Rencana Perseroan berpusat pada fokus untuk mempertahankan ... · coupled with slower demand led to...

Rencana Perseroan berpusat pada fokus untuk mempertahankan pangsa pasarnya di alat berat, dengan fokus khusus pada proyek-proyek infrastruktur.

The Company plan to maintain its market share in the heavy equipment industry, with a specific focus on infrastructure projects.

ANALISIS DANPEMBAHASAN MANAJEMENMANAgEMENT DISCuSSIoN AND ANALySIS

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n

68 LAPORAN TAHUNAN 2015 ~ PT Hexindo Adiperkasa Tbk Working Harder to Enhance Performance

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

TINJAUAN MAKROEKONOMIMACROECONOMIC REVIEW

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berjalan mulus sepanjang 2015 dan mengalami tren penurunan dalam lima tahun terakhir, yaitu: 6,5% di tahun 2011, 6,2% pada 2012, 5,8% di tahun 2013, 5,0% pada 2014 dan 4,8% di tahun 2015. Jika dibandingkan secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama tahun 2015 mengalami kontraksi atau turun 0,23 persen dibandingkan kuartal IV-2015 yang sebesar 5,04%. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2016 melambat dari posisi di kuartal IV-2015, yaitu sebesar 4,92%.

Ketidakpastian di pasar keuangan global mengakibatkan nilai tukar Rupiah selama tahun 2015/2016 terus mengalami pelemahan. Bahkan, data Bank Indonesia (BI) menyebutkan, pada 15 September 2015 nilai tukar ini mengalami titik terendah sejak lima tahun terakhir, mencapai Rp14.728 per dolar AS. Pelemahan nilai tukar ini berimbas pada berbagai sektor keuangan strategis mulai dari neraca perdagangan hingga biaya operasional.

Indonesian economic growth faced a steep road during 2015 and was in a downward trend in the last five years: 6.5% in 2011, 6.2% in 2012, 5.8% in 2013, 5.0% in 2014 and 4.8% in 2015. By quarterly, the economic growth in the first three quarters of 2015 was contracted or down 0.23% compared with the 5.04% posted in the quarter IV-2015. Whilst Indonesia’s economy in the quarter I-2016 grew slower than that in the quarter IV-2015, which was at the level of 4.92%.

uncertainties in the global financial markets resulted in the continuous weakening of Rupiah exchange rate during 2015/2016. In fact, Bank Indonesia (BI) data revealed that on September 15, 2015, Rupiah exchange rate was at the lowest point since the last five year, reaching the level of Rp14,728 per uS dollar. This depreciation adversely impacted various strategic financial sectors ranging from trading balance to operational cost.

Corporate S

ocial Responsibility

Good C

orporate Governance

Managem

ent Discussion and A

nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance

69LAPORAN TAHUNAN 2015 ~ PT Hexindo Adiperkasa TbkBekerja Lebih Keras Memperkuat Kinerja

Managem


nalysis

TINJAUAN MAKROEKONOMIMACROECONOMIC REVIEW

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sampai akhir Juni 2016 dapat diilustrasikan dalam grafik sebagai berikut:

03

Ja

n 1

1

03

Ja

n 1

2

03

Ja

n 1

3

03

Ja

n 1

4

03

Ja

n 1

5

03

Ja

n 1

6

03

Ma

y 1

1

03

Ma

y 1

2

03

Ma

y 1

3

03

Ma

y 1

4

03

Ma

y 1

5

03

Ma

y 1

6

03

Ju

l 11

03

Ju

l 12

03

Ju

l 13

03

Ju

l 14

03

Ju

l 15

03

Se

p 1

1

03

Se

p 1

2

03

Se

p 1

3

03

Se

p 1

4

03

Se

p 1

5

03

No

v 1

1

03

No

v 1

2

03

No

v 1

3

03

No

v 1

4

03

No

v 1

5

03

Ma

r 11

03

Ma

r 12

03

Ma

r 13

03

Ma

r 14

03

Ma

r 15

03

Ma

r 16

8.000

10.000

12.000

14.000

15.000

Source : Bank Indonesia Selling Buying Average

ECONOMIC INDICATOR CURRENCY

Dalam hal indikator ekonomi lainnya, target inflasi tahun 2015 sebesar 4+1%, dapat tercapai dan Sukubunga Bank Indonesia (SBI) terkendali di level 7,50% sejak 15 Januari 2015. Pergerakan laju inflasi dan SBI hingga akhir Juni 2016 dapat diilustrasikan dalam grafik sebagai berikut:

ECONOMIC INDICATOR

Jan

11

Jan

12

Jan

13

Jan

14

Jan

15

Jan

16

Ma

y 11

Ma

y 12

Ma

y 13

Ma

y 14

Ma

y 15

Ma

y 16

Jul 1

1

Jul 1

2

Jul 1

3

Jul 1

4

Jul 1

5

Se

p 1

1

Se

p 1

2

Se

p 1

3

Se

p 1

4

Se

p 1

5

No

v 11

No

v 12

No

v 13

No

v 14

No

v 15

Ma

r 11

Ma

r 12

Ma

r 13

Ma

r 14

Ma

r 15

Ma

r 16

0%1%2%3%4%5%6%7%8%9%

10%

Source : Bank Indonesia BI Rate Inflation

Movement of Rupiah exchange rate against uS Dollar up to June 2016 can be illustrated in the following charts:

in terms of other economic indicators, the 2015’s inflation target of 4+1% was achieved and Bank Indonesia Rate (BI Rate) was well-controlled at 7.50% since January 15, 2015. The movement of inflation and BI Rate up to June 2016 can be illustrated in the following charts

SBI / BI RATETertinggi

PeakTerendah Bottom

Saat ini Current

7,75% 5,25% 6,75%Nov-14 Feb-12 May-16

INFLASI / INFLATIONTertinggi

PeakTerendah Bottom

Saat ini Current

8,79% 3,33% 6,75%

Aug 2013 Mei / May 2016

Mei / May 2016

CURRENCY (USD)

KeteranganDescription

TertinggiPeak

TerendahBottom

Saat iniCurrent

15-Sep-15 2-Aug-11 03-Mei-16Jual / Selling 14.802 8.502 13.228Beli / Buying 14.654 8.418 13.162Tengah /Average 14.728 8.460 13.096

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

TINJAUAN INDUSTRI INDUSTRY REVIEW

Perkembangan kondisi ekonomi di tahun 2015/2016 masih memberikan tantangan-tantangan yang cukup signifikan bagi pelaku industri di Indonesia. Harga minyak, batubara dan komoditas utama lainnya masih mengalami tren pelemahan. Tantangan-tantangan ekonomi makro dan kelebihan suplai batubara yang disertai penurunan permintaan menyebabkan harga batubara terus mengalami penurunan di sepanjang tahun. Harga batubara acuan Newcastle merosot 18% menjadi rata-rata AS$59 per ton. Disamping itu, 12 bulan terakhir telah menjadi periode yang sangat bergejolak bagi industri minyak dan gas dengan harga minyak merosot di bawah uSD30 pada Januari 2016 dibandingkan dengan harga tertinggi sebesar uSD105 pada bulan Juni 2014. Hal itu diakibatkan oleh rendahnya permintaan dan kelebihan pasokan minyak mentah serta meningkatnya penggunaan energi alternatif.

The economic condition in 2015/2016 still posed significant challenges to industry players in Indonesia. Prices of oil, coal and other key commodities were still in a downward trend. Macro-economic challenges and coal oversupply coupled with slower demand led to further price declines during the year. The benchmark Newcastle coal price decreased 18% to an average of uS$59 per ton. Moreover, the past 12 months have been an extremely volatile period for the oil and gas industry with oil prices dipping below uSD30 in January 2016 compared to a high of uSD105 in June 2014. This was adversely impacted by the low demand and over supply of crude oil as well as the increase in the use of alternative energy.

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis


Penurunan harga komoditas utama dalam tahun 2015/2016 dapat diilustrasikan dalam grafik sebagai berikut:

2011

M0

1

2012

M0

1

2013

M0

1

2014

M0

1

2015

M0

1

2016

M0

1

2011

M0

5

2012

M0

5

2013

M0

5

2014

M0

5

2015

M0

5

2016

M0

5

2011

M0

7

2012

M0

7

2013

M0

7

2014

M0

7

2015

M0

7

2011

M0

9

2012

M0

9

2013

M0

9

2014

M0

9

2015

M0

9

2011

M11

2012

M11

2013

M11

2014

M11

2015

M11

2011

M0

3

2012

M0

3

2013

M0

3

2014

M0

3

2015

M0

3

2016

M0

3

Source : World Bank commodity price indicate

Category: Metal & Mineral

Tin Nickle

5.000

0

10.000

15.000

20.000

30.000

25.000

35.000

GLOBAL EXPORT COMMODITY PRICE

Category: Energy, Raw Materials, Fats and Oils

2011

M0

1

2012

M0

1

2013

M0

1

2014

M0

1

2015

M0

1

2016

M0

1

2011

M0

5

2012

M0

5

2013

M0

5

2014

M0

5

2015

M0

5

2016

M0

5

2011

M0

7

2012

M0

7

2013

M0

7

2014

M0

7

2015

M0

7

2011

M0

9

2012

M0

9

2013

M0

9

2014

M0

9

2015

M0

9

2011

M11

2012

M11

2013

M11

2014

M11

2015

M11

2011

M0

3

2012

M0

3

2013

M0

3

2014

M0

3

2015

M0

3

2016

M0

3

0

1000

2000

GLOBAL EXPORT COMMODITY PRICE

*** **

*

****** * *

***** * * * * * *

** *

* * *** * *

* *** *** ******


PALM KERNEL OIL ($/MT)Tertinggi

PeakTerendah Bottom

Saat iniCurrent

$2,296.00 $739.00 $1,230.00Feb 2011 Aug 2015 May 2016

CRUDE PALM OIL ($/MT)Tertinggi

PeakTerendahBottom

Saat iniCurrent

$1,292.00 $538.00 $706.25Feb 2011 Sep2015 May 2016

PULP ($/MT)Tertinggi

PeakTerendahBottom

Saat iniCurrent

$955.00 $720.29 $875.00Jul 2011 Sep 2012 May 2016

COAL ($/MT)Tertinggi

PeakTerendahBottom

Saat iniCurrent

$132.48 $49.82 $51.16Jan 2011 Jan 2016 May 2016

CRUDE OIL ($/MT)Tertinggi

PeakTerendahBottom

Saat iniCurrent

$109.96 $30.39 $46.73Apr 2011 Feb 2016 May 2016

Category: Energy, Raw Materials, Fats and Oils

2011

M0

1

2012

M0

1

2013

M0

1

2014

M0

1

2015

M0

1

2016

M0

1

2011

M0

5

2012

M0

5

2013

M0

5

2014

M0

5

2015

M0

5

2016

M0

5

2011

M0

7

2012

M0

7

2013

M0

7

2014

M0

7

2015

M0

7

2011

M0

9

2012

M0

9

2013

M0

9

2014

M0

9

2015

M0

9

2011

M11

2012

M11

2013

M11

2014

M11

2015

M11

2011

M0

3

2012

M0

3

2013

M0

3

2014

M0

3

2015

M0

3

2016

M0

3

0

1000

2000 *** **

*

****** * *

***** * * * * * *

** *

* * *** * *

* *** *** ******


The weakening of key commodity prices in 2015/2016 can be illustrated in the following charts:

Tin ($/MT)Tertinggi / Peak Terendah / Bottom Saat ini / Current

$32,363.31 $13,808.08 $16,706.95Apr 2011 Jan 2016 May 2016

NICKEL ($/MT)Tertinggi / Peak Terendah / Bottom Saat ini / Current

$28,252.25 $8,298.50 $8,660.35Feb 2011 Feb 2016 May 2016

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

Disamping itu, melemahnya kinerja industri alat berat di Indonesia tahun 2015/2016 juga diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut:• Kebakaran hutan di Sumatera dan berkurangnya

pekerjaan pembukaan lahan baru (land clearing) yang disebabkan karena tidak adanya izin pembukaan lahan baru dari pemerintah yang menyebabkan kegiatan di sektor kehutanan terganggu, sehingga banyak alat berat berhenti beroperasi. Hal ini berdampak terhadap kebutuhan suku cadang sehingga Penghasilan Perseroan yang berasal dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan juga ikut turun.

• Keterlambatan realisasi proyek-proyek infrastruktur yang sudah direncanakan oleh Pemerintah, terutama dalam semester pertama tahun 2015.

• Depresiasi nilai tukar Rupiah yang menyebabkan para investor lebih memilih menunggu dalam mengambil keputusan invenstasi, yang menyebabkan menurunnya permintaan alat berat.

Bagi Perseroan, situasi di sepanjang tahun 2015/2016 telah menciptakan dampak yang kurang menguntungkan. Namun demikian, manajemen telah memperkirakan situasi tersebut dan mengupayakan berbagai langkah yang memungkinkan Perseroan mampu mengatasi tantangan dan menciptakan lebih banyak peluang bisnis.

Additionally, the weakening performance of Indonesia’s heavy equipment industry during 2015/2016 was also attributable to:• Fires in Sumatera and reduced land clearing activities

as the government did not issue any land clearing permit that eventually disrupted activities in the forestry sector, making a considerable number of heavy equipment stop operating. This adversely impacted demand for spare parts, making the Company’s revenues from the sales of spare parts and maintenance services also decreased.

• Delay in the realization of infrastructure projects planned by the government, particularly in the first half of 2015.

• Rupiah depreciation that prompted investors to choose to wait in making investment decisions, which led to a decrease in demand for heavy equipment.

For the Company, the situations throughout 2015/2016 have brought less favorable impacts. However, the management has forecasted such situations and taken various measures to enable the Company to overcome challenges and create more business opportunities.


Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

Sepanjang tahun buku 2015, Manajemen Perseroan melanjutkan roadmap strategi yang telah diinisiasi di tahun sebelumnya, sebagai berikut:

untuk menghadapi tantangan masih lesunya pasar alat berat di Indonesia, Perseroan menerapkan strategi untuk fokus pada pelanggan yang potensial dan prospektif, diantaranya dengan membantu mencari kesempatan proyek untuk diberikan kepada pelanggan-pelanggan tersebut.

Throughout the 2015 financial year, the Company’s management continued to carry out the strategy roadmap initiated in the preceding year as follows:

To overcome challenges in the lackluster market of heavy equipment in Indonesia, the Company applied the strategy to focus on the potential and prospective customers; one of the ways was by helping the customers look for project opportunities.

REALISASI RENCANA & STRATEGI TAHUN BUKU 2015

REALIZATION OF PLANS AND STRATEGIES OF THE 2015 FINANCIAL YEAR

Maximize Shareholder Value

Increase Revenue Operational Cost Efficiency

HAP Strategy Map

Strengthen Company Position in Heavy

Equipment Market

Customer Satisfaction & Loyalty

Sustaining Corporate Profitability

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

REALISASI RENCANA & STRATEGI TAHUN BUKU 2015 REALIZATION OF PLANS AND STRATEGIES OF THE 2015 FINANCIAL YEAR

untuk dapat meningkatkan cakupan pasar yang lebih luas, Perseroan membuka Sub-Dealer di Bali untuk mencakup area Bali dan Lombok. Perseroan juga memperluas cakupan produk, termasuk diantaranya meluncurkan produk ZX210LC-5g (H18) Ultra Super Long Front Machine untuk mengelola sungai dan mengontrol ombak di Indonesia. Agar dapat memenuhi permintaan pasar alat berat di Indonesia akan kapasitas kelas Excavator yang lebih kecil, Perseroan juga meluncurkan Mini Excavator ZX17u-5A.

Sebagai prakarsa untuk strategi jangka panjang, Perseroan juga bekerja sama dengan pabrik HCMI untuk menyempurnakan desain dan menciptakan produk-produk dengan inovasi baru. Produk-produk tersebut diantaranya ZX138MF High-Boost untuk perhutanan dimana sebelumnya telah diluncurkan ZX210F High-Boost; dan ZX210LC Super

Long Front dengan jangkauan 18 meter, lebih panjang 3 meter dari produk yang telah ada. Kerjasama ini juga meliputi produksi Front Attachment & Counterweight Material

Handler kelas 30 ton untuk mengurangi lead time dan efisiensi biaya bagi pengguna produk. Pengembangan produk lainnya adalah ZX110MF-5 dan ZX138MF-5 dengan konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis, yaitu kurang dari 10 liter per jam. Kedua produk ini rencananya akan diluncurkan pada tahun 2017.

Dalam rangka membangun kepuasan dan loyalitas pelanggan, Perseroan memperkuat Komite Penasehat Hexindo, sebuah komite yang beranggotakan para pelanggan dan non-pelanggan. Selain untuk terus membangun kepuasan pelanggan, Komite ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi strategi peningkatan pemasaran dan penjualan produk dan layanan Perseroan di Indonesia.

Dari sisi keuangan, Perseroan juga telah melunasi semua utang bank dengan tujuan untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS, yang akhirnya terealisasi di penghujung tahun 2015. Hasilnya, Perseroan secara signifikan telah mengurangi ekposur risiko suku bunga. Dari sisi operasional, Perseroan melakukan restrukturisasi organisasi kantor cabang, merger beberapa kantor cabang dalam rangka efisiensi biaya operasi.

With a view to expand its market coverage, the Company opened a sub-dealer in Bali to cover area Bali and Lombok. The Company also expanded the scope of its products, including by launching ZX210LC-5g (H18) ultra Super Long Front Machine for managing rivers and controlling the waves in Indonesia. To meet the demand of heavy equipment market in Indonesia for excavators of smaller capacity, the Company also launched Mini Excavator ZX17u-5A.

As an initiative for long-term strategy, the Company was working closely with HCMI factory to refine designs and create products with new innovations. These products included ZX138MF High-Boost for forestry, following the launching of ZX210F High-Boost and ZX210LC Super Long Front with 18-meter coverage, 3 meters longer than the existing products. This cooperation also included the production of Front Attachment & Counterweight Material Handler of 30 tons to reduce lead time and increase cost efficiency for product users. other product development comprised ZX110MF-5 and ZX138MF-5 with more economical fuel consumption, i.e less than 10 liters per hour. Both products were scheduled to be launched in 2017.

In a way to build customer satisfaction and loyalty, the Company strengthened Hexindo Advisory Committee, a committee consisting of customers and non-customers. In addition to continually building customer satisfaction, this Committee was also expected to provide input on the strategy of how to increase the marketing and sales of the Company’s products and services in Indonesia.

on the financial side, the Company paid off all its bank loans with a view to anticipate the uS Federal Reserve’s decision to increase interest rate, which eventually materialized in late 2015. As a result, the Company significantly reduced its interest rate risk exposure. on the operational side, the Company restructured branch office organization and merged several branch offices to pursue operational cost efficiency.

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA OPERATIONAL REVIEW BY BUSINESS SEGMENTS

Segmen usaha Perseroan terbagi menjadi 3 (tiga) bagian: Segmen usaha Penjualan dan Penyewaan Alat Berat; Segmen usaha Penjualan Suku Cadang; dan Segmen usaha Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan.

Di sepanjang tahun buku 2015, Perseroan membukukan Penghasilan Neto sebesar AS$275,4 juta, turun 30% dibanding tahun buku 2014 yang sebesar AS$392,7 juta. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh lesunya aktivitas pasar oleh pelanggan dan pengguna produk Perseroan sebagai akibat dari jatuhnya harga-harga komoditas dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, keterlambatan dalam realisasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan kebakaran di Sumatera, sebagaimana dijelaskan pada bagian Tinjauan Industri.

Dari total Penghasilan Neto tersebut, pada tahun buku 2015, Segmen usaha Penjualan dan Penyewaan Alat Berat menyumbangkan 44% dari total Penghasilan Neto, sedangkan sisanya disumbangkan oleh Segmen usaha Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan serta Segmen usaha Penjualan Suku Cadang masing-masing sebesar 29% dan 27%. Komposisi ini sedikit berbeda dibandingkan dengan komposisi tahun buku sebelumnya, dimana Segmen usaha Penjualan dan Penyewaan Alat Berat menyumbangkan 55% dari total Penghasilan Neto, sedangkan sisanya disumbangkan oleh Segmen usaha Penjualan Suku Cadang dan Segmen usaha Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan serta masing-masing sebesar 25% dan 20%. Di tahun buku 2015, Kontribusi dari Segmen usaha Penjualan Suku Cadang dan Segmen usaha Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan mengalami peningkatan sebesar 2% dan 9%, sedangkan kontribusi dari Segmen usaha Penjualan dan Penyewaan Alat Berat mengalami penurunan sebesar 11%.

44%

29%

27%

Penjualan dan penyewaan alat beratSales and rental of heavy equipment

Kontribusi Penghasilan Segmen Usaha terhadap Total Penghasilan Perseroan Tahun Buku 2015Contribution of Business Segment Revenues to the Company’s Total Revenues of FY2015

Penjualan suku cadangSales of spare parts

Jasa pemeliharaan dan perbaikanRepairs and maintenance service

The Company’s business covers three (3) segments: Sales and Rental of Heavy Equipment Business Segment; Sales of Spare Parts Business Segment; and Repair and Maintenance Services Business Segment.

Throughout the 2015 financial year, the Company recorded Net Revenues of uS$275.4 million, a decrease by 30% compared to the 2014 financial year amounting to uS$392.7 million. The decrease was among others due to the lackluster market activities by customers and users of the Company’s products as a result of falling commodity prices and weakening of Rupiah exchange rate against the uS dollar, delay in realization of the government’s infrastructure projects and fires in Sumatera, as described in the Industry Review section.

From the total Net Revenues of the 2015 financial year, Sales and Rental of Heavy Equipment Business Segment accounted for 44% of the Net Revenues, while Repair and Maintenance Services Business Segment and Sales of Spare Parts Business Segment contributed respectively 29% and 27% of Net Revenues. This composition was slightly different from the previous financial year’s composition, in which Sales and Rental of Heavy Equipment Business Segment accounted for 55% of Net Revenues, whilst Sales of Spare Parts Business Segment and Repair and Maintenance Services Business Segment contributed respectively 25% and 20%. In the 2015 financial year, Net Revenues from Sales of Spare Parts Business Segment and Repairs and Maintenance Services Business Segment increased by 2% and 9% respectively, while Net Revenues from Sales and Rental of Heavy Equipment Business Segment decreased by 11%.

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHAOPERATIONAL REVIEW BY BUSINESS SEGMENTS

55%

20%

25%

Kontribusi Penghasilan Segmen Usaha terhadap Total Penghasilan Perseroan Tahun Buku 2014Contribution of Business Segment Revenues to the Company’s Total Revenues of FY2014


Penjualan suku cadangSales of spare parts

Jasa pemeliharaan dan perbaikanRepairs and maintenance service

Segmen Usaha Penjualan dan Penyewaan Alat Berat

Segmen usaha Penjualan dan Penyewaan Alat Berat merupakan segmen utama dari aktivitas operasional dan bisnis Perseroan, dimana Perseroan menjual berbagai produk alat berat dari Hitachi, John Deere dan Bell untuk sektor konstruksi, perhutanan, pertanian dan pertambangan, beserta attachment dengan bobot berkisar antara 800 kg sampai 800 ton. Produk alat berat dari Perseroan ini digunakan di semua jenis pekerjaan meliputi digging, loading, carrying, breaking, grabbing, cutting, crushing, dan screening.

Adapun produk yang dijual dan/atau disewakan oleh Perseroan meliputi:• Articulated Dump Trucks.

• Applications & Attachments.

• Backhoe Loaders.

• Crawler Dozers.

• Excavators.

• Feller Bunchers.

• Forwarders.

• Harvesters.

• Log Skidders.

• Motor Graders.

• Rigid Dump Trucks.

• Skid Steer loaders.

• Wheel Loaders.

Sales and Rental of Heavy Equipment Business Segment

Sales and Rental of Heavy Equipment Business Segment is the main segment of operational and business activities of the Company, in which the Company sells a variety of heavy equipment from Hitachi, John Deere and Bell for construction, forestry, agriculture and mining sectors, along with its attachments with weights ranging from 800 kg to 800 tons. The Company’s heavy equipment products are used in all types of work includes digging, loading, carrying, breaking, grabbing, cutting, crushing, and screening.

The products sold and/or rent by the Company include:

• Articulated Dump Trucks.• Applications & Attachments.• Backhoe Loaders.• Crawler Dozers.• Excavators.• Feller Bunchers.• Forwarders.• Harvesters.• Log Skidders.• Motor graders.• Rigid Dump Trucks.• Skid Steer loaders.• Wheel Loaders

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis


Pencapaian segmen usaha ini adalah sebagai berikut:


2015 2014Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

dalam/in %Jumlah dalam AS$

(Penuh)Total in US$ (Full)

Kontribusi (%)Contribution (%)

Jumlah dalam AS$ (Penuh)Total in US$

(Full)


Penghasilan SegmenSegment Revenues

121.613.760 44 216.796.400 55 (44)

Turunnya Penghasilan Segmen ini terutama disebabkan faktor eksternal, seperti depreasiasi nilai tukar Rupiah, naiknya tingkat suku bunga pinjaman; faktor global ekonomi dari Amerika Serikat, Tiongkok dan Eropa; serta belum adanya kepastian pengembangan proyek pemerintah di bidang infrastruktur dan konstruksi. Di samping itu, tidak ada penyesuaian atau kenaikan harga dari bowheer (project

owners), yang turut memberikan andil terhadap penurunan Penghasilan Segmen ini.

Perlambatan di pasar pertambangan global menyebabkan produksi nasional alat berat turun menjadi sekitar 60% dari total kapasitas produksi sebesar 10.000 unit per tahun. Sekitar 70% dari alat berat produksi lokal ini diserap oleh sektor non-mining karena sektor pertambangan masih mengalami kelesuan.

Akibat melemahnya harga komoditas pertambangan yang telah memicu penurunan permintaan alat-alat berat di sektor pertambangan sejak tahun 2012, maka penjualan alat-alat berat masih mengalami penurunan di tahun buku 2015. Secara spesifik, jumlah permintaan nasional untuk Excavator kelas 6 ton ke atas di tahun buku 2015 adalah 3.913 unit, sedangkan jumlah penjualan yang dibukukan Perseroan adalah 883 unit. Permintaan Excavator kelas 30 ton ke atas menurun drastis seiring lesunya permintaan dari pertambangan batubara, timah dan nikel.

Di sisi lain, permintaan untuk Mini Excavator dengan kelas kurang dari 6 ton untuk konstruksi terus meningkat, sehingga Perseroan mampu mempertahankan posisinya sebagai market leader di kelas ini.

Achievement of this business segment is presented below:

The decrease in this Segment Revenues was particularly due to external factors, such as Rupiah depreciation; rising loan rate; global economic factors from the united States, China and Europe; and the lack of certainty of the government‘s development projects in infrastructure and construction. In addition, there was no price adjustment or increase from bowheer (project owners), which also contributed to the decline in the Segment Revenue.

Slowdown in the global mining market led to a decline in the national heavy equipment production by approximately 60% of the total production capacity of 10,000 units per year. Around 70% of the locally produced heavy equipment was absorbed by the non-mining sector due to the lackluster mining sector.

Due to the weakening of mining commodity prices that has triggered a drop in demand for heavy equipment in the mining sector since 2012, heavy equipment sales continued to fall in the 2015 financial year. Specifically, the number of national demand for 6-ton over excavators in the 2015 financial year was 3,913 units, while the Company’s sales amounted to 883 units. The demand for 30- ton over excavators plummeted due to sluggish demand from the mining of coal, tin and nickel.

on the other side, demand for Mini Excavators of below 6 tons for construction continued to increase, making the Company could maintain its position as the market leader of this class.

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

Secara umum, profit dari penjualan unit baru pada tahun buku 2015 mengalami penurunan, karena:

• Adanya subsidi kurs dari Perseroan yang disebabkan oleh semakin melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS.

• Persaingan harga yang intens dan ketat disertai termin pembayaran yang semakin fleksibel dari kompetitor.

• Adanya kebijakan sales campaign Perseroan untuk menghabiskan Long Inventory Stock Unit, sehingga berdampak terhadap total profitabilitas.

• Adanya pelanggan yang meminta penjadwalan ulang pembayaran hutang karena pembayaran dari project

owners juga terkendala.

Segmen Usaha Penjualan Suku Cadang

Segmen usaha Penjualan Suku Cadang merupakan segmen dimana Perseroan memberikan layanan penggantian suku cadang dengan jaminan keaslian, berkualitas tinggi, memiliki kinerja yang baik, berumur panjang, dan dilengkapi dengan garansi. Perseroan mengelola sekitar 78.192 item di seluruh Indonesia dan didukung oleh prinsipal/pabrik dengan 1.000.000 jenis tipe suku cadang di seluruh dunia.

Perseroan memiliki program remanufaktur untuk memperbaiki komponen rekondisi, membangun kembali komponen tersebut, mengujinya, dan kemudian menjual kembali sebagai komponen remanufaktur yang memiliki kualitas mendekati komponen baru. Perseroan menjamin bahwa komponen remanufaktur ini telah memenuhi spesifikasi yang ketat. Secara positif, layanan remanufaktur berhasil mengurangi biaya perbaikan mesin sehingga mesin-mesin yang tidak beroperasi dapat dioperasikan kembali. Selain itu program remanufaktur juga berkontribusi untuk mengurangi limbah lingkungan.

Jaringan distribusi suku cadang Perseroan memastikan pelanggan mendapatkan apa yang dibutuhkan secepat mungkin. Perseroan memiliki 22 kantor cabang, 10 kantor perwakilan dan 13 mining project di Indonesia dengan lokasi yang strategis. Seluruh kantor cabang Perseroan memiliki suku cadang pengganti yang dibutuhkan. Namun, jika cabang tidak memiliki suku cadang tertentu, cabang tersebut dapat memesan dengan online ke cabang terdekat

In general, the profit from the sales of new units decreased in the 2015 financial year. The decrease was caused by the following:• The Company’s exchange rate subsidy due to the

weakening of Rupiah exchange rate against the uS Dollar.

• Intense and fierce price competition coupled with more flexible terms of payment from competitors.

• The Company’s sales campaign policy for the clearance of Long Inventory Stock units that impacted to the total profitability.

• Some customers asked for debt payment rescheduling due to some constraints in the debt payments from their project owners.

Sales of Spare Parts Business Segment

Spare Parts Sales Business segment is a segment where the Company provides replacement of spare parts with guaranteed genuinely, high quality, good performance, longevity, and completed with a warranty. The Company manages about 78,192 items throughout Indonesia and is supported by the principal / plant with 1,000,000 types of spare parts worldwide.

The Company has a remanufacturing program that repairs a default component (recondition), rebuilds the component, tests it, and then resells it as remanufactured components with quality approaching the quality of a new component. The Company guarantees that this remanufactured component meets strict specifications. Positively, remanufacturing service has successfully reduced costs as the recondition machines can be used again. Additionally, this also contributed to environmental protection by reducing waste.

The Company’s spare parts distribution network ensures that customers get what they need as soon as possible. The Company has 22 main branches, 10 contact offices and 13 mining project in Indonesia at strategic locations. All main branches of the Company have the necessary replacement spare parts. However, if a branch does not have the specific spare parts, this branch can order the spare parts online in the nearest branch or spare parts depot located in


Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

atau depot suku cadang Perseroan yang berlokasi di Jakarta dan Balikpapan. Pusat distribusi suku cadang di Singapura dan depot utama di Jepang seluruhnya terhubung dengan sistem online yang memberikan akses informasi mengenai ketersediaan, status pesanan serta informasi penting lainnya terkait suku cadang, seperti jumlah dan jenis komponen yang tersedia. Jaringan ini akan meminimalisir waktu pengiriman dan memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan suku cadang dengan efisien dan secepat mungkin.

Penghasilan dari Segmen usaha Penjualan Suku Cadang turun 24%, dari AS$ 97.0 juta di tahun buku 2014 menjadi AS$74.0 juta di tahun buku 2015. Namun, kontribusi Segmen ini terhadap Penghasilan Neto Perseroan meningkat 2%, dari 25% di tahun buku 2014 menjadi 27% di tahun buku 2015.



dalam/in %


(Full)


Jumlah dalam AS$ (Penuh)

Total in US$ (Full)Kontribusi (%)

Contribution (%)


74.006.954 27 96.999.146 25 (24)

Seperti layaknya penurunan pada Segmen usaha Penjualan dan Penyewaan Alat Berat, Segmen usaha Penjualan Suku Cadang juga mengalami penurunan yang disebabkan lesunya industri alat berat di Indonesia sebagai imbas dari perlambatan perekonomian dan harga komoditas yang jatuh seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Berdasarkan kontribusi per sektor, Penghasilan Bersih Segmen usaha Penjualan Suku Cadang dapat diperinci sebagai berikut:

Penghasilan BersihNet Revenues

2015 2014

AS$ Ribu US$ Thousand

AS$ Ribu US$ Thousand

Sektor Non-TambangNon-Mining Sector 16.813 22.278

Sektor PertambanganMining Sector 57.193 74.721

Total 74.006 96.999

Jakarta and Balikpapan. The Spare Parts Distribution Center in Singapore and the main depot in Japan are entirely connected to the online system that provides access to information regarding stocks, order status and other necessary information related to spare parts, such as the number and types of available components. This network will minimize delivery time and enable customers to get the spare parts efficiently and as quickly as possible.

Revenues from the Sales of Spare Parts Business Segment decreased by 24% from uS$97.0 million in the 2014 financial year to uS$74,0 million in the 2015 financial year. However, this Segment’s contribution to the Company’s Net Revenues increased by 2% from 25% in the 2014 financial year to 27% in the 2015 financial year.

Similarly with the Sales and Rental of Heavy Equipment Business Segment, the Sales of Spare Parts Business Segment also experienced a decrease attributable to the sluggish heavy equipment industry in Indonesia as the impact of the economic slowdown and the falling commodity prices, as described previously.

By sector contribution, Net Revenues of the Sales of Spare Parts Business Segment can be detailed as follows:


Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

Penurunan Penghasilan Segmen pada sektor pertambangan terjadi sebagai akibat banyaknya unit dari pelanggan yang tidak beroperasi. Pelanggan pada industri ini berusaha melakukan efisiensi biaya pemeliharaan suku cadang dengan melakukan perpanjangan umur suku cadang, atau bahkan membeli suku cadang alternatif non-genuine.

Penghasilan Segmen dari sektor non-tambang juga mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah kebakaran hutan di Sumatera yang menyebabkan kegiatan di sektor kehutanan terganggu, sehingga banyak alat berat berhenti beroperasi. Hal ini berdampak terhadap kebutuhan suku cadang sehingga Penghasilan Perseroan yang berasal dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan juga ikut turun.

Segmen Usaha Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan

Segmen usaha Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan menawarkan layanan pemeliharaan dan perbaikan yang dapat menjaga produk Perseroan yang digunakan pelanggan dapat beroperasi dengan baik dan berumur panjang. Layanan yang ditawarkan Segmen ini mencakup antara lain:• Penjualan produk oli yang dikeluarkan Perseroan

dengan merk “Hexindo oil”.• Layanan ConSite, yaitu layanan real-time monitoring

langsung oleh pelanggan pemilik unit atas seluruh aspek teknis unit melalui software yang dapat diakses pada komputer pribadi pelanggan. Layanan ini memberikan keunggulan, dimana pelanggan pemillik unit dapat me-monitor langsung kondisi unit secara real-time.

• Layanan rekondisi unit (refurbishment) excavator.

The decline of Segment Revenues from the mining sector was because of a considerable number of units not operated by customers. Customers in this industry sought to improve efficiency of maintenance costs of spare parts by extending the life of spare parts, or even by purchasing non-genuine spare parts as an alternative.

