Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut...

29
Pengorbanan Anak Dalam II Raja-raja 21:6 Menurut Prespektif Teori Pengorbanan Merry Kristina Rungkat, S.Si, Teol Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D. Abstract Ritual sacrifice is an essential element in every religion. There are two parts in which the giver of the sacrifice ritual (human) and the victim receiver (God). Sacrifice is an act of religious ritual performed either by individual or group who have a low and dirty status before God or gods or other powers. The human sacrifice was commonly practiced by many religions and beliefs in the world, such as Indian tribe inVirginia, Mintira tribe in Malay Peninsula, Sawi tribe in Irian Jaya and Assyrian religion. Child sacrifice usually offered the life of a child, both men and women. The book of II Kings 21:6 described sinful actions of the king Manasseh namely sacrificing his son into the fire. The author of the source DH in Dtr2 was considered The kings activity as the soured of the fail of southern kingdom. Manasseh regarded as criminals and rebe. After a sincerely studying of the text, I come to a conclusion that ritual sacrifice of children by the king Manasseh is a strategy of reconciliation between Judah and Assyria that Judah was not destroyed by the Assyrians. The son of Manasseh were sacrificed to the gods of Assyria is mentioned as the Son of Peace. Manasseh sought a best solution in order to keep the peace and security of the nation of Judah. In my opinion, the nature of the king Manasseh's action ismotivated by a sense of concern and tove for his nation of Judah. Keywords : RitualSacrifice, Son of Peace, Manasseh, DHSource Pendahuluan Pengorbanan merupakan elemen yang penting di dalam banyak agama. Di Afrika terdapat berbagai jenis upacara korban, mulai dari upacara untuk hujan bagi penduduk Bamangwato di Afrika Selatan, upacara kepada leluhur yang menghubungkan antara yang hidup dan yang mati diungkapkan bagi penduduk Mende di Sierra Leon. Di Cina pada zaman dahulu perayaan-perayaan korban untuk menghormati

Transcript of Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut...

Page 1: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Pengorbanan Anak Dalam II Raja-raja 21:6

Menurut Prespektif Teori Pengorbanan

Merry Kristina Rungkat, S.Si, Teol

Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D.

Abstract

Ritual sacrifice is an essential element in every religion. There are two parts in which the giver of the sacrifice ritual (human) and the victim receiver (God). Sacrifice is an act of religious ritual performed either by individual or group who have a low and dirty status before God or gods or other powers. The human sacrifice was commonly practiced by many religions and beliefs in the world, such as Indian tribe inVirginia, Mintira tribe in Malay Peninsula, Sawi tribe in Irian Jaya and Assyrian religion. Child sacrifice usually offered the life of a child, both men and women.

The book of II Kings 21:6 described sinful actions of the king Manasseh namely sacrificing his son into the fire. The author of the source DH in Dtr2 was considered The kings activity as the soured of the fail of southern kingdom. Manasseh regarded as criminals and rebe. After a sincerely studying of the text, I come to a conclusion that ritual sacrifice of children by the king Manasseh is a strategy of reconciliation between Judah and Assyria that Judah was not destroyed by the Assyrians. The son of Manasseh were sacrificed to the gods of Assyria is mentioned as the Son of Peace. Manasseh sought a best solution in order to keep the peace and security of the nation of Judah. In my opinion, the nature of the king Manasseh's action ismotivated by a sense of concern and tove for his nation of Judah.

Keywords : RitualSacrifice, Son of Peace, Manasseh, DHSource

Pendahuluan

Pengorbanan merupakan elemen yang penting di dalam banyak

agama. Di Afrika terdapat berbagai jenis upacara korban, mulai dari

upacara untuk hujan bagi penduduk Bamangwato di Afrika Selatan,

upacara kepada leluhur yang menghubungkan antara yang hidup dan

yang mati diungkapkan bagi penduduk Mende di Sierra Leon. Di Cina

pada zaman dahulu perayaan-perayaan korban untuk menghormati

Page 2: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

y/JASJCITyijurna] Studi Agama dan Masyarakat

leluhur yang biasanya dilakukan dalam agama Chou. Mereka percaya

bahwa ada suatu hubungan erat antara kesejahteraan hidup manusia

dengan dunia rob yang harus dijaga melalui upacara-upacara korban. Di

Jepang, ritual pengorbanan Shinto dalam rangka menghormati Dewa

Matahari dikaitkan dengan kemakmuran dan kesejahteraan serta

kemajuan di bidang pertanian.1 Agama-agama Suku di Indonesia pun

melakukan banyak ritual-ritual pengorbanan, misalnya Agama

Kaharingan suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah yang memberikan

korban sesajian bagi dewa-dewa berupa ayam panggang, kue-kue, serta

patung yang terbuat dari beras dan kayu. Upacara ini disebut Ngokoi

Okan Baja yakni upacara sebelum menanam padi agar padi yang ditanam

tumbuh subur.2

Di dalam Alkitab Perjanjian Lama [PL] tercatat mengenai

kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

persembahan bagi Allah.3 Dalam PL tidak ada kata umum untuk "korban"

kecuali qorban yang jarang digunakan dengan arti yang dibawa

mendekat, adapun Isysyeh mungkin secara umum berarti korban sesuai

hukum Taurat.4 Umat Israel melakukan berbagai ritual dan penyembahan

kepada Allah, TUHAN semesta alam. John Rogerson mengatakan satu

pokok mengenai pemberian korban yakni korban atau kurban dalam PL

merupakan bentuk perilaku simbolis yang memungkinkan seseorang

melintasi perbatasan, dan yang memungkinkan perbatasan dipulihkan

setelah dilanggar.5 Batas yang dimaksud lebih menunjukkan kepada hal

haram dan tidak haram.Namun dalam pelaksanaannya, pemberian

korban persembahan telah disalahgunakan, karena hanya terpaku pada

ritual-ritual belaka, dan untuk pemuasan diri sendiri dan tidak

sepenuhnya untuk Tuhan.6

Korban persembahan yang diberikan memiliki tujuan yang

berbeda-beda. Di dalam kitab Imamat dijelaskan mengenai korban

bakaran (Ola), korban sajian (minkha), korban keselamatan, korban

penghapusan dosa (khatta't), dan korban penebus salah [asyamJ.Korban

yang diberikan merupakan ungkapan syukur atas berkat Allah kepada

umat-Nya.Korban yang diberikan biasanya berupa hewan yakni kambing.

78

Page 3: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

domba, lembu, burung merpati, dan burung tekukur, serta roti yang tidak

beragi bahkan juga tumbuh-tumbuhan.7 Sesuatu yang mengherankan

apabila seseorang mengorbankan anaknya sendiri, dengan alasan yang

kuat sekalipun seperti yang dilakukan oleh raja Yehuda yakni Manasye. Di

sinilah muncul pertanyaan mengenai hakikat dari pengorbanan anak oleh

raja Manasye yang menjadi inti penulisan ini. Adapun pengertian dari

hakikat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu inti sari

atau dasar; kenyataan yang sebenarnya.8 Jika demikian, bagaimana dasar

atau kenyataan yang sebenarnya di balik tindakan pengorbanan anak

yang dilakukan oleh raja Manasye? Di dalam Kitab II Raja-raja 21:1-18

dipaparkan mengenai keadaan Yehuda yang sangat berbeda jauh dengan

keadaan pada saat pemerintahan Raja Hizkia.9 Pada tahun 687 SZB

kerajaan Yehuda berada di bawah pemerintahan Raja Manasye. Di

sepanjang pemerintahannya ia melakukan apa yang jahat di mata

TUHAN, yakni "bahkan ia mempersembahkan anaknya sebagai korban

dalam api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi para pemanggil

arwah dan para pemanggil rob peramaL la melakukan banyakyang jahat

di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya (II Raja-raja

21:6)". Pada masa pemerintahannya, ia menghapus segala kebijakan yang

telah dibuat oleh ayahnya Hizkia. Ironisnya, raja Yehuda yang sangat

murtad ini justru memerintah paling lama di antara semua keturunan

Daud, yakni lima puluh lima tahun (687-642 SZB).10 Terdapat dua

pernyataan yang menunjukkan kejahatan yang dilakukan oleh raja

Manasye selama masa pemerintahannya yakni: menyesatkan orang-

orang yang telah dipunahkan Tuhan (21:9), mencurahkan darah orang

yang tidak bersalah(21:16).11

Landasan Teori Mengenai Pengorbanan

Jeffrey Carter dalam buku editannya yang berjudul Understanding

Religious Sacrifice, memaparkan banyak hal mengenai pengorbanan

yang dilakukan sebagai elemen terpenting dari sebuah kepercayaan.

Dalam bahasa latin, terdapat kata sacrificium yang terambil dari sacer,

yakni "kudus" dan facere yakni "untuk membuat". Kata inilah yang

menjadi dasar etimologi bahasa Inggris "sacrifice" yakni pengorbanan.12

Pengorbanan berasal dari kata dasar korban yang menurut Kamus Besar

79

Page 4: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

y/JASJCITy^jurnal Studi Agama dan Masyarakat

Bahasa Indonesia berarti: (1) sebuah pemberian untuk menyatakan

kebaktian, kesetiaan; (2) orang, binatang, dsb yang menjadi menderita

akibat suatu kejadian atau peristiwa; (3) binatang yang disembelih untuk

dipersembahkan sebagai wujud mendekatkan diri pada Tuhan.13 Jadi,

pengorbanan merupakan sebuah proses, cara, atau tindakan

memberikan korban. Terdapat beberapa definisi mengenai pengorbanan.

Berikut ini merupakan konsep mengenai pengorbanan berdasarkan

disiplin ilmu tertentu:

1. Antropobgi

Ritual pengorbanan merupakan simbol kebersamaan dalam

sebuah masyarakat. Bagi individu yang memakan korban dalam ritual

pengorbanan tersebut, dinyatakan sebagai bagian dari masyarakat

tersebut.14 Pengorbanan yang dilakukan di Afrika merupakan sebuah

korban bagi raja dan dewa-dewa. Korban yang diberikan selalu berupa

hewan, hal penting dari pengorbanan tersebut adalah sebagai jalan untuk

manusia dan dewa-dewa bertemu serta berkomunikasi satu dengan yang

lain.15 Jan Van Baal menjelaskan pengertian pengorbanan melalui tiga

kata yang berbeda namun memiliki arti yang hampir sama yakni:

Offering = sesaji/persembahan, Sacrifice = pengorbanan, Gift =

hadiah/pemberian. Pemberian merupakan kata kunci dari kegiatan yang

lainnya baik itu persembahan maupun pengorbanan. Kegiatan

persembahan dan pengorbanan tidak dapat dilakukan tanpa adanya

pemberian.16

2. Sosiobgi

Ritual pengorbanan adalah sebuah tindakan dalam masyarakat

yang dipenuhi dengan simbol-simboL Viktor Turner mengartikan simbol

sebagai sesuatu yang memiliki banyak makna, baik itu makna sosial

(ideologi, moral, normatif) maupun individual (emosi, panca indra,

keinginan].17 Di daerah Virginia dilakukan sebuah ritual pengorbanan

anak oleh suku Indian. Korban anak yang mereka berikan akan

mendamaikan relasi mereka dengan dewa tersebut. Dengan anak

tersebut dewa tidak akan marah sehingga menjauhkan mereka dari

penyakit, kelaparan, serta peperangan.18 Suku Mintira di semenanjung

Malaya memanggang istri dan anaknya di dalam api lalu meminum

darahnya sebagai bentuk persembahan korban darah bagi dewa-dewa.19

80

Page 5: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

Suku Sawi di Irian Jaya melakukan pengorbanan manusia dengan cara

menggemukkan cabn korban lalu menyembelihnya.20 Bahkan anak

sebagai korban antara dua suku yang bertentangan juga dilakukan

sebagai bentuk perdamaian. Bentuk pengorbanan anak yang dilakukan

adalah dengan menyerahkan anak kepada pihak musuh untuk dipelihara.

Selagi anak itu masih hidup kedua suku harus tetap berdamai.21 Valerio

Valeri melakukan penelitian terhadap model pengorbanan yang dilakukan

oleh masyarakat di Hawai. Secara singkat ia menyimpulkan bahwa

pengorbanan adalah rangkaian lengkap dari sebuah ritual yang

mempersembahkan hewan, tumbuhan, atau komponen-komponen

simbol lain yang memiliki nilai, tak terkecuali persembahan korban

manusia juga terjadi.22

3. Psikobgi

Ritual pengorbanan di dalam sebuah komunitas berawal dari

keinginan dan kerinduan jiwa masing-masing individu untuk

memberikan korban persembahan kepada dewa demi tercapainya

sebuah keharmonisan sosial dalam komunitas, khususnya dalam masing-

masing individu.23 Pengorbanan merupakan sebuah proses simbolik

dalam sebuah masyarakat. Dalam proses tersebut terdapat kepentingan

pribadi dan kepentingan kebmpok untuk mencapai sesuatu yang ideal

didalam hidup ini.24 James George Frazer menginterpretasikan ritus

pengorbanan manusia yakni nyawa raja di Afrika, sebagai "praktik

peremajaan". Raja memiliki daya hidup yang diyakini memiliki jaminan

bagi manusia, hewan dan tumbuhan harus dibunuh apabila masyarakat

mencemaskan usianya karena sakit atau kondisinya mulai metemah.25

Adapun raja baru yang menggantikannya memberi jaminan hidup yang

baru, sehingga memberikan ketenangan bagi rakyatnya.

4. Teobgi

Ritual pengorbanan merupakan hal yang penting bagi sebuah

agama. Dalam setiap ritual pengorbanan,dilakukan proses pembunuhan

terhadap hewan yang akan di korbankan, hewan yang terbaik dari alam

itulah yang dipilih.26 Daly mengemukakan pengertian pengorbanan di

kalangan orang kuno Yahudi Kristen, yakni terdapat perbedaan makna

dari setiap pengorbanan yang diberikan. Menurut Daly, ritual

pengorbanan yang dilakukan adalah sebuah bentuk penyerahan diri dan

tanda ketaatan cinta. Pada dasarnya sebuah ritual pengorbanan selalu

81

Page 6: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

y/JASXIjyi\urna] Studi Agama dan Masyarakat

merupakan pemberian persembahan kepada TUHAN yang memiliki

status yang lebih tinggi dari manusia.27

Terdapat lima teori untuk memahami ibadah korban dalam agama

Israel Kelima teori itu antara lain: teori pemberian [gift theory), teori

persekutuan-sakramen [sacramental-communion theory), teori

penghormatan [homage theory), teori simbol [symbol-theory) dan teori

penebusan [the piacular theory). Berikut ini isi ringkas dari tiap teori itu

sebagaimana dijelaskan Luis Berkhof.28

1) The gift theory melihat korban sebagai hadiah-hadiah atau

pemberian kepada dewa untuk memelihara hubungan yang baik

dan mendapat perlindungan.

2) The sacramental-communion theory. Latar belakang teori ini adalah

pemujaan terhadap totem. Warga komunitas ibadah bertemu pada

waktu untuk menyembelih binatang totem untuk dimakan bersama

sebagai tanda persekutuan mereka dengan ilahi sekaligus menerima

khasiat ilahi dari totem itu.

3) The homage-theory. Korban sejatinya adalah ungkapan

penghormatan dan ketergantungan. Manusia mendekatkan diri

kepada TUHAN bukan karena perasaan bersalah melainkan karena

merasa bergantung pada dan menunjukkan hormat kepada TUHAN.

4) The symbol-theory. Di sini korban dipahami sebagai simbol

pemulihan relasi dengan TUHAN yang terganggu. Kehadiran darah

binatang korban yang merupakan simbol kehidupan adalah untuk

memulihkan kembali relasi itu.

5) The piacular theory. Ritus korban dipahami sebagai sebuah akta

penebusan. Binatang kurban yang disembelih berperan sebagai

penebusan yang menggantikan atau menutupi dosa dari pemberi

korban. Pemaknaan ini mengakomodir semua praktek korban baik

yang ditemukan dalam ibadah Israel maupun ibadah di berbagai

agama manusia.

5. Kesimpulan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengorbanan adalah

sebuah tindakan ritual dalam sebuah agama yang dilakukan baik oleh

individu maupun kelompok yang merasa memiliki status rendah dan

kotor, bagi TUHAN atau dewa atau kuasa lain yang memiliki status tinggi

82

Page 7: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

dan suci dengan memberikan korban persembahan berupa hewan,

tumbuhan, bahkan manusia atau sesuatu lainnya sebagai pengantara

antara keduanya.

Pengorbanan Anak Oleh Raja Yehuda

Dalam perjalanan sejarabnya, bangsa Yehuda seringkali

mengalami perubahan pemerintahan sesuai dengan raja yang

memerintah. Perubahan kebijakan yang sangat drastis dialami bangsa

Yehuda sewaktu Manasye memerintah menggantikan Hizkia.

Pemerintahan Hizkia sejak tahun 715 sampai 687 SZB.29 Hizkia

merupakan seorang raja yang takut akan Tuhan dan melakukan

kebijakan-kebijakan untuk pemulihan umat Israel menggantikan Ahaz.

Berdasarkan nasihat Nabi Yesaya, Hizkia melakukan dua hal penting yang

memberi pengaruh besar yakni: 1) Mematahkan dominasi bangsa Asyur;

2) Menghapus mezbah dan kuil-kuil Kanaan dan Asyur.30 Namun

sayangnya, kebijakan yang dilakukan oleh Hizkia tidak berlangsung lama.

