Referat Ku Neuro
-
Upload
muhammadsyafril -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Referat Ku Neuro
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem saraf merupakan suatu sistem yang kompleks yang mengatur koordinasi
tubuh secara cepat. Gangguan pada sistem ini mengakibatkan terganggunya
koordinasi tubuh berupa kelemahan atau kelumpuhan.1 Kelemahan atau paralisis
salah satunya adalah Bell’s palsy yang merupakan suatu paralisis wajah unilateral
dengan onset yang mendadak, akibat lesi nervus fasialis dan mengkibatkan
distorsi wajah yang khas. Penyebab dari penyakit ini masih belum diketahui
secara pasti. nfeksi virus maupun peradangan pada foramen stylomastoideus
sebagai tempat keluarnya nervus fasialis memiliki peranan penting dalam
menyebabkan penyakit ini.
Kejadian penyakit ini tertinggi ditemukan di Seckori, !epang tahun 1"#$ dan
insiden terendah ditemukan di Swedia tahun 1""%. &i 'merika Serikat, insiden
Bell’s palsy setiap tahun sekitar () kasus per 1**.*** orang, $)+ mengenai wajah
sisi kanan. nsiden Bell’s palsy ratarata 1-)* kasus per 1**.*** populasi.
Penderita diabetes mempunyai resiko ("+ lebih tinggi, dibanding nondiabetes.
Bell’s palsy mengenai lakilaki dan wanita dengan perbandingan yang sama. 'kan
tetapi, wanita muda yang berumur 1*1" tahun lebih rentan terkena daripada laki
laki pada kelompok umur yang sama. Penyakit ini dapat mengenai semua umur,
namun lebih sering terjadi pada umur 1--* tahun. Pada kehamilan trisemester
ketiga dan ( minggu pasca persalinan kemungkinan timbulnya Bell’s palsy lebih
tinggi daripada wanita tidak hamil, bahkan bisa mencapai 1* kali lipat. ),$,%,# &i
ndonesia, insiden Bell’s palsy secara pasti sulit ditentukan. &ata yang
dikumpulkan dari buah /umah sakit di ndonesia didapatkan frekuensi Bell’s
palsy sebesar 1",-- + dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia (1 0
)* tahun.
Penegakkan diagnosis untuk penyakit ini dapat dilakukan dengan anamnesis
dan pemeriksaan fisik. 'namnesis yang ditanyakan berupa keluhan yang terjadi
pada pasien terutama pada bagian wajah unilateral yang mengalami paralisis.
1
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
2/16
2
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan pada sistem saraf kranialis yang
ditemukan adanya gangguan pada nervus fasialis.
Pengobatan dapat dilakukan segara mungkin untuk mempercepat proses
penyembuhan. Pengobatan dapat berupa farmakologi kortikosteroid, antiviral2
maupun dengan nonfarmakologi fisioterapi2. Pada umumnya prognosis 3ells
Palsy ini baik, sekitar #*"* + penderita sembuh dalam waktu $ minggu sampai
tiga bulan dengan terapi yang diberikan.
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
3/16
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Bell’s palsy merupakan kelumpuhan fasialis tipe lower motor neuron akibat
paralisis nervus fasial perifer yang terjadi secara akut dan penyebabnya tidak
diketahui idiopatik2 di luar sistem saraf pusat tanpa disertai adanya penyakit
neurologis lainnya.(,) Paralisis fasial idiopatik atau Bell’s palsy, ditemukan oleh
Sir 4harles 3ell, dokter dari Skotlandia. 5okasi cedera nervus fasialis pada Bell’s
palsy adalah di bagian perifer nukleus nervus 6. 4edera tersebut terjadi di dekat
ganglion genikulatum.
B. Anatomi
Saraf otak ke 6 mengandung macam serabut, yaitu terdiri dari 7
1. Serabut somato motorik, yang mensarafi otototot wajah kecuali m.
levator palpebrae n.2, otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian
posterior dan stapedius di telinga tengah.
(. Serabut viseromotorik, parasimpatis2 yang datang dari nukleus
salivatorius superior. Serabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa
faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula
submaksilaris serta sublingual dan lakrimalis.
). Serabut viserosensorik, yang menghantar impuls dari alat pengecap di dua
pertiga bagian depan lidah.
. Serabut somatosensorik, rasa nyeri dan mungkin juga rasa suhu dan rasa
raba dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh nervus
trigeminus.
1*
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
4/16
4
Gambar7 8ervus 9asialis
8ervus 6 terutama terdiri dari saraf motorik yang mempersarafi seluruh otot
mimik wajah. Komponen sensorisnya kecil, yaitu nervus intermedius :risberg
yang mengantarkan rasa kecap dari dua pertiga bagian lidah dan sensasi kulit dari
dinding anterior kanalis auditorius eksterna. Serabutserabut kecap pertamatama
melintasi nervus lingual, yaitu cabang dari nervus mandibularis lalu masuk ke
korda timpani dimana ia membawa sensasi kecap melalui nervus fasialis ke
nukleus traktus solitarius. Serabutserabut sekretomotor menginnervasi kelenjar
lakrimal melalui nervus petrosus superfisial major dan kelenjar sublingual serta
kelenjar submaksilar melalui korda tympani.-
8ukleus motorik nervus 6 terletak di ventrolateral nukleus abdusens, dan
serabut nervus fasialis dalam pons sebagian melingkari dan melewati bagian
ventrolateral nukleus abdusens sebelum keluar dari pons di bagian lateral traktus
kortikospinal. Karena posisinya yang berdekatan jukstaposisi2 pada lantai
ventrikel 6, maka nervus 6 dan 6 dapat terkena bersamasama oleh lesi
vaskuler atau lesi infiltratif. 8ervus fasialis masuk ke meatus akustikus internus
bersama dengan nervus akustikus lalu membelok tajam ke depan dan ke bawah di
dekat batas anterior vestibulum telinga dalam. Pada sudut ini genu2 terletak
ganglion sensoris yang disebut genikulatum karena sangat dekat dengan genu.
8ervus fasialis terus berjalan melalui kanalis fasialis tepat di bawah ganglion
genikulatum untuk memberikan percabangan ke ganglion pterygopalatina, yaitu
nervus petrosus superfisial major, dan di sebelah yang lebih distal memberi
persarafan ke m. stapedius yang dihubungkan oleh korda timpani. 5alu n. fasialis
keluar dari kranium melalui foramen stylomastoideus kemudian melintasi kelenjar
parotis dan terbagi menjadi lima cabang yang melayani otototot wajah, m.
stilomastoideus, platisma dan m. digastrikus venter posterior.-
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
5/16
5
5okasi cedera nervus fasialis pada Bell’s palsy adalah di bagian perifer nukleus
nervus 6. 4edera tersebut terjadi di dekat ganglion genikulatum. !ika lesinya
berlokasi di bagian proksimal ganglion genikulatum, maka paralisis motorik akan
disertai gangguan fungsi pengecapan dan gangguan fungsi otonom. 5esi yang
terletak antara ganglion genikulatum dan pangkal korda timpani akan
mengakibatkan hal serupa tetapi tidak mengakibatkan gangguan lakrimasi. !ika
lesinya berlokasi di foramen stilomastoideus maka yang terjadi hanya paralisis
wajah.$
4. Etiologi
&iperkirakan, penyebab Bell’s palsy adalah virus. 'kan tetapi, baru beberapa
tahun terakhir ini dapat dibuktikan etiologi ini secara logis karena pada umumnya
kasus Bell’s palsy sekian lama dianggap idiopatik. ;elah diidentifikasi gen
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
6/16
6
Perjalanan penyakit Bell’s palsy masih belum dimengerti sepenuhnya, tetapi
salah satu teori menyebutkan terjadinya proses inflamasi pada nervus fasialis yang
menyebabkan peningkatan diameter nervus fasialis sehingga terjadi kompresi dari
saraf tersebut pada saat melalui tulang temporal. Perjalanan nervus fasialis keluar
dari tulang temporal melalui kanalis fasialis yang mempunyai bentuk seperti
corong yang menyempit pada pintu keluar sebagai foramen mental. &engan
bentukan kanalis yang unik tersebut, adanya inflamasi, demyelinisasi atau iskemik
dapat menyebabkan gangguan dari konduksi. mpuls motorik yang dihantarkan
oleh nervus fasialis bisa mendapat gangguan di lintasan supranuklear,
nuklear dan infranuklear. 5esi supranuklear bisa terletak di daerah wajah korteks
motorik primer atau di jaras kortikobulbar ataupun di lintasan asosiasi yang
berhubungan dengan daerah somatotropik wajah di korteks motorik primer.1(,1)
Gambar 7 5esi pada nervus fasialis dan lesi pada supranuklear
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
7/16
7
Karena adanya suatu proses yang dikenal awam sebagai ?masuk angin@ atau
dalam bahasa inggris ?cold@. Paparan udara dingin seperti angin kencang, '4,
atau mengemudi dengan kaca jendela yang terbuka diduga sebagai salah satu
penyebab terjadinya Bell’s palsy. Karena itu nervus fasialis bisa sembab, ia terjepit
di dalam foramen stilomastoideus dan menimbulkan kelumpuhan fasialis 5=8.
Pada lesi 5=8 bias terletak di pons, di sudut serebelopontin, di os petrosum atau
kavum timpani, di foramen stilomastoideus dan pada cabangcabang tepi nervus
fasialis. 5esi di pons yang terletak di daerah sekitar inti nervus abdusens dan
fasikulus longitudinalis medialis. Karena itu paralisis fasialis 5=8 tersebut akan
disertai kelumpuhan muskulus rektus lateralis atau gerakan melirik ke arah lesi.
Selain itu, paralisis nervus fasialis 5=8 akan timbul bergandengan dengan tuli
perseptif ipsilateral dan ageusia tidak bisa mengecap dengan (>) bagian depan
lidah2. 3erdasarkan beberapa penelitian bahwa penyebab utama Bell’s palsy
adalah reaktivasi virus herpes
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
8/16
8
Salah satu gejala Bell’s palsy adalah kelopak mata sulit menutup dan saat
penderita berusaha menutup kelopak matanya, matanya terputar ke atas dan
matanya tetap kelihatan. Gejala ini disebut juga fenomena 3ell. Pada observasi
dapat dilihat juga bahwa gerakan kelopak mata yang tidak sehat lebih lambat jika
dibandingkan dengan gerakan bola mata yang sehat lagoftalmos2.$,% Penderita
tidak dapat bersiul atau meniup, apabila berkumur atau minum maka air keluar
melalui sisi mulut yang lumpuh. Selanjutnya gejala dan tanda klinik lainnya
berhubungan dengan tempat>lokasi lesi.)
a. 5esi di luar foramen stilomastoideus
=ulut tertarik ke arah sisi mulut yang sehat, makanan berkumpul di antar
pipi dan gusi, dan sensasi dalam deep sensation2 di wajah menghilang.
5ipatan kulit dahi menghilang. 'pabila mata yang terkena tidak tertutup
atau tidak dilindungi maka air mata akan keluar terus menerus.
b. 5esi di kanalis fasialis melibatkan korda timpani2
Gejala dan tanda klinik seperti pada a2, ditambah dengan hilangnya
ketajaman pengecapan lidah (>) bagian depan2 dan salivasi di sisi yang
terkena berkurang.
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
9/16
9
f. 5esi di tempat keluarnya nervus fasialis dari pons.
Gejala dan tanda klinik sama dengan di atas, disertai gejala dan tanda
terlibatnya nervus trigeminus, nervus akustikus, dan kadangkadang juga
nervus abdusens, nervus aksesorius, dan nervus hipoglosus.
F. Pemeiksaan Pen!njang
;idak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk menegakkan
diagnosis Bell’s palsy.1) Pemeriksaan radiologi bukan indikasi pada Bell’s palsy.
Pemeriksaan 4;Scan dilakukan jika dicurigai adanya fraktur atau metastasis
neoplasma ke tulang, stroke, sklerosis multipel dan '&S pada 48S. Pemeriksaan
=/ pada pasien Bell’s palsy akan menunjukkan adanya penyangatan
Enhancement 2 pada nervus fasialis, atau pada telinga, ganglion genikulatum.$,1)
G. Diagnosis
&iagnosis Bell’s palsy dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan nervus kranialis akan didapatkan adanya
parese dari nervus fasialis. Pada inspeksi, terlihat pendataran dahi dan lipatan
nasolabial pada sisi yang terkena. Ketika pasien diminta menaikkan alis mata, sisi
dahi yang lumpuh terlihat datar. Ketika pasien diminta tersenyum, wajah menjadi
menyimpang dan terdapat lateralisasi ke sisi yang berlawanan dari yang lumpuh.
Pasien tidak dapat menutup matanya secara sempurna pada sisi yang lumpuh.
Pada saat berusaha untuk menutup mata, bola mata seolah bergulir ke atas pada
sisi yang lumpuh yang disebut fenomena 3ell. 1-
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
10/16
10
ak!stik!s
inten!s
tuli>hiperakusis
(eat!s
ak!stik!s
inten!s'
ganglion
genik!lat!m
C C C
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
11/16
11
c2 Diagnosa etiologi " &iperlukan peninjauan untuk mengetahui sebab dari
penyakit ini. &iduga disebabkan oleh
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
12/16
12
I. Pengo,atan
=elindungi mata pada saat tidur dan pemberian tetes mata metilselulosa,
memijat otototot yang lemah dan mencegah kendornya otototot di bagian bawah
wajah merupakan kondisi yang dapat dikelola secara umum.- Pemberian vitamin
3 dapat dilakukan untuk melindungi sistem saraf. 3elum ada bukti yang
mendukung bahwa tindakan pembedahan efektif terhadap nervus fasialis, bahkan
kemungkinan besar dapat membahayakan.- Pemberian kortikosteroid prednison
Pen*akit Pen*e,a, Fakto *ang mem,e%akan
N!$lea -#eife
Pen*akit L*me Spirochete3orrelia
burgdorferi
/iwayat terpapar tick, ruam,
atau atralgiaE Paparan ini
biasanya bersifat
/titis me%ia 3akteri patogen Fnset yang berangsur, sakit
pada telinga, demam, dan tuli
konduktif
0amsa* H!nt
s*n%ome
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
13/16
13
dengan dosis * $* mg>hari per oral atau 1 mg>kg33>hari selama ) hari,
diturunkan perlahanlahan selama % hari kemudian2, dimana pemberiannya
dimulai pada hari kelima setelah onset penyakit, gunanya untuk meningkatkan
peluang kesembuhan pasien.(,-,% Fbat antiviral dapat diberikan meskipun pada
penelitian yang pernah dilakukan masih kurang menunjukkan efektifitas obatobat
antivirus pada Bell palsy. )
lainnya dapat sembuh tetapi dengan elastisitas otot yang tidak berfungsi dengan
baik. Penderita seperti ini tidak memiliki kelainan yang nyata.-
Penderita Bell’s palsy dapat sembuh total atau meninggalkan gejala sisa. 9aktor
resiko yang memperburuk prognosis Bell’s palsy adalah7$
12 Bsia di atas $* tahun
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
14/16
14
(2 Paralisis komplit
)2 =enurunnya fungsi pengecapan atau aliran saliva pada sisi yang lumpuh
2 8yeri pada bagian belakang telinga dan-2 3erkurangnya air mata.
Pada penderita kelumpuhan nervus fasialis perifer tidak boleh dilupakan untuk
mengadakan pemeriksaan neurologis dengan teliti untuk mencari gejala
neurologis lain.$,1 Pada umumnya prognosis Bell’s palsy baik7 sekitar #*"* +
penderita sembuh dalam waktu $ minggu sampai tiga bulan tanpa ada kecacatan.
Penderita yang berumur $* tahun atau lebih, mempunyai peluang *+ sembuh
total dan beresiko tinggi meninggalkan gejala sisa. Penderita yang berusia )*tahun atau kurang, hanya punya perbedaan peluang 1*1- persen antara sembuh
total dengan meninggalkan gejala sisa. !ika tidak sembuh dalam waktu bulan,
maka penderita cenderung meninggalkan gejala sisa, yaitu sinkinesis, crocodile
tears dan kadang spasme hemifasial.$ Penderita diabetes )*+ lebih sering sembuh
secara parsial dibanding penderita nondiabetik dan penderita &= lebih sering
kambuh dibanding yang non &=. hari per oral atau 1
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
15/16
15
mg>kg33>hari selama ) hari, diturunkan perlahanlahan selama % hari kemudian
obat antivirus dan vitamin 3 kompleks serta istirahat dan fisioterapi untuk
memberikan hasil yang maksimal. Pada umumnya prognosis Bell’s palsy baik7
sekitar #*"* + penderita sembuh dalam waktu $ minggu sampai tiga bulan tanpa
ada kecacatan.
DAFTA0 PUSTAKA
1. Snell, /ichards, (**%, 8euroanatomi Klinik, G4, !akarta.
(. 'minoff =!, Greenberg &', Simon, /P, editors. =ononeuropathy
SimpleI. ' 5ange =edical 3ook 4linical 8eurology. )th ed. BS'7
'ppleton J 5angeE 1""). p 1%1.
). &jamil , ' 3asjiruddin. Paralisis 3ell. &alam7
-
8/17/2019 Referat Ku Neuro
16/16
16
$. =onnell K. Bell’s palsy. LonlineM. (**$. Lcited () jan (**#M. 'vailable
from7 B/57www.e=edicine.com
%. >Njmed.oIfordjournals.org>cgi>reprint>"->$>)-"
1*. Saraf Ftak. &alam7 Prof. &/.dr.S=. 5umbantobing, ed. 8eurologi klinik,
pemeriksaan 9isik dan =entalE !akarta7 9KB.(**. p ---%.
11. Saharso &. Bell’s palsy. LonlineM. (**$. Lcited (* jan (**#M. 'vailable
from7 B/57 http7>>www.pediatrik.com>isi*).phpO pagehtmlJhkategoripdtJdirektoripdtJfilepdf*JpdfJhtml*$1(1
wnem1"%.htm
1(. Patofisiologi nervus fasialis. &alam7 Prof.&/.=ahar =ardjono, Prof.&/.
Priguna Sidharta, eds. 8eurologi klinis dasarE !akarta7 P;. &ian /akyat.
(**). p 1$11$(
1). Bell’s palsy. n 7 Gerald =. 9enichel, eds. 4linical Pediatric 8eurology, '
sign and symptoms 'pproach -th ed. Bnited States. lseivers
saunders.(**-. p ))-))$
1. :einer