Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
Transcript of Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
1/38
SKENARIO
PEDODONSIA
Seorang anak perempuan 7 tahun, setengah jam yang lalu baru saja jatuh
dari bersepeda. Pada ekstra oral tampak ada pembengkakan dan laserasi pada bibir
atas, sedangkan pemeriksaan intra oral terlihat ada fraktur pada 1/3 mahkota pada
gigi 12 goyang derajat 2, dan avulsi gigi 11. entukan diagnosa dan ren!ana
pera"atan.
STEP 1
1. Laserasi
#uka robek pada kulit berupa robekan yang bentuknya tidak teratur terjadi
di jaringan epitel dan sub epitel karena benturan benda tumpul atau tajam.
2. Avulsi
$eluarnya seluruh gigi dari soket karena trauma dimana tulang alveolar ,
sementum , ligamen periodontal , gingiva dan pulpa mengalami kerusakan pada saat gigi keluar dari soketnya.
STEP 2
1. %pakah fraktur 1/3 mahkota sudah men!apai pulpa atau hanya sampai
dentin &
2. 'engapa gigi 11 dam 12 memiliki kasus yang berbeda &
3. (iagnosis pada skenario diatas &
). *agaimana ren!ana pera"atan dari kasus, prognosis dan pera"atan
mana yang harus di dahulukan &
STEP 3
1. idak, fraktur 1/3 mahkota hanya mengenai enamel dan dentin saja , untuk
mengetahui fraktur tersebut mengenai pulpa atau tidak dapat dilakuakan
pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan +ontgen.
1
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
2/38
2. Perbedaan kasus dapat didasarkan pada
*esar tidaknya dari trauma , resiliensi objek yang terkena , bentuk objek yang
terkena , dan sudut arah gaya .
3. (iagnosis
- gigi 11 mengalami avulsi termasuk kelas klasifikasi menurut llis karena
terjadinya kehilangan gigi sebagai akibat trauma
- gigi 12 mengalami fraktur 1/3 mahkota dan goyang derajat 2 termasuk kelas 2
klasifikasi menurut llis karena fraktur hanya mengenai enamel dan dentin
tanpa terjadi pulpa yang terbuka
- laserasi dan bengkak pada bibir atas
). +en!ana Pera"atan
a. gigi yang mengalami avulsi dapat dilakukan dengan replantasi dimana "aktu
terbaik untuk melakukan replantasi adalah 2 jam setelah gigi mengalami
avulsi atau yang disebut juga dengan golden periode apabila dalam jangka
"aktu tersebut tidak dikembalikan dalam soket , gigi harus disimpan ke
dalam media yang sesuai yang dapat berupa saliva , air ataupun susu hingga
pasien bisa sampai ke dokter gigi.
b. gigi fraktur 1/3 mahkota dimana apabila fraktur menapai dentin dapat
dilakukan restorasi sementara dengan menggunakan kalsium hidroksida
untuk dasar kavitas dan penutupannya dengan menggunakan komposit,
penutupan ini bertujuan untuk melindungi dari pulpa selain itu dapat
dilakukan dengan melekatkan kembali fragmen mahkota dimana preparasi
permukaan fraktur diapat dilakukan dengan etsa dan bonding agent, dan
resin komposit untuk meletakkan kembali fragmen.
!. $egoyangan gigi derajat 2 dapat dira"at dengan menggunakan splinting dan
tanpa dilakukan ekstraksi karena hanya kegoyangan lebih dari 1 mm dengan
2
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
3/38
pergerakan hori0ontal dalam arah fasial - lingual. Selain itu pasien di
instruksikan untuk makan makanan yang lunak
d. #aserasi dan pembengkakan pada bibir atas dapat dijahit apabila robeknya
dalam dan luas dan apabila sakit dapat diberikan anastesi terlebih dahulu.
STEP 4
3
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
4/38
STEP 5
1. 'ahasis"a mampu menjelaskan dan memahami (iagnosis dari kasus
skenario diatas
2. 'ahasis"a mampu menjelaskan dan memahami +en!ana Pera"atan pada
skenario diatas
STEP 7
Learning Obe!"ive
# 1. (iagnosis
#ara $e%eri&saan $asien ana&
4
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
5/38
$unjungan pertama merupakan salah satu yang paling penting dalam
pemeriksaan gigi anak karena pada kunjungan pertama ini diharapkan seorang
dokter gigi dapat memperoleh dasar yang nyata untuk men!apai hasil yang
maksimal dari pera"atan yang akan dilakukan.
ujuan kunjungan pertama ini diantaranya adalah
1. 'en!iptakan komunikasi dengan anak dan orang tua
2. 'endapatkan keterangan tentang ri"ayat pasien
3. 'emeriksa anak dan untuk mendapatkan ronsen foto bila
diperlukan.
). 'elakukan prosedur pera"atan sederhana yaitu
a. Pr'(ila&sis
(ilakukan hanya pada gigi depan utk anak ke!il atau seluruh
mulut termasuk pembuangan kalkulus bila diperlukan
b. T'$i&al A$li&asi )lu'r
Prosedur ini dapat dilakukan disamping prosedur non tra matik
lain.
. 'enjelaskan tujuan pera"atan pada anak dan orang tua yaitu
a. ekankan perlunya tindakan pen!egahan maupun operatif b. 'intalah anak memba"a sikat giginya pada kunjungan
berikutnya.
!. 'emberikan perkiraan jumlah kunjungan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pera"atan.
*A#A*+*A#A* PE*ERIKSAAN
Pemeriksaan terhadap pasien yang datang ke dokter gigi / klinik ada 3
tiga ma!am yaitu
1. Pe%eri&saan Darura"
4ang dimaksud dengan pemeriksaan darurat ialah pemeriksaan
yang dilakukan pada pasien yang datang dalam keadaan akut, pemeriksaan
langsung ditujukan pada regio/gigi yang dikeluhkan, kemudian tentukan
diagnosanya dan ra"at keluhan utama tersebut.
Pemeriksaan lengkap pada pasien ini dilakukan pada kunjungan
berikutnya setelah keluhan utama dapat diatasi. 5ontoh kasus yang
5
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
6/38
memerlukan pemeriksaan darurat yaitu gangren pulpa tertutup, pulpitis
akut dan abses yang disertai trismus.
a. 6angren Pulpa tertutup
erapi berikan antibiotik dan analgetik. *ila mungkin lakukan
trepanasi untuk membuka saluran akar sehingga gas gangren/ gas 2S
dapat keluar.
b. Pulpitis akut
erapi *erikan 8 ugenol 8let!her untuk mengurangi rasa sakit,
bila mungkin lakukan pulpotomi vital formokresol untuk gigi sulung,
beri analgetik.
