Percobaan Ix Fix
-
Upload
lee-auliea -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Percobaan Ix Fix
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
1/18
PERCOBAAN IX
RESPON IMUN SEBAGAI TANGGAPAN TUBUH TERHADAPINFEKTOR
A. TUJUAN
1. Memahami dan menerangkan keberadaan dan fungsi sistem pertahanan
secara barier anatomis.
2. Memahami dan menerangkan fungsi dan mekanisme sistem imun non
spesifik dan spesifik.
3. Memahami dan menerangkan kajian respon imun secara in vivo dan invitro.
4. Memahami dan menerangkan terjadi reaksi hipersensitivitas tipe I
secara eksperimental in vivo sistemik dan lokal.
5. Memahami dan menerangkan peranan produk imun khususnya antibody
dalam mengeliminasi antigeninfektor.
B. DASAR TEORI
!espon imun merupakan hasil kerjasama antara sel"sel yang berperan
dalam respon imun itu sendiri. #el"sel tersebut terdapat pada organ limfoid
seperti kelenjar limfe $ sumsum tulang $ kelenjar tymus $ dan spleen.
!espon imun ini akan mendeteksi keberadan moleku"molekul asing dimana
molekul tersebut memiliki bentuk yang berbeda dengan molekul normal.
#enjata yang digunakan respon imun untuk menghancurkan patogen
%molekul asing& tersebut meliputi sel dan protein terlarut. #enjata"senjata
tersebutlah yang akan melindungi tubuh dari serangan patogen dan infeksi
penyakit. 'engan begitu dapat disimpulkan bah(a respon imun berfungsi
sebagai kekuatan utama bagi makhluk hidup $ terutama manusia dan he(an
%)arp$ 1***&.
!espon imun non spesifik disebut juga komponen nonadaptif atau
innate$ atau imunitas alamiah$ artinya mekanisme pertahanan yang tidak
ditujukan hanya untuk satu jenis antigen$ tetapi untuk berbagai macam
antigen. Imunitas alamiah sudah ada sejak individu dilahirkan dan terdiri
atas berbagai macam elemen non spesifik. +adi $ bukan merupakan
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
2/18
pertahanan khusus untuk antigen tertentu. 'ilihat dari caranya diperoleh$
respon imun non spesifik disebut juga respon imun alamiah. !espon imun
non spesifik pada tubuh kita adalah kulit dengan kelenjarnya$ lapisan
mukosa dengan en,imnya$ serta kelenjar lain dengan en,imnya seperti
kelenjar air mata. 'emikian pula sel fagosit %sel makrofag$ monosit& dan
komplemennya$ berperan pada respon imun non spesifik %+udar(anto$
2--*&.
!espon imun spesifik atau disebut juga komponen adaptif atau
imunitas didapat adalah mekanisme pertahanan yang ditujukan khusus
terhadap satu jenis antigen$ karena itu tidak dapat berperan terhadap
antigen jenis lain. erbedaanya dengan pertahanan tubuh non spesifik
adalah pertahanan tubuh spesifik harus kontak atau ditimbulkan terlebih
dahulu oleh antigen tertentu$ baru ia akan terbentuk. #edangkan pertahanan
tubuh non spesifik sudah ada sebelum ia kontak dengan antigen
%+udar(anto $2--*&.
/ila respon imum non spesifik tidak dapat mengatasi invasi
mikroorganisme maka imunitas spesifik akan terangsang. Mekanisme
pertahanan %respon imun& spesifik adalah mekanisme pertahanan yang
diperankan oleh sel limfosit$ dengan atau tanpa bantuan komponen sistem
imun lainnya seperti sel makrofag. 'ilihat dari caranya diperoleh maka
mekanisme pertahanan spesifik disebut juga respons imun didapat
%adaptive immunity& %0lbert$ 2--2&.
Imunitas spesifik hanya ditujukan terhadap antigen tertentu yaitu
antigen yang merupakan ligannya. 'i samping itu$ respons imun spesifik
juga menimbulkan memori imunologis yang akan cepat bereaksi bila host
terpapar kembali dengan antigen yang sama di kemudian hari. ada respon
imun spesifik akan terbentuk antibodi dan limfosit efektor yang spesifik
terhadap antigen yang merangsangnya$ sehingga terjadi eliminasi antigen
%+udar(anto$ 2--*&.
