Tugas Evidance Based Medicine
-
Upload
astri-amelia -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of Tugas Evidance Based Medicine
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 1/19
TUGAS EVIDANCE BASED
MEDICINEDIAGNOSTIC
DETECTION OF SALMONELLA TYPHI BY
NESTED POLYMERASE CHAIN REACTION IN
BLOOD, URINE, AND STOOL SAMPLES
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 2/19
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 3/19
Skenario
• Pasien berusia 21 tahun datang ke RS dengan
keluhan demam selama hampir 2 minggu dengan
frekuensi demam meningkat perlahan terutama
pada waktu sore hari hingga malam hari. Dokter mendiagnosis demam tifoid dan dokter
melakukan pemeriksaan kultur. Dokter
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan
dengan PCR.
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 4/19
Foreground Question
• Apakah pemeriksaan PCR sama baiknya dengan
pemeriksaan kultur dalam menegakan diagnosis
demam tifoid?
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 5/19
PICO
• P : Pasien 21 tahun dengan demam tifoid
• I : Pemeriksaan PCR
• C : Pemeriksaan Kultur • O : Pemeriksaan yang cepat untuk
mendiagnosis demam tifoid
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 6/19
• Type of Question: Diagnosis
• Keyword: typhoid AND culture AND PCR
• Type of study: (-)
• Artikel yang dipilih: DETECTION OF
SALMONELLA TYPHI BY NESTED
POLYMERASE CHAIN REACTION IN BLOOD,URINE, AND STOOL SAMPLES
•
Hasil pencarian: www.highwire.standford.edu
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 7/19
RESUME JURNAL
Demam tifoid merupakan masalah kesehatan yang banyak
terjadi di negara berkembang. Sebagian besar terjadi di negara-
negara berpenghasilan rendahDemam tifoid disebabkan oleh Salmonella enterica serovar
Typhi dan ditularkan melalui rute fekal-oral dengan
mengkonsumsi air yang tercemar dan didalam makanan. Pasien
dalam masa penyembuhan dapat meningkatan risiko infeksi.Faktor risiko lainnya adalah kemiskinan, tingkat pendidikan
yang rendah, kondisi higienis dan pasokan air yang buruk
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 8/19
• Secara khusus rantai polimerase reaksi (PCR) yang mampu
mendeteksi dalam jumlah menit DNA patogen tertentu melalui
amplifikasi segmen DNA.
• Song dan teman-teman, menggambarkan PCR nested untuk
mendeteksi DNA S. typhi dalam darah. Dalam studi ini, kami
menilai sensitivitas PCR nested pada sampel darah danmenyelidiki apakah metode tersebut dapat digunakan untuk
deteksi dari S. typhi DNA dalam urin dan sampel tinja. Untuk
sampel darah ini berakhir, urin dan tinja dari pasien dengan
demam tifoid dicurigai diuji dan hasilnya dibandingkandengan kultur darah dan tes Widal.
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 9/19
BAHAN DAN METODE
Sampel : 131 pasien 68 positif demam tifoid dengan pemeriksaan kultur
51 dengan gejala dan tanda seperti demam tifoid
12 non tifoidLokasi : Makassar, Sulawesi Selatan (di dua rumah sakit yang berbeda dan satu pusat kesehatan)
Kriteria :
Range : 6-54 tahun, median : 20 tahun
Demam tinggi secara terus menerus (suhu rata-rata = 38 ° C, rangen = 37,2-40 ° C)
Splenomegali
Gejala konstitusional
Durasi penyakit rata-rata 7 hari (kisaran 4-15 hari)
Sampel darah untuk kultur dan PCR, dan sampel serumuntuk analisis serologi dikumpulkan dari semua
pasien. Sampel urin dikumpulkan dari 105 pasien (60 laki-laki dan 45 perempuan), dan sampel tinja dikumpulkandari 50 pasien (38 laki-laki dan 12 perempuan). Spesimendikumpulkan pada hari yang sama atau dalam waktu 1-2
hari setelah konsultasi pertama.
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 10/19
PENGAMBILAN SAMPLE
• Kultur darah. Darah segar yang dikumpulkan ditempatkan
dalam kaldu Ox empedu dan diinkubasi selama 24 jam padasuhu 37 ° C. Salah satu ml kemudian letakkan pada sediaan
agar Salmonella Shigella (SS) dan diinkubasi selama 24 jam
pada suhu 37 ° C, dan diperiksa pertumbuhan. Jika ada
pertumbuhan, koloni kuman diperiksa dengan pewarnaan
Gram
• Analisis serologis. Tes widal dengan antigen O
menunjukkan dan menginterventasikan telah sesuai dengan
prosedur laboratorium rutin. Titer A = 1:320 dianggap positif.
• Persiapan DNA dari darah, feses, dan urin. DNA diekstraksidari darah segar yang dikumpulkan, urin, dan sampel tinja
menurut diatom-guanidinium isotiosianat metode (GuSCN)
dijelaskan oleh Boom dan teman-teman
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 11/19
HASIL
Berdasarkan hasil gabungan dari kultur darah, tiga PCR (PCR
pada darah, PCR pada urine, PCR pada feses) dan uji Widal,
sensitifitasnya adalah 61,8%, 84,5%, 46,9%, 69,3%, dan39 %. Sensitivitas dari PCR nested pada darah (P <0,001) dan
urin (P = 0,01) secara signifikan lebih tinggi, dan sensitivitas
PCR nested pada feses (P> 0,05) adalah mirip dengan sensitivitas
kultur darah.
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 12/19
PEMBAHASAN
• Pasien dengan demam selama 3-30 hari diuji dan menunjukkan
bahwa sensitivitas yang lebih tinggi didapatkan pada PCR
dibandingkan dengan kultur darah. Hal ini diakibatkan dari penggunaan antibiotik sebelumnya dan riwayat penyakit yang
relatif lama. Dalam penelitian kami, kebanyakan pasien tifus
didiagnosis pada tahap awal dan dilaporkan memiliki demam
kurang dari 10 hari. Sensitivitas PCR pada darah adalah 84,5%dibandingkan dengan 61,8% untuk kultur darah dan tertinggi
(95%) untuk sampel-sampel yang dikumpulkan selama lima
hari pertama sakit.
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 13/19
KESIMPULAN
• Kultur darah relatif tidak sensitif dan memakan waktu.
• Sensitivitas dan spesifisitas dengan uji Widal terlalu rendah
untuk digunakan dalam diagnosis demam tifoid.
• PCR nested bisa menjadi alternatif yang menarik dalam
mendiagnosis demam tifoid. Namun, PCR relatif rumit untuk dilakukan dan tidak cocok untuk digunakan dalam praktek
klinis rutin di laboratorium, dimana demam tifoid merupakan
endemic di negara tersebut. Di negara-negara di mana S.
paratyphi adalah penyebab umum dari demam enterik, metodeini tidak akan berguna. Studi ini menunjukkan bahwa
kebutuhan untuk alat diagnostik demam tifoid ditingkatkan
dan disesuaikan dengan kebutuhan di daerah endemic.
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 14/19
TELAAH KRITIS
1. Apakah terdapat ketersamaan dengan baku
emas? Ya, sama-sama digunakan untuk
mendeteksi kuman Salmonella typhii
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 15/19
2. Apakah sampel subjek penelitian meliputi spectrum
penyakit dari yang ringan sampai berat, penyakit yangterobati dan tidak terobati? Ya, dijelaskan pada bagian
materials and methods, paragraf pertama, baris 1 –
10
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 16/19
3. Apakah lokasi penelitian disebutkan dengan jelas? Ya, di 2 RS yang berbeda dan 1 pusat
kesehatan di dekat Makassar, Sulawesi Selatan
4. Apakah presisi uji diagnostic dan variasi
pengamatan dijelaskan? Sebagian benar, dalam
jurnal dijelaskan sensitivitas secara detail tetapitidak dijelaskan variabelnya
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 17/19
5. Apakah istilah normal dijelaskan? Tidak dijelaskandidalam jurnal
6. Apakah uji diagnosis yang diteliti merupakan bagian
dari suatu kelompok uji diagnosis, dan apakah
kontribusinya pada kelompok uji diagnosis tersebut
dijelaskan? Tidak, dalam jurnal tidak ada pembagian
subgrup
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 18/19
7. Apakah cara dan tehnik melakukan uji diagnosis yang
sedang diteliti dijelaskan sehinggadapat direplikasi? Ya,
dijelaskan pada bagian materials and methods, paragraf ke-3, 4, 5 dan 6
8. Apakah kegunaan uji diagnosis yang sedang diteliti
disebutkan? Ya, dijelaskan pada bagian discussion,
paragraph terakhir
7/30/2019 Tugas Evidance Based Medicine
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-evidance-based-medicine 19/19
•TERIMAKASIH