Segment Revenues from non-mining sector also decreased. one of the causes was fires in Sumatera that disrupted activities in the forestry sector, making a considerable number of heavy equipment stop operating. This adversely impacted demand for spare parts, making the Company’s revenues from the sales of spare parts and maintenance services also decreased.

Repair and Maintenance Services Business Segment

Repair and Maintenance Services Business Segment offers maintenance and repair services to ensure that the Company’s products used by customers can operate properly and last longer. Services offered by this Segment include:

• Sales of the Company’s lubricant oil under the brand “Hexindo oil”.

• ConSite service, which is a real-time monitoring service for customers to directly monitor all technical aspects of their units through software that can be accessed on their personal computers. This service provides advantages, where customers who own the units are able to directly monitor the condition of their units real-time.

• unit recondition (refurbishment) for excavators.


Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

Penghasilan Bersih dari Segmen usaha Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan di tahun buku 2015, adalah sebesar AS$79,8 juta, sedikit meningkat dibandingkan tahun buku 2014 sebesar AS$78,9 juta. Kontribusi segmen ini terhadap Penghasilan Neto Perseroan juga meningkat menjadi 29% di tahun buku 2015 dari 20% di tahun buku 2014.



dalam/in %


(Full)



(Full)



79.816.749 29 78.874.796 20 0.0 1

Pertumbuhan Penghasilan Segmen ini merupakan hasil dari strategi Perseroan untuk meningkatkan kinerja Segmen ini, antara lain dengan cara sebagai berikut:

• Penawaran promosi paket jasa dan general re-sealing serta overhaul engine untuk unit excavator kelas 10-30 ton;

• Penawaran promosi paket jasa dan komponen utama untuk unit excavator kelas 10-30 ton;

• Penggunaan data dari global e-Service untuk dapat me-monitor langsung kondisi unit pelanggan, mencakup pemeliharaan mesin secara dini; under carriage dengan fokus pada unit dengan travel ratio lebih dari 20%; dan monitoring pada mesin-mesin potensial, yaitu unit yang masih aktif beroperasi namun dalam 2-3 tahun terakhir tidak atau jarang melakukan transaksi dengan Perseroan.

Perseroan akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja segmen ini, khususnya melalui pemberian layanan yang dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

Net Revenues from Repair and Maintenance Services Business Segment in the 2015 financial year was uS$79.8 million, slightly increasing compared to the 2014 financial year amounting to uS$78.9 million. This segment’s contribution to the Company’s Net Revenues Company also increased to 29% in the 2015 financial year from 20% in the 2014 financial year.

The growth of Revenues in this Segment was a result of Company’s strategy to enhance this Segment’s performance by, among others, doing the following:

• offering the promotion of services package and general re-sealing and overhaul engine for 10-30 ton excavators;

• offering the promotion of service package and major components for excavators of 10-30 ton excavators;

• use of data from the global e-Service to directly monitor conditions of customers’ units, which covers engine maintenance at early stage; under carriage focusing on units with above 20% travel ratio; and monitoring of the potential machines, ie units that still actively operate but never or seldom make transactions with the Company in the last 2-3 years.

The Company will continually strive to improve the performance of this segment, especially through delivery of services that can enhance customer satisfaction and loyalty.


Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

ASPEK PEMASARAN MARKETING ASPECT

Komparasi Permintaan Pasar dan Penjualan Perseroan

Perseroan telah menjadi market leader untuk Mini Excavator. Perbandingan antara permintaan pasar dan penjualan Perseroan tergambar pada grafik di bawah ini.

1.6

27

88

3

Hydraulic Excavator (di Atas 6 Ton)

(6-Ton Over)

Rigid Frame Truck

Mini Excavator

FY13

FY13

FY13

FY13

FY13

FY14

FY14

FY14

FY14

FY14

FY15

FY15

FY15

FY15

FY15

8.8

29

6.2

73

3.9

13

2.0

84

23,6%25,9%

22,6%

7 037

5

6.2

73

181

18

4,8%

2,1%

129

137

036

4

40

4

415

96

26,9% 31,9% 33,0%

4 032

8

50

5

1.13

1

6

1,8%

0,8%

Permintaan pasarMarket demand

Penjualan Produk HexindoHexindo product sales

34

137

Produk John Deere (JD Applicable Class Only) John Deere Products (JD Applicable Class Only)

Produk Bell (Articulated Frame Truck) Bell Products (Articulated Frame Truck)

2.1

79

1.5

63

1.13

1

76

3,5%

2,2%

3,8%

Comparison of Market Demand vs Sales of the Company

The Company has been the market leader for Mini Excavators. Comparison of market demand and sales of the Company’s products are illustrated in the charts below:

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

ASPEK PEMASARANMARKETING ASPECT

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, lesunya pasar alat berat di Indonesia disebabkan oleh jatuhnya harga komoditas, perlambatan perekonomian global dan nasional, serta beberapa peristiwa dari faktor eksternal Perseroan yang memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja operasional dan bisnis Perseroan.

Seperti yang tergambarkan pada bagan di atas, permintaan pasar dan penjualan Perseroan untuk Hydraulic Excavator di atas 6 ton, Rigid Frame Truck dan Produk Bell (Articulated

Frame Truck) masih mengalami penurunan. Sementara itu, permintaan pasar dan penjualan Perseroan untuk Mini

Excavator mengalami kenaikan sedangkan untuk Wheel

Loader, permintaan pasar menurun akan tetapi penjualan Perseroan mengalami peningkatan. Peningkatan penjualan Perseroan ini karena meningkatnya kebutuhan untuk sektor konstruksi/infrastruktur, yang disertai fokus Perseroan pada strategi untuk mempertahankan posisi Perseroan sebagai market leader untuk Mini Excavator.meningkatkan pangsa pasar untuk Wheel Loader. Meski permintaan pasar menurun, Perseroan mengalami peningkatan dalam penjualan produk-produk John Deere (JD) karena dilaksanakannya sales campaign untuk menghabiskan Long

Inventory Stock Unit, khususnya untuk produk-produk JD.

Komposisi Penjualan berdasarkan Sektor Industri

Komposisi penjualan unit Perseroan berdasarkan sektor industri dapat disajikan dalam grafik dan tabel sebagai berikut:

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

275

17%

22%

31%34% 33%

36%

29%

524

954

1018

756

645

321

Agro Sales Composition Forestry Sales Composition

41%33% 25% 26%

24% 26%

15%

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

652

777

758

768

564

466

164

Sales by SectorSales Volume

As described previously, the weakening of heavy equipment market in Indonesia was caused by the fall of commodity prices, anemic movements of global and national economies, and also the external factors significantly impacting performance of the Company’s operations and business.

As illustrated in the charts above, market demands and the Company’s sales for over-6 ton Hydraulic Excavators, Rigid Frame Truck and Bell Product (Articulated Frame Truck) remain subdued. on the other side, market demand and the Company’s sales for Mini Excavators were lifted, whilst for Wheel Loader, market demand was down but the Company’s sales rose. This hike in sales was due to the growing needs of the construction/infrastructure sector, coupled with the Company’s focus on the strategy to maintain its position as the market leader for Mini Excavators and increase market share for Wheel Loaders. Despite a decrease in market demand, the Company’s sales for John Deere (JD) products increased as a result of its sales campaign for the clearance of its Long Inventory Stock units especially JD products.

Sales by Industry Sector

Composition of sales of the Company’s units by industry sector is presented in the charts and table below:

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

By referring to the above charts and table, we can conclude that:• Despite a 8% decrease in the the number of units

sold to the construction sector, contribution of the Company’s unit sales to the sector in the 2015 financial year was higher, reaching 44% from 29% in the preceding financial year. This was inline with the Company’s focus on infrastructure projects and efforts to maintain its position as the market leader of mini excavators and increase its market share for wheel loader used for construction activities.


Construstion Sales Composition

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

306

424

442

553

532

518

477

18%14%

19% 23% 29%44%

Mining Sales Composition

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

355

614

930

647

454

186

134

22%26%

30%

22%20%

12%10%

Penjualan Unit berdasarkan Sektor IndustriUnit Sales by Industry Sector

Sektor IndustriIndustry Sector

2015 2014 Kenaikan (Pe-

nurunan) dalam %Increase

(Decrease) in %

Jumlah Penjualan (unit)

Total Sales (units)

Kontribusi terha-dap Jumlah Pen-

jualan Unit (%)Contribution to the Number of Unit Sales (%)

Jumlah Penjualan (unit)

Total Sales (units)

Kontribusi terhadap Jumlah Penjualan

Unit (%)Contribution to the

Number of Unit Sales (%)

KonstruksiConstruction 477 44% 518 29% (8)

PertanianAgriculture 321 29% 645 36% (50)

PerhutananForestry 164 15% 466 26% (65)

MiningPertambangan 134 12% 186 10% (28)

Total 1,096 100% 1,815 100%

Berdasarkan grafik dan tabel tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa:• Meskipun jumlah unit yang terjual ke sektor konstruksi

mengalami penurunan sebesar 8%, kontribusi penjualan unit alat berat Perseroan ke sektor tersebut meningkat di tahun buku 2015 menjadi sebesar 44% dari 29% di tahun buku sebelumnya. Hal ini sejalan dengan fokus Perseroan pada proyek-proyek infrastruktur dan upaya Perseroan untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader untuk mini excavator dan meningkatkan pangsa pasar untuk Wheel Loader yang digunakan untuk kegiatan konstruksi.

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

• Meski memberikan kontribusi terhadap penjualan unit alat berat Perseroan sebesar 29% di tahun buku 2015, setelah mengalami puncaknya di tahun buku 2012 dengan menyumbangkan 34% dari total penjualan unit Perseroan, jumlah unit yang terjual ke sektor pertanian terus mengalami penurunan dan menurun secara signifikan sebesar 50% di tahun buku 2015. Penurunan tersebut utamanya disebabkan adanya penurunan harga komoditi CPo yang sampai saat ini belum menunjukan kenaikan yang cukup signifikan.

• Jumlah unit yang terjual ke sektor perhutanan mengalami penurunan yang signifikan sebesar 65%; kontribusi penjualan unit alat berat Perseroan ke sektor ini juga menurun di tahun buku 2015 menjadi sebesar 15% dari 26% di tahun buku 2014. Penurunan ini terutama disebabkan adanya kebakaran hutan yang terjadi di tahun 2015 dan penyebab lainnya yaitu berkurangnya pekerjaan pembukaan lahan yang dikarenakan tidak adanya lagi izin untuk pembukaan lahan baru dari pemerintah.

• Penjualan unit Perseroan ke sektor pertambangan masih mengalami pelemahan, dimana jumlah unit yang terjual ke sektor ini di tahun buku 2015 menurun 28% meskipun kontribusi terhadap total penjualan unit Perseroan sedikit meningkat yakni sebesar 12% jika dibandingkan tahun buku 2014 yaitu hanya sebesar 10%. Peningkatan ini disebabkan adanya peningkatan permintaan yang berasal dari pertambangan pasir akibat adanya peningkatan permintaan disektor konstruksi.

• Despite its 29% contribution to the Company’s unit sales in the 2015 financial year, after reaching its peak in the 2012 financial year by contributing 34% to the Company’s unit sales, the number of units sold to the agriculture sector was in a downward trend and significantly decreased by 50% in the 2015 financial year. The decrease was mainly due to the weakening price of CPo commodity that still failed to show significant recovery.

• The number of units sold to the forestry sector dropped significantly by 65%; contribution of the Company’s unit sales to this sector was also down to 15% in the 2015 financial year from 26% in the 2014 financial year. The decrease was mainly due to the fires in 2015 and the reduced land clearing activities due to no issuance of new permit for land clearing.

• The Company still bore witness to the downturn of unit sales to the mining sector, where total units sold to this sector in the 2015 financial year decreased by 28%, despite the 12% increase in the contribution to the Company’s unit sales from this sector compared with 10% in the 2014 financial year. The increase was attributable to the increase from sand mining due to the growing demand from the construction sector.


Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW

Tinjauan keuangan di bawah ini harus dibaca bersama dengan Laporan keuangan tanggal 31 Maret 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut PT Hexindo Adiperkasa Tbk yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member of Ernst & young global Limited), yang melalui surat No. RPC-2190/PSS/2016 tanggal 27 Juni 2016 telah memberikan opini bahwa laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Hexindo Adiperkasa Tbk, kinerja keuangan serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Maret 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan atas PSAK No. 24 (Revisi 2013) efektif 1 April 2015.

Laporan Laba (Rugi)Income Statement

Dalam AS$ (Penuh)In uS$ (Full)


Tahun BukuFinancial Year

Perbandingan Komparatif 2 Tahun (%)Comparison with Last Year (%)

2015 2014

Penghasilan NetoNet Revenues 275.437.463 392.670.342 (29,9)

Beban Pokok PenghasilanCost of Revenues 227.275.838 323.938.133 (29,8)

Laba BrutoGross Profit 48.161.625 68.732.209 (29,9)

Beban UsahaOperating Expenses 33.967.273 38.604.837 (12,0)

Laba UsahaOperating Income 10.067.698 26.241.558 (61,6)

Laba Tahun BerjalanIncome For The Year 7.514.289 19.351.970 (61,2)

Laba Per SahamEarnings Per Share 0,01 0,02 (50,0)

The financial overview below should be read in conjunction with the Financial statements as of March 31, 2016 and for the year then ended as audited by Public Accountants Firm Purwantono, Sungkoro & Surja (a member of Ernst & young global Limited), who has given an opinion in the Letter No. RPC-2190/PSS/2016 dated June 27, 2016 that the financial statements presented fairly, in all material respects, the financial position of PT Hexindo Adiperkasa Tbk, and their financial performance and cash flows for the year then ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Certain accounts in the said financial statements as of March 31, 2015 and for the year then ended, have been restated in connection with the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) effective April 1, 2015.

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

TINJAUAN KEUANGANFINANCIAL REVIEW

Penghasilan Netountuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2016 Perseroan berhasil membukukan Penghasilan Neto sebesar AS$275,4 juta yaitu turun 30% dibandingkan dengan tahun buku yang berakhir 31 Maret 2015. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global sejak tahun 2012 masih berlanjut di tahun 2015 ini yang ditandai dengan turunnya harga komoditas tambang seperti minyak dan batu bara telah memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Depresiasi nilai tukar rupiah menyebabkan para investor lebih memilih menunggu dalam mengambil keputusan investasi. Semua ini telah berdampak terhadap permintaan alat berat sehingga permintaan alat berat jenis Excavator turun dari 6.273 unit untuk periode tahun buku 2014 menjadi 3.913 unit pada periode tahun buku 2015. Disamping itu terdapat penurunan alat berat merek Hitachi yang beroperasi pada sektor Mining karena volume produksi yang dibatasi. Kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera telah memberikan dampak terhadap kebutuhan alat berat dan akhirnya banyak alat berat yang berhenti beroperasi. Hal ini berdampak terhadap kebutuhan suku cadang sehingga Penghasilan Perseroan yang berasal dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan juga ikut turun.

Kinerja per segmen bisnis Perseroan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Penghasilan NetoNet RevenuesDalam AS$ (Penuh)

In uS$ (Full)



dalam/in %Jumlah dalam AS$ (Penuh)

Total in US$ (Full)

Kontribusi (%)

Contribution (%)

Jumlah dalam AS$ (Penuh)

Total in US$ (Full)

Kontribusi (%)

Contribution (%)


121,613,760 44 216,796,400 55 (44)

Jasa pemeliharaan dan perbaikan Repairs and maintenance services

79,816,749 29 78,874,796 20 1.2

Penjualan suku cadangSales of spare parts 74,006,954 27 96,999,146 25 (24)

Total Penjualan BersihTotal Net Revenues 275,437,463 100 392,670,342 100 (30)

Net RevenuesFor the financial year ending March 31, 2016, the Company recorded Net Revenues of uS$275.4 million, a decrease by 30% compared to the financial year ending March 31, 2015. The global economic slowdown since 2012 that still continued in 2015, marked with decreases in prices of mining commodities such as oil and coal, has impacted Indonesia’s economic growth. Rupiah depreciation prompted investors to choose to wait in making investment decisions. All these impacted demand for heavy equipment, making the demand for heavy equipment of excavator type fall from 6,273 units in the 2014 financial year to 3,913 units in the 2015 financial year. In addition, there was a decrease in heavy equipment of Hitachi brand operating in the Mining sector due to restricted production volume. Fires in Sumatera adversely affected the demand for heavy equipment and forced a considerable number of heavy equipment stopped operating. This adversely impacted demand for spare parts, making the Company’s revenues from the sales of spare parts and maintenance services also decreased.

The performance of each business segment in the Company is detailed below:

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari penghasilan neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015.

Beban Pokok Penghasilan untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2016 Perseroan berhasil menekan Beban Pokok Penghasilan menjadi sebesar AS$227,3 juta yaitu turun 30% dibandingkan dengan tahun buku yang berakhir 31 Maret 2015 sebesar AS$323,9 juta.

Laba BrutoLaba Kotor Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2016 adalah sebesar AS$48,2 juta atau turun 30% bila dibandingkan dengan Laba Kotor pada tahun buku yang berakhir 31 Maret 2015. Bila dilihat dari sisi rasio Laba Kotor terhadap Penghasilan maka untuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 Perseroan berhasil mempertahankan rasio Laba Kotor sebesar 17,5%.

Beban Usahauntuk periode yang berakhir 31 Maret 2016 Perseroan berhasil melakukan efisiensi sehingga Beban Penjualan serta Beban umum dan Administrasi turun sebesar 12% bila dibandingkan dengan tahun buku yang berakhir 31 Maret 2015.

Laba UsahaLaba usaha Perseroan sebesar AS$10,5 juta pada periode yang berakhir 31 Maret 2016 adalah turun 62% dari periode sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh penururan Penghasilan bersih dan Laba Kotor Perseroan lebih besar dari pada penurunan Beban umum dan Administrasi yang merupakan beban tetap Perseroan.

Laba Tahun BerjalanLaba Tahun Berjalan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2016 adalah AS$7,5 juta adalah turun 62% dibandingkan tahun buku yang berakhir 31 Maret 2015 yaitu AS$19,4 juta.

There were no sales to any customer that represent more than 10% of net revenues for the years ending March 31, 2016 and 2015.

Cost of RevenuesFor the financial year ending March 31, 2016, the Company managed to cut Cost of Revenues to become uS$227.3 million, a decrease by 30% compared to the financial year ending March 31, 2015 amounting to uS$323.9 million.

Gross Profitgross Profit for the financial year ending March 31, 2016 was uS$48.2 million or decreased by 30% compared with the gross profit in the financial year ending March 31, 2015. In terms of the ratio of gross Profit to Revenues, for the period ending March 31, 2016, the Company managed to maintain gross Profit ratio at 17.5%.

Operating ExpensesIn the period ending March 31, 2016 the Company managed to do efficiency, making Selling Expenses and general and Administrative Expenses decrease by 12% compared to the financial year ending March 31, 2015.

Operating ProfitThe Company’s operating Profit in the period ending March 31, 2016 was uS$10.5 million, a 62% decrease from the previous period. The decrease was because decreases of the Company’s Net Revenues and gross Profit were higher than the decrease of Selling Expenses and general and Administrative Expenses, the Company’s fixed expensed.

Income For The YearIncome for the financial year ending March 31, 2016 was uS$7.5 million, which was down 62% compared to the financial year ending March 31, 2015 amounting to uS$19.4 million.


Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

Laba per SahamKarena Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2016 mengalami penurunan maka laba per saham juga turun dari AS$0,02 per saham pada tahun buku yang berakhir 31 Maret 2015 menjadi AS$0,01 per saham untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2016.

Laporan Posisi KeuanganStatement of Financial Position

Dalam AS$ (Penuh)In uS$ (Full)


Tahun BukuFinancial Year Perbandingan Komparatif 2 Tahun (%)

Comparison with Last Year (%)2015 2014

Aset LancarCurrent Assets 230.738.541 326.764.342 (29,4)

Aset Tidak LancarNon-Current Assets 50.866.442 51.938.985 (2,1)

Total AsetTotal Assets 281.604.983 378.703.327 (25,6)

Liabilitas Jangka PendekCurrent Liabilities 43.199.872 142.448.475 (69,7)

Liabilitas Jangka PanjangNon-Current Liabilities 9.689.179 8.150.055 18,9

Total LiabilitasTotal Liabilities 52.889.051 150.598.530 (64,9)

Total EkuitasTotal Equity 228.715.932 228.104.797 0,3

Aset, Liabilitas dan EkuitasJumlah Aset Perseroan per tanggal 31 Maret 2016 adalah AS$281,6 juta, turun sebesar AS$97,0 juta atau 26% dari posisi tanggal 31 Maret 2015 yaitu sebesar AS$378,7 juta. Penurunan Aset terutama Persediaan alat berat dan suku cadang sebesar AS$85,5 juta karena terjual. Saldo Piutang usaha juga turun dari AS$110,4 juta menjadi AS$58,6 juta pada posisi 31 Maret 2016. Keberhasilan Perseroan dalam menurunkan inventory dan menurunkan Piutang usaha telah memberikan dampak positif terhadap kenaikan cash

flow sehingga Perseroan berhasil melunasi semua Hutang Bank dan menurunkan Hutang usaha. Selain dari pada itu saldo Cash dan Bank Perseroan juga naik dari AS$9,9 juta menjadi AS$53,7 juta.

Earnings per ShareDue to the decrease of Net Income for the financial year ending March 31, 2016, the Company’s earnings per share also dropped from uS$0.02 per share in the financial year ending March 31, 2015 to uS$0.01 per share for the financial year ending March 31, 2016.

Assets, Liabilities and EquityTotal Assets of the Company as of March 31, 2016 amounted to uS$281.6 million, a decrease by uS$97.0 million or 26% from uS$378.7 million as of March 31, 2015. This decrease was particularly because the inventories of heavy equipment and spare parts of uS$85.5 million were sold out. As a result, the balance of Trade Receivable also decreased from uS$110.4 million to uS$58.6 million as of March 31, 2016. The Company’s success in reducing inventories and Trade Receivable positively impacted on the increase in cash flow so that the Company managed to pay-off all Bank Loans and Trade Payables. Additionally, the Company’s Cash and Bank balance rose from uS$9.9 million to uS$53.7 million.


Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

Penurunan Aset Lancar Perseroan dari AS$326,8 juta manjadi AS$230,7 yaitu sebesar AS$96,0 atau 29% diikuti pula oleh penurunan Liabilitas Jangka Pendek dari AS$142,4 juta menjadi AS$43,2 juta yaitu turun sebesar AS$99,2 juta atau 70%. Ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kondisi Perseroan menjadi lebih baik. Total Ekuitas Perseroan meningkat dari AS$228,1 juta pada tanggal 31 Maret 2015 menjadi AS$228,7 juta pada tanggal 31 Maret 2016. Kenaikan Ekuitas sebesar AS$0,6 juta atau 0,3% berasal dari Laba Tahun Berjalan yang mencapai sebesar AS$7,5 juta dan dikurangi dengan pembayaran Dividen sebesar AS$6,7 juta atas Laba Bersih Tahun 2014 yang dibayarkan pada tahun 2015.

Likuiditas dan SolvabilitasRasio Aset Lancar Perseroan meningkat 230% yaitu dari 2,3 kali pada akhir 31 Maret 2015 menjadi 5,3 kali pada akhir 31 Maret 2016. Peningkatan rasio ini disebabkan menurunnya saldo Persediaan karena terjual, dan turunnya saldo piutang dagang karena tertagih sehingga dapat digunakan untuk membayar seluruh Pinjaman Bank

Rasio Likuiditas Perseroan juga meningkat 300% yaitu dari 0,9 kali pada tanggal 31 Maret 2015 menjadi 2,7 kali pada tanggal 31 Maret 2016.