!. %bses disertai trismus
Pada keadaan yang demikian, berikan terlebih dulu antibiotik dan
setelah setelah pasien dapat membuka mulut, lakukan pemeriksaan
untuk mengetahui penyebabnya. (apat juga dilakukan ronsen foto.
Sedangkan trismus derajat satu penyebabnya dapat diperiksa dengan
membuka mulut perlahan-lahan.
2. Pe%eri&saan ,lang -$e%eri&saan ber&ala.
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan
sebelumnya. Se!ara objektif dipakai untuk menilai
- asil pera"atan yang telah dilakukan
- Pemeliharaan kesehatan gigi
- 'en!atat perubahan yang terjadi
Pemeriksaan ulang dilakukan 3 bulan/9 bulan/1 tahun sekali, tergantung
keadaan gigi pasien.
3. Pe%eri&saan Leng&a$
Prosedur yang dianjurkan pada pemeriksaan lengkap dilakukan pada
kunjungan pertama jika mungkin, meliputi
Pen!a"a"an Ri/a0a"
a. Sosial
b. 6igi
!. 'edis
Pe%eri&saan ana&
a. kstra ral
b. :ntra ral
6
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
7/38
Pen!a"a"an Ri/a0a"
Pen!atatan +i"ayat
1. Sosial
Pemeriksaan sosial meliputi
o ;ama termasuk nama ke!il. (okter gigi sebaiknya memanggil
pasien dengan nama yang disukai anak .
o %lamat, sekolah, kelas, saudara laki, perempuan, binatang
peliharaan, kegiatan yang disukai dirumah dan sekolah. Pertanyaan
sederhana tentang hal ini merupakan !ara umum berkomunikasi
dengan pasien anak. Selain itu ja"abannya dapat menggali lebih
jauh minat anak dan lingkungan rumah pasien.
o Pekerjaan ayah dan ibu. al ini penting, karena orang tua terutama
ibulah yang sering memba"a anak ke dokter gigi. Perlu
didiskusikan jumlah kunjungan ke dokter gigi,
o sehingga orang tua dapat mengatur "aktu kunjungan.
o +i"ayat lain bila diperlukan, misalnya (okter yang mera"at anak
dapat diminta keterangan atau rujukan
o +i"ayat Parental orang tua untuk mendapatkan keterangan
mengenai kelainan herediter yang diderita anak.
o +i"ayat pre natal sebelum kelahiran dan natal saat kelahiran
untuk mengetahui penyebab kelainan gigi perubahan "arna,
kelainan bentuk dan lain-lain
2. 6igi
• $eluhan%pakah pasien datang dengan keluhan &
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
8/38
putus jika ya, berapa lama berlangsung, apakah timbul karena
rangsangan panas, dingin, manis atau se"aktu makan. %pakah
anak sampai tidak bisa tidur, menyebabkan anak gelisah dan
menangis terus.
• +i"ayat $esehatan 6igi
%pakah pera"atan gigi yang lalu dilakukan se!ara teratur atau
tidak, apakah pernah mengunjungi dokter gigi lain.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
9/38
;odus limfatik yang normal tidak dapat diraba.. *ila suatu
nodus limfatik teraba, berarti kondisi tersebut abnormal.
!. $elejar Saliva
*erdasarkan hasil pemeriksaan palpasi pada pasien ditulis
normal, teraba, konsistensi lunak/keras, sakit/tidak.
d. Sistem artikilasi
1. Sistem temporomandibular '
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
10/38
b. %danya fragmen atau debris ke dalam jaringan diperlukan
pemeriksaan yang teliti , seperti perdarahan yang tidak henti henti
pada jaringan lunak yang terkena injuri. 8ragmen atau debris
perlu diambil guna penyembuhan jaringan lunak yang luka.
!. Pembersihan jaringan sekitar luka dipakai saline , yod
d. Penentuan ren!ana pera"atan luka jaringan lunak akibat trauma.
Seperti perlu tidaknya jahitan untuk mengatasi perdarahan yang
terjadi
2. #uka pada jaringan keras gigi dan prosesus alveolaris
a. 8raktur mahkota atau fraktur akar. Pemeriksaan perlu bantuan
rontgen untuk melihat kerusakan struktur gigi b. Posisi gigi termasuk konklusi , luksasi , perpindahan tempat dan
avulse
!. (i!atat besarnya mobilitas baik se!ara vertikal atau hori0ontal ,
khusus pada gigi desidui.
d. (i!atat pulpa terbuka atau tidak
e. Periksa gigi didekatnya dan gigi antagonisnya , untuk melihat
ada tidaknya ke abnormalitasnya
f. +eaksi terhdap perkusi. %lat yang digunakan dapat memakai
tangkai ka!a mulut se!ara perlahan lahan ke arah vertikal atau
hori0ontal. +asa sakit pada perkusi menunjukkan kerusakan
pada ligament periodontal
g. =arna gigi. %danya sedikit perubahan "arna mahkota setelah
mendapat injuri khusus diperhatikan dibagian permukaan
palatinal sepertiga mahkota daerah gingiva.
h. Penilaian $esehatan Pulpa
Sangat penting sebagai dasar untuk mengetahui status pulpa.*iasanya respon a"al pulpa pada saat kejadian mungkin tidak
akurat, namun sangat penting untuk men!atat hasil status pulpa
sebagai perbandingan. %nak-anak ke!il sering sulit membedakan
antara sentuhan alat penguji status pulpa dengan rangsangan
yang sebenarnya dari pulpa dan pemeriksa harus berhati-hati
terhadap hasil yang salah/meragukan.
i. es vitalitas pulpa
10
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
11/38
:stilah ini berhubungan dengan penilaian kesehatan pulpa.
Sebelumnya diistilahkan tes vitalitas, terminologi yang baru ini
menekankan fakta bah"a pembuluh syaraf dan pembuluh darah
yang merupakan komponen jaringan pulpa memerlukan
pertimbangan se!ara individu. 6igi mungkin tidak memberikan
respon terhadap tes termal meskipun mungkin mempunyai
suplai darah yang baik. Perbedaan kesehatan elemen pulpa yang
demikian merupakan hal yang penting dalam meren!anakan
pera"atan. *eberapa test vitalitas gigi yaitu
1. Sensivitas terhadap termal
+espon terhadap rangsangan dingin menggunakan etil khlorida
atau es lebih dapat diper!aya dan akurat pada anak-anak juga
pada gigi de"asa muda. +angsangan termal dingin dapat
menentukan vitalitas pulpa pada gigi dengan mahkota sementara
dan splints.
2. +angsangan elektrik
+angsangan elektrik memberikan derajat respon yang berbeda
terhadap tingkat rangsangan. *ila menggunakan alat +heostat
sebaiknya ditingkatkan se!ara perlahan sehingga rasa sakit
akibat rangsangan dapat dihindari. ;ilai dari rangsangan elektrik
diragukan pada anak ke!il.
3. Perkusi
%da dua alasan untuk perkusi gigi
a. +angsangan pada respon perkusi memberikan informasi
tentang perluasan kerusakan pada jaringan apikal. ati-hati bila
melakukan perkusi pada gigi yang berputar, karena dapat
menimbulkan rasa sakit.
11
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
12/38
b. Suara respon juga merupakan sebuah petunjuk yang penting
seperti pada gigi yang ankilosis
*a!a%+%a!a% )'"' R'n"gen
erdapat ma!am-ma!am teknik foto rontgen yang biasa dilakukan oleh
dokter gigi untuk melengkapi informasi dalam upaya penegakkan diagnosis pada
kasus trauma, berikut adalah ma!am-ma!amnya
1. Periapikal, dapat memberikan gambaran terperin!i pada trauma alveolar dan
gigi.
2. 8oto oklusal, memberikan gambaran lebih mendetail fraktur prosesus alveolaris
dan gigi.
3. Panoramik, dapat memberikan informasi gambaran fraktur mandibula
keseluruhan. 8oto panoramik juga dapat memberikan informasi mengenai
keadaan nasal, septum nasi, dan periorbital ba"ah.
). Posteroanterior, dapat menujukkan pergeseran medial atau lateral fragmen
fraktur, angulus, korpus, simfisis, orbita, dan sinus maksilaris.
*a!a%+%a!a% )'"' R'n"gen un"u& Kasus Trau%a Den"'alve'lar $aa
Ana&
idak semua teknik foto rontgen bisa dilakukan pada anak terutama saat
mereka dalam kondisi trauma karena rendahnya tingkat kooperatif pasien, ma!am
teknik foto rontgen yang dapat dilakukan pada pasien anak, yaitu
1. 8oto oklusal maksila anterior atau oklusal mandibula anterior
2. 8oto panoramik
3. True lateral maxilla untuk kasus intrusi pada gigi sulung anterior
12
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
13/38
#iteratur lain mengatakan bah"a pemeriksaan radiografi anak harus
didasarkan pada kemampuan anak untuk melakukan prosedur pengambilan foto
tersebut dan suspek injurinya, berikut adalah sudut yang direkomendasi pada
pemeriksaan radiografi pada anak agar kondisi fraktur yang ingin diperiksa dapat
diidentifikasi dengan baik
1. Sudut horisontal >?@
2. Occlusal view ukuran 2 film, arah horisontal
3. ktra-oral arah lateral yang berguna untuk mengetahui hubungan apeks dengan
gigi yang berpindah dan posisi benih gigi dalam keterlibatannya jika ada dislokasi
ukuran 2 film, arah vertikal
Pemeriksaan radiografi pada anak selain yang telah disebutkan di atas,
dokter gigi pada umumnya lebih sering memilih teknik foto rontgen periapikal
karena lebih sederhana, mudah didapatkan, dan hasilnya lebih detail dibandingkan
dengan panoramik atau oklusal. $esulitan pada saat pengambilan foto dapat
dibantu oleh orang tua pasien anak tersebut.
In('r%asi ari Pe%eri&saan Rai'gra(i
Pemeriksaan radiografi ini harus menyediakan informasi sebagai berikut
untuk menunjang diagnosis dan pemeriksaan pada pasien fraktur dentoalveolar
1 %da atau tidaknya fraktur akar
2 ingkat ekstrusi atau intrusi
3 %da atau tidaknya kelainan periodontal
) ingkat pertumbuhan akar
Akuran kamar pulpa dan kanal akar
9 %da atau tidaknya fraktur rahang
7 8ragmen gigi atau benda asing yang masuk ke jaringan lunak
13
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
14/38
Klasi(i&asi Trau%allis dan (avey menyusun klasifikai trauma pada gigi anterior menurut
banyaknya struktur gigi yang terlibat, yaitu
$elas 1 8raktur mahkota sederhana yang hanya melibatkan jaringan email.
$elas 2 8raktur mahkota yang lebih luas yang telah melibatkan jaringan dentin
tetapi belum melibatkan pulpa.
$elas 3 8raktur mahkota gigi yang melibatkan jaringan dentin dan menyebabkan
terbukanya pulpa.
$elas ) rauma pada gigi yang menyebabkan gigi menjadi non vital dengan atau
tanpa kehilangan struktur mahkota.
$elas rauma pada gigi yang menyebabkan kehilangan gigi atau avulsi.
$elas 9 8raktur akar dengan atau tanpa kehilangan struktur mahkota.
$elas 7 Perubahan posisi atau displa!ement gigi.
$elas B $erusakan gigi akibat trauma atau benturan pada gigi sulung.
$lasifikasi yang direkomendasikan dari =orld ealth rgani0ation
= dalam %ppli!ation of :nternational 5lassifi!ation of (iseases to (entistry
and Stomatology diterapkan baik gigi sulung dan gigi tetap, yang meliputi
jaringan keras gigi, jaringan pendukung gigi dan jaringan lunak rongga mulut
yaitu sebagai berikut
:. $erusakan pada jaringan keras gigi dan pulpa
1. +etak mahkota enamel infra!tion, yaitu suatu fraktur yang tidak sempurna
pada email tanpa kehilangan struktur gigi dalam arah hori0ontal atau
vertikal.
2. 8raktur email yang tidak kompleks un!ompli!ated !ro"n fra!ture, yaitu
fraktur email yang tidak kompleks un!ompli!ated !ro"n fra!ture yaitu
suatu fraktur yang hanya mengenai lapisan email saja.3. 8raktur email-dentin un!ompli!ated !ro"n fra!ture, yaitu fraktur pada
mahkota gigi yang hanya mengenai email dan dentin saja tanpa melibatkan
pulpa.
). 8raktur mahkota yang kompleks !ompli!ated !ro"n fra!ture, yaitu fraktur
yang mengenai email, dentin, dan pulpa.
::. $erusakan pada jaringan keras gigi, pulpa, dan tulang alveolar
14
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
15/38
1. 8raktur mahkota-akar, yaitu suatu fraktur yang mengenai email, dentin, dan
sementum. 8raktur mahkota akar yang melibatkan jaringan pulpa disebut
fraktur mahkota-akar yang kompleks !ompli!ated !ro"n-root fra!ture dan
fraktur mahkota-akar yang tidak melibatkan jaringan pulpa disebut fraktur
mahkota-akar yang tidak kompleks un!ompli!ated !ro"n-root fra!ture.
2. 8raktur akar, yaitu fraktur yang mengenai dentin, sementum, dan pulpa tanpa
melibatkan lapisan email.
3. 8raktur dinding soket gigi, yaitu fraktur tulang alveolar yang melibatkan
dinding soket labial atau lingual, dibatasi oleh bagian fasial atau lingual dari
dinding soket.). 8raktur prosesus alveolaris, yaitu fraktur yang mengenai prosesus alveolaris
dengan atau tanpa melibatkan soket alveolar gigi.
. 8raktur korpus mandibula atau maksila, yaitu fraktur pada korpus mandibula
atau maksila yang melibatkan prosesus alveolaris, dengan atau tanpa
melibatkan soket gigi.
:::. $erusakan pada jaringan periodontal
1. 5on!usion, yaitu trauma yang mengenai jaringan pendukung gigi yang
menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap tekanan dan perkusi tanpa
adanya kegoyangan atau perubahan posisi gigi.
2. SubluCation, yaitu kegoyangan gigi tanpa disertai perubahan posisi gigi
akibat trauma pada jaringan pendukung gigi.
3. #uksasi ekstrusi partial displa!ement, yaitu pelepasan sebagian gigi ke
luar dari soketnya. kstrusi menyebabkan mahkota gigi terlihat lebih
panjang.
). #uksasi, merupakan perubahan letak gigi yang terjadi karena pergerakan
gigi ke arah labial, palatal maupun lateral, hal ini menyebabkan kerusakanatau fraktur pada soket alveolar gigi tersebut. rauma gigi yang
menyebabkan luksasi lateral menyebabkan mahkota bergerak ke arah
palatal
. #uksasi intrusi, yaitu pergerakan gigi ke dalam tulang alveolar, dimana
dapat menyebabkan kerusakan atau fraktur soket alveolar. #uksasi intrusi
menyebabkan mahkota gigi terlihat lebih pendek.
9. #aserasi hilang atau ekstrartikulasi yaitu pergerakan seluruh gigi ke luar
dari soket
15
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
16/38
:D. $erusakan pada gusi atau jaringan lunak rongga mulut
1. #aserasi merupakan suatu luka terbuka pada jaringan lunak yang
disebabkan oleh benda tajam seperti pisau atau pe!ahan luka. #uka terbuka
tersebut berupa robeknya jaringan epitel dan subepitel.
16
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
17/38
2. $ontusio yaitu luka memar yang biasanya disebabkan oleh pukulan benda
tumpul dan menyebabkan terjadinya perdarahan pada daerah submukosa
tanpa disertai sobeknya daerah mukosa.
3. #uka abrasi, yaitu luka pada daerah superfisial yang disebabkan karena
gesekan atau goresan suatu benda, sehingga terdapat permukaan yang
berdarah atau le!et.
#ara *eniagn'sa
1. 'engumpulkan (ata
Setiap tanda yang mengarah ke keadaan patologi dapat dipakai untuk
membantu menegakkan diagnosa dini, misalnya pembengkakan dapat
dihubungkan dengan karies yang berlanjut terutama gigi molar. Semua fakta
yang ada dikumpulkan dan dibuat korelasi, meskipun sering kali harus dibuat
diagnosa sementara sebelum fakta dikumpulkan terutama untuk men!egah
proses berlanjutnya penyakit. Pada beberapa keadaan kadang-kadang
diperlukan "aktu sebelum diagnosa dapat ditegakkan karena diperlukan
pengamatan dalam jangka "aktu tertentu sebelum menentukan terapi, misalnya
pulpitis atau gangren dengan pulpa tertutup.
Pada pemeriksaan pasien anak, mengumpulkan data ini merupakan
pemeriksaan 'be&"i(. perator melihat semua keadaan yang ada di dalam
mulut pasien, men!atat dan melakukan pemeriksaan dengan memakai
alat/bahan yang diperlukan.
2. valuasi 8akta
Semua fakta yang meliputi gambaran dan keluhan utama bila telah
terkumpul dievaluasi se!ara teliti. idak jarang orang tua memberikan
keterangan yang kurang jelas dan lengkap tentang keluhan anaknya sehingga
informasi yang diharapkan kurang memuaskan terutama sekitar gejala klinis.
Sehingga dokter gigi perlu menanyakan keterangan lain, misalnya merujuk ke
dokter anak. Pada pemeriksaan klinik, evaluasi fakta merupakan pemeriksaan
sube&"i( , semua yang dikeluhan pasien/orang tua tentang penyakit yang
dideritanya.
17
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
18/38
3. 'embuat (iagnosa
(iagnosa adalah penentuan setiap penyakit yang mempengaruhi
kesehatan gigi dan mulut pasien atau setiap kelainan yang mempengaruhi
perkembangan gigi. +i"ayat penyakit subjektif, pemeriksaan klinik objektif
dan laboratorium/ tambahan ronsen, test vitalitas, pemeriksaan bakteri, biopsi
adalah faktor yang penting untuk membuat diagnosa. (ari beberapa fakta yang
terkumpul dapat ditegakkan diagnosa. *ila pada saat yang sama dijumpai lebih
dari satu penyakit, dokter gigi harus dapat membedakan atau memisahkan fakta
yang menunjukkan satu penyakit dengan penyakit lain sehingga pera"atan
dapat dilakukan dengan tepat.
Diagn'sa ari Kasus i a"as
a. (iagnosis gigi 11 yang mengalami avulsi termasuk kelas klasifikasi
menurut llis karena terjadinya kehilangan gigi sebagai akibat trauma
b. (iagnosis gigi 12 mengalami fraktur 1/3 mahkota dan goyang derajat 2
termasuk kelas 2 klasifikasi menurut llis karena fraktur hanya mengenai
enamel dan dentin tanpa terjadi pulpa yang terbuka
!. (iagnosis laserasi dan bengkak pada bibir atas
# 2. +en!ana Pera"atan
Penentuan suatu ren!ana pera"atan sangat memerlukan suatu pertimbangan, yaitu
1. Uqency kebutuhan utama
2. Sequency urutan pera"atan , yaitu
1. Pera"atan medis
Pera"atan ini berhubungan dengan ri"ayat kesehatan pasien. :nformasi
mengenai penyakit sistemik ini bisa diperoleh dari dokter keluarga atau
18
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
19/38
dokter spesialis. %pabila orang tua kurang yakin mengenai penyakit
anaknya, dokter gigi dapat bertanya kepada dokter keluarga.
