METODE PEMBELAJARAN - · PDF fileDapat menumbuhkembangkan nilai demokratis ... Problem Based...
Embed Size (px)
Transcript of METODE PEMBELAJARAN - · PDF fileDapat menumbuhkembangkan nilai demokratis ... Problem Based...
METODE METODE
PEMBELAJARANOLEH :
LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb
SUB POKOK BAHASAN CERAMAH ILLUSTRATIF
SMALL GROUP DISCUSSION
DISKUSI PANEL
STUDI KASUS
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DISCOVERY LEARNING (DL)
SELF DIRECTED LEARNING (SDL)
COOPERATIVE LEARNING (CL)
COLLABORATIVE LEARNING (CBL)
CONTEXTUAL INSTRUCTION (CI)
PROJECT BASED LEARNING (PJBL)
JIGSAW
METODE PENINGKATAN KAPASITAS BERFIKIR
METODE SINNECTICS
CERAMAH ILUSTRATIF
Metode ceramah yang berasal dari kata lecture, mamiliki arti pengajar atau
metode pengajar, metode ini lebih banyak dipergunakan di kalangan
pengajar, karena pengajar memberikan kuliah mimbar dan disampaikan
dengan ceramah dengan pertimbangan pengajar berhadapan dengan banyak
mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. (strategi pembelajaran berbasis
kompetensi)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan sacara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah
dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dg jangkauan daya beli dan paham siswa.
Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap
kelas
SMALL GROUP DISCUSSION
Diskusi adalah salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian
dari banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti CL, CBL, PBL, dan
lain-lain.
Peserta didik peserta kuliah diminta membuat kelompok kecil (5 sampai 10
orang) untuk mendiskusikan bahan yang diberikan oleh pengajar atau bahan
yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut. Dengan aktivitas
kelompok kecil, peserta didik akan belajar: (a) Menjadi pendengar yang baik;
(b) Bekerjasama untuk tugas bersama; (c) Memberikan dan menerima umpan
balik yang konstruktif; (d) Menghormati perbedaan pendapat; (e) Mendukung
pendapat dengan bukti; dan (f) Menghargai sudut pandang yang bervariasi
(gender, budaya, dan lain-lain).
Adapun aktivitas diskusi kelompok kecil dapat berupa: (a)
Membangkitkan ide; (b) Menyimpulkan poin penting; (c) Mengases
tingkat skill dan pengetahuan; (d) Mengkaji kembali topik di kelas
sebelumnya; (e) Menelaah latihan, quiz, tugas menulis; (f) Memproses
outcome pembelajaran pada akhir kelas; (g) Memberi komentar
tentang jalannya kelas; (h) Membandingkan teori, isu, dan
interpretasi; (i) Menyelesaikan masalah; dan (j) Brainstroming.
Keuntungan
Ada kesempatan untuk belajar dari satu sama lain
Libatkan semua peserta didik/mhsw
Ciptakan kerjasama kelompok
Berikan variasi pandangan
Diskusi kelompok dapat digunakan pada :
Pada kesimpulan sesi pelatihan
Setelah penayangan videotape
Setelah peragaan klinik
Setelah pembahasan ulang studi kasus
Setelah permainan peran
Setiap saat mahasiswa memiliki pengetahuan / pengalaman
berhubungan dengan topik bahasan
Tehnik diskusi:
Atur tempat duduk untuk mendorong interaksi mhsw
Sebutkan topiknya sebagai bagian dari pembukaan
Alihkan percakapan dari pembimbing ke mhsw
Bertindaklah sebagai wasit dan tengahilah hanya bila perlu
Rangkumlah pokok-pokok penting dari diskusi secara periodik
Pastikan agar diskusi tetap tertuju pada topik
Gunakan sumbangan pemikiran dari masing-masing mhsw dan berikan
dukungan dukungan yang positif
DISKUSI PANEL
Model diskusi panel adalah salah satu bentuk diskusi yang
melibatkan beberapa pembicara kunci (panelist) dan
peserta yang di pandu oleh seorang moderator untuk
membahas masalah-masalah yang kontroversi yang
potensial yang mengundang pendapat yang bertentangan.
Tujuan dari diskusi panel adalah untuk mengkondisikan
peserta didik agar berfikir secara kritis dan bersikap
toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda
tentang masalah yang Kontroversial.
Ciri dan model diskusi panel :
Sasaran dalam jumlah peserta adalah 20-40 orang (1 kelas) dari peserta diambil 3 orang, dua orang sebagai pembicara dan satu orang sebagai moderator.
Topic yang controversial yakni topik yang mengandung muncul nya aneka pendapat yang bertentangan dan bersikap merangsang pikiran dimana topic itu harus berada dalam lingkup pengalaman peserta didik dan pengajar harus dapat melihat dan memilih dengan tepat topic yang layak di bahas
Tata ruang, didepan duduk moderator dan dua panelis, masing sebelah kiri dan kanan moderator. Dengan menggunakan meja bundar lebih baik. Peserta duduk berjajar tiga deret menghadap panelis
Waktu yang di gunakan untuk membahas satu topic adalah 1-2 jam, 75%waktu yang tersedia untuk penerapan model dan 25 % untuk persiapan, review dan penutup
Peran mengajar dalam penerapan model ini sebagai menejer kelas, fasilitator diskusi dan nara sumber
Kelebihan dan KekuranganKelebihan dari model diskusi panel:
Dapat menumbuhkembangkan nilai demokratis
Meningkatkan sikap kritis dan toleran terhadap pendapat yang berbeda.
Membangkitkan pikiran.
Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
Mendorong ke analisis lebih lanjut.
Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
Kekurangan dari model diskusi panel:
Potensial memancing emosi
Diskusi menetap pada 1 masalah dan menyangkut hal yang merupakan privasi seseorang.
Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
Cenderung menjadi serial pidato pendek.
Membutuhkan persiapan yang cukup masak.
STUDI KASUS
Pengertian Model Studi Kasus (salah satu bentuk problem based
learning)
Model Studi kasus berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian,
atau situasi tertentu, kemudian siswa ditugasi mencari alternatif
pemecahannya. Kemudian metode ini juga dapat digunakan untuk
mengembangkan berfikir kritis dan menemukan solusi baru dari suatu
topik yang dipecahkan.
Tujuan model studi kasus adalah membelajarkan peserta melalui
pengalaman dengan menggunakan situasi/ kasus yang digunakan.
Ciri- Ciri Model Studi Kasus
Peserta dibagi ke dalam kelompok kecil (4-7 0rang)
Topik yang digunakan membutuhkan pemecahan masalah
atau pengambilan keputusan baik kasus nyata atau ilustrasi
Pengaturan tata kelas harus memungkinkan terjadinya kerja
kelompok dan bentuk kelas pada saat presentasi hasil, yaitu
cukup dengan memindahkan kursi membentuk lingkaran dan
mengembalikannnya ke dalam posisi semula pada saat
presentasi.
Waktu yang digunakan untuk penerapan model studi kasus
yaitu 60 menit.
Kekuatan Model Studi Kasus
Melatih kemampuan memecah masalah, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
tentang suatu masalah, cara kerja/ pendekatan dalam memecahkan masalah.
Mengembangkan dan mempertajam kemampuan analisis dan pengambilan keputusan
Mengembangkan berbagai system nilai, persepsi dan sikap tertentu berkaitan dengan
situasi masalah dan pengambilan keputusan.
Mencapai sinergi kelompok dalam pemecahan maslah.
Keterbatasan Model Studi Kasus
Mendapat kasus yang telah ditulis dengan baik sebagai hasil penelitian lapangan dan
sesuai dengan lingkungan kehidupan siswa.
Mengembangkan kasus sangat mahal
PROBLEM BASED LEARNING
Pengertian Model Problem Based Learning
Problem Based Learning adalah Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada
prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan integrasi pengetahuan
baru. (H.S. Barrows, 1982).
Problem based learning dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yand dihadapi secara
ilmiah.
Ciri- Ciri Model Problem Based Learning
Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik
Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Penyelidikan autentik
Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya
Menghindari pembelajaran terisolasi dan berpusat pada guru
Menciptakan pembelajaran interdisiplin, berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama
Terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktis
Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah
dalam kehidupannya yang panjang
Pembelajaran berpusat pada siswa.
Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil.
Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing.
Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran
Masalah adalah kenderaan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri
PBL memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
Pemecahan masalah merupkan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran
Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa
Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa
Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata