka

    n yang

    digunakan

    Dengan

    cara

    melihat

    proses

    pengadukan

    dan suhu

    Pada saat

    proses

    pengaduk

    an

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Mengontrol

    suhu

    pemanasan

    supaya tetap

    konstan

    supaya tidak

    QC

  • Gula dan CMC

    larut

    setting waktu

    pemanasan dan

    pengadukan

    lakukan

    pemanasan

    didalam mesin

    pemanas sambil

    dilakukan

    pengadukan

    kental pemasakan

    yang

    digunakan

    terjadi

    proses

    kristalisasi

    7 Penambahan

    gula pasir

    dan CMC

    Sebagai

    pengawet

    Pemberi rasa

    manis

    Sebagai

    pengental

    Penambahan gula

    dan CMC

    dilakukan saat

    pemanasan dan

    pengadukan

    Tambah gula dan

    CMC sesuai

    takaran

    Pemanasan dan

    pengadukan

    dilakukan secara

    continue supaya

    gula dan CMC

    cepat larut

    Viskositas

    sangat kental

    Lengket

    Manis

    Aroma khas

    susu + gula

    Warna putih-

    kuning

    Ka.

    Produksi

    Penambah

    an BTM

    yang

    digunakan

    dan

    dosisnya

    Dengan

    cara

    melihat

    dosis BTM

    yang

    ditambahka

    n

    Pada saat

    penambah

    an BTM k

    susu yang

    sudah di

    evaporasi

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Menkoreksi

    dosis BTM

    yang

    ditambahkan

    QC

  • 8 Aduk sampai

    homogen

    Pengadukan

    dilakukan

    supaya bahan

    tidak terjadi

    karamelisasi

    Mencampurka

    n gula, CMC

    dan susu

    Teksturnya

    menjadi

    kompak

    Pengadukan masih

    menggunakan

    mesin pengaduk

    Pengadukan tidak

    menggunakan

    kecepatan yang

    tinggi

    Setelah bahan

    tercampur

    homogeny mesin

    dimatikan

    SKM dialirkan

    pada alat pegisi

    kedalam kaleng

    Tekstur

    homogen

    Viskositas

    kental

    Lengket

    Manis

    Aroma khas

    susu dan gula

    Ka.

    Produksi

    Alat

    pengaduk

    yang

    digunakan

    Dengan

    melihat

    proses

    pengadukan

    Pada saat

    proses

    pengaduk

    an

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Mengkorek

    si cara

    pengadukan

    Waktu

    penambaha

    n BTM

    QC

    9 Pengisisan

    SKM dalam

    kaleng

    Sebagi

    pengemasan

    SKM

    Memperpanjan

    g daya simpan

    Sebagai daya

    tarik konsumen

    Pengisian telah

    diseting dengan

    computer sehingga

    jumlah bahan yang

    terisi sudah sesuai

    Pengisian tidak

    sampai penuh

    (untuk head space)

    exhausting

    .kemasan

    tertutup rapat

    Tidak bocor

    Tidak

    menggembung

    Tidak penyok

    Tidak berkarat

    Dan tidak

    mengalami

    Ka.

    Produksi

    Mesin

    pengisian

    jenis

    kaleng

    yang

    digunakan

    Dengan

    melihat

    proses

    pengisian

    dan jenis

    kaleng

    yang

    digunakan

    Pada saat

    proses

    pengisian

    dalam

    kemasan

    kaleng

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Alat

    pengisian

    Jenis kaleng

    yang

    digunakan

    Kondisi

    pengisian

    QC

  • Penutupan tutup

    kaleng

    Sterilisasi bagian

    luar pengemas

    kerusakan

    biologis

    10 labeling Sebagai daya

    tarik pembeli

    Menimbulkan

    hasrat

    konsumen

    untuk membeli

    Sebagai

    identitas

    produk

    Member

    informasi

    produk

    Dilakukan dengan

    mesin

    Setelah melewati

    pelabelan produk

    dilakukan

    pengepakan dalam

    kemasan sekunder

    Menarik

    Berwarna

    Bergambar

    Terdapat

    informasi

    penting

    Ka.

