Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

26
REKSA DANA SEBAGAI ALTERNATIF DALAM BERINVESTASI Mutual Fund as an Alternative in Investment Yosef Jufly; Jeffri Pratama ABSTRACT Nowadays, investment becomes very necessary as each year the number of daily needs and inflation rate will be higher and higher in Indonesia; on the other hand savings alone is not enough to fulfill the needs financially. Investment itself has various types that can be selected depending on the desired level of return as well as level of risk that must be borne. As one investment instruments, mutual fund is an option which attracts a great number of investors, especially for those who are just begin to learn investment. Mutual funds are known due to the relatively low level of risk with a return. Investors themselves can determine the desired type of mutual fund based on profits and risk, by using a certain strategy investors can invest in mutual funds optimally. The concept of mutual funds that invest in a diversified manner thus has a small risk, but to have an appropriate rate of return. Keywords: Mutual Fund, Investment ABSTRAK Investasi sekarang ini menjadi hal yang sangat dibutuhkan karena setiap tahunnya angka kebutuhan hidup dan tingkat inflasi di Indonesia akan semakin tinggi, di lain sisi kegiatan menabung sendiri tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan secara finansial. Investasi sendiri 1

description

free

Transcript of Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

Page 1: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

REKSA DANA SEBAGAI ALTERNATIF DALAM BERINVESTASIMutual Fund as an Alternative in Investment

Yosef Jufly; Jeffri Pratama

ABSTRACT

Nowadays, investment becomes very necessary as each year the number of daily needs and

inflation rate will be higher and higher in Indonesia; on the other hand savings alone is not

enough to fulfill the needs financially. Investment itself has various types that can be selected

depending on the desired level of return as well as level of risk that must be borne. As one

investment instruments, mutual fund is an option which attracts a great number of investors,

especially for those who are just begin to learn investment. Mutual funds are known due to the

relatively low level of risk with a return. Investors themselves can determine the desired type of

mutual fund based on profits and risk, by using a certain strategy investors can invest in mutual

funds optimally. The concept of mutual funds that invest in a diversified manner thus has a small

risk, but to have an appropriate rate of return.

Keywords: Mutual Fund, Investment

ABSTRAK

Investasi sekarang ini menjadi hal yang sangat dibutuhkan karena setiap tahunnya angka

kebutuhan hidup dan tingkat inflasi di Indonesia akan semakin tinggi, di lain sisi kegiatan

menabung sendiri tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan secara finansial. Investasi sendiri

memiliki banyak macam jenisnya yang dapat dipilih tergantung dari tingkat return yang

diinginkan dan juga tingkat resiko yang harus ditanggung. Sebagai salah satu instrumen

investasi, reksa dana merupakan pilihan yang mulai banyak diminati oleh para investor

sekarang ini terutama bagi mereka yang baru memulai belajar investasi dikarenakan tingkat

resiko yang relatif rendah dengan tingkat pengembalian yang tetap. Investor sendiri dapat

menentukan jenis reksa dana yang diinginkan berdasarkan keuntungan dan resiko yang

dihadapi, dengan menggunakan strategi tertentu, investor dapat berinvestasi dalam reksa dana

secara optimal. Konsep reksa dana yang melakukan investasi dengan cara diversifikasi

tentunya memiliki resiko yang kecil namun memiliki tingkat pengembalian yang sesuai.

Kata Kunci: Reksa Dana, Investasi

1

Page 2: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

PENDAHULUAN

Investasi sekarang ini seakan menjadi suatu bagian yang penting dalam elemen

keuangan sebagian besar masyarakat yang ingin mendapatkan keuntungan dan menaikan

tingkat kekayaan tanpa harus meluangkan tenaga dan waktu yang banyak. Sebagian dari orang

bahkan beranggapan bahwa investasi sebenarnya mampu meningkatkan kesejahteraan tanpa

mempertimbangkan resiko yang berkaitan dengan investasi tersebut.

Memang betul investasi dapat dengan cepat menaikan derajat seseorang melalui tingkat

kekayaannya, tetapi di lain sisi investasi juga bisa dapat membuat seseorang kehilangan

kekayaanya dikarenakan pergerakan investasi yang tidak menentu. Tentu dalam berinvestasi

tidak boleh mengacuhkan faktor penentunya yaitu adalah resiko. Ada investasi yang

menawarkan resiko kecil, tetapi sebagai imbalannya tingkat return nya pun tidak bisa setinggi

yang kita harapkan. Ada juga investasi yang mampu memberikan tingkat return yang besar,

namun faktanya tingkat return yang besar akan juga berdampak pada resiko yang tinggi.

