Obat Antibiotik.doc

60
Obat Antibiotik Warning: getimagesize(../graphics/drug/tovex.jpg) [function.getimagesize ]: failed to open stream: No such file or directory in /home1/dechacar/public_html/informasi-obat/index.php on line 579 Warning: Division by zero in /home1/dechacar/public_html/informasi-obat/index.php on line 587 Amoxicillin Tablet PT Indofarma Ampicillin 125 mg/5ml Sirup PT Indofarma Ampicillin 500 mg Tablet PT Indofarma Cefadroxil 500 mg Kapsul PT Indofarma Cefixime Kapsul Kapsul PT Dexa Medica Cefixime Sirup Sirup Kering PT Dexa Medica Ceftazidime Injeksi PT Dexa Medica Ciprofloxacin 500 mg Tablet PT OGBdexa Clindamycin Capsul Capsul PT Indofarma Dumoxin Tablet PT Actavis FG TROCHES MEIJI Tablet Hisap PT Meiji Indonesian Pharmaceutial Industries KALMICETINE Kloramfenikol Kapsul Kapsul PT Kalbe Farma KALMICETINE Kloramfenikol Sirup Syrup PT Kalbe Farma Lincomycin Capsul PT Indofarma Spiradan Tablet PT Dankos Farma Super Tetra Kapsul PT Darya-Varia

description

Obat Antibiotik.doc

Transcript of Obat Antibiotik.doc

Page 1: Obat Antibiotik.doc

Obat Antibiotik  

Warning: getimagesize(../graphics/drug/tovex.jpg) [function.getimagesize]: failed to open stream: No such file or directory in /home1/dechacar/public_html/informasi-obat/index.php on line 579

Warning: Division by zero in /home1/dechacar/public_html/informasi-obat/index.php on line 587

AmoxicillinTabletPT Indofarma

Ampicillin 125 mg/5mlSirupPT Indofarma

Ampicillin 500 mgTabletPT Indofarma

Cefadroxil 500 mgKapsulPT Indofarma

Cefixime KapsulKapsulPT Dexa Medica

Cefixime SirupSirup KeringPT Dexa Medica

CeftazidimeInjeksiPT Dexa Medica

Ciprofloxacin 500 mgTabletPT OGBdexa

Clindamycin CapsulCapsulPT Indofarma

DumoxinTabletPT Actavis

FG TROCHES MEIJITablet HisapPT Meiji Indonesian Pharmaceutial Industries

KALMICETINE Kloramfenikol KapsulKapsulPT Kalbe Farma

KALMICETINE Kloramfenikol SirupSyrupPT Kalbe Farma

LincomycinCapsulPT Indofarma

SpiradanTabletPT Dankos Farma

Super TetraKapsulPT Darya-Varia

SuprachlorKapsul/SuspensiPT Meprofarm

TetracyclineKapsulPT Kimia Farma

TevoxLarutan/TabletPT Actavis

TRICHOSTATICOvulaPT Phapros Tbk

VancocinTabletPT Eli Lilly

PENJELASAN

Page 2: Obat Antibiotik.doc

Amoxicillin

Indikasi:Amoksisilina efektif terhadap penyakit: Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, langritis. Infeksi sluran cerna: disentri basiler. Infeksi saluran kemih: gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis. Infeksi lain: septikemia, endokarditis.

Kontra Indikasi:Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilina.

Komposisi: Tiap sendok teh (5 ml) suspensi mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 125 mg. Tiap kapsul mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 250 mg. Tiap kaptab mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 500 mg.

Cara Kerja Obat: Amoksisilina merupakan senyawa penisilina semi sintetik dengan aktivitas anti bakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilina, efektif terhadap sebagian bakteri gram-positif dan beberapa gram-negatif yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap amoksisilina adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H. influenzae, E. coli dan P. mirabilis. Amoksisilina kurang efektif terhadap spesias Shigella dan bakteri penghasil beta-laktamase.

Posologi: Dosis amoksisilina disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi. Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg: 20 - 40 mm/kg berat badan sehari, terbagi dalam 3 dosis. Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg: 250 - 500 mg sehari, sebelum makan. Gonore yang tidak terkompilasi: amoksisilina 3 gram dengan probenesid 1 gram sebagai dosis tunggal.

Efek Samping: Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, ruam kulit, pruritus, angioedema dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomatitis.

Page 3: Obat Antibiotik.doc

Interkasi Obat: Probenesid memperlambat ekskresi amoksisilina.

Cara Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering.

Peringatan dan Perhatian: Pasien yang alergi terhadap sefalosporin mengakibatkan terjadinya "cross allergenicity" (alergi silang). Penggunaan dosis tinggi atau jangka lama dapat menimbulkan superinfeksi (biasanya disebabkan: Enterobacter, Pseudomonas, S. aureus, Candida), terutama pada saluran gastrointestinal. Hati-hati pemberia pada wanita hamil dan menyusui dapat menyebabkan sensitivitas pada bayi.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tablet

Produsen: PT Indofarma

Ampicillin 125 mg/5ml

Indikasi:Ampisilina digunakan untuk pengobatan : Infeksi saluran pernafasan,seperti pneumonia faringitis, bronkitis, laringitis. Infeksi saluran pencernaan, seperti shigellosis, salmonellosis. Infeksi saluran kemih dan kelamin, seperti gonore (tanpa komplikasi), uretritis, sistitis, pielonefritis. Infeksi kulit dan jaringan kulit. Septikemia, meningitis.

Kontra Indikasi:Hipersensitif terhadap penisilina.

Komposisi: Tiap 5 ml (satu sendok teh) suspensi mengandung Ampisilina Trihidrat setara dengan Ampisilina Anhidrat 125 mg.

Page 4: Obat Antibiotik.doc

Cara Kerja: Ampisilina termasuk golongan penisilina semisintetik yang berasal dari inti penisilina yaitu asam 6-amino penisilinat (6-APA) dan merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat bakterisid. Secara klinis efektif terhadap kuman gram-positif yang peka terhadap penisilina G dan bermacam-macam kuman gram-negatif, diantaranya : 1.Kuman gram-positif seperti S. pneumoniae, enterokokus dan stafilokokus yang tidak menghasilkan penisilinase. 2.Kuman gram-negatif seperti gonokokus, H. influenzae, beberapa jenis E. coli, Shigella, Salmonella dan P. mirabilis.

Dosis: Untuk pemakaian oral dianjurkan diberikan ½ sampai 1 jam sebelum makan.

Cara pembuatan suspensi, dengan menambahkan air matang sebanyak 50 ml, kocok sampai serbuk homogen. Setelah rekonstitusi, suspensi tersebut harus digunakan dalam jangka waktu 7 hari.

Pemakaian parenteral baik secara i.m. ataupun i.v. dianjurkan bagi penderita yang tidak memungkinkan untuk pemakaian secara oral.

Cara pembuatan larutan injeksi : Kemasan Cara pemakaian Penambahan air untuk injeksi Vial 0,5 g i.m./i.v. 1,5 ml Vial 1,0 g i.m./i.v. 2,0 ml

Posologi: Terapi oral Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : Infeksi saluran pernafasan : 250 - 500 mg setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam.

Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang : 50 - 100 mg/kg BB sehari diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam.

Pada infeksi yang berat dianjurkan diberikan dosis yang lebih tinggi.

Terapi parenteral Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 250 - 500 mg setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam. Septikemia dan bakterial meningitis : 150 - 200 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 3 - 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya secara i.m.

Page 5: Obat Antibiotik.doc

Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang : Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 25 - 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 50 - 100 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Septikemia dan bakterial meningitis : 100 - 200 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 3 - 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya secara i.m.

Bayi berusia 1 minggu atau kurang : 25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 8 - 12 jam.

Bayi berusia lebih dari 1 minggu : 25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 6 - 8 jam.

Perhatian: Efek Samping: Pada beberapa penderita, pemberian secara oral dapat disertai diare ringan yang bersifat sementara disebabkan gangguan keseimbangan flora usus. Umumnya pengobatan tidak perlu dihentikan. Flora usus yang normal dapat pulih kembali 3 - 5 hari setelah pengobatan dihentikan.

Gangguan pada saluran pencernaan seperti glossitis, stomatitis, mual, muntah, enterokolitis, kolitis pseudomembran. Pada penderita yang diobati dengan Ampisilina, termasuk semua jenis penisilina dapat timbul reaksi hipersensitif, seperti urtikaria, eritema multiform. Syok anafilaksis merupakan reaksi paling serius yang terjadi pada pemberian secara parenteral.

Cara Penyimpanan: Simpan di tempat sejuk dan kering.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Sirup

Produsen: PT Indofarma

Ampicillin 500 mg

Page 6: Obat Antibiotik.doc

Indikasi:Ampisilina digunakan untuk pengobatan: Infeksi saluran pernafasan,seperti pneumonia faringitis, bronkitis, laringitis. Infeksi saluran pencernaan, seperti shigellosis, salmonellosis. Infeksi saluran kemih dan kelamin, seperti gonore (tanpa komplikasi), uretritis, sistitis, pielonefritis. Infeksi kulit dan jaringan kulit. Septikemia, meningitis.

Kontra Indikasi:Hipersensitif terhadap penisilina.

Komposisi: Tiap captab mengandung Ampisilina Trihidrat setara dengan Ampisilina Anhidrat 500 mg.

Cara Kerja: Ampisilina termasuk golongan penisilina semisintetik yang berasal dari inti penisilina yaitu asam 6-amino penisilinat (6-APA) dan merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat bakterisid. Secara klinis efektif terhadap kuman gram-positif yang peka terhadap penisilina G dan bermacam-macam kuman gram-negatif, diantaranya : 1.Kuman gram-positif seperti S. pneumoniae, enterokokus dan stafilokokus yang tidak menghasilkan penisilinase. 2.Kuman gram-negatif seperti gonokokus, H. influenzae, beberapa jenis E. coli, Shigella, Salmonella dan P. mirabilis.