    Produksi

    Alat/mesi

    n label

    yang

    digunakan

    dan bahan

    label yang

    digunakan

    Dengan

    melihat

    proses

    pelabelan

    dan bahan

    dari label

    yang

    digunakan

    Pada saat

    pelabelan

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Informasi

    label yang

    digunakan

    Bahan label

    yang

    digunakan

    QC

    11 pengepakan Memudahkan

    transportasi

    Memudahkan

    penyimpanan

    Memudahkan

    pengangkutan

    Memudahkan

    Produk disusun

    dalan dus yang

    sudah disediankan

    Dus lalu distraples

    Produk yang belum

    dipasarkan

    disimpan

    Tidak cacat

    fisik

    Dalam keadaan

    kering, baik

    Disusun dengan

    rapih

    Ka.

    Produksi

    Bahan

    pengepak

    yang

    digunakan

    Dengan

    melihat

    proses

    pengepakan

    yang

    dilakukan

    Pada saat

    pengepak

    an

    Quality

    control

    Di ruang

    produksi

    Cara

    pengepakan

    Bahan

    pengemasan

    yang

    digunakan

    QC

  • pembelian Dilakukan prinsip

    FIFO

    12 Penyimpana/

    penggudanga

    n

    Untuk

    penyetokan

    barang

    Produk tidak

    rusak

    Setelah dilakukan

    pengepakan

    produk dismpan

    Tumpukan

    disesuaikan

    Suhu

    penyimpanan

    diatur

    Tidak boleh

    terkena sinar

    matahari

    langsung

    Ka.

    gudang

    Kondisi

    dari ruang

    penyimpa

    nan/

    gudang

    Dengan

    melihat

    kondisi

    ruang

    penyimpan

    an dan cara

    penataanny

    a

    Pada saat

    penyimpa

    nan

    Ka.

    gudang

    Di

    penggud

    angan

    Tempat

    penyimpana

    n

    Cara

    penyusunan

    produk

    Kepala

    gudang

  • Tabel 3. SSOP ( Standart Sanitation Operastional Prosedure ) Susu Kental Manis

    No Item

    Peraturan

    Undang-

    Undang

    Tujuan Prosedur Penanggung

    jawab

    Monitoring (pengawasan) Tindakan

    koreksi

    Form

    rekaman Apa Bagai-mana Kapan Siapa

    1 Kualitas air SNI 3782- 2009

    Mengetahui kaulitas

    air untuk melakukan

    penanganan sanitasi

    ruangan maupun

    peralatan dan mesin,

    diharapkan air yang

    digunakan tidak

    sadah. Karena air

    sadah bila digunakan

    dalam kegiatan

    sanitasi dapat

    menyebabkan

    endapan yang dapat

    mengkontaminasi

    bahan kontaminasi

    1. Ambil sampel air yang

    akan digunakan untuk

    kegiatan sanitasi

    2. Masukan sampel air

    kedalam wadah

    dengan kapasitas

    tertentu (missal 20

    liter)

    3. Diamkan air dalam

    wadah selama kurang-

    lebih1 minggu

    4. Amati, bila terdapat

    endapan berwarna

    kuning keemasan (air

    sadah), bila tidak ada

    endapan (bukan air

    sadah)

    KA

    prasarana

    Persediaan

    air untuk

    sanitasi

    -air

    dilakukan

    pengujian

    kesadahan

    air dengan

    cara

    mengendap

    kan sampel

    air selama

    1 minggu

    lamanya

    Dilakukan

    secara

    manual

    Sebelum

    dipakai

    sebagai

    bahan

    sanitasi

    ruang,

    peralaan

    dan

    mesin

    -

    dilakukan

    pengecek

    an 1

    bulan

    sekali

    Petugas

    prasarana

    Hentikan

    kegiatan

    pengujian

    setelah air

    mencukupi

    Q.C

    2 Kebersihan

    peralatan

    SNI Keamanan peralatan,

    keamanan karyawan,

    1. Sebelum kegiatan

    produksi

    Prasarana

    dan bagian

    Kegiatan

    sanitasi

    Dengan

    melakukan

    Setelah

    melakuka

    Seluiruh

    karyawan

    Melakukan

    pembaruan

    Q.C

  • produksi dan pakaian

    karyawan yang

    kontak langsung

    dengan bahan tidak

    menciptakan

    kontaminasi

    a. Setiap akan

    melakukan kegiatan

    produksi pakaian

    pekerja harus dalam

    keadaan bersih

    (pakaian dicuci)

    b. Perlakuan

    pembersihan (sanitasi)

    juga dilakukan pada

    tempat produksi

    (lantai,dinding,atap,m

    eja, dan peralatan

    lainnya)

    c. Karyawan diwajibkan

    memakai penutup

    rambut,sarung tangan,

    jas/pakaian kerja,

    sepatu boot. Dan tidak

    boleh memakai

    perhiasan, dan parfum.

    2. Selama proses

    produksi

    a. Untuk menghindari

    produksi pada alat,

    mesin dan

    tempat

    produksi

    sanitasi/kebe

    rsihan

    sebelum dan

    setelah

    kegiatan

    produksi

    n

    kegiatan

    produksi

    yang

    melakukan

    produksi

    alat-alat dan

    mesin bila

    rusak, atau

    melakukan

    service

    ketika

    alat/mesin

    mendapat

    gangguan

  • terjadinya bahan

    terkontaminasi,

    karyawan harus hati-

    hati, dan tidak boleh

    lengah yang

    menyebabkan

    kelalaian sehingga

    bahan dapat

    terkontaminasi

    b. Sanitasi ruangan harus

    menggunakan sikat,

    supaya tidak ada sisa

    bahan yang menempel

    pada lantai maupun

    dinding(ruangan

    produksi)

    c. Sanitasi meja maupun

    alat lain selama

    produksi harus sering

    dibersihkan dengan air

    untuk menghilangkan

    kotoran, disarankan

    menambahkan

  • chlorine dengan kadar

    rendah dalam air

    untuk sanitasi

    d. Kegiatan sanitasi

    ruang, peralatan dan

    mesin dilakukan

    setelah produksi,

    diusahakan

    menggunakan air

    panas yang ditambah

    chlorine supaya

    memudahkan

    mengangkat kotoran

    (terutama gula/glukosa

    yang lengket)

    3. Setelah selesai

    produksi

    a. Semua peralatan,

    mesin dan ruangan

    produksi harus

    dibersihkan setelah

    kegiatan produksi

    selesai menggunakan

  • air panas yang

    dicampur chlorine

    dengan kadar rendah

    b. Mesin dan peralatan

    dibersihkan dengan

    spons, air panas +

    chlorine, dibilas dan

    dikeringkan

    c. Sanitasi rungan

    (lantai), pertama

    dengan

    menghilangkan

    kotoran yang

    berukuran besar

    dengan disapu, lalu

    disiram air panas +

    chlorine, dan disikat

    hingga tidak ada sisa

    kotoran/sisa bahan

    sampai bersih,

    kemudian bilas lagi

    dengan air dan

    keringkan.

  • d. Selasai kegiatan,

    semua perlengkapan

    kerja (penutuk

    kepala,jas/pakaian

    kerja, masker, sepatu

    boot) harus dicuci, dan

    di usahakan setiap

    pekerja/karyawan

    memiliki pakaian

    kerja lebih dari satu.

    3 Kontaminasi

    silang

    -

    Mencegah terjadinya

    kontaminasi silang

    yang terjadi antara

    bahan baku,

    karyawan, dan

    lingkungan

    Memberi tata letak

    bangunan yang

    memisahkan setiap

    bagian proses, bahan

    baku, peralatan, mesin,

    maupun sarana

    kebersihan bagi

    karyawan. Sehingga

    dapat mencegah

    terjadinya kontaminasi

    Quality

    Control

    Menjaga

    dan

    mencegah

    terjadinya

    kontaminas

    i

    Mengendali

    kan sarana,

    lingkungan

    dan pegawai

    Selama

    melakuka

    n proses

    produksi

    Seluruh

    pegawai

    Melakukan

    pembersiha

    n atau

    sanitasi

    setiap

    waktu, lebih

    meningkatk

    an sanitasi

    saat

    produksi

    Quality

    Control

    4 Kebersihan

    dan

    kesehatan

    Membuat struktur

    kerja yang baik,

    supaya karyawan

    a. Setiap karyawan

    melakukan sanitasi

    perorangan sebelum

    Petugas

    tenaga kerja

    Hygiene

    dan sanitasi

    karyawan

    Memastikan

    supaya

    karyawan

    Setiap

    hari

    kerja,

    Karyawan

    pabrik

    Memberika

    n

    keringanan

    QC

  • karyawan yang kerja kontak

    langsung dengan

    bahan tidak

    mencemari bahan

    maupun produk

    melakukan produksi,

    memakai penutup

    rambut, memakai

    pakaian kerja,

    memakai sepatu boot,

    sarung tangan, masker

    dan tidak boleh

    memakai perhiasan

    maupun aksesoris juga

    parfum.

