Peran Kehidupan 1000 HPK dalam Menentukan Masa Depan … · FKM UI Endang L Achadi Guru Besar FKM...
Transcript of Peran Kehidupan 1000 HPK dalam Menentukan Masa Depan … · FKM UI Endang L Achadi Guru Besar FKM...
FKM UI
Endang L Achadi
Guru Besar FKM UI; Ketua PP PDGMI
Peran Periode 1000 HPK dalam Menentukan Masa Depan Bangsa
FKM UI Sistematika
• Gerakan Global
• Mengapa 1000 HPK?
• Posisi Indonesia secara global
• Risiko dan Potensi Kualitas SDM Indonesia
• Kesimpulan
FKM UI GLOBAL MOVEMENT
Antara lain:
1. SUN Movement (Scaling Up Nutrition Movement)
2. EWEC (Every Woman Every Child)
3. N4G (Nutrition for Growth)
FKM UI Muncul sebagai respons thd
• Masalah gizi global yg tidak membaik, terutama Stunting/pendek dan akibatnya
• Bukti yang semakin meyakinkan Risiko malnutrition pd periode 1000 HPK thd kesehatan (Penyakit Tidak Menular/PTM) dan kemampuan Kognitif
• Rendahnya perhatian dunia dalam beberapa dekade terakhir terhadap masalah gizi
FKM UI SUN Movement
• Disampaikan pd thn 2010, oleh Sekjen PBB sendiri
• Diikuti oleh 56 negara termasuk Indonesia
• Fokus pada 1000 HPK
• Multi-partners, termasuk swasta dan masyarakat madani, tetapi tetap dalam Satu Platform
• Merekomendasikan Pendekatan “Three-Ones”
– Satu Kerangka Kerja sebagai dasar untuk koordinasi kerja semua mitra;
– Satu Otoritas Koordinasi tingkat Nasional;
– Satu Sistem Monitoring & Evaluasi tkt Nasional
FKM UI
• ….Nutrition plays the most critical role in a person’s life during a narrow window of time – the 1,000 days that begin at the start of a pregnancy and continue through the second year of life….
• .. The quality of nutrition during those 1,000 days can help determine whether a mother and child survive pregnancy and whether a child will contract a common childhood disease, experience enough brain development to go to school and hold a job as an adult…
Remarks Hillary Rodham Clinton, Secretary of State at CARE's 2010 National Conference and Celebration, May 11, 2010
FKM UI
• … Globally, 165 million children under age 5 suffer from chronic malnutrition – also known as stunting, or low height for age. Much of this damage happens in pregnancy and the first two years of a child’s life. It means a child has failed to develop in full …
• … Malnutrition diminishes not only the futures of individuals, but also of nations. ..
• … The latest evidence published in The Lancet also tells us with greater certainty that the roots of child malnutrition can even be traced to the health and nutritional well-being of adolescent girls before pregnancy…
Stunting: The Face of Poverty Sri Mulyani Indrawati, Managing Director, WB, 06/06/2013
FKM UI Fokus SUN Movement pada Stunting
bukan semata pada ukuran fisik pendek, tetapi lebih pada konsep bahwa proses terjadinya stunting bersamaan dengan proses terjadinya hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya, termasuk otak:
Artinya seorang anak yang menderita stunting, kemungkinan besar juga telah mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ lainnya
FKM UI SEJARAH
• Fenomena keterkaitan 1000 HPK dg kualitas SDM berawal dari penelitian Dr. Barker di Inggris thn 1980an: tidak seperti yang dipresumsikan, prevalensi P’ jantung pd populasi miskin lebih tinggi dibanding populasi kaya. Penelitian lanjutan di daerah lain di Inggris mengonfirmasikan fenomena tsb
• Selanjutnya Dr. Barker menemukan bahwa risiko penyakit jantung koroner lebih tinggi pd kelompok yang lahir dengan BBLR dibandingkan dg yang lahir dengan berat badan di atas 2500 gram
FKM UI
• Penelitian lain setelahnya juga menunjukkan bahwa kelompok yang lahir dengan berat badan rendah mempunyai risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit-penyakit seperti jantung koroner, hipertensi, stroke, dan diabetes mellitus tipe 2
• Hal ini kemudian disebut sebagai 'Fetal Origin Hypothesis' yang dapat diartikan bahwa penyakit-penyakit kronis tersebut berasal dari respons tubuh thd kekurangan gizi pd masa awal kehidupan (fetal stage) DOHAD (Developmental Origin of Health and Disease)
FKM UI
Sumber: Dr. David Barker, yang memperkenalkan “the Barker Hypothesis” dan DOHAD (Developmental Origin of Health and Disease), dlm bukunya Nutrition in the Womb, 2008
• Di dalam batasan yang luas yang ditentukan oleh gen yang kita warisi, setiap diri kita mempunyai suatu rentang pilihan hidup masing-masing. Lingkungan kita, yaitu di dalam kandungan dan beberapa bulan setelah lahir, memilihkan jalan khusus untuk pertumbuhan dan perkembangan yang kita jalani...