Pelunasan Pinjaman Bank telah memberikan dampak positif terhadap Rasio Total Hutang terhadap Ekuitas, sehingga rasio Hutang terhadap Equitas turun dari 65% pada tanggal 31 Maret 2015 menjadi 23% pada tanggal 31 Maret 2016. Demikian juga rasio Total Hutang terhadap Total Aset semakin membaik, yaitu turun dari 39% pada tanggal 31 Maret 2015 menjadi 15% pada tanggal 31 Maret 2016. Secara keseluruhan, walaupun kinerja penjualan dan laba perseroan mengalami perlambatan tetapi terdapat perbaikan yang sangat baik pada kondisi Perseroan.

Struktur Modal dan Pengelolaan Modal

Kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 berdasarkan laporan PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

The Company’s Current Assets dropped by uS$96.0 million or 29% from uS$326.8 million to uS$ 230.7 million. Subsequently, Current Liabilities also decreased by uS$99.2 million or 70% from uS$142.4 million to uS$43.2 million. This shows that the Company’s condition was improved.

The Company’s Total Equity increased from uS$228.1 million as of March 31, 2015 to uS$228.7 million as of March 31, 2016. This increase in Equity by uS$0.6 million or 0.3% was derived from Income For The year that reached uS$7.5 million and was reduced by the dividend payment of uS$6.7 million of the 2014 Net Income paid in 2015.

Liquidity and Solvency The Company’s Current Assets Ratio increased by 230% from 2.3X as of March 31, 2015 to 5.3X as of March 31, 2015. The increase in this ratio was due to the declining balance of inventories due to the selling out of the inventories, and the decline in the balance of trade receivables, making the Company able to repay all its Bank Loans. The Company’s Liquidity Ratio also increased by 300% from 0.9X as of March 31, 2015 to 2.7X as of March 31, 2016.

Repayment of Bank Loans had a positive impact on the decrease in Debt-to Equity Ratio (DER) from 65% as of March 31, 2015 to 23% as of March 31, 2015. Likewise, Debt-to-Assets Ratio also improved, down from 39% as of March 31, 2015 to 15% at March 31, 2016. overall, despite the slowdown of the Company’s sales and profit, the Company’s condition was much improved.

Capital Structure and Capital Management

The Company’s share ownership as of March 31, 2016 and 2015 based on the report from PT Sirca Datapro Perdana, the Share Registrar was as follows:


Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

Struktur ModalCapital Structure

31 Maret 2016/March 31, 2016

Pemegang SahamShareholders

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh

Number of Shares Issued and Fully Paid

Jumlah (BerdasarkanNilai Nominal)

Amount (Based on Par Value)

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership

Hitachi Construction Machinery Co. Ltd. (Jepang / Japan) 408.180.000 Rp 40.818.000.000 48,59%

Itochu Corporation (Jepang / Japan) 210.400.000 Rp 21.040.000.000 25,05%

Hitachi Construction Machin-ery Asia and Pacific Pte. Ltd. (Singapura/Singapore)

42.620.000 Rp 4.262.000.000 5,07%

JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds 56.462.800 Rp 5.646.280.000 6,72%

Masyarakat Lainnya (masing-masing di bawah 5%)Others Public (each below 5%)

122.337.200 Rp 12.233.720.000 14,57%

Total 840.000.000 Rp 84.000.000.000 100,00%

Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Modal meliputi modal saham, tambahan modal disetor - neto dan saldo laba.

Selain itu, Perseroan dipersyaratkan oleh undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan dan mempertahankan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2016 Perseroan telah memenuhi ketentuan ini.

Persyaratan permodalan eksternal tersebut diputuskan oleh Perusahaan pada Rapat umum Pemegang Saham Tahunan.

Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pengelolaan modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2016 dan 2015.

Capital ManagementThe primary objective of the Company’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value. Capital includes share capital, additional paid-in capital - net and retained earnings.

In addition, the Company is also required by Corporate Law No. 40 effective August 16, 2007 to contribute and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. As of March 31, 2016 the Company has already complied with the said regulation.

This externally imposed capital requirement is resolved by the Company at the Annual general Shareholders’ Meeting.

The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. No changes were made in the objectives, policies or processes for managing capital for the years ending March 31, 2016 and 2015.


Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

Kebijakan DividenKebijakan Dividen Perseroan sebagaimana tertuang dalam prospektus terakhir Perseroan, yakni prospektus rights issue yang terbit pada 1 Juli 1998, bahwa Perseroan memiliki komitmen untuk membagikan Dividen tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya Dividen yang dibayarkan tergantung dari Laba Perseroan dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RuPS untuk menentukan hal-hal lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Disebutkan juga bahwa besarnya Dividen tunai terhitung dari Laba Bersih setelah Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut:

Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan Net Income After Income Tax Dividen Tunai

Cash Dividend

1 Sampai dengan Rp20.000.000.000Up to IDR20,000,000,000 20%-30%

2 Lebih dari Rp20.000.000.000Above IDR20,000,000,000 31%-40%

Berdasarkan berita acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 2 September 2014, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., No. 1 pada tanggal yang sama, para pemegang saham setuju untuk membagikan dividen kas sebesar AS$7.644.000 yang berasal dari laba neto tahun 2013 atau sebesar AS$0,0091 per saham dan pembentukan cadangan umum dari saldo laba sebesar AS$29.577. Pembayaran dividen kas kepada para pemegang saham dilakukan pada bulan oktober 2014.

Berdasarkan berita acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 17 September 2015, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., No. 75 pada tanggal yang sama, para pemegang saham setuju untuk membagikan dividen kas sebesar AS$6.720.000 yang berasal dari laba neto tahun 2014 atau sebesar AS$0,0080 per saham.

Dividend PolicyThe Company’s Dividend Policy specified in the last prospectus of the Company, i.e. Rights Issue Prospectus published on 1 July 1998, provides that the Company has a commitment to distribute cash dividend at least once a year. The amount of dividend paid depends on the income of the Company by taking into account the soundness of the Company and without prejudice to the right of the general Meeting of Shareholders to determine other matters in accordance with the provisions of the Articles of Association. The prospectus also described that the amount of cash dividend calculated from Net Income after Income Tax was as follows:

In accordance with the minutes of the Annual Shareholders’ Meeting of the Company held on September 2, 2014, which were notarized by Deed No. 1 on the same date of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., the shareholders resolved to declare cash dividends totaling uS$7,644,000 from the net income for the year 2013 or uS$0.0091 per share and to appropriate for general reserve from retained earnings amounting to uS$29,577. The cash dividends were fully paid to the shareholders in october 2014.

In accordance with the minutes of the Annual Shareholders’ Meeting of the Company held on September 17, 2015, which were notarized by Deed No. 75 on the same date of Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., the shareholders resolved to declare cash dividends totaling uS$6,720,000 from the net income for the year 2014 or uS$0.0080 per share.


Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

Pembagian dan pembayaran Dividen selama 4 (empat) tahun terakhir, yaitu tahun buku 2011 hingga 2014 sebagai berikut:

Tahun BukuFinancial

Year

Laba Bersih(AS$ – ribu)Net Income

(US$ Thousand)

Tanggal PembayaranPayment Date

Dividen Kas yang Dibagikan

(AS$ – ribu)Distributed Cash

Dividend(US$ Thousand)

Dividen per Lembar Saham

(AS$)Dividend per Share (US$)

Rasio Pembagian Dividen

Dividend Distribution Ratio

2010 43.108 17 Oktober 2011 12.180 0,01450 28,3%

2011 72.229 31 Oktober 2012 32.508 0,03870 45,0%

2012 63.785 8 November 2013 22.344 0,02660 35,0%

2013 21.920 10 Oktober 2014 7.644 0,0091 35,0%

2014 19.152 21 Oktober 2015 6.720 0,0080 35,0%

Perubahan dalam Kebijakan AkuntansiKebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perseroan adalah selaras bagi periode yang dicakup oleh laporan keuangan. Perseroan telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2015, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Perseroan sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Perseroan dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan, yaitu:

• PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”

• PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”• PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”• PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”• PSAK No. 68 (2013), “Pengukuran Nilai Wajar”

Dividend distribution and payment for the last 4 (four) years from the 2011 financial year to the 2014 financial year are as follows:

Changes in the Accounting PrinciplesThe accounting policies adopted by the Company are consistently applied for the years covered by the financial statements. The Company has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2015, including the following new and revised accounting standards that are considered relevant to the Company and therefore affect the financial position and/or performance of the Company and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the financial statements, namely:

• PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”

• PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”• PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Tax”• PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”• PSAK No. 68 (2013), “Fair Value Measurements”


Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

RENCANA STRATEGIS TAHUN BUKU 2016 STRATEGIC PLANS FOR THE 2016 FINANCIAL YEAR

Tahun 2016/2017 diproyeksi masih akan menjadi periode yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia; nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS diperkirakan belum akan pulih secara signifikan, yaitu sekitar Rp13.000/Dolar AS. Industri alat berat diperkirakan belum akan mengalami banyak perbaikan pada tahun buku 2016.

Namun demikian, terdapat beberapa faktor yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi di tahun 2016/2017, yang pada gilirannya diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja Perseroan di tahun buku 2016. Faktor-faktor tersebut antara lain:• Paket kebijakan ekonomi yang memiliki visi

pertumbuhan jangka panjang;• Paket-paket pembangunan infrastruktur yang masif,

2016/2017 is projected to remain the period filled with challenges for Indonesia’s economy; Rupiah exchange rate against uS Dollar is still predicted not to recover significantly, which is around Rp13,000/uS$. Heavy equipment industry is expected not improving much during the 2016 Financial year.

However, there are several factors that can sustain economic growth in 2016/2017, which in turn will enhance the Company’s performance in the 2016 financial year. These factors include among others:

• The package of economic policies that have a vision for long-term growth;

• The package for massive infrastructure development,

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

RENCANA STRATEGIS TAHUN BUKU 2016STRATEGIC PLANS FOR THE 2016 FINANCIAL YEAR

baik menggunakan modal dalam negeri maupun luar negeri yang akan dapat meningkatkan belanja Pemerintah ke sektor yang lebih produktif dan banyak menopang pertumbuhan ekonomi; dan

• Kondisi politik yang nampaknya sudah mulai lebih stabil.

Dalam rangka mempertahankan kinerja Perseroan di tahun buku 2016, Perseroan akan melanjutkan Roadmap Strategi yang telah diprakarsai di tahun buku 2015, yang mencakup rencana strategis sebagai berikut:

Segmen usaha Penjualan dan Penyewaan Alat Berat

1. Memperkuat pangsa pasar di alat berat, dengan fokus khusus pada proyek-proyek infrastruktur.

2. Memperkuat posisi Perseroan melalui perluasan cakupan penjualan dengan meraih pasar pesaing.

3. Menghabiskan stok yang sudah lama (Long Inventory

Stocks Unit).4. Melaksanakan program “one sales representative

project”, yaitu seorang sales representative dapat menjual unit alat-alat berat, suku cadang dan jasa pemeliharaan dan perbaikan.

Segmen usaha Penjualan Suku Cadang dan Segmen usaha Jasa Pemeliharaan dan Perbaikan

1. Mempererat kerjasama dengan pelanggan-pelanggan di sektor pertambangan, Perseroan akan memperkuat dan mengembangkan kemitraan-kemitraan baru dengan kontraktor dan pemegang konsensi tambang untuk membuat paket-paket rekondisi (refurbishment).

2. Meningkatkan penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan dan perbaikan melalui Site Support

Program dan Maintenance Service Program.3. Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui ConSite

Promotion Program yang memudahkan pelanggan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi operasional alat berat.

4. optimalisasi persediaan suku cadang.5. Melakukan berbagai kampanye promosi untuk

komponen di alat-alat berat pertambangan, minyak pelumas dan Hitachi gET (Ground Engaging Tools).

either using domestic capital or foreign capital will increase government spending in more productive sectors and sustain economic growth; and

• Political conditions that seem to become more stable.

With a view to maintain its performance in the 2016 financial year, the Company will continue the Strategy Roadmap initiated in the 2015 financial year consisting of the following strategic plans:

Sales and Rental of Heavy Equipment Business Segment

1. Strengthening our market share in heavy equipment, with a specific focus on infrastructure projects.

2. Maintaining the Company’s position through sales coverage expansion by capturing the competitors’ markets.

3. Clearance of Long Inventory Stock units.

4. Conducting “one sales representative project”, in which a sales representative can sell heavy equipment units, spare parts as well as maintenance and repair services.

