Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

download Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

of 69

Transcript of Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    1/69

    Teologi Antroposentris Hassan Hanafi

    Published June 22, 2013 | By ibnumakruf 

    PARADIGMA BARU TEOLOGI ISLAM

    (Stui Atas Pe!i"iran Teologi Antroposentris Hassan Hanafi#

    BAB I

    PE$DAHULUA$

    Latar Bela"ang Masala%

    Setidaknya masa akhir masa al-Khulafa’ al-Rasyidin,usaha dan semangat pembebasanmasyarakat dari ketertindasan, diskriminasi dan ketidak adilan sosial, tampak mulai memudar dari ritme kehidupan umat Islam. Hal ini teradi karena selama pemerintahan empat khalifahtersebut, umat Islam disibukkan !leh peruangan untuk menegakkan Islam danmenyebarluaskannya."1# $khirnya pun, pemikiran Islam karena persentuhannya dengan

     pemikiran %unani, melahirkan aliran&aliran te!l!gi disamping yang lebih disebabkan !lehfa"tor&fakt!r politi" , uga lebih mengemukakan tema&tema fil!s!fis,"2# sehingga pemikirandan perdebatan te!l!gi yang mun'ul dan berkembang (aktu itu, bersifat defensifapologetik "3#. Struktur l!gika te!l!gi lebih berbentuk dialektika Hegelian, bukan dialektika

     Marxian [4]  , yang mempunyai !rientasi menentang ketidak adilan dan penindasan serta

     pemihakan kepada rakyat miskin.)e!l!gi yang bersifat dialektik lebih diarahkan untuk mempertahankan d!ktrin danmemelihara kemurnianya, bukan dialektika k!nsep tetang (atak s!sial dan searah,disamping uga bah(a Ilmu kalam sering disusun sebagai persembahan kepada para

     penguasa yang dianggap sebagai (akil )uhan di bumi. Sedemikian sehingga pemikirante!l!gi lepas dari searah dan pembi'araan tentang manusia, disamping 'enderung sebagailegitimasi bagi status quo dari pada sebagai pembebas dan penggerak manusia ke arahkemandirian dan kesadaran."*# Berkenaan dengan hal ini, melihat k!nstruksi l!gika te!l!giyang seperti itu, Hassan Hanafi berpendapat sebagai langkah a(al, bah(a te!l!gi yangnotabene sebagai k!nsepsi inti dalam pandangan Islam, mutlak harus dibenahi.

    Sesuai perkembangan +aman, dunia Islam membutuhkan te!l!gi Islam yang bersifat tajriby empirik-, sebagai te!l!gi yang lebih membumi/ dari pada melangit/ seperti selama ini.

     Dialektika-teologis terus berlanut sepanang searah peradaban manusia, sesuai dengank!nteks +aman yang melingkupinya. Bagaimanapun, te!l!gi tidak berarti hanya berbi'aramengenai iman an&si'h. ika iman masih bersifat pure matter/ atau substantie, maka te!l!gilebih bersifat met!d!l!gik."#

    ungsi kritis, fungsi pr!fetik, dan fungsi liberalisme agama perlu semakin ditegaskan untukdapat memberi kesaksian/  syahadah- atas kemanusiaan, atas searah dan atas keadilan."4# 5ari spirit itulah Hanafi berpandangan, bah(a te!l!gi adalah antr!p!l!gi yang berarti ilmu&

    ilmu kemanusiaan sebagai tuuan perkataan dan anlisa per'akapan. )e!l!gi bukan Ilmuketuhanan,"6# seperti halnya dalam pengertian literal kata te!l!gi, tetapi dia adalah Ilmu

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/author/ibnumakruf/http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/author/ibnumakruf/http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn1http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn1http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn2http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn2http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn3http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn4http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn5http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn5http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn6http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn7http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn7http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn8http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn8http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn1http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn2http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn3http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn4http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn5http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn6http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn7http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn8http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/author/ibnumakruf/

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    2/69

    tentang aaran kalam-. adi, 7byek Ilmu ini mestinya bukan )uhan."8# Sebagai hermeunetik,te!l!gi bukan Ilmu su'i sebagaimana yang banyak dipahami !rang, melainkan Ilmu s!sialyang tersusun se'ara kemanusiaan dan merefleksikan k!nflik&k!nflik s!sial p!litik. Bah(asetiap kel!mp!k s!sial yang berkeper'ayaan memba'a kepentingannya sendiri danmempertahankan dalam siste! keper'ayaannya."10# $tas dasar pengertian inilah, maka

    Hassan Hanafi mengkritik te!l!gi kalam- klasik yang pr!sedur berfikirnya bert!lak dari)uhan, tanpa perduli k!ndisi riil yang dialami manusia. Baginya sistem berfikir sema'am inimemiliki kesenangan yang auh dengan penderitaan dunia Islam yang nyata."11# )e!l!giIslam Ilm 9alam $sy:ari- se'ara te!ritis , menurut Hassan Hanafi tidak bisa dibuktikanse'ara Ilmiah maupun fil!s!fis,"12# dan tidak membumi/ Hanafi mengaukan k!nsep barutentang te!l!gi Islam, tuuannya untuk menadikan te!l!gi klasik tidak sekedar sebagaid!gma keagamaan yang k!s!ng, melainkan menelma sebagai landasan etik dan m!tiasitindakan manusia, karena itu gagasan&gagasan Hanafi yang berkaitan dengan te!l!gi,

     berusaha untuk mentransf!rmasikan te!l!gi tradisi!nal yang bersifat teosentris menuu antroposentris, dari )uhan kepada manusia bumi-, dari tekstual  menuu kontekstual , darite!ri kepada tindakan, dan dari ta;dir menuu kehendak bebas. Pemikiran ini !ini!al 

    didasarkan atas dua alasan

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    3/69

    &uluk al-Amali- di sementara umat, baik se'ara indiidual maupun se'ara s!sial, sehinggamenyebabkan umat dilanda keter'eraian, keterpe'ahan dan terk!yak&k!yak."14# &ita&'itaHassan Hanafi adalah membangun kembali Ilmu Ashuluddin te!l!gi- dimana a;idahmenadi sebuah kekuatan re!lusi!ner, membangunkanya dari kebisuan dan mengubahnyamenadi tenaga aktif di bumi dan pend!brak searah."16# adi bagi Hanafi kritik te!l!gis

     bukan hal yang tabu. Sebagai suatu karya pemikiran manusia, te!l!gi sa% dan terbuka untukdikritik.sama dengan ilmu&ilmu yang lain, kebenaran te!l!gi mestinya bukan melulu ditangkap k!nsepsi!nal&te!ritis, tetapi uga dalam penguian di tingkat s!sial&praktis danfungsi!nal. 5an se'ara umum, memang tidak ada suatu kebenaran yang unggal yang tersedia

     bagi manusia atau yang dipetik begitu saa. >anusia tiada hentinya harus- men'ari danme(uudkan kebenarannya yang ditandai ruang dan (aktu, se'ara k!nkrit dalam masyarakatdan searah."18#

      Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, berbagai permasalahan yangmun'ul segera dirumuskan menadi p!in&p!in p!k!k masalah. kaian ini akanmenginestigasi a(aban atas tiga pertanyaan p!k!k sebagai berikut pertama, Bagaimana

     pandangan Hassan Hanafi tentang )e!l!gi antr!p!sentrisC kedua, >engapa Hasan Hanafimerepresentasikan Dasi!nalisme >u:ta+ilahC ketiga, Bagaimana Pandangan Hassan Hanafitentang )e!l!gi 9alam klasikC

      Selanutnya tuuan dan kegunaan diadikan sebagai petunuk arah. 5alam hal ini,sesuai dengan permasalahan p!k!k dalam penelitian ini, maka penelitian ini bertuuan untukmengetahui )e!l!gi Antroposentris, serta mempertimbangkan kembali faham >u:ta+ilahyang selama ini tenggelam, dan semangat rasi!nalnya tampak dipandang sebelah mata atau

     bahkan banyak kritikan terhadap faham tersebut yang dianggapnya keluar dari semangat $l&Eur:an. Antuk itulah dalam penelitian ini se'ara elas akan mengetahui pertama, pandanganHassan Hanafi tentang )e!l!gi antoposentris, kedua, alasan Hassan Hanafimerepresentasikan Dasi!nalisme >u:ta+ilah, ketiga, pandangan Hassan Hanafi tentang)e!l!gi kalam- klasik.

    Prior Resear'%

      Hal ini dilakukan untuk menentukan p!sisi tema atas penelitisn ini. Banyak tulisantentang pemikiran Hassan Hanafi baik buku maupun artikel, beberapa diantara tulisantersebut adalah karya 9a+u! Shim!gaki, 'et#een Modernity and (ost modernity the !slami)left and Dr* Hassan Hanafi’s "hought A +riti)al Reading  1866-, atau dalam Fersi bahasaInd!nesia, Kiri !slam antara Modernisme dan (ost Modernisme, "elaah Kritis (emikiran

     Hassan Hanafi, G.9usnadiningrat, )e!l!gi dan Pembebasan, agasan !slam Kiri Hassan Hanafi, 1888-, >uhsin >ili, ahirah al-.assar al-!slam 9air! 1861-. $. uthfi al&Syaukani, /ksidentalisme akarta 188?-, $hmad Hassan Did(an, dalam tesisnya, (emikiran

     Hassan Hanafi, &tudi agasan Reaktualisasi "radisi Keilmuan !slam, 1884-. >!'h urI'h(an memaparkan t!k!h ini dalam satu sub bab III dari skripsinya berudul Hermeneutika&osial al-0ur’an Hassan Hanafi %!gyakarta 188*-. $bdurrahman @ahid menelaskan dalamartikelnya berudul Agama, !deologi dan pembangunan, P!sisi Hassan Hanafi akarta 1883-,)haha >a'hasin, Rekonstruksi "eologi !slam "radisional Kajian terhadap  (emikiran Hassan

     Hanafi %!gyakarta, 188?- >, Fan 5en B!!m, 1rom Dogma to Re2olution 1868-

    )ulisan&tulisan di atas se'ara umum meny!r!ti pemikiran k!ntemp!rer Hassan Hanafi baik

    tentang gagasan 9iri Islam, hermeneutik, maupun !ksidentalisme. Sedangkan dalam penelitian ini akan di'!ba mengekspl!rasi pandangan Hassan Hanafi tentang te!l!gi

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn17http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn18http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn19http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn17http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn18http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn19

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    4/69

    antr!p!sentris se'ara k!mprehensif serta khusus. 5an inilah tampaknya yang membedakantulisan ini seauh prior resear)h penulis dengan tulisan&tulisan sebelumnya.