2. Pera"atan sistemik
Premedikasi sering dibutuhkan pada saat pasien menderita penyakit tertentu
yang diberikan oleh dokter keluarga. (okter gigi juga dapat memberikan
pera"atan sistemik terlebih sebelum pasien diberikan pera"atan operatif di
bidang kedokteran gigi.
3. Pera"atan persiapan
(okter gigi mengajarkan kepada pasien anak dan orang tua !ara
memelihara gigi di rumah. %pabila pasien menunjukkan karies yang aktif
perlu diberikan kiat diet yang terkontrol terutama untuk menghindari
makanan yang menyebabkan karies.
). Pera"atan korektif
Pera"atan korektif atau pera"atan akhir antara lain membuat restorasi,
protesa, pen!abutan atau spa!e maintainer.
. Penggantian ren!ana pera"atan.
Suatu ren!ana pera"atan hendaknya diinformasikan kepada orang tua
pasien. Pera"atan harus segera dilaksanakan. %da kalanya ren!ana
pera"atan diubah, misalnya saat melakukan penambalan gigi terjadi
perforasi pada tanduk pulpa sehingga terpaksa dilakukan pulpektomi vital
atau pulp !apping.
3. Probable result kemungkinan keberhasilan
6aris besar ren!ana pera"atan digolongkan menjadi dua ma!am, yaitu
ren!ana pera"atan preventif dan operatif .
1. +en!ana Pera"atan Preventif
al-hal yang perlu diperhatikan dalam ren!ana pera"atan preventif adalah pengalaman karies, ri"ayat medis, khususnya penyakit jantung
kongenital atau ri"ayat demam rematik, kelainan perdarahan, penyakit
debilitasi dengan daya tahan terhadap infeksi yang buruk, !a!at mental serta
fisik.
Semua tipe pera"atan preventif penting bagi pasien, khususnya untuk
pasien-pasien dengan pengalaman karies tinggi dan untuk pasien yang
mempunyai resiko penyakit gigi.
19
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
20/38
'a!am pera"atan preventif diantaranya E petunjuk kebersihan mulut
Dental Health Education ( , nasihat diet, flouridasi dan fisur sealent.
;asihat diet penting, khususnya jika ke!epatan ke!epatan pembentukan karies
tinggi. (alam flouridasi terdapat beberapa bentuk, yaitu tablet / tetes, larutan
kumur dan topikal yang dalam pemakaiannya disesuaikan dengan umur pasien
anak, misalnya saja flouridasi bentuk larutan kumur dapat dilakuakan oleh
anak usia 9-7 tahun.
2. Pera"atan peratif
al yang perlu diperhatikan dalam pera"atan operatif pada anak
adalah ri"ayat medis pasien misalnya bila pasien menderita kelainan daarah.
Pera"atan operatif di antaranya adalah restorasi, pen!abutan atau ekstraksi,
dan pera"atan ortodonti. (alam pera"atan restorasi perlu diperhatikan
kedalaman karies, perluasan karies, penggunaan analgesia lokal dan urutan
restorasi gigi. Pera"atan ortodonti dilakukan pada kasus crowdin! , kelainan
perkembangan atau adanya maloklusi.
Selain ma!am-ma!am pera"atan diatas tentunya sebelum
melaksanakan suatu tindakan dibutuhkan adanya :nform 5onsen, hal ini
dimaksudkan jika terjadi sesuatu di kemudian hari yang tidak diinginkan kita
sebagai dokter gigi telah mempunyai bukti yang resmi yang telah disetujui oleh
pasien atau keluarga terdekatnya, dengan sebelumnya telah menjelaskan
pera"atan yang akan dilakukan beserta konsekuensinya.
+en!ana Pera"atan 6igi 11 avulsi
- (efinisi+obeknya substansi jaringan lunak yang biasanya mengenai kulit, mukosa,
otot dan tulang.
Pada skenario ini, avulsi merujuk pada terlepasnya gigi se!ara keseluruhan
dari soketnya, sehingga ligamen periodontal yang melekatkannya sobek.
- 6ambaran klinis
Se!ara klinis, pada soketnya dapat ditemukan bekuan darah atau kosong.
20
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
21/38
6ambar 1. 6ambaran klinis dari gigi avulsi dan +adiografinya
- Penatalaksanaan
Pertama kali yang dilakukan ketika gigi avulsi
1.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
22/38
6ambar 2. Simulasi terjadinya avulsi gigi dan tindakan darurat untuk
mengatasinya
- 5ara-!ara replantasi gigi di ruang praktek
1. #akukan anestesi lokal.
2. *ilas gigi perlahan-lahan dengan ;a5l fisiologis menggunakan syringe.
3. Soket diirigasi menggunakan !airan ;a5l fisiologis.
). #etakkan gigi perlahan-lahan dengan tekanan jari.
. %pabila fragmen tulang alveolar menghalangi replantasi maka lepaskan
kembali gigi dan tempatkan pada ;a5l fisiologis. $embalikan tulang pada
posisinya dan ulangi kembali replantasi.
9. Pembuatan foto rontgen dilakukan untuk memeriksa apakah posisi sudah
benar.
7. Stabilisasi gigi dengan menggunakan splint.
B. *erikan antibiotika selama )- hari.
22
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
23/38
9. *erikan profilaksis tetanus bila gigi yang avulsi telah berkontak dengan
sesuatu.
10.Pasien diinstruksikan untuk berkumur menggunakan klorheksidin ?,1H
sehari 2 kali selama 1 minggu
11. #epaskan splint setelah 1-2 minggu.
12. Pera"atan saluran akar dipertimbangkan bila tampak adanya kelainan pada
pulpa.
- Pertimbangan pera"atan saluran akar pada gigi yang mengalami avulsi
1. Pera"atan saluran akar dapat dilakukan setelah 7-1? hari kemudian atau
setelah splint dilepas.