• Orang membicarakan tentang anak yang tumbuh mengikuti potensi genetiknya, padahal yang sesungguhnya terjadi adalah anak tumbuh menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dr. David Barker (Barker Hypotesis)
FKM UI MENGAPA 1000 HPK?
• Pernyataan Dr. Barker tersebut dengan tegas menyatakan bahwa dari gen yang diturunkan kepada kita, masih terbentang luas peluang untuk menciptakan jalan kita masing-masing agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
• Peluang itu adalah “1000 Hari Pertama Kehidupan” (yaitu 270 hari di dalam kandungan dan 730 hari dlm 2 tahun pertama setelah lahir)
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Akibat Gangguan Gizi Pada Masa Janin dan Anak Usia Dini
Perkembangan Otak
terganggu
Pertumbuhan terganggu
(IUGR)
Metabolic Programing
Kemampuan Kognitif & Pendidikan
rendah
Stunting/ Pendek
-Hipertensi -Diabetes -Obesitas
-PJK -Stroke
BB Ibu Prahamil rendah
Gangguan Gizi pada
Masa Janin dan Usia
Dini
Dampak Jangka Pendek
Dampak Jangka Panjang
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Ibu Pendek
PBBH rendah
FKM UI
Barker, DJP – Human Groth and Cardiovascular Disease. 2008
• Suatu fenomena dimana satu genotipe dapat meningkatkan status fisiologis dan morfologis dalam rentang yang berbeda, sebagai respons thd kondisi lingkungan yg berbeda selama masa perkembangan.
• Esensi dari Developmental plasticity : suatu periode kritis saat suatu sistem bersifat plastis dan sensitif thd lingkungannya, diikuti dg hilangnya plastisitas dan kapasitas fungsional yg menetap.
Sebagian besar organ &sistem, masa kritisnya terjadi saat periode didlm kandungan
Konsep Developmental Plasticity
Jendela Kritis
Perkemba ngan Janin
Perkembangan penting
sebagian organ berlanjut
sampai 2 tahun pertama
kehidupan
Perkembangan penting sebagian organ berlanjut sampai akhir kehamilan
8 minggu pertama sejak
pembuahan terjadi
pembentukan semua cikal bakal organ
tubuh
FKM UI
Gluckman, Peter D , Mark A Hanson, et al. Lancet 2009; 373: 1654–57
• Plastisitas tidak hanya untuk keadaan kekurangan gizi, tetapi mencakup semua rentang lingkungan, termasuk lingkungan dengan keadaan gizi yg berlebihan (excessive) yg berhubungan dg obesitas maternal atau diabetes gestasional
• Keadaan ini bisa menggiring pada siklus penyakit yang bersifat multi-generasi
FKM UI
Cleal, et al. PNAS, May 29, 2007 vol. 104 no. 22 9529-9533
Respon janin thd perubahan gizi ibu, melalui mekanisme developmental plasticity, menyebabkan bayi membutuhkan lingkungan yg sama dengan saat dalam kandungan.