#el yang berperan dalam respon imun ini adalah sel yang
mempresentasikan antigen %APC = antigen presenting cell = makrofag& sel
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
3/18
limfosit dan sel limfosit /. #el limfosit dan limfosit / masing"masing
berperan pada imunitas selular dan imunitas humoral. #el limfosit akan
meregulasi respons imun dan melisis sel target yang dihuni antigen. #el
limfosit / akan berdiferensiasi menjadi sel plasma dan memproduksi
antibodi yang akan menetralkan atau meningkatkan fagositosis antigen dan
lisis antigen oleh komplemen$ serta meningkatkan sitotoksisitas sel yang
mengandung antigen yang dinamakan proses antibody dependent cell
mediated cytotoxicy%0'& %+udar(anto$ 2--*&.
C. ALAT DAN BAHAN
00
" Injeksi 1 ml atau 3 ml.
" 0lat ukur
" +angka sorong
" 0lat gelas
" imbangan he(an yang sesuai.
/006
" arutan putih telur %ovalbumin& 257 dalam 6al -$*7
" 0lkohol 8-7
9:06 ;+I )elinci dan Mencit
D. SKEMA KERJA
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
4/18
ahap pematangan suntikan secara intravena -$5 ml larutan putih telur 257$diamati gejala yang terjadi$ ukur dan catat bentol merah dari (aktu 15 menit.
ahap sensitisasi pasif pemindahan imunoserum antiovalbumin dari he(anyang sensitive aktif kepada he(an normal lain secara lokal.
sehari sebelum percobaan mencit dicukur punggungnya$ bagi menjadi beberapa
sektor. suntikan serum dan pengencerannya sebanyak -$1 ml tiap sector$ tandaidan catat lokasinya.
embuatan serum ovalbumin ambil darah he(an yang telah disensitisasi aktifdengan ovalbumin$ biarkan terkoagulasi. ambil serum secara sentrifugasi$
lakukan pengenceran dengan 6al -$*7 2 dan 4 kali.
ahap penantangan %setelah periode sensitisasi& tahap pelaksanaan reaksianafilaksis$ bila sensitisasi baik maka reaksi anafilaksis baik "< syok ataupun
reaksi kulit seperti gatal.
" sehari sebelum periode sensitisasi akhir$ bagian punggung he(an dicukur dand bagi dalam beberapa sektor penyuntikan.
" suntikan secara I pada tiap sektor larutan putih telur 57 = 1-7 sebanyak-$1 ml.
ahap sensitifitas aktif tiap kelinci disensifitasi dengan ovalbumin 1mlkg//secara I.
e(an dipelihara$ diamati kesehatan dan kelakuan normalnya. dikelompokan
dalam 2 kelompok. catat //nya.
E. DATA PENGAMATAN & PERHITUNGAN
enimbangan kelinci
ara > )elinci 2145 $ ?2 g
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
5/18
ara 525 $ 2? g
)elinci 1?2- $ 3? g
#ensitivitas ovalbumin 1 mlkg//
@valbumin yang disuntikkan kelinci 1,62036kg
1kg x1ml
A 1$?2
ml
Kelom
pok
Wk!"Pem#e$% '() *+) ,() -+)
Se$"m Al#"m% ' * , ' * , ' * , ' * ,
1 1-.34 11.34 " " " " 1 " " " 1 " " " 1 " " "
1-.3? 11.3? " " " " 1 " " " 1 " " " 1 " " "2 1-.31 11.31 3 1 1 1 3 1 1 1 4 1 1 2 4 1 1 2
1-.32 11.32 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 2 3 1 1 2
3 1-.35 11.35 " " " " 2 " " 1 2 " " 1 2 " " 1
1-.4- 11.4- " " " " 2 " " 1 2 " " 1 2 " " 1
4 1-.35 11.35 " " " " " " " 3 1 " 1 3 1 1 1
1-.44 11.44 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 1
5 1-.4- 11.4- 1 " " " 2 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2
1-.54 11.54 2 2 2 1 3 2 2 3 4 2 3 4 4 2 3 4
? 1-.44 11.44 " " 2 " " " 2 " " " 3 1 " " 3 3
1-.34 11.34 " " " " " " 4 3 " " 5 3 " " B 4
Ke!e$/ 0
#ector 1 larutan 6al fisiologis -.* 7
#ector 2 #erum antiovalbumin
#ector 3 #erum antiovalbumin pengenceran 2 kali
#ector 4 #erum antiovalbumin pengenceran 4 kali
Sek!
o$
Me%!
