transformasi z.docx

download transformasi z.docx

of 21

Transcript of transformasi z.docx

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    1/21

    1. Definisi transformasi z

    Transformasi-Z, seperti halnya transformasi laplace merupakan suatu metode atau alat

    matematis yang sangat bermanfaat untuk mendesain, menganalisa dan memonitor suatu

    sistem. Transformasi-z mirip dengan transformasi laplace namun bekerja pada domain diskrit

    dan merupakan generalisasi dari transformasi fourier dari fungsi khusus. Transformasi-z

    sangat diperlukan untuk mempelajari filter digital dan sistem. Transformasi-z dapat digunakan

    untuk mendapatkan solusi dari persamaan diferent.

    Pada domain diskrit, yang dalam aplikasi pada sinyal merupakan diskrit dari aktu, dinyatakan

    sebagai suatu barisan bentuk !"n#, dengan n merupakan bilangan bulat. $otasi,

    %&!"n#&'(,!"-)#, !"-1#, !"*#, !"1#, !")#,(+(((((((.. .1

    ontoh soal .1

    isal diberikan sebuah barisan atau sinyal diskrit yang diperlihatkan pada gambar .1 berikut.

    Tentukan transformasi-z dari barisan tersebut,

    /aab 0

    arisan mempunyai sejumlah hingga elemen 0

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    2/21

    %"-2#&2 !"-)#&-) !"-1#&1 !"*#&-2 !"1#&1 !")#&-)

    Transformasi-z dari barisan diatas dapat dirumuskan dengan,

     X  ( z )=∑n=−3

    2

     x (n ) x−n=3 z3−2 z2+ z−3+ z−1−2 z−2

    Dari persamaan diatas kita dapatkan polynomial %"z# dalam bentuk yang pendek, sesuai

    dengan jumlah elemen barisan. 3al tersebut disebabkan 4ariable z dapat diinterpresentasikan

    sebagai 5penentu posisi6. /adi jumlah pengali z -n identik dengan n buah elemen dari barisan.

    Definisi 0 Transformasi-z ilateral dan uniteral

    isal diberikan barisan seperti pada ".1#, maka didefinisikan sebagai suatu fungsi

    polynomial %"z#,

     X  ( z )=∑n=−∞

     x (n) x−n

    ontoh .)

    Tentukan transformasi-z dari barisan konstan

    { A ,n=0,1,2,3,…0,n

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    3/21

    entuk paling kanan merupakan hasil penderetan dari fungsi1

    1−(1/ z ) , sehingga

    transformasi-z dapat dituliskan !"z#&1

    1−(1/ z )  & Az

     z−1

    aka telah diketahui baha deret geometri yang dituliskan dengan rumus

    ∑n=0

    rn=

    1−rk + 1

    1−r

    7kan mempunyai jumlah yang kon4ergen "untuk n & 8# bila 9 r 9 : 1. ;leh karna itu dapat

    dituliskan

    ∑n=0

    rn=

      1

    1−r ,|r| 1. /adi daerah kekon4ergenan merupakan

    daerah diluar lingkaran satuan. ?ambar .) menunjukan barisan konstan dan transformasi-z

    dengan

    a. arisan konstan membentuk .@,b. Z&1 merupakan kutub dari transformasi-z dan daerah kekon4ergenan 9 z 9 >1

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    4/21

    Antuk nilai 7&1 maka didapatkan barisan tangga satuan "unit step# atau implus satuan,

    u(n)={1,n=0,1,2,3,…0,n

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    5/21

    %"z# dinamakan transformasi-z dua sisi atau bilateral dari barisan !"n#. edangkan

    transformasi-z satu sisi atau uniteral dari barisan !"n# dirumuskan dalam bentuk 0

     X  ( z )=∑n=0∞

     x (n) x−n

    Eungsi atau barisa !"n# dikatakan sebagai in4ers dari transformasi-z, %"z#. Antuk memudahkan

    dalam penulisan antara transformasi-z dan in4ersnya, maka akan digunakan notasi pasangan

    transformasi,

    ZF!"n#G & %"z# atau !"n# %"z#

    ontoh tentukan transformasi-z dari barisan eksponensial !"n# & a n u"n#

    /aab 0

    ila digunakan definisi ".)# dan bentuk perderetan acHaurin maka didapatkan,

    Iadius atau daerah kekon4ergenan adalah adalah 9 z 9 > a.