    Metoe Dan Pene"atan

    Penelitian ini dibangun di atas sebuah met!de sebagai tahapan&tahapan k!nkrit yang harusdilalui. 5alam penelitian data, met!de yang digunakan adalah met!de perpustakaan 34ibrary

     Resear)h- dengan langkah k!ngkrit memba'a dan menelaah se'ara mendalam buku karyaHanafi, khususnya yang menyangkut pandangan Hanafi tentang te!l!gi antoposentris serta

     pandanganya tentang rasi!nalisme >u:ta+ilah, kemudian disertakan sumber&sumbersekunder, yaitu k!mentar&k!mentar para penulis yang mengkai tentang pemikiran Hanafi.Studi yang merupakan penelitian pustaka ini lebih bersifat deskriptif  dan analitis yaknianalitis dalam pemikiran historis* 5ata tentang pemikiran Hanafi akan ditelusuri dalamkarya&karya intelektual. Sementara data yang berkaitan dengan sisi analitis dari tema ini akanditelusuri dalam sumber&sumber primer dan hasil&hasil penelitian yang relean.

      Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan se'ara analitis, se'ara induktif k!mparatif.>et!de induktif dipakai dalam rangka memper!leh gambaran untuk pemikiran Hanafimengenai pandangannya tentang te!l!gi antroposentris dan tentang rasi!nalisme mu:ta+ilah,kemudian >et!de k!mparatif digunakan untuk membandingkan pemikiran Hanafi dengan

     pemikir&pemikir yang lainnya, guna mengungkap karakteristik pemikiran Hanafi."20#

      Penelitian ini, menerapkan pendekatan sistematis 1ilosofis [21]  sebagai sebuah pendekatan  sistemati) Approa)h-,/system/ tersebut diartikan sebagai suatu sistem berpikirsemisal sistem !gika/ dan sistem klasifikasi-. 5alam penelitian ini pemikiran HassanHanafi tentang )e!l!gi dik!nstruk se'ara sistematis dan l!gis dalam sistem berpikirepistem!l!gi/.

      9etika mengelab!rasi pemikiran Hassan Hanafi tentang )e!l!gi, akandik!mparasikan dan dik!ntraskan setiap bagian pemikirannya tersebut dengan pemikirant!k!h&t!k!h tertentu yang berbi'ara uga tentang itu. 5alam pengeretian demikian pengertianini menerapkan pendekatan 9!mparatif k!ntrastif/ dalam tataran k!nsep&k!nsep tertentu,

     bukan k!nsep se'ara utuh dari satu t!k!h. Hal ini terutama untuk memperelas pemikiranHassan Hanafi tentang te!l!gi antroposentris.

    onstru"si Teoriti" 

     Mindset  Hassan Hanafi memp!sisikan )uhan, manusia, bumi, adalah sinergi, satukesatuan.tidak bisa kalau te!l!gi dalam !rientasinya hanya pada )uhan. >anusiapunmestinya harus menadi !rientasi, begitu uga bumi."22# 5alam Islam )uhan dan Bumimerupakan satu kesatuan yang disebutkan lebih dari seratus kali di dalam $l&Eur:an. Iaadalah )uhan bagi langit dan bumi/"23#.

      )auhid tidak membuahkan pemisahan sama sekali antara materi dan i(a. 5alam pandangan ini, segala sesuatu dipersatukan dalam d+at yang transedental )uhan. dihadapayasegala sesuatu sama kedudukan. Pandangan dunia )auhid uga sebuah pandangan relasi!nal.5engan pandangan relasi!nal ini, Alama: menadi penaga agar Syari:ah selalu mengaturseluruh aspek kehidupan >uslim."2?# 7leh karena itu agama harus mengekspresikan

     peralanan perasaan, pemahaman, nalar pengetahuan, sentuhan, persepsi, imainasi, nama dan banyak hal lainnya tentang peradaban manusia. Ia harus dapat di pahami bahkan di namai.

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn20http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn21http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn21http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn22http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn22http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn23http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn23http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn24http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn20http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn21http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn22http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn23http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn24

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    5/69

    $gama harus mulai merubah 'ara berpikir lama yang terlalu teosentris gagasan )uhanadalah segalanya- ke arah antroposentris dunia uga penting- bahkan menaam menadiekoantroteosentris alam raya, manusia, dan )uhan dalam deraat yang sama-"2*#.

      Antuk membangun mindset  Hassan Hanafi tersebut, Hassan Hanafi menekankan

     perlunya rasi!nalisme."2# 7leh karenanya, Hanafi menyeru manusia untuk menelusuri asalmuasal a;idah dan menggunakan rasi!. Hingga )auhid mempunyai ikatan dengan amal nyata.$llah dengan bumi, d%at ilahiyah dengan d%at insaniyah, sifat ketuhanan dengan nilai&nilaiHumanisme, dan kehendak $llah dengan peralanan searah."24#.

      Perubahan !rientasi dan paraig!a te!l!gi tersebut sebenarnya mempunyai landasanyang 'ukup k!k!h dalam Islam. Se'ara n!rmatif kita menegenal aaran sufistik menadiruukan pendefinisian diri manusia, yaitu< JKLM NO JQR NO T/ !rang yang tahu dirinya,akan tahu )uhan&nya-."26# $aran ini memp!sisikan manusia sebagai subek dan sekaligussebagai !byek dalam memahami diri dan )uhan. Sebagai subek manusia dituntut arif untukmemahami dirinya dalam kapasitasnya sebagai manusia yang mempunyai kelebihan dan

    kekurangan tanpa melibatkan atribut apaun diluar diri. $aran tersebut menunukkan betapamanusia yang fisis lebih menyatu dengan )uhan yang n!n fisis, atau paling tidak ada unsur&unsur )uhan sifat nasut  )uhan- yang menyatu dalam diri manusia sifat lahut manusia-.9arenanya, ketika manusia berfikir tentang dirinya maka pada dasarnya ia telah berfikirtentang )uhan manusia yang melakukan pembelaan terhadap hak dan nilai&nilaikemanusiaan pada dasarnya ia telah berfikir tentang )uhan manusia yang melakukan

     pembelaan terhadap hak dan nilai&nilai kemanusiaan pada dasarnya ia telah melakukan pembelaan terhadap hak&hak dan nilai&nilai ke&tuhan&an."28#

    >engikuti pemikiran )h!mas 9hun, ilmu yang sudah matang dikuasai !leh suatu paradigmatunggal. Paradigma ini membimbing kegiatan ilmu dan masa ilmu n!rmal normal s)ien)e-,di mana ilmu(an berkesempatan menabarkan dan mengembangkan paradigma se'ara rin'idan mendalam, karena tidak sibuk dengan hal&hal mendasar. 5alam tahap ini se!rangilmu(an tidak bersikap terhadap paradigma yang membimbing aktiitas ilmiahnya. Selamamenalani riset itu, ilmu(an bisa menumpai berbagai fen!mena yang tidak bisa diterangkandengan te!rinya. Itulah yang disebut an!mali. ika an!mali kian menumpuk dan kualitasnyakian tinggi, maka bisa timbul krisis, sang ilmu(an bisa kembali lagi pada 'ara&'ara ilmiahyang lama sambil memperluas 'ara&'ara itu, atau mengembangkan suatu paradigmatandingan yang bisa meme'ahkan masalah dan membimbing riset berikutnya. ika ini teradi,itulah re!lusi ilmiah. 5alam re!lusi ini teradilah pr!ses peralihan k!munitas dari

     paradigma lama ke paradigma baru  shifting paradigm-. Hal ini, mengaplikasikan bah(a

    ilmu tidak berkembang se'ara k!mulatif dan e!lusi!ner, akan tetapi re!lusi!ner ."30#

    7leh karena itu te!l!gi Islam klasik, sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, sudah saatnyaharus beralih pada paradigma baru, sesuai dengan mainstream masyarakat saat ini.>asyarakat atau generasi adalah anak +amannya/, karena itu selalu punya keperluan&keperluan khusus sesuai dengan tuntutan +amannya."31# >engikuti pemikirannya !u'ault,manusia menangkap memandang dan memahami- realitas dengan 'ara&'ara tertentu, dan

     uga mengekspresikannya pun dengan 'ara tertentu pula."32#

    Ruang Ling"up a)ian

    Antuk mengarahkan pada rasi!nalisasi penelitian, maka penelitian ini disusun berdasarkansistematika pembahasan. 5alam penelitian ini memuat lima bab, yang merupakan a(aban

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn25http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn26http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn27http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn28http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn29http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn30http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn30http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn31http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn31http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn32http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn25http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn26http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn27http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn28http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn29http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn30http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn31http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn32

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    6/69

    atas kegelisahan akademik yang menadi latar belakang mun'ulnya penelitian ini, di manakelima bab tersebut merupakan satu kesatuan yang masing&masing bab mempunyaiketerikatan satu sama lain.

    Bab Pertama* Pendahuluan meliputi atar Belakang >asalah, Dumusan masalah, )uuan

    Penelitian, Pri!r Desear'h, >et!de 5an Pendekatan, 9!nstruksi)e!retik, Duang ingkup9aian.

    Bab 9edua, berisi tentang Hassan Hanafi, Bi!grafi dan Peralanan Ilmiahnya, meliputiBi!grafi Hassan Hanafi dan S!si!&9ultural >esir, Peralanan Ilmiah Hassan Hanafi dan)ahap 9esadaran Intelektual Hassan Hanafi.

    Bab 9etiga* berisi tentang te!l!gi antroposentris,mempertimbangkan rasi!nalisme>u:ta+ilah, meliputi dari te!l!gi )e!sentris menuu te!l!gi antr!p!sentris, dan )e!l!giHassan Hanafi, merepresentasikan rasi!nalisme >u:ta+ilah, serta Dasi!nalisme >u:ta+ilah>embangun 9ebebasan manusia.

