STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN KOMPUTER …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal...

12
Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)1 STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN KOMPUTER PT KERETA API REGIONAL III PALEMBANG R.M. Indra Rizki Setiawan 1 , Deni Erlansyah 2 , Nia Oktaviani 3 Mahasiswa Universitas Binadarma 1 , Dosen Universitas Binadarma 2 , Dosen Universitas Binadarma 3 Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jl.Ahmad Yani no.12 Plaju Palembang Telp. (0711) 515679 ext.177, Faks. (0711) 515679 ext 124 Pos-el: [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3 Abstract : All activities in PT Kereta Api Regional III Palembang already have WLAN network facilities ranging from internal circles. All the activities supported by the need of a good and robust network system. Application of Quality of Service (QoS) is the solution of the above problems. To find out how much QoS PT Kereta Api Regional III Palembang, then it is necessary for the analysis of measurable QoS parameters to be used by delay, packet loss and throughput. This study has used Axence NetTools 5 and descriptive methods. and perform simulations with software cisco packet tracer student. Keywords: Internet, Quality of Service ( QoS ), Descriptive Methods, Cisco Packet Tracer Student. Abstrak : Semua kegiatan di PT Kereta Api Regional III Palembang telah mimiliki fasilitas internet WLAN, mulai dari kalangan internal. Untuk mendukung semua kegiatan tersebut perlu adanya sebuah sistem jaringan internet yang baik dan handal. Penerapan kualitas layanan Quality of Service (QoS) merupakan solusi dari masalah diatas. Untuk mengetahui seberapa besar QoS pada PT Kereta Api Regional III Palembang, maka perlu dilakukan analisis pengukuran QoS dengan parameter yang digunakan delay, packet loss dan throughput. Tools yang digunakan dalam penelitian ini Axence Nettools 5 dan metode yang digunakan adalah deskriptif. dan melakukan simulasi dengan software cisco packet tracer student. Kata Kunci : Internet, Quality of Service (QoS), Metode Deskriptif, Software Cisco Packet Tracer Student. 1. PENDAHULUAN Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini sangat pesat seiring dengan peningkatan kebutuhan layanan yang cepat dan efisien. Komputer-komputer yang terhubung dengan jaringan Internet yang bertujuan untuk memudahkan komunikasi antar direktorat dan hanya bisa di akses oleh kalangan internal saja, setiap kantor direktorat mempunyai workstation masing- masing. Jaringan komputer yang digunakan PT Kereta Api Regional III Palembang adalah jaringan WLAN (Wireless Local Area Network). merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung yang bertujuan untuk memakai bersama dan saling bertukar informasi. Masalah yang sering dihadapi adalah masih sering terjadi kepadatan (overload) yang dapat menyebabkan kelemahan saat mengirim dan mengakses data juga sering mengalami loss pada saat mengirim data.

Transcript of STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN KOMPUTER …if.binadarma.ac.id/sipi/jurnal/Jurnal-jurnal...

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)1

STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA JARINGAN

KOMPUTER PT KERETA API REGIONAL III

PALEMBANG

R.M. Indra Rizki Setiawan

1, Deni Erlansyah

2, Nia Oktaviani

3

Mahasiswa Universitas Binadarma1, Dosen Universitas Binadarma

2, Dosen Universitas Binadarma

3

Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma

Jl.Ahmad Yani no.12 Plaju Palembang

Telp. (0711) 515679 ext.177, Faks. (0711) 515679 ext 124

Pos-el: [email protected], [email protected]

2, [email protected]

3

Abstract : All activities in PT Kereta Api Regional III Palembang already have WLAN network facilities

ranging from internal circles. All the activities supported by the need of a good and robust network system.

Application of Quality of Service (QoS) is the solution of the above problems. To find out how much QoS PT

Kereta Api Regional III Palembang, then it is necessary for the analysis of measurable QoS parameters to be

used by delay, packet loss and throughput. This study has used Axence NetTools 5 and descriptive methods.

and perform simulations with software cisco packet tracer student.

Keywords: Internet, Quality of Service ( QoS ), Descriptive Methods, Cisco Packet Tracer Student.

