Sunan gresik (maulana malik ibrahim)

13
SUNAN GRESIK (MAULANA MALIK IBRAHIM) Kelompok 1: Ainur Ikhsan Serly Diliyanti Lestariani Suharina Hajrah Nur

description

Sunan gresik (maulana malik ibrahim). Kelompok 1: Ainur Ikhsan Serly Diliyanti Lestariani Suharina Hajrah Nur. Biogr a fi Sunan Gresik. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Sunan gresik (maulana malik ibrahim)

Page 1: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

SUNAN GRESIK (MAULANA MALIK IBRAHIM)

Kelompok 1:Ainur Ikhsan

Serly DiliyantiLestariani

Suharina Hajrah Nur

Page 2: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Biografi Sunan GresikMaulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim

As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi.

Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku).

Page 3: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw.

Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik memiliki 3 isteri bernama:Siti Fathimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil (Raja Champa Dinasti Azmatkhan 1), memiliki 2 anak, bernama: Maulana Moqfaroh dan Syarifah SarahSiti Maryam binti Syaikh Subakir, memiliki 4 anak, yaitu: Abdullah, Ibrahim, Abdul Ghafur, dan Ahmad

Page 4: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Wan Jamilah binti Ibrahim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi, memiliki 2 anak yaitu: Abbas dan Yusuf. Selanjutnya Sharifah Sarah binti Maulana Malik Ibrahim dinikahkan dengan Sayyid Fadhal Ali Murtadha [Sunan Santri/ Raden Santri] dan melahirkan dua putera yaitu Haji Utsman (Sunan Manyuran) dan Utsman Haji (Sunan Ngudung). Selanjutnya Sayyid Utsman Haji (Sunan Ngudung) berputera Sayyid Ja’far Shadiq [Sunan Kudus].

Beliau juga pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun1392 M, Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.

Page 5: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.

Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis.

Page 6: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.

Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur. (ar/oq)

Page 7: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Inskripsi dalam bahasa Arab yang tertulis pada makamnya adalah sebagai berikut:“Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para Sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa dan urusan agama: Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal 822 Hijriah. ”

Page 8: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Syekh Maulana Malik Ibrahim: Kisah Shalat Istisq

Page 9: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Satu kisah lain yang amat masyhur, yang dikaitkan dengan kewaliannya adalah saat beliau bertemu dengan sekumpulan orang yang tengah mengadakan upacara pengorbanan. Dalam upacara itu sang Dukun yang memimpin upacara telah siap menghujamkan sebilah pisau ke dada gadis cantik yang dijadikan persembahan bagi Dewa Hujan. Kekeringan hebat yang menyengsarakan penduduk dusun itu telah berjalan terlalu lama. Gadis itu adalah gadis ketiga yang dipersembahkan ke altar eksekusi setelah yang dua lainnya belum juga membuat hujan turun dari langit.

Dari kejauhan Syekh Malik berteriak lantang mencegah praktik kesyirikan itu, tetapi terlambat, ujung pisau telah sampai ke dada si gadis malang, namun keajaiban terjadi, pisau itu tak mampu menembus dadanya

Page 10: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Si dukun merasa ada kekuatan gaib yang menghadang tenaganya menakan pisau ke dada. Sampai kemudian si dukun terlempar jauh.

Tahulah si dukun setelah Syekh Malik mendekat, dan kejadian itu adalah ulah laki-laki asing yang berdiri didepannya. Dengan rasa marah menggumpal, si dukun menanyakan kenapa Syekh Malik menghalangi pelaksanaan upacara itu.

“Sudah berapa gadis yang dikorbankan?” tanya Syekh Malik. “Dua,” jawab si dukun itu. “Apakah setelah dua nyawa itu melayang, hujan turun?” tanya Syekh Malik lagi.

Page 11: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Si dukun terdiam. Memang setelah dua persembahan lalu, Dewa Hujan belum juga bermurah hati menurunkan airnya. Tetapi ia meyakini setelah yang ketiga ini, Dewa Hujan akan mengabulkan permohonannya, yang juga merupakan permohonan semua penduduk dusun itu.

Sesaat setelah menyadari kondisi yang dialami penduduk, Syekh Malik berujar, “Bila hujan dapat turun, masihkah kalian akan mengorbankan gadis ini?”.

Page 12: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

“Yang kami inginkan adalah hujan, tuan. Jika hujan turun, kami akan bebaskan gadis itu,” ujar seorang penduduk.

Syekh Malik lalu menjalankan shalat sunnah minta hujan, Shalat Istisqa’. Keikhlasan dan ketaqwaannya yang tinggi membuat shalat itu menemui makbulnya. Hujan turun dengan deras, mengakhiri kekeringan dari tanah dusun tersebut.

Page 13: Sunan gresik  (maulana malik ibrahim)

Orang-orang yang menyaksikan itu menjadi takjub dan tak kepalang gembiranya. Mereka serentak bersujud seperti menyadari bahwa Syekh Malik adalah seorang dewa. Tetapi Syekh Malik segera mencegah dan menyuruh mereka bangkit. Dengan lembut ia menjelaskan semua adalah berkat keagungan Allah, Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang tidak mereka kenal.

Dengan sebab takjub dan mendapat pencerahan dari sebuah tanda kebesaran Allah yang baru lewat tadi, orang-orang itu menyatakan ketertarikannya pada Islam. Mereka ingin memeluk Islam dan belajar mengenai ajarannya.