    memakai

    pakaian

    lengkap

    sebelum

    melakukan

    kerja

    sebelum

    dan

    sesudah

    produksi

    pada

    karyawan

    yang

    terkena

    sakit, dan

    tidak

    diperkenank

    an untuk

    bekerja

    5 Limbah

    Mengetahui setiap

    limbah dalam

    kegiatan produksi

    supaya tidak menjadi

    bahaya bagi

    lingkungan

    Harus mengetahui

    karakteristik limbah yang

    dihasilkan, sehingga

    dapat melakukan

    penanggulangannya

    Ketua

    kebersihan

    Penangana

    n limbah

    secara

    teratur dan

    bertahap

    Dilakukan

    secara

    manual

    Semua

    proses,

    setiap

    melakuka

    n

    produksi

    Petugas

    kebersihan

    Memaksima

    lkan bahan

    buangan

    sehingga

    mengurangi

    limbah

    produksi,

    dan

    melakukan

    daur ulang

    QC

    6 Pengawasan

    Binatang

    pengganggu

    Membuat konstruksi

    bangunan sesuai

    dengan penyimpanan

    a.memeriksa ruangan dan

    peralatan sebelum akan

    melakukan kegiatan

    Ketua

    keamanan

    dan

    Bebasnya

    ruangan

    dari hama

    Memeriksa

    seluruh

    ruangan

    Setiap

    hari

    Petugas

    kebersihan

    dan

    Mengetatka

    n

    pengamana

  • jenis bahan baku,

    dan jauh dari

    perkebunan yang

    terdapat hama

    pengganggu

    b.konstruksi dinding

    bangunan tinggi

    c.memiliki skat antara

    bahan dan lantai

    d.memakai perangkap

    bagi hama pengganggu

    yang tidak menyebabkan

    kontaminasi pada bahan

    kebersihan penggangg

    u

    secara rutin pengendali

    hama

    n hama,

    memasang

    perangkap

    hama

    7 Bahan

    bahan kimia

    Melakukan

    pengecekan bahan

    kimia yang dipakai

    dalam kegiatan

    sanitasi, dan

    mengetahui kadar

    bahan kimia yang

    aman dipakai

    Mengecek jenis dan fungsi bahan kimia -menggunakan bahan

    kimia yang layak dan

    aman untuk kegiatan

    sanitasi

    Bagian

    produksi

    Jenis bahan

    kimia yang

    digunakan

    dan

    kadarnya

    Dilakukan

    pengecekan

    secara

    manual,

    mulai dari

    jenis, kadar

    aman dan

    expired

    Setiap

    akan

    melakuka

    n

    kegiatan

    sanitasi

    Bagian

    monitorin

    g di

    produksi

    Bila kadar

    bahan kimia

    untuk

    sanitasi

    berlebihan

    maka perlu

    dilakukan

    penambaha

    n air untuk

    sanitasi

    sebagai

    penetralan

    Ka

    produksi

    dan QC

    8 Bahan

    Kemasan

    Melindungi produk,

    menarik konsumen,

    memudahkan

    Pengisian bahan

    dilakukan dengan mesin

    kedalam pengemas

    Kepala

    produksi

    Bahan

    pengemas

    kaleng

    Dilakukan

    secara

    otomatis dan

    Cara

    pengema

    san

    Kepala

    produksi

    Bila bahan

    pengemas

    mengalami

    Kepala

    produksi

    dan QC

  • pengangkutan/distrib

    usi, memudahkan

    penyimpanan,

    memperpanjang

    daya simpan produk

    (kaleng) dan ditutup

    dengan kaleng juga

    menggunakan mesin

    mekanik

    dengan

    mesin

    kerusakan

    akan diganti

    dengan

    yang baru,

    dan yang

    rusak tadi

    bisa

    dilakukan

    daur ulang

    menjadi

    benda lain

  • LEMBAR KERJA ANALISIS BAHAYA

    NAMA PERUSAHAAN : JENIS PRODUK :

    ALAMAT PERUSAHAAN : METODE PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI :

    BAKAL PENGGUNAAN DAN KONSUMEN :

    Tabel 4. Analisis Bahaya

    No Tahapan Proses Bahan Identifikasi Bahaya

    Fisik Kimia Biologi / Mikrobiologi

    1 Standarisaasi susu

    Peralatan laboratorium - Benda asing

    - Adanya kotoran (tanah, bulu hewan,

    air seni hewan, dan susu basi) yang

    disebabkan pada saat pemerahan

    - Staphylococcusaureus,

    Salmonella sp, Escherichia coli,

    Micrococcus sp , Pseudomonas

    sp , Bacillus sp (Bacillus cereus,

    Bacillus subtilis, dan Bacillus

    licheniformis), Listeria

    monocytogenes, Enterobacter

    sakazakii, Brucella spp(B.

    melitensis, B. abortus, B. suis dan

    B canis)

    2 Persiapan bahan

    Susu segar yang terstandar Debu, benda asing - Staphylococcusaureus,

    Salmonella sp, Escherichia coli,

    Micrococcus sp , Pseudomonas

    sp , Bacillus sp (Bacillus cereus,

  • Bacillus subtilis, dan Bacillus

    licheniformis), Listeria

    monocytogenes, Enterobacter

    sakazakii, Brucella spp(B.

    melitensis, B. abortus, B. suis dan

    B canis)

    3 homogenisasi

    Alat homogenizer Sisa bahan, alat berkarat, dan debu. Sisa bahan pembersih (chlorine) Staphylococcusaureus,

    Salmonella sp, Escherichia coli,

    Micrococcus sp , Pseudomonas

    sp

    4 pasteurisasi

    Mesin pasteurisaizer Berkarat, sisa bahan pembersih, debu -Adanya karat disebabkan fe

    (besi) pada air sadah

    - -chromium bebas yaitu,

    chromium yang tidak diikat oleh

    carbida. Sehingga, semakin

    banyak chromium terikat di

    dalam carbida, semakin sedikitlah

    chromium bebas, yang berarti

    semakin wear resistance namun

    semakin kurang tahan terhadap

    karat.

    -sisa chlorine

    Staphylococcusaureus,

    Salmonella sp, Escherichia coli,

    Micrococcus sp , Pseudomonas

    sp

    5 Penguapan susu Mesin evaporasi Berkarat, debu, sisa bahan - - Adanya bagian dalam mesin -

  • (evaporasi) berkarat

    - - sisa chlorine setelah pencucian

    6

    Pemasakan dengan

    api sedang (aduk-

    aduk)

    Wadah pencampur. Karat, kotoran, debu, sisa bahan Adanya bagian wadah yang

    berkarat (Fe) dan chlorine

    -

    Pengaduk (spatula kayu) Debu, kotoran - - Jamur, kontaminasi silang dari

    bahan sisa yang sebelumnya.

    7 Penambahan gula

    pasir dan CMC

    Gula semut, kotoran, debu, - -

    CMC Debu - - _

    8 Aduk sampai

    homogen

    Pengaduk (spatula kayu) Debu, kotoran - - Jamur, kontaminasi silang dari

    bahan sisa yang sebelumnya.

    9 Pengisisan SKM

    dalam kaleng

    Mesin pengisian Debu, berkarat Logam, Fe, chlorine -

    10 labeling

    Kertas label

    Mesin pelabelan

    Lem

    Sisa lem - -

    11 pengepakan

    Karyawan Penyok, pencurian - -

    Kemasan karton Sobek, penyok, rokes - -

    12 Penyimpana/pengg

    udangan

    Karyawan Pencurian, benyok, bocor - -

    palet kayu Penyok - berjamur

    mesin pengangkut Terlindes, bocor, - -

  • ANALISA RESIKO

    Tabel 5. Analisa Resiko

    PRODUK

    Bahaya Mikrobiologi yang berkaitan dengan Makanan

    Kategori

    Bahaya

    ( NILAI 1 UNTUK YA DAN 0 UNTUK TIDAK)