    Bab kelima* Penutup berisi 9esimpulan dan Saran.

     

    BAB II

    HASSA$ HA$A+I

    BIOGRA+I DA$ PERJALA$A$ ILMIAH$,A

     

    1. A- Biografi Hassan Hanafi an onisi Sosio . ultural Mesir-

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    7/69

    Hassan Hanafi lahir di 9air!, pada 13 februari 183*,"33# dari bani Su(ayf sebuah pr!pinsidi >esir dalam,"3?# tepatnya di l!kasi sekitar temb!k benteng Shalahuddin, daerah yangtidak terlalu auh dari perkampungan al&$+har ."3*# 9!ta ini merupakan tempat bertemunya

     para mahasis(a muslim dari seluruh dunia yang ingin belaar, terutama di al&$+har,meskipun lingkungan s!sialnya dapat dikatakan tidak terlalu mendukung, tradisi keilmuan

     berkembang disana sudah seak lama."3# Se'ara kultural , >esir merupakan buaian di mana peradaban besar di dunia pernah hidup di sana seak masa yang paling a(al, mulai darifir:aun, D!ma(i, Bi+antium, $rab, mamluk dan )urki sampai dengan er!pa >!dern. $kantetapi, seak ke'il Hassan Hanafi dihadapkan pada kenyataan&kenyataan hidup yang pahit di

     ba(ah kekuasaan penaahan dari pengaruh&pengaruh p!litik asing yang lain."34#

     ama lengkapnya adalah Hassan Hanafi Hassanain,"36# masa ke'il Hanafi berhadapandengan kenyataan&kenyataan hidup di ba(ah penaahan dan d!minasi pengaruh bangsaasing. 9enyataan itu membangkitkan sikap patri!tik dan nasi!nalisnya, sehingga tidak heranmeskipun sudah berusia 13 tahun ia telah mendaftar diri untuk menadi sukarela(an perangmela(an Israel pada tahun 18?6. Hanafi dit!lak !leh pemuda muslimin karena dianggap

    usianya masih terlalu muda, disamping ia uga dianggap bukan berasal kel!mp!k pemudamuslimin. Ia ke'e(a dan segera menyadari bah(a di mesir saat itu telah teradi pr!blem

     persatuan dan perpe'ahan."38#

    Pada tahun 18*1, ketika Hassan Hanafi - masih duduk di bangku S>$, terlibat dalam perang urat syaraf dengan Inggris di terusan Sue+, dan di sana ia menyaksikan parasyuhada.:"?0# Bersama&sama dengan mahasis(a ia mengabdikan diri untuk membantugerakan re!lusi yang telah dimulai pada akhir tahun ?0&an hingga re!lusi itu meletus padatahun 18*2. $tas saran angg!ta&angg!ta pemuda muslimin, pada tahun ini pula ia tertarikuntuk mengikuti gerakan Ikh(an al&>uslimin, akan tetapi, ditubuh Ikh(an&pun teradi

     perdebatan yang sama dengan apa yang teradi di pemuda muslimin. kemudian, Hanafidisarankan !leh para angg!ta Ikh(an untuk bergabung dalam !rganisasi >esir muda.)ernyata, di dalam keadaan >esir muda sama dengan kedua !rganisasi tersebut sebelumnya.Hal ini mengakibatkan ketidakpuasan Hassan Hanafi atas 'ara berpikir kalangan muda Islamyang terk!tak&k!tak. 9eke'e(aan ini yang menyebabakan ia lebih tertarik pada pemikiran&

     pemikiran keagamaan, re!lusi dan perubahan s!sial . ini uga yang menyebabkan iamemutuskan beralih tertarik pada pemikiran Sayyid Eutb, seperti tentang prinsip&prinsipkeadilan s!sial dalam Islam."?1#

    $ntara tahun 18*2&18* adalah masa Hanafi duduk di bangku Aniersitas 9air! untukmendalami bidang filsafat. 5i tahun&tahun ini pula ia merasakan situasi yang paling buruk.

    Pada tahun 18*? teradi pertentangan keras pada Ikh(an dan gerakan re!lusi. Ia berada pada pihak >uhammad aib yang berhadapan dengan asser, karena yang pertama mempunyaik!mitmen dan isi keislaman yang elas. Hanafi mulai !ptimis setelah asser berhasilmenasi!nalisasikan Sue+ dan berubah menadi pahla(an nasi!nal. Peristi(a&peristi(a yangHanafi alami selama di kampus telah membuatnya bangkit untuk menadi se!rang pemikir,

     pembaharu dan ref!rmis. 9eprihatinan yang mun'ul saat itu adalah, mengapa umat Islamselalu dapat dikalahkan dan mengapa k!nflik internal terus teradi."?2#

    5alam keprihatinan seperti itu, Hanafi beruntung memper!leh kesempatan untuk belaar diAniersitas S!rb!nne Peran'is pada tahun 18*&18. keberuntungannya di sini bukankarena ia berhasil melarikan diri dari situasi sulit di negerinya , akan tetapi ia memper!leh

    lingkungan yang k!ndusif untuk mena(ab atas pers!alan&pers!alan mendasar yang sedangdihadapi negerinya dan sekaligus Hanafi mulai dapat merumuskan a(aban&a(aban itu,

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn33http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn33http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn34http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn35http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn35http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn36http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn37http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn38http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn39http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn40http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn40http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn41http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn42http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn33http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn34http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn35http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn36http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn37http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn38http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn39http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn40http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn41http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn42

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    8/69

    sebagaimana ia akui, bah(a di Peran'is ia di latih berfikir se'ara met!d!l!gis melalui kuliah&kuliah maupun ba'aan&ba'aan atas karya !rientalis. Ia sempat belaar pada se!rang pemikirref!rmis kat!lik 5ean aton, tentang met!d!l!gi berpikir, pembaharuan dan searah filsafat.Ia belaar fen!men!l!gi dari (aul Ri))eur  dan analisa kesadaran dari Husserl  [43]  serta

     bimbingan penulis tentang pembaharuan Ashul fi;h dari profesor Masnion* [44] 

     Semangat Hanafi untuk mengembangkan tulisan&tulisannya tentang pembaharuan pemikiranIslam semakin tinggi, seak Hanafi pulang dari Peran'is pada tahun 18. $kan tetapikekalahan >esir dalam perang mela(an Israel tahun 184 telah mengubah niatnya itu.Hanafi kemudian ikut serta dengan rakyat, beruang dan membangun kembali semangatnasi!nalisme mereka pada sisi lain, untuk menunang peruangannya itu Hanafi uga mulaimemanfaatkan pengetahuan&pengetahuan akademis yang telah ia per!leh denganmemanfaatkan media massa sebagai '!r!ng peruangannya. Hanafi menulis artikel&artikeluntuk menaggapi masalah&aktual untuk mela'ak fakt!r kelemahan umat Islam."?*# 5i siniterlihat Hanafi ingin menggabungkan antara semangat akademik dengan semangatkerakyatan. $rtinya, sebagai sese!rang pemikir dan 'endekia(an, Hanafi sangat peka

    terhadap pers!alan yang sedang dihadapi masyarakat."?#

    Sebagai se!rang pendidik, Hanafi sehari&hari meluangkan (aktunya untuk mengaar diAniersitas 9air! dan beberapa Aniersitas di luar negeri. 5i tahun 188, Hanafi menadi

     pr!fess!r tamu di peran'is dan di Belgia pada tahun 1840. 5i tahun yang terakhir ini, Hanafiterkena masalah dengan pemerintah sehingga ia di minta untuk memilih antara berhenti dariaktiitasnya di >esir atau pergi ke $merika. $khirnya, ia memilih yang kedua dan disana iamengaar. Hanafi mengaar di Aniersitas )empl 1841&184*-. 5i tempat inilah Hanafimenggunakan (aktunya untuk menulis tentang dial!g agama&agama dan re!lusi.Sepulangnya dari $merika Hanafi memulai berusaha memulai tulisannya tentang

     pembaharuan pemikiran Islam yang telah lama tertunda. Pertama, Hanafi merintis penulisan buku al-"urats #a al-"ajdid , memulai pendahuluan atas pembaharuan yang Hanafi'anangkan-, namun akhirnya belum ter(uud pula karena ia dihadapkan pada pergerakananti&pemerintah Sadat yang pr!&Barat dan melindungi Israel. $ntara 184&1861, terpaksaHanafi membantu menernihkan situasi melalui tulisan&tulisannya yang kemudian menadial-Din #a al-"sa#rah  6 ilid- tahun 1860&1863, Hanafi menadi Pr!fess!r tamu diAniersitas )!ky!, tahun 186* serta di Gmirat $rab dan >ar!k! pada tahun 1863&186?, disana Hanafi diminta untuk meran'ang berdirinya Aniersitas es."?4#

    Pengalamannya dengan para pemikir besar dunia dalam berbagai pertemuan internasi!nal, baik di ka(asan negara&negara $rab, Gr!pa dan $merika membuatnya semakin faham

    terhadap pers!alan besar yang sedang dihadapi !leh dunia dan umat Islam di berbagai egara. >isalnya, Hanafi berkali&kali mengunungi negara&negara seperti Belanda, S(edia,P!rtugal, Spany!l, Peran'is, epang, Ind!nesia, India, Sudan, Saudi $rabia, dan sebagainyaantara 1860&1864."?6#

    >aka, dari pengalaman hidup yang ia per!leh seak masih remaa membuat ia memiliki perhatian yang begitu terhadap pers!alan umat Islam karena, meskipun tak se'arasepenuhnya mengabdikan diri untuk sebuah pergerakan tertentu, Hanafi pun banyak terlibatlangsung dalam kegiatan&kegiatan pergerakan&pergerakan yang ada di >esir. Sedangkan

     pengalamanya dalam bidang akademisi dan bidang intelektual, baik se'ara f!rmal maupuntidak, dan pertemuannya dengan para pemikir besar dunia, semakin mempertaam analisis

    dan pemikirannya, sehingga mend!r!ng hasratnya untuk menulis dan mengembangkan

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn43http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn44http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn45http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn45http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn46http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn47http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn48http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn43http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn44http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn45http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn46http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn47http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn48