' * , '() *+) ,() -+)
'1( +1- '1* '1' +1( '.+, '1, '1-
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
6/18
F. PEMBAHASAN
ada percobaan ini menunjukkan sistem pertahanan spesifik yang
merupakan pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam
tubuh. #istem imun akan terbentuk jika ada benda asing. ertahanan tubuh
spesifik ini dipicu oleh antigen %antibody generating&$ ,at asing yang menjadi
bagian permukaan virus$ bakteri$ atau patogen lain. #emua ,at asing yang memicu
sistem kekebalan tubuh disebut antigen. 0ntigen dapat berupa karbohidrat$ lemak$
atau protein. #istem tubuh memiliki ciri"ciri khusus %spesifik&$ yaitu mengingat
dan mengenali mikroba patogen atau ,at asing.
#istem kekebalan tubuh memiliki kemampuan untuk mengenali dan
menghancurkan patogen dan ,at asing tertentu. #istem kekebalan tubuh bereaksi
terhadap antigen tertentu dengan mengaktifkan sel limfosit dan memproduksi
protein khusus yang disebut antibodi. #elain pada mikroorganisme patogen$
antigen terdapat juga pada ,at asing seperti kulit atau jaringan hasil cangkok
organ.
#istem pertahanan spesifik mengenali benda asing yang masuk ke dalam
tubuh dengan respon sensitisasi sel"sel imun. #ensitisasi adalah proses yang
menyebabkan organism atau sel menjadi lebih aktif terhadap
antigen.ipersensitivitas %atau reaksi hipersensitivitas& adalah reaksi berlebihan
yang tidak diinginkan karena terlalu senisitifnya respon imun %merusak$
menghasilkan ketidaknyamanan$ dan terkadang berakibat fatal& yang dihasilkanoleh sistem kekebalan normal.
ada percobaan kali ini yang dijadikan sebagai tolok ukur adalah
timbulnya bintik atau bentol merah pada kulit mencit. e(an uji yang digunakan
adalah mencit dan kelinci. )elinci digunakan pada tahap sensitisasi aktif. )elinci
dipilih karena kepekaannya dalam menerima induksi. ahap sensitisasi aktif
muncul ketika tubuh memproduksi antibodi Ig9 yang spesifik. 0ntidodi Ig9
adalah Imunoglobin 9 atau factor yang berperan dalam mekanisme alergi. Cat
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
7/18
asing yang masuk ke dalam tubuh jika menempel pada sel mast akan ditangkap
oleh Ig9 dan menyebabkan keluarnya ,at yang disebut antihistamin. Cat inilah
yang kemudian menyebabkan reaksi alergi. Ig9 ini jumlahnya paling sedikit
dalam darah. 'aerah ekornya berikatan dengan sel mast dan basofil. )etika dipicu
antigen sel"sel tersebut akan menghasilkan histamin dan ,at lain yang akan
menyebabkan reaksi alergi. ahap sensitisasi ini juga disebut dengan tahap
induksi$ merupakan kontak pertama dengan alergen %yaitu ketika kelinci
disuntikan ovalbumin secara ip&. roses tahap sentisisasi aktif
" apten masuk kedalam epidermis
" 'itangkap oleh sel langerhans = diproses secara kimia(i menjadi antigen
" )eratinosit melepaskan sitokin %I"1&$ yg akan mengaktifkan sel langerhans
shg mampu menstimulasi sel
" roliferasi sel spesifik menjadi lebih banyak
" #el memori %sel teraktivasi& meninggalkan )D/ = beredar keseluruh
tubuh
" ada saat ini individu menjadi tersensitisasi %berlangsung selama 2"3 minggu&
)emudian ada tahap sensitisasi pasif. ahap ini menggunakan mencit
sebagai he(an uji. Mencit digunakan karena periode sensitisasi pasifnya hanya 3
jam$ serta penanganan dan pengamatannya lebih mudah daripada he(an uji yang
lain. Mencit disuntikan serum yang didapat dari darah kelinci yang sudah melalui
tahap sensitisasi aktif. ujuannya agar tubuh mencit mengenali antibody dalam
serum yang diberikan. 'engan begitu$ saat penginduksian ovalbumin pada tubuh
mencit secara iv$ dapat langsung diketahui pengaruhnya.
emberian serum pada mencit dilakukan pada kulit punggungnya. #ehari
sebelum percobaan dilakukan pencukuran rambut pada bagian punggung mencit
seluas 2E2cm. ujuannya untuk mempermudah pengamatan bintik yang timbul
nantinya. 0rea tersebut dibagi 4 sektor$ dimana setiap sector disuntikkan serum
murni dan pengenceran secara intercutan$ serta satu sector sebagai kontrol
negative. ujuannya untuk mengetahui pengaruh kadar serum %yang ada antibody
di dalamnya& terhadap hipersensitifitas yang timbul. emberian secara intercutan
bertujuan agar efek yang timbul secara local$ hanya pada sektor yang disuntikkan.
