Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

29
Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online Disusun Oleh: Tania Yolandia Larasati Kuswanto Dr. Zaki Baridwan, Ak., CA., CPA. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang Email: [email protected] atau [email protected] Abstract This study tries to examine factors that influence the intention of using online transactions by modifying Technology Acceptance Model (TAM) developed by Davis in 1989. The survey to obtain data of this research was carried out on 220 university students majoring in Accounting of Economic and Business Faculty of Brawijaya University who had the experience of using online transaction as the respondent. The data was analyzed using Partial Least Square (PLS) ver. 2.0M3. The result of the analysis shows that the construct of trust, perceived usefulness, perceived ease of use, and perceived security affect the intention of using online transactions. The implications of this research are relevant for online businesses to give more attention especially in factors of trust, perceived usefulness, perceived ease of use, and perceived security, so they can improve their services. Keywords: Technology Acceptance Model (TAM), Trust, Perceived Security, Intention, Online Transaction. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan transaksi online dengan memodifikasi model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis pada tahun 1989. Penelitian ini menggunakan metode survei untuk memperoleh data. Responden penelitian ini sebanyak 220 mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya yang pernah melakukan transaksi online. Peneliti menggunakan Partial Least Square (PLS) versi 2.0M3 untuk menguji data penelitian. Hasil analisis data menunjukkan bahwa konstruk kepercayaan, persepsi manfaat, persepsi kemudahan, dan persepsi keamanan berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan transaksi online. Implikasi dari penelitian ini relevan bagi pihak pelaku bisnis online dan manajemen agar memperhatikan kembali faktor kepercayaan,

Transcript of Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Page 1: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan,

dan Persepsi Keamanan Terhadap Minat Penggunaan Transaksi

Online

Disusun Oleh:

Tania Yolandia Larasati Kuswanto

Dr. Zaki Baridwan, Ak., CA., CPA.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya,

Jl. MT. Haryono 165, Malang

Email: [email protected] atau [email protected]

Abstract

This study tries to examine factors that influence the intention of using online

transactions by modifying Technology Acceptance Model (TAM) developed by Davis

in 1989. The survey to obtain data of this research was carried out on 220 university

students majoring in Accounting of Economic and Business Faculty of Brawijaya

University who had the experience of using online transaction as the respondent. The

data was analyzed using Partial Least Square (PLS) ver. 2.0M3. The result of the

analysis shows that the construct of trust, perceived usefulness, perceived ease of use,

and perceived security affect the intention of using online transactions. The

implications of this research are relevant for online businesses to give more attention

especially in factors of trust, perceived usefulness, perceived ease of use, and

perceived security, so they can improve their services.

Keywords: Technology Acceptance Model (TAM), Trust, Perceived Security,

Intention, Online Transaction.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk

menggunakan transaksi online dengan memodifikasi model Technology Acceptance

Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis pada tahun 1989. Penelitian ini

menggunakan metode survei untuk memperoleh data. Responden penelitian ini

sebanyak 220 mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya yang pernah melakukan transaksi online. Peneliti

menggunakan Partial Least Square (PLS) versi 2.0M3 untuk menguji data penelitian.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa konstruk kepercayaan, persepsi manfaat,

persepsi kemudahan, dan persepsi keamanan berpengaruh terhadap minat untuk

menggunakan transaksi online. Implikasi dari penelitian ini relevan bagi pihak pelaku

bisnis online dan manajemen agar memperhatikan kembali faktor kepercayaan,

Page 2: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

persepsi manfaat, persepsi kemudahan, dan persepsi keamanan untuk meningkatkan

layanan bertransaksi online.

Kata Kunci: Technology Acceptance Model (TAM), Kepercayaan, Persepsi

Keamanan, Minat, Transaksi Online.

PENDAHULUAN

Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang dapat membantu melakukan

dan menyelesaikan pekerjaan ataupun tugas-tugas yang berhubungan dengan

informasi (Haag dan Keen, 1996). Dalam perkembangannya, teknologi informasi

berpengaruh besar untuk organisasi-organisasi modern dalam membuat keputusan,

sehingga hal ini menyebabkan semua pekerjaan yang ada pada organisasi tersebut

dapat terselesaikan secara cepat, akurat, dan efisien (Wardiningsih, 2009). Namun

sejalan dengan perkembangannya, pengguna juga membutuhkan adanya inovasi

teknologi informasi yang lebih canggih. Oleh karena itu, para peneliti berupaya untuk

menciptakan suatu inovasi dalam bidang teknologi informasi yang saat ini dikenal

dengan internet.

Menurut Sidharta (1996), internet merupakan sumber informasi dan dipandang

sebagai perpustakaan multimedia yang sangat lengkap, luas, dan mudah untuk

dijangkau karena hampir semua aspek kegiatan masyarakat terdapat di internet.

Banyaknya manfaat yang diberikan oleh internet menyebabkan para pengguna

menggunakan internet sebagai media untuk melakukan transaksi jual-beli secara

online.

Transaksi online adalah aktivitas jual-beli yang dilakukan oleh penjual dan

pembeli dimana menggunakan internet sebagai media penghubung. Menurut Purbo

dan Wahyudi (2001), faktor utama yang menjadi penyebab perkembangan transaksi

secara online adalah karena segala transaksi yang dibutuhkan dapat dilakukan dengan

mudah dan cepat. Selain itu terdapat beberapa faktor pendukung lainnya, yaitu yang

pertama adalah jumlah pengguna internet yang semakin meningkat dari tahun ke

tahun. Hal ini dibuktikan dengan hasil riset nasional yang dilakukan oleh Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan PusKaKom UI yang menyebutkan

bahwa selama tahun 2014 menunjukkan kenaikan pertumbuhan pengguna internet

sebesar 16,2 juta pengguna dari tahun sebelumnya, yaitu dari 71,9 juta menjadi 88,1

juta pengguna (http://www.apjii.or.id/). Karena meningkatnya jumlah pengguna

internet, maka para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk menjalankan bisnisnya

secara online. Kedua, meningkatnya daya beli masyarakat melalui internet. Hal ini

sesuai dengan hasil riset nasional oleh APJII yang menyebutkan bahwa pada tahun

2014 transaksi jual-beli secara online yang saat ini sedang marak terjadi telah

Page 3: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

mengalami kenaikan pengguna sebesar 6% dari tahun sebelumnya, yaitu 5% menjadi

11% (http://www.apjii.or.id/). Ketiga, inovasi dari teknologi informasi yang lebih

mudah, cepat, dan murah dimana internet tidak hanya dapat diakses melalui komputer

saja, namun saat ini dapat dilakukan melalui telepon genggam (handphone). Dengan

menggunakan handphone, para pengguna dapat mengakses internet selama 24 jam

dan dimanapun mereka berada.

Manfaat yang diperoleh dari aktivitas transaksi online sangatlah banyak, baik bagi

pelaku bisnis maupun konsumen. Namun banyaknya keuntungan yang diperoleh

dalam melakukan aktivitas transaksi online ternyata belum dapat menarik perhatian

pengguna internet secara keseluruhan meskipun dari tahun ke tahun masyarakat yang

melakukan transaksi ini telah mengalami kenaikan sedikit demi sedikit. Sehingga

penting bagi para pelaku bisnis untuk mempelajari mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi minat konsumen dalam menggunakan transaksi online.

Terdapat beberapa teori yang membahas tentang faktor- faktor yang

mempengaruhi minat keperilakuan individu. Salah satunya adalah Technology

Acceptance Model (TAM) yang diperkenalkan oleh Davis (1989) dalam penelitiannya

mengenai penerimaan teknologi informasi terhadap penggunaan komputer

(Rahmawati, 2010). TAM merupakan model teori yang digunakan untuk menjelaskan

faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan individu atas penggunaan sistem

informasi berbasis teknologi. Konstruk utama yang terdapat dalam TAM adalah

persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dimana kedua konstruk ini dapat

mempengaruhi minat konsumen dalam menggunakan transaksi berbasis online. Hal

ini didukung oleh Jogiyanto (2007) yang menjelaskan bahwa individu akan berminat

untuk menggunakan suatu teknologi jika merasa sistem teknologi tersebut bermanfaat

dan mudah dalam penggunaannya.

Telah banyak peneliti terdahulu yang menjadikan Technology Acceptance Model

(TAM) sebagai landasan untuk penelitiannya. Yaobin dan Tao (2007) melakukan

penelitian tentang kepercayaan awal konsumen pada toko online di China. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan dan persepsi manfaat mempunyai

pengaruh positif terhadap minat pembelian pada toko online. Sin et. al. (2012)

melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen

untuk melakukan pembelian secara online melalui website sosial media di Malaysia

dengan memodifikasi Technology Acceptance Model (TAM). Selain variabel utama

yang adalah pada TAM, Sin et. al. (2012) menambahkan variabel eksternal sebagai

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat konsumen untuk bertransaksi online,

yaitu norma subyektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel dalam

penelitian Sin et. al. (2012) berpengaruh positif terhadap minat konsumen untuk

bertransaksi online. Meskaran et. al. (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh

kepercayaan dan persepsi keamanan terhadap minat pembelian secara online di

Page 4: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Malaysia. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa adanya hubungan signifikan

dan positif antara persepsi keamanan dan variabel-variabel lainnya dalam penelitian

dengan minat penggunaan transaksi online.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti ingin meneliti faktor-faktor apa

saja yang dapat mempengaruhi minat penggunaan transaksi online. Penelitian ini

didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Yaobin dan Tao (2007), Sin et.

al. (2012), serta Meskaran et. al. (2013). Peneliti ingin menguji apakah hasil

penelitian akan sama jika menggunakan sampel yang berbeda. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Yaobin dan Tao (2007), peneliti mengambil satu variabel yang

dapat mempengaruhi minat penggunaan transaksi online, yaitu variabel kepercayaan

(trust). Untuk penelitian yang dilakukan oleh Sin et. al. (2012), peneliti mengambil

dua variabel yang dapat mempengaruhi minat penggunaan transaksi online, yaitu

variabel persepsi manfaat (usefulness) dan persepsi kemudahan (ease to use) yang

merupakan konstruk utama dari salah satu teori sistem informasi keperilakuan yang

dikenal dengan Technology Acceptance Model (TAM), sedangkan untuk penelitian

yang dilakukan oleh Meskaran, et al (2013), peneliti mengambil satu variabel yang

dapat mempengaruhi minat penggunaan transaksi online, yaitu variabel persepsi

keamanan (security). Peneliti akan menggabungkan variabel-variabel yang ada pada

ketiga penelitian tersebut.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan masalah yang diteliti, yaitu: 1) Apakah kepercayaan berpengaruh positif

terhadap minat penggunaan transaksi online?, 2) Apakah persepsi manfaat

berpengaruh positif terhadap minat penggunaan transaksi online?, 3) Apakah persepsi

kemudahan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan transaksi online?, 4)

Apakah persepsi keamanan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan transaksi

online?.

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi

Teknologi informasi dalam perkembangannya sangat berperan penting dalam

kemajuan sistem informasi akuntansi karena segala sesuatu yang berhubungan

dengan informasi mudah didapatkan (Sunarta dan Astuti, 2005). Menurut Martin,

Brown, De Hayes, Hoffer, dan Perkins (2005) dalam Suyanto (2005:8), teknologi

informasi adalah gabungan dari teknologi komputer yang terdiri atas hardware dan

software dengan teknologi komunikasi yang berguna untuk mengolah, menyimpan,

dan menjadikan data sebagai informasi yang berguna, sedangkan Wardiana (2002)

berpendapat bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi yang berfungsi untuk

mengolah data baik memproses, mendapatkan, menyimpan data dengan segala cara

guna menghasilkan informasi yang berkualitas dan dapat secara efektif serta efisien

Page 5: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

digunakan untuk pengambilan keputusan oleh individu, pemerintah, maupun pelaku

bisnis.

Peran teknologi dalam sistem informasi akuntansi sangat penting karena

pemrosesan dan pengolahan data-data menjadi suatu informasi dapat diperoleh secara

cepat, tepat, efektif, dan efisien yang berguna untuk pengambilan keputusan. Sistem

Informasi Akuntansi berbasis Teknologi adalah suatu sistem yang dapat memproses,

mengolah, dan menyebarkan informasi yang berkaitan dengan akuntansi dimana

dapat dilakukan secara lebih cepat dan ekonomis (Artha, 2011), sedangkan menurut

Dewi (2015), sistem informasi akuntasi berbasis teknologi merupakan suatu sistem

yang dioperasikan dengan menggunakan teknologi sebagai basis untuk menghasilkan

informasi-informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan berbagai pihak yang

berkepentingan. Kecanggihan sistem informasi dan teknologi juga mempengaruhi

dunia bisnis salah satunya dalam aktivitas transaksi online yang saat ini sedang marak

dilakukan.

Model Teori Sistem Infomasi Keperilakuan

Menurut Jogiyanto (2007), sistem informasi keperilakuan adalah suatu sistem

yang dapat menjelaskan mengenai faktor-faktor keperilakuan dalam diri individu

terhadap hubungannya dengan sistem informasi yang bersangkutan. Penelitian ini

bertujuan untuk meneliti faktor-faktor keperilakuan dari individu yang dapat

mempengaruhi minat konsumen dalam menggunakan transaksi online. Dalam hal ini,

faktor-faktor yang diteliti adalah kepercayaan, persepsi manfaat, persepsi kemudahan,

dan persepsi keamanan. Faktor-faktor tersebut diteliti guna untuk mendukung dan

memperkuat bukti empiris dari penelitian sebelumnya mengenai pengaruhnya

terhadap minat penggunaan transaksi online. Beberapa varibel dalam penelitian ini

didasarkan pada teori sistem informasi keperilakuan, yaitu Technology Acceptance

Model (TAM) yang telah dimodifikasi. Variabel yang diadopsi dari TAM adalah

persepsi manfaat dan persepsi kemudahan. Sedangkan untuk variabel kepercayaan

dan persepsi keamanan digunakan sebagai konstruk tambahan.

Technology Acceptance Model (TAM) adalah model teori perilaku yang

dikembangkan oleh Davis pada tahun 1989. Tujuan dari TAM adalah untuk

memberikan kerangka dasar dalam mengamati dan menelusuri pengaruh faktor

eksternal terhadap minat keperilakuan. Model ini dapat menjelaskan mengenai

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan individu terhadap suatu sistem

teknologi informasi. TAM merupakan adaptasi dari Theory of Reasoned Action

(TRA) yang dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975. Dalam

pengembangannya, TAM menambahkan dua konstruk ke model TRA, yaitu persepsi

manfaat dan persepsi kemudahan. Teori TAM menjelaskan bahwa minat perilaku

individu dipengaruhi oleh sikapnya terhadap penerimaan suatu produk yang

Page 6: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

kemudian dipengaruhi oleh manfaat yang dirasakan dan kemudahan penggunaan atas

produk yang bersangkutan.

Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual dalam penelitian ini merupakan penggabungan dari

beberapa variabel dalam tiga penelitian terdahulu yang menguji tentang kepercayaan

awal konsumen pada toko online di China (Yaobin dan Tao, 2007), faktor-faktor

yang mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian secara online

melalui website sosial media di Malaysia (Sin et. al., 2012), dan faktor-faktor yang

mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian secara online melalui

website sosial media di Malaysia (Meskaran et. al., 2013). Peneliti menggabungkan

beberapa variabel independen yang berhubungan secara signifikan terhadap variabel

dependen berdasarkan ketiga penelitian terdahulu tersebut. Peneliti menguji pengaruh

kepercayaan, persepsi manfaat, persepsi kemudahan, dan persepsi keamanan terhdap

minat penggunaan transaksi online. Adapun model penelitian ini dapat dijelaskan

pada gambar 2.1.

Gambar 2.3

Model Penelitian

Kepercayaan

Persepsi

Manfaat

Persepsi

Kemudahan

Persepsi

Keamanan

Minat

Penggunaan

Yaobin dan Tao

(2007)

Sin et. al.

(2012)

Meskaran et. al.

(2013)

Page 7: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Perumusan dan Pengembangan Hipotesis

1. Konsep Minat Penggunaan Transaksi Online

Jogiyanto (2007:116) berpendapat bahwa minat merupakan keinginan yang

dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu hal tertentu. Suryabrata (2002)

menyebutkan bahwa minat adalah suatu perasaan suka dan tertarik pada diri

seseorang akan suatu hal. Pada dasarnya minat merupakan suatu bentuk penerimaan

oleh individu terhadap sesuatu hal diluar dirinya dimana semakin kuat penerimaan

oleh individu tersebut, maka semakin besar pula minat yang dimiliki.

Minat seseorang untuk menggunakan sistem teknologi informasi dalam

memenuhi kebutuhannya sangat dipengaruhi oleh keyakinan oleh individu itu sendiri

akan kegunaan sistem teknologi informasi (Thompson et. al., 1991). Menurut Arini

(2010), beberapa penelitian terdahulu mengindikasikan bahwa minat dalam

menggunakan sistem teknologi informasi merupakan salah satu indikator yang layak

untuk mengukur penggunaan sistem teknologi informasi di masa yang akan datang.

2. Hipotesis Pengaruh Kepercayaan (trust) Terhadap Minat Penggunaan

Transaksi Online

Menurut Rofiq (2007), kepercayaan merupakan suatu keyakinan seseorang akan

suatu hal dimana hal tersebut diyakini dapat memenuhi kewajibannya dengan baik

dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Kepercayaan merupakan faktor utama yang

dapat mempengaruhi keberhasilan dari transaksi online. Karena suatu transaksi yang

dilakukan oleh dua pihak atau lebih tidak akan terjadi jika tidak ada kepercayaan dan

kesepakatan di masing-masing pihak.

Beberapa penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa kepercayaan

berpengaruh terhadap minat penggunaan transaksi online adalah penelitian yang

dilakukan oleh Yaobin dan Tao (2007), Chang dan Chen (2008), Chiu et. al. (2008),

Greenberg et. al. (2012), dan Juwaheer et. al (2012).

Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan pengujian mengenai kepercayaan terhadap minat penggunaan transaksi

online. Peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H1: Kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan transaksi online.

3. Hipotesis Pengaruh Persepsi Manfaat (perceived of use) Terhadap Minat

Penggunaan Transaksi Online

Wibowo (2008:10) menyatakan bahwa persepsi manfaat merupakan suatu ukuran

seberapa besar keyakinan bahwa penggunaan teknologi akan memberikan manfaat

bagi penggunanya. Menurut viginsha (2011), jika konsumen memiliki persepsi yang

baik mengenai sistem teknologi informasi yaitu yakin bahwa hal tersebut dapat

memberikan manfaat, maka konsumen akan menggunakan sistem tersebut.

Page 8: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Sebaliknya, jika konsumen memiliki persepsi bahwa sistem teknologi informasi

tersebut tidak dapat memberikan manfaat, maka konsumen tidak akan menggunakan

sistem tersebut.

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa persepsi manfaat berpengaruh

terhadap minat penggunaan transaksi online, yaitu Sin et. al. (2012), Kallanmarthodi

dan Vaithiyanathan (2012), Jalal et. al. (2011), dan Jin et. al. (2014).

Oleh karena itu, peneliti memilih untuk menguji pengaruh persepsi manfaat

terhadap minat penggunaan transaksi online dengan merumuskan hipotesis alternatif

sebagai berikut:

H2: Persepsi Manfaat berpengaruh positif terhadap minat penggunaan transaksi

online.

4. Hipotesis Pengaruh Persepsi Kemudahan (perceived ease of use) Terhadap

Minat Penggunaan Transaksi Online

Menurut Jogiyanto (2007), persepsi kemudahan adalah keyakinan yang dimiliki

oleh individu bahwa dalam menggunakan suatu teknologi tidak memerlukan usaha

yang keras. Jika individu yakin bahwa teknologi tersebut mudah untuk digunakan,

maka ia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika individu tersebut yakin bahwa

penggunaan dari teknologi tersebut rumit, maka ia tidak akan menggunakannya.

Berbagai studi empiris telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya dalam

menguji hubungan antara persepsi kemudahan dengan minat penggunaan transaksi

online, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Chiu et. al. (2008), Mandilas et. al.

(2013), Lee et. al. (2000), dan Ramayah dan Ignatius (2005).

Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan pengujian mengenai persepsi kemudahan terhadap minat penggunaan

transaksi online. Peneliti merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:

H3: Persepsi Kemudahan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan transaksi

online.

5. Hipotesis Pengaruh Persepsi Keamanan (perceived security) Terhadap Minat

Penggunaan Transaksi Online

Suprapto (2014) berpendapat bahwa keamanan merupakan kunci utama dalam

mengevaluasi kualitas dari transaksi online dimana keamanan ini mencakup

perlindungan mengenai privasi dan penipuan serta hal-hal lainnya yang melibatkan

masalah informasi keuangan maupun non-keuangan. Jika seseorang menganggap

bahwa transaksi online aman untuk dilakukan, maka individu yang bersangkutan

akan melakukan transaksi online. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang berpersepsi

bahwa transaksi online tidak aman, maka orang tersebut tidak akan melakukan

transaksi online.

Page 9: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa persepsi keamanan

berpengaruh terhadap minat penggunaan transaksi online, yaitu Meskaran et. al.

(2013), Juwaheer et. al. (2012), dan Yousafzai (2009).

Oleh karena itu, peneliti memilih untuk menguji pengaruh persepsi keamanan

terhadap minat penggunaan transaksi online dengan merumuskan hipotesis alternatif

sebagai berikut:

H4: Persepsi Keamanan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan transaksi

online.

METODE PENELITIAN

Metode dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Hal ini

dikarenakan penelitian ini menekankan pada pengujian signifikansi hubungan antar

variabel dan menganalisis data melalui prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo,

2009:12).

Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis (hypothesis testing) karena

hipotesis yang digunakan sudah ditentukan di awal penelitian, yaitu memiliki

hubungan positif. Indriantoro dan Supomo (2009:89) berpendapat bahwa hal ini

bertujuan untuk menguji hipotesis dan menjelaskan fenomena dalam bentuk

hubungan sebab-akibat antar konstruk-kontruk.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa, keterangan-keterangan, dan

karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan

menunjang atau mendukung penelitian (Agung, 2012:61). Metode pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Indriantoro dan Supomo

(2009:152) menjelaskan bahwa metode survei merupakan metode pengumpulan data

primer yang menggunakan pertanyaan secara lisan maupun tertulis. Metode ini

memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subyek (responden)

penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga metode survei

merupakan metode pengumpulan data primer berdasarkan komunikasi antara peneliti

dengan responden. Data penelitian berupa data subyek yang menyatakan opini, sikap,

pengalaman, atau karakteristik subyek penelitian secara individual atau secara

kelompok.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada responden. Kuesioner adalah daftar

pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab.

Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti

mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel

Page 10: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

penelitian (Sekaran, 2006:82). Data yang dihasilkan dalam penelitian ini merupakan

data primer dimana merupakan data yang diperoleh langsung dari tangan pertama.

Peneliti mengadapsi item pertanyaan dalam kuesioner dari beberapa peneliti, yaitu

Lallmahamood (2007), Maduku (2013), Perkins dan Annan (2012), serta Cheng et al.

(2006) yang diadopsi oleh Al-Smadi (2012). Dalam membuat kuesioner, peneliti

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menerjemahkan instrumen penelitian dari bahasa inggris menjadi bahasa

Indonesia.

b. Peneliti melakukan pilot test kuesioner dengan menyebarkan kuesioner

sebanyak 50 kepada responden non-sampel untuk menguji apakah responden

dapat memahami makna dari setiap item pertanyaan pada kuesioner dan dapat

menjalankan instruksi pengisian kuesioner dengan tepat dan benar, serta untuk

menguji atas validitas dan reabilitas dari kuesioner tersebut.

c. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada sampel.

Tabel 1

Tabel Algoritma (pilot test)

AVE Composite

Reliability

R

Square

Cronbachs

Alpha

Communa

lity

Redundan

cy

K 0.65491 0.883223 0.822848 0.654905

PM 0.78846 0.948914 0.932101 0.788458

PKM 0.79682 0.951263 0.935277 0.796822

PK 0.63772 0.838073 0.709785 0.637721

MP 0.81466 0.929399 0.68642 0.885245 0.81466 0.38625

Sumber: Data Primer (Diolah)

Keterangan: X1 = Kepercayaan, X2 = Persepsi Manfaat, X3 = Pesepsi Kemudahan, X4 = Persepsi

Keamanan, Y = Minat

Tabel 2

Tabel Outer Loading (pilot test)

K PM PKM PK MP

K1 0.76227

K2 0.88983

K3 0.79557

K4 0.78349

Sumber: Data Primer (Diolah)

Keterangan: X1 = Kepercayaan, X2 = Persepsi Manfaat, X3 = Pesepsi Kemudahan,

X4 = Persepsi Keamanan, Y = Minat

Page 11: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Tabel 3.2 (lanjutan)

Tabel Outer Loading (pilot test)

K PM PKM PK MP

PM1 0.842472

PM2 0.929067

PM3 0.811875

PM4 0.904934

PM5 0.944098

PKM1 0.888176

PKM2 0.945241

PKM3 0.912737

PKM4 0.775219

PKM5 0.931515

PK1 0.86179

PK2 0.87852

PK3 0.73141

MP1 0.923736

MP2 0.932216

MP3 0.849509 Sumber: Data Primer (Diolah)

Keterangan: X1 = Kepercayaan, X2 = Persepsi Manfaat, X3 = Pesepsi Kemudahan,

X4 = Persepsi Keamanan, Y = Minat

Dari hasil pilot test yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai yang

terdapat dalam pengujian alogaritma dan outer loading telah memenuhi kriteria

validitas dan reliabilitas. Maka dari itu, peneliti dapat melanjutkan untuk melakukan

penyebaran kuesioner kepada responden yang dipilih.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok orang atau peristiwa yang berkualitas dan memiliki

karakteristik tertentu yang dipilih oleh peneliti untuk diinvestigasi dan ditarik

kesimpulannya (Indriantoro dan Supomo, 2009:115). Populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya. Peneliti memilih mahasiswa sebagai populasi karena mahasiswa sering

berinteraksi dengan internet dan telah banyak mahasiswa yang mengetahui dan

melakukan transaksi online, sehingga peneliti ingin mengukur seberapa besar minat

mahasiswa tersebut untuk melakukan transaksi online. Pemilihan populasi dalam

mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya dikarenakan peneliti merupakan mahasiswa akuntansi yang melakukan

penelitian mengenai akuntansi dan peneliti ingin mengetahui apakah persepsi peneliti

sebagai mahasiswa akuntansi mengenai minat penggunaan transaksi online sama

dengan persepsi mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Page 12: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Universitas Brawijaya secara umum. Selain itu, lokasi penelitian mudah dijangkau,

sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan pengambilan data. Jumlah

mahasiswa aktif mulai dari angkatan 2012 sampai dengan 2015 adalah sejumlah

1074, jumlah ini didapat melalui data yang dimiliki oleh bagian recording Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Berdasarkan data

tersebut, maka jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian adalah sejumlah

1074 responden.

Sampel merupakan sebagian dari elemen populasi yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Pada

penelitian ini sampel yang diambil adalah mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dengan kriteria mahasiswa yang pernah

melakukan transaksi online. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan metode sampling nonprobabilitas, yaitu berdasarkan

kemudahan atau convenience sampling. Metode sampling nonprobabilitas adalah

teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Agung,

2012:41). Menurut Indrianto dan Supomo (2009:130) menyebutkan bahwa

convenience sampling merupakan metode dengan pemilihan sampel dari elemen

populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen

populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti

memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin dalam

menentukan jumlah sampel yang digunakan, yaitu:

n =

Keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

α = tarif signifikansi (5%)

Dari rumus diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini peneliti

membutuhkan jumlah sampel sebanyak 291.

Definisi Konstruk, Indikator, dan Pengukuran

Dalam penelitian ini terdapat lima konstruk, yaitu kepercayaan, persepsi manfaat,

persepsi kemudahan, persepsi keamanan, dan minat. Dari keempat konstruk tersebut

akan diuraikan indikator dari masing-masing konstruk. Item-item pernyataan pada

kuesioner mendasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Lallmahamood (2007),

Maduku (2013), Perkins dan Annan (2012), serta Cheng et al. (2006) yang diadopsi

oleh Al-Smadi (2012).

Page 13: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Pengukuran indikator konstruk dalam penelitian ini menggunakan skala likert

dengan tujuh titik mulai dari sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak

setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), sampai dengan sangat setuju

(SS).. Hal ini dilakukan dengan meminta responden untuk menjawab pertanyaan

berupa pernyataan dengan memilih salah satu angka dari skala 1 sampai 7.

Evaluasi Model

Penelitian ini menggunakan pengujian model pengukuran konstruk reflektif pada

jenjang First Order Construct (FOC) dimana merupakan hubungan teoritikal antara

variabel laten dengan parameter yang diestimasi atau indikatornya (Jogiyanto dan

Abdillah, 2009:65). Evaluasi model PLS yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi

menjadi dua, yaitu (1) evaluasi outer model untuk menilai validitas dan reabilitas

model. Uji validitas konstruk terdiri atas uji validitas konvergen dan uji validitas

diskriminan. Sedangkan uji reliabilitas dengan menggunakan dua metode yaitu

cronbach’s alpha dan composite reliability. (2) evaluasi inner model untuk

memprediksi hubungan kausalitas antar variabel laten engan menggunakan R2

dan

nilai koefisien path atau t-values tiap path.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang berstatus aktif pada

semester ganjil 2015/2016 dan pernah melakukan transaksi secara online. Penelitian

ini menggunakan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para

responden secara langsung dan melalui perantara yang dilakukan selama kurang lebih

sepuluh hari.

Jumlah kuesioner yang disebar dalam penelitian ini adalah sebanyak 291

kuesioner. Adapun jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 289 kuesioner

dimana terdapat dua kuesioner yang tidak kembali. Setelah dilakukan pemeriksaan,

terdapat 69 kuesioner yang digugurkan karena tidak dapat digunakan. Kuesioner yang

tidak dapat digunakan tersebut dikarenakan tidak memenuhi syarat penelitian dimana

responden tidak melakukan transaksi online dan kuesioner tersebut mengandung bias.

Kuesioner yang mengandung bias dikarenakan dalam satu konstruk responden

memberikan respon yang sama pada pernyataan positif dan pernyataan negatif,

sehingga peneliti menyimpulkan bahwa responden tidak serius dalam mengisi

kuesioner yang telah diberikan. Untuk itu tingkat respon rate dalam penelitian ini

adalah 99% dan kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 220 kuesioner sebagai

sampel dalam penelitian ini.

Page 14: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Tabel 3

Sampel dan Tingkat Pengembalian

Jumlah kuesioner disebar 291

Jumlah kuesioner yang tidak kembali 2

Kuesioner yang kembali 289

Kuesioner yang digugurkan 69

Kuesioner yang digunakan 220

Tingkat pengembalian (respon rate) 99%

Tingkat pengembalian yang digunakan (usable respon rate) 76%

Sumber: Data Primer (diolah)

Analisis statistik deskriptif bertujuan agar data yang diperoleh dapat diolah lebih

lanjut. Dalam penelitian ini, analisis statistik deskriptif dilakukan pada 220

responden. Pengukuran statistik atas sampel dapat membantu dalam penarikan

kesimpulan dimana pengukuran ini menggambarkan pemusatan nilai-nilai observasi

sampel sehingga dapat mempermudah proses penelitian. Pengukuran berupa nilai min,

max, mean, median, modus dan standar deviasi. Melalui pengukuran ini akan dapat

diperoleh gambaran umum mengenai sampel, sehingga dapat mendekati kebenaran

populasi. Peneliti juga telah mendata mengenai karakteristik 220 responden dalam

penelitian ini yang dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Jumlah Persentase

1. Jenis Kelamin

Pria

Wanita

80

140

36%

64%

2. Umur

<18 tahun

18-21 tahun

21-24 tahun

>24 tahun

6

171

43

0

3%

78%

20%

0%

3. Semester

Semester 1

Semester 3

Semester 5

Semester 7

32

30

58

100

15%

14%

26%

45%

4. Pengalaman

<1 tahun

1-2 tahun

3-4 tahun

>4 tahun

57

67

61

35

26%

30%

28%

16%

Page 15: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

5. Lama Bertransaksi

<3 kali dalam sebulan

3-6 kali dalam sebulan

6-9 kali dalam sebulan

>9 kali dalam sebulan

190

19

4

7

86%

9%

2%

3%

Sumber : Data Primer (diolah)

Peneliti melakukan evaluasi model dengan melalui 3 tahapan pengujian yaitu

pengujian validitas konvergen, pengujian validitas diskriminan, dan pengujian

reliabilitas. Alat analisis data dalam penelitian ini adalah Partial Least Squares (PLS)

versi 2.0 M3. Hasil uji validitas konvergen didasarkan pada tiga parameter, yaitu nilai

Average Variance Extracted (AVE) dan communality yang lebih dari 0,5 (> 0,5) serta

nilai fktor loading yang lebih dari 0,7 (> 0,7). Berikut ini hasil uji validitas konvergen

yang peneliti lakukan. Nilai faktor loading dapat dilihat dari tabel 6 sedangkan nilai AVE

dan communality dapat dilihat dari tabel 5 dibawah ini.

Tabel 5

Tabel Alogaritma

AVE Composite

Reliability R Square

Cronbachs

Alpha

Commun

ality

Redunda

ncy

K 0.824309 0.949394 0.928835 0.824309

PM 0.607005 0.885157 0.838887 0.607005

PKM 0.662591 0.907392 0.872158 0.662591

PK 0.777704 0.912881 0.85731 0.777704

MP 0.866875 0.951275 0.484926 0.923058 0.866875 0.110088

Sumber: Data Primer (diolah)

Keterangan: K = Kepercayaan, MP = Minat Penggunaan, PK = Persepsi Keamanan, PKM =

Persepsi Kemudahan, dan PM = Persepsi Manfaat

Tabel 6

Outer Loading

K PM PKM PK MP

K1 0.889706

K2 0.92835

K3 0.921602

K4 0.891334

PM1 0.748997

PM2 0.82159

Page 16: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

PM3 0.733273

PM4 0.774643

PM5 0.813177

PKM1 0.792519

PKM2 0.87991

PKM3 0.819301

PKM4 0.768991

PKM5 0.805

PK1 0.850439

PK2 0.930816

PK3 0.862234

MP1 0.938251

MP2 0.954579

MP3 0.899494

Sumber: Data Primer (diolah)

Keterangan: K = Kepercayaan, MP = Minat Penggunaan, PK = Persepsi Keamanan, PKM =

Persepsi Kemudahan, dan PM = Persepsi Manfaat

Pada tabel 5 diatas dapat diketahui nilai AVE dan communality pada setiap

variabel adalah lebih dari 0,5 (>0,5). Sedangkan pada tabel 6 dapat diketahui bahwa

faktor loading pada setiap indikator di masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,7

(>0,7). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa validitas konvergen secara keseluruhan

telah terpenuhi.

Tahap berikutnya adalah melakukan pengujian terhadap validitas diskriminan.

Hasil uji validitas diskriminan didasarkan pada dua pilihan parameter penilaian, yaitu

dengan melihat nilai cross loadings yang lebih dari 0,7 (> 0,7) dalam satu variabel

atau dengan membandingkan akar AVE terhadap korelasi variabel laten dimana akar

AVE akan bernilai lebih besar dari korelasi variabel laten. Nilai cross loadings dapat

dilihat dalam tabel 7.

Tabel 7

Cross Loading

K PM PKM PK MP

K1 0.889706 0.428281 0.344744 0.427049 0.441615

K2 0.92835 0.486835 0.385319 0.487777 0.464453

K3 0.921602 0.405006 0.354046 0.511928 0.437116

K4 0.891334 0.422185 0.384238 0.467536 0.424203

PM1 0.378673 0.748997 0.479701 0.287745 0.531658

PM2 0.453721 0.82159 0.572465 0.380497 0.512299

Page 17: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

PM3 0.342621 0.733273 0.480366 0.171123 0.37829

PM4 0.31851 0.774643 0.513457 0.276591 0.453949

PM5 0.370225 0.813177 0.587158 0.397365 0.58238

PKM1 0.334737 0.565769 0.792519 0.341572 0.455178

PKM2 0.335427 0.60059 0.87991 0.386079 0.469516

PKM3 0.314113 0.53087 0.819301 0.318063 0.421931

PKM4 0.281583 0.497411 0.768991 0.277821 0.400998

PKM5 0.37136 0.560728 0.805 0.410642 0.480574

PK1 0.49046 0.36077 0.375519 0.850439 0.36077

PK2 0.491795 0.390041 0.449341 0.930816 0.390041

PK3 0.39294 0.301235 0.293521 0.862234 0.301235

MP1 0.489516 0.613849 0.521577 0.39808 0.938251

MP2 0.43438 0.647462 0.558496 0.426914 0.954579

MP3 0.437017 0.524228 0.448707 0.445786 0.899494

Sumber: Data Primer (diolah)

Keterangan: K = Kepercayaan, MP = Minat Penggunaan, PK = Persepsi Keamanan, PKM =

Persepsi Kemudahan, dan PM = Persepsi Manfaat

Bedasarkan tabel 7 mengenai parameter cross loading dapat dilihat bahwa setiap

indikator pada masing-masing konstruk baik kepercayaan, minat penggunaan,

persepsi keamanan, persepsi kemudahan, serta persepsi manfaat telah memiliki nilai

lebih dari 0,7 (>0,7). Sehingga dapat disimpulkan bahwa validitas diskriminan pada

penelitian ini telah terpenuhi dan dapat dikatakan valid.

Setelah melakukan pengujian terhadap validitas konstruk dengan hasil uji

validitas yang valid, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap reliabilitas. Uji

reliabilitas didasarkan pada dua penilaian yaitu nilai Cronbach’s Alpha harus lebih

dari 0,6 (> 0,6) dan nilai Composite Reability yang harus lebih dari 0,7 (> 0,7).

Berdasarkan Tabel 5 Tabel Algoritma ]dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha

adalah lebih dari 0,6 dan nilai Composite Reability adalah lebih dari 0,7 (> 0,7). Maka

dapat disimpulkan bahwa pengujian atas reliabilitas telah terpenuhi sehingga

konstruk variabel dapat dinyatakan reliabel.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis

dilakukan dengan cara melakukan pengolahan data melalui metode Bootstrapping dalam

aplikasi PLS. Hasil pengolahan data melalui Bootstrapping tersebut dapat dilihat pada

Tabel 8.

Page 18: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Tabel 8

Model Struktural

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

K -> MP 0.15498 0.161224 0.066807 0.066807 2.319808

PK -> MP 0.145943 0.148307 0.059914 0.059914 2.435873

PKM -> MP 0.14593 0.143598 0.079785 0.079785 1.829054

PM -> MP 0.409812 0.406174 0.087444 0.087444 4.686554

Sumber: Data Primer (diolah)

Keterangan: K = Kepercayaan, MP = Minat Penggunaan, PK = Persepsi Keamanan, PKM =

Persepsi Kemudahan, dan PM = Persepsi Manfaat

H1: Kepercayaan terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online

Kepercayaan merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi keputusan

pengguna dalam melakukan transaksi online. Menurut Rofiq (2007) menyatakan

bahwa kepercayaan adalah suatu keyakinan yang dimiliki oleh seseorang untuk

melakukan hubungan transaksi dengan pihak lain yang dipercaya dapat memenuhi

kewajiban dan komitmen yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif

terhadap minat penggunaan transaksi online. Hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Jin et. al. (2014), Yaobin dan Tao (2007), Chang dan Chen

(2008), dan Chiu et. al. (2008).

Jin et. al. (2014) membahas mengenai pengaruh persepsi kegunaan dan

kepercayaan terhadap minat konsumen pada perspektif konsumen online shopping.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan cara menyebarkan

kuesioner kepada konsumen di Malaysia Utara. Jumlah sampel pada penelitian ini

adalah sebanyak 600 responden yang terdiri dari kelompok usia, jenis kelamin, dan

latar belakang yang berbeda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat konsumen dalam melakukan belanja

online.

