PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN KALORI LOGISTIK …
Transcript of PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN KALORI LOGISTIK …
PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN KALORI LOGISTIK
DALAM PENDAKIAN GUNUNG BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Galang Ramadhan Pradita
10.12.4820
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
1
PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN KALORI LOGISTIK
DALAM PENDAKIAN GUNUNG BERBASIS ANDROID
Galang Ramadhan Pradita,, Emha Taufiq Lutfi,,
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : [email protected], [email protected]
Abstract - In the midst of rapid advances in technology,
use of different android-based gadgets are widely used as
a tool in the process or are looking for information, not
for the actuator mountaineering that is still hard to
qualify in calories on logistics taken during ascent.
In the manufacture of calorie-management
application will facilitate the early climbers climb nor
experienced climber to set needs calories in the body
during the ascent. This application includes brief
information about the mountain climb, which will be in
the list of recommended logistics according to the
difficulty level of the mountain, as well as the
calculation of the calories expended each day during the
ascent.
To make the compiler of calorie management
application using the Eclipse ADT software, and the
database Sqlite and Adobe Photoshop as image
processing.
Keywords -Android, applications, calorie.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pendakian gunung adalah suatu kegiatan alam yang
penuh petualangan, dan membutuhkan keterampilan,
kecerdasan, kekuatan serta daya juang tinggi dalam
prosesnya.
Dalam prosesnya suatu pendakian haruslah
ditunjang dengan persiapan yang matang, antara lain
perhitungan kalori yang akan dikeluarkan tubuh saat
pendakian berlangsung. Perhitungan tersebut sering kali
di acuhkan oleh para pendaki yang akan melakukan
pendakian, hal itu dikarenakan kuranya media
perhitungan yang lebih simple dan efektif saat di
gunakan yang selama ini masih menggunakan media
konvensional berupa kertas dan alat tulis lainnya, tidak
hanya pada media perhitungan yang dikeluhkan,
permasalahan di alami pendaki yaitu kurang mengertinya
mereka dalam penghitungan kalori pendakian, dalam
rumus maupun aspek prosesnya. Hal seperti itulah yang
membuat para pendaki kurang memperhatikan proses
penghitungan kalori dalam perencanaan puendakiannya.
Dari uraian tersebut, maka perlu adanya media
perhitungan kalori yang lebih efektif dan mobile yang
mampu mempermudah penggunanya dalam menghitung
total kalori yang dibutuhkan dalam setiap pendakian,
dengan memanfaatkan teknologi sistem operasi android
pada gadget maupun smartphone yang merupakan
salah satu barang yang hampir dibawa kemanapun
pemiliknya beraktifitas, sehingga memungkinkan untuk
melakukan perhitungan secara spontanitas pada waktu
yang singkat. Android sendiri merupakan sistem operasi
yang berkembang secara pesat dan merupakan salah satu
sistem yang banyak digunakan pada nperangkat mobile
seperti gadget maupun smartphone. Dengan demikian
pembuatan Aplikasi Manajemen Kalori Logistik Dalam
Pendakian Gunung Berbasis Android akan mudah
digunakan sehingga bisa bisa memberikan manfaat bagi
yang menggunakannya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana membuat Aplikasi Manajemen Kalori
Logistik dalam Pendakian Gunung yang dapat digunakan
oleh pengguna smartphone berbasis android sebagai
media yang efektif dalam menghitung kebutuhan kalori
pendakian ?
1.3 Batasan Masalah
a. Aplikasi ini dirancang untuk penggiat alam
khususnya pendaki yang menampilkan hasil kalori
yang dibutuhkan dalam melakukan pendakian
gunung dengan memasukan data terkait ke dalam
Aplikasi Manajemen Kalori Logistik dalam
Pendakian Gunung.
b. Aplikasi ini diimplementasikan ke dalam bahasa
pemrograman java dengan menggunakan Eclipse
dan Android SDK sehingga dapat dijalankan pada
perangkat mobile phone berbasis Android versi
4.0.x Ice Cream Sandwicth (ICS)
1.4 Tujuan Penelitian
a. Untuk membangun sebuah aplikasi perhitungan
singkat tentang kalori yang dibutuhkan pendaki
dalam kegiatan pendakian gunung.
b. Untuk mempelajari lebih dalam tentang
perhitungan kalori yang dikeluarkan dari dalam
tubuh saat kegiatan pendakian gunung berlangsung
dan mempelajari tentang tipe gunung yang akan
dijelajahi, sehingga dapat melakukan persiapan
yang lebih matang terutama dalam etimasi kalori
logistik sebelum pendakian berlangsung.
c. Untuk memperdalam pengetahuan tentang sistem
operasi Android yang bersifat open source dan
nantinya bisa menjadi referensi jika ingin membuat
aplikasi lain sehingga aplikasi selanjutnya bisa
menjadi lebih bagus dan bermanfaat.
2
2. Landasan Teori
2.1 Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk
perangkat mobile yang berbasiskan linux yang
mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.
Android bersifat open source yang codenya diberikan
secara gratis bagi para pengembang sistem operasi untuk
menciptakan aplikasi-aplikasi baru mereka agar dapat
berjalan di Android. Android adalah salah satu produk
keluaran dari Android Inc., namun Google mengakusisi
Android Inc., dan semua kekayaan intelektual milik
Android Inc. di peroleh Google Inc. yang kemudian
mengembangkan kembali sistem Android mengakusisi
Android Inc. Android tidak terkait ke satu merk
Handphone, beberapa merk HP terkenal yang sudah
menggunakan Android antara lain Samsung, Sony,
Motorolla, Asus, LG, dan lain-lain. Android
meneyediakan platform terbuka bagi para pengembang
untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk
digunakan oleh berbagai piranti mobile.
2.2 Eclipse
Eclipse adalah sebuah IDE (Intergrated
Development Environment) untuk mengembangkan
perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform
(platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari
Eclipse:
a. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah
Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX,
dan Mac OS X.
b. Multi-language: Eclipse dikembangkan dengan
bahasa pemrograman java, akan tetapi Eclipse
mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa
pemrograman lainnya seperti C/C++,Cobol, Python,
Perl, PHP, dan lain sebagainya. c. Multi-rule: selain sebagai IDE untuk pengembangan
aplikasi, Eclipse dapat digunakan untuk
Saat ini eclipse merupakan salah satu IDE favorit
dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap
orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak
ini. Selain itu, kelebihan dari eclipse yang membuatnya
populer adalah kemampuannya untukdapat
dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang
dinamakan plug-in.
2.3 Android Virtual Device
Android Virtual Device merupakan emulator untuk
menjalankan aplikasi android.
2.3 Java
Java bermula dari proyek penelitian perusahhan
Sun Microsystems dengan nama-nama sandi Green pada
tahun 1991. Terdapat prediksi bahwa mikroprosesor
akan digunakan luas pada peralatan-peralatan
elektronika. Karena ada bermacam tipe mikroprosesor,
maka dibutuhkan sebuah bahasa pemrograman yang
dapat berjalan disemua mikroprosesor. Tercipta sebuah
bahasa pemrograman baru oleh Gosling yaitu salah satu
orang dengan pohon Oak yang tumbuh dan bisa dilihat
melalui jendela kerjanya di Sun Microsystems.
2.4 Kalori
Kalori merupakan satuan yang digunakan untuk
menyatakan jumlah energi. Pada umumnya kalori
digunakan untuk menunjukkan jumlah energi yang
terkandung dalam makanan. Kalori dapat diperoleh
dari asupan nutrisi yang mengandung nutrisi, seperti
karbohidrat, lemak, protein dan alkohol.
2.4.1 Pentingnya Kalori
Jumlah kalori dalam makanan diperlukan untuk
memperhitungkan keseimbangan energi. Apabila
jumlah kalori yang dikonsumsi lebih kecil dari
kalori yang digunakan, berat badan akan berkurang
karena cadangan energi dari lemak akan digunakan.
Sebaliknya, apabila jumlah kalori yang masuk lebih
besar dari kalori yang digunakan, berat badan akan
meningkat. Kelebihan energi pun akan disimpan
sebagai lemak. Adapun penumpukan lemak yang
berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya
hipertensi, obesitas, penyakit jantung, stroke, dan
diabetes. Karena itu, asupan kalori perlu dikontrol
untuk menjaga berat badan dan mencegah terjadinya
penyakit metabolik. (Whitney, E. and S.R. Rolfes.
2005. Understanding Nutrition. USA: Wadsworth).
2.4.2 Kebutuhan Kalori dalam Pendakian
Basal Metabolic Rate (BMR) energi minimal
yang diperlulan tubuh dalam keadaan istirahat
smpurna, berbaring tetap tidak tidur pada suhu 25°
C (Darwin, 1988:7), rumus estimasi untuk BMR
yang digunakan adalah Persamaan Harris Benedict
yang direvisi Roza dan Shizgal pada 1984 karena
memiliki tingkat akurasi perhitungan yang baik.
• BMR Laki-laki = 88,362 + (13,397 x berat
dalam kg) + (4,799 x tinggi dalam cm) - (5,677 x
umur tahun)
• BMR Perempuan = 447,593 + (9,247 x berat
dalam kg) + (3,098 x tinggi dalam cm) - (4,33 x
umur tahun)
Setelah menghitung besar BMR, hasilnya
kemudian dikalikan dengan level aktivitas fisik
untuk memperolehkebutuhan kalori harian (TEE).
Level Aktivitas Fisik
• tidak aktif --> TEE= BMR x 1.2
• cukup aktif (Berolahraga 1–3 kali/minggu) -->
TEE = BMR x 1.375
• aktif (Berolahraga 3–5 kali/minggu) --> TEE =
BMR x 1.55
• sangat aktif (Berolahraga 6–7 kali/minggu) -->
TEE = BMR x 1.725
Contoh Perhitungan:
Erwin, seorang pendaki yang memiliki tinggi
180 sentimeter, berat 74 kilogram, usia 30 tahun,
dan sangat aktif.
3
bmr laki-laki: 88,362 + (13,397 x 74) + (4,799 x
180) - (5,677 x 30) = 1.773,25 Kcals
TEE (sangat aktif):
1773,25 x 1,725 = 3.059 Kcals atau 3.059 kalori
Dengan mengacu dari hasil Total Energy
Expenditure, minimal si Erwin harus mengonsumsi
3.059 Kcal tiap hari saat melakukan pendakian. TEE
tentunya akan lebih besar disesuaikan dengan
kondisi di medan. Bahkan, kebutuhan kalori bisa
meningkat hingga dua kali lipat dari TEE normal
apabila medannya benar-benar ekstrem seperti
pendakian di gunung salju atau es. Untuk aktifitas
dialam terbuka jumlah kalori yang diperlukan
seseorang berkisar 2500 s/d 3500 kalori per hari.
Kebutuhan kalori pendaki laki2 & wanita berbeda
krn wanita memiliki jaringan lemak bawah kulit
yang lebih tebal sehingga pengeluaran proses tubuh
lebih kecil. Bagi pendaki laki-laki dengan jenis
aktivitas ringan 2.400 kalori, sedang 2.600 kalori
dan berat 3.000 kalori. Sedangkan untuk pendaki
wanita dengan jenis aktivitas ringan 2.000 kalori,
sedang 2.400 kalori dan berat 2.600 kalori.
Tiap-tiap gram zat gizi karbohidrat
menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan protein 4
kalori. Agar zat-zat gizi tersebut dapat digunakan
didalam tubuh dengan sempurna, harus diatur
komposisinya:
- Protein; 12%-15%
- Lemak; 20%-25%
- Karbohidrat 60%-70%
3. Analisis dan Perancangan Program
3.2 Perancangan Sistem
3.2.1 Use Case Diagram
Mt.Gede Pangrango
Mt.Ciremai
Mt.Slamet
Mt.Sindoro
Mt. Sumbing
Mt.Lawu
Mt.Semeru
Perhitungan Kalori
Help
About
Mt.Merapi
Mt.Merbabu
Mt.Argopuro
Info Gunung
include
include
include
include
include
include
include
include
include
include
Makananku
Gambar 3.1 Rancangan Use Case Diagram
3.2.2Activity Diagram
UserUser SystemSystem
Menjalankan AplikasiMenjalankan Aplikasi Menampilkan Main MenuMenampilkan Main Menu
Pilih Perhitungan KaloriPilih Perhitungan Kalori Menampilkan kolom Input Perhitungan KaloriMenampilkan kolom Input Perhitungan Kalori
Input Jenis KelaminInput Jenis Kelamin
Perhitungan KaloriPerhitungan Kalori
Menampilkan Hasil Perhiyungan KaloriMenampilkan Hasil Perhiyungan Kalori
Input Berat BadanInput Berat Badan
Input Tinggi BadanInput Tinggi Badan
Input UmurInput Umur
Gambar 3.13 Activity Diagram Menampilkan
Perhitungan Kalori
4. Implementasi dan Pembahasan
Implementasi adalah tahapan dimana analisis dan
perancangan telah dilakukan pada siklus rekayasa
perangkat lunak, dimana aplikasi siap dioperasikan pada
keadaan yang sebenarnya sehingga dari sini akan dapat
diketahui apakah aplikasi yang dibuat benar-benar
mengasilkan output yang sudah sesuai dengan tujuan
yang diinginkan.
4.1.1Implementasi User Interface
Gambar 4.2 Interface Menu Utama
4
Gambar 4.3 Interface Info Gunung
Gambar 4.4 Interface Makananku
Gambar 4.5 Interface Kaloriku
Gambar Interface Help dan About
4.2.2 Pengujian Program
4.2.2.1 Uji Coba Sistem
Uji coba sistem merupakan cara untuk
mengetahui apakah semua komponen dari sistem telah
berfungsi sebagaimana yang diharapkan oleh pengguna.