2. Saluran akar diisi pasta kalsium hidroksida untuk sementara.
3. Pada gigi dengan foramen apikal yang masih terbuka kemungkinan akan
terjadi revaskularisasi pada pulpa sehingga pera"atan saluran akar
hendaknya ditangguhkan.
). %pabila pada foto rontgen terlihat tanda-tanda nekrosis pulpa dan adanya
gambaran radiolusen di daerah apikal dengan atau tanpa disertai resorpsi
akar eksternal maka pera"atan saluran akar harus segera dilakukan.
. Pada gigi dengan apeks belum tertutup dianjurkan untuk dilakukan
pembuatan foto rontgen setiap 2 minggu sekali sampai terlihat pulpa tidak
nekrosis dan penutupan apeks terjadi.
abel 1. Pera"atan oleh dokter gigi untuk gigi yang avulsi
N'. K'nisi gigi Pera/a"an
1. Pada gigi yang
apeksnya
tertutup
sempurna,
1. *ersihkan daerah soket dengan water s"ray saline atau
chlorhexidine
2. #akukan penjahitan apabila terjadi laserasi pada gingiva
3. #akukan replantasi gigi ke soketnya dan sesuaikan
dengan posisi normal gigi se!ara klinis dan radiografi
23
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
24/38
dimana gigi
sudah di
replantasi oleh
pasien ketika
datang ke
klinik gigi
). 6unakan splint fleCible selama dua minggu
. *eri obat antibiotik sistemik. etrasiklin adalah pilihan
pertama (oCyCy!line 2C sehari selama 7 hari dengan
dosis sesuai umur dan berat badan pasien. +esiko dari
diskolorasi gigi permanen harus dipertimbangkan
karena penggunaan tetrasiklin pada pasien anak,
sehingga dapat digunakan "henoxymethyl "enicilin
# Pen D atau amoxycillin dengan dosis sesuai umur dan
berat badan
9.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
25/38
3. Pemeriksaan dan kontrol se!ara klinis dan radiografi
dilanjutkan setelah ) minggu, 3 bulan, 9 bulan 1 tahun
dan beberapa tahun berikutnya bila diperlukan
2. %peks gigi
tertutup
sempurna. 6igi
berada diluar
mulut I 9?menit. 6igi
sudah
disimpan
dalam media
yang sesuai
seperti susu,
saliva, *SS
1. *ersihkan akar dan foramen apikal dengan larutan
saline, rendam gigi dalam larutan saline sehingga
kontaminasi dan sel-sel mati dipermukaan akar hilang
2. #akukan anastesi lokal
3. :rigasi soket dengan larutan saline
). Periksa soket alveolar, jika terdapat fraktur padadinding soket, reposisi dengan instrumen yang sesuai
. +eplantasi gigi dengan perlahan dan tekanan ringan
9. #akuakan penjahitan apabila terjadi laserasi gingiva
7. 5ek posisi normal gigi yang direplantasi se!ara klinis
dan radiografi
B. 6unakan fleCible splint selama 2 minggu, jauhkan dari
gingiva
>. *eri antibiotik sistemik. etrasiklin 2C sehari selama 1
minggu untuk orang de"asa dan "henoxymethyl
"enicillin atau amoxycillin untuk anak-anak I 12thn
dengan dosis sesuai umur dan berat badan
1?.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
26/38
sehari selama 1 minggu
8ollo"-up
1. Pera"atan saluran akar 7-1? hari setelah replantasi.
%plikasikan kalsium hidroksida sebagai medikamen
intra !anal selama 1 bulan kemudian diikuti dengan
pengisian saluran akar dengan bahan yang sesuai.
Sebagai alternatif dapat diletakkan pasta antibiotik
!orti!osteroid selama replantasi hingga 2 minggu
2. #epas splint, pemeriksaan se!ara klinis dan radiografi
setelah 2 minggu
3. Pemeriksaan dan kontrol se!ara klinis dan radiografi
dilanjutkan setelah ) minggu, 3 bulan, 9 bulan 1 tahun
dan beberapa tahun berikutnya bila diperlukan
3. %peks gigi
tertutup
sempurna. 6igi
berada di luar
mulut J 9?
menit.
#igamen
periodontal
mungkin telah
nekrosis dan
tidak dapat
pulih. 6igi
dapat
direstorasi
untuk
kepentingan
estetis, untuk
1. %rea yang mengalami avulsi gigi diperiksa dengan
+adiografi untuk mengetahui ada fraktur alveolar atau
tidak
2. (ebris dan sisa jaringan lunak dibersihkan dari gigi
3. Pera"atan saluran akar dapat dilakukan sebelum
replantasi atau 7-1? hari setelahnya
). %plikasi anastesi lokal
. :rigasi soket dengan larutan saline
9. +eplantasi gigi dengan perlahan dan tepat
7. #akukan penjahitan bila terjadi laserasi gingiva
B. Periksa posisi normal gigi yang telah direplantasi se!ara
klinis dan radiografi>. Stabilisasi gigi dengan fleCible splint selama ) minggu
1?. *eri antibiotik sistemik. etrasiklin 2C sehari selama 1
minggu untuk orang de"asa dan "henoxymethyl
"enicillin atau amoxycillin untuk anak-anak I 12thn
dengan dosis sesuai umur dan berat badan
dukasi pasien
1.Antuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas olah raga
yang beresiko
26
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
27/38
pemulihan
fungsi dan
psy!ologi!al
dan
memelihara
bentuk tulang
alveolar.
;amun
resikonya
dapat terjadi
ankilosis,
resorpsi akar
dan gigi dapat
tanggal pada
akhirnya.
2. (iet makanan lunak selama 2 minggu
3. *ersihkan gigi dengan sikat yang lembut setiap selesai
makan
). 6unakan chlorexidine ?,1H sebagai pen!u!i mulut 2C
sehari selama 1 minggu
8ollo"-up
1. Pera"atan saluran akar 7-1? hari setelah replantasi.
%plikasikan kalsium hidroksida sebagai medikamen
intra !anal selama 1 bulan kemudian diikuti dengan pengisian saluran akar dengan bahan yang sesuai.