Abstrak : Semua kegiatan di PT Kereta Api Regional III Palembang telah mimiliki fasilitas internet WLAN,

mulai dari kalangan internal. Untuk mendukung semua kegiatan tersebut perlu adanya sebuah sistem jaringan

internet yang baik dan handal. Penerapan kualitas layanan Quality of Service (QoS) merupakan solusi dari

masalah diatas. Untuk mengetahui seberapa besar QoS pada PT Kereta Api Regional III Palembang, maka

perlu dilakukan analisis pengukuran QoS dengan parameter yang digunakan delay, packet loss dan

throughput. Tools yang digunakan dalam penelitian ini Axence Nettools 5 dan metode yang digunakan

adalah deskriptif. dan melakukan simulasi dengan software cisco packet tracer student.

Kata Kunci : Internet, Quality of Service (QoS), Metode Deskriptif, Software Cisco Packet Tracer Student.

1. PENDAHULUAN

Perkembangan dunia telekomunikasi

saat ini sangat pesat seiring dengan

peningkatan kebutuhan layanan yang cepat

dan efisien. Komputer-komputer yang

terhubung dengan jaringan Internet yang

bertujuan untuk memudahkan komunikasi

antar direktorat dan hanya bisa di akses oleh

kalangan internal saja, setiap kantor

direktorat mempunyai workstation masing-

masing. Jaringan komputer yang digunakan

PT Kereta Api Regional III Palembang

adalah jaringan WLAN (Wireless Local Area

Network). merupakan jaringan milik pribadi

di dalam sebuah gedung yang bertujuan untuk

memakai bersama dan saling bertukar

informasi.

Masalah yang sering dihadapi adalah

masih sering terjadi kepadatan (overload)

yang dapat menyebabkan kelemahan saat

mengirim dan mengakses data juga sering

mengalami loss pada saat mengirim data.

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)2

Dari permasalahan diatas, dianggap perlu

dilakukan strategi optimalisasi terhadap

kinerja jaringan komputer. PT KERETA API

Regional III Palembang.

Tujuan dari penelitian ini mengukur

kinerja jaringan komputer, dengan QoS

(Quality of Service) menggunakan software

Axence NetTools 5 untuk mengetahui Delay,

Throughput dan PacketLoss. Kemudian

memberikan strategi terhadap jaringan

komputer PT Kereta Api Regional III

Palembang agar dapat mengetahui faktor-

faktor yang menyebabkan kelemahan saat

mengirim dan mengakses data.Kemudian

melakukan simulasi menggunakkan software

cisco packet tracer student.

2. Kualitas Layanan (QoS)

Menurut Ningsih dkk (2004) Quality of

Service adalah kemampuan sebuah jaringan

untuk menyediakan layanan yang lebih baik

lagi bagi layanan trafik yang melewatinya.

QoS merupaka sebuah sistem arsitektur end

to end dan bukan merupakan sebuah feature

yang dimiliki oleh jaringan. Quality of

Service suatu network merujuk ke tingkat

kecepatan dan keandalan penyampaian

berbagai jenis beban data di dalam suatu

komunikasi. Quality of Service digunakan

untuk mengukur tingkat kualitas koneksi

jaringan internet. Terdapat 3 tingkat QoS

yang umum dipakai, yaitu best-effort service,

integrated service dan differentiated service.

1. Best-Effort Service

Best-effort service digunakan untuk

melakukan semua usaha agar dapat

mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan.

Penggunakan best-effort service tidak akan

memberikan jaminan agar paket dapat sampai

ke tujuan yang dikehendaki. Sebuah aplikasi

dapat mengirimkan data dengan besar yang

bebas kapan saja tanpa harus meminta ijin

atau mengirimkan pemberitahuan ke jaringan.

2. Integrated Service

Model integrated service menyediakan

aplikasi dengan tingkat jaminan layanan

melalui negosiasi parameter-parameter

jaringan secara end-to-end. Aplikasi-aplikasi

akan meminta tingkat layanan yang

dibutuhkan untuk dapat beroperasi dan

bergantung pada mekanisme QoS untuk

menyediakan sumber daya jaringan yang

dimulai sejak permulaan transmisi dari

aplikasi-aplikasi tersebut. Aplikasi tidak akan

mengirimkan trafik, sebelum menerima tanda

bahwa jaringan mampu menerima beban

yang akan dikirimkan aplikasi dan juga

mampu menyediakan QoS yang diminta

secara end-to-end. Untuk itulah suatu

jaringan akan melakukan suatu proses yang

disebut admission control. Admission control

adalah suatu mekanisme yang mencegah

jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS

yang diminta tidak dapat disediakan, maka

jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke

aplikasi agar dapat memulai untuk

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)3

mengirimkan data. Jika aplikasi telah

memulai pengiriman data, maka sumber daya

pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi

tersebut akan terus dikelola secara end-to-end

sampai aplikasi tersebut selesai.

3. Differentiated Service

Model terakhir dari QoS adalah model

differentiated service. Differentiated service

menyediakan suatu set perangkat klasifikasi

dan mekanisme antrian terhadap protokol-

protokol atau aplikasi-aplikasi dengan

prioritas tertentu di atas jaringan yang

berbeda. Differentiated service bergantung

pada kemampuan edge router untuk

memberikan klasifikasi dari paket-paket yang

berbeda tipenya yang melewati jaringan.

Trafik jaringan dapat diklasifikasikan

berdasarkan alamat jaringan, protocol dan

port, ingress interface/klasifikasi lainnya.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Selama kurang lebih dua bulan yang

berlangsung antara tanggal 12 April 2016

sampai 12 Juni 2016 pada jam kerja. Lokasi

penelitian PT KERETA API Regional III

Palembang di Jl. Jend A.Yani 13 Ulu

No.541, Palembang, Sumatera Selatan.

Waktu dan pelaksanaan penelitian di PT

KERETA API Regional III Palembang.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan

terdiri dari:

1. Hardware (Perangkat Keras)

a. Sony Vaio Intel(R) Core i5-3337U

CPU @I.80GHZ. 4GB RAM.

b. HDD 750 GB.

2. Software (Perangkat Lunak)

a. Axence Nettools 5.0 sebagai alat

pengukur parameter.

b. Cisco Packet Tracer Student sebagai

alat untuk melakukan simulasi.

c. Microsoft Office, sebagai media

penulisan penelitian.

d. Microsoft Mozila Firefox, sebagai

browser.

e. Microsoft Windows 8, sebagai sistem

operasi.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam

melakukan Strategi Optimaslisasi Kinerja

Jaringan Komputer lokal pada PT KERETA

API Regional III Palembang yaitu (Reky

Febriyudhi, 2009):

1. Pengamatan ( Observation )

Observasi merupakan pengamatan

secara langsung. Pengamatan dilakukan

dengan mengamati infrastruktur jaringan

LAN (Local Area Network) dan WLAN

(Wirelles Local Area Network) yang ada

pada PT Kereta Api Regional III

Palembang.

2. Wawancara ( Interview )

Melakukan wawancara langsung dengan

administrator jaringan dan pegawai PT

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)4

Kereta Api Regional III Palembang,

mengenai hal – hal yang berhubungan dengan

objek yang ditinjau.

3. Studi Pustaka (Literature)

Untuk mendapatkan data-data yang

bersifat teoritis yaitu dengan cara membaca

literature yang relevan dengan pengamatan

yang penulis lakukan. Penulis mencari

referensi melalui buku-buku, jurnal-jurnal

yang berkaitan dengan permasalahan yang

penulis angkat.

3.4 Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan

metode deskriptif (descriptive research),

metode penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk menggambarkan atau

menjelaskan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta dan sifat populasi

tertentu. Dengan kata lain pada penelitian

deskriptif, peneliti hendak menggambarkan

suatu gejala, atau sifat tertentu, tidak untuk

mencari atau menerangkan keterkaitan antar

variabel.

Penelitian deskriptif hanya melukiskan

atau menggambarkan apa adanya. Metode

penelitian ini tidak diarahkan untuk

menjelaskan hubungan seperti dalam suatu

rumusan hipotesis, dan juga tidak

memprediksi atau meramal implikasi apa

yang akan terjadi manakala suatu variabel

dimanipulasikan. Penelitian deskriptif hanya

mengumpulkan data untuk menggambarkan

fenomena yang sedang terjadi (Sanjaya

2013).

3.5 Metode Analisis Data

Sebelum melakukan Strategi

Optimalisasi kinerja Jaringan Komputer Pada

PT KERETA API REGIONAL III

Palembang, peneliti harus mengukur kinerja

jaringan yang ada terlebih dahulu

menggunakan Quality Of Service (QoS) yang

terdiri dari beberapa parameter, yaitu

throughput, delay dan packet loss.

1. Delay

Delay adalah tenggang waktu yang

dibutuhkan mulai mengirim data sampai

dengan data diterima, kualitas suatu jaringan

sangat terpengaruh oleh besarnya suatu delay.

Menurut versi TIPHON (Joesman 2008).

besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

Tabel 1. Performansi jaringan berdasarkan

delay standarisasi Tiphon.

Kategori Latency Besar Delay

Sangat bagus <150 ms

Bagus 150 s/d 300 ms

Sedang 300 s/d 450 ms

Jelek >450 ms

(Sumber : TIPHON )

2. Throughput

Throughput adalah jumlah data

persatuan waktu yang dikirim untuk suatu

terminal tertentu di dalam sebuah jaringan,

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)5

dari suatu titik jaringan atau suatu titik ke

titik jaringan yang lain. Sistem throughput

atau jumlah throughput adalah jumlah rata-

rata data yang dikirimkan untuk semua

terminal pada sebuah jaringan.

3. Packet Loss

Packet Loss merupakan suatu parameter

yang menggambarkan suatu kondisi yang

menunjukkan jumlah total paket yang hilang,

dapat terjadi karena collision dan congestion

pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada

semua aplikasi karena retransmisiakan

mengurangi efisiensi jaringan secara

keseluruhan. Nilai packet loss sesuai dengan

versi TIPHON (Telecommunications and

Internet Protocol Harmonization Over

Networks) (Joesman 2008) sebagai berikut :

Tabel 2. Performansi jaringan berdasarka

packet loss standarisasi Tiphon.

Kategori Degradasi Packet Loss

Sangat bagus 0 %

Bagus 3 %

Sedang 15 %

Jelek 25 %

(Sumber : TIPHON )

3.6 Software Yang Digunakkan

Aplikasi yang digunakan untuk

mengukur parameter QOS yang terdiri dari

delay, throughput dan packet loss adalah :

1. Software Axence NetTools 5

Agus Setiawansyah (2012) Aplikasi

untuk menguji konektivitas sebuah jaringan

dengan cara mengirimkan paket data ke

server yang dituju dari data yang dikirimkan

tersebut dilihat didapat nilai throughput,

delay dan packetloss.

Gambar 1. Software Axence NetTools 5.

2. Cisco Packet Tracer Student.

Phillips dkk (1976), simulasi merupakan

cara yang paling sesuai untuk memperoleh

jawaban yang relevan.

1. Simulasi memungkinkan untuk belajar

serta bereksperimen terhadap interaksi

yang kompleks dari sistem.

2. Melalui simulasi dapat dipelajari efek

perubahan lingkungan, organisasi

maupun informasi terhadap operasi

sistem.

3. Simulasi dapat berfungsi sebagai sarana

uji coba untuk menilai kebijakan baru

ataupun pengambilan keputusan dalam

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)6

operasi sistem, sebelum memutuskan

untuk menerapkannya pada sistem nyata.

Gambar 2. Cisco Packet Tracer Student.

3.7 Kerangka Berpikir

Untuk menyelesaikan laporan tugas

akhir ini, diperlukan suatu kerangka berpikir

yang bertujuan agar penelitian ini lebih ter-

arah dalam menulis laporan. Berikut adalah

kerangka berpikir penulis:

Dalam kerangka konsep penelitian ini,

untuk kualitas layanan internet parameter

yang akan diukur dan analisis terdiri dari

packet loss, delay dan throughput, sehingga

didapat besar kualitas layanan yang harus

dipenuhi atau yang memenuhi standar

kualitas layanan dari versi TIPHON serta

menganalisis kepuasan pengguna

menggunakan metode Deskriptif (Descriptive

Methods). Kerangka berpikiranya adalah

sebagai berikut:

Gambar 3. kerangka berpikir.