    Dengan menggunakan cara serupa seperti contoh .2 "bentuk .12# maka dapat ditentukan

    transformasi-z dari fungsi e!ponsial,

     x (n )=e− Anu(n)

    yaitu dengan memandang a & e-7,

     X ( z )=  z

     z−e− A

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    6/21

    ?rafik barisan e!ponensial dan transformasi-z ditunjukkan pada gambar .2 dengan "a#

    merupakan barisan e!ponensial !"n#&an u"n# dan "b# kutub terletak di z & a dan daerah

    kekon4egenan 9 z 9 > a.

    elanjutnya dengan menggunakan defenisi fungsi sinus dan cosinus pada bilangan kompleks,

    sin An=e− An−e− Ani

    2i

      dancos An=e

     Ani+e− Ani

    2

    Didapatkan hasil transformasi dari barisan sinusoidal dengan radius kekon4ergenan 9 z 9 > 1

    yaitu,

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    7/21

    a#

     An u(n)sin ¿¿

     A

    sin ¿ z¿

     A

    2cos¿ z+1¿

     z2−¿¿

    Z ¿

    atau

     An u(n)sin¿¿

    Z ¿

    ?rafik barisan sinus dan transformasinya ditunjukkan pada gambar .J dengan "a#

    barisan sinus dan "b# hasil transformasi-z dengan daerah kekon4ergenan di luar

    lingkaran satuan. 9z9>1.

    b#

     Anu (n)cos¿¿

     A

    cos¿+ z−2

    ¿ z2−2¿Z ¿

     atau

     

     An u(n)cos¿¿

    Z ¿

    ?rafik barisan cosinus dan transformasinya ditunjukan pada ,gambar . dengan "a# barisan

    cosinus dan "b# hasil transformasi-z dengan daerah kekon4ergenan di luar lingkaran satuan, 9

    z9>1.

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    8/21

    Table .1. Transformasi-Z

    $o. !"n# %"z#

    1.u (n )={1,∧ x ≥00 ,∧ x

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    9/21

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    10/21

    Y  ( z )=∑n=−∞

     y (n ) z−n=∑n=−∞

    [ a x ( n )+b h (n ) ] z−n

    ¿a

     ∑n=−∞

     x (n ) z−n+b

     ∑n=−∞

    h (n ) z−n=aX ( z )+b H ( z )

    ontoh .JTentukan transformasi-z dari !"n# & )u"n#-2 )n u"n#/aab 0enggunakan sifat linear " * ditentukan berikut,

    Z [ x (n−k ) ]=∑n=0

     x (n−k ) z−n=∑n=0

     x (n−k ) z−( n−k ) z−k 

    ¿ z−k ∑i=−k 

     x (i ) z−i ; i=n−k 

    karena !"n# & * untuk n : *, maka sigma dapat dimulai pada i&*,

    sehingga diperoleh

    Z [ x (n−k ) ]= z−k ∑i=0

     x (i ) z−i= z−k  X ( z)

     jadi didapatkan pasangan transformasi,

     x (n−k ) ↔ z−k  X ( z)

    entuk ".1=# merupakan pergeseran aktu delay "backard time shift#,

    sedangkan untuk pergeseran aktu maju "forard tim shift# diperoleh

    berikut.

    Z [ x (n+k ) ]=∑n=0

     x (n+k ) z−n=∑n=0

     x (n+k ) z−(n+k ) zk 

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    11/21

     zk ∑

    i=k 

     x (i ) z−i ; i=n+k 

    Tidak seperti pada pergeseran aktu delay, maka sigma tidak dapat

    dimulai dengan i&*, sebab sub suku k-1 dari !"n# belum tentu bernilai nol.

    Antuk itu dilakukan langkah pemisahan suku berikut.

     x (i ) z−i

    ∑i=0

     x (i ) z−i−∑i=0

    k −1

    ¿

    Z [ x ( n+k ) ]= zk ¿

     x (i ) z−i

     X ( z )−∑i=0

    k −1

    ¿

    ¿ zk ¿

    ¿ zk  X  ( z )− zk  x (0 )− zk −1 x (1 )−…− z x (k −1)

    entuk pergeseran aktu maju ".)*# identic dengan metode penurunan

    fungsi dari transformasi laplace. Antuk k&1 maka didapatkan,

    Z [ x (n+1 ) ]= z X ( z )− zx (0 )

    edangkan untuk transformasi Haplace, L [ x '  (t ) ]= L [ x (t ) ]− x (0)

    ontoh .