Apabila lingkungan pasca-salin berbeda, maka akan menyebabkan apa yg disebut sbg situasi “Mismatch” antara apa yg sudah dipersiapkan oleh janin dalam kandungan untuk menghadapi situasi pasca-salin , sehingga meningkatkan risiko terjadinya PTM
Mismatch
Akar Trans-generasi Penyakit Khronis Barker, Public Health 2012
Ibu: •Melepaskan telur; •Menyediakan zat gizi/makanan; •Mempengaruhi plasenta; •Melahirkan bayi; •Memberi makan bayi; •Menstimulasi bayi; Memberi makan anak Bapak: Mendonasikan gen
Nenek: •Membuat telur/ovum cucunya •Mendona sikan gen
Placenta:
•Mentrans
portasikan
zat gizi;
•Memproduk
si hormon;
•Mengeluark
an buangan
Janin: •Membuat plasenta; •Mengambil zat gizi; •Membuat organ; •Bertumbuh
Bayi/Anak: •Makan makanan; •Bertumbuh
Kerentanan
thd
penyakit
khronik,
kanker dan
infeksi
100 tahun Alur gizi
Perkembangan 1000 hari
FKM UI
Sumber: GNR 2014
37.2% Stunting
12.1 % Wasting
11.9% Overweight
Indonesia termasuk
didalam 17 negara,
diantara 117 negara,
yg mempunyai
prevalensi tinggi
Stunting, Wasting, dan
Overweight pd Balita
Indonesia termasuk Negara yang mempunyai prevalensi Stunting tinggi, tetapi kecepatan
penurunan per-tahun rendah
FKM UI
• Indonesia merupakan kontributor terbesar ke 4 di dunia dalam jumlah Balita wasting/kurus
• Kontributor terbesar ke 5 di dunia dalam jumlah Stunting pada Balita Indonesia mempunyai jumlah kelompok penduduk berisiko tinggi (mempunyai kemampuan kognitif rendah , risiko PTM dan stunting) ke 5 terbesar di dunia Implikasi untuk Kualitas SDM kedepan??
FKM UI
Data Longittudinal Guatemala:
Mereka yg saat umur < 3 tahun menderita stunting berat:
– Kemampuan kognitif (berdasarkan skor membaca) pada laki-laki 19% lebih rendah, pada perempuan 15% lebih rendah dibandingkan yg stunting ringan
– penghasilan pd laki-laki 23 % lebih rendah dan pd perempuan 43% lebih rendah dibandingkan mereka yg menderita stunting ringan
– proporsi yg pendek pd usia dewasa, 16 kali lebih banyak dibandingkan mereka yg pada usia < 3 tahun menderita stunting ringan
Prevalensi stunting di Indonesia:
37.2% (Riskesdas 2013)
Presentasi Dr. Reynaldo Martorell, di Jakarta, tahun 2008. Sumber: Maternal and child undernutrition Consequences for adult health and human capital . Victora CG, Adair L, Fall CHD, Hallal PC, Martorell R, Richter L, Sachdev HPS. The Lancet, 2008
FKM UI
Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective. Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.
• Bukti dari India: anak yg gizi kurang, cenderung menjadi dewasa pendek, selanjutnya cenderung melahirkan bayi kecil , yg berisiko mempunyai risiko berprestasi pendidikan yg rendah, dan pada akhirnya mempunyai status ekonomi yg rendah.
• Stunting pada usia dini dapat memprediksikan kinerja kognitif dan risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner pd dewasa
Prevalensi stunting di Indonesia:
37.2% (Riskesdas 2013)
FKM UI
Barker, DJP – Human Growth and Cardiovascular Disease. 2008
• Hubungan yang semakin meyakinkan antara hambatan pertumbuhan janin (BBL rendah) dg risiko yg lebih tinggi terjadinya: coronary heart disease (CHD), stroke, hypertension dan type 2 diabetes.
• Hubungan tidak terbatas pada berat badan lahir < 2500 gram. Bukti menunjukkan bahwa risiko tsb juga meluas pada bayi yg mempunyai BBL > 2500 gram.
• Hubungantsb diasumsikan merupakan konsekuensi dari apa yg disebut “developmental plasticity”
Prevalensi BBLR 10.2%
FKM UI
Indonesia termasuk didalam 47 negara dari 122 negara yang
mempunyai masalah Stunting pd balita dan Anemia pada WUS
Sumber: GNR 2014
22. 7% WUS menderita Anemia
(Riskesdas 2013)
FKM UI
Prevalensi Anemia
pada Bumil
(37.1%)dan WUS (22.