Seorang investor yang pintar pasti akan dengan cermat mampu menempatkan investasi yang

bervariasi tergantung karakter dan jenis investasinya. Salah satu media investasi yang

dianggap menjanjikan sekarang ini adalah dengan melakukan investasi melalui pasar modal di

Indonesia.

Pasar Modal memang sekarang seakan menjadi salah satu alternatif bagi para investor

yang ingin melakukan investasi. Secara langsung kegiatan di pasar modal mendorong

perkembangan dan kemajuan ekonomi secara nasional. Dana yang diperoleh melalui investasi

di pasar modal digunakan oleh sebagian perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional

perusahaan, dengan begitu perusahaan perusahaan di Indonesia dapat tumbuh dan menjadi

salah satu bagian dari pembangunan nasional. Pasar Modal di Indonesia dikelola oleh PT

Bursa Efek Indonesia yang secara langsung mengawasi berbagai instrumen investasi yang

menguntungkan. Berinvestasi pada sekuritas contohnya, memang menarik dan menawarkan

tingkat return yang beragam pula dan jenis investasi pada sekuritas ini tentunya sangat

berfluktuatif dan tidak mudah. Pada pasar modal di Bursa Efek Indonesia terdapat ratusan

saham perusahaan yang ditawarkan untuk para investor, belum lagi ditambahkan dengan

obligasi. Banyak sekali tawaran berinvestasi yang bisa dipilih melalui pasar modal, tapi di lain

sisi kebebasan investor untuk melakukan investasi tersebut diikuti dengan resiko yang

sebanding yang membutuhkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga pengalaman untuk dapat

2

Page 3: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

mengelola investasi yang menghasilkan return yang diinginkan. Investor baru misalnya, perlu

mencari dan mengumpulkan informasi terkait dengan jenis saham tertentu, karena dengan

semakin banyaknya informasi yang dimiliki, semakin besar pula investor tersebut

berkesempatan untuk mendapatkan jenis saham yang terbaik.

Pada era globalisasi ini instrument investasi yang cocok untuk kebutuhan investor

adalah jenis Reksa Dana. Investor sekarang ini banyak sekali yang tidak mempunyai waktu dan

pengetahuan yang cukup tentang mengelola dana dengan menghasilkan return yang sesuai,

terlebih keterbatasan investor untuk mengenali dan menghitung resiko dari investasi yang

dijalani. Tetapi dengan adanya instrument investasi Reksa Dana, para investor tidak perlu lagi

khawatir akan waktu dan resiko karena mereka bisa menggunakan jasa para manajer investasi

untuk mengelola dana investasi yang mereka miliki. Reksa Dana cenderung memiliki tingkat

resiko yang lebih rendah dari instrument investasi lainnya, karena manajer investasi mengelola

dana investor dengan menempatkan kepada beberapa saham sebagai bentuk diversifikasi.

Di dalam Reksa Dana itu sendiri terdapat beberapa jenisnya yang ada di Indonesia,

antara lain yaitu Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham

dan Reksa Dana Campuran. Masing-masing jenis Reksa Dana mempunyai investasi yang

berbeda-beda pula. Reksa Dana pasar uang yang pastinya portofolio investasinya akan

digunakan pada instrument investasi yang ada pada pasar uang, seperti contohnya Sertifikat

Bank Indonesia atau SBI. Di lain sisi, Reksa Dana pendapatan tetap akan menempatkan dana

pada portofolio yang sebagian besarnya akan berbentuk surat utang, contohnya obligasi. Dan

pastinya Reksa Dana saham akan terdiri atas berbagai jenis saham pada portofolio

investasinya. Yang terakhir Reksa Dana campuran yang instrumen investasinya

menggabungkan berbagai jenis investasi seperti saham dan obligasi atau bisa juga

dikombinasikan dengan instrumen lainnya yang tersedia. Menurut data BAPEPAMLK komposisi

Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana di Indonesia per tanggal 8 Oktober 2015 dapat dilihat

pada Grafik 1.

3

Page 4: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

Grafik 1. Grafik Komposisi Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana

per Tanggal 8 Oktober 2015

Jika mengacu pada data di atas, memang salah satu pertimbangan utama seorang

investor memilih suatu produk investasi adalah melalui tingkat pengembalian hasil dari investasi

tersebut. Sangat jelas bahwa hingga pada tanggal 8 Oktober 2015 total aset reksa dana saham

sebesar Rp. 92,9 triliyun dan merupakan reksa dana yang memiliki aset terbesar bila

dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Komposisi reksa dana ini menunjukan bahwa

investor di Indonesia banyak memilih reksa dana saham untuk berinvestasi dikarenakan tingkat

pengembalian yang tinggi tadi walopun dengan tingkat resiko yang sama tingginya.

4

Page 5: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

Untuk mengetahui portofolio Reksa Dana yang optimal maka harus dilakukan

pengukuran kinerja Reksa Dana bisa dengan melalui berbagai macam metode yang dapat

dilakukan. Pengukuran kinerja Reksa Dana yang secara khusus mengukur resiko dan tingkat

return dari portofolio investasi yang bersangkutan. Beberapa metode yang sering digunakan

dalam evaluasi kinerja Reksa Dana antara lain adalah metode Sharpe, metode Treynor dan

metode Jensen.

Hal yang terpenting untuk para investor sebelum menginvestasikan dananya di dalam

Reksa Dana adalah untuk mengetahui Reksa Dana dari perusahaan manajer investasi mana

yang memiliki kinerja yang baik. Tentunya Reksa Dana yang baik kinerjanya adalah Reksa

Dana yang tidak hanya mampu memberikan tingkat return yang tinggi tetapi juga memiliki

tingkat resiko yang wajar atau normal. Sehingga salah satu strategi investasi yang tepat untuk

meminimalisasi resiko adalah dengan melakukan diversifikasi atau portofolio. Strategi ini pun

bisa diterapkan sebelum melakukan investasi di dalam reksa dana khususnya reksa dana

saham. Diversifikasi investasi merupakan penyebaran dalam menempatkan dana investasi ke

dalam beberapa instrumen investasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko yang

ditimbulkan apabila investor menanamkan dana investasi hanya dalam satu jenis instrumen.

Cara melakukan diversifikasi investasi (Pratomo, 2006, hal. 34) dapat dilakukan secara

langsung dengan menghubungi bank atau pialang untuk melakukan transaksi dalam bentuk

tabungan, deposito, emas, properti, obligasi atau saham. Untuk melakukan cara secara

langsung ini, investor harus memiliki pengetahuan dan kemampuan menganalisis masing-

masing instrumen investasi, kondisi perekonomian, dana yang relatif besar, dan memiliki akses

terhadap sumber informasi. Keterbatasan investor akan dana yang akan diinvestasikan,

kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki investor, dan waktu menjadi kendala bagi investor

untuk berinvestasi secara langsung. Cara lain untuk melakukan diversifikasi investasi adalah

dengan berinvestasi pada reksa dana. Reksa dana merupakan salah satu bentuk investasi

yang belum banyak berkembang dan diminati oleh masyarakat Indonesia.

5

Page 6: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

KERANGKA PEMIKIRIAN

6

INVESTASI

PASAR MODAL

SURAT UTANG EKUITAS REKSA DANA INSTRUMEN DERIVATIF LAIN

PASAR UANG

REKSA DANA SAHAM

REKSA DANA PASAR UANG

REKSA DANA PENDAPATAN

TETAP

REKSA DANA CAMPURAN

RETURN & RESIKO

Page 7: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

Pengertian Reksa Dana

Reksa dana awalnya berasal dari kata “Reksa” yang berarti jaga atau pelihara dan kata

“Dana” yang memiliki arti uang. Sehingga reksa dana dapat diterjemahkan sebagai kumpulan

uang yang dipelihara. Reksa Dana adalah sebuah wadah yang dipergunakan untuk

menghimpun dana dari masyarakat pemodal atau investor untuk selanjutnya diinvenstasikan

dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (UU PM No.8/ Tahun 1995, pasal 1 ayat 27).

Dalam kamus keuangan Reksa Dana didefinisikan sebagai portofolio aset keuangan yang

terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang terbuka, yang menjual saham

kepada masyarakat dengan harga penawaran dan penarikannya pada harga nilai aktiva

bersihnya.