    Diketahui transformasi-Z dari !"n# adalah X  ( z )=

      2 z

     z−2 . Tentukan

    transformasi-Z dari

    a.   x (n−2)

    b.   x (n+2)bila x (0 )=2dan x (1 )=−2

    /aab 0

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    12/21

    a. Digunakan rumus pergeseran aktu delay, maka didapatkan

     x (n−2 )= z−2 X ( z )=  2

     z ( z−2)Z ¿

    b. Digunakan pergeseran aktu maju,

      Z [ x (n+2 ) ]=2 z

     X  ( z )− z2 x (0 )− zx (1)  maka didapatkan

    Z [ x (n+2 ) ]= 2 z

    3

     z−2−2 z2

    +2 z

    Perkalian

    Missal x(n)  x(z) dan y(n)=   an x (n) .

    Menggunakan defnisi 5.2 di dapatkan

    Y  ( z )=∑n=−∞

     y (n) z−n=∑n=−∞

    [an x (n ) ] z−n

    ¿ ∑n=−∞

     x (n )( za )= X ( za )

     Transormasi –Z dari n x(n) akan mengasilkan penurunan teradap

    domain z! yaitu

     z

     x (n )  d

    dz(¿¿−n)

    Y  ( z )=∑n=0

    [ n x (n ) ] z−n=− z∑n=0

    ¿

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    13/21

    ¿− z  d

    dz (∑n=0∞

     x (n) z−n)=− z   ddz ( X ( z ))

    "onto 5.#

    Misal transormasi$Z dari x(n) adala %(z)= z+1 z−1 . Tentukan

    transormasi$Z dari &

    '.   3n x(n)

    2. n x(n)

     aa*&

    '.Z (3n x (n ) )= X ( z3 )= z+3 z−3  

    2.

     z−1¿2

    ¿

    Z (n x (n ) )=− z   ddz=

    (

     z+1 z−1

    )

     2 z¿

     

    Pembalikan Waktu (Time Reversal)

    Misal %(z) merupakan transormasi$Z dari *arisan x(n)! maka transormasi

    dari x(n) didapatkan *erikut.

    Z ( x (−n ) )=∑n=−∞

     x (−n ) z−n=∑n=−∞

     x (n ) zn=∑n=−∞

     x (n )

    (1

     z

    )

    −n

    = X 

    (1

     z

    )"onto 5.+

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    14/21

     Tentukan transormasi$Z dari x(n) *ila asil transormasi$Z dari x(n) adala

    %(z) =

     z

     z−2

     aa*&

    Z(x($n)) = % ( 1Z )=  1

    1−2Z 

    Konvulasi

    ,on-ulasi dari dua *arisan x(n) dan (n) di*erikan dengan!

     x (n )∗h (n )=∑k =0

     x ( k )h (n−k )

    ila di*erikan pasangan transormasi$Z! x /(n) dan y(n) = x(n) 0 (n)

    maka

     Y(z) = X(z) H(z)

    "onto 5.1

    iketaui *arisan x(n) = 3'!2!4!!56 dan (n) = 3'!'!'!'!'6. Tentukan

    '. y(n)=x(n)0(n)2. /(n)=%(z) 7(z)

     aa*&

    '. ari *entuk (+.2) didapatkan!  y (n )=∑k =0

     x (k ) h(n−k )

    8edangkan *entuk *arisan x(n)=3'!2!4!!56 dan (n) =3'!'!'!'!'6

    erturut$turut dapat diuraikan men9adi!

    x(:)='

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    15/21

    x(')=2

    x(2)=4 dan (:)=;.=()='

    x(4)=

    x()=5

      8eingga diperole

    n=:  y (0 )=∑k =0

     x (k ) h (−k )= x (0 ) h (0 )=1

    n='  y (1 )∑k =0

     x (k ) h (1−k )