    Resiko

    Tinggi

    Populasi

    Khusus

    Bahan Peka

    Mikroorganisme

    Tiada Tahap

    Penghilangan

    Mikroorganisme

    Pada Proses

    Rekontaminasi

    Antara Proses

    Sebelum

    Pengemasan

    Kelalaian

    Penanganan

    Distribusi Atau

    Konsumsi

    Tiada

    Perlakuan

    Panas / Dingin

    Oeh

    Konsumen

    A B C D E F

    Susu segar 1 1 1 1 1 0 5

    Gula pasir 1 1 0 1 1 0 4

    CMC 0 0 1 1 1 0 3

  • RANKING SIFAT BAHAYA DAN KATEGORI RESIKO UNTUK PRODUK PANGAN DAN BAHAN BAKU SERTA INGREDIENT

    PANGAN PADA PENGOLAHAN SUSU KRNTAL MANIS

    Tabel 6. Ranking Sifat Bahaya dan Kategori Resiko, Serta Ingredient Pangan Pada Pengolahan Susu Krntal Manis

    INGREDIENT PANGAN ATAU

    PRODUK

    SIFAT BAHAYA

    (A,B,C,D,E,F)

    KATAGORI RESIKO

    Susu segar 5 + A B C D E V

    Gula pasir 4 + A B D E IV

    CMC 3 + CDE III

    Tabel 7. Penetapan Sifat dan Tingkat Bahaya

    Bahaya Sifat Bahaya Mikrobiologis Sifat Bahaya Fisik Dan Kimia

    A Kelompok khusus yang diterapkan pada produk

    nonsteril yang dirancang dan ditujukan untuk konsumsi

    populasi berisiko ( bayi, manula, orang sakit, wanita

    hamil, dan daya tahan tubuh rendah ).

    Kelompok khusus yang diterapkan pada produk nonsteril yang

    dirancang dan ditujukan untuk konsumsi populasi berisiko (

    bayi, manula, orang sakit, wanita hamil, dan daya tahan tubuh

    rendah)

    B Produk mengandung ingredient yang peka terhadap

    bahaya mikrobiologis.

    Produk mengandung bahan bahan peka yang diketahui

    merupakan bahan kimia toksik atau bahaya fisik yang berbahaya

    ( alfatoxin dalam jagung dan batu dalam produk pertanian ).

    C Proses tidak mengandung tahap pengolahan yang Proses tidak mempunyai tahap pengendali yang secara efektif

  • dikendalikan secara efktif menghancurkan

    mikroorganisme yang berbahaya.

    mencegah, menghancurkan, atau memisahkan bahan kimia

    toksik atau bahaya fisik.

    D Produk mudah tercemar kembali setelah pengolahan

    sebelum pengemasan

    Proses dapat terkontaminasi kembali setelah pengolahan

    sebelum pengemasan

    E Berpotensi untuk mengalami penanganan yang tidak

    semestinya ( abuse handling ) pada saat distribusi atau

    penanganan oleh konsumen yang dapat mengubah

    produk menjadi berbahaya ketika dkonsumsi.

    Terdapat potensi untuk terkontaminasi bahan kimia atau fisik

    selama distribusi atau penanganan oleh konsumen yang dapat

    mengubah produk menjadi berbahaya ketika dikonsumsi.

    F - Tidak ada proses pemanasan terminal setelah

    pengemasan atau ketika dimasak dirumah (

    diterapkan pada produk makanan ketika digunakan

    oleh konsumen)

    - Tidak ada proses pemanasan terminal atau tahap

    penghancuran yang diterapkan setelah pengemasan

    oleh produsen atau tahap penghancuran yang

    diterapkan sebelum memasuki fasilitas pabrik

    pengolahan makanan ( diterapkan pada bahan baku

    dan ingredient yang masuk ke dalam fasilitas

    pengolahan makanan ).

    Tidak ada bagi konsumen untuk mendeteksi, menghilangkan

    atau menghancurkan bahan kimia berbahaya atau bahan fisik

    berbahaya.

  • Tabel 8. Hasil Agregasi Penentuan Bahaya Potensial Pada Unsur Evaluasi Tahapan Proses

    Tahapan Proses Bahaya Potensi Kode Umum

    Mikrobiologi Kode Kimia Kode Fisik Kode

    Standarisaasi susu Ya M1 Bukan K1 Ya F1 KF1

    Persiapan bahan Ya M2 Bukan K2 Ya F2 MKF2

    homogenisasi Ya M3 Ya K3 Ya F3 MKF3

    pasteurisasi Ya M4 Ya K4 Ya F4 MKF4

    Penguapan susu

    (evaporasi)