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    9/69

     pemikiran&pemikiran baru untuk membantu menyelesaikan pers!alan&pers!alan besar umatIslam."?8#

    Situasi yang sedemikian rupa, di mana Hanafi lahir dan dibesarkan berpengaruh dalam pembentukan kepribadiannya. 5ari uraian di atas memperlihatkan kuatnya perhatian Hanafi

    dalam memperuangkan kepentingan umat se'ara luas, uga keterlibatanya dalam gerakan&gerakan p!litik. Hal ini menunukkan betapa besarnya pengaruh situasi!nal k!ndisi p!litik>esir pada pembentukan kepribadian Hanafi."*0#

    Pada a(al abad UU, di >esir mun'ul gagasan liberalisme p!litik yang diadaptasi dari Barat.$kibatnya, mun'ul kel!mp!k&kel!mp!k pemikir, g!l!ngan yang berpendidikan Barat

     berpendirian bah(a sistem p!litik Barat harus diterapkan di >esir, guna memaukanmasyarakat Islam di masa datang. Sedangkan g!l!ngan Islam tradisi!nal yang kebanyakanAlama: dan selama ini menganggap dirinya sebagai penasehat pemerintah dalam aspek yangsangat luas termasuk kebiaksanaan p!litik, tidak memeiliki kesiapan, baik pemikiranmaupun sikap dalam menerima sistem p!litik Barat itu, sebab disamping dipandangnya

    sebagai bid:ah, mengambil sistem tersebut , diperkirakan menghilangkan p!sisi mereka.$khirnya mereka mengambil sikap tidak setuu terhadap berabagai kebiaksanaan pemerintahdalam mengambil sistem Barat itu, bahkan dianggap sebagai sikap pengingkaran terhadapaaran Islam. 9!ndisi demikian membuat penguasa dari intelektual berpendidikan Baratmenganggap ulama: sebagai kendala m!dernisasi, bahkan penyebab timbulnyaketerbelakangan di bidang s!sial p!litik dan ek!n!mi."*1#

    B- Per)alanan Il!ia% Hassan Hanafi

    >enelang umur lima tahaun, Hanafi ke'il mulai mengahafal al&Eur:an, beberapa bulan dia lalui bersama gurunya Syaikh Sayyid di alan al&Banha(i, 9!mplek Bab al&Sya:riyah, sebuah ka(asan di kair! bagian selatan. Pendidikan dasarnya dimulai di >adrasahSulayman Va(isy, bab al&utuh, 9!mplek perbatasan benteng Shalh al&5in al&$yyubin,selama lima tahun. Setamatnya dari sana, dia masuk sek!lah pendidikan guru al&>u:alimin.Setelah emapat tahun dia lalui dan ketika hendak naik ketingkat lima, tingkat akhir diamemutuskan untuk pindah ke >adrasah al&Silahdar, yang berada di 9!mpleks masid al&Hakim bi $mri:llah dan langsung diterima di kelas dua, mengikuti eak kakaknya, hinggatamat. 5i sek!lahnya yang baru inilah Hanafi banyak mendapat kesempatan belaar bahasaasing."*2#

      Pendidikan menengah atasnya dilalui di madrasah )sana(iyah unutk Ind!nesia

    setingkat S>P, pen- 9halil $gha, di alan aru; 3al-hasy6, selama lima tahun. Gmpat tahununtuk memper!leh bidang kebudayaan dan setahun untuk bidang pendidikan."*3#

    )ahun 18*2, setamat )sana(iyah, Hanafi melanutkan studi di departemen filsafat uniersitaskair!, selesai tahun 18* dengan menyandang gelar sarana muda, melanutkan keAniersitas S!rb!rne, Peran'is."*?# Pada tahun 18, Hanafi berhasil menyelesaikan

     pr!gram master dan d!kt!rnya sekaligus dengan tesis 7 4es Methodes d’ exegeses8 9sser sur la &)ien)e des fondament de la )omprehension/ Ilmu Ashul i;h- dan disertasi / !’9xegesede la phenomenologie, !’etat a)tual de la methode phenomenologie et son appli)ation au

     phenomene religieux."**# 5esertasi setebal 800 halaman tersebut di nyatakan karya ilmiahterbaik di >esir."*# karier akademiknya dimulai tahun 184 ketika diangkat sebagai lekt!r,

    kemudian lekt!r kepala 1843-, Pr!fes!r filsafat 1860- pada urusan filsafat Aniersitaskair!, dan diserahi abatan sebagai ketua urusan ilsafat pada Aniersitas yang sama. "*4# 

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn49http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn50http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn50http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn51http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn51http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn52http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn53http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn54http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn54http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn55http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn55http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn56http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn57http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn57http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn49http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn50http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn51http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn52http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn53http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn54http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn55http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn56http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn57

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    10/69

    Selain bergiat di dunia pendidikan, Hanafi uga aktif di berbagai !rganisasi kemasyarakatankhususnya yang berkaiatan dengan ilsafat. Hanafi pernah menabat sebagai skretaris

     persatuan masyarakat ilsafat >esir, angg!ta ikatan s!lidaritas $sia $frika dan (akil presiden masyarakat ilsafat $rab."*6#

      Pada a(alnya sebetulnya Hassan Hanafi ber'ita&'ita sebagai se!rang musikus, namun pada saat yang sama Hanafi uga ber'ita&'ita menadi se!rang pengarang yang melaluitulisan&tulisanna mamapu menggetarkan pikiran dan perasaan manusia. Pada akhirnya kedua&duanya, namun Hanafi kemudian terserang sakit dan setelah mengetahui duduk pers!alannya,d!kter menasehatinya untuk memilih salah satu, musik atau filsafat."*8#

    Dupanya Hanafi keberatan dengan nasehat d!kter, sebab bagi Hanafi musik adalah ekspresiestetis al-jamal -, sementara filsafat adalah ekspresi pemikiran Hanafi meruuk pada ilsafatr!mantisme terutama pada Hegel, i'the, S'helling, Bergs!n dan 9ierkigaard. 5alam filsafatitu ditemukan k!mbinasi antara keduanya. Hanafi kemudian meneguhkan hatinya denganmengatakanesir, dan bah(a mereka adalah musuh dari la(anya, yaitu Inggris. Hanafihanya mengahabiskan masa liburnya untuk pulang kampung, bani su(aif untuk menghadapike'amuk perang di kair!."1#

      $(al kesadaran asi!nalisme yang sebenarnya, sebagaimana di akui Hassan Hanafiyang berpengaruh pada dirinya adalah teradinya perang Palestina tahun 18?6, Hanafi&pun

     belum mengerti se'ara benar batasan antara pengkhianatan dan peuang muahid- negeri,meskipun banyak pasukan dari kedua belah pihak atuh bergelimpangan. Pada tahun ini pula,ia bergabung dengan am:iyyah al&Syubban al&>uslimin 7rganisasi pemuda Islam-, menadi

     praurit sukarela di Palestina, namun dit!lak sebab umur belum men'ukupi, baru kemudian pada tahun 18*1, iktu beruuang dalam perang pembebasan )erusan Sue+."2#

    2. 9esadaran keagamaan 18*2&18*-

      $(al tahun 18*2, tepatnya pada bulan anuari, di kair! teradi peristi(a besar sebuahusaha menggulingkan partai (afd dan persek!ngk!lan antara kalangan istana dan k!l!nialisInggris untuk mematikan gerakan asi!nalisme >esir. Hanafi berpihak pada kubu asi!nalis

     pembebasan >esir ini. Hanafi&pun menyuarakan pembebasan tanah air dan penyatuanlembah sungai il. Pada 23 uli 18*2, di >esir kembali teradi peristi(a penting yangkemudian dikenal dengan re!lusi >esir dari sistem m!narki menadi republik, kemudianHassan Hanafi memutuskan untuk bergabung dengan ama:ah Ikh(an al&>uslimin."3#

    Pada maret 18?* perundingan antara gerakan nasi!nali >esir dan Inggris dilaksanakan.

    5i'apailah beberapa kesepakatan. amun kesepakatan ini di mata aktifis Ikh(an sangatmenguntungkan Inggris. 7leh karena itu Ikh(an semakin menggiatkan kritikan dan bahkan

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn58http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn58http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn59http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn60http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn61http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn62http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn63http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn58http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn59http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn60http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn61http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn62http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn63

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    11/69

    menge'amnya. Hanafi pada saat bertugas mnegadarkan selebaran kritikan yang diaukankepadanya. Pada akhirnya Hanafi keluar dari amaa:ah Ikh(an al&>uslimin dan bergabungdengan gerakan asi!nalisme kerena ketidak setuuan kalangan Ikh(an terhadap re!lusi>ush!de; di Iran pada tahun 188? yang mela(an tirani, di mana >ush!de; dituduh sebagaik!munis. Hanafi semakin dekat dengan semangat re!lusi untuk memerdekakan negerinya.

    5isinilah keyakinan kegamaanya akan semangat re!lusi kepada agama semakinmengkristal."?#

    3. kesadaran il!s!fis

      )ahap ini bisa dikatakan sebagai a(al dari persembahan Hanafi terutama, denganfilsafat Barat, misalnya idealistik i'hte, se!rang fil!s!f erman, eksistensialis&nya 9ant,W!git! Wartesian dan fen!men!l!gi Hursel dengan idealistik transedentalnya. 9esadaran iniia temukan saat melakukan studi di Peran'is, ketika hendak menulis disertasi d!kt!ralnyayang berudul al-Minhaj al-!slam al-Am,yang pada akhirnya selesai dengan udul !, 9xegesde la (henomenologie, 4,’etat A)tual de la Methode (henomenologie et &on Appli)ation au

     (henomenologie Religiux*"*#

    ?. 9esadaran )erhadap Dealitas kehidupan 181&18-

      Berbagai eksperimentasi kehidupan yang telah dialani !leh Hassan Hanafi padaakhirnya merubah 'ara pandangnya semula, yaitu dari idealistik ke praksis. Suatu saat,Hanafi pernah mendengarkan penelasan se!rang mahasis(a dari $frika Atara tentanganalisis kelas atas k!ndisi kaum >uslimin saat itu Hanafi mengakui bah(a Hanafi masih

     berpendirian bah(a Islam itu adalah (ahyu dari )uhan. Hanafi pun belum paham maknaasbab nu+ul yang sebenarnya."#

      9emudian Hanafi pun, berusaha membumikan kesadaranya dengan melakukan kaianterhadap misalnya saa, (ahyu, akal, atau ilmu dan Iman. Hanafi uga melakukan kaiantentang kritik searah teks su'i. Bersamaan dengan kepulangannya ke negeri asal pada tahun18, Hanafi menyadari bah(a ihad ashgar telah selesai dan sekarang sudah saatnyamelakukan ihad akbar  [67] 

    *. 9esadaran P!litis 184&1841-

      Pada tahun&tahun ini, sekembalinya dari Peran'is, Hanafi meleburkan diri ke dalam pr!ses pen'ernaan pemikiran&pemikiran Pan&$rabisme se'ara langsung. ase ini dikatakan

    sebagai kesadaran p!litik bukan dalam pengertian keterpihakan praksis sebagaimana yang pernah Hanafi lampaui masa mudana. amun lebih sekedar panggilan abadi se!rang pemikir&semisal dirinya& yang harus bertanggung a(ab dengan pr!blem&pr!blem yang melandanegara berkembang seperti >esir. $pa yang dilakukanya adalah dalam rangka analisa s!si!&

     p!litis struktur masyarakat >esir demi kepentingan penegakan negara. )ak heran, ika padafase ini Hanafi lebih banyak melakukan berbagai katifitas ilmiah, misalnya menghadiriseminar atau diskusi dan atau menulis buku seperti merampungkan buku tentang penelasante!ritis terhadap turas dan tadid< sikap kita terhadap tradisi masa lampau atau buku tentangstudi filsafat Islam. >enulis lebih menadi perhatianya demi kepentingan umat. Pada bulanSeptember 1841, Hanafi pergi ke $merika Serikat, menadi d!sen tamu."6#

    . 9esadaran keagamaan %ang De!lusi!ner 1842&184*-

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn64http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn65http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn66http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn67http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn68http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn64http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn65http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn66http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn67http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn68

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    12/69

      Selama berada di $merika Serikat, Hanafi banyak mengenal semangat agama yangre!lusi!ner. Hanafi banyak memba'a buku seperti te!l!gi pembebasan, te!l!gi re!lusi,te!l!gi sekuler, te!l!gi kematian )uhan dan lain&lainnya. Perhatian yang menarik Hanafiadalah bagaimana membebaskan manusia dari perspektif Islam tema&tema seperti peradabandan kesadaran kelas, agama dan re!lusi, ilmu s!sial nasi!nalistik dan lain&lainnya.

    )ampaknya inilah kemudian yang mempengaruhi pikirannya tentang dari te!l!gi menadianthr!p!l!gi s!sial/ sebagaimana dalam bukunya Min al-Aidah ila al-"sa#rah [69] *

    )ema pembebasan ini ustru semakin mendesak, khususnya setelah rakyat banyak dirugikan!leh p!litik pintu terbuka Presiden Sadat yang sangat menyuburkan kapitalisme >esir. 5an

     pada saat yang sama teradi ketidak berdayaan Islam dalam menghadapi pr!letarisasi massa.ebih&lebih teradi mistifikasi agama !leh pihak pemerintah. Ini disimb!lkan !leh hubunganantara al&$+har dengan pemerintah.

    4. 9esadaran $kan Pembelaan Pemikiran 184&1861-

      Setelah tema&tema pembebasan ia rampungkan dan dilalui, Hanafi mulai melakukan bagaimana masyarakat dapat mau. Baginya yang harus dihadapi untuk saat ini adalah bukanmasalah te!ri lagi, namun masalah keberlangsungan dari te!ri tersebut . karenanya ia pernahmenyatakan aku berlindung pada tuhan dari Ilmu yang tidak bermanfaat/."40#

      Setelah teradi dua re!lusi di >esir. >enurut Hassan Hanafi, saat&saat inilah yang pas untuk mens!sialisasikannya le(at media massa, yaitu dengan tetap menegakkan pemikiran dihadapan pemikiran lainnya. Ia pun lantas menganggap penting untukmenegakkan tema&tema tentang tanggung a(ab kekinian atas peradaban arab, agama dan

     pembebasan kultural. Semua itu dalam rangka menegakkan peradaban nasi!nal&p!pulistik."41#

    6.9esadaran $kan )imur 1862&1864-

      Setelah Hassan Hanafi mempelaari berbagai literatur Barat dan meng!lahnyakembali menadi sebuah pemahaman baru demi kelangsungan kepentingan umat Islam. Iamenyadari bagaimana mungkin peradaban Islam masih menadi peradaban yang inferior*9enyataan ini semakin tampak elas di matanya, ketika ia berkali&kali melakukankunungannya di berbagai negara di belahan timur yang berbasis muslim, seperti Bangk!k,>anila, ilipina dan lain&lain. 5ari hasil kunungannya itu, Hanafi menyimpulkan bah(aBarat telah menadi kem!dernan kita. Inilah kemudia yang mengusiknya untuk menundukkan

    Barat dengan menadikannya sebagai !bek kaian Ilmiah yang kemudian mengusiknya untuk menundukkan Barat dengan menadikannya sebagai !bek kaian ilmiah yang kemudiandikenal dengan ilmu !ksidentalisme 3!lm al-!stighrab6*"42#

    8. 9esadaran Pembangunan Ilmiah 1866&Sekarang -

      Inilah kesadaran terakhir dalam peralanan indiidual X s!s!k seperti Hanafi& dalamkiprah intelektualnya tentang pr!yek pembaharuan peradaban. 9esadaran pembangunanIlmiah ini lebih merupakan usaha te!risasi Ilmiah sebagai resp!n terhadap realitas kekinianyang kita hadapi sekarang-. 5engan te!risasi ini, demikian kata Hanafi , kita akan dapatkeluar dari eratan tradisi teks&teks- masa lampau. Ini baru dapat terlaksana setelah manusia

    keluar dari kegelisahan atau kegamangan dunia(i dan membebaskan diri dari tantangan atau pr!blemnya demi meny!ngs!ng masa depan peralanan searah."43#

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn69http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn70http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn71http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn72http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn73http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn69http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn70http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn71http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn72http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn73

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    13/69

    BAB III

    TEOLOGI A$TROPOSE$TRIS/ MEMPERTIMBA$GA$

    RASIO$ALISME MU0TA1ILAH

    1. A- Dari Teologi Teosentris !enu)u Teologi Antroposentris-

     >eski tidak tepat benar, te!l!gi yang saat sekarang sering disubtitusikan dengan kalamdengan meminam analisanya @!lfs!n, tidak lain hanya pengulangan searah  Rehistori)al

     (roses-."4?# 5alam dunia 9risten sendiri, te!l!gi sebagai sebuah disiplin ilmu memiliki pengertian yang berma'am&ma'am tetapi pada dasarnya dipahami sebagai 7 "he Rational A))ount i2en of +hristian 1aith7, uraian rasi!nal tentang iman 9risten. 5alam dunia9risten, terbagi&bagi menadi subdisplin, seperti studi&studi kitab su'i, searah gerea, te!l!gisistematik, etika te!l!gis, te!l!gi praktis dan te!l!gi past!ral."4*# 7leh karena itu ada yangmembedakan pengertian te!l!gi dan ilmu kalam. 9arena dalam pengertuian te!l!gi dalam

    agama 9risten, ilmu i;h akan termasuk te!l!gi."4# )erlepas dari itu semua, te!l!gi dalamIslam, meskipun tidak persis dan tepat merangkum apa yang dimaksudkan !leh studisk!lastik 9risten dengan istilah itu."44# 5ipadankan dengan ilmu kalam/, penggunaanistilah tersebut setidaknya didasarkan pada asumsi bah(a keduanya mengarahkan

     pembahasannya pada segi&segi mengenai )uhan dan berbagai deriasinya."46#

    5alam tradisi keagamaan, te!l!gi Islam, a;idah- dipandang sebagai unsur penting yangmendasari adanya sebuah agama, tanpa te!l!gi yang menadi dasar keimanan sese!rang,maka tidak ada yang namanya agama. 7leh karena itu ika te!l!gi menadi bidang kaianyang telah mentradisi dalam semua agama. Bahkan searah&searah agama pada dasarnyaadalah searah te!l!gi. Datusan bahkan ribuan buku telah ditulis !rang untukmemperbin'angkan masalah te!l!gi ini, yang semuanya bertuuan untuk mensu'ikan3"an%ih6 )uhan"48#.