Dalam konteks investor, reksa dana sangat berbeda dengan bank umum yang

menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya disalurkan kepada

masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman. Dibandingkan dengan mutual

funds yang ada di negara lain, reksa dana di Indonesia juga berbeda khususnya karena tidak

dikenal prinsip trustee yang didasarkan pada trust law. Beberapa karakteristik reksa dana

menurut Manurung (2008) yaitu pertama, kumpulan dana dan pemilik, dimana pemilik reksa

dana adalah berbagai pihak yang menginvestasikan atau memasukkan dananya ke reksa dana

dengan berbagai variasi. Kedua, diinvestasikan kepada efek yang dikenal dengan instrument

investasi. Ketiga, reksa dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Keempat, reksa dana

merupakan instrument investasi jangka menengah dan panjang. Kelima, reksa dana merupakan

produk investasi yang berisiko.

Reksa dana merupakan sebuah instrumen yang menguntungkan bagi para investor.

Manfaat yang diperoleh investor jika melakukan investasi di Reksa Dana, yaitu Pertama,

investor walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dalam melakukan investasi dapat

melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Dengan

Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan

memudahkan diversifikasi baik untuk instrument di pasar modal maupun pasar uang, artinya

investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, dan obligasi.

Kedua, Reksa Dana dapat mempermudah para investor dalam berinvestasi di pasar modal.

Dengan Reksa Dana dapat menentukan saham–saham yang baik, menentukan saham

bukanlah pekerjaan yang mudah tetapi membutuhkan keahlian dan pengetahuan tersendiri

dalam menentukan saham. Ketiga, dalam berinvestasi dalam Reksa Dana dapat

mengefisienkan waktu karena dengan reksa dana para investor tidak perlu repot–repot untuk

7

Page 8: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

memantau kinerja investasinya karena hal itu sudah diserahkan kepada manajer investasi untuk

memantau perkembangan dan kinerja investasinya.

Di Indonesia reksa dana pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 sebagai sebuah

instrumen investasi tambahan yang dikeluarkan oleh manajer investasi. Di Indonesia Reksa

Dana cukup berkembang pesat karena sejak Juli 1996 sampai Desember 1997 sudah ada 76

Reksa Dana. Pada tahun 1976 muncul Reksa Dana pertama kali yaitu PT Danareksa dimana

perusahaan ini dapat menerbitkan sertifikat yang dikenal dengan sertifikat Danareksa I dan II.

Pada tahun 1995 berdiri sebuah reksa dana tertutup yaitu PT BDNI Reksa Dana yang

selanjutnya berkembang pada tahun 1996.

Pihak-pihak yang Terkait dengan Pengelolaan Reksa Dana

Beberapa pihak yang terlibat dalam pengelolaan reksa dana terdiri dari:

1. Manajer Investasi.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, manajer investasi

adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah

atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali

perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan

usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajer investasi

memiliki tugas untuk mengelola portofolio efek atas kepentingan nasabah, mengelola

reksa dana, mengadakan riset atas efek, dan menganalisa kelayakan investasi.

2. Bank Kustodian.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Kustodian adalah

pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek

serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan

transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Yang dapat

menjadi bank kustodian adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian (LPP),

perusahaan efek dan bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari OJK. Bank

kustodian memilipi peran dalam perlindungan aset reksa dana dan administrasi

pengelolaan reksa dana.

3. Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). 8

Page 9: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

Berlaku sebagai pihak yang melakukan penjualan efek reksa dana berdasarkan

kontrak kerja sama dengan manajer investasi pengelola reksa dana (Simatupang,

2009:167). APERD dapat berupa perusahaan pialang, bank umum, dan lembaga-

lembaga keuangan lain yang mampu menjangkau masyarakat untuk membeli reksa

dana.

4. Wakil Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD).

Merupakan pihak yang bersifat perorangan yang memperoleh ijin dari Bapepam

(OJK) untuk bertindak sebagai wakil dari suatu perusahaan efek, perusahaan perbankan

atau lembaga yang diperkenankan melakukan penjualan efek reksa dana. Keberadaan

WAPERD dimaksudkan agar para agen penjualan efek reksa dana dapat memberikan

penjelasan terkait peluang dan resiko dari setiap efek reksa dana yang dipasarkannya.

5. Perantara Pedagang Efek.

Menurut UU Pasar Modal No. 8Tahun 1995, perantara pedagang efek adalah

pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau

pihak lain. Dalam hal reksa dana, setiap pembelian atau penjualan reksa dana di bursa

oleh manajer investasi wajib melalui perantara pedagang efek seperti halnya dalam

traksaksi saham. Peraturan operasional reksa dana yang berlaku saat ini masih

memperbolehkan satu perusahaan efek melakukan kegiatan rangkap sebagai manajer

investasi dan perantara pedagang efek.