Sales of Spare Parts Business Segment and Repair and Maintenance Services Business Segment

1. To strengthen cooperation with customers in the mining sector, the Company will enhance and develop new partnerships with mining contractors and concessions holders to arrange refurbishment packages.

2. Increasing sales of spare parts and maintenance and repair services through Site Support Program and Maintenance Service Program.

3. Enhancing Customer Satisfaction through ConSite Promotion Program to enable customers to get information on operational conditions of heavy equipment.

4. optimization of spare parts inventory.5. Conducting various promotional campaigns for mining

machineries, lubricant oil and Hitachi gET (ground Engaging Tools).

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES

Persaingan dan dinamika industri alat-alat berat yang kian kompetitif mendorong Hexindo untuk terus meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (“SDM”) sebagai aset terdepan Perseroan dalam merealisasikan pertumbuhan bisnis.

Strategi Pengembangan SDMKemampuan dan komitmen Perseroan untuk melakukan penanganan secara serius terhadap pengembangan SDM menjadi modal pertumbuhan penting yang akan mendukung Perseroan dapat tumbuh maju secara berkesinambungan. Perseroan telah memiliki sistem pengembangan SDM terencana yang sejalan dengan rencana pengembangan Perseroan hingga beberapa tahun kedepan.

Dalam meningkatkan nilai tambah SDM sebagai aset Perseroan, Hexindo menerapkan strategi sebagai berikut:1. Membangun tenaga kerja yang kompeten dan dinamis

yang tanggap dalam merespons perubahan industri dengan tetap efisien, efektif serta tetap memberikan hasil yang optimal, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

2. Mendorong kinerja dan hasil pencapaian yang diselaraskan dengan strategi manajemen kinerja sesuai dengan sasaran strategis Perseroan, dimana hasil dan upaya pencapaian akan diapreasiasi dan dinilai secara transparan dan objektif.

3. Menghadirkan kualitas layanan SDM yang profesional dengan pemanfaatan kemajuan teknologi sehingga mendukung operasional Perseroan maupun efisiensi biaya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebutuhan bisnis.

4. Menerapkan proses pelatihan yang sistematik sehingga terbentuk budaya belajar dalam organisasi. Melalui pembangunan SDM yang semakin berkualitas, diharapkan Perseroan dapat secara terus menerus menciptakan perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkesinambungan.

The competition and dynamics in the increasingly competitive heavy equipment industry have encouraged Hexindo to continuosly enhance its Human Resources (“HR”) as the leading asset in pursue of its business growth.

HR Development StrategyThe Company’s capacity of and commitment to seriously taking care of HR development is a vital capital of the Company’s sustainable growth. The Company has in place HR development strategy planned in accordance with the Company’s development plan for the the next several years.

In increasing HR added value as the Company’s asset, Hexindo has applied the following strategies:1. Create competent and dynamic employees who can

quickly respond to changes in the industry while at the same time remaining efficient, effective and delivering optimal results, most notably in dealing with ASEAN Economic Community.

2. Encouraging performance and achievements that are aligned with the performance management stategy, where results and achievement efforts will be rewarded and assessed transparently and objectively.

3. Deliver quality services of professional HR by making use of the technology advancement with a view to support the Company’s operations and cost efficiency inline with the prevailing regulations and business requirements.

4. Implement a systematic training process so as to build a learning culture in the Company. By building more qualified HR, it is expected that the Company can continuously make improvements and enhance its performance.

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

HR ProfileHexindo has the supports from management and staff working in the Head office, Main Branches and Project offices. The number of employees of the Company as of March 31, 2016 was 1,632 persons or decreased by 6.53% or 114 persons over 1,746 employees as of March 31, 2015. The decrease in the number of employees was attributable to a decrease in the Company’s activities due to the weakening of the heavy equipment market, where the mining sector was the most adversely impacted.

The lackluster coal business was one of the factors leading to a decrease in the number of employees, due to the fact that some projects in Kalimantan were closed by the project owners, which forced the Company to layoff employees in a way to reduce the Company’s expenses.

The Company’s employee composition by organizational level, educational level, position, employment status and gender is as follows:

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES

Profil SDMHexindo didukung oleh jajaran manajemen dan pegawai yang bekerja di Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Proyek. Total karyawan Perseroan per 31 Maret 2016 tercatat mencapai 1.632 orang, atau mengalami penurunan sebesar 6,53% atau sebanyak 114 orang dari 1.746 karyawan per 31 Maret 2015. Penurunan jumlah karyawan ini didorong oleh menurunnya aktivitas Perseroan yang disebabkan pelemahan pasar alat berat, dimana sektor pertambangan paling terkena imbasnya.

Lesunya bisnis komoditas batu bara merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya jumlah Karyawan karena, dalam hal ini, beberapa proyek di Kalimantan terpaksa ditutup oleh pemilik proyek, yang memberikan dampak kepada Perseroan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja dengan tujuan agar dapat mengurangi beban Perseroan.

Jumlah KaryawanTotal Employees

1632

1746

1659

FY2013 FY2014 FY2015

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan level organisasi, tingkat pendidikan, jabatan, status kepegawaian dan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

Komposisi Karyawan Berdasarkan PendidikanEmployee Composition by Education

2015 2014

S3 Doctorate Degree - -

S2 Master’s Degree 14 14

S1 Bachelor’s Degree 329 321

D3 3-Year Diploma 182 179



SMA – SMK Senior High – Vocational School 1089 1214

SMP Junior High 2 2

Jumlah Total 1.632 1.746

Komposisi Karyawan Berdasarkan LevelEmployee Composition by Level

2015 2014

Staff 1.333 1.363

Unit Head 78 111

Section Head 116 137

Department Head 79 104

Division Head 28 31


Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian*Employee Composition by Employment Status*

2015 2014

Permanen Permanent 1.575 1.604

Kontrak Contract 57 142


*Tidak termasuk karyawan outsourcing*Excluding outsourced employees

Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaEmployee Composition by Age

2015 2014

< 20 41 102

21 – 30 721 782

31 – 40 556 544

41 – 50 266 266

> 50 48 52


Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

Komposisi Karyawan Berdasarkan GenderEmployee Composition by Gender

2015 2014

Laki-lakiMale 1.473 1.582

PerempuanFemale 159 164

JumlahTotal 1.632 1.746

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitasuntuk memenuhi kualifikasi SDM yang sesuai dan mendukung pertumbuhan bisnis, ditahun 2015 Perseroan telah melakukan berbagai materi pelatihan yang diselenggarakan pada level manajer, kepala seksi, kepala unit, teknisi, staf hingga karyawan baru.

Pelatihan SDM Perseroan selama tahun 2015 meliputi:1. Pelatihan Managerial yang termasuk dalam

Hexindo Middle Management Program (HMMP), terdiri dari: teknik presentasi, FINoN dan leadership. Disamping HMMP, pelatihan bidang manajerial juga menyelenggarakan Hexindo Basic Management Program II (HBMP II) yang meliputi pelatihan Planning,

Organizing, Actuating dan Controling (PoAC).

2. Pelatihan Non-Technical, antara lain meliputi: - berbagai pelatihan terkait keselamatan kerja,

kesehatan dan lingkungan (K3L); - pelatihan sertifikasi K3L; - kemampuan berkomunikasi; - pelatihan pra-pensiun untuk karyawan yang telah

berusia di atas 50 tahun; - sosialisasi dan pelatihan mengenai kepatuhan dan

regulasi yang diselenggarakan oleh Divisi Corporate

Secretary dan diikuti oleh level kepala divisi.

3. Dalam rangka meningkatkan kinerja dan wawasan para pimpinan cabang, dan tenaga penjual, maka Perseroan menyelenggarakan pelatihan Selling Skill yang merupakan pengayaan kemampuan menjual dan business process dalam operasional Perseroan.

Training and Capacity BuildingTo fulfill the requirements of appropriate HR qualifications and support the Company’s business growth, in 2015 the Company conducted trainings on various materials at the level of manager, section head, unit head, technician, staff and new hires.

The Company’s HR Trainings during 2015 were as follows:1. Managerial Training covered in Hexindo Middle

Management Program (HMMP), consisting of technical presentations, FINoN and leadership. In addition to the HMMP, the managerial training also covered Hexindo Basic Management Program II (HBMP II) that included Planning, organizing, Actuating and Controlling (PoAC) training.

2. Non-Technical trainings, among others: - various trainings concerning occupational Safety,

Health and Environment (SHE); - SHE certification training; - communication skills training; - pre-pension training for employees who aged

above 50; - compliance and regulatory dissemination and

training organized by Corporate Secretary Division attended by division head level.

3. In order to improve the performance and insight of branch leaders and sales people, the Company organized Awareness Training which was the enrichment of selling ability and business processes within the Company’s operations.

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

Selain pelatihan-pelatihan tersebut, Perseroan melalui masing-masing departemennya juga melakukan berbagai jenis pelatihan sesuai kebutuhan pengembangan departemennya, antara lain pelatihan mengenai Part Sales

Representative (PSR) untuk meningkatkan pengetahuan mengenai produk dan keahlian dibidang strategi marketing, program batch yang diselenggarakan training center Balikpapan yang saat ini telah meluluskan peserta hingga batch IV, Training Service Leader di divisi operasi pelayanan untuk meningkatkan semangat dan kemampuan para service leader, serta program-program pelatihan lain yang berkaitan dengan pengenalan produk-produk baru Perseroan.

Keseriusan penanganan peningkatan kapasitas SDM Perseroan ini merupakan bentuk komitmen nyata untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya.

Kompensasi dan Apresiasi

Di tahun 2015, Perseroan melanjutkan penyediaan berbagai fasilitas bagi karyawan seperti: subsidi rumah, tunjangan transportasi, kesehatan, asuransi jiwa, tunjangan tugas ke luar daerah, dan asuransi sosial disamping gaji rutin. Perseroan juga terus melanjutkan berbagai program apresiasi kepada karyawan yang berkinerja baik diantaranya dengan memberikan program beasiswa kepada anak-anak karyawan yang berprestasi. Pemberian beasiswa ini diharapkan dapat membantu anak-anak karyawan untuk mengembangkan bakat, kemampuan dan prestasinya.

Perseroan juga memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah mengabdi selama 10, 15, 20 dan 25 tahun dengan memberikan logam mulia.

Bagi karyawan yang memasuki masa purnabakti, Perseroan mengadakan workshop yang bertujuan agar karyawan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi masa pensiun.

In addition to the above trainings, the Company through each department also conducted various types of training according to the needs of each department development, such as: Part Sales Representative (PSR) to increase product knowledge and expertise in marketing strategy, batch programs organized in the Balikpapan training center has graduated participants to batch IV, Training Service Leader in the Service operations Division to motivate and improve the ability of service leaders, as well as other training programs related to the introduction of the Company’s new products.

The Company’s seriousness in handling HR capacity building is a form of the real commitment to always provide the best service for its customers.

Compensation and Appreciation

In 2015, the Company continued to provide various facilities for employees such as home subsidies, transportation allowances, health care, life insurance, travel allowance, and social insurance in addition to the regular salary. The Company also continued appreciation programs to employees with good performance including by providing: scholarships programs for employees’ children with good achievements. The scholarships were expected to help the children develop their talents, abilities and achievements.

The Company rewarded the employees who had served for 10, 15, 20, and 25 years by giving precious metals.

For employees entering the retirement period, the Company organized a workshop aiming to give them good preparation for retirement.

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY

Teknologi Informasi (TI) sangat membantu mengefisienkan proses bisnis sekaligus memudahkan pelanggan memperoleh informasi mengenai Perseroan, pelayanan dan produk. Sebagai perusahaan yang memiliki kantor perwakilan dan cabang yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia, Hexindo telah memanfaatkan Teknologi Informasi untuk memudahkan komunikasi, koordinasi dan pelaporan sehingga menjadi lebih cepat dan akurat.

untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada pelanggan, Perusahaan secara berkesinambungan melakukan peningkatan dan perbaikan terkait infrastruktur TI yang diuraikan sebagai berikut:

1. Melakukan perubahan infrastruktur IT di kantor pusat untuk meningkatkan security system berdasarkan standard security compliance Hitachi;

2. Melakukan upgrade operating system Windows untuk semua server baik yang berada di kantor pusat maupun di kantor cabang/project;

Information Technology (IT) helps streamline the business processes and facilitate customers to obtain information about the Company, its services and products. Being a company with offices and branches spreading across Indonesia, Hexindo has utilized Information Technology to make communication, coordination and reporting become faster and more accurate.