    )e!l!gi ilmu kalam- demikian dielaskan ur'h!lis >adid, merupakan bidang strategissebagai landasan upaya pembaharuan pemahaman dan pembinaan umat Islam, karenasifatnya met!d!l!gis,"60# senada dengan penelasan di atas Vusta! Vuttere+ menelaskan,te!l!gi merupakan aspek penting karena dapat berfungsi sebagai refleksi kritis tindakanmanusia dalam melihat realitas s!sial yang dihadapinya."61#

    )uhan atau Ilmu tentangnya te!l!giYkalam-, dalam diskursus keislaman sesungguhnya

    mengalami pembakuan tetapi :demanding7 banyak permintaan-. Sayangnya ketika permintaan itu di'ari a(abannya, maka kita menemukan d!gma< anganlah engkau berpikirtentang )uhan, tetapi pikirkanlah tentang 'iptaan )uhan. Sebab, siapa mengetahui )uhan, diamengetahui dirinya. 5an siapa yang mengenal dirinya, mengenal )uhan karenanya, )uhandalam Islam menadi !mposible area daerah ketidak mungkinan untuk di'ari a(aban&

     a(aban tegasnya- >uhammad S$@, menyebutnya dengan, 0ul al-Ruhu min Amri Rabbi segala diskursus )uhan, hanya )uhan yang tahu-. 9arens $mstr!ng menyebutnya, )uhanmenadi "ransenden personalistik  auh dan milik Prifat- dan gagasan ini, seringkali di tuduhsebagai gagasan pembeda  furan- dari te!l!gi dalam kristiani yang telah imanen kehadiran)uhan dalam setiap aktiitas manusia-. "62#

    9etika membi'arakan relasi )uhan dengan manusia , mainstream  pemikiran te!l!gi selalu bersifat teosentris,di mana )uhan menadi pusat segala kekuatan dan kekuasaan, sedangkan

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn74http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn74http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn75http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn75http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn76http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn76http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn77http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn78http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn79http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn80http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn80http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn81http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn82http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn74http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn75http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn76http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn77http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn78http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn79http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn80http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn81http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn82

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    14/69

    manusia harus tunduk dan di tundukkan di hadapan )uhan. 5i tengah keru(etan pembahsante!l!gi, banyak !rang mulai mempertanyakan apa releansi te!l!gi untuk menyelesaikanmasalah&masalah s!sial kemanusiaan. Pertanyaan ini mun'ul karena te!l!gi, alih&alihmena(ab pr!blem kemanusiaan, dalam banyak hal ustru digunakan sebagai alat untukmelakukan penindasan kepada mausia. 9arena itu te!l!gi bukan sarana untuk melakukan

    transf!rmasi masyarakat. )api lebih sebagai bidang kaian untuk mentransf!rmasikan)uhan/,"63# 'ara berpikir dik!t!mis seperti ini, menganggap agama adalah 'ara !rang untuk

     bertuhan te!l!gi teosentris-, suatu te!l!gi yang mengaak manusia untuk / meninggalkansegala&galanya/ demi )uhan. !gikanya, karena kita semua berhasil dari ya maka kepada)uhanlah kita serahkan segalanya  !nna 4illahi ;a inna ilaihi Rajiun-. Sebab segalanyadunia dan nasib manusia- tidak penting ke'uali dia sendiri."6?#

    9arena pemahaman pada l!gika te!sentris adalah peralanan hidup dengan kehadiran tuhanyang menampakkan diri 3Maujud - di mana&mana. )uhan tidak hanya men'iptakan manusia,tetapi uga menginterensi mendatangi dan bersemayam dalam kehidupan dunia(i, iadianggap hadir dalam bentuk fisik dalam setiap sudut dunia(i. 9arenanya kehidupan

    manusia adalah kehidupan pasif ,liniear, status uo, monoton dan kepasrahan bahakan (uuddari abs!lusitas skenari!."6*# Berkait dengan realitas s!sialnya sendiri, te!l!gi adalah samasekali terpe'ah. )e!l!gi adalah (ilayah ke&tuhan&an, sedang realitas s!sial adalah (ilayahkemanusiaan. ika mengikuti pandangan ini, maka tidak ada kaitan antara te!l!gi dengantransf!rmasi s!sial. $rtinya kalau !rang ingin menadikan te!l!gi sebagai basis transf!rmasis!sial tidak ubahnya seperti men'ari arum di tengah padang pasir yang maha luas.Pertanyaan yang kemudian mun'ul adalah te!l!gi ma'am apa yang bisa diadikan basistransf!rmasi s!sialC 5isinilah pentingnya upaya memanusiakan te!l!gi/ danmente!l!gikan manusia/. >emanusiakan te!l!gi berarti menadikan te!l!gi mempunyai isikemanusiaan dan mente!l!gikan manusia berarti menadikan manusia sebagai basis

     pemahaman te!l!gis. 9arena itulah para pemikir te!l!gi mulai men'ari alternatif untukmerumuskan sebuah paham te!l!gi yang lebih memihak kepada manusia, sehingga dalamkristen mun'ul istilah te!l!gi pembebasan yang belakangan uga diad!psi beberapa pemikirIslam. )e!l!gi m!del ini dianggap lebih memihak kepada manusia."6# Berupayamenghilangkan kemiskinan dan ketidak adilan dan hal&hal lain- sebagi (uud gerakan

     pembebasan."64# $tau !rang&!rang ahdliyin menyebutnya dnegan Istilah )e!l!gi pembangunan."66#

    9alau masih dalam pengertian di atas, dengan 'ara berpikir dik!t!mis, maka ketauhidan atause'ara sederhana difahami keberimanan,"68# menurut ur'h!lis >adid, masih berhenti padakeper'ayaan pada )uhan/ meski sebenarnya pengertian te!l!gi te!sentris tersebut

    mengahsilkan dampak&dampak yang baik, berupa adanya pegangan hidup, meski ugadampak itu sendiri bisa palsu. $kan tetapi menurut ur'h!lis >adid, ustrui yang lebih elas berbahaya, nyata merugikan adalah dampak sampingannya, yaitu pembelengguan pribadi dan pemr!s!tan harkat dan kemanusiaan."80# 9eper'ayaan dalam pengertian ini belum padakeper'ayaan pada )uhan/, sudah menadi suatu kenis'ayaan, perlunya &hifting (aradigm Pergeseran Paradigma- dalam te!l!gi Ilmu 9alam-. 9arena kalau te!l!gi hanya berbi'aratentang )uhan te!sentris- dan tidak mengkaitkan diskursusnya dengan pers!alankemanusiaan Aniersal antoposentris-, maka rumusan te!l!ginya lambat laun akan teradi/ut of Date* [91] 

    W!unter terhadap pemikiran yang menganggap agama sebagai 'ara !rang ber&tuhan saa

    teosentris-, melahirkan tafsir dan 'ara pandang sebaliknya, yaitu agama adalah 'ara !ranguntuk bermanusia. 5alam 'ara pemahaman agama seperti ini, melahirkan te!l!gi

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn83http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn83http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn84http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn85http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn86http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn86http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn87http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn87http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn88http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn89http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn89http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn90http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn91http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn83http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn84http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn85http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn86http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn87http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn88http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn89http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn90http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn91

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    15/69

    antoposentris. Suatu te!l!gi yang menempatkan manusia sebagai pusat segalanya. )uhantelah men'iptakan alam semesta. 9arena itu manusia bebas  1ree-&ekuler - untuk menentukanmanusia pusat segalanya. Sebab inti agama adalah 'ara memanusiakan, menyeahterakanmanusia. $kibatnya adalah, diskursus tentang ekoreligi sebagai '!nt!h, didasarkan atasnilai&nilai kapitalis, sekuler anti pelestarian lingkungan. %aitu, sebuah f!kus yang

    menempatkan manusia sebagai raa yang sah untuk mengekspl!itasi seluruh kekayaan alam berdasarkan untung&rugi bagi kepentingannya. manusia tidak salah apalagi berd!sa/ atas perilaku tersebut."82# Ini adalah sebuah k!nsek(ensi, akan tetapi tidak mutlak seperti itu.Bagi Hanafi te!l!gi antoposentris harus tetap tidak lepas dari te!l!gi teosentris*

    Hassan Hanafi, dalam bukunya Min al-aidah !la al-"sa#rah8 Muha#alatun 4i !’adat 'ina’ !lm

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    16/69

    rakyat, dunia, bumi dan seterusnya hampir&hampir tidak mendapat p!sisi."8# >estinya,menurut Hassan Hanafi ustru sebaliknya, sehingga dia mengatakan

    )he!l!gy is ended an antr!p!l!gy, that means the s'ien'e !f man as intenti!n !f the (!rldand as analysis !f dis'!urse. It is as human s'ien'e n!t a diine s'ien'e. )he!l!gy as

    hermeneutik is n!t a sa'red s'ien'e but a humanly '!ntru'ted s!'ial s'ien'e. It refle'ts s!'i!& p!liti'al '!nfli'ts. Gery s!'ial gr!up, and a belieing s!'iety reads its !(n interest anddefends it in its belief system this is (hat is 'alled the!l!gy/ "84#

    Pemikiran&pemikiran te!l!gis"86# k!ntemp!rer semestinya merupakan refleksi dari ba(ahke atas, dari realitas di pr!yeksikan pada teks&teks keagamaan. Sementara itu, pemikirankeagamaan te!l!gi- selama ini bertumpu pada m!del pengalihan/ yang hanyamemindahakan bunyi teks pada realitas. padahal, teks bukan atau tidak sama dengan realitasitu sendiri."88# $lasan inilah menis'ayakan re2italisasi Ilmu kalam te!l!gi-, diharapkandengan perubahan epistem!l!gi ilmu kalam te!l!gi-, akan menadikan up to date, releandengan perkembangan +aman, tidak ditinggalkan masyarakat, karena te!l!gi disini perduli

    terhadap realitas masyarakat, pers!alan&pers!alan yang dihadapi masyarakat, seperti penaahan, ketidak adilan, keb!d!han dan kemiskinan serta yang lainnya.

    $kan tetapi kalau te!l!gi tradisi!nal tetap dipertahankan, maka akan berpengaruh terhadap'ara menafsirkan realitas s!sial melalui kerangka atas ba(ah/, atas/ dik!n!tasikan sebagaikebaikan dan kesu'ian, uga bisa berarti elit yang berkuasa sedang =ba(ah/ berhubungandnegan segala bentuk yang p!puler, dekaden, rendah dan pr!fan, uga berarti massa yang'enderung anarkhis, sehingga mesti diatur dan direkayasa se'ara tidak disadari, stratifikasis!sial kemudian dilegitimasi melaui kenyataan (uud herarkial < )uhan& malaikat&manusia&

     benda&benda. Padahal, yang namanya te!l!gi merupakan / ide!l!gi/ yang menadi landasan,atau paling tidak menadi inspirasi, bagi sese!rang atau k!munitas dalam melakukaninteraksi dan transf!rmasi s!sial yang teradi dalam masyarakat Islam, dapat dikatakan tidakmempunyai pegangan, tanpa arah, disorientasi* 5engan demikian peninauan ulang aspekd!ktrinal te!l!gi sunni merupakan kenis'ayaan yang tak terelakkan."100#

    )erlepas dari berbagai kritik yang dit!n!lkan terhadap m!dernisme barat,"101# hal mendasar yang mesti diakui bah(a m!dernisme telah berasa untuk mengusung (a'ana kemanusiaansebagai suatu hal yang sangat signifikan, sebagai pusat kesadaran eksistensi. "102# Perkembangan pemikiran yang teradi dan dialami masyarakat Barat yang ditunukkandengan semakin meningkatnya kualitas dan kuantitas bangunan pemikiran yang ber!rientasiempiris p!sitiistik. Dealitas berkembangnya pemikiran&pemikiran yang dikembangkan !leh

    9arl marZ dengan dialektika materialismenya misalnya, atau iet+'e dengan kred! su'inyaod !s Dead / merupakan diantara relaitas perkembangan pemikiran yang menempatkanmanusia sebagai pusat kesadaran."103#

    Perubahan Iman se'ara manusia(i dengan menerima keparipurnaan merupakan n!rmamutlak bagi kebangkitan agama, agama, peradaban, ek!n!mi dan s!sial. 9ebangkitan

     bukanlah sekedar d!:a&d!:a yang diba'a, bukan pula diukur melalui kriteria&kriteria perangkat, ataupun hitungan angka, bahkan simb!l&simb!l yang dikibarkan lebih dari itu,kebangkitan ustru terletak pada ruh baru yang membebaskan dan meman'arkan kreasidengan pemikiran baru yang mengarah pada kebebasan yang krearif kekuatan baru yangmenggerakkan tatanan peradaban serta kehidupan baru yang meman'arkan keindahan yang

    'emerlang."10?# 7leh karena itu Hassan Hanafi sangat berambisi untuk membangun pemikiran te!l!gis yang antr!p!sentris ber!rientasi pada pemberdayaan rakyat. $sumsi

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn96http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn97http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn98http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn99http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn100http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn101http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn102http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn103http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn104http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn96http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn97http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn98http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn99http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn100http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn101http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn102http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn103http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn104

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    17/69

    dasarnya adalah bah(a te!l!gi yang berkembang dan d!minan di dunia Islam selama berabad&abad ini, tidak akrab dengan pr!blema kemasyarakatan manusia sehingga sekarangharus didekonstruksi baik dari basis epistem!l!ginya, maupun (a'ana dan strukturnya."10*# Senada dengan Hassan Hanafi ini, $min $bdullah menelaskan dalam Ilmu kalamk!ntemp!rer, lebih perlu dikedepankan pentingnya methodology, fundamental theories,

    basi), )urrent, li2ing or a)tual issues serta )omperati2e perspe)ti2e dalam pers!alan& pers!alan keagamaan dalam hidup sehari&hari, ika Ilmu kalam mengambil alan seperti ini, elas hal ini lebih berguna dari pada sekedar menyentuh aspek searah dan perkembanganilmu kalam dalam dirinya sendiri, apalagi kalau masih terf!kus pada k!nsep&k!nsep abstrakyang tidak menyentuh pers!alan hidup keseharian manusia."10#

    $pabila te!l!gi %unani tidak menerima eksistensi manusia untuk mengerti dirinya, makafilsafat %unani tidak akan menadi gerbang para pemikir. ika te!l!gi 9risten tidak menerima

     penebusan penderitaan manusia. is'aya 9risten tidak akan melahirkan insan kasih sayang.Begitu pula ika te!l!gi Islam yang mutlak tidak menerima kehadiran insan unutk men'apaitaraf keluhuran dengan 'inta dan kasih sayangnya, Islam tidak akan menadi 'ita ideal bagi

    insan pengasih dan penyayang."104#

    Seperti diketahui dunia m!dern dimulai dengan Renaissan)e, suatu peradaban baru yangmen'!ba keluar dari abad pertengahan, mainstream yang menadi 'iri m!dernitas ialahantroposentris, semangat yang menghargai nilai&nilai yang dibangun !leh manusia sendiri ,sebagai la(an dari teosentrisme abad pertengahan, (aktu !rang mengungulkan (ahyusebagai stu&satunya kebenaran. >aka m!dernisme uga berarti differentiation pemisahan-.Pemisahan yang elas adalah antara agama dengan ek!n!mi, agama dengan p!litik, agamadengan Ilmu,"106# antr!p!sentris dan rasi!anlisme sebagai ganti teosentris dan iman."108# $kan tetapi Hassan Hanafi dalam mindset  te!l!gi antr!p!sentris tidak seradikal dan sesekuler 

     pemikiran m!dern tersebut.

    Hassan Hanafi ustru tidak setuu dengan sekularisme. >enurut Hassan Hanafi, sekularismetidak mampu meme'ahkan pers!alan umat, bahkan, semakin menambah rumit permaslahanyang ada. Sekularisme belum mamapu merealisaikan harapan umat. 9egagalan sekularismedalam meme'ahkan pr!blematika umat, dan bahkan semakin menambah pelik dikarenakan iamenadi umat dari a;idahnya. 9arena itu Hassan Hanafi menilai a;idah mmepunyai peranan

     penting untuk menghasilkan kemauan yang diharapkan."110# Permasalahan&permasalahanyang dihadapi masyarakat dalam dunia ustru !nhern dalam a;idah tersebut. 5engan sinarankeimanan kita harus berusaha meme'ahkan segala permasalahan yang ada.

    adi pandangan hidup yang te!sentris dapat dilihat me(uudkan diri dalam kegiatankeseharian yang antoposentris. Bahkan antara keduanya itu tidak dapat dipisahkan. >aka,k!nsek(ensinya, !rang yang berketuhanan dengan sendirinya berprikemanusiaan. ustru

     pengakuan berketuhanan yang dinyatakan dalam kegiatan ibadah ditegaskan sebagai tidakmempunyai nilai apapun sebelum disertai tindakan&tindakan nyata dalam rangka

     prikemanusiaan."111# 7leh karena te!l!gi antroposentris Hassan Hanafi, yang merupakan(uud perumusan kembali te!l!gi tentu saa tidak bermaksud mengubah d!ktrin sentraltentang ketuhanan, tentang keesaan )uhan Islam

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    18/69

    Senada dengan ini , 5ennis Warr!ll mengatakan bah(a te!l!gi Ilmu 9alam- adalah tidaksemata&mata sebagai ilmu te!l!gi as s)ien)e- tetapi lebih dari itu te!l!gi sebagai kebiakanyang menadi pengarah manusia dalam bertindak dan berdialegtika dengan realitas yangmelingkupinya the!l!gi as #isdom-."11?# 7leh karena itu pembaharuan kalam yang lebihmembumi dan berdimensi s!si!l!gis kemanusiaan merupakan kenis'ayaan searah. Dahman

    dengan tegas mengatakan bah(a< :

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    19/69

    ilmu manusia, dari dasar&dasar agama menuu bergumul peduli- pada masyarakat. >engubahdasar lama yang palsu menadi kebenaran di masa kini."121#

    >enurut Hassan Hanafi, masa kini adalah masa pembaharuan dan kebangkitan, generasinyaadalah generasi perubahan dan re!lusi. Para penulisnya, seharusnya, tidak mela'urkan diri

     pada penguasa keagamaan atau p!litik, tetapi membela kepentingan rakyat mela(an semua penguasa. %ang perlu diperhatikan bukanlah yang suadah 'ukup dan yang sudah baik,melainkan yang kurang dan belum terlaksana. Bukanlah $llah yang >aha sempurna yangmenadi pers!alan, melainkan umat yang teraah dan teraniaya."122# 9alam klasik yang

     pembahasannya tidak beranak dari terma&terma al-!lahiyah, al-Mantiiyah dan al-"abi’iyah adalah sudah tidak relean dengan k!nteks realitas pemikiran k!ntemp!rer. 9alam yangdianggap sebagai ilmu paling fundamental dalam tradisi Islam karena berkaitan denganaspek&aspek keyakinan manusia mesti direkontruksi sesuai dengan kebutuhan, perspektifsesuai dengan kebutuhan, perspektif dan standar m!dernitas."123#

    )e!l!gi kalam- yang digagas Hassan Hanafi bukan lagi menadikan kalam sebagai media

    ap!l!gis dimensi / kelangitan/ , tetapi diarahkan pada bagaimana te!l!gi kalam- mampu berdialektika dengan realita yang sedang dihadapi manusia k!temp!rer. 7leh karena itu,te!l!gi kalam- tidak lagi ilmu yang berbi'ara tentang dimensi ketuhanan se'ara murni, tetapilebih pada bagaimana pemahaman tentang dimensi ketuhanan tersebut mampuditrasf!rmasikan untuk meng!k!hkan eksistensi kemanusiaan dalam realitas kebumiannya/dari )uhan menuu bumi, dari d+at )uhan menuu kepribadian manusia, nilai&nilaikemanusiaan dideriasi dari sifat&sifat )uhan, dari kekuasaan )uhan menuu kemampuan

     berpikir manusia, dari keabadian )uhan menuu gerakan kesearahan manusia, darieskatologis menuu masa depan kemanusiaan. "12?# >akanya, lebih lanut Hassan Hanafimengatakan<

    / )he purp!se !f this ne( '!ntru'ti!n !f the traditi!nal belief system is n!t t! !bti!n eternallife by kn!(ing the truth, but t! a';uire su''ess in this (!rld by fulfiling the h!pes !f themuslim (!rld f!r liberati!n, freed!m, usti'e, s!'ial e;uality, reunifi'ati!n, identity, pr!gressand mass m!bili+ati!n theref!re, the!l!gy as a s'ien'e is !f the first imp!rtan'e be'ause it isthe the!riti'al analysis !f a'ti!n. Behai!ural s'ien'e are simple appli'ati!ns !f beliefesystem. Bath ate (!rk human mind dire'ted and !riented t!(ards the (!rld byreelati!n/"12*#

    Perubahan paradigma tersebut menyangkut beberapa hal. (ertama, merubah paradigmate!l!gi dan teosentris )uhan pusat segala sesuatu- menadi lebih antroposentris manusia

     pusat segala sesuatu-. ika paradigma kedua melihat urusan dunia sebagai urusan )uhan,maka paradigma kedua melihat urusan dunia sebagai urusan manusia, kedua, merubah 'ara pandang terhadap dunia sebagai segala sesuatu yang menyatu dengan )uhan sehingga selaludidekati dengan prespektif ke&)uhan&an menadi te!l!gi yang melihat dunia sebagai sesuatuyang terpisah dengan )uhan. 7leh karena itu, dunia pandang dengan prespektif dunia/,sehingga dunia tidak selalu didekati dengan prespektif Ilahi, meskipun yang bersifat Ilahitidak dapat dit!lak sama sekali. Ketiga, merubah 'ara pandang terhadap alam sebagai /tanda/ kehadiran )uhan menadi tanda atau instrumen untuk menyembah Ilahi. Keempat,menggeser 'ara pandang te!l!gi yang menadikan indiidu sebagai f!kus dan titik t!lakdalam memandang kenyataan hidup, k!nsek(ensi dari hal ini, k!nsep kesalihan dengansendirinya menadi berubah, dari kesalihan ritual indiidual, menadi kesalihan s!sial. "12#

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn121http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn122http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn122http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn123http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn124http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn125http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn126http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn126http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn121http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn122http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn123http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn124http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn125http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn126

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    20/69

    $da beberapa hal yang perlu diperhatikan, atau diadikan bahan bagi te!l!gi ilmu kalam-dan diadikan pend!r!ng baginya untuk membangun a;idah, yakni sebagai berikut< "124#

    1. 9ebutuhan akan sebuah te!l!gi yang elas rambu&rambunya, di tengah&tengah lautanide!l!gi masa kini yang tersebar di atas kenyataan. Ide!l!gi yang diperlukan adalah

    sekaligus menaga identitas kita dan membuat kita tidak ketinggalan dari peralanansearah. )ugas ilmu ushuluddin di sini lalu mendirikan ilmu te!ritis untukmengarahkan kenyataan, untuk menutup kek!s!ngan penalaran dan kemandegan amaldalam kehidupan kita sekarang. Perlu dibangun kembali pemahaman tentang a;idah,

     persepsi mengenainya dan pengakarannya dalam sanubari masa kini, uga perludi'iptakan suatu peradaban nasi!nal yang akar&akarnya berkaitan dengan masalampau, namun berdiri di atas analisis&analisis terhadap kenyataan masa kini. Antukitu diperlukan kalkulasi yang 'ermat atas kenyataan masa kini sehingga a;idah dapatdipahami dan dielaskan menurut dasar&dasarnya yang sebenarnya, sebagaiman !rang&!rang terdahulu melakukan penelitian terhadap fakt!r&fakt!r yang bermakna dan

     berpengaruh dalam perilaku manusia. 5i samping itu uga diperlukan analisis psik!&

    s!sial terhadap masyarakat. Antuk mengatahui fakt!r&fakt!r yang mend!r!ng danmengarahkannya, maka diperlukan penafsiran terhadap a;idah&a;idah itu sehinggadapat menadi fakt!r pengarah perilaku yang ideal.

    2. )ugas ilmu ushuluddin yang baru bukanlah bersifat te!ritis semata, melainkan uga praktis untuk me(uudkan ide!l!gi se'ara !perasi!nal sebagai gerakan dalam searah,setelah masyarakat dim!bilisasi melalui re!lusi a;idah. )ugas praktis itu berupa<menghapuskan penaahan atas bumi kaum >uslimin, pengembangan sumber dayaalam mereka, mengakhiri berbagai bentuk penindasan dan pemerk!saan, menyatukanumat dan sebagainya. $pakah itu tidak berani melampaui batas ilmu ushuluddin danmengambil tugas ilmu fi;h C tidak, kata Hanafi, karena batas&batas kedua ilmu initidak nyata, (alaupun kita me(arisinya dari pusaka kita, tugas kita adalahmembangun kembali pusaka.

    3. kepraktisan tugas ushuluddin itu tidak hanya dalam te!ri, melainkan se'ara!perasi!nal dalam kenyataan, yakni mempertahankan tauhid se'ara aktif danme(uudkannya di dunia Islam. )auhid ini dalam (uud lahiriahnya mula&mula

     berupa pembentukan satu fr!nt yang terdiri negara&negara $sia dan $frika dalammenghadapi bahaya&bahaya yang mengan'amnya ysng berasal dari imperalismeBarat, fr!nt ini merupakan benih bagi penyatuan kaum muslimin di ba(ah satusistem, apakah itu berupa negara kesatuan, federasi, k!nfederasi, uni, atau lainnya.

    ?. Teologi Hassan Hanafi/ Merepresentasi"an Rasionalis!e 23456 Mu0ta7ila%

    )umbuh mekarnya diskursus tel!gi ke arah perumusan te!l!gi baru dalam searahnya adalahsebuah kenis'ayaan searah. Pada abad tengah, al&Vha+ali pernah mengeluh tentang manfaatilmu kalam/ dalam pemikiran Islam, sedang dalam era m!dern sekarang ini a+lur Dahmanyang uga menyatakan hal yang sama. 7leh kaum pandukung p!sitiisme di Barat, te!l!gi

     pernah dituduh sebagai bentuk diskursus yang bersifat meaningless* "128#

    5e(asa ini di Barat telah tumbuh ke'enderungan baru dalam te!l!gi yang mengambilDe!lusi/ sebagai subek pembahasandan sering disebut dengan theology of re2olution/

    yang uga mengandung pengertian te!l!gi tanah/, te!l!gi pembangunan/, te!l!gi perubahan s!sial/, dan te!l!gi pr!gresif/, dalam peta pemikiran agama, aliran ini menadi

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn127http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn128http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn129http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn127http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn128http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn129

  • 8/17/2019 Teologi Antroposentris Hassan Hanafi dasare enek.docx

    21/69

    suatu 'abang yang paling penting. )e!l!gi telah menadi ilmu tentang rakyat  !lm al-ja#ahir -,ilmu tentang gerakan&gerakan kerakyatan di dalam masyarakat tertindas seperti $frika, $siadan $merika latin. 9enyataan re!lusi!ner menampakkan dirinya di mata para te!l!g dalamk!munitas keagamaan, banyak kemudian yang mengambil re!lusi: itu sebagai subek studidan sekaligus berpartisipasi di dalamnya. 5engan demikian, agama menadi ilmu, aksi ,

    tauhid dan kesyahidan."130# 5alam kaitan ini, Hassan Hanafi menggagas atas perlunya perubahan paradigma dalam pemikiran Ilmu kalam."131# Hassan Hanafi mena(arkan sebuahte!l!gi yang ber(a(asan pergerakan dalam segala bidang. Rekontruksi tersebut menyangkut

     banyak hal antara lain< merubah 'ara pandang terhadap teks yang kurang agresif menadilebih agresif, rasi!nal serta terbuka terhadap perangkat Ilmu m!dern dalam teks keagamaan."132#

    Apaya yang dilakukan Hassan Hanafi untuk melakukan perubahan paradigma dalam te!l!giilmu kalam- tersebut, masih tetap mempertahankan tradisi Islam. )idak begitu saamelakukan dekonstruksi, lepas dari akar&akar tradisi Islam. Hal ini sengaa dilakukan HassanHanafi, dengan harapan umat Islam dengan se'ara tegas mela(an pembaratan yang uung&

    uungnya bertuuan melenyapkan kebudayaan Islam dan menegaskan d!minasi kebudayaanBarat. >enurut Hanafi, tradisi sendiri masih memiliki releansi untuk memperkuatkedudukan umat Islam dari dalam (alaupun menurut ka'amata Barat tampak terbelakang/tetapi, setidaknya mereka masih mampu mempertahankan kekuatan dengan ukurankebudayaan mereka sendiri."133#

    7leh karena itu, dalam hal ilmu kalam, Hassan Hanafi masih mempertahankan p!la pikir>u:ta+ilah untuk dip!pulerkan kembali karena sifat rasi!nalnya. Sistem >u:ta+ilahdipandang sebagai refleksi gerakan rasi!nalisme, naturalisme dan kebebasan manusia."13?# >eski dalam k!nteks ini Hassan Hanafi tidak mengulang se'ara mutlak aaran >u:ta+ilah.>inimal adalah semangat rasi!nalnya yang dapat diambil.

    $kibatnya k!nsep&k!nsep tertentu dalam d!ktrin >u:ta+ilah dit!n!lkan kembali sebagailandasan inspiratif rek!ntruksi kalam te!l!gis- nya. 9!nsep )auhid >u:ta+ilah misalnyadianggap lebih merupakan prinsip&prinsip nasi!nal murni dibanding k!nsep pers!nifikasi$sy:ariyah, k!nsep tan%ih )ransendensi- dianggap mengekspresikan se'ara lebih tetaptentang hakikat rasi! dibandingkan dengan k!nsep tasybih, penyatuan antara d+at dan antarakeduanya."13*# Itulah yang dimaksud Hassan Hanafi dengan dimensi re!lusi!ner kha+anahklasik Islam. %aitu unsur&unsur rasi!nalistik yang ada dalam tradisi pemikiran te!l!gi."13#

    9ebebasan dan tanggung a(ab manusia atas perbuatannya, kekuatan menentukan dan

    men'iptakan perbuatannya menadi relean untuk diangkat kembali. 5emikian pula etika!byektif >u:ta+ilah, kepemimpinan m!del 9ha(ari yang dianggap lebih dem!kratis, sertak!nsep amar ma’ruf nahi Munkar  menadi (latform pembebasan Hanafi. 5engan demikianAshul al-Khamsahnya >u:ta+ilah diterimanya tanpa kritik."134#

    5alam beberapa hal Hanafi memang tidak setuu dengan paham atau pendapat kaum>u:ta+ilah dalam mengusahakan membangun landasan nasi!nal at-"a’sil al-Ali- bagiagamalah yang dipegangi, bukan hasil&hasil yang mereka per!leh. Hassan Hanafi memangmengambil beberapa p!k!k pikiran kaum >u:ta+ilah, namun ia berikan penafsiran baru,tuuannya adalah menggerakkan pemikiran masa kini dan karenanya bagian&bagian dari

     pemikiran masa lalu yang mendukung dalam pen'apaian tuuan itu diambilnya inilah

     pengertian pustaka atau tunas- dan yang tidak mendukung ditinggalkannya di sinilah iamelakukan pembaharuan atau tadid-."136#

    http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn130http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn130http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn131http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn131http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/06/22/teologi-antroposentris-hassan-hanafi/#_ftn132http://ibnumakruf.staff.stainsalatiga