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
8/18
#etelah itu$ mencit didiamkan selama 3 jam untuk memberi kesempatan tubuh
untuk mengenali antibody yang baru saja diberikan.
#etelah 3 jam %selesainya periode sensitisasi pasif&$ mencit disuntikkan
ovalbumin iv. ada percobaan ditemui kesulitan dalam penyuntikkan iv pada
mencit. )esalahan sebagian besar adalah penyuntikan tidak tepat pada pembuluh
vena. #elain itu$ terbatasnya jumlah holder mencit$ menyebabkan pelaksanaan
praktikum sangat lama$ sehingga (aktu pengamatan terpaksa hanya 1 jam.#etiap
15 menit setelah induksi ovalbumin iv$ dilakukan pengamatan. Fang diamati pada
percobaan adalah timbulnya bintik merah pada kulit mencit. /intik merah ini
menunjukkan adanya hipersensitivitas. ipersensitif ada 4 tipe
H%pe$2e2%!%3%!2 T%pe I
ipersensitifitas tipe I disebut juga sebagai hipersensitivitas langsung atau
anafilaktik. !eaksi ini berhubungan dengan kulit$ mata$ nasofaring$ jaringan
bronkopulmonari$ dan saluran gastrointestinal. !eaksi ini dapat mengakibatkan
gejala yang beragam$ mulai dari ketidaknyamanan kecil hingga kematian. :aktu
reaksi berkisar antara 15"3- menit setelah terpapar antigen$ namun terkadang juga
dapat mengalami keterlambatan a(al hingga 1-"12 jam. ipersensitivitas tipe I
diperantarai oleh imunoglobulin 9%Ig9&. )omponen seluler utama pada reaksi ini
adalah mastosit atau basofil. !eaksi ini diperkuat dan dipengaruhi oleh keping
darah$ neutrofil$ dan eosinofil.
https://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_Ehttps://id.wikipedia.org/wiki/Mastosithttps://id.wikipedia.org/wiki/Basofilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Keping_darahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Keping_darahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Neutrofilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Eosinofilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mastosithttps://id.wikipedia.org/wiki/Basofilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Keping_darahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Keping_darahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Neutrofilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Eosinofilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_E -
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
9/18
eningkatan kadar Ig9 merupakan salah satu penanda terjadinya alergi
akibat hipersensitivitas pada bagian yang tidak terpapar langsung oleh alergen&.
6amun$ peningkatan Ig9 juga dapat dikarenakan beberapa penyakit non"atopik
seperti infeksi cacing$ mieloma$ dll. engobatan yang dapat ditempuh untuk
mengatasi hipersensitivitas tipe I adalah menggunakan anti"histamin untuk
memblokir reseptor histamin$ penggunaan Imunoglobulin D%IgD&$
hyposensitization %imunoterapi atau desensitization& untuk beberapa alergi
tertentu.
H%pe$2e2%!%3%!2 T%pe II
.
ipersensitivitas tipe II diakibatkan oleh antibodi berupa imunoglobulin D
%IgD& dan imunoglobulin 9%Ig9& untuk mela(an antigen pada permukaan sel dan
matriks ekstraseluler. )erusakan akan terbatas atau spesifik pada sel atau jaringan
yang secara langsung berhubungan dengan antigen tersebut. ada umumnya$
antibodi yang langsung berinteraksi dengan antigen permukaan sel akan bersifat
patogenik dan menimbulkan kerusakan pada target sel.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_mielomahttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_Ghttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_Ghttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_Ehttps://id.wikipedia.org/wiki/Sel_mielomahttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_Ghttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_Ghttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodi_E -
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
10/18
ipersensitivitas dapat melibatkan reaksi komplemen %atau reaksi silang& yang
berikatan dengan antibodi sel sehingga dapat pula menimbulkan kerusakan
jaringan. /eberapa tipe dari hipersensitivitas tipe II adalah
emfigus %IgD bereaksi dengan senya(a intraseluler di antara sel
epidermal&$
0nemia hemolitik autoimun %dipicu obat"obatan seperti penisilin yang
dapat menempel pada permukaan sel darah merahdan berperan seperti
hapten untuk produksi antibodi kemudian berikatan dengan permukaan sel
darah merah dan menyebabkan lisis sel darah merah&$ dan
#indrom Doodpasture %IgD bereaksi dengan membran permukaan
glomerulus sehingga menyebabkan kerusakan ginjal&
HipersensitivitasTipe III
ipersensitivitastipe III merupakan hipersensitivitas kompleks imun.al
ini disebabkan adanya pengendapan kompleks antigen"antibodi yang kecil dan
terlarut di dalam jaringan.al ini ditandai dengan timbulnya inflamasi atau
peradangan.ada kondisi normal$ kompleks antigen"antibodi yang diproduksi
dalam jumlah besar dan seimbang akan dibersihkan dengan adanya fagosit.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemfigushttps://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_imunhttps://id.wikipedia.org/wiki/Inflamasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Fagosithttps://id.wikipedia.org/wiki/Pemfigushttps://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_imunhttps://id.wikipedia.org/wiki/Inflamasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Fagosit -
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
11/18
6amun$ kadang"kadang$ kehadiran bakteri$ virus$lingkungan$ atau antigen%spora
fungi$ bahan sayuran$ atau he(an& yang persisten akan membuat tubuh secara
otomatis memproduksi antibody terhadap senya(a asing tersebut sehingga terjadi
pengendapan kompleks antigen"antibodi secara terus"menerus. al ini juga terjadi
pada penderita penyakit autoimun.engendapan kompleks antigen"antibodi
tersebut akan menyebar pada membrane sekresi aktif dan di dalam saluran kecil
sehingga dapat memengaruhi beberapa organ$ seperti kulit$ ginjal$ paru"paru$
sendi$ atau dalam bagian koroid pleksus otak.
H%pe$2e2%!%3%!2 T%pe I4
ipersensitivitas tipe IG dikenal sebagai hipersensitivitas yang
diperantarai sel atau tipe lambat %delayed-type&. !eaksi ini terjadi karena aktivitas
perusakan jaringan oleh sel dan makrofag. :aktu cukup lama dibutuhkan dalam
reaksi ini untuk aktivasi dan diferensiasi sel $ sekresi sitokindan kemokin$ serta
akumulasi makrofag dan leukosit lain pada daerah yang terkena paparan.
/eberapa contoh umum dari hipersensitivitas tipe IG adalah hipersensitivitas
pneumonitis$ hipersensitivitas kontak %kontak dermatitis&$ dan reaksi
hipersensitivitas tipe lambat kronis %delayed type hipersensitivity$ '.
ada tahap sensitisasi aktif$ antigen masuk le(at kulit$ mukosa$ saluran
nafas$ atau saluran makan di tangkap oleh makrofag. Makrofag segera
mempresentasikan antigentersebut kepada imfosit $ kemudian imfosit akan
https://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttps://id.wikipedia.org/wiki/Virushttps://id.wikipedia.org/wiki/Antigenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttps://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttps://id.wikipedia.org/wiki/Autoimunitashttps://id.wikipedia.org/wiki/Organhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttps://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sendihttps://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sitokinahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemokin&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttps://id.wikipedia.org/wiki/Virushttps://id.wikipedia.org/wiki/Antigenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sporahttps://id.wikipedia.org/wiki/Fungihttps://id.wikipedia.org/wiki/Autoimunitashttps://id.wikipedia.org/wiki/Organhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttps://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sendihttps://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sitokinahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kemokin&action=edit&redlink=1 -
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
12/18
mensekresikan sitokin %I"4$ I"13& yangmenginduksi imfosit / untuk
berproliferasi menjadi sel lasma %lasmosit&. #el plasma akanmemproduksi
Immunoglobulin 9 %Ig9& spesifik untuk antigen tersebut. Ig9 ini
kemudianberikatan dengan reseptornya yang ada pada permukaan sel mastosit dan
basofil.ada masa penantangan %paparan kedua dengan antigen&$ terjadi reaksi
imunologi spesifik$Ig9 yang telah menempel pada reseptornya pada basofil atau
mastosit berikatan dengan antigen. )emudian akan terjadi pada proses degranulasi
sel mast yang akan melepaskan mediator kimia yang berkaitan dengan manifestasi
klinik alergi. Interaksi Ig 9 dengan alergen pada permukaan sel mast
mengakibatkan aktivasi en,ym proesterase %9& menjadi en,ym esterase aktif %9&.
