Opioid-sparing Effects of Perioperative Paracetamol and Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs) in Children

Opioid-sparing Effects of Perioperative Paracetamol andNonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs) in ChildrenIvan Wong, Celia St. John-Green, Suellen M. WalkerPediatric Anesthesia 2013, vol 23: 475-495

EFEK PENGHEMATAN PENGGUNAAN OPIOID PADA PARASETAMOL DAN NONSTEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAIDs) PADA ANAK

Penggunaan opioid dihubungkan dengan beragam efek samping perioperatif seperti terjadinya depresi ventilasi, sedasi dan drowsiness,postoperative nausea and vomiting(PONV), pruritus, retensi urin, dan konstipasi.

Penggunaan intraoperatif dalam dosis bolus yang besarataupun infus kontinu dapat meningkatkan nyeri akut paska operasi terkait dengan proses eliminasinya yang cepatdanterjaditoleransiakut.

Olehkarenaitu,pemilihanpemakaiannon-opioid analgesia dikembangkan sebagai adjuvant selama proses perioperatif untuk meminimalisasi efeksampingdarimedikasiopioidtersebut,dimanateknikinilebihdikenaldenganmultimodal analgesia atau balance analgesia

Kuantitas dan kualitas bukti terkait manajemen nyeri perioperatif pada anak terus meningkat, dan studi metaanalisa melaporkan bahwa terdapat penurunan pemberian dosis opioid dengan memberikan NSAID dan/ parasetamol perioperatif pada anakUlasan sistematik penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menilai sejauh mana pemberian NSAID dan/ parasetamol dapat menggantikan penggunaan opioid postoperatif. TujuanLatar BelakangMetode PenelitianTeknik Pencarian Data pencarian dengan database elektronik (PubMed, Embase, CINAHL, Cochrane Library, NHS Evidence)

2. Kriteria Studi

Kriteria Inklusi:

Tipe studi: double blind, uji coba terkontrol pada plasebo untuk mengukur efek parasetamol dan/ NSAID vs plasebo pada penggunaan opioid sistemikPartisipan: anak-anak (0-18 tahun) yang menjalani general anestesiIntervensi: dosis ganda atau tunggal (parasetamol atau NSAID) yang diberikan perioperative yang diberikan secara sistemik (oral, rektal, intramuskular, atau intravena)Kriteria Eksklusi:

Analgesi regionalPenggunaan analgesic lain yang bisa mengacaukan pemberian dosis opioid

Analisa

Hasil primer

Positif penurunan penggunaan opioid yang signifikan secara statistik pada penggunaan opioid dalam perbandingan yang berpasangan antara kelompok pengobatan dan kelompok plasebo.

Negatif penggunaan opioid secara statistic tidak signifikan Hasil sekunder:Potensi efek samping opioid (sedasi, depresi pernapasan pasca operasi, mual muntah, pruritus, dan retensi urin)Potensi efek samping NSAID (meningkatkan perdarahan, disfungsi ginjal) dan parasetamol (overdosis/toksisitas)Skor nyeriTingkat kepuasan keluarga/ pasienDeskripsi Studi

Dari 104 judul, 31 judul memenuhi kriteria inklusi (Skala Jadad)Secara total, terdapat 988 anak-anak dalam kelompok plasebo1.636 anak-anak dalam kelompok perlakuan (parasetamol dan/ NSAID)

Parasetamol vs NSAID vs Kombinasi terkait opioid-sparing effects:

Diklofenak PR 1 mg/kg >> Parasetamol PR Ibuprofen 15 mg/kg PR >> parasetamol 40 mg/kgNaproxen Per Oral 10 mg/kg >> parasetamol 20 mgDiklofenak 1 mg/kg >> + parasetamol 30 mg/kgIbuprofen 40 mg/kg PR + parasetamol 15 mg/kg PR adenoidektomi Respon Dosis dan cara pemberian terkait opioid-sparing effects

Parasetamol 20, 40, 60 mg/kg Pr di PACUKetoprofen 0.3, 1, dan 3 mg/kg IV dapat mengurangi penggunaan fentanyl pada anak selama 2 jam setelah adenoidektomi Ketorolak 30 mg IM = 10 mg morfin atau 100 mg petidinPenilaian Nyeri

Terdapat penurunan yng signifikan pada skor nyeri pada bebeberapa titik waktu:48 jam pertamaAwal 6 jam pasca operasiSatu jam pertama di PACUEfek Samping OpioidPOVN (postoperative nausea and vomiting) dpt ditekan dengan pemberian parasetamol 40 dan 60 mg/kg PR

Efek Samping NSAID/ ParasetamolBelum ada laporan kasus overdosis atau keracunan akibat parasetamolPendarahan perioperative dilaporkan pada 21 studi NSAID, namun tidak ada pasien yang membutuhkan tindakan operatif terkait pendarahan tsbt. Tingkat Kepuasan Pasien/ Keluarga

Sedikit studi yang mengevaluasi aspek ini berhubung penelitian ini dilakukan pada bayi dan anak kecil (> 3tahun, rerata 7 tahun)

Pemberian Dosis

24 jam pertama secara regular (NSAID dan/ parasetamol) opioid-sparing effects (signifikan)

Penggunaan opioid dengan status PRN = penggunaan parasetamol dan/ NSAID secara regular

Parasetamol perioperative: - PR X - IV opioid-sparing effects (usia 6-24 bulan)

Tempat kerja obat analgetik

Keterbatasan dan Saran

Skor Nyeri yang lebih validDiperlukan juga follow up yang lebih panjang dalam mengamati setiap efek samping setiap obat

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan NSAID dan/ parasetamol dapat mengurangi kebutuhan akan opioid perioperatif pada anak-anak.

DAFTAR PUSTAKA