4. Hasil QoS

4.1 Analisis Jaringan WLAN

1. Packet Loss

Packet Loss Dari hasil pengukuran yang

telah dilakukan pada jaringan PT Kereta Api

Regional III Palembang, didapat dalam

bentuk persentase (%). Berdasarkan

standarisasi TIPHON untuk kategori

degradasi packet loss sangat bagus jika 0 %,

bagus jika 3 %, kategori sedang jika 15 %

dan kategori jelek jika 25 %. Hasil

pengukuran untuk setiap perangkat sebagai

berikut.

Tabel 3. Hasil packet loss R. Dokumentasi.

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)7

Tabel 4. Hasil packet loss SM Pengamanan.

Tabel 5. Hasil packet loss SM Pelayanan.

Tabel 6. Hasil packet loss SM Keuangan.

Tabel 7. Hasil packet loss SM Jalan & Rel.

Berdasarkan tabel diatas untuk

perangkat Server 1, Server 2 dan Server 3

didapati persentase packet loss pada pada PT

Kereta Api Regional III Palembang terbesar

7% sedangkan untuk Server terkecil

sebesar1% dari total packet yang diterima,

menurut kategori packet loss versi TIPHON

termasuk kategori degradasi bagus untuk 7%

dan sangat bagus untuk 1%. Biasanya faktor

yang mempengaruhi packet loss dalam

sebuah jaringan terjadi karena collision dan

congestion pada jaringan hal ini berpengaruh

pada semua aplikasi karena retranmisi akan

mengurangi efisiensi jaringan secara

keseluruhan.

2. Delay

Delay adalah tenggang waktu yang

dibutuhkan mulai mengirim data sampai

dengan data diterima. Menurut versi

TIPHON, sebagai standarisasi pengukuran

nilai delay dapat dikategorikan sebagai

kategori latency sangat bagus jika <150 ms,

bagus jika 150 ms s.d 300 ms, sedang jika

300 ms sampai dengan 450 ms, dan jelek jika

>450 ms.

Tabel 8. Hasil delay R. Dokumentasi.

Tabel 9. Hasil delay SM Pengamanan.

Tabel 10. Hasil delay SM Pelayanan.

Tabel 11. Hasil delay SM Keuangan.

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)8

Tabel 12. Hasil delay SM Jalan & Rel.

Berdasarkan hasil pengukuran seperti

pada tabel diatas yang telah dilakukan selama

empat hari antara tanggal 5 Agustus s/d 10

Agustus 2016, untuk perangkat Server 1,

Server 2 dan Server 3 didapati rata-rata delay

terkecil yaitu 26 ms dan terbesar 112ms,

delay ini menurut versi TIPHON termasuk

kategori delay sangat bagus karena delay

berkisar dibawah dari < 150 ms. Faktor yang

mempengaruhi perbedaan nilai delay untuk

setiap perangkat dan ruangan pengukuran

yaitu dimana jaringan wlan menggunakan

gelombang radio, maka gelombang tersebut

dapat terpengaruh pula dengan gelombang-

gelombang lainnya seperti gelombang

telephone, microwave dan gangguan cuaca.

seperti halnya dalam mengakses jaringan

wlan PT Kereta Api Regional III Palembang,

adanya perbedaan jarak titik akses yang

menyebabkan semakin panjangnya perjalanan

paket data. Selain itu waktu pengukuran

dilakukan pada saat intensitas trafik sedang

padat yang menyebabkan semakin banyak

packet data yang di transmisikan, maka

semakin banyak pula packet data yang

mengalami antrian di buffer, sehingga waktu

yang dialami packet data semakin besar

menyebabkan delay end to end semakin

besar.

3. Throughput

Throughput adalah jumlah data persatuan

waktu yang dikirim untuk suatu terminal

tertentu di dalam sebuah jaringan, dari suatu

titik jaringan atau suatu titik ke titik jaringan

yang lain.

Tabel 13. Hasil throughput R. Dokumentasi.

Tabel 14. Hasil throughput SM Pengamanan.

Tabel 15. Hasil throughput SM Pelayanan.

Tabel 16. Hasil throughput SM Keuangan.

Tabel 17.Hasil throughput SM Jalan & Rel.

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)9

Berdasarkan hasil pengukuran seperti

pada tabel diatas yang dilakukan pengukuran

terhadap throughput dari tanggal 5 Agustus

2016 s/d 10 Agustus 2016, terhadap

perangkat Server 1, Server 2 dan Server 3

diperoleh dengan nilai rata-rata throughput

terkecil pada perangkat Server 1 sebesar 113

kbps dengan kecepatan download data

sebesar 14 kByte/sec, sedangkan nilai rata-

rata throughput terbesar diperoleh pada

perangkat Server 3 sebesar 308 kbps dengan

kecepatan download data sebesar 38

kByte/sec.

Hasil throughput yang diperoleh pada

setiap perangkat berbeda disebabkan waktu

pengujian dilakukan pada saat trafik padat

antara jam 08:00 WIB sampai pukul 16:00

WIB, dalam kasus ini faktor yang dapat

mempengaruhi adalah perbedaan jarak media

trasmisi antara client ke accesspoint dan

kondisi fisik dari lingkungan seperti masalah

cuaca, kelembaban udara dan perangkat

elektronik karena dapat berpengaruh pada

propogasi gelombang elektromagnetik.

4.2. Strategi Optimalisasi

Setelah selesai pada tahap pengukuran

jaringan WLAN pada PT Kereta Api Regional

III Palembang, selanjutnya peneliti akan

membahas strategi optimalisasi kinerja

jaringan komputer PT Kereta Api Regional

III Palembang. Jaringan komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang yang

sebelumnya belum memiliki VLAN akan

dikembangkan dengan penambahan VLAN

yang digunakan sebagai pengamanan

jaringan pada bebererapa unit, Penambahan

rancangan simulasi teknologi VLAN (Virtual

Local Area Network) yang memungkinkan

sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel untuk

mendukung tujuan perusahaan. Agar

beberapa unit kerja tidak dapat mengakses ke

komputer tertentu, yang ada pada jaringan

yang sama dengan melakukan simulasi

menggunkan software cisco packet tracer

student.

Penulis merancang VLAN pada jaringan

PT Kereta Api Regional III Palembang agar

jaringan PT Kereta Api Regional III

Palembang termanajemen dengan baik dan

memungkinkan sebuah jaringan menjadi

lebih fleksibel untuk mendukung tujuan

perusahaan.

Berikut hasil pengetesan ping dengan adanya

VLAN :

Gambar 4. PC23 ke server Dokumentasi.

PING dari PC 23 yang berada di ruang

Dokumentasi dan server Dokumentasi yang

berada di ruang IT (Sistem Informasi)

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)10

menghasilkan jawaban reply yang

menandakan jaringan terhubung dengan baik.

Gambar 5. PC27 ke server Dokumentasi.

PING dari PC 27 yang berada di ruang

Dokumentasi dan server Dokumentasi yang

berada di ruang IT (Sistem Informasi) pada

command prompt menghasilkan jawaban

failed yang berarti data tidak berhasil

dirkirim ke tujuan dikarenakan berbeda

VLAN.

Gambar 6. PC16 ke server SM Pelayanan.

PING dari PC 16 yang berada di ruang

SM Pelayanan dan server SM Pelayanan yang

berada di ruang IT (Sistem Informasi)

menghasilkan jawaban reply yang

menandakan jaringan terhubung dengan baik.

Gambar 7. PC12 ke server SM Pelayanan.

PING dari PC 12 yang berada di

ruang SM Pelayanan dan server yang

berada di ruang IT (Sistem Informasi)

Pada command prompt menghasilkan

jawaban failed yang berarti data tidak

berhasil dirkirim ke tujuan dikarenakan

berbeda VLAN.

Gambar 8. PC14 server IT Sistem Informasi.

PING dari PC 14 yang berada di ruang

Dokumentasi dan server IT (Sistem

Informasi) yang berada di ruang IT

(SistemInformasi) menghasilkan jawaban

reply yang menandakan jaringan terhubung

dengan baik.

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)11

5. SIMPULAN

Sesuai dari hasil penelitian dan

pembahasan strategi optimalisasi kinerja

jaringan komputer PT Kereta Api regional III

Palembang dapat disimpulkan :

1. Pada pengukuran kualitas layanan (QoS)

dapat diketahui bahwa kinerja jaringan

komputer WLAN pada PT Kereta Api

regional III Palembang menurut versi

THIPON termasuk dalam kategori

(Sangat Baik), itu dibuktikan pada

pengukuran parameter delay, packet

loss, dan throughput, yang telah

dilakukan selama 4 hari pada waktu

pagi, siang dan sore.

2. Setelah mengetahui hasil dari

pengukuran kinerja jaringan komputer

peneliti melakukan strategi optimalisasi

dengan penambahan VLAN pada

jaringan komputer PT Kereta Api

Regional III Palembang. Yang berfungsi

sebagai pengamanan.

3. Diharapkan agar pihak PT Kereta Api

Regional III Palembang untuk

mempertahankan kualitas kinerja

jaringan yang ada (Sangat Baik), dengan

mmelakukan pengecekan terhadap

insfrastruktur jaringan secara berkala.

4. Penerapan VLAN dalam sebuah

perusahaan sangat diperlukan karena

sebagai pengaman jaringan pada

bebererapa unit, tujuannya agar beberapa

unit kerja tidak dapat mengakses ke

komputer tertentu yang ada pada

jaringan yang sama.

5. Dalam penelitian ini, strategi

optimalisasi pada perangkat dilakukan

pada software simulator. Sebagai sarana

uji coba untuk menilai kebijakan baru

ataupun pengambilan keputusan dalam

operasi sistem, sebelum memutuskan

untuk menerapkannya pada sistem nyata.

Penelitian selanjutnya dapat lebih

mengembangkannya dengan melakukan

simulasi berdasarkan perangkat nyata

sehingga didapat hasil yang lebih akurat.

DAFTAR RUJUKAN

Fatoni. 2011. “Analisis Kualitas Layanan

Jaringan Intranet” (Studi Kasus:

Universitas Bina Darma). April, 2011.

http://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-

content/uploads/2011/04/Jurnal-

QoS.pdf.

Febriyudhi, Reky.2013. “Analisis

Pengembangan Jaringan Komputer

Lokal Pada Rumah Sakit

Muhammadiyah Palembang”,

http://www.slideshare.net/Rizkiilhaam/a

nalisis-pengembangan-jaringan-

komputer-lokal-pada-rumah-sakit-

muhammadiyah-palembang.

KeretaApi. 2016. “index”, 2014,

https://www.kereta-api.co.id/, (diakses

27 april 2016).

Ningsih, Yuli Kurnia dkk . 2004. “Analisis

Quality Of Service (Qos) pada Simulasi

Jaringan Multiprotocol Label Switching

Virtual Private Network (Mpls Vpn)”,

JETri, vol. 3, no. 2, pp. 33-48,

Strategi Optimalisasi Kinerja Jaringan Komputer PT Kereta

Api Regional III Palembang (R.M. Indra Rizki Setiawan)12

http://blog.trisakti.ac.id (diakses 9 April

2016).

Phillips,D.T., Ravindran.A., and Solberg.J.,

1976, Operations Research Principles

and Practice, John Wiley & Sons,Inc,

Toronto, pp 1-11, 359-367

Sanjaya, Wina. 2013. “Penelitian

Pendidikan”. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Setiawansyah, Agus. 2012. “Analisis Kinerja

Jaringan Pusat Internet Pedesaan

berbasis VSAT di Kabupaten Muara

Enim”, http://eprints.binadarma.ac.id/

70/1/JURNAL_agus.pdf, (diakses 1 Mei

2016).

TIPHON (Joesman 2008), kualitas jaringan

terpengaruh oleh besarnya delay.

elib.unikom.ac.id/download.php