7%)
• Anemia deficiensi besipada kehamilan merupakan faktor risiko erjajdinya Prematuritas dan BBLR; menurunkan simpanan besi janin , dan mungkin sampai satu tahun pertama kehidupannya
• Bahkan pada perempuan yg memasuki masa kehamilannya dg simpanan besi yg cukup, suplementasi besi akan memperbaiki status besinya selama kehamilan dan beberapa waktu pasca lahir, sehingga memberikan perlindungan thd terjadinya defisiensi besi pada kehamilan berikutnya
Lindsay Allen, AJCN 2000; 71 (suppl): 1280S-4S
FKM UI
Prevalensi Anemia
pada Bumil
(37.1%) dan WUS (22. 7%)
• Hasil systematic review 12 studi, menunjukkan risiko terjadinya SGA/IUGR 53% lebih tinggi bila ibu menderita anemia dengan cut off point < 90 atau < 80 g/L
Kozuki et al, American Society for Nutrition, 2012
• Risiko Prematur pada ibu Anemia adalah 4 kali sedangkan BBLR 1.9 kali
Lone, et al. Tropical Medicine and International Health, vol 9 No 4 PP 486-490, april 2004
Prematuritas dan BBLR indikasi pertumbuhan janin tidak optimal Risiko pertumbuhan fisik, kemampuan
kognitif dan PTM
FKM UI 10 Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia 2014
Kompas tgl 18 Mei 2015
1. Stroke 2. Jantung dan Pembuluh Darah 3. DM dan Komplikasinya 4. Tuberkulosis Pernapasan 5. Hipertensi dengan komplikasinya 6. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah 7. Liver 8. Kecelakaan Lalu Lintas 9. Pneumonia 10.Diare disertai Infeksi Pencernaan
4 dari 5 penyebab kematian
utama adalah PTM terkait Gizi (Nutrition-
related NCDs)
Bila ya, seharusnya Prevalensi pada Kelompok Terkaya >> Termiskin
Riskesdas 2013: Penderita PTM (hipertensi, DM, obesitas,
Kanker): 48.6% Kuintil termiskin: 45.2 versus
Kuintil terkaya: 53.2
Apakah semata-mata karena
Life Style??
FKM UI
Perbedaan Prevalensi Hipertensi pada kelompok
20% termiskin (Q1) dg kelompok 20% terkaya (Q5) hanya 2.5% (30,5% vs 33%)
Sumber: Atmarita, PhD Riskesdas 2007
Prevalensi Penyakit Jantung Koroner pada kelompok 20% termiskin (Q1) dg kelompok
20% terkaya (Q5) hanya beda 0.5% (6.8% vs 7.3%)
FKM UI
Prevalensi Diabetes di
Indonesia ke 7
tertinggi di dunia:
Pd kelompok terkaya 1.7% dibandingkan
dg pd kelompok termiskin 0.8%
Perbedaan Prevalensi Stroke pada kelompok
termiskin (7.7 0/00) dengan pada
kelompok terkaya (9.3 0/00) hanya 2.5
0/00
Sumber: Atmarita, PhD Riskesdas 2007
FKM UI
Barker, DJP – Human Growth and Cardiovascular Disease. 2008
• Hubungan antara hambatan pertumbuhan janin, yg direpresentasikan oleh BBLnya, dg risiko yg lebih tinggi terjadinya coronary heart disease (CHD), stroke, hypertension dan type 2 diabetes semakin meyakinkan.
• Hubungan tidak terbatas pada berat badan lahir < 2500 gram. Bukti menunjukkan bahwa risiko tsb juga meluas pada bayi yg mempunyai BBL > 2500 gram.
• Hubungantsb diasumsikan merupakan konsekuensi dari apa yg disebut “developmental plasticity”
PTM
FKM UI
Hasil studi di Hertfordshire –Inggris
Dari 15.000 laki-laki dan perempuan yang lahir 50 tahun sebelumnya (sebelum tahun 1930), 3000 diantaranya sudah meninggal dan hampir separonya meninggal karena serangan jantung
Proporsi yang meninggal lebih tinggi pada orang yang lahir dengan berat badan lahir lebih rendah. Semakin rendah berat badan lahir, semakin tinggi risiko P’ jantung
Batas BBL < 7 pounds (3.17 kg) menjadi penting
PTM
FKM UI
Posisi Tingkat Kompetensi Anak Indonesia secara global
• Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (the Organisation for Economic Co-operation and Development - Programme for International Student Assessment), suatu organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65 negara, termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science :
Indonesia berada di urutan ke 64 dari 65
negara tersebut
Posisi Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia berturut-turut adalah pada urutan ke 2, 17, 50, dan 52.