Bentuk Reksa Dana

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 pasal 18 ayat (1), reksa dana

dapat berbentuk perseroan dan juga kontrak investasi kolektif. Reksadana berbentuk perseroan

(PT Reksa Dana) adalah suatu perusahaan (perseroan terbatas) yang dari sisi bentuk hukum

tidaklah berbeda dari perusahaan lainnya. Perbedaannya terletak dari jenis usaha. Jika

perusahaan lainnya bergerak sesuai dengan bidangnya masing-masing maka PT. Reksa Dana

bergerak dalam pengelolaan portofolio investasi. Sedangkan Kontrak Investasi Kolektif adalah

kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat

pemegang unit penyertaan sebagai investor. Melalui kontrak ini, manajer investasi diberi

wewenang untuk mengelola portofolio kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk

melaksanakan penitipan dan administrasi investasi kolektif. Berikut adalah perbedaan ciri-ciri

reksa dana berbentuk Perseroan dan reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif;

9

Page 10: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

Tabel 1

Perbedaan Reksa Dana Perseroan dan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif

Reksa Dana Perseroan Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif

Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas.

Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif.

Pengelolaan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak antara Direksi Perusahaan dengan manajer Investasi yang ditunjuk.

Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan kontrak.

Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian.

Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh Bank Kustodian berdasarkan kontrak.

Jenis-Jenis Reksa Dana

Dilihat dari sifatnya maka Reksa Dana terdiri dari beberapa jenis yaitu:

1. Reksa Dana Bersifat Tertutup (Closed-End Fund)

Reksa dana dalam jenis ini tidak dapat kembali membeli saham yang telah dijual kepada

investor, dengan demikian apabila investor ingin menjual sahamnya yang telah dibeli dari reksa

dana tidak dapat dijual kembali ke manajer investasi tetapi harus dijual melalui Bursa Efek

dimana Reksa Dana tersebut terdaftar. Harga saham di Reksa Dana tertutup bervariasi sesuai

portofolionya biasanya harga saham reksa dana tertutup selalu lebih rendah nilai aktiva

bersihnya (NAB) karena adanya biaya transaksi dan jumlah saham tidak berubah dari waktu ke

waktu kecuali adanya tindakan dari perusahaan.

2. Reksa Dana Bersifat Terbuka (Open-End Fund)

Reksa Dana dalam jenis ini para investor dapat bebas menjual dan membeli kembali

sahamnya sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan. Dalam reksa dana terbuka

10

Page 11: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

para pemegang saham dapat menjual kembali sahamnya setiap saat yang diinginkan kepada

Manajer Investasi terkecuali Exchange Traded Fund (ETF). Melalui Bank Kustodian, manajer

investasi wajib membelinya sesuai dengan NAB per saham/unit pada saaat tersebut.Harga unit

penyertaan ditentukan oleh harga penutupan perdagangan pada hari yang bersangkutan.

Berdasarkan portofolio investasinya, Reksa Dana di Indonesia dapat dibagi menjadi empat

kategori yaitu:

1. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksa Dana Pasar Uang didefinisikan sebagai reksa dana yang melakukan

investasi 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang sendiri didefinisikan sebagai

efek-efek hutang berjangka kurang dari satu tahun. Reksa dana pasar uang merupakan

reksa dana dengan tingkat risiko paling rendah. Di lain sisi, potensi keuntungan reksa

dana ini juga terbatas. Reksa dana pasar uang cocok digunakan untuk investasi jangka

pendek, sebagai pelengkap investasi deposito atau tabungan yang sudah ada. Tujuan

investasi ini umumnya untuk perlindungan capital dan untuk menyediakan likuiditas yang

tinggi, sehingga jika dibutuhkan dapat dengan mudah mencairkannya setiap saat

dengan risiko penurunan nilai investasinya yang hampir tidak ada.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Reksa Dana pendapatan tetap merupakan Reksa Dana yang berinvestasi

sekurang–kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat hutang.

Efek bersifat hutang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti

deposito, SBI, obligasi dan instrument lainnya. Reksa Dana Pendapatan Tetap cocok

untuk tujuan investasi jangka menengah dan jangka panjang (lebih dari 3 tahun) dengan

risiko menengah. Pada umumnya Reksa Dana Pendapatan Tetap memberikan

pembagian keuntungan berupa uang tunai (dividen) yang dibayarkan secara teratur,

misalnya 3 bulanan, 6 bulanan atau tahunan.