Yaobin dan Tao (2007) membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi kepercayaan awal dalam online stores. Variabel yang digunakan oleh

Yaobin dan Tao (2007) salah satunya adalah kepercayaan yang dikaitkan dengan

minat melakukan pembelian secara online. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner secara langsung kepada

mahasiswa jurusan manajemen, Huazhong University of Science and Technology

(HUST), Wuhan, China. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 200

responden dengan tingkat pengembalian 100%, namun yang dapat diolah adalah

Page 19: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

sejumlah 193 kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan

berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen secara online.

Chang dan Chen (2008) membahas mengenai dampak lingkungan online store

terhadap minat pembelian secara online. Metode penelitian yang digunakan \ adalah

metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner melalui web. Link kuesioner ini

disebarkan melalui papan diskusi online maupun email pribadi. Jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah sebanyak 672 responden, namun yang dapat dikelola adalah

sebanyak 628 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan

berpengaruh positif terhadap minat konsumen dalam melakukan pembelian secara

online.

Chiu et. al. (2008) membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi minat pelanggan untuk melakukan pembelian kembali secara online.

Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuesioner yang disebarkan melalui

web, yaitu PCHome. Alat analisis data yang digunakan adalah menggunakan Partial

Least Square (PLS). Populasi penelitian ini adalah pelanggan yang melakukan

belanja online di PCHome. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 1.754

responden, namun hanya sejumlah 360 kuesioner yang dapat diolah. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan pelanggan pada penjual online

berpengaruh positif terhadap minat pelanggan untuk melakukan pembelian kembali.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif

terhadap minat penggunaan transaksi online. Kepercayaan harus dibangun oleh

vendor karena hal tersebut memberikan pengaruh yang positif pada konsumen untuk

melakukan transaksi online. Kepercayaan merupakan kunci utama dari keberhasilan

suatu aktivitas transaksi online. Semakin tinggi kepercayaan yang dimiliki oleh

pelanggan, maka semakin tinggi pula loyalitas pelanggan terhadap suatu transaksi

online.

H2: Persepsi Manfaat terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online

Persepsi manfaat adalah suatu perasaan yang dimiliki oleh seseorang dimana

orang tersebut yakin bahwa dengan menggunakan teknologi tertentu akan dapat

meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989). Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan

Wibowo (2008) yang menyatakan bahwa seseorang cenderung akan memanfaatkan

suatu teknologi jika teknologi tersebut memberikan banyak manfaat bagi dirinya,

sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi manfaat berpengaruh positif

terhadap minat penggunaan transaksi online. Hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Koufaris dan Sosa (2002), Wang dan Tseng (2011), Gong et. al.

(2013), Mandilas et. al. (2013), dan Rezaei et. al. (2014).

Page 20: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Koufaris dan Sosa (2002) membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat

menentukan persepsi awal kepercayaan suatu perusahaan online. Variabel yang

digunakan oleh Koufaris dan Sosa (2002) salah satunya adalah persepsi manfaat yang

dikaitkan dengan minat konsumen untuk melakukan pembelian kembali. Metode

penelitian yang digunakan oleh Koufaris dan Sosa (2002) adalah metode survei

dengan cara menyebarkan kuesioner secara online. Sampel dari penelitian ini adalah

sebanyak 212 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi

manfaat berpengaruh positif terhadap minat pembelian secara online.

Wang dan Tseng (2011) membahas mengenai pengaruh dari kepercayaan dan

sikap konsumen pada online shopping. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner melalui situs web. Situs web yang

dipilih untuk menyebarkan kuesioner adalah facebook, purk, dan puzze. Jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 206 responden dengan tingkat

pengembalian 100% dan seluruh data yang didapat adalah valid dan dapat diolah

lebih lanjut. Alat analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan partial least

square (PLS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi manfaat

berpengaruh positif terhadap minat untuk melakukan online shopping.

Gong et. al. (2013) membahas mengenai faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi konsumen untuk melakukan belanja online di Cina. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner melalui

email. Penyebaran kuesioner melalui email ini dilakukan secara acak dengan

mengirimkan kepada total 8.000 responden dengan tingkat pengembalian sebesar

6,5% atau hanya 503 responden dan semua responden tersebut dianggap sebagai

pengguna internet. Alat analisis data dalam penelitian ini menggunakan ordinary

least squares (OLS). Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa

persepsi manfaat terbukti berpengaruh positif terhadap minat konsumen Cina untuk

melakukan belanja online.

Mandilas et. al. (2013) membahas mengenai prediksi persepsi konsumen dalam

online shopping. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei kuesioner

yang disebarkan melalui internet, yaitu email dan facebook dan dilakukan pada saat

musim panas tahun 2012. Populasi dalam penelitian konsumen di Yunani yang

menggunakan internet dan melakukan belanja online. Sampel yang didapatkan

sebanyak 124 responden yang dipilih melalui metode convenience sampling. Dari

penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa persepsi manfaat merupakan

variabel yang paling berpengaruh terhadap minat pelanggan untuk melakukan belanja

online.

Rezaei et. al. (2014) membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

minat online repatronage oleh konsumen Malaysia yang telah berpengalaman.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan cara menyebarkan

Page 21: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

kuesioner secara online. Pendistribusian kuesioner secara online dilakukan melalui

email kepada mahasiswa dari lima universitas, yaitu UTM, UKM, UPM, MMU, dan

Limkokwing. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 290 responden, namun hanya

sebanyak 219 responden yang dapat diolah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa persepsi manfaat berhubungan positif terhadap minat online repatronage.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi manfaat berpengaruh positif

terhadap minat penggunaan transaksi online. Pengaruh persepsi manfaat terhadap

minat penggunaan transaksi online cukup signifikan dikarenakan sebagian besar

konsumen merasa bahwa transaksi online memberikan banyak manfaat dibandingkan

kerugiannya. Vendor harus dapat menjaga nilai manfaat dari transaksi online itu

sendiri agar konsumen memiliki keinginan untuk terus menggunakan transaksi

online.

H3: Persepsi Kemudahan terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online

Menurut Wibowo (2007), persepsi kemudahan adalah suatu keyakinan yang

dimiliki oleh individu bahwa sistem dapat digunakan dan dipahami dengan mudah.

Semakin besar tingkat kemudahan dalam pengoperasian suatu teknologi, maka

semakin besar pula kemungkinan individu untuk menggunakan teknologi tersebut.

Sebaliknya, semakin rendah tingkat kemudahan dalam mengoperasikan suatu

teknologi, maka semakin rendah pula kemungkinan individu untuk menggunakan

teknologi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif

terhadap minat penggunaan transaksi online. Hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Jalal et. al. (2011), Al-Gahtani (2010), Sin et. al. (2012), dan

Wang et. al. (2003).

Jalal et. al. (2011) membahas mengenai evaluasi dampak dari faktor-faktor online

banking dalam memotivasi proses e-banking. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode survei kuesioner. Pendistribusian kuesioner dilakukan secara langsung

melalui teman atau kerabat peneliti dan juga didistribusikan melalui formulir online

kepada pengguna ritel layanan perbankan dari kelompok usia yang berbeda dengan

tingkat pendidikan yang berbeda pula di Bahrain. Sampel penelitian ini adalah

sebanyak 171 responden yang dipilih secara acak dari universitas, mal, kafe internet

maupun pengusaha dari sektor swasta dan publik. Alat analisis data yang digunakan

adalah SPSS. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa persepsi

kemudahan memiliki dampak positif terhadap minat konsumen untuk menggunakan

e-banking.

Al-Gahtani (2010) membahas mengenai model penerimaan teknologi yang

diperluas atau extended technology acceptance model (TAM) sebagai model

penerimaan transaksi elektronik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

Page 22: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

survei kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota fakultas, staf, dan

mahasiswa dari sebuah universitas besar yang ada di Arab Saudi. Sedangkan sampel

dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 responden, namun yang dapat diolah hanya

sebanyak 128 responden yang terdiri dari 79,6% laki-laki dan 20,4% perempuan. Alat

analisis data yang digunakan adalah partial least squares (PLS). Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Al-Gahtani (2010) menyebutkan bahwa persepsi kemudahan

penggunaan internet website berpengaruh positif terhadap minat individu untuk

bertransaksi online.

Sin et. al. (2012) membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen muda Malaysia terhadap minat pembelian secara online di situs media

sosial. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survei kuesioner. Populasi

yang dipilih adalah mahasiswa sekolah bisnis di salah satu universitas negeri di

Malaysia. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 297 responden yang dipilih dengan

menggunakan metode probability sampling. Hasil dalam penelitian ini membuktikan

bahwa terdapat pengaruh positif antara persepsi kemudahan terhadap minat

pembelian online melalui media sosial.

Wang et. al. (2003) membahas mengenai faktor-faktor yang menentukan

penerimaan pengguna atas internet banking. Metode penelitian yang dilakukan adalah

metode survei wawancara. Responden yang dipilih hanyalah responden yang pernah

melakukan transaksi perbankan. Dari 154 wawancara yang dilakukan, terdapat 123

wawancara yang digunakan untuk analisis data karena telah memenuhi syarat telah

berpengalaman dalam melakukan transaksi perbankan. Hasil dalam penelitian ini

membuktikan bahwa adanya pengaruh positif antara persepsi kemudahan terhadap

minat penggunaan internet banking.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh

positif terhadap minat penggunaan transaksi online. Persepsi kemudahan merupakan

salah satu konstruk TAM yang juga mempunyai peranan penting dalam

mempengaruhi minat penggunaan transaksi online selain persepsi manfaat. Penting

bagi pelaku bisnis dan vendor untuk memastikan bahwa pengoperasian website di

media sosial telah user-friendly dan tidak membutuhkan usaha keras dalam

mengaplikasikannya.

H4: Persepsi Keamanan terhadap Minat Penggunaan Transaksi Online

Keamanan memiliki pengaruh besar terhadap minat penggunaan transaksi online.

Karena jika konsumen merasa tidak aman untuk menggunakan suatu teknologi, maka

hal tersebut dapat menumbuhkan rasa tidak percaya yang menyebabkan konsumen

mengurungkan niatnya untuk menggunakan teknologi tersebut. Salisbury et.al.

(2001) berpendapat bahwa persepsi keamanan merupakan suatu keyakinan dimana

seseorang percaya bahwa suatu teknologi aman untuk digunakan.

Page 23: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi keamanan berpengaruh positif

terhadap minat penggunaan transaksi online. Hasil ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Ahmad dan Pambudi (2014), Juwaheer et. al. (2012), dan

Lallamahamood (2007).

Ahmad dan Pambudi (2014) membahas mengenai faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan menyebarkan kuesioner.

Populasi yang dipilih adalah nasabah BRI yang berdomisili di kota Bangkalan.

Sedangkan untuk sampelnya adalah nasabah BRI yang telah terdaftar dan pernah

melakukan transaksi melalui internet banking BRI yaitu sebanyak 50 responden

dengan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis data dalam penelitian

ini menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa

persepsi keamanan memiliki pengaruh positif terhadap minat ulang nasabah untuk

menggunakan layanan internet banking.

Juwaheer et. al. (2012) membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

pengadopsian internet banking. Metode penelitian dalam penelitian yang dilakukan

adalah metode survei dengan melakukan penyebaran kuesioner. Populasi dalam

penelitian ini adalah nasabah bank komersial di Mauritius dengan sampel sebanyak

384 responden dari berbagai lembaga perbankan di sembilan kabupaten di Mauritius.

Alat analisis data yang digunakan adalah SPSS. Hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Juwaheer et. al. (2012) membuktikan bahwa adanya pengaruh positif antara

keamanan dengan minat pelanggan untuk menggunakan layanan internet banking.

Lallamahamood (2007) membahas mengenai penjelasan individu atas persepsi

keamanan dan privasi internet di Malaysia dan pengaruhnya terhadap minat

konsumen untuk menggunakan e-commerce. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode survei dengan menyebarkan kuesioner. Pendistribusian kuesioner

dilakukan di wilayah perkotaan kepada 500 responden. Sampel penelitian ini adalah

responden yang merupakan anggota dari Malaysia Institute of Management di

Malaysia. Tingkat pengembalian kuesioner sebesar 39,4% dimana sebanyak 197

responden dapat diolah lebih lanjut dan 10 responden tidak digunakan karena

dianggap tidak valid. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lallamahamood (2007)

membuktikan bahwa keamanan berpengaruh positif terhadap minat konsumen untuk

menggunakan e-commerce.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persepsi keamanan berpengaruh

positif terhadap minat penggunaan transaksi online. Sebagian besar responden

berpendapat bahwa keamanan merupakan salah satu faktor penting yang dapat

mempengaruhi keinginannya untuk melakukan transaksi online. Karena pada saat

melakukan transaksi online, konsumen tidak hanya melakukan transaksi keuangan

saja namun juga memberikan identitas yang bersifat privasi. Jika vendor tidak dapat

Page 24: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

menjamin keamanan dari suatu teknologi, maka konsumen cenderung untuk tidak

melakukan transaksi online.

KESIMPULAN DAN KETERBATASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi minat penggunaan transaksi online. Peneliti menguji konstruk utama

dari model pengembangan Technology Acceptance Model (TAM), yaitu variabel

persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dalam konteks transaksi online dengan

menambahkan variabel kepercayaan dan persepsi keamanan sebagai konstruk

tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan, persepsi manfaat,

persepsi kemudahan, dan persepsi keamanan berpengaruh positif terhadap minat

individu melakukan transaksi berbasis online. Pada penelitian ini, konstruk yang

memiliki pengaruh paling besar terhadap minat penggunaan transaksi online adalah

konstruk persepsi manfaat. Hal ini dikarenakan kebanyakan responden lebih

mementingkan manfaat yang ditawarkan oleh penggunaan transaksi online dan

responden merasa bahwa transaksi online merupakan transaksi yang tidak merugikan.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kepercayaan, persepsi

manfaat, persepsi kemudahan, dan persepsi keamanan yang dimiliki oleh konsumen,

semakin tinggi pula minat konsumen untuk menggunakan transaksi berbasis online.

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan untuk para pelaku bisnis online

dan manajemen agar dapat membangun dan mempertahankan kepercayaan oleh

konsumen, meningkatkan manfaat dari penggunaan sistem teknologi informasi yang

ditawarkan, melakukan perbaikan dan menciptakan inovasi dari penggunaan sistem

teknologi informasi secara berkala agar semakin memudahkan konsumen dalam

memahami dan mengaplikasikan, serta memperhatikan dan menjamin keamanan dari

transaksi online yang dilakukan. Hal ini bertujuan agar transaksi online di Indonesia

semakin berkembang dari waktu ke waktu, sehingga transaksi online dapat dijadikan

sebagai transaksi jual-beli alternatif yang efisien dan dapat memberikan kenyamanan

bagi penggunanya.

Keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti adalah ruang lingkup dari transaksi

online dalam penelitian ini tergolong luas karena beragamnya transaksi online yang

dilakukan oleh mahasiswa, sehingga peneliti tidak hanya fokus pada salah satu jenis

transaksi online saja. Maka sebaiknya peneliti berikutnya lebih memfokuskan

penelitian terhadap salah satu jenis transaksi online.

Page 25: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A. A. P. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis. Malang: UB Press.

Ahmad dan Pambudi, B. S. (2014). Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan,

Keamanan, dan Ketersediaan Fitur Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank dalam

Menggunakan Internet Banking (Studi pada Program Layanan Internet Banking BRI).

Jurnal Studi Manajemen, Vol. 8, No. 1.

Al-Gahtani, S. S. (2010). Modeling The Electronic Transactions Acceptance Using

An Extended Technology Acceptance Model. Applied Computing and Informatics, 9,

47-77.

Al-Smadi, M. O. (2012). Factors Affecting Adoption of Electronic Banking: An

Analysis of the Perspectives of Bank’s Customers. International Journal of Business

and Social Science, Vol. 3, No. 17.

Anonim. (2014). Perkembangan Pengguna Internet untuk Transaksi Jual-Beli

Online. Diakses dari http://www.apjii.or.id/, pada tanggal 12 November 2015.

Arini, S. (2010). Penerapan Model Computer-Based Learning dalam Upaya

Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa. Skripsi. UPI Bandung.

