Penerapan Kanban Secara Sederhana

download Penerapan Kanban Secara Sederhana

of 21

Transcript of Penerapan Kanban Secara Sederhana

KANBAN terdiri dari dua kata yaitu Kan yang berarti terlihat dan Ban berarti kartu. Kurang lebih Kanban berarti kartu yang terlihat atau penanda.

Menurut Taiichi Ohno, Kanban adalah suatu alat untuk mengendalikan produksi, yang digunakan dalam mengendalikan aliran-aliran material melalui sistem produksi JIT dengan menggunakan kartu - kartu untuk memerintahkan suatu work center memindahkan dan menghasilkan material atau komponen tertentu.

Merupakan kartu pengenal barang Merupakan perintah kerja mulai mengerjakan produksi jenis barang tertentu Merupakan sarana pengaturan jumlah barang antar proses yang saling berkaitan (pengatur koordinasi) Merupakan sarana untuk perbaikan proses produksi karena jumlah produksi Kanban yang beredar antar proses akan mengendalikan jumlah stok antar proses, pengurangan jumlah Kanban akan mengakibatkan pada berkurangnya jumlah stok antar proses, dan banyaknya persediaan antar proses menghambat terjadinya perbaikan, oleh karenanya jumlah harus dikurangi secara bertahap.

Pindahkan Kanban hanya ketika lot mewakili dikonsumsi / diproduksi. Tidak ada penarikan material tanpa disertai Kanban. Jumlah parts yang dikeluarkan harus tepat sesuai dengan apa yang ditentukan oleh Kanban tersebut.

Kanban harus selalu terpasang pada bagian fisik parts. Proses sebelumnya harus selalu menghasilkan parts dalam jumlah sama yang ditarik oleh proses berikutnya. Parts yang rusak tidak boleh disampaikan/dikirim pada proses selanjutnya (hanya parts yang baik yang dapat diproses pada proses selanjutnya). Proses Kanban pada setiap pusat kerja dilakukan dalam urutan dimana mereka tiba di pusat kerja.

Kanban tarik harus selalu mengikuti aliran material dari satu proses ke proses yang lain. Kanban perintah produksi yang disederhanakan menjadi Kanban Produksi berfungsi sebagai alat yang sah untuk mengeluarkan pesanan produksi kepada proses sebelum agar membuat atau memproduksi parts lagi. Kanban pemasok, digunakan untuk melaksanakan pengambilan dari penjual (pemasok suku cadang atau bahan).

Kanban pemberi tanda digunakan untuk menetapkan spesifikasi produksi lot, misalnya dalam alat pengecoran cetakan, pelubang tekan, atau proses tempaan. Single Kanban System (using production kanban) atau Kanban tunggal (singlecard) menggunakan sistem produksi Kanban hanya untuk memblokir materipenanganan berdasarkan jenis bagian.

Sistem tarik dua kartu, sistem yang menggunakan kartu ini, tidak ada produksi yang diizinkan tanpa adanya kanban perintah produksi. disebut sebagai sistem tarik dua kartu. Semi dual Kanban system (mengubah Kanban produksi dan penarikan Kanban pada tahap-tahap peralihan).

BARCODE SATU DIMENSI

BARCODE DUA DIMENSI

A barcode is an optical machine-readable representation of data, which shows data about the object to which it attaches. Originally barcodes represented data by varying the widths and spacings of parallel lines, and may be referred to as linear or 1 dimensional (1D). Later they evolved into rectangles, dots, hexagons and other geometric patterns in 2 dimensions (2D). Although 2D systems use a variety of symbols, they are generally referred to as barcodes as well.

Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan kegunaan untuk menyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, nomor identitas dengan mudah dan murah, walaupun teknologi semacam itu terus berkembang dengan ditemukannya media magnetic, rfid, electronics tags, serial eeprom (seperti pada smart card), barcode terus bertahan dan masih memiliki kelebihankelebihan tertentu

QR Code adalah singkatan dari Quick Response Code dimana kode-kode ini bisa diterjemahkan secara singkat dan cepat hanya menggunakan kamera ponsel yang telah ditambahkan aplikasi pembaca QR Code sebelumnya.

Fungsi dari QR Code hampir sama dengan sistim barcode yang kita kenal selama ini yaitu digunakan untuk mengidentifikasi sebuah benda yang ditempelkan bar code tersebut tetapi sebenarnya QR Code ini bisa digunakan lebih luas untuk segala macam kebutuhan seperti dipasang di iklan, di koran, dan lainnya.

Stok dan WIP dapat diukur secara akurat dan dikenal dalam sekejap. Overproduksi dieliminasi - atau setidaknya dikendalikan. Perencanaan Produksi berdasarkan Metode Kanban adalah lebih mudah.

Menurut Wan dan Chen (2008) kelemahan dengan sistem Kanban konvensional adalah: kanbans hilang, pengiriman kanban yang salah, kanbans melahirkan dengan informasi yang tidak akurat, kurang efisien dalam pengiriman jauh, tidak ada visibilitas di kejauhan (delivery tracking), membatasi dan kemampuan pemantauan, dukungan terbatas untuk kinerja pengukuran, pekerjaan memakan waktu dalam mengelola kartu. Tetapi masalah ini tetap bisa ditangani dengan menggunakan metode Kanban yang lebih modern, seperti Kanban elektronik.