3. Reksa Dana Saham (Equity Funds)

Reksa Dana saham melakukan investasinya dengan saham, Reksa Dana ini

memiliki risiko yang lebih tinggi daripada risiko Reksa Dana pasar uang dan reksa dana

11

Page 12: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

pendapatan tetap akan tetapi reksa dana saham memiliki tingkat pengembalian yang

tinggi pula. Menurut peraturan Bapepam (Sekarang OJK) IV.C.3, Reksa Dana saham

adalah Reksa Dana yang portofolionya minimum 80 persen dari total aset diinvestasikan

pada saham. Reksa Dana saham dibuat untuk membantu para investor dalam

melakukan investasi berupa saham. Reksa Dana saham merupakan reksa dana

berjangka panjang. Tujuan dari berinvestasi di Reksa Dana saham yaitu dapat terbebas

dari kesulitan dan keterbatasan berinvestasi langsung di saham, seperti mengelola

saham, memilih jenis saham yang tepat, keterbatasan waktu untuk mengontrol kinerja

saham dari waktu ke waktu, ingin mendapatkan dividen, investor ingin mendapatkan

capital gain atas kenaikan harga saham yang begitu besar, dan melakukan investasi

pada reksa dana saham karena ingin mendapatkan dividen dan capital gain.

4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)

Reksa dana campuran adalah reksa dana yang melakukan investasi dalam efek

ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya atau alokasinya tidak termasuk dalam

kategori Reksa Dana Pendapatan Tetap dan Reksa Dana Saham. Melihat fleksibilitas

baik dalam pemilihan jenis investasinya (saham, obligasi, deposito, atau efek lainnya)

serta komposisi alokasinya, Reksa Dana Campuran dapat berorientasi ke saham,

obligasi atau bahkan ke pasar uang. Dari sisi pengelolaan investasi, fleksibilitas ini dapat

dimanfaatkan untuk berpindah-pindah dari saham ke obligasi atau deposito, atau

sebaliknya tergantung pada kondisi pasar dengan melakukan aktivitas trading, atau

sering juga disebut usaha meakukan market timing.

Dilihat dari tujuan investasinya maka Reksa Dana dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Growth Funds

Reksa dana jenis ini mementingkan pertumbuhan nilai dari dana tersebut, sehingga

biasanya reksa dana ini berbentuk saham dalam pengalokasian dananya.

2. Income Funds

Reksa dana jenis ini lebih mengejar pendapatan yang konstan dalam investasinya

sehingga alokasi dananya akan sebagian besar berupa obligasi.

12

Page 13: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

3. Safety Funds

Sesuai dengan namanya, maka reksa dana jenis ini akan mementingkan keamanan

dibandingkan pertumbuhannya. Oleh karena itu reksa dana jenis ini biasanya bergerak

di pasar uang, dan investasinya berupa deposito berjangka atau surat jangka pendek.

Kelebihan Reksa Dana

1. Dikelola Manajemen Profesional

Pengelolaan portofolio Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang dapat

melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga Efek serta mengakses

informasi ke pasar modal.

2. Diversifikasi Investasi

Akan mengurangi risiko karena dana/kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada

berbagai jenis efek sehingga risikonya juga tersebar.

3. Kemudahan Berinvestasi

Nilai investasi awal Reksa Dana relatif rendah dibandingkan jenis investasi lain.

4. Transparansi Informasi

Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB)-nya setiap hari di

surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan atau tahunan serta

prospektif secara teratur sehingga investor dapat memonitor perkembangan

investasinya secara rutin.

5. Likuiditas Yang Tinggi

Pemodal dapat mencairkan kembali saham/unit penyertaannya setiap saat sesuai

ketetapan yang dibuat, sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.

13

Page 14: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

6. Biaya Relatif Rendah

Karena Reksa Dana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal akan

menghasilkan efisiensi biaya transaksi.

Return dan Resiko Reksa Dana

Return merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi

yang dilakukan. Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield

dan capital gain. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau

pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Sedangkan capital gain yaitu

kenaikan harga suatu surat berharga (saham atau surat utang jangka panjang), yang bisa

memberikan keuntungan bagi investor. Penjumlahan yield dan capital gain disebut sebagai

return total suatu investasi (Tandellin, 2001).