Pengujian dilakukan dengan melakukan pengetesan pada
fungsi dan logika yang telah diberikan pada masing-
masing program atau menu. Jika ada kesalahan pada
logika atau fungsi maka pada saat debugging pesan
kesalahan akan muncul di layar logcat pada eclipse dan
aplikasi berhenti bekerja pada emulator android.
Tabel 4.1 Hasil Black Box Testing
Nomor Fitur Keterangan
1 Menampilkan menu
Utama (home)
Berhasil
2 Menampilkan list
info gunung
Berhasil
3 Menampilkan detail
info gunung
Berhasil
4 Menampilkan menu
makananku
Berhasil
5 Meampilkan
halaman inputan
data
Berhasil
6 Menampilkan hasil
perhitungan
Berhasil
7 Menampilkan help Berhasil
8 Menampilkan about Berhasil
9 Inputan data
perhitungan
Berhasil
10 Fungsi scroll, radio
button, button
Berhasil
5
11 Menampilkan image
dan text view
Berhasil
Tabel 4.2 Uji Coba Pada Smartphone
Smartphone Versi Keterangan Catatan
Lenovo
A390 _ROW
4.0 Berjalan
dengan baik
Smartfren
andromax –c
v1.00
4.1.2 Berjalan
dengan baik
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada penjelasan dan pembahasan yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya hingga
implementasi program, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Untuk merancang dan implementasi aplikasi
perhitungan kalori tubuh untuk kegiatan pendakian,
dimulai dari proses perumusan masalah yang di
ambil dari latar belakang yang sudah ada,
pengumpulan data dan informasi yang terkait guna
merancang aplikasi, kemudian melakukan analisis
data, membuat rancangan UML, merancang
antarmuka aplikasi, perancangan kode program, lalu
implementasi dan uji coba program.
2. Aplikasi ini dapat menampilkan menampilkan hasil
kalori tubuh yang dibutuhkan pada pendakian
gunung, dengan dilengkapi kebutuhan karbohidrat,
protein, lemak.
3. Aplikasi ini dapat menampilkan informasi tentang
gunung-gunung faforit pendakian di pulau jawa
4. Aplikasi ini dapat menampilkan fiture kandungan
energi dalam makanan yang dapat dijadikan acuan
dalm merancang logistik pendakian.
5. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi
orang-orang khususnya pelaku pendaki gunung
untuk membantu dalam merancang perencanaan
pendakian gunung .
5.2 Saran
Aplikasi ini telah dirancang sesuai dengan
kebutuhan pengguna, namun agar aplikasi ini lebih
bermanfaat bagi lebih banyak orang maka perlu adanya
penambahan maupun pengembangan fitur pada aplikasi
ini. Fitur-fitur yang dapat dikembangkan antara lain
adalah:
1. Fiture tambahan yang disajikan tidak hanya info
gunung dan info makanan, perlu ditambahkan
info cuaca, info jalur pendakian dan lokasi mata
air dari setiap jalur pendakian agar nantinya
materi yang disajikan lebih lengkap.
2. Karena nantinya materi yang disajikan akan
lebih banyak maka disarankan memakai
database, sehingga managemen datanya lebih
baik.
3. Kwalitas grafik di buat lebih bagus, terutama
bagian info gunung.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan dan Organisasi Modern.
Yogyakarta:Andi Offset.
[2] Adiyuono, S. 2002. Survival : Teknik Bertahan
Hidup di Alam.Bandung : Komputerindo
[3] Agustin, Hendri. 2008. Panduan Teknis Pendakian
Gunung. Malang : CV. Trijaya.
[4] Kurniali, Petter. 2010. Healthy Food For Healthy
People. Jakarta : PT. Elex Media Komputerindo.
[5] Safaat Nazrudin. 2012. Pemrograman Aplikasi
Mobile Smartphone danTablet PC Berbasis
Android. Bandung : Informatika
[6] Eueung, Mulyana. 2012. App Invertor : Ciptakan
Sendiri Aplikasi Androidmu. Yogyakarta : Andi
Offset.
[7] E, Winarno dan Ali, Zaki. 2011. Hacking dan
Programing dengan Android SDK untuk Advanced.
Elex Media Komputindo.
Biodata Penulis
Galang Ramadhan Pradita, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK
AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
Emha Taufiq Lutfi, ST.,M.Kom, memperoleh gelar
Sarjana Teknik (ST) Universitas Gajah Mada, dan
memperoleh Memperoleh gelar Ilmu Komputer Studi
Magister Ilmu Komunikasi (M.Kom.) Universitas
Gadjah Mada.