Setelah Hizkia, anaknya yakni Manasye menjadi raja menggantikannya

dan juga menggantikan seluruh kebijakan Hizkia. Masa itu merupakan

masa yang paling buruk, khususnya dalam bidang keagamaan bangsa

Yehuda.31

Dalam kehidupan sehari-hari, bangsa Yehuda menjalani segala

aktifitasnya yakni aktivitas politik, sosial, budaya, agama, ekonomi, dan

lain sebagainya bersama-sama dengan bangsa-bangsa lain di sekitarnya.

Mereka memberi pengaruh yang besar bagi seluruh kehidupan bangsa

Yehuda. Sampai dengan sekitar tahun 625 SZB bangsa Asyur berkuasa,

sehingga pengaruhnya sangat besar, baik dalam bidang politik, kultural,

maupun religius di Yehuda.32 Bangsa Asyur adalah salah satu bangsa yang

terletak di tepi barat sungai Tigris daerah Mesopotamia. Bangsa Asyur,

sebagai bangsa yang memiliki kekuatan dan kekuasaan yang besar

menyerang Palestina pada abad 9 SZB. Inilah untuk yang kesekian kali

Asyus menjadi kuat dan berjaya, sehingga periode ini menjadi periode

kekuasaannya dan abad ke 7 SZB banyak kejadian yang secara mendalam

mempengaruhi kehidupan bangsa-bangsa yang berdiam di sekitar Asia

Barat Daya Kuno, termasuk bangsa Israel dan Mesir.33 Mereka

mempertahankan kekuasaan mereka atas bangsa-bangsa yang mereka

83

Page 8: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

"WJASJCfTJA.. Jurna 1 Studi Agama dan Masyarakat

kuasai dengan jalan mengorganisasikan negeri itu kedalam wilayah-

wilayah pemerintahannya.34

Dalam kehidupan keagamaannya, bangsa Asyur menyembah

banyak dewa. Setiap kota memiliki dewanya masing-masing. "Asyur"

adalah nama dari dewa kota Asyur, ibu kota kerajaan Assiria. Hal ini

berarti bahwa dewa Asyur merupakan raja dari seluruh dewa yang ada.35

Selain itu terdapat tiga serangkai dewa yang dimuliakan oleh penduduk

Asyur yakni dewa Enhil [bumi), dewa Ea (air), dan dewa An (Langit).36

Mereka percaya bahwa dewa-dewa sanggup melindungi mereka dalam

peperangan dan mengalahkan semua musuh-musuh mereka. Terdapat

satu lagi nama dewa yang dipercayai oleh bangsa Asyur yakni dewa

Baal.37 Aslinya, Baal itu bukanlah nama did; dewa-dewa tidak disebutkan

berdasarkan namanya sendiri, melainkan sebutan itu diganti dengan

nama panggilan "baal", yang berarti tuan atau yang empunya batu-batu

keramat.38

Kepercayaan terhadap banyak dewa ditularkan kepada bangsa

Yehuda yang berada di bawah kekuasaan Asyur, sehingga bangsa Yehuda

tidak lagi menyembah TUHAN tetapi menyembah dewa-dewi bangsa

Asyur. Yehuda sebagai bangsa yang pernah dijajah oleh bangsa Asyur,

yakni pada masa Ahaz dalam kekuasaan Asyur yang dipimpin oleh Tiglet

Pileser III. Yehuda pada masa itu tunduk kepada kekuasaan Asyur oleh

karena bantuan yang diberikan Asyur untuk menaklukkan musuh-musuh

Yehuda. Ahaz diminta untuk menunjukkan rasa terima kasih atas

pertolongan yang diberikan itu. Tiglet memanggilnya ke Damsyik dan

memaksanya untuk menerima dan mengikuti cara-cara beribadah agama

Asyur. Raja Ahaz kemudian mendirikan mezbah bagi dewa tertinggi

Asyur di mezbah untuk Tuhan (2 raja-raja 16:10-16.).39 Keadaan ini

semakin hebat terjadi pada masa pemerintahan raja Manasye di Yehuda

(687-642). Untuk memperlihatkan kesetiaannya kepada bangsa Asyur, ia

mempromosikan sebuah agama sinkretik. Di samping unsur Yahwisme,

unsur agama Asyur dan Kanaan juga ditempatkan.40 Hal ini nampak

ketika Manasye memasukkan patung-patung berhala bangsa Asyur ke

dalam Bait Allah.41 Laporan mengenai pemerintahan raja Manasye di

dalam Alkitab terdapat dalam kitab II Raja-raja 21:1-18 yang menuliskan

84

Page 9: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

tindakan-tindakan yang sangat buruk dari pemerintahannya.42 Berikut

beberapa tindakan Raja Manasye yang merupakan wujud ketaatan

terhadap Asyur dan sebaliknya wujud ketidaktaan terhadap Yahwe dalam

II Raja-raja 21:1-18 :

a) Ayat 3 dan 7, mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan dan

membangun mezbah-mezbah untuk Baal, serta membuat patung

Asyera dengan sujud menyembahnya.

b) Ayat 4 dan 5, mendirikan mezbah-mezbah di rumah TUHAN

c) Ayat 6, mempersembahkan anaknya kedalam api, melakukan ramal

dan telaah, menghubungi para pemanggil arwah dan rob peramal

d) Ayat 9, menyesatkan bangsa Yehuda sehingga mereka melakukan yang

jauh lebih jahat dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan

TUHAN.

Adapun ayat 6 akan menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini.

Ketidaktaatan Manasye kepada TUHAN serta ketaatannya kepada Asyur

dinyatakan dengan mempersembahkan anaknya kepada Molokh dewa

Asyur.

Pengorbanan Anak Oleh Raja Manasye dalam II Raja-raja 21:6

Berikut ini merupakan beberapa versi dari II Raja-raja 21:6, mulai

dari bahasa asli (Ibrani) sampai dengan bahasa Indonesia sehari-hari:

> niK rmn <z?nn iriin tfxa Taum WTT 2 Kings 21:6 \ t /t : •• • ; It- : •• t : v < • v: v : 0

mrr ^2 ynn niinn

> KJV 2 Kings 21:6And he made his son pass through the fire, and

observed times, and used enchantments, and dealt with familiar

spirits and wizards: he wrought much wickedness in the sight of the

LORD, to provoke him to anger.

> LAI2 Kings 21: 6 "Bahkan, ia mempersembahkan anaknya sebagai

korban dalam api, melakukan ramal dan telaah, dan menghubungi

para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal la

melakukan banyak yang jahat dimata TUHAN, sehingga ia

menimbulkan sakit hati-Nya."

> BIS 2 Kings 21:6 Anaknya dipersembahkannya sebagai kurban

bakaran. Manasye juga melakukan praktek-praktek kedukunan,

penujuman, ilmu gaib, dan meminta petunjuk kepada roh-roh. la

sangat berdosa kepada TUHAN sehingga membangkitkan

85

Page 10: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

y/JASJCI'TJA. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat

kemarahan-Nya.

Selain beberapa versi teks II Raja-raja 21:6 di atas, setelah

melakukan analisis teks (terlampir], demikian terjemahan saya terhadap

II Raja-raja 21:6 "dan ia membuat anaknya laki-laki untuk diserahkan ke

da lam api, menggunakan sihir, dan menggunakan ramalan, dan

berhadapan dengan orang yang berhubungan dengan rob dan tukang

tenung; ia memperluas pekerjaan yang jahat di mata TUHANj untuk

menimbulkan kemarahan-Nya"

Teks mengenai pengorbanan anak oleh Raja Manasye tersebut

terdapat dalam kitab II Raja-raja yang merupakan bagian dari sumber DH

[Deuterinomist Historis]. Kata deuteronomist berasal dari bahasa Latin

untuk kitab Ulangan yakni Deuteronomiun. Sumber ini memusatkan

perhatiannya pada peristiwa perjanjian di Sinai yakni mengenai

pemberian hukum Tuhan [sepuluh perintah dalam dua lob batu]. Sumber

ini muncul pada tahun 622 SZB di Yerusalem ketika Bait Allah sedang

diperbaiki atas perintah raja Yosia. Pada saat itu ditemukan gulungan

yang disebut dengan Taurat [II Raja-raja 22:8] yang merupakan kitab

Ulangan khususnya pasal 12-26.43 Menurut Gottwald, sumber DH

menyusun sejarah Israel dari Musa sampai ke pembuangan melalui

empat tahap:44

a. Zaman Musa dam pemberian hukum [Ulangan]

b. Zaman Yosua dan penaklukan [Yosua]

c. Zaman hakim-hakim, kemurtadan dan pemerasan Israel [Hakim-

hakim- 1 Samuel 7]

d. Zaman kerajaan Saul sampai kejatuhan Yehuda [1 Samuel 8-2 Raja-

raja]

86

Page 11: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

Baginya, tujuan utama dari sumber DH adalah untuk

memperlihatkan bagaimana kerajaan bersatu dan yang telah terpecah

dapat berdiri di bawah kewajiban untuk taat kepada hukum Musa.Adapun

kejatuhan kerajaan diakibatkan ketidaktaatan terhadap hukum Musa.