Dosis: Untuk pemakaian oral dianjurkan diberikan ½ sampai 1 jam sebelum makan. Cara pembuatan suspensi, dengan menambahkan air matang sebanyak 50 ml, kocok sampai serbuk homogen. Setelah rekonstitusi, suspensi tersebut harus digunakan dalam jangka waktu 7 hari. Pemakaian parenteral baik secara i.m. ataupun i.v. dianjurkan bagi penderita yang tidak memungkinkan untuk pemakaian secara oral.

Cara pembuatan larutan injeksi: Kemasan Cara pemakaian Penambahan air untuk injeksi Vial 0,5 g i.m./i.v. 1,5 ml Vial 1,0 g i.m./i.v. 2,0 ml

Page 7: Obat Antibiotik.doc

Posologi: Terapi oral Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : Infeksi saluran pernafasan : 250 - 500 mg setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam.

Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang : 50 - 100 mg/kg BB sehari diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam.

Pada infeksi yang berat dianjurkan diberikan dosis yang lebih tinggi.

Terapi parenteral Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 250 - 500 mg setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam. Septikemia dan bakterial meningitis : 150 - 200 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 3 - 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya secara i.m.

Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang: Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 25 - 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 50 - 100 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Septikemia dan bakterial meningitis : 100 - 200 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 3 - 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya secara i.m.

Bayi berusia 1 minggu atau kurang : 25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 8 - 12 jam.

Bayi berusia lebih dari 1 minggu : 25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 6 - 8 jam.

Efek Samping: Pada beberapa penderita, pemberian secara oral dapat disertai diare ringan yang bersifat sementara disebabkan gangguan keseimbangan flora usus. Umumnya pengobatan tidak perlu dihentikan. Flora usus yang normal dapat pulih kembali 3 - 5 hari setelah pengobatan dihentikan. Gangguan pada saluran pencernaan seperti glossitis, stomatitis, mual, muntah, enterokolitis, kolitis pseudomembran. Pada penderita yang diobati dengan Ampisilina, termasuk semua jenis penisilina dapat timbul reaksi hipersensitif, seperti urtikaria, eritema multiform. Syok anafilaksis merupakan reaksi

Page 8: Obat Antibiotik.doc

paling serius yang terjadi pada pemberian secara parenteral.

Cara Penyimpanan: Simpan di tempat sejuk dan kering.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tablet

Produsen: PT Indofarma

Cefadroxil 500 mg

Indikasi:Cefadroxil diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif seperti: - Infeksi saluran pernafasan : tonsillitis, faringitis, pneumonia, otitis media. - Infeksi kulit dan jaringan lunak. - Infeksi saluran kemih dan kelamin. - Infeksi lain: osteomielitis dan septisemia.

Kontra Indikasi:Penderita yang hipersensitif terhadap sefalosporin.

Komposisi: Cefadroxil 500, tiap kapsul mengandung cefadroxil monohydrate setara dengan cefadroxil 500 mg.

Cara Kerja: Cefadroxil adalah antibiotika semisintetik golongan sefalosforin untuk pemakaian oral. Cefadroxil bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel bakteri. Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus (termasuk penghasil enzim penisilinase), Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis.

Dosis: Dewasa: Infeksi saluran kemih: Infeksi saluran kemih bagian bawah, seperti sistitis : 1 – 2 g sehari dalam dosis tunggal atau

Page 9: Obat Antibiotik.doc

dua dosis terbagi, infeksi saluran kemih lainnya 2 g sehari dalam dosis terbagi.

Infeksi kulit dan jaringan lunak: 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi.

Infeksi saluran pernafasan: Infeksi ringan, dosis lazim 1 gram sehari dalam dua dosis terbagi.

Infeksi sedang sampai berat, 1 – 2 gram sehari dalam dua dosis terbagi. Untuk faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolytic : 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi, pengobatan diberikan minimal selama 10 hari.

Anak-anak: Infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak : 25 – 50 mg/kg BB sehari dalam dua dosis terbagi. Faringitis, tonsilitis, impetigo : 25 – 50 mg/kg BB dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi. Untuk infeksi yang disebabkan Streptococcus beta-hemolytic, pengobatan diberikan minimal selama 10 hari.

Efek Samping: Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, diare, dan gejala kolitis pseudomembran. Reaksi hipersensitif, seperti ruam kulit, gatal-gatal dan reaksi anafilaksis. Efek samping lain seperti vaginitis, neutropenia dan peningkatan transaminase.

Interaksi Obat: Obat-obat yang bersifat nefrotoksik dapat meningkatkan toksisitas sefalosporin terhadap ginjal. Probenesid menghambat sekresi sefalosporin sehingga memperpanjang dan meningkatkan konsentrasi obat dalam tubuh. Alkohol dapat mengakibatkan Disulfiram-like reactions, jika diberikan 48 – 72 jam setelah pemberian sefalosporin.

Cara Rekonstitusi Suspensi: Tambahkan 45 ml air minum, kocok sampai suspensi homogen. Setelah 7 hari suspensi yang sudah direkonstitusi tidak boleh digunakan lagi.

Cara Penyimpanan: Simpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu kamar (15 - 30ºC).

Kemasan: Kotak 5 strip @ 10 kapsul

Jenis: Kapsul

Page 10: Obat Antibiotik.doc

Produsen: PT Indofarma

Cefixime Sirup

Indikasi:Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan antara lain:

1. Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis.

2. Otitis media yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae (strain ?-laktamase positif dan negatif), Moraxella (Branhamella) catarrhalis (sebagian besar adalah ?-laktamase positif) dan Streptococcus pyogenes.

3. Faringitis dan tonsillitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.

4. Bronkitis akut dan bronkitis kronik dengan eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae (strain ?-laktamase positif dan negatif).

Kontra Indikasi:Penderita dengan riwayat shock atau hipersensitif akibat beberapa bahan dari sediaan ini.

Komposisi: Tiap 5 ml suspensi mengandung: Cefixime trihidrat 111,92 mg setara dengan Cefixime 100 mg

Farmakologi: Aktivitas antibakteri

Cefixime bersifat bakterisid dan berspektrum luas terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif, seperti sefalosporin oral yang lain, cefixime mempunyai aktivitas yang poten terhadap mikroorganisme gram positif seperti Streptococcus sp., Streptococcus pneumoniae, dan gram negatif seperti Branhamella catarrhalis, Escherichia coli, Proteus sp., Haemophilus influenzae.

Page 11: Obat Antibiotik.doc

Mekanisme kerjanya yaitu menghambat sintesis dinding sel. Cefixime memiliki afinitas tinggi terhadap “penicillin-binding-protein” (PBP) 1 (1a, 1b, dan 1c) dan 3, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung jenis organismenya.

Cefixime stabil terhadap ?-laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan mempunyai aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil ?-laktamase.

Farmakokinetika: Konsentrasi dalam serum. Pemberian per oral dosis tunggal 50,100 atau 200 mg (potensi) cefixime pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa, kadar puncak serum dicapai setelah 4 jam pemberian yaitu masing-masing 0,69; 1,13; dan 1,95 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 2,3-2,5 jam. Pemberian per oral dosis tunggal 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kg cefixime pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal normal, kadar puncak serum dicapai setelah 3-4 jam pemberian, yaitu masing-masing 1,14; 2,01; dan 3,97 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 3,2-3,7 jam.

Distribusi (penetrasi ke dalam jaringan) Penetrasi ke dalam sputum, tonsil, jaringan maxillary sinus mucosal, otorrhea, cairan empedu dan jaringan kandung empedu adalah baik.

Metabolisme Tidak ditemukan adanya metabolit yang aktif sebagai antibakteri di dalam serum atau urin.

Eliminasi Cefixime terutama diekskresikan melalui ginjal. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 50, 100 atau 200 mg (potensi) pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa kurang lebih 20-25% dari dosis yang diberikan. Kadar puncak urin masing-masing 42,9; 62,2 dan 82,7 ?g/ml dicapai dalam 4-6 jam setelah pemberian. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kgBB pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal yang normal kurang lebih 13-20%.

Dosis: Dosis harian yang lazim untuk pediatrik adalah 1,5-3 mg (potensi)/kgBB diberikan per oral dua kali sehari. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan keadaan penderita. Untuk infeksi yang berat, dosis dapat ditingkatkan sampai 6 mg (potensi)/kgBB diberikan dua kali sehari.

Pada anak-anak yang menderita otitis media sebaiknya diobati dengan suspensi. Dari penelitian klinis, otitis yang diobati dengan sediaan suspensi cefixime didapat bahwa kadar puncak dalam plasma lebih besar dari tablet bila diberikan dengan dosis yang sama. Sehingga untuk pengobatan otitis media sebaiknya sediaan suspensi jangan diganti.

Penderita dengan gangguan fungsi ginjal memerlukan penyesuaian dosis tergantung pada berat ringannya gangguan, yang direkomendasikan adalah 75% dari dosis standar (yaitu 300 mg sehari) bila klirens kreatinin antara 21 dan 60 ml/menit atau untuk penderita dengan hemodialisis ginjal, dan 50% dari dosis standar (yaitu 200 mg sehari) bila klirens kreatinin kurang dari 20 ml/menit atau penderita yang menjalani dialisis terus menerus (opname).

Pada kasus overdosis:

Page 12: Obat Antibiotik.doc

Lavage lambung bisa dilakukan bila tidak ada antidot yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam jumlah yang signifikan dari sirkulasi dengan hemodialisis atau dialisis peritoneal.

Efek samping: 1. Shock.

Perhatian yang cukup sebaiknya dilakukan karena gejala-gejala shock kadang-kadang bisa terjadi. Jika beberapa tanda atau gejala seperti perasaan tidak enak, rasa tidak enak pada rongga mulut, stridor, dizziness, defekasi yang tidak normal, tinnitus atau diaphoresis; maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan.

2. Hipersensitivitas. Jika tanda-tanda reaksi hipersensitivitas seperti rash, urtikaria, eritema, pruritus atau demam maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan dan sebaiknya dilakukan penanganan lain yang lebih tepat.

3. Hematologik. Granulositopenia atau eosinophilia jarang terjadi. Kadang-kadang thrombocytopenia dapat terjadi. Pemakaian sediaan ini sebaiknya dihentikan bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini. Dilaporkan bahwa terjadi anemia hemolitik pada penggunaan preparat cefixime lainnya.

4. Hepatik. Jarang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.

5. Renal. Pemantauan fungsi ginjal secara periodik dianjurkan karena gangguan fungsi ginjal seperti insufisiensi ginjal kadang-kadang dapat terjadi. Bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini, hentikan pemakaian obat ini dan lakukan penanganan lain yang lebih tepat.

6. Saluran cerna. Kadang-kadang terjadi kolitis seperti kolitis pseudomembranosa, yang ditunjukkan dengan adanya darah di dalam tinja. Nyeri lambung atau diare terus menerus memerlukan penanganan yang tepat, jarang terjadi muntah, diare, nyeri lambung, rasa tidak enak dalam lambung, heartburn atau anoreksia, nausea, rasa penuh dalam lambung atau konstipasi.

7. Pernafasan. Kadang-kadang terjadi pneumonia interstitial atau sindroma PIE, yang ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala demam, batuk, dyspnea, foto rontgen thorax yang tidak normal dan eosinophilia, sebaiknya hentikan pengobatan dengan obat ini dan lakukan penanganan lain yang tepat seperti pemberian hormon adrenokortikal.

Page 13: Obat Antibiotik.doc

8. Perubahan flora bakterial. Jarang terjadi stomatitis atau kandidiasis.

9. Defisiensi vitamin. Jarang terjadi defisiensi vitamin K (seperti hipoprotrombinemia atau kecenderungan pendarahan) atau defisiensi grup vitamin B (seperti glositis, stomatitis, anoreksi atau neuritis).

10. Lain-lain. o Jarang terjadi sakit kepala atau dizziness.

o Pada penelitian terhadap anak tikus yang diberi 1.000 mg/kgBB/hari secara oral, dilaporkan adanya penurunan spermatogenesis.

11. Pengaruh terhadap tes laboratorium. o Dapat terjadi hasil false positive pada penentuan kadar gula urin dengan

menggunakan larutan Benedict, larutan fehling dan Clintest. Tetapi dengan test-tape tidak terjadi false positive.

o Dapat terjadi positive direct Coombs test.

Peringatan dan perhatian: Perhatian umum

Hati-hati terhadap reaksi hipersensitif, karena reaksi-reaksi seperti shock dapat terjadi.

Sediaan ini sebaiknya jangan diberikan kepada penderita-penderita yang masih dapat diobati dengan antibiotika lain, jika perlu dapat diberikan dengan hati-hati. Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap bahan-bahan dalam sediaan ini atau dengan antibiotika cefixime lainnya.

Cefixime harus diberikan dengan hati-hati kepada penderita, antara lain sebagai berikut:

o Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap penisilin.

o Penderita dengan riwayat personal atau familial terhadap berbagai bentuk alergi seperti asma bronkial, rash, urtikaria.

Page 14: Obat Antibiotik.doc

o Penderita dengan gangguan fungsi ginjal berat.

o Penderita dengan nutrisi oral rendah, penderita yang sedang mendapatkan nutrisi parenteral, penderita lanjut usia atau penderita yang dalam keadaan lemah. Observasi perlu dilakukan dengan hati-hati pada penderita ini karena dapat terjadi defisiensi vitamin K.

Penggunaan selama kehamilan Keamanan pemakaian cefixime selama masa kehamilan belum terbukti. Sebaiknya sediaan ini hanya diberikan kepada penderita yang sedang hamil atau wanita yang hendak hamil, bila keuntungan terapetik lebih besar dibanding risiko yang terjadi.

Penggunaan pada wanita menyusui Belum diketahui apakah cefixime diekskresikan melalui air susu ibu. Sebaiknya tidak menyusui untuk sementara waktu selama pengobatan dengan obat ini.

Penggunaan pada bayi baru lahir atau bayi prematur Keamanan dan keefektifan penggunaan cefixime pada anak-anak dengan usia kurang dari 6 bulan belum dibuktikan (termasuk bayi baru lahir dan bayi prematur).

Cara pelarutan: Suspensikan dengan menambah 10 ml air, kocok selama 30 detik, tambahkan lagi 10 ml air, kocok lagi selama 30 detik.

Setelah rekonstitusi, suspensi dapat disimpan selama 14 hari, baik pada suhu kamar (di bawah 30ºC) maupun lemari es (di antara 2-8ºC), tanpa kehilangan potensi yang signifikan, tutup erat-erat. Buang sisanya bila telah disimpan selama 14 hari.

Penyimpanan: Simpan pada suhu di bawah 30 derajat C.

KOCOK DAHULU SEBELUM DIPAKAI

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Sirup Kering

Produsen: PT Dexa Medica

Page 15: Obat Antibiotik.doc

Cefixime Kapsul

Indikasi:Cefixime diindikasikan untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang rentan antara lain:

Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Proteus mirabilis.

Otitis media disebabkan oleh Haemophilus influenzae (strain ?-laktamase positif) dan Streptococcus pyogenes.

Faringitis dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes.

Bronkitis akut dan bronkitis kronik dengan eksaserbasi akut yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae (strain beta-laktamase positif dan negatif).

Kontra Indikasi:Penderita dengan riwayat shock atau hipersensitif akibat beberapa bahan dari sediaan ini.

Komposisi: Tiap kapsul CEFIXIME 50 mengandung: Cefixime 50 mg

Tiap kapsul CEFIXIME 100 mengandung: Cefixime 100 mg

Farmakologi: Aktivitas antibakteri

Cefixime bersifat bakterisid dan berspektrum luas terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif, seperti sefalosporin oral yang lain, cefixime mempunyai aktivitas yang poten terhadap mikroorganisme gram positif seperti streptococcus sp., Streptococcus pneumoniae, dan gram negatif seperti Branhamella catarrhalis, Escherichia coli, Proteus sp., Haemophilus influenzae.

Mekanisme kerjanya yaitu menghambat sintesis dinding sel. Cefixime memiliki afinitas

Page 16: Obat Antibiotik.doc

tinggi terhadap “penicillin-binding-protein” (PBP) 1 (1a, 1b, dan 1c) dan 3, dengan tempat aktivitas yang bervariasi tergantung jenis organismenya.

Cefixime stabil terhadap ?-laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan mempunyai aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil ?-laktamase.

Farmakokinetika: Konsentrasi dalam serum.

Pemberian per oral dosis tunggal 50,100 atau 200 mg (potensi) cefixime pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa, kadar puncak serum dicapai setelah 4 jam pemberian yaitu masing-masing 0,69; 1,13; dan 1,95 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 2,3-2,5 jam. Pemberian per oral dosis tunggal 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kg cefixime pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal normal, kadar puncak serum dicapai setelah 3-4 jam pemberian yaitu masing-masing 1,14; 2,01; dan 3,97 ?g/ml. Waktu paruh serum adalah 3,2-3,7 jam.

Distribusi (penetrasi ke dalam jaringan) Penetrasi ke dalam sputum, tonsil, jaringan maxillary sinus mucosal, otorrhea, cairan empedu dan jaringan kandung empedu adalah baik.

Metabolisme Tidak ditemukan adanya metabolit yang aktif sebagai antibakteri di dalam serum atau urin.

Eliminasi Cefixime terutama diekskresikan melalui ginjal. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 50,100 atau 200 mg (potensi) pada orang dewasa sehat dalam keadaan puasa kurang lebih 20-25% dari dosis yang diberikan. Kadar puncak urin masing-masing 42,9; 62,2 dan 82,7 ?g/ml dicapai dalam 4-6 jam setelah pemberian. Jumlah ekskresi urin (sampai 12 jam) setelah pemberian oral 1,5; 3,0; atau 6,0 mg (potensi)/kgBB pada penderita pediatrik dengan fungsi ginjal yang normal kurang lebih 13-20%.

Dosis:

Dewasa dan anak-anak dengan berat badan ?30 kg, dosis harian yang direkomendasikan adalah 50-100 mg (potensi) cefixime diberikan per oral dua kali sehari.

Dosis sebaiknya disesuaikan dengan usia penderita, berat badan dan keadaan penderita. Untuk infeksi yang berat dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg (potensi) diberikan dua kali sehari.

Pada kasus overdosis:

Lavage lambung bisa dilakukan bila tidak ada antidot yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam jumlah yang spesifik. Cefixime tidak dikeluarkan dalam jumlah yang signifikan dari sirkulasi dengan hemodialisis atau dialisis peritoneal.

Efek samping: Shock Perhatian yang cukup sebaiknya dilakukan karena gejala-gejala shock kadang-kadang bisa

Page 17: Obat Antibiotik.doc

terjadi. Jika beberapa tanda atau gejala seperti perasaan tidak enak, rasa tidak enak pada rongga mulut, stridor, dizziness, defekasi yang tidak normal, tinnitus atau diaphoresis; maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan.

Hipersensitivitas Jika tanda-tanda reaksi hipersensitivitas seperti rash, urtikaria, eritema, pruritus atau demam maka pemakaian sediaan ini harus dihentikan dan sebaiknya dilakukan penanganan lain yang lebih tepat.

Hematologik Granulositopenia atau eosinophilia jarang terjadi. Kadang-kadang thrombocytopenia dapat terjadi. Pemakaian sediaan ini sebaiknya dihentikan bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini.

Dilaporkan bahwa terjadi anemia hemolitik pada penggunaan preparat cefixime lainnya.

Hepatik Jarang terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.

Renal Pemantauan fungsi ginjal secara periodik dianjurkan karena gangguan fungsi ginjal seperti insufisiensi ginjal kadang-kadang dapat terjadi. Bila ditemukan adanya kelainan-kelainan ini, hentikan pemakaian obat ini dan lakukan penanganan lain yang lebih tepat.

Saluran Cerna Kadang-kadang terjadi kolitis seperti kolitis pseudomembranosa, yang ditunjukkan dengan adanya darah di dalam tinja. Nyeri lambung atau diare terus menerus memerlukan penanganan yang tepat, jarang terjadi muntah, diare, nyeri lambung, rasa tidak enak dalam lambung, heartburn atau anoreksia, nausea, rasa penuh dalam lambung atau konstipasi.

Pernafasan Kadang-kadang terjadi pneumonia interstitial atau sindroma PIE, yang ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala demam, batuk, dyspnea, foto rontgen thorax yang tidak normal dan eosinophilia, ini sebaiknya hentikan pengobatan dengan obat ini dan lakukan penanganan lain yang tepat seperti pemberian hormon adrenokortikal.

Perubahan flora bakterial Jarang terjadi stomatitis atau kandidiasis.

Defisiensi vitamin Jarang terjadi defisiensi vitamin K (seperti hipoprotrombinemia atau kecenderungan pendarahan) atau defisiensi grup vitamin B (seperti glositis, stomatitis, anoreksia atau neuritis).

Lain-lain Jarang terjadi sakit kepala atau dizziness.

Pada penelitian terhadap anak tikus yang diberi 1.000 mg/kgBB.hari secara oral, dilaporkan adanya penurunan spermatogenesis.

Page 18: Obat Antibiotik.doc

Pengaruh terhadap tes laboratorium Dapat terjadi hasil false positive pada penentuan kadar gula urin dengan

menggunakan larutan Benedict, larutan Fehling dan Clinitest. Tetapi dengan tes-tape tidak terjadi false positive.

Dapat terjadi positive direct Coombs test.

Peringatan dan perhatian: Perhatian umum Hati-hati terhadap reaksi hipersensitif, karena reaksi-reaksi seperti shock dapat terjadi. Sediaan ini sebaiknya jangan diberikan kepada penderita-penderita yang masih dapat diobati dengan antibiotika lain, jika perlu dapat diberikan dengan hati-hati. Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap bahan-bahan dalam sediaan ini atau dengan antibiotika cefixime lainnya.

Cefixime harus diberikan dengan hati-hati kepada penderita, antara lain sebagai berikut: Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap penisilin.

Penderita dengan riwayat personal atau familial terhadap berbagai bentuk alergi seperti asma bronkial, rash, urtikaria.

Penderita dengan gangguan fungsi ginjal berat.

Penderita dengan nutrisi oral rendah, penderita yang sedang mendapatkan nutrisi parenteral, penderita lanjut usia atau penderita yang dalam keadaan lemah. Observasi perlu dilakukan dengan hati-hati pada penderita ini karena dapat terjadi defisiensi vitamin K.

Penggunaan selama kehamilan Keamanan pemakaian cefixime selama masa kehamilan belum terbukti. Sebaiknya sediaan ini hanya diberikan kepada penderita yang sedang hamil atau wanita yang hendak hamil, bila keuntungan terapetik lebih besar dibanding risiko yang terjadi.

Penggunaan pada wanita menyusui Belum diketahui apakah cefixime diekskresikan melalui air susu ibu. Sebaiknya tidak menyusui untuk sementara waktu selama pengobatan dengan obat ini.

Page 19: Obat Antibiotik.doc

Penggunaan pada bayi baru lahir atau bayi prematur Keamanan dan keefektifan penggunaan cefixime pada anak-anak dengan usia kurang dari 6 bulan belum dibuktikan (termasuk bayi baru lahir dan bayi prematur).

Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar 30 derajat C, terlindung dari cahaya.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Kapsul

Produsen: PT Dexa Medica

Ceftazidime

Indikasi:Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh kuman yang susceptible antara lain: Infeksi umum: septicaemia; bacteriaemia; peritonitis; meningitis; penderita ICU dengan problem spesifik, misalnya luka bakar yang terinfeksi.

Infeksi saluran pernapasan bagian bawah: pneumonia, bronkopneumonia; pleuritis pada paru-paru; emfisema; bronciectasis yang terinfeksi; abcess pada paru-paru; infeksi paru-paru pada penderita cystic fibrosis.

Infeksi saluran kemih: pyelonephritis akut dan kronis; pyelitis; prostatitis; berbagai abscess renal

Infeksi jaringan lunak dan kulit: celullitis; erysipelas; abscess; mastitis; luka bakar atau luka lain yang terinfeksi; ulkus pada kulit

Infeksi tulang dan sendi: osteotitis, osteomyelitis; artritis septik; bursitis yang terinfeksi infeksi abdominal dan bilier cholangitis, cholecystitis; peritonitis; diverkulitis; penyakit radang pelvic

Page 20: Obat Antibiotik.doc

Dialysis Infeksi-infeksi yang dikaitkan dengan dialisis haemo dan peritoneal dan CAPD (continous ambulatory peritoneal dialysis).

Kontra Indikasi:Penderita yang hipersensitif terhadap antibiotika sefalosporin.

Komposisi: CEFTAZIDIME 1 g mengandung: Ceftazidime pentahidrat setara dengan Ceftazidime 1 g

Farmakologi: Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat bakterisidal. Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel. Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme dalam range/spektrum yang luas, termasuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid lainnya. Selain itu Ceftazidime sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase, plasmid dan kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif dan dengan demikian Ceftazidime aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin lainnya.

Bakteriologi: Didasarkan pada spektrum aktivitasnya, Ceftazidime umumnya diklasifikasikan sebagai sefalosporin generasi ketiga. Secara in vitro Ceftazidime aktif terhadap kuman-kuman berikut: Kuman gram negatif, aerob: Citrobacter spp. (termasuk C. freundii dan C. diversaus); Enterobacter spp. (termasuk E. cloacae dan E. aerogenes); Escherichia coli; Haemophilus influenzae, termasuk strain yang resisten terhadap ampisilin; Klebsiella (termasuk K. pneumonia); Neisseria meningitidis; Proteus mirabilis, Proteus vulgaris; Pseudomonas spp. (termasuk Pseudomonas aeruginosa); Serratia spp.

Kuman gram positif, aerob: Staphylococcus aureus, termasuk strain yang menghasilkan penisilinase dan yang tidak. Streptococcus aglaticae (Streptococci group B); Streptococcus pyogenes (Streptococci beta-hemolitik A)

Kuman lainnya: Acinobacter spp., Clostridium spp. (kecuali C. difficile), Haemophilus parainfluenzae, Morganella morganii, Neisseria gonorrheoae, Peptococcus spp., Providencia spp. (termasuk P. rettgeri), Salmonella spp., Shigela spp., Staphylococcus epidermis dan Yersinia entrocobacter.

Dosis:

Page 21: Obat Antibiotik.doc

Dosis umum Ceftazidime digunakan secara parenteral, dosis tergantung pada tingkat keparahan, sensitifitas dan tipe infeksi serta usia, berat badan dan fungsi ginjal penderita.

Dewasa: Dosis Ceftazidime yang digunakan untuk orang dewasa adalah 1-6 gram per hari, dapat diberikan dosis masing-masing 500 mg, 1 g atau 2 g setiap 12 atau 8 jam secara IV atau IM.

Untuk infeksi saluran kemih dan infeksi yang kurang serius, dosis 500 mg atau 1 g setiap 12 jam sudah mencukupi Untuk sebagian besar infeksi sebaiknya diberikan dosis 1 g setiap 8 jam atau 2 g setiap 12 jam.

Untuk infeksi yang parah terutama untuk penderita “immunocopromised”, termasuk neutropenia, dapat diberi dosis 2 g setiap 8 jam atau 12 jam.

Untuk penderita cystic fibrosis dengan fungsi ginjal yang normal yang mengalami infeksi paru-paru pseudomonal sebaiknya digunakan dosis 100-150 mg/kg/hari sebagai dosis terbagi.

Pada orang dewasa dengan fungsi ginjal normal penggunaan dosis 9 g/hari masih aman.

Bayi dan anak: Dosis lazim untuk anak-anak yang berusia lebih dari 2 bulan adalah 30-100 mg/kg/hari, diberikan sebagai dosis terbagi (2-3 kali). Dosis hingga 150 mg/kg/hari (maksimum 6 g sehari) dalam 3 dosis terbagi dapat diberikan pada anak-anak yang menderita fibrocystic, infected immunocompromised dan meningitis.

Neonatus dan bayi di bawah 2 bulan Dosis 25-60 mg/kg/hari diberikan dosis sebagai dosis terbagi 2 kali sehari, telah terbukti efektif. Waktu paruh Ceftazidime pada neonatus dapat 3-4 kali lebih lama dibandingkan dengan orang dewasa.

Dosis pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Ceftazidime diekskresikan melalui ginjal secara filtrasi glomeruler. Sehingga dosis pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal harus disesuaikan atau diturunkan.

Pada penderita infeksi berat terutama neutropenia yang biasanya mendapatkan dosis 6 g sehari, ini tidak bisa dilakukan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, maka unit dosis pada tabel di atas dapat dinaikkan 50% atau frekuensi pemberian disesuaikan. Pada penderita ini dianjurkan agar kadar Ceftazidime dalam serum dipantau dan kadar dalam serum tidak boleh lebih dari 40 mg/liter.