To improve the performance and service to customers, the Company continuously make improvements and enhancements to its IT infrastructure as outlined below:

1. Making changes to IT infrastructure at the Head office to increase security system pursuant to Hitachi standard security compliance;

2. upgrading the Windows operating system in all servers at the Head office and branch/project offices;

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY

3. Melakukan perubahan standarisasi security disetiap computer untuk meningkatkan keamanan data dan mencegah kebocoran informasi;

4. Melakukan perubahan infratruktur network di kantor cabang dengan menggunakan fiber optic line sehingga dapat meningkatkan kualitas network dari kantor cabang ke kantor pusat menjadi lebih cepat dan stabil. Perubahan ini dilakukan secara bertahap dan diteruskan di tahun buku 2015.

untuk dapat menunjang operasional dan bisnisnya, Perseroan melalukan optimalisasi IT dengan penggunaan platform IT yang terdiri dari: Microsoft platform untuk server, PC dan database; AS400 platform untuk ERP system; dan Hitachi cloud untuk sales system dan communication.

Pengembangan IT Perseroan untuk penunjang operasional Perseroan dengan melakukan: - upgrade atau penambahan kapasitas jaringan

di Cabang-cabang Perseroan sehingga dapat mempercepat proses transaksi data dari Cabang ke Kantor Pusat.

- upgrade atau peningkatan sistem operasi Windows dan Microsoft office dengan versi yang lebih baru.

- Perubahan infrastruktur jaringan Perseroan dengan menggabungkannya ke dalam jaringan Hitachi global.

Dari berbagai pengembangan yang telah disebutkan di atas, investasi yang dilakukan Perseroan untuk pengembangan IT selama tahun buku 2014 sebesar AS$113.413, mencakup diantaranya Microsoft Windows License, Windows Server - user CAL License, Lync Server Standard - user CAL License, office Standard License, WinSvr Standard License, Exchange Server Standard CAL License, dan beberapa kelengkapan hardware penunjang operasional IT.

Kedepan, Perseroan akan melakukan berbagai upaya dengan fokus peningkatan sistem keamanan IT dan terus melakukan konsolidasi sistem-sistem IT yang ada. Salah satu pengembagan sistem yang dilakukan Perseroan di tahun depan adalah dengan mengimplementasikan sistem HR yang baru

3. Making changes to security standardization in each computer to enhance data security and prevent information leakage;

4. Making changes to network infrastructure at the branch offices by using fiber optic line so as to enhance quality of the network from branch offices to the Head office so that it can be faster and more stable. These changes were done in phases and continued in the 2015 financial year.

In a way to support its operations and business, the Company put through IT optimization with the use of IT platform that consists of: Microsoft platform for servers, PCs, and databases; AS400 platform for the ERP system; and Hitachi cloud for sales system and communication.

IT Development to support the Company’s operations is performed through the following: - upgrade or additional network capacity in branches

so as to accelerate the data transactions processes from Branches to Head office.

- upgrade or enhancement of the Windows operating system and Microsoft office with newer versions.

- Changing the Company’s network infrastructure by merging it with Hitachi global network.

With the various developments mentioned above, the Company’s investments for IT development in the financial year 2014 amounted to uS$113,413 including among others Microsoft Windows License, Windows Server - user CAL License, Lync Server Standard - user CAL License, office Standard License, Standard License WinSvr, Exchange Server Standard CAL License, and some hardware fittings to support IT operations.

Moving forward, the Company will make various efforts focusing on IT security system and continuously consolidate the existing IT systems. one of the systems to be developed by the Company in the coming year is the new HR system implementation.

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

Hexindo measures to which extent the Company is able to achieve optimal results in accordance with the expectations of shareholders by using Key Performance Indocators (KPI). The Company’s KPI is divided into four (4) major schemes such as illustrated below,

Each perspective is divided into several points, namely:

1. Financial Perspective, which includes:a. a. Maximizing shareholder value, consisting of:

• Future Inspiring Value (FIV)• Return on Equity (RoE)• Debt to Equity Ratio

b. Maintaining the profitability of the Company on an ongoing basis, comprising:• Net Income After Tax• gross Profit• Net Profit Margin

c. Increasing Revenues, consisting of:• Total Revenues

d. operating Cost Efficiency, consisting of:

• operational Expenditure• National oPEX to Total Sales• Absorption Ratio

KEY PERFORMANCE INDICATOR DAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN

KEY PERFORMANCE INDICATOR AND COMPANY SOUNDNESS LEVEL

Hexindo mengukur sejauh mana Perseroan mampu mencapai hasil yang optimal dan sesuai harapan pemegang saham dengan menggunakan Key Performance Indicator (KPI). KPI Perseroan terbagi dalam 4 (empat) skema besar seperti yang tergambar di bawah ini,

Perspektif KeuanganFinancial Perspective

Perspektif PelangganCustomer Perspective

Perspektif ProsesProcess Perspective

Perspektif Pembelajaran dan

PertumbuhanLearning and growth

Perspective

Key Performance IndicatorSkala 4Scale 4

Bobot: 38%Weight : 38%




Masing-masing perspektif terbagi dalam beberapa poin, yaitu:1. Perspektif Keuangan, meliputi:

a. Memaksimalkan nilai pemegang saham, terdiri dari:• Future Inspiring Value (FIV) • Return of Equity (RoE) • Debt to Equity Ratio

b. Menjaga profitabilitas Perseroan secara berkelanjutan, terdiri dari:• Laba Bersih Setelah Pajak• Laba Kotor• Marjin Laba Bersih

c. Peningkatan Penghasilan, terdiri dari:• Total Penghasilan

d. Efisiensi Biaya operasional, terdiri dari:• Pengeluaran operasional• oPEX Nasional terhadap Total Penjualan • Absorption Ratio

Kin

erja

20

15P

rofil

Per

usah

aan

Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

enTa

ta K

elol

a P

erus

ahaa

nTa

nggu

ng J

awab

Sos

ial P

erus

ahaa

n


Ana

lisis

dan

Pem

baha

san

Man

ajem

en

KEY PERFORMANCE INDICATOR DAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAANKEY PERFORMANCE INDICATOR AND COMPANY SOUNDNESS LEVEL

2. Perspektif Pelanggan, meliputi:a. Penguatan leadership dalam market Perseroan,

terdiri dari:• Penjualan Non Excavator• Pangsa Pasar Excavator• Pangsa Pasar Wheel Loader• Pangsa Pasar Dump Truck• Konsumen Baru

b. Kepuasan dan loyalitas pelanggan, terdiri dari:• unit Penjualan Excavator

3. Perspektif Proses Bisnis, meliputi:a. Meningkatkan kemitraan bisnis yang efektif untuk

menghasilkan penjualan, terdiri dari:• Meningkatkan penjualan excavator –

khususnya in sektor konstruksi• Meningkatkan Specific Strategic Part Sales

- HAP oil

b. Meningkatkan proses prediksi penjualan, terdiri dari:• Akurasi prediksi

c. Meningkatkan ketersediaan & keandalan produk & layanan, terdiri dari:• on Time Deliveries – Service• Ketersediaan suku cadang• on Time Jo Closed• Defect Deliveries – unit• Back order Cancelled – Part

d. Meningkatkan Standar Kualitas Pelayanan, terdiri dari:• Penyelesaian Program Kinerja Prima –

Cabang

e. Meningkatkan Efektifitas operasional dan Support, terdiri dari:• Pencapaian operasi AMT• Hasil dari Hi Step utilization – unit• Hasil dari Hi Step utilization – Part

2. Customer Perspective, which covers:a. Strengthening the Company’s leadership in the

market, consisting of:• •SalesofnonExcavators• •MarketshareofExcavators• •MarketshareofWheelLoaders• Market share of Dump Trucks• New Customer

b. Customer satisfaction and loyalty, consisting of:• unit Sales of Excavators

3. Business Process Perspective, which covers:a. a. Increasing effective business partnerships to

generate sales, consisting of:• Increasing excavator sales – speifically in

contruction sector• Increasing spesific strategic part sales –

HAP oil

b. Increasing sales forecast process, consisting of:

• Forecast Accuracy

c. Increasing the Availability and Reliability of Products and Services, consisting of:• on Time Deliveries - Service• Availability of Spare Parts• on Time Jo Closed• Defect Deliveries - unit• Back order Cancelled – Part

d. Enhancing Stardardized Service Quality, which consists of:• Kinerja Prima Program Completion-Branch

e. Improving operational effectiveness and support, consisting of:• Achievement of AMT operation • Results of Hi Step utilization - unit• Results of Hi Step utilization – Part

Corporate S


Good C

orporate Governance

Managem


nalysisC

ompany P

rofile20

15 Perform

ance


Managem


nalysis

KEY PERFORMANCE INDICATOR DAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAANKEY PERFORMANCE INDICATOR AND COMPANY SOUNDNESS LEVEL

f. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, terdiri dari:• Kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan• Kepatuhan terhadap Sistem Manajemen• # of Deficiency – JSoX Compliance

g. Menjaga ketersediaan kas, terdiri dari:• Perputaran Kas• Target Penurunan Saldo Pinjaman

h. Meningkatkan tingkat persediaan, terdiri dari:• Jumlah persediaan Part• Inventory Days – unit • Inventory Turnover – Part

i. Meningkatkan utilitas Fixed Asset, terdiri dari:• Fixed Asset Turnover • Damaged Asset against Total Fixed asset

j. Meningkatkan Manajemen Kredit, terdiri dari:• AR overdue • AR Write off

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, meliputi:a. Mengoptimalkan produktivitas Manusia, terdiri

dari:• Rasio Produktivitas

b. Implementasi Sistem Manajemen yang Efektif, terdiri dari:• Penyelesaian Laporan BSC Tahunan

c. Memberdayakan sistem Teknologi Informasi terpadu, terdiri dari:• Implementasi Sistem IT baru yang

tersentralisasi

Dari keseluruhan indikator di atas, Perseroan mampu mencapai performa pada tahun buku 2015 di skala 2,38 dari skala 4, meningkat jika dibandingkan dengan performa Perseroan pada tahun buku 2014 yang mencapai 2.35. Pencapaian ini termasuk baik, khususnya ketika situasi perekonomian pada tahun 2015 masih memperlihatkan keadaan yang kurang menggembirakan.

f. Improving Compliance with regulations as follows::• Compliance with Company Rules• Compliance with Management Systems• # of Deficiency - JSoX Compliance

g. Maintaining sustainable Cash Availability, consisting of:• Cash Turnover • Loan Balance Decreasing Target

h. optimizing Inventory Levels, consisting of:• Total inventories of Part• Inventory Days - unit• Inventory Turnover – Part

i. Improving Fixed Assets utilization, consisting of:• Fixed Asset Turnover• Damaged Asset against Total Fixed Assets

j. Improving Credit Management, consisting of:• AR overdue• AR Write off

4. Learning and growth perspective, which includes:a. optimizing People Productivity, consisting of:

• Productivity ratiob. Effective Performance Management System

Implementation, consisting of:• Completion of yearly BSC Reportc.

c. Empowering Integrated Information Technology system, consisting of:• New Centralized Systems Implementation

out of the overall indicators above, the Company managed to achieve the 2015 financial year performance at scale 2.38 out of scale 4, an increase compared with its performance in the 2014 financial year of 2.35. This achievement was reasonably encouraging, especially in the midst of unfavorable economic situation in 2015.

Rencana Perseroan berpusat pada fokus untuk mempertahankan ... · coupled with slower demand led to...

Documents

Transcript of Rencana Perseroan berpusat pada fokus untuk mempertahankan ... · coupled with slower demand led to...