9n,ym ini mengakibatkan agregasi mikrotubuli dalam sitoplasma sel mast
mendekati membran sel mast. Mikrotubuli ini berfungsi sebagai saluran tempat
keluarnya mediator yang akan dilepaskan oleh sel mast. elepasan mediator ini
berlangsung bila terjadi influks ion a 2>ekstraselular ke dalam sel mast. Influks
a 2>ini mengakibatkan membran sel mast tidak stabil sehingga mudah ditembus
oleh mediator kimia. Mediator inilah yang memunculkan gejala klinisalergi
berupa syok anafilaktik %pada kontak kardiovaskular& danatau kemunculan bentol
pada kulit %pada kontak secara kutan&. !espon imun pada reaksi anafilaksis kutan
aktif dalam perccobaan ini merupakan respon imun
spesifik terhadap antigen yang masuk %ovalbumin&
pertahanan tingkat jaringan
dapatan karena didapatkan melalui kontak dengan antigen %sensitisasi&
humoral$ karena melibatkan antibodi
Manifestasi klinik reaksi hipersensitivitas tipe I berhubungan dengan
mediator yangdikeluarkan selama degranulasi sel mast atau basofil. ada
percobaan ini$ yang diamati adalahkemunculan bentol sebagai manifestasi reaksi
inflamasi. !eaksi hipersensitivitas tipe I disebutreaksi cepat karena muncul segera
%kira"kira 3- menit& setelah paparan. Dejala yang munculberupa edema lokal$
kontraksi otot halus$ vasodilatasi$ dan peningkatan permeabilitas venule.
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
13/18
ada percobaan$ reaksi hipersensitif yang terjadi adalah tipe 1. 'imana
!eaksi hipersensitifitas tipe 1 timbul segera setelah adanya pajanan dengan
alergen. !eaksi ini dapat terjadi dalam hitungan menit setelah terjadi kombinassi
antigen dengan antibodi yang terikat pada sel mast pada individu yang telah
tersensitisasi terhadap antigen. !eaksi ini seringkali disebut sebagai alergi dan
antigen yang berperan disebut sebagai alergen. 0lergen yang masuk ke dalam
tubuh akan menimbulkan respon imun berupa produksi Ig9 dan penyakit alergi
seperti rinitis alergi$ urtiakria$ asma dan dermatitis atopi. !eaksi tipe ini
merupakan hipersensitifitas yang paling sering terjadi.
!eaksi ini disebut sebagai anafilaktik yang bermakna jauh dari
perlindungan. +uga$ merupakan kebalikan dari profilaksis. 0nafilaksis merupakan
akibat dari peningkatan kepekaan$ bukan penurunan ketahanan terhadap toksin.
#ementara itu$ ada istilah atopi yang sering digunakan untuk merujuk pada
reaksi hipersensitifitas tipe I yang berkembang secara lokal terhadap bermacam
alergen yang terhirup atau tertelan.
enderita atopi memiliki kadar Ig9 yang lebih tinggi dan produksi I"4
yang lebih banyak dibandingkan populasi umum. Den yang kemungkinan terlibat
dikode sebagai 5H31 yang mengkode sitokin berupa I"3$ I"4$ I"5$ I"*$ I"13
dan DM"#. +uga gen ?p yang dekat dengan kompleks 0.
ipersensitifitas tipe I memiliki dua fase utama yaitu reaksi inisial atau
segera yang ditandai dengan vasodilatasi$ kebocoran vaskular$ tergantung pada
lokasi$ spasme otot polos atau sekresi glandular. erubahan tersebut terjadi dalam
5 sampai 3- menit sesudah eksposure dan menghilang dalam ?- menit.
#elanjutnya$ seperti pada rinitis alergi dan asma bronkial$ dapat terjadi juga reaksi
fase lambat yang terjadi dalam 2"24 jam kemudian$ tanpa ada tambahan eksposure
antigen dan dapat bertahan dalam beberapa hari. ase ini ditandai dengan infiltrasi
jaringan oleh eosinofil$ netrofil$ basofil$ monosit$ dan sel ' 4>> serta
kerusakan jaringan yang seringkali bermanifestasi sebagai kerusakan epitel
mukosa.
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
14/18
!eaksi anafilaktik ini memiliki tiga tahapan utama berupa fase sensitisasi$
fase aktivasi dan fase efektor. ase sensitisasi merupakan (aktu yang dibutuhkan
untuk membentuk Ig9 sampai diikat silang oleh reseptor spesifik %cJ"!& pada
permukaan. ase aktivasi merupakan (aktu yang diperlukan antara pajanan ulang
dengan antigen spesifik dan sel mastbasofil melepas isinya yang berisikan granul
yang nantinya akan menimbulkan reaksi alergi. al tersebut terjadi oleh ikatan
silang antara antigen dan Ig9. ase efektor yaitu (aktu terjadi respons yang
kompleks %anafilaksis& sebagai efek mediator"mediator yang dilepas oleh sel
mastbasofil dengan aktivitas farmakologik.
'. F2e Se2%!%22%
ampir 5-7 populasi membangkitkan respon Ig9 terhadap antigen yang hanya
dapat ditanggapi pada permukaan selaput mukosa saluran nafas$ selaput kelopak
mata dan bola mata$ yang merupakan fase sensitisasi. 6amun$ hanya 1-7 yang
menunjuka gejala klinis setelah terpapat alergen dari udara. !espom"respon yang
berbeda tersebut dikendalikan oleh gen M0$terpengaruh dari limfosit
dan I"4 yang dihasilkan oleh limfosit '4>. Individu yang tidak alergi memiliki
kadar I"4 yang senantiasa rendah karena dipertahankan fungsi sel supresor
%s&.
. F2e Ak!%32%
;kuran reaksi lokal kulit terhadap sembaran alergen menunjukan derajat
sensitifitasnya terhadap alergen tertentu. !espon anafilaktik kulit dapat menjadibukti kuat bagi pasien bah(a gejala yang dialami sebelumnya disebabkan alergen
yang diujikan.
9fektor utama pada hipersensitifitas tipe I adalah mastosit yang terdapat pada
jaringan ikat di sekitar pembuluh darah$ dinding mukosa usus dan saluran
pernafasan. #elain mastosit$ sel basofil juga berperan.
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
15/18
Ikatan c Ig9 dengan molekul reseptor permukaan mastosit atau basofil
mempersiapkan sel tersebut untuk bereaksi bila terdapat ikatan Ig9 dengan
alergen spesifiknya. ;ntuk aktivasi$ setidaknya dibutuhkan hubungan silang
antara 2 molekul reseptor yang mekanisme bisa berupa
1. hubungan silang melalui alergen multivalen yang terikat dengan ab
molekul Ig9
2. hubungan silang dengan antibodi anti Ig9
3. hubungan silang dengan antibodi"antireseptor
6amun$ aktivasi mastosit tidak hanya melalui mekanisme keterlibatan Ig9 atau
reseptornya. 0nafilatoksin 3a dan 5a yang merupakan aktivasi komplemen dan
berbagai obat seperti kodein$ morfin dan bahan kontras juga bisa menyebabkan
reaksi anafilaktoid. aktor fisik seperi suhu panas$ dingin dan tekanan dapat
mengaktifkan mastosit seperti pada kasus urtikaria yang terinduksi suhu dingin.
icuan mastosit melalui mekanisme hubungan silang antar reseptor dia(ali
dengan perubahan fluiditas membran sebagai akibat dari metilasi fosfolipid yang
diikuti masuknya ion a>>dalam sel. )andungan c0M dan cDM berperan
dalam regulasi tersebut. eningkatan c0M dalam sitoplasma mastosit akan
menghambat degranulasi sedangkan cDM dapat meningkatkan degranulasi.
'engan begitu$ aktivasi adenylate cyclase yang mengubah 0 menjadi c0M
merupakan mekanisme penting dalam peristi(a anafilaksis.
*. F2e E5ek!o$
Dejala anafilaksis hampir seluruhnya disebabkan oleh bahan farmakologik aktif
yang dilepaskan oleh mastosit atau basofil yang teraktivasi. erdapat sejumlah
mediator yang dilepaskan oleh mastosit dan basofil dalam fase efektor.
'ari hasilpercobaanselama 1 jam denganpengamatansetiap 15 menit di
dapatkan data yang bervariasi. ada sector 1sebagaikontrol negative yang
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
16/18
hanyadiberi6al -$*7 tanpapemberian serum antiovalbumin di dapatkanhasildari
12 mencit terdapat 5 ekor mencit yang menunjukkan bintik merah dengan hasil
rata"rata timbulnya bintik merah paling banyak yaitu 1$5. asil tersebut
berla(anan dengan teori $seharusnya pada sector 1 tidak timbul bintik merah
karena tidak diberi serum ovalbumin yang akan merespon ovalbumin sebagai
antigen sehingga system tersebut akan menyerang antigen dan mempelajarinya.
/intik merah yang timbul pada sector 1 mungkin disebabkan karena pemberian
dosis yang tidak sesui dan juga ketepatan pada saat penyuntikan.
ada sector 2 diberi serum antiovalbumin 1--7 .#ector 2 menunjukkan
bintik merah dengan rata"rata yang paling sedikit diantara semua sector yaitu
hanya -$? al ini juga berla(anan denga teori yang ada. #eharusnya pada sector
2 terjadi bintik merah yang paling banyak karena diinduksi dengan serum
antiovalbumin murni yang bertindak sebagai antibodi.0ntibodi ini akan
memberikan respon yang berlebih pada antigen yang diberikan sehingga akan
menghasilkan reaksi hipersensitivitas berlebihdari sector lainnya.
ada sector 3 diberi serum antiovalbumin dengan pengenceran 2 kali atau5-7 dari serum antiovalbumin murni.. 0rtinya jumlah serumnya hanya setengah
dari yang ada di sector 2. ada sector 3 rata"rata timbulnya bintik merah lebih
banyak dibandingkan sector 2. #eharusnya dengan adanya pengenceran maka
didapatkan konsentrasi serum antiovalbumin yang lebih rendah dari serum
antiovalbumin murni. 'engan berkurangnya konsentrasi akan memeperlambat
respon terhadap antigen $ sehingga bintik yang ditimbulkan seharusnya lebih
sedikit dari sector 2.
ada sector 4 diberi serum antiovalbumin dengan pengenceran 4 kali atau
257. 0rtinya jumlah serum hanya seperempat dari yang ada di sector 2. ada
sector ini didapatkan rata"rata timbulnya bintik merah sebesar 1$1 dimana lebih
tinggi dari sector 2 dan lebih rendah dari sector 3 )arena pada sector 4
konsentrasi serum antiovalbuminnya lebih rendah dari sector 2 dan 3 seharusnya
respon terhadap antigen jauh lebih lambat dan bintik merah yang ditimbulkan juga
harus lebih rendahdari sector 2 dan 3.
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
17/18
emberian serum antiovalbuminpada sector 2$ 3$ dan 4 membuat sel tubuh pada
sector tersebut sudah mengenali dan mempelajari antigennya % ovalbumin &. #aat
tubuh terpapar ovalbumin$ ada respon yang berlebihan dari system pertahanan
tubuh dan juga respon dari antibody %antiovalbumin&. al inilah yang
menyebabkan terjadinya hipersensitivitas$ yang ditunjukkan dengan timbulnya
bintik merah pada kulit mencit.
/esarnya kadar antiovalbumin juga mempengaruhi reaksi
hipersensitivitas. #emakin rendah kadar antiovalbumin yang diberikan maka
semakin lambat respon terhadap antigen$ yang ditunjukkan dengan semakin
kecilnya reaksi hipersensitivitas yang muncul./egitu juga sebaliknya.
G. KESIMPULAN
emberian antiovalbumin yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi
hipersensitivitas$ semakin tinggi konsentrasi antiovalbumin yang diberikan
seharusnya respon imun yang ditimbulkan harus lebih cepat pula sebagai respon
dari antibody terhadap antigen. 6amun pada praktikum kali ini di dapatkan hasil
yang berla(anan dengan teori yang ada $ dimana pada sector 1 yang hanya
diberi6al -$* 7 menimbulkan respon imun yang lebih besar dari pada sector
yang lain. #edangkan pada sector 2 yang diberikan serum antiovalbumin murni
1--7 menimbulkan respon imun yang paling sedikit dari semua sector. al ini
mungkin terjadi karena beberap hal seperti pemberian dosis yang kurang tepat dan
juga ketepatan saat penyuntikan kurang teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Karp , ! "###! Cell and $alecular %iology! &ohn 'iley ( )ons, *nc + Canada!
0lbert$/.'./rayK +. e(is$ M.!aff. ! $ollecular %iology of .he Cell!
arland science + /e0 1ork!
-
7/26/2019 Percobaan Ix Fix
18/18
/arata(idjaja )D$ !engganis I. *munologi 2asar edisi 3. +akarta /alai enerbit
);IK2-1-.p.3B3"*
#ubo(o. Imunologi )linik 4ipersensitivitas edisi . +akarta #agung #etoK
2-1-.p. 31"B4.