    Bukan M5 Ya K5 Ya F5 MKF5

    Pemasakan dengan api

    sedang (aduk- aduk)

    Bukan M6 Ya K6 Ya F6 MKF6

    Penambahan gula pasir dan

    CMC

    Bukan M7 Bukan K7 Ya F7 KF10

    Aduk sampai homogen Ya M8 Bukan K8 Ya F8 F8

    Pengisisan SKM dalam

    kaleng

    Bukan M9 Ya K9 Ya F9 F9

    labeling Bukan M10 Bukan K10 Ya F10 F10

    pengepakan

    Bukan M11 Bukan K11 Ya F11 KF11

    Penyimpana/penggudangan Bukan M12 Bukan K12 Ya F12 KF12

  • KODE

    Bahaya Mikrobiologi

    M1 : Staphylococcusaureus, Salmonella sp, Escherichia coli, Micrococcus sp , Pseudomonas sp , Bacillus sp (Bacillus cereus, Bacillus subtilis,

    dan Bacillus licheniformis), Listeria monocytogenes, Enterobacter sakazakii, Brucella spp(B. melitensis, B. abortus, B. suis dan B canis)

    M2 : Staphylococcusaureus, Salmonella sp, Escherichia coli, Micrococcus sp , Pseudomonas sp , Bacillus sp (Bacillus cereus, Bacillus subtilis,

    dan Bacillus licheniformis), Listeria monocytogenes, Enterobacter sakazakii, Brucella spp(B. melitensis, B. abortus, B. suis dan B canis)

    M3 : Staphylococcusaureus, Salmonella sp, Escherichia coli, Micrococcus sp , Pseudomonas sp , Bacillus sp (Bacillus cereus, Bacillus subtilis,

    dan Bacillus licheniformis), Listeria monocytogenes, Enterobacter sakazakii, Brucella spp(B. melitensis, B. abortus, B. suis dan B canis)

    M4 : Staphylococcusaureus, Salmonella sp, Escherichia coli, Pseudomonas sp , Bacillus sp (Bacillus cereus, Bacillus subtilis, dan Bacillus

    licheniformis),

    M5 : -

    M6 : -

    M7 : -

    M8 : Jamur dari sepatula

    M9 : -

    M10 : -

    M11 : -

    M12 : -

  • Bahaya Kimia

    K1 : -

    K2 : -

    K3 : Sisa bahan pembersih (chlorine)

    K4 : Adanya bagian dalam mesin berkarat, sisa chlorine setelah pencucian

    K5 : Adanya bagian dalam mesin berkarat, sisa chlorine setelah pencucian

    K6 : Adanya bagian wadah yang berkarat (Fe) dan chlorine

    K7 : -

    K8 : -

    K9 : Logam, Fe

    K10 : -

    K11 : -

    M12 : -

    Bahaya fisik

    F1 : Benda asing, adanya kotoran (tanah, bulu hewan, air seni hewan, dan susu basi) yang disebabkan pada saat pemerahan

    F2 : Debu, benda asing

    F3 : Sisa bahan, alat berkarat, dan debu.

    F4 : Berkarat, sisa bahan pembersih, debu

    F5 : Berkarat, debu, sisa bahan

    F6 : Karat, kotoran, debu, sisa bahan

    F7 : Semut, kotoran, debu

    F8 : Debu, kotoran

    F9 : Debu, berkarat

    F10 : Sisa lem

    F11 : Penyok, pencurian, Sobek, penyok, rokes

    F12 : Pencurian, benyok, bocor, penyok, Terlindes, bocor

  • FLOWCHART HACCP PRODUK SUSU KENTAL MANIS

  • Karena dengan dilakukan

    pasteurisasi menggunakan suhu

    850C semua bakteri fatogen dapat

    mati, akan tetapi dimungkinkan ada

    bakteri yang tahan terhadap panas.

    Dapat menghilangkan bahaya yang

    berkelanjutan baik bahaya fisik

    kimia maupun mikrobiologi karena

    dilakukan pengemasan

    menggunakan kaleng yang tertutup

    dan dengan kondisi anaerob

    sehingga mikroba susah untuk

    tumbuh.

    Dengan adanya penambahan gula

    yang dapat berfungsi sebagai

    pengawet dan dapat mengikat air

    sehingga mikroba kontaminan akan

    susah untuk tumbuh dan

    berkembang.