Bila hanya ada klirens kreatinin serum, maka rumus (persamaan Cokcroft's) dapat digunakan

Page 22: Obat Antibiotik.doc

untuk mengestimasi klirens kreatinin. Kreatinin serum menunjukkan fungsi ginjal pada keadaan tunak.

Pria: Klirens kreatinin = berat badan (kg) x (140 – usia lanjut) / 72 x kreatinin serum (mg/dL) Wanita: 0,85 x nilai di atas.

Perubahan kreatinin serum dari u mol liter menjadi mg dL adalah dengan membagi 88,4. Pada anak-anak klirens kreatinin disesuaikan dengan luas area atau bobot tubuh dan frekuensi pemberian seperti pada orang dewasa.

Cara pemberian: Ceftazidime dapat diberikan secara IV dan IM ke dalam masa otot yang besar misalnya pada daerah gluteus maximus bagian atas atau otot lateral pada paha.

Peringatan dan Perhatian: Peringatan: Seperti antibiotika beta-laktam lainnya, sebelum pengobatan dengan Ceftazidime sebaiknya dilakukan pemeriksaan riwayat reaksi hipersensitifitas terhadap Ceftazidime, sefalosporin, penisilin dan obat lainnya.

Ceftazidime sebaiknya diberikan dengan perhatian khusus pada penderita dengan tipe I atau reaksi hipersensitif terhadap penisilin. Bila terjadi reaksi alergi, hentikan penggunaan obat ini. Reaksi hipersensitif yang serius dapat diatasi dengan efinefrin (adrenalin), hidrokortison, antihistamin atau pengatasan emergensi lainnya.

Perhatian: Pemberian sefalosporin dosis tinggi harus hati-hati bila diberikan bersama-sama dengan obat-obat nefrotoksik seperti aminoglikosida, furosemid, karena kombinasi ini diduga mempengaruhi fungsi ginjal.

Percobaan klinik menyebutkan bahwa hampir tidak ada masalah pada penggunaan dosis lazim. Tidak ada bukt bahwa Ceftazidime mempengaruhi fungsi ginjal pada dosis teurapetik, tetapi perlu dilakukan penurunan dosis untuk penderita gagal ginjal, karena Ceftazidime diekskresikan melalui ginjal, yaitu untuk mencegah konsekuensi klinik akibat peningkatan kadar antibiotik seperti konvulsi.

Tidak ada bukti eksperimental terhadap efek embyophatik dan teratogenik dari Ceftazidime, tetapi seperti semua obat lainnya maka pemberian obat ini pada masa awal kehamilan dan awal pertumbuhan janin harus hati-hati.

Penggunaan selama masa kehamilan harus dipertimbangkan keuntungannya dibandingkan dengan resiko yang terjadi.

Page 23: Obat Antibiotik.doc

Ceftazidime diekskresi melalui air susu dengan demikian perlu perhatian khusus bila Ceftazidime diberikan ibu menyusui.

Ceftazidime tidak mempengaruhi uji glikosuria yang berdasarkan enzym. Telah diobservasi terjadi sedikit pengaruh terhadap metode reduksi kupri (Benedict's Fehling dan Clintest). Ceftazidime tidak mempengaruhi alkali pikrat pada pemeriksaan kreatinin.

Penggunaan Ceftazidime untuk jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kelebihan pertumbuhan kuman yang non-susceptible (misalnya: candida, Enterococci) sehingga perlu dilakukan penghentian pengobatan dan gunakan obat terapi lainnya.

Efek samping: Percobaan klinik menyebutkan bahwa Ceftazidime ditoleransi dengan baik. Efek samping umumnya jarang terjadi termasuk:

Lokal; flebitis atau tromboflebitis pada pemberian IV; rasa sakit atau inflamasi setelah injeksi IM; hipersensitivitas; rash makulopapular atau urtikarial; fever; angiodema (sangat jarang); reaksi-reaksi anafilaktik (bronkospase dan atau hipotensi); gastrointestinal (diare, nausea, nyeri, abdominal, thrust atau kolitis (dangat jarang)).

Efek samping lain yang dikaitkan dengan Ceftazidime termasuk: - Genito-urinary: candidosis vaginitis - Susunan saraf pusat: sakit kepala, pusing paraestesia dan rasa tidak enak.

Perubahan sementara terhadap hasil uji laboratorium selama pengobatan dengan Ceftazidime termasuk eosinofilia, test Coombs' positif tanpa haemolisis, trombositosis dan sedikit peningkatan enzym hepatik SGOT, SGPT, LDH, GGT dan alkalin fosfatase,

Kadang-kadang: peningkatan sementara urea darah, nitrogen urea dan atau kreatinin serum.

Sangat jarang: transient leucopenia, thrombocytopeniaosis dan lymphocytosis.

Interaksi obat: Pemberian bersama-sama dengan aminoglikosida dapat mengakibatkan inaktivasi. Bila diberikan bersamaan sebaiknya diinjeksikan pada tempat (bagian tubuh) yang berbeda. Jangan mencampur kedua obat ini dalam kantong atau botol infus yang sama.

Dengan vancomycin dapat terjadi pengendapan sehingga untuk pemberian dengan infus harus dibilas terlebih dahulu bila menggunakan selang yang sama.

Perhatian Farmasetik: CEFTAZIDIME dikemas dalam vial dengan tekanan rendah; tekanan positif dihasilkan dari rekonstitusi karena pengeluaran gas karbondioksida. Setelah direkonstruksi CEFTAZIDIME bertahan selama 18 jam bila disimpan pada suhu 25ºC dan selama 7 hari bila disimpan dalam

Page 24: Obat Antibiotik.doc

lemari es. Sedikit peningkatan warna terjadi selama penyimpanan.

CEFTAZIDIME untuk injeksi tercampur dengan cairan infus yang biasa digunakan. Larutan 1 mg/ml dan 40 mg/ml dalam larutan infus berikut dapat disimpan hingga 18 jam pada suhu di bawah 25ºC dan selama 7 hari dalam lemari es.

Larutan injeksi Natrium laktat M/6; Larutan injeksi Natrium laktat compound (Larutan Hartmann's); Larutan injeksi Dekstrosa 5%; Larutan injeksi Dekstrosa 5% dan NaCl 0.225%; Larutan injeksi Dekstrosa 5% dan NaCl 0.45%; Larutan injeksi Dekstrosa 5% dan NaCl 0.9%; Larutan injeksi Dekstrosa 5% dan NaCl 0.18%, Larutan injeksi Dekstrosa 10%; Larutan injeksi 10% Dexstran 40 dalam larutan injeksi NaCl 0.9%, Larutan injeksi 10% Dexstran 40 dalam larutan injeksi Dekstrosa 5%; Larutan injeksi 6% Dekstran 70 dalam larutan injeksi NaCl 0.9%; Larutan injeksi 6% Dexstran 70 dalam larutan injeksi Dekstrosa 5%.

(Ceftazidime kurang stabil dalam larutan injeksi Natrium Bikarbonat dibandingkan dengan larutan intravena lainnya. Tidak dianjurkan sebagai diulen).

CEFTAZIDIME untuk injeksi dapat disimpan hingga 18 jam di bawah suhu 25ºC atau selama 7 hari dalam lemari es pada kadar 0,05 mg/ml dan 0,25 mg/ml dalam cairan Dyalisis Intraperitoneal (Laktat).

CEFTAZIDIME untuk injeksi telah diketahui dapat tercampurkan selama 8 jam di bawah suhu 25ºC dan selama 7 hari dalam lemari es bila dicampur pada kadar 4 mg/ml dengan larutan berikut:

Larutan injeksi hidrokortison (hidrokortison natrium fosfat) 1 mg/ml dalam larutan injeksi NaCl 0,9% atau larutan injeksi Dekstrosa 5%.

Larutan injeksi cefuroxime (cefuroxime natrium) 3 mg/ml dalam larutan injeksi NaCl 0,9%.

Larutan injeksi cloxacillin (cloxacillin natrium) 4 mg/ml dalam larutan injeksi NaCl 0,9%.

Heparin 10 u/ml atau 50 u/ml dalam larutan NaCl 0,9%. Larutan injeksi Kcl 10 mEq/l atau 40 mEq/l dalam larutan injeksi NaCl 0,9%. Untuk penggunaan IM dapat dicampur dengan larutan injeksi Lignocain 0,5% atau 1%.

Cara Pembuatan Larutan Penggunaan IM: untuk vial 1 g, tambahkan 3,0 ml air untuk injeksi.

Penggunaan IV: untuk vial 1 g, tambahkan 10,0 ml air untuk injeksi

Page 25: Obat Antibiotik.doc

Penyimpanan: SIMPAN DI TEMPAT KERING DAN SEJUK, SUHU DI BAWAH 30ºC. TERLINDUNG DARI CAHAYA.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Injeksi

Produsen: PT Dexa Medica

Ciprofloxacin 500 mg

Indikasi:Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap ciprofloxacin, antara lain pada : - Saluran kemih termasuk prostatitis. - Uretritis dan serpisitis gonore. - Saluran cerna, termasuk demam thyfoid dan parathyfoid. - Saluran nafas, kecuali pneumonia dan streptococus. - Kulit dan jaringan lunak. - Tulang dan sendi.

Kontra Indikasi:- Penderita yang hipersensitivitas terhadap siprofloksasin dan derivat quinolone lainnya - tidak dianjurkan pada wanita hamil atau menyusui,anak-anak pada masa pertumbuhan,karena pemberian dalam waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan tulang rawan. - Hati-hati bila digunakan pada penderita usia lanjut - Pada penderita epilepsi dan penderita yang pernah mendapat gangguan SSP hanya digunakan bila manfaatnya lebih besar dibandingkan denag risiko efek sampingnya.

Komposisi : Ciprofloxacin 250 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung Ciprofloxacin 250 mg Ciprofloxacin 500 mg : Tiap tablet salut selaput mengandung ciprofloxacin 500 mg.

Farmakologi : Ciprofloxacin (1-cyclopropyl-6-fluoro-1,4-dihydro-4-oxo-7-(-1-piperazinyl-3-quinolone

Page 26: Obat Antibiotik.doc

carboxylic acid) merupakan salah satu obat sintetik derivat quinolone. mekanisme kerjanya adalah menghambat aktifitas DNA gyrase bakteri, bersifat bakterisida dengan spektrum luas terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. ciprofloxacin diabsorbsi secara cepat dan baik melalui saluran cerna, bioavailabilitas absolut antara 69-86%, kira-kira 16-40% terikat pada protein plasma dan didistribusi ke berbagai jaringan serta cairan tubuh. metabolismenya dihati dan diekskresi terutama melalui urine.

Dosis : 1.Untuk infeksi saluran kemih : - Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari - Berat : 2 x 500 mg sehari - Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg sehari 2.Untuk infeksi saluran cerna : - Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari 3.Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan sendi kulit dan jaringan lunak : - Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg sehari - Berat : 2 x 750 mg sehari - Untuk mendapatkan kadar yang adekuat pada osteomielitis maka pemberian tidak boleh kurang dari2 x 750 mg sehari - Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit maka dosis normal yang dianjurkan harus diberikan sehari sekali atau dikurangi separuh bila diberikan 2 x sehari. - Lamanya pengobatan tergantung dari beratnya penyakit. Untuk infeksi akut selama 5-10 hari biasanya pengobatan selanjutnya paling sedikit 3 hari sesudah gejala klinik hilang.

Peringatan dan perhatian : - Untuk menghindari terjadinya kristaluria maka tablet siprofloksasin harus ditelan dengan cairan - Hati-hati pemberian pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal (lihat keteranga pada dosis ) - Pemakaian tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan - Selama minum obat ini tidak dianjurkan mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin.

Efek samping : Efek samping siprofloksasin biasanya ringan dan jarang timbul antara lain: - Gangguan saluran cerna : Mual,muntah,diare dan sakit perut - Gangguan susunan saraf pusat : Sakit kepala,pusing,gelisah,insomnia dan euforia - Reaksi hipersensitivitas : Pruritus dan urtikaria - Peningkatan sementara nilai enzim hati,terutama pada pasien yang pernah mengalami kerusakan hati. - Bila terjadi efek samping konsultasi ke Dokter

Page 27: Obat Antibiotik.doc

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tablet

Produsen: PT OGBdexa

Dumoxin

Indikasi:-Infeksi saluran pernafasan -Pneumonia yang disebabkan oleh Mycoplasma pneumonia -Pengobatan bronchitis dan sinusitis kronis -Infeksi saluran kemih -Infeksi kulit : acne vulgaris -Penyakit karena hubungan seksual : -Sebagai alternatif untuk pengobatan gonore dan sifilis. -Infeksi mata yang disebabkan oleh Gonococci, Staphylococci dan H.Influenza seperti trachoma dan konjunctivitis. -Infeksi Ricketsia

Kontra Indikasi:N/A

Komposisi: Dumoxin 100 mg tablet: Setiap tablet mengandung doksisiklin hiklat yang setara dengan doksisiklin 100 mg

Doksisiklin bekerja dengan jalan menghalangi pembentukan protein bakteri, dan tempat kerjanya pada bakteri 30 S-ribosom. Doksisiklin mempunyai spektrum luas terhadap bakteri gram positif dan gram negatif.

Dosis: Dewasa dan anak-anak diatas umur 8 tahun dengan berat badan > 45 kg : 200 mg per hari

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tablet

Produsen: PT Actavis

Page 28: Obat Antibiotik.doc

Clindamycin Capsul

Indikasi:Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkanoleh bakteri anaerob, streptokokus, pneumokokus dan stafilokokus, seperti : Infeksi saluran pernafasan yang serius. Infeksi tulang dan jaringan lunak yang serius. Septikemia. Abses intra-abdominal. Infeksi pada panggul wanita dan saluran kelamin.

Kontra Indikasi:Hipersensitif terhadap klindamisin dan linkomisin.

Komposisi : Tiap kapsul mengandung 169,5 mg klindamisin hidroklorida setara dengan150 mg klindamissin. Tiap kapsul mengandung 339 mg klindamisin hidroklorida setara dengan 300 mg klindamisin.

Cara Kerja Obat : Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi. klindamisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang mengakibatkan terjhambatnya pembentukan ikatan peptida. Klindamisin diabsorbsi dengan cepat oleh saluran pencernaan.

Dosis Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg tiap 6 jam Infeksi yang lebih berat 300-450 mg tiap 6 jam Anak-anak : Infeksi serius 8-16 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4 Infeksi yang lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4 Untuk menghindari kemungkinan timbulnya iritasi esofageal, maka obat harus ditelan dengan segelas air penuh. Pada infeksi streptokokus beta hemolitik,pengobatan harus dilanjutkan paling sedikit 10 hari.

Peringatan dan Perhatian :

Page 29: Obat Antibiotik.doc

Bila terjadi diare,pemakaian klindamisin harus dihentikan. Perhatian harus diberikan untuk penderita yang mempunyai riwayat penyakit saluran pencernaan. Selama masa terapi yang lama,tes fungsi hati,ginjal dan hitung sel darah harus dilakukan secara periodik. Pemakaian pada bayi dan bayi baru lahir,fungsi dari sistem organ harus dimonitor. Keamanan pemakaianpada waktu hamil dan menyusui belum diketahui. Penggunaan klindamisin kadang-kadang menimbulkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme yang tidak peka,terutama ragi. Oleh karena itu kemungkinan timbulnya superinfeksi dengan bakteri dan fungsi perlu diamati. Pada pasien dengan penyakit ginjal yang sangat berat dan atau penyakit hati yang sangat berat disertai dengan gangguan metabolik agar diperhatikan pemberian dosisnya,serta lakukan monitoring terhadap kadar serum klindamisin selama terapi dengan dosis tinggi. Terapi dengan klindamisindapat menyebabkan kolitis berat yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu pemberian klindamisin dibatasi untuk infeksi serius dimana tidak dapat diberikan anti mikroba yang kurang toxis misalnya eritromisin.Klindamisin tidak boleh digunakan untuk infeksi saluran nafas bagian atas,karena klindamisin tidak dapat mencapai cairan screbrospinal dalam jumlah yang memadai, maka klindamisintidak dapat digunakan untuk pengobatan meningitis.

Efek Samping : Saluran pencernaan, seperti mual,muntah dan diare. Reaksi hipersensitif, seperti rash dan urtikaria. Hati : Penyakit kuning, abnormalitas pemeriksaan fungsi hati. Ginjal : Klindamisin tidak bersifat langsung terhadap kerusakan ginjal. Hematopoietic :Neutropenia (leukopenia dan eosinofilia sementara). Muskuloskeletal : Poliartritis.

Interaksi Obat : Senyawa penghambat neuromuskular, seperti aminoglikosida dan eritromisin.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Capsul

Produsen: PT Indofarma

FG TROCHES MEIJI

Page 30: Obat Antibiotik.doc

Indikasi:Stomatitis infections due to fradiomycin and gramicidin susceptible strains of staphylococci and streptococci and prevention of postoperative (oral surgery) infections.

Kontra Indikasi:Do not administer the troches to patients with a history of hypersensitivity reaction to any component of the product and patients with history of hypersensitivity reaction to aminoglycosides such as streptomycin, kanamycin, gentamycin, and fradiomycin or bacitracin.

Deskripsi: Composition: Each trache contains: Fradiomycin..........................................2.5 mg (Potency) Gramicidin...........................................1.0 mg (Potency)

Pharmacology: Fradiomycin and gramicidin are antibotic that acted bactericidal, active to staphylococci and streptococci and produced an additive effect.

Dossage and Administration: In general, administer 1 or 2 troches to adults and 1 troche to children 4 to 5 times a day. The troche should be dissolved in the oral or buccal cavity or under the tongue.

Precaution and Warning: 1. Before use of this product, as a rule, confirm bacterial sensitivity to prevent development of resistant bacteria. The period of administration should be restricted to within the minimum requirement. 2. Do not administer the troches for more than a week. 3. Discontinue treatment upon the onset of hypersensitivity reaction. 4.Use in Elderly. The product should be administered carefully to elderly patients, since adverse reactions such as avitaminosis are likely to occur.

Adverse Reactions: Black hairy tongue, oral mucosal redness, glossitis may infrequently occur. Rarely, symptoms of vitamin K deficiency, such as protrombinemia and bleeding tendency and of vitamin B deficiency, such as glossitis, stomatitis, anorexia and neuritis, may occur. These

Page 31: Obat Antibiotik.doc

symptoms are likely to occur in poorly nourished, aged or emaciated patients.

Store at a cool and dry place (15 - 30 degree Celsius).

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Tablet Hisap

Produsen: PT Meiji Indonesian Pharmaceutial Industries

KALMICETINE Kloramfenikol Kapsul

Indikasi:Sebagai terapi pilihan utama untuk pengobatan tifus dan paratifus. Untuk infeksi-infeksi berat yang disebabkan oleh: - Salmonella sp. - H. influenzae (terutama infeksi meningeal) - Rickettsa - Limphogranuloma - Psittachosis - Gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis.

Kontra Indikasi:- Penderita yang hipersensitif terhadap kloramfenikol - Penderita gangguan fungsi hati yang berat - Penderita gangguan fungsi ginjal yang berat

Komposisi: Tiap kapsul mengandung: Kloramfenikol................................................250 mg Tiap 5 ml suspensi mengandung: Kloramfenikol Palmitat yang setara dengan Kloramfenikol..............125 mg Etanol..................................................................0.78% v/v

Farmakologi: Kloramfenikol merupakan antimikroba berspektrum luas yang efektif terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat sintesa protein sel mikroba.

Page 32: Obat Antibiotik.doc

Dosis dan Cara Pemberian: - Dewasa, anak-anak dan bayi berumur di atas 2 minggu: 50 mg/kg BB sehari dibagi menjadi 3-4 dosis. - Bayi berumur di bawah 2 minggu: 25 mg/kg BB sehari dibagi menjadi 4 dosis.

Peringatan dan Perhatian: - Tidak dianjurkan penggunaan untuk wanita hamil dan menyusui karena keamanannya belum dapat dipastikan. - Pada pemakaian jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan hematologisecara berkala. - Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya, kecuali bila ada kemungkinan infeksi berat. - Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya superinfeksi oleh bakteri dan jamur. - Hati-hati bila dipergunakan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, bayi yang lahir prematur dan bayi baru lahir (2 minggu pertama). - Tidak untuk pencegahan infeksi, pengobatan influenza, batuk dan pilek.

Efek Samping: - Diskrasia darah terutama anemia aplastik yang dapat menjadi serius dan fatal. - Gangguan gastrointestinal misalnya: mual, muntah, diare. - Reaksi hipersensitif, misalnya: anafilaktik dan urtikaria. - Sindroma Grey pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur.

Interaksi Obat: Kloramfenikol menghambat biotransformasi senyawa lain yang dimetabolisme oleh enzim mikrosoma hati seperti dikumarol, fenitoin, tolbutamida dan turunan sulfonylurea lainnya.

Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar (di bawah 30 derajat Celsius).

Kemasan: Kapsul: Dos berisi 10 blister x 10 kapsul Dos berisi 30 blister x 10 kapsul

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Kapsul

Produsen: PT Kalbe Farma

KALMICETINE Kloramfenikol Sirup

Page 33: Obat Antibiotik.doc

Indikasi:Sebagai terapi pilihan utama untuk pengobatan tifus dan paratifus. Untuk infeksi-infeksi berat yang disebabkan oleh: - Salmonella sp. - H. influenzae (terutama infeksi meningeal) - Rickettsa - Limphogranuloma - Psittachosis - Gram-negatif yang menyebabkan bakteremia meningitis.

Kontra Indikasi:- Penderita yang hipersensitif terhadap kloramfenikol - Penderita gangguan fungsi hati yang berat - Penderita gangguan fungsi ginjal yang berat

Komposisi: Tiap kapsul mengandung: Kloramfenikol................................................250 mg Tiap 5 ml suspensi mengandung: Kloramfenikol Palmitat yang setara dengan Kloramfenikol..............125 mg Etanol...........................................................0.78% v/v

Farmakologi: Kloramfenikol merupakan antimikroba berspektrum luas yang efektif terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Mekanisme kerjanya adalah menghambat sintesa protein sel mikroba.

Dosis dan Cara Pemberian: - Dewasa, anak-anak dan bayi berumur di atas 2 minggu: 50 mg/kg BB sehari dibagi menjadi 3-4 dosis. - Bayi berumur di bawah 2 minggu: 25 mg/kg BB sehari dibagi menjadi 4 dosis.

Peringatan dan Perhatian: - Tidak dianjurkan penggunaan untuk wanita hamil dan menyusui karena keamanannya belum dapat dipastikan. - Pada pemakaian jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan hematologisecara berkala. - Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya, kecuali bila ada kemungkinan infeksi berat.

Page 34: Obat Antibiotik.doc

- Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya superinfeksi oleh bakteri dan jamur. - Hati-hati bila dipergunakan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, bayi yang lahir prematur dan bayi baru lahir (2 minggu pertama). - Tidak untuk pencegahan infeksi, pengobatan influenza, batuk dan pilek.

Efek Samping: - Diskrasia darah terutama anemia aplastik yang dapat menjadi serius dan fatal. - Gangguan gastrointestinal misalnya: mual, muntah, diare. - Reaksi hipersensitif, misalnya: anafilaktik dan urtikaria. - Sindroma Grey pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur.

Interaksi Obat: Kloramfenikol menghambat biotransformasi senyawa lain yang dimetabolisme oleh enzim mikrosoma hati seperti dikumarol, fenitoin, tolbutamida dan turunan sulfonylurea lainnya.

Penyimpanan: Simpan pada suhu kamar (di bawah 30 derajat Celsius).

Kemasan: Sirup: Botol berisi 60 ml suspensi

Kocok dahulu sebelum diminum.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Syrup

Produsen: PT Kalbe Farma

Lincomycin

Indikasi:Linkomisin diindikasikan untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh stafilokokus, streptokokus, pneumokokus.

Kontra Indikasi:Hipersensitif terhadap linkomisin dan klindamisin.

Page 35: Obat Antibiotik.doc

Tidak diindikasikan untuk pengobatan infeksi bakteri yang ringan atau terhadap infeksi oleh virus. Pada penggunaan untuk infeksi berat (life threating) digunakan preparat linkomisin parenteral. Jangan digunakan pada bayi yang baru lahir.

Komposisi: Tiap kapsul mengandung 272,4 mg linkomisin hidroklorida setara dengan 250 mg linkomisin. Tiap kapsul mengandung 545 mg linkomisin hidroklorida setara dengan 500 mg linkomisin.

Cara Kerja Obat: Linkomisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi dan organisme penyebab infeksi. Linkomisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan ikatan peptida.

Dosis: Dewasa: 500 mg setiap 6 - 8 jam. Anak-anak berumur lebih dari 1 bulan: 30 - 60 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 - 4. Untuk infeksi yang disebabkan oleh kuman streptokokus betha-haemolitikus, pengobatan paling sedikit 10 hari. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal, dosis 25 - 30% dari dosis penderita dengan penderita ginjal normal. Agar dapat diabsorpsi optimal dianjurkan untuk tidak makan kecuali minum air 1 jam sebelum dan 1 - 2 jam sesudah minum obat ini.

Peringatan dan Perhatian: Bila terjadi diare, pemakaian linkomisin harus dihentikan. Selama terapi linkomisin jangka panjang, tes fungsi hati dan hitung sel darah harus dilakukan secara periodik. Linkomisin tidak dindikasikan untuk bayi yang baru lahir. Keamanan pemakaian pada wanita hamil dan menyusui belum diketahui.

Efek Samping: Saluran pencernaan, seperti mual, muntah dan diare. Reaksi hipersensitif, seperti rash dan urtikaria. Rasa yang tidak umum seperti haus, letih dan kehilangan bobot tubuh (pseudomembranous colitis). Hematopoietik: Neutropenia, leukopenia, agranulositosis.

Interaksi Obat: Kaolin. Jika pemakaian kedua obat ini memang diperlukan, pasien harus menerima kaolin paling

Page 36: Obat Antibiotik.doc

tidak 2 jam sebelum linkomisin. Senyawa penghambat neuromuskular. Dapat terjadi resisten silan dengan eritromisin termasuk gejala-gejala yang diketahui terjadi sebagai efek dari makrolida.

Cara Penyimpanan: Simpan di tempat sejuk dan kering.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Capsul

Produsen: PT Indofarma

Spiradan

Indikasi:Spiradan efektif untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman gram positif terutama infeksi oleh Staphylococcus pyogenes (termasuk yang menghasilkan pinisilinase), pneumokokus dan streptokokus pada saluran pernafasan, telinga tengah, kulit maupun infeksi/abses pada gigi. Spiradan juga efektif untuk gonore dan non gonokokaluretritis.

Kontra Indikasi:Penderita yang hipersensitif terhadap antibiotika golongan makrolid.

Komposisi: Tiap tablet salut selaput mengandung spiramisin 500 mg.

Farmakologi: Spiramisin tergolong dalam antibiotik makrolid, aktif terhadap kuman gram positif dan beberapa kuman gram negatif seperti N. gonorrhoeae dan H. influenzae. Keunggulan spiramisin, kadar dalam jaringan masih tetap tinggi meskipun kadarnya dalam darah turun.

Peringatan dan Perhatian: Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan pemakaian selama kehamilan trisemester 1.

Page 37: Obat Antibiotik.doc

Efek Samping: Reaksi ringan berupa mual, muntah dan diare bisa timbul akibat pemberian dosis tinggi. Rasa tidak enak pada epigastrik dan abdominal. Kelainan ringan pada kulit.

Dosis: Dewasa: 3 kali 1 tablet (500 mg) selama 5 hari. Anak-anak: 50 mg/kg berat badan/hari (setara dengan 150.000 IU) dibagi dalam 2 - 4 dosis selama 5 hari.

Jenis: Tablet

Produsen: PT Dankos Farma

Suprachlor

Indikasi:• Sebagai pilihan utama pengobatan tipus, paratipus. • Untuk infeksi-infeksi berat yang disebabkan oleh: - Salmonella spp. - H. Influenza (terutama infeksi meningeal). - Ricketsia. - Lymphogranuloma-psittacosis. - Gram negatif yang menyebabkan bakteremia, meningitis atau infeksi berat lainnya. • Dan infeksi-infeksi oleh kuman yang resisten terhadap antibiotika lainnya dan sensitif terhadap kloramfenikol.

Kontra Indikasi:- Penderita yang hipersensitif terhadap kloramfenikol. - Penderita dengan gangguan faal hati yang berat.

Komposisi: Tiap kapsul mengandung, Kloramfenikol.............................................. 250 mg

Tiap 5 ml suspensi mengandung, Kloramfenikol palmitat setara dengan kloramfenikol.......125 mg

Page 38: Obat Antibiotik.doc

Efek Samping: - Diskrasia darah terutama aplastik anemia yang dapat menjadi serius dan fatal. - Reaksi hipersensitif lainnya misal, anafilaktik, urtikaria. - Sindroma grey pada bayi prematur atau bayi yang baru lahir. - Gangguan gastrointestinal misal, mual, muntah, diare.

Peringatan dan Perhatian: - Hanya digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebab-nya kecuali bila ada kemungkinan infeksi berat. - Pada pemakaian kloramfenikol dalam waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. - Perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya super infeksi dengan bakteri dan jamur. - Keamanan pada wanita hamil dan menyusui belum diketahui dengan pasti. - Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan ginjal. - Hati-hati bila digunakan pada bayi prematur dan bayi yang baru lahir (2 minggu pertama).

Interaksi Obat: Hati-hati bila digunakan bersama dengan obat-obatan yang juga dimetabolisme oleh enzim-enzim mikrosom hati seperti dikumarol, fenitoin, tolbutamid dan fenobarbital.

Aturan Pakai: Dewasa : sehari 4 kali 1 kapsul. Anak-anak : 1 - 5 tahun : sehari 3 - 4 kali 1 sendok teh. 6 - 12 tahun : sehari 3 - 4 kali 2 sendok teh. Atau menurut petunjuk dokter.

Penyimpanan: Simpan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Kapsul/Suspensi

Produsen: PT Meprofarm

Tetracycline

Page 39: Obat Antibiotik.doc

Indikasi:Bruselosis, batuk rejan, pneumonia, demam yang disebabkan oleh Rickettsia, infeksi saluran kemih, bronkitis kronik. Psittacosis dan Lymphogranuloma inguinale. Juga untuk pengobatan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus dan Streptococcus pada penderita yang peka terhadap penisilin, disentri amuba, frambosia, gonore dan tahap tertentu pada sifilis.

Kontra Indikasi:- Penderita yang peka terhadap obat-obatan golongan Tetrasiklin. - penderita gangguan fungsi ginjal (pielonefritis akut dan kronis).

Komposisi: Tetracycline 250 mg Kapsul Tiap kapsul mengandung: Tetrasiklin HCl 250 mg. Tetracycline 500 mg Kapsul Tiap kapsul mengandung: Tetrasiklin HCl 500 mg.

Cara Kerja Obat: Tetrasiklin HCl termasuk golongan tetrasiklin, mempunyai spektrum luas dan bersifat bakteriostatik, cara kerjanya dengan menghambat pembentukan protein pada bakteri.

Efek Samping: - Pada pemberian lama atau berulang-ulang, kadang-kadang terjadi superinfeksi bakteri atau jamur seperti:enterokolitis dan kandidiasis. - Gangguan gastrointestinal seperti: anoreksia, pyrosis, vomiting, flatulen dan diare. - Reaksi hipersensitif seperti: urtikaria, edema, angioneurotik, atau anafilaksis. - Jarang terjadi seperti: anemia hemolitik, trombositopenia,neutropenia dan eosinofilia.

Peringatan dan Perhatian: - Hendaknya diminum dengan segelas penuh air +/- 240 ml untuk meminimkan iritasi saluran pencernaan. - Sebaiknya tetrasikli tidak diberikan pada kehamilan 5 bulan terakhir sampai anak berusia 8 tahun, karena menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kuning dan terganggupertumbuhan tulang. - Penggunaan tetrasiklin pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal,dapat menimbulkan efek komulasi. - Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati, wanita menyusui. - Jangan minum susu atau makanan produk susu lainnya dalam waktu 1 - 3 jam setelah penggunaan Tetrasiklin.

Page 40: Obat Antibiotik.doc

Dosis: - Dewasa: 4 kali sehari 250 mg - 500 mg. Lama pemakaian: Kecuali apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pengobatan dengan Tetracycline kapsul hendaknya paling sedikit berlangsung selama 3 hari, agar kuman-kuman penyebab penyakit dapat terberantas seluruhnya dan untuk mencegah terjadinya resistansi bakteri terhadap tetrasiklin. - Anak-anak di atas 8 tahun: sehari 25 - 50 mg/kg berat badan dibagi dalam 4 dosis, maksimum 1 g. Diberikan 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.

Interaksi Obat: - Tetrasiklin membentuk kompleks khelat dengan ion-ion kalsium, magnesium, besi dan aluminium. Maka sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan tonikum-tonikum yang mengandung besi atau dengan antasida berupa senyawa aluminium, amgnesium. Susu mengandung banyak kalsium, sehingga sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan susu. - Pengobatan dengan tetrasiklin jangan dikombinasikan dengan penisilin atau sefalosporin. - Karbamazepin dan fenitoin: menurunkan efektifitas tetrasiklin secara oral. - Tetrasiklin akan memperpanjang kerja antikluogulan kumarin, sehingga proses pembekuan akan tertunda.

Cara Penyimpanan: Simpan di tempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya.

Jenis: Kapsul

Produsen: PT Kimia Farma

Tevox

Indikasi:Levofloksasin diindikasikan untuk orang dewasa (>18 tahun) dengan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif pada kondisi sebagai berikut : - Sinusitis maksilaris akut. - Bronkitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut. - Pneumonia (community-acquired pneumonia). - Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi. - Infeksi saluran kemih - Pielonefritis akut

Kontra Indikasi:

Page 41: Obat Antibiotik.doc

N/A

Komposisi: Tiap 100 ml larutan Tevox Infus mengandung: Levofloksasin hemihidrat yang setara dengan Levofloksasin 500 mg. Tevox Tablet mengandung: Levofloksasin 500 mg.

Levofloksasin memiliki spektrum antibakteri yang luas. Levofloksasin aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif, termasuk bakteri anaerob. Selain itu, levofloksasin juga memperlihatkan aktivitas antibakteri terhadap Chlamydia pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae. Mekanisme kerja levofloksasin yang utama adalah melalui penghambatan DNA gyrase bakteri (DNA topoisomerase II), sehingga terjadi penghambatan replikasi dan transkripsi DNA.

Aplikasi: Tevox Infus: diberikan secara perlahan melalui infus intravena. Tevox Tab: 250-500 mg satu kali sehari tergantung jenis dan tingkat keparahan dari infeksi dan sensitivitas dari patogen penyebab.

Kemasan: Tevox Infus: botol @ 100 ml Tevox Tablet 500 mg: kotak berisi1 blister @ 10 tablet.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Jenis: Larutan/Tablet

Produsen: PT Actavis

TRICHOSTATIC

Indikasi:Untuk vaginitis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan Candida albicans

Kontra Indikasi:N/A

Komposisi:

Page 42: Obat Antibiotik.doc

Metronidazole 500 mg; Nystatin 100.000 iu

Efek Samping: Reaksi hipersensitif, pruritus, urtikaria, neuropati perifer dapat terjadi

Peringatan dan Perhatian: Tidak diberikan pada pasiens yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap

Metronidazole dan Nystatin, tuberculose pamukosa dan keadaan yang disebabkan oleh virus tertentu.

Untuk mencegah kambuhnya kembali maka pada waktu yang bersamaan, pasangan yang bersangkutan harus diobati dengan sediaan oral.

Jangan diberikan selama trimester pertama kehamilan. Pada trimester kedua dan ketiga hanya digunakan sebagai terapi paliatif.

Metronidazole bersifat karsinogenik pada mencit, pleh karena itu hanya untuk indikasi tersebut diatas.

Interaksi Obat: Metronidazole dapat meningkatkan efek antikoagulan kumarin dan warfarin.

Pemakaian dengan alkohol dapat menimbulkan mual, muntah, sakit kepala, muka memerah serta kram abdomen.

Phenobarbital dapat meningkatkan metabolisme dari Metronidazole.

Sediaan: Ovula, Box 1 strip @ 6 ovule

Dosis: 1 kali sehari 1 ovula

Jenis: Ovula

Produsen: PT Phapros Tbk

Vancocin

Page 43: Obat Antibiotik.doc

Indikasi:- Infeksi berat yang disebabkan oleh stafilokokus yang resistan terhadap metisilin (beta laktam) - Pasien yang alergi terhadap pinisilin - Pasien yang tidak memberikan respon terhadap obat-obat lain termasuk pinisilin atau sefalosporin - Infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang peka terhadap vancomycin

Kontra Indikasi:Hipersensitivitas terhadap vancomycin.

Deskripsi: Generik: Vancomycin

Dosis: Pasien dengan fungsi ginjal normal: Dewasa: 500 mg setiap 6 jam atau 1 gram setiap 12 jam. Anak-anak: 10 mg/kg/6 jam. Bayi: dosis awal: 15 mg/kg, dilanjutkan dengan 10 mg/kg/12 jam. Pasien dengan kelainan fungsi ginjal: Disesuaikan dengan creatinine clearance penderita.

Cara Pemberian: Bila ingin digunakan, campurkan dengan 10 ml sterile water for infection. Vancocin yang telah dilarutkan ini dapat disimpan di lemari es selama 14 hari tanpa kehilangan potensinya. Larutkan dengan sedikitnya 100 ml cairan infus dan berikan selama tidak kurang dari 60 menit setiap kalinya kepada pasien. Cairan infus yang dapat digunakan: - 5% dextrose - 0.9% NaCl - Ringer laktat - Ringer laktat dalam 5% dextrose

Efek Samping: Nefrotoksisitas, ototoksisitas, flebitis sangat jarang terjadi.

Catatan:

Page 44: Obat Antibiotik.doc

Vancocin terutama diindikasikan untuk pengobatan infeksi berat di rumah sakit. Infeksi berat ini biasanya disebabkan oleh stafilokokus yang sudah resisten terhadap golongan metisilin (suatu pinisilin semisintetik) dimana untuk kuman tersebut di atas Vancocin adalah obat pilihan utama.

Jenis: Tablet

Produsen: PT Eli Lilly