Robert B Coote berpendapat bahwa sejarah Deuteronomis adalah sejarah

kedaulatan dari dinasti Baud. Sejarah Deuteronomis adalah sejarah

tentang kerajaan.45 DH adalah sebuah sejarah pelegitimasian dinasti Baud

dalam menghadapi oposisi. Tema yang saling terkait adalah46:

a. Legitimasi aturan, termasuk dukungan kenabian, suksesi dinasti, dan

ketidakabsahan dari lawan-lawan politik yang ingin menjatuhkan

pemerintahan Baud.

b. Kultus dinasti yanga berpusat pada Bait Allah di Yerusalem.

c. Hukum-hukum yang ada dalam kultus itu.

d. Suku-suku bangsa yang menjadi subjek (tunduk) pada aturan

kerajaan.

e. Wilayah suku-suku yang dihuni oleh kerajaan dan dibawah kekuasaan

kerajaan.

Struktur dari sumber DH dibagi menjadi dua bagian yang biasa

disebut Dtr 1 dan Dtr 2. Menurut Cross, Dtr 1 ditulis pada masa

pemerintahan raja Yosia (reformasi Yosia) pada tahun 640-609 SZB yang

menunjukkan masa sebelum pembuangan.47 Dtr 1 berisi bagian pokok

dari sumber DH yang berakhir pada 2 Raja-raja 23: 25a "sebelum dia

(Yosia) tidak ada raja seperti dia yang berbalik kepada TUHAN dengan

segenap hatinya" sebagai usaha untuk mendukung reformasi Yosia.

Tema utama dari Dtr 1 antara lain: a) Dosa Yerobeam menyebabkan Israel

harus dihapuskan dari muka bumi (1 Raja-raja 13:34); b) demi hambaKu

Baud dan Yerusalem yang telah Kupilih (1 Raja-raja 11:12-13; 2 Raja-raja

8: 19). Adapun Dtr 2 ditulis pada masa pembuangan. Tema utama Dtr 2

antara lain: a) menggambarkan alasan kejatuhan Yerusalem; b) menulis

ulang sejarah karena punahnya harapan kejayaan di masa lalu dari

pemerintahan Yosia. Tema utama dari Dtr 2 ini diduga baru selesai ditulis

sekitar tahun 550 SZB di pembuangan dengan maksud untuk menata

kembali sejarah Yehuda sebelum Yosia menjadi raja dan menyusun

87

Page 12: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

^VJASJCITlA.Jurnal Studi Agama dan Masyarakat

sejarah untuk menjadi refleksi bagi umat di pembuangan.48 Nampaknya

penulis DH sangat dekat dengan Yosia sehingga kisah runtuhnya

reformasi Yosia serta kematiannya di tangan Firaun Nekho (2 Raja-raja

23:29) tidak ditonjolkan. Sebaliknya, cerita tentang dosa raja Manasye

dimunculkan bahkan dijadikan alasan kejatuhan Yehuda yang sama

dengan kejatuhan Samaria akibat kesalahan Yerobeam.49

Setiap raja yang memerintah di Yehuda memiliki karakter

kebijakan pemerintahan yang berbeda. Adapun segala kebijakan yang

dilakukan oleh raja Manasye merupakan kebijakan hasil ketertekanan

dari bangsa Asyur yang menguasai bangsa Yehuda pada waktu itu. Raja

Asyur menerapkan peperangan suci untuk berhala nasional Asyur

dengan jalan menguasai bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Peperangan

yang dilakukan terhadap bangsa lain memiliki arti tertentu yakni sebagai

peperangan suci terhadap mereka yang tidak mengakui kedaulatan

berhala itu dan bagi pemberontak akan dihancurkan dengan kejam.50

Nampaknya, Asyur semakin marah terhadap bangsa Yehuda ketika

Hizkia melakukan gerakan anti-Asyur dengan menghapuskan segala

penyembahan dewa-dewa Asyur. Sebagai akibatnya, kekuasaan Asyur

semakin hebat pada masa pemerintahan Manasye, sebab sebelum

Hizkia, Yehuda di bawah pemerintahan Ahaz sangat tunduk kepada Asyur

dengan menerapkan segala kebijakan Asyur di tengah-tengah bangsa

Yehuda. Ahaz menjadi begitu taat kepada Asyur ketika Asyur

memberikan bala bantuan kepada Yehuda ketika diserang oleh bangsa

Aram.Menunjukkan ketaatannya kepada Asyur, raja Ahaz bahkan

memberikan anaknya sebagai korban persembahan bagi dewa Molokh

(dewa Kesuburan).51 Dewa Molokh yang dalam bahasa Ibrani ialah Mokk

menunjuk kepada Melekh yang berarti raja.52 Molokh itu rupa-rupanya

hanyalah nama lain untuk baal sebagai tokoh yang mendatangkan

kebinasaan, ataupun salah satu dari berbagai baal tanah Kanaan.53

Kebaktian kepada Molokh dihubungkan dengan pesembahan kepada

Molokh yakni anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan ke dalam

api.54 Dalam PL, kultus penyembahan kepada Molokh nampak jelas dalam

kitab II Raja-raja 16:3, 17:17,dan 21:6 yang memaparkan mengenai

penyerahan anak ke dalam api.55 Dalam hal ini, nampaknya Raja Manasye

mengikuti jejak Ahaz kakeknya dan menentang kebijakan Hizkia

88

Page 13: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

ayahnya. Manasye melakukan hal yang sama dengan Ahaz (II Raja-raja

16:3] dengan mengorbankan anaknya dalam api bagi dewa Molokh.56 Hal

ini menunjukkan betapa besarnya kuasa Asyur atas Yehuda.Nampaknya,

ketaatan Manasye bahkan Ahaz bukanlah sebuah ketaatan yang sungguh-

sungguh tetapi merupakan sebuah ketaatan yang terpaksa karena

tekanan dan kekuasaan Asyur yang begitu besar dan tidak mudah

dikalahkan. Seluruh bangsa yang ditakhlukkan dijadikan pengikut dewa

Asyur dengan sumpah, dan dipaksa setia pada Asyur baik dalam bidang

Politik maupun agama. Para pelanggar dihukum dengan tindakan

pembalasan dan penyerbuan, yang mengakibatkan kota-kota mereka

dijarah dan dihancurkan, para pemimpin yang memberontak dibunuh,

para warga diperbudak dan diasingkan.57 Dengan demikian, nampaknya

demi keamanaan suatu bangsa, memilih untuk taat kepada kekuasaan

Asyur adalah jalan keluar yang cukup menjanjikan.

Tafsiran

Menurut Cross, II Raja-raja 21:6 yang memaparkan segaia

kejahatan Raja Manasye termasuk di dalam Dtr 2 yang ditulis pada masa

pembuangan. Dtr 2 ini mengklaim bahwa kejatuhan Yehuda di sebabkan

oleh dosa-dosa Manasye, model yang sama dengan kejatuhan Samaria

yang di sebabkan oleh dosa-dosa Yerobeam.58 Setelah memperhatikan

teori dari Sumber DH, dapat diduga bahwa kejatuhan Yehuda oleh dosa

Manasye hanyalah untuk tetap memberikan nilai positif pada Yosia sang

reformator. Bahkan ketika ia harus dengan terpaksa memberi anaknya

sebagai korban persembahan dalam api kepada Molokh pun menjadi

alasan kejatuhan Yehuda. Manasye tertuduh sebagai penyebab

kemarahan TUHAN untuk menghancurkan Yehuda, meski sesungguhnya

tidaklah demikian. Situasi dan kondisi bangsa Yehuda pada

masakekuasaan bangsa Asyur sangatlah tertekan dan memprihatinkan.

Beratnya tekanan yang dialami sangat dirasakan oleh seluruh rakyat

terlebih khusus bagi raja yang memerintah pada waktu itu. Ahaz yang

telah menerima bantuan Asyur saat berhadapan dengan musuh-musuh

bangsa Yehuda harus membalas bantuan itu dengan bersedia tunduk dan

taat kepada Asyur. Ketaatan yang terpaksa oleh Ahaz tidak dilakukan oleh

Hizkia yang menggantikannya. Hizkia melakukan pemberontakan

terhadap Asyur dengan tidak mau menyembah dewa-dewi Asyur seperti

89

Page 14: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

lVJASJCr/iy\..)urnal Studi Agama dan Masyarakat

yang dilakukan oleh Ahaz ayahnya.Ketidaktaatan Hizkia menyebabkan

kemarahan Asyur dan bertambah murkanya Asyur kepada Yehuda pada

masa pemerintahan raja Manasye. Sikap pro terhadap bangsa Asyur yang

terpaksa diambil oleh Manasye dapat dikatakan sebagai sebuah tindakan

politik yang cukup cerdik untuk menempatkan dirinya bahkan rakyatnya

pada zona aman. Zona aman dari kekuasaan dan kekejaman Asyur

dengan harapan bahwa bangsa Yehuda dapat menjalani kehidupannya

dengan lebih baik. Manasye sangat tertekan sehingga dengan terpaksa

taat kepada Asyur. a mengupayakan jalan keluar yang terbaik dalam

menghadapi Asyur. Salah satu sikap taat yang dilakukan Manasye kepada

Asyur adalah dengan bersedia melakukan penyembahan kepada dewa-

dewi Asyur bahkan mempersembahkan anak laki-lakinya kepada Molokh.

Saya menyadari bahwa tindakkan yang dilakukan oleh Raja Manasye

adalah sebuah taktik politik untuk melindungi dirinya, keinginannya

untuk melindungi dirinya dari penindasan bangsa Asyur berdampak baik

bagi pelindungan dan perdamaian bangsanya juga. Pepatah mengatakan:

sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Tindakan yang sangat cerdik

dari Raja Manasye. Tidak dapat disangkali bahwa tindakan ini adalah dosa

dihadapan TUHAN. Dosa-dosa Manasye yang nampaknya sangat hebat ini

dimanfaatkan oleh penulis sumber DH yang disinyalir dekat dengan

Yosia, sebagai penyebab kejatuhan Yehuda. Manasye dituduh sebagai

penyebab kemurkaan TUHAN kepada bangsa Yehuda, sehingga TUHAN

mengizinkan bangsa Yehuda jatuh ke tangan bangsa lain.

Nampaknya penulis DH yang diduga dekat dengan Yosia berusaha

menjaga penilaian yang positif terhadap Yosia. Penulis DH ingin

mempertahankan sisi positif Yosia seperti yang tertulis dalam II Raja-raja

23: 25 demikian "sebelum dia (Yosia) tidak ada raja seperti dia yang

berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatinya, dengan segenap

jiwanya dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat

Musa; dan sesudah dia tidak ada bangkit lagi seperti dia". Hal ini terlihat

ketika ia tidak menonjolkan kegagalan reformasi Yosia dan kematian

Yosia di tangan Firaun Nekho.59 Ia berusaha menjaga sisi positif (dapat

dikatakan nama baik) dari Yosia dan sebaliknya, ia menampilkan sosok

Manasye dengan segala kejahatannya sebagai sumber kejatuhan Yehuda.

90

Page 15: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

Penulis DH hendak menekankan bahwa kejatuhan Yehuda diizinkan oleh

TUHAN dikarenakan segala dosa-dosa Manasye.60 la berusaha

menyatakan bahwa oleh karena dosa-dosa Manasyelah sehingga TUHAN

tidak berniat untuk menggagalkan kejatuhan bangsa Yehuda. Namun,

saya memiliki pandangan yang berbeda dengan penulis DH sebab

menurut saya, dalam hal kejatuhan bangsa Yehuda ini sesungguhnya

Manasye dikambing hitamkan untuk tetap memberikan nilai positif bagi

sang reformator yakni Yosia yang kemudian menggantikan Manasye

memerintah di Yehuda, sesudah kematian Raja Amon anak Manasye.61

Pendapat saya untuk lebih menghargai Raja Manasye diperkuat

berdasarkan data setelah kematian keduanya (Manasye dan Yosia], saya

menemukan bahwa Manasye sebagai raja yang sering dikaitkan dengan

kekejian berada pada posisi yang lebih tinggi dengan mendapat

perhentian bersama nenek moyangnya sedangkan Yosia sebagai raja

yang dipandang baik bahkan sebagai sang reformator itu tidak mendapat

perhentian bersama nenek moyangnya melainkan dimakamkan di kubur

milik Yosia sendiri.62

Analisa Pengorbanan Anak Dalarn II Raja-Raja 21:6 Menurut

Perspektif Teori Pengorbanan

Saya mencoba memahami dan menganalisa tindakan kejahatan

yang dilakukan oleh raja Manasye, khususnya tindakan

mempersembahkan anak laki-lakinya kedalam api. Tindakan-tindakan

kejahatan raja Manasye oleh sumber DH dianggap sebagai sumber

kejatuhan bangsa Yehuda. Manasye baru berusia dua belas tahun saat

menggantikan Hizkiah ayahnya untuk memerintah di Yehuda.63

Tanggung jawab sebagai seorang raja diusia muda tentulah tidak mudah.

Manasye menyadari kelemahan dan keterbatasannya yang belum

memiliki banyak pengalaman. Manasye berusaha untuk mempelajari dan

membandingkan cara, metode, bahkan strategi yang digunakan oleh raja-

raja Yehuda sebelumnya. la melihat apa yang dilakukan oleh ayahnya

dengan memberontak kepada Asyur sebagai tindakan yang

menjerumuskan bangsanya kepada penindasan sangat berat. Oleh

karena itu Manasye berusaha untuk mengatur strategi yang terbaik

untuk kedamaian bangsanya. Segala hal dilakukannya untuk dapat

menciptakan kedamaian di tengah-tengah bangsanya.Bahkan tindakan-

91

Page 16: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

y^JASJCl'TJA. ]urnal Studi Agama dan Masyarakat

tindakan yang kurang baik pun dilakukannya. Saya menyimpulkan

bahwa strategi yang diterapkan oleh Manasye diadopsi dari Ahaz

kakeknya. la mengambil jalan taat dan patuh kepada Asyur, sekalipun

dengan keterpaksaan.

Berkaitan dengan kebijakan yang diterapkan oleh Manasye, ia

VAe.vA\\\Y\ \s\avv pro ksyo-r, X,

mereka. Dalam banyak agama dan kepercayaan, ritual pengorbanan

merupakan hal yang tidak terpisahkan. Demikian juga dengan agama

Asyur yang masuk dan mempengaruhi bangsa Yehuda. Manasye dengan

menggunakan strategi pro Asyur, harus melakukan segala aturan-aturan

buatan Asyur termasuk di dalamnya ritual-ritual keagamaan bangsa

Asyur yang menyembah banyak dewa. Adapun ritual pengorbanan anak

yang dilakukan oleh raja Manasye adalah salah satu bentuk ketaatan

kepada Asyur yang tentunya merupakan ketidaktaatan terhadap TUHAN.

Dalam Agama Yehuda, TUHAN menghendaki umat-Nya untuk

memberikan korban persembahan yang terbaik dan berbau harum bagi-

Nya berupa hewan yakni kambing, domba, lembu, burung merpati, dan

burung tekukur, serta roti yang tidak beragi serta tumbuh-tumbuhan,64

tetapi TUHAN menentang memberian korban persembahan manusia.65

Sejak semula, TUHAN menciptakan manusia segambar dan serupa

dengan-Nya.Manusia adalah citra TUHAN sendiri yang dihargai dan

dicintai-Nya.66 Tindakan Manasye merupakan sebuah dosa dan

pelanggaran terhadap TUHAN, meski demikian saya mencoba

mempelajari hakikat di balik tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh

Manasye. Saya berpendapat bahwa Manasye mencoba menenangkan

Asyur agar tidak menindas rakyatnya, sekalipun mungkin hatinya sendiri

tidak tenang oleh karena ia harus berdosa dan memberontak terhadap

TUHAN, dengan memberikan anaknya sebagai korban dalam api

sebagaimana yang biasanya dilakukan oleh bangsa Asyur.

Berdasarkan teori pengorbanan yang digunakan dalam penelitian

ini, khususnya lima teori pengorbanan yang disajikan oleh Berkhof67

mendukung analisa saya untuk mengatakan bahwa ritual pengorbanan

yang dilakukan oleh raja Manasye adalah sebuah tindakan untuk

92

Page 17: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

perdamaian. Sesungguhnya anak yang dikorbankan Manasye ke

dalamapi bagi dewa Mobkh merupakan anak perdamaian68. Yang

dimaksudkan dengan anak perdamaian adalah seorang anak yang

dikorbankan sehingga kedua pihak yang saling "bertentangan" tidak

bertentangan lagi tetapi berdamai.Dalam kenyataannya, bangsa Yehuda

bertentangan dengan bangsa Asyur • yang berkuasa dan menindas

mereka.Manasye berusaha untuk menciptakan kedamaian dan

keamanan bagi bangsa Yehuda yang dipimpinnya. Saya melihat bahwa

anak yang dikorbankan Manasye kedalam api sebagai anak perdamaian

yang mendamaikan bangsa Yehuda dengan bangsa Asyur yang berkuasa

pada waktu itu. Manasye mencoba mengantisipasi dan menghindari

akibat yang buruk jika ia memaksakan diri untuk memberontak kepada

Asyur seperti yang dilakukan oleh Hizkia ayahnya. Selain itu,

kemungkinan paling buruk yang dapat terjadi adalah hilangnya masa

depan kehidupan bangsa Yehuda karena kekejaman bangsa Asyur.

Bahkan kejatuhan bangsa Yehuda akan jauh lebih tragis di bandingkan

dengan Samaria jika Manasye memilih tidak bersekutu dengan Asyur.

Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Manasye memilih jalan taat

dan patuh kepada Asyur. Kemungkinan besar tindakan "jahat" yang

diambil oleh Raja Manasye adalah sebuah pilihan terakhir yang paling

baik pada saat itu untuk kedamaian bangsa Yehuda sehingga ia tidak

dapat lari dari pilihan itu.

Tindakan yang dilakukan oleh raja Manasye dapat dikatakan

sebagai dosa dan pemberontakan kepada TUHAN.Namun dari sudut

pandang yang lain, saya terkesan dan bangga melihat sikap yang sangat

berani yang diambil oleh raja Manasye. Tindakan Raja Manasye yang

"jahat" dengan mengorbankan anak laki-lakinya merupakan sebuah

pengorbanan yang sangat besar dari seorang raja untuk kedamaian dan

keamanan bangsanya. Berikut ini beberapa konsekuensi yang disadari

Manasye akan ia terima ketika ia memilih taat kepada Asyur dengan

mempersembahkan anak laki-lakinya ke dalam api bagi Molokh dewa

Asyur yakni: 1). Ia harus siap kehilangan anak laki-lakinya calon raja

Yehuda di masa depan; 2). Ia harus menanggung dosa besar di hadapan

TUHAN; dan 3). Ia harus mendapat gelar sebagi raja yang paling jahat

dan murtad di antara semua raja Yehuda.

93

Page 18: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

"WjASJ<JTy\..]wrna\ Studi Agama dan Masyarakat

Dalam kenyataannya, tidak semua raja dapat dan rela melakukan

tindakan mengorbankan anak sendiri untuk kepentingan bangsanya. Tak

jarang kebanyakan dari raja-raja lebih mementingkan diri dan

kelompoknya sendiri dibandingkan dengan kepentingan bangsanya.

Mereka dengan tidak main dan sungkan untuk menyengsarakan dan

mengorbankan kepentingan bangsanya demi kepentingan dan

kesejateraan sendiri. Kasus korupsi yang terjadi di Negara kita Indonesia

merupakan contoh nyata sikap pemerintah yang tanpa malu

mengorbankan rakyat-rakyatnya untuk kenikmatan diri dan kelompok

mereka sendiri. Menurut saya, akan sangat baik jika pemerintahan

bangsa Indonesia meneladani tindakan Raja Manasye yang peduli

terhadap rakyatnya dengan rela mengorbankan kepantingan dirinya

sendiri (dalam hal ini ia merelakan anaknya untuk dewa Molokh). Dalam

hal ini, saya menghargai tindakan yang dilakukan oleh Manasye untuk

kedamaian dan kesejateraan bangsanya dengan tidak menyangkali

bahwa tindakan-tindakan tersebut adalah kejahatan di hadapan TUHAN.

Refleksi Teologis

Menurut saya, hakikat di balik ritual pengorbanan anak yang

dilakukan oleh Raja Manasye adalah kepedulian dan cintanya terhadap

bangsa Yehuda yang dipimpinnya. Ia hanyalah seorang raja yang tidak

ingin melihat bangsanya ditindas dan diperlakukan dengan kejam oleh

bangsa Asyur. Jika dilihat dari sudut pandang iman Kristen, tindakan

Manasye sejajar dengan tindakan Allah yang mengorbankan Anak-Nya

yang tunggal Yesus Kristus bagi keselamatan dan kedamaian umat

manusia yang berdosa di dunia ini. Yohanes 3: 16 berkata demikian

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia

mengaruniakan anaknya yang tunggal, supaya setiap orangyang percaya

kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal". Kasih atau

cinta adalah dasar tindakan Allah dan Manasye saat mengorbankan anak

mereka untuk kedamaian umat-Nya/bangsanya.

Baik Allah maupun Manasye tidak mementingkan keegoisan diri

sendiri dengan menyayangkan anak mereka, melainkan rela

mengaruniakan dan mengorbankan anak mereka untuk keselamatan dan

kedamaian banyak manusia. Sebuah sikap yang sangat luar biasa,

94

Page 19: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

tindakan yang didasarkan atas kepedulian dan cinta, meski tidak semua

tindakan yang didasarkan pada cinta diwujudkan dalam hal yang

baik.Sekalipun tidak dengan sempurna, Manasye dengan penuh kasil

berusaha memberikan kedamaian bagi bangsanya.Ia tidak dapat

melakukan hal yang sama persis dengan apa yang dilakukan oleh TUHAN,

Saya hendak menekankan bahwa sekalipun tindakan yang dilakukan Raja

Manasye hampir sama dengan tindakan TUHAN bagi keselamatan dunia.

namun kita tidak dapat mensejajarkan Manasye dengan TUHAN. Sebab

TUHANadalah maha sempurna, tak berdosa dan tidak terbatas, sedangka.n

Manasye hanyalah manusia yang tidak sempurna, penuh dosa dan sangat

terbatas.Manasye berharap dengan memberikan anaknya sebagai korban

bagi Molokh dewa Asyur itu, tidak akan ada lagi anak-anak dari antara

bangsa Yehuda yang dikorbankan bagi Molokh. Sama halnya seperti yang

dikatakan oleh rasul Paulus dalam Roma 5: 15b "...jauh lebih besar lagi

kasih karunia Allah dan karunia-nya, yang dilimpahkan-Nya atas seim a.

orang kerena satu orang, yaitu Yes us Kristus" dan dalam Roma 6: " 0

"Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan unfeb

selamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah." Oleh karera

pengorbanan Kristus di kayu salib, umat manusia tidak lagi disibukkan

dengan ritual-ritual pengorbanan melainkan kesediaan untuk

menyerahkan seluruh kehidupannya sebagai persembahan yang hidrn.

kudus dan berkenan kepada TUHAN.

Satu lagi pembelajaran yang diberikan bagi pertumbuhan im-n

melalui ritual pengorbanan anak yang dilakukan oleh raja Manasye ada&h

"Mengalah untuk Menang". Sekalipun ia tampak kalah, sesungguhnya ;a

menang. Ia memenangkan rakyatnya dari penindasan dan kekejaman

bangsa Asyur. Meski demikian, sebagai orang Kristen kita tidak sedang

diajar untuk menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang kita.

pandang baik. Sepatutnya kita meminta pentunjuk dari TUHAN sebelinn

memutuskan sesuatu dalam hidup ini.Percaya dan berserah sepenuhnya

kepada TUHAN adalah jalan keluar yang terbaik, sebab TUHAN tahu ya^g

terbaik bagi kita umat yang percaya pada-Nya.

95

Page 20: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

"W-ASXTTXjurnal Studi Agama dan Masyarakat

Penutup

Ritual pengorbanan merupakan elemen yang sangat penting di

dalam sedap agama di dunia, tanpa terkecuali dalam agama Israel yang

menyembah TUHAN. Ritual pengorbanan menjadi alat berkomunikasi

antara umat dengan TUHAN. Wujud korban yang dipersembahkan adalah

hewan dan tumbuhan, adaupun korban berupa manusia tidak dilakukan

karena TUHAN menentang itu. TUHAN sungguh menyenangi korban

yang berbau harum yang dipersembahkan oleh umat-Nya. Dalam ritual

pengorbanan yang dilakukan terdapat penyimpangan-penyimpangan,

misalnya: pesta pora, mabuk-mabukan dan pemuasan hawa nafsu

dengan makan-makan besar setelah melaksanakan ritual pengorbanan,

mempersembahkan korban persembahan bukan kepada TUHAN lagi

melainkan kepada dewa-dewa bangsa lain.

Pengorbanan anak yang dilakukan oleh raja Manasye melanggar

dua hal terhadap perintah TUHAN, yakni:

1. la membuat TUHAN cemburu sebab ritual pengorbanan tidak kepada

TUHAN, tetapi kepada dewa asing dalam hal ini Motokh.

2. la membuat TUHAN sedih sebab ia mengorbankan anaknya sendiri

yakni satu jiwa (satu kehidupan) yang sanggat dicintai oleh TUHAN.

Sungguh sangat menyedihkan dan mengecewakan apa yang

dilakukan oleh raja Manasye ini. Namun di balik segala sikap dan

tindakkannya yang jahat, ia hanyalah pribadi yang sangat peduli dan

mencintai rakyatnya. Ketaatannya terhadap Asyur adalah bentuk cintanya

kepada ralcyatnya, agar Asyur tidak berlaku kejam terhadap

rakyatnya.Kekuasaan bangsa Asyur begitu hebat tidak hanya di bidang

politik, ekonomi dan sosial tetapi juga di bisang keagamaan. Manasye

bukannya melakukan apa yang dilakukan oleh bangsa Asyur dengan

ketaatan dan sukacita tetapi dengan keterpaksaan atas dasar kepedulian

dan cinta terhadap bangsa Yehuda. Tindakan-tindakan raja Manasye tidak

sepenuhnya jahat, terbukti dengan tetap dipandangnya Manasye sebagai

salah satu raja di Yehuda dengan memasukkannya didalam daftar nama

raja-raja Yehuda bahkan pada akhir hidupnya, ia pun mendapat

perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.

96

Page 21: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

Lampiran:

> nix rmn tfrai WTT 2 Kings 21:6 \ t/t : " • : h-- : •* t : v <• vs v : 0

mni "•rra ynn nitob nanri D^rTi

> LA12 Kings 21: 6 "Bahkan, ia mempersembahkan anaknya sebagai

korban dalam api, melakukan rajnal dan telaah, dan menghubungi

para pemanggil arwah dan para pemanggil rob peramaL la

melakukan banyak yang jahat dimata TUHAN, sehingga ia

menimbulkan sakit hati-Nya."

Kata Ibrani

Tarm

' m2

Analisis Morfologi

1= Kata penghubung (dan) "017=

Kata kerja hifil, orang ketiga

maskulin tunggal (ia menyerahkan)

nX= Kata penghubung langsung

(dengan)

)3= Kata benda orang ketiga

maskulin tunggal (anak laki-lakinya)

3= Kata depan (dalam)

n= Kata penunjuk (itu) Kata

benda tunggal (api).

1= Kata penghubung (dan) ]317=

Kata kerja poel waw orang ketiga

maskulin tunggal (menggunakan

sihir)

1 = Kata penghubung (dan)

' ti?ni= kata kerja piel orang ketiga

maskulin tunggal (melakukan

ramalan)

1 = Kata penghubung (dan) ntol7 =

kata kerja qal orang ketiga maskulin

tunggal (berhadapan/ berhubungan)

3iX= Kata benda maskulin tunggal

Dan ia

menyerahkan

Dengan anak

laki-lakinya

Dalam Api itu

menggunakan

sihir

Dan Melakukan

ramalan

Dan berhadapan/

berhubungan

Ahli sihir

97

Page 22: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

yVJASDCI'TjA. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat

nain

"Tin

mn"1

vt :

ho^sn

(ahli sihir)

1= Kata penghubung (dan) ^"T =

kata benda maskulin jamak (roh-

roh)

H = Kata penunjuk (itu)

n31= Kata Kerja Hifil, orang ketiga

maskulin tunggal (Membuat banyak

kehebatan)

;= Kata depan (Untuk) nto=Kata

kerja, invinitif konstruk (membuat)

n= Kata penunjuk (itu)

= Kata Sifat, maskulin tunggal

absolut (sesuatu yang jahat/ buruk)

2= kata depan (menjadi)

Kata benda konstruk ganda

(Sumber air mata)

mrr= Kata benda tanpa gender,

tanpa jumlah, tanpa bagian

= Kata depan (untuk)

ODD=Kata kerja, infinitive konstruk

(menimbulkan marah)

Dan rob - rob

Untuk membuat

banyak

kehebatan

Untuk membuat

Sesuatu yang

jahat itu

Menjadi sumber

air mata

YHWH/ TUHAN

Untuk

menimbulkan

kemarah

Terjemahan Saya:

"Dan ia (Manasye) membuat anaknya laki-laki untuk diserahkan

ke dalam api, menggunakan sihir, dan menggunakan ramalan, dan

berhadapan dengan orang yang berhubungan dengan roh-roh dan ahli

sihir; ia memperluas pekerjaan yang jahat di mata TUHAN, untuk

menimbulkan kemarahan-Nya".

98

Page 23: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

Acuan

Baker, D.L dk^Pengantar Bahasa Ibrani, Jakarta: BPK Gunung Mulia-Cetakan ke-15, 2005.

Barth, Christoph dan Marie-Claire Barth .Teologi Perjanjian Lama I, Jakarta: BPKGunung Mulia, 2008.

Berkhof, Luis., Systematic Theobgy, London: The Banner Of Truth Trust, 1941.

Bbmmendaal, ),.Pengantar Kepada Perjanjian Lama. Jakarta: BPK Gunung Mulia-Cetakan ke-12, 2003.

Carter, Jeffrer., Understanding Religious Sacrifice, London: Continuum, 2003

Cross, Frank M., Canaanite Myth and Hebrew Epic: Esay In History of the Religion of /sraeiCambrige: Harvard University Press, 1973.

Dhavamony, Mariasusai.,Fenomeno/o5/i4igama, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1998.

Deursen, A. van.,PurbakaIa Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982.

Friedman, Richard Elliot., Who Wrote the Bible? Hew York: HaperCollins Publisers, 1989.

Godwal, Norman,.The Hebrew Bible- A Sosiai Literary Introduction.Philadelphia:Fortress Press, 1987.

Gray, John.,OiU Testament Library-1 and II Kings A Commentary, London: SCM Press LTD, 1970.

Hayes H John dan Carl R Holladay., Pedoman Penafsiran Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia,2006

Hinson, David E, Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia-Cetakan ke-7, 2004.

Kidner, F.D,. Sacrifice In The Old Testament London: The Tyndale Press, 1958. Kerodipoero, Sarwoto.,Kaharingan, Bandung: Penerbitan Sumur Bandung, 1963.

Kleden, Paul Budi, dkk.,A//a/i Menggugat- Allah MenyembuhkanMaumere: Penerbit Leda Lero, 2012.

Kraus, H.J., Umat Allah dahm Perjanjian Lama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983.

Lasor, W.S dkk,.Pengantar Perjanjian Lama 1- Taurat dan Sejarah. Jakarta: BPK GunungMuliaCetakan ke-11, 2006.

Nelson, Richard,./nterpretflt/on- A Bible Commentary for Teaching and Preaching- First and Second Kings. Louisviele: John Knox Press, 1987.

99

Page 24: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

y^JASJQ'T^A. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat

Ofm, C. Groenen., Pengantar Kedalam Perjanjian Lama, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1979.

Press Miller, J. Maxwell dan John H. Hayes., A History Of Ancient Israel and Judah, Philadelpia: The Westminster, 1986.

Pritcharrd, James B., Archeology and The Old Testament, United States of America: Princeton University Press, 1958.

Richardson, Don., Anak Perdamaian, Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1993.

Rogerson, John.,Studi Perjanjian Lama bagi Pemula. Jakarta: BPK Gunung Mulia-Cetakan ke-2,1997.

Rowley, H.H., Ibadat Israel Kuno, Jakarta: BPK Gunung Mulia- Cetakan Ke-3, 2002. Senduk, H.L,.Teologi Alkitabiah 2, Jakarta Pusat Yayasan Bethel-Cetakan ke 20, 2008.

Sitompul, A.A dan Ulrich Beyer, Metode Menafsirkan Alkitab. Jakarta: BPK GunungMulia, 2008.

Terence E. Fretheim., Deuteronomic History, USA: Abingdon Press, 1989.

Vriezen, Th. C.., Agama Israel Kuna, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1983.

Wahono, S.Wismoadi.,D/s/n/ Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia-Cetakan ke-13, 2009.

Weber, Max., Ancient Judaism, New York: The Free Press, 1967. Weiden, Wim van der dan Mgr Suharyo., Pengantar Kitab Suci PL, Yogyakarta: Penerbit

Kanisius ,2006

Wright, G.E., Perjanjian Lama terhadap Sekitarnya. Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1962.

Y Achadiati., Sejarah Peradaban Manusia-Zaman Mesopotamia, Jakarta: Multiguna CV, 1989.

Kitab-kitab

Lembaga Alkitab Indonesia., Alkitab, LAI, Jakarta, 2004

The Interlinear, Hebrew-Aramic OLD TESTAMENT, Volume II (I Sam- Ps 55) London:Hendrickson Publisher, 1993.

100

Page 25: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Krisdna Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

Ensiklopedia, jurnal, kamus

Bergant Dianne dan Robert J Karris., Tafsiran Alkitab Perjanjian Lama, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002.

Bonnefoy, Yves.Mythobgies, Chicago: The University of Chicago Press, Deursen, A Van., Kamus Alkitab Purbakala, Jakarta Badan Penerbit Kristen, 1964.

Encyclopedia of Religion and Ethics VoL II (Sacrifice- Sudra], New York: T. & T. Clark, 1920.

Hagg, Herbert.,Kamus Alkitab, Fbres: Penerbit Nusa Indah, 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998. The Encyclopedia of Judaisme, New York: Macmillan Publishing Company, Walker, D.F.,

Konkordansi Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia-Cetakan ke-11, 2009.

Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Tafsiran Alkitab Masa Kini 1, Kejadian- Ester, Jakarta: BPK Gunung Mulia,1982.

Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensikiopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I, Jakarta: Cempaka Putih, 1997.

Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensikiopedi Alkitab Masa Kini: Jilid II, Jakarta: Cempaka Putih, 1997.

Internet, software

Bible Works 6, SN BW 60-007635

http://ha dakosh.wordpress.com

Catalan

1 Mariasusai Dhavamony, Fenomenobgi Agama, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2002), 203-218.

2 Sarwoto Kertodipoero, Kaharingan, (Bandung: Penerbitan Sumur Bandung, 1963), 57-58.

3 F.D Kidner, Sacrifice in the old testament, (London: The Tyndale Press, 1958), 5-7.

4 Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensikiopedi Alkitab Masa Kini: Jilid 11, (Jakarta: Cempaka Putih, 1997), 572.

5 John, Rogerson, Studi Perjanjian Lama Bagi Pemula, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997), 70.

101

Page 26: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

^VJASJCIIJA. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat

6 Ibid, 70-71.

7 F.D Kidner, Sacrifice..., 12-22.

8 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), 293.

9 Norman K, Gottwaki, The Hebrew Bible: A Social- Literary Introduction, (Philadelphia: Fortress Press, 1987), 102-103.

10 S.Wismoady Wahono, Disini Kutemukan, (Jakarta: BPK Gunung mulia, 2009), 150.

11 W.S Lasor, dkk., Pengantar Perjanjian Lama I- Taurat dan Sejarah (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005), 397.

12 Jeffrey Carter, Understanding Religious Sacrifice, (London: Continuum, 2003), 2-3.

13 Kamus Besar..., 461.

14 Nancy Jay, "Throughout Your Generations Forever: Sacrifice, Religion, and Paternity,"dalam Jeffrey Carter Understanding.. .,370-371.

15 Luc De Heusch," Sacrifice in Africa:A Structuralist Approach,"dalam Jeffrey Carter Understanding..., 304-305.

16 Jan Van BaaL "Offering, Sacrifice, and Gift,"dalam Jeffrey Carter Understanding...., 272-291.

17 Viktor Turner, "Sacrifice as Quintessential Process: Prophylaxis or Abandonment?," dalam Jeffrey Carter Understanding..., 292-294.

18 Edward A. Westermark, "Origin and Devebpment pf the Moral Ideas," dalam Jeffrey Carter Understanding.. .,112.

19 E.B Taibr, "Primitive Culture: Researches in the Devebpment of Mythobgy, Phibsophy, Religion, Language, Arts and Custom," dalam Jeffrey Carter Understanding..., 17-18.

20 Don Richardson, Anak Perdamaian, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1993), 26.

21 Ibid, 158-159.

22 Vaterio Vateri, "Kingship and Sacrifice: Ritual and Society in Ancient Hawai,"dalam Jeffrey Carter Understanding..., 317-318.

23 Rene Girard "Viofence and the Sacred/'dahtn Jeffrey, Carter Understanding..., 239- 241.

24 William Beers, "Woman and Sacrifice: Mab Narcissism and the Psychobgy of

102

Page 27: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

Religion," dalam Jeffrey, Carter Understanding..., 384-387.

25 Joachim G Piepke, "Korban sebagai sumber kehidupan," dalam Allah Menggugat- Alhh Menyembuhkan, fMaumere: Penerbit Ledalero, 2012) 48-49.

26 Jonathan Z Smith, "The Domestocationof Sacrifice,"dalam Jeffrey Carter Understanding..., 326-327

27 Robert J Daly, "The Power of Sacrifice in Ancient Judaism and Christianity,"dalam Jeffrey Carter Understandin..., 345-346.

28 Luis Berkhof, Systematic Theology (London: The Banner Of Truth Trust, 1941) 362-363.

29 S.Wismoady Wahono fiisini Kutemukan, (Jakarta: BPK Gunung mulia, 2009), 150.

30 W.S Lasor dkk; Pengantar PL 1-Taurat dan Sejarah. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006) 391-392.

31 S.Wismoady Wahono ,Disini..., 150-151.

32 Wim van der Weiden dan Mgr Suharyo, Pengantar Kitab Suci PL, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius ,2006), 57.

33 David Hinson, Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 164.

34 Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid /, (Jakarta: Cempaka Putih, 1997) 106-107.

35 David Hinson, Sejarah Israel.., (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 157-159.

36 Y Achadiati, Sejarah Peradaban Manusia-Zaman Mesopotamia, (Jakarta: Multiguna CV, 1989), 17.

37 "Dewa Baal" dalam http://hadakosh.wordpress.com, di unduh tanggal 6 Mei 2012, pukul 13.35 W1B.

38 A. van. Deursen, Purbakala Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982) 114-115.

39 David Hinson, Sejarah Israel.., (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 166.

40 Wim van der Weiden dan Mgr Suharyo, Pengantar Kitab..., 58.

41 W.S Lasor dkk; Pengantar PL 1.. .,395-396.

42 David Hinson, Sejarah Israel ..,171

43 S.Wismoady Wahono ,Disini..., 68.

103

Page 28: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

^VJASJCITJA. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat

44 Norman. K. Gottwald, The Hebrew..240.

45 Robert Coote., "The Deuteronomistic History" (Juni, 2011) 1.

46 Ibid,1-2.

47 Frank M. Cross, Canaanite Myth and Hebrew Epic: Esay In History of the Religion of Israel (Cambrige: Harvard University Press, 1973),'275-276.

48 Ibid,279-281.

49 Ibid,288.

50 Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi.. .,107.

51 Wim van der Weiden dan Mgr Suharyo, Pengantar Kitab..., 51.

52 Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi.,., 93.

53 A. van. Deursen, Purbakala..., 116.

54 James B Pritchard, Archeology and The Old Testament, (United States of America: Princeton University Press, 1958), 91. Bandingkan A. van. Deursen, Purbakala..., 116.

55 Moshe Weinfield, "Cult of Mobch,"dalam Encyclopedia Judaica (Jerusalem: Keterpress Enterprises, 1906), 230.

56 Ibid, 232.

57 Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Ensiklopedi..., 108

58 Frank M. Cross, Canaanite Myth..., 285.

59 Lihat 2 Raja-raja 23: 29-30

60 Lihat 2 Raja-raja 23: 26

61 Lihat 2 Raja-raja 21: 18 c Bdk 2 Raja-raja 21:24-26

62 IlRaja-raja 21:18a "Kemudian Manasye mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya..." Bdk 2 Raja-raja 23:30a "Pegawai-pegawainya mengangkut mayatnya dengan kereta dari Megido dan membawanya ke Yerusalem, kemudian mereka menguburkannya dalam kuburannya sendiri..."

63 Lihat 2 Raja-raja 21:1

64 F.D Kidner, Sadrifice..., 12-22 Bdk Kitab Imamat Pasal 1 sampai Pasal 7.

104

Page 29: Pengorbanan Anak dalam II Raja-raja 21:6 Menurut ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4856/1/ART_Merry K Rungkat... · kehidupan religi umat Israel yang rajin memberikan korban

Merry Kristina Rungkat, "Pengorbanan Anak..."

65 Yeremia 7:31b " ...untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan, sesuatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah timbul da lam hati-Ka" Bdk Yeremia 32:35; Imamat 18:21; 2 Raja-raja 23:10.

66 Lihat Kejadian 1:26-27

67 Lihat hal 16-17 tulisan ini

68 Dewa Mobkh yang berarti raja ini merupakan dewa kesuburan yang disembah oleh bangsa Asyur.Berkaitan dengan perdamaian, saya ingin menekankan bahwa tujuan memberian korban persembahan berupa manusia yakni anak laki-laki dan perempuan kepada Mobkh merupakan sebuah tindakan untuk perdamaian antara umat dengan Mobkh. Korban yang diberikan kepada Mobkh akan mendatangkan kesuburan bagi tanah, tumbuhan, hewan, (tidak akan ada kelaparan] bahkan dalam perkembangbiakan penduduk. Kesuburan dari berbagai segi kehidupan tersebut menghadirkan kedamaian ditengah-tengah umat. Jadi, anak yang dikorbankan kepada Mobkh akan hadir kembaii melalui kesuburan reproduksi dengan adanya kelahiran anak lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian korban anak kepada Mobkh bertujuan untuk perdamaian.

105