      =   x (0 )h (1 )+ x (1 ) h (0 )=1+2=3

    n=2  y (2 )=∑k =0

     x ( k ) h(2−k )

    =   x (0 )h (2 )+ x (1 ) h (1 )+ x (2 ) h (0 )=1+2+3=6

    n=4 y(4)=  ∑k =0

     x (k ) h(3−k )

    =  x (0 )h (3 )+ x (1 )h (2 )+ x (2 ) h (1 )+ x (3 ) h(0)

    = '

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    16/21

    n=   y (4 )∑k =0

     x (k ) h (4−k )=15

    n=5   y (5)∑k =0

     x (k ) h (5−k )=14

    n=#   y (6)∑k =0

     x (k )h (6−k )=12

    n=+  y (7)∑k =0

     x (k )h (7−k )=9

    n=1   y (8)∑k =0

     x (k )h (8−k )=5

     adi y(n )= x(n) 0 (n) = 3'!4!#!':!'5!'!'2!!56

    2. 7asil Transormasi$Z dari x(n) dan (n) *erturut$turut adala

    %(z)=   1+2 z−1+3 z−2+4 z−3+5 z−4  dan

    7(z)   ¿1+ z−1+ z−2+ z−3+ z−4

    7asil kali keduanya mengasilkan!

     /(z) ¿1+3 z−1+6 z−2+10 z−3+15 z−4+14 z−5+12 z−6+9 z−7+5 z−8

    ila di*andingkan antara asil kon-olusi dengan asil transormasi! maka

    terliat *aa koefsien dari polynomial transromasi merupakan suku$

    suku dari *arisan asil kom-olusi.

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    17/21

     Masalah nilai awal dan nilai akhir

    Missal %(z) merupakan transormasi$Z dari x(n) danlim

     z ! ∞

     X ( z) ada maka

    nilai aal dari *arisan di*erikan dengan!

     X  (0 )=lim z ! ∞

     X ( z)

    ila x(:) *ukanla nilai dari  X (∞)  maka kesalan tela ter9adi pada

    saat melakukan transormasi. Masala nilai aal ini dapat digunakan

    untuk menge>ek peritungan dari in-ers transormasi$z. 8edangkan nilai

    akir ditentukan se*agai *erikut. ari siat pergeseran yang di*erikan!

    Z [ x (n−1 ) ]= z−1 X ( z )=∑n=1

     x (n−1) z−n

    ?otasi sigma dimulai dengan n=' se*a* nilai x($') dipandang sama

    dengan nol. 8elan9ut akan digunakan argumentasi ini untuk mem*uat

    notasi sigma di mulai n=:! yaitu

    (1− z−1 ) X  ( z)=∑n=0

     x (n ) z−n−∑n=1

     x (n−1) z−n

      @andang 9umla sampai suku ke$? *erikut!

     x (n ) z−n−¿∑n=1

     " 

     x (n−1) z−n

    # ( " )=∑n=0

     " 

    ¿

    ¿ x (0 ) (1− z−n )+ x (1 ) ( z−1− z−2 )+ x (2 ) ( z−2− z−3 )+…+ x ( " ) z− " 

    ila diam*il limit pada zA'! maka  z−1

    !1  dan   ( zk −1− z−k )!0.  adi

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    18/21

    lim z ! 1

    # ( " )= x ( " )

    Bkirnya dengan menagam*il limit pada ?AC maka didapatkan nilai

    akir!

    (1− z−1 ) X  (Z )=¿   lim " ! ∞

    lim z !1

    # ( " )=lim x (n) z ! ∞

    lim z !1

    ¿

    "onto &

     Tentukan nilai aal dan akir dari  X (n )=

    2( z−1

    2)

     z ( z−1)( z−  9

    10)

     aa* &

    Menggunakan *entuk persamaan 5.24 didapatkan nilai aal!

     x (0 )=lim z ! ∞

     X ( z )2( z−

    1

    2)

    ( z−1)( z− 9

    10

    )=0

    8edangkan dengan 5.2 didapatkan nilai akir!

    (1− z−1 ) X  (Z )=¿lim z !1

    2( z−1

    2)

     z2( z−  9

    10)=10

     x ( ∞)=limn !∞

     x (n)=lim z !1

    ¿

     Ta*le 5.2 8iat$siat transormasi$z

    ?o

    .

    x(n)%(z) 8iat

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    19/21

    '.   ax (n )+b h (n ) a X  ( z )+bH ( z) Dinear

    2.n x (n) X (

     z

    a)

    @erkalian dengan an

    4.n x (n )− z   d

    dz X ( z) @erkalian dengan n

    .   x (−n ) z−k  X  ( z ) @em*aliakan aktu

    5.   x (n−k ) z−k  X ( z ) @ergeseran aktu

    delay#.   x (n+k )= zk  X ( z )− zk  x (0 )− zk −1 x (1 )−…− z @ergeseran aktu

    ma9u+.

      x1 (n )∗ x2 (n ) X 1 ( z ) X 2 ( z ),on-ulasi

    1.   x (0 )= lim z ! ∞

     X ( z)  Teorema nilai aal

    . lim z ! ∞

     x (n)=lim z !1

    [ (1− z−1 ) X ( z )]  Teorema nilai akir

    nvers trans!ormasi"z

    Entuk mendapatkan in-ers transormasi$z dapat dilakukan dengan

    menggunakan *e*erapa metode! antara lain &

    • Metode perluasan pe>aan par>ial

    • Metode in-ersi intergral atau metode residu

    • Metode deret pangkat atau deret kuasa

    i dalam Bplikasi! *anyak di9umpai transormasi$z yang *er*entuk unsi

    rasional yaitu!

     X  ( z )=b0 z$

    +b1 z$−1

    +…+b$ z

    n+a1 z

    n−1+…+anuntuk $% n

     ika diperatikan *aa koeesien a: = '. 7al ini dapat kita perole dari

    semua *entuk ungsi rasional dengan mem*agi a: teradap semua

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    20/21

    koeesien. 8e>ara umum kita dapat memaktorkan ungsi rasional %(z)

    *entuk (5.21) men9adi!

     X ( z )=b0 ( z− z1 )( z− z2 ) …( z− z$)

    ( z− &1 ) ( z− &2 ) …( z− &n)

    ?ilai zi! F = '!2!4...m dikatakan pem*uat nol (Zeros) dari %(z)! se*a*

    %(zi)=:! sedangkan niali pi! i='!2!4...!n dikatakan kutu* (poles) dari %(z)

    se*a* nilai %(pi) akan menu9u GC.

    Hungsi rasional (5.21) 9uga sering dinyatakan se*agai ungsi rasioanal

    dalam z$'

    . Fni dapat dilakukan dengan mem*agi pem*ilang dan penye*ut

    dengan zn yaitu!

     X ( z )=b0 z

    −(n−$)+b1 z−(n−$−1)+…+b$ z

    −n

    1+a1 z−1+…+an z

    −n

    Metode #erluasan #e$ahan #arsial

    Entuk mendapatkan in-ers dari transormasi$z! dapat dilakukan dengan

    metode perluasan pe>aan parsial. ila kutu* dari %(n) mempunyai order

    pertama atau merupakan kutu* sederana dan n=m! maka dapat kita

    tuliskan kem*ali *entuk transormasi (5.2) men9adi!

     X  ( z )=  b0 z

    $+b1 z$−1+…+b$

    ( z− &1 )(  z− &2 ) …( z− &n)

    ari persamaan 5.4' dapat diurakan men9adi!

     X ( z )=k 0+k 1 z

     z− &1+k 2

     z

     z− &2+…+k n

     z

     z− &n

    8elan9utnyan! dari persamaan 5.42 didapatkan!

  • 8/18/2019 transformasi z.docx

    21/21

     X ( z) z  =

    k 0

     z +

      k 1

     z− &1+

      k 2

     z− &2+…+

      k n

     z− &n

    ,oeesien ki dengan i=:!'!2!4!...!n merupakan residu dari ungsi

    '  ( z)= X ( z )

     z  dititik singular (kutu*) z = :!p'!p2!...!pn.

    ?ilai residu dari X ( z)

     z  di kutu* sederana pi diperole dengan

    menggunakan rumus!

    Entuk kutu* order m maka aka nada suku dari X ( z)

     z  dengan *entuk

    ∑i=1

    $ k i

    ( z− &i) ! seingga residu dikutu* order m! didapatkan dengan rumus