Sebagai alternatif dapat diletakkan pasta antibiotik
!orti!osteroid selama replantasi hingga 2 minggu
2. #epas splint, pemeriksaan se!ara klinis dan radiografi
setelah 2 minggu
3. Pemeriksaan dan kontrol se!ara klinis dan radiografi
dilanjutkan setelah ) minggu, 3 bulan, 9 bulan 1 tahun
dan beberapa tahun berikutnya bila diperlukan
). %peks gigi
terbuka. 6igi
sudah
direplantasi
saat pasien
datang ke
klinik gigi
1. %mbil kembali gigi dari soketnya
2. *ersihkan daerah soket dengan water s"ray saline atau
chlorhexidine
3. #akukan penjahitan apabila terjadi laserasi pada
gingiva
). #akukan replantasi gigi ke soketnya dan sesuaikan
dengan posisi normal gigi se!ara klinis dan radiografi
. 6unakan splint fleCible selama dua minggu9. *eri obat antibiotik sistemik. etrasiklin adalah pilihan
pertama (oCyCy!line 2C sehari selama 7 hari dengan
dosis sesuai umur dan berat badan pasien. +esiko dari
diskolorasi gigi permanen harus dipertimbangkan
karena penggunaan tetrasiklin pada pasien anak,
sehingga dapat digunakan "henoxymethyl "enicilin
# Pen D atau amoxycillin dengan dosis sesuai umur dan
27
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
28/38
berat badan
7.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
29/38
mulut I 9?
menit. 6igi
disimpan
dalam
penyimpanan
yang sesuai
seperti susu,
saliva, *SS
3. :rigasi soket dengan larutan saline
). Periksa soket alveolar, jika terdapat fraktur pada
dinding soket, reposisi dengan instrumen yang sesuai
. +eplantasi gigi dengan perlahan dan tekanan ringan
9. #akuakan penjahitan apabila terjadi laserasi gingiva
7. 5ek posisi normal gigi yang direplantasi se!ara klinis
dan radiografi
B. 6unakan fleCible splint selama 2 minggu, jauhkan dari
gingiva
>. *eri antibiotik sistemik. etrasiklin 2C sehari selama 1
minggu untuk orang de"asa dan "henoxymethyl
"enicillin atau amoxycillin untuk anak-anak I 12thn
dengan dosis sesuai umur dan berat badan
1?.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
30/38
8ollo"-up
1. Antuk gigi immature, Pera"atan saluran akar tidak
disarankan, ke!uali ada bukti jika pulpa telah nekrosis
se!ara pemeriksaan klinis dan radiografi.
2. #epas splint, pemeriksaan se!ara klinis dan radiografi
setelah 2 minggu
3. Pemeriksaan dan kontrol se!ara klinis dan radiografi
dilanjutkan setelah ) minggu, 3 bulan, 9 bulan 1 tahun
dan beberapa tahun berikutnya bila diperlukan
9. %peks gigi
terbuka. 6igi
berada diluar
mulut J 9?
menit.
1. %rea yang mengalami avulsi gigi diperiksa dengan
+adiografi untuk mengetahui ada fraktur alveolar atau
tidak
2. (ebris dan sisa jaringan lunak dibersihkan dari gigi
3. Pera"atan saluran akar dapat dilakukan sebelum
replantasi atau 7-1? hari setelahnya
). %plikasi anastesi lokal
. :rigasi soket dengan larutan saline
9. +eplantasi gigi dengan perlahan dan tepat
7. #akukan penjahitan bila terjadi laserasi gingiva
B. Periksa posisi normal gigi yang telah direplantasi
se!ara klinis dan radiografi
>. Stabilisasi gigi dengan fleCible splint selama ) minggu
1?. *eri antibiotik sistemik. etrasiklin 2C sehari selama 1
minggu untuk orang de"asa dan "henoxymethyl
"enicillin atau amoxycillin untuk anak-anak I 12thn
dengan dosis sesuai umur dan berat badan
11. +eplantasi pada gigi yang masih berkembang
immature pada anak-anak adalah untuk membiarkanterjadinya revaskularisasi pada pulpa gigi.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
31/38
yang beresiko
2. (iet makanan lunak selama 2 minggu
3. *ersihkan gigi dengan sikat yang lembut setiap selesai
makan
). 6unakan chlorexidine ?,1H sebagai pen!u!i mulut 2C
sehari selama 1 minggu
8ollo"-up
1. Antuk gigi immature, Pera"atan saluran akar tidak
disarankan, ke!uali ada bukti jika pulpa telah nekrosis
se!ara pemeriksaan klinis dan radiografi.
2. #epas splint, pemeriksaan se!ara klinis dan radiografi
setelah 2 minggu
3. Pemeriksaan dan kontrol se!ara klinis dan radiografi
dilanjutkan setelah ) minggu, 3 bulan, 9 bulan 1 tahun
dan beberapa tahun berikutnya bila diperlukan
31
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
32/38
+en!ana Pera"atan 6igi 12 fraktur 1/3 mahkota dengan kegoyangan derajat 2
Pada fraktur klas :: adalah kerusakan gigi pada email dan dentin, kalau
disertai dengan /luksasi maka pera"atan disertai dengan splinting. Antuk
restorasi mahkota dikerjakan
K Perlindungan pulpa kalsium hidroksit,
K +estorasi komposit dengan etsa. +esin komposit berfungsi sebagai temporary
permanent restoration.(itinjau dari segi iritasi pulpa komposit lebih baik
dibanding bahan lainnya menghasilkan kualitas estetik yang baik, dapat dipoles
dengan baik, dan mempunyai stabilitas "arna untuk"aktu yang !ukup lamaSeperti diketahui gigi anterior harus dapat memberikan nilai estetik yang lebih.
%nak dalam usia sekolah yang mengalami perkembangan mental dan sosial
menjadi lebih peka apabila adanya suatu kelainan atau restorasi yang tidak
memuaskan karena adanya fraktur gigi. 'enurut *rauer, kadang-kadang hal ini
dapat membuat perasaan rendah diri, yang merupakan faktor langsung kegagalan
anak dimasa yang akan datang. Antuk itu diperlukan restorasi yang memberikan
nilai estetik dan memuaskan diri pasien pada kasus fraktur gigi anterior pada
anak-anak.dan
K $ontrol vitalitas 9-B minggu• Splint
Untuk menstabilkan gigi yang terkena trauma, diperlukan splint.
Splint eksibel dapat membantu penyembu!an "aringan
peri#d#ntal. $arakteristik splint yang ideal adala! %
1. 'udah dibuat di dalam mulut tanpa menambah trauma.
2. *ersifat pasif ke!uali bila diperlukan gaya-gaya ortodonti
3. 'emungkinkan pergerakan fisiologis ke!uali pada fraktur akar
). idak mengiritasi jaringan lunak
. idak mengganggu oklusi
9. 'emungkinkan akses endodonti
7. 'udah dibersihkan dan mudah dibuka
:ntruksi pada pasien yang menggunakan splint, yaitu
32
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
33/38
1. indari menggigit di atas gigi yang di splint
2. 'enjaga kebersihan mulut dengan !ermat
3. ubungi dokter gigi segera jika splint patah/hilang
+en!ana Pera"atan #aserasi *ibir %tas
Pertolongan pertama pengobatan untuk semua luka terdiri dari mengendalikan
aliran darah, mengobati untuk sho!k, dan men!egah infeksi. $etika memberikan
pertolongan pertama kepada korban dengan beberapa luka, pertama, tangani/obati
luka-luka yang tampak mengan!am nya"a.
1. :ntegrasi/ tahapan pera"atan
Pera"atan !edera jaringan lunak orofasial diintegrasikan tidak
hanya dengan pera"atan untuk !edera lain pada regio orofasial tetapi juga
dengan pera"atan untuk !edera pada regio yang lain. Prinsip umum dalam
meren!anakan pera"atan !edera orofasial adalah hukum dari dalam
keluar, yang mengandung pengertian bah"a luka yang terletak lebih dalam
dira"at terlebih dahulu, misalnya fraktur, kemudian disusul dengan
mukosa labial dan oral, dan terakhir kulit. $ondisi-kondisi yang
mengan!am kehidupan dira"at terlebih dahulu. 'isalnya eksplorasi perut
diindikasikan untuk pera"atan segera. %lternatifnya adalah 1 melakukan
pembedahan orofasial bersamaan, 2 ditunda sampai pembedahan perut
selesai dilakukan, atau 3 ditunda sampai "aktu berikutnya. $ondisi
keseluruhan dari pasien dan kemampuan untuk menerima anestesi dalam
"aktu yang lama mempengaruhi keputusan untuk menunda atau
meneruskan pera"atan. $adangkala di!apai suatu kompromi, dan
pera"atan darurat dilakukan terlebih dahulu, sedangkan pera"atan
definitif ditunda.
2. Pertimbangan kosmetik
8aktor terpenting dalam pera"atan luka orofasial adalah
pertimbangan kosmetik. asil yang paling baik akan di!apai apabila
33
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
34/38
pera"atan dilakukan 12-2) jam setelah kejadian !olden "eriod . etapi
penutupan primer bisa ditunda 2-3 hari dan memberikan hasil yang baik
apabila tidak terjadi infeksi pada luka tersebut.
3. Persiapan
Sebelum tindakan bedah dilakukan, luka-luka pada "ajah
dipersiapkan dengan membersihkannya menggunakan sabun anti kuman
dan kasa. (iikuti dengan irigasi larutan saline steril. Antuk melakukan
pen!u!ian atau /pembersihan luka biasanya digunakan !airan atau larutan
antiseptik seperti 1 alogen dan senya"anya seperti yodium, povidon yodium,
klorhesidin.
2 ksidansia kalium permanganat, perhidrol
3 #ogam berat dan garamnya merkuri klorida, merkurokrom
) %sam borat, sebagai bakteriostatik lemah konsentrasi 3H.
(erivat fenol
(alam proses pen!u!ian atau pembersihan luka yang perlu
diperhatikan adalah pemilihan !airan pen!u!i dan teknik pen!u!ian luka.
Penggunaan !airan pen!u!i yang tidak tepat akan menghambat
pertumbuhan jaringan sehingga memperlama "aktu ra"at dan
meningkatkan biaya pera"atan. Pemelihan !airan dalam pen!u!ian luka
harus !airan yang efektif dan aman terhadap luka. Selain larutan antiseptik
yang telah dijelaskan diatas ada !airan pen!u!i luka lain yang saat ini
sering digunakan yaitu $ormal Saline. ;ormal saline atau disebut juga
;a5l ?,>H. 5airan ini merupakan !airan yang bersifat fisiologis, non
toksik dan tidak mahal.ujuan dilakukannya pembersihan luka adalah meningkatkan,
memperbaiki dan memper!epat proses penyembuhan lukaE menghindari
terjadinya infeksiE membuang jaringan nekrosis dan debris. *eberapa
langkah yang harus diperhatikan dalam pembersihan luka yaitu
1. :rigasi dengan sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang
jaringan mati dan benda asing.
2. ilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati.
3. *erikan antiseptik
34
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
35/38
). *ila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian
anastesi lokal
. *ila perlu lakukan penutupan luka
#uka tersebut mungkin mengalami perdarahan, untuk itu bisa
dikontrol dengan penekanan atau pengkleman. (aerah itu kemudian
diusap dengan lap bersih. Pada pera"atan luka "ajah, pembersihan
dilakukan seminimal mungkin. anya jaringan yang benar-benar nekrotik
saja yang dibuang kehitaman/biru keabu-abuan, dan hanya jaringan yang
nyata-nyata kurang mendapat suplai darah yang dieksisi. $edalaman luka
diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya luka pada saraf, duktus
saliva atau pembuluh darah yang besar. Saraf dan duktus bisa
direanastomosis dengan teknik khusus, sedangkan pembuluh besar bisa
diklem atau diikat untuk men!egah kemungkinan terjadinya perdarahan
pas!a-bedah. Perlu dilakukan pembentukan tepi luka seminimal mungkin,
misalnya tepi eksisi yang bergerigi, atau tepi miring, atau sayatan
berbentuk pintu jebakan tra" door yang tipis.
4. Penutupan berlapis layer technique
#uka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur
kurang dari B jam boleh dijahit primer, sedangkan luka yang
terkontaminasi berat dan atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan
sembuh per sekundam atau per tertiam.
#uka ditutup lapis demi lapis, dimulai dari bagian dalam dan
berakhir pada permukaan, dengan setiap saat berusaha untuk tidak
membuat rongga dead s"ace.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
36/38
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
37/38
DA)TAR P,STAKA
%ndla", +. >2. Perawatan Gigi Anak Edisi 2, Alih bahasa :
Agus Djaya.
-
8/17/2019 Laporan Tutorial Pedodonsia Skenario 5 Drg Diyas (Autosaved)
38/38
Pedersen, =.6, 1>>9. *uku %jar Praktis *edah 'ulut LPenatalaksanaan infeksi
rofasialM. erjemahan leh drg. Pur"anto dan drg. *asoeseno,'S. 65,
;ovember 2?11
S!huurs, %..*. dkk. Patologi gigi-geligi +elainan%+elainan ,arin!an +eras
'i!i. erjemahan S. Suryo. 4ogyakarta 6adjah 'ada Aniversity Press.
1>>2.