FKM UI
Hampir separo (48.6%) Anak
umur 7-8 tahun
mempunyai Kemampuan
kogntif kurang
51.4% Mempunyai Kemampuan kognitif baik
HASIL PENELITIAN DR. Feri Ahmadi Data IFLS tahun 2000 dan 2007: 13 prov, 492 anak
Kemampuan Kognitif Anak pd Umur 7-8 Tahun
FKM UI
Data IFLS 2000-2007 dari 13 provinsi di Indonesia (Sumber: DR. Feri Ahmadi 2015)
Bayi umur 0-6 bulan yang pendek dan tetap
pendek sampai dengan umur 7-8 tahun berisiko
mempunyai “kemampuan kognitif kurang” sebesar
2,8 kali dibandingkan dengan anak yang
mempunyai panjang/tinggi badan normal pada
umur 0-6 bulan dan tetap normal sampai
dengan umur 7-8 tahun
FKM UI
Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective. Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.
• Bukti dari India menunjukkan bahwa anak yg mengalami gizi kurang lebih cenderung menjadi dewasa pendek, yg cenderung melahirkan bayi kecil dan yg pada akhirnya mempunyai risiko mempunyai prestasi pendidikan yg rendah dan status status ekonomi yg rendah.
• Stunting pada usia dini dapat memprediksikan kinerja kognitif dan risiko terjadinya CVD pd dewasa, lebih baik dibandingkan underweight, jadi merupakan indikator yg lebih baik thd terjadinya gizi kurang pada usia dini.
Pertum-buhan
dan Fungsi
Kognitif
FKM UI
Jumlah Stunting dapat dicegah bila Target WHA tercapai (thn 2025=22%)*
8,711,711 8,498,240
8,221,382 8,422,925
6,573,224
4,996,420
288,786
1,925,016
3,224,962
-
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
9,000,000
10,000,000
2015 2020 2025
Balita stunting (stagnan 36.2%) Stunting thn 2015=35%, 2020=28%, 2025=22% (WHA) Stunting dicegah
> 3 juta balita antara 2025-
2030 + 2 juta balita
antara thn 2020-2025
Jumlah risiko Kemampuan Kognitif rendah dan PTM dapat
dicegah bila Stunting turun
* Berdasarkan proyeksi PBS penduduk baliita thn 2015, 2020, 2025; prevalensi stunting 36.2% Riskesdas
2010 sbg awaldan perkiraan prevalensi 35%, 28% dan 22% thn 2015, 2020 dan 2025
FKM UI
Hanson, Mark A. Presentation in: Early Life Meeting Forum. Jakarta 15 May 2011. Danone Baby Nutrition
• Memperbaikik gizi pd masa dini (0-36 bulan) dapat meningkatkan penghasilan secara bermakna pd usia dewasa Fungsi kognitif
(Hoddinott,Lancet 2008)
• Rates of return to human capital investment: terbaik jika investasi/intervensi tsb dilakukan pada usia pra-sekolah (Heckman and Cunha, 2007)
Investasi
FKM UI
Rasio “Manfaat-Biaya” untuk paket inti intervensi spesifik gizi dengan cakupan >= 90% untuk menurunkan Stunting
Indonesia: 48
Setiap investasi 1 USD u/ menurunkan Stunting
akan memberikan manfaat sebesar 48
kalinya (48 USD)
FKM UI
Return of Investment bila Target WHA tercapai (thn 2025=22%)*
8,711,711 8,498,240
8,221,382 8,422,925
6,573,224
4,996,420
288,786
1,925,016
3,224,962
-
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
9,000,000
10,000,000
2015 2020 2025
Balita stunting (stagnan 36.2%) Stunting thn 2015=35%, 2020=28%, 2025=22% (WHA) Stunting dicegah
return of investment thn 2020-2025 bila
investasi pd penurunan 3 juta
stunting adalah: 144 juta USD (2 T)
return of investment thn 2020-2025 bila
investasi pd penurunan 2 juta stunting adalah:
96 juta USD (1.34 T)
* Berdasarkan proyeksi PBS penduduk baliita thn 2015, 2020, 2025; prevalensi stunting 36.2% Riskesdas
2010 sbg awaldan perkiraan prevalensi 35%, 28% dan 22% thn 2015, 2020 dan 2025
FKM UI Implikasi lainnya
• Morbiditas dan Mortalitas Neonatal
• Morbiditas dan Mortalitas Bayi
• Morbiditas dan Mortalitas Ibu (AKI)
Intervensi: Kapan dimulai? Target Prioritas?
1. Pertumbuhan Fisik
2. Perkemba-ngan Kognitif & Mental
3. Risiko PTM: PJK, Hipertensi, DM, Stroke
Bumil: tdk Anemia,
tdk kurus, PBBH
adekuat
Gaya Hidup
Prakonsepsi: Rematri, Catin, Calon ibu – tidak Anemia, tidak kurus, tdk gemuk
0-2 thn: ASI Eksklusif,
MPASI adekuat,
Imunisasi, Supl. Vit A,
Taburia, perilaku hygienis
Peran Krusial Gizi Ibu?
Fetal Undernutrition
• Growth retard.. • Cognitive & Mental developt.
• Risk of NCDs: CHD, Stroke, HBP, Diabetes
Life Style
Gene Factor
Fetal Overnutrition
Developmental Plasticity
Mismatch pre & postnatal nutrient
environments
FKM UI Kesimpulan (1)
Masalah Gizi di Indonesia menggambarkan masalah yg dimulai sejak usia dini kehidupan
AKIBAT dari permasalahan gizi sejak usia dini terindikasi dari:
- Tingginya PTM pada kelompok Miskin
- Rendahnya Kemampuan Kognitif
FKM UI
Bila keadaan pada periode 1000 HPK tidak segera diperbaiki Generasi yg “Hilang” dan beberapa generasi berikutnya
Menjadi beban keluarga, masyarakat dan pemerintah di masa mendatang
FKM UI
Upaya perbaikan kesehatan dan kesejahteraan Remaja Puteri, sebagai
calon ibu, perlu mendapatkan prioritas, baik dalam bentuk Program spesifik Gizi
(status kesehatan, status gizi, dll) maupun Program Sensitif Gizi (Pendidikan
Perempuan, Usia Melhirkan anak pertama, Lingkungan sehat, Sumber Air bersih, dll)
Kesimpulan (2)
FKM UI Akar Permasalahan
Life in the earliest years -actually beginning with the future mother’s health before she becomes pregnant- lays the groundwork for a lifetime of wellbeing
The Foundations of Lifelong Health Are Built in Early Childhood. Center on the Developing Child, Harvard University. 2010
FKM UI Kesimpulan (3)
Perbaikan Masalah Gizi tidak bisa diselesaikan oleh Sektor kesehatan dan Pemerintah saja
(Program Spesifik Gizi )
Diperlukan keterlibatan yag optimal dari Sektor pemerintah non-kesehatan (Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Pendidikan, Agama,
Perdagangan, dll), swasta, masyarakat madani, dan masyarakat
(Program Sensitif Gizi)
FKM UI
Lawrence Haddad & Endang L. Achadi, The Jakarta Post: Tue, February 10 2015, 9:10 AM
• Indonesia is becoming an economic powerhouse in the region and the world. In contrast, the silent crisis of malnutrition in Indonesia carries on, corroding and damaging human hardware and software and acting as a brake on economic growth that could be as extraordinary as China’s
• The babies and infants we can prevent from becoming stunted now will grow up to be even more productive members of the workforce in 20 years time
FKM UI
Pidato Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI di Kampus UI, 26 Juli 2016
• Sekitar 37% balita Indonesia mengalami stunting…Stunting mengakibatkan otak seorang anak kurang berkembang. Ini berarti 1 dari 3 anak Indonesia akan kehilangan peluang lebih baik dalam hal pendidikan dan pekerjaan dalam sisa hidup mereka
• Ini adalah musibah bagi Indonesia. Tingkat stunting di Indonesia sangat tinggi dibanding negara tetangga. Misalnya, tingkat stunting di Thailand adalah 16%, dan di Vietnam 23%
http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3261622/ini-pidato-lengkap-sri-mulyani-di-kampus-ui-hari-ini