PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN...

7
Didiek Hadjar Goenadi 28 PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL DI SEKTOR PERTANIAN Investment Trend, Prospect, and Policy in Agricultural Sector Didiek Hadjar Goenadi Komite Penanaman Modal Bidang Agribisnis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta ABSTRACT Investment performance in Indonesia during the period of 1999-2009 indicated that total capital of foreign investment (PMA) is much greater than that of domestic investment (PMDN). Specifically in the areas of agribusiness, PMDN investment is more dominant than that of PMA. In term of job creation, food crops and plantations sub-sector are still relatively higher compared to those in fisheries and livestock sub-sectors. Climate change and consumer preferences for health food and competition between food and energy will affect investment in agricultural sector. Climatic condition is expected to encourage FDI (Foreign Direct Investment) because many countries will reconstruct their commodity development programs. Most popular commodities open for investment in downstream area are oil palm, cocoa and sugar cane, among others. Market opportunity and capital investment in the agricultural sector are still widely open. Industrial cluster is still regarded as the best way to strengthen agribusiness competitive advantage. To supply raw materials for sustainable agro-industry, it requires effective regulatory and productive work systems for all business actors involved. Key words : investment, agriculture, food crops, estate crops ABSTRAK Keragaan penanaman modal di Indonesia menunjukkan bahwa selama periode 1999-2009, total modal dari penanaman modal asing (PMA) jauh lebih besar dibandingkan penanaman modal dalam negeri. Khusus di bidang agribisnis, investasi oleh PMDN lebih dominan dibandingkan PMA. Dari aspek penciptaan lapangan kerja, subsektor tanaman pangan dan perkebunan masih relatif tinggi dibandingkan subsektor perikanan dan peternakan. Perubahan iklim dan preferensi konsumen terhadap kesehatan pangan serta persaingan antara pangan dan energi diduga diduga akan mempengaruhi prospek investasi di bidang pertanian. Kondisi iklim diperkirakan mampu mendorong FDI karena berbagai negara akan merekonstruksi program pengembangan komoditasnya. Komoditas yang menjadi unggulan penanaman modal di bidang hilir antara lain kelapa sawit, kakao, dan tebu. Peluang pasar dan kebutuhan penanaman modal di sektor pertanian masih terbuka luas. Model klaster industri masih dianggap sebagai yang terbaik untuk memperkokoh keunggulan kompetitif di bidang agribisnis. Untuk memasok bahan baku kegiatan agroindustri sehingga berkelanjutan memerlukan sistem pengaturan yang efektif dan produktif bagi semua pelaku usaha yang terlibat. Kata kunci : investasi, pertanian, tanaman pangan, tanaman perkebunan

Transcript of PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN...

Page 1: PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Pros_MU_Didik_2011.pdf · Perubahan iklim dan preferensi ... menjadi unggulan penanaman modal ...

Didiek Hadjar Goenadi

28

PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKANPENANAMAN MODAL DI SEKTOR PERTANIAN

Investment Trend, Prospect, and Policy in Agricultural Sector

Didiek Hadjar Goenadi

Komite Penanaman Modal Bidang AgribisnisBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta

ABSTRACT

Investment performance in Indonesia during the period of 1999-2009 indicated thattotal capital of foreign investment (PMA) is much greater than that of domestic investment(PMDN). Specifically in the areas of agribusiness, PMDN investment is more dominant thanthat of PMA. In term of job creation, food crops and plantations sub-sector are still relativelyhigher compared to those in fisheries and livestock sub-sectors. Climate change andconsumer preferences for health food and competition between food and energy will affectinvestment in agricultural sector. Climatic condition is expected to encourage FDI (ForeignDirect Investment) because many countries will reconstruct their commodity developmentprograms. Most popular commodities open for investment in downstream area are oil palm,cocoa and sugar cane, among others. Market opportunity and capital investment in theagricultural sector are still widely open. Industrial cluster is still regarded as the best way tostrengthen agribusiness competitive advantage. To supply raw materials for sustainableagro-industry, it requires effective regulatory and productive work systems for all businessactors involved.