Artha, U. (2011). Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi

Risiko, Kepercayaan, Inovasi Pribadi, dan Kesesuaian Terhadap Sikap Penggunaan

E-Commerce. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Chang, H. H. dan Chen, S. W. (2008). The Impact of Online Store Environment Cues

On Purchase Intention. Online Information Review, Vol. 32, Iss. 6, pp. 818-841.

Chiu, C. M., Chang, C. C., Cheng, H. L., dan Fang, Y. H. (2008). Determinants of

Costumer Repurchase Intention in Online Shopping. Online Information Review, Vol.

33, No. 4, pp. 761-784.

Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User

Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, 13(3), 319-340.

Dewi, B. K. (2015). Minat Keperilakuan Individu Menggunakan Sistem Online

Shopping: Pendekatan Modifikasi Technology Acceptance Model dan Theory of

Planned Behavior. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Gong, W., Stump, R. L., dan Maddox, L. M. (2013). Factors Influencing Consumer’s

Online Shopping in China. Journal of Asia Business Studies, Vol. 7, Iss. 3, pp. 214-

230.

Page 26: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Greenberg, R., Li, W., dan Wing, B. W. O. (2012). The Effect of Trust in System

Reliability on The Intention to Adopt Online Accounting Systems. International

Journal of Accounting and Information Management, Vol. 20, Iss 4, pp. 363-376.

Haag, S. dan Keen, P. (1996). Information Technology: Tomorrow’s Advantage

Today. Hammond: Mcgraw-Hill College.

Indriantoro, N., dan Supomo, B. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.

Jalal, A., Marzooq, J., dan Nabi, H. A. (2011). Evaluating the Impacts of Online

Banking Factors on Motivating the Process of E-banking. Journal of Management

and Sustainabiliy, Vol. 1, No. 1.

Jin, L. Y., Osman, A. B., dan AB.Halim, M. S. B. (2014). Perceived Usefulness and

Trust Towards Consumer Behaviors: A Perspective of Consumer Online Shopping.

Journal of Asian Scientific Research, 4(10): 541-546.

Jogiyanto, H. M. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Yogyakarta:

Andi.

Jogiyanto, H.M. dan Abdillah, W. (2009). Konsep dan Aplikasi PLS untuk Penelitian

Empiris. Yogyakarta: BPFE.

Juwaheer, T. D., Pudaruth, S., dan Ramdin, P. (2012). Factors Influencing The

Adoption of Internet Banking: A Case Study of Commercial Banks in Mauritius.

World Journal of Science, Technology and Sustainable Development, Vol. 9, Iss 3,

pp. 204-234.

Kallanmarthodi, G. dan Vaithiyanathan, M. (2012). Assessment of a Modified

Technology Acceptance Model among E-banking Customers in Coimbatore City.

International Journal of Innovation and Technology, Vol. 3, No. 2.

Koufaris, M. dan Sosa, W. H. (2002). Initial Perceptions of Company

Trustworthiness Online: A Comprehensive Model and Empirical Test. CIS Working

Paper Series. Zicklin School of Business.

Lallamahamood, M. (2007). An Examination of Individuals Perceived Security and

Privacy of the Internet in Malaysia and the Influence of This on Their Intention to

Use E-Commerce: Using An Extension of the Technology Acceptance Model.

Journal of Internet Banking and Commerce, Vol. 12, No. 3.

Lee, D., Park, J., dan Ahn, J. (2000). On The Explanation of Factors Affecting E-

Commerce Adoption. Working Paper.

Page 27: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Maduku, D. K. (2013). Predicting Retail Banking Costumers Attitude Towards

Internet Banking Services in South Africa. Southern African Business Review, Vol

17, No. 3.

Mandilas, A., Karasavvoglou, A., Nikolaidis, M., dan Tsourgiannis, L. (2013).

Predicting Consumer’s Perceptions in On-line Shopping. Procedia Technology, 8,

435-444.

Meskaran, F., Ismail, Z., dan Shanmugam, B. (2013). Online Purchase Intention:

Effects of Trust and Security Perception. Australian Journal of Basic and Applied

Sciences, 7 (6), 307-315.

Perkins, E. D. dan Annan, J. (2013). Factors Affecting the Adoption of Online

Banking in Ghana: Implications for Bank Managers. International Journal of

Business and Social Research, Vol. 3, No. 6.

Purbo, O. W. dan Wahyudi, A. A. (2001). Mengenal E-Commerce. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Rahmawati, A. (2010). Minat Menggunakan Internet Banking yang Dipengaruhi oleh

Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Persepsi Kredibilitas:

Gender sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Ramayah, T. dan Ignatius, J. (2005) Impact of Perceived Usefulness, Perceived Ease

of Use, and Perceived Enjoyment on Intention to Shop Online. ICFAI Journal of

Management, Vol 3(3), 36-51.

Rezaei, S., Amin, M., dan Ismail, W. K. W. (2014). Online Repatronage Intention:

An Empirical Study among Malaysian Experienced Online Shoppers. International

Journal of Retail and Distribution Management, Vol. 42, Iss. 5, pp. 390-421.

Rofiq, A. (2007). Pengaruh Dimesi Kepercayaan (Trust) Terhadap Partisipasi

Pelanggan E-Commerce (Studi pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia). Tesis.

Universitas Brawijaya Malang: tidak diterbitkan.

Salisbury, W. D., Pearson, R. A., Pearson, A. W., dan Miller, D. W. (2001).

Perceived Security and World Wide Web Purchase Intention. Industrial Management

and Data Systems, Vol. 101, Iss. 4, pp. 165-177.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jilid 1. Jakarta: Salemba

Empat.

Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jilid 2. Jakarta: Salemba

Empat.

Page 28: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Sidharta, L. (1996). Internet: Informasi Bebas Hambatan. Jakarta: Gramedia.

Sin, S. S., Nor, K. M., dan Al-Agaga, A. M. (2012). Factors Affecting Malaysian

Young Consumers Online Purchase Intention in Social Media Websites. Social and

Behavioral Sciences, 40, 326-333.

Sunarta, I. Y. dan Astuti, P. D. (2005). Pengujian Terhadap Technology To

Performance Chain: Pendekatan Structural Equation Modeling. Simposium Nasional

Akuntansi VIII.

Suprapto, F. M. (2014). Pengaruh Persepsi Keamanan Web dan Kesesuaian Lifestyle

Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking: Technology Acceptance Model yang

Dimodifikasi. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Suryabrata, S. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suyanto, M. (2005). Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Thompson, R. L., Haggings, C. A., dan Howell, J. M. (1991), Personal Computing:

Toward a Conceptual Model of Utilization, Mis Quarterly, pp. 125-143.

Viginsha, A. (2011). Faktor Determinan Minat Keperilakuan Individu: Model

Kesuksesan E-Commerce. Skripsi. Universitas Brawijaya Malang.

Wang, T. L. dan Tseng, Y. F. (2011). A Study of the Effect on Trust and Attitude

with Online Shopping. International Journal of Digital Society, Vol. 2, Iss. 2.

Wang, Y. S., Wang, Y. M., Lin, H. H., dan Tang, T. I. (2003). Determinants of User

Acceptance of Internet Banking: An Empirical Study. International Journal of

Service Industry Management, Vol. 14, No. 5, pp. 501-519.

Wardiana, W. (2002). Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia.

www.informatika.lipi.go.id/jurnal/htm. Diakses pada tanggal 16 November 2015.

Wardiningsih, S. S. (2009). Perkembangan Teknologi dan Sistem Informasi untuk

Peningkatan E-Government dalam Pelayanan Publik. Jurnal Akuntansi dan Sistem

Teknologi Informasi, Vol. 7, No. 1, 69-78.

Wibowo, A. (2007). Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi dengan

Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Program Studi Sistem Informasi,

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jakarta.

Wibowo, M. S. (2008). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Salemba Empat.

Page 29: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Persepsi …

Yaobin, L. dan Tao, Z. (2007). A Research of Consumers Initial Trust in Online

Stores in China. Journal of Research and Practice in Information Technology, Vol.

39, No. 3, 167-180.

Yousafzai, S., Pallister, J., dan Foxall, G. (2009). Multidimensional Role of Trust in

Interner Banking Adoption. The Service Industries Journal¸Vol. 29, No. 5, 591-605.