Resiko reksa dana merupakan suatu ketidakpastian atas konsekuesi hasil yang akan

diperoleh dari suatu investasi pada akhir periode tertentu. Resiko terjadi apabila adanya

perbedaan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat

pengembalian aktual (actual return). Ada beberapa aspek yang menyebabkan reksa dana

beresiko yaitu Pertama, dana yang diperoleh dari masyarakat diinvestasikan kepada portofolio

efek. Kedua, dengan adanya instrumen yang bervariasi maka mempunyai tingkat pengembalian

yang berbeda–beda. Ketiga, di dalam reksa dana mempunyai arus kas yang berubah–ubah

setiap saat. Keempat, resiko di dalam reksa dana juga dipengaruhi oleh keahlian manajer

investasi dalam mengelola reksa dana. Terdapat beberapa resiko di dalam berinvestasi, yaitu:

1. Resiko ekonomi saat ini.

Resiko yang menggambarkan kondisi perekonomian setiap waktu yang dapat

mempengaruhi nilai aktiva bersih reksa dana.

2. Resiko berfluktuasinya nilai aktiva bersih.

Resiko ini terjadi akibat adanya peraturan baru yang mempengaruhi suku tingkat bunga

yang tidak dapat ditanggani oleh Manajer Investasi.

14

Page 15: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

3. Resiko likuiditas.

Resiko ini terjadi akibat tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendek.

4. Resiko pertanggungan atas kekayaan reksa dana.

Resiko yang dihadapi oleh para investor karena perubahan nilai aktiva bersih karena

adanya bencana alam tetapi perusahaan yang mengasuransikan kekayaan tidak

menganti rugi atau bahkan memberi pertanggung tetapi dibawah nilai aktiva bersih yang

dimilki oleh investor.

5. Default Risk.

Resiko yang dihadapi oleh investor apabila investor tidak dapat membayar obligasi pada

saat jatuh tempo.

6. Exchange Risk.

Resiko yang akan dihadapi oleh para investor akibat dari perubahan nilai tukar.

Tujuan yang mendasar dari portofolio adalah untuk mendapatkan alokasi yang optimal

diantara aktiva-aktiva yang berbeda. Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi

beberapa aktiva yang akan diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorarangan

maupun lembaga. Kombinasi tersebut bisa berupa aktiva riil berupa emas, perak, real assets

maupun aktiva finansial berupa surat-surat berharga bukti kepemilikan suatu perusahaaan atau

saham. Dalam pasar modal, portofolio dikaitkan dengan portofolio aktiva finansial yaitu

kombinasi beberapa saham sehingga investor dapat meraih return optimal dan memperkecil

risk (Sumariyah, 1997).

Menurut Robert Ang (1997) portofolio merupakan kumpulan dari instrument investasi

yang dibentuk untuk memenuhi sasaran investasi. Jones (2000) berpendapat portofolio berarti

sekumpulan sekuritas dimana dengan sejumlah dana relatif kecil dapat diinvestasikan dengan

membeli saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi pada berbagai jenis

industri, selain itu dengan portofolio akan mengurangi risiko. Husnan (2003) menyebut

15

Page 16: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

portofolio sebagai strategi diversifikasi investasi ke dalam dua atau lebih saham untuk

menurunkan risiko.

Biaya di dalam Reksa Dana

Menurut Widjaja (2010), dalam pengelolaan reksa dana diperlukan biaya operasional

yaitu:

1. Biaya yang menjadi beban reksa dana yang terdiri dari imbalan jasa manajer investasi,

imbalan jasa kustodian, imbalan jasa untuk profesi akuntan publik, notaris, dan

konsultan hukum, biaya transaksi efek.

2. Biaya beban manajer investasi yang meliputi biaya administrasi pendirian reksa dana,

biaya pemasaran dan biaya pencetakan berbagai formulir administrasi.

3. Biaya beban pemegang unit penyertaan yang teridiri dari biaya pembelian untuk

membeli unit penyertaan reksa dana, biaya penjualan kembali unit penyertaan reksa

dana, dan biaya pertukaran.

Strategi yang Tepat untuk Berinvestasi dalam Reksa Dana

Untuk dapat sukses berinvestasi pada Reksa Dana selain mengetahui keuntungan

berinvestasi dalam reksa dana, investor dituntut juga untuk mengerti dan memahami risiko yang

terkandung dalam reksa dana. Sebagai produk Pasar Modal, Reksa Dana dapat memberikan

keuntungan bagi Investor apabila portfolio efek yang dikelola oleh Manajer Investasi

memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan, namun jika portfolio efek tersebut

mengalami kerugian maka Reksa Dana juga bisa mengalami kerugian. Sehingga dalam

menentukan reksa dana yang akan dipilih, investor harus memiliki strategi berikut (Simatupang,

2010):

1. Tujuan investasi.

Investor yang akan berinvestasi di reksa dana harus memiliki tujuan dan alasan

melakukan investasi yang jelas sehingga investor dapat memilih jenis reksa dana

yang sesuai.

2. Tingkat resiko.

16

Page 17: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

Investor harus menyadari bahwa setiap investasi yang dilakukan memiliki resiko.

Semakin tinggi tingkat keuntungan yang didapat dari investasi jenis reksa dana

yang dipilih, semakin tinggi resiko yang akan dihadapi investor.

3. Jangka waktu investasi.

Investor harus memperhatikan jangka waktu investasi yang disesuaikan dengan

tujuan investasi reksa dana. Hal ini penting untuk dapat mencapai hasil investasi

yang optimal.

4. Prospektus.

Sebelum memilih jenis reksa dana yang sesuai, investor harus membaca dan

memahami prospektus yang memuat informasi aktivitas reksa dana.

5. Kemampuan manajer investasi dan bank kustodian.

Strategi lain yang harus dilakukan oleh investor sebelum berinvestasi dalam

reksa dana adalah memahami kemampuan manajer investasi dan bank

kustodian. Dengan mengetahui kemampuan manajer investasi dan bank

kustodian, investor dapat meminimalisir resiko dari investasi reksa dana yang

ditanamnya.

6. Biaya operasional.

Banyaknya komponen biaya yang harus ditanggung investor dalam berinvestasi

di reksa dana juga harus mendapatkan perhatian investor. Biaya yang

dibebankan pada portofolio reksa dana dalam jangka panjang sangat

mempengaruhi kinerja reksa dana terkait dengan besarnya kemampuan reksa

dana tersebut memberikan tingkat keuntungan bagi investor.

7. Monitoring.

Apabila investor telah memilih jenis reksa dana, maka investor wajib untuk

melakukan monitoring kinerja reksa dana yang dimilikinya. Perkembangan NAB

yang diumumkan setiap hari harus mendapatkan perhatian investor sehingga

investor mengetahui gambaran secara jelas seberapa besar tingkat kenaikan

atau penurunan NAB reksa dana sehingga investor dapat melakukan strategi

berikutnya yaitu menambah investasi atau melakukan penjualan kembali.

8. Strategi diversifikasi.

17

Page 18: Reksa Dana Sebagai Alternatif Investasi

Untuk menghasilkan investasi yang lebih optimal maka maka investor reksa

dana dapat melakukan diversifikasi dalam berbagai jenis reksa dana serta

berbagai manajer investasi yang mengelola reksa dana.

PENUTUP

Terdapat berbagai jenis instrumen investasi yang dapat dipilih oleh masyarakat sesuai

dengan preferensi resiko yang dihadapi oleh investor. Secara umum, semakin besar resiko

suatu investasi semakin besar tingkat keuntungan yang diharapkan oleh seorang investor.

Salah satu instrumen investasi adalah reksa dana. Reksa dana adalah suatu wadah untuk

menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio

efek oleh manajer investasi. Investor dapat memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan

mempertimbangkan keuntungan dan resiko yang dihadapinya. Dengan strategi-strategi tertentu,

investor dapat berinvestasi dalam reksa dana secara optimal.

REFERENSI

Asih Nindya, K., & Pratomo, W. (2003). Apa, Bagaimana, dan Dampak Reksa Dana. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 21.

Bank Mandiri. (n.d.). Reksa Dana. Retrieved October 5, 2015, from Bank Mandiri: http://www.bankmandiri.co.id

BAPEPAMLK. (n.d.). Komposisi NAB Reksa Dana. Retrieved October 5, 2015, from BAPEPAM: http://aria.bapepam.go.id

BNI Securities. (n.d.). Jangan Memilih Reksa Dana, Jika Tak Sanggup Setia Padanya. Retrieved October 5, 2015, from BAPEPAM: http://aria.bapepam.go.id

Bursa Efek Indonesia. (n.d.). Reksa Dana. Retrieved October 5, 2015, from Indonesia Stock Exchange: http://www.idx.co.id

Grevina, S. (n.d.). Cara Berinvestasi Reksa Dana. Retrieved October 5, 2015, from Samuel Aset Manajemen: http://www.sam.co.id

18