Key words : investment, agriculture, food crops, estate crops

ABSTRAK

Keragaan penanaman modal di Indonesia menunjukkan bahwa selama periode1999-2009, total modal dari penanaman modal asing (PMA) jauh lebih besar dibandingkanpenanaman modal dalam negeri. Khusus di bidang agribisnis, investasi oleh PMDN lebihdominan dibandingkan PMA. Dari aspek penciptaan lapangan kerja, subsektor tanamanpangan dan perkebunan masih relatif tinggi dibandingkan subsektor perikanan danpeternakan. Perubahan iklim dan preferensi konsumen terhadap kesehatan pangan sertapersaingan antara pangan dan energi diduga diduga akan mempengaruhi prospek investasidi bidang pertanian. Kondisi iklim diperkirakan mampu mendorong FDI karena berbagainegara akan merekonstruksi program pengembangan komoditasnya. Komoditas yangmenjadi unggulan penanaman modal di bidang hilir antara lain kelapa sawit, kakao, dantebu. Peluang pasar dan kebutuhan penanaman modal di sektor pertanian masih terbukaluas. Model klaster industri masih dianggap sebagai yang terbaik untuk memperkokohkeunggulan kompetitif di bidang agribisnis. Untuk memasok bahan baku kegiatanagroindustri sehingga berkelanjutan memerlukan sistem pengaturan yang efektif danproduktif bagi semua pelaku usaha yang terlibat.

Kata kunci : investasi, pertanian, tanaman pangan, tanaman perkebunan

Page 2: PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Pros_MU_Didik_2011.pdf · Perubahan iklim dan preferensi ... menjadi unggulan penanaman modal ...

Perkembangan, Prospek, dan Kebijakan Penanaman Modal di Sektor Pertanian

29

PENDAHULUAN

Pemerintah telah mengambil langkah bahwa pertumbuhan ekonomi yangdiinginkan perlu diakselerasi melalui dua penghela utama, yaitu ekspor daninvestasi. Untuk lima tahun ke depan, nilai investasi total direncanakan mencapaiRp 10 ribu T atau sekitar Rp 2 ribu T per tahun. Dari nilai ini, tugas BadanKoordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah delapan persen atau dalam tahun2010 adalah Rp 160 T. Dalam mencapai sasaran itu BKPM telah merumuskanarah penanaman modal jangka panjang dalam dokumen Rencana UmumPenanaman Modal (RUPM) yang berangkat dari pendekatan quick wins (low-hanging fruits), dan secara bertahap meningkat ke akselerasi pembangunaninfrastruktur dan energi, industrialisasi skala besar, dan puncaknya mencapaiekonomi berbasis pengetahuan.

Sasaran penanam modal yang mendapatkan fasilitasi oleh BKPM bukanhanya investor asing (PMA/FDI), tetapi juga dari dalam negeri (PMDN).Perbandingan realisasi penanaman modal domestik dengan asing periode 1Januari 2000 hingga 31 Desember 2009 adalah seperti dalam Tabel 1. Dalamtabel tersebut dapat dilihat bahwa investasi total PMA jauh lebih besar daripadaPMDN (Rp 215,2 T vs USD 78,7 M). Dari jumlah ini penanaman modal untukpertanian masing-masing adalah Rp 58,1 T dari PMDN, sedang dari PMA sebesarUSD 6,2 M. Total proyek PMDN selama periode 1999-2009 mencapai 1.842,sedang PMA mencapai 7,760 buah. Dari jumlah total ini yang terkait denganpenanaman modal di bidang pertanian adalah 506 (27%) dan 445 (6%) buah.Sektor primer yang dominan dikuasai oleh Industri makanan, usahatani tanamanpangan dan perkebunan, peternakan, dan perikanan dan kehutanan.

Tabel 1. Realisasi Penanaman Modal dalam Periode 2000-2009

Page 3: PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Pros_MU_Didik_2011.pdf · Perubahan iklim dan preferensi ... menjadi unggulan penanaman modal ...

Didiek Hadjar Goenadi

30

PERKEMBANGAN

Perkembangan penanaman modal sejak tahun 2000 hingga 2009 menurutIjin Usaha Tetap (IUT) sektor yang sudah diterbitkan oleh BKPM untuk PMDN danPMA masing-masing disajikan pada Tabel 2 dan penanaman modal oleh PMDNterbesar di sektor industri makanan, sedang oleh PMA di sektor transportasi,pergudangan, dan komunikasi. Selain itu, penanaman modal di sektor tanamandan perkebunan hanya oleh PMDN. Di bidang agribisnis perkembanganpenanaman modal oleh PMA dan PMDN sejak tahun 1990 hingga 2007 masing-masing disajikan dalam Tabel 4 dan 5. Dari kedua tabel tersebut tampak jelasbahwa PMDN lebih banyak berinvestasi di bidang ini daripada PMA. Dari tabeltersebut juga tampak jelas bahwa di bidang agribisnis, subsektor tanaman pangandan perkebunan adalah pencipta lapangan kerja yang lebih besar daripadaperikanan dan peternakan.

Tabel 2. Realisasi Penanaman Modal Domestik (PMDN) menurut Sektor Periode1 Januari 2000 – 31 Desember 2009

Sectors Investment Value(Rp billions) Number of Projects

Food Industry 39.730,8 285

Paper, Pulp and Printing Industry 33.772,5 88

Chemical and PharmaceuticalIndustry

20.571,1 146

Crops and Plantation 16.268,9 103

Metals, Machine and Electronics 14.329,0 195

Tabel 3. Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) menurut Sektor Periode 1Januari 2000 – 31 Desember 2009

Sectors Investment Value(US$ millions) Number of Projects

Transport, Storage andCommunication

24.208,6 346

Chemical and PharmaceuticalIndustry

8.042,4 356

Metals, Machine and Electronics 6.798,2 850

Food Industry 4.370,9 378

Trade and reparation 4.002,1 2.149

Page 4: PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Pros_MU_Didik_2011.pdf · Perubahan iklim dan preferensi ... menjadi unggulan penanaman modal ...

Perkembangan, Prospek, dan Kebijakan Penanaman Modal di Sektor Pertanian

31

Tabel 4. Realisasi Penanaman Modal Bidang Agribisnis tahun 1990-2007 (PMA)

Tabel 5. Realisasi Penanaman Modal Bidang Agribisnis tahun 1990-2007 (PMDN)

Page 5: PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Pros_MU_Didik_2011.pdf · Perubahan iklim dan preferensi ... menjadi unggulan penanaman modal ...

Didiek Hadjar Goenadi

32

PROSPEK

Usaha di bidang agribisnis memiliki risiko usaha yang tinggi karenaberkaitan dengan kondisi iklim dan cuaca yang secara umum sulit dikendalikan.Dalam hubungannya dengan konsumen, preferensi pasar terhadap persyaratankesehatan pangan makin meningkat. Tantangan lainnya adalah terjadinya dikotomipangan versus bahan bakar yang menghambat perolehan nilai tambah dariproduksi bahan bakar nabati. Selain itu, pengamat lingkungan makin kerasmemaksakan sertifikasi keamanan usaha terhadap lingkungan. Bagaimanapunjuga, anomali cuaca dan pergeseran iklim telah mendorong berbagai negara untukmerekonstruksi program pengembangan komoditasnya. Dari pengamatan selamadua tahun terakhir ini, kondisi ini diperkirakan mampu mendorong investasi asing(FDI) karena terjadi relokasi usaha seperti di subsektor tanaman pangan danpeternakan. Untuk menciptakan iklim penanaman modal di bidang ini, hambatanutama berupa lahan, infrastruktur, pembiayaan, energi, air, dan ekses otonomidaerah harus diatasi.

Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam sumber daya alamwilayah tropika. Hal ini sudah terbukti dengan predikat produsen minyak kelapasawit terbesar di dunia, karet alam dan kakao kedua terbesar di dunia tentumenawarkan daya tarik penanaman modal yang tinggi, khususnya di sektor hilir.Salah satu contohnya adalah pengembangan kapasitas dan pembukaan usahabaru pengolahan kakao menjadi produksi cokelat oleh pengusaha dalam negeridan multinasional. Insentif yang menarik dari kejadian ini adalah diterapkannyakebijakan Bea Keluar (BK) untuk biji kakao kering yang diekspor.

Komoditas yang menjadi unggulan penanaman modal di bidang hilir antaralain adalah kelapa sawit, kakao, dan tebu. Untuk menampilkan informasi tentangunggulan penanaman modal daerah, BKPM menyajikan sebuah sistem informasipotensi investasi daerah (SIPID) yang bisa diakses melalu website BKPM.Sebagai contoh adalah peluang penanaman modal untuk kelapa sawit di Riau danBengkulu, kakao di Sulawesi Barat, dan tebu di Gorontalo. Selain itu,pengembangan food estate di Merauke juga ditampilkan karena melibatkanberbagai komoditas unggulan lainnya.

KEBIJAKAN

Dalam upaya memberikan pelayanan prima dan menciptakan iklimpenanaman modal yang kondusif, pemerintah menerbitkan Undang-Undang No.25/2007 tentang Penanaman Modal. Prinsip-prinsip di dalam regulasi baru iniadalah perlakuan yang sama pagi setiap penanam modal, tidak ada batas minimalpenanaman modal, bebas untuk merepatriasi investasi dan keuntungan, jaminanhukum, penyelesaian perselisihan, dan pelayanan lain yang dibutuhkan dalam

Page 6: PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Pros_MU_Didik_2011.pdf · Perubahan iklim dan preferensi ... menjadi unggulan penanaman modal ...

Perkembangan, Prospek, dan Kebijakan Penanaman Modal di Sektor Pertanian

33

berinvestasi. Untuk perbaikan iklim penanaman modal telah diterbitkan PeraturanPresiden No. 27/2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Denganaturan ini penanam modal tidak perlu lagi mengurus sendiri ke kementeriansektoral karena kewenangan untuk itu telah diberikan kepada BKPM. Lebih lanjutkebijakan ini diimplementasikan dalam sistem elektronik sehingga aplikasipenanaman modal dapat dilakukan secara on-line. Daftar Negatif Investasi (DNI)juga diterbitkan untuk melindungi penanam modal dalam negeri.

Dalam rangka memacu investasi di daerah, khususnya di luar Jawa,penunjukkan tujuh provinsi sebagai Regional Champions telah dilakukan. Di pihaklain, guna mengatasi lambannya eksekusi program-program pembangunaninfrastruktur, pemerintah melalui BKPM dan beberapa Kementerian ditugasi untukmemimpin pelaksanaan program Kemitraan Pemerintah-Swasta (KPS) dalampembangunan infrastruktur (jalan, pelabuhan, sumber air, dan energi). MelaluiPeraturan Presiden No. 36/2010 DNI untuk sektor Pertanian antara lain adalahbahwa yang tertutup untuk penanaman modal adalah budidaya ganja.Penanaman modal untuk UKMK dibuka untuk yang luasannya < 25 Ha danpengolahan hasilnya diatur oleh Peraturan Menteri Pertanian. Yang terbuka untukinvestasi perkebunan dengan persyaratan khusus dan kepemilikan modal asingdiatur atas dasar kepemilikan saham (95%-5%) dengan rekomendasi KementerianPertanian. Untuk pemanfaatan sumber daya genetik, penanam modal asing hanyabisa maksimal 49 persen.

PENUTUP

Peluang pasar dan kebutuhan penanaman modal yang dibutuhkan untukmeraih tujuan-tujuan pembangunan pertanian di Indonesia masih terbuka luas,baik bagi PMDN maupun PMA. Model klaster industri dianggap sebagai yangterbaik untuk memperkokoh keunggulan kompetitif di sektor agribisnis. Untuktujuan ini BKPM terbuka untuk memfasilitasi penanam modal domestik maupunasing. Sebaran bahan baku berbasis agro yang cukup memadai untuk memasokagro-industri yang berkelanjutan di bidang pangan dan energi memerlukan sistempengaturan yang efektif dan produktif bagi para pelaku usaha yang terlibat.Pergeseran iklim dan anomali cuaca perlu diantisipasi dengan munculnya peluangusaha akibat relokasi penanaman modal asing ke Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2009. Rencana Umum Penanaman Modal 2010-2014. BKPM. Jakarta.

Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2009. Laporan Penanaman Modal Tahun 2009.BKPM. Jakarta.

Page 7: PERKEMBANGAN, PROSPEK, DAN KEBIJAKAN …pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/Pros_MU_Didik_2011.pdf · Perubahan iklim dan preferensi ... menjadi unggulan penanaman modal ...

Didiek Hadjar Goenadi

34

Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2010. Laporan Penanaman Modal Triwulan